Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MATA KULIAH

EKOWISATA BAHARI

MANAJEMEN EKOWISATA BAHARI PANTAI BALEKAMBANG,


KABUPATEN MALANG

Disusun oleh:

Berlania Mahardika Putri

175080600111001

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN


JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI......................................................................................................................i
BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar belakang....................................................................................................1
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................2
1.1 Kondisi Lokasi Pantai Balekambang, Kabupaten Malang..................................2
1.2 Potensi dan Daya Tarik Wisata...........................................................................4
BAB III. PEMBAHASAN.................................................................................................6
3.1 Analisis Stakeholder...........................................................................................6
3.2 Manajemen Ekowisata Bahari di Balekambang.................................................7
3.2.1 Planning.....................................................................................................7
3.2.2 Organizing..................................................................................................8
3.2.3 Actuating....................................................................................................9
3.2.4 Controlling.................................................................................................9
3.3 Framework.......................................................................................................10
BAB IV. PENUTUP........................................................................................................11
4.1 Kesimpulan......................................................................................................11
4.2 Saran................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12

i
ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Peta Lokasi Pantai Balekambang......................................................................2


Gambar 2. Upacara Surohan..............................................................................................3
Gambar 3. Upacara Jalanidhi Puja.....................................................................................3
Gambar 4. Pulau Ismoyo dan Pura Luhur Amertha Jathi...................................................3
Gambar 5. Ekosistem Mangrove di Pantai Balekambang...................................................5
Gambar 6. Pesisir Balekambang........................................................................................5
Gambar 7. Grafik Framework..........................................................................................10

iii
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Sektor pariwisata dapat dijadikan sebagai industri yang potensial sebagai alat
pengembangan potensi daerah. Sebagai sebuah industri, pariwisata akan mencakup
banyak hal seperti transportasi, akomodasi, jasa, atraksi yang akan menyerap banyak
tenaga kerja. Pariwisata juga akan meningkatkan peran beberapa sektor pendukung di
pemerintah wisata, industri kerajinan, obyek dan daya tarik wisata, hotel, restoran, dan
juga sumber daya manusia.
Dampak positif pengembangan pariwisata dapat dilihat dari pembangunan sarana
dan prasarana pariwisata yang menyerap banyak tenaga kerja. Mengingat perkembangan
paiwisata di masa yang akan datang akan menjadi sektor yang strategis terutama dalam
kerangka otonomi daerah maka program pengembangan objek wisata harus
mempertimbangkan kepentingan nasional, regional, dan lokal. Keragaman objek wisata
dalam suatu daerah akan membantu meningkatkan industri pariwisata di wilayah tersebut.
Objek wisata ini akan menjadi pusat daya tarik dan kepuasan bagi wisatawan.
Pariwisata di Kabupaten Malang tersebar sesuai dengan potensi geografis di
wilayah ini. Batas sisi selatan kabupaten yang berbatasan langsung dengan pantai selatan
Pulau Jawa juga merupakan salah satu faktor potensi. Deretan pantai di selatan
Kabupaten Malang sangat beragam, salah satunya adalah Pantai Balekambang. Pantai
yang terletak di Kecamatan Bantur ini merupakan salah satu dari sekitar 13 pantai ada di
Kabupaten Malang. Dalam pengelolaannya, melibatkan beberapa stakeholder dan
diperlukan manajemen yang matang demi ekowisata bahari yang berkelanjutan.

1
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Kondisi Lokasi Pantai Balekambang, Kabupaten Malang


Pantai Balekambang terletak di Desa Srigonco yang merupakan salah satu desa di
Kecamatan Bantur dan secara administrasi terletak di wilayah Kabupaten Malang, Jawa
Timur. Secara geografis Desa Srigonco terletak diantara 122°31´-122°34´ BT dan 8°23´
LS-8°24´ LS. Batas wilayah yaitu sebelah Utara dengan Desa Sumber Bening, sebelah
Selatan dengan Samudra Indonesia, sebelah Timur dengan Desa Wonorejo, dan sebelah
Barat dengan Desa Bandungrejo.

Gambar 1. Peta Lokasi Pantai Balekambang

Pantai Balekambang memiliki karang laut, yang membentang sepanjang kurang


lebih 2 kilometer dengan lebar 200 meter kearah laut. Jika air laut surut biasanya diantara
karang-karang dapat dijumpai ikan hias yang bergerombol dan hewan lainnya. Pada
pantai ini terdapat tiga pulau berjajar kea rah barat yakni Pulau Ismoyo, Pulau Anoman
dan Pulau Wisanggeni. Pada pulau Ismoyo terdapat pura yang dapat diakses dengan
jembatan setapak dengan lebar 1,5 meter. Untuk wisata atraksi yang ada di pantai ini
yaitu ada upacara Surohan dan upacara Jalanidhi Puja.

2
Gambar 2. Upacara Surohan

Gambar 3. Upacara Jalanidhi Puja

Gambar 4. Pulau Ismoyo dan Pura Luhur Amertha Jathi

Secara geomorfologi kondisi alam pesisir Balekambang sebagian besar berbukit


dan datar dengan sifat fisik berupa batubatuan. Pasang surut di kawasan pesisir
Balekambang termasuk campuran cenderung semi-diurnal. Hal ini menunjukan terjadinya
pasang surut dua kali sehari dengan ketinggian pasang yang berbeda-beda.Gelombang
yang terjadi cukup besar sehingga kawasan pesisir cukup berbahaya untuk aktvitas
akuatik. Substrat dasar yang dimiliki oleh pesisir yang berbentuk pantai.
Kawasan pesisir Balekambang memiliki musim kemarau dan penghujan. Suhu
udara ditentukan oleh tinggi rendahnya tempat tersebut dari permukaan air laut dan
jaraknya dari pantai. Suhu rata-rata kawasan pesisir Balekambang 25-28.9°C. Curah

3
hujan di pesisir Balekambang antara lain dipengaruhi oleh keadaan iklim dan perputaran
arus udara. Oleh karena itu, jumlah curah hujan beragam yaitu rata-rata 3.4-284.9
mm/bulan.
Dalam aspek sosial terutama faktor kependudukan memiliki peran yang penting
dalam proses suatu perencanaan, desain, dan pengelolaan kawasan pesisir. Pada dasarnya
pembangunan ditunjukan sebesar-besarnya untuk memenuhi kepentingan penduduk.
Jumlah penduduk Desa Srigonco sebesar 4658 jiwa, memiliki mata pencaharian sebagai
petani, dan sebagian besar penduduk beragama Islam.Sarana dan prasarana cukup
memadai di Desa Srigonco sehingga memiliki potensi dalam mendukung rencana wisata
pesisir Balekambang.
1.2 Potensi dan Daya Tarik Wisata
Bentuk-bentuk atraksi atau kegiatan yang telah ada di kawasan wisata
Balekambang diantaranya adalah kegiatan yang bersifat, something to do dan something
to buy. Kegiatan yang bersifat diantaranya kegiatan piknik dan menikmati pemandangan
alam, bermain di taman bermain, berkemah, lintas alam (hiking), mengunjungi Pura
Sagara Amertajati, memancing, dan olahraga (berenang dan voli pantai).Sedangkan
kegiatan yang bersifat something to buy diantaranya kegiatan berbelanja pada kios,
warung atau PKLyang berupa makanan, minuman, danbarang oleh-oleh serta souvenir.
Kawasan pesisir Balekambang memiliki ekosistem teresterial dan akuatik.
Ekosistem teresterial adalah hutan lahan atas. Sedangkan ekosistem akuatik adalah hutan
mangrove, hutan rawa, pantai, dan terumbu karang. Keberadaan ekosistem tersebut
merupakan potensi sumberdaya alam yang memiliki fungsi dan peran yang saling terkait.
Oleh karena itu perlu menjaga dan melestarikan sumberdaya tersebut. Vegetasi umum di
kawasan pesisir Balekambang yaitu formasi Pascaprae, Baringtonia, Mangrove, Nypa,
dan hutan lahan atas.

4
Gambar 5. Ekosistem Mangrove di Pantai Balekambang

Pantai Balekambang memiliki banyak potensi sumberdaya alam dan budaya.


Kawasan pantai Balekambang berkembang dimulai dengan pembangunan pura pada
tahun 1987. Selanjutnya pada tahun 1997 kawasan pantai menjadi salah satu tujuan
destinasi wisata kabupaten Malang yang dikelola oleh PT. Jasa Yasa sehingga
berkembang sampai saat ini. Daya tarik wisata pesisir karena berada diantara bebatuan
tebing dan pantai sehingga memiliki karakter pemandangan lanskap desa pesisir yang
alami dan indah. Selain itu pantai Balekambang terdapat pura Hindu yang digunakan
sebagai kawasan ritual agama setiap tahun. Berdasarkan data Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kabupaten Malang Tahun 2016, lima tahun terakhir yaitu periode tahun 2011
sampai 2015 jumlah kunjungan meningkat yaitu rata-rata wisatawan domestik 124.250
orang/tahun dan wisatawan asing 45 orang/tahun. Hal ini ditujukan dengan peningkatan
fasilitas pada kawasan pantai Balekambang.

Gambar 6. Pesisir Balekambang

5
BAB III. PEMBAHASAN

3.1 Analisis Stakeholder


Stakeholder (pemangku kepentingan) dalam suatu manajemen MPA merupakan
suatu kekompok atau individu dalam masyarakat yang memiliki legitimasi, kekuasaan,
dan kepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam. Dalam pengelolaan suatu lokasi
dapat melibatkan stakeholder yaitu antara pemerintah dan masyarakat lokal dimana
terdapat pembagian tanggungjawab dan kekuasaan dalam pengelolaan sumberdaya alam,
kolaborasi tersebut disebut dengan Coordinatif- Management (Co-Management)
Stakeholder yang mempengaruhi keberadaan kawasan wisata Balekambang antara
lain yaitu :
1. Pemerintah
Berikut ini beberapa fungsi pemerintah daerah Kabupaten Malang melalui Dinas
Pariwisata Kabupaten Malang dalam perannya sebagai stakeholder di Pantai
Balekambang:
a. Sebagai Entepreneur
Dengan adanya peran pemerintah sebagai enterpreneur, pemerintah daerah
bertanggungjawab untuk menjalankan usaha bisnis. Salah satu usaha bisnis
yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Malang untuk meningkatkan
pembangunan ekonomi daerah yaitu dengan mewirausahakan Pantai
Balekambang. Wirausaha ini dilakukan oleh Pemerintah karena obyek
wisata Pantai Balekambang memberi kontribusi berarti terhadap
pembangunan ekonomi daerah yang ditunjukkan dengan besarnya alokasi
Pendapatan Asli Daerah (PAD).
b. Sebagai Koordinator
Pemerintah daerah dapat bertindak sebagai koordinator untuk menetapkan
kebijakan atau mengusulkan strategi-strategi bagi pembangunan daerahnya.
c. Sebagai Fasilitator
Pemerintah Kabupaten Malang merupakan fasilitator dalam pembangunan
fasilitas utama pendorong obyek wisata Pantai Balekambang. Hal ini sejalan
dengan fokus pembangunan daerah yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten
Malang Tahun 2010-2015, dimana fokus pembangunan pariwisata
diprioritaskan pada pembangunan infrastruktur jalan menuju Pantai
Balekambang, Jalan Lintas Selatan (JLS) dan pengembangan wilayah, serta
pada optimalisasi sumber daya alam dan pelestarian lingkungan hidup.

6
2. Pengelola Daerah (PD Jasa Yasa)
Untuk dapat menunjang iklim investasi di obyek wisata Pantai Balekambang,
maka perlu dilakukannya usaha melalui promosi wisata. Untuk lebih
memperkenalkan obyek-obyek wisata yang dikelola oleh PD Jasa Yasa,
khususnya obyek wisata Pantai Balekambang, maka diperlukan promosi wisata.
Promosi wisata merupakan suatu sarana yang sangat berguna sebagai usaha untuk
memperkenalkan dan memberikan informasi seputar tempat-tempat wisata.
Dalam upaya mencapai tujuan-tujuan tersebut, pihak PD Jasa Yasa Kabupaten
Malang melakukan berbagai kerjasama dengan pihak-pihak pemerintah, koperasi,
Badan Usaha Milik Daerah, dan juga bekerja sama dengan pihak swasta. Dengan
adanya promosi wisata melalui Tourist Information Service (TIS) PD Jasa Yasa
Kabupaten Malang.
3. Wisatawan
Wisatawan merupakan konsumen atau pengguna produk dan layanan pariwisata.
Wisatawan memiliki beragam motif, minat, ekspektasi, karakteristik sosial,
ekonomi dan budaya yang berdampak langsung terhadap kebutuhan wisata atau
permintaan wisata. Wisatawan yang datang ke Pantai Balekambang biasanya
melakukan wisata religi seperti mengunjungi pura yang etrdapat pada pulau di
Balekambang, melakukan kegiatan pengabdian masyarakat, wisata alam seperti
snorkeling, maupun melakukan perkemahan.
4. Masyarakat lokal
Penduduk asli yang bermukim di kawasan wisata. Masyarakat lokal merupakan
pemilik langsung atraksi wisata yang dikunjungi sekaligus dikonsumsi wisatawan
baik berupa air, tanah, hutan, lanskap maupun kesenian.Selain itu masyarakat
lokal memanfaatkan kesempatan ini untuk memenuhi kegiatan ekonominya
seperti berjualan makanan maupun cinderamata di pantai Balekambang. Selain
itu menyuguhkan suatu atraksi yang berhubungan dengan kegiatan kebudayaan,
salah satunya adalah upacara Surohan dan upacara Jalanidhi Puja.

3.2 Manajemen Ekowisata Bahari di Balekambang


3.2.1 Planning
Pemerintah Kabupaten Malang juga telah merencanakan pembangunan ekonomi
yang bertujuan untuk memacu pertumbuhan berbagai jenis sektor lainnya yang berkaitan
dengan pariwisata. Berikut ini beberapa perencanaannya :
a. Merencanakan pembangunan Jalan Lintas Selatan (JLS) dan pengembangan
wilayah. Pemerintah Kabupaten Malang juga berperan dalam merencanakan

7
pembangunan infrastruktur dan pengembangan wilayah guna meningkatkan
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Malang. Perencanaan pembangunan
infrastruktur dilakukan dengan cara membangun Jalan Lintas Selatan (JLS).
Pembangunan ini bermanfaat sebagai pengungkit pertumbuhan ekonomi terutama
wilayah selatan Jawa Timur yang memiliki potensi ekonomi terutama untuk
wilayah selatan Jawa Timur yang memiliki potensi ekonomi yang beragam dan
belum dimanfaatkan secara optimal.
b. Merencanakan pembangunan fasilitas listrik, air bersih, pembuangan sampah dan
telekomunikasi. Pembangunan fasilitas listrik, air bersih, pembuangan sampah,
dan telekomunikasi merupakan bagian dari pembangunan prasarana umum
pariwisata.
c. Merencanakan tersedianya keamanan yang mencakup keamanan internal untuk
daerah tujuan wisata dan para wisatawan. Perencanaan keamanan yang baik bagi
wisatawan merupakan hal mutlak untuk dilakukan. Untuk mengantisipasi hal-hal
yang tidak diinginkan, Pihak UPT Balekambang juga telah menyiapkan sejumlah
Tim SAR. Tugas mereka, di bagi menjadi beberapa regu. Fungsinya adalah untuk
mengawasi pengunjung Pantai Balekambang agar tidak terlalu mendekati batas
garis pantai yang sudah ditetapkan. Selain perencanaan terhadap keselamatan
wisatawan, perencanaan keamanan kendaraan juga menjadi perhatian karena
keamanan ini merupakan tanggungjawab bersama baik pengelola, petugas, serta
wisatawan itu sendiri. Dengan terciptanya suasana yang aman dan nyaman, maka
akan memotivasi atau mendorong masyarakat untuk kembali lagi ke obyek wisata
ini.

3.2.2 Organizing
Pengorganisasian merupakan suatu proses pengaturan kerja secara bersama agar
setiap anggota yang terdapat didalamnya dapat melaksanaan pekerjaan tersebut dengan
baik. Permerintah Kabupaten Malang sebagai pembuat kebijakan terhadap pengelolaan
obyek wisata ini tidak dapat dilepaskan dari paradigma pembangunan yang menjadi
acuan proses pembangunan daerah pada tingkat mikro. Pembangunan pariwisata sebagai
salah satu sektor perekonomian berkelanjutan (sustainable development).

Berikut ini kebijakan Pemerintah Kabupaten Malang dalam pengelolaan obyek


wisata Pantai Balekambang didasarkan pada
1. Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.

8
2. Perda Kabupaten Malang No. 2 Tahun 2011 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Malang Tahun
2010-2015;
3. Perda No. 8 Tahun 2006 Tentang Perusahaan Daerah Jasa Yasa.
Keberhasilan pembangunan pariwisata di setiap daerah sangat tergantung dari
baik dan buruknya perencanaan pembangunan di daerahnya. Kegiatan
perencanaan tersebut tidak bisa lepas dari pihak yang memiliki kewenangan
dalam mengelola serta mengorganisir sumber daya yang ada, dalam hal ini
adalah Pemerintah Kabupaten Malang sebagai koordinator memiliki peran yang
sangat penting dan dinamis dalam pembangunan ekonomi daerah.

3.2.3 Actuating
Dari seluruh rangkaian proses manajemen, pelaksanaan (Actuating) merupakan
fungsi manajemen yang paling utama. Dalam fungsi perencanaan dan pengorganisasian
lebih banyak berhubungan dengan aspek-aspek abstrak proses manajemen, sedangkan
fungsi Actuating justru lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung
dengan orang-orang dalam organisasi. Actuating atau tahap pelasanaan merupakan
penerapan atau implementasi dari rencana yang telah ditetapkan dan diorganisasikan.
Actuating merupakan langkah-langkah pelaksanaan rencana didalam kondisi nyata yang
mekibatkan segenap anggota organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

3.2.4 Controlling
Controlling (pengawasan) adalah proses pengamatan pelaksanaan seluruh
kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilakukan
berjalan sesuai dengan rencana. Untuk controlling atau pengawasan daripada pantai
Balekambang ini dilakukan oleh pengelola daerah (PD Jasa Yasa) serta melakukan
evaluasi dan inovasi untuk pengembangan objek ekowisata bahari Balekambang.

9
3.3 Framework
Berikut merupakan diagram framework Ekowisata Bahari di Balekambang.

MANGROVE
MASYARAKAT

PEMERINTAH

IDENTIFIKASI
EKOWISATA

EKOSISTEM
POTENSI
BAHARI

LAMUN

PESISIR
PULAU-PULAU
REKREASI
EKONOMI

KECIL
PRAKTISI DAN RELIGI DAN
AKADEMISI BUDAYA

PENGELOLA EDUKASI
DAERAH

EKOWISATA BAHARI
BERKELANJUTAN

Gambar 7. Grafik Framework

10
BAB IV. PENUTUP

4.1 Kesimpulan
1. Pantai Balekambang memiliki banyak potensi wisata seperti hutan mangrove,
vegetasi sand dune, tiga pulau besar yang indah, serta potensi lamun.
2. Berdasarkan framework, Pantai Balekambang terdiri dari beberapa segi, seperti
segi rekreasi (perkemahan serta kegiatan wisatawan seperti flying fox, snorkling),
segi ekonomi (berupa penyedia jasa perahu, oleh-oleh cinderamata, warung
pesisir), segi edukasi (pengabdian masyarakat berbasis konservasi, kegiatan
penelitian), segi religi dan budaya (upacara Surohan dan Jalanidhi Puja).
3. Dalam manajemennya, pengelolaan Pantai Balekambang meliputi beberapa
stakeholder diantaranya yaitu Pemerintah (Dinas Kabupaten Malang), Pengelola
Daerah (PD. Jasa Yasa), masyarakat lokal, serta wisatawan.

4.2 Saran
1. Mengingat bahwa Balekambang merupakan pantai yang banyak dikenal oleh
masyarakat, perlu peningkatan perbaikan lingkungan Pantai Balekambang
berdasarkan zona kualitas visual terutama berkaitan dengan penataan fasilitas,
aktivitas, dan vegetasi.
2. Lebih ditingkatkan lagi hubungan co-management antar stakeholder terkait
dengan pengembangan ekowisata bahari Balekambang.
3.

11
DAFTAR PUSTAKA

Octastefani, T. 2015. Peran pemerintah kabupaten malang dalam meningkatkan


pembangunan ekonomi daerah melalui sektor pariwisata. JKMP.Vol. 3(1): 1-116.
Idris, M., Sutriyono, S. T. Salmia. 2016. Strategi Pengembangan Pariwisata (Wisata
Pantai Balekambang) Guna Meningkatkan Kunjungan Wisatawan di Kabupaten
Malang. Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri. Vol 2(2).
Sukmaratri, M. 2018. Kajian pola pergerakan wisatawan di daya tarik wisata alam
kabupaten malang. Jurnal Pariwisata Pesona. Vol 3(1):33-45.
Budiyono, S. 2016. Evaluasi kualitas visual lanskap wisata pantai balekambang di desa
srigonco, kabupaten malang. Jurnal lanskap indonesia.Vol 8(2).
Adam, M. B. 2018. Strategi pengembangan pariwisata pesisir di kawasan taman wisata
pantai ngliyep kabupaten malang. Departemen Perencanaan Wilayah Dan Kota
Fakultas Arsitektur.Desain dan Perencanaan. Institut Teknologi Sepuluh
Nopember.

12

Anda mungkin juga menyukai