DI SUSUN OLEH :
F52120003
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Sejarah Singkat dan Potensi Bahaya Kecamatan Mantikulore” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen prodi
Sistem Informasi pada Mata Kuliah Kajian Lingkungan Hidup. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan menambah wawasan tentang “Sejarah Singkat dan Potensi Bahaya Kecamatan
Mantikulore” bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ir. Yusuf Manshori, S.T., M.T, selaku
Dosen Mata Kuliah Kajian Lingkungan Hidup di Prodi Sistem Informasi yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
kami tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari makalah yang saya ketik ini, jauh dari kata sempurna. Olhe karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………………………….2
Daftar Isi…………………………………………………………………………………………3
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………….......4
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................5
2. Rawan Banjir.....................................................................................................6
3. Rawan Longsor..................................................................................................6
Kesimpulan.........................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................8
3
BAB I
PENDAHULUAN
Makalah ini saya tujukan khusus untuk kalangan remaja, pelajar, generasi muda yang
tidak lain adalah sebagai generasi penerus bangsa agar kita semua mengetahui bagaimana sejarah
singkat Kecamatan Mantikulore dan juga potensi bahayanya.
Penulis telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai
batasan dalam pembatasan bab isi. Beberapa masalah tersebut antara lain :
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penulisan makalah ini sebagai
berikut :
4
BAB II
PEMBAHASAN
2. Kelurahan Tondo
3. Kelurahan Talise
4. Kelurahan Tanamodindi
5. Kelurahana Lasoani
6. Kelurahana Poboya
7. Kelurahan Kawatuna
5
B. Potensi Bahaya Kecamatan Mantikulore
2. Rawan Banjir
Tingkat kerentanan daerah tidak rawan banjir dengan kategori Baik yang di beri skor 4
memiliki luas wilayah 1,438.84 ha atau 60.64% yang tersebar di Kelurahan : Layana Indah,
Tondo, Poboya, Tanamodindi, Lasoani, Kawatuna, dan Talise.
Sedangkan untuk tingkat kerentanan daerah agak rawan banjir dengan kategori Kurang
Baik yang di beri skor 8 memiliki luas wilayah 450.15 ha atau 18.91% yang tersebar di 6
Kelurahan yaitu : Tondo, Kawatuna, Layana Indah, Lasoani, Tanamodindi, dan Talise.
Sedangkan tingkat kerentanan daerah rawan banjir dengan kategori Tidak baik yang di beri skor
12 yang memiliki luas wilayah 490.58 ha atau 20.62% yang tersebar di 4 Kelurahan : Talise,
Tanamodindi, Layana Indah, dan Tondo.
3. Rawan Longsor
Untuk tingkat kerentanan Tidak Rawan yang diberi skor 5 dengan kategori Baik dengan
total luas 2,368.68 ha atau 99.55% yang tersebar di 7 Kelurahan yaitu : Layana Indah, Tondo,
Tanamodindi, Poboya, Kawatuna Lasoani, dan Talise.
Untuk tingkat kerentanan agak rawan yang diberi skor 10 dengan kategori kurang baik
dengan total luas 10.98 ha atau 0,45% yang tersebar di 2 kelurahan yaitu : Tondo dan Poboya.
6
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dapat disimpulakn bahwa Kecamatan Mantikulore merupakan salah satu kecamatan pemekaran
dari Kecamatan Palu Timur (Kecamatan Induk) yang diresmikan oleh Gubernur Sulawesi
Tengah secara simbolis pada tanggal 19 Juli Tahun 2012 di Kecamatan pemekaran Ulujadi yang
di saksikan oleh wali kota Palu, DPRD Tingkat Provinsi Sulawesi Tengah, dan DPRD Kota Palu,
bersama tokoh masyarakat dan seluruh warga masyarakat Kota Palu, bersama tokoh masyarakat
dan seluruh warga masyarakat Kota Palu. Kecamatan Mantikulore meliputi 7 kelurahan, yaitu
Kelurahan Layana Indah, Kelurahan Tondo, Kelurahan Talise, Kelurahan Tanamodindi,
Kelurahan Lasoani, Kelurahan Poboya, dan Keurahan Kawatuna.
Untuk potensi bahaya kerentanan Tsunami Kecamatan Mantikulore termasuk kecamatan dengan
luas kerentanan sedang terbesar seluas 304,61 ha dan termasuk kecamatan dengan luas
kerentanan tinggi terbesar seluas 359,87 ha. dan untuk rawan banjir terbagi menjadi tidak rawan,
agak rawan, dan rawan. Untuk tidak rawan tersebar di Kelurahan Layana Indah, Tondo, Poboya,
Tanamodindi, Lasoani, Kawatuna, dan Talise. Untuk agak rawan tersebar di Kelurahan Tondo,
Kawatuna, Layana Indah, Lasoani, Tanamodindi, dan Talise. dan untuk rawan tersebar di
Kelurahan Talise, Tanamodindi, Layana Indah, dan Tondo. dan terakhir untuk rawan longsor
terbagi menjadi tidak rawan dan agak rawan. Untuk tidak rawan tersebar di Kelurahan Layana
Indah, Tondo, Tanamodindi, Poboya, Kawatuna, Lasoani, dan Talise. Dan untuk agak rawan
tersebar di Kelurahan Tondo dan Poboya.
7
DAFTAR PUSTAKA
https://www.facebook.com/1908371845843923/posts/sejarah-singkat-kecamatan-
mantikulorea-latar-belakangkecamatan-mantikulore-merup/2314459948568442/
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/spasial/article/download/25314/25000
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/pwk/article/viewFile/6534/5390