Anda di halaman 1dari 42

INTERPRETASI EKG DYSRITMIA/ARITMIA & ACS

Ns. Rochfika Arsid


PENGERTIAN

Disritmia adalah kelainan denyut jantung yang


meliputi frekwensi atau irama atau keduanya
yang disebabkan oleh konduksi elektrikal
abnormal ata automatis.
ETIOLOGI
 Peradangan jantung (demam reumatik,
miokarditis)
 Gangguan sirkulasi koroner (iskemia/infark
miokard)
 Intoksikasi obat seperti digitalis, quinidin dan
obat antiaritmia lainny.
 Gangguan keseimbangan elektrolit
(hiperkalemia dan hipokalemia)
 Pengaruh sistim saraf otonom (Simpatis dan
parasimpatis)
ETIOLOGI

 Gangguan metabolic (asidosis, alkalosis)


 Gangguan endokrin (Hipertiroidisme,
hipotiroidisme)
 Gagal jantung

 Kardiomiopati

 Penyakit degenerative (fibrosis system konduksi


jantung)
PATOFISIOLOGI

Gangguan irama jantung secara elektrofisiologi


dapat disebabkan oleh:
 Gangguan pembentukan impuls

 Gangguan penghantaran (konduksi) impuls

 Gangguan pembentukan impuls dan gangguan


konduksi dapat terjadi secara bersamaan.
A. DISRITMIA YANG DISEBABKAN OLEH GANGGUAN
PEMBENTUKAN IMPULS TERDIRI DARI :
Nodus SA
 Takikardi Sinus (ST) Supraventrikel
 Bradikardi Sinus (SB)  Ekstrasistol supraventikel (SVES)
 Aritmia Sinus  Takikardi supraventikel (SVT)
 Sinus arrest”
Ventrikel/Idioventrikuler
Atrium  Takikardi ventikel (VT)
 Ekstrasistol atrial {AES PAB/PAC)  Fibrialis ventikel (VF)
 Flutter fibrilasi  Ventrikel Extrasistol (VES)
 Flutter atrial
Asistol
Nodus AV
 Irama juntional (JR)
 Ekstrasistol Junctianal (JES/PJC)
 Takikardi Junctional
B. DISRITMIA YANG DISEBABKAN OLEH
GANGGUAN PENGHANTARAN IMPULS :

Nodus SA
 Blok sinoatrial (SA Biock}

Nodus AV
 Blok AV derajat 1 (First degree AV block)

 Blok AV derajat 2 (Second degree AV block):


 Tipe mobitz I (Wenckebach}
 Tipe mobitz II

 Blok AV derajat 3 (Total AV block)


LANGKAH – LANGKAH MELAKUKAN
INTERPRETASI EKG DISRITMIA/ARITMIA

1) Tentukan irama : teratur atau tidak teratur

2) Tentukan berapa frekwensi (heart rate)

3) Tentukan gelombang P : normal atau tidak


normal

4) Tentukan interval PR

5) Tentukan durasi komp. QRS


Sinus Bradikardi (SB)

Irama :Teratur
Frekuensi (HR) :Kurang dari 60 / menit
Gelombang P :Normal, setiap gel P selalu diikuti gel QRS dan T
Internal PR :Normal (0,12 - 0,20 detik)
Gelombang QRS :Normal (0,06-0,12 detik)
Semua gelombang sama
Sinus Takikardi (ST)

Irama : Teratur
Frekuensi (HR) : 100 – 150 x / menit
Gelombang P : Normal, setiap gel P selalu diikuti gel QRS dan T
Internal PR : Normal (0,12 - 0,20 detik)
Gelombang QRS : Normal (0,06-0,12 detik)
SINUS ARITMIA

Irama :Tidak Teratur


Frekuensi (HR) :Biasanya antara dari 60-100 x / menit
Gelombang P :Normal, setiap gel P selalu diikuti gel QRS dan T
Internal PR :Normal (0,12 - 0,20 detik)
Gelombang QRS :Normal (0,06-0,12 detik)
Semua gelombang sama
SINUS ARREST

Terdapat episode hilangnya satu atau lebih gelombang P, QRS dan T


Irama : Teratur, kecuali pada yang hilang
Frekuensi (HR) : Biasanya normal sampai lambat tergantung dari durasi bloknya.
Gelombang P : Normal, setiap get P selalu diikuti gel QRS
Interval PR : Normal
Gelombang QRS : Normal
Hilangnya gel P, QRS, T tidak menyebabkan kelipatan jarak antara R – R’
EKSTRASISTOL ATRIAL (AES/PAB/PAC)

Ekstrasistol selalu mengikuti irama dasar


Irama :Tidak Teratur, karena ada gelombang yang timbul lebih dini
Frekuensi (HR} :Tergantung irama dasarnya
Gelombang P :Bentuknya berbeda dari gel P irama dasar
Interval PR :Biasanya Normal, biasa juga memendek
Gelombang QRS :Normal (0,06- 0,12 detik)
ATRIAL TAKIKARDI (PAT)

10kk

Irama : Teratur
Frekuensi (HR) :150 – 250 x / menit
Gelombang P :Sukar dilihat, kadang terlihat, tetapi kecil
Interfal PR :Tidak dapat dihitung atau memendek
Gelombang QRS :Normal (0,16 - 0,12 detik)
ATRIAL FLUTTER (AFI)

Irama :Tidak teratur, bisa juga tidak


Frekuensi (HR) :Bervariasi (Bisa normal, lambat atau cepat)
Gelombang P :Tidak normal, seperti gigi gergaji, teratur dan dapat dihitung
Interval PR :Tidak dapat dihitung
Gelombang QRS :Normal tetapi tidak semua gel QRS mengikuti gel P, sehingga
pada flutter atrial disertai 2 : 1, 3 : 1 atau 4 : 1
ATRIAL FIBRILASI(AF)

Irama :Tidak teratur


Frekuensi (HR) :Bervariasi (Bisa normal, lambat atau cepat)
Gelombang P :Tidak dapat diidentifikasikan, sering terlihat keriting
Interval PR :Tidak dapat dihitung
Gelombang QRS : Normal (0,06 – 0,12 detik
IRAMA JUNCTIONAL (JR)

Irama :Tidak teratur, bisa juga tidak


Frekuensi (HR) :40 – 60 x / menit
Gelombang P :Terbalik di depan, belakang gel. QRS atau tidak ada
Interval PR :Kurang dari 0,12 detik atau tidak ada
Gelombang QRS :Normal
ACCELERATED JUNCTIONAL

Irama : Teratur
Frekuensi (HR) : 60 - 100 x / menit
Gelombang P : Tidak ada / ada terbalik di depan atau belakang gel. QRS
Interval PR : Tidak dapat dihitung atau memendek
Gelombang QRS : Normal (0,06-0,12 detik)
EKSTRASISTOL JUNCTIONAL (JES/PJB/PJC)

Irama :Tidak teratur karena ada irama yang timbul lebih awal
Frekuensi (HR) :Tergantung irama dasarnya
Gelombang P :Tidak ada atau tidak normal, sesuai dengan letak implus
Interval PR :Tidak dapat dihitung atau memendek
Gelombang QRS :Normal (0,06-0,12 detik)
TAKIKARDI JUNCTIONAL (JT)

Irama :Teratur
Frekuensi (HR) :Lebih dari 100 x / menit
Gelombang P :Tidak ada / ada terbalik di epan atau belakng gel QRS
Interval PR :Tidak dapat dihitung atau memendek
Gelombang QRS :Normal (0,06-0,12 detik)
EKSTRASISTOL SUPRAVENTRIKAL (SVES)

Irama :Tidak teratur karena ada irama yang timbul lebih awal
Frekuensi (HR) :Tergantung irama dasarnya
Gelombang P :Tidak ada atau kecil (timbul lebih awal)
Interval PR :Tidak dapat dihitung atau memendek
Gelombang QRS :Normal (0,06-0,12 detik)
SUPRAVENTRIKEL TAKIKARDI (SVT)

Irama :Teratur
Frekuensi (HR) :150-250 x / detik
Gelombang P :Tidak ada atau kecil
Interval PR :Tidak ada atau memendek
Gelombang QRS :Normal (0,06-0,12 detik)
IRAMA IDIOVENTRIKULER (IVR)

Irama :Teratur
Frekuensi (HR) :20 – 40 x / menit
Gelombang P :Tidak ada
Interval PR :Tidak ada
Gelombang QRS :Lebih, lebih dari 0,12 detik
EKSTRASISTOL VENTRIKEL (VES/PVB/PVC)

 Irama :Tidak teratur karena ada irama yang


timbul lebih awal
 Frekuensi (HR) :Tergantung irama dasarnya
 Gelombang P :Tidak ada
 Interval PR :Tidak ada
 Gelombang QRS :Lebar lebih dari 0,12 detik)

Ada lima bentuk ekstrasistol ventrikel (VES) :


1. VES LEBIH DARI 6 X / MENIT
2.VES “BIGEMINI”
3. VES “MULTIFOKAL”
4. VES “CONSECUTIF”
5. VES “ R ON T”
ARITMIA MENGANCAM JIWA
VENTRIKEL TAKIKARDI (VT) MONOMORFIK

Irama :Teratur
Frekuensi (HR) :Lebih dari 100 – 250 x / menit
Gelombang P :Tidak ada
Interval PR :Tidak ada
Gelombang QRS :Lebar, lebih dari 0,12 detik
TORSADE DE POINTES(VT POLIMORFIK)

Bentuk dari ventrikel takikardi, berubah axis


VENTRIKEL FIBRILASI (VF)
a. Ventrikel Fibrilasi Kasar (“Coarse VF”)

b. Ventrikel Fibrilasi Halus (Fine VF)


ASISTOLE
PULSELESS ELECTRICAL ACTIVITY (PEA)

Adanya aktivitas listrik pada jantung, tetapi tidak terdeteksi pada


pemeriksaan palpasi pada pembuluh darah arteri karotis
DISRITMIA GANGGUAN HANTARAN/KONDUKSI
Sinoatrial Blok (SA Block)

Irama : Teratur, kecuali pada gelombang yang hilang


Frekuensi (HR) : Umumnya kurang dari 60 x / menit
Gelombang P : Normal, dan hilang pada saat terjadi blok
Interval PR : Normal, dan hilang pada saat terjadi blok
Gelombang QRS : Normal (0,06-0,12 detik)
Hilang satu atau dua gelombang P, QRS, T menyebabkan kelipatan jarak
antara R-R
ATRIOVENTRIKULER BLOK (AV BLOCK) DERAJAT I

Irama :Teratur
Frekuensi (HR) :Umumnya normal antara 60-100 x / menit
Gelombang P :Normal
Interval PR :Memanjang lebih dari 0,20 detik
Gelombang QRS :Normal (0,06-0,12 detik)
Blok Atriaventrikuler (AV Block) Derajat 2 Tipe
Mobitz 1 (Wenckebah)

Irama :Tidak teratur


Frekuensi (HR):Normal atau kurang dari 60 x / menit
Gelombang P :Normal, tetapi ada satu gel P yang tidak diikuti gel QRS
Interval PR :Makin lama makin panjang sampai ada gel P yang
tidak diikuti gel QRS, kemudian siklus makin panjang
diulang.
Gelombang QRS :Normal (0,06-0,12 detik)
ATRIOVENTRIKULER BLOK (AV BLOCK) DERAJAT
2 TIPE MOBITZ 2

Irama :Umumnya tidak teratur, kadang bisa teratur


Frekuensi (HR) :Umumnya lambat kurang dari 60 x / menit
Gelombang P :Normal, tetapi ada satu atau lebih gel P yang tidak diikuti
gel QRS
Interval PR :Normal / memanjang secara konstan.
Gelombang QRS :Normal (0,06-0,12 detik)
Blok Atriventrikuler Derajat 3 (Total AV Block)

Irama :Teratur
Frekuensi (HR) :Kurang dari 60 x / menit
Gelombang P :Normal, tetapi gel P dan gel QRS berdiri sendiri-sendiri
sehingga gelombang P kadang diikuti gel QRS kadang tidak.
Interval PR :Berubah-ubah
Gelombang QRS :Normal atau memanjang lebih dari 0,12 detik

Anda mungkin juga menyukai