Anda di halaman 1dari 75

LAPORAN PENDAHULUAN

KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN KELUARGA DI


KELURAHAN LAPULU KECAMATAN ABELI RW 1 RT 02
KOTA KENDARI

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK V
 ANISA RUSANI FAUTNGILYANAN (N202101007)
 AGUSTINA (N202101009)
 HASADA (N202101057)
 JOIS JEHAN MANGGASA (N202101071)
 FADLAN (N202101045)
 NUR AFNI DAWASA (N202101101)
 ISNAWATI (N202101063)
 MIMIS ARISKI (N202101096)
 I KOMANG REFORMARISKI W (N202101065)
 YUYUN (N202101165)
 TRI SUCI MELATI (N202101143)
 TUTI NOVIANTI (N202101144)
 PUTRI AYU ANGGRAENI (N202101112)
 SANDI MUHAMMAD SAPUTRA (N202101141)
 WA ODE LISA ANDRIANI (N202101152)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MANDALA WALUYA
2022
i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT pencipta alam semesta, wahai
Dia yang karena-Nya terlepas simpul kesulitan, wahai Dia yang dari-Nya diperoleh
jalan keluar menuju jalan keselamatan, yang telah menganugerahkan rahmat serta
hidayah-nya kepada kelompok 1 sehingga “Laporan Pendahuluan Keperawatan
Komunitas Dan Keluarga Di Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli RW 01 RT
02 Kota Kendari” ini dapat terselesaikan walaupun masih jauh dari kesempurnaan.
Semoga shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada hambah-nya yang
diutus sebagai rahmat bagi sekalian alam, sang revolusioner dunia sejati yang telah
mengantarkan kita dari pengetahuan klasik sampai kepada pengetahuan modern
yaitu baginda nabi besar muhammad saw.
Segala kesempurnaan di dunia ini hanyalah milik Allah SWT semata dan
dengan rendah hati, penyusun menyadari sepenuhnya bahwa laporan komunitas dan
kelurga ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu kritik, saran dan sanggahan
yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan demi kesempurnaan laporan
komunitas ini. Besar harapan penyusun dengan adanya laporan komunitas dan
kelurga yang sederhana ini bisa bermanfaat bagi kita semua dan membantu
penyusun untuk menyempurnakan laporan komunitas dan kelurga ini. Aamiin.

Kendari, September 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL....................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Tujuan...........................................................................................................3
C. Manfaat.........................................................................................................4
D. Ruang Lingkup.............................................................................................4
E. Metode Penulisan.........................................................................................5
F. Sistematika Penulisan...................................................................................5
BAB II TINJAUAN TEORITIS..............................................................................6
A. Pelayanan Kesehatan Utama........................................................................6
B. Konsep Keperawatan Komunitas.................................................................8
C. Rencana Keperawatan................................................................................12
BAB III METODE DAN HASIL...........................................................................15
A. Pengkajian..................................................................................................15
B. Rencana Keperawatan................................................................................57
C. Diagnosis Sementara..................................................................................58
D. Prioritas Masalah........................................................................................58
E. Pembobotan................................................................................................58
F. Diagnosa.....................................................................................................60
G. Planing Of Action.......................................................................................61
H. Implementasi..............................................................................................64
BAB IV EVALUASI.............................................................................................66
A. Kesimpulan.................................................................................................66
B. Saran...........................................................................................................66
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................................66
B. Saran...........................................................................................................66

DAFTAR PUSTAKA

iii
LAMPIRAN

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Usia


Tabel 2.2 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 2.3 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Hubungan Keluarga
Tabel 2.4 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Suku/Ras
Tabel 2.5 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Agama
Tabel 2.6 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tabel 2.7 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan
Tabel 2.8 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Golongan Darah
Tabel 2.9 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Keadaan Fisik
Tabel 2.10 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Status Imunisasi
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Pasangan Usia
Tabel 2.11
Subur/PUS
Tabel 2.12 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Penghasilan
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Kepemilikan Dana
Tabel 2.13
Jaminan Kesehatan
Tabel 2.14 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Keadaan Fisik
Tabel 2.15 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Frekuensi Makan Perhari
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Cara Pengolahan
Tabel 2.16
Makanan
Tabel 2.17 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Konsumsi Lauk-Pauk
Tabel 2.18 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Konsumsi Sayur-sayuran
Tabel 2.19 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Konsumsi Buah-buahan
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Konsumsi Garam
Tabel 2.20
Yodium
Tabel 2.21 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Kepemilikan Rumah
Tabel 2.22 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Jenis Rumah
Tabel 2.23 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Lantai Rumah
Tabel 2.24 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Ventilasi Rumah
Tabel 2.25 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Pencahayaan Rumah
Tabel 2.26 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Luas Bangunan/Orang

v
Tabel 2.27 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Pemanfaatan Pekarangan
Tabel 2.28 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Tempat Buang Air Besar
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Jenis Jamban yang Di
Tabel 2.29
Gunakan
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Jarak WC dengan
Tabel 2.30
Sumber Air
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Kondisi Jamban yang
Tabel 2.31
Digunakan
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Sumber Air untuk
Tabel 2.32
Mandi/Cuci
Tabel 2.33 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Penyediaan Air Minum
Tabel 2.34 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Pengelolaan Air Minum
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Jenis Tempat
Tabel 2.35
Penampungan Air
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Kondisi Tempat
Tabel 2.36
Penampungan Air
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Pengurasan Tempat
Tabel 2.37
Penampungan Air
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Jumlah Pengurasan
Tabel 2.38
Penampungan Air
Tabel 2.39 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Kondisi Air
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Tempat Pembuangan
Tabel 2.40
Sampah
Tabel 2.41 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Tempat Sampah
Tabel 2.42 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Pembuangan Air Limbah
Tabel 2.43 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Kondisi Saluran Limbah
Tabel 2.44 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Kandang Ternak/Unggas
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Letak Kandang dengan
Tabel 2.45
Rumah
Tabel 2.46 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Kondisi Kandang
Tabel 2.47 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Sarana Kesehatan

vi
Terdekat dengan Rumah
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Pemanfaatan Saran
Tabel 2.48
Kesehatan
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Pemanfaatan Saran
Tabel 2.49
Kesehatan, Bila Tidak Alasanya
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Anggota Keluarga yang
Tabel 2.50
Menderita Penyakit (3 bulan terakhir)
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Sarana Pelayanan
Tabel 2.51 Kesehatan Yang Sering Digunakan Keluarga Jika Anggota Keluarga
Sakit
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Anggota Keluarga yang
Tabel 2.52
Meninggal dalam 1 Tahun Terakhir
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Anggota Keluarga yang
Tabel 2.53
Meninggal dalam 1 Tahun Terakhir, Bila Ya, Disebabkan Oleh :
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Jenis Kontrasepsi yang
Tabel 2.54
Dipakai
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Jenis Kontrasepsi yang
Tabel 2.55
Dipakai, Bila Tidak Alasanya
Tabel 2.56 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan PUS yang Drop Out KB
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan PUS yang Drop Out KB,
Tabel 2.57
Bila Ya, Alasannya
Tabel 2.58 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Umur Kehamilan
Tabel 2.59 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Faktor Resiko Kehamilan
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Jumlah Pemeriksaan
Tabel 2.60
Kehamilan
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Jumlah Pemeriksaan
Tabel 2.61
Kehamilan, Bila Ya, Dimana
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Jumlah Pemeriksaan
Tabel 2.62
Kehamilan, Bila Tidak, Alasanya
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan BUMIL Mengkonsumsi
Tabel 2.63
tabel penambah darah

vi
i
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Pertolongan Persalinan
Tabel 2.64
Pada Satu Tahun Terakhir
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Pertolongan Persalinan
Tabel 2.65
Pada Satu Tahun Terakhir, Bila Kedukun, Alasannya
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Tempat Pertolongan
Tabel 2.66
Persalinan
Tabel 2.67 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Kondisi Bayi
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Neonatus yang
Tabel 2.68
Meninggal dalam 1 tahun terakhir
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Neonatus yang
Tabel 2.69
Meninggal dalam 1 tahun terakhir, Bila Ya, Apa Penyebabnya
Tabel 2.70 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Jumlah Buteki
Tabel 2.71 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Ibu Meneteki Anaknya
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Ibu Meneteki Anaknya,
Tabel 2.72
Bila Ya, Usia Anak Berapa
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Ibu Meneteki Anaknya,
Tabel 2.73
Bila Tidak, Alasannya
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Bila Tidak di Imunisasi,
Tabel 2.74
Alasanya
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Bila Ya, Bagaimana BB
Tabel 2.75
Anak
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Kunjungan Anak di
Tabel 2.76
Posyandu setiap bulan
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Kunjungan Anak di
Tabel 2.77
Posyandu setiap bulan, Bila Tidak Alasanya
Tabel 2.78 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Status Gizi Balita
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Anak Mendapatkan
Tabel 2.79
Makanan Tambahan
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Anak Mendapatkan
Tabel 2.80
Vit.A
Tabel 2.81 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Umur Anak yang

vi
ii
Mendapatkan Makanan Pendamping ASI
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Jumlah Anak Usia
Tabel 2.82
Remaja
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Kegiatan Sekolah yang
Tabel 2.83
dilakukan Anak Remaja
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Penggunaan Waktu
Tabel 2.84
Luang
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Kebiasaan Tidak Sehat
Tabel 2.85
yang Dilakukan
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Penyakit yang Sering
Tabel 2.86
Diderita
Tabel 2.87 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Jumlah Pra/Usia Lanjut
Tabel 2.88 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Usia Pra/Usia Lanjut
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Lansia yang Memiliki
Tabel 2.89
Keluhan Penyakit
Tabel 2.90 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Jenis Penyakit Lansi
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Lansia saat ini masih
Tabel 2.91
Bekerja
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Upaya yang Dilakukan
Tabel 2.92
Lansia Jika Sakit
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Penggunaan Waktu
Tabel 2.93
Senggang
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Kemandirian Lansia
Tabel 2.94
Dalam Melakukan Aktivitas berdasarkan “KATZ”

ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbicara mengenai kesehatan tentunya kita tidak terlepas dari definisi klasik
WHO tentang kesehatan yaitu “Keadaan sempurna baik fisik, mental dan sosial dan
tidak sedang menderita sakit atau kelemahan”. Mengapa WHO memasukkan istilah
sosial? Sosial berarti “Hidup bersama dalam kelompok dengan situasi yang saling
membutuhkan satu dengan yang lain”. Kesehatan yang optimal bagi setiap individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat merupakan tujuan dari keperawatan, khususnya
keperawatan komunitas, yang lebih menekankan kepada upaya peningkatan kesehatan
dan pencegahan terhadap berbagai gangguan kesehatan dan keperawatan, dengan tidak
melupakan upaya-upaya pengobatan dan perawatan serta pemulihan bagi yang sedang
menderita penyakit maupun dalam kondisi pemulihan terhadap penyakit (Efendi,
2016).
Keperawatan komunitas ditujukan untuk mempertahankan dan meningkatkan
kesehatan, serta memberikan bantuan melalui intervensi keperawatan sebagai dasar
keahliannyadalam membantu individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam
mengatasi berbagai masalah keperawatan kesehatan yang dihadapinya dalam
kehidupan sehari-hari. Perawat sebagai orang pertama dalam tatanan pelayanan
kesehatan, melaksanakan fungsi-fungsi yang sangat relevan dengan kebutuhan
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Sehat secara sosial meupakan hasil dari
interaksi positif di dalam komunitas. Kesehatan manusia berubah-ubah bergantung
pada stressor yang ada dan kemampuannya untuk mengatasi masalah serta memelihara
homeostasis. Setiap manusia mempunyai rentang yang terdiri dari dua kutub yaitu
keadaan sehat optimal dan keadaan sakit (Efendi, 2016).
Asuhan keperawatan komunitas merupakan pelayanan kesehatan terhadap
klien baik individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat yang diberikan secara
holistik (bio-psiko-sosio-spiritual) bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan
melalui upaya promotif, preventif, tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif dengan
melibatkan komunitas sebagai mitra dalam menyelesaikan masalah (Sinaga, 2021)

10
Definisi sehat terkini yang dianut oleh beberapa negara maju seperti Kanada
yang mengutamakan konsep sehat-produktif, sehat adalah sarana atau alat untuk hidup
sehari-hari secara produktif. Upaya kesehatan harus diarahkan untuk dapat membawa
setiap penduduk memiliki kesehatan yang cukup agar bisa hidup produktif.
Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan
nasional yang diupayakan oleh pemerintah. Dalam Indeks Pembangunan Manusia
(IPM), indikator status kesehatan merupakan salah satu komponen utama selain
pendidikan dan pendapatan perkapita (Efendi, 2016).
Dengan demikian pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya
utama untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang memiliki peran penting
dalam mendukung percepatan pembangunan nasional. Untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan yang optimal maka diperlukan upaya dari seluruh potensi bangsa
baik masyarakat, swasta maupun pemerintah pusat dan daerah. Dalam Sistem
Kesehatan Nasional (SKN) ditetapkan sub sistem upaya kesehatan yang terdiri dari
dua unsur utama yaitu upaya kesehatan perorangan (UKP) dan upaya kesehatan
masyarakat (UKM). UKM terutama diselenggarakan oleh Pemerintah dengan peran
serta aktif masyarakat dan swasta, sedang UKP dapat diselenggarakan oleh
masyarakat, swasta dan pemerintah. Penyelenggaraan upaya kesehatan harus bersifat
menyeluruh, terarah, terencana, terpadu, berkelanjutan, terjangkau, berjenjang,
profesional dan bermutu (Efendi, 2016).
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktek keperawatan komunitas dan keluarga mahasiswa
mampu melaksanakan asuhan keperawatan komunitas melalui tahap proses
keperawatan : pengkajian, perumusan diagnosis, perencanaan, implementasi dan
evaluasi keperawatan, dengan fokus klien individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat.
2. Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan praktek keperawatan komunitas dan keluarga di
Kelurahan Anggalomelai, mahasiswa mampu :
a. Menerapkan strategi yang tepat dalam mengkaji komunitas.
b. Menentukan diagnosa kesehatan dan keperawatan komunitas untuk komunitas
yang spesifik berdasarkan analisa epidemiologi.
11
c. Menerapkan pendidikan kesehatan yang spesifik dan strategi organisasi
komunitas dalam mengadakan perubahan serta peningkatan kesehatan
komunitas.
d. Melaksanakan perawatan kesehatan komunitas berdasarkan faktor resiko
personal, sosial dan lingkungan.
e. Mengkoordinasi sumber-sumber yang ada di komunitas untuk meningkatkan
kesehatan komunitas.
f. Menerapkan proses penelitian dan pengetahuan penelitian untuk mencegah
penyakit dan meningkatkan kesehatan.
g. Mendemonstrasikan karakteristik peran profesional, berfikir kritis, belajar
mandiri dengan keterampilan komunikasi yang efektif dan kepemimpinan di
dalam komunitas.
h. Mengembangkan rasa percaya diri dalam melakukan asuhan keperawatan
komunitas.
B. Manfaat
1. Untuk Mahasiswa
a) Dapat mengaplikasikan konsep kesehatan komunitas secara nyata kepada
masyarakat.
b) Belajar menjadi model profesional dalam menerapkan asuhan
keperawatan komunitas.
c) Meningkatkan kemampuan berfikir kritis, analitis, dan bijaksana dalam
menghadapi dinamika masyarakat
d) Meningkatkan keterampilan komunikasi, kemandirian dan hubungan
interpersonal.
2. Untuk Masyarakat
a) Mendapatkan kesempatan seluas-luasnya untuk berperan aktif dalam upaya
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
b) Mendapatkan kemampuan untuk mengenal, mengerti dan menyadari masalah
kesehatan dan mengetahui cara penyelesaian masalah kesehatan yang dialami
masyarakat.
c) Masyarakat mengetahui gambaran status kesehatannya dan mempunyai upaya
peningkatan status kesehatan tersebut.

12
3. Untuk Puskesmas
Diharapkan dapat memberikan masukan berupa informasi tentang kondisi
kesehatan masyarakat yang termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Abeli
Kelurahan Abeli Kota Kendari Sulawesi Tenggara guna membantu program
kesehatan pada masyarakat.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Praktek Keperawatan Komunitas yang dilakukan Mahasiswa
Profesi Ners Angkatan XII Fakultas ilmu-ilmu kesehatan universitas mandala waluya
selama 4 minggu (12 september 2022 s/d 8 oktober 2022) berlokasi di Kelurahan
Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari.
D. Metode Penulisan
Penulisan laporan hasil praktek profesi keperawatan komunitas ini
menggunakan metode sebagai berikut :
1) Studi literatur, dengan membaca dan mempelajari buku serta makalah yang
berhubungan dengan keperawatan komunitas.
2) Wawancara, dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada warga dan pihak
terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui kuesioner/format
pengkajian komunitas.
3) Observasi, dengan melakukan pengamatan terhadap pola perilaku atau kebiasaan
yang terkait dengan kesehatan warga di lingkungan
4) Winshield survey, dengan mengamati secara sekilas keadaan Masyarakat
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan hasil praktek profesi keperawatan komunitas ini
adalah sebagai berikut :
1) Bab I. Pendahuluan
Pada bab ini diuraikan tentang latar belakang, tujuan, ruang lingkup, metode serta
sistematika penulisan laporan hasil praktek komunitas.
2) Bab II. Tinjauan Teoritis
Pada bab ini akan diuraikan tentang konsep teori pelayanan kesehatan utama,
konsep keperawatan komunitas dan asuhan keperawatan komunitas.
3) Bab III. Aplikasi Asuhan Keperawatan Komunitas
Pada bab ini akan diuraikan tentang kegiatan-kegiatan mahasiswa selama
menjalankan proses asuhan keperawatan dimulai dari tahap persiapan, pengkajian,
perencanaan, pelaksanaan sampai pada tahap evaluasi
13
4) Bab IV. Penutup
Pada bab ini akan diuraikan tentang kesimpulan dan saran
5) Daftar Pustaka
6) Lampiran-lampiran

14
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Pelayanan Kesehatan Utama
1. Primary Health Care (PHC)
Primary Health Care (PHC) Adalah pelayanan kesehatan pokok yang
berdasarkan pada metode dan teknologi praktis, ilmiah dan sosial yang dapat
diterima secara umum, baik oleh individu maupun keluarga dalam masyarakat
melalui partisipasi mereka sepenuhnya, serta dengan biaya yang dapat terjangkau
oleh masyarakat dan negara untuk memelihara setiap tingkat perkembangan hidup
mereka dalam semangat untuk hidup mandiri dam menentukan nasib (Widagdo,
2016).
2. Tujuan Primary Health Care
Tujuan umum Primary Health Care adalah mendapatkan kebutuhan
masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan, sehingga akan dicapai tingkat
kepuasan pada masyarakat yang menerima pelayanan, sedangkan yang menjadi
tujuan khusus adalah berikut ini (Widagdo, 2016).
a. Pelayanan harus mencapai keseluruhan penduduk yang dilayani.
b. Pelayanan harus dapat diterima oleh penduduk yang dilayani.
c. Pelayanan harus berdasarkan kebutuhan medis dari populasi yang dilayani.
d. Pelayanan harus secara maksimum menggunakan tenaga dan sumber sumber
daya lain dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
3. Fungsi Primary Health Care
Hendaknya harus memenuhi fungsinya sebagai berikut (Widagdo, 2016).
a. Pemeliharaan kesehatan.
b. Pencegahan penyakit.
c. Diagnosa dan pengobatan.
d. Pelayanan tindaklanjut.
e. Pemberian sertifikat.
4. Elemen Primary Health Care
Elemen-elemen PHC Sebagai Berikut (Widagdo, 2016).
a. Pendidikan mengenai masalah kesehatan dan cara pencegahan penyakit serta
pengendaliannya.
b. Peningkatan penyediaan makanan dan perbaikan gizi.
c. Penyediaan air bersih dan sanitasi dasar.
15
d. Kesehatan ibu dan anak termasuk KB.
e. Imunisasi terhadap penyakit-penyakit infeksi utama.
f. Pencegahan dan pengendalian penyakit endemic setempat.
g. Pengobatan penyakit umum danrudapaksa.
h. Penyediaan obat-obat essential
5. Ciri-ciri Pelaksanaan Primary Health Care
Ciri-ciri pelaksanaan phc sebagai berikut (Widagdo, 2016)
a. Pelayanan yang utama dan dekat dengan masyarakat.
b. Pelayanan yang menyeluruh.
c. Pelayanan yang terorganisasi.
d. Pelayananyang mementingkan kesehatan individu maupun masyarakat.
e. Pelayanan yang berkeseninambungan.
f. Pelayanan yang progresif.
g. Pelayanan yang berorientasi pada keluarga.
h. Pelayanan yang tidak berpandangan kepada salah satu aspek saja.
6. Tanggung Jawab Perawat Dalam Primary Health Care
Tanggungjawab perawat dalam PHC adalah (Widagdo, 2016)
a. Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengembangan dan
implementasi pelayanan kesehatan dan program pendidikan kesehatan.
b. Kerjasama dengan masyarakat, keluarga dan individu.
c. Mengajarkan konsep kesehatan dasar dan teknik asuhan diri sendiri pada
masyarakat.
d. Memberikan dukungan dan bimbingan kepada petugas pelayanan kesehatan
dan kepada masyarakat.
e. Koordinasi kegiatan pengembangan kesehatan masyarakat

B. KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS


1. Definisi Keperawatan Komunitas
Keperawatan komunitas adalah suatu bentuk pelayanan professional yang
didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan yang ditujukan pada masyarakat
dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi (keluarga dengan resiko tinggi,
daerah tertinggal, miskin dan tidak terjangkau) dalam upaya pencapaian derajat
kesehatan yang optimal melalui peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit serta
tidak mengabaikan perilaku care (perawatan) dan rehabilitasi. Pelayanan yang
16
diberikan dapat terjangkau oleh masyarakat dan melibatkan masyarakat sebagai
mitra dalam pemberian pelayanan keperawatan (Akbar, 2019).
Keperawatan Komunitas adalah Pelayanan keperawatan profesional
yang ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan pada kelompok resiko
tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui
pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan dengan menjamin keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan keperawatan (Nofita Veronika,
Asti Nuraeni, 2017).
Perawatan komunitas adalah menyeluruh, mampu berfungsi sebagai tim
dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat, mampu berkomunikasi dan
memotivasi masyarakat untuk memecahkan masalah kesehatan pada masyarakat
tersebut (Priyoto, 2018).
Perawatan komunitas adalah kesatuan yang unik dari praktek
keperawatan dan kesehatan masyarakat yang ditujukan kepada pengembangan dan
peningkatan kemampuan kesehatan baik sendiri sebagai perorangan maupun
secara kolektif sebagai keluarga, kelompok khusus atau masyarakat, pelayanan ini
tercakup dalam spektrum pelayanan kesehatan untuk masyarakat(Akbar, 2019).
Keperawatan komunitas sebagai salah satu bentuk pelayanan kesehatan
utama yang ditujukan pada masyarakat, praktiknya memerlukan acuan atau
landasan teoritis untuk menyelesaikan penyimpangan dalam kebutuhan dasar
komunitas.Banyak konseptual model keperawatan dikembangkan oleh para ahli,
salah satunya adalah konsep model dari Betty Neuman (1972), yang menekankan
pada pendekatan sistem untuk mengatasi masalah kesehatan (Akbar, 2019).
2. Tujuan Keperawatan Komunitas
Tujuan keperawatan komunitas adalah untuk pencegahan dan peningkatan
kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya sebagai berikut:
a. Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap individu,
keluarga, kelompok, dalam konteks komunitas.
b. Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakt (health general
community) dengan mempertimbangkan permasalahan atau isu kesehatan
masyarakat yang dapat mempengaruhi keluarga, individu dan kelompok

17
Selanjutnya secara spesifik diharapkan individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat mempunyai kemampuan untuk :
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang di alami
b. Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan masalah tersebut
c. Merumuskan serta memecahkan masalah kesehatan
d. Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi
e. Mengevaluasi sejauh mana pemecahan msaalah yang mereka hadapi yang
akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dalam mempelihara kesehatan secara
mandiri (self care) (Efendi & Makhfudli, 2015).
3. Sasaran Kesehatan Komunitas
Pelayanan Keperawatan Komunitas adalah seluruh masyarakat termasuk
individu, keluarga dan kelompok yang beresiko tinggi seperti keluarga penduduk
didaerah kumuh, daerah terisolasi dan daerah yang tidak terjangkau termasuk
kelompok bayi, balita, lansia dan ibu hamil. Fokus Keperawatan komunitas adalah
keluarga, karena keluarga merupakan satu kesatuan unit yang berfungsi, artinya
keluarga dapat mempengaruhi keluarga-keluarga lain dalam berbagai macam
problem kesehatan (Nofita Veronika, Asti Nuraeni, 2017)
a. Sasaran keluarga Sasaran keluarga adalah keluarga yang termasuk rentan
terhadap masalah kesehatan (vulnerable group) atau risiko tinggi (high risk
group), dengan prioritas :
1) Keluarga miskin belum kontak dengan sarana pelayanan kesehatan
(Puskesmas dan jaringannya) dan belum mempunyai kartu sehat
2) Keluarga miskin sudah memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan
mempunyai masalah kesehatan terkait dengan pertumbuhan dan
perkembangan balita, kesehatan reproduksi, penyakit menular
3) Keluarga tidak termasuk miskin yang mempunyai masalah kesehatan
prioritas serta belum memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan
b. Sasaran kelompok Sasaran kelompok adalah kelompok masyarakat khusus
yang rentan terhadap timbulnya masalah kesehatan baik yang terikat maupun
tidak terikat dalam suatu institusi
1) Kelompok masyarakat khusus tidak terikat dalam suatu institusi antara lain
Posyandu, Kelompok Balita, Kelompok ibu hamil, Kelompok Usia Lanjut,
Kelompok penderita penyakit tertentu, kelompok pekerja informal
2) Kelompok masyarakat khusus terikat dalam suatu institusi, antara lain
18
sekolah, pesantren, panti asuhan, panti usia lanjut, rumah tahanan (rutan),
lembaga pemasyarakatan (lapas)
c. Sasaran masyarakat Sasaran masyarakat adalah masyarakat yang rentan atau
mempunyai risiko tinggi terhadap timbulnya masalah kesehatan, diprioritaskan
pada Masyarakat di suatu wilayah (RT, RW, Kelurahan/Desa) yang mempunyai
:
1) Jumlah bayi meninggal lebih tinggi di bandingkan daerah lain
2) Jumlah penderita penyakit tertentu lebih tinggi dibandingkan daerah lain
3) Cakupan pelayanan kesehatan lebih rendah dari daerah lain
4) Masyarakat di daerah endemis penyakit menular (malaria, diare, demam
berdarah, dll)
5) Masyarakat di lokasi/barak pengungsian, akibat bencana atau akibat lainnya
(Akbar, 2019)
4. Ruang Lingkup Keperawatan Komunitas
Ruang lingkup praktik keperawatan komunitas meliputi : upaya upaya
peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif) dan mengemblikan serta
memfungsikan kembali baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat ke
lingkungan sosial dan masyarakatnya (resosialisasi). Dalam memberikan asuhan
keperawatan komunitas, kegiatan yang ditekankan adalah upaya preventif dan
promotif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif, rehabilitatif dan resosialitatif
(Efendi & Makhfudli, 2015)
5. Strategi Keperawatan Komunitas
Strategi inervensi keperawatan komunitas meliputi :
a. Proses Kelompok
b. Pendidikan kesehatan
c. Kerja sama (partnership) (Akbar, 2019)

C. ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


Keperawatan komunitas sebagai suatu bidang keperawatan yang merupakan
perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat (public health) dengan
dukungan peran serta masyarakat secara aktif serta mengutamakan pelayanan promotif
dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan perawatan kuratif dan
rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada individu, keluarga,
kelompok serta masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses keperawatan
19
(nursing process) untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara )optimal,
sehingga mampu mandiri dalam upaya kesehatan (Mubarak,2015)
Keperawatan komunitas ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat
dan pelayanan yang diberikan sifatnya berkelanjutan dengan menggunakan proses
keperawatan dengan sifat asuhan yang menyuluruh dan umum. Pendekatan yang
digunakan dalam keperawatan komunitas. Strategi yang digunakan untuk pemecahan
masalah adalah melalui pendidikan kesehatan, teknologi tepat guna serta memanfatkan
kebijaksanaan pemerintah. (Efendi & Makhfudli, 2015)
Keperawatan komunitas bertujuan memandirikan masyarakat menanggulangi
masalah kesehatannya sendiri. Kegiatan dilakukan secara berkesinambungan atau
yang berkelanjutan dan menggunakan metode proses keperawatan komunitas yang
dilakukan melalui lima tahap, sebagai berikut : (Akbar, 2019).
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan upaya mengumpulkan data secara lengkap dan sistematis
terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan.
Keperawatan komunitas sebagai suatu bidang keperawatan yang merupakan
perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat (public health) dengan
dukungan peran serta masyarakat secara aktif serta mengutamakan pelayanan
promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan perawatan
kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada
individu, keluarga, kelompok serta masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui
proses keperawatan (nursing process) untuk meningkatkan fungsi kehidupan
manusia secara optimal, sehingga mampu mandiri dalam upaya kesehatan
(Mubarak,2015) yang dihadapi oleh masyarakat maupun indidvidu, keluarga atau
kelompok yang menyangkut permasalahan pada fisiologis, psikologis, sosial
ekonomi maupun spritual dapat ditentukan (Mubarak, 2015).
2. Analisa Data dan Diagnosa Keperawatan
Analisa data adalah Kemampuan untuk mengkaitkan data dan
menghubungkan data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat
diketahui tentang kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat apakah
itu masalah kesehatan atau masalah keperawatan (Mubarak, 2015).
Kesehatan Diagnosis keperawatan ialah respon individu pada masalah
kesehatan baik yang actual maupun potensial. Diagnose keperawatan komunitas
akan memberikan gambaran tentang masalah dan status kesehatan masyarakat baik
20
yang nyata dan yang mungkin terjadi. Diagnosa ditegakkan berdasarkan tingkat
rekreasi komunitas terhadap stresor yang ada.Selanjutnya dirumuskan dalam tiga
komponen, yaitu problem/masalah (P), etiology atau penyebab (E), dan symptom
atau manifestasi/data penunjang (S) (Mubarak, 2015).
3. Intervensi
Perencanaan keperawatan merupakan penyusunan rencana tindakan
keperawatan yang akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesuai dengan
diagnosis keprawatan yang sudah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan
pasien. Perencaan intervensi yang dapat dilakukan berkaitan dengan diagnosa
keperawatan komunitas yang muncul diatas adalah:
a. Lakukan penyuluhan kesehatan
b. Lakukan pemeriksaan kesehatan gratis (Mubarak, 2015).
4. Implementasi
Pelaksanaan merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan
yang telah disusun. Dalam pelaksanaannya tindakan asuhan keperawatan harus
bekerjasama dengan angota tim kesehatan lain dalam hal melibatkan pihak
puskesmas, bidan desa, dan anggota masyarakat (Mubarak, 2015).
a. Bantuan untuk mengatasi masalah gangguanpenyakit
b. Mempertahankan kondisi yang seimbang dalam hal ini perilaku hidup sehat dan
melaksanakan upaya peningkatankesehatan
c. Mendidik komunitas tentang perilaku sehatu ntuk mencegah gangguan penyakit
d. Advocat komunitas yang sekaligus memfasilitasi terpenuhinya kebutuhan
komunitas
5. Evaluasi
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan
keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan antara
proses dengan dengan pedoman atau rencana proses tersebut. Sedangkan
keberhasilan tindakan dapat dilihat dengan membandingkan tingkat kemandirian
masyarakat dalam perilaku kehidupan sehari-hari dan tingkat kemajuan masyarakat
komunitas dengan tujuan yang sudah ditentukan atau dirumuskan sebelumnya
(Mubarak, 2015). Adapun tindakan dalam melakukan evaluasi adalah:
a. Menilai respon verbal dan nonverbal komunitas setelah dilakukan intervensi
b. Menilai kemajuan oleh komunitas setelah dilakukan intervensi keperawatan
c. Mencatat adanya kasus baru yang dirujuk ke rumah sakit.
21
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

A. Data Yang Akan Digali Lebih Lanjut


Berdasarkan Data yang diperoleh dari Puskesmas Abeli dan Kantor Lurah
Lapulu selama 1 minggu terakhir didapatkan 3 jenis masalah penyakit yang paling
banyak diderita oleh masyarakat Lapulu yaitu Influenaza, Hipertensi dan Gastritis.
Dari data tersebut maka dilakukan pendataan di wilayah kerja Puskesmas
Abeli yaitu di RT 001-RT 012/RW 001- 003 Kelurahan Lapulu, Kecamatan Abeli,
Kota Kendari Provinsi Sulawesi tenggara dengan hasil sebagai berikut :
1. Data Demografi
a. Dari data yang didapatkan pada saat pendataan, tahun 2022, Jumlah Kepala
Keluarga Kelurahan Lapulu, Kecamatan Abeli, Kota Kendari Provinsi Sulawesi
tenggara adalah sebanyak 595 KK dengan jumlah penduduk sebanyak 2236
jiwa dengan perincian menurut jenis kelamin sebagai berikut:
1) Laki-laki : 1123 jiwa
2) Perempuan : 1113 jiwa
b. Jumlah kepala keluarga : 595 kepala keluarga.
c. Jumlah penduduk : 2236 jiwa.
d. Jumlah kepala keluarga yang terdata : 240 Kepala Keluarga.
e. Jumlah penduduk yang terdata : 867 jiwa

2. Komposisi keluarga
Berikut merupakan komposisi penduduk yang terdata di Kelurahan Lapulu,
Kecamatan Abeli, Kota Kendari :

Tabel 2.1

22
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Usia di Kelurahan Lapulu Kecamatan
Abeli Kota Kendari

Umur Frequency Percent


Valid 0-1 tahun 14 1.6
2-5 tahun 74 8.5
6-12 tahun 119 13.7
13-18 tahun 114 13.1
19-25 tahun 154 17.8
26-44 tahun 248 28.6
45-59 tahun 114 13.1
>60 tahun 30 3.5
Total 867 100.0

Sumber : Data Primer April 2022


Berdasarkan tabel 2.1 menunjukkan bahwa jumlah penduduk yang terdata
di Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari dari 867 jiwa (100%),
dimana jumlah jumlah terendah berada pada usia 0-1 tahun sebanyak 14 jiwa (1,6
%), dan jumlah terbanyak berada pada usia 26-44 tahun sebanyak 248 jiwa
(28,6%).
Tabel 2.2
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Kelurahan Lapulu
Kecamatan Abeli Kota Kendari

Jenis Kelamin Frequency Percent

Valid Laki-laki 444 51.2


Perempuan 423 48.8
Total 867 100.0
23
Sumber : Data Primer April 2022
Berdasarkan tabel 2.2 menunjukkan bahwa jumlah penduduk berdasarkan
jenis kelamin di Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari 867 jiwa
(100%), dimana mayoritas penduduk berjenis kelamin laki-laki sebanyak 444 jiwa
(51,2%), dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 423 jiwa (48,8 %).

Tabel 2.3
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Hubungan Keluarga di Kelurahan
Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari
Hubungan
Keluarga Frequency Percent
Suami 180 20.8
Istri 205 23.6
Anak 469 54.1
Ayah 1 .1
Ibu 8 .9
Adik 2 .2
Kakak 2 .2
Total 867 100.0

Sumber : Data Primer April 2022


Berdasarkan tabel 2.3 menunjukkan bahwa jumlah penduduk berdasarkan
hubungan keluarga di Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari dari 867
jiwa (100 %) yaitu jumlah hubungan keluarga terbanyak adalah anak 469 (54,1 %)
dan hubungan keluarga paling sedikit adalah adik dan kakak yaitu 2 jiwa (2 %).
Tabel 2.4

24
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Agama di Kelurahan Lapulu
Kecamatan Abeli Kota Kendari
Agama Frequency Percent
Valid Islam 867 100.0

Sumber : Data Primer April 2022


Berdasarkan tabel 2.4 menunjukkan bahwa jumlah penduduk
berdasarkan agama di Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari dari
136 jiwa (100 %) yaitu seluruhnya beragama islam sebanyak 867 jiwa (100%).

Tabel 2.5
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Suku di Kelurahan Lapulu Kecamatan
Abeli Kota Kendari
Suku Frequency Percent
Valid Sunda 17 2.0
Jawa 6 .7
Lain-lain 844 97.3
Total 867 100.0

Sumber : Data Primer April 2022


Berdasarkan tabel 2.5 menunjukkan bahwa jumlah penduduk berdasarkan
agama di Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari dari 867 jiwa (100 %)
penduduk yang paling banyak adalah lain-lain yaitu 844 (97,3%) dan yang paling
sedikit adalah suku jawa yaitu 6 (7%).
Tabel 2.6

25
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kelurahan
Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari
Pendidikan Frequency Percent
Valid Belum Sekolah 120 13.8
SD 103 11.9
Tamat SD 90 10.4
Tidak tamat SD 14 1.6
SMP 226 26.1
SMA 248 28.6
D3 9 1.0
S1 56 6.5
Pasca Sarjana 1 .1
Total 867 100.0

Sumber : Data Primer April 2022


Berdasarkan tabel 2.6 menunjukkan bahwa jumlah penduduk berdasarkan
tingkat pendidikan di Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari dari 867
jiwa (100 %) yaitu jumlah tingkat pendidikan terbanyak adalah SMA yaitu 248
jiwa (28,6%) dan tingkat pendidikan paling sedikit adalah pasca sarjana yaitu 1
jiwa (1%).
Tabel 2.7
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan di Kelurahan Lapulu
Kecamatan Abeli Kota Kendari
Pekerjaan Frequency Percent
Valid Petani 15 1.7
Buruh 35 4.0
Wiraswasta 135 15.6
26
Pns 20 2.3
Karyawan swasta 31 3.6
Pensiunan 3 .3
Tidak Bekerja 51 5.9
IRT 146 16.8
Pelajar/Mahasiswa 229 26.4
Bayi/Anak-anak 122 14.1
Nelayan 80 9.2
Total 867 100.0

Sumber : Sumber : Data Primer April 2022


Berdasarkan tabel 2.7 menunjukkan bahwa jumlah penduduk berdasarkan
pekerjaan di Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari dari 867 jiwa (100
%) dimana jumlah pekerjaan terbanyak adalah Pelajar/ mahasiswa yaitu sebanyak
229 jiwa (26,4%) dan jumlah pekerjaan paling sedikit adalah pensiunan yaitu
sebanyak 3 jiwa (3%).
Tabel 2.8
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Golongan Darah di Kelurahan Lapulu
Kecamatan Abeli Kota Kendari
Golongan Darah Frequency Percent
Valid Tidak Diketahui 655 75.5
A 68 7.8
B 29 3.3
AB 49 5.7
O 66 7.6

27
Total 867 100.0

Sumber : Data Primer April 2022

Berdasarkan tabel 2.8 menunjukkan bahwa jumlah penduduk berdasarkan


golongan darah di Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari dari 867 jiwa
(100 %) dimana penduduk yang tidakmengetahui golongan darahnya yaitu
sebanyak 655 jiwa (75,5%) dan golongan darah yang paling sedikit yaitu golongan
darah B yaitu sebanyak 29 jiwa (3,3%).
Tabel 2.9
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Keadaan Fisik di Kelurahan Lapulu
Kecamatan Abeli Kota Kendari

Keadaan Fisik Frequency Percent


Valid Sehat 556 64.1
Diare 1 .1
Reumatik 15 1.7
Gastritis 45 5.2
Hipertensi 43 5.0
Tifoid 1 .1
Lainnya 206 23.8
Total 867 100.0
Sumber : Data Primer April 2022
Berdasarkan tabel 2.9 menunjukkan bahwa jumlah penduduk berdasarkan
keadaan fisik di Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari dimana jumlah
keadaan fisik yang paling banyak adalah keadaan fisik yang sehat yaitu sebanyak
556 jiwa (64,1%) dan yang paling sedikit adalah Tifoid dan diare yaitu sebanyak 1
jiwa (1 %).
Tabel 2.10

28
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Status Imunisasi di Kelurahan Lapulu
Kecamatan Abeli Kota Kendari
Imunisasi Frequency Percent
Valid Lengkap 644 74.3
Tidak Lengkap 218 25.0
Belum Imunisasi 5 .6
Total 867 100.0
Sumber : Data Primer April 2022
Berdasarkan tabel 2.10 menunjukkan bahwa jumlah penduduk berdasarkan
status imunisasi di Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari. Dimana
jumlah status imunisasi yang paling banyak adalah imunisasi yang lengkap yaitu
sebanyak 644 jiwa (74,3%) dan yang paling sedikit adalah yang belum imunisasi
yaitu sebanyak 5 jiwa (6%).
Tabel 2.11
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Pasangan Usia Subur/PUS di
Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari
Pasangan Usia Subur Frequency Percent
Valid Akseptor KB 74 8.5
Bukan akseptor KB 793 91.5
Total 867 100.0
Sumber : Data Primer April 2022
Berdasarkan tabel 2.11 menunjukkan bahwa jumlah penduduk berdasarkan
Pasangan usia subur/PUS di Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari. Dimana
jumlah pasangan usia subur y yang paling banyak adalah bukan akseptor KB yaitu
sebanyak 787 jiwa (90,8 %) dan yang paling sedikit adalah aseptor KB yaitu sebanyak 74
jiwa (8,5 %).
Tabel 2.8
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Penghasilan di Kelurahan Lapulu
Kecamatan Abeli Kota Kendari
No. Penghasilan Frequency Percent
1. < Rp. 1.000.000 12 30,8
2. Rp. 1.000.000 – 3.000.000 20 51,3
3. > Rp. 3.000.000 7 17,9
Total 136 100
Sumber : Data Primer April 2022
Berdasarkan tabel 2.8 menunjukkan bahwa jumlah penduduk berdasarkan
29
penghasilan di Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari dimana jumlah
terbanyak adalah penghasilan Rp.1.000.000 – 3.000.000 sebanyak 20 jiwa (51,3%)
dan jumlah terendah sebanyak 7 jiwa (17,9%).

Tabel 2.9
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Tabungan di Kelurahan Lapulu
Kecamatan Abeli Kota Kendari
No. Menabung Frequency Percent
1. Ya 33 84,5
2. Tidak 6 15,4
Total 136 100
Sumber : Data Primer April 2022
Berdasarkan tabel 2.9 menunjukkan bahwa jumlah penduduk
berdasarkan tabungan di RT 02 / RW 03 dan RT 03 / RW 03 Kelurahan Tompo
Balang Kecamatan Bontoala Kota Makassar dimana jumlah terbanyak adalah
menabung sebanyak 33 jiwa (84,5%) dan tidak menabung sebanyak 6 jiwa
(15,4%).
Tabel 2.10
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Status Kepemilikan Rumah di
Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari
No Rumah Frequency Percent
1 Sewa 0 0%
2 Numpang 35 14,5%
3 Milik Sendiri 205 85,5%
Total 240 100 %
Sumber : Data Primer April 2022
Berdasarkan tabel 2.10 menunjukkan bahwa rata-rata penduduk di
Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari memiliki rumah yang berstatus
30
Milik Sendiri 205 keluarga (85,5%) dan keluarga yang menumpang sebanyak
sebanyak 35 keluarga (14,5%)
Tabel 2.11
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Tipe Rumah di Kelurahan Lapulu
Kecamatan Abeli Kota Kendari
No Tipe Rumah Frequency Percent
1 Permanen 185 77 %
2 Semi Permanen 55 4,36 %
Total 240 100 %
Sumber : Data Primer April 2022
Berdasarkan table 2.11 menunjukkan bahwa rata-rata penduduk di
Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari memiliki rumah yang Bertipe
Permanen sebanyak 185 rumah (77%) dan semi permanen 55 dengan persentase
4,36%.
Tabel 2.12
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Tipe Lantai Rumah di Kelurahan
Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari
No Lantai Frequency Percent
1 Papan 2 0,85 %
2 Tegel/semen 236 98,3%
3 Tanah 2 0,85 %
Total 39 100 %
Sumber : Data Primer April 2022
Berdasarkan tabel 2.12 menunjukkan bahwa rata-rata dari jumlah
penduduk di Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari memiliki tipe
lantai yang bertipe tegel/semen sebanyak 236 rumah (98,3%) sedangkan terendah
berlantai papan dan tanah masing-masing sebanyak 2 rumah (0,85%).
Tabel 2.13
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Rumah Yang Memiliki Jendela
Disetiap Kamar di Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari
No Jendela Disetiap Kamar Frequency Percent
1 Ya 225 93,75 %
2 Tidak 15 6,25 %

31
Total 39 100 %
Sumber : Data Primer April 2022
Berdasarkan table 2.13 menunjukkan bahwa setiap kamar di Kelurahan
Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari yang memiliki jendela disetiap kamar
terdapat 225 (93,75%) dan yang tidak memiliki jendela pada kamarnya sebanyak
15 rumah (6,25%)

Tabel 2.14
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Pencahayaan Dalam Rumah di
Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari
No Pencahayaan dalam Rumah Frequency Percent
1 Masuk dalam rumah 240 100 %
2 Tidak masuk dalam rumah 0 0%
Total 240 100 %
Sumber : Data Primer April 2022
Berdasarkan tabel 2.14 menunjukkan bahwa dari 240 keluarga yang
yang terdata di Kelurahan Lapulu Kecamatan Kambu Kota Kendari semuanya
memiliki pencahayaan rumah yang cukup dengan persentase 100 %.

Tabel 2.15
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Pemanfaatan Pekarangan Rumah di
Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari
No Pemanfaatan Pekarangan Frequency Percent
1 Kebun/tanaman hias/bunga 135 56,25 %
2 Tidak ada 105 43,75%
Total 240 100 %
Sumber : Data Primer April 2022
Berdasarkan tabel 2.15 menunjukkan bahwa terdapat 135 rumah
memanfaatkan pekarangan rumah sebagai kebun/menanam bunga (56,25%) dan
rumah yang tidak memanfaatkan pekarangan sebanyak 105 rumah (43,75%) di
Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari.
Tabel 2.16

32
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Sumber Air di Kelurahan Lapulu
Kecamatan Abeli Kota Kendari
No Sumber Air Frequency Percent
1. PAM 240 100 %
Total 240 100 %
Sumber : Data Primer April 2022
Berdasarkan tabel 2.16 menunjukkan sumber air di Kelurahan Lapulu
Kecamatan Abeli Kota Kendari adalah semuanya bersumber dari air PAM (100%).
Tabel 2.17
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Air Minum Yang Dimasak di
Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari
No Air Minum Yang Dimasak Frequency Percent
1 Dimasak 240 100%
2 Tidak 0 0%
Total 240 100 %
Sumber : Data Primer Oktober 2021
Berdasarkan tabel 2.23 menunjukkan keluarga di Kelurahan Lapulu
Kecamatan Abeli Kota Kendari menunjukkan bahwa seluruh keluarga memasak
air sebelum mengunakannya sebagai air minum (100%).
Tabel 2.18
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Sumber Air Untuk Mandi dan
Mencuci di RT 02 / RW 03 dan RT 03 / RW 03 Kelurahan Tompo Balang
Kecamatan Bontoala Kota Makassar
No Air Mandi Mencuci Frequency Percent
1 PAM 191 79,6 %
2 Sumur Bor 49 20,41 %
Total 39 100 %
Sumber : Data Primer April 2022
Berdasarkan tabel 2.18 menunjukkan sumber air mandi dan mencuci
di Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari terdapat 191 keluarga
menggunakan air PAM (79,6%) dan sumur bor sebanyak 49 keluarga (20,41%).
Tabel 2.19
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Tempat Penampungan Air Sementara

33
di Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari
No Tempat Penampungan Air Frequency Percent
1 Bak 116 48,3 %
2 Gentong 9 3,75%
3 Torn 115 47,5 %
Total 240 100.0
Sumber : Data Primer April 2022
Berdasarkan tabel 2.19 menunjukkan tempat penampungan air
sementara di Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari menunjukkan
bahwa 116 keluarga menggunakan bak (48,3%), 9 keluarga menggunakan
gentong/ember (3,75%), dan 115 keluarga menggunakan torn/tower (47,5%).
Tabel 2.20
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Kondisi Tempat Penampungan Air di
Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari
No Kondisi Tempat Penampungan Air Frequency Percent
1 Terbuka 22 9,16 %
2 Tertutup 218 90,83 %
Total 240 100 %
Sumber : Data Primer April 2022
Berdasarkan tabel 2.20 menunjukkan kondisi tempat penampungan air di
Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari memiliki tempat penampungan
air dalam kondisi yang terbuka sebanyak 22 (9,16%) dan tertutup sebanyak 218
keluarga (90,83%).
Tabel 2.21
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Kondisi Air Penampungan Air di
Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari
No Kondisi Air Frequency Percent
1 Tidak berasa/berbau 240 100 %
Total 240 100 %
Sumber : Data Primer April 2022
Berdasarkan tabel 2.21 menunjukkan kondisi air di Kelurahan Lapulu
Kecamatan Abeli Kota Kendari memiliki air dalam kondisi tidak berasa/berbau
240 (100%).

34
Tabel 2.22
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Dimana Keluarga Membuang Sampah
Di Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari
No Tempat Pembuangan Sampah Frequency Percent
1 Tempat sampah umum 79 32,91%
2 Sungai /laut 36 15%
3. Ditanam 3 1,25%
4. Dibakar 122 50,83%
Total 240 100%
Sumber : Data Primer April 2022

Berdasarkan tabel 2.22 menunjukkan tempat pembuangan sampah di


Kelurahan Lapulu kecamatan Abeli Kota Kendari yaitu terdapat 79 keluarga
(32,91%) yang membuang sampah di tempat sampah umum, 36 keluarga yang
membuang sampah di sungai/laut (15%), 3 keluarga yang membuang sampah
dengan cara ditimbun (1,25%) dan 122 keluarga yang membuang sampah dengan
cara dibakar (50,83%).
Tabel 2.23
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Tempat Sampah Di Kelurahan Lapulu
Kecamatan Kambu Kota Kendari
No Tempat Sampah Frequency Percent
1 Ada 240 100%
Total 240 100%
Sumber : Data Primer April 2022
Berdasarkan tabel 2.23 menunjukkan bahwa semua keluarga di Di
Kelurahan Lapulu Kecamatan Kambu Kota Kendari dari 240 KK (100%) memiliki

35
tempat sampah.
Tabel 2.24
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Kebiasaan Keluarga BAB dan BAK Di
Kelurahan Lapulu Kecamatan Kambu Kota Kendari
No Kebiasaan BAB/BAK Frequency Percent
1 Jamban/WC 240 100.0
Total 240 100.0
Sumber : Data Primer April 2022
Berdasarkan tabel 2.24 menunjukkan bahwa semua keluarga di
Kelurahan Lapulu Kecamatan Kambu Kota Kendari dari 240 KK (100%)
kebiasaan BAB dan BAK menggunakan Jamban/WC.
Tabel 2.25
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Jenis Jamban yang di gunakan Di Di
Kelurahan Lapulu Kecamatan Kambu Kota Kendari
No Jenis Jamban Frequency Percent
1 Leher Angsa 240 100.0
Total 240 100.0
Sumber : Data Primer April 2022
Berdasarkan tabel 2.25 menunjukkan bahwa jenis jamban yang digunakan
masyarakat di Kelurahan Lapulu Kecamatan Kambu Kota Kendari yaitu leher
angsa sebanyak dari 240 KK (100%).
Tabel 2.25
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Pembuangan Air Limbah Di
Kelurahan Lapulu Kecamatan Kambu Kota Kendari
No Pembuangan Air Limbah Frequency Percent
1 Got 199 83%
2 Sembarang 41 17%
Total 240 100.0
Sumber : Data Primer April 2022
Berdasarkan tabel 2.37 menunjukkan bahwa pembuangan air limbah di
Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari terdapat 199 keluarga (83%)
yang pembuangan air limbahnya di Got dan terdapat 41 Keluarga (17%) yang
membuang air limbah sembarangan.

36
Tabel 2.26
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Kondisi Saluran Pembuangan Di
Kelurahan Lapulu Kecamatan Kambu Kota Kendari
No Kondisi Saluran Pembuangan Frequency Percent
1 Lancar 230 95,8
2 Tersumbat 10 4,2
Total 240 100.0
Sumber : Data Primer April 2022
Berdasarkan tabel 2.26 menunjukkan bahwa terdapat 230 keluarga (95,8%)
di Kelurahan Lapulu Kecamatan Kambu Kota Kendari yang kondisi saluran
pembuangannya lancar dan terdapat 10 keluarga (4,2%)) yang kondisi saluran
pembuangannya tersumbat.

Tabel 2.27
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Kepemilikan Kandang Ternak Di
Kelurahan Lapulu Kecamatan Kambu Kota Kendari
No Kepemilikan Kandang Ternak Frequency Percent
1 Tidak 203 84,6
2 Ya 37 15,4
Total 240 100.0
Sumber : Data Primer April 2022
Berdasarkan tabel 2.39 menunjukkan bahwa terdapat 203 keluarga (84.6%)
di Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari yang tidak memiliki kandang
ternak dan terdapat 37 keluarga (15,4%) yang memiliki kandang ternak
Tabel 2.28
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Letak Kepemilikan Kandang Di
Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari
No Letak Kandang Frequency Percent
1 Menempel dengan rumah 22 59,4
2 Tidak menempel dengan rumah 15 40,5
Total 37 100%

Sumber : Data Primer April 2022


Berdasarkan tabel 2.28 menunjukkan bahwa terdapat 22 keluarga (59,4%) di
Kelurahan Bungkutoko Kecamatan Nambo Kota Kendari yang letak kendang
ternaknya menempel dengan rumah dan terdapat 15 KK (40,5%) yang letak kendang
ternaknya tidak menempel dengan rumah. 37
Tabel 2.29
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Sarana kesehatan terdekat di
Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari
No Sarana kesehatan Frequency Percent
1 Puskesmas 240 100%
2 Balai Pengobatan 0 0
3 Lain-lainnya 0 0%
Total 240 100 %
Sumber : Data Primer April 2022
Berdasarkan tabel 2.29 menunjukkan bahwa sarana kesehatan yang
terdekat dari penduduk di Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari
adalah puskesmas dimana terdapat sebanyak 240 keluarga (100%).
Tabel 2.30
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Keluarga yang menderita Sakit 3
Bulan Terakhir di RT/RW Kelurahan Lapulu
No Keluarga yang menderita sakit 3 Frequency Percent
bulan terakhir
1 Ya 12 5%
2 Tidak 228 95%
Total 240 100%
Sumber : Data Primer April 2022
Berdasarkan tabel 2.30 menunjukkan bahwa Terdapat 228 Keluarga
(95%) yang anggota keluarganya tidak menderita sakit 3 bulan terkahir dan
terdapat 12 keluarga (5%) yang anggota keluarganya menderita sakit 3 bulan
terakhir.
Tabel 2.31

38
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Sarana Kesehatan yang digunakan
saat keluarga sakit di Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari
No Sarana kesehatan Frequency Percent
1 Puskesmas 238 99.1%
2 Balai Pengobatan - -
3 Lain-lainnya 2 0,9%
Total 240 100%
Sumber : Data Primer April 2022
Berdasarkan tabel 2.31 menunjukkan bahwa Terdapat 238 Keluarga
(99,1%) yang menggunakan saran Kesehatan Puskesmas saat keluarganya sakit,
dan 2 keluarga (0,9%) yang membawa kelurganya saat sakit ke tempat
pengobatan lain selain puskesmas dan balai pengobatan. (5%) yang anggota
keluarganya menderita sakit 3 bulan terakhir.
Tabel 2.32
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan jenis KB yang dipakai di Kelurahan
Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari
No Jenis KB yang dipakai Frequency Percent
1 Tidak KB 75 31,2%
2 Pil 33 13,7%
3 Suntik 29 12,1%
5 Lain-lain 101 42,1
Total 240 100%
%
Sumber : Data Primer April 2022
Berdasarkan tabel 2.32 menunjukkan frekuensi jenis KB yang dipakai di
Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari yaitu tidak KB sebanyak 75
orang (31,2%), KB Pil sebanyak 33 orang (13,7%), KB Suntik sebayak 29 orang
(12,1%) dan lain-lain sebanyaj 101 orang (42,1%).
Tabel 2.33
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Bila tidak alasannya Di Kelurahan
Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari
No Bila TidakAlasannya Frequency Percent
1 Dilarang suami 10 13,3%
2 Tidak Tahu 19 25,3%

39
3 Lain-Lain 46 61,3%
Total 75 100%
Sumber : Data Primer April 2022
Berdasarkan tabel 2.33 menunjukkan frekuensi bila tidak alasannya di
Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari yaitu tidak tahu sebanyak 19
orang (25,3%), dilarang suami sebanyak 10 orang (13,3%), lain-lain sebanyak 46
orang (61,3%).

Tabel 2.35
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Trimeseter Kehamilan di
Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari
No Trimester Kehamilan Frequency Percent
1. 1-12 Mg - -
2. 12-24 Mg - -
3. 24-36 Mg 1 11,1%
4. > 36 Mg 8 88,9%
Total 1 100%
Sumber : Data Primer April 2022
Berdasarkan tabel 2.35 menunjukkan bahwa jumlah penduduk berdasarkan
Trimester Kehamilan di Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari dari 9 jiwa
yang hamil (100 %) jumlah Trimester Kehamilan (24-36 Mg) yaitu 1 jiwa (11,1%%)
dan Usia kehamilan > 36 Mg yaitu 8 jiwa (88,4%).
Tabel 2.36
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Memeriksa Kehamilan di Kelurahan
Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari
No Memeriksa Kehamilan Frequency Percent
1. Tidak 0 0%
2. Ya 9 100 %
Total 9 100 %
Sumber : Data Primer Oktober 2021
Berdasarkan tabel 2.36 menunjukkan bahwa jumlah penduduk berdasarkan
Memeriksa Kehamilan di kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari dari 9 jiwa
(100 %). Jumlah Memeriksa Kehamilan yaitu 9 jiwa (100%).

40
Tabel 2.37
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Pemeriksaan Berapa Kali di
Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari
No Pemeriksaan Berapa Kali Frequency Percent
1. Tidak 0 0%
2. 1-3 kalli 9 100%
3. >4 Kali 0 0%
Total 9 100 %
Sumber : Data Primer April 2022
Berdasarkan tabel 2.37 menunjukkan bahwa jumlah penduduk
berdasarkan Pemeriksaan Berapa kali di Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota
Kendari dari 9 jiwa (100 %) Jumlah Pemeriksaan 1-3 Kali yaitu 9 jiwa (100%).
Tabel 2.38
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Rencana Melahirkan di Kelurahan
Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari
No Rencana Melahirkan Frequency Percent
1. Rumah sakit 0 0%
2. Puskesmas 9 100%
3. Lain-lain 0 0
Total 9 100 %
Sumber : Data Primer April 2022
Berdasarkan tabel 2.38 menunjukkan bahwa jumlah penduduk
berdasarkan Rencana Melahirkan di kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota
kendari dari 9 jiwa (100 %) yang hamil semuanya berencana Melahirkan di
Puskesmas (100%).
Tabel 2.39
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Buteki di Keluarahan Lapulu
Kecamatan Abeli Kota Kendari
No Buteki Frequency Percent
1. Tidak 224 89,7 %
2. Ya 16 6,7%
Total 240 100 %
Sumber : Data Primer April 2022

41
Berdasarkan tabel 2.39 menunjukkan bahwa jumlah penduduk berdasarkan
Buteki di Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari dari 240 jiwa (100 %)
Jumlah Buteki yaitu 16 jiwa (6,7%) dan tidak yaitu 224 jiwa (6,7%).

Tabel 2.40
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Buteki Bila Ya Lama Menyusui di
Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari
No Buteki Bila Ya Lama Menyusui Frequency Percent
1. 1 hr-6 bulan 16 100%
2. 6 - 2 tahun 0 0
3. > 2 th 0 0
Total 16 100 %
Sumber : Data Primer Oktober 2021
Berdasarkan tabel 2.40 menunjukkan bahwa jumlah penduduk
berdasarkan Buteki Bila Ya Lama Menyusui di Kelurahan Lapulu Kecamatan
Abeli Kota Kendari dari 16 jiwa (100 %) semuanya menyusui dari usia bayi 1
hari-6 bulan.
Tabel 2.41
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Apakah Ada Anggota Keluarga yang
Berusia Balita di Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari
No Apakah Ada Anggota Keluarga Frequency Percent
yang Berusia Balita
1. Tidak 779 89,8%
2. Ya 88 10,2 %
Total 867 100 %
Sumber : Data Primer Oktober 2021
Berdasarkan tabel 2.41 menunjukkan bahwa jumlah penduduk
berdasarkan Anggota Keluarga yang Berusia Balita di Kelurahan Lapulu
Kecamatan Abeli Kota Kendari dari 887 jiwa yang terdata Jumlah Anggota

42
keluarga yang berusia balita yaitu 88 Jiwa (10,2%) dan Tidak berusia balita yaitu
779 Jiwa (89,8%).

Tabel 2.42
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Apakah Setiap Bulan Balita Dibawah
Ke Posyandu di Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari
No Apakah Setiap Bulan Balita Frequency Percent
Dibawah Ke Posyandu
1. Tidak 0 0%
2. Ya 88 100 %
Total 88 100 %
Sumber : Data Primer April 2022
Berdasarkan tabel 2.42 menunjukkan bahwa jumlah penduduk
berdasarkan Apakah Setiap Bulan Balita Dibawah Ke Posyandu di Kelurahan
Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari dari 88 jiwa (100 %) Jumlah Balita yang
dibawah ke posyandu setiap bulan yaitu 88 Jiwa (100%).
Tabel 2.43
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Apakah Balita Sudah di
Imunisasi di Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari
No Apakah Balita Sudah di Imunisasi Frequency Percent
1. Tidak 0 0%
2. Ya 88 100%
Total 88 100 %
Sumber : Data Primer April 2022
Berdasarkan tabel 2.43 menunjukkan bahwa jumlah penduduk berdasarkan
Apakah Balita Sudah di Imunisasi di Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari
dari 88 jiwa (100 %).
Tabel 2.44
Distribusi dan Frekuensi Penduduk Berdasarkan Dalam Keluarga Mempunyai
43
Anak Sekolah/Remaja di Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari
No Dalam Keluarga Mempunyai Anak Frequency Percent
Sekolah/Remaja
1 Tidak 139 57,9%
2 Ya 101 42,1%
Total 240 100%
Sumber : Data Primer April 2022

Berdasarkan tabel 2.44 menunjukkan bahwa keluarga yang memiliki


anak remaja di Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari terdapat 101
keluarga (42,1%) yang memiliki anak sekolah atau remaja dan tidak memiliki anak
sekolah atau remaja 139 keluarga (57,9%).
Tabel 2.45
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Kegiatan Anak di Luar
Sekolah di Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari
No Kegiatan Anak di Luar Frequency Percent
Sekolah
1 Keagamaan 7 6,9%
2 Olahraga 15 14,9%
3 Lain-lain 79 78,2%
Total 101 100%
Sumber : Data Primer April 2022

Berdasarkan tabel 2.45 menunjukkan bahwa kegiatan anak dan remaja


yang berada di Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari dari 101
KK yang memiliki anak usia sekolah atau remaja, rata-rata kegiatan di luar
sekolah yaitu kegamaan sebanyak 7 KK (6,9%), olahrga 15 KK (14,9%) dan
lain-lain sebanyak 79 KK (78,2%).
Tabel 2.46
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Apakah ada anggota keluarga yang
berusia lanjut >60 tahun di Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari
No Apakah ada anggota keluarga Frequency Percent
yang berusia Lanjut > 60 th
1 Ya 30 3,46%

44
2 Tidak 837 96,5%
Total 867 100%
Sumber : Data Primer April 2022
Berdasarkan tabel 2.46 menunjukkan bahwa Apakah ada anggota keluarga
yang berusia lanjut >60 tahun di Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari
mayoritas dengan bukan lansia yaitu sebanyak 837 jiwa dari 240 KK (96,5%) dan
terdapat lansia >60 tahun yaitu sebanayak 30 jiwa dari 240 KK (3,46%).
Tabel 2.48
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Jika ya, jenis penyakit lansia di
Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari
No JikaYa, Jenis Penyakitnya Frequency Percent
1 Penyakit jantung 0 0%
2 Rematik 6 20%
3 Hipertensi 22 73,3%
3 Lain-lain 2 6,7%
Total 30 100%

Tabel 2.50
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Penggunaan waktu senggang pada
lansia di Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari
No Penggunaan Waktu Senggang Pada Frequency Percent
Lansia
1 Senam 10 33,6
2 Berkebun 5 16,6
3 Nonton TV 5 16.6
4 Pengajian 5 16,6
5 Bukan salah satunya 5 16,6
Total 30 100%
Berdasarkan tabel 2.50 menunjukkan bahwa Penggunaan waktu
senggang pada lansia di Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari dari
45
30 lansia yaitu, senam sebanyak 10 orang (33,6%), berkebun sebanyak 5 orang
(66,6%), nonton TV sebanyak 5 orang (66,6%) , pengajian sebanyak 5 orang
(66,6%), dan bukan salah satunya sebanyak 5 orang (66,6%).

46
Tabel 2.51
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan apakah lansia mengikuti posyandu
lansia di Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari
No Apakah Lansia Ikut Frequency Percent
Posyandu Lansia
1 Ya 25 83,3
2 Tidak 5 16,7
Total 30 100%

Sumber : Data Primer April 2022


Berdasarkan tabel 2.51 menunjukkan bahwa dari 30 lansia yang ikut
posyandu lansia di kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari yaitu
Lansia ikut posyandu sebanyak 25 orang (83,3%). Dan tidak ikut posyandu
lansia sebanyak 5 orang (16,7%).
Tabel 2.52
Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan tingkat kemandirian Lansia di
Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari

No Tingkat Kemandirian Frequency Percent


1 Semua aktivitas mandiri 27 90%
2 Satu aktivitas tidak mandiri -
3 Aktivitas mandi dan satu aktivitas 3 10%
lain tidak mandiri
4 Ketergantungan semua aktivitas -
Total 30 100%

Sumber : Data Primer April 2022


Berdasarkan tabel 2.52 menunjukkan bahwa tingkat kemandirian
dari 30 lansia di kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari yaitu
semua aktivitas mandiri sebanyak 27 orang (90%) dan terdapat 3 orang
(10%) yang aktivitas mandi dan satu aktivitas lain tidak mandiri.
47
B. Rencana Keperawatan
1. Analisa Data

Data Subjektif Data Objektif Masalah Prioritas


1. Sebagian besar warga di RT 001 1. Dari hasil pendataan di RT 001 - 012 / RW 001 - Pemeliharaan kesehatan
- 012 / RW 001 - 003 Kelurahan 003 Kelurahan Abeli Kecamatan Lapulu berdasarkan tidak efektif berhubungan
Abeli Kecamatan Lapulu penyakit yang paling sering diderita yaitu Hipertensi dengan ketidakmampun
mengeluh memiliki tekanan sebanyak 45 (5,2%) masyarakat mengatasi
darah yang tinggi masalah Hipertensi

2. Pihak sekolah disekitar 2. Dari hasil pendataan RT 001 - 012 / RW 001 - 003 Defisit pengetahuan
Kecamatan Lapulu mengatakan Kelurahan Abeli Kecamatan Lapulu didapatkan Komunitas berhubungan
diperlukan pemahamanan pada sebagian besar lingkungan masih belum terjaga dengan kurangnya
siswa – siswi disekolah terkait kebersihannya Pengetahuan masyarakat
dengan perilaku PHBS, mengenai perilaku
membuang sampah. PHBS dan Era New
Normal Covid-19.

58
C. Dari Analisa Data di atas diagnosa yang muncul :
1. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampun
masyarakat mengatasi masalah hipertensi
2. Defisit pengetahuan Komunitas berhubungan dengan kurangnya Pengetahuan
masyarakat mengenai perilaku PHBS dan Era New Normal Covid-19.
D. Prioritas Masalah
Kriteria Penapisan Menurut Mueke (1988)
A. Resiko Terjadi
B. Resiko Parah
C. Potensial Untuk Pendidikan Kesehatan
D. Minat Masyarakat
E. Mungkin Diatasi
F. Sesuai Dengan Program Pemerintah
G. Tempat
H. Waktu
I. Dana
J. Fasilitas Kesehatan
K. Sumber Daya Manusia
E. Keterangan Pembobotan
1 = Sangat Rendah
2 = Rendah
3 = Cukup
4 = Tinggi
5 = Sangat Tinggi

59
PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN KESEHATAN
KOMUNITAS RT 001 - 0012 / RW 001 – 003 KELURAHAN ABELI
KECAMATAN LAPULU KOTA KENDARI
DIAGNOSA
NO KEPERAWATAN A B C D E F G H I J K TOTAL PRORITAS

1 Pemeliharaan kesehatan tidak


efektif berhubungan dengan
ketidakmampun masyarakat
mengatasi masalah hipertensi 4 3 3 2 4 5 3 2 2 4 4 36 1

2 Defisit pengetahuan
Komunitas berhubungan
dengan kurangnya
Pengetahuan masyarakat 4 2 3 3 3 5 3 3 2 3 4 35 2
mengenai perilaku PHBS
dan Era New Normal Covid-
19

60
F. Diagnosa Berdasarkan Prioritas Masalah
1. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampun
masyarakat mengatasi masalah hipertensi
2. Defisit pengetahuan Komunitas berhubungan dengan kurangnya Pengetahuan
masyarakat mengenai perilaku PHBS dan Era New Normal Covid-19

61
G. PLANING OF ACTIONS (POA) PROGRAM PROFESI NERS UMI ANGKATAN XIII Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota
Kendari

Masalah Tujuan Rencana Sasaran W Tempat Dana P


Kegiatan
1. PenyuluhanKesehaMerubah perilaku perseorangan danRabu, 18 Mei Warga RT Balai Kelurahan 500 K Mahasiswa
tan Penyakit masyarakat dalam bidang 2022 001-012/ Lapulu Profesi
Menular dan kesehatan RW Ners
Tidak Menular 001-003 Kelompok
9

2. Peyuluhan Mampu menciptakan lingkungan Jumat 13 Mei Siswa-siswi SDN 12 Kendari dan
300 K Mahasiswa
tentang PHBS yang bersih dan sehat, 2022 dan SDN 12 MTs DDI Lapulu Profesi
dan Era New meningkatkan proses belajar Sabtu 14 Mei Kendari dan Ners
Normal Covid mengajar dan para siswa, guru 2022 MTs DDI Kelompok
19 hingga masyarakat lingkungan Lapulu 9
sekolah menjadi sehat dan anak
skolah dapat turut serta dalam
melakukan upaya pencegahan
penularan covid 19 dimulai dari
diri mereka masing-masing
3. Pelayanan dalam Memberikan pelayanan kesehatan 16-29 April 2022Masyarakat PKM Abeli - Mahasiswa

62
gedung PKM yang ditujukan untuk wilayah 8. Profesi
Abeli peningkatan, pencegahan, kerja PKM Ners
penyembuhan penyakit, Abeli Kelompok
pengurangan penderitaan akibat 9
penyakit dan memulihkan
kesehatan perseorangan 4.

4. Pemeriksaan Merubah perilaku perseorangan danRabu, 18 Mei Warga RT Balai Kelurahan 400 K Mahasiswa
Tekanan masyarakat dalam bidang 2022 001-012/ Lapulu Profesi
Darah dan kesehatan dan mempercepat RW Ners
Golongan proses menyumbang dan 001-003 Kelompok
Darah menerima transfuse darah 9

62
5. Kerja Bakti Menjaga lingkungan tetap bersih danMinggu, 22 dan Warga RT 005 Wilayah RT 005 dan 300 K Mahasiswa
melestarikan lingkungan juga 29 Mei 2022 dan 006/RW 002 Profesi
sumber daya 006/RW Ners
002 Kelompok
9

62
1. TUJUAN
a. Umum
Setelah di lakukan Musyawarah Masyarakat Kelurahan RT 001 – 012/ RW 001
- 003 Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari, di harapkan mahasiswa
dapat menyelesaikan masalah kesehatan yang ada di Kelurahan Lapulu Kecamatan
Abeli Kota Kendari.
b. Tujuan Khusus
1) Setelah melakukan Musyawarah Masyarakat Kelurahan RT 001 – 012/ RW 001 -
003 Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari, masyarakat di harapkan
mengetahui penyakit menular dan tidak menular serta cara pencegahannya.
2) Membina hubungaan saling percaya dengan mahasiswa yang berada di
lingkungan 001 – 012/ RW 001 - 003 Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota
Kendari.
3) Memaparkan hasil pengkajian masalah kesehatan yang ada di RT 001 – 012/ RW
001 - 003 Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari
4) Menetapkan masalah Kesehatan yang ada di 001 – 012/ RW 001 - 003 Kelurahan
Lapulu Kecamatan Abeli Kota Kendari
5) Menyusun rencana tindakan keperawatan yang akan di lakukan untuk mengatasi
masalah kesehatan 001 – 012/ RW 001 - 003 Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli
Kota Kendari
2. RANCANGAN KEGIATAN
1) Penyuluhan Kesehatan Penyakit Menular dan Tidak Menular
2) Peyuluhan tentang PHBS dan Era New Normal Covid 19
3) Pelayanan dalam gedung PKM Abeli
4) Pemeriksaan Tekanan Darah dan Golongan Darah
5) Kerja Bakti

55
H. IMPLEMENTASI (PELAKSANAAN KEGIATAN)

HARI/ KEGIATAN PRE POST HAMBATAN SARAN


NO. TANGGAL
1. Rabu, 18 Melakukan Beberapa Peserta mengerti Masyarakat Pemerintah
Mei 2022 penyuluhan penyakit masyarakat dan memahami kurang koperatif Membantu memfasilitasi
menular dan tidak belum mengenai materi dalam mengikuti keluarga yang tidak mampu
penular mengetahui yang dipaparkan kegiatan serta berobat di faskes terdekat,
1. Melakukan terkait penyakit kurangnya minat mengingatkan keluarga
kerjasama dengan menular dan masyarakat dalam yang sakit untuk berobat
pihak kelurahan, tidak menular, mengikuti teratur melalui jaringan
RT/RW serta proses penyuluhan kader
warga setempat pengobatan dan kesehatan karena Puskesmas
2. Membuat leaflet pencegahan dini dibeberapa RT Bisa menjadwalakan
penyuluhan yang bisa yang jaraknya penyulukan terkait penykit
3. Pemaparan materi dilakukan. lumayan jauh dari yang sedang marak
penyakit menular tempat dimasyarakat.
dan tidak menular pelaksanaan
kegiatan.

56
2. Jum’at dan Peyuluhan terkait 1. Beberapa siswa- a. Siswa-siswi Karena terlalu Pihak sekolah dan pihak
Sabtu, 13 PHBS dan Era New siswi belum Mengerti dan antusias sehingga kesehatan (puskesmas)
dan 14 Mei Normal Covid-19 mengetahui memahami siswa-siswa bekerjasama mengedukasi
2022 1. Melakukan terkait PHBS mengenai kurang terkordinir siswa-siswi terkait
kerjasama dengan dan Era New materi yang dengan baik pentingnya PHBS dan Era
pihak sekolah Normal Covid- dipaparkan New Normal Covid-19
2. Membuat leaflet 19.
b. Siswa-siswi
penyuluhan 2. Siswa-siswi
sangat
3. Pemaparan materi tampak antusian
antusias
PHBS dan Era dengan kegiatan
mengikuti
New Normal yang dilakukan
kegiatan
Covid-19

57
3. Rabu, 18 Melakukan Warga setempat Warga setempat Terkait kondici -
Mei 2022 pemeriksaan tekanan belum mengetahui sudah mengetahui cuaca yang
darah dan
golongan darah golongan darah kurang baik pada
pemeriksaan
golongan darah saat pelaksanaan
1. Melakukan kegiatan
kerjasama dengan
sehinggan
pihak puskesmas,
kelurahan, RT/RW masyarakat yang
serta warga sudah dibagikan
setempat.
kupon tidak
semua
menghadiri
kegiatan.

58
4. Minggu, 22 Melakukan kerjasama 1. Tampak daerah 1. Tampak 1. Kurangnya Pemerintah
dan 29 Mei dengan pihak sekitar RT 005 daerah sekitar arahan dari Menghimbau warga sekitar
2022 RT/RW serta dan 006 RT 005 dan pihak area kerja untuk selalu
Masyarakat sekitar. lingkungannya 006 pemerintah menjaga lingkungan tetap
kurang bersih lingkungannya setempat bersih dan sehat
sudah bersih mengarahkan
2. Masyarakat warga
ikut serta setempat
dalam kegiatan dalam
kerja bakti melakukan
kegiatan
pembersihan
lingkungan
skitar

59
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan di RT 001-012 / RW001 -003


Kelurahan Lapulu Kecamatan Komunitas Kota Kendari menunjukan bahwa terdapat
masalah yaitu pengetahuan masyarakat terkait penyakit menular dan tidak menular
dan pentingnya berobat teratur masyarakat sudah cukup. Masih kurangnya kesadaran
mengenai PHBS dan pencegahann Covid-19 di Era New Normal serta lingkungan
yang kurang bersih sehingga setelah diberikan edukasi diharapkan peran pemerintah
setempat serta petugas kesehatan juga diharapkan mampu memberikan pemahaman
kepada masyarakat terkait pentingnya menjaga masalah kesehatan.
Komunitas adalah komponen penting dari pengalaman manusia sebagai bagian
dari pengalaman yang saling terkait dengan keluarga, rumah, serta berbagai ragam
budaya dan agama (Akbar, 2019)
Keperawatan kesehatan komunitas adalah area pelayanan keperawatan
professional yang diberikan secara holistic (bio-psiko-sosio-spritual) dan difokuskan
pada kelompok resiko tinggi yang bertujuan meningkatkan derajat kesehatan melalui
upaya promotif, preventif, tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif dengan
melibatkan komunitas sebagai mitra dalam menyelesaikan masalah (Nofita Veronika,
Asti Nuraeni, 2017).
B. Saran
Berdasarkan hasil pembahasan yang diperoleh maka dapat diberikan saran
sebagai berikut:
1. Bagi Masyarakat
Masyarakat diharapkan selalu ikut berpartisipasi dalam kegiatan
penyuluhan agar dapat meningkatkan taraf kesehatan, mengubah perilaku
menjadi sehat sehingga tidak beresiko untuk sakit.
2. Bagi Pemerintah
Perlu kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat keluarahan
Lapulu kecamatan Abeli kota kendari untuk mencegah terjadinya masalah
kesehatan di masyarakat dengan membuat program kesehatan yang dapat
menunjang kesehatan masyarakat.

60
3. Bagi Puskesmas
Diharapkan tenaga kesehatan memberikan pelayanan yang terbaik
kepada masyarakat dan sering melakukan penyuluhan terkait masalah yang ada.
4. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat menerapkan konsep keperawatan komunitas untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat.
5. Bagi Institusi Pendidikan
Laporan Musyawarah Masyarakat Kelurahan (MMK) dapat dijadikan
referensi
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, M. A. (2019). Konsep Konsep Dasar Dalam Keperawatan Komunitas.
Deepublish.

Efendi, F. (2016). Keperawatan Kesehatan Komunitas . Jogyakarta : Airlangga

Efendi, F., & Makhfudli. (2015). Keperawatan Kesehatan Komunitas : Teori Dan
Praktik Dalam Keperawatan. Salemba Medika.Mubarak, W. 2015. Pengantar
keperawatan komunitas, Jakarta : Sagung Seto Nofita Veronika,

Asti Nuraeni, & M. S. (2017). Efektivitas Pelaksanaan Pendampingan Oleh Kader


Dalam Pengaturan Diet Rendah Garam Terhadap Kestabilan Tekanan Darah
Lansia Dengan Hipertensi Di Kelurahan Purwoyoso Semarang. Jurnal Ilmu
Keperawatan Dan Kebidanan (Jikk), Iii(1), 46–53.
Http://Ejournal.Stikestelogorejo.Ac.Id/Index.Php/Jikk/Article/View/551/5 50

Priyoto. (2018). Ilmu Keperawatan Komunitas. Pustaka Panasea.

Sinaga, M. R. (2021 ). Pencegahan Covid-19 Melalui Pemberian Asuhan Keperawatan.


Educations - Pengabdian Kepada Masyarakat Jurnal Pengabdian Pada
Masyarakat, 60.

Widagdo, S.N. 2016. Keperawatan Keluarga Dan Komunitas. Jakarta: Kementrian


Kesehatan Republik Indonesia.
LAMPIRAN

Dokumentasi Pengkajian Komunitas

70
Pertemuan dengan kelurahan

71
Pertemuan dengan Puskesmas dan dines PKM
Pelaksanaan MMK I

73
72
74
Penyuluhan kesehatan dan pemeriksaan kesehata

75
Penyuluhan PHBS tingkat SD

82
Penyuluhan Era New Normal Tingkat Mts
LAMPIRAN POSTER PENYULUHAN
LAMPIRAN SURAT UNDANGAN

105
104
106

Anda mungkin juga menyukai