Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Berita Kesehatan : Jurnal Kesehatan, Vol. XII No.

1 (Juni, 2020) ISSN : 2356 - 1068

PENGARUH SENAM REMATIK TERHADAP PENURUNAN NYERI DAN


PENINGKATAN RENTAN GERAK OSTEOARTRITIS LUTUT PADA LANSIA

Besse1
Abdul Munim2
1
Uptd Puskesmas Parigi, Kab Bone
2
Program Studi S1 Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Gunung Sari
abdulmunimham@gmail.com

ABSTRAK
Osteoartritis secara sederhana dapat di definisikan sebagai suatu penyakit sendi degeneratif
yang terjadi karena proses inflamasi kronis pada sendi dan tulang yang ada disekitar
sendi tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh senam rematik terhadap
penurunan nyeri dan peningkatan rentang gerak osteoatritis lutut pada lansia. Penelitian
ini merupakan penelitian Pra Experiment dengan rancangan pre test - post test. Populasi
penelitian ini adalah 47 lansia yang menderita osteoartritis lutut di panti sosial tresna werdha
gau mabaji dan sampel dalam penelitian ini sebanyak 32 responden yang berikan senam
rematik. Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara pemberian terapi senam
rematik terhadap penurunan nyeri dan peningkatan rentang gerak osteoatritis lutut pada
lansia. Kesimpulan yang dapat di ambil bahwa ada penurunan skala nyeri dan peningkatan
rentan gerak setelah melakukan senam rematik pada lansia dan juga di sarankan kepada
lansia agar selalu rutin melakukan senam rematik

Kata Kunci: Skala Nyeri, Rentang Gerak,Osteoartritis lutut, Senam rematik.


ABSTRACT
Osteoarthritis can simply be defined as a degenerative joint disease that occurs due to
chronic inflammatory processes in the joints and bones that are around the joint. Joint pain
occurs with resistance to the joints when doing movement. The purpose of this study to
determine the effect of rheumatic gymnastics on the reduction of pain and increased range
of motion of knee osteoatritis in the elderly. This research is a pre experiment research with
pre test - post test design. The population of this study were 47 elderly who suffered knee
osteoarthritis in social house tresna werdha gau mabaji and the sample in this study as
much as 32 respondents who give gymnastics rheumatism. The results of this study indicate
that there is a correlation between the provision of rheumatic gymnastics therapy to
decreased pain. The conclusion that can be taken that there is a decrease in the scale of pain
and increased susceptibility after doing rheumatic gymnastics in the elderly and also
recommended to the elderly to always routinely perform rheumatic gymnastics.

Keywords: Pain Scale, Motion Range, Knee Osteoarthritis, Rheumatic Gymnastics.


Jurnal Berita Kesehatan : Jurnal Kesehatan, Vol. XII No. 1 (Juni, 2020) ISSN : 2356 - 1068
Jurnal Berita Kesehatan : Jurnal Kesehatan, Vol. XII No. 1 (Juni, 2020) ISSN : 2356 - 1068

PENDAHULUAN Pada lansia, osteoarthritis


Osteoarthritis suatu penyakit adalah salah satu kelainan
sendi degeneratif pada kartilago sendi musculoskeletal yang merupakan
dengan perubahan reaktif pada batas- penyebab utama impairment dan
batas sendi, seperti pembentukan disabilitas. Osteoarthritis
osteofit, perubahan tulang subkondral, merupakan suatu keadaan patologi
perubahan sumsum tulang, reaksi yang mengenai kartilago hialin sendi
fibrous pada sinovium, dan penebalan lutut, dimana terjadi pembentukan
kapsul sendi. Osteoarthritis dapat osteofit pada tulang rawan sendi dan
menyerang semua sendi, predileksi jaringan
yang tersering adalah pada sendi- subchondrial yang menyebabkan
sendi yang menanggung beban berat penurunan elastisitas sendi,dengan
badan seperti panggul, lutut, dan sendi terbentuknya osteofit maka akan
mengiritasi membrane synovial dimana
tulang belakang bagian lumbal bawah.
terdapat banyak reseptor
Lokasi OA yang sering ditemukan
nyeri dan kemudian
adalah pada lokasi lutut (Arissa,
menimbulkan hidrops dengan terjepitnya
2016).
ujung-ujung syaraf polymodal yang terdapat
Senam rematik merupakan
di sekitar sendi karena terbentuknya osteofit
senam yang berfokus pada
serta adanya pembengkakan dan penebalan
mempertahankan lingkup gerak sendi
jaringan lunak di sekitar sendi maka akan
secara maksimal. Tujuan dari senam
menimbulkan nyeri tekan dan nyeri gerak ,
rematik ini yaitu mengurangi
penyakit osteoartritis paling banyak di
nyerisendi dan menjaga kesehatan
temukan pada golongan usia lanjut di
jasmani penderita rematik.
indonesia, berkisar 50- 60% (Erlina
Keuntungan lain dari senam
Windyastuti & Setiyawan ,2016)
rematik yaitu tulang menjadi lebih
Menurut data (RISKESDAS,
lentur, otot tetap kencang,
memperlancar peredaran darah, 2014) penyakit sendi di Indonesia juga cukup

menjaga kadar lemak darah tetap tinggi, sebesar 24,7%. Pada usia 45-54

normal, tidak mudah mengalami prevalensinya sebesar 37,2%, usia 55-64

cidera, dan kecepatan reaksi sel tubuh sebesar45,0%, usia 65-74 sebesar 51,9% dan

menjadi lebih baik (Heri Kuswanto, usia >75 sebesar 54,8%. Secara khusus

2014). prevalensi osteoarthritis di Indonesia


berjumlah 5% pada usia< 40 tahun, 30%
Jurnal Berita Kesehatan : Jurnal Kesehatan, Vol. XII No. 1 (Juni, 2020) ISSN : 2356 - 1068

pada usia 40-60 tahun dan 65% pada usia > Tresna Werdha Gau Mabaji
Kab.Gowa.
61 tahun. Untuk provinsi Sulawesi Selatan,
prevalensi penyakit ini adalah 27,7%, Senam Shapiro-Wilk
Prevalensi penyakit sendi berdasarkan Rematik Statistis Df
diagnosis tenaga kesehatan atau gejala P
tertinggi di NusaTenggara Timur (33,1%),
Nyeri pretest 0,743 32
Sumatera barat (33%), Jawa Barat 0,000
(32,1%), Bali (30%)dan jumlah lansia di
Nyeri Posttest 0,783 32
indonesia pada tahun 2020 di perkirakan 0,000
mencapai 28,8 juta atau 11% dari
total populasi penduduk. Sekitar 74% Gerak Pretest 0,864 32 0,001
dari lansia usia 60 tahun ke atas menderita Gerak Posttest 0,836 32
0,000
penyakit kronis yang harus mengomsumsi
obat selama hidup mereka (Yuliastari, 2017).
Berdasarkan tabel 1 hasil uji Normalitas
METODE PENELITIAN diperoleh nilai P = 0,000 untuk data penurunan
Jenis penelitian ini adalah skala nyeri dan peningkatan rentang gerak
deskriptif kuantitatif dengan desain sebelum dan sesudah diberi intervensi senam
penelitian Pra Experiment dengan rematik. Karena nilai p< 0,05 maka data di
pendekatan one group pretest – katakan tidak terdistribusi normal. Sehingga
postest. Rancangan penelitian ini uji yang akan di gunakan menggunakan uji
sudah dilakukan observasi pertama wilcoxon.
( pre test )sehingga peneliti dapat
menguji perubahan-perubahan Uji Hipotesis
yang terjadi setelah adanya Hasil uji hipotesis menggunakan uji non
perlakuan, tetapi dalam desain ini parametrik yaitu uji wilcoxon atau wilcoxin
tidak ada kelompok kontrol signet ranks test. Analisa ini di lakukan untuk
pembanding (Agus Riyanto, mengtahui pengaruh senam rematik terhadap
SKM,M.Kes, 2011). penurunan nyeri dan penigkatan
HASIL PENELITIAN rentan gerak osteoarthritis lutut di Pati Sosial
Tabel 1. Uji Normalitas Data Sebelum Tresna Wrdha Gau Mabaji Kab.Gowa.
dan Sesudah Senam Rematik Di Panti Tabel 2. Uji Beda Menggunakan Wilcoxon
Sosial Signet Ranks Test
Jurnal Berita Kesehatan : Jurnal Kesehatan, Vol. XII No. 1 (Juni, 2020) ISSN : 2356 - 1068

= 0.000 (skala nyeri pree test) dan p =


Senam test statistik 0.000 (rentang gerak pree test) dan
Rematik n mean nilai α=0,05 atau p <α. Yang artinya
P
adapengaruh signifikan sebelum
Nyeri pretest 32 2,34 senam rematik terhadap penurunan

0,000 Nyeri Posttest 32 1,81 nyeri dan peningkatan rentang gerak

0,000 osteoatritis lutut pada lansia di Panti


Sosial Tresna Werdha Gau Mabaji
Gerak Pretest 32 2,84 0,000
Gerak Posttest 32 2,00 Kabupaten Gowa.
0,000 Pengaruh Setelah Senam Rematik

Berdasarkan tabel 2 hasil Terhadap Penurunan Nyeri Dan

analisis bivariat dengan uji wilcoxon di peroleh Peningkatan Rentan Gerak

nilai p= 0,000 (p < 0,05 ) artinya ada perbedaan Osteoarthritis Lutut Pada Lansia

yang bermakna skala nyeri dan rentan gerak DiPanti Sosial Tresna Werdha Gau

sebelum dan setelah di berikan senam rematik Mabaji Kabupaten Gowa.

pada lansia di PSTW Gau Mabaji Kab.Gowa. Setelah dilakukan pengolahan data
dan menguji hasil penelitian secara kuantitatif

PEMBAHASAN dengan mengunakan uji wilcoxon dapat

Pengaruh Sebelum Senam Rematik diketahui bahwa ada pengaruh setelah senam

Terhadap Penurunan Nyeri Dan rematik terhadap penurunan nyeri dan

Peningkatan Rentan Gerak peningkatan rentang gerak osteoatritis lutut

Osteoarthritis Lutut Pada Lansia pada lansia dimana hasil yang diperoleh p =

DiPanti Sosial Tresna Werdha Gau 0.000 (skala nyeri pree test) dan p = 0.000

Mabaji Kabupaten Gowa. (rentang gerak pree test) dan nilai α=0,05

Setelah dilakukan pengolahan atau p <α.Maka dapat di simpulkan ada

data dan menguji hasil penelitian pengaruh setelah senam rematik terhadap

secara kuantitatif dengan penurunan nyeri dan peningkatan rentang

mengunakan uji wilcoxon dapat gerak osteoatritis lutut pada lansia di Panti

diketahui bahwa ada pengaruh Sosial Tresna Werdha Gau Mabaji Kabupaten

sebelum senam rematik terhadap Gowa.

penurunan nyeri dan peningkatan Hasil penelitian terkait yang

rentang gerak osteoatritis lutut pada mendukung adalah penelitian yang dilakukan

lansia dimana hasil yang diperoleh p oleh Suhendriyo (2014) dengan judul
Jurnal Berita Kesehatan : Jurnal Kesehatan, Vol. XII No. 1 (Juni, 2020) ISSN : 2356 - 1068

penelitian Pengaruh Senam Rematik Amrullah, A. ( 2013 ). Analisis


Faktor Resiko Derajat
Terhadap Pengurangan Rasa nyeri pralansia
Osteoartritis Lutut pada Pasien
di kehidupan sehari-hari. Dimana hasil Rawat Jalan di Poli
penelitiannya menggunakan uji normalitas Reumatologi RSUP dr. Kariadi
Semarang. Universitas
dan uji hipotesis menggunakan uji analisis Muhammadiah Semarang
non parametrik menggunakan uji Wicoxon Arissa, M.I. (2016). Pola distribusi
kasus osteoarthritis di RSU
menunjukkan bahwa rerata nyeri pada pre Dokter Soedarso Pontianak
test adalah 4.44 dan pada post test 2.05 periode 1 Januari 2008 - 31
Desember 2009.
adalah Analisis kemaknaan dengan
Jurnal Mahasiswa PSPD
menggunakan uji Wilcoxon Signed Z p 0.005 FK
menunjukkan adanya penurunan rasa nyeri Universitas Tanjungpura, 1(1),
h.1– 16.
setelah dilakukannya senam rematik Dede Nasrullah ,( 2016 ) :
keperawatan gerontik Jakarta:
CV.Trans Info
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan Media. Helmi, Z.N. (2012).
hasil penelitian, maka dapat di ambil Buku Ajar Gangguan
Muskuloskeletal.
kesimpulan bahwa Ada pengaruh sebelum dan Jakarta : Salemba Medika.
setelah senam rematik terhadap penurunan nyeri Heri, K. (2014). Pengaruh senam
rematik terhadap nyeri sendi
dan peningkatan rentang gerak osteoatritis lutut
pada lansia di
pada lansia. Panti Sosial Tresna Werdha
Kepada para lansia baik yang Budimulia 04 Margaguna Jakarta
Selatan. Jurnal Mahasiswa
ada dalam anggota keluarga maupun Program Keperawatan
yang ada di panti agar dapat Universitas Esa
Unggul, 1(1), h.1–10.
menerpakan senam untuk para Hochberg, M., et al. (2012). American
lansia untuk mencegah college of rheumatology 2012
Recommend ations for the use of
terjadinya nyeri pada persendihan.
nonpharmacologic and pharmacologic
therapies in osteoarthritis of the hand,
DAFTAR PUSTAKA hip, and knee. Arthritis Care &
Research, 64(4), p.465–474.
Abdullah, ( 2020 ). Pedoman Penulisan Hamijoyo,( 2015 ). Pengapuran Sendi atau
Skripsi. STIKES Gunung Osteoarthitis
Makassar Nurhidayah, K. (2012). Pengaruh senam
Andarmoyo, S. ( 2013 ).Persalinan rematik terhadap aktifitas fungsional
Tanpa lansia di komunitas senam lansia
Nyeri Berlebihan.Jogjakarta:Ar- Wilayah Kelurahan Nusukan
RuzzMedi Banjarsari Surakarta.
Muhammadiyah Surakarta : h.1–12
Jurnal Berita Kesehatan : Jurnal Kesehatan, Vol. XII No. 1 (Juni, 2020) ISSN : 2356 - 1068

Nursarifah, R. ( 2014 ) Hubungan antara


Obesitas Dengan Kejadian
Osteoartritis Lutut di RSUP dr. Kariadi
Semarang.FK Unimus
Semarang

Anda mungkin juga menyukai