Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN HASIL PENELITIAN GEOGRAFI

REBOISASI LAHAN PERHUTANI MALANG RAYA,LARANG


WARGA TANAM SAYUR

Disusun oleh:
AULIA RISMAWATI
KELAS : X.D

SMA NEGERI 1 CIKARANG SELATAN


TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR
Assalammualaikum WR.WB

Tiada kalimat yang pantas penulis ucapkan kecuali rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak
lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan
dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Wassalammualaikum WR.WB

Bekasi,Desember 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

1. Kata Pengantar................................................................................I
2. Daftar Isi...........................................................................................II
3. BAB I
I.1 Latar belakang.............................................................................III
I.2 Rumusan masalah........................................................................IV
I.3 Tujuan............................................................................................V
4. BAB II
II.1 Kajian teori...................................................................................VI
5. BAB III
III.1 Metode penelitian......................................................................VII
III.2 Metode.......................................................................................VIII
III.3 Teknik Pengumpulan data........................................................IX
6. BAB IV
IV. 1 Pembahasan................................................................................X
7. Penutup
V.1 Kesimpulan....................................................................................XI
V.2 Saran..............................................................................................XII
BAB 1
I.1 Latar belakang
Reboisasi adalah melakukan penghijauan kembali agar alam menjadi hijau dan biasanya
dilakukan di hutan yang sudah menjadi gundul agar bisa berfungsi sebagaimana mestinya.
Hutan ini memiliki fungsi sebagai penyimpan cadangan air, pelindung manusia dan juga
aneka satwa. Dengan ditanaminya kembali hutan yang gundul tersebut persediaan udara, air
dan bencana alam bisa dicegah. Banyak yang menyamakan reboisasi dengan penghijauan.
Namun penghijauan dengan reboisasi ini berbeda. Penghijauan adalah menanam pohon di
tempat yang diyakini bisa tumbuh misalnya saja di halaman rumah Anda sendiri.
Hutan yang merupakan habitat bagi berbagai macam spesies flora dan fauna adalah
produsen oksigen terbesar di planet bumi.Tumbuhan – tumbuhan hijau menerima sinar
matahari,air (H2O) dab karbon dioksida (CO2) dari lingkungan sekitarnya yang kemudian
akan diubah menjadi oksigen (O2) dan karbohidrat (C6H1206).asaenyawa – senyawa yang
dihasilkan oleh tumbuhan hijau melalui proses fotosintesis tersebut dibutuhkan oleh manusia
dan hewan untuk melangsungkan kehidupannya.
Selain dihutan,tumbuhan hijau juga berperan penting dilingkungan sekitar kita tanpa
tumbuhan hijau,lingkungan disekitar kita akan tersa panas dan tidak nyaman.Apabila jika
tumbuhan dihutan menghilang dalam skala yang cukup besar setiap tahun akibat penebangan
liar dan sebagainya,tentu akan berdampak negatif terhadat atmosfer bumi.Setiap pohon yang
ditanam mempunyai kapasitas mendinginkan uadar sama dengan rata – rata 5 pendingin
udara(AC/Air Conditioner) yang di operasikan 20 jam terus menerus setiap harinya.Tidak
hanya itu,tumbuhan hijau juga dapat menjernihkan udara di sekitar kita karena setiap 1 hari
pepohonan mampu menetralkan karbon dioksida yang dikeluarkan 20 kendaraan,dan setiap
93 m2 pepohonan mampu menyerap kebisingan suara sebesar 8 desibel.
I.2 Rumusan Masalah
1. Dimana terjadinya reboisasi?
2. Bagaimana proses reboisasi lahan pertani di malang raya,
Dan larang warga tanam sayur ?
I.3 Tujuan
1. Melestarikan kesuburan tanah yang bisa dijadikan sebagai lahan pertanian.
2. Menjaga struktur tanah agar tidak rusak.
3. Menjaga keanekaragaman satwa agar tetap lestari.
4. Membuat udara tetap bersih dan sehat terutama bagi makhluk hidup yang ada di bumi.
5. Membuat tanah tetap kokoh sehingga risiko tanah longsor bisa dihindari.
6. Mengurangi efek dari pencemaran udara dan global warming.
BAB II
II.1 Kajian Teori
Reboisasi adalah melakukan penghijauan kembali agar alam menjadi hijau dan biasanya
dilakukan di hutan yang sudah menjadi gundul agar bisa berfungsi sebagaimana mestinya.
Hutan ini memiliki fungsi sebagai penyimpan cadangan air, pelindung manusia dan juga
aneka satwa. Dengan ditanaminya kembali hutan yang gundul tersebut persediaan udara, air
dan bencana alam bisa dicegah. Banyak yang menyamakan reboisasi dengan penghijauan.
Namun penghijauan dengan reboisasi ini berbeda. Penghijauan adalah menanam pohon di
tempat yang diyakini bisa tumbuh misalnya saja di halaman rumah Anda sendiri.
BAB III

III.1 Metode penelitian


Metode yang saya gunakan adalah metode kualitatif
III.2 Metode
Metode yang saya gunakan adalah metode kualitatif
III.3 Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang saya gunakan adalah studi dokumentasi
BAB IV
IV.1 Pembahasan

Ancaman tanah longsor masih membayangi akses utama wilayah


Kabupaten Malang bagian barat (Pujon, Ngantang, dan Kasembon). Pohon-pohon penyangga
tebing di atas jalan yang menghubungkan tiga wilayah itu, khususnya di Pujon, banyak yang
hilang. Sementara reboisasi atau penanaman kembali oleh Perhutani baru dilaksanakan bulan
depan.

Jawa Pos Radar Malang sempat mengambil foto udara perbukitan dan tebing di Desa
Sukomulyo pada 7 November lalu. Hutan di atas bukit sudah berubah fungsi menjadi lahan
pertanian dengan komoditas tanaman sayuran. Sementara pepohonan di tebing yang tepat
berada di atas Jalan Brigjen Abdul Manan Wijaya sudah banyak yang hilang.

Longsor pernah terjadi di kawasan tersebut pada Februari 2023 dan menutup seluruh akses
jalan. Sekretaris Perum Perhutani Divisi Regional (Divre) Jawa Timur (Jatim) Akhmad Faizal
mengatakan, pihaknya terus berusaha menangani masalah semacam itu. Salah satunya dengan
rencana penanaman kembali lahan hutan yang terbuka.

”Kami juga sudah tergabung dalam Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air
(TKPSDA). Tim itu rutin melakukan pertemuan untuk membahas lokasi rawan banjir dan
membuat rekomendasi,” ujarnya kemarin (8/11).

Dia menjelaskan, rekomendasi juga bisa berupa reklamasi atau penanaman dan gully plug.
Yakni bangunan konservasi berupa susunan batu dalam kawat bronjong yang melintang alur
anak sungai maupun parit. Bangunan tersebut berfungsi menahan endapan lumpur, sehingga
tebing parit akan lebih rendah atau tidak terlalu dalam.

Hal tersebut dapat mengurangi atau bahkan menghindari ancaman tanah longsor. Rencana
lebih rinci diungkapkan Wakil Administratur Perum Perhutani KPH Malang Timur Andry
Wahyu Tri Purnawan. Berkaca dari kejadian pada tahun-tahun sebelumnya, dia mencatat
ancaman longsor terjadi di lima kecamatan.

Yakni di Kecamatan Pujon, Ngantang, dan Kasembon (Malang barat), Kecamatan


Sumbermanjing Wetan atau Sumawe (Malang Selatan), dan Kecamatan Bumiaji (Kota Batu).
”Untuk daerah Malang selatan, yang paling sering terendam banjir itu Desa Sitiarjo,
Kecamatan Sumawe. Kalau kejadian dua tahun lalu di Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji,
itu banjir bandang,” kata dia.

Salah satu penyebab banjir di Kabupaten Malang adalah kondisi hutan yang jumlah
pohonnya terus berkurang. Karena itu, program reboisasi diprioritaskan di daerah-daerah
yang rawan banjir dan tanah longsor. Di luar daerah prioritas juga dilakukan program yang
sama, menyebar mulai wilayah Malang bagian barat hingga selatan.

Perhutani juga berencana melakukan reboisasi pada hutan-hutan bekas tebangan. Sehingga
jika ditotal ada sekitar 85 hektare hutan yang akan ditanam kembali pada tahun ini. Jenis
tanamannya bermacam-macam, tapi semuanya berupa pohon yang memiliki akar kuat.
Misalnya pohon pinus, jati, dan pohon berbuah seperti durian dan alpukat. “Insyaallah kami
mulai reboisasi pada awal Desember tahun ini. Sekaligus dalam rangka memperingati HMPI
(Hari Menanam Pohon Indonesia),” lanjut Andry.

Untuk pelaksanaan kegiatan tersebut, pihaknya juga berkolaborasi dengan beberapa instansi
lain. Di antaranya Kantor Cabang Dinas Kehutanan Malang, pemerintah kabupaten/kota,
musyawarah pimpinan kecamatan (muspika), dan pemerintah pemerintah desa setempat
Salah satu hutan yang akan dilakukan penanaman kembali berada di Desa Sukomulyo,
Kecamatan Pujon.

Andry mengakui bahwa sebagian luasan hutan di desa tersebut sudah beralih fungsi menjadi
lahan pertanian. Di bagian tebing dekat jalan raya pun sudah tidak ada pohon besar yang
mampu menahan tanah. ”Kami menyebutnya kawasan open plek (daerah terbuka). Itu juga
menjadi prioritas kami dalam penanaman kembali,” terang dia.

Selama ini Perhutani memang bermitra dengan masyarakat terkait pemanfaatan lahan untuk
tanaman tumpang sari. Pihak perhutani juga menerapkan batasan-batasan dalam pemanfaatan
lahan hutan untuk pertanian.

Misalnya, dilarang merusak tanaman pokok dan dilarang menanam sayur. Faktanya, batasan-
batasan semacam itu banyak dilanggar dan dalam jangka panjang. Warga memilih menanam
sayur dan menghilangkan pepohonan yang memiliki akar kuat. ”Ini secara bertahap mulai
kami tertibkan,” terangnya.

Ke depan, masyarakat yang menjadi mitra Perhutani diarahkan untuk alih komoditas. Tidak
boleh lagi ada yang menanam sayuran yang sudah pas ti bisa merusak hutan. ”Misalnya
diganti dengan kopi atau buah-buahan. Kami berkolaborasi dengan muspika dan mulai
melakukan sosialisasi mendorong alih komoditas semacam itu,” imbuhnya.
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Reboisasi adalah upaya pembuatan tanaman jenis pohon hutan pada kawasan hutan rusak
yang berupa lahan kosong atau terbuka, alang-alang, atau semak belukar untuk mengembalikan
fungsi hutan atau suatu cara menanami kembali hutan yang telah mengalami kerusakan akibat
penebangan pilih maupun penebangan liar,sedangkan penghijauan adalah penanaman kembali
tumbuhan di luar kawasan hutan.
Tumbuhan mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan diantaranya adalah
untuk menghasilkan oksigen yang di gunakan untuk bernafas, serta tempat untuk menampung
air dan juga berperan aktif dalam kesuburan tanah.rusaknya vegetasi tanaman akan
menimbulkan banyak dampak buruk bagi kehidupan manusia.diantaranya seperti
menyebabkan banjir serta longsor. Untuk itu kita perlu mengadakan pemulihan pada
lingkungan serta menjaganya agar tetap lestari dan tetap nyaman untuk itulah perlu
diadakannya reboisasi dan penghijauan.

V.2 Saran
Dari kesimpulan di atas dengan membaca makalah ini saya berharap para pembaca bisa
menyadari betapa pentingnya peran tumbuhan dalam kelestarian lingkungan.dan mau menjaga
serta mau memperbaiki kelestarian lingkungan.
DAFTAR PUSAKA

1. https://id.scribd.com/document/400849745/MAKALAH-REBOISASI-1-docx

2. https://radarmalang.jawapos.com/kabupaten-malang/813263267/desember-
reboisasi-lahan-perhutani-di-malang-raya-larang-warga-tanam-sayur

3. https://dlh.semarangkota.go.id/pengertian-dan-manfaat-reboisasi-yang-wajib-
anda-ketahui/
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai