Anda di halaman 1dari 14

SISTEM INFORMASI GEOLOGI

‘’ BENCANA TSUNAMI’’

Disusun Oleh:
Faneza Paputungan (471421008)

Dosen Pengampuh:
Dr. Nawir N. Sune, M.Si.

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEOLOGI

JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN


ALAM

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah Ta’ala.  atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “Bencana
Tsunami” dapat kami selesaikan dengan baik. Tim penulis berharap makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca tentang pelanggaran atau
kesalahan apa saja yang biasa terjadi dalam bahasa keseharian yang bisa kita pelajari
salah satunya dari karya film. Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan
yang Allah SWT karuniai kepada kami sehingga makalah ini dapat kami susun
melalui beberapa sumber yakni melalui kajian pustaka maupun melalui media
internet.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini.
Kepada kedua orang tua kami yang telah memberikan banyak kontribusi bagi kami,
dan juga kepada teman-teman seperjuangan yang membantu kami dalam berbagai
hal. Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT.
Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami memohon kritik dan saran yang
membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.

Gorontalo, 24 Maret 2022

Arby Dharma
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..ii
BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………………….1
A. Latar belakang………………………………………………………………….1
B. Rumusan masalah…………………………………………………………......2
C. Identifikasi masalah……………………………..…………………………….2
D. Tujuan Penulisan……………………………..……………………………......2
E. Manfaat penulisan……………………………………………………………..2

BAB II TINJAUN PUSTAKA………………………………………………………...3


A. Pengertian Tsunami...
…………………………………………………………...3
B. Penyebab Tsunami…………………………………………………………...…4
C. Tanda tanda datangnya Tsunami
………………………………………………..6
D. Wilayah rentan tsunami…………………………………………………………
7
E. Penanggulangan akibat tsunami…………………………………………………
8
BAB V
PENUTUP…………………………………………………………………….9
A.
Kesimpulan………………………………………………………………….......9
B. Saran………………………………………………………………………..…..9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tsunami merupakan suatu bencana alam yang sering terjadi di
Indonesia. Tsunami merupakan gelombang air besar yang
diakibatkan oleh gangguan di dasar laut, seperti gempa bumi,
longsoran, dan letusan gunung api. Efek dari gangguan tersebut
mengakibatkan gelombang yang menyebar ke segala arah dengan
kecepatan yang sangat cepat. Tsunami sering terjadi tidak hanya
terlepas dari letak Indonesia yang berada pada pertemuan 3
lempeng tektonik utama yaitu Lempeng Samudra India-Australia
di sebelah selatan, Lempeng Samudra Pasifik di sebelah timur,
Lempeng Eurasia di sebelah utara (dimana sebagian besar wilayah
Indonesia berada). Selain itu ditambah Lempeng Laut Philipina
(BMKG, 2012).
Bencana Tsunami sulit untuk diprediksi kapan akan terjadi dan
dampak yang ditimbulkan sangat dahsyat sehingga dibutuhkan
suatu manajemen bencana yang terencana. Efek bahaya yang
ditimbulkan menuntut adanya upaya mitigasi bencana yang
bertujuan untuk meminimalisasi jumlah korban jiwa melalui
perencanaan jalur evakuasi yang efektif. Dengan adanya jalur
evakuasi yang efektif warga sekitar dapat menemukan jalur-jalur
untuk menuju tempat yang aman (titik berkumpul) terdekat dan
tercepat. Salah satu pendekatan matematik untuk meminimalisasi
dampak bencana tsunami adalah melalui perancangan model
matematika melalui teknik riset operasi untuk masalah evakuasi
bencana .
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Tsunami?
2. Apakah penyebab terjadi Tsunami?
3. Apakah cirri-ciri akan datangnya Tsunami?

C. Identifikasi Masalah
Dalam karya ilmiah yang saya susun ini mengidentifikasi tentang
pengertian tsunami, penyebab, ciri – ciri dan kerugian yang di
sebabkan oleh bencana alam tsunami yang kami rangkum dari
sumber media internet sebagai bahan referensi.
D. Tujuan Penulisan
Untuk menjelaskan tentang Tsunami mulai dari penyebabnya, cirri-
cirinya,dan apa saja keruskan yang bias di timbulkan olehnya.
E. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat yang didapat dalam penulisan karya ilmiah ini
adalah penulis dapat memhami tentang bencana alam tsunami dan
diharapkan pembaca juga bisa memahami tentang bencana alam
tsunami.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tsunami
Tsunami adalah kata berbahasa Jepang yang berarti gelombang
ombak lautan(tsu artinya lautan, nami berarti gelombang ombak).
Tsunami adalah serangkaiangelombang ombak raksasa yang timbul
karena adanya pergeseran di dasar lautakibat gempa
bumi.Gelombang ombak yang ditimbulkan memiliki kecepatan
600 mil per jam(hampir 1.000 km per jam) atau sama dengan
kecepatan rata-rata pesawat udara.Tinggi gelombang bisa
mencapai 6 sampai 14 meter untuk ukuran rata-rata, tapi bisa juga
mencapai 30 eter. Gelombang tsunami bisa menghantam daratan
selama5 sampai 30 menit.
B. Penyebab Tsunami
Tsunami tidak akan terjadi jika tidak ada faktor pemicu. Faktor
penyebabterjadinya tsunami ini adalah:
1. Gempa bumi yang berpusat di bawah laut
Meskipun demikian, tidak semua gempa bumi dibawah laut
berpotensimenimbulkan tsunami. Gempa bumi dasar laut dapat
menjadi pernyebabterjadinya tsunami adalah gempa bumi dengan
kriteria sebagai berikut:
 Gempa bumi yang terjadi di dasar laut.
 Pusat gempa kurang dari 30 km dari permukaan laut.
 Magnitudo gempa lebih besar dari 6,0 SR 
 Jenis pensesaran gempa tergolong sesar vertikal (sesar naik
atauturun).

2. Letusan Gunung Berapi


Letusan gunung berapi dapat menyebabkan terjadinya gempa
vulkanik (gempa akibat letusan gunung berapi). Tsunami besar
yang terjadi padatahun 1883 adalah akibat meletusnya Gunung
Krakatau yang berada diSelat Sunda. Meletusnya Gunung Tambora
di Nusa Tenggara Barat padatanggal 10-11 April 1815 juga
memicu terjadinya tsunami yang melandaJawa Timur dan Maluku.
Indonesia sebagai negara kepulauan yang berada di wilayah ring of
fire (sabuk berapi) dunia tentu harus mewaspadaiancaman ini.
3. Longsor bawah laut.
Longsor bawah laut ini terjadi akibat adanya tabrakan antara
lempeng samudera dan lempeng benua. Proses ini mengakibatkan
terjadinya palung laut dan pegunungan. Tsunami karena longsoran
bawah laut ini dikenal dengan nama tsunamic submarine landslide.
4. Hantaman Meteor di Laut
Jatuhnya meteor berukuran besar di laut juga merupakan penyebab
terjadinya tsunami.
C. Tanda-tanda Datangnya Tsunami
Tsunami tidak seperti gelombang lainnya yang disebabkan oleh
angin yang mungkin telah banyak kita amati di danau setempat
atau pesisir pantai. Tinggi gelombang tsunami pada sumbernya
kurang dari 1 meter. Tapi pada saat menghempas ke pantai tinggi
gelombang ini bisa lebih dari 5 meter. Gejala yang terjadi sebelum
tsunami adalah biasanya diawali dengan terjadinya gempa bumi
dan perubahan pasang surut permukaan laut secara cepat dan tiba-
tiba.
Tanda-tanda alam yang dapat dilihat di sekitar pantai saat akan
datangnya tsunami adalah sebagai berikut:
1.  Air laut yang surut secara tiba-tiba.
2. Bau asin yang sangat menyengat.
3. Dari kejauhan tampak gelombang putih dan suara gemuruh yang
sangat keras.
4. Burung-burung laut terbang dengan kecepatan tinggi kr arah
daratan.
Jika kalian melihat tanda-tanda seperti itu, segeralah selamat diri
ke daerah yang lebih tinggi. Tapi kalau tidak sempat lari sementara
tsunami sudah di depan mata, jangan berlindung di balik bangunan
yang terbuat dari tembok atau beton, karena bisa hancur dan akan
mebahayakan orang yang berlindung. Sebisa mungkin berlindung
di balik daerah rimbunan (pohon, tanaman, semak-semak, rawa)
karena kekuatan gelombang jadi terpecah dan tidak memusat jika
membentur semak.
D. Wilayah Rentan Tsunami
Bencana tsunami terjadi di wilayah pesisir atau dekat pantai.
Dampak dari tsunami sangat besar terasa pada wilayah yang
ketinggiannya kurang dari 25 m dpl (di atas permukaan laut) dan
jangkauan luas sekitar 1,8 km dari jarak pantai terdekat.
Untuk mengurangi dampak tsunami, dapat di lakukan persiapan
berikut:
1. Hindari tempat tinggal atau tinggal di daerah sekitar 100 meter
daritepi pantai,
2. Menanam tanaman yang mampu menahan gelombang seperti
palem, waru, camplung, beringin atau jenis lainya, serta
3. Ikuti tata guna lahan yang telah ditetapkan pemerintah setempat.
Indonesia merupakan negara yang rawan terhadap tsunami,
terutama kepulauan yang berhadapan langsung dengan pertemuan
lempeng, antara lain Barat Sumatera, Selatan Jawa, Nusa
Tenggara, Utara Papua, Sulawesi dan Maluku, serta Timur
Kalimantan.
Gelombang tsunami yang menyebabkan korban jiwa paling
banyak di laporkan saat terjadi peristiwa letusan gunung berapi
Krakatau pada 1883. Saat itu diperkirakan 36 ribu jiwa meninggal
akibat letusan gunung yang mengakibatkan ombak setinggi
bangunan 12 tingkat. Ombak akibat letusan gunung yang terletak
di Selat Sunda itu mencapai sekitar 120 kilometer dari pusat
letusan.
E. Penanggulangan Akibat Bencana Alam Tsunami
Saat terjadinya tsunami tidak bisa diramalkan dengan tepat. Akan
tetapi kita bisa menerima peringatan akan terjadinya tsunami
sehingga masih ada waktu untuk menyelamatkan diri.
Kejadian tsunami pada umumnya di Indonesia didahului dengan
gempa bumi besar dan surut nya air laut. Terdapat selang waktu
antara waktu terjadinya gempa bumi sebagai sumber tsunami dan
waktu tiba tsunami di pantai, mengingat kecepatan gelombang
gempa jauh lebih besar dibandingkan kecepatan tsunami. Metode
pendugaan secara cepat dan akurat memerlukan teknologi tinggi.
Di Indonesia pada umumnya, tsunami terjadi dalam waktu kurang
dari 40 menit setelah terjadinya gempa bumi besardi bawah laut.
Lalu apa yang harus dilakukan saat gempa bumi terjadi dengan
skala yang besar sebagai awal terjadinya tsunami? Berikut ini
adalah tindakan yang harus kita lakukan.
Pada saat gempa bumi terjadi lindungilah diri dan keluarga terlebih
dahulu.
1. Begitu gempa bumi berhenti, segera kumpulkan keluarga kalian
dan mengungsi ke tempat yang aman, karena tsunami bisa terjadi
dalam sekejap waktu.
2. Mengungsilah ke tempat yang lebih tinggi dan jauh dari pantai.
3. Hindari berada di bawah gedung, jembatan atau kabel listrik
tegangan tinggi, karena kemungkinan bangunan itu akan runtuh
setelah gempa.
Tindakan yang harus kalian lakukan saat tsunami terjadi adalah
sebagai berikut:
1. Jika sedang berada di dalam perahu atau kapal di tengah laut serta
mendengar berita dari pantai telah terjadi tsunami, jangan
mendekat ke pantai. Arahkan perahu ke laut. Jika gelombang
pertama telah datang dan surut kembali, jangan segera turun ke
daerah yang rendah. Biasanya gelombang berikutnya akan
menerjang. Jika gelombang telah benar-benar mereda, lakukan
pertolongan pertama pada korban.
2. Jika kalian sedang berada di pinggir laut atau dekat sungai, segera
berlari sekuat-kuatnya ketempat yang lebih tinggi. Jika
memungkinkan, berlarilah menuju bukit yang terdekat.
3. Jika situasi memungkinkan, pergilah ke tempat evakuasi yang
sudah ditentukan.
4. Jika situasi tidak memungkinkan untukmelakukan tindakan no. 2,
carilah bangunan bertingkat yang bertulang baja (ferroconcrete
building), gunakan tangga darurat untuk sampai ke lantai yang
paling atas (sedikitnya sampai ke lantai 3).
5. Jika situasi memungkinkan, pakai jaket hujan dan pastikan tangan
kalian tidak membawa apa-apa.
6. Saat mendengar peringatan, segera sampaikan pada semua orang.
7. Segera lakukan pengungsian, karena tsunami bisa terjadi dengan
cepat hingga waktu untuk mengungsi sangat terbatas.
8. Ikuti petunjuk dari pemerintah (Satlak PB-P) atau organisasi yang
berwenang.
9. Mengungsilah ke daerah yang lebih tinggi dan sejauh mungkin
dari pantai.
10.Ikuti perkembangan terjadinya bencana melalui media atau sumber
yang bisa dipercaya.
11.Apabila kemungkinan terjadinya bencana tsunami bisa
diperkirakan sebelumnya, masyarakat pasti akan diberi peringatan.
Berikut ini adalah strategi mitigasi dan upaya pengurangan
bencana alam tsunami yang mulai disosialisasikan oleh
pemerintah.
1. Peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap bahaya
tsunami.
2. Pendidikan kepada masyarakat terutama yang tinggal di daerah
pantai, tentang bahaya tsunami.
3. Pembangunan Tsunami Early Warning System (Sistem Peringatan
Dini Tsunami).
4. Pembangunan tembok pertahan tsunami pada garis pantai yang
beresiko.
5. Penanaman mangrove serta tanaman lainnya sepanjang garis pantai
untuk meredam gaya air tsunami.
6. Pembangunan tempat-tempat evakuasi yang aman di sekitar daerah
pemukiman yang cukup tinggi dan mudah dilalui untuk
menghindari ketinggian tsunami.
7. Peningkatan pengetahuan masyarakat lokal khususnya yang
tinggal di pinggir pantai tentang pengenalan tanda-tanda tsunami,
cara-cara penyelamatan diri terhadap bahaya tsunami.
8. Pembangunan rumah yang tahan terhadap bahaya tsunami.
9. Mengenali karakteristik dan tanda-tanda bahaya tsunami.
10.Memahami cara penyelamatan jika terlihat tanda-tanda akan terjadi
tsunami.
11.Meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi
tsunami.
12.Melaporkan secepatnya jika mengetahui tanda-tanda akan
terjadinya tsunami kepada petugas yang berwenang: Kepala Desa,
Polisi, Stasiun Radio, SATLAK PB maupun institusi terkait.
13.Melengkapi diri dengan alat komunikasi.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal
sebagai berikut :
1. Tsunami adalah gelombang laut yang disebabkan oleh gempa bumi
,tanah longsor atau letusan gunung berapi yang terjadi di laut.
2. Terjadinya Tsunami diakibatkan oleh adanya gangguan yang
menyebabkan perpindahan sejumlah besar air meluap ke daratan,
seperti letusan gunung api, gempa bumi, longsor maupun meteor
yang jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa
bumi bawah laut.
3. Dampak Tsunami sebagian besar mengakibatkan kerusakan parah
dan banyak menelan korban jiwa dan harta benda sehingga perlu
adanya upaya untuk menghadapi tsunami baik dalam keadaan
waspada,persiapan,saat terjadi tsunami dan setelah terjadi tsunami.

B. SARAN
Untuk mengantisipasi datangnya tsunami yang sampai saat ini
belum bisa diprediksikan dengan tepat kapan dan dimana akan
terjadi maka dapat dilakukan beberapa langkah sebagai berikut :
1. Selalu waspada dan memantau dengan aktif informasi tentang
bahaya tsunami dari pihak yang berwenang terhadap adanya
potensi tsunami terutama penduduk yang bermukim didekat pantai.
2. Menentukan tempat-tempat berlindung yang tinggi dan aman jika
terjadi tsunami.
3. Menyediakan persediaan makanan dan air minum untuk keperluan
darurat dan pengungsian.
4. Menyiapkan tas ransel yang berisi (atau dapat diisi) barang-barang
yang sangat dibutuhkan di tempat pengungsian seperti
perlengkapan P3K atau obat-obatan..
DAFTAR PUSTAKA
Rosyidie, A. 2006. Dampak Bencana Wilayah. Pesisir Belajar
Dari Tsunami Aceh. Jurnal Perencanaan Wilayah dan. Kota 17(3) :
63-81 p
Damanik, H. (2017). Gambaran kesiapsiagaan bencana tsunami pada tuna netra
di Banda Aceh. Skripsi. Universitas Unsyiah.
Damayanti, H. N. (2015). Kajian kesiapsiagaan individu dan rumah tangga
dalam menghadapi bencana tsunami di Kecamatan Grabag
Kabupaten Purworejo. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
Fatma, D. (2017). Bencana tsunami-pengertian, penyebab, dampak, dan
tandatanda. Ilmugeografi.com. Di akses tanggal 29 Juni 2021, from
https://ilmugeografi.com/bencana-alam/bencana-tsunami.
IDEP. (2007). Panduan umum penanggulangan bencana berbasis masyarakat.
Bali : IDEP.

Anda mungkin juga menyukai