Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA LANSIA NY.

M DENGAN
OSTEOARTHRITIS MELALUI LATIHAN GERAK SENDI LUTUT
TERHADAP NYERI DI DUSUN V DESA AIR TELUK HESSA
KECAMATAN AIR BATU KABUPATEN ASAHAN
TAHUN 2021

Edisyah Putra Sambas


Fakultas Keperawatan Universitas Andalas Padang
Email:edisambas87@gmail.com

Abstrak

Pendahuluan : Menua adalah proses alamiah yang dialami oleh semua manusia ditandai dengan
penurunan kapasitas dan fungsi jaringan tubuh. Perubahan terjadi pada semua sistem dalam
tubuh salah satunya sistem muskuloskeletal. Salah satu penyakit pada sistem musculoskeletal
yang sering ditemukan pada lansia adalah osteoarthritis. Osteoarthritis (OA) adalah salah satu
penyakit kronis yang paling umum terjadi dan penyebab utama dari rasa nyeri dan cacat yang
menurunkan status kesehatan. Nyeri lutut merupakan gejala dari osteathritis. Pada Lansia
kelolaan didapatkan masalah keperawatan yaitu ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga
dan gangguan mobilitas fisk sehingga diperlukan penanganan dan asuhan keperawatan yang
tepat dan komprehensif. Latihan gerak sendi lutut merupakan salah satu gerakan yang dapat
mengurangi nyeri pada lansia dan meringankan rasa berat pada kaki. Tujuan : Dapat
memberikan gambaran pelaksanaan asuhan keperawatan komprehensif terhadap lansia dengan
masalah nyeri osteoarthritis dengan pendekatan proses keperawatan. Hasil : Setelah Pemberian
asuhan keperawatan latihan gerak sendi lutut selama 12 hari terjadi penurunan tingkat nyeri pada
lansia dan mengurangi rasa berat pada kaki lansia dibuktikan dengan penurunan skala Numeric
Rating Scale (NRS) dari skala 4 menjadi 2. Kesimpulan : Diharapkan kepada wilayah
puskesmas untuk lebih meningkatkan kegiatan pada posyandu lansia seperti mengadakan latihan
fisik pada lansia dan kepada lansia dan keluarga agar melakukan latihan gerak sendi lutut secara
rutin 2 kali sehari agar rasa nyeri lutut menjadi berkurang.

Kata Kunci : Lansia, Nyeri, Gerak Sendi Lutut


Daftar Pustaka : 65 ( 2002-2021 )

Introduction: Aging is a natural process experienced by all humans characterized by a decrease


in the capacity and function of body tissues. Changes occur in all systems in the body, one of
which is the musculoskeletal system. One of the diseases of the musculoskeletal system that is
often found in the elderly is osteoarthritis. Osteoarthritis (OA) is one of the most common
chronic diseases and a major cause of pain and disability that reduces health status. Knee pain
is a symptom of osteathritis. In the managed elderly there are nursing problems, namely the
ineffectiveness of family health management and impaired physical mobility so that appropriate
and comprehensive nursing care and care is needed. Knee joint exercises are one of the
movements that can reduce pain in the elderly and relieve heaviness in the legs. Objective: To
provide an overview of the implementation of comprehensive nursing care for the elderly with
osteoarthritis pain problems with the nursing process approach. Results: After giving nursing
care for knee joint exercise for 12 days, there was a decrease in the level of pain in the elderly
and a reduction in the feeling of heaviness in the legs of the elderly as evidenced by a decrease
in the Numeric Rating Scale (NRS) from a scale of 4 to 2. Conclusion: It is hoped that the health
center area will be more Increasing activities at the posyandu for the elderly, such as conducting
physical exercises for the elderly and for the elderly and families to do regular knee joint
exercises 2 times a day so that knee pain is reduced.
Keywords : Elderly, Pain, Knee Joint Exercises.
Bibliography : 65 (2002-2021)

PENDAHULUAN Osteoarthritis atau radang sendi berada


diposisi ke delapan (Riskesdas,
Lanjut usia yaitu suatu pendekatan 2018).Osteoarthritis (OA) adalah salah satu
ilmiah dari berbagai aspek proses penuaan,
penyakit kronis yang paling umum terjadi
dimana terdapat aspek biologis, psikologis,
dan penyebab utama dari rasa nyeri dan
sosial, ekonomi, kesehatan lingkungan dan
cacat yang menurunkan status kesehatan
lain-lain yang selanjutnya berpengaruh
(Allen & Golightly, 2015).
terhadap kehidupan dan kesehatannya
Pravalensi penduduk yang mengalami
(Maryam, 2008).
osteoarthritis di Indonesia tercatat 7,3 % dari
WHO (World Health Organization) total penduduk (Riskesdas, 2018). Sebanyak
menggolongkan lanjut usia dibagi empat
29% di antaranya melakukan pemeriksaan
kategori yaitu usia antara 45 sampai 59 tahu
dokter, dan sisanya atau 71% mengonsumsi
n dalam kategori pertengahan(middle age), 6
obat bebas pereda nyeri. Sumatera Utara
0 sampai 74 tahun kategori usia lanjut (elde
merupakan salah satu provinsi yang
rly), 75 sampai 90 tahun kategori usia tua (o
memiliki angka kejadian penyakit
ld), dan usia di atas 90 tahun masuk sangat t
osteoarthritis yang cukup tinggi. Dari data
ua (very old) (Padila, 2013). Sementara
profil Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan
menurut UU Nomor 13 Tahun 1998 lanjut u
tahun 2020 penyakit radang sendi
sia merupakan seseorang yang telah
mengalami peningkatan kasus dari peringkat
mencapai usia 60 tahun ke atas(Badan Pusat
9 dengan 2.647 tahun 2018 naik ke
Statistik, 2020). peringkat 8 pada tahun 2019 dengan 3.406
Menurut WHO di kawasan Asia kasus (Dinkes Kab. Asahan, 2020).
Tenggara populasi Lansia sebesar 8% atau Dari 168 orang yang menderita
sekitar 142 juta jiwa. Pada tahun 2050 osteoarthritis didapatkan kualitas hidup
diperkirakan populasi Lansia meningkat 3 mengalami penurunan yang dikaitkan
kali lipat. Pada tahun 2000 jumlah Lansia dengan 47% rasa nyeri, 41% bemasalah
sekitar 5,300,000 (7,4%) dari total populasi, dengan berjalan dan 30% bermasalah
sedangkan pada tahun 2010 jumlah Lansia dengan mobilitas keterbatasan yang
24,000,000 (9,77%) dari total populasi, dan berdampak pada hubungan sosial penderita
tahun 2020 diperkirakan jumlah Lansia menjadi berkurang sehingga berdampak
mencapai 28,800,000 (11,34%) dari total pada penurunan kualitas hidup (Jakobson &
populasi (Kemenkes RI, 2013). Hallberg, 2006).
Masalah kesehatan yang paling banyak Nyeri lutut merupakan salah satu gejala
dialami adalah penyakit tidak menular dari osteoathritis. Hidup dengan nyeri
dimana salah satunya adalah penyakit seringkali dihubungkan dengan stress yang
kronis akibat hambatan mobilitas fisik, nyeri
kronik memiliki komplikasi besar bagi
kesehatan, fungsi, dan kualitas hidup lansia. METODE PENELITIAN
Penatalaksanaan nyeri sendi mencakup Desain penelitian ini adalah
terapi farmakologi dan non farmakologi. Observasi deskriptif dengan pendekatan
Pembedahan pada lansia memiliki resiko studi kasus. Penelitian dilakukan di Dusun V
untuk mengalami kerugian atau efek Desa Air Teluk Hessa Kecamatan Air Batu
samping akibat pengobatan medis, sehingga Kabupaten Asahan tanggal 16 Pebruari
diperlukan pendekatan alternative yaitu non sampai 6 Maret 2021. Subjek penelitian ini
farmakologi (Arthritis Foundation, 2021). adalah seorang yang mengalami nyeri
Ada beberapa penatalaksanaan non dengan diagnose medis osteoathritis, tingkat
farmakologis yang dapat dilakukan pada nyeri 4 dengan skala nyeri sedang, pasien
osteoarthritis diantaranya adalah dengan lansia, dan bersedia menjadi responden.
latihan gerak sendi, senam rematik dan Pengumpulan data dilakukan dengan
fisioterapi sendi. Dari beberapa cara tersebut metode wawancara dan observasi,
yang biasa digunakan dan yang dinilai menggunakan lembar observasi pengukuran
paling efektif untuk mengatasi berbagai nilai skala nyeri. Parameter penilaian tingkat
keluhan sendi yang dialami lansia adalah nyeri menggunakan Visual Analog Scales
dengan latihan gerak sendi (Bell, 2014). (VAS) atau menggunakan Numerical Rating
Latihan gerak sendi ini menekankan Scales (NRS. Intensitas nyeri dapat di ukur
pada pikiran, gerakan fisik, dan pernafasan. dengan menggunakan Visual Analog Scales
Latihan ini melibatkan gerakan yang (VAS) atau menggunakan Numerical Rating
terkoordinasi dari otot-otot tubuh sehingga Scales (NRS) dan banyak dipakai dalam
diperoleh stabilitas dan fleksibilitas yang berbagai studi klinis. The Brief Pain
baik. Stabilitas dan fleksibilitas tubuh yang Inventory (BPI) menyatakan dengan
baik dapat membantu mengurangi nyeri dan menggunakan NRS sebagai alat pengukuran
meningkatkan keseimbangan (Wong, 2001). nyeri karena NRS melaporkan intensitas
Latihan Range of Motion (Gerak sendi lutut) nyeri dan gangguan nyeri. Western Ontario
dapat dilakukan untuk mempertahankan atau McMaster Osteoartritis Index (WOMAC)
memperbaiki tingkat kesempurnaan, juga merupakan kuesioner spesifik untuk
kemampuan menggerakkan persendian menilai nyeri, dan kekakuan sendi. Uji
secara normal dan lengkap (Potter & Perry, validitas NRS yang dilakukan oleh Ornetti
2010). dkk dengan membandingkan NRS pada
Hasil penelitian yang dilakukan WOMAC mendapatkan hasil bahwa NRS
Firmansyah & Suprayitno (2018), merupakan psikometer yang baik hampir
menyatakan bahwa terdapat pengaruh mirip dengan skala WOMAC dan dapat di
latihan gerak sendi lutut terhadap penurunan konfirmasi sebagai instrumen evaluasi pada
nyeri sendi lutut pada lansia yang osteoartritis (Ornetti et. al, 2011). NRS
mengalami osteoatritis di Wilayah Kerja memiliki angka 0-10 dimana 0 menunjukkan
Puskesmas Pengasih 1 Kulon Progo tidak terdapat nyeri sedangkan 10
Yogyakarta. Sejalan dengan penelitin menunjukkan nyeri yang buruk (Breivik et.
Marlina (2015) yang menyatakan bahwa al, 2008)
latihan gerak sendi lutut efektif dalam Peneliti juga menggunakan SOP
menurunkan nyeri dan kekauan pada lansia (Standar Operasional Prosedur) yang
dengan Osteoathritis. sebagai pedoman intervensi. Pengambilan
data dimulai dengan pengukuran tingkat
nyeri, kemudian pasien dilakukan latihan pengobatan dan gangguan mobilitas Fisik
gerak sendi lutut dengan 6 gerakan dengan berhubungan dengan nyeri.
hitungan sampai 10. Pemberian Latihan c. Intervensi
gerak sendi lutut dilakukan selama 12 hari Intervensi/perencanaan untuk
berturut-turut yaitu pagi dan sore hari, pemberian tindakan dengan diagnosa
kemudian dilakukan penilaian tingkatan nyeri pada osteoatrhitis kepada Ny. M,
nyeri dengan menggunakan Numeric Rating dimana untuk mengatasi manajemen
Scale sebelum dan sesudah selesai dilakukan kesehatan tidak efektif adalah dukungan
implementasi. keluarga merencanakan perawatan,
edukasi kesehatan, dan edukasi latihan
fisik. Beberapa rencana keperawatan
HASIL DAN PEMBAHASAN
yang dilakukan untuk mengatasi
a. Pengkajian gangguan mobilitas fisik adalah
Berdasarkan hasil pengkajian yang manajemen program latihan.
dilakukan pada keluarga Ny. M,
didapatkan data bahwa Ny.M berusia 80
tahun mempunyai masalah nyeri pada d. Implementasi
lutut dan juga terasa berat jika dibawa Implementasi keperawatan
beraktvitas. Nyeri yang dirasakan seperti dilaksanakan mulai dari tanggal 23
ditusuk-tusuk di daerah lutut sebelah Pebruari sampai 6 Maret 2021.
kanan dengan skala nyeri 4 dan Pemberian Latihan gerak sendi lutut
dirasakan hilang timbul. Nyeri dirasakan dilakukan selama 12 hari berturut-turut
ketika beraktivitas dan rasa kaku ketika yaitu pagi dan sore hari
bangun di pagi hari dan jika duduk Implementasi yang diberikan pada
terlalu lama. pertemuan pertama, peneliti
Berdasarkan hasil pengkajian yang menganjurkan dukungan keluarga untuk
dilakukan pada keluarga Ny. M terlibat dalam merencanakan perawatan
didapatkan data data seperti klien dimana peneliti mengidentifikasi
mengungkapkan tidak memahami kebutuhan dan harapan keluarga tentang
masalah kesehatan yang diderita, kesehatan keluarga, mengidentifikasi
mengungkapkan kesulitan dalam sumber-sumber yang dimiliki keluarga
menjalani program perawatan/ dan tindakan yang dapat dilakukan
pengobatan, gejala penyakit anggota keluarga. Kemudian menganjurkan
keluarga semakin memberat, aktivitas menggunakan fasilitas kesehatan yang
keluarga untuk mengatasi masalah ada dan mengajarkan cara perawatan
kesehatan tidak tepat, dan gagal yang bisa dilakukan keluarga kemudian
melakukan tindakan untuk mengurangi memberikan edukasi kesehatan
faktor resiko. mengenai proses penyakit osteoarthritis
yang dialami klien mulai dari
b. Diagnosa menjelaskan pengertian, penyebab dari
Berdasarkan hasil pengkajian yang faktor resiko penyakit, menjelaskan
dilakukan pada keluarga Ny. M tanda dan gejala yang ditimbulkan oleh
didapatkan masalah kesehatan yang penyakit dan menjelaskan cara
dihadapi oleh keluarga saat ini adalah penanganan yang tepat serta edukasi
manajemen kesehatan keluarga tidak kesehatan.
efektif berhubungan dengan Implementasi selanjutnya peneliti
kompleksitas program perawatan/ memberikan edukasi latihan fisik tentang
gerak sendi lutut untuk mengurangi rasa mengalami nyeri sendi lutut berkisar dari
nyeri yang dirasakan klien dengan skala 4-5.
didampingi oleh keluarga. Peneliti Menurut Potter & Perry (2010)
menjelaskan manfaat kesehatan dari Latihan Rang Of Motion (Gerakan sendi
latihan sendi lutut dan menjelaskan lutut) akan mengurangi sensasi nyeri pada
bahwa latihan gerak sendi ini dilakukan persendian dan dapat dilakukan untuk
2 kali sehari pagi dan sore setelah selesai mempertahankan atau memperbaiki tingkat
mandi dan harus dilakukan setiap hari kesempurnaan kemampuan menggerakkan
selama 12 hari kedepan. Kemudian persendian secara normal dan lengkap.
peneliti mengajarkan teknik latihan Menurut penelitian Iversen, Brawerman, &
gerak sendi lutut tersebut. Iversen, (2012), menjelaskan bahwa latihan
gerak sendi lutut dengan intensitas sedang
e. Evaluasi dapat dilakukan rutin selama 6 hari dapat
menurunkan nyeri pada lansia. Menurut
Diagram 1.1
penelitian Peungsuwan et al (2014)
menyatakan sebaliknya bahwa latihan yang
Skala Nyeri Sebelum dan Sesudah Implementasi dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri pada
4
penderita osteoarthritis akan efektif jika
4
diberikan selama 2 bulan.
3 2 Menurut Bell (2014) latihan gerak
2 sendi lutut terbukti dapat menurunkan rasa
1 nyeri sendi sebesar 70%. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa lansia yang melakukan
0
Sebelum Sesudah gerak sendi lutut terlihat adanya penurunan
Latihan Gerak Sendi Lutut
skala nyeri sendi, sebelum dilakukan gerak
sendi lutut sebanyak 37(84,1%) responden
mengalami nyeri sedang, 7 (15,9% )
Berdasarkan Diagram 1.1 diatas dapat responden nyeri berat. Setelah dilakukan
disimpulkan bahwa sebelum dan sudah gerak sendi lutut sebanyak 41 (93,2%)
dilakukan intervensi mengalami penurunan responden mengalami nyeri ringan, 3 (6,8%)
tingkat nyeri pada klien. Pada hasil skor nyeri sedang, Pada responden yang
melakukan latihan gerak sendi lutut ini
Numeric Rating Scale mengalami penurunan
mengalami penurunan karena adanya
dari skala 4 menjadi 2. perilaku atau intervensi yang dapat
Berdasarkan hasil evaluasi pemberian mempengaruhi penurunan skala nyeri sendi
latihan gerak sendi lutut pada Ny.M ini pada responden (Masyurrosyidi, 2012).
dilakukan selama 12 hari, hari pertama
sebelum latihan peneliti terlebih dahulu KESIMPULAN
mengukur skala nyeri yang dirasakan oleh Hasil dari pemberian asuhan keperawatan
Ny.M dan didapatkan skala 4. Pada Lansia yang telah diterapkan kepada Ny.M dengan
terjadi penurunan fungsi sistem masalah utama nyeri sendi serta penerapan
musculoskeletal yang diakibatkan adanya latihan gerak sendi lutut dalam mengatasi
perubahan pada kolagen, dan terjadinya nyeri pada penderita osteoarthritis. Latihan
penurunan luas pergerakkan sendi dan gerak sendi lutut terbukti bermanfaat untuk
menyebabkan nyeri. Menurut Penelitian menurunkan nyeri pada pasien osteoarthritis,
Ayu (2012) rata-rata nyeri sendi lansia yang manfaat tersebut tergambar dengan adanya
penurunan skala nyeri sendi.
Badan Pusat Statistik. (2020). Statistik
Penduduk Lanjut Usia 2020. Jakarta:
SARAN Badan Pusat Statistik.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
digunakan sebagai data penunjang untuk Bell, P. A. (2014). Pengaruh latihan (range
penelitian selanjutnya. Selain itu hasil of motion) terhadap intensitas nyeri
penelitian ini diharapkan dapat menjadi lutut pada lansia yang mengalami
salah satu pemicu atau ide lain dalam osteoarthritis. Doctoral dissertation,
melaksanakan penelitian selanjutnya yang Widya Mandala Catholic University
berkaitan dengan cara mengatasi masalah Surabaya).diakses 7 maret
ketidakefektifan manajamen kesehatan 2021darihttp://repository.wima.ac.id/
keluarga pada lansia dan gangguan mobilitas 179/9
fisik pada lansia dengan osteoarthritis. Breivik H. et. al, 2008. Assessment of
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pain.British Journal of Anaesthesia.
sebagai salah satu sumber ilmu yang 101(1): 17-24
menambah pengetahuan dan wawasan dalam
bidang keperawatan mengenai Dinkes Kab. Asahan. (2020). Profil
penggunaanlatihan gerak sendi lututsebagai Kesehatan Dinas Kesehatan Kab.
salah satu metode non farmakologis dalam Asahan. Asahan
mengurangi rasa nyeri pada lansia yang Firmansyah, D., & Suprayitno, E. (2018).
menderita osteoathritis. Pengaruh Latihan Gerak Sendi Lutut
Untuk Puskemas sebagai bahan Terhadap Nyeri Sendi Lutut Pada
pertimbangan dan masukan bagi tenaga Lansia Yang Mengalami
kesehatan dalam melakukan asuhan pada Osteoathritis di Wilayah Kerja
lansia dengan osteoarthritis dan diharapkan Puskesmas Pengasih 1 Kulon Progo
agar dapat menerapkan latihan gerak sendi Yogyakarta. Universitas Aisyiyah
lutut di Posyandu-posyandu lansia. Yogyakarta, 4–16. Retrieved from
http://digilib.unisayogya.ac.id/4322/1
DAFTAR PUSTAKA /Naspub_Dedi
Firmansyah_201410201017.Pdf
Allen, K.D., Golightly, Y.M. (2015).
Epidemiology of osteoarthritis: state Iversen, M. D., Brawerman, M., & Iversen,
of the evidence. Curr Opin C. N. (2012). Recommendations and
Rheumatol, 27(3), 276-283. the state of the evidence for physical
activity interventions for adults with
Arthritis Foundation. (2021). Osteoarthritis rheumatoid arthritis: 2007 to present.
and Falls: How to Reduce Your Risk. International Journal of Clinical
Retrieved March 8, 2021, from Rheumatology, 7(5), 489–503.
https://www.arthritis.org/health- https://doi.org/10.2217/ijr.12.53
wellness/healthy-living/managing-
pain/joint-protection/osteoarthritis- Jarkobson, R.U., Halberg, I.R. (2006).
nd-falls. Quality of Life Among Older Adults
with Osteoarthritis. Journal of
Ayu. (2012). Pemberian Intervensi Senam gerontological nursing, 32, (8), 51-
Lansia Pada Lansia dengan Nyeri 60.
Lutut.JurnalNursing Student. 1 (1)
60-65.
Kemenkes RI. (2013). Populasi Lansia
Diperkirakan Terus Meningkat
Hingga Tahun 2020. Retrieved
March 12, 2021, from
http://www.p2ptm.kemkes.go.id/kegi
atan-p2ptm/aceh/populasi-lansia-
diperkirakan-terus-meningkat-
hingga-tahun-2020#:~:text=Pada
tahun 2000 jumlah Lansia,34%25)
dari total populasi.
Maryam, dkk. (2014). Mengenal Usia
Lanjut dan Perawatanny. Jakart:
Selemba MedikaMasyurrosyidi,
2012
Ornetti P., Dougados M., Paternotte S.,
Logeart I., Gossec L., 2011.
Validation of a numerical rating
scale to assess functional impairment
in hip and knee osteoartritis:
comparison with the WOMAC
function scale. Ann Rheum Dls:
70(5): 740-6
Padila. (2013). Buku Ajar Keperawatan
Gerontik, Dilengkapi Aplikasi Kasus
Asuhan Keperawatan Gerontik,
Terapi Modalitas, Dan Sesuai
Kompetensi Standar. Yogyakarta :
Penerbit Nuha Medika
Potter, P. A., & Perry, A. G. (2010).
Fundamental Keperawatan (Ed. 7
Vol. 2).Jakarta: Salemba Medika.
Riskesdas. (2018). Riset Kesehatan Dasar
Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.
Wong, A.M. et al.(2001). Coordination
Exercise and Postural Stability in
Elderly People: Effect of Tai Chi
Chuan. Archives of Physical
Medicine and RehabilitationJournal.
82, (5), 608-61

Anda mungkin juga menyukai