Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN

IDENTIFIKASI DAN KAJIAN KEPENDUDUKAN WILAYAH


KECAMATAN MANTIKULORE
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kependudukan

DOSEN PENGAMPU : RIZKHI, S.T., M.T.

Disusun Oleh :

1. MARIA MICHELINE RANTELEMBANG (F23121024)


2. JIHAN SYAQILAH (F23121020)
3. RACHMITA TAMILY (F23121032)
4. NURFADILAH (F23121023)
5. NURUL MUTMAINNA (F23121036)

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
2021/2022
KATA PENGANTAR

Pertama-tama perkenankanlah kami selaku penyusun Tugas Laporan ini mengucapkan puji syukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami dapat menyusun Laporan Identifikasi dan Kajian Kependudukan
Kecamatan Mantikulore untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Kependudukan ini.

Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan laporan ini,
serta memberikan masukan dan ide-ide dalam menyusun laporan ini.

Kami selaku penyusun telah berusaha sebaik mungkin untuk menyempurnakan laporan ini, namun tidak
mustahil apabila terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu kami memohon kritik dan saran yang dapat
kami jadikan motivasi untuk menyempurnakan laporan dimasa yang akan datang.

Palu, 30 September 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.............................................................................................................................. i
Daftar Isi........................................................................................................................................ ii
Daftar Gambar dan Tabel.......................................................................................................... iii
A. Geografi dan Iklim................................................................................................................. 2
1. Geografi.............................................................................................................................. 2
2. Iklim.................................................................................................................................... 2
B. Data Penduduk....................................................................................................................... 2
1. Jumlah Penduduk Wilayah Kecamatan Mantikulore.......................................................... 3
2. Penduduk Menurut Jenis Kelamin...................................................................................... 3
3. Jumlah Penduduk Kecamatan Mantikulore Berdasarkan Umur......................................... 3
4. Luas Kecamatan Dan Kelurahan Wilayah Kecamatan Mantikulore.................................. 4
5. Luas Kawasan Terbangun atau Kawasan Permukiman...................................................... 5
6. Jumlah Kelahiran, Kematian, dan Migrasi Penduduk Kecamatan Mantikulore................. 6
C. Kajian Kependudukan.......................................................................................................... 7
1. Ratio Jenis Kelamin (Perempuan dan Laki-laki)................................................................ 8
2. Ratio Beban Tanggungan (depency ratio)........................................................................ 12
3. Kepadatan Penduduk dan Kriteria Kepadatan Wilayah Kecamatan Mantikulore............ 13
4. Kepadatan Permukiman dan Kriteria Kepadatan Wilayah Kecamatan Mantikulore....... 13
5. Analisis Sebaran Penduduk Wilayah Kecamatan Mantikulore........................................ 17
6. Pertumbuhan Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk.............................................. 18
7. Analisis Proyeksi Penduduk Wilayah Kecamatan Mantikulore....................................... 19

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................... iv

JOB DESCRIBTION................................................................................................................... v

ii
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL

Gambar 1 Peta Wilayah Kecamatan Mantikulore.......................................................................... 1

Gambar 2 Peta Peruntukan Permukiman........................................................................................ 5

Gambar 3 Piramida Penduduk Kecamatan Mantikulore................................................................ 8

Gambar 4 Peta Skala Perumahan dan Permukiman Kecamatan Mantikulore.............................. 16

Tabel 1 Jumlah Penduduk Dalam 1 Wilayah ( Range 5 tahun )..................................................... 3

Tabel 2 Penduduk Menurut Jenis Kelamin..................................................................................... 3

Tabel 3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur................................................................................ 4

Tabel 4 Luas Kecamatan dan Kelurahan di Wilayah Kecamatan Mantikulore.............................. 4

Tabel 5 Banyaknya Kelahiran, Kematian, dan Migrasi Penduduk................................................. 6

iii
PETA WILAYAH KECAMATAN MANTIKULORE

Sumber : BPS Kota Palu (https://palukota.bps.go.id)

1
A. GEOGRAFI DAN IKLIM
1. Geografi
Kecamatan Mantikulore merupakan pemekaran dari Kecamatan Palu Timur dan
Kecamatan Palu Selatan dengan luas daratan sebesar 206,8 km². Kecamatan Mantikulore
paling luas jika dibandingkan dengan kecamatan lain di Kota Palu dengan ibukota
kecamatan adalah Talise.
Topografi wilayah Mantikulore terdiri dari dataran sekitar 60 persen, perbukitan
sekitar 25,71 persen, dan pegunungan sekitar 14,29 persen. Sedangkan wilayah
Mantikulore yang berbatasan langsung dengan laut atau daerah pesisir pantai yaitu Talise,
Tondo, dan Layana Indah.
Berdasarkan posisi geografisnya, Kecamatan Mantikulore memiliki batas-batas
wilayah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kec. Palu Utara dan Kec. Tanantovea Kab. Donggala
Sebelah Timur : Kab. Parigi Moutong
Sebelah Selatan : Kec. Palu Timur dan Kec. Palu Selatan
Sebelah Barat : Teluk Palu dan Kec. Palu Timur
Pembagian wilayah Kecamatan Mantikulore yang luasnya 206,8 km² dirinci
menurut luas kelurahan yaitu Kelurahan Talise 7,27 km², Kelurahan Tanamodindi 3,33
km², Kelurahan Lasoani 36,86 km², Kelurahan Kawatuna 20,67 km², Kelurahan Poboya
63,41 km², Kelurahan Tondo 55,16 km², Kelurahan Layana Indah 15,00 km² dan
Kelurahan Talise Valangguni 5,10 km².

2. Iklim
Gambaran umum curah hujan sangat dipengaruhi oleh keadaan iklim, keadaan
geografi, dan perputaran/pertemuan arus udara. Oleh karena itu data curah hujan beragam
menurut bulan dan letak stasiun pengamat. Dalam jangka waktu setahun terakhir terlihat
curah hujan bervariasi. Dari data yang tercatat pada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
Geofisika (BMKG) bahwa sepanjang tahun 2015 - 2016, curah hujan di Kota Palu dan
sekitarnya mempunyai puncak pada bulan Juni yang mencapai 112,5 mm, kemudian pada
2
bulan-bulan berikutnya curah hujan lebih rendah hingga pada bulan Desember yang
hanya mencapai 0,0 mm. Suhu udara ditentukan oleh tinggi rendahnya tempat tersebut
terhadap permukaan laut dan jaraknya dari pantai. Pada tahun 2015 keadaan suhu udara
rata-rata berkisar antara 27,1o C sampai 29,5o C. Suhu udara terendah terjadi pada bulan
Februari, sedangkan tertinggi pada bulan Oktober dan Desember.

B. DATA PENDUDUK
Jumlah penduduk suatu wilayah dipengaruhi oleh tiga komponen demografi yaitu
kelahiran (birth), kematian (death) dan perpindahan penduduk (migration). Kelahiran
yang terjadi akan bersifat penambahan sedang kematian akan bersifat pengurang terhadap
jumlah penduduk. Begitu pula halnya dengan migrasi, jumlah penduduk yang masuk
bersifat penambahan dan penduduk yang keluar bersifat pengurang.

1. Jumlah Penduduk Dalam 1 Wilayah ( Range 5 tahun )

Tabel 1 Jumlah Penduduk Wilayah Kecamatan Mantikulore 2016

Uraian 2016
Jumlah Penduduk (Jiwa) 62,822 Jiwa
Laki 38.331
Perempuan 38.414
Usia 0-14 15,613
Usia 15-64 44,395
Usia 65+ 1.817
Jumlah Rumah Tangga (Ruta) 14,144
Kepadatan penduduk (Jiwa/km2) 299
Rasio Jenis Kelamin ( Jiwa) 103
Rata-Rata Anggota Ruta ( Jiwa) 4

2. Penduduk Menurut Jenis Kelamin perkelurahan 2020


Tabel 2 Penduduk Menurut Jenis Kelamin Perkelurahan Wilayah Kecamatan Mantikulore
Kelompok Laki-Laki Perempuan Rasio
(1) (2) (3) (4)
Talise 6 904 6 935 100
Tanamodindi 6 679 6 759 99
Lasoani 5 590 5 647 99
Kawatuna 2 605 2 516 104
Poboya 1 673 1 578 106
Tondo 8 444 8 737 97
Layana Indah 2 234 2 056 109
Talise Valangguni 4 202 4 186 100
Jumlah 2020 38 331 38 414 100

3. Jumlah Penduduk Kecamatan Mantikulore Berdasarkan Umur 2020

Tabel 3 Jumlah Penduduk Kecamatan Mantikulore Berdasarkan Umur

Kelompok Umur Laki Perempuan Jumlah


0-4 2 926 2 777 5 703
5-9 2 639 2 483 5 122
10-14 3 065 2 805 5 870
15-19 3 368 3 497 6 865
20-24 3 969 4 145 8 114
25-29 3 646 3 791 7 437
30-34 3 475 3 200 6 675
35-39 2 749 2 814 5 563
40-44 2 564 2 616 5 180
45-49 2 279 2 350 4 629
50-54 1 954 2 034 3 988
55-59 1 639 1 611 3 250
60-64 1 118 1 101 2 219
65-69 654 703 1 357
70-74 328 379 707
75+ 224 278 502
Jumlah 2020 38 331 38 414 76 745

4. Luas Kecamatan dan Kelurahan

Tabel 4 Luas Kecamatan dan Kelurahan di Wilayah Kecamatan Mantikulore

Luas Kecamatan Mantikulore adalah 206,80 km²

Kelurahan Luas (Km2) Presentase Jumlah Penduduk


Talise 9,28 4,49 13.060
Tanamodindi 3,33 1,61 14.602
Lasoani 36,86 17,82 7.832
Kawatuna 20,67 10,00 3.807
Poboya 63,41 30,66 1.768
Tondo 55,16 26,67 13.192
Layana Indah 15,00 7,25 3.078
Talise Valangguni 3,09 1,50 8.413
4
5. Luas Kawasan Terbangun atau Kawasan Permukiman

Menurut Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Palu 2010-2030


Kecamatan Mantikulore adalah salah satu daerah peruntukan permukiman dengan
wilayah kecamatan yang terluas di Kota Palu karena Kecamatan Mantikulore memiliki
luas sekitar 52% dari keseluruhan Kota Palu. Peruntukan permukiman di Kecamatan
Mantikulore sebesar 2,379.57 (Ha) dari luas kecamatan 19.240 (Ha) atau 13% dari luas
keselurahn kecamatan. Kecamatan Mantikulore memliki luas 19,239.78Ha dan yang di
peruntukan sebagai budidaya permukiman hanya sebanyak 2,379.57Ha atau hanya
13.15%. Dengan kelurahan terluas Poboya 5067.94Ha (26.35%) dengan peruntukan
lahan 140.11Ha (5.88%) dan yang terkecil kelurahan Tanamondindi 437.19Ha (2.28%)
dengan luas kawasan peruntukan 231.85Ha (9.74%), Untuk wilayah peruntukan terluas di
Kecamatan Mantikulore di miliki oleh Kelurahan Tondo 3,807.01 dengan luas
peruntukan 906.08 (38.07%).

Berikut adalah Peta Peruntukan Permukiman di Kecamatan Mantikulore :

Gambar 2 Peta Peruntukan Permukiman Kecamatan Mantikulore

5
6. Jumlah Kelahiran, Kematian, dan Migrasi Penduduk Kecamatan Mantikulore

Tiga komponen demografi yang berpengaruh terhadap struktur penduduk adalah


kelahiran, kematian, dan migrasi. Jumlah kelahiran, jumlah kematian, dan jumlah migrasi
disajikan pada tabel 5.

Tabel 5 Banyaknya Kelahiran, Kematian, dan Migrasi Penduduk


menurut
Kelurahan di Kecamatan Mantikulore Tahun 2013-2015

Migrasi
Kelurahan Kelahiran Kematian
Masuk Keluar
1 2 3 4 5
1 Talise 233 95 561 460
2 Tanamodindi 662 90 196 498
3 Lasoani 200 38 239 258
4 Kawatuna 182 41 35 106
5 Poboya 35 13 466 457
6 Tondo 622 42 248 592
7 Layana Indah 177 25 60 156
8 Talise Valangguni 151 61 298 233
Jumlah 2015 2 262 405 2 760 1 200
2014 1 625 346 2 654 1260
2013 1 110 324 421 258
Sumber : Kantor Kelurahan dan Puskesmas
(https://palukota.bpps.go.id)

Peristiwa mortalitas (kematian) pada dasarnya merupakan kejadian akhir dari


peristiwa morbiditas (kesakitan). Morbiditas dan mortalitas penduduk adalah kejadian
yang selalu berubah-ubah, karena dipengaruhi oleh banyak faktor baik medis maupun
nonmedis. Jumlah kematian di Kecamatan Mantikulore sepanjang tahun 2013 sebesar
324 orang. Besarnya tingkat kematian kasar/Crude Death Rate (CDR) adalah 5. Angka
ini berarti bahwa pada tahun 2013 setiap 1.000 orang penduduk Kecamatan Mantikulore
terdapat 5 kematian. Secara umum migrasi dipengaruhi oleh faktor ekonomi dalam hal ini
kesempatan mendapatkan pekerjaan untuk mencapai peningkatan taraf
hidup/kesejahteraan. Selain faktor ekonomi, juga dipengaruhi oleh aktivitas lainnya

6
seperti bersekolah, mengurus rumah tangga, dan lainnya bukan angkatan kerja. Migrasi
dikelompokkan menjadi migrasi masuk (risen) dan migrasi keluar. Migrasi risen
menggambarkan penduduk suatu wilayah berada bukan di wilayah domisili pada setahun
terakhir. Migrasi risen ini dapat dikatakan adalah migran baru yang masuk ke suatu
wilayah administrasi.

C. KAJIAN KEPENDUDUKAN

Jumlah penduduk suatu wilayah dipengaruhi oleh tiga komponen demografi yaitu
kelahiran (birth), kematian (death) dan perpindahan penduduk (migration). Kelahiran
yang terjadi akan bersifat penambahan sedang kematian akan bersifat pengurang terhadap
jumlah penduduk. Begitu pula halnya dengan migrasi, jumlah penduduk yang masuk
bersifat penambahan dan penduduk yang keluar bersifat pengurang

Kecamatan Mantikulore merupakan pemekaran dari kecamatan Palu Timur dan


Palu Selatan dengan luas daratan sebesar 206,8 Km2. Kecamatan Mantikulore paling luas
jika dibandingkan Kecamatan lain di Kota Palu dengan ibukota Kecamatan adalah Talise.

Pembagian wilayah Kecamatan Mantikulore yang luasnya 206,8 Km2 dirinci


menurut Kelurahan Kawatuna 20,67 km2, Kelurahan Poboya 63,41 km2, Kelurahan
Tondo 55,16 km2, Kelurahan Layana Indah 15,00 km2 dan Kelurahan Talise Valangguni
5,10 Km2.

Pada tahun 2015, jumlah penduduk Kecamatan Mantikulore sebanyak 61.826


jiwa atau sebesar 17 persen terhadap jumlah penduduk Kota Palu. Jumlah penduduk laki-
laki tercatat sebanyak 31.354 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 30.472 jiwa.
Penduduk jenis kelamin laki-laki lebih banyak dari penduduk jenis kelamin perempuan
sehingga dapat diketahui rasio jenis kelamin 103. Kepadatan penduduk Kecamatan
Mantikulore adalah 299 jiwa/km². Piramida penduduk tahun 2015 - 2016 menunjukkan
alas terpanjang pada kelompok umur 20 – 24 tahun, sementara alas terpendek pada
kelompok umur 60 - 64 tahun. Puncak piramida tahun 2015 - 2016 semakin melebar yang
berarti proporsi penduduk pada usia tua semakin banyak.

7
Gambar 3 Piramida Penduduk Mantikulore Tahun 2015 – 2016

Pengukuran kependudukan dapat dibedakan ke dalam dua kelompok yaitu :

a. Parameter demografi yaitu kelahiran, kematian dan migrasi dan

b. Parameter non demografi seperti pendidikan, ketenagakerjaan dan lain-lain.

Parameter kependudukan ditujukan untuk mengetahui peristiwa dalam tiga hal,


yaitu kapan peristiwa tersebut terjadi, kelompok mana yang mengalami peristiwa dan
peristiwa yang mana yang akan diukur. Kapan dan peristiwa apa yang mau diukur dengan
bilangan absolut, bilangan relatif & angka/ tingkat. Ukuran absolut adalah data awal
berupa data demografi yang disajikan dalam bentuk absolut menjadi data relative untuk
mempermudah analisis. Sedangkan ukuran relatif merupakan rasio perbandingan antara
dua perangkat yang dinyatakan dalam suatu satuan; perbandingan di kali 100.

1. Ratio Jenis Kelamin (Perempuan dan Laki-laki)

𝑙
𝑠𝑒𝑥 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = ×𝑘
𝑝

➢ Sex Ratio menurut jenis kelamin di Kecamatan Mantikulore Tahun 2016-2020


31847
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2016 = × 100 = 103
30975

8
32332
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2017 = × 100 = 103
31472
32835
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2018 = × 100 = 103
31950
33303
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2019 = × 100 = 103
32449
38331
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2020 = × 100 = 100
38414

➢ Sex Ratio di Kelurahan Talise Tahun 2016-2020

6264
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2016 = × 100 = 101
6217
6356
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2017 = × 100 = 101
6317
6455
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2018 = × 100 = 101
6413
6547
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2019 = × 100 = 101
6513
6904
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2020 = × 100 = 100
6935

➢ Sex Ratio di Kelurahan Tanamodindi Tahun 2016-2020

7024
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2016 = × 100 = 101
6928
7130
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2017 = × 100 = 101
7039
7241
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2018 = × 100 = 101
7146
7344
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2019 = × 100 = 101
7258
6679
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2020 = × 100 = 99
6759

➢ Sex Ratio di Kelurahan Lasoani Tahun 2016-2020

3789
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2016 = × 100 = 103
3692
9
3849
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2017 = × 100 = 103
371
3909
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2018 = × 100 = 103
3808
3965
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2019 = × 100 = 102
3867
5 590
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2020 = × 100 = 99
5 647

➢ Sex Ratio di Kelurahan Kawatuna Tahun 2016-2021

1829
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2016 = × 100 = 101
1807
1858
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2017 = × 100 = 101
1836
1887
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2018 = × 100 = 101
1864
1914
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2019 = × 100 = 101
1893
2605
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2020 = × 100 = 104
2516

➢ Sex Ratio di Kelurahan Poboya Tahun 2016-2021

1036
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2016 = × 100 = 159
652
1054
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2017 = × 100 = 159
662
1070
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2018 = × 100 = 159
672
1085
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2019 = × 100 = 158
683
1673
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2020 = × 100 = 106
1578

➢ Sex Ratio di Kelurahan Tondo Tahun 2016-2021

6263
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2016 = × 100 = 99
6344
10
6355
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2017 = × 100 = 99
6446
6454
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2018 = × 100 = 99
6544
6546
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2019 = × 100 = 98
6646
8444
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2020 = × 100 = 97
8737

➢ Sex Ratio di Kelurahan Layana Indah Tahun 2016-2021

1516
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2016 = × 100 = 107
1423
1541
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2017 = × 100 = 107
1446
1565
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2018 = × 100 = 107
1468
1587
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2019 = × 100 = 106
1491
2234
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2020 = × 100 = 109
2056

➢ Sex Ratio di Kelurahan Talise Valangguni Tahun 2016-2021

4126
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2016 = × 100 = 105
3912
4189
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2017 = × 100 = 106
3975
4254
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2018 = × 100 = 105
4035
4315
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2019 = × 100 = 105
4098
4202
𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 2020 = × 100 = 100
4186

11
8. Ratio Beban Tanggungan (depency ratio)
Ratio Beban Tanggungan merupakan perbandingan antara jumlah penduduk usia
belum produktif (0-14 tahun) & tidak lagi produktif (65* tahun) dengan jumlah penduduk
usia produktif (15-64 tahun). Dengan tujuan mengetahui beban tanggungan kelompok
umur produktif dalam suatu wilayah semakin besar nilai dari semakin besar
bebantanggungan kelompok produktif, berarti semakin menurunkan produktivitas
mereka.

Tabel 6 Ratio Beban Tanggungan

Kelompok Umur Laki Perempuan Jumlah


0-4 2 926 2 777 5 703
5-9 2 639 2 483 5 122
10-14 3 065 2 805 5 870
15-19 3 368 3 497 6 865
20-24 3 969 4 145 8 114
25-29 3 646 3 791 7 437
30-34 3 475 3 200 6 675
35-39 2 749 2 814 5 563
40-44 2 564 2 616 5 180
45-49 2 279 2 350 4 629
50-54 1 954 2 034 3 988
55-59 1 639 1 611 3 250
60-64 1 118 1 101 2 219
65-69 654 703 1 357
70-74 328 379 707
75+ 224 278 502

Dari data Diatas dapat diperoleh Jumlah penduduk usia Kecamatan Mantikulore, Usia
non Produktif 0-14 = 16,695 Dan >64 = 2,566 Usia Produktif 15-64.

Sehingga Dapat Di selesaikan :

DR = Usia non produktif x 100


Usia Produktif
= (0-14) + >16 x 100
15-64
= 16,695 + 2,566 x 100
53,920

12
= 19,261 x 100
53,920
= 35,8

9. Kepadatan Penduduk Wilayah Kecamatan Mantikulore


Kepadatan penduduk merupakan indikator dari pada tekanan penduduk di suatu
daerah. Kepadatan di suatu daerah dibandingkan dengan luas tanah yang ditempati
dinyatakan dengan banyaknya penduduk per kilometer persegi.
Kepadatan penduduk fisiologi : Jumlah penduduk
Luas Wilayah
57,044
208,80

= 27,31 Jiwa/Km2

Jadi kepadatan penduduk fisiologi Kecamatan Mantikulore adalah 27,31 jiwa/Km2.

10. Kepadatan Permukiman Dan Kriteria Kepadatan Wilayah Kecamatan Mantikulore


➢ Pengertian Permukiman
Menurut Undang-Undang No 4 Tahun 1992 Pasal 3, Permukiman adalah
bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung, baik yang berupa kawasan
perkotaan maupun pedesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal
atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yangmendukung perikehidupan dan
penghidupan. Satuan lingkungan permukiman adalah kawasan perumahan dalam
berbagai bentuk dan ukuran dengan penataan tanah dan ruang, prasarana
dansarana lingkungan yang terstruktur (pasal 1 ayat 3).
➢ Pengertian Kawasan Permukiman
Menurut Undang-Undang No 4 Tahun 1992 Pasal 3, Permukiman adalah
bagian dari lingkunganhidup diluar kawasan lindung, baik yang berupa kawasan

13
perkotaan maupun pedesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal
atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yangmendukung perikehidupan dan
penghidupan. Satuan lingkungan permukiman adalah kawasan perumahan dalam
berbagai bentuk dan ukuran dengan penataan tanah dan ruang, prasarana
dansarana lingkungan yang terstruktur (pasal 1 ayat 3).
➢ Skala perumahan dan permukiman
Kecamatan Mantikulore merupakan Kecamatan yang paling luas di Kota
Palu dengan jumlah luas lahan sebesar 206,80 Km² dan dengan dengan jumlah
penduduk pada tahun 2016-2018 tercatat sebanyak 64.785 jiwa. Maka dapat
diketahui bahwa kepadatan penduduk Kecamatan Mantikulore adalah 313
jiwa/Km². Angka kepadatan penduduk ini meningkat dari tahun sebelumnya,
dimana telah diketahui jika pertumbuhan penduduk setiap tahunnya semakin
bertambah pesat.
Kepadatan penduduk tidak akan lepas dari jumlah rumah yang ada di
wilayah tersebut. Di Kecamatan Mantikulore itu sendiri tercatat sebanyak 14.822
rumah tangga pada tahun 2018.
Pada Kecamatan Mantikulore, terdapat 8 kelurahan dengan jumlah
penduduk serta jumlah rumah yang berbeda-beda. Di Kelurahan Talise yang
memiliki luas lahan 7,27 Km², jumlah penduduk 12.868 jiwa, serta terdapat 3.217
rumah penduduk di tahun 2018. Sebab memiliki jumlah rumah penduduk lebih
dari 3.000, maka Kelurahan Talise termasuk dalam pengklasifikasian skala hunian
lingkungan. Wilayah Talise sendiri merupakan wilayah yang cukup padat karena
jumlah penduduk yang banyak tidak mengimbangi luas lahan.
Kelurahan Tanamodindi merupakan Kelurahan yang terkecil dengan luas
lahan hanya 3,33 Km². Namun juga termasuk kelurahan yang sangat padat di
antara 8 Kelurahan yang ada di Kecamatan Mantikulore. Jumlah penduduk
mencapai 14.387 jiwa dengan jumlah rumah tercatat 3.597. Untuk klarifikasi
skala perumahan dan permukiman, Kelurahan Tanamodindi juga termasuk dalam
skala lingkungan hunian.
Pada tahun 2018, di Kelurahan Lasoani jumlah penduduk tercatat

14
sebanyak 7.717 jiwa dengan luas lahan 36,86 Km². Sedangkan untuk jumlah
rumah yang ada sebanyak 1.930. Kelurahan Lasoani tidak termasuk kedalam
wilayah yang padat akan permukiman. Disebabkan oleh hutan atau semak belukar
yang masih ada. Untuk skala perumahan dan permukiman, Kelurahan Lasoani
termasuk dalam skala permukiman.
Di Kelurahan Kawatuna, memiliki jumlah penduduk sebanyak 3.751
dengan luas lahan 20,67 Km² serta jumlah rumah kurang dari 1.000, yaitu 938
rumah. Jika diklasifikasikan, Kelurahan Kawatuna termasuk dalam skala
Perumahan. Dimana jumlah rumah sekurang-kurangnya 15 sampai dengan 1000
rumah.
Untuk Kelurahan Poboya yang merupakan Kelurahan dengan jumlah luas
yang paling besar di antara 8 Kelurahan yang ada di Mantikulore dengan jumlah
lahan 63,41 Km², di tahun 2018 hanya memiliki jumlah penduduk 1.742 jiwa.
Bahkan untuk perhitungan kepadatan penduduknya hanya mencapai 27 jiwa/Km².
Jumlah rumah termasuk minim, yaitu 435 rumah dan telah masuk dalam
klasifikasi skala perumahan sama seperti Kelurahan Kawatuna.
Kelurahan Tondo juga termasuk Kawasan yang padat permukimannya.
Luas lahannya 55,16 Km², dengan jumlah penduduk pada tahun 2018 mencapai
12.998 jiwa, dan jumlah rumah tercatat sebanyak 3.250. sama seperti dua
kelurahan lainnya yang memiliki jumlah rumah berkisar 3.000 an, Kelurahan
Tondo juga termasuk kedalam klasifikasi skala Lingkungan hunian.
Kelurahan Layana Indah tercatat jumlah penduduknya mencapai 3.033
jiwa dengan jumlah rumah yang ada 758 rumah. Luas lahan Kelurahan Layana
Indah yaitu 15,00 Km². untuk wilayah Kelurahan Layana Indah ini, dapat
dikatakan Kawasan yang tidak padat akan penduduk. Untuk pengklasifikasian
skala perumahan dan permukiman, Kelurahan Layana Indah tergolong pada skala
Perumahan.
Kelurahan terakhir adalah Kelurahan Talise Valangguni dengan luas lahan
hanya 5,10 Km². Dimana pada tahun 2018 memiliki jumlah penduduk 8.289njiwa

15
dengan jumlah rumah yang tercatat sebanyak 2.073 rumah. Dalam
pengklasifikasian skala untuk Kelurahan Talise Valangguni, dimana jumlah
rumah sekurang-kurangnya 1.000 sampai dengan 3.000 rumah termasuk dalam
skala permukiman.
Jika ditotalkan jumlah rumah yang ada pada tahun 2016-2018, di
kecamatan Mantikulore terdapat kurang lebih 15.000 rumah, maka Kecamatan
Mantikulore termasuk dalam skala Kawasan permukiman. Dimana Kelurahan
Tanamodindi merupakan wilayah yang padat permukiman.

Gambar 4 Peta Skala Perumahan dan Permukiman Kecamatan Mantikulore

16
➢ Klasifikasi Permukiman
Berdasarkan perkembangan permukiman penduduk kota di Kecamatan
Mantikulore. Tahap perkembangan Kecamatan ini termasuk dalam tahapan
perkembangan yang sudah teratur dan masyarakatnya merupakan peralihan dari
pola kehidupan desa kearah modern (kehidupan kota) . Berdasarkan survey yang
kami lakukan, perkembangan masyarakat di Kecamatan Mantikulore
dapat dikatakan sangat berkembang dilihat dari sosial masyarakat dan
pembangunan di setiap kelurahan yang ada di Kecamatan Mantikulore.
Terutama di Kelurahan Tondo dan Kelurahan Tanamodindi yang merupakan
2 keluarahan terbesar dan padat penduduk di Kecamatan Mantikulore.
Di 2 kelurahan ini dimana peralihan masyarakat yang dari pola
kehidupan desa kearah modern (kehidupan kota). Terutama di kelurahan Tondo
yang sudah mulai rame di huni dalam setiap wilayahnya, dan pembangunannya
yang sudah mulai berkembang.

11. Analisis Sebaran Penduduk Kecamatan Mantikulore


Pada kecamatan Mantikulore tahun 2016 presentasi penduduknya adalah 16,83 %
dengan kepadatan penduduk 299 km2.

Tabel 7 Sebaran Penduduk Kelurahan dan Kecamatan Mantikulore

Kelurahan Luas (Km2) Presentase Jumlah Penduduk


Talise 9,28 4,49 13.060
Tanamodindi 3,33 1,61 14.602
Lasoani 36,86 17,82 7.832
Kawatuna 20,67 10,00 3.807
Poboya 63,41 30,66 1.768
Tondo 55,16 26,67 13.192
Layana Indah 15,00 7,25 3.078
Talise Valangguni 3,09 1,50 8.413

Dari tabel terlihat bahwa 26,67 persen penduduk kecamatan Mantikulore


terkonsentrasi di kelurahan Tondo. Situasi demikian sudah terjadi sejak lama, meskipun
selalu ada upaya penyebaran penduduk melalui program transmigrasi.

17
12. Pertumbuhan Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Kecamatan
Mantikulore
➢ Pertumbuhan Penduduk
Pt = Po + (L – M ) + (1-E)
Pt = 57044 + (1110 – 324) + (421 -258)
Pt = 57044 + 786 + 163 = 57044 + 949 = 57.993
Pt = 57.993 jiwa %

= 949 x 100
57.993
= 1,63%
Jadi pertumbuhan penduduk total selama 2012-2015 adalah 949 jiwa, sehingga
jumlah penduduk lecamatan Mnatikulore 2015 menjadi 57.993 jiwa. Adapun presentase
pertumbuhan penduduk totalnya adalah 1,63%.

➢ Laju Pertumbuhan
2012 = 57.044
2020= 76.745

Po = 57.044
Pt = 76.745
t = 2020 – 2012 = 8

76745
r = 1 in ( )
57044
8
r = 1 (1,3453649814)
8
r = 0,168170623

18
13. Proyeksi Penduduk Wilayah Kecamatan Mantikulore

Pn = Po (1+r ) n
= 57.044 ( 1+2 %) 9
= 57.044 ( 1+ 0,002) 9
= 57.044 (1+ 0,2 ) 9
= 57.044 ( 1,1950925686)
= 68. 172,860 Jiwa
Jadi proyeksi penduduk Indonesia umtuk tahun 2021, dengan tingkat
pertumbuhan penduduk 2 % pertahun adalah 68,172 Juta.

19
DAFTAR PUSTAKA

http://bappeda.palukota.go.id/wp-content/uploads/2014/10/031-Profil-Kec.-Mantikulore-
20141.pdf

https://palukota.bps.go.id/publication/2016/07/29/47648c0c047daa4d350cb8cc/kecamatan-
mantikulore-dalam-angka-2016.html

https://pdfcoffee.com/kecamatan-mantikulore-3-pdf-free.html

iv
JOB DESCRIPTION

1. Maria Micheline Rantelembang_F23121024


a) Identifikasi Jumlah Penduduk Wilayah Kecamatan Mantikulore,
b) Identifikasi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin,
c) Identifikasi Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur,
d) Identifikasi Luas Wilayah Kecamatan dan Kelurahan di Mantikulore,
e) Mengkaji Ratio Jenis Kelamin (Perempuan dan Laki-laki),
f) Mengkaji Ratio Beban Tanggungan,
g) Mengkaji Kepadatan Penduduk Wilayah Kecamatan Mantikulore,
h) Analisis Sebaran Penduduk
i) Analisis Proyeksi Penduduk Wilayah Kecamatan Mantikulore.

2. Jihan Syaqilah_F23121020
a) Identifikasi Jumlah Penduduk Wilayah Kecamatan Mantikulore,
b) Identifikasi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin,
c) Identifikasi Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur,
d) Identifikasi Luas Wilayah Kecamatan dan Kelurahan di Mantikulore,
e) Mengkaji Ratio Jenis Kelamin (Perempuan dan Laki-laki),
f) Mengkaji Ratio Beban Tanggungan,
g) Mengkaji Kepadatan Penduduk Wilayah Kecamatan Mantikulore,
h) Analisis Sebaran Penduduk,
i) Analisis Proyeksi Penduduk Wilayah Kecamatan Mantikulore.

3. Rachmita Tamily_F23121032
a) Mengetik, Menambahkan, serta Mengumpulkan Data-data serta Informasi dari
Seluruh Anggota Kelompok Laporan ini,
b) Identifikasi Luas Kawasan Terbangun/Kawasan Permukiman,
c) Identifikasi Jumlah Penduduk yang Melakukan Migrasi (penduduk masuk dan
penduduk keluar),
d) Identifikasi Jumlah Penduduk Lahir,
v
e) Identifikasi Jumlah Penduduk Mati,
f) Mengkaji dan Menguraikan Gambaran Umum Wilayah Kecamatan Mantikulore,
g) Mengkaji Kepadatan Permukiman dan Kriteria Kepadatan,
h) Mensajikan Data dalam bentuk Narasi dan Gambar,

4. Nurfadilah_F23121023
a) Mencari serta Memberikan Berbagai Informasi terkait Pembahasan yang ada,
b) Membantu Dalam Memberikan Data dan Informasi dari Berbagai Sumber,

5. Nurul Mutmainna_F23121036
a) Memberikan Informasi Tentang Kecamatan Mantikulore dari Berbagai Sumber,
b) Memberikan dan Menjelaskan Materi Analisis Proyeksi Penduduk,

Berdasarkan Job Description diatas, semua anggota kelompok aktif dan


melakukan semua tanggung jawabnya dengan baik. Adapun banyak atau tidaknya
tanggung jawab yang diambil merupakan inisiatif sendiri sebagai bentuk kepedulian dan
untuk memberikan hasil yang terbaik terhadap tugas yang diberikan. Terima Kasih.

vi

Anda mungkin juga menyukai