Anda di halaman 1dari 38

Ns. Ariyanto, S.

Kep
ARRHYTHMIA…?

Arrhythmia is an abnormal heart rhythm


Arrhythmia is defined as any cardiac
rhythm other than regular sinus rhythm

It may feel like fluttering or a brief pause


It may be so brief that it doesn’t change
overall heart rate
Or it can cause the heart rate to be too slow or
too fast
(American Heart Association, 2017)
Arah Defleksi
ELECTRICAL IMPLUSE ELECTRODE ECG
_ _ _ _ _ _ _ _ __

++++++++++
+

____ ______

++++++++++ +
Klasifikasi Aritmia

Aritmia minor
Tidak mengganggu sirkulasi,tidak memerlukan therapi kadang
hilang dengan sendirinya.

Aritmia mayor
Dapat menyebabkan gangguan sirkulasi atau menurunkan curah
jantung dapat berlanjut atau berkembang menjadi aritmia yang
mengancam serta memerlukan therapi segera

Aritmia mengancam jiwa ( lethal arrhytmias )


Memerlukan Tindakan segera atau Tindakan resusitasi
ARITMIA

Gangguan pembentukan impuls

Gangguan hantaran
impuls
Problems with the sinoatrial
(SA) node

Damage to the heart from


Problems in the conduction
heart attack or heart disease
pathways of the heart
ARITMIA
Supraventricular Ventricular

QRS Sempit
(< 0.12 dtk) QRS lebar
Kecuali: Bundle Branch (>0.12 dtk)
Block (RBBB, LBBB)
Aritmia berasal dari SA Node

SINUS TAKIKARDIA
SINUS BRADIKARDIA
SINUS ARITMIA
SINUS ARREST
Sinus Takikardia

Irama : Teratur
Frekwensi (HR) : 100-150 x/ menit
Gelombang P : Normal, selalu diikuti gelombang QRS dan T
Interval PR : Normal ( 0,12-0,20 detik )
Gelombang QRS : Normal (0,06-0,12 detik )
Sinus Bradikardia

Irama : Teratur
Frekwensi (HR) : Kurang dari 60 x/menit
Gelombang P : Normal, selalu diikuti gelombang QRS danT
Interval PR : Normal ( 0,12-0,20 detik )
Gelombang QRS : Normal ( 0,06-0,12 detik )
Sinus Aritmia

Irama : Tidak teratur


Frekwensi (HR) : Biasanya antara 60-100x/menit
Gelombang P : Normal, selalu diikuti gelombang QRS dan T
Interval PR : Normal ( 0,12-0,20 detik )
Gelombang QRS : Normal ( 0,06-0,12 detik )
Sinus Arrest/ pause

Irama : Teratur, kecuali pada yang hilang


Frekwensi (HR) : Biasanya kurang dari 60x/menit
Gelombang P : Normal, kecuali pada yang hilang
Interval PR : Normal, kecuali pada yang hilang
Gelombang QRS : Normal ( 0,06-0,12 detik )
Hilang satu atau beberapa gelombang P,QRS,T dan hilangnya tidak menyebabkan
kelipatan jarak antara R-R
Aritmia berasal dari Atrium

ATRIAL EKTRA SYSTOLE


ATRIAL TAKIKARDIA
ATRIAL FLUTTER
ATRIAL FIBRILLASI
WANDERING ATRIAL PACEMAKER
MULTIFOKAL ATRIAL TAKIKARDIA
Atrial Ekstra Systole (AES/PAC/PAB)

Irama : Tidak teratur, karena ada irama yang timbul lebih awal
Frekwensi(HR) : Tergantung irama dasarnya
Gelombang P : Bentuk berbeda dari irama dasarnya
Interval PR : Normal atau memendek
Gelombang QRS : Normal ( 0,06-0,12 detik )
Atrial Takikardia

Irama : Teratur
Frekwensi (HR) : 100-150x/menit
Gelombang P : Sukar dilihat, kadang terlihat, tetapi kecil, Gelombang P mengarah ke atas
dan seragam, namun bentuknya berbeda dengan gelombang P sinus
Interval PR : Tidak dapat dihitung atau memendek (<0,12 detik)
Gelombang QRS : Normal ( 0,06-0,12 detik )
Atrial Flutter

Irama : Biasanya teratur,bisa juga tidak


Frekwensi (HR) : Bervariasi (biasanya normal,lambat atau cepat)
Gelombang P : Tidak normal,seperti gigi gergaji,teratur dan dapat dihitung
Interval PR : Tidak dapat dihitung
Gelombang QRS : Normal, tetapi tidak semua gelombang QRS mengikuti gelombang P,
sehingga pada flutter atrial sering disertai blok 2:1, 3:1 atau 4:1.
Atrial Fibrillasi

Irama : Tidak teratur


Frekwensi(HR) : Bervariasi (bias normal,lambat atau cepat )
Gelombang P : Tidak dapat diidentifikasikan,sering terlihat keriting
Interval PR : Tidak dapat dihitung
Gelombang QRS : Normal ( 0,06-0,12 detik )
Wandering Atrial Pacemaker

Irama : Tidak Teratur


Frekwensi(HR) : Normal (60-100 x/menit)
Gelombang P : minimal 3 bentuk yang berbeda, tergantung sumber di atrium
Interval PR : Bervariasi tergantung sumber di atrium
Gelombang QRS : Normal ( 0,06-0,12 detik )
Multifokal Atrial Takikardia

Irama : Tidak Teratur


Frekwensi(HR) : > 100 x/menit
Gelombang P : minimal 3 bentuk yang berbeda, tergantung sumber di atrium
Interval PR : Bervariasi tergantung sumber di atrium
Gelombang QRS : Normal ( 0,06-0,12 detik )
Aritmia berasal dari Nodus AV

IRAMA JUNCTIONAL
ACCELERATED JUNCTIONAL RHYTM
JUNCTIONAL TAKIKARDIA
JUNCTIONAL EKSTRASYSTOLE
Junctional Rhytm

Irama : Teratur
Frekwensi(HR) : 40-60x/menit
Gelombang P : Terbalik di depan,di belakang atau menghilang
Interval PR : Kurang dari 0,12 detik atau tadak dapat dihitung
Gelombang QRS : Normal ( 0,06-0,12 detik)
Accelerated Junctional Rhytm

Irama : Teratur
Frekwensi(HR) : 60-100x/menit
Gelombang P : Terbalik di depan,di belakang atau menghilang
Interval PR : Kurang dari 0,12 detik atau tadak dapat dihitung
Gelombang QRS : Normal ( 0,06-0,12 detik)
Junctional Takikardia

Irama : Teratur
Frekwensi(HR) : > 100 x/menit
Gelombang P : Terbalik di depan,di belakang atau menghilang
Interval PR : Kurang dari 0,12 detik atau tadak dapat dihitung
Gelombang QRS : Normal ( 0,06-0,12 detik)
Junctional Ekstra Sistol

Irama : Tak teratur karena ada irama yang timbul lebih awal
Frekwensi (HR) : Tergantung irama dasarnya
Gelombang P : Tidak ada atau tidak normal,sesuai dengan letak
impuls
Interval PR : Tidak dapat dihitung atau memendek
Gelombang QRS : Normal ( 0,06-0,12 detik )
Supra Ventricular

SUPRA VENTRICULAR TAKIKARDIA


Supra Ventricular Takikardia

Irama : Teratur
Frekwensi (HR) : > 100 x/menit
Gelombang P : Tidak ada atau kecil
Interval PR : Tidak ada atau memendek
Gelombang QRS : Normal ( 0,06-0,12 detik )
Aritmia berasal dari Ventrikel

CIRI2:
- TIDAK ADA GEL. P
- QRS LEBAR

IRAMA IDIOVENTRICULAR
VENTRIKEL EKSTRA SISTOLE
VENTRIKEL TAKIKARDIA
VENTRIKEL FIBRILLASI
Irama Idioventrikular

Irama : Teratur
Frekwensi (HR) : 20-40 x/menit
Gelombang P : Tidak ada
Interval PR : Tidak ada
Gelombang QRS : Lebar, lebih dari 0,12 detik
Ventrikel Ekstra Sistol

Irama : Tidak teratur karena ada irama yang timbul


lebih awal
Frekwensi (HR) : Tergantung irama dasar
Gelombang P : Tidak ada
Interval PR : Tidak ada
Gelombang QRS : Lebar,lebih dari 0,12 detik
Ventrikel Ekstra Sistol

Uni form/ uni fokal

Multi form/ Multi fokal


Ventrikel Ekstra Sistol

VES bigeminy
VES setiap detak ke-2

VES trigeminy
VES setiap detak ke-3

VES quadrigeminy
VES setiap detak ke-4
Ventrikel Ekstra Sistol

VES couplet
Ventrikel Takikardia

Irama : Teratur
Frekwensi (HR) : Lebih dari 100-250 x/menit
Gelombang P : Tidak ada
Interval PR : Tidak ada
Gelombang QRS : Lebar, lebih dari 0,12 detik
Ventrikel Takikardia

VT poli morfik

Torsade d’pointes
Ventrikel Fibrillasi

Irama : Tidak teratur


Frekwensi : Lebih dari 350x/menit sehingga tidak dapat dihitung
Gelombang P : Tidak ada
Interval PR : Tidak ada
Gelombang QRS : Lebar dan tidak teratur

Anda mungkin juga menyukai