Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH TERAPI KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN

NYERI SENDI OSTEARTRITIS PADA LANSIA

Fina Febriani Sapsuha, 22021007, Fisioterapi

Abstrak
Word Health Organitation (WHO) menunjukkan bahwa di Amerika Serikat kejadian osteoarthritis
bedasarkan diagnosis dangejala dokter telah mencapai 24,7%. Nyeri sendi merupakan salah satu faktor
pencetus dan keluhan utama yang muncul pada penderita osteoarthritis. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui pengaruh kompres hangat terhadap nyeri sendi osteoartritis pada lansia di Panti Sosial
Lanjut usia Harapan Kita KM.5 Palembang Tahun 2021. Kompres hangat merupakan tindakan
nonfarmakologi digunakan untuk menurunkan nyeri sendi. Ruang lingkup keperawatan gerontik.
Metode/desain penelitian yang digunakan adalah experimen dengan pendekatan One Group Pretest-
Posttest Design testdan sampel penelitian sebanyak 25 orang lansia. Hasil yang diperoleh dari sebagian
besar nyeri sendi responden sebelum terapi kompres hangat adalah nyeri sedang sebanyak 14 orang
(56%) dan analisis univariat sebagianbesar nyeri sendi responden sesudah terapi kompres hangat
adalah nyeri ringan sebanyak 16 orang (64%) dan analisis bivariat uji statistik wilcoxon didapatkan
nilai p = 0,000 < 0,05 artinya ada pengaruh terapi kompres hangat terhadap penurunan nyeri sendi
osteartritis pada lansia di Panti Lanjut Usia Harapan Kita Palembang. Saran kepada petugas kesehatan
terutama yang berada di panti lansia untuk dapat menyarankan atau mengajarkan kepada lansia cara
kompres hangat guna menggurangi nyeri sendi yang dirasakan.

Kata Kunci : Kompres Hangat, Nyeri Sendi

Abstract
The World Health Organization (WHO) shows that in the United States the incidence of
osteoarthritis based on doctor's diagnosis and symptoms has reached 24.7%. Joint pain is one of the
trigger factors and the main complaints that arise in patients with osteoarthritis. The purpose of this
study was to determine the effects of warm compresses on osteoarthritis joint pain in the elderly at the
Harapan Kita Elderly Social Institution KM.5 Palembang in 2021. Warm compresses are a non-
pharmacological measure used to reduce joint pain. Its scope is gerontic nursing. The research
method/design used was an experiment with a One Group Pretest-Posttest Design test approach and the
research sample was 25 elderly people. The results obtained from most of the respondents' joint pain
before doing warm compress therapy were moderate pain as many as 14 people (56%) and univariate
analysis of the majority of respondents' joint pain after doing warm compress therapy was mild pain as
many as 16 people (64%) and bivariate analysis Wilcoxon statistical test obtained p value = 0.000
<0.05, it means that there is an effect of warm compress therapy on reducing osteoarthritis joint pain in
the elderly at Harapan Kita Elderly Social Institution Palembang. Suggestions to health workers,
especially those in elderly social institution, are expected to be able to suggest or teach the elderly how to
do warm compresses to reduce the joint pain they feel.

Keywords : Warm Compresses, Joint Pain


PENDAHULUAN 2020 meningkat menjadi 27.08 juta jiwa,
Lanjut usia adalah seseorang yang pada tahu 2025 meningkat menjadi 33,69
mencapai umur 60 tahun ke atas. Secara juta jiwa, pada tahun 2030 meningkat
individu pada usia diatas 55 tahun terjadi menjadi 40,95 juta. Jumlah tersebut akan
proses penuaan secara alamiah, untuk terus meningkat menjadi 48,19 juta jiwa
mendukung stabilitas kesehatan pada lansia pada tahun 20,35. Menurut Departemen
dapat diupayakan antara lain dengan nutrisi, Kesehatan (2017) didalam N. Dewi Dkk
olahraga, istirahat di lingkungan yang aman (2020). Sedangkan jumlah penduduk lanjut
dan nyaman. Sehingga dari dukungan usia di Sumatera Selatan pada tahun 2019
tersebut diharapkan umur harapan hidup berjumlah 8,05%dan pada tahun 2020
lansia akan meningkat. Menurut mengalami peningkatan berjumlah 8,35%.
Fadhilla,(2018) didalam Sedangkan jumlah lansia kota Palembang
Ningrum,(2020),lanjut usia bukan suatu berjumlah 8,04% (Purbowati, 2015).
penyakit, namun merupakan tahap lanjut Word Health Organitation (WHO)
dari suatu proses kehidupan yang ditandai menunjukkan bahwa di Amerika Serikat
dengan penurunan kemampuan tubuh untuk kejadian osteoarthritis bedasarkan diagnosis
beradaptasi dengan stres lingkungan. dan gejala dokter telah mencapai 24,7%, dan
diperkirakan terus meningkat hingga tahun
Menurut Pudjiastuti, (2003) dalamHannan et 2040 dengan indikasi lebih dari 25,9% akan
al., (2021),seiring dengan proses menua mengalami kelumpuhan atau kecacatan
tersebut, tubuh akan mengalami berbagai akibat osteoarthritis. Akbar dan Santoso,
masalah kesehatan atau yang biasa disebut (2019) dalam Ningrum, (2020).
sebagai penyakit degeneratif. Salah satunya Kementrian Kesehatan Republik
penyakit osteoartrisis yang merupakan Indonesia pada tahun 2018 berhasil
penyakit tulang dan sendi yang terjadi memetakan jumlah penderita Osteoarthritis
karena proses menua. Menurut Siti hasil 11,5% lebih orang Indonesia menderita
(2008),nyeri sebagai mekanisme proteksi Osteoarthrits artinya, pada setiap penduduk
Indonesia terdapat satu orang penderita
bagi tubuh, timbul ketika jaringan sedang Osteoarthritis. Berampu et al.,(2021).
rusak, dan menyebabkan individu tersebut Menurut data dari divisi reumatologi RSUP
bereaksi untuk menghilangkan rasa nyeri. Dr. Mohammad Hoesin Palembang,
Andarmoro (2013) dalam Hannan et al didapatkan jumlah kunjungan pasien yang
(2021). menderita osteoartritis pada tahun 2018
Osteoarthritis (OA) adalah masalah sebanyak 1.113 pasien dengan rata-rata 94
kesehatan utama untuk sendi lutut, dan per bulan. (Harahap, 2020).
osteoarthritis dapat merusak sendi lainnya. Nyeri sendi merupakan salah satu faktor
Keluhan terbesar pasien osteoarthritis lutut pencetus dan keluhan utama yang muncul
pada penderita osteoarthritis. Masalah
adalah nyeri pada bagian tengah lutut, yang muskuloskeletal seperti arthritis dan
membatasi rentang gerak dan aktivitas gangguan pada tulang menjadi masalah yang
fungsional. Berampu et al., sering terjadi pada lansia karena
(2021).Osteoartritis adalah penyakit bersifat mempengaruhi mobilitas dan aktivitas yang
kronis ditandai dengan nyeri sendi, merupakan hal vital bagi kesehatan lansia.
kekakuan sendi di pagi hari, keterbatasan Arthritis dan gangguan pada tulang
gerakan sendi, krepitasi, pembengkakan menyebabkan munculnya nyeri sendi. Nyeri
sendi, dan derajat inflamasi lokal yang sendi merupakan pengalaman subjektif yang
bervariasi. Menurut Pratiwi, (2015)didalam dapat memengaruhi kualitas hidup lansia
termasuk gangguan aktivitas fungsional
Amelia, (2020). lansia. Menurut Dida,( 2018)didalam
Berdasarkan data populasi lanjut usia Wijaya (2020).
tahun 2017 terdapat 23,66 juta jiwa Strategi penatalaksanaan nyeri dengan
penduduk lanjut usia di Indonesia. menggunakan pendekatan manajemen
Diprediksi jumlah penduduk lansia tahun farmakologis merupakan tindakan
menurunkan respons nyeri tanpa sedikitpun
menggunakan agen-agen farmakologi. METODE PENELITIAN
Pemasangan kompres hangat biasanya Jenis Penelitian
dilakukan hanya setempat saja pada bagian Penelitian ini menggunakan pendekatan
tubuh tertentu. Dengan pemberian panas,
pembuluh-pembuluh darah akan melebar kuantitatif, desain penelitian yang
sehingga memperbaiki peredaran darah di digunakan adalah experimen dengan
dalam jaringan tersebut. Dengan cara ini pendekatan One Group Pretest-Posttest
penyaluaran zat asam dan bahan makanan Design test.
ke sel-sel diperbesar dan pembuangan dari Waktu dan Tempat Penelitian
zat- zat yang dibuang akan diperbaiki. Waktu yang digunakan peneliti untuk
Aktivitas sel yang meningkat akan penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal
mengurangi rasa sakit atau nyeri dan akan dikeluarkan izin penelitian dalam kurun
menunjang proses pemyembuhan luka dan waktu kurang lebih 2 (dua) minggu, 1
proses peradangan. Menurut Stevens
dkk,(2002)didalam Hannan et al., (2019). minggu pengumpulan data dan 1 minggu
Jika nyeri tidak ditangani maka akan pengelolahan data yang meliputi
meningkatkan rasa ketidaknyamanan serta pengkajian.
dapat mengganggu aktivitas lanjut usia. Target/Subjek Penelitian
Pada saat sebelum diberikan terapi kompres Populasi yang diteliti pada penelitian ini
air hangat, lansia merasakan nyeri dan adalah seluruh lanisa di Panti Sosial Lanjut
kekakuan pada sendi yang nyeri terutama usia Harapan Kita KM 5 Palembang
pada pagihari. Riyanto (2011)didalam sebanyak 60partisipan, sampel penelitian
Hannan et al., (2021). sebagian dari populasi berjumlah 25 orang
Berdasarkan data yang didapat dari
pengambilan data awal di Panti Sosial dengan cara pengambilan sampel non
Harapan Kita pada tanggal 27 September probability samping menggunakan metode
2021. Jurnal terapi utama yang diarahkan purposive sampling.
adalah untuk mengetahui bahwa jumlah Prosedur
lanjut usia yang menderita osteoartritis Sebelum diberikan perlakukan terlebih
pada tahun 2019 yaitu berjumlah 9 orang, dahulu dilakukan pengukuran nyeri
tahun 2020 yaitu berjumlah 15 orang, dan menggunakan Wong Baker Faces, kemudian
pada tahun 2021 sebanyak 25 orang. Lansia diberikan kompres hangat selama 15 menit
yang menetap di Panti hingga Oktober yaitu mengacu pada penelitian yang dilakukan
berjumlah 60 orang, dengan komposisi 36
orang perempuan dan 24 orang laki-laki di oleh Asmawi (2021) dan Hannan dkk
Panti Sosial Lanjut Usia Harapan Kita KM.5 (2021), setelah itu kembali dilakukan
Palembang. Keluhan utama pada penyakit pengukuran nyeri untuk membuktikan
osteoartritis adalah nyeri pada bagian pengaruh kompres hangat terhadap
tengah lutut, yang membatasi rentang gerak penurunan nyeri sendi pada responden yang
dan aktivitas fungsional. Cara penangaan menjadi sampel penelitian ini.
dengan menggunakan pendekatan Data, Instrumen, dan Teknik
manajemen farmakologis merupakan Pengumpulan Data
tindakan menurunkan respons nyeri tanpa Dalam penelitian ini, data yang
sedikitpun menggunakan agen-agen
farmakologi. Pemasangan kompres hangat diperoleh berasal dari sumber primer,
biasanya dilakukan hanya setempat saja sumber data primer merupakan sumber data
pada bagian tubuh tertentu. (Profil Panti yang diperoleh secara langsung di lapangan.
Sosial Lanjut Usia Harapan Kita Sumber data primer ini meliputi wawancara
Palembang,2021). dan observasi dimana wawancara akan
Berdasarkan latar belakang diatas maka dilakukan pada lansia.
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian Dalam melakukan penelitian ini penulis
yang berjudul “Pengaruh terapi kompes melakukan teknik pengumpulan data
hangat terhadap penurunan nyeri sendi sebagai berikut: wawancara dan observasi.
osteoartritis pada lansia”
Berdasarkan tabel 1diatas diketahui
Teknik Analisis Data distibusi frekuensi skala nyeri responden
Analisis Univariat sebelum diberikan terapi kompres hangat
Analisis univariat pada penelitian ini yang mengalami nyeriringan sebanyak 10
dilakukan pada tiap variabel dari hasil responden (40%) dan nyeri sedang sebanyak
penelitian yaitu skala responden sebelum 15 responden (60%). Sedangkan skala nyeri
terapi kompres hangat dalam tabel frekuensi responden setelah diberikan terapi kompres
dan persentase. hangat yang mengalami nyeriringan
Analisis Bivariat sebanyak 17 responden (68%) dan nyeri
Pada penelitian ini, analisis bivariat sedang sebanyak 9 responden (36%).
dilakukan dengan terlebih dahulu Analisis Bivariat
melakukan uji normalitas data menggunakan Pada penelitian ini, sebelum analisis
uji Shapiro-Wilk karena sampel kurang dari bivariat dilakukan dengan terlebih dahulu
50 dengan ketentuan jika p value ≥ 0,05 melakukan uji normalitas data skala nyeri
berarti data terdistribusi normal dan jika p sendi sebelum dan sesudah terapi kompres
value< 0,05 berarti data tidak terdistribusi hangat menggunakan uji Shapiro-Wilk
normal (Dahlan, 2015). karena jumlah sampel 25 orang. Adapun
Setelah itu untuk uji pengaruh hasil uji sebagaimana terlihat pada tabel:
menggunakan uji statistik t testpaired test Tabel 2
dengan tingkat kemaknaan alpha 0,05 bila Uji Normalitas Skala Nyeri Sendi Sesudah Terapi
Hangat
data terdistribusi normaldan uji Wilcoxon No Variabel Shapiro- P
bila data tidak terdistribusi normal dengan Wilk
ketentuan jika p value< 0,05 berarti ada 1 Nyeri sendi sebelum terapi 0,794 0,000
pengaruh dan jika jika p value ≥ 0,05 kompres hangat
berarti tidak ada pengaruh (Dahlan, 2015). 2 Nyeri sendi sesudah terapi 0,819 0,000
kompres hangat
Sumber: Data primer diolah tahun 2021
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN Berdasarkan tabel 2di atas, diketahui
Analisis Univariat hasil uji data skala nyeri sendi sebelum dan
Analisis univariat pada penelitian ini sesudah terapi kompres hangat,
dilakukan pada tiap variabel dari hasil mendapatkan nilai p = 0,000 dan 0,000 <α
penelitian yaitu skala responden sebelum 0,05, maka distribusi data dinyatakan tidak
terapi kompres hangat dalam tabel frekuensi normal.
dan persentase. Distribusi data skala nyeri sendi
Tabel 1
dinyatakan tidak normal maka analisis
Distribusi Frekuensi Skala Nyeri Responden bivariat dilakukan untuk melihatpengaruh
Sebelum dan Sesudah Terapi Kompres Hangat terapi kompres hangat terhadap penurunan
Variabel Frekwensi Persentase nyeri sendi osteartritis pada lansia,
(f) (%) menggunakan ujiwilcoxon dengan ketentuan
Skala Nyeri
Sebelum Intervensi
jika hasil analisis didapatkanp value< 0,05
Nyeri ringan 10 40 berarti ada pengaruh dan jika p value ≥
Nyeri sedang 15 60 0,05 berarti tidak ada pengaruh.
Jumlah 25 100 Tabel 3
Skala Nyeri Setelah Hasil Analisisuji WilcoxonPenurunan Nyeri
Intervensi SendiSebelum danSesudah Terapi Kompres
Nyeri ringan 17 68 Hangat
Nyeri sedang 9 36 Skala Mean Std. Min Max p
Jumlah 25 100 Nyeri Deviasi value
Sumber: Hasil Penelitian tahun 2021 Sendi
Sebelum 4,36 1,29 3 1 0,000
Sesudah 2,60 1,22 6 4 sebelum dilakukan kompres hangat adalah
Sumber: Data primer diolah tahun 2021 nyeri sedang yaitu sebanyak 33 responden
(94,3%) dan sebagian besar skala nyeri
Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa responden setelah dilakukan kompres hangat
rata-rata (mean) skala nyeri sendi sebelum adalah nyeri ringan yaitu sebanyak 26
terapi kompres hangat adalah 4,36 dengan responden (74,3%).
standar deviasi 1,29, sedangkan rata-rata
(mean) skala nyeri sendi sesudah terapi Analisis Bivariat
kompres hangat adalah 2,60 dengan standar Berdasarkan hasil analisis bivariat
deviasi 1,22, maka terdapat penurunan skala diketahui bahwa rata-rata (mean) skala
nyeri sendi sesudah terapi kompres sebesar nyeri sendi sebelum terapi kompres hangat
4,36 – 2,60 = 1,76. Hasil uji statistik adalah 4,36 dengan standar deviasi 1,29,
wilcoxon didapatkan nilai p = 0,000 < 0,05 sedangkan rata-rata (mean) skala nyeri sendi
artinya ada pengaruh terapi kompres hangat sesudah terapi kompres hangat adalah 2,60
terhadap penurunan nyeri sendi osteartritis dengan standar deviasi 1,22, maka terdapat
pada lansia di Panti Lanjut Usia Harapan penurunan skala nyeri sendi sesudah terapi
Kita Palembang kompres sebesar 4,36 – 2,60 = 1,76. Hasil
Pembahasan uji statistik wilcoxon didapatkan nilai p =
Analisis Univariat 0,000 < 0,05 artinya ada pengaruh terapi
Hasil analisis univariat menunjukkan kompres hangat terhadap penurunan nyeri
sebagian besar nyeri sendi responden sendi osteartritis pada lansia di Panti Lanjut
sebelum terapi kompres hangat adalah nyeri Usia Harapan Kita Palembang.
sedang 15 sebanyak orang (60%) dan Kompres hangat adalah suatu metode
sebagian besar nyeri sendi responden alternatif non farmakologi untuk
sesudah terapi kompres hangat adalah nyeri mengurangi nyeri osteoarthritis pada lansia
ringan sebanyak 9 orang (36%). menggunakan waslap maupun bulih-bulih
Nyeri merupakan pengalaman emosional dengan suhu 35-37OC kemudian
dan sensorik yang tidak meyengkan atau menempatkan pada kaki pemberian
yang muncul dari kerusakan jaringan secara dilakukan selama 15 kali dengan 3 kali
aktual atau potensial atau menunjukan pemberian kompres hangat selama 5 menit
adanya kerusakan. Menurut Nanda pemberian kompres hangat dan tidak
Maryunani (2018),secara umum, nyeri diberikan perlakukan kompres hangat
diartikan sebagai suatu keadaan yang tidak (Indrawah dkk, 2020).
menyenangkan akibat terjadinya rangsangan Terapi kompres hangat merupakan
fisik maupun dari serabut dalam serabut tindakan dengan memberian kompres hangat
saraf dalam tubuh ke otak dan diikuti oleh yang bertujuan memenuhi kebutuhan rasa
reaksi fisik, fisikologis maupun emosional nyaman, mengurangi atau membebaskan
(Hidayat, 2019). nyeri, mengurangi atau mencegah terjadinya
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil spasme otot, dan memberian rasa hangat.
penelitian Mujib Hannan (2019), Didalam Uliyah dkk, (2021). Tindakan
menunjukkan sebagian besar skala nyeri kompres dapat menurunkan tingkat nyeri,
responden sebelum diberikan terapi kompres kompres dapat meningkatkan suhu jaringan
hangat adalah nyeri sedang yaitu sebanyak dan sirkulasi darah lokal, yang dapat
22 responden (68,7%) dan sebagian besar menghambat produk metabolisme inflamasi
skala nyeri responden sesudah diberikan seperti prostaglandin, bradikinin dan
terapi kompres hangat adalah nyeri ringan histamine sehingga dapat mengurangi
yaitu sebanyak 18 responden (56,3%). nyeri.Christina (2016) dalam Rahmawati
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan (2021).
hasil penelitian Asmawi dan Sugiarti (2021), Hasil penelitian sejalan dengan hasil
sebagian besar skala nyeri responden penelitian yang dilakukan oleh Yohana, dkk
(2017) dengan judul “Perbedaan Intensitas upaya menurunkan nyeri bekerja dengan
Nyeri Osteoartritis Pada Lansia Sebelum mengurangi ransangan pada ujung saraf atau
Dan Sesudah Dilakukan Kompres Hangat memblokir arah berjalannya implus nyeri
Di Kelurahan Tlogomas Malang” di dapat yang menuju ke otak. Daerah nyeri
data hasil uji statistik yaitu Paired Simple T- diberikan kompres hangat akan memberikan
Test dengan teknik komputerisasi dengan sinyal ke hipotalamus melalui sumsum
tingkat signifikasi (α) sebesar 0,05 dan tulang belakang, ketika reseptor panas di
tingkat kesalahan 95%. Hasil perhitungan di hipotalamus diberikan rangsangan. Sistem
dapat p value = 0,00 < α (0,05) yang berarti efektor mengeluarkan sinyal dan
H0 ditolak. Hasil yang didapat peneliti ada menyebabkan terjadinya vasodilatasi perifer,
perbedaan intensitas nyeri osteoartritis pada vasodilatasi ini menyebabkan aliran darah
lansia sebelum dan sesudah dilaksukan meningkat sehingga kompres hangat juga
kompres hangat di Kelurahan Tlogomas RT meningkatkan pergerakan zat sisa dan
02 RW 06 Malang. Usia pertengahan nutrisi didalam tubuh, pengaruh setelah
cenderung akan mengalami penurunan diberikan terapi kompres hangat responden
aktifitas dan berlanjut sampai tua karena terlihat lebih santai, rileks, mobilitas dengan
terjadinya penurunan fungsi tubuh akibat baik dan merasakan nyeri sendi berkurang.
proses penuaan. Organ-organ tubuh yang Sehingga dapat disimpulkan bahwa
dulunya berfungsi dengan baik tanpa adanya pemberian kompres hangat terbukti dapat
gangguan, sekarang mengalami kemunduran menurunkan nyeri sendi lansia. Hal ini
karena dalam proses penuaan. karena dengan melakukan kompres hangat
Hasil penelitian sejalan dengan hasil dapat menurunkan tingkat nyeri, kompres
penelitian yang dilakukan di Posyandu dapat mengurangi nyeri. Kompres hangat
Puskesmas Pandian Sumenep dalam Hanna juga berfungsi untuk melebarkan pembuluh
2021. Memberikan perlakuan terapi darah, menstimulasi sirkulasi darah, dan
kompres hangat pada lanjut usia penderita mengurangi kekakuan. Selain itu, kompres
osteoarthritis terlihat terjadi penurunan juga dapat menghilangkan sensasi rasa sakit.
intensitas skala nyeri, ini dikarenakan
kompres hangat dapat melancarkan sirkulasi KESIMPULAN
darah, menghilangkan rasa sakit atau nyeri, 1. Hasil analisis univariat menunjukkan
dan memberikan ketenangan serta sebagian besar nyeri sendi responden
kenyamanan. Kompres hangat merupakan sebelum terapi kompres hangat adalah
salah satu terapi modalitas dalam intervensi nyeri sedang 15 sebanyak orang (60%)
keperawatan yang dapat digunakan untuk dan sebagian besar nyeri sendi
meningkatkan rasa nyaman pada lansia responden sesudah terapi kompres
dengan nyeri sendi. Pengobatan non hangat adalah nyeri ringan sebanyak 9
farmakologi sangat efektif dilakukan untuk orang (36%).
mengurangi rasa nyeri yang timbul. 2. Analisis bivariat diketahui bahwa rata-
Berdasarkan hasil penelitian ini, responden rata (mean) skala nyeri sendi sebelum
dapat menggunakan terapi kompres hangat terapi kompres hangat adalah 4,36
ini sebagai salah satu pilihan terapi non dengan standar deviasi 1,29, sedangkan
farmakologi dalam menangani nyeri sendi. rata-rata (mean) skala nyeri sendi
Dari hasil penelitian, teori dan jurnal sesudah terapi kompres hangat adalah
peneliti berasumsi, bahwa kompres hangat 2,60 dengan standar deviasi 1,22, maka
adalah memberikan rasa hangat untuk terdapat penurunan skala nyeri sendi
memenuhi kebutuhan rasa nyaman, sesudah terapi kompres sebesar 4,36 –
mengurangi atau membebaskan nyeri, 2,60 = 1,76. Hasil uji statistik
mengurangi atau mencegah spasme otot dan wilcoxondidapatkan nilai p = 0,000 <
memberikan rasa hangat pada daerah 0,05 artinya ada pengaruh terapi
tertentu, tindakan kompres hangat dalam kompres hangat terhadap penurunan
nyeri sendi osteartritis pada lansia di Nyeri Sendi Osteoarthritis Pada
Panti Lanjut Usia Harapan Kita Lansia Di Posyandu Lansia
Palembang. Puskesmas Pandian Sumenep.
Wiraraja Medika, 9(1), 1–10.
SARAN Https://Doi.Org/10.24929/Fik.V9i1.68
Bagi Petugas Kesehatan 9 tanggal 30 september 2021 pukul
Hasil penelitian ini dapat dijadikan 12.33
masukan bagi petugas kesehata terutama Hannan, M, … E. S.-W. M. J., & 2019, U.
yang berada di Panti Sosial Lansia Usia (2021). Pengaruh Terapi Kompres
Harapan Kita Palembang untuk dapat Hangat Terhadap Penurunan Nyeri
menyarankan atau mengajarkan kepada Sendi Osteoarthritis Pada Lansia Di
pasien lansia cara kompres hangat guna Posyandu Lansia Puskesmas Pandian
mengurangi nyeri sendi yang dirasakan. Sumenep. Ejournalwiraraja.Com.
Bagi Peneliti Selanjutnya Https://Ejournalwiraraja.Com/Index.P
Diharapkan penelitian ini dapat hp/Fik/Article/View/689 tanggal 30
digunakan sebagai masukan bagi peneliti september 2021 pukul : 22.00
selanjutnya untuk mengadakan penelitian Harahap, V. H. (2020). Hubungan
lebih lanjut tentang Pengaruh Kompres Disabilitas Dengan Depresi Pada
Hangat Terhadap Penurunan Nyeri Sendi Pasien Osteoartritis Di Poliklinik
Osteoarthritis Pada Lansia dan dilakukan Rsup Dr. Mohammad Hoesin
penelitian lebih lanjut dengan metode Palembang. Tesis.
penelitian yang berbeda, variabel yang N. Dewi Dkk. (2020). Tingkat Pengetahuan
berbeda, perlakuan yang lebih sering, Dengan Perilaku Personal Hygiene
kombinasi kompres, jumlah populasi dan Lansia Tingkat Pengetahuan Dengan
sampel yang lebih banyak sehingga akan Perilaku. Tanggal Uprate Sep 25
diperoleh pukul 21.34
Ningrum, N. (2020). Mobilitas Fisik Pada
DAFTAR PUSTAKA Diagnosa Medis Osteoarthritis Di
Amelia, A. T. (2020). Pengaruh Latihan Desa Pasirian Lumajang.
Hidroterapi Terhadap Intensitas Nyeri Purbowati. (2020). Proyeksi Penduduk
Dan Kemampuan Fungsional Pada Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera
Pasien Osteoartritis Genu. tanggal 2 Selatan. Badan Pusat Statistik.
desember 2021 pukul :20.00 Danggal Uprate Okt 12 pukul 01.43
Asmawi & Sugiarti. (2021). Pengaruh Rahmawati, Anis. (2021). Potensi Kompres
Kompres Air Hangat Terhadap Hangat Jahe Merah Sebagai Terapi
Kualitas Nyeri Sendi Pada Lansia Di Komplementer Terhadap Pengurangan
Panti Bina Usia Lanjut Jayapura. Nyeri Artritis Gout. Jurnal Ilmiah
Healthy Papua, 4(1), 206–212. tanggal Pamenang, 3(1), 7–15.
07 oktober 2021 pukul : 10.00 Https://Doi.Org/10.53599/Jip.V3i1.76
Berampu, D. (2021). Pelaksanaan Manual tanggal 12 oktober 2021 pukul 09.35
Traksi Dan Isometrik Exercise Wijaya, E., &Nurhidayati, T. (2020).
Terhadap Peningkatan Aktivitas Penerapan Terapi Relaksasi Otot
Fungsional Pada Penderita Progresif Dalam Menurunkan Skala
Osteoarthritis Knee Di Rumah Sakit Nyeri Sendi Lansia.
Grandmed Lubuk Pakam. Jurnal Https://Doi.Org/10.26714/Nm.V1i2.5
Pengmas Kestra (Jpk), 1(1), 173–179. 643 tanggal 21 september 2021 pukul
Https://Doi.Org/10.35451/Jpk.V1i1.76 21.21
5 tanggal 8 oktober 2021 pukul 11.11
Hannan, Dkk (2019). Pengaruh Terapi
Kompres Hangat Terhadap Penurunan

Anda mungkin juga menyukai