Aritmia
Aritmia adalah gangguan urutan irama atau gangguan kecepatan dari
susuna saraf otonom, obat obatan, gangguan keseimbangan elektrolit dan gas
1. Sinus Bradikardi
beristirahat
Dengan peningkatan aktivitas dapat menyebabkan timbulnya
Etiologi :
IMA inferior
Efek samping obat : Beta blocker, CCB, Digoksin, Kuinidin
2. Sinus Takikardi
Laju : Cepat (>100x/menit)
Irama : Reguler
Gelombang P : Normal
Interval PR : Normal (0,12 0,2 detik)
Durasi QRS : Normal (0,06 0,10 detik)
Manifestasi Klinis :
Tidak spesifik, gejala akan timbul akibat penyebab takikardia
(demam, hipovolemia)
Etiologi :
3. Sinus Aritmia
B. Aritmia Supraventrikular
Aritmia Supraventrikular merupakan aritmia yang berasal dari atrium atau nodus
AV
1. Takikardi Atrium
Laju : 150 250 x/menit
Irama : Reguler
Gelombang P : Normal tetapi bentuknya berbeda dengan gelombang P
sinus
Interval PR : Memendek (<0,12 detik)
Durasi QRS : Normal (0,06 0,10 detik)
Catatan :
Takikardi atrium terjadi melalui mekanisme automatisasi dan
terlihat
Laju : Cepat (>100x/menit)
Irama : Ireguler
Gelombang P : Setidaknya paling sedikit terdapat 3 bentuk gelombang
Suatu kompleks tunggal muncul lebih awal dari kompleks sinus yang
seharusnya
Setelah PAC, sinus ritme biasanya berlanjut
Laju : Tergantung irama yang mendasari
Irama : Ireguler ketika PAC muncul
Gelombang P : Gelombang P ada, tetapi pada PAC, gelombang P
5. Atrium Fibrilasi
tinggi
Laju : Atrial : 350x/menit atau lebih cepat; ventrikular : cepat
atau lambat
Irama : Ireguler
Gelombang P : Tidak ada gelombang P yang sesungguhnya
Interval PR : Tidak ada
Durasi QRS : Normal (0,06 0,10 detik)
Catatan :
Atrium fibrilasi adalah aritmia yang bersifat kronik yang
6. Atrial Flutter
(PAT)
PSVT adalah irama yang cepat yang timbul dan berhenti secara tiba
tiba
Laju :150 250 x/menit
Irama : Reguler
Gelombang P : Tidak terlihat karena tertutupi gelombang T
Interval PR : Sulit dievaluasi
Durasi QRS : Normal (0,06 0,10 detik)
Catatan :
PSVT merupakan aritmia maligna yang disebabkan oleh karena
C. Aritmia Ventrikular
Aritmia ventrikular merupakan gangguan irama yang berasal dari bawah nodus
AV
1. Kompleks Prematur Ventrikel (PVC)
2. Idioventricular Rhythm
kompleks QRS
Laju :20 40 x/menit
Irama : Reguler
Gelombang P : Tidak ada
Interval PR : Tidak ada
Durasi QRS : Memanjang (>0,12 detik), bentuk aneh
yang sama
Laju :100 250 x/menit
Irama : Reguler
Gelombang P : Tidak ada
Interval PR : Tidak ada
Durasi QRS : Memanjang(> 0,12 detik), bentuk aneh
Manifestasi klinik :
Gejala penurunan curah jantung (artostasis, hipotensi, sinkop,
3. Torsades De Pointes
Irama ini merupakan bentuk yang tidak biasa dari VT polimorfik
(kumparan)
Laju :200 250 x/menit
Irama : Ireguler
Gelombang P : Tidak ada
Interval PR : Tidak ada
Durasi QRS : Memanjang(> 0,12 detik), bentuk aneh
Manifestasi klinik :
Cenderung memburuk secara tiba tiba menjadi VF atau asistol
Gejala yang khas penurunan curah jatung (ortostasis, hipotensi,
4. Ventrikular Fibrilasi
atau kontraksi
Laju :Tidak dapat ditentukan
Irama : Kacau
Gelombang P : Tidak ada
Interval PR : Tidak ada
Durasi QRS : Tidak ada
Manifestasi klinik :
Denyut jantung menghilang dengan dimulainya VF
Jatuh pingsan, tidak dapat memberi respon
Megap megap, sangat sulit bernapas, lalu berhenti menapas
Mulai terjadi kematian yang ireversibel
Catatan :
Tidak terdapat nadi atau cardiac output. Penanganan harus segera
dilakukan
Thrombosis paru)
6. Asistol
Etiologi
irama spontan
E. Irama Junctional
Daerah antara nodus AV sampai ke sebelum percabangan berkas his disebut
junctional
1. Irama Junctional
2. Takikardia Junctional
Irama ini terjadi pada sel pacu jantung di berkas his. Jika laju
escape beat
Interval PR : Tidak ada, memendek, atau retrogade
Durasi QRS : Normal (0,06 0,10 detik)
F. Gangguan Konduksi
1. Sinus Pause (Arrest)
atau pusing
2. Blok Sinoatrial
frekuensi blok SA
Irama : Ireguler ketika blok SA terjadi
Gelombang P : Normal, kecuali pada daerah blok SA
Interval PR : Normal (0,12 0,2 detik)
Durasi QRS : Normal (0,06 0,10 detik)
Catatan :
Cardiac output mungkin berkurang sehingga meyebabkan sinkop
atau pusing
Etiologi :
lanjut
Catatan :
ventrikular
Irama : Atrial reguler dan ventrikular ireguler
Gelombang P : Normal, lebih banyak gelombang P dibandingkan
kompleks QRS
Interval PR : Normal atau memanjang tetapi konstan
Durasi QRS : Biasanya memajang (> 0,12 detik)
Manifestasi klinis :
Gejala : nyeri dada, napas tersengal sengal, penurunan kesadaran
Tanda : hipotensi, syok, kongesti paru, gagal jantung kongestif, angina
Catatan :
lain
Gelombang P : Normal, dapat saling tumpang tindih dengan
ventrikular
Manifestasi klinis :
Gejala : nyeri dada, napas tersengal sengal, penurunan kesadaran
Tanda : hipotensi, syok, kongesti paru, gagal jantung kongestif, angina
DAFTAR PUSTAKA
Jones, Shirley A. 2005. ECG Notes Interpretation and Management Guide.
Prof. Dr. Peter Kabo PhD, Sp.JP, MD. 2011. Bagaimana menggunakan obat obat
Dr. Surya Dharma, Sp.JP, FIHA. 2009. Pedoman Praktis sistematika Interpretasi