SRI FITRIANI
B 02 16 330
MAJENE
2020
Latar Belakang :Nyeri sendi merupakan keluhan yang sering dirasakan oleh
lanjut usia. Nyeri persendian osteoarthritis terjadi saat ostefit tumbuh pada sendi
dan akan menimbukan nyeri jika sendi digerakan. Nyeri persedian dapat diatasi
kompres air hangat terhadap penurunan nyeri osteoarthritis pada lansia melalui
Hasil Dan Kesimpulan : Hasil review dari ke-5 jurnal didapatkan bahwa ada
Pada Lansia.
Lanjut usia adalah mereka yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun.
Indonesia termasuk dalam lima besar negara dengan jumlah lansia terbanyak di
dunia. Pada tahun 2018, jumlah penduduk lanjut usia di Indonesia menjadi 24,7
juta jiwa dan diperkirakan pada tahun 2025 jumlahnya akan mencapai 36 juta jiwa
usia yang masih produktif dan mampu berperan aktif dalam kehidupan
fisiologis akibat proses alamiah yaitu proses menua (aging) sehingga penyakit
tidak menular banyak terjadi pada lanjut usia. Diantaranya hipertensi, rematik,
laki - laki dan 18,0% wanita di atas usia 60 tahun memiliki osteoarthritis
terdapat 15,8 juta (12%) orang dewasa antara rentang usia 25-74 tahun memiliki
2
Osteoarthritis adalah penyakit kronis yang paling sering ditemukan dan
menyebabkan rasa sakit dan kelumpuhan. Penyakit ini adalah termasuk penyakit
perubahan diameter dan orientasi serat kolagen yang mengubah biomekanik dari
perasaan tidak nyaman (Pratiwi, 2015). Sendi yang terserang terutama sendi
penopang tubuh, yaitu lutut, tulang belakang, dan pangkal paha (panggul), hal ini
dapat terjadi pada salah satu sisi atau kedunya dan skala nyeri yang dialami oleh
penderita osteoartritis rata-rata berada pada skala nyeri sedang (Hannan, 2019).
seperti kelelahan yang hebat, menurunkan rentang gerak tubuh dan nyeri pada saat
melakukan pergerakan. Pagi hari saat bangun tidur sendi mengalami kekakuan
yang bertambah berat, nyeri yang hebat pada saat melakukan awal gerakan akan
tetapi kekakuan tidak berlangsung lama yaitu kurang dari seperempat jam.
3
farmakologi contohnya, analgesic sederhana, AINS (analgesic efektif dengan daya
hangat. Keuntungan dari kompres hangat yaitu dapat meningkatkan aliran darah
kesuatu area dan dapat menurunkan nyeri dengan mempercepat proses dari
memberikan dampak yang efektif untuk lansia yang merasakan nyeri, pada saat
kompres diletakkan ditempat yang nyeri maka rasa panas tersebut akan berpindah
ketubuh atau kulit, sehingga terjadilah proses konduksi yang terjadi pada tubuh
tegang agar otot menjadi relaksasi dan rasa nyeri akan berkurang. Sedangkan
menurut Shim (2014), kompres air hangat merupakan suatu metode dalam
pada area. Kompres hangat dapat meningkatkan suhu jaringan dan sirkulasi darah
muskuloskeletal, kekuatan dan daya tahan otot, perasaan panas dan hangat dapat
4
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis mencoba meninjau beberapa
METODE
pada database dan google scholar dengan rentang waktu 01 mei 2015 sampai 31
mei 2020 (5 tahun). Strategi pencarian pada tinjauan sistematis ini dimulai dengan
mengidentifikasi beberapa kata kunci, istilah dan persamaan kata dalam beberapa
database untuk menemukan artikel yang relevan adapun kata kunci yang
“.Tahapan dalam penyaringan artikel dijelaskan pada diagram 1. Agar lebih jelas
1) Kriteria Inklusi
Dalam tinjauan literatur ini penulis menentukan studi yang akan diulas yaitu
(1) populasi pasien osteoarthritis pada lansia; (2) studi yang membahas
2) Kriteria Eksklusi
Dalam tinjauan literatur ini penulis juga menggunakan kriteria ekslusi yaitu
(1) jurnal publikasi 5 tahun terakhir; (2) original artikel penelitian ( bukan
riview penelitian )
5
HASIL
dikeluarkan karena bukan publikasi 5 tahun terakhir, full text dan clinical trial
sehingga tersisa 259 artikel. Artikel tersebut di screening lagi sesuai dengan
kriteria insklusi dan eksklusi dan dikeluarkan sebanyak 218 artikel sehingga
dan bukan studi kuantitatif. Setelah proses screening beberapa tahap maka
didapatkan 5 jurnal yang sesuai dengan tujuan dari penulisan literatur ini.
Rating Scale (NRS), Yohana et al. (2017) menggunakan pengukuan nyeri visual
analog scale ( VAS), Henricha Evalina Sinaga & Chandra Bagus Ropyanto
hangat dilakukan selama satu hari dalam waktu 15 menit, penelitian Arini Utami
(2017) kompres hangat dilakukan selama 5 hari dengan dosis 2 kali sehari,
penelitian Henricha Evalina Sinaga & Chandra Bagus Ropyanto (2015), selama
Hasil review dari ke – 5 jurnal didapatkan nilai p value < 0,05 berarti ada
Pada Lansia Mujib Hannan, (2019); Arini Utami (2017); Henricha Evalina
6
Sinaga & Chandra Bagus Ropyanto (2015); Eva Marvia et al (2017); Yohana, et
al.(2017).
7
Hasil artikel penelitian melalui
database
(n=323)
8
Penulis / Jumlah
Negara Usia Tujuan Metode Durasi Hasil Kesimpulan
Tahun Sampel
Mujib Indonesia 32 60 Mempelajari Menggunakan 1 hari Hasil penelitian pre- test Ada pengaruh yang
Hannan, Sampel Tahun pengaruh Pre dalam di Puskesmas Pandian signifikan antara
(2019) Keatas terapi kompres Eksperimental waktu 15 Sumenap menunjukkan kompres hangat
air hangat dengan rancang menit bahwa skala nyeri dengan kejadian
mengalami penurunan
dalam pelaksanaannya
menit.
Arini Indonesia 20 orang 60 tahun untuk Metode kompres Hasil uji beda pre dan Dapat disimpulkan
Utami ke atas mengetahui penelitian ini hangat post test kelompok 1 bahwa ada
nyeri antara eksperimen hari 0,003. Berdasarkan hasil antara hold relax
hold relax dan dengan two dengan yang diperoleh dapat dan kompres
kompres group pre and dosis 2 kali disimpulkan bahwa ada hangat.
osteoathritis knee.
Eva Indonesia 20 60 - 90 Untuk Desain 20 menit Hasil penelitian intensitas dapat disimpulkan
Marvia,Ni sampel tahun mengetahui penelitian ini nyeri sebelum diberikan bahwa ada
responden yang
responden mengalami
responden mengalami
hangat terhadap
Osteoarthritis di Panti
“Puspakarma” Mataram.
Henricha Indonesia 30 60 – 74 Mengetahui Menggunakan 15 menit membandingkan selisih Terdapat penurunan
Evalina sampel tahun pengaruh true niai rata-rata nyeri sendi nyeri sendi secaa
Chandra hangat pada dengan rancang perlakuan pada kelompok dalam kelompok
,Tanto sampel Tahun Perbedaan desain analitik menit perhitungan didapatkan ρ dilakukan
Kompres mengganggu
Malang pada 19
responden
2. Setelah
dilakukan
kompres
hangat pada
responden,
sebagian besar
( 56%)
responden
merasakan
sedikit sakit,
hal ini
terdapat pada
14 responden
3. Hasil analisa
yang didapat
ρ – value =
0,00, atau
0,00<0,05,
artinya ada
“perbedaan
intensitas
nyeri
osteoarthritis
pada lansia
sebelum dan
sesudah
dilakukan
kompres
hangat di
kelurahan
Tlogomas RT
02 RW 06
Malang”
menyebabkan rasa sakit dan kelumpuhan. Penyakit ini adalah termasuk penyakit
2016).
hangat. Keuntungan dari kompres hangat yaitu dapat meningkatkan aliran darah
kesuatu area dan dapat menurunkan nyeri dengan mempercepat proses dari
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Mujib Hannan (2019), dalam
terlihat terjadi penurunan intensitas skala nyeri, ini dikarenakan kompres hangat
dapat melancarkan sirkulasi darah, menghilangkan rasa sakit atau nyeri, dan
satu terapi sebagai modalitas dalam intervensi keperawatan yang dapat digunakan
untuk meningkatkan rasa nyaman pada lansia dengan nyeri sendi. Pengobatan non
farmakologi sangat efektif untuk mengurangi rasa nyeri yang timbul. Berdasarkan
hasil penelitian ini, responden dapat menggunakan terapi kompres hangat ini
sebagai salah satu pilihan terapi non farmakologi dalam menangani nyeri sendi.
Berdasarkan hasil penelitian Arini Utami, (2017) Hasil uji beda pre dan
post test menggunakan uji wilcoxon dengan p = 0,003. Berdasarkan hasil yang
diperoleh ada pengaruh penurunan nyeri menggunakan hold relax dan kompres
hangat pada osteoathritis knee. Pemberian terapi panas akan membuat pembuluh
darah melebar, sehingga sirkulasi darah akan meningkat, begitu pula dengan
suplai oksigen dan nutrisi untuk mengurangi nyeri pada sendi dan merileksasikan
otot.
kompres hangat, sebagian besar (56%) merasakan sedikit sakit sebanyak 14 orang.
Sebagian kecil (24%) rasa nyeri yang dirasakan responden agak mengganggu
Hal ini jauh berbeda pada saat sebelum dan sesudah dilakukan kompres
hangat. Sebelum dilakukan kompres hangat, individu merasakan nyeri yang dapat
dengan data yang didapat oleh peneliti. Setelah diberikan kompres hangat pada
hangat rata-rata responden mengalami penurunan nyeri dari nyeri sedang menjadi
nyeri ringan dan tidak nyeri yaitu sebanyak 1 responden yang mengalami tidak
sedang.
= 0.001, ρ<0.05). maka dapat diartikan bahwa ada pengaruh terapi kompres
(2015) setelah perlakuan pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Hasil
uji menunjukkan selisih mean pada kelompok intervensi lebih tinggi yaitu sebesar
2,200 dibanding dengan kelompok kontrol dengan selisi mean 0,466 yang artinya
penurunan skala nyeri sendi lansia pada kelompok intervensi jauh lebih tinggi
dibanding kelompok kontrol. Hasil uji menunjukkan saat pengukuran kedua ada
kompres hangat dapat memberikan dampak yang efektif untuk lansia yang
sedang mengalami nyeri, pada saat kompres diletakkan pada tempat yang nyeri
maka rasa panas tersebut akan berpindah ke tubuh atau kulit, sehingga terjadilah
pembuluh darah dan menurunkan otot yang tegang agar otot menjadi relaksasi dan
bahwa ada pengaruh pemberian kompres air hangat terhadap penurunan nyeri
SARAN
1. Bagi lansia
Hasil review ini dapat membantu lansia yang menderita osteoarthritis agar
termotivasi untuk melakukan kompres air hangat pada sendi yang nyeri.
DAFTAR PUSTAKA
Marvia Eva et al, (2016). Perbedaan Pengaruh Terapi Kompres Hangat Dan
Teknik Slow Stroke Back Massage Terhadap Perubahan Intensitas Nyeri
Pada Lansia Yang Mengalami Penyekit Osteoarthritis Di Panti Sosial Tresna
Werdha “ Puspakarma” Matara. Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan. Vol 2,
No 1.
Shim.(2014).The Effects of Wet Heat and Dry Heat on The Gait and Feet of
Healty Adults.The Society of Physical Therapy Science.26.183-185.
Elli, et al. (2018). Pengaruh Kompres Panas Dan Kompres Dingin Terhadap
Pengurangan Nyeri Pada Osteoarthritis Sendi Lutut,
http://eprints.ums.ac.id/21943/17/02._ NASKAH_PUBLIKASI.pdf diakses
tanggal 6 Februari 2018 pukul 15.01 WIB