1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa oleh karena atas
limpahan rahmat serta hidayah-Nya sehingga Penyusunan Laporan Pantai dan
Laut Lestari (Penanaman Mangrove) Tahun 2019 Bidang Pengendalian
Pencemaran Lingkungan di Kabupaten Seruyan ini dapat terselesaikan.
Laporan ini kiranya masih belum sempurna, oleh karena itu kami
mengharapkan adanya saran dan kritik dari semua pihak demi kesempurnaan
laporan ini pada masa mendatang.
2
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ....................................................................................... 2
DAFTAR ISI .................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .................................................................. 4
1.2. Kondisi Umum Wilayah...................................................... 5
1.3. Wilayah Administratip ....................................................... 5
1.4. Geografi ............................................................................ 8
1.5. Topografi .......................................................................... 8
1.6. Geologi............................................................................... 8
1.7. Klimatologi........................................................................ 9
1.8. Hidrologi ............................................................................. 9
1.9. Demografi.......................................................................... 9
BAB IV PENUTUP
5.1.Kesimpulan ............................................................................ 15
5.2.Saran .................................................................................... 15
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
pada satu kecamatan yaitu Kecamatan Seruyan Hilir (sekarang dimekarkan
menjadi dua kecamatan yaitu : Seruyan Hilir dan Seruyan Hilir Timur). Kepadatan
hutan mangrove di Kecamatan Seruyan Hilir ini berdasarkan interpretasi citra
satelit diklasifikasikan menjadi 3 bagian yaitu: Kepadatan sangat padat dengan
luas 165,69 Ha, kerapatan sedang seluas 1.084,72 Ha dan kerapatan jarang
dengan luasan sebesar 5.716,57 Ha. Pantai di sebelah barat Sungai Seruyan
sampai Sungai Sagintung Luar didominasi hutan mangrove, demikian pula di
sebelah timur Sungai Seruyan hingga ke Sungai Bakau. Pada pesisir Seruyan
ekosistem mangrove terdapat di sebelah barat dan timur Sungai Seruyan
didominasi oleh Avicennia marina dan Rhizopora mucronata. (Konsorsium Mitra
Bahari, 2010).
5
7 Seruyan Raya 869 5 -
8 Danau Seluluk 586 6 -
9 Batu Ampar 668,68 9 -
10 Suling Tambun 1.484 9 -
JUMLAH 16.404 97 3
Sumber : Seruyan Dalam Angka 2019
Batas Wilayah Kabupaten Seruyan, yaitu :
Sebelah Utara dengan Kabupaten Melawi (Provinsi Kalimantan Barat)
Sebelah Selatan dengan Laut Jawa
Sebelah Timur dengan Kabupaten Katingan dan Kabupaten Kotawaringin
Timur
Sebelah Barat dengan Kabupaten Lamandau dan Kabupaten Kotawaringin
Barat
6
Gambar 1.1 Peta Administratif Kabupaten Seruyan
7
1.4. Geografi
Lokasi Kabupaten Seruyan terletak antara 111o 49’ Bujur Timur (batas utara)
dan 112o 84’ Bujur Timur (batas timur), 0o 77’ Lintang Selatan (batas selatan) dan
3o 56’ Lintang Selatan (batas barat).
1.5. TopografI
Wilayah Kabupaten Seruyan memiliki kondisi topografi bervariasi yang
membujur secara agak vertikal dari selatan ke utara.
Wilayah bagian selatan dan tengah meliputi kawasan pantai dan dataran
rendah yang bersifat datar, melandai dari selatan ke tengah dengan kemiringan
antara 0% - 1%, terletak antara 0 – 4 m dari permukaan laut. Sedangkan wilayah
bagian tengah sampai ke utara merupakan dataran tinggi yang berbukit – bukit.
Daerah timur merupakan daerah rawa-rawa yang terdiri dari rawa pasang
surut dan rawa lebak serta ditumbuhi vegetasi berupa bakau dan kayu rawa. Pada
daerah timur ini terapat air terjun mini dan danau burung yang sangat indah serta
pantai Sungai Bakau yang khas memiliki pemandian air tawar bersumber dari air
sungai. Keterpautan antara air asin dan air tawar dapat ditemukan di wilayah ini.
Daerah bagian barat merupakan daerah rawa-rawa yang terdiri dari rawa
pasang surut dan rawa lebak yang mempunyai vegetasi hutan mangrove dan kayu
rawa. Di daerah ini terdapat Taman Nasional Tanjung Puting yang menyimpan
kekayaan hayati yang luar biasa baik flora maupun fauna.
Daerah bagian utara, merupakan daerah perbukitan dengan ketinggian
diatas 150 m dpl dan kemiringan 15 – 40 yang ditumbuhi hutan lebat, yang
berfungsi sebagai penyangga (buffer) bagi daerah Hilir (bagian Selatan). Di daerah
ini banyak terdapat riam yang bisa digunakan sebagai pusat listrik tenaga air dan
olah raga arung jeram. Di samping itu, daerah ini mempunyai air terjun dan danau
yang luas sehingga cukup berpotensi untuk dikembangkan sebagai wisata tirta
atau air.
Daerah bagian selatan merupakan daerah dataran rendah yang terdiri atas
lahan rawa dan pantai dengan ketinggian dan kemiringan 0 – 50 m dpl dan 0 – 8 m
dpl, daerah ini kaya akan perikanan laut dan darat.
1.6. Geologi
Dataran Alluvium dari campuran bahan endapan yang berasal dari daerah
Tufvulkanis intermidier di sebelah selatan sungai dan pantai dan endapan
8
bergambut di bagian barat dan di bagian timur. Dengan demikian sifat batuannya
adalah antara intermedier sampai agak basis.
Pada dasarnya jenis tanah di sebagian besar Kabupaten Seruyan terdiri dari
jenis tanah podsolik merah kuning. Secara keseluruhan jenis tanah di Kabupaten
Seruyan terdiri dari organosol, laterit, regosol, alluvial, potsol, lithosol, dan lathosol.
1.7. Klimatologi
Wilayah Kabupaten Seruyan termasuk daerah yang beriklim tropis dengan
suhu udara rata-rata 29˚C. Tipe iklim adalah tropis lembab dan panas, curah hujan
rata-rata pertahun 2060,3 mm dengan rata-rata hujan pertahun 95 hari. Musim
Penghujan akan terjadi antara Bulan Oktober – April, sedangkan Kemarau antara
Mei – September.
1.8. Hidrologi
Kabupaten Seruyan yang terletak di pesisir pantai Laut Jawa, dibelah oleh
Sungai Seruyan yang mengalir dari utara ke selatan dan bermuara ke Laut Jawa
dengan panjang 350 km (yang dapat dilalui kapal sepanjang 300 km), lebar sungai
300 m dan kedalaman rata-rata 6 m dimana di sepanjang sungai Seruyan terapat 6
anak sungai; Anak Sungai Danau Sembuluh di sebelah barat, dengan panjang 76
km, Anak Sungai Kalui yang bermuara di Sungai Seruyan, dengan panjang 30 km,
Anak Sungai Manjul di sebelah timur dan bermuara ke sungai Seruyan dengan
panjang 50 km, Anak Sungai Kalua Besar dengan panjang 65 km, Anak Sungai
Pukun dengan panjang 30 km, dan Anak Sungai Salau dengan panjang 30 km
yang bermuara di sungai Manjul. Sungai-sungai tersebut berfungsi sebagai
drainase alam yang bermuara di Laut Jawa.
1.9. Demografi
Kondisi Demografi Kependudukan Kabupaten Seruyan dengan luas 16.404
km2 mempunyai jumlah penduduk sebesar 167.621 jiwa (2018) dan kepadatan
penduduk 10,22 jiwa per km2. Jumlah penduduk laki-laki sebanyak 90.134 jiwa
(2018) sedangkan jumlah penduduk perempuan sebanyak 77.487 jiwa (2018)
sehingga Sex Rasio secara keseluruhan (2018) adalah 116,32 (2015,.
9
BAB. II
KEADAAN UMUM MANGROVE KABUPATEN SERUYAN
2.4. Luas Mangrove di Kecamatan Seruyan Hilir dan Seruyan Hilir Timur
Tahun 2005
Dari hasil analisis terlihat bahwa di Tahun 2006 di Kecamatan Seruyan Hilir dan
Seruyan Hilir Timur terdapat lebih dari 43% Mangrove yang dikategorikan rusak
sedangkan Mangrove yang dikategorikan baik di kecamatan Seruyan Hilir Timur
dan Seruyan Hilir terdapat sekitar 35% (Tabel 4.3). Peta Kerusakan Mangrove di
Kecamatan Seruyan Hilir dan Seruyan Hilir Timur Kabupaten Seruyan Tahun 2005
ditampilkan pada Lampiran 1.
10
Tabel 2.1. Luas dan Kerusakan Mangrove di Kecamatan Seruyan Hilir dan
Seruyan Hilir Timur Kabupaten Seruyan Tahun 2005
11
2.4.2. Kerusakan Mangrove dari Tahun 2006 - 2016
12
BAB III
KEGIATAN PENANAMAN
3.2. Penanaman
Jumlah bibit yang sudah tertanam untuk tahun 2019 ± 50.000 bibit, dengan
jarak tanam 1x3 m, luas lahan 15 Ha.
13
Gambar.3.4. Pemasangan Ajir dan Pendistribusian Bibit Untuk Persiapan
Penanaman
14
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
15
16