Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PESEBARAN WILAYAH RAWAN


BENCANA ALAM DI INDONESIA

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 5 (LIMA)

1. OKTA RAMADHAN
2. ARYA VAREL
3. ISNATIA

DINAS PENDIDIKAN PROV. SUMSEL


SMA NEGERI 2 LAIS
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami

dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Sebaran Wilayah Rawan Bencana Alam di

Indonesia ”. Dan kami ingin mengucapkan terima kasih kepada guru pembimbing atas

bimbingan dan pengarahannya selama penyusunan makalah ini serta pihak-pihak yang telah

membantu terutama pada guru kami.

Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu

saya sangat membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dan pada intinya untuk

memperbaiki kekurangan-kekurangan agar dimasa yang akan datang lebih baik lagi.

Lais, Februari 2023


Penulis

Kelompok 5 (Lima)

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .........................................................................................................i


KATA PENGANTAR ......................................................................................................ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG...........................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH .....................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. SEBARAN DAERAH RAWAN BENCANA GEMPA.......................................2
B. SEBARAN DAERAH RAWAN BENCANA TSUNAMI...................................2
C. SEBARAN DAERAH RAWAN BENCANA GUNUNG BERAPI ....................3
D. SEBARAN DAERAH RAWAN BANJIR ...........................................................3
E. SEBARAN DAERAH RAWAN KEBAKARAN HUTAN .................................3
F. SEBARAN DAERAH RAWAN KEKERINGAN ...............................................4

BAB III PENUTUP


KESIMPULAN ...................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Secara geologis Indonesia berada pada pertemuan tiga lempeng tekonik, yaitu lepeng
Eurasia, lempeng Pasifik dan lempeng Indo-Australia dimana ketiga lempeng tersebut
merupakan lempeng aktif yang saling bertumbukan. Kondisi seperti inilah yang menyebabkan
potensi rawan bencana di wilayah Indonesia.
Wilayah rawan bencana (hazard region) adalah suatu kawasan dipermukaan bumi yang
rawan bencana alam akibat proses alam maupun non-alam. Kerawanan bencana (hazard
vulnerability) adalah tingkat kemungkinan suatu objek bencana untuk mengalami gangguan
akibat bencana alam.
Kondisi geografis Indonesia yang dikelilingi oleh laut, gunung api, sungai-sungai
besar, patahan sesar, pertemuan antara lempeng benua Asia dan Australia, sangat rawan
terhadap berbagai bencana alam yang membahayakan kiwa penduduknya, baik dari segi
ukuran maupun intensitasnya. Dengan jumlah penduduk tertinggi ke -4 di dunia. Kewaranan
bencana di daerah satu dengan daerah lainnya sangatlah berbeda. Indonesia sebagai negara
kepulauan mempunyai tingkat kesulitan yang tinggi dalam upaya penyelamatan korban
bencana dan rehabilitas kerusakan yang terjadi. Berbagai macam bencana alam yang bersifat
merusak dan membahayakan kelangsungan hidup manusia, baik yang hidup di kota maupun
yang di desa. Kesadaran dan kesiapan menghadapi bencana alam seharusnya dimiliki oleh
masyarakat melalui sosialisasi pengenalan kondisi lingkungan geologi serta kesiapan dalam
menghadapi bencana alam dilingkungan hampir semua bencana ini diawali dengan
gejala.gejala

B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah adalah bagaimana pesebaran daerah rawan bencana yang
ada di Indonesia ?

C. TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana
pesebaran daerah rawan bencana yang ada di Indonesia.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. SEBARAN DAERAH RAWAN BENCANA GEMPA


Menurut Ismail Suardi Wekke dalam buku Mitigasi Bencana (2021), gempa bumi
adalah pergerakan lempeng bumi yang mengakibatkan timbulnya guncangan dan tekanan di
wilayah yang terjadi gempa bumi. Pergerakan lempeng tersebut menyebabkan kerusakan, baik
secara material maupun tidak. Misalnya bangunan rusak dan jatuhnya korban jiwa.
Adapun sebaran daerah rawan bencana gempa adalah Aceh, Bali, Banten, Bengkulu,
DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Gorontalo, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan
Timur, Lampung, Maluku, Maluku Utara, NTB, NTT, Papua, Papua Barat, Sulawesi Barat,
Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan,
Sumatera Utara.

B. SEBARAN DAERAH RAWAN TSUNAMI


Indonesia adalah salah satu negara dengan frekuensi gempa bumi terbanyak di dunia
karena berada di zona seismik yang sangat aktif. Namun, luasnya wilayah Indonesia membuat
tak semua gempa berdampak langsung atau bisa dirasakan di daratan. Gempa bumi adalah
getaran atau getar-getar yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam
secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa bumi biasa disebabkan oleh
pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan
ukuran gempa bumi yang dialami selama periode waktu. Gempa bumi diukur dengan
menggunakan alat Seismometer. Adapun sebaran daerah rawan tsunami meliputi :Aceh, DI
Yogyakarta, NTB, NTT, Papua, Sumatera Barat, Sumatera Utara
2

C. SEBARAN DAERAH RAWAN BENCANA GUNUNG BERAPI


Sampai saat ini terdapat 129 gunung berapi yang masih aktif di Indonesia. Gunung api
aktif yang ada di Indonesia merupakan 13% dari seluruh gunung berapi yang aktip di dunia.
70 gunung diantaranya merupakan gunung api aktif yang rawan meletus dan 15 gunung api
kritis. Adapun sebaran gunung berapi yaitu berada di Bali, Banten, Bengkulu, DI Yogyakarta,
Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, Maluku, Maluku Utara, NTB, NTT,
Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Utara
D. SEBARAN DAERAH RAWAN BANJIR
Hampir seluruh wilayah di Indonesia rawan terhadao banjir. Ditinjau dari
karakteristiknya geografis dan geologis wilayah, indonesia adalah salah satu kawasan rawan
banjir. Sekitar 30% dari 500 sungai yang ada di Indonesia melintasi wilayah penduduk padat.
Pada umumnya bencana banjir terjadi di wilayah Indonesia, bagian barat menerima curah
hujan lebih tinggi dibandingkan dengan dibagian timur. Berikut sebaran daerah rawan banjir
yaitu : Aceh, Bali, Bangka Belitung, Banten,
3 Bengkulu, DI Yogyakarta, DKI Jakarta,
Gorontalo, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan
Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kepulauan Riau,
Lampung, Maluku, Maluku Utara, NTB, NTT, Papua, Papua Barat, Riau, Sulawesi Barat,
Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sumatera Barat,
Sumatera Selatan, Sumatera Utara.

Pada kondisi Indonesia mengalami puncak hujan pada periode Januari – Februari.
Karena itu, pada bulan-bulan ini sering terjadi fenomena cuaca ekstrem yang ditandai dengan
curah hujan berintensitas tinggi dengan durasi yang relatif lama. Secara fisik, kondisi ini
disebabkan posisi semu matahari terletak di belahan bumi selatan dalam pergerakan menuju
khatulistiwa.

E. SEBARAN DAERAH RAWAN KEBAKARAN HUTAN


Hampir seluruh wilayah Indonesia yang mempunyai hutan rawan terhadap kebakaran.
Kebakaran hutan dan lahan dapat disebabkab oleh faktor alam maupun kegiatan manusia
seperti pembukaan lahan. Tingkat kesejahteraan pendidikan masyarakat di sekitar hutan yang
masih rendah merupakan faktor yang turut menyebabkan kebakaran hutan. Berikut adalah
sebagaran daerah rawan kebakaran hutan diantaranya meliput : Banten, Bengkulu, Gorontalo,
Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan,
Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kepulauan Riau, Lampung, NTB,
NTT, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara,
Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Utara.

F. SEBARAN DAERAH RAWAN KEKERINGAN


Kekeringan diklasifikasikan menjadi dua yaitu kekeringan alamiah dan kekeirngan
4
antropogenik. Kekeringan alamia yaitu kekeringan yang berkaitan dengan curah hujan di
bawah normal dalam satu musim, kekurangan pasokan air, kekurangan kandungan air, dan
berkaitan dengan kondisi dimana pasokan komoditi ekonomi kurang dari kebutuhan normal.
Sedangkan kekeringan antropogenik adalah kekeringan yang disebabkan oleh ketidakpatuhan
pada aturan terjadi. Berikut daerah sebaran rawan kekeringan meliputi : Aceh, Bali, Banten,
Bengkulu, DI Yogyakarta, Gorontalo, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,
Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Lampung,
Maluku, Maluku Utara, NTB, NTT, Papua, Papua Barat, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi
Selatan, Sulawesi Tenggara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Utara
5
BAB III
PENUTUP

Indonesia merupakan negara kepulauan yang dikelilingi oleh lautan dan gunung api. Hal
ini membuat Indonesia rawan terhadap bencana alam. Bencana alam yang bisa terjadi sangat
beragam, mulai dari gempa bumi, gunung meletus, tsunami dan masing banyak lainnya.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, kepulauan Indonesia memiliki gunung api atau disebut
sebagai wilayah ring of fire atau wilayah cincin api. Jalur ring of fire merupakan serangkaian
850-1.000 gunung berapi yang membentang sejauh 40.250 kilometer di sekitar Samudera
Pasifik.
Ring of fire sendiri berbentuk tapal kuda yang membentang dari ujung selatan Amerika
Serikat sampai ujung pantai barat Amerika utara. Selain itu, juga melewati Selat Bering,
kemudian turun melalui Jepang, Indonesia, dan Selandia Baru. Beberapa perserbaran derah
rawan bencana hampir terjadi di setiap daerah di Indonesia.

6
DAFTAR PUSTAKA

Tika Pabundu DKK, Jelajah Dunia Geografi SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan IPS.
Jakarta : Bumi Aksara 2016.

https://adjar.grid.id/read/542757718/mengetahui-persebaran-daerah-rawan-bencana-alam-
di-indonesia?page=all diakses pada hari kamis tanggal 16 Februari 2023 pukul 18.30
WIB

https://geografi.sumartikaiwayan.com/2022/04/xi-37-b-persebaran-wilayah-rawan.html
diakses pada hari kamis tanggal 16 Februari 2023 pukul 19.30 WIB

Anda mungkin juga menyukai