Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

BENTUK MITIGASI BENCANA


TSUNAMI DI INDONESIA
Untuk memenuhi tugas projek mata pelajaran Geografi yang dibina
oleh Ibu Ferliana Ariyanti M.Pd

Oleh :

Adinda Mustafida ( 02 / 18371 )


Alfa Yuniar Nur Ilmah ( 05 / 18393 )
Desya Aulia Putri Hardiyanto ( 11 / 18449 )
Indah Nihayatul Husna ( 14 / 18499 )
Shalmadinah Safitri ( 28 / 18649 )

GEOGRAFI
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ( 3 )
SMAN 2 MALANG
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “ BENTUK
MITIGASI BENCANA TSUNAMI DI INDONESIA “ . Yang bertujuan untuk memenuhi
tugas projek mata pelajaran Geografi Kelas XI IPS 3 Bab Mitigasi Bencana .

Terima kasih saya ucapkan kepada Ibu Ferliana Ariyanti M.Pd yang telah membantu
kami baik secara moral maupun materi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman
seperjuangan yang telah mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat
waktu.

Kami menyadari, bahwa Makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna baik
segi penyusunan, ahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa
menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Semoga Makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Malang, Juni 2021

Tim Penulis
DAFTAR PUSTAKA

Halaman Judul
Kata Pengantar

BAB I : Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Manfaat
1.4. Tujuan

BAB II : Landasan Teori


2.1. Pengertian Tsunami
2.2. Penyebab Tsunami
2.3. Dampak Tsunami

BAB III : Bentuk Mitigasi Bencana


3.1. Mitigasi Pra Bencana
3.2. Mitigasi Saat Bencana
3.3. Mitigasi Pasca Bencana

BAB IV : Kesimpulan
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

Daftar Pustaka
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Indonesia , selain terkenal akan keindahan alam nya juga terkenal akan negara dengan
bencana terbanyak atau rawan bencana karena letak geografis Indonesia yang terletak di antara
dua samudera besar dan terletak di pertemuan tiga lempeng tektonik.
Sejarah pertumbuhan kota dan permukiman di Indonesia menunjukkan bahwa masyarakat
pada umumnya menempati lokasi di pesisir ataupun di pinggir sungai, karena tidak dapat
dipungkiri bahwa air merupakan sumber kehidupan bagi manusia. Hal tersebut juga terjadi
karena Indonesia merupakan negara kepulauan di mana sebagian wilayahnya adalah perairan,
sehingga banyak masyarakat Indonesia yang memilih tinggal di wilayah pesisir. Wilayah pesisir
juga memiliki keragaman potensi sumber daya alam yang tinggi, dan sangat penting bagi
perkembangan sosial, ekonomi, budaya, dan juga pariwisata. Namun, masih banyak masyarakat
yang tidak mengetahui bahayanya tinggal di pesisir pantai atau di pinggir sungai.
Tinggal di pesisir pantai memiliki potensi bahaya terkena bencana alam, salah satunya adalah
bencana tsunami. Tsunami dapat disebabkan oleh longsor di bawah laut, erupsi letusan gunung
berapi, gempa bumi berskala besar, atau gangguan besar lainnya di dasar laut sehingga
menyebabkan adanya gelombang raksasa yang merambat sangat cepat dan melanda ke daratan.
Tsunami yang terjadi di Indonesia sebagian besar disebabkan oleh gempa-gempa tektonik yang
muncul karena aktivitas pergerakan lempeng tektonik di sepanjang daerah subduksi dan daerah
seismik aktif lainnya. Dengan wilayah yang sangat dipengaruhi oleh pergerakan lempeng
tektonik, berbagai wilayah pesisir di Indonesia berpotensi mengalami bencana tsunami.
Kurangnya pengetahuan dan kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana tsunami dapat
menimbulkan kerugian yang sangat besar terutama di daerah yang memiliki nilai ekonomi tinggi,
seperti dalam bidang pariwisata. Oleh Karena itu , dalam makalah ini kita akan membahas lebih
lanjut tentang mitigasi bencana tsunami agar masyarakat selalu siaga apabila bencana datang .
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang anda ketahui tentang bencana tsunami
2. Apa yang menyebabkan tsunami terjadi ?
3. Bagaimana Dampak yang ditimbulkan bencana Tsunami tersebut ?
4. Bagaimana Bentuk Mitigasi Tsunami Sebelum atau Pra bencana ?
5. Bagaimana Bentuk Mitigasi Tsunami Saat bencana berlangsung ?
6. Bagaimana Bentuk Mitigasi Tsunami Setelah atau Pasca bencana ?

1.3. Manfaat
Adapun Manfaat Dari Pembuatan Makalah ini bagi masyarakat agar siap dalam menghadapi
bencana Tsunami dan Selamat dari bencana tersebut . Apalagi , saat ini Indonesia khususnya
Kota Malang mengalami Gempa yang berpotensi Tsunami jadi dengan tahunya masyarakat
tentang mitigasi bencana tsunami membuat mereka lebih siaga apabila bencana akan datang .

1.4. Tujuan
Tujuan Pembuatan Makalah ini adalah
1. Mengurangi resiko/dampak yang ditimbulkan oleh bencana khususnya bagi penduduk,
seperti korban jiwa (kematian), kerugian ekonomi (economy costs) dan kerusakan
sumber daya alam
2. Sebagai landasan (pedoman) untuk perencanaan pembangunan.
3. Meningkatkan pengetahuan masyarakat (public awareness) dalam menghadapi serta
mengurangi dampak/resiko bencana, sehingga masyarakat dapat hidup dan bekerja
dengan aman (safe)
BAB II : LANDASAN TEORI

2.1 . Pengertian Tsunami

Tsunami ( 津 波 , "ombak besar di pelabuhan") Tsunami merupakan gelombang raksasa


yang terjadi karena adanya pergerakan di dasar laut. Sehingga secara umum, tsunami dipahami
sebagai pasang laut yang besar di pelabuhan. Masyarakat Jepang menyebutnya begitu karena,
gelombang tsunami baru tampak dan dapat dirasakan kekuatannya ketika telah mencapai
pelabuhan.

2.2 . Penyebab Tsunami

1. Gempa Bumi bawah laut

Gempa bumi yang terjadi dibawah laut ini merupakan jenis gempa bumi tektonik yang
timbul akibat adanya pertemuan atau tubrukan lempeng tektonik. Meski gempa bumi bawah laut
merupakan penyebab utama terjadinya tsunami, namun tidak berarti bahwa semua gempa bumi
bawah laut Sehingga dapat menimbulkan tsunami . Gempa bumi bawah laut akan menimbulkan
tsunami apabila memenuhi beberapa syarat antara lain adalah sebagai berikut:

 Pusat gempa terletak di kedalaman 0 hingga 30 kilometer dibawah permukaan air laut
 Gempa yang terjadi berskala di atas 6,5 skala richter
 Jenis sesar gempa adalah sesar naik turun

2. Letusan Gunung Berapi bawah laut

Lautan yang memenuhi dua per tiga dari permukaan bumi ini menyimpan banyak sekali
rahasia. Kita tidak tau banyak mengenai rupa penampakan di bawah laut, bahwa sebenarnya
tidak hanya daratan saja yang mempuyai gunung aktif, namun juga bawah laut mempunyai
banyak gunung aktif. Beberapa gunung aktif yang ada di bawah laut bisa berpotensi meledak
atau erupsi sewaktu- waktu. Akibat adanya letusan yang besar atau kuat dari gunung berapi
bawah laut ini, maka menyebabkan terjadinya tsunami

3. Terjadiya Longsor bawah laut

Bentuk permukaan bawah laut menyerupai daratan. apabila di daratan kita menemukan bukit
dan jurang, maka di dalam lautan pun juga demikian sehingga ada potensi terjadi longsir.
Longsir bawah laut ini pada umunya disebabkan oleh adanya gempa bumi tektonik atau letusan
gunung bawah laut. Getaran kuat yang ditimbulkan olehlongsir inilah yang bisa menyebabkan
terjadinya tsunami. Selain gempa bumi tektonik dan letusan gunung berapi, tabrakan lempeng
yang ada di bawah laut juga bisa menyebabkan terjadinya longsor. Pada tahun 2008 dilakukan
penelitian di Samudera Hindia yang menyebutkan adanya palung laut yang membentang dari
pulau Siberut hingga ke pesisir Pantai Bengkulu yang mana apabila palung tersebut longsor
maka akan terjadi tsunami di pantai barat Sumatera.
4. Adanya Hantaman Meteor
Bahwa apabila ada meteor besar (karena meteor kecil biasanya akan habisa terbakar di
atmosfer bumi) misalnya berdiameter lebih dari 1 kilometer saja, maka dapat menimbulkan
bencana alam yang dasyat. Mega tsunami yang ditimbulkan memiliki ketinggian hingga ratusan
meter. Kita bisa memprediksi apa yang akan terjadi selanjtnya. Kelaparan akibat pertanian yang
rusak dan perubahan iklim, akan membunuh manusia di bumi secara massal.

2.3 . Dampak Tsunami

1. Terjadi kerusakan dimana- mana


2. Lahan pertanian dan perikanan rusak
3. Menghambat kegiatan perekonomian
4. Kerugian material
5. Kerugian psikologis
6. Menimbulkan bibit penyakit

BAB III : BENTUK MITIGASI BENCANA


Source : BNPB

3.1. Bentuk Mitigasi Bencana Sebelum / Pra Tsunami

Hal yang harus dilakukan untuk Sebelum Tsunami datang adalah :

1. Pastikan mengikuti perkembangan dari pusat informasi bencana seperti BNPB, BPBD,
BMKG, PVMBG, dan instansi terkait lainnya.
2. Kenali tingkat risiko bencana tsunami di area rumah, sekolah, tempat kerja, atau tempat
lain.
3. Ketahui wilayah dataran tinggi dan dataran rendah yang ada di sekitar.
4. Jika sedang melakukan perjalanan ke wilayah pesisir pantai, kenali lokasi yang
berpotensi menjadi tempat pengungsian.
5. Pahami rute evakuasi yang telah dibuat ketika peringatan dikeluarkan oleh instansi yang
berwenang.
6. Siapkan tas siaga bencana yang berisi persediaan pengungsian, dan tempatkan di area
yang mudah dijangkau.
7. Menerbitkan peta wilayah rawan bencana
8. Memasang rambu-rambu peringatan bahaya dan larangan di wilayah rawan bencana
9. Mengembangkan sumber daya manusia satuan pelaksana
10. Mengadakan pelatihan penanggulangan bencana kepada masyarakat di wilayah rawan
bencana.
11. Menyiapkan tempat penampungan sementara di jalur-jalur evakuasi jika terjadi bencana
12. Membuat bangunan untuk mengurangi dampak bencana.

3.2. Bentuk Mitigasi Bencana Saat Terjadi Tsunami


Sebesar apapun bahaya tsunami, gelombang ini tidak akan datang setiap saat, jadi jangan lah
ancaman bencana ini mengurangi kenyamanan dalam menikmati wisata pantai dan lautan.

1. Jika anda berada di sekitar pantai dan terasa guncangan gempa bumi dan di susul air laut
surut secara tiba-tiba sehingga dasar laut terlihat, segeralah lari menuju ke tempat yang
tinggi (perbukitan atau bangunan tinggi). Anda juga bisa mengikuti rute evakuasi yang
sudah di tetapkan oleh pihak yang berwenang.

2. Jika anda sedang berada di perahu atau kapal di tengah laut, kemudian anda mendengar
berita dari pantai telah terjadi tsunami, jangan arahkan perahu atau kapal mendekat ke
pesisir pantai.

3. Jika gelombang pertama yang datang telah surut, jangan segera turun ke tempat yang
rendah, karena gelombang tsunami bisa jadi tidak datang sekali, bisa jadi gelombang
yang datang kemudian justru lebih tinggi dan berbahaya.

4. Jika tsunami terjadi pada saat anda sedang menyetir kendaraan, segera keluar dan cari
tempat yang tinggi dan aman.

5. Segera mengungsi setelah ada pemberitahuan dari pihak yang berwenang atas penyebaran
informasi tentang tsunami. Penting untuk tidak mempercayai berita dengan sumber yang
tidak jelas kebenarannya.

6. Utamakan keselamatan terlebih dahulu, tinggalkan barang yang tidak perlu dan
menghambat anda dalam melakukan evakuasi diri. Selanjutnya anda bisa memastikan
tidak ada anggota keluarga yang tertinggal pada saat pergi ke tempat evakuasi, jika bisa
ajaklah tetangga atau kerabat anda untuk menyelamatkan diri bersama.

3.3. Bentuk Mitigasi Bencana Sesudah / Pasca Tsunami

Lalu apakah yang perlu di lakukan setelah terjadi bencana tsunami? Anda dapat melakukan
beberapa hal antara lain:

1. Pastikan anda telah memperoleh informasi bahwa ancaman tsunami sudah berakhir dari
BMKG, informasi dapat melalui TV Nasional, radio daerah ataupun pengumuman di
sekitar anda.

2. Jauhi area yang tergenang, karena kemungkinan terdapat kubangan atau adanya
kontaminasi dari zat-zat yang berbahaya.

3. Jauhi area terdampak yang rusak (banyak puing-puing) kemungkinan adanya benda-
benda tajam dapat melukai anda.

4. Jauhi jaringan instalasi listrik dan pipa gas.


5. Hati-hati saat memasuki gedung, karena ancaman kerusakan yang tidak terlihat, seperti
pada fondasi bangunan.

6. Jika anda terluka, dapatkan perawatan di pos kesehatan terdekat.

7. Periksalah ketersediaan makanan dengan hati-hati, makanan yang telah terkontaminasi air
genangan tsunami bisa jadi sudah tercemar dan tidak layak konsumsi.

8. Berikan bantuan P3K pada korban luka ringan dan panggil bantuan, mintalah pertolongan
evakuasi jika terdapat korban dengan luka serius.

9. Jika rumah anda dinyatakan masih layak huni, bersihkan rumah dari sampah yang
terbawa gelombang tsunami dan menjernihkan sumber air bersih.

10. Segera membangun tenda pengungsian apabila keadaan rumah sudah tidak
memungkinkan untuk di huni atau kembali lah ke tempat pengungsian.

BAB IV : PENUTUP
4.1. Kesimpulan

Dari Uraian Makalah di atas dapat disimpulkan bahwa :

Tsunami merupakan gelombang laut yang disebabkan adanya pergerakan tanah dibawah
air . penyebabnya antara lain karena gempa bumi bawah laut , letusan gunung berapi bawah laut .
longsor bawah laut dan hantaman meteor ( namun jarang terjadi ) . Dampak yang ditimbulkan
dari bencana ini antara lain banyaknya korban jiwa dan banyak kerusakan .

Agar tidak menimbulkan banyak korban jiwa dan kerusakan perlu adanya kesiapsiagaan
dari masyarakat , Masyarakat harus memiliki wawasana apabila sewaktu – waktu bencana
tersebut terjadi . Mereka harus tahu tentang mitigasi sebelum tsunami , mitigasi saat tsunami
terjadi dan mitigasi sesudah tsunami terjadi sesuai makalah yang diterangkan di atas .

4.2. Saran

Untuk mengantisipasi datangnya tsunami yang sampai saat ini belum bisa diprediksikan
dengan tepat kapan dan dimana akan terjadi maka disarankan untuk selalu melakukan mitigasi
bencana sebelum tsunami salah satunya selalu update tentang berita tentang bencana khususnya
untuk masyarakat yang tinggal di daerah rawan tsunami .

DAFTAR PUSTAKA
Krisnawati , Ega ( 2021 ) , “ Apa Itu Tsunami ? , Penyebab , Karakteristik , Dan Cara
Mengendalikan ” diakses pada 9 Juni 2021 dari https://tirto.id/apa-itu-tsunami-penyebab-
karakteristik-dan-cara-mengendalikannya-gaRk

Fatma , Desy ( 2017 ) “ Bencana Tsunami – Pengertian, Penyebab, Dampak, dan Tanda-tanda”
diakses pada 9 Juni 2021 dari https://ilmugeografi.com/bencana-alam/bencana-tsunami

Marfis H , Nidya ( 2020 ) “ Berikut Upaya Mitigasi Bencana Prediksi Tsunami Di Pulau Jawa ”
diakses pada 9 Juni 2021 dari http://bloktuban.com/2020/09/30/berikut-upaya-mitigasi-bencana-
prediksi-tsunami-di-pulau-jawa/

Surya , Gempita ( 2021 ) “Harap Waspada, Ini Panduan Lengkap Mitigasi Bencana Tsunami ”
diakses pada 9 Juni 2021 dari https://www.kompas.tv/article/139590/harap-waspada-ini-
panduan-lengkap-mitigasi-bencana-tsunami

BPBD DIY , MEDIA CENTER ( 2018 ) “Mitigasi Bencana Tsunami” diakses pada 9 Juni 2021
dari http://bpbd.jogjaprov.go.id/berita/mitigasi-bencana-tsunami

Anda mungkin juga menyukai