EKOWISATA BAHARI
Disusun oleh:
175080600111001
DAFTAR ISI......................................................................................................................i
BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar belakang....................................................................................................1
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................2
1.1 Kondisi Lokasi Pantai Balekambang, Kabupaten Malang..................................2
1.2 Potensi dan Daya Tarik Wisata...........................................................................4
BAB III. PEMBAHASAN.................................................................................................6
3.1 Analisis Stakeholder...........................................................................................6
3.2 Manajemen Ekowisata Bahari di Balekambang.................................................7
3.2.1 Planning.....................................................................................................7
3.2.2 Organizing..................................................................................................8
3.2.3 Actuating....................................................................................................9
3.2.4 Controlling.................................................................................................9
3.3 Framework.......................................................................................................10
BAB IV. PENUTUP........................................................................................................11
4.1 Kesimpulan......................................................................................................11
4.2 Saran................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12
i
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I. PENDAHULUAN
1
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2
Gambar 2. Upacara Surohan
3
hujan di pesisir Balekambang antara lain dipengaruhi oleh keadaan iklim dan perputaran
arus udara. Oleh karena itu, jumlah curah hujan beragam yaitu rata-rata 3.4-284.9
mm/bulan.
Dalam aspek sosial terutama faktor kependudukan memiliki peran yang penting
dalam proses suatu perencanaan, desain, dan pengelolaan kawasan pesisir. Pada dasarnya
pembangunan ditunjukan sebesar-besarnya untuk memenuhi kepentingan penduduk.
Jumlah penduduk Desa Srigonco sebesar 4658 jiwa, memiliki mata pencaharian sebagai
petani, dan sebagian besar penduduk beragama Islam.Sarana dan prasarana cukup
memadai di Desa Srigonco sehingga memiliki potensi dalam mendukung rencana wisata
pesisir Balekambang.
1.2 Potensi dan Daya Tarik Wisata
Bentuk-bentuk atraksi atau kegiatan yang telah ada di kawasan wisata
Balekambang diantaranya adalah kegiatan yang bersifat, something to do dan something
to buy. Kegiatan yang bersifat diantaranya kegiatan piknik dan menikmati pemandangan
alam, bermain di taman bermain, berkemah, lintas alam (hiking), mengunjungi Pura
Sagara Amertajati, memancing, dan olahraga (berenang dan voli pantai).Sedangkan
kegiatan yang bersifat something to buy diantaranya kegiatan berbelanja pada kios,
warung atau PKLyang berupa makanan, minuman, danbarang oleh-oleh serta souvenir.
Kawasan pesisir Balekambang memiliki ekosistem teresterial dan akuatik.
Ekosistem teresterial adalah hutan lahan atas. Sedangkan ekosistem akuatik adalah hutan
mangrove, hutan rawa, pantai, dan terumbu karang. Keberadaan ekosistem tersebut
merupakan potensi sumberdaya alam yang memiliki fungsi dan peran yang saling terkait.
Oleh karena itu perlu menjaga dan melestarikan sumberdaya tersebut. Vegetasi umum di
kawasan pesisir Balekambang yaitu formasi Pascaprae, Baringtonia, Mangrove, Nypa,
dan hutan lahan atas.
4
Gambar 5. Ekosistem Mangrove di Pantai Balekambang
5
BAB III. PEMBAHASAN
6
2. Pengelola Daerah (PD Jasa Yasa)
Untuk dapat menunjang iklim investasi di obyek wisata Pantai Balekambang,
maka perlu dilakukannya usaha melalui promosi wisata. Untuk lebih
memperkenalkan obyek-obyek wisata yang dikelola oleh PD Jasa Yasa,
khususnya obyek wisata Pantai Balekambang, maka diperlukan promosi wisata.
Promosi wisata merupakan suatu sarana yang sangat berguna sebagai usaha untuk
memperkenalkan dan memberikan informasi seputar tempat-tempat wisata.
Dalam upaya mencapai tujuan-tujuan tersebut, pihak PD Jasa Yasa Kabupaten
Malang melakukan berbagai kerjasama dengan pihak-pihak pemerintah, koperasi,
Badan Usaha Milik Daerah, dan juga bekerja sama dengan pihak swasta. Dengan
adanya promosi wisata melalui Tourist Information Service (TIS) PD Jasa Yasa
Kabupaten Malang.
3. Wisatawan
Wisatawan merupakan konsumen atau pengguna produk dan layanan pariwisata.
Wisatawan memiliki beragam motif, minat, ekspektasi, karakteristik sosial,
ekonomi dan budaya yang berdampak langsung terhadap kebutuhan wisata atau
permintaan wisata. Wisatawan yang datang ke Pantai Balekambang biasanya
melakukan wisata religi seperti mengunjungi pura yang etrdapat pada pulau di
Balekambang, melakukan kegiatan pengabdian masyarakat, wisata alam seperti
snorkeling, maupun melakukan perkemahan.
4. Masyarakat lokal
Penduduk asli yang bermukim di kawasan wisata. Masyarakat lokal merupakan
pemilik langsung atraksi wisata yang dikunjungi sekaligus dikonsumsi wisatawan
baik berupa air, tanah, hutan, lanskap maupun kesenian.Selain itu masyarakat
lokal memanfaatkan kesempatan ini untuk memenuhi kegiatan ekonominya
seperti berjualan makanan maupun cinderamata di pantai Balekambang. Selain
itu menyuguhkan suatu atraksi yang berhubungan dengan kegiatan kebudayaan,
salah satunya adalah upacara Surohan dan upacara Jalanidhi Puja.
7
pembangunan infrastruktur dan pengembangan wilayah guna meningkatkan
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Malang. Perencanaan pembangunan
infrastruktur dilakukan dengan cara membangun Jalan Lintas Selatan (JLS).
Pembangunan ini bermanfaat sebagai pengungkit pertumbuhan ekonomi terutama
wilayah selatan Jawa Timur yang memiliki potensi ekonomi terutama untuk
wilayah selatan Jawa Timur yang memiliki potensi ekonomi yang beragam dan
belum dimanfaatkan secara optimal.
b. Merencanakan pembangunan fasilitas listrik, air bersih, pembuangan sampah dan
telekomunikasi. Pembangunan fasilitas listrik, air bersih, pembuangan sampah,
dan telekomunikasi merupakan bagian dari pembangunan prasarana umum
pariwisata.
c. Merencanakan tersedianya keamanan yang mencakup keamanan internal untuk
daerah tujuan wisata dan para wisatawan. Perencanaan keamanan yang baik bagi
wisatawan merupakan hal mutlak untuk dilakukan. Untuk mengantisipasi hal-hal
yang tidak diinginkan, Pihak UPT Balekambang juga telah menyiapkan sejumlah
Tim SAR. Tugas mereka, di bagi menjadi beberapa regu. Fungsinya adalah untuk
mengawasi pengunjung Pantai Balekambang agar tidak terlalu mendekati batas
garis pantai yang sudah ditetapkan. Selain perencanaan terhadap keselamatan
wisatawan, perencanaan keamanan kendaraan juga menjadi perhatian karena
keamanan ini merupakan tanggungjawab bersama baik pengelola, petugas, serta
wisatawan itu sendiri. Dengan terciptanya suasana yang aman dan nyaman, maka
akan memotivasi atau mendorong masyarakat untuk kembali lagi ke obyek wisata
ini.
3.2.2 Organizing
Pengorganisasian merupakan suatu proses pengaturan kerja secara bersama agar
setiap anggota yang terdapat didalamnya dapat melaksanaan pekerjaan tersebut dengan
baik. Permerintah Kabupaten Malang sebagai pembuat kebijakan terhadap pengelolaan
obyek wisata ini tidak dapat dilepaskan dari paradigma pembangunan yang menjadi
acuan proses pembangunan daerah pada tingkat mikro. Pembangunan pariwisata sebagai
salah satu sektor perekonomian berkelanjutan (sustainable development).
8
2. Perda Kabupaten Malang No. 2 Tahun 2011 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Malang Tahun
2010-2015;
3. Perda No. 8 Tahun 2006 Tentang Perusahaan Daerah Jasa Yasa.
Keberhasilan pembangunan pariwisata di setiap daerah sangat tergantung dari
baik dan buruknya perencanaan pembangunan di daerahnya. Kegiatan
perencanaan tersebut tidak bisa lepas dari pihak yang memiliki kewenangan
dalam mengelola serta mengorganisir sumber daya yang ada, dalam hal ini
adalah Pemerintah Kabupaten Malang sebagai koordinator memiliki peran yang
sangat penting dan dinamis dalam pembangunan ekonomi daerah.
3.2.3 Actuating
Dari seluruh rangkaian proses manajemen, pelaksanaan (Actuating) merupakan
fungsi manajemen yang paling utama. Dalam fungsi perencanaan dan pengorganisasian
lebih banyak berhubungan dengan aspek-aspek abstrak proses manajemen, sedangkan
fungsi Actuating justru lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung
dengan orang-orang dalam organisasi. Actuating atau tahap pelasanaan merupakan
penerapan atau implementasi dari rencana yang telah ditetapkan dan diorganisasikan.
Actuating merupakan langkah-langkah pelaksanaan rencana didalam kondisi nyata yang
mekibatkan segenap anggota organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3.2.4 Controlling
Controlling (pengawasan) adalah proses pengamatan pelaksanaan seluruh
kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilakukan
berjalan sesuai dengan rencana. Untuk controlling atau pengawasan daripada pantai
Balekambang ini dilakukan oleh pengelola daerah (PD Jasa Yasa) serta melakukan
evaluasi dan inovasi untuk pengembangan objek ekowisata bahari Balekambang.
9
3.3 Framework
Berikut merupakan diagram framework Ekowisata Bahari di Balekambang.
MANGROVE
MASYARAKAT
PEMERINTAH
IDENTIFIKASI
EKOWISATA
EKOSISTEM
POTENSI
BAHARI
LAMUN
PESISIR
PULAU-PULAU
REKREASI
EKONOMI
KECIL
PRAKTISI DAN RELIGI DAN
AKADEMISI BUDAYA
PENGELOLA EDUKASI
DAERAH
EKOWISATA BAHARI
BERKELANJUTAN
10
BAB IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Pantai Balekambang memiliki banyak potensi wisata seperti hutan mangrove,
vegetasi sand dune, tiga pulau besar yang indah, serta potensi lamun.
2. Berdasarkan framework, Pantai Balekambang terdiri dari beberapa segi, seperti
segi rekreasi (perkemahan serta kegiatan wisatawan seperti flying fox, snorkling),
segi ekonomi (berupa penyedia jasa perahu, oleh-oleh cinderamata, warung
pesisir), segi edukasi (pengabdian masyarakat berbasis konservasi, kegiatan
penelitian), segi religi dan budaya (upacara Surohan dan Jalanidhi Puja).
3. Dalam manajemennya, pengelolaan Pantai Balekambang meliputi beberapa
stakeholder diantaranya yaitu Pemerintah (Dinas Kabupaten Malang), Pengelola
Daerah (PD. Jasa Yasa), masyarakat lokal, serta wisatawan.
4.2 Saran
1. Mengingat bahwa Balekambang merupakan pantai yang banyak dikenal oleh
masyarakat, perlu peningkatan perbaikan lingkungan Pantai Balekambang
berdasarkan zona kualitas visual terutama berkaitan dengan penataan fasilitas,
aktivitas, dan vegetasi.
2. Lebih ditingkatkan lagi hubungan co-management antar stakeholder terkait
dengan pengembangan ekowisata bahari Balekambang.
3.
11
DAFTAR PUSTAKA
12