Disusun Oleh:
Ayu Salsa 211201013
Nabila Putri Ramadhani 221201015
Chindy Khairany 221201021
Nur Apriliani 221201096
Tifara Ainisa 221201101
Aldian Tri Angga 221201106
Anang Analdi M Sarusuk 221201185
Kelompok 7
HUT 3A
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan kasih
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan paper Praktikum Silvikultur ini dengan
baik. Adapun judul dari paper ini adalah “Pemilihan Jenis Di Hutan Lindung Studi
Kasus Rehabilitasi Hutan Lindung Di Kawasan Hutan Lindung Kphl Rinjani
Barat, Nusa Tenggara Barat.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen penanggung jawab
Praktikum Silvikultur Prof. Dr. Delvian, SP., MP. karena telah memberikan materi
dan arahan dengan baik dan benar. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
asisten yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama kami mengikuti
kegiatan praktikum ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, saran dan kritik dari berbagai pihak dalam upaya untuk memperbaiki
isi paper ini akan sangat kami hargai. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi siapapun
membacanya.
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .............................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................ ii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................. 2
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Gambaran umum dari Kawasan Hutan Lindung Kphl
Rinjani Barat, Nusa Tenggara Barat ......................................... 3
2.2 Spesies terpilih yang akan ditanam di Kawasan Hutan
Lindung Kphl Rinjani Barat, Nusa Tenggara Barat ................. 3
2.3 Masalah-masalah di lingkungan Kawasan Hutan Lindung
Kphl Rinjani Barat, Nusa Tenggara Barat ................................ 4
2.4 Penyebab kerusakan flora dan fauna pada Kawasan
Hutan Lindung Kphl Rinjani Barat, Nusa Tenggara Barat ........ 4
2.5 Solusi yang diterapkan di Kawasan Hutan Lindung Kphl
Rinjani Barat, Nusa Tenggara Barat .......................................... 5
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan ........................................................................................ 6
3.2 Saran .................................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
1.2.1 Gambaran Umum Dari Kawasan Hutan Lindung Kphl Rinjani Barat,
Nusa Tenggara Barat
Adapun gambaran umum tentang Hutan Lindung Kphl Rinjani Barat, Nusa
Tenggara Barat. Kawasan hutan lindung KPHL Rinjani Barat mempunyai luas
28.827,1 ha dari luas total KPHL 40.983 ha. Secara administrasi kawasan hutan
lindung ini meliputi dua kabupaten, yaitu Kabupaten Lombok Barat dan Lombok
Utara. Hutan lindung di KPHL Rinjani Barat didominasi oleh bentuk lahan
pegunungan dan perbukitan dengan kemiringan lereng > 40%. Jenis tanah yang
mendominasi adalah jenis tanah mediteran dan litosol dengan kelompok batuan
berupa batuan beku. Curah hujan berkisar antara 517 mm-3.130 mm per tahun.
Menurut Jamilah, (2013) Hutan primer merupakan penutupan dominan di hutan
lindung dan diikuti oleh hutan sekunder, semak belukar, dan pertanian campuran
yang baik dan terpilih.
1.2.2 Spesies Terpilih Yang Akan Ditanam Di Kawasan Hutan Lindung Kphl
Rinjani Barat, Nusa Tenggara Barat
Untuk pemilihan jenis, maka jenis penghasil Hasil Hutan Bukan Kayu
(HHBK) merupakan pilihan yang paling logis, karena di kawasan hutan lindung
pemanfaatan kayu tidak diperbolehkan. Hasil analisis kesesuaian jenis di lokasi
yang akan direhabilitasi merupakan pertimbangan utama dalam pemilihan jenis
HHBK. Namun, jenis yang akan dikembangkan dalam rangka rehabilitasi hutan
lindung hendaknya mempunyai nilai lebih lainnya, misalnya mempunyai potensi
untuk mencegah erosi dan longsor. Menurut Subagyono, (2017) Pemilihan jenis
HHBK potensial dapat didasarkan pada tingkat kesesuaian jenis di kawasan yang
akan direhabilitasi dan potensi sistem perakarannya mencegah longsor dan erosi.
Adapun jenis HHBK yang potensial dikembangkan dalam kerangka
rehabilitasi hutan lindung di KPHL Rinjani Barat adalah jenis HHBK sebagai
sumber BBM yaitu nyamplung (calophyllum inophyllum) dan penghasil minyak
atsiri yaitu gaharu (Aquilaria malaccensis) dan kayu putih
(Melaleuca leucadendra). Adapun jenis fauna yang berpotensi dalam
4
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Adapun gambaran umum tentang Hutan Lindung Kphl Rinjani Barat, Nusa
Tenggara Barat. Kawasan hutan lindung KPHL Rinjani Barat mempunyai
luas 28.827,1 ha dari luas total KPHL 40.983 ha.
2. Jenis yang potensial dikembangkan dalam kerangka rehabilitasi hutan
lindung di KPHL Rinjani Barat adalah nyamplung (calophyllum inophyllum),
gaharu (Aquilaria malaccensis) dan kayu putih (Melaleuca leucadendra).
Adapun jenis fauna adalah kera abu-abu (Macaca fascicularis), Musang
Rinjani (Paradoxurus hermaphroditus rindjanicus) dan Lutung
(Tracyphitecus auratus).
3. Pada saat ini fungsi pokok hutan lindung terancam keberlangsungannya
sebagai akibat terjadinya degradasi hutan lindung.
4. Pembalakan liar merupakan salah satu penyebab langsung selain perambahan
hutan dan kebakaran hutan. Penyebab tidak langsung diantaranya kondisi
sosial, ekonomi bahkan politik yang menjadi pemicu timbulnya tekanan
penduduk terhadap kawasan hutan.
5. Solusi yang dapat diterapkan di hutan lindung tersebut meliputi: Agroforestri
dan pemulihan lahan terdegradasi.
3.2 Saran
Saran yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan rehabilitasi pada
hutan lindung yang sesuai dengan ketentuan untuk kawasan hutan lindung di
KPHL Rinjani Barat dan sebaiknya para pengelola kawasan hutan lindung ini
dapat menjaga dengan baik agar terhindar dari masalah seperti degradasi hutan
yang disebabkan oleh pembalakan liar.
7
DAFTAR PUSTAKA
Ali F. 2015. Use of Vegetation For Slope Protection Root Mechanical Properties
of Some Tropical Plants. International Journal of Physical Sciences, 5(5):
496-506.
Handoko C. 2013. Uji Coba Rehabilitasi Hutan Lahan Kering Berbasis Tanaman
HHBK di KPH Rinjani Barat dan KPH Bali Timur. Jurnal Penelitian
Teknologi Hasil Hutan, 2(2): 60-76.