DAFTAR ISI
Halaman Judul
B. TUJUAN................................................................................................................ 20
C. JENIS KEGIATAN ................................................................................................ 21
D. TARGET DAN SASARAN ................................................................................... 21
E. MANFAAT KEGIATAN ......................................................................................21
F. WAKTU DAN TEMPAT .................................................................................... 22
2
BAB III PENUTUP................................................................................................................. 35
LAMPIRAN
• LAPORAN KEUANGAN........................................................................................... 36
• DOKUMENTASI KEGIATAN .................................................................................. 49
• SURAT TUGAS RELAWAN
• LAIN-LAIN
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
4
Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
1. Banggae
2. Banggae Timur
3. Malunda
4. Pamboang
5. Sendana
6. Tammerodo Sendana
7. Tubo Sendana
8. Ulumanda
Penduduk Kabupaten Majene pada tahun 2017 menurut Badan Pusat
Statistik (BPS) tercatat 169.072 jiwa, mengalami pertumbuhan sebesar 1,6% dari
tahun sebelumnya, dengan jumlah rumah tangga sebanyak 34.939 rumah tangga.
Jumlah penduduk laki-laki sebanyak 82.618 jiwa dan perempuan sebanyak
86.454 jiwa, sehingga sex-ratio-nya sebesar 100. Kepadatan penduduk Kabupaten
5
Majene sebesar 178 jiwa/km², dengan Kecamatan Banggae merupakan daerah
terpadat penduduknya dengan 1.675 jiwa/km²
6
lembah yang dialiri Sungai Taparia serta Sungai Karema terusun atas Formasi
Mamuju berupa Napal, kalkerenit dan batugamping koral bersisipkan tuf dan
batupasir. Kota Mamuju yang beriklim tropis dengan dua musim dalam satu
tahunnya yaitu musim kemarau dan penghujan, dengan suhu udara pada siang
hari berkisar antara 24 - 34 derajat Celcius.
1. Kepulauan Balabalagan
2. Bonehau
3. Kalukku
4. Kalumpang
5. Mamuju
6. Papalang
7. Sampaga
8. Simboro dan Kepulauan
9. Tapalang
10. Tapalang Barat
11. Tommo
7
c) Sejarah gempa bumi Majene
Gempa bumi yang terjadi pada saat itu telah menyebabkan sedikitnya 64
orang meninggal dunia, 97 orang luka-luka dan 1.287 rumah serta rumah ibadah
mengalami kerusakan. Selain itu dermaga pelabuhan pecah dan timbul
gelombang tsunami dengan ketinggian 4 meter di Pellatorang dan 1,5 meter di
Parasanga dan Palili.
Kemudian gempa bumi juga tercatat pernah terjadi pada 23 Februari 1969
dengan kekuatan 6,9 di Majene yang menyebabkan 64 orang meninggal dunia, 97
orang luka, 1.287 rumah rusak di empat desa. Selanjutnya, sejarah juga mencatat
rentetan peristiwa gempa bumi yang mengguncang sekitar wilayah Majene,
masing-masing; Gempabumi Polewali Mandar pada 11 April 1967 yang tercatat
menimbulkan tsunami dan menyebabkan 13 warga meninggal dunia.
Kemudian gempa bumi juga tercatat pernah terjadi pada 23 Februari 1969
dengan kekuatan 6,9 di Majene yang menyebabkan 64 orang meninggal dunia, 97
orang luka, 1.287 rumah rusak di empat desa.
8
d) ASESMEN GEMPA BUMI DI KAB. MAJENE / MAMUJU
9
sebanyak 42 jiwa tersebut dipicu oleh adanya Sesar Naik Mamuju atau
Mamuju Thurst. Diduga kuat pemicu gempa ini adalah Sesar Naik Mamuju,
➢ Jenis bencana
10
Peta Kawasan Rawan Bencana Bencana Gempa bumi (KRBG)
Sulawesi Barat yang dibuat dan disebarluaskan oleh Badan Geologi pada
tahun 2011 menyebutkan bahwa hampir seluruh kawasan pantai barat
Sulawesi Barat, tidak terkecuali Kota Mamuju, termasuk daerah
dengan kerawanan tinggi terhadap guncangan gempa bumi. Demikian pula
cekungan yang diisi aluvium tebal di daerah yang sekarang menjadi
Campalagian dan Wonomulyo. Sebagian besar wilayah pegunungan di
provinsi ini dikelompokkan ke dalam daerah dengan kerawanan menengah
terhadap bahaya seismik, sedangkan pojok tenggara provinsi ini, daerah yang
berbatasan dengan Sulawesi Selatan, termasuk ke dalam daerah dengan
kerawanan rendah terhadap bahaya seismik (Gambar 5).
11
kondisi geologi lokal. Kedua daerah ini berdiri di atas cekungan berisi endapan
aluvium yang belum terkompaksi (Gambar 5).
Gambar 5: Peta Kawasan Rawan Bencana Gempa Bumi Sulawesi Barat yang
diproduksi dan disebarluaskan oleh Badan Geologi pada tahun 2011.
o Posko Induk ada 2 yakni di Kec. Malunda, Kab. Majene dan jl. Martadinata, Kec.
Mamuju, Kab. Mamuju yang bertugas untuk mengasesmen masyarakat yang
terdampak dari bencana alam Gempa bumi serta mengakomidir logistic.
o Jumlah relawan kurang lebih 1000 orang yang berasal dari Basarnas, Mapala “45”
Makassar, BNPB Jakarta, BPBD Provinsi Sulbar, BPBD Kota Mamuju, BPBD
Kab. L, BPBD Kab. Luwu Timur, Form PA Kota Palopo, Masyarakat setempat
dan masih banyak lagi yang tidak disebutkan satu per satu yang bertugas untuk
mengevakuasi korban masyarakat yang berdampak bencana serta
mendistribusikan logistik ke daerah pengungsian.
12
➢ Faktor penyebab terjadinya bencana diperkirakan karena
Dengan menggunakan parameter gempa bumi yang disediakan oleh
GFZ pemodelan guncangan tanah dilakukan untuk mengetahui apakah
gelombang gempa bumi perioda panjang menjadi penyebab runtuhnya
bangunan tingkat 4-5 di Mamuju. Parameter yang digunakan adalah sebagai
berikut: strike/dip/rake=351o/16o/94o dengan panjang dan lebar patahan 18 dan
10.5 km, diperoleh dengan persamaan Papazachos (2004). Patahan naik
dengan dip ke arah timur, terletak di sebelah timur pantai barat, termasuk
Mamuju, diasumsikan sebagai sumber gempa bumi. Posisi dan parameter
patahan seperti ini akan memberikan efek goncangan lebih besar ke arah dip
jika faktor geologi lokal diabaikan.
Model guncangan gempa bumi menunjukkan bahwa percepatan tanah
puncak (PGA) di pantai barat Sulawesi Barat yang nota bene berada di
belakang patahan, ternyata mengalami guncangan lebih besar daripada daerah
di timur yang searah dip (kemiringan) patahan yaitu daerah yang berada
pada hanging wall patahan. Hal ini menunjukkan bahwa faktor geologi lokal
tidak bisa diabaikan dalam menghitung bahaya gempa bumi (Gambar 6a-c).
Gambar 6a-c memperlihatkan bahwa daerah yang disusun oleh batuan lunak
akan lebih besar daripada daerah yang tersusun oleh batuan keras. Yang
menarik adalah Gambar 6c (paling kanan), secara jelas menunjukkan
besarnya guncangan dengan perioda gelombang 0,44 detik pada daerah yang
disusun oleh sedimen lunak. Hal ini disebabkan oleh resonansi gelombang
gempa dengan perioda 0,4 detik merambat secara efektif melalui timbunan
sedimen tebal di lokasi tersebut. Jika di lokasi yang tersusun oleh sedimen
lunak yang tebal tersebut didirikan bangunan dengan ketinggian sekitar 4-5
lantai, maka gelombang gempabumi akan beresonansi dengan guncangan
alamiah gedung tersebut, hal ini memicu kerusakan parah atau bahkan
kehancuran bangunan tinggi.
13
Gambar 6: Model guncangan gempabumi pada perioda gelombang 0 s (PGA),
0.1 detik dan 0.4 detik. Parameter sumber gempa bumi dari GFZ
➢ Rekomendasi Teknis
14
Untuk terus meningkatkan kewaspadaan, masyarakat juga diminta agar
tidak mudah percaya dengan segala informasi yang belum jelas sumbernya.
Masyarakat juga diimbau untuk tidak percaya berita bohong atau hoax
mengenai prediksi dan ramalan gempa bumi yang akan terjadi dengan
kekuatan lebih besar dan akan terjadi tsunami.
• Perlu ditanam vegetasi berakar dalam dan kuat untuk menahan lereng pada
bekas longsor serta untuk menahan laju erosi dan aliran bahan rombakan;
• Sebagai pencegahan jika ditemukan retakan pada tebing atas, maka segera
menutup retakan dengan tanah liat dan dipadatkan;
• Masyarakat setempat dihimbau untuk selalu mengikuti arahan dari
pemerintah daerah / BPBD setempat
15
B. TUJUAN KEGIATAN
Secara umum kegiatan ini bertujuan untuk
1. Meningkatkan kepedulian Mahasiswa Pencinta Alam 45 Makassar (MAPALA 45)
untuk bersama masyarakat luas untuk terlibat dalam upaya penanggulangan
bencana dan krisis secara nyata.
2. Mendorong inisiatif pengembangan jejaring kerjasama antar lembaga Mahasiwa
Pencinta Alam (MAPALA) pada penanggulangan bencana dan situasi krisis.
3. Memberikan kontribusi nyata kepada para penyelenggara penanggulangan
bencana baik pemerintah maupun swasta (LSM), agar dapat membantu
masyarakat yang terdampak bencana gempa bumi di Kabupaten Majene dan
Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat
C. JENIS KEGIATAN
Jenis Kegiatan Kegiatan yang akan dilakukan dalam mencapai tujuan seperti di atas
adalah Fase Tanggap Darurat, meliputi upaya evakuasi, pengiriman tim tanggap
daruat bencana (Relawan) ,dan distribusi bantuan logistik
Dari kegiatan ini target yang ingin dicapai adalah Mencari dan mengevakuasi
korban yang terdampak bencana alam gempa bumi serta menyalurkan dan
mendistribusikan logistik untuk kebutuhan pengungsi di beberapa titik
pengungsian. Adapun sasaran kegiatan adalah Menggalang Donasi dari
masyarakat, dan menyalurkan bantuan logistik ke korban yang terdampak
bencana Gempa Bumi
E. MANFAAT KEGIATAN
Diharapkan dengan bantuan yang diberikan oleh para donatur dan tim tanggap darurat
bencana alam mapala 45 makassar dapat bermanfaat bagi masyarakat dan pada
khususnya korban bencana alam gempa bumi yang ada di Kabupaten Majene Dan
Kab. Mamuju.Provinsi Sulawesi Barat
16
F. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN
Waktu Pelaksanaan kegiatan dimulai sejak adanya kabar kejadian sampai pasca
kejadian yaitu tanggal 14 sampai 23 Januari 2021 . Tempat kegiatan terbagi atas
dua tempat yaitu di Makassar untuk proses Penggalangan donasi dari masyarakat,
dan untuk pencarian/ evakuasi serta pendistribusian bantuan logistik korban
bencana di laksanakan di lokasi bencana yaitu di Kabupaten Majene dan kab.
Mamuju Sulawesi Barat
17
2021 pertama melakukan Evakuasi dan Pelaksana
tim Kedua melanjutakan distrbusi
logistik
18
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. PERSIAPAN
1. Non Teknis
Setelah terdengarnya berita tentang adanya bencana alam gempa bumi di Kab.
Majene dan Kab. Mamuju Sulawesi Barat, maka Dewan kehormatan dan Badan
Pengurus Harian Mapala 45, secara spontan berinisiatif untuk terlibat dalam tanggap
darurat tersebut yaitu saling menjalin komunikasi dan pertemuan di Sekretariat
Mapala 45 Makassar, dari pertemuan tersebut disepakati untuk membentuk serta
menurunkan team tanggap darurat bencana Mapala 45 Makassar dalam kegiatan
tersebut.
2. Persiapan Teknis
Demi tertib dan lancarnya kegiatan tanggap darurat tersebut maka hasil
diskusi Dewan Kehormatan dan Badan Pengurus Harian Mapala 45 Makassar, maka
persiapan teknis yang dilaksanakan adalah :
1. Dengan Membuat Iklan berupa pamflet dan spanduk yang di sebar di media
sosial dan di posko posko yang telah ditentukan Untuk menjaring Donasi dari
masyarakat.
2. Menginventarisir anggota yang bersedia untuk terlibat dalam kegiatan ini, baik
itu yang berada di sekretariat Mapala 45 Makassar, maupun yang nantinya
terlibat sebagai Relawan langsung di Lokasi Bencana.
3. Badan Pengurus Harian mengeluarkan Surat Tugas Relawan yang ditunjuk
sebagai Relawan ke Lokasi Bencana.
Kabupaten Majene dan Kab. Mamuju dilakukan pada tanggal 14 sampai dengan 23
19
Januari 2021 oleh perwakilan MAPALA 45 makassar. Tim MAPALA 45 mulai
berangkat dari Sekretariat MAPALA 45 Makassar pada pukul. 08.30 dan sampai di
tempat pada 22.00 Wita..Selanjutnya tim berdiskusi tentang metode untuk menyalurkan
bantuan pada korban bencana gempa bumi. Melihat banyaknya jumlah warga yang
berkunjung ke posko, hal ini akan menyulitkan tim untuk memberikan langsung bantuan
langsung oleh Koordinator Pelaksana pada masyarakat yang mengungsi di beberapa titik
lainnya . kemudian dilakukan serah terima bantuan dari tim taggap darurat bencana alam
MAPALA 45 Makassar kepada masyarakat yang terdampak, baik yang berada di titik
pengungsian ataupun yang korban bencana Gempa yang mengungsi di rumah keluarga,
berdasarkan pengamatan tim di lokasi, sarana air bersih dan tempat mandi cuci kakus
telah memadai, yang merupakan bantuan dari berbagai pihak lembaga/instansi yang
Berikut ini Pendataan dan Jumlah Logistik yang Masuk Ke Posko MAPALA
45 Makassar Di Depan Kantor Statistik Provinsi Kota Mamuju, JL. Marta Dinata
20
5. Pepsoden 75 2 Lusin BALANIPA Warga Malunda
6. Minyak telon baby 4 Lusin
7. Sikat gigi Formula 2 Lusin
8. Lifeboy ekonomis 8 Pak
9. Sampoo Lifeboy 10 Gantung
10. Soffel 10 Lusin
11. Batrai Panasonic 6 Pasang
12. Vitalis glamor 1 Botol
13. Ponds men 1 botol
14. Charm X 10 Pak
15. Bedak Kodomo 4 Lusin
16. Hb Scarlet 1 botol 17 Januari 2021 Pengunsian RANGAS BARAT
17 Tissu Paseo 2 Buah Kota Mamuju
18. Tissu Basah 1 Pcs 25 KK
19. Sabun Baby 4 Lusin Pengunsian Salopangi Kota
20. Air Mineral 20 Dos mamuju
21. Lactogen 1+ 180 18 Pcs Pengunsian Korongana simboro
22 Lactogen 2+ 180 18 Pcs Kota Mamuju
23. SUN Biskuit Kecil 40 Pak Pengunsian Pasar Lama kota
24. SGM 1+ 150 12 Pcs Mamuju
25. SUN Biskuit Besar 8 Pak Pengunsian Tabayako Kota
26. Indomie Kaldu 1 Dos Mamuju
27. Kaos Tangan Karet 4 Buah 10 KK
28. Tenda 5 X 6 1 pcs
29. Tikar 1 Pcs
30. Tali Rafiah ½ Kg
31. Lilin Marlin Besar 24 Pak
32. Kantong Kresek 1 Pak
33. Token Listrik 53 ribu
21
b) DAFTAR LOGISTIK MASUK DARI JUMAT BAROKA SOBAT PADI
SIDRAP DI POSKO MAPALA 45 MAKASSAR
No. Nama Logistik Jumlah Waktu Dan Tanggal Lokasi Penyaluran
Tanggal Masuk Penyaluran Logistik
1. Ikan kaleng 46 Paket
2. Sembako 30 Paket
3. Alat Mandi 51 Paket Pengunsian TAMASAPI
4. Perlengkapan Bayi 37 Paket 10 KK
5. Popok Bayi 10 Pak BTN Pasokoran
6. Beras 10 Zak 4 KK
9. Selimut 1 Dos Pukul 08.00 Wita 20Januri 2021 Posko Pengunsian Stadion
Gambar 2.2 Penyerahan Logistik Jumat Baroka SOBAT PADI SIDRAP DI Lokasi
Pengunsian
22
c) DAFTAR LOGISTIK GELOMBANG KEDUA MASUK DI POSKO
MAPALA 45 MAKASSAR
No. Nama Logistik Jumlah Waktu/Tanggal Tanggal Lokasi Penyaluran
Masuk Penyaluran Logistik
1. Beras 103 Zak Pengunsian Al Ihlas Kota
2. Minyak Kayu putih 12 btl 20 Januari Mamuju
3. Akacha botol 20 pcs 2021
4. Minyak telon Plus 12 btl Pengunsian depan
5. Sabun Baby 28 pcs Kantor Perindustrian
6. Bedak baby 13 btl Kota Mamuju
23
Gambar 2.4Kegiatan Penyaluran Logistik
Perkantoran rumah sakit, masjid, dan balai desa dapat berhenti berfungsi dengan
adanya reruntuhan puig-puing bangunan yang cukup tebal. Maka dari itu Evakuasi
perlu dilakukan untuk membantu masyarakat sekitar yang terkena dampak. Bantuan
ini berupa membersihkan sisa-sisa puing-puing bangunan di rumah rumah warga. Hal
membersihkan perlatan atau rumah yang telah dibersihkan untuk dapat dipergunakan
kembali.
24
C. STRUKTUR TIM TANGGAP DARURAT BENCANA
- Andi Wahyuddin, ST
- Achmad Kadim, ST
- M. Isra Abdullah, SH
- Wahid Suryadi
- Julio Bowalso
25
BAB III
PENUTUP
Demikian Laporan ini dibuat untuk dapat dipelajari oleh pihak-pihak yang terkait.
,akan memberikan dampak positif bagi semua pihak terkait, dalam masalah penanganan dan
tanggap darurat bencana di Indonesia khususnya di Kabupaten Majene dan Mamuju Sulawesi
Barat. Kegiatan ini juga diharapkan berdampak positif terhadap tingkat apresiasi serta
keterlibatan lembaga Kepencinta alaman lainnya dalam gerakan kemanusiaan dan Juga untuk
mengetahui pula sejauh mana inovasi-inovasi baru yang seharusnya diciptakan terkait upaya
tanggap darurat bencana dan pengurangan dampak risiko bencana di Indonesia. Pada
umumnya dan Kabupaten Majenne dan Kab. Mamuju pada khususnya. Dan kami segenap
Keluarga Besar MAPALA 45 Makassar mengucapkan banyak terimah kasih kepada seluruh
pihak yang telah berpartisipasi dalam kegiatan tanggap darurat bencana Gempa Bumi di
Kabupaten Majene dan Kab. Mamuju Provinsi Sulawesi Barat ini semoga apa yang kita
berikan untuk saudara-saudara kita boleh bermanfaat dan mejadi berkat untuk kita semua
amin.
26
LAPORAN KEUANGAN
1. Pemasukan
Jumlah Donasi Yang Masuk Ke Rekening Rp.22.750.000
2. Pengeluarn
a) Belanja Barang
- Beras Rp.5.000.000,-
- Perlengkapan Mandi Rp.1.000.000,-
- Susu + Makanan Anak dan Balita Rp.11.900.000.-
b) Operasional Rp.3.250.000,-
Total Keseluruhan Rp 21.150.000,-
Sisa Dana Rp. 1.600.000,-
27
LAMPIRAN NOTA LOGISTIK
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
DOKUMENTASI KEGIATAN
Lokasi Bencana
40
TEAM RELAWAN MAPALA 45 MAKASSAR
41
42
LOKASI TEMPAT PENGUNSIAN
43
SURAT TUGAS TEAM RELAWAN MAPALA 45 MAKASSAR
44
45