Anda di halaman 1dari 23

ARITMIA SUPRAVENTRIKEL

Ade Priyanto, S.Kep., Ners


Nama : Ade Priyanto
Tempat/Tanggal lahir : Bekasi 31 Januari Pendidikan
Alamat : Pengasian – Rawa Lumbu Kota Bekasi FIK UI Tahun 2006
Email : adepriyanto2003@yahoo.com Akta IV UHAMKA 2009
Pelatihan / Pendidikan Tambahan :
Pelatihan Keperawatan Kardiologi Dasar 1987,RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
Pelatihan Keperawatan Lanjut Kardiothoraksik 1990 RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
TOT on Cardiovascular Nursing 1993 NCC Harkit – Austin Hospital Australia
Pelatihan Supervisor Keperawatan 1996
Nursing Technician Course “ St Elisabeth “ Singapore 2009
Course of Accident and Emergency, Singapore General Hospital 2010
TOT PPSDM Kemkes 2012

Pengalaman bekerja :
RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita 1987 sampai Sekarang

Organisasi Profesi
PPNI
INKAVIN
Pengertian Aritmia
Adalah gangguan denyut jantung yang meliputi frequensi, irama dan konduksi yang dapat
ditimbulkan oleh karena gangguan pengeluaran / pembentukan impuls maupun gangguan sistem
hantaran / konduksi atau keduanya.

Klasifikasi aritmia ( sesuai dengan prognosis )


1. Aritmia minor
Ini tidak memerlukan tindakan segera sebab tidak mengganggu sirkulasi dan tidak berlanjut ke aritmian yang
saerius, biasanya tidak memerlukan terapi
2. Aritmia mayor
Dapat menimbulkan gangguan penurunan curah jantung & dapat berlanjut ke aritmia yang mengancam jiwa.
Memerlukan tindakan segera dan terapi.
3. Aritmia mengancam jiwa
Aritmia yang memerlukan resusitasi segera untuk mencegah kematian

BRADIKARDIA – TAKHIKARDIA
PEMBAGIAN ARITMIA

SUPRAVENTRIKEL

SA NODE
ATRIUM
AV NODE

VENTRIKEL
TAKIKARDIA BRADIKARDIA

1. Sinus : SA Node 1. Sinus : SA Node


2. Non Sinus : AV Node,Atrial, 2. Non Sinus : AV Node,Atrial,
SUPRAVENTRIKEL TAKIKARDIA
Irama teratur Irama tidak teratur
Sinus takikardia Atrial fibrilasi
Atrial flutter Multi focal atrial takikardia
Atrial takikardia Antidromic AVRT
Junctional takikardia
AV Nodal Rentrant Takikardia ( AVNRT )
S
Atrial-Ventrikular Rentrant Takikardia (AVRT ) V
T
Sinus Takikardia
Irama : Teratur
Frekuensi ( HR ) : 100 – 150 x/menit
Gelombang P : Normal, setiap gelombang P diikuti kompleks QRS
PR Interval : Normal 0,12 – 0,20 detik
Kompleks QRS : Normal lebar 0,06 – 0,12 detik
Atrial Takikardia

Irama : Teratur
Frekuensi ( HR ) : Lebih dari 100 x/menit namun kurang dari 150 x/menit
Gelombang P : Tidak terlihat atau tumpang tindih dengan golombang T
( super impose )
PR Interval : Tidak dapat dihitung
Kompleks QRS : Normal 0,06 – 0,12 detik,bisa melebar bila disertai dengan
Blok cabang berkas/Bundle branch block.
Atrial Flutter Rapid Ventricular Response

Irama : Teratur
Frekuensi ( HR ) : Lebih dari 100 x/menit
Gelombang P : Tidak bisa diidentifikasi dan berbentuk gigi gergaji
Interval PR : Tidak bisa diidentifikasi
Kompleks QRS : Normal 0,06 – 0,12 detik,bisa lebar bila disertai gangguan
konduksi intraventrikel ( BBB)
Atrial Fibrilasi Rapid Ventrikular Response

Irama : Sangat tidak teratur ( “ irregulary irregular rhythm )


Frekuensi : Lebih dari 100 x/menit
Gelombang P : Tidak dapat diidentifikasi
PR Interval : Tidak bisa dinilai
Kompleks QRS : Normal 0,06 – 0,12 detik,kecuali bila ada gangguan konduksi
intraventrikel.
Multifocal Atrial Takikardia
Irama : Tidak teratur
Frekuensi ( HR ) : Lebih dari 100 x/menit
Gelombang P : Berbagai bentuk ( setidaknya ada 3 bentuk )
PR Interval : Tidak bisa diidentifikasi
Kompleks QRS : Normal 0.06 – 0,12 detik
Junctional Takikardia

Irama : Teratur
Frekuensi ( HR ) : 100 – 150 x/menit
Gelombang P : Terbalik, di depan atau di belakang kompleks QRS
PR Interval : Tidak bisa diidentifikasi
Kompleks QRS : Normal 0,06 – 0,12 detik
Supraventrikel Takikardia

1. AV NODAL REENTRANT TACHYCARDIA ( AVNRT )


2. ATRIO-VENTRICULAR REENTRANT TACHYCARDIA ( AVRT )
AVNRT VS AVRT
AV Nodal Reentrant Tachycardia ( AVNRT )

Irama : Teratur
Frekuensi ( HR ) : Lebih dari 150 x/menit
Gelombang P : Terbalik di depan atau di belakang kompleks QRS
PR Interval : Tidak bisa diidentifikasi
Kompleks QRS : Normal lebar 0,06-0,012 detik
AVNRT
Pseudo “r “

Pseudo” s “
Atrio-Ventricular Reentrant Takikardia ( AVRT )

Irama : Teratur
Frekuensi : Lebih 150 x/menit
Gelombang P : Tidak teridentifikasi
PR Interval : Tidak teridentifikasi
Kompleks QRS : Lebar, terlihat “ DELTA WAVE “
AVRT
Terima kasih
Kepustakaan
Dharma,S ( 2015 ) Cara mudah membaca EKG.Penerbit buku
kedokteran,Jakarta
Dracups,K ( 1995 ) Intensive Coronary Care : A manual for nurses ,5th edition. Norwalk : Appleton
and lange .
Goldberger, Ary,L.Clinical ECG : a simplified approach .7 edition. Mosby Elsevier
Mark,G Roger ( 2004 ) Clinical Electrocardiography and arrhytmias
Nurhayati,T. Priyanto,A. Buku Ajar EKG ( 2015 ) .Pecetakan PERKI.Jakarta
Taylor.George J. ( 2006 ) 150 Practice ECGs :Interpretation and Review.3rd edition.Blackwell
Publishing.Massachussets.
https://www.grepmed.com/images/12202
https://www.ahajournals.org/doi/10.1161/CIRCEP.119.007796 .Differentiating Atrioventricular
Reentry Tachycardia and Atrioventricular Node Reentry Tachycardia Using Premature His Bundle
Complexes
https://doctorlib.info/cardiology/electrocardiography/17.html

Anda mungkin juga menyukai