Kep
ARRHYTHMIA…?
++++++++++
+
____ ______
++++++++++ +
Klasifikasi Aritmia
Aritmia minor
Tidak mengganggu sirkulasi,tidak memerlukan therapi kadang
hilang dengan sendirinya.
Aritmia mayor
Dapat menyebabkan gangguan sirkulasi atau menurunkan curah
jantung dapat berlanjut atau berkembang menjadi aritmia yang
mengancam serta memerlukan therapi segera
Gangguan hantaran
impuls
Problems with the sinoatrial
(SA) node
QRS Sempit
(< 0.12 dtk) QRS lebar
Kecuali: Bundle Branch (>0.12 dtk)
Block (RBBB, LBBB)
Aritmia berasal dari SA Node
SINUS TAKIKARDIA
SINUS BRADIKARDIA
SINUS ARITMIA
SINUS ARREST
Sinus Takikardia
Irama : Teratur
Frekwensi (HR) : 100-150 x/ menit
Gelombang P : Normal, selalu diikuti gelombang QRS dan T
Interval PR : Normal ( 0,12-0,20 detik )
Gelombang QRS : Normal (0,06-0,12 detik )
Sinus Bradikardia
Irama : Teratur
Frekwensi (HR) : Kurang dari 60 x/menit
Gelombang P : Normal, selalu diikuti gelombang QRS danT
Interval PR : Normal ( 0,12-0,20 detik )
Gelombang QRS : Normal ( 0,06-0,12 detik )
Sinus Aritmia
Irama : Tidak teratur, karena ada irama yang timbul lebih awal
Frekwensi(HR) : Tergantung irama dasarnya
Gelombang P : Bentuk berbeda dari irama dasarnya
Interval PR : Normal atau memendek
Gelombang QRS : Normal ( 0,06-0,12 detik )
Atrial Takikardia
Irama : Teratur
Frekwensi (HR) : 100-150x/menit
Gelombang P : Sukar dilihat, kadang terlihat, tetapi kecil, Gelombang P mengarah ke atas
dan seragam, namun bentuknya berbeda dengan gelombang P sinus
Interval PR : Tidak dapat dihitung atau memendek (<0,12 detik)
Gelombang QRS : Normal ( 0,06-0,12 detik )
Atrial Flutter
IRAMA JUNCTIONAL
ACCELERATED JUNCTIONAL RHYTM
JUNCTIONAL TAKIKARDIA
JUNCTIONAL EKSTRASYSTOLE
Junctional Rhytm
Irama : Teratur
Frekwensi(HR) : 40-60x/menit
Gelombang P : Terbalik di depan,di belakang atau menghilang
Interval PR : Kurang dari 0,12 detik atau tadak dapat dihitung
Gelombang QRS : Normal ( 0,06-0,12 detik)
Accelerated Junctional Rhytm
Irama : Teratur
Frekwensi(HR) : 60-100x/menit
Gelombang P : Terbalik di depan,di belakang atau menghilang
Interval PR : Kurang dari 0,12 detik atau tadak dapat dihitung
Gelombang QRS : Normal ( 0,06-0,12 detik)
Junctional Takikardia
Irama : Teratur
Frekwensi(HR) : > 100 x/menit
Gelombang P : Terbalik di depan,di belakang atau menghilang
Interval PR : Kurang dari 0,12 detik atau tadak dapat dihitung
Gelombang QRS : Normal ( 0,06-0,12 detik)
Junctional Ekstra Sistol
Irama : Tak teratur karena ada irama yang timbul lebih awal
Frekwensi (HR) : Tergantung irama dasarnya
Gelombang P : Tidak ada atau tidak normal,sesuai dengan letak
impuls
Interval PR : Tidak dapat dihitung atau memendek
Gelombang QRS : Normal ( 0,06-0,12 detik )
Supra Ventricular
Irama : Teratur
Frekwensi (HR) : > 100 x/menit
Gelombang P : Tidak ada atau kecil
Interval PR : Tidak ada atau memendek
Gelombang QRS : Normal ( 0,06-0,12 detik )
Aritmia berasal dari Ventrikel
CIRI2:
- TIDAK ADA GEL. P
- QRS LEBAR
IRAMA IDIOVENTRICULAR
VENTRIKEL EKSTRA SISTOLE
VENTRIKEL TAKIKARDIA
VENTRIKEL FIBRILLASI
Irama Idioventrikular
Irama : Teratur
Frekwensi (HR) : 20-40 x/menit
Gelombang P : Tidak ada
Interval PR : Tidak ada
Gelombang QRS : Lebar, lebih dari 0,12 detik
Ventrikel Ekstra Sistol
VES bigeminy
VES setiap detak ke-2
VES trigeminy
VES setiap detak ke-3
VES quadrigeminy
VES setiap detak ke-4
Ventrikel Ekstra Sistol
VES couplet
Ventrikel Takikardia
Irama : Teratur
Frekwensi (HR) : Lebih dari 100-250 x/menit
Gelombang P : Tidak ada
Interval PR : Tidak ada
Gelombang QRS : Lebar, lebih dari 0,12 detik
Ventrikel Takikardia
VT poli morfik
Torsade d’pointes
Ventrikel Fibrillasi