• Irama : Teratur
• Frekuensi : 60-100x/menit
• Gelombang P : Normal, setiap
gelombang P selalu diikuti
gelombang QRS dan gelombang T
• Interval PR : Normal (0,12-0,20
detik)
• Gelombang QRS: Normal (0,06-
0,12)
Irama Sinus Normal
Takikardi Sinus (ST)
• Irama : Teratur
• Frekuensi : > 100-150x/menit
• Gelombang P: Normal, setiap gelombang P selalu
diikuti gelombang QRS dan gelombang T
• Interval PR: Normal
• Gelombang QRS: Normal
• Sering pada bayi dan anak kecil
• Etiologi & F. resiko: Aktifitas fisik, demam,
hipovolemia, stimulasi adrenergik, ansietas,
hipotiroidisme, anemia, infeksi, sepsis, PPOK, dan
gagal jantung
Bradikardi Sinus (SB)
• Irama: Teratur
• Frekuensi Jantung (HR): < 60x/menit
• Gelombang P: Normal, setiap gelombang P selalu
diikuti kompleks QRS dan gelombang T
• Interval PR: Normal
• Gelombang QRS: reguler, sempit < 0,10 detik
Aritmia Sinus
• Irama: Tidak teratur
• Frekuensi Jantung (HR) : Biasanya antara
60-100x/menit
• Gelombang P: Normal, setiap gelombang
• Interval PR: Normal
• Gelombang QRS : Normal
• Dapat ditemukan pada orang sehat dan
tidak membutuhkan pengobatan
Sinus Arest
• Terdapat episode hilangnya satu atau
lebih gelombang P, QRS dan T
• Irama: Teratur, kecuali pada yang hilang
• Frekuensi Jantung (HR) : Biasanya antara
60x/menit
• Gelombang P: Normal, setiap gelombang
P diikuti gelombang QRS
• Interval PR: Normal
• Gelombang QRS : Normal
• Hilangnya gelombang P, QRS dan
gelombang T menyebabkan Gap melebihi
3 kali R-R’ interfal.
Ekstrasistol Atrial
(AES/PAB/PAC)
• Irama: Tidak teratur, karena ada irama yang timbul
dari awal
• Frekuensi Jantung (HR): Tergantung irama
dasarnya
• Gelombang P: Bentuknya berbeda dari irama
dasarnya dan timbul prematur
• Interval PR: Normal atau memendek
Gelombang QRS prematur, melebar dan bizarre ( tak teratur dan aneh )
P dari sinus tak terpengaruh oleh QRS ekstrasistol
( pause kompensasi lengkap )
Takikardi Ventrikel
• Irama: Teratur
• Frekuensi Jantung (HR) : >100x/menit
• Gelombang P: Tidak terlihat
• Interval PR: Tidak ada
• Gelombang QRS : Lebar (> 0,12)
Fibrilasi Ventrikel (VF)
• Irama: Tidak teratur
• Frekuensi Jantung (HR) : Tidak dapat
dihitung
• Gelombang P: Tidak ada
• Gelombang QRS : Tidak dapat dihitung,
bergelombang dan
• tidak teratur
Asistole Ventrikel
• Frekuensi: tdk terlihat adanya aktifitas ventrikel/ < 6
kompleks QRS/mnt, hanya terdapat impuls atrium
“asistole gel. P”
• Irama: tdk terlihat adanya aktivitas ventrikel atau < 6
kompleks QRS/mnt
• Interval PR: tdk dpt ditetapkan
• Gelombang QRS: tdk terlihat defleksi yang konsisten
Blok Sinoatrial (SA Blok)
• Irama: Teratur, kecuali pada yang hilang
• Frekuensi Jantung (HR) : < 60x/menit
• Gelombang P: normal kecuali pada yg hilang dimana gel
P tidak muncul pada waktunya, jarak interval P-P 2x
jarak interval PP yang normal
• Interval PR: Normal
• Gelombang QRS : Normal
Takhikardi Supraventrikel (SVT)
• Gejala : Jantung berdebar cepat sekali, keringat
dingin, lemah. Kadang timbul sesak nafas,
hipotensi, pada pasien PJK, takikardi muncul pada
serangan angina.
• Irama: Teratur
• Frekuensi Jantung (HR): 150-250x/menit
• Gelombang P: kadang gelombang P tumpang
tindih dengan gelombang T (P’)
• Interval PR: Tidak dapat dihitung atau memendek
• Gelombang QRS: Normal
Blok Atrioventrikuler (AV Blok) Derajat I
• Kunci: impuls masih bisa diteruskan, tetapi dengan
lambat.
• Irama: Teratur
• Frekuensi Jantung (HR) : 60-100x/menit
• Gelombang P: Normal, selalu diikuti gelombang QRS
• Interval PR: Memanjang > 0,20 detik
• Gelombang QRS : Normal
Blok Atrioventrikuler Derajat II
• Kunci : sebagian impuls dapat diteruskan, dan sebagian
lagi terhenti.
Blok AV derajat dua dapat dibagi menjadi :
1. Blok AV tipe Wenckebach atau tipe Mobitz I
2. Blok AV tipe Mobitz II
Blok Atrioventrikuler Derajat III (Total AV
Block)
• Irama: Teratur
• Frekuensi Jantung (HR) : < 60x/menit
• Gelombang P: Normal, tetapi gelombang P dan
gelombang QRS berdiri sendiri-sendiri gelombang P
kadang diikuti gelombang QRS kadang tidak.
• Interval PR: Berubah-ubah
• Gelombang QRS: Normal atau lebih dari 0,12 detik
Right Bundle Branch Blok (RBBB)
• Irama: Teratur
• Frekuensi Jantung (HR): Umumnya antara 60-100x/menit
• Gelombang P: Normal, setiap gelombang P selalu diikuti gelobang QRS
dan T
• Interval PR: Normal
• Gelombang QRS: Lebar lebih dari 0,12 detik
Left Bundle Branch Blok (LBBB)
• Irama: Teratur
• Frekuensi Jantung (HR) : Umumnya normal antara 60-100x/menit
• Gelombang P: Normal, setiap gelombang P selalu diikuti
• gel QRS dan T
• Interval PR: Normal
• Gelombang QRS : Ada bentuk rsR’ (M Shape) di V5 dan V6, I
• Gel Q yang lebar dan dalam di V1 dan V2. ST segmen dan gelombang T
di V5 dan V6
PATOFISIOLOGI
1. Pembentukan Impuls
Kelainan automatisasi
Trigger automatisasi
2. Gangguan Konduksi
Re-entry
Concealed conduction (konduksi yang
tersembunyi)
Blok
Manifestasi Klinis
• Terapi ablasi
Klasifikasi obat antiaritmia
kelas Mekanisme kerja Obat
I Penyakat kanal natrium
A Depresi sedang fase 0 dan konduksi Kuinidin, prokainamid,
lambat (2+), memanjangkan repolarisasi disopiramid
B Depresi minimal fase 0 dan konduksi lidokain., meksiletin,
lambat (0-1+), mempersingkat repolarisasi fenitoin, tokainid