Anda di halaman 1dari 44

ARITMIA

GANGGUAN PEMBENTUKAN IMPULS


Ns. Priyanto, S.Kp., M.Kep., Sp.KMB

Disampaikan pada Pelatihan EKG


In House Training Perawat RSUD Ungaran
Kamis, 27 Desember 2012

Aritmia-Pembentukan Impuls/Priyanto 1
Aritmia-Pembentukan Impuls/Priyanto 2
Aritmia-Pembentukan Impuls/Priyanto 3
Aritmia
Gangguan Pembentukan Impuls
Impuls yang berasal dari Sino Atrial Node (SA Node):
 Sinus Takikardi (ST)
 Sinus Bradikardi (SB)
 Sinus Aritmia
 Sinus Arrest
Impuls yang berasal dari Atrium:
 Atrial Ekstra Sistole (AES)
 Paroxismal Atrial Takikardi (PAT)
 Atrial Flutter (AFL)
 Atrial Fibrilation (AF)
 Atrial Wandering Pacemaker
Aritmia-Pembentukan Impuls/Priyanto 4
Aritmia
Gangguan Pembentukan Impuls
Impuls yang berasal dari Atrio Ventrikuler Node (AV Node)
 Junctional Rithym (JR)
 Junctional Extra Sistole (JES)
 Acceleratid Junctional Rithym (AJR)
 Junctional Takikardi (JT)
 Junctional Bradikardi (JB)
Impuls yang berasal dari Supra Ventrikel
• Supra Ventrikel Extra Sistole (SVES)
• Supra Ventrikel Takikardi (SVT)

Aritmia-Pembentukan Impuls/Priyanto 5
Aritmia
Gangguan Pembentukan Impuls
Impuls yang berasal dari Ventrikel:
• Idio Ventrikel Ritme (IVR)
• Acceleratid Idio Ventrikel Rithym (AIVR)
• Ventrikel Ekstra Sistol (VES)
• Ventrikel Takikardi (VT)
• Ventrikel Fibrilasi (VF)
Tidak ada Impuls:
• Ventrikel Standstill (VS)/Asystole

Aritmia-Pembentukan Impuls/Priyanto 6
GANGGUAN PEMBENTUKAN IMPULS
DI SA NODE

Aritmia-Pembentukan Impuls/Priyanto 7
Sinus Takikardi (ST)

Irama : Teratur
Frekwensi HR : 100 – 150 x/menit
Gel. P : Normal, setiap gel. P selalu dikuti gel. QRS dan T
Interval PR : Normal (0,12 – 0,20 detik)
Gel. QRS : Normal (0,06 – 0,12 detik)
Catatan : Semua gelombang sama

Aritmia-Pembentukan Impuls/Priyanto 8
Sinus Bradikardia (SB)

Irama : Teratur
Frekwensi HR : < 60 x/menit
Gel. P : Normal, setiap gel. P selalu dikuti gel. QRS dan T
Interval PR : Normal (0,12 – 0,20 detik)
Gel. QRS : Normal (0,06 – 0,12 detik)
Catatan : Semua gel. Sama

Aritmia-Pembentukan Impuls/Priyanto 9
Sinus Aritmia

Irama :Tidak teratur


Frekwensi HR :Biasanya antara 60 – 100 x/menit
Gel. P :Normal, setiap gel. P selalu dikuti gel. QRS dan T
Interval PR :Normal (0,12 – 0,20 detik)
Gel. QRS :Normal (0,06 – 0,12 detik)
Catatan :Semua gelombang sama

Aritmia-Pembentukan Impuls/Priyanto 10
Sinus Arrest

Irama : : Teratur, kecuali pada yg hilang


Frekwensi HR : Biasanya < 60 x/menit
Gel. P : : Normal, kecuali pada yg hilang
Interval PR : Normal, kecuali pada yg hilang
Gel. QRS : Normal (0,06 – 0,12 detik)

Aritmia-Pembentukan Impuls/Priyanto 11
GANGGUAN PEMBENTUKAN IMPULS
DI ATRIUM

Aritmia-Pembentukan Impuls/Priyanto 12
Atrial Ekstra Sistole (AES)

Irama : Tidak teratur, karena ada gel. yg timbul lebih awal


Frekwensi HR : Tergantung irama dasarnya
Gel. P : Bentuk, ukuran dan posisi berbeda dari irama
dasarnya, bentuknya > runcing dan posisi upright. Ada
masa kompensatory pause
Interval PR : Normal/memendek
Gel. QRS : Normal (0,06 – 0,12 detik)

Aritmia-Pembentukan Impuls/Priyanto 13
Paroxismal Atrial Takikardia (PAT)

Irama : Teratur
Frekwensi HR : sangat cepat 150-250 x/menit
Gel. P : Tidak normal, tidak tampak karena sangat cepat
Interval PR : Normal (0,12 – 0,20 detik)
Gel. QRS : Normal (0,06 – 0,12 detik)
Catatan : Semua gelombang sama

Aritmia-Pembentukan Impuls/Priyanto 14
Atrial Fluter (AFL)

Irama : Biasanya teratur, bisa juga tidak


Frekwensi HR : Bervariasi ( bisa normal, lambat/ cepat )
Gel. P : Tidak normal, seperti gigi gergaji (saw tooth), teratur dan
dapat dihitung tidak, semua gel P diikuti QRS, shg frekuensi
atrial tidak sama dengan ventrikel bisa 2:1, 3:1 atau 4:1
Interval PR : Tidak dapat dihitung
Gel. QRS : Normal

Aritmia-Pembentukan Impuls/Priyanto 15
Atrial Fibrilation (AF)

Irama : Tidak teratur.


Frekwensi HR : Bervariasi ( bisa normal, lambat / cepat )
Gel. P : Tidak dapat diidentifikasi, sering terlihat keriting
pada garis base line.
Interval PR : Tidak dapat dihitung
Gel. QRS : Normal (0.06 – 0.12)

Aritmia-Pembentukan Impuls/Priyanto 16
Atrial Wandering Pacemaker

Irama : Teratur
Frekwensi HR : 60 – 100 x/menit
Gel. P : Tidak normal, bentuk/ukuran/posisinya tidak sama. Hal
ini menunjukkan bahwa impulsnya berasal dari tempat
yang berbeda.
Interval PR : Normal tetapi dapat bervariasi
Gel. QRS : Normal (0,06 – 0,12 detik)
Aritmia-Pembentukan Impuls/Priyanto 17
GANGGUAN PEMBENTUKAN IMPULS
DI AV NODE

Aritmia-Pembentukan Impuls/Priyanto 18
Junctional Ritme (JR)

Irama : Teratur
Frekwensi HR : 40 – 60 x/menit
Gel. P : Tidak normal, terbalik, sebelum/sesudah gel QRS
dan kadang-kadang tidak terlihat karena tertanam
dlm gel QRS.
Interval PR : Memendek atau tidak dapat dihitung.
Gel. QRS : Normal ( 0,06 – 0,12 detik )

Aritmia-Pembentukan Impuls/Priyanto 19
Junctional Ekstra Sistol (JES)

Irama : Tidak teratur saat muncul ekstra sistol, karena ada irama
yg muncul lebih awal
Frekwensi HR : Tergantung irama dasarnya
Gel. P : Tidak normal, terbalik sebelum atau sesudah gel QRS,
atau tidak ada, dan ada masa kompensatory pause
Interval PR : Tidak dapat dihitung / memendek.
Gel. QRS : Normal (0,06 – 0,12 detik)

Aritmia-Pembentukan Impuls/Priyanto 20
Acelerated Junctional Tachikardi

Irama : Teratur,
Frekwensi HR : 60 -100 x/menit
Gel. P : Tidak normal/tidak ada/ada terbalik di depan/
dibelakang QRS
Interval PR : Tidak dapat dihitung/memendek.
Gel. QRS : Normal (0,06 – 0,12 detik)

Aritmia-Pembentukan Impuls/Priyanto 21
Junctional Takikardi (JT)

Irama : Teratur,
Frekwensi HR : Lebih dari 100 x/menit
Gel. P : Tidak normal/Tidak ada/ada terbalik didepan/
di belakang QRS
Interval PR : Tidak dapat dihitung/memendek.
Gel. QRS : Normal (0,06 – 0,12 detik)

Aritmia-Pembentukan Impuls/Priyanto 22
Junctional Bradikardi (JB)

Irama : Teratur,
Frekwensi HR : <40 x/menit
Gel. P : Tidak normal/Tidak ada/ada terbalik didepan/
di belakang QRS
Interval PR : Tidak dapat dihitung/memendek.
Gel. QRS : Normal (0,06 – 0,12 detik)

Aritmia-Pembentukan Impuls/Priyanto 23
GANGGUAN PEMBENTUKAN IMPULS
DI SUPRAVENTRIKEL

Aritmia-Pembentukan Impuls/Priyanto 24
Supra Ventrikel Ekstra Sistol (SVES)

Irama : Tidak teratur saat muncul ekstra sistol, karena ada


irama yg muncul lebih awal
Frekwensi HR : Tergantung irama dasarnya
Gel. P : Tidak normal, tidak tampak, kecuali ada irama dasar.
Interval PR : Tidak dapat dihitung / memendek.
Gel. QRS : Normal (0,06 – 0,12 detik)

Aritmia-Pembentukan Impuls/Priyanto 25
Supra Ventrikel Takikardi (SVT)

Irama : Teratur
Frekwensi hr : 150 – 250 x/menit
Gel. P : Tidak ada / kecil
Interval PR : Tidak ada / memendek
Gel. QRS : Normal (0,06 – 0,12 detik)

Aritmia-Pembentukan Impuls/Priyanto 26
GANGGUAN PEMBENTUKAN IMPULS
DI VENTRIKEL

Aritmia-Pembentukan Impuls/Priyanto 27
Idio Ventrikuler Ritme (IVR)

Irama : Teratur
Frekwensi HR : 20 – 40 x/menit
Gel. P : Tidak ada
Interval PR : Tidak ada
Gel. QRS : Melebar > dari 0,12 detik )

Aritmia-Pembentukan Impuls/Priyanto 28
Ventrikel Ekstra Sistole (VES )

Irama : Tidak teratur saat moncul ekstra sistol, karena ada irama
yg muncul lebih awal
Frekwensi HR : Tergantung irama dasarnya
Gel. P : Tidak ada saat timbul ekstra sistole
Interval PR : Tidak ada,tidak ada saat timbul ekstra sistole
Gel. QRS : Melebar > dari 0,12 detik

Aritmia-Pembentukan Impuls/Priyanto 29
Ventrikel Ekstra Sistole (VES )

Irama : Tidak teratur saat moncul ekstra sistol, karena ada


irama yg muncul lebih awal
Frekwensi HR : Tergantung irama dasarnya
Gel. P : Tidak ada saat timbul ekstra sistole
Interval PR : Tidak ada,tidak ada saat timbul ekstra sistole
Gel. QRS : Melebar > dari 0,12 detik
Aritmia-Pembentukan Impuls/Priyanto 30
Ventrikel Takikardia (VT)

Irama : Teratur
Frekwensi HR : 100 – 250 x/menit
Gel. P : Tidak ada
Interval PR : Tidak ada
Gel. QRS : Lebar lebih dari 0,12 detik

Aritmia-Pembentukan Impuls/Priyanto 31
Ventrikel Fibrilation (VF)

Irama : Tidak teratur


Frekwensi HR : < 350 x/menit shg tdk dpt dihitung
Gel. P : Tidak ada
Interval PR : Tidak ada
Gel. QRS : Lebar dan tidak teratur
@ VF kasar (Coarse VF)
@ VF halus (Fine VF)

Aritmia-Pembentukan Impuls/Priyanto 32
Ventrikel Standstill (VS)

Aritmia-Pembentukan Impuls/Priyanto 33
INTERPRETASI EKG
ARITMIA-PEMBENTUKAN IMPULS

Aritmia-Pembentukan Impuls/Priyanto 34
Premature Atrial Contraction
Gelombang P muncul premature

Aritmia-Pembentukan Impuls/Priyanto 35
Premature Junctional Contraction
Terdapat gel P abnormal (bisa terletak di depan, dalam,
atau belakang kom-plek QRS

Aritmia-Pembentukan Impuls/Priyanto 36
Aritmia-Pembentukan Impuls/Priyanto 37
Sinus Arrest vs Sinus Exit Block
Terdapat suatu gap/blok yang jaraknya adalah kelipatan
dari interval (jarak antar P) normal

Aritmia-Pembentukan Impuls/Priyanto 38
Supra Ventrikel Takikardi (SVT)
Terdapat sederetan denyut junctional yang cepat berturut-turut dan teratur

Aritmia-Pembentukan Impuls/Priyanto 39
Atrial Flutter (AFL)
Gelombang P berbentuk seperti gigi gergaji yang teratur

Aritmia-Pembentukan Impuls/Priyanto 40
Atrial Fibrillation (AF)
1. Gelombang P sulit dilihat, hanya berupa getaran pada garis dasar
2. Konduksi AV node disertai blok

Aritmia-Pembentukan Impuls/Priyanto 41
Ventricular Tachycardia (VT)
Ditandai
Ditandai munculnya
munculnya sederetan
sederetan denyut
denyut ventrikel
ventrikel yang
yang timbul
timbul berturut-turut,
berturut-turut,
cepat
cepat dan
dan teratur
teratur

Aritmia-Pembentukan Impuls/Priyanto 42
Torsades de Pointes

Aritmia-Pembentukan Impuls/Priyanto 43
TERIMA KASIH

Aritmia-Pembentukan Impuls/Priyanto 44

Anda mungkin juga menyukai