Anda di halaman 1dari 819

DOKUMEN INFORMASI KINERJA

PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH


PROVINSI JAWA TIMUR
TAHUN 2019

Laporan Utama

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS LINGKUNGAN HIDUP
Pembina
Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur
Emil Elestianto Dardak, Wakil Gubernur Jawa Timur

Pengarah
Dr. Heru Tjahjono, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur

Ketua
Sinarto, S.Kar., MM., Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup

Sekretaris
Ir. Suhdy, MM., Kepala Bidang Tata Lingkungan

Penyusun
IDAA Warmadewanthi, ST, MT, Ph.D.
Drs. Dwi Atmoko Sektiawan, MT.;
Desy Gigih Pratiwi, ST, M.Si; Bariqul Haq, ST.

Ucapan Terima Kasih


Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di Provinsi Jawa Timur, yaitu:
BAPPEDA, Dinas Kehutanan, Dinas PU Sumber Daya Air, Dinas PRKP dan Cipta Karya,
Dinas PU Bina Marga, BPBD, Dinas ESDM, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan,
Dinas Perkebunan, Dinas Kesehatan, Dinas Kelautan & Perikanan, Disperindag, Dinas
Pendidikan, Dinas Kebudayaan & Pariwisata, Bakesbangpol, Bapenda.
Instansi Vertikal terkait di Provinsi Jawa Timur, yaitu:
BPS Jawa Timur, BPDASHL Brantas Sampean, BPDASHL Solo, BBKSDA Jawa Timur,
Perum Perhutani Divre Jawa Timur, BBWS Brantas, BBWS Solo, Perum Jasa Tirta I
Malang, BBTKL-PP Surabaya, BMKG Stamet Juanda, Kanwil BPN Jawa Timur.
LSM Konsorsium Lingkungan Hidup.
GUBERNUR JAWA TIMUR

SURAT PERNYATAAN
PERUMUSAN ISU PRIORITAS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan


Lingkungan Hidup Pasal 62 mengamanatkan pemerintah dan pemerintah daerah
mempunyai kewajiban mengembangkan sistem informasi lingkungan hidup untuk
mendukung pelaksanaan dan pengembangan kebijakan perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup. Salah satu pengembangan sistem informasi lingkungan hidup
dilakukan melalui penyusunan Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan
Hidup Daerah (DIKPLHD), yang didalamnya memuat isu utama yang menjadi prioritas
dalam memperbaiki kualitas lingkungan hidup di daerah.
Sehubungan dengan hal tersebut, dengan ini saya menyatakan bahwa perumusan isu
prioritas lingkungan hidup daerah dalam DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Tahun 2019
telah dilaksanakan secara partisipatif dengan melibatkan seluruh pemangku
kepentingan, sehingga isu-isu prioritas lingkungan hidup daerah Provinsi Jawa Timur
ditetapkan sebagai berikut :
1. Pengelolaan sumber daya air;
2. Pengelolaan sampah dan limbah B3;
3. Pengelolaan sumber daya lahan;
4. Pengendalian pencemaran udara; dan
5. Pengelolaan wilayah pesisir.
Demikian Surat Pernyataan Perumusan Isu Prioritas Lingkungan Hidup Daerah ini dibuat
untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Surabaya, Agustus 2020

GUBERNUR JAWA TIMUR

KHOFIFAH INDAR PARAWANSA

Page | i
GUBERNUR JAWA TIMUR

KATA PENGANTAR

Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup


Daerah (IKPLHD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 merupakan
gambaran mengenai kondisi lingkungan hidup di Jawa Timur
pada tahun 2019. Dokumen IKPLHD digunakan sebagai sarana
penyediaan data dan informasi lingkungan hidup, untuk
menjadi acuan kebijakan dan perencanaan pemerintah daerah
dalam menentukan prioritas pembangunan, terutama yang
berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam dan
lingkungan hidup. Pengarusutamaan lingkungan hidup dalam
setiap pengambilan keputusan merupakan hal yang sangat
penting untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan
Laporan DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 disusun untuk memberikan
pemahaman akan kondisi lingkungan hidup di Jawa Timur dan bagaimana semua
pemangku kepentingan berupaya untuk melindungi dan mengelolanya. Laporan
menyajikan kondisi aktual lingkungan hidup dan kecenderungannya, tekanan
lingkungan hidup, serta upaya-upaya yang dilakukan guna meningkatkan kualitas
lingkungan hidup yang disajikan menggunakan kerangka kerja DPSIR ( Driving Force-
Pressure-State-Impact-Response). Laporan ini mencatat bahwa beberapa kebijakan
telah mendorong perbaikan kondisi lingkungan. Akan tetapi, tekanan yang dihadapi
lingkungan Jawa Timur saat ini berupa perubahan penggunaan lahan dan degradasi
lahan yang dikuatkan dengan adanya perubahan iklim, mengakibatkan beberapa
indikator lingkungan hidup sedikit mengalami kontraksi. Hal ini menunjukkan bahwa
kegiatan pembangunan yang berkelanjutan masih perlu ditingkatkan. Selain itu,
interaksi dari beberapa tekanan lingkungan menghasilkan dampak kumulatif yang
memperkuat ancaman yang dihadapi oleh Jawa Timur, khususnya untuk wilayah yang
dinilai rentan terhadap dampak perubahan iklim dan peningkatan aktivitas perubahan
penggunaan lahan.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-
tingginya kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan Dokumen
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun
2019. Mudah-mudahan dokumen ini dapat bermanfaat bagi para pemangku
kepentingan, yakni pembuat kebijakan, dunia akademisi, lembaga swadaya masyarakat,

Page | iii
dunia usaha, serta masyarakat luas dalam membangun kesadaran dan pemahaman
yang lebih besar tentang permasalahan lingkungan hidup di Jawa Timur. Melalui
perubahan komitmen yang substansial terhadap upaya perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup, diharapkan modal sumber daya alam yang ada dapat terus
menyediakan layanan yang diperlukan untuk mendukung ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat Jawa Timur dalam jangka panjang.

Surabaya, Agustus 2020

GUBERNUR JAWA TIMUR

KHOFIFAH INDAR PARAWANSA

iv | Page
DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN ............................................................................................. i


KATA PENGANTAR ............................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii
DAFTAR TABEL .................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xix
DAFTAR SINGKATAN ......................................................................................... xxv
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... I-1
I.1 Latar Belakang ................................................................................. I-1
I.2 Maksud dan Tujuan ........................................................................ I-12
I.2.1 Maksud............................................................................... I-12
I.2.2 Tujuan ............................................................................... I-12
I.3 Ruang Lingkup ............................................................................... I-13
I.3.1 Tahap Persiapan .................................................................. I-13
I.3.2 Tahap Pengumpulan Data dan Informasi................................ I-14
I.3.3 Tahap Pengolahan dan Analisis Data ..................................... I-15
I.3.4 Tahap Penyusunan DIKPLHD ................................................ I-20
I.4 Sistematika Penulisan ...................................................................... I-20
BAB II KONDISI UMUM WILAYAH JAWA TIMUR ................................................... II-1
II.1 Kondisi Geografi ............................................................................. II-1
II.2 Potensi Pengembangan Wilayah ..................................................... II-22
II.3 Wilayah Rawan Bencana ............................................................... II-36
II.4 Kondisi Demografi ........................................................................ II-46
II.5 Hasil-hasil Pelaksanaan Pembangunan ............................................ II-49
BAB III ANALISIS DPSIR LINGKUNGAN HIDUP DAERAH .......................................III-1
III.1 Kekuatan Pendorong/Pemicu (Driving Force) ...................................III-2
III.1.1 Pertumbuhan Penduduk sebagai Penggerak Perubahan
Lingkungan ......................................................................III-3
III.1.2 Pertumbuhan Ekonomi sebagai Penggerak Perubahan Lingkungan
.......................................................................................III-5
III.1.3 Perubahan Pola Konsumsi ..................................................III-7
III.1.4 Perubahan Iklim .............................................................. III-10
III.2 Lahan dan Hutan........................................................................ III-12
III.2.1 Kondisi Lahan dan Hutan ................................................. III-13
III.2.2 Tekanan Kerusakan Lahan dan Hutan ............................... III-26
III.2.3 Upaya Konservasi dan Pengendalian Kerusakan Lahan dan Hutan
..................................................................................... III-30
III.3 Air ............................................................................................ III-37
III.3.1 Kondisi Sumber Daya Air .................................................. III-37

Page | vii
III.3.2 Tekanan Terhadap (Permasalahan) Sumber Daya Air ......... III-57
III.3.3 Pengelolaan Sumber Daya Air .......................................... III-65
III.4 Udara ....................................................................................... III-76
III.4.1 Status Kualitas Udara ...................................................... III-76
III.4.2 Sumber Pencemaran Udara dan Perubahan Atmosfer ......... III-87
III.4.3 Upaya Pengendalian Pencemaran Udara ........................... III-92
III.5 Pesisir dan Laut ......................................................................... III-93
III.5.1 Terumbu Karang ............................................................ III-93
III.5.2 Mangrove ...................................................................... III-96
III.5.3 Lamun (Seagrass) ......................................................... III-101
III.5.4 Kualitas Perairan Pesisir di Jawa Timur ............................ III-102
III.5.5 Perubahan lklim dan Dampaknya terhadap Wilayah Pesisir III-103
III.5.6 Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu di Jawa Timur .......... III-103
III.5.7 Partisipasi Masyarakat .................................................... III-104
III.6 Keanekaragaman Hayati ............................................................ III-105
III.6.1 Kondisi Keanekaragaman hayati ...................................... III-105
III.6.2 Ancaman terhadap Keanekaragaman Hayati ..................... III-119
III.6.3 Upaya Pengelolaan Keanekaragaman Hayati .................... III-130
III.7 Sampah dan Limbah B3 ............................................................. III-143
III.7.1 Pengelolaan Sampah ...................................................... III-143
III.7.2 Pengelolaan Limbah B3 .................................................. III-151
III.8 Ketahanan (Resilience) .............................................................. III-157
III.8.1 Lahan dan Hutan ........................................................... III-157
III.8.2 Air................................................................................ III-158
III.8.3 Udara ........................................................................... III-159
III.8.4 Pesisir dan Laut ............................................................. III-160
III.8.5 Keanekaragaman Hayati ................................................. III-160
III.8.6 Risiko Bencana .............................................................. III-160
III.8.7 Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 ............................... III-162
III.9 Resiko (Risk) ............................................................................ III-163
BAB IV ISU PRIORITAS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH ......................................... IV-1
IV.1 Penjaringan Isu............................................................................. IV-1
IV.1.1 Pengelolaan Sumber Daya Air.............................................. IV-2
IV.1.2 Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 .................................... IV-3
IV.1.3 Pengelolaan Sumber Daya Lahan ......................................... IV-3
IV.1.4 Pengendalian Pencemaran Udara ......................................... IV-3
IV.1.5 Pengelolaan Wilayah Pesisir ................................................ IV-4
IV.2 Analisis Isu Prioritas ...................................................................... IV-6
IV.2.1 Dekomposisi Masalah ......................................................... IV-6
IV.2.2 Penilaian/Pembandingan Elemen ......................................... IV-7
IV.2.3 Pembobotan Kriteria dan Uji Konsistensi ............................... IV-8
IV.2.4 Penetapan Prioritas .......................................................... IV-11
IV.2.5 Penarikan Kesimpulan ...................................................... IV-13

viii | Page
BAB V INOVASI DAERAH DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP ................... V-1
V.1 Kelembagaan.................................................................................. V-1
V.2 Sumber Daya Manusia Pengelolaan Lingkungan Hidup ........................ V-4
V.3 Anggaran Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Akuntabilitas ................. V-5
V.4 Peran Serta Masyarakat (LSM).......................................................... V-7
V.5 Penghargaan dan Inovasi ................................................................ V-7
V.5.1 Penghargaan ....................................................................... V-7
V.5.2 Inovasi ............................................................................. V-28
BAB VI PENUTUP ............................................................................................. VI-1
VI.1 Prospek Masa Depan Lingkungan Hidup (Outlook) ........................... VI-1
VI.1.1 Kecenderungan Lingkungan Hidup....................................... VI-3
VI.1.2 Kecenderungan Kebijakan Pembangunan ............................. VI-5
VI.1.3 Langkah Ke Depan ............................................................. VI-6
VI.2 Kesimpulan .................................................................................. VI-8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 1
LAMPIRAN VI-1

Page | ix
DAFTAR TABEL

Tabel I.1 Tujuan dan Sasaran RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2019-
2024 .......................................................................................... I-4
Tabel I.2 Indikator Kinerja Utama Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 ............... I-7
Tabel II.1 Jumlah Kecamatan dan Desa/Kelurahan Masing-masing
Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 ...................... II-2
Tabel II.2 Jenis Tanah di Provinsi Jawa Timur ............................................ II-10
Tabel II.3 Luas Catchment Area (ha) dan Jumlah DAS pada Wilayah
Sungai di Provinsi Jawa Timur ................................................... II-11
Tabel II.4 CAT (Cekungan Air Tanah) Provinsi Jawa Timur .......................... II-13
Tabel II.5 Keadaan Cuaca Bulanan di Stasiun Meteorologi Klas I Juanda
Jawa Timur Tahun 2019............................................................ II-16
Tabel II.6 Luas Wilayah Ekoregion di Provinsi Jawa Timur ........................... II-18
Tabel II.7 Penggunaan Lahan Berdasarkan Perda RTRW di Provinsi Jawa
Timur ...................................................................................... II-21
Tabel II.8 Lokasi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) di Provinsi
Jawa Timur .............................................................................. II-22
Tabel II.9 Potensi Tambang Mineral di Provinsi Jawa Timur ......................... II-29
Tabel II.10 Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi di Provinsi Jawa Timur .......... II-31
Tabel II.11 Potensi Panas Bumi di Provinsi Jawa Timur ................................. II-32
Tabel II.12 Daya Tarik Wisata Alam dan Wisata Budaya di Provinsi Jawa
Timur ...................................................................................... II-35
Tabel II.13 Wilayah Potensi Tanah Longsor di Provinsi Jawa Timur ................ II-37
Tabel II.14 Lokasi Potensi Banjir di Provinsi Jawa Timur ................................ II-39
Tabel II.15 Kawasan Rawan Letusan Gunung Api di Provinsi Jawa Timur ........ II-40
Tabel II.16 Indikator Kependudukan Jawa Timur Tahun 2014-2019 ............... II-46
Tabel II.17 Perkembangan Persebaran Penduduk Jawa Timur Tahun 2014-
2019 ....................................................................................... II-47
Tabel II.18 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Jenis Kegiatan
Utama Jawa Timur Tahun 2013–2017 ........................................ II-48
Tabel II.19 Indikator Kesejahteraan Masyarakat di Provinsi Jawa Timur
Tahun 2016-2019 ..................................................................... II-49
Tabel II.20 Hasil-hasil Pelaksanaan Pembangunan Aspek Pelayanan Umum
Urusan Wajib Tahun 2019 ......................................................... II-50
Tabel II.21 Hasil-hasil Pelaksanaan Pembangunan Urusan Wajib yang Tidak
Berkaitan dengan Pelayanan Dasar Tahun 2019 .......................... II-51
Tabel II.22 Hasil-hasil Pelaksanaan Pembangunan Urusan Pilihan
Pemerintahan Tahun 2019 ........................................................ II-52
Tabel II.23 Hasil-hasil Pelaksanaan Pembangunan Unsur Pendukung
Urusan Pemerintahan Tahun 2019 ............................................. II-53
Tabel II.24 Hasil-hasil Pelaksanaan Pembangunan Unsur Penunjang Urusan
Pemerintahan Tahun 2019 ........................................................ II-54

Page | xi
Tabel III.1 Garis Kemiskinan, Jumlah, dan Persentase Penduduk Miskin di
Provinsi Jawa Timur Tahun 2015-2019 .........................................III-4
Tabel III.2 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Menurut
Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur Tahun 2018-2019 .............III-4
Tabel III.3 Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur 2016-2019 .............................III-6
Tabel III.4 Perkembangan Persentase Pengeluaran Penduduk Jawa Timur
untuk Konsumsi Makanan dan Non Makanan Tahun 2016-2019 ......III-8
Tabel III.5 Indikator Energi Provinisi Jawa Timur Tahun 2016-2017 ................III-8
Tabel III.6 Konsumsi Energi Final per Sektor di Provinisi Jawa Timur Tahun
2016-2017 (Satuan MTOE) .........................................................III-8
Tabel III.7 Konsumsi Energi Final per Jenis Energi di Provinisi Jawa Timur
Tahun 2016-2017 (Satuan MTOE) ...............................................III-9
Tabel III.8 Pertumbuhan Pangsa Sektor Pertanian dan Kehutanan
Terhadap PDRB Tahun 2016-2019 ............................................. III-12
Tabel III.9 Luas Panen, Produktivitas, dan Tanaman Pangan di Provinsi
Jawa Timur Tahun 2018-2019 ................................................... III-14
Tabel III.10 Produksi dan Luas Panen Komoditas Perkebunan di Provinsi
Jawa Timur Tahun 2018 ........................................................... III-14
Tabel III.11 Tabel Perkembangan Produksi Pertambangan Mineral Non
Logam dan Batuan (Ton) .......................................................... III-15
Tabel III.12 Perkembangan Sektor Pertambangan Mineral Non Logam dan
Batuan.................................................................................... III-15
Tabel III.13 Perkembangan Kawasan Hutan Berdasarkan Peruntukannya
Tahun 2015-2018 .................................................................... III-16
Tabel III.14 Luas Kawasan Konservasi Provinsi Jawa Timur............................ III-18
Tabel III.15 Penataan Zonasi Taman Nasional di Jawa Timur ......................... III-19
Tabel III.16 Blok Pengelolaan Kawasan Konservasi Non Taman Nasional ......... III-19
Tabel III.17 Kawasan Konservasi di Jawa Timur yang mendapatkan
Penetapan Internasional sebagai Cagar Biosfer ........................... III-20
Tabel III.18 Lokasi Kegiatan Pemulihan Ekosistem Kawasan Konservasi .......... III-20
Tabel III.19 Luas Penutupan Lahan di Dalam dan di Luar Kawasan Hutan
Jawa Timur Tahun 2018 (Ribu ha)............................................. III-22
Tabel III.20 Luas Lahan Kritis dan Sangat Kritis Provinsi Jawa Timur Tahun
2018-2019 .............................................................................. III-26
Tabel III.21 Luas Lahan Baku Sawah Tahun 2018-2019................................. III-26
Tabel III.22 Luas Alih Fungsi Hutan ............................................................. III-27
Tabel III.23 Luas dan Kerugian Perambahan Hutan Provinsi Jawa Timur ......... III-30
Tabel III.24 Kebakaran Hutan di Jawa Timur ................................................ III-30
Tabel III.25 Penerimaan PNBP dari Pemanfaatan Jasa Lingkungan Kawasan
Konservasi Tahun 2017 ............................................................ III-33
Tabel III.26 Usaha Ekonomi Produktif pada Desa Binaan di Daerah
Penyangga Kawasan Konservasi Tahun 2017 .............................. III-33
Tabel III.27 Realisasi Kegiatan Rehabilitasi Tahun 2014-2018 Provinsi Jawa
Timur ..................................................................................... III-35
Tabel III.28 Curah Hujan di Jawa Timur Tahun 2019..................................... III-38
Tabel III.29 Hari Hujan di Jawa Timur Tahun 2019 ....................................... III-38

xii | Page
Tabel III.30 Kondisi Sungai di Jawa Timur Tahun 2019 ................................. III-39
Tabel III.31 Volume Sungai di Jawa Timur Tahun 2019 ................................. III-40
Tabel III.32 Luas dan Volume Tampung Danau di Jawa Timur ....................... III-41
Tabel III.33 Luas dan Volume Tampung Waduk di Jawa Timur ...................... III-42
Tabel III.34 Potensi Cekungan Air Tanah Provinsi Jawa Timur ....................... III-45
Tabel III.35 Status Mutu Air berdasarkan Wilayah Sungai di Jawa Timur ......... III-54
Tabel III.36 Kondisi Kualitas Air dan Beban Pencemar di Sungai Brantas ......... III-55
Tabel III.37 Nilai Parameter Kualitas Air Danau dan Waduk di Jawa Timur ...... III-56
Tabel III.38 Status Mutu Air Danau dan Waduk di Jawa Timur ....................... III-57
Tabel III.39 Kebutuhan Air Sektor Industri di Jawa Timur .............................. III-58
Tabel III.40 Kebutuhan Air Sektor Industri di Jawa Timur .............................. III-58
Tabel III.41 Beban Pencemar BOD Sektor Peternakan di Sungai Brantas ......... III-60
Tabel III.42 Total Beban Pencemar BOD Sektor Permukiman di Sungai
Brantas .................................................................................. III-61
Tabel III.43 Total Beban Pencemar BOD Sektor Pertanian di Sungai Brantas ... III-61
Tabel III.44 Sumber Pencemar Hotel di DAS Brantas .................................... III-62
Tabel III.45 Sumber Pencemar Industri di DAS Brantas ................................. III-63
Tabel III.46 Sumber Pencemar Rumah Sakit di DAS Brantas .......................... III-64
Tabel III.47 Hasil Pengawasan Ketaatan Pengelolaan Lingkungan
Kegiatan/Usaha Tahun 2016-2019 di Jawa Timur ....................... III-69
Tabel III.48 Kategori ISPU Tahun 2019 ....................................................... III-78
Tabel III.49 Indeks Kualitas Udara Kabupaten/Kota di Jawa Timur Tahun
2019 ...................................................................................... III-79
Tabel III.50 Curah Hujan Rata-Rata Bulanan ................................................ III-81
Tabel III.51 Konsumsi Bahan Bakar............................................................. III-88
Tabel III.52 Faktor Emisi Bahan Bakar ......................................................... III-89
Tabel III.53 Jumlah Kendaraan Bermotor dan Jenis Bahan Bakar yang
Digunakan .............................................................................. III-89
Tabel III.54 Perubahan Penambahan Ruas Jalan .......................................... III-90
Tabel III.55 Kondisi Terumbu Karang di Jawa Timur ..................................... III-94
Tabel III.56 Tipe Ekosistem yang ada di Jawa Timur ................................... III-108
Tabel III.57 Beberapa Jenis Tumbuhan Obat Langka di Pulau Jawa .............. III-112
Tabel III.58 Kuota Pengambilan Tumbuhan Alam dan Penangkapan Satwa
Liar yang Termasuk Appendix dan Non-Appendix CITES ............ III-114
Tabel III.59 Beberapa Contoh Jenis Tanaman, Daerah Asal, dan
Pemanfaatannya ................................................................... III-117
Tabel III.60 Koleksi Plasma Nutfah Insektisida Nabati di Jawa Timur ............ III-118
Tabel III.61 Luas Kebakaran Hutan di Jawa Timur ...................................... III-121
Tabel III.62 Data Potensi Gangguan, Ancaman dan Pelanggaran Hukum
Kehutanan Tahun 2018 .......................................................... III-122
Tabel III.63 Gangguan dan Kerusakan Hutan Akibat Pencurian Hasil Hutan
(TSL) Tahun 2014-2018 ......................................................... III-123
Tabel III.64 Jenis Asing Tumbuhan dan Hewan lnvasif di Indonesia ............. III-125
Tabel III.65 Lembaga Konservasi yang Ada di Lingkup BBKSDA Jawa Timur .. III-135

Page | xiii
Tabel III.66 Jumlah Penangkar Tumbuhan dan Satwa di Jawa Timur Tahun
2014-2018 ............................................................................ III-137
Tabel III.67 Data Pemantauan dan Evaluasi Penegakan Hukum Kehutanan
Tahun 2018 .......................................................................... III-138
Tabel III.68 Daftar Kelompok Tani Tahura R. Soerjo Sampai Dengan Tahun
2018 .................................................................................... III-139
Tabel III.69 Inventarisasi Potensi dan Produksi Tanaman Porang di Jawa
Timur Tahun 2018 ................................................................. III-141
Tabel V.1 UMKM yang Mengikuti Program SIMBALING ................................ V-38

xiv | Page
DAFTAR GAMBAR

Gambar I.1 Target IKLH dalam RPJMD Jawa Timur 2019-2024 .......................... I-6
Gambar I.2 Pertumbuhan, Sumber Pertumbuhan dan Distribusi Beberapa
Lapangan Usaha Jawa Timur Tahun 2019 ...................................... I-9
Gambar I.3 Pertumbuhan, Sumber Pertumbuhan dan Distribusi Beberapa
Komponen Pengeluaran Jawa Timur Tahun 2018 ...........................I-10
Gambar I.4 Kerangka Kerja Konseptual Penyusunan DIKPLHD Provinsi Jawa
Timur Tahun 2019 ......................................................................I-16
Gambar II.1 Peta Administrasi Provinsi Jawa Timur .......................................... II-3
Gambar II.2 Peta Kemiringan Lereng Provinsi Jawa Timur ................................ II-7
Gambar II.3 Peta Ketinggian Lahan Provinsi Jawa Timur ................................... II-8
Gambar II.4 Peta Formasi Batuan Geologi Provinsi Jawa Timur.......................... II-9
Gambar II.5 Peta Jenis Tanah Provinsi Jawa Timur ........................................ II-10
Gambar II.6 Peta Wilayah Sungai Provinsi Jawa Timur.................................... II-12
Gambar II.7 Peta CAT (Cekungan Air Tanah) Provinsi Jawa Timur ................... II-15
Gambar II.8 Peta Klasifikasi Iklim Menurut Oldeman Provinsi Jawa Timur ......... II-17
Gambar II.9 Peta Ekoregion Provinsi Jawa Timur ........................................... II-18
Gambar II.10 Peta Penggunaan Lahan Menurut Perda RTRW Provinsi Jawa
Timur ...................................................................................... II-21
Gambar II.11 Peta Rekomendasi Penetapan Lokasi LP2B di Provinsi Jawa
Timur ...................................................................................... II-24
Gambar II.12 Peta Potensi Perkebunan Provinsi Jawa Timur ............................. II-25
Gambar II.13 Peta Peruntukan Perikanan Budidaya Air Payau Provinsi Jawa
Timur ...................................................................................... II-26
Gambar II.14 Peta Klasifikasi Sapi Potong Provinsi Jawa Timur.......................... II-27
Gambar II.15 Peta Potensi Kawasan Kehutanan Provinsi Jawa Timur ................. II-28
Gambar II.16 Peta Wilayah Usaha Pertambangan Provinsi Jawa Timur ............... II-28
Gambar II.17 Peta Potensi Pertambangan Batuan Provinsi Jawa Timur .............. II-29
Gambar II.18 Peta Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi Provinsi Jawa Timur ...... II-32
Gambar II.19 Peta Sebaran Kawasan Industri di Provinsi Jawa Timur ................ II-35
Gambar II.20 Peta Rawan Bencana Longsor di Provinsi Jawa Timur ................... II-38
Gambar II.21 Peta Rawan Bencana Gunung Berapi di Provinsi Jawa Timur ......... II-41
Gambar II.22 Peta Lokasi Gempa Dibedakan Skala Modified Mercalli Intensity
di Provinsi Jawa Timur .............................................................. II-42
Gambar II.23 Peta Rawan Bencana Tsunami di Provinsi Jawa Timur .................. II-43
Gambar II.24 Peta Rawan Kekeringan di Provinsi Jawa Timur ........................... II-45
Gambar III.1 Peta Sebaran Kepadatan Penduduk Provinsi Jawa Timur Tahun
2019 ........................................................................................ III-3
Gambar III.2 PDRB Jatim ADHB dan ADHK 2010 (miliar) serta Laju
Pertumbuhan PDRB ADHK 2010 Tahun 2014-2017 ....................... III-6
Gambar III.3 Peranan PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Jawa Timur
Tahun 2017 .............................................................................. III-7

Page | xv
Gambar III.4 Persentase Konsumsi Energi Provinsi Jawa Timur Tahun 2017 ........III-9
Gambar III.5 Kenaikan suhu rata-rata global berdasarkan data pengamatan
dan proyeksi skenario Representative Carbon Pathway (RCP)
2.6, RCP 4.5, RCP 6.0, dan RCP 8.5 ........................................... III-10
Gambar III.6 Luas Lahan Sawah Menurut Jenis Pengairan di Jawa Timur .......... III-13
Gambar III.7 Luas Kawasan Hutan Berdasarkan Peruntukannya di Jawa
Timur ..................................................................................... III-16
Gambar III.8 Persentase Tutupan Lahan di Jawa Timur Tahun 2016 ................ III-23
Gambar III.9 Angka Deforestasi Provinsi Jawa Timur Tahun 2017-2018 ............ III-25
Gambar III.10 Alih Fungsi Lahan Sawah .......................................................... III-27
Gambar III.11 Peta sebaran potensi sumber daya mineral Jawa Timur ............... III-29
Gambar III.12 Peta Rekomendasi Penetapan Lokasi LP2B di Provinsi Jawa
Timur ..................................................................................... III-31
Gambar III.13 Peta Batas Wilayah Sungai Brantas ............................................ III-41
Gambar III.14 Skema Sedehana Lapisan Air Tanah .......................................... III-44
Gambar III.15 Peta Cekungan Air Tanah Jawa Timur ........................................ III-45
Gambar III.16 Pembuangan Outlet Air Limbah Industri di Jawa Timur ................ III-47
Gambar III.17 Jamban (Helikopter) di Kali Surabaya, Brantas Hilir ..................... III-47
Gambar III.18 Eutrofikasi perairan di Waduk Karangkates/Sutami, Kab. Malang .. III-48
Gambar III.19 Grafik Perbandingan Nilai DO .................................................... III-49
Gambar III.20 Grafik Perbandingan Nilai BOD .................................................. III-50
Gambar III.21 Grafik Perbandingan Nilai COD .................................................. III-51
Gambar III.22 Grafik Perbandingan Nilai Total Phosphat ................................... III-52
Gambar III.23 Grafik Perbandingan Nilai Fecal Coliform .................................... III-53
Gambar III.24 Grafik Perbandingan Nilai Total Coliform .................................... III-54
Gambar III.25 Peta Segmentasi DAS Brantas ................................................... III-60
Gambar III.26 Peta Persebaran Sumber Pencemar Titik di DAS Brantas .............. III-64
Gambar III.27 MoU Adopsi Sungai Brantas antara Pemerintah Provinsi Jawa
Timur dengan Pelaku Usaha ..................................................... III-66
Gambar III.28 Penyerahan Drop Box disampaikan oleh Kepala Badan BNPB
Pusat Letjen TNI Doni Monardo ................................................. III-74
Gambar III.29 Jumlah Curah Hujan di Jawa Timur............................................ III-76
Gambar III.30 Jumlah Hari Hujan di Jawa Timur .............................................. III-77
Gambar III.31 Lapisan Atmosfer Bumi ............................................................. III-83
Gambar III.32 Faktor dan Dampak Perubahan Iklim ......................................... III-86
Gambar III.33 Konsumsi Bahan Bakar Sektor Rumah Tangga ............................ III-88
Gambar III.34 Konsumsi Bahan Bakar Sektor Industri ....................................... III-88
Gambar III.35 Komposisi Sampah Menurut Materialnya .................................. III-145
Gambar III.36 Jumlah Penghargaan yang Melibatkan Masyarakat .................... III-150
Gambar III.37 Jumlah Timbulan Limbah B3 Padat dan Cair Berdasarkan
Sumber Pencemaran .............................................................. III-152
Gambar III.38 Jumlah Sektor Perusahaan Peserta Proper Berdasarkan Aplikasi
Siraja Limbah B3 ................................................................... III-154
Gambar III.39 Jumlah Industri yang Taat dan Tidak Taat ................................ III-155

xvi | Page
Gambar III.40 Jumlah Pengawasan di Sektor Industri..................................... III-156
Gambar IV.1 Bagan Hierarki Menentukan Isu Prioritas ...................................... IV-7
Gambar IV.2 Tampilan EC untuk Dekomposisi Masalah ..................................... IV-7
Gambar IV.3 Hasil Pembobotan untuk Masing-masing Kriteria ........................... IV-9
Gambar IV.4 Prioritas Pemilihan Isu Lingkungan Berdasarkan Kriteria
Signifikan ................................................................................ IV-11
Gambar IV.5 Prioritas Pemilihan Isu Lingkungan Berdasarkan Kriteria Urgen ..... IV-11
Gambar IV.6 Prioritas Pemilihan Isu Lingkungan Berdasarkan Kriteria Aktual ..... IV-12
Gambar IV.7 Prioritas Pemilihan Isu Lingkungan Berdasarkan Kriteria Sensitif .... IV-12
Gambar IV.8 Prioritas Pemilihan Isu Lingkungan Berdasarkan Kriteria
Konsisten ................................................................................ IV-13
Gambar IV.9 Hasil Keseluruhan Pembobotan Alternatif yang Dilakukan untuk
Semua Kriteria ......................................................................... IV-13
Gambar IV.10 Grafik Hasil Output Synthesize ................................................... IV-14
Gambar IV.11 Grafik Hasil Output Performance Sensitivity ................................. IV-14
Gambar IV.12 Grafik Hasil Output Dynamic Sensitivity ...................................... IV-15
Gambar V.1 Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa
Timur .........................................................................................V-3
Gambar V.2 Tingkat Pendidikan SDM di Dinas Lingkungan Hidup Provinsi
Jawa Timur Tahun 2019...............................................................V-5
Gambar V.3 Anggaran Pengelolaan Lingkungan Hidup di Provinsi Jawa
Timur .........................................................................................V-6
Gambar V.4 Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo sedang memberikan
penjelasan di hadapan para Panelis (kiri) dan Penganugerahan
Penghargaan Nirwasita Tantra Tahun 2018 sebagai Juara I
Tingkat Provinsi oleh Wakil Presiden RI Bp. M. Jusuf Kalla
(kanan) ......................................................................................V-9
Gambar V.5 Penerima Penghargaan Nirwasita Tantra Tahun 2018......................V-9
Gambar V.6 Provinsi Jawa Timur yang diwakili oleh Kepala Dinas
Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur, Diah Susilowati
menerima penghargaan sebagai Pembina Program Kampung
Iklim Tingkat Nasional Tahun 2019 dari Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan ................................................................ V-11
Gambar V.7 Penyampaian Trophy dari Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan kepada wakil dari Kel. Tanjungsari Kota Blitar (kiri)
dan Desa Binor Kabupaten Probolinggo (kanan) ........................... V-13
Gambar V.8 Kegiatan Adaptasi dan Mitigasi di Kelurahan Tanjungsari Kota
Blitar ........................................................................................ V-14
Gambar V.9 Capaian Adiwiyata Provinsi Jawa Timur sampai dengan Tahun
2019 ........................................................................................ V-16
Gambar V.10 Sucipto Menerima Penghargaan Kalpataru ................................... V-22
Gambar V.11 Kegiatan Ibu Gubernur Jawa Timur Melakukan Bersih-bersih
Kali Brantas pada Minggu Pertama Setelah Dilantik Sebagai
Gubernur Jawa Timur ................................................................ V-29
Gambar V.12 Penyerahan Bantuan 8 Buah Drop Box Sampah dan 2 Papan
Himbauan dari PT. Unicharm kepada Kepala Desa Sumber

Page | xvii
Brantas, Kec Sumberaji, Kota Batu Disaksikan oleh Sekretaris
DLH Prov. Jatim ........................................................................ V-29
Gambar V.13 Penandatanganan MoU Pemerintah Provinsi Jawa Timur oleh
Bapak Wakil Gubernur dengan Pelaku Usaha di sepanjang DAS
Brantas untuk Industri Bersih Berkelanjutan ................................ V-30
Gambar V.14 Display Monitor AQMS di Kota Malang (atas) dan Kota Surabaya
(bawah) ................................................................................... V-32
Gambar V.15 Masyarakat Bambe Driyorejo ikut melaporkan kepada instansi
terkait dan menjadi relawan peduli sungai bila terjadi
pencemaran sungai yang menyebabkan banyak ikan mati ........... V-33
Gambar V.16 Beberapa Tampilan Layar Monitor pada Aplikasi WebGIS
Simonika.................................................................................. V-35
Gambar V.17 SIMBALING di RPU Krian ........................................................... V-39

xviii | Page
DAFTAR LAMPIRAN

Tabel-1 Luas Kawasan Lindung Berdasarkan RTRW dan Tutupan Lahannya di


Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 ........................................................... 1
Tabel-1A Tutupan Hutan Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 .................................... 3
Tabel-1B Indeks Tutupan Hutan Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 .......................... 3
Tabel-1C Perubahan Tutupan Lahan Tahun 2015-2019 ......................................... 4
Tabel-1D Perubahan Tutupan Lahan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016-2018 ............ 5
Tabel-1E Luas Penutupan Lahan Provinsi Jawa Timur di Dalam dan di Luar Kawasan
Hutan Tahun 2018 (ha) ........................................................................ 5
Tabel-1F Luas Hutan Kota di Jawa Timur sampai dengan Tahun 2018 .................... 6
Tabel-1G Penghitungan Indeks Kualitas Tutupan Lahan (IKTL) Provinsi Jawa Timur
Tahun 2019 ........................................................................................ 7
Tabel-2 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama di Provinsi Jawa Timur
Tahun 2019 ........................................................................................ 9
Tabel-2A Luas Penutupan Lahan Provinsi Jawa Timur di Dalam dan di Luar Kawasan
Hutan ................................................................................................10
Tabel-3 Luas Hutan Berdasarkan Fungsi dan Status di Provinsi Jawa Timur Tahun
2019 .................................................................................................11
Tabel-3A Luas Kawasan Hutan Masing-masing Pengelola Kawasan ........................11
Tabel-3B Luas Kawasan Hutan Berdasarkan Fungsinya per Kabupaten/Kota ...........11
Tabel-3C Luas Kawasan Hutan yang Dikelola Perum Perhutani pada Setiap Kesatuan
Pengelolaan Hutan (KPH) ....................................................................12
Tabel-3D Kawasan Konservasi di Jawa Timur ......................................................13
Tabel-3E Rekapitulasi Perkembangan Luas Kawasan Hutan Berdasarkan
Peruntukannya Tahun 2014-2018.........................................................14
Tabel-4 Keadaan Flora dan Fauna di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 .................15
Tabel-4A Satwa Liar yang Dilindungi Undang-Undang dan Tidak Dilindungi di Jawa
Timur sampai dengan Tahun 2019 .......................................................17
Tabel-4B Flora dan Fauna di Taman Nasional Meru Betiri .....................................19
Tabel-4C Burung di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru................................32
Tabel-4E Burung di Cagar Alam Pulau Sempu .....................................................35
Tabel-5 Penangkaran Satwa dan Tumbuhan Liar di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019
........................................................................................................37
Tabel-5A Penangkaran Satwa yang Dilakukan Perorangan di Provinsi Jawa Timur
Tahun 2019 .......................................................................................39
Tabel-5B Jumlah Penangkar Tumbuhan dan Satwa di Jawa Timur Tahun 2014-2018
........................................................................................................45
Tabel-6 Luas Lahan Kritis di Dalam dan Luar Kawasan Provinsi Jawa Timur Tahun
2019 .................................................................................................46
Tabel-6A Perkembangan Luas Lahan Kritis di Luar Kawasan Hutan Jawa Timur Tahun
2014-2018 pada Masing-Masing DAS (Brantas Sampean & Solo) .............49
Tabel-6B Luas Lahan Kritis di Dalam Kawasan Konservasi Tahun 2014-2018 ..........50

Page | xix
Tabel-6C Luas Lahan Kritis (Open Area) di Kawasan Konservasi BBKSDA Jawa Timur
Tahun 2018....................................................................................... 50
Tabel-7 Evaluasi Kerusakan Tanah di Lahan Kering Akibat Erosi Air di Provinsi Jawa
Timur Tahun 2019 ............................................................................. 51
Tabel-8 Evaluasi Kerusakan Tanah di Lahan Kering di Provinsi Jawa Timur Tahun
2019 ................................................................................................. 52
Tabel-8A Lokasi dan Koordinat Pengamatan untuk Evaluasi Kerusakan Tanah di
Lahan Kering di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 .................................. 55
Tabel-9 Evaluasi Kerusakan Tanah di Lahan Basah di Provinsi Jawa Timur Tahun
2019 ................................................................................................. 57
Tabel-10 Luas dan Kerapatan Tutupan Mangrove di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019
........................................................................................................ 58
Tabel-10A Luas, Ketebalan, dan Kondisi Mangrove di Pesisir Jawa Timur ................ 59
Tabel-10B Rekapitulasi Luasan Rehabilitasi Mangrove dan Vegetasi Pantai di Provinsi
Jawa Timur ....................................................................................... 60
Tabel-11 Luas dan Kerusakan Padang Lamun di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 .. 61
Tabel-11A Luas dan Kondisi Padang Lamun di Pesisir Jawa Timur Tahun 2019 ........ 62
Tabel-12 Luas Tutupan dan Kondisi Terumbu Karang di Provinsi Jawa Timur Tahun
2018 ................................................................................................. 63
Tabel-12A Tutupan Terumbu Karang di Perairan Jawa Timur ................................. 64
Tabel-13 Luas Perubahan Penggunaan Lahan Pertanian di Provinsi Jawa Timur
Tahun 2019....................................................................................... 65
Tabel-13A Luas Baku Sawah per Kabupaten/Kota di Jawa Timur Tahun 2019 .......... 65
Tabel-13B Alih Fungsi Lahan Pertanian di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 ............. 66
Tabel-13C Konversi Sawah Faktual ...................................................................... 67
Tabel-14 Jenis Pemanfaatan Lahan di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 ................ 69
Tabel-15 Luas Areal dan Produksi Pertambangan Menurut Jenis Bahan Galian di
Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 ......................................................... 70
Tabel-15A Data Rekomendasi Teknis Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi di
Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 ......................................................... 73
Tabel-16 Realisasi Kegiatan Penghijauan dan Reboisasi di Provinsi Jawa Timur Tahun
2019 ................................................................................................. 77
Tabel-16A Kegiatan Reboisasi Perum Perhutani Divre Jawa Timur Tahun 2014 - 2018
........................................................................................................ 78
Tabel-17 Luas dan Kerusakan Lahan Gambut di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 .. 79
Tabel-18 Jumlah dan Luas Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Provinsi Jawa
Timur Tahun 2019 ............................................................................. 80
Tabel-19 Jumlah dan Luas Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu Provinsi
Jawa Timur Tahun 2019 ..................................................................... 81
Tabel-19A Jumlah dan Luas Ijin Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dan Non Kayu ........ 82
Tabel-20 Perdagangan Satwa dan Tumbuhan Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 ..... 84
Tabel-21 Jumlah dan Izin Usaha Pemanfaatan Jawa Lingkungan dan Wisata Alam
Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 ......................................................... 87
Tabel-22 Kualitas Air Sumur di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 .......................... 95
Tabel-23 Kualitas Air Laut di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 ............................. 98
Tabel-24 Curah Hujan Rata-rata Bulanan di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 ........ 99

xx | Page
Tabel-24A Jumlah Hari Hujan Bulanan di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 ..............99
Tabel-24B Unsur Iklim di Stasiun Pengamatan BMKG Tahun 2017-2019 ................ 100
Tabel-25 Jumlah Rumah Tangga dan Sumber Air Minum di Provinsi Jawa Timur
Tahun 2019 ..................................................................................... 101
Tabel-25A Distribusi Persentase Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota dan Sumber
Air Minum di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 ..................................... 102
Tabel-26 Kualitas Air Hujan di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 .......................... 103
Tabel-27 Kondisi Sungai di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 .............................. 104
Tabel-27A Kondisi Sungai Brantas ...................................................................... 104
Tabel-27B Kondisi Sungai Bengawan Solo ........................................................... 107
Tabel-27C Daerah Aliran Sungai Pada Wilayah Sungai ......................................... 110
Tabel-27D Jumlah Mata Air Menurut Wilayah Sungai ............................................ 116
Tabel-28 Kondisi Danau/Waduk/Situ/Embung di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 117
Tabel-28A Danau/Waduk/Embung Menurut Lokasi dan Fungsinya ......................... 123
Tabel-28B Rekapitulasi Embung Menurut Wilayah Sungai ..................................... 128
Tabel-29 Kualitas Air Sungai di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019......................... 129
Tabel-29A Kualitas Air Sungai Wilayah Sungai Brantas ......................................... 133
Tabel-29B Kualitas Air Sungai Wilayah Sungai Bengawan Solo .............................. 134
Tabel-30 Kualitas Air Danau/Waduk/Situ/Embung di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019
...................................................................................................... 139
Tabel-31 Jumlah Rumah Tangga dan Fasilitas Tempat Buang Air Besar di Provinsi
Jawa Timur Tahun 2019 .................................................................... 141
Tabel-31A Persentase Rumah Tangga Menggunakan Fasilitas Tempat Buang Air Besar
...................................................................................................... 142
Tabel-31B Akses Sanitasi per Kabupaten/Kota ..................................................... 143
Tabel-31C Jumlah Desa/Kelurahan Open Defecation Free (ODF) atau Tidak Buang Air
Besar Sembarangan .......................................................................... 144
Tabel-31D Lokasi Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di Kabupaten/Kota ...... 145
Tabel-32 Jumlah Penduduk Laki-Laki dan Perempuan Menurut Tingkat Pendidikan di
Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 ........................................................ 147
Tabel-32A Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota .............. 149
Tabel-33 Jenis Penyakit Utama yang Diderita Penduduk di Provinsi Jawa Timur
Tahun 2019 ..................................................................................... 150
Tabel-33A Jumlah Kasus Penyakit Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Penyakit ...... 151
Tabel-33B Analisis Kabupaten/Kota yang Mengikuti Verifikasi Kota Sehat Nasional .. 152
Tabel-34 Jumlah Rumah Tangga Miskin di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019......... 155
Tabel-34A Garis Kemiskinan, Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin .................. 156
Tabel-34B Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan......... 156
Tabel-34C Jumlah Keluarga menurut Kabupaten/Kota dan Klasifikasi Keluarga ....... 156
Tabel-34D Indeks Pembangunan Manusia menurut Kabupaten/Kota ...................... 157
Tabel-35 Volume Limbah Padat dan Cair Berdasarkan Sumber Pencemaran di
Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 ........................................................ 158
Tabel-36 Suhu Udara Rata-rata Bulanan di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 ........ 161
Tabel-36A Suhu Udara Rata-Rata Tahun 2015-2019 ............................................ 161

Page | xxi
Tabel-36B Suhu Udara Maksimum dan Minimum Rata-rata Bulanan ...................... 162
Tabel-37 Kualitas Udara Ambien di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 .................. 163
Tabel-37A Kualitas Udara Ambien Berdasar Metode Passive Sampler di Provinsi Jawa
Timur Tahun 2019 ........................................................................... 171
Tabel-37B Indeks Kualitas Udara di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 ................... 175
Tabel-38 Penggunaan Bahan Bakar Industri dan Rumah Tangga di Provinsi Jawa
Timur Tahun 2019 ........................................................................... 177
Tabel-38A Persentase Penggunaan Bahan Bakar Utama Memasak bagi Rumah Tangga
...................................................................................................... 177
Tabel-39 Jumlah Kendaraan Bermotor dan Jenis Bahan Bakar yang Digunakan di
Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 ....................................................... 179
Tabel-39A Objek Kendaraan Bermotor di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 ............ 181
Tabel-39B Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Lokasi Koordinator (Samsat) di
Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 ....................................................... 182
Tabel-40 Perubahan Penambahan Ruas Jalan di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 185
Tabel-40A Panjang Jalan Menurut Statusnya per Kabupaten/Kota ........................ 185
Tabel-40B Panjang Jalan menurut Statusnya ...................................................... 186
Tabel-40C Panjang Jalan menurut Fungsinya per Kabupaten/Kota ........................ 186
Tabel-40D Panjang Jalan menurut Fungsinya ..................................................... 187
Tabel-41 Dokumen Izin Lingkungan di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 ............. 189
Tabel-41A Dokumen Izin Lingkungan Kewenangan Provinsi Menurut Lokasi dan Nomor
Rekomendasi ................................................................................... 192
Tabel-41B Dokumen Izin Lingkungan Kewenangan Kabupaten/Kota Yang Dilimpahkan
Ke Provinsi ...................................................................................... 196
Tabel-42 Perusahaan yang Mendapat Izin Mengelola Limbah B3 di Provinsi Jawa
Timur Tahun 2019 ........................................................................... 197
Tabel-42A Perusahaan yang Mendapat Izin Penyimpanan Sementara Limbah B3 di
Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 ....................................................... 199
Tabel-42B Jumlah Timbulan Limbah B3 per Kabupaten/Kota ................................ 221
Tabel-43 Pengawasan Izin Lingkungan (AMDAL, UKL/UPL, SPPL) di Provinsi Jawa
Timur Tahun 2019 ........................................................................... 222
Tabel-43A Daftar Industri yang Dilakukan Pengawasan Menurut Sektor dan Lokasi 224
Tabel-43B Ketaatan Industri yang Dilakukan Pengawasan per Kabupaten/Kota ...... 227
Tabel-43C Ketaatan Industri yang Dilakukan Pengawasan per Sektor.................... 228
Tabel-43D Persentase Ketaatan Industri/Kegiatan yang Diawasi ........................... 228
Tabel-44 Bencana Banjir, Korban dan Kerugian di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019
...................................................................................................... 229
Tabel-44A Jumlah Kejadian Bencana Menurut Kabupaten/Kota ............................ 230
Tabel-44B Jumlah Kejadian Bencana Alam Menurut Kabupaten/Kota .................... 231
Tabel-44C Jumlah Korban yang Diakibatkan Bencana Alam menurut Kabupaten/Kota
...................................................................................................... 232
Tabel-44D Jumlah Kerusakan Rumah yang Diakibatkan Bencana Alam Menurut
Kabupaten/Kota ............................................................................... 236
Tabel-45 Bencana Kekeringan, Luas dan Kerugian di Provinsi Jawa Timur Tahun
2019 ............................................................................................... 237

xxii | Page
Tabel-45A Desa/Kelurahan Rawan Kekeringan di Provinsi Jawa Timur ................... 238
Tabel-46 Bencana Kebakaran Hutan/Lahan, Luas, dan Kerugian di Provinsi Jawa
Timur Tahun 2019 ............................................................................ 248
Tabel-46A Luas Kebakaran di Kawasan Hutan Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 ..... 249
Tabel-47 Bencana Alam Tanah Longsor dan Gempa Bumi, Korban, Kerugian di
Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 ........................................................ 252
Tabel-47A Area Bencana di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019................................ 253
Tabel-48 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Pertumbuhan Penduduk dan Kepadatan
Penduduk menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 255
Tabel-48A Penduduk, Laju Pertumbuhan Penduduk, Distribusi Persentase Penduduk,
Kepadatan Penduduk, Rasio Jenis Kelamin Penduduk di Provinsi Jawa
Timur, 2010 dan 2019....................................................................... 256
Tabel-48B Jumlah Rumah Tangga, Rata-Rata Anggota Rumah Tangga, Rasio Jenis
Kelamin dan Angka Ketergantungan di Jawa Timur Tahun 2019 ............ 257
Tabel-48C Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur di Jawa Timur Tahun 2019
...................................................................................................... 258
Tabel-49 Jenis Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah di Provinsi Jawa Timur
Tahun 2019 ..................................................................................... 259
Tabel-50 Perkiraan Jumlah Timbulan Sampah Per Hari di Provinsi Jawa Timur Tahun
2019 ............................................................................................... 261
Tabel-50A Sistem Pengelolaan Sampah di TPA Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi
Jawa Timur Tahun 2019 .................................................................... 262
Tabel-51 Jumlah Bank Sampah di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019..................... 263
Tabel-51A Lokasi TPS, Rumah Kompos, Bank Sampah, dan TPA di Jawa Timur Tahun
2019 ............................................................................................... 265
Tabel-51B Data Bank Sampah di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 ........................ 267
Tabel-52 Kegiatan Fisik Lainnya oleh Instansi di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 268
Tabel-52A Pengadaan Kegiatan Pemanfaatan Tenaga Surya dan Biogas di Provinsi
Jawa Timur Tahun 2019 .................................................................... 279
Tabel-52B Pembangunan Instalasi Pengolah Air Limbah Domestik Sepanjang Sungai
Brantas Sampai Dengan Tahun 2019 .................................................. 280
Tabel-53 Status Pengaduan Masyarakat di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 ........ 282
Tabel-53A Pengaduan Berdasarkan Media Penyampaian di Provinsi Jawa Timur Tahun
2019 ............................................................................................... 284
Tabel-53B Pengaduan Berdasarkan Jenis Pengaduan di Provinsi Jawa Timur Tahun
2015-2019 ....................................................................................... 284
Tabel-53C Pengaduan Berdasarkan Jenis Pengaduan di Provinsi Jawa Timur Tahun
2015-2019 ....................................................................................... 284
Tabel-53D Pengaduan Lingkungan Berdasarkan Media yang Tercemar di Provinsi Jawa
Timur Tahun 2015-2019 .................................................................... 285
Tabel-53E Penanganan Pengaduan Lingkungan di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 285
Tabel-54 Jumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lingkungan Hidup di Provinsi
Jawa Timur Tahun 2019 .................................................................... 287
Tabel-54A Daftar LSM yang Pernah Melakukan Pengaduan ke DLH Provinsi Jawa
Timur Tahun 2019 ............................................................................ 291

Page | xxiii
Tabel-54B Kegiatan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur yang Bekerjasama
dengan LSM Tahun 2019 .................................................................. 291
Tabel-55 Jumlah Personil Lembaga Pengelola Lingkungan Hidup Menurut Tingkat
Pendidikan di DLH Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 ............................ 292
Tabel-55A Jumlah Personil Lembaga Pengelola Lingkungan Hidup Menurut Tingkat
Pendidikan dan Bidang Keilmuan di DLH Provinsi Jawa Timur ............... 292
Tabel-55B Jumlah Personil Menurut Eselon dan Tingkat Golongan pada DLH Provinsi
Jawa Timur ..................................................................................... 293
Tabel-56 Jumlah Staf Fungsional Bidang Lingkungan dan Staf yang telah Mengikuti
Diklat di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 .......................................... 294
Tabel-56A Jumlah Staf Fungsional Bidang Lingkungan yang telah Mengikuti Diklat
Menurut Kabupaten/Kota .................................................................. 294
Tabel-57 Penerima Penghargaan Lingkungan Hidup di Provinsi Jawa Timur Tahun
2019 ............................................................................................... 297
Tabel-58 Kegiatan/Program yang Diinisiasi Masyarakat di Provinsi Jawa Timur Tahun
2019 ............................................................................................... 314
Tabel-58A Kegiatan Dinas Lingkungan Hidup Provinis Jawa Timur Tahun 2019 ...... 325
Tabel-59 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Provinsi Jawa
Timur, Tahun 2016-2019 (miliar rupiah) ............................................. 327
Tabel-59A PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Provinsi Jawa
Timur, Tahun 2016-2019 (miliar rupiah) ............................................. 328
Tabel-60 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan Provinsi Jawa
Timur, Tahun 2016-2019 (miliar rupiah) ............................................. 330
Tabel-60A PDRB Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha Provinsi Jawa
Timur, Tahun 2016-2019 (miliar rupiah) ............................................. 331
Tabel-60B Struktur dan Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi
Jawa Timur Tahun 2019 ................................................................... 333
Tabel-61 Produk Hukum Bidang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Kehutanan di
Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 ....................................................... 335
Tabel-62 Anggaran Pengelolaan Lingkungan Hidup di Provinsi Jawa Timur Tahun
2019 ............................................................................................... 343
Tabel-62A Anggaran Pengelolaan Lingkungan Hidup di DLH Provinsi Jawa Timur
Tahun 2018-2019 ............................................................................ 345
Tabel-63 Pendapatan Asli Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 .................... 347
Tabel-63A Penerimaan Provinsi Jawa Timur Tahun 2018-2019 ............................. 347
Tabel-64 Inovasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun
2019 ............................................................................................... 349
Tabel-65 Pelestarian Kearifan Lokal Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur Tahun
2019 ............................................................................................... 379

xxiv | Page
DAFTAR SINGKATAN

APL : Areal Penggunaan Lain


B3 : Bahan Berbahaya dan Beracun
BBKSDAE : Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem
BBTN : Balai Besar Taman Nasional
BKSDAE : Balai Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem
BOD : Biological Oxygen Demand
BPDASHL : Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung
BPO : Bahan Perusak Ozone
BPSKL : Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan
BTN : Balai Taman Nasional
CA : Cagar Alam
COD : Chemical Oxygen Demand
COP : Conference of The Parties
DAS : Daerah Aliran Sungai
DIPA : Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
DO : Dissolved Oxygen
Gakkum : Penegakkan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan
GRK : Gas Rumah Kaca
ha : Hektar
HA : Hutan Adat
HCFC : Hydrochloroflourocarbon (Freon)
HHBK : Hasil Hutan Bukan Kayu
HK : Hutan Konservasi
HKm : Hutan Kemasyarakatan
HL : Hutan Lindung
HP : Hutan Produksi Tetap
HPHD : Hak Pengelolaan Hutan Desa
HPK : Hutan Produksi yang Dapat Dikonversi
HPT : Hutan Produksi Terbatas
HR : Hutan Rakyat
HTR : Hutan Tanaman Rakyat
IKA : Indeks Kualitas Air
IKLH : Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
IKTL : Indeks Kualitas Tutupan Lahan
IKU : Indeks Kualitas Udara
IPA : Izin Pemanfaatan Air
IPEA : Izin Pemanfaatan Energi Air
IPJLPBTE : Izin Pemanfaatan Jasa Lingkungan Panas Bumi Tahap Eksplorasi
IPK : Izin Pemanfaatan Kayu

Page | xxv
IU-IPHHK : Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu
IUJL : Izin Usaha Jasa Lingkungan
IUPA : Izin Usaha Pemanfaatan Air
IUPEA : Izin Usaha Pemanfaatan Energi Air
IUPHH-BK : Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu
IUPHHBK-HA : Izin Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu pada Hutan Alam
IUPHHBK-HT : Izin Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu pada Hutan Tanaman
IUPHHK-HA : Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu – Hutan Alam
IUPHHK-HT : Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu – Hutan Tanaman
IUPHHK-RE : Izin Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Restorasi Ekosisitem
IUPJWA : Izin Usaha Pemanfaatan Jasa Wisata Alam
IUPSWA : Izin Usaha Pemanfaatan Sarana Wisata Alam
IUPA : Izin Usaha Pemanfaatan Air
IUPEA : Izin Usaha Pemanfaatan Energi Air
IUPJWA : Izin Usaha Pemanfaatan Jasa Wisata Alam
IUPSWA : Izin Usaha Pemanfaatan Sarana Wisata Alam
JLK : Jasa Lingkungan Konservasi
KBR : Kebun Bibit Rakyat
KEE : Kawasan Ekosistem Esensial
Kehati : Keanekaragaman Hayati
KK : Kawasan Konservasi
KLHK : Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
KLHS : Kajian Lingkungan Hidup Strategis
KPH : Kesatuan Pengelolaan Hutan
KPHK : Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi
KPHL : Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung
KPHP : Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi
KSA/KPA : Kawasan Suaka Alam/ Kawasan Pelestarian Alam
KSDA : Konservasi Sumber Daya Alam
KSDAE : Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem
KTH : Kelompok Tani Hutan
LHK : Lingkungan Hidup dan Kehutanan
MHA : Masyarakat Hutan Adat
NOAA : National Oceanic and Atmospheric Administration
ODP : Ozone Depletion Potential
P3E : Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion
PDASHL : Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung
PHP : Penegakan Hukum Pidana
PHPL : Pengelolaan Hutan Produksi Lestari
PIKA : Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam
PKPT : Program Kerja Pengawasan Tahunan
PKTL : Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan
PNBP : Penerimaan Nasional Bukan Pajak

xxvi | Page
PPI : Pengendalian Perubahan Iklim
PPS : Pusat Penyelamatan Satwa
PPKL : Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
PSKL : Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan
PSLB3 : Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Berbahaya dan Beracun
PSLH : Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup
Pusdatin : Pusat Data dan Informasi
PRS : Pusat Rehabilitasi Satwa
REDD : Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation
RHL : Rehabilitasi Hutan dan Lahan
RTRWP : Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
SILH : Sistem Informasi Lingkungan Hidup
SILK : Sistem Informasi Legalitas Kayu
SK : Surat Keputusan
SLHD : Status Lingkungan Hidup Daerah
SLHI : Status Lingkungan Hidup Indonesia
SM : Suaka Margasatwa
SO2 : Sulfur Dioksida
SSPLT : Surat Status Penyelesaian Lahan Terkontaminasi
SVLK : Sistem Verifikasi Legalitas Kayu
Tahura : Taman Hutan Raya
TB : Taman Buru
THR : Taman Hutan Raya
TN : Taman Nasional
TPA : Tempat Pembuangan Akhir
TSL : Tumbuhan dan Satwa Liar
TSS : Total Susppended Solid
TWA : Taman Wisata Alam
UPT : Unit Pelaksana Teknis

Page | xxvii
Kawah Ijen
Foto: www.pegipegi.com

PENDAHULUAN

BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Pemerintah Provinsi Jawa Timur setiap tahunnya menyusun laporan kondisi lingkungan
hidup di Jawa Timur, yaitu Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup
Daerah (DIKPLHD) yang sebelumnya berjudul Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD).
Pelaporan DIKPLHD ini dilandasi oleh amanat Pasal 62 Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang mewajibkan
pemerintah dan pemerintah daerah untuk menyampaikan informasi tentang kondisi
lingkungan kepada masyarakat luas. Tujuannya adalah untuk menyediakan data dan
informasi tentang keadaan lingkungan hidup kepada seluruh masyarakat sekaligus
menjadi rujukan bagi para pemangku kepentingan, baik penentu kebijakan, dunia
usaha, lembaga swadaya masyarakat dan masyarakat luas dalam upaya mewujudkan
pembangunan berkelanjutan.
DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 adalah pelaporan data dan informasi
mengenai kondisi kualitas lingkungan hidup pada tahun 2019. Penyusunan DIKPLHD

Pendahuluan | I-1
Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 sangat erat kaitannya dengan kebijakan pembangunan
di Jawa Timur. Hal ini karena pada hakekatnya pembangunan dengan memanfaatkan
sumber daya alam dan lingkungan dilaksanakan semata-mata untuk mewujudkan
kesejahteraan rakyat, sehingga untuk mencapai tujuan tersebut pemerintah
menjalankan berbagai strategi, kebijakan, dan program pembangunan yang
berkesinambungan, menyeluruh, terarah, dan terpadu. Untuk mewujudkan keterpaduan
dan kesinambungan pembangunan di Jawa Timur, maka dalam uraian nanti akan
disampaikan secara umum kebijakan perencanaan pembangunan tahun 2019.
Tahun 2019 merupakan tahun transisi kepemimpinan Kepala Daerah, yaitu dari Bapak
Dr. H. Soekarwo dan Drs. H. Saifullah Yusuf (Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur
2014-2019) kepada Ibu Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa dan Bapak Dr. H. Emil
Elestianto Dardak, M.Sc. (Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2019-2024),
berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI Nomor 2/P Tahun 2019 tanggal 8 Januari
2019 tentang Pengesahan dan Pengangkatan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi
Jawa Timur Masa Jabatan Tahun 2019-2024. Dengan demikian, pelaporan DIKPLHD
Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 didasarkan pada RKPD Tahun 2019 yang telah direvisi
untuk disesuaikan dengan RPJMD Jawa Timur Tahun 2019-2024.
Untuk dapat memahami gambaran perencanaan pembangunan secara umum diawali
dengan pembahasan mengenai RPJPD. Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui
Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2005-2025 telah membuat peta jalan (road
map) pelaksanaan pembangunan jangka panjang dengan visi menjadikan Jawa Timur
sebagai “Pusat Agrobisnis Terkemuka, Berdaya Saing Global dan
Berkelanjutan Menuju Jawa Timur Makmur dan Berakhlak”. Pada Periodisasi
RPJPD Tahap Ketiga (2015-2019) ditujukan untuk lebih memanatapkan pembangunan
secara menyeluruh di pelbagai bidang dengan menekankan pencapaian daya saing
kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya
manusia berkualitas serta kemampuan ilmu dan teknologi yang terus meningkat.
Selanjutnya untuk Periodisasi RPJPD Tahap Keempat (2020-2024) mengamanatkan
bahwasanya pembangunan diarahkan untuk lebih memantapkan pembangunan secara
menyeluruh di pelbagai bidang dengan menekankan penguatan pasar dan kualitas
produk agrobisnis sehingga mempunyai daya saing kompetitif. Dalam rangka semakin
memantapkan daya dukung Agrobisnis tersebut, pelestarian kualitas dan fungsi
lingkungan terus dijaga dan dipertahankan melalui pengelolaan sumber daya alam yang
efisien dengan sarana, prasarana serta infrastruktur lingkungan yang memadai. Struktur
perekonomian makin maju dan kokoh ditandai dengan daya saing perekonomian yang
kompetitif dan berkembangnya keterpaduan antara industri, pertanian, kelautan dan
sumber daya alam, dan sektor jasa. Lembaga dan pranata ekonomi telah tersusun,
tertata, serta berfungsi dengan baik.
Periode RPJPD Tahap Keempat tersebut merupakan masa bhakti kepemimpinan
Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Ibu Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si.
dan Bapak Dr. H. Emil Elestianto Dardak, M.Sc., yang selanjutnya menjabarkan visi,
misi, dan program-program kepala dan wakil kepala daerah terpilih dalam dokumen

I-2 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun
2019-2024. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa
Timur Tahun 2019-2024 telah ditetapkan melalui Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur
Nomor 7 Tahun 2019 pada tanggal 12 Agustus 2019.
RPJMD Provinsi Jawa Timur 2019-2024 merupakan acuan dalam penyusunan Rencana
Strategis (Renstra) setiap Perangkat Daerah sebagai penanggung jawab
penyelenggaraan urusan pemerintahan. Renstra Perangkat Daerah juga memiliki jangka
waktu lima tahun. Pada tingkat daerah, RPJMD dijabarkan ke dalam siklus rencana
tahunan sebagai Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). RKPD memuat prioritas
pembangunan daerah, rancangan kerangka ekonomi makro, serta program perangkat
daerah, lintas perangkat daerah dan program kewilayahan beserta rencana-rencana
kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Adapun
pada tingkat Perangkat Daerah, Renstra selanjutnya dijabarkan ke dalam rencana
tahunan yaitu dokumen Rencana Kerja (Renja) Perangkat Daerah. Rencana
pembangunan tahunan inilah yang kemudian menterjemahkan pembangunan jangka
menengah ke dalam program dan kegiatan.
Visi RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2019-2024 adalah “Terwujudnya Masyarakat
Jawa Timur yang Adil, Sejahtera, Unggul dan Berakhlak dengan Tata Kelola
Pemerintahan yang Partisipatoris Inklusif melalui Kerja Bersama dan
Semangat Gotong Royong”. Visi ini selanjutnya diturunkan ke dalam 4 Misi, yaitu :
(1) Mewujudkan Keseimbangan Pembangunan Ekonomi, Baik antar Kelompok, antar
Sektor dan Keterhubungan Wilayah; (2) Terciptanya Kesejahteraan yang Berkeadilan
Sosial, Pemenuhan Kebutuhan Dasar Terutama Kesehatan dan Pendidikan, Penyediaan
Lapangan Kerja dengan Memperhatikan Kelompok Rentan; (3) Tata Kelola
Pemerintahan yang Bersih, Inovatif, Terbuka, Partisipatoris Memperkuat Demokrasi
Kewargaan untuk Menghadirkan Ruang Sosial yang menghargai prinsip Kebhinekaan;
dan (4) Melaksanakan Pembangunan Berdasarkan Semangat Gotong Royong,
Berwawasan Lingkungan untuk Menjamin Keselarasan Ruang Ekologi, Ruang
Sosial, Ruang Ekonomi dan Ruang Budaya.
Berdasarkan visi yang akan dicapai dan misi yang akan dilaksanakan untuk menjawab
isu strategis daerah dan permasalahan pembangunan daerah, maka ditetapkan
sebanyak 7 tujuan dan 25 sasaran pembangunan. Aspek lingkungan hidup masuk ke
dalam penjabaran tujuan dan sasaran pada misi ke-4 yakni Terwujudnya
Pembangunan Berwawasan Lingkungan, yang memiliki sasaran (1)
Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup. Indikator capaian tahunan dari tujuan
dan sasaran RPJMD misi ke-4 adalah sebagaimana Tabel I.1.
Berdasarkan Tujuan dan Sasaran RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2019-2024 tersebut
maka sasaran/target pencapaian Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Jawa Timur
yang merupakan indeks komposit dari tiga indikator (IKA, IKU dan IKTL) adalah
berturut-turut : 66,36 (kondisi awal 2018), 66,37 (2019), 66,74 (2020), 67,11 (2021),
67,48 (2022), 67,85 (2023), dan 68,22 (2024).

Pendahuluan | I-3
Tabel I.1 Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Bidang Lingkungan Hidup
dalam RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2019-2024
Indikator Kondisi Awal
Sasaran 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Sasaran 2018
Meningkatnya Indeks Kualitas 52,96 52,97 53,95 54,93 55,91 56,89 57,87
Kualitas Air (IKA)
Lingkungan Indeks Kualitas 83,50 83,51 83,71 83,91 84,11 84,31 84,51
Hidup Udara (IKU)
Indeks Kualitas 63,56 63,57 63,61 63,65 63,69 63,73 63,77
Tutupan Lahan
(IKTL)
Sumber: RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2019-2024

Untuk mewujudkan visi dan misi, beserta tujuan dan sasaran yang telah dirumuskan
dapat dicapai secara efektif dan efisien, maka telah dirumuskan Strategi Umum dan
Strategi Berdasarkan Tujuan & Sasaran. Strategi Berdasarkan Tujuan & Sasaran pada
Misi-4, Tujuan-1, adalah Penguatan Kerjasama Multipihak dalam
Pengarustamaan Prinsip Pembangunan yang Berwawasan Lingkungan.
Adapun kebijakan pendanaan program pembangunan daerah pada RPJMD 2019-2024
diprioritaskan pada Belanja Langsung Wajib dan Mengikat serta Pemenuhan Penerapan
Pelayanan Dasar yang diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan, baru
kemudian disusul dengan Belanja Pemenuhan Visi dan Misi Kepala Daerah, yakni Nawa
Bhakti Satya.
Nawa Bhakti Satya merupakan 9 (sembilan) Bhakti pasangan Gubernur dan Wakil
Gubernur Jawa Timur Periode 2019-2024 Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si. dan
Dr. Emil Elestianto Dardak, M.Sc. yang merupakan sembilan pengabdian tulus dan
penuh keikhlasan bersama-sama masyarakat untuk membangun Provinsi Jawa Timur
menjadi lebih sejahtera dan penuh kemuliaan selama lima tahun mendatang. Nawa
Bhakti Satya berasal dari Bahasa Sansekerta dan Jawa. Nawa berarti Sembilan,
kemudian Bhakti merupakan pengabdian yang dilakukan secara aktif yang sifatnya
inklusif dan partisipatif (ada keterlibatan bersama), sedangkan Satya memiliki arti
“benar” dan sekaligus menegaskan sebuah kesejahteraan yang bermuara pada tujuan
kemuliaan.
Pada pengintegrasian Nawa Bhakti Satya ke dalam Program Perangkat Daerah untuk
urusan lingkungan hidup masuk ke dalam Bhakti–9 : Jatim Harmoni, yakni "Menjaga
Harmoni Sosial dan Alam dengan Melestarikan Kebudayaan dan Lingkungan
Hidup." Jatim Harmoni dalam Nawa Bhakti Satya merupakan komitmen untuk
mewujudkan pembangunan yang berlandaskan nilai-nilai kearifan lokal, budaya, serta
perwujudan kelestarian lingkungan hidup. Pada kaitan dengan pelestarian lingkungan
hidup dan keanekaragaman hayati, ini terwadahi dalam suatu pendekatan
pembangunan berkelanjutan (sustainable development), dimana pembangunan
berbasis ruang dan berbasis Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan salah satu aspek
kunci untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan tersebut. Pengembangan
pariwisata budaya (tradisional dan kontemporer) dan eco-tourism tingkat Internasional,
integrasi museum perpusda dan galeri seni, ruang kebhinekaan, seni tradisional, clean
industries, green city, halal tourism.

I-4 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Melalui pelaksanaan Jatim Harmoni diharapkan dapat dilakukan pembangunan wilayah
yang mempertimbangkan daya dukung lingkungan (environmental carrying capacity).
Pada kawasan hutan, khususnya yang berada di kawasan pegunungan Provinsi Jawa
Timur, diantaranya seperti pada kawasan Lingkar Wilis, Lingkar Arjuno, Lingkar Bromo,
dan Lingkar Ijen, memiliki peran penting sebagai daerah resapan dan tangkapan air
dalam mendukung keberlanjutan siklus air.
Pembangunan yang menjaga kelestarian hutan dengan tetap memberikan perhatian
pada kesejahteraan masyarakat perdesaan di wilayah hutan merupakan titik utama dari
pembangunan berkelanjutan. Pembangunan yang menitikberatkan pada transformasi
ekonomi menuju sektor industri, jasa dan perdagangan terutama di daerah dengan
keberadaan kawasan hutan yang relatif signifikan, memerlukan keberpihakan anggaran
untuk mendorong pembangunan sektor ekonomi sekunder dan tersier sehingga disaat
yang sama akan menjaga peran daerah tersebut sebagai paru-paru Pulau Jawa.
Pendekatan ini diharapkan juga bersinergi dengan upaya mitigasi risiko bencana longsor
dan banjir, melalui upaya konservasi daerah aliran sungai yang memiliki peran utama
dalam pengendalian banjir dan tanah longsor. Di sisi lain, kelestarian hutan juga turut
berkontribusi kepada terjaganya keanekaragaman hayati, termasuk peran kawasan
bakau untuk ekosistem pesisir.
Salah satu aspek lingkungan hidup yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan
pembangunan adalah terkait dengan pengelolaan sampah yang dititikberatkan pada
upaya 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dengan TPS 3R dan bank sampah, serta
pemanfaatan gas methan pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Pengelolaan sampah
akan turut menjaga kelestarian dan kebersihan sungai, serta kawasan pesisir. Program
kali bersih dan adipura seyogyanya dapat menggunakan inovasi seperti Adipura Desa
dan kompetisi kali bersih desa untuk menggalang peran masyarakat dalam menjaga
kebersihan lingkungan. Pada intinya, pendekatan pembangunan lingkungan hidup harus
dilakukan secara terpadu dengan memperhatikan aspek sosial, ekonomi dan teknis.
Program Prioritas Pembangunan Daerah merupakan program perangkat daerah yang
memiliki kontribusi besar terhadap pencapaian Visi dan Misi Kepala Daerah Terpilih
sebagaimana dituangkan dalam RPJMD. Nawa Bhakti Satya merupakan intisari dari
semangat dan substansi RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2019-2024. Dengan
demikian, Program Perangkat Daerah pendukung Visi dan Misi Kepala Daerah Terpilih
untuk aspek lingkungan hidup adalah : (a) Pengawasan serta Pengendalian Pencemaran
dan Kerusakan Lingkungan Hidup (Adopsi Sungai Brantas); (b) Pengelolaan Sampah
dan Limbah B3; (c) Penataan Lingkungan dan Perlindungan Sumber Daya Alam. Adapun
nomenklatur program-programnya adalah : (1) Program Penataan Lingkungan dan
Perlindungan Sumber Daya Alam; (2) Program Pengelolaan Sampah dan Limbah B3; (3)
Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup; (4) Program
Penaatan Hukum dan Pengembangan Kapasitas Lingkungan Hidup.
Pengukuran keberhasilan RPJMD dalam pencapaian Visi dan Misi Kepala Daerah periode
2019-2024 tercermin dari capaian Indikator Kinerja Utama yang ditetapkan.
Pertumbuhan ekonomi yang inklusif diharapkan akan terus berlangsung dalam proses
pembangunan di Jawa Timur selama 5 (lima) tahun ke depan. Pemerataan pendapatan

Pendahuluan | I-5
dan pemerataan hasil-hasil pembangunan diupayakan dapat menciptakan lapangan
kerja bagi angkatan kerja yang tersedia, sehingga dapat menekan angka pengangguran
dan mengurangi tingkat kemiskinan. Muara dari seluruh pelaksanaan pembangunan
tersebut adalah peningkatan Indeks Pembangunan Manusia. Disamping hal tersebut,
seluruh pelaksanaan pembangunan di wilayah Jawa Timur diupayakan mampu menjaga
keselarasan, kualitas dan kelestarian lingkungan hidup.
Ukuran keberhasilan program pembangunan tercermin dalam Indikator Kinerja Utama
(IKU) dan target capaian selama lima tahun ke depan. IKU Provinsi Jawa Timur Tahun
2019-2024, adalah: [1] Pertumbuhan Ekonomi, [2] Indeks Theil, [3] Persentase
Penduduk Miskin, [4] Indeks Gini, [5] Indeks Pembangunan Gender (IPG), [5] Indeks
Pembangunan Manusia (IPM), [7] Persentase Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), [8]
Indeks Reformasi Birokrasi, [9] Indeks Kesalehan Sosial (IKS), [10] Indeks Kualitas
Lingkungan Hidup (IKLH), dan [11] Indeks Resiko Bencana (IRB). Penetapan target
IKU untuk Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) sebagaimana tersaji pada Gambar
I.1.

Target IKLH dalam RPJMD Jawa Timur 2019-2024


69,00
68,58
68,50 68,21
67,84
68,00 68,22
67,47
67,50 67,85
67,10
67,48
67,00 66,73
67,11
66,50 66,74

66,00 66,36

65,50

65,00
2019 2020 2021 2022 2023 2024

Gambar I.1 Target IKLH dalam RPJMD Jawa Timur 2019-2024


Sumber: RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2019-2024

Sasaran dan Prioritas Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Timur yang terdapat pada
RKPD Tahun 2019 merupakan penjabaran dari prioritas pembangunan pada tahun
terakhir RPJMD 2014-2019. Pergantian Kepala Daerah di Provinsi Jawa Timur pada
tahun 2019 menyebabkan adanya masa transisi antara RPJMD 2014-2019 dengan
RPJMD 2019-2024. Oleh karena itu, dalam perjalanannya RKPD Jawa Timur Tahun 2019
yang telah ditetapkan melalui Pergub 35 Tahun 2018 mengalami perubahan untuk
penyesuaian sasaran dan prioritas pembangunan yang dilaksanakan agar tetap memiliki
keselarasan serta mendukung perencanaan pembangunan daerah pada masa transisi.

I-6 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Prioritas Pembangunan RKPD tahun 2019 merupakan Prioritas Pembangunan Provinsi
Jawa Timur tahun 2019 yang mengacu pada kebijakan Nasional yang tercantum dalam
RKP 2019 dan bersifat mandatori dan Prioritas Pembangunan Perangkat Daerah yang
mengacu program pembangunan daerah sebagaimana tercatum dalam RPJMD tahun
rencana yang berhubungan dengan penyelenggaraan layanan dasar dan tugas fungsi
Perangkat Daerah.
Isu-isu strategis pembangunan Provinsi Jawa Timur tahun 2019 merupakan dasar dalam
perencanaan prioritas pembangunan Provinsi Jawa Timur Tahun 2019. Melalui isu-isu
strategis tersebut serta dengan mempertimbangkan kebijakan pembangunan nasional
dan tema pembangunan nasional sebagaimana yang tertuang dalam RKP Tahun 2019
yaitu “Pemerataan Pembangunan untuk Pertumbuhan Berkualitas”, maka
sebagai bentuk keselarasan kebijakan pusat dan daerah, tema dari RKPD Provinsi Jawa
Timur Tahun 2019 adalah “Pembangunan Sumber Daya Manusia Jawa Timur
sebagai Pengungkit Pertumbuhan Inklusi”. Guna percepatan pencapaian tema
pembangunan daerah tahun 2019 tersebut, ditetapkan prioritas pembangunan daerah
tahun 2019, meliputi:
1. Peningkatan kualitas SDM melalui peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan,
ketenagakerjaan, dan penanggulangan kemiskinan;
2. Pemertaaan pembangunan antarwilayah melalui pengembangan infrastruktur
ekonomi dan teknologi informasi untuk menumbuhkan pusat-pusat pertumbuhan;
3. Peningkatan agro industri melalui nilai tambah pengembangan agro maritim serta
akselerasi kepariwisaataan;
4. Peningkatan ketahanan pangan dan energi serta tata kelola sumber daya air,
pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup yang berkelanjutan;
5. Peningkatan ketenteraman dan ketertiban serta kesuksesan pelaksanaan Pemilu.
RKPD Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 merupakan tahun transisi dari pelaksanaan
RPJMD Tahun 2014-2019 dan RPJMD Tahun 2019-2024, sehingga strategi dan arah
kebijakan RKPD Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 harus selaras dengan RPJMD Provinsi
Jawa Timur Tahun 2014-2019 dan RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2019-2024.
Prioritas dan arah kebijakan pembangunan Provinsi Jawa Timur tahun 2019 merupakan
upaya yang dilaksanakan dalam rangka mencapai target kinerja utama dari
pembangunan Provinsi Jawa Timur di tahun 2019 yang termuat dalam RPJMD Provinsi
Jawa Timur Tahun 2014-2019 dan RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2019-2024. Dalam
rangka mendukung pencapaian sasaran pembangunan nasional tahun 2019, maka
sasaran pembangunan daerah Jawa Timur tahun 2019 yaitu sebagaimana tertera pada
Tabel I.2.

Tabel I.2 Indikator Kinerja Utama Provinsi Jawa Timur Tahun 2019
Indikator Kinerja Pembangunan Kondisi Target
No.
Daerah Awal RPJMD 2014-2019 RPJMD 2019-2024
1 Pertumbuhan PDRB/LPE (%) 5,66 - 6,06
2 Indeks Pemerataan Pendapatan 18,40 - 18,60
versi Bank Dunia (<40%)
3 Indeks Kepuasan Masyarakat 83,00 - 84,00

Pendahuluan | I-7
Indikator Kinerja Pembangunan Kondisi Target
No.
Daerah Awal RPJMD 2014-2019 RPJMD 2019-2024
4 Indeks Gini 0,371 0,380 - 0,400 0,370
5 Persentase Penduduk Miskin 10,85 10,84 - 10,42 10,84 - 10,42
6 Indeks Pembangunan Manusia 70,77* 11,20 - 10,90 71,27 - 71,57
(IPM)
7 Indeks Pembangunan Gender (IPG) 90,78 93,51 - 94,01 90,79 - 90,80
8 Persentase Tingkat Pengangguran 3,99** 3,99 - 3,90 3,98 - 3,93
Terbuka (TPT)
9 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 66,36** 67,00 - 68,52 66,37 - 66,73
(IKLH)
10 Indeks Reformasi Birokrasi 72,81** 69,00 - 71,00 73,01 - 76,01
11 Indeks Kesalehan Sosial (IKS) 62,52** >60 62,53 - 62,62
12 Persentase Pertumbuhan Ekonomi 5,50** - 5,52
13 Indesa Entropi Theil 0,55000** - 0,50000
14 Indeks Risiko Bencana 152,7 - 152,7 - 151,7
Sumber: Bappeda Provinsi Jawa Timur

Berangkat dari prioritas pembangunan daerah dan sasaran indikator capaian pada tahun
2019, maka strategi yang ditempuh adalah pembangunan SDM dan pembangunan fisik
melalui peningkatan industri dan perdagangan, energi, transportasi dan jalan, serta
sumber daya air. Berangkat dari tema dan program prioritas pembangunan RKPD Tahun
2019, nampak bahwa pembangunan SDM sudah mulai diprioritaskan tetapi
pembangunan infrastruktur juga masih menjadi tema penting karena anggaran yang
dialokasikan relatif masih cukup besar. Dengan kebijakan pembangunan yang masih
menitikberatkan pembangunan SDM dan infrastruktur tersebut akan sangat
menentukan bagaimana kondisi lingkungan hidupnya. Untuk lebih memahami
bagaimana keterkaitan tekanan memengaruhi kondisi lingkungan hidup, maka
diperlukan suatu kerangka kerja yang dapat menjelaskan hubungan tersebut.
Kerangka kerja yang diadopsi untuk pelaporan DIKPLHD Tahun 2019 ini masih sama
dengan DIKPLHD Tahun 2018 dan Tahun 2017 yang akan menyajikan tinjauan
komprehensif tentang kondisi dan kecenderungan (state & impacts) lingkungan
berdasarkan data dan informasi yang tersedia, informasi tentang tekanan ( pressures)
pada lingkungan dan faktor pendorong/pemicu (driving factors) tekanan tersebut,
informasi tentang upaya-upaya yang dilakukan (responses) untuk mengatasi masalah
lingkungan, informasi tentang ketahanan (resilience) lingkungan dan resiko (risk) yang
mengancamnya, serta prospek masa depan (outlook) untuk kondisi lingkungan Jawa
Timur.
Pada tahun 2019, kebijakan lingkungan dan respon manajemen di Jawa Timur telah
memberikan sedikit perbaikan kondisi lingkungan. Namun demikian, tekanan utama
yang dihadapi lingkungan hidup di Jawa Timur saat ini berupa alihfungsi lahan dan
degradasi lahan, mengakibatkan perubahan pada bebepara indikator lingkungan hidup,
khususnya kualitas air, kualitas udara dan kualitas tutupan lahan. Pendorong/pemicu
utama perubahan lingkungan di Jawa Timur adalah pertumbuhan penduduk dan
aktivitas ekonomi. Sejauh mana faktor pendorong (driving factor) ini memberikan
dampak terhadap lingkungan sangat tergantung pada beberapa hal, antara lain: berapa
jumlah penduduk, bagaimana persebarannya, barang dan jasa apa yang dihasilkan baik
untuk kebutuhan domestik (konsumsi) maupun ekspor, bagaimana pemanfaatan

I-8 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


teknologi untuk menghasilkan barang dan jasa tersebut, serta bagaimana pengelolaan
limbah yang dihasilkan.
Pertumbuhan penduduk Jawa Timur selama periode 2000-2010 mencapai 0,76 persen.
Data sensus penduduk tahun 2010 memperlihatkan jumlah penduduk Jawa Timur
mencapai 37,566 juta jiwa. Merujuk pada data BPS dalam buku Jawa Timur dalam Angka
2020, jumlah penduduk Jawa Timur pada pertengahan tahun 2019 dari hasil proyeksi
sebesar 39,699 juta jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk selama kurun 2010-2019
sebesar 0,64 persen.
Meskipun telah terjadi penurunan laju pertumbuhan penduduk, akan tetapi masih
tingginya angka pertumbuhan penduduk dapat berdampak pada terjadinya perubahan
pola konsumsi dan produksi untuk memenuhi berbagai kebutuhan seperti energi dan
listrik atau perumahan dan transportasi hingga lapangan pekerjaan. Pemenuhan
berbagai kebutuhan (need) itu, secara langsung maupun tidak langsung, pada gilirannya
akan memberikan berbagai tekanan terhadap kualitas dan kuantitas sumber daya alam
dan lingkungan hidup.
Selanjutnya untuk melihat aktivitas ekonomi Jawa Timur tahun 2019, digunakan alat
ukur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa
Timur (Berita Resmi Statistik No. 13/02/35/Th.XVIII, 5 Februari 2020) mencatat bahwa
perekonomian Jawa Timur berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) atas dasar harga berlaku Tahun 2019 mencapai Rp 2.352,43 triliun dan atas
dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 1.650,14 triliun. PDRB Jawa Timur atas dasar
harga berlaku juga mempunyai kontribusi 14,92 persen terhadap PDB nasional sebesar
Rp 15.833,9 triliun.
Perekonomian Jawa Timur Tahun 2019 tumbuh sebesar 5,52 persen. Dari sisi
produksi, semua lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif. Pertumbuhan
tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
sebesar 7,58 persen, diikuti Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 7,55 persen;
dan Informasi dan Komunikasi sebesar 7,36 persen (lihat Gambar I.2).

Gambar I.2 Pertumbuhan, Sumber Pertumbuhan dan Distribusi Beberapa


Lapangan Usaha Jawa Timur Tahun 2019
Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur

Pendahuluan | I-9
Struktur perekonomian Jawa Timur menurut lapangan usaha Tahun 2019 didominasi
oleh tiga lapangan usaha utama yaitu Lapangan Usaha Industri Pengolahan dengan
kontribusi sebesar 30,24 persen; Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor sebesar 18,46 persen; serta Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar
11,43 persen. Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhannya, Lapangan Usaha
Industri Pengolahan memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 2,04 persen, diikuti
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 1,12 persen;
Konstruksi sebesar 0,55; serta Informasi dan Komunikasi sebesar 0,43 persen.
Perekonomian Jawa Timur dari sisi pengeluaran Tahun 2019 sebagian besar
komponennya mengalami akselerasi. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen
Pengeluaran Konsumsi LNPRT 5,97 persen, kemudian PMTB 4,92 persen; disusul
Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 4,81 persen; Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
4,63 persen; sedang Ekspor Luar Negeri mengalami kontraksi sebesar 0,33 persen.
Impor sebagai komponen pengurang terkontraksi sebesar 8,80 persen. Tingginya
pertumbuhan komponen LNPRT sepanjang tahun ini dipicu oleh kampanye menjelang
pemilihan umum, pelaksanaan pemilihan presiden dan wakil presiden yang terjadi pada
tanggal 17 April 2019 dan kegiatan keagamaan. PMTB didorong oleh pembangunan
investasi fisik terutama pada pembangunan sarana prasarana dan kawasan
permukiman. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga didorong oleh konsumsi pada hari
raya keagamaan, pembayaran masuk sekolah, kuliah dan semester, disamping itu juga
pendapatan rumahtangga yang semakin meningkat. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
dipicu oleh pembayaran gaji ke-13 dan ke-14 kepada ASN dan pensiunan, belanja sosial
bantuan korban bencana alam di Jawa Timur, antara lain bencana kekeringan, imbas
gempa di Bali (Gambar I.3).

Gambar I.3 Pertumbuhan, Sumber Pertumbuhan dan Distribusi Beberapa


Komponen Pengeluaran Jawa Timur Tahun 2018
Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur

Struktur PDRB Jawa Timur menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku tahun 2019
tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Aktivitas permintaan akhir masih didominasi
Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga yang mencapai lebih dari separuh
PDRB Jawa Timur (59,43 persen), komponen lain yang memiliki peranan besar terhadap

I-10 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


PDRB Jawa Timur berturut-turut adalah PMTB (29,46 persen), Ekspor Luar Negeri
(11,61 persen), Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (6,70 persen), lainnya (9,01 persen)
dan sebagai pengurang yakni Impor Luar Negeri (16,21 persen).
Penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Jawa Timur tahun 2019, komponen
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga mempunyai sumber pertumbuhan tertinggi yakni
sebesar 2,85 persen, diikuti komponen PMTB sebesar 1,36 persen, dan lainnya sebesar
1,31 persen.
Melihat pertumbuhan perekonomian Jawa Timur yang mempunyai kontribusi cukup
besar terhadap perekonomian nasional menunjukan bahwa kegiatan ekonominya
merupakan penyangga perekonomian nasional. Sektor industri dan perdagangan
mempunyai peran cukup besar, sehingga memberikan sumbangan pertumbuhan
nasional.
Namun demikian, harus diakui bahwa pertumbuhan ekonomi yang cukup baik tersebut
belum disertai dengan kinerja pengelolaan lingkungan yang memuaskan. Hasil kajian
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Tahun 2019 yang dikeluarkan oleh
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, memperlihatkan bahwa kondisi
lingkungan hidup Jawa Timur termasuk dalam kategori sangat kurang (nilai IKLH 60,25).
Nilai IKLH tersebut merupakan indeks komposit dari perhitungan indeks kualitas udara
(IKU) sebesar 83,06; indeks kualitas air (IKA) sebesar 50,79; dan indeks kualitas tutupan
lahan (IKTL) sebesar 50,23.
Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur telah menghitung IKLH Tahun 2019
sebesar 67,10 (cukup), dengan indeks kualitas udara (IKU) sebesar 83,32; indeks
kualitas air (IKA) sebesar 56,13; dan indeks kualitas tutupan lahan (IKTL) sebesar
63,16. Angka tersebut memberikan hasil yang sedikit berbeda dengan KLHK karena
dihitung berdasarkan: (1) data hasil pemantauan kualitas air di 6 wilayah sungai di
Provinsi Jawa Timur; (2) pemantauan kualitas udara pada kawasan-kawasan
transportasi, pemukiman, industri dan komersial pada 38 kabupaten/kota; dan (3) hasil
analisis citra satelit tutupan lahan tahun 2019.
Meskipun kriteria indikator lingkungan yang digunakan untuk mengukur indeks kinerja
lingkungan dapat bermacam-macam, tetapi fakta bahwa kejadian bencana lingkungan
yang sering terjadi menunjukkan adanya keterkaitan yang sejalan dengan gagasan yang
terkandung dalam indeks tersebut dan perlu menjadi perhatian penting dalam
pengelolaan lingkungan hidup.
Terkait dengan bencana lingkungan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Provinsi Jawa Timur mencatat bahwa frekuensi bencana yang terkait dengan
hidrometeorologis menunjukkan setidaknya terdapat 329 kejadian bencana yang terjadi
di tahun 2019, terdiri dari 114 banjir, 2 banjir bandang, 4 banjir dan tanah longsor, 171
angin kencang, 38 angin puting beliung.
Kenyataan-kenyataan tersebut mengindikasikan bahwa lingkungan hidup Jawa Timur
mengalami tekanan yang berat seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang dicapai. Bila
tidak ada perubahan yang berarti, kondisi kualitas lingkungan hidup Jawa Timur sangat
mungkin akan mengalami degradasi yang lebih parah, manakala pertumbuhan ekonomi

Pendahuluan | I-11
dipacu untuk lebih meningkat lagi. Dalam RPJMD Tahun 2019-2024, ditargetkan
pertumbuhan ekonomi rata-rata 5-6% per tahun dengan menitikberatkan
pembangunan pada daya saing, pemanfaatan sumber daya alam, dan ilmu pengetahuan
serta teknologi. Pada dasarnya Jawa Timur telah menetapkan tujuan pembangunan
yang berkelanjutan (sustainable development), namun untuk mencapai tujuan tersebut
bukanlah hal yang mudah. Berbagai hal telah menjadi faktor pendorong/pemicu (driving
forces) dan atau penekan (pressures) terhadap kelestarian sumber daya alam dan
lingkungan hidup.
Sehubungan dengan berbagai faktor pendorong/pemicu dan tekanan pada kondisi
lingkungan hidup, DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 mengangkat 5 (lima) isu
prioritas lingkungan hidup yang menjadi pokok persoalan penting yang harus dicermati
dan diantisipasi sejak dini. Keterlindungan manusia dari bahaya lingkungan hidup yang
terjadi secara alamiah maupun akibat kegiatan yang dilakukannya perlu dijaga terus-
menerus secara konsisten. Lingkungan hidup harus dipertahankan keseimbangannya
antara jasa ekosistem (environmental services) dan pertumbuhan ekonomi, yang pada
akhirnya menuju pada pencapaian pembangunan berkelanjutan untuk keselamatan,
keamanan, dan keberlangsungan hidup manusia.

I.2 Maksud dan Tujuan


I.2.1 Maksud
Penyusunan Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
(DIKPLHD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 dimaksudkan untuk memberikan data dan
informasi mengenai kondisi lingkungan hidup Jawa Timur yang akan menjadi rujukan
bagi para pemangku kepentingan, baik penenentu kebijakan, dunia usaha, lembaga
swadaya masyarakat dan masyarakat luas dalam upaya mewujudkan pembangunan
berkelanjutan sebagaimana diamanatkan Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Selain sebagai sarana penyampaian
informasi tentang kondisi lingkungan hidup, DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Tahun 2019
juga diharapkan dapat menjadi sarana untuk meningkatkan partisipasi masyarakat Jawa
Timur dalam meningkatkan kualitas lingkungan hidup.

I.2.2 Tujuan
Tujuan penyusunan DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 adalah:
1. Menyajikan data dan informasi kondisi kualitas lingkungan di Jawa Timur dan
kecenderungan perubahannya;
2. Menyajikan hubungan kausalitas antara faktor-faktor yang memengaruhi lingkungan
hidup menggunakan kerangka kerja DPSIR (Driving Forces–Pressures–State–
Impacts–Responses);
3. Menyajikan isu prioritas lingkungan hidup mulai dari tahap penyaringan isu hingga
proses analisis yang digunakan untuk memperoleh isu prioritas;

I-12 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


4. Menyajikan inisiatif-inisiatif yang dilakukan oleh pemangku kepentingan
(pemerintah, dunia usaha dan masyarakat) dalam meningkatkan kualitas lingkungan
hidup;
5. Menjadikan data dan informasi kondisi kualitas lingkungan di Jawa Timur sebagai
referensi utama dalam pengambilan kebijakan dan perencanaan lingkungan hidup.

I.3 Ruang Lingkup


Secara umum ruang lingkup kegiatan Penyusunan Dokumen Informasi Kinerja
Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (DIKPLHD) terbagi atas beberapa tahapan yaitu
tahap persiapan; tahap pengumpulan data dan informasi; tahap pengolahan dan analisis
data dengan menggunakan model pendekatan DPSIR (Driving Forces–Pressures–State–
Impact–Responses); serta tahap penyusunan DIKPLHD.
I.3.1 Tahap Persiapan
1. Perencanaan
Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (DIKPLHD) Provinsi
Jawa Timur Tahun 2019 diawali dengan membuat perencanaan yang meliputi kegiatan
antara lain: pembagian tugas, penjadwalan, perumusan struktur isi, identifikasi
kebutuhan data, pengumpulan data, pengolahan data, penyimpanan data, analisis data
mengikuti kerangka kerja DPSIR, penentuan isu prioritas, evaluasi, penyusunan atau
penulisan laporan, dan finalisasi (pencetakan serta upload pada website).
2. Tim Penyusun
Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (DIKPLHD) Provinsi
Jawa Timur Tahun 2019 disusun oleh tim yang dibentuk oleh Gubernur melalui
Keputusan Gubernur Jawa Timur No. 188/177/KPTS/013/2020 tanggal 17 April 2020
tentang Tim Penyusun Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup
Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2020. Keanggotaan tim penyusun terdiri dari para
pejabat/staf di Organisasi Perangkat Daerah yang terkait, narasumber dari kalangan
Perguruan Tinggi, serta Lembaga Masyarakat. Pihak-pihak yang terlibat didasari pada
aspek kapabilitas disiplin keilmuan dan posisi/jabatan yang memiliki wewenang terkat
isu atau substansi. Selanjutnya mengingat adanya keterbatasan, maka pembentukan
tim penyusun dibagi menjadi dua bagian, yaitu tim pengelolaan data dan tim penyusun.
Tim pengelola data berfungsi menyediakan data terverifikasi yang dibutuhkan,
sedangkan tim penyusun berfungsi menganalisis data dan menyajikannya dalam bentuk
DIKPLHD.
3. Kemitraan
Laporan DIKPLHD merupakan laporan multisektor yang disusun secara komprehensif.
Dibutuhkan kerjasama dan kemitraan dari seluruh pemangku kepentingan agar data
dan informasi yang diperoleh mutakhir, lengkap, akurat dan tertelusur. Tujuan
kemitraan adalah agar laporan dapat digunakan sebagai acuan bersama para pemangku
kepentingan sebagai sarana pertukaran data dan informasi baik dari sumber internal

Pendahuluan | I-13
maupun sumber eksternal yaitu pihak pemerintah dan non pemerintah
(LSM/swasta/media massa/masyarakat, dsb).

I.3.2 Tahap Pengumpulan Data dan Informasi


1. Pengumpulan Data
Pada umumnya data DIKPLHD meliputi atmosfer, topografi, geologi, hidrologi, tanah,
serta flora dan fauna. Selain itu ditunjang oleh data sosio-ekonomi seperti data populasi,
kesehatan, kemiskinan, pendidikan, batas administratif, tata guna lahan, perdagangan,
infrastruktur, serta pemukiman. Data dasar yang berbeda digunakan apabila perlu
mengkaji isu dari berbagai perspektif atau pendapat yang berbeda.
Pengumpulan data dilakukan berdasarkan jenis data (spasial dan tabular) dan bentuk
data (numerik, narasi, gambar atau foto), sedangkan pengolahan data dilakukan dengan
urutan pemilihan, pemilahan, penapisan dan perhitungan data dengan satuan yang
konsisten. Mekanisme pertukaran data dan informasi dalam penyusunan DIKPLHD dapat
dilakukan melalui pertemuan teknis, kontak langsung (telepon), tatap muka, konsultasi,
korespondensi atau pembelian data.
2. Sumber Data
Laporan DIKPLHD adalah potret/snapshot yang didasarkan pada informasi terbaru dan
tersedia pada saat penulisan. Laporan ini akan menjadi dokumen rujukan dan akan
diperbarui setiap tahunnya dengan pengecualian data-data yang penghitungannya
menggunakan siklus tahunan tertentu.
Data dihasilkan dari pemantauan lapangan, pengukuran, perhitungan, dan pencacahan.
Sumber data DIKPLHD, antara lain:
a. Unit-unit kerja internal di Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur;
b. Organisasi Perangkat Daerah terkait di Provinsi Jawa Timur;
c. Instansi vertikal pemerintah pusat yang terkait;
d. Hasil penelitian atau survei instansi pemerintah maupun swasta; dan
e. Data dari pihak lainnya.
Penyusunan Laporan DIKPLHD Provinsi Jawa Timur menggunakan data dan informasi
kondisi lingkungan hidup tahun kalender berjalan (tahun N). Laporan DIKPLHD Provinsi
Jawa Timur dilaporkan pada tahun N+1. Data yang digunakan dan disajikan merupakan
data yang paling mutakhir tersedia sesuai kondisi penyediaan data dan informasi.
Maksudnya, dalam hal data dan informasi mengenai kegiatan, media dan aktifitas terkait
dengan lingkungan hidup tidak tersedia atau tidak dipantau dalam tahun berjalan,
digunakan data paling mutakhir. Untuk data tutupan lahan karena datanya
dimutakhirkan setiap 2 tahun sekali maka data tersebut dimanfaatkan untuk 2 tahun
pelaporan DIKPLHD.
3. Pengelolaan Basis Data
Pengeloaan basis data (database) berfungsi sebagai media tata kelola data lingkungan
hidup yang terstruktur dan terintegrasi. Dengan basis data yang tertata dengan baik
dan terstruktur, proses analisis pada penyusunan laporan DIKPLHD akan optimal, efektif
dan efisien. Basis data memudahkan akses dan stabilitas keamanan data lingkungan.

I-14 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Basis data juga mendorong terjadinya transparansi data lingkungan hidup kepada
publik.

I.3.3 Tahap Pengolahan dan Analisis Data


1. Analisis atau Pengolahan Data
Analisis atau pengolahan data adalah upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga
karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dengan mudah dipahami dan bermanfaat.
Model bagi proses analisis data lingkungan hidup akan memfasilitasi proses transformasi
data ke dalam informasi yang relevan untuk pengambilan keputusan. Dalam rangka
pembangunan berkelanjutan, data biofisik dan data sosio-ekonomis perlu dikumpulkan,
diintegrasikan, serta dianalisis untuk dapat merepresentasikan keadaan lingkungan
hidup secara lebih menyeluruh dan multisektoral. Kemampuan untuk mengevaluasi
secara akurat perubahan lingkungan hidup sangat tergantung pada adanya data dasar
dimana perubahan itu akan dibandingkan.
Laporan disajikan dengan bahasa yang mudah dicerna oleh berbagai kalangan,
pemerintah, peneliti, pemerhati hingga masyarakat umum. Untuk membantu
pemahaman istilah teknis yang sulit/tidak dimengerti, disajikan daftar istilah dan
singkatan. Untuk melihat perubahan kualitas lingkungan sungai, dilakukan
perbandingan beberapa parameter dalam beberapa kurun waktu dengan asumsi titik
pantau yang sama. Perbandingan juga dapat dilakukan antar lokasi.
2. Kerangka Kerja DPSIR
Kerangka kerja yang digunakan untuk analisis penyusunan DIKPLHD Provinsi Jawa
Timur Tahun 2019 menggunakan kerangka kerja DPSIR (Drivers-Pressures-State-
Impact-Responses) yang dikembangkan oleh United Nations Environment Programme
(UNEP) dan telah menjadi acuan penulisan status lingkungan hidup secara internasional.
Kerangka kerja DPSIR memisahkan driving force (faktor yang secara tidak langsung
memengaruhi lingkungan) dengan pressure (faktor yang secara langsung memengaruhi
lingkungan).
Kerangka kerja DPSIR didasarkan pada konsep bahwa drivers (baik yang alamiah
maupun yang disebabkan oleh manusia) memberikan pressures (faktor langsung) pada
lingkungan yang menyebabkan perubahan pada kondisi lingkungan hidup ( state).
Perubahan ini dapat memberikan dampak (impact) pada masyarakat. Selanjutnya
masyarakat merespon perubahan dan dampak melalui berbagai kebijakan, program,
maupun kegiatan (responses). Analisis terhadap faktor pendorong/pemicu dan tekanan
yang muncul, kondisi eksisting yang terjadi berikut dampaknya serta respons yang
dilakukan kemudian dikenal sebagai pendekatan DPSIR (Drivers–Pressures–State–
Impact–Responses) seperti terlihat dalam diagram alir pada Gambar I.4.
Pemicu/pendorong alami perubahan lingkungan antara lain: perubahan orbit bumi,
variasi jumlah energi matahari yang diterima, letusan gunung berapi, dsb. Pemicu
perubahan alami umumnya berada di luar kemampuan manusia untuk berubah (karena
sifat fisik, besaran, atau skala waktu). Pemicu/pendorong perubahan yang disebabkan

Pendahuluan | I-15
manusia, antara lain: demografi, ekonomi, sosio-politik, ilmu pengetahuan dan
teknologi, budaya, dan agama (Millenium Ecosystem Assessment 2005).
Sebagaimana diketahui bersama bahwa interaksi antara faktor pemicu/pendorong
(drivers), tekanan (pressure), lingkungan dan manusia bukan merupakan hubungan
sebab-akibat (kausalitas) yang sederhana, tetapi bersifat kompleks dan dinamis.
Sebagai contoh, pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi akan
meningkatkan permintaan untuk bahan makanan, pakaian, mineral, transportasi dan
energi yang akan menghasilkan tekanan pada lingkungan. Upaya manusia untuk
mengurangi dampak negatif dari drivers dapat dilakukan dengan memisahkan
(decoupling) pertumbuhan ekonomi dari kerusakan lingkungan, sedemikian hingga
mampu mengurangi atau bahkan membalikkan beberapa efek negatif dari peningkatan
produksi dan konsumsi. Inovasi teknologi dan perubahan perilaku manusia akan
membantu memfasilitasi pemisahan ini.

Gambar I.4 Kerangka Kerja Konseptual Penyusunan DIKPLHD Provinsi Jawa


Timur Tahun 2019
Sumber: UNEP dimodifikasi

Beberapa indikator yang akan dianalisis dalam kerangka kerja DPSIR, yaitu:
• Driving force (kekuatan pendorong), adalah berkenaan dengan kebutuhan (need),
contohnya: untuk individu antara lain kebutuhan akan tempat tinggal, makanan dan

I-16 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


air, mobilitas, hiburan, budaya; untuk industri antara lain: kebutuhan untuk
keuntungan dan untuk menghasilkan dengan biaya rendah; untuk pemerintah,
antara lain: kebutuhan untuk menjaga tingkat pengangguran rendah, dsb. Kekuatan
pendorong/pemicu dibahas kedalam sub bab tersendiri, antara lain penduduk dan
kegiatan perekonomian;
• Pressures (tekanan) mengarah pada aktivitas manusia seperti transportasi atau
produksi makanan, yaitu menghasilkan kebutuhan. Aktivitas manusia ini
memberikan tekanan pada lingkungan sebagai hasil dari proses produksi atau
konsumsi, yang dapat dibagi menjadi tiga jenis utama: (i) penggunaan sumber daya
lingkungan yang berlebihan, (ii) perubahan penggunaan lahan, dan (iii) emisi
polutan (bahan kimia, limbah, radiasi, kebisingan) ke udara, air dan tanah.
• State (status/kondisi) sebagai hasil dari tekanan berupa keadaan lingkungan
terpengaruh, yaitu: kualitas berbagai kompartemen lingkungan (udara, air, tanah,
dll). Keadaan lingkungan merupakan kombinasi dari kondisi fisik, kimia, dan biologis.
Adapun Impacts (dampak), merupakan perubahan kondisi fisik, kimia, atau biologis
lingkungan yang menentukan kualitas ekosistem dan kesejahteraan manusia.
Perubahan kondisi lingkungan memberikan dampak lingkungan atau ekonomi pada
fungsi ekosistem (kemampuan untuk mendukung kehidupan), yang akhirnya pada
kesehatan manusia serta kinerja ekonomi dan sosial masyarakat. Contoh dari
impacts (dampak), antara lain: gangguan kesehatan masyarakat, fragmentasi
habitat, krisis ekonomi, kerusakan lingkungan, hilangnya keanekaragaman hayati,
dsb. Pada pembahasannya State dan Impact (kondisi dan dampak) dilakukan
bersamaan sebagai bentuk dari kondisi dan kecenderungannya.
• Response (respons/tanggapan), merupakan tindakan oleh masyarakat atau
pembuat kebijakan sebagai hasil dari dampak yang tidak diinginkan dan dapat
memengaruhi setiap bagian mulai dari kekuatan pendorong (driving force) sampai
dengan dampak (impact). Contoh respons terkait dengan driving force adalah
kebijakan untuk mengubah moda transportasi, misalnya dari kendaraan pribadi
(mobil) ke transportasi publik (kereta api), sedangkan contoh response terkait
tekanan adalah peraturan tentang kadar SO2 yang diperbolehkan dalam emisi gas
buang.
Tekanan juga meliputi interaksi lingkungan sebagai sumber aktivitas ekonomi manusia
yang dalam prosesnya berpotensi mengurangi (depleting) sumberdaya alam,
mengganggu ekosistem, serta memberikan dampak negatif berupa polutan
(sampah/limbah) dan/atau kerusakan lingkungan hidup. Kondisi lingkungan yang
tercemar/rusak akan berdampak langsung terhadap kesehatan manusia dan
kesejahteraan. Jadi, tekanan akan mengubah kondisi lingkungan hidup, yang pada
gilirannya kembali memengaruhi kesejahteraan manusia itu sendiri.
Kondisi lingkungan hidup ini meliputi kualitas air, udara, lahan, ketersediaan sumber
daya alam, keanekaragaman hayati. Respon masyarakat terhadap perubahan ini pada
tingkat yang berbeda dapat berbentuk peraturan, teknologi, dan peningkatan kapasitas
lainnya. Respon ini untuk memengaruhi kondisi lingkungan hidup dan aktivitas manusia.

Pendahuluan | I-17
Kemampuan untuk merespon ini tergantung kepada kuantitas dan kualitas informasi
yang tersedia.
Adapun untuk mengenali kemampuan adaptasi terhadap tekanan saat ini maupun yang
akan datang, maka sub-bab berikutnya membahas mengenai ketahanan (resilience).
Dalam tulisan ini, ketahanan lingkungan didefinisikan sebagai kemampuan lingkungan
untuk bertahan atau pulih kembali pada keadaan seimbang jika mengalami perubahan
atau gangguan. Meskipun konsep ketahanan umumnya dikembangkan dalam kaitannya
dengan ekosistem, akan tetapi konsep ini cukup membantu dalam upaya pengelolaan
lingkungan dimana manajemen lingkungan yang efektif selalu bertujuan untuk
memaksimalkan kemampuan adaptasi, meningkatkan ketahanannya terhadap tekanan,
baik yang sedang berlangsung maupun di masa yang akan datang.
Selanjutnya apabila ‘response’ dan ‘resilience’ telah dipertimbangkan, akan tetapi
beberapa tekanan (pressure) terus menimbulkan resiko terhadap lingkungan, maka
pada sub-bab berikutnya akan dilakukan identifikasi dan penilaian resiko (risk) pada
setiap tema media lingkungan. Dengan demikian, kemungkinan dampak yang akan
terjadi dan tingkat keparahannya dapat diantisipasi sejak dini. Pengkajian resiko
memberikan informasi untuk menentukan pilihan kebijakan atau pendekatan
manajemen untuk memitigasi resiko. Pada bagian akhir diulas prospek masa depan
lingkungan (outlook), dengan mempertimbangkan faktor pendorong, tekanan, kondisi
saat ini dan kecenderungannya, respon manajemen, serta ketahanan (resilience)
lingkungan dan resiko (risk) yang mengancamnya.
3. Penentuan Isu Prioritas
Penentuan isu prioritas atau isu strategis lingkungan hidup didasari dari permasalahan
terkait lingkungan hidup yang telah, sedang dan/atau akan dialami. Permasalahan
lingkungan hidup pada umumnya menyangkut dimensi yang luas, yaitu lintas
ruang/wilayah, lintas pelaku/sektor, dan lintas generasi. Selain ketiga dimensi tersebut,
dalam penentuan isu prioritas Laporan DIKPLHD Provinsi Jawa Timur dilakukan dengan
pertimbangan:
a. Mendapat perhatian publik yang luas (aktual)
b. Perlu ditangani segera (urgen)
c. Dampak yang ditimbulkannya terhadap publik (signifikan)
d. Potensi menimbulkan dampak kumulatif dan efek berganda (sensitif)
e. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi organisasi (konsisten).
Penetapan isu prioritas didasarkan proses secara partisipatif yang melibatkan pemangku
kepentingan. Proses pelibatan pemangku kepentingan ini dilakukan melalui Focus Group
Discussion (FGD) yang secara sederhana didefinisikan sebagai suatu diskusi yang
dilakukan secara sistematis dan terarah mengenai suatu isu atau masalah tertentu. FGD
adalah suatu proses pengumpulan data dan informasi yang sistematis mengenai suatu
permasalahan tertentu yang sangat spesifik melalui diskusi kelompok.
Sebagai salah satu metode pengumpulan data, pengambilan data kualitatif melalui FGD
dikenal luas karena kelebihannya dalam memberikan kemudahan dan peluang bagi
penyusun DIKPLHD untuk menjalin keterbukaan, kepercayaan, dan memahami

I-18 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


persepsi, sikap, serta pengalaman yang dimiliki informan. FGD memungkinkan tim
penyusun DIKPLHD dan stakeholder berdiskusi intensif dalam membahas isu-isu
lingkungan hidup yang sangat spesifik. FGD juga memungkinkan tim penyusun
DIKPLHD mengumpulkan informasi secara cepat dan konstruktif dari peserta yang
memiliki latar belakang berbeda-beda. Di samping itu, dinamika kelompok yang terjadi
selama berlangsungnya proses diskusi seringkali memberikan informasi yang penting,
menarik, bahkan kadang tidak terduga. Hasil FGD tidak bertujuan menggambarkan
(representasi) suara masyarakat. Meskipun demikian arti penting FGD bukan terletak
pada hasil representasi populasi, tetapi pada kedalaman informasinya.
Pertimbangan menggunakan FGD dalam penyusunan DIKPLHD adalah untuk
memperoleh informasi mendalam tentang persepsi isu-isu lingkungan hidup yang
melibatkan persoalan masyarakat dan berimplikasi luas dari berbagai perspektif. Alasan
lain adalah bahwa penyusunan DIKPLHD membutuhkan perasaan memiliki dari objek
yang dikaji (masyarakat), sehingga pada saat memberikan rekomendasi maka
masyarakat akan menerima rekomendasi tersebut. Partisipasi dalam FGD memberikan
kesempatan bagi tumbuhnya kedekatan dan perasaan memiliki.
Proses penyusunan dan perumusan isu lingkungan hidup dibantu pendekatan PSR
(Pressure State and Response) untuk memberi pemahaman kerangka prioritas dari
persoalan-persoalan yang muncul. Dengan memperhatikan sumber daya stakeholders,
maka dibuat pilihan masalah-masalah yang dapat diselesaikan dalam jangka pendek
mauun jangka panjang.
Setelah dilakukan penjaringan isu-isu lingkungan melalui FGD, selanjutnya dilakukan
penentuan isu prioritas. Pendekatan atau metode yang digunakan menentukan isu
proiritas adalah dengan Analytic Hierarchy Process (AHP). AHP merupakan salah satu
alat bantu dalam proses pengambilan keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L.
Saaty. Penggunaan AHP dapat diaplikasikan untuk kajian kajian-kajian yang berkaitan
dengan kebijakan atau perumusan strategi prioritas.
Di dalam AHP suatu prioritas disusun dari berbagai pilihan yang dapat berupa kriteria
yang sebelumnya telah didekomposisi (struktur) terlebih dahulu, sehingga penetapan
prioritas didasarkan pada suatu proses yang terstruktur (hierarki) dan rasional/logis.
AHP membantu memecahkan persoalan secara terstruktur dengan menyusun suatu
hirarki kriteria, yang selanjutnya dinilai secara subjektif oleh pihak yang berkepentingan
(stakeholder), untuk menarik berbagai pertimbangan guna mengembangkan bobot atau
prioritas (kesimpulan).
Beberapa alternatif isu-isu lingkungan hidup yang berhasil dirumuskan oleh Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) terkait, wakil perguruan tinggi dan lembaga masyarakat
melalui FGD pada tanggal 23 Januari 2020, tanggal 21 Februari 2020, dan tanggal 16-
17 Maret 2020, antara lain:
• Pengelolaan sampah dan limbah B3;
• Pengendalian pencemaran udara;
• Pengelolaan sumber daya air;
• Pengelolaan wilayah pesisir; dan

Pendahuluan | I-19
• Pengelolaan sumber daya lahan.
Kelima isu tersebut akan diranking berdasarkan 5 (lima) kriteria yang telah disepakati
bersama pada bagian penjaringan isu untuk menentukan urutan prioritas isu. Kriteria-
kriteria tersebut dianalisis dengan metode AHP menggunakan software Expert Choice
11 untuk perhitungannya.
I.3.4 Tahap Penyusunan DIKPLHD
1. Penyajian Informasi
Penyajian data dan informasi dimaksudkan untuk mempermudah pembaca memahami
maksud dari data dan informasi tersebut dalam cara yang tepat, efektif dan efisien.
Bentuk penyajian informasi dapat berupa verbal maupun non verbal (tabulasi dan
grafik). Penyajian dalam bentuk tabulasi dan grafik dapat mempermudah pembaca
dalam memahami informasi yang diberikan.
2. Struktur Isi
Struktur isi adalah substansi atau muatan yang ada pada Laporan DIKPLHD. Muatan
atau substansi Laporan DIKPLHD Provinsi Jawa Timur mengikuti kerangka kerja DPSIR
(Driving forces-Pressures-State-Impact-Responses). Struktur isi mengunakan struktur
generik (substansi yang harus ada) untuk menjaga konsistensi dan kesinambungan
antar waktu. Struktur isi generik ditentukan melalui telaahan ketersediaan data dan
kesamaan ekosistem. Struktur isi generik berdasarkan media lingkungan hidup meliputi:
lahan dan hutan, air, udara, pesisir & laut, keanekaragaman hayati, pengelolaan sampah
& limbah B3 (SLHI, 2007). Keseluruhan media lingkungan memberikan kesimpulan
mengenai status atau kondisinya apakah baik, buruk ataupun diantaranya, dan
dilengkapi dengan penyebab terjadinya kondisi tersebut (tekanan/ pressure), serta
upaya-upaya untuk mengatasinya (response).
3. Finalisasi
Pada tahap akhir penyusunan DIKPLHD dilakukan review dan editing secara
menyeluruh, antara lain edit bahasa (mengikuti tata bahasa/EYD); edit substansi (antara
data mentah dan grafik); konsistensi konten, istilah, pengertian dan lainnya; konsistensi
bahasa misal desimal memakai koma, huruf besar dan kecil, standar warna untuk grafik.
Dilanjutkan dengan penataan layout/tata letak dan terakhir setelah menjadi draft final,
dan siap diperbanyak.

I.4 Sistematika Penulisan


Untuk memahami dokumen ini agar lebih jelas, maka substansi materi-materi yang
disajikan pada DIKPLHD ini dikelompokkan menjadi beberapa bab dengan sistematika
penyampaian sebagai berikut :
1. Bab I Pendahuluan, yang memuat Latar Belakang, Maksud dan Tujuan, Tahapan
Penyusunan DIKPLHD, Ruang Lingkup, dan Sistematika.
2. Bab II Kondisi Umum Jawa Timur, yang memuat keadaan wilayah Jawa Timur
meliputi Geografi dan Demografi termasuk kekhususan kondisi ekologisnya, Potensi

I-20 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Pengembangan Wilayah, Wilayah Rawan Bencana, Kesejahteraan Masyarakat, dan
Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup.
3. Bab III Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Jawa Timur, yang memuat analisis
hubungan kausalitas antara Faktor Pendorong (Driving Force) yang memberikan
Tekanan (Pressures) pada lingkungan yang menyebabkan perubahan pada Kondisi
(State) lingkungan hidup berikut Dampak (Impact) serta upaya-upaya yang
dilakukan (Responses) melalui berbagai kebijakan, program, maupun kegiatan.
Penyajian dilakukan untuk masing-masing aspek dan/atau media lingkungan hidup
yaitu Lahan dan Hutan, Air, Udara, Pesisir dan Laut, Keanekaragaman Hayati,
Pengelolaan Sampah dan Limbah B3. Pada bab ini juga disampaikan aspek
ketahanan (Resilience) lingkungan dan resiko (Risk) yang mengancamnya.
4. Bab IV Isu Prioritas Lingkungan Hidup Daerah, yang memuat proses penyusunan
dan perumusan isu prioritas mulai dari Penjaringan Isu yang diperoleh melalui FGD
bersama para pemangku kepentingan, sampai dengan Analisis Isu Prioritas dengan
menggunakan metode AHP.
5. Bab V Inovasi Daerah dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang memuat
Kelembagaan lingkungan hidup, Sumber Daya Manusia lingkungan hidup, Anggaran
untuk pengeolaan lingkungan hidup, Peran Serta Masyarakat, serta Inovasi dan
Penghargaan di bidang lingkungan hidup.
6. Bab VI Penutup, yang memuat Prospek Masa Depan Lingkungan ( Outlook) dengan
mempertimbangkan faktor pendorong, tekanan, kondisi saat ini dan
kecenderungannya, respon manajemen, serta ketahanan (Resilience) lingkungan
dan resiko (Risk) yang mengancamnya. Pada bagian akhir ditutup dengan
Kesimpulan dari bab-bab sebelumnya.

-o§§§o-

Pendahuluan | I-21
Kawah Ijen
Foto: www.pegipegi.com

KONDISI UMUM WILAYAH JAWA TIMUR

BAB II
KONDISI UMUM WILAYAH JAWA TIMUR
II.1 Kondisi Geografi
1. Luas dan Batas Wilayah
Wilayah Provinsi Jawa Timur dengan luas 47.803,49 km², merupakan provinsi yang
memiliki wilayah terluas di Pulau Jawa. Batas wilayah Provinsi Jawa Timur meliputi:
sebelah utara berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Selatan; sebelah timur
berbatasan dengan Provinsi Bali; sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Hindia;
dan sebelah barat berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah.
Berdasarkan Permendagri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri
Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan,
secara administrasif Provinsi Jawa Timur terdiri atas 38 Kabupaten/Kota (29 Kabupaten
dan 9 Kota), 666 Kecamatan, 777 Kelurahan dan 7.724 Desa, sebagaimana disajikan
pada Tabel II.1 dan Gambar II.1. Jika dibandingkan dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 137 Tahun 2017, maka data jumlah wilayah administrasi tetap, tetapi

Kondisi Umum Wilayah Jawa Timur | II-1


luas wilayah bertambah 3,74 km² (dari 47.799,75 km² menjadi 47.803,49 km² yang
terjadi di wilayah Kota Mojokerto dari sebelumnya 16,47 km² menjadi 20,21 km²).

Tabel II.1 Jumlah Kecamatan dan Desa/Kelurahan Masing-masing


Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019
Luas Wilayah Kelurahan/Desa
No. Kabupaten/Kota Kecamatan
km² % Kelurahan Desa Jumlah
1 Kab. Pacitan 1.389,92 2,91 12 5 166 171
2 Kab. Ponorogo 1.305,70 2,73 21 26 281 307
3 Kab. Trenggalek 1.147,22 2,40 14 5 152 157
4 Kab. Tulungagung 1.055,65 2,21 19 14 257 271
5 Kab. Blitar 1.336,48 2,80 22 28 220 248
6 Kab. Kediri 1.386,05 2,90 26 1 343 344
7 Kab. Malang 3.530,65 7,39 33 12 378 390
8 Kab. Lumajang 1.790,90 3,75 21 7 198 205
9 Kab. Jember 3.092,34 6,47 31 22 226 248
10 Kab. Banyuwangi 5.782,40 12,10 25 28 189 217
11 Kab. Bondowoso 1.525,97 3,19 23 10 209 219
12 Kab. Situbondo 1.669,87 3,49 17 4 132 136
13 Kab. Probolinggo 1.696,21 3,55 24 5 325 330
14 Kab. Pasuruan 1.474,02 3,08 24 24 341 365
15 Kab. Sidoarjo 634,38 1,33 18 31 322 353
16 Kab. Mojokerto 717,83 1,50 18 5 299 304
17 Kab. Jombang 1.115,09 2,33 21 4 302 306
18 Kab. Nganjuk 1.224,25 2,56 20 20 264 284
19 Kab. Madiun 1.037,58 2,17 15 8 198 206
20 Kab. Magetan 688,84 1,44 18 28 207 235
21 Kab. Ngawi 1.295,98 2,71 19 4 213 217
22 Kab. Bojonegoro 2.198,79 4,60 28 11 419 430
23 Kab. Tuban 1.834,15 3,84 20 17 311 328
24 Kab. Lamongan 1.782,05 3,73 27 12 462 474
25 Kab. Gresik 1.191,25 2,49 18 26 330 356
26 Kab. Bangkalan 1.001,44 2,10 18 8 273 281
27 Kab. Sampang 1.233,08 2,58 14 6 180 186
28 Kab. Pamekasan 792,24 1,66 13 11 178 189
29 Kab. Sumenep 1.998,54 4,18 27 4 330 334
30 Kota Kediri 63,40 0,13 3 46 0 46
31 Kota Blitar 32,57 0,07 3 21 0 21
32 Kota Malang 145,28 0,30 5 57 0 57
33 Kota Probolinggo 56,67 0,12 5 29 0 29
34 Kota Pasuruan 35,29 0,07 4 34 0 34
35 Kota Mojokerto 20,21 0,03 3 18 0 18
36 Kota Madiun 33,92 0,07 3 27 0 27
37 Kota Surabaya 350,54 0,73 31 154 0 154
38 Kota Batu 136,74 0,29 3 5 19 24
Jawa Timur 47.803,49 100,00 666 777 7.724 8.501
Sumber: Permendagri Nomor 72 Tahun 2019

Kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang memiliki jumlah kecamatan terbanyak, yaitu
Kabupaten Malang dengan 33 kecamatan dan Kabupaten dengan desa/kelurahan
terbanyak adalah Kabupaten Lamongan sebanyak 474 desa/kelurahan. Adapun
Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur yang memiliki luas wilayah terbesar adalah
Kabupaten Banyuwangi yakni seluas 5.782,40 km² atau 12,10% dari luas total Provinsi
Jawa Timur, sedangkan kabupaten/kota yang memiliki luas administrasi terkecil adalah
Kota Mojokerto yakni 20,21 km² atau 0,03% dari luas Provinsi Jawa Timur.

II-2 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Gambar II.1 Peta Administrasi Provinsi Jawa Timur
Sumber: Bappeda Provinsi Jawa Timur

2. Letak dan Kondisi Geografis


Provinsi Jawa Timur secara astronomis terletak antara 111° 0’ hingga 114° 4’ Bujur
Timur, serta 7° 12’ hingga 8° 48’ Lintang Selatan. Secara umum wilayah Jawa Timur
terbagi dalam dua bagian besar, yaitu Jawa Timur daratan sebesar 90% dan wilayah
Kepulauan Madura sekitar 10%.
Panjang bentangan barat-timur Provinsi Jawa Timur sekitar 400 kilometer dan lebar
bentangan utara-selatan sekitar 200 kilometer. Pulau Madura merupakan pulau terbesar
di Jawa Timur, dipisahkan dengan daratan Jawa oleh Selat Madura. Pulau Bawean
berada sekitar 150 kilometer sebelah utara Jawa, Di sebelah timur Madura terdapat
gugusan pulau, paling timur adalah Kepulauan Kangean, dan paling utara adalah
Kepulauan Masalembu. Di bagian selatan terdapat dua pulau yaitu Pulau Nusa Barung,
Sempu, Sekel dan Pulau Panehan.
Kawasan Provinsi Jawa Timur terbagi menjadi 5 aspek, yaitu: kawasan perkotaan,
kawasan tertinggal, kawasan pesisir, kawasan pegunungan dan kawasan kepulauan.
• Kawasan Perkotaan
Kawasan perkotaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan
pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan,
pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan
kegiatan ekonomi. Dalam rencana struktur ruang berdasarkan Peraturan daerah
Nomor 5 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur

Kondisi Umum Wilayah Jawa Timur | II-3


Tahun 2011‐2031, terdapat perkotaan‐perkotaan di Provinsi Jawa Timur yang
berfungsi menjadi Pusat Kegiatan Nasional (PKN) yaitu Kawasan Perkotaan Gresik–
Bangkalan–Mojokerto–Surabaya–Sidoarjo–Lamongan (Gerbangkertosusila) dan
Malang; Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) yaitu Probolinggo, Tuban, Kediri, Madiun,
Banyuwangi, Jember, Blitar, Pamekasan, Bojonegoro, dan Pacitan; Pusat Kegiatan
Wilayah Promosi (PKWP) yaitu Pasuruan dan Batu; serta Pusat Kegiatan Lokal (PKL)
yaitu Jombang, Ponorogo, Ngawi, Nganjuk, Tulungagung, Lumajang, Sumenep,
Magetan, Situbondo, Trenggalek, Bondowoso, Sampang, Kepanjen, Mejayan,
Kraksaan, Kanigoro, dan Bangil.
• Kawasan Tertinggal
Daerah Tertinggal adalah Daerah Kabupaten yang masyarakat serta wilayahnya
relatif kurang berkembang dibandingkan daerah lain dalam skala nasional.
Penentuan daerah tertinggal menggunakan 6 (enam) kriteria dasar, yaitu:
perekonomian masyarakat, sumber daya manusia, infrastruktur, kemampuan
keuangan lokal, aksesibilitas, dan karakteristik daerah.
Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2014 tentang Percepatan Pembangunan
Daerah Tertinggal mengamanatkan bahwa daerah tertinggal ditetapkan setiap lima
tahun secara nasional dengan Peraturan Presiden berdasarkan usulan Menteri
dengan melibatkan Kementerian/Lembaga terkait dan Pemerintah Daerah.
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 131 Tahun 2015 tentang Penetapan Daerah
Tertinggal Tahun 2015-2019, terdapat 4 (empat) kabupaten di Provinsi Jawa Timur
yaitu: Sampang, Bangkalan, Situbondo dan Bondowoso yang merupakan bagian dari
122 kabupaten diindentifikasi mengalami ketertinggalan dibandingkan dengan
wilayah lainnya secara Nasional. Dari keempat kabupaten tertinggal di Jawa Timur
tersebut, untuk Kab. Situbondo tertinggal pada aspek Sumber Daya Manusia (SDM),
Infrastruktur (I), Kemampuan Keuangan Daerah (KKD), dan Karakteristik daerah
(KD); Kab. Bondowoso lemah pada aspek SDM dan KD; Kab. Sampang tertinggal
pada aspek SDM, Ekonomi dan KKD; serta Kab. Bangkalan tertinggal pada aspek
SDM.
Upaya Pemerintah Provinsi Jawa Timur selama 4 (empat) tahun terakhir setidaknya
telah membuahkan hasil positif, dengan fokus beberapa program pembangunan
bersama Pemerintah Pusat, empat kabupaten sebagaimana disebutan di atas secara
resmi dinyatakan terbebas dari status daerah tertinggal, sesuai dengan Keputusan
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (KDPDTT) Nomor
79 Tahun 2019 tertanggal 31 Juli 2019. Pada keputusan tersebut dinyatakan bahwa
62 kabupaten tertinggal telah terentaskan pada kurun 2015-2019 antara lain Kab.
Bangkalan, Kab. Sampang, Kab. Situbondo, dan Kab. Bondowoso.
• Kawasan Pesisir
Wilayah pesisir adalah daerah pertemuan antara darat dan laut. Ke arah darat
wilayah pesisir meliputi bagian daratan, baik kering maupun terendam air, yang
masih dipengaruhi oleh sifat-sifat laut, seperti pasang surut, angin laut dan
perembesan air asin. Sedangkan ke arah laut, wilayah pesisir mencakup bagian laut

II-4 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


yang masih dipengaruhi oleh proses alami yang terjadi di darat, seperti sedimentasi
dan aliran air tawar, maupun yang disebabkan karena kegiatan manusia di darat,
seperti penggundulan hutan dan pencemaran.
Pesisir bagian utara, selatan dan laut di wilayah Provinsi Jawa Timur mempunyai
hamparan hutan mangrove, padang lamun dan ekosistem terumbu karang yang
mengelilinginya yang harus dilestarikan. Ketiga ekosistem tersebut memiliki ciri, sifat
dan karakter yang berbeda-beda akan tetapi saling terkait satu sama lainnya.
Hubungan ketiga ekosistem tersebut adalah mutualistik, antara lain: mangrove
menyediakan makanan/hara bagi padang lamun sedangkan padang lamun
memecah/meredam gelombang dari lautan sehingga mangrove tumbuh dengan baik
karena mangrove tidak tahan terhadap gelombang cukup besar.
Berdasarkan kondisi geografis, wilayah pesisir dan laut Jawa Timur ke arah daratan
sebagian besar merupakan pegunungan dan perbukitan sehingga kemiringan
wilayah pesisirnya relatif tinggi. Kemiringan rendah (datar) dijumpai pada sebagian
kecil wilayah teluk dan lembah. Ke arah laut wilayah pesisir tersusun oleh pasir,
tanah padas, batu dan karang dengan kemiringan yang relatif tajam.
Berdasarkan Peraturan Daerah No. 6 Tahun 2012 tentang Rencana Zonasi Wilayah
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Jawa Timur Tahun 2012-2032 yang telah
direvisi menjadi Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2018, dimanatkan untuk wilayah
pesisir bagian laut menjadi Kawasan Pemanfaatan Umum (KPU), Kawasan
Konservasi, dan Kawasan Strategis Nasional Tertentu (KSNT). Sedangkan untuk
wilayah pesisir bagian darat arahan pemanfaatan ruang disesuaikan dengan RTRW
Kabupaten/Kota yang berlaku.
Dengan ditetapkannya Undang-Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah, khususnya terkait pembagian Urusan Bidang Kelautan dan Perikanan untuk
Sub Urusan Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (KP3K), maka Pemerintah Pusat
memiliki kewenangan pengelolaan ruang laut diatas 12 mil dan strategis nasional,
Pemerintah Provinsi memiliki kewenangan pengelolaan ruang laut sampai dengan
12 mil diluar minyak dan gas bumi sedangkan Pemerintah Kab/Kota tidak memiliki
kewenangan dalam menyelenggarakan urusan KP3K. Hal ini memberikan
konsekuensi Pemerintah Kab/Kota tidak lagi memiliki kewenangan untuk menyusun
Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam wilayah 0 – 4 mil. Untuk
itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur saat ini sedang mempersiapkan materi
perubahan Peraturan Daerah yang mengatur Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau
Kecil untuk wilayah laut 0 – 12 mil.
• Kawasan Pegunungan
Secara umum wilayah Provinsi Jawa Timur merupakan kawasan subur dengan
berbagai jenis batuan yang berasal dari jaman Halosen, Pleistosen, Pliosen, Miosen,
dan Kwarter yang dipengaruhi adanya gunung berapi dan salah satunya adalah
gunung tertinggi di Pulau Jawa yaitu Gunung Semeru. Jajaran pegunungan di
Provinsi Jawa Timur tersebar mulai dari perbatasan di timur dengan adanya Gunung
Lawu, Gunung Kelud, Gunung Welirang, Gunung Arjuno, Gunung Semeru, Gunung

Kondisi Umum Wilayah Jawa Timur | II-5


Lamongan, Gunung Bromo, Gunung Argopuro, Gunung Pendil, Gunung Suket,
Gunung Ijen, Gunung Merapi, Gunung Raung.
• Kawasan Kepulauan
Pulau-pulau kecil di Jawa Timur berdasarkan Badan Informasi Geospasial, terdiri dari
508 pulau, yang tersebar di Kab. Pacitan (35 pulau), Kab. Trenggalek (51 pulau),
Kab. Tulungagung (13 pulau), Kab. Blitar (30 pulau), Kab. Malang (117 pulau), Kab.
Jember (81 pulau), Kab. Banyuwangi (34 pulau), Kab. Situbondo (5 pulau), Kab.
Probolinggo (1 pulau), Kab. Sidoarjo (4 pulau), Kab. Gresik (13 pulau), Kab.
Sampang (1 pulau), Kab. Sumenep (123 pulau). Dengan demikian wilayah
kabupaten yang memiliki jumlah pulau terbanyak yaitu Kabupaten Sumenep.
3. Kondisi Fisiografi dan Topografi
Provinsi Jawa Timur dapat dibedakan menjadi tiga wilayah dataran, yakni dataran tinggi,
sedang, dan rendah. Dataran tinggi merupakan daerah dengan ketinggian rata-rata di
atas 100 meter dari permukaan laut (Magetan, Trenggalek, Blitar, Malang, Batu,
Bondowoso). Dataran sedang mempunyai ketinggian 45-100 meter di atas permukaan
laut (Ponorogo, Tulungagung, Kediri, Lumajang, Jember, Nganjuk, Madiun, Ngawi).
Kabupaten/kota (20) sisanya berada di daerah dataran rendah, yakni dengan ketinggian
di bawah 45 meter dari permukaan laut.
Surabaya sebagai ibukota Provinsi Jawa Timur merupakan kota yang letaknya paling
rendah, yaitu sekitar 2 meter di atas permukaan laut. Sedangkan kota yang letaknya
paling tinggi dari permukaan laut adalah Malang, dengan ketinggian 445 m di atas
permukaan laut. Secara fisiografis, wilayah Provinsi Jawa Timur dapat dikelompokkan
dalam tiga zona, yaitu: zona selatan-barat (plato), merupakan pegunungan yang
memiliki potensi tambang cukup besar; zona tengah (gunung berapi), merupakan
daerah relatif subur terdiri dari dataran rendah dan dataran tinggi (dari Ngawi, Blitar,
Malang, hingga Bondowoso); dan zona utara dan Madura (lipatan), merupakan daerah
relatif kurang subur (pantai, dataran rendah dan pegunungan).
Di bagian utara (dari Bojonegoro, Tuban, Gresik, hingga Pulau Madura) ini terdapat
Pegunungan Kapur Utara dan Pegunungan Kendeng yang relatif tandus. Pada bagian
tengah wilayah Jawa Timur terbentang rangkaian pegunungan berapi: Di perbatasan
dengan Jawa Tengah terdapat Gunung Lawu (3.265 meter). Di sebelah selatan Nganjuk
terdapat Gunung Wilis (2.169 meter) dan Gunung Liman (2.563 meter). Pada koridor
tengah terdapat kelompok Anjasmoro dengan puncak-puncaknya Gunung Arjuno (3.239
meter), Gunung Welirang (3.156 meter), Gunung Anjasmoro (2.277 meter), Gunung
Wayang (2.198 meter), Gunung Kawi (2.681 meter), dan Gunung Kelud (1.731 meter).
Pegunungan tersebut terletak di sebagian Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar,
Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Mojokerto, dan Kabupaten
Jombang.
Kelompok Tengger memiliki puncak Gunung Bromo (2.192 meter) dan Gunung Semeru
(3.676 meter) dengan puncaknya yang disebut Mahameru adalah gunung tertinggi di
Pulau Jawa. Di bagian timur terdapat dua kelompok pegunungan, yaitu: Pegunungan
Iyang dengan puncaknya Gunung Argopuro (3.088 meter), dan Pegunungan Ijen

II-6 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


dengan puncaknya Gunung Raung (3.332 meter). Pada bagian selatan terdapat
rangkaian perbukitan, yakni dari pesisir pantai selatan Pacitan, Trenggalek,
Tulungagung, Blitar, hingga Malang. Pegunungan Kapur Selatan merupakan kelanjutan
dari rangkaian Pegunungan Sewu di Yogyakarta.
Kondisi topografi Provinsi Jawa Timur dicerminkan dari 2 (dua) aspek, yaitu kemiringan
lereng dan ketinggian lahan.
a. Kemiringan Lereng
Sebagian besar wilayah Jawa Timur mempunyai kemiringan lereng 0-15 % hampir di
seluruh dataran rendah Provinsi Jawa Timur, sedangkan untuk kemiringan lereng 15-
40% berada pada daerah perbukitan dan pegunungan, kemiringan lereng >40% berada
pada daerah pegunungan (Gambar II.2).

Gambar II.2 Peta Kemiringan Lereng Provinsi Jawa Timur


Sumber: Bappeda Provinsi Jawa Timur

b. Ketinggian Lahan
Secara topografi wilayah daratan Jawa Timur dibedakan menjadi beberapa wilayah
ketinggian, yaitu:
▪ Ketinggian 0-100 meter dari permukaan laut; meliputi 41,39% dari seluruh luas
wilayah dengan topografi relatif datar dan bergelombang.
▪ Ketinggian 100-500 meter dari permukaan laut; meliputi 36,58% dari luas wilayah
dengan topografi bergelombang dan bergunung.
▪ Ketinggian 500-1000 meter dari permukaan laut; meliputi 9,49% dari luas wilayah
dengan kondisi berbukit.

Kondisi Umum Wilayah Jawa Timur | II-7


▪ Ketinggian lebih dari 1.000 meter dari permukaan laut; meliputi 12,55% dari seluruh
luas wilayah dengan topografi bergunung dan terjal (Gambar II.3).

Gambar II.3 Peta Ketinggian Lahan Provinsi Jawa Timur


Sumber: Bappeda Provinsi Jawa Timur

4. Kondisi Geologi
Provinsi Jawa Timur mempunyai beberapa gunung api yang masih aktif sebagai bagian
dari Cincin Api Pasifik (ring of fire) yang tersebar mulai dari perbatasan barat ke timur
meliputi Gunung Lawu, Gunung Kelud, Gunung Wilis, Gunung Bromo, Gunung Argopuro,
dan Gunung Ijen dengan gunung tertinggi yaitu Gunung Semeru. Keberadaan gunung
api tersebut banyak memberikan manfaat, dimana debu vulkaniknya mengandung
unsur-unsur yang menyuburkan tanah dan keindahan alamnya menjadi destinasi
pariwisata yang sangat menarik bagi wisatawan. Lajur gunung api yang masih aktif
tersebut merupakan ancaman bencana alam letusan gunung api, baik berupa longsoran
lahar, aliran lava, awan panas, gas beracun maupun gempa vulkanik yang peru
diwaspadai. Lajur tersebut juga rawan longsor dan gempa bumi tektonik, karena
tanahnya yang tidak begitu mampat, lapisan tanahnya tebal dengan kelerengan yang
curam dan terletak di atas struktur sesar dan patahan (Gambar II.4).

II-8 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Gambar II.4 Peta Formasi Batuan Geologi Provinsi Jawa Timur
Sumber: Bappeda Provinsi Jawa Timur

Secara umum geologi Jawa Timur terbagi menjadi empat lajur, yaitu: (1) Lajur Rembang
terbentuk oleh batu lempung napalan dan batu gamping merupakan cekungan tempat
terakumulasinya minyak dan gas bumi; (2) Lajur Kendeng terbentuk batu lempung dan
batupasir, potensi lempung, bentonit, gamping; (3) Lajur Gunung Api Tengah terbentuk
oleh endapan material gunung api kuarter, potensi bahan galian konstruksi berupa batu
pecah, krakal, krikil, pasir, tuf; dan (4) Lajur Pegunungan Selatan terbentuk oleh batu
gamping dengan intrusi batuan beku dan aliran lava yang mengalami tekanan, potensi
mineral logam, marmer, onyx, batu gamping, bentonit, phospat. Kondisi geologi
tersebut memberikan kekayaan potensi sumber daya bahan tambang mineral (logam,
bukan logam, batuan dan batubara), potensi pertambangan minyak dan gas bumi, serta
potensi panas bumi.
5. Kondisi Tanah
Tanah merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia, tempat berpijak dan
melakukan segala aktivitas untuk mendukung kehidupan. Tanah ada yang subur dan
tidak subur. Tanah yang subur berpotensi untuk pertanian dan yang tidak subur dapat
dimanfaatkan untuk kepentingan lainnya seperti bangunan, industri dan perdagangan.
Tanah yang rawan bencana sebaiknya dihindari sebagai tempat tinggal dan aktivitas
penduduk karena dapat membahayakan.
Pembagian tanah di Jawa Timur terdapat 23 jenis yang tersebar di berbagai daerah
yang bervariasi karakteristiknya (Tabel II.2). Persebaran jenis tanah dapat dilihat pada
peta tanah berikut ini. Perbedaan warna menunjukkan perbedaan jenis tanah.

Kondisi Umum Wilayah Jawa Timur | II-9


Keanekaragaman warna pada peta menandakan bahwa jenis tanah di Jawa Timur
beraneka ragam, yang akan memberikan karakteristik, potensi dan permasalahan yang
berbeda-beda tiap wilayah (Gambar II.5).

Gambar II.5 Peta Jenis Tanah Provinsi Jawa Timur


Sumber: Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Jawa

Tabel II.2 Jenis Tanah di Provinsi Jawa Timur

No. Jenis Tanah Luas (ha) %


1 Badan Air 13.581,41 0,28
2 Calsiustolls 115.738,11 2,41
3 Dystrandepts 622.477,29 12,97
4 Dystropepts 848.722,15 17,69
5 Eutrandepts 18.083,74 0,38
6 Eutropepts 144.090,82 3,00
7 Haplustalfs 244.754,24 5,10
8 Haplusults 234.251,62 4,88
9 Hydraquents 54.588,73 1,14
10 Paleudults 24.305,14 0,51
11 Pellusterts 104.947,39 2,19
12 Rendolls 100.203,08 2,09
13 Tropaquents 7.220,47 0,15
14 Tropaquepts 476.350,98 9,93
15 Tropofluvents 7.125 ,82 0,15
16 Tropopsamments 7.244,43 0,15
17 Troporthents 14.050,67 0,29
18 Tropudalfs 131.616,10 2,74
19 Tropudults 27.358,70 0,57
20 Uptipsamments 17.068,11 0,36
21 Ustifluvents 9.144,98 0,19

II-10 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


No. Jenis Tanah Luas (ha) %
22 Ustorthents 242.282,62 5,05
23 Ustropepts 1.325.040,49 27,61
24 Vitrandepts 8.858,69 0,18
Jumlah 4.799.105,80 100,00
Sumber : Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Jawa

6. Kondisi Hidrologi
Provinsi Jawa Timur dialiri oleh 2 (dua) Daerah Aliran Sungai (DAS) strategis nasional,
yaitu DAS Brantas dan DAS B. Solo. DAS Brantas merupakan sebuah sungai terbesar di
Jawa Timur dengan panjang ± 320 km yang mengalir secara melingkar dan di tengah-
tengahnya terdapat gunung berapi yang masih aktif, yaitu Gunung Kelud. Kali Brantas
yang bersumber dari lereng Gunung Arjuno, mula-mula mengalir ke arah timur melalui
Kota Malang, lalu membelok ke arah selatan setelah itu pada wilayah Kepanjen, Kali
Brantas membelok ke arah barat bertemu dengan Kali Lesti yang bersumber dari
Gunung Semeru dan bertemu dengan Kali Ngrowo di Tulungagung. Kali Brantas
berbelok ke utara melalui Kota Kediri dan pada wilayah Kertosono. Kali Brantas bertemu
dengan Kali Widas, kemudian ke Timur mengalir ke Kota Mojokerto dan terbagi menjadi
2 (dua), ke arah Surabaya dan ke Porong yang selanjutnya bermuara di selat Madura.
Bengawan Solo berasal dari Jawa Tengah,yang akhirnya bermuara di Gresik.
Secara hidrologi wilayah Provinsi Jawa Timur terdiri dari air permukaan dan air tanah.
Air permukaan meliputi Wilayah Sungai (WS), dan Waduk, sedangkan air tanah berupa
mata air. Pembagian WS di meliputi 7 (tujuh) WS yaitu WS Bengawan Solo, WS Brantas,
WS Welang-Rejoso, WS Pekalen-Sampean, WS Baru-Bajulmati, WS Bondoyudo-
Bedadung, dan WS Madura sebagaimana disajikan pada Tabel II.3 dan Gambar II.6.
Luas catchment area tertinggi berada pada WS Brantas dengan luas 13.880 km², dan
terendah pada WS Welang-Rejoso dengan luas 2.601 km². Catchment area ini berfungsi
menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan baik ke
danau, sungai maupun ke laut, sehingga menciptakan suatu ekosistem, dan catchment
area ini erat kaitannya dengan Daerah Aliran Sungai (DAS).

Tabel II.3 Luas Catchment Area (ha) dan Jumlah DAS pada Wilayah Sungai di
Provinsi Jawa Timur

No. Wilayah Sungai Luas (ha) Jumlah DAS


1 WS Bengawan Solo (Jatim-Jateng) 13.070,00 94 DAS
2 WS Brantas 13.880,00 220 DAS
3 WS Welang Rejoso 2.601,00 36 DAS
4 WS Pekalen Sampean 3.953,00 56 DAS
5 WS Baru Bajulmati 3.675,00 60 DAS
6 WS Bondoyudo Bedadung 5.364,00 47 DAS
7 WS Madura Bawean 4.575,00 173 DAS
Sumber : Pengairan Dalam Angka

Kondisi Umum Wilayah Jawa Timur | II-11


Gambar II.6 Peta Wilayah Sungai Provinsi Jawa Timur
Sumber: Bappeda Provinsi Jawa Timur

Provinsi Jawa Timur memiliki jumlah mata air yang cukup banyak dan tersebar di seluruh
wilayah sungai. Berdasarkan data Pengairan dalam angka dari tahun 2008-2013 jumlah
mata air yang ada masih tetap tidak mengalami perubahan yaitu sebanyak 4.389 mata
air, yang memiliki debit rerata tahunan yang sama yaitu 73,20 m³/detik, serta memiliki
volume tahunan 2.308,57 m³.
7. Kondisi CAT (Cekungan Air Tanah)
Sebagai makhluk hidup tidak dapat hidup tanpa air, sedangkan sebagai sumber
penghidupan air menjadi sumber mencari mata pencaharian atau sumber kelangsungan
suatu kegiatan sosial, budaya dan ekonomi. Air secara teknis merupakan sumber daya
yang terbarukan melalui suatu siklus hidrogeologi.
Dalam daur hidrogeologi air tanah merupakan air yang terdapat di dalam bumi.
Cekungan air tanah yang selanjutnya disingkat CAT adalah suatu wilayah yang dibatasi
oleh batas hidrogeologis, tempat semua kejadian hidrogeologis seperti proses
pengimbuhan, pengaliran, dan pelepasan air tanah berlangsung.
Air dalam beberapa wujudnya di bumi ini selalu bergerak dalam suatu peredaran alami.
Air hujan sebagian besar akan mengalir di permukaan sebagai air permukaan seperti
sungai, danau atau rawa, dan sebagian kecil akan meresap kedalam tanah yang bila
meresap terus hingga zona jenuh akan menjadi air tanah. Bagian yang meresap dekat
permukaan akan diuapkan kembali lewat tanaman (evapotranspiration) dan penguapan
(evaporation) yang terjadi langsung pada tubuh air (water body) yang terbuka. Dengan
pemahaman dimaksud maka besarnya air yang meresap (infiltration) sangat

II-12 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


dipengaruhi oleh keadaan batuan setempat yang dilaluinya. Disamping itu dengan
adanya rembesan lainnya berupa limbah, karena aktifitas yang terjadi baik di permukaan
ataupun bawah permukaan, akan sangat berpotensi memberikan pencemaran baik
terhadap air permukaan maupun air tanah.
Untuk mempertahankan keberadaan air khususnya air tanah agar kuantitas dan kualitas
air tanah dapat stabil diperlukan upaya manusia diantaranya melalui pembatasan jumlah
pengambilan, penentuan lokasi pengeboran/penggalian, teknik pengeboran, kontruksi
dalam pengambilan dan pemanfaatan secara efisien. Pada dasarnya pemanfaatan air
tanah pada daerah imbuhan hanya diperuntukkan bagi kebutuhan pokok sehari-hari dan
pertanian rakyat, sedangkan di daerah lepasan sesuai potensi dan kondisi air tanah
digunakan untuk semua kebutuhan termasuk untuk usaha.
Penyadapan air tanah pada akuifer dangkal diperuntukkan bagi kegiatan usaha dengan
debit pengambilan yang tidak begitu besar, sedangkan pemanfaatan air tanah dalam
jumlah besar diharuskan melakukan pengambilan air tanah pada akuifer dalam. Untuk
mengetahui cekungan air tanah di Jawa Timur dapat dilihat pada Gambar II.7 dan Tabel
II.4.

Tabel II.4 CAT (Cekungan Air Tanah) Provinsi Jawa Timur


Nama Cekungan Air Volume CAT (Juta m³)
Kabupaten Luas CAT (ha)
Tanah Q1 Q2
Kab. Bangkalan CAT Bangkalan 40.824,69 77.000.000 -
CAT Ketapang 9.257,10 137.000.000 -
CAT Sampang-Pamekasan 38.151,94 238.000.000 57.000.000
Kab. Banyuwangi CAT Banyuwangi 188.679,38 1.163.000.000 70.000.000
CAT Bondowoso-Situbondo 2.236,80 1.426.000.000 172.000.000
CAT Jember-Lumajang 1.665,34 2.625.000.000 131.000.000
CAT Wonorejo 37.930,83 406.000.000 27.000.000
Kab. Blitar CAT Brantas 100.611,80 3.674.000.000 175.000.000
CAT Bulukbawang 34.452,02 163.000.000 -
Kab. Bojonegoro CAT Brantas 208,59 3.674.000.000 175.000.000
CAT Ngawi-Ponorogo 4.250,32 1.547.000.000 66.000.000
CAT Randublatung 5.174,48 23.000.000 9.000.000
CAT Surabaya-Lamongan 61.537,20 843.000.000 37.000.000
Kab. Bondowoso CAT Banyuwangi 77,84 1.163.000.000 70.000.000
CAT Besuki 8.444,60 446.000.000 33.000.000
CAT Bondowoso-Sltubondo 147.787,90 1.426.000.000 172.000.000
CAT Jember-Lumajang 1.898,09 2.625.000.000 131.000.000
CAT Wonorejo 130,02 406.000.000 27.000.000
Kab. Gresik CAT Brantas 10.625,85 3.674.000.000 175.000.000
CAT Panceng 23.740,78 27.000.000 37.000.000
CAT Surabaya-Lamongan 42.619,15 843.000.000 37.000.000
Kab. Jember CAT Banyuwangi 3,07 1.163.000.000 70.000.000
CAT Besuki 102,86 446.000.000 33.000.000
CAT Bondowoso-Sltubondo 4.463,36 1.426.000.000 172.000.000
CAT Jember-Lumajang 247.450,12 2.625.000.000 131.000.000
CAT Probolinggo 2.637,37 711.000.000 124.000.000
Kab. Jombang CAT Brantas 101.154,33 3.674.000.000 175.000.000
Kab. Kediri CAT Brantas 155.250,86 3.674.000.000 175.000.000
Kab. Lamongan CAT Panceng 5.763,10 27.000.000 37.000.000
CAT Surabaya-Lamongan 77.071,08 843.000.000 37.000.000
CAT Tuban 2.077,63 160.000.000 -
Kab. Lumajang CAT Brantas 11.318,24 3.674.000.000 175.000.000
CAT Jember-Lumajang 145.955,99 2.625.000.000 131.000.000
CAT Probolinggo 8.666,12 711.000.000 124.000.000

Kondisi Umum Wilayah Jawa Timur | II-13


Nama Cekungan Air Volume CAT (Juta m³)
Kabupaten Luas CAT (ha)
Tanah Q1 Q2
Kab. Madiun CAT Brantas 16.222,67 3.674.000.000 175.000.000
CAT Ngawi-Ponorogo 97.625,60 1.547.000.000 66.000.000
Kab. Magetan CAT Ngawi-Ponorogo 71.820,09 1.547.000.000 66.000.000
Kab. Malang CAT Brantas 226.756,24 3.674.000.000 175.000.000
CAT Jember-Lumajang 40,12 2.625.000.000 131.000.000
CAT Pasuruan 2.183,32 628.000.000 43.000.000
CAT Sumberbening 69.821,74 238.000.000 -
Kab. Mojokerto CAT Brantas 87.566,79 3.674.000.000 175.000.000
CAT Pasuruan 5.251,38 628.000.000 43.000.000
Kab. Nganjuk CAT Brantas 120.409,27 3.674.000.000 175.000.000
CAT Ngawi-Ponorogo 113,20 1.547.000.000 66.000.000
Kab. Ngawi CAT Ngawi-Ponorogo 112.827,17 1.547.000.000 66.000.000
Kab. Pacitan CAT Wonosari 21.308,94 463.000.000 -
Kab. Pamekasan CAT Ketapang 8.327,69 137.000.000 -
CAT Sampang-Pamekasan 32.233,93 238.000.000 57.000.000
CAT Sumenep 6.208,63 130.000.000 -
Kab. Pasuruan CAT Brantas 468,69 3.674.000.000 175.000.000
CAT Pasuruan 150.837,16 628.000.000 43.000.000
CAT Probolinggo 18,52 711.000.000 124.000.000
Kab. Ponorogo CAT Brantas 2.942,83 3.674.000.000 175.000.000
CAT Ngawi-Ponorogo 105.900,92 1.547.000.000 66.000.000
Kab. Probolinggo CAT Besuki 753,97 446.000.000 33.000.000
CAT Brantas 303,49 3.674.000.000 175.000.000
CAT Jember-Lumajang 5.527,27 2.625.000.000 131.000.000
CAT Pasuruan 2.661,62 628.000.000 43.000.000
CAT Probolinggo 166.209,69 711.000.000 124.000.000
Kab. Sampang CAT Ketapang 20.999,19 137.000.000 -
CAT Sampang-Pamekasan 43.880,40 238.000.000 57.000.000
Kab. Sidoarjo CAT Brantas 68.380,08 3.674.000.000 175.000.000
CAT Pasuruan 5.091,79 628.000.000 43.000.000
Kab. Situbondo CAT Besuki 43.362,08 446.000.000 33.000.000
CAT Bondowoso-Situbondo 101.391,98 1.426.000.000 172.000.000
CAT Probolinggo 1.181,96 711.000.000 124.000.000
CAT Wonorejo 17.717,70 406.000.000 27.000.000
Kab. Sumenep CAT Ketapang 16.619,20 137.000.000 -
CAT Sampang-Pamekasan 8.167,00 238.000.000 57.000.000
CAT Sumenep 43.774,70 130.000.000 -
CAT Toranggo 8.768,60 21.000.000 -
Kab. Trenggalek CAT Brantas 1.935,59 3.674.000.000 175.000.000
CAT Ngawi-Ponorogo 991,54 1.547.000.000 66.000.000
Kab. Tuban CAT Lasem 10.543,40 107.000.000 9.000.000
CAT Surabaya-Lamongan 36.200,10 843.000.000 37.000.000
CAT Tuban 57.828,33 160.000.000 -
Kab. Tulungagung CAT Brantas 72.174,00 3.674.000.000 175.000.000
CAT Bulukbawang 25.715,11 163.000.000 -
Kota Batu CAT Brantas 20.273,04 3.674.000.000 175.000.000
CAT Pasuruan 11,06 628.000.000 43.000.000
Kota Blitar CAT Brantas 3.378,51 3.674.000.000 175.000.000
Kota Kediri CAT Brantas 6.809,78 3.674.000.000 175.000.000
Kota Madiun CAT Ngawi-Ponorogo 3.453,79 1.547.000.000 66.000.000
Kota Malang CAT Brantas 11.209,19 3.674.000.000 175.000.000
Kota Mojokerto CAT Brantas 2.060,43 3.674.000.000 175.000.000
Kota Pasuruan CAT Pasuruan 4.024,67 628.000.000 43.000.000
Kota Probolinggo CAT Probolinggo 5.633,31 711.000.000 124.000.000
Kota Surabaya CAT Brantas 9.523,03 3.674.000.000 175.000.000
CAT Surabaya-Lamongan 21.390,06 843.000.000 37.000.000
Sumber: Bappeda Provinsi Jawa Timur

II-14 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Gambar II.7 Peta CAT (Cekungan Air Tanah) Provinsi Jawa Timur
Sumber: RTRW Provinsi Jawa Timur 2011-2031

8. Kondisi Klimatologi
Jawa Timur memiliki iklim tropis basah dan pada umumnya memiliki curah hujan yang
lebih sedikit dibandingkan dengan wilayah Jawa bagian barat. Curah hujan rata-rata
antara 1.500 mm/tahun – 2.700 mm/tahun. Suhu rata-rata kisaran minimum 22,3 °C
dan maksimal 34,6 °C. Berdasarkan sistem klasifikasi Schmidt dan Ferguson, sebagian
besar wilayah (52%) mempunyai iklim tipe D dengan kelembaban udara berkisar 30%
hingga 97%.
Jawa Timur juga memiliki pola musim monsun, dengan enam bulan musim hujan dan
enam bulan musim kering. lklim dan musim di Jawa Timur juga dipengaruhi oleh
fenomena global dan regional. Fenomena global yang dimaksud adalah El Niño dan La
Niña, Dipole Mode dan Maddem Jullian Oscillation. El Niño ditandai dengan naiknya suhu
muka laut di Ekuator Pasifik Tengah, yang jika pada saat bersamaan kondisi suhu
perairan di wilayah Indonesia cukup rendah, maka akan mengakibatkan curah hujan
menurun secara drastis, sedangkan La Niña menyebabkan peningkatan curah hujan
akibat menghangatnya suhu muka laut di perairan Indonesia dibandingkan dengan
Ekuator Pasifik Tengah.
Adapun fenomena regional yang ikut memengaruhi iklim/musim di Jawa Timur adalah:
a. Sirkulasi Monsun Asia – Australia. Sirkulasi angin Indonesia mengikuti pola
perbedaan tekanan udara di Australia dan Asia, yang juga dipengaruhi oleh
peredaran matahari dalam setahun sehingga membentuk pola monsun. Pola angin

Kondisi Umum Wilayah Jawa Timur | II-15


baratan terjadi karena adanya tekanan tinggi yang terjadi di Asia yang berkaitan
dengan berlangsungnya musim hujan di Indonesia.
b. Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis (Inter Tropical Convergence Zone/ ITCZ),
merupakan daerah tekanan rendah yang memanjang dari barat ke timur dengan
posisi selalu berubah mengikuti pergerakan matahari ke utara dan selatan
khatulistiwa.
c. Suhu Permukaan Laut di wilayah perairan Indonesia. Kondisi ini digunakan sebagai
salah satu indikator banyak sedikitnya kandungan uap air di atmosfer yang erat
kaitannya dengan proses pembentukan awan di atas wilayah Indonesia. Jika suhu
permukaan laut panas, berpotensi menambah kandungan uap air di atmosfer dan
sebaliknya.
Pada tahun 2019 matahari bersinar lebih terik pada bulan Mei, Juni, hingga November
dengan penyinaran rata-rata antara 90,5-99,4 persen. Sedangkan bulan lainnya rata-
rata di bawah 47,5-76,7 persen. Penyinaran matahari 2019 tercatat lebih tinggi
dibandingkan tahun sebelumnya.
Angin juga bertiup lebih kencang pada tahun 2019, rata-rata kisaran 6,4-8,8 knot. Hanya
pada bulan Desember kecepatan angin rata-rata 6,4 knot, di luar bulan itu angin bertiup
cukup kencang. Kecepatan angin tertinggi terjadi di bulan Januari (rata-rata 8,8 knot).
Jumlah rata-rata hujan selama tahun 2019 sebesar 1.903,5 mm. Rata-rata curah hujan
tertinggi terjadi di bulan Januari-Desember, tertinggi mencapai 487,8 mm (Tabel II.5).

Tabel II.5 Keadaan Cuaca Bulanan di Stasiun Meteorologi Klas I Juanda Jawa
Timur Tahun 2019
Kelembaban Curah Penyinaran
Suhu Udara Tekanan Udara Kec Angin
Bulan Udara Hujan Matahari
(knot)
Max Min Max Min Max Min (%)
Januari 32,3 24,8 99 55 487,8 1.013,9 1.003,6 8,8 47,5
Februari 32,4 24,7 97 53 451,1 1.015,0 1.005,3 7,1 47,5
Maret 32,1 24,8 98 53 330,2 1.014,0 1.004,6 7,4 54,3
April 32,6 25,5 98 53 332,6 1.013,1 1.005,4 6,8 62,7
Mei 32,9 24,9 96 47 53,9 1.013,0 1.005,9 6,5 97,5
Juni 32,1 23,3 94 47 0 1.014,2 1.006,2 6,8 90,8
Juli 31,4 22,3 93 41 0,8 1.015,6 1.007,4 7,4 99,4
Agustus 31,4 22,4 90 38 0 1.015,3 1.007,8 8,3 96,0
September 31,9 22,9 91 34 0 1.016,3 1.008,4 8,6 98,8
Oktober 34,0 24,1 91 35 0 1.013,8 1.005,2 8,1 99,2
November 34,6 25,8 90 30 26,4 1.013,0 1.004,9 6,8 90,5
Desember 34,2 25,6 97 33 220,7 1.012,4 1.004,0 6,4 76,7
Sumber: Stasiun Meteorologi Klas I Juanda Surabaya

Beradasarkan klasifikasi iklim menurut Oldeman, wilayah Jawa Tmur terklasifikasikan


menjadi 5 tipe iklim yaitu C1, C2, D2, D3 dan E3 (Gambar II.8). Pada peta klasifikasi
iklim di atas untuk membedakan jenis iklim menggunakan gradasi warna dari biru muda
sampai biru tua. Semakin tua warna birunya, menunjukkan bahwa semakin banyak
jumlah bulan basahnya dalam setahun. Tampak bahwa di wilayah Jawa Timur bagian
tengah warna birunya lebih gelap, menandakan jumlah bulan basahnya lebih banyak,
yaitu di antaranya masuk wilayah Lamongan, Gresik, Jombang, Mojokerto dan Kediri, di

II-16 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


mana termasuk tipe iklim C1 yang jumlah bulan basahnya dalam setahun berturut-turut
5-6 bulan dan bulan kering secara berturut-turut ≤ 1 bulan. Sebagian besar wilayah
Jawa Timur tipe iklimnya E3 tersebar secara luas dengan bulan basah secara berturut-
turut kurang dari 3 bulan dan bulan kering secara berturut-turut 4-6 bulan dalam
setahun. Hanya sebagian kecil wilayah yang bertipe iklim C2, D2 dan D3.

Gambar II.8 Peta Klasifikasi Iklim Menurut Oldeman Provinsi Jawa Timur
Sumber: Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Jawa

9. Kondisi Ekosistem (Ekoregion)


Untuk memetakan ekoregion dapat menggunakan batasan kesamaan ciri morfologi dan
morfogenesa bentuklahan yang ada pada sistem lahan, menggunakan pendekatan
konsep bentang lahan. Aspek morfologi mencirikan kekhasan bentuk permukaan lahan
yang dapat diketahui dari ketinggian relief lokal dan kemiringan lereng, sedangkan
aspek morfogenesa mencirikan proses asal-usul (genetik) terbentuknya bentuklahan.
Ekoregion di Provinsi Jawa Timur didominasi oleh Ekoregion Dataran Fluvio-vulkan
Material Piroklastik dengan luas 710.427,74 ha atau 14,80% dari total luas Provinsi Jawa
Timur. Terluas kedua adalah Dataran Kaki Gunungapi Material Piroklastik seluas
655.316,29 ha atau 13,65% dari luas wilayah Jawa Timur. Dominasi ekoregion dataran
vulkan dengan material piroklastik di Jawa Timur karena banyaknya Gunungapi yang
tersebar banyak di wilayah bagian tengah membentang dari barat sampai timur.
Ekoregion terluas ketiga di Jawa Timur adalah Dataran Aluvial Material Aluvium seluas
413.429,73 ha atau 8,61% dari luas wilayah Jawa Timur. Ekoregion terluas keempat
adalah Perbukitan Struktural Lipatan (Antiklinal) Rembang dengan luas 346.031,63 ha
atau 7,21% dari luas Jawa Timur. Ekoregion terluas kelima adalah Lembah Sinklinorium

Kondisi Umum Wilayah Jawa Timur | II-17


Randublatung Batupasir dan Batulempung Napalan dengan luas 320.609,10 ha atau
6,68% dari luas wilayah Jawa Timur.
Berdasarkan analisis ekoregion, total terdapat 95 jenis ekoregion di Provinsi Jawa Timur
dengan luas dan karakteristik yang beraneka ragam. Setiap jenis ekoregion memiliki
potensi dan permasalahan masing-masing. Untuk mengetahui lokasi ekoregion dapat
dilihat pada Gambar II.9, sedangkan untuk mengetahui luasan setiap nama ekoregion,
dapat dilihat pada Tabel II.6 di bawah ini.

Gambar II.9 Peta Ekoregion Provinsi Jawa Timur


Sumber: Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Jawa

Tabel II.6 Luas Wilayah Ekoregion di Provinsi Jawa Timur


Luas
No. Ekoregion
ha %
1. Bukit Terisolasi 1.238,84 0,03
2. Dataran Aluvial Material Aluvium 413.429,73 8,61
3. Dataran Fluvio-marin Pesisir Madura Material Aluvium 124.650,42 2,60
4. Dataran Fluvio-marin Pesisir Selatan Jawa Material Aluvium 8.024,23 0,17
5. Dataran Fluvio-marin Pesisir Utara Jawa Material Aluvium 248.093,52 5,12
6. Dataran Fluvio-vulkan Material Piroklastik 710.427,74 14,80
7. Dataran Kaki Gunungapi Material Piroklastik 655.316,29 13,65
8. Dataran Pantai Bergisik Material Pasir Marin 9.063,36 0,19
9. Dataran Pantai Reklamasi Material Campuran 694,40 0,01
10. Dataran Karst Banyuwangi Batugamping Terumbu 7.356,53 0,15
11. Dataran Pesisir Karst Kepanjen Batugamping Terumbu 1.174,77 0,02
12. Dataran Struktural Lipatan (Dataran Nyaris) Rembang Material Batupasir 57.831,10 1,21
Tufan dan Batulempung Gampingan
13. Delta Brantas Material Aluvium 11.576,46 0,24

II-18 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Luas
No. Ekoregion
ha %
14. Delta Deluwang Material Aluvium 384,02 0,01
15. Delta Pangkah (Bengawan Solo) Material Aluvium 6.166,08 0,13
16. Delta Pekalen Material Aluvium 114,97 0,00
17. Delta Rejoso Material Aluvium 659,71 0,01
18. Delta Sampeyan Material Aluvium 208,03 0,00
19. Endapan Awan Panas Material Piroklastik 1.393,41 0,03
20. Igir Endapan Lava (Dyke) 3.959,56 0,08
21. Kaki Gunungapi Argopuro Material Piroklastik 53.486,59 1,11
22. Kaki Gunungapi Argowayang Material Piroklastik 15.760,05 0,33
23. Kaki Gunungapi Arjuno Material Piroklastik 28.191,73 0,59
24. Kaki Gunungapi Baluran Material Piroklastik 2.912,64 0,06
25. Kaki Gunungapi Bromo Material Piroklastik 49.564,41 1,03
26. Kaki Gunungapi Kawi Material Piroklastik 31.738,27 0,66
27. Kaki Gunungapi Kelud Material Piroklastik 13.184,97 0,27
28. Kaki Gunungapi Kompleks Raung-Merapi-Ijen Material Piroklastik 83.243,14 1,73
29. Kaki Gunungapi Lawu Material Piroklastik 15.415,76 0,32
30. Kaki Gunungapi Liman Dorowati Material Piroklastik 41.646,17 0,87
31. Kaki Gunungapi Semeru Material Piroklastik 46.409,63 0,97
32. Kaldera 11.556,70 0,24
33. Kerucut Gunungapi Anak Bromo Material Piroklastik 1.856,42 0,04
34. Kerucut Gunungapi Argopuro Material Piroklastik 9.358,50 0,20
35. Kerucut Gunungapi Argowayang Material Piroklastik 5.020,45 0,10
36. Kerucut Gunungapi Arjuno Material Piroklastik 7.234,22 0,15
37. Kerucut Gunungapi Bromo Material Piroklastik 8.923,67 0,19
38. Kerucut Gunungapi Kawi Material Piroklastik 6.010,71 0,13
39. Kerucut Gunungapi Kelud Material Piroklastik 3.104,90 0,06
40. Kerucut Gunungapi Lawu Material Piroklastik 4.207,48 0,09
41. Kerucut Gunungapi Liman Dorowati Material Piroklastik 7.980,42 0,17
42. Kerucut Gunungapi Ijen Material Piroklastik 1.519,92 0,03
43. Kerucut Gunungapi Raung Material Piroklastik 12.440,54 0,26
44. Kerucut Gunungapi Semeru Material Piroklastik 2.558,65 0,05
45. Kerucut Gunungapi Parasiter Material Piroklastik 13.605,21 0,28
46. Kubah Lava Gunungapi Baluran 1.020,95 0,02
47. Kubah Lava Gunungapi Ijen 7.526,76 0,16
48. Kubah Lava Gunungapi Lawu Tua 2.795,95 0,06
49. Lembah (Sinklinal) antar Perbukitan Struktural Patahan Jalur Blora- 2.646,56 0,06
Bojonegoro Batuan Lempung Batupasir dan Napal
50. Lembah antar Perbukitan Denudasional Jalur Pacitan-Blambangan Material 10.494,54 0,22
Aluvium
51. Lembah Perbukitan Solusional Karst Blitar Batugamping Terumbu 4.032,83 0,08
52. Lembah Perbukitan Solusional Jalur Gunungsewu Batugamping Terumbu 1,70 0,00
53. Lembah Perbukitan Solusional Karst Jalur Pacitan-Blambangan Batugamping 8.911,05 0,19
Terumbu
54. Lembah Perbukitan Solusional Karst Malang Batugamping Terumbu 11.294,61 0,24
55. Lembah Perbukitan Solusional Karst Pacitan Batugamping Terumbu 11.122,43 0,23
56. Lembah Perbukitan Solusional Karst Trenggalek Batugamping Terumbu 2.902,07 0,06
57. Lembah Perbukitan Solusional Karst Tulungagung Batugamping Terumbu 1.178,55 0,02
58. Lembah Sinklinorium Randublatung Batupasir dan Batulempung Napalan 320.609,10 6,68
59. Lembah Sungai Kladen Purba 739,78 0,02
60. Lereng Gunungapi Argopuro Material Piroklastik 40.316,21 0,84
61. Lereng Gunungapi Argowayang Material Piroklastik 17.565,56 0,37
62. Lereng Gunungapi Arjuno Material Piroklastik 13.908,57 0,29
63. Lereng Gunungapi Baluran Material Piroklastik 2.255,67 0,05
64. Lereng Gunungapi Bromo Material Piroklastik 41.934,40 0,87
65. Lereng Gunungapi Kawi Material Piroklastik 15.341,56 0,32
66. Lereng Gunungapi Kelud Material Piroklastik 7.040,59 0,15
67. Lereng Gunungapi Kompleks Raung-Merapi-Ijen Material Piroklastik 39.664,21 0,83
68. Lereng Gunungapi Lawu Material Piroklastik 4.555,95 0,09
69. Lereng Gunungapi Liman Dorowati Material Piroklastik 20.943,72 0,44

Kondisi Umum Wilayah Jawa Timur | II-19


Luas
No. Ekoregion
ha %
70. Lereng Gunungapi Semeru Material Piroklastik 30.451,43 0,63
71. Lerengkaki Perbukitan Denudasional Banyuwangi Batuan Gunungapi Tua 30.104,54 0,63
72. Lerengkaki Perbukitan Denudasional Jalur Kebumen-Purworejo Material 16.865,27 0,35
Gunungapi Tua
73. Lerengkaki Perbukitan Denudasional Jalur Pacitan-Kepanjen Material 7.498,19 0,16
Gunungapi Tua
74. Lerengkaki Perbukitan Denudasional Jalur Wonogiri Batuan Gunungapi Tua 4.851,60 0,10
75. Pegunungan Denudasional Banyuwangi Batuan Gunungapi Tua 39.876,62 0,83
76. Pegunungan Denudasional Pacitan Batuan Gunungapi Tua 6.676,86 0,14
77. Pegunungan Kompleks Struktural (Patahan dan Lipatan) Jalur Pacitan- 104.111,26 2,17
Trenggalek Batuan Sedimen Gunungapi, Batupasir, Batugamping, dan Batu
Malihan
78. Pegunungan Medan Lava 14.762,23 0,31
79. Pegunungan Solusional Karst Jalur Pacitan-Blambangan Batugamping 20.959,93 0,44
Terumbu
80. Pegunungan Struktural Patahan Terdenudasi 13,24 0,00
81. Pegunungan Denudasional Banyuwangi Batuan Gunungapi Tua 34.248,45 0,71
82. Perbukitan Denudasional Pacitan-Kepanjen Batuan Gunungapi Tua 8.606,79 0,18
83. Perbukitan Denudasional Wonogiri Batuan Gunungapi Tua 68.687,12 1,43
84. Perbukitan Intrusif Batuan Gunungapi 16.300,84 0,34
85. Perbukitan Medan Lava 13.729,38 0,29
86. Perbukitan Solusional Karst Gunungsewu Batugamping Terumbu 31.740,08 0,66
87. Perbukitan Solusional Karst Jalur Pacitan-Blambangan Batugamping 237.086,81 4,94
Terumbu
88. Perbukitan Struktural Lipatan (Antiklinal) Rembang Batulempung, Batupasir, 416.281,20 8,67
dan Batugamping Terumbu
89. Perbukitan Struktural Lipatan (Antiklinal) Kendeng Batugamping Napalan 273.925,07 5,71
90. Perbukitan Struktural Patahan Lumajang Gunungapi Tua 1.375,28 0,03
91. Pulau-pulau Kecil Lepas Pantai Batugamping Terumbu 35.041,02 0,73
92. Rataan Pasang Surut Pantai Selatan Jawa Material Aluvium 3.527,25 0,07
93. Rataan Pasang Surut Pantai Utara Jawa Material Aluvium 33.575,38 0,70
94. Telaga Karst (Logva) Perbukitan Gunungsewu Batugamping Terumbu 2,61 0,00
95. Wilayah Perkotaan (Bentang Antropogenik) 21.309,70 0,44
Jumlah 4.799.105,80 100,00
Sumber: Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Jawa

10. Penggunaan Lahan


Secara umum penggunaan lahan di Provinsi Jawa Timur terbagi menjadi 2 (dua) bagian
besar (Gambar II.10 dan Tabel II.7), yaitu:
a. Kawasan lindung, yaitu wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi
kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya
buatan. Kawasan lindung memiliki luas kurang lebih 578.374 ha atau sekitar 12,10%
dari luas wilayah Provinsi Jawa Timur, termasuk di dalamnya kawasan lindung mutlak
yang di dalamnya terdapat Cagar Alam seluas kurang lebih 10.958 ha, Suaka
Margasatwa seluas kurang lebih 18.009 ha, Taman Nasional seluas kurang lebih
176.696 ha, Taman Hutan Raya seluas kurang lebih 27.868,3 ha serta Taman Wisata
Alam seluas ± 298 ha (SK Menteri Kehutanan Nomor 395/Menhut-II/2011).
b. Kawasan Budidaya, yaitu kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk
dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya
manusia, dan sumber daya buatan. Penggunaan lahan budidaya adalah seluas
kurang lebih 4.201.403,70 ha atau 87,90% dari luas wilayah Provinsi Jawa Timur.

II-20 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Gambaran perubahan proporsi penggunaan lahan di Jawa Timur menunjukkan
kecenderungan menurunnya luas wilayah pertanian. Pertanian lahan basah memiliki
luas kurang lebih 911.863 ha atau 19,08% dari luas wilayah Provinsi Jawa Timur
dengan tetap diiringi pelaksanaan pengendalian penggunaan lahan terbangun agar
tidak mengkonversi luas pertanian lahan basah, terutama sawah irigasi teknis.

Gambar II.10 Peta Penggunaan Lahan Menurut Perda RTRW Provinsi Jawa Timur
Sumber: Bappeda Provinsi Jawa Timur

Tabel II.7 Penggunaan Lahan Berdasarkan Perda RTRW di Provinsi Jawa


Timur
Luas
No. Penggunaan Lahan
ha %
A. KAWASAN LINDUNG 578.571,30 12,11
1 Hutan Lindung 344.742,00 7,21
2 Kawasan Suaka Alam 233.829,30 4,90
a. Suaka Margasatwa 18.009,00 0,38
b. Cagar Alam 10.958,00 0,23
c. Taman Nasional 176.696,00 3,70
d. Taman Hutan Raya 27.868,30 0,58
e. Taman Wisata Alam 298,00 0,01
B. KAWASAN BUDIDAYA 4.201.403,70 87,89
1 Kawasan Hutan Produksi 782.772,00 16,38
2 Kawasan Hutan Rakyat 361.570,30 7,56
3 Kawasan Pertanian 2.020.490,71 42,27
a. Pertanian Lahan Basah 911.863,00 19,08
b. Pertanian Lahan Kering/Tegalan/Kebun Campuran 1.108.627,71 23,19
4 Kawasan Perkebunan 359.481,00 7,52
5 Kawasan Iindustri 7.403,80 0,15
6 Kawasan Permukiman 595.255,00 12,45

Kondisi Umum Wilayah Jawa Timur | II-21


Luas
No. Penggunaan Lahan
ha %
7 Lainnya 74.430,89 1,56
TOTAL 4.777.975,00 100,00
Sumber: Bappeda Provinsi Jawa Timur

II.2 Potensi Pengembangan Wilayah


1. Potensi Pertanian
Pengamanan ketahanan pangan dan peningkatan daya saing potensi pengembangan
komoditi produk pertanian tahun 2019, dilakukan melalui kegiatan untuk meningkatkan
produktivitas, jaminan kemudahan akses perbankan, perlindungan asuransi,
peningkatan kesejahteraan petani dan mekanisasi/modernisasi sarana-prasarana
pertanian pada sentra-sentra produksi.
Sektor pertanian merupakan peluang terbesar dalam menyerap tenaga kerja terutama
masyarakat yang berada di perdesaan. Untuk meningkatkan daya saing pertanian, akan
dilakukan upaya-upaya untuk mengembangkan Industri Primer yang diarahkan untuk
mengolah produk pasca panen guna meningkatan Nilai Tambah Komoditi Produk
Pertanian serta kegiatan intensifikasi dan mekanisasi/modernisasi Pertanian dari hulu ke
hilir untuk meningkatkan Indek Pertanaman (IP).
Potensi pertanian berdasarkan Perda Jawa Timur No. 5 tahun 2012 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Provinsi, luas eksisting kawasan pertanian sebesar 2.020.491,71 ha
dengan rincian pertanian lahan basah sebesar 911.863 ha dan pertanian lahan
kering/tegalan/kebun campur sebesar 1.108.627,71 ha. Rencana penggunaan lahan
untuk pertanian lahan basah berupa sawah beririgasi teknis dengan luas sekurang-
kurangnya 957.239 ha atau 20,03% dari luas Jawa Timur dengan peningkatan jaringan
irigasi semi teknis dan sederhana menjadi irigasi teknis tersebar di masing-masing
wilayah sungai. Rencana pengembangan pertanian lahan kering di wilayah Provinsi Jawa
Timur ditetapkan dengan luas sekurang-kurangnya 849.033 ha atau 17,76% dari luas
Jawa Timur yang diarahkan pada daerah-daerah yang belum terlayani oleh jaringan
irigasi.
Untuk mencukupi kebutuhan pangan Jawa Timur dan nasional dan, perlu dilakukan
perlindungan terhadap lahan pertanian pangan sehingga dapat menjamin ketersediaan
pangan. Berdasarkan hal tersebut Provinsi Jawa Timur menetapkan lahan pertanian
pangan berkelanjutan (LP2B) di Jawa Timur seluas kurang lebih 1.017.549,72 ha dengan
rincian lahan basah seluas 802.357,9 ha dan lahan kering seluas 215,191.83 ha (Tabel
II.8 dan Gambar II.11).

Tabel II.8 Lokasi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) di Provinsi


Jawa Timur
Irigasi Non Irigasi
No. Kabupaten/Kota
Eksisting Rencana Eksisting Rencana
1 Pacitan 6.702,00 4.979,00 6.331,00 3.786,00
2 Ponorogo 33.050,00 33.050,00 1.750,00 1.750,00
3 Trenggalek 10.767,00 8.639,00 6.727,00 4.146,00
4 Tulungagung 24.343,00 20.000,00 9.896,00 6.000,00
5 Blitar 30.520,00 27.598,57 1.205,00 804,75

II-22 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Irigasi Non Irigasi
No. Kabupaten/Kota
Eksisting Rencana Eksisting Rencana
6 Kediri 45.405,00 40.865,00 1.901,00 1.426,00
7 Malang 33.110,30 33.110,30 12.777,93 12.777,93
8 Lumajang 35.723,00 32.144,40 270,00 178,50
9 Jember 84.458,00 81.081,00 87.474,00 20.522,00
10 Banyuwangi 65.527,00 61.376,00 465,00 465,00
11 Bondowoso 33.264,00 29.937,60 34.711,00 17.355,50
12 Situbondo 32.023,00 28.820,70 1.616,00 1.212,00
13 Probolinggo 43.358,00 36.789,00 57.661,00 1.903,00
14 Pasuruan 29.413,21 26.471,89 26.595,51 19.946,63
15 Sidoarjo 13.544,07 12.205,82 - -
16 Mojokerto 31.976,00 27.535,00 5.150,00 -
17 Jombang 44.082,00 39.876,00 15.451,00 800,00
18 Nganjuk 38.641,00 34.776,90 22.472,00 16.854,00
19 Madiun 30.534,14 20.034,00 2.350,86 1.544,40
20 Magetan 27.272,00 19.084,00 1.198,00 -
21 Ngawi 44.648,00 41.523,00 3.787,00 -
22 Bojonegoro 43.926,42 32.430,40 32.921,00 33.333,57
23 Tuban 18.771,00 17.832,45 38.414,44 5.167,55
24 Lamongan 45.841,00 45.841,00 33.479,00 -
25 Gresik 10.346,00 10.346,00 - -
26 Bangkalan 7.974,00 12.161,00 21.239,00 17.841,00
27 Sampang 5.031,00 4.714,00 72.423,74 28.731,00
28 Pamekesan 6.232,00 6.232,00 25.501,00 6.074,00
29 Sumenep 9.208,00 8.287,20 16.765,00 12.573,00
30 Kota Kediri 3.100,00 500,00 - -
31 Kota Blitar 1.156,22 677,00 138,00 -
32 Kota Malang - - - -
33 Kota Probolinggo 1.854,00 1.034,67 744,27 -
34 Kota Pasuruan 1.158,00 605,00 - -
35 Kota Mojokerto 586,00 104,00 45,00 -
36 Kota Madiun 1.098,00 444,00 -
37 Kota Surabaya - - - -
38 Kota Batu 2.486,00 1.252,00 - -
Jawa Timur 897.128,36 802.357,90 541.459,75 215.191,83
Sumber: Bappeda Provinsi Jawa Timur

2. Potensi Perkebunan
Pengamanan ketahanan pangan dan peningkatan daya saing potensi pengembangan
komoditi produk perkebunan tahun 2019, dilakukan melalui kegiatan untuk
meningkatkan produktivitas, jaminan kemudahan akses perbankan, perlindungan
asuransi, mekanisasi sarana dan prasarana perkebunan serta upaya peningkatan
kesejahteraan petani kebun.

Kondisi Umum Wilayah Jawa Timur | II-23


Gambar II.11 Peta Rekomendasi Penetapan Lokasi LP2B di Provinsi Jawa Timur
Sumber: Bappeda Provinsi Jawa Timur

Kawasan perkebunan di Jawa Timur dikembangkan berdasarkan fungsi kawasan dan


potensi yang ada pada daerah masing-masing berdasarkan prospek ekonomi yang
dimiliki (Gambar II.12). Pengembangan kawasan perkebunan diarahkan untuk
meningkatkan peran serta, efisiensi, produktivitas & keberlanjutan. Berdasarkan
komoditasnya, pengembangan perkebunan dapat dibagi dalam 2 kelompok, yakni: (a)
perkebunan tanaman tahunan, seperti: tebu, tembakau, kapas, serat karung, wijen, dan
(b) perkebunan tanaman semusim, antara lain berupa: kelapa, kopi, kakao, cengkeh,
jambu mete, cabe jamu, kapok randu, teh, kenanga, panili, lada, kemiri, jarak kepyar,
jarak pagar, siwalan, serat nanas, pinang, kayu manis, asam jawa, aren, mendong,
janggelan, nilam, pandan, nipah, pala, melinjo, karet, dsb.
Guna meningkatkan daya saing Petani Kebun, akan dilakukan upaya upaya untuk
mengembangkan Industri Primer yang diarahkan untuk pengembangan pasar, baik
pasar internasional maupun pasar domestik yang dilakukan dengan memperluas
promosi komoditas dan produk perkebunan. Strategi yang diterapkan adalah dengan
mengefektifkan penerapan teknologi perkebunan dan mengefisienkan usaha
perkebunan untuk menghasilkan output dengan biaya minimum. Potensi perkebunan
lainnya dalam mendukung peningkatan daya saing adalah adanya program
pengembangan industri primer yang berupaya untuk meningkatan nilai tambah komoditi
perkebunan yang fokus kegiatan pada Kopi dan Kakao serta adanya kesediaan Perhutani
bila lahannya ditanami kopi pada lereng Gunung Wilis.

II-24 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Gambar II.12 Peta Potensi Perkebunan Provinsi Jawa Timur
Sumber: Bappeda Provinsi Jawa Timur

3. Potensi Perikanan
Pengamanan ketahanan pangan dan penguatan konektivits kemaritiman tahun 2019,
dilakukan melalui kegiatan untuk meningkatkan produktivitas, konservasi dan
rehabilitasi laut, pesisir serta pulau-pulau kecil, optimalisasi kinerja TPI, jaminan
kemudahan akses perbankan, perlindungan asuransi, peningkatan kesejahteraan
nelayan melalui peningkatan daya saing pengembangan komoditi produk perikanan.
Potensi perikanan Provinsi Jawa Timur pada dasarnya adalah pengembangan perikanan
tangkap, perikanan budidaya, dan pengelolaan serta pemasaran hasil perikanan yang
dikemas dalam sebuah sistem minapolitan. Pengembangan kawasan perikanan tangkap
di Jawa Timur memiliki prospek yang bagus, didukung oleh pengembangan pelabuhan
perikanan Brondong yang terletak di Pantai Utara Jawa Timur, pengembangan
pelabuhan perikanan Muncar di Kab. Banyuwangi, dan Prigi di Kab. Trenggalek.
Pengembangan kawasan peruntukan perikanan budidaya terdiri dari perikanan
budidaya air payau, perikanan budidaya air tawar, dan perikanan budidaya air laut.
Sektor perikanan budidaya air payau berada pada kawasan Ujung Pangkah dan Panceng
di Kab. Gresik, serta Sedati di Kab. Sidoarjo dengan komoditas ikan bandeng. Perikanan
budidaya air tawar berada pada Kab. Bojonegoro, Lamongan, Magetan, Malang, Blitar,
Trenggalek, Tulungagung, Jember, dan Banyuwangi. Perikanan budidaya air laut
tersebar pada wilayah pesisir seperti adanya sentra pengembangan ikan laut di bagian
pantai utara Jawa Timur. Sedangkan potensi garam yang merupakan salah satu potensi
budidaya air payau berada pada Kab Bangkalan, Gresik, Lamongan, Pamekasan,
Pasuruan, Probolinggo, Sampang, Sumenep, Tuban, serta Kota Pasuruan, dan Surabaya
(Gambar II.13).

Kondisi Umum Wilayah Jawa Timur | II-25


Gambar II.13 Peta Peruntukan Perikanan Budidaya Air Payau Provinsi Jawa Timur
Sumber: Bappeda Provinsi Jawa Timur

4. Potensi Peternakan
Pengamanan ketahanan pangan dan peningkatan daya saing komoditi produk
peternakan tahun 2019, dilaksanakan melalui peningkatan produktivitas, jaminan
kemudahan usaha, perlindungan, serta upaya peningkatan kesejahteraan peternak
melalui pengolahan produk derivate/pabrikan serta peningkatan informasi
perkembangan dan pemasaran produksi peternakan.
Kawasan peternakan secara khusus diperuntukan bagi kegiatan peternakan melalui
pengembangan sentra ternak dalam skala besar maupun kecil dan sentra peternakan
unggas dan lainnya. Pengembangan ternak ini akan lebih memiliki nilai tambah melalui
pengembangan agrobisnis peternakan. Pengembangan kawasan agrobisnis berbasis
peternakan dilakukan untuk menjawab tuntutan kecukupan (swasembada) daging dan
telur serta susu dalam negeri, sekaligus meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
peternak. Kawasan peruntukan peternakan meliputi: (a) Sentra peternakan ternak besar
meliputi sapi, kerbau dan kuda; (b) Sentra peternakan ternak kecil meliputi kambing,
domba dan babi; (c) Sentra peternakan unggas meliputi Ayam, Itik, Entok ; dan (d)
Sentra ternak lainnya meliputi kelinci.
Strategi pembangunan peternakan yang dilakukan pemerintah pusat, provinsi, dan
kabupaten/kota bertujuan mencapai ketahanan pangan melalui penyediaan protein
hewani ternak, sehingga dibutuhkan sinergitas pusat‐daerah untuk mencukupi
kebutuhan daging Nasional dengan mengandalkan sumberdaya lokal.

II-26 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Gambar II.14 Peta Klasifikasi Sapi Potong Provinsi Jawa Timur
Sumber: Bappeda Provinsi Jawa Timur

5. Potensi Kehutanan
Pengamanan ketahanan pangan dan peningkatan daya saing potensi pengembangan
komoditi produk kehutanan tahun 2019, dilakukan melalui kegiatan untuk meningkatkan
produktivitas dan promosi produk hutan.
Kawasan hutan budidaya dibedakan menjadi hutan produksi dan hutan rakyat (Gambar
II.15). Hutan produksi dimaksudkan untuk menyediakan komoditas hasil hutan untuk
memenuhi kebutuhan untuk keperluan industri, sekaligus untuk melindungi kawasan
hutan yang ditetapkan sebagai hutan lindung dan hutan konservasi dari kerusakan
akibat pengambilan hasil hutan yang tidak terkendali. Hutan produksi merupakan
kawasan hutan yang secara ruang digunakan untuk budidaya hutan alam dan hutan
tanaman. Sedangkan Hutan rakyat dimaksudkan untuk menjaga keseimbangan iklim
makro, memenuhi kebutuhan akan hasil hutan dan berada pada lahan-lahan masyarakat
dan dikelola oleh masyarakat.

Kondisi Umum Wilayah Jawa Timur | II-27


Gambar II.15 Peta Potensi Kawasan Kehutanan Provinsi Jawa Timur
Sumber: Bappeda Provinsi Jawa Timur

6. Potensi Pertambangan
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Provinsi Tahun 2011‐2031, Kawasan peruntukan pertambangan di wilayah
Provinsi Jawa Timur dibagi menjadi kawasan pertambangan mineral (logam, bukan
logam, batuan dan batubara), potensi pertambangan minyak dan gas bumi dan potensi
panas bumi.

Gambar II.16 Peta Wilayah Usaha Pertambangan Provinsi Jawa Timur


Sumber: Bappeda Provinsi Jawa Timur

II-28 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


1) Potensi Tambang Mineral (Logam, Bukan Logam, Batuan, dan Batubara)
Potensi pertambangan mineral logam di wilayah Provinsi Jawa Timur berada di wilayah:
Kab. Banyuwangi, Kab. Blitar, Kab. Jember, Kab. Lumajang, Kab. Malang, Kab. Pacitan,
Kab. Trenggalek, Kab. Tulungagung. Potensi pertambangan mineral logam yang ada di
Jawa Timur, diantaranya adalah Pasir Besi, Emas dan Mineral Pengikutnya, dan
Mangaan. Potensi pertambangan mineral bukan logam tersebar di seluruh wilayah
kabupaten di Jawa Timur. Potensi pertambangan mineral bukan logam yang sejauh ini
dianggap potensial meliputi: Bentonite, Phiropilit, Feldspar, Zeolit, Feldspar, Kaolin,
Phiropilit, Toseki, Pasir/Sirtu, dan Pasir Kwarsa. Potensi pertambangan batuan tersebar
di seluruh wilayah kabupaten di Jawa Timur, terutama pada wilayah sekitar gunung api,
diantaranya batuan gamping, andesit, trass, marmer, tanah liat, tanah urug, opal,
kalsedon, diorit, pasir, sirtu, onyx, toseki, breksi, jasper dan tuff. Untuk batubara,
meskipun potensinya kecil tersebar di 3 kabupaten yaitu Pacitan, Trenggalek, dan
Tulungagung, dengan total potensi sebesar 6,902.004,35 ton pada area seluas 74,1 ha.
Potensi tambang mineral tersebut sebagaimana tersaji pada Gambar II.17 dan Tabel
II.9.

Gambar II.17 Peta Potensi Pertambangan Batuan Provinsi Jawa Timur


Sumber: Bappeda Provinsi Jawa Timur

Tabel II.9 Potensi Tambang Mineral di Provinsi Jawa Timur

No. Mineral Volume (ton) Luas (ha)


1 Mineral Logam
- Besi 14.690,25 -
- Emas 2.893.060,00 7.982,72
- Mangaan 143.598.428,30 4.901,28

Kondisi Umum Wilayah Jawa Timur | II-29


No. Mineral Volume (ton) Luas (ha)
- Pasir Besi 735.608.023,23 10.412,15
- Pint - 410,00
- Seng - 30,00
- Tembaga 449.065,58 2.420,64
- Unsur logam Au, Ag, Cu, Zn 191.250,00 0,002
- Nikel - -
- Timah Hitam - -
- Timah Putih - -
- Galena - -
2 Mineral Bukan Logam
- Pasir Kuarsa 160.142.617.685,15 11.236,46
- Yodium - -
- Belerang - -
- Fosfat 5.009.379.180,13 10.018,70
- Zeolit 23.137.364,28 440,35
- Kaolin 36.799.533,89 1.166,29
- Feldspar 674.772.656,75 7.761,15
- Bentonit 483.725.682,50 8.927,38
- Gipsum 4.964.426,00 375,84
- Dolomit 219.218.098.792,28 36.480,36
- Kalsit 17.268.934,44 2.275,24
- Rijang 4.682,88 60,00
- Porifilit 149.364.202,00 1.961,93
- Oker 390.000,00 300,00
3 Batuan
- Andesit 160.450.662.965,00 117.133,52
- Breksi 1.124.178.000,00 641,20
- Diorit 113.717.791,00 147,44
- Gamping 176.058.656.546,66 1.586.149,50
- Marmer 1.049.670.364,00 1.247,25
- Onyx 6.148.312,50 368,00
- Opal dan Kalsedon - 23,90
- Pasir 8.463.742.487,70 157.732,95
- Sirtu 174.509.135,95 13.875,77
- Tanah Liat 6.447.431.320,77 179.550,64
- Tanah Urug 414.715.482,80 157.956,65
- Traas 21.005.722.573,21 38.201,26
- Tuff 2.766.182.800,00 1.419,00
- Toseki - -
- Jasper - -
4 Batubara 6.902.004,35 74,10
Sumber: Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur

2) Potensi Pertambangan Minyak dan Gas Bumi


Provinsi Jawa Timur merupakan daerah yang memiliki potensi pertambangan migas
yang cukup potensial, dimana cadangan migas yang telah terbukti maupun yang masih
terduga masih sangat besar. Jawa Timur menduduki posisi peringkat ke-3 (tiga) sebagai
daerah penghasil pertambangan migas setelah Riau dan Kalimantan Timur. Di wilayah
Jawa Timur terdapat 39 blok migas, yang berstatus produksi sebanyak 13 (tiga belas)
wilayah kerja, status eksplorasi sebanyak 23 (dua puluh tiga) wilayah kerja dan status
pengembangan sebanyak 3 (tiga) wilayah kerja (Tabel II.10 dan Gambar II.18).

II-30 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Tabel II.10 Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi di Provinsi Jawa Timur

No. Nama Blok Operator Status


1 Muriah PC Muriah Ltd. Pengembangan
2 Titan AWE (Titan) NZ Ltd. Eksplorasi
3 East Muriah Pearl Oil (East Muriah) Ltd. Eksplorasi
4 Bawean Camar Resources Canada Inc. Produksi
5 East Bawean II East Bawewan Ltd. Eksplorasi
6 North Madura AWE (North Madura) NZ Ltd. Eksplorasi
7 Karapan Amstelco Karapan PTE. Ltd. Eksplorasi
8 North East Madura III Anadarco Indonesia Company Eksplorasi
9 Bulu Krisenergy (Satria) Ltd. Eksplorasi
10 Pangkah HESS (indonesia Pangkah) Ltd. Produksi
11 West Madura Offshore PT Pertamina Hulu Energi – West Madura Eksplorasi
Offshore
12 Poleng Pertamina EP Produksi
13 Terumbu AWE (Terumbu) NZ Ltd. Eksplorasi
14 Ketapang Block PC Ketapang II Ltd. Pengembangan
15 Mandala Consortium PT Bumi Hasta Mukti – Fortune Eksplorasi
Empire Grpup Ltd.
16 Madura SPE Petroleum Ltd. Eksplorasi
17 South Madura South Madura Exploration Company Ltd. Eksplorasi
18 Jawa Bagian Timur Area-3 Pertamina EP Produksi
19 Tuban JOB Pertamina – Petrochina East Java Produksi
20 Randugunting Block Pertamina EP Randugunting Eksplorasi
21 Cepu Block Mobil Cepu Ltd. Produksi
22 Jawa Bagian Timur Area-4 Pertamina EP Produksi
23 Jawa Bagian Timur Area-5 Pertamina EP Produksi
24 Jawa Bagian Timur Area-6 Pertamina EP Produksi
25 Blora PT Sele Raya Energi Eksplorasi
26 Alas Jati Block PT Insan Bina Perkasa Eksplorasi
27 Brantas Lapindo Brantas Inc. Produksi
28 Sampang Santos (Sampang) PTY. Ltd. Produksi
29 Gunting Exxon Mobil Exploration and Production Eksplorasi
Indonesia (Gunting) Ltd.
30 South East Madura PT Energi Mineral Langgeng Eksplorasi
31 Madura Offshore Block Santos (Madura Offshore) PTY. Ltd. Produksi
32 MaduraStrait Husky Oil Madura Ltd. Pengembangan
33 North East Madura Techwin Energy North East Madura Ltd. Eksplorasi
34 North kangean Petrojava North Kangean Inc. Eksplorasi
35 Kangean EMP Kangean Ltd. Eksplorasi
36 Sibaru Mitra Energy (Indonesia Sibaru) Ltd. Eksplorasi
37 East Kangean Greenstar Assets Ltd. Eksplorasi
38 East Sepanjang PT Easco East Sepanjang Eksplorasi
39 Jawa Bagian Timur Area-7 Pertamina EP Produksi
Sumber: Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur

Kondisi Umum Wilayah Jawa Timur | II-31


Gambar II.18 Peta Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi Provinsi Jawa Timur
Sumber: Bappeda Provinsi Jawa Timur

3) Potensi Panas Bumi


Potensi panas bumi atau geothermal merupakan sumber energi yang relatif ramah
lingkungan karena berasal dari panas dalam bumi. Pemanfaatan energi panas bumi
diyakini menjadi salah satu sumber energi alternatif. Potensi panas bumi di Wilayah
Provinsi Jawa Timur berada pada lokasi yang berdekatan dengan gunung api aktif,
sebagaimana tersaji pada (Tabel II.11).

Tabel II.11 Potensi Panas Bumi di Provinsi Jawa Timur

No. Lapangan Potensi (MWE) Kab/Kota Keterangan


1 Gunung Lawu 195 Kab. Karanganyar, Telah ditetapkan sebagai Wilayah
Sragen, Wonogiri Kerja Pertambangan (WKP) 2518
(Prov. Jawa K/30/MEM/2014 13 Agustus 2012
Tengah), Kab. Lelang oleh Pemerintah Pusat
Ngawi, Magetan
(Prov. Jawa Timur)
kewenangan Pusat
2 Arjosari 18,5 Kab. Pacitan Survei Rekonais Tahun 2013,
Dinas ESDM Jatim
3 Melati 13,5 Kab. Pacitan Survei Rekonais Tahun 2013,
Dinas ESDM Jatim
4 Ngebel – Wilis 165 Kab. Ponorogo dan Eksplorasi Ijin Usah
Kab. Madiun Pertambangan (IUP)
188/63/KPTS/119.3/2011
16 Juni 2011 PT. Medco Cahaya
Geothermal

II-32 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


No. Lapangan Potensi (MWE) Kab/Kota Keterangan
5 Gunung Wilis 50 Kab. Ponorogo, Kab. Telah ditetapkan sebagai Wilayah
Madiun, Kab. Kerja Pertambangan (WKP) 2775
Nganjuk, Kab. K/30/MEM/2014 3 Juni 2014
Kediri, Kab.
Tulungagung dan
Kab. Trenggalek
6 Gunung Pandan 60 Kab. Madiun dan Telah ditetapkan sebagai Wilayah
Kab. Bojonegoro Kerja Pertambangan (WKP) 2774
K/30/MEM/2014 3 Juni 2014
7 Songgoriti 35 Kota Batu dan Kab. Telah ditetapkan sebagai Wilayah
Malang Kerja Pertambangan (WKP) 2776
K/30/MEM/2014 2 Juni 2014
8 Arjuno – Welirang 185 Kab. Mojokerto, Telah ditetapkan sebagai Wilayah
Kab. Pasuruan dan Kerja Pertambangan (WKP)
Kab. Malang 2773K/30/MEM/ 2014 (3 Juni
2014)
9 Bromo – Tengger - Kab. Pasuruan, Kab. Penugasan Survey Pendahuluan
Probolinggo, Kab. (PSP) 2903 K/30/MEM/2013 30
Lumajang, Kab. Juli 2013 PT. Hitay Renewable
Malang dan Kota Energy
Malang
10 Krucil – Tiris 147 Kab. Probolinggo Penugasan Survey Pendahuluan
dan Kab. Lumajang (PSP) PT. Hitay Rawas Energy
11 Iyang – Argopuro 295 Kab. Probolinggo Eksplorasi Ijin Usaha
dan Kab. Lumajang Pertambangan (IUP)
1521K/034/M.PE/1990 30
Oktober 1990 PT. Pertamina
Geothermal Energy
12 Gunung Raung - Kabupaten Pelaksanaan Survey Pendahuluan
Bondowoso, Panasbumi (PSP) PT. Hitay
Kabupaten Jember, Runcing Energy
Kabupaten
Banyuwangi
13 Blawan – Ijen 110 Kab. Bondowoso, Eksplorasi Ijin Usaha
Kab. Banyuwangi Pertambangan (IUP)
dan Kab. Situbondo 188/62/KPTS/119.3/2011 25 Mei
2011 PT. Bakrie Dharmakarya
Energy
14 Pulau Bawean 14,5 Kabupaten Gresik Survei Rekonais Tahun 2013,
Dinas ESDM Jatim
15 Gunung Kelud Potensi yang Kabupaten Blitar Terdapat Sumber air panas yang
belum dan Kediri diduga berasal dari kawah
teridentifikasi Gunung Kelud
16 Parengan – Kec. Potensi yang Kabupaten Tuban Terdapat sumber air panas: 1.
Rengel belum Dsn. Nganget Ds. Kedungjambe
teridentifikasi Kec. Singgahan T = 46,6 0C pH
= 6,9 2. Dsn. Prataan Ds.
Wukiharjo Kec. Parengan T =
43,8 0C pH = 6,99
Sumber: Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur

7. Potensi Industri
Kawasan peruntukan industri di Provinsi Jawa Timur meliputi: Kawasan industri,
Kawasan peruntukan industri di luar kawasan industri, dan sentra industri. Untuk
mendorong petumbuhan wilayah Provinsi Jawa Timur, maka pada dasarnya setiap
daerah akan dikembangkan kawasan industri. Area industrialisasi di Jawa Timur masih
terbuka bagi investor, kondisi tersebut dapat ditunjukan adanya kawasan industri yang

Kondisi Umum Wilayah Jawa Timur | II-33


berkembang di wilayah pantura dan wilayah selatan Jawa Timur. Sektor industri yang
berpotensi untuk dikembangkan adalah industri perikanan, industri manufaktur, industri
pertambangan.
Potensi pengembangan kawasan industri baru di Jawa Timur sangat besar terutama di
wilayah pantura serta sekitar Surabaya. Meskipun demikian beberapa wilayah lain juga
potensial untuk mengembangkan kawasan industri terutama wilayah yang memiliki
aksesibilitas laut dan udara besar. Berbagai industri pengolah hasil alam lebih cenderung
kewilayah utara Jawa Timur, diantaranya pengembangan kawasan industri Tuban,
diarahkan pengembangan diwilayah utara dan selatan sebagai pengembangan industri
semen, dan petrochemical dengan ditunjang oleh adanya pelabuhan, pengembangan
kawasan industri Lamongan, diarahkan pengembangan di wilayah utara sebagai
pengembangan industri manufaktur, pengalengan ikan, kawasan penunjang kegiatan di
lepas pantai (shorebase), pengembangan kawasan industri Banyuwangi, diarahkan
pengembangan di wilayah timur selatan, sebagai pengembangan industri perikanan,
pengembangan kawasan industri wilayah selatan, diarahkan di wilayah Kabupaten
Jember tepatnya di Puger dan diwilayah Kabupaten Trenggalek tepatnya di Prigi sebagai
pengembangan kawasan industri perikanan, pengembangan kawasan industri Madiun,
diarahkan sebagai pengembangan industri perkeretaapian dengan melibatkan
masyarakat pengrajin, pergudangan, pengembangan kawasan industri Bangkalan,
diarahkan sebagai kawasan industri pengolahan, pergudangan.
Pengembangan kawasan industri di Jawa Timur didasarkan pada kecenderungan
perkembangan lokasi kawasan industri di Jawa Timur saat ini dan potensi kawasan.
Pengembangan kawasan industri skala besar yang berdampak penting terhadap
perkembangan wilayah dalam arti berhubungan dengan pangsa pasar ekspor saat ini
dikonsentrasikan di sekitar pantai utara Jawa, mulai dari Surabaya, Mojokerto, Gresik,
Sidoarjo pada kawasan Gerbangkertosusila. Industri kimia dasar berdampak penting
terhadap pembangunan dan perkembangan wilayah, seperti industri semen, farmasi,
bahan makanan, serta petrokimia dapat dikonsentrasikan di wilayah Surabaya, Gresik,
Mojokerto, Pasuruan, Tuban, dan Lamongan (Gambar II.19).

II-34 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Gambar II.19 Peta Sebaran Kawasan Industri di Provinsi Jawa Timur
Sumber: Bappeda Provinsi Jawa Timur

8. Potensi Pariwisata
Potensi Pariwisata Berdasarkan Perda Jawa Timur No 5 Tahun 2012 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Provinsi, kawasan peruntukan pariwisata di Provinsi Jawa Timur
meliputi daya tarik wisata alam, daya tarik wisata budaya, dan daya Tarik wisata hasil
buatan manusia (Tabel II.12).

Tabel II.12 Daya Tarik Wisata Alam dan Wisata Budaya di Provinsi Jawa Timur
Wisata Budaya & Hasil Buatan
No. Kabupaten/Kota Wisata Alam
Manusia
1 Kab. Pacitan Banyuanget, Gua Gong, Gua
Tabuhan, dan Pantai Teleng Ria
2 Kab. Ponorogo Gunung Wilis, Telaga Ngebel dan Makam Batoro Katong
Tirto Manggolo
3 Kab. Trenggalek Gua Lowo, Pantai Karanggongso,
Pantai Prigi, dan Tirta Jualita, Gunung
Wilis
4 Kab. Tulungagung Gunung Wilis, Pantai Popoh Candi Penampihan, Waduk Wonorejo
5 Kab. Blitar Gunung Kelud Candi Penataran,
6 Kab. Kediri Gunung Kelud, Gunung Wilis Gereja Poh Sarang dan Petilasan
Jayabaya, Ubalan Kalasan
7 Kab. Malang Coban Glotak, Pantai Balekambang, Candi Jabung, Taman Sengkaling dan
Pantai Ngliyep, Tahura R. Soeryo, Waduk Selorejo
Taman Nasional Bromo–Tengger–
Semeru (BTS)
8 Kab. Lumajang Hutan Bambu, Pantai Watu Godeg, Pura Mandara Giri Semeru Agung
Ranu Bedali, Ranu Klakah, dan Ranu
Pane, Taman Nasional Bromo–
Tengger–Semeru (BTS)
9 Kab. Jember Pantai Watu Ulo Pemandian Blambangan, Pemandian
Kebon Agung, dan Pemandian
Petemon

Kondisi Umum Wilayah Jawa Timur | II-35


Wisata Budaya & Hasil Buatan
No. Kabupaten/Kota Wisata Alam
Manusia
10 Kab. Banyuwangi Grajagan, Pantai Plengkung, Pantai Taman Suruh
Sukamade, dan Kawah Ijen
11 Kab. Bondowoso Arak-arak, Kawah Ijen
12 Kab. Situbondo Bukit Bededung dan Pantai Pasir Putih
13 Kab. Probolinggo Air Terjun Madakaripura, Bromo- Candi Jabung Tirto
Ngadisari, dan Pantai Bentar, Taman
Nasional Bromo–Tengger–Semeru
(BTS)
14 Kab. Pasuruan Air Terjun Kakek Bodo, Tahura R. Kebun Raya Purwodadi & Pemandian
Soeryo, Taman Nasional Bromo– Banyubiru, Taman Safari
Tengger–Semeru (BTS)
15 Kab. Mojokerto Air Terjun Dlundung, Air Terjun Watu Makam Troloyo, Situs Peninggalan
Ondo (berbatasan dengan Kota Batu), Budaya Majapahit, Kolam Renang
Tahura R. Soeryo Ubalan
16 Kab. Jombang Tahura R. Soeryo Kompleks Makam K.H. Hasyim Asy’ari,
K.H. Wachid Hasyim, Gus Dur, dan
Sayid Sulaiman, Sumber Boto dan
Tirta Wisata
17 Kab. Nganjuk Air Terjun Sedudo dan Pemandian
Sumber Karya, Gunung Wilis
18 Kab. Madiun Gunung Wilis Bendungan Widas dan Taman Umbul
19 Kab. Magetan Telaga Sarangan Taman Kosala Tirta, Taman
Manunggal & Tirtosari
20 Kab. Ngawi Hutan Surya, Pemandian Talun, dan Pemandian Talun & Waduk Pondok
Waduk Pondok
21 Kab. Bojonegoro Kayangan
22 Kab. Tuban Gua Akbar, Makam Bekti Harjo,
Makam Ibrahim Asmorokondi, dan
Makam Sunan Bonang
23 Kab. Lamongan Gua Maharani dan Pantai Tanjung Makam Sunan Drajat, Waduk
Kodok Gondang dan Wisata Bahari
Lamongan
24 Kab. Gresik Danau Kastoba dan Pantai Labuhan di Makam Sunan Giri, Makam Maulana
Pulau Bawean Malik Ibrahim, dan Fatimah Binti
Maemun
25 Kab. Bangkalan Pantai Rongkang Makam Aer Mata Ebu, Kawasan Kaki
Jembatan Suramadu (KKJS)
26 Kab. Sampang Makam Ratu Ebu
27 Kab. Pamekasan Api Abadi
28 Kab. Sumenep Pantai Lombang dan Pantai Slopeng Asta Yusuf, Asta Tinggi, Keraton,
Masjid Agung, dan Museum
29 Kota Blitar Makam Proklamator Bung Karno
30 Kota Surabaya Makam Sunan Ampel dan Mbah
Bungkul, Kawasan Kaki Jembatan
Suramadu (KKJS), Kebun Binatang
Surabaya
31 Kota Batu Air Terjun Watu Ondo (berbatasan
dengan Kab. Mojokerto), Pemandian
Air Panas Cangar Tahura R. Soerjo
Sumber: Bappeda Provinsi Jawa Timur

II.3 Wilayah Rawan Bencana


Kawasan rawan bencana alam merupakan kawasan yang diindikasikan sebagai kawasan
yang sering terjadi bencana. Di wilayah Provinsi Jawa Timur, kawasan rawan bencana
dikelompokkan dalam kawasan rawan bencana tanah longsor, kawasan rawan bencana
gelombang pasang, kawasan rawan bencana banjir dan kawasan rawan bencana

II-36 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


kebakaran hutan serta kawasan rawan angin kencang dan puting beliung. Dengan
adanya bencana ini dapat berakibat rusaknya lingkungan secara menyeluruh. Dengan
demikian harus melakukan antisipasi terhadap bencana yang setiap saat dapat terjadi,
melalui pembentukan suatu tatanan baik upaya deteksi gempa, melestarikan kawasan
lindung dan kegiatan penanggulangan bencana secara dini.
1. Wilayah Rawan Bencana Longsor
Tanah longsor merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan, ataupun
percampuran keduanya, menuruni atau keluar lereng akibat dari terganggunya
kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng tersebut. Kriteria penetapan kawasan
rawan tanah longsor menurut PP No 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional adalah kawasan berbentuk lereng yang rawan terhadap perpindahan
material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material
campuran.
Ada 6 jenis tanah longsor, yakni: longsoran translasi, longsoran rotasi, pergerakan blok,
runtuhan batu, rayapan tanah, dan aliran bahan rombakan. Jenis longsoran translasi
dan rotasi paling banyak terjadi di Indonesia. Sedangkan longsoran yang paling banyak
memakan korban jiwa manusia adalah aliran bahan rombakan. Wilayah rawan longsor
di Jawa Timur dengan potensi gerakan tanah dengan klasifikasi menengah-tinggi
sebagaimana Tabel II.13.

Tabel II.13 Wilayah Potensi Tanah Longsor di Provinsi Jawa Timur

Kabupaten/Kota Kecamatan Potensi Gerakan Tanah


Kab. Ngawi Widodaren, Jogorogo Pitu, Kedunggalar, Paron Menengah-Tinggi
Kab. Tuban Bancar, Tambakboyo, Kerek, Rengel, Montong Menengah
Kab. Bojonegoro Ngambon, Purwosari Menengah
Kab. Magetan Poncol, Magetan, Panekan, Plaosan, Parang Menengah-Tinggi
Kab. Madiun Kare, Gemarang, Wungu, Dagangan Menengah-Tinggi
Kab. Nganjuk Loceret, Gondang, Sawahan Menengah
Kab. Ponorogo Ngrayun, Sawoo, Sampung, Sambit, Slahung, Menengah-Tinggi
Bungkal, Badegan, Soko, Mlarak, Pulung, Ngebel
Kab. Pacitan Nawangan, Bandar, Tegalombo, Ngadirejo Tulakan, Menengah-Tinggi
Arjosari, Kebonagung, Pacitan Pringkuku, Punung,
Donorejo
Kab. Trenggalek Bendungan, Munjungan, Tugu, Durenan, Karangan, Menengah-Tinggi
Pule, Panggul, Dongko, Kampak, Watulimo,
Munjungan
Kab. Kediri Grogol, Semen, Mojo Menengah-Tinggi
Kab. Tulungagung Pagerwojo, Sendang, Kauman, Karangrejo, Menengah-Tinggi
Bandung, Kalidawir, Rejotangan, Besuki
Kab. Blitar Bakung, Wonotirto, Kademangan, Sutojayan, Menengah-Tinggi
Panggungrejo
Kab. Malang Poncokusumo, Jabung, Sumberma Njing, Batu, Pau, Menengah
Kalipare
Kab. Lumajang Tempursari, Pronojiwo, Senduro, Randugung, Menengah-Tinggi
Klakah
Kab. Pasuruan Lumbang, Tutur, Tolasari Menengah
Kab. Probolinggo Lumbang, Sukapura, Sumber, Gading, Krucil Menengah-Tinggi
Kab. Jember Panti, Tempurejo, Tanggul, Jeblug, Bangsalsari, Menengah-Tinggi
Arjasa, Rambipuji, Munjulsari, Sukorambi
Kab. Situbondo Bungatan, Sumbermalang, Jatibanteng, Menengah-Tinggi
Banyuglugur, Kendit
Kab. Bondowoso Pakem, Curah Dami, Grujugan, Maesan, Klabang Menengah-Tinggi

Kondisi Umum Wilayah Jawa Timur | II-37


Kabupaten/Kota Kecamatan Potensi Gerakan Tanah
Kab. Banyuwangi Kalipiro, Wongsorejo Menengah-Tinggi
Kota Batu Junrejo, Batu, Bumiaji Menengah-Tinggi
Sumber: Bappeda Provinsi Jawa Timur
Keterangan:
Menengah: Daerah yang mempunyai potensi Menengah untuk terjadi Gerakan Tanah. Pada Zona ini
dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan diatas normal, terutama pada daerah yang
berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.
Tinggi: Daerah yang mempunyai potensi Tinggi untuk terjadi Gerakan Tanah. Pada Zona ini dapat
terjadi Gerakan Tanah jika curah hujan diatas normal, sedangkan gerakan tanah lama dapat
aktif kembali.

Secara umum klasifikasi tingkat kerawanan bencana longsor di Jawa Timur terbagi
dalam tiga klasifikasi yaitu Rawan, Agak Rawan, dan Aman. Wilayah dengan klasifikasi
tingkat kerawanan agak rawan hingga rawan berada pada wilayah dengan kelerengan
menengah hingga curam atau berada pada bentang alam berupa gunung dan
perbukitan. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada Gambar II.20.

Gambar II.20 Peta Rawan Bencana Longsor di Provinsi Jawa Timur


Sumber: Bappeda Provinsi Jawa Timur

2. Wilayah Rawan Bencana Gelombang Pasang


Gelombang pasang merupakan gelombang yang ditimbulkan oleh gaya tarik menarik
antara bumi dengan planet-planet lain terutama dengan bulan dan matahari, gelombang
ini mempunyai periode sekitar 12,4 jam dan 24 jam. Menurut PP No 26 Tahun 2008
tentang RTRWN kriteria kawasan rawan gelombang pasang adalah kawasan sekitar
pantai yang rawan terhadap gelombang pasang dengan kecepatan antara 10 sampai
dengan 100 kilometer per jam yang timbul akibat angin kencang atau gravitasi bulan
atau matahari. Kawasan rawan gelombang pasang di Provinsi Jawa Timur berada di
kawasan sepanjang pantai di wilayah Jawa Timur baik yang berbatasan dengan Laut
Jawa, Selat Bali, Selat Madura, Samudera Hindia maupun di kawasan kepulauan.

II-38 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


3. Wilayah Rawan Bencana Banjir
Banjir adalah suatu keadaan sungai, dimana aliran sungai tidak tertampung oleh palung
sungai, sehingga terjadi limpasan dan atau genangan pada lahan yang semestinya
kering. Menurut PP No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional,
kriteria kawasan rawan banjir adalah kawasan yang diidentifikasikan sering dan/atau
berpotensi tinggi mengalami bencana alam banjir. Secara detail lokasi terjadinya banjir
beserta tingkat potensi bahaya tersaji pada Tabel II.14.

Tabel II.14 Lokasi Potensi Banjir di Provinsi Jawa Timur

Kabupaten/Kota Kecamatan Tingkat Potensi Banjir


Kab. Bangkalan Bangkalan Potensi Menengah
Kab. Banyuwangi Glagah Potensi Menengah
Kab. Blitar Udanawu, Ponggok, Bakung, Kesamben Potensi Menengah
Kab. Bojonegoro Kasiman, Padangan, Kalitidu, Bojonegoro Potensi Menengah
Kab. Bondowoso Grujugan, Tegalampel, Cerme Potensi Menengah
Kab. Gresik Gresik Potensi Tinggi
Kab. Jember Silo Potensi Menengah
Kab. Jombang Megaluh Potensi Menengah
Kab. Kediri Semen, Grogol, Pagu, Pare, Puncu, Wates Potensi Menengah
Kab. Lamongan Sekaran, Babat, Laren, Karanggeneng, Deket, Potensi Tinggi
Lamongan, Sukodadi
Kab. Lumajang Tempeh, Tempursari, Pronojiwo Potensi Menengah
Kab. Madiun Kebonsari, Sawahan, Wonosari Potensi Menengah
Kab. Magetan Plaosan, Bendo, Kawedanan Potensi Menengah
Kab. Malang Kepanjen, Pakisaji Potensi Menengah
Kab. Mojokerto Jatiroto, Mojokerto, Bangsal, Mojosari, Pungging Potensi Menengah
Kab. Nganjuk Rejoso Potensi Menengah
Kab. Ngawi Ngrambe, Padas Potensi Menengah
Kab. Pacitan Ngadirojo, Kebonagung Potensi Menengah
Kab. Pasuruan Purwosari, Kraton Potensi Menengah
Kab. Ponorogo Jetis, Kauman, Siman Potensi Menengah
Kab. Probolinggo Kota Anyar, Paiton Potensi Menengah
Kab. Sampang Sreseh, Jrengik, Sampang Potensi Menengah
Kab. Sidoarjo Krian, Taman, Sidoarjo Potensi Menengah
Kab. Situbondo Sumbermalang, Situbondo Potensi Menengah
Kab. Sumenep Sumenep Potensi Rendah
Kab. Trenggalek Pule Potensi Menengah
Kab. Tuban Jatirogo, Bancar, Tuban Potensi Menengah
Kab. Tulungagung Pagerwojo, Gondang, Kalidawir Potensi Menengah
Kota Pasuruan Rejoso Potensi Rendah
Kota Surabaya sebagian besar wilayah Kota Surabaya Potensi Menengah
Kota Malang Wilayah Kota Bagian tengah dan timur Potensi Rendah
Sumber: Bappeda Provinsi Jawa Timur

4. Wilayah Rawan Kebakaran Hutan dan Puting Beliung


Kebakaran hutan merupakan peristiwa dimana terbakarnya hutan atau adanya titik-titik
api/panas yang rentan terbakar. Kebakaran hutan secara alami umumnya disebabkan
oleh faktor cuaca dan iklim, aliran magma/lava/lahar dari letusan gunung berapi di
vegetasi hutan dan objek lainnya maupun pada lahan gambut. Kawasan rawan bencana
kebakaran hutan dan angin kencang di Jawa Timur umumnya terjadi pada kawasan
Gunung Arjuno, Gunung Kawi, Gunung Welirang, Gunung Kelud dan kawasan dengan
potensi angin puting beliung.

Kondisi Umum Wilayah Jawa Timur | II-39


5. Wilayah Rawan Bencana Letusan Gunung Api
Kawasan rawan letusan gunung berapi merupakan kawasan yang sering dan atau
mempunyai potensi terancam bahaya letusan gunung api baik secara langsung maupun
tidak langsung yang meliputi daerah terlarang, daerah bahaya I, dan daerah bahaya II.
Kawasan rawan letusan gunung berapi di Jawa Timur berada pada lereng gunung berapi
yang masih aktif. Terdapat 7 gunung api aktif di Jawa Timur serta lokasi yang
merupakan wilayah rawan. Menurut Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, kriteria penetapan kawasan rawan letusan
gunung berapi meliputi: wilayah di sekitar kawah atau kaldera; dan wilayah yang sering
terlanda awan panas, aliran lava, aliran lahar lontaran atau guguran batu pijar dan/atau
aliran gas beracun (Tabel II.15 dan Gambar II.21).

Tabel II.15 Kawasan Rawan Letusan Gunung Api di Provinsi Jawa Timur

No Gunung Api Kabupaten/Kota Lokasi Pos Pengamatan


1 Ijen Bondowoso, Banyuwangi Pos pengamatan Gunung Api Kawah Ijen, Ds
Panggung Sari, Desa Taman Sari, Licin, Kec. Glagah,
Kab.Banyuwangi
2 Semeru Malang, Lumajang Pos Pengamatan Gunung Api di Gunung Sawur,
Sumber Wuluh, Kec. Candipuro, Kab. Lumajang.
3 Bromo Malang, Lumajang, Pos Pengamatan Gunung Api di Cemoro Lawang
Probolinggo, Pasuruan Desa Ngadisari, Kec. Sukapura, Kab.Probolinggo
4 Lamongan Lumajang , Probolinggo Pos Pengamatan di Desa Tegalrandu, Kecamatan
Klakah, Kabupaten Lumajang.
5 Arjuno- Pasuruan, Mojokerto Pos Pengamatan Gunung Api di Kasiman, Desa
Welirang Sukoreno, Kec. Prigen, Kab. Pasuruan
6 Kelud Kediri, Blitar, Malang Pos Pengamatan Gunung Api di Ds Margomulyo,
Desa Sugih Waras, Kec. Ngancar, Kab. Kediri
7 Raung Banyuwangi, Bondowoso, Pos Pengamatan Gunung Api di Kp.Mang Desa Sragi,
Jember Kec. Songon, Kab. Banyuwangi
Sumber: Bappeda Provinsi Jawa Timur

II-40 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Gambar II.21 Peta Rawan Bencana Gunung Berapi di Provinsi Jawa Timur
Sumber: Bappeda Provinsi Jawa Timur

6. Wilayah Rawan Bencana Gempa Bumi


Kawasan rawan gempa bumi merupakan kawasan yang sering atau berpotensi tinggi
mengalami bencana gempa bumi yang mengakibatkan berguncangnya bumi disebabkan
oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif aktivitas gunung api atau runtuhan
batuan. Kekuatan gempa bumi akibat aktivitas gunung api dan runtuhan batuan relatif
kecil sehingga kita akan memusatkan pembahasan pada gempa bumi akibat tumbukan
antar lempeng bumi dan patahan aktif. Gempa bumi berlaku setiap hari di bumi, tetapi
umumnya berskala kecil, sehingga tidak menyebabkan kerusakan. Gempa bumi yang
kuat mampu menyebabkan kerusakan dan kehilangan nyawa yang besar melalui
beberapa cara termasuk retakkan pecah (fault rupture), getaran bumi (gegaran),
tsunami, lempengan pecah, berbagai jenis kerusakan muka bumi kekal seperti tanah
runtuh, tanah lembek, dan kebakaran atau perlepasan bahan beracun.
Kriteria kawasan rawan gempa menurut PP No. 26 Tahun 2008 tentang RTRWN adalah
kawasan yang berpotensi dan/atau pernah mengalami gempa bumi dengan skala VII
sampai dengan XII Modified Mercally Intensity (MMI). Kawasan rawan bencana gempa
bumi di Provinsi Jawa Timur berada di wilayah: Kab. Banyuwangi, Kab. Blitar, Kab.
Bondowoso, Kab. Jember, Kab. Jombang, Kab. Kediri, Kab. Lumajang, Kab. Madiun,
Kab. Magetan, Kab. Malang, Kab. Mojokerto, Kab. Nganjuk, Kab. Pasuruan, Kab.
Ponorogo, Kab. Probolinggo, Kab. Situbondo, Kab. Trenggalek, dan Kab. Tulungagung.
(Gambar II.22)

Kondisi Umum Wilayah Jawa Timur | II-41


Gambar II.22 Peta Lokasi Gempa Dibedakan Skala Modified Mercalli Intensity di
Provinsi Jawa Timur
Sumber: Bappeda Provinsi Jawa Timur

7. Wilayah Rawan Bencana Tsunami


Penetapan wilayah rawan tsunami didasarkan pada angka kejadian di masa lalu serta
keberadaan lempeng tektonik. Berdasarkan kondisi geologi, selain kaya akan
sumberdaya alam wilayah selatan Jawa juga merupakan daerah dengan tingkat
kerawanan yang tinggi terhadap bencana alam, seperti rawan gempa tektonik dan
vulkanik disepanjang ring of fire yang melintasi Sumatra–Jawa–Bali–Nusa Tenggara–
Banda–Maluku yang berdampak terhadap adanya bencana tsunami. Tingkat resiko
tsunami di Jawa timur diklasifikasikan menjadi:
a) Resiko Tinggi tsunami, meliputi Kab. Pacitan, Kab. Trenggalek, Kab. Tulungaggung,
Kab. Malang, Kab. Lumajang, Kab. Jember, dan Kab. Banyuwangi.
b) Resiko Sedang tsunami, meliputi Kab. Tuban, Kab. Lamongan, Kab. Gresik, Kota
Surabaya, Kab. Sidoarjo, Kab./Kota Pasuruan, Kab./Kota Probolinggo, Kab.
Situbondo, Kab. Bangkalan, Kab. Sampang, Kab. Pamekasan, dan Kab. Sumenep.
c) Resiko Rendah tsunami, meliputi Kab. Ngawi, Kab. Bojonegoro, Kab. Magetan,
Kab/Kota Madiun, Kab. Ponorogo, Kab. Nganjuk, Kab. Jombang, Kab./Kota Kediri,
Kab/Kota Mojokerto, dan Kab Bondowoso (Gambar II.23).

II-42 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Gambar II.23 Peta Rawan Bencana Tsunami di Provinsi Jawa Timur
Sumber: Bappeda Provinsi Jawa Timur

8. Wilayah Rawan Bencana Luapan Lumpur


Kawasan luapan lumpur meliputi area terdampak dari bahaya luapan lumpur, polusi gas
beracun, dan penurunan permukaan tanah (land subsidence) di wilayah Kabupaten
Sidoarjo. Arahan pengelolaan kawasan luapan lumpur dibagi menjadi:
1) Penanganan luapan lumpur meliputi :
• Peningkatan kapasitas tampungan kolam lumpur berfungsi melindungi
permukiman dan infrastruktur vital;
• Pemanfaatan debit Kali Porong yang cukup besar di musim hujan untuk
melancarkan aliran endapan lumpur.
2) Penanganan infrastruktur sekitar semburan lumpur meliputi:
• Penanganan sistem drainase dengan memperbaiki atau membuat saluran
drainase baru;
• Normalisasi saluran drainase utama;
• Perbaikan jalan lingkungan untuk mengurangi beban lalu lintas di Jalan Arteri
Porong dan perbaikan sebagian ruas Jalan Arteri Porong.
• Peningkatan jalan alternatif lainnya sepanjang ± 14 km untuk mengurangi beban
lalu lintas di Jalan Arteri Porong;
• Pengadaan tanah untuk pembangunan jalan bebas hambatan Surabaya-Gempol;
• konstruksi relokasi pipa air baku PDAM Kota Surabaya.
3) Pengamanan Kali Porong meliputi:

Kondisi Umum Wilayah Jawa Timur | II-43


• Penjagaan kapasitas pengaliran Kali Porong;
• Penjagaan keamanan tanggul dan tebing sungai dengan memasang
perlindungan tebing sungai/tanggul.
4) Penanganan dampak sosial masyarakat akibat luapan lumpur meliputi:
• Pemberian bantuan sosial kepada masyarakat yang terkena dampak luapan
lumpur maupun penurunan tanah;
• Perlindungan sosial terhadap hak-hak masyarakat atas harta benda miliknya
yang hilang atau berkurang karena dampak luapan lumpur;
• Pemulihan sosial masyarakat yang terkena luapan lumpur.
9. Wilayah Rawan Bencana Kekeringan
Kawasan Rawan Kekeringan merupakan kawasan yang berpotensi tinggi mengalami
bencana kekeringan berhubungan dengan ketersediaan air yang jauh dibawah
kebutuhan air baik untuk kebutuhan hidup, pertanian, kegiatan ekonomi dan
lingkungan. Kekeringan dapat diklasifikasikan menjadi:
1) Kekeringan Alamiah, meliputi:
• Kekeringan Meteorologis berkaitan dengan tingkat curah hujan di bawah nomal
dalam satu musim;
• Kekeringan Hidrologis berkaitan dengan kekurangan pasokan air permukaan dan
air tanah;
• Kekeringan Pertanian berhubungan dengan kekurangan kandungan air di dalam
tanah sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan tanaman tertentu pada
periode waktu tertentu pada wilayah yang luas;
• Kekeringan Sosial Ekonomi berkaitan dengan kondisi dimana pasokan komoditi
ekonomi kurang dari kebutuhan normal akibat kekeringan meteorologi, hidrologi,
dan pertanian
2) Kekeringan Antropogenik adalah kekeringan yang disebabkan karena
ketidakpatuhan pada aturan, terjadi karena :
• Kebutuhan air lebih besar dari pasokan yang direncanakan akibat ketidak-
patuhan pengguna terhadap pola tanam/pola penggunaan air;
• Kerusakan kawasan tangkapan air, sumber-sumber air akibat perbuatan manusia
Gejala terjadinya kekeringan sebagai berikut: (1) Kekeringan berkaitan dengan
menurunnya tingkat curah hujan dibawah normal dalam satu musim. pengukuran
kekeringan meteorologis merupakan indikasi pertama adanya bencana kekeringan; (2)
Terjadinya kekurangan pasokan air permukaan dan air tanah. Kekeringan ini diukur
berdasarkan elevasi muka air sungai, waduk, danau dan air tanah. Kekeringan hidrologis
bukan merupakan indikasi awal adanya kekeringan; (3) Kekeringan pada lahan
pertanian ditandai dengan kekurangan kandungan air di dalam tanah sehingga tidak
mampu memenuhi kebutuhan tanaman tertentu pada periode waktu tertentu pada
wilayah yang luas yang menyebabkan tanaman menjadi kering dan mengering.

II-44 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Timur,
tingkat resiko bencana kekeringan terbagi dalam (Gambar II.24):
a) Resiko Kekeringan Rendah, meliputi Kota Madiun, dan Kota Kediri
b) Resiko Kekeringan Sedang, meliputi Kab. Tuban, Kab. Magetan, Kab. Madiun, Kab.
Kediri, Kota Surabaya, Kab. Sidoarjo, Kota Pasuruan, Kota Probolinggo, Kota
Mojokerto, Kota Blitar, dan Kota Batu.
c) Resiko Kekeringan Tinggi, meliputi Kab. Ngawi, Kab. Bojonegoro, Kab. Nganjuk,
Kab. Lamongan, Kab. Jombang, Kab. Gresik, Kab. Mojokerto, Kab. Ponorogo, Kab.
Pacitan, Kab. Trenggalek, Kab. Tulungagung, Kab. Blitar, Kab./Kota Malang, Kab.
Pasuruan, Kab. Probolinggo, Kab. Lumajang, Kab. Bondowoso, Kab. Jember, Kab.
Situbondo, Kab. Banyuwangi, Kab. Bangkalan, Kab. Sampang, Kab. Pamekasan,
dan Kab. Sumenep

Gambar II.24 Peta Rawan Kekeringan di Provinsi Jawa Timur


Sumber: BPBD Provinsi Jawa Timur

Kondisi Umum Wilayah Jawa Timur | II-45


II.4 Kondisi Demografi
1. Jumlah dan Struktur Umur Penduduk
Penduduk menurut Badan Pusat Statistik (BPS) adalah semua orang yang berdomisili di
wilayah geografis Republik lndonesia selama 6 bulan atau lebih dan mereka yang
berdomisili kurang dari 6 bulan dengan tujuan untuk menetap. Penduduk selain sebagai
obyek dan subyek pembangunan sekaligus dapat menjadi modal dasar dalam
pembangunan, namun demikian juga dapat menjadi hambatan atau kendala dalam
mencapai tujuan pembangunan. Hal ini akan terjadi apabila pertumbuhan penduduk
tidak terkendali dan tidak diimbangi dengan pemenuhan kebutuhan seperti sandang,
pangan, dan kebutuhan akan pendidikan serta kesehatan.
Selain tingkat pertumbuhan penduduk, masalah komposisi penduduk dan ketimpangan
distribusi penduduk juga menjadi masalah serius yang harus segera ditangani oleh
pemerintah. Komposisi penduduk timpang akan menyebabkan beban kerja pemerintah
semakin berat, sementara masalah kepadatan penduduk dapat mengakibatkan masalah
lingkungan karena daya dukung alam yang tidak memadai.
Kebijakan pemerintah terkait masalah kependudukan baik dalam hal kuantitas maupun
kualitas penduduk harus terus dilaksanakan agar dapat memperbaiki kualitas hidup
masyarakat sehingga kesejahteraan dapat ditingkatkan. lndikator kependudukan
Provinsi Jawa Timur ditunjukkan pada Tabel II.16.

Tabel II.16 Indikator Kependudukan Jawa Timur Tahun 2014-2019

No Uraian 2014 2015 2016 2017 2018 2019


1 Jumlah Penduduk (ribu jiwa) 38.610 38.784 39.041 39.287 39.522 39.698
2 Kepadatan penduduk (jiwa/km²) 805 813 818 822 826 830
3 Sex ratio (L/P) (%) 97,40 97,44 97,48 97,50 97,52 97,52
4 Jumlah Rumah Tangga 10.775 10,676 10.801 - 10.916 830
5 Rata-rata ART (jiwa/ruta) 3,6 3,62 3,62 - 3,62 3,6
6 Persentase penduduk menurut kelompok umur
0-14 tahun (%) 23,47 23,19 22,91 22,64 22,51 22,21
15-64 tahun (%) 69,20 69,34 69,46 69,54 69,57 69,60
>65 tahun (%) 7,33 7,47 7,63 7,82 7,93 8,28
7 Angka Ketergantungan (dependency ratio) 44,50 44,22 43,97 43,79 43,68 43,71
Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur

Selama kurun waktu enam tahun terakhir (2014-2019) jumlah penduduk Jawa Timur
selalu mengalami kenaikan. Pada 2014 jumlah penduduk Jawa Timur sebesar 38,61 juta
jiwa dan meningkat pada tahun 2019 sebesar 39.69 juta jiwa yang terdiri dari 19,57
juta laki-laki dan 20,07 juta perempuan. Sex ratio penduduk sebesar 97,52, artinya
setiap per 100 orang perempuan terdapat laki-laki sebanyak 97,52 orang. Rata-rata
kepadatan penduduk Jawa Timur tahun 2019 meningkat 3 poin dibanding tahun 2018
mencapai 829 jiwa per km².
Tahun 2019 distribusi penduduk usia muda tercatat sebesar 22,21 persen, usia produktif
sebesar 69,60 persen dan usia tua sebesar 8,28 persen. Selama periode 2014 hingga
tahun 2018 angka ketergantungan penduduk menunjukkan penurunan, naik sedikit
pada tahun 2019. Pada tahun 2014 angka ketergantungan tercatat 44,50 dan menurun

II-46 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


menjadi 43,68 di tahun 2018. Pada tahun 2019 sedikit mengalami kenaikan dari tahun
sebelumnya mencapai 43.71. Capaian tahun 2019 menunjukkan bahwa setiap 100
orang berusia produktif menanggung sebanyak 43-44 orang usia tidak produktif.
Keberhasilan Program KB di Jawa Timur merupakan salah satu penyebab menurunnya
angka ketergantungan penduduk.
Berdasarkan aspek dinamika penduduk yang merupakan pertumbuhan jumlah
penduduk Provinsi Jawa Timur merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbesar
kedua setelah Jawa Barat. Pada tahun 2014, jumlah penduduk Jawa Timur mencapai
38,610 juta jiwa dan terus meningkat menjadi 39,650 juta jiwa pada tahun 2019. Hal
ini juga selaras dengan kepadatan penduduknya yang terus meningkat hingga 829 jiwa
per km² pada tahun 2019.
Persebaran atau distribusi penduduk yang merupakan bentuk penyebaran penduduk di
suatu wilayah atau negara menunjukkan bahwa secara administratif penduduk Jawa
Timur tersebar di 38 kabupaten/kota, dimana penduduk terpadat adalah Kota Surabaya
dan yang terendah adalah Kota Mojokerto. Kondisi jumlah penduduk per
kabupaten/kota di Jawa Timur sampai dengan tahun 2019 disajikan pada Tabel II.17.

Tabel II.17 Perkembangan Persebaran Penduduk Jawa Timur Tahun 2014-2019


Tahun
No. Kabupaten/Kota
2014 2015 2016 2017 2018 2019
1 Kab. Pacitan 549.481 550.986 552.307 553.388 554.394 555.304
2 Kab. Ponorogo 865.809 867.393 868.814 869.894 870.705 871.370
3 Kab. Trenggalek 686.781 689.200 691.295 693.104 694.902 696.295
4 Kab. Tulungagung 1.015.974 1.021.190 1.026.101 1.030.790 1.035.290 1.039.284
5 Kab. Blitar 1.140.793 1.145.396 1.149.710 1.153.803 1.157.500 1.160.677
6 Kab. Kediri 1.538.929 1.546.883 1.554.385 1.561.392 1.568.113 1.574.272
7 Kab. Malang 2.527.087 2.544.315 2.560.675 2.576.596 2.591.795 2.606.204
8 Kab. Lumajang 1.026.378 1.030.193 1.033.698 1.036.823 1.039.794 1.042.395
9 Kab. Jember 2.394.608 2.407.115 2.419.000 2.430.185 2.440.714 2.450.668
10 Kab. Banyuwangi 1.588.082 1.594.083 1.599.811 1.604.897 1.609.677 1.613.991
11 Kab. Bondowoso 756.989 761.205 765.094 768.912 772.297 775.715
12 Kab. Situbondo 666.013 669.713 673.282 676.703 679.993 682.978
13 Kab. Probolinggo 1.132.690 1.140.480 1.148.012 1.155.214 1.162.092 1.168.503
14 Kab. Pasuruan 1.569.507 1.581.787 1.593.683 1.605.307 1.616.578 1.627.396
15 Kab. Sidoarjo 2.083.924 2.117.279 2.150.482 2.183.682 2.216.804 2.249.476
16 Kab. Mojokerto 1.070.486 1.080.389 1.090.075 1.099.504 1.108.718 1.117.688
17 Kab. Jombang 1.234.501 1.240.985 1.247.303 1.253.078 1.258.618 1.263.814
18 Kab. Nganjuk 1.037.723 1.041.716 1.045.375 1.048.799 1.051.900 1.054.611
19 Kab. Madiun 673.988 676.087 677.993 679.888 681.394 682.684
20 Kab. Magetan 626.614 627.413 627.984 628.609 628.924 628.977
21 Kab. Ngawi 827.829 828.783 829.480 829.899 830.090 830.108
22 Kab. Bojonegoro 1.232.386 1.236.607 1.240.383 1.243.906 1.246.927 1.249.692
23 Kab. Tuban 1.147.097 1.152.915 1.158.374 1.163.614 1.168.277 1.172.790
24 Kab. Lamongan 1.187.084 1.187.795 1.188.193 1.188.478 1.188.913 1.189.106
25 Kab. Gresik 1.241.613 1.256.313 1.270.702 1.285.018 1.299.024 1.312.881
26 Kab. Bangkalan 945.821 954.305 962.773 970.894 978.892 986.672
27 Kab. Sampang 925.911 936.801 947.614 958.082 968.520 978.875
28 Kab. Pamekasan 836.224 845.314 854.194 863.004 871.497 879.992
29 Kab. Sumenep 1.067.202 1.072.113 1.076.805 1.081.204 1.085.227 1.088.910
30 Kota Kediri 278.072 280.004 281.978 284.002 285.582 287.409
31 Kota Blitar 136.903 137.908 139.117 139.995 140.971 141.876
32 Kota Malang 845.973 851.298 856.410 861.414 866.118 870.682
33 Kota Probolinggo 226.777 229.013 231.112 233.123 235.211 237.208
34 Kota Pasuruan 193.329 194.815 196.202 197.696 199.078 200.422

Kondisi Umum Wilayah Jawa Timur | II-47


Tahun
No. Kabupaten/Kota
2014 2015 2016 2017 2018 2019
35 Kota Mojokerto 124.719 125.706 126.404 127.279 128.282 129.014
36 Kota Madiun 174.373 174.995 175.607 176.099 176.697 177.007
37 Kota Surabaya 2.833.924 2.848.583 2.862.406 2.874.699 2.885.555 2.896.195
38 Kota Batu 198.608 200.485 202.319 203.997 205.788 207.490
JawaTimur 38.610.202 38.847.561 39.075.152 39.292.971 39.500.851 39.698.631
Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur

2. Ketenagakerjaan
Kondisi ketenagakerjaan di Jawa Timur pada Agustus 2019 menunjukkan keadaan yang
terus lebih baik dibandingkan Agustus 2018. Hal ini ditunjukkan dengan adanya
peningkatan jumlah angkatan kerja dan penurunan jumlah pengangguran. Jumlah
angkatan kerja di Jawa Timur pada Agustus 2019 sebesar 21,49 juta orang, bertambah
sebanyak 20 ribu orang dibanding keadaan Agustus 2018. Peningkatan jumlah angkatan
kerja tersebut berpengaruh terhadap Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) yang
naik sedikit dari 69,37 persen pada Agustus 2018 menjadi 69,44 persen pada Agustus
2019 atau naik sebesar 0,07 persen.
lndikator utama ketenagakerjaan yang sering digunakan sebagai indikator keberhasilan
dalam menangani masalah ketenagakerjaan khususnya pengangguran adalah Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT). Tingkat Pengangguran Terbuka merupakan
perbandingan antara jumlah penganggur terhadap jumlah angkatan kerja. TPT di Jawa
Timur pada Agustus 2019 sebesar 3,92 persen atau turun sebesar 0,07 poin persen
dibandingkan keadaan Agustus 2018 dengan TPT sebesar 3,99 persen (Tabel II.18).

Tabel II.18 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama
Jawa Timur Tahun 2013–2017
Tahun
No Uraian Satuan
2014 2015 2016 2017 2018 2019
1 Angkatan kerja Juta 20,14 20,27 19,95 20,94 21,30 21,50
- Bekerja Juta 19,30 19,36 19,11 20,10 20,45 20,66
- Pengangguran Juta 0,84 0,91 0,84 0,84 0,85 0,84
2 Tk.Partisipasi Angk Kerja (TPAK) % 68,12 67,84 66,14 68,78 69,37 69,45
3 Tk. Pengangguran Terbuka (TPT) % 4,19 4,47 4,21 4,00 3,99 3,92
Sumber: Bappeda Provinsi Jawa Timur

3. Penduduk Menurut Agama


Agama merupakan salah satu hak asasi paiing dasar dari manusia yang diakui oleh
negara Republik lndonesia. Hak untuk memilih dan menyakini sebuah doktrin
keagamaan tersebut, lahir secara otomatis ketika tiap manusia menjalani kehidupannya
baik secara individu maupun sebagai bagian dari komunitas masyarakat tertentu.
Berdasarkan data Kanwil Departemen Agama Jawa Timur, penduduk Jawa timur
mayoritas beragama lslam yaitu sebanyak 39.657.788 orang (94,61,%), diikuti Kristen
Protestan 3,03 persen, Katolik 0,93 persen, Hindu 0,94 persen, Budha 0,94 persen dan
Konghucu 0,01 persen.

II-48 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


4. Pendidikan
Pembangunan pendidikan di Provinsi Jawa Timur selama periode 2014-2018, telah
berhasil meningkatkan akses bagi masyarakat untuk memperoleh pendidikan. Wujud
pemerataan dan perluasan akses pendidikan tersebut dilakukan dengan cara
memperluas daya tampung satuan pendidikan, memberikan kesempatan yang sama
bagi semua peserta didik dari berbagai golongan masyarakat yang berbeda secara
sosiai, ekonomi, gender, geografis wilayah, dan tingkat kemampuan fisik serta
intelektual. Peningkatan Angka Rata-rata Lama Sekolah, Angka Melek Huruf, Angka
Partisipasi Kasar (APK), dan Angka Partisipasi Murni (APM) merupakan indikator
keberhasilan pembangunan pendidikan. Angka Rata-rata Lama Sekolah terus meningkat
dari 7,05 tahun 2014 menjadi 7,39 pada tahun 2018, selanjutnya untuk Harapan Lama
Sekolah juga terus meningkat, yaitu masing-masing 12,45 tahun (2014); 12,66 tahun
(2015); 12,98 tahun (2016); 13,09 tahun (2017); dan 13,10 tahun (2018).

II.5 Hasil-hasil Pelaksanaan Pembangunan


1. Indikator Kinerja Utama (IKU) Provinsi Jawa Timur Tahun 2019
Beberapa indikator untuk kesejahteraan masyarakat merupakan indikator kinerja utama
(IKU), meliputi: Pertumbuhan PDRB, Pertumbuhan Ekonomi (%), Persentase Penduduk
Miskin, Jumlah Penduduk Miskin (Ribu Jiwa), Ideks Gini (Gini Ratio), Indeks
Pembangunan Gender (IPG), Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT), Indeks Reformasi Birokrasi, Indeks Kualitas Lingkungan
Hidup, dan Indeks Resiko Bencana. Hasil-hasil pelaksanaan pembangunan
kesejahteraan masyarakat selama tahun 2016-2019 disajikan pada Tabel II.19.

Tabel II.19 Indikator Kesejahteraan Masyarakat di Provinsi Jawa Timur Tahun


2016-2019
Tahun
No. Indikator
2016 2017 2018 2019
1 Pertumbuhan PDRB
PDRB ADHB (Triliun Rp) 1.855,04 2.012,92 2.189,78 2.352,42
PDRB ADHK 2010 (Triliun Rp) 1.405,56 1.482,30 1.563,76 1.650,14
Pertumbuhan Ekonomi (%) 5,57 5,46 5,50 5,52
2 Persentase Penduduk Miskin 11,85 11,20 11,85 11,20
Jumlah Penduduk Miskin (Ribu Jiwa) 4.638,53 4.405,27 4.292,25 4.050,00
3 Ideks Gini (Gini Ratio) 0,402 0,415 0,371 0,364
4 Indeks Pembangunan Gender (IPG) 90,72 90,76 90,77 90,91
5 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 69,74 70,27 70,77 71,50
6 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 4,21 4,00 3,99 3,92
7 Indeks Reformasi Birokrasi 69,54 71,11 72,81 73,83
8 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 66,81 66,29 66,36 65,09
9 Indeks Resiko Bencana 169 166 152 138
Sumber: Bappeda Provinsi Jawa Timur

2. Urusan Wajib yang Berkaitan Pelayanan Dasar


Beberapa indikator untuk urusan wajib yang berkaitan pelayanan dasar, meliputi:
pendidikan, kesehatan, perumahan rakyat kawasan permukiman dan cipta karya,
ketentraman ketertiban umum dan perlindungan masyarakat, dan sosial. Hasil-hasil

Kondisi Umum Wilayah Jawa Timur | II-49


pelaksanaan pembangunan aspek pelayanan umum fokus layanan urusan wajib dasar
selama tahun 2019 disajikan pada Tabel II.20.

Tabel II.20 Hasil-hasil Pelaksanaan Pembangunan Aspek Pelayanan Umum


Urusan Wajib Tahun 2019
Tahun
No. Indikator
2019
1 Pendidikan
Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/MA/SMK 80,01
Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/MA/SMK 90,87
Angka Partisipasi Sekolah (APS) U.16-18 th 82,70
Angka Putus Sekolah SMA/MA/SMK 0,31
Angka Kelulusan Sekolah SMA/MA/SMK 98,54
% Guru Jenjang SMA/SMK dan PK-PLK berkualifikasi min D4/S1 99,98
Harapan Lama Sekolah (Tahun) -
Rata-rata Lama Sekolah Usia (Tahun) 7,59
2 Kesehatan
Angka Kematian Ibu (AKI) 89,81
% Stunting 26,9
Angka Kematian Bayi (AKB) 22,46
% RS Terakreditasi 91,15
% RFT Rate Kusta 93,4
% Penderita HIV Yang Mendapatkan ARV 90,80
% Keberhasilan Pengobatan TB 90,00
Angka Usia Harapan Hidup -
3 Pekerjaan Umum Sumber Daya Air
% Pelayanan Air Untuk Irigrasi 83,94
% Ketersediaan Dan Kebutuhan Air Baku 87,84
% Jaringan Irigasi Dalam Kondisi Baik 69,15
% Penanganan Luas Daerah Genangan Banjir 74,36
4 Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya
% Kepala Keluarga yang Memiliki Rumah 87,58
% Rumah Layak Huni 98,68
% Penurunan Luasan Kawasan Permukiman Kumuh 18,67
% Luas Kawasan yang Peruntukannya sesuai dengan Izin Pemanfaatan Ruang yang 100,00
Telah Dikeluarkan
5 Ketentraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat
% Penegakan Pelanggaran Perda Provinsi Jawa Timu 92,15
% Penyelenggaraan Ketenteraman Masyarakat & Ketertiban Umum yang Ditangani 93,90
% Anggota Satlinmas dan PMK yang Terlatih Dalam Pelaksanaan Tugas 141,67
6 Sosial
% Penyandang PMKS yang Meningkat Kemampuannya dalam Menjalankan Fungsi 1,25
Sosialnya
% Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) yang Mendapatkan Pembinaan 18,88
dan Aktif dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial
Sumber: Bappeda Provinsi Jawa Timur

3. Urusan Wajib yang Tidak Berkaitan Dengan Pelayanan Dasar


Aspek pelayanan umum fokus layanan urusan wajib non dasar, meliputi:
Ketenagakerjaan dan Transmigrasi, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,
Lingkungan Hidup, Pemberdayaan Masyarakat Desa, Perhubungan, Komunikasi dan
Informasi, Koperasi dan UKM, Penanaman Modal dan PTSP, Kepemudaan dan Olah
Raga, Kebudayaan dan Pariwisata, Perpustakaan dan Kearsipan. Hasil-hasil pelaksanaan
pembangunan urusan wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar tahun 2019
disajikan pada Tabel II.21.

II-50 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Tabel II.21 Hasil-hasil Pelaksanaan Pembangunan Urusan Wajib yang Tidak
Berkaitan dengan Pelayanan Dasar Tahun 2019
Tahun
No. Indikator
2019
1 Ketenagakerjaan dan Transmigrasi
% Lulusan Pelatihan yang Memiliki Ketrampilan/Kompetensi yang Ditempatkan 65,16
% Pertumbuhan Produktivitas Perusahaan 45,40
% Pencari Kerja Yang Ditempatkan 69,77
% Kasus Perselisihan Hubungan Industrial yang Diselesaikan Melalui Perjanjian 57,00
Bersama
% Perusahaan yang Membayar Upah Melebihi UMK 32,22
Capaian Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) 68,30
% Transmigran yang Berhasil Meningkatkan Taraf Ekonomi dan Sosialnya (KK) 75,99
2 Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Indeks Pemberdayaan Gender (IPG) 69,71
% Anggaran Responsif Gender (ARG) 37,57
% Penurunan Kasus Tindak Kekerasan dan Trafiking -1,27
% Data Kependudukan yang Akurat 99,47
Cakupan KB Aktif 75,72
3 Lingkungan Hidup
Indeks Kualitas Air (IKA) 52,24
Indeks Kualitas Udara (IKU) 83,32
Indeks Kualitas Tutupan Lahan (IKTL) 61,05
4 Pemberdayaan Masyarakat Desa
Jumlah UEM yang Berdaya 13.724
% Peningkatan Lembaga Kemasyarakatan Desa/Kel. yg Aktif 6,38
% Desa/Kel Cepat Berkembang di Jawa Timur 10,90
5 Perhubungan
Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan perhubungan 72,06
% Penurunan Jumlah Kejadian Kecelakaan yang Melibatkan Angkutan Umum 3,76
% Pemenuhan SDM Penguji Kend Bermotor dibanding Kebutuhan 96,17
Jumlah Rute Pelayanan Mudik Balik Gratis Laut 6
% Peningkatan Penumpang KA di Jawa Timur 14,32
6 Komunikasi dan Informasi
% OPD Prov Jatim dan Kab/Kota di Jawa Timur yang Memenuhi Standar Layanan 60
Informasi
% Partisipasi Aktif Lembaga Komunikasi Publik dalam Pengelolaan Komunikasi Publik 73
% Aplikasi yang Memenuhi Standar Keamanan Informasi 30
% Pemanfaatan Hosting dan Collection Data Center Pemprov Jatim 60
% Data Statistik yang Dipublikasikan 60
7 Koperasi dan UKM
Pertumbuhan Koperasi Aktif 6
Jumlah Produk Koperasi dan UKM Terstandarisasi 46
% Pengajuan Pembiayaan yang Lulus Verifikasi 84
Kenaikan Volume Penjualan KUKM yang Difasilitasi Pemasarannya 5,67
8 Penanaman Modal dan PTSP
% Peningkatan Nilai Realisasi Penanaman Modal 1,79
Indeks Kepuasan Atas Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan 88,34
9 Kepemudaan dan Olah Raga
% Pemuda yang Berpartisipasi dan Berperan Aktif Dalam Pembangunan 18,19
Persentase Pembibitan Olahragawan Berbakat 27,15
Jumlah Atlet Yang Berprestasi 1.288
10 Kebudayaan dan Pariwisata
Jumlah Karya Seni Budaya yang Mendapatkan Penghargaan Nasional 37
Jumlah Cagar Budaya (Benda, Struktur, Situs, Kawasan) yang Dipelihara/ Dilestarikan 298
% Peningkatan Wisatawan Mancanegara 18,74
% Peningkatan Wisatawan Nusantara 46,31
% Peningkatan Penerimaan Devisa dan Pengeluaran Wisatawan Mancanegara 0,84
% Peningkatan Pengeluaran Wisatawan Nusantara 7,51
11 Perpustakaan dan Kearsipan

Kondisi Umum Wilayah Jawa Timur | II-51


Tahun
No. Indikator
2019
Indeks Minat Baca 73,6
Persentase penerbit dan Perusahaan Rekaman yang Menyerahkan Karya Cetak dan 53,05
Karya Rekam
% Organisasi Perangkat Daerah yang Melaksanakan Tertib Arsip 85,10
% Arsip yang Terselamatkan 55,03
Sumber: Bappeda Provinsi Jawa Timur

4. Urusan Pilihan Pemerintahan


Urusan pilihan pemerintahan, meliputi: Kelautan dan Perikanan, Pertanian dan
Ketahanan Pangan, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan, Energi dan Sumber Daya
Mineral, Perindustrian dan Perdagangan. Hasil-hasil pelaksanaan pembangunan urusan
pilihan pemerintahan tahun 2019 disajikan pada Tabel II.22.

Tabel II.22 Hasil-hasil Pelaksanaan Pembangunan Urusan Pilihan Pemerintahan


Tahun 2019
Tahun
No. Indikator
2019
1 Kelautan dan Perikanan
% Kelompok Kelautan dan perikanan yang Naik Kelas 0,86
% Peningkatan Produksi Kelautan dan Perikanan 8
% Peningkatan Produksi Garam Rakyat 65,57
Nilai Tambah Produk Hasil Kelautan dan Perikanan 12,86
% Peningkatan Pengelolaan Pemanfaatan Sumber Daya Keautan dan Perikanan 33,47
% Penanganan Kegiatan IUU Fishing, Destruktif dan Pelanggaran Usaha Perikanan 100
2 Pertanian dan Ketahanan Pangan
% Skor Pola Pangan Harapan (PPH) 92,5
% Capaian Ketersediaan Pangan dari Hasil Produksi Beras di Jawa Timur 38,33
% Capaian Ketersediaan Pangan dari Hasil Produksi Jagung di Jawa Timur 91,13
% Capaian Ketersediaan Pangan dari Hasil Produksi Kedelai di Jawa Timur 30,74
3 Perkebunan
% Peningkatan Produksi Tanaman Perkebunan 1,55
4 Peternakan
% Pertumbuhan Produksi Daging 5,67
% Pertumbuhan Produksi Telur 2,63
% Pertumbuhan Produksi Susu 1,28
% Nilai Tambah Produk Olahan Daging Sapi 29,96
% Nilai Tambah Produk Olahan Telur 25
% Nilai Tambah Produk Olahan Susu 57
5 Kehutanan
Nilai Produksi Hutan dan Penebangan Kayu (Juta Rp) 10.665.756,91
% Tutupan Hutan 36,43
6 Energi dan Sumber Daya Mineral
% Sarana Prasarana yang Memadai Dalam Mendukung Pembangunan Sektor ESDM 95
yg Akuntabel
Rasio elektrifikasi 99,29
Jumlah Pembangkit Energi Baru Terbarukan yg Terbangun (unit/KK) 452
% Penyelesaian Rekomendasi Pertambangan 81,6
% Pemegang Izin yg Patuh Azas Lingkungan 100
Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Mutu Pelayanan Lab ESDM 96,36
% Peningkatan Pemenuhan Kebutuhan Aair Bersih pada Daerah Sulit Air Melalui 13,52
Bantuan Sumur Bor
7 Perindustrian dan Perdagangan
% Pertumbuhan Net Ekspor Non Migas 127,11
% Pertumbuhan Net Ekspor Perdagangan Antar Daerah -4,47
% Pertumbuhan Sertifikassi Mutu Komoditi/Produk 16,95
% Jumlah Temuan Dalam Pengawasan Barang Beredar 3,31

II-52 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Tahun
No. Indikator
2019
% Kontribusi Sektor Industri Pengolahan Terhadap PDRB ADHB Jatim 30,24
Sumber: Bappeda Provinsi Jawa Timur

5. Unsur Pendukung Urusan Pemerintahan


Unsur pendukung urusan pemerintahan, meliputi: Biro Adm Pemerintahan dan OTDA,
Biro Adm Kesejahteraan Sosial, Biro Hukum, Biro Adm Perekonomian, Biro Adm Sumber
Daya Alam, Biro Adm Pembangunan, Biro Organisasi, Biro Umum, Biro Humas dan
Protokol, dan Sekretariat DPRD. Hasil-hasil pelaksanaan pembangunan unsur
pendukung urusan pemerintahan tahun 2019 disajikan pada Tabel II.23.

Tabel II.23 Hasil-hasil Pelaksanaan Pembangunan Unsur Pendukung Urusan


Pemerintahan Tahun 2019
Tahun
No. Indikator
2019
1 Biro Adm Pemerintahan dan OTDA
% Rumusan Rekomendasi dan Kebijakan yang Menjadi Kebijakan Bidang Pemerintahan 100
dan Otonomi Daerah
2 Biro Adm Kesejahteraan Sosial
% Kebijakan di Bidang Mental dan Kerohanian yang Ditindaklanjuti 100
% Kebijakan di Bidang Pendidikan, Kepemudaan, Olah Raga, Kebudayaan dan 98,35
Pariwisata yang Ditindaklanjuti
% Kebijakan di Bidang Tenaga Kerja, Transmigrasi, Pemberdayaan Perempuan dan 100
Perlindungan Anak yang Ditindaklanjuti
% Kebijakan di Bidang Sosial, Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga 100
Berencana yang Ditindaklanjuti
% Permohonan Bantuan Hibah yang Ditindaklanjuti 99,12
3 Biro Hukum
Predikat Evaluasi SAKIP Perangkat Daerah A
% Produk Hukum Provinsi yg Tidak Bertentangan dengan PUU yg Lebih Tinggi 100
Kesusilaan dan Kepentingan Umum
% Produk Hukum Kabupaten/Kota yg Tidak Bertentangan dengan PUU yg Lebih Tinggi 100
Kesusilaan dan Kepentingan Umum
% Informasi di Bidang Hukum yang Tersampaikan Kepada Masyarakat 100
% Masalah Hukum dan HAM di Jawa Timur yg Diselesaikan 100
4 Biro Adm Perekonomian
Jumlah Kebijakan Makro Ekonomi, Sarana Perekonomian, Perindustrian dan 4
Perdagangan
Jumlah Kebijakan Pembinaan BUMD 3
Jumlah Kebijakan Pembangunan Ekonomi, Koperasi, UKM, Ekonomi Kreatif dan 4
Penanaman Modal
5 Biro Adm Sumber Daya Alam
Jumlah Kebijakan Bidang ESDM dan LH 3
Jumlah Kebijakan Bidang Peternakan, Kelautan dan Perikanan 6
Jumlah Kebijakan Bidang Pertanian dan Kethanan Pangan, Perkebunan dan Kehutanan 3
6 Biro Adm Pembangunan
% Rumusan Kebijakan Bidang Pembangunan yang Menjadi Kebijakan 100
% Rekomendasi yg Ditindaklanjuti 100
7 Biro Organisasi
% Perangkat Daerah Provinsi dan Kab/Kota yang Kelembagaannya Tepat Fungsi 100
% Perangkat Daerah Provinsi dan Kab/Kota yang Kelembagaannya Tepat Ukuran 100
% Perangkat Daerah yg Menggunakan Analisis Jabatan Sebagai Dasar Penataan 42,55
Pegawai
% Kab/Kota di Jawa Timur dengan Predikat AKIP minimal BB 52,26
% Perangkat Daerah Provinsi Jawa Timur dengan Predikat AKIP Minimal A 85,45

Kondisi Umum Wilayah Jawa Timur | II-53


Tahun
No. Indikator
2019
% Perangkat Daerah Provinsi dan Kab/Kota yang Menerapkan Ketatalaksanaan 100
Pemerintahan Sesuai Dengan Ketentuan
% Perangkat Daerah Provinsi dan Kab/Kota yang Menerapkan Standarisasi Pelayanan 79,56
Sesuaia Dengan Ketentuan
8 Biro Umum
Indeks Kepuasan Masyarakat di Bidang Adm Keuangan 83 IKM
Indeks Kepuasan Masyarakat di Bidang Kerumahtanggan 83 IKM
Indeks Kepuasan Masyarakat di Bidang Arsip dan Ekspedisi 83 IKM
9 Biro Humas dan Protokol
% Dokumen Monitoring Media yg Disebarluasakan 90
Indeks Kepuasan Masyarakat Penerima Produk Informasi 98
Indeks Kepuasan Pejabat Negara dan OPD Penerima Layanan Keprotokolan (IKM) 92
% Kesepakatan dan Perjanjian Kerjasama yang Didokumentasikan 88
10 Sekretariat DPRD
% Meningkatnya Dukungan Sekretariat DPRD terhadap Peran DPRD sesuai dengan 80,79
Fungsinya
Sumber: Bappeda Provinsi Jawa Timur

6. Unsur Penunjang Urusan Pemerintahan


Unsur penunjang urusan pemerintahan, meliputi: Inspektorat Provinsi, Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah, Badan Pendapatan Daerah, Badan Pengelolaa
Keuangan dan Aset Daerah, Badan Kepegawaian Daerah, Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia, Badan Penelitian dan Pengembangan, Badan Penghubung,
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Badan
Koordinasi Wilayah Pembangunan dan Pemerintahan (Madiun, Bojonegoro, Malang,
Pamekasan, Jember). Hasil-hasil pelaksanaan pembangunan unsur penunjang urusan
pemerintahan tahun 2019 disajikan pada Tabel II.23.

Tabel II.24 Hasil-hasil Pelaksanaan Pembangunan Unsur Penunjang Urusan


Pemerintahan Tahun 2019
Tahun
No. Indikator
2019
1 Inspektorat Provinsi
% Laporan Keuangan OPD Sesuai SAP 100
% Nilai Temuan Kerugian Daerah Sesuai Hasil Pemeriksaan BPK RI dalam LHA BPK RI 0,5
atas LKPD Pemprov Jawa Timur (di bawah nilai materialitas 3%)
% Tindak Lanjut Selesai BPK 72
% Tindak Lanjut Selesai Itjen Kemendagri 88
% Tindak Lanjut Selesai Inspektorat 95
% Penurunan Jumlah Temuan Berulang Kode 01 dan 02 BPK RI 25
% Penurunan Jumlah Temuan Berulang Kode 01 dan 02 Itjen Kemendagri 25
% Penurunan Jumlah Temuan Berulang Kode 01 dan 02 Inspektorat 12
% Kategori Hasil Evaluasi SAKIP OPD dengan Nilai A 90
Perluasan Zona Integritas Beras dari Korupsi 54 OPD
% Kab/Kota dengan Hasil Penilaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah 90
(EKPPD) Minimal Tinggi
% Ketaatan Penyampaian Laporan Unit Pengendali Gratifikasi OPD kepada Unit 20
Pengendali Gratifikasi Pemprov Jatim
% Unit Pengendali Gratifikasi OPD yang Melapor secara Tepat Waktu kepada Unit 20
Pengendali Gratifikasi Pemprov Jatim
2 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
% Dokumen Perencanaan yang Dipublikasikan 100
% Data dan Informassi Perencanaan yang Dibutuhkan 100
% Indikator Program Pembangunan Daerah dg Tk. Capaian Hasil (Outcome) Min. 75% 94

II-54 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Tahun
No. Indikator
2019
3 Badan Pendapatan Daerah
% Kenaikan Penerimaan Pendapatan Asli Daerah 3,04
% Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak 88,39
Nilai Rata-rata Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) 88,32
% Wajib Pajak yang Memanfaatkan Layanan Samsat Unggulan 53,16
4 Badan Pengelolaa Keuangan dan Aset Daerah
Rasio Kemampuan Keuangan Daerah 55,77
% OPD yang Mengimplementasikan Akutansi berbasis Akrual 94,68
% Tanah Milik Pemprov Jatim yang Bersertifikat 25
% Aset Tetap Tanah dan Bangunan yang Digunakan dan Dimanfaatkan 98,74
5 Badan Kepegawaian Daerah
% Penataan Pegawai ASN yang Tertata sesuai Formasi Kebutuhan dan Kompetensi 99,59
% Tingkat Akurasi Database kepegawaian 99,4
% ASN di Lingkungan Pemprov Jawa Timur yang Mengikuti Uji Kompetensi dan Lulus 97,17
% Pegawai ASN di Lingkungan Pemprov Jatim yg Mempunyai Nilai SKP (minimal) Baik 99,35
Indeks Profesionalitas Pegawai (IPP) 82 Nilai
6 Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
% Peserta Diklatpim yang Memperoleh Serifikat Kompetensi dengan Kualifikasi 98,46
Kelulusan Memuaskan (skor 80,1-90)
% Peserta Diklat Prajab/Latsar yang Memperoleh Serifikat Kompetensi dengan 99,37
Kualifikasi Kelulusan Memuaskan (skor 80,1-90)
% Peserta Diklat Teknis yang Memperoleh Serifikat Kompetensi dengan Kualifikasi 95,00
Kelulusan Memuaskan (skor 80,1-90)
% Perkembangan Hasil Belajar Peserta Diklat 61,14
% Alumni yang Menerapkan Sebagian Besar Hasil Diklat di Tempat Kerjanya 97,00
% Widyaiswara yang Memperoleh Hasil Evaluasi dengan Kualifikasi Memuaskan dan 98,15
Sangat Memuaskan
% Hasil Audit Mutu Internal dan Eksternal yang Ditindaklanjuti 100,00
Indeks Kepuasan Peserta Diklat terhadap Pelayanan Diklat Aparatur 79,86
7 Badan Penelitian dan Pengembangan
% Hasil Penelitian dan Pengembangan yang Dimanfaatkan OPD Prov. & Kab/Kota 89
% Hasil Penelitian dan Pengembangan yang Didiseminasikan 100
% OPD Provinsi yang Memiliki Kegiatan Mendukung Sistem Inovasi Daerah Jatim 13,43
% OPD Kab/kota yang Memiliki Kegiatan Mendukung Sistem Inovasi Daerah Jatim 42,11
8 Badan Penghubung
% Kegiatan Promosi Potensi Daerah 100
% Unsur Pemerintahan yang Puas terhadap Layanan 100
9 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Indeks Demokrasi Indonesia 72,86
% Kejadian Terkait Poleksosbud di Jawa Timur yang Diselesaikan 100,00
10 Badan Penanggulangan Bencana Daerah
% Desa Tangguh Bencana di Kawasan Rawan Bencana 11,96
% Kejadian Bencana yang Ditangani sesuai Waktu Tanggap 100,00
% Rencana Pemulihan Pasca Bencana yang Direalisasikan 100,00
10 Badan Koordinasi Wilayah Pembangunan dan Pemerintahan (Madiun, Bojonegoro,
Malang, Pamekasan, Jember)
% Rekomendasi Hasil Koordinasi Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan 100,00
yang Ditindaklanjuti
Sumber: Bappeda Provinsi Jawa Timur

-o§§§o-

Kondisi Umum Wilayah Jawa Timur | II-55


Kawah Ijen
Foto: www.pegipegi.com

ANALISIS DPSIR LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

BAB III
ANALISIS DPSIR LINGKUNGAN HIDUP DAERAH
Kerangka konseptual merupakan organisasi koheren dari indikator, dimensi, konsep,
dan variabel yang mampu memfasilitasi sebuah analisis untuk sebuah tujuan (Rigby,
2000). Ujung akhir kerangka konseptual adalah indikator yang merupakan alat bantu
untuk mendapatkan informasi dari sebuah sistem yang spesifik. Dalam manajemen
lingkungan terdapat beberapa kerangka konseptual yang telah diakui, misalnya Pressure
State Response/PSR (OECD, 1994), Driving Force-State-Response/DSR (UNCSD, 2001),
Driving Force-Pressure-State-Impact-Response/DPSIR (EEA, 1999). Kerangka
konseptual DPSIR direkomendasikan karena kemampuannya menyederhanakan
informasi dan telah banyak digunakan sebagai alat analisis dalam manajemen
lingkungan (Kristensen, 2004).
Sebagaimana telah disebutkan dalam Bab I bahwa muatan atau substansi Laporan
Dokumen IKPLHD Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 menggunakan kerangka kerja DPSIR
(Drivers-Pressures-State-Impact-Responses). Adapun struktur isi generik didasarkan

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-1


pada media lingkungan hidup, meliputi: lahan dan hutan, air, udara, pesisir dan laut,
keanekaragaman hayati, pengelolaan sampah dan limbah B3.

III.1 Kekuatan Pendorong/Pemicu (Driving Force)


Kekuatan pendorong/pemicu (driving force) adalah kekuatan alamiah dan manusia yang
secara tidak langsung menghasilkan tekanan pada lingkungan. Pemicu alamiah
perubahan lingkungan antara lain: perubahan orbit bumi, variasi energi matahari,
letusan gunung berapi, dsb. Adapun pemicu perubahan lingkungan yang disebabkan
oleh manusia antara lain: demografi, ekonomi, sosio-politik, ilmu pengetahuan dan
teknologi, budaya, serta agama (Millenium Ecosystem Assessment, 2005). Sehubungan
dengan hal tersebut, pada sub bab ini akan diuraikan faktor-faktor yang secara tidak
langsung menjadi pemicu (driving force) terjadinya perubahan kondisi lingkungan hidup
di Jawa Timur. Sebagaimana Laporan SLHI 2013, bahwa faktor pemicu perubahan
lingkungan di Jawa Timur sama halnya dengan Indonesia hanya berbeda dalam hal
skala dan intensitas. Beberapa faktor tersebut, antara lain: pertumbuhan penduduk,
pertumbuhan ekonomi, perubahan pola konsumsi dan perubahan iklim.
Pertumbuhan jumlah penduduk yang disertai dengan peningkatan kemakmuran serta
peningkatan usia harapan hidup akan meningkatkan permintaan (konsumsi) terhadap
pangan dan energi. Upaya pemenuhan kebutuhan pangan dan energi tersebut dapat
mendorong meningkatnya konversi dan eksploitasi sumber daya alam seperti sumber
daya hutan, bahan tambang dan mineral, serta minyak dan gas bumi. Sebagai
konsekuensi, proses ini akan berujung pada pengurangan sumber daya alam dan/atau
kerusakan lingkungan berupa degradasi lahan dan hutan serta pencemaran lingkungan.
Peningkatan jumlah penduduk juga menjadi salah satu dasar pertimbangan bagi
pemerintah dalam menetapkan target pertumbuhan ekonomi yang tinggi demi
menjamin pemenuhan berbagai kebutuhan masyarakat. Sistem ekonomi global yang
mengandalkan peningkatan pertumbuhan produksi dan konsumsi akan menghasilkan
dampak lingkungan yang besar, termasuk peningkatan penggunaan air dan energi,
serta pelepasan emisi berbahaya. Oleh karena itu, penetapan pertumbuhan ekonomi
yang tidak disertai dengan perencanaan dan pelaksanaan pengelolaan lingkungan yang
memadai, dapat dipastikan akan menghasilkan berbagai dampak negatif terhadap
kondisi lingkungan hidup.
Selain faktor pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi, maka perubahan pola
konsumsi masyarakat juga merupakan faktor yang secara tidak langsung dapat memicu
perubahan kondisi lingkungan hidup. Perubahan teknologi dan inovasi yang cepat
memberikan pengaruh yang kuat pada sistem produksi dan pola konsumsi masyarakat.
Faktor lainnya yang juga mengakibatkan perubahan lingkungan yang terkait dengan
aktivitas manusia adalah faktor perubahan iklim. Beberapa ahli percaya bahwa kejadian
percepatan perubahan iklim saat ini sedang berlangsung, dan faktor manusia
memainkan peran penting dalam mengubah siklus karbon dengan melepaskan sejumlah
besar karbon melalui pembakaran bahan bakar fosil.

III-2 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


III.1.1 Pertumbuhan Penduduk sebagai Penggerak Perubahan
Lingkungan
Setiap peningkatan populasi akan menciptakan tambahan permintaan pada sumber
daya alam untuk menyediakan tempat tinggal, energi dan pangan. Akan tetapi tidak
berarti bahwa peningkatan populasi akan menyebabkan tekanan yang lebih besar
terhadap lingkungan. Sejauh mana peningkatan populasi menyebabkan perubahan
lingkungan tergantung pada berbagai faktor, antara lain: berapa jumlah penduduk,
bagaimana persebarannya, bagaimana pola hidupnya, barang & jasa apa saja yang
dihasilkan dan dikonsumsi, teknologi apa yang digunakan untuk menghasilkan
kebutuhan hidupnya, serta bagaimana mengelola limbah yang dihasilkan.
Penduduk Jawa Timur pada tahun 2019 berjumlah 39.698.631 jiwa dengan laju
pertumbuhan penduduk sebesar 0,53% dengan kecenderungan menurun setiap
tahunnya. Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu pemicu utama yang secara
tidak langsung mempengaruhi terjadinya perubahan kualitas lingkungan hidup.
Selain jumlah penduduk yang besar, persoalan distribusi penduduk juga menjadi pemicu
terjadinya penurunan kualitas lingkungan. Persebaran atau distribusi penduduk adalah
bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah atau negara. Secara administratif
penduduk Jawa Timur tersebar di 38 kabupaten/kota, dimana yang memiliki tingkat
kepadatan penduduk tertinggi adalah Kota Surabaya dan terendah Kabupaten Pacitan
(Gambar III.1). Data BPS juga memperlihatkan bahwa hampir setengah penduduk Jawa
Timur di tahun 2010 bertempat tinggal di perkotaan, dan akan meningkat hingga lebih
dari 60% pada tahun 2035 (BPS, 2010). Data tersebut mengindikasikan bahwa tekanan
terhadap lingkungan di daerah perkotaan akan semakin besar.

Gambar III.1 Peta Sebaran Kepadatan Penduduk Provinsi Jawa Timur Tahun 2019
Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-3


Angka pertumbuhan penduduk, kepadatan, dan migrasi desa-kota adalah pemicu yang
signifikan. Proyeksi pertumbuhan penduduk Jawa Timur tahun 2010-2035
mengindikasikan pola pertumbuhan yang menurun dan migrasi desa-kota yang cukup
tinggi mengindikasikan bahwa Jawa Timur memiliki pemicu yang relatif ringan, akan
tetapi dalam jangka panjang potensi pemicu terhadap perubahan memburuknya kualitas
lingkungan hidup semakin meningkat.
Pertumbuhan penduduk yang meningkatkan permintaan kebutuhan masyarakat,
menunjukkan adanya kegiatan ekonomi. Permasalahan dalam kegiatan ekonomi
memunculkan kemiskinan yang menjadi lingkaran setan dengan aspek lingkungan
hidup. Hubungan antara lingkungan dan kemiskinan menjadi lingkaran setan di mana
di satu saat sebagai penyebab namun di saat yang lain sebagai korban.

Tabel III.1 Garis Kemiskinan, Jumlah, dan Persentase Penduduk Miskin di


Provinsi Jawa Timur Tahun 2015-2019

Garis Kemiskinan Jumlah Penduduk Persentase Penduduk


Tahun (rupiah/kapita/bulan) Miskin (ribu) Miskin (%)
Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan Jumlah Perkotaan Perdesaan Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
2015 304.918 305.404 1.524,62 3.264,50 4.789,12 8,19 16,18 12,34
2016 319.662 323.779 1.518,79 3.184,51 4.703,30 7,94 16,01 12,05
2017 344.164 339.537 1.574,12 3.042,89 4.617,01 7,87 15,82 11,77
2018 385.009 361.493 1.457,61 2.874,97 4.332,59 7,06 15,30 10,98
2019 411.731 382.327 1.449,27 2.662,98 4.112,25 6,84 14,43 10,37
Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur

Perkembangan persentase penduduk miskin di Jawa Timur tahun 2015 hingga 2019
cenderung mengalami penurunan (Tabel III.1). Penurunan penduduk miskin memberi
arti bahwa terjadi pengurangan penduduk yang memiliki pengeluaran per kapita lebih
rendah dari garis kemiskinan. Pada tahun 2015 angka kemiskinan sebesar 12,34 persen
dengan jumlah penduduk miskin 4.789,12 ribu jiwa, kemudian terus menurun hingga
tahun 2019 menjadi 10,37 persen dengan jumlah penduduk miskin 4.112,25 ribu jiwa.
Perkembangan persentase penduduk miskin menurut Kabupaten/Kota di Jawa Timur
disajikan pada Tabel III.2 berikut.

Tabel III.2 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Menurut Kabupaten/Kota


di Provinsi Jawa Timur Tahun 2018-2019
Jumlah Penduduk Persentase Penduduk
No Kabupaten/Kota Miskin (ribu) Miskin (%)
2018 2019 2018 2019
1 Kab. Pacitan 78,64 75,86 14,19 13,67
2 Kab. Ponorogo 90,22 83,97 10,36 9,64
3 Kab. Trenggalek 83,50 76,44 12,02 10,98
4 Kab. Tulungagung 75,23 70,01 7,27 6,74
5 Kab. Blitar 112,40 103,75 9,72 8,94
6 Kab. Kediri 177,20 163,95 11,31 10,42
7 Kab. Malang 268,49 246,60 10,37 9,47
8 Kab. Lumajang 103,69 98,88 9,98 9,49
9 Kab. Jember 243,42 226,57 9,98 9,25
10 Kab. Banyuwangi 125,50 121,37 7,80 7,52

III-4 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Jumlah Penduduk Persentase Penduduk
No Kabupaten/Kota Miskin (ribu) Miskin (%)
2018 2019 2018 2019
11 Kab. Bondowoso 110,98 103,33 14,39 13,33
12 Kab. Situbondo 80,27 76,44 11,82 11,20
13 Kab. Probolinggo 217,06 207,22 18,71 17,76
14 Kab. Pasuruan 152,48 141,09 9,45 8,68
15 Kab. Sidoarjo 125,75 119,29 5,69 5,32
16 Kab. Mojokerto 111,55 108,81 10,08 9,75
17 Kab. Jombang 120,19 116,44 9,56 9,22
18 Kab. Nganjuk 127,28 118,51 12,11 11,24
19 Kab. Madiun 77,75 71,91 11,42 10,54
20 Kab. Magetan 64,86 60,43 10,31 9,61
21 Kab. Ngawi 123,09 119,43 14,83 14,39
22 Kab. Bojonegoro 163,94 154,64 13,16 12,38
23 Kab. Tuban 178,64 170,80 15,31 14,58
24 Kab. Lamongan 164,00 157,11 13,80 13,21
25 Kab. Gresik 154,02 148,61 11,89 11,35
26 Kab. Bangkalan 191,33 186,11 19,59 18,90
27 Kab. Sampang 204,82 202,21 21,21 20,71
28 Kab. Pamekasan 125,76 122,43 14,47 13,95
29 Kab. Sumenep 218,60 211,98 20,16 19,48
30 Kota Kediri 21,90 20,54 7,68 7,16
31 Kota Blitar 10,47 10,10 7,44 7,13
32 Kota Malang 35,49 35,39 4,10 4,07
33 Kota Probolinggo 16,90 16,37 7,20 6,91
34 Kota Pasuruan 13,45 12,92 6,77 6,46
35 Kota Mojokerto 7,04 6,63 5,50 5,15
36 Kota Madiun 7,92 7,69 4,49 4,35
37 Kota Surabaya 140,81 130,55 4,88 4,51
38 Kota Batu 7,98 7,89 3,89 3,81
JawaTimur 4.332,59 4.112,25 10,98 10,37
Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur

Proporsi penduduk miskin di Jawa Timur tersebar tidak merata, dimana yang tertinggi
adalah di Kab. Sampang, Kab. Sumenep, Kab. Bangkalan, Kab. Probolinggo dan
terendah di Kota Batu, Kota Malang, Kota Madiun dan Kota Surabaya.

III.1.2 Pertumbuhan Ekonomi sebagai Penggerak Perubahan


Lingkungan
Produksi barang dan jasa akan membutuhkan energi dan material yang semuanya
berasal dari lingkungan (logam, mineral, air, makanan, dan serat). Dampak dari
ekstraksi sumber daya alam ini merupakan inti dari bagaimana kegiatan ekonomi
mempengaruhi kondisi dan tren lingkungan. Dengan memahami hubungan-hubungan
antara aktivitas ekonomi, kesejahteraan sosial, dan degradasi lingkungan dapat
digunakan untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan.
Perekonomian Jawa Timur berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) atas dasar harga berlaku Tahun 2019 mencapai Rp 2.352,43 triliun dan atas
dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 1.650,14 triliun. Ekonomi Jawa Timur tahun
2019 (c-to-c) tumbuh 5,52 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada
Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 7,58 persen, diikuti
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 7,55 persen. Dari sisi pengeluaran,
pertumbuhan tertinggi Pengeluaran Konsumsi LNPRT sebesar 5,97 persen, diikuti PMTB

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-5


4,92 persen dan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 4,81 persen. Pertumbuhan
ekonomi Jawa Timur tahun 2016 s/d 2019 disajikan pada Tabel III.3 dan Gambar III.2.

Tabel III.3 Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur 2016-2019


Tahun
No. Indikator
2016 2017 2018 2019
1 PDRB ADHB (Triliun Rp) 1.857,60 2.012,91 2.189,78 2.352,43
2 PDRB ADHK 2010 (Triliun Rp) 1.405,56 1.482,29 1.563,75 1.650,14
3 Pertumbuhan Ekonomi (%)
- Jawa Timur 5,57 5,45 5,50 5,52
- Nasional 5,02 5,07 5,17 5,02

2.189,78 2.352,43
2.012,91 5,57 5,50 5,52
1.857,60 5,45

1.563,75 1.650,14
1.405,56 1.482,29
5,17
5,02 5,07 5,02

2016 2017 2018 2019 2016 2017 2018 2019

PDRB Jatim ADHB (triliun Rp) Pertumb. PDRB ADHK 2010


PDRB Jatim ADHK 2010 (triliun Rp) Pertumb. PDB Nasional

Gambar III.2 PDRB Jatim ADHB dan ADHK 2010 (miliar) serta Laju Pertumbuhan
PDRB ADHK 2010 Tahun 2014-2017
Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur

Berdasarkan data tersebut dapat disampaikan bahwa meskipun PDRB mengalami


peningkatan dan selalu di atas nasional, akan tetapi pada tahun 2017 terjadi kontraksi.
Pelambatan perekonomian tahun 2017 disebabkan oleh penurunan konsumsi
pemerintah sebagai akibat penghematan untuk mengantisipasi rendahnya penerimaan
pajak pemerintah, serta perlambatan PMTB khususnya investasi non bangunan.
Tekanan terhadap lingkungan hidup tidak hanya bersumber dari pertumbuhan ekonomi
domestik saja. Dalam ekonomi yang semakin terglobalisasi, produksi barang bisa untuk
konsumsi domestik maupun ekspor. Jawa Timur menghasilkan lebih banyak produk
untuk ekspor daripada untuk penggunaan domestik. Dengan demikian, tekanan
lingkungan hidup pada kegiatan ekonomi terjadi melalui aktivitas produksi dan distribusi
baik untuk keperluan domestik maupun untuk ekspor yang pada akhirnya akan
meningkatkan emisi gas rumah kaca.
Perubahan dalam kesejahteraan dapat pula mempengaruhi kondisi lingkungan hidup.
Pertumbuhan ekonomi yang cepat dapat memberikan hasil positif, tetapi pada saat yang
sama peningkatan permintaan untuk kebutuhan hidup (makanan, bahan, energi dan
pariwisata) juga akan dapat meningkatkan tekanan pada lingkungan hidup.
Gambaran kegiatan perekonomian di Jawa Timur dilihat dari struktur perekonomiannya
adalah berbasis 3 (tiga) lapangan usaha utama, yaitu Industri Pengolahan dengan
kontribusi sebesar 30,24 persen; Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar 11,43

III-6 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


persen; dan Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor sebesar 18,46
persen (Gambar III.3). Dengan melihat besarnya kontribusi industri pengolahan dan
pertanian menunjukkan bahwa Jawa Timur masih menggantungkan penerimaan daerah
pada kegiatan ekstraksi sumber daya alam. Karena sifatnya yang tidak terbarukan dan
rentan terhadap fluktuasi harga, kebijakan atas industri ekstraktif ini perlu mendapat
perhatian khusus sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal dan sustainable
bagi perekonomian serta kesejahteraan masyarakat.
Selanjutnya untuk dapat menjaga kesinambungan pembangunan dan kemanfaatan dari
eksploitasi sumber daya alam yang tidak terbarukan, diperlukan adanya kebijakan
mendorong perkembangan diversifikasi ekonomi di Jawa Timur agar PDRB tidak lagi
tergantung pada penerimaan SDA. Pengembangan sektor lain seperti industri kreatif,
termasuk di dalamnya pariwisata merupakan sektor yang sangat potensial untuk
dikembangkan. Jawa Timur memiliki potensi yang sangat besar, sehingga diperlukan
kemampuan Pemerintah untuk menjadi katalisator agar industri dapat berkembang dan
memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian.

0,63 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan


2,38 1,36
2,64 Pertambangan dan Penggalian
0,84
1,65
2,65 Industri Pengolahan
11,43 4,03
Pengadaan Listrik dan Gas
4,58
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah
dan Daur Ulang
5,92 Konstruksi

3,43 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil


dan Sepeda Motor
Transportasi dan Pergudangan
30,24
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
18,46
Informasi dan Komunikasi

Jasa Keuangan dan Asuransi


9,36
Real Estate
0,29
0,09 Jasa Perusahaan

Gambar III.3 Peranan PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Jawa Timur Tahun
2017
Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur

III.1.3 Perubahan Pola Konsumsi


Perubahan pola konsumsi, antara lain dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi,
merupakan salah satu faktor utama yang secara tidak langsung memicu perubahan
lingkungan. Berdasarkan hasil rekapitulasi data BPS yaitu Jawa Timur Dalam Angka 2016
s/d 2019, nampak bahwa pola konsumsi masyarakat Jawa Timur cenderung mengalami
pergeseran dari konsumsi makanan ke non-makanan (Tabel III.4). Konsumsi non-

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-7


makanan adalah termasuk pengeluaran masyarakat untuk bahan/material perumahan
dan keperluan rumah tangga seperti sandang; obat-obatan; dan pengeluaran terkait
transportasi dan komunikasi, dsb.

Tabel III.4 Perkembangan Persentase Pengeluaran Penduduk Jawa Timur


untuk Konsumsi Makanan dan Non Makanan Tahun 2016-2019
Tahun
No. Jenis Pengeluaran
2016 2017 2018 2019
1 Makanan 50,93 50,79 53,55 48,53
2 Bukan Makanan 49,08 49,21 49,20 51,47
Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur

Perubahan pola konsumsi tersebut sejalan dengan data pertumbuhan ekonomi.


Sebagaimana dikemukakan sebelumnya, sektor industri merupakan sumber PDRB
terbesar di antara sektor lainnya. Peningkatan pada sektor industri dengan demikian
juga meningkatkan konsumsi energi sebagaimana ditunjukkan pada Tabel III.5 dan
Tabel III.6.

Tabel III.5 Indikator Energi Provinisi Jawa Timur Tahun 2016-2017


Tahun
No. Indikator Energi
2016 2017
1 Bauran Energi (%)
a. Minyak bumi 24,3 25,2
b. Batu bara 38,5 36,1
c. Gas bumi 33,9 34,5
d. Energi Baru Terbarukan 3,4 4,2
2 Pasokan Energi Primer (MTOE) 26,72 27,04
3 Konsumsi Energi Final (MTOE) 18,40 19,62
4 Rasio Elektrifikasi (%) 86,67 89,06
5 Konsumsi Listrik (KWh) 30.824.806.929 32.926.841.559
6 Konsumsi Listrik per Kapita (KWh/Kapita) 793,48 842,65
Sumber: Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur

Tabel III.6 Konsumsi Energi Final per Sektor di Provinisi Jawa Timur Tahun
2016-2017 (Satuan MTOE)
Tahun
No. Indikator Energi Peningkatan
2016 2017
1 Industri 8,55 9,02 0,47
2 Transportasi 5,95 6,39 0,44
3 Rumah Tangga 2,23 2,49 0,26
4 Komersial 0,75 0,80 0,05
5 Sektor Lainnya 0,06 0,06 0,00
6 Non Energi 0,86 0,87 0,01
Jumlah 18,40 19,62 1,22
Sumber: Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur

Peningkatan jumlah penduduk dan tingkat kesejahteraan masyarakat Jawa Timur


tercermin secara langsung pada konsumsi energi yang dibutuhkan. Dalam kurun waktu
2016 – 2017 terjadi peningkatan konsumsi energi total 1,22 MTOE (Million Tonnes of
Oil Equivalent). Pola konsumsi energi menunjukkan peningkatan dengan angka terbesar

III-8 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


ada pada sektor industri (0,47 MTOE), sektor transportasi (0,44 MTOE), sektor rumah
tangga (0,26 MTOE), dan sektor komersial (0,05 MTOE).
Energi yang bersumber dari bahan bakar fosil, yaitu bahan bakar minyak dan batubara,
memberikan proporsi terbesar dan mendominasi proporsi konsumsi energi total. Jumlah
dan komposisi energi yang ada ini akan secara langsung menyebabkan peningkatan
jumlah emisi gas buang hasil pembakaran ke atmosfer yang menimbulkan pencemaran
udara. Meskipun demikian, peningkatan kadar pencemar udara tak selalu sebanding
dengan laju kebutuhan energi apabila digunakan energi bersih yang rendah emisi. Dari
Tabel III.7 dan Gambar III.4, terlihat pemakaian energi bersih di Jawa Timur dari
penggunaan energi total masih sangat minim, yaitu 29 persen untuk gas bumi dan 7
persen untuk LPG.

Tabel III.7 Konsumsi Energi Final per Jenis Energi di Provinisi Jawa Timur
Tahun 2016-2017 (Satuan MTOE)
Tahun
No. Indikator Energi
2016 2017
1 Listrik 2,66 2,94
2 Gas bumi 5,34 5,65
3 Premium 3,52 3,77
4 Avtur 0,33 0,35
5 Minyak tanah 0,00 0,00
6 Minyak solar 0,77 0,79
7 Minyak bakar 0,09 0,04
8 LPG 1,39 1,45
9 Batu bara 1,99 2,05
10 Briket 0,04 0,04
11 Biogas 0,01 0,01
12 Avgas 0,00 0,00
13 Biosolar 1,81 2,02
14 Biopremium - 0,05
15 Minyak diesel 0,00 0,00
16 Biomassa komersial 0,44 0,44
Jumlah 18,40 19,62
Sumber: Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur

LPG biomassa batubara


7% 3% 10%

listrik
15%

BBM
36%

gas bumi
29%

Gambar III.4 Persentase Konsumsi Energi Provinsi Jawa Timur Tahun 2017
Sumber: Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur, diolah

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-9


Penggunaan energi gas dapat meminimalkan emisi pencemar udara. Dengan adanya
kebijakan konversi energi domestik dari minyak tanah menjadi gas maka penggunaan
energi gas mengalami perluasan hingga menjangkau perdesaan. Akan tetapi, kayu
bakar dengan proporsi yang relatif sedikit tampaknya masih berperan penting sebagai
sumber energi di perdesaan. Penggunaan kayu bakar dapat menyebabkan pencemaran
udara yang lebih tinggi terutama dari partikulat yang berbahaya bagi kesehatan.

III.1.4 Perubahan Iklim


Berdasarkan Laporan Kajian Ke-5 (Assessment Reports 5 atau AR5) Intergovermental
Panel on Climate Change (IPCC), suhu bumi telah meningkat sekitar 0,8°C selama abad
terakhir. Pada akhir tahun 2100, suhu global diperkirakan akan lebih tinggi 1.8-4°C
dibandingkan rata-rata suhu pada 1980-1999. Jika dibandingkan periode pra-industri
(1750), kenaikan suhu global ini setara dengan 2.5-4.7°C (Gambar III.5). Proses
pemanasan global terutama disebabkan oleh masuknya energi panas ke lautan (kurang
lebih 90% dari total pemanasan), dan terdapat bukti bahwa laut terus menghangat
selama periode ini.
Laporan IPCC menegaskan bahwa aktivitas manusia merupakan penyebab terjadinya
perubahan iklim, terutama dalam 50 tahun terkahir. Pengaruh manusia ( antropogenic
caused) tampak dari meningkatnya emisi gas rumah kaca (karbon dioksida, metana,
nitrogen oksida dan sejumlah gas industri) yang dihasilkan oleh aktivitas manusia,
antara lain dari penggunaan bahan bakar fosil seperti batu bara dan minyak bumi pada
sektor industri, rumah tangga, transportasi, energi; alih guna lahan; dan limbah
domestik.

Gambar III.5 Kenaikan suhu rata-rata global berdasarkan data pengamatan dan
proyeksi skenario Representative Carbon Pathway (RCP) 2.6, RCP
4.5, RCP 6.0, dan RCP 8.5
Sumber: IPCC 2014

III-10 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Perubahan iklim menimbulkan berbagai dampak negatif bagi kehidupan. Dampak
perubahan iklim adalah memperburuk pengurangan ketersediaan air bersih,
meningkatnya kejadian banjir di daerah pesisir, adanya peningkatan kejadian penyakit,
serta meningkatnya tekanan pada sumber daya alam dan lingkungan.
Untuk lingkup wilayah Jawa Timur, fenomena dampak perubahan iklim telah
dikonfirmasi melalui beberapa kajian, salah satunya adalah Kajian Risiko dan Adaptasi
Perubahan Iklim di Kota Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu)
yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Berdasarkan kajian tersebut, untuk
wilayah Malang Raya tren kenaikan sebesar 0,69 °C. Namun demikian, angka tersebut
ada kemungkinan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti perubahan lokal seperti efek
pulau panas perkotaan (urban heat island) dan pergeseran iklim regional. Untuk curah
hujan, tren perubahan dilihat dari variabilitas antar-dasawarsa (inter-decadal), antar-
tahunan (inter-annual), dan curah hujan ekstrem. Berdasarkan hasil pengolahan data
observasi, ancaman untuk Malang Raya lebih disebabkan oleh variabilitas iklim antar-
tahunan (inter-annual) dan curah hujan ekstrem.
Perubahan iklim akan mengakibatkan penurunan ketersediaan air, perubahan
produktivitas tanaman, hilangnya keanekaragaman hayati yang merupakan asset tidak
ternilai yang dimiliki Indonesia. Perubahan iklim akan memberikan dampak pada
kesehatan, kematian, ketahanan pangan, pola migrasi, ekosistem alami dan
kesejahteraan ekonomi, baik di tingkat lokal maupun nasional.

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-11


III.2 Lahan dan Hutan
Sumber daya lahan merupakan sumber daya alam yang sangat penting untuk
kelangsungan hidup manusia karena diperlukan dalam setiap kegiatan manusia, seperti
untuk pertanian, industri, pemukiman, jalan, rekreasi, dan daerah-daerah yang
dipelihara kondisi alamnya untuk tujuan ilmiah. Sitorus (2001) mendefinisikan sumber
daya lahan (land resources) sebagai lingkungan fisik terdiri dari iklim, relief, tanah, air,
dan vegetasi serta benda yang ada di atasnya sepanjang ada pengaruhnya terhadap
penggunaan lahan. Menurut Balai Besar Litbang Sumber Daya Lahan Pertanian, setiap
kegiatan yang mengubah sumber daya alam termasuk bentang lahan (landscape) untuk
pembangunan seperti pertanian, pertambangan, industri, perumahan, infrastruktur
dapat menyebabkan kerusakan sumber daya lahan dan kemunduran produktivitasnya
akibat hilangnya tanah lapisan atas yang subur.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia yang terus berkembang dan untuk
memacu pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi, pengelolaan sumber daya lahan
sering kurang bijaksana dan tidak mempertimbangkan aspek keberlanjutannya (jangka
pendek) sehingga kelestariannya semakin terancam. Akibatnya sumber daya lahan yang
berkualitas tinggi menjadi berkurang dan manusia semakin bergantung pada sumber
daya lahan yang bersifat marginal (kualitas lahan yang rendah). Hal ini berdampak pada
semakin berkurangnya ketahanan pangan, tingkat dan intensitas pencemaran yang
berat dan kerusakan lingkungan lainnya. Oleh karena itu, aktifitas kehidupan cenderung
menuju sistem pemanfaatan sumberdaya alam dengan kapasitas daya dukung yang
menurun. Di lain pihak, permintaan akan sumberdaya lahan terus meningkat akibat
tekanan pertambahan konsumsi per kapita. Sehubungan dengan persoalan tersebut,
pada sub bab ini akan disajikan status sumber daya lahan dan hutan, faktor-faktor yang
menekan keberlanjutan sumber daya, dan upaya-upaya yang dilakukan untuk
mengatasi persoalan menurunnya kualitas sumber daya lahan dan hutan.
Gambaran pertumbuhan pangsa sektor pertanian dan kehutanan terhadap PDRB yang
terus mengalami penurunan sebagaimana disajikan pada Tabel III.8.

Tabel III.8 Pertumbuhan Pangsa Sektor Pertanian dan Kehutanan Terhadap


PDRB Tahun 2016-2019
Kontribusi terhadap PDRB
No. Lapangan Usaha
2016 2017 2018 2019
1 Pertanian
- Tanaman Pangan 4,40 3,91 3,57 3,35
- Tanaman Hortikultura 1,22 1,16 1,08 1,06
- Tanaman Perkebunan 2,01 1,89 1,66 1,62
- Peternakan 2,70 2,70 2,56 2,50
- Jasa Pertanian & Perburuan 0,15 0,14 0,13 0,12
2 Kehutanan
- Kehutanan dan Penebangan Kayu 0,49 0,50 0,45 0,45
Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur

III-12 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


III.2.1 Kondisi Lahan dan Hutan
III.2.1.1 Lahan

1. Lahan Pertanian
Berdasarkan data Biro Pusat Statistik (BPS, 2018), di Jawa Timur terdapat sawah seluas
1.174.586,4 hektar yang terdiri dari sawah irigasi (916.837,8 hektar), sawah non irigasi
(257.748,6 hektar). Dari luasan lahan sawah tersebut, sekitar 12,90% terdapat di
wilayah Jember dan Banyuwangi. Data luas sawah pada masing-masing kabupaten/kota
di Jawa Timur disajikan pada Gambar III.6.
85.484
65.221
47.781
46.411
46.281
42.739
42.011
38.409
38.085
37.525
35.545
34.265
33.209
32.781
31.836
31.356
30.799
29.198
27.158
26.811
24.975
21.690
11.396

7.542
8.819
8.565
8.049

7.325
4.671
2.442
1.856
1.793
1.118
1.104
1.065
1.015
477
32
Bondowoso
Banyuwangi

Pamekasan
Lamongan

Madiun
Bojonegoro
Jember

Malang

Madiun

Tuban

Malang
Blitar

Blitar
Nganjuk

Probolinggo

Sumenep
Pacitan
Ngawi

Jombang

Bangkalan

Probolinggo
Sampang
Ponorogo
Pasuruan

Batu
Lumajang

Pasuruan

Surabaya
Magetan
Mojokerto

Trenggalek

Gresik

Mojokerto
Kediri

Situbondo

Kediri
Tulungagung
Sidoarjo

Irigasi Non Irigasi

Gambar III.6 Luas Lahan Sawah Menurut Jenis Pengairan di Jawa Timur
Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur

Dari luasan sawah tersebut, BPS Jawa Timur melaporkan bahwa produksi padi pada
tahun 2019 mengalami penurunan dari 10.537.922 ton (2018) menjadi 9.580.933,88
ton (2019). Produksi jagung juga mengalami penurunan dari 6.753.563,00 ton (2018)
menjadi 6.131.163,00 (2019). Adapun kedelai mengalami peningkatan dari 217.246,00
ton (2018) menjadi 344.998,00 ton (2019). Penurunan produksi tersebut antara lain
disebabkan oleh rendahnya kualitas lahan dan terjadinya alih fungsi lahan pertanian
menjadi non pertanian. Penyebab lainnya adalah belum optimalnya penerapan teknologi
budidaya serta serangan organisme pengganggu tumbuhan (hama dan penyakit) serta
dampak perubahan iklim (banjir dan kekeringan). Luas panen, produktivitas, dan
produksi padi, jagung dan kedelai di Provinsi Jawa Timur Tahun 2018-2019 disajikan
pada Tabel III.9.

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-13


Tabel III.9 Luas Panen, Produktivitas, dan Tanaman Pangan di Provinsi Jawa
Timur Tahun 2018-2019
Tahun
No. Uraian
2018 2019
1 Padi
- Luas panen (ha) 1.828.700,00 1.702.426,36
- Produktivitas (kw/ha) 57,63 56,28
- Produksi (ton) 10.537.922,00 9.580.933,88
2 Jagung
- Luas panen (ha) 1.261.453,00
- Produktivitas (kw/ha) 53,50
- Produksi (ton) 6.753.563,00 6.131.163,00
3 Kedelai
- Luas panen (ha) 155.555,00
- Produktivitas (kw/ha) 14,00
- Produksi (ton) 217.246,00 344.998,00
Keterangan: Data tahun 2019 tidak lengkap
Sumber: BPS Jawa Timur

2. Perkebunan
Tanaman tebu menduduki peringkat pertama sebagai tanaman perkebunan yang
memiliki hasil produksi tertinggi mencapai 1,01 juta ton. Produksi tertinggi yang
berikutnya adalah kelapa yaitu 244.057 ton. Produksi tanaman perkebunan di Jawa
Timur pada tahun 2018 yang mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya
antara lain tanaman kakao dari 33.147 ton menjadi 34.119 ton dan tanaman kopi dari
64.712 ton menjadi 66.661 ton.
Luas areal tanaman perkebunan pada tahun 2018 mencapai total luasan sekitar 1,5 juta
ha. Luas areal tanaman perkebunan merupakan penjumlahan dari luas tanaman belum
menghasilkan (TBM), luas tanaman menghasilkan (TM), dan luas tanaman tidak
menghasilkan (TTM). Komoditas kelapa menjadi komoditas dengan luas areal terbesar
di Jawa Timur mencapai 263.347 hektar. Dibandingkan tahun 2017 luas areal tanaman
kelapa mengalami penurunan sekitar 6 persen. Luas areal tanaman perkebunan yang
mengalami peningkatan, antara lain kopi dan karet. Luas areal tanaman kelapa, tebu,
dan kakao mengalami sedikit penurunan dari tahun sebelumnya (Tabel III.10).

Tabel III.10 Produksi dan Luas Panen Komoditas Perkebunan di Provinsi Jawa
Timur Tahun 2018
Tahun 2018
No. Uraian
Produksi (ton) Luas Areal (ha)
1 Kelapa 244.057 263.347
2 Karet 27.749 26.882
3 Kopi 66.661 113.125
4 Kakao 34.119 57.426
5 Tebu 1.066.628 194.903
6 Teh 7.345 681.317
7 Tembakau 126.075 114.490
Keterangan: Data tahun 2019 tidak tersedia
Sumber: BPS Jawa Timur

III-14 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


3. Pertambangan Mineral Non Logam dan Batuan
Data-data yang disajikan dalam pembahasan pertambangan mineral non logam dan
batuan menggunakan data terakhir tahun 2017 (Tabel III.11 dan Tabel III.12).
Produksi pertambangan dan batuan pada tahun 2017 melonjak tajam menjadi 2,28 juta
Ton yang ditopang dari naiknya produksi batu gunung menembus angka 1,04 juta Ton,
berikut produksi marmer dan pasir, serta pasir/kerikil batu (sirtu). Namun pada tahun
ini produksi batu gunung mampu memberikan kontribusi tertinggi dibanding barang
tambang dan batuan lainnya yakni 45,42 persen.

Tabel III.11 Tabel Perkembangan Produksi Pertambangan Mineral Non Logam


dan Batuan (Ton)
Tahun
No. Uraian
2014 2015 2016 2017
1 Batu Gunung (Andesit) 1.598.038 71.660 41.884 1.038.426
2 Pasir 1.131.310 257.300 111.700 203.654
3 Marmer 16.950 2.308 386 1.699
4 Trass 1.980.025 16.431 265.749
5 Pasir/Krikil Batu 91.116 220.245 747.295 776.953
Jumlah 4.817.439 567.944 901.265 2.286.481
Sumber : Dinas ESDM Prov. Jatim

Peningkatan produksi sektor pertambangan mineral non logam dan batuan di Jawa
Timur sebesar 153,70 persen pada tahun 2017 menjadi 2,28 juta Ton lebih dominan
ditopang dari bertambahnya luas areal pada tahun 2016 yang mencapai 59,579,20 ha,
dan pada tahun 2017 terdapat penambahan jumlah REKOMTEK WIUP (rekomendasi
teknis wilayah ijin usaha pertambangan) hingga 7,83 persen. Sehingga kesempatan ini
digunakan untuk menyerap tenaga kerja yang cukup tinggi hingga lebih dari 100 persen.

Tabel III.12 Perkembangan Sektor Pertambangan Mineral Non Logam dan


Batuan
Tahun
No. Uraian
2014 2015 2016 2017
1 Jumlah REKOMTEK WIUP (buah) 374 480 434 468
2 Luas Areal (hektar) 474.826 2.789,05 59.579,20 4.808
3 Produksi (Ton) 7.032.513 567.944 901.265 2.286.481
4 Tenaga Kerja (Orang) 1.708 622 92 1.293
Sumber : Dinas ESDM Prov. Jatim

III.2.1.2 Hutan

1. Kawasan Hutan
Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang berupa hutan, yang ditunjuk dan atau
ditetapkan pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap.
Kawasan hutan perlu ditetapkan untuk menjamin kepastian hukum mengenai status
kawasan hutan, letak batas dan luas suatu wilayah tertentu yang sudah ditunjuk sebagai
kawasan hutan menjadi kawasan hutan tetap. Penetapan kawasan hutan juga ditujukan
untuk menjaga dan mengamankan keberadaan dan keutuhan kawasan hutan sebagai
penggerak perekonomian lokal, regional dan nasional serta sebagai penyangga
kehidupan lokal, regional, nasional dan global. Kawasan hutan yang telah ditetapkan ini

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-15


juga dijadikan acuan dalam menentukan tingkat kecukupan luasan kawasan hutan guna
mendukung lingkungan (minimal 30%).
Kawasan hutan Indonesia ditetapkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
dalam bentuk SK MenLHK. Disamping penetapan kawasan hutan, ditetapkan pula
kawasan perairan yang menjadi bagian dari Kawasan Suaka Alam (KSA) dan Kawasan
Pelestarian Alam (KPA). Berdasarkan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang
Kehutanan, kawasan hutan dibagi kedalam kelompok hutan konservasi, hutan lindung
dan hutan produksi.
Statistik Kehutanan Provinsi Jawa Timur tahun 2017 menyebutkan bahwa luas hutan di
Jawa Timur adalah 1.354.321,32 hektar atau 28,33 persen dari luas daratan Jawa Timur.
Ditinjau dari peruntukannya, maka luas kawasan hutan dapat dikelompokkan
sebagaimana Tabel III.13 dan Gambar III.7.

Tabel III.13 Perkembangan Kawasan Hutan Berdasarkan Peruntukannya Tahun


2015-2018
Tahun
No. Kawasan
2015 2016 2017 2018
A PERUM PERHUTANI 1.123.702,99 1.123.666,67 1.123.666,67 1,116,074.23
1 Hutan Produksi 803.776,16 803.739,84 803.739,84 796,252.27
2 Hutan Lindung 319.926,83 319.926,83 319.926,83 319,821.96
B KONSERVASI 234.446,30 230.629,38 230.654,65 230,654.65
1 Cagar Alam 4.877,84 4.877,84 4.903,11 4,903.11
2 Suaka Margasatwa 25.644,50 25.644,50 25.644,50 25,644.50
3 Taman Wisata Alam 299,20 299,20 299,20 299.20
4 Taman Nasional 177.313,50 171.939,54 171.939,54 171,939.54
5 Taman Hutan Raya (TAHURA) 27.868,30 27.868,30 27.868,30 27,868.30
JUMLAH 1.358.112,97 1.354.296,05 1.354.321,32 1,346,728.88
Sumber : Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur

KONSERVASI Taman
Hutan Raya
KONSERVASI Taman
(TAHURA), 2%
Nasional, 13%
KONSERVASI KONSERVASI Taman
Suaka Wisata Alam, 0%
Margasatwa, 2%
KONSERVASI Cagar
Alam, 0%

PERUM PERHUTANI
Hutan Lindung, 24% PERUM PERHUTANI
Hutan Produksi, 59%

Gambar III.7 Luas Kawasan Hutan Berdasarkan Peruntukannya di Jawa Timur


Sumber: Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur

III-16 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


2. Hutan Produksi
Hutan produksi adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi
hasil hutan. Hutan produksi terdiri dari Hutan Produksi Tetap (HP), Hutan Produksi
Terbatas (HPT), dan Hutan Produksi yang dapat Dikonversi (HPK). Negara dapat
memberikan hutan negara berupa konsesi kepada pihak swasta untuk dimanfaatkan
dan dikelola hasil hutannya. Untuk Pulau Jawa, pengelolaan hutan produksi yang berada
di areal hutan negara dikelola oleh Perum Perhutani.
Perum Perhutani Divisi Regional (Divre) Jawa Timur mengelola kawasan hutan seluas
1.132.378,23 ha, terdiri dari Hutan Produksi (HP) seluas 810.602,21 ha (72%) dan
Hutan Lindung (HL) seluas 321.775,33 ha (28%). Luas hutan yang dikelola Perhutani
tidak termasuk kawasan hutan suaka alam dan hutan wisata. Dalam mengelola kawasan
hutannya, Perum Perhutani Divre Jawa Timur memiliki 23 Kesatuan Pemangkuan Hutan
(KPH) yang tersebar di wilayah Jawa Timur. Selanjutnya berdasarkan Kelas Perusahaan
(KP), maka Perum Perhutani Divre Jawa Timur terbagi atas: Pinus 305.597 ha (27,3%);
Jati 702.705 ha (62,16%); Damar 66.929 ha (5,92%); Mahoni 30.178 ha (2,67%); Kayu
Putih 11.678 ha (1,03%); Sengon 9.991 ha (0,88%); dan Kesambih 3.443 ha (0,30%).
Dalam menjalankan usahanya, Perum Perhutani menerapkan 3 aspek, yaitu:
• Kelola Produksi. Pengelolaan aspek produksi di kawasan hutan yang dikelola oleh
Perum Perhutani Divre Jawa Timur antara lain kegiatan penebangan, pengolahan
hasil hutan baik kayu maupun non kayu, dan pemasaran hasil hutan tersebut.
• Kelola Sosial. Kegiatan pengelolaan hutan sangat erat kaitannya dengan
pemberdayaan masyarakat sekitar hutan. Pada pengelolaan hutan yang dikelola oleh
Perum Perhutani kegiatan pemberdayaan masyarakat ini salah satunya dilakukan
melalui program PHBM (Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat). Program sosial
dan lingkungan merupakan kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat desa hutan dalam rangka keberhasilan pembangunan
hutan dan menciptakan fungsi hutan yang optimal. Sehubungan dengan hal
tersebut, maka di dalam setiap kegiatan pengelolaan hutan Perum Perhutani
senantiasa melibatkan masyarakat desa hutan dan stakeholder dengan harapan
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa hutan, memberikan
kesempatan bekerja dan berusaha serta sebagai upaya membangun partisipasi
masyarakat dalam pengamanan hutan dan menciptakan lingkungan hidup yang
baik. Berkaitan dengan kegiatan kelola sosial, maka jumlah desa hutan yang
terbentuk 1906, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) 1.825 dan 692 Koperasi
LMDH.
• Kelola Lingkungan. Perum Perhutani pernah kehilangan 410.153 hektar tegakannya
menjadi tanah kosong akibat penjarahan pada tahun 1998. Dari luasan tersebut
terdapat 53.525 hektar lahan yang sulit ditanami karena berbatu/jurang dan seluas
356.627,5 hektar dapat ditanami. Pengelolaan aspek lingkungan antara lain melalui
rehabilitasi hutan lindung, pada 2014 Perum Perhutani Divre Jawa Timur telah
merehabilitasi lahan seluas 27.625 hektar, tahun 2015 seluas 24.494 hektar, tahun
2006 seluas 10.029 hektar, tahun 2017 seluas 5.934 ha. Selain kegiatan rehabilitasi
lahan, Perum Perhutani juga melakukan kegiatan penanaman rutin. Untuk

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-17


memenuhi kegiatan tersebut dibutuhkan penyediaan bibit dan benih. Untuk
mendapatkan tegakan berkualitas dan dengan riap yang tinggi, Perum Perhutani
menggunakan benih dan bibit unggul sebagai bahan tanaman terutama jenis jati
dan pinus. Penggunaan benih dan bibit dari luar Perum Perhutani melalui seleksi
yang ketat dan harus memenuhi standar mutu benih yang ditetapkan.
3. Hutan Konservasi
Hutan konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai
fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya.
Ada tiga tujuan utama dalam kegiatan konservasi yaitu perlindungan, pelestarian, dan
pemanfaatan. Hutan konservasi sebagai perlindungan artinya berupaya melindungi
peranan keanekaragaman hayati sebagai sistem penyangga kehidupan. Hutan
konservasi sebagai pelestarian artinya melestarikan keanekaragaman hayati yang ada
dan mencegahnya dari kepunahan, sedangkan hutan konservasi sebagai pemanfaatan
artinya memanfaatkan dengan bijaksana dan bertanggungjawab keanekaragaman
hayati yang telah ada.
Hutan Konservasi terdiri dari: (1) Kawasan Suaka Alam, berupa Cagar Alam (CA) dan
Suaka Margasatwa (SM); (2) Kawasan Pelestarian Alam, berupa Taman Nasional (TN),
Taman Hutan Raya (THR) dan Taman Wisata Alam (TWA); dan (3) Taman Buru (TB).
Kawasan Suaka Alam (KSA) adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat
maupun di perairan yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan
keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya, yang juga berfungsi sebagai
wilayah sistem penyangga kehidupan. Kawasan Pelestarian Alam (KPA) adalah kawasan
dengan ciri khas tertentu, baik di darat maupun di perairan yang mempunyai fungsi
pokok perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis
tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan
ekosistemnya. Taman Buru adalah kawasan hutan yang ditetapkan sebagai tempat
wisata berburu.
Untuk wilayah Jawa Timur, kawasan hutan konservasi meliputi Taman Nasional (TN),
Suaka Margasatwa (SM), Cagar Alam (CA), Taman Wisata Alam (TWA), dan Taman
Hutan Raya (Tahura). Berdasarkan Statistik Ditjen KSDAE, luasan masing-masing
kawasan konservasi tersebut sebagaimana disajikan Tabel III.14.

Tabel III.14 Luas Kawasan Konservasi Provinsi Jawa Timur


Jumlah
No. Fungsi Kawasan Luas (ha) Pengelola
(Unit)
1 Taman Nasional (TN) 4 193.661,80 Balai Besar/Balai Taman Nasional
2 Suaka Margasatwa (SM) 3 25.445,29 BBKSDA Jawa Timur
3 Cagar Alam (CA) 20 5.112,62 BBKSDA Jawa Timur
4 Taman Wisata Alam (TWA) 3 307,17 BBKSDA Jawa Timur
5 Taman Hutan Raya (Tahura) 1 28.160,30 Dinas Kehutanan Prov. Jawa Timur
Jumlah 31 252.687,18
Sumber: Ditjen KSDAE

Luas dan jumlah unit kawasan konservasi merupakan angka yang dinamis atau dengan
kata lain dapat mengalami perubahan sewaktu-waktu. Hal tersebut dikarenakan adanya

III-18 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


proses-proses perubahan peruntukan kawasan hutan, perubahan fungsi kawasan, juga
proses penataan batas-batas kawasan atau proses pengukuhan kawasan yang masih
terus berlangsung.
Berkenaan dengan pengelolaan kawasan konservasi telah dilakukan penataan kawasan
melalui pengaturan zonasi dan/atau blok pengelolaan, yaitu penetapan 4 unit kawasan
taman nasional dan 8 unit kawasan konservasi non taman nasional, sebagaimana
disajikan pada Tabel III.15 dan Tabel III.16.

Tabel III.15 Penataan Zonasi Taman Nasional di Jawa Timur


TN Bromo
No. Zonasi TN Alas Purwo TN Baluran TN Meru Betiri
Tengger Semeru
1 Inti 14.130,00 6.920,18 17.093,69 27.368,84
2 Rimba 28.312,00 8.843,46 27.328,53 21.313,80
3 Pemanfaatan 794 2.368,84 700,98 581,9
4 Perlindungan 0 958,7 0 0
bahari
5 Tradisional 547 1.804,82 3.054,67 106,3
6 Rehabilitasi 327 3.511,52 2.019,22 2.779,08
7 Religi budaya 10 0 5,18 0
sejarah
8 Khusus 1 592,47 65,3 476,12
9 Lainnya 0 0 0 0
Jumlah 44.121,00 24.999,99 50.267,57 52.626,04
SK Penetapan SK.341/KSDAE- SK.387/KSDAE/ SK.381/KSDAE/ SK.382/KSDAE/
Set/2015 SET/KSA.0/9/2016 SET/KSA.0/9/2016 SET/KSA.0/9/2016
Tgl. 31/12/2015 Tgl. 30/09/2016 Tgl. 30/09/2016 Tgl. 30/09/2016
Sumber: Ditjen KSDAE

Tabel III.16 Blok Pengelolaan Kawasan Konservasi Non Taman Nasional

No. Kawasan Konservasi Pengesahan Blok


1 TWA Kawah Ijen Merapi Ungup-Ungup SK.131/IV-KKBHL/2013
2 TWA Tretes No. SK.205/IV-KKBHL/ 2014
3 CA Saobi SK.245/KSDAE/SET/KSA.0/8/2016
4 THR R. Soeryo SK.258/KSDAE/SET/KSA.0/9/2016
5 CA Sungi Kolbu Iyang Plateau SK. 380/KSDAE/SET/KSA.0/9/2016
6 SM Dataran Tinggi Yang SK.394/KSDAE/SET/KSA.0/9/2016
7 SM Pulau Bawean SK.484/IV-Set/2014
8 CA Pulau Bawean SK.484/IV-Set/2014
Sumber: Ditjen KSDAE

Selanjutnya untuk peningkatan efektivitas pengelolaan kawasan konservasi diperlukan


unit manajemen hingga ke tingkat tapak dengan mempertimbangkan karakteristik
lahan, tipe hutan, fungsi hutan, kondisi daerah aliran sungai, sosial budaya, ekonomi,
kelembagaan masyarakat setempat termasuk masyarakat hukum adat dan batas
administrasi pemerintahan. Pengelolaan kawasan hutan konservasi di Jawa Timur yaitu:
Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Balai Taman Nasional Baluran,
Balai Taman Nasional Alas Purwo, Balai Taman Nasional Meru Betiri, serta Balai Besar
KSDA Jawa Timur yang mengelola Taman Wisata Alam, Suaka Margasatwa, dan Cagar
Alam.

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-19


Kawasan konservasi di Jawa Timur, selain ditetapkan secara nasional, beberapa
diantaranya juga menyandang status perlindungan yang ditetapkan secara
internasional. Cagar biosfer (biosphere reserve) adalah satu status perlindungan
kawasan secara internasional yang diberikan oleh UNESCO Man and Biosphere
Programme. Penetapan status tersebut bertujuan untuk mempromosikan solusi
kombinasi yang menjembatani kepentingan konservasi keanekaragaman hayati dan
pemanfaatan yang lestari, sebagaimana mandat pembangunan berkelanjutan. Kawasan
konservasi di Jawa Timur yang telah mendapatkan penetapan sebagai Cagar Biosfer
sebagaimana disajikan pada Tabel III.17.

Tabel III.17 Kawasan Konservasi di Jawa Timur yang mendapatkan Penetapan


Internasional sebagai Cagar Biosfer
Kawasan Konservasi dalam Cagar Biosfer
Nama Cagar
No. Zona Keterangan
Biosfer Area Inti Area Transisi
Penyangga
1 Bromo TN Bromo TWA Gunung Dideklarasikan pada Sidang
Tengger Tengger Baung; CA Gunung ICC-MAB UNESCO ke-27 di
Semeru-Arjuna Semeru; THR Abang; CA Besowo Paris pada tanggal 29 Juni
R. Soeryo Gadungan 2015
2 Blambangan TN Baluran; CA Curah Manis Dideklarasikan pada Sidang
TN Alas Sempolan I-VIII; ICC-MAB UNESCO ke-28 di
Purwo; TN CA Jaggangan Peru pada
Meru Betiri; Rogojampi I-II; CA bulan Maret 2016
TWA Ijen Ceding
Sumber: Ditjen KSDAE

Dalam hal ekosistem kawasan konservasi mengalami gangguan atau terdegradasi,


diperlukan upaya pemulihan ekosistemnya. Pemulihan ekosistem penyusun kawasan
konservasi bertujuan untuk mengembalikan sepenuhnya integritas ekosistem, yaitu
kembali pada kondisi aslinya atau sesuai dengan kondisi yang diharapkan di masa
tertentu sesuai dengan tujuan pengelolaan kawasan konservasi. Upaya pemulihan
ekosistem yang telah dilakukan Direktorat Jenderal KSDAE di wilayah Jawa Timur yaitu
pada kawasan seluas 765,03 ha sebagaimana disajikan pada Tabel III.18.

Tabel III.18 Lokasi Kegiatan Pemulihan Ekosistem Kawasan Konservasi


Luas
No. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sumber Dana
(ha)
1 Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Sumitomo Forestry/KTI 80,53
2 Balai Taman Nasional Meru Betiri Universitas Jember & ICCTF 255,00
DIPA 400,00
3 Balai Taman Nasional Alas Purwo DIPA 12,50
4 Balai Taman Nasional Baluran Copenhagen Zoo 17,00
Sumber: Ditjen KSDAE

4. Hutan Rakyat
Hutan rakyat adalah hutan yang tumbuh di atas tanah yang dibebani hak milik. Pada
awalnya hutan rakyat dipandang sebelah mata sebagai sumber produksi hasil hutan.
Negara lebih fokus pada hutan-hutan alam yang dikelola dalam bentuk hak-hak
pengusahaan hutan. Namun lambat-laun mulai diperhatikan keberadaannya, karena
pengelolaannya ternyata lebih lestari. Seiring dengan semakin berkurangnya pasokan

III-20 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


kayu dari hutan alam, pasokan kayu dari hutan rakyat menjadi solusinya. Dengan
semakin besarnya kebutuhan kayu dari hutan rakyat, pengembangan areal hutan rakyat
sangat dibutuhkan, disisi lain ketersediaan lahan menjadi halangan. Dinas Kehutanan
Provinsi Jawa Timur terus mendorong masyarakat untuk lebih memanfaatkan lahan-
lahan marginal yang potensial kritis dan menanaminya dengan tanaman kayu-kayuan
sebagai pengembangan areal hutan rakyat yang dapat dipungut hasil kayunya.
Luas areal hutan hutan rakyat di Jawa Timur tahun 2015 sampai dengan tahun 2017
adalah sebagai berikut, tahun 2015 luas areal hutan rakyat sebesar 747.928.14 ha
meningkat 8.656.4 ha dari tahun 2014; Tahun 2016 luas arel hutan rakyat sebesar
755.105,14 ha meningkat 7.177 ha dari tahun 2015; dan Tahun 2017 luas areal hutan
rakyat sebesar 757.605,14 ha meningkat 2.500 ha dibanding tahun 2016.
5. Industri Primer Hasil Hutan Kayu (IPHHK)
Penyelenggaraan Industri Primer Hasil Hutan Kayu bertujuan untuk meningkatkan nilai
tambah hasil hutan dan penggunaan bahan baku secara efisien, dalam rangka
mewujudkan industri pengolahan kayu yang tangguh untuk mendukung pengelolaan
hutan lestari dan pembangunan berwawasan lingkungan. Untuk mendirikan Industri
Primer Hasil Hutan Kayu sang pemilik harus memiliki Izin Usaha Industri. Begitu juga
bagi yang telah memiliki Izin Usaha Industri, apabila ingin memperluas usahanya harus
tetap memperoleh Izin Perluasan. Semua jenis Industri Primer Hasil Hutan dengan
kapasitas produksi s/d. 6.000 m³ per tahun diajukan kepada Gubernur. Untuk
meningkatkan daya saing IPHHK di tingkat nasional maupun ASEAN, berbagai sosialisasi
serta pendekatan dilakukan Dinas Kehutanan dalam upaya meningkatkan partisipasi
para pelaku usaha industri kehutanan untuk segera mengurus Izin Industri Hasil Hutan
Kayu yang dilakukannya.
Jumlah industri primer hasil hutan kayu yang berizin sejak tahun 2015 sampai dengan
tahun 2017 adalah sebagai berikut:
⦁ Tahun 2015 jumlah industri primer hasil hutan kayu yang berizin sebanyak 884 unit
meningkat 136 unit atau 18,18% dari tahun 2014
⦁ Tahun 2016 jumlah industri primer hasil hutan kayu yang berizin sebanyak 956 unit
meningkat 72 unit atau 8,14 % dari tahun 2015
⦁ Tahun 2017 jumlah industri primer hasil hutan kayu yang berizin sebanyak 1.030 unit
meningkat 74 unit atau 7,74 % dari tahun 2016
6. Tutupan Hutan
Untuk optimalisasi fungsi hutan, selain kecukupan luas kawasan hutan juga tingkat
penutupan hutan. Penutupan lahan/vegetasi adalah kondisi permukaan bumi yang
menggambarkan kenampakan penutupan lahan dan vegetasi. Keadaaan penutupan
lahan/vegetasi Indonesia diperoleh dari hasil penafsiran citra satelit Landsat 8 OLI
secara lengkap menggunakan data liputan tahun 2016. Penafsiran untuk penutupan
lahan/vegetasi dibagi kedalam dua klasifikasi utama yaitu areal berhutan dan areal tidak
berhutan. Areal berhutan diklasifikasikan lagi secara lebih detil menjadi kelas-kelas
sebagai berikut: hutan primer, hutan sekunder, dan hutan tanaman. Berdasarkan hasil
penafsiran citra satelit Landsat 8 OLI tahun 2016, penutupan lahan/vegetasi di Jawa

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-21


Timur menunjukkan hasil sebagai berikut: (a) areal berhutan 1.367,8 ribu ha (28,3%)
dan areal tidak berhutan 3.469,8 ribu ha (71,7%). Tabel III.19 menyajikan distribusi
tutupan vegetasi berhutan di Jawa Timur, sementara Gambar III.8 menyajikan kondisi
tutupan hutan di kawasan hutan lindung.

Tabel III.19 Luas Penutupan Lahan di Dalam dan di Luar Kawasan Hutan Jawa
Timur Tahun 2018 (Ribu ha)
KAWASAN HUTAN
PENUTUPAN
No HUTAN TETAP APL TOTAL
LAHAN HPK Jumlah
HK HL HPT HP Jumlah
A. HUTAN
1 Hutan lahan kering 25,572.14 6,331.75 - 290.85 32,194.75 - 32,194.75 348.81 32,543.56
primer
2 Hutan lahan kering 144,927.86 159,927.19 - 58,508.31 363,363.36 - 363,363.36 35,850.18 399,213.53
sekunder
3 Hutan rawa primer 461.81 - - - 461.81 - 461.81 - 461.81
4 Hutan rawa - - - - - - - - -
sekunder
5 Hutan mangrove 193.83 5,851.72 - 3,939.76 9,985.31 - 9,985.31 1,319.54 11,304.85
primer
6 Hutan mangrove 467.60 15.60 - 1,397.14 1,880.34 - 1,880.34 382.96 2,263.30
sekunder
7 Hutan tanaman * 8,892.59 82,134.95 - 567,805.52 658,833.06 - 658,833.06 248,630.33 907,463.39
Jumlah Hutan 180,515.83 254,261.21 - 631,941.58 1,066,718.62 - 1,066,718.62 286,531.82 1,353,250.44
B. NON HUTAN
8 Semak/Belukar 29,684.85 39,418.95 - 17,405.57 86,509.37 - 86,509.37 10,602.02 97,111.39
9 Belukar rawa 249.25 1,333.49 - 642.38 2,225.13 - 2,225.13 2,083.60 4,308.73
10 Savana 7,917.21 352.27 - 1,802.79 10,072.28 - 10,072.28 2,251.92 12,324.20
11 Perkebunan 2,144.43 5,044.40 - 29,390.87 36,579.70 - 36,579.70 108,820.51 145,400.21
12 Pertanian lahan 2,895.20 8,436.92 - 38,111.77 49,443.90 - 49,443.90 695,774.94 745,218.84
kering
13 Pertanian lahan 1,656.11 17,296.68 - 32,763.79 51,716.58 - 51,716.58 480,282.23 531,998.81
kering campur
semak
14 Transmigrasi - - - - - - - - -
15 Sawah 585.74 795.33 - 21,953.32 23,334.39 - 23,334.39 1,095,706.16 1,119,040.55
16 Tambak - 665.74 - 3,620.26 4,286.00 - 4,286.00 253,683.78 257,969.78
17 Tanah terbuka 5,299.96 3,349.46 - 10,259.14 18,908.56 - 18,908.56 3,346.58 22,255.14
18 Pertambangan - - - 1,083.09 1,083.09 - 1,083.09 2,109.49 3,192.58
19 Permukiman 267.87 251.37 - 4,749.29 5,268.53 - 5,268.53 477,948.63 483,217.16
20 Rawa 39.72 - - 76.07 115.78 - 115.78 0.32 116.10
21 Pelabuhan - - - - - - - 2,705.62 2,705.62
Udara/Laut
Jumlah Non Hutan 50,740.35 76,944.62 - 161,858.34 289,543.31 - 289,543.31 3,135,315.80 3,424,859.11
Total 231,256.18 331,205.84 - 793,799.92 1,356,261.93 - 1,356,261.93 3,421,847.62 4,778,109.55
Keterangan:
- Data tahun 2019 masih dalam tahap rekonsiliasi dan sinkronisasi
- Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam
penghitungan.
*) Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan
yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman baik Hutan Tanaman
Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang
berada di dalam maupun di luar kawasan hutan; terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang
teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang
berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
Sumber:
Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, dalam Kehutanan Dalam Angka
2014-2018, dalam Kehutanan Dalam Angka 2014-2018

III-22 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Gambar III.8 Persentase Tutupan Lahan di Jawa Timur Tahun 2016
Sumber: KLHK

7. Laju Deforestasi
Deforestasi merupakan perubahan/pengurangan kondisi penutupan lahan dari kategori
berhutan pada kurun waktu tertentu (termasuk perubahan untuk perkebunan,
pemukiman, kawasan industri, dan lain-lain). Laju deforestasi ini diambil berdasarkan
data Deforestasi Indonesia Tahun 2017-2018 Direktorat Inventarisasi Dan Pemantauan
Sumber Daya Hutan Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan Dan Tata Lingkungan
Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Tahun 2019. Periode penghitungan
deforestasi dilakukan setiap 1 (satu) tahun dengan menggunakan hasil penafsiran citra
LDCM (The Landsat Data Continuity Mission)/Landsat 8 OLI liputan tahun 2017 dan
2018. Penafsiran citra satelit dilakukan secara visual dengan cara mendelineasi
penampakan objek pada citra satelit yang disajikan di layar komputer (digitasi on-
screen) dengan tingkat ketelitian peta skala 1 : 250.000, sehingga unit terkecil yang
dapat dipetakan adalah seluas 6,25 hektar.
Pada kawasan hutan konservasi yang meliputi Kawasan Suaka Alam (KSA), meliputi [1]
Cagar Alam (CA), dan Suaka Margasatwa (SM), [2] Kawasan Pelestarian Alam (KPA),
meliputi Taman Nasional (TN), Taman Hutan Raya (Tahura), dan Taman Wisata Alam
(TWA), dan [3] Taman Baru. Angka deforestasi pada kawasan hutan konservasi tersebut
mencapai 31,1 hektar. Hutan primer 12,5 hektar (39,5 persen) dan 18,8 hektar (60,5
persen).

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-23


Pada kawasan hutan lindung angka deforestasi Provinsi Jawa Timur mencapai 215,8
hektar dengan deforestasi pada hutan sekunder 154,3 hektar (71,6 persen) dan 6,3
hektar (28,4 persen). Laju deforestasi Provinsi Jawa Timur tahun 2017-2018 mencapai
8.810,3 hektar. Sedangkan hutan lindung merupakan kawasan yang memiliki fungsi
perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir,
mengendalikan erosi, memelihara kesuburan tanah dan mencegah intrusi air laut. Di sisi
lain pertambahan penduduk telah menyebabkan meningkatnya tekanan terhadap
kawasan hutan, khususnya HL, untuk memenuhi kebutuhan akan lahan garapan bagi
masyarakat sekitar hutan. Terbukanya penutupan lahan berhutan pada HL akibat
penebangan liar dan alih guna lahan menjadi lahan pertanian telah menyebabkan
berbagai bencana erosi dan tanah longsor, timbulnya kekeringan pada saat musim
kemarau dan banjir pada saat musim hujan, seperti yang terjadi dalam beberapa tahun
terakhir ini. Sedangkan pada kawasan hutan produksi terbatas (HPT) Provinsi Jawa
Timur tidak terjadi deforestasi. Kawasan HPT merupakan cadangan potensi kayu dan
sumber benih permudaan alam.
Kawasan hutan produksi tetap (HP) umumnya diperuntukkan bagi pemanfaatan hasil
hutan kayu antara lain mencakup Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu-Hutan
Alam (IUPHHK-HA), Izin Usaha Pemanfatan Hasil Hutan Kayu-Hutan Tanaman Industri
(IUPHHK-HTI), Izin Usaha Pemanfatan Hasil Hutan-Bukan Kayu (IUPHH-BK), maupun
Izin Usaha Pemanfatan Hasil Hutan Kayu-Restorasi Ekosistem (IUPHHK-RE). Pada
kawasan ini angka deforestasi Provinsi Jawa Timur mencapai 3.051,9 hektar dengan
deforestasi pada hutan sekunder mencapai 360,8 hektar (4,9 persen), hutan tanaman
2.691,1 hektar (88,2 persen).
Kawasan hutan produksi yang dapat di-konversi (HPK) adalah kawasan hutan di luar
hutan produksi tetap. Pada umumnya diperuntukkan bagi kegiatan di luar kehutanan,
antara lain transmigrasi dan perkebunan, dengan alternatif pelepasan kawasan menjadi
kawasan Non Hutan Negara atau Areal Penggunaan Lain (APL). Pada kawasan hutan ini
tidak ada deforestasi Provinsi Jawa Timur. Sedangkan angka deforestasi Provinsi Jawa
Timur di kawasan hutan areal penggunaan lain (APL) mencapai 5.511,7 hektar dengan
deforestasi pada hutan sekunder mencapai 1.904,5 hektar (34,6 persen) dan hutan
tanaman 3.607,2 hektar (65,4 persen). Keberadaan hutan primer pada APL memerlukan
kecermatan dalam pengelolaannya terutama dalam hal pemanfaatannya, karena
merupakan aset yang penting sebagai sistem penyangga kehidupan di tengah maraknya
penebangan di dalam kawasan hutan. Areal ini juga dapat dicadangkan sebagai
kawasan hutan negara sebagai alternatif pengganti peran fungsi hutan dari kawasan
hutan yang telah terdegradasi.
Secara umum hutan tanaman mengalami deforestasi yang lebih besar dibandingkan
dengan hutan primer dan hutan sekunder. Pada hutan tanaman terjadi deforestasi
sebesar 6.359,6 hektar (72,18 persen). Sedangkan total angka deforestasi Provinsi Jawa
Timur mencapai 8.810,3 hektar.

III-24 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


4000

3500

3000

2500

2000

1500

1000

500

0
HK HL HPT HP HPK APL
Hutan Primet 12,3 0 0 0 0 0
Hutan Sekunder 18,8 154,3 0 360,8 0 1904,5
Hutan Tanaman 0 61,3 0 2691,1 0 3607,2

Gambar III.9 Angka Deforestasi Provinsi Jawa Timur Tahun 2017-2018


Sumber: Hasil analisis

III.2.1.3 Lahan Kritis

Kondisi lahan dan hutan yang telah diuraikan sebelumnya, juga dapat digambarkan dari
luasan lahan kritis yang ada. Lahan kritis di Jawa Timur diklasifikasikan menjadi 2 (dua),
yaitu kritis dan sangat kritis. Lahan kritis didefinisikan sebagai lahan yang mengalami
kerusakan sehingga kehilangan atau berkurangnya fungsinya sampai pada batas yang
ditentukan atau diharapkan sebagaimana kriteria fisik lahan antara lain kelas lereng,
jenis tanah, geologi, curah hujan serta karakteristik dan manajemen penggunaan lahan.
Berdasarkan data Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung
(BPDASHL) Brantas Sampean dan Bengawan Solo lahan kritis dalam kawasan hutan
seluas 57.888,18 ha dengan klasifikasi berupa lahan kritis dalam kawasan hutan
produksi seluas 27.092,17 ha, lahan kritis dalam kawasan hutan lindung 20.062,04 ha,
lahan kritis dalam kawasan hutan konservasi 10.733,97 ha. Sedangkan lahan kritis di
luar kawasan hutan seluas 28.745,71 ha. Data tersebut mengalami peningkatan dari
tahun 2018 sebesar 3,63 persen yang pada tahun 2018 untuk lahan kritis dalam
kawasan hutan seluas 55.861,24 ha dengan klasifikasi berupa lahan kritis dalam
kawasan hutan produksi 25.841,64 ha, lahan kritis dalam kawasan hutan lindung seluas
20.670,04 ha, dan lahan kritis dalam kawasan hutan konservasi 9.349,56 ha. Sedangkan
lahan kritis di luar kawasan hutan mengalami penurunan sebesar 79,24 persen dengan
luas 138.481,66 ha tahun 2018.
Lahan sangat kritis dalam kawasan hutan seluas 73.290,41 ha yang terdiri dari lahan
sangat kritis dalam kawasan hutan lindung seluas 28.261,68 ha, lahan sangat kritis
dalam kawasan hutan produksi seluas 37.603,43 ha, dan lahan sangat kritis dalam
kawasan hutan konservasi seluas 7.425,30, serta lahan sangat kritis luar kawasan hutan
seluas 265.656,40 ha. Data tersebut mengalami penurunan yang sangat signifikan dari
tahun 2018 dengan kawasan hutan seluas 179.534,78 ha yang terdiri dari lahan sangat

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-25


kritis dalam kawasan hutan produksi seluas 153.670,7 ha, lahan sangat kritis dalam
kawasan hutan lindung seluas 22.388,32 ha, dan lahan sangat kritis dalam kawasan
hutan konservasi seluas 3.475,76 ha, serta lahan sangat kritis luar kawasan hutan seluas
573.921,98 ha (Tabel III.20).

Tabel III.20 Luas Lahan Kritis dan Sangat Kritis Provinsi Jawa Timur Tahun
2018-2019
Luas (ha)
No. Lahan
2018 2019
1 KRITIS 194.342,90 86.633,89
Hutan Produksi 25.841,64 27.092,17
Hutan Lindung 20.670,04 20.062,04
Hutan Konservasi 9.349,56 10.733,97
Luar Kawasan Hutan 138.481,66 28.745,71
2 SANGAT KRITIS 753.456,76 338.946,81
Hutan Produksi 153.670,70 37.603,43
Hutan Lindung 22.388,32 28.261,68
Hutan Konservasi 3.475,76 7.425,30
Luar Kawasan Hutan 573.921,98 265.656,40
Sumber: Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Brantas
Sampean dan Bengawan Solo

III.2.2 Tekanan Kerusakan Lahan dan Hutan


1. Alih Fungsi Lahan dan Hutan
Kondisi lahan dan hutan yang telah diuraikan sebelumnya dipengaruhi oleh berbagai
tekanan seperti alih fungsi lahan dan hutan, efektivitas rencana tata ruang wilayah,
permintaan terhadap sumber daya lahan dan hutan, penebangan liar, perambahan
hutan, serta kebakaran lahan dan hutan.
a. Alih Fungsi Lahan Pertanian
Luas lahan sawah faktual di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2019 menurut data dari
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur mencapai 1.278.078,57
hektar. Sedangkan pada tahun 2018 luas lahan baku sawah Provinsi Jawa Timur
mencapai 1.287.356 hektar. Data tersebut mengalami penurunan seluas 9.277,43
hektar. Hal tersebut berbanding terbalik dengan kondisi luas lahan baku sawah di
tingkat nasional yang mengalami peningkatan sebesar 4,8 persen dari tahun 2018
yang mencapai luas lahan sebesar 7.105.145 hektar menjadi 7.463.948 hektar (Tabel
III.21). Sedangkan Provinsi Jawa Timur mengalami penurunan 0,72 persen.

Tabel III.21 Luas Lahan Baku Sawah Tahun 2018-2019

Tahun Jawa Timur Nasional


2018 1.287.356,00 7.105.145,00
2019 1.278.078,57 7.463.948,00
Sumber : Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur

Alih fungsi lahan sawah yang paling besar adalah untuk hutan produksi dengan luas
5.315, 95 hektar (54,15 persen) dan permukiman dengan luas 1.807,98 hektar (18,4

III-26 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


persen). Alih fungsi lahan sawah lainnya bisa dilihat pada gambar diagram lingkaran di
bawah ini.
Hutan Lindung Tambak Taman Hutan
2% 1% Rakyat
Semak Belukar 1%
2% Jalan Tol
Kebun Campuran 8%
1% Permukiman
Perkebunan 18%
1%
Tegalan/Ladang Industri 5%
3%
Pertanian Tanah Kering Semusim
Hutan Produksi 4%
54%

Gambar III.10 Alih Fungsi Lahan Sawah


Sumber: Hasil analisis

b. Alih Fungsi Hutan


Pada tahun 2018 terjadi tukar menukar kawasan hutan dengan luas 7.390,93 hektar
yang tersebar pada 162 lokasi. Hal tersebut mengalami kenaikan 82,24 persen (%)
dari tahun 2017 dengan luas 4.055,47 hektar yang tersebar pada 58 lokasi.
Selain kawasan hutan yang beralih fungsi, terdapat kawasan hutan yang dipinjam
pakai secara keseluruhan, pinjam pakai kawasan hutan sampai dengan tahun 2018
berjumlah 8.626,67 hektar yang tersebar di 58 lokasi. Kawasan hutan tersebut
dipinjam pakai tanpa konpensasi. Luasan tersebut mengalami kenaikan 123,17% dari
tahun 2017 dengan luas 3.865,52 hektar yang terdiri dari pinjam pakai tanpa
kompensasi 1.731,42 hektar pada 12 lokas dan pinjam pakai dengan kompensasi
2.134,1 hektar pada 20 lokasi.

Tabel III.22 Luas Alih Fungsi Hutan


2015 2016 2017 2018
Uraian Lokasi Luas Lokasi Luas Lokasi Luas Lokasi Luas
(unit) (Ha) (unit) (Ha) (unit) (Ha) (unit) (Ha)
TMKH 31 403 88 1.016,56 58 4.055,47 162 7.390,93
Pinjam Pakai Tanpa 45 421 23 13.815,6 12 1.731,42 58 8.626,67
Kompensasi 8
Pinjam Pakai Dengan 14 2.029 46 3.834,19 20 2.134,1 0 0
Kompensasi
Sumber : Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur

2. Efektivitas Rencana Tata Ruang Wilayah


Rencana Tata Ruang Wi layah (RTRW) provinsi maupun kabupaten/kota merupakan
instrumen pengendalian dalam pemanfaatan ruang di tingkat provinsi dan

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-27


kabupaten/kota. Sesuai ketentuan, legalitas RTRW perlu ditetapkan dalam bentuk
peraturan daerah. Dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang pasal 78 ayat (4) disebutkan bahwa dengan diberlakukannya undang-undang ini
peraturan daerah provinsi dan peraturan daerah kabupaten/kota tentang RTRW provinsi
dan RTRW kabupaten/kota harus disusun atau disesuaikan paling lambat dua tahun
untuk provinsi) dan tiga tahun untuk kabupaten/kota sejak undang-undang tersebut
diberlakukan. Sejalan dengan ini, hingga akhir tahun 2019 semua 38 kabupaten/kota di
Provinsi Jawa Timur sudah memiliki peraturan daerah.
3. Permintaan terhadap Sumber Daya Lahan dan Hutan
Konversi lahan dan hutan berlangsung karena tingginya permintaan akan lahan dan
hutan untuk kepentingan berbagai kegiatan seperti kegiatan pertanian, perkebunan dan
pertambangan.
a. Kegiatan Pertanian dan Perkebunan
Sebagaimana telah diuraikan di muka, permintaan akan lahan dan hutan untuk
kegiatan pertanian dan perkebunan cenderung semakin meningkat. Permintaan akan
lahan dan hutan tersebut secara tidak langsung diakibatkan oleh meningkatnya
permintaan akan produksi komoditas tertentu dari sektor pertanian dan perkebunan.
Pada sektor perkebunan terdapat 90 usaha skala besar dan menengah dengan luas
lahan untuk skala besar mencapai 93.813 hektar dan skala sedang mencapai 780.367
hektar. Sedangkan untuk sektor pertanian terdapat 706 skala usaha rakyat yang
memanfaatkan lahan dengan luas sekitar 35.720 hektar. Kepemilikan lahan tersebut
berdasarkan pemakaian air irigasi untuk lahan pertanian.
Di Provinsi Jawa Timur memang tidak ada perkebuana kelapa sawit yang bisnis dan
prospek usaha perkebunan sawit di Indonesia semakin berkembang dan
menjanjikan, akan tetapi Provinsi Jawa Timur memiliki perkebunan kelapa dengan
luas 263.347 hektar pada tahun 2018 denga hasil panen 244.057 ton.
b. Kegiatan Pertambangan
Kegiatan pertambangan cenderung semakin dituntut untuk meningkatkan
produksinya karena meningkamya permintaan, misalnya, dolomit. Konsekuensinya
adalah bertambahnya permimaan untuk mengalihfungsikan lahan dan hutan.
Sebagai gambaran dari meningkat permintaan bahan tambang tersebur adalah ada
6 usaha skala besar yang memanfaatkan lahan dengan luas 13.699 hektar dengan
komoditas pertambangan meliputi dolomit, emas, tanah liah, clay, dan sirtu.
Kemudian terdapat 34 usaha skala menengah yang memanfatkan lahan seluas 844
hektar dengan komoditas pertambangan meliputi andesit, batu gamping, batu padas,
bentonit, dolomit, feldspar, marmer, pasir pasang, pirofilit, sirtu, tanah liat, dan tanah
urug. Sedangkan untuk skala usaha kecil ada 65 usaha yang memanfaatkan lahan
seluas 266 hektar dengan komoditas pertambangan meliputi andesit, batu gamping,
bentonit, feldspar, marmer, pasir besi, pasir kuarsa, pasir pasang, pirofilit, sirtu,
tanah liat, tanah urug, zeolit.

III-28 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Gambar III.11 Peta sebaran potensi sumber daya mineral Jawa Timur
Sumber: Bappeda Provinsi Jawa Timur

4. Penebangan Liar
Penebangan liar masih merupakan faktor terhadap terjadinya deforestasi. Terkait ini,
dalam pelaksanaan pengamanan kawasan hutan dan peredaran kayu yang dilakukan
oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan Balai Taman Nasional (BTN),
pada tahun 2018 ditemukan penabangan liar di TN Meru Betiri seluas 25.773,12 hektar.
Dari hasil temuan tersebut, telah diamankan sebanyak 21.532 pohon, data tersebut
mengalami penurunan 10,69 persen (%) dari tahun 2017 yang mencapai 24.111 hektar.
Jumlah pencurian hasil hutan yang terjadi di dalam kawasan hutan sejak tahun 2015
sampai dengan 2017 sebagai berikut:
⦁ Tahun 2015, jumlah pencurian hasil hutan sebesar 761 kasus atau naik 86 kasus atau
-12,74% dari tahun 2014 (675 kasus).
⦁ Tahun 2016 jumlah pencurian hasil hutan sebanyak 590 kasus atau turun 171 kasus
atau turun 22,47 % dari tahun 2015
⦁ Tahun 2017 jumlah pencurian hasil hutan sebanyak 489 kasus atau turun 101 kasus
atau 17,12 % dari tahun 2016
5. Perambahan Hutan
Disamping penebangan liar, BKSDA dan BTN juga mengidentifikasi kegiatan
perambahan/permukiman liar di kawasan hutan. Pada tahun 2018, terdapat seluas 14
hektar kawasan hutan yang digunakan masyarakat untuk kegiatan bercocok tanam dan
terdapat pembabatan hutan seluas 73 hektar, jadi total perambahan hutan yang terjadi
pada tahun 2018 seluas 87 hektar.

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-29


Tabel III.23 Luas dan Kerugian Perambahan Hutan Provinsi Jawa Timur
2014 2015 2016 2017 2018
Jenis Perambahan x Rp x Rp x Rp x Rp x Rp
Ha Ha Ha Ha Ha
1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
Bibrikan 34 853.400 30 593.687 83 101.403 102 117.839 14 26.951
Pembabatan Hutan 60 1.013.654 73 850.268 64 19.847 0 0 73 405.436
Total 94 1.867.054 103 1.443.955 147 121.250 102 117.839 87 432.387
Sumber : Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur

6. Kebakaran Lahan dan Hutan


Kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Jawa Timur terjadi hampir setiap tahun seiring
dengan datangnya musim kemarau dan secara nyata telah menimbulkan berbagai
dampak negatif. Kejadian kebakaran lahan dan hutan sangat sulit untuk dihentikan.
Karena itu, upaya yang dilakukan adalah mengendalikannya.
Berdasarkan hasil pemantauan dari sumber data Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan pada tahun 2016-2019 terjadi kenaikan yang cukup signifikan terhadap
hotspot (titik panas) di Provinsi Jawa Timur. Pada tahun 2017 jumlah titik panas
meningkat 200% dari tahun 2016, pada tahun 2018 jumlah titik panas meningkat
74,71% dari tahun 2017, dan pada tahun 2019 jumlah titik panas meningkat 195,39%.
Secara lengkap peningkatan hotspot tersebut disajikan pada gambar di bawah ini.

Tabel III.24 Kebakaran Hutan di Jawa Timur


Kebakaran Hutan (ha)
No. Instansi
2015 2016 2017 2018
1 Perhutani Divre Jatim 1.168,86 236,4 1.090 5.898,36
2 Tahura R. Soerjo 843,5 0 410,4 584,20
3 BBTN Bromo Tengger Semeru 124,2 0 76 65
4 BTN Baluran 739,64 777,5 283 400
5 BTN Meru Betiri 15,4 0 5,37 2,74
6 BTN Alas Purwo 158,55 0 0,45 4,90
7 BBKSDA Jatim 52,3 0 42 12,5
Jumlah 3.102,45 1.013,90 1.907,22 6.967,70
Sumber : Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur

III.2.3 Upaya Konservasi dan Pengendalian Kerusakan Lahan dan


Hutan
1. LP2B
Dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, diatur bahwa
penataan ruang perdesaan diarahkan unruk mempertahankan kawasan lahan abadi
pertanian pangan (Pasal 48 ayat (1) huruf e). Untuk mempertahankan kawasan lahan
abadi pertanian pangan disebutkan bahwa akan diatur lebih lanjut dalam bentuk
undang-undang. Rancangan Undang-undang lahan pertanian abadi ini telah disusun
dengan inisiatif DPR sebagaimana yang tercantum dalam Program Legislasi Nasional
tahun 2007 berdasarkan Keputusan DPR Nomor 07 A/DPRRl/1/2006-2007. Rancangan
Undang-undang ini telah secara intensif dilakukan pembahasan dengan Pemerintah,
akademisi, pembuat kebijakan, pemda, lembaga organisasi maupun profesi, LSM,

III-30 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


masyarakat, perusahaan serta pengamat pertanian dan pertanahan (dalam Draft VIII
RUU lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan).
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009, LP2B adalah bidang lahan
pertanian yang ditetapkan untuk dilindungi dan dikembangkan secara konsisten guna
menghasilkan pangan pokok bagi kemandirian, ketahanan, dan kedaulatan pangan
nasional dan dijabarkan melalui peraturan pemerintah no.1 tahun 2011 tentang
penetapan dan alih fungsi lahan. Pada tahun 2019 menurut data dari Dinas Pertanian
dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur untuk lahan LP2B seluas 899.661,99 hektar,
kawasan pertanian pangan berkelanjutan (KP2B) seluas 1.092.197,49 hektar ,dan lahan
cadangan pertanian pangan berkelanjutan seluas 295.443,80 hektar. Meskipun
demikian di Provinsi Jawa Timur baru 14 daerah yang sudah memiliki peraturan daerah
tentang LP2B yaitu Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Ngawi, Kota Batu, Kabupaten
Bangkalan, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Malang, Kabupaten Madiun, Kabupaten
Gresik, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Trenggalek,
Kabupaten Situbondo, Kabupaten Sumenep dan Kabupaten Lumajang.
Pada tahun 2019 Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga melakukan 3 (tiga) kali kegiatan
pembinaan lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B) dan air irigasi pertanian yang
bertujuan untuk meningkatkan sarana prasarana pertanian.

Gambar III.12 Peta Rekomendasi Penetapan Lokasi LP2B di Provinsi Jawa Timur
Sumber : Bappeda Provinsi Jawa Timur

2. Konservasi Lahan Pertanian


Untuk mengatasi kerusakan lingkungan pada lahan pertanian, berbagai
program/kegiatan telah dilakukan, antara lain Pengembangan Usaha Tani Konservasi
Lahan Terpadu (PUKLT), Pertanian Organik, dan Pemantauan Kerusakan lahan/Tanah.
Berbagai upaya konservasi lahan pertanian tersebut, juga bertujuan meningkatkan

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-31


ekonomi masyarakat dengan pengelolaan lahan yang sesuai kaidah konservasi tanah
dan air. Pada tahun 2019, dilakukan pembinaan dan pengawasan pupuk, peptisida dan
alsintan. Kemudian juga dilakukan rehabilitasi jaringan irigasi tersier sebanyak 6 (enam)
unit.
3. Pengelolaan Hutan Lestari
a. Sertifikasi
Dalam upaya meningkatkan upaya pengelolaan hutan secara lestari, pada tahun 2019
pemerintah telah melakukan program pengelolaan hutan produksi lestari dengan
mengeluarkan Izin Pemungutan Hasil Hutan Kayu (IPHHK) sebanyak 1.116 industri.
Kemudian terdapat 69 kelompok yang memiliki sertifikasi Sistem Verifikasi Legalitas
Kayu (SLVK) melalui ekolabeling hutan rakyat.
b. Kuota Penebangan
-
c. Jasa Lingkungan
Pemanfaatan jasa-jasa lingkungan pada kawasan konservasi secara garis besarnya
dikelompokkan menjadi pemanfaatan jasa lingkungan wisata alam, jasa lingkungan
penyediaan air, jasa lingkungan panas bumi, serta jasa lingkungan penyimpanan stok
karbon. Pada bidang pemanfaatan jasa lingkungan untuk kepentingan wisata alam,
dalam tahun 2017 tercatat lebih dari 1,2 juta orang yang berkunjung ke kawasan
konservasi. Jumlah tersebut terdiri atas kunjungan untuk kepentingan rekreasi, kegiatan
di alam bebas, pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan, penelitian dan lain-
lain. Pengunjung kawasan konservasi tersebut terdiri atas pengunjung domestik
sebanyak ... orang serta pengunjung manca negara sebanyak ... orang. Jumlah tersebut
belum termasuk kunjungan ke kawasan taman hutan raya, taman kehati, serta lembaga
konservasi yang di kelola oleh pemerintah daerah dan sektor swasta. Dari sisi ekonomi,
kunjungan tersebut menghasilkan penerimaan negara sebesar Rp. 33.360.790.018,-.
Jumlah penerimaan tersebut terus meningkat dalam 5 tahun terakhir.
Pemanfaatan jasa-jasa lingkungan pada kawasan konservasi tidak sebatas dilakukan
oleh BBKSDA, melainkan juga dilaksanakan oleh pihak swasta melalui perizinan. Sampai
dengan tahun 2017, terdapat 5 unit Izin Usaha Penyediaan Sarana Wisata Alam
(IUPSWA) yang tersebar di beberapa lokasi. Selain itu, terdapat pula 59 pemegang Izin
Usaha Penyediaan Jasa Wisata Alam (IUPJWA) yang diterbitkan oleh 1 satuan kerja unit
pelaksana teknis Direktorat Jenderal KSDAE. Pada bidang pemanfaatan jasa lingkungan
air, sampai dengan tahun 2017 telah diterbitkan sebanyak 19 Izin Usaha Pemanfaatan
Air (IUPA), 0 Izin Usaha Pemanfaatan Energi Air (IUPEA), 0 Izin Pemanfaatan Air (IPA),
serta 0 Izin Pemanfaatan Energi Air (IPEA). Pada bidang pemanfaatan jasa lingkungan
panas bumi, telah diterbitkan 0 izin pemanfaatan panas bumi yang masih dalam tahap
eksploitasi dan pemanfaatan.

III-32 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Tabel III.25 Penerimaan PNBP dari Pemanfaatan Jasa Lingkungan Kawasan
Konservasi Tahun 2017

Kawasan Konservasi Penerimaan PNBP (Rp.)


Balai Besar TN Bromo Tengger Semeru 22.033.358.518
Balai TN Alas Purwo 3.823.396.000
Balai TN Baluran 1.900.373.000
Balai TN Meru Betiri 972.347.500
Balai Besar KSDA Jawa Timur 4.631.315.000
Jumlah 33.360.790.018
Sumber: Ditjen KSDAE

d. Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Hutan


Untuk mengakomodir kepentingan sosial dan ekonomi di kawasan konservasi, telah
diatur penetapan zona dan/atau blok pengelolaan, yang memungkinkan akses dan
pemanfaatan secara tradisional atas sumber daya yang dibutuhkan oleh masyarakat di
sekitar kawasan konservasi. Akses dan pemanfaatan secara tradisional atas sumber
daya kawasan konservasi tersebut dilakukan melalui mekanisme kemitraan konservasi
serta pemberdayaan masyarakat di daerah penyangga. Sampai dengan tahun 2017,
pemanfaatan potensi kawasan konservasi tersebut telah dilakukan pada areal seluas
27.606,56 ha, dengan 172 usaha ekonomi produktif oleh 154 kelompok masyarakat
sekitar kawasan. Adapun pemberdayaan masyarakat di daerah penyangga, telah
dilakukan pembinaan pada 118 desa dengan anggota kelompok penerima manfaat
sebanyak 4.150 orang.

Tabel III.26 Usaha Ekonomi Produktif pada Desa Binaan di Daerah Penyangga
Kawasan Konservasi Tahun 2017
Unit
Kawasan
No. Pelaksana Desa Kelompok Anggota Usaha Ekonomi
Konservasi
Teknis
1 BBKSDA Jawa TWA Kawah Taman Sari Kelompok Pesona 30 Budidaya ikan air
Timur Ijen Tamansari tawar dan
pengembangan
produk khas
Tamansari
2 BBKSDA Jawa CA Gunung Gondowido Kelompok Picis 20 Ternak ayam dan
Timur Picis Makmur bibit merica
3 BBTN Bromo TN Bromo Pronojiwo Kel Tani Konservasi 35 Pengolahan biji kopi,
Tengger Tengger Ranu Lingga Rekisi pembuatan pupuk
Semeru Semeru organik dan
penjualan madu
3 BTN Baluran TN Bakuran Wonorejo Kelompok Ternak 15 Produksi Susu Sapi
Rojo Koyo; Kelompok Segar, Pupuk
SPKP Wonorejo; organik cair;
Kelompok Dadali produksi lele
(pemuda peduli
lingkungan)
4 BTN Alas TN Alas Kalipait Kelompok Pemuda 20 Usaha sablon
Purwo Purwo Purwo Kreatif
5 BTN Alas TN Alas Wringin Kelompok BSS (Bahari 102 Ekowisata (jasa
Purwo Purwo Putih Stail Sejahtera); transportasi,
Kelompok Gemuruh; katering dan
Kelompok Buruh makanan olahan)
Migran Merpati;
Kelompok Masyarakat

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-33


Unit
Kawasan
No. Pelaksana Desa Kelompok Anggota Usaha Ekonomi
Konservasi
Teknis
PTP (Pangpang
Tanjung Pasir);
Pokmaswas
6 BTN Meru TN Meru Wonoasri LMDHK Wonomulyo 300 Usaha pembibitan
Betiri Betiri tanaman pokok dan
tanaman lainnya
7 BTN Meru TN Meru Mulyorejo Baban Lestari 30 Budidaya kambing
Betiri Betiri etawa
8 BTN Meru TN Meru Andongrejo King Betiri 10 Usaha produksi
Betiri Betiri tumbuhan obat
Sumber: Ditjen KSDAE

5. Rehabilitasi Hutan dan Lahan


Rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) merupakan upaya untuk memulihkan,
mempertahankan, dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan. Tujuannya adalah tetap
terjaganya daya dukung, produktivitas serta peranan hutan dan lahan dalam
mendukung sistem penyangga kehidupan.
Dengan kondisi lahan kritis yang cukup luas sebagaimana telah diuraikan sebelumnya,
maka untuk merehabilitasi lahan kritis tersebut Pemerintah melakukan berbagai gerakan
yang bertujuan untuk mendorong partisipasi semua pihak, baik dari unsur Pemerintah,
pemerintah daerah, masyarakat dan dunia usaha guna bersama-sama dalam melakukan
rehabilitasi hutan dan lahan.
Pelaksanaan konservasi kawasan hutan di Jawa Timur merupakan upaya dari para
pemangku kawasan hutan yaitu Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur, Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Perhutani Divre Jatim. Konservasi kawasan
hutan dilaksanakan berdasarkan luas lahan hutan yang mengalami penurunan
fungsi/terdegradasi yang umumnya disebabkan oleh kebakaran hutan, pencurian kayu
dll. Pelaksanaan konservasi kawasan hutan dari tahun 2014 sampai dengan 2017 adalah
sebagi berikut:
⦁ Tahun 2015 dilakukan konservasi kawasan hutan seluas 24.660,4 ha atau 246,60%
dibandingkan dengan target konservasi tahun bersangkutan seluas 10.000 ha.
⦁ Tahun 2016 dilakukan konsevasi kawasan hutan seluas 10.326 ha atau 103,26% dari
target konservasi tahun bersangkutan seluas 10.000 ha.
⦁ Tahun 2017 dilakukan konservasi kawasan hutan seluas 10.300 ha atau 103% dari
target konservasi tahun bersangkutan seluas 10.000 ha
a. Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Rehabilitasi Hutan dan lahan dahulu pada tahun 2003-2007 merupakan gerakan
nasional yang sampai pemerintah menetapkan Peraturan Presiden Nomor 89 Tahun
2007 tentang Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan. Dalam peraturan ini
dibentuk Tim Koordinasi Gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan yang diketuai oleh
Menko Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Ketua Harian Menteri Kehutanan. Berdasarkan
peraturan tersebut Pemerintah Provinsi Jawa Timur setiap tahunnya melakukan
rehabilitasi hutan dan lahan secara vegetatif (penanaman).

III-34 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Tabel III.27 Realisasi Kegiatan Rehabilitasi Tahun 2014-2018 Provinsi Jawa
Timur
Uraian Satuan 2014 2015 2016 2017 2018
Rehabilitasi Hutan dan Lahan Batang 134,125,795 115,279,540 91,854,691 42,928,192 50,513,390
Sumber : Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur

b. Penghijauan dan Reboisasi


Kegiatan penghijauan dan reboisasi dilakukan setiap tahun oleh pemerintah Provinsi
Jawa Timur beserta Kabupaten/Kota. Pada tahun 2019 realisasi penghijauan yang
dilakukan oleh kabupaten/kota di Jawa Timur tercapai 21.629,99 hektar atau 37,87%
dari target yang ditetapkan sebesar 57.114,67. Hal tersebut mengalami penurunan dari
tahun 2018 yang terealisasi 100% dari target sebesar 157.726,57 hektar. Sedangkan
untuk kegiatan reboisasi pada tahun 2019 terealisasi seluas 12.187,32 hektar yang
melebihi dari target yang ditentukan yaitu 11.715,80 hektar (104%) dengan jumlah
pohon 10.875.812 batang. Hal tersebut mengalami peningkatan dari tahun 2018 yag
hanya melakukan reboisasi seluas 5.784,02 hektar.
Kemudian Perum Perhutani Drive Jawa Timur pada Tahun 2018 telah malakukan
kegiatan reboisasi di semua KHP kecuali KPH Bondowoso dengan total luas lahan yang
direboisasi mencapai 23.319,43 hektar. Hal tersebut mengalami peningkatan yang
cukup signifikan dari tahun 2017 (5.934,32 ha) sebesar 292,95% atau seluas 17.385,11
hektar.

27.625,50
24.494,00 23.319,43

10.029,00
5.934,32

2014 2015 2016 2017 2018

Gambar Luas Reboisasi Oleh Perum Perhutani Drive Jawa Timur

6. Penanganan Kasus
a. Penebangan Liar dan Perambahan Hutan
Kegiatan operasi pengamanan dan perlindungan hutan terus dilakukan berupa kegiatan
Patroli, Operasi lntelijen, Pulbaket, Operasi Represif Fungsional. Untuk penanganan
kasus penebangan liar, pada tahun 2018 terdapat 156 kasus dan jauh menurun di
banding dengan kasus pada tahun 2017 (489 kasus) atau bahkan tahun 2016 (590
kasus). Operasi pengamanan pada tahun 2018 dilakukan beberapa kali di taman
nasional seperti di TN Meru Betiri yang berhasil mengamankan penabangan liar seluas
25.773,12 hektar, TN Baluran berhasil mengamankan perambahan hutan seluas
29.774,38 hektar, KPH Malang berhasil mengamankan perambahan hutan seluas

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-35


15.980,40 hektar, dan Tahura R Soerjo berhasil mengamankan wilayah seluas 13.045,80
hektar.
b. Kebakaran Lahan dan Hutan
Kebakaran lahan dan hutan selalu menjadi bencana yang mengancam setiap musim
kemarau di Indonesia. Ancaman tersebut juga diperburuk dengan kondisi pemanasan
global yang terjadi akibat perubahan iklim. Cuaca tidak menentu bahkan cuaca ekstrim
dirasakan di beberapa tempat di Jawa Timur pada tahun 2019.
Hasil identifikasi penghitungan luas areal kebakaran hutan dan lahan tahun 2019, Jawa
Timur mengalami kebakaran hutan dan lahan seluas 23.665 ha (SIPONGI). Angka ini
cukup tinggi karena hampir tujuh gunung di Jawa Timur mengalami kebakaran, yaitu
Gn. Arjuno, Gn, Kawi, Gn. Semeru, Gn. Kawi, Gn. Ijen. Sebaran kawasan yang
mengalami kebakaran hutan belum dapat disajikan karena masih dilakukan sinkronisasi
dan rekonsiliasi data di Dinas Kehutanan.
Dalam rangka pelaksanaan pengendalian kebakaran lahan dan hutan Jawa Timur telah
melakukan berbagai upaya pencegahan dan penanggulangan, antara lain: (1)
Pembentukan MPA (Masyarakat Peduli Api) dimana kondisi tahun 2018 mencapai 22
kelompok masyarakat di sekitar kawasan hutan konservasi dengan anggota mencapai
524 orang; (2) Mengembangakan sistem peringatan dan deteksi dini (early warning
system) dengan menetapkan daerah rawan kebakaran yang selanjutnya disosialisasikan
dan disebarluaskan kepada masyarakat yang menjadi daerah rawan kebakaran, agar
dapat mengantisipasi serta mempersiapkan kesiagaan pada daerah-daerah rawan di
wilayah masing-masing sehingga terjadinya kebakaran hutan dan lahan dapat ditekan
seminimal mungkin; (3) Penegakan hukum untuk memberikan efek jera bagi pelaku
pembakaran lahan dan hutan.

III-36 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


III.3 Air
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki fungsi sangat penting bagi
hidup dan kehidupan seluruh makhluk hidup, termasuk manusia di planet bumi. Dari air
bermula kehidupan dan karenanya peradaban tumbuh dan berkembang. Tanpa air,
berbagai proses kehidupan tidak dapat berlangsung. Oleh karena itu PBB
mendeklarasikan bahwa air merupakan hak azasi manusia, artinya setiap manusia di
muka bumi ini mempunyai hak dasar yang sama terhadap pemakaian air. Di Indonesia,
hak masyarakat terhadap penggunaan air dijamin melalui Undang-Undang Dasar 1945,
dan Undang-undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.
Kondisi sumber daya air di Jawa Timur pada tahun 2019 menunjukkan tren penurunan
yang disebabkan oleh perilaku manusia (anthropogenik). Perubahan itu mempengaruhi
kondisi tata air dan fungsinya yang diindikasikan antara lain dengan fenomena banjir
dan kekeringan. Perubahan kondisi sumber daya air, dalam tahun 2019, juga terindikasi
pada ketersediaan air tawar yang berkurang akibat asupan beban pencemaran dari
kegiatan-kegiatan domestik, pertanian, peternakan dan industri.

III.3.1 Kondisi Sumber Daya Air


III.3.1.1 Kuantitas Air

1. Air Hujan
Indonesia merupakan wilayah yang memiliki dua musim, yaitu musim kemarau dan
musim penghujan. Curah hujan yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia tergolong
curah hujan yang tinggi sehingga terdapat pula wilayah yang mengalami banjir dan
tanah longsor akibat hujan deras yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama.
Fungsi Air Hujan yang paling utama adalah menjaga siklus air, selain itu ada berbagai
manfaat curah hujan tinggi bagi kehidupan manusia, antara lain mengairi sawah dan
lahan, cadangan air ketika kemarau panjang, menjaga kelangsungan makhluk hidup di
bumi, salah satu sumber air minum, menjaga kelestarian hutan, menjaga kesuburan
tanah, membantu pola tanam di bidang pertanian.
Intensitas curah hujan antara satu daerah dengan daerah lain tentunya berbeda-beda.
Untuk wilayah yang tergolong luas, jarang terjadi hujan lebat (intensitas tinggi).
Biasanya yang turun adalah hujan intensitas rendah dan kurun waktu lama. Hujan
dengan intensitas tinggi akan turun di daerah atau wilayah yang sempit (tidak luas)
itupun waktunya tidak lama. Jika curah hujan tinggi terjadi berhari-hari dan lama,
kemungkinan bisa terjadi banjir bandang yang dapat merusak tanaman juga lahan
petanian. Faktor yang mempengaruhi curah hujan, yaitu:
a. Luas wilayah, emakin luas suatu daerah, curah hujan yang diterimanya juga makin
rendah dan sebaliknya, jika wilayah sempit maka curah hujan tinggi;
b. Arah angin dan sumber penguapan, uap air akan diangkut oleh angin melewati
tempat di mana sumber penguapan terjadi. Daerah yang terletak dekat dengan
sumber penguapannya berdampak pada tingginya curah hujan di tempat tersebut;

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-37


c. Tinggi wilayah, semakin rendah suatu wilayah, curah hujan yang akan diterimanya
pun makin tinggi. Makin tinggi suatu daerah, curah hujannya akan rendah;
d. Letak garis lintang terhadap suatu daerah, wilayah yang terletak pada garis lintang
rendah akan memiliki curah hujan tinggi. Begitu juga sebaliknya. Suhu tinggi yang
ada di suatu daerah berakibat pada tingginya penguapan yang nantinya akan
mempengaruhi curah hujan.
Prakiraan jumlah curah hujan di Jawa Timur pada tahun 2019 berkisar antara 897,6 –
3.072,3 mm. Curah Hujan (mm) merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam
tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir. Curah Hujan 1
(satu) millimeter artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang datar
tertampung air setinggi satu millimeter atau tertampung air sebanyak satu liter.

Tabel III.28 Curah Hujan di Jawa Timur Tahun 2019

No. Lokasi Stasiun Pengamatan Curah Hujan (mm)


1 Stasiun Meteorologi Juanda Kab. Sidoarjo 1.903,5
2 Stasiun Maritim Perak Kota Surabaya 1.399,4
3 Satsiun Geofisika Sawahan Kab. Nganjuk 2.183,6
4 Stasiun Geofisika Karangkates Kab. Malang 1.725,3
5 Stasiun Meteorologi Bawean Kab. Gresik 2.176,3
6 Stasiun Klimatologi Kab. Malang 1.882,4
7 Stasiun Meteorologi Kab. Tuban 1.364,7
8 Stasiun Geofisika Pandaan Kab. Pasuruan 3.072,3
9 Stasiun Meteorologi Kalianget Kab. Sumenep 1.179,1
10 Stasiun Meteorologi Kab. Banyuwangi 897,6
Sumber: BMKG Stasiun Meteorologi Juanda Surabaya, 2019

Sebagaimana ditunjukkan pada Tabel III.28 tentang data curah hujan yang dikeluarkan
oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Juanda
Surabaya di beberapa Lokasi Stasiun Pengamatan di Jawa Timur pada tahun 2019,
jumlah curah hujan tertinggi pada tahun 2019 terjadi di Stasiun Pengamatan Geofisika
Pandaan Kab. Pasuruan yang mencapai 3.072,3 mm, sedangkan jumlah curah hujan
terendah terjadi di Stasiun Pengamatan Meteorologi Banyuwangi yang hanya mencapai
897,6 mm. Sementara itu curah hujan bulanan tertinggi pada tahun 2019 terjadi di
Stasiun Pengamatan Meteorologi Bawean Kab. Gresik yang mencapai 802,2 mm pada
bulan Januari 2019.

Tabel III.29 Hari Hujan di Jawa Timur Tahun 2019

No. Lokasi Stasiun Pengamatan Hari Hujan (mm)


1 Stasiun Meteorologi Juanda Kab. Sidoarjo 106
2 Stasiun Maritim Perak Kota Surabaya 102
3 Satsiun Geofisika Sawahan Kab. Nganjuk 120
4 Stasiun Geofisika Karangkates Kab. Malang 117
5 Stasiun Meteorologi Bawean Kab. Gresik 155
6 Stasiun Klimatologi Kab. Malang 141
7 Stasiun Meteorologi Kab. Tuban 126
8 Stasiun Geofisika Pandaan Kab. Pasuruan 147
9 Stasiun Meteorologi Kalianget Kab. Sumenep 101
10 Stasiun Meteorologi Kab. Banyuwangi 127
Sumber: BMKG Stasiun Meteorologi Juanda Surabaya, 2019

III-38 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Seperti halnya curah hujan, jumlah hari hujanpun bervariasi. Seperti yang disajikan
dalam Tabel III.29 tentang data hari hujan yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi,
Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Juanda Surabaya di beberapa
Lokasi Stasiun Pengamatan di Jawa Timur pada tahun 2019, jumlah hari hujan
terbanyak sepanjang tahun 2019 terjadi di Stasiun Pengamatan Meteorologi Bawean
Kab. Gresik dengan jumlah hari hujan selama satu tahun mencapai 155 hari, sedangkan
jumlah hari hujan paling sedikit terjadi di Stasiun Pengamatan Kalianget Kab. Sumenep
yang hanya mencapai 101 hari.
2. Sungai
Sungai adalah aliran air yang besar dan memanjang yang mengalir secara terus-
menerus dari hulu menuju hilir. Pada beberapa kasus, ada juga sungai yang mengalir
di bawah tanah. Sungai merupakan cara wadah bagi air hujan yang turun di daratan
untuk mengalir ke laut atau tampungan air yang besar seperti danau. Sungai terdiri dari
beberapa bagian, bermula dari mata air yang mengalir ke anak sungai. Beberapa anak
sungai akan bergabung untuk membentuk sungai utama. Ujung sungai di mana sungai
bertemu laut dikenal sebagai muara sungai.
Sungai merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Air dalam sungai umumnya
terkumpul dari presipitasi, seperti hujan, embun, mata air, limpasan bawah tanah, dan
di beberapa tempat berasal dari lelehan es/salju. Selain air, sungai juga mengalirkan
sedimen dan polutan. Kemanfaatan terbesar sebuah sungai adalah untuk irigasi
pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air
limbah, bahkan sebagai objek wisata.
Data kondisi hidrologi beberapa sungai di Jawa Timur diindikasikan oleh nilai Koefisien
Regim Sungai (KRS) yaitu perbandingan antara debit maksimum (Qmaks) dengan debit
minimum (Qmin) dalam suatu DAS. Data Qmaks dan Qmin diperoleh dari nilai rata-rata
debit harian (Q) dari hasil pengamatan SPAS (Stasiun Pengamat Aliran Sungai) di
DAS/Sub DAS yang dipantau. Kondisi hidrologi sungai yang relatif baik adalah yang Nilai
KRS-nya lebih dari 120, sedangkan yang relatif buruk adalah yang nilai KRS-nya kurang
dari 50. Kondisi hidrologi sungai tersebut merupakan salah satu indikator kesehatan
ekosistem DAS.

Tabel III.30 Kondisi Sungai di Jawa Timur Tahun 2019


Debit Maks Debit Min Koefisien Regim
No. Nama Sungai
(m³/dtk) (m³/dtk) Sungai (KRS)
1 Bengawan Solo 446,9 56 8
2 Brantas 1.363,60 - -
3 Bondoyudo-Bedadung 36,16 15,3 2
4 Sungai Welang 95,15 0,95 100
5 Sungai Rejoso 27,19 10,4 3
6 Kali Semajid Madura 590 0,05 11.800
7 Kali Sampeyan 100 23,3 4
8 Sungai Pekalen 35,52 0,74 48
9 Sungai Baru 15.000 5 3.000
Sumber : Dinas PU Sumber Daya Air Provinsi Jawa Timur, 2019

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-39


Berdasarkan Tabel III.30 kondisi hidrologi pada beberapa sungai telah termasuk dalam
kategori baik, antara lain: Sungai Brantas, Sungai Welang, Kali Semajid, Sungai Baru.
Sedangkan kondisi hidrologi pada beberapa sungai telah termasuk dalam kategori
buruk, antara lain Sungai Bengawan Solo, Sungai Bondoyudo, Sungai Rejoso, Kali
Sampeyan, Sungai Pekalen.

Tabel III.31 Volume Sungai di Jawa Timur Tahun 2019

No. Nama Sungai Volume (m³)


1 Bengawan Solo 1.050.000.000
2 Brantas 1.320.000.000
3 Bondoyudo 10.535.000
4 Sungai Welang 4.721.800
5 Sungai Rejoso 1.351.920
6 Kali Semajid Madura 1.536.000
7 Kali Sampeyan 69.387.500
8 Sungai Pekalen 958.749
9 Sungai Baru 15.000.000
Sumber : Dinas PU Sumber Daya Air Provinsi Jawa Timur, 2019

Selanjutnya Tabel III.31 menunjukkan data volume air beberapa sungai di Jawa Timur
pada tahun 2019. Dari tabel tersebut terlihat bahwa Sungai Bengawan Solo dan Sungai
Brantas memiliki volume lebih dari 1 miliar m³. Sungai Bengawan Solo merupakan
sungai terpanjang di Pulau Jawa. Sungai Bengawan Solo yang mempunyai panjang 548
km ini berasal dari Pegunungan Kidul di daerah Wonogiri. Dengan kata lain hulu sungai
ini ada di wilayah Pegunungan kidul tersebut, dan kemudian bermuara di Gresik, Jawa
Timur. Beberapa daerah di Jawa Timur yang dilalui aliran sungai ini, diantaranya adalah
Kabupaten Pacitan, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Magetan, Kabupaten Bojonegoro,
Kabupaten Tuban, Kabupaten Lamongan, hingga bermuara di Kabupaten Gresik.
Selanjutnya, Sungai Brantas merupakan sungai yang terpanjang kedua di Jawa setelah
sungai Bengawan Solo dengan catchment area seluas 14.051,26 km² dan mengalir pada
16 kabupaten/kota di Jawa Timur yang memiliki jumlah penduduk terbanyak, sehingga
Sungai Brantas menjadi dasar informasi mengenai kualitas air. Sungai ini berhulu di
Desa Sumber Brantas, Kecamaan Bumiaji, Kota Batu yang mana airnya berasal dari
simpanan air Gunung Arjuno. Aliran sungai ini menembus beberapa wilayah yang ada
di Jawa Timur meliputi Kabupaten Malang, Kabupaten Blitar, Kabupaten Tulungagung,
Kabupaten Kediri, Kabupaten Jombang, dan Kabupaten Mojokerto. Panjang sungai ini
mencapai 320 km yakni panjang sungai utama (Gambar III.13).

III-40 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Gambar III.13 Peta Batas Wilayah Sungai Brantas

3. Danau
Danau merupakan salah satu sumber air tawar ataupun air asin yang ada di daratan
bumi. Danau juga banyak kita jumpai dengan ukuran yang bervariasi dari yang kecil,
sedang, hingga besar. Sebagai salah satu sumber air yang ada di daratan, air di danau
ini mempunyai sifat tenang, tidak mengalir dan memiliki banyak fungsi. Hal ini karena
danau memang tidak berbentuk panjang seperti sungai yang kemudian bermuara di
laut. Danau ini mempunyai bentuk seperti cekungan yang terisi air, sehingga air yang
ada di danau tidak mengalir. Jawa Timur memiliki 20 danau dengan luas total seluruh
danau sekitar 2.463 hektar. Jumlah danau terbanyak terdapat di Kabupaten Lumajang.
Luas dan volume tampung danau di Jawa Timur disajikan pada Tabel III.32.

Tabel III.32 Luas dan Volume Tampung Danau di Jawa Timur


Luas Volume Tampung
No. Nama Danau
(ha) (m³)
1 Danau Telaga Pasir/Sarangan 28 3.080.000
2 Danau Telaga Wahyu 8 600.000
3 Danau Ngebel 155 24.210.000
4 Danau Rowo Semando 136 18.225.000
5 Danau Tulung - 900.000
6 Danau Kaliombo - 1.600.000
7 Danau Ranu Grati 1.970 5.013
8 Danau Ranu Taman Hidup 15 -
9 Danau Ranu Segaran 30 -
10 Danau Ranu Agung 20 -
11 Danau Ranu Pane 21 210.000
12 Danau Ranu Regulo 6 600.000

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-41


Luas Volume Tampung
No. Nama Danau
(ha) (m³)
13 Danau Ranu Kumbolo 3 1.500.000
14 Danau Ranu Klakah 23 69.000.000
15 Danau Ranu Pakis 28 84.000.000
16 Danau Ranu Bedali 6 6.000.000
17 Danau Ranu Glabak/Logong 2,5 25.000
18 Danau Ranu Wurung 7 140.000
19 Danau Ranu Lading 2 140.000
20 Danau Ranu Kembar 2,5 500.000
Sumber : Dinas PU Sumber Daya Air Provinsi Jawa Timur, 2019

4. Air Waduk
Selain sungai dan danau, sumber air permukaan di Indonesia juga berasal dari waduk,
yaitu danau buatan yang terbentuk akibat pembendungan aliran sungai. Waduk
terbentuk karena akibat dari dibangunnya suatu bendungan. Umumnya, waduk dibuat
dengan jalan membendung aliran sungai. Manfaat waduk digunakan untuk menampung
kelebihan air saat terjadi peningkatan volume air pada musim penghujan sehingga dapat
dimanfaatkan saat musim kemarau tiba. Sumber air waduk utamanya berasal dari aliran
sungai, yang ditambah air hujan yang langsung menghujani waduk itu sendiri. Air yang
ditampung ke dalam waduk dapat dipakai untuk kebutuhan manusia, seperti untuk air
minum, irigasi, pembangkit listrik, budidaya perikanan, bahkan pariwisata.
Jawa Timur memiliki 23 waduk, 11 waduk berada di wilayah Sungai Brantas, 12 waduk
berada di wilayah Sungai Bengawan Solo sebagaimana disajikan pada Tabel III.33.
Tabel tersebut juga memperlihatkan luasan dan volume tampung beberapa waduk di
Jawa Timur pada tahun 2019 dimana Waduk Karangkates/Sutami dan Waduk Wonorejo
memiliki volume tampung lebih dari 100 juta m³.

Tabel III.33 Luas dan Volume Tampung Waduk di Jawa Timur


Luas Volume Tampung
No. Nama Danau
(ha) (m³)
a. Wilayah Sungai Brantas
1 Waduk Karangkates/ Sutami, Kab. Malang 15.000 141.160.000
2 Waduk Lahor, Kab. Malang 2.600 29.400.000
3 Waduk Wonorejo, Kab. Tulungagung 3.850 106.000.000
4 Waduk Selorejo, Kab. Malang 4.000 50.100.000
5 Waduk Wlingi, Kab. Blitar 380 5.200.000
6 Waduk Sampean Baru, Kab. Bondowoso 57,5 2.800.000
7 Waduk Bening/ Widas, Kab. Madiun 5.700 33.000.000
8 Waduk Sengguruh, Kab. Malang 237 2.500.000
9 Waduk Nipah, Kab. Sampang 602 5.410.000
10 Waduk Bajulmati, Kab. Banyuwangi 91,93 7.400.000
11 Waduk Siman, Kab. Kediri 5 200.000
b. Wilayah Sungai Bengawan Solo
1 Waduk Dawuhan, Kab. Madiun 98,51 2.900.000
2 Waduk Notopuro, Kab. Madiun 5,6 1.600.000
3 Waduk Saradan, Kab. Madiun 50,92 2.280.000
4 Waduk Kedung Bendo, Kab. Ngawi 41,7 1.700.000
5 Waduk Tlogo Pasir, Kab. Magetan 27,8 3.050.000
6 Waduk Pondok, Kab. Ngawi 380 28.000.000
7 Waduk Kedung Brubus, Kab. Madiun 46,22 1.467.000
8 Waduk Sangiran, Kab. Ngawi 206 8.900.000
9 Waduk Gonggang, Kab. Magetan 13 2.230.000

III-42 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Luas Volume Tampung
No. Nama Danau
(ha) (m³)
10 Waduk Pacal, Kab. Bojonegoro 520 39.180.000
11 Waduk Prijetan, Kab. Lamongan 170 9.500.000
12 Waduk Gondang, Kab. Lamongan 544 23.000.000
Sumber : Dinas PU Sumber Daya Air Provinsi Jawa Timur, 2019

Waduk Karangkates/Sutami merupakan waduk terbesar kedua di Indonesia setelah


Waduk Jatiluhur. Waduk ini berada di wilayah Kabupaten Malang. Air di waduk ini
diperoleh dari air yang merupakan aliran Sungai Brantas. Waduk besar ini dibangun
pada tahun 1975 hingga 1977 yang memakan 2 tahun lamanya dan juga memakan
dana sekitar 10 milyar rupiah. Waduk ini banyak dimanfaatkan sebagi sumber
Pembangkit Listrik Tenaga Air atau PLTA oleh masyarakt sekitar. Selain menjadi sumber
listrik, waduk ini juga digunakan sebagai tempat rekreasi oleh masyarakat yang berada
di Kota Malang dan sekitarnya. Waduk ini merupakan sumber air bagi warga Malang.
Waduk Wonorejo merupakan salah satu waduk yang berada di Kabupaten Tulungagung.
Waduk ini berada di jarak 12 kilometer dari pusat Kota Tulungagung. Waduk Wonorejo
ini menampung air hingga 106 juta m³ dan digunakan sebagai PLTA dan juga sumber
air minum bagi warga di Jawa Timur khususnya.
5. Air Tanah
Air tanah adalah air yang bergerak di dalam tanah yang terdapat didalam ruang antar
butir-butir tanah yang meresap ke dalam tanah dan bergabung membentuk lapisan
tanah yang disebut akifer. Lapisan yang mudah dilalui oleh air tanah disebut lapisan
permeable, seperti lapisan yang terdapat pada pasir atau kerikil, sedangkan lapisan yang
sulit dilalui air tanah disebut lapisan impermeable, seperti lapisan lempung atau geluh.
Lapisan yang dapat menangkap dan meloloskan air disebut akuifer. Air tanah
merupakan sumber daya alam yang ketersediaannya, baik kuantitas (jumlah) maupun
kualitas (mutu) air tanahnya sangat tergantung pada kondisi lingkungan dimana proses
pengimbuhan, pengaliran dan pelepasan air tanah tersebut berlangsung pada suatu
wadah yang disebut Groundwater Basin atau Cekungan Air Tanah (CAT).
CAT adalah suatu wilayah yang dibatasi oleh batas hidrogeologis, tempat semua
kejadian hidrogeologis seperti proses pengimbuhan, pengaliran dan pelepasan air tanah
berlangsung. CAT ditetapkan berdasarkan kriteria sebagai berikut:
a. Mempunyai batas hidrogeologis yang dikontrol oleh kondisi geologis dan atau kondisi
hidroulik air tanah. Batas hidrogeologis adalah batas fisik wilayah pengelolaan air
tanah. Batas hidrogeologis dapat berupa batas antara batuan lulus dan tidak lulus
air, batas pemisah air tanah, dan batas yang terbentuk oleh struktur geologi yang
meliputi, antara lain, kemiringan lapisan batuan, patahan dan lipatan;
b. Mempunyai daerah imbuhan dan daerah lepasan air tanah dalam satu sistem
pembentukan air tanah. Daerah imbuhan air tanah merupakan kawasan lindung air
tanah, di daerah tersebut air tanah tidak untuk didayagunakan sedangkan daerah
lepasan air tanah secara umum dapat didayagunakan;

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-43


c. Memiliki satu kesatuan sistem akuifer yaitu kesatuan susunan akuifer, termasuk
lapisan batuan kedap air yang berada di dalamnya. Akuifer dapat berada pada kondisi
tidak tertekan atau bebas (unconfined) dan/atau tertekan (confined).
Menurut Keputusan Presiden No. 26 Tahun 2011 Tentang Cekungan Air Tanah, CAT di
Indonesia terdiri atas akuifer bebas (unconfined aquifer) dan akuifer tertekan (confined
aquifer). Akuifer bebas merupakan akuifer jenuh air (saturated). Lapisan pembatasnya,
yang merupakan aquitard, hanya pada bagian bawahnya dan tidak ada pembatas
aquitard di lapisan atasnya, batas di lapisan atas berupa muka air tanah. Dengan kata
lain merupakan akuifer yang mempunyai muka air tanah. Sedangkan akuifer tertekan
merupakan akuifer jenuh air yang dibatasi oleh lapisan atas dan lapisan bawah yang
kedap air (aquiclude) dan tekanan airnya lebih besar dari tekanan atmosfer. Akuifer
tertekan adalah akuifer yang batas lapisan atas dan lapisan bawah adalah formasi tidak
tembus air, muka air akan muncul di atas formasi tertekan bawah. Akuifer ini bisa ada
atau tidak pada bawah permukaan tanah. Skema sederhana kondisi perlapisan air tanah
disajikan pada Gambar III.14.

Gambar III.14 Skema Sedehana Lapisan Air Tanah

Berdasarkan Keputusan Menteri ESDM No. 716.K/40/MEM/2003 tentang Petunjuk


Teknis Tugas Pemerintahan di Bidang Pengelolaan Air Tanah, di Provinsi Jawa Timur
terdapat 23 CAT yang terbagi menjadi 4 CAT lintas provinsi, 14 CAT kab./kota dan 5
CAT tunggal (Gambar III.15). Berdasarkan karakterisitiknya terhadap wilayah
administrasi, maka wilayah CAT dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) jenis CAT yaitu :
a. Cekungan Air Tanah berada dalam satu wilayah kab./kota sebanyak 5 (lima) CAT
yaitu : CAT Sumberbening, CAT Banyuwangi, CAT Blambangan, CAT Bangkalan, CAT
Toranggo;
b. Cekungan Air Tanah berada lintas kab./kota sebanyak 14 CAT; yaitu CAT Surabaya
– Lamongan, CAT Tuban, CAT Panceng, CAT Brantas, CAT Bulukawang, CAT
Pasuruan, CAT Probolinggo, CAT Jember – Lumajang, CAT Besuki, CAT Bondowoso
– Situbondo, CAT Wonorejo, CAT Ketapang, CAT Sampang – Pamekasan, CAT
Sumenep;

III-44 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


c. Cekungan Air Tanah berada lintas propinsi sebanyak 4 (empat) CAT, yaitu CAT
Wonosari, CAT Lasem, CAT Randublatung, CAT Ngawi – Ponorogo.

Gambar III.15 Peta Cekungan Air Tanah Jawa Timur

Pengelolaan air tanah dilakukan berdasarkan CAT yang diselenggarakan berlandaskan


kebijakan pengelolaan air tanah dan strategi pengelolaan air tanah dengan prinsip
keseimbangan antara upaya konservasi dan pendayagunaan air tanah yang meliputi
kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi kegiatan konservasi air
tanah, pendayagunaan air tanah dan pengendalian daya rusak air tanah. Berdasarkan
pemahaman tentang sifat dan keberadaannya, CAT tidak dibatasi oleh batas-batas
administrasi suatu daerah artinya CAT dapat berada dalam suatu wilayah kab./kota
maupun lintas kab./kota, atau lintas provinsi atau bahkan lintas batas negara. Batas
administrasi CAT dapat dilihat pada Tabel III.34.

Tabel III.34 Potensi Cekungan Air Tanah Provinsi Jawa Timur


Jumlah AT (juta m³/th)
No. Cekungan Air Tanah Wilayah Administrasi
AT Bebas AT Tertekan
1 Wonosari** Kab. Gunungkidul, Kab. Wonosari, Kab. 463 -
Pacitan
2 Lasem** Kab. Rembang, Kab. Tuban 107 9
3 Randublatung** Kab. Blora, Kab. Grobogan, Kab. 23 9
Bojonegoro
4 Ngawi – Ponorogo** Kab/Kota Madiun, Kab. Magetan, Kab. 1.547 66
Ngawi, Kab. Ponorogo, Kab. Pacitan,
Kab. Bojonegoro, Kab. Wonogiri
5 Surabaya – Lamongan* Kota Surabaya, Kab. Bojonegoro, Kab. 843 37
Tuban, Kab. Lamongan, Kab. Gresik
6 Tuban* Kab. Tuban, Kab. Lamongan 160 -
7 Panceng* Kab. Gresik, Kab. Lamongan 27 41

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-45


Jumlah AT (juta m³/th)
No. Cekungan Air Tanah Wilayah Administrasi
AT Bebas AT Tertekan
8 Brantas* Kab. Nganjuk, Kab/Kota Kediri, Kab. 3.674 175
Madiun, Kab. Tulungagung, Kab/Kota
Blitar, Kab/Kota Malang, Kab.
Lumajang, Kab. Jombang, Kab/Kota
Mojokerto, Kab. Sidoarjo, Kab. Gresik,
Kota Surabaya
9 Bulukawang* Kab. Tulungagung, Kab. Blitar 163 -
10 Sumberbening Kab. Malang 338 -
11 Pasuruan* Kab. Pasuruan, Kota Pasuruan, Kab. 628 43
Mojokerto
12 Probolinggo* Kab. Probolinggo, Kab. Lumajang 711 124
13 Jember – Lumajang* Kab. Lumajang, Kab. Jember 2.625 131
14 Besuki* Kab. Situbondo, Kab. Bondowoso 446 33
15 Bondowoso– Situbondo* Kab. Bondowoso, Kab. Situbondo 1.426 172
16 Wonorejo* Kab. Banyuwangi, Kab. Situbondo 406 27
17 Banyuwangi Kab. Banyuwangi 1.163 70
18 Blambangan Kab. Banyuwangi 124 -
19 Bangkalan Kab. Bangkalan 77 -
20 Ketapang ** Kab. Sampang, Kab. Sumenep, Kab. 137 -
Pamekasan, Kab. Bangkalan
21 Sampang – Pamekasan* Kab. Sampang, Kab. Pamekasan, Kab. 238 57
Bangkalan
22 Sumenep* Kab. Sumenep, Kab. Pamekasan 130 -
23 Toranggo Kab. Sumenep 21 -
Total 15.447 994
Keterangan :
**CAT Lintas Provinsi
* CAT Lintas Kabupaten/Kota
Sumber: Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur, 2019

Kondisi air tanah diindikasikan antara lain oleh data Cekungan Air Tanah (CAT),
sebagaimana data dalam Tabel III.34 dan Gambar III.15 yang diterbitkan Dinas Energi
dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur. Data tersebut menunjukkan jumlah dan
potensi CAT di beberapa kabupaten/kota di Jawa Timur. Berdasarkan data tersebut
diketahui bahwa Jawa Timur memiliki 23 CAT dengan potensi air tanah mencapai
16.362.000.000 m³/tahun.
III.3.1.2 Kualitas Air

1. Kualitas Air Sungai


Dengan berkembangnya kota-kota besar yang dilalui aliran wilayah sungai,
mengakibatkan meningkatnya kebutuhan akan air bersih dan air baku. Di samping itu,
semakin tingginya konsentrasi penduduk dan industri di daerah perkotaan menimbulkan
masalah antara lain timbulnya daerah kumuh di tepi sungai, menurunnya kualitas air
sungai dan bencana banjir akibat terganggunya aliran air, baik karena banyaknya
sampah, pendangkalan maupun berkurangnya lebar sungai. Sumber pencemar dominan
yang mencemari air sungai adalah sebagai berikut:
a. Sumber Pencemar Industri
Jumlah industri di Jawa Timur sebesar 814.848 industri meningkat 0,21%, sedangkan
industri yang berpotensi menyebabkan pencemaran sungai adalah 1.004 industri
diketahui memiliki potensi tersebut dan 483 diantaranya terletak di wilayah sungai.

III-46 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Beban pencemaran hanya untuk 483 industri yang mana hasil penghitungannya tidak
menggambarkan kondisi sebenarnya dari beban pencemaran. Sebagai tambahan, di
Wilayah Sungai Brantas terdapat 483 industri yang berpotensi membuang limbahnya
yang berpengaruh langsung pada kualitas air sungai. 3 (tiga) industri besar pengguna
air dan penghasil limbah di Sungai Brantas adalah industri kertas, gula dan lainnya
(besi baja, rokok, pewarnaan kain, dan makanan).

Gambar III.16 Pembuangan Outlet Air Limbah Industri di Jawa Timur

b. Sumber Pencemar Domestik


Sumber pencemar domestik (rumah tangga, hotel, restoran, dan lain-lain) adalah
sumber yang paling besar memberikan kontribusi limbah pada wilayah sungai.
Limbah domestik atau rumah tangga umumnya berupa tinja, deterjen bekas cucian
dapur maupun pakaian hingga sampah, baik organik maupun anorganik, menjadi
penyumbang terbesar pencemaran pada air sungai. Persentase rumah tangga yang
buang air besar sembarangan pada tahun 2019 mencapai 1.842.764 rumah tangga.
Sedangkan potensi air limbah domestik terbesar 124.767.950 m³/tahun dan potensi
air limbah domestik terendah 5.506.025 m³/tahun.

Gambar III.17 Jamban (Helikopter) di Kali Surabaya, Brantas Hilir

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-47


c. Sumber Pencemar Pertanian
Sumber pencemar dari pertanian berasal dari sisa pestisida dan pupuk anorganik dan
yang mengalir ke sungai bersama dengan sisa air irigasi. Pencemaran ini umumnya
terjadi pada saat musim hujan. Dampak yang terjadi akibat limbah pertanian tersebut
adalah terjadinya eutrofikasi perairan di Waduk Karangkates/Sutami, Kab. Malang
dapat dilihat pada Gambar III.18.

Gambar III.18 Eutrofikasi perairan di Waduk Karangkates/Sutami, Kab. Malang

d. Sumber Pencemar Peternakan


Potensi sumber pencemar peternakan di Jawa Timur terdapat pada beberapa
kabupaten/kota di Jawa Timur meliputi kegiatan budidaya ternak dan pemotongan
ternak baik di RPH, RPU, dan tempat pemotongan ternak lain (tempat hewan untuk
aqiqoh, pemotongan di pasar tradisional).

PEMANTAUAN AIR SUNGAI


Hasil pemantauan 20 parameter kualitas air sungai pada 7 (tujuh) wilayah sungai antara
lain Wilayah Sungai Brantas, Wilayah Sungai Bengawan Solo, Wilayah Sungai Welang
Rejoso, Wilayah Sungai Bondoyudo-Bedadung, Wilayah Sungai Madura-Bawean,
Wilayah Sungai Baru-Bajulmati dan Wilayah Sungai Pekalen-Sampean di Jawa Timur
yang dilakukan oleh UPT Laboratorium Lingkungan DLH Provinsi Jawa Timur.
Pemantauan tersebut dilakukan dengan frekuensi minimal dua kali dengan jumlah
parameter yang dipantau minimal 16 parameter sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 82
Tahun 2001.
Dari hasil perhitungan hasil pemantauan kualitas air sungai yang dilakukan di tahun
2019 menunjukkan bahwa dari masing-masing wilayah sungai yang dipantau terdapat
range 56-100% dari sampel yang diambil menunjukkan bahwa kualitas air di masing-
masing wilayah sungai masuk dalam kategori tercemar ringan berdasarkan Kriteria Mutu
Air (KMA) kelas II Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001.

III-48 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Parameter DO
Data hasil pemantauan nilai Dissolved Oxygen (oksigen terlarut) menunjukkan bahwa
dari total 1684 sampel air limbah yang dianalisis, nilai terendah dari parameter ini adalah
0 mg/l pada Sungai Bengawan Solo dan nilai tertinggi ialah 20,3 mg/l juga di Sungai
Bengawan Solo, dengan nilai rata-rata dari keseluruhan sampel sebesar 5,086 mg/l.
Dengan standar baku mutu DO pada Kriteria Mutu Air (KMA) kelas I sebesar 6 mg/l dan
kelas II sebesar 4 mg/l menunjukkan bahwa secara rata-rata semua sungai berada pada
kondisi tidak memenuhi KMA kelas I yang mana digunakan sebagai bahan baku air
minum, namun masih memenuhi standar baku mutu KMA kelas II, yang digunakan
sebagai bahan baku untuk penyediaan air bersih. Nilai DO terendah sebesar 0 mg/l
terjadi di lokasi sampling Jembatan Pitu, Kab. Ngawi tanggal 25 September 2019, yang
mana masih dalam periode musim kemarau dan debit air sungai dalam posisi rendah.
Apabila dibandingkan dengan data nilai rata-rata DO dalam 2 (dua) tahun terakhir, maka
nilai rata-rata DO di tahun 2019 mengalami penurunan sebesar 5,086 mg/l dibandingkan
tahun 2017 (5,226 mg/l) dan tahun 2018 (5,309 mg/l) sebagaimana dapat dilihat dalam
Gambar III.19.

Gambar III.19 Grafik Perbandingan Nilai DO

Parameter BOD
Data hasil pemantauan kualitas air dari 7 (tujuh) wilayah sungai di Jawa Timur
menunjukkan bahwa nilai rata-rata konsentrasi Biological Oxygen Demand (BOD) di
semua wilayah sungai telah melebihi standar baku mutu KMA baik kelas I sebesar 2
mg/L dan kelas II sebesar 3 mg/l. Nilai rata-rata terbaik dicapai wilayah Sungai Madura–
Bawean sebesar 3,57 mg/l sementara nilai rata-rata terburuk dicapai oleh wilayah
Sungai Brantas sebesar 16,87 mg/l. Sementara nilai terbaik untuk pengambilan contoh
air limbah per titik dicapai oleh Kali Kemuning Hilir, Kab. Sampang sebesar 1,24 mg/l
dan nilai terburuk dicapai oleh titik sampling Jembatan Madyopuro, Kota Malang sebesar
8,017 mg/l. Untuk nilai rata-rata BOD pada semua wilayah sungai di Jawa Timur tahun
2019 dicapai sebesar 13,352 mg/l jauh melampaui standar baku mutu KMA baik kelas I
dan kelas II, dan bahkan untuk kelas IV dengan batasan 12 mg/l. Nilai BOD yang tinggi
mengindikasikan bahwa masih tingginya polutan organik yang mencemari air sungai,

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-49


polutan ini dapat berasal baik dari sisa kegiatan sehari-hari masyarakat maupun sisa
buangan dari air limbah industri yang dalam kegiatannya melakukan pengolahan bahan
organik seperti pengolahan bahan makanan, minuman, atau bahan organik lainnya.
Ketiadaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di masing-masing sumber terutama
domestik menjadi hal nyata bahwa belum ada langkah pecegahan pencemaran dari
sumber-sumber potensial.
Apabila dibandingkan dengan data nilai rata-rata BOD pada 2 tahun sebelumnya
menunjukkan bahwa nilai rata-rata BOD di tahun 2019 mengalami peningkatan
(memburuk) sebagaimana dapat dilihat dalam Gambar III.20. Selanjutnya dapat
disimpulkan bahwa terjadi peningkatan nilai BOD pada tahun 2019 hingga lebih dari 2
kali lipat dibandingkan tahun 2017 dan tahun 2018, yang mana tahun 2017 berada pada
nilai 6,27 mg/l dan tahun 2018 berada pada nilai 5,5204 mg/l. Sedangkan pada tahun
2019 sebesar 13,352 mg/l.

Gambar III.20 Grafik Perbandingan Nilai BOD

Parameter COD
Data kualitas air dari 7 (tujuh) wilayah sungai di Jawa Timur menunjukkan bahwa
rentang hasil pemantauan untuk parameter Chemical Oxygen Demand (COD) didapat
18,59 - 61,91 mg/l, yang artinya antara KMA kelas II dan kelas IV, dengan standar baku
mutu di KMA kelas II sebesar 25 mg/l dan KMA kelas IV sebesar 100 mg/l. Nilai rata-
rata terbaik dari parameter COD dicapai oleh wilayah Sungai Brantas dengan nilai 18,59
mg/l dan nilai rata-rata terendah dicapai oleh wilayah Sungai Welang - Rejoso dengan
nilai 61,91 mg/l. Sementara nilai terbaik untuk pengambilan contoh air limbah per titik
dicapai di titik sampling Jembatan Sepanjang, Kali Surabaya pada bulan Agustus 2019
sebesar 2,51 mg/l dan nilai terburuk dicapai oleh titik sampling Muara Kali Tengah, Kab.
Gresik pada bulan November 2019 sebesar 670,3 mg/l.
Konsentrasi BOD dan COD yang tinggi di perairan sungai yang dipantau mengindikasikan
tingginya pencemaran dari bahan organik yang masuk dalam badan air sungai tersebut.
Limbah yang berasal dari industri maupun domestik atau rumah tangga berpotensi
sebagai sumber pencemar di perairan sungai.

III-50 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Apabila dibandingkan dengan data nilai rata-rata COD di tahun 2017 dan 2018 maka
hasil di tahun 2019 mengalami peningkatan hampir 2 kali lipat, hampir sama dengan
yang dialami dengan parameter BOD sebagaimana dapat dilihat dalam Gambar III.21.
Dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan nilai COD pada tahun 2019 hingga lebih
dari 2 kali lipat dibandingkan tahun 2018 atau lebih tinggi 17% dibanding tahun 2017.
Dimana pada tahun 2017 berada pada nilai 22,66 mg/l, pada tahun 2018 berada pada
nilai 13,024 mg/l sedangkan pada tahun 2019 sebesar 26,48 mg/l.

Gambar III.21 Grafik Perbandingan Nilai COD

Parameter Total Phosphat


Data hasil pemantauan kualitas air dari 7 (tujuh) wilayah sungai di Jawa Timur
menunjukkan bahwa konsentrasi Total Phosphat (T-P) memenuhi KMA Kelas I di wilayah
Sungai Madura – Bawean, sementara untuk keenam wilayah sungai lainnya melebihi
standar baku mutu Kelas I dan II (0,2 mg/l) dan masuk dalam standar baku mutu KMA
kelas III (1 mg/l). Nilai rata-rata dari masing-masing wilayah sungai terentang antara
0,075 mg/l di wilayah Sungai Madura – Bawean sampai dengan 0,215 mg/l di wilayah
Sungai Brantas.
Namun terdapat keanehan data T-P yang didapat dari hasil pemantauan di wilayah
Sungai Bengawan Solo yang dilakukan oleh Perum Jasa Tirta 1 dimana secara rata-rata
di tahun 2019 nilainya dapat mencapai 15,81 mg/l atau mencapai 80 kali lipat dari
standar Baku Mutu KMA kelas I dan II, yang didapat di Jembatan Tangen pada bulan
November dan Desember 2019. Karena terdapat anomali data ini, maka tidak
dimasukkan dalam perhitungan.
Umumnya fosfat disebabkan oleh adanya penggunaan sabun dan deterjen yang menjadi
kebutuhan sehari-hari dari kegiatan masyarakat, yaitu mencuci dan hampir sebagian
besar tidak melalui proses pengolahan air limbah sehingga langsung terlepas ke badan
air/sungai, dengan indikator khasnya berupa warna air yang memutih, selain itu
konsentrasi T-P yang tinggi dapat dijadikan indikasi eutrofikasi.

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-51


Apabila dibandingkan dengan data pada tahun 2018 (0,192 mg/l) dan 2017 (0,129 mg/l)
maka nilai konsentrasi T-P di tahun 2019 mengalami sedikit penurunan dibanding tahun
2018 yaitu sebesar 0,157 mg/l, sebagaimana dapat dilihat dalam Gambar III.22.

Gambar III.22 Grafik Perbandingan Nilai Total Phosphat

Parameter Biologi (Fecal Coliform)


Hasil pemantauan Fecal Coliform pada 7 (tujuh) wilayah sungai di Jawa Timur
menunjukkan bahwa rentang hasil pengujian berkisar antara 152,66 jmlh/100 ml sampai
dengan 3.310 jmlh/100 ml. Nilai rata-rata terbaik (terendah) dicapai oleh wilayah Sungai
Madura – Bawean dan nilai rata-rata tertinggi (terburuk) dicapai oleh wilayah Sungai
Brantas. Bila disandingkan dengan standar baku mutu KMA kelas I (100 jmlh/100 ml),
KMA kelas II (1.000 jmlh/100 ml), dan KMA kelas III (2.000 jmlh/100 ml) maka wilayah
Sungai Bengawan Solo dan Sungai Brantas telah melebihi standar baku mutu KMA kelas
III dan kelima wilayah sungai lainnya memenuhi KMA kelas I.
Apabila dibandingkan dengan data pada tahun 2018 (1.480,39 jmlh/100 ml) dan tahun
2017 (1.115,13 jmlh/100 ml) maka jumlah kandungan Fecal Coliform dalam air sungai
pada tahun 2019 mengalami penurunan dibanding tahun 2017 dan tahun 2018 yaitu
sebesar 870,47 jmlh/100 ml, sebagaimana dapat dilihat dalam Gambar III.23. Dengan
dibandingkannya data 3 (tiga) tahun terakhir, pada tahun 2019 menunjukkan bahwa
adanya sedikit penurunan pencemaran Fecal Coliform meskipun masih di atas standar
baku mutu KMA kelas I (100 jmlh/100 ml).

III-52 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Gambar III.23 Grafik Perbandingan Nilai Fecal Coliform

Parameter Biologi (Total Coliform)


Berdasarkan parameter Total Coliform yang dipantau di 7 (tujuh) wilayah sungai di Jawa
Timur menunjukkan bahwa rentang nilai rata-rata dari hasil pengujian berkisar antara
397,2 s.d. 15.106,21 jmlh/100ml. Nilai terendah dicapai oleh Wilayah Sungai Pekalen –
Sampean dan nilai tertinggi dicapai oleh Wilayah Sungai Brantas. Bila dibandingkan
dengan standar baku mutu KMA kelas I (1.000 jmlh/100ml), kelas II (5.000 jmlh/100ml),
kelas III dan kelas IV (10.000 jmlh/100ml) maka dari 7 (tujuh) wilayah sungai yang
dipantau didapatkan hasil bahwa:
a. Wilayah sungai yang masuk dalam KMA kelas I yaitu Wilayah Sungai Welang –
Rejoso, Wilayah Sungai Pekalen – Sampean, dan Wilayah Sungai Bondoyudo –
Bedadung;
b. Wilayah sungai yang masuk dalam KMA kelas II yaitu Wilayah Sungai Madura –
Bawean;
c. Wilayah Sungai yang masuk dalam KMA kelas III/kelas IV yaitu Wilayah Sungai
Brantas dan Wilayah Sungai Bengawan Solo.
Apabila dibandingkan dengan data pada tahun 2017 (2.495,14 jmlh/100 ml) dan tahun
2018 (7.578,22 jmlh/100 ml) maka didapatkan hasil bahwa nilai Total Coliform di tahun
2019 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sebesar 3.890,26
jmlh/100 ml yang dapat dilihat pada Gambar III.24. Hal ini sejalan dengan apa yang
terjadi pada nilai parameter Fecal Coliform.

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-53


Gambar III.24 Grafik Perbandingan Nilai Total Coliform

Tingginya jumlah Fecal Coliform dan Total Coliform di air sungai merupakan indikasi
adanya pembuangan limbah manusia maupun ternak baik secara langsung maupun
tidak langsung ke badan air tanpa adanya pengolahan yang tepat. Fecal Coliform dan
Total Coliform yang tinggi umumnya terdapat di daerah dengan kepadatan penduduk
yang tinggi.

STATUS MUTU AIR SUNGAI


Status mutu air dari 7 (tujuh) wilayah sungai di Jawa Timur yang dipantau pada tahun
2019 dapat dilihat pada Tabel III.35.

Tabel III.35 Status Mutu Air berdasarkan Wilayah Sungai di Jawa Timur
WS
WS Welang WS Pekalen - WS Madura - WS Bengawan
Status Mutu Air Bondoyudo - WS Brantas
Rejoso Sampean Bawean Solo
Bedadung
Memenuhi 1% 8% 0% 44% 2% 2%
Tercemar Ringan 98% 92% 100% 56% 98% 98%
Tercemar Sedang 1% 0% 0% 0% 0% 0%
Tercemar Berat 0% 0% 0% 0% 0% 0%
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Jawa Timur, 2019

Penentuan status mutu air sungai tersebut mengacu pada Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Status Mutu.
Status mutu air sungai tersebut merupakan tingkat kondisi mutu air sungai yang
menunjukkan kondisi cemar atau kondisi baik pada suatu sumber air dalam waktu
tertentu dengan membandingkan dengan kriteria mutu air kelas I dan II Peraturan
Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001. Dari perhitungan status mutu air seperti yang
tercantum pada tabel di atas terlihat bahwa semua kondisi mutu air sungai yang
dipantau tersebut sudah mengalami pencemaran mulai dari tingkat tercemar ringan
sampai tercemar sedang, meskipun ada juga yang memenuhi baku mutu air yang
ditetapkan. Namun apabila kita bandingkan atau gunakan dengan standar baku mutu
KMA kelas I (bahan baku air minum) maka sebagian besar badan air/wilayah sungai di

III-54 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


atas dapat menjadi tercemar sedang hingga tercemar berat, sehingga tidak layak untuk
dijadikan bahan baku air minum oleh PDAM setempat.
Hasil perhitungan status mutu air juga memberikan indikasi bahwa parameter Fecal
Coliform dan Total Coliform merupakan parameter yang memberikan kontribusi
signifikan terhadap tingkat pencemaran air sungai di Indonesia khususnya Provinsi Jawa
Timur, terutama pada ruas-ruas sungai di daerah padat penduduk. Parameter lainnya
yang memberikan kontribusi cukup signifikan terhadap tingkat pencemaran air sungai
di Indonesia adalah fenol, BOD, dan COD. Status mutu air Sungai Brantas di Jawa Timur
yang dipantau pada tahun 2019 dapat dilihat pada Tabel III.36.

Tabel III.36 Kondisi Kualitas Air dan Beban Pencemar di Sungai Brantas
Mutu Air Beban Pencemar Sumber Pencemar Utama
No. Kabupaten/Kota Status Mutu Air
Sasaran Aktual (BOD) kg/hari
Rumah Tangga, Peternakan,
1 Kota Batu Cemar Berat Kelas 2 19.008
Pertanian, Industri
Rumah Tangga, Peternakan,
2 Kota Malang Cemar Berat Kelas 2
Pertanian, Industri
40.608
Rumah Tangga, Peternakan,
3 Kabupaten Malang Cemar Berat Kelas 2
Pertanian, Industri
Rumah Tangga, Industri,
4 Kabupaten Blitar
Peternakan
Cemar Berat Kelas 2 8.208
Rumah Tangga, Peternakan,
5 Kota Blitar
Pertanian
Rumah Tangga, Peternakan,
6 Kabupaten Tulungagung
Pertanian, Industri
Cemar Sedang Kelas 2 6.912
Rumah Tangga, Peternakan,
7 Kabupaten Trenggalek
Pertanian
Rumah Tangga, Peternakan,
8 Kota Kediri
Pertanian
Cemar Berat Kelas 2 9.504
Rumah Tangga, Peternakan,
9 Kabupaten Kediri
Pertanian, Industri
Rumah Tangga, Peternakan,
10 Kabupaten Jombang
Pertanian
Cemar Berat Kelas 2 23.328
Rumah Tangga, Peternakan,
11 Kabupaten Nganjuk
Pertanian
Rumah Tangga, Peternakan,
12 Kabupaten Mojokerto
Cemar Berat Kelas 2 18.144 Pertanian
13 Kota Mojokerto Rumah Tangga, Peternakan
Rumah Tangga, Industri,
14 Kabupaten Gresik
Cemar Berat Kelas 2 81.541 Peternakan
15 Kota Surabaya Rumah Tangga, Industri
16 Kabupaten Sidoarjo Cemar Berat Kelas 2 18.144 Rumah Tangga, Industri
Total Beban Pencemaran 225.397
Sumber: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, 2019

Dari perhitungan status mutu air seperti yang tercantum dalam tabel di atas terlihat
bahwa semua kondisi mutu air sungai yang dipantau tersebut sudah mengalami
pencemaran mulai dari tingkat tercemar sedang sampai tercemar berat. Status mutu air
dalam tabel tersebut menunjukkan bahwa semua kondisi mutu air pada Sungai Brantas
yang dipantau sebagian besar berada pada tingkat tercemar berat. Berdasarkan hasil
pemantauan secara time series dalam setahun dan diperhitungkan dengan metode
storet, serta dibandingkan dengan KMA kelas II maka status mutu air pada sebagian
besar ruas sungai-sungai yang dipantau sudah pada tingkatan tercemar berat.
Kabupaten/Kota yang wilayah Sungai Brantas yang airnya tercemar berat adalah Kota

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-55


Batu, Kab. Malang, Kota Malang, Kab. Blitar, Kota Blitar, Kab. Kediri, Kota Kediri, Kab.
Nganjuk, Kab. Jombang, Kab. Mojokerto, Kota Mojokerto, Kab. Gresik, Kab. Sidoarjo
dan Kota Surabaya. Sedangkan Kabupaten/Kota yang wilayah Sungai Brantas yang
airnya tercemar sedang adalah Kab. Tulungagung dan Kab. Trenggalek.
Hasil perhitungan status mutu air juga memberikan indikasi bahwa parameter Fecal
Coliform dan Total Coliform merupakan parameter yang memberikan kontribusi
signifikan terhadap tingkat pencemaran air sungai di Jawa Timur, terutama pada ruas-
ruas sungai di daerah padat penduduk. Parameter lainnya yang memberikan kontribusi
cukup signifikan terhadap tingkat pencemaran air sungai adalah BOD, COD, TSS dan
Total Phosphate. Parameter tersebut yang sebagian besar tidak memenuhi baku mutu
sesuai Peraturan Pemerintah No 82 tahun 2001 dikarenakan pada setiap titik
pemantauan untuk parameter TSS disebabkan erosi tinggi dan mengakibatkan
kekeruhan, parameter BOD dan COD disebabkan oleh limbah industri yang langsung
dibuang di sungai tanpa harus diolah terlebih dahulu, limbah domestik dan home
industry yang bergerak di bidang pangan dan limbah pertanian. Parameter Total
Phosphate, parameter Fecal Coliform dan Total Coliform disebabkan karena
pembuangan tinja di setiap titik pemantauan kualitas air.
2. Kualitas Air Danau dan Air Waduk
Pada tahun 2019, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur melakukan pemantauan
kualitas air danau dan air waduk pada beberapa lokasi berikut:
a. Danau Telaga Sarangan, Kab. Magetan
b. Danau Ngebel, Kab. Ponorogo
c. Danau Ranu Klakah, Kab. Lumajang
d. Danau Ranu Pakis, Kab. Lumajang
e. Danau Ranu Bedali, Kab. Lumajang
f. Danau Ranu Grati, Kab. Pasuruan
g. Waduk Gondang, Kab. Lamongan
h. Waduk Prijetan, Kab. Lamongan
i. Waduk Widas, Kab. Madiun
Dari hasil pemantauan didapatkan nilai parameter pada Tabel III.37.

Tabel III.37 Nilai Parameter Kualitas Air Danau dan Waduk di Jawa Timur
Fecal Total
Total Fosfat
Nilai TSS (mg/l) DO (mg/l) BOD (mg/l) COD (mg/l) Coliform Coliform
(mg/l)
(jmlh/100 ml) (jmlh/100 ml)
Rata-rata 23,5 7,3 28,2 61,9 0,1 463,6 5.925,5
Max 75 12,46 108,9 239,10 0,25 1.600 26.030
Min 5 1,34 3,08 6,95 0,02 100 900
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Jawa Timur, 2019

Apabila dibandingkan dengan standar baku mutu KMA sesuai Peraturan Pemerintah No
82 tahun 2001 maka nilai rata-rata dari parameter TSS telah melampaui standar baku
mutu KMA kelas I (50 mg/l) sementara nilai DO memenuhi standar baku mutu KMA

III-56 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


kelas I (6 mg/l). Untuk parameter BOD hasil pengujian kualitas air di danau/waduk telah
melampaui standar baku mutu KMA kelas IV (12 mg/l) sedangkan untuk parameter COD
memenuhi standar baku mutu KMA kelas IV (100 mg/l).
Pada parameter Total Phosphat nilai rata-rata kualitas air di danau/waduk masih
memenuhi standar baku mutu KMA kelas I (0,2 mg/l) dan untuk parameter biologi
berupa Fecal Coliform dan Total Coliform, kualitas air dari danau/waduk yang dipantau
memenuhi kelas II bagi parameter Fecal Coliform dengan batas nilai 1.000 jmlh/ 100ml
dan memenuhi kelas III bagi parameter Total Coliform dengan batas nilai 10.000
jmlh/100 ml. Dengan dibandingkan dengan standar baku mutu KMA kelas II maka
kualitas air masing-masing air danau dan air waduk dapat dilihat pada Tabel III.38.

Tabel III.38 Status Mutu Air Danau dan Waduk di Jawa Timur
Danau Danau Danau Danau Danau
Danau Waduk Waduk Waduk
Status Mutu Air Telaga Ranu Ranu Ranu Ranu
Ngebel Gondang Prijetan Widas
Sarangan Klakah Pakis Bedali Grati
Memenuhi - - - - - - - - -
Tercemar Ringan 100% 100% 100% 100% 100% 100% - - 100%
Tercemar Sedang - - - - - - 100% 100% -
Tercemar Berat - - - - - - - - -
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Jawa Timur, 2019

Penentuan status mutu air danau dan waduk tersebut mengacu pada Keputusan Menteri
Negara Lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Status
Mutu. Status mutu air sungai tersebut merupakan adalah tingkat kondisi mutu air
danau/waduk yang menunjukkan kondisi cemar atau kondisi baik pada suatu sumber
air dalam waktu tertentu dengan membandingkan dengan baku mutu air yang
ditetapkan. Dari perhitungan status mutu air seperti yang tercantum pada tabel di atas
dapat disimpulkan bahwa kondisi kualitas air dari danau/waduk yang dipantau di Jawa
Timur dalam rentang sudah mengalami pencemaran mulai dari tingkat tercemar ringan
sampai tercemar sedang.

III.3.2 Tekanan Terhadap (Permasalahan) Sumber Daya Air


1. Kebutuhan Air
Peningkatan pertumbuhan penduduk dan aktivitas pembangunan mengakibatkan
peningkatan kebutuhan/permintaan air (baik air permukaan maupun air tanah) untuk
kegiatan pertanian, domestik, perkotaan dan industri. Lonjakan permintaan air untuk
berbagai keperluan tersebut meningkatkan tekanan terhadap lingkungan sumber daya
air dan tidak jarang menimbulkan ketegangan, konflik antar berbagai pengguna air.
Potensi sumber daya air yang cukup besar di baik air permukaan maupun air tanah
selama ini dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air irigasi, pemenuhan kebutuhan
air industri, rumah tangga dan perkotaan serta pemberian air untuk tambak dan
pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
Kebutuhan air total di Jawa Timur berdasarkan SK.297/Menlhk/Setjen/PLA.3/4/2019
tentang Penetapan Daya Dukung dan Daya Tampung Air Nasional sebesar
41.502.865.888,48 m³/tahun sedangkan ketersediaan air di Jawa Timur hanya
32.585.999.251,28 m³/tahun sehingga indikasi statusnya terlampaui. Kebutuhan air

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-57


dihitung dari pemanfaatan sumber air baku di Jawa Timur yang digunakan untuk
kebutuhan air sektor irigasi, kebutuhan air sektor domestik dan non domestik (rumah
tangga dan perkotaan), dan kebutuhan air sektor industri. Sehingga rincian perhitungan
kebutuhan air pada tahun 2019 di Jawa Timur sebagai berikut:
a. Kebutuhan air sektor irigasi; berdasarkan kondisi saat ini luas lahan sawah irigasi di
Jawa Timur pada tahun 2019 seluas 913.595 ha sehingga jumlah kebutuhan air irigasi
sebesar 11.511.297.000 m³/tahun;
b. Kebutuhan air sektor domestik dan non domestik (rumah tangga dan perkotaan);
kebutuhan air dihitung berdasarkan jumlah penduduk. Besar kebutuhan air domestik
dan non domestik di Jawa Timur pada tahun 2019 adalah 39.698.631 jiwa x 73
m³/tahun (200 L/detik) = 2.898.000.063 m³/tahun;
c. Kebutuhan air sektor industri; untuk perhitungan kebutuhan air industri di Jawa
Timur pada tahun 2019, industri-industri yang ada dikelompokkan berdasarkan jenis
industrinya, dimana industri di Jawa Timur terdiri dari 3 (tiga) kelompok industri
besar, yang terdiri dari industri kertas, industri gula, dan industri lainnya (industri
baja, rokok, pewarna tekstil dan makanan). Kebutuhan air untuk industri akan
berdasarkan trend penggunaan air masing-masing industri selama 5 tahun terakhir,
dengan rerata penggunaan adalah sebagai berikut :
- Industri gula : 1,25 m³/detik
- Industri kertas : 1,57 m³/detik
- Industri lain-lain (industri baja, rokok, pewarna tekstil dan makanan) : 1,67
m³/detik
Sehingga besar kebutuhan air industri pada tahun 2019 berdasarkan jenis industri
adalah sebagaimana terlihat pada Tabel III.39.

Tabel III.39 Kebutuhan Air Sektor Industri di Jawa Timur


Jumlah Industri Kebutuhan Air
No. Jenis Industri
di Jawa Timur (m³/tahun)
1 Industri Gula 21 827.820.000
2 Industri Kertas 15 742.672.800
3 Industri Lain-lain 156 8.215.758.720
Total 192 9.786.251.520
Sumber: Hasil Analisis, 2019

Jumlah kebutuhan air yang paling besar bersumber dari kegiatan pertanian sebesar
11.511.297.000 m³/tahun (47,58% dari total kebutuhan air di Jawa Timur). Terkait
dengan kebutuhan air domestik dan non domestik (rumah tangga dan perkotaan)
mencapai 2.898.000.063 m³/tahun (11,98% dari total kebutuhan air di Jawa Timur)
sedangkan kebutuhan air industri mencapai 9.786.251.520 m³/tahun (40,44% dari total
kebutuhan air di Jawa Timur), yang dapat dilihat pada Tabel III.40.

Tabel III.40 Kebutuhan Air Sektor Industri di Jawa Timur


Kebutuhan Air
No. Kebutuhan Air
(m³/tahun)
1 Kebutuhan Air Irigasi 11.511.297.000
2 Kebutuhan Air Domestik dan Non Domestik 2.898.000.063

III-58 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Kebutuhan Air
No. Kebutuhan Air
(m³/tahun)
3 Kebutuhan Air Industri 9.786.251.520
4 Total 24.195.548.583
Sumber: Hasil Analisis, 2019

2. Pencemaran Air
Pencemar adalah bahan/material yang masuk kedalam lingkungan dan meningkatkan
background level substansi tersebut di alam. Seringkali, alam tidak memiliki substansi
tersebut sampai manusia menambahkannya. Menurut sumbernya, pencemar secara
umum dibagi dua yaitu point source dan non point atau diffuse source. Pencemar point
source merupakan sumber tunggal yang dapat diidentifikasi yang umumnya bersifat
lokal dengan volume relatif tetap seperti dari pipa pembuangan instalasi pembuangan
air limbah (IPAL) kegiatan industri, permukiman, hotel, rumah sakit, pusat
perdagangan, laboratorium klinik dan gedung-gedung komersial. Sumber pencemaran
non point adalah sumber pencemar tersebar (diffuse) atau bukan titik (non point
source/NPS) yang bukan berasal dari sumber tunggal teridentifikasi. Umumnya NPS
dibawa oleh air limpasan (runoff) pada saat atau setelah terjadinya hujan. Sumber
pencemar tersebut meliputi air limpasan dari berbagai jenis penggunaan lahan ( land
based) seperti pertanian (sawah dan perkebunan), hutan dan lahan terbangun (built-up
area) di perkotaan.
A. Sumber Pencemar Non Titik
Sumber pencemar non titik pada DAS Brantas berupa peternakan, permukiman dan
pertanian. Nilai tersebut dihitung berdasarkan data penggunaan lahan dan Provinsi
Jawa Timur dalam Angka. Peta segmentasi DAS Brantas disajikan pada Gambar
III.25.
a. Sumber Pencemar Peternakan
Beban pencemar Sungai Brantas dari sektor peternakan berdasarkan jenis ternak,
sapi menyumbang beban pencemar paling banyak, sebesar 2.004,3 kg/hari. Hal
ini karena ternak sapi mendominasi di DAS Brantas, sebanyak 6.864 ekor. Potensi
beban pencemar paling banyak terdapat pada sub DAS Konto, sebesar 111.359
kg/hari. Sedangkan potensi sumber pencemar ternak paling rendah terdapat pada
sub DAS Kali Putih, sebesar 739 kg/hari.
Selanjutnya Tabel III.41 menunjukkan potensi sumber pencemar peternakan
yang tinggi terdapat di Kabupaten Malang sebesar 40.444,14 kg/hari. Kabupaten
Malang merupakan daerah administrasi yang berada di bagian hulu, tetapi justru
mempunyai potensi beban pencemar peternakan yang sangat tinggi sebesar
48,8%. Beban pencemar terendah dihasilkan oleh Kabupaten Gresik sebesar
29,11 kg/hari.

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-59


Gambar III.25 Peta Segmentasi DAS Brantas

Tabel III.41 Beban Pencemar BOD Sektor Peternakan di Sungai Brantas


Beban Pencemaran
No Kabupaten/Kota Persentase (%)
Peternakan (kg/hari)
1 Kota Batu 42,3 0,05
2 Kabupaten Malang 40.444,14 48,8
3 Kota Malang 22.940,11 27,68
4 Kabupaten Blitar 3.237,63 3,91
5 Kota Blitar 809,41 0,98
6 Kabupaten Tulungagung 1.296,25 1,56
7 Kabupaten Trenggalek 1.310,81 1,58
8 Kabupaten Kediri 5.870,06 7,08
9 Kota Kediri 926,49 1,12
10 Kabupaten Nganjuk 1.046,71 1,26
11 Kabupaten Madiun 157,25 0,19
12 Kabupaten Jombang 2.956,15 3,57
13 Kabupaten Mojokerto 355,45 0,43
14 Kota Mojokerto 395,08 0,48
15 Kabupaten Sidoarjo 361,06 0,44
16 Kabupaten Pasuruan 518,39 0,63
17 Kabupaten Gresik 29,11 0,04
18 Kota Surabaya 181,02 0,22
Jumlah 82.877,39 100
Sumber: Daya Tampung dan Alokasi Beban Pencemaran Sungai Brantas, 2018

b. Sumber Pencemar Permukiman


Sumber pencemar dari permukiman dihitung berdasarkan beban pencemar dari
rumah tangga dan sampah. Sumber pencemar rumah tangga berasal dari kegiatan

III-60 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


domestik, sedangkan limbah dari rumah tangga diasumsikan sebagai limbah yang
tidak mempunyai IPAL.
Sumber pencemar rumah tangga sebagai sumber pencemar yang mendominasi
beban pencemar yang ada di DAS Brantas sebesar 72%. Hal ini karena jumlah
penduduk yang terdapat di DAS Brantas sejumlah 14.793.191 jiwa menyumbang
beban pencemar dari aktivitas domestik berupa limbah toilet dan kegiatan dapur.
Beban pencemar BOD dari sektor rumah tangga hasil inventarisasi 426.515,08
kg/hari. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel III.42 berikut.

Tabel III.42 Total Beban Pencemar BOD Sektor Permukiman di Sungai Brantas
Beban Pencemaran Persentase
No Kabupaten/Kota
Permukiman (kg/hari) (%)
1 Kota Batu 2.713,02 0,64
2 Kabupaten Malang 43.283,25 10,15
3 Kota Malang 27.222,12 6,38
4 Kabupaten Blitar 18.607,93 4,36
5 Kota Blitar 4.651,98 1,09
6 Kabupaten Tulungagung 24.108,77 5,65
7 Kabupaten Trenggalek 17.154,46 4,02
8 Kabupaten Kediri 42.732,64 10,02
9 Kota Kediri 9.520,14 2,23
10 Kabupaten Nganjuk 28.647,19 6,72
11 Kabupaten Madiun 2.884,45 0,68
12 Kabupaten Jombang 33.464,87 7,85
13 Kabupaten Mojokerto 29.845,75 7
14 Kota Mojokerto 4.274,00 1
15 Kabupaten Sidoarjo 58.480,60 13,71
16 Kabupaten Pasuruan 13.708,21 3,21
17 Kabupaten Gresik 3.553,04 0,83
18 Kota Surabaya 61.662,64 14,46
Jumlah 426.515,08 100
Sumber: Daya Tampung dan Alokasi Beban Pencemaran Sungai Brantas, 2018

c. Sumber Pencemar Pertanian


Potensi sumber pencemar pertanian berasal dari sawah dan perkebunan. Hal ini
diestimasi berdasarkan luas lahan (data pengguaan lahan). Perhitungan sawah
dan perkebunan mempunyai faktor emisi yang berbeda-beda, yaitu 225
kg/ha/musim tanam untuk pertanian sawah, sedangkan untuk perkebunan
lain/tegalan/kebun campuran adalah 32 kg/ha/musim tanam (BLK-PSDA,2004).
Sumber pencemar dari pertanian mempunyai kontribusi yang cukup besar, yaitu
10% Hasil perhitungan beban pencemar pertanian disajikan pada Tabel III.43.

Tabel III.43 Total Beban Pencemar BOD Sektor Pertanian di Sungai Brantas
Beban Pencemaran
No Kabupaten/Kota Persentase (%)
Pertanian (kg/hari)
1 Kota Batu 456,81 0,76
2 Kabupaten Malang 2.487,06 4,15
3 Kota Malang 4.927,16 8,22
4 Kabupaten Blitar 5.848,94 9,76
5 Kota Blitar 1.462,24 2,44
6 Kabupaten Tulungagung 2.247,44 3,75
7 Kabupaten Trenggalek 868,58 1,45

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-61


Beban Pencemaran
No Kabupaten/Kota Persentase (%)
Pertanian (kg/hari)
8 Kabupaten Kediri 4.148,74 6,92
9 Kota Kediri 4.158,22 6,94
10 Kabupaten Nganjuk 6.814,49 11,37
11 Kabupaten Madiun 1.287,04 2,15
12 Kabupaten Jombang 7.764,34 12,96
13 Kabupaten Mojokerto 4.397,88 7,34
14 Kota Mojokerto 5.507,58 9,19
15 Kabupaten Sidoarjo 2.479,78 4,14
16 Kabupaten Pasuruan 3.550,12 5,92
17 Kabupaten Gresik 209,94 0,35
18 Kota Surabaya 1.305,57 2,18
Jumlah 59.921,92 100
Sumber: Daya Tampung dan Alokasi Beban Pencemaran Sungai Brantas, 2018

B. Sumber Pencemar Titik


Sumber pencemar titik yang berada di DAS Brantas berupa rumah sakit, hotel, dan
industri. Asumsi yang digunakan sumber pencemar titik tersebut mempunyai IPAL.
Sumber pencemar ini diperoleh dari inventarisasi data sekunder, sehingga beberapa
data tidak tersedia informasi kualitas air maupun debitnya. Berdasarkan kondisi
tersebut, nilai yang kosong diisi menggunakan nilai median dari DAS. Hal ini karena
lokasi penelitian berada di Pulau Jawa, dengan perkembangan rumah sakit, hotel,
dan industri yang cukup signifikan.
a. Sumber Pencemar Hotel
Potensi sumber pencemar hotel berdasarkan data inventarisasi sekunder dan
beberapa data yang kosong diisi menggunakan konsentrasi nilai median dapat
dilihat pada Tabel III.44. Sumber pencemar hotel cenderung mengelompok pada
bagian hulu di Kota Malang dan tersebar pada bagian tengah dari DAS Brantas.
Berdasarkan sub DAS, jumlah hotel paling banyak terdapat pada sub DAS Kali
Metro. Aliran dari sub DAS tersebut berasal dari Kota Malang. Potensi beban
pencemar pada Kota Malang sebesar 107,24 kg/hari. Secara fisiografi, daerah
tersebut termasuk dalam wilayah hulu.

Tabel III.44 Sumber Pencemar Hotel di DAS Brantas


Beban Pencemaran Persentase
No. Kabupaten/Kota Jumlah
Hotel (kg/hari) (%)
1 Kota Batu - - -
2 Kabupaten Malang 28 43,47 16,73
3 Kota Malang 68 107,24 41,28
4 Kabupaten Blitar - - -
5 Kota Blitar 1 1,57 0,61
6 Kabupaten Tulungagung - - -
7 Kabupaten Trenggalek - - -
8 Kabupaten Kediri 8 12,28 4,73
9 Kota Kediri 12 18,35 7,06
10 Kabupaten Nganjuk 12 18,85 7,26
11 Kabupaten Madiun 2 3,12 1,2
12 Kabupaten Jombang 8 12,89 4,96
13 Kabupaten Mojokerto 7 10,63 4,09
14 Kota Mojokerto 9 14,01 5,39
15 Kabupaten Sidoarjo 6 9,73 3,74

III-62 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Beban Pencemaran Persentase
No. Kabupaten/Kota Jumlah
Hotel (kg/hari) (%)
16 Kabupaten Pasuruan - - -
17 Kabupaten Gresik 1 1,06 0,41
18 Kota Surabaya 4 6,59 2,54
Jumlah 165 259,8 100
Sumber: Daya Tampung dan Alokasi Beban Pencemaran Sungai Brantas, 2018

b. Sumber Pencemar Industri


Potensi sumber pencemar industri diidentifikasi berdesarkan hasil inventarisasi
data sekunder. Perhitungan beban pencemar industri pada kajian ini adalah
industri dengan menggunakan IPAL. Data-data konsentrasi yang kosong, diisi
menggunakan nilai median. Sektor industri mempunyai kontribusi paling banyak
diantara sumber pencemar titik lainnya. Total jumlah industri yang terdapat pada
DAS Brantas sebanyak 87 industri. Industri paling banyak terdapat pada sub Kali
Mas (37 industri) dan sub DAS Gunting (12 Industri). Hal ini menunjukan bahwa
lokasi industri cenderung berasosiasi dengan sungai. Hasil inventarisasi beban
pencemaran BOD sektor industri ditunjukkan oleh Tabel III.45. Jumlah industri
paling banyak berada di Kabupaten Sidoarjo, sejumlah 16 industri.

Tabel III.45 Sumber Pencemar Industri di DAS Brantas


Beban Pencemaran Persentase
No. Kabupaten/Kota Jumlah
Hotel (kg/hari) (%)
1 Kota Batu - - -
2 Kabupaten Malang 1 64,7 0,6
3 Kota Malang 2 306,41 2,85
4 Kabupaten Blitar - - -
5 Kota Blitar - - -
6 Kabupaten Tulungagung - - -
7 Kabupaten Trenggalek - - -
8 Kabupaten Kediri 5 641,11 5,96
9 Kota Kediri 7 837,62 7,78
10 Kabupaten Nganjuk 7 849,25 7,89
11 Kabupaten Madiun 1 157,47 1,46
12 Kabupaten Jombang 12 1.425,81 13,25
13 Kabupaten Mojokerto 11 1.408,63 13,09
14 Kota Mojokerto 11 1.327,21 12,33
15 Kabupaten Sidoarjo 16 2.022,13 18,79
16 Kabupaten Pasuruan 1 132,81 1,23
17 Kabupaten Gresik 2 220,15 2,05
18 Kota Surabaya 11 1.369,10 12,72
Jumlah 87 10.762,39 100
Sumber: Daya Tampung dan Alokasi Beban Pencemaran Sungai Brantas, 2018

c. Sumber Pencemar Rumah Sakit


Potensi sumber pencemar rumah sakit diidentifikasi berdasarkan data inventarisasi
sekunder, dengan asumsi rumah sakit yang terdapat pada DAS Brantas
mempunyai IPAL. Sesuai dengan sumber pencemar titik lainnya. Jumlah beban
pencemar industri paling banyak terdapat pada bagian hilir dari DAS Brantas, yaitu
pada sub DAS Kali Mas dengan jumlah rumah sakit sebanyak 38 titik (Gambar
III.26). Berdasarkan hasil perhitungan menunjukan bahwa sumber pencemar titik

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-63


paling banyak terdapat pada bagian hilir, yaitu pada sub DAS Kali Mas. Hasil
inventarisasi sumber pencemar rumah sakit yang berada di DAS Brantas dijelaskan
pada Tabel III.46. Secara administratif Kota Malang, Kabupaten Malang, dan
Kabupaten Sidoarjo memiliki jumlah rumah sakit yang relatif banyak.

Tabel III.46 Sumber Pencemar Rumah Sakit di DAS Brantas


Beban Pencemaran Persentase
No. Kabupaten/Kota Jumlah
Hotel (kg/hari) (%)
1 Kota Batu - - -
2 Kabupaten Malang 18 607,62 20,68
3 Kota Malang 14 454,18 15,46
4 Kabupaten Blitar - - -
5 Kota Blitar - - -
6 Kabupaten Tulungagung - - -
7 Kabupaten Trenggalek - - -
8 Kabupaten Kediri 6 206,24 7,02
9 Kota Kediri 2 76,55 2,61
10 Kabupaten Nganjuk 1 22,83 0,78
11 Kabupaten Madiun 0 4,68 0,16
12 Kabupaten Jombang 7 242,26 8,25
13 Kabupaten Mojokerto 6 208,71 7,1
14 Kota Mojokerto 4 122,91 4,18
15 Kabupaten Sidoarjo 17 555,2 18,9
16 Kabupaten Pasuruan - - -
17 Kabupaten Gresik 2 60,48 2,06
18 Kota Surabaya 11 376,14 12,8
Jumlah 89 2.937,8 100
Sumber: Daya Tampung dan Alokasi Beban Pencemaran Sungai Brantas, 2018

Gambar III.26 Peta Persebaran Sumber Pencemar Titik di DAS Brantas

III-64 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


III.3.3 Pengelolaan Sumber Daya Air
1. MoU Adopsi Sungai Brantas
Sebagai bukti realisasi 33 hari pertama kinerja Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur
adalah berupa MoU bersama antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan pelaku
usaha di sepanjang DAS Brantas untuk Industri Bersih Berkelanjutan dilaksanakan di
Hotel Singgasana pada tanggal 21 Maret 2019 menjadikan para pelaku usaha di
sepanjang DAS Brantas berkomitmen untuk menjaga dan melindungi Sungai Brantas.
Semua elemen, mulai pemerintah, masyarakat umum, dan juga pihak swasta harus
bahu membahu menjaga lingkungan serta ketegasan pemerintah baik di tingkat
nasional dan provinsi untuk berkomitmen menjaga lingkungan yang dimasukkan dalam
99 hari program kerjanya yaitu Jatim Sehat. Salah satu langkah yang dilakukan adalah
dengan melakukan Adopsi Sungai Brantas, yakni mengembalikan fungsi Sungai Brantas
sebagai sumber kehidupan. MoU Adopsi Sungai Brantas ditandatangani oleh:
a. PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia;
b. PT. Chiel Jedang Indonesia;
c. PT. Kimia Farma (Persero), Tbk;
d. PT. Ekamas Fortuna Paper Mill;
e. PT. PG Rajawali I Surabaya;
f. PT Perkebunan Nusantara X Surabaya;
g. PT. Gudang Garam;
h. PT. Suparma;
i. PT. Wings Surya.
Selanjutnya, MoU Adopsi Sungai Brantas dilanjutkan pada Puncak Peringatan Hari
Lingkungan Hidup Sedunia Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 merupakan salah satu
momen penting dalam mewujudkan Nawa Bhakti Satya Jatim Harmoni yg
mengamanatkan untuk menjadikan sungai & hutan sebagai sumber kehidupan melalui
adopsi hutan dan sungai serta pembangunan berbasis DAS (Daerah Aliran Sungai).
Provinsi Jawa Timur memiliki 7 (tujuh) wilayah sungai, salah satunya adalah Wilayah
Sungai Brantas yang merupakan Sungai Strategis Nasional yang melewati 16
kabupaten/kota di Jawa Timur. MoU Adopsi Sungai Brantas dengan para pelaku usaha
tersebut untuk industri bersih berkelanjutan dengan meningkatkan komitmen kalangan
pelaku usaha untuk ikut menjaga kondisi Sungai Brantas. Dengan melaksanakan
pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan di wilayah Sungai Brantas yg
berprinsip pada perlindungan & kelestarian fungsi lingkungan hidup sesuai kondisi
spesifik daerah serta kearifan lokal.
Dalam puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Provinsi Jawa Timur ini
Gubernur Jawa Timur melaksanakan penandatanganan MoU Adopsi Sungai Brantas
dengan 23 industri besar yang ada di sepanjang Sungai Brantas (Gambar III.27), antara
lain:
a. PT. Adiprima Suraprinta;

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-65


b. PT. Keramik Diamond Industries;
c. PT. Miwon Indonesia;
d. PT. Mount Dreams Indonesia;
e. PT. Petrokimia Gresik;
f. PT. Pertamina Hulu Energi WMO;
g. PT. Platinum Ceramics Industry;
h. PT. Sinar Sosro Pabrik Gresik;
i. PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk;
j. PT. Surabaya Mekabox;
k. PT. Ajinomoto Indonesia;
l. PT. Mega Surya Eratama;
m. PT. Pakerin;
n. PT. Asahimas Flat Glass, Tbk;
o. PT. Hanil Jaya Steel;
p. PT. Ispat Indo;
q. PT. Megasurya Mas;
r. PT. Kedawung Setia Industrial;
s. PT. Sari Mas Permai;
t. PT. Steel Pipe Industry of Indonesia (SPINDO);
u. PT. Setia Kawan Makmur Sejahtera;
v. PG. Kebon Agung;
w. PT. Green Fields Indonesia.
Secara keseluruhan total industri/pelaku usaha yang menandatangani MoU Adopsi
Sungai Brantas sebanyak 32 industri/pelaku usaha.

Gambar III.27 MoU Adopsi Sungai Brantas antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur
dengan Pelaku Usaha

III-66 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


2. Program Peringkat Kinerja Pengelolaan Lingkungan Perusahaan
(PROPER)
Secara khusus di Jawa Timur, melalui Adopsi Sungai Brantas, masyarakat, perguruan
tinggi, dan dunia usaha dilibatkan dalam upaya menekan beban pencemaran melalui
kolaborasi seluruh kegiatan yang dapat dilaksanakan oleh masing-masing pihak.
Masyarakat dilibatkan dalam upaya mencegah pembuangan sampah, pengendalian
limbah domestik, dan upaya pengembangan ekoriparian, sementara dunia usaha/
industri terlibat dengan upaya menurunkan beban pencemaran dari limbah yang
dihasilkan dan ikut membantu pengembangan masyarakat melalui kegiatan community
development yang berwawasan lingkungan seperti pengembangan ekoriparian di sekitar
bantaran Sungai Brantas. Dan pemerintah pusat maupun daerah akan tetap
melaksanakan kegiatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan melalui program yang
sudah berjalan dan upaya pembinaan yang dilaksanakan secara rutin seperti PROPER.
Pengumuman hasil penilaian PROPER (Program Peringkat Penilaian Pengelolaan
Lingkungan Hidup bagi Industri) tahun 2019 yang dilaksanakan pada tanggal 8
Januari 2020 menandai pencapaian salah satu upaya perbaikan kualitas lingkungan
yang dilakukan oleh Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Pemerintah
Daerah Provinsi sebagai sebuah instrumen perbaikan kualitas lingkungan yang bersifat
voluntary (sukarela). PROPER mengambil bagian sebagai upaya pembinaan dan
pemberian insentif/disinsentif bagi setiap industri/pelaku usaha dalam melakukan
kegiatan operasionalnya sesuai aturan pengelolaan lingkungan yang berlaku sesuai
dengan amanat Undang-Undang No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Tidak setiap industri/kegiatan usaha menjadi peserta PROPER karena dengan
mempertimbangkan ketersediaan sumber daya, hanya industri/kegiatan usaha yang
memiliki kriteria berikut yang menjadi prioritas dalam pemilihan peserta, yaitu: dokumen
lingkungan berbentuk AMDAL, menggunakan bahan baku impor, sahamnya
diperdagangkan di bursa, produk berorientasi ekspor dan bersentuhan langsung dengan
masyarakat, menjadi perhatian masyarakat, dan berlokasi di daerah yang beresiko
terjadi pencemaran dan kerusakan lingkungan.
Peringkat nilai PROPER dibagi menjadi 5 kategori (berdasarkan urutan nilai tertingginya
yaitu Emas, Hijau, Biru, Emas, dan Hitam. Yang mana peringkat Biru adalah peringkat
minimum yang dicapai dari setiap peserta untuk dapat dianggap taat terhadap regulasi
dan aturan pengelolaan lingkungan. Dan peringkat Merah dan Hitam merupakan
predikat terhadap industri yang dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya kurang dan
tidak memenuhi regulasi dan aturan-aturan pengelolaan lingkungan di Indonesia. Warna
peringkat ini menjadi gambaran singkat mengenai kepatuhan, unjuk kerja
(performance), dan tentunya komitmen dari setiap pemiliki usaha untuk menjalankan
bisnisnya dengan tetap memperhatikan kepentingan lingkungan. Pada tahun 2019,
penilaian PROPER di Jawa Timur dilakukan terhadap 192 perusahaan yang berada di 30
kabupaten/kota yang merupakan usaha skala menengah hingga besar, kepemilikan
BUMN, lokal, maupun modal asing. Penilaian dilakukan terhadap kinerja pengelolaan
lingkungan periode bulan Juli 2018 sd Juni 2019 dan lebih dari 90% peserta merupakan

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-67


wajah lama yang telah mengikuti kegiatan penilaian lebih dari 2 tahun dan telah
melakukan banyak perbaikan. Berdasarkan SK dari Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan no. 1049 tahun 2019 tentang Penetapan Peringkat PROPER tahun 2019
jumlah peserta di Jawa Timur yang mendapatkan peringkat Emas sebanyak 3
perusahaan yaitu: PT. PJB UP Paiton, PT. PJB UP Gresik, dan PT. Pertamina Gas Area
Jawa Bagian Timur, peringkat Hijau sebanyak 17 perusahaan, peringkat Biru sebanyak
150 perusahaan, peringkat Merah sebanyak 22 perusahaan, dan tidak ada perusahaan
yang mendapatkan peringkat Hitam.
Dari sisi ketaatan hasil di tahun ini mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun
2018 dimana pada tahun sebelumnya dari keseluruhan peserta di tahun 2018 didapati
persentasi jumlah peserta dengan tingkat ketataan minimum (peringkat Biru, Hijau,
dan Emas) sebanyak 92.61 %, sementara di tahun 2019 didapatkan 88.14% dari
seluruh peserta. Faktor penambahan jumlah peserta baru yang tinggi (sekitar 10%) dan
pengetatan kriteria air limbah domestik yang banyak belum dipenuhi oleh industri turut
menyumbang penurunan persentase ketaatan ini. Namun hal ini tetap menunjukkan
bahwa keseriusan setiap pelaku industri dan usaha untuk semakin peduli lingkungan
dalam menjalankan kegiatan bisnisnya tetap ada. Di samping itu hal ini menunjukkan
bahwa upaya-upaya pembinaan yang telah dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan maupun Pemerintah Provinsi Jawa Timur terhadap industri dan usaha
dalam melakukan kegiatan bisnis yang berwawasan lingkungan cukup berhasil dan
diharapkan dapat juga direplikasi oleh pemerintah kabupaten/kota dan pelaku
usaha/industri lain yang belum mengikuti PROPER sehingga ujungnya membentuk
ekosistem industri dan bisnis yang ramah lingkungan di seluruh wilayah Jawa Timur.
Disamping aspek ketaatan terhadap peraturan yang menjadi landasan utama penilaian
PROPER, aspek inovasi dan berkelanjutan juga menjadi aspek yang turut dinilai bagi
peserta dengan peringkat Hijau dan Emas. 7 (tujuh) kriteria yang berkaitan dengan hal
tersebut yaitu: Sistem Manajemen Lingkungan, Efisiensi Energi, Pengurangan Emisi,
Konservasi Air, 3R limbah B3 dan limbah padat, Keanekaragaman Hayati, dan
Pengembangan Masyarakat. Bagi industri/dunia usaha yang memiliki komitmen tinggi
terhadap lingkungan dan menginginkan adanya nilai tambah yang dapat dibagian
kepada masyarakat sekitarnya akan menempuh. Jalur inovasi dan keberlanjutan dari
setiap aspek yang diminta pada kriteria ini. Alasan mendasar untuk memasukkan “faktor
lingkungan” kedalam strategi bisnis antara lain adalah: berpotensi untuk meningkatkan
keuntungan, manajemen untuk mengurangi biaya dan risiko, dan meningkatkan nilai
dan reputasi pengelolaan lingkungan.
Sebagai contoh di PT. PJB UP Paiton yang melakukan program “Tirta Pijak Sumber
Makmur” yaitu program Community Development dengan membantu masyarakat
sekitar dengan pembuatan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro yang mampu
meningkatkan kualitas hidup lebih dari 600 KK di wilayah Kab. Probolinggo. Sementara
di PT. PJB UP Gresik telah melaksanakan upaya “Pijar Berdaya” di Pulau Bawean dan
Desa Kramat Inggil, yaitu dengan membantu masyarakat dengan pendirian ecowisata
mangrove dan pemberdayaan masyarakat melalui pengolahan budidaya mangrove dan
pengembangan bank sampah dan kader lingkungan. Dan PT. Pertamina Gas Area Jawa

III-68 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Bagian Timur turut mengembangkan desa wisata kuliner yang salah satunya
menciptakan Restoran Apung yang turut memberdayakan Bumdes Sewu Barokah di
Kabupaten Sidoarjo sebagai mitra bina lingkungan di area kerjanya. Dari 3 (tiga) contoh
di atas membuktikan bahwa operasi bisnis yang dilakukan tidak menjadi berlawanan
terhadap upaya pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan, bahkan telah dilihat
sebagai suatu strategi bisnis yang mendorong perusahaan untuk terus berinovasi baik
bagi produk, jasa, ekosistem bisnis, dan nilai yang dibagikan kepada masyarakat sekitar
dan menjadikan mereka sebagai jaminan bagi lingkungan.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur secara khusus memberikan apresiasi yang tinggi
terhadap semua peserta PROPER yang mencapai peringkat ketaatan Biru, Hijau, dan
Emas bahwa apa yang telah dilakukan paraerel/sejalan dengan setiap program
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2019-2024. Bagi peserta dengan peringkat Merah
dan Hitam, diharapkan agar menjadikan hasil di tahun 2019 sebagai refleksi guna
perbaikan di periode mendatang.
3. Pengawasan Pengendalian Pencemaran Air
Pengawasan pengendalian pencemaran meliputi kegiatan pengawasan penerapan izin
lingkungan dan upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup di
industri/kegiatan/usaha. Prioritas pengawasan kegiatan/usaha yang memiliki izin
lingkungan (industri/kegiatan/usaha yang memiliki dokumen dan atau izin lingkungan
yang dikeluarkan oleh provinsi) dan izin PPLH (industri/kegiatan/usaha yang memiliki
izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang dikeluarkan oleh provinsi).
Pengawasan industri biasanya berupa surat undangan dari pihak Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk dilakukan pengawasan bersama atau
melalui Permohonan pihak Dinas Lingkungan Hidup kabupaten/kota untuk dilakukan
pengawasan bersama. Hasil pengawasan ketaatan pengelolaan lingkungan
kegiatan/usaha tahun 2016-2019 diperoleh data bahwa pada tahun 2016-2017,
pengawasan dilakukan terhadap kegiatan/usaha yang izin lingkungan atau izin PPLH
dikeluarkan oleh Provinsi Jawa Timur maupun kabupaten/kota. Sedangkan pada tahun
2018-2019, pengawasan dilakukan terhadap kegiatan/usaha yang izin lingkungan atau
izin PPLH dikeluarkan oleh Provinsi Jawa Timur dan mulai ditetapkan aturan Permen
LHK No. 68 Tahun 2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik dan banyak
kegiatan/usaha yang baru pertama kali dilakukan pengawasan sehingga mengakibatkan
persentase ketaatan menurun (Tabel III.47).

Tabel III.47 Hasil Pengawasan Ketaatan Pengelolaan Lingkungan


Kegiatan/Usaha Tahun 2016-2019 di Jawa Timur

No Tahun 2016 2017 2018 2019


1 Jumlah Industri 159 153 135 95
2 Industri Taat 46 52 14 22
3 Persentase Ketaatan (%) 28,93 33,99 10,38 23,17
Sumber : Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur, 2019

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-69


Pertimbangan penurunan persentase pada tahun 2018 s.d. tahun 2019 diakibatkan
beberapa hal yang menjadi pertimbangan pengambilan keputusan untuk menurunkan
target persentase penaatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup oleh
industri dan/atau kegiatan usaha lainnya. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan
kualitas pengawasan dengan penambahan kriteria pengawasan antara lain:
⦁ Penerapan pengelolaan Air Limbah Domestik;
⦁ Tata cara perizinan dengan sistem OSS;
⦁ Adanya peningkatan kualitas pengawasan dengan penambahan kriteria pengawasan.
4. Sistem Monitoring Kualitas Air (SIMONIKA)
Sistem Informasi Monitoring Kualitas Air (SIMONIKA) mempunyai tujuan utama yaitu,
memberikan informasi visual spasial secara online kepada masyarakat tentang Informasi
Kualitas Air Sungai sebagai gambaran kondisi terkini status mutu air sungai dan sebagai
bahan pertimbangan pengambilan keputusan dalam rangka pengendalian pencemaran
air sungai di Jawa Timur. Saat ini pelaksanaan monitoring pemantauan kualitas air
sungai dilakukan secara rutin di beberapa lokasi dengan stasiun pemantauan otomatis
maupun manual, namun hasil status mutu kualitas air sungai belum bisa diakses secara
mudah oleh masyarakat.
Inovasi SIMONIKA selaras dengan Program Perlindungan dan Pelestarian Lingkungan
Hidup di bidang pelayanan publik yang efektif, efisien, dan berkinerja tinggi, karena
Inovasi ini memberikan layanan informasi status mutu air sungai kepada seluruh
masyarakat secara cepat, singkat, dan mudah dipahami. Inisiatif ini diharapkan dapat
memotivasi dan menumbuhkembangkan budaya masyarakat untuk peduli dan ikut
terlibat langsung dalam upaya pengendalian pencemaran air sungai.
Sebelum muncul inisiatif SIMONIKA, pelaksanaan monitoring pemantauan kualitas air
sungai dilakukan secara rutin di beberapa lokasi dengan stasiun pemantauan otomatis
maupun manual, namun hasil status mutu kualitas air sungai belum bisa diakses secara
mudah oleh masyarakat. Informasi tentang status mutu kualitas air belum
dipublikasikan ke masyarakat secara optimal dimana hanya menampilkan laporan data
tabulasi yang relatif sulit dipahami oleh masyarakat. Pentingnya SIMONIKA sebagai
upaya pelayanan publik terhadap informasi mutu kualitas air sungai yang mudah diakses
oleh masyarakat.
SIMONIKA merupakan terobosan dalam pengembangan sistem informasi dan pelayanan
publik serta transparansi data status mutu air sungai yang dapat diakses oleh
masyarakat secara cepat, mudah dan up to date. SIMONIKA merupakan pengembangan
model aplikasi sistem informasi dari manual menjadi sistem online yang dapat dipahami
publik secara luas dan akan terus dikembangkan sebagai salah satu icon pelayanan
publik melalui media internet. SIMONIKA sangat mudah dipindahkan, ditransfer dan
diadaptasi karena hanya mengandalkan database aplikasi berbasiskan web spatial oleh
programmer lokal yang dapat terus di upgrade atau diperbaharui dan disesuaikan
dengan situasi dan kondisi tertentu sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dalam Aspek
Sosial SIMONIKA telah mampu menciptakan informasi yang tersistem berbasis
kepedulian masyarakat terhadap pencemaran air sungai. Hal ini secara mandiri telah

III-70 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


menumbuhkan kesadaran masyarakat dan membentuk kader lingkungan dan relawan
peduli sungai.
Pengembangan model SIMONIKA berdampak pada semakin meningkatnya kualitas air
sungai dan kesadaran masyarakat terhadap kepedulian untuk ikut melestarikan fungsi
sungai. Indikator Kualitas Air Sungai yang sebelumnya pada tahun 2018 menunjukkan
parameter BOD dan COD yang melebihi standar baku mutu dan Indeks Kualitas Air
(IKA=52,96) dengan kondisi masih buruk. Pada tahun 2019, parameter BOD dan COD
sudah semakin membaik serta indeks Kualitas Air (IKA= 56,13) dengan kondisi mutu air
sungai menjadi lebih baik.
SIMONIKA merupakan model sistem pemantauan atau tool monitoring kualitas air
sebagai salah satu bentuk Aplikasi Teknologi Informasi untuk mendukung Inovasi
layanan publik East Java Smart Province.
Saat ini pelaksanaan monitoring pemantauan kualitas air masih dilakukan secara
langsung di beberapa titik lokasi dengan stasiun pemantau yang hasilnya masih
berbentuk laporan data dan tabel yang belum terpublikasi ke publik. Dengan Sistem
Informasi SIMONIKA, data tersebut dapat ditampilkan melalui media Website.
SIMONIKA Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur berbasis informasi visual
spasial (WebGIS) yang dapat diakses secara langsung oleh masyarakat melalui website
Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur (https://dlh.jatimprov.go.id)
5. Tim Patroli Pencemaran Lingkungan
Dalam rangka pelaksanaan penaatan hukum dan pengembangan kapasitas lingkungan,
Pemerintah Provinsi Jawa Timur membentuk Tim Patroli Pencemaran Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 melalui Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor
188/442/KPTS/013/2019. Tim Patroli Pencemaran Lingkungan Hidup beranggotakan
perwakilan Dinas PU Sumber Daya Air Provinsi Jawa Timur, perwakilan Dinas
Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur, perwakilan Satpol PP Provinsi Jawa
Timur, perwakilan Balai Besar Wilayah Sungai Brantas, perwakilan Direktorat Reserse
dan Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Jawa Timur, perwakilan LSM Konsorsium
Lingkungan Hidup, perwakilan Garda Lingkungan Jawa Timur, perwakilan Perum Jasa
Tirta I, serta perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur. Tim ini dibentuk
untuk melaksanakan kegiatan patroli pencemaran lingkungan secara optimal melalui
koordinasi dan kesamaan persepsi dengan pihak-pihak yang terlibat, mengidentifikasi
dan menginventarisasi pencemaran dan dampaknya terhadap lingkungan sekitar,
melakukan inventarisasi terhadap industri yang melakukan pencemaran, melakukan
pengawasan industri untuk mengetahui tingkat ketaatan industri terhadap peraturan
perundang-undangan di bidang pengendalian pencemaran dan/atau perusakan
lingkungan hidup maupun perizinan lingkungan yang dimiliki yang dituangkan dalam
berita acara, melakukan pengambilan sampel, membuat tindak lanjut dari hasil patroli
pencemaran lingkungan sesuai kewenangan pihak yang terlibat dalam tim patroli
pencemaran lingkungan, melakukan evaluasi hasil pelaksanaan patroli pencemaran
lingkungan hidup terpadu di Provinsi Jawa Timur, serta melakukan optimalisasi dari

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-71


masing-masing bagian tim dari awal sampai akhir. Patroli Pencemaran Lingkungan
dilaksanakan rutin sekali setiap bulan.
Pada 30 Januari 2019, Tim Patroli Patroli Pencemaran Lingkungan mencurigai 2 (dua)
perusahaan PT. Subur Jaya Abadi (pabrik kecap dan saos) dan PT. Unimos (pabrik roti)
diduga sengaja membuang limbah cair ke Kali Surabaya. Imam Rochani mengatakan,
dari hasil pantauan selama kurang lebih tiga jam menelusuri sungai, tim menemukan
dua perusahaan yang berdomisili di Desa Tawang Sari, Kecamatan Taman – Kabupaten
Sidoarjo membuang limbah cair berwarna keruh dan berbau menyengat langsung ke
sungai. Kemudian sampel tersebut dikirim ke laboratorium milik Perum Jasa Tirta I dan
hasilnya akan diketahui paling cepat satu bulan. Hasil uji akan digunakan untuk
membuat rekomendasi kepada pemerintah kabupaten/kota jika memang terbukti
melebihi baku mutu.
Surat rekomendasi ini dijadikan rujukan kabupaten/kota untuk memberikan surat
peringatan pertama. Teknisnya pemerintah nanti akan datang untuk mengecek apakah
perusahaan tersebut memiliki Instalasi Pengolaan Air Limbah (IPAL) atau tidak. Jika
tidak punya IPAL, atau punya tapi tidak berfungsi, maka pihak pabrik akan diminta untuk
membuat atau memfungsikan, dan perusahaan bisa diminta tidak beroperasi dulu.
Sebagian besar perusahaan baik skala kecil maupun besar yang berada di sepanjang
aliran Kali Surabaya, belum memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang
memenuhi standar, padahal itu adalah salah satu syarat perusahaan bisa produksi atau
tidak. Jika perusahaan tidak punya IPAL sesuai standar maka mereka tidak akan
memperoleh izin produksi, itulah yang saat ini terus kami sosialisasikan, sehingga
kedepan tidak ada yang dirugikan.
Misalnya PT. Gaweredjo resmi dilarang beroperasi oleh Pemerintah Kota Surabaya
sampai pihak industri menyelesaikan pembangunan IPAL. Setelah terbukti sengaja
membuang limbah ke Kali Surabaya, Pemerintah Kota Surabaya langsung bertindak
tegas mengirim surat larangan beroperasi ke PT. Gaweredjo. Selama pelaksanaan di
lapangan Tim yang dibentuk sejak tahun 2008 ini melakukan pengawasan dan
pemantauan terhadap industri manufaktur PT. Gaweredjo yang berlokasi di Kedurus
Kota Surabaya, ditemukan saluran pembuangan yang memungkinkan bypass menuju
saluran drainase. Dalam hal ini PT. Gaweredjo memiliki potensi pencemaran air limbah
karena belum memiliki ijin pembuangan untuk air limbahnya. Terkait hal ini selanjutnya
menjadi ranah kewenangan Tim Penegakan Hukum Lingkungan untuk proses
penanganan selanjutnya.
6. Penyediaan Papan Himbauan dan Drop Box di Bantaran Sungai
Maraknya permasalahan pembuangan sampah rumah tangga dan sampah sejenis
rumah tangga termasuk sampah spesifik jenis popok sekali pakai pada sumber-sumber
air di Jawa Timur yang berkembang saat ini, maka Pemerintah Provinsi Jawa Timur
memfasilitasi pemberian papan informasi pelarangan pembuangan sampah rumah
tangga atau sampah sejenis rumah tangga termasuk sampah spesifik jenis popok sekali
pakai dan memfasilitasi ketersediaan drop box dan sarana pemilahan sampah terpilah
sekurang-kurangnya 5 (lima) jenis termasuk untuk popok sekali pakai khususnya pada

III-72 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


kelompok masyarakat pada daerah yang berdekatan dengan sempadan sungai atau
sumber-sumber air.
Pada tanggal 24 Februari 2019, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak
bersama pejabat OPD terkait melakukan kunjungan kerja ke wilayah Kabupaten Malang
melakukan kunjungan rangkaian program 99 Hari Kerja Nawa Bhakti Gubernur Khofifah
dan Wakil Gubernur Emil Dardak di beberapa titik antara lain meninjau ke TPA
Talangagung, Kepanjen, Kab. Malang dan Waduk Selorejo, Kab. Malang. memberikan
bantuan 4 buah drop box sampah serta 2 tempat sampah terpilah kepada kader
lingkungan & masyarakat sekitar serta tali asih untuk 50 orang lansia. Bantuan tersebut
merupakan wujud dan kepedulian Gubernur terhadap para lansia yang turut membantu
dalam pengelolaan sampah dan lingkungan.
Selanjutnya pada tanggal 21 Maret 2019, penyerahan bantuan drop box sampah dan
Papan Himbauan dari PT. Unicharm kepada Desa Sumber Brantas, Kec Sumberaji, Kota
berjumlah 8 drop box sampah dan 2 Papan Himbauan. Diterima dan diserahkan
langsung oleh Kepala Desa Sumber Brantas dari Perwakilan PT. Unicharm dan di
saksikan oleh Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur.
Pada tanggal 4 April 2019, Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin bersama
Ketua dan Pengurus TP PKK Kabupaten/Kota se-wilayah Bakorwil Jember melakukan
aksi bersih sampah di Pantai Gili Ketapang, Desa Ketapang, Kec. Sumberasih, Kab.
Probolinggo. Di lokasi acara, Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timur memberikan bantuan
drop box sampah untuk warga masyarakat agar budaya buang sampah sembarangan
dapat terus dikurangi karena dampak kesehatan yang ditimbulkan justru akan
merugikan kesehatan warga masyarakat sendiri. Selanjutnya Ketua TP PKK Provinsi
Jawa Timur melanjutkan kunjungan dan Dialog Interaktif Upaya
Pencegahan/Penanggulangan Stunting dan Pengelolaan Sampah Plastik di Bakorwil
Bojonegoro. Dalam kesempatan tersebut, Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timur
membagikan 2 buah drop box sampah dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur
secara simbolis kepada Kader PKK untuk dipergunakan masyarakat setempat sebagai
edukasi membuang sampah pada tempatnya dan tidak dibuang ke sungai.
Gubernur Jawa Timur Khofifah memberikan sambutan dalam Gelar Kesiapsiagaan
Penanggulangan Bencana Jatim di lapangan Rampal, Kota Malang pada tanggal 30 April
2019. Gubernur Jawa Timur menjelaskan bahwa bencana terbesar saat ini adalah
Bencana Sampah Plastik yang tidak hanya terjadi di Jawa Timur, namun di semua
provinsi di Indonesia. Langkah mengurangi sampah plastik dapat dimulai dari diri sendiri
dan lingkungan terdekat. Diantaranya kepada ibu-ibu yang biasa berbelanja di pasar
agar mengganti plastik dengan tas belanja yang dapat dipakai berulangkali. Gerakan ini
harus terus diperluas dan digalakkan, sebab limbah sampah plastik sangat berbahaya.
Gubernur Jawa Timur mengingatkan bahwa saat ini sampah plastik yang berada di laut
dan terpecah menjadi butiran kecil (mikroplastik) lepas di laut tanpa sengaja dan banyak
tertelan ikan. Bila ikan tersebut kita konsumsi tentu sangat berbahaya bagi kesehatan
manusia karena dapat menyebabkan kanker dan anomali reproduksi manusia.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Jawa Timur memberi contoh masyarakat
mengurangi konsumsi plastik dengan membawa thumbler air minum isi ulang yang diisi

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-73


melalui air galon di lokasi. Selanjutnya, diserahkan 15 drop box sampah bantuan dari
Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur dan disampaikan oleh Kepala Badan BNPB
Pusat, Letjen TNI Doni Monardo kepada 3 kelurahan di Kota Malang, sebagai simbol
bagi masyarakat untuk selalu membuang sampah pada tempatnya (Gambar III.28).

Gambar III.28 Penyerahan Drop Box disampaikan oleh Kepala Badan BNPB Pusat
Letjen TNI Doni Monardo

Selain itu, Gubernur Jawa Timur juga mendatangi masyarakat pemilah residu sampah
sisa import dari industri kertas di Desa Bangun, Kec. Pungging, Kab. Mojokerto pada
tanggal 19 Juni 2019 dan memberikan tempat pemilah sampah serta 4 unit drop box
sampah.
Kegiatan Bersih Sungai di Taman Brantas Indah, Desa Mlirip Kec. Jetis Kab. Mojokerto
dilaksanakan pada tanggal 3 Nopember 2019. Adopsi Sungai Brantas ke-4 kalinya ini
merupakan kegiatan rutin Gubernur Jawa Timur untuk mengajak dan menginisiasi
masyarakat untuk peduli lingkungan, stop buang sampah di sungai, mengelola
sampahnya sendiri dan pola hidup bersih dan sehat. Selain itu, Gubernur Jawa Timur
melakukan simbolis penanaman pohon trembesi sejumlah 500 pohon yg akan ditanam
di area lainnya serta memberikan bantuan drop box sampah yang diterima oleh
Pengasuh Ponpes Gus Ali Muhammad.
7. Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya Air
Dalam tahap perencanaan, masyarakat ikut berperan dalam pengambilan keputusan,
melalui Pertemuan Konsultasi Masyarakat yang terkait dengan pengelolaan sumber daya
air. Bentuk lain partisipasi masyarakat dalam perencanaan adalah penetapan alokasi air
untuk masing-masing pemanfaat di wilayah sungai yang terhimpun dalam wadah Tim
Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA) atau wadah koordinasi lainnya.
Contoh peran serta masyarakat dalam bidang konservasi sumber daya air adalah
reboisasi dan penghijauan di beberapa kabupaten/kota di Jawa Timur. Peran serta
masyarakat dalam pendayagunaan sumber daya air di antaranya diwujudkan dalam
Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA). Dalam hal ini petani berperan serta dalam
pemeliharaan saluran tersier baik dalam bentuk tenaga maupun biaya. Peran serta
masyarakat dalam pengendalian daya rusak air salah satunya diwujudkan dalam
pengendalian pencemaran limbah domestik melalui pembangunan IPAL oleh
masyarakat di bantaran sungai.

III-74 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Masyarakat mempunyai kesempatan yang sama untuk berperan dalam proses
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengelolaan SDA. Peran serta
masyarakat dalam pendayagunaan sumber daya air harus lebih ditingkatkan lagi, antara
lain melalui TKPSDA. Peran masyarakat dalam pengendalian daya rusak dapat
diwujudkan melalui pendekatan persuasif dan penciptaan lapangan pekerjaan baru bagi
masyarakat yang mengambil pasir di wilayah sungai, early warning system berbasis
masyarakat untuk mengurangi kerugian akibat banjir serta pembuatan IPAL komunal
berbasis masyarakat untuk mengurangi limbah domestik yang masuk ke badan sungai.
Mengingat sumber daya air merupakan suatu aset di wilayah sungai, maka
pengelolaannya dilakukan secara terpadu dalam satu kesatuan wilayah sungai. Sistem
pengelolaan ini dilakukan dengan mengikutsertakan dan memperhatikan kepentingan
semua pihak yang terkait termasuk peran serta masyarakat. Pihak-pihak yang terkait
dalam pengelolaan sumber daya air di Jawa Timur antara lain:
a. Dinas PU Sumber Daya Air Provinsi Jawa Timur;
b. Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas;
c. Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo;
d. Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I (PJT-I); dan
e. Peran Pihak yang Berkepentingan (Stakeholders).

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-75


III.4 Udara
Kualitas udara menjadi faktor yang penting untuk kesehatan manusia. Pertambahan
penduduk menjadi faktor utama penurunan kualitas udara. Selain lokasi, kualitas udara
dipengaruhi oleh sumber pencemar, polutan, serta meteorologi dan topografi.
Pencemaran udara dapat disebabkan oleh emisi dari berbagai sumber, baik dari proses
alam diantaranya letusan gunung berapi dan kebakaran hutan ataupun akibat aktivitas
manusia yang menghasilkan polutan seperti transportasi yang menggunakan bahan
bakar fosil, industri, pembangkit listrik, timbulan sampah dan penebangan liar.
Dalam sub bab ini akan disajikan status kualitas udara dan atmosfer beserta faktor
penekan dan respon yang telah dilakukan untuk mengatasi persoalan memburuknya
kualitas udara dan atmosfer.

III.4.1 Status Kualitas Udara


Indeks Kualitas Udara (IKU) merupakan gambaran atau nilai hasil transformasi
parameter-parameter (indikator) individual pencemar udara yang berhubungan menjadi
suatu nilai sehingga mudah dimengerti oleh masyarakat umum. Pada RPJMD tahun
2019-2024 capaian indikator kinerja utama untuk sasaran program meningkatnya
kualitas udara adalah tercapainya target Indeks Kualitas Udara (IKU) Pemerintah
Provinsi Jawa Timur pada tahun 2019 mengalami penurunan sebesar 83,32 dibanding
tahun 2018 sebesar 83,5. Angka IKU secara keseluruhan mengalami penurunan karena
pemantauan kualitas udara ambien dilakukan dengan metode passive sampler ini
dilaksanakan dalam 2 tahap. Kedua tahapnya dipasang pada musim kemarau, karena
musim hujan mundur dari jadwal yang diperkirakan (September menjadi Nopember
2019). Selain itu, jumlah curah hujan di Jawa Timur pada tahun 2019 lebih rendah
daripada tahun 2018 dan jumlah hari hujan di Jawa Timur pada tahun 2019 lebih sedikit
daripada tahun 2018. Jumlah curah hujan dan hari hujan dapat dilihat pada Gambar
III.29 dan Gambar III.30.

Gambar III.29 Jumlah Curah Hujan di Jawa Timur

III-76 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Gambar III.30 Jumlah Hari Hujan di Jawa Timur

1. Status Kualitas Udara Ambien


Kualitas udara penting dipantau guna mengetahui trend tingkat pencemaran udara
secara up-to-date serta untuk mengetahui tingkat keberhasilan pengendalian
pencemaran udara di Jawa Timur. Kualitas udara ambien di Jawa Timur dipantau
dengan menggunakan metode Passive Sampler dan metode Air Quality Monitoring
System (AQMS). Metode ini dilaksanakan di 38 kabupaten/kota se Jawa Timur, sebanyak
2 (dua) kali dalam setahun, dengan durasi 2 (dua) minggu dalam setiap kali
pemantauan. Pemantauan pada masing-masing kota dilakukan di 4 (empat) lokasi, yaitu
area Transportasi, Industri, Perkantoran dan Perumahan. Parameter yang diuji dengan
metode ini terbatas pada parameter SO₂ dan NO₂.
Metode pengukuran ini merupakan metode standar yang saat ini diberlakukan secara
Nasional untuk digunakan dalam perhitungan IKU di provinsi dan kabupaten/kota di
Indonesia. Skala nilai IKU adalah 0 - 100, dimana semakin tinggi nilai IKU berarti kualitas
udara, khususnya terkait parameter SO₂ dan NO₂ semakin baik. Metode AQMS ini
dilakukan secara otomatis dan kontinyu milik KLHK yang sensor dan unit pengukurannya
berada di Kantor Kecamatan Tandes, Kota Surabaya dan Kantor Dinas Lingkungan Hidup
Kota Malang. Sistem pemantauan kualitas udara ambien AQMS mengembangkan
jaringan pemantauan kualitas udara ambien yang terintegrasi dengan menggunakan
peralatan pemantauan otomatis yang beroperasi secara kontinyu yang ditujukan untuk
mengetahui kualitas udara ambien di suatu daerah/kota pada waktu tertentu dilakukan
oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah dan pihak swasta serta pemangku
kepentingan lainnya.
Parameter yang dipantau adalah PM10, PM2.5, SO₂, CO, O₃, NO₂, dan HC. Data yang
diterima dari stasiun pemantau kualitas udara, diolah menjadi data ISPU di ruang kendali
AQMS KLHK (main center), kemudian data konsentrasi dan ISPU tersebut dikirimkan ke
display indoor dan outdoor di masing-masing daerah. Data konsentrasi dan ISPU
tersebut digunakan sebagai informasi kondisi kualitas udara kepada masyarakat yang
dapat dilihat secara langsung melalui papan tayang (public display outdoor) yang
terpasang di pinggir jalan raya. Selain itu, data hasil pemantauan terintegrasi yang
dikelola dengan baik dapat digunakan sebagai bahan pengembangan kebijakan dalam
pelaksanaan pengendalian pencemaran udara di daerah. Periode sampel dan

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-77


pengukuran kualitas udara amiben dilakukan otomatis dengan data real time setiap 30
menit dan datanya terdistribusi langsung kepada jaringan monitor serta display indoor
yang berada di kantor Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur. Parameter dan
baku mutu yang digunakan sesuai dengan PP no. 41 tahun 1999 tentang Pengendalian
Pencemaran Udara. Dari parameter yang dipantau tersebut alat AQMS dapat
menampilkan secara langsung hasil perhitungan Indeks Standart Pencemar Udara
(ISPU).
Selama tahun 2019, hasil pemantauan dengan AQMS menunjukkan terjadinya hari tidak
sehat di Kota Surabaya sebanyak 1 hari. Berbeda dengan di Kota Malang, sebanyak 3
hari berbahaya, 11 hari sangat tidak sehat dan 35 hari tidak sehat. Hari sedang di Kota
Surabaya sebanyak 23 hari, sedangkan di Kota Malang sebanyak 84 hari. Di Surabaya
kondisi kualitas udara ambien mayoritasnya dapat dikategorikan sehat, yaitu sebanyak
115 hari sedangkan di Kota Malang hanya 20 hari sehat. Berkenaan dengan nilai lndeks
Status Pencemaran Udara (ISPU) di Kota Surabaya dan Kota Malang dikemukakan pada
Tabel III.48.

Tabel III.48 Kategori ISPU Tahun 2019


Kategori
Lokasi ISPU Sangat
Berbahaya Tidak Sehat Sedang Baik
Tidak Sehat
Kota Surabaya 0 0 1 23 115
Kota Malang 3 11 35 84 20
Sumber : Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Sedangkan pemantauan kualitas udara secara non-AQMS yang di lakukan dengan


metode passive sampler menggunakan impregnasi filter di 38 kabupaten/kota di Jawa
Timur di Indonesia sejak tahun 2016 oleh KLHK bekerja sama dengan pemerintah
daerah yang bersangkutan menunjukkan bahwa konsentrasi NO₂ yang relatif besar
terpantau di kota-kota yang transportasinya padat. Konsentrasi NO₂ yang terpantau
berkisar antara 0-30 ppm. Tingginya konsentrasi NO₂ itu mengindikasikan bahwa
sumber pencemaran udara yang utama di perkotaan adalah akibat emisi dari kendaraan
bermotor. Sedangkan konsentrasi SO₂ yang terpantau berkisar antara 0-50 ppm.
Konsentrasi SO₂ yang relatif tinggi kebanyakan di daerah industri.
Sebagai bagian dari perhitungan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH), IKU Provinsi
dihitung berdasarkan data konsentrasi rata-rata tahunan parameter pencemar udara
berupa NO₂ dan SO₂ dari hasil pengukuran kualitas udara ambien kabupaten/kota.
Pengukuran kualitas udara ambien di kabupaten/kota dilakukan pada 4 (empat) lokasi
yang mewakili wilayah industri, pemukiman, transportasi, dan perkantoran. Tabel III.49
menunjukkan bahwa IKU terbaik Jawa Timur dicapai oleh Kab. Mojokerto dengan nilai
91,47. IKU terendah terdapat di Kab. Bangkalan dengan nilai 70,63. Perolehan nilai IKU
yang tinggi karena jumlah hari hujan di Kab. Mojokerto lebih tinggi dibanding Kabupaten
lain serta lokasi pemantauan pemasangan passive sampler minim gangguan
emisi/sumber pencemar udara. Dengan metode passive sampler diperoleh konsentrasi
NO₂ dan SO₂ memenuhi baku mutu di semua wilayah kabupaten/kota di Jawa Timur.

III-78 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Tabel III.49 Indeks Kualitas Udara Kabupaten/Kota di Jawa Timur Tahun 2019
Rerata NO2 Rerata SO2
No. Kabupetan/Kota Peruntukan IKU Kab/Kota
(µg/m3) (µg/m3)
1 Kab. Pacitan Transportasi 10,15 5,72 90,22
Industri 9,50 10,70
Pemukiman 7,00 6,40
Perkantoran 5,69 5,20
2 Kab. Ponorogo Transportasi 4,88 10,74 90,60
Industri 9,03 6,47
Pemukiman 2,98 3,24
Perkantoran 5,80 11,31
3 Kab. Trenggalek Transportasi 15,65 13,04 78,68
Industri 7,80 15,54
Pemukiman 7,80 15,07
Perkantoran 6,30 14,99
4 Kab. Tulungagung Transportasi 18,54 13,52 86,09
Industri 15,25 5,77
Pemukiman 9,25 4,37
Perkantoran 6,18 7,80
5 Kab. Kediri Transportasi 17,65 15,78 76,96
Industri 15,05 13,11
Perkantoran 8,55 8,98
Perumahan 9,15 19,31
6 Kab. Blitar Transportasi 3,27 4,72 89,15
Industri 10,54 6,86
Pemukiman 10,80 12,38
Perkantoran 15,80 3,10
7 Kab. Malang Transportasi 13,30 8,18 79,96
Industri 9,05 14,22
Pemukiman 9,90 15,96
Perkantoran 22,66 7,91
8 Kab. Lumajang Transportasi 22,31 5,61 86,44
Industri 12,65 8,94
Pemukiman 17,00 2,66
Perkantoran 9,50 7,12
9 Kab. Jember Transportasi 14,53 11,94 81,44
Industri 18,10 12,23
Pemukiman 9,00 6,74
Perkantoran 12,83 11,32
10 Kab. Banyuwangi Transportasi 16,13 7,07 85,04
Industri 11,65 8,48
Pemukiman 8,80 10,30
Perkantoran 7,10 11,39
11 Kab. Bondowoso Transportasi 13,59 12,81 81,00
Industri 12,10 13,86
Perkantoran 9,85 10,41
Perumahan 10,05 10,87
12 Kab. Situbondo Transportasi 21,80 6,04 80,52
Industri 9,00 20,84
Perkantoran 8,60 8,43
Perumahan 7,50 13,35
13 Kab. Probolinggo Transportasi 21,45 14,88 78,27
Industri 19,60 12,96
Pemukiman 8,28 10,48
Perkantoran 12,55 9,33
14 Kab. Pasuruan Transportasi 18,92 6,81 79,32
Industri 21,76 15,25
Pemukiman 13,40 14,79
Perkantoran 11,33 6,01
15 Kab. Sidoarjo Transportasi 10,39 13,84 86,26

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-79


Rerata NO2 Rerata SO2
No. Kabupetan/Kota Peruntukan IKU Kab/Kota
(µg/m3) (µg/m3)
Industri 11,24 4,13
Pemukiman 12,43 5,62
Perkantoran 15,22 7,35
16 Kab. Mojokerto Transportasi 11,49 3,63 91,47
Industri 4,67 4,70
Pemukiman 5,31 10,78
Perkantoran 11,35 5,06
17 Kab. Jombang Transportasi 22,04 12,74 84,67
Industri 11,75 9,83
Pemukiman 9,95 5,44
Perkantoran 11,92 4,31
18 Kab. Nganjuk Transportasi 16,43 15,47 79,86
Industri 14,70 16,25
Pemukiman 5,50 6,51
Perkantoran 5,28 14,82
19 Kab. Madiun Transportasi 17,85 15,69 84,07
Industri 14,35 6,78
Pemukiman 6,80 4,20
Perkantoran 8,68 11,39
20 Kab. Magetan Transportasi 8,32 12,51 87,72
Industri 12,10 7,53
Pemukiman 5,30 6,84
Perkantoran 8,10 7,59
21 Kab. Ngawi Transportasi 20,77 6,89 84,01
Industri 20,20 13,16
Pemukiman 12,43 3,35
Perkantoran 14,00 4,97
22 Kab. Bojonegoro Transportasi 20,17 15,04 80,74
Industri 7,38 9,52
Pemukiman 9,53 14,78
Perkantoran 9,65 8,77
23 Kab. Tuban Transportasi 24,30 10,06 83,08
Industri 16,32 8,41
Pemukiman 11,40 10,98
Perkantoran 3,45 7,56
24 Kab. Lamongan Transportasi 7,00 16,45 81,41
Industri 13,41 9,11
Pemukiman 7,20 19,67
Perkantoran 2,80 9,12
25 Kab. Gresik Transportasi 6,78 7,73 86,16
Industri 9,82 7,35
Pemukiman 14,33 7,37
Perkantoran 16,75 9,58
26 Kab. Bangkalan Transportasi 15,20 24,08 70,63
Industri 17,19 26,15
Pemukiman 12,88 8,71
Perkantoran 13,35 12,36
27 Kab. Sampang Transportasi 10,98 19,41 79,91
Industri 4,80 15,25
Pemukiman 9,75 10,42
Perkantoran 5,86 13,11
28 Kab. Pamekasan Transportasi 5,68 9,68 86,32
Industri 7,35 13,24
Pemukiman 9,55 11,09
Perkantoran 13,45 3,40
29 Kab. Sumenep Transportasi 18,52 11,20 87,15
Industri 5,45 8,52
Pemukiman 9,70 10,84
Perkantoran 6,20 2,53

III-80 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Rerata NO2 Rerata SO2
No. Kabupetan/Kota Peruntukan IKU Kab/Kota
(µg/m3) (µg/m3)
30 Kota Kediri Transportasi 5,65 7,39 90,26
Industri 14,43 6,75
Pemukiman 6,67 7,17
Perkantoran 7,18 5,78
31 Kota Blitar Transportasi 20,38 16,87 82,77
Industri 14,25 2,47
Pemukiman 11,38 10,47
Perkantoran 15,20 5,23
32 Kota Malang Transportasi 18,39 14,63 81,04
Industri 13,43 13,37
Pemukiman 16,02 4,70
Perkantoran 12,64 7,69
33 Kota Probolinggo Transportasi 9,10 14,53 84,46
Industri 6,43 8,60
Pemukiman 4,15 7,48
Perkantoran 11,40 14,61
34 Kota Pasuruan Transportasi 30,20 12,24 75,66
Industri 16,10 17,89
Pemukiman 6,50 8,07
Perkantoran 14,05 14,47
35 Kota Mojokerto Transportasi 15,13 13,30 80,57
Industri 20,25 12,76
Pemukiman 11,40 5,44
Perkantoran 15,70 9,24
36 Kota Madiun Transportasi 9,70 13,49 83,01
Industri 8,39 11,95
Pemukiman 7,42 12,46
Perkantoran 8,70 9,93
37 Kota Surabaya Transportasi 15,83 14,42 83,57
Industri 4,70 8,31
Pemukiman 8,41 13,82
Perkantoran 13,07 5,78
38 Kota Batu Transportasi 13,51 6,36 88,00
Industri 10,75 7,97
Pemukiman 14,92 6,77
Perkantoran 8,08 5,83
Sumber: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

2. Kondisi Atmosfer
a. Variabilitas lklim
Beberapa kabupaten/kota di Jawa Timur seperti di Kota Surabaya, Kab. Nganjuk, Kab.
Malang, Kota Malang, Kab. Gresik, Kab. Tuban, Kab. Pasuruan, Kab. Sumenep, Kab.
Banyuwangi mempunyai pola curah hujan yang terjadi pada bulan Januari, Februari,
Maret, April, Mei, Nopember, Desember pada tahun 2019. Rata-rata curah hajan
bulanan beberapa kabupaten/kota di Jawa Timur pada tahun 2019 tersaji dalam Tabel
III.50.

Tabel III.50 Curah Hujan Rata-Rata Bulanan


Nama dan Lokasi Stasiun
No. Jan Feb Mar Apr Mei Nop Des
Pengamatan
1 Stasiun Meteorologi Juanda Surabaya 487,8 451,1 330,2 332,6 53,9 26,4 220,7
2 Stasiun Maritim Perak Surabaya 381,0 339,0 227,3 288,2 5,6 25,1 133,2
3 Satsiun Geofisika Sawahan Nganjuk 310,2 484,0 601,2 455,0 11,0 34,0 288,0
4 Stasiun Geofisika Karangkates Malang 425,9 193,4 442,7 202,8 1,6 56,8 400,1

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-81


Nama dan Lokasi Stasiun
No. Jan Feb Mar Apr Mei Nop Des
Pengamatan
5 Stasiun Meteorologi Bawean Gresik 802,2 300,4 504,2 124,1 86,0 37,1 275,6
6 Stasiun Klimatologi Malang 297,7 336,8 367,8 317,7 72,4 111,5 318,8
7 Stasiun Meteorologi Tuban 279,0 147,9 190,4 423,3 113,5 80,1 118,0
8 Stasiun Geofisika Pandaan-Pasuruan 529,6 611,7 530,4 763,3 132,5 114,4 369,2
9 Stasiun Meteorologi Kalianget 299,9 393,7 176,7 115,6 4,7 15,4 169,9
10 Stasiun Meteorologi Banyuwangi 272,7 82,9 212,3 233,7 28,1 2,8 11,2
Sumber : BMKG Stasiun Meteorologi Juanda Surabaya

Wilayah Jawa Timur mengalami musim kemarau panjang di tahun 2019. Kondisi ini
mengakibatkan kekeringan yang berdampak pada ketersediaan air bersih, kebakaran
hutan dan lahan, serta suhu panas. Untuk tahun 2019, El-Nino lemah telah berakhir
pada bulan Juli lalu, dan kondisi netral ini masih berlanjut hingga di penghujung tahun
2019. Variabilitas iklim di Indonesia sangat dikontrol oleh kondisi suhu muka air laut di
Samudera Hindia sebelah Barat – Barat Daya Pulau Sumatera dan di Samudera Pasifik,
serta di perairan laut Indonesia.
Fenomena yang saat ini sedang terjadi karena rendahnya suhu permukaan laut daripada
suhu normalnya yang berkisar antara 26 – 27 °C di wilayah perairan Indonesia bagian
selatan dan barat, sehingga berimplikasi pada kurangnya pembentukan awan di wilayah
Indonesia. Dengan adanya fenomena tersebut, mengakibatkan awal musim hujan
periode 2019/2020 mengalami kemuduran, dan sebagian besar wilayah Indonesia
khususnya Jawa Timur mulai memasuki musim hujan pada bulan November.
b. Kondisi Lapisan Ozon Stratosfer
Ozon adalah molekul gas yang tersusun dari tiga atom oksigen yang secara alami
terdapat di atmosfer bumi dan menyerap radiasi sinar ultraviolet pada panjang
gelombang tertentu. Ozon di lapisan stratosfer disebut ozon "baik" karena lapisan ini
bersifat melindungi bumi dari sinar Ultra Violet-B yang merugikan kehidupan. Sebanyak
90% konsentrasi Ozon terdapat di stratosfer di ketinggian 35 - 45 km diatas permukaan
bumi membentuk lapisan ozon, sisa 10% terdapat di troposfer (permukaan bumi)
(Gambar III.31). Berkebalikan dengan fungsi ozon di stratosfer, ozon pada lapisan
troposfer merupakan pencemar udara yang dapat merusak fungsi pernafasan pada
manusia serta tumbuhan. Ozon di lapisan troposfer disebut ozon "jelek" yang terbentuk
akibat pencemaran udara karena bersifat polutan sehingga merugikan kehidupan di
Bumi.

III-82 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Gambar III.31 Lapisan Atmosfer Bumi

Penipisan lapisan ozon menyebabkan peningkatan radiasi sinar UV-B yang berdampak
pada kerusakan sistem perlindungan alami makhluk hidup sehingga meningkatkan
kerentanan ketahanan pada manusia, hewan dan tanaman. Pada manusia, paparan
sinar UV-B dapat menyebabkan katarak dan menurunnya kekebalan sel-sel kulit yang
dapat berujung pada kanker kulit. Hal ini dapat juga terjadi pada hewan. Radiasi sinar
UV-B yang berlebihan dapat menghambat metabolisme tanaman sehingga
pertumbuhan tumbuh lebih lambat dan menjadi kerdil. Dampak paparan sinar UV-B
terhadap ekosistem perairan berakibat buruk pada distribusi fitoplankton yang menjadi
dasar rantai makanan di perairan. Selain iu juga dapat menghambat perkembangan
awal dari ikan, udang, kepiting, amfibi dan hewan lainnya, menurunkan kapasitas
reproduksi dan menghambat perkembangan larva.
3. Dampak Pencemaran Udara terhadap Kesehatan
Pencemaran udara memberikan dampak negatif tidak hanya bagi lingkungan namun
juga bagi kesehatan manusia. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-83


tahun 2019, terdapat 2 (dua) jenis penyakit yang terkait dengan pencemaran udara
yaitu infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan pneumonia. ISPA merupakan penyakit
dengan penderita terbanyak kedua di Jawa Timur sebanyak 359.599 orang dan
pneumonia sebanyak 97.889 orang. ISPA merupakan infeksi di saluran pernapasan,
yang menimbulkan gejala batuk, pilek, disertai dengan demam. ISPA menyebabkan
peradangan pada saluran pernapasan, mulai dari hidung hingga paru-paru. Berdasarkan
data WHO, ISPA adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit menular di
dunia. Hampir 4 juta orang meninggal akibat ISPA setiap tahun, 98%-nya disebabkan
oleh infeksi saluran pernapasan bawah. Salah satu penyebabnya karena polutan udara.
Jika nilai IKU rendah maka jumlah penderita ISPA akan tinggi, begitu pula sebaliknya.
Salah satu faktor yang mempengaruhi penyakit ISPA adalah kualitas udara ambien,
dimana kualitas udara ambien ini dipengaruhi oleh peningkatan jumlah kendaraan
bermotor dan kegiatan industri.
Selain ISPA, penyakit lain yang berkaitan dengan pencemaran udara adalah pneumonia.
Pneumonia adalah istilah paru-paru basah atau infeksi yang memicu inflamasi pada
kantong-kantong udara atau pada alveolus di salah satu bagian paru-paru, atau bahkan
keduanya. Paru-paru basah dapat disebabkan oleh serangan (infeksi) virus, jamur, atau
bakteri terhadap sistem pernapasan. Penyakit tersebut diawali dengan gejala demam,
batuk dan kesulitan bernapas. Tidak hanya orang dewasa yang dapat terserang paru-
paru basah, anak-anak dan lansia pun dapat mengalaminya. Pneumonia ini dapat dipicu
berbagai hal salah satunya adalah kualitas udara.
4. Dampak Perubahan Atmosfer
a. Dampak Lokal Perubahan lklim (Anomali lklim)
Perubahan iklim adalah perubahan pada suhu, curah hujan, pola angin dan berbagai
efek-efek lain secara drastis. Perubahan iklim disebut sebagai fenomena pemanasan
global, dimana terjadi peningkatan gas rumah kaca pada lapisan atmosfer dan
berlangsung untuk jangka waktu tertentu.
Perserikatan Bangsa-Bangsa mendefinisikan perubahan iklim sebagai gejala yang
disebabkan baik secara langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia.
Perubahan tersebut turut mengubah komposisi atmosfer global dan variabilitas iklim
alami pada periode yang dapat diperbandingkan. Komposisi atmosfer global yang
dimaksud adalah komposisi material atmosfer bumi berupa Gas Rumah Kaca (GRK),
seperti Karbon Dioksida, Metana, Nitrogen, dan sebagainya. Salah satu dampak
perubahan iklim adalah bencana alam yang terkait dengan peningkatan suhu bumi.
Terjadinya perubahan iklim juga bisa dilihat dari suhu rata-rata bumi yang meningkat
sebesar 1,5 °F dibandingkan beberapa abad lalu. Suhu ini diperkirakan akan naik lagi
pada 100 tahun ke depan sebesar 0,5-8,6 °F. Tahun 2016 adalah periode terhangat
yang pernah tercatat. Data NASA dan NOAA menunjukkan bahwa rata-rata suhu
global pada 2016 adalah 1,78 °F (0,99 °C), lebih hangat daripada rata-rata suhu
bumi saat pertengahan abad ke-20. Kenaikan suhu seperti ini bisa memicu iklim yang
berbahaya bagi kelangsungan hidup penghuni bumi.

III-84 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Penyebab perubahan iklim dan pemanasan global terdiri dari berbagai faktor yang
berbeda serta menimbulkan dampak bagi kehidupan manusia (Gambar III.32). Iklim
berubah secara terus menerus karena interaksi antara komponen-komponennya dan
faktor eksternal seperti erupsi vulkanik, variasi sinar matahari, dan faktor-faktor
disebabkan oleh kegiatan manusia seperti misalnya perubahan pengunaan lahan dan
penggunaan bahan bakar fosil.
Aktivitas manusia berupa pembakaran bahan bakar fosil dan deforetasi dan kegiatan
industri menjadi penyebab efek rumah kaca. Selain itu aktivitas-aktivitas manusia
sehari-hari seperti:
⦁ Mengendarai kendaraan bermotor
Bensin mengandung banyak polusi kimia termasuk CO2. Konsentrasi karbon
dioksida (CO2) di atmosfer pada tahun 2018 adalah yang tertinggi dalam 3 juta
tahun.
⦁ Sampah
Tempat pembuangan sampah merupakan lokasi pembusukan sampah yang
mengandung banyak gas methan.
⦁ Kulkas
Gas CFC dapat menciptakan kondisi buruk efek rumah kaca 10 ribu kali lebih buruk
dari CO2. CFC juga menghancurkan ozon, bagian penting yang berada di lapisan
atas atmosfer. Senyawa ini berada dalam alat pendingin di rumah.
⦁ Pertanian dan peternakan
Saat petani menambah pupuk penyubur nitrogen ke dalam tanah, beberapa dari
nitrogen tersebut berubah menjadi Nitro Oksida (N₂O), gas rumah kaca yang
sangat kuat. Sapi menciptakan gas methan saat rumput mengalami peragian di
perut mereka. Ada sekitar 1,2 miliar ternak sapi didunia, semuanya menambah
kadar gas rumah kaca seluruh dunia.
Salah satu dampak berbahaya yang kini dihadapi adalah efek Gas Rumah Kaca. Gas
Rumah Kaca (Green House Gases) adalah gas-gas di atmosfer yang memiliki fungsi
menangkap energi matahari agar tidak kembali lagi seutuhnya ke atmosfer. Gas
Rumah Kaca berfungsi menjaga suhu bumi tetap stabil. Tetapi saat konsentrasi Gas
Rumah kaca semakin meningkat membuat lapisan atmosfer semakin tebal.
Penebalan lapisan atmosfer ini akhirnya menyebabkan jumlah panas bumi yang
terperangkap di atmosfer bumi semakin banyak, sehingga mengakibatkan
peningkatan suhu bumi atau pemanasan global. Beberapa senyawa yang
menyebabkan gas rumah kaca adalah Karbon dioksida (CO₂), Nitro Oksida (NOx),
Sulfur Oksida (SOx), Metana (CH₄), Chloroflurocarbon (CFC) dan Hydrofluorocarbon
(HFC).
Nantinya, dari perubahan iklim yang terjadi secara terus menerus juga menimbulkan
dampak lokal perubahan iklim tersendiri bagi kehidupan masyarakat, antara lain
curah hujan tinggi, musim kemarau yang berkepanjangan, peningkatan volume air

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-85


akibat mencairnya es di kutub, terjadinya bencana alam angin puting beliung,
berkurangnya sumber daya air.

Gambar III.32 Faktor dan Dampak Perubahan Iklim

b. Deposisi Asam
Deposisi asam adalah istilah untuk segala bentuk presipitasi (pengendapan) dengan
komponen berupa asam, seperti asam sulfat atau nitrat, yang jatuh ke tanah dari
atmosfer dalam bentuk basah atau kering. Deposisi asam dapat mempengaruhi
kualitas air dan tanah, yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap mahluk hidup
yang hidup di media tersebut. Di samping berpengaruh terhadap lingkungan hayati,
deposisi asam juga menyebabkan korosi pada gedung, monumen, peninggalan
sejarah, dan atau bangunan lainnya. Dari hasil penelitian diperoleh temuan tentang
adanya pengaruh deposisi asam pada material yang terbuat dari tembaga dan
perunggu, seperti patung. Proses korosi tersebut terjadi pada permukaan logam
tembaga ketika terkena air hujan yang mengandung ion sulfat membentuk senyawa
tembaga sulfat (CuSO₄) yang berwarna hijau. Sedangkan korosi pada bahan
perunggu terjadi karena perunggu mengandung unsur Zn yang ketika terkena air
hujan mengandung ion sulfat membentuk senyawa ZnSO₄ yang berwarna putih.
Proses ini bisa berupa hujan, salju, kabut, hujan es atau bahkan debu yang bersifat
asam. Hujan asam memiliki tingkat keasaman atau pH di bawah normal, yakni kurang
dari 5,6. Adapun hujan yang turun di wilayah Indonesia memiliki pH normal, sekitar
6. Asamnya hujan ini dikarenakan kandungan karbondioksida atau CO₂ yang larut
dengan air hujan itu dan memiliki bentuk sebagai asam lemah. Hujan asam terjadi

III-86 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


ketika sulfur dioksida (SO₂) dan nitrogen oksida (NOx) menyebar di atmosfer setelah
diangkut oleh angin atau arus udara. SO₂ dan NOx dapat bereaksi terhadap air,
oksigen, dan bahan kimia lainnya untuk membentuk asam sulfat dan nitrat. Unsur-
unsur itu kemudian bercampur dengan air dan bahan lainnya sebelum jatuh ke
permukaan bumi. Sebagian kecil SO₂ dan NOx yang menyebabkan hujan asam
berasal dari sumber alami, seperti erupsi gunung api. Sementara sebagian besarnya
berasal dari pembakaran bahan bakar fosil dari proses di pembangkit listrik,
kendaraan bermotor dan alat berat, industri manufaktur, kilang minyak serta lainnya.
Dampak hujan asam bisa mempengaruhi tanaman, tanah, bangunan dan benda lain
di permukaan bumi. Hujan ini bisa mengubah komposisi tanah dan air sehingga
menjadi tidak layak untuk tanaman maupun hewan. Misalnya, danau yang sehat
memiliki pH 6,5 atau lebih tinggi. Hujan asam bisa meningkatkan tingkat keasaman
air di danau itu sehingga banyak ikan berpotensi mati. Sebab, sebagian besar spesies
ikan tidak dapat bertahan pada air dengan pH di bawah 5. Apabila pH air menjadi 4,
danau tersebut akan dianggap mati. Hujan asam pun dapat memperburuk kualitas
batu kapur dan marmer pada bangunan.
Selain itu, manusia juga bisa menerima dampak buruk hujan ini. Dampak hujan asam
terhadap manusia, salah satunya karena fenomena alam ini bisa memicu penyakit
tertentu. Contohnya, sakit paru-paru, penyakit kulit dan lain sebagainya. Oleh karena
banyak dampak negatif yang ditimbulkan, hujan asam perlu dicegah. Terdapat
sejumlah solusi untuk mencegah terjadinya hujan asam. Pertama, hujan asam bisa
dicegah dengan membatasi penggunaan bahan bakar fosil serta beralih pada sumber
energi baru dan terbarukan, seperti tenaga surya, angin, mikrohidro dan lainnya.
Kedua, mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dengan bahan bakar fosil, serta
mengutamakan pemakaian sarana transportasi umum, jalan kaki atau bersepeda.
Ketiga, menghemat atau mengurangi penggunaan listrik dari bahan bakar fosil dan
menggantinya dengan sumber tenaga surya. Beberapa negara saat ini sudah merintis
penggunaan tenaga surya untuk memproduksi listrik.

III.4.2 Sumber Pencemaran Udara dan Perubahan Atmosfer


Faktor yang berpengaruh terhadap pencemaran udara dan perubahan atmosfer antara
lain adalah meningkatnya penggunaan bahan bakar karena pertambahan kendaraan
bermotor, meningkatnya konsumsi bahan bakar pada kegiatan sektor-sektor lainnya,
dan kebijakan mengenai bahan bakar yang masih tergantung terhadap bahan bakar
minyak, sampah domestik, kebakaran hutan dan aktivitas pembakaran lain serta
meningkatnya penggunaan Bahan Perusak Ozon (BPO).
1. Konsumsi Bahan Bakar
Rumah tangga merupakan konsumen terbesar bahan bakar, meliputi bahan bakar
kendaraan bermotor dan bahan bakar memasak. Penggunaan bahan bakar pada rumah
tangga mencapai 90%, sedangkan penggunaan bahan bakar pada industri sebesar 10
%. Konsumsi bahan bakar setiap sektor dapat dilihat pada Tabel III.51.

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-87


Tabel III.51 Konsumsi Bahan Bakar
Konsumsi Bahan Persentase
No. Penggunaan
Bakar (ton) (%)
1 Industri 43.307.174 10
2 Rumah Tangga 381.699.766 90
Sumber : Analisa data, 2019

Konsumsi bahan bakar sektor rumah tangga paling besar adalah LPG (33%), disusl oleh
bensin (29%), solar (12%), dan sisanya rata-rata penggunaan bahan bakar lain berada
dibawah 10% sebagaimana tersaji pada Gambar III.33.

Gambar III.33 Konsumsi Bahan Bakar Sektor Rumah Tangga


Sumber: Hasil analisis

Adapun konsumsi bahan bakar sektor industri paling besar adalah LPG (33%), sisanya
penggunaan bahan bakar sebesar 4% sebagaimana tersaji pada Gambar III.34.

Gambar III.34 Konsumsi Bahan Bakar Sektor Industri


Sumber: Hasil analisis

Sektor-sektor yang menggunakan energi merupakan penyumbang terbesar emisi


karbon dari total emisi gas rumah kaca. Sektor energi masih terjebak pada sumber
karbon intensitas tinggi, energi terbarukan belum berkembang seperti yang diharapkan.

III-88 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Emisi karbon dihitung berdasarkan jumlah dan jenis bahan bakar dikalikan dengan
faktor emisi CO₂. Tabel faktor emisi pada bahan bakar dapat dilihat pada Tabel III.52.

Tabel III.52 Faktor Emisi Bahan Bakar


Tier 1 (kg Tier 1 (kg
No. Jenis Bahan Bakar
CO₂/TJ) CO₂/TJ)
1 Bensin RON 92 69.300 72.600
2 Bensin RON 88 69.300 72.967
3 Avtur 71.500 73.333
4 Minyak Tanah 71.900 73.700
5 Automotive Diesel Oil (ADO) 74.100 74.433
6 Industrial Diesel Oil (IDO) 74.100 74.067
7 Residual Fuel Oil (RFO) 77.400 75.167
8 Batubara 96.100 99.718
9 Gas Alam 56.100 57.600
Sumber: IPCC Guidelines for National Greenhouse Gas Inventories Volume 2

2. Sarana dan Alat Transportasi


Beberapa permasalahan yang dihadapi oleh sektor transportasi antara lain adalah:
tingginya pergerakan, ketersediaan transportasi umum yang tidak memadai, kemacetan
lalu lintas, rendahnya disiplin berlalu lintas, serta pemanfaatan lahan yang tidak
konsisten. Dampak sektor transportasi terhadap lingkungan perlu dikendalikan dengan
melihat semua aspek yang ada di dalam sistem transportasi, mulai dari perencanaan
sistem transportasi, model transportasi, sarana, pola aliran lalu lintas, jenis mesin
kendaraan dan bahan bakar yang digunakan.
Dampak negatif dari masalah sistem transportasi ini adalah tingginya kadar polutan
akibat emisi (pelepasan) dari asap kendaraan bermotor. Untuk itu, perencanaan sistem
transportasi seharusnya menjadi prioritas dalam upaya menanggulangi hal tersebut,
terutama dalam menekan dampak negatif bagi lingkungan.
Jumlah kendaraan di Jawa Timur pada tahun 2019 berjumlah 22.672.227 unit terdiri
dari kendaraan pribadi, kendaraan umum dan kendaraan roda dua seperti pada Tabel
III.53.

Tabel III.53 Jumlah Kendaraan Bermotor dan Jenis Bahan Bakar yang
Digunakan
Jenis Kendaraan Jumlah (unit)
No
Bermotor Jumlah Bensin Solar Gas
1 Penumpang pribadi 1.857.721 1.578.898 278.823 -
2 Bus besar pribadi - - 34.355 -
3 Truk besar - - 2.026 -
4 Truk kecil - 267.192 446.108 -
5 Roda dua - 18.207.104 - -
Jumlah 1.857.721 20.053.194 761.312 -
Sumber : Badan Pendapatan Provinsi Jawa Timur

Selama ini konsep transportasi perkotaan yang dikembangkan adalah konsep yang
berdasarkan pada prasarana jalan, salah satu indikasinya ditunjukkan dengan semakin
banyaknya jalan tol dalam kota yang dibangun. Namun statistik menunjukkan bahwa
pertambahan ketersediaan jalan diikuti dengan peningkatan penggunaan kendaraan

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-89


pribadi. Penambahan ruas jalan dalam 2 (dua) tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel
III.54.

Tabel III.54 Perubahan Penambahan Ruas Jalan


Panjang Jalan dua tahun terakhir (km)
No Kelas Jalan
2018 2019
1. Jalan Bebas Hambatan 324,38 391,06
2. Jalan Raya 2.361,23 2.361,23
3. Jalan Sedang 1.421,00 1.421,00
4. Jalan Kecil - -
Sumber : Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur

Fenomena tersebut ditunjukkan oleh data bahwa laju pertumbuhan kendaraan bermotor
di Indonesia mencapai angka 10% sampai dengan 20% per tahun (Departemen
Perhubungan, 2007). Bila fenomena laju pertumbuhan kepemilikan dan pemakaian
kendaraan bermotor seperti demikian, kekhawatiran semakin meningkatnya kebutuhan
bahan bakar minyak akan menjadi nyata.
3. lndustri
lndustri merupakan salah satu sumber pencemaran udara yang diakibatkan oleh emisi
dari proses produksinya dan atau unit utilitasnya. Sebanyak 6.672 industri kategori
sedang dan besar serta 5 unit PLTU di Jawa Timur, selama tahun 2019 tercatat 12 kasus
pengaduan pencemaran udara. Keluhan dari kasus pencemaran udara yang dilaporkan
kebanyakan adalah masalah kebauan. Penaatan perusahaan industri terhadap
peraturan pengendalian pencemaran udara masih sangat rendah dari jumlah industri
yang dipantau. Ketidaktaatan yang dominan dikarenakan (1) belum memenuhi
persyaratan pemantauan yang periodik; (2) tidak memantau semua sumber emisi; (3)
kekurangtepatan dalam menentukan titik pemantauan kualitas udara ambien; dan (4)
konsentrasi beberapa parameter emisi melebihi konsentrasi maksimum sebagaimana
ditetapkan dalam baku mutu emisi udara (BMEU).
4. Sampah Domestik
Sampah atau limbah padat sering dinyatakan sebagai bahan yang terbuang atau
buangan dari suatu sumber, dapat berupa hasil aktivitas manusia maupun proses-proses
alam yang sudah tidak memiliki nilai ekonomi. Peningkatan jumlah timbulan sampah
yang tidak diantisipasi dengan pengelolaan yang tepat akan berdampak pada
pencemaran lingkungan, seperti timbulnya genangan karena tersumbatnya saluran
drainase, banjir yang disebabkan karena bertumpuknya sampah di aliran sungai,
maupun dampak langsung pada kesehatan masyarakat seperti gangguan pernafasan,
dll. Pengelolaan sampah kabupaten/kota di Jawa Timur menggunakan sistem controlled
landfill. Potensi timbulan gas dari aktivitas pengelolaan sampah oleh masyarakat dengan
cara pembakaran langsung juga masih besar. Timbulan sampah domestik berpotensi
menghasilkan emisi CO₂, N₂O dan CH₄. Timbulan sampah di Jawa Timur tahun 2019
sebesar 107.656,08 m³/hari, terbesar di Kota Surabaya (11.964,92 m³/hari) dan terkecil
di Kota Mojokerto (304,56 m³/hari). Timbulan di lokasi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA)
akan menghasilkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) seperti emisi gas karbondioksida (CO₂)
dan gas metana (CH₄). Emisi metana ke atmosfer yang dapat menyebabkan terjadinya

III-90 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


penipisan lapisan ozon, karena merupakan kontributor utama GRK dari TPA dan 21 kali
lebih berbahaya dibandingkan emisi gas karbondioksida (CO₂).
5. Kebakaran Hutan dan Aktivitas Pembakaran Lain
Kebakaran hutan di Jawa Timur pada tahun 2019 seluas 2.099,86 ha. Kebakaran hutan
dan aktivitas pembakaran lain berpotensi menghasilkan Emisi gas berupa CO₂, CO,
PM10, PM2.5, NOx, CH₄, senyawa organik volatil, HC, dll. Kebakaran hutan di dalam
kawasan pada tahun 2019 tercatat berasal dari wilayah Kab. Pacitan, Kab. Ponorogo,
Kab. Trenggalek, Kab. Kediri, Kab. Malang, Kab. Lumajang, Kab. Jember, Kab.
Bondowoso, Kab. Situbondo, Kab. Probolinggo, Kab. Pasuruan, Kab. Mojokerto, Kab.
Jombang, Kab. Nganjuk, Kab. Magetan, Kab. Ngawi, Kab. Bojonegoro, dan Kota Batu.
Aktivitas pembakaran lain yang terpantau sebagai sebaran titik panas dan berbentuk
seperti pembakaran sampah pertanian dan pembakaran untuk aktivitas domestik juga
berkontribusi menambah beban pencemaran.
6. Penggunaan Bahan Perusak Ozon
Bahan Perusak Ozon (BPO) merupakan senyawa kimia yang terdiri dari unsur karbon,
hidrogen, klorin dan/atau bromin. Senyawa ini sangat stabil dan tidak mudah terurai
pada lapisan atmosfer bawah (troposfer). BPO digunakan dalam beberapa jenis BPO
antara lain adalah Cholofluorocarbon (CFC), Hydrochlorofluorocarbon (HCFC), Halon,
Metil bromida, Karbon tetraklorida (CTC), Metil chloroform. Bahan Perusak Ozon banyak
digunakan dalam peralatan pendingin seperti lemari es, pendingin ruangan (AC),
pemadam kebakaran, industri busa, bahan pelarut dan proses karantina pelabuhan.
Indonesia telah meratifikasi Konvensi Wina dan Protokol Montreal sejak 1992 melalui
Keputusan Presiden No. 23 Tahun 1992. Setiap negara yang telah meratifikasi peraturan
tersebut akan menjadi anggota atau disebut Negara Pihak yang mempunyai kewajiban
untuk melaksanakan pengawasan produksi dan konsumsi bahan perusak ozon (BPO)
serta melakukan upaya pengurangan BPO secara bertahap sesuai jadwal yang
ditentukan. Sebagai negara yang tidak memproduksi maupun mengekspor BPO, maka
tingkat pemenuhan kewajiban Indonesia diukur dari keberhasilannya mengawasi dan
menghentikan impor BPO.
Untuk memenuhi kewajiban tersebut, pemerintah melakukan upaya pengendalian
pemasukan BPO ke wilayah Indonesia sejalan dengan pengurangan penggunaaan BPO
di berbagai sektor kegiatan. Jenis BPO yang menjadi target pengurangan secara
bertahap adalah CFC, Halon, CTC, TCA, HCFC, bromochloromethane, dan metil bromida.
Di indonesia penurunan HCFC tahun 2013-2018 sebesar 124,36 ODP ton karena HCFC
diganti oleh HFC (Hydrofluorocarbon). HFC lebih ramah ozon namun masih memiliki
potensi pemanasan global. HFC paling banyak digunakan sebagai pendingin (AC dan
refrigerasi). Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur memiliki kewenangan
memantau peredaran dan penggunaan BPO dalam wilayah Provinsi/Kabupaten/Kota.

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-91


III.4.3 Upaya Pengendalian Pencemaran Udara
Strategi dan rencana aksi untuk meningkatkan kualitas udara khususnya wilayah
perkotaan disusun secara partisipatif dengan melibatkan berbagai pihak yang secara
langsung terkait dengan permasalahan pencemaran udara. Menurut Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, upaya
pengendalian pencemaran harus dilakukan melalui tidakan pencegahan dan
penanggulangan pencemaran, serta pemulihan mutu udara dengan melakukan
inventarisasi mutu udara ambien, pencegahan sumber pencemar, baik dari sumber
bergerak maupun sumber tidak bergerak termasuk sumber gangguan serta
penanggulangan keadaan darurat.
Secara nasional, Indonesia telah memberlakukan banyak kebijakan beserta program
kegiatan untuk mengatasi permasalahan kualitas udara, diantaranya melalui program
pengembangan perangkat peraturan, penggunaan bahan bakar bersih, penggunaan
bahan bakar alternatif, pengembangan manajemen transportasi, pemantauan emisi gas
buang kendaraan bermotor, maupun pemberdayaan peran masyarakat melalui
komunikasi massa. Program nasional berupa penghapusan bensin bertimbal (Pb)
merupakan salah satu contoh keseriusan pemerintah pusat untuk mengendalikan
pencemaran udara, khususnya terkait penurunan kadar Pb di udara.
Pada tingkat provinsi, Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah melaksanakan amanah
undang-undang maupun peraturan perundangan dibawahnya terkait pengendalian
pencemaran udara dengan melakukan berbagai program kegiatan sebagai berikut:
1. Program pembinaan dan penilaian kinerja lingkungan instansi pemerintah, swasta
maupun masyarakat umum yang berdampak pada perbaikan kualitas udara, antara
lain:
a. Pembinaan pengelolaan lingkungan bagi industri dan kegiatan usaha lainnya;
b. Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Lingkungan Perusahaan melalui
PROPER;
c. Penghargaan Kalpataru bagi pelestari fungsi lingkungan hidup;
d. Program Adiwiyata, Program Desa/Kelurahan Bersih Sehat Lestari (Berseri),
Program Kampung Iklim dan Program Kota/Kabupaten Sehat.
2. Program pengawasan dan penegakan hukum lingkungan;
3. Pemantauan rutin kualitas udara ambien secara rutin pada lokasi pemukiman,
fasilitas umum, lalu lintas padat dan sekitar industri;
4. Kegiatan workshop dan bimbingan teknis untuk menurunkan beban pencemaran dan
pemberdayaan masyarakat terkait pengendalian pencemaran udara;
5. Kegiatan Car Free Day hampir di setiap wilayah kabupaten/kota.
6. Kegiatan penghijauan dan reboisasi.

III-92 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


III.5 Pesisir dan Laut
Kawasan pesisir dan laut Jawa Timur mempunyai luas ±75.700 km² apabila dihitung
dengan 12 mil batas wilayah provinsi. Adapun garis pantai Provinsi Jawa Timur memiliki
panjang ±2.128 km. Kawasan laut dan pesisir Jawa Timur tidak hanya luas dari segi
wilayah, tetapi juga kaya akan sumberdaya alam yang tentunya akan menjadi daya
dukung pembangunan wilayahnya. Di kawasan pesisir Jawa Timur yang sebagian besar
terletak di pesisir utara dan sebelah timur dapat dijumpai berbagai variasi kondisi fisik
dan lingkungannya seperti hutan bakau, padang lamun, terumbu karang, pantai berpasir
putih dan pantai yang landai maupun terjal. Dengan kondisi perairan laut yang cukup
luas, Jawa Timur memiliki keanekaragaman hayati laut yang cukup kaya.
Di dalam wilayah pesisir terdapat tiga ekosistem penting yaitu ekosistem mangrove,
ekosistem lamun dan ekosistem terumbu karang. Ketiga ekosistem tersebut saling
berinteraksi dan memiliki konektivitas secara fisik maupun biologis. Secara fisik,
ekosistem mangrove berfungsi sebagai penahan laju sedimentasi dari daratan, sehingga
menjaga kejernihan air yang masuk ke ekosistem lamun dan terumbu karang. Demikian
pula dengan ekosistem lamun yang berfungsi sebagai pemerangkap sedimen, sehingga
menjaga kejernihan air. Secara biologi, konektivitas ketiga ekosistem dapat dilihat dari
habitat sebagai nursery ground dimana ikan juvenil banyak dijumpai di ekosistem lamun
dan mangrove, sementara ikan dewasa berada di terumbu karang.
Upaya melestarikan kawasan pesisir dan laut yang sangat potensial itu telah menjadi
isu yang sangat menonjol akhir-akhir ini dengan berkembangnya pemikiran bahwa
kawasan pesisir dan laut memiliki kemampuan yang sangat besar dalam menyerap gas
karbon dioksida. Dalam hal ini, upaya melestarikan sumber daya dan kawasan pesisir
dan laut akan memberikan arti yang positif terhadap upaya mengatasi pemanasan
global beserta dampaknya.
Pentingnya dilakukan upaya pelestarian tersebut, berkaitan dengan kenyataan bahwa
sumber daya pesisir dan laut mengalami berbagai tekanan yang mengarah kepada
terjadinya degradasi sumber daya yang sangat potensial tersebut. Berkaitan dengan ini,
dalam sub bab ini akan diuraikan status kawasan dan sumber daya pesisir dan laut yang
meliputi sumber daya hayati terumbu karang, mangrove, dan lamun termasuk faktor-
faktor yang menekan keberlanjutan sumber daya dan respon yang dilakukan untuk
melestarikan sumber daya pesisir dan laut. Uraian juga akan mencakup kualitas perairan
pesisir, termasuk kolam pelabuhan.

III.5.1 Terumbu Karang


1. Status
Terumbu karang merupakan ekosistem yang dibangun oleh biota laut penghasil kapur,
terutama oleh hewan karang, bersama-sama dengan biota lain yang hidup di dasar laut
maupun kolom air. Hewan karang, yang merupakan penyusun utama terumbu karang,
terdiri dari polip dan skeleton. Polip merupakan bagian yang lunak, sedangkan skeleton
merupakan bagian yang keras. Pada bagian polip terdapat tentakel (tangan-tangan)
untuk menangkap plankton sebagai sumber makanannya. Setiap polip karang

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-93


mengsekresikan zat kapur CaCO₃ yang membentuk kerangka skeleton karang. Pada
beberapa jenis karang, polipnya terlihat jelas, sedangkan pada beberapa jenis lainnya
kurang begitu terlihat jelas. Umumnya, karang hidup membentuk koloni, yang dibentuk
oleh ribuan polip yang tumbuh dan bergabung menjadi satu koloni. Namun ada pula
sebagian kecil karang yang hidup soliter dan tidak membentuk koloni, misalnya pada
beberapa karang dari famili Fungiidae.
Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Informasi Geospasial No.54 Tahun 2015, maka
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ditetapkan sebagai walidata untuk bidang
ekosistem terumbu karang dan ekosistem padang lamun. Pusat Penelitian Oseanografi,
yang merupakan salah satu satuan kerja di bawah LIPI, bertanggung jawab sebagai
walidata terumbu karang di Indonesia. Data status terumbu karang di Indonesia yang
dihasilkan bersumber dari penelitian-penelitian yang pernah dilakukan oleh Pusat
Penelitian Oseanografi – LIPI di semua perairan Indonesia, ditambah dengan beberapa
hasil penelitian dari institusi lain di luar LIPI. Penelitian dari institusi lain ini tentunya
setelah melewati proses verifikasi data untuk dapat ditampilkan sebagai informasi
kondisi terumbu karang di Indonesia.
Pemantauan sebaran terumbu karang dilakukan oleh Program Rehabilitasi dan
Pengelolaan Terumbu Karang (Coral Reef Rehabilitation and Management
Program/COREMAP). COREMAP adalah program jangka panjang yang diprakarsai oleh
Pemerintah Indonesia dengan tujuan untuk melindungi, merehabilitasi, dan mengelola
pemanfaatan secara lestari terumbu karang serta ekosistem. Untuk status terumbu
karang di Jawa Timur terdapat dalam jumlah yang tidak terlalu berlimpah. Perairan
Sumatera dan Jawa umumnya memiliki tipe terumbu karang terumbu karang tepi.
Kondisi dan sebaran terumbu karang di Jawa Timur bersumber data COREMAP terlihat
pada Tabel III.55, yang menunjukkan hasil 6,11% kondisi sangat baik, 33,13% kondisi
baik, 37,42% kondisi cukup, dan 23,33% kondisi jelek.

Tabel III.55 Kondisi Terumbu Karang di Jawa Timur


Jumlah Sangat
No Lokasi Baik Cukup Jelek
Stasiun Baik
1 TN. Baluran, Situbondo (East Java) 5 1 0 2 2
2 Pasir Putih Situbondo 4 0 2 2 0
3 Trenggalek (Prigi Bay) 5 0 0 0 5
4 Madura Island 12 2 8 2 0
5 Kangean Islands 7 0 4 3 0
6 Bawean Islands 8 0 2 6 0
Persentase 6,11 33,13 37,42 23,33
Keterangan: Berdasarkan data hingga tahun 2017
Sumber: Pusat Penelitian Oseanografi – LIPI

2. Tekanan (Pressures)
Meskipun terumbu karang memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi, sayangnya terumbu
karang sangat rentan terhadap kerusakan, terutama oleh tekanan manusia. Penyebab
utama kerusakan dan penurunan kualitas terumbu karang diduga paling banyak berasal
dari penangkapan ikan dengan cara yang merusak, penambangan karang dan

III-94 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


sedimentasi. Penangkapan ikan dengan cara yang merusak meliputi penggunaan
dinamit sebagai alat pengebom, penggunaan sianida sebagai racun, teknik muroami dan
jaring penangkap ikan merusak (contohnya bubu). Aktivitas kapal dari nelayan dan
kegiatan olahraga air serta wisata bahari juga menyebabkan kerusakan terumbu karang,
melalui jaring tangkap yang digunakan oleh nelayan, pembuangan jangkar kapal dan
aktivitas berjalan-jalan di atas karang yang merupakan salah satu bentuk dari kegiatan
wisata bahari.
Dalam upaya mengurangi tingkat kerusakan ekosistem pesisir, Pemerintah Provinsi
Jawa Timur telah mengundangkan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2018 tentang
Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) Provinsi Jawa Timur
Tahun 2018-2038. Di dalamnya diatur pembagian alokasi ruang untuk kawasan
pemanfaatan umum, kawasan konservasi, kawasan strategis dan alur laut. Kawasan
konservasi terdiri dari Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (KKP3K) dan
Kawasan Konservasi Perairan (KKP).
3. Pengelolaan Terumbu Karang
Upaya pelestarian terumbu karang telah dilakukan Pemerintah salah satunya adalah
dilaksanakannya program pengelolaan dan rehabilitasi terumbu karang (coral
rehabilitation and management program (COREMAP). Kebijakan pengelolaan terumbu
karang di Indonesia adalah: Mengelola ekosistem terumbu karang berdasarkan
kesimbangan antara pemanfaatan dan kelestarian yang dirancang dan dilaksanakan
secara terpadu dan sinergis oleh pemerintah dan pemerintah daeah, masyarakat,
swasta, perguruan tinggi, serta organisasi non pemerintah, yang terdiri dari:
1. Mengupayakan pelestarian, perlindungan, dan peningkatan kondisi ekosistem
terumbu karang, terutama bagi kepentingan masyarakat yang kelangsungan
hidupnya sangat bergantung pada pemanfaatan ekosistem tersebut, berdasarkan
pada kesadaran hukum dan perundang-undangan yang berlaku serta mengacu
kepada standar-standar nasional dan internasional dalam pengelolaan sumberdaya
alam;
2. Mengembangkan kapasitas dan kapabilitas pemerintah dan pemerintah daerah
dengan meningkatkan hubungan kerjasama antar institusi untuk dapat menyusun
dan melaksanakan program-program pengelolaan ekosistem terumbu karang
berdasarkan prinsip keseimbangan antara pemanfaatan sumberdaya alam yang
sesuai dengan nilai-nilai kearifan masyarakat dan karakteristik biofisik dan
kebutuhan pembangunan wilayah;
3. Menyusun rencana tata ruang dan pengelolaan wilayah pesisir dan laut untuk
mempertahankan kelestarian ekosistem terumbu karang dan sumberdaya alam
pesisir dan laut secara nasional serta mampu menjamin kelestarian fungsi ekologis
terumbu karang dan pertumbuhan ekonomi kawasan;
4. Meningkatkan kerjasama, koordinasi dan kemitraan antara pemerintah dan
pemerintah daerah serta masyarakat dalam pengambilan keputusan mengenai
pengelolaan ekosistem terumbu karang yang meliputi aspek perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, pengawasan dan penegakan hukum;

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-95


5. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir melalui pengembangan kegiatan
ekonomi kerakyatan, dengan mempertimbangkan sosial budaya masyarakat
setempat dan tetap memperhatikan kelestarian ekosistem terumbu karang dan
lingkungan sekitar;
6. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, penelitian, sistem informasi,
pendidikan dan pelatihan dalam pengelolaan ekosistem terumbu karang dengan
meningkatkan peran sektor swasta dan kerjasama internasional; dan
7. Menggali dan meningkatkan pendanaan untuk pengelolaan ekosistem terumbu
karang.
Adapun strategi yang merupakan penjabaran dari kebijakan pengelolaan terumbu
karang dan akan digunakan sebagai arah menentukan sasaran penyusunan program
adalah sebagai berikut.:
1. Memberdayakan masyarakat pesisir yang secara langsung maupun tidak langsung
bergantung pada pengelolaan ekosistem terumbu karang;
2. Mengurangi laju degreadasi terumbu karang;
3. Mengelola terumbu karang berdasarkan karakteristik ekosistem , potensi, tata ruang
wilayah, pemanfaatan, status hukum dan kearifan masyarakat pesisir;
4. Merumuskan dan mengkoordinasi program-program instansi pemerintah dan
pemerintah daerah, pihak swastan masyarakat yang diperlukan dalam pengeloaaan
ekosistem terumbu karang berbasis masyarakat;
5. Menciptakan dan memperkuat komitment, kapasitas dan kapabilitas pihak-pihak
pelaksana pengelolaan ekosistem terumbu karang;
6. Mengembangkan, menjaga serta meningkatkan dukungan masyakarat luas dalam
upaya-upaya pengelolaan terumbu karang secara nasional dengan meningkatkan
kesadaran seuluruh lapisan masyarakat mengenai arti penting nilai ekonomis dan
ekologis dari ekosistem terumbu karang;
7. Menyempurnakan berbagai peratuan perundangan-undangan serta mendefinisikan
kembali kriteri keberhasilan pembangunan suatu wilayah agar lebih relevan dengan
upaya pelestarian lingkungan ekostem terumbu karang;
8. Meningkatkan dan memperluas kemitraan antar pemerintah, pemerintah daeah,
swasta, lembaga swadaya masyarakat dan masyarakat untu kmengembangkan
kegiatan ekonomi yang ramah lingkungan dalam rangka pemanfaat sumber daya
terumbu karang secar berkelanjutan; dan
9. Meningkatkan dan mempertegas komitmen pemerintah, pemerintah daerah dan
masyarakat serta mencari dukungan lembaga dalam dan luar negeri dalam
penyediaan dana untuk mengelala ekosistem terumbu karang.

III.5.2 Mangrove
1. Status
Dengan memiliki garis pantai ±2.128 km, Provinsi Jawa Timur memiliki potensi hutan
mangrove yang cukup luas. Hasil inventarisasi data luas dan kerapatan mangrove Jawa
Timur pada dokumen IKPLHD kab/kota se-Jawa Timur diperoleh luas mangrove
37.380,75 ha dengan tingkat penutupan 57,41% dan kerapatan pohon sekitar

III-96 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


10.266,74 pohon/ha (Lampiran Tabel-10). Adapun sumber Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi menyebutkan luas mangrove di Jawa Timur adalah 19.765,54 ha
dengan kondisi sedang-rapat (Lampiran Tabel-10A).
2. Pengelolaan Mangrove
a. Rehabilitasi Mangrove
Gangguan terhadap kelesrarian hutan mangrove sangat besar, terutama dari kegiatan
alih fungsi hutan mangrove baik secara formal maupun yang bersirat ilegal. Alih fungsi
hutan mangrove memiliki tujuan yang beragam, antara lain untuk tambak udang,
pemukiman, pembangunan jalan dan infrastruktur lainnya. Sehubungan dengan hal ini,
berbagai upaya telah dilakukan, di antaranya adalah upaya penanaman/rehabilitasi
kawasan mangrove pada tahun 2018 yang dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Jawa Timur pada 17 daerah kab/kota seluas ±84.41 ha dengan penanaman
bibit dari jenis Rhizopora apiculata dan Rhizopora mucronata sebanyak 975.144 bibit.
Selain rehabailitasi mangrove, dilakukan juga penanaman vegetasi pantai pada lahan
seluas 43,45 ha dengan penanaman cemara udang sebanyak 289.756 bibit (Lampiran
Tabel-10B).
Kerusakan mangrove di beberapa lokasi umumnya disebabkan karena pembukaan areal
tambak, kebakaran hutan dan kegiatan pembalakan liar skala kecil. Kerusakan
mangrove lainnya juga dapat disebabkan karena pengambilan kayu dan bakal bonsai
(Pemphis acidula), pengambilan akar Soneratia moluccensis sebagai pembuat shuttle
cock dan tutup botol atau termos, pengambilan ikan, serta sampah organik dan
anorganik baik yang berasal dari pencemaran oleh aktivitas pengunjung.
b. Kebijakan dalam Pengelolaan Mangrove
Menurut Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, mangrove
merupakan ekosistem hutan. Oleh karena itu, sesuai bunyi Pasal 2 pemerintah
bertanggung jawab dalam pengelolaannya yang berazaskan pada manfaat dan lestari,
kerakyatan, keadilan, kebersamaan, keterbukaan dan keterpaduan. Selain itu, dalam
kaitannya dengan kondisi hutan mangrove yang rusak, setiap orang yang memiliki,
mengelola, dan atau memanfaatkan hutan kritis atau tidak produktif, wajib
melaksanakan rehabilitasi hutan untuk tujuan perlindungan dan konservasi (Pasal 43).
Dalam program konservasi dan rehabilitasi hutan mangrove, pemerintah lebih berperan
sebagai mediator dan fasilitator terutama dalam mengalokasikan dana sesuai dengan
mekanisme yang ditetapkan, sementara masyarakat sebagai pelaksana harus mampu
mengambil inisiatif menyukseskannya. Rehabilitasi dan konservasi hutan mangrove
akan terus menjadi kebijakan prioritas nasional, dan implementasinya akan ditangani
secara lintas sektoral melalui unit-unit kelembagaan sektoral (kehutanan, kelautan dan
perikanan, pertanian, lingkungan hidup) dan masyarakat pemerhati.
Kebijakan dan program Provinsi Jawa Timur yang terkait dengan pengelolaan hutan
mangrove belum ada panduannya. Pada tahun 2013 pernah dibentuk tim terpadu
melalui Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188/69/Kpts/013/2013 tentang Tim
Koordinasi Strategi Pengelolaan Ekosistem Mangrove dan Kelompok Kerja Mangrove
Provinsi Jawa Timur. Produk rancangan strategi pengelolaan ekosistem mangrove belum

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-97


dilembagakan dalam bentuk perundangan, tetapi arah kebijakan strategi pengelolaan
ekosistem mangrove dijelaskan sebagai berikut.
A. Arah Kebijakan
Arah kebijakan strategi pengelolaan ekosistem mangrove ditetapkan sebagai berikut:
1. Pengendalian pemanfaatan dan konversi ekosistem mangrove dengan prinsip
kelestarian (no net loss).
2. Peningkatan fungsi ekosistem mangrove dalam perlindungan keanekaragaman
hayati, perlindungan garis pantai dan sumberdaya pesisir serta peningkatan
produk yang dihasilkan sebagai sumber pendapatan bagi negara dan masyarakat.
3. Pengelolaan ekosistem mangrove sebagai bagian integral dari pengelolaan
wilayah pesisir terpadu dan pengelolaan DAS (Daerah Aliran Sungai) terpadu.
4. Komitmen politik dan dukungan kuat pemerintah, dan para pihak.
5. Koordinasi dan kerjasama antar instansi dan para pihak terkait secara vertikal
dan horizontal untuk menjamin terlaksananya kebijakan strategi pengelolaan
ekosistem mangrove.
6. Pengelolaan ekosistem mangrove berbasis masyarakat untuk meningkatkan dan
melestarikan nilai penting ekologis, ekonomi dan sosial budaya, guna
meningkatkan pendapatan masyarakat dan mendukung pembangunan yang
berkelanjutan.
7. Peningkatan kapasitas dalam melaksanakan kewenangan dan kewajiban
pengelolaan ekosistem mangrove sesuai dengan kondisi dan aspirasi lokal.
8. Pengembangan riset, iptek dan sistem informasi yang diperlukan untuk
memperkuat pengelolaan ekosistem mangrove yang berkelanjutan.
9. Pengelolaan ekosistem mangrove melalui pola kemitraan antara pemerintah,
pemerintah daerah, dunia usaha dan masyarakat dengan dukungan lembaga dan
masyarakat internasional, sebagai bagian dari upaya mewujudkan komitmen
lingkungan global.
B. Asas
Strategi pengelolaan ekosistem mangrove menganut asas:
1. Transparansi, yaitu bisa diakses oleh semua pihak dan terbuka untuk ditinjau
ulang.
2. Partisipatif, yaitu mengakomodasi semua komitmen politik, komitmen lokal dan
akomodatif bagi semua pihak serta isinya dapat diterapkan secara partisipatif
untuk mewujudkan pengelolaan yang efektif dan efisien.
3. Akuntabilitas, yaitu disosialisasikan kepada publik dan dikaji secara menyeluruh,
ilmiah serta dapat dipertanggungjawabkan.
4. Responsif, yaitu mampu mengantisipasi perubahan komitmen lokal, nasional, dan
global terhadap ekosistem mangrove.

III-98 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


5. Efisien, yaitu mempunyai kemampuan untuk menserasikan kebijakan Pusat dan
Daerah dengan menganut asas harmonis hubungan horizontal, vertikal dan
diagonal.
6. Efektif, yaitu dapat dilaksanakan tepat sasaran oleh para pihak baik pemangku
kepentingan maupun masyarakat atas dasar kerjasama yang harmonis.
7. Berkeadilan, yaitu mampu memberikan manfaat sesuai dengan tanggung jawab
para pihak dengan memperhatikan asas kesetaraan untuk memperoleh
kemakmuran bersama.
C. Visi
Terwujudnya pengelolaan ekosistem mangrove yang berkelanjutan untuk
kesejahteraan masyarakat.
D. Misi
1. Melakukan konservasi dan rehabilitasi ekosistem mangrove pada kawasan
lindung dan kawasan budidaya.
2. Meningkatkan kepedulian masyarakat dalam pengelolaan ekosistem mangrove.
3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatkan nilai manfaat
sumberdaya mangrove dan pemanfaatan ekosistem mangrove yang bijak.
4. Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan kemampuan masyarakat dalam
pengelolaan ekosistem mangrove.
5. Menegakkan peraturan perundang-undangan dalam rangka pengelolaan
ekosistem mangrove.
E. Sasaran
1. Tercapainya peningkatan kualitas dan kuantitas ekosistem mangrove pada
kawasan lindung dan kawasan budidaya.
2. Tersedianya data dan informasi kondisi ekosistem mangrove yang handal,
dipercaya, dan disepakati oleh para pihak.
3. Terciptanya kesamaan pemahaman masyarakat terhadap keberadaan, status,
fungsi dan manfaat ekosistem mangrove.
4. Terciptanya peran masyarakat dalam pengelolaan ekosistem mangrove.
5. Tersedianya model-model pengelolaan ekosistem mangrove yang ramah
lingkungan, berbasis masyarakat dan memberikan manfaat peningkatan
pendapatan dan sosial ekonomi masyarakat.
6. Terlaksananya pemanfaatan ekosistem mangrove berkelanjutan yang sesuai
dengan iptek dan kearifan lokal.
7. Terciptanya mekanisme kerja yang sinergis antar para pihak dalam pengelolaan
ekosistem mangrove.
8. Terciptanya koordinasi dan integrasi program antar para pihak yang terkait dalam
pengelolaan ekosistem mangrove.
9. Terakomodasikannya ekosistem mangrove dalam Rencana Tata Ruang Wilayah
dan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil.
10. Terlaksananya penegakan hukum dalam pengelolaan ekosistem mangrove.

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-99


Kriteria dan standarteknis rehabilitasi hutan mangrove disusun mengacu Peraturan
MENLHK Nomor P.105/Menlhk/Setjen/Kum.1/12/2018 tentang Tata Cara Pelaksanaan,
Kegiatan Pendukung, Pemberian Insentif, Serta Pembinaan dan Pengendalian Kegiatan
Rehabilitasi Hutan dan Lahan. Adapun tujuannya adalah untuk menetapkan rambu-
rambu dasar penilaian keberhasilan penyelenggaraan rehabilitasi hutan mangrove baik
yang tumbuh di dalam maupun di luar kawasan hutan.
Sedangkan landasan berfikir ditetapkannya kriteria dan standar teknis rehabilitasi hutan
mangrove adalah:
a. Rehabilitasi hutan mangrove merupakan bagian dari sistem pengelolaan hutan
mangrove yang merupakan bagian integral dari pengelolaan kawasan pesisir secara
terpadu yang ditempatkan pada kerangka DAS sebagai unit manajemen.
b. Penyelenggaraan rehabilitasi hutan mangrove yang dimaksud ditujukan untuk
memulihkan sumber daya hutan yang rusak sehingga berfungsi optimal dalam
memberikan manfaat kepada seluruh pihak yang berkepentingan, menjamin
keseimbangan lingkungan dan tata air daerah aliran sungai (DAS) dan kawasan
pesisir, mendukung kelangsungan industri berbasis sumber daya mangrove. Tujuan
tersebut dapat dicapai jika penanganan kawasan dilakukan secara tepat, adanya
kelembagaan yang kuat, dan teknologi rehabilitasi yang tepat guna berorientasi
pada pemanfaatan yang jelas.
c. Kegiatan rehabilitasi hutan mangrove dapat dilakukan di semua kawasan hutan dan
bukan kawasan hutan, kecuali cagar alam dan zona inti taman nasional, bersifat
spesifik biofisik yang dapat diselenggarakan melalui kegiatan reboisasi, penghijauan,
pemeliharaan, pengkayaan tanaman atau penerapan teknik konservasi tanah secara
vegetatif dan sipil teknis dan pelaksanaannya diutamakan melalui pendekatan
partisipatif dalam rangka mengembangkan potensi dan memberdayakan
masyarakat. Dengan demikian sistem rehabilitasi hutan mangrove merupakan
sistem yang terbuka yang melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan dalam
pemanfaatan hutan mangrove sebagai ekosistem.
d. Dalam rangka pengelolaan hutan mangrove berkelanjutan, sistem rehabilitasi hutan
mangrove dapat dicirikan oleh empat komponen utama yakni komponen obyek
rehabilitasi (kawasan), komponen institusi, komponen teknologi dan komponen
masyarakat (stakeholders) sebagai pelaku rehabilitasi. Keempat komponen utama
tersebut harus terajut dalam dimensi manajemen yang meliputi dimensi
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian (monitoring dan
evaluasi) rehabilitasi hutan mangrove.
Selanjutnya dalam kaitan pengelolaan mangrove telah disusun Pedoman lnventarisasi
dan ldentifikasi Lahan Kritis Mangrove. Dari pedoman tersebut diharapkan adanya
kesamaan metode dalam penentuan tingkat kekritisan mangrove dari kondisi awalnya
serta secara kontinyu bisa dipantau kondisi nyata di lapangan.

III-100 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


III.5.3 Lamun (Seagrass)
Lamun (seagrass) adalah tumbuhan tingkat tinggi (Anthophyta) yang hidup dan tumbuh
terbenam di lingkungan laut; berpembuluh, berimpang (rhizome), berakar, dan
berkembang biak secara generatif (biji) dan vegetatif. Rimpangnya merupakan batang
yang beruas-ruas yang tumbuh terbenam dan menjalar dalam substrat pasir, lumpur
dan pecahan karang. Padang lamun memberikan manfaat besar baik secara ekologi
maupun bagi kehidupan manusia. Ekosistem ini sangat menunjang keberlangsungan
sumber daya perikanan.
Padang Lamun (seagrass bed) adalah hamparan tumbuhan lamun yang menutupi suatu
area pesisir/laut dangkal yang dapat terbentuk oleh satu jenis lamun (monospecific)
atau lebih (mixed vegetation) dengan kerapatan tanaman yang padat (dense) sedang
(medium) atau jarang (sparse). Ekosistem lamun (seagrass ecosystem) adalah satu
sistem (organisasi) ekologi padang lamun, di dalamnya terjadi hubungan timbal balik
antara komponen abiotik dan komponen biotik hewan dan tumbuhan.
Jumlah spesies lamun di dunia adalah 60 spesies, yang terdiri atas 2 suku dan 12 marga
(Kuo and McComb 1989). Di perairan Indonesia terdapat 15 spesies, yang terdiri atas 2
suku dan 7 marga. Jenis lamun yang dapat dijumpai adalah 12 jenis, yaitu Enhalus
acoroides, Thalassia hemprichii, Cymodocea rotundata, Cymodocea serrulata, Haludole
pinifolia, Halodule uninervis, Halophila decipiens, Halophila ovalis, Halophila minor,
Halophila spinulosa, Syringodium iseotifolium, dan Thalassodendron ciliatum. Tiga jenis
lainnya, yaitu Halophila sulawesii merupakan jenis lamun baru yang ditemukan oleh Kuo
(2007), Halophila becarii yang ditemukan herbariumnya tanpa keterangan yang jelas,
dan Ruppia maritima yang dijumpai koleksi herbariumnya dari Ancol-Jakarta dan Pasir
Putih-Jawa Timur.
Ekosistem lamun merupakan ekosistem penting yang menunjang kehidupan beragam
jenis mahluk hidup. Namun demikian, ekosistem tersebut rentan terhadap ancaman
kerusakan baik yang diakibatkan manusia maupun faktor alam. Ekosistem lamun juga
bersifat dinamis dimana perubahan kondisi lingkungan dapat mempengaruhi
pertumbuhan lamun, sehingga luasan padang lamun di suatu lokasi bisa berubah setiap
saat. Informasi luasan padang lamun dapat memberikan indikasi status lamun secara
menyeluruh. Apabila terjadi penurunan, maka ini menunjukkan adanya tekanan atau
ancaman pada ekosistem tersebut. Sebaliknya jika luasannya stabil atau naik, ini
menunjukkan tingginya peluang padang lamun untuk lestari.
Fungsi dan manfaat padang lamun di ekosistem perairan dangkal adalah sebagai
produsen primer, habitat biota, stabilisator dasar perairan, penangkap sedimen dan
pendaur hara. Fungsi sebagai produsen primer karena sebagai tumbuhan autotrofik,
lamun mampu mengikat karbondioksida (CO2) dan mengubahnya menjadi energi yang
sebagian besar memasuki rantai makanan, baik melalui pemangsaan langsung oleh
herbivora maupun melalui dekomposisi sebagai serasah. Selain itu, padang lamun dapat
juga berfungsi sebagai habitat dan daerah asuhan, padang penggembalaan serta
makanan dari berbagai jenis ikan herbivora dan ikan-ikan karang.

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-101


Selanjutnya ada satu lagi fungsi lamun yang sekarang banyak diteliti yakni sebagai
penyerap karbon (C). Padang lamun juga berperan seperti hutan di daratan dalam
mengurangi karbondioksida (CO₂). Seperti tanaman darat lainnya, lamun
memanfaatkan karbondioksida (CO₂) untuk proses fotosintesa dan menyimpannya
dalam bentuk biomasa. Hasil penelitian Pusat Penelitian Oseanografi LIPI diketahui
bahwa padang lamun dapat menyerap rata-rata 6,59 ton C/ha/tahun atau setara
dengan 24,13 ton CO₂/ha/tahun.
Agar padang lamun tetap mampu memberikan manfaat bagi masyarakat secara
berkelanjutan, program pengelolaan yang tepat harus menyesuaikan dengan perubahan
kondisi yang terjadi di ekosistem ini, baik berupa peningkatan maupun penurunan. Oleh
karena itu, informasi mengenai kondisi padang lamun menjadi sangat penting untuk
diketahui. Sampai dengan tahun 2015, informasi mengenai kondisi dan potensi padang
lamun secara menyeluruh belum terkelola dengan baik. Dengan diterbitkannya Kepka
BIG 54/2015 tentang Wali Data, maka Pusat Penelitian Oseannologi LIPI ditetapkan
sebagai wali data untuk lamun dan terumbu karang.
Untuk menentukan kondisi lamun telah ditetapkan Keputusan Menteri Kependudukan
dan Lingkungan Hidup nomor 200/2004, dimana kondisi padang lamun terbagi menjadi
3 kategori berdasarkan penutupan lamun di suatu daerah, yaitu sehat (penutupan >
60%), kurang sehat (penutupan 30-59,9%), dan miskin (penutupan 0-29,9%). Dengan
mengambil data kondisi Indonesia secara umum, maka kondisi lamun menunjukkan
persentase penutupan sebesar 42,23% sehingga kategorinya termasuk “kurang sehat”.
Adapun untuk melihat sebaran spesies lamun digunakan data dan informasi yang
merupakan hasil-hasil penelitian dari berbagai universitas, antara lain: Lamongan dan
Probolinggo. Secara umum, Enhalus acoroides dan Thalassia hemprichii adalah spesies-
jenis lamun yang sering ditemukan di perairan Jawa Timur.

III.5.4 Kualitas Perairan Pesisir di Jawa Timur


Kualitas perairan pesisir tidak hanya dipengaruhi oleh kegiatan-kegiatan di pesisir saja,
namun juga dipengaruhi oleh limbah dan bahan buangan dari berbagai kegiatan di
daratan melalui aliran-aliran sungai. Uraian pada sub bab ini akan dimulai dengan
membicarakan kualitas air di kolam-kolam pelabuhan besar di Jawa Timur.
1. Kolam Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya
Pelabuhan merupakan salah satu infrastruktur transportasi laut yang memanfaatkan
wilayah pesisir untuk melaksanakan kegiatan operasional yang dinilai sangat produktif
bila dilihat dari aktifitas yang berlangsung di dalamnya. Pelabuhan dibagi ke dalam tiga
kategori yaitu Pelabuhan Umum, Pelabuhan Khusus, dan Pelabuhan Perikanan. Berbagai
macam kegiatan yang berlangsung di dalam kawasan pelabuhan seperti kegiatan
bongkar muat barang (padat, cair, bulk), debarkasi/embarkasi penumpang, olah gerak
kapal, pengerukan, dan peralatan bongkar muat industri dan perkantoran sangat
potensial menimbulkan pencemaran perairan kolam pelabuhan, sehingga di beberapa
pelabuhan utama, terjadi kecenderungan penurunan kualitas air kolam pelabuhan dan
berbagai dampak lainnya.

III-102 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Berdasarkan data Lampiran Tabel-23, dapat disimpulkan bahwa kualitas air laut yang
ada di Pelabuhan Umum maupun Pelabuhan Perikanan kondisinya telah mengalami
penurunan penurunan kualitas air laut dengan beberapa parameter tidak memenuhi
baku mutu yaitu TSS, kekeruhan, dan nitrat.
2. Pantai Wisata
Beberapa pantai wisata yang dipantau antara lain adalah Pantai Bentar dan Pantai BJBR
Probolinggo, secara umum hasil pemantauan menunjukkan bahwa perairan pantainya
tidak mengalami pencemaran dan berada pada kondisi yang sesuai bagi peruntukkan
pantai wisata.
3. Kawasan lndustri
Hasil pemantauan kualitas air di kawasan industri perikanan Muncar, Banyuwangi
memperlihatkan bahwa debit air limbah rata-rata yang dibuang ke badan air sekitar
adalah 1.300 m³/hari. Pemamauan juga menunjukkan bahwa beberapa parameter
lainnya seperti COD, Nitrat, deterjen, fosfat, dan sulfide telah melebihi baku mutu. Hasil
pemantauan ini mengindikasikan bahwa telah terjadi penurunan kualitas perairan di
perairan kawasan industri perikanan Muncar.

III.5.5 Perubahan lklim dan Dampaknya terhadap Wilayah Pesisir


Secara global, perubahan iklim mulai terasa. Indikasinya antara lain adalah
meningkatnya suhu udara sebesar 0,3 sampai dengan 1 °C sejak tahun 1990 dan
naiknya permukaan air laut. IPCC mencatat telah terjadi kenaikan muka air laut 1-2
meter dalam 100 tahun terakhir. Sehubungan dengan perubahan iklim ini, beberapa
dampak negatifnya bagi wilayah pesisir di Jawa Timur antara lain adalah:
1. Diperkirakan beberapa pulau kecil akan tenggelam karena mundurnya garis pantai
yang pada gilirannya mengakibatkan luas wilayah menjadi berkurang.
2. Kenaikan muka air laut tidak hanya mengancam pesisir pantai dan merusak
ekosistemnya, misalnya mangrove, tetapi juga mengancam beberapa kawasan
perkotaan.
3. Gangguan terhadap kondisi sosial-ekonomi masyarakat, di antaranya adalah: (a)
gangguan terhadap jaringan jalan lintas dan kereta api di pantai utara; (b) genangan
(banjir rob) terhadap permukiman penduduk pada kota-kota pesisir yang berada
pada wilayah pantai utara; (c) hilangnya lahan-lahan budidaya seperti sawah, kolam
ikan, dan mangrove; dan (d) penurunan produktivitas lahan pada sentra-sentra
pangan, seperti di DAS Brantas yang sangat krusial bagi kelangsungan swasembada
pangan.

III.5.6 Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu di Jawa Timur


Pengelolaan wilayah pesisir terpadu merupakan proses dinamis yang berjalan secara
terus menerus dalam membuat keputusan tentang pemanfaatan, pembangunan, dan
perlindungan wilayah dan sumber daya pesisir dan lautan yang berkelanjutan. Hasil
penelitian akhir menunjukkan bahwa laut juga dapat berfungsi sebagai penyerap gas
CO₂. Laju penyerapan gas CO₂ oleh lautan dari atmosfir diprediksi sekitar 1,3 x 10¹⁵

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-103


gram/tahun. Kecepatan CO₂ terlarut di laut tergantung pada kecepatan angin. Semakin
tinggi kecepatan angin, tingkat kelarutan gas CO₂ akan semakin tinggi dan sebaliknya.
Demikian pula, air laut dengan suhu yang lebih rendah mengandung gas CO₂ yang lebih
tinggi. Laut juga diduga merupakan penampung CO₂ terbesar di bumi dengan nilai
sekitar 36 x 10¹⁸ gram sedangkan atmosfer mengandung 750 x 10¹⁵ gram. Walaupun
kandungan gas CO₂ di laut lebih besar dibandingkan di atmosfer, akan tetapi laju
pertambahan kandungan gas CO₂ di laut dari selama 25 tahun hanya meningkat sekitar
35% sementara di atmosfer meningkat lebih tinggi lagi yaitu sekitar 66%.
Dengan larutnya CO₂ di laut akibat interaksi laut-udara mengakibatkan meningkatnya
keasaman air laut (H⁺) dan rendahnya karbonat (CO₃). Karbonat di laut bersenyawa
dengan kalsium membentuk kalsium karbonat (CaCO) yang berguna bagi pembentukan
skeleton terumbu karang.

III.5.7 Partisipasi Masyarakat


Di Jawa Timur kegiatan pemberdayaan masyarakat dilakukan di Kota Probolinggo dan
Sumenep. Kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui pengkaderan dilakukan melalui
kegiatan "Pelatihan Teknik Rehabilitasi Mangrove di Kota Probolinggo" di UPT PTPSKP
Probolinggo. Kegiatan pelatihan ini melibatkan Balai Riset dan Observasi Laut (BROL)
Bali, UPT PTPSKP Probolinggo, Dinas Perikanan Kota Probolinggo dan Pokmaswas Kota
Probolinggo. Upaya stimulasi pada kegiatan ini dilakukan dengan penanaman 250 bibit
mangrove Rhizopora apiculata di Pilang, Mayangan, Kota Probolinggo.
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur bersama Pokmaswas Reng Paseser
Kabupaten Sumenep melakukan Sosialisasi Penanaman Terumbu Karang kepada para
siswa SMP 2 Saronggi dan SMP Talango di Pulau Gili Labak, Kecamatan Gili Genting,
Kabupaten Sumenep. Sosialisasi dilakukan diawali dengan pengenalan terhadap
beberapa jenis karang yang hidup di perairan Sumenep. Selain itu juga diajarkan
mengenai rehabilitasi terumbu karang yang rusak dengan cara transplantasi terumbu
karang. Kegiatan transplantasi ini dilakukan dengan cara mengambil bibit dari alam
dengan cara pemotongan indukan kemudian diikatkan pada media besi kotak dengan
ukuran 50×30 cm. Selanjutnya besi kotak yang berisi terumbu karang tempatkan pada
dasar laut yang sesuai.

III-104 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


III.6 Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati berbagai jenis flora dan fauna, sumber daya genetik berikut
keragaman ekosistem merupakan salah satu aset dan modal dasar pembangunan yang
tak terhitung nilainya. Oleh karena itu, sumber daya ini harus dilestarikan dan dilindungi
keberadaannya serta dioptimalkan pemanfaatannya secara berkesinambungan untuk
menunjang pembangunan. Pemanfaatan kekayaan keanekaragaman hayati secara tidak
bijaksana akan menimbulkan ancaman bagi sumber daya ini. Permasalahan penyusutan
keanekaragaman hayati bersifat kompleks karena di satu sisi manusia berupaya untuk
mencukupi kebutuhan dan meningkatkan standar hidup dan di sisi lainnya ada keinginan
untuk memelihara kualitas lingkungan hidup. Meningkatkan standar hidup berarti
manusia harus terus mengeksploitasi sumber daya alam. Eksploitasi yang terus
meningkat dapat menyebabkan hilangnya habitat yang akan berakibat pada lenyapnya
sejumlah spesies. Punahnya spesies berarti juga hilangnya seperangkat gen yang
membawa sifat-sifat khas dari spesies tersebut.
Kecenderungan penyusutan keanekaragaman hayati yang disebabkan oleh berbagai
kasus memerlukan perhatian khusus dan penanganan yang lebih serius. Perubahan
status dan/atau fungsi kawasan hutan untuk kegiatan lain misalnya perkebunan,
penebangan ilegal, penambangan ilegal, perburuan dan perdagangan satwa, serta
introduksi spesies asing adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan ancaman
terhadap keanekaragaman hayati. Selain itu, perubahan iklim sebagai salah satu
fenomena perubahan alam yang juga dipicu oleh berbagai aktivitas manusia akan
menjadi ancaman serius keanekaragaman hayati di masa yang akan datang.
Kondisi keanekaragaman hayati di Jawa Timur akan disajikan dari laporan hasil
penelitian yang pernah dilakukan, antara lain Profil Keanekaragaman Hayati Jawa Timur
Tahun 2010, Statistik BBKSDA 2018, penelitian di BTN Baluran, BTN Alas Purwo, BTN
Meru Betiri, dan BBTN Bromo Tengger Semeru, serta pustaka lainnya yang terkait.

III.6.1 Kondisi Keanekaragaman hayati


Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang sangat
tinggi, meliputi keanekaragaman ekosistem, keanekaragaman spesies tumbuhan dan
satwa, serta keanekaragaman sumber daya genetik. Sebagai salah satu provinsi di
Indonesia, wilayah Jawa Timur juga memiliki keanekaragaman hayati yang cukup tinggi
pula. Keanekaragaman sumber daya genetik memiliki peranan penting sebagai
pemelihara sistem penyangga kehidupan. Masyarakat Jawa Timur telah memanfaatkan
sumber daya genetik untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, yaitu sebagai pangan,
pakan, obat-obatan, bahan bangunan maupun bahan baku industri. Untuk
mempertahankan laju kemerosotan atau bahkan hilangnya keanekaragaman hayati
perlu dilakukan kegiatan perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan jenis
tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya dan pemanfaatan secara lestari sumber daya
hayati dan ekosistemnya.
Kondisi keanekaragaman spesies dan genetik, dapat diilustrasikan kondisi flora-fauna di
dalam kawasan Taman Nasional Meru Betiri dimana tercatat ada sekitar 25 spesies
mamalia, 243 spesies burung, 7 spesies reptil, 4 spesies amphibi, 13 spesies ikan, 120

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-105


spesies serangga, 5 spesies bivalva, dan sekitar 546 spesies tumbuhan (Lampiran Tabel-
4B). Selanjutnya berdasarkan laporan Profil Keanekaragaman Hayati Jawa Timur Tahun
2010 disebutkan bahwa jenis flora yang masih liar yang (belum dibudidayakan) untuk
Taman Nasional Baluran saja tercatat 424 spesies. Untuk jenis flora yang belum
dibudidayakan yang termasuk kategori flora lokal, endemik dan langka tercatat 340
spesies. Adapun jenis flora yang sudah dibudidayakan di Jawa Timur, antara lain:
1. Tanaman Pangan
a. Padi
Jenis padi yang telah dibudidayakan di wilayah Jawa Timur ada dua kelompok
kultivar, yaitu padi kelompok kultivar lokal dan padi kultivar introduksi. Padi jenis
lokal telah tercatat sebanyak 5 varietas, sedangkan kelompok kultivar introduksi
(varietas baru) tercatat 69 varietas. Padi lokal yang khas daerah antar lain varietas
Genjah Arum, IIRI 400, Rojolele, Aromatic Mentik, dan Bengawan. Kultivar padi
lokal ini sudah amat jarang dijumpai, oleh karena itu sudah masuk kategori langka
yang perlu dilestarikan. Adapun kelompok kultivar introduksi banyak
dibudidayakan di lahan sawah dataran rendah sampai sedang dan tersebar hampir
di seluruh wilayah di Jawa Timur. Banyaknya jenis padi baru tersebut merupakan
hasil persilangan dari beberapa varietas. Beberapa jenis padi hasil persilangan
tersebut yang umum dikenal antara lain IR 64, Keruwing Aceh, Mentik. Banyaknya
jenis padi varietas baru tersebut menunjukkan bahwa keanekaragaman hayati
jenis/spesies untuk padi cukup tinggi.
b. Palawija
Selain padi, tanaman pangan yang di budidayakan adalah jenis palawija yang
terdiri atas jagung (Zea mays L), kedelai (Glycine max), Kacang tanah (Arachis
hypogea L), dan kacang hijau. Untuk jagung yang telah dibudidayakan di Jawa
Timur tercatat ada 70 jenis, yang tersebar hampir di seluruh wilayah. Banyaknya
jenis tanaman jagung yang dibudidayakan menunjukkan bahwa keanekaragaman
hayati jagung di Jawa Timur cukup tinggi. Selain jagung, untuk kedelai tercatat
ada 26 jenis, kacang tanah tercatat ada 15 jenis dan kacang hijau ada 16 jenis.
c. Hortikultura
Jenis hortikultura yang telah dibudidayakan (memiliki nilai ekonomi) di wilayah
Jawa Timur ada tiga kelompok, yakni: (1) kelompok sayuran, (2) kelompok buah-
buahan, dan (3) kelompok tanaman hias.
1) Kelompok Sayuran. Tanaman hortikultura yang telah dibudidayakan di
wilayah Jawa Timur khususnya untuk sayuran dan buah-buahan tercatat ada
30 jenis. Keanekaragaman hayati untuk jenis sayuran masih relatif rendah,
terutama jika dibandingkan dengan keanekaragaman hayati tanaman padi
maupun pada palawija. Sebaran tanaman sayuran nampak mengelompok di
dua daerah, yakni di daerah dataran tinggi (misalnya untuk kubis, wortel,
kentang, paprica) dan daerah dataran rendah untuk komoditas yang lainnya,
seperti markisa, kenikir, kacang panjang, terong, kecipir, dll.

III-106 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


2) Kelompok Buah-Buahan. Jenis ini kebanyakan menempati ekosistem tegal
dan pekarangan, meskipun ada juga yang sengaja dibudidayakan untuk
bisnis, misalnya oleh perusahaan perkebunan khusus seperti mangga,
anggur, apel, stroberi. Jenis-jenis tanaman buah yang ada di Jawa Timur
terdiri dari 19 jenis, yang tersebar hampir di seluruh wilayah Jawa Timur. Di
Jawa Timur juga tercatat ada 12 jenis pisang, salah satu jenis pisang memiliki
sifat unggul, endemik Lumajang sebagai sumber gen yang penting adalah
pisang agung.
3) Kelompok Tanaman Hias. Tanaman hias merupakan satu jenis hortikultura
yang banyak dikembangkan untuk kepentingan estetika dan Ruang Terbuka
Hijau (RTH). Kebanyakan jenis tanaman ini dibudidayakan oleh masyarakat
baik di desa maupun di perkotaan. Jenis tanaman hias yang biasa digunakan
sebagai tanaman taman di perkotaan tercatat 90 jenis, yang dibedakan ke
dalam empat kelompok, yakni : (a) kelompok semak 43 jenis, (b) kelompok
perdu 18 jenis, (c) kelompok kayu 20 jenis dan (d) kelompok palem 9 jenis.
Secara keseluruhan untuk keanekaragaman hayati kelompok tanaman hias di
perkotaan ini cukup tinggi. Dengan makin banyaknya pemanfaatan tanaman
hias, maka akan makin terasa pentingnya jenis-jenis tanaman tersebut untuk
dilestarikan.
Khusus untuk keragaman hayati anggrek telah dilakukan studi inventarisasi
secara khusus yang dilakukan oleh Kebun Raya Purwodadi. Studi ini
dimaksudkan untuk mengkoleksi dan melakukan konservasi serta pelestarian
terhadap keanekaragaman hayati anggrek secara ex-situ, yakni dengan
mengambil jenis/bibit anggrek berasal dari berbagai tempat di Indonesia.
Koleksi anggrek di Kebun Raya Purwodadi terdapat 376 jenis. Semua jenis
tanaman ini dilindungi dan dilestarikan bersifat ex-situ. Jenis-jenis anggrek
tersebut berasal dari berbagai daerah di Indonesia, antara lain: Papua,
Maluku, Sulawesi, Sumatera, NTB, Kalimantan dan Jawa.
2. Tanaman Perkebunan
Tanaman perkebunan merupakan komoditas yang dibudidayakan secara sengaja
oleh manusia yakni untuk diambil nilai ekonominya. Dengan demikian pada ekosistem
perkebunan ini keanekaragaman hayati jenis adalah rendah. Tanaman perkebunan
yang telah dibudidayakan terdiri dari tanaman tahunan dan tanaman semusim. Untuk
tanaman tahunan yang telah dibudidayakan tercatat 15 jenis dan kebanyak tanaman
tersebut introduksi dari daerah lain. Jenis ini yang memiliki nilai ekonomi tinggi, lebih
dominan diusahakan di perkebunan pemerintah, seperti komoditi kopi, teh, dan
kakao. Sedangkan untuk tanaman semusim tercatat ada 7 jenis yang telah
dibudidayakan, diantaranya untuk jenis tembakau, kapas, dan tebu merupakan
komoditas yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan dibudidayakan di perkebunan baik
pemerintah maupun swasta.
3. Tanaman Obat

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-107


Tanaman obat merupakan salah satu dari komoditas selain tanaman pangan yang
memiliki nilai ekonomi dan karena itu dibudidayakan oleh sekelompok masyarakat
tertentu. Di Jawa Timur tercatat ada 23 jenis tanaman obat yang telah
dibudidayakan.
III.6.1.1 Ekosistem

Keanekaragaman ekosistem merujuk pada keanekaragaman tipe habitat yang


menggambarkan keanekaragaman bentuk-bentuk kehidupan, peran dan proses
ekologis yang ditampilkan, serta keanekaragaman genetis yang dikandungnya. Semua
proses yang menjadi dasar bagi kelangsungan dan kesinambungan kehidupan di Bumi
berlangsung di dalam ekosistem.
Wilayah Jawa Timur menempati bagian Indonesia bagian barat dimana ekosistem
daratannya mengandung kekayaan hayati khas dari kawasan Asia. Sejarah geologi
pembentukan pulau Jawa yang menimbulkan variasi iklim juga mempengaruhi
pembentukan ekosistem dan jenis tumbuhan serta hewan yang ada di dalamnya.
Kekayaan keanekaragaman ekosistem di Jawa Timur mencakup pegunungan, hutan
hujan dataran rendah, hutan pantai, padang rumput, savana, muara dan pesisir pantai,
mangrove, padang lamun, terumbu karang dan perairan laut dalam. Sekitar 28%
wilayah Jawa Timur merupakan kawasan hutan yang memiliki peranan penting dalam
pelestarian keanekaragaman hayati dan memberikan berbagai manfaat ekonomi, sosial
dan ekologi dalam menjaga kelangsungan berbagai kehidupan.

Tabel III.56 Tipe Ekosistem yang ada di Jawa Timur

No. Tipe Ekosistem Lokasi


1 Ekosistem hutan, meliputi :
a. Hutan tropis dataran rendah TN Meru Betiri
b. Hutan Hujan tengah Tahura R Suryo
c. Hutan savana/penggembalaan TN Baluran, Tahura R. Suryo
d. Hutan Bambu TN Alas Purwo
e. Hutan Cemara Tahura R. Suryo, Malang
f. Hutan Rawa/Payau TN Baluran, TN Meru Betiri
2 Ekosistem pantai/pesisir Tuban, Lamongan, Gresik, Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan,
Probolinggo, Situbondo, Banyuwangi, Trenggalek, Pacitan,
Malang, Jember
3 Ekosistem mangrove TN. Baluran, TN Meru Betiri. TN Alas Purwo, dan hampir semua
kawasan pantura Jawa Timur
Sumber: Profil Keanekaragaman Hayati Jawa Timur

Meningkatnya aktivitas manusia di dalam memanfaatkan sumber daya hayati yang


cenderung eksploitatif dan berlebihan menjadikan ancaman bagi eksistensi berbagai
ekosistem dan sistem kehidupan di dalamnya. Perubahan habitat akibat adanya kegiatan
konversi kawasan hutan dapat menyebabkan hilangnya suatu ekosistem dan punahnya
spesies asli dan pada akhirnya setiap saat akan terjadi kehilangan stok gen pembawa
sifat keturunan dari spesies tersebut.
Seiring dengan konversi dan eksploitasi yang telah dilakukan, tutupan hutan sebagai
salah satu petunjuk bagi kondisi hutan semakin berkurang. Perubahan tutupan hutan

III-108 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Jawa Timur masih relatif kecil dibandingkan dengan wilayah di luar Jawa. Berdasarkan
data Statistik Hutan dan Kehutanan Indonesia 2019, Indeks Kualitas Tutupan Lahan
(IKTL) Jawa Timur sebesar 50,23. Angka ini masih lebih baik dibanding IKTL Provinsi
Banten (39,16), DKI Jakarta (24,66), Jawa Barat (38,70), JawaTengah (50,08), maupun
DI Yogyakarta (32,69).
1. Kondisi Kawasan Konservasi
Kekayaan keanekaragaman hayati Jawa Timur sebagian besar berada di kawasan hutan
alam, terutama hutan yang ada di kawasan konservasi. Keberadaan jaringan kawasan
konservasi ini cukup efektif untuk memelihara kondisi keanekaragaman hayati Jawa
Timur sekaligus mengurangi tekanan terhadap eksploitasi yang berlebihan. Namun perlu
diakui bahwa berbagai aktivitas manusia masih sering dijumpai di dalam kawasan yang
dilindungi ini sehingga dapat mendorong peningkatan laju kerusakan kawasan
konservasi seperti di cagar alam, suaka margasatwa, taman nasional, taman wisata alam
dan taman hutan raya, selain kerusakan yang terjadi di kawasan hutan produksi.
Tingkat kerusakan yang terjadi pada kawasan hutan menunjukkan kecenderungan yang
meningkat. Realisasi penanaman pada areal hutan produksi tergolong kecil bila
dibandingkan dengan luas kawasan hutan yang telah diberikan pemerintah untuk
pembangunan hutan ini.
Luas total kawasan konservasi di Jawa Timur adalah 229.071,84 ha. Luas kawasan
berdasarkan pengelola kawasan ada 6 buah, yaitu: (1) BTN Baluran 25.000,00 ha; (2)
BTN Meru Betiri 52.626,04 ha; (3) BBTN Bromo Tengger Semeru 50.276,20 ha; (4) BTN
Alas Purwo 44.037,30 ha; (5) Tahura R. Soerjo 27,868.30 ha; dan (6) BBKSDA Jawa
Timur 29.264,00 ha. Jumlah kawasan konservasi yang berada di bawah pengelolaan
BBKSDA Jawa Timur sebanyak 23 kawasan konservasi dengan luas total 30.846,80 ha
Berdasarkan fungsinya terdiri dari 17 (tujuh belas) Cagar Alam dengan luas total
2.420,25 ha, 3 (tiga) Suaka Margasatwa dengan luas 25.644,50 ha, dan 3 (tiga) Taman
Wisata Alam dengan luas total 299,20 ha. Data kawasan konservasi selengkapnya
disajikan dalam Lampiran Tabel-1D.
Beberapa kawasan konservasi di BBKSDA Jawa Timur mengalami degradasi hutan
antara lain: CA/SM Pulau Bawean, CA Gunung Picis, TWA Gunung Baung, CA. Gunung
Abang, CA Gunung Sigogor, CA Janggangan Rogojampi dan CA Kawah Ijen akibat
kebakaran hutan, perambahan dan penyerobotan lahan oleh masyarakat sekitar
sehingga menyebabkan berbagai kerusakan. Diantaranya semakin berkurangnya
keragaman hayati dan menurunnya kualitas habitat satwa liar yang menyebabkan
terganggunya keseimbangan lingkungan dan fungsi kawasan konservasi.
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5 tahun 1990 pasal (10) bahwa wilayah sistem
penyangga kehidupan yang mengalami kerusakan secara alami dan atau oleh karena
pemanfaatan serta sebab-sebab lainnya perlu diikuti dengan upaya rehabilitasi secara
berencana dan berkesinambungan. Untuk itu, BBKSDA Jawa Timur memandang bahwa
pemulihan kondisi kawasan konservasi yang terdegradasi merupakan salah satu hal
penting yang perlu segera ditangani.

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-109


Tahun 2018 BBKSDA Jawa Timur mentargetkan 41 ha kegiatan pemulihan ekosistem.
Kegiatan pemulihan ekosistem dilaksanakan dengan 2 mekanisme, yaitu pengkayaan
dan alami. Untuk mekanisme pengkayaan dilaksanakan di (1). CA. Gunung Picis seluas
3 ha dengan jenis tanaman Talesan, Pasang, Nyampuh, Kemaduh, Cemara Gunung,
Puspa dan Madu. (2). CA. Gunung Sigogor seluas 3,9 ha dengan jenis tanaman Puspa,
Pasang, Marasawa dan Cemara Gunung. (3). TWA. Gunung Baung seluas 15 ha dengan
jenis tanaman Lo, Klampok, Bambu, Bendo, Kepuh dan Kedawung (4). CA. Gunung
Abang seluas 12 ha dengan jenis tanaman Bambu, Bendo, Kepuh, Kesambi, Kedawung
dan Lo. (5). CA. Janggangan Rogojampi seluas 1,14 ha dengan jenis tanaman Selasih,
Manting, Bambu Kuning dan Beringin. Total luas kegiatan Pemulihan Ekosistem dengan
mekanisme pengkayaan adalah 35,3 ha, sedangkan sisanya menggunakan mekanisme
pemulihan ekosistem alami yaitu di SM. Dataran Tinggi Yang.
Pembukaan lahan melalui konversi kawasan hutan alam untuk Areal Penggunaan Lain
(APL) memberikan kontribusi pada kerusakan kawasan hutan. Konversi hutan alam
untuk dijadikan APL merupakan ancaman yang serius terhadap konservasi
keanekaragaman hayati. Terlebih lagi terdapat kecenderungan bahwa konversi
dilakukan terhadap hutan hujan tropis dataran rendah yang merupakan tipe ekosistem
yang memiliki keanekaragaman paling tinggi. Oleh karena itu, pembangunan APL
sebaiknya tidak dilakukan di hutan alam, tetapi di lahan-lahan terlantar.
2. Prioritas Pengelolaan Kawasan Konservasi
Salah satu kawasan konservasi yang penting dan strategis dalam pelestarian
keanekaragaman hayati adalah Taman Nasional. Keanekaragaman flora dan fauna yang
endemik, langka dan dilindungi, serta keindahan dan keajaiban fenomena alam sebagian
besar terdapat di Taman Nasional. Namun demikian, saat ini berbagai kegiatan yang
seharusnya tidak dilakukan ternyata sering dijumpai di Taman Nasional di Jawa Timur,
misalnya kegiatan illegal logging, perambahan dan sebagainya sehingga mengakibatkan
tekanan yang dapat mengancam kelestarian Taman Nasional.
Taman Nasional di Jawa Timur berjumlah 4 unit, 2 unit diantaranya ditetapkan sebagai
Taman Nasional Model. Penetapan Taman Nasional Model pada prinsipnya bertujuan
untuk percepatan pembangunan taman nasional yang dikelola sesuai dengan kondisi
spesifik lokasi, termasuk perubahan yang terjadi secara efektif, efisien, transparan, dan
akuntabel menuju terwujudnya taman nasional mandiri. Taman Nasional Model yang
telah ditetapkan melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan
Konservasi Alam (PHKA) Departemen Kehutanan Nomor SK.128/IV-Set/HO/2006 di
Jawa Timur adalah TN Bromo Tengger Semeru, TN Meru Betiri, dan TN Alas Purwo.
Penataan organisasi pengelola kawasan konservasi untuk meningkatkan efektivitas
pengelolaan diantaranya dilakukan melalui peningkatan status kelembagaan UPT Ditjen
PHKA, yaitu BBKSDA, BKSDA, BBTN dan BTN. Adapun untuk pengelolaan Tahura R.
Soerjo diserahkan kepada Gubernur Jawa Timur sebagai tugas penyelenggaraan tugas
pembantuan.

III-110 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


3. Kawasan yang Memiliki Nilai Penting Konservasi Keanekaragaman Hayati
Daerah yang penting untuk konservasi keanekaragaman hayati tidak hanya terdapat di
kawasan konservasi, tetapi terdapat juga pada kawasan yang berada di luar kawasan
konservasi. Penentuan kawasan yang memiliki nilai penting untuk konservasi
keanekaragaman hayati ini sangat diperlukan untuk merumuskan kebijakan sebagai
upaya pengelolaan kawasan yang harus dilindungi untuk konservasi keanekaragaman
hayati.
Pendekatan untuk penentuan kawasan yang memiliki nilai penting dapat dilakukan
antara lain melalui High Conservation Value Forest (HCVF). HCFV adalah salah satu
upaya yang bertujuan untuk mengidentifikasi hutan yang mempunyai nilai ekologi dan
sosial budaya penting untuk konservasi keanekaragaman hayati. Pendekatan ini cukup
penting untuk membantu melestarikan keanekaragaman hayati yang berada di industri
kehutanan, terutama hutan produksi.
Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Timur dan beberapa pemangku kepentingan
lainnya telah mengidentifikasi 960.572,62 hektar hutan produksi bernilai konservasi
tinggi di Jawa Timur. Luas hutan yang memiliki keanekaragaman tinggi yang
dikategorikan sebagai HCVF-1 mencakup luasan 547.752,39 hektar. Sisanya termasuk
dalam kategori penting bagi kelangsungan hidup (HCVF-2), unik seluas 53.983,18 ha,
langka atau terancam punah (HCVF-3) seluas 195.702,60 ha, hutan yang berfungsi
sebagai pengatur alam dalam situasi kritis (HCVF-4) seluas 379.368,68 ha, serta sebagai
penopang kebutuhan dasar (HCVF-5) seluas 15.308,24 ha, dan menjadi identitas
penting masyarakat (HCVF-6) seluas 417,75 ha.
Pemeliharaan Keanekeragaman Hayati Identifikasi biodiversity flora dan fauna dilakukan
intensif untuk menilai wilayah hutan yang masuk High Conservation Value Area (HCVA)
atau area hutan bernilai konservasi tinggi dalam rangka pengelolaan hutan lestari. Hasil
pemantauan wilayah HCVA Perhutani terdapat lebih kurang 13 jenis mamalia, 12 jenis
reptil dan 85 jenis aves yang merupakan jenis Rare Threatened and Endangerous
Species (RTE). Terhadap satwa-satwa tersebut Perhutani melakukan perlindungan
habitatnya antara lain untuk Elang Jawa (Nisaetus bartelsi), Owa Jawa (Hylobates
moloch), Kijang Jawa (Muntiacus muntjak), Lutung (Trachypithecus sp.), Macan tutul
(Panthera pardus), Bangau sendang lawe (Ciconia episcopus), Rusa (Cervidae), Kucing
hutan (Prionailurus bengalensis). Pengkayaan atau restorasi kawasan perlindungan
Hutan Lindung, Hutan Alam Sekunder (HAS), Kawasan Perlindungan Setempat (KPS)
dengan penanaman bibit pohon jenis rimba, Multiple Purpose Tree Species (MPTS) dan
buah-buahan adalah salah satu cara untuk melindungi habitat satwa.
4. Pemanfaatan Ekosistem
Kawasan konservasi, termasuk di antaranya Taman Nasional, adalah suatu kawasan
yang mempunyai manfaat secara langsung kepada masyarakat. Kawasan ini tidak hanya
berupa tutupan hutan yang mempunyai makna ekonomi dan segala aspek yang
mempunyai dampak langsung bagi masyarakat di sekitar kawasan tersebut. Kawasan
konservasi mempunyai manfaat tidak langsung, selain manfaat langsung yang dapat
diperoleh masyarakat. Namun demikian, para pengambil kebijakan di beberapa daerah

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-111


seringkali mempunyai anggapan yang sama dalam menempatkan potensi sumber daya
alam dan hutan sebagai aset untuk memperoleh Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Keuntungan yang diperoleh dari nilai tidak langsung kawasan konservasi antara lain
ketersediaan air, baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya, perlindungan tanah,
sebagai sarana untuk mengembangkan kegiatan ekowisata, kegiatan penelitian ilmiah,
pendidikan, serta pengaturan iklim. Selain sebagai penyedia sumber daya hayati, peran
kawasan ini sebagai penyedia sumber daya air didasarkan pada penilaian pentingnya air
untuk kebutuhan manusia di sekitar kawasan tersebut. Namun demikian, jika dikaitkan
lebih luas lagi, nilai penting dari kawasan konservasi sangat bermanfaat untuk menjaga
keseimbangan iklim dan mengurangi pemanasan global.
III.6.1.2 Spesies

Kepunahan atau hilangnya spesies tumbuhan dan satwa dapat disebabkan oleh faktor
alami melalui proses evolusi yang berlangsung terus menerus, serta meningkatnya
aktivitas manusia. Aktivitas manusia berupa perburuan, perdagangan satwa ilegal,
perusakan habitat, eksploitasi berlebihan, penebangan ilegal dan perambahan hutan
serta introduksi spesies asing menyebabkan Indonesia dikategorikan sebagai negara
yang mempunyai daftar panjang untuk spesies-spesies yang terancam punah.
Sebagai ilustrasi hingga saat ini sekitar 58 spesies tumbuhan dinyatakan langka (kayu,
rotan anggrek, dll). Beberapa jenis tanaman yang dimanfaatkan sebagai obat-obatan
termasuk ke dalam kategori langka tersebut. Tabel III.57 menyajikan beberapa jenis
tanaman obat langka khususnya di Pulau Jawa.

Tabel III.57 Beberapa Jenis Tumbuhan Obat Langka di Pulau Jawa

No Nama Tumbuhan Suku Nama Daerah Status


1. Alstonia scholaris (L.) R.Br. Apocynaceae Lame, pulai, pule Jarang
2. Alyxia reinwardtii Bl. Apocynaceae Pulasari, cukangkang Jarang
3. Arcangelisia Flava (L.) Merr. Menispermaceae Ki koneng Rawan
4. Cibotium barometz (L.) }.Sm. Di kcsoniaceae Paku simpai Jarang
5. Cinnamomum sintoc Bl. Lauraceae Sintoc, kiteja, tejo Terkikis
6. Curcuma petolata Roxb. Zingiberaceae Koneng putri, temu badur Genting
7. Euchresta horsfieldii (Lesch.) Benn. Fabaceae Pranajiwo, ki jiwo Jarang
8. Kadsura scandens (Bl.) Bl. Schisandraceae Wera areuy, ki lembur Jarang
9. Merremia mammosa (lour.) ha/lier f Convolvulaceae Widara upas, telo ndurak Jarang
10. Oroxylum indicum (L.) Vent Bignoniaceae Pongporang, gompong, pedang- Jarang
pedangan
11. Parameria laevigata (fuss.) Moldenke Apocynaceae Kayu rapel, congkangkang Jarang
12. Parkia roxburghii C. Don Fabaceae Kedawung, peundeuy Jarang
13. Pimpinella pruatjan Molkenb. Apiaceae Antanan gunung Genting
14. Rafflesia patma Bl. Rafflesiaceae Kembang padma Rawan
15. Refflesia zollingeriana Koord. Rafflesiaceae Padma Genting
16. Scutellaria javanica /ungh. Lamiaceae Perlutan, hamperu lemah Terkikis
17. Strychnos ignatii Berg. Loganiaceae Cetek Jarang
18. Symplocos Odoratissima (Bl.) Choisy Symplocaceae Ki sariawan Jarang
Sumber: Profil Keanekaragaman Hayati Jawa Timur

1. Status Satwa dan Tumbuhan yang Dilindungi


Jenis-jenis tumbuhan dan satwa liar tertentu karena faktor-faktor biologis, ekologis dan
geografis dari jenis tersebut, maupun karena faktor-faktor yang disebabkan oleh

III-112 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


tindakan manusia telah mengalami ancaman keberlangsungan kehidupannya, dan pada
akhirnya dapat punah dalam waktu dekat apabila tidak dilakukan tindakan perlindungan.
Perlindungan jenis tumbuhan dan satwa liar dimaksudkan untuk mencegah atau
menghindari terjadinya kepunahan. Selain itu, keberadaan jenis-jenis tumbuhan dan
satwa liar harus tetap terjaga kemurnian jenisnya serta tetap terjaga keanekaragaman
genetik tanpa mengubah sifat-sifat alaminya dengan melindungi jenis-jenis tumbuhan
dan satwa liar, maka populasinya diharapkan dapat meningkat dan mencapai tingkat
yang secara dinamik viable. Karena suatu jenis tumbuhan maupun satwa liar merupakan
bagian dari ekosistem, kemantapan populasi jenis tersebut dapat menjamin
keseimbangan dan kemantapan ekosistem.
Salah satu upaya pengawetan jenis tumbuhan dan satwa liar adalah dengan
menggolongkan jenis-jenis tumbuhan dan satwa liar yang terancam tersebut ke dalam
golongan atau kelompok jenis tumbuhan dan satwa liar yang dilindungi. Penetapan jenis
satwa dan tumbuhan ke dalam golongan yang dilindungi sesuai Peraturan Pemerintah
Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Mengingat jenis
tumbuhan dan satwa yang dilindungi sesuai peraturan tersebut sifatnya dinamis (dapat
berubah) maka daftar yang dilindungi beberapa kali mengalami revisi. Pertimbangan
revisi adalah setelah mendapat pertimbangan otoritas keilmuan (scientific authority) dan
juga dengan mempertimbangkan pengawetan, pemanfaatan sumber daya alam hayati
dan kondisi populasi satwa di alam dan di masyarakat. Berdasarkan Peraturan MENLHK
Nomor P.92/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2018 tentang Perubahan Atas Peraturan MENLHK
Nomor P.20/Menlhk/Setjen/Kum.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan Dan Satwa Yang
Dilindungi, maka daftar tersebut mencakup 137 spesies mamalia, 557 spesies burung,
1 spesies amphibi, 37 spesies reptil, 20 spesies ikan, 26 spesies serangga, 1 spesies
krustasea, 5 spesies moluska, 3 spesies xiposura, dan 127 spesies tumbuhan. Sekitar
914 spesies yang sudah dimasukkan ke dalam daftar yang dilindungi di Indonesia, dan
terdapat kemungkinan jumlah ini akan terus berkembang mengingat semakin besarnya
ancaman kelestarian berbagai spesies di Indonesia.
2. Penemuan Spesies Baru
Penemuan spesies baru mempunyai nilai strategis bagi dunia ilmu pengetahuan secara
global dalam rangka mengurangi derajat ketidakpastian serta pembuktian kebenaran
ilmiah untuk menjawab berbagai fenomena alam. Selain itu, penemuan spesies baru
memberikan kontribusi yang signifikan untuk menjawab permasalahan penting
keberadaan spesies yang semakin terancam keberadaannya. Penemuan baru ini dapat
menjadi informasi yang menggembirakan dari cerminan kekayaan keanekaragaman
hayati yang sebagian hanya dapat ditemui di Indonesia, di tengah kekhawatiran semakin
bertambahnya spesies yang terancam punah.
Salah satu contoh penemuan spesies baru pada tahun 2019 dilaporkan oleh peneliti
Pusat Penelitian Biologi LIPI, Ayu Savitri Nurinsiyah bekerja sama dengan Marco Neiber
dan Bernhard Hausdorf dari Centrum fur Naturkunde, Universitat Hamburg Jerman.
Dalam laporan tersebut ditemukan 16 spesies baru keong darat dari berbagai daerah di
Jawa. Keong darat yang ditemukan dari genus Landouria ini memiliki keanekaragaman
tinggi di Pulau Jawa. Penemuan spesies baru ini semakin memperkaya keanekaragaman

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-113


hayati yang dimiliki Indonesia. Spesies tersebut diantaranya adalah Landouria
parahyangensis, Landouria petrukensis, Landouria abdidalem, Landouria naggsi,
Landouria nusakambangensis, Landouria tholiformis, Landouria tonywhitteni, Landouria
madurensis, Landouria sewuensis, Landouria sukoliloensis, Landouria nodifera,
Landouria pacitanensis, Landouria zonifera, Landouria pakidulan, Landouria dharmai,
dan Landouria menorehensis.
Sebagian besar keong Landouria merupakan hewan endemik yang memiliki sebaran di
daerah-daerah tertentu di Jawa. Karena sebaran yang terbatas inilah, hewan endemik
seperti Landouria sangat rentan terhadap ancaman kepunahan. Saat ini, keong
Landouria tengah menghadapi ancaman berupa perubahan dan hilangnya habitat
alamiahnya di Pulau Jawa. Oleh karena itu, konservasi dan pengungkapan
keanekaragaman hayati Indonesia sangat penting dan mendesak untuk terus dilakukan.
3. Pemanfaatan Spesies
Pemanfaatan jenis tumbuhan dan satwa liar adalah penggunaan sumber daya hayati
dan atau bagian-bagiannya serta hasil daripadanya untuk pengkajian, penelitian dan
pengembangan, penangkaran, perburuan, perdagangan, peragaan, pertukaran,
budidaya tanaman obat-obatan dan pemeliharaan untuk kesenangan.
Jumlah tumbuhan dan satwa liar masing-masing jenis yang diperdagangkan setiap
tahun diatur dengan kuota pengambilan atau kuota tangkap, yang ditetapkan oleh
MENLHK. Penentuan kuota pengambilan dan penangkapan satwa adalah jumlah
maksimal spesies tumbuhan dan satwa liar yang boleh diambil atau ditangkap dari
habitat alam dan hasil penangkaran untuk keperluan pemanfaatan dalam negeri dan
atau peredaran di luar negeri (ekspor). Jumlah kuota pengambilan tumbuhan dan
penangkapan satwa liar ini termasuk dalam Appendix dan Non-Appendix CITES
dijelaskan dalam Tabel III.58.

Tabel III.58 Kuota Pengambilan Tumbuhan Alam dan Penangkapan Satwa Liar
yang Termasuk Appendix dan Non-Appendix CITES
Kuota Tangkap
No. Nama Jenis Keterangan
Tangkap Realisasi
A. Termasuk Appendix CITES
Ular/ Snakes
1 Naja sputatrix 63.000 56.350 Kulit
150 150 Hidup
2 Ptyas mucosus 10.000 7.000 Kulit
3 Ptyas mucosus 39.000 39.000 Hidup (konsumsi)
200 200 Hidup
Biawak / Monitors
4 Varanus salvator 10.000 7.000 Kulit
Kura-kura/ Turtles
5 Amida cartilaginea 125 125 Hidup (konsumsi)
6 Dogania subplana 150 150 Hidup (konsumsi)
Kelas Anthozoa (Coral/ Karang)
1 Alveopora spongiosa 250 0
2 Catalaphyllia jardinei 1.000 0
3 Caulastrea sp. 1.500 0
4 Cycloseris sp. 1.000 0
5 Cynarina lacrymalis 500 0
6 Dendrophyllia fistula 1.000 0
7 Euphyllia ancora 2.000 0

III-114 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Kuota Tangkap
No. Nama Jenis Keterangan
Tangkap Realisasi
8 Euphyllia cristata 2.000 0
9 Euphyllia glabrescens 1.000 0
10 Favia spp. 500 0
11 Favites spp. 1.000 0
12 Fungia spp. 1.500 0
13 Fungia (Cycloseris ) sp. 1.000 0
14 Galaxea astreata 700 0
15 Galaxea fascicularis 500 0
16 Goniastrea sp. 200 0
17 Goniopora lobata 3.500 0
18 Goniopora sp. 3.000 0
19 Goniopora stokesi 3.000 0
20 Heliofungia actiniformis 4.000 0
21 Heliopora coerulea 500 0
22 Hydnophora exesa 1.000 0
23 Hydnophora microconos 500 0
24 Lobophyllia corymbosa 1.000 0
25 Lobophyllia sp. 1.000 0
26 Montastrea spp. 800 0
27 Montipora spp. 250 0
28 Mycedium robokalin 250 0
Mycedium elephantotus 250 0
29 Nemenzophyllia turbida 1.000 0
30 Pectinia sp. 200 0
31 Physogyra lichtensteini 1.000 0
32 Plerogyra sinuosa 2.000 0
Plerogyra turbida 0 0
33 Polyphillia talpina 1.000 0
34 Porites spp. 3.000 0
35 Scolymia vitiensis 0 0
36 Trachyphyllia geoffroyi 2.500 0
37 Tubastrea sp. 1.000 0
38 Tubipora musica 500 0
39 Turbinaria peltata 1.000 0
40 Turbinaria sp. 500 0
41 Wellsophyllia radiata 500 0
42 Order scleractinia (sabstrat) 100.000 0
43 Order scleractinia (Live Rock) 50.000 0
B. Termasuk Non-Appendix CITES
1 Acrochordus/granatus 200 200 Hidup
2 Acrochordus/javanicus 4.600 4.600 Kulit
3 Ahaetulla/prasina 1.000 2.000 Hidup
4 Boiga/cynodon 100 100 Hidup
5 Boiga/dendrophila 400 400 Kulit
6 Boiga/nigriceps 50 50 Hidup
7 Cerberus/rhyncops 14.800 14.500 Kulit
8 Elaphe/radiata 9.500 9.500 Kulit
9 Enhydris/enhydris 1000 1000 Kulit
10 Homalopsis/buccata 9.500 9.500 Kulit
11 Ptyas/carinatus 10 10 Hidup Pet
12 Ptyas/korros 600 500 Kulit
13 Trimeresurus/insularis 100 240 Hidup Pet
14 Xenochrophis/melanzostus 200 400 Hidup Pet
15 Xenopeltis/unicolor 700 700 Kulit
16 Desia/olivalea 150 0 ?
17 Brochocela/jubata 100 0 Hidup
18 Eutropis/rudis 250 0 ?
19 Gonocephalus/chameleontinus 500 0 Hidup
20 Pseudocolates/tympanistriga 100 0 Hidup
21 Cosymbotus/platyurus 750 750 Hidup
22 Gehyra/mutilata 750 750 Hidup
23 Gekko/gecko 8.000 6.000 Hidup

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-115


Kuota Tangkap
No. Nama Jenis Keterangan
Tangkap Realisasi
24 Gekko/monarchus 200 0 Hidup
25 Gekko/smithi 500 0 Hidup
26 Hemidactylus/frenatus 4.000 0 Hidup
27 Hemiphylodactylus/typus 500 500 Hidup
28 Ptychozoon/kuhli 1.000 100 Hidup
29 Bufo/asper 150 0 Hidup
30 Bufo/melanostictus 750 0 Hidup
31 Fejervarya/cancrivora 15.132.500 0 Hidup (konsumsi)
32 Fejervarya/limnocharis 200 0
33 Omnirana/nicobariensis 250 0 Hidup
34 Kaloula/baleata 150 0 Hidup
35 Polypedates/leucomystax 250 0 Hidup
36 Rhacophorus/reindwardtii 500 0 Hidup
Arthopoda
1 Arachinida/Javanesis 300 0 ekor
2 Scolgrendis/subsphinipes 1500000 0 ekor
3 Dorcus/parryi 50 0 ekor
4 Dorcus/taurus 50 0 ekor
5 Hexarthrius/rinhoceros 50 0 ekor
6 Odontolabis/bellicosa 50 0 ekor
7 Prosopocoilus/astacoides 50 0 ekor
8 Prosopocoilus/mohnikei 50 0 ekor
9 Prosopocoilus/zebra 50 0 ekor
10 Blabephorus/pinguis 25 0 ekor
11 Chalcosoma/caucasus 200 0 ekor
12 Dipelicus/cantori 50 0 ekor
13 Heliocopris/bucephalus 50 0 ekor
14 Glycosia/tricolor 50 0 ekor
15 Mycteristes/rhinophyllus 25 0 ekor
16 Plectrone/tritis 25 0 ekor
17 Fruhstorferia/javanus 50 0 ekor
18 Rosalia/laeta 25 0 ekor
19 Chrysochroa/buqueti 25 0 ekor
20 Chrysochroa/fulminans 25 0 ekor
21 Eurycnema/versirubra 50 0 ekor
22 Catacanthus/incarnatus 100 0 ekor
23 Millonia/rawakensis 100 0 ekor
24 Atrophaneura/luchti 50 0 ekor
25 Atrophaneura/nox 25 0 ekor
26 Papilio memnon 50 0 ekor
27 Papilio paris 50 0 ekor
28 Papilio peranthus 50 0 ekor
29 Delias belisama 50 0 ekor
30 Delias fruhstorferi 25 0 ekor
31 Idea stolli 50 0 ekor
32 Actias maenas 50 0 ekor
33 Antheraera frithi 50 0 ekor
34 Attacus atlas 50 0 ekor
35 Samia insularis 50 0 ekor
36 Actias maenas 50 0 ekor
37 Antheraera frithi 50 0 ekor
38 Attacus atlas 50 0 ekor
39 Samia insularis 50 0 ekor
Sumber: Statistik BBKSDA Jawa Timur 2018

III.6.1.3 Kondisi dan Pemanfaatan Sumber Daya Genetik

Sumber daya genetik (SDG) memiliki peran penting dalam pembangunan baik sebagai
sumber daya hayati (biological resources), sumber gen dalam upaya pemuliaan untuk
menghasilkan varietas baru yang berkualitas, maupun sebagai sistem penyangga

III-116 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


kehidupan, yaitu sebagai sumber pangan, pakan, bahan bangunan, dan bahan industri.
Sumber daya genetik nabati (tumbuhan, tanaman dan jasad renik) dan hewani adalah
sumber daya genetik yang dapat dilestarikan (conservable), tetapi sumber daya genetik
yang sudah punah tidak dapat diketemukan kembali dan tidak dapat dihidupkan kembali
(non revivable). Upaya yang dapat dilakukan untuk mempertahankan keberadaan
sumber daya genetik di antaranya adalah melalui pemuliaan. Pemerintah telah
membentuk Komisi Nasional Sumber Daya Genetik (Komnas SDG) untuk melestarikan
dan mengembangkan plasma nutfah yang dimiliki Indonesia. Sedikitnya terdapat 12.000
plasma nutfah yang miliki di BB Biogen dan 32.000 plasma nutfah yang tersebar di
seluruh Indonesia yang perlu dijaga kelestariannnya.
Pemanfaatan sumber daya genetik hendaknya diarahkan untuk kesejahteraan manusia
diiringi dengan pelestarian keanekaragaman dan keunikan yang dimiliki sehingga dapat
dilakukan secara berkelanjutan. Berbagai suku serta budaya yang ada berkaitan erat
dengan pemanfaatan sumber daya genetik yang sangat beragam antar wilayah dan
agroekologi. Keragaman budaya yang disertai dengan keragaman sumber daya genetik
akan menghasilkan beragam pengetahuan masyarakat dalam memanfaatkan sumber
daya tersebut untuk keperluan pangan, papan, sandang, obat-obatan, maupun bahan
baku industri.
Masyarakat telah memanfaatkan keanekaragaman hayati sesuai dengan tingkat
pengetahuan dan kultural yang dimiliki baik secara individu ataupun kelompok.
Umumnya penduduk yang tinggal di perdesaan menggantungkan kebutuhan subsisten
mereka kepada keanekaragaman hayati yang ada di sekitar mereka. Lebih dari 6.000
spesies tanaman bunga (baik yang masih liar maupun yang telah dibudidaya)
dimanfaatkan untuk keperluan bahan makanan, pakaian, perlindungan dan obat-
obatan. Begitu juga dengan sumber daya hayati laut, hewan, serta mikroba, sudah lama
masyarakat mengenal dan memanfaatkan sumber daya hayati tersebut untuk keperluan
hidupnya sehari-hari dalam pengobatan maupun proses pembuatan makanan. Tabel
Tabel III.59 menyajikan bebeapa contoh jenis tanaman yang dimanfaatkan oleh
masyarakat.

Tabel III.59 Beberapa Contoh Jenis Tanaman, Daerah Asal, dan Pemanfaatannya
Nama
Spesies Daerah asal Nilai dan manfaat
Tanaman
Carica papaya Pepaya Amerika Tengah Sumber vitamin
Spinacia oleracea Bayam Asia Baral Daya Sayuran
lpomoea batatas Ubi Jalar Amerika Tengah dan Selatan Karbohidrat
D. hispida Gadung Asia/Indonesia Karbohidrat pangan/pati
D. esculenta Gembili Asia/Indonesia Karbohidrat pangan/pati
Canna edulis Ganyong Asia/Indonesia Pangan/bahan kosmetika
Xanthosoma Kimpul Asia/Indonesia Pangan/kripik
Oryza glaberrima, O.sativa Padi O.sativa: tidak pasti O.glaberrima: Karbohidrat
Nigeria Utara
Zea mays Jagung Meksiko, Amerika Tengah Karbohidrat/minyak/pakan
Arachis hypogaea KacangTanah Amerika Selatan Protein/minyak goreng
Glycine max Kedelai China Protein/pangan/pakan
Pisum sativum Kacang Ethiopia, Mediterranean, Asia Protein
Polong Tengah
Allium cepa : Allium fistulosum Bawang Asia Tengah Protein
Merah

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-117


Nama
Spesies Daerah asal Nilai dan manfaat
Tanaman
Allium sativum Bawang Putih Asia Tengah Bumbu
Musa acuminate; M.x Pisang Malay Peninsula/Indonesia Vitamin/buah segar
paradisiaca
Cocos nucifera Kelapa Afrika, Indian Coasts, Indian Vitamin/buah segar/obat tradisional,
Ocean, Asia Tenggara and Pasific mengurangi kerontokan rambut
Elaeis guineensis Kelapa Sawit Afrika Barat Minyak goreng
Piper ningrum Lada Malabar,Baratdaya India Bumbu
Mangifera indica Mangga India Timur Laut Pangan/vitamin/buah
Fragaria x ananassa Strawberi Bersilang di Eropa pada abad ke Buah-buahan
18
A. integra Nangka India Selatan Buah segar/kripik
Psidium guajava L. Jambu biji Brazil, Amerika Tengah Buah/sirup
Lansium domesticum Duku Malaysia Buah
Durio zibethinus Durian Malaysia/Indonesia Buah
Citrus sinensis Jeruk China Buah/sirup
Salacca Salak Indonesia Buah segar/manisan
Capsicum annuum Cabe Amerika Bagian Tengah Bumbu
Lycopersicon esculentum Tomat Amerika Selatan, Meksiko Vitamin/bumbu
Solanum tuberosum Kentang Bolivia-Peru Pangan/karbohidrat/sayuran
Theobroma cacao Coklat Amerika Tengah Minuman
Calamus manan C. ornatus Rotan (150 Malaya Peninsula Furniture/bahan bangunan, tikar, keranjang,
sp.) penangkap ikan
Cinchona Kina * Obat malaria
Syzygium aromaricum Cengkeh Indonesia Minyak cengkeh
Myristica fragrans Pala Indonesia Manisan, minyak
Nephelium spp. Rambutan Indonesia Buah segar/manisan
Rauvolfia radix Akar pulai * Penurun tekanan darah tinggi
pandak
Sumber: SLHI, 2007

Pada pemanfaatan sumber daya genetik tumbuhan untuk dijadikan sebagai metabolit
sekunder bahan baku biopestisida di Jawa Timur, setidaknya tercatat sekitar 35 jenis
tumbuhan sebagaimana disajikan pada Tabel III.60.

Tabel III.60 Koleksi Plasma Nutfah Insektisida Nabati di Jawa Timur

No. Nama Daerah Spesies Famili Bagian Tanaman yang Diambil


(1) (2) (3) (4) (5)
1. Culan Aglaia odorata LOUR. Meliaceae Daun
2. Babandotan Ageratum conyzoides LINN. Compositae Daun, bunga, batang, dan akar
3. Bengkuang Pachyrhizus erosus (L.) Urban. Leguminoceae Biji, daun, dan batang
4. Biduri Calotropis gigantea) Bagian Daun
5. Brotowali Tinospora crispa
6. Cengkeh Sizigitun aroenaticum Myrtaceae Daun dan bunga
7. Cente Lantana camara LINN Verbenaceae Daun dan bunga
8. Prasman/Pana han Eupatorium triplinerve VAHL. Compositae Daun
9. Gadung Dioscorea hispida Dennst Dioscoreaceae Umbi
10. Gandarusa Justifia gendarussa LINN. Acanthaceae Daun
11. Jambumete Anacardium occidentale LINN. Anacardiaceae Kulitbiji
12. Jarak Kicinus communis LINN, Euphorbiaceae Daun dan biji
13. Jarakpagar Jatropha carcas LINN, Euphorbiaceae Daun dan biji
14. Jeringau Acorus calamus LINN. Araceae Rimpang
15. Kayu putih Eucalyptus gfobides LABILL. Myrtaceae Daun
16. Kecubung Datura metel LINN, Datiscaceae Daun dan biji
17. Kencur Kaempferia galanga)
18. Kamalakian Croton tiglhan L. Eupborbiaceae Biji
19. Kipahit Tithonia tagitrifolia Simarubaceae Daun
20. Lada Piper nignun LINN. Piperaceae Buah
21. Lavender Lavandula sp

III-118 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


No. Nama Daerah Spesies Famili Bagian Tanaman yang Diambil
(1) (2) (3) (4) (5)
22. Legundi Lengkuas Vitextrifolia LINN. Verbenaceae Daun
23. Lenguas galanga
24. Marigol Tagetes mimita L. Batang
25. Melaleuka Melaleuca bracteata Myrtaceae Daun
26. Mimba Azadirachta indica A. JUSS. Meliaceae Daun dan Biji
27. Mindi Melia azedarach LINN, Meliaceae Daun dan biji
28. Ocimum Ocimum basilicum LINN. Labiatae Daun dan biji
29. Paitan Eupamrium imdifolmm Gramineae Daun
30. Patah tulang Euphorbia terucelli)
31. Pencahar Croton tiglium LINN. Euphorbiaceae Biji
32. Picung Pangium edule Reinw. Flaccutisceae Buah
33. Pirethrum Chrysanthemum cmerariafolium Compositae Bunga
34. Sabadilla Schoenacaulon officinale Biji
35. Saga Abrus precatarms LINN. Eguminosae Biji
36. Senggugu Clerodendron serration SPRENG. Verbenaceae Daun
37. Serai wangi Artdropogon nardvs LINN. Gramineae Daun
38. Sirsat Daun
39. Srikaya Annona Squamosa, L Biji
40. Tembakau Nicoliana tabacum L. Solanaceae Daun
41. Tephrosia Tephrosia vogelii HOOK. Leguminosae Terna
42. Tuba Derris elliptica BENTR Leguminosae Akar
43. Zodia Evodia suaveolens Daun
Sumber: Profil Keanekaragaman Hayati Jawa Timur

Upaya mengatasi kemerosotan SDG bukan hal yang mudah dan diperlukan kepedulian
dan keterlibatan seluruh pemangku kepentingan dalam pengelolaan SDG. Sikap
apatisme masyarakat terhadap SDG karena ketidaktahuan mereka terhadap potensi
ekonomi yang lebih besar. Sebagai contoh, tanaman Porang atau Iles-iles
(Amorphophalus) yang di Indonesia dianggap sebagai tanaman liar, ternyata di Jepang
tanaman ini sangat popular, karena tepung umbinya yang mempunyai sifat
mengenyangkan dan rendah kalori sering digunakan sebagai bahan campuran sukiyaki.
Potensi SDG perlu dieksplorasi dari hulu hingga hilir untuk menentukan strategi
pemanfaatannya secara maksimal untuk kesejahteraan masyarakat.
Selain untuk memenuhi kebutuhan pangan, sandang, papan dan obat-obatan, bagi
masyarakat tradisional, SDG juga mempunyai arti penting bagi kehidupan adat dan
budaya. Tanaman dan hewan memiliki makna tersendiri dalam kehidupan sehari-hari
maupun ritual. Keterkaitan SDG dengan kehidupan sehari-hari masyarakat
menghasilkan sistem pengetahuan yang bermanfaat bagi pelestarian dan pemanfaatan
SDG. Keanekaragaman SDG yang tersebar di berbagai daerah dengan kekhasan yang
berbeda antara satu daerah dengan yang ada di daerah lain merupakan potensi yang
bernilai tinggi apabila dapat dikembangkan dengan sebaik-baiknya.

III.6.2 Ancaman terhadap Keanekaragaman Hayati


Punahnya keanekaragaman hayati adalah suatu peristiwa alami, namun proses
terjadinya laju kepunahan seringkali dipercepat oleh adanya pemanfaatan berlebihan
yang dilakukan oleh manusia. Ancaman utama yang mengakibatkan punahnya
keanekaragaman hayati di Indonesia umumnya disebabkan oleh kerusakan dan
fragmentasi habitat, pemanfaatan yang berlebihan, introduksi spesies asing, dan
fenomena perubahan iklim.

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-119


Dalam beberapa tahun terakhir perubahan iklim juga telah dirasakan dampaknya pada
aspek pertanian, yang kemudian dapat berpengaruh pada ketahanan pangan,
kesehatan manusia, permukiman dan lingkungan, termasuk sumber daya air dan
keanekaragaman hayati. Akibat nyata dampak perubahan iklim terhadap spesies
sebagai komponen keanekaragaman hayati adalah perubahan dalam kisaran
penyebaran, meningkatnya kelangkaan, perubahan waktu reproduksi, dan perubahan
dalam lamanya suatu musim tanam.
III.6.2.1 Ekosistem

Pemanfaatan sumber daya alam untuk mendukung pembangunan yang berorientasi


pada kepentingan jangka pendek dan tidak memperhatikan daya dukung lingkungan,
mengakibatkan laju kemerosotan keanekaragaman hayati semakin cepat. Selain dapat
mengancam keanekaragaman hayati, kondisi ini juga dapat menjadi ancaman bagi
keberlanjutan pembangunan. Konversi lahan dari kawasan hutan menjadi areal
penggunaan lain (perkebunan, pertanian, permukiman) memberikan peran yang besar
pada kerusakan dan hilangnya fungsi lingkungan yang sangat mendasar untuk
mendukung kehidupan manusia dan mata rantai kehidupan flora dan fauna yang
bermanfaat bagi keberlangsungan kehidupan. Kebakaran hutan dan lahan, illegal
logging, pemanfaatan sumber daya hayati yang berlebihan, perambahan kawasan
hutan, dan eksploitasi yang bersifat destruktif turut memberikan andil yang besar dalam
proses deforestasi dan degradasi lingkungan yang dapat mengancam keseimbangan
ekosistem secara keseluruhan.
1. Kebakaran Hutan dan Lahan
Kebakaran hutan dan lahan merupakan salah satu ancaman yang cukup serius terhadap
keanekaragaman hayati. Pada tahun 2019 tercatat kebakaran hutan terjadi tidak hanya
di kawasan hutan produksi, tetapi juga di dalam kawasan konservasi termasuk cagar
alam dan suaka margasatwa. Kebakaran yang terjadi di kawasan suaka alam dapat
menjadi ancaman bagi kegiatan konservasi dan keberadaan jenis tumbuhan, satwa, dan
ekosistem, terutama jenis-jenis yang statusnya langka.
Sampai dengan bulan Oktober 2019 terpantau kurang lebih 143 titik api di Jawa Timur.
Sedikitnya tujuh gunung di Jawa Timur mengalami kebakaran hutan, yaitu: Gn. Arjuna,
Gn. Welirang, Gn. Kawi, Gn. Wilis, Gn. Semeru, Gn. Bromo, dan Gn. Ijen. Tahun 2019
merupakan tahun terparah kejadian kebakaran hutan dan lahan di Jawa Timur. Hasil
Analisa identifikasi penghitungan luas areal kebakaran hutan dan lahan tahun 2019,
Jawa Timur mengalami kebakaran hutan dan lahan seluas 23.655 ha (Laporan Analisa
Data Luas Areal Kebakaran, Ditjen PKTL – KLHK). Angka ini memberikan hasil yang
berbeda dengan hasil inventarisasi data BPBD Jawa Timur yang mencatat luas areal
kebakaran hutan dan lahan tahun 2019 sebesar 2.099,86 ha (Lampiran Tabel-46).
Berdasarkan inventarisasi data yang dilakukan BPBD Jawa Timur, untuk kawasan hutan
yang mengalami kebakaran mencapai 924,30 ha, terjadi pada 62 lokasi di 18 wilayah
kabupaten/kota (Lampiran Tabel-46A). Adapun berdasarkan Kehutanan Dalam Angka
2014-2018, luasan kebakaran di kawasan hutan di Jawa Timur untuk tahun 2019 masih
dalam proses rekonsiliasi data di Dinas Kehutanan Jawa Timur (Tabel III.61).

III-120 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Tabel III.61 Luas Kebakaran Hutan di Jawa Timur
Luas Karhutla (ha)
No Kawasan Hutan
2014 2015 2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Tahura R. Soerjo 3.360,50 843,50 - 410,40 584,20
2 BBKSDA Jatim 192,20 52,30 - 42,00 12,50
3 TN Bromo Tengger Semeru 2.415,32 124,20 - 76,00 65,00
4 TN Meru Betiri 58,75 15,40 - 5,37 2,74
5 TN Alas Purwo 201,98 158,55 - 0,45 4,90
6 TN Baluran 2.005,90 739,64 777,50 283,00 400,00
7 Perum Perhutani Divre Jatim 2.356,00 1.168,86 236,40 1.090,00 5.898,36
Jumlah 10.590,65 3.102,45 1.013,90 1.907,22 6.967,70
Keterangan: Data tahun 2019 masih dalam tahap rekonsiliasi di Dinas Kehutanan
Sumber: Kehutanan Dalam Angka, 2014-2018

2. Konversi Lahan
Konversi lahan berupa perubahan kawasan hutan menjadi bukan kawasan hutan atau
menjadi kawasan hutan dengan fungsi hutan lainnya. Perubahan ini dapat terjadi pada
lahan pertanian menjadi kawasan non-pertanian seperti perkebunan dan pemukiman,
atau kawasan lainnya. Hal ini dapat menjadi ancaman bagi kehidupan berbagai spesies
liar dan sumber daya genetik.
Kegiatan perubahan kawasan hutan dilakukan melalui perubahan status atau
peruntukan kawasan hutan yang dilakukan dengan cara pelepasan kawasan hutan pada
hutan produksi yang dapat dikonversi, dan tukar menukar kawasan hutan apabila di
wilayah yang bersangkutan tidak tersedia HPK dan hanya pada hutan produksi.
Perubahan kawasan hutan dapat terjadi juga melalui perubahan fungsi kawasan hutan
tertentu menjadi fungsi kawasan hutan lainnya.
Berkaitan dengan pelepasan kawasan hutan, berdasarkan data Kehutanan Dalam Angka
2014-2019, luas hutan tahun 2018 dibandingkan tahun 2017 menunjukkan telah terjadi
alih fungsi lahan hutan sebesar 7.592,44 ha pada kawasan hutan yang dikelola oleh
Perum Perhutani Divre Jawa Timur, terdiri atas 7.487,57 ha hutan produksi dan 104,87
ha hutan lindung. Penyebab alih fungsi lahan hutan Perhutani tersebut tidak dijelaskan
dalam laporan tersebut, tetapi kemungkinan besar terkait dengan pengadaan lahan
untuk pembangunan jalan tol trans Jawa yang melintas Jawa Timur mulai dari Ngawi
sampai Surabaya dan pembangunan Jalan Lintas Selatan Jawa Timur. Adapun untuk
kawasan hutan konservasi yang dikelola BBKSDA Jawa Timur, BBTN Bromo Tengger
Semeru, BTN Baluran, BTN Alas Purwo, dan BTN Meru Betiri tidak mengalami prubahan
(Lampiran Tabel-3C).
3. Perambahan
Perambahan kawasan hutan masih menjadi ancaman bagi kelestarian dan fungsi
ekosistem. Kerusakan hutan akibat perambahan/pemukiman liar, pada kawasan hutan
yang dikelola BBKSDA Jawa Timur tahun 2018 tidak ada, tetapi mulai tahun 2015 sampai
dengan tahun 2017 terjadi perambahan/permukiman liar pada CA Gunung Abang seluas
5,00 hektar. Adapun untuk tahun 2019 masih dalam proses rekonsiliasi data di Dinas
Kehutanan Jawa Timur. Selanjutnya berdasarkan Kehutanan Dalam Angka 2014-2018

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-121


diperoleh data potensi gangguan, ancaman dan pelanggaran hukum kehutanan tahun
2018 sebagaimana Tabel III.62 berikut.

Tabel III.62 Data Potensi Gangguan, Ancaman dan Pelanggaran Hukum


Kehutanan Tahun 2018
Kawasan
No Lokasi Jenis Gangguan/ Ancaman Keterangan
Konservasi
(1) (2) (3) (4) (5)
1 TN Meru Betiri Tempurejo, Illegal logging Tim belum dapat mengamankan tersangka
Jember dan barang bukti tetapi telah mendapatkan
lokasi bongkar kayu di Gang Cempaka,
Desa/Kecamatan Tempurejo, Jember
2 TN Alas Purwo Banyuwangi Perambahan hutan Masih terdapat permasalahan penguasaan
lahan di Blok Pathuk seluas 10 ha saat ini
masih dalam proses penyelesaian,
mengamankan 2 telur penyu di Pantai
Ngagelan, Banyuwangi
3 TN Baluran Situbondo Perambahan hutan Mengamankan luasan seluas 29.774,38 ha
4 KPH Malang- Malang Perambahan hutan
Jatim
5 Tahura R. Kab. Mengamankan kawasan hutan15.980,40 Mengamankan wilayah seluas 13.045,80
Soerjo Mojokerto ha 5 Tahura R Soerjo, Jatim Kab. ha. Mengungkap 4 pelaku pecurian a.n
dan Kab. Mojokerto dan Kab. Jombang Pencurian Kasiyadi dan Mishiriyanto (dilepas karena
Jombang hasil hutan non kayu berupa rebung di didukung oleh massa dan Kades Begagan
Desa Gumeng, Ngembat dan Beganlimo Limo) Suwandi dan Senun (dikembalikan
Kec. Gondang, Blok Jurang Celot Desa ke desanya karena diminta kepala
Tawang Rejo Kec. Jati Rejo (Kab. desanya
Mojokerto), dan Blok Sungai Kaligoro, Blok
Sinto, Blok Nawangan (Kab. Jombang). Di
Kec. Wonosalam terdapat lokasi
penampung/ pengepul rebung dalam
jumlah besar. Diperkirakan menampung 50
drum sekitar 200 kg rebung per drum.
6 TN Meru Betiri Ambulu, Illegal logging Mengamankan areal seluas 25.773,12 ha
Jember
Keterangan: Data tahun 2019 masih dalam tahap rekonsiliasi di Dinas Kehutanan
Sumber: Kehutanan Dalam Angka, 2014-2018

III.6.2.2 Spesies

Jenis-jenis tumbuhan dan satwa liar di Indonesia sampai saat ini masih menghadapi
berbagai ancaman. Ancaman utama terhadap spesies khususnya spesies satwa liar
terjadi akibat hilang dan terfragmentasinya habitat, terutama di daerah-daerah dataran
rendah, perburuan dan perdagangan ilegal satwa dan tumbuhan, terjadinya konflik
antara manusia dan satwa, serta introduksi spesies asing yang bersifat invasif.
1. Fragmentasi Habitat
Daerah hutan dataran rendah adalah tempat dimana terdapat keanekaragaman hayati
yang paling tinggi. Daerah ini juga menjadi tempat untuk mendapatkan dan memenuhi
kebutuhan hidup manusia seperti untuk pengembangan lahan budidaya pertanian
termasuk perkebunan serta pengembangan daerah pemukiman. Oleh karena itu,
perubahan status dan atau fungsi kawasan atau lahan paling cepat terjadi di daerah
dataran rendah. Perubahan-perubahan status dan/atau fungsi kawasan atau lahan
dapat menjadi penyebab utama hilang dan terfragmentasinya habitat beragam
tumbuhan langka dan satwa liar.

III-122 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Fragmentasi habitat adalah proses berkurangnya habitat alami yang luas dan
berkesinambungan atau terbagi menjadi areal yang lebih kecil, sehingga terjadi isolasi
karena adanya areal yang mengalami perubahan atau degradasi. Fragmentasi habitat
akan memperkecil dan membagi populasi yang tersebar luas menjadi subpopulasi yang
tersebar pada areal terbatas, sehingga rentan terhadap tekanan manusia, persilangan
genetik, dan punahnya spesies karena populasi yang kecil akibat adanya penghalang
bagi proses penyebaran, kolonisasi dan penjelajahan spesies. Selain itu, fragmentasi
habitat dapat mendorong terjadinya konflik antara manusia dengan satwa liar.
Salah satu penyebab terjadinya fragmentasi habitat adalah konversi kawasan hutan
menjadi area penggunaan lain, terutama jalan tol dan jalan lintas selatan Jawa Timur.
Pada tahun 2018 kawasan hutan yang telah dikonversi mencapai 7.592,44 ha pada
kawasan hutan yang dikelola oleh Perum Perhutani Divre Jawa Timur, terdiri atas
7.487,57 ha hutan produksi dan 104,87 ha hutan lindung.
2. Perburuan Ilegal dan Perdagangan Ilegal Satwa dan Tumbuhan
Perburuan dan perdagangan ilegal berbagai jenis tumbuhan dan satwa liar yang menjadi
ancaman bagi kelestarian berbagai jenis tumbuhan dan satwa liar dilakukan dengan
latar belakang komersial maupun non-komersial, baik langsung ataupun tidak langsung
dan dengan berbagai tujuan yang berbeda, misalnya untuk mendapatkan daging,
sebagai bahan obat tradisional, sebagai prestise, dan lain sebagainya. Tabel III.63
berikut menyajikan gangguan dan kerusakan hutan akibat pencurian hasil hutan (TSL)
tahun 2014-2018.

Tabel III.63 Gangguan dan Kerusakan Hutan Akibat Pencurian Hasil Hutan (TSL)
Tahun 2014-2018

No Tahun Unit Kerja Pencurian Hasil Hutan (TSL) Keterangan


(1) (2) (3) (4) (5)
1 2014 Bidang KSDA Wil.III - Jelarang 2 ekor
Jember - Lutung jawa 1 ekor
- Alap-alap ekor Jambul 2 ekor - Elang Bido 2
ekor
- Alap-alap Kestrel/Alap-alap Macan 2 ekor
Bidang KSDA Wil.III - Buaya Muara 7 ekor
Jember - Burung Pecuk 2 ekor
- Nuri Merah Kepala Hitam 1 ekor
- Kasuari 1 ekor
Bidang KSDA Wil.III - 160 karung satwa dilindungi jenis Susur - KLM Indonesia Abadi bobot 6 GT dan
Jember Bundar keadaan mati Dokumen Indonesia Abadi
2 2015 Bidang KSDA Wil.III - lutung jawa 1 ekor - kandang kawat warna hitam 1 bh
Jember - Keranjang plastik warna putih 1 bh - kandang burung dari bambu 1 bh
- kakatua seram 1 ekor
- sarung tangan warna merah 1 bh
- kangkareng perut putih 2 ekor
- kakatua kecil jambul kuning 2 ekor
- nuri merah kepala hitam 1 ekor
Bidang KSDA Wil.II - kakatua putih jambul kuning 2 ekor
Gresik - burung bayan 2 ekor
- nuri merah kepala hitam 3 ekor
- burung cendrawasih 1 ekor
Bidang KSDA Wil.III - lutung jawa 5 ekor - kadang satwa kawat warna putih &
Jember - Hp merk sony model C2105 1 buah merah muda 2 buah
- Hp merk Nokia model 105 1 buah
Bidang KSDA Wil.III - kijang 1 ekor - sepeda motor beat 1 unit
Jember - senjata rakita 1 buah

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-123


No Tahun Unit Kerja Pencurian Hasil Hutan (TSL) Keterangan
(1) (2) (3) (4) (5)
- amunisi kaliber 5,5 mm 1 buah
- lampu senter 1 buah
3 2016 Bidang KSDA Wil. III - 11 ekor anakan merak hijau Keterangan
Jember - 7 ekor ular sanca pithon morulus - 2 buah kandang
- 1 ekor biawak anakan abu kawat - 1 buah kotak kontener wrn hijau
- 1 buah kotak kontener wrn biru
- 1 buah kandang merk gex
4 2017 Bidang KSDA Wil. I Kerangka utuh 7 (tujuh) ekor dan 3 buah
Madiun kepala satwa jenis kijang (Muntiacus
muntjak)
Bidang KSDA Wil. III 1 (satu) ekor elang brontok (Spizaetus Smartphone merk Xiaomi MI4C 1 (satu)
Jember cirrhatus) unit
Sepeda honda beat nopol N 6691 Io 1
unit
Kardus sebanyak 1 buah
Polres Situbondo 77 Karung Susur Bundar/Lola Merah 77 Karung
Polres Situbondo 40 Karung Susur Bundar/Lola Merah 40 Karung
Polsek Tempurejo 1 (satu) ekor Trenggiling (Manis javanica)
Jember
PPNS Gakum 40 butir Telur penyu
Polsek Kalipuro 1 (satu) ekor kakatua jambul kuning (cacatua
Banyuwangi sulphurea )
Penyidik Polsek 9 (sembilan) ekor Burung Cenderawasih
Semampir Surabaya
Bidang KSDA Wil. II 9 (sembilan) ekor burung kasuari
Gresik
Bidang KSDA Wil. III Lutung Jawa, Kakatua Besar Jambul Kuning,
Jember Bayan, Nuri Merah Kepala
Polair Puger Jember 40 Karung Susur Bundar/Lola Merah 40 Karung
450 butir telur penyu
5 2018 PPNS Gakum, Mengamankan kepemilikan satwa liar PPNS Gakum, Proses Penyidikan
Proses Penyidikan dilindungi berupa 3 (tiga) ekor binturong
(Arctictis binturong) yang dikuasai pemilik
dgn inisaial TSR dalam kegiatan operasi
fungsional di lingkup SKW VI Probolinggo
Poses Penyelidikan/ Dalam kegiatan operasi gabungan Poses Penyelidikan/ Pulbaket, Polres
Pulbaket, Polres pengamanan TSL di wilayah kerja SKW V Jember
Jember Banyuwangi melakukan penangkapan
tersangka perdagangan satwa illegal melalui
media sosial dengan inisial SF, warga Ds.
Glagahrejo Kecamatan kalisat Kabupaten
Jember dengan barang bukti 1 (satu) ekor
lutung jawa.
PPNS Gakum Terjadi penebangan pohon (illegal logging) PPNS Gakum
yang diduga masuk dalam kawasan SM.
Pulau Bawean di blok Tambak Jabus,
ditemukan 43 batang pohon jati, dan 2
batang kayu rimba. Diduga pelaku adalah
aparat wilayah sekitar.
Keterangan: Data tahun 2019 masih dalam tahap rekonsiliasi di Dinas Kehutanan
Sumber: Kehutanan Dalam Angka, 2014-2018

3. Konflik Manusia dan Satwa


Konflik antara manusia dan satwa liar menunjukkan kecenderungan semakin sering
terjadi. Konflik ini timbul akibat sejumlah interaksi negatif baik langsung maupun tidak
langsung, dan pada kondisi tertentu konflik yang terjadi dapat merugikan manusia dan
satwa liar. Konflik yang sering kali terjadi antara manusia dan satwa liar antara lain
macan tutul. Semakin sempit dan terjadinya fragmentasi habitat seringkali mendorong

III-124 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


satwa liar keluar dari habitatnya. Macan tutul yang kesulitan menemukan mangsa atau
tidak mampu mencari mangsa, akan memasuki perkampungan dan memangsa ternak
milik penduduk.
Kerugian yang umum terjadi berupa rusaknya tanaman pertanian dan atau perkebunan
serta pemangsaan ternak oleh satwa liar, bahkan korban jiwa manusia. Namun
seringkali satwa liar yang berkonflik yang menjadi korban. Tidak jarang satwa liar mati
akibat berbagai tindakan penanggulangan konflik yang dilakukan. Tindakan
penanggulangan konflik seringkali dimanfaatkan atau menjadi alasan untuk membunuh
satwa liar dan kemudian memanfaatkan satwa liar yang dibunuh atau bagian-bagiannya
untuk diperdagangkan secara ilegaL Konflik yang terjadi cenderung menimbulkan sikap
negatif manusia terhadap satwa liar, yaitu berkurangnya apresiasi manusia terhadap
satwa liar serta mengakibatkan dampak negatif terhadap upaya konservasi.
4. Pemasukan dan Penyebaran Jenis Asing lnvasif
Salah satu ancaman terhadap kelestarian keanekaragaman hayati adalah keberadaan
jenis asing invasif (JAI). Pengaruh JAI terhadap suatu ekosistem sangat besar karena
bisa mengubah ekosistem alami, dan menyebabkan terjadinya degradasi dan hilangnya
suatu jenis bahkan habitat. Berdasarkan penggalian informasi tentang JAI, diketahui
ada 2.809 jenis asing dan/atau invasif, yaitu mulai dari jamur, bakteri, virus, arachnida,
insekta, ikan, moluska, burung, dan mamalia serta tumbuhan.
Pemasukan, penyebaran dan penggunaan jenis asing yang dilakukan secara sengaja
maupun tidak sengaja, kemudian menjadi invasif telah menyebabkan kerugian ekologi
maupun ekonomi yang tidak sedildt. Kerusakan lingkungan akibat invasi jenis asing
sangat sulit dipulihkan lagi karena berkaitan dengan mahluk hidup yang melakukan
adaptasi, tumbuh dan berkembang. lnvasi jenis asing dapat menyebabkan kepunahan
jenis lokal dan dampak negatif yang ditimbulkannya biasanya sulit dikendalikan.
Jenis asing yang bersifat invasif adalah jenis-jenis flora, fauna, termasuk
mikroorganisme yang hidup di luar habitat alaminya, tumbuh dengan pesat karena tidak
mempunyai musuh alami sehingga pada akhirnya menjadi gulma, hama dan penyakit
pada jenis asli. lnvasi oleh jenis-jenis asing saat ini telah menjadi salah satu ancaman
bagi keberlangsungan keanekaragaman hayati dan ekosistemnya. Sifat sebagai
kompetitor, predator, patogen, dan parasit, jenis asing invasif ini mampu merambah ke
semua bagian ekosistem alami sehingga dapat menyebabkan punahnya jenis-jenis asli.
Beberapa jenis asing invasif di Indonesia ditampilkan pada Tabel III.64.

Tabel III.64 Jenis Asing Tumbuhan dan Hewan lnvasif di Indonesia

No. Spesies Nama lokal Family Asal


(1) (2) (3) (4) (5)
TANAMAN
1 Acacia nilotica (L.) Willd. ex Del, (TN Unknown Mimosaceae Africa & Continental
Baluran) Asia
2 Chromolaena odorata (L.) King & Robins Semak merdeka, putihan Asteraceae C. & S. America
3 Eichomia crassipes (Mart.) Solms Eceng gondok Pontederiaceae Tropical S. America
(Brazil)
4 Eupatorium sordidum Less. Babakoan Asteraceae Mexico
5 Hydrilla verticillata (L. f.) Boyle Ganggang Hydrocharitaceae Asia
6 Lantana camara L. Tahi ayam Verbenaceae Tropical America

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-125


No. Spesies Nama lokal Family Asal
(1) (2) (3) (4) (5)
7 Maesopsis eminii Engl. Pohon payung Rhamnaceae Tropical Africa
8 Mikania micrantha Kunth. Caputuheun, sembung rambat Asteraceae C. & S. America
9 Mimosa dip/otricha C. Wight ex Sauvalle Putri malu Mimosaceae Tropical & Subtropical
America (Brazil)
10 Mimosa pigra L. Klampis air, putri malu raksasa Mimosaceae Tropical America
11 Mimosa pudica L. Si kejut, putri malu Mimosaceae Tropical America/ S.
America
12 Myriophyffum aquaticum (Vell.) Verde. Unknown Haloragaceae S. America
13 Passiflora edulis Sims Konyal, Markisa Passifloraceae Brazil
14 Passiflora /aurifo/ia L. Buah susu, markisa leutik Passifloraceae S. America
15 Pennisetum polystachion (L.) Schult. Rumput jurig Poaceae Tropical Africa
16 Piper aduncum L. Sirih hutan Piperaceae S. America
17 Pistia stratiotes L. Kiambang, apu-apu Araceae uncertain
18 Rhodomyrtus tomentosa /:N. Ait.) Hassk. Karamunting Myrtaceae SE. Asia & W.-half of
Malaysia
19 lmperata cylindrica Alang-alang, ilalang Poaceae Tropical Asia
20 Sida acuta Burm. f. Sidagori Malvaceae Australia
21 Spagneticola trilobata (L.) Pruski Tusuk konde Asteraceae Tropical America
22 Urochfoa maxima (Jacq.) R. Webster Rumput banggala Poaceae Africa
HEWAN
23 Tilapia mozambica Mujair Cichlidae Afrika
24 Channa striata GabusToraja di Papua Chanidae Sulawesi
25 Pomace caniculata Keong Mas Pomacidae Afrika Selatan, China
Sumber: SILH, 2007

Meskipun dikenal memiliki kekayaan keanekaragaman hayati dan warisan alam yang
beragam (megabiodiversity), namun kita juga dikenal sebagai salah satu negara dengan
tingkat kehilangan keanekaragaman hayati (biodiversity loss) yang tinggi di dunia.
Setiap tahun semakin banyak jenis tumbuhan dan satwa menjadi langka dan terancam
punah. Hal ini turut memunculkan rasa tanggung jawab kita dalam melestarikan
kekayaan keanekaragaman hayati ini bagi generasi mendatang. Salah satu penyebab
hilangnya keanekaragaman hayati Indonesia adalah introduksi dan penyebaran jenis
asing invasif pada beragam ekosistem. Kehadiran jenis asing invasif ini menyebabkan
terdesaknya jenis dan ekosistem asli. Diperkirakan saat ini terdapat setidaknya lebih dari
300 jenis asing invasif yang tersebar di Indonesia.
Menyadari akan pentingnya hal tersebut, pada tahun 2015 telah disusun “Strategi
Nasional dan Arahan Rencana Aksi Pengelolaan Jenis Asing Invasif” oleh Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Pertanian serta Kementerian Kelautan
dan Perikanan. Dokumen tersebut diharapkan akan menjadi acuan bagi semua pihak
terkait, baik pemerintah, dunia usaha, LSM dan masyarakat dalam melakukan
pengelolaan jenis asing invasif. Dengan demikian semua pihak dapat berperan aktif
dalam upaya pencapaian sasaran nasional pengendalian jenis asing invasif sampai
dengan tahun 2020 yang sesuai dengan mandat Aichi target butir 9 yaitu
mengidentifikasi dan mengendalikan jenis asing invasif dan jalur masuknya serta untuk
mencegah masuk dan menyebarnya jenis asing invasif. Kemudian pada tahun 2016
diterbitkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.
P.94/Menlhk/Setjen/Kum.1/12/2016 tentang Jenis Invasif. Peraturan ini dimaksudkan
untuk pencegahan masuknya serta mengendalikan atau membasmi jenis-jenis asing
yang mengancam ekosistem, habitat atau spesies. Di dalam daftar lampiran, setidaknya

III-126 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


terdapat 187 jenis invasif yang sudah ada di Indonesia dan 132 jenis invasif yang belum
ada di Indonesia.
Selain itu, pada tahun 2017 Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati
yang memiliki tugas antara lain melaksanakan pengawasan keamanan hayati nabati,
juga telah menerbitkan Buku Deskripsi dan Visualisasi Jenis Asing Invasif/Invasif Alien
Species (IAS). Buku ini berisi berbagai informasi singkat mengenai IAS kelompok
tumbuhan dan organisme yang berasosiasi dengan tumbuhan antara lain memuat:
informasi umum, deskripsi dan visualisasi, bioekologi, potensi sebagai IAS, cara
introduksi, dan daerah sebarannya.
III.6.2.3 Sumber Daya Genetik

Kekayaan sumber daya genetik (SDG) Indonesia yang tinggi belum dimanfaatkan secara
optimal. Sebagian besar sumber daya genetik yang dimanfaatkan dan telah
dibudidayakan berasal dari negara lain. Sebaliknya negara lain sudah banyak
memanfaatkan SDG yang ada di Indonesia. Sebagai contoh, SDG tumbuhan obat
Indonesia telah diteliti dan dikembangkan oleh negara lain menjadi obat komersial dan
mendapatkan paten. SDG lain yang juga telah dimanfaatkan antara lain durian, ubi kayu,
ubi manis, salak, dan mikroba. Apabila dibiarkan terus, kondisi ini akan mengancam
kelestarian keanekaragaman hayati dan juga ketersediaannya untuk menunjang
kehidupan, baik sebagai bahan pangan, pakan, obat-obatan, dan bahan baku industri.
Faktor lain yang dapat menjadi ancaman bagi sumber daya genetik di Indonesia antara
lain adalah kerusakan habitat, punahnya spesies, dan penggunaan varietas unggul
secara monokultur. Kesadaran akan pentingnya potensi SDG dan permasalahan yang
timbul dalam upaya pelestarian dan pemanfaatannya menjadi dasar adanya suatu
kebutuhan pengaturan yang mengikat dalam suatu peraturan perundang-undangan.
Untuk mengantisipasi adanya upaya pengembangan varietas unggul dan kegiatan akses
dan pembagian keuntungan yang memanfaatkan sumber daya genetik, telah diterbitkan
beberapa peraturan perundangan, antara lain:
⦁ Peraturan Menteri Pertanian Nomor 76 Tahun 2006 tentang Pelestarian dan
Pemanfaatan Sumber Daya Genetik yang mengatur eksplorasi, koleksi,
penyimpanan, pemasukan dan pengeluaran sumber daya genetik sebagai pelengkap
dari Undang-undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman;
⦁ Undang-undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman;
⦁ Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2006 tentang Pengesahan Perjanjian Mengenai
Sumber Daya Genetik Tanaman Pangan dan Pertanian;
⦁ Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2006 tentang Perizinan Melakukan Kegiatan
Penelitian dan Pengembangan bagi Perguruan Tinggi Asing, lembaga Penelitian dan
Pengembangan Asing, Sadan Usaha Asing, dan Orang Asing;
⦁ Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2013 tentang Pengesahan Protokol Nagoya
tentang Akses pada Sumber Daya Genetik dan Pembagian Keuntungan yang Adil
dan Seimbang yang Timbul dari Pemanfaatannya atas Konvensi Keanekaragaman
Hayati;

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-127


⦁ Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P.2/Menlhk/Setjen/Kum.1/1/2018 tentang Akses Pada Sumber Daya Genetik Spesies
Liar dan Pembagian Keuntungan Atas Pemanfaatannya, untuk mendukung
penerapan Protokol Nagoya.
Meskipun telah ada beberapa peraturan yang berkaitan dengan pengelolaan SDG,
namun perangkat hukum yang mengatur secara khusus dan komprehensif SDG belum
terwujud sesuai harapan. Untuk maksud tersebut diperlukan suatu perangkat hukum
yang dapat menjadi pedoman dalam pengelolaan SDG.
1. Pemanfaatan Sumber Daya Genetik
Pengembangan varietas unggul yang seragam untuk menggantikan varietas-varietas
lokal melalui usaha pertanian yang intensif dapat menjadi ancaman bagi ketersediaan
sumber daya genetik. Alih fungsi lahan pertanian, ladang, kebun dan pekarangan
menjadi pemukiman dan industri, serta pemanfaatan secara ilegal seperti contoh
pencurian genetik brotowali dan pulai pandak, juga mengakibatkan hilangnya sumber
daya genetik berbagai tanaman, hewan dan mikroba pertanian.
Keanekaragaman di dalam jenis tanaman obat diketahui sangat sempit. Sebagai contoh
Alstonia scholaris (L) R.Br. yang dikenal dengan nama pulai sebagai bahan baku industri
jamu, variasinya di alam sangat kecil tetapi kerabat dekatnya banyak. Pulai tersebut
dijumpai di kawasan hutan tropika Indonesia dan penyebarannya meliputi Sumatera,
Kalimantan, Sulawesi, lrian Jaya, Maluku, Nusa Tenggara dan Jawa. Sampai saat ini
belum dilakukan karakterisasi pada jenis pulai yang berada di beberapa daerah
penyebarannya, sehingga belum diketahui apakah terdapat perbedaan dalam morfologi
atau kandungan kimianya.
Pengembangan sumber daya genetik ikan lebih banyak dilakukan pada jenis-jenis ikan
introduksi karena produktivitasnya tinggi, mudah berbiak, dan lebih tahan terhadap
lingkungan serta penyakit sehingga permintaan pasar cukup tinggi. Pada golongan ikan
air tawar, ikan mas dan nila telah mendominasi produksi ikan air tawar asli. Pada
budidaya tambak, udang vaname yang merupakan jenis udang introduksi lebih produktif
daripada udang windu, sehingga budidaya udang mulai bergeser kepada jenis udang
introduksi tersebut.
2. Mekanisme Akses dan Pembagian Keuntungan
Persebaran sumber daya genetik tidak merata di dunia. Negara-negara pemilik
keanekaragaman hayati pada umumnya kurang menguasai teknologi untuk pengolahan
bahan mentah berupa sumber daya genetik (SDG) ini. Sebaliknya negara-negara yang
kurang beruntung dalam kepemilikan SDG menguasai teknologi untuk mengolah bahan
mentah tersebut menjadi produk siap pakai. Kondisi ini menyebabkan
ketidakseimbangan dalam persebaran SDG dan penguasaan teknologi, yang pada
akhirnya menimbulkan banyak persoalan dalam memperoleh akses terhadap SDG
maupun teknologi untuk pemanfaatan SDG tersebut.
Salah satu persoalan untuk memperoleh akses terhadap SDG mendorong negara pemilik
teknologi untuk melakukan berbagai kegiatan ekspedisi dan eksplorasi, serta
bioprospeksi. Kegiatan tersebut diduga akan mengambil SDG tanpa izin pemiliknya

III-128 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


dengan cara-cara akses yang tidak adil (biopirasi). Negara penyedia SDG biasanya
berada dalam posisi pasif, lemah dalam negosiasi dan posisi tawar. Kadangkala negara
penyedia SDG kurang menyadari maksud yang sebenarnya akses terhadap SDG.
Permasalahan selanjutnya yang timbul terkait dengan kedaulatan dari suatu negara baik
sebagai pemilik SDG ataupun sebagai pemilik teknologi.
Keberadaan Konvensi Keanekaragaman Hayati (KKH) khususnya pasal 15 telah
memunculkan kesadaran dan memberikan jalan bagi setiap negara untuk melakukan
pengaturan pemanfaatan dan pengelolaan SDG di tingkat nasional. Pengaturan
terhadap akses dan pembagian keuntungan harus berpangkal pada izin yang diberikan
pemilik SDG berdasarkan informasi yang diberitahukan lebih dulu oleh pencari SDG
kepada pemilik SDG (Prior Inform Consent/PIC). Berdasarkan izin ini dibuat kesepakatan
bersama (Mutually Agreed Terms/MAT). Bagi pemilik atau penyedia SDG, pemberian
izin dan disepakatinya MAT mendorong pemilik SDG mengetahui hak dan kewajibannya,
dapat ikut menentukan arah pemanfaatan, memperoleh keuntungan, dan sejalan
dengan komitmennya. Dengan adanya PIC dan MAT diharapkan (i) tujuan KKH dapat
tercapai, (ii) ketetapan akses terhadap SDG dapat dilaksanakan, (iii) akses terhadap
teknologi dan alih teknologi dapat diatur, (iv) pertukaran informasi dapat dikembangkan,
(v) kerja sama teknis dapat dirancang, serta (vi) pengembangan bioteknologi dan
pembagian keuntungan dapat dirumuskan.
Agar sumber daya genetik dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin, baik bagi pemakai
maupun pemilik, maka pemakai dan pemilik sumber daya genetik harus menentukan
kebijakan untuk pengumpulan dan penyediaannya ke dalam Perjanjian Pengalihan
Material (PPM) atau Material Transfer Agreement (MTA). PPM adalah salah satu bentuk
kontrak perjanjian, yang secara rutin sudah digunakan oleh industri bioteknologi dan
para peneliti untuk memfasilitasi pembagian bahan penelitian biologis untuk
mendapatkan keuntungan bersama. PPM menetapkan hak dan kewajiban dari semua
pihak, termasuk pihak ketiga yang terlibat dalam transfer sumber daya genetik.
Dokumen yang ringkas ini sangat bermanfaat bagi sebagian besar kerja sama penelitian
dan pengembangan, dan sangat bermanfaat untuk mempercepat proses transfer
material. Pemanfaatan jasad renik seperti virus dalam kasus virus flu burung di
Indonesia dapat dijadikan contoh pentingnya PIC, MAT, dan MTA sebelum SDG
dimanfaatkan dan dikembangkan menjadi produk komersial untuk menjamin
perlindungan bagi SDG yang dimanfaatkan dan pembagian keuntungan dari
pemanfaatan SDG tersebut.
Pengalaman berharga kasus virus flu burung di Indonesia tahun 2005 dimana Indonesia
sebagai pemilik strain strain virus H5N1 tidak mendapatkan akses terhadap
pengembangan vaksin yang menggunakan strain virus H5N1 yang dikirimkan ke WHO.
Strain virus H5N1 yang dikirim ke WHO digunakan oleh pihak ketiga untuk kepentingan
komersial tanpa izin dari pemilik strain virus tersebut. Peluang bisnis dari pengembangan
vaksin untuk virus H5N1 sangat prospektif. Pada kondisi ini, negara maju akan
mempunyai akses penuh terhadap produksi vaksin bagi kepentingannya karena
teknologi produksi dikuasai oleh mereka, sedangkan negara berkembang sebagai
pemilik strain virus ini akan menghadapi masalah dalam hal pengadaan vaksin untuk

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-129


mengatasi penyakit ini. Dalam konteks ini, elaborasi terhadap prinsip sharing of benefit
maupun prinsip-prinsip bioetika lainnya harus dilakukan pada tingkatan regulasi
internasional sehingga dapat memberikan kepastian terpenuhinya prinsip bioetika yang
adil bagi negara maju maupun negara berkembang.
Kasus sharing virus H5N1 ini dapat menjadi pembelajaran suatu ketidakadilan yang
terjadi di dunia melalui mekanisme resmi organisasi global. Kasus ini adalah suatu model
yang dapat mengubah paradigma ketidakadilan, ketidaktransparanan dan
ketidaksetaraan, menjadi suatu mekanisme yang adil, transparan dan setara.
Mekanisme tersebut akan terwujud apabila negara maju yang kaya teknologi mau
berbagi secara adil dengan negara miskin yang kaya sumber daya hayati sehingga akan
tercapai suatu keseimbangan antara negara yang kuat dengan negara yang lemah.

III.6.3 Upaya Pengelolaan Keanekaragaman Hayati


Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk melindungi keanekaragaman
hayati, antara lain dengan menerbitkan beberapa peraruran terkait dengan konservasi
keanekaragaman hayati, penyusunan strategi maupun program dan kegiatan yang
mendukung upaya pelestarian dan pemanfaatan berkelanjutan keanekaragaman hayati.
III.6.3.1 Kebijakan dan Program

1. Peraturan dan Kebijakan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati


Dalam rangka implementasi pengelolaan kanekaragaman hayati, Pemerintah telah
memiliki peraturan perundang-undangan dan kebijakan yang berkaitan dan mendukung
upaya pengelolaan keanekaragaman hayati, antara lain:
⦁ Undang-undang No. 5 Tahun 1990 tentang Pelestarian Sumber Daya Alam Hayati
dan Ekosistemnya;
⦁ Undang-undang No. 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman;
⦁ Undang-undang No. 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan
Tumbuhan;
⦁ Undang-undang No. 5 Tahun 1994 tentang Pengesahan United Nations Convention
on Biological Diversity (Konvensi Perserikatan Bangsa-bangsa Mengenai
Keanekaragaman Hayati);
⦁ Undang-undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah
dengan Undang-undang No. 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas
Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang;
⦁ Undang-undang No. 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan;
⦁ Undang-undang No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan;
⦁ Undang-undang No. 4 Tahun 2006 tentang Pengesahan International Treaty On
Plant Genetic Resources For Food And Agriculture (Perjanjian Mengenai Sumber
Daya Genetik Tanaman Untuk Pangan dan Pertanian);
⦁ Undang-undang No. 45 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor
31 Tahun 2004 tentang Perikanan;

III-130 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


⦁ Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
⦁ Undang-undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan
Kesehatan Hewan;
⦁ Undang-undang No. 11 Tahun 2013 tentang Pengesahan Nagoya Protocol on Access
to Genetic Resources and the Fair and Equitable Sharing of Benefits Arising From
Their Utilization to the Convention on Biological Diversity (Protokol Nagoya tentang
Akses pada Sumber Daya Genetik dan Pembagian Keuntungan yang Adil dan
Seimbang yang Timbul dari Pemanfaatannya atas Konvensi Keanekaragaman
Hayati);
⦁ Undang-undang No. 41 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan;
⦁ Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan
Satwa;
⦁ Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 1999 tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan
Satwa Liar;
⦁ Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2006 tentang Perizinan Melakukan Kegiatan
Penelitian dan Pengembangan bagi Perguruan Tinggi Asing, Lembaga Penelitian dan
Pengembangan Asing, Badan Usaha Asing dan Orang Asing;
⦁ Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2007 tentang Konservasi Sumber Daya lkan.
⦁ Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kawasan Suaka Alam
dan Kawasan Pelestarian Alam sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah No. 108 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No.
28 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian
Alam.
Adapun untuk kebijakan pengelolaan keanekaragaman hayati telah disusun Strategic
Plan for Biodiversity 2011-2020 yang bertema “Living in Harmony with Nature” sebagai
hasil dari Conference of The Parties to The Convention on Biological Diversity pada tahun
2010, yang mengamanatkan The Aichi Biodiversity Targets. Dokumen implementasi UN-
CBD tersebut antara lain menugaskan setiap negara yang meratifikasi konvensi untuk
meningkatkan status keanekaragaman hayati dengan melindungi ekosistem, spesies,
dan keanekaragaman genetik (Strategic Goal C). Salah satu targetnya adalah bahwa
pada tahun 2020, setidaknya 17% wilayah daratan dan kawasan perairan darat, serta
10% kawasan pesisir dan laut, utamanya kawasan yang penting bagi keanekaragaman
hayati dan jasa lingkungan, dilestarikan secara efektif dan dikelola secara selaras,
dengan memperhatikan keterwakilan ekologis dan sistem kawasan konservasi yang
terkoneksi secara memadai dengan kawasan lainnya, yang terintegrasi secara luas
dalam landscape dan seascape. 17% wilayah daratan dan kawasan perairan darat
Indonesia adalah ekuivalen dengan wilayah seluas 32,48 juta hektar. Dengan demikian,
kekurangan kawasan perlindungan terrestrial Indonesia adalah kurang lebih seluas 10
juta hektar. Untuk memenuhi target tersebut, diperlukan optimalisasi upaya pengelolaan
kawasan ekosistem esensial, koridor kawasan konservasi, dan high conservation value

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-131


forest (HCVF), serta jika memungkinkan dengan menambah unit dan luasan kawasan
konservasi baru.
2. Program, Strategi dan Rencana Aksi Konservasi Keanekaragaman Hayati
Bappenas (2018) telah menyusun Strategi dan Rencana Aksi Pengelolaan
Keanekaragaman Hayati Indonesia (Indonesia Biodiversity Strategy and Action
Plan/IBSAP) menghasilkan visi pengelolaan keanekaragaman hayati Indonesia, yaitu:
“Terpeliharanya keanekaragaman hayati milik Indonesia, serta terwujudnya
pengembangan keanekaragaman hayati dalam menyumbang daya saing bangsa dan
pemanfaatannya secara adil dan berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat saat ini dan generasi mendatang”. Untuk mewujudkan visi tersebut,
dirumuskan 3 (tiga) misi berdasarkan arah kebijakan dalam mendukung pencapaian
pengelolaan keanekaragaman hayati. Misi pengelolaan pengelolaan keanekaragaman
hayati tahun 2015-2020 adalah:
1. Meningkatkan penguasaan keanekaragaman hayati Indonesia menjadi milik bangsa
Indonesia.
2. Menjadikan keanekaragaman hayati sebagai sumber kesejahteraan dan
keberlanjutan kehidupan bangsa Indonesia.
3. Mengelola keanekaragaman hayati secara bertanggungjawab demi keberlanjutan
kehidupan dunia.
Berbagai kebijakan untuk mendukung pencapaian visi dan misi tersebut antara lain:
1. Kebijakan untuk meningkatkan penguasaan keanekaragaman hayati Indonesia
menjadi milik bangsa Indonesia, adalah:
a. Penyelenggaraan riset keanekaragaman hayati, pengelolaan data dan
dokumentasi keanekaragaman hayati serta pengelolaan kepemilikan (paten/HAKI)
yang mengedepankan kepentingan bangsa dan negara Indonesia.
b. Pengelolaan keanekaragaman hayati untuk menjaga keberadaannya bagi bangsa
Indonesia dan mendukung pengembangan manfaat yang optimal bagi bangsa dan
negara Indonesia.
c. Pengembangan manfaat keanekaragaman hayati secara berkelanjutan.
2. Kebijakan untuk menjadikan keanekaragaman hayati sebagai sumber kesejahteraan
dan keberlanjutan kehidupan bangsa Indonesia, adalah:
a. Pengembangan manfaat ekonomi keanekaragaman hayati untuk mendukung
pertumbuhan ekonomi, daya saing nasional dan kesejahteraan masyarakat.
b. Pengembangan manfaat keanekaragaman hayati dalam kegiatan dan kehidupan
masyarakat sehari-hari.
c. Perlindungan kekayaan keanekaragaman hayati dan ekosistemnya dari gangguan
yang dapat membahayakan keberadaan keanekaragaman hayati dan eksositem
keanekaragaman hayati Indonesia.
3. Kebijakan untuk mengelola keanekaragaman hayati secara bertanggungjawab demi
keberlanjutan kehidupan dunia, adalah:

III-132 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


a. Pengelolaan kelembagaan keanekaragaman hayati yang bertanggung jawab dan
sesuai standar global.
b. Pengembangan sistem kerjasama pengelolaan keanekaragaman hayati yang
partisipatif dan inklusif.
c. Penerapan sistem kerjasama yang saling menguntungkan dengan tetap menjaga
keberadaan dan identitas keanekaragaman hayati Indonesia dan mengedepankan
manfaat sebesar-besarnya untuk masyarakat Indonesia.
Sasaran pencapaian berbagai sasaran dan strategi tersebut disusun dalam bentuk 22
target nasional yang diselaraskan dengan kebutuhan nasional dan target global (Aichi
Target). Kebijakan, strategi dan target nasional ini menjadi dasar penyusunan rencana
aksi pengelolaan keanekaragaman hayati 2015-2020. Selain itu, disusun visi
pengelolaan keanekaragaman hayati paska 2020 yang diselaraskan dengan visi Aichi
Target 2050. Visi pengelolaan keanekaragaman hayati nasional pasca 2020 adalah:
“pada tahun 2050 sudah terwujudnya pengelolaan keanekaragaman hayati dalam
mendukung upaya pelestarian bumi yang bisa memberikan manfaat penting bagi semua
orang, melalui keanekaragaman hayati yang sudah dihargai, dilestarikan, dipulihkan
dan digunakan secara bijaksana, serta sudah dilaksanakannya pemeliharaan jasa
ekosistem”.
Rencana aksi dilaksanakan untuk mencapai visi, misi dan target pengelolaan
keanekaragaman hayati yang sudah dirumuskan sebelumnya. Rencana aksi terdiri dari
4 kelompok guna mendukung misi dan kebijakan pengelolaan keanekaragaman hayati
dalam hal penelitian, pelestarian dan pemanfaatan, serta peningkatan kapasitas
pengelolaan keanekaragaman hayati tahun 2015-2020.
1. Rencana aksi penelitian, pengelolaan data dan dokumentasi keanekaragaman hayati
serta pengelolaan kepemilikan yang mengedepankan kepentingan bangsa dan
negara Indonesia (10 kegiatan).
2. Rencana aksi pengembangan manfaat keanekaragaman hayati untuk mendukung
pertumbuhan ekonomi, daya saing nasional dan kesejahteraan masyarakat (21
kegiatan).
3. Rencana aksi pemeliharaan dan pelestarian keanekaragaman hayati untuk menjaga
keberadaannya bagi bangsa Indonesia dan mendukung pengembangan manfaat
yang optimal bagi bangsa dan negara Indonesia (18 kegiatan).
4. Rencana aksi peningkatan kapasitas pengelolaan keanekaragaman hayati secara
partisipatif dan terpadu (26 kegiatan).
III.6.3.2 Konservasi In-situ

Konservasi in-situ dilakukan untuk melindungi habitat, jenis, genetik dalam ekosistem
aslinya. Konservasi in-situ terutama untuk ekosistem sangat penting karena: (i)
Keberadaan keanekaragaman hayati dalam ekosistem memiliki ciri khas pada letak
geografis tertentu dan karakteristik alam tertentu. Dalam kaitan ini, pelestarian in-situ
sangat penting untuk melestarikan jenis endemis Indonesia; (ii) Jenis yang hidup di
dalam ekosistem tertentu memiliki saling ketergantungan, baik antar berbagai jenis,

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-133


maupun jenis tersebut dengan lingkungannya. Secara bersama, ekosistem tersebut
memiliki nilai bersama, yang sebagian sudah diketahui dan sebagian lagi belum,
sehingga perlu dipelihara dalam bentuk dan tempat aslinya; (iii) Ekosistem secara
bersama juga memiliki peran dan fungsi di dalam lingkungan makronya, yang sebagian
juga belum diketahui, sehingga keberadaannya secara asli di alam penting untuk dijaga.
Konservasi in-situ meliputi penetapan dan pengelolaan kawasan lindung seperti cagar
alam, suaka margasatwa, taman nasional, taman wisata alam, hutan lindung, sempadan
sungai, kawasan plasma nutfah, dan kawasan bergambut. Upaya konservasi in-situ juga
digunakan untuk melindungi keanekaragaman genetik tanaman hutan dan pertanian di
habitat aslinya, serta penetapan spesies dilindungi tanpa menspesifikasikan habitatnya.
Jumlah kawasan konservasi di Jawa Timur sampai dengan tahun 2018 mencapai luasan
229.071,84 ha, terdiri dari: TN Baluran (25.000,00 ha); TN Meru Betiri (52.626,04 ha);
TN Bromo Tengger Semeru (50.276,20 ha); TN Alas Purwo (44.037,30 ha); Tahura R.
Soerjo (27.868,30 ha); dan BBKSDA Jawa Timur (30.846,81 ha). Pada kawasan yang
dikelola BBKSDA Jawa Timur, terdiri atas 17 Cagar Alam (luas total 4.903,11 ha); 3
Suaka Margasatwa (luas total 25.644,50 ha); dan 3 Taman Wisata Alam (luas total
299,20 ha).
III.6.3.3 Konservasi Ex-situ

Konservasi ex-situ dilakukan sebagai upaya untuk melestarikan flora dan fauna di luar
habitat alaminya. Konservasi ex-situ mempunyai peranan yang penting karena di
dalamnya terdapat kegiatan untuk kepentingan penelitian, percobaan, pengembangan
produk baru dan pendidikan lingkungan. Kegiatan yang umum dilakukan antara lain
membangun kebun raya, museum, penangkaran, mengkoleksi mikroorganisme, benih,
dan kultur jaringan.
Pengelolaan keanekaragaman hayati di luar habitat (eks-situ) bisa dilakukan oleh
lembaga konservasi yang diatur berdasarkan PP No. 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan
Jenis Tumbuhan dan Satwa, serta Permenhut Nomor P.53/Menhut-II/2006 tentang
Lembaga Konservasi. Lembaga konservasi (LK) adalah lembaga yang bergerak di
bidang konservasi tumbuhan dan/atau satwa liar di luar habitatnya (eks-situ), baik
berupa lembaga pemerintah maupun lembaga non-pemerintah. Lembaga konservasi
dapat berbentuk: (a) pusat penyelamatan satwa; (b) pusat latihan satwa khusus; (c)
pusat rehabilitasi satwa; (d) kebun binatang; (e) taman safari; (f) taman satwa; (g)
taman satwa khusus; (h) museum zoologi; (i) kebun botani; (j) taman tumbuhan
khusus; serta (k) herbarium. Fungsi utama lembaga konservasi untuk
pengembangbiakan terkontrol dan/atau penyelamatan tumbuhan dan satwa dengan
tetap mempertahankan kemurnian jenisnya. Selain itu, lembaga konservasi juga
mempunyai fungsi sebagai tempat pendidikan, peragaan, penitipan sementara, sumber
indukan dan cadangan genetik untuk mendukung populasi in-situ, sarana rekreasi yang
sehat serta penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan. Saat ini di Jawa Timur
terdapat 9 lembaga konservasi yang terkait dengan satwa (kebun binatang, taman
margasatwa, taman safari, dan museum satwa) yang sudah memiliki izin lembaga

III-134 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


konservasi, dan 2 yang dalam proses izin lembaga konservasi sebagaimana disajikan
pada Tabel III.65.

Tabel III.65 Lembaga Konservasi yang Ada di Lingkup BBKSDA Jawa Timur
Bentuk Luas Jumlah Koleksi Satwa (ekor)
No. Nama Lembaga Konservasi SK Menhut
LK (ha) Aves Mamalia Reptil Pisces
1 Jawa Timur Park Ex-situ 15 194 707 159 0 SK. Menhut No.398/Kpts-
Jl. Kartika No. 2 Batu , Jl. Oro-oro II/2003 4 Desember
Ombo 9 Batu 2003, SK.90/Menhut-
II/2010 19 Februari 2010
2 Kebun Binatang Surabaya Ex-situ 15,3 398 552 1491 649 SK.677/Menhut-II/2014
Jl. Setail No. 1 Surabaya 13 Agustus 2014
3 Taman Safari Indonesia II Ex-situ 340 366 1617 218 5 SK.243/Menhut-II/2017
Desa Jatiarjo Kec. Prigen Kab. 19 Juli 2017
Pasuruan
4 Taman Sengkaling UMM Ex-situ 8 31 11 43 0 SK.63/Menhut-II/2005 10
Jl. Raya Mulyoagung Dau Malang Maret 2005, SK
Perubahan Nama dari
BKPM No. 1/1/LK-
PB/PMDH/2017 tanggal
30 Januari 2017
5 Muzeum Zoologi FR.M. Vianney Ex-situ - 12 48 22 0 SK.526/Menhut-II/2006
BHK 30 Nopember 2006
Jl. Karang Widoro 7 Malang
6 Maharani Zoo Dan Goa Ex-situ 17 373 390 64 0 SK.448/Menhut-II/2008 2
Dusun Panajan RT 02 RW 01 Desember 2010
Desa Paciran Kec. Paciran Kab.
Lamongan
7 Taman Wisata dan Studi Ex-situ 2,4 58 70 13 86 SK.527/Menhut-II/2010
Lingkungan 27 Desember 2010
Jl. Basuki Rahmad Joboan Kel.
Magunharjo, Kec. Mayongan
Kab. Probolinggo
8 CV. Mirah Fantasia Ex-situ 2 53 47 8 0 SK.696/Menhut-II/2010
Jl. Karimun Jawa No. 81 16 Desenber 2010
Manggisan Banyuwangi
9 Aspinal Foundation PPS 4,5 0 20 0 0 PKS dan KKH Ditjen
Primata PHKA dan Perum
Perhutani 25 Mei 2010
10 PD. Umbul Square Ex-situ Proses Ijin Definitif
11 PT. Fortuna Sinar Suropati Ex-situ Proses Ijin Definitif
Sumber: Statistik BBKSDA Jawa Timur, 2018

1. Kebun Raya Purwodadi


Konservasi eks-situ juga dilakukan dalam Kebun Raya berdasarkan Perpres Nomor 93
Tahun 2011 tentang Kebun Raya. Kebun Raya adalah kawasan konservasi tumbuhan
secara eks-situ yang memiliki koleksi tumbuhan terdokumentasi dan ditata berdasarkan
pola klasifikasi taksonomi, bioregion, tematik, atau kombinasi dari pola-pola tersebut
untuk tujuan kegiatan konservasi, penelitian, pendidikan, wisata dan jasa lingkungan.
Konservasi ex-situ tumbuhan di Jawa Timur diantaranya dilaksanakan oleh Balai
Konservasi Tumbuhan (BKT) Kebun Raya Purwodadi. BKT Kebun Raya Purwodadi LIPI
adalah satuan kerja yang bernaung di bawah dan bertanggung jawab kepada Pusat
Konservasi Tumbuhan Kebun Raya, Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati-
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, dengan tugas melaksanakan konservasi ex-situ
tumbuhan dataran rendah kering (Perka LIPI Nomor 4 Tahun 2016 Tentang Organisasi
dan Tata Kerja). Dalam melaksanakan tugas tersebut BKT Kebun Raya Purwodadi LIPI,

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-135


menyelenggarakan fungsi: Pelaksanaan eksplorasi tumbuhan dataran rendah kering;
Pelaksanaan pengelolaan koleksi tumbuhan dataran rendah kering; Pelaksanaan
penelitian dan pengembangan konservasi tumbuhan dataran rendah kering; dan
Pelaksanaan layanan jasa dan informasi.
Kawasan konservasi ex-situ tumbuhan ini terletak di Kecamatan Purwodadi, Kabupaten
Pasuruan, Jawa Timur; dan berada pada ketinggian 300 m dpl. Kebun Raya Purwodadi
memiliki luas 85 ha dengan koleksi lebih dari 11.000 spesimen tumbuhan. Keberadaan
Kebun Raya Purwodadi adalah dalam rangka meningkatkan jumlah dan keragaman
spesies tumbuhan yang dikonservasi, memfasilitasi penelitian konservasi dan
pendayagunaan tumbuhan serta menggalakkan upaya untuk meningkatkan kesadaran
dan kepedulian masyarakat terhadap pentingnya tumbuhan dan lingkungan hidup bagi
kesejahteraan dan kelangsungan hidup umat manusia.
2. Kawasan Ekosistem Esensial (KEE)
Ekosistem esensial merupakan ekosistem di luar kawasan konservasi yang secara
ekologis penting bagi konservasi keanekaragaman hayati. Kebijakan pemerintah melalui
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 28 tahun 2011 tentang Pengelolaan
Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam, mendefinisikan kawasan
ekosistem esensial sebagai ekosistem, kawasan atau wilayah sistem penyangga
kehidupan yang memiliki keunikan dan/atau fungsi penting dari habitat dan/atau jenis,
yang terdiri atas ekosistem karst, lahan basah (danau, sungai, rawa, payau, dan wilayah
pasang surut laut yang tidak lebih dari 6 meter), serta mangrove dan gambut, yang
berada di luar kawasan konservasi. Di Jawa Timur baru ada 2 (dua) KEE yang masih
dalam proses kajian untuk ditetapkan oleh Menteri LHK, yaitu KEE Mangrove Teluk
Pangpang Kab. Banyuwangi, dan KEE Taman Kili-kili Kab. Trenggalek.
Selain ekosistem esensial yang alami tersebut, pada beberapa tempat dilakukan juga
upaya konservasi spesies tumbuhan alam secara eksitu dengan tindakan manipulasi
kondisi mendekati habitat aslinya. Kumpulan koleksi tersebut berbentuk Taman
Keanekaragaman Hayati (Taman Kehati). Jenis konservasi eks-situ lainnya dilakukan
dalam Taman Keanekaragaman Hayati (Taman Kehati) yang telah diatur dalam Permen
LH Nomor 03 Tahun 2012 tentang Taman Keanekaragaman Hayati. Taman Kehati
adalah suatu kawasan pencadangan sumber daya alam hayati lokal di luar kawasan
hutan yang mempunyai fungsi konservasi in-situ dan/atau eks-situ. Pada saat ini di Jawa
Timur setidaknya terdapat 4 Taman Kehati yang telah dibangun, yaitu: KEE Taman
Kehati Kab. Jombang (15,09 ha; 12 koleksi), KEE Taman Kehati Kab. Ponorogo (3,70
ha; 45 koleksi), KEE Taman Kehati Blitar, dan KEE Taman Kehati Malang.
3. Penangkaran & Budidaya
Penangkaran adalah upaya perbanyakan melalui pengembangbiakan dan pembesaran
tumbuhan dan satwa liar dengan tetap mempertahankan kemurnian jenisnya.
Penangkaran untuk tujuan pemanfaatan jenis tumbuhan dan satwa liar dilakukan
melalui kegiatan pengembangbiakan satwa atau perbanyak tumbuhan secara buatan
dalam lingkungan yang terkontrol dan penetasan telur dan atau pembesaran anakan
yang diambil dari alam. Mekanisme perijinan penangkaran tumbuhan alam dan satwa

III-136 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


liar didasarkan pada Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: 19/Menhut-II/2005 dan
Nomor: P.69/Menhut-II/2013. Izin penangkaran diterbitkan oleh Direktur Jenderal
KSDAE, Kepala Balai Besar/Balai KSDA, dan Pemerintah Provinsi. Izin penangkaran
dapat diberikan untuk tumbuhan dan satwa liar (TSL) yang dilindungi maupun tidak
dilindungi sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 1999. Tabel
III.66 menjelaskan perkembangan jumlah penangkar tumbuhan dan satwa di Jawa
Timur tahun 2014-2018.

Tabel III.66 Jumlah Penangkar Tumbuhan dan Satwa di Jawa Timur Tahun
2014-2018
Jumlah Perusahaan Penangkar
No. Tahun Tumbuhan Satwa Liar Jumlah
Yang Dilindungi Tidak Dilindungi Yang Dilindungi Tidak Dilindungi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 2014 - 7 35 138 180
2 2015 - 7 35 138 180
3 2016 - 2 140 31 173
4 2017 1 3 90 27 121
5 2018 2 23 132 30 187
Keterangan: Data tahun 2019 masih dalam tahap rekonsiliasi di Dinas Kehutanan
Sumber: Kehutanan Dalam Angka, 2014-2018

Adapun jumlah jenis atau varietas satwa/tumbuhan yang ditangkarkan di BBKSDA Jawa
Timur sampai tahun 2018 berjumlah 51 jenis, yaitu: 18 mamalia, 25 aves, 0 pisces, 4
anthozoa, 1 tumbuhan, 0 insekta, 3 reptil, dan 0 molusca.
III.6.3.4 Penegakan Hukum

Upaya penegakan hukum dilakukan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang


terkait dengan pengelolaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati ilegal telah
dilakukan. Namun demikian, berbagai permasalahan lingkungan ini belum dapat
diselesaikan dengan tuntas melalui upaya penegakan hukum terhadap pelaku
pelanggaran tersebut. Upaya yang belum optimal menyebabkan beberapa
permasalahan seperti perdagangan ilegal tumbuhan dan satwa liar di Indonesia,
termasuk perdagangan satwa dilindungi, dan penebangan ilegal masih terus
berlangsung. Tabel III.67 menyajikan data pemantauan dan evaluasi penegakan
hukum kehutanan di Jawa Timur tahun 2018.
Faktor yang menyebabkan masih ditemuinya kegiatan perburuan, peredaran dan
perdagangan ilegal TSL adalah rendahnya kesadaran masyarakat yang tinggal di
perkotaan untuk mendukung upaya konservasi satwa dilindungi misalnya dengan tidak
membeli dan memelihara satwa dilindungi tersebut. Di sisi lain, informasi tentang TSL
yang dilindungi, termasuk sosialisasi peraturan perlindungan tumbuhan dan satwa
kepada masyarakat luas juga belum dilakukan secara optimal.
Kasus penebangan hutan ilegal adalah permasalahan lain yang memerlukan perhatian
dalam penanganannya. Untuk mengatasi permasalahan ini telah dilakukan kampanye
anti illegal logging secara fungsional dan terpadu bersama pihak terkait. Koordinasi
antar instansi terkait dalam pemantauan dan pengawasan untuk menghentikan

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-137


peredaran dan perdagangan ilegal tumbuhan dan satwa liar, dan penebangan ilegal,
termasuk pemahaman tentang peraturan yang ada masih harus ditingkatkan. Upaya
peningkatan koordinasi antar instansi, termasuk aparat penegak hukum dan
peningkatan kapasitas para petugas dalam menangani permasalahan tersebut juga
perlu ditingkatkan.

Tabel III.67 Data Pemantauan dan Evaluasi Penegakan Hukum Kehutanan


Tahun 2018
Alamat Lokasi/ Kabupaten/
No. Nama dan Alamat Jenis Pelanggaran Status
Kecamatan/ Desa
1 Sutrisno alias Sumo, Lereng Lereng Gunung Lawu Kec. Tumbuhan & Satwa Liar P.21 Vonis
Gunung Lawu, Kab. Magetan Magetan Pengadilan
2 Purwito bin Sadenar (alias Simu), Kab. Jember Illegal Logging P.21 Vonis
Dusun Krajan II RT/RW 001/007 Pengadilan
Desa Andongrejo, Kec. Tempurejo,
Jember
3 Sutrisno alias Manis bin Warnosari Lereng Gunung Lawu Kec. Tumbuhan & Satwa Liar P.21 Vonis
dkk, Lereng Gunung Lawu, Magetan Pengadilan
Magetan
4 Ribut Parwoto, Dusun Krajan II Kab. Jember Tumbuhan & Satwa Liar P.21 Vonis
RT/RW 001/007 Desa Andongrejo, Pengadilan
Kec. Tempurejo
5 Sukardi alias Kipo bin Marto dkk, Lereng Gunung Lawu Kec. Tumbuhan & Satwa Liar P.21 Vonis
Lereng Gunung Lawu, Magetan Magetan Pengadilan
6 Dwi Cahyo P., Dusun Bambe Kab. Gresik Tumbuhan & Satwa Liar P.21 Vonis
RT/RW 008/001 Desa Bambe, Kec. Pengadilan
Driyorejo, Gresik
7 Hadi Suprapto, Sidoarjo Halaman Mall Ramayana, Tumbuhan & Satwa Liar P.21 Vonis
Bungurasih, Sidoarjo Pengadilan
8 Toto Adi dan Sumaliyanto, Dusun Kab. Situbondo Tumbuhan & Satwa Liar P.21 Vonis
Randuagung RT 02 RW 01 Desa Pengadilan
Wonorejo Kec. Banyuputih,
Sidoarjo
Sumber: Kehutanan Dalam Angka, 2014-2018

III.6.3.5 Kemitraan

Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Unit Pelaksana Teknis di bawah Dinas
Kehutanan Provinsi Jawa Timur mengelola kawasan konservasi berupa Taman Hutan
Raya Raden Soerjo (Tahura R. Soerjo) yang merupakan kawasan Pelestarian Alam (KPA)
yang berada dalam gugusan kompleks pegunungan Arjuno-Welirang-Anjasmoro.
Wilayah Taman Hutan Raya ini secara administratif termasuk ke dalam wilayah
Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Malang, Kabupaten Jombang, Kabupaten Pasuruan
dan Kota Batu. Penataan batas ulang dilakukan oleh Departemen Kehutanan pada tahun
1997, di mana luas kawasan hutan raya berkembang menjadi 27.868,30 ha, dengan
rincian luas Kawasan Hutan Lindung 22.908,3 ha, dan Kawasan Cagar Alam Arjuno-
Lalijiwo (PHPA) 4.960 ha.
UPT Tahura R. Soerjo yang memiliki jumlah pegawai sekitar 150 orang sangatlah tidak
memadai untuk mengawasi kawasan seluas 27.868,30 ha. Untuk itu, sangatlah penting
membangun kemitraan dengan masyarakat demi kelestarian sumber daya alam karena
jumlah sumber daya manusia yang bekerja mengelola kawasan konservasi sangatlah
terbatas dibandingkan luasannya. Sampai akhir Tahun 2018, di kawasan Tahura R.
Soerjo telah terbentuk 42 Kelompok Tani dengan anggota mencapai 3.777 orang.

III-138 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Kelompok Tani tersebut tersebar di 4 wilayah kab/kota yang meliputi 15 kecamatan dan
42 desa.
Pengelolaan tingkat tapak dengan model kemitraan masyarakat dinilai akan
memperkuat proses, menjaga dan memelihara keberadaan kawasan konservasi yang
selama ini sudah berjalan. Kerjasama di tingkat lokal ini bertujuan utama untuk menjaga
kelestarian keanekaragaman hayati dan keberlangsungan fungsi ekologis di suatu
wilayah. Sejarah ekologi di kawasan tertentu sudah dimiliki masyarakat lokal dengan
melakukan pemanfaatan berdasarkan pengetahuan tradisional mereka. Keberadaan
masyarakat yang tinggal di sekitar atau di dalam kawasan konservasi harus dipandang
sebagai mitra strategis dalam menjaga sumber daya alam, melalui pola pemanfaatan
yang bertanggung jawab. Pemerintah selaku pemegang yuridiksi pengelolaan kawasan
harus lebih banyak turun ke lapangan bertemu dan mendengarkan aspirasi masyarakat
agar pengelolaan kawasan lebih baik.
Dalam membangun kemitraan masyarakat ada tiga prinsip yang menjadi kunci yakni
mutual respect, mutual trust, dan mutual benefit. Dengan prinsip 3M tersebut,
masyarakat akan merasa dihargai sehingga akan terbangun kepercayaan kepada
pemerintah yang selanjutnya akan berguna sebagai bingkai dalam kerja bersama antara
pemerintah dan masyarakat guna mencapai target keuntungan yang disepakati
bersama. Keberhasilan kerjasama mitra konservasi dapat ditentukan dengan melihat
tingkat kesejahteraan masyarakat dan pemerintah serta tingkat kerusakan ekosistem
yang terjadi.

Tabel III.68 Daftar Kelompok Tani Tahura R. Soerjo Sampai Dengan Tahun 2018
Jml Anggota
No Kabupaten Kecamatan Desa/ Kelurahan Nama KT Nama Ketua KT
(orang)
1 2 3 4 5 6 7 8
SKPPKH Malang
I. 1 Kab. Pasuruan Prigen Pecalukan Pelestari Tubi 25
2 Ledug Sumber Makmur Supriyono 25
3 Jatiarjo Arjuno Lestari Suwongso 50
4 Dayurejo Seruwo Rejomakmur Satam 50
5 Lumbangrejo Gemah Ripah Fauzan 50
6 Prigen Sobowono Sucipto 50
7 Purwodadi Tambaksari Wanasurya Lestari Samsul 50
8 Purwosari Cendono Lembu Lestari Koesnadi 25
Jumlah 325
II. 9 Kab. Malang Lawang Wonorejo Wono Agung Sudi Muji Sutrisno 30
10 Toyomarto Lestari Tohsari 30
11 Gunungrejo Sukomulyo Muliono 25
12 Klampok Wonolestari Jakaria 75
13 Karangploso Tawangargo Alam Lestari Hermanto 60
14 Pujon Madiredo Harapan Makmur Sugiarto 55
15 Wiyurejo Mawar Mekar Samsul Ma'arif 57
16 Tawangsari Gebon Garum Purnadianto 55
17 Ngabab Tani Lestari Alimin 50
18 Ngantang Jombok Budi Lestari Misdi 80
19 Kasembon Pait Sumber Rejeki Hatiadi 50
Jumlah 567
III. 20 Kota Batu Bumiaji Sumber Brantas Sumber Brantas 50
Jumlah 50
SKPPKH Mojokerto
IV. 21 Mojokerto Trawas Ketapanrame Sumber Bejo Muda'i 231
22 Trawas Pringgondani Takiat 122

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-139


Jml Anggota
No Kabupaten Kecamatan Desa/ Kelurahan Nama KT Nama Ketua KT
(orang)
1 2 3 4 5 6 7 8
23 Pacet Cembor Wono Agung Kusmanadi 165
24 Claket Agung Muklis 240
25 Padusan Alam Lestari Wiguno 166
26 Pacet Budidaya Joni Asmanto 220
27 Sajen Sumber Gading Jumali 196
28 Kemiri Rukun Makmur Suprapto 150
29 Wiyu Sododadi Makmur EDI 125
30 Gondang Gumeng Sumber Gading Pitoyo 91
31 Dilem Nambi Agung Paiman 105
32 Begaganlimo Sentono Sarirejo Jamal 112
33 Ngembat Sumber Gaaluh Rusmadi 150
34 Jatirejo Jembul Dadapan Suliono 108
35 Rejosari Tirto Wening Suyanto 141
36 Tawangrejo Watu Jengger KADI 103
Jumlah 2,425
V. 37 Kab. Jombang Kandangan Medowo Mulyo Lestari Agus 120
38 Wonosalam Galengdowo Argowayang Lestari Simon Yulianto 60
39 Wonosalam Wono Lestari Sodikin 30
40 Jarak Sadar Utama Parimun 75
41 Carangwulung Sumber Makmur Suyib 90
42 Panglungan Ngudi Lestari Suhanto 35
Jumlah 410
TOTAL 3,777
Sumber: Kehutanan Dalam Angka, 2014-2018

Pada kawasan konservasi lain yang dikelola Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam
dan Balai Taman Nasional juga perlu didorong untuk untuk membangun kemitraan
dengan masyarakat dalam pengelolaan daerah di bawah pengawasannya dalam
kaitannya menjaga keanekaragaman hayati yang dimiliki.
III.6.3.6 Partisipasi Masyarakat

Salah satu upaya mengembalikan fungsi lahan adalah dengan melakukan konservasi
sesuai dengan karakteristik lahannya. Disinilah budidaya porang (Amorphophallus
muelleri) menjadi salah satu tanaman yang saat ini cukup populer digunakan sebagai
tanaman konservasi sekaligus juga sebagai tanaman yang bernilai ekonomis. Merespon
kondisi tersebut sebagai peluang upaya pemberdayan masyarakat yang mempunyai
manfaat ganda sebagai konservasi dan ekonomi, Perum Perhutani Divre Jawa Timur
bermitra dengan masyarakat setempat melakukan koordinasi dan sinergi dalam upaya
budidaya porang sebagai upaya entry point konservasi lahan kritis dan peningkatan
ekonomi masyarakat serta upaya pelestarian keanekaragaman hayati. Dipilihnya jenis
tanaman Porang karena merupakan salah satu jenis tanaman yang toleran dengan
naungan hingga 60% dan dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah pada ketinggian
hingga 700 mdpl.
Menurut Kehutanan Dalam Angka 2014-2018, di Jawa Timur telah dibudidayakan
tanaman porang di dalam kawasan hutan Perum Perhutani seluas 2,768 ha (Tabel
III.69). Tanaman porang saat ini mempunyai prospek yang menjanjikan karena memiliki
nilai ekonomi berupa kandungan glukomanan dalam umbi porang. Glukomanan
merupakan heteropolisakarida yang mempunyai banyak manfaat, antara lain adalah
sebagai bahan dasar pembuatan kosmetik, bahan tambahan pada makanan, dan juga

III-140 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


dapat dimanfaatkan sebagai pengobatan. Sebagai bahan tambahan pada makanan,
glukomanan dimanfaatkan dalam pembuatan kue, mie, jelly, roti es krim, selai, jus, dan
masih banyak lagi. Dalam pembuatan kosmetik, glukomanan dijadikan sebagai bahan
tambahan dalam pembuatan sabun pembersih, pasta gigi, shampo, dsb.
Tepung porang (iles-iles) juga bermanfaat menekan peningkatan kadar glukosa darah
sekaligus mengurangi kadar kolesterol serum darah yaitu makanan yang memiliki indeks
glikemik rendah dan memiliki sifat fungsional hipoglikemik dan hipokolesterolemik.
Tanaman porang sebagai sumber serat pangan dalam jumlah besar dapat meningkatkan
daya tahan tubuh terhadap berbagai penyakit seperti kanker usus besar, divertikular,
kardiovaskular, kegemukan, kolesterol tinggi dalam darah, dan kencing manis.

Tabel III.69 Inventarisasi Potensi dan Produksi Tanaman Porang di Jawa Timur
Tahun 2018
LUAS
PRODUKSI
No KPH KABUPATEN TANAMAN SEBARAN LOKASI LMDH KET.
(Kg)
(ha)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Padangan Bojonegoro - -
2 Bojonegoro Bojonegoro - - Kec. Sekar
3 Parengan Tuban - -
4 Jatirogo Tuban - -
5 Tuban Tuban - -
6 Ngawi Ngawi - -
7 Madiun Madiun 503 2,516,500 Kabupaten Madiun Sumber Makmur, Tani Makmur,
Tani Mulyo, Jatimulyo, Ngudi
Lestari, Sri Wilis, Gesang Mulyo,
Jati Mulya, Ngudi Lestari, Wono
Lestrai, Wono Salam, Ngudi
Makmur, Wono Dadi, Wono Mulyo,
Wonorejo
8 Saradan Madiun 1,087 2,415,360 Kabupaten Madiun
9 Lawu DS Madiun - -
10 Nganjuk Nganjuk 1 10,800 Kawasan hutan Margo Makmur rata rata 6,5 Ton/ ha
Nganjuk Nganjuk 19 118 Kawasan hutan Jiwa Manunggal rata rata 6 Ton/ ha
Nganjuk Nganjuk 225 1,353 Kawasan hutan Arto Moro rata rata 6 Ton/ ha
Nganjuk Nganjuk 59 358 Kawasan hutan Bandung Mulyo rata rata 6 Ton/ ha
Nganjuk Nganjuk 41 251 Kawasan hutan Tri Mulyo rata rata 6 Ton/ ha
10 Kediri Kediri 17 30,000 Kawasan hutan Parang Lestari
11 Jombang Jombang - -
12 Mojokerto Mojokerto 2 - Ds. Buluk, Kec. LMDH Buluk Blm Panen
Buluk
13 Madura Madura - -
14 Kediri Trenggalek 25.00 100 depok, panggul KTHR Bukit Ulung Panen Pertama
16 Malang Malang 20.00 40,000 BKPH Sengguruh LMDH Wana Lestari
Malang Malang 25.00 50,000 Desa Rejosari, Kec. KPHR Alam Makmur
Bantur
Malang Malang 40.00 60,000 Desa Druju, Kec. KTH Karya Makmur 3
Sumbermanjing Wt
Malang Malang 50.00 150,000 Desa Sumberejo, KTH Sidoberes
Kec. Gedangan
Malang Blitar 3.00 9,000 Desa Modangan, KTH Margo Maju
Kec. Nglegok
Malang Pasuruan 175 525 Desa Ngembal, Kec. KTH Madu Klanceng Jaya
Nongkojajar
17 Pasuruan Mojokerto 15 105 Ds.Ngembat LMDH BKPH Jatirejo
Pasuruan Mojokerto 12 74 Ds. Begaganlimo LMDH
Pasuruan Mojokerto 5 35 Ds. Gumeng LMDH
Pasuruan Mojokerto 3 21 Ds. Dilem LMDH
Pasuruan Mojokerto 10 100 Ds. Rejosari LMDH
Pasuruan Mojokerto 15 150 Ds. Jembul LMDH
Pasuruan Mojokerto 20 200 Ds. Tawangrejo LMDH
18 Probolinggo Probolinggo 35 102,500 Desa Pesawahan,
Desa Segaran, Desa
Tegalwatu, Desa
wonoasri,

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-141


LUAS
PRODUKSI
No KPH KABUPATEN TANAMAN SEBARAN LOKASI LMDH KET.
(Kg)
(ha)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
19 Jember Jember 10 50,000 RPH Suci Dinoyo Asri Estimasi 1 ha
menghasilkan 5 ton
Jember Jember 86 427,500 RPH Tanggul Makmur Wana Lestari
Jember Jember 1 5,000 RPH Sumberjati Wana Mandiri
Jember Jember 10 50,000 Kec. Bangsalsari Desa Badekrajanan
Jember Jember 1 6,750 Kec. Tanggul Desa Kramatsukoharjo
Jember Jember 1 6,000 Kec. Tanggul Tanggulwetan
Jember Jember 17 - Kec. Tangggul Desa Manggisan Belum Produksi
Jember Jember 26 - Kec. Sumberbaru Desa Jambesari Belum Produksi
Jember Jember 1 - Kec. Sumberbaru Desa Kaliglagah Belum Produksi
Jember Jember 3 - Kec. Sumberbaru Desa Jamintoro Belum Produksi
Jember Jember 1 - Kec. Tempurejo Desa Curahnongko Belum Produksi
Jember Jember 3 - Kec. Tempurejo Desa Senenrejo Belum Produksi
20 Bondowoso Bondowoso 12 - BKPH Wonosari Sumber Mas Belum Produksi
RPH Pakisan
21 Bwi. Banyuwangi 150 40,000 RPH Karangharjo, LMDH Wono Rahayu berubah LMDH KTH
Selatan RPH Curahlele Barurejo Rahayu
Makmur
22 Bwi. Utara Banyuwangi 20 75,000 RPH Gombengsari LMDH Kemuning Asri BKPH Ketapang
23 Bwi. Barat Banyuwangi 20 50,000 RPH Bayu LMDH green forest BKPH Rogojampi
JUMLAH 2,768 6,097,800
Sumber: Kehutanan Dalam Angka, 2014-2018

Produksi porang di Indonesia, khususnya di daerah Madiun telah diekspor ke berbagai


negara, diantaranya yaitu China, Jepang, dan Taiwan. Namun, porang hanya diekspor
dalam bentuk chip ataupun umbi segar. Keadaan demikian membuat nilai jual porang
sangat rendah karena kadar glukomanannya sangat kecil yaitu sekitar 64,98%. Umbi
porang yang diekspor tersebut, diolah dan diproses lebih lanjut untuk meningkatkan
nilai jual dengan meningkatkan kadar glukomanan menjadi >90% dengan bermutu food
grade. Keadaan yang lebih memprihatinkan lagi yaitu Indonesia masih mengimpor
tepung glukomanan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Melihat kondisi yang
demikian diperlukan suatu cara untuk lebih meningkatkan nilai tambah umbi porang
untuk meningkatkan nilai jual tepung glukomanan dalam dunia industri nasional.

III-142 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


III.7 Sampah dan Limbah B3
III.7.1 Pengelolaan Sampah
Sampah masih menjadi permasalahan di berbagai wilayah, termasuk Jawa Timur. Bukan
hanya material sampahnya yang menjadi masalah, akan tetapi pembuangan,
pengelolaan dan pengolahan sampah. Sampai saat ini, sampah masih menjadi masalah
klasik di Jawa Timur. Dari sampah sembarangan hingga penggunaan sampah plastik
yang pemakaiannya sudah dibatas darurat. Data Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (KLHK) menjelaskan bahwa tahun 2019 sampah di Indonesia akan mencapai
68 juta ton. Berdasarkan data KLHK, komposisi sampah didominasi oleh sampah
organik, yakni mencapai 60% dari total timbulan sampah. Sampah organik, dengan
proporsinya yang terbesar, merupakan permasalahan utama persampahan di Indonesia
bila tidak terkelola dengan baik karena sampah organik dapat menjadi sumber pencemar
lingkungan yang potensial. Sedangkan sampah plastik hampir mencapai 15% dari total
timbulan sampah atau sekitar 9,52 juta ton. Berbeda dengan sampah organik, pada
batas tertentu sampah-sampah anorganik, melalui mekanisme pasar, dapat digunakan
kembali sebagai bahan baku industri. Kecuali jenis-jenis sampah anorganik yang sulit
didaur-ulang atau terlalu mahal biaya pendaur-ulangannya, misalnya kantong-kantong
plastik atau kemasan-kemasan makanan instan. Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah,
dan Bahan Berbahaya Beracun mengungkapkan, produksi sampah terus meningkat
setiap tahun rata-rata mencapai 1 juta ton setiap tahunnya.
Bukan hanya material sampahnya yang menjadi masalah, akan tetapi pembuangan,
pengelolaan dan pengolahan sampah terkadang menjadi masalah serius yang perlu
ditangani segera. Persoalan sampah dan pengolahannya menjadi pekerjaan rumah
tangga bagi setiap daerah khususnya perkotaan. Sebuah tantangan besar mengarasi
banyaknya sampah yang menumpuk, jika dibandingkan dengan daya konsumsi
masyarakatnya yang tinggi. Sedangkan ketersediaan akses Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) sangat terbatas. Sehingga, pemerintah tersebut kebingungan akan membuang
kemana sampah yang ada. Data mengenai pengelolaan sampah di berbagai
kabupaten/kota di Jawa Timur pada dapat dilihat di Sistem Informasi Pengelolaan
Sampah (SIPSN). Dari aplikasi tersebut dapat dikatakan bahwa timbulan sampah yang
dihasilkan oleh kabupaten/kota di Jawa Timur setiap hari hampir seluruhnya dapat
diangkut ke TPA namun juga memperlihatkan bahwa beberapa kabupaten/kota di Jawa
Timur belum mampu menangani timbulan sampah dengan cara mengangkutnya ke TPA,
beberapa kabupaten/kota hanya mampu mengangkut timbulan sampah kurang dari
65%.
BPS memprediksi pada tahun 2025, jumlah timbulan sampah di perkotaan akan terus
bertambah menjadi 1,42 kg/orang/hari atau 2,2 miliar ton sampah/tahun yang berasal
dari 4,3 miliar orang penduduk Indonesia. Pemerintah sendiri terlihat serius
memecahkan masalah sampah, misalnya dengan diterbitkannya Peraturan Presiden
No.97/2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah
Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga, yang menargetkan pengurangan

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-143


sampah rumah tangga dan sampah sejenis dengan besaran sampah rumah tangga 30%
dan penanganannya sebesar 70%.
Sehubungan dengan persoalan dalam pengelolaan sampah, dalam bab ini akan disajikan
kondisi persampahan di Jawa Timur, terutama di kota-kota besar, permasalahan-
permasalahan yang muncul serta upaya dalam menangani penanganan timbulan
sampah.
III.7.1.1 Kondisi Umum Persampahan dan Pengelolaannya

1. Kondisi Umum Persampahan


Saat ini, sampah masih menjadi persoalan bagi Jawa Timur. Pasalnya sampah masih
banyak dijumpai di kawasan-kawasan pemukiman. Selain di daratan, sampah juga
masih banyak ditemukan di berbagai kawasan daerah pesisir pantai. Menurut data dari
Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia (LIPI), volume sampah laut di Indonesia menyentuh
angka 0,27 hingga 0,9 juta ton sampah per tahunnya. Sedangkan di lautan, Indonesia
diperkirakan menyumbang 0,48-1,29 juta metrik ton dari total 4,8 hingga 12,7 juta
metrik ton per tahun sampah plastik ke lautan di dunia. Sayangnya potensi ini masih
belum mampu untuk dimanfaatkan.
Urgensi timbulan sampah hasil aktivitas manusia yang kian tahun makin tak terkendali,
sehingga DPRD Provinsi Jawa Timur bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur saat ini
sedang melakukan revisi Perda Sampah. Hal ini mengingat Jawa Timur merupakan salah
satu provinsi penyumbang sampah terbesar. Prestasi yg sangat tidak membanggakan
ini, mendorong Ibu Gubernur Jawa Timur bersama seluruh stakeholder (Aparat
Pemerintah Provinsi/Kab/Kota, Seluruh masyarakat, LSM dan Dunia usaha) untuk saling
bekerjasama dan berbagi peran, karena dalam penanganan pengelolaan sampah tidak
bisa diselesaikan dan dilakukan sendiri-sendiri.
Penduduk berkontribusi terhadap besarnya timbulan sampah yang dihasilkan, jumlah
penduduk Jawa Timur yang tinggi mengakibatkan bertambahnya timbulan sampah.
Tahun 2019 jumlah penduduk Jawa Timur mencapai 39.698.631 jiwa. Dari jumlah
penduduk tersebut volume timbulan sampah yang dihasilkan mencapai 107.656,08
m3/hari dengan asumsi komposisi sampah organik 56,29%, sampah kertas 11,93%,
sampah plastik 18,87%, sampah logam 2,61%, sampah kain 2,82%, sampah karet dan
kulit 2,16%, sampah kaca 1,43% serta 3,89% berupa sampah lain-lain.

III-144 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


2% 1%
3%
3% 4%

Organik
19% Kertas
Plastik
56% Logam

12% Kain
Karet dan Kulit
Kaca
Lain-Lain

Gambar III.35 Komposisi Sampah Menurut Materialnya

Total timbulan sampah tersebut dinilai jumlahnya menjadi semakin besar dibandingkan
dengan timbulan sampah pada tahun 2018, yakni sebesar 107.115,18 m3/hari. Saat ini
produksi timbulan sampah di Jawa Timur rata-rata hanya diperkirakan hanya separuh
saja yg tertangani sedangkan sisanya banyak dibuang begitu saja oleh masyarakat (non
TPS dan ke sungai). Ironisnya, hampir 17 % lebih sampah yg dihasilkan masyarakat
tersebut berupa limbah plastik berbahaya.
2. Kondisi TPA
Kewenangan pemerintah provinsi dalam penyelenggaraan pengelolaan sampah sesuai
dengan amanat undang-undang nomor 18 tahun 2018, diantaranya yaitu memfasiltasi
kerjasama antar daerah dalam satu provinsi, kemitraan dan jejaring dalam pengelolaan
sampah, menyelenggarakan, koordinasi, pembinaan dan pengawasan kinerja
kabupaten/kota dalam pengelolaan sampah, pengembanga system dan pengelolaan
persampahan regional, serta memfasilitasi penyelesaain perselisihan. Saat ini volume
timbulan sampah di Jawa Timur mencapai 107.656,08 m3/hari. Dibeberapa
kabupaten/kota problem TPA sampah masih belum terselesaikan. Diperkirakan pada
tahun 2020 nanti, 47 TPA sampah di Jawa Timur dengan sistem operasional controlled
landfill diprediksi akan penuh. Langkah antisipasi adalah dengan membangun TPA
Regional yang telah dipersiapkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan
Pemerintah Kabupaten/Kota. Saat ini Pemerintah Kab. Sidoarjo telah menyiapkan lahan
di Kec. Jabon untuk sanitary landfill dengan anggaran pusat sebesar 300 Milyar dengan
biaya pengelolaan 87 Milyar yang harus ditanggung APBD, namun usia pakai
diperkirakan hanya 5 tahun saja. Oleh sebab itu, keberadaan TPA sampah sebagian dari
sistem sanitasi perkotaan sangat dibutuhkan seiring dengan peningkatan jumlah
penduduk dan peningkatan gaya hidup masyarakat yang lebih komsutif, sehingga
menghasilkan sampah dalam kuantitas yang lebih besar.

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-145


Namun, keterbatasan lahan dan sumber pendanaan Pemerintah Daerah kabupaten/kota
dalam mengalokasikan biaya pengoperasian, pemeliharaan, dan perawatan TPA sampah
menjadi kendala dalam kegiatan pengelolaan persampahan. Dalam upaya menuntaskan
permasalahan tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Timur perlu mendorong kegiatan
pengembangan pembangunan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah regional di
Jawa Timur. Pengelolaan sampah lintas kabupaten/kota perlu ditangani dengan pola
pengelolaan yang terkoordinasi dan terinterigrasi. Perencanan pembangunan TPA
regional di Jawa Timur diharapkan dapat mewujudkan penyelenggaraan sistem
pengelolaan dan operasional TPA yang mengedepankan prinsip pengelolaan sampah
terpadu sebagai salah satu upaya perlindungan hidup di Jawa Timur.
Saat ini yang menjadi kendala dalam penanganan dan pengelolaan sampah jutru datang
dari masyarakat itu sendiri karena umumnya masyarakat tidak mau bila rumahnya dekat
dengan lokasi pengolahan sampah seperti yang terjadi di banyak lokasi di Jawa Timur.
Dengan pendekatan yang dilakukan kedepan, diharapkan masyarakat akan memahami
bahwa penentuan lokasi dan teknologi yang digunakan serta dampak yang akan timbul
bagi masyarakat dalam pembangunan pengelolaan sampah multilandfill telah
diperhitungkan matang tidak seperti pengolahan sampah konvensional yang ada saat
ini.
3. Bank Sampah
Peningkatan kesadaran masyarakat terkait nilai sampah, mengupayakan terjadinya
berbagai aktifitas ekonomi yang berorientasi pada kelestarian lingkungan melalui Bank
Sampah. Keberadaan Bank Sampah adalah bentuk pengelolaan sampah paling dasar
adalah mengkonversinya menjadi uang. Dalam upaya meningkatkan penanganan
sampah di Jawa Timur, kabupaten/kota sudah memiliki bank sampah yang cukup
banyak di daerahnya masing-masing. Jumlah bank sampah di Jawa Timur tahun 2019
sudah mencapai 4.808 bank, yang tersebar di 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur.
Sedangkan untuk bank sampah induk sudah mencapai 25 bank sampah induk dengan
jumlah 16.820 penabung, 258 karyawan dan sudah mendapatkan omset sekitar Rp. 500
juta. Sehingga bentuk penanganan sampah melalui Bank Sampah ini mampu
mengurangi potensi timbulan sampah sebesar 37,45%.
III.7.1.2 Dampak Permasalahan Sampah

Sampah yang ditimbulkan dari aktivitas penduduk dan industri di perkotaan memiliki
dampak bagi gangguan kesehatan dan meningkatkan beban pencemar yang masuk ke
lingkungan yang pastinya akan mengganggu ekosistem flora dan fauna yang ada. Selain
itu dampak yang dihasilkan dari permasalahan persampahan yang didasari oleh pola
hidup masyarakat yang kurang baik, salah satunya keadaan estetika kota. Masyarakat
yang tidak bisa mengelola sampah dengan baik akan menimbulkan kondisi lingkungan
yang kotor dan tidak nyaman, misalnya masyarakat yang membuang sampahnya
sembarangan di depan rumah, sungai ataupun lahan kosong. Hal-hal tersebut terjadi di
kawasan perkampungan padat dan masyarakat yang masih berpendidikan rendah. Hal
tersebut juga masih didapati pada kegiatan perdagangan dan jasa.

III-146 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


III.7.1.3 Upaya Mengatasi Permasalahan Sampah

Secara garis besar, persoalan pengelolaan sampah di Indonesia berawal dari beberapa
hal-hal antara lain:
a. filosofi sampah sebagai sesuatu yang tidak berguna lagi dan harus dibuang masih
menjadi sistem nilai yang dianut masyarakat termasuk aparat yang bertanggung
jawab dalam pengelolaan lingkungan dan kebersihan;
b. Pendekatan Kumpul-Angkut-Buang menyebabkan penanganan sampah sepenuhnya
bertumpu pada penyelesaian akhir di TPA;
c. Kerangka penanganan sampah masih dititikberatkan pada pemenuhan sarana dan
prasarana persampahan, tidak pada kerangka pengendalian pencemaran dan
perusakan lingkungan serta penghematan sumber daya;
d. Disparitas sarana dan prasarana persampahan di tiap kota dan kabupaten sangat
tinggi;
e. Pengelolaan sampah yang selama ini dijalankan cenderung menisbikan peran dan
tanggung jawab masyarakat dan dunia usaha;
f. lsu pengelolaan lingkungan dan kebersihan masih ditempatkan pada prioritas
terendah dalam kebijakan pembangunan nasional maupun daerah. Hal ini tercermin
dari sangat kecilnya alokasi anggaran untuk pengelolaan lingkungan dan kebersihan.
Berkaitan dengan berbagai hal tersebut di atas, berbagai upaya telah dan sedang
dilakukan oleh pemerintah dan berbagai kelompok dalam masyarakat dan dunia usaha.
1. Penyusunan Rancangan Perundangan tentang Pengelolaan Sampah
a. Peraturan Gubernur (PERGUB) No. 41 Tahun 2018 tentang Tata Cara Penerbitan Izin
Pengelolaan Sampah Regional Provinsi Jawa Timur
Diperkirakan pada tahun 2020 nanti 47 TPA yang ada di seluruh Jawa Timur akan
penuh. Langkah antisipasi adalah dengan membangun TPA Regional yang telah
dipersiapkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan Pemerintah
Kab/Kota. Oleh karenanya, keberadaan TPA sampah sebagian dari sistem sanitasi
perkotaan sangat dibutuhkan seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan
peningkatan gaya hidup masyarakat yang lebih konsumtif, sehingga menghasilkan
sampah dalam kuantitas yang lebih besar.
Namun, keterbatasan lahan dan sumber pendanaan Pemerintah Daerah
Kabupaten/kota dalam mengalokasikan biaya pengoperasian, pemeliharaan, dan
perawatan TPA sampah menjadi kendala dalam kegiatan pengelolaan persampahan.
Dalam upaya menuntaskan permasalahan tersebut, pemerintah provinsi jatim perlu
mendorong kegiatan pengembangan pembangunan tempat pemrosesan akhir (TPA)
sampah regional di Jatim. Pengelolaan sampah lintas kabupaten/kota perlu ditangani
dengan pola pengelolaan yang terkoordinasi dan terintegrasi. Perencanan
pembangunan TPA regional di jatim diharapkan dapat mewujudkan penyelenggaraan
sistem pengelolaan dan operasional TPA yang mengedepankan prinsip pengelolaan
sampah terpadu sebagai salah satu upaya perlindungan hidup di jatim.

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-147


b. Peraturan Gubernur (PERGUB) No. 106 Tahun 2018 tentang Kebijakan Dan Strategi
Daerah Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Dan Sampah Sejenis Sampah Rumah
Tangga
Penyusunan jakstrada dilakukan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun
2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. Dengan adanya jakstrada, maka
dibutuhkan pula partisipasi masyarakat secara optimal, terutama mengenai
pengurangan dan pengelolaan sampah.
c. Surat Edaran Gubernur Nomor 360/765/208.1/2019 tentang Imbauan Bebas
Kemasan Plastik
Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkampanye Gerakan Bebas Kemasan Plastik.
Imbauan gerakan ini tertuang dalam Surat Edaran Pemprov No 360/765/208.1/2019
tentang Imbauan Bebas Kemasan Plastik. Imbauan dilakukan untuk meminimalisasi
pemakaian plastik sebagaimana kebijakan nasional tentang pengelolaan sampah
berupa pengurangan sampah plastik serta tindak lanjut surat edaran Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang imbauan penyediaan hidangan rapat
bebas kemasan plastik.
d. Perda No 6 Tahun 2019 tentang Rencana Umum Energi Daerah (RUED) 2019-2050
Pemanfaatan sampah yang diolah jadi energi baru dan terbarukan (EBT) dinilai bisa
menjadi solusi atas berbagai persoalan sampah yang ada saat ini. Selain
menyelesaikan sampah, energi yang dihasilkan juga bisa dimanfaatkan dan
bermanfaat. Pemanfaatan sampah yang diolah jadi energi baru dan terbarukan (EBT)
dinilai bisa menjadi solusi atas berbagai persoalan sampah yang ada saat ini. Selain
menyelesaikan sampah, energi yang dihasilkan juga bisa dimanfaatkan dan
bermanfaat. Oleh karena itu Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengesahkan Perda No
6 Tahun 2019 tentang Rencana Umum Energi Daerah (RUED) 2019 – 2050 yang di
dalamnya terdapat rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah.
2. lmplementasi Program 3R (Reduce, Reuse, Recycle)
Salah satu prinsip dalam pengelolaan sampah yang sedang dikembangkan adalah
penerapan prinsip 3R yaitu reduce (mengurangi sampah), reuse (guna ulang sampah),
dan recycle (daur ulang). Dengan menerapkan prinsip ini, secara umum diharapkan
timbulan sampah berkurang dari sumbernya sehingga sampah yang dibuang ke TPA
juga berkurang. Program implementasi prinsip 3R juga dapat menjadi alat dalam
mengoptimalkan pemanfaatan sampah sehingga sampah memiliki nilai ekonomis dan
dapat membuka lapangan pekerjaan.
Program tersebut diperkuat dengan adanya Peraturan Gubernur (PERGUB) No. 106
Tahun 2018 tentang Kebijakan Dan Strategi Daerah Pengelolaan Sampah Rumah
Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga, sebagai pengelolaan sampah
yang terencana, berkelanjutan dan dalam upaya mencapai pengurangan sampah 30
Persen (%) pada tahun 2025. Kemudian untuk penanganan 70% persampahan
dilakukan berbagai macam upaya melalui program 3R tersebut, pengangkutan sampah,
pengolahan, dan pemrosesan akhir sampah di TPA.

III-148 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Menurut Permen LH No. 13 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Reuse, Reduce,
Recycle melalui Bank Sampah, Bank Sampah adalah tempat pemilahan dan
pengumpulan sampah yang dapat didaur ulang dan/atau diguna ulang yang memiliki
nilai ekonomi. Selain melakukan program 3R melalui bank sampah, program 3R juga
dilaksanakan melalui TPS 3R. Pada tahun 2017 di Jawa Timur terdapat 223 unit TPS 3R.
Jumlah TPS 3R terbanyak terdapat di Kabupaten Sidoarjo yang mencapai 85 TPS 3R.
Dari 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur yang belum terdapat TPS 3R sebanyak 4
Kabupaten/Kota diantaranya Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten
Jember dan Kota Madiun.
3. Keterlibatan Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah
Pengelolaan sampah secara berkelanjutan memerlukan adanya keterlibatan berbagai
pemangku kepentingan, di antaranya adalah peran serta masyarakat. Walaupun masih
terbatas jumlahnya, keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sampah mulai
menggejala. Beberapa kegiatan pengelolaan sampah yang sudah dilakukan oleh
masyarakat secara mandiri maupun difasilitasi oleh pemerintah daerah, pihak swasta
atau LSM.
Salah satu bentuk keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sampah adalah
pembentukan bank sampah, yang memiliki tujuan sebagai strategi membangun
kepedulian masyarakat agar dapat “berkawan” dengan sampah sehingga mendapatkan
manfaat ekonomi dari sampah. Bank sampah harus diintegrasikan dengan gerakan 3R
di masyarakat. Sehingga manfaat yang dirasakan tidak hanya terbangun dari aspek
ekonomi dan sosial, namun juga lingkungan bersih dan hijau guna meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Kegiatan bank sampah memiliki keterkaitan dengan berbagai
sektor dan lembaga baik Pemerintah (Pusat dan Daerah), sekolah, PKK, maupun dunia
usaha. Idealnya bank sampah memiliki kelembagaan resmi dan dilengkapi anggaran
dasar/anggaran rumah tangga serta surat keputusan susunan kepengurusan.
Kelembagaan bank sampah dapat berbentuk koperasi, yayasan atau bentuk
kelembagaan lainnya.
Peningkatan peran serta masyarakat dilakukan melalui program Adiwiyata,
Desa/Kelurahan Berseri, Program Kampung Iklim (Proklim) dan Adipura. Program
Adiwiyata pada tahun 2019 terdapat 39 sekolah di Jawa Timur yang mendapatkan
penghargaan Sekolah Adiwiyata Mandiri, 66 sekolah yang mendapatkan penghargaan
sebagai Sekolah Adiwiyata Nasional dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.
Kemudian penghargaan ada 100 sekolah yang mendapatkan penghargaan Adiwiyata
Provinsi Jawa Timur dari Gubernur Jawa Timur.
Program Desa/Kampung berseri pada tahun 2019 terdapat 16 Desa/Kampung yang
mendapatkan penghargaan sebagai Desa/Kampung Berseri Kategori Mandiri, 24
Desa/Kampung yang mendapatkan penghargaan sebagai Desa/Kampung Berseri
Kategori Madya, dan 40 Desa/Kampung yang mendapatkan penghargaan sebagai
Desa/kampung Berseri Kategori Pratama dari Gubernur Jawa Timur. Program Kampung
Iklim (Proklim), terdapat 37 Desa/Kampung yang mendapatkan penghargaan sebagai
Proklim utama dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, kemudian Program
Adipura terdapat 28 Kabupten/Kota yang mendapatkan penghargaan untuk Adipura

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-149


Kencana, Kategori Kota Metropolitan adalah Kota Surabaya, 9 Kabupaten/Kota
mendapatkan penghargaan Adipura dengan Kategori Kota Sedang, 15 Kabupaten/kota
mendapatkan penghargaan Adipura dengan Kategori Kota Kecil, dan 3 Kota/Kabupaten
mendapatkan sertifikat/plakat Adipuran dengan kategori Kota Kecil, Sedang, dan Besar.

Adipura 28

Proklim 37

Berseri 80

Adiwiyata 205

0 50 100 150 200 250

Gambar III.36 Jumlah Penghargaan yang Melibatkan Masyarakat


Sumber: DLH Provinsi Jawa Timur

Pelayanan masyarakat untuk memastikan lingkungan yang baik dan sehat melalui
penanganan kasus pengaduan sebanyak 51 kasus. Disisi lain para pihak yang terkait
juga mengembangkan rumah bank sampah, dan perbaikan kondisi TPA minimal menjadi
controlled landfill. Penumbuhan kesadaran masyarakat meminimasi timbulan sampah
ke TPA dengan meningkatkan peran bank sampah jumlah 4.808 dan peningkatan
pembangunan tempat pembuangan sampah 3R. Kemampuan Pemerintah Provinsi Jawa
Timur dalam programnya tidak bergantung pada bantuan Pemerintah pusat melalui
satuan kerja pengembangan penyehatan lingkungan permukiman Jawa Timur dalam
pembangunan TPST.
III.7.1.4 Pengelolaan Sampah dan Mitigasi Perubahan lklim

1. Potensi Emisi Gas Metana


lsu lingkungan paling dominan pada dekade terakhir adalah isu pemanasan global.
Meningkatnya jumlah emisi gas rumah kaca (GRK) di atmosfer disebabkan oleh kegiatan
manusia di berbagai sektor seperti energi, kehutanan, pertanian dan peternakan,
termasuk pembuangan sampah ke lingkungan. Sampah mempunyai kontribusi besar
untuk emisi gas rumah kaca yaitu gas metana (CH4) walaupun jumlahnya relatif kecil
bila dibandingkan dengan emisi GRK yang dihasilkan dari sektor kehutanan dan energi.
Diperkirakan bahwa dari 1 ton sampah padat dihasilkan 50 kg gas metana (Rarastri,
2007).
Pada tahun 2019 diperkirakan volume timbulan sampah di 38 kota dan kabupaten di
Jawa Timur telah mencapai 39.245.559,20 m3/tahun atau setara dengan 6.649.767,36
ton/tahun. Berdasarkan volume sampah ini, diperkirakan bahwa potensi emisi metana

III-150 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


yang berasal dari berbagai TPA di kota dan kabupaten tersebut berjumlah
187.157.702,22 kg/tahun atau setara dengan 187.157,70 ton/tahun.
2. Strategi Pengurangan Emisi Metana
Strategi penanganan dengan tindakan-tindakan yang telah dilakukan ataupun sedang
dirumuskan, akan mempunyai suatu kontribusi yang sangat signifikan bagi pengurangan
gas metana. Adapun langkah-langkah penanganan pengurangan emisi metana seperti:
1. Composting. Meskipun kegiatan komposting menghasilkan emisi gas metana yang
terlepas ke udara, jumlahnya jauh lebih kecil dibanding jika sampah tersebut tersebut
tidak dikomposkan dan hanya dibuang ke TPA. Metode pengomposan yang paling
tepat terkait dengan emisi metana adalah dengan metode anaerob composting
(Nengsih, 2002). Dengan metode ini, gas metana yang dihasilkan dari kegiatan
komposting tidak terlepas ke udara, melainkan dapat ditangkap dan dimanfaatkan
sebagai energi biogas.
2. Reduce, reuse, recycle. Penerapan konsep 3R akan menghasilkan setidaknya
pengurangan produksi metana kurang lebih tiga kali (Rarastri, 2007) yang berasal
dari pengurangan volume sampah yang dibuang dan ditimbun di TPA. Kegiatan 3R
juga dapat mereduksi emisi metana dari kegiatan pengolahan sampah organik,
misalnya komposting sebagaimana disampaikan pada butir 1 di atas. Kegiatan 3R
diharapkan juga dapat mengurangi kegiatan open burning yang merupakan salah
satu kegiatan penyumbang emisi gas rumah kaca.
3. CDM (Clean Development Mechanism) atau Mekanisme Pembangunan Bersih sebagai
salah satu instrumen dalam mitigasi perubahan iklim. Hingga saat ini CDM adalah
satu-satunya mekanisme fleksibel, meskipun tidak sederhana, yang melibatkan
negara-negara berkembang dalam pelaksanaannya.

III.7.2 Pengelolaan Limbah B3


Bahan berbahaya beracun (B3) adalah bahan yang karena sifat atau konsentrasinya dan
atau jumlahnya, secara langsung atau tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau
merusak lingkungan hidup dan atau membahayakan kesehatan, kelangsungan hidup
manusia serta makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu peredarannya perlu dipantau
secara seksama. Demikian pula dengan limbah B3 yang harus dikelola dengan seksama
pula. Sehubungan dengan isu B3 dan limbah B3, dalam bab uraian akan terutama
difokuskan pada status limbah B3 dan pengelolaannya. Uraian juga mencakup berbagai
respon yang telah dilakukan berkaitan dengan permasalahan yang muncul dan hal-hal
lain yang berkaitan.
III.7.2.1 Kuantitas dan Kualitas Limbah B3

Sebagian besar limbah B3 merupakan hasil kegiatan industri yang beraneka ragam.
Meskipun demikian, hasil pencatatan terhadap produksi limbah yang tersedia belum
dapat mencakup semua jenis industri yang besar. Oleh karena itu berdasarkan data dari
Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur perkiraan timbulan limbah B3 pada tahun

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-151


2019 mencapai 29.116.374,10 ton/tahun atau 79.770,88 ton/hari. Kota Surabaya
menjadi daerah dengan perkiraan jumlah timbulan limbah B3 yang paling banyak
dengan jumlah 11.826.764,98 ton/tahun dan Kota Batu menjadi daerah dengan
perkiraan jumlah timbulan sampah paling kecil dengan jumlah 41,33 ton/tahun.
Sedangkan apabila dilihat dari sumber pencemarannya limbah B3 diklasifikasikan
menjadi 2 jenis yaitu bergerak dan tidak bergerak. Sumber pencemaran yang bergerak
berasal dari kegiatan transportasi, sedangkan sumber pencemaran yang tidak berasal
dari kegiatan industri dan kesehatan. Jumlah limbah B3 yang berdasarkan sumber
pencemaran bergerak adalah 19,94 ton/tahun untuk limbah B3 padat, 5.083,52
m3/tahun untuk limbah B3 cair, sedangkan untuk jumlah limbah B3 yang berdasarkan
sumber pencemaran tidak bergerak adalah 90.693,95 ton/tahun untuk limbah B3 padat
dan 1.345,7 m3/tahun untuk limbah B3 cair.

B3 Padat B3 Cair

Kesehatan 1.391,55 273,04

Industri 89.282,46 1.072,66

Transportasi 19,94 5.083,52

Gambar III.37 Jumlah Timbulan Limbah B3 Padat dan Cair Berdasarkan Sumber
Pencemaran
Sumber: DLH Provinsi Jawa Timur

III.7.2.2 Pengelolaan Limbah B3

Pengelolaan limbah B3 merupakan rangkaian kegiatan yang terkait satu sama lain yang
tidak dapat terpisahkan agar pengelolaan limbah B3 bersangkutan dapat terlaksana
dengan baik. Pengelolaan limbah B3 melibatkan pelaku-pelaku pengelola limbah B3
dimulai dari penghasil, pengumpul, pengangkut, pengolah dan penimbunan. Selain itu
juga terdapat saling keterkaitan yang tidak terpisahkan di antara pihak-pihak pelaku
pengelolaan limbah B3 tersebut.
Pengelolaan limbah B3 nasional didasarkan pada "polluter pays principle" dengan sistem
pengawasan "from cradle to the grave". Meski penghasil berkewajiban mengolah limbah
B3 yang dihasilkannya, peraturan membolehkan penghasil untuk menggunakan jasa
pihak-pihak lain.

III-152 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Setiap kegiatan jasa pengelolaan limbah B3 wajib memiliki izin atau rekomendasi dari
KLH, sementara perpindahan limbah B3 harus dilengkapi dengan dokumen (manifest)
limbah B3. Melalui mekanisme perizinan tersebut, pengawasan kegiatan pengelolaan
limbah B3 nasional dapat dilakukan. Limbah B3 yang tidak dapat diolah di dalam negeri
dapat diekspor melalui prosedur notifikasi. Sebaliknya, impor limbah B3 untuk tujuan
apapun dilarang.
1. Limbah B3 yang Dihasilkan dan Dikelola
Untuk memberikan gambaran tentang limbah B3 yang dihasilkan dan dikelola, dalam
uraian ini akan ditampilkan data dari Program PROPER (Program Penilaian Peringkat
Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup). PROPER merupakan salah
satu upaya untuk mendorong ketaatan perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup
melalui instrumen informasi. Adapun dasar hukum pelaksanaan PROPER dituangkan
dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 03 Tahun 2014 tentang Program
Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER).
Data limbah B3 yang berdasarkan Program Proper diambil dari aplikasi Siraja Limbah
B3, Siraja Limbah adalah sebuah aplikasi pelaporan pengelolaan limbah B3 secara online
yang bertujuan untuk mempermudah dan mempercepat akses untuk memperoleh
data/informasi secara tepat dan akurat di setiap perusahaan tentang jenis dan jumlah
limbah B3 dan mempermudah industri/pelaku usaha dan/atau kegiatan dalam
melaksanakan pelaporan pengelolaan limbah B3. Berdasarkan aplikasi Siraja tersebut
pada tahun 2018 jumlah perusahaan yang melakukan pelaporan terkait pengelolaan
limbah B3 adalah sebanyak 481 perusahaan dengan jumlah limbah B3 mencapai
9.591.283,73 ton/tahun.
A. Sektor Pertambangan, Energi dan Migas
Kegiatan pertambangan, energi dan migas (PEM) merupakan kegiatan hulu dari
rangkaian aktivitas pembangunan. Dalam kegiatan ini banyak dihasilkan limbah
termasuk di dalamnya limbah B3. Data jumlah perusahaan peserta PROPER di sektor
PEM adalah sebanyak 46 perusahaan. Perusahaan perusahaan tersebut secara rutin
telah melakukan pelaporan tentang pengelolaan limbah B3 yang dihasilkan melalui
aplikasi Siraja Limbah B3.
B. Sektor Manufaktur dan Agro industri
Di Indonesia, industri manufaktur merupakan sektor yang paling banyak jenis dan
jumlah industrinya. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik,
terdapat lebih dari 6 ribu industri manufaktur yang tergolong sedang dan besar.
Berdasarkan perkembangan PROPER, jumlah industri manufaktur yang secara secara
aktif melakukan pelaporan tentang pengelolaan limbah B3 yang dihasilkan melalui
aplikasi Siraja Limbah B3 sebanyak 149 perusahaan manufaktur dan 157 perusahaan
agroindustri.
C. Sektor Jasa
Dalam pengelolaan limbah B3, sektor jasa sangat diperlukan, sektor jasa ini adalah pihak
ke III dan laboratorium rumah sakit atau klinik. Pihak III dapat berupa perusahaan
pengangkut, pengumpul, pengolah dan pemanfaat. Jumlah jasa pengumpulan limbah

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-153


B3 yang telah mendapatkan izin KNLH tahun 2019 sebanyak 13 perusahaan. Sementara
jumlah jasa pengangkutan limbah B3 yang telah mendapatkan rekomendasi dari KNLH
sebanyak 32 perusahaan. Sedangkan berdasarkan perkembangan Proper pada tahun
2018 terdapat 67 jasa pengolah limbah B3 dan 12 laboratorium rumah sakit/klinik yang
aktif melakukan pelaporan tentang pengelolaan limbah B3 yang dihasilkan melalui
aplikasi Siraja Limbah B3.
D. Sektor Prasarana
Dalam pengelolaan limbah B3 sektor prasarana juga turut melakukan sumbangsih
terhadap pengelolaan limbah B3. Sektor prasarana ini terdiri dari rumah sakit dan
sejumlah perusahaan. Berdasarkan perkembangan Proper pada tahun 2018 terdapat 38
rumah sakit dan 12 perusahaan yang aktif melakukan pelaporan tentang pengelolaan
limbah B3 yang dihasilkan melalui aplikasi Siraja Limbah B3.

Mnufaktur Agrowisata Pertambangan Prasarana Jasa

157
149

79

50
46

Mnufaktur Agrowisata Pertambangan Prasarana Jasa

Gambar III.38 Jumlah Sektor Perusahaan Peserta Proper Berdasarkan Aplikasi


Siraja Limbah B3
Sumber: DLH Provinsi Jawa Timur

2. Perijinan Lingkungan
Dokumen izin lingkungan merupakan salah satu instrumen untuk menjaga lingkungan
agar tetap terhindar dari kerusakan yang diakibatkan oleh pencemaran seperti
pengelolaan sampah, air limbah, limbah B3, dan lain sebagainya yang belum maksimal
oleh masyarakat (domestik) maupun kegiatan industri, jasa dan lain sebagainya. Pada
tahun 2019 Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur telah melakukan penilaian
terhadap 49 dokumen lingkungan. Kemudain untuk pengendalian kerusakan lingkungan
oleh kegiantan industri pada tahun 2019 menurut data dari Dinas Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Timur terdapat 62 perusahaan yang mendapatkan izin mengelola limbah

III-154 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


B3 dengan 13 perusahaan mendapatkan izin sebagai pengumpul limbah B3, 12
perusahaan sebagai pemanfaat limbah B3, dan sebanyak 37 perusahaan sebagai
pengolah limbah B3. Kemudain ada sebanyak 457 perusahaan yang mendapat izin
penyimpanan sementara limbah B3. Hal tersebut ditambah lagi dengan usaha
pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan melakukan
pengawasan izin lingkungan (AMDAL, UKL/UPL, Surat Pernyataan Pengelolaan
Lingkungan (SPPL)) sebanyak 95 perusahaan, terdapat 22 perusahaan yang taat sesuai
dengan dokumen lingkungan yang dimiliki dan 73 perusahaan didapati tidak taat atau
tidak melakukan apa yang sudah ada pada dokumen lingkungan yang mereka miliki.

J UMLAH IN D UST R I/ PER USAH AAN


Taat Tidak Taat

73

22

Gambar III.39 Jumlah Industri yang Taat dan Tidak Taat


Sumber: DLH Provinsi Jawa Timur

3. Aktifitas Pemantauan dan Pemulihan


Pengawasan ini menjadi sangat penting bagi pengelolaan limbah B3 karena berdasarkan
Pasal 59 UU No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup bahwa setiap orang yang menghasilkan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
(B3) wajib melakukan pengelolaan limbah yang dihasilkannya dan dalam hal setiap
orang tidak mampu melakukan sendiri pengelolaan limbah, pengelolaannya diserahkan
kepada pihak lain. Pemantauan/pengawasan industri pada tahun 2019 dilakukan pada
95 industri oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur Jawa Timur. Dilakukan
pemantauan pada sektor industri agro sebanyak 7 industri, sektor pertambangan energi
dan migas (PEM) sebanyak 5 industri, dan sektor manufaktur prasarana jasa (MPJ)
sebanyak 83 industri. Dari hasil pengawasan tersebut didapatkan 22 industri yang taat
dan 73 industri yang tidak taat.

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-155


63
Manufaktur Prasarana Jasa (MPJ)
20

4
Pertambangan Energi dan Migas (PEM)
1

6
Agroindustri (AGRO)
1

0 10 20 30 40 50 60 70

Tidak Taat Taat

Gambar III.40 Jumlah Pengawasan di Sektor Industri


Sumber: DLH Provinsi Jawa Timur

III-156 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


III.8 Ketahanan (Resilience)
Ketahanan adalah kemampuan lingkungan untuk bertahan atau pulih dari goncangan
atau gangguan. Meskipun konsep ketahanan dikembangkan dan digunakan dalam
kaitannya dengan ekosistem, akan tetapi konsep ketahanan dapat juga digunakan
dalam kaitannya dengan pengelolaan lingkungan hidup. Ketahanan (resilience)
mencakup tiga pengertian, yaitu:
1. Kapasitas untuk menyerap tekanan atau kekuatan-kekuatan yang menghancurkan,
melalui perlawanan atau adaptasi
2. Kapasitas untuk mengelola, atau mempertahankan fungsi-fungsi dan struktur-
struktur dasar tertentu, selama kejadian-kejadian yang mendatangkan malapetaka
3. Kapasitas untuk memulihkan diri atau ‘melenting balik’ setelah suatu kejadian
Manajemen lingkungan yang efektif bertujuan untuk memaksimalkan kemampuan
adaptasi dan meningkatkan ketahanannya terhadap tekanan lingkungan baik pada saat
ini, yang sedang berlangsung maupun di masa yang akan datang.
Konsep ketahanan dapat membantu kita untuk menemukenali beberapa tingkat
perubahan lingkungan yang tidak dapat dihindari, perubahan yang terlalu sering atau
terlalu cepat yang tidak mungkin untuk berbalik. Istilah ‘titik kritis’ dan ‘batas’ sering
digunakan dalam kaitannya dengan perubahan mendadak dan tidak dapat diubah. Titik
kritis dapat dianggap sebagai ambang ekologi yang di luarnya perubahan besar menjadi
tak terelakkan. Batas adalah nilai yang ditentukan oleh manusia untuk menentukan jarak
dari titik kritis yang disiapkan oleh masyarakat.
Dampak kumulatif dari berbagai tekanan juga dapat memengaruhi ketahanan
lingkungan. Suatu sistem mungkin tangguh dalam menghadapi satu atau beberapa
tekanan, tetapi tidak tangguh ketika tekanan berasal dari berbagai jenis dan besaran
yang terakumulasi, atau ketika titik-titik kritis dilewatkan. Tindakan manajemen hanya
memiliki dampak menguntungkan yang signifikan terhadap ketahanan jika mereka
dilakukan pada skala yang cukup dan dengan waktu yang tepat untuk mengatasi
tekanan.

III.8.1 Lahan dan Hutan


Ketahanan terhadap lahan harus dapat terus mendukung proses alami serta
penggunaan sumber daya alam dalam batas yang wajar. Ketahanan lingkungan
terhadap lahan memerlukan rehabilitasi secara aktif dari masyarakat. Ketahanan lahan
dan pertanian yang secara alami dimediasi oleh mikroba mengalami ancaman oleh
perubahan iklim. Meskipun pemahaman sifat fisik-kimia tanah dan distribusinya baik,
pemahaman mengenai aktivitas biologi tanah dan fungsi komunitas mikroba tanah
masih sangat sedikit. Dengan demikian ketahanan terhadap lahan masih sulit diprediksi
karena masih minimnya data.
Ketahanan ekologi secara umum didefinisikan sebagai kemampuan ekosistem untuk
menahan perubahan struktural permanen dan mempertahankan fungsi ekosistem.
Kemampuan ekosistem dan spesies komponennya untuk bertahan hidup (dan memiliki
potensi untuk menanggapi) perubahan tersebut akan bergantung pada berbagai faktor.

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-157


Pemerintah terlibat dalam serangkaian tindakan untuk memulihkan dan mendukung
ekosistem termasuk mengurangi dampak pemicu dan tekanan, meningkatkan lahan
yang diperuntukkan sebagai kawasan konservasi, dan memulihkan wilayah yang
mengalami degradasi lahan.
Adapun untuk ketahanan pesisir dan laut sangat bervariasi antara daerah dan habitat.
Wilayah pesisir yang berpenduduk mengalami banyak tekanan manusia yang kumulatif
dan berinteraksi, dan ketahanan daerah pesisir terhadap tekanan yang diberikan
bergantung pada seberapa besar suatu area ditekankan oleh tekanan lain. Misalnya,
ketahanan terhadap perubahan iklim dapat ditingkatkan dengan meminimalkan tekanan
lokal dan regional, seperti penggunaan lahan di daerah tangkapan air.
Pemulihan sistem pesisir dan laut terdegradasi dapat dibantu oleh restorasi, dan hal
tersebut pada gilirannya akan dapat meningkatkan ketahanan. Contoh di zona pesisir
adalah proyek untuk memulihkan habitat mangrove, terumbu karang, padang lamun
dan rumput laut. Meskipun hal tersebut memiliki tujuan jangka panjang, akan tetapi
berdasarkan pengamatan bahwa hasil awalnya cukup menjanjikan.
Pemahaman saat ini tentang ketahanan lingkungan pesisir dan laut Jawa Timur terbatas
karena sulit untuk memantau lingkungan laut pada rentang waktu yang relevan untuk
menilai ketahanan. Hal ini disebabkan luasnya ruang lingkup ekosistem pesisir dan laut
Jawa Timur dan kompleksitas sumber-sumber tekanan yang mempengaruhinya.
Ekosistem yang memiliki keragaman yang relatif tinggi cenderung lebih tahan terhadap
tekanan eksternal, terutama karena variabilitas tinggi dalam kepadatan populasi dan
kemampuan untuk mempertahankan siklus nutrisi.

III.8.2 Air
Hingga saat ini masyarakat secara umum masih memandang air hanya sebagai
komoditas sosial yaitu sebagai kebutuhan hidup dan bukan sebagai komoditas ekonomi.
Ada dua alasan yang mendorong masyarakat memandang air sebagai komoditas
ekonomi, yaitu: (1) air merupakan barang yang dapat mendukung kegiatan ekonomi,
seperti industrialisasi dan pertanian, dan (2) masyarakat sering tanpa kesulitan untuk
dapat memperoleh air yang dapat didayagunakan (Siradj, 1992).
Selain itu, air merupakan kunci pembangunan perkotaan yang berkelanjutan dan pilar
kesehatan masyarakat serta kesejahteraan sosial (WHO, 2012). Air dan sanitasi
lingkungan yang tidak memadai akan mengancam kesehatan manusia dan lingkungan.
Air memiliki multi fungsi, antara lain: sebagai fungsi sosial, ekonomi, dan lingkungan
yang dibutuhkan untuk mendukung proses produksi dan berkontribusi pada
pertumbuhan ekonomi serta pengurangan kemiskinan perkotaan.
Di perkotaan, air menghadapi berbagai tekanan sebagai akibat dari meningkatnya
kebutuhan air, pola urbanisasi yang cepat, pertumbuhan penduduk yang tinggi, dan
meningkatnya risiko perubahan iklim. Perubahan iklim diharapkan dapat memberikan
konsekuensi signifikan bagi sistem air perkotaan. Akan tetapi dengan perubahan iklim
justru mengakibatkan perubahan pola hujan yang sering terjadi akhir-akhir ini, yaitu
hujan dengan intensitas tinggi namun mempunyai durasi yang pendek. Kondisi ini
akan mempengaruhi ketersediaan air, kualitas air, dan akses air, serta risiko banjir.

III-158 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Sebaliknya jika terjadi musim kering yang panjang akan mengakibatkan kelangkaan
sumber air.
Untuk meningkatkan pasokan air, target utama adalah memperbaiki infrastruktur alami
seperti: ekosistem hutan, ekosistem sungai, dan infrastruktur buatan seperti: embung,
bendungan, jaringan irigasi, jaringan drainase, dengan memfokuskan pada empat hal
yakni: ketersediaan (availability), aksesibilitas (accessibility), berkelanjutan
(sustainability), dan keamanan (security).

III.8.3 Udara
Pressure atau tekanan yang mengakibatkan penurunan kualitas udara sangatlah besar.
Meningkatnya volume kendaraan, panjang jalan, industri dan aktivitas pembakaran lain
mengakibatkan beberapa parameter kualitas udara melampaui baku mutunya. Berbagai
pihak telah melakukan tugas dan kewajibannya terkait pengedalian pencemaran udara.
Sebagian industri dan pembangkit listrik telah memasang peralatan pengendali emisi
hingga kualitas udara emisinya dapat memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan.
Sebagian kendaraan bermotor pun telah memenuhi baku mutu emisi kendaraan hingga
dapat beroperasi tanpa mengeluarkan gas polutan secara berlebihan. Namun demikian,
masih banyak juga sumber pencemar udara yang hingga saat ini belum bisa
dikendalikan. Dengan demikian, penurunan kualitas udara adalah suatu keniscayaan.
Namun, pihak pemerintah, swasta dan masyarakat memiliki cara untuk bertahan.
Berbagai program dan upaya dilakukan untuk perbaikan kualitas hidup ditengah
penurunan kualitas udara yang belum bisa diatasi sepenuhnya. Car free day yang
dilakukan di berbagai kota di Jawa Timur memberikan kesempatan kepada kaum urban
untuk dapat menikmati udara segar ditengah area perkotaan. Penyediaan bus sekolah
berkualitas bagi pelajar di berbagai kota di Jawa Timur juga dapat melindungi mereka
dari paparan polusi udara secara langsung. Masyarakat yang mampu menggunakan
mobil pribadi tentu tetap merasa nyaman berada di dalam kendaraan. Mereka yang
mengendarai kendaraan roda dua sudah mulai sadar atas pentingnya penggunaan
masker hidung guna melindungi pernafasannya. Demikian pula dengan para petugas
lalu-lintas dan masyarakat yang memperoleh nafkah dengan bekerja di tepi jalan.
Semua itu adalah upaya-upaya untuk beradaptasi terhadap perubahan kondisi
lingkungan yang saat tidak bisa dihindarkan.
Kemampuan bertahan terhadap tekanan pencemaran udara juga dilakukan oleh
masyarakat di lingkungan tempat mereka tinggal. Program Green and Clean, Desa
Berseri, dan berbagai ajang kompetisi kebersihan lingkungan berhasil mendongkrak
semangat masyarakat untuk memperbaiki kualitas lingkungannya. Pohon-pohon yang
hijau, bunga bunga yang indah, dan pengelolaan sampah yang baik membuat tempat
tinggal mereka menjadi nyaman. Sebagian debu-debu yang beterbangan pun dapat
ditahan oleh rimbunnya dedaunan di sepanjang gang sehingga udara di dalam rumah
menjadi relative lebih bersih dan sehat. Upaya-upaya yang bersifat mandiri ini tentunya
merupakan suatu prestasi membanggakan.
Pemerintah dan pihak swasta pun tak mau ketinggalan. Melalui program ADIPURA, kota-
kota di Jawa Timur terbukti bisa terus bergerak memperhijau dan mempercantik

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-159


kotanya. Masyarakat menjadi betah menikmati udara di ruang terbuka hijau maupun
taman-taman kota dengan tanpa biaya. Perusahaan-perusahaan juga banyak
memberikan kontribusi melalui program CSR nya untuk menghijaukan daerah sekitar.
Para pengembang real estate yang membangun area-area hijau yang indah juga dapat
berkontribusi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat ketika wilayahnya dapat
diakses oleh mereka yang tinggal diluar kawasannya.
Melalui kreativitas, spirit dan kemauan berbagai pihak untuk terlibat aktif dalam
pengelolaan lingkungan sekitar membuat degradasi kualitas udara masih dapat
ditoleransi. Namun demikian, tentunya, tidak semua orang memiliki kemampuan yang
sama dalam beradaptasi dengan situasi ini. Mereka yang hidup dengan tingkat ekonomi
rendah cenderung lebih rentan. Mereka yang tidak mampu menggunakan kendaraan
yang nyaman, ataupun mereka yang harus bekerja di tepian jalan berdebu, tentunya
akan menerima dampak yang lebih signifikan. Dengan demikian, hendaknya berbagai
upaya dapat dilakukan untuk melindungi mereka yang lemah dan tidak punya cukup
kemampuan untuk bertahan.

III.8.4 Pesisir dan Laut

III.8.5 Keanekaragaman Hayati

III.8.6 Risiko Bencana


Bencana alam khususnya yang diakibatkan oleh fenomena alam seperti iklim dan cuaca
merupakan hal yang terjadi di Indonesia. Bencana alam pada dasarnya sulit untuk
diprediksi kapan terjadi, meskipun gejala-gejala dan penyebabnya dapat dikaji secara
ilmiah. Resiko bencana pada dasarnya dapat dikurangi dengan cara menguatkan
masyarakat atas bencana. Seperti diketahui bahwa bencana alam hanya akan menimpa
masyarakat dengan ketahanan yang rendah, sedangkan masyarakat yang ketahanan
terhadap bencana besar akan sedikit atau tidak sama sekali terkena resiko bencana.
Ketahanan bencana adalah kemampuan menyerap dampak bencana dan kembali ke
posisi semula, yaitu seberapa cepat masyarakat pulih atau kembali setelah bencana
terjadi. Pembahasan disaster resilience terbagi ke dalam beberapa sektor, beberapa di
antaranya adalah ekonomi, kesehatan, dan sosial. Definisi masing-masing sektor
sangatlah mudah dipahami yaitu kembalinya kondisi awal masyarakat (kondisi ekonomi,
kesehatan, dan sosial) pasca terjadinya bencana. Negara maju yang sudah memiliki
disaster resilience yang tinggi hanya merasakan akibat suatu bencana selama bencana
berlangsung. Hal ini berbeda dengan suatu negara yang memiliki tingkat disaster
resilience yang rendah, dimana suatu bencana akan menyebabkan dampak yang terjadi
dalam dua fase, yaitu saat kejadian (on-occurance effect/OCF) and pasca gempa (post-
occurance effect/POE). Korban jiwa, korban luka, dan bangunan rusak adalah beberapa
contoh OCF, sedangkan pergeseran ekonomi dan trauma adalah beberapa contoh PCF.

III-160 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Ketahanan masyarakat terhadap bencana sebenarnya bisa diukur melalui 2 pendekatan,
yaitu pendekatan dari atas, dan pendekatan dari bawah. Pendekatan dari atas dilakukan
dengan menggunakan beberapa pendekatan seperti pendekatan ilmiah dari para ahli.
Pendekatan ini menggunakan kajian-kajian ilmiah seperti kajian iklim dan cuaca, kajian
keruangan seperti penggunaan tanah, kondisi topografi, jenis tanah, geologi, dll. Kajian
ilmiah mampu menganalisis kondisi iklim, cuaca, fisik wilayah dan pola interaksi manusia
dengan alam dan menghasilkan prediksi bencana dan modelling akibat dari bencana.
Hasil analisis ini dapat menjadi masukkan dalam rencana-rencana pembangunan baik
fisik infrastruktur maupun pembangunan ekonomi lainnya. Sosialiasi dari pendekatan ini
diberikan kepada masyarakat dengan suatu program awareness sehingga masyarakat
mampu menyesuaikan pola hidup dan interaksinya terhadap alam.
Pendekatan dari bawah dilakukan dengan menggali kearifan-kearifan lokal yang telah
turun temurun beradaptasi dengan kondisi lingkungannya. Menggunakan metode-
metode partisipatif kearifan lokal dapat digali dalam rangka merangkum pengetahuan
mengenai masyarakat bertahan dengan kondisi lingkungan baik fisik wilayah, iklim
maupun terkait mata pencahariannya. Metode ini mampu merangkum pengetahuan
tradisional yang sudah ratusan tahun diterapkan oleh masyarakat dan kemungkinan bisa
direplikasi di wilayah lain dengan kondisi fisik yang sama.
Fakta menyebutkan bahwa masyarakat yang rentan pada bencana adalah masyarakat
yang miskin, kemudian juga kelompok-kelompok tertentu seperti perempuan, manula
dan anak-anak. Pada kejadian bencana, kelompok masyarakat miskin, serta perempuan,
manula dan orang tua merupakan kelompok yang paling besar menerima resiko dari
bencana. Karena itu maka usaha-usaha mengurangi resiko bencana dapat dilakukan
dengan penguatan kelompok-kelompok rentan akan bencana. Penguatan masyarakat
dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan tingkat kerentanan yang ada.
Mengukur kerentanan masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya
adalah terkait dengan kerentanan pada masyarakat miskin. Indikator-indikator
MDGs/TPB dapat digunakan untuk mengukur tingkat kemiskinan dan tentunya angka
indeks pembangunan manusia dapat menjadi alat ukur kerentanan. Analisis lainnya bisa
terkait dengan analisis gender dimana seperti diketahui bahwa kaum wanita memiliki
tingkat kerentanan yang lebih rendah dalam bencana.
Ketahanan masyarakat untuk mengelola bencana baik melalui proses adaptasi,
mempertahankan fungsi-fungsi dasar di dalam masyarakat yang menentukan
keberlanjutan kehidupan, serta kemampun untuk memulihkan diri kepada keadaan
semula. Masyarakat tahan bencana meliputi: kapasitas komunitas untuk mengurangi
resiko/stress/kerusakan melalui mitigasi ataupun adaptasi, kapasitas untuk
mempertahankan fungsi-fungsi dasar dan struktur di dalam keadaan bencana, kapasitas
untuk memulihkan diri pasca kejadian bencana. Hal tersebut meliputi
ketahanan/resiliensi yang tercipta karena kapasitas masyarakat maupun karakter yang
mendukung ketahanan masyarakat.

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-161


III.8.7 Pengelolaan Sampah dan Limbah B3
Ketahanan terhadap perubahan iklim diperlukan untuk mempertahankan sistem dan
fungsi perkotaan. Fungsi perkotaan yang dimaksud fungsi kota sebagai pusat
pemerintahan, pusat produksi dan konsumsi, pusat perdagangan dan jasa, pusat
kebudayaan, dan pusat pertumbuhan penduduk, pusat pelayanan, dan sebagainya.
Ketahanan kota terhadap iklim tercipta ketika kota mampu menopang dirinya sendiri
dan menangani gangguan perubahan iklim yang mengancam, merusak, dan berpotensi
merusak. Ketahanan kota dapat terbentuk ketika kota mempunyai daya dukung untuk
membangun fungsi perkotaan seperti asli, mengantisipasi gangguan dan ancaman dan
merencanakan masa depan.
Ketahanan iklim kota merupakan kondisi ketika suatu kota mampu mengembangkan
kapasitas untuk membantu menyerap guncangan perubahan iklim dan menekankan
sistem sosial, ekonomi, dan infrastruktur sehingga dapat mempertahankan fungsi dasar,
struktur, sistem, dan identitas kota. Ketahanan diperlukan agar sebuah kota tetap dapat
menjalankan fungsi-fungsi perkotaan bagi kesejahteraan penduduk.
Sektor perkotaan yang dapat diintervensi sebagai respon atas perubahan iklim adalah
sektor persampahan. Jika sektor persampahan mampu diintervensi, maka volume gas
CH₄ pemicu perubahan iklim akan berkurang. Intervensi sektor persampahan penting
karena sistem pengolahan sampah di TPA umumnya masih menggunakan open
dumping atau controlled landfill, yang masih mengakibatkan tumpukan sampah yang
tinggi tanpa proses pengolahan lebih lanjut.
Intervensi sekor persampahan dilakukan dengan melakukan inovasi kegiatan
pengolahan sampah sehingga dapat mengurangi timbunan sampah yang berada di TPA,
Bentuk intervensi terhadap sektor persampahan adalah mengembangkan beberapa
strategi pengelolaan sampah sebelum sampah tersebut ditimbun di TPA. Jika
pengelolaan sampah dapat dioptimalkan untuk pengurangan emisi CH₄ maka dapat
mengurangi emisi gas tersebut ke atmosfer. Kondisi tersebut diharapkan mampu
memberikan pengaruh pada pengurangan dampak perubahan iklim dan menciptakan
sebuah kota yang berketahanan iklim. Untuk mewujudkan ketahanan kota terhadap
perubahan iklim, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu keberhasilan dalam
penurunan emisi gas rumah kaca, khususnya CH₄, dukungan urban system
(infrastruktur perkotaan) dalam tindakan mitigasi, social agent atau stakeholders yang
terlibat, serta urban institutions yang mengatur tindakan mitigasi tersebut.

III-162 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


III.9 Resiko (Risk)
Setelah dilakukan tindakan/respon manajemen (management respose) dan
mempertimbangkan aspek ketahanan (resilience), beberapa tekanan dapat terus
menimbulkan resiko bagi lingkungan. Mengidentifikasi dan menilai resiko terhadap
lingkungan dapat digunakan untuk menguji kemungkinan dampak akan terjadi dan
tingkat keparahannya jika hal itu terjadi. Pengkajian resiko memberikan informasi
berharga untuk menentukan kebutuhan yang diperlukan untuk menyesuaikan kebijakan
atau menyesuaikan pendekatan manajemen untuk memitigasi resiko.
Resiko utama untuk lingkungan Jawa Timur termasuk tekanan yang diciptakan oleh
perubahan penggunaan lahan dan perubahan iklim. Seperti yang dijelaskan
sebelumnya, beberapa bukti menunjukkan bahwa iklim global telah menunjukkan
perubahan. Perubahan iklim menimbulkan resiko serius bagi penduduk, ekonomi dan
lingkungan hidup di Jawa timur. Tanpa tindakan yang kuat untuk mengurangi emisi gas
rumah kaca, kemungkinan akan terjadi kenaikan suhu 1-2 °C di wilayah Jawa Timur.
Curah hujan rata-rata di Jawa Timur diproyeksikan meningkat, dengan kemungkinan
peningkatan frekuensi dan keparahan bencana hidrometeorologis. Peristiwa hujan
harian yang ekstrim diproyeksikan akan meningkat baik frekuensi maupun tingkat
keparahannya. Kemungkinan dan dampak resiko yang ditimbulkan oleh perubahan iklim
bergantung pada sejauh mana pelaksanaan Paris Agreement berhasil membatasi
pemanasan global menjadi kurang dari 2 °C. Untuk dapat menekan pemanasan global
hingga di bawah 2 °C akan membutuhkan pengurangan emisi rumah kaca global
sebesar 40–70 persen pada tahun 2050 dibandingkan dengan emisi tahun 2010.
Kebijakan dan tindakan adaptasi yang efektif juga akan diperlukan untuk meminimalkan
dampak buruk dari perubahan iklim yang tak terhindarkan, bahkan dunia sudah
membatasi peningkatan suhu global hingga 2 °C.
Dampak kumulatif dari seluruh pihak yang memanfaatkan lahan diluar kapasitas daya
dukungnya memberikan resiko signifikan terhadap keberlanjutan fungsi lahan di Jawa
Timur. Selain itu, beberapa praktek pengelolaan lahan, seperti penerapan pupuk dan
pestisida yang tidak tepat, dan irigasi yang buruk, merupakan resiko yang terus
berlangsung.
Lingkungan pesisir berpotensi paling beresiko di semua lingkungan Jawa Timur karena
secara bersamaan menanggung beban kepadatan penduduk dan urbanisasi, kehilangan
habitat, dampak kegiatan pertanian, dan efek meluas dari perubahan iklim, termasuk
kenaikan permukaan laut, erosi, bencana dan peningkatan suhu.
Resiko dari tekanan-tekanan tersebut dapat ditingkatkan dengan tindakan tepat pada
saat sebelum titik kritis tercapai. Sebagai contoh, kurangnya tindakan yang tepat waktu
dapat terjadi ketika suatu masalah sedang berlangsung tetapi karena prosedur yang
rumit dan/atau keterlibatan berbagai yurisdiksi dan organisasi, sehingga keputusan tidak
dibuat sebelum perubahan yang tidak dapat diubah terjadi (misalnya kepunahan suatu
spesies). Risiko dapat dikurangi melalui:
• batasan yang jelas untuk menghindari ‘titik kritis’,

Analisis DPSIR Lingkungan Hidup Daerah | III-163


• prosedur yang efektif dan efisien untuk menanggapi masalah yang menjadi
perhatian, dan
• sistem pemantauan yang memadai di tempat yang diidentifikasi dimana tekanan
telah mendekati/mencapai ‘titik kritis’.
Resiko juga dapat berupa terhambatnya upaya untuk membuat kebiajakan dan program
oleh kurangnya pemahaman tentang dampak yang lebih luas dari faktor-faktor pemicu
(drivers) dan tekanan (pressures) terhadap lingkungan. DIKPLHD Tahun 2018
mengidentifikasi sejumlah resiko terhadap lingkungan Jawa Timur, antara lain:
1. Lahan dan Hutan
• Kejadian erosi yang akan menyebabkan kekritisan lahan serta menurunnya hara
tanah.
2. Air
• Penurunan kualitas air sungai oleh aktivitas domestik dan industri kecil-
menengah.
3. Udara
• Penurunan kualitas udara yang ditimbulkan dari aktivitas transportasi dan
pembangkit energi.
• Peningkatan dampak ekonomi dan hilangnya nyawa manusia sebagai akibat dari
peristiwa bencana hidrometeorologis (perubahan iklim).
4. Pesisir dan Laut
• Peningkatan jumlah sampah laut dan mikroplastik.
5. Keanekaragaman Hayati
6. Pengelolaan Sampah dan Limbah B3
• Peningkatan jumlah penduduk di perkotaan sebagai akibat adanya urbanisasi
dan industrialisasi (ekstraksi sumber daya alam) akan meningkatkan jumlah
limbah padat (sampah).

III-164 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Kawah Ijen
Foto: www.pegipegi.com

ISU PRIORITAS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

BAB IV
ISU PRIORITAS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH
IV.1 Penjaringan Isu
Isu prioritas adalah isu utama yang menjadi prioritas dalam memperbaiki kualitas
lingkungan hidup di daerah. Isu prioritas merupakan pilihan-pilihan kebijakan yang
mendasar yang diperlukan atau tantangan kritis yang harus dihadapi untuk menuju
kondisi terbaik yang diinginkan. Sebuah isu akan menjadi prioritas yakni apabila tidak
diantisipasi akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau dalam hal tidak
dimanfaatkan akan menghilangkan peluang dalam jangka panjang. Penetapan isu
prioritas atau isu strategis lingkungan hidup difokuskan pada permasalahan terkait
lingkungan hidup yang telah, sedang dan/atau akan terjadi di daerah, dan prosesnya
dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan pemangku kepentingan di daerah.
Penentuan isu prioritas lingkungan hidup dalam penyusunan DIKPLHD dilakukan
menggunakan metode Participatory Approaches and Expert Opinion. Isu-isu lingkungan
hidup diperoleh melalui pengumpulan informasi yang dilakukan oleh kelompok
pemangku kepentingan (stakeholder) dan pendapat pakar (expert opinion) melalui

Isu Prioritas Lingkungan Hidup Daerah | IV-1


forum Focus Group Discussion (FGD). Kemudian isu-isu lingkungan hidup yang telah
teridentifikasi tersebut dilakukan proses penentuan isu prioritas. Salah satu instrumen
untuk membantu proses penentuan isu prioritas lingkungan hidup adalah dengan
Analytic Hierarchy Process (AHP). AHP merupakan salah satu alat bantu dalam proses
pengambilan keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty pada tahun 70-an.
Penggunaan AHP dapat diaplikasikan untuk kajian kajian-kajian yang berkaitan dengan
kebijakan atau perumusan strategi prioritas.
Di dalam AHP suatu prioritas disusun dari berbagai pilihan yang dapat berupa kriteria
yang sebelumnya telah didekomposisi (struktur) terlebih dahulu, sehingga penetapan
prioritas didasarkan pada suatu proses yang terstruktur (hierarki) dan rasional/logis.
AHP membantu memecahkan persoalan secara terstruktur dengan menyusun suatu
hirarki kriteria, yang selanjutnya dinilai secara subjektif oleh pihak yang berkepentingan
(stakeholder), untuk menarik berbagai pertimbangan guna mengembangkan bobot atau
prioritas (kesimpulan).
Berdasarkan hasil rapat FGD pada tanggal 5 Desember 2019, 23 Januari 2020, tanggal
21 Februari 2020, dan tanggal 16-17 Maret 2020, maka (dengan mempertimbangkan
beberapa temuan penting (key finding) pada masing-masing aspek/media lingkungan
pada uraian Bab III), sehingga disepakati oleh para pemangku kepentingan bahwa isu-
isu lingkungan hidup yang akan dianalisis lebih lanjut sebagaimana disajikan pada sub
bab berikut ini.

IV.1.1 Pengelolaan Sumber Daya Air


Temuan penting (key finding):
• Indeks Kualitas Air (IKA) di Jawa Timur pada tahun 2015 sebesar 52,21 menurun
menjadi 50,75 pada tahun 2016. Pada tahun 2017, Indeks Kualitas Air meningkat
menjadi 52,77. Kemudian pada tahun 2018, Indeks Kualitas Air meningkat menjadi
52,96. Selanjutnya pada tahun 2019, Indeks Kualitas Air semakin meningkat menjadi
56,13.
• Baku mutu air yang digunakan untuk penghitungan indeks kualitas adalah baku
mutu air kelas 2 sesuai dengan Lampiran Kriteria Mutu Air Peraturan Pemerintah
Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengendalian Pencemaran Air dan Pengelolaan
Kualitas Air dengan 7 (tujuh) parameter yang dihitung yaitu DO, TSS, BOD, COD,
Total phospat, Fecal Coliform, dan Total Coliform namun yang melebihi baku mutu
adalah: TSS, BOD, COD, Fecal Coliform, dan Total Coliform.
• Hasil perhitungan status mutu air tahun 2019 memberikan indikasi bahwa parameter
Fecal Coliform dan Total Coliform merupakan parameter yang memberikan
kontribusi signifikan terhadap tingkat pencemaran air sungai di Jawa Timur,
terutama pada ruas-ruas sungai di daerah padat penduduk. Parameter lainnya yang
memberikan kontribusi cukup signifikan terhadap tingkat pencemaran air sungai
adalah BOD, COD, TSS dan Total Phosphate.
• Penurunan kualitas air sungai dibarengi dengan penurunan kuantitasnya. Dengan
tercemarnya air sungai, semakin terbatas pula pilihan untuk digunakan sebagai
penyedia air minum bagi masyarakat.

IV-2 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


IV.1.2 Pengelolaan Sampah dan Limbah B3
Temuan penting (key finding):
• Timbulan sampah padat domestik pada tahun 2019 mencapai 107.656,08 m3/hari
dengan asumsi komposisi sampah organik 56,29%, sampah kertas 11,93%, sampah
plastik 18,87%, sampah logam 2,61%, sampah kain 2,82%, sampah karet dan kulit
2,16%, sampah kaca 1,43% serta 3,89% berupa sampah lain-lain;
• Timbulan limbah B3 pada tahun 2019 mencapai 29.116.374,1 ton/tahun, diperoleh
dari inventarisasi timbulan limbah B3 per Kabupaten/Kota.

IV.1.3 Pengelolaan Sumber Daya Lahan


Temuan penting (key finding):
• Permasalahan lingkungan yang dihadapi oleh hutan dan lahan mencakup
deforestasi, kebakaran, dan lahan kritis. Indeks Kualitas Tutupan Lahan (IKTL) di
Jawa Timur pada tahun 2015 sebesar 64,01 menurun menjadi 61,40 pada tahun
2016. Pada tahun 2017 Indeks Kualitas Tutupan Lahan mengalami peningkatan
menjadi 62,02. Pada tahun 2018 Indeks Kualitas Tutupan Lahan mengalami
peningkatan menjadi 63,56. Namun, pada tahun 2019 Indeks Kualitas Tutupan
Lahan mengalami penurunan menjadi 63,16.
• Laju penurunan luasan hutan mencapai kurang dari satu persen per tahun, bahkan
Jawa Timur berhasil melakukan reforestasi dalam rentang waktu 2009 hingga 2019.
• Kasus kebakaran hutan cenderung menurun, pada tahun 2018 sebesar 6.967,7 ha
sedangkan pada tahun 2019 mengalami penurunan menjadi 2.099,86 ha.
• Lahan kritis dalam kawasan hutan seluas 57.888,18 ha yang terdiri dari lahan kritis
dalam kawasan hutan produksi seluas 27.092,17 ha, lahan kritis dalam kawasan
hutan lindung seluas 20.062,04 ha, dan lahan kritis dalam kawasan hutan konservasi
seluas 10.733,97 ha, serta lahan kritis di luar kawasan hutan seluas 28.745,71 ha.
Total lahan kritis tahun 2019 seluas 86.633,89 ha.
• Lahan sangat kritis dalam kawasan hutan seluas 73.290,41 ha yang terdiri dari lahan
sangat kritis dalam kawasan hutan produksi seluas 37.603,43 ha, lahan sangat kritis
dalam kawasan hutan lindung seluas 28.261,68 ha, dan lahan sangat kritis dalam
kawasan hutan konservasi seluas 7.425,3 ha, serta lahan sangat kritis luar kawasan
hutan seluas 265.656,40 ha. Total lahan sangat kritis tahun 2019 seluas 338.946,81
ha.

IV.1.4 Pengendalian Pencemaran Udara


Temuan penting (key finding):
Kualitas Udara
• Indeks Kualitas Udara (IKU) di Jawa Timur pada tahun 2015 sebesar 91,09 menurun
menjadi 90,09 pada tahun 2016. Pada tahun 2017, Indeks Kualitas Udara menurun
menjadi 85,49. Pada tahun 2018, Indeks Kualitas Udara menurun menjadi 83,5.
Selanjutnya pada tahun 2019, Indeks Kualitas Udara semakin menurun menjadi
83,32 meskipun masih dalam kategori ”baik”.

Isu Prioritas Lingkungan Hidup Daerah | IV-3


• Angka IKU secara keseluruhan mengalami penurunan karena terjadinya perubahan
iklim yang mengakibatkan musim kemarau berkepanjangan sehingga suhu udara
pada musim kemarau yang tinggi mempengaruhi laju percepatan terbentuknya
konsentrasi polutan di udara dan berdampak pada pergerakan udara dan kondisi
suhu yang memungkinkan polusi udara tetap mengapung di suatu wilayah dan
mengakibatkan peningkatan polutan;
• Berkenaan dengan nilai lndeks Status Pencemaran Udara (ISPU) di Kota Surabaya
dan Kota Malang, hasil pemantauan dengan AQMS pada tahun 2019 menunjukkan
bahwa hari tidak sehat di Kota Surabaya sebanyak 1 hari. Berbeda dengan di Kota
Malang, sebanyak 3 hari berbahaya, 11 hari sangat tidak sehat dan 35 hari tidak
sehat. Hari sedang di Kota Surabaya sebanyak 23 hari, sedangkan di Kota Malang
sebanyak 84 hari. Di Surabaya kondisi kualitas udara ambien mayoritasnya dapat
dikategorikan sehat, yaitu sebanyak 115 hari sedangkan di Kota Malang hanya 20
hari sehat.
• Namun demikian, prevalensi penyakit yang berhubungan dengan dampak
pencemaran udara menunjukkan peningkatan. Hal ini disebabkan karena particulate
matter (PM), yang terdiri dari sulfat, nitrat, amonia, natrium klorida, karbon, debu
mineral dan air, memiliki dampak paling besar bagi manusia. Partikel debu diameter
di bawah 2,5 mikron, atau disingkat sebagai PM₂.₅, bisa berujung kepada kematian
ketimbang debu diameter di bawah 10 mikron atau PM₁₀. Sementara, partikel antara
2,5-10 mikron beresiko kepada pneumonia dan infeksi saluran pernapasan (ISPA).
Iklim
• Emisi gas rumah kaca (GRK) Jawa Timur hampir mencapai 109.127,45 Gg CO₂e
pada tahun 2017, dengan rincian emisi sektor pengadaan dan penggunaan energi
sebesar 79.340,41 Gg CO₂e, emisi sektor IPPU sebesar 28.622,07 Gg CO₂e, emisi
sektor pertanian dan peternakan sebesar 15.120,62 Gg CO₂e, serapan karbon sektor
kehutanan sebesar 18.022,29 Gg CO₂e, dan sektor pengelolaan limbah sebesar
4.066,64 Gg CO₂e;
• Sektor energi merupakan sumber emisi utama mencapai 62,4% pada tahun 2017.
• Perubahan iklim Jawa Timur yang timbul dari perubahan iklim global termasuk
peningkatan suhu udara permukaan rata-rata, penurunan curah hujan rata-rata di
beberapa wilayah, peningkatan frekuensi kekeringan, kenaikan permukaan laut,
kejadian hujan harian yang lebih ekstrim, dan banjir serta badai (puting beliung).
• Lautan menyerap panas dari atmosfer, yang membuat mereka lebih hangat. Lautan
juga menyerap CO₂ dari atmosfer, yang mengubah kimia mereka dalam proses yang
disebut pengasaman laut.

IV.1.5 Pengelolaan Wilayah Pesisir


Temuan penting (key finding):
• Kondisi lingkungan pesisir Jawa Timur beragam, sebagian besar mengalami
kerusakan dan hanya sebagian kecil kondisinya baik. Di masa depan, bagian dari
pantai utara ini terancam oleh pembangunan yang direncanakan. Pengambilan

IV-4 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


sumber daya alam pesisir dan laut dalam beberapa tahun terakhir menyebabkan
kerusakan dan degradasi yang cukup parah meskipun sifatnya setempat.
• Jawa Timur mulai mengalami dampak tekanan perubahan iklim yang dicirikan
dengan peningkatan frekuensi badai, antara lain Siklon Cempaka di tahun 2018 yang
telah menyebabkan kerusakan pada pantai dan memengaruhi padang lamun. Pada
tahun yang sama, banjir di Pacitan juga telah menyebabkan kerusakan. Peningkatan
frekuensi kejadian cuaca ekstrim akan menambah tekanan yang diakibatkan oleh
aktivitas manusia lainnya.
• Sekitar sepertiga dari sampah yang ditemukan di perairan adalah sampah plastik.
Selanjutnya dikenal mikroplastik, yang merupakan partikel kecil yang berukuran
mikrometer yang berasal dari limbah yang terkontaminasi oleh serat saat mencuci
pakaian atau dari produk pembersih ataupun hasil fragmentasi plastik yang lebih
besar.
• Dari keseluruhan terumbu karang Jawa Timur pada 2016 hanya 5,30 persen
terumbu karang dalam kondisi sangat baik; 27,19 persen dalam keadaan baik; 37,25
persen cukup baik dan 30,45 persen kurang baik. Selain terumbu karang, padang
lamun dan hutan mangrove pun mengalami kerusakan karena alih fungsi lahan,
seperti perkebunan, tambak dan pemukiman.
• Melalui parameter Baku Mutu Air Laut (BMAL) berdasarkan pada Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 2004, maka tingkat kecerahan untuk beberapa
pelabuhan melewati baku mutu. Deterjen atau Methylene Blue Active Substance
(MBAS) yang ditemukan menunjukkan bahwa polutan dari limbah domestik tersebut
langsung dibuang ke wilayah sungai atau perairan berakibat pada pencemaran
perairan laut.
Selanjutnya, kelima isu tersebut akan diranking berdasarkan kriteria tertentu yang
nantinya digunakan untuk menentukan urutan prioritas isu. Kriteria-kriteria yang
digunakan untuk meranking isu, antara lain: mendapat perhatian publik yang luas
(aktual), perlu ditangani segera (urgen), dampak yang ditimbulkannya terhadap
masyarakat (signifikan), potensi menimbulkan dampak kumulatif dan efek berganda
(sensitif), dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi organisasi (konsisten). Kriteria-
kriteria yang digunakan untuk meranking isu pada DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Tahun
2019 ini sama persis dengan DIKPLHD Tahun 2018 dan Tahun 2017. Kriteria tersebut
nantinya digunakan oleh pengambil kebijakan memilih isu mana yang menjadi prioritas.
Perbedaannya, pada DIKPLHD Tahun 2016 dan Tahun 2017 seluruh proses analisis
dilakukan dengan prosedur manual menggunakan MS Excel. Pada DIKPLHD Tahun 2018
dan Tahun 2019 proses analisis dilakukan program komputer, yaitu Expert Choice (EC).
Expert Choice merupakan salah satu jenis software yang secara luas digunakan dalam
menganalisis hasil-hasil pembobotan AHP. Program EC yang digunakan pada DIKPLHD
Tahun 2018 ini adalah Expert Choice 11.

Isu Prioritas Lingkungan Hidup Daerah | IV-5


IV.2 Analisis Isu Prioritas
Prinsip utama dalam pemecahan masalah dalam AHP, yaitu: decomposition,
comparative judgement, dan logical concistency. Prosedur AHP meliputi tahapan
sebagaimana disajikan pada uraian berikut ini.

IV.2.1 Dekomposisi Masalah


Dekomposisi masalah adalah langkah dimana suatu tujuan (goal) yang telah ditetapkan
selanjutnya diuraikan secara sistematis ke dalam struktur yang menyusun rangkaian
sistem hingga tujuan dapat dicapai secara rasional. Dengan kata lain, sutu tujuan ( goal)
yang utuh, didekomposisi (dipecahkan) kedalam unsur penyusunnya. Apabila unsur
tersebut merupakan kriteria yang dipilih, maka unsur tersebut hendaknya mencakup
semua aspek penting terkait dengan tujuan yang ingin dicapai. Akan tetapi
pertimbangan kriteria yang dipilih harus benar-benar mempunyai makna bagi
pengambilan keputusan dan tidak mempunyai makna atau pengertian yang sama.
Berdasarkan penyaringan isu, maka hasil dekomposisi isu-isu lingkungan hidup adalah
sebagai berikut:
Tujuan/Goal (Hierarki I) : Menetukan isu prioritas lingkungan hidup Jawa Timur
tahun 2019
Kriteria (Hierarki II) :
• Aktual = mendapat perhatian publik yang luas
• Urgen = perlu ditangani segera
• Signifikan = dampak yang ditimbulkannya terhadap publik
• Sensitif = potensi menimbulkan dampak kumulatif dan efek berganda
• Konsisten = sesuai dengan tugas pokok dan fungsi organisasi.
Alternatif Isu (Hierarki III):
• Pengelolaan sampah dan limbah B3
• Pengendalian pencemaran udara
• Pengelolaan sumber daya air
• Pengelolaan wilayah pesisir
• Pengelolaan sumber daya lahan
Berdasarkan dekomposisi masalah di atas, maka apabila digambarkan ke dalam bentuk
bagan hierarki seperti ditunjukkan pada Gambar IV.1 dan tampilan dalam Expert Choice
sebagaimana ditunjukkan pada Gambar IV.2.

IV-6 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


MENENTUKAN ISU PRIORITAS LINGKUNGAN HIDUP JAWA TIMUR TAHUN 2019

AKTUAL URGEN SIGNIFIKAN SENSITIF KONSISTEN

PENGELOLAAN PENGENDALIAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN


SAMPAH DAN PENCEMARAN SUMBER DAYA WILAYAH SUMBER DAYA
LIMBAH B3 UDARA AIR PESISIR LAHAN

Gambar IV.1 Bagan Hierarki Menentukan Isu Prioritas


Sumber: Hasil analisis FGD

Gambar IV.2 Tampilan EC untuk Dekomposisi Masalah


Sumber: Hasil analisis

IV.2.2 Penilaian/Pembandingan Elemen


Apabila proses dekomposisi telah selasai dan hierarki telah tersusun dengan baik,
kemudian dilakukan penilaian perbandingan berpasangan ( pairwise comparison) pada
tiap-tiap hirarki berdasarkan tingkat kepentingan relatifnya. Perbandingan berpasangan
dilakukan pada Hierarki III (antar alternatif), dan pada Hierarki II (antar kriteria).
Penilaian atau pembobotan pada Hirarki III, dimaksudkan untuk membandingkan nilai
atau karakter pilihan berdasarkan tiap kriteria yang ada secara berpasangan. Hasil dari
penilaian adalah nilai/bobot yang merupakan karakter dari masing-masing alternatif isu
lingkungan hidup. Penilaian atau pembobotan pada Hierarki II, dimaksudkan untuk
membandingkan nilai pada masing-masing kriteria guna mencapai tujuan, sehingga
nantinya akan diperoleh pembobotan tingkat kepentingan masing-masing kriteria untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Isu Prioritas Lingkungan Hidup Daerah | IV-7


Matriks perbandingan berpasangan diisi menggunakan bilangan untuk membuat
penilaian tentang kepentingan relatif dua elemen dan dituliskan dalam bentuk matriks
perbandingan berpasangan (pairwise comparison). Sebagai dasar dalam metode AHP
digunakan skala fundamental AHP yang telah dikembangkan oleh Thomas L. Saaty,
yaitu:
• 1 = kedua elemen/alternatif sama pentingnya (equal)
• 3 = Elemen A sedikit lebih esensial dari elemen B (moderate)
• 5 = Elemen A lebih esensial dari elemen B (strong)
• 7 = Elemen A jelas lebih esensial dari elemen B (very strong)
• 9 = Elemen A mutlak lebih esensial dari elemen B (very strong)
• 2,4,6,8 = nilai-nilai antara diantara dua perimbangan yang berdekatan.
Pengambilan data prosedur perbandingan berganda dilakukan baik pada Hierarki II
(kriteria) maupun Hierarki III (alternatif) menggunakan kuisioner sebagaimana disajikan
pada lampiran. Pemberian skor penilaian/pembobotan pada Hierarki II dan III dilakukan
oleh failitator dan 3 (tiga) orang pakar/partisipan ( expert/participant) yang dianggap
memiliki kompetensi dan terkait dengan kajian yang sedang dilakukan.

IV.2.3 Pembobotan Kriteria dan Uji Konsistensi


1. Pembobotan Kriteria
Setelah kuesioner terisi data matriks perbandingan berpasangan (pairwise comparison)
yang diisi oleh pakar/partisipan, maka selanjutnya di input ke EC untuk dianalisis lebih
lanjut. Oleh karena jumlah pakar/partisipan adalah 3 orang, maka semua hasil kuesioner
dimasukkan ke EC menggunakan salah satu fitur yang disediakan oleh EC, yakni
Participant. Oleh EC dikatakan participant, bukannya expert karena pada dasarnya
pembobotan boleh dilakukan oleh siapa saja yang dianggap berkompeten atau memiliki
keterkaitan dengan kajian/penelitian yang sedang dilakukan.
Tahap pembobotan pertama dilakukan pada hierarki II terhadap hierarki I, yaitu
memberikan bobot terhadap masing-masing kriteria untuk mengetahui kriteria mana
yang paling diunggulkan. Dalam pembobotan tingkat kepentingan atau penilaian
perbandingan berpasangan ini berlaku hukum aksioma reciprocal, artinya apabila suatu
elemen A dinilai lebih esensial (5) dibandingkan dengan elemen B, maka B lebih esensial
1/5 dibandingkan dengan elemen A. Apabila elemen A sama pentingnya dengan B maka
masing-masing bernilai = 1. Jadi, banyaknya sel yang harus diisi adalah n(n-1)/2 karena
matriks reciprocal elemen diagonalnya bernilai = 1. Hasil pembobotan adalah
sebagaimana Gambar IV.3 berikut.

IV-8 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Gambar IV.3 Hasil Pembobotan untuk Masing-masing Kriteria
Sumber: Hasil analisis

Apabila kembali ke bagan hierarki, maka akan nampak nilai sebagai berikut:

MENENTUKAN ISU PRIORITAS LINGKUNGAN HIDUP JAWA TIMUR TAHUN 2020

AKTUAL URGEN SIGNIFIKAN SENSITIF KONSISTEN


(0,167) (0,301) (0,394) (0,071) (0,067)

Berdasarkan hasil sintesis pembobotan di atas, diketahui bahwa kriteria signifikan


(dampak yang ditimbulkannya terhadap publik) merupakan kriteria yang menjadi
prioritas utama untuk menentukan isu prioritas lingkungan hidup daerah Provinsi Jawa
Timur. Selanjutnya berturut-turut adalah kriteria urgen (perlu ditangani segera),
aktual (mendapat perhatian publik yang luas), sensitif (menimbulkan dampak
kumulatif dan efek berganda), dan terakhir adalah kriteria konsisten (sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi organisasi).
2. Uji Konsistensi (Consistency)
Dalam suatu pembuatan keputusan, mengetahui seberapa baik konsistensi merupakan
hal yang penting karena penelitian tidak menginginkan keputusan berdasarkan
konsistensi yang rendah. Dengan demikian, sebelum melangkah lebih jauh ke tahapan
iterasi untuk penetapan prioritas pada pilihan alternatif atau penetapan tingkat
kepentingan kriteria, maka terlebih dahulu dilakukan uji konsistensi. Uji konsistensi
dilakukan pada masing-masing kuesioner yang telah diisi nilai/bobot oleh
pakar/partisipan. Kuesioner yang tidak memenuhi syarat konsisten dapat dianulir atau
ditangguhkan untuk perbaikan. Pada keadaan tertentu, pakar/partisipan mungkin saja
memberikan hasil pembobotan dengan nilai inkonsistensi lebih besar 0,10 atau diluar
nilai penerimaan, sehingga partisipan tersebut dapat dikeluarkan dari analisis

Isu Prioritas Lingkungan Hidup Daerah | IV-9


keseluruhan tanpa harus menghapus data-data yang telah diinput. Terhadap
pakar/partisipan yang bersangkutan dapat dikonfirmasi kembali terkait dengan
inkonsistensinya dalam memberikan pembobotan. Hal ini mengingat penilaian secara
skala sangat dipengaruhi oleh referensi dan pengalaman seseorang, misalnya hari ini
mungkin dia menganggap suatu hal penting namun setelah diskusi atau membaca surat
kabar ada kemungkinan persepsinya akan berubah.
Prinsip dasar pada uji konsistensi ini adalah apabila A lebih penting dari B, kemudian B
lebih penting dari C, maka tidak mungkin C lebih penting dari A. Tolok ukur yang
digunakan adalah CI (Consistency Index) berbanding RI (Ratio Index) atau CR
(Consistency Ratio). Ratio Index (RI) yang digunakan untuk setiap ordo matriks adalah
sebagai berikut:
Urutan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Matriks
RI 0,00 0,00 0,58 0,90 1,12 1,24 1,32 1,41 1,45 1,49 1,51 1,48 1,56 1,57 1,59

Uji konsistensi dilakukan dengan menyusun tingkat kepentingan relatif pada masing-
masing kriteria/alternatif yang dinyatakan sebagai bobot relatif ternormalisasi
(normalized relative weight). Bobot relatif yang dinormalkan merupakan suatu bobot
nilai relatif untuk masing-masing elemen pada setiap kolom yang dibandingkan dengan
jumlah masing-masing elemen. EC akan otomatis menghitung bobot relatif
ternormalisasi, Eigen faktor hasil normalisasi, dan nilai CI (Consistency Index).

Dimana CI adalah indeks konsistensi dan Lambda maksimum adalah nilai Eigen terbesar
dari matriks berordo n. Nilai eigen terbesar adalah jumlah hasil kali perkalian jumlah
kolom dengan eigen vektor utama. Sehingga dapat diperoleh dengan persamaan:

Setelah memperoleh nilai lambda maksimum selanjutnya dapat ditentukan nilai CI.
Apabila nilai CI bernilai nol (0) berarti matriks konsisten. Jika nilai CI yang diperoleh
lebih besar dari 0 (CI>0) selanjutnya diuji batas ketidakkonsistenan. Pengujian diukur
dengan menggunakan Consistency Ratio (CR), yaitu nilai indeks, atau perbandingan
antara CI dan RI:

Nilai RI yang digunakan sesuai dengan ordo n matriks. Apabila CR lebih kecil dari 10%
(0,1) berarti bahwa ketidakkonsistenan pendapat masing-masing expert/participant
dapat diterima. Dalam penelitian ini, hasil Consistency Ratio (CR) adalah 0,04. Oleh
karena nilai CR lebih kecil dari 0,10 maka preferensi pembobotan adalah konsisten.

IV-10 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


IV.2.4 Penetapan Prioritas
Penetapan prioritas alternatif pada masing-masing kriteria dilakukan melalui proses
Iterasi (perkalian matriks) yang dihitung secara otomatis menggunakan Expert Choice.
Pada kajian ini digunakan hasil dari Combined yang berarti bahwa dalam pembobotan
nantinya akan digabungkan atau nilai akhir bobot kriteria merupakan hasil rerata
geometri dari penilaian para pakar dan fasilitator. Hasilnya adalah sebagaimana
disajikan pada Gambar IV.4 sampai dengan Gambar IV.8.

Gambar IV.4 Prioritas Pemilihan Isu Lingkungan Berdasarkan Kriteria Signifikan


Sumber: Hasil analisis

Gambar IV.5 Prioritas Pemilihan Isu Lingkungan Berdasarkan Kriteria Urgen


Sumber: Hasil analisis

Isu Prioritas Lingkungan Hidup Daerah | IV-11


Gambar IV.6 Prioritas Pemilihan Isu Lingkungan Berdasarkan Kriteria Aktual
Sumber: Hasil analisis

Gambar IV.7 Prioritas Pemilihan Isu Lingkungan Berdasarkan Kriteria Sensitif


Sumber: Hasil analisis

IV-12 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Gambar IV.8 Prioritas Pemilihan Isu Lingkungan Berdasarkan Kriteria Konsisten
Sumber: Hasil analisis

IV.2.5 Penarikan Kesimpulan


Setelah semua pembobotan alternatif dilakukan untuk semua kriteria, selanjutnya
perolehan hasil (sintesis) dapat dilakukan. Di bawah ini adalah grafik atas hasil yang
sudah diinput pada Expert Choice (Gambar IV.9). Adapun Grafik hasil output synthesize
ditunjukkan oleh Gambar IV.10.

Gambar IV.9 Hasil Keseluruhan Pembobotan Alternatif yang Dilakukan untuk


Semua Kriteria
Sumber: Hasil analisis

Isu Prioritas Lingkungan Hidup Daerah | IV-13


Gambar IV.10 Grafik Hasil Output Synthesize
Sumber: Hasil analisis

Grafik Sensitivitas (Sensitifity Graph) untuk Perfomance Sensitivity disajikan pada


Gambar IV.11 dan untuk Dynamic Sensitivity disajikan pada Gambar IV.12.

Gambar IV.11 Grafik Hasil Output Performance Sensitivity


Sumber: Hasil analisis

IV-14 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Gambar IV.12 Grafik Hasil Output Dynamic Sensitivity
Sumber: Hasil analisis

Dengan demikian, tujuan (goal) untuk mengidentifikasi isu prioritas lingkungan hidup
memberikan hasil berturut-turut, yaitu: 1. Pengelolaan sumber daya air (0,384); 2.
Pengelolaan sampah dan limbah B3 (0,298); 3. Pengelolaan sumber daya lahan (0,149);
4. Pengendalian pencemaran udara (0,099); dan 5. Pengelolaan wilayah pesisir (0,070).

-o§§§o-

Isu Prioritas Lingkungan Hidup Daerah | IV-15


Kawah Ijen
Foto: www.pegipegi.com

INOVASI DAERAH DALAM PENGELOLAAN


LINGKUNGAN HIDUP

BAB V
INOVASI DAERAH DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN
HIDUP
Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup pada tahun 2019,
berbagai kebijakan telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur mulai dari
penguatan kelembagaan, sumber daya manusia, sarana prasarana, anggaran,
pemberdayaan masyarakat dan lembaga sumber daya manusia.

V.1 Kelembagaan
Berdasarkan Undang-Undang No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
terdapat perubahan kewenangan yang dinilai membawa dampak cukup signifikan bagi
penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah, baik
Pemerintah Daerah Provinsi maupun Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dimana hal ini

Inovasi Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup | V-1


membawa perubahan dalam kewenangan pelaksanaan urusan pemerintahan
berdasarkan asas otonomi daerah, yang diantaranya adalah berubahnya urusan
pemerintahan wajib bidang lingkungan hidup yang semula merupakan pelayanan dasar
menjadi non pelayanan dasar.
Implementasi Undang-Undang No. 23 tahun 2014 antara lain adalah adanya pembagian
11 (sebelas) urusan kewenangan bidang lingkungan hidup, yaitu:
1. Perencanaan lingkungan hidup
2. Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
3. Pengendalian pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup
4. Keanekaragaman hayati (Kehati)
5. Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
(Limbah B3)
6. Pembinaan dan pengawasan terhadap izin lingkungan dan izin perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup (RPPLH)
7. Pengakuan keberadaan masyarakat hukum adat (MHA), kearifan lokal dan hak
(MHA) yang terkait dengan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH)
8. Pendidikan, pelatihan dan penyuluhan lingkungan hidup untuk masyarakat
9. Penghargaan lingkungan hidup untuk masyarakat
10. Pengaduan lingkungan hidup
11. Persampahan
Dalam mendukung kewenangan tersebut Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah
menetapkan Peraturan Daerah No. 11 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah dan Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 76 tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas
Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur. Bagan Struktur Organisasi Dinas Lingkungan
Hidup Provinsi Jawa Timur disajikan pada Gambar V.1.

V-2 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Gambar V.1 Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur
Sumber: Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 76 tahun 2016

Dinas Lingkungan Hidup mempunyai tugas dan fungsi:


a. perumusan kebijakan di bidang lingkungan hidup;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang lingkungan hidup;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang lingkungan hidup;
d. pelaksanaan administrasi dinas di lingkungan hidup; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur terkait dengan tugas dan
fungsinya.
Dalam rangka penguatan kelembagaan dalam hal pemantauan kualitas lingkungan,
Provinsi Jawa Timur telah memiliki UPT Laboratorium Lingkungan yang mampu menguji
parameter kualitas lingkungan dan menyajikan hasil uji yang absah serta dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah maupun secara hukum dan telah memiliki
Sertifikasi Kompetensi:
1. Sebagai Laboratorium Penguji sesuai SNI ISO/IEC 17025:2017 (Sertifikat Akreditasi
dari KAN : LP-508-IDN);
2. Sebagai Laboratorium Lingkungan (Registrasi dari Kementerian Lingkungan Hidup
Nomor 0037/LPJ/LabLingk-1/LRK/KLH);
3. Penunjukan oleh Gubernur Jawa Timur sebagai Laboratorium Lingkungan di Jawa
Timur melalui Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188/167/KPTS/013/2017.

Inovasi Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup | V-3


Beberapa parameter uji yang dapat dilakukan di UPT Laboratorium Lingkungan Provinsi
Jawa Timur telah terakreditasi pada tanggal 25 September 2019, antara lain:
1. 31 Parameter uji kualitas air
2. 5 Parameter uji kualitas udara ambien
3. 4 Parameter uji kualitas udara emisi
4. 7 Parameter uji kualitas limbah B3 (padat, slurry & cair).

V.2 Sumber Daya Manusia Pengelolaan Lingkungan Hidup


Dalam kegiatan pembangunan, Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu
faktor utama untuk menunjang keberhasilan pelaksanaannya. Kualifikasi untuk
menetapkan komposisi kebutuhan SDM di suatu organisasi adalah ditentukan
berdasarkan faktor, antara lain:
1. Tugas dan fungsi organisasi
2. Kompetensi, beban kerja dan sasaran kinerja yang ditetapkan;
3. Isu-isu dan permasalahan strategis yang berkembang, serta kebutuhan pasar
(eksternal organisasi);
4. Arah kebijakan dan program prioritas organisasi;
5. Kemampuan dan dukungan anggaran;
6. Ketersediaan personil.
Apabila mengacu pada faktor-faktor tersebut, kualifikasi SDM yang dibutuhkan pada
setiap tingkatan di lingkungan DLH Provinsi Jawa Timur adalah sebagai berikut:
a. Setiap Kepala Bidang dan Kepala Seksi memiliki kemampuan dan pengetahuan
manajerial serta teknis terkait tugas dan fungsi bidang masing-masing dengan
tingkat pendidikan paling rendah Strata I;
b. Kepala UPT Laboratorium Lingkungan dan Kepala Sub Bagian atau Kepala Seksi
memiliki kemampuan dan pengetahuan teknis dan manajemen strategis dalam
pelayanan uji kualitas lingkungan dengan tingkat pendidikan paling rendah Strata I;
c. Setiap Kepala Sub Bagian pada Sekretariat memiliki kemampuan manajerial dan
komunikasi efektif dengan tingkat pendidikan tingkat Strata I di bidang
perencanaan, hukum, keuangan, teknologi informasi, komunikasi dan
administrasi/manajemen;
d. Staf pada Bidang Teknis memiliki komposisi dengan tingkat pendidikan Strata I di
bidang teknik lingkungan, planologi, kimia, fisika, biologi, komunikasi dan hukum
sebesar 70%, Diploma/Sertifikasi Training yang relevan dengan isu-isu dan bidang
lingkungan hidup sebesar 20%, dan sisanya sebesar 10% dengan tingkat pendidikan
SMA.
Jumlah personil Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur adalah 107 dengan yang
pendidikan minimal SLTA ada 106 orang yang terdiri dari 59 orang laki-laki dan 48 orang
perempuan. Dalam jenjang pendidikan doktor berjumlah 2 orang, master (S2)
berjumlah 37 orang, sarjana (S1) berjumlah 49 orang, SLTA berjumlah 17 orang, SLTP
berjumlah 1 orang dan SD berjumlah 1 orang (Gambar V.2).

V-4 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Jumlah tenaga fungsional yang ada di Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur
terdiri fungsional Pengendali Dampak Lingkungan terdapat 13 orang dan Pengawas
Lingkungan hanya 3 orang, namun demikian sudah banyak beberapa pegawai yang
telah mengikuti beberapa diklat fungsional dan pelatihan teknis lainnya guna
mendukung tugas dan fungsi Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur, yakni 9
orang yang sudah diklat fungsional pengendali dampak lingkungan dan 3 orang yang
sudah diklat fungsional pengawas lingkungan.
30 27
25 22
20
20 17
14
15

10

5 3
1 1 0 0 1 0 1 0
0
S3 S2 S1 D3/D4 SLTA SLTP SD

Laki2 Perempuan

Gambar V.2 Tingkat Pendidikan SDM di Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa
Timur Tahun 2019
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur

Dengan semakin meningkatnya permasalahan lingkungan hidup akibat dampak negatif


peningkatan populasi manusia dan kegiatan pembangunan baik yang berupa
industrialisasi maupun kegiatan pembangunan insfrastruktur. Oleh sebab itu, SDM DLH
Provinsi Jawa Timur juga harus memiliki pemahaman dan pengalaman dalam proses-
proses industri dan teknologi produksi bersih, berkomunikasi secara efektif dan
memberikan pelayanan informasi, serta kemampuan dalam melakukan identifikasi
berbagai potensi permasalahan lingkungan dan penyelesaiannya.

V.3 Anggaran Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Akuntabilitas


Dalam mendukung pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup di Provinsi Jawa Timur,
anggaran yang disediakan pada tahun 2019 sebesar Rp. 610.341.109.257,00 atau
sekitar 1,82% dari total belanja daerah Rp. 33.519.933.801.035,40. Secara umum
anggaran ini sedikit meningkat 2,72% dibandingkan tahun 2018 yang mencapai Rp.
594.167.728.160,00. Anggaran pengelolaan lingkungan hidup tersebar 10 OPD Provinsi
Jawa Timur. Khusus untuk anggaran Dinas lingkungan hidup Provinis Jawa Timur
mengalami kenaikan dari Rp. 27.597.992.000,00 pada tahun 2018 menjadi Rp.
48.799.485.900,00 pada tahun 2019 (Gambar V.3). Penggunaan anggaran di tahun
2018 dan 2019 banyak difokuskan pada rencana pembangunan pusat pengelolaan
limbah industri. Pusat pengelolaan limbah industri nantinya diharapkan mampu
mengurangi biaya operasional pengelolaan limbah B3 bagi pelaku usaha di Jawa Timur.

Inovasi Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup | V-5


Upaya ini sudah menjadi kegiatan super prioritas Provinsi Jawa Timur sejak awal 2016,
dan nanti dengan adanya sarana ini akan mampu mengatasi pengelolaan hingga
Kawasan Timur Indonesia.

33.519.933.801.035
30.762.055.983.826
594.167.728.160

610.341.109.257
2018 2019

BELANJA DAERAH UNTUK PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP BELANJA DAERAH

Gambar V.3 Anggaran Pengelolaan Lingkungan Hidup di Provinsi Jawa Timur


Sumber: Bappeda Provinsi Jawa Timur

Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah (SAKIP) merupakan salah satu alat
(tools) untuk mengintegrasikan perencanaan kinerja dengan penganggaran yang
kesemuanya itu harus diimplementasikan pada setiap instansi pemerintah.
Gubernur Jawa Timur menjabarkan, sesuai visi dan misinya terdapat lima indikator
kinerja utama Pemerintah Provinsi Jawa Timur, yaitu:
1. Meningkatkan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan.
2. Meningkatkan pembangunan inklusif yang mandiri dan berdaya saing, berbasis
agrobisnis/agroindustri dan industrial.
3. Meningkatkan pembangunan yang berkelanjutan dan penataan ruang.
4. Meningkatkan reformasi dan pelayanan publik
5. Meningkatkan kesalehan sosial dan harmoni sosial.
Terkait akutabilitas publik bidang lingkungan hidup telah melakukan beberapa
pelayanan, antara lain:
1. Pelayanan perizinan lingkungan dan izin pengelolaan lingkungan sudah melalui UPT
Pelayanan Perizinan Terpadu, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Provinsi Jawa Timur.
2. Adanya sarana penerimaan pengaduan lingkungan hidup, melalui:
a. Langsung: Jl. Wisata Menanggal No. 38, Surabaya
b. Tidak langsung:
• Telepon: (031) 8543852-3
• Email: penataandlhjatim@gmail.com
• Website: dlh.jatimprov.go.id

V-6 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


V.4 Peran Serta Masyarakat (LSM)
Salah satu partisipasi masyarakat sipil di Indonesia dalam pembangunan terlihat melalui
hadirnya Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). LSM adalah sebuah organisasi yang
didirikan oleh perorangan ataupun sekelompok orang yang secara sukarela memberikan
pelayanan kepada masyarakat tanpa tujuan keuntungan dari kegiatannya.
Keberadaan lembaga swadaya masyarakat (LSM) bidang lingkungan merupakan bentuk
peran serta masyarakat terhadap pelaksanaan upaya pengelolaan lingkungan hidup,
sekaligus berperan sebagai lembaga pengontrol terhadap program dan kegiatan
pemerintah di bidang lingkungan hidup.
Beberapa LSM lingkungan merupakan mitra kerja Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa
Timu dalam melaksanakan tupoksinya di bidang pengendalian pencemaran, penegakan
hukum, pemulihan dan pembinaan tentang lingkungan hidup, yaitu:
• LSM Nol Sampah, berpartisipasi sebagai Anggota Tim Penilai Sekolah Adiwiyata;
• LSM Konsorsium Lingkungan Hidup, sebagai anggota Tim Patroli Air Terpadu Jatim
dalam rangka pemantauan kualitas lingkungan;
• LSM W-Queen, sebagai anggota Tim Penilai Desa Berseri.

V.5 Penghargaan dan Inovasi


V.5.1 Penghargaan
Pemerintah pusat dalam hal ini KLHK setiap tahunnya memberikan anugerah kepada
individu, kelompok maupun pemerintah daerah sebagai bentuk penghargaan terhadap
stakeholder yang berpartisipasi aktif dan memberikan kontribusi nyata bagi keberhasilan
program lingkungan hidup. Penghargaan tersebut antara lain Nirwasita Tantra, Adipura,
Kalpataru, Adiwiyata, Proper, dan Proklim. Untuk lingkup provinsi, maka Pemerintah
Provinsi Jawa Timur juga memberikan penghargaan kepada pemerintah daerah
(kab/kota), masyarakat (desa/pokmas/individu), pelaku usaha (perusahaan/industri),
dan sekolah berupa penghargaan Penyusunan DIKPLHD Kab/Kota Terbaik Tingkat
Provinsi, penghargaan Desa Berseri, Adiwiyata Provinsi, dan Pelestari Fungsi Lingkungan
Hidup. Pada tahun 2019, beberapa penghargaan lingkungan hidup yang berhasil diraih
di Jawa Timur, yaitu:
1. Nirwasita Tantra
Penghargaan Nirwasita Tantra adalah penghargaan Pemerintah kepada Kepala Daerah
terpilih atas kepemimpinannya dalam merumuskan dan menerapkan kebijakan,
dan/atau program kerjanya guna memperbaiki kualitas lingkungan hidup di daerahnya.
Pemberian penghargaan Nirwasita Tantra didasarkan kepada penilaian atas Kinerja
Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah yang dituangkan dalam Dokumen Informasi
Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (DIKPLHD) yang disusun setiap tahun
oleh pemerintah provinsi/kabupaten/kota. DIKPLHD dinilai oleh Tim Panel Independen
yang dibentuk oleh KLHK dengan rangkaian proses penilaian yang meliputi 3 (tiga)
tahap, yaitu: tahap-1 (administrasi/penapisan dokumen), tahap-2 (penilaian dokumen

Inovasi Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup | V-7


utama IKPLHD berupa analisis isu prioritas daerah), dan tahap-3 (tahap wawancara).
Setelah dilakukan penilaian tahap-1 dan tahap-2, maka Tim Panel Independen akan
menetapkan provinsi/kabupaten/kota yang akan memasuki penilaian tahap akhir (tahap
wawancara).
Setelah melalui serangkaian tahap penilaian, berdasarkan Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan tanggal 30 Oktober 2018 Nomor:
SK.456/MENLHK/SETJEN/DTN.0/10/2018 tentang Penetapan Penerima Penghargaan
Nirwasita Tantra pada Tahun 2018, maka Provinsi Jawa Timur kembali ditetapkan
sebagai peringkat I (satu) untuk kategori provinsi. Perolehan penghargaan Nirwasita
Tantra Tahun 2018 ini merupakan yang ketiga kalinya keberhasilan Provinsi Jawa Timur
meraih peringkat I (satu) secara berturut-turut sejak penghargaan ini di-launching pada
tahun 2016. Adapun untuk kategori kabupaten (besar) diraih oleh Kabupaten Lumajang
dan kategori kota (besar) diraih oleh Kota Surabaya. Sebagai informasi tambahan,
terdapat 6 kabupaten/kota di Jawa Timur yang berhasil masuk nominasi, yaitu untuk
kategori Kabupaten (Malang, Lumajang, Jember), dan untuk kategori Kota (Surabaya,
Probolinggo, dan Pasuruan).
Pada tanggal tanggal 14 Januari 2019, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
mengadakan acara Anugerah Orientasi Green Leadership Tahun 2018 bagi Kepala
Daerah dan Pimpinan DPRD bertempat di Auditorium Dr. Soejarwo Gedung Manggala
Wanabhakti KLHK. Gubernur Jawa Timur berhasil meraih penghargaan Nirwasita Tantra
sebagai Juara I dan Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur menerima anugerah Orientasi
Green Leadership yang diserahkan langsung oleh Bapak Wakil Presiden Republik
Indonesia. Berbeda dengan tahun sebelumnya, mulai tahun 2018 selain Kepala Daerah
sebagai bagian dari Pemerintah Daerah, unsur Dewan perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) sebagai unsur legislatif di daerah juga diberikan penghargaan. Hal ini didasari
oleh pandangan bahwa keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup di daerah
selayaknya merupakan hasil upaya bersama pihak eksekutif dan legislatif. Gambar V.4
memperlihatkan saat Bapak Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo sedang memberikan
penjelasan di hadapan tim panelis Penghargaan Nirwasita Tantra dan Penganugerahan
Penghargaan Nirwasita Tantra Tahun 2018 sebagai Juara I kategori Provinsi oleh Wakil
Presiden RI Bp. M. Jusuf Kalla.
Untuk Anugerah Nirwasita Tantra Tahun 2019, sampai dengan dokumen ini disusun
hasilnya belum diumumkan oleh KLHK. Tetapi berdasarkan undangan Kapusdatin KLHK
Nomor S.305/DATIN/PD/DTN/.0/8/2019 tanggal 23 Agustus 2019 perihal
Pemberitahuan, maka Provinsi Jawa Timur tidak berhasil masuk nominasi. Adapun
kabupaten/kota di Jawa Timur yang berhasil masuk nominasi dan Kepala Daerah
diundang untuk mempresentasikan kinerja pengelolaan lingkungan hidup adalah
Kabupaten Lumajang, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Magetan, Kota Surabaya, Kota
Pasuruan, dan Kota Blitar.

V-8 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Gambar V.4 Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo sedang memberikan
penjelasan di hadapan para Panelis (kiri) dan Penganugerahan
Penghargaan Nirwasita Tantra Tahun 2018 sebagai Juara I Tingkat
Provinsi oleh Wakil Presiden RI Bp. M. Jusuf Kalla (kanan)
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur

Berikut disajikan secara lengkap para penerima penghargaan Nirwasita Tantra Tahun
2018 (Gambar V.5).

Gambar V.5 Penerima Penghargaan Nirwasita Tantra Tahun 2018


Sumber: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

2. Penghargaan Adipura
Pelaksanaan Adipura secara legal dilandasi oleh Keputusan Menteri Negara Lingkungan
Hidup Nomor 37 Tahun 1995 tentang Pedoman Pelaksanaan Kebersihan Kota dan
Pemberian Penghargaan Adipura. Aturan ini selanjutnya diperkuat dengan Peraturan
Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 7 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan
Program Adipura. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan merupakan pihak
yang paling bertanggung jawab atas penilaian sekaligus penganugerahan Adipura.
Aspek terpenting dalam penilaian Adipura mencakup kebersihan kota dan pengelolaan
sampah. Penilaian Adipura pada tahun 2019 difokuskan pada 21 kriteria penilaian,
diantaranya yaitu permukiman menengah dan sederhana, permukiman pasang surut,
jalan arteri atau utama dan kolektor, pasar, pertokoan, perkantoran, sekolah, rumah
sakit atau puskesmas, terminal bus atau angkot, pelabuhan penumpang, bandara udara,
stasiun kereta api, hutan kota, taman kota, perairan terbuka, saluran terbuka, pantai
wisata, bank sampah unit, bank sampah induk, TPA dan fasilitas pengolahan sampah.
Adipura terdiri dari beberapa kategori, kategori utama Adipura meliputi Adipura

Inovasi Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup | V-9


Kencana, Adipura, dan Sertifikat Kota Bersih. Adipura Kencana diberikan kepada kota
yang sebelumnya telah mendapatkan Piala Adipura, sekurang-kurangnya 4 kali selama
5 tahun terakhir dan memenuhi syarat kriteria penilaian sedangkan Plakat Adipura
adalah penghargaan terhadap sarana prasarana terbaik. Kota Malang mendapatkan
penghargaan lokasi terminal terbaik se-Indonesia.
Untuk Penghargaan Adipura tahun 2017/2018 dilaksanakan bersamaan dengan
Anugerah Orientasi Green Leadership (Nirwasita Tantra) pada tanggal 14 Januari 2019.
Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur berhasil meraih Penghargaan
Adipura adalah sebagai berikut:
Adipura Kencana
1 Kota Surabaya (Kota Surabaya) Adipura Kencana, Kategori Kota
Metropolitan
Adipura
1 Kabupaten Jombang (Kota Jombang) Adipura, Kategori Kota Sedang
2 Kota Blitar (Kota Blitar) Adipura, Kategori Kota Sedang
3 Kota Mojokerto (Kota Mojokerto) Adipura, Kategori Kota Sedang
4 Kabupaten Tulungagung (Kota Tulungagung) Adipura, Kategori Kota Sedang
5 Kota Madiun (Kota Madiun) Adipura, Kategori Kota Sedang
6 Kota Kediri (Kota Kediri) Adipura, Kategori Kota Sedang
7 Kabupaten Lumajang (Kota Lumajang) Adipura, Kategori Kota Sedang
8 Kota Pasuruan (Kota Pasuruan) Adipura, Kategori Kota Sedang
9 Kota Probolinggo (Kota Probolinggo) Adipura, Kategori Kota Sedang
10 Kabupaten Pamekasan (Kota Pamekasan) Adipura, Kategori Kota Kecil
11 Kabupaten Mojokerto (Kota Mojosari) Adipura, Kategori Kota Kecil
12 Kabupaten Sumenep (Kota Sumenep) Adipura, Kategori Kota Kecil
13 Kabupaten Tuban (Kota Tuban) Adipura, Kategori Kota Kecil
14 Kabupaten Probolinggo (Kota Kraksaan) Adipura, Kategori Kota Kecil
15 Kabupaten Pasuruan (Kota Bangil) Adipura, Kategori Kota Kecil
16 Kabupaten Nganjuk (Kota Nganjuk) Adipura, Kategori Kota Kecil
17 Kabupaten Pacitan (Kota Pacitan) Adipura, Kategori Kota Kecil
18 Kabupaten Blitar (Kota Wlingi) Adipura, Kategori Kota Kecil
19 Kabupaten Situbondo (Kota Situbondo) Adipura, Kategori Kota Kecil
20 Kabupaten Trenggalek (Kota Trenggalek) Adipura, Kategori Kota Kecil
21 Kabupaten Madiun (Kota Caruban) Adipura, Kategori Kota Kecil
22 Kabupaten Lamongan (Kota Lamongan) Adipura, Kategori Kota Kecil
23 Kabupaten Ngawi (Kota Ngawi) Adipura, Kategori Kota Kecil
24 Kabupaten Malang (Kota Kepanjen) Adipura, Kategori Kota Kecil
Sertifikat
1 Kota Batu (Kota Batu) Sertifikat, Kategori Kota Sedang
2 Kabupaten Sampang (Kota Sampang) Sertifikat, Kategori Kota Kecil
Plakat
1 Kota Malang (Kota Malang) Plakat, Kategori Terminal Bus
Terbaik

3. Penghargaan Proklim Utama


Program Kampung Iklim (ProKlim) adalah program berlingkup nasional yang dikelola
oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam rangka meningkatkan
keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan lain untuk melakukan penguatan

V-10 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


kapasitas adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan penurunan emisi gas rumah
kaca serta memberikan pengakuan terhadap upaya adaptasi dan mitigasi perubahan
iklim yang telah dilakukan yang dapat meningkatkan kesejahteraan di tingkat lokal
sesuai dengan kondisi wilayah. Program ini dilaksanakan di wilayah administratif paling
rendah setingkat rukun warga atau dusun dan paling tinggi setingkat kelurahan atau
desa, atau wilayah yang masyarakatnya telah melakukan upaya adaptasi dan mitigasi
perubahan iklim secara berkesinambungan.
Program Kampung Iklim (ProKlim) dirancang sebagai Gerakan Nasional Pengendalian
Perubahan Iklim berbasis Komunitas untuk pengendalian dampak perubahan iklim
dengan mendorong peningkatan kapasitas adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di
tingkat tapak.
Provinsi Jawa Timur berhasil memperoleh 3 (tiga) kriteria penghargaan terbaik dalam
acara Festival Iklim Nasional Tahun 2019 dalam upaya pengendalian perubahan iklim,
2-4 Oktober 2019 di Gedung Manggala Wanabhakti, KLHK, yaitu:
• Penghargaan kepada Gubernur Jawa Timur Ibu Khofifah Indar Parawansa yang
meraih penghargaan sebagai Pembina Program Kampung Iklim (ProKlim) Utama
Tingkat Nasional, bersama 5 (lima) kepala daerah lainnya. Penghargaan tersebut
diserahkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan kepada Kepala Dinas
Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur mewakili Gubernur Jawa Timur. Penghargaan
tersebut diberikan kepada Ibu Gubernur karena dinilai telah meningkatkan
keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan lain untuk melakukan
penguatan kapasitas adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan penurunan
emisi Gas Rumah Kaca (GRK) (Gambar V.6).

Gambar V.6 Provinsi Jawa Timur yang diwakili oleh Kepala Dinas Lingkungan
Hidup Provinsi Jawa Timur, Diah Susilowati menerima penghargaan
sebagai Pembina Program Kampung Iklim Tingkat Nasional Tahun
2019 dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur

Inovasi Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup | V-11


• Penghargaan kedua diberikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur, Diah Susilowati dengan
kategori pelaporan inventarisasi GRK terbaik Tingkat Nasional.
• Penghargaan ketiga berupa thropy, yang diserahkan pada 37 (tiga puluh tujuh)
desa/kelurahan di Jawa Timur dengan kategori Proklim Utama Tahun 2019 dari
KLHK, yaitu:
1) Kelurahan Tanjungsari, Kecamatan Sukorejo - Kota Blitar (Gambar V.7);
2) Desa Binor, Kecamatan Paiton - Kabupaten Probolinggo (Gambar V.7);
3) RW 07 Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru - Kota Malang;
4) Desa Sumbermujur Kabupaten Lumajang;
5) Desa Hargomulyo Kabupaten Ngawi;
6) Desa Pilanggede Kabupaten Bojonegoro;
7) Desa Sukowilangun Kabupaten Malang;
8) Kelurahan Pagesangan Kota Surabaya;
9) Desa Baureno Kabupaten Bojonegoro;
10) RW 05 Kelurahan Ditrotunan Kabupaten Lumajang;
11) RW 06 Kelurahan Temas Kota Batu;
12) RW 05 Kelurahan Sukun Kota Malang;
13) RW 03 Kelurahan Sukun Kota Malang;
14) RW 01 Desa Kalangan Kabupaten Bojonegoro;
15) RW 04 Kelurahan Jagir Kota Surabaya;
16) Desa Girikerto Kabupaten Ngawi;
17) Desa Sukorejo Kabupaten Tulungagung;
18) Desa Watu Panjang Kabupaten Probolinggo;
19) RW 1 Kelurahan Pilang Kota Probolinggo;
20) RW 2 Desa Doudo Kabupaten Gresik;
21) RW 01 Dusun Krajan, Desa Bendo Kabupaten Bojonegoro;
22) Desa Bermi Kabupaten Probolinggo;
23) Desa Krejengan Kabupaten Probolinggo;
24) Desa Karangsuko Kabupaten Malang;
25) Dusun Krajan Kidul Kabupaten Pacitan;
26) Kelurahan Pisang Candi Kota Malang;
27) RW 7 Kelurahan Mangunharjo Kota Probolinggo;
28) Desa Gampingan Kabupaten Malang;
29) Dusun Banyukerto, Desa Kalianget Kabupaten Situbondo;
30) Dusun Randuagung, Desa Bodang Kabupaten Lumajang;
31) Dusun Ngetep, Desa Ngromo Kabupaten Pacitan;
32) RW 03 Kelurahan Rampal Celaket Kota Malang;
33) RW 04 Kelurahan Rampal Celaket Kota Malang;
34) RW 1 Dusun Ngebrak, Desa Ngebrak Kabupaten Kediri;
35) Desa Tulungrejo Kabupaten Malang;
36) Dusun Bulu, Desa Ngromo Kabupaten Pacitan;
37) Dusun Duni, Desa Weduni Kabupaten Lamongan.

V-12 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Masing-masing dari desa/kelurahan tersebut memiliki kegiatan adaptasi dan mitigasi
proklim yang menjadikan unggulan seperti adanya IPAL komunal, pemanfaatan 3R,
sumber mata air, urban farming, komposter yang dimanfaatkan di tiap rumah warga,
rehabilitasi mangrove, serta kreativitas mencari peluang dan gebrakan terbaru dari
masyarakat yang ada.

Gambar V.7 Penyampaian Trophy dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
kepada wakil dari Kel. Tanjungsari Kota Blitar (kiri) dan Desa Binor
Kabupaten Probolinggo (kanan)
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur

Sebagai contoh, misalnya kegiatan adaptasi di Kelurahan Tanjungsari Kota Blitar


(Gambar V.8) yang telah dilakukan diantaranya adalah dengan melakukan
penganekaragaman pangan dengan menanam lebih dari 5 jenis tanaman pangan,
pembuatan sumur resapan, melakukan perlindungan mata air dengan menanam pohon
disekitar sumber mata air, serta melakukan kegiatan terkait penyakit yang disebabkan
oleh perubahan iklim adalah dengan adanya kader jumantik, kegiatan senam lansia;
kegiatan posyandu dan juga kunjungan rutin dokter yang berasal dari puskemas
setempat. Kelurahan Tanjungsari merupakan kelurahan yang terdiri dari beberapa RW
dengan masing-masing RW memiliki bank sampah yang sangat didukung oleh para
kadernya tidak hanya kader yang sudah berkeluarga namun juga kader bank sampah
cilik yang membantu kegiatan bank sampah di RW setempat. Kegiatan mitigasi yang
telah dilakukan selama lebih dari 4 (empat) tahun diantaranya adalah telah dimilikinya
IPAL komunal sebagai cara pertama masyarakat agar dapat mengolah limbah cair; IPAL
komunal yang berdekatan dengan sumber mata air merupakan keunggulan tersendiri
karena keberadaan IPAL tersebut tidak mencemari sumber mata air yang digunakan
untuk warga sekitar. Kemudian terdapat masyarakat yang ahli dalam bidang 3R dengan
mengolah kulit telur menjadi barang yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Masyarakat
sendiri telah sadar akan pentingnya kegiatan tanggap terhadap perubahan iklim
sehingga kegiatan adaptasi dan mitigasi yang telah berlangsung dapat berjalan dengan
lancar.

Inovasi Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup | V-13


Kegiatan keberlanjutan atau kegiatan kaderisasi yang ada di Kelurahan Tanjungsari
berjalan dengan baik, hal ini dibuktikan dengan adanya bank sampah remaja yang
seluruh anggota dan ketuanya merupakan para remaja putra dan putri di kawasan
tersebut. Hal ini sejalan dengan keinginan Lurah Tanjungsari yang ingin seluruh
kegiatan memiliki keberlanjutan. Hal lain adalah kerajinan dari tas batok yang telah
mendapatkan apresiasi dari warga sekitar tetapi juga telah diapresiasi oleh masyarakat
luas baik dari luar provinsi maupun luar negeri dengan cara memasarkannya secara
online maupun ikut serta dalam kegiatan UKM yang telah disediakan oleh pemerintah.

Gambar V.8 Kegiatan Adaptasi dan Mitigasi di Kelurahan Tanjungsari Kota Blitar
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur

Untuk kegiatan adaptasi di Desa Binor Kabupaten Probolinggo, kegiatan yang telah
dilakukan selama lebih dari 4 (empat) tahun diantaranya adalah dengan melakukan
penganekaragaman pangan dengan menanam lebih dari 5 jenis tanaman pangan,
pembuatan sumur resapan, melakukan perlindungan mata air dengan menanam pohon
disekitar sumber mata air, serta melakukan kegiatan terkait penyakit yang disebabkan
oleh perubahan iklim adalah dengan adanya kader jumantik, kegiatan senam lansia,
kegiatan posyandu dan juga kunjungan rutin dokter yang berasal dari puskemas
setempat. Kelurahan Tanjungsari merupakan kelurahan yang terdiri dari beberapa RW
dengan masing – masing RW memiliki bank sampah yang sangat didukung oleh para
kadernya tidak hanya kader yang sudah berkeluarga namun juga kader bank sampah
cilik yang membantu kegiatan bank sampah di RW setempat.
Kegiatan mitigasi yang telah dilakukan selama lebih dari 4 (empat) tahun diantaranya
penanganan sampah dengan menyediakan sampah pemilah disetiap rumah warga,
sampah organik kemudian dijadikan sebagai kompos dengan cara menyetorkan ke bank
sampah kemudian dari bank sampah disalurkan ke rumah kompos sehingga masalah
sampah dapat tertangani dengan baik. Selain itu merubah kebiasaaan masyarakat
sekitar yang terbiasa Buang Air Besar di sepanjang kawasan pantai saat ini sudah tidak
ada karena Kades Desa Binor telah membangunkan WC di beberapa titik dan juga telah
mengusulkan kepada pemerintah daerah agar setiap rumah memiliki septic tank sendiri
sehingga Binor Bebas Buang Air Besar Sembarangan.
4. Penghargaan Adiwiyata
Adiwiyata atau Green School merupakan salah satu program KLHK untuk mendorong
terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam pelestarian lingkungan

V-14 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


hidup. Penghargaan Adiwiyata adalah wadah yang baik dan ideal bagi ilmu
pengetahuan, norma dan estetika yang menjadi dasar manusia menuju kesejahteraan
hidup demi pembangunan berkelanjutan. Melalui program Sekolah Adiwiyata
diharapkan dapat menghasilkan anak-anak didik yang berkarakter, peduli, dan
berbudaya lingkungan serta berprestasi secara akademik, sehingga akan terwujud
generasi yang unggul.
Penghargaan Adiwiyata merupakan tanggung jawab para kepala sekolah dan jajarannya
untuk bekerja lebih keras dan lebih cerdas dalam mewujudkan lingkungan hidup yang
lebih berkelanjutan. Selain itu, program Sekolah Adiwiyata juga merupakan upaya untuk
mewujudkan siswa-siswi calon pemimpin Indonesia di masa yang akan datang yang
mampu megintegrasikan nilai-nilai lingkungan, sosial, dan ekonomi. Peluang bonus
demografi di tahun-tahun mendatang, kondisi dimana jumlah penduduk usia produktif
di Indonesia lebih besar daripada jumlah penduduk usia tidak produktif, harus benar-
benar disiapkan dengan baik, diisi dengan nilai-nilai, muatan, dan visi cinta lingkungan
agar dapat mencetak para pemimpin muda masa depan yang ramah dan berwawasan
lingkungan (Youth Green Leaders).
Adiwiyata mempunyai pengertian atau makna sebagai tempat yang baik dan ideal
dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang
dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita dan menuju
kepada cita‐cita pembangunan berkelanjutan. Tujuan program Adiwiyata adalah
mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup melalui tata kelola sekolah yang baik untuk mendukung
pembangunan berkelanjutan. Sasaran program Adiwiyata adalah pemberdayaan
sekolah-sekolah baik SD, SLTP dan SLTA/SMK dalam pelaksanaan dan pengembangan
pendidikan lingkungan hidup. Untuk mencapai tujuan program Adiwiyata, maka
ditetapkan 4 (empat) komponen sebagai berikut:
• Kebijakan Berwawasan Lingkungan
• Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan
• Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif
• Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan.
Sejak dicanangkan pada tahun 2006 Provinsi Jawa Timur terus berkomitmen dalam
pengembangan Program Adiwiyata. Program Adiwiyata telah berhasil mendorong
adanya peningkatkan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di sekolah.
Dalam kurun waktu tahun 2007–2019, Sekolah Adiwiyata telah memberikan kontribusi
berupa pengurangan timbunan sampah melalui pengelolaan sampah dengan 3R
(reduce, reuse dan recycle) serta berkontribusi dalam penanaman dan pemeliharaan
pohon/tanaman dan lubang biopori, serta sumur resapan. Selain itu, mereka mampu
menghemat penggunaan listrik dan air antara 10-40% per sekolah.
Sebanyak 434 sekolah yang terdiri atas 376 sekolah negeri dan 58 sekolah swasta dari
164 kota/kabupaten di 32 propinsi, didapatkan penghargaan Adiwiyata Nasional
sebanyak 333 sekolah dan Adiwiyata Mandiri sebanyak 101 sekolah (Gambar V.9).

Inovasi Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup | V-15


151 150

117 120
107 108
101 100 100

73 69 66
5651
45 48
28 28 28 25 2931 29
19 22 19 21
13 10
00 04 499 9 9 5

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Mandiri Nasional Provinsi

Gambar V.9 Capaian Adiwiyata Provinsi Jawa Timur sampai dengan Tahun 2019
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur

Berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor:


SK.577/MENLHK/P2SDM/SDM.2/12/2018 tanggal 29 Juni 2018 tentang Penetapan
Sekolah Adiwiyata Nasional dan Sekolah Adiwiyata Mandiri Tahun 2018, maka 29
sekolah di Jawa Timur (dari total 279 sekolah se Indonesia) yang mendapatkan
penghargaan Adiwiyata Nasional, dan 31 sekolah di Jawa Timur (dari total 117 sekolah
se Indonesia) yang mendapatkan penghargaan Adiwiyata Mandiri. Sekolah Adiwiyata
Mandiri yang berasal dari Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 adalah sebagai berikut:
1. SMPN 1 Wajak, Kabupaten Malang;
2. SMPN 1 Tumpang, Kabupaten Malang;
3. SMPN 2 Kepanjen, Kabupaten Malang;
4. SMPN 2 Saronggi, Kabupaten Sumenep;
5. SMPN 9 Blitar, Kota Blitar;
6. SMPN 2 Balen, Kabupaten Bojonegoro
7. SMPN 5 Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro;
8. SMAN 1 Sumberejo, Kabupaten Bojonegoro;
9. UPT SDN 14 Gresik, Kabupaten Gresik;
10. MI NU Assa'adah Bungah, Kabupaten Gresik;
11. UPT SMPN 20 Gresik, Kabupaten Gresik;
12. MTsN Gresik, Kabupaten Gresik;
13. SMAN 1 Gresik, Kabupaten Gresik;
14. SMPN 1 Ngasem, Kabupaten Kediri;
15. SMPN 2 Gurah, Kabupaten Kediri;
16. SMAN 1 Sooko, Kabupaten Mojokerto;
17. SMKN Pasirian, Kabupaten Lumajang;
18. SDN 1 Ploso, Kabupaten Pacitan;
19. SMPN 2 Kebonagung, Kabupaten Pacitan;
20. SMKN 1 Nawangan, Kabupaten Pacitan;
21. SMPN 3 Situbondo, Kabupaten Situbondo;

V-16 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


22. SMPN 2 Beji, Kabupaten Pasuruan;
23. SMPN 1 Dringu, Kabupaten Probolinggo;
24. SDN Punten 01, Kota Batu;
25. SD Bina Anak Sholeh, Kabupaten Tuban;
26. SDN Bunulrejo 1, Kota Malang;
27. SDN Polehan 2, Kota Malang;
28. SDN Blimbing 3, Kota Malang;
29. SDN Model, Kota Malang;
30. SD Insan Amanah, Kota Malang;
31. SMPN 1 Malang, Kota Malang;
32. SMPN 3 Malang, Kota Malang;
33. SMPN 7 Malang, Kota Malang;
34. SMPN 20 Malang, Kota Malang;
35. SMPN 21 Malang, Kota Malang;
36. SMPN 22 Malang, Kota Malang;
37. SMKN 12 Malang, Kota Malang;
38. SDN Tenggilis Mejoyo I, Kota Surabaya;
39. SMPN 41, Kota Surabaya.
Adapun sekolah Adiwiyata Nasional yang berasal dari Provinsi Jawa Timur Tahun
2019, sebagai berikut:
1. SDN 1 Pakis, Kabupaten Banyuwangi;
2. MTsN 1, Kabupaten Banyuwangi;
3. SMPN 1 Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro;
4. SMPN 1 Sumberejo, Kabupaten Bojonegoro;
5. SMPN 3 Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro;
6. SMAN 1 Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro;
7. UPT SDN 30, Kabupaten Gresik;
8. UPT SMPN 2, Kabupaten Gresik;
9. UPT SMPN 13, Kabupaten Gresik;
10. SMPN 1 Kencong, Kabupaten Jember;
11. SMPN 1 Mojowarno, Kabupaten Jombang;
12. MTsN 7, Kabupaten Kediri;
13. SMPN 4, Kabupaten Lamongan;
14. SMKN 2, Kabupaten Lamongan;
15. SMPN 1 Kunir, Kabupaten Lumajang;
16. SDN Mejayan 01, Kabupaten Madiun;
17. SMPN 4 Mejayan, Kabupaten Madiun;
18. SMAN 1 Gondang, Kabupaten Nganjuk;
19. SDN Margomulyo 1, Kabupaten Ngawi;
20. SMAN 1 Jogorogo, Kabupaten Ngawi;
21. SDN Gambiran 1 Prigen, Kabupaten Pasuruan;
22. SMPN 1 Purwodadi, Kabupaten Pasuruan;
23. SMPN 1 Purwosari, Kabupaten Pasuruan;

Inovasi Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup | V-17


24. SMPN 1 Nguling, Kabupaten Pasuruan;
25. SMPN 1 Wonorejo, Kabupaten Pasuruan;
26. SMPN 1 Beji, Kabupaten Pasuruan;
27. SMPN 1 Rejoso, Kabupaten Pasuruan;
28. SMPN 2 Grati, Kabupaten Pasuruan;
29. SMKN 1 Prigen, Kabupaten Pasuruan;
30. SMKN 1 Gempol, Kabupaten Pasuruan;
31. MTsN 6, Kabupaten Ponorogo;
32. SDN Temenggungan, Kabupaten Probolinggo;
33. SMPN 1 Leces, Kabupaten Probolinggo;
34. SMPN 1 Maron, Kabupaten Probolinggo;
35. MA Al-Amien 1 Pragaan, Kabupaten Sumenep;
36. SDN Ronggomulyo 1, Kabupaten Tuban;
37. SDN Kutorejo 1, Kabupaten Tuban;
38. SMPN 1 Soko, Kabupaten Tuban;
39. SMAN 1 Rengel, Kabupaten Tuban;
40. SMKN Singgahan, Kabupaten Tuban;
41. SDN Mojorejo 01, Kota Batu;
42. SDN Ngaglik 01, Kota Batu;
43. SMPN 2, Kota Kediri;
44. SDN 02 Pangongangan, Kota Madiun;
45. SDN Bareng 3, Kota Malang;
46. SDN Blimbing 1, Kota Malang;
47. SD Unggulan Al-Ya'lu, Kota Malang;
48. SMPN 6, Kota Malang;
49. SMPN, Kota Malang;
50. SMPN 19, Kota Malang;
51. SMAN 3, Kota Malang;
52. SMKN 8, Kota Malang;
53. SDN Tembokrejo 1, Kota Pasuruan;
54. SMPN 7, Kota Pasuruan;
55. SMPN 3, Kota Probolinggo;
56. SDN Made I, Kota Surabaya;
57. SDN Bibis 113, Kota Surabaya;
58. SDN Jambangan I, Kota Surabaya;
59. SDN Benowo I, Kota Surabaya;
60. SDN Bubutan IV, Kota Surabaya;
61. SD Al Irsyad, Kota Surabaya;
62. SMPN 5, Kota Surabaya;
63. SMPN 19, Kota Surabaya;
64. SMPN 30, Kota Surabaya;
65. SMPN 38, Kota Surabaya;
66. SMPN 37, Kota Surabaya.

V-18 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Provinsi Jawa Timur melalui Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor
188/335/KPTS/013/2018 tanggal 24 Juli 2019 telah menetapkan Sekolah Adiwiyata
Provinsi Jawa Timur Tahun 2019, yaitu:
a. Tingkat Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah:
1. SDN Sobo, Kabupaten Banyuwangi;
2. SDK Sang Timur, Kabupaten Banyuwangi;
3. SDN 3 Sarimulyo, Kabupaten Banyuwangi;
4. SDN Sumbersewu, Kabupaten Banyuwangi;
5. SDN Kepatihan, Kabupaten Banyuwangi;
6. SDN Mangunan 01 Udanawu, Kabupaten Blitar;
7. SDN Ringinanom 01 Udanawu, Kabupaten Blitar;
8. MIN 05 Blitar, Kabupaten Blitar;
9. SDN Kapas 1, Kabupaten Bojonegoro;
10. MI NU Mambaurrohmah, Kabupaten Gresik;
11. SDN Tambak Beras, Kabupaten Gresik;
12. SDN Lumpur, Kabupaten Gresik;
13. SDN 5 Sidokumpul, Kabupaten Gresik;
14. MIN 3 Magetan, Kabupaten Magetan;
15. SDN 7 Kepanjen, Kabupaten Malang;
16. SDN Karangtengah 4, Kabupaten Ngawi;
17. SDN Gandri, Kabupaten Ngawi;
18. SDN Bangunsari, Kabupaten Pacitan;
19. SDN Cokrokembang, Kabupaten Pacitan;
20. SDN Kowel 1, Kabupaten Pamekasan;
21. SDN Gunungsekar 2 Kabupaten Sampang;
22. SDN Keper, Kabupaten Sidoarjo;
23. SDN 2 Sengon, Kabupaten Trenggalek;
24. SDN 2 Surodakan, Kabupaten Trenggalek;
25. SDN Rahayu, Kabupaten Tuban;
26. SDN Sumbergondo 02, Kota Batu;
27. SDN Tulungrejo 03, Kota Batu;
28. SDI Tanjungsari, Kota Blitar;
29. SDN Klampok, Kota Blitar;
30. SDN Tanjungsari 1, Kota Blitar;
31. SDN Karangtengah 1, Kota Blitar;
32. SDN Betet 3, Kota Kediri;
33. SDN 2 Mojorejo, Kota Madiun;
34. SDN 1 Tawangrejo, Kota Madiun;
35. SDN Tasikmadu 1, Kota Malang;
36. SDN Kebonsari 2, Kota Malang;
37. SDN Sukun 2, Kota Malang;
38. SD Muhammadiyah 4, Kota Malang;
39. SDN Blimbing 4, Kota Malang;

Inovasi Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup | V-19


40. SDN Polowijen 1, Kota Malang;
41. SDN Sawojajar 1, Kota Malang;
42. SDN Sawojajar 5, Kota Malang;
43. SDN Tunggulwulung 1, Kota Malang;
44. SDN Kesatrian 2, Kota Malang;
45. SDN Sawojajar 4, Kota Malang;
46. SDN Randusari, Kota Pasuruan;
47. SD Wirogunan, Kota Pasuruan;
48. SDN Bugul Kidul 2, Kota Pasuruan;
49. SDN Bugul Lor, Kota Pasuruan;
50. SD St Carolus, Kota Surabaya;
51. SDN Kebonsari I, Kota Surabaya;
52. SDN Manukan Kulon II Kota Surabaya;
53. SDN Tanah Kali Kedinding I Kota Surabaya.
b. Tingkat Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah:
1. SMPN 3, Kabupaten Banyuwangi;
2. SMPN 01 Sanankulon, Kabupaten Blitar;
3. SMPN 1 Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro;
4. SMPN 2 Sumberrejo, Kabupaten Bojonegoro;
5. SMPN 7 Bojonegoro Kabupaten Bojonegoro;
6. SMPN 3 Baureno Kabupaten Bojonegoro;
7. MTS AL-HIKAM, Diwek Kabupaten Jombang;
8. SMPN 1 Maduran, Kabupaten Lamongan;
9. SMPN 5, Kabupaten Lamongan;
10. SMPN 3, Kabupaten Lamongan;
11. SMPN Kembangbahu, Kabupaten Lamongan;
12. SMPN 1 Babat, Kabupaten Lamongan;
13. SMPN 1 Modo, Kabupaten Lamongan;
14. MTSN 1, Kabupaten Lumajang;
15. SMPN 1 Tekung, Kabupaten Lumajang;
16. SMPN Sukodono 2, Kabupaten Lumajang;
17. SMPN 2 Ngondang, Kabupaten Mojokerto;
18. SMPN 1 Ngawi, Kabupaten Ngawi;
19. SMPN 3 Nawangan, Kabupaten Pacitan;
20. SMPN 3 Pacitan, Kabupaten Pacitan;
21. SMPN 2 Sukorejo, Kabupaten Pasuruan;
22. MTsN 4 Pasuruan, Kabupaten Pasuruan;
23. SMPN 2 Kraton, Kabupaten Pasuruan;
24. SMPN 3 Gading, Kabupaten Probolinggo;
25. SMPN 2 Kraksaan, Kabupaten Probolinggo;
26. SMPN 1 Kraksaan, Kabupaten Probolinggo;
27. SMPN 1 Waru, Kabupaten Sidoarjo;
28. SMPN 2 Kalianget, Kabupaten Sumenep;

V-20 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


29. SMPN 1 Suruh, Kabupaten Trenggalek;
30. SMPN Semanding, Kabupaten Tuban;
31. SMPN 1 Parengan, Kabupaten Tuban;
32. SMPN 4, Kota Blitar;
33. SMPN 2, Kota Blitar;
34. SMPN 8, Kota Blitar;
35. SMPN 6, Kota Kediri;
36. SMPN 8, Kota Malang;
37. SMPN 25, Kota Malang;
38. SMP 43, Kota Surabaya;
39. SMPN 18, Kota Surabaya;
40. SMPN 15, Kota Surabaya.
c. Tingkat Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah:
1. SMAN 4 Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro;
2. MAN 7 Jombang, Kabupaten Jombang;
3. SMAN 1 Bluluk, Kabupaten Lamongan;
4. SMAN 1 Pakong, Kabupaten Pamekasan;
5. SMAN 1 Karangan, Kabupaten Trenggalek.
d. Tingkat Sekolah Menengah Kejuruan:
1. SMKN Grati Kabupaten Pasuruan;
2. SMKN 2 Trenggalek Kabupaten Trenggalek.
5. Kalpataru dan Pelestari Fungsi Lingkungan Hidup
Kalpataru adalah pohon kehidupan yang reliefnya terpahat di Candi Mendut dan
Prambanan yang mencerminkan suatu tatanan lingkungan yang serasi, selaras, dan
seimbang serta merupakan tatanan yang diidamkan karena melambangkan hutan,
tanah, air, udara, dan makhluk hidup. Penghargaan Kalpataru merupakan salah satu
apresiasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam upaya peningkatan
peran masyarakat dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Apresiasi
KLHK ini dalam bentuk anugerah berupa trophy “Kalpataru” dan piagam penghargaan
kepada individu maupun kelompok yang dinilai berjasa dalam merintis, mengabdi,
menyelamatkan dan membina perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan
kehutanan. Dengan demikian penghargaan Kalpataru terdiri dari 4 (empati) kategori,
yaitu: Perintis Lingkungan, Pengabdi Lingkungan, Penyelamat Lingkungan, dan Pembina
Lingkungan.
Dasar pelaksanaan program Kalpataru mengalami perubahan beberapa kali dan terakhir
adalah Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P.30/MENLHK/SETJEN/KUM.1/4/2017 tentang Penghargaan Kalpataru. Penghargaan
Kalpataru dimulai sejak tahun 1980 dan hingga tahun 2019 telah ditetapkan sebanyak
378 penerima penghargaan Kalpataru yang tersebar di seluruh tanah air.
Pemberian Penghargaan Kalpataru bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, membuka
peluang bagi berkembangnya inovasi dan kreativitas, serta mendorong prakarsa
masyarakat, sebagai bentuk apresiasi dan motivasi kepada individu dan kelompok

Inovasi Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup | V-21


masyarakat dalam melakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan
kehutanan secara berkelanjutan. Penghargaan Kalpataru sejatinya merupakan amanah
bagi penerimanya untuk tetap menjaga dan bahkan meningkatkan perannya dalam
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan. Kegiatan dan karya
para pejuang lingkungan ini telah memberikan dampak nyata bagi peningkatan ekologi,
ekonomi dan sosial budaya, sehingga perlu dikembangkan dan direplikasi sebagai daya
ungkit untuk mendorong inisiatif individu maupun kelompok masyarakat lainnya. Para
penerima Penghargaan Kalpataru dapat berperan aktif sebagai mitra, narasumber,
fasilitator maupun pendamping bagi pemberdayaan masyarakat.
Usulan calon penerima Kalpataru pada tahun 2019 sebanyak 144 usulan dari 30 Provinsi
di Indonesia. Setelah dilakukan penapisan dokumen, verifikasi dan validasi lapangan,
serta sidang Dewan Pertimbangan Penghargaan Kalpataru (DPPK), maka berdasarkan
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor:
S.144/PSKL/KELING/PSL.3/7/2019 tentang Penganugerahan Penghargaan Kalpataru
Tahun 2019, ditetapkan 10 penerima Penghargaan Kalpataru, salah satu diantaranya
berasal dari Jawa Timur, yaitu Sucipto (Kategori Perintis Lingkungan), yang yang
beralamat di Gunung Sawur RT. 01/RW. 09 Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro,
Kabupaten Lumajang (Gambar V.10).

Gambar V.10 Sucipto Menerima Penghargaan Kalpataru


Sumber: DLH Provinsi Jawa Timur

Sucipto pada tahun 2004 telah berhasil membangun PLTMH tipe-1 dengan teknologi
turbin model casflo C24 (C merupakan inisial Sucipto dan 24 adalah diameter silinder
turbin). Dengan turbin rancangannya, PLTMH mampu menghasilkan listrik sebesar
20.000 watt yang dapat menerangi rumah 120 KK di Dusun Kanjar Kuning. Cukup
dengan membayar Rp 300,- per kWh, setiap kepala keluarga sudah bisa menikmati
penerangan listrik. Iuran listrik ini tentu jauh lebih murah dibandingkan dengan iuran
listrik PLN yang berkisar Rp 600,- hingga Rp 900,- per kWh. Tak cukup sampai di situ,
Sucipto kembali membangun PLTMH tipe-2 dengan kapasitas 30.000 watt yang
digunakan untuk kebutuhan listrik bengkelnya. PLTMH ini merupakan penyempurnaan
dari PLTMH tipe sebelumnya yang mengalami gangguan karena aliran lumpur dan

V-22 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


sampah. Kedua PLTMH ini dibangun di atas tanah Perhutani. Dari tahun 2004 hingga
sekarang, tercatat sudah ada kurang lebih 120 kerja sama pembangunan replikasi
PLTMH yang tersebar di daerah Sumatera, Nusa Tenggara Barat, Jawa, dan lain-lain.
Untuk memenuhi permintaan pembuatan PLTMH tersebut, Sucipto yang mendapat gelar
“dokter listrik” membentuk badan usaha bernama “CV. Hydro Cipta Mandiri” dengan
tenaga kerja tetap sebanyak 12 orang. Kerjasama dengan PLN Kabupaten Lumajang
dan lembaga-lembaga lainnya juga dijajaki, yaitu dengan memfasilitasi pelatihan dan
penelitian pengembangan mikrohidro yang dilakukan oleh mahasiswa dan peneliti
lainnya. Hal tersebut terlihat dari berbagai plakat kerjasama dengan lembaga dan
universitas, dan ketersediaan alat-alat peraga dan simulasi mikrohidro di bengkel
Sucipto.
Keberlanjutan pasokan listrik PLTMH tentunya tergantung dari ketersediaan pasokan air.
Untuk itu, selain berkoordinasi dengan Dinas Pengairan, Sucipto membentuk “Kelompok
Pengelolaan Aliran Sungai” pada tahun 2017. Kelompok yang beranggotakan 70 orang
ini bertugas melakukan kegiatan konservasi di daerah tapal kuda dan menjaga aliran
dan debit air sungai. Pengelolaan sampah juga dilakukan agar tidak mengganggu turbin.
Keahlian dan kecintaan Sucipto dalam mengembangkan teknologi energi bersih
terbarukan telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Indonesia di daerah-daerah
yang belum terjangkau jaringan listrik PLN. Patutlah bila beliau dipercaya menjadi Ketua
Lembaga Mikrohidro pada tahun 2012 dan mendapat penghargaan Kalpataru untuk
kategori Perintis Lingkungan pada tahun ini. Berkatnya, desanya kini tak lagi gelap
gulita.
Adapun untuk Kategori Provinsi, penghargaan Pelestari Fungsi Lingkungan Hidup
(sejenis panghargaan Kalpataru tetapi diberikan oleh Provinsi) diberikan kepada:
a. Pelestari Fungsi Lingkungan Hidup Kategori Penyelamat Lingkungan
Penghargaan lingkungan yang diberikan kepada kelompok masyarakat informal
maupun formal yang telah berhasil melakukan upaya pelestarian fungsi lingkungan
hidup atau telah melakukan penyelamatan dengan mencegah pencemaran.
Kelompok masyarakat informal, meliputi kelompok masyarakat adat, kelompok tani,
kelompok masyarakat desa, komunitas adat, rukun warga, paguyuban, karang
taruna, dan lain-lain. Sedangkan, kelompok masyarakat formal, yaitu lembaga
swadaya masyarakat, badan usaha, lembaga penelitian, lembaga pendidikan,
koperasi, asosiasi profesi, organisasi kepemudaan, dan lain-lain. Penerima
penghargaan Kalpataru kategori Penyelamat Lingkungan pada tahun 2019 adalah:
1. Kelompok “Jawa Dipa Nusantara”; Ketua: Sdr. Suwondo, yang beralamat di
Dusun Krajan RT 05/RW 01, Desa Tambakrejo, Kec. Wonotirto, Kabupaten Blitar.
Jenis kegiatan yang diunggulkan antara lain: (1) Penghijauan Kawasan Pesisir,
(2) Bersih Pantai, (3) Perawatan Tanaman, (4) Penataan Lokasi Wisata, (5)
Pembibitan Pohon, (6) Bersih Lingkungan Sekolah, (7) Musyawarah Penghijauan.
Kegiatan tersebut dilaksanakan sejak tahun 2014;
2. Kelompok Tani “Sri Widodo”; Ketua: Sdr. Paeran, yang beralamat di Dusun
Tawing RT 16/RW 02, Desa Plumpung, Kec. Plaosan, Kabupaten Magetan. Jenis

Inovasi Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup | V-23


kegiatan yang diunggulkan antara lain: (1) Penyelamatan Hutan Lindung Wilayah
Lawu Selatan dari Bencana Kebakaran, Penebangan Liar dan Penyalahgunaan
Fungsi Lahan, (2) Merintis Penghijauan di Gunung Lawu Selatan dengan
Tanaman Pinus, Puspa, Jambon, Gambelina, Kopi, Alpokat, Mrica, dan Karet
sebagai Kawasan Hijau Konservasi dan Penyedia Sumber Air. Kegiatan tersebut
dilaksanakan sejak tahun 2010.
b. Pelestari Fungsi Lingkungan Hidup Kategori Perintis Lingkungan
Penghargaan lingkungan yang diberikan kepada warga masyarakat, bukan pegawai
negeri atau tokoh organisasi formal yang sukses merintis pengembangan dan
pelestarian fungsi lingkungan hidup secara menonjol/luar biasa berupa kegiatan
yang baru dan belum pernah dilakukan di kawasan/daerah setempat. Penerima
penghargaan Pelestari Fungsi Lingkungan Hidup kategori Perintis Lingkungan pada
tahun 2019 adalah:
1. Sdr. Sucipto yang beralamat di Gunung Sawur RT 01/RW 09 Desa Sumberwuluh,
Kecamatan Candipuro, Kabupaten : Lumajang. Jenis kegiatan yang diunggulkan
antara lain: (1) Membentuk jaringan warga masyarakat dalam membangun
PLTMH, (2) Membangun Kesadaran Masyarakat akan besarnya Sumber Daya
Alam guna dimanfaatkan sebagai Energi Listrik, (3) Menjadikan Hutan sebagai
sumber kehidupan, (4) Tetap mempertahankan kearifan lokal, (5) Pemanfaatan
dan pembuatan PLTMH di dusun Gunung Sawur, (6) Menjalin Kemitraan dengan
PLN, (7) KUB Pemeliharaan PLTMH dengan penempatan iuran sesuai
kesepakatan bersama. Kegiatan tersebut dilaksanakan sejak tahun 1985;
2. Sdr. Nanang Adi Wijaya, SE beralamat di Desa Gedangan, Kecamatan Ngrayun,
Kabupaten Ponorogo. Jenis kegiatan yang diunggulkan antara lain: (1) Fasilitasi,
motivasi, berbagi pengalaman, diskusi perorangan dan kelompok dengan petani
atau Kelompok Tani Hutan (KTH) tentang konservasi alam dan pengelolaan
hutan rakyat lestari, (2) Penanaman pohon bersama masyarakat di hutan rakyat
sebanyak 100.000 bibit pohon dengan luasan 100 hektar, (3) Mendorong
terbitnya keputusan Kapala Desa yang berkaitan dengan pelarangan menembak
burung dan meracun ikan disungai. Kegiatan tersebut dilaksanakan sejak tahun
2013;
3. Sdr. Karyanto, beralamat di Desa Hargosari RT 03/RW 02, Kecamatan Sine,
Kabupaten Ngawi. Jenis kegiatan yang diunggulkan antara lain: (1)
Penghijauan/Konservasi Lahan Kritis Seluas 25 ha, (2) Menyelamatkan sumber
mata air, (3) Pemberdayaan ekonomi berbasis pelestarian lingkungan, (4)
Menanam pohon di terasiring untuk mencegah dampak kerusakan lingkungan,
(5) Membuat pupuk organik cair. Kegiatan tersebut dilaksanakan sejak tahun
1970.
c. Pelestari Fungsi Lingkungan Hidup Kategori Pengabdi Lingkungan
Penghargaan diberikan kepada petugas lapangan (Penyuluh Lapangan Penghijauan,
Petugas Penyuluh Lapangan, Petugas Lapangan Kesehatan, Jagawana, Penjaga
Pintu Air dan lain-lainnya) dan atau pegawai negeri (termasuk TNI, POLRI, PPLH,

V-24 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


PPNS, guru) yang mengabdi diri dalam usaha pelestarian fungsi lingkungan hidup
yang jauh melampaui kewajiban dan tugas pokoknya serta berlangsung cukup lama.
Pada tahun 2019 tidak ada penerima penghargaan Kalpataru kategori Pengabdi
Lingkungan.
d. Pelestari Fungsi Lingkungan Hidup Kategori Pembina Lingkungan
Penghargaan yang diberikan pada Pengusaha, Pejabat, Peneliti, atau tokoh
masyarakat yang berhasil dan punya prakarsa untuk melestarikan fungsi lingkungan
hidup dan member pengaruh dan untuk membangkitkan kesadaran lingkungan dan
peran masyarakat guna melestarikan fungsi lingkungan hidup, atau berhasil
menemukan teknologi baru yang ramah lingkungan. Pada tahun 2019 tidak ada
penerima penghargaan Pelestari Fungsi Lingkungan Hidup kategori Pembina
Lingkungan.
6. Program Desa/Kelurahan BERSERI (Bersih dan Lestari)
Program Desa/Kelurahan Berseri merupakan dalah satu program Pemerintah Provinsi
Jawa Timur di bidang lingkungan hidup dalam rangka mendorong terciptanya
pengetahuan dan kesadaran warga masyarakat Desa/Kelurahan dalam upaya
pelestarian lingkungan hidup, sehingga dapat terwujud desa/kelurahan yang bersih,
sehat, lestari dan asri. Dalam pelaksanaan program Berseri dilakukan penilaian terhadap
desa/kelurahan mencakup lokasi/ titik pantau yang meliputi aspek:
a. Kelembagaan dan Partisipasi Masyarakat
b. Pengelolaan Lingkungan Hidup
c. Pengelolaan Sumber Daya Alam.
Program Berseri Jawa Timur mendapatkan respon yang sangat positif dari Kab/Kota
terbukti bahwa mulai dari launching-nya program Berseri tahun 2011 sampai dengan
tahun 2019 terus mengalami peningkatan. Berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa
Timur Nomor 188/325/KPTS/013/2019 tanggal 24 Juli 2019 tentang Desa/Kelurahan
Bersih dan Lestari Provinsi Jawa Timur Tahun 2019, maka:
a. Penerima Penghargaan BERSERI Kategori Mandiri Tahun 2019, yaitu:
1) Desa Banggle, Kec. Kanigoro, Kab. Blitar (RW.07, RW.08, RW.09, RW.11);
2) Kelurahan Sukorame, Kec. Gresik, Kab. Gresik (RW.01, RW.02, RW.06, RW.05);
3) Desa Ngebrak, Kec. Gampengrejo, Kab. Kediri (RW.01, RW.02, RW.03, Dsn
Grompol RW.01);
4) Desa Pucangro, Kec. Kalitengah, Kab. Lamongan (RW.01, RW.02, RW.03,
RW.04);
5) Desa Pengangsalan, Kec. Kalitengah, Kab. Lamongan (RW.01, RW.02, RW.03);
6) Kelurahan Munggut, Kec. Wungu, Kab. Madiun (RW.01, RW.03, RW.05, RW.06);
7) Kelurahan Selosari, Kec. Magetan, Kab. Magetan (RW.02, RW.03 RW.08,
RW.09);
8) Kelurahan Ringinanom, Kec. Nganjuk, Kab. Nganjuk (RW.1, RW.2, RW.3,
RW.4);
9) Kel. Kangenan, Kec. Pamekasan, Kab. Pamekasan (RW.03, RW.05, RW.07,
RW.12);

Inovasi Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup | V-25


10) Desa Gelam, Kec. Candi, Kab. Sidoarjo (RW.01, RW.02, RW.03, RW.05);
11) Kelurahan Karangduak, Kec. Kota Sumenep, Kab. Sumenep (RW.01, RW.02,
RW.03, RW.04);
12) Desa Pangarangan, Kec. Kota Sumenep, Kab. Sumenep (RW.02, RW.03, RW.04,
RW.05);
13) Kelurahan Kepanjenkidul, Kec. Kepanjenkidul, Kota Blitar (RW.01, RW.08,
RW.11, RW.12);
14) Kelurahan Purworejo, Kec. Purworejo, Kota Pasuruan (RW.01, RW.02, RW.05,
RW.08);
15) Kelurahan Wiroborang, Kec. Mayangan, Kota Probolinggo (RW.01, RW.02,
RW.03, RW.04);
16) Kelurahan Mangunharjo, Kec. Mayangan, Kota Probolinggo (RW.06, RW.07,
RW.08, RW.15)
b. Penerima Penghargaan BERSERI Kategori Madya Tahun 2019, yaitu:
1) Kelurahan Singotrunan, Kec. Banyuwangi, Kab. Banyuwangi. (RW.02, RW.03,
RW.04);
2) Kelurahan Klemunan, Kec. Wlingi, Kab. Blitar (RW.01, RW.02, RW.03);
3) Kelurahan Wlingi, Kec. Wlingi, Kab. Blitar (RW.01, RW.03, RW.06);
4) Desa Ampelgading, Kec. Selorejo, Kab. Blitar (RW.01, RW.02, RW.03);
5) Desa Pojok Garum, Kec. Garum, Kab. Blitar (RW.01, RW.02, RW.03);
6) Desa Karangsono, Kec. Kanigoro, Kab. Blitar (RW.02, RW.06, RW.07);
7) Desa Deket Wetan, Kec. Deket, Kab. Lamongan (RW.01, RW.02, RW.03);
8) Kelurahan Jogoyudan, Kec. Lumajang, Kab. Lumajang (RW.03, RW.05, RW.07);
9) Desa Simo, Kec. Balerejo, Kab. Madiun (RW.01, RW.02, RW.04);
10) Kelurahan Tawanganom, Kec. Magetan, Kab. Magetan (RW.01, RW.02, RW.05);
11) Kelurahan Kramat, Kec. Nganjuk, Kab. Nganjuk (RW.1, RW.2, RW.3);
12) Desa Ranuklindungan, Kec. Grati, Kab. Pasuruan (RW.04, RW.05, RW.02);
13) Desa Bhinor, Kec. Paiton, Kab. Probolinggo (RW.04, RW.05, RW.06);
14) Desa Krejengan, Kec. Krejengan, Kab. Probolinggo (RW.01, RW.02, RW.03);
15) Kelurahan Sekardangan, Kec. Sidoarjo, Kab. Sidoarjo (RW.05,RW.07, RW.08)
16) Desa Sruni, Kec. Gedangan, Kab. Sidoarjo (RW.01, RW.02, RW.03);
17) Desa Pamolokan, Kec. Kota Sumenep, Kab. Sumenep (RW.01, RW.05, RW.11)
18) Kelurahan Bangselok, Kec. Kota Sumenep, Kab. Sumenep (RW.01, RW.02,
RW.04);
19) Kelurahan Pakunden, Kec. Sukorejo, Kota Blitar (RW.02, RW.08, RW.09);
20) Kelurahan Plosokerep, Kec. Sananwetan, Kota Blitar (RW.06, RW.07, RW.08);
21) Kelurahan Jagalan, Kec. Kranggan, Kota Mojokerto (RW.02, RW.03, RW.07);
22) Kelurahan Jebreng Wetan, Kec. Kedopok, Kota Probolinggo (RW.01, RW.03,
RW.04);
23) Kelurahan Morokrembangan, Kec. Krembangan, Kota Surabaya (RW.03, RW.04,
RW.05);
24) Kelurahan Tambakrejo, Kec. Simokerto, Kota Surabaya (RW.02, RW.03, RW.10)
c. Penerima Penghargaan BERSERI Kategori Pratama Tahun 2018, yaitu:

V-26 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


1) Kelurahan Demangan, Kec. Bangkalan, Kab. Bangkalan (RW.01, RW.05);
2) Kelurahan Kemayoran, Kec. Bangkalan, Kab. Bangkalan ( RW.01, RW.05);
3) Kelurahan Penganjuran, Kec. Banyuwangi, Kab. Banyuwangi (RW.02, RW.03);
4) Desa Gambiran, Kec. Gambiran, Kab. Banyuwangi (RW.03, RW.04);
5) Desa Tawangrejo, Kec. Binangun, Kab. Blitar (RW.04. RW.05);
6) Kelurahan Satriyan, Kec. Kanigoro, Kab. Blitar (RW.03, RW.05);
7) Desa Baureno, Kec. Baureno, Kab. Bojonegoro (RW.02, RW.03);
8) Desa Cerme Kidul, Kec. Cerme, Kab. Gresik (RW.02, RW.05);
9) Desa Pulogedang, Kec. Tembelang, Kab. Jombang (Dsn Kedungbajul, Dsn
Mlaten);
10) Desa Tambakrejo, Kec. Gurah, Kab. Kediri (RW.02, RW.04);
11) Kelurahan Sukorejo, Kec. Lamongan, Kab. Lamongan (RW.02, RW.05);
12) Kelurahan Tlogoanyar, Kec. Lamongan, Kab. Lamongan (RW.01, RW.03);
13) Desa Klakah, Kec. Klakah, Kab. Lumajang (RW.11, RW.12);
14) Desa Sumberjo, Kec. Sukodono, Kab. Lumajang (RW.01, RW.02);
15) Desa Jenggolo, Kec. Kepanjen, Kab. Malang (RW.04, RW.05);
16) Desa Sekarpuro, Kec. Pakis, Kab. Malang (RW.13, RW.14);
17) Kelurahan Ploso, Kec. Nganjuk, Kab. Nganjuk (RW.03, RW.05);
18) Desa Pandansari, Kec. Sine, Kab. Ngawi (RW.01, RW.02, RW.03);
19) Kelurahan Patemon, Kec. Pamekasan, Kab. Pamekasan (RW.02, RW.03);
20) Desa Bago, Kec. Besuk, Kab. Probolinggo (RW.01, RW.02);
21) Desa Napo Laok, Kec. Omben, Kab. Sampang (Dsn. Somber, Dsn. Tanonggul);
22) Desa Kebonsari, Kec. Candi, Kab. Sidoarjo (RW.01, RW.02);
23) Desa Kesambirampak, Kec. Kapongan, Kab. Situbondo (RW.02, RW.11);
24) Desa Pandian, Kec. Kota Sumenep, Kab. Sumenep (RW.02, RW.06);
25) Desa Glodog, Kec. Tuban, Kab. Tuban (RW.01, RW.02);
26) Desa Sukorejo, Kec. Karangrejo, Kab. Tulungagung (Dsn. Banaran RW.02, Dsn.
Temon RW.02);
27) Kelurahan Botoran, Kec. Tulungagung, Kab. Tulungagung (RW.05, RW.06);
28) Desa Mojorejo, Kec. Junrejo, Kota Batu (RW.01, RW.06);
29) Kelurahan Sisir, Kec. Batu, Kota Batu (RW.11, RW.12, RW.13);
30) Kelurahan Sukorejo, Kec. Sukorejo, Kota Blitar (RW.01, RW.02);
31) Kelurahan Bendo, Kec. Kepanjenkidul, Kota Blitar (RW.02, RW.03);
32) Kelurahan Mojoroto, Kec. Mojoroto, Kota Kediri (RW.01, RW.10);
33) Kelurahan Taman, Kec. Taman, Kota Madiun (RW.11, RW.15);
34) Kelurahan Kidul Dalem, Kec. Klojen, Kota Malang (RW.04, RW.05);
35) Kelurahan Wates, Kec. Magersari, Kota Mojokerto (RW.02, RW.03);
36) Kelurahan Karanganyar,Kec. Panggungrejo, Kota Pasuruan (RW.02, RW.07);
37) Kelurahan Pakistaji, Kec. Wonoasih, Kota Probolinggo (RW.06, RW.07);
38) Kelurahan Sukoharjo, Kec. Kanigaran, Kota Probolinggo (RW.02, RW.06);
39) Kelurahan Pagesangan, Kec. Jambangan, Kota Surabaya (RW.01, RW.03);
40) Kelurahan Perak Utara, Kec. Pabean Cantika, Kota Surabaya (RW.07, RW.08).

Inovasi Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup | V-27


V.5.2 Inovasi
Dalam rangka mengatasi berbagai permasalahan strategis lingkungan hidup pada Bab
IV, maka solusi yang dilakukan adalah dengan tetap melaksanakan tugas dan fungsi
organisasi berpedoman pada program-program kegiatan sebagaimana tertuang dalam
rencana strategis dan dokumen perencanaan pembangunan yang ada. Adapun solusi
inovatif sebagai bagian dari dinamika perkembangan kondisi saat ini dalam menjawab
permasalahan lingkungan hidup dapat dilakukan oleh berbagai pihak, seperti
pemerintah, masyarakat, industri maupun peneliti di perguruan tinggi.
Beberapa inovasi di bidang lingkungan hidup yang dikembangkan oleh Pemerintah
Provinsi Jawa Timur, antara lain:
1. Program Adopsi Sungai Brantas
Adopsi Sungai Brantas merupakan salah satu kegiatan dalam Program Nawa Bhakti
Satya, bhakti ke-6 “Jatim Agro” yang mengamanatkan untuk menjadikan sungai dan
hutan sebagai sumber kehidupan melalui adopsi hutan dan sungai serta pembangunan
berbasis DAS (Daerah Aliran Sungai). Sebagaimana diketahui bahwa Jawa Timur
memiliki banyak sungai, salah satunya adalah Sungai Brantas. Dalam perjalanan historis
menunjukkan bahwa masyarakat Jawa Timur sejak era Majapahit tidak bisa dipisahkan
dengan kehidupan di Sungai Brantas, baik sebagai prasarana transportasi, maupun basis
kehidupan sosial. Ada 15 kabupaten/kota di Jawa Timur dilewati aliran sungai Brantas.
Provinsi Jatim juga memiliki Pergub Jatim No. 61/2010 tentang Penetapan Kelas Air
pada Sungai yang di dalamnya juga mengatur status mutu air Sungai Brantas.
Sementara itu, industrialisasi di Jatim yang berjalan dengan cepat secara langsung
berdampak pada pencemaran sungai. Untuk mengatasi hal tersebut, maka Gubernur
Jawa Timur mencanangkan program Adopsi Sungai Brantas yang akan dilakukan secara
berkelanjutan, yaitu:
a. 99 Jembatan Sepanjang Sungai Brantas Bebas Popok
Selama ini, masyarakat membuang sampah popok bayi di sekitar area sungai Brantas
yang berdekatan dengan jembatan. Oleh karena itu, untuk 33 hari pertama dalam
Program Kerja 99 Hari dilakukan gerakan bersama untuk membersihkan areal
jembatan Sungai Brantas dengan menggandeng masyarakat, lembaga swadaya
masyarakat, institusi pendidikan, dan pelaku usaha yang berada di DAS Brantas
dengan semangat “Sungai Brantas Memanggil Kita Semua”. Mengingat pentingnya
keberadaan Sungai Brantas ini, pada minggu pertama Ibu Gubernur setelah dilantik
beliau langsung memimpin aksi membersihkan Brantas dari sampah popok (Gambar
V.11).

V-28 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Gambar V.11 Kegiatan Ibu Gubernur Jawa Timur Melakukan Bersih-bersih Kali
Brantas pada Minggu Pertama Setelah Dilantik Sebagai Gubernur
Jawa Timur
Sumber: VOA Indonesia

b. 99 Kontainer Sampah di Sepanjang Sungai Brantas


Penyediaan kontainer sampah di sepanjang Sungai Brantas ini dilakukan dengan
tujuan agar masyarakat tidak lagi membuang sampah popok ke Sungai Brantas.
Tentu saja hal ini juga didukung dengan pemasangan papan edukasi. Penyerahan
Bantuan Drop Box Sampah dan Papan Himbauan dari PT. Unicharm kepada Kepala
Desa Sumber Brantas, Kec Sumberaji, Kota Batu Disaksikan oleh Sekretaris DLH Prov.
Jatim (Gambar V.12).

Gambar V.12 Penyerahan Bantuan 8 Buah Drop Box Sampah dan 2 Papan
Himbauan dari PT. Unicharm kepada Kepala Desa Sumber Brantas,
Kec Sumberaji, Kota Batu Disaksikan oleh Sekretaris DLH Prov.
Jatim
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur

Inovasi Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup | V-29


c. MoU Bersama pelaku usaha di sepanjang DAS Brantas untuk industri
bersih berkelanjutan
Pembuatan MoU bersama pelaku usaha di sepanjang DAS Brantas untuk industri
bersih berkelanjutan merupakan komitmen kalangan pelaku usaha untuk tidak lagi
merusak sungai Brantas (Gambar V.13).
Dari sisi dunia usaha/industri, kegiatan Adopsi dapat diaplikasikan dengan
pendayagunaan pendanaan CSR mereka dalam memberdayakan dan membangun
masyarakat pemanfaat Sungai Brantas supaya pengelolaan sumber daya tersebut
dapat berkelanjutan. Selain itu pihak industri juga dapat melakukan kegiatan
konservasi sumber daya air di area DAS (Daerah Aliran Sungai) Brantas dengan
melakukan reboisasi dan pemulihan lahan yang rusak di area tersebut. Hal ini dapat
dikerjakan bersama dengan pihak Pemerintah Daerah sehingga hasil pengelolaan di
wilayah sungai Brantas semakin baik.

Gambar V.13 Penandatanganan MoU Pemerintah Provinsi Jawa Timur oleh


Bapak Wakil Gubernur dengan Pelaku Usaha di sepanjang DAS
Brantas untuk Industri Bersih Berkelanjutan
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur

Sungai Brantas sebagai salah satu penopang utama kehidupan lebih dari 20 juta
masyarakat Jawa Timur merupkan sumber daya alam yang sangat dibutuhkan
keberadaannya. Air digunakan oleh masyarakat baik sebagai bahan baku air minum,
bahan baku irigasi, hingga untuk memenuhi kebutuhan dunia usaha dan industri
dalam menopang kegiatannya. Oleh karenanya kualitas dan kapasitas air yang
diperlukan merupakan hal yang perlu selalu dijaga untuk mencegah degradasinya.

V-30 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Seiring dengan meningkatnya kegiatan manusia dalam memanfaatkan sumber daya
air yang tidak diimbangi dengan upaya pemulihan dan pengendalian pencemaran,
maka terjadi penurunan kuantitas dan kualitas air di Sungai Brantas. Data kualitas
air di badan air Sungai Brantas sejak tahun 2012 menunjukkan nilai BOD, COD, dan
Coliform selalu tidak memenuhi standar Baku Mutu sesuai Peraturan Daerah Jawa
Timur No. 2 tahun 2008. Hal ini menjadi indikator bahwa sudah saatnya diperlukan
upaya yang komprehensif dalam mengendalikan pencemaran air Sungai Brantas.
Kualitas air Sungai Brantas yang buruk tersebut tidak hanya disebabkan oleh kegiatan
industri saja tetapi lebih dominan disebabkan oleh limbah domestik yang bersumber
dari kegiatan rumah tangga. Hal ini menjadi suatu keprihatinan bagi para penggiat
lingkungan dimana kualitas air Sungai Brantas mengalami degradasi yang justru lebih
banyak diakibatkan oleh kegiatan masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu diperlukan
suatu langkah bersama antara setiap pemangku kepentingan yaitu Pemerintah, dunia
usaha/industri, dan masyarakat dalam mengelola masalah lingkungan di Sungai
Brantas ini secara holistik dan berkesinambungan, yaitu melalui upaya Adopsi Sungai
Brantas. Adopsi Sungai Brantas mendorong setiap kegiatan usaha/industri untuk
dapat memberikan perhatian dan kepeduliannya terhadap Sungai Brantas selayaknya
adalah anak kandung mereka sendiri.
Bentuk dari kegiatan Adopsi ini dapat bermacam-macam, antara lain Gerakan Bersih
& Susur Sungai Brantas, yaitu upaya pembersihan bantaran dan upaya sosialisasi
pelestarian Sungai Brantas kepada masyarakat di sekitar wilayah sungai Brantas.
Selain itu dengan mengadakan pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat
sekitar sempadan Sungai Brantas untuk melakukan Gerakan Balik Kanan, yaitu upaya
untuk menjadikan sungai sebagai halaman depan dari rumah masyarakat yang
diharapkan mendorong masyarakat untuk memperbaiki estetika sungai dengan
melakukan kegiatan pembersihan sempadan sungai dari sampah dan limbah.
2. Pemantauan Kualitas Udara AQMS (Air Quality Monitoring System)
Pengambilan dan pengukuran kualitas udara ambien dilakukan otomatis menggunakan
AQMS (Air Quality Monitoring System) milik KLHK yang sensor dan unit pengukurannya
berada di Kantor Kecamatan Tandes, Kota Surabaya dan Kantor Dinas Lingkungan Hidup
Kota Malang (Gambar V.14). Periode sampel dan pengukuran kualitas udara amiben
dilakukan otomatis dengan data real time setiap 30 menit dan datanya terdistribusi
langsung kepada jaringan monitor serta display indoor yang berada di kantor Dinas
Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur.
Parameter dan Baku mutu yang digunakan sesuai dengan PP no. 41 tahun 1999 tentang
Pengendalian Pencemaran Udara. Dari parameter yang dipantau tersebut alat AQMS
dapat menampilkan secara langsung hasil perhitungan Indek Standart Pencemar Udara
(ISPU).

Inovasi Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup | V-31


Gambar : AQMS Kota Malang

Gambar V.14 Display Monitor AQMS di Kota Malang (atas) dan Kota Surabaya
(bawah)
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur

3. Sistem Informasi Monitoring Kualitas Air (SIMONIKA)


Sistem Informasi Monitoring Kualitas Air (SIMONIKA) mempunyai tujuan utama yaitu,
memberikan informasi visual spasial secara online kepada masyarakat tentang Informasi
Kualitas Air Sungai sebagai gambaran kondisi terkini status mutu air sungai dan sebagai
bahan pertimbangan pengambilan keputusan dalam rangka pengendalian pencemaran
air sungai di Jawa Timur. Saat ini pelaksanaan monitoring pemantauan kualitas air
sungai dilakukan secara rutin di beberapa lokasi dengan stasiun pemantauan otomatis
maupun manual, namun hasil status mutu kualitas air sungai belum bisa diakses secara
mudah oleh masyarakat.
Inovasi SIMONIKA selaras dengan Program Perlindungan dan Pelestarian Lingkungan
Hidup di bidang pelayanan publik yang efektif, efisien, dan berkinerja tinggi, karena
Inovasi ini memberikan layanan informasi status mutu air sungai kepada seluruh
masyarakat secara cepat, singkat, dan mudah dipahami. Inisiatif ini diharapkan dapat
memotivasi dan menumbuhkembangkan budaya masyarakat untuk peduli dan ikut
terlibat langsung dalam upaya pengendalian pencemaran air sungai.
Sebelum muncul inisiatif SIMONIKA, pelaksanaan monitoring pemantauan kualitas air
sungai dilakukan secara rutin di beberapa lokasi dengan stasiun pemantauan otomatis
maupun manual, namun hasil status mutu kualitas air sungai belum bisa diakses secara

V-32 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


mudah oleh masyarakat. Informasi tentang status mutu kualitas air belum
dipublikasikan ke masyarakat secara optimal dimana hanya menampilkan laporan data
tabulasi yang relatif sulit dipahami oleh masyarakat. Pentingnya SIMONIKA sebagai
upaya pelayanan publik terhadap informasi mutu kualitas air sungai yang mudah diakses
oleh masyarakat.
SIMONIKA merupakan terobosan dalam pengembangan sistem informasi dan pelayanan
publik serta transparansi data status mutu air sungai yang dapat diakses oleh
masyarakat secara cepat, mudah dan up to date. SIMONIKA merupakan pengembangan
model aplikasi sistem informasi dari manual menjadi sistem online yang dapat dipahami
publik secara luas dan akan terus dikembangkan sebagai salah satu icon pelayanan
publik melalui media internet. SIMONIKA sangat mudah dipindahkan, ditransfer dan
diadaptasi karena hanya mengandalkan database aplikasi berbasiskan web spatial oleh
programmer lokal yang dapat terus di upgrade atau diperbaharui dan disesuaikan
dengan situasi dan kondisi tertentu sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dalam Aspek
Sosial SIMONIKA telah mampu menciptakan informasi yang tersistem berbasis
kepedulian masyarakat terhadap pencemaran air sungai. Hal ini secara mandiri telah
menumbuhkan kesadaran masyarakat dan membentuk kader lingkungan dan relawan
peduli sungai.

Gambar V.15 Masyarakat Bambe Driyorejo ikut melaporkan kepada instansi


terkait dan menjadi relawan peduli sungai bila terjadi pencemaran
sungai yang menyebabkan banyak ikan mati
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur

Pengembangan model SIMONIKA berdampak pada semakin meningkatnya kualitas air


sungai dan kesadaran masyarakat terhadap kepedulian untuk ikut melestarikan fungsi
sungai. Indikator Kualitas Air Sungai yang sebelumnya pada tahun 2018 menunjukkan
parameter BOD dan COD yang melebihi standar baku mutu dan Indeks Kualitas Air
(IKA=52,96) dengan kondisi masih buruk. Pada tahun 2019, parameter BOD dan COD
sudah semakin membaik serta indeks Kualitas Air (IKA= 56,13) dengan kondisi mutu air
sungai menjadi lebih baik.
Dampak pada masyarakat yang sebelumnya memiliki kesadaran kurang terhadap
kebersihan bantaran sungai menjadi lebih baik dengan adanya penataan bantaran
sungai (Eco-Reparian) dengan adanya jalan setapak dan rumah yang menghadap ke
sungai menambah estetika dengan kebersihan bantaran dan sungai. Tumbuhnya kader-
kader lingkungan dan relawan peduli lingkungan untuk ikut melestarikan fungsi sungai
sekaligus memanfaatkan limbah menjadi bernilai ekonomi. Tantangan dari sistem ini

Inovasi Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup | V-33


karena sifat pencemaran yang dinamis mempengaruhi status mutu air sungai sehingga
memerlukan kecermatan dalam updating data maupun sistem aplikasi yang harus
dikembangkan secara berkelanjutan. SIMONIKA ini memerlukan koordinasi dan
kerjasama dengan seluruh stakeholder yang terlibat dalam pengelolaan kualitas sungai,
diantaranya:
⦁ Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur
⦁ Dinas PU Sumber Daya Air Provinsi Jawa Timur
⦁ Dinas PU Cipta Karya Provinsi Jawa Timur
⦁ Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
⦁ Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur
⦁ Balai Besar Wilayah Sungai Brantas dan Bengawan Solo
⦁ Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Brantas Sampean dan
Bengawan Solo
⦁ Perum Jasa Tirta I Malang
⦁ Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota
⦁ LSM Lingkungan dan Kader-kader Lingkungan
⦁ Pusat Studi Lingkungan PTN/PTS
Tumbuhnya komitmen pimpinan dan keberanian untuk melakukan gebrakan reformasi
pelayanan publik melalui aplikasi sistem informasi yang transparan berbasiskan web
spatial.
a. Membangun sinergitas antara Pemerintah Daerah, Dunia Usaha, dan Masyarakat;
b. Mendorong terbentuknya komunitas atau kelompok relawan peduli lingkungan;
c. Menumbuh kembangkan budaya dan kesadaran masyarakat untuk melestarikan
fungsi sungai sekaligus memberikan manfaat ekonomi.
SIMONIKA merupakan model sistem pemantauan atau tool monitoring kualitas air
sebagai salah satu bentuk Aplikasi Teknologi Informasi untuk mendukung Inovasi
layanan publik East Java Smart Province.
Saat ini pelaksanaan monitoring pemantauan kualitas air masih dilakukan secara
langsung di beberapa titik lokasi dengan stasiun pemantau yang hasilnya masih
berbentuk laporan data dan tabel yang belum terpublikasi ke publik. Dengan Sistem
Informasi SIMONIKA, data tersebut dapat ditampilkan melalui Website.
SIMONIKA Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur berbasis informasi visual spasial
(WebGIS) yang dapat diakses secara langsung oleh masyarakat melalui website Dinas
Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur (https://dlh.jatimprov.go.id)
Informasi yang ditampilkan adalah visual tampilan peta Jawa Timur dengan 27 lokasi
titik pantau sungai di DAS Brantas (kedepan akan dikembangkan di DAS lainnya) dengan
menampilkan STATUS KUALITAS AIR di masing-masing titik pantau dengan Metode IP
(Parameter Fisikia dan Kimia Anorganik) dan Metode Storet (Parameter Kimia Organik
dan Biologi)

V-34 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Gambar V.16 Beberapa Tampilan Layar Monitor pada Aplikasi WebGIS Simonika
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur

4. Coastal Clean Up
Jawa Timur merupakan provinsi yang memiliki kawasan laut hampir empat kali luas
daratannya dengan garis pantai kurang lebih 3.498 kilometer, memiliki 446 pulau-pulau
kecil yang terpusat di wilayah Madura Kepulauan, memiliki kawasan pesisir dan laut

Inovasi Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup | V-35


yang luas beserta kandungan kekayaan sumber daya hayati laut melimpah, seperti ikan,
rumput laut, mangrove, terumbu karang, dan biota laut lainnya. Sumberdaya hayati laut
ini merupakan sumber pangan masa depan yang wajib dikembangkan dan dilestarikan
agar tetap menjadi penunjang utama bagi kesejahteraan masyarakat. Hal ini menjadi
suatu potensi namun juga dapat menjadi ancaman apabila tidak dikelola dengan baik
kedepannya.
Berdasarkan studi Ocean Conservancy and Commonwealth Scientific and Industrial
Research Organisation (CSIRO) menunjukkan bahwa dampak lingkungan dari
kontaminasi bahan kimia dan sampah plastik yang terpapar di lautan sangat
mempengaruhi dan mengancam kehidupan satwa laut seperti penyu, burung, dan
mamalia laut lain. Dalam penelitian tersebut sampah laut yang terangkut antara lain
seperti sisa peralatan memancing, botol plastik, kantong plastik, dan sampah-sampah
umum lainnya yang ada di rumah tangga. Menurut pendapat para ahli hal ini menjadi
bukti bahwa ancaman sampah terhadap keberlangsungan kehidupan di lautan semakin
nyata. Oleh karena itu diperlukan upaya-upaya yang tepat dan efektif untuk mencegah
dan menanggulanginya. Upaya-upaya itu dilakukan dalam bentuk seperti mengurangi
penggunaan plastik di sumbernya, mengubah kebiasan masyarakat dalam
menggunakan plastik kemasan sekali pakai.
Kegiatan Coastal Clean Up kembali digelar yang kali ini diadakan di Pantai Cemara, Kab.
Banyuwangi. Kurang lebih 150 hingga 200 orang yang terdiri dari pekerja Pertamina,
SKPD, warga, pelajar, dan kelompok nelayan berpartisipasi dalam program Pembersihan
Pantai Cemara, Banyuwangi pada Minggu 27 Januari 2019). Kegiatan yang digagas PT.
Pertamina dihadiri oleh M.R. Karliansyah selaku Dirjen Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan, Sudharto P. Hadi selaku Ketua Dewan PROPER, Diah Susilowati selaku
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Prov. Jatim, T.P. Pasaribu selaku Vice President HSSE
M&T Pertamina, dan Agus Mashud selaku Vice President CSR Pertamina.
Acara bersih-bersih dilanjutkan dengan penanaman 20.000 bibit cemara udang. Ini
dilakukan untuk memerangi sampah plastik sekaligus menjaga pesisir pantai agar tetap
terjaga kelestariannya. Terkait penanaman pohon cemara, hal ini disebabkan tanaman
tersebut bisa menjadi salah satu penyangga dari bahaya tsunami, abrasi laut dan tempat
hidup satwa.
5. Clean Up Limbah Abu Aluminium di Jombang
Wilayah Kecamatan Sumobito dan Kecamatan Kesamben telah berkembang menjadi
sentra industri kecil peleburan slag aluminium sejak tahun 1970, yang merupakan mata
pencaharian utama penduduk setempat. Hingga saat ini terdapat sekitar 136 pengusaha
peleburan slag aluminum di kawasan tersebut. Sebagai dampaknya, aktifitas peleburan
tersebut menghasilan limbah berupa abu aluminium yang selama ini ditimbun di sekitar
area pabrik serta dimanfaatkan untuk keperluan pegurugan lahan, pembangunan jalan
desa, maupun untuk membuat plengsengan sungai. Namun demikian, pemanfaatan
limbah abu aluminium yang merupakan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) ini
berpotensi memberikan dampak negatif kepada masyarakat maupun lingkungan.

V-36 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Penanganan permasalahan ini akan dilaksanakan melalui 3 upaya, yaitu: (1) Pemulihan
Lahan Terkontaminasi Limbah Abu Aluminium, (2) Revitalisasi atau penataan IKM
Pengolahan Limbah Abu Aluminium, dan (3) Penegakan Hukum Lingkungan. Untuk
langkah upaya no (1), pada tanggal 25 Januari, 1 Februari, 8 Februari, dan 15 Februari
2020 DLH Provinsi Jawa Timur bersama-sama dengan DLH Kabupaten Jombang
melaksanaan clean-up Limbah Abu Aluminium di Lahan Koperasi Setia Bakti Mahardika
(SEMAR’S) di Kabupaten Jombang. Lahan ini nantinya diperuntukan bagi lokasi
penataan IKM (Industri Kecil Menengah) Peleburan slag aluminium di wilayah tersebut.
Pekerjaan pengerukan abu aluminium dilaksanakan secara mandiri oleh pihak koperasi
SEMAR’S, adapun pelaksanaan pengangkutan dibantu oleh 3 (Tiga) Perusahaan
Pengangkutan Limbah B3 berizin di Jawa Timur, sebagai bagian dari program CSR.
Perusahaan yang berpartisipasi dalam pengangkutan limbah adalah PT. Metatu
Nusantara Jaya, PT. Triata Mulia Indonesia dan PT. Surya Wijaya Megah. PT. Metatu
Nusantara Jaya membantu pengangkutan sebanyak 7 dump truck, PT. Triata Mulia
Indonesia sebanyak 11 dump truck, dan PT. Surya Wijaya Megah sebanyak 9 dump
truck. Dari kegiatan tersebut, telah terangkut sekitar 765 ton Limbah Abu Aluminium
untuk diolah di PT. Semen Indonesia Tuban sebagai bahan baku pembuatan semen.
Pihak-pihak yang ikut menyaksikan pelaksanaan pengangkutan limbah antara lain:
Kementerian Negara Lingkungan Hidup, Polsek Sumobito Jombang, Koramil Sumobito
Jombang, dan PU SDA Kabupaten Jombang.
6. SIMBALING (Sedot Air Limbah Keliling)
Rendahnya kualitas air sungai di Jawa Timur merupakan salah satu permasalahan
lingkungan yang terus memerlukan upaya penanganan. Terdapat berbagai sumber
pencemaran yang utamanya berasal dari aktifitas industri, domestik, maupun pertanian.
Salah satu upaya untuk mengurangi beban pencemaran air limbah adalah dengan
mengoperasikan IPAL (Instalasi Pengolah Air Limbah) hingga kualitas air limbah dapat
memenuhi baku mutu lingkungan sebelum dilepas ke badan air. Namun demikian,
pembangunan dan pengoperasian IPAL pada sektor UMKM (Usaha Mikro Kecil dan
Menengah) mengalami banyak kendala, terutama terkait ketersediaan lahan, biaya
pembangunan, maupun kompleknya sistem operasional.
DLH Provinsi Jawa Timur saat ini sedang mengembangkan strategi baru dalam sistem
pengelolaan air limbah, utamanya bagi kegiatan/usaha maupun pelaku UMKM yang
tidak mampu untuk melaksanakan pengolahan limbah secara mandiri. Dalam peraturan
perundangan terkait pengelolaan air limbah juga disebutkan bahwa jika suatu kegiatan
usaha tidak mampu melakukan pengolahan air limbah sendiri, maka pengelolaannya
dapat diserahkan kepada pihak lain yang berizin. Untuk itu, pada tahun anggaran 2009,
DLH Provinsi Jawa Timur telah malakukan uji coba program SIMBALING (Sedot Air
Limbah Keliling) dengan bekerja sama dengan PT. SIER Surabaya.
PT. SIER Surabaya memiliki IPAL kawasan yang semula hanya digunakan untuk
mengolah air limbah dari perusahaan-perusahaan yang berlokasi di area kawasan PT.
SIER. Namun, kapasitas IPAL PT. SIER masih mencukupi untuk mengolah air limbah
dari luar kawasan. Untuk itu, DLH Provinsi Jawa Timur melaksanakan uji coba dengan

Inovasi Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup | V-37


mengangkut beberapa jenis limbah dari Industri Tahu, Rumah Potong Ayam, dan
Restoran di area Kediri, Mojokerto, Jombang, Sidoarjo dan Surabaya menggunakan truk
tangki khusus untuk diolah pada IPAL PT. SIER Surabaya. Skema pengelolaan air limbah
melalui program SIMBALING tentu masih mengalami banyak kendala, namun akan terus
ditingkatkan agar nantinya dapat dimanfaatkan secara luas oleh para pelaku usaha
maupun sektor UMKM, sebagai upaya dalam memenuhi peraturan perundangan
dibidang lingkungan hidup.

Tabel V.1 UMKM yang Mengikuti Program SIMBALING


Debit
No. Nama UMKM Alamat Koordinat Jenis UMKM Pengambilan
Limbah Cair
1 RPA Pak Triono Jl. Pulo Wonokromo No. -7.304103, Rumah Potong 54
259, Surabaya 112.727276 Ayam
2 Richeese Factory Jl. Rungkut Madya No.61, -7.331.091, Rumah Makan 3
Surabaya 112.776027
3 UMKM Tahu Desa Sawahan, Kel. -7.5544388, Industri tahu 3
Gloria Bapak Sambirejo, Kec. Sogoroto, 112.3033313
Sugiat Jombang
4 Sentra usaha Dusun Tambak Sari, Desa -7.5058648, Industri Tahu 6
Tahu Tambak Agung, Kec. Puri, 112.4649398
Mojokerto
5 UMKM Tahu Pak Jl Tinalan Barat Gang IV -7.8290894, Industri Tahu 6
Syam No. 68, Kel. Tinalan, Kec. 112.0265897
Pesantren, Kediri
6 RPA Pak budi Jl. Pagesangan No.10, -7.336133, Rumah Potong 3
Surabaya 112.705033 Ayam
7 RPU Krian Jl. Dr. Wahidin -7.414461, Rumah Potong 30
Sudirohusodo No.30, 112.576085 Unggas
Krian, Sidoarjo
Sumber: DLH Provinsi Jawa Timur

Kegiatan penyedotan dan pengolahan SIMBALING dilakukan pada minggu kedua dan
ketiga pekerjaan yaitu pada tanggal 13-22 November 2019. Penyedotan SIMBALING
dilakukan dengan bekerjasama dengan CV. Java Utama selaku pihak transporter.
Salah satu proses penyedotan air limbah dilakukan di Rumah Potong Unggas (RPU)
Krian yang berlokasi di Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No.30, Sidoarjo. Total jumlah
limbah yang diangkut dalam penyedotan ini yaitu sebanyak 30 m³. Penyedotan dan
pengangkutan dilakukan pada pagi hari. Selama proses pelaksanaan, koordinasi dan
antusias pemilik usaha terhadap kegiatan cukup baik sehingga kegiatan penyedotan
dapat berjalan dengan baik. Dalam kegiatan penyedotan, akses menuju lokasi juga
mudah dilalui.

V-38 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Gambar V.17 SIMBALING di RPU Krian
Sumber: DLH Provinsi Jawa Timur

7. Program-program Sebelumnya yang Masih Terus Berlanjut


a. Program Rencana Pembangunan PPSLB3 (Pusat Pengelolaan Sampah dan
Limbah B3)
Dalam rangka pengelolaan sampah regional dan limbah B3 yang semakin
meningkat telah direncanakan pembangunan Pusat Pengelolaan Sampah dan
Limbah B3 (PPSL-B3) untuk menyediakan fasilitas pengelolaan sampah dan
limbah B3, yang nantinya diharapkan dapat mengurangi beban pencemaran
akibat limbah B3 di Jawa Timur.
b. Program Desa/Kelurahan BERSERI (Bersih dan Lestari)
BERSERI merupakan model pemberdayaan masyarakat dan aparat
desa/kelurahan di-launching pada tanggal 18 Juli 2011 dengan tujuan
menumbuhkembangkan potensi Desa/Kelurahan sehingga semua lapisan
masyarakat berperilaku dan berbudaya ramah lingkungan untuk mewujudkan
Desa/Kelurahan yang Bersih dan Lestari.
c. Program PERMATA (Perlindungan Mata Air)
Program PERMATA atau Perlindungan Mata Air bertujuan untuk: mendorong
peran serta para pihak untuk meningkatkan upaya perlindungan mata air;
mengurangi tekanan kerusakan kawasan resapannya dan beban pencemaran di
mata air; dan mendorong upaya adaptasi perubahan iklim.
d. Program Sejuta Biopori
Dalam rangka perlindungan Sumber Daya Air telah dikembangkan program
sejuta biopori untuk lingkugan pemerintah dan sarana umum.
e. Program Embung Geomembran
Dalam rangka mengatasi dampak kekeringan telah dikembangkan program
embung geomembran untuk menampung air hujan.

Inovasi Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup | V-39


8. Inovasi program lingkungan di kabupaten/kota se- Jawa Timur
Adapun beberapa inovasi daerah di bidang pengelolaan lingkungan hidup yang
dikembangkan oleh pemerintah kabupaten/kota di Jawa Timur disajikan pada
Lampiran Tabel 64, antara lain:
a. Kab. Pacitan: Gerakan Tilik Kebersihan;
b. Kab. Ponorogo: Pelayanan Angkutan Cerdas Sekolah (ACS) berbasis aplikasi;
c. Kab. Trenggalek: Adipura Desa, Gerakan Tengok Bawah Masalah Kemiskinan
(GERTAK), dan Trenggalek Innovation Festival (TIF);
d. Kab. Blitar: Gerakan Menanam Blitar dan Pembangunan Taman Kehati;
e. Kab. Malang: Wisata Edukasi dan Pemanfaatan Biogas di TPA Talangagung dan
TPA Paras, Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat (TPST 3R), SDSB (Satu
Desa Satu Bank Sampah), Recycle Center atau Pusat Daur Ulang, Pembangunan
Integrated Resource Recovery Center (IRRC) Waste to Energy (WTE), dan
Kampung Diet Kresek;
f. Kab. Lumajang: IPAL Komunal Limbah Domestik, IPLT, Kearifan Lokal
Pelestarian Ranu Klakah, Kearifan Lokal Pelestarian Lingkungan Ds Wonokerto
Kec Gucialit, Perlindungan Kawasan Gn Semeru oleh Lembaga Masyarakat
Sekitar Semeru (Laskar Semeru), "Sigarpun Bulat" Terobosan Adaptasi dan
Mitigasi Lahan Kritis;
g. Kab. Jember: Jember Fashion Carnaval (JFC), Wisata Edukasi TPA Pakusari,
Ecobrick Ramah Lingkungan, Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (BEKERJA),
Kampung Modern Indah Bersih dan Asri (KAMI BEDA), Pengembangan Kawasan
Rumah Pangan Lestari (KRPL);
h. Kab. Probolinggo: Program BCA (Bank Clethong dan Air Kencing) dan Program
Desa/Kelurahan Berseri (Bersih dan Lestari);
i. Kab. Sidoarjo: Zero Waste Academy, SKPL (Status Kinerja Pengelolaan
Lingkungan Hidup), Online Monitoring (Onlimo) Kualitas Air, Alat Pemantau
Kualitas Udara (AQMS), Wisata Bahari Tlocor Ds Kedungpandan Kec Jabon;
j. Kab. Jombang: Wonosalam Ecotourism;
k. Kab. Magetan: Moratorium Izin Usaha Pertambangan, Pengelolaan Sampah
berbasis masyarakat di desa/kelurahan, Pengelolaan persampahan 3R di
perkantoran, Gerakan Jum'at Minggu Bersih (Jumingsih);
l. Kab. Bojonegoro: Gerakan Pungut Sampah (GPS) Bojonegoro, Kelompok Rumah
Tangga Pilah Sampah (KRT Pisah), Gerakan Desa Sehat dan Cerdas (GDSC),
Gerakan Memanen Air dan Menanam Bunga, Go Green Bojonegoro;
m. Kab. Tuban: Gerak Langkah Warga Sedekah Sampah Jadi Berkah (Gelar
Sajadah), KIB (Kampung Indah Berseri), RINDU SORGA (ReINtensifikasi Daur
Ulang Sampah ORGAnik ), Operasi Peduli Darurat Sampah, SITASMAN DILAMAR
(Sistem Tanam Sisip Tanaman Di Lahan Marginal);
n. Kab. Lamongan: Perizinan Pembuangan Air Limbah Secara Elektronik, Gelar Alim
Lamongan, Gelar Sajadah Lamongan, Silila "Dekat Dihati", Gober No Emisi, No
Tumbler No Water, Lamongan Bijak Plastik;

V-40 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


o. Kab. Bangkalan: Taman Pendidikan Mangrove (TPM) dan Wisata Sungai
Bancaran (WISAIBARAN);
p. Kota Blitar: Pengadaan sepeda siswa sekolah dan Aplikasi SIDOTI;
q. Kota Probolinggo: Visitable, Impressive Energetic Worthy (VIEW), Siscia Pro
Cantik, Kampung Tematik, BESJEM (Berkah Sampah jadi e-money), ADEK DEWA
(Anak Dekat Dengan Satwa);
r. Kota Mojokerto: KASIH SETIA (Kampung Bersih Sehat, Teduh, Indah dan Aman),
Saber Sali, Bayar Pajak Pakai Sampah (BAPAK SAMERTO), Bayar JKN-KIS
Dengan Sampah, Kampung Sayur Organik, E-Pojok Aspirasi Lingkungan;
s. Kota Madiun: Bukit Hijau, Bus Sekolah Gratis, Zona Selamat Sekolah (ZoSS),
Ruang Terbuka Hijau, Lubang Resapan Biopori;
t. Kota Surabaya: Mall Pelayanan Publik (Pelayanan Terpadu Satu Pintu), Surabaya
Single Window, Sampah Cantik, Surabaya Bus, Layanan Angkutan Wisata
Mangrove;
u. Kota Batu: Pemanfaatan Gas Methane dan Konversi Plastik menjadi BBM.

-o§§§o-

Inovasi Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup | V-41


Kawah Ijen
Foto: www.pegipegi.com

PENUTUP

BAB VI
PENUTUP
VI.1 Prospek Masa Depan Lingkungan Hidup (Outlook)
Jatim Harmoni (Bhakti-9: Menjaga Harmoni Sosial dan Alam dengan Melestarikan
Kebudayaan dan Lingkungan Hidup) dalam Nawa Bhakti Satya merupakan komitmen
untuk mewujudkan pembangunan yang berlandaskan nilai-nilai kearifan lokal, budaya,
serta perwujudan kelestarian lingkungan hidup. Pada kaitan dengan pelestarian
lingkungan hidup dan keanekaragaman hayati, ini terwadahi dalam suatu pendekatan
pembangunan berkelanjutan (sustainable development), dimana pembangunan
berbasis ruang dan berbasis Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan salah satu aspek
kunci untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan tersebut. Pengembangan
pariwisata budaya (tradisional dan kontemporer) dan eco-tourism tingkat Internasional,
integrasi museum perpusda dan galeri seni, ruang kebhinekaan, seni tradisional, clean
industries, green city, halal tourism.
Pada aspek lingkungan, melalui pelaksanaan Jatim Harmoni diharapkan dapat dilakukan
pembangunan wilayah yang mempertimbangkan daya dukung lingkungan

Penutup | VI-1
(environmental carrying capacity). Pada kawasan hutan, khususnya yang berada di
kawasan pegunungan Provinsi Jawa Timur, diantaranya seperti pada kawasan Lingkar
Wilis, Lingkar Arjuno, Lingkar Bromo, dan Lingkar Ijen, memiliki peran penting sebagai
daerah resapan dan tangkapan air dalam mendukung keberlanjutan siklus air.
Pembangunan yang menjaga kelestarian hutan dengan tetap memberikan perhatian
pada kesejahteraan masyarakat perdesaan di wilayah hutan merupakan titik utama dari
pembangunan berkelanjutan. Pembangunan yang menitikberatkan pada transformasi
ekonomi menuju sektor industri, jasa dan perdagangan terutama di daerah dengan
keberadaan kawasan hutan yang relatif signifikan, memerlukan keberpihakan anggaran
untuk mendorong pembangunan sektor ekonomi sekunder dan tersier sehingga disaat
yang sama akan menjaga peran daerah tersebut sebagai paru-paru Pulau Jawa.
Pendekatan ini diharapkan juga bersinergi dengan upaya mitigasi risiko bencana longsor
dan banjir, melalui
upaya konservasi daerah aliran sungai yang memiliki peran utama dalam pengendalian
banjir dan tanah longsor. Di sisi lain, kelestarian hutan juga turut berkontribusi kepada
terjaganya keanekaragaman hayati, termasuk peran kawasan bakau untuk ekosistem
pesisir.
Salah satu aspek lingkungan hidup yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan
pembangunan adalah terkait dengan pengelolaan sampah yang dititikberatkan pada
upaya 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dengan TPS 3R dan bank sampah, serta
pemanfaatan gas metana pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Dengan adanya
pengelolaan sampah akan turut menjaga kelestarian dan kebersihan sungai, serta
kawasan pesisir. Program Kali Bersih dan Adipura seyogyanya dapat menggunakan
inovasi seperti Adipura Desa dan kompetisi kali bersih desa untuk menggalang peran
masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Pada intinya, pendekatan
pembangunan lingkungan hidup harus dilakukan secara terpadu dengan
memperhatikan aspek sosial, ekonomi dan teknis.
Program Prioritas Pembangunan Daerah merupakan program perangkat daerah yang
memiliki kontribusi besar terhadap pencapaian Visi dan Misi Kepala Daerah Terpilih
sebagaimana dituangkan dalam RPJMD. Nawa Bhakti Satya merupakan intisari dari
semangat dan substansi RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2019-2024. Dengan
demikian Program Prioritas II meliputi Program Perangkat Daerah pendukung Nawa
Bhakti Satya sebagaimana disajikan dalam tabel di atas dan Program Pengkat Daerah
yang mendukung Visi dan Misi Kepala Daerah Terpilih.
Upaya mewujudkan tujuan pembangunan Jawa Timur secara berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan dengan tetap mempertahankan kondisi lingkungan hidup yang
baik, bukan merupakan hal yang mudah dilakukan. Lingkungan hidup dengan sumber
daya alam di dalamnya merupakan penyedia jasa ekosistem (ecosystem services), baik
jasa penyediaan (provisioning), jasa pengaturan (regulating), jasa budaya (cultural),
maupun jasa pendukung (supporting). Apabila lingkungan hidup tidak dikelola dengan
baik, tidak hanya jasanya yang berkurang, akan tetapi bahkan dapat mengancam
keselamatan. Dengan demikian, kemampuan lingkungan untuk segera pulih kembali
pada keadaan seimbang jika mengalami perubahan atau gangguan menjadi sangat

VI-2 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


penting. Ancaman perubahan dapat berasal dari pencemaran air, pencemaran tanah,
pencemaran udara, pencemaran laut dsb.
Ancaman yang memengaruhi ketahanan lingkungan hidup akan terus berkembang
seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu, mempertahankan keseimbangan antara jasa
ekosistem dan pertumbuhan pembangunan menjadi tantangan yang sangat besar
dalam upaya pengelolaan lingkungan hidup. Pada akhirnya pencapaian tujuan
pembanguan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan akan menjadi suatu
keniscayaan.
Status lingkungan hidup sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, yang secara langsung
atau tidak langsung menjadi pemicu dan tekanan yang semakin besar terhadap
lingkungan. Masih tingginya laju pertumbuhan penduduk disertai dengan persoalan
kemiskinan, serta kegiatan pembangunan yang masih bergantung pada sumber daya
alam untuk memacu pertumbuhan ekonomi yang tinggi, merupakan faktor-faktor yang
menghasilkan tekanan terhadap lingkungan. Tingkat pertumbuhan penduduk dan
pembangunan ekonomi yang tinggi akan memicu meningkatnya konsumsi energi,
sedangkan sebagian besar sumber energi berasal dari energi fosil minyak bumi dan
batubara.

VI.1.1 Kecenderungan Lingkungan Hidup


Sebagaimana telah dikemukakan pada bagian sebelumnya, secara umum
kecenderungan kualitas lingkungan hidup (kualitas air, kualitas udara, kondisi lahan,
dan pesisir) mengalami penurunan secara gradual dari tahun ke tahun. Terkait kualitas
udara, hasil analisis juga menunjukkan kecenderungan penurunan kualitas.
Kecenderungan penurunan kualitas udara juga berhubungan erat dengan kepadatan
penduduk yang tinggi, penggunaan bahan bakar minyak & batubara yang turut
berkontribusi pada peningkatan PM₂.₅ dan PM₁₀ yang terjadi di kabupaten/kota yang
berdekatan dengan wilayah industri.
Namun demikian, penerapan program-program pemerintah secara konsisten seperti
penerapan PROPER sudah bisa menahan kecenderungan yang lebih buruk.
Kecenderungan penerapan PROPER diharapkan terus mengalami peningkatan dari
tahun ke tahun di masa mendatang, sehingga membantu proses perbaikan kualitas
udara khususnya di wilayah perkotaan dan wilayah padat penduduk.
Pemantauan yang telah dilakukan terhadap kualitas air sungai menunjukan bahwa
kualitas air beberapa sungai di Jawa Timur telah melebihi baku mutu. Penurunan
kualitas air sungai dari pemantauan selama 2019 menunjukkan bahwa sungai-sungai
tersebut umumnya mengalami penurunan kualitas sebagai akibat dari kepadatan
penduduk dan kegiatan ekonomi. Hasil analisis juga menunjukan bahwa penurunan
kualitas sungai terjadi pula di wilayah Sungai Brantas bagian hulu. Hal ini mungkin
berkaitan erat dengan berbagai kegiatan yang berbasis peternakan di wilayah tersebut.
Di masa mendatang diharapkan kecenderungan penurunan kualitas air ini bisa ditekan
dengan adanya pengembangan dan perluasan berbagai inisiatif program pemerintah
daerah seperti Patroli Air di sungai Brantas, penyelamatan DAS Bengawan Solo, dan
beberapa wilayah sungai lainnya. Dengan demikian diharapkan dapat menekan

Penutup | VI-3
kecenderungan penurunan kualitas air di seluruh wiayah Indonesia di tengah pemicu
demografis dan ekonomi yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
Seperti halnya penurunan kualitas air sungai, beberapa danau/embung/waduk yang
dipantau juga mengalami hal yang sama. Pemantauan yang dilakukan pada 2019 di
beberapa danau/embung/waduk menunjukkan bahwa beberapa parameter kunci
seperti BOD₅, fenol, fosfor dan sulfida telah melebihi kriteria mutu air yang ditetapkan
pada PP 82/2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran
Kualitas Air.
Untuk hutan dan lahan, kecenderungan tekanan terhadap kawasan hutan dan non
kawasan hutan masih tetap masih dirasakan baik langsung maupun tidak langsung.
Kebutuhan upaya mempertahankan kawasan hutan yang mencapai sekitar 28,36% luas
daratan Jawa Timur sebesar 1.361.146 ha sesuai Keputusan Menteri Kehutanan RI
Nomor : SK. 395/Menhut-II/2011. Upaya-upaya Jawa Timur melalui berbagai program
monitoring dan evaluasi, dan kebijakan kehutanan lainnya dalam beberapa hal, telah
membantu memperlambat laju deforestasi tersebut. Sebagaimana terlihat pada hasil
analisis di Bab III, bahwa ada kecenderungan peningkatan tutupan hutan di hampir
seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur. Dengan demikian, jika upaya-upaya ini terus
digalakkan, akan terjadi peningkatan luas tutupan hutan secara signifikan dalam
beberapa tahun mendatang.
Kecenderungan kondisi ekosistem pesisir dan laut memang hampir tidak mengalami
perubahan yang signifikan dari IKPLHD sebelumnya, yakni masih adanya terumbu
karang, mangrove dan padang lamun yang dalam kondisi kurang baik. Namun demikian,
beberapa wilayah di Sumenep memiliki kecenderungan kualitas mangrove, terumbu
karang dan padang lamun yang lebih baik dari wilayah lainnya.
Terkait dengan perubahan iklim yang menjadi salah satu pendorong (drivers) perubahan
kualitas lingkungan hidup di Indonesia yang memiliki dua musim, perubahan yang
dirasakan adalah lebih kepada lamanya musim hujan dan musim kemarau. Dampaknya
pun tidak bisa disamaratakan, karena perbedaan geografis masing-masing daerah.
Di sisi lain adalah upaya penegakan hukum lingkungan yang harus terus ditegakkan.
Hal ini demi melindungi dan melestarikan lingkungan hidup dari kegiatan-kegiatan
perusahaan yang telah melakukan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup.
Upaya penegakan hukum bukanlah merupakan suatu kegiatan utama pengendalian
pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup. Upaya pemberdayaan masyarakat untuk
merubah kebiasaan lama dengan penyediaan fasilitas sanitasi komunal (diantaranya
IPAL komunal) dan pengikutsertaan masyarakat dalam menjaga lingkungan dalam
kegiatan-kegiatan lingkungan (meliputi bank sampah, adiwiyata, desa berseri), hal inilah
yang menjadi kegiatan utama dimaksud.
Dari beberapa sinopsis di atas, dapat dikatakan bahwa secara umum tekanan terhadap
sumber daya alam dan lingkungan di Jawa Timur memiliki kecenderungan yang
meningkat secara gradual. Jika kondisi ini terus dibiarkan, maka akan berakibat pada
menurunnnya daya dukung lingkungan hidup yang berimplikasi pada penurunan kualitas
hidup manusia. Padahal, pada tahun 2019 Jawa Timur telah memasuki tahap ketiga

VI-4 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan fokus pada
pembangunan infrastruktur, peningkatan daya saing. Ketersediaan sumber daya alam
sebagai modal pembangunan ditentukan oleh kondisi ekosistem yang menunjang
seperti kualitas air, udara dan lahan. Dengan demikian, perbaikan kualitas lingkungan
harus menjadi prioritas pembangunan ke depan, mengingat sumber daya alam masih
merupakan mesin pertumbuhan ekonomi. Disamping itu, untuk peningkatan daya saing
sumber daya manusia (SDM) juga sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan seperti
air bersih, udara bersih, sanitasi dan kualitas lingkungan lainnya. Rendahnya kualitas
lingkungan akan memengaruhi tingkat kerentanan manusia terhadap berbagai penyakit
yang diakibatkan oleh lingkungan yang akan berakibat pula pada peningkatan daya
saing sumber daya manusia.

VI.1.2 Kecenderungan Kebijakan Pembangunan


Daya tahan dan kerentanan lingkungan di masa mendatang juga akan dipengaruhi
kebijakan pembangunan, misalnya pembangunan infrastuktur (jalan, waduk, kawasan
industri baru, dst), juga akan memberikan tekanan yang lebih berat pada kondisi lahan
di wilayah-wilayah yang selama ini masih terlindungi. Kebijakan lain yang juga mungkin
akan berdampak pada kondisi lingkungan adalah pembangunan Pusat Pengelolaan
Sampah dan Limbah Industri (PPSLI) di Cendoro Kec. Dawarblandong Kab. Mojokerto
seluas 50 Hektar agar segera dapat terealisasi. Harapan tersebut didasari keinginan agar
persoalan limbah industri atau limbah B3 di Jawa Timur dapat segera teratasi. Dengan
dibangunnya pusat pengelolaan limbah B3 oleh PPSLI di Jawa Timur bisa segera
melakukan langkah-langkah antisipasi, baik jangka pendek, menengah, dan panjang
dalam penanganan limbah B3. Pembangunan tersebut juga diyakininya akan membuat
pengelolaan limbah B3 nantinya lebih efisien dan efektif.
Adanya rencana pengelolaan sampah secara regional dan terpadu (TPA Regional) di
Provinsi Jawa Timur terdapat di 8 (delapan) wilayah yaitu:
a. Kabupaten Gresik yang melayani Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten
Gresik;
b. Malang Raya yang melayani Kota Malang, Kota Batu, dan Kabupaten Malang;
c. Mojokerto yang melayani Kota Mojokerto dan Kabupaten Mojokerto;
d. Madiun yang melayani Kota Madiun dan Kabupaten Madiun;
e. Kediri yang melayani Kota Kediri dan Kabupaten Kediri;
f. Blitar yang melayani Kota Blitar dan Kabupaten Blitar;
g. Pasuruan yang melayani Kota Pasuruan dan Kabupaten Pasuruan;
h. Probolinggo yang melayani Kota Probolinggo dan Kabupaten Probolinggo.
Dalam hal ini dalam suatu wilayah akan melayani timbulan sampah yang ada di setiap
wilayah pelayanan di Kabupaten/Kota yang di ada Provinsi Jawa Timur. Maka dapat
dipastikan timbulan sampah yang di hasilkannya pun akan semakain besar. Kebutuhan
lahan dalam pelakasanaan TPA regional perlu dipertimbangkan. Dengan asumsi
pengoperasian TPA dimulai pada tahun 2019 maka diperoleh total kebutuhan lahan TPA
sampah di Kabupaten/Kota sampai tahun 2031.

Penutup | VI-5
Dengan adanya undang-undang UU 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah
memberikan peluang kerja sama antar pemerintah daerah dan pengembangan
kemitraan dengan pihak ketiga/swasta (pasal 195 – 196), maka kerjasama dengan
swasta dapat menjadi salah satu alternatif yang baik dalam mengelola TPA regional.
Pengelolaan dapat diserahkan sepenuhnya kepada swasta dengan ketentuan-ketentuan
yang telah disepakati untuk menghindari adanya perselisihan dalam pengelolaan.
Prioritas pembangunan pada dasarnya diperlukan dalam rangka mengarahkan dan
mengoptimalkan pencapaian sasaran pembangunan TPA Regional sesuai dengan dana
dan sumberdaya yang ada, sedangkan aspek dan kegiatan lainnya merupakan faktor
penunjang dalam pembangunan. Dengan demikian, keterbatasan sumberdaya bukan
lagi menjadi faktor kendala dalam pemanfaatan potensi daerah tersebut.
Pemanfaatan gas metana yang keluar dari timbulan sampah di TPA Regional, yang
sebenarnya merupakan bentuk penerapan konsep pembangunan ekonomi hijau.
Bahkan di sektor kelautan juga telah dilakukan konservasi hutan mangrove,
transplantasi terumbu karang, yang sejatinya juga merupakan bentuk penerapan
konsep ekonomi biru. Inisiatif-inisiatif tersebut diharapkan dapat mendorong
pertumbuhan pendapatan dan lapangan kerja, mengurangi resiko dan kelangkaan
lingkungan, menekan limbah/sampah sehingga mengurangi pencemaran, membantu
meningkatkan efisiensi sumber daya, serta pemanfaatan jasa lingkungan.

VI.1.3 Langkah Ke Depan


Dampak yang ditimbulkan dari bahaya yang berkaitan dengan lingkungan seperti banjir,
pencemaran udara, pencemaran air, dan degradasi lingkungan menyangkut dimensi
yang luas, yaitu lintas ruang/wilayah, lintas pelaku/sektor, dan lintas generasi. Oleh
karenanya, berbagai upaya (respon) untuk menghadapi permasalahan lingkungan harus
dilakukan secara seksama, antara lain:
1. Respon Kebijakan, yaitu:
• Penggunaan indikator kinerja perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup,
yakni Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) sudah dimasukkan dalam Perda
7 Tahun 2019 tentang RPJMD Jawa Timur 2019-2024.
• Penyusunan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH)
untuk menjamin pemanfaatan sumber daya alam akan memberikan manfaat
yang sebesar-besarnya bagi kesejahteraan dan mutu hidup rakyat, baik generasi
masa kini maupun generasi masa depan.
• Pelaksanaan pengendalian pembangunan melalui penerapan Daya Dukung dan
Daya Tampung Lingkungan agar dampak negatif dari pembangunan dapat
diminimisasi atau ancaman terhadap pencemaran dan/atau kerusakan
lingkungan hidup dapat dicegah.
• Penyusunan peraturan perundangan daerah (Perda dan Pergub) untuk
membantu dalam merespon perubahan dan kerusakan lingkungan.
• Pembinaan dan pengawasan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang izin
lingkungan dan izin PPLH diterbitkan oleh pemerintah provinsi.

VI-6 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


• Penyelesaian pengaduan masyarakat di bidang PPLH terhadap usaha dan/atau
kegiatan yang lokasi dan/atau dampaknya lintas daerah kabupaten/kota serta
izin PPLH diterbitkan oleh pemerintah provinsi.
• Upaya penegakan hukum yang lebih tegas dan masif sehingga dapat
memberikan efek jera bagi pelanggar peraturan perundangan di bidang
lingkungan hidup.
• Penyediaan data dan informasi yang tepat dan kredibel terkait bencana
lingkungan dan dampak yang ditimbulkannya. Respon yang cepat, efektif dan
terkordinasi merupakan instrumen kunci dalam menangani bencana lingkungan
di samping memperkuat daya tahan masyarakat melalui adaptasi dan mitigasi.
• Pengembangan kebijakan yang partisipatif, agar setiap anggota masyarakat
didorong untuk berperan aktif dalam proses pengambilan keputusan dan
pelaksanaan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
• Rencana pembinaan dan pengawasan penanganan sampah di TPA/TPST
regional serta pembinaan dan pengawasan tanggung jawab produsen dalam
pengurangan sampah.
• Strategi pembangunan Jawa Timur menempatkan rakyat sebagai pelaku utama
2. Respon Kelembagaan, yaitu:
• Penguatan kelembagaan lingkungan hidup khususnya di daerah dalam
menjembatani gap yang ada, terkait dengan persepsi pengelolaan sumber daya
alam dan lingkungan, akan sangat membantu meningkatkan daya tahan
lingkungan dan daya lenting masyarakat.
• Menumbuhkan berbagai asosiasi dan organisasi gerakan sosial di tingkat akar
rumput, sebagai bagian dari penguatan kembali kapasitas masyarakat untuk
terlibat secara lebih substantif dalam proses pengelolaan lingkungan hidup.
• Pelayanan perizinan melalui Pelayanan Perizinan Terpadu (P2T) yang
memberikan jaminan pelayanan publik yang disediakan Pemerintah Provinsi
Jawa Timur kepada masyarakat.
3. Respon Kapasitas Sumber Daya Manusia, yaitu:
• Pembinaan sumber daya manusia melalui penyelenggaraan pendidikan,
pelatihan, dan penyuluhan lingkungan hidup untuk lembaga kemasyarakatan.
4. Respon Infrastruktur Lingkungan Hidup, yaitu:
• Penyediaan IPAL Komunal sebagai sarana pengolahan air limbah domestik
perkotaan (sewerage) yang diprioritaskan pada penduduk perkotaan padat di
sepanjang Sungai Brantas.
• Penyediaan Tempat Pemrosesan Sampah Terpadu (TPST) regional,
sebagaimana amanat Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 4 Tahun
2010 tentang Pengelolaan Sampah Regional Jawa Timur.
• Penyediaan Pusat Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun (PPSL B3) yang direncanakan berlokasi di Kabupaten Mojokerto.

Penutup | VI-7
VI.2 Kesimpulan
Sebagai penutup, bahwasanya pembangunan Jawa Timur yang dilaksanakan selama ini
dimaksudkan untuk melaksanakan konsep pembangunan berkelanjutan, yakni sumber
daya alam dan lingkungan hidup harus dikelola dengan baik agar dapat tetap berfungsi
untuk generasi sekarang dan masa datang. Status lingkungan hidup Jawa Timur yang
cenderung sedikit memburuk menjadi peringatan bahwa kondisinya sudah mulai
terancam. Ancaman terebut menjadi semakin nyata seiring meningkatnya kejadian
bencana alam. Lingkungan hidup sebagai tempat manusia dan makhluk hidup lainnya
melangsungkan perikehidupan-nya sudah berada pada posisi yang mulai mengarah ke
kondisi bahaya dibandingkan fungsinya sebagai pemberi jasa. Namun demikian,
optimisme untuk perbaikan kondisi lingkungan tersebut masih sangat terbuka.
Syaratnya adalah komitmen yang tinggi dan dilakukan secara partisipatif.
Provinsi Jawa Timur memiliki komitmen yang kuat untuk selalu menerapkan pendekatan
partisipatoris dan kultural dalam setiap kegiatan pembangunan termasuk dalam
pengelolaan lingkungan hidup. Ibu Gubernur Jawa Timur selalu menekankan bahwa
dalam setiap pengambilan keputusan tidak boleh memaksakan kehendak tetapi harus
mengajak masyarakat bicara dan dilibatkan dalam setiap pengambilan keputusan.

-o§§§o-

VI-8 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2016. Provinsi Jawa Timur Dalam Angka 2015. BPS Provinsi Jawa Timur.
Penerbit CV. Media Konstruksi. Surabaya.
Anonim, 2017. Provinsi Jawa Timur Dalam Angka 2016. BPS Provinsi Jawa Timur.
Penerbit CV. Bima Media Mandiri. Surabaya.
Anonim, 2018. Provinsi Jawa Timur Dalam Angka 2017. BPS Provinsi Jawa Timur.
Penerbit CV. Bima Media Mandiri. Surabaya.
Anonim, 2016. Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Jawa Timur Menurut Lapangan
Usaha Tahun 2011 – 2015. BPS Provinsi Jawa Timur. Surabaya
Anonim, 2016. Statistik Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2015. BPS Provinsi Jawa
Timur. Surabaya
Anonim, 2019. Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Tahun 2018 Berita Resmi Statistik
(BRS) No. 13/02/35/Th. XVII, 6 Februari 2019. BPS Provinsi Jawa Timur.
Surabaya
Anonim. 2018. Statistik Indonesia 2017. Badan Pusat Statistik. Penerbit CV.
Dharmaputra, Jakarta.
Anonim, 2009. Potret Hutan Provinsi Jawa Timur. Balai Pemantapan Kawasan Hutan
Wilayah XI Jawa-Madura, Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan Departemen
Kehutanan. Yogyakarta
Anonim, 2015. Deforestasi Indonesia Tahun 2013 - 2014. Direktorat Inventarisasi dan
Pemantauan Sumber Daya Hutan, Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan
Tata Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Jakarta
Anonim, 2015. Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2014. Pusat
Data dan Informasi (PUSDATIN) Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan. Jakarta
Anonim, 2016. Laporan Akhir Penyusunan Daya Dukung Daya Tampung Lingkungan
Hidup Berbasis Jasa Ekosistem Terkait Sektor Industri di Jawa Timur Tahun
Anggaran 2016. Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Jawa (P3EJ)
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Yogyakarta
Anonim, 2016. Statistik Balai Besar KSDA Jawa Timur Tahun 2016. Balai Besar KSDA
Jawa Timur, Ditjen KSDAE – KLHK. Jakarta
Anonim, 2016. Buku Basis Data Spasial Kehutanan. Subdirektorat Jaringan Data Spasial
dan Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Jakarta.
Anonim, 2016. Buku Kawasan Konservasi Wilayah Jawa – Madura Tahun 2016. Balai
Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah XI Yogyakarta, Ditjen PKTL – KLHK.
Yogyakarta
Anonim, 2018. Data Dinamis Provinsi Jawa Timur Triwulan I Tahun 2018. Bappeda
Provinsi Jawa Timur. Surabaya
Anonim, 2018. Data Dinamis Provinsi Jawa Timur Triwulan II Tahun 2018. Bappeda
Provinsi Jawa Timur. Surabaya
Anonim, 2018. Data Dinamis Provinsi Jawa Timur Triwulan III Tahun 2018. Bappeda
Provinsi Jawa Timur. Surabaya
Anonim, 2018. Data Dinamis Provinsi Jawa Timur Triwulan IV Tahun 2018. Bappeda
Provinsi Jawa Timur. Surabaya

Daftar Pustaka | 1
Anonim, 2018. Pedoman DIKPLHD (Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan
Hidup Daerah) Tahun 2019. Pusat Data dan Informasi (PUSDATIN)
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Jakarta
Barus, et al. 2011. Kriteria Lahan Kritis. Bogor: Pusat Pengkajian Pengembangan
Wilayah (P4W) Institut Pertanian Bogor
Berry, Brian J.L., Edgar C. Conkling and D. Michael Ray, 1999. The Global Economy:
Resource Use, Locational Choice and International Trade. New Jersey : Prentice
Hall.
Badan Pusat Statistik, 2013. Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035. Badan Pusat
Statistik, Jakarta
Barry Field and Nancy Olewiler, 2011. Environmental Economics. 3rd Canadian edition,
McGraw-Hill Ryerson
Daniel J.M. dan Elisabeth N.B., 2016. Australia State of The Environment – Land.
Canberra : Union Offset.
Djojohadikusumo, Sumitro, 1981. Indonesia dalam Perkembangan Dunia : Kini dan Masa
Datang, Jakarta : LP3ES, Cet.Kelima.
Folke C., et.al. , 2002. Resilience and Sustainable Development: Building Adaptive
Capacity In A World Of Transformations. Report for the Swedish Environmental
Advisory Council 2002:1. Ministry of the Environment, Stockholm, Sweden.
Hadi, Sudharto P., 2016. Membangun Industri Berwawasan Sosial dan Lingkungan,
dalam Suparto Wijoyo, Prasetijo Rijadi (ed), Pakde Karwo: Indonesia
Incorporated Solusi Menghadapi MEA. Cetakan ke-1. Jakarta: Prenadamedia
Group
Jackson WJ, Argent RM, Bax NJ, Clark GF, Coleman S, Cresswell ID, Emmerson KM,
Evans K, Hibberd MF, Johnston EL, Keywood MD, Klekociuk A, Mackay R,
Metcalfe D, Murphy H, Rankin A, Smith DC & Wienecke B (2017). Australia state
of the environment 2016: overview, independent report to the Australian
Government Minister for the Environment and Energy, Australian Government
Department of the Environment and Energy, Canberra.
Kristensen P., 2004. The DPSIR Framework. National Environmental Research Institute.
Denmark. European Topic Centre, European Environment Agency.
Mitchell B., Setiawan B., dan Rahmi D.H., 2007. Pengelolaan Sumber Daya dan
Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Muta’ali, Lutfi, 2012. Daya Dukung Lingkungan Untuk Perencanaan Pengembangan
Wilayah. Yogyakarta: BPFG Universitas Gadjah Mada.
Muta’ali, Lutfi, 2015. Teknik Analisis Regional Untuk Perencanaan Wilayah, Tata Ruang
dan Lingkungan, Cetakan Ke-1, Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Geografi
(BPFG) Universitas Gadjah Mada
OECD, 1993. OECD Core Set of Indicators for Environmental Performance Reviews: A
Synthesis Report by the Group on the State of the Environment. Organisation
for Economic Co-operation and Development, Paris. Report No. 83, 39 pp
OECD, 2004. OECD Key Environmental Indicators. Organisation for Economic Co-
operation and Developmen (OECD) Environment Directorate Paris. France
Rustiadi E., Saefulhakim S., dan Panuju D.R., 2009. Perencanaan dan Pengembangan
Wilayah. Jakarta: Crestpent Press dan Yayasan Obor Indonesia
Saaty, Thomas L., 1993. Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin, Proses Hierarki
Analitik untuk Pengambilan Keputusan dalam Situasi yang Kompleks. Seri
Manajemen No. 134, Jakarta: PT. Pustaka Binama Pressindo

2 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


Salim, Emil, 1991. Pembangunan Berkelanjutan. Dalam Majalah Prisma. Edisi Januari
1991. Jakarta : LP3ES.
Sulistya E., Kushartati B., Sylviani, Elvida S., dan Ismatul H., 2015. Kajian Tinjauan Kritis
Pengelolaan Hutan di Pulau Jawa. Dalam Policy Brief. Volume 9 Nomor 1.
Bogor.
Undang K., Nono S., dan Iwa S. 2010. Perkembangan Lahan Kritis. Dalam Membalik
Kecenderungan Degradasi Sumber Daya Lahan dan Air. Jakarta.
Wasis, Basuki, 2016. Kehutanan dan Lingkungan di Jawa Timur Memasuki MEA, dalam
Suparto Wijoyo, Prasetijo Rijadi (ed), Pakde Karwo: Indonesia Incorporated
Solusi Menghadapi MEA. Cetakan ke-1, Jakarta: Prenadamedia Group
Wiryono, 2013. Pengantar Ilmu Lingkungan. Edisi Revisi. Cetakan Ke-1, Bengkulu:
Pertelon Media

Sitorus, S.R.P. 2001. Pengembangan Sumberdaya Lahan Berkelanjutan. Edisi Kedua.


Lab. Perencanaan Pengembangan Sumberdaya Lahan. Jurusan Tanah Fakultas
Pertanian IPB. Bogor. 138 Halaman
Anonim, 2018. Statistik Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan
Ekosistem Tahun 2017, Penerbit: Sekretariat Direktorat Jenderal Konservasi
Sumber Daya Alam dan Ekosistem Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya
Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta
Anonim, 2010. Profil Keanekaragaman Hayati Daerah Propinsi Jawa Timur, Penerbit:
Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur, Surabaya
Anonim, 2018. Laporan Kinerja Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur Tahun 2017,
Penerbit: Sekretariat Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur, Sidoarjo

Peraturan Perundang-undangan:
Undang-Undang Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3)
Peraturan Presiden Nomor 131 Tahun 2015 tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun
2015-2019
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah
Administrasi Pemerintahan
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 2012 tentang Pedoman
Pelaksanaan Reuse, Reduce, Recycle melalui Bank Sampah
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.56/Menlhk-Setjen/2015
tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah B3 dari Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2017 tentang Perubahan Peraturan Daerah Nomor 3
Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019
Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2018 tentang Perubahan Peraturan Daerah Nomor 6
Tahun 2012 tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Jawa
Timur Tahun 2012-2032

Daftar Pustaka | 3
Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 31 Tahun 2016 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2017

-o§§§o-

4 | DIKPLHD Provinsi Jawa Timur Th 2019


LAMPIRAN
Tabel-1 Luas Kawasan Lindung Berdasarkan RTRW dan Tutupan Lahannya di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019
Tutupan Lahan
Luas
Nama Kawasan Area Tanah
Kawasan Vegetasi Badan Air
Terbangun Terbuka
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Kawasan Kawasan 1. Kawasan Hutan Lindung 348.189,42 327.504,90 6.894,84 12.065,97 1.723,71
Lindung Lindung 2. Kawasan Bergambut 0 0 0 0 0
terhadap 3. Kawasan Resapan Air 0 0 0 0 0
Kawasan
Bawahannya
Kawasan 1. Sempadan Pantai 0 0 0 0 0
Perlindungan 2. Sempadan Sungai 0 0 0 0 0
Setempat 3. Kawasan Sekitar Danau 10.447,00 6.790,55 783,525 2.611,75 261,175
4. Ruang Terbuka Hijau 0 0 0 0 0
Kawasan 1. Kawasan Suaka Alam 230.126,00 230.126,00 0 0 0
Suaka Alam, 2. Kawasan Suaka Laut dan 3.506,00 3.506,00 0 0 0
Pelestarian Perairannya
Alam dan 3. Suaka Margasatwa dan Suaka 18.008,60 18.008,60 0 0 0
Cagar Budaya Margasatwa Laut
4. Cagar Alam dan Cagar Alam 8.580,90 8.580,90 0 15 0
Laut
5. Kawasan Pantai Berhutan Bakau 0 0 0 49,22 0
6. Taman Nasional dan Taman 174.541,30 174.541,30 0 0 0
Nasional Laut
7. Taman Wisata Alam dan Taman 297,5 297,5 0 17 0
Wisata Alam Laut
8. Kawasan Cagar Budaya dan 0 0 0 0 0
Ilmu Pengetahuan
Kawasan 1. Kawasan Rawan Tanah Longsor 0 0 0 0 0
Rawan 2. Kawasan Rawan Gelombang 0 0 0 0 0
Bencana Pasang
3. Kawasan Rawan Banjir 0 0 0 0 0
Kawasan 1. Kawasan Cagar Alam i. Kawasan Keunikan Batuan dan Fosil 0 0 0 0 0
Lindung ii. Kawasan Keunikan Bentang Alam 0 0 0 0 0
Geologi iii. Kawasan Keunikan Proses Geologi 0 0 0 0 0
2. Kawasan Rawan Bencana i. Kawasan Rawan Rawan Letusan 0 0 0 0 0
Gunung Berapi

Lampiran | 1
Tutupan Lahan
Luas
Nama Kawasan Area Tanah
Kawasan Vegetasi Badan Air
Terbangun Terbuka
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
ii. Kawasan Rawan Gempa Bumi 0 0 0 0 0
iii. Kawasan Rawan Gerakan Tanah 0 0 0 0 0
iv. Kawasan yang Terletak di Zona 0 0 0 0 0
Patahan Aktif
v. Kawasan Rawan Tsunami 0 0 0 0 0
vi. Kawasan Rawan Abrasi 0 0 0 0 0
vii. Kawasan Rawan Gas Beracun 0 0 0 0 0
3. Kawasan yang Memberikan i. Kawasan Imbuhan Air Tanah 0 0 0 0 0
Perlindungan Terhadap Air ii. Sempadan Mata Air 0 0 0 0 0
Tanah
Kawasan 1. Cagar Biosfir 0 0 0 0 0
Lindung 2. Ramsar 0 0 0 0 0
Lainnya 3. Taman Buru 0 0 0 0 0
4. Kawasan Perlindungan Plasma 0 0 0 0 0
Nutfah
5. Kawasan Pengungsian Satwa 0 0 0 0 0
6. Terumbu Karang 0 0 0 0 0
7. Kawasan Koridor Bagi Jenis 0 0 0 0 0
Satwa atau Biota Laut yang
Dilindungi
Kawasan 0 0 0 0 0
Budidaya
Keterangan: 0 = Tidak memiliki luasan area yang dimaksud
Sumber: Perda Nomor 05 Tahun 2012, BAPPEDA Provinsi Jawa Timur

2 | Lampiran
Tabel-1A Tutupan Hutan Provinsi Jawa Timur Tahun 2019
Hutan
Hutan Hutan Hutan
Lahan Hutan Hutan Luas
Luas Wilayah Lahan Mangrove Rawa
No Kabupaten/Kota Kering Mangrove Tanaman Tutupan
(ha) Kering Sekunder Sekunder
Sekunder Primer (ha) (ha) Hutan (ha)
Primer (ha) (ha) (ha)
(ha)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 Kab. Pacitan 138.992 0,00 4,54 0,00 0,00 0,00 2.017,97 2.022,51
2 Kab. Ponorogo 130.570 0,00 6.536,09 0,00 0,00 0,00 45.245,79 51.781,87
3 Kab. Trenggalek 114.722 0,00 136,72 0,00 71,26 0,00 60.752,89 60.960,87
4 Kab. Tulungagung 105.565 0,00 3.975,39 0,00 0,00 0,00 14.180,93 18.156,33
5 Kab. Blitar 133.648 0,00 9.678,36 0,00 0,00 0,00 22.411,25 32.089,61
6 Kab. Kediri 138.605 0,00 8.333,75 0,00 0,00 0,00 15.119,32 23.453,07
7 Kab. Malang 353.065 482,66 48.071,84 0,00 80,16 0,00 32.423,26 81.057,92
8 Kab. Lumajang 179.090 3.985,94 24.394,15 0,00 0,00 0,00 14.751,11 43.131,20
9 Kab. Jember 309.234 13.414,05 56.628,00 0,00 0,00 0,00 27.631,95 97.674,00
10 Kab. Banyuwangi 578.240 10.958,39 99.093,08 649,78 2.075,81 0,00 26.477,13 139.254,19
11 Kab. Bondowoso 152.597 0,00 22.202,04 0,00 0,00 0,00 38.636,18 60.838,23
12 Kab. Situbondo 166.987 0,00 28.637,70 0,00 246,54 0,00 32.187,21 61.071,45
13 Kab. Probolinggo 169.621 4.239,02 28.045,80 0,00 210,60 0,00 26.673,52 59.168,94
14 Kab. Pasuruan 147.402 69,32 5.676,66 0,00 11,18 0,00 22.386,99 28.144,15
15 Kab. Sidoarjo 63.438 0,00 0,00 290,72 0,00 0,00 290,72
16 Kab. Mojokerto 71.783 0,00 14.338,39 0,00 0,00 0,00 13.171,32 27.509,71
17 Kab. Jombang 111.509 0,00 5.056,74 0,00 0,00 0,00 19.875,57 24.932,31
18 Kab. Nganjuk 122.425 0,00 3.670,07 0,00 0,00 0,00 40.563,37 44.233,43
19 Kab. Madiun 103.758 0,00 2.603,08 0,00 0,00 0,00 44.367,80 46.970,88
20 Kab. Magetan 68.884 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 7.127,87 7.127,87
21 Kab. Ngawi 129.598 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 43.565,63 43.565,63
22 Kab. Bojonegoro 219.879 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 86.239,93 86.239,93
23 Kab. Tuban 183.415 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 58.911,98 58.911,98
24 Kab. Lamongan 178.205 0,00 0,00 0,00 37,35 0,00 31.457,23 31.494,58
25 Kab. Gresik 119.125 0,00 11.744,32 126,44 213,36 0,00 1.209,11 13.293,23
26 Kab. Bangkalan 100.144 0,00 0,00 0,00 637,23 0,00 10.202,57 10.839,80
27 Kab. Sampang 123.308 0,00 0,00 0,00 402,48 0,00 3.379,70 3.782,18
28 Kab. Pamekasan 79.224 0,00 0,00 0,00 449,27 0,00 208,85 658,11
29 Kab. Sumenep 199.854 0,00 22.844,75 11.031,55 2.576,74 0,00 19.904,94 56.357,98
30 Kota Kediri 6.340 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 288,18 288,18
31 Kota Blitar 3.257 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
32 Kota Malang 14.528 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
33 Kota Probolinggo 5.667 0,00 0,00 0,00 41,11 0,00 0,00 41,11
34 Kota Pasuruan 3.529 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
35 Kota Mojokerto 1.647 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
36 Kota Madiun 3.392 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
37 Kota Surabaya 35.054 0,00 0,00 0,00 68,64 0,00 0,00 68,64
38 Kota Batu 13.674 0,00 5.603,53 0,00 0,00 0,00 5.696,62 11.300,15
Keterangan: Hasil Penafsiran Citra Resolusi Landsat 8 OLI liputan Tahun 2019, Direktorat
Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan
Sumber: Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) Wilayah XI Jawa Madura

Tabel-1B Indeks Tutupan Hutan Provinsi Jawa Timur Tahun 2019


Luas Tutupan Hutan (ha)
Hutan Mangrove Primer

Hutan Rawa Sekunder

Indeks Tutupan Hutan


Hutan Tanaman (ha)
Hutan Lahan Kering

Hutan Lahan Kering

Hutan Mangrove

Tutupan Hutan
Sekunder (ha)

Sekunder (ha)

Lain-lain (ha)
Primer (ha)

Luas
(ha)

(ha)

No. Kab./Kota Wilayah


(ha)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
1 Kab. Pacitan 138.992 0,00 0,06 0,00 0,00 0,00 18.658,59 72.052,06 90.710,71 0,02 24,12
2 Kab. Ponorogo 130.570 0,00 6.582,73 0,00 0,00 0,00 49.404,97 16.375,18 72.362,88 0,02 23,77
3 Kab. Trenggalek 114.722 0,00 117,71 0,00 61,65 0,00 71.392,25 17.461,97 89.033,58 0,02 24,09
4 Kab. Tulungagung 105.565 0,00 5.347,48 0,00 0,00 0,00 35.476,32 9.876,69 50.700,49 0,01 23,35
5 Kab. Blitar 133.648 0,00 9.521,51 0,00 0,00 0,00 35.297,71 42.431,97 87.251,19 0,02 24,06
6 Kab. Kediri 138.605 0,00 8.200,54 0,00 0,00 0,00 14.932,21 1.456,41 24.589,16 0,01 22,85
7 Kab. Malang 353.065 0,00 46.910,85 0,00 0,00 0,00 33.937,67 66.450,76 147.299,28 0,03 25,21
8 Kab. Lumajang 179.090 4.389,88 23.963,65 0,00 0,00 0,00 19.185,15 8.688,43 56.227,11 0,01 23,46
9 Kab. Jember 309.234 13.046,10 55.903,75 0,00 0,00 0,00 29.434,01 13.185,37 111.569,23 0,02 24,52
10 Kab. Banyuwangi 578.240 10.769,55 95.669,22 637,68 1.693,12 0,00 26.497,27 18.651,70 153.918,54 0,03 25,34

Lampiran | 3
Luas Tutupan Hutan (ha)
Hutan Mangrove Primer

Hutan Rawa Sekunder

Indeks Tutupan Hutan


Hutan Tanaman (ha)
Hutan Lahan Kering

Hutan Lahan Kering

Hutan Mangrove

Tutupan Hutan
Sekunder (ha)

Sekunder (ha)

Lain-lain (ha)
Primer (ha)
Luas

(ha)

(ha)
No. Kab./Kota Wilayah
(ha)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
11 Kab. Bondowoso 152.597 0,00 21.710,90 0,00 0,00 0,00 34.185,59 11.996,91 67.893,40 0,01 23,68
12 Kab. Situbondo 166.987 0,00 28.324,67 0,00 14,09 0,00 26.588,34 21.979,12 76.906,22 0,02 23,86
13 Kab. Probolinggo 169.621 4.168,49 27.771,96 0,00 0,00 0,00 27.015,14 2.485,27 61.440,86 0,01 23,56
14 Kab. Pasuruan 147.402 68,14 5.725,80 0,00 0,00 0,00 20.850,46 2.387,03 29.031,43 0,01 22,93
15 Kab. Sidoarjo 63.438 0,00 0,00 0,00 95,98 0,00 0,00 49,98 145,96 0,00 22,38
16 Kab. Mojokerto 71.783 0,00 9.310,76 0,00 0,00 0,00 12.099,44 4.226,71 25.636,91 0,01 22,87
17 Kab. Jombang 111.509 0,00 4.982,28 0,00 0,00 0,00 20.636,47 215,89 25.834,64 0,01 22,87
18 Kab. Nganjuk 122.425 0,00 3.618,42 0,00 0,00 0,00 44.988,32 1.789,64 50.396,38 0,01 23,35
19 Kab. Madiun 103.758 0,00 2.769,23 0,00 0,00 0,00 44.490,47 7.911,61 55.171,31 0,01 23,44
20 Kab. Magetan 68.884 0,00 97,19 0,00 0,00 0,00 4.744,27 3.178,98 8.020,44 0,00 22,53
21 Kab. Ngawi 129.598 0,00 48,08 0,00 0,00 0,00 39.209,97 3.826,35 43.084,40 0,01 23,21
22 Kab. Bojonegoro 219.879 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 96.366,19 3.740,13 100.106,32 0,02 24,30
23 Kab. Tuban 183.415 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 59.245,88 1.652,46 60.898,34 0,01 23,55
24 Kab. Lamongan 178.205 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 31.674,12 2.426,72 34.100,84 0,01 23,03
25 Kab. Gresik 119.125 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 1.194,76 1.366,08 2.560,84 0,00 22,43
26 Kab. Bangkalan 100.144 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 13.848,11 7.849,56 21.697,67 0,00 22,79
27 Kab. Sampang 123.308 0,00 0,00 0,00 77,92 0,00 30.627,41 405,09 31.110,42 0,01 22,97
28 Kab. Pamekasan 79.224 0,00 0,00 0,00 29,45 0,00 8.031,17 10.487,41 18.548,03 0,00 22,73
29 Kab. Sumenep 199.854 0,00 22.130,72 6.439,09 0,00 0,00 44.913,94 56.023,40 129.507,15 0,03 24,87
30 Kota Kediri 6.340 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 401,86 0,00 401,86 0,00 22,38
31 Kota Blitar 3.257 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 22,38
32 Kota Malang 14.528 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 22,38
33 Kota Probolinggo 5.667 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 22,38
34 Kota Pasuruan 3.529 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 22,38
35 Kota Mojokerto 1.647 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 22,38
36 Kota Madiun 3.392 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 22,38
37 Kota Surabaya 35.054 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 22,38
38 Kota Batu 13.674 0,00 6.256,91 0,00 0,00 0,00 4.919,90 527,39 11.704,20 0,00 22,60
Jawa Timur 4.779.975 32.442,16 384.964,42 7.076,77 1.972,21 0,00 900.247,96 411.156,27 1.737.859,79 0,36 55,85
Keterangan: Data tahun 2019 dalam proses rekonsiliasi
Sumber: Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur

Tabel-1C Perubahan Tutupan Lahan Tahun 2015-2019


Luas Tutupan (ha)
No. Jenis Tutupan
2015 2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Hutan Lahan Kering Primer 0,00 32.634,25 32.764,81 32.879,24 32.794,00
2 Hutan Lahan Kering Sekunder 456.311,96 426.907,27 406.334,63 404.546,49 405.799,44
3 Hutan Mangrove Primer 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
4 Hutan Rawa Sekunder 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
5 Hutan Tanaman 12.335,67 12.055,62 11.836,88 12.159,77 11.788,41
6 Belukar 2.250,80 6.788,73 2.727,50 2.442,80 7.602,40
7 Perkebunan 894.808,20 957.244,00 914.170,90 904.307,50 749.302,60
8 Pemukiman 179.317,50 80.501,30 104.065,60 98.748,80 88.658,50
9 Tanah Terbuka 5.561,10 25,49 4.766,40 4.765,30 7,70
10 Savanna/ Padang rumput 11.569,60 11.664,20 12.306,60 12.300,40 12.302,70
11 Badan Air 175.787,00 128.842,00 155.924,00 146.971,60 143.517,80
12 Hutan Mangrove Sekunder 667.904,40 682.019,00 741.466,00 755.786,00 774.875,10
13 Belukar Rawa 430.272,80 550.648,00 540.757,20 542.707,50 666.394,60
14 Pertanian Lahan Kering 1.535.525,40 1.462.179,00 1.352.749,00 1.137.257,00 1.308.089,30
15 Pertanian Lahan Kering Campur 31.259,10 46.179,00 53.923,40 262.964,50 73.001,60
16 Sawah 25.910,00 16.036,30 23.776,70 22.354,50 48.532,70
17 Tambak 1.634,30 1.702,73 2.154,30 3.197,90 4.258,00
18 Bandara/ Pelabuhan 401.410,60 418.338,00 475.030,60 491.249,70 507.711,20
19 Pertambangan 2.858,80 921,80 75,60 114,90 114,90
20 Rawa 2.885,50 2.950,46 2.806,80 2.897,30 2.900,10
Jumlah 473.016.594,10 480.000.000,00 455.323.018,10 453.973.561,40 454.769.120,40
Keterangan:
- Hasil Penafsiran Citra Resolusi Landsat 8 OLI liputan Tahun 2015, Direktorat Inventarisasi dan
Pemantauan Sumber Daya Hutan

4 | Lampiran
- Hasil Penafsiran Citra Resolusi Landsat 8 OLI liputan Tahun 2016, Direktorat Inventarisasi dan
Pemantauan Sumber Daya Hutan
- Hasil Penafsiran Citra Resolusi Landsat 8 OLI liputan Tahun 2017, Direktorat Inventarisasi dan
Pemantauan Sumber Daya Hutan
- Hasil Penafsiran Citra Resolusi Landsat 8 OLI liputan Tahun 2018, Direktorat Inventarisasi dan
Pemantauan Sumber Daya Hutan
- Hasil Penafsiran Citra Resolusi Landsat 8 OLI liputan Tahun 2019, Direktorat Inventarisasi dan
Pemantauan Sumber Daya Hutan
Sumber: Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) Wilayah XI Jawa Madura

Tabel-1D Perubahan Tutupan Lahan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016-2018


Luas Tutupan (ha)
No. Jenis Tutupan
2016 2017 2018
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Hutan Lahan Kering Primer 32.544,70 32.543,56 32.484,75
2 Hutan Lahan Kering Sekunder 415.994,17 399.213,53 396.202,31
3 Hutan Mangrove Primer 10.983,31 11.766,66 8.028,75
4 Hutan Rawa Sekunder 0,00 0,00 0,00
5 Hutan Tanaman 1.029.526,66 907.463,39 901.499,14
6 Belukar 83.888,91 97.111,39 96.384,47
7 Perkebunan 126.247,90 145.400,21 145.384,28
8 Pemukiman 407.206,85 483.217,15 480.404,44
9 Tanah Terbuka 14.483,85 22.255,14 22.078,30
10 Savanna/ Padang rumput 12.173,95 12.324,20 11.585,02
11 Badan Air 13.465,97 14.172,78 13.995,41
12 Hutan Mangrove Sekunder 7.658,15 2.263,39 1.984,05
13 Belukar Rawa 0,00 4.308,73 2.731,11
14 Pertanian Lahan Kering 670.166,95 745.218,84 744.107,54
15 Pertanian Lahan Kering Campur 468.108,86 531.998,81 528.471,78
16 Sawah 1.425.811,56 1.119.040,55 1.115.362,24
17 Tambak 39.895,19 257.969,78 250.669,95
18 Bandara/ Pelabuhan 2.850,63 2.705,62 2.491,65
19 Pertambangan 1.983,90 3.192,58 3.192,58
20 Rawa 938,45 116,10 116,10
Total 4.763.929,97 4.792.282,42 4.757.173,89
Keterangan: Data tahun 2019 dalam proses rekonsiliasi
Sumber: Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur

Tabel-1E Luas Penutupan Lahan Provinsi Jawa Timur di Dalam dan di Luar Kawasan
Hutan Tahun 2018 (ha)
KAWASAN HUTAN APL TOTAL
PENUTUPAN
No HUTAN TETAP HPK Jumlah
LAHAN
HK HL HPT HP Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
A. HUTAN
1 Hutan lahan 25.572,14 6.331,75 - 290,85 32.194,75 - 32.194,75 348,81 32.543,56
kering primer
2 Hutan lahan 144.927,86 159.927,19 - 58.508,31 363.363,36 - 363.363,36 35.850,18 399.213,53
kering
sekunder
3 Hutan rawa 461,81 - - - 461,81 - 461,81 - 461,81
primer
4 Hutan rawa - - - - - - - - -
sekunder
5 Hutan 193,83 5.851,72 - 3.939,76 9.985,31 - 9.985,31 1.319,54 11.304,85
mangrove
primer

Lampiran | 5
KAWASAN HUTAN APL TOTAL
PENUTUPAN
No HUTAN TETAP HPK Jumlah
LAHAN
HK HL HPT HP Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
6 Hutan 467,6 15,6 - 1.397,14 1.880,34 - 1.880,34 382,96 2.263,30
mangrove
sekunder
7 Hutan 8.892,59 82.134,95 - 567.805,52 658.833,06 - 658.833,06 248.630,33 907.463,39
tanaman *
Jumlah Hutan 180.515,83 254.261,21 - 631.941,58 1.066.718,62 - 1.066.718,62 286.531,82 1.353.250,44
B. NON HUTAN
8 Semak/Belukar 29.684,85 39.418,95 - 17.405,57 86.509,37 - 86.509,37 10.602,02 97.111,39
9 Belukar rawa 249,25 1.333,49 - 642,38 2.225,13 - 2.225,13 2.083,60 4.308,73
10 Savana 7.917,21 352,27 - 1.802,79 10.072,28 - 10.072,28 2.251,92 12.324,20
11 Perkebunan 2.144,43 5.044,40 - 29.390,87 36.579,70 - 36.579,70 108.820,51 145.400,21
12 Pertanian 2.895,20 8.436,92 - 38.111,77 49.443,90 - 49.443,90 695.774,94 745.218,84
lahan kering
13 Pertanian 1.656,11 17.296,68 - 32.763,79 51.716,58 - 51.716,58 480.282,23 531.998,81
lahan kering
campur semak
14 Transmigrasi - - - - - - - - -
15 Sawah 585,74 795,33 - 21.953,32 23.334,39 - 23.334,39 1.095.706,16 1.119.040,55
16 Tambak - 665,74 - 3.620,26 4.286,00 - 4.286,00 253.683,78 257.969,78
17 Tanah terbuka 5.299,96 3.349,46 - 10.259,14 18.908,56 - 18.908,56 3.346,58 22.255,14
18 Pertambangan - - - 1.083,09 1.083,09 - 1.083,09 2.109,49 3.192,58
19 Permukiman 267,87 251,37 - 4.749,29 5.268,53 - 5.268,53 477.948,63 483.217,16
20 Rawa 39,72 - - 76,07 115,78 - 115,78 0,32 116,1
21 Pelabuhan - - - - - - - 2.705,62 2.705,62
Udara/Laut
Jumlah Non 50.740,35 76.944,62 - 161.858,34 289.543,31 - 289.543,31 3.135.315,80 3.424.859,11
Hutan
Total 231.256,18 331,205,84 - 793.799,92 1.356.261,93 - 1.356.261,93 3.421.847,62 4.778.109,55
Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam
penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan
yang merupakan hasil budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman baik Hutan Tanaman
Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang
berada di dalam maupun di luar kawasan hutan; terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang
teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat warna citra yang
berbeda dengan lingkungan sekitarnya.
Sumber Data : Ditjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan KLHK Tahun 2018

Tabel-1F Luas Hutan Kota di Jawa Timur sampai dengan Tahun 2018
Hutan
No. Kabupaten Keterangan
Kota (ha)
(1) (2) (3) (4)
1 Bangkalan 122,115 6 lokasi, Perbup No: 45 Tahun 2011
2 Banyuwangi - Belum ada penetapan
3 Blitar Kab 3,610 5 lokasi, SK. Bupati No : 188/496/409.012/KPTS/2012 tgl 11 Oktober 2012
4 Bojonegoro 2,520 5 lokasi, SK. Bupati No : 188/353/KEP/412.11/2014
5 Bondowoso 18,000 1 lokasi, SK Bupati Nomor :188,45/484,6.2/2014
6 Gresik 16,520 1 lokasi, Perbup Nomor : 9 Tahun 2009
7 Jember 10,000 1 lokasi, SK BUPATI : 188.45/287/012/2012
8 Jombang - Belum ada penetapan
9 Kediri 0,814 1 lokasi, SK Bupati No. 188.45/361/418.32/2012 tgl 16 Agustus 2012
10 Kota Batu 3,392 2 lokasi, SK Walikota No : 180/238/Kp/422.012/2012
11 Kota Malang 7,507 7 Lokasi, SK Walikota Malang No: 188.45/184/35.73.112/2016 tgl 12-4-2016 tentang
Penetapan Taman Kota, Hutan Kota dan Jalur Hijau
12 Kota Kediri 4,610 6 lokasi, SK Walikota No : 521/1411/419.47/2010 tgl 25 Agustus 2010
13 Kota Madiun 33,730 7 Lokasi, PERDA NOMOR 07 TAHUN 2012
14 Kota Pasuruan 10,000 5 Lokasi, SK Walikota Nomor : 188/482/423.031/2014
15 Kota Probolinggo 3,410 9 lokasi, SK. Walikota No : 188.45/287/KEP/425-012/2013
16 Kota Surabaya 40,500 SK Walikota Nomor : 188,45/473/436.1,2/2012
17 Lamongan 9,370 1 lokasi, Perbup No : 14 A Tahun 2006
18 Lumajang 4,310 4 lokasi, Perbup No : 07 Tahun 2007

6 | Lampiran
Hutan
No. Kabupaten Keterangan
Kota (ha)
(1) (2) (3) (4)
19 Madiun 5,000 1 lokasi, SK. Bupati No. 188.45/515/Kpts/402.031/2010
20 Magetan 10,180 13 lokasi, SK. Bupati No : 188/112/Kept/403,013/2014 tanggal 17 April 2014
21 Malang 2,000 1 lokasi, SK BUPATI : 180/247/Kep/421.013/2011 12 APRIL 2011
0,800 1 lokasi, SK BUPATI NO.188.45/644/KEP/421.013/2014 TANGGAL 18 NOVEMBER 2016
22 Mojokerto 4,000 1 lokasi, SK. Bupati No : 188.45/42/HK/416-13/2005 tgl 18 Pebruari 2005
23 Nganjuk 3,798 5 lokasi, Perda Nomor 5 Tahun 2009
24 Ngawi 10,000 3 lokasi, SK BUPATI : 188/212/404.012/2010
25 Pacitan 12,500 4 lokasi, SK. Bupati No : 188.45/937.B/408.21/2013
26 Pamekasan 1,195 2 lokasi, SK BUPATI : 188/433/441.112/2006 30 DESEMBER 2006
1,217 1 lokasi, SK BUPATI : 188/230/432.131/2012 23 JULI 1012
27 Pasuruan 0,336 1 lokasi, SK BUPATI :87/HK/424.022/2008
0,950 1 lokasi, KEPUTUSAN BUPATI NO 660/296/HK/424.013/2010
28 Ponorogo 10,000 4 lokasi, Perda Kabupaten Ponorogo Nomor : 4 Tahun 1999
29 Probolinggo 2,900 1 lokasi, SK. Bupati No : 650/559/246-12/2003
30 Sampang 7,945 10 lokasi, SK Bupati No : 188.45/629/KEP/434.013/2014
31 Sidoarjo 2,190 1 lokasi, SK. Bupati No. 188/1680/404.1.3.2/2010 tgl 1 Desember 2010
32 Situbondo 2,000 1 lokasi, SK BUPATI : 188/57/P/001.2/2009 JUNCTO PERATURAN BUPATI NOMOR 10
TAHUN 2009
33 Sumenep 5,000 1 lokasi, SK Bupati No : 188/93/Kep/435.013/2011
34 Trenggalek 10,000 1 lokasi, SK Bupati No : 188.45/726/406.013/2011
5,000 1 lokasi, SK Bupati No : 188.45/768/406.004/2015
35 Tuban 42,085 4 lokasi, PERATURAN BUPATI : NOMOR 09 TAHUN 2007 diubah dengan PERATURAN
BUPATI TUBAN NOMOR 36 TAHUN 2014
36 Tulungagung 3,250 2 lokasi, SK Bupati No. 188.45/494/031/2009
0,900 1 lokasi, SK Bupati No. 188.45/259/031/2010
1,450 1 lokasi, SK Bupati No. 787 Tahun 2005
JUMLAH 445,105
Sumber: - CDK Wilayah I sd X Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur Tahun 2018

Tabel-1G Penghitungan Indeks Kualitas Tutupan Lahan (IKTL) Provinsi Jawa Timur
Tahun 2019
Luas Wilayah Luas Tutupan IKTL
No. Kabupaten/Kota Luas Hutan (ha) Belukar (ha) RTH (ha)
(ha) Hutan (ha) 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Kab. Pacitan 137.832,48 108.300,17 317,45 2.290,53 109.864,96 95,77
2 Kab. Ponorogo 141.238,32 53.723,70 1.566,55 463,00 67.954,51 66,68
3 Kab. Trenggalek 124.111,72 73.622,79 763,46 1.313,00 80.676,91 82,23
4 Kab. Tulungagung 114.826,43 41.463,71 2.254,81 2.410,00 57.234,99 68,27
5 Kab. Blitar 175.238,38 68.988,05 1.446,47 3.276,00 79.799,07 64,31
6 Kab. Kediri 152.322,07 24.550,80 1.134,11 2.115,00 50.185,59 52,71
7 Kab. Malang 345.813,40 115.122,09 6.022,85 3.277,00 160.380,92 65,08
8 Kab. Lumajang 180.733,66 47.081,26 6.789,36 185,88 74.700,75 60,43
9 Kab. Jember 330.472,15 107.391,16 13.512,76 8.034,68 158.638,78 66,58
10 Kab. Banyuwangi 360.422,84 154.549,20 15.284,13 1.839,00 164.823,08 64,48
11 Kab. Bondowoso 155.616,55 61.648,38 2.981,91 2.157,50 81.642,08 70,68
12 Kab. Situbondo 166.164,05 71.645,90 12.863,59 1.591,00 80.318,65 66,88
13 Kab. Probolinggo 172.257,24 59.118,74 2.599,03 255,00 86.319,00 68,52
14 Kab. Pasuruan 148.619,56 28.167,67 1.490,45 5.725,94 52.680,91 55,02
15 Kab. Sidoarjo 72.031,97 703,86 0,00 2.452,75 11.511,43 37,09
16 Kab. Mojokerto 97.456,62 26.807,45 873,82 725,00 43.088,39 63,09
17 Kab. Jombang 112.128,99 25.781,36 315,32 585,00 44.394,97 58,83
18 Kab. Nganjuk 128.985,10 49.734,27 1.335,22 2.345,20 51.942,52 59,46
19 Kab. Madiun 111.793,14 47.039,24 521,16 1.381,00 58.742,14 70,76
20 Kab. Magetan 70.497,73 8.864,16 0,00 5.222,13 23.319,38 52,83
21 Kab. Ngawi 138.657,19 44.454,83 1.733,54 24.287,62 60.067,53 62,27
22 Kab. Bojonegoro 230.784,47 97.382,56 388,37 3.108,83 128.847,36 73,78
23 Kab. Tuban 196.851,50 59.604,42 247,50 4.882,52 92.619,26 65,70
24 Kab. Lamongan 174.762,57 31.975,31 17,78 183,00 66.188,02 57,25
25 Kab. Gresik 104.805,23 1.213,94 188,21 166,45 24.424,46 43,83

Lampiran | 7
Luas Wilayah Luas Tutupan IKTL
No. Kabupaten/Kota Luas Hutan (ha) Belukar (ha) RTH (ha)
(ha) Hutan (ha) 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
26 Kab. Bangkalan 130.219,17 15.471,86 1.220,82 1.988,67 29.598,39 43,31
27 Kab. Sampang 122.382,76 4.026,49 2.084,88 7.879,50 22.786,60 39,52
28 Kab. Pamekasan 79.854,63 664,26 4.588,29 7.736,00 15.180,43 39,88
29 Kab. Sumenep 138.745,22 7.054,21 1.006,48 10.790,00 27.978,84 40,94
30 Kota Kediri 6.681,07 285,25 0,00 820,00 777,25 33,09
31 Kota Blitar 3.307,89 0,00 0,00 836,00 501,60 36,34
32 Kota Malang 10.994,69 0,00 0,00 224,52 134,71 23,50
33 Kota Probolinggo 5.531,22 35,59 0,00 173,00 1.253,48 43,24
34 Kota Pasuruan 3.873,80 18,82 0,00 274,64 183,61 26,74
35 Kota Mojokerto 2.025,46 0,00 0,00 329,60 197,76 31,37
36 Kota Madiun 3.390,92 0,00 0,00 350,00 210,00 70,76
37 Kota Surabaya 32.836,96 208,24 0,00 6.610,00 4.174,24 34,08
38 Kota Batu 19.908,15 11.775,69 389,84 144,62 12.096,36 78,32
Jumlah 4.704.175,29 1.448.475,41 83.938,15 118.429,58 2.025.438,91 62,02
Keterangan:
1. Ruang Terbuka Hiaju terdiri dari Hutan Kota, Kebun Raya dan Taman Kehati
2. Belukar dan RTH dikalikan faktor pengali 0,6 (Perdirjen PPKL No.
P.1/PPKL/PKLAT/PKL.4/1/2018)
Sumber Data: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur

8 | Lampiran
Tabel-2 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama di Provinsi Jawa
Timur Tahun 2019
Luas Lahan
Luas Lahan Luas Lahan
Non Luas Lahan Luas Lahan Luas Lahan
No. Kabupaten/Kota Perkebuna Badan Air
Pertanian Sawah (ha) Kering (ha) Hutan (ha)
n (ha) (ha)
(ha)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Kab. Pacitan 19.634,57 29.520,95 52.987,47 0,00003 39.896,11 1.204,47
2 Kab. Ponorogo 23.797,95 46.575,04 49.249,54 12,29 21.437,73 746,7
3 Kab. Trenggalek 12.267,50 17.528,57 44.214,78 0 49.989,61 818,97
4 Kab. Tulungagung 22.704,69 30.803,37 23.993,75 4.885,95 30.670,38 1.320,71
5 Kab. Blitar 36.029,20 37.244,26 52.599,11 17.209,51 30.598,74 1.550,01
6 Kab. Kediri 32.084,71 65.990,25 26.664,44 10.595,61 16.361,15 735,44
7 Kab. Malang 43.903,62 50.170,19 142.564,30 19.138,49 87.380,57 3.191,03
8 Kab. Lumajang 14.988,66 38.075,77 49.161,48 26.073,37 48.927,77 2.586,95
9 Kab. Jember 37.169,32 86.771,26 103.941,47 0,59 101.996,13 1.295,36
10 Kab. Banyuwangi 31.498,92 70.147,96 70.863,11 30.030,50 153.521,17 3.992,07
11 Kab. Bondowoso 13.676,93 46.390,38 22.158,28 4.815,32 68.238,60 319,2
12 Kab. Situbondo 9.607,34 50.294,13 27.578,22 0,03 78.459,31 0,03
13 Kab. Probolinggo 16.524,21 47.980,29 51.212,59 893,18 53.747,20 2.811,81
14 Kab. Pasuruan 21.535,85 50.748,77 37.396,32 12.499,94 22.102,03 4.668,86
15 Kab. Sidoarjo 25.697,01 23.759,78 1.183,10 0 1.093,64 20.449,18
16 Kab. Mojokerto 16.779,48 50.418,42 5.852,49 0,05 24.807,65 566,75
17 Kab. Jombang 19.045,85 55.310,45 9.123,69 2.776,21 23.967,77 867,59
18 Kab. Nganjuk 19.587,56 45.967,63 13.335,15 4,67 49.538,01 388,83
19 Kab. Madiun 15.631,58 36.685,47 10.800,21 2.105,86 45.179,40 884,11
20 Kab. Magetan 14.636,36 32.247,61 21.088,53 0 2.564,09 164,19
21 Kab. Ngawi 22.585,22 54.115,00 15.589,34 1.400,60 44.325,36 1.349,42
22 Kab. Bojonegoro 21.099,61 102.965,59 51.046,15 0 53.371,29 2.740,27
23 Kab. Tuban 18.703,90 63.497,72 74.595,45 0,0003 37.501,08 2.877,13
24 Kab. Lamongan 14.749,57 119.663,54 6.654,07 0,03 31.984,48 2.129,70
25 Kab. Gresik 17.628,16 39.768,56 15.501,20 0,002 16.795,36 35.516,73
26 Kab. Bangkalan 25.300,95 30.843,81 61.077,50 434,53 7.695,44 4.792,96
27 Kab. Sampang 25.001,26 64.611,99 24.081,32 0 1.925,05 7.296,58
28 Kab. Pamekasan 12.904,89 11.021,45 51.508,43 176,43 1.481,61 2.509,70
29 Kab. Sumenep 25.022,02 23.621,13 117.971,16 2,8 36.697,35 5.664,57
30 Kota Kediri 3.055,80 2.723,62 411,94 0 341,72 119,9
31 Kota Blitar 1.704,46 1.165,04 434,96 0 0 6,21
32 Kota Malang 7.025,95 1.293,89 2.580,74 0 0,4 206,72
33 Kota Probolinggo 2.169,67 2.856,25 199,8 0 88,92 110,95
34 Kota Pasuruan 1.604,20 1.480,81 63,54 0,05 17,59 707,67
35 Kota Mojokerto 1.217,53 674,87 68,67 0 0 60,3
36 Kota Madiun 2.185,80 1.213,95 167,57 0 0,00001 43,27
37 Kota Surabaya 23.774,90 1.971,89 73,42 0 1.486,36 5.565,33
38 Kota Batu 2.535,01 2.124,73 4.533,13 25,82 10.196,92 0,64
Jumlah 438.732,95 1.428.699,38 1.550.408,59 126.244,07 1.106.486,79 53.603,42
Keterangan: "0" = Tidak memiliki luasan area yang dimaksud
Sumber: Kanwil BPN Jawa Timur

Lampiran | 9
Tabel-2A Luas Penutupan Lahan Provinsi Jawa Timur di Dalam dan di Luar Kawasan
Hutan
Kawasan Hutan
Hutan Tetap

HP yang Dpt Dikonversi


Hutan Produksi Tetap
Hutan Konservasi

Hutan Produksi
Areal

Hutan Lindung

Jumlah
No Penutupan Lahan Penggunaan Total

Terbatas

Jumlah
Lain (APL)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
A. Hutan
1 Hutan lahan kering primer 25,58 6,58 0,00 0,28 32,44 0,00 32,44 0,36 32,79
2 Hutan lahan kering sekunder 149,25 164,41 0,00 56,43 370,09 0,00 370,09 35,70 405,80
3 Hutan rawa primer 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
4 Hutan rawa sekunder 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
5 Hutan mangrove primer 0,38 6,29 0,00 3,85 10,51 0,00 10,51 1,28 11,79
6 Hutan mangrove sekunder 0,71 1,46 0,00 2,05 4,22 0,00 4,22 3,39 7,60
7 Hutan tanaman * 9,32 87,12 0,00 519,77 616,22 0,00 616,22 133,09 749,30
Jumlah Hutan 185,24 265,85 0,00 582,38 1.033,48 0,00 1.033,48 173,81 1.207,29
B. Non Hutan
1 Semak/Belukar 24,53 37,44 0,00 15,16 77,12 0,00 77,12 11,54 88,66
2 Belukar rawa 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,01 0,01
3 Savana 7,89 0,37 0,00 1,76 10,02 0,00 10,02 2,28 12,30
4 Perkebunan 1,83 4,69 0,00 28,30 34,82 0,00 34,82 108,70 143,52
5 Pertanian lahan kering 2,94 10,26 0,00 51,80 64,99 0,00 64,99 709,88 774,88
6 Pertanian lahan kering campur semak 0,94 18,93 0,00 61,96 81,83 0,00 81,83 584,56 666,39
7 Transmigrasi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
8 Sawah 0,58 0,85 0,00 23,85 25,28 0,00 25,28 1.282,81 1.308,09
9 Tambak 0,00 0,72 0,00 0,30 1,02 0,00 1,02 71,98 73,00
10 Tanah terbuka 5,91 5,34 0,00 10,00 21,25 0,00 21,25 27,28 48,53
11 Pertambangan 0,00 0,00 0,00 1,32 1,32 0,00 1,32 2,93 4,26
12 Permukiman 0,26 0,30 0,00 5,87 6,43 0,00 6,43 501,29 507,71
13 Rawa 0,00 0,00 0,00 0,07 0,07 0,00 0,07 0,04 0,11
14 Pelabuhan Udara/Laut 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 2,90 2,90
Jumlah Non Hutan 44,88 78,89 0,00 200,39 324,16 0,00 324,16 3.306,20 3.630,36
Total 230,13 344,74 0,00 782,77 1.357,64 0,00 1.357,64 3.480,01 4.837,65
Keterangan: Hasil Penafsiran Citra Resolusi Landsat 8 OLI liputan Tahun 2019, Direktorat
Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan
Sumber: Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) Wilayah XI Jawa Madura

10 | Lampiran
Tabel-3 Luas Hutan Berdasarkan Fungsi dan Status di Provinsi Jawa Timur
Tahun 2019

No. Fungsi Hutan Luas (ha) Keterangan


(1) (2) (3) (4)
A. Berdasarkan Fungsi Hutan
1 Hutan Produksi 782.772,00 Di dalam kawasan hutan
2 Hutan Lindung 344.742,00 Di dalam kawasan hutan
3 Taman Nasional 171.939,54 Di dalam kawasan hutan
4 Taman Wisata Alam 299,20 Di dalam kawasan hutan
5 Taman Buru 0,00 -
6 Cagar Alam 4.903,10 Di dalam kawasan hutan
7 Suaka Margasatwa 25.644,50 Di dalam kawasan hutan
8 Taman Hutan Raya 27.868,30 Di dalam kawasan hutan
B. Berdasarkan Status Hutan
1 Hutan Negara (Kawasan Hutan) 1.333.277,70 Di dalam kawasan hutan
2 Hutan Hak/Hutan Rakyat 641.819,65 Di luar kawasan hutan
3 Hutan Kota 445,10 Di luar kawasan hutan
4 Taman Hutan Raya 27.868,30 Di luar kawasan hutan
5 Taman Keanekaragaman Hayati 0,00
Keterangan: "0" = Tidak memiliki luasan area yang dimaksud
Sumber: Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur

Tabel-3A Luas Kawasan Hutan Masing-masing Pengelola Kawasan


Luas Kawasan Menurut Fungsi (ha) Persentase
dengan
Luas
No Kawasan Suaka
Pengelola Hutan Hutan Jumlah (ha) Daratan
. Alam/Kawasan
Produksi Lindung Provinsi
Pelestarian Alam
Jawa
Timur (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Perum Perhutani Divisi 782.772 344.742 0 1.127.514 23,49
Regional Jawa Timur
2 UPT Kementerian Lingkungan 0 0 205.763,7 205.763,7 4,29
Hidup dan Kehutanan
3 Dinas Kehutanan Provinsi 0 0 27.868,3 27.868,3 0,58
Jawa Timur
Jumlah 782.772 344.742 233.632 1.361.146 28,36
Keterangan:
- Luas Hutan Negara di Jawa Timur sesuai Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor : SK.
395/Menhut-II/2011 adalah sebesar 1.361.146,00 ha (28,36% dari luas daratan Provinsi Jawa
Timur)
- Luas Daratan Provinsi Jawa Timur sebesar 4.800.069 ha
Sumber: Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur

Tabel-3B Luas Kawasan Hutan Berdasarkan Fungsinya per Kabupaten/Kota


Luas Fungsi Kawasan (ha)
No. Kabupaten/Kota Jumlah (ha)
HP HL TN TWA TB CA SM Tahura
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1 Kab. Pacitan 241,8 1.888,40 0 0 0 0 0 0 2.130,20
2 Kab. Ponorogo 16.993,10 31.409,70 0 0 0 218,4 0 0 48.621,20
3 Kab. Trenggalek 17.966,00 43.581,80 0 0 0 0 0 0 61.547,80
4 Kab. Tulungagung 8.668,90 32.552,70 0 0 0 0 0 0 41.221,60
5 Kab. Blitar 11.900,10 23.548,60 0 0 0 0 0 0 35.448,70
6 Kab. Kediri 8.217,00 13.844,10 0 0 0 19,35 0 437 22.517,45
7 Kab. Malang 41.203,40 44.866,40 18.692,96 0 0 877 0 4.287,00 109.926,76

Lampiran | 11
Luas Fungsi Kawasan (ha)
No. Kabupaten/Kota Jumlah (ha)
HP HL TN TWA TB CA SM Tahura
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
8 Kab. Lumajang 11.493,00 23.305,90 23.340,35 0 0 0 0 0 58.139,25
9 Kab. Jember 39.614,13 32.162,36 35.433,50 0 0 19,44 12.010,90 0 119.240,33
10 Kab. Banyuwangi 34.709,80 79.949,66 61.229,84 92 0 7,51 0 0 175.988,81
11 Kab. Bondowoso 30.674,60 28.732,79 0 0 0 2.476,18 1.275,00 0 63.158,57
12 Kab. Situbondo 15.282,73 40.007,71 25.000,00 0 0 18,8 1.075,00 0 81.384,24
13 Kab. Probolinggo 22.650,80 23.370,60 3.600,37 0 0 0 7.452,00 0 57.073,77
14 Kab. Pasuruan 7.486,70 14.814,20 4.642,52 207,2 0 50,11 0 5.894,30 33.095,03
15 Kab. Sidoarjo 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 Kab. Mojokerto 4.183,60 11.044,70 0 0 0 0 0 10.181,10 25.409,40
17 Kab. Jombang 874,4 18.909,30 0 0 0 0 0 2.427,70 22.211,40
18 Kab. Nganjuk 7.734,40 43.277,58 0 0 0 0 0 0 51.011,98
19 Kab. Madiun 5.292,00 40.426,00 0 0 0 0 0 0 45.718,00
20 Kab. Magetan 3.982,00 3.575,40 0 0 0 0 0 0 7.557,40
21 Kab. Ngawi 3.085,90 40.044,51 0 0 0 0 0 0 43.130,41
22 Kab. Bojonegoro 1.707,10 105.110,66 0 0 0 0 0 0 106.817,76
23 Kab. Tuban 540,4 36.752,70 0 0 0 2 0 0 37.295,10
24 Kab. Lamongan 252,9 32.863,20 0 0 0 0 0 0 33.116,10
25 Kab. Gresik 0 945,5 0 0 0 777,49 3.831,60 0 5.554,59
26 Kab. Bangkalan 673,9 2.561,00 0 0 0 0 0 0 3.234,90
27 Kab. Sampang 58,4 706,1 0 0 0 0 0 0 764,5
28 Kab. Pamekasan 274,4 474,85 0 0 0 0 0 0 749,25
29 Kab. Sumenep 20.974,30 21.457,75 0 0 0 436,83 0 0 42.868,88
30 Kota Kediri 107,4 556,1 0 0 0 0 0 0 663,5
31 Kota Blitar 0 0 0 0 0 0 0 0 0
32 Kota Malang 0 0 0 0 0 0 0 0 0
33 Kota Probolinggo 0 0 0 0 0 0 0 0 0
34 Kota Pasuruan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
35 Kota Mojokerto 0 0 0 0 0 0 0 0 0
36 Kota Madiun 0 0 0 0 0 0 0 0 0
37 Kota Surabaya 0 0 0 0 0 0 0 0 0
38 Kota Batu 2.978,80 3.512,00 0 0 0 0 0 4.641,20 11.132,00
Jumlah 319.821,96 796.252,27 171.939,54 299,2 0 4.903,11 25.644,50 27.868,30 1.346.728,88
Keterangan:
HP=Hutan Produksi; HL=Hutan Lindung; TN=Taman Nasional; TWA=Taman Wisata Alam;
TB=Taman Buru; CA=Cagar Alam; SM=Suaka Margasatwa; Tahura=Taman Hutan Rakyat
0 = Tidak memiliki luasan area dimaksud
Sumber: Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur

Tabel-3C Luas Kawasan Hutan yang Dikelola Perum Perhutani pada Setiap Kesatuan
Pengelolaan Hutan (KPH)

No. KPH Wilayah Perhutani Hutan Produksi (ha) Hutan Lindung (ha) Jumlah (ha)

(1) (2) (3) (4) (5)


1 Padangan 27.829,20 4,4 27.833,60
2 Parengan 17.438,60 194,7 17.633,30
3 Jatirogo 18.623,10 140,1 18.763,20
4 Bojonegoro 49.092,20 1.051,80 50.144,00
5 Tuban 28.201,37 400,3 28.601,67
6 Lawu Ds 25.779,10 26.477,30 52.256,40
7 Madiun 30.065,15 1.126,60 31.191,75
8 Saradan 35.676,60 2.221,80 37.898,40
9 Ngawi 35.004,50 14,1 35.018,60
10 Nganjuk 20.008,35 1.266,50 21.274,85
11 Mojokerto 31.669,70 252,9 31.922,60
12 Jombang 35.898,40 1.449,60 37.348,00
13 Blitar 42.282,80 15.052,10 57.334,90
14 Kediri 79.407,40 37.932,40 117.339,80
15 Malang 46.195,90 44.164,90 90.360,80

12 | Lampiran
No. KPH Wilayah Perhutani Hutan Produksi (ha) Hutan Lindung (ha) Jumlah (ha)

(1) (2) (3) (4) (5)


16 Pasuruan 20.322,40 11.666,40 31.988,80
17 Probolinggo 50.051,60 34.212,00 84.263,60
18 Madura 25.141,30 18.445,40 43.586,70
19 Jember 32.162,36 39.614,13 71.776,49
20 Bondowoso 48.992,47 39.788,46 88.780,93
21 Banyuwangi Barat 15.250,40 27.456,80 42.707,20
22 Banyuwangi Selatan 38.000,80 5.817,20 43.818,00
23 Banyuwangi Utara 43.073,35 7.433,33 50.506,68
Total 796.167,05 316.183,22 1.112.350,27
Keterangan: -
Sumber: Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Timur

Tabel-3D Kawasan Konservasi di Jawa Timur


Surat
Kawasan Luas
No. Status Keputusan Tanggal Lokasi Urgensi
Hutan (ha)
Menteri
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
A. CAGAR ALAM
1. Pulau Bawean Penunjukan 725 762/Kpts/Um/12/1979 05/12/1979 Kecamatan Tambak dan Kec. Botanis,
Sangkapura Kabupaten Gresik Geologis
2. Pulau Saobi Penetapan 436,826 S.4640/Menlhk- 26/10/2015 Desa Saobi Kec. Arjasa Botanis,
PKTL/Kuh/2015 Kabupaten Sumenep Fauna
3. Gunung Picis Penunjukan 27,9 GB.23.Stbl 471 04/09/1936 Desa Pupus Kec. Ngebel Botanis
Kabupaten Ponorogo
4. Gunung Sigogor Penunjukan 190,5 GB.23.Stbl.471 04/09/1936 Desa Gondowido Kec. Ngebel Botanis
Kab. Ponorogo
5. Besowo Penetapan 5,996 SK.1864/Menhut- 25/03/2014 Desa Besowo Kec. Kepung Botanis
Gadungan VII/KUH/2014 Kabupaten Kediri
6. Manggis Penetapan 13,357 SK.1861/Menhut- 25/03/2014 Desa Manggis Kec. Puncu Botanis
Gadungan VII/KUH/2014 Kabupaten Kediri
7. Gua Nglirip Penunjukan 2,0504 SKGB No. 6 Stbl 21/02/1919 Desa Guwoterus Kec. Montong Geologis
1919 No.90 Kabupaten Tuban
8. Pulau Noko dan Penunjukan 52,49 SKGB No.20/Stbl 13 25/10/1926 Ds.Dekat Agung,Ds.Daun Geologis
Nusa Kec.Sangkapura Kab.Gresik
9. Pulau Sempu Penunjukan 877 GB.46.Stbl.69 15/03/1928 Tambakrejo, Sumbermanjing, Botanis,
Wetan Kab. Malang Hidroorologi
s
10. Janggangan Penetapan 7,5 SK.1862/Menhut- 25/03/2014 Ds.Sroyo Kc.Songgon Kab. Botanis
Rogojampi I-II VII/KUH/2014 Banyuwangi Ds.Pakel Kec.Licin
Kab. Banyuwangi
11. Ceding Penunjukan 4,23 GB 46 Stbl 736 09/10/1920 Ds.Blawan Kec. Kalianyar Kab. Aestetis
Bondowoso
12. Watangan Puger Penetapan 2,1 SK.1866/Menhut- 25/03/2014 Ds. Lojejer Kec. Wuluhan Kab. Botanis,
I VII/KUH/2014 Jember Aestetis,Ge
ologis
13. Gunung Abang Penetapan 50,113 SK.1865/Menhut- 25/03/2014 Kedungpengaron , Sapulante Botanis,
VII/KUH/2014 Kejayan Pasuruan Hidroorologi
s
14. Curah Manis Penetapan 17,3 SK.1868/Menhut- 25/03/2014 Ds. Sidomulyo Garahan Kec. Silo Botanis,
Sempolan I-VIII VII/KUH/2014 Kab. Jember Aestetis,Hid
roorologis
15. Sungai Kholbu Penunjukan 18,782 SK GB No.83 Stbl 11/07/1919 Tamankursi Sumbermalang Kab. Hidroorologi
1919 No.392 Situbondo s
16. Kawah Ijen MU Penunjukan 2468 SK GB No.46 Stbld 09/10/1920 Ds.Tamansari Kec.Glagah Geologis,
No.736 Kab.Banyuwangi & Ds.Sempol Aestetis
Kec.Klabang Kab.Bondowoso
17. Pancur Ijen I-II Penetapan 3,951 SK.1867 /Menhut- 25/03/2014 Ds. Sumbercanting Kec. Botanis
VII/KUH/2014 Botolinggo Kab. Bondowoso
Total Luas Cagar 4903,095
Alam
B. SUAKA
MARGASATWA
18. Pulau Bawean Penunjukan 3831,6 762/Kpts/Um/12/1979 05/12/1979 Kecamatan Tambak dan Kec. Botanis,
Sangkapura Kabupaten Gresik Geologis,
Fauna

Lampiran | 13
Surat
Kawasan Luas
No. Status Keputusan Tanggal Lokasi Urgensi
Hutan (ha)
Menteri
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
19. Dataran Tinggi Penetapan 14177 No.680/Kpts-II/1990 19/11/1990 DS.Baderan & Taman Kursi
Yang Kec.Sumbermalang
Kab.Situbondo, Ds Kupang
Kec.Pakem Kabupaten
Bondowoso Ds.Bermi,Tambelang
dan Kalianan Kec.Krucil
Kabupaten Probolinggo Ds.Kemiri
Suci Kec. Panti Kab.Jember
20. Pulau Nusa Penetapan 7635,9 314/Menhut-II/2013 01/05/2013 Ds.Puger Wetan Kec.Puger Kab. Botanis,
Barong Jember Geologis
Total Luasan 25644,5
Suaka
Margasatwa
C. TAMAN WISATA
ALAM
21 Gunung Baung Penetapan 197,2 SK.1863/Menhut- 25/03/2014 Ds.Cowek & Lebak Rejo Kec. Geologis,
VII/KUH/2014 Purwodadi Ds.Kertosari Aestetis
Kecamatan Purwosari Kabupaten
Pasuruan
22 Kawah Ijen Penunjukan 92 No.1017/Kpts- 10/12/1981 Ds.Tamansari Kec.Glagah Geologis,
II/um/12/1981 Kab.Banyuwangi & Ds.Sempol Aestetis
Kec. Klabang Kab.Bondowoso
23 Tretes Penunjukan 10 425/Kpts/Um/10/1975 23/10/1975 Ds.Pecalukan Kec.Prigen Kab. Aestetis
Pasuruan
Total Luasan 299,2
Taman Wisata
Alam
D. CAGAR
BIOSFER
1. Cagar Biosfer Taman 52626,04 Piagam Penetapan 19/03/2016 Kabupaten Jember dan Core Zone
Blambangan Nasional Cagar Biosfer Kabupaten Banyuwangi
(Balai Taman Blambangan pada
Nasional Meru sidang International
Betiri) Coordinating Council
(ICC) Program MAB
(Man and The
Biosphere) UNESCO
ke-28
Keterangan: -
Sumber: Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Jawa Timur

Tabel-3E Rekapitulasi Perkembangan Luas Kawasan Hutan Berdasarkan


Peruntukannya Tahun 2014-2018
Luas Kawasan (ha)
No Kawasan Ket.
Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
PERUM PERHUTANI 1.125.242,84 1.123.702,99 1.123.666,67 1.123.666,67 1.116.074,23
1 Hutan Produksi 803.472,81 803.776,16 803.739,84 803.739,84 796.252,27
2 Hutan Lindung 321.770,03 319.926,83 319.926,83 319.926,83 319.821,96
KONSERVASI 234.446,30 234.446,30 229.072,34 230.654,65 230.654,65
1 Cagar Alam 10.958,40 10.958,40 10.958,40 4.903,11 4.903,11
2 Suaka Margasatwa 18.008,60 18.008,60 18.008,60 25.644,50 25.644,50
3 Taman Wisata Alam 297,5 297,5 297,5 299,2 299,2
4 Taman Nasional 177.313,50 177.313,50 171.939,54 171.939,54 171.939,54
5 Taman Hutan Raya 27.868,30 27.868,30 27.868,30 27.868,30 27.868,30
JUMLAH 1.359.689,14 1.358.149,29 1.352.739,01 1.354.321,31 1.346.728,88
Sumber Data :
- Perum Perhutani Divre Jawa Timur Tahun 2014-2018
- UPT Kementerian LHK RI di Jawa Timur Tahun 2014-2018
- Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2018

14 | Lampiran
Tabel-4 Keadaan Flora dan Fauna di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019
Nama Spesies Status
Golongan Ende- Teran- Dilin- Tidak
Nama latin Nama lokal
mik cam dungi Lindung
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Hewan Axis kuhlii Rusa Bawean Ya Ya Ya Tidak
menyusui
Panthera pardus melas Macan Tutul Jawa Ya Ya Ya Tidak
Bos Javanicus Banteng Jawa Tidak Ya Ya Tidak
Cuon alpinus Ajag Tidak Ya Ya Tidak
Manis javanica Trenggiling Tidak Ya Ya Tidak
Sus verrucosus Babi Kutil Ya Ya Tidak Ya
Cervus timorensis Rusa Timor Tidak Ya Ya Tidak
Trachypitecus auratus Lutung Jawa Ya Ya Ya Tidak
Muntiacus muntjac Kijang Tidak Tidak Ya Tidak
Macaca fascicularis Monyet Ekor Panjang Tidak Tidak Tidak Ya
2. Burung Cacatua sulphurea abbotti Kakatua Kcl Jambul Kuning Ya Ya Ya Tidak
Pavo muticus Merak Hijau Tidak Ya Ya Tidak
Nisaetus bartelsi Elang Jawa Ya Ya Ya Tidak
Chloropsis sonnerati Cica daun Besar Tidak Ya Ya Tidak
Acridotheres melanopterus Jalak Putih Tidak Ya Ya Tidak
Lonchura oryzivora Gelatik Jawa Tidak Ya Ya Tidak
Mycteria cinerea Bangau Bluwok Tidak Ya Ya Tidak
Buceros rhinoceros Rangkong Badak Tidak Ya Ya Tidak
Rhyticeros undulatus Julang Emas Tidak Ya Ya Tidak
Leptoptilos javanicus Bangau Tongtong Tidak Ya Ya Tidak
Ardea purpurea Cangak merah Tidak Tidak Ya Tidak
Egretta sacra Kuntul karang Tidak Tidak Ya Tidak
Butorides striata Kokokan laut Tidak Tidak Ya Tidak
Ardeola spesiosa Blekok Sawah Tidak Tidak Ya Tidak
Pernis ptilorhynchus Sikep-madu Asia Tidak Tidak Ya Tidak
Haliaeetus leucogaster Elang-laut perut-putih Tidak Tidak Ya Tidak
Accipiter trivirgatus Elang-alap jambul Tidak Tidak Ya Tidak
Spilornis cheela Elang-ular bido Tidak Tidak Ya Tidak
Falco peregrinus Alap-alap kawah Tidak Tidak Ya Tidak
Gallus gallus Ayam-hutan merah Tidak Tidak Ya Tidak
Amaurornis phoenicurus Kareo padi Tidak Tidak Ya Tidak
Heteroscelus brevipes Trinil ekor-kelabu Tidak Tidak Ya Tidak
Numenius phaeopus Gajahan penggala Tidak Tidak Ya Tidak
Sterna sumatrana Dara-laut tengkuk-hitam Tidak Tidak Ya Tidak
Sternula albifrons Dara laut kecil Tidak Tidak Ya Tidak
Thalasseus bergii Dara-laut jambul Tidak Tidak Ya Tidak
Treron griseicauda Punai penganten Tidak Tidak Ya Tidak
Loriculus pusillus Serindit Jawa Tidak Tidak Ya Tidak
Cuculus saturatus kangkok ranting Tidak Tidak Ya Tidak
Cacomantis sepulcralis Wiwik uncuing Tidak Tidak Ya Tidak
Alcedo meninting Raja-udang meninting Tidak Tidak Ya Tidak
Alcedo coerulescens Raja-udang Biru Tidak Tidak Ya Tidak
Halcyon cyanoventris Cekakak Jawa Tidak Tidak Ya Tidak
Halcyon sancta Cekakak Australia Tidak Tidak Ya Tidak
Halcyon chloris Cekakak sungai Tidak Tidak Ya Tidak
Anthracoceros albirostris Kangkareng perut-putih Tidak Tidak Ya Tidak
Megalaima javensis Takur tulung tumpuk Tidak Tidak Ya Tidak
Megalaima australis Takur tenggeret Tidak Tidak Ya Tidak
Dryocopus javensis Pelatuk Ayam Tidak Tidak Ya Tidak
Chrysocolaptes strictus Pelatuk Jawa Tidak Tidak Ya Tidak
Hemicircus concretus Caladi tikotok Tidak Tidak Ya Tidak
Chrysophlegma miniaceum Pelatuk merah Tidak Tidak Ya Tidak
Eurylaimus javanicus Sempur hujan rimba Tidak Tidak Ya Tidak
Hirundo tahitica Layang-layang batu Tidak Tidak Ya Tidak

Lampiran | 15
Nama Spesies Status
Golongan Ende- Teran- Dilin- Tidak
Nama latin Nama lokal
mik cam dungi Lindung
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Hemipus hirundinaceus Jingjing Batu Tidak Tidak Ya Tidak
Tephrodornis virgatus jinjing petulak Tidak Tidak Ya Tidak
Aegithina tiphia Cipoh Kacat Tidak Tidak Ya Tidak
Chloropsis sonnerati Cica-daun besar Tidak Ya Ya Tidak
Pycnonotus aurigaster Cucak kutilang Tidak Tidak Ya Tidak
Pycnonotus goiavier Merbah cerukcuk Tidak Tidak Ya Tidak
Pycnonotus simplex Merbah corok-corok Tidak Tidak Ya Tidak
Orthotomus sepium Cinenen Jawa Tidak Tidak Ya Tidak
Orthotomus sutorius Cinenen pisang Tidak Tidak Ya Tidak
Phylloscopus borealis Cikrak kutub Tidak Tidak Ya Tidak
Hypothymis azurea Kehicap ranting Tidak Tidak Ya Tidak
Anthreptes malacensis Burung-madu kelapa Tidak Tidak Ya Tidak
Cinnyris jugularis Burung-madu sriganti Tidak Tidak Ya Tidak
Lonchura leucogastroides Bondol Jawa Tidak Tidak Ya Tidak
Lonchura punctulata Bondol Peking Tidak Tidak Ya Tidak
Lonchura maja Bondol haji Tidak Tidak Ya Tidak
Gracula religiosa Tiong emas Tidak Tidak Ya Tidak
Aplonis panayensis Perling kumbang Tidak Tidak Ya Tidak
Dicrurus paradiseus Srigunting batu Tidak Tidak Ya Tidak
3. Reptil Phyton bivittatus Sanca Bodo Tidak Tidak Ya Tidak
Phyton reticulatus Sanca Kembang Tidak Tidak Tidak Tidak
Varanus nebulosus Biawak abu-abu Tidak Tidak Ya Tidak
Chelonia mydas Penyu Hijau Tidak Ya Ya Tidak
Eretmochelys imbricata Penyu Sisik Tidak Ya Ya Tidak
Lepidochelys olivacea Penyu Lekang Tidak Ya Ya Tidak
Dermochelys coriacea Penyu Belimbing Tidak Ya Ya Tidak
Phyton bivittatus Sanca Bodo Tidak Tidak Ya Tidak
Phyton reticulatus Sanca Kembang Tidak Tidak Tidak Tidak
Varanus nebulosus Biawak abu-abu Tidak Tidak Ya Tidak
Chelonia mydas Penyu Hijau Tidak Ya Ya Tidak
Eretmochelys imbricata Penyu Sisik Tidak Ya Ya Tidak
Lepidochelys olivacea Penyu Lekang Tidak Ya Ya Tidak
Dermochelys coriacea Penyu Belimbing Tidak Ya Ya Tidak
4. Amphibi
5. Ikan
6. Keong
7.
Serangga
8.
Tumbuh-
tumbuhan
Keterangan: -
Sumber: BBKSDA Provinsi Jawa Timur

16 | Lampiran
Tabel-4A Satwa Liar yang Dilindungi Undang-Undang dan Tidak Dilindungi di Jawa
Timur sampai dengan Tahun 2019
SATWA LIAR YANG DILINDUNGI SATWA LIAR YANG TIDAK DILINDUNGI
No Jenis/Nama Indonesia Nama Latin No Jenis/Nama Indonesia Nama Latin
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
MAMALIA MAMALIA
1 Malu – malu Nycticebus coucang 1 Babi Hutan Sus scrofa vittatus
2 Trenggilling Manis javanica 2 Kera Hitam/Budeng Presbytis cristata
3 Jalarang Ratufa bicolor 3 Slentek Mustela plavigula
4 Bajing Terbang Petaurista elegants 4 Tikus Rattus rapit
5 Landak Hystrix brachyura 5 Kera Abu-abu Macaca fascicularis
6 Musang Congkok Prionodon linsang 6 Tupai Tupaia javanica
7 Binturung Arsctictis binturong 7 Kalong Pteropus edulis
8 Macan Kumbang Panthera pardus 8 Bajing Hutan Callosciurus nigrevitatus
9 Harimau Dahan Neofelis nebulosa 9 Bajing Tanah Lariscus insignus
10 Kucing Hutan Felis bengalensis 10 Bajing Kelapa Calosciurus notatus
11 Kuwuk Felis marmorata 11 Kera Ekor Panjang Macaca fascicularis
12 Kucing Bakau Felis viverrina
13 Rusa Timor Cervus timorensis
14 Rusa Bawean Axis kuhli
15 Kijang Muntiacus muntjak
16 Kancil Napu, Pelanduk Tragulus javanica
17 Lumba-2 Pemangsa Kecil Peponocephala electra
18 Lumba-2 tak Bersirip Neophocaena phocaenoides
19 Lutung Jawa Trachipithecus auratus
20 Musang Air Cynogale benneti
21 Banteng Bos javanicus
22 Budeng Presbitis cristata
AVES AVES
1 Pecuk Ular Anhinga melanogaster 1 Gelatik Jawa Padda oryzivora
2 Kuntul Besar Egretta Alba 2 Kutilang emas Pycnonotus g personatus
3 Kuntul Sedang Egretta intermedia 3 Larwo/murai batu Copsychus malabaricus
4 Kuntul Kecil Egretta gazzeta 4 Jalak koci Copsychus chinensis
5 Kuntul Karang Egretta sacra 5 Kucica/kacer Aegiyhina tiphia
6 Kuntul Kerbau Bubulcus ibis 6 Bubut Megalaima carvina
7 Bangau Hitam Ciconia episcopus 7 Cipoh/Cipeuw Lanius cristatus
8 Bluwok Putih Nycteria cinerea 8 Ungkut-ungkut Percrocatus sp
9 Bangau Tong-tong/Merabu Leptoptiles javanicus 9 Betet coklat Lanius cristatus
10 Bluwok Berwarna Ibis leucocephalus 10 Sepah kecil Percrocatus sp
11 Ibis Putih Kepala Hitam Threskiornis aethiopica 11 Walet Collocalia fuchipaga
12 Roko-roko/Ibis Hitam Plegadis falcinellus 12 Seriti Collocalia esculenta
13 Alap-alap Burung Accipiter virgatus 13 Kepodang Oriolus chinensis
14 Elang Coklat Accipiter fasciatus 14 Trucukan Pignonotus goiavier
15 Elang Tikus Elanus caerulens 15 Jalak suren Sturnus contra
16 Elang Bondol Wulung Hallastur indus 16 Platuk besi Dryocopus javensis
17 Elang Hinecopernis longicauda 17 Gagak Carvus enca
18 Elang Kecil Hieraetus kienarri 18 Beo biasa Grucula religiosa
19 Elang Laut Kecil Ichthyophaga nana 19 Pergam gunung Ducula aenea
20 Alap-alap Kelelawar Machairamphus aleinus 20 Emprit gunung Lanchura sp
21 Alap-alap Madu Pernis ptilorhynchus 21 Tekukur Sreptopelia bitorquata
22 Elang Ular Spillornis chella 22 Derkuku/dederuk Cocomantis variolopus
23 Elang Jawa Spizaetus bartelsi 23 Johan Muscicapa rubeculdides
24 Elang Hitam Spizaetus cirrihatus 24 Sikatan / gledekan Lalage sueuri
25 Elang Ikan Pandion haliaetus 25 Kapasan Passer malaccensis
26 Sikap Elang Falco peregrinus 26 Burung gereja Sturnus sp
27 Alap-alap Sapi Falco molluccensis 27 Jalak koci Copsychus chinensis
28 Alap-alap Kecil Falco longipenis lengipennia 28 Kucica / kacer Aegiyhina tiphia
29 Burung Gosong Megapodius reinwardti 29 Bubut Megalaima carvina
30 Merak Pavo muticus 30 Cipoh / cipeuw Lanius cristatus
31 Trulek Jawa Vanellus macropterus 31 Betet coklat Lanius cristatus
32 Gegajahan Besar Numenthus arguata 32 Sepah kecil Percrocatus sp
33 Gegajahan Sedang Numenthus phaeopus 33 Gemak / puyuh Turnix suscicator
34 Gegajahan Kecil Numenthus minutus 34 Perkutut Geopelia striata

Lampiran | 17
SATWA LIAR YANG DILINDUNGI SATWA LIAR YANG TIDAK DILINDUNGI
No Jenis/Nama Indonesia Nama Latin No Jenis/Nama Indonesia Nama Latin
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
35 Trulek Lidi Himantopus himantopus 35 Bluwok Ibis sinereus
36 Willi – willi Esacus magnirostris 36 Culik-culik Eudynamis selopacea
37 Camar Coklat Anous stolidus 37 Culik besar Eudynamishonoratus malayana
38 Camar Hitam Anous tenuirostris 38 Sri Bombok Amaurornis phoenicurus
39 Dara Laut Sayap Hitam niger 39 Cucak Hijau Chloropsis sounerati
40 Dara Laut Sayap Putih Chillodonias leucopterus 40 Delimukan Theron fulvicollis
41 Dara Laut Kecil Sterna albifronas 41 Pecuk padi/cici padi Cristicola fuscicapilla
42 Dara Laut Jambul Kecil Sterna bengalensis 42 Burung cabe Dicaeum trochileum
43 Dara Laut Hitam Sterna fuscata 43 Walet Perut Putih Collocalia esculenta
44 Dara Laut Hiruda Sterna hirumdo 44 Kepinis Apus affinis
45 Raja Udang Sungai Alcedo athis 45 Tekukur Bertotol Stretopelia chinensis
46 Raja Udang Biru Kecil Alcedo coerulescens
47 Raja Udang Biru Ceyx azuera
48 Raja Udang Punggung Merah Ceyx rofidorsus
49 Raja Udang Kalung Putih Halchyon chloris
50 Raja Udang Merah Halchyon coromanda
51 Raja Udang Biru Jawa Halchyon cyanoventris
52 Raja Udang Halchyon fulgida
53 Raja Udang Hitam Halchyon macleayil
54 Raja Udang Kuduk Hitam Halchyon pileata
55 Raja Udang Leher Putih Halchyon smirnensis
56 Raja Udang Paruh Bangau Pelargopsis copensis
57 Raja Udang Tanysiptera danae
58 Kangkareng Aceros coronatus
59 Rangkok Kecil Anthracocaros malabaricus
60 Tulum Tumpuk Megalaima javanica
61 Burung Kipas Rhipidura javanica
62 Cerecet Jawa Psaltria exilis
63 Burung Madu Aethopyga malarensis
64 Burung Madu Kelapa Aethopyga eximia
65 Br. Madu Pipi Merah Anthreptes malarenisis
66 Br. Madu Tenggorokan Ungu Nectarina sperata
67 Br. Madu Tenggorokan Pirang Nectarina chalcostetha
68 Br. Kacamata Leher Abu-abu Lopohozosterops javanica
69 Br. Madu Lichmera flavicans
70 Br. Madu Sesap Madu Coklat Lichmera indistincta
71 Br. Madu Dada Coklat Br. Madu dada coklat
72 Burung Hantu Strix aluco
73 Jalak Putih Acidotheres melanopterus
REPTILIA REPTILIA
1 Penyu Belimbing Delmochelys corlacea 1 Ular air Cerberus rynchops
2 Penyu Ridel Lepidochelys olivacea 2 Ular pucuk pohon Dryophis prasinus
3 Sanca Bodo Phyton morulus 3 Ular pelangi Xenopeltis unicolor
4 Penyu Sisik Eretmochelys imbricata 4 Ular tali wangsa Boiga denrophila
5 Penyu Tempayan Caretta caretta 5 Ular weling Bungarus candius
6 Penyu Hijau Chelonia mydes 6 Ular cobra/sendok Naja sputatrix
7 Ular sawah Python reticulatus
8 Ular kadut Acerochordus granulatas
9 Ular lumpur Enhydris plumbea
10 Ular hijau Trimeresurus albbolabris
11 Ular welang Bungarus javanicus
12 Biawak Varanus salvator
13 Bunglon Calotus jubatus
14 Kadal Mabouya multifasciata
15 Tokek Gecho gecho
16 Biawak coklat Varanus gouldii
17 Kura-kura Coura sp
AMPIBI
1 Katak Rana macrodon
2 Kodok Bufo biforcatus
INSEKTA

18 | Lampiran
SATWA LIAR YANG DILINDUNGI SATWA LIAR YANG TIDAK DILINDUNGI
No Jenis/Nama Indonesia Nama Latin No Jenis/Nama Indonesia Nama Latin
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Semut Hymenoptera sp
2 Tawon gong Seeliphoron mandraspatus
3 Kelabang Scoloppdridae
4 Belalang semuk Phymaeeus leprasus
5 Kupu-kupu Sastragala sp
Keterangan: Sesuai dengan Lampiran Peraturan Pemerintah RI No 7 Tahun 1999 tanggal 27
Januari 1999 tentang Jenis-jenis Tumbuhan dan Satwa yang dilindungi
Sumber: BBKSDA Jawa Timur

Tabel-4B Flora dan Fauna di Taman Nasional Meru Betiri


Nama Spesies Status
Golongan Tidak
Nama Latin Nama Lokal Endemik Terancam Dilindungi
Lindungi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Hewan 1 Bos javanicus 1 0 Ya Ya Ya Tidak
menyusui
2 Cuon alpinus 2 Ajag Tidak Ya Ya Tidak
3 Trachypitechus auratus 3 Lutung budeng Tidak Ya Ya Tidak
4 Muntiacus muntjak 4 Kijang muncak Tidak Tidak Ya Tidak
5 Rusa timorensis 5 Rusa timor Tidak Ya Ya Tidak
6 Panthera pardus melas 6 Macan tutul Ya Ya Ya Tidak
7 Panthera tigris sondaica 7 Harimau Jawa Ya Ya Ya Tidak
8 Prionailurus bengalensis 8 Kucing kuwuk/ meong congkok Tidak Tidak Ya Tidak
9 Prionailurus viverrinus 9 Kucing Bakau Tidak Ya Ya Tidak
10 Hystrix javanica 10 Landak jawa Ya Tidak Ya Tidak
11 Nycticebus javanicus 11 Kukang jawa Ya Ya Ya Tidak
12 Manis javanica 12 Trenggiling Tidak Ya Ya Tidak
13 Iomys horsfieldi 13 Cukbo ekor merah/ bajing terbang ekor Tidak Tidak Ya Tidak
merah
14 Lariscus hosei 14 bajing tanah bergaris Tidak Tidak Ya Tidak
15 Tragulus javanicus 15 Pelanduk kancil Tidak Tidak Ya Tidak
16 Arctictis binturong 16 Binturong Tidak Ya Ya Tidak
17 Cynogale bennettii 17 Musang air Tidak Ya Ya Tidak
18 Sus sp 18 Babi Hutan Tidak Tidak Tidak Ya
19 Macaca fascicularis 19 Monyet Ekor Panjang Tidak Tidak Tidak Ya
20 Pharadoxurus hermaproditus 20 Musang Tidak Tidak Tidak Ya
21 Pteropus vanpyrus 21 Kalong Tidak Tidak Tidak Ya
22 Callosciurus notatus 22 Bajing kelapa Tidak Tidak Tidak Ya
23 Viverucula malacensis 23 Ganggarangan Tidak Tidak Tidak Ya
24 Ratufa bicolor 24 Jelarang Tidak Tidak Tidak Ya
25 Lariscus insignis 25 Bajing tanah Tidak Tidak Tidak Ya
2. Burung 1 Accipiter trivirgatus 1 Elang alap jambul Tidak Tidak Ya Tidak
2 Accipiter virgatus 2 Elang alap besar Tidak Tidak Ya Tidak
3 Butastur indicus 3 Elang Kelabu besar Tidak Tidak Ya Tidak
4 Butastur liventer 4 Elang sayap Coklat Tidak Tidak Ya Tidak
5 Elanus caeruleus 5 Elang Tikus Tidak Tidak Ya Tidak
6 Haliaeetus leucogaster 6 Elang Laut Perut Putih Tidak Tidak Ya Tidak
7 Haliastur indus 7 Elang Bondol Tidak Tidak Ya Tidak
8 Haliastur sphenurus 8 Elang Siul Tidak Tidak Ya Tidak
9 Ichthyophaga ichthyaetus 9 Elang ikan kepala kelabu Tidak Tidak Ya Tidak
10 Ictinaetus malaiensis 10 Elang Hitam Tidak Tidak Ya Tidak
11 Lophotriorchis kienerii 11 Elang Perut Karat Tidak Tidak Ya Tidak
12 Nisaetus bartelsi 12 Elang Jawa Ya Ya Ya Tidak
13 Nisaetus cirrhatus 13 Elang Brontok Tidak Tidak Ya Tidak
14 Pernis ptilorhynchus 14 Sikep Madu Asia Tidak Tidak Ya Tidak
15 Spilornis cheela 15 Elang ular bido Tidak Tidak Ya Tidak
16 Psaltria exilis 16 cerecet jawa Ya Tidak Ya Tidak
17 Hydrochous gigas 17 Walet raksasa Tidak Tidak Ya Tidak
18 Ardea sumatrana 18 Cangak laut Tidak Tidak Ya Tidak
19 Nycticorax caledonicus 19 Kowakmalam merah Tidak Tidak Ya Tidak
20 Alcedo euryzona 20 Raja udang kalung-biru jawa Ya Tidak Ya Tidak
21 Anthracoceros albirostris 21 Kangkareng Perut Putih Tidak Tidak Ya Tidak
22 Anthracoceros malayanus 22 Kangkareng Hitam Tidak Ya Ya Tidak
23 Berenicornis comatus 23 Enggang jambul Tidak Ya Ya Tidak
24 Buceros rhinoceros 24 Enggang cula Tidak Tidak Ya Tidak
25 Rhyticeros undulatus 25 Julang Emas Tidak Tidak Ya Tidak
26 Esacus magnirostris 26 Wili-wili besar Tidak Tidak Ya Tidak
27 Psilopogon javensis 27 Takur tulung-tumpuk Tidak Tidak Ya Tidak
28 Psilopogon lineatus 28 Takur Bultok Tidak Tidak Ya Tidak
29 Charadrius javanicus 29 Cerek Jawa Ya Tidak Ya Tidak
30 Vanellus macropterus 30 Trulek jawa Ya Ya Ya Tidak
31 Chloropsis cochinchinensis 31 Cica daun sayap-biru Tidak Tidak Ya Tidak
32 Chloropsis sonnerati 32 Cica daun besar Tidak Ya Ya Tidak

Lampiran | 19
Nama Spesies Status
Golongan Tidak
Nama Latin Nama Lokal Endemik Terancam Dilindungi
Lindungi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
33 Ciconia episcopus 33 Bangau Sandang-Lawe Tidak Ya Ya Tidak
34 Leptoptilos javanicus 34 Bangau Tongtong Tidak Ya Ya Tidak
35 Platylophus galericulatus 35 Tangkar ongklet Tidak Tidak Ya Tidak
36 Centropus nigrorufus 36 Bubut jawa Ya Ya Ya Tidak
37 Lonchura oryzivora 37 Gelatik jawa Ya Ya Ya Tidak
38 Falco moluccensis 38 Alap-alap sapi Tidak Tidak Ya Tidak
39 Falco peregrinus 39 Alap-alap Kawah Tidak Tidak Ya Tidak
40 Falco severus 40 Alap-alap Macan Tidak Tidak Ya Tidak
41 Falco subbuteo 41 Alap-alap walet Tidak Tidak Ya Tidak
42 Garrulax rufifrons 42 Poksai kuda Tidak Ya Ya Tidak
43 Aethopyga mystacalis 43 Burung madu jawa Ya Tidak Ya Tidak
44 Aethopyga siparaja 44 Burung madu sepah-raja Tidak Tidak Ya Tidak
45 Anhinga melanogaster 45 Pecuk Ular Asia Tidak Tidak Ya Tidak
46 Pavo muticus 46 Merak Hijau Tidak Ya Ya Tidak
47 Loriculus pusillus 47 Serindit jawa Ya Tidak Ya Tidak
48 Psittacula alexandri 48 Betet biasa Tidak Tidak Ya Tidak
49 Rhipidura javanica 49 Kipasan belang Tidak Tidak Ya Tidak
50 Acridotheres melanopterus 50 Jalak Putih- sayap hitam Tidak Ya Ya Tidak
51 Gracula religiosa 51 Tiong emas Tidak Tidak Ya Tidak
52 Plegadis falcinellus 52 ibis rokoroko Tidak Tidak Ya Tidak
53 Pandion baliactus 53 Elang Ikan/laut burik Tidak Tidak Tidak Ya
54 Ibis cinereus 54 Bluwok/Walang kadak Tidak Tidak Tidak Ya
55 Ardeola speciosa 55 Blekok sawah Tidak Tidak Tidak Ya
56 Sterna bengalensis 56 Dara laut jambul besar Tidak Tidak Tidak Ya
57 Egretta garzetta 57 Kuntul Kecil Tidak Tidak Tidak Ya
58 Egretta alba 58 Kuntul besar Tidak Tidak Tidak Ya
59 Egretta sacra 59 Kuntul Karang Tidak Tidak Tidak Ya
60 Bubulcus ibis 60 Kuntul, bangau putih Tidak Tidak Tidak Ya
61 Pitta guajana 61 Paok pancawarna Tidak Tidak Tidak Ya
62 Elanus hypoleucus 62 Alap-alap tikus Tidak Tidak Tidak Ya
63 Microhierax fringiliaris 63 Alap-alap capung Tidak Tidak Tidak Ya
64 Falco cencrhoides 64 Alap-alap layang Tidak Tidak Tidak Ya
65 Lacedo pulchella 65 Cekakak batu Tidak Tidak Tidak Ya
66 Todiramphus sanctus 66 Cekakak Suci Tidak Tidak Tidak Ya
67 Halcyon cyanoventris 67 Cekakak jawa Tidak Tidak Tidak Ya
68 Halcyon pileata 68 Cekakak Cina Tidak Tidak Tidak Ya
69 Halcyon cyanomanda 69 Raja udang merah Tidak Tidak Tidak Ya
70 Alcedo caerulescens 70 Raja udang biru Tidak Tidak Tidak Ya
71 Alcedo meninting 71 Raja-udang Meninting Tidak Tidak Tidak Ya
72 Todirhamphus chloris 72 Cekakak Sungai Tidak Tidak Tidak Ya
73 Ceyx erithacus 73 Udang Api Tidak Tidak Tidak Ya
74 Ducula lacermulata 74 Pergam raja Tidak Tidak Tidak Ya
75 Lophozosterops javanica 75 Kacamata leher abu-abu Tidak Tidak Tidak Ya
76 Anthreptes malacensis 76 Burung madu kelapa Tidak Tidak Tidak Ya
77 Arachnothera affinis 77 Pijantung gunung Tidak Tidak Tidak Ya
78 Nectarinia jugularis 78 Burung Madu Sriganti Tidak Tidak Tidak Ya
79 Nectarinia calcostetha 79 Burung madu bakau Tidak Tidak Tidak Ya
80 Anthreptes singalensis 80 Burung madu belukar Tidak Tidak Tidak Ya
81 Nectarina sperata 81 Burung madu pengantin Tidak Tidak Tidak Ya
82 Aracnothera longirostra 82 Pijantung kecil Tidak Tidak Tidak Ya
83 Arachnothera robusta 83 Pijantung Besar Tidak Tidak Tidak Ya
84 Numenius shcopus 84 Gegajahan Sedang Tidak Tidak Tidak Ya
85 Numenius minutus 85 Gegajahan Kecil Tidak Tidak Tidak Ya
86 Pelargopsis capensis 86 Pekaka Emas Tidak Tidak Tidak Ya
87 Eurylaimus javanicus 87 Sempur Hujan Rimba Tidak Tidak Tidak Ya
88 Anthus rufulus 88 Apung Tanah Tidak Tidak Tidak Ya
89 Motacilla flava 89 Kicuit Kerbau Tidak Tidak Tidak Ya
90 Saxicola caprata 90 Decu Belang Tidak Tidak Tidak Ya
91 Copsychus malabaricus 91 Kucica hutan Tidak Tidak Tidak Ya
92 Copsychus saularis 92 Kucica kampong Tidak Tidak Tidak Ya
93 Arde purpurea 93 Cangak merah Tidak Tidak Tidak Ya
94 Ardea cinerea 94 Cangak Abu Tidak Tidak Tidak Ya
95 Collocolia esculenta 95 Walet sapi Tidak Tidak Tidak Ya
96 Cypsiurus balasiensis 96 Walet-palem Asia Tidak Tidak Tidak Ya
97 Collocalia fuciphaga 97 Walet sarang putih Tidak Tidak Tidak Ya
98 Aerodramus fuciphagus 98 Walet sarang Tidak Tidak Tidak Ya
99 Apus affinis 99 Kapinis rumah Tidak Tidak Tidak Ya
100 Rhaphidura leucopygtalis 100 Kapinis jarum kecil Tidak Tidak Tidak Ya
101 Ixobrychus cinnamomeus 101 Bambangan merah Tidak Tidak Tidak Ya
102 Artamus leucorhynchus 102 Kekep Babi Tidak Tidak Tidak Ya
103 Hemipus hirundinaceus 103 Jinjing batu Tidak Tidak Tidak Ya
104 Hemipus picatus 104 Jinjing bukit Tidak Tidak Tidak Ya
105 Tephrodornis gularis 105 Jinjing petulak Tidak Tidak Tidak Ya
106 Coracina javensis 106 Kepodang ungu jawa Tidak Tidak Tidak Ya
107 Coracina fimbriata 107 Kepodang ungu kecil Tidak Tidak Tidak Ya
108 Pericrocotus cinnamomeus 108 Sepah Kecil Tidak Tidak Tidak Ya
109 Pericrocotus flameus 109 Sepah hutan Tidak Tidak Tidak Ya

20 | Lampiran
Nama Spesies Status
Golongan Tidak
Nama Latin Nama Lokal Endemik Terancam Dilindungi
Lindungi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
110 Pericrocotus miniatus 110 Sepah Gunung Tidak Tidak Tidak Ya
111 Lalage sueurii 111 Kapasan Sayap Putih Tidak Tidak Tidak Ya
112 Lalage nigra 112 Kapasan Kemiri Tidak Tidak Tidak Ya
113 Megalaima haemacephala 113 Takur Ungkut-ungkut Tidak Tidak Tidak Ya
114 Megalaima australis 114 Takur Tenggeret Tidak Tidak Tidak Ya
115 Aegithina tiphia 115 Cipoh kacat/sirpo Tidak Tidak Tidak Ya
116 Megalurus palustris 116 Cica koreng jawa Tidak Tidak Tidak Ya
117 Streptopelia bitorquata 117 Dederuk jawa Tidak Tidak Tidak Ya
118 Streptopelia chinensis 118 Tekukur biasa Tidak Tidak Tidak Ya
119 Macropygia emiliana 119 Uncal buau Tidak Tidak Tidak Ya
120 Macropygia ruficeps 120 Uncal Kouran Tidak Tidak Tidak Ya
121 Ducula aenea 121 Pergam hijau Tidak Tidak Tidak Ya
122 Chalcophas indica 122 Delimukan zamrud Tidak Tidak Tidak Ya
123 Treron olax 123 Punai kecil Tidak Tidak Tidak Ya
124 Treron griseicauda 124 Punai penganten Tidak Tidak Tidak Ya
125 Ptilinopus melanospilus 125 Walik Kembang Tidak Tidak Tidak Ya
126 Geopelia striata 126 Perkutut Jawa Tidak Tidak Tidak Ya
127 Corvus enca 127 Gagak Hutan Tidak Tidak Tidak Ya
128 Crypsirina ternia 128 Tangkar Centrong Tidak Tidak Tidak Ya
129 Centropus bengalensis 129 Bubut Alang-alang Tidak Tidak Tidak Ya
130 Centropus sinensis 130 Bubut besar Tidak Tidak Tidak Ya
131 Phaenicophaeus javanicus 131 Bubut Kembang Tidak Tidak Tidak Ya
132 Mirafra javanica 132 Branjangan jawa Tidak Tidak Tidak Ya
133 Surniculus lugubris 133 Kedasi hitam Tidak Tidak Tidak Ya
134 Eudynamis scolopaceus 134 Tuwur Asia Tidak Tidak Tidak Ya
135 Phaenicophaeus curvirostris 135 Kadalan Birah Tidak Tidak Tidak Ya
136 Zanclostomus javanicus 136 Kadalan Kembang Tidak Tidak Tidak Ya
137 Chrysococcyx xanthorhynchus 137 Kedasi ungu Tidak Tidak Tidak Ya
138 Cuculus merulinus 138 Wiwik Kelabu Tidak Tidak Tidak Ya
139 Cuculus saturatus 139 Kangkok Ranting Tidak Tidak Tidak Ya
140 Cacomantis sepulcuris 140 Wiwik Uncuing Tidak Tidak Tidak Ya
141 Cuculus sonneratii 141 Wiwik Lurik Tidak Tidak Tidak Ya
142 Dicrurus remifer 142 Srigunting bukit Tidak Tidak Tidak Ya
143 Dicrurus paradiceus 143 Srigunting batu Tidak Tidak Tidak Ya
144 Dicrurus macrocercus 144 Srigunting hitam Tidak Tidak Tidak Ya
145 Dicrurus annectans 145 Srigunting gagak Tidak Tidak Tidak Ya
146 Dicrurus hottentottus 146 Srigunting jambul rambut Tidak Tidak Tidak Ya
147 Dicrurus leucophaeus 147 Srigunting kelabu Tidak Tidak Tidak Ya
148 Dicaeum trochileum 148 Cabai Jawa Tidak Tidak Tidak Ya
149 Dicaaeum chrysorrheum 149 Cabai Rimba Tidak Tidak Tidak Ya
150 Dicaeum trigonostigma 150 Cabai Bunga-api Tidak Tidak Tidak Ya
151 Lanius schach 151 Bentet Kelabu Tidak Tidak Tidak Ya
152 Hemiprocne longipennis 152 Tepekong Jambul Tidak Tidak Tidak Ya
153 Hirundo tahitica 153 Layang-layang batu Tidak Tidak Tidak Ya
154 Hirundo striolata 154 Layang-layang Loreng Tidak Tidak Tidak Ya
155 Oceanodroma monorhis 155 Petrel-badai Swinhoe Tidak Tidak Tidak Ya
156 Hirundo rustica 156 Layang-layang Api Tidak Tidak Tidak Ya
157 Cyornis rufigastra 157 Sikatan Bakau Tidak Tidak Tidak Ya
158 Cyornis banyumas 158 Sikatan Cacing Tidak Tidak Tidak Ya
159 Muscicapella hodgsoni 159 Sikatan kerdil Tidak Tidak Tidak Ya
160 Muscicapa griseisticta 160 Sikatan burik Tidak Tidak Tidak Ya
161 Cyornis unicolor 161 Sikatan biru muda Tidak Tidak Tidak Ya
162 Rhinomyias olivacea 162 Sikatan dada coklat Tidak Tidak Tidak Ya
163 Philentoma velatum 163 Sikatan dada merah tua Tidak Tidak Tidak Ya
164 Strachyris melanothorax 164 Tepus pipi perak Tidak Tidak Tidak Ya
165 Rhipidura rutigastra 165 Kipas Biru Tidak Tidak Tidak Ya
166 Oriolus chinensis 166 Kepodang kuduk hitam Tidak Tidak Tidak Ya
167 Irena puella 167 Kacembang Gadung Tidak Tidak Tidak Ya
168 Pycnonotus atriceps 168 Cucak Kuricang Tidak Tidak Tidak Ya
169 Pycnonotus simplex 169 Corok-corok Tidak Tidak Tidak Ya
170 Caprimulgus macrurus 170 Cabak Maling Tidak Tidak Tidak Ya
171 Caprimulgus affinis 171 Cabak Kota Tidak Tidak Tidak Ya
172 Abroscopus superciliaris 172 Cikrak Bambu Tidak Tidak Tidak Ya
173 Charadrius peronii 173 Cerek Melayu Tidak Tidak Tidak Ya
174 Alophoixus bres 174 Empuloh Janggut jenggot Tidak Tidak Tidak Ya
175 Pycnonotus aurigaster 175 Cucak Kutilang Tidak Tidak Tidak Ya
176 Pycnonotus melanicterus 176 Cucak kuning Tidak Tidak Tidak Ya
177 Pycnonotus goiavier 177 Merbah cerukcuk Tidak Tidak Tidak Ya
178 Pycnonotus bimaculatus 178 Cica rante Tidak Tidak Tidak Ya
179 Arborophila orientalis 179 Puyuh gonggong biasa Tidak Tidak Tidak Ya
180 Ptilinopus melanospila 180 Limbuhan Tidak Tidak Tidak Ya
181 Tyto alba 181 Serak Tidak Tidak Tidak Ya
182 Gerygone sulphurea 182 Remetuk Laut Tidak Tidak Tidak Ya
183 Amandava amandava 183 Pipit benggala Tidak Tidak Tidak Ya
184 Amaurornis phoenicurus 184 Kareo Tidak Tidak Tidak Ya
185 Copsychus javanicus 185 Larwo Tidak Tidak Tidak Ya
186 Butorides striata 186 Kokokan Laut Tidak Tidak Tidak Ya

Lampiran | 21
Nama Spesies Status
Golongan Tidak
Nama Latin Nama Lokal Endemik Terancam Dilindungi
Lindungi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
187 Gallus gallus 187 Ayam Hutan Merah Tidak Tidak Tidak Ya
188 Gallus varius 188 Ayam Hutan Hijau Tidak Tidak Tidak Ya
189 Picus vatatus 189 Caladi gunung kumis biru Tidak Tidak Tidak Ya
190 Dryocopus javensis 190 Pelatuk ayam Tidak Tidak Tidak Ya
191 Picoides macei 191 Caladi ulam Tidak Tidak Tidak Ya
192 Hemicircus concretus 192 Caladi tikotok Tidak Tidak Tidak Ya
193 Aplonis minor 193 Geri kecil Tidak Tidak Tidak Ya
194 Aplonis panayensis 194 Geri besar Tidak Tidak Tidak Ya
195 Picoides moluccensis 195 Caladi tilik Tidak Tidak Tidak Ya
196 Dinopium javanense 196 Pelatuk besi Tidak Tidak Tidak Ya
197 Celeus brachyurus 197 Pelatuk kijang Tidak Tidak Tidak Ya
198 Reinwardtipicus validus 198 Pelatuk kundang Tidak Tidak Tidak Ya
199 Chrysocolaptes lucidus 199 Pelatuk tunggir mas Tidak Tidak Tidak Ya
200 Dendrocopos canicapillus 200 Caladi belacan Tidak Tidak Tidak Ya
201 Lonchura leucogastroides 201 Bondol jawa Tidak Tidak Tidak Ya
202 Lonchura malacca 202 Bondol hitam Tidak Tidak Tidak Ya
203 Lonchura maja 203 Bondol Haji Tidak Tidak Tidak Ya
204 Parus major 204 Gelatik batu Tidak Tidak Tidak Ya
205 Lonchura punctulata 205 Bondol Peking Tidak Tidak Tidak Ya
206 Lonchura leucogastra 206 Bondol Perut Putih Tidak Tidak Tidak Ya
207 Lonchura ferruginosa 207 Bondol Oto hitam Tidak Tidak Tidak Ya
208 Actitisn hypoleucos 208 Trinil pantai Tidak Tidak Tidak Ya
209 Cisticola juncidis 209 Cici Padi Tidak Tidak Tidak Ya
210 Cisticola exilis 210 Cici Merah Tidak Tidak Tidak Ya
211 Prinia familiaris 211 Perenjak jawa Tidak Tidak Tidak Ya
212 Prinia flaviventris 212 Perenjak rawa Tidak Tidak Tidak Ya
213 Phylloscopus borealis 213 Perenjak kutub Tidak Tidak Tidak Ya
214 Phylloscopus trivirgatus 214 Perenjak daun Tidak Tidak Tidak Ya
215 Strix leptogrammica 215 Kukuk beluk Tidak Tidak Tidak Ya
216 Strix seloputu 216 Seloputu Tidak Tidak Tidak Ya
217 Glaucidium cuculoides 217 Beluk watu Tidak Tidak Tidak Ya
218 Orthotomus sepium 218 Cinenen jawa Tidak Tidak Tidak Ya
219 Orthotomus sutorius 219 Cinenen Pisang Tidak Tidak Tidak Ya
220 Orthotomus ruficeps 220 Cinenen Kelabu Tidak Tidak Tidak Ya
221 Acridotheres javanicus 221 Kerak Kerbau Tidak Tidak Tidak Ya
222 Acridotheres fuscus 222 Jalak hitam Tidak Tidak Tidak Ya
223 Eurystomus orientalis 223 Tiong-lampu Biasa Tidak Tidak Tidak Ya
224 Nycticorax nycticorax 224 Kowak Malam Abu Tidak Tidak Tidak Ya
225 Sturnus contra 225 Jalak Uret Tidak Tidak Tidak Ya
226 Turnix sylvatica 226 Gemek tegalan Tidak Tidak Tidak Ya
227 Turnix suscicator 227 Gemek loreng Tidak Tidak Tidak Ya
228 Enicurus leschenaulti 228 Meninting besar Tidak Tidak Tidak Ya
229 Enicurus velatus 229 Meninting kecil Tidak Tidak Tidak Ya
230 Acthopyga eximia 230 Jantingan gunung Tidak Tidak Tidak Ya
231 Merops leschenaulti 231 Kirik-kirik senja Tidak Tidak Tidak Ya
232 Ploceus manyar 232 Mayar jambul Tidak Tidak Tidak Ya
233 Terpsiphone paradisi 233 Seriwang Asia Tidak Tidak Tidak Ya
234 Turdus opscurus 234 Anis kuning/punglor Tidak Tidak Tidak Ya
235 Passer montanus 235 Burung Greja Tidak Tidak Tidak Ya
236 Pellorneum capistratum 236 Pelanduk Topi hitam Tidak Tidak Tidak Ya
237 Hypothymis azurea 237 Kehicap Ranting Tidak Tidak Tidak Ya
238 Collocalia linchi 238 Walet Linci Tidak Tidak Tidak Ya
239 Calidris alba 239 Kedidi Putih Tidak Tidak Tidak Ya
240 Timalea pilieata 240 Tepus gelagah Tidak Tidak Tidak Ya
241 Napothera macrodactyla 241 Berencet Besar Tidak Tidak Tidak Ya
242 Eritachus cyane 242 Berkecet biru Tidak Tidak Tidak Ya
243 Herpestes javanicus 243 Dedes Tidak Tidak Tidak Ya
3. Reptil 1 Chelonia mydas 1 Penyu Hijau Tidak Ya Ya -
2 Lepidochelys olivacea 2 Penyu Lekang Tidak Ya Ya -
3 Eretmochelys imbricata 3 Penyu Sisik Tidak Ya Ya -
4 Dermochelys coriacea 4 Penyu Belimbing Tidak Ya Ya -
5 Phyton reticulatus 5 Ular puspo kajang Tidak Tidak Tidak Ya
6 Naja spulatrix 6 Ular king cobra Tidak Tidak Tidak Ya
7 Varanus salvator 7 Biawak Tidak Tidak Tidak Ya
4. Amphibi 1 Bufo melanoctictus 1 Kodok Buduk, Kodok Puru Tidak Tidak Tidak Ya
2 Rana chalconota 2 Kongkang kolam Tidak Tidak Tidak Ya
3 Limnonectes macrodon 3 Bangkong Besar Tidak Tidak Tidak Ya
4 Polipedates lucemistax 4 Katak pohon bergaris Tidak Tidak Tidak Ya
5. Ikan 1 Chana gaucha 1 - Tidak Tidak Tidak Ya
2 Acentrogobius janthinopterus 2 - Tidak Tidak Tidak Ya
3 Bathygobius petophilus 3 - Tidak Tidak Tidak Ya
4 Sicyopterus parvei 4 - Tidak Tidak Tidak Ya
5 Rhyochichthys aspro 5 - Tidak Tidak Tidak Ya
6 Eleotris melanosoma 6 - Tidak Tidak Tidak Ya
7 Butis gymnopomus 7 - Tidak Tidak Tidak Ya
8 Belobranchus belobranchus 8 - Tidak Tidak Tidak Ya
9 Gerres filamentosus 9 - Tidak Tidak Tidak Ya

22 | Lampiran
Nama Spesies Status
Golongan Tidak
Nama Latin Nama Lokal Endemik Terancam Dilindungi
Lindungi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
10 Kuhlia marginata 10 - Tidak Tidak Tidak Ya
11 Caranx sexfasciatus 11 - Tidak Tidak Tidak Ya
12 Ambassis miops 12 - Tidak Tidak Tidak Ya
13 Liza tade 13 - Tidak Tidak Tidak Ya
6. Keong 1 Tridacna squamosa 1 Kima Sisik Tidak Tidak Tidak Ya
7. 1 Troides helena 1 Kupu-kupu Raja Helena Tidak Tidak Ya -
Serangga
2 Troides amphrysus 2 Kupu-kupu Raja Malaya Tidak Tidak Ya -
3 Papilio mamnon 3 - Tidak Tidak Tidak Ya
4 Papilio polytes 4 - Tidak Tidak Tidak Ya
5 Delias eucharis 5 - Tidak Tidak Tidak Ya
6 Leptosia xiphia 6 - Tidak Tidak Tidak Ya
7 Appias lyncida 7 - Tidak Tidak Tidak Ya
8 Appias oliferna 8 - Tidak Tidak Tidak Ya
9 Caltoris bromus 9 - Tidak Tidak Tidak Ya
10 Catopsilia pamona 10 - Tidak Tidak Tidak Ya
11 Cepora judith 11 - Tidak Tidak Tidak Ya
12 Cepora nerissa 12 - Tidak Tidak Tidak Ya
13 Colias philodice 13 - Tidak Tidak Tidak Ya
14 Elymnias dara 14 - Tidak Tidak Tidak Ya
15 Euchrysops cnejus 15 - Tidak Tidak Tidak Ya
16 Euploea aconthea 16 - Tidak Tidak Tidak Ya
17 Euploea algea 17 - Tidak Tidak Tidak Ya
18 Euploea eleusina 18 - Tidak Tidak Tidak Ya
19 Euploea eunice 19 - Tidak Tidak Tidak Ya
20 Euploea mulciber 20 - Tidak Tidak Tidak Ya
21 Euploea tulliolus 21 - Tidak Tidak Tidak Ya
22 Euploea core 22 - Tidak Tidak Tidak Ya
23 Eurema alitha 23 - Tidak Tidak Tidak Ya
24 Eurema hecade 24 - Tidak Tidak Tidak Ya
25 Hypolimnas bolina 25 - Tidak Tidak Tidak Ya
26 Ideopsis juventa 26 - Tidak Tidak Tidak Ya
27 Ixias balice 27 - Tidak Tidak Tidak Ya
28 Jamides elphis 28 - Tidak Tidak Tidak Ya
29 Jamides pura 29 - Tidak Tidak Tidak Ya
30 Jamides lugine 30 - Tidak Tidak Tidak Ya
31 Junonia almana 31 - Tidak Tidak Tidak Ya
32 Junonia iphita 32 - Tidak Tidak Tidak Ya
33 Leptosia nina 33 - Tidak Tidak Tidak Ya
34 Melanitis leda 34 - Tidak Tidak Tidak Ya
35 Mycalesis horsfieldii 35 - Tidak Tidak Tidak Ya
36 Neptis hylas 36 - Tidak Tidak Tidak Ya
37 Nymphalidae idea 37 - Tidak Tidak Tidak Ya
38 Chilasa clytia 38 - Tidak Tidak Tidak Ya
39 Athyma perius 39 - Tidak Tidak Tidak Ya
40 Orsotriaena medus 40 - Tidak Tidak Tidak Ya
41 Parenonia valeria 41 - Tidak Tidak Tidak Ya
42 Precis hedonia 42 - Tidak Tidak Tidak Ya
43 Rapala dieneces 43 - Tidak Tidak Tidak Ya
44 Ypthima philomela 44 - Tidak Tidak Tidak Ya
45 Zerynthia hypsipyle 45 - Tidak Tidak Tidak Ya
46 Dirhinus anthracia 46 - Tidak Tidak Tidak Ya
47 Brachymeria apicicornis 47 - Tidak Tidak Tidak Ya
48 Brachymeria lasus 48 - Tidak Tidak Tidak Ya
49 Brachymeria lugurbis 49 - Tidak Tidak Tidak Ya
50 Uga javanica 50 - Tidak Tidak Tidak Ya
51 Notaspidium sp. 51 - Tidak Tidak Tidak Ya
52 Kriechbaumerella rufimanus 52 - Tidak Tidak Tidak Ya
53 Antrochepalus achterbergi 53 - Tidak Tidak Tidak Ya
54 Antrochepalus sp. 54 - Tidak Tidak Tidak Ya
55 Diplacodes trivialis 55 Capung tengger biru Tidak Tidak Tidak Ya
56 Lathrecista asiatica 56 - Tidak Tidak Tidak Ya
57 Neurothemis ramburii 57 Capung tengger jalatunggal Tidak Tidak Tidak Ya
58 Orthetrum sabina 58 - Tidak Tidak Tidak Ya
59 Trithemis festiva 59 - Tidak Tidak Tidak Ya
60 Orthetrum chrysis 60 Capung sambar perut kait Tidak Tidak Tidak Ya
61 Orthetrum glaucum 61 Capung sambar biru Tidak Tidak Tidak Ya
62 Zyxomma obtusum 62 Capung sambar putih Tidak Tidak Tidak Ya
63 Vestalis luctuosa 63 Capung biru metalik Tidak Tidak Tidak Ya
64 Rhinocypha fenestrata 64 Capung batu merah jambu Tidak Tidak Tidak Ya
65 Pseudagrion pruinosum 65 - Tidak Tidak Tidak Ya
66 Pseudagrion microcephalum 66 Capung jarum kepala kecil Tidak Tidak Tidak Ya
67 Pseudagrion rubriceps 67 Capung jarum metalik Tidak Tidak Tidak Ya
68 Euphaea variegata 68 - Tidak Tidak Tidak Ya
69 Copera marginipes 69 Capung hantu kaki kuning Tidak Tidak Tidak Ya
70 Nososticta insignis 70 - Tidak Tidak Tidak Ya
71 Prodasineura autumnalis 71 - Tidak Tidak Tidak Ya

Lampiran | 23
Nama Spesies Status
Golongan Tidak
Nama Latin Nama Lokal Endemik Terancam Dilindungi
Lindungi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
72 Neurothemis terminata 72 - Tidak Tidak Tidak Ya
73 Orthetrum sabina 73 - Tidak Tidak Tidak Ya
74 Gynacantha subinterrupta 74 - Tidak Tidak Tidak Ya
75 Onthophagus semiaureus 75 - Tidak Tidak Tidak Ya
76 Onthophagus orientalis 76 - Tidak Tidak Tidak Ya
77 Haplosomoides unicolor 77 - Tidak Tidak Tidak Ya
78 Platyxantha sp. 78 - Tidak Tidak Tidak Ya
79 Phyllocharis undulata 79 - Tidak Tidak Tidak Ya
80 Henosepilachna sp. 80 - Tidak Tidak Tidak Ya
81 Aulacophora antennata 81 - Tidak Tidak Tidak Ya
82 Chrysomelidae sp 82 - Tidak Tidak Tidak Ya
83 Lema femorata 83 - Tidak Tidak Tidak Ya
84 Aulacophora plagiata 84 - Tidak Tidak Tidak Ya
85 Theopea sp 85 - Tidak Tidak Tidak Ya
86 Polexima sp 86 - Tidak Tidak Tidak Ya
87 Mimopolemius sp 87 - Tidak Tidak Tidak Ya
88 Hemipyxis decora 88 - Tidak Tidak Tidak Ya
89 Acrida turrita 89 - Tidak Tidak Tidak Ya
90 Atractomorpha psittacina 90 - Tidak Tidak Tidak Ya
91 Catantops angustifrons 91 - Tidak Tidak Tidak Ya
92 Catantops splendens 92 - Tidak Tidak Tidak Ya
93 Heteropternis obscurella 93 - Tidak Tidak Tidak Ya
94 Heteropternis respondens 94 - Tidak Tidak Tidak Ya
95 Oxya chinensis 95 - Tidak Tidak Tidak Ya
96 Oxya gavisa 96 - Tidak Tidak Tidak Ya
97 Oxya intricata 97 - Tidak Tidak Tidak Ya
98 Phlaeoba antennata 98 - Tidak Tidak Tidak Ya
99 Phlaeoba rustica 99 - Tidak Tidak Tidak Ya
100 Pternoscirta caliginosa 100 - Tidak Tidak Tidak Ya
101 Trilophidia cristella 101 - Tidak Tidak Tidak Ya
102 Trycalinae antennata 102 - Tidak Tidak Tidak Ya
103 Anoplolepsis gracilipes 103 - Tidak Tidak Tidak Ya
104 Crematogaster sp 104 - Tidak Tidak Tidak Ya
105 Gnamptogenys sp 105 - Tidak Tidak Tidak Ya
106 Hipoponera sp 106 - Tidak Tidak Tidak Ya
107 Leptogenys sp 107 - Tidak Tidak Tidak Ya
108 Meranoplus sp 108 - Tidak Tidak Tidak Ya
109 Monomorium sp 109 - Tidak Tidak Tidak Ya
110 Nylanderia sp 110 - Tidak Tidak Tidak Ya
111 Odontomachus sp 111 - Tidak Tidak Tidak Ya
112 Odontoponera denticulata 112 - Tidak Tidak Tidak Ya
113 Odontoponera sp 113 - Tidak Tidak Tidak Ya
114 Oecophylla smaragdina 114 - Tidak Tidak Tidak Ya
115 Paratrechina longicornis 115 - Tidak Tidak Tidak Ya
116 Pheidole sp 116 - Tidak Tidak Tidak Ya
117 Pheidologeton sp 117 - Tidak Tidak Tidak Ya
118 Polyrhachis sp 118 - Tidak Tidak Tidak Ya
119 Technomyrmex sp 119 - Tidak Tidak Tidak Ya
120 Tetramorium sp 120 - Tidak Tidak Tidak Ya
8. Bivalvia 1 Lithophaga lithophaga 1 - Tidak Tidak Tidak Ya
2 Mytilus edulis 2 - Tidak Tidak Tidak Ya
3 Mediolus elongates 3 - Tidak Tidak Tidak Ya
4 Tellina donasina 4 - Tidak Tidak Tidak Ya
5 Donax vittatus 5 - Tidak Tidak Tidak Ya
9. Tumbuh- 1 Sargassum enchinocarpum J.Agardh 1 - Tidak Tidak Tidak Ya
tumbuhan
2 Sargassum duplicatum J.Agardh 2 - Tidak Tidak Tidak Ya
3 Sargassum crassifolium J.Agardh 3 - Tidak Tidak Tidak Ya
4 Dictyota indica Sonder 4 - Tidak Tidak Tidak Ya
5 Rhodymenia palmata (Linnaeus) 5 - Tidak Tidak Tidak Ya
Greville
6 Caulerpa lentifera J.Argadh 6 - Tidak Tidak Tidak Ya
7 Codium geppi Schmitts 7 - Tidak Tidak Tidak Ya
8 Ulva fasciata Delile 8 - Tidak Tidak Tidak Ya
9 Ulva lactuca 9 - Tidak Tidak Tidak Ya
10 Usnea barbata Fries. 10 - Tidak Tidak Tidak Ya
11 Usnea misaminensis (Vain.) Not. 11 - Tidak Tidak Tidak Ya
12 Adiantum philippense 12 - Tidak Tidak Tidak Ya
13 Microlepia strigosa 13 Pakis Renda Tidak Tidak Tidak Ya
14 Equisetum debile Roxb. 14 Pentungan Tidak Tidak Tidak Ya
15 Asplenium spp 15 Pakis Tidak Tidak Tidak Ya
16 Nephrolepis biserrata 16 Paku darat Tidak Tidak Tidak Ya
17 Phyniatodes scolopendria 17 Paku wangi Tidak Tidak Tidak Ya
18 Polypodium nummularifolius Mett. 18 Picisan Tidak Tidak Tidak Ya
19 Platycerium alcicorne Gaud. 19 Simbar menjangan Tidak Tidak Tidak Ya
20 Nephrolepis hirsutula (G.Forst.) 20 - Tidak Tidak Tidak Ya
C.Presl.

24 | Lampiran
Nama Spesies Status
Golongan Tidak
Nama Latin Nama Lokal Endemik Terancam Dilindungi
Lindungi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
21 Pteris longipinnula Wall. 21 - Tidak Tidak Tidak Ya
22 Pteris ensiformis Burm.f 22 - Tidak Tidak Tidak Ya
23 Pteris biaurita L. 23 - Tidak Tidak Tidak Ya
24 Adiantum lunulatum. Burm.f. 24 - Tidak Tidak Tidak Ya
25 Adiantum cuneatum Langsd. & Fisch. 25 - Tidak Tidak Tidak Ya
26 Pityrogramma calomelanos (L.) Link. 26 - Tidak Tidak Tidak Ya
27 Arcypteris irregularis (Pr.) Holt. 27 - Tidak Tidak Tidak Ya
28 Tectaria yunnanensis (Bak.)Ching. 28 - Tidak Tidak Tidak Ya
29 Tectaria siifolia (Willd.) Copel. 29 - Tidak Tidak Tidak Ya
30 Microlepia speluncae (L.)T.Moore. 30 - Tidak Tidak Tidak Ya
31 Pteris cretica 31 Pakis Pita Tidak Tidak Tidak Ya
32 Lygodium heterodoxzum kunze. 32 - Tidak Tidak Tidak Ya
33 Lygodium circinnatum (Burm.f) Swartz 33 - Tidak Tidak Tidak Ya
34 Lygodium reticulatum Schkuhl. 34 - Tidak Tidak Tidak Ya
35 Lygodium dimorfisme 35 - Tidak Tidak Tidak Ya
36 Lygodium flexuosum 36 - Tidak Tidak Tidak Ya
37 Lygodium japonicum (Thuinb.)Sw. 37 - Tidak Tidak Tidak Ya
38 Lygodium scandens (L.) Sw 38 - Tidak Tidak Tidak Ya
39 Amphineuron terminans (Hook.) 39 - Tidak Tidak Tidak Ya
Holttum.
40 Pronephrium asperum (C.Presl.) 40 - Tidak Tidak Tidak Ya
Holttum.
41 Christella dentata var. Caespitosa 41 - Tidak Tidak Tidak Ya
Holttum
42 Christella sp 42 - Tidak Tidak Tidak Ya
43 Christella parasitica L. Lev 43 - Tidak Tidak Tidak Ya
44 Selaginella plana Hieron. 44 - Tidak Tidak Tidak Ya
45 Selaginella doederleinii Hieron. 45 - Tidak Tidak Tidak Ya
46 Balanophora fungosa 46 - Tidak Tidak Tidak Ya
47 Gomphostemma hemsleyanum 47 - Tidak Tidak Tidak Ya
48 Phaleria octandra 48 - Tidak Tidak Tidak Ya
49 Cycas rumphii 49 Pakis haji Tidak Tidak Tidak Ya
50 Gnetum gnemon L. 50 Melinjo/tangkil Tidak Tidak Tidak Ya
51 Gnetum latifolium 51 Tangkil Tidak Tidak Tidak Ya
52 Agathis albaFoxw. 52 Aagathis Tidak Tidak Tidak Ya
53 Achyranthes aspera L. 53 Renggetan,jarong,gendoroyo Tidak Tidak Tidak Ya
54 Crynum asiaticum L. 54 Bakung hutan Tidak Tidak Tidak Ya
55 Proiphys amboinensis 55 Lili Natal Tidak Tidak Tidak Ya
56 Acorus calamus L. 56 Dringo Tidak Tidak Tidak Ya
57 Aglaonema commutatum L. 57 - Tidak Tidak Tidak Ya
58 Alocasia macrorrhiza (L.) G. Don 58 Sente Tidak Tidak Tidak Ya
59 Amorphophallus muelleri 59 Iles-iles Tidak Tidak Tidak Ya
60 Colocasia 60 Talas hutan Tidak Tidak Tidak Ya
61 Dieffenbachia sequine (Jacq.) Schott 61 Sri rejeki Tidak Tidak Tidak Ya
62 Homalomena cordata Schott. 62 Anggrek talas Tidak Tidak Tidak Ya
63 Homalomena javanica V.A.V.R. 63 Nampu Tidak Tidak Tidak Ya
64 Ananas comosus Merr. 64 Nenas Tidak Tidak Tidak Ya
65 Canna sp 65 Pelosan Tidak Tidak Tidak Ya
66 Gloriosa superba 66 Kembang sungsang Tidak Tidak Tidak Ya
67 Commelina benghalensis L 67 Petungan Tidak Tidak Tidak Ya
68 Carex sp. 68 - Tidak Tidak Tidak Ya
69 Cyperus flabellifformis Rootb 69 - Tidak Tidak Tidak Ya
70 Cyperus rotundus L. 70 Rumput teki Tidak Tidak Tidak Ya
71 Cyperus sp. 71 Teki alas Tidak Tidak Tidak Ya
72 Scirpus sp 72 - Tidak Tidak Tidak Ya
73 Dioscorea aculeata Rumph. 73 Gembolo Tidak Tidak Tidak Ya
74 Dioscorea esculenta 74 Gembili Tidak Tidak Tidak Ya
75 Dioscorea hispida Dennust. 75 Gadung Tidak Tidak Tidak Ya
76 Dracaena sp 76 Bambu Rejeki Tidak Tidak Tidak Ya
77 Adropogon sp 77 Prumpung Tidak Tidak Tidak Ya
78 Andropogon nardus 78 Kepundung Tidak Tidak Tidak Ya
79 Andropogon pertusus 79 Suket putihan Tidak Tidak Tidak Ya
80 Ischaemum sp. 80 Rumput Tidak Tidak Tidak Ya
81 Oplismenus burmanni 81 Tembelekan Tidak Tidak Tidak Ya
82 Paspalum conjugatum 82 Rumput kebau Tidak Tidak Tidak Ya
83 Saccharum officinarum 83 Tebu/glagah Tidak Tidak Tidak Ya
84 Spinifex squarosus 84 Rumput lari Tidak Tidak Tidak Ya
85 Aloe vera L. 85 Lidah buaya Tidak Tidak Tidak Ya
86 Dianella javanica (Bl.) Decne 86 Lancuran Tidak Tidak Tidak Ya
87 Smilax macrocarpa Bl. 87 Ketepeng Tidak Tidak Tidak Ya
88 Smilax barbata 88 Canar Tidak Tidak Tidak Ya
89 Donax cannaeformis (G.Fors.) 89 Bamban Tidak Tidak Tidak Ya
K.Schumn.
90 Maranta arundinacea 90 Garut Tidak Tidak Tidak Ya
91 Phrynium pubinerve Bl. 91 Angkrik Tidak Tidak Tidak Ya
92 Musa branchycarpa Back. 92 Pisang berbiji Tidak Tidak Tidak Ya
93 Musa sp. 93 Pisang hutan Tidak Tidak Tidak Ya
94 Cleisostoma subulatum Bi. 94 - Tidak Tidak Tidak Ya

Lampiran | 25
Nama Spesies Status
Golongan Tidak
Nama Latin Nama Lokal Endemik Terancam Dilindungi
Lindungi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
95 Corymborkis veratifolia (Reinw.)Bi 95 - Tidak Tidak Tidak Ya
96 Cymbidium sp 96 - Tidak Tidak Tidak Ya
97 Dendrobium aloifolium (BI.) Rchb.f. 97 - Tidak Tidak Tidak Ya
98 Dendrobium crumenatum Sw. 98 Anggrek merpati Tidak Tidak Tidak Ya
99 Dendrobium stuartii F.M.Bail 99 - Tidak Tidak Tidak Ya
100 Dendrobium tenellum (BI.) Lindl 100 - Tidak Tidak Tidak Ya
101 Dendrobium tetraedre 101 - Tidak Tidak Tidak Ya
102 Eria javanica (Sw.) BI 102 - Tidak Tidak Tidak Ya
103 Flickingeria sp 103 - Tidak Tidak Tidak Ya
104 Gooddyera sp 104 - Tidak Tidak Tidak Ya
105 Grosourdya appendiculata (BI.)Rchb.f. 105 - Tidak Tidak Tidak Ya
106 Habenaria multipartitata 106 Wi hutan Tidak Tidak Tidak Ya
107 Kingidium deliciosum (Rchb.f.) Sweet 107 - Tidak Tidak Tidak Ya
108 Liparis macrophylla 108 - Tidak Tidak Tidak Ya
109 Liparis viridiflora (BI.) Lindl. 109 - Tidak Tidak Tidak Ya
110 Luisia zollingeri Rchb.f. 110 - Tidak Tidak Tidak Ya
111 Micropera pallida Roxb. ) Lindl 111 - Tidak Tidak Tidak Ya
112 Nervilia punctata (BI.) Makino 112 - Tidak Tidak Tidak Ya
113 Oberonia dissitiflora Ridl. 113 - Tidak Tidak Tidak Ya
114 Pomatocalpa latifolia (Lindl.) J.J.Sm. 114 - Tidak Tidak Tidak Ya
115 Rhyncostylis retusa (L.) BI 115 - Tidak Tidak Tidak Ya
116 Sphathoglottis plicata 116 Anggrek tanah Tidak Tidak Tidak Ya
117 Thrixspemum arachnites BI. 117 - Tidak Tidak Tidak Ya
118 Thrixspermum subulatum (BI.)Rchb. F. 118 - Tidak Tidak Tidak Ya
119 Tropidia angulosa BI. 119 - Tidak Tidak Tidak Ya
120 Vanilla sp 120 - Tidak Tidak Tidak Ya
121 Areca catechu L. 121 Jambe Tidak Tidak Tidak Ya
122 Arenga pinnata L. 122 Aren Tidak Tidak Tidak Ya
123 Borassus flabellifer 123 Lontar Tidak Tidak Tidak Ya
124 Calamus sp. 124 Rotan Tidak Tidak Tidak Ya
125 Calamus unifarius Wendl 125 Rotan wuluh Tidak Tidak Tidak Ya
126 Calamus viminalis Willd 126 Rotan cacing Tidak Tidak Tidak Ya
127 Caryota mitis Lour. 127 Nduru, saray Tidak Tidak Tidak Ya
128 Cocos nucifera L. 128 Kelapa hijau Tidak Tidak Tidak Ya
129 Corypha alata Roxb. 129 Gebang Tidak Tidak Tidak Ya
130 Daemonorops hystrix Mart 130 Rotan sepet Tidak Tidak Tidak Ya
131 Daemonorops melanochaetes BI 131 Rotan manis / legi Tidak Tidak Tidak Ya
132 Daemonorops oblonga BI 132 Rotan Pitik / Poprok Tidak Tidak Tidak Ya
133 Nypha fucticans 133 Nipah Tidak Tidak Tidak Ya
134 Pinanga kuhlii 134 Pinang buah kecil Tidak Tidak Tidak Ya
135 Plectocomia elongata 135 Rotan warak Tidak Tidak Tidak Ya
136 Unidentified 136 Rotan cecret Tidak Tidak Tidak Ya
137 Unidentified 137 Rotan slatung Tidak Tidak Tidak Ya
138 Unidentified 138 Rotan wowo Tidak Tidak Tidak Ya
139 Pandanus latifolius Hassk. 139 Pandan wangi Tidak Tidak Tidak Ya
140 Pandanus sp. 140 Pandan Tidak Tidak Tidak Ya
141 Pandanus tectorius 141 Pandan laut Tidak Tidak Tidak Ya
142 Piper aduncum 142 Seuseurcuhan sd Tidak Tidak Tidak Ya
143 Piper bantamense Bl 143 Suruh Tidak Tidak Tidak Ya
144 Piper betle L. 144 Suruh apel Tidak Tidak Tidak Ya
145 Piper caducibracteum 145 Sirih hutan Tidak Tidak Tidak Ya
146 Piper caninum Bl. 146 Kemekes Tidak Tidak Tidak Ya
147 Piper cubeba L.f. 147 Kemukus Tidak Tidak Tidak Ya
148 Piper nigrum L. 148 Lada Tidak Tidak Tidak Ya
149 Piper retrofractum Vahl. 149 Cabe jawa Tidak Tidak Tidak Ya
150 Andropogon citratus DC. 150 Serai Tidak Tidak Tidak Ya
151 Bambusa bambus 151 Bambu 0ri Tidak Tidak Tidak Ya
152 Bambusa balcooa Roxb 152 - Tidak Tidak Tidak Ya
153 Bambusa jacobsii Widjaja 153 Bambu jajang Tidak Tidak Tidak Ya
154 Bambusa marculata Widjaja 154 Bambu tutul Tidak Tidak Tidak Ya
155 Bambusa sp 155 Bambu bubat Tidak Tidak Tidak Ya
156 Bambusa spinosa 156 Bambu gesing Tidak Tidak Tidak Ya
157 Bambusa vulgaris Schrad 157 Bambu kuning Tidak Tidak Tidak Ya
158 Cepuadon dactylon 158 Suket kawutan Tidak Tidak Tidak Ya
159 Coix lacrymajobi L. 159 Japen Tidak Tidak Tidak Ya
160 Cynodon dactylon 160 Kawatan Tidak Tidak Tidak Ya
161 Cyrtococcum oxyphyllum 161 - Tidak Tidak Tidak Ya
162 Dendrocalamus asper 162 Bambu petung Tidak Tidak Tidak Ya
163 Dendrocalamus giganteus 163 Bambu rampal Tidak Tidak Tidak Ya
164 Dinochoa scandes 164 Bambu matmat Tidak Tidak Tidak Ya
165 Fimbribambusa horsfieldii Monro 165 Bambu embong Tidak Tidak Tidak Ya
166 Giganthochloa nigrocillata 166 Bambu bubat Tidak Tidak Tidak Ya
167 Gigantochloa atter 167 Bambu legi Tidak Tidak Tidak Ya
168 Gigantochloa manggong Widjaja 168 Bambu manggong Tidak Tidak Tidak Ya
169 Giganthochloa apus 169 Bambu apus Tidak Tidak Tidak Ya
170 Giganthochloa verticillata 170 Bambu andong Tidak Tidak Tidak Ya
171 Ichnanthus vinicus 171 - Tidak Tidak Tidak Ya

26 | Lampiran
Nama Spesies Status
Golongan Tidak
Nama Latin Nama Lokal Endemik Terancam Dilindungi
Lindungi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
172 Imperata cylindrica (L.) Beauv 172 Alang-alang Tidak Tidak Tidak Ya
173 Ischaemum muticum L 173 - Tidak Tidak Tidak Ya
174 Neololeba atra (Lindl.) 174 Bambu loleba Tidak Tidak Tidak Ya
175 Panicum barbatum 175 Suket jambean Tidak Tidak Tidak Ya
176 Panicum distachyum 176 Suket gajian Tidak Tidak Tidak Ya
177 Panicum flaridum 177 Suket hart Tidak Tidak Tidak Ya
178 Panicum maximum 178 Malela Tidak Tidak Tidak Ya
179 Panicum staninum 179 Suket jajgran Tidak Tidak Tidak Ya
180 Panisitum curcurium 180 Rumput gajah Tidak Tidak Tidak Ya
181 Saccharum spontaneum L. 181 Gelagah Tidak Tidak Tidak Ya
182 Schizoschyum blumea 182 Bambu wuluh Tidak Tidak Tidak Ya
183 Schizoschyum bracheladium 183 Bambu rampal Tidak Tidak Tidak Ya
184 Unidentified 184 Jampang, lulangan Tidak Tidak Tidak Ya
185 Unidentified 185 Paitan Tidak Tidak Tidak Ya
186 Panicum niticum 186 Klonjono Tidak Tidak Tidak Ya
187 Stemona tuberosa Lour 187 - Tidak Tidak Tidak Ya
188 Tacca palmata Bl. 188 Iles-iles Tidak Tidak Tidak Ya
189 Alpinia galanga (L.) Swartz. 189 Laosan Tidak Tidak Tidak Ya
190 Amomum cardanomum Wild. 190 Kapulogo Tidak Tidak Tidak Ya
191 Amomum coccinium Lower 191 Tepus, laosan Tidak Tidak Tidak Ya
192 Costus sp 192 Setawar Tidak Tidak Tidak Ya
193 Costus speciosus (Koenig.) Smith. 193 Pacing Tidak Tidak Tidak Ya
194 Curcuma domestica Vall. 194 Kunyit Tidak Tidak Tidak Ya
195 Curcuma xanthorrhiza Roxb. 195 Temulawak Tidak Tidak Tidak Ya
196 Gastrochilus panduratum 196 Kunci Tidak Tidak Tidak Ya
197 Globa marantina L. 197 Gedang cici Tidak Tidak Tidak Ya
198 Globba pendula 198 - Tidak Tidak Tidak Ya
199 Zingiber aromaticum Valeton 199 Puyangan Tidak Tidak Tidak Ya
200 Acanthus ilicifolius 200 Daun berduri Tidak Tidak Tidak Ya
201 Andrographis paniculata (Brum.f.) 201 Sambiloto Tidak Tidak Tidak Ya
Nees.
202 Barleria prionitis L. 202 Landep Tidak Tidak Tidak Ya
203 Gandarussa vulgaris Nees. 203 Anggrek wungu Tidak Tidak Tidak Ya
204 Graptophyllum pictum (L.) Griff. 204 Daun wungu Tidak Tidak Tidak Ya
205 Hemigraphis colorata (BL) Hall.f. 205 Ceplikan Tidak Tidak Tidak Ya
206 Hypoestes polythyrsa Miq. 206 Rayut sambiloto Tidak Tidak Tidak Ya
207 Allophylus cobbe 207 Cukilan Tidak Tidak Tidak Ya
208 Alternanthera sessilis (L.) DC. 208 Daun kremak Tidak Tidak Tidak Ya
209 Amaranthus caudatus Rump. 209 Kastoyan Tidak Tidak Tidak Ya
210 Amaranthus hybridus 210 Bayem Tidak Tidak Tidak Ya
211 Amaranthus spinosus L. 211 Bayem duri Tidak Tidak Tidak Ya
212 Anacardium occidentale L. 212 Jambu monyet Tidak Tidak Tidak Ya
213 Buchanania arborescens (Bl.) Bl. 213 Poh-pohan Tidak Tidak Tidak Ya
214 Buchanania sessilifolia 214 Cakar ayam Tidak Tidak Tidak Ya
215 Dracontomelon mangifera 215 Rau Tidak Tidak Tidak Ya
216 Gluta renghas 216 Rengas Tidak Tidak Tidak Ya
217 Lannea coromandelica 217 Jaranan Tidak Tidak Tidak Ya
218 Mangifera indica L. 218 Palem kecik Tidak Tidak Tidak Ya
219 Mangifera sp 219 Mangga hutan Tidak Tidak Tidak Ya
220 Semecarpus heterophylla Bl. 220 Ingas Tidak Tidak Tidak Ya
221 Spondias cytherea Sonnerat 221 Kedondong Tidak Tidak Tidak Ya
222 Spondias pinnata Kurz. 222 Kluncing Tidak Tidak Tidak Ya
223 Annona muricata L. 223 Sirsak Tidak Tidak Tidak Ya
224 Canangium odoratum (Lamk.)Hook.f.& 224 kenanga Tidak Tidak Tidak Ya
Thom.
225 Mitrephora javanica 225 Kalak Tidak Tidak Tidak Ya
226 Orophea hexandra Bl. 226 Mundu Tidak Tidak Tidak Ya
227 Polyalthia laterifolia 227 Wanitan Tidak Tidak Tidak Ya
228 Polyalthia ruphii 228 Jerukan Tidak Tidak Tidak Ya
229 Stelechocarpus burahol Blume. 229 Kepel Tidak Tidak Tidak Ya
230 Cerbera manghas 230 Bintaru Tidak Tidak Tidak Ya
231 Alstonia scholaris R.Br. 231 Pulai Tidak Tidak Tidak Ya
232 Alstonia spectabilis 232 Legaran Tidak Tidak Tidak Ya
233 Rauwolfia serpentina (L.) Benth ex 233 Pule pandak Tidak Tidak Tidak Ya
Kurz.
234 Tabernaemontana coranaria Willd. 234 Mondokaki Tidak Tidak Tidak Ya
235 Voacanga grandifolia (Miq.) Rolfe. 235 Cembirit Tidak Tidak Tidak Ya
236 Hoya diversifolia 236 Kikandel lalaki Tidak Tidak Tidak Ya
237 Begonia glabra Kuiz. Ex. Pav 237 Begonia Tidak Tidak Tidak Ya
238 Spathodea campanulata 238 Kiacret Tidak Tidak Tidak Ya
239 Bombax malabaricum DC. 239 Randu alas Tidak Tidak Tidak Ya
240 Ceiba pentandra Gaertn. 240 Randu agung Tidak Tidak Tidak Ya
241 Durio zibethinus Murr. 241 Durenan Tidak Tidak Tidak Ya
242 Ochroma lagopus 242 Balsa Tidak Tidak Tidak Ya
243 Cordia blancoi Vid. 243 Kendal Tidak Tidak Tidak Ya
244 Canarium amboinense Hoch. 244 Kenari Tidak Tidak Tidak Ya
245 Canarium asperum Benth. 245 Kembang rekisi Tidak Tidak Tidak Ya

Lampiran | 27
Nama Spesies Status
Golongan Tidak
Nama Latin Nama Lokal Endemik Terancam Dilindungi
Lindungi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
246 Cannarium odoratum Baill. 246 - Tidak Tidak Tidak Ya
247 Garuga floribunda Decaisne 247 Klayu Tidak Tidak Tidak Ya
248 Protium javanicum Burm. F. 248 Trenggulun Tidak Tidak Tidak Ya
249 Bauhinia lingua DC 249 - Tidak Tidak Tidak Ya
250 Carica papaya L. 250 Pepaya Tidak Tidak Tidak Ya
251 Cassine glauca 251 Pacar gunung Tidak Tidak Tidak Ya
252 Siphonodon celastrineus 252 Jerukan Tidak Tidak Tidak Ya
253 Aphanamixis grandiflorus 253 Ledoyo Tidak Tidak Tidak Ya
254 Terminalia microcarpa 254 Selumprit Tidak Tidak Tidak Ya
255 Terminalia ballerica (Gaertn.) Roxb. 255 Joho keling Tidak Tidak Tidak Ya
256 Terminalia catappa Roxb. 256 Ketapang Tidak Tidak Tidak Ya
257 Ageratum conyzoides L. 257 Wedusan Tidak Tidak Tidak Ya
258 Aleuterantera vedulatis 258 Babadotan Tidak Tidak Tidak Ya
259 Blumea balsamifera DC. 259 Sembung Tidak Tidak Tidak Ya
260 Blumea lacera (Burm. F.) DC. 260 Rumput cuplikan Tidak Tidak Tidak Ya
261 Celtis wigjtii 261 Menjalingan Tidak Tidak Tidak Ya
262 Cleidion javanicum 262 Semutan Tidak Tidak Tidak Ya
263 Dianella sp 263 Bh.biru diujung Tidak Tidak Tidak Ya
264 Eclipta alba Hassk. 264 Urang aring Tidak Tidak Tidak Ya
265 Elephantopus scaber L. 265 Tapak liman Tidak Tidak Tidak Ya
266 Emilia sonchifolia DC 266 Tempuh wiyang Tidak Tidak Tidak Ya
267 Eupatorium odoratum L.f. 267 Glepangan Tidak Tidak Tidak Ya
268 Euphatorium multifolium 268 Krinyu Tidak Tidak Tidak Ya
269 Mikania cordata (Burm.f.) (Bl.) 269 Semprotan Tidak Tidak Tidak Ya
Robinson
270 Mikania scandes 270 Akar alam tikus Tidak Tidak Tidak Ya
271 Mogania sp 271 Berbintil akar N2 Tidak Tidak Tidak Ya
272 Nicolaia speciosa 272 Honye Tidak Tidak Tidak Ya
273 Pluchea indica (L.) Less. 273 Beluntas Tidak Tidak Tidak Ya
274 Spilanthes acmella Murr. 274 Legetan Tidak Tidak Tidak Ya
275 Synedrella nodiflora (L.) Gaertn. 275 Patek mas Tidak Tidak Tidak Ya
276 Taben naemontana 276 Bh.kuning beracun Tidak Tidak Tidak Ya
277 Vernonia cinerea Less. 277 Sawi langit Tidak Tidak Tidak Ya
278 Ipomoea pes-caprae 278 Ubi pantai Tidak Tidak Tidak Ya
279 Ipomoea pestigridis L. 279 Kontol kambing Tidak Tidak Tidak Ya
280 Ipomoea reptans Poir. 280 Kangkung Tidak Tidak Tidak Ya
281 Merremia mammosa Chois. 281 Bidoro upas Tidak Tidak Tidak Ya
282 Alangium chinense 282 Putian Tidak Tidak Tidak Ya
283 Bryophyllum calycinum Salisb. 283 Sosor bebek Tidak Tidak Tidak Ya
284 Nasturtium montanum Wall. 284 Sawi tanah Tidak Tidak Tidak Ya
285 Cucurbita moschata Duch. 285 Waluh Tidak Tidak Tidak Ya
286 Momordica charantia L. 286 Pare, paria Tidak Tidak Tidak Ya
287 Tetrameles mudiflora 287 Bindung Tidak Tidak Tidak Ya
288 Dillenia aurea 288 Sempur Tidak Tidak Tidak Ya
289 Tetracera scandens (L.) Merr. 289 Kasapan Tidak Tidak Tidak Ya
290 Hopea sangal 290 Buluan Tidak Tidak Tidak Ya
291 Diospyros aurea 291 Lutung Tidak Tidak Tidak Ya
292 Diospyros hasseltii 292 Budengan, semek Tidak Tidak Tidak Ya
293 Diospyros maritima 293 Komponen Tidak Tidak Tidak Ya
294 Elaeocarpus grandiflorus Smith. 294 Rejoso Tidak Tidak Tidak Ya
295 Acalypha caturus 295 Tutup Tidak Tidak Tidak Ya
296 Aleurites moluccana (L.) Willd. 296 Kemiri Tidak Tidak Tidak Ya
297 Antidesma bunius Spreng. 297 Wuni Tidak Tidak Tidak Ya
298 Antidesma montanum Bl. 298 Garu Tidak Tidak Tidak Ya
299 Baccauera racemosa 299 Kemundung Tidak Tidak Tidak Ya
300 Bischofia javanica Bl. 300 Glintungan Tidak Tidak Tidak Ya
301 Codiaeum variegatum Bl. 301 Puring Tidak Tidak Tidak Ya
302 Croton argyratus 302 Walelar Tidak Tidak Tidak Ya
303 Croton glabiescens 303 Kapasan Tidak Tidak Tidak Ya
304 Croton tiglium 304 Kletek Tidak Tidak Tidak Ya
305 Curcas purgans Medik. 305 Jarak rosta Tidak Tidak Tidak Ya
306 Euphorbia hirta L. 306 Patikan kebo Tidak Tidak Tidak Ya
307 Macaranga denticulata (Bl.) Muell. Arg 307 Walik upih Tidak Tidak Tidak Ya
308 Macaranga tanarius (L.) M.A. 308 Tutup merah Tidak Tidak Tidak Ya
309 Mallotus moluccanus Muell. Arg. 309 Tutup putih Tidak Tidak Tidak Ya
310 Mallotus moritzianus M.A 310 Talok Tidak Tidak Tidak Ya
311 Mallotus ricinoides (Pers.) M.A. 311 Waluh tutup Tidak Tidak Tidak Ya
312 Manihot utilissima Pohl. 312 Ubi kayu Tidak Tidak Tidak Ya
313 Phyllanthus acidus (L.) Skeels. 313 Ceremai Tidak Tidak Tidak Ya
314 Phyllanthus emblica L. 314 Malaka Tidak Tidak Tidak Ya
315 Phyllanthus niruri L. 315 Meniran Tidak Tidak Tidak Ya
316 Sauropus albicus Wight. 316 Katu Tidak Tidak Tidak Ya
317 Centrosema pubescens Bth 317 Kacang Kupu-Kupu Tidak Tidak Tidak Ya
318 Casearia flavovirus 318 Balungan Tidak Tidak Tidak Ya
319 Flacourtia rukam Zoll.& Mor. 319 Janjang Tidak Tidak Tidak Ya
320 Flagellaria indica L. 320 Wawo, rotan lanang Tidak Tidak Tidak Ya
321 Pangium edule 321 Kluwak, picung, pakem Tidak Tidak Tidak Ya

28 | Lampiran
Nama Spesies Status
Golongan Tidak
Nama Latin Nama Lokal Endemik Terancam Dilindungi
Lindungi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
322 Calophyllum inophyllum L. 322 Nyamplungan Tidak Tidak Tidak Ya
323 Garcinia dulcis 323 Mundu Tidak Tidak Tidak Ya
324 Messua ferrea L. 324 Nagasari Tidak Tidak Tidak Ya
325 Salacia oblongifolia Bl. 325 Redani hutan Tidak Tidak Tidak Ya
326 Hyptis suaveolens L. Poir. 326 Basinan Tidak Tidak Tidak Ya
327 Leucas lavandulifolia Smith. 327 Lenglengan Tidak Tidak Tidak Ya
328 Ocimum basilicum L. 328 Selasih Tidak Tidak Tidak Ya
329 Ocimum sanctum L. 329 Lampes Tidak Tidak Tidak Ya
330 Orthosiphon aristatus (Bl.) Miq. 330 Kumis kucing Tidak Tidak Tidak Ya
331 Actinodaphne macrophylla 331 Sosowan Tidak Tidak Tidak Ya
332 Cinnamomum cassia 332 Keningar Tidak Tidak Tidak Ya
333 Cinnamomum porrectum (Roxb.) 333 Selasihan Tidak Tidak Tidak Ya
Kosterm.
334 Cinnamomum sintok 334 Sintok Tidak Tidak Tidak Ya
335 Cinnamomum zeylanicum 335 Kayu manis Tidak Tidak Tidak Ya
336 Litsea amara 336 Res-resan Tidak Tidak Tidak Ya
337 Litsea cubeba Pers. 337 Krangean Tidak Tidak Tidak Ya
338 Litsea monopetala 338 Nyampuh Tidak Tidak Tidak Ya
339 Persea gratissima Gaertn. 339 Atpokat Tidak Tidak Tidak Ya
340 Persea odoratis 340 Talesan Tidak Tidak Tidak Ya
341 Barringtonia asiatica (L.) Kurz. 341 Keben Tidak Tidak Tidak Ya
342 Barringtonia gigantostachya K. et Bl. 342 Baderan Tidak Tidak Tidak Ya
343 Barringtonia racemosa 343 Penggung Tidak Tidak Tidak Ya
344 Barringtonia speciosa Forst. 344 Putat Tidak Tidak Tidak Ya
345 Chydenanthus excelsa (Bl.) Miers. 345 Besulih, pesolek Tidak Tidak Tidak Ya
346 Abrus fruticulosus Wall. Ex W. & A. 346 Aseman Tidak Tidak Tidak Ya
347 Abrus precatorius L. 347 Saga Tidak Tidak Tidak Ya
348 Acacia farnesiana 348 Akasia Tidak Tidak Tidak Ya
349 Acacia rugata (L.) Merr. 349 Kengkeng Tidak Tidak Tidak Ya
350 Acacia sp 350 Klampis Tidak Tidak Tidak Ya
351 Adenanthera micrasma 351 Segawe Tidak Tidak Tidak Ya
352 Caesalpinia pulcherrima (L.) Swartz. 352 Kembang merak Tidak Tidak Tidak Ya
353 Caesalpinia sappan L. 353 Kayu secang Tidak Tidak Tidak Ya
354 Cajanus cajan Mill. 354 Gude Tidak Tidak Tidak Ya
355 Cassia fistula L. 355 Trengguli Tidak Tidak Tidak Ya
356 Cassia florida Vahl. 356 Johar Tidak Tidak Tidak Ya
357 Clitoria ternatea L. 357 Kembang telang Tidak Tidak Tidak Ya
358 Crotalaria striata DC. 358 Rumput ecengan Tidak Tidak Tidak Ya
359 Derris elliptica 359 Tuba Tidak Tidak Tidak Ya
360 Derris scandens (Roxb.) Benth. 360 Rayutan tuba Tidak Tidak Tidak Ya
361 Desmodium adscendens 361 - Tidak Tidak Tidak Ya
362 Dolichos lablab 362 Roay Tidak Tidak Tidak Ya
363 Entada scandens Benth. 363 Bendoh Tidak Tidak Tidak Ya
364 Erythrina fisca 364 Cangkring, dadap Tidak Tidak Tidak Ya
365 Erythrina hypaphorus Boerl. 365 Dedep serep Tidak Tidak Tidak Ya
366 Erythrina subumbrans 366 Dadap serep Tidak Tidak Tidak Ya
367 Indigofera arreta 367 Tarum kembang Tidak Tidak Tidak Ya
368 Leucaena glauca Benth. 368 Lamtoro Tidak Tidak Tidak Ya
369 Milletia sericea (Vent.) W.et A.ex Hass. 369 Tungkul bayon Tidak Tidak Tidak Ya
370 Mimosa invisa 370 Putri malu besar Tidak Tidak Tidak Ya
371 Mimosa pudica L. 371 Daun kaget-kaget Tidak Tidak Tidak Ya
372 Parkia roxburghii G. Don 372 Kedawung Tidak Tidak Tidak Ya
373 Pongamia pinnata (L.) Pierre 373 Dasapri Tidak Tidak Tidak Ya
374 Pterocarpus indicus Wild. 374 Sono kembang Tidak Tidak Tidak Ya
375 Samanea saman 375 Trembesi Tidak Tidak Tidak Ya
376 Sesbania grandiflora Perm. 376 Turi Tidak Tidak Tidak Ya
377 Tamarindus indica L. 377 Asem jawa Tidak Tidak Tidak Ya
378 Uraria crinita 378 Ekor Kucing Tidak Tidak Tidak Ya
379 Strychnos ligustrina 379 Doro putih Tidak Tidak Tidak Ya
380 Ximemia americana L. 380 Widara laut Tidak Tidak Tidak Ya
381 Lagerstromia speciosa (L.) Pers. 381 Ketangi; Bungur Tidak Tidak Tidak Ya
382 Sonneratia caseolaris (L.) Engl. 382 Pidada Tidak Tidak Tidak Ya
383 Michelia champaka L. 383 Kantil, cempaka Tidak Tidak Tidak Ya
384 Michelia montana Bl. 384 Kembang cempoko Tidak Tidak Tidak Ya
385 Michelia sp 385 Kembang Tidak Tidak Tidak Ya
386 Talauma candollei Bl. 386 Cempaka hutan Tidak Tidak Tidak Ya
387 Gossypium javanicum L. 387 Kapas tahun Tidak Tidak Tidak Ya
388 Hibiscus rosa-sinensis L. 388 Kembang sepatu Tidak Tidak Tidak Ya
389 Hibiscus surattensis 389 Tamoenju Tidak Tidak Tidak Ya
390 Hibiscus tiliaceus L. 390 Waru Tidak Tidak Tidak Ya
391 Laportea microstigma 391 Pulus Tidak Tidak Tidak Ya
392 Laportea stimulans 392 Lateng Tidak Tidak Tidak Ya
393 Sida acuta 393 - Tidak Tidak Tidak Ya
394 Thespesia populnea 394 Waru laut Tidak Tidak Tidak Ya
395 Triumfetta sp. 395 Burbark Tidak Tidak Tidak Ya
396 Urena lobata 396 Pulutan Tidak Tidak Tidak Ya
397 Melastoma malabathricum L. 397 Kemanden Tidak Tidak Tidak Ya

Lampiran | 29
Nama Spesies Status
Golongan Tidak
Nama Latin Nama Lokal Endemik Terancam Dilindungi
Lindungi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
398 Aglaia eusideroxylon 398 Langsep lutung Tidak Tidak Tidak Ya
399 Aglaia ganggo Miq. 399 Sawoan Tidak Tidak Tidak Ya
400 Aglaia heptandra 400 Pacal kidang Tidak Tidak Tidak Ya
401 Aglaia odorata Lour. 401 Pacar cina Tidak Tidak Tidak Ya
402 Aglaia odoratissima Bl. 402 Nyampuh semut Tidak Tidak Tidak Ya
403 Aphanamixis polystachys 403 Adem ati Tidak Tidak Tidak Ya
(Wallich)R.N. Parker
404 Disoxylum alliaceum 404 Pagam Tidak Tidak Tidak Ya
405 Disoxylum caulostachyum 405 Lolohan Tidak Tidak Tidak Ya
406 Disoxylum sp 406 Cempangan Tidak Tidak Tidak Ya
407 Dysoxylum gadichandianum 407 Kedoya Tidak Tidak Tidak Ya
408 Lansium domesticum Corre 408 Langsepan Tidak Tidak Tidak Ya
409 Melia azedirachta L. 409 Mimba Tidak Tidak Tidak Ya
410 Sandoricum koetjape 410 Sentul Tidak Tidak Tidak Ya
411 Swietenia macrophylla King. 411 Mahoni Tidak Tidak Tidak Ya
412 Toona sureni (Bl.) Merrill 412 Suren Tidak Tidak Tidak Ya
413 Xylocarpus granattum 413 Sirih tempel Tidak Tidak Tidak Ya
414 Anamirta cocculus 414 Kemunang Tidak Tidak Tidak Ya
415 Arcangelisia flava 415 akar kuning Tidak Tidak Tidak Ya
416 Pericampylus glaucus (Lamk.) Merrill 416 Cao Tidak Tidak Tidak Ya
417 Stephania sp 417 - Tidak Tidak Tidak Ya
418 Tinomiscium javanicum Miers. 418 Kanyon Tidak Tidak Tidak Ya
419 Tinomiscium phytocrenoides 419 Susun Tidak Tidak Tidak Ya
420 Tinospora subuculata Benth. 420 Butrawali Tidak Tidak Tidak Ya
421 Antiaris toxicaria Lesch. 421 Ancar Tidak Tidak Tidak Ya
422 Artocarpus elasticus Reinw. ex Bl. 422 Bendo Tidak Tidak Tidak Ya
423 Artocarpus heterophyllus Lamk. 423 Nangka Tidak Tidak Tidak Ya
424 Ficus ampelas Burm. 424 Ampelas Tidak Tidak Tidak Ya
425 Ficus benjamina L. 425 Apak Tidak Tidak Tidak Ya
426 Ficus elastica 426 Karet Tidak Tidak Tidak Ya
427 Ficus fulva 427 Nongkoan Tidak Tidak Tidak Ya
428 Ficus glomerata 428 Lou Tidak Tidak Tidak Ya
429 Ficus hispida L. 429 Luwingan Tidak Tidak Tidak Ya
430 Ficus lacor 430 Kerasak, apak buku Tidak Tidak Tidak Ya
431 Ficus montana Burm.f. 431 Perlasan Tidak Tidak Tidak Ya
432 Ficus quercifolia 432 Uyahan Tidak Tidak Tidak Ya
433 Ficus rumphii 433 Banitan Tidak Tidak Tidak Ya
434 Ficus septica Burm. 434 Awar-awar Tidak Tidak Tidak Ya
435 Ficus sp. 435 Apak tampikar Tidak Tidak Tidak Ya
436 Ficus variegata Bl. 436 Gondang putih Tidak Tidak Tidak Ya
437 Ficus virens 437 Ara Putih Tidak Tidak Tidak Ya
438 Ficus sundaica 438 - Tidak Tidak Tidak Ya
439 Morus alba (L.) 439 Murbei Tidak Tidak Tidak Ya
440 Moringa pterygosperma Gaerth. 440 Kelor Tidak Tidak Tidak Ya
441 Knema cinerea 441 Getihan Tidak Tidak Tidak Ya
442 Myristica teysmanii 442 Kendaraan Tidak Tidak Tidak Ya
443 Bridelia minutiflora 443 Landakan Tidak Tidak Tidak Ya
444 Eugenia aquea Burm.f. 444 Jambu air Tidak Tidak Tidak Ya
445 Eugenia aromatica O.K. 445 Cengkeh Tidak Tidak Tidak Ya
446 Eugenia cumini Merr. 446 Djuwet, jamblang Tidak Tidak Tidak Ya
447 Eugenia cymosa 447 Manting Tidak Tidak Tidak Ya
448 Eugenia lucidula Miq. 448 Salam Tidak Tidak Tidak Ya
449 Eugenia poliantha 449 Mantingan,salam Tidak Tidak Tidak Ya
450 Eugenia sp 450 Jambu hutan Tidak Tidak Tidak Ya
451 Melaleuca leucadendron L. 451 Kayu putih Tidak Tidak Tidak Ya
452 Psidium guajava L. 452 Jambu biji Tidak Tidak Tidak Ya
453 Schoutenia ovata 453 Walikukun Tidak Tidak Tidak Ya
454 Spidium guajava L. 454 Juet watu Tidak Tidak Tidak Ya
455 Streblus asper 455 Serut Tidak Tidak Tidak Ya
456 Syzygium samarangense Blume. 456 Klampok Tidak Tidak Tidak Ya
457 Syzygium sp. 457 Jambuan Tidak Tidak Tidak Ya
458 Mirabilis jalapa L. 458 Kembang pukul empat Tidak Tidak Tidak Ya
459 Jasminum sambac (L.) Ait. 459 Melati Tidak Tidak Tidak Ya
460 Lepionurus sylvestris Bl. 460 Kembang takir Tidak Tidak Tidak Ya
461 Averrhoa bilimbi L. 461 Belimbing wuluh Tidak Tidak Tidak Ya
462 Averrhoa carambola L. 462 Belimbing manis Tidak Tidak Tidak Ya
463 Passiflora foetida 463 Baketos Tidak Tidak Tidak Ya
464 Sesamum indicum L. 464 Buah watu Tidak Tidak Tidak Ya
465 Plumbago zeylanica L. 465 Daun encok Tidak Tidak Tidak Ya
466 Xanthophyllum vitellinum (Bl.) Dietr. 466 Ndok-ndokan Tidak Tidak Tidak Ya
467 Punica granatum L. 467 Delima putih Tidak Tidak Tidak Ya
468 Rafflesia zollingeriana Kds. 468 Patmosari Ya Ya -
469 Zizyphus mauritiana Lamk. 469 Widoro putih, kenduru Tidak Tidak Tidak Ya
470 Bruguiera gymnorrhiza (L.) Lamk. 470 Tancang Tidak Tidak Tidak Ya
471 Parinari griffithiamum Bth. 471 Suluh Tidak Tidak Tidak Ya
472 Pygeum latifolium 472 Kalak antong Tidak Tidak Tidak Ya
473 Rosa hybrita L. 473 Mawar Tidak Tidak Tidak Ya

30 | Lampiran
Nama Spesies Status
Golongan Tidak
Nama Latin Nama Lokal Endemik Terancam Dilindungi
Lindungi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
474 Anthocephalus cadamba (Roxb.) Miqq. 474 Jabon Tidak Tidak Tidak Ya
475 Bancudus latifolia Rumph. 475 Mengkudu Tidak Tidak Tidak Ya
476 Hymenodictyon excelsum 476 Jati awang Tidak Tidak Tidak Ya
477 Hypobathrum frutescena 477 Kopian Tidak Tidak Tidak Ya
478 Ixora longifolia 478 - Tidak Tidak Tidak Ya
479 Morinda citrifolia L. 479 Bentis, kepundung Tidak Tidak Tidak Ya
480 Nauclea subdita (Korth) Steud. 480 Gempol ketek Tidak Tidak Tidak Ya
481 Paederia foetida 481 Daun Kentut Tidak Tidak Tidak Ya
482 Randia spinosa 482 - Tidak Tidak Tidak Ya
483 Saprosma arboreum 483 Sembukan Tidak Tidak Tidak Ya
484 Aegle marmelos Corr. 484 Mojo Tidak Tidak Tidak Ya
485 Citrus hystrix DC. L. 485 Jeruk purut Tidak Tidak Tidak Ya
486 Citrus limonellus Miq. 486 Jeruk nipis Tidak Tidak Tidak Ya
487 Citrus maxima L. 487 Jeruk bali Tidak Tidak Tidak Ya
488 Citrus sp. 488 Jejerukan Tidak Tidak Tidak Ya
489 Harrisonia perforata 489 - Tidak Tidak Tidak Ya
490 Lunasia amara Blanco 490 Maitan Tidak Tidak Tidak Ya
491 Murraya paniculata (L.) Jack. 491 Kemuning Tidak Tidak Tidak Ya
492 Flacourtia inermis 492 Lobi-Lobi Tidak Tidak Tidak Ya
493 Mischocarpus sundaicus Bl. 493 Dandang gulo Tidak Tidak Tidak Ya
494 Nephelium lappaceum 494 Bunglon, rambutan Tidak Tidak Tidak Ya
495 Pometia samentosa 495 Sapen Tidak Tidak Tidak Ya
496 Sapindus rarak DC. 496 Lerak Tidak Tidak Tidak Ya
497 Chrysophyllum lanceolatum (Bl.) DC. 497 Mangir Tidak Tidak Tidak Ya
498 Manilkara kauki 498 Sawo kecik Tidak Tidak Tidak Ya
499 Mimusops elengi L. 499 Kembang tanjung Tidak Tidak Tidak Ya
500 Planchonella futida 500 Badutan, kedu Tidak Tidak Tidak Ya
501 Cocconia sp 501 Tb.pemakan serangga Tidak Tidak Tidak Ya
502 Capsinum annuum L. 502 Lombok Tidak Tidak Tidak Ya
503 Datura fastuosa L. 503 Kecubung Tidak Tidak Tidak Ya
504 Physalis angulata L. 504 Ceplukan,cecendet Tidak Tidak Tidak Ya
505 Solanum melongana L. 505 Terong Tidak Tidak Tidak Ya
506 Solanum torvum 506 Takokak Tidak Tidak Tidak Ya
507 Duabanga moluccana 507 Takir Tidak Tidak Tidak Ya
508 Erythropsis colorata 508 Winongan Tidak Tidak Tidak Ya
509 Guazuma tomentosa Kunth. 509 Jati londo Tidak Tidak Tidak Ya
510 Heritiera littoralis 510 Liana bg.kuning Tidak Tidak Tidak Ya
511 Kleinhovia hospita L. 511 Timo Tidak Tidak Tidak Ya
512 Melochia corchorifolia L. 512 Senu Tidak Tidak Tidak Ya
513 Pterospermum diversifolium 513 Walang Tidak Tidak Tidak Ya
514 Pterospermum javanicum Jungh. 514 Bayur Tidak Tidak Tidak Ya
515 Sterculia campanulata 515 Munung Tidak Tidak Tidak Ya
516 Sterculia cocanea Jack. 516 nyampuh sompor Tidak Tidak Tidak Ya
517 Sterculia cordata 517 Kalongan Tidak Tidak Tidak Ya
518 Sterculia foetida L. 518 Kepuh Tidak Tidak Tidak Ya
519 Sterculia macrophylla 519 klowangan Tidak Tidak Tidak Ya
520 Theobrroma cacao L. 520 Coklat Tidak Tidak Tidak Ya
521 Symplocos javanica 521 Putihan Tidak Tidak Tidak Ya
522 Symplocos odoratissima Choisy 522 Sariawan Tidak Tidak Tidak Ya
523 Aquilatia malaccensis 523 Acar, Gaharu Tidak Tidak Tidak Ya
524 Elastastema ningrescens 524 Waderan Tidak Tidak Tidak Ya
525 Nyssa javanica 525 Gedangan Tidak Tidak Tidak Ya
526 Celtis philippensis Blanco 526 Emprak Tidak Tidak Tidak Ya
527 Trema orientalis (L.) Bl. 527 Anggrung Tidak Tidak Tidak Ya
528 Elatostema latifolium (Bl.) H. Schrot. 528 Pekuan Tidak Tidak Tidak Ya
529 Laportea sinuata (Bl.) Bl. Ex Miq. 529 Kemadu Tidak Tidak Tidak Ya
530 Pipturus argenteus (Forst. f) Wedd. 530 Waruh putih Tidak Tidak Tidak Ya
531 Clerodendrum disparifolium Bl. 531 Pudakan Tidak Tidak Tidak Ya
532 Lantana camara L. 532 Temblekan,saliara Tidak Tidak Tidak Ya
533 Peronema canescens 533 Btg.beralur bunga Tidak Tidak Tidak Ya
534 Stachytarpheta mutabilis Vahl. 534 Jarong lalaki Tidak Tidak Tidak Ya
535 Tectona grandis L. 535 Jati Tidak Tidak Tidak Ya
536 Vitex pubescens Vahl. 536 Laban/laban tileng Tidak Tidak Tidak Ya
537 Vitex quinata (Lour.) F.N. Will. 537 Joho lawe Tidak Tidak Tidak Ya
538 Vitex trifolia L. 538 Legundi Tidak Tidak Tidak Ya
539 Ampelocisus thyrsiflora 539 - Tidak Tidak Tidak Ya
540 Cayratia japonica (Thunb.) Gagn. 540 Galing Tidak Tidak Tidak Ya
541 Cayratia trifolia Linn 541 - Tidak Tidak Tidak Ya
542 Leea indica (Burm.f.) Merr. 542 Girang/Girang merah Tidak Tidak Tidak Ya
543 Leea rubra Bl. 543 Kragean/Girang merah Tidak Tidak Tidak Ya
544 Tetrastigma lanceolarium Planch. 544 Waliran akar gepeng Tidak Tidak Tidak Ya
545 Tetrastigma papillosum Planch. 545 Waliran akar benang Tidak Tidak Tidak Ya
546 Vitis quandrangularis Wall. 546 Tikel balung Tidak Tidak Tidak Ya
Keterangan: -
Sumber: Balai Taman Nasional (BTN) Meru Betiri

Lampiran | 31
Tabel-4C Burung di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

No. Nama Latin Nama Lokal Status Huni

(1) (2) (3) (4)


1 Tach yspiza soloensis Elang-alap Migran
2 Tachyspiza gularis Elang-alap Jepang Migran
3 Lophospiza trivirgata Elang-alap Jambul Penetap
4 Tachyspiza virgata Elang-alap Besra Penetap
5 Nisaelus limnaeelus Elang Brontok Penetap
6 Ictinaetus malayensis Elang Hitam Penetap
7 Nisaetus bartelsi Elang Jawa Penetap
8 Lophotriorchis kienerii Elang Perut Karat Penetap
9 Pernis ptilorhyncus Elang Sikep Madu Asia Migran
10 Spilornis cheela Elang Ular Bido Penetap
11 Aegithina tiphia Cipoh Kacat Penetap
12 Alcedo meninting Raja Udang Meninting Penetap
13 Halcyon cyanovenris Cekakak Jawa Penetap
14 Lacedo pulchella Cekakak Batu Penetap
15 Todiramphus chloris Cekakak Sungai Penetap
16 Collocalia Iinchi Walet Linchi Penetap
17 Ixobrychus cinnamomeus Bambangan Merah Penetap
18 Butorides striata Kokokan Laut Penetap
19 Artamus leucorynchus Kekep Babi Penetap
20 Rhyticeros Undulalus Julang Emas Penetap
21 Buceros rhinoceros Rangkong Badak Penetap
22 Coracina larvata Kepudang Sungu Gunung Sunda Penetap
23 Coracina fimbriata Kepudang Sungu Kecil Penetap
24 Lalage nigra Kapasan Kemiri Penetap
25 Pericrocotus miniatus Sepah Gunung Sunda Penetap
26 Pericrocotus flammeus Sepah Hutan Penetap
27 Pericrocotus cinnamomeus Sepah Kecil Penetap
28 Caprimulgus macrurus Cabak Maling Penetap
29 Horornis vulcanius Ceret Gunung Sunda Penetap
30 Phyllergales cuculatus Cinenen Gunung Penetap
31 Chlorapsis sonnerati Cica Daun Besar Penetap
32 Chloropsis cochinchinensis Cica Daun Sayap Biru Penetap
33 Orthotomus sepium Cinenen Jawa Penetap
34 Orthotomus sutorius Cinenen Pisang Penetap
35 Orthotomus ruficeps Cinenen Kelabu Penetap
36 Prinia familiaris Perenjak Jawa Penetap
37 Prinia inornata Perenjak Padi Penetap
38 Prinia flaviventris Perenjak Rawa Penetap
39 Chalcophaps indica Delimukan Zamrud Penetap
40 Ducula lacernulata Pergam Punggung Hitam Penetap
41 Macropygia emiliana Uncal Buau Penetap
42 Macropygia ruficeps Uncal Kouran Penetap
43 Macropygia unchall Uncal Loreng Penetap
44 Ptilinopus porphyreus Walik Kepala Ungu Penetap
45 Ptilinopus melanospilus Walik Kembang Penetap
46 Spilopelia chinensis Tekukur Biasa Penetap
47 Treron griseicauda Punai Penganten Penetap
48 Treron sphenurus Punai Gagak Penetap
49 Corvus enca Gagak Hutan Penetap
50 Eurystomus orientalis Tiong Lampu Biasa Penetap
51 Cacomantis sepulclaris Wiwik Uncuing Penetap
52 Cacomantis merulinus Wiwik Kelabu Penetap
53 Cacomantis sonneratii Wiwik Lurik Penetap
54 Centropus sinensis Bubut Besar Penetap
55 Centropus nigrorufus Bubut Jawa Penetap
56 Chrysococcyx xanthorhynchus Kedasi Ungu Migran
57 Surniculus lugubris Kedasi Hitam Penetap
58 Cuculus lepidus Kanokok Sunda Penetap
59 Cuculus saturatus Kangkok Ranting Migran
60 Phaenicophaeus curvirostris Kadalan Birah Penetap
61 Phaenicophaeus javanicus Kadalan Kembang Penetap
62 Clamator coromandus Bubut Pacar Jambul Migran
63 Prionochilus percussus Pentis Pelanoi Penetap
64 Pachyglossa modesta Cabai Gesit Penetap
65 Dicaeum sanguinolentum Cabai Gunung Penetap
66 Dicaeum trochileum Cabai Jawa Penetap

32 | Lampiran
No. Nama Latin Nama Lokal Status Huni

(1) (2) (3) (4)


67 Dicaeum trigonostigma Cabai Bunga Api Penetap
68 Dicrurus leucophaeus Srigunting Kelabu Penetap
69 Dicrurus macrocercus Srigunting Hitam Penetap
70 Dicrurus remifer Srigunting Bukit Penetap
71 Dicrurus paradiseus Srigunting Baul Penetap
72 Lonchura leucogastroides Bondol Jawa Penetap
73 Erythrura hyperythra Bondol-hijau Dada-merah Penetap
74 Erythrura prasina Bondol-hijau Binglis Penetap
75 Lonchura punctulata Bondol Peking Penetap
76 Lonchura maja Bondol Haji Penetap
77 Eurylaimus javanicus Sempur Hujan Rimba Penetap
78 Falco moluccensis Alap-Alap Sapi Penetap
79 Falco peregrinus Alap-alap Kawah M&P
80 Microhierax fringillarius Alap-alap Capung Penetap
81 Fregata ariel Cikalang Kecil Migran
82 Hemiprocne longiipennis Tepekong Jambul Penetap
83 Hirundo tahitica Layang-layang Batu Penetap
84 Cecropis striolata Layang-layang Loreng Penetap
85 Lanius schach Bentet Kelabu Penetap
86 Platylophus galericulatus Tangkar Ongklet Penetap
87 Locustella montis Ceret Jawa Penetap
88 Megalurus palustris Cica Koreng Jawa Penetap
89 Psilopogon armillaris Takur Tohtor Penetap
90 Psilopogon haemacephalus roseus Takur Ungkut-ungkut Penetap
91 Psilopogon javensis Takur Tulung Tumpuk Penetap
92 Psilopogon australis Takur Tenggeret Penetap
93 Merops leschenaulti Kirik-kirik Senja Penetap
94 Terpsiphone affinis Seriwang Asia Penetap
95 Terpsiphone atrocaudata Seriwang Jepang Migran
96 Hypothymis azurea Kehicap Ranting Penetap
97 Anthus rufulus Apung Tanah Penetap
98 Ficedula westermanni Sikatan Belang Penetap
99 Cyanoptila cyanomelana Sikatan Biru-Putih Migran
100 Ficedula hypelythra Sikatan Bodoh Penetap
101 Cyornis unicolor Sikatan Biru Muda Penetap
102 Muscicapa sibirica Sikatan Sisi Gelap Migran
103 Muscicapa dauurica Sikatan Bubik Migran
104 Museicapa ferruginea Sikatan Besi Migran
105 Cyornis banyumas Sikatan Cacing Penetap
106 Ficedula mugimaki Sikatan Mugimaki Migran
107 Ficedula narcissina Sikatan Narsis Migran
108 Eumyias indigo Sikatan Ninon Penetap
109 Ficedula zanthopygia Sikatan Emas Migran
110 Muscicapa Rriseisticta Sikatan Burik Migran
111 Ficedula dumetoria Sikatan Dada Merah Penetap
112 Enicurus leschenaulti Meninting Besar Penetap
113 Enicurus velatus Meninting Kecil Penetap
114 Saxicola caprata Decu Belang Penetap
115 Myophonus caeruleus Ciung Batu Penetap
116 Brachypteryx leucophrys Cingcoang Coklat Penetap
117 Brachypferyx montana Cingcoang Biru Penetap
118 Aethopyga eximia Burung Madu Gunung Penetap
119 Cinnyris ornatus Burung Madu Sriganti Penetap
120 Aethopyga mystacalis Burung Madu Jawa Penetap
121 Chalcoparia singalensis Burung Madu Belukar Penetap
122 Arachnothera affinis Pijantung Gunung Penetap
123 Arochnofhera longirostra Pijantung Kecil Penetap
124 Oriolus chinensis Kepudang Kuduk Hitam Penetap
125 Pachycephala pectoralis Kancilan Emas Tenggara Penetap
126 Parus cinereus Gelatik Batu Kelabu Penetap
127 Turdinus sepiarius Pelanduk Semak Penetap
128 Pellorneum pyrrogenys Pelanduk Bukit Penetap
129 Pellorneum capistratum Pelanduk Topi Hitam Penetap
130 Turdinus macrodactylus Berencet Besar Penetap
131 Gallus varius Ayam Hutan Hijau Penetap
132 Gallus gallus Ayam Hutan Merah Penetap
133 Arborophila javanica Puyuh Gonggona Jawa Penetap
134 Seicercus trivirgatus Cikrak Daun Penetap

Lampiran | 33
No. Nama Latin Nama Lokal Status Huni

(1) (2) (3) (4)


135 Seicercus borealis Cikrak Kutub Migran
136 Seicercus grammiceps Cikrak Muda Penetap
137 Abroscopus superciliaris Cikrak Bambu Penetap
138 Dendrocopos analis Caladi Ulam Penetap
139 Dendrocopos moluccensis Calad Tilik Penetap
140 Hemicircus concreas Caladi Tikotok Penetap
141 Meglyptes tristis Caladi Batu Penetap
142 Picus puniceus Pelatuk Sayap Merah Penetap
143 Sasia abnormis Tukik Tikus Penetap
144 ChrysocoIaptes strictus Pelatuk Jawa Penetap
145 Hydromis guajanus Paok Pancawama Penetap
146 Pnoepyga pusilla Berencet Kerdil Penetap
147 Batrachostomus javensis Paruh Kodok Jawa Penetap
148 Loriculus pusillus Serindit Jawa Penetap
149 Ixos virescens Brinji Gunung Penetap
150 Pycnonotus dispar Cucak Kuning Penetap
151 Pycnonotus ariceps Cucak Kuricang Penetap
152 Pycnonotus bimaculatus Cucak Gunung Penetap
153 Pycnonotus aurigaster Cucak Kutilang Penetap
154 Ptcnonotus analis Merbah Cerukcuk Penetap
155 Pycnonotus plumosus Merbah Belukar Penetap
156 Amauromis phoenicuras Kareo Padi Penetap
157 Rhioidura euryura Kipasan Bukit Penetap
158 Actitis hypoleucos Trinil Pantai Migran
159 Sitta azurea Munguk Loreng Penetap
160 Sitto frontalis Muneuk Beledu Penetap
161 Culicicopu ceylonensis Sikatan Kepala Abu Penetap
162 Glaucidium castanoptemm Beluk-watu Jawa Penetap
163 Bubo sumatranus Beluk Jampuk Penetap
164 Otus lempiji Celepuk Reban Penetap
165 Strix bartelsi Kukrk Beluk Penetap
166 Acridotheres javanicus Kerak Kerbau Penetap
167 Aplonis panayensis Perling Kumbang Penetap
168 Mixornis flavicollis Ciung Air Jawa Penetap
169 Pomatorhinus montanus Cica Kopi Melayu Penetap
170 Cyanoderma meIanothorax Tepus Pipi Perak Penetap
171 Stachyris orientalis Tepus Leher Putih Penetap
172 Timalia pileata Tepus Gelagah Penetap
173 Harpactes oreskios Luntur Harimau Penetap
174 Turdus poliocephalus Anis Gunung Penetap
175 Zoothera andromedae Anis Hutan Penetap
176 Turdus obscurus Anis Kuning Migran
177 Zoothera horsfieldi Anis Sisik Penetap
178 Geokichla sibirica Anis Siberia Migran
179 Turnix suscitator Gemak Loreng Penetap
180 Tyto alba Serak Jawa Penetap
181 Hemipus hirundinaceus Jingjing Batu Penetap
182 Tephrodornis virgatus Jingjing Petulak Penetap
183 Pteruthius aenobarbus Ciu Kunyit Penetap
184 Pteruthius flaviscapis Ciu Besar Jawa Penetap
185 Heleia javanica Opior Jawa Penetap
186 Zosterops montanus Kacamata Gunung Penetap
Keterangan: -
Sumber: Balai Besar Taman Nasional (BBTN) Bromo Tengger Semeru

34 | Lampiran
Tabel-4E Burung di Cagar Alam Pulau Sempu

Family Nama Ilmiah Nama Indonesia Nama Inggris

(1) (2) (3) (4)


Phaethontidae 1 Phaethon lepturus Buntut-sate putih White-tailed Tropicbird
Sulidae 2 Sula leucogaster Angsa-batu coklat Brown Booby
Fregatidae 3 Fregata minor Cikalang kecil Lesser Frigatebird
Ardeidae 4 Ardea purpurea Cangak merah Purple Heron
5 Egretta sacra Kuntul karang Pacific Reef Egret
6 Butorides striata Kokokan Laut Striated heron
Accipitridae 7 Pernis ptilorhynchus Sikep-madu Asia Crested Honey Buzzard
8 Haliaeetus leucogaster Elang-laut perut-putih White-bellied Sea-Eagle
9 Accipiter virgatus Elang-alap Besra Besra
10 Accipiter trivirgatus Elang-alap jambul Crested Goshawk
11 Accipiter soloensis Elang-alap Cina Chinese Sparowhawk
12 Spilornis cheela Elang-ular bido Crested Serpent Eagle
13 Nisaetus bartelsi Elang Jawa Javan Hawk-Eagle
14 Haliastur indus Elang bondol Brahminy Kite
Falconidae 15 Microhierax fringillarius Alap-alap capung Black-thighed Falconet
16 Falco peregrinus Alap-alap kawah Peregrine Falcon
17 Falco moluccensis Alap-alap sapi Spotted Kestrel
Anatidae 18 Dendrocygna javanica Belibis batu Lesser Whistling-Duck
Phasianidae 19 Gallus gallus Ayam-hutan merah Red Junglefowl
20 Gallus varius Ayam-hutan hijau Green-junglefowl
Gruidae 21 Amaurornis phoenicurus Kareo padi White-breasted Waterhen
Scolopacidae 22 Actitis hypoleucos Trinil pantai Common Sandpiper
23 Heteroscelus brevipes Trinil ekor-kelabu Grey-tailed Tattler
24 Numenius phaeopus Gajahan penggala Whimbrel
Laridae 25 Sterna sumatrana Dara-laut tengkuk-hitam Black-naped Tern
26 Sternula albifrons Dara laut kecil Little tern
27 Thalasseus bergii Dara-laut jambul Greater Crested Tern
Columbidae 28 Treron griseicauda Punai penganten Grey-cheeked Green Pigeon
29 Streptopelia chinensis Tekukur biasa Spotted Dove
30 Chalcophaps indica Delimukan Zamrud Common Emerald Dove
31 Macropygia ruficeps Uncal kouran Little cuckoo-dove
Psittacidae 32 Loriculus pusillus Serindit Jawa Yellow-throated Hanging Parrot
Cuculidae 33 Cacomantis merulinus Wiwik Kelabu Plaintive Cuckoo
34 Cacomantis sonneratii Wiwik lurik Banded bay Cuckoo
35 Cacomantis sepulcralis Wiwik uncuing Rusty-breasted Cuckoo
36 Zanclostomus javanicus Kadalan kembang Red-billed Malkoha
37 Rhamphococcyx curvirostris Kadalan birah Chestnut-breasted Malkoha
38 Centropus sinensis Bubut besar Greater coucal
39 Clamator coromandus Bubut pacar-jambul Chesnut-winged Cuckoo
40 Chrysococcyx xanthorhynchus Kedasi ungu Violet cuckoo
Strigidae 41 Ketupa ketupu Beluk ketupa Buffy Fish-Owl
42 Otus lempiji Celepuk reban Sunda scops-owl
Apodidae 43 Collocalia linchi Walet l inchi Cave swiflet
44 Hirundapus giganteus Kapinis jarum-gedang Brown-backed Needtail
45 Apus nipalensis Kapinis rumah House swift
Hemiprocnidae 46 Hemiprocne longipennis Tepekong Jambul Grey-rumped tree-swift
Alcedinidae 47 Alcedo meninting Raja-udang meninting Blue-eared Kingfisher
48 Alcedo coerulescens Raja-udang Biru Cerulean Kingfisher
49 Ceyx erithaca Udang api Dwarf kingfisher
50 Halcyon cyanoventris Cekakak Jawa Javan Kingfisher
51 Hacyon sancta Cekakak Australia Australian Kingfisher
52 Halcyon chloris Cekakak sungai Collared Kingfisher
Bucerotidae 53 Rhyticeros undulatus Julang emas Wreathed Hornbill
54 Anthracoceros albirostris Kangkareng perut-putih Oriental Pied Hornbill
55 Buceros rhinoceros Enggang cula Rhinoceros Hornbill
Capitonidae 56 Megalaima javensis Takur tulung tumpuk Black-banded Barbet
57 Megalaima australis Takur tenggeret Blue-eared Barbet
58 Megalaima haemacephala Takur ungkut-ungkut Coppersmith barbet
Picidae 59 Dryocopus javensis Pelatuk Ayam White-bellied Woodpecker
60 Dendrocopos macei Caladi ulam Fulvous-breasted Woodpecker
61 Dendrocopos moluccensis Caladi ti l ik Sunda Pygmy Woodpecker
62 Chrysocolaptes strictus Pelatuk Jawa Javan flameback
63 Hemicircus concretus Caladi tikotok Grey and buff Woodpecker
64 Chrysophlegma miniaceum Pelatuk merah Banded woodpecker
Eurylamidae 65 Eurylaimus javanicus Sempur hujan rimba Banded broadbill
Pittidae 66 Hydrornis guajanus Paok pancawarna Javan-banded Pitta

Lampiran | 35
Family Nama Ilmiah Nama Indonesia Nama Inggris

(1) (2) (3) (4)


Hirundinidae 67 Hirundo tahitica Layang-layang batu Pacific Swallow
Campephagidae 68 Coracina fimbriata Kepudang-sungu kecil Lesser cuckooshrike
69 Hemipus hirundinaceus Jingjing Batu Black-winged Flycatchershrike
70 Tephrodornis virgatus jinjing petulak Large Woodshrike
71 Pericrocotus flammeus Sepah hutan Scarlet Minivet
Aegithinidae 72 Aegithina tiphia Cipoh Kacat Common Iora
Chloropseidae 73 Chloropsis cochinchinensis Cica-daun sayap-biru Blue-winged Leafbird
74 Chloropsis sonnerati Cica-daun besar Greater Green Leafbird
Pycnonotidae 75 Pycnonotus dispar Cucak delima Ruby-throated Bulbul
76 Pycnonotus aurigaster Cucak kutilang Sooty-headed Bulbul
77 Pycnonotus Cucak kuricang Black-headed Bulbul
78 Pycnonotus goiavier Merbah cerukcuk Yellow-vented Bulbul
79 Pycnonotus simplex Merbah corok-corok Cream-vented Bulbul
80 Pycnonotus plumosus Merbah belukar Olive-winged Bulbul
81 Pycnonotus brunneus Merbah mata-merah Red-eyed Bulbul
Lanidae 82 Criniger bres Empuloh janggut Grey-cheeked Bulbul
83 Lanius schach Bentet kelabu Long-tailed Shrike
Turdidae 84 Myophonus caeruleus Ciung-batu s iul Blue Whistling Thrush
85 Malacocincla sepiarium Pelanduk semak Horsfield’s Babbler
86 Pellorneum capistratum Pelanduk topi-hitam Black-capped Babbler
87 Stachyris melanothorax Tepus pipi-perak Crescent-chested Babbler
Timaliidae 88 Macronous flavicollis Ciung-air Jawa Grey-cheeked Tit-babbler
Sylviidae 89 Orthotomus sepium Cinenen Jawa Olive-backed Tailorbird
90 Orthotomus sutorius Cinenen pisang Common Tailorbird
91 Phylloscopus borealis Cikrak Kutub Arctic Warbler
Muscicapidae 92 Rhinomyias olivaceus Sikatan rimba dada-coklat fulvous-chested jungle Flycatcher
Monarchidae 93 Hypothymis azurea Kehicap ranting Black-naped Monarch
Rhipiduridae 94 Rhipidura javanica Kipasan belang Pied Fantail
Paridae 95 Parus major Gelatik-batu Kelabu Great Tit
Sittidae 96 Sitta frontalis Munguk Beledu Velvet-fronted Nuthatch
Dicaeidae 97 Dicaeum trigonostigma Cabai bunga-api Yellow bellied flowerpecker
98 Dicaeum trochileum Cabai Jawa Scarlet-headed Flowerpecker
Nectariniidae 99 Anthreptes malacensis Burung-madu kelapa Brown-throated Sunbird
100 Cinnyris jugularis Burung-madu sriganti Olive-backed Sunbird
Zosteropidae 101 Zosterops palpebrosus Kacamata biasa Oriental White-eye
Estrildidae 102 Lonchura leucogastroides Bondol Jawa Javan Munia
103 Lonchura punctulata Bondol Peking Scaly-breasted Munia
Sturnidae 104 Aplonis minor Perling kecil Short-tailed Starling
105 Aplonis panayensis Perling kumbang Asian-glossy Starling
106 Gracula religiosa Tiong Emas Common Hill Myna
Oriolidae 107 Oriolus chinensis Kepudang kuduk-hitam Black-naped Oriole
Dicruridae 108 Dicrurus paradiseus Srigunting batu Greater racket-tailed Drongo
Artamidae 109 Artamus leucorynchus Kekep babi White-breasted Woodswallow
Corvidae 110 Platylophus galericulatus Tangkar ongklet Crested Jay
Keterangan: -
Sumber: Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Jawa Timur

36 | Lampiran
Tabel-5 Penangkaran Satwa dan Tumbuhan Liar di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019

No. Nama Perusahaan SK Jenis Satwa yang Ditangkarkan


(1) (2) (3) (4)
1 PT. Aksara Bahana Abadi Cabang Banyuwangi SK.57/K.2/BIDTEK.1/KSA/5/2018, 31 Mei 2018 Penangkaran/Transplantasi Koral
2 UD. Alam Bahari Sumekar SK.51/BBKSDA.JAT-2.1/2016, 13 Oktober 2016 Penangkaran/Transplantasi Koral
3 UD. Alrizma SK.62/BBKSDA.JAT-2.1/2016, 7 November 2016 Penangkaran Jalak Bali
4 UD. Andira Alternatif 522/521/117.03/2014 26 Mei 2014 Penangkaran Reptil
5 CV. Aqua Marindo SK.52/K.2/BIDTEK.1/KSA/5/2018, 8 Mei 2018 Penangkaran/Transplantasi Koral
6 Yayasan As Salam SK.35/K.2/BIDTEK.1/KSA/4/2018, 18 April 2018 Penangkaran Reptil
7 UD. Atsna SK.66/K.2/BIDTEK.1/KSA/4/2018, 6 Juni 2018 Penangkaran/Transplantasi Koral
8 PT. Bakti Batu Sejahtera SK.59/BBKSDA.JAT-2.1/2015, 20 Oktober 2015 Penangkaran Jenis Buaya Muara Generasi Kedua (F2)
9 CV. Bali Sea Farm Cab Banyuwangi SK.56/K2/BIDTEK.1/KSA/5/2017, 8 Mei 2017 Penangkaran/Transplantasi Koral
10 PT. Banyu Biru Sentosa Cabang Banyuwangi SK.12/K2/BIDTEK.1/KSA/1/2018, 23 Januari Penangkaran/Transplantasi Koral
2018
11 CV. Baruna Jaya SK.57/BBKSDA.JAT-2.1/2016, 20 Oktober 2016 Penangkaran/Transplantasi Koral
12 UD. Bina Usaha Mandiri SK.98/K.2/BIDTEK.1/KSA/10/2018, 1 Oktober Penangkaran Reptil
2018
13 PT. Bukit Dhoho Indah SK.89/K.2/BIDTEK.1/KSA/8/2018, 21 Agustus Penangkaran Rusa Timor
2018
14 LIT. Coffee and Cocoa Science Techno Park (CCSTP) SK.188/K2/BIDTEK.1/KSA/12/2017, 29 Desember Penangkaran Rusa Timor
Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indoesia 2017
15 PT. Demonia Perkasa SK.32/K2/BIDTEK.1/KSA/2/2017, 20 Februari Penangkaran/Transplantasi Koral
2017
16 UD. Dewa Ruci SK.12/BBKSDA.JAT-2.1/2014, 22 April 2014 Penangkaran/Transplantasi Koral
17 PT. Dinar Darum Lestari Unit Sumenep SK.98/BBKSDA.JAT-2.1/2016, 27 Desember 2016 Transplantasi Koral
18 CV. Fish Garden SK.38/K2/BIDTEK.1/KSA/5/2019, 21 Mei 2019 Penangkaran Arwana
19 CV. Foresta SK.31/BBKSDA.JAT-2.1/2016, 30 Juni 2016 Penangkaran Anggrek
20 UD. Giradys Indonesia SK.83/BBKSDA.JAT-2.1/2014, 18 Juli 2014 Penangkaran Serangga Dilindungi Generasi Kedua (F2) dan
Berikutnya
21 UD. Giradys Indonesia - Penangkaran Serangga Tidak Dilindungi UU
22 CV. Karya Abadi Reptil Mulia - Penangkaran Reptil Ampibi Mamallia (Ular)
23 CV. Karya Abadi Reptil Mulia SK.15/BBKSDA.JAT-2.1/2016, 21 Maret 2016 Penangkaran Reptil
24 PT. Karya Dewata Coral SK.61/K2/BIDTEK.1/KSA/5/2017, 30 Mei 2017 Penangkaran/Transplantasi Koral
25 UD. Karya Reptiel Sentosa 522/568/117.03/2014, 6 Juni 2014 Penangkaran Reptil
26 PT. Kayu Alam Jaya SK.37/BBKSDA.JAT-2.1/2016, 26 Juli 2016 Penangkaran Mamalia Tidak Dilindungi UU

Lampiran | 37
No. Nama Perusahaan SK Jenis Satwa yang Ditangkarkan
(1) (2) (3) (4)
27 Koperasi Karyawan Rumah Tabungan Mandiri SK.12/K2/BIDTEK.1/KSA/5/2017, 16 Januari Penangkaran Rusa Timor
2017
28 Koperasi Pegawai Negeri Wana Raharja SK.4/K.2/BIDTEK.1/KSA/1/2019, 15 Januari 2019 Penangkaran Rusa Timor
29 KPH Parengan Perum Perhutani Divisi Regional Jawa SK.11/BBKSDA.JAT-2.1/2014, 22 April 2014 Penangkaran Rusa Timor
Timur
30 KPRI Wisata Karya Raharja, Dinas Kebudayaan dan SK.02/BBKSDA.JAT-2.1/2014, 23 Januari 2014 Penangkaran Rusa Timor
Pariwisata Provinsi Jawa Timur
31 KPRI Wisata Karya Raharja, Dinas Kebudayaan dan SK.190/K2/BIDTEK.1/KSA/12/2017, 29 Desember Penangkaran Rusa Timor
Pariwisata Provinsi Jawa Timur 2017
32 UD. Langgeng Jaya Abadi SK. 01/K.2/BIDTEK.1/KSA/1/2018 tanggal 22 Penangkaran/Transplantasi Koral
Januari 2018
33 UD. Lestari Aquarium SK.30/BBKSDA.JAT-2.1/2014, 26 Mei 2014 Penangkaran/Transplantasi Koral
34 CV. Lumbung Artha SK.104/K.2/BIDTEK.1/KSA/11/2018, 10 Penangkaran Reptil
November 2018
35 CV. Lumbung Artha SK.123/K.2/BIDTEK.1/KSA/11/2018, 23 Penangkaran Aves Tidak Dilindungi UU
November 2018
36 CV. Lumbung Artha SK.122/K.2/BIDTEK.1/KSA/11/2018, 23 Penangkaran Mamalia Tidak Dilindungi UU
November 2018
37 UD. Mitra Segara SK.100/K2/BIDTEK.1/KSA/7/2017, 11 Juli 2017 Penangkaran/Transplantasi Koral
38 Pemkab Tuban - Penangkaran rusa bawean
39 Perum Perhutani Divre Jawa Timur KPH Parengan SK.30/BBKSDA.JAT-2.1/2016, 27 Mei 2016 Penangkaran Rusa Timor
40 Perum Perhutani Divre Jawa Timur KPH Parengan SK.36/K.2/BIDTEK.1/KSA/4/2019, 18 April 2019 Penangkaran Rusa Timor
41 CV. Sahabat Alam Indonesia SK.05/BBKSDA.JAT-2.1/2016, 18 Februari 2016 Penangkaran Rusa Timor
42 CV. Samudera Jaya SK.01/BBKSDA.JAT-2.1/2016, 18 Januari 2016 Penangkaran/Transplantasi Koral
43 PT. Sangputra Wimasjaya Cab Banyuwangi SK.73/BBKSDA.JAT-2.1/2016, 29 November 2016 Penangkaran/Transplantasi Koral
44 UD. Segoro Utomo SK.24/BBKSDA.JAT-2.1/2016, 29 Maret 2016 Penangkaran/Transplantasi Koral
45 UD. Suara Abadi SK.92/BBKSDA.JAT-2.1/2016, 21 Desember 2016 Penangkaran Jalak Bali
46 UD. Sultan Mandiri Bird Farm SK.28/BBKSDA.JAT-2.1/2016, 26 Mei 2016 Penangkaran Jalak Bali
47 Surya Mandiri Lestari SK.27/BBKSDA.JAT-2.1/2016, 26 Mei 2016 Penangkaran/Transplantasi Koral
48 PT. Taman Safari Indonesia II SK.78/K.2/BIDTEK.1/KSA/7/2018, 10 Juli 2018 Penangkaran Rusa Timor
49 UD. Tawang Arum SK.96/K.2/BIDTEK.1/KSA/9/2018, 28 September Penangkaran Merak Hijau
2018
50 UD. Timur Bahari Niaga SK.69/BBKSDA.JAT-2.1/2016, 16 November 2016 Penangkaran/Transplantasi Koral
51 PT. Trimarta Nusa Perkasa SK.83/K2/BIDTEK.1/KSA/6/2017, 19 Juni 2017 Penangkaran Rusa Timor

38 | Lampiran
No. Nama Perusahaan SK Jenis Satwa yang Ditangkarkan
(1) (2) (3) (4)
52 UD. Wonderful Arwana Indonesia SK.14/BBKSDA.JAT-2.1/2016, 17 Maret 2016 Penangkaran Arwana
53 Yayasan Kaliandra Sejati SK.186/K2/BIDTEK.1/KSA/12/2017, 29 Desember Penangkaran Rusa Tutul
2017
54 Yayasan Kaliandra Sejati SK.187/K2/BIDTEK.1/KSA/12/2017, 29 Desember Penangkaran Merak Generasi Kedua (F2) dan Berikutnya
2017
55 CV. Jaya Abadi SK.49/K2/BIDTEK.1/KSA/6/2019, 27 Juni 2019 Penangkaran Reptil
56 CV. Bintang Terang SK.72/K2/BIDTEK.1/KSA/10/2019, 14 Oktober Penangkaran Aves Dilindungi Undang-Undang Generasi
2019 Kedua (F2) dan Seterusnya Jenis Burung Paruh Bengkok
57 Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Blitar Perum SK.103/K2/BIDTEK.1/KSA/8/2019, 20 Agustus Penangkaran Mamalia Dilindungi Undang-Undang Jenis Rusa
Perhutani Devisi Regional jawa Timur 2019 Timor
Keterangan: -
Sumber: Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Jawa Timur

Tabel-5A Penangkaran Satwa yang Dilakukan Perorangan di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019

No. Nama Perorangan SK Jenis Satwa yang Ditangkarkan


(1) (2) (3) (4)
1 Abd Azis SK.06/K2/BIDTEK.1/KSA/1/2018, 23 Januari Penangkaran Rusa dan Kijang
2018
2 Abdul Rohman SK.38/BBKSDA.JAT-2.1/2016, 8 Agustus 2016 Penangkaran Reptil Ampibi Mamallia
3 AG Sukotjo SK.160/K2/BIDTEK.1/KSA/9/2017, 29 September Penangkaran Rusa Timor
2017
4 AG Sukotjo SK.45/K2/BIDTEK.1/KSA/4/2017, 19 April 2017 Penangkaran Kijang
5 Agus Santoso SK.113/K.2/BIDTEK.1/KSA/11/2018, 8 November Penangkaran Kijang
2018
6 Agus Santoso SK.112/K.2/BIDTEK.1/KSA/11/2018, 9 November Penangkaran Rusa Timor
2019
7 Agusrini Pasfingtijas W. SK.34/BBKSDA.JAT-2.1/2015, 22 Juni 2015 Penangkaran Rusa Timor
8 Akhmad Yusuf SK.56/K.2/BIDTEK.1/KSA/2/2018, 24 Mei 2018 Penangkaran Jalak Putih Generasi Kedua (F2) dan berikutnya
9 Alex Wijaya SK.90/BBKSDA.JAT-2.1/2014, 13 November 2014 Penangkaran Rusa Timor
10 Alexander Loderoyk Christofel SK.169/K2/BIDTEK.1/KSA/8/2017, 11 Oktober Penangkaran Rusa Timor
2017
11 Ali Iksan SK.43/BBKSDA.JAT-2.1/2016, 29 Agustus 2016 Penangkaran Rusa Timor

Lampiran | 39
No. Nama Perorangan SK Jenis Satwa yang Ditangkarkan
(1) (2) (3) (4)
12 Ali Mukhammad Abrori SK.159/K2/BIDTEK.1/KSA/9/2017, 28 September Penangkaran Rusa Timor
2017
13 Amin Muhaemin SK.50/BBKSDA.JAT-2.1/2016, 26 September Penangkaran Kijang
2016
14 Amin Muhaemin Penangkaran Merak
15 Amin Muhaemin Penangkaran Jalak Putih
16 Anang Santoso SK.76/K2/BIDTEK.1/KSA/6/2017, 5 Juni 2017 Penangkaran Jalak Bali
17 Andi Sinantara Wijaya SK.16/K.2/BIDTEK.1/KSA/1/2018, 30 Januari Penangkaran Aves Tidak Dilindungi UU
2018
18 Andry Wirjanto SK.19/K2/BIDTEK.1/KSA/1/2017, 18 Januari Penangkaran Rusa Timor
2017
19 Arief Juliyanto SK.68/BBKSDA.JAT-2.1/2016, 16 November 2016 Penangkaran Kijang
20 Arintono, SE SK.03/K2/BIDTEK.1/KSA/1/2018, 23 Januari Penangkaran Jalak Bali
2018
21 Aris Taufan SK.37/BBKSDA.JAT-2.1/2015, 22 Juni 2015 Penangkaran Jalak Bali
22 Bambang Budi Santoso SK.103/BBKSDA.JAT-2.1/2016, 30 Desember Penangkaran Rusa Timor
2016
23 Bambang Harintono, SE SK.04/BBKSDA.JAT-2.1/2014, 21 Februari 2014 Penangkaran Jalak Bali
24 Brigjen Pol. Drs. Awan Samodra, SH SK.173/K2/BIDTEK.1/KSA/11/2017, 3 November Penangkaran Rusa Timor
2017
25 Deni Arianto SK.18/K2/BIDTEK.1/KSA/1/2017, 18 Januari Penangkaran Kijang
2017
26 Djoko Supriadi, SH SK.36/BBKSDA.JAT-2.1/2015, 22 Juni 2015 Penangkaran Jalak Bali
27 Donny Rahardian Aji Putranto SK.95/K.2/BIDTEK.1/KSA/9/2018, 21 September Penangkaran Aves Dilindungi
2018
28 Dr. Rijanto Agoeng Basuki, Sp.OG SK.22/BBKSDA.JAT-2.1/2016, 23 Maret 2016 Penangkaran Jalak Bali
29 Drs. H. Sutijono SK.81/K.2/BIDTEK.1/KSA/8/2018, 3 Agustus Penangkaran Rusa Timor
2018
30 Drs. Mashudi SK.137/K2/BIDTEK.1/KSA/8/2017, 15 Agustus Penangkaran Jalak Bali
2017
31 Drs. Sudjoko SK.82/K.2/BIDTEK.1/KSA/8/2018, 9 Agustus Penangkaran Jalak Bali
2018
32 Drs. Sutijono SK.172/K2/BIDTEK.1/KSA/10/2017, 19 Oktober Penangkaran Jalak Bali
2017

40 | Lampiran
No. Nama Perorangan SK Jenis Satwa yang Ditangkarkan
(1) (2) (3) (4)
33 Drs. Sutijono SK.470/KSDAE/SET/KSA.2/12/2017 tanggal 21 Penangkaran Merak
Desember 2017
34 Dwi Cahyo Cahyono SK.146/K2/BIDTEK.1/KSA/8/2017, 29 Agustus Penangkaran Rusa Timor
2017
35 Edi Fuziantoro SK.180/K2/BIDTEK.1/KSA/12/2017, 6 Desember Penangkaran Rusa Timor
2017
36 Ery Zakaria SH, CN SK.44/BBKSDA.JAT-2.1/2016, 18 Agustus 2016 Penangkaran Rusa Timor
37 Fatkhul Ulum SK.34/K.2/BIDTEK.1/KSA/4/2018, 5 April 2018 Penangkaran Jalak Bali
38 Ferry Irawan SK.39/K.2/BIDTEK.1/KSA/5/2019, 21 Mei 2019 Penangkaran Aves dilindungi Generasi Kedua (F2) dan
berikutnya serta tidak dilindungi
39 H. Ali Mansur, S.Ag, SP. SK.56/BBKSDA.JAT-2.1/2016, 20 Oktober 2016 Penangkaran Aves dilindungi Generasi Kedua (F2) dan
berikutnya
40 H. Djupri SK.15/K2/BIDTEK.1/KSA/1/2018 Penangkaran Rusa Timor
41 H. Katon Hermanto, SH SK.70/BBKSDA.JAT-2.1/2016, 21 November 2016 Penangkaran Jalak Bali
42 H. Mustaqim, SH., MM. SK.162//K2/BIDTEK.1/KSA/9/2017, 29 Penangkaran Rusa Timor
September 2017
43 H. Rio Deri Nanda, S.Sos. SK.93/K.2/BIDTEK.1/KSA/9/2018, 19 September Penangkaran Aves dilindungi Generasi Kedua (F2) dan
2018 berikutnya serta tidak dilindungi
44 H. Suprianto SK.07/BBKSDA.JAT-2.1/2014, 21 Februari 2014 Penangkaran Rusa dan Kijang
45 H. Wahyudi Iswanto, SE SK.50/K2/BIDTEK.1/KSA/5/2017, 4 Mei 2017 Penangkaran Rusa Timor
46 H.Hossariyono Kamil SK.181/K2/BIDTEK.1/KSA/12/2017, 5 Desember Penangkaran Aves dilindungi Generasi Kedua (F2) dan
2017 berikutnya
47 H.Hossariyono Kamil SK.182/K2/BIDTEK.1/KSA/12/2017, 5 Desember Penangkaran Aves dilindungi Generasi Kedua (F2) dan
2017 berikutnya
48 H.M. Arum Sabil, SP SK.88/K.2/BIDTEK.1/KSA/8/2018, 21 Agustus Penangkaran Rusa Timor dan Kijang
2018
49 Handoko Sudiro Raksan Basuki SK.97/KSDAE/SET/KSA.2/2/2018, 28 Februari Penangkaran Aves Dilindungi
2018
50 Handoko Sudiro Raksan Basuki SK.31/K.2/BIDTEK.1/KSA/4/2019, 22 April 2019 Penangkaran Mamalia Tidak Dilindungi UU
51 Hasym Sofah, SIP SK.123/KSDAE/SET/KSA.2/4/2019, 15 April 2019 Penangkaran Jalak Putih
52 Heri Kustiyono Rudi Antoro SK.107/K2/BIDTEK.1/KSA/7/2017, 21 Juli 2017 Penangkaran Jalak Bali
53 Heri Kustiyono Rudi Antoro SK.109/K2/BIDTEK.1/KSA/7/2017, 21 Juli 2017 Penangkaran Jenis Buaya Muara Generasi Kedua (F2) dan
berikutnya

Lampiran | 41
No. Nama Perorangan SK Jenis Satwa yang Ditangkarkan
(1) (2) (3) (4)
54 Heri Kustiyono Rudi Antoro SK.189/K2/BIDTEK.1/KSA/12/2017, 29 Desember Penangkaran Rusa Timor
2017
55 Hermana Suhendra SK.188/KSDAE/SET/KSA.2/4/2018, 25 April 2018 Penangkaran Burung Paruh Bengkok
56 Humaira Safitri Andari SK.06/BBKSDA.JAT-2.1/2016, 22 Februari 2016 Penangkaran Rusa Timor
57 I Wayan Artana Kusuma SK.161/KSDAE/SET/KSA.2/4/2018, 13 April 2018 Penangkaran Aves Dilindungi
58 Imam Sayuti, SH SK.167/K2/BIDTEK.1/KSA/10/2017, 10 Oktober Penangkaran Rusa Timor
2017
59 Imam Sayuti, SH SK.168/K2/BIDTEK.1/KSA/10/2017, 10 Oktober Penangkaran Jalak Bali
2017
60 Indah Lestari, S.H Penangkaran Anggrek
61 Indra Sidharta SK.124/K.2/BIDTEK.1/KSA/11/2018, 30 Penangkaran Aves dilindungi Generasi Kedua (F2) dan
November 2018 berikutnya serta tidak dilindungi
62 Ir. Adi Wijarwo SK.25/K.2/BIDTEK.1/KSA/2/2018, 27 Februari Penangkaran Jalak Bali
2018
63 Ir. Oei Theofillus Wiwanda SK.37/BBKSDA.JAT-2.1/2015, 22 Juni 2015 Penangkaran Jalak Bali
64 Ir. Rachmadi Suprapto SK.104/K2/BIDTEK.1/KSA/7/2017, 20 Juli 2017 Penangkaran Rusa Timor
65 Ir. Unggul Abinowo SK.77/K.2/BIDTEK.1/KSA/7/2018, 10 Juli 2018 Penangkaran Rusa Timor
66 Isno Penangkaran Merak
67 Kopral Kepala Triyadi SK.01/K.2/BIDTEK.1/KSA/01/2019, 3 Januari Penangkaran Rusa Timor dan Rusa Tutul
2019
68 Mamin SK.60/BBKSDA.JAT-2.1/2016, 7 November 2016 Penangkaran Rusa Timor
69 Marzuki SK.07/BBKSDA.JAT-2.1/2016, 25 Februari 2016 Penangkaran Aves dilindungi Generasi Kedua (F2) dan
berikutnya serta tidak dilindungi
70 Moch. Suprayitno SK.53/K2/BIDTEK.1/KSA/5/2017, 4 Mei 2017 Penangkaran Jalak Bali
71 Moh Idhomuddin SK.48/K2/BIDTEK.1/KSA/5/2017, 4 Mei 2017 Penangkaran Aves dilindungi Generasi Kedua (F2) dan
berikutnya
72 Moh. Yani SK.47/BBKSDA.JAT-2.1/2016, 26 September Penangkaran Merak Generasi Kedua (F2) dan Berikutnya
2016
73 Muhammad Javed Reza SK.97/K.2/BIDTEK.1/KSA/9/2018, 28 September Penangkaran Mamalia Tidak Dilindungi UU
2018
74 Muhammad Javed Reza SK.93/KSDAE/SET/KSA.2/3/2019, 28 Maret 2018 Penangkaran Binturong
75 Mujiatno SK.138/K2/BIDTEK.1/KSA/8/2017, 15 Agustus Penangkaran Jalak Putih Generasi Kedua (F2) dan berikutnya
2017

42 | Lampiran
No. Nama Perorangan SK Jenis Satwa yang Ditangkarkan
(1) (2) (3) (4)
76 Mukhamad Dwi Pranoto SK.178/K2/BIDTEK.1/KSA/11/2017, 27 November Penangkaran Rusa Tutul
2017
77 Nurcahyo Utomo SK.33/BBKSDA.JAT-2.1/2016, 30 Juni 2016 Penangkaran Jalak Bali
78 NY. Indah Lestari, SH SK.55/BBKSDA.JAT-2.1/2016, 20 oktober 2016 Penangkaran Aves dilindungi Generasi Kedua (F2) dan
berikutnya
79 Oni Sandinata Prasetia SK.94/K.2/BIDTEK.1/KSA/9/2018, 20 September Penangkaran Aves Tidak Dilindungi UU
2018
80 Onny Hendrawan Surjono SK.100/K.2/BIDTEK.1/KSA/10/2018, 2 Oktober Penangkaran Aves Tidak Dilindungi UU
2018
81 Onny Hendrawan Surjono SK.02/BIDTEK.1/KSA/01/2019, 4 Januari 2019 Penangkaran Aves Tidak Dilindungi UU
82 Prof. Dr. Bambang P. SK.136/K2/BIDTEK.1/KSA/8/2017 Penangkaran Rusa Timor
83 Prof. Dr. KH. Abdul Ghofur SK.05/K2/BIDTEK.1/KSA/1/2018, 23 Januari Penangkaran Rusa Timor
2018
84 Prof. Dr.Ir. Moh. Bisri, MS SK.54/BBKSDA.JAT-2.1/2016, 20 Oktober 2016 Penangkaran Aves dilindungi Generasi Kedua (F2) dan
berikutnya
85 Rika kishariyati SK.6/K.2/BIDTEK.1/KSA/2/2019, 11 Februari Penangkaran Aves
2019
86 Rini Kristiana SK.52/BBKSDA.JAT-2.1/2016, 20 Oktober 2016 Penangkaran Jalak Bali
87 Rita Kustiningsih SK.22/IV-SET/2014 tanggal 14 Februari 2014 Penangkaran aves, reptil dan mamalia
88 Rizki Dusyanto SK.233/KSDAE/SET/KSA.2/6/2017, 16 Juni 2017 Penangkaran Merak
89 Rizky Dusyanto SK.88/K2/BIDTEK.1/KSA/6/2017, 20 Juni 2017 Penangkaran Kijang
90 ROFIQ PIPTO HIMAWAN SK.76/K.2/BIDTEK.1/KSA/7/2018, 10 Juli 2018 Penangkaran Kijang
91 RONI ARIZ KURNIAWAN, ST SK.102/K.2/BIDTEK.1/KSA/10/2018, 5 Oktober Penangkaran Aves dilindungi Generasi Kedua (F2) dan
2018 berikutnya serta tidak dilindungi
92 Rurid Dwi Anggraeny SK.09/BBKSDA.JAT-2.1/2014, 21 Februari 2014 Penangkaran Jalak Bali
93 Samson Wongso SK.129/K.2/BIDTEK.1/KSA/12/2018, 21 Penangkaran Rusa Timor
Desember 2018
94 Sapeken Malabir SK.81/K2/BIDTEK.1/KSA/6/2017, 9 Juni 2017 Penangkaran/Tranplantasi Koral
95 Sapto Djatmiko SK.17/K.2/BIDTEK.1/KSA/1/2018 Penangkaran Rusa Timor
96 Sinantara Wijaya SK.160/KSDAE/SET/KSA.2/4/2018, 12 April 2018 Penangkaran Mamalia DIlindungi Undang-Undang
97 Sinantara Wijaya SK.260/KSDAE/SET/KSA.2/6/2018, 7 Juni 2018 Penangkaran Aves Dilindungi
98 Singgih Wirawan SK.221/KSDAE/SET/KSA.2/5/2018, 18 Mei 2018 Penangkaran Aves Dilindungi
99 Singgih Wirawan SK.201/KSDAE/SET/KSA.2/5/2018, 18 Mei 2018 Penangkaran Mamalia DIlindungi Undang-Undang
100 Singgih Wirawan SK.42/K2/BIDTEK.1/KSA/4/2017, 6 April 2017 Penangkaran Aves Tidak Dilindungi UU

Lampiran | 43
No. Nama Perorangan SK Jenis Satwa yang Ditangkarkan
(1) (2) (3) (4)
101 Singgih Wirawan SK.43/K2/BIDTEK.1/KSA/4/2017, 6 April 2017 Penangkaran Aves dilindungi Generasi Kedua (F2) dan
berikutnya
102 Soegeng Prawoto SK.43/K.2/BIDTEK.1/KSA/5/2019, 31 Mei 2019 Penangkaran Rusa Timor
103 Soegianto SK.53/K.2/BIDTEK.1/KSA/5/2018, 9 Mei 2018 Penangkaran Rusa Timor
104 Soegianto SK./146/K.SDAE/SET/KSA.2/4/2019, 16 April Penangkaran Aves Dilindungi
2019
105 Soetiadji Yudho SK.416/KSDAE/SET/KSA.2/11/2017, 21 Penangkaran Aves Dilindungi
November 2017
106 Soetiadji Yudho SK.117/K2/BIDTEK.1/KSA/8/2017, 7 Agustus Penangkaran Rusa Timor
2017
107 Soetikwan SK.125/K.2/BIDTEK.1/KSA/12/2018, 7 Desember Penangkaran Aves Tidak Dilindungi UU
2018
108 Suhono Nyoto Sardjono SK.37/K.2/BIDTEK.1/KSA/2/2018, 18 April 2018 Penangkaran Aves dilindungi Generasi Kedua (F2) dan
berikutnya serta tidak dilindungi
109 Sujono SK.57/K2/BIDTEK.1/KSA/5/2017, 8 Mei 2017 Penangkaran Jalak Bali
110 Suntoro Penangkaran Aves Dilindungi
111 Suntoro Penangkaran Merak
112 Suntoro Penangkaran Rusa Tutul
113 Suryadi SK.65/BBKSDA.JAT-2.1/2016, 7 November 2016 Penangkaran Kijang
114 Suwarsono SK.20/K.2/BIDTEK.1/KSA/3/2019, 8 Maret 2019 Penangkaran Kijang
115 Syaikhul Islam SK.05/BBKSDA.JAT-2.1/2014, 21 Februari 2014 Penangkaran Jalak Bali
116 Tigor Prakoso SK.61/BBKSDA.JAT-2.1/2016, 7 November 2016 Penangkaran Rusa Timor
117 Tjipta Sudjarwo Tjoek SK.18/K.2/BIDTEK.1/KSA/2/2019 Penangkaran Rusa Timor
118 Tjoe Peng Tjhan SK.340/KSDAE/SET/KSA.2/9/2018, 6 September Penangkaran Aves Dilindungi
2018
119 Tonny Wahyudi SK.17/K2/BIDTEK.1/KSA/1/2017, 18 Januari Penangkaran Rusa Timor
2017
120 Untung Wahyudi SK.07/K2/BIDTEK.1/KSA/1/2018, 23 Januari Penangkaran Merak Biru
2018
121 Untung Wahyudi SK.08/K2/BIDTEK.1/KSA/1/2018, 23 Januari Penangkaran Merak Generasi Kedua (F2) dan Berikutnya
2018
122 Urip Santoso SK.86/BBKSDA.JAT-2.1/2016, 21 Desember 2016 Penangkaran Kijang
123 Urip Widodo SK.92/K.2/BIDTEK.1/KSA/9/2018, 13 September Penangkaran Aves dilindungi Generasi Kedua (F2) dan
2018 berikutnya serta tidak dilindungi

44 | Lampiran
No. Nama Perorangan SK Jenis Satwa yang Ditangkarkan
(1) (2) (3) (4)
124 Winarso SK.105/K2/BIDTEK.1/KSA/7/2017, 20 Juli 2017 Penangkaran Jalak Bali
125 Hendrik K.S SK.180/KSDAE/SET/KSA.2/5/2019, 10 Mei 2019 Penangkaran Aves Dilindungi
126 Fariq Ortuansyah SK.73/K2/BIDTEK.1/KSA/10/2019, 8 Oktober Penangkaran Satwa Liar Tidak Dilindungi Undang-Undang
2019 Jenis Kukuk Seloputo, Kukuk Beluk, Beluk Jampuk, Ketupa
Ketupu, Serak Jawa dan Serak Bukit
127 H. Atang Surachman, S.Psi SK.74/K2/BIDTEK.1/KSA/10/2019, 8 Oktober Penangkaran Satwa Liar Dilindungi Undang-Undang Generasi
2019 Kedua (F2) dan berikutnya Jenis Jalak Bali
128 Siswanto SK.96/K2/BIDTEK.1/KSA/11/2019, 11 November Penangkaran Satwa Liar Dilindungi Undang-Undang Generasi
2019 Kedua (F2) dan Berikutnya Jenis Jalak bali dan Jalak Putih
129 Prof. Dr. Eko Ganis Sukoharsono, M. Con-Hons, SK.98/K2/BIDTEK.1/KSA/11/2019, 14 November Penangkaran Satwa Liar Dilindungi Undang-Undang Jenis
CSRA, PhD 2019 Rusa Timor dan Kijang
Keterangan: -
Sumber: Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur

Tabel-5B Jumlah Penangkar Tumbuhan dan Satwa di Jawa Timur Tahun 2014-2018
Jumlah Perusahaan Penangkar
Tumbuhan Satwa Liar
No. Tahun Jumlah
Yang Tidak Yang Tidak
Dilindungi Dilindungi Dilindungi Dilindungi
1 2 3 4 5 6 7
1 2014 - 7 35 138 180
2 2015 - 7 35 138 180
3 2016 - 2 140 31 173
4 2017 1 3 90 27 121
5 2018 2 23 132 30 187
Keterangan: -
Sumber: Kehutanan Dalam Angka Provinsi Jawa Timur tahun 2014-2018

Lampiran | 45
Tabel-6 Luas Lahan Kritis di Dalam dan Luar Kawasan Provinsi Jawa Timur Tahun 2019
Kritis (ha) Sangat Kritis (ha)
Luar Luar
No. Kabupaten/ Kota Hutan Hutan Hutan Hutan Hutan Hutan Penyebab Lahan Kritis
Kawasan Kawasan
Produksi Lindung Konservasi Produksi Lindung Konservasi
Hutan Hutan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1 Kab. Pacitan 2,23 37,66 0,00 2.846,48 274,81 48,30 0,00 39.230,60
2 Kab. Ponorogo 36,06 1.208,34 0,00 1.763,61 1.018,59 4.526,88 0,00 15.890,43
3 Kab. Trenggalek 1.125,03 192,32 0,00 4.877,08 2.408,65 2.391,59 0,00 13.290,84
4 Kab. Tulungagung 532,63 533,11 0,00 148,61 4.685,47 1.104,06 0,00 9.740,10
5 Kab. Blitar 655,75 1.011,45 0,00 1.292,27 1.063,81 306,39 0,00 24.649,81
6 Kab. Kediri 322,71 1.016,96 0,00 210,50 866,27 8,22 0,00 11.225,89
7 Kab. Malang 3.391,33 2.412,01 1.223,53 2.209,11 9.554,59 12.392,65 1.235,39 41.186,93
8 Kab. Lumajang 2.812,30 292,66 441,01 1.280,21 1.307,51 235,07 1.224,87 3.623,69
9 Kab. Jember 825,83 1.575,21 786,94 825,90 414,13 588,74 714,05 2.197,10
10 Kab. Banyuwangi 5.104,56 685,30 674,49 744,05 541,07 254,70 81,33 400,18
11 Kab. Bondowoso 1.791,94 2.570,61 351,25 3.307,23 2.585,87 837,83 469,91 5.849,43
12 Kab. Situbondo 3.490,26 2.724,55 294,93 1.364,62 4.548,40 2.053,33 67,40 10.184,47
13 Kab. Probolinggo 586,51 682,51 1.283,20 854,41 810,01 515,64 545,81 10.574,82
14 Kab. Pasuruan 871,23 379,70 1.420,64 415,92 1.764,14 1.106,82 1.513,87 11.560,17
15 Kab. Sidoarjo 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
16 Kab. Mojokerto 221,39 612,54 3.331,38 117,58 210,36 404,96 1.418,36 1.165,18
17 Kab. Jombang 226,86 24,72 295,59 28,14 671,77 28,19 23,78 6.187,42
18 Kab. Nganjuk 789,48 1.087,64 0,00 114,59 1.054,84 1.001,50 0,00 3.301,30
19 Kab. Madiun 644,69 169,07 0,00 192,74 652,25 316,79 0,00 3.498,41
20 Kab. Magetan 0,00 2,78 0,00 2.540,69 0,00 0,00 0,00 3.394,72
21 Kab. Ngawi 0,00 0,00 0,00 1.179,83 160,78 0,00 0,00 1.099,80
22 Kab. Bojonegoro 358,13 559,17 0,00 501,77 1.412,72 6,28 0,00 1.276,09
23 Kab. Tuban 373,80 434,57 0,00 121,98 892,56 32,70 0,00 3.496,69
24 Kab. Lamongan 58,16 217,99 0,00 146,76 27,80 0,00 0,00 259,35
25 Kab. Gresik 0,00 0,00 0,00 0,00 19,78 0,00 0,00 1.725,01
26 Kab. Bangkalan 420,86 15,14 0,00 1.016,75 12,38 0,00 0,00 6.730,91
27 Kab. Sampang 0,00 0,00 0,00 28,73 38,38 0,00 0,00 6.643,82
28 Kab. Pamekasan 229,48 0,00 0,00 84,33 0,89 0,00 0,00 13.817,64
29 Kab. Sumenep 2.169,73 1.351,14 344,93 390,90 521,84 17,54 0,00 12.461,56
30 Kota Kediri 0,00 0,00 0,00 0,00 20,73 0,00 0,00 20,49

46 | Lampiran
Kritis (ha) Sangat Kritis (ha)
Luar Luar
No. Kabupaten/ Kota Hutan Hutan Hutan Hutan Hutan Hutan Penyebab Lahan Kritis
Kawasan Kawasan
Produksi Lindung Konservasi Produksi Lindung Konservasi
Hutan Hutan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
31 Kota Blitar 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
32 Kota Malang 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
33 Kota Probolinggo 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
34 Kota Pasuruan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
35 Kota Mojokerto 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
36 Kota Madiun 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
37 Kota Surabaya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
38 Kota Batu 51,22 264,89 286,08 140,92 63,03 83,50 130,53 985,62
Keterangan:
Secara umum lahan kritis disebabkan oleh :
1. Tekanan penduduk yang meningkat yang menyebabkan terjadinya alih fungsi lahan, dari tutupan lahan berupa hutan menjadi lahan yang lebih terbuka
(pemukiman, perkebunan, dll).
2. Jenis tanah peka terhadap erosi, diantaranya adalah andosol, laterit, grumusol, podsolik, regosol, litosol, organosol, dan renzina.
3. Terdapat kelerengan diatas 25% dengan tutupan lahan yang sedikit dan memiliki jenis tanah yang peka terhadap erosi.
4. Terdapat pengolahan lahan pada lereng yang curam (> 25%).
Sumber : BPDASHL Brantas Sampean dan BPDASHL Bengawan Solo

Lampiran | 47
Tabel-6A Perkembangan Luas Lahan Kritis di Luar Kawasan Hutan Jawa Timur Tahun
2014-2018 pada Masing-Masing DAS (Brantas Sampean & Solo)
Lahan Kritis Luar Kawasan Hutan (ha)
No Kabupaten Luas Wilayah (ha)
2014 2015 2016 2017 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
DAS BRANTAS
1 Trenggalek 114.722,00 2.028,10 2.028,10 20.281,00 32.906,00 45.447,27
2 Tulungagung 105.565,00 871,00 668,70 6.687,00 17.592,00 31.334,17
3 Kediri Kab. 138.605,00 9.963,00 9.963,00 9.963,00 15.989,00 32.339,31
4 Kediri Kota 6.340,00 - - 38,00 138,00 287,80
5 Blitar Kab. 133.648,00 2.381,00 2.381,00 17.481,00 44.433,00 118.716,55
6 Blitar Kota 3.257,00 - - - - 0,05
7 Nganjuk 122.425,00 1.227,00 1.227,00 2.278,00 6.240,00 15.269,32
8 Jombang 111.509,00 854,51 538,21 1.291,00 8.497,00 13.655,26
9 Mojokerto Kab. 71.783,00 1.332,00 1.013,00 1.350,00 4.309,00 16.630,42
10 Mojokerto Kota 1.647,00 - - - - -
11 Sidoarjo 63.438,00 - - - - 774,11
12 Malang Kab. 353.065,00 12.514,00 12.514,00 24.708,00 87.485,00 140.844,95
13 Malang Kota. 14.528,00 - - 71,00 628,00 516,81
14 Batu 13.674,00 487,00 487,00 487,00 2.705,00 4.628,64
15 Bangkalan 100.144,00 2.867,00 2.867,00 9.720,00 23.259,00 109.796,26
16 Sampang 123.308,00 2.270,00 2.270,00 15.236,00 41.477,00 110.045,15
17 Pamekasan 79.224,00 2.966,00 2.966,00 14.935,00 36.612,00 67.660,93
18 Sumenep 199.854,00 10.154,00 10.895,22 14.400,00 46.113,00 125.715,29
19 Banyuwangi 578.240,00 2.322,95 2.322,95 2.322,95 150.002,00 84.367,55
20 Bondowoso 152.597,00 6.235,33 6.235,33 6.235,33 103.423,76 52.734,30
21 Situbondo 166.987,00 9.041,13 9.041,13 9.041,13 96.446,09 42.510,77
22 Jember 309.234,00 3.606,22 2.047,99 3.606,22 128.902,22 87.272,53
23 Lumajang 179.090,00 10.059,42 7.681,53 7.828,42 109.216,99 84.000,08
24 Probolinggo Kab 169.621,00 2.450,00 2.014,80 12.969,32 96.473,44 64.912,35
25 Probolinggo Kota 5.667,00 45,63 2.465,87 45,63 2.986,04 252,51
26 Pasuruan Kab. 147.402,00 3.043,91 1.148,61 2.376,91 66.854,80 59.865,41
27 Pasuruan Kota 3.529,00 20,00 20,00 72,03 2.937,05 40,93
Jumlah 3.469.103,00 86.739,20 82.796,44 183.423,94 1.125.625,39 1.309.618,71
DAS SOLO
1 Pacitan 138.992,00 4.297,57 4.297,57 4.322,00 139.335,22 133.480,69
2 Ponorogo 130.570,00 2.378,67 2.378,67 3.083,06 88.486,29 44.014,67
3 Magetan 68.884,00 1.174,91 1.174,91 96,55 35.360,41 23.022,50
4 Madiun 103.758,00 - - 331,40 62.347,10 14.700,86
5 Madiun Kota 3.392,00 - - - 1.907,60 18,47
6 Ngawi 129.598,00 226,55 226,55 226,55 78.748,86 18.093,88
7 Bojonegoro 219.879,00 258,00 195,00 2.189,38 138.822,93 28.443,26
8 Tuban 183.415,00 7.681,53 7.681,53 11.206,16 92.529,85 37.034,94
9 Lamongan 178.205,00 - - 422,78 52.255,09 18.393,39
10 Gresik 119.125,00 74,43 74,43 74,47 16.458,87 25.670,03
11 Surabaya 35.054,00 - - - 2.194,66 1.567,84
Jumlah 1.310.872,00 16.091,66 16.028,66 21,952,35 708.446,88 344.440,53
TOTAL 4.779.975,00 102.830,86 98.825,10 205.376,29 1.834.072,27 1.654.059,24
Keterangan:
- Data Lahan Kritis untuk tahun 2013-2016 yg disajikan meliputi kriteria Kritis dan Sangat Kritis
- Untuk Tahun 2017 dan 2018 Data Lahan Kritis Meliputi 4 Kriteria : Sangat Krtitis, Kritis, Agak
Kritis dan Potensial Kritis
Sumber Data: Tahun 2018 dari Interpretasi Peta Lahan Kritis dari Ditjen Planologi dan Tata
Lingkungan KemenLHK RI.

Lampiran | 49
Tabel-6B Luas Lahan Kritis di Dalam Kawasan Konservasi Tahun 2014-2018
Luas Wilayah Lahan Kritis Dalam Kawasan Hutan (ha)
No Lokasi
(ha) 2014 2015 2016 2017 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 BTN Baluran 25,000.00 - - - - 289.99
2 BTN. Meru Betiri 52,626.04 2,733.50 2,733.50 2,779.08 2,779.08 1,426.46
3 BBTN. Bromo Tengger Semeru 50,276.20 - - - - 6,009.68
4 BTN. Alas Purwo 44,037.30 - - - - 61.48
5 TAHURA R. SOERJO 27,868.30 1,747.47 1,747.47 5,808.97 5,997.37 7,950.63
6 BBKSDA Jawa Timur 29,264.00 5.00 5.00 - - 3,563.75
Jumlah 229,071.84 4,485.97 4,485.97 8,588.05 8,776.45 19,301.99
Keterangan: -
Sumber: Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur

Tabel-6C Luas Lahan Kritis (Open Area) di Kawasan Konservasi BBKSDA Jawa Timur
Tahun 2018

No. Lokasi Kabupaten Luas (ha) Keterangan


(1) (2) (3) (4) (5)
A. Cagar Alam
1 CA Gunung Abang Pasuruan 12,00 Sudah dilakukan PE tahun 2018
2 CA Gunung Sigogor Ponorogo 3,00 Sudah dilakukan PE tahun 2018
3 CA Gunung Picis Ponorogo 3,90 Sudah dilakukan PE tahun 2018
4 CA Goa Nglirip Bojonegoro 1,90 Rencana PE 2019
5 CA Janggangan Rogojampi II Banyuwangi 1,14 Sudah dilakukan PE tahun 2018
dst.
B. Suaka Margasatwa
1 SM. Pulau Bawean Gresik 21,20 Sudah dilakukan PE tahun 2017 dan 2018
2 SM. DT Yang Situbondo 6,10 Sudah dilakukan PE tahun 2018
dst.
C. Taman Wisata Alam
1 TWA Gunung Baung Pasuruan 27,00 Sudah dilakukan PE tahun 2018 seluas 15 ha
dst.
Total Luas 76,24
Keterangan: -
Sumber: BBKSDA Provinsi Jawa Timur

50 | Lampiran
Tabel-7 Evaluasi Kerusakan Tanah di Lahan Kering Akibat Erosi Air di
Provinsi Jawa Timur Tahun 2019
Ambang Kritis
Erosi Besaran erosi Status
No. Tebal Tanah
(PP 150/2000) (mm/10 tahun) Melebihi/Tidak
(mm/10 tahun)
(1) (2) (3) (4) (5)
A. Kabupaten Malang
1 < 20 cm 0,2 – 1,3 0,00 tidak
2 20 - < 50 cm 1,3 - < 4 4,22 melebihi
3 50 - < 100 cm 4,0 - < 9,0 13,59 melebihi
4 100 - 150 cm 9,0 – 12 13,77 melebihi
5 > 150 cm > 12 0,00 tidak
B. Kabupaten Jember
1 < 20 cm 0,2 – 1,3 2,10 melebihi
2 20 - < 50 cm 1,3 - < 4 4,10 melebihi
3 50 - < 100 cm 4,0 - < 9,0 9,30 melebihi
4 100 - 150 cm 9,0 – 12 10,90 tidak
5 > 150 cm > 12 11,00 tidak
C. Kabupaten Lumajang
1 < 20 cm 0,2 – 1,3 0 Tidak
2 20 - < 50 cm 1,3 - < 4 0,301 Tidak
3 50 - < 100 cm 4,0 - < 9,0 1,505 Tidak
4 100 - 150 cm 9,0 – 12 1,505 Tidak
5 > 150 cm > 12 1,505 Tidak
D. Kabupaten Tulungagung
1 < 20 cm 0,2 – 1,3 3 Tidak
2 20 - < 50 cm 1,3 - < 4 4 Tidak
3 50 - < 100 cm 4,0 - < 9,0 22 Tidak
4 100 - 150 cm 9,0 – 12 - -
5 > 150 cm > 12 - -
Keterangan: Nilai 0 adalah tidak terdapat ketebalan tanah dimaksud
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten/Kota se-Jawa Timur

Lampiran | 51
Tabel-8 Evaluasi Kerusakan Tanah di Lahan Kering di Provinsi Jawa Timur
Tahun 2019
Ambang Kritis (PP Hasil Status
No. Parameter
150/2000) Pengamatan Melebihi/ Tidak
(1) (2) (3) (4) (5)
A. Kab. Tulungagung
(Desa Banyu Urip, Kec. Kalidawir)
111° 56’ 40” E, 08° 12’ 29” S
1 Ketebalan Solum < 20 cm 60 Tidak Melebihi
2 Kebatuan Permukaan > 40% 20 Tidak Melebihi
3.A Komposisi Fraksi < 18% koloid; 23,43 Tidak Melebihi
3.B Komposisi Fraksi > 80% pasir kuarsitik N/A N/A
4 Berat Isi > 1,4 g/cm³ 1,38 Tidak Melebihi
5 Porositas Total < 30% ; > 70% 40 Tidak Melebihi
6 Derajat Pelulusan Air < 0,7 cm/jam; > 8,0 cm/jam 4,8 Tidak Melebihi
7 pH (H₂O) 1:2,5 < 4,5 ; > 8,5 6,3 Tidak Melebihi
8 Daya Hantar Listrik/DHL > 4,0 mS/cm 0,21 Tidak Melebihi
9 Redoks < 200 mV -111,2 Melebihi
10 Jumlah Mikroba < 102cfu/g tanah 8 x 10^9 (Jamur) Tidak Melebihi
300 x 10^9 (bakteri)

B. Kabupaten Blitar
(Desa Modangan, Kec. Nglegok)
112° 14’ 07” E, 08° 00’ 42” S
1 Ketebalan Solum < 20 cm 61 Tidak Melebihi
2 Kebatuan Permukaan > 40% 7 Tidak Melebihi
3.A Komposisi Fraksi < 18% koloid; 16,7 Tidak Melebihi
3.B Komposisi Fraksi > 80% pasir kuarsitik N/A N/A
4 Berat Isi > 1,4 g/cm³ 1,28 Tidak Melebihi
5 Porositas Total < 30% ; > 70% 46 Tidak Melebihi
6 Derajat Pelulusan Air < 0,7 cm/jam; > 8,0 cm/jam 0,76 Tidak Melebihi
7 pH (H₂O) 1:2,5 < 4,5 ; > 8,5 5,2 Tidak Melebihi
8 Daya Hantar Listrik/DHL > 4,0 mS/cm 0,18 Tidak Melebihi
9 Redoks < 200 mV -76,7 Melebihi
10 Jumlah Mikroba < 102cfu/g tanah 170 x 10^6 (Jamur) Tidak Melebihi
80 x 10^6 (bakteri)

C. Kab. Malang
(Desa Tawangari, Kec. Pujon)
112° 27’ 04” E, 07° 49’ 42” S
1 Ketebalan Solum < 20 cm 85 Tidak Melebihi
2 Kebatuan Permukaan > 40% 21 Tidak Melebihi
3.A Komposisi Fraksi < 18% koloid; 25,03 Tidak Melebihi
3.B Komposisi Fraksi > 80% pasir kuarsitik N/A N/A
4 Berat Isi > 1,4 g/cm³ 1,28 Tidak Melebihi
5 Porositas Total < 30% ; > 70% 19,73 Melebihi
6 Derajat Pelulusan Air < 0,7 cm/jam; > 8,0 cm/jam 26,74 Melebihi
7 pH (H₂O) 1:2,5 < 4,5 ; > 8,5 6,4 Tidak Melebihi
8 Daya Hantar Listrik/DHL > 4,0 mS/cm 0,75 Tidak Melebihi
9 Redoks < 200 mV -73 Melebihi
10 Jumlah Mikroba < 102cfu/g tanah Bakteri : 103 x 10^7 Tidak Melebihi
Jamur : 17 x 10^6

D. Kab. Jember
(Desa Wonosari, Kec. Puger)
113° 30’ 15” E, 08° 19’ 04” S
1 Ketebalan Solum < 20 cm 90 Tidak Melebihi
2 Kebatuan Permukaan > 40% 18 Tidak Melebihi
3.A Komposisi Fraksi < 18% koloid; 9,43 Tidak Melebihi
3.B Komposisi Fraksi > 80% pasir kuarsitik N/A N/A
4 Berat Isi > 1,4 g/cm³ 0,84 Tidak Melebihi
5 Porositas Total < 30% ; > 70% 67 Tidak Melebihi
6 Derajat Pelulusan Air < 0,7 cm/jam; > 8,0 cm/jam 112,27 Melebihi
7 pH (H₂O) 1:2,5 < 4,5 ; > 8,5 4,9 Tidak Melebihi
8 Daya Hantar Listrik/DHL > 4,0 mS/cm 0,152 Tidak Melebihi
9 Redoks < 200 mV -79 Melebihi
10 Jumlah Mikroba < 102cfu/g tanah Bakteri : 2 x 10^9 Tidak Melebihi

52 | Lampiran
Ambang Kritis (PP Hasil Status
No. Parameter
150/2000) Pengamatan Melebihi/ Tidak
(1) (2) (3) (4) (5)

E. Kab. Lumajang
(Desa Jatiroto, Kec. Jatiroto)
113° 22’ 19” E, 08° 07’ 56” S
1 Ketebalan Solum < 20 cm 125 Tidak Melebihi
2 Kebatuan Permukaan > 40% 22 Tidak Melebihi
3.A Komposisi Fraksi < 18% koloid; 20,63 Tidak Melebihi
3.B Komposisi Fraksi > 80% pasir kuarsitik N/A N/A
4 Berat Isi > 1,4 g/cm³ 0,76 Tidak Melebihi
5 Porositas Total < 30% ; > 70% 70 Tidak Melebihi
6 Derajat Pelulusan Air < 0,7 cm/jam; > 8,0 cm/jam 2,53 Tidak Melebihi
7 pH (H₂O) 1:2,5 < 4,5 ; > 8,5 6,4 Tidak Melebihi
8 Daya Hantar Listrik/DHL > 4,0 mS/cm 0,09 Tidak Melebihi
9 Redoks < 200 mV -59 Melebihi
10 Jumlah Mikroba < 102cfu/g tanah Bakteri : 2000 x Tidak Melebihi
10^6
Keterangan: -
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur (Laporan Akhir Inventarisasi dan
Pemetaan Kerusakan Lahan di Jawa Timur Bagian Selatan, 2019)

Lampiran | 53
Tabel-8A Lokasi dan Koordinat Pengamatan untuk Evaluasi Kerusakan Tanah di Lahan Kering di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019

(< 0,7 cm/jam; > 8,0 cm/jam)

Daya Hantar Listrik/DHL


(> 80 % pasir kuarsitik)
Kebatuan Permukaan

Derajat Pelulusan air

(< 10^2cfu/g tanah)


Komposisi Fraksi

Komposisi Fraksi
Ketebalan Solum

(< 30 % ; > 70 %)

Jumlah Mikroba
pH (H2O) 1 : 2,5
(< 18 % koloid;)

Porositas Total

(> 4,0 mS/cm)


(< 4,5 ; > 8,5)
(> 1,4 g/cm³)

()< 200 mV)


(< 20 cm)

Berat Isi
(> 40 %)

Redoks
No. Lokasi Koordinat

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
1 Desa Banyu Urip, Kec. Kalidawir, Kab. Tulungagug 111° 56’ 40” E, 08° 12’ 29” S 60 20 23,43 N/A 1,38 40 4,8 6,3 0,21 -111,2 8 x 10^9 (Jamur) 300 x 10^9 (bakteri)
2 Desa Rejosari, Kec. Kalidawir, Kab. Tulungagung 111° 57’ 32” E, 08° 14’ 58” S 50 1,4 14,57 N/A 1,25 40 4,5 6,6 0,089 -142,4 1 x 10^9 (Jamur) 114 x 10^9 (bakteri)
3 Desa Tawangsari, Kec. Kedungwaru, Kab. Tulungagung 111° 53’ 49” E, 08° 02’ 54” S 55 30 10,53 N/A 1,25 40 4,5 6,2 0,252 -125,7 1 x 10^9 (Jamur) 114 x 10^9 (bakteri)
4 Desa Rejoagung, Kec. Kedungwaru, Kab. Tulungagung 111° 55’ 11” E, 08° 02’ 15” S 53 20 22,47 N/A 1,3 50 3,5 5,4 0,344 -128,8 2 x 10^9 (Jamur) 300 x 10^9 (bakteri)
5 Desa Babadan, Kec. Karangrejo, Kab. Tulungagung 111° 52’ 44” E, 08° 00’ 49” S 48 20 9,03 N/A 1,3 50 3,5 5,7 0,233 -113,8 1 x 10^9 (Jamur) 200 x 10^9 (bakteri)
6 Desa Tanjung Sari, Kec. Karangrejo, Kab. Tulungagung 111° 52’ 38” E, 07° 59’ 59” S 53 30 23,03 N/A 1,25 40 4,5 5,7 0,43 -58,9 2 x 10^9 (Jamur) 10^0 x 10^9 (bakteri)
7 Desa Beji, Kec. Boyolangu, Kab. Tulungagung 111° 54’ 17” E, 08° 05’ 15” S 60 25 34,87 N/A 1,15 50 3,5 5,9 0,252 -67,3 1 x 10^9 (Jamur) 10^0 x 10^9 (bakteri)
8 Desa Wajak Kidul, Kec. Boyolangu, Kab. Tulungagung 111° 55’ 33” E, 08° 07’ 15” S 60 25 34,87 N/A 1,25 45 4 5,9 0,252 -67,3 1 x 10^9 (Jamur) 10^0 x 10^9 (bakteri)
9 Desa Modangan, Kec. Nglegok, Kab. Blitar 112° 14’ 07” E, 08° 00’ 42” S 61 7 16,7 N/A 1,28 46 0,76 5,2 0,18 -76,7 170 x 10^6 (Jamur) 80 x 10^6 (bakteri)
10 Desa Karanganyar, Kec. Nglegok, Kab. Blitar 112° 14’ 15” E, 07° 59’ 41” S 59 32 18,1 N/A 0,97 60,7 2,6 5,9 0,12 -30,1 0 (Jamur) 280 x 10^6 (bakteri)
11 Desa Selorejo, Kec. Ampel Gading, Kab. Blitar 112° 26’ 25” E, 08° 02’ 54” S 45 40 17,8 N/A 1,07 55 1,56 5,1 0,15 -107,1 0 (Jamur) 300 x 10^6 (bakteri)
12 Desa Selorejo, Kec. Selorejo, Kab. Blitar 112° 25’ 06” E, 08° 08’ 22” S 52 45 20 N/A 1,07 55 1,65 6 0,11 -57 70 x 10^6 (Jamur) 200 x 10^6 (bakteri)
13 Desa Sekoanyar, Kec. Kesamben, Kab. Blitar 112° 42’ 32” E, 08° 05’ 56” S 67 20 5,37 N/A 1,16 52 0,2 5,5 0,1 -87,8 70 x 10^6 (Jamur) 130 x 10^6 (bakteri)
14 Desa Bumirejo, Kec. Kesamben, Kab. Blitar 112° 25’ 21” E, 08° 04’ 02” S 55 25 15,6 N/A 1,19 52 2,01 5,3 0,06 -104,3 30 x 10^6 (Jamur) 300 x 10^6 (bakteri)
15 Desa Darungan, Kec. Kademangan, Kab. Blitar 112° 10’ 34” E, 08° 09’ 12” S 60 22 3,93 N/A 0,8 63,03 7,45 5,3 0,07 -104,2 30 x 10^6 (Jamur) 40 x 10^6 (bakteri)
16 Desa Rejowinangun, Kec. Kademangan , Kab. Blitar 112° 09’ 09” E, 08° 09’ 08” S 60 25 11,4 N/A 0,76 64,09 6,03 5,1 0,05 -134,6 20 x 10^6 (Jamur) 300 x 10^6 (bakteri)
17 Desa Tawangari, Kec. Pujon, Kab. Malang 112° 27’ 04” E, 07° 49’ 42” S 85 21 25,03 N/A 1,28 19,73 26,74 6,4 0,75 -73 Bakteri : 10^3 x 10^7 Jamur : 17 x 10^6
18 Desa Pujon Lor, Kec. Pujon, Kab. Malang 112° 28’ 24” E, 07° 51’ 06” S 87 20 12,4 N/A 1,36 20,84 19,3 6,2 0,1 -84 Bakteri : 300 x 10^6 Jamur : 0
19 Desa Kalipare, Kec. Kalipare, Kab. Malang 112° 27’ 34” E, 08° 12’ 26” S 87 15 10,23 N/A 0,81 49 4,35 6,5 0,64 -68 Bakteri : 202 x 10^6
20 Desa Tumpakrejo, Kec. Kalipare, Kab. Malang 112° 26’ 18” E, 08° 14’ 05” S 88 23 18 N/A 1,45 47 13 6,2 0,36 -79 Bakteri : 202 x 10^6 Jamur : 70 x 10^6
21 Desa Sonowangi, Kec. Ampelgading, Kab. Malang 112° 52’ 12” E, 08° 15’ 42” S 69 15 2,1 N/A 1,16 0,74 7,07 5,72 0,83 -118 Bakteri : 680 x 10^6 Jamur : 70 x 10^6
22 Desa Mulyosari, Kec. Ampelgading, Kab. Malang 112° 52’ 17” E, 08° 10’ 51” S 68 17 38 N/A 0,79 59 3,99 6,4 0,57 -73 Bakteri : 300 x 10^6 Jamur : 30 x 10^6
23 Desa Sukoanyar, Kec. Wajak, Kab. Malang 112° 42’ 59” E, 08° 05’ 49” S 67 15 5,07 N/A 0,78 56 11 6,2 0,61 -83 Bakteri : 300 x 10^6 Jamur : 30 x 10^6
24 Desa Wonoayu, Kec. Wajak, Kab. Malang 112° 47’ 30” E, 08° 09’ 20” S 67 17 2,8 N/A 0,84 64,4 20 6,5 0,51 -60 Bakteri : 201 x 10^6 Jamur : 20 x 10^6
25 Desa Wonosari, Kec. Puger, Kab. Jember 113° 30’ 15” E, 08° 19’ 04” S 90 18 9,43 N/A 0,84 67 112,27 4,9 0,152 -79 Bakteri : 2 x 10^9
26 Desa Jemberarum, Kec. Puger, Kab. Jember 113° 30’ 12” E, 08° 17’ 59” S 90 20 9,27 N/A 0,86 64 6,87 4,7 0,146 -89 Bakteri : 1 x 10^9
27 Desa Petemon 1, Kec. Tanggul, Kab. Jember 113° 27’ 24” E, 08° 09’ 05” S 90 16 7,83 N/A 0,89 61 1,05 4,5 0,11 -101 Bakteri : 2 x 10^9
28 Desa Petemon 2, Kec. Tanggul, Kab. Jember 113° 27’ 37” E, 08° 08’ 49” S 90 19 23,63 N/A 0,92 62,3 1,47 5,4 0,126 -64 Bakteri : 3 x 10^9
29 Desa Tanggul Wetan, Kec. Tanggul, Kab. Jember 113° 27’ 43” E, 08° 10’ 02” S 90 20 11,87 N/A 0,84 56 1,05 5,6 0,126 -47 Bakteri : 3 x 10^9

Lampiran | 55
(< 0,7 cm/jam; > 8,0 cm/jam)

Daya Hantar Listrik/DHL


(> 80 % pasir kuarsitik)
Kebatuan Permukaan

Derajat Pelulusan air

(< 10^2cfu/g tanah)


Komposisi Fraksi

Komposisi Fraksi
Ketebalan Solum

(< 30 % ; > 70 %)

Jumlah Mikroba
pH (H2O) 1 : 2,5
(< 18 % koloid;)

Porositas Total

(> 4,0 mS/cm)


(< 4,5 ; > 8,5)
(> 1,4 g/cm³)

()< 200 mV)


(< 20 cm)

Berat Isi
(> 40 %)

Redoks
No. Lokasi Koordinat

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
30 Desa Rejoagung 1, Kec. Semboro, Kab. Jember 115° 23’ 33” E, 08° 11’ 55” S 70 30 28 N/A 1,01 70 14 6 14,73 -31 Bakteri : 2 x 10^9
31 Desa Rejoagung 2, Kec. Semboro, Kab. Jember 113° 24’ 48” E, 08° 11’ 47” S 69 30 28 N/A 1,01 70,79 14 6,1 0,14 -25 Bakteri : 3 x 10^9
32 Desa Semboro, Kec. Semboro, Kab. Jember 113° 24’ 10” E, 08° 12’ 06” S 69 28 29,07 N/A 1,03 59 14,47 5,8 0,302 -32 Bakteri : 3 x 10^9
33 Desa Jatiroto, Kec. Jatiroto, Kab. Lumajang 113° 22’ 19” E, 08° 07’ 56” S 125 22 20,63 N/A 0,76 70 2,53 6,4 0,09 -59 Bakteri : 2000 x 10^6
34 Desa Sukosari, Kec. Jatiroto, Kab. Lumajang 113° 18’ 55” E, 08° 06’ 56” S 110 17,5 36 N/A 0,83 67 0,77 6,2 0,01 -59 Bakteri : 2010 x 10^6
35 Desa Wonokerto 1, Kec. Guci Alit, Kab. Lumajang 113° 08’ 05” E, 08° 04’ 38” S 120 24 40,01 N/A 0,88 64,7 0,7 6,1 0,055 -66 Bakteri : 1000 x 10^6
36 Desa Wonokerto 2, Kec. Guci Alit, Kab. Lumajang 113° 07’ 41” E, 08° 04’ 13” S 130 19 40,23 N/A 0,88 65,7 0,7 6,1 0,025 -61 Bakteri : 3000 x 10^6
37 Desa Ranuyoso 1, Kec. Ranuyoso, Kab. Lumajang 113° 15’ 33” E, 07° 57’ 18” S 109 34,5 47,03 N/A 0,91 64,23 0,49 6,1 0,085 -66 Bakteri : 2020 x 10^6
38 Desa Ranuyoso 2, Kec. Ranuyoso, Kab. Lumajang 113° 15’ 14” E, 07° 57’ 44” S 98 2,77 46 N/A 1 59,84 0,59 6,1 0,027 -64 Bakteri : 2 x 10^9
39 Desa Gedangmas 1, Kec. Randuagung, Kab. Lumajang 113° 19’ 20” E, 08° 03’ 59” S 100 15 34 N/A 0,9 64 0,49 6,1 0,13 -63 Bakteri : 2 x 10^9
Keterangan: -
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur (Laporan Akhir Inventarisasi dan Pemetaan Kerusakan Lahan di Jawa Timur Bagian Selatan, 2019)

56 | Lampiran
Tabel-9 Evaluasi Kerusakan Tanah di Lahan Basah di Provinsi Jawa Timur
Tahun 2019
Ambang Kritis (PP Hasil Melebihi/
No Parameter
150/2000) Pengamatan Tidak
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Subsidensi Gambut di atas > 35 cm/tahun untuk N/A N/A
Pasir Kuarsa ketebalan gambut ≥ 3 m
atau 10% / 5 tahun untuk
ketebalan gambut < 3 m
2 Kedalaman Lapisan Berpirit< 25 cm dengan pH ≤ 2,5 N/A N/A
dari Permukaan Tanah
3 Kedalaman Air Tanah > 25 cm N/A N/A
Dangkal
Keterangan: Jawa Timur Tidak Memiliki Lahan Basah (Gambut)
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur

Lampiran | 57
Tabel-10 Luas dan Kerapatan Tutupan Mangrove di Provinsi Jawa Timur
Tahun 2019
Persentase Kerapatan
No. Lokasi Luas Lokasi (ha)
Tutupan (%) (pohon/ha)
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Kab. Pacitan 11,00 72,50 1.500,00
2 Kab. Ponorogo N/A N/A N/A
3 Kab. Trenggalek 171,50 55,00 5.500,00
4 Kab. Tulungagung 6.714,77 70,43 4,00
5 Kab. Blitar N/A N/A N/A
6 Kab. Kediri N/A N/A N/A
7 Kab. Malang 365,62 69,67 13.846,00
8 Kab. Lumajang 5,36 44,80 0,54
9 Kab. Jember 70,00 63,00 7.010,00
10 Kab. Banyuwangi 8.132,68 65,00 1.875,00
11 Kab. Bondowoso N/A N/A N/A
12 Kab. Situbondo 2.358,75 20,38 19.865,00
13 Kab. Probolinggo 387,84 45-75 400-100
14 Kab. Pasuruan 2.537,33 71,40 1.770,00
15 Kab. Sidoarjo 1.058,25 0,00 47,74
16 Kab. Mojokerto N/A N/A N/A
17 Kab. Jombang N/A N/A N/A
18 Kab. Nganjuk N/A N/A N/A
19 Kab. Madiun N/A N/A N/A
20 Kab. Magetan N/A N/A N/A
21 Kab. Ngawi N/A N/A N/A
22 Kab. Bojonegoro N/A N/A N/A
23 Kab. Tuban 6.500,30 157,40 4.349.328,00
24 Kab. Lamongan 130,09 73,33 639,00
25 Kab. Gresik 679,24 100,00 54.564,00
26 Kab. Bangkalan 2.165,71 9,60 5.000,00
27 Kab. Sampang 1.059,58 - -
28 Kab. Pamekasan - - -
29 Kab. Sumenep 3.043,53 38,00 49.375,00
30 Kota Kediri N/A N/A N/A
31 Kota Blitar N/A N/A N/A
32 Kota Malang N/A N/A N/A
33 Kota Probolinggo 204,42 38,21 9.775,00
34 Kota Pasuruan 625,00 76,67 453,33
35 Kota Mojokerto N/A N/A N/A
36 Kota Madiun N/A N/A N/A
37 Kota Surabaya 1.159,78 7,94 3.310,00
38 Kota Batu N/A N/A N/A
Keterangan: N/A tidak mempunyai kawasan mangrove
Sumber: Hasil Laporan DIKPLHD Kabupaten/Kota se-Jawa Timur

58 | Lampiran
Tabel-10A Luas, Ketebalan, dan Kondisi Mangrove di Pesisir Jawa Timur
Kerapatan (Pohon/ha)
No. Kabupaten/Kota Luas Lokasi (ha) Tingkat Kerapatan
Rapat Sedang Jarang
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Kab. Tuban 4,74 1,23 0,72 - sedang-rapat
2 Kab. Lamongan 76,87 9,57 0,26 - sedang-rapat
3 Kab. Gresik 1.344,41 - - - rapat
4 Kota Surabaya 780,64 - - - rapat
5 Kab. Sidoarjo 1.058,25 47,74 - - rapat
6 Kab. Pasuruan 266,26 70,11 - - rapat
7 Kota Pasuruan 65,88 24,02 - - rapat
8 Kab. Probolinggo 549,80 179,44 - - rapat
9 Kota Probolinggo 102,04 20,00 - - sedang-rapat
10 Kab. Situbondo 436,13 80,80 0,29 0,08 sedang-rapat
11 Kab. Banyuwangi 1.328,19 - - - rapat
12 Kab. Jember 37,11 34,66 - - sedang
13 Kab. Lumajang 3,85 - - - sedang-rapat
14 Kab. Malang 65,75 27,38 4,03 - sedang-rapat
15 Kab. Blitar 0,85 0,47 0,24 - rapat
16 Kab. Tulungagung 1,02 1,02 - - rapat
17 Kab. Trenggalek 51,01 22,38 - - sangat rapat
18 Kab. Pacitan 3,00 - - - rapat
19 Kab. Bangkalan 965,27 - - - rapat
20 Kab. Sampang 514,67 - - - sangat rapat
21 Kab. Pamekasan 516,53 - - - rapat
22 Kab. Sumenep 11.593,28 38,47 - - sedang-rapat
Total 19.765,54 557,29 5,54 0,08
Keterangan: -
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur

Lampiran | 59
Tabel-10B Rekapitulasi Luasan Rehabilitasi Mangrove dan Vegetasi Pantai di Provinsi
Jawa Timur
Jenis Tanaman
Lokasi Luasan Lahan (ha)
No. Kabupaten/Kota (batang)
Pantai Desa Kecamatan Mangrove Cemara Mangrove Cemara
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Kab. Pacitan - - - - 11.200 - 2,24
2 Kab. Trenggalek Damas - Watulimo - 11.200 - 2,24
3 Kab. Tulungagung Gemah Bayeman Besuki - 11.200 - 2,24
4 Kab. Blitar Jolosutro - - 45.100 - 4,51 -
Pasur - - - -
Serang - - - -
5 Kab. Malang Balekambang Srigonco Bantur - 13.200 - 2,64
Ngudel Sindurejo Gedangan - 50.000 - 10,00
Parangdowo Gajahrejo Gedangan - 10.222 - 1,53
Jalangkung Gajahrejo Gedangan - 18.756 - 5,63
Bajulmati Gajahrejo Gedangan - 12.800 - 1,28
Ungapan Gajahrejo Gedangan - 11.700 - 1,17
Ngantep Tumpakrejo Gedangan - 14.400 - 1,44
Batubengkung Gajahrejo Gedangan - 21.156 - 6,35
Kondang Merak Sumberbening Bantur - 12.555 - 1,26
Lenggoksono Purwodadi Tirtoyudo - 7.367 - 2,21
Wedi Awu Purwodadi Tirtoyudo 5.778 9.750 1,73 1,95
Sipelot Pujiharjo Tirtoyudo 8.666 5.250 2,60 1,05
6 Kab. Lumajang Dampar Bades Pasirian - 67.900 - -
7 Kab. Jember - Ngadimulyo Puger - 11.500 - 2,30
8 Kab. Banyuwangi - - - 190000 - 19,00 -
- - - - 10.300 - 2,06
9 Kab. Situbondo - - Panarukan 45.100 - 4,51 -
10 Kab. Probolinggo - Tongas Wetan Tongas 245.000 - - -
- Banjarsari Sumberasih - 24,50 -
- Pesisir - - - -
11 Kab. Sidoarjo - Kedungpandan Jabon 45.100 - 4,51 -
12 Kab. Tuban - Jenu Jenu 5.000 9.900 0,50 1,98
13 Kab. Gresik - - Ujungpangkah 45.100 - 4,51 -
14 Kab. Bangkalan - Tengket Arosbaya 45.100 - 4,51 -
15 Kab. Pamekasan - - - 45.100 - 4,51 -
16 Kab. Sumenep - - - 205.000 3.000 4,51 0,60
17 Kota Pasuruan - Panggungrejo Panggungrejo 45.100 - 4,51 -
Jumlah 975.144 289.756 84,41 43,45
Total 1.264.900
Keterangan: -
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur

60 | Lampiran
Tabel-11 Luas dan Kerusakan Padang Lamun di Provinsi Jawa Timur Tahun
2019
Persentase Area
Luas
No. Kabupaten/Kota Kerusakan
(ha)
(%)
(1) (2) (3) (4)
1 Kab. Pacitan 4,00 25,00
2 Kab. Ponorogo N/A N/A
3 Kab. Trenggalek N/A N/A
4 Kab. Tulungagung 10,00 60,00
5 Kab. Blitar N/A N/A
6 Kab. Kediri N/A N/A
7 Kab. Malang N/A N/A
8 Kab. Lumajang N/A N/A
9 Kab. Jember 13,00 40,00
10 Kab. Banyuwangi 9,00 70,00
11 Kab. Bondowoso N/A N/A
12 Kab. Situbondo 40,00 40,00
13 Kab. Probolinggo N/A N/A
14 Kab. Pasuruan
15 Kab. Sidoarjo N/A N/A
16 Kab. Mojokerto N/A N/A
17 Kab. Jombang N/A N/A
18 Kab. Nganjuk N/A N/A
19 Kab. Madiun N/A N/A
20 Kab. Magetan N/A N/A
21 Kab. Ngawi N/A N/A
22 Kab. Bojonegoro N/A N/A
23 Kab. Tuban 8,90 15,00
24 Kab. Lamongan 5,00 100,00
25 Kab. Gresik 3,00 100,00
26 Kab. Bangkalan N/A N/A
27 Kab. Sampang 0,00 0,00
28 Kab. Pamekasan 0,00 0,00
29 Kab. Sumenep 1.484,55 9,80
30 Kota Kediri N/A N/A
31 Kota Blitar N/A N/A
32 Kota Malang N/A N/A
33 Kota Probolinggo N/A N/A
34 Kota Pasuruan N/A N/A
35 Kota Mojokerto N/A N/A
36 Kota Madiun N/A N/A
37 Kota Surabaya N/A N/A
38 Kota Batu N/A N/A
Keterangan: N/A tidak mempunyai padang lamun
Sumber: Hasil Laporan DIKPLHD Kabupaten/Kota se-Jawa Timur

Lampiran | 61
Tabel-11A Luas dan Kondisi Padang Lamun di Pesisir Jawa Timur Tahun 2019
No. Kabupaten/Kota Luas (ha) Tempat/Kecamatan Kondisi
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Kab. Tuban 0,29 Sekitar Pantai Sowan, Kec. belum dilakukan ground check
Bancar
2 Kab. Lamongan - - -
3 Kab. Gresik 0,32 Wilayah Pesisir Kec. Sangkapura, tidak sehat
Pulau Bawean
4 Kota Surabaya - - -
5 Kab. Sidoarjo - - -
6 Kab. Pasuruan - - -
7 Kota Pasuruan - - -
8 Kab. Probolinggo - - -
9 Kota Probolinggo - - -
10 Kab. Situbondo 107,54 Kec. Banyuputih sehat
11 Kab. Banyuwangi 1,96 Kec. Pesanggrahan, Kec. sehat-kurang sehat
Purwoharjo dan Pantai Plengkung
12 Kab. Jember - - -
13 Kab. Lumajang 1,38 Pantai Dampar Desa Bades, Kec. belum dilakukan ground check
Pasirian
14 Kab. Malang - - -
15 Kab. Blitar - - -
16 Kab. Tulungagung - - -
17 Kab. Trenggalek - - -
18 Kab. Pacitan 1,23 Pantai Tawang Desa Sidomulyo, kurang sehat
Kec. Ngadirojo, dan Pantai
Pidakan
19 Kab. Bangkalan - Kec. Klampis, Kec. Sepulu dan -
Kec. Tanjung Bumi
20 Kab. Sampang - - -
21 Kab. Pamekasan - - -
22 Kab. Sumenep 921,68 Kec. Talango dan Gugusan Kec. sedang-kurang sehat dan belum
Pulau-pulau di Kab. Sumenep dilakukan ground check
Total 1034,4
Keterangan : (-) Tidak terdapat Padang Lamun
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 dan Ground Check
2016

62 | Lampiran
Tabel-12 Luas Tutupan dan Kondisi Terumbu Karang di Provinsi Jawa Timur
Tahun 2018
Luas Sangat
Baik Sedang Rusak
No. Kabupaten/Kota Tutupan Baik
(%) (%) (%)
(ha) (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Kab. Pacitan 12,51 30,00 20,00 20,00 30,00
2 Kab. Ponorogo N/A N/A N/A N/A N/A
3 Kab. Trenggalek 165,00 20,80 52,60 26,70 0,00
4 Kab. Tulungagung 175,50 67,60 12,00 6,00 14,40
5 Kab. Blitar N/A N/A N/A N/A N/A
6 Kab. Kediri N/A N/A N/A N/A N/A
7 Kab. Malang 1.580,80 15,00 22,00 33,00 30,00
8 Kab. Lumajang 40,00 0,00 6,19 3,00 0,48
9 Kab. Jember 64,98 8,33 16,67 20,00 58,33
10 Kab. Banyuwangi 154.608,00 0,02 29,98 20,00 50,00
11 Kab. Bondowoso N/A N/A N/A N/A N/A
12 Kab. Situbondo 1.455,73 1,86 19,75 24,63 54,29
13 Kab. Probolinggo 280,00 0,00 27,50 35,00 37,50
14 Kab. Pasuruan 42,70 73,67 0,00 0,00 26,33
15 Kab. Sidoarjo N/A N/A N/A N/A N/A
16 Kab. Mojokerto N/A N/A N/A N/A N/A
17 Kab. Jombang N/A N/A N/A N/A N/A
18 Kab. Nganjuk N/A N/A N/A N/A N/A
19 Kab. Madiun N/A N/A N/A N/A N/A
20 Kab. Magetan N/A N/A N/A N/A N/A
21 Kab. Ngawi N/A N/A N/A N/A N/A
22 Kab. Bojonegoro N/A N/A N/A N/A N/A
23 Kab. Tuban 154,75 0,00 30,93 33,15 93,68
24 Kab. Lamongan 54,40 0,00 50,60 20,62 54,00
25 Kab. Gresik 4.895,71 100,00 0,00 0,00 0,00
26 Kab. Bangkalan 17,60 10,00 38,00 21,00 25,50
27 Kab. Sampang 112,07 0,00 97,07 15,00 0,00
28 Kab. Pamekasan N/A N/A N/A N/A N/A
29 Kab. Sumenep 40.676,70 0,00 13,47 41,32 45,21
30 Kota Kediri N/A N/A N/A N/A N/A
31 Kota Blitar N/A N/A N/A N/A N/A
32 Kota Malang N/A N/A N/A N/A N/A
33 Kota Probolinggo 0,02 0,00 45,00 20,00 35,00
34 Kota Pasuruan N/A N/A N/A N/A N/A
35 Kota Mojokerto N/A N/A N/A N/A N/A
36 Kota Madiun N/A N/A N/A N/A N/A
37 Kota Surabaya N/A N/A N/A N/A N/A
38 Kota Batu N/A N/A N/A N/A N/A
Keterangan: N/A = tidak mempunyai terumbu karang karena tidak memiliki laut
Sumber: Dokumen IKPLHD Kabupaten/Kota se-Jawa Timur

Lampiran | 63
Tabel-12A Tutupan Terumbu Karang di Perairan Jawa Timur
Luas Lokasi Luas Per Kategori (ha)
No. Kabupaten/Kota Kategori
(ha) Rapat Sedang Jarang
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Kab. Tuban 2,29 - - 2,29 rusak
2 Kab. Lamongan 6,4 - - 6,40 rusak
3 Kab. Gresik 1519,39 37,65 40,52 - sedang-baik
4 Kota Surabaya - - - - -
5 Kab. Sidoarjo - - - - -
6 Kab. Pasuruan 0,83 - 0,83 - sedang
7 Kota Pasuruan - - - - -
8 Kab. Probolinggo 63,82 13,78 43,98 - sedang-baik
9 Kota Probolinggo - - - - -
10 Kab. Situbondo 726,68 309,55 347,79 69,35 sedang-baik
11 Kab. Banyuwangi 83,54 28,29 46,55 8,71 sedang-baik
12 Kab. Jember 76,55 1,95 5,10 2,50 baik
13 Kab. Lumajang - - - - -
14 Kab. Malang 39,46 36,53 2,94 - sedang-baik
15 Kab. Blitar 20,86 - 20,86 - sedang
16 Kab. Tulungagung 5,25 - 5,25 - sedang
17 Kab. Trenggalek 2,07 - 2,07 - sedang
18 Kab. Pacitan 0,85 - 0,85 - sedang
19 Kab. Bangkalan - - - - -
20 Kab. Sampang 405,66 - 137,60 290,38 rusak-sedang
21 Kab. Pamekasan 24,58 - - 18,55 rusak
22 Kab. Sumenep 14971,01 792,75 2.369,31 830,83 rusak-baik
Total 17949,24 1.220,50 3.023,65 1.229,01
Keterangan : (-) tidak terdapat terumbu karang
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur

64 | Lampiran
Tabel-13 Luas Perubahan Penggunaan Lahan Pertanian di Provinsi Jawa
Timur Tahun 2019

No. Jenis Penggunaan Lama (ha) Baru (ha)


(1) (2) (3) (4)
1 Pemukiman 491.249,7 507.711,23
2 Industri 0 0
3 Tanah Kering 0 0
4 Perkebunan 146.971,6 143.517,8
5 Semak Belukar 98.748,8 88.658,5
6 Tanah Kosong 22.354,5 48.532,7
7 Perairan / Kolam 0 0
8 Pergudangan 0 0
9 Sawah 1.137.257 1.308.089,3
10 Pertanian Lahan Kering/Tegalan 755.786 774.875,1
Keterangan: Hasil Penafsiran Citra Resolusi Landsat 8 OLI liputan Tahun 2019, Direktorat
Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan
Sumber: Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) Wilayah XI Jawa Madura

Tabel-13A Luas Baku Sawah per Kabupaten/Kota di Jawa Timur Tahun 2019

No. Kabupaten/Kota Luas Baku Sawah (ha)


(1) (2) (3)
1 Kab. Pacitan 11.798,43
2 Kab. Ponorogo 34.937,76
3 Kab. Trenggalek 12.048,14
4 Kab. Tulungagung 25.414,79
5 Kab. Blitar 32.552,65
6 Kab. Kediri 44.331,55
7 Kab. Malang 44.374,85
8 Kab. Lumajang 34.597,32
9 Kab. Jember 80.122,58
10 Kab. Banyuwangi 68.095,01
11 Kab. Bondowoso 35.758,41
12 Kab. Situbondo 32.815,40
13 Kab. Probolinggo 39.771,26
14 Kab. Pasuruan 35.539,37
15 Kab. Sidoarjo 23.093,01
16 Kab. Mojokerto 37.246,61
17 Kab. Jombang 40.668,70
18 Kab. Nganjuk 46.173,98
19 Kab. Madiun 31.542,07
20 Kab. Magetan 24.742,73
21 Kab. Ngawi 50.104,53
22 Kab. Bojonegoro 83.197,42
23 Kab. Tuban 66.534,05
24 Kab. Lamongan 99.386,97
25 Kab. Gresik 41.212,39
26 Kab. Bangkalan 35.383,55
27 Kab. Sampang 30.847,96
28 Kab. Pamekasan 24.473,45
29 Kab. Sumenep 35.543,44
30 Kota Kediri 1.987,89
31 Kota Blitar 936,54
32 Kota Malang 1.215,96
33 Kota Probolinggo 2.231,60
34 Kota Pasuruan 888,40
35 Kota Mojokerto 439,03
36 Kota Madiun 1.062,17

Lampiran | 65
No. Kabupaten/Kota Luas Baku Sawah (ha)
(1) (2) (3)
37 Kota Surabaya 2.226,04
38 Kota Batu 1.613,05
Total 1.214.909,12
Keterangan: -
Sumber: Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur

Tabel-13B Alih Fungsi Lahan Pertanian di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019

No. Kabupaten/Kota Sawah Faktual (ha) Sawah Black Design (ha) Alih Fungsi (ha)
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Kab. Pacitan 12.695,47 11.149,06 1.546,41
2 Kab. Ponorogo 35.648,70 34.569,82 1.078,88
3 Kab. Trenggalek 12.050,00 7.262,43 4.787,57
4 Kab. Tulungagung 25.660,46 15.495,45 10.165,01
5 Kab. Blitar 33.290,21 19.855,01 1.3435,2
6 Kab. Kediri 45.315,83 37.444,52 7.871,31
7 Kab. Malang 45.647,92 19.723,44 25.924,48
8 Kab. Lumajang 36.527,85 24.141,80 12.386,05
9 Kab. Jember 85.773,12 66.611,81 19.161,31
10 Kab. Banyuwangi 69.740,35 61.283,61 8.456,74
11 Kab. Bondowoso 39.639,85 28.601,14 11.038,71
12 Kab. Situbondo 33.920,09 26.622,23 7.297,86
13 Kab. Probolinggo 40.245,57 26.763,39 13.482,18
14 Kab. Pasuruan 37.636,44 28.447,95 9.188,49
15 Kab. Sidoarjo 22.727,59 10.985,57 11.742,02
16 Kab. Mojokerto 37.204,27 19.286,11 17.918,16
17 Kab. Jombang 45.507,55 34.699,21 10.808,34
18 Kab. Nganjuk 47.444,79 24.994,54 22.450,25
19 Kab. Madiun 32.069,04 23.966,21 8.102,83
20 Kab. Magetan 27.153,34 22.241,54 4.911,80
21 Kab. Ngawi 50.714,50 33.147,43 17.567,07
22 Kab. Bojonegoro 88.098,64 57.180,47 30.918,17
23 Kab. Tuban 75.066,25 55.806,16 19.260,09
24 Kab. Lamongan 103.154,95 49.496,61 53.658,34
25 Kab. Gresik 43.246,90 17.879,92 25.366,98
26 Kab. Bangkalan 35.885,40 24.577,72 11.307,68
27 Kab. Sampang 38.437,09 8.300,21 30.136,88
28 Kab. Pamekasan 26.994,00 25.520,02 1.473,98
29 Kab. Sumenep 35.592,05 34.797,46 794,59
30 Kota Kediri 2.592,36 1.487,55 1.104,81
31 Kota Blitar 909,28 509,57 399,71
32 Kota Malang 1.195,52 1.173,16 22,36
33 Kota Probolinggo 2.275,53 1.061,11 1.214,42
34 Kota Pasuruan 1.035,07 660,32 374,75
35 Kota Mojokerto 447,58 90,45 357,13
36 Kota Madiun 1.050,22 417,29 632,93
37 Kota Surabaya 1.978,51 0,00 1.978,51
38 Kota Batu 3.506,28 862,47 2.643,81
Total 1.278.078,57 857.112,76 420.965,81
Keterangan: 0 = Tidak memiliki luasan area dimaksud
Sumber: Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur

66 | Lampiran
Tabel-13C Konversi Sawah Faktual

Taman Hutan Rakyat

Nasional (Jalan Tol)


Budidaya Lainnya
Kebun Campuran
Kering Semusim

Proyek Strategis
Pertanian Tanah

Tegalan/Ladang
Hutan Produksi

Semak Belukar
Tanah Terbuka

Hutan Lindung

Total Konversi
Pertambangan
Perairan Darat

Vegetasi Non
Permukiman

Perkebunan

Cagar Alam

Mangrove
Tambak
Industri

Padang

Garam
No. Kabupaten/Kota

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23)
1 Kab. Pacitan 1,08 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 1,08
2 Kab. Ponorogo 1,41 0,00 0,00 0,00 0,09 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 1,50
3 Kab. Trenggalek 10,52 1,21 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 11,73
4 Kab. Tulungagung 4,52 1,55 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 6,07
5 Kab. Blitar 8,54 0,82 0,00 0,00 4,84 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 14,19
6 Kab. Kediri 9,99 6,54 9,69 126,62 0,00 0,20 0,85 9,11 0,00 2,53 0,60 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 166,12
7 Kab. Malang 46,08 2,20 0,00 0,00 0,54 0,00 0,00 0,00 2,17 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 34,46 85,45
8 Kab. Lumajang 96,36 0,04 0,02 2,43 0,18 0,00 0,00 0,07 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 99,12
9 Kab. Jember 59,89 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 59,89
10 Kab. Banyuwangi 36,48 13,24 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,48 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 50,19
11 Kab. Bondowoso 9,25 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 9,25
12 Kab. Situbondo 0,17 0,00 0,00 1,87 13,91 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,03 0,00 15,98
13 Kab. Probolinggo 123,80 4,55 128,41 0,00 12,26 0,00 0,00 0,00 0,00 0,44 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 56,40 325,85
14 Kab. Pasuruan 5,45 37,56 0,00 0,00 0,00 0,00 0,20 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 133,30 176,51
15 Kab. Sidoarjo 155,97 152,96 0,00 0,00 0,18 1,35 1,44 0,00 4,13 13,67 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 2,60 332,31
16 Kab. Mojokerto 96,16 3,57 2,23 50,37 7,82 0,22 0,05 4,92 0,00 0,95 18,58 0,02 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 3,52 188,41
17 Kab. Jombang 57,96 2,31 1,87 297,49 0,00 0,24 0,06 25,10 0,00 0,18 0,67 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 51,93 437,82
18 Kab. Nganjuk 56,88 3,35 0,40 529,01 0,00 0,40 0,13 24,52 0,00 0,00 57,78 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 147,11 819,58
19 Kab. Madiun 16,92 1,57 0,01 843,42 7,32 0,01 0,01 0,14 0,01 0,01 32,45 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 123,12 1.025,00
20 Kab. Magetan 1,81 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 1,81
21 Kab. Ngawi 37,95 3,49 0,30 208,03 14,94 2,82 0,84 12,54 0,01 0,01 0,62 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 127,41 408,95
22 Kab. Bojonegoro 62,11 19,61 1,66 1.009,68 27,51 1,35 0,71 0,34 0,48 0,04 9,93 0,00 0,00 0,01 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 1.133,43
23 Kab. Tuban 37,87 7,29 0,04 318,40 3,31 0,00 0,01 0,03 0,28 0,00 6,41 0,00 1,29 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 374,92
24 Kab. Lamongan 22,21 29,40 0,51 1.676,09 24,19 14,39 0,49 0,28 20,84 3,64 13,67 0,00 67,46 0,00 20,84 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 1.894,03
25 Kab. Gresik 159,78 66,55 0,63 1,19 0,35 0,02 0,00 2,51 0,32 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 90,00 321,35
26 Kab. Bangkalan 104,04 0,00 0,00 22,45 0,38 1,51 0,00 3,40 0,00 0,00 14,75 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,66 0,00 147,20
27 Kab. Sampang 20,10 0,00 0,00 0,49 0,00 0,00 28,12 3,60 0,00 5,16 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 57,48
28 Kab. Pamekasan 44,11 0,00 229,26 0,56 77,12 0,00 5,45 3,44 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 359,94
29 Kab. Sumenep 20,28 0,00 0,00 0,00 50,04 3,91 49,93 13,74 1,43 157,11 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 2,00 0,04 0,00 0,00 0,00 298,47
30 Kota Kediri 54,17 6,65 0,63 0,00 0,00 0,00 0,00 0,13 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 61,57
31 Kota Blitar 6,13 0,00 0,00 0,00 0,03 0,00 0,00 0,41 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 6,58
32 Kota Malang 34,05 0,48 0,35 0,00 0,00 0,01 0,30 2,18 0,51 0,00 0,66 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 2,96 41,48

Lampiran | 67
Taman Hutan Rakyat

Nasional (Jalan Tol)


Budidaya Lainnya
Kebun Campuran
Kering Semusim

Proyek Strategis
Pertanian Tanah

Tegalan/Ladang
Hutan Produksi

Semak Belukar
Tanah Terbuka

Hutan Lindung

Total Konversi
Pertambangan
Perairan Darat

Vegetasi Non
Permukiman

Perkebunan

Cagar Alam

Mangrove
Tambak
Industri

Padang

Garam
No. Kabupaten/Kota

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23)
33 Kota Probolinggo 96,29 0,38 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 1,18 97,86
34 Kota Pasuruan 39,51 6,68 0,00 0,00 0,00 0,00 2,31 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,19 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,39 49,07
35 Kota Mojokerto 7,24 0,00 0,18 0,00 0,47 0,00 0,00 0,02 0,00 0,17 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 8,08
36 Kota Madiun 28,96 1,71 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 30,67
37 Kota Surabaya 116,37 136,71 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,58 253,66
38 Kota Batu 117,57 8,09 0,00 227,85 0,02 0,00 0,01 0,00 1,57 1,59 27,81 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 60,42 0,00 0,00 444,94
Total 1.807,98 518,51 376,19 5.315,95 245,50 26,43 90,91 106,96 31,75 185,50 183,93 0,02 68,75 0,20 20,84 2,00 0,04 60,42 0,69 774,96 9.817,54
Keterangan : 0 = Tidak memiliki luasan area dimaksud
Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur

68 | Lampiran
Tabel-14 Jenis Pemanfaatan Lahan di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019
Jenis
Skala
No. Pemanfaatan Jumlah Luas (ha) Keterangan
Usaha
Lahan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Tambang 6 Besar 13.698,52 Komoditas Pertambangan : Dolomit, Emas,
Tanah Liat, Clay, Sirtu
34 Menenga 843,92 Komoditas Pertambangan : Andesit, Batu
h Gamping, Batu Padas, Bentonit, Dolomit,
Feldspar, Marmer, Pasir Pasang, Pirofilit,
Sirtu, Tanah Liat, Tanah Urug
65 Kecil 266,17 Komoditas Pertambangan : Andesit, Batu
Gamping, Bentonit, Feldspar, Marmer,
Pasir Besi, Pasir Kuarsa, Pasir Pasang,
Pirofilit, Sirtu, Tanah Liat, Tanah Urug,
Zeolit
0 Rakyat 0,00 -
2 Perkebunan 90 Besar 93.813,00 Perusahaan Besar Swasta
0 Menenga 780.367,00 -
h
0 Kecil 0,00 -
0 Rakyat 0 -
3 Pertanian 0 Besar 0 -
0 Menenga 0 -
h
0 Kecil 0 -
706 Rakyat 35720 Kepemilikan lahan pertanian berdasar
pemakaian air irigasi
4 Pemanfaatan 0 Besar 0 IUPA skala kecil
Hutan
0 Menenga 0 Data luas belum masuk
h
0 Kecil 0 -
399 Rakyat 206944,5 Pemanfaatan lahan oleh LMDH Perhutani
Keterangan: -
Sumber:
1. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Timur
2. Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur
3. Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur

Lampiran | 69
Tabel-15 Luas Areal dan Produksi Pertambangan Menurut Jenis Bahan
Galian di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019
Jenis Bahan Luas IUP Luas Areal Produksi
No. Nama Perusahaan
Galian (ha) (ha) (Ton/Thn)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Andesit Eli Siswondo 42,54 42,54
2 Andesit Sediono 2,57 2,57
3 Andesit Noer Chamdi 0,48 0,48
4 Andesit PT. Sumber Gunung Galian 29,8 29,8
5 Andesit PT. Bumi Sumber Harapan 2,14 2,14
6 Andesit Yanto 0 0
7 Andesit Sugiarto 6,4 6,4
8 Andesit PT. Daniel Surya Anugrah / Purwanto 0 0
9 Andesit Siti Masinah 14,43 14,43
10 Andesit PT. Conbloc Indotama Quarry 9,85 9,85
11 Andesit Suyono 7,991 7,991
12 Andesit Muhammad Toriq 7,08 7,08
13 Andesit CV. Intersela 0,33 0,33
14 Andesit Yudho Utomo Yuliansyah 3,652 3,652
15 Andesit Arif Anggar Diantoro 0 0
16 Andesit Hj. Rusti Widayati, Se 4,88 4,88
17 Andesit Cahyo Ferudin 8,65 8,65
18 Andesit PT. Modern Teknik Perkasa 5,75 5,75
19 Andesit Solehudin, St 9,8 9,8
20 Andesit Lukas Supriono 12,2 12,2
21 Andesit Suandi Agil, S.H.,M.H. 11,803 11,803
22 Andesit PT. Bantuan Alam Tunggal Abadi 1,86 1,86
23 Andesit Darminto 0 0
24 Andesit CV. Sumber Rejeki 2,54 2,54
25 Andesit Darpo 0 0
26 Andesit M. Burhanul Karim 0 0
27 Andesit Mamat Antoni Saputra 0 0
28 Batu Gamping CV. Asih 7,54 7,54
29 Batu Gamping Setiono 19,63 19,63
30 Batu Gamping H. Holbari 2,6 2,6
31 Batu Gamping CV. Kartika Chandra 9,73 9,73
32 Batu Gamping Charis Arief 2,84 2,84
33 Batu Gamping PT. Horang Bumi Energi 3,15 3,15
34 Batu Gamping Sutanto Yusuf 5,17 5,17
35 Batu Gamping PT. Jaya Shakti Barutama 61,77 61,77
36 Batu Gamping PT. Pertama Mina Sutra Perkasa 17,78 17,78
37 Batu Gamping Nik Anna 0,89 0,89
38 Batu Gamping Darminto 0 0
39 Batu Gamping Abd. Wadud 3,156 3,156
40 Batu Gamping Mat Dhari 4,403 4,403
41 Batu Gamping Setyo Budi 2,4 2,4
42 Batu Gamping Abd. Ghofur Dh 4,9 4,9
43 Batu Gamping PT. Mahesa Jaya Perkasa 6,18 6,18
44 Batu Gamping Agus Priyanto 4,27 4,27
45 Batu Padas CV. Nata Adhigana 30,09 30,09
46 Bentonit PT. Global Artha Solusindo 7,29 7,29
47 Bentonit PT. Madu Lingga Perkasa 17,44 17,44
48 Clay PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk 5 5
49 Dolomit PT.Polowijo Gosari 309,13 309,13
50 Emas PT. Sumber Mineral Nusantara 12813,41 12813,41
51 Feldspar Widjiono 14,89 14,89
52 Feldspar PT. Argo Kencono Agung Sjahtera 0,43 0,43
53 Marmer Ukir 0,89 0,89
54 Marmer PT. Industri Marmer Indonesia 16,52 16,52
Tulungagung

70 | Lampiran
Jenis Bahan Luas IUP Luas Areal Produksi
No. Nama Perusahaan
Galian (ha) (ha) (Ton/Thn)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
55 Pasir Besi Koperasi Tambang Indonesia Ii 5,2259 5,2259
56 Pasir Kuarsa CV. Pahala Maha Jaya 2,95 2,95
57 Pasir Kuarsa Firma Pasir Mas 2,33 2,33
58 Pasir Kuarsa Karmidi 1,78 1,78
59 Pasir Kuarsa PT. CiPTo Bayu Nugroho 4,95 4,95
60 Pasir Pasang Indra Vigananto 10 10
61 Pasir Pasang H. Nawang Alba 11,53 11,53
62 Pirofilit PT. Anggoro Mega Persada 3,65 3,65
63 Pirofilit PT. Koin Tunggal Jaya 4,01 4,01
64 Pirofilit PT. Gunung Bale 6,7 6,7
65 Pirofilit PT. Gunung Mineral Indonesia 2,57 2,57
66 Sirtu CV. Panca Abadi Karya 3,81 3,81
67 Sirtu PT. Citra Hasti Pratama 10,72 10,72
68 Sirtu Yanto 0 0
69 Sirtu Suwito 4 4
70 Sirtu PT. Daniel Surya Anugrah / Purwanto 3,4 3,4
71 Sirtu Vivi Nindya Eliansyah 5,3 5,3
72 Sirtu Suyono 0 0
73 Sirtu Herman Zaelani 6,01 6,01
74 Sirtu Lulut Siswantoro 5,02 5,02
75 Sirtu Ahmad Abdul Qodir 3,87 3,87
76 Sirtu Widhi Sulthon Wahyudi 5 5
77 Sirtu CV. Media Jaya 2,51 2,51
78 Sirtu Solehudin, St 9,8 9,8
79 Sirtu Lukas Supriono 12,2 12,2
80 Sirtu Prabowo 20,2 20,2
81 Sirtu Suandi Agil, S.H.,M.H. 0 0
82 Sirtu Sri Rubiati 8,74 8,74
83 Sirtu CV. Barokah (Perpanjangan Ke 2) 30 30
84 Sirtu Darpo 4,37 4,37
85 Sirtu PT. Rolas Nusantara Tambang 20,07 20,07
86 Sirtu CV. Resep 1,914 1,914
87 Sirtu CV. Wiratama Mandiri 13,54 13,54
88 Sirtu PT. Imaaskojaya Bhumi Persada 315,71 315,71
(Perpanjangan)
89 Sirtu Mamat Antoni Saputra 5,509 5,509
90 Sirtu Tukimin 6,66 6,66
91 Sirtu PT. Geolava Manunggal Teknik 219,52 219,52
Utama ( Perpanjangan I)
92 Tanah Liat Arif Anggar Diantoro 2,62 2,62
93 Tanah Liat Anik Widiati 4,52 4,52
94 Tanah Liat Darminto 15,6 15,6
95 Tanah Liat PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk 35,75 35,75
96 Tanah Urug Moh. Sarip 4,99 4,99
97 Tanah Urug Sandy Gamaliel 6,76 6,76
98 Tanah Urug Yanto 20,62 20,62
99 Tanah Urug PT. Talenta Multi Kreasi Indonesia 63 63
100 Tanah Urug Setio Budi Utomo 1,8 1,8
101 Tanah Urug PT. Prima Mitra Nusantara 14,62 14,62
102 Tanah Urug M. Burhanul Karim 12,717 12,717
103 Tanah Urug H. Muhammad Iksan 7,54 7,54
104 Zeolit Supinatun 1,13 1,13
Keterangan: IUP = Izin Usaha Pertambangan
Sumber: Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Timur

Lampiran | 71
Tabel-15A Data Rekomendasi Teknis Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019
Luas Lokasi
No. Nama Pemohon Komoditas Skala Nomor Rekomtek Tanggal
(ha) Desa Kecamatan Kabupaten
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1. CV. Asih Batu Gamping 7,54 Kecil Grenden Puger Jember 545/004/124.2.3/2019 02/01/2019
2. Moh. Sarip Tanah Urug 4,99 Kecil Sumberpetung Ranuyoso Lumajang 545/050/124.2.3/2019 08/01/2019
3. CV. Panca Abadi Karya Sirtu 3,81 Kecil Sumberwuluh Candipuro Lumajang 545/049/124.2.3/2019 08/01/2019
4. H. Holbari Batu Gamping 2,6 Kecil Gunung Maddah Sampang Sampang 545/160/124.2.3/2019 23/01/2019
5. Supinatun Zeolit 1,13 Kecil Ngeni Wonotirto Blitar 545/162/124.2.3/2019 23/01/2019
6. Sediono Andesit 2,57 Kecil Kalikuning Tulakan Pacitan 545/197/124.2.3/2019 24/01/2019
7. Noer Chamdi Andesit 0,48 Kecil Pakisaji Kademangan Blitar 545/195/124.2.3/2019 24/01/2019
8. Sandy Gamaliel Tanah Urug 6,76 Kecil Sukopuro Jabung Malang 545/202/124.2.3/2019 28/01/2019
9. PT. Bumi Sumber Harapan Andesit 2,14 Kecil Mangguan Pasrepan Pasuruan 545/247/124.2.3/2019 06/02/2019
10. CV. Pahala Maha Jaya Pasir Kuarsa 2,95 Kecil Ngepon Jatirogo Tuban 545/263/124.2.3/2019 08/02/2019
11. Firma Pasir Mas Pasir Kuarsa 2,33 Kecil Ngepon Jatirogo Tuban 545/264/124.2.3/2019 08/02/2019
12. CV. Kartika Chandra Batu Gamping 9,73 Kecil Puger Kulon Puger Jember 545/272/124.2.3/2019 12/02/2019
13. Sugiarto Andesit 6,4 Kecil Tembokrejo Gumukmas Jember 545/273/124.2.3/2019 12/02/2019
14. Charis Arief Batu Gamping 2,84 Kecil Paciran Paciran Lamongan 545/294/124.2.3/2019 12/02/2019
15. Suwito Sirtu 4 Kecil Gondoruso Pasirian Lumajang 545/373/124.2.3/2019 26/02/2019
16. Karmidi Pasir Kuarsa 1,78 Kecil Latsari Bancar Tuban 545/425/124.2.3/2019 01/03/2019
17. PT. Horang Bumi Energi Batu Gamping 3,15 Kecil Menyunyur Grabagan Tuban 545/427/124.2.3/2019 01/03/2019
18. Sutanto Yusuf Batu Gamping 5,17 Kecil Sumberjati Kademangan Blitar 545/497/124.2.3/2019 11/03/2019
19. PT. Daniel Surya Anugrah / Sirtu 3,4 Kecil Bening Gondang Mojokerto 545/521/124.2.3/2019 13/03/2019
Purwanto
20. PT. Daniel Surya Anugrah / Andesit 0 Kecil Bening Gondang Mojokerto 545/520/124.2.3/2019 13/03/2019
Purwanto
21. Vivi Nindya Eliansyah Sirtu 5,3 Kecil Gondoruso & Jugosari Pasiran & Candipuro Lumajang 545/594/124.2.3/2019 22/03/2019
22. PT. Global Artha Solusindo Bentonit 7,29 Kecil Kaligambir Panggungrejo Blitar 545/655/124.2.3/2019 26/03/2019
23. PT. Conbloc Indotama Quarry Andesit 9,85 Kecil Karangasem Lumbang Pasuruan 545/689/124.2.3/2019 01/04/2019
24. Suyono Andesit 7,991 Kecil Mlilir Brebek Nganjuk 545/732/124.2.3/2019 04/04/2019
25. Suyono Sirtu 0 Kecil Mlilir Brebek Nganjuk 545/737/124.2.3/2019 04/04/2019
26. Muhammad Toriq Andesit 7,08 Kecil Kedungpengaron Kejayan Pasuruan 545/753/124.2.3/2019 08/04/2019
27. CV. Intersela Andesit 0,33 Kecil Sukowiryo Jelbuk Jember 545/771/124.2.3/2019 09/04/2019
28. Yudho Utomo Yuliansyah Andesit 3,652 Kecil Wonoploso Gondang Mojokerto 545/818/124.2.3/2019 15/04/2019
29. Herman Zaelani Sirtu 6,01 Kecil Supiturang Pronojiwo Lumajang 545/827/124.2.3/2019 15/04/2019
30. Lulut Siswantoro Sirtu 5,02 Kecil Kepuhpandak Kutorejo Mojokerto 545/859/124.2.3/2019 18/04/2019
31. Arif Anggar Diantoro Tanah Liat 2,62 Kecil Kayen & Mentoro Pacitan Pacitan 545/881/124.2.3/2019 22/04/2019
32. Arif Anggar Diantoro Andesit 0 Kecil Kayen & Mentoro Pacitan Pacitan 545/887/124.2.3/2019 22/04/2019

Lampiran | 73
Luas Lokasi
No. Nama Pemohon Komoditas Skala Nomor Rekomtek Tanggal
(ha) Desa Kecamatan Kabupaten
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
33. PT. Argo Kencono Agung Feldspar 0,43 Kecil Sumberejo Kademangan Blitar 545/926/124.2.3/2019 25/04/2019
Sjahtera
34. Hj. Rusti Widayati, Se Andesit 4,88 Kecil Cendono Purwosari Pasuruan 545/918/124.2.3/2019 25/04/2019
35. Cahyo Ferudin Andesit 8,65 Kecil Panggung Duwet Kademangan Blitar 545/919/124.2.3/2019 25/04/2019
36. Setio Budi Utomo Tanah Urug 1,8 Kecil Klecorejo Mejayan Madiun 545/957/124.2.3/2019 30/04/2019
37. Anik Widiati Tanah Liat 4,52 Kecil Banaran, Gondang Tugu Trenggalek 545/958/124.2.3/2019 30/04/2019
38. PT. Anggoro Mega Persada Pirofilit 3,65 Kecil Argotirto Sumbermanjing Wetan Malang 545/1014/124.2.3/2019 01/05/2019
39. Ukir Marmer 0,89 Kecil Pandean Dongko Trenggalek 545/1042/124.2.3/2019 07/05/2019
40. Ahmad Abdul Qodir Sirtu 3,87 Kecil Pakuniran, Patemon Kulon Pakuniran Probolinggo 545/1223/124.2.3/2019 22/05/2019
41. Nik Anna Batu Gamping 0,89 Kecil Menyunyur Grabagan Tuban 545/1339/124.2.3/2019 31/05/2019
42. Widhi Sulthon Wahyudi Sirtu 5 Kecil Karangdiyeng Kutorejo Mojokerto 545/1356/124.2.3/2019 11/06/2019
43. CV. Media Jaya Sirtu 2,51 Kecil Sumberwuluh Candipuro Lumajang 545/1373/124.2.3/2019 17/06/2019
44. PT. Modern Teknik Perkasa Andesit 5,75 Kecil Tulungrejo Wates Blitar 545/1458/124.2.3/2019 27/06/2019
45. Solehudin, St Sirtu 9,8 Kecil Curahsuri Jatibanteng Situbondo 545/1528/124.2.3/2019 08/07/2019
46. Solehudin, St Andesit 9,8 Kecil Curahsuri Jatibanteng Situbondo 545/1531/124.2.3/2019 08/07/2019
47. Koperasi Tambang Indonesia Ii Pasir Besi 5,2259 Kecil Mentaraman Donomulyo Malang 545/1626/124.2.3/2019 22/07/2019
48. Indra Vigananto Pasir Pasang 10 Kecil Sebalong, Sanganom Nguling Pasuruan 545/1981/124.2.3/2019 23/08/2019
49. PT. Bantuan Alam Tunggal Andesit 1,86 Kecil Kademangan Kejayan Pasuruan 545/1982/124.2.3/2019 23/08/2019
Abadi
50. Sri Rubiati Sirtu 8,74 Kecil Botok Karas Magetan 545/1989/124.2.3/2019 23/08/2019
51. Agus Priyanto Batugamping 4,27 Kecil Pakis Grabagan Tuban 545/2043/124.2.3/2019 03/09/2019
52. CV. Sumber Rejeki Andesit 2,54 Kecil Lebakjabung Jatirejo Mojokerto 545/2452/124.2.3/2019 16/10/2019
53. Abd. Wadud Batu Gamping 3,156 Kecil Kotah Jrengik Sampang 545/2466/124.2.3/2019 24/10/2019
54. Mat Dhari Batu Gamping 4,403 Kecil Kanjar Torjun Sampang 545/2523/124.2.3/2019 28/10/2019
55. Setyo Budi Batu Gamping 2,4 Kecil Menyunyur Grabagan Tuban 545/2553/124.2.3/2019 30/10/2019
56. Darpo Sirtu 4,37 Kecil Tinon Banyakan Kediri 545/2579/124.2.3/2019 30/10/2019
57. Darpo Andesit 0 Kecil Tinon Banyakan Kediri 545/2552/124.2.3/2019 30/10/2019
58. Abd. Ghofur Dh Batu Gamping 4,9 Kecil Druju Sumbermanjing Wetan Malang 545/2547/124.2.3/2019 30/10/2019
59. CV. Resep Sirtu 1,914 Kecil Sobontoro Karas Magetan 545/2705/124.2.3/2019 13/11/2019
60. PT. CiPTo Bayu Nugroho Pasir Kwarsa 4,95 Kecil Sembungin Bancar Tuban 545/2699/124.2.3/2019 13/11/2019
61. H. Muhammad Iksan Tanah Urug 7,54 Kecil Lakardowo Jetis Mojokerto 545/2873/124.2.3/2019 04/12/2019
62. Mamat Antoni Saputra Sirtu 5,509 Kecil Trosono Parang Magetan 545/2879/124.2.3/2019 04/12/2019
63. Mamat Antoni Saputra Andesit 0 Kecil Trosono Parang Magetan 545/2880/124.2.3/2019 04/12/2019
64. Tukimin Sirtu 6,66 Kecil Parang Parang Magetan 545/3001/124.2.3/2019 13/12/2019
65. PT. Mahesa Jaya Perkasa Batu Gamping 6,18 Kecil Grenden Puger Jember 545/3039/124.2.3/2019 16/12/2019
66. Eli Siswondo Andesit 42,54 Sedang Benerwojo Kejayan Pasuruan 545/001/124.2.3/2019 02/01/2019

74 | Lampiran
Luas Lokasi
No. Nama Pemohon Komoditas Skala Nomor Rekomtek Tanggal
(ha) Desa Kecamatan Kabupaten
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
67. Setiono Batu Gamping 19,63 Sedang Sumberagung Rejotangan Tulungagung 545/063/124.2.3/2019 16/01/2019
68. PT. Citra Hasti Pratama Sirtu 10,72 Sedang Sepawon Plosoklaten Kediri 545/066/124.2.3/2019 16/01/2019
69. Widjiono Feldspar 14,89 Sedang Wonotirto Wonotirto Blitar 545/204/124.2.3/2019 28/01/2019
70. PT. Gunung Mineral Indonesia Piropilit 2,57 Sedang Argotirto Sumbermanjjing Wetan Malang 545/233/124.2.3/2019 01/02/2019
71. PT. Sumber Gunung Galian Andesit 29,8 Sedang Benerwojo Kejayan Pasuruan 545/242/124.2.3/2019 04/02/2019
72. Yanto Tanah Urug 20,62 Sedang Kotakan Situbondo Situbondo 545/248/124.2.3/2019 07/02/2019
73. Yanto Andesit 0 Sedang Kotakan Situbondo Situbondo 545/249/124.2.3/2019 07/02/2019
74. Yanto Sirtu 0 Sedang Kotakan Situbondo Situbondo 545/250/124.2.3/2019 07/02/2019
75. PT. Talenta Multi Kreasi Tanah Urug 63 Sedang Joho Pace Nganjuk 545/318/124.2.3/2019 14/02/2019
Indonesia
76. Siti Masinah Andesit 14,43 Sedang Pohgedang Pasrepan Pasuruan 545/525/124.2.3/2019 14/03/2019
77. PT. Madu Lingga Perkasa Bentonit 17,44 Sedang Sumberkembar Binangun Blitar 545/823/124.2.4/2019 15/04/2019
78. PT. Jaya Shakti Barutama Batu Gamping 61,77 Sedang Bungah Bungah Gresik 545/820/124.2.3/2019 15/04/2019
79. PT. Prima Mitra Nusantara Tanah Urug 14,62 Sedang Klampokan Panji Situbondo 545/1047/124.2.3/2019 08/05/2019
80. PT. Pertama Mina Sutra Batu Gamping 17,78 Sedang Grenden , Puger Kulon Puger Jember 545/1095/124.2.3/2019 13/05/2029
Perkasa
81. PT. Koin Tunggal Jaya Pirofilit 4,01 Sedang Harjokuncaran Sumbermanjingwetan Malang 545/1375/124.2.3/2019 17/06/2019
82. Lukas Supriono Sirtu 12,2 Sedang Rejoagung Ngoro Jombang 545/1560/124.2.3/2019 11/07/2019
83. Lukas Supriono Andesit 12,2 Sedang Rejoagung Ngoro Jombang 545/1559/124.2.3/2019 11/07/2019
84. Prabowo Sirtu 20,2 Sedang Klampok Tongas Probolinggo 545/1589/124.2.3/2019 17/07/2019
85. Suandi Agil, S.H.,M.H. Andesit 11,803 Sedang Wonoploso Gondang Mojokerto 545/1683/124.2.3/2019 25/07/2019
86. Suandi Agil, S.H.,M.H. Sirtu 0 Sedang Wonoploso Gondang Mojokerto 545/1698/124.2.3/2019 25/07/2019
87. PT. Gunung Bale Pirofilit 6,7 Sedang Argotirto Sumbermanjing Wetan Malang 545/2095/124.2.3/2019 10/09/2019
88. H. Nawang Alba Pasir Pasang 11,53 Sedang Kedung Pengaron Kejayan Pasuruan 545/2420/124.2.3/2019 14/10/2019
89. Darminto Tanah Liat 15,6 Sedang Jambu & Sukorejo Tugu Trenggalek 545/2450/124.2.3/2019 15/10/2019
90. Darminto Andesit 0 Sedang Jambu & Sukorejo Tugu Trenggalek 545/2451/124.2.3/2019 15/10/2019
91. Darminto Batu Gamping 0 Sedang Jambu & Sukorejo Tugu Trenggalek 545/2449/124.2.3/2019 15/10/2019
92. CV. Barokah (Perpanjangan Sirtu 30 Sedang Kunjorowesi & Manduro Ngoro Mojokerto 545/2538/124.2.4/2019 30/10/2019
Ke 2) Manggunggajah
93. PT. Rolas Nusantara Tambang Sirtu 20,07 Sedang Ambal-Ambil Kejayan Pasuruan 545/2648/124.2.3/2019 04/11/2019
94. M. Burhanul Karim Tanah Urug 12,717 Sedang Tarokan Tarokan Kediri 545/2749/124.2.3/2019 20/11/2019
95. M. Burhanul Karim Andesit 0 Sedang Tarokan Tarokan Kediri 545/2750/124.2.3/2019 20/11/2019
96. PT. Industri Marmer Indonesia Marmer 16,52 Sedang Besole Besuki Tulungagung 545/2940/124.2.3/2019 06/12/2019
Tulungagung
97. CV. Nata Adhigana Batu Padas ( Urugan 30,09 Sedang Benerwojo Kejayan Pasuruan 545/2930/124.2.3/2019 06/12/2019
Tanah Setempat)

Lampiran | 75
Luas Lokasi
No. Nama Pemohon Komoditas Skala Nomor Rekomtek Tanggal
(ha) Desa Kecamatan Kabupaten
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
98. CV. Wiratama Mandiri Sirtu 13,54 Sedang Srigading Ngoro Mojokerto 545//124.2.3/2019 06/12/2019
99. PT.Polowijo Gosari Dolomit 309,13 Besar Sekapuk,Gosari,Banyuurip Ujungpangkah Gresik 545/463/124.2.3/2019 06/03/2019
100. PT. Sumber Mineral Nusantara Emas 12813,41 Besar Kampak,Watulimo, Dongko, Trenggalek 545/1411/124.2.3/2019 21/06/2019
Munjungan, Gandusari,
Karangan, Pule, Suruh, Tugu
101. PT. Semen Indonesia Tanah Liat 35,75 Besar Karangasem Jenu Tuban 545/2701/124.2.3/2019 13/11/2019
(Persero) Tbk
102. PT. Semen Indonesia Clay 5 Besar Tobo Merakurak Tuban 545/2698/124.2.3/2019 13/11/2019
(Persero) Tbk
103. PT. Imaaskojaya Bhumi Sirtu 315,71 Besar Watukosek,Bulusari, Jeruk Gempol Pasuruan 545/2854/124.2.3/2019 28/11/2019
Persada (Perpanjangan) Purut, Wonosari
104. PT. Geolava Manunggal Sirtu 219,52 Besar Wotanmasjedong, Ngoro Mojokerto 545/4003/124.2.3/2019 27/12/2019
Teknik Utama (Perpanjangan I) Kutogirang, Srigading, Dan
Lolawang
Keterangan: -
Sumber: Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Timur

76 | Lampiran
Tabel-16 Realisasi Kegiatan Penghijauan dan Reboisasi di Provinsi Jawa
Timur Tahun 2019
Penghijauan Reboisasi
Realisasi Realisasi
Luas Luas
No. Kabupaten/Kota Target Jumlah Target Jumlah
Realisasi Realisasi
(ha) Pohon (ha) Pohon
(ha) (ha)
(batang) (batang)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Pacitan 915,00 915,00 946.785 0 0 0
2 Ponorogo 0,00 0,00 0 1948,67 1181,52 485362
3 Trenggalek 0,00 464,37 743 0 134 178
4 Tulungagung 0,00 0,00 0 0 0 0
5 Blitar 0,00 0,00 0 344,5 344,5 429.040
6 Kediri 0 0 9.050 0 0 0
7 Malang 378,75 378,75 94.966 2279,81 2246,51 991.677
8 Lumajang 80,00 15.648,25 15.637.360 163,6 163,6 163.130
9 Jember 1,00 1,00 13.890 1 1 105
10 Banyuwangi 2.290,00 107,80 172.840 639,03 639,03 1.022.448
11 Bondowoso 0,00 0,00 13.890 0 0 105
12 Situbondo 0 145 84.355 0 402 523857
13 Probolinggo 0,00 0,00 0 0 1239,31 1239
14 Pasuruan 3.410,43 26,47 10.576 544,18 191,26 58.380
15 Sidoarjo 0 23,69 9.475 0 0 0
16 Mojokerto 10 1 3750 0 0 0
17 Jombang 0,00 0,00 0 1043,7 980,5 923391
18 Nganjuk 233,9 233,9 234729 1489,7 1489,7 1.299.754
19 Madiun 5,76 5,76 6.140 600,21 559,7 694434
20 Magetan 184,505 227,8975 88.626 0 0 0
21 Ngawi 820 827,75 472.974 1375,1 1340,1 2462274
22 Bojonegoro 46.141,20 84,57 29.897 0 0 0
23 Tuban 340,70 340,70 164 1036,3 1036,3 1.500.051
24 Lamongan 250,00 240,90 143.182 250 180,97 223.357
25 Gresik 0 31,4 48.550 0 39,4 13600
26 Bangkalan 0,00 0,00 187 0 0 0
27 Sampang 146,00 144,00 101.000 0 0 0
28 Pamekasan 4,1 4,1 4995 0 0 0
29 Sumenep 1.704,10 1.704,10 1.033.523 0 0 0
30 Kediri 0 15 920 0 15 920
31 Blitar 1,6334 1,6334 5261 0 0 0
32 Malang 0 0 0 0 0 0
33 Probolinggo 1,03 1,03 7.511 0 0 0
34 Pasuruan 0 0 350 0 0 0
35 Mojokerto 0 0 660 0 0 2
36 Madiun 100 55,92 62135 0 0 0
37 Surabaya 0 0 0 0 2,9241 16415
38 Batu 96,56 0 4.537 0 0 66093
Keterangan: -
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten/Kota se-Jawa Timur

Lampiran | 77
Tabel-16A Kegiatan Reboisasi Perum Perhutani Divre Jawa Timur Tahun 2014 - 2018
Luas Hutan (ha)
No KPH
2014 2015 2016 2017 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Padangan 1.081,50 958,91 596 200,7 1.507,08
2. Bojonegoro 3.920,70 3.476,27 1.011,00 260,9 1.738,80
3. Parengan 832,2 737,87 345 266 951,6
4. Jatirogo 274,6 243,47 385 375,4 741,6
5. Tuban 2.842,70 2.520,46 414 282,4 941,8
6. Ngawi 1.852,70 1.642,69 531 359,3 1.585,10
7. Madiun 1.246,90 1.105,56 305 266,6 863,7
8. Saradan 1.881,00 1.667,78 686 496,3 1.590,87
9. Lawu DS 829,5 735,47 192 234,4 1.658,60
10. Nganjuk 646,8 573,48 110 116,5 1.731,70
11. Jombang 861,3 763,67 533 419,3 2.031,24
12. Mojokerto 2.310,50 2.048,59 745 201,8 2.508,90
13. Kediri 1.761,50 1.561,82 110 611 1.256,00
14. Blitar 218,9 194,09 1.613,00 202,1 575,7
15. Malang 2.871,90 2.546,35 419 100,6 259,65
16. Pasuruan 235,4 208,72 270 166,3 721
17. Probolinggo 1.024,80 908,63 386 46,5 993,4
18. Madura 941,6 834,86 172 150,6 267,5
19. Jember 249,9 221,57 325 205,8 593,14
20. Bondowoso 560,3 496,79 276 297,21 -
21. Banyuwangi Selatan 397,1 352,09 362 147,86 564,8
22. Banyuwangi Utara 438,6 388,88 157 430,4 143,9
23. Banyuwangi Barat 345,1 305,98 86 96,35 93,35
Jumlah 27.625,50 24.494,00 10.029,00 5.934,32 23.319,43
Keterangan: -
Sumber Data: Perum Perhutani Divre Jatim Tahun 2014-2018

78 | Lampiran
Tabel-17 Luas dan Kerusakan Lahan Gambut di Provinsi Jawa Timur Tahun
2019
Persentase
No. Kabupaten/Kota Luas (ha) Kedalaman (m) Kerusakan Penyebab Kerusakan
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Kab. Pacitan N/A N/A N/A N/A
2 Kab. Ponorogo N/A N/A N/A N/A
3 Kab. Trenggalek N/A N/A N/A N/A
4 Kab. Tulungagung N/A N/A N/A N/A
5 Kab. Blitar N/A N/A N/A N/A
6 Kab. Kediri N/A N/A N/A N/A
7 Kab. Malang N/A N/A N/A N/A
8 Kab. Lumajang N/A N/A N/A N/A
9 Kab. Jember N/A N/A N/A N/A
10 Kab. Banyuwangi N/A N/A N/A N/A
11 Kab. Bondowoso N/A N/A N/A N/A
12 Kab. Situbondo N/A N/A N/A N/A
13 Kab. Probolinggo N/A N/A N/A N/A
14 Kab. Pasuruan N/A N/A N/A N/A
15 Kab. Sidoarjo N/A N/A N/A N/A
16 Kab. Mojokerto N/A N/A N/A N/A
17 Kab. Jombang N/A N/A N/A N/A
18 Kab. Nganjuk N/A N/A N/A N/A
19 Kab. Madiun N/A N/A N/A N/A
20 Kab. Magetan N/A N/A N/A N/A
21 Kab. Ngawi N/A N/A N/A N/A
22 Kab. Bojonegoro N/A N/A N/A N/A
23 Kab. Tuban N/A N/A N/A N/A
24 Kab. Lamongan N/A N/A N/A N/A
25 Kab. Gresik N/A N/A N/A N/A
26 Kab. Bangkalan N/A N/A N/A N/A
27 Kab. Sampang N/A N/A N/A N/A
28 Kab. Pamekasan N/A N/A N/A N/A
29 Kab. Sumenep N/A N/A N/A N/A
30 Kota Kediri N/A N/A N/A N/A
31 Kota Blitar N/A N/A N/A N/A
32 Kota Malang N/A N/A N/A N/A
33 Kota Probolinggo N/A N/A N/A N/A
34 Kota Pasuruan N/A N/A N/A N/A
35 Kota Mojokerto N/A N/A N/A N/A
36 Kota Madiun N/A N/A N/A N/A
37 Kota Surabaya N/A N/A N/A N/A
38 Kota Batu N/A N/A N/A N/A
Keterangan: N/A = Provinsi Jawa Timur tidak memiliki Lahan Gambut
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur

Lampiran | 79
Tabel-18 Jumlah dan Luas Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu
Provinsi Jawa Timur Tahun 2019
No SK Definitif Keterangan
Kabupaten/Kota
. Jumlah Unit Luas (ha)
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Kab. Pacitan 25 - IPKH Tidak mengelola kawasan hutan
2 Kab. Ponorogo 23 145,31 -
3 Kab. Trenggalek 57 44036 -
4 Kab. Tulungagung N/A N/A -
5 Kab. Blitar N/A N/A -
6 Kab. Kediri N/A N/A -
7 Kab. Malang 56 - Data luasan tidak tersedia, hanya ada kapasitas
8 Kab. Lumajang N/A N/A -
9 Kab. Jember - 74262,09 -
10 Kab. Banyuwangi N/A N/A -
11 Kab. Bondowoso N/A N/A -
12 Kab. Situbondo N/A N/A -
13 Kab. Probolinggo 5 27918 -
14 Kab. Pasuruan N/A N/A -
15 Kab. Sidoarjo 117 - Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan
Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan
sejenisnya, dan Industri Furnitur
16 Kab. Mojokerto N/A N/A -
17 Kab. Jombang N/A N/A -
18 Kab. Nganjuk N/A N/A -
19 Kab. Madiun 4 62437,4 -
20 Kab. Magetan N/A N/A -
21 Kab. Ngawi N/A N/A -
22 Kab. Bojonegoro N/A N/A -
23 Kab. Tuban N/A N/A -
24 Kab. Lamongan N/A N/A -
25 Kab. Gresik N/A N/A -
26 Kab. Bangkalan 12100 - Kayu Gergajian
27 Kab. Sampang 2 0,0244 -
28 Kab. Pamekasan N/A N/A Gula, Kembang Gula & Madu, Madu Pesisir,
Rehabilitasi Mangrove
29 Kab. Sumenep N/A N/A -
30 Kota Kediri N/A N/A -
31 Kota Blitar N/A N/A -
32 Kota Malang 178 - -
33 Kota Probolinggo 7 43,6629 AMDAL DAN UKL UPL
34 Kota Pasuruan N/A N/A -
35 Kota Mojokerto N/A N/A -
36 Kota Madiun N/A N/A -
37 Kota Surabaya N/A N/A -
38 Kota Batu N/A N/A -
Keterangan: -
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota se-Jawa Timur

80 | Lampiran
Tabel-19 Jumlah dan Luas Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu
Provinsi Jawa Timur Tahun 2019

No. Kabupaten/Kota Jumlah Unit Luas (ha) Keterangan


(1) (2) (3) (4) (5)
1 Kab. Pacitan 1 - UPHHBK tidak mengelola
kawasan hutan
2 Kab. Ponorogo 872 9982,7 -
3 Kab. Trenggalek N/A N/A -
4 Kab. Tulungagung N/A N/A -
5 Kab. Blitar N/A N/A -
6 Kab. Kediri N/A N/A -
7 Kab. Malang N/A N/A -
8 Kab. Lumajang N/A N/A -
9 Kab. Jember - 18335,03 Getah Pinus
10 Kab. Banyuwangi N/A N/A -
11 Kab. Bondowoso N/A N/A -
12 Kab. Situbondo N/A N/A -
13 Kab. Probolinggo N/A N/A -
14 Kab. Pasuruan N/A N/A -
15 Kab. Sidoarjo 114 - Industri Karet, Barang dari
Karet dan Plastik
16 Kab. Mojokerto N/A N/A -
17 Kab. Jombang N/A N/A -
18 Kab. Nganjuk N/A N/A -
19 Kab. Madiun 4 62437,4 -
20 Kab. Magetan N/A N/A -
21 Kab. Ngawi N/A N/A -
22 Kab. Bojonegoro N/A N/A -
23 Kab. Tuban N/A N/A -
24 Kab. Lamongan N/A N/A -
25 Kab. Gresik N/A N/A -
26 Kab. Bangkalan 39673.50kg/th - Arang kayu dan tusuk sate
27 Kab. Sampang N/A N/A -
28 Kab. Pamekasan N/A N/A -
29 Kab. Sumenep N/A N/A -
30 Kota Kediri N/A N/A -
31 Kota Blitar N/A N/A -
32 Kota Malang 159 - -
33 Kota Probolinggo 150 kg getah - Penyulingan Minyak
gaharu/bulan Gaharu
34 Kota Pasuruan N/A N/A -
35 Kota Mojokerto N/A N/A -
36 Kota Madiun N/A N/A -
37 Kota Surabaya N/A N/A -
38 Kota Batu N/A N/A -
Keterangan: -
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten/Kota se-Jawa Timur

Lampiran | 81
Tabel-19A Jumlah dan Luas Ijin Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dan Non Kayu

No. Kabupaten/Kota KPH Wilayah Perhutani Luas (ha)


(1) (2) (3) (4)
1 Kab. Pacitan Lawu Ds 2.130
2 Kab. Ponorogo Lawu Ds 48.375
Madiun
3 Kab. Trenggalek Kediri 62.310
4 Kab. Tulungagung Blitar 41.727
Kediri
5 Kab. Blitar Blitar 35.504
6 Kab. Kediri Kediri 21.055
Malang
7 Kab. Malang Blitar 86.070
Malang
Pasuruan
8 Kab. Lumajang Probolinggo 34.799
9 Kab. Jember Jember 71.776
10 Kab. Banyuwangi Banyuwangi Barat 114.659
Banyuwangi Selatan
Banyuwangi Utara
11 Kab. Bondowoso Bondowoso 59.256
12 Kab. Situbondo Banyuwangi Utara 55.341
Bondowoso
Probolinggo
13 Kab. Probolinggo Probolinggo 46.021
14 Kab. Pasuruan Pasuruan 22.301
15 Kab. Sidoarjo - -
16 Kab. Mojokerto Jombang 14.840
Mojokerto
Pasuruan
17 Kab. Jombang Jombang 21.283
Mojokerto
18 Kab. Nganjuk Jombang 50.037
Kediri
Nganjuk
Saradan
19 Kab. Madiun Lawu Ds 45.718
Madiun
Nganjuk
Saradan
20 Kab. Magetan Lawu Ds 7.557
Madiun
21 Kab. Ngawi Lawu Ds 43.130
Ngawi
Saradan
22 Kab. Bojonegoro Bojonegoro 92.095
Jatirogo
Ngawi
Padangan
Parengan
Saradan
23 Kab. Tuban Jatirogo 52.041
Parengan
Tuban
24 Kab. Lamongan Jombang 32.901
Mojokerto
Tuban
25 Kab. Gresik Tuban 892
26 Kab. Bangkalan Madura 3.235
27 Kab. Sampang Madura 765
28 Kab. Pamekasan Madura 749
29 Kab. Sumenep Madura 38.838

82 | Lampiran
No. Kabupaten/Kota KPH Wilayah Perhutani Luas (ha)
(1) (2) (3) (4)
30 Kota Kediri Kediri 452
31 Kota Blitar - -
32 Kota Malang - -
33 Kota Probolinggo - -
34 Kota Pasuruan - -
35 Kota Mojokerto - -
36 Kota Madiun - -
37 Kota Surabaya - -
38 Kota Batu Malang 6.491
Keterangan: -
Sumber Data: Perum Perhutani Divre Jatim

Lampiran | 83
Tabel-20 Perdagangan Satwa dan Tumbuhan Provinsi Jawa Timur Tahun
2019
Bagian-bagian yang
No. Nama Spesies Status Menurut CITES
Diperdagangkan
(1) (2) (3) (4)
1 Naja sputatrix Kulit, daging dan satwa hidup Appendix II
2 Ptyas mucosa/ mucosus Kulit, daging dan satwa hidup Appendix II
3 Varanus salvator Kulit Appendix II
4 Amyda cartilaginea Daging Appendix II
5 Dogania subplana Daging dan satwa hidup Appendix II
6 Alveopora spongiosa Satwa hidup Appendix II
7 Catalaphyllia jardinei Satwa hidup Appendix II
8 Caulastrea spp. Satwa hidup Appendix II
9 Cycloseris sp. Satwa hidup Appendix II
10 Cynarina lacrymalis Satwa hidup Appendix II
11 Dendrophyllia fistula Satwa hidup Appendix II
12 Euphyllia ancora Satwa hidup Appendix II
13 Euphyllia cristata Satwa hidup Appendix II
14 Euphyllia glabrescens Satwa hidup Appendix II
15 Favia spp. Satwa hidup Appendix II
16 Favites spp. Satwa hidup Appendix II
17 Fungia spp. Satwa hidup Appendix II
18 Galaxea astreata Satwa hidup Appendix II
19 Galaxea fascicularis Satwa hidup Appendix II
20 Goniastrea spp. Satwa hidup Appendix II
21 Goniopora lobata Satwa hidup Appendix II
22 Goniopora spp. Satwa hidup Appendix II
23 Goniopora stokesi Satwa hidup Appendix II
24 Heliofungia actiniformis Satwa hidup Appendix II
25 Heliopora coerulea Satwa hidup Appendix II
26 Hydnophora exesa Satwa hidup Appendix II
27 Hydnophora microconos Satwa hidup Appendix II
28 Lobophyllia corymbosa Satwa hidup Appendix II
29 Lobophyllia spp. Satwa hidup Appendix II
30 Montastrea spp. Satwa hidup Appendix II
31 Montipora spp. Satwa hidup Appendix II
32 Mycedium elephantotus Satwa hidup Appendix II
33 Mycedium robokaki Satwa hidup Appendix II
34 Nemenzophyllia turbida/ Satwa hidup Appendix II
Plerogyra turbida
35 Pectinia spp. Satwa hidup Appendix II
36 Physogyra lichtensteini Satwa hidup Appendix II
37 Plerogyra sinuosa Satwa hidup Appendix II
38 Polyphyllia talpina Satwa hidup Appendix II
39 Porites spp. Satwa hidup Appendix II
40 Scolimia vitiensis Satwa hidup Appendix II
41 Trachyphyllia geoffroyi Satwa hidup Appendix II
42 Tubastrea sp. Satwa hidup Appendix II
43 Tubipora musica Satwa hidup Appendix II
44 Turbinaria peltata Satwa hidup Appendix II
45 Turbinaria spp. Satwa hidup Appendix II
46 Wellsophyllia radiata Satwa hidup Appendix II
47 Base rock (unidentified Satwa hidup Appendix II
scleractinian) live rock
48 Substrat (unidentified Satwa hidup Appendix II
scleractinian)
49 Spyrna lewini/ Hiu Daging Appendix II
50 Spyrna mokkaran/ Hiu Daging Appendix II
51 Spyrna zygaena/ Hiu Daging Appendix II

84 | Lampiran
Bagian-bagian yang
No. Nama Spesies Status Menurut CITES
Diperdagangkan
(1) (2) (3) (4)
52 Acrochordus granulatus Kulit Non Appendix
53 Acrochordus javanicus Kulit dan satwa hidup Non Appendix
54 Ahaetulla prasina Satwa hidup Non Appendix
55 Boiga cynodon Satwa hidup Non Appendix
56 Boiga dendrophila Kulit dan satwa hidup Non Appendix
57 Boiga nigriceps Satwa hidup Non Appendix
58 Cerberus schneiderii (Cerberus Kulit dan satwa hidup Non Appendix
rynchops)
59 Coelognathus radiatus(Elaphe Kulit dan satwa hidup Non Appendix
radiata)
60 Enhydris enhydris Kulit Non Appendix
61 Homalopsis buccata Kulit dan satwa hidup Non Appendix
62 Ptyas carinata Satwa hidup Non Appendix
63 Ptyas korros Kulit dan satwa hidup Non Appendix
64 Trimeresurus insularis/ Satwa hidup Non Appendix
Cryptoletrops insularis
65 Xenochrophis melanzostus/ Satwa hidup Non Appendix
Xenochropis piscator
66 Xenopeltis unicolor Kulit Non Appendix
67 Dasia olivacea Satwa hidup Non Appendix
68 Eutropis rudis Satwa hidup Non Appendix
69 Bronchocela jubata Satwa hidup Non Appendix
70 Gonocephalus chamaeleontinus Satwa hidup Non Appendix
71 Pseudocolates tympanistriga Satwa hidup Non Appendix
72 Hemidactylus (Cosymbotus) Satwa hidup Non Appendix
platyurus
73 Gehyra mutilata Satwa hidup Non Appendix
74 Gekko gecko Satwa hidup Non Appendix
75 Gekko monarchus Satwa hidup Non Appendix
76 Gekko smithii Satwa hidup Non Appendix
77 Hemidactylus frenatus Satwa hidup Non Appendix
78 Hemiphylodactylus typus Satwa hidup Non Appendix
79 Ptychozoon kuhli Satwa hidup Non Appendix
80 Phrynoidis aspera (Bufo asper) Satwa hidup Non Appendix
81 Duttaphrynus Satwa hidup Non Appendix
melanostictus(Bufo
melanostictus)
82 Fejervarya cancrivora Daging Non Appendix
83 Fejervarya limnocharis Satwa hidup Non Appendix
84 Amnirana nicobariensis Satwa hidup Non Appendix
85 Kaloula baleata Satwa hidup Non Appendix
86 Polypedates leucomystax Satwa hidup Non Appendix
87 Rhacophorus reindwardtii Satwa hidup Non Appendix
88 Selenocosmia javanensis Lain-lain Non Appendix
89 Scolopendra subspinipes Lain-lain Non Appendix
90 Chrysochroa buqueti Lain-lain Non Appendix
91 Chrysochroa fulminans Lain-lain Non Appendix
92 Batocera numitor Lain-lain Non Appendix
93 Batocera parryi Lain-lain Non Appendix
94 Gerania bosci Lain-lain Non Appendix
95 Macrotoma pascoei Lain-lain Non Appendix
96 Nothopeus hemipterus Lain-lain Non Appendix
97 Pachyteria javana Lain-lain Non Appendix
98 Palimna annulata Lain-lain Non Appendix
99 Rosalia laeta Lain-lain Non Appendix
100 Aegus acuminatus Lain-lain Non Appendix
101 Aegus parallelus Lain-lain Non Appendix
102 Dorcus parryi Lain-lain Non Appendix

Lampiran | 85
Bagian-bagian yang
No. Nama Spesies Status Menurut CITES
Diperdagangkan
(1) (2) (3) (4)
103 Dorcus taurus Lain-lain Non Appendix
104 Hexarthrius rhinoceros Lain-lain Non Appendix
105 Odontolabis bellicosa Lain-lain Non Appendix
106 Prosopocoilus astacoides Lain-lain Non Appendix
107 Prosopocoilus mohnikei Lain-lain Non Appendix
108 Prosopocoilus zebra Lain-lain Non Appendix
109 Clerota budda Lain-lain Non Appendix
110 Glycosia tricolor Lain-lain Non Appendix
111 Mycteristes rhinophyllus Lain-lain Non Appendix
112 Plectrone tristis Lain-lain Non Appendix
113 Heliocopris bucephalus Lain-lain Non Appendix
114 Blabephorus pinguis Lain-lain Non Appendix
115 Chalcosoma caucasus Lain-lain Non Appendix
116 Dipelicus cantori Lain-lain Non Appendix
117 Xylotrupes gideon Lain-lain Non Appendix
118 Fruhstorferia javanus Lain-lain Non Appendix
119 Catacanthus incarnatus Lain-lain Non Appendix
120 Milionia rawakensis Lain-lain Non Appendix
121 Idea stolli Lain-lain Non Appendix
122 Atrophaneura luchti Lain-lain Non Appendix
123 Atrophaneura nox Lain-lain Non Appendix
124 Papilio memnon Lain-lain Non Appendix
125 Papilio paris Lain-lain Non Appendix
126 Papilio peranthus Lain-lain Non Appendix
127 Delias belisama Lain-lain Non Appendix
128 Delias fruhstorferi Lain-lain Non Appendix
129 Actias maenas Lain-lain Non Appendix
130 Antheraea frithi Lain-lain Non Appendix
131 Attacus atlas Lain-lain Non Appendix
132 Samia insularis Lain-lain Non Appendix
133 Eurycnema versirubra Lain-lain Non Appendix
Keterangan: -
Sumber: Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur

86 | Lampiran
Tabel-21 Jumlah dan Izin Usaha Pemanfaatan Jawa Lingkungan dan Wisata Alam Provinsi Jawa Timur Tahun 2019
Jenis IUPJLWA SK

Penyelama
Perlindung

Perlindung
Pemanfaat

Pemanfaat
an Air (ha)

Keanekara

Penyerapa
Lingkunga
Alam (ha)
Aliran Air

n Karbon
tan dan
an Jasa

Wisata

gaman
Hayati

n (ha)
No.

Luas

Luas

Luas

Luas

Luas

Luas
(ha)

(ha)

(ha)
an

an
Nama Perusahaan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)


1 Air Terjun Coban Canggu Kab Mojokerto - - 0,6 - - - -
2 Ekowisata Tanjungan Kab Mojokerto - - 29,82 - - - -
3 Wana Wisata Padusan Kab Mojokerto - - 65,8 - - - -
4 Ubalan Waterpark Kab Mojokerto - - 1,19 - - - -
5 Air Terjun Dlundung Kab Mojokerto - - 5 - - - -
6 Pemandian Air Panas Paudusan Pacet Kab - - 1 - - - -
Mojokerto
7 Pertitraan Jolotundo Kab Mojokerto - - 7,4 - - - -
8 Museum Trowulan Kab Mojokerto - - 2 - - - -
9 Candi Bajangratu Kab Mojokerto - - 1,2 - - - -
10 Candi Tikus Kab Mojokerto - - 0,83 - - - -
11 Candi Brahu Kab Mojokerto - - 0,88 - - - -
12 Siti Inggil Kab Mojokerto - - 0,05 - - - -
13 Makam Religius Troloyo Kab Mojokerto - - 1,5 - - - -
14 Kolam Renang Kab Probolinggo - - 0,0698 - - - IPPT 503/0008/426.116/2019
15 Villa Kab Probolinggo - - 0,776 - - - IPPT 503/0013/426.116/2020
16 Gelanggang Renang Kab Probolinggo - - 0,244 - - - IPPT 503/0022/426.116/2021
17 Warung dan Penginapan Kab Probolinggo - - 0,236 - - - IPPT 503/0050/426.116/2022
18 Kampoeng Kita Kab Probolinggo - - 1,7904 - - - IMB 648/0240/IMB/426.116/2019
19 Villa Puncak Bromo Kab Probolinggo - - 0,5613 - - - IMB 648/0394/IMB/426.116/2020
20 RM dan Villa Kab Probolinggo - - 0,17 - - - IMB 648/0482/IMB/426.116/2021
21 Bromo Camp Hause Hotel & Villa Kab - - 0,7595 - - - IMB 648/0717/IMB/426.116/2022
Probolinggo
22 Hotel Melati Kab Probolinggo - - 2,798 - - - IMB 648/0776/IMB/426.116/2023
23 Gelanggang Renang Kab Probolinggo - - 0,2592 - - - IMB 648/0918/IMB/426.116/2024
24 gelanggang Renang / Water Boom Kab - - 0,7577 - - - IMB 648/0943/IMB/426.116/2025
Probolinggo
25 Penginapan Griya Honestay Kab Probolinggo - - 0,0493 - - - IMB 648/1054/IMB/426.116/2026
26 Cottage Kab Probolinggo - - 0,0905 - - - IMB 648/1262/IMB/426.116/2027
27 Homestay Fredella Kab Probolinggo - - 0,0574 - - - IMB 648/1273/IMB/426.116/2028
28 Villa Kecombrang Kab Probolinggo - - 0,236 - - - IMB 648/1322/IMB/426.116/2029

Lampiran | 87
Jenis IUPJLWA SK

Penyelama
Perlindung

Perlindung
Pemanfaat

Pemanfaat
an Air (ha)

Keanekara

Penyerapa
Lingkunga
Alam (ha)
Aliran Air

n Karbon
tan dan
an Jasa

Wisata

gaman
Hayati

n (ha)
No.

Luas

Luas

Luas

Luas

Luas

Luas
(ha)

(ha)

(ha)
Nama Perusahaan

an

an
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
29 Botoh Jaren Kab Bangkalan - - - - - - 503/001/433.114/IV/2018, 26 April
2018
30 Kota Madiun 0 0 0 0 0 0 "Di Kota Madiun tidak ada yang
mempunyai ijin usaha pemanfaatan jasa
lingkungan"
31 Perhutani KPH Lawu Ds Kab Ponorogo - - - 16162,5 1367,5 34816,1 -
32 BUMDES Karang Patihan Bangkit - - 2,9 - - - 16/044.6
33 CV Warnamarta - - 2,1 - - - 01/044.6
34 Perum Perhutani di Kab Jember 0 0 320,36 0 0 0 -
35 CV. Mata Air Sejahtera Desa Pandanajeng - - 0,3 - - - 141/044.1/PKS-
Kec.Tumpang Kab.Malang WST/MLG/DIVREJATIM/2017
36 "Sdr. Siaman (Steak Holder dari LKDPH Tani - - 0,7 - - - 98/044.1/PKS-
Subur) Desa Gubug Klakah" WST/,LG/DIVREJATIM/2016
37 Sdr. Mishari Ketua Hippam Desa Malangsuko 1,5liter/detik - - - - - 77a/044.1/PKS-
AIR/MLG/DIVREJATIM/2016
38 Sdr. Tohari Kepala Desa Sukopuro 1,5liter/detik - - - - - 76b/044.1/PKS-
AIR/MLG/DIVREJATIM/2016
39 Sdr. Slamet Ketua Hippam Tirto Makmur Desa 1,5liter/detik - - - - - 50/044.1/PKS-
Argosari Kec.Jabung AIR/MLG/DRIVEJATIM/2017
40 "Sdr. Handri Ketua Kelompok Pengguna Air 1,5liter/detik - - - - - 12/044.1/PKS-
Bersih Dsn. Mangurejo Sidomulyo Jabung" AIR/MLG/DRIVEJATIM/2017
41 Sdr. Taseno (Ketua LKDPH Tungguan) Desa 2,0liter/detik - - - - - 121/044.1/PKS-
Kemiri Kec.Jabung AIR/MLG/DRIVEJATIM/2017
42 Sdr. Julius W.Siwalette. KadepManajemen Aset 6,0liter/detik - - - - - 73/044.6/PKS-
PT.Wonokoyo AIR/MLG/DRIVEJATIM/2018
43 Sdr. Taseno (Ketua LKDPH Tungguan) Desa 2,0liter/detik - - - - - 08/044.1/PKS-
Kemiri Kec.Jabung AIR/MLG/DRIVEJATIM/2018
44 Sdr. Saji Ketua LMDH Wana Tani Harapan 1,0liter/detik - - - - - "03/044.1/PKS-
Mulya Desa Giripurno Kec. Bumiaji Batu AIR/MLG/DRIVEJATIM/2014
45 "Sdr. Eko Hiantoro (Pemilik kebun Jeruk) Dsn. - - - - - - 23/044.1/PKS-
Brandong Ds. Tawangargo Kec.Karangploso AIR/MLG/DRIVEJATIM/2018
46 Sdr. Endy Ketua Hippam Sumber Rejeki Dsn - - - - - - 51/044.1/PKS-
Supiturang/Tulungrejo Ds. Bocek AIR/MLG/DRIVEJATIM/2018
Kec.Karangploso Malang

88 | Lampiran
Jenis IUPJLWA SK

Penyelama
Perlindung

Perlindung
Pemanfaat

Pemanfaat
an Air (ha)

Keanekara

Penyerapa
Lingkunga
Alam (ha)
Aliran Air

n Karbon
tan dan
an Jasa

Wisata

gaman
Hayati

n (ha)
No.

Luas

Luas

Luas

Luas

Luas

Luas
(ha)

(ha)

(ha)
Nama Perusahaan

an

an
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
47 Sdr. Karim Ketua Hippam Dusun Sumberbendo - - - - - - 68/044.1/PKS-
Desa Kucur Kec. Dau AIR/MLG/DRIVEJATIM/2015
48 Sdr. Bambang Sopoyono Kepala Desa Selorejo - - - - - - 79/044.1/PKS-
Kec.Dau Kab. Malang AIR/MLG/DRIVEJATIM/2017
49 Sdr. Heru Setyo P.Head of Unit DairyFarm PT. - - - - - - 74/044.6/PKS-
Greenfield AIR/MLG/DRIVEJATIM/2018
50 Sdr. Sa'i Ketua LKDPH Madu Jaya Desa Babadan 2,0liter/detik - - - - - 58/044.6/PKS-
Kec.Nganjum Kab. Malang AIR/MLG/DRIVEJATIM/2018
51 Sdr. Sumadi Ketua Pengelola Air Tirta Husada 2,0liter/detik - - - - - 59/044.6/PKS-
Dusun Maduarjo Desa Babadan Kec.Nganjum AIR/MLG/DRIVEJATIM/2018
Kab. Malang
52 LKDPH Sumber Rejeki Desa Pait Kec.Ngantang - - 0,5 - - - 85/044.1/PKS-
Kab.Malang AIR/MLG/DRIVEJATIM/2017
53 Sdr. Hari Budi S. Kepala Desa Krisik Kecamatan 2,0liter/detik - - - - - 21/044.1/PKS-
Gandusari Kabupaten Blitar AIR/MLG/DRIVEJATIM/2017
54 Sdr. Dani Hendarto (Pengelola Wahana Beattle - - ± 1,0 - - - 136/044.1/PKSBang.Ush/MLG/DRIVE-
Ground) / Mitra Kelola LMDH Dadi Asri JATIM/2017
55 Sdr. Sofyan Hadi Ketua LMDH Alam Sumber - - 5,9 - - - 158/044.1/PKS-
Makmur Desa Ngabab Kec. Pujon Kab. Malang WST/MLG/DRIVEJATIM/2017
56 "Sdr. Sofyan Hadi Ketua LMDH Alam Sumber - - 2,0ha dan 0,5ha - - - 157/044.1/PKS-
Makmur Desa Ngabab Kec. Pujon Kab. Malang" WST/MLG/DRIVEJATIM/2017
57 Sdr. Abdul Gofur (anggota LMDH) 3 - - - - - 156/044.1/PKS-
WST/MLG/DRIVEJATIM/2017
58 Sdr. Agil Ardiansyah Genderal Manager Jambu 10,0 liter/detik - - - - - 188/044.1/PKS-
Luwuk AIR/MLG/DRIVEJATIM/2017
59 Sdr. Joko Heru Purnomo Ketua Hippam - - - - - - 85/044.1/PKS-AIR/MLG/II/2016
Sumbersari Dsn.Junggo DesaTulungrejo
60 Sdr. Sugiarto Ketua LKDPH Wono Mulyo Desa 2,5 liter/detik - - - - - 112/044.1/PKS-AIR/MLG/II/2016
Madiredo
61 Sdr. Sapari. Ketua Hippam Jurangrejo Desa 2,5 liter/detik - - - - - 89/044.1/PKS-
Pandesari Kec.Pujon AIR/MLG/DRIVEJATIM/2017
62 Sdr. Yulianto Yusuf W. (Ketua KMS SPAM 1,0 liter/detik - - - - - 94/044.1/PKS-
Sakura) Desa Pesanggrahan RW07 Kec. Batu AIR/MLG/DRIVEJATIM/2017

Lampiran | 89
Jenis IUPJLWA SK

Penyelama
Perlindung

Perlindung
Pemanfaat

Pemanfaat
an Air (ha)

Keanekara

Penyerapa
Lingkunga
Alam (ha)
Aliran Air

n Karbon
tan dan
an Jasa

Wisata

gaman
Hayati

n (ha)
No.

Luas

Luas

Luas

Luas

Luas

Luas
(ha)

(ha)

(ha)
Nama Perusahaan

an

an
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
63 Sdr. Michael Tedjakusuma Jl.Dempo Kel. Oro 2,0 liter/detik - - - - - 107/044.1/PKS-AIR/MLG/II/2017
OroDowo Klojen malang
64 Sdr. Sjaifurahman,SE. Kasub Kepegawaian dan 4,0 liter/detik - - - - - 112/044.1/PKS-
RT BBPP AIR/MLG/DRIVEJATIM/2017
65 Sdr. Jinurung Ketua Hippam Tirtoaji Dusun 0,5 liter/detik - - - - - 12/044.1/PKS-
Sebaluh Desa Pandesari Kec. Pujon AIR/MLG/DRIVEJATIM/2018
66 Sdr. Zaini Ketua Hippam Tirto Lestari Kelurahan 0,5 liter/detik - - - - - 11/044.6/PKS-
Ngaglik Kec. Batu AIR/MLG/DRIVEJATIM/2018
67 Sdr. Suwandi Ketua LMDH Wono Asri Desa 1 liter/detik - - - - - 61/044.6/PKS-
Tlekung Jurejo Batu AIR/MLG/DRIVEJATIM/2018
68 Sdr. Eni Muliati SH. Ketua Hippam SumberUrip 1 liter/detik - - - - - 62/044.6/PKS-
Dsn Tlekung Krajan Desa Tlekung Jurejo Batu AIR/MLG/DRIVEJATIM/2018
69 Sdr. M. Dwi Pranoto Ketua Primkopkar KPH - - - - - - 66/044.1/PKS-
Malang BangUsh/MLG/DRIVEJATIM/2017
70 Sdr. Alim Ketua LMDH Citra Lestari Desa - - 0,9 - - - 81/044.1/PKS-
Sukomulyo Kec. Pujon BangUsh/MLG/DRIVEJATIM/2017
71 Sdr. Sardi Sukri Ketua LMDH Wana Lestari Desa - - 2 - - - 128/044.1/PKS-
Tulungrejo Kec.Bumiaji Kota Batu WST/MLG/DRIVEJATIM/2017
72 Sdr. Samsul Hariadi. Direktur CV. Malabar Giga - - 2 - - - 162/044.1/PKS-
Mulya Desa Pandesari Kec. Pujon BangUsh/MLG/DRIVEJATIM/2017
73 Sdr. Hari Suprayitno Spd.MM (Kepala Sekolah - - ± 1,40 - - - 16/044.6/PKS-
SMKN 1 Pujon) BangUsh/MLG/DRIVEJATIM/2018
74 Sdr. Budianto Pangestu. Manager PT. Megastar - - 5,5 - - - 24/043.7/PKS-
Stud & Stable Malang WST/MLG/DRIVEJATIM/2018
75 Sdr. Nyoto Sumartono Dir. PT. Jaya Makmur - - 1 - - - 18/044.6/PKS-
Putra Negara Group (Mitra Kelola LMDH Dadi Bang.Ush/MLG/DRIVEJATIM/2018
Asri)
76 Sdr.Elviono Pengelola Café Machete/Mitra - - 1 - - - 131/044.6/PKSBang.Ush/MLG/DRIVE-
Kelola LMDH Dadi Asri) JATIM/2017
77 Sdr. Susman Al Basori (Ketua LMDH Dadi Asri) - - ± 743 m² - - - 115/044.6/PKSBang.Ush/MLG/DRIVE-
Desa OOB Kec.Batu Kota Batu (41warung apel) JATIM/2017
78 Sdr. Sunariyo (Ketua Paguyuban warung apel - - ± 349 m² (13 - - - 126/044.1/PKS-
Bon 15) Desa Tulungrejo Kec. Bumiaji Kota warung apel) WRNG/MLG/DRIVEJATIM/2017
Batu

90 | Lampiran
Jenis IUPJLWA SK

Penyelama
Perlindung

Perlindung
Pemanfaat

Pemanfaat
an Air (ha)

Keanekara

Penyerapa
Lingkunga
Alam (ha)
Aliran Air

n Karbon
tan dan
an Jasa

Wisata

gaman
Hayati

n (ha)
No.

Luas

Luas

Luas

Luas

Luas

Luas
(ha)

(ha)

(ha)
Nama Perusahaan

an

an
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
79 Sdr. Seger Kijo (Pedagang Warung) Kelurahan - - 4 x 6,5 m² - - - 15/044.1/PKS-WST/MLG/II/2014
Songgokerto Kec. Batu Kota Batu
80 Sdr. Eko Fauzi Ketua Paguyuban Warung - - - - - - 171/044.1/PKS-
Jagung Payung BangUsh/MLG/DRIVEJATIM/2017
81 LKDPH Wana Makmur Lestari Desa - - - - - - 77/TPU/WST/MLG/DRIVEJATIM/2016
Kedungsalam Kec.Donomulyo Kab.Malang
82 Sdr. Suparyanto Desa Gondanglegi wetan ( - - 0,04 - - - 143/TPU/WST/MLG/DRIVEJATIM/2017
Mitra kelola LMDH Wononadi )
83 Sdr. M.Musleh Ketua BP-SPAMS "Tirta 4 liter/detik - - - - - 10/044.6/PKS-AIR/MLG/II/2018
Sari"Desa Sumberejo Kec.Pagak
84 Sdr. H.Rofii Direktur BUMDES Madu Jaya Desa 2 liter/detik - - - - - 185/044.1/PKS-
Gampingan Kec.Pagak AIR/MLG/DRIVEJATIM/2017
85 Sdr. M. Najib Salim Atamimi Ketua Koperasi - - 1,1328 - - - 113/PKS-
Tambang Indonesia III BangUsh/MLG/DRIVEJATIM/2017
86 Sdr. Rudy Purbowahjono (Direktur PT. FCN - - 3 - - - 165/044.1/PKSBang.Ush/MLG/DRIVE-
Trans Tour dan Travel) JATIM/2017
87 Sdr. Rudy Purbowahjono (Direktur PT. FCN - - - - - - 164/044.1/PKSBang.Ush/MLG/DRIVE-
Trans Tour dan Travel) JATIM/2017
88 Sdr. Samidi (Ketua Paguyuban warung - - - - - - 101/044.6/PKS.BangUsh/MLG/DRIVEJA
P.Sendang Biru) TIM/2017
89 Sdr. Suhardi. Ketua LKDPH Wana Via Raharja - - - - - - 100/044.6/PKS.BangUsh/MLG/DRIVEJA
Desa Tambakrejo TIM/2017
90 Sdr. Suhardi. Ketua LKDPH Wana Via Raharja - - - - - - 99/044.6/PKS.BangIsh/MLG/DRIVEJATI
Desa Tambakrejo M/2017
91 Sdr. Murni, Spd.(Mitra kelola Ketua LMDH Wono - 1,0 - - - - 106/044.1/PKSBang.Ush/MLG/DRIVE-
Lestari Desa Rejosari kec.Bantur) JATIM/2017
92 Sdr. Suyudi ( Ketua Paguyuban warung petak - 1,0 - - - - 105/044.1/PKSBang.Ush/MLG/DRIVE-
87 D-1 Bantur)Desa Bantur Kec.Bantur Malang JATIM/2017
93 Sdr. Widya Eka Krisdianto ( Ketua Paguyuban - 9312 - - - - 134/044.6/PKS.BangUsh/MLG/DRIVEJA
warung wisata P. Gua China ) TIM/2017
94 Sdr. Sukianto ( Ketua LMDH Warna Jati Agung - 9.117,50 - - - - 125/044.6/PKS.BangUsh/MLG?DRIVEJA
) Desa Sindurejo Kec. Gedangan Kab.Malang TIM/2017
95 Sdr. Amelia Reza Varizqi. (Stake Holder - 0,04 - - - - 96/TPU/WST/MLG/DRIVEJATIM/2017
LMDHTani Maju )

Lampiran | 91
Jenis IUPJLWA SK

Penyelama
Perlindung

Perlindung
Pemanfaat

Pemanfaat
an Air (ha)

Keanekara

Penyerapa
Lingkunga
Alam (ha)
Aliran Air

n Karbon
tan dan
an Jasa

Wisata

gaman
Hayati

n (ha)
No.

Luas

Luas

Luas

Luas

Luas

Luas
(ha)

(ha)

(ha)
Nama Perusahaan

an

an
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
96 LKDPH Warna Jati Agung Desa Sindurejo Kec. - 0,04 - - - - 80/TPU/WST/MLG/DRIVEJATIM/2016
Gedangan Kab.Malang
97 Sdr. Agus Primana.( Stake Holder LMDH Wana - 0 - - - - 76/TPU/WST/MLG/DRIVEJATIM/2016
Karya ) Kab Malang
98 Sdr. Sih Reno Wibowo. Kepala Desa Sidoasri ± 1,0liter/detik - - - - - 99/044.1/PKS-AIR/MLG/II/2016
Sumawe Kab Malang
99 OW Tral Kab Nganjuk - 0,05 0,8 0,7 0,7 - Dikelola Pemda
100 OW Roro Kuning Kab Nganjuk - 0,08 7 6,8 6,8 - Perjanjian Kerja Sama Nomor:
556/541/411.302/2018
101 OW Goa Margo Tresno Kab Nganjuk - 0,03 0,8 0,8 0,8 - Perjanjian Kerja Sama Nomor:
556/540/411.302/2018
102 OW Sedudo Kab Nganjuk - 0,01 6,3 6 6 - Perjanjian Kerja Sama Nomor:
556/3590/411.302/2017
103 CV. Djati Roso Kab Nganjuk - 2 1,5 - - 0,25 Rekomendasi TDUP Nomor:
556/349/411.302/2020
104 Telaga Wahyu Kab Magetan 16 16 16,51 16,51 16,51 16,51 Milik Pemkab Magetan (Disparbud)
105 Telaga Sarangan Kab Magetan 30 30 75 75 75 75 Milik Pemkab Magetan (Disparbud)
106 PT. Pesona Alam Sentosa Kab Magetan 0,2 0,2 20 20 20 20 PKS :
044.6/PKS/WST/LWU/DIVREJATIM/201
9
107 CV. Caraka Wira Mahendra (Lawu Green Forest) - - 4 4 4 4 PKS : 10/ 044.6/PKS-
Kab Magetan WST/LWU/DIVREJATIM/2018
108 Perum Perhutani KPH Jombang 0 0 65 65 65 65 -
109 Perseorangan a/n Nur Ali Kota Blitar 0 1106 0 0 0 0 -
110 Pantai Pasir Putih Karanggongso - Watulimo - - 10,6 - - - -
111 Goa Lowo Watuagung - Watulimo - - 8 - - - -
112 Pantai Pelang Panggul - Trenggalek - - 7 - - - -
113 Pantai Damas - - 11,2 - - - -
114 Pantai Cengkrong - - 7,5 - - - -
115 Pemandian Tapan - - 4 - - - -
116 Pantai Konang - - 10,5 - - - -
117 Pantai Joketro - - 5 - - - -
118 Pantai Blado - - 2 - - - -
119 Pantai Ngampiran - - 4 - - - -

92 | Lampiran
Jenis IUPJLWA SK

Penyelama
Perlindung

Perlindung
Pemanfaat

Pemanfaat
an Air (ha)

Keanekara

Penyerapa
Lingkunga
Alam (ha)
Aliran Air

n Karbon
tan dan
an Jasa

Wisata

gaman
Hayati

n (ha)
No.

Luas

Luas

Luas

Luas

Luas

Luas
(ha)

(ha)

(ha)
Nama Perusahaan

an

an
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
120 PT Bumi Lamongan Sejati 0 0 12 0 0 0 Nomor 279 Tahun 2011
121 Jasa Tirta (waduk bening widas) - - 8,6 6,46 1,25373 0,76 -
122 Wana Wisata Grape - - 1,5 - - - -
123 Wana Wisata Nongko Ijo - - 8 - - - -
124 Watu Rumpuk - - 2 - - - -
125 Waduk Dawuhan - - 1273,4 - - - -
126 Waduk Kedungbrubus - 106,8 - - - -
127 Perum Perhutani KPH Madiun 0,23034 0,23034 2 0,37904 0,37985 2 Keputusan Direksi No. 886/DIR/2013
128 Wana Wisata Kepel (Gligi Forest Park) - - 4,6 - - - -
129 Kampung Ceria Sawahan - - 1,7 - - - -
Keterangan: -
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten/Kota se-Jawa Timur

Lampiran | 93
Tabel-22 Kualitas Air Sumur di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019

Belereng sebagai H2S (mg/L)


Waktu sampling (tgl/bln/thn)

Fecal coliform (jml/100 ml)


Total coliform (jml/100 ml)
Total Fosfat sbg P (mg/L)
NO 3 sebagai N (mg/L)

Nitrit sebagai N (mg/L)

Khlorin bebas (mg/L)


No Lokasi Sumur

Khrom (VI) (mg/L)

Air Raksa (mg/L)


Kadmium (mg/L)
Selenium (mg/L)

Tembaga (mg/L)
Tempelatur (ºC)

Gross-A (Bq /L)

Gross-B (Bq /L)


Fluorida (mg/L)
Mangan (mg/L)

Khlorida (mg/l)

Sianida (mg/L)
Barium (mg/L)

Timbal (mg/L)
Kobalt (mg/L)
NH3-N (mg/L)
BOD₅ (mg/L)

Boron (mg/L)
Arsen (mg/L)

Sulfat (mg/L)
Seng (mg/L)
COD (mg/L)

Besi (mg/L)
Kekeruhan

DO (mg/L)
Lintanf

Warna
Bujur

Rasa

Bau
pH
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) 13 14 15 16 (17) 18 19 20 21 22 23 (24) (25) (26) (27) (28) (29) (30) (31) (32) (33) (34) (35) (36) 37 38 39 40 41
1 Air Bersih diambil di sumur Jalan Ahmad Yani 17/01/2019 7°26'57,2424" 112°43'6,708" 22 7,43 0,18 1 Tidak Tidak 575,5 1,08 1,00E-07 0,003145 1,00E-07 0,041735 153,66001 0,86 0,0081 22,135
No. 41 Gedangan Kab. Sidoarjo 3
2 Air Bersih diambil di sumur Jalan Melati No. 17/01/2019 7°39'29,0952" 112°40'40,4328" 22 7,93 0,15 1 Tidak Tidak 143,9 1,2846 0,003071 1,00E-07 0,040753 5,609 0,01 0,0095 7,557
100 Ds. Plintahan Pandaan Kab. Pasuruan
3 Air Bersih diambil di sumur Jalan PB. Sudirman 16/01/2019 8°10'9,8976" 113°37'15,8412" 22 7,79 0,16 1 Tidak Tidak 155,4 0,0018 0,002923 1,00E-07 0,038789 5,209 0,59 0,0082 9,862
No. 1 Glagahwero Panti Kab. Jember
4 Air Bersih diambil di sumur warga RT 08 RW 21/01/2019 7°47'33,516" 113°18'44,5068" 23 7,92 1,03 1 Tidak Tidak 629,7 0,0952 0,002923 1,00E-07 1,0138 105,979 0,86 0,0109 11,087
03 Dsn. Krajan Gending, Jl. Raya Gending KM
12 Kab. Probolinggo
5 Air Bersih diambil di sumur Ds. Ngares Kidul 24/01/2019 7°27'3,8808" 112°21'38,16" 23 8,4 5,1 1 Tidak Tidak 22,6 0,0846 0,00296 1,00E-07 0,03928 15,426 0,19 0,0076 21,893
Kec. Gedeg Kab. Mojokerto
6 Air Bersih diambil di sumur Jl. Ring Road RT 28/01/2019 7°37'2,2584" 111°30'50,5404" 23 7,43 0,15 1 Tidak Tidak 544,4 0,0032 0,002997 1,00E-07 0,039771 60,703 0,21 0,2029 47,045
026 RW 08 Winongo, Manguharjo Kota Madiun
7 Air Bersih diambil di sumur Jalan Raya Krikilan 07/02/2019 7°22'21,36" 112°35'14,334" 29 7 0,13 1 Tidak Tidak 711,3 0,4623 0,003034 1,00E-07 0,5292 94,159 0,84 0,1117 100,437
434 KM 28 Driyorejo Kab. Gresik
8 Air Bersih diambil di sumur warga Jalan 11/02/2019 7°35'1.2696" 112°42'53,9568" 22 7,21 0,13 1 Tidak Tidak 410,3 2,0227 0,002849 1,00E-07 0,040262 35,267 0,62 0,014 52,37
Wicaksono Gunung Gangsir Beji Kab.
Pasuruan
9 Air Bersih diambil di sumur Jalan Raya Trawas 13/02/2019 7°32'10,4064" 112°33'36,2052" 23 7,45 0,16 7 Tidak Tidak 208,3 2,895 0,002812 1,00E-07 0,037807 17,734 0,59 0,0028 22,073
KM 5 Mojosari Kab. Mojokerto
10 Air Bersih diambil di kran sumur lama Jl. Raya 13/02/2019 8°23'30,3144" 114°9'10,0836" 23 7,98 0,19 4 Tidak Bau 175,3 0,0018 0,003293 1,00E-07 0,037316 9,27 0,72 0,0035 19,125
Gambiran No. 225 Genteng Kab. Banyuwangi
11 Air Bersih diambil di sumur Jl. KH. A. Dahlan 14/02/2019 7°6'16,7256" 112°10'2,4888" 22 7,79 0,16 1 Tidak Tidak 674,5 1,0748 0,00333 1,00E-07 0,043699 251,299 1,27 0,0053 25,966
No. 14 Babat Kab. Lamongan
12 Air Bersih diambil di sumur gali pesisir utara Jl. 05/03/2019 7°41'49,5816" 113°57'34,5384" 22 7 0,11 1 Tidak Tidak 650,25 4,0882 0,003182 1,00E-07 0,04419 377,453 1,16 0,0251 5,797
Raya Wringin Anom Panarukan Kab. Situbondo
13 Air Bersih diambil di sumur gali Jl. Panji No. 06/03/2019 8°8'34,3644" 112°34'12,3348" 29 7 0,16 1 Tidak Tidak 10,539 3,6114 0,003145 1,00E-07 0,042226 16,928 0,075 0,0021 10,539
100 Kec. Kepanjen Kab. Malang
14 Air Bersih diambil di sumur gali Jl. DR. Cipto 14/03/2019 7°0'51,966" 113°51'50,994" 23 7,4 0,28 1 Tidak Tidak 578,9 0,0098 0,003256 1,00E-07 0,041735 154,165 1,023 0,008 7,859
No. 33 Kab. Sumenep
15 Air Bersih diambil di sumur Ds.Tanjungsari, 19/03/2019 8°0'7,9308" 111°53'6,6408" 23 7,29 0,19 1 Tidak Tidak 209,8 0,0017 0,003219 1,00E-07 0,043208 5,24 0,98 0,0026 2,269
Kec. Karangrejo Kab. Tulungagung
16 Air Bersih diambil di sumur gali Saluran tertutup 19/03/2019 8°9'14,4036" 113°42'42,9228" 23 7,46 0,21 1 Tidak Tidak 183,8 0,2486 0,003145 1,00E-07 0,042717 4,434 0,89 0,0064 3,71
Jl. Mangga 1 No. 4 Kab. Jember
17 Air Bersih diambil di sumur gali Gudang 20/03/2019 7°8'28,5792" 113°30'8,6868" 23 7,3 0,31 1 Tidak Tidak 241,7 6,002 0,003071 1,00E-07 0,041735 11,285 0,99 0,0055 10,918
Tembakau Ds. Sentol Kec. Pademawu Kab.
Pamekasan
18 Air Bersih diambil di sumur warga Jl. Sebaung 21/03/2019 7°47'23,2116" 113°19'22,1268" 23 7,67 0,16 1 Tidak Tidak 420,4 0,0017 0,002923 1,00E-07 0,040753 42,723 0,09 0,0129 7,143
RT 6 RW 2 Dsn. Krajan Ds. Gending Kab.
Probolinggo
19 Air Bersih diambil di sumur Jl. Anjasmoro No. 21/03/2019 7°45'1,8072" 112°22'16,3848" 29 7 0,18 1 Tidak Tidak 68,7 0,5336 0,002923 1,00E-07 0,038789 1,209 0,03 0,0057 2,911
360 Ds. Wonosalam Kec. Wonosalam Kab.
Jombang
20 Air Bersih diambil di sumur warga Jl. Mangga I 09/04/2019 8°9'14,4036" 113°42'42,9228" 23 6,92 0,19 1 Tidak Tidak 301,5 0,4244 0,00296 1,00E-07 0,038789 11,084 0,601 0,0029 19,007
No. 4 Patrang Jember
21 Air Bersih diambil di sumur Jl. Raya Selorawan 10/04/2019 7°34'48,108" 112°43'50,0952" 23 7,66 0,92 1 Tidak Tidak 335,7 0,0162 0,002997 1,00E-07 0,03928 34,863 0,51 0,002 5,573
samping Polsek Beji Kab. Pasuruan
22 Air Bersih diambil di sumur Dsn. Palang Ds. 15/04/2019 7°42'18,4968" 112°43'5,4912" 23 6,86 0,16 1 Tidak Tidak 145 1,72 0,003034 1,00E-07 0,039771 109,427 0,7 0,008 10,343
Lemahbang Sukorejo Kab. Pasuruan
23 Air Bersih diambil di sumur gali Jl. Arif Rahman 15/04/2019 7°17'24,8496" 112°47'3,516" 23 7,75 0,07 1 Tidak Tidak 155 1,62 0,002849 1,00E-07 0,040262 28,012 0,6 0,0019 57,435
Hakim No. 150 Keputih Kota Surabaya
24 Air Bersih diambil di sumur warga Ds. Ujung 23/04/2019 7°2'9,8844" 112°41'18,2292" 23 7,35 3,37 1 Bera Tidak 1201,6 0,5164 0,002812 1,00E-07 0,037807 679,133 0,23 0,015 95,492
Piring Kab. Bangkalan sa

Lampiran | 95
Belereng sebagai H2S (mg/L)
Waktu sampling (tgl/bln/thn)

Fecal coliform (jml/100 ml)


Total coliform (jml/100 ml)
Total Fosfat sbg P (mg/L)
NO 3 sebagai N (mg/L)

Nitrit sebagai N (mg/L)

Khlorin bebas (mg/L)


No Lokasi Sumur

Khrom (VI) (mg/L)

Air Raksa (mg/L)


Kadmium (mg/L)
Selenium (mg/L)

Tembaga (mg/L)

Gross-A (Bq /L)

Gross-B (Bq /L)


Tempelatur (ºC)

Fluorida (mg/L)
Mangan (mg/L)

Khlorida (mg/l)

Sianida (mg/L)
Barium (mg/L)

Timbal (mg/L)
Kobalt (mg/L)
NH3-N (mg/L)
BOD₅ (mg/L)

Boron (mg/L)
Arsen (mg/L)

Sulfat (mg/L)
Seng (mg/L)
COD (mg/L)

Besi (mg/L)
Kekeruhan

DO (mg/L)
Lintanf

Warna
Bujur

Rasa

Bau
pH
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) 13 14 15 16 (17) 18 19 20 21 22 23 (24) (25) (26) (27) (28) (29) (30) (31) (32) (33) (34) (35) (36) 37 38 39 40 41
25 Air Bersih diambil di sumur warga Jl. Raya 24/04/2019 7°3'22,1364" 112°24'43,6428" 23 6,93 0,18 1 Tidak Tidak 486,4 7,8426 0,003293 1,00E-07 0,037316 81,012 0,27 0,0031 48,423
Palengaan Laok Kec. Palengaan Kab.
Pamekasan
26 Air Bersih diambil di sumur Ds. Potoan Laok 03/05/2019 7°5'22,578" 113°27'51,174" 23 7,4 0,86 1 Tidak Tidak 348,2 0,4418 0,00333 1,00E-07 0,043699 5,419 1,039 0,0132 41,873
Kab. Pamekasan
27 Air Bersih diambil di sumur warga Jl. Raya 18/06/2019 7°5'6,864" 113°12'41,6736" 23 7,85 0,16 1 Tidak Tidak 799,4 0,0018 0,003182 1,00E-07 0,04419 274,941 0,42 0,0112 31,282
Babat Surabaya Ds. Balan Pelang Kec. Babat
Kab. Lamongan
28 Air Bersih diambil di sumur warga Bakalan RT 19/06/2019 8°6'46,692" 112°39'20,2356" 23 6,79 0,15 1 Tidak Tidak 261,5 3,202 0,003145 1,00E-07 0,042226 11,64 0,21 0,0017 23,203
01 RW 01 Bululawang Kab. Malang
29 Air Bersih diambil di sumur warga Jl. Bonorogo 21/06/2019 7°9'12,2616" 113°29'44,556" 22 7,57 0,15 1 Tidak Tidak 435 0,0017 0,003256 1,00E-07 0,041735 54,787551 0,373329 0,0018 3,898
No. 3 Taman Lawangan Daya Pademawu Kab.
Pamekasan
30 Air Bersih diambil di rumah warga Kel. Kedung 27/06/2019 7°48'25,5636" 113°13'12,324" 23 7,53 0,17 1 Tidak Tidak 484,4 10,456 0,003219 1,00E-07 0,037807 19,667326 0,284258 0,0084 13,664
Galeng Kec. Wonoasih Kota Probolinggo 2
31 Air Bersih diambil di sumuru warung 01/07/2019 7°54'51,696" 113°1'48,4176" 18 6,5 0,15 1 Tidak Tidak 88,47 2,1008 0,002849 1,00E-07 0,037316 6,823358 0,489462 0,0066 3,321
prasmanan Jl. Raya Bromo Kec. Sukapura
Kab. Probolinggo
32 Air Bersih diambil di sumur Ds. Gelugur - 04/07/2019 7°0'51,966" 113°51'50,994" 23 7,86 0,15 1 Tidak Tidak 460,4 2,0416 0,002923 1,00E-07 0,043699 59,804726 0,466146 0,005 22,98
Batuan, Jl. DR. Cipto 33 Kab. Sumenep
33 Air Bersih diambil di sumur gali Jl. Tridharma 09/07/2019 7°9'29,25" 112°38'16,0908" 22 7,82 0,98 1 Bera Tidak 4710 1,5986 0,002997 1,00E-07 0,04419 3277,2187 0,386365 0,002 350,692
No. 3 Kav. D1-9/22 Kab. Gresik sa 1
34 Air Bersih diambil di sumur warga Ds. 10/07/2019 8°14'0,2616" 111°59'16,872" 22 7,4 0,14 1 Tidak Tidak 439,2 2,9708 0,003071 1,00E-07 0,042226 16,05496 0,29414 0,002 9,981
Pucanglaban Kec. Pucanglaban Kab.
Tulungagung
35 Air Bersih diambil di sumur warga Dsn. 11/07/2019 7°29'38,3676" 112°35'56,4252" 23 7,56 1,33 1 Tidak Tidak 340,7 0,0018 0,003145 1,00E-07 1,7017 29,500989 0,887195 0,0021 8,706
Kauman Ds. Bulang Kec. Prambon Kab.
Sidoarjo
36 Air Bersih diambil di sumur warga Jl. Mauni No. 25/07/2019 7°49'43,8528" 112°2'10,0212" 22 6,82 0,14 1 Tidak Tidak 391,5 1,8206 0,003219 1,00E-07 0,043208 21,23021 0,182952 0,0021 66,29
334 Kec. Pesantren Kota Kediri
37 Air Bersih diambil di sumur warga Ds. Dilem, 21/08/2019 8°6'55,6128" 112°34'9,1488" 29 7,77 0,18 1 Tidak Tidak 236,3 3,5178 0,003293 1,00E-07 0,042717 16,42337 0,33396 0,002 16,624
Kec. Kepanjen, Kab. Malang
38 Air Bersih diambil di sumur Jl. Raya Kasri No. 11/09/2019 7°38'32,1792" 112°41'12,8652" 23 7,81 0,17 1 Tidak Tidak 195,8 0,6654 0,003367 1,00E-07 0,037807 13,21881 0,01594533 0,0073 9,722
153 Tawangrejo Pandaan Kab. Pasuruan
39 Air Bersih diambil di sumur Ds. Kapedi, Bluto, 13/09/2019 7°5'56,0256" 113°44'0,7152" 22 7,63 0,12 1 Tidak Tidak 301,7 2,0112 0,003441 1,00E-07 0,038789 43,862415 0,90546697 0,0126 26,38
Kab. Sumenep
40 Air Bersih diambil di sumur gali Jl. Tridharma 17/09/2019 7°9'29,25" 112°38'16,0908" 23 6,96 3,21 1 Tidak Berbau 47,84 0,0017 0,002886 1,00E-07 0,039771 75,908015 0,570615034 0,0178 246,92
No. 3 Kav. D1-9/22 Kab. Gresik klor
41 Air Bersih diambil di sumur warga Jalan 24/09/2019 7°35'1.2696" 112°42'53,9568" 22 7,26 0,16 1 Tidak Tidak 152,6 0,4758 0,002775 1,00E-07 0,040753 27,439045 1,021300448 0,0021 10,356
Wicaksono Gunung Gangsir Beji Kab.
Pasuruan
42 Air Bersih diambil di sumur Jl. Rungkut Industri 04/10/2019 7°19'48,54" 112°45'48,8412" 22 7,39 0,18 1 Tidak Tidak 362,5 1,9818 0,002812 1,00E-07 0,041735 49,069825 0,096758 0,0021 54,523
II No. 25 Kota Surabaya
43 Air Bersih diambil di sumur gali Ds. Sukoanyar 07/10/2019 8°10'10,3548" 111°48'25,1568" 23 8,02 0,17 1 Tidak Tidak 634,6 0,1018 0,00296 1,00E-07 0,042717 38,254435 0,02395 0,0021 44,622
Kec. Pakel Kab. Tulungagung
44 Air Bersih diambil di sumur warga Jl. Babatan 08/10/2019 7°15'16,1208" 112°47'20,85" 22 8,05 2,42 1 Bera Tidak 24980 0,5362 0,002997 1,00E-07 5,3162 15698,338 0,133579 0,002 36,27
Pantai 2D Kota Surabaya sa 3
45 Air Bersih diambil di sumur Jl. Raya Ketengan 10/10/2019 7°2'19,1472" 112°46'7,6944" 23 7,85 0,18 1 Tidak Tidak 557,8 0,0018 0,0030895 1,00E-07 0,036825 122,97499 0,56699 0,0048 84,471
No. 45 Kab. Bangkalan
46 Air Bersih diambil di sumur Dsn. Bandaran Ds. 11/10/2019 7°13'11,172" 113°27'0,2736" 23 7,5 0,2 1 Tidak Tidak 1130 1,6138 0,0031709 1,00E-07 0,037316 14,220235 0,577561 0,0019 24,104
Branta Pesisir Kec. Tlanakan Kab. Pamekasan
47 Air Bersih diambil di sumur warga Jl. Kenari, 14/10/2019 8°7'6,8952" 112°9'42,0552" 23 7,51 0,18 1 Tidak Tidak 232,6 2,8058 0,0032523 1,00E-07 0,0547 20,228785 0,428211 0,002 26,823
Plosokerep, Kec. Sananwetan, Kota Blitar
48 Air Bersih diambil di sumur Jl. KH. A. Dahlan 17/10/2019 7°6'16,7256" 112°10'2,4888" 23 8,06 0,13 1 Tidak Tidak 148,2 1,171 0,00296 1,00E-07 0,039771 185,26362 0,837798 0,0021 3,389
No. 14 Babat Kab. Lamongan 5
49 Air Bersih diambil di sumur warga Jl. Kyai 13/11/2019 8°7'57,2844" 113°13'11,7912" 22 7,62 0,25 1 Tidak Tidak 268,5 1,9596 0,002997 1,00E-07 0,0409985 27,839615 0,637843337 0,2864 8,871
Muksin No. 19 Kab. Lumajang

96 | Lampiran
Belereng sebagai H2S (mg/L)
Waktu sampling (tgl/bln/thn)

Fecal coliform (jml/100 ml)


Total coliform (jml/100 ml)
Total Fosfat sbg P (mg/L)
NO 3 sebagai N (mg/L)

Nitrit sebagai N (mg/L)

Khlorin bebas (mg/L)


No Lokasi Sumur

Khrom (VI) (mg/L)

Air Raksa (mg/L)


Kadmium (mg/L)
Selenium (mg/L)

Tembaga (mg/L)

Gross-A (Bq /L)

Gross-B (Bq /L)


Tempelatur (ºC)

Fluorida (mg/L)
Mangan (mg/L)

Khlorida (mg/l)

Sianida (mg/L)
Barium (mg/L)

Timbal (mg/L)
Kobalt (mg/L)
NH3-N (mg/L)
BOD₅ (mg/L)

Boron (mg/L)
Arsen (mg/L)

Sulfat (mg/L)
Seng (mg/L)
COD (mg/L)

Besi (mg/L)
Kekeruhan

DO (mg/L)
Lintanf

Warna
Bujur

Rasa

Bau
pH
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) 13 14 15 16 (17) 18 19 20 21 22 23 (24) (25) (26) (27) (28) (29) (30) (31) (32) (33) (34) (35) (36) 37 38 39 40 41
50 Air Bersih diambil di sumur warga Jl. Letjen 13/11/2019 7°21'11,034" 112°43'13,9908" 22 7,36 0,16 1 Tidak Tidak 569,9 0,509 0,003034 1,00E-07 0,8041 106,15105 0,978147763 0,6242 38,779
Sutoyo No. 33 Kab. Sidoarjo
51 Air Bersih diambil di sumur gali warga RT 3 RW 18/11/2019 8°5'44,5452" 111°51'40,788" 23 8,08 0,15 1 Tidak Tidak 415 0,0017 0,002849 1,00E-07 0,2941 22,802835 0,16024974 0,0021 7,666
2 Ds. Krajan Ds. Gondosuli Kec. Gondang Kab.
Tulungagung
52 Air Bersih diambil di sumur warga Jl. Hayam 18/11/2019 8°11'10,23" 113°39'42,75" 23 8,08 0,77 1 Tidak Tidak 305,3 0,0017 0,002812 1,00E-07 0,03928 18,16155 0,232049948 0,0021 7,115
Wuruk 151 Kaliwates Kab. Jember
53 Air Bersih diambil di sumur rumah warga RT 4 / 27/11/2019 7°47'33,5616" 113°18'44,5068" 22 7,91 0,19 1 Tidak Tidak 453,7 0,135 0,003219 1,00E-07 0,039771 33,699765 0,953109072 0,4365 6,004
RW 2 Dsn. Krajan Ds. Gending Probolinggo
54 Air Bersih diambil di sumur warga Ds. Ujung 05/12/2019 7°2'9,8844" 112°41'18,2292" 23 7,95 4,76 1 Bera Tidak 2670 1,163 0,003145 1,00E-07 0,040262 1252,9451 0,27930683 0,008 143,695
Piring Kab. Bangkalan sa 55
55 Air Bersih diambil di sumur warga Ds. Ngenep 05/12/2019 7°52'6,6756" 112°36'39,3336" 23 7,09 0,18 1 Tidak Tidak 182,9 4,008 0,003071 1,00E-07 0,037807 6,45744 0,134556575 0,0023 8,395
Kec. Karangploso, Jl. Raya Kebonagung No.
155 Pakisaji Kab. Malang
56 Tandon PDAM Rungkut Industri Kota Surabaya 16/12/2019 - - 27, 7,87 1,35 3,36 tidak tidak 287 - - - - 1,74 - - - - - - <0,009 <0,00 - 0,0534 <0,0547 <0,00946 <0,0002 <0,009 - 0,00 0,5618 0,012 47,9 - - - - -
6 35 36 005 88 2
57 Sumur warga Dsn. Modjodadi, Kab. Jombang 16/07/2019 - - 26, 7,14 0,63 1,51 tidak tidak 394 - - - - 0,893 - - - - - - <0,009 <0,00 - <0,0413 <0,0547 0,371 <0,0002 <0,009 - 0,00 0,3053 0,007 32,8 - - 70 1120 -
9 45 35 36 005 88 4
58 Sumur warga Dsn. Brangkal, Kab. Jombang 28/01/209 - - 24, 6,89 0,56 1,02 beras tidak 487 - - - - 4,24 - - - - - - <0,009 <0,00 - <0,0413 <0,0547 <0,00946 <0,0002 0,012 - 0,00 0,252 0,006 67,5 - - 60, 2419 -
7 a 35 36 005 2 5 ,6
59 Sumur bor warga, Kabuh, Kab. Jombang 08/09/2019 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 5,2 - - - - - - 0,523 <1,16 - - - - - -
60 Sumur pantau Kab. Mojokerto 30/01/2019 - - 30, 7,73 19,2 1,59 tidak tidak 1146 - - - - <0.008 - - - - - - - - - <0,0413 - <0.00946 <0.009 - - 0,677 0,381 464,3 - - - - -
5 5 93 88
61 Sumur bor Perumahan Kab. Sidoarjo 22/01/2019 - - 27, 1,64 2,44 tidak tidak 286 - - - - 464,3 - - - - - - 173,85 <0,00 - <0,0413 - <0.00946 <0,0413 0,677 - - 26,9 6,92 11 - - 10 160 -
6 36 0
Keterangan:
- No. 1-55 data diperoleh dari Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit, Surabaya
- No. 56-61 data diperoleh dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur
Sumber:
1. Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKL-PP) Surabaya
2. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur

Lampiran | 97
Tabel-23 Kualitas Air Laut di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019

Sulfida (H2S) (mg/l)


Sianida (CN-) (mg/l)

Minyak bumi (mg/l)


Amonia total (mg/l)
Kekeruhan (NTU)
Lokasi Sampling
Waktu sampling

Temperatur (Oc)
Lapisan Minyak

Pestisida (mg/l
Kecerahan (M)

BOD₅₅ (mg/l)

NO3-N (mg/l)
NO₂-N (mg/l)
Salinitas (‰)

PO4-P (mg/l)
No Nama Lokasi

Fenol (mg/l)
(tgl/bln/thn)

COD (mg/l)
Warna (Mt)

PCB (mg/l)
Klor (mg/l)
TSS (mg/l)

DO (mg/l)
Sampah
Bau

pH
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28)
1 Pelabuhan Ketapang 24/04/2019 Dermaga 3 3,5 7,2 29,7 8,18 28,60 0,071 <0,02 <0,59 <0,00126
2 Pelabuhan Ketapang 24/04/2019 Dermaga 1 7,0 9,0 29,9 8,22 28,40 0,064 <0,02 <0,59 <0,00126
3 Pelabuhan Ketapang 24/04/2019 Dermaga 2 5,0 4,0 29,0 8,22 28,70 0,169 <0,02 0,9 <0,00126
4 Pantai Muncar 24/04/2019 Pantai Muncar 1,5 16,0 29,2 8,20 28,50 0,132 <0,02 <0,59 <0,00126
5 Pelabuhan Tanjung Tembaga Kiri Probolinggo 29/04/2019 Kiri Pelabuhan 2,5 8,8 30,3 8,30 25,60 0,413 0,02 <0,59 <0,00126
6 Pelabuhan Tanjung Tembaga Tengah 29/04/2019 Tengah Pelabuhan 2,5 7,8 30,1 8,34 20,20 0,531 <0,02 <0,59 <0,00126
7 Pelabuhan Tanjung Tembaga Kanan 29/04/2019 Kanan Pelabuhan 2,0 10,8 30,2 8,33 16,40 0,534 <0,02 <0,59 0,0899
8 Pelabuhan Pasuruan Kiri 30/04/2019 Kiri Pelabuhan 0,3 39,2 31,5 8,18 20,10 0,405 <0,02 <0,59 0,1398
9 Pelabuhan Pasuruan Tengah 30/04/2019 Tengah Pelabuhan 0,4 49,2 31,5 8,25 18,20 0,783 <0,02 <0,59 0,0951
10 Pelabuhan Pasuruan Kanan 30/04/2019 Kanan Pelabuhan 0,5 105,0 31,9 7,97 16,50 0,626 <0,02 <0,59 0,0203
11 Pelabuhan TPI Palang Tuban Tengah 24/06/2019 Tengah Pelabuhan 0,5 17,6 29,8 8,66 31,90 0,223 0,03 <0,59 <0,00126
12 Pelabuhan TPI Palang Tuban Kiri 24/06/2019 Kiri Pelabuhan 0,5 11,6 28,7 8,19 31,60 0,100 <0,02 0,7 <0,00126
13 Pelabuhan TPI Palang Tuban Kanan 24/06/2019 Kanan Pelabuhan 0,5 18,4 28,8 8,24 31,50 0,099 <0,02 0,6 5,4000
14 Titik 1 TPI Lekok Kab. Pasuruan 23/10/2019 Tengah Pelabuhan 1,0 62,9 129,0 31,9 8,04 33,20 6,36 2,95 0,572 0,046 0,090 0,004 <0,02 <5,90 <0,00126
15 Titik 2 TPI Lekok Kab. Pasuruan 23/10/2019 Timur Pelabuhan 1,0 84,7 178,0 31,1 8,04 33,60 6,05 2,96 0,570 0,016 0,115 0,003 <0,02 <5,90 <0,00126
16 Titik 3 TPI Lekok Kab. Pasuruan 23/10/2019 Barat Pelabuhan 1,0 127,0 270,0 29,4 8,02 34,20 6,69 3,02 0,591 0,028 0,190 0,004 <0,02 <5,90 0,0015
17 Pelabuhan Kota Pasuruan Sisi Kiri 23/10/2019 Kiri Pelabuhan 1,1 38,0 30,9 8,47 31,50 0,042 <0,02 <0,59 0,0132
18 Pelabuhan Kota Pasuruan Bagian Tengah 23/10/2019 Tengah Pelabuhan 1,3 14,4 31,3 8,55 22,90 0,073 0,02 <0,59 0,0054
19 Pelabuhan Kota Pasuruan Bagian Kanan 23/10/2019 Kanan Pelabuhan 1,5 33,6 31,1 8,40 31,00 0,070 <0,02 <0,59 0,0120
20 Pantai Bentar Kab. Probolinggo 24/10/2019 Titik 1 Sisi Tengah 1,0 94,4 242,0 30,4 8,04 23,70 6,72 3,28 0,088 0,370 0,116 <0,02 <0,590 0,0018
21 Pantai Bentar Kab. Probolinggo 24/10/2019 Titik 1 Sisi Barat 1,0 136,0 344,0 30,6 8,04 22,80 6,05 3,04 0,134 0,403 0,091 <0,02 <0,590 <0,00126
22 Pantai Bentar Kab. Probolinggo 24/10/2019 Titik 1 Sisi Timur 1,0 74,5 164,0 29,6 8,02 24,80 5,88 3,27 0,021 0,279 0,091 <0,02 <0,590 <0,00126
23 BJBR Kota Probolinggo 24/10/2019 Sisi Kiri 1,3 2,7 10,0 28,6 8,34 21,50 6,20 3,67 0,028 0,037 0,058 <0,02 <0,590 0,0128
24 BJBR Kota Probolinggo 24/10/2019 Sisi Tengah 0,9 6,9 38,4 29,1 8,33 31,00 6,70 3,23 0,006 0,015 0,068 <0,02 <0,590 0,0025
25 BJBR Kota Probolinggo 24/10/2019 Sisi Kanan 1,1 3,5 10,0 29,5 8,30 23,00 5,88 3,61 0,006 0,020 0,072 <0,02 <0,590 0,0100
Keterangan: -
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur

98 | Lampiran
Tabel-24 Curah Hujan Rata-rata Bulanan di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019
Nama dan Lokasi
No. Stasiun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Pengamatan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
1 Stasiun Meteorologi 487,8 451,1 330,2 332,6 53,9 0,0 0,8 0,0 0,0 0,0 26,4 220,7
Juanda Surabaya
2 Stasiun Maritim Perak 381,0 339,0 227,3 288,2 5,6 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 25,1 133,2
Surabaya
3 Satsiun Geofisika 310,2 484,0 601,2 455,0 11,0 0,0 0,2 0,0 0,0 0,0 34,0 288,0
Sawahan Nganjuk
4 Stasiun Geofisika 425,9 193,4 442,7 202,8 1,6 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 56,8 400,1
Karangkates Malang
5 Stasiun Meteorologi 802,2 300,4 504,2 124,1 86,0 46,5 0,2 0,0 0,0 0,0 37,1 275,6
Bawean Gresik
6 Stasiun Klimatologi 297,7 336,8 367,8 317,7 72,4 0,0 58,4 0,0 0,0 1,3 111,5 318,8
Malang
7 Stasiun Meteorologi 279,0 147,9 190,4 423,3 113,5 3,4 4,7 0,0 0,0 4,4 80,1 118,0
Tuban
8 Stasiun Geofisika 529,6 611,7 530,4 763,3 132,5 0,0 7,6 6,6 1,0 6,0 114,4 369,2
Pandaan-Pasuruan
9 Stasiun Meteorologi 299,9 393,7 176,7 115,6 4,7 0,0 3,2 0,0 0,0 0,0 15,4 169,9
Kalianget
10 Stasiun Meteorologi 272,7 82,9 212,3 233,7 28,1 16,0 0,0 7,2 30,0 0,7 2,8 11,2
Banyuwangi
Keterangan: Curah Hujan Rata-rata Bulanan dalam satuan mm
Sumber: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Juanda
Surabaya

Tabel-24A Jumlah Hari Hujan Bulanan di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019
Nama dan Lokasi
No. Stasiun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Pengamatan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
1 Stasiun Meteorologi 22 21 21 23 1 - 1 - - - 2 15
Juanda Surabaya
2 Stasiun Maritim Perak 22 18 22 16 4 - 2 - - - 4 14
Surabaya
3 Satsiun Geofisika 27 23 27 18 3 - 1 - - - 4 17
Sawahan Nganjuk
4 Stasiun Geofisika 23 20 27 16 4 1 - - - - 5 21
Karangkates Malang
5 Stasiun Meteorologi 29 22 25 20 19 9 3 2 - - 9 17
Bawean Gresik
6 Stasiun Klimatologi 25 24 22 20 9 1 3 - - 2 12 23
Malang
7 Stasiun Meteorologi 26 19 20 18 13 2 3 3 1 1 7 13
Tuban
8 Stasiun Geofisika 28 23 29 23 13 - 2 2 1 1 7 18
Pandaan-Pasuruan
9 Stasiun Meteorologi 21 17 17 15 3 - 5 1 - - 3 19
Kalianget
10 Stasiun Meteorologi 26 18 20 18 14 5 6 4 4 - 3 9
Banyuwangi
Keterangan: -
Sumber: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Juanda
Surabaya

Lampiran | 99
Tabel-24B Unsur Iklim di Stasiun Pengamatan BMKG Tahun 2017-2019
Nama dan Lokasi Stasiun
No. 2017 2018 2019
Pengamatan
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Suhu (0C)
- Minimum 20,7 20,4 20,2
- Rata-rata 28,1 28,1 28,2
- Maksimum 32,6 35,9 36,7
2 Kelembaban (%)
- Minimum 28 37 33
- Rata-rata 77 75 76
- Maksimum 99 99 100
3 Kecepatan Angin (m/det)
- Minimum 6,5 - -
- Rata-rata 7,8 7,2 5,2
- Maksimum 9,5 31 33
4 Tekanan Udara (mb)
- Minimum 1.006,0 1.005,4 1.007,7
- Rata-rata 1.010,2 1.008,8 1.011,6
- Maksimum 1.014,9 1.012,4 1.015,9
5 Jumlah Curah Hujan (mm) 2.123,8 2.015,0 1.862,0
6 Jumlah Hari Hujan (hari) 174 121 101
7 Penyinaran Matahari (%) 66,5 73,2 -
Keterangan: -
Sumber: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Juanda
Surabaya

100 | Lampiran
Tabel-25 Jumlah Rumah Tangga dan Sumber Air Minum di Provinsi Jawa
Timur Tahun 2019
Ledeng/
No. Kabupaten/Kota Mata Air Sumur Sungai Hujan Kemasan Lainnya
PAM
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Kab. Pacitan 66.713 13.544 61.836 2.109 0 20.563 0
2 Kab. Ponorogo 54.113 3.973 147.292 0 0 50.960 0
3 Kab. Trenggalek 79.220 8.781 99.520 0 0 23.037 0
4 Kab. Tulungagung 28.864 16.344 179.936 0 0 73.683 0
5 Kab. Blitar 66.835 13.978 229.715 0 339 28.396 0
6 Kab. Kediri 20.521 9.336 354.403 0 0 56.102 0
7 Kab. Malang 208.692 136.599 316.031 0 0 68.373 0
8 Kab. Lumajang 67.378 40.427 163.515 326 3.702 20.821 0
9 Kab. Jember 102.315 13.675 494.036 1.360 0 104.535 0
10 Kab. Banyuwangi 88.919 44.905 268.735 545 0 91.939 0
11 Kab. Bondowoso 75.633 16.442 143.468 6.253 498 6.851 0
12 Kab. Situbondo 26.182 34.181 143.756 315 0 20.887 0
13 Kab. Probolinggo 50.755 43.589 187.433 892 0 47.584 0
14 Kab. Pasuruan 104.134 33.486 224.648 1.951 3.267 85.303 998
15 Kab. Sidoarjo 130.015 31.671 22.346 0 0 421.536 0
16 Kab. Mojokerto 28.302 22.714 136.793 0 0 112.608 0
17 Kab. Jombang 20.666 5.955 193.312 0 0 130.334 0
18 Kab. Nganjuk 16.755 8.870 193.023 30 0 79.981 0
19 Kab. Madiun 21.204 26.510 103.731 1.657 0 56.606 0
20 Kab. Magetan 24.654 64.429 73.295 0 0 22.729 0
21 Kab. Ngawi 17.343 20.506 142.142 0 0 79.224 0
22 Kab. Bojonegoro 1.344 14.001 161.649 636 0 175.933 0
23 Kab. Tuban 8.551 23.409 120.624 358 1.983 170.206 0
24 Kab. Lamongan 7.163 20.007 45.157 4.513 10.729 227.992 0
25 Kab. Gresik 1.589 6.770 12.296 0 1.451 323.304 0
26 Kab. Bangkalan 13.446 10.176 153.899 74 1.573 66.662 0
27 Kab. Sampang 8.346 20.948 163.071 281 10.123 31.024 0
28 Kab. Pamekasan 16.637 19.691 162.724 0 0 22.168 0
29 Kab. Sumenep 14.693 18.152 247.660 286 0 36.558 0
30 Kota Kediri 0 3.194 42.046 0 0 33.831 0
31 Kota Blitar 0 593 26.684 0 0 13.350 0
32 Kota Malang 677 75.305 58.036 0 0 136.671 0
33 Kota Probolinggo 0 6.306 19.769 0 0 36.857 0
34 Kota Pasuruan 0 18.284 10.264 0 0 23.556 0
35 Kota Mojokerto 29 782 7.270 0 0 27.796 0
36 Kota Madiun 111 7.386 5.237 0 0 40.327 0
37 Kota Surabaya 0 80.108 1.440 0 0 718.733 0
38 Kota Batu 28.688 13.153 7.831 0 0 8.295 0
Keterangan: Mata Air diperoleh dari Perhitungan Mata Air Terlindung + Mata Air Tidak Terlindung
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur

Lampiran | 101
Tabel-25A Distribusi Persentase Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota dan Sumber
Air Minum di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019

Air Permukaan
Mata Air Tak
Terlindung

Terlindung

Terlindung

Terlindung
Sumur Tak
No. Kabupaten/Kota

Air Dalam

Air Hujan
Kemasan

Mata Air

Lainnya

Jumlah
Pompa
Leding

Sumur
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
1 Kab. Pacitan 8,22 5,97 12,48 28,56 3,00 23,24 17,25 1,28 - - 100
2 Kab. Ponorogo 1,55 35,72 19,88 18,63 3,11 17,24 3,87 - - - 100
3 Kab. Trenggalek 4,17 11,28 10,94 32,10 3,88 23,3 14,32 - - - 100
4 Kab. Tulungagung 5,47 34,26 24,66 24,85 1,11 9,04 0,62 - - - 100
5 Kab. Blitar 4,12 18,61 8,37 43,24 5,86 18,65 1,05 - 0,10 - 100
6 Kab. Kediri 2,12 67,03 12,74 11,96 1,49 3,99 0,67 - - - 100
7 Kab. Malang 18,72 8,28 9,37 33,94 1,09 28,11 0,49 - - - 100
8 Kab. Lumajang 13,65 11,10 7,03 41,66 2,45 19,43 3,32 0,11 1,25 - 100
9 Kab. Jember 1,91 23,37 14,6 41,90 3,73 11,84 2,45 0,19 - - 100
10 Kab. Banyuwangi 9,07 30,29 18,57 22,55 1,44 14,37 3,59 0,11 - - 100
11 Kab. Bondowoso 6,60 32,72 2,75 23,65 1,22 27,21 3,15 2,51 0,20 - 100
12 Kab. Situbondo 15,17 50,99 9,27 10,84 1,97 10,01 1,61 0,14 - - 100
13 Kab. Probolinggo 13,20 45,11 14,41 8,13 3,52 9,61 5,76 0,27 - - 100
14 Kab. Pasuruan 7,38 26,97 18,8 21,32 1,22 18,73 4,22 0,43 0,72 0,22 100
15 Kab. Sidoarjo 5,23 2,17 69,61 1,41 0,11 20,8 0,67 - - - 100
16 Kab. Mojokerto 7,56 33,11 37,48 12,13 0,29 8,95 0,47 - - - 100
17 Kab. Jombang 1,70 41,45 37,21 13,37 0,37 1,33 4,57 - - - 100
18 Kab. Nganjuk 2,97 44,59 26,78 18,62 1,42 5,47 0,14 0,01 - - 100
19 Kab. Madiun 12,64 41,77 26,99 6,34 1,35 9,67 0,44 0,79 - - 100
20 Kab. Magetan 34,81 20,74 12,28 18,37 0,49 12,76 0,56 - - - 100
21 Kab. Ngawi 7,91 24,83 30,56 27,00 3,00 6,52 0,17 - - - 100
22 Kab. Bojonegoro 3,96 37,03 49,76 7,74 0,95 0,10 0,28 0,18 - - 100
23 Kab. Tuban 7,20 29,81 52,35 5,53 1,76 2,22 0,41 0,11 0,61 - 100
24 Kab. Lamongan 6,34 12,12 72,25 1,92 0,27 2,11 0,16 1,43 3,40 - 100
25 Kab. Gresik 1,96 3,00 93,6 0,56 - 0,46 - - 0,42 - 100
26 Kab. Bangkalan 4,14 18,52 27,12 39,47 4,62 2,05 3,42 0,03 0,64 - 100
27 Kab. Sampang 8,96 24,94 13,27 30,99 13,82 3,23 0,34 0,12 4,33 - 100
28 Kab. Pamekasan 8,90 20,43 10,02 41,84 11,28 3,58 3,94 - - - 100
29 Kab. Sumenep 5,72 36,11 11,52 37,6 4,33 4,47 0,16 0,09 - - 100
30 Kota Kediri 4,04 52,76 42,79 0,27 0,15 - - - - - 100
31 Kota Blitar 1,46 19,07 32,86 43,3 3,31 - - - - - 100
32 Kota Malang 27,82 13,01 50,49 8,03 0,40 0,25 - - - - 100
33 Kota Probolinggo 10,02 31,41 58,56 0,00 - - - - - - 100
34 Kota Pasuruan 35,09 18,53 45,21 0,72 0,45 - - - - - 100
35 Kota Mojokerto 2,18 19,15 77,47 0,57 0,54 0,08 - - - - 100
36 Kota Madiun 13,92 9,66 76,00 0,21 - 0,21 - - - - 100
37 Kota Surabaya 10,01 0,12 89,81 0,06 - - - - - - 100
38 Kota Batu 22,69 4,01 14,31 9,50 - 44,61 4,88 - - - 100
Jumlah 8,45 24,19 32,93 19,34 2,12 10,48 1,99 0,19 0,3 0,01 100
Keterangan:
- Leding meteran dan leding eceran
- Air kemasan bermerek dan air isi ulang
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur

102 | Lampiran
Tabel-26 Kualitas Air Hujan di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019
Waktu
No. pH DHL SO4 NO3 Cr NH4 Na Ca2+ Mg2+
Pemantauan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1 Januari 5,66 13,7 2,422 1,219 - 1,18 0,185 0,432 0,068
2 Februari 5,39 14,4 2,605 1,353 - 0,946 0,271 0,38 0,081
3 Maret 5,57 14,1 2,688 1,225 - 1,047 0,159 0,505 0,083
4 April 4,99 18,1 2,728 1,639 - 1,029 0,283 0,292 0,062
5 Mei 5,22 12,3 1,993 1,273 - 0,797 0,1 0,433 0,021
6 Juni 0 0 0 0 - 0 0 0 0
7 Juli 0 0 0 0 - 0 0 0 0
8 Agustus 0 0 0 0 - 0 0 0 0
9 September 0 0 0 0 - 0 0 0 0
10 Oktober 0 0 0 0 - 0 0 0 0
11 November 4,61 241,8 62,859 23,748 - 2,796 9,012 21,956 3,065
12 Desember 5,26 31,9 5,119 3,317 - 1,826 0,732 1,171 0,174
Keterangan:
- Satuan Daya Hantar Listrik/DHL = mho
- SO4, NO3, NH4, Na, Ca2+, Mg2+ = mg/l
(-) = tidak ada pengukuran parameter yang dimaksud
0 = tidak dilakukan pengujian pada waktu / bulan yang dimaksud
Sumber: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Juanda Surabaya

Lampiran | 103
Tabel-27 Kondisi Sungai di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019
Lebar Lebar Kedalam-
Panjang Debit Maks Debit Min
No. Nama Sungai Permuka- Dasar an
(km) (m³/dtk) (m³/dtk)
an (m) (m) (m)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Bengawan Solo 600 200 150 10 446,9 56
2 Brantas 320 400 150 15 1.363,60 -
3 Bondoyudo 43 40 30 7 36,16 15,3
4 Sungai Welang 40,09 29 23 4,53 95,15 0,95
5 Sungai Rejoso 15,72 25 18 4 27,19 10,4
6 K. Semajid Madura 16 22 10 6 590 0,05
7 K Sampean 61 22,5 23 50 100 23,3
8 Sungai Pekalen 45,6 16,03 9 1,68 35,52 0,74
9 Baru 15 100 100 10 15.000,00 5
Keterangan: Sungai Ordo 1
Sumber: Dinas PU Sumber Daya Air Provinsi Jawa Timur

Tabel-27A Kondisi Sungai Brantas


Lebar Kedalam- Debit
Wilayah Sungai / Panjang
No. Permuka- Dasar an Maks Min
Nama Kali (km)
an (m) (m) (m) (m³/dtk) (m³/dtk)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 K. Brantas 263,772
2 K. Porong 52,45 1870
3 K. Surabaya 42,33 386 12
4 K. Mas 14
5 K. Jagir/K. 14 240
Wonokromo
6 K. Pegirikan 9
7 K. Jeblokan 7,85
8 K. Kepiting 7,85
9 K. Dami 8
10 K. Bokor 9,18
11 K. Dami 8
12 K. Kebonagung 13,5
13 K. Perbatasan 17,1
14 K. Kapetingan 29,07
15 K. Paritraya/ Niama 18,88
16 K. Amprong 29,9
17 K. Meri 11,4
18 K. Manten 24,9
19 K. Lesti 54,5 1144
20 K. Metro 16,8
21 K. Tuwo 7,08
22 K. Sumberkombang 7,01
23 K. Bukur 12,2
24 K. Lemon 14,8
25 K. Ewoh 17,3
26 K. Lekso 26,7
27 K. Jari 26,85
28 K. Ganggang 7,37
29 K. Lodeng 8,1
30 K. Putih 13,87
31 K. Glondong 16,87
32 K. Bandung 14,59
33 K. Bugel 10,7
34 K. Abad 21,5
35 K. Tugu 11,46

104 | Lampiran
Lebar Kedalam- Debit
Wilayah Sungai / Panjang
No. Permuka- Dasar an Maks Min
Nama Kali (km)
an (m) (m) (m) (m³/dtk) (m³/dtk)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
36 K. Sentul 13,78
37 K. Jimbe 12,7
38 K. Lahar 18,61 1,85 0,02
39 K. Cerme 14,87
40 K. Ngaglik 22,14
41 K. Corah 7,35
42 K. Wedi 8,35
43 K. Ngasinan 28,15 27,357 0,076
44 K. Tawing 30,42
45 K. Karangtuwo 18,3
46 K. Keboireng 9,87
47 K. Paritagung 16,36 80
48 K. Ngrowo 15,43 80
49 K. Pandansari 11,49
50 K. Guyangan 9,85
51 K. Bruni 20,1
52 K. Gemenggeng 16,64
53 K. Sumberklunyit 6,4
54 K. Glodok/ K. 21,18
Tresmalama
55 K. Besuk 8,25
56 K. Tresmabaru 19,32
57 K. Lugangankendil 3,9
58 K. Selodono 15,99
59 K. Jambe 13,95
60 K. Petuk 8,3
61 K. Bruno 22,36
62 K. Sumberagung 34,38
63 K. Kresek 27,4
64 K. Sukorejo 49,6
65 K. Kedak 19,5
66 K. Kanal
67 K. Serinjing 38,47
68 K. Batan 18,25
69 K. Konto 86,2 180
70 K. Door 4,96
71 K. Waruturi
72 K. Amunger 23,9
73 K. Widas 94,23
74 K. Beng 46,5
75 K. Ngoto 31,91
76 K. Bangkok 9,38
77 K. Sadar 22,1
78 Kanal Mangetan 36,3
79 K. Marmoyo 47,86
80 K. Kedurus 15 80
81 K. Jilu 15,1
82 K. Bango 4,7 14,86 0,48
83 K. Bambang 10,5
84 K. Gringsil 24,95
85 K. Genteng 20,5
86 K. Kemulan 16,41
87 K. Goro 7,13
88 K. Sipring 20,88
89 K. Burasmas 5
90 K. Gesang 17,12

Lampiran | 105
Lebar Kedalam- Debit
Wilayah Sungai / Panjang
No. Permuka- Dasar an Maks Min
Nama Kali (km)
an (m) (m) (m) (m³/dtk) (m³/dtk)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
91 K. Gombong 19,32
92 K. Biru 12,3
93 K. Ampo 24,42
94 K. Lunyu 9,8
95 K. Leksowetan 18,1
96 K. Manis 17,42
97 K. Tiko 31,07
98 K. Bedati 5,2
99 K. Kedungkrosong 8,8
100 K. Barakan 12,57
101 K. Icir 8,11
102 K. Celeng
103 K. Derajat 6,1
104 K. Parang 11,52
105 K. Semut 15,8
106 K. Soso 13,6
107 K. Ngabak 15,8
108 K. Mlalo 21,39
109 K. Siwalan 18,68
110 K. Gesing 6,76
111 K. Kedungwungu 8,1
112 K. Kuningan 5,13
113 K. Bendu 10,79
114 K. Boto 8,33
115 K. Dawuhan 6,9
116 K. Tanen 8,26
117 K. Bekecek 7,07
118 K. Lahar 4,68
119 K. Jabon 6,32
120 K. Setinggil 3,76
121 K. Prawiro 3,37
122 K. Dolop 7,03
123 K. Duren 8 20,75 0
124 K. Prambon 8,5
125 K. Ngepeh 11,16
126 K. Jati 12,7
127 K. Bagong 21,1 10 0,54
128 K. Munjungan 5,55
129 K. Dawuhan 6
130 K. Kampak 10,76
131 K. Cili 5,87
132 K. Ngasinan Kanan 10,01
133 K. Dawir 27,13
134 K. Ngasinan Kiri 6,47
135 K. Song 45,41
136 K. Wudu 17,83
137 K. Kelantur 32,64
138 K. Bajal 16,93
139 K. Jepun 11,45
140 K. Jogo 10,2
141 K. Jati 6,04
142 K. Lahar Berni 22,4
143 K. Plosokerep 5,25
144 K. Petung Satu 4,87
145 K. Gapuk 3,9

106 | Lampiran
Lebar Kedalam- Debit
Wilayah Sungai / Panjang
No. Permuka- Dasar an Maks Min
Nama Kali (km)
an (m) (m) (m) (m³/dtk) (m³/dtk)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
146 K. Gedog/ 25,51
Lahargedog
147 K. Lanang 16,16
148 K. Kunden 6,22
149 K. Sempu 12,9
150 K. Dompyong 2,25
151 K. Sumberdadap 11,75
152 K. Biru 7,3
153 K. Toyoaning 22,37
154 K. Dermo 24,66
155 K. Ngino
156 K. Serang 4,89
157 K. Pinjal 7,8
158 K. Kuwajangan 6,16
159 K. Besowo
160 K. Bening
161 K. Tritik 22
162 K. Godeg 22,82
163 K. Kedungsuko 26,1 200
164 K. Jaan 17,17
165 K. Dadap 9,34
166 K. Bluwek 22,95
167 K. Gunting 8,98
168 K. Brangkal 19,13
169 K. Watudakon 18,6
170 K. Kambing 5,8
171 K. Sumberwaru 9,3
172 K. Bangsal 21,26 14,86 0,48
173 K. Gembulu 31,8
174 K. Janjing 15,72
175 K. Kabuh 11,34
176 K. Gumbreng 9,56
177 K. Watugundu 6,17
178 K. Kedungsoro 7,32
Keterangan: -
Sumber: Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas

Tabel-27B Kondisi Sungai Bengawan Solo


Lebar Lebar Kedalam- Debit
Wilayah Sungai / Panjang Debit Min
No. Permuka- Dasar an Maks
Nama Kali (km) (m³/dtk)
an (m) (m) (m) (m³/dtk)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Kali Bengawan Solo 277 186,1 91,51 10,2 - -
2 Kali Madiun 79,89 91 36 8,97 - -
3 Kali Lamong 113 80 20 8,8 - -
4 Kali Jeroan 45 40,2 32,03 5,96 - -
5 Kali Grindulu - 320,67 102,54 3,99 1857,1 -
5 Kali Ganggang A 10,03 - - - - -
6 Kali Dadung 12,01 - - - - -
7 Kali Watuleter 7,16 - - - - -
8 Kali Pencil 4,51 - - - - -
9 Kali Kedungblong 2,7 - - - - -
10 Kali Batur 14,35 - - - - -
11 Kali Bibis 4,7 - - - - -
12 Kali Precet A 9,12 - - - - -

Lampiran | 107
Lebar Lebar Kedalam- Debit
Wilayah Sungai / Panjang Debit Min
No. Permuka- Dasar an Maks
Nama Kali (km) (m³/dtk)
an (m) (m) (m) (m³/dtk)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
13 Kali Nglele 9,63 - - - - -
14 Kali Sendangkucur 10,04 - - - - -
15 Kali Kedungboyo 11,14 - - - - -
16 Kali Jambangan 7,24 - - - - -
17 Kali Sidowayah 23,26 - - - - -
18 Kali Ngadirejo 9,83 - - - - -
19 Kali Papungan 39,92 - - - - -
20 Kali Ngale 6,99 - - - - -
21 Kali Kelampok 21,83 - - - - -
22 Kali Andong 22,53 - - - - -
23 Kali Madiun 79,89 - - - - -
24 Kali Bamban 3,89 - - - - -
25 Kali Jambe B 14,59 - - - - -
26 Kali Kuwung 9,03 - - - - -
27 Kali Tolu 14,22 - - - - -
28 Kali Kurung 6,84 - - - - -
29 Kali Wulung 35,08 - - - - -
30 Kali Bedah 7,87 - - - - -
31 Kali Kedungbunder 6,77 - - - - -
32 Kali Grobogan 7,98 - - - - -
33 Kali Sundul 4,31 - - - - -
34 Kali Tinggang 22,14 - - - - -
35 Kali Kedungwatu 8,1 - - - - -
36 Kali Wadung 5,61 - - - - -
37 Kali Batokan 24,76 - - - - -
38 Kali Puter 5,42 - - - - -
39 Kali Sambeng 3,96 - - - - -
40 Kali Tobo 6,65 - - - - -
41 Kali Gandong 63,31 - - - - -
42 Kali Padas B 5,24 - - - - -
43 Kali Ngraho 6,04 - - - - -
44 Kali Sudu 5,18 - - - - -
45 Kali Jegong 10,26 - - - - -
46 Kali Jaran 2,86 - - - - -
47 Kali Kapol 12,18 - - - - -
48 Kali Tulakan 2,3 - - - - -
49 Kali Tidu 64,81 - - - - -
50 Kali Ngrampal 1,24 - - - - -
51 Kali Karim 7,56 - - - - -
52 Kali Trutup 1,93 - - - - -
53 Kali Tueng 2,24 - - - - -
54 Kali Jurangmarong 2,56 - - - - -
55 Kali Pang 6,35 - - - - -
56 Kali Ganggang B 3,44 - - - - -
57 Kali Kilan 11,03 - - - - -
58 Kali Kening 163,67 - - - 2456 548,5
59 Kali Ngingsengan 2,83 - - - - -
60 Kali Depes 1,59 - - - - -
61 Kali Simo 2,01 - - - - -
62 Kali Rengel 11,71 - - - - -
63 Kali Pacal 48,66 - - - 1801 285
64 Kali Besuki 7,2 - - - - -
65 Kali Prembungan 7,63 - - - - -
66 Kali Brak 3,5 - - - - -
67 Kali Merkuris 17,05 - - - - -
68 Kali Termulus 4,61 - - - - -

108 | Lampiran
Lebar Lebar Kedalam- Debit
Wilayah Sungai / Panjang Debit Min
No. Permuka- Dasar an Maks
Nama Kali (km) (m³/dtk)
an (m) (m) (m) (m³/dtk)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
69 Kali Rowo 18,16 - - - - -
70 Kali Semarmendem 47,43 - - - - -
71 Kali Ganje 2,12 - - - - -
72 Kali Mlangi 12,44 - - - - -
73 Kali Dadapan 6,43 - - - - -
74 Kali Cendri 5,73 - - - - -
75 Kali Gede 1,09 - - - - -
76 Kali Gladak Kapal 8,72 - - - - -
77 Kali Blawi 29,02 - - - - -
78 Kali Mireng 6,53 - - - - -
79 Kali Bengawan Lawas 6,8 - - - - -
80 Kali Sepat 2,92 - - - - -
81 Kali Bohong 3,14 - - - - -
82 Kali Ngaren 3,15 - - - - -
83 Kali Karangjarak 4,57 - - - - -
84 Kali Sumbalan 5,06 - - - - -
85 Kali Ngapuri 3,87 - - - - -
86 Kali Lawean 2,62 - - - - -
87 Kali Labakan 1,88 - - - - -
Keterangan: -
Sumber: Sumber: Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo

Lampiran | 109
Tabel-27C Daerah Aliran Sungai Pada Wilayah Sungai

Wilayah Sungai Catchment Lokasi Wilayah Sungai Catchment Lokasi


No. No.
/Nama DAS Area (km²) Kabupaten/Kota /Nama DAS Area (km²) Kabupaten/Kota
(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)
I. Bengawan Solo 51 Ngujil 3,18 Kab. Pacitan
1 Tlogoagung 16,71 Kab. Tuban 52 Kendal Lor 0,44 Kab. Pacitan
2 Bogoran 16,08 Kab. Tuban 53 Kendal Kidul 0,9 Kab. Pacitan
3 Bonjong 36,54 Kab. Tuban 54 Tampakbulupayun 1,18 Kab. Pacitan
4 Bidur 19,09 Kab. Tuban g
5 Bancar 27,94 Kab. Tuban 55 Tlogo 0,62 Kab. Pacitan
6 Tanjung 114,21 Kab. Tuban 56 Klesem 2,13 Kab. Pacitan
7 Wolutengah 88,89 Kab. Tuban 57 Kaliuluh 0,34 Kab. Pacitan
8 Bunu 6,15 Kab. Tuban 58 Kalisat 0,12 Kab. Pacitan
9 Mliwang 15,35 Kab. Tuban 59 Pulosari Wetan 0,21 Kab. Pacitan
10 Kramat 44,48 Kab. Tuban 60 Pulosari Kulon 0,21 Kab. Pacitan
11 Brangkal 46,25 Kab. Tuban 61 Keboagung 0,91 Kab. Pacitan
12 Kaliuntu 21,73 Kab. Tuban 62 Boyong 4,02 Kab. Pacitan
13 Menengan 108,28 Kab. Tuban 63 Sanggrahan 4,81 Kab. Pacitan
14 Bendosuar 132,44 Kab. Tuban 64 Kalipelus Kidul 1,66 Kab. Pacitan
15 Bektiharjo 43,4 Kab. Tuban 65 Kalipelus 3,51 Kab. Pacitan
16 Panyuran 17,15 Kab. Tuban 66 Karangnongko 1,99 Kab. Pacitan
17 Klero 95,2 Kab. Tuban 67 Banyuripan 3,47 Kab. Pacitan
18 Lohgung 60,59 Kab. Tuban, Kab. 68 Plumbungan 1,2 Kab. Pacitan
Lamongan Wetan
19 Sidomukti 6,21 Kab. Lamongan 69 Tenggar 3,15 Kab. Pacitan
20 Labuhan 16,95 Kab. Lamongan 70 Plumbungan 0,32 Kab. Pacitan
21 Brengkok 8,19 Kab. Lamongan 71 Nyemono 0,9 Kab. Pacitan
22 Sedayulawas 33,16 Kab. Lamongan 72 Kembang 0,22 Kab. Pacitan
23 Asinan 12,89 Kab. Lamongan 73 Grindulu 716,51 Kab. Pacitan, Kab.
24 Kandangsemangk 3,54 Kab. Lamongan Ponorogo
on 74 Pacitan 3,78 Kab. Pacitan
25 Gajaran 18,63 Kab. Lamongan 75 Palem 0,75 Kab. Pacitan
26 Paciran 3,04 Kab. Lamongan 76 Palem kulon 0,76 Kab. Pacitan
27 Tunggul 1,8 Kab. Lamongan 77 Klepu 3,67 Kab. Pacitan
28 Budurang 7,19 Kab. Lamongan 78 Worawari 2,1 Kab. Pacitan
29 Suwuk 13,21 Kab. Lamongan 79 Glagah 0,71 Kab. Pacitan
30 Kamantren 4,75 Kab. Lamongan 80 Ngandan 0,6 Kab. Pacitan
31 Tlogosandang 22,71 Kab. Lamongan, 81 Poko 2,08 Kab. Pacitan
Kab. Gresik 82 Kaliwungu 2,65 Kab. Pacitan
32 Sibro 17,46 Kab. Gresik 83 Dadaplor 0,92 Kab. Pacitan
33 Canga'an 21,85 Kab. Gresik 84 Dadap kidul 0,51 Kab. Pacitan
34 Bengawan Solo 8465,87 Ponorogo, 85 Candi 4,14 Kab. Pacitan
Magetan, Ngawi, 86 Dawung 1,75 Kab. Pacitan
Madiun, 87 Srau 1,56 Kab. Pacitan
Bojonegoro, Tuban, 88 Wolemah 45,67 Kab. Pacitan
Lamongan, Gresik 89 Sambi 223,08 Kab. Pacitan
35 Corong 1106,94 Kab. Bojonegoro, 90 Gayam 1,93 Kab. Pacitan
Kab. Lamongan, 91 Kaliaren 0,9 Kab. Pacitan
Kab. Gresik 92 Ngobyogan 0,82 Kab. Pacitan
36 Lamong 798,77 Kab. Lamongan, 93 Kalak kidul 0,29 Kab. Pacitan
Mojokerto, Kab.
94 Kalak 3,69 Kab. Pacitan
Gresik, Kota
95 Sendang 2,14 Kab. Pacitan
Surabaya
96 Tumpakwatu 5,01 Kab. Pacitan
37 Bawur 37,58 Kab. Trenggalek,
Kab. Pacitan Jumlah 13061,89
38 Sekoro 11,12 Kab. Pacitan
39 Pager 16,6 Kab. Pacitan II. Brantas
40 Kalidawur 5,3 Kab. Pacitan 1 Brantas 11776,56 Malang, Batu,
Blitar, Tagung,
41 Lorog 300,05 Ponorogo, Pacitan,
Trenggalek,
Trenggalek
Ponorogo, Kediri,
42 Sidomulyo 6,92 Kab. Pacitan
Nganjuk, Jombang,
43 Kemplong 113,8 Kab. Pacitan Mojokerto,
44 Belang 7,25 Kab. Pacitan Sidoarjo, Surabaya
45 Tumpakladan 2,73 Kab. Pacitan 2 Perbatasan 15,89 Kab. Sidoarjo
46 Padi 17,74 Kab. Pacitan 2 Buntung 70,27 Kab. Sidoarjo
47 Albasiah 0,4 Kab. Pacitan 3 Bulubendo 20,72 Kab. Sidoarjo
48 Corah 0,12 Kab. Pacitan 3 Peketingan 56,12 Kab. Sidoarjo
49 Klepu 0,55 Kab. Pacitan 4 Cuang Wetan 0,83 Kab. Malang
50 Kakap 6,58 Kab. Pacitan 4 Cuang Lor 0,56 Kab. Malang

110 | Lampiran
Wilayah Sungai Catchment Lokasi Wilayah Sungai Catchment Lokasi
No. No.
/Nama DAS Area (km²) Kabupaten/Kota /Nama DAS Area (km²) Kabupaten/Kota
(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)
5 Kliwing 0,49 Kab. Malang 37 Kondang Iwak 0,21 Kab. Malang
5 Cuang 0,37 Kab. Malang Tengah
6 Tengger Wetan 3,46 Kab. Malang 37 Kondang Kulon 0,38 Kab. Malang
6 Tengger 1,73 Kab. Malang 38 Sumber Manis 1,02 Kab. Malang
7 Bakung Wetan 0,37 Kab. Malang Wetan
7 Pandanan Wetan 0,45 Kab. Malang 38 Sumber Manis 24,43 Kab. Malang
8 Pandanan Muara 1,04 Kab. Malang 39 Sondro 1,99 Kab. Malang
8 Banteng Wetan 0,3 Kab. Malang 39 Lele 13,98 Kab. Malang
9 Banteng Ngisor 0,64 Kab. Malang 40 Kondang 0,41 Kab. Malang
9 Banteng Muara 0,41 Kab. Malang 40 Rowo 0,54 Kab. Malang
10 Banteng Tengah 0,43 Kab. Malang 41 Ngliyep 4,78 Kab. Malang
10 Banteng Lor 0,41 Kab. Malang 41 Kedung Wetan 2,47 Kab. Malang
11 Tundo 29,84 Kab. Malang 42 Kedung Tengah 0,23 Kab. Malang
11 Sipelot Lor 0,3 Kab. Malang 42 Kedung Kulon 0,16 Kab. Malang
12 Sipelot Deket 0,15 Kab. Malang 43 Arjosari 29,15 Kab. Malang
12 Sipelot Tengah 0,06 Kab. Malang 43 Donowari 25,21 Kab. Malang
13 Dadapan Lor 0,12 Kab. Malang 44 Pakem Wetan 0,48 Kab. Malang
13 Ujung Sipelot 0,19 Kab. Malang 44 Pakem 13,17 Kab. Malang
14 Dadap Wetan 0,58 Kab. Malang 45 Pakem Kulon 0,48 Kab. Malang
14 Dadap Senter 0,22 Kab. Malang 45 Bandung Muara 39,35 Malang, Blitar
15 Dadap Tengah 0,21 Kab. Malang 46 Bandung Kulon 2,36 Kab. Malang
15 Dadap 2,16 Kab. Malang 46 Mulyo Wetan 0,97 Kab. Malang
16 Dadap Kidul 0,12 Kab. Malang 47 Mulyo Tengah 0,33 Kab. Malang
16 Klakah 2,05 Kab. Malang 47 Mulyo Kulon 0,41 Kab. Malang
17 Klakah muara 0,44 Kab. Malang 48 Jurang Wetan 0,98 Kab. Malang
17 Ngasem 0,29 Kab. Malang 48 Jurangmadangan 7,3 Kab. Malang
18 Kunir Wetan 0,5 Kab. Malang 49 Karanganyar 2,83 Kab. Malang
18 Kunir 3,45 Kab. Malang 49 Tugurejo 0,76 Kab. Malang
19 Jerong 1,43 Kab. Malang 50 Wonosari 21,61 Kab. Blitar, Kab.
19 Dampar Laut 0,72 Kab. Malang Malang
20 Dampar Timur 0,78 Kab. Malang 50 Ringinrejo 3,22 Kab. Blitar
20 Dampar Utara 0,35 Kab. Malang 51 Gufitmas 18,02 Kab. Blitar
21 Dampar 0,38 Kab. Malang 51 Tulungrejo Wetan 0,79 Kab. Blitar
21 Wediawu 5,44 Kab. Malang 52 Tulungrejo Kulon 1,2 Kab. Blitar
22 Wediawu Lor 1,3 Kab. Malang 52 Gayam 15,99 Kab. Blitar
22 Purwo 29,71 Kab. Malang 53 Bendo 10,71 Kab. Blitar
23 Lenggok 1,53 Kab. Malang 53 Rawa Banyubiru 0,07821 Kab. Blitar
23 Lenggoksono 4,82 Kab. Malang 54 Buhpenceng 9,26 Kab. Blitar
24 Banyu Anjlog 0,77 Kab. Malang 54 Sumber Asih 0,99 Kab. Blitar
24 Bolulu 1,28 Kab. Malang 55 Pehpulo 3,58 Kab. Blitar
25 Bolulu Kidul 2,69 Kab. Malang 55 Serang Kulon 0,86 Kab. Blitar
25 Kemudinan 4,62 Kab. Malang 56 Sumbersih 0,37 Kab. Blitar
26 Jogromo 57,23 Kab. Malang 56 Lewenglembak 4,11 Kab. Blitar
26 Prambonan 3,41 Kab. Malang 57 Lembak Muara 0,16 Kab. Blitar
27 Pringapus 6,95 Kab. Malang 57 Lembak Ujung 0,41 Kab. Blitar
27 Bang Wetan 1,96 Kab. Malang 58 Serang 13,69 Kab. Blitar
28 Bang 27,57 Kab. Malang 58 Serang Kulon 1,47 Kab. Blitar
28 Clungup 19,89 Kab. Malang 59 Klatak 88,86 Kab. Blitar
29 Sempu 9,651 Kab. Malang 59 Ngadipuro Wetan 1,62 Kab. Blitar
29 Penguluran 166,54 Kab. Malang 60 Ngadipuro 2,05 Kab. Blitar
30 Sumberduren 12,84 Kab. Malang 60 Ngadipuro Kulon 2,38 Kab. Blitar
30 Bengkung 22,95 Kab. Malang 61 Kenongo 67,55 Kab. Blitar
31 Sumberpelus 18,41 Kab. Malang 61 Banteng Mati 0,94 Kab. Blitar
31 Sat 19,92 Kab. Malang 62 Gondo Mayit 0,83 Kab. Blitar
32 Barek 147,79 Kab. Malang 62 Setro 1,52 Kab. Blitar
32 Trubus 20,41 Kab. Malang 63 Benjol 17,19 Kab. Blitar
33 Pang 10,58 Kab. Malang 63 Centong 16,91 Kab. Blitar
33 Kondang Merak 6,96 Kab. Malang 64 Muara Centong 0,93 Kab. Blitar
34 Kandang Merak 0,28 Kab. Malang 64 Tambakrejo Lor 0,35 Kab. Blitar
Tengah 65 Tambakrejo 0,06 Kab. Blitar
34 Sumber Manjing 2,07 Kab. Malang Tengah
Wetan 65 Tambakrejo 0,07 Kab. Blitar
35 Sumber Manjing 79,38 Kab. Malang Wetan
35 Sumber Manjing 0,3 Kab. Malang 66 Logundi 0,08 Kab. Blitar
Kulon 66 Logundi tengah 0,07 Kab. Blitar
36 Kondang Iwak 0,55 Kab. Malang 67 Logundi Kulon 0,14 Kab. Blitar
Wetan 67 Pasiraman 29,22 Kab. Blitar
36 Kondang Iwak 4,78 Kab. Malang 68 Gayasan 0,58 Kab. Blitar

Lampiran | 111
Wilayah Sungai Catchment Lokasi Wilayah Sungai Catchment Lokasi
No. No.
/Nama DAS Area (km²) Kabupaten/Kota /Nama DAS Area (km²) Kabupaten/Kota
(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)
68 Tumpak kepuh 0,09 Kab. Blitar 101 Perahuemak
69 Sanggungbendo 0,17 Kab. Blitar 102 Perahumerak 3,82 Kab. Trenggalek
69 Ulamati 15,96 Kab. Blitar 102 Timpaknongko 79,37 Kab. Trenggalek
70 Ulo Wetan 0,23 Kab. Blitar 103 Jabung 19,22 Kab. Trenggalek
70 Putuk 0,5 Kab. Blitar 103 Kidungan 0,069032 Kab. Trenggalek
71 Bawang Wetan 0,83 Kab. Blitar 104 Craken 5,69 Kab. Trenggalek
71 Bawang 3,71 Kab. Blitar 104 Penden 18,49 Kab. Trenggalek
72 Pacer 1,59 Kab. Blitar 105 Ngulung kulon 0,85 Kab. Trenggalek
72 Ringinbandul 104,81 Kab. Blitar, Kab. 105 Salam 0,27 Kab. Trenggalek
Tulungagung 106 Weru 3,56 Kab. Trenggalek
73 Lentok 0,4 Kab. Blitar 106 Ngulung 15,78 Kab. Trenggalek
73 Ngadeyan 0,36 Kab. Blitar 107 Ngulung wetan 2,77 Kab. Trenggalek
74 Tumpak 0,42 Kab. Blitar 107 Glebeng 2,75 Kab. Trenggalek
74 Mulang 7,31 Kab. Blitar 108 Joketro 0,140648 Kab. Trenggalek
75 Pacar 2,05 Kab. Tulungagung 108 Konang 66,52 Kab. Trenggalek
75 Panggung Pucung 1,21 Kab. Tulungagung 109 Panggul 221,74 Kab. Trenggalek
76 Tumpak Miri 1,07 Kab. Tulungagung 109 Panggul Tengah 2,98 Kab. Trenggalek
76 Blader 0,29 Kab. Tulungagung 110 Panggul Wetan 1,76 Kab. Trenggalek
77 Orang 1,39 Kab. Tulungagung 110 Panggul Kulon 0,29 Kab. Trenggalek
77 Dlodo 44,22 Kab. Tulungagung 111 Sukorejo 6 Kab. Trenggalek,
78 Krecek Wetan 3,63 Kab. Tulungagung Kab. Pacitan
78 Krecek 19,5 Kab. Tulungagung Jumlah 14051,2602
79 Ngelo 48,06 Kab. Tulungagung
79 Setran 0,89 Kab. Tulungagung III Madura-Bawean
80 Watu lawang 0,51 Kab. Tulungagung 1 Tambangan 175,9 Kab. Bangkalan
80 Watu Kulon 0,98 Kab. Tulungagung 2 Bekapok 3,457 Kab. Bangkalan
81 Tumpak Cathak 1,24 Kab. Tulungagung 3 Rojing 6,52 Kab. Bangkalan
81 Sanggar 4,33 Kab. Tulungagung 4 Tanggun Dejeh 2,608 Kab. Bangkalan
82 Watugebang 3,34 Kab. Tulungagung 5 Larangan Glintong 5,607 Kab. Bangkalan
82 Goagladak 0,95 Kab. Tulungagung 6 Maneron 8,943 Kab. Bangkalan
83 Encret 2,14 Kab. Tulungagung 7 Patesan 9,612 Kab. Bangkalan
83 Darungan 1,26 Kab. Tulungagung 8 Banyiur 6,676 Kab. Bangkalan
84 Pasir 1,25 Kab. Tulungagung 9 Jilanbune 7,038 Kab. Bangkalan
84 Pasir Tengah 0,38 Kab. Tulungagung 10 Lembung Paseser 11,38 Kab. Bangkalan
85 Pasir Hitam 4,98 Kab. Tulungagung 11 Torpong 36,64 Kab. Bangkalan
85 Pasir Putih 0,64 Kab. Tulungagung 12 Budur 85,08 Kab. Bangkalan,
86 Grangan 1,63 Kab. Tulungagung Kab. Sampang
86 Brumbon 5,26 Kab. Tulungagung 13 Bumi Anyar 34,02 Kab. Bangkalan,
87 Jambean 2,18 Kab. Tulungagung Kab. Sampang
87 Besole 1,05 Kab. Tulungagung 14 Gomorong 32,01 Kab. Sampang
88 Gerbo 0,08626 Kab. Tulungagung 15 Masaran 17,02 Kab. Sampang
88 Sidem 0,142613 Kab. Tulungagung 16 Nipah 91,56 Kab. Sampang
89 Besuki 1,14 Kab. Tulungagung 17 Brambang 25,86 Kab. Sampang
89 Tangkulan 0,044839 Kab. Tulungagung 18 Rabiyan 8,073 Kab. Sampang
90 Keboireng 1,98 Kab. Tulungagung 19 Ketapang Barat 2,894 Kab. Sampang
90 Gemah 0,107627 Kab. Tulungagung 20 Mandiri 20,63 Kab. Sampang
91 Samar 0,024208 Kab. Tulungagung 21 Sodug 60,99 Kab. Sampang
91 Manding 4,11 Kab. Tulungagung, 22 Ketapang Timur 1,763 Kab. Sampang
Kab. Trenggalek 23 Bulanjang 2,696 Kab. Sampang
92 Tasikmadu 2,2 Kab. Trenggalek 24 Bira Barat 8,742 Kab. Sampang
92 Kuteng 1,78 Kab. Trenggalek 25 Tetean 9,491 Kab. Sampang
93 Gesingan 0,03 Kab. Trenggalek 26 Pangeraman 3,969 Kab. Sampang
93 Bengkorok 2,87 Kab. Trenggalek 27 Sowaan 18,28 Kab. Sampang
94 Wancir 8,04 Kab. Trenggalek 28 Bira Tengah 15,8 Kab. Sampang
94 Ngemplak 35,12 Kab. Trenggalek 29 Bira Timur 9,416 Kab. Sampang
95 Cengkrok 23,54 Kab. Trenggalek 30 Dempoawang 14,71 Kab. Sampang
95 Gilang 12,1 Kab. Trenggalek 31 Tamberu Barat 23,08 Kab. Sampang
96 Ngepoh 0,76 Kab. Trenggalek 32 Tamberu 119,3 Kab. Pamekasan,
96 Ciuh 1,88 Kab. Trenggalek Kab. Sampang
97 Wonojoyo 0,49 Kab. Trenggalek 33 Naipenai 3,941 Kab. Pamekasan
97 Watuputih 1,53 Kab. Trenggalek 34 Lesong 25,65 Kab. Pamekasan
98 Tarangan 3,13 Kab. Trenggalek 35 Panjegan 10,22 Kab. Pamekasan
98 Karanggandu 3,55 Kab. Trenggalek 36 Sotabar 7,88 Kab. Pamekasan
99 Pucung 1,21 Kab. Tulungagung 37 Bungkar 2,723 Kab. Pamekasan
99 Bojowolo 0,213368 Kab. Trenggalek 38 Tlontoraja 4,439 Kab. Pamekasan
100 Banjar 0,072393 Kab. Trenggalek 39 Pasean 98,64 Kab. Pamekasan
100 Bendoroto 2,01 Kab. Trenggalek 40 Batu Kerbuy 26,33 Kab. Pamekasan
101 Ngampal 41 Tambak Agung 63,59 Kab. Sumenep

112 | Lampiran
Wilayah Sungai Catchment Lokasi Wilayah Sungai Catchment Lokasi
No. No.
/Nama DAS Area (km²) Kabupaten/Kota /Nama DAS Area (km²) Kabupaten/Kota
(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)
42 Panaongan 7,522 Kab. Sumenep 108 Larangan Tokol 5,713 Kab. Pamekasan
43 Padangdangan 5,355 Kab. Sumenep 109 Gangsian 9,587 Kab. Pamekasan
44 Cekong 6,958 Kab. Sumenep 110 Tlanakan 4,496 Kab. Pamekasan
45 Ambunten Barat 4,619 Kab. Sumenep 111 Ambat 1,457 Kab. Pamekasan
46 Bajung 6,842 Kab. Sumenep 112 Kramat 6,268 Kab. Pamekasan
47 Ambunten Tengah 9,707 Kab. Sumenep 113 Bandaran 2,762 Kab. Pamekasan
48 Sumber Payung 58,47 Kab. Sumenep 114 Jreket 5,914 Kab. Pamekasan
49 Belluk Raja 21,48 Kab. Sumenep 115 Sejati 7,91 Kab. Sampang
50 Gunggung 10,03 Kab. Sumenep 116 Batu Karang 6,158 Kab. Sampang
51 Manggalang 10,62 Kab. Sumenep 117 Dharma 5,908 Kab. Sampang
52 Kangkeng 7,52 Kab. Sumenep Camplong
53 Kombang 3,761 Kab. Sumenep 118 Patemon 88,52 Kab. Sampang
54 Bantelan 5,743 Kab. Sumenep 119 Tamba'an 3,395 Kab. Sampang
55 Bungereng 14,3 Kab. Sumenep 120 Banjar Talela 2,552 Kab. Sampang
56 Batu Putih 19,03 Kab. Sumenep 121 Tandan 3,464 Kab. Sampang
57 Bulubarat 4,05 Kab. Sumenep 122 Kemuning 355,8 Kab. Sampang
58 Dajagung timur 0,8986 Kab. Sumenep 123 Aeng Sareh 21,92 Kab. Sampang
59 Batuputih daya 1,182 Kab. Sumenep 124 Mandangin 3,78 Kab. Sampang
60 Bulu temor 1,805 Kab. Sumenep 125 Gulbung 3,404 Kab. Sampang
61 Badur 3,978 Kab. Sumenep 126 Duko 7,541 Kab. Sampang
62 Gunungpapan 4,728 Kab. Sumenep 127 Klampis 26,14 Kab. Sampang
63 Muraan 3,694 Kab. Sumenep 128 Blega 613,7 Kab. Bangkalan,
64 Talaran 2,564 Kab. Sumenep Kab. Sampang
65 Juruan Daya 2,223 Kab. Sumenep 129 Sreseh 3,088 Kab. Bangkalan
66 Toranggo 3,282 Kab. Sumenep 130 Taman 1,182 Kab. Bangkalan
67 Kudes 53,79 Kab. Sumenep 131 Labuhan Timur 1,859 Kab. Bangkalan
68 Dungkek 49,71 Kab. Sumenep 132 Labuhan Tengah 2,286 Kab. Bangkalan
69 Dakgudak 23,89 Kab. Sumenep 133 Labuhan Barat 1,118 Kab. Bangkalan
70 Jadung 5,018 Kab. Sumenep 134 Noreh Timur 1,539 Kab. Bangkalan
71 Grujugan 6,036 Kab. Sumenep 135 Noreh Barat 2,342 Kab. Bangkalan
72 Longos 6,608 Kab. Sumenep 136 Pateraman Timur 1,273 Kab. Bangkalan
73 Andulang 10,87 Kab. Sumenep 137 Pateraman Barat 12,6 Kab. Bangkalan
74 Tambak Bakul 41,2 Kab. Sumenep 138 Sumber Kolla 41,34 Kab. Bangkalan
75 Bakul 23,37 Kab. Sumenep 139 Mencel 28,64 Kab. Bangkalan
76 Marengan 121,3 Kab. Sumenep 140 Sowa'an 1,376 Kab. Bangkalan
77 Sarokah 449,5 Kab. Sumenep 141 Modung 3,726 Kab. Bangkalan
78 Pagar Batu 3,29 Kab. Sumenep 142 Jangjang 25,94 Kab. Bangkalan
79 Lobuk 3,165 Kab. Sumenep 143 Pandan 27,44 Kab. Bangkalan
80 Tarogan 2,307 Kab. Sumenep 144 Marombuh 10,05 Kab. Bangkalan
81 Bluto 1,757 Kab. Sumenep 145 Koalas 13,82 Kab. Bangkalan
82 Cangkarman 0,6713 Kab. Sumenep 146 Kwanyar Barat 2,703 Kab. Bangkalan
83 Aeng Baja Kenek 2,272 Kab. Sumenep 147 Tebbul Timur 0,8123 Kab. Bangkalan
84 Aeng Deke 1,725 Kab. Sumenep 148 Tebbul Barat 1,142 Kab. Bangkalan
85 Barupoteh 2,065 Kab. Sumenep 149 Bunajih 1,564 Kab. Bangkalan
86 Pakandangan 1,543 Kab. Sumenep 150 Sukolilo 0,8423 Kab. Bangkalan
87 Sabedung 2,851 Kab. Sumenep 151 Baengas 11,77 Kab. Bangkalan
88 Pakandangan 2,205 Kab. Sumenep 152 Morkepek 1,91 Kab. Bangkalan
Tengah 153 Pangpong Timur 3,73 Kab. Bangkalan
89 Pakandangan 3,97 Kab. Sumenep 154 Kresek 2,959 Kab. Bangkalan
Barat 155 Tanjung Jati 1,972 Kab. Bangkalan
90 Kapedi 5,969 Kab. Sumenep 156 Pangpong Barat 5,694 Kab. Bangkalan
91 Guluk Manjung 1,49 Kab. Sumenep 157 Kebun Selatan 17,7 Kab. Bangkalan
92 Karduluk 2,487 Kab. Sumenep 158 Kebun Utara 30,78 Kab. Bangkalan
93 Kapangpanggang 14,57 Kab. Sumenep 159 Gladak Lajang 35,54 Kab. Bangkalan
94 Pesisir 5,3 Kab. Sumenep 160 Gunungan 62,57 Kab. Bangkalan
95 Prenduan 7,367 Kab. Sumenep 161 Paloh 11,48 Kab. Bangkalan
96 Jeddug 3,112 Kab. Sumenep 162 Tunjung 184 Kab. Bangkalan
97 Pakambang 43,81 Kab. Sumenep 163 Sabiyan 8,086 Kab. Bangkalan
98 Sendang 7,978 Kab. Sumenep 164 Julang 48,4 Kab. Bangkalan
99 Sumbermangka 15,85 Kab. Pamekasan 165 Asemtanto 9,15 Kab. Bangkalan
100 Kaduara Timur 5,413 Kab. Pamekasan 166 Raja 11,49 Kab. Sumenep
101 Sumber Nangka 4,731 Kab. Pamekasan 167 Gili 18,81 Kab. Sumenep
102 Klompang 13,51 Kab. Pamekasan 168 Talango 49,31 Kab. Sumenep
103 Bangkelen 5,395 Kab. Pamekasan 169 Iyang 9,237 Kab. Gresik
104 Panyepen 61,34 Kab. Pamekasan 170 Sepudi 125,9 Kab. Gresik
105 Semajid 308,3 Kab. Pamekasan 171 Raas 39,61 Kab. Gresik
106 Tropo 14,18 Kab. Pamekasan 172 Kangean 651 Kab. Gresik
107 Buddurih 3,708 Kab. Pamekasan 173 Bawean 200,8 Kab. Gresik

Lampiran | 113
Wilayah Sungai Catchment Lokasi Wilayah Sungai Catchment Lokasi
No. No.
/Nama DAS Area (km²) Kabupaten/Kota /Nama DAS Area (km²) Kabupaten/Kota
(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)
Jumlah 5602,1325 14 Mayang 1074 Jember,
Banyuwangi,
IV. Welang Rejoso Bondowoso
1 Pilang 17,21 Kab. Pasuruan 15 Gemunting 15,86 Jember
2 Welang 499,5 Kab. Pasuruan, 16 Sumber Rejo 5,83 Jember
Kab. Malang 17 Sumber Badeng 0,78 Jember
3 Tambaan 4,68 Kota Pasuruan 18 Curah Lo 1,35 Jember
4 Gembong 56,65 Kab. Pasuruan, 19 Lodong 0,45 Jember
Kota Pasuruan 20 Curah Badeng 1,92 Jember
5 Petung 166,4 Kab. Pasuruan, 21 Badeng Loje Hulu 0,63 Jember
Kota Pasuruan 22 Curah Loje 0,51 Jember
6 Sodo 4,17 Kab. Pasuruan, 23 Kuning 0,45 Jember
Kota Pasuruan 24 Sogol 0,7 Jember
7 Rejoso 172,9 Kab. Pasuruan 25 Lojejer Hilir 0,95 Jember
8 Guritwesi 94,09 Kab. Pasuruan 26 Lojejer Tengah 0,83 Jember
9 Parangan 126,6 Kab. Pasuruan 27 Lojejer 1,14 Jember
10 Pasinan 5,01 Kab. Pasuruan 28 Banteng Jejer 5,75 Jember
11 Pateman 3,5 Kab. Pasuruan 29 Bedadung 1083 Jember,
12 Pasirpanjang 3,11 Kab. Pasuruan Probolinggo,
13 Tandu 4,58 Kab. Pasuruan Bondowoso
14 Watuprapat 5,92 Kab. Pasuruan 30 Jatiroto 257,8 Jember
15 Kapasan 27,8 Kab. Pasuruan 31 Besini 118,7 Jember
16 Laweyan 69,2 Kab. Pasuruan, 32 Tanggul 253,9 Jember
Kab. Probolinggo 33 Bondoyudo 1207 Lumajang,
17 Klampok 11,72 Kab. Probolinggo Probolinggo,
18 Curahmenjangan 8,13 Kab. Probolinggo Jember, Situbondo
19 Kedungjati 16,07 Kab. Probolinggo 34 Wolgalih 138,2 Kab. Lumajang
20 Bayeman 57,51 Kab. Probolinggo 35 Mujur 231,9 Lumajang, Malang
21 Blobo 18,16 Kab. Probolinggo 36 Rejali 139,8 Lumajang
22 Besi 45,84 Kab. Probolinggo 37 Dampar 6,54 Lumajang
23 Pesisir 104,9 Kota Probolinggo, 38 Gede 13,74 Lumajang
Kab. Probolinggo 39 Welang 21,83 Lumajang
24 Sumber Rejeki 2,8 Kota Probolinggo 40 Tempurejo Hulu 2,08 Lumajang
25 Legundi 46,83 Kota Probolinggo, 41 Tempurejo Hilir 4,43 Lumajang
Kab. Probolinggo 42 Bulurejo Hulu 2,09 Lumajang
26 Umbul 9,22 Kota Probolinggo 43 Bulurejo Tengah 4,41 Lumajang
27 Sukabumi 1,64 Kota Probolinggo 44 Bulurejo Hilir 1,63 Lumajang
28 Mangunharjo 2,45 Kota Probolinggo 45 Rawaan 67,81 Lumajang
29 Kedunggaleng 273,5 Kab. Probolinggo, 46 Gladak 334 Kab. Lumajang,
Kota Probolinggo Kab. Malang
30 Lamdoyo 14,91 Kab. Probolinggo 47 Nusa Barong 79,3 Jember
31 Bujel 6,27 Kab. Probolinggo Jumlah
32 Banyubiru 128,1 Kab. Probolinggo,
Kab. Lumajang VI. Pekalen Sampean
33 Gending 79,41 Kab. Probolinggo, 1 Pekalen 202,2 Kab. Probolinggo,
Kab. Lumajang Kab. Jember, Kab.
34 Bandeng 11,01 Kab. Probolinggo Lumajang
35 Sumbersih 18,97 Kab. Probolinggo 2 Rondoningo 233 Kab. Probolinggo
36 Pinang 26,52 Kab. Probolinggo 3 Kertosono 88,96 Kab. Probolinggo
Jumlah 2145,28 4 Kandangjati 12,41 Kab. Probolinggo
5 Besuk 14,39 Kab. Probolinggo
V. Bondoyudo 6 Jabung 21,44 Kab. Probolinggo
Bedadung 7 Pancarglagas 147,5 Kab. Probolinggo
1 Jember 14,34 8 Karanganyar 8,327 Kab. Probolinggo
2 Curah Sari 25,83 Jember 9 Paiton 34,87 Kab. Probolinggo
3 Sumbing 15,53 Jember 10 Kresek 35,27 Kab. Probolinggo,
4 Kumbu 8,59 Jember Kab. Situbondo
5 Klabang 9,79 Jember 11 Taman 39,07 Kab. Probolinggo,
6 Curah Grembyak 47,63 Jember Kab. Situbondo
7 Kebonpantai 8,74 Jember 12 Bhinar 4,546 Kab. Probolinggo,
8 Curah Sumbi 4,44 Jember Kab. Situbondo
9 Curah Jati 3,05 Jember 13 Kapuran 6,557 Kab. Probolinggo,
10 Curah Kekeh 6,75 Jember Kab. Situbondo
11 Curah Nongko 9,7 Jember 14 Banyuglugur 2,652 Kab. Probolinggo,
Hilir Kab. Situbondo
12 Curah Nongko 7,74 Jember 15 Sumberbanteng 8,064 Kab. Situbondo
Hulu 16 Krajan 2,397 Kab. Situbondo
13 Rowocangak 119,4 Jember 17 Klatakan 13,35 Kab. Situbondo
18 Tampong 4,367 Kab. Situbondo

114 | Lampiran
Wilayah Sungai Catchment Lokasi Wilayah Sungai Catchment Lokasi
No. No.
/Nama DAS Area (km²) Kabupaten/Kota /Nama DAS Area (km²) Kabupaten/Kota
(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)
19 Klontong 4,416 Kab. Situbondo 8 Curah Loo 8,35 Kab. Banyuwangi
20 Kalianget 5,421 Kab. Situbondo 9 Bangsring 8,73 Kab. Banyuwangi
21 Sletreng 14,03 Kab. Situbondo 10 Bongaring 38,01 Kab. Banyuwangi
22 Lobawang 97,38 Kab. Situbondo 11 Ketapang 2,79 Kab. Banyuwangi
23 Jumain 18,42 Kab. Situbondo 12 Dadakwatu 3,63 Kab. Banyuwangi
24 Deluwang 170,9 Kab. Situbondo, 13 Ganggangan 4,95 Kab. Banyuwangi
Kab. Bondowoso 14 Watudodol 1,58 Kab. Banyuwangi
25 Cangkir Manis 5,667 Kab. Situbondo 15 Sugo 3,45 Kab. Banyuwangi
26 Penjalinan 15,41 Kab. Situbondo, 16 Padakan 3,72 Kab. Banyuwangi
Kab. Bondowoso 17 Selogiri 10,28 Kab. Banyuwangi
27 Taman 5,79 Kab. Situbondo 18 Sabeni 8,77 Kab. Banyuwangi
28 Kencur 5,518 Kab. Situbondo 19 Sumbernanas 28,04 Kab. Banyuwangi
29 Merakan 15,83 Kab. Situbondo, 20 Paleran 17,81 Kab. Banyuwangi
Kab. Bondowoso 21 Butusan 5,24 Kab. Banyuwangi
30 Selowogo 79,46 Kab. Situbondo 22 Klatak 40,19 Kab. Banyuwangi
31 Udang 11,63 Kab. Situbondo 23 Sukowidi 38,1 Kab. Banyuwangi
32 Pandansuri 7,944 Kab. Situbondo 24 Banyuwangi 46,76 Kab. Banyuwangi
33 Ringgit 10,66 Kab. Situbondo 25 Bendo 46,12 Kab. Banyuwangi
34 Pecaron 1,604 Kab. Situbondo 26 Pakis 20,04 Kab. Banyuwangi
35 Agung 2,826 Kab. Situbondo 27 Krajan 10,44 Kab. Banyuwangi
36 Klatakan 5,17 Kab. Situbondo 28 Tambong 180,6 Kab. Banyuwangi
37 Gundil 9,589 Kab. Situbondo 29 Welut 9,43 Kab. Banyuwangi
38 Kukusan 89,06 Kab. Situbondo, 30 Sekawan 18,84 Kab. Banyuwangi
Kab. Bondowoso 31 Banyualit 25,22 Kab. Banyuwangi
39 Sampean 1227 Kab. Bondowoso, 32 Glondong 174 Kab. Banyuwangi,
Kab. Jember, Kab. Bondowoso
Kab.Situbondo 33 Mangir 27,85 Kab. Banyuwangi
40 Sampean Lama 100,5 Kab. Situbondo 34 Bomo 130,2 Kab. Banyuwangi,
41 Tlogo/Ampel 174,9 Kab. Situbondo, Kab. Bondowoso
Kab. Bondowoso 35 Komis 59,95 Kab. Banyuwangi
42 Mulje 2,02 Kab. Situbondo 36 Blambangan 142,9 Kab. Banyuwangi
43 Bije 12,24 Kab. Situbondo 37 Sangkar 12,26 Kab. Banyuwangi
44 Macan 48,52 Kab. Situbondo 38 Setail 305,1 Kab. Banyuwangi
45 Patemon 26,77 Kab. Situbondo 39 Bangeran Lor 50,03 Kab. Banyuwangi
46 Curahkalak 243,7 Kab. Situbondo 40 Pait 57,99 Kab. Banyuwangi
47 Curah Macan 38,81 Kab. Situbondo 41 Wringinan 17 Kab. Banyuwangi
48 Banyuputih 224,4 Kab. Situbondo, 42 Klosod 15,64 Kab. Banyuwangi
Kab. Bondowoso 43 Keben 68,53 Kab. Banyuwangi
49 Banyeman 83,98 Kab. Situbondo 44 Sukorejo 6,3 Kab. Banyuwangi
50 Kalorkolan 104,6 Kab. Situbondo 45 Kapal Pecah 11,5 Kab. Banyuwangi
51 Air Tawar 52,63 Kab. Situbondo 46 Slaka 10,62 Kab. Banyuwangi
52 Widuri 26,73 Kab. Situbondo 47 Karang Mente 36,96 Kab. Banyuwangi
53 Jarak 41,73 Kab. Situbondo 48 Bantenan 63,64 Kab. Banyuwangi
54 Uling 43,28 Kab. Situbondo 49 Tegaldlimo 44,02 Kab. Banyuwangi
55 Parkit 15,94 Kab. Situbondo 50 Purwo 55,92 Kab. Banyuwangi
56 Gladak 20,2 Kab. Situbondo 51 Grajagan 13,65 Kab. Banyuwangi
Jumlah 3944,045 52 Kendalrejo 50,19 Kab. Banyuwangi
53 Segoro Anakan 146,8 Kab. Banyuwangi
VII. Baru-Bajulmati 54 Curah Gedong 10,36 Kab. Banyuwangi
1 Bajulmati 220,3 Kab. Banyuwangi, 55 Putih 25,82 Kab. Banyuwangi
Kab. Situbondo,
56 Pergul 121,4 Kab. Banyuwangi
Kab. Bondowoso
57 Baru 615,5 Kab. Banyuwangi,
2 Bokpotong 27,08 Kab. Banyuwangi
Kab. Jember
3 Curah Krem 42,03 Kab. Banyuwangi
58 Gonggo 113,2 Kab. Banyuwangi
4 Curah Tals 37,52 Kab. Banyuwangi
59 Karang Tambak 190,6 Kab. Banyuwangi
5 Sumber Tem 10,5 Kab. Banyuwangi
60 Sukomade 161 Kab. Banyuwangi
6 Kajar 23,97 Kab. Banyuwangi
Jumlah 3702,54
7 Curah jarak 21,12 Kab. Banyuwangi

Keterangan: -
Sumber: Dinas PU Sumber Daya Air Provinsi Jawa Timur

Lampiran | 115
Tabel-27D Jumlah Mata Air Menurut Wilayah Sungai
Jumlah Debit Rerata Volume
No. Wilayah Sungai UPT PSAWS Kabupaten/Kota Mata Air Tahunan Tahunan (106
(buah) (m³/det) m³)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
I. BENGAWAN SOLO
Madiun Madiun 114 0,60 18,89
Magetan 138 3,12 98,46
Ngawi 217 2,68 84,55
Ponorogo 428 1,51 47,56
Pacitan 140 0,31 9,81
Jumlah 1.037 8,22 259,26
Bengawan Solo Bojonegoro 46 0,41 12,93
Gresik 11 0,57 17,98
Tuban 28 0,32 10,06
Lamongan 50 0,25 7,88
Jumlah 135 1,55 48,85
II. BRANTAS
Bango Gedangan Kab/Kota Malang dan 487 9,80 309,18
Kota Batu
Kab./Kota Blitar 162 4,45 140,18
Tulungagung 76 0,96 30,21
Trenggalek 321 0,01 0,19
Jumlah 1.046 15,21 479,76
Puncu Selodono Kediri 323 8,27 260,71
Nganjuk 112 1,49 47,11
Jombang 73 0,98 30,84
Jumlah 508 10,74 338,67
Butung Peketingan Sidoarjo 5 0,01 0,16
Mojokerto 38 1,98 62,44
Surabaya - - -
Jumlah 43 1,99 62,60
III. WELANG-REJOSO
Gembong Pekalen Pasuruan 292 0,00 0,00
Probolinggo 222 6,44 203,09
Jumlah 514 6,44 203,09
IV. PEKALEN-SAMPEAN
Sampean Baru Situbondo 57 3,38 106,56
Bondowoso 119 2,24 70,58
Jumlah 176 5,62 177,14
V. BARU-BAJULMATI
Sampean Baru Banyuwangi 232 11,25 354,78
Jumlah 232 11,25 354,78
VI. BONDOYUDO-BEDADUNG
Bondoyudo Mayang Lumajang 255 2,15 67,80
Jember 315 1,50 47,30
Jumlah 570 3,65 115,11
VII. MADURA
Madura Bangkalan 36 4,20 132,40
Sampang 33 1,04 32,86
Pamekasan 38 1,70 53,69
Sumenep 21 1,60 50,38
Jumlah 128 8,54 269,33
Total Jawa Timur 4.389 73,20 2.308,57
Keterangan: -
Sumber: Dinas PU Sumber Daya Air Provinsi Jawa Timur

116 | Lampiran
Tabel-28 Kondisi Danau/Waduk/Situ/Embung di Provinsi Jawa Timur Tahun
2019

No. Nama Danau/Waduk/Situ/Embung Luas (ha) Volume (m³)


(1) (2) (3) (4)
I. DANAU
1 Danau Telaga Pasir/Sarangan 28 3.080.000,00
2 Danau Telaga Wahyu 8 600.000,00
3 Danau Ngebel 155 24.210.000,00
4 Danau Rowo Semando 136 18.225.000,00
5 Danau Tulung - 900.000,00
6 Danau Kaliombo - 1.600.000,00
7 Danau Ranu Grati 1.970,00 5.013,00
8 Danau Ranu Taman hidup 15 -
9 Danau Ranu Segaran 30 -
10 Danau Ranu Agung 20 -
11 Danau Ranu Pane 21 210.000,00
12 Danau Ranu Regulo 6 600.000,00
13 Danau Ranu Kumbolo 3 1.500.000,00
14 Danau Ranu Klakah 23 69.000.000,00
15 Danau Ranu Pakis 28 84.000.000,00
16 Danau Ranu Bedali 6 6.000.000,00
17 Danau Ranu Glabak/Logong 2,5 25.000,00
18 Danau Ranu Wurung 7 140.000,00
19 Danau Ranu Lading 2 140.000,00
20 Danau Ranu Kembar 2,5 500.000,00
II. WADUK
a. Wilayah Sungai Brantas
1 Waduk Karangkates/ Sutami, Kab. Malang 15.000,00 141.160.000,00
2 Waduk Lahor, Kab. Malang 2.600,00 29.400.000,00
3 Waduk Wonorejo, Kab. Malang 3.850,00 106.000.000,00
4 Waduk Selorejo, Kab. Malang 4.000,00 50.100.000,00
5 Waduk Wlingi, Kab. Blitar 380,00 5.200.000,00
6 Waduk Sampean Baru, Kab. Bondowoso 3850 106.400.000,00
7 Waduk Bening/ Widas, Kab. Madiun 5.700,00 33.000.000,00
8 Waduk Sengguruh, Kab. Malang 237 2500000
9 Waduk Nipah, Kab. Sampang 602 5410000
10 Waduk Bajulmati, Kab. Banyuwangi 91,93 7400000
11 Waduk Siman, Kab. Kediri 5 200000
b. Wilayah Sungai Bengawan Solo
1 Waduk Dawuhan 98,51 2900000
2 Waduk Notopuro 5,6 1600000
3 Waduk Saradan 50,92 2280000
4 Waduk Kedung Bendo 41,7 1700000
5 Waduk Tlogo Pasir 27,8 3050000
6 Waduk Pondok 380 28000000
7 Waduk Kedung Brubus 46,22 1467000
8 Waduk Sangiran 206 8900000
9 Waduk Gonggang 13 2230000
10 Waduk Pacal 520 39180000
11 Waduk Prijetan 170 9.500.000,00
12 Waduk Gondang 544 23.000.000,00
III. EMBUNG
a. Wilayah Sungai Brantas
1 Embung Bragang, Kab. Bangkalan 0,85 28,00
2 Embung Campor, Kab. Bangkalan 1 12.375,00
3 Embung Kokop, Kab. Bangkalan 1,5 75.983,00
4 Embung Larangan Timur, Kab. Bangkalan 1 23.280,00
5 Embung Mano'an, Kab. Bangkalan 7 50,00

Lampiran | 117
No. Nama Danau/Waduk/Situ/Embung Luas (ha) Volume (m³)
(1) (2) (3) (4)
6 Embung Panyaksagen, Kab. Bangkalan 1,35 52,00
7 Embung Banyuning Laok, Kab. Bangkalan 1,1 4,90
8 Embung Lantek Timur, Kab. Bangkalan 0,9 28,00
9 Embung Cangkerman, Kab. Bangkalan - 41.250,00
10 Embung Padelegan, Kab. Pamekasan - 5,00
11 Embung Potoan Daja, Kab. Pamekasan - -
12 Embung Potoan Laok, Kab. Pamekasan - 100,00
13 Embung Bangkes, Kab. Pamekasan 0,22 153.000,00
14 Embung Palengaan Laok, Kab. Pamekasan 0,37 45.000,00
15 Embung Lancar, Kab. Pamekasan 1,1 19.925,00
16 Embung Samiran, Kab. Pamekasan - 82.500,00
17 Embung Longstorage, Kab. Pamekasan - -
18 Embung Agsokah, Kab. Sampang 1,58 114.000,00
19 Embung Blu'uran, Kab. Sampang - 162.000,00
20 Embung Gunung Kesan, Kab. Sampang 10,67 170,00
21 Embung Gunung Rancak, Kab. Sampang - 18,60
22 Embung Kedundung, Kab. Sampang 7 105,00
23 Embung Mambulu Barat, Kab. Sampang 3,5 47,00
24 Embung Pancor/Poreh, Kab. Sampang 2,3 70,80
25 Embung Pandiyangan, Kab. Sampang 15,3 111,50
26 Embung Rapa Laok, Kab. Sampang - 28,00
27 Embung Robatal, Kab. Sampang 3,71 92.750,00
28 Embung Sampang, Kab. Sampang - -
29 Embung Tlambah, Kab. Sampang 2,4 97,5
30 Embung Torjunan, Kab. Sampang 2 45
31 Embung Lepelle 2, Kab. Sampang - -
32 Embung Gunung Eleh, Kab. Sampang 1,44 1.332,00
33 Embung Samaran, Kab. Sampang - -
34 Embung Tambelangan, Kab. Sampang - -
35 Embung Lepelle 1, Kab. Sampang - -
36 Embung Toboi Barat, Kab. Sampang - -
37 Embung Palenggian, Kab. Sampang 13,15 13,15
38 Embung Karang Penang Oloh, Kab. Sampang - -
39 Embung Bunten Timur, Kab. Sampang - -
40 Embung Batolebar Palenggien, Kab. Sampang - -
41 Embung Gading, Kab. Sumenep - 74,00
42 Embung Guluk - guluk, Kab. Sumenep - 125,00
43 Embung Larangan Pereng, Kab. Sumenep - 125,00
44 Embung Lebeng Timur, Kab. Sumenep - 18,35
45 Embung Sentol Daja, Kab. Sumenep - 47,30
46 Embung Sumber gentong, Kab. Sumenep - 23,00
47 Embung Batang-batang, Kab. Sumenep - -
48 Embung Aeng Merah, Kab. Sumenep - -
49 Embung Mantajun, Kab. Sumenep - 47,30
50 Embung Juruan, Kab. Sumenep - -
51 Embung Sumber Kirmata, Kab. Sumenep - 18,35
52 Embung Tambak Agung, Kab. Sumenep - -
53 Embung Poja Parsanga, Kab. Sumenep - -
54 Embung Gelaman, Kab. Sumenep - -
55 Embung Curah Bindo, Kab. Probolinggo 1,00 10.125,00
56 Embung Jatisari, Kab. Probolinggo 58,00 73.350,00
57 Embung Pilang Kerep, Kab. Probolinggo 4,00 90,00
58 Embung Sumber Suko, Kab. Probolinggo 3,00 80,30
59 Embung Klampok, Kab. Probolinggo - 19.575,00
60 Embung Purut, Kab. Probolinggo - -
61 IKK Krucil & IKK Gading, Kab. Probolinggo - -
62 IKK Tiris, Kab. Probolinggo - -

118 | Lampiran
No. Nama Danau/Waduk/Situ/Embung Luas (ha) Volume (m³)
(1) (2) (3) (4)
63 Embung Kedung Bunder, Kab. Probolinggo - -
64 Bangunan Penangkap air & jaringan pipa, Kab. Probolinggo - -
65 BPA dan jaringan pipa, Kab. Probolinggo - -
66 Embung Pakel, Kab. Lumajang - -
67 Embung Brintik, Kab. Pasuruan - 26.100,00
68 Embung Biting, Kab. Pasuruan 2,00 10.125,00
69 Embung Kedung Banteng, Kab. Pasuruan 5,15 18.000,00
70 Embung Sanganom, Kab. Pasuruan - 0,00
71 Embung Kertosari, Kab. Pasuruan 1,70 24.750,00
72 Embung Krikilan, Kab. Pasuruan 2,50 26.250,00
73 Embung Sidowayah, Kab. Pasuruan - -
74 Embung Mbeji Maron, Kab. Trenggalek 0,34 6013,22
75 Embung Ngemplak, Kab. Trenggalek 0,46 -
76 Embung Ngepeh, Kab. Trenggalek 2,45 59000
77 Embung Nglentreng, Kab. Trenggalek 0,54 262500
78 Embung Panggul, Kab. Trenggalek 2,01 14010
79 Embung Prambon, Kab. Trenggalek 1 40000
80 Embung Suruh, Kab. Trenggalek 0,37 28449
81 Embung Tegaren, Kab. Trenggalek 0,3 5000
82 Embung Wakelan, Kab. Trenggalek 0,16 3150
83 Embung Watu Limo, Kab. Trenggalek 0,12 190,00
84 Embung Winong/winong sawahan, Kab. Trenggalek 0,34 -
85 Embung Pule, Kab. Trenggalek 0,16 22.400,00
86 Embung Blendis, Kab. Tulungagung 5 60000
87 Embung Branjang, Kab. Tulungagung 0,23 12.825,00
88 Embung Cerobong/Uvala Demuk, Kab. Tulungagung 0,21 -
89 Embung Cerobong/Uvala Panggungwuni, Kab. T.Agung - -
90 Embung Tenggarejo I, Kab. Tulungagung 0,28 -
91 Embung Tenggarejo II, Kab. Tulungagung 0,55 -
92 Embung Kates, Kab. Tulungagung - 90.940,00
93 Embung Winong, Kab. Tulungagung - -
94 Embung Pucung Kidul, Kab. Tulungagung 0,22 -
95 Embung Tumpak Joho, Kab. Tulungagung - -
96 Embung Belanda, Kab. Tulungagung 2,691 80.547,00
97 Embung Gondang, Kab. Tulungagung 2,59 82.250,00
98 Embung Sidomulyo, Kab Tulungagung 1,48 20.884,18
99 Embung Banyuurip, Kab Tulungagung - -
100 Embung Ngrendeng, Kab. Tulungagung - -
101 Embung Rowo Remang, Kab. Tulungagung - -
102 Embung Sidem, Kab. Tulungagung 1,26 51.163,54
103 Embung Nglampir, Kab. Tulungagung 2,53 68.722,90
104 Embung Punjul, Kab. Tulungagung - -
105 Embung Margumulyo, Kab. Blitar - -
106 Embung Sentul, Kab. Blitar - -
107 Embung Ngrobyong, Kab. Blitar 200 -
108 Embung Sidorejo, Kab. Blitar - -
109 Embung Rejoso, Kab. Blitar - -
110 Embung Sidomulyo, Kab. Blitar - -
111 Embung Jatimalang, Kab. Blitar - -
112 Embung Tlogo Mojorejo - -
113 Embung Gondang, Kab. Jombang - -
114 Embung Grojogan, Kab. Jombang 5 234500
115 Embung Kepuhrejo (Sumber kepuh), Kab. Jombang 2 40.000,00
116 Embung Mandenan, Kab. Jombang - -
117 Embung Mangunan, Kab. Jombang 5 30.000,00
118 Embung Grogol, Kab. Jombang 1,93 38.600,00
119 Embung Pelabuhan, Kab. Jombang - 0

Lampiran | 119
No. Nama Danau/Waduk/Situ/Embung Luas (ha) Volume (m³)
(1) (2) (3) (4)
120 Embung Sempal, Kab. Jombang 1,5 90.000,00
121 Embung Karangjati, Kab. Jombang 1,1 22.000,00
122 Embung Karang Pakis, Kab. Jombang 1,5 30.000,00
123 Embung Banjardowo, Kab. Jombang - 0,00
124 Embung Ngabar, Kab. Jombang - 0,00
125 Embung Grogol, Kab. Kediri 3,77 57.929,00
126 Embung Joho, Kab. Kediri 2,21 27.600,00
127 Embung Guworejo, Kab. Kediri 31,14 83.364,36
128 Embung Sumber Songo, Kab. Kediri - -
129 Embung Sumber Agung, Kab. Kediri - -
130 Embung Kucur-Kucur, Kab Kediri 2,41 44.369,00
131 Embung Ngrayut, Kab. Kediri 1,17 35.220,00
132 Embung Kalipang, Kab. Kediri - 0
133 Embung Kulak Secang, Kab. Nganjuk 1,58 434.000,00
134 Embung Tirtomulyo, Kab. Nganjuk 5,3 134.490,00
135 Embung Poh Salak, Kab. Nganjuk - 0,00
136 Embung Sawahan, Kab. Nganjuk - 0,00
137 Embung Sumber Agung, Kab. Nganjuk - 0,00
138 Embung Sumber Sono, Kab. Nganjuk - 0,00
139 Embung Logawe, Kab. Nganjuk - 0,00
140 Embung Ngomben, Kab. Nganjuk - 0
141 Embung Oro-oro Ombo, Kab. Nganjuk 12,09 95.070,00
142 Embung Perning, Kab. Nganjuk - -
143 Embung Sumber Kepuh, Kab. Nganjuk - -
144 Embung Sumber Soko, Kab. Nganjuk - -
145 Embung Manggarejo, Kab. Nganjuk - -
146 Embung Joho, Kab. Nganjuk - -
147 Embung Peming, Kab. Nganjuk - -
148 Embung Kedung Sengon, Kab. Nganjuk - -
149 Embung Brayu Blandong, Kab. Mojokerto - -
150 Embung Mojorejo, Kab. Mojokerto - -
151 Embung Mojodadi, Kab. Mojokerto - -
152 Embung Mojowono, Kab. Mojokerto - -
153 Embung Segaran, Kab. Mojokerto - -
154 Embung Babadan, Kab. Malang 9,8 48.906,00
155 Embung Gedangan Kulon, Kab. Malang - 353.390,00
156 Embung Kutukan, Kab. Malang 0,37 15.300,00
157 Embung Malangsuko, Kab. Malang 0,69 13.731,59
158 Embung Segaran I, Kab. Malang 1,41 44.220,00
159 Embung Sukodono, Kab. Malang - 0,00
160 Embung Lowokjati, Kab. Malang 0,15 38277,5
161 Embung Bureng, Kab. Malang 7,83 117463,5
162 Embung Cokro, Kab. Malang 0,36 3657,76
163 Embung Kidang Bang, Kab. Malang - 0
164 Embung Pringgo I, Kab. Malang 0,43 0
165 Embung Pringgo II, Kab. Malang 0,59 0
166 Embung Jambesari, Kab. Malang - 0,00
167 Embung Sukun, Kab. Malang - 0
168 Embung Song-song, Kab. Malang 0,21 0
169 Embung Watudakon, Kab. Malang 0,21 3652,36
170 Embung Suwaru, Kab. Malang 0,33 6500
171 Embung Wringinsongo, Kab. Malang 0,35 6994
172 Embung Sepanjang, Kab. Malang 1,16 11641,52
173 Embung Sumber Pucung, Kab. Malang 0,04 9586
174 Embung Sumber Jeruk, Kab. Malang 0,01 3460,5
175 Embung Putukrejo, Kab. Malang 0,74 0,00
176 Embung Banyuwangi, Kab. Banyuwangi - 0

120 | Lampiran
No. Nama Danau/Waduk/Situ/Embung Luas (ha) Volume (m³)
(1) (2) (3) (4)
b. Wilayah Sungai Bengawan Solo
1 Embung Sumbersuro - -
2 Embung Butuh 0,3 8.300.000,00
3 Embung Ploso - -
4 Embung Jati - -
5 Embung Guyang Warak - -
6 Embung Ngoro Ombo - -
7 Embung Karangsempu - -
8 Embung Sudimoro - -
9 Embung Suruh - -
10 Embung Tumpang - -
11 Embung Dayakan - -
12 Embung Hargosari - -
13 Embung Kuniran - 1000
14 Embung Pandean - -
15 Embung Dirgo - -
16 Embung Banyudono - -
17 Embung Joketro 63 -
18 Embung Taman Arum 16 1.000,00
19 Embung Temboro - -
20 Embung Titang Krajan - -
21 Embung Gembyungan 6,3918 -
22 Embung Jegong - -
23 Embung Tlogohaji - -
24 Embung Panjang - -
25 Embung Cengkir 12 -
26 Embung Wotan 4,125 -
27 Embung Prangi 1,265798 -
28 Embung Ngradin - -
29 Embung Geneng - -
30 Embung Bowo - -
31 Embung Blongsong - -
32 Embung Cawak - -
33 Embung Guwok Pohkuwung 1,53789 -
34 Embung Leran I 10,68 -
35 Embung Leran II - 1.000,00
36 Embung Ngradin II - -
37 Embung Nolo - -
38 Embung Pasinan - -
39 Embung Sambeng Kasiman - -
40 Embung Bibis - -
41 Embung Ngasinan 6,392 -
42 Embung Ngumpakdalem 6,392 -
43 Embung Sonorejo - -
44 Embung Tapelan 6,392 -
45 Embung Temulus 6,392 -
46 Embung Trumbrasanom 6,392 -
47 Embung Bogang - -
48 Embung Kepoh Agung - -
49 Embung Ngayon - -
50 Embung Ngino - -
51 Embung Penidon - -
52 Embung Sumber Arum - -
53 Embung Sumber Beron - -
54 Embung Kalen - -
55 Embung Jatidrojog - -
56 Embung Balong Ganggang - -

Lampiran | 121
No. Nama Danau/Waduk/Situ/Embung Luas (ha) Volume (m³)
(1) (2) (3) (4)
57 Embung Banjarejo 6,392 -
58 Embung Batu 6,392 -
59 Embung Canggah - -
60 Embung Canggah - -
61 Embung Gempol - -
62 Embung German - -
63 Embung Joto - 1000
64 Embung Keongan 6,392 -
65 Embung Kradenanrejo 6,392 -
66 Embung Lopang - -
67 Embung Mojomanis - -
68 Embung Rancang - -
69 Embung Sentir - -
70 Embung Sukomalo I 6,392 -
71 Embung Sukomalo II - -
72 Embung Tuwiri - -
73 Embung Kaliombo2 64 -
74 Embung Kedungsumber Barat - -
75 Embung Sumengko 218 -
76 Embung Wotan - -
77 Embung Poh Kuwung - 9450
78 Embung Gowok - 7200
79 Embung Temulus - 100000
80 Embung Brangkal - 60.000,00
81 Embung Kayulemah - 140.000,00
82 Embung Ngradin 4 - 29.750,00
83 Embung Ds Panunggalan - 34000
84 Embung Ds Bareng - 45000
85 Embung Drewes - 13875
86 Embung Bogang - 1950
87 Embung Batu - 18563
88 Embung Sumurgenuk - 9000
89 Embung Wotan - 4725
90 Embung Sukodono - 22500
91 Embung Kaliombo - 175000
92 Embung Gogor - 70000
93 Embung Lowayu - 225000
94 Lumbung Air Baku sukodono - 1000000
95 Embung Dayakan - 67500
96 Embung Joketro - 75.000,00
97 Embung Selotinatah (Tahap I) - 137.500,00
98 Embung Temboro - 60.000,00
99 Embung Pandean - 270000
100 Embung Manisharjo - 101,00
101 Embung Suruh - 17500
102 Dam dan Intake Purworejo - -
103 Embung Sumbersuro - 3500
104 Embung Ploso - 245000
Keterangan:
Sumber: Dinas PU Sumber Daya Air Provinsi Jawa Timur

122 | Lampiran
Tabel-28A Danau/Waduk/Embung Menurut Lokasi dan Fungsinya

No. Nama Danau Lokasi Fungsi


(1) (2) (3) (4)
I. DANAU
1 Telaga Ngebel Desa Ngebel, Kec. Ngebel, Kab. Ponorogo
2 Telaga Wahyu Desa Plaosan, Kec. Sarangan, Kab. Magetan Irigasi & Domestik
3 Rowo Semando Desa Babat, Kec. Trepan, Kab. Lamongan Irigasi & Domestik
4 Tulung Desa Kedamean, Kec. Tulung, Kab. Gresik Irigasi & Domestik
5 Kaliombo Desa Kedamean, Kec. Kalitimo, Kab. Gresik Irigasi & Domestik
6 Grati Desa Grati, Kec. Ranugrati, Kab. Pasuruan Irigasi & Domestik
7 Bedali Kab. Pasuruan Irigasi & Domestik
8 Sukolilo Kab. Pasuruan Irigasi & Domestik
9 Gresikan Kab. Pasuruan Irigasi & Domestik
10 Lading Kab. Pasuruan Irigasi & Domestik
11 Tamanhidup Kab. Pasuruan Irigasi & Domestik
12 Kedawung Kab. Pasuruan Irigasi & Domestik
13 Ronggojalu Kab. Pasuruan Irigasi & Domestik
14 Segaran Kab. Pasuruan Pariwisata
15 Betok Kab. Pasuruan Pariwisata
16 Agung Kab. Pasuruan Pariwisata
17 Abang Kab. Pasuruan Pariwisata
18 Segaran Duwas Kab. Pasuruan Pariwisata
19 Sukolilo Kab. Pasuruan Irigasi & Domestik
20 Pane Desa Senduro, Kec. Argosari, Kab. Lumajang Irigasi & Domestik
21 Regulo Desa Senduro, Kec. Argosari, Kab. Lumajang Irigasi & Domestik
22 Gumbolo Desa Senduro, Kec. Ranu Pane, Kab. Lumajang Irigasi & Domestik
23 Klakah Desa Klakah, Kec. Tegalrandu, Kab. Lumajang Irigasi & Domestik
24 Pakis Desa Klakah, Kec. Ranu Pakis, Kab. Lumajang Irigasi & Domestik
25 Bedali Desa Klakah, Kec. Ranu Bedali, Kab. Lumajang Irigasi & Domestik
26 Wurung Desa Klakah, Kec. Sumberwringin, Kab. Lumajang Irigasi & Domestik
27 Glabak/Logong Desa Randuagung, Kec. Ranu Logong, Kab. Lumajang Irigasi & Domestik
28 Lading Desa Randuagung, Kec. Salak, Kab. Lumajang Irigasi & Domestik
29 Klutuk Desa Yosowilangun, Kec. Wotgalih, Kab. Lumajang Irigasi & Domestik
30 Sbr.Selokambang Desa Lumajang, Kec. Purwosono, Kab. Lumajang Irigasi & Domestik
31 Tunjung Putih Desa Yosowilangun, Kec. Wotgalih, Kab. Lumajang
32 Lading Kab. Lumajang
33 Logong Kab. Lumajang
34 Darungan Kab. Lumajang
35 Sumo Kab. Lumajang
36 Kancu Kab. Lumajang
37 Rakinten Kab. Lumajang
II. WADUK / LONG STORAGE
1 Notopuro Desa Pil.Kenceng, Kec. Durenan, Kab. Madiun Irigasi & Domestik
2 Dawuhan Desa Wonosari, Kec. Sidorejo, Kab. Madiun Irigasi & Domestik
3 Saradan Desa Saradan, Kec. Sugiwaras, Kab. Madiun Irigasi & Domestik
4 Kedung Brubus Desa Pilang Kenceng, Kec. Bulu, Kab. Madiun Irigasi & Domestik
5 Kedung Bendo Desa Padas, Kec. Gunungsari, Kab. Ngawi Irigasi & Domestik
6 Pondok Desa Bringin, Kec. Dero, Kab. Ngawi Irigasi & Domestik
7 Sangiran Desa Bringin, Kec. Sumber Bening, Kab. Ngawi Irigasi & Domestik
8 Gonggang Desa Poncol, Kec. Janggan, Kab. Magetan Irigasi & Domestik
9 Tlogo Pasir Desa Plaosan, Kec. Sarangan, Kab. Magetan Irigasi & Domestik
10 Pacal Desa Temayang, Kec. Kd.Sumber, Kab. Bojonegoro Irigasi & Domestik
11 Nglambangan Desa Ngambon, Kec. Nglambangan, Kab. Bojonegoro Irigasi & Domestik
12 Belah Desa Tambak rejo, Kec. Maling mati, Kab. Bojonegoro Irigasi & Domestik
13 Pucung Desa Kasiman, Kec. Botohan, Kab. Bojonegoro Irigasi & Domestik
14 Kerjo Desa Kepuh baru, Kec. Pejok, Kab. Bojonegoro Irigasi & Domestik
15 Cawak Desa Kepuh baru, Kec. Cawak, Kab. Bojonegoro Irigasi & Domestik
16 Simo Desa Bancar, Kec. Sukoharjo, Kab. Tuban Irigasi & Domestik
17 Gempol Desa Widang, Kec. Kujung, Kab. Tuban Irigasi & Domestik
18 Kedung Hireng Desa , Kec. Semanding, Kab. Tuban Irigasi & Domestik
19 Tawun Desa , Kec. Tawun, Kab. Tuban Irigasi & Domestik
20 Gondang Desa Sugiyo, Kec. , Kab. Lamongan Irigasi & Domestik

Lampiran | 123
No. Nama Danau Lokasi Fungsi
(1) (2) (3) (4)
21 Prijetan Desa Babat, Kec. Blumbung, Kab. Lamongan Irigasi & Domestik
22 Gempol Desa Kembangbau, Kec. Gedangan, Kab. Lamongan Irigasi & Domestik
23 Balunggonggang Desa Sukodadi, Kec. Menowo, Kab. Lamongan Irigasi & Domestik
24 German Desa Sugio, Kec. German, Kab. Lamongan Irigasi & Domestik
25 Bowo Desa Modo, Kec. Sidodowo, Kab. Lamongan Irigasi & Domestik
26 Rowo Bulu Desa Sekaran, Kec. Miri, Kab. Lamongan Irigasi & Domestik
27 Rowo Cungkup Desa Sukodadi, Kec. Cungkup, Kab. Lamongan Irigasi & Domestik
28 Paprit Desa Laren, Kec. Branggi, Kab. Lamongan Irigasi & Domestik
29 Sentir Desa Kedungpring, Kec. Tenggerejo, Kab. Lamongan Irigasi & Domestik
30 Rancang Desa Lamongan, Kec. Rancang Kc, Kab. Lamongan Irigasi & Domestik
31 Tuwiri Desa Tikung, Kec. Tm.Rigadung, Kab. Lamongan Irigasi & Domestik
32 Rande Desa Deket, Kec. Srirande, Kab. Lamongan Irigasi & Domestik
33 Delikguno Desa Tikung, Kec. Pengumbulanhadi, Kab. Lamongan Irigasi & Domestik
34 Takeran Desa Deket, Kec. Srirande, Kab. Lamongan Irigasi & Domestik
35 Legoh Desa Sekaran, Kec. Gedangan, Kab. Lamongan Irigasi & Domestik
36 Rowo Sekaran Desa Sekaran, Kec. Sekaran, Kab. Lamongan Irigasi & Domestik
37 Manyar Desa Sekaran, Kec. Manyar, Kab. Lamongan Irigasi & Domestik
39 Bogo Desa Karanggeneng, Kec. Tegak, Kab. Lamongan Irigasi & Domestik
40 Sogo Desa Babat, Kec. Bedahan, Kab. Lamongan Irigasi & Domestik
41 Jabung Desa Laren, Kec. Jabung, Kab. Lamongan Irigasi & Domestik
42 Kalen Desa Dungpring, Kec. Kalen, Kab. Lamongan Irigasi & Domestik
43 Kaliombo Desa Tikung, Kec. Tambakrejo, Kab. Lamongan Irigasi & Domestik
44 Kwanon Desa Pucuk, Kec. Babatkumpul, Kab. Lamongan Irigasi & Domestik
45 Lowayu Desa Panceng, Kec. Jetis, Kab. Lamongan Irigasi & Domestik
46 Makamsantri Desa Laren, Kec. , Kab. Lamongan Irigasi & Domestik
47 Meduran Desa Pucuk, Kec. Gempolpanding, Kab. Lamongan Irigasi & Domestik
48 Joho Desa Dukun, Kec. Sawo, Kab. Lamongan Irigasi & Domestik
49 Lopang Desa Tikung, Kec. Lopang , Kab. Lamongan Irigasi & Domestik
50 Canggah Desa Deket, Kec. Canggah, Kab. Lamongan Irigasi & Domestik
51 Sumurgun Desa Laren, Kec. Bulubrangsi, Kab. Lamongan Irigasi & Domestik
52 Sepanji Desa Turi, Kec. Sepanji, Kab. Lamongan Irigasi & Domestik
53 Kuripan Desa Pucuk, Kec. Cungkup, Kab. Lamongan Irigasi & Domestik
54 Karangasem Desa Sugiyo, Kec. Kr.Asem, Kab. Lamongan Irigasi & Domestik
55 Caling Desa Sugiyo, Kec. Caling, Kab. Lamongan Irigasi & Domestik
56 Lembeyan Desa Kembangbau, Kec. Lembehan, Kab. Lamongan Irigasi & Domestik
57 Kedungdowo Desa Kembangbau, Kec. Kd.Megari, Kab. Lamongan Irigasi & Domestik
59 Takeran Desa Tikung, Kec. Takeran Kluting, Kab. Lamongan Irigasi & Domestik
60 Gogor Desa Bi.Ganggang, Kec. Mojogandek, Kab. Lamongan Irigasi & Domestik
61 Sumengko Desa Dk.Sampean, Kec. Gsumengko, Kab. Gresik Irigasi & Domestik
62 Mentarus Desa Dukun, Kec. Mentaras, Kab. Gresik Irigasi & Domestik
63 Banjar anyar Desa Cerme, Kec. Banjarsari, Kab. Gresik Irigasi & Domestik
64 Gedang kulut Desa Cerme, Kec. Wedini, Kab. Gresik Irigasi & Domestik
65 Jajong Desa Laren, Kec. Bulubrangsi, Kab. Gresik Irigasi & Domestik
66 Daudo Desa Panceng, Kec. Daudo, Kab. Gresik Irigasi & Domestik
67 Sutami Desa Sbr Pucung, Kec. Karangkates, Kab. Malang Irigasi & Domestik
68 Lahor Desa Sbr Pucung, Kec. Karangkates, Kab. Malang Irigasi & Domestik
69 Sengguruh Desa Kepanjen, Kec. Sengguruh, Kab. Malang Irigasi & Domestik
70 Selorejo Desa Ngantang, Kec. Tumpang, Kab. Malang Irigasi & Domestik
71 Lodoyo Desa Wlingi, Kec. Tumpang, Kab. Blitar Irigasi & Domestik
72 Wlingi Desa Wlingi, Kec. Tumpang, Kab. Blitar Irigasi & Domestik
73 Wonorejo Desa Pagerwojo, Kec. Wonorejo, Kab. Tulungagung Irigasi & Domestik
74 Bajulmati Desa Wongsorejo, Kec. , Kab. Banyuwangi Irigasi & Domestik
75 Blega Desa Galis, Kec. Telok, Kab. Bangkalan Irigasi & Domestik
76 Klampis Desa Kedundung, Kec. Kramat, Kab. Sampang Irigasi & Domestik
77 Nipah Desa Banyuates, Kec. Montor, Kab. Sampang Irigasi & Domestik
III. EMBUNG
1 Bragang Desa Bragang, Kec. Klampis, Kab. Bangkalan Irigasi & Domestik
2 Campor Desa Campor, Kec. Konang, Kab. Bangkalan Irigasi & Domestik
3 Kokop Desa Kokop, Kec. Kokop, Kab. Bangkalan Irigasi & Domestik
4 Larangan Timur Desa Larangan timur, Kec. Tanjung bumi, Kab. Bangkalan Irigasi & Domestik
5 Mano'an Desa Mano'an, Kec. Kokop, Kab. Bangkalan Irigasi & Domestik

124 | Lampiran
No. Nama Danau Lokasi Fungsi
(1) (2) (3) (4)
6 Panyaksagen Desa Panyaksagan, Kec. Klampis, Kab. Bangkalan Irigasi & Domestik
7 Banyuning Laok Desa Banyuning laok, Kec. Ceger, Kab. Bangkalan Irigasi & Domestik
8 Lantek Timur Desa Lantek Timur, Kec. Galis, Kab. Bangkalan Irigasi & Domestik
9 Cangkerman Desa Cangkerman, Kec. Konang, Kab. Bangkalan Irigasi & Domestik
10 Padelegan Desa Padelegan, Kec. Pademawu, Kab. Pamekasan Irigasi & Domestik
11 Potoan Daja Desa Tlaga, Kec. Pengantenan, Kab. Pamekasan Irigasi & Domestik
12 Potoan Laok Desa Potoan Laok, Kec. Palegaan, Kab. Pamekasan Irigasi & Domestik
13 Bangkes Desa Bangkes, Kec. Kadur, Kab. Pamekasan Irigasi & Domestik
14 Palengaan Laok Desa Palengaan Laok, Kec. Kadur, Kab. Pamekasan Irigasi & Domestik
15 Lancar Desa Lancar, Kec. Larangan, Kab. Pamekasan Irigasi & Domestik
16 Samiran Desa Samiran, Kec. Propro, Kab. Pamekasan Irigasi & Domestik
17 Longstorage Desa Manjungan, Kec. Pademawu, Kab. Pamekasan Irigasi & Domestik
18 Agsokah Desa Angsokah, Kec. Omben, Kab. Sampang Irigasi & Domestik
19 Blu'uran Desa Blu'uran, Kec. Karang Penang, Kab. Sampang Irigasi & Domestik
20 Gunung Kesan Desa Gunung Kesan, Kec. Karang Penang, Kab. Sampang Irigasi & Domestik
21 Gunung Rancak Desa Gunung Rancak, Kec. Robatal, Kab. Sampang Irigasi & Domestik
22 Kedundung Desa Kedung dung, Kec. Kedung dung, Kab. Sampang Irigasi & Domestik
23 Mambulu Barat Desa Mambulu Barat, Kec. Tembelangan, Kab. Sampang Irigasi & Domestik
24 Pancor/Poreh Desa Poreh, Kec. Karang Penang, Kab. Sampang Irigasi & Domestik
25 Pandiyangan Desa Pandiyangan, Kec. Robatal, Kab. Sampang Irigasi & Domestik
26 Rapa Laok Desa Rapa Laok, Kec. Omben, Kab. Sampang Irigasi & Domestik
27 Robatal Desa Robatal, Kec. Robatal, Kab. Sampang Irigasi & Domestik
28 Sampang Desa Lepele, Kec. Robatal, Kab. Sampang Irigasi & Domestik
29 Tlambah Desa Tlambah, Kec. Karang penang, Kab. Sampang Irigasi & Domestik
30 Torjunan Desa Torjunan, Kec. Robatal, Kab. Sampang Irigasi & Domestik
31 Lepelle 2 Kab. Sampang Irigasi & Domestik
32 Gunung Eleh Desa Gunung Eleh, Kec. Kedung dung, Kab. Sampang Irigasi & Domestik
33 Samaran Desa -, Kec. -, Kab. Sampang Irigasi & Domestik
34 Tambelangan Desa Tembelangan, Kec. Tembelangan, Kab. Sampang Irigasi & Domestik
35 Lepelle 1 Kab. Sampang Irigasi & Domestik
36 Toboi Barat Kab. Sampang Irigasi & Domestik
37 Palenggian Kab. Sampang Irigasi & Domestik
38 Karang Penang Oloh Kab. Sampang Irigasi & Domestik
39 Bunten Timur Kab. Sampang Irigasi & Domestik
40 Batolebar Palenggien Desa Palenggien, Kec. Kedundung, Kab. Sampang Irigasi & Domestik
41 Embung Sampang Desa Bunten Timur, Kec. Ketapang, Kab. Sampang Irigasi & Domestik
42 Gading Desa Gading, Kec. Manding, Kab. Sumenep Irigasi & Domestik
43 Guluk - guluk Desa Guluk Guluk, Kec. Guluk Guluk, Kab. Sumenep Irigasi & Domestik
44 Larangan Pereng Desa Larangan Pereng, Kec. Praga'an, Kab. Sumenep Irigasi & Domestik
45 Lebeng Timur Desa Lebeng Timur, Kec. Pasongsongan, Kab. Sumenep Irigasi & Domestik
46 Sentol Daja Desa Sentol Daja, Kec. Praga'an, Kab. Sumenep Irigasi & Domestik
47 Sumber gentong Desa -, Kec. -, Kab. Sumenep Irigasi & Domestik
48 Batang-batang Desa -, Kec. -, Kab. Sumenep Irigasi & Domestik
49 Aeng Merah Desa -, Kec. -, Kab. Sumenep Irigasi & Domestik
50 Mantajun Desa Mantajun, Kec. Dasuk, Kab. Sumenep Irigasi & Domestik
51 Juruan Desa -, Kec. -, Kab. Sumenep Irigasi & Domestik
52 Sumber Kirmata Desa Lebeng Timur, Kec. Pesongsongan, Kab. Sumenep Irigasi & Domestik
53 Tambak Agung Desa Tambak Agung, Kec. Ambunten, Kab. Sumenep Irigasi & Domestik
54 Poja Parsanga Desa Poja, Kec. Gapura, Kab. Sumenep Irigasi & Domestik
55 Gelaman Desa Gelaman, Kec. Arjasa, Kab. Sumenep Irigasi & Domestik
56 Curah Bindo Desa Gunung Tugel, Kec. Bantaran, Kab. Probolinggo Irigasi & Domestik
57 Jatisari Desa Jatisari, Kec. Kuripan, Kab. Probolinggo Irigasi & Domestik
58 Pilang Kerep Desa Sumberkare, Kec. Wonomerto, Kab. Probolinggo Irigasi & Domestik
59 Sumber Suko Desa Sumber keramat, Kec. Tongas, Kab. Probolinggo Irigasi & Domestik
60 Klampok Desa Klampok, Kec. Tongas, Kab. Probolinggo Irigasi & Domestik
61 Purut Desa Purut, Kec. Lumbang, Kab. Probolinggo Irigasi & Domestik
62 IKK Krucil & IKK Gading Desa Krucil, Kec. Gading, Kab. Probolinggo Irigasi & Domestik
63 IKK Tiris Desa Tancak, Kec. Tiris, Kab. Probolinggo Irigasi & Domestik
64 Kedung Bunder Desa Tongas Kulon, Kec. Tongas, Kab. Probolinggo Irigasi & Domestik
65 BPA dan jaringan pipa Desa Sumber, Kec. Sumber, Kab. Probolinggo Irigasi & Domestik
66 BPA dan jaringan pipa Desa Sekapura, Kec. Sekapura, Kab. Probolinggo Irigasi & Domestik

Lampiran | 125
No. Nama Danau Lokasi Fungsi
(1) (2) (3) (4)
67 Pakel Desa Pakel, Kec. Padang, Kab. Lumajang Irigasi & Domestik
68 Brintik Desa Benerwojo, Kec. Kejayan, Kab. Pasuruan Irigasi & Domestik
69 Biting Desa Sukorame, Kec. Sukorejo, Kab. Pasuruan Irigasi & Domestik
70 Kedung Banteng Desa Kedung banteng, Kec. Rembang, Kab. Pasuruan Irigasi & Domestik
71 Sanganom Desa Sanganom, Kec. Nguling, Kab. Pasuruan Irigasi & Domestik
72 Kertosari Desa Kertosari, Kec. Purwosari, Kab. Pasuruan Irigasi & Domestik
73 Krikilan Desa Dawuhan, Kec. Kejayan, Kab. Pasuruan Irigasi & Domestik
74 Sidowayah Desa Oro-oro ombo, Kec. Kejayan, Kab. Pasuruan Irigasi & Domestik
75 Mbeji Maron Desa Karanganyar, Kec. Gandusari, Kab. Trenggalek Irigasi & Domestik
76 Ngemplak Desa Ngadimulyo, Kec. Kampak, Kab. Trenggalek Irigasi & Domestik
77 Ngepeh Desa Ngepeh, Kec. Tugu, Kab. Trenggalek Irigasi & Domestik
78 Nglentreng Desa Nglentreng, Kec. Bendungan, Kab. Trenggalek Irigasi & Domestik
79 Panggul Desa Panggul, Kec. Panggul, Kab. Trenggalek Irigasi & Domestik
80 Prambon Desa Prambon, Kec. Tugu, Kab. Trenggalek Irigasi & Domestik
81 Suruh Desa Suruh, Kec. Suruh, Kab. Trenggalek Irigasi & Domestik
82 Tegaren Desa Tegaren, Kec. Tugu, Kab. Trenggalek Irigasi & Domestik
83 Wakelan Desa Dongko, Kec. Dongko, Kab. Trenggalek Irigasi & Domestik
84 Watu Limo Desa Watu limo, Kec. Watu limo, Kab. Trenggalek Irigasi & Domestik
85 Winong/winong sawahan Desa Sawahan, Kec. Watu limo, Kab. Trenggalek Irigasi & Domestik
86 Pule Desa Pule, Kec. Pule, Kab. Trenggalek Irigasi & Domestik
87 Blendis Desa Blendis, Kec. Gondang, Kab. Tulungagung Irigasi & Domestik
88 Branjang Desa Branjang, Kec. Gondang, Kab. Tulungagung Irigasi & Domestik
89 Cerobong/Uvala Demuk Desa Demuk, Kec. Pucang Laban , Kab. Tulungagung Irigasi & Domestik
90 Cerobong/Uvala Desa Panggung wuni, Kec. Pucang Laban , Kab. Tulungagung Irigasi & Domestik
Panggungwuni
91 Tenggarejo I Desa Tanggung Gunung, Kec. Tanggung Gunung, Kab. Irigasi & Domestik
Tulungagung
92 Tenggarejo II Desa Tanggung Gunung, Kec. Tanggung Gunung, Kab. Irigasi & Domestik
Tulungagung
93 Kates Desa Kates, Kec. Kauman, Kab. Tulungagung Irigasi & Domestik
94 Winong Desa Winong, Kec. Kali Dawir, Kab. Tulungagung Irigasi & Domestik
95 Pucung Kidul Desa Pucung Kidul, Kec. Kali Dawir, Kab. Tulungagung Irigasi & Domestik
96 Tumpak Joho Desa Winong, Kec. Kali Dawir, Kab. Tulungagung Irigasi & Domestik
97 Belanda Desa Banyu urip, Kec. Kali Dawir, Kab. Tulungagung Irigasi & Domestik
98 Gondang Kab. Tulungagung Irigasi & Domestik
99 Sidomulyo Kab. Tulungagung Irigasi & Domestik
100 Banyuurip Kab. Tulungagung Irigasi & Domestik
101 Ngrendeng Kab. Tulungagung Irigasi & Domestik
102 Rowo Remang Kab. Tulungagung Irigasi & Domestik
103 Sidem Kab. Tulungagung Irigasi & Domestik
104 Nglampir Kab. Tulungagung Irigasi & Domestik
105 Punjul Kab. Tulungagung Irigasi & Domestik
106 Margumulyo Desa Margomulyo, Kec. Panggungrejo, Kab. Blitar Irigasi & Domestik
107 Sentul Desa Pandaarum, Kec. Sutojayan, Kab. Blitar Irigasi & Domestik
108 Ngrobyong Desa Jiwut, Kec. Nglegok, Kab. Blitar Irigasi & Domestik
109 Sidorejo Desa Sidorejo, Kec. Ponggok, Kab. Blitar Irigasi & Domestik
110 Rejoso Kab. Blitar Irigasi & Domestik
111 Sidomulyo Kab. Blitar Irigasi & Domestik
112 Jatimalang Kab. Blitar Irigasi & Domestik
113 Tlogo Mojorejo Kab. Blitar Irigasi & Domestik
114 Gondang Desa Sumber Gondang, Kec. Kabuh, Kab. Jombang Irigasi & Domestik
115 Grojogan Desa Pelabuhan, Kec. Plandaan, Kab. Jombang Irigasi & Domestik
116 Kepuhrejo (Sumber kepuh) Desa Kepuh doko, Kec. Tembelang, Kab. Jombang Irigasi & Domestik
117 Mandenan Desa Mandenan, Kec. Kabuh, Kab. Jombang Irigasi & Domestik
118 Mangunan Desa Manggunan, Kec. Kabuh, Kab. Jombang Irigasi & Domestik
119 Grogol Desa Grogol, Kec. Kudu, Kab. Jombang Irigasi & Domestik
120 Pelabuhan Desa Plandaan, Kec. Klitih, Kab. Jombang Irigasi & Domestik
121 Sempal Desa Karangpakis, Kec. Kabuh, Kab. Jombang Irigasi & Domestik
122 Karangjati Desa karangjati, Kec. Kabuh, Kab. Jombang Irigasi & Domestik
123 Karang Pakis Desa Karangpakis, Kec. Kabuh, Kab. Jombang Irigasi & Domestik
124 Banjardowo Kab. Jombang Irigasi & Domestik

126 | Lampiran
No. Nama Danau Lokasi Fungsi
(1) (2) (3) (4)
125 Ngabar Kab. Jombang Irigasi & Domestik
126 Grogol Desa Magersari, Kec. Grogol, Kab. Kediri Irigasi & Domestik
127 Joho Desa Joho, Kec. Semen, Kab. Kediri Irigasi & Domestik
128 Guworejo Desa Tarokan, Kec. Tarokan, Kab. Kediri Irigasi & Domestik
129 Sumber Songo Desa Pranggang, Kec. Plosoklaten, Kab. Kediri Irigasi & Domestik
130 Sumber Agung Kab. Kediri Irigasi & Domestik
131 Kucur-Kucur Kab. Kediri Irigasi & Domestik
132 Ngrayut Kab. Kediri Irigasi & Domestik
133 Kalipang Kab. Kediri Irigasi & Domestik
134 Kulak Secang Desa Kulak Secang, Kec. Pace, Kab. Nganjuk Irigasi & Domestik
135 Tirtomulyo Desa Ngluyu, Kec. Tempuran, Kab. Nganjuk Irigasi & Domestik
136 Poh Salak Desa Pohsalak, Kec. Bagor, Kab. Nganjuk Irigasi & Domestik
137 Sawahan Desa Sawahan, Kec. Sawahan, Kab. Nganjuk Irigasi & Domestik
138 Sumber Agung Desa Sumbe Agung, Kec. Gondang, Kab. Nganjuk Irigasi & Domestik
139 Sumber Sono Desa Sumber Sono, Kec. Lengkong, Kab. Nganjuk Irigasi & Domestik
140 Logawe Desa Sumber kepuh, Kec. Lengkong, Kab. Nganjuk Irigasi & Domestik
141 Ngomben Desa Sambikerep, Kec. Rejoso, Kab. Nganjuk Irigasi & Domestik
142 Oro-oro Ombo Desa Oro-oro ombo, Kec. Ngetos, Kab. Nganjuk Irigasi & Domestik
143 Perning Desa Perning, Kec. Jatikalen, Kab. Nganjuk Irigasi & Domestik
144 Sumber Kepuh Desa Sumber Kepuh, Kec. Lengkong, Kab. Nganjuk Irigasi & Domestik
145 Sumber Soko Desa Ngumpul, Kec. Bagor, Kab. Nganjuk Irigasi & Domestik
146 Manggarejo Desa Mancon, Kec. Wilangan, Kab. Nganjuk Irigasi & Domestik
147 Joho Kab. Nganjuk Irigasi & Domestik
148 Peming Kab. Nganjuk Irigasi & Domestik
149 Kedung Sengon Kab. Nganjuk Irigasi & Domestik
150 Brayu Blandong Desa Brayu Blandong, Kec. Dawar Blandong, Kab. Mojokerto Irigasi & Domestik
151 Mojorejo Desa Majorejo, Kec. Kemlagi, Kab. Mojokerto Irigasi & Domestik
152 Mojodadi Desa Majodadi, Kec. Kemlagi, Kab. Mojokerto Irigasi & Domestik
153 Mojowono Desa Mojowono, Kec. Kemlagi, Kab. Mojokerto Irigasi & Domestik
154 Segaran Desa Segaran, Kec. Trowulan, Kab. Mojokerto Irigasi & Domestik
155 Babadan Desa Babadan, Kec. Ngajum, Kab. Malang Irigasi & Domestik
156 Gedangan Kulon Desa Gedangan kulon, Kec. Gedangan, Kab. Malang Irigasi & Domestik
157 Kutukan Desa Rejosari, Kec. Bantur, Kab. Malang Irigasi & Domestik
158 Malangsuko Desa Malangsuko, Kec. Tumpang, Kab. Malang Irigasi & Domestik
159 Segaran I Desa Segaran, Kec. Gedangan, Kab. Malang Irigasi & Domestik
160 Sukodono Desa Sukodono, Kec. Dampit, Kab. Malang Irigasi & Domestik
161 Lowokjati Desa Baturetno, Kec. Singosari, Kab. Malang Irigasi & Domestik
162 Bureng Desa Sukosari, Kec. Gondanglegi, Kab. Malang Irigasi & Domestik
163 Cokro Desa Cokro, Kec. Pakis, Kab. Malang Irigasi & Domestik
164 Kidang Bang Desa Kidang Bang, Kec. Wajak, Kab. Malang Irigasi & Domestik
165 Pringgo I Desa Pringgo, Kec. Bululawang, Kab. Malang Irigasi & Domestik
166 Pringgo II Desa Pringgo, Kec. Bululawang, Kab. Malang Irigasi & Domestik
167 Jambesari Desa Sumber Jambe, Kec. Ponco kusumo, Kab. Malang Irigasi & Domestik
168 Sukun Desa Sukun, Kec. Sukun, Kab. Malang Irigasi & Domestik
169 Song-song Desa Song-Song, Kec. Singosari, Kab. Malang Irigasi & Domestik
170 Watudakon Desa Watudakon, Kec. Kendal payak, Kab. Malang Irigasi & Domestik
171 Swaru Desa Swaru, Kec. Pagelaran, Kab. Malang Irigasi & Domestik
172 Wringinsongo Desa Wringinsongo, Kec. Tumpang, Kab. Malang Irigasi & Domestik
173 Sepanjang Desa Sepanjang, Kec. Gondanglegi, Kab. Malang Irigasi & Domestik
174 Sumber Pucung Kab. Malang Irigasi & Domestik
175 Sumber Jeruk Kab. Malang Irigasi & Domestik
176 Putukrejo Kab. Malang Irigasi & Domestik
177 Embung Banyuwangi Desa Tegaldimo, Kec. Wringin Pitu, Kab. Banyuwangi Irigasi & Domestik
Keterangan: -
Sumber: Dinas PU Sumber Daya Air Provinsi Jawa Timur

Lampiran | 127
Tabel-28B Rekapitulasi Embung Menurut Wilayah Sungai
Wilayah Sungai UPT Jumlah Volume Tampungan Kapasitas
No. Type Manfaat
PSDA Kab/Kota Embung (103 m³) Efektif (103 m³)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
I. BENGAWAN SOLO
UPT PSDA Madiun
1 Kabupaten Madiun 4 931,00 931,00 Urugan Irigasi & Domestik
2 Kabupaten Pacitan 36 113,33 113,33 Urugan Irigasi & Domestik
3 Kabupaten Ponorogo 9 895,80 895,00 Urugan Irigasi & Domestik
4 Kabupaten Magetan 11 926,21 642,21 Urugan Irigasi & Domestik
5 Kabupaten Ngawi 5 281,09 189,09 Urugan Irigasi & Domestik
UPT PSDA Bojonegoro
6 Kabupaten Bojonegoro 43 3.278,48 2.590,74 Urugan Irigasi & Domestik
7 Kabupaten Tuban 162 4.227,40 4.163,40 Urugan Irigasi & Domestik
8 Kabupaten Lamongan 25 6.898,71 6.653,71 Urugan Irigasi & Domestik
9 Kabupaten Gresik 76 5.709,27 5.709,27 Urugan Irigasi & Domestik

II. BRANTAS
UPT PSDA Malang
10 Kabupaten Malang 43 100,00 100,00 Urugan Irigasi & Domestik
11 Kabupaten Blitar 9 200,00 150,00 Urugan Irigasi & Domestik
12 Kabupaten Tulungagung 2 0,00 0,00 Urugan Irigasi & Domestik
13 Kabupaten Trenggalek 5 55,00 55,00 Urugan Irigasi & Domestik
UPT PSDA Kediri
14 Kabupaten Nganjuk 18 2.269,72 1.394,83 Urugan Irigasi & Domestik
15 Kabupaten Jombang 14 1.198,00 972,80 Urugan Irigasi & Domestik
UPT PSDA Surabaya
16 Kabupaten Mojokerto 31 14.054,00 14.054,00 Urugan Irigasi & Domestik
17 Kabupaten Sidoarjo 3 75,00 75,00 Urugan Irigasi & Domestik

III. WELANG-REJOSO
UPT PSDA Pasuruan
18 Kabupaten Pasuruan 1 Urugan Irigasi & Domestik

IV. PEKALEN-SAMPEAN
UPT PSDA Bondowoso
19 Kabupaten Situbondo 1 360,00 216,00 Urugan Irigasi & Domestik
20 Kabupaten Bondowoso 19 3.573,48 2.144,09 Urugan Irigasi & Domestik

V. BARU-BAJULMATI
UPT PSDA Bondowoso
21 Kabupaten Banyuwangi 2 0,04 0,04 Urugan Irigasi & Domestik

VI. BONDOYUDO-
BEDADUNG
UPT PSDA Lumajang
22 Kabupaten Lumajang 3 5,00 0,00 Urugan Irigasi & Domestik

VII. MADURA
UPT PSDA Pamekasan
23 Kabupaten Bangkalan 7 459,00 459,00 Urugan Irigasi & Domestik
24 Kabupaten Pamekasan 19 2.697,89 1.618,73 Urugan Irigasi & Domestik
25 Kabupaten Sumenep 15 4,63 4,63 Urugan Irigasi & Domestik
Keterangan: -
Sumber: Dinas PU Sumber Daya Air Provinsi Jawa Timur

128 | Lampiran
Tabel-29 Kualitas Air Sungai di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019

Koordinat (Lintang)

Minyak dan Lemak


Koordinat (Bujur)

Waktu sampling

Temperatur (ºC)

Detergen (µg/L)

(jmlh/ 1000 ml)

(jmlh/ 1000 ml)

Sianida (mg/L)
Fecal coliform

Total coliform
Klorin bebas

Fenol (µg/L)
BOD (mg/L)

COD (mg/L)
(tgl/bln/thn)

DHL (mg/L)

NO2 (mg/L)

NO3 (mg/L)
No. Nama Sungai Titik Pantau

TDS (mg/L)

NH3 (mg/L)
TSS (mg/L)

H2S (mg/L)
T-P (mg/L)
DO (mg/L)

(mg/L)

(µg/L)
pH
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26)
1 Kali Jagir Jembatan Merr Surabaya S 07°18'38,5" E 112°46'50,5" 24/01/2019 27,9 7,53 337 260 162 4,34 7,47 16,03 0,4204 0,9686 0,0156 <0,004 0,1954 <1,26 < 0,59 18,7281 8.100 20.800 0,002 0,11
2 Kali Jagir Tambangan Wonorejo Surabaya S 07°18'29,621" E 112°47'54,794" 24/01/2019 28,4 7,43 469 264 70,8 4,18 14,92 32,68 0,3426 1,0494 0,0112 <0,004 0,2119 9,9 < 0,59 22,0299 7.900 23.500 <0,002 0,03
3 Kali Mas Jembatan Sono Kembang Surabaya S 07°16'21,4" E 112°44'41,1" 24/01/2019 28,3 7,5 459 267 73,2 1,74 9,10 18,86 0,3182 0,8588 0,0278 <0,004 0,3014 11,6 < 0,59 39,2725 11.000 35.000 0,002 0,02
4 Kali Mas Jembatan Pasar Besar Surabaya S 07°14'52,1" E 112°44'31,8" 24/01/2019 28,7 7,49 504 288 92 2,33 3,96 8,48 0,2824 0,8006 0,0173 <0,004 0,2739 10,4 < 0,59 38,1719 8.100 27.800 0,002 0,02
5 Kali Mas Jembatan Petekan Surabaya S 07°13'19,9" E 112°44'17,1" 24/01/2019 28,4 7,47 501 274 143 1,81 6,74 14,14 0,2758 0,8352 0,0255 <0,004 0,3407 3,9 0,6 37,0713 11.200 36.000 0,002 0,02
6 Sungai Porong Tambangan Tlocor Kabupaten Sidoarjo S 07°32'45,1" E 112°49'09,9" 24/01/2019 28,3 7,82 449 266 89,2 6,14 3,25 6,91 0,1642 1,7318 0,0067 0,02 0,1975 <1,26 < 0,59 35,9707 1.800 4.100 0,002 0,03
7 Kali Brantas Jembatan Papar, Kediri S 07°41'41,2" E 112°04'31,3" 24/01/2019 26,9 7,61 280 228 83 7,45 4,76 9,43 0,0123 2,7327 0,0064 0,23 0,1597 <1,26 < 0,59 <0,0086 6.100 10.200 0,002 0,03
8 Kali Brantas Jembatan Masjid Besar Kediri, Kabupaten Kediri S 07°49'39,3" E 112°00'33,1" 24/01/2019 27,5 7,9 180 232 139 7,19 2,90 5,34 0,0084 2,1776 0,0103 0,22 0,1217 <1,26 < 0,59 0,0205 4.500 9.100 0,003 0,02
9 Kali Brantas Jembatan Ngujang, Kabupaten Tulungagung S 08°00'59,5" E 111°55'31,3" 24/01/2019 27,2 7,86 283 178 50 6,87 5,83 12,57 0,0170 2,0810 0,0040 0,2 0,1363 <1,26 0,6 <0,0086 7.100 12.000 0,002 0,02
10 Kali Brantas Tambangan Ngunut I, Kabupaten Tulungagung S 08°08'23,3" E 112°08'47,4" 24/01/2019 27,1 7,79 267 206 12 7,26 2,87 5,03 0,0245 2,1915 0,0048 0,18 0,1329 <1,26 < 0,59 0,0271 7.800 12.500 0,002 0,02
11 Kali Brantas Jembatan Kademangan Blitar S 08°08'23,3" E 112°08'47,4" 24/01/2019 25,8 7,94 256 172 2 7,90 2,89 4,71 0,0231 1,9709 0,0030 0,12 0,1177 <1,26 < 0,59 0,0168 7.900 12.800 <0,002 0,02
12 Kali Brantas Jembatan Glondang, Satreyan, Kanigoro, Kab Blitar S 08°09'12,5" E 112°13'03,7" 24/01/2019 26 7,73 306 204 70 6,75 5,01 4,40 0,0196 2,0564 0,0024 0,14 0,1003 <1,26 < 0,59 0,0091 3.200 7.200 <0,002 0,03
13 Kali Brantas Jembatan Selopuro Kabupaten Blitar S 08°09'58,9" E 112°18'02,9" 24/01/2019 26 7,76 270 222 32 5,90 7,65 1,57 0,0183 2,0527 0,0032 0,17 0,1071 <1,26 < 0,59 <0,0086 4.100 7.200 <0,002 0,03
14 Kali Brantas Jembatan Ngembul, Kesamben, Kabupaten Blitar S 08°10'16,8" E 112°20'08,6" 24/01/2019 27,4 7,73 280 242 224 6,05 5,84 3,77 0,0219 2,0241 0,0191 0,19 0,0855 10,8 < 0,59 <0,0086 1.400 3.000 0,002 0,03
15 Kali Brantas Jembatan Kalipare / Karangkates S 08°09'24,9" E 112°26'03,4" 24/01/2019 27,7 7,65 305 222 39 4,87 2,88 1,26 0,0214 1,9916 0,0019 0,14 0,0986 <1,26 < 0,59 0,0095 150 310 0,002 0,02
16 Kali Brantas Jembatan Soekarno-Hatta Kota Malang S 07°56'58,1" E 112°36'56,9" 25/01/2019 23,5 8,12 296 184 840 7,19 9,79 21,68 0,0596 3,4064 0,0100 <0,004 0,3049 3 < 0,59 35,9707 8.100 23.500 0,008 0,02
17 Kali Brantas Jembatan Gadang Kota Malang S 08°01'28,0" E 112°37'58,4" 25/01/2019 24,8 7,78 255 168 864 6,61 12,43 27,03 0,0771 2,2199 0,0057 0,01 0,2575 <1,26 < 0,59 15,0594 11.200 35.000 0,007 0,03
18 Kali Brantas Jembatan By Pass Kepanjen S 08°06'20,6" E 112°34'01,1" 25/01/2019 26,2 8,07 268 200 286 6,64 5,87 12,88 0,0608 2,3572 0,0085 0,02 0,1874 <1,26 < 0,59 22,0299 7.600 22.100 0,004 0,02
19 Kali Surabaya Sebelum Intake Pdam Karangpilang S 07°20'53,0" E 112°40'51,3" 28/01/2019 28 7,47 466 310 224 5,51 19,12 40,20 0,1485 1,1395 0,0115 0,17 0,1595 <1,26 < 0,59 33,7700 5.000 11.200 0,003 0,03
20 Kali Tengah Jembatan Bambe S 07°21'03,5" E 112°39'40,6" 28/01/2019 28,3 7,48 846 536 39 1,01 19,89 42,83 0,0817 0,0476 0,0330 <0,004 0,1818 <1,26 < 0,59 106,3787 7.000 14.000 <0,002 <0.020
21 Kali Surabaya Tambangan Cangkir S 07°21'56,6" E 112°37'57,6" 28/01/2019 27,8 7,6 450 288 265 3,70 8,09 17,66 0,1319 1,5541 0,0162 0,19 0,1749 8,9 < 0,59 28,5085 4.100 9.800 0,002 <0.020
22 Kali Tengah Hulu Kali Tengah (Sak) S 07°21'56,7" E 112°36'12,5" 28/01/2019 27,8 7,22 506 294 13,2 0,78 12,51 27,43 0,0049 <0.00893 0,0029 <0,004 0,1063 7 < 0,59 38,6040 2.500 7.500 0,002 0,07
23 Kali Surabaya Jembatan Canggu S 07°25'39,5" E 112°28'25,1" 28/01/2019 28,4 7,67 364 256 263 5,21 5,51 12,02 0,1874 1,7076 0,0222 0,07 0,206 7,3 0,7 25,3224 4.300 11.200 0,002 0,03
24 Sungai Brantas Jembatan Lengkong S 07°26'37,1" E 112°27'33,2" 28/01/2019 28,7 7,85 311 242 174 7,18 5,45 11,65 0,1269 1,7321 0,0322 0,1 0,1743 3,3 < 0,59 27,7690 4.200 8.900 0,002 0,03
25 Sungai Brantas Jembatan Padangan S 07°27'33,1" E 112°25'55,5" 28/01/2019 28,2 7,82 295 190 258 7,47 2,91 3,76 0,1094 1,4256 0,0145 0,16 0,1615 <1,26 0,6 17,9826 2.500 5.800 <0,002 <0.020
26 Kali Brantas Jembatan Ploso S 07°27'39,3" E 112°13'28,2" 28/01/2019 28,7 7,95 377 261 102 7,54 3,49 7,51 0,0465 1,3785 0,0102 0,18 0,1951 <1,26 0,6 12,0408 6.800 12.000 0,002 <0.020
27 Sungai Brantas Jembatan Ngrame Ii Mojokerto S 07°29'05,8" E 112°33'31,92" 28/01/2019 28,6 7,9 368 256 117 7,36 4,87 10,14 0,1055 1,7635 0,0088 0,18 0,1805 2,3 0,6 15,1865 2.200 5.100 0,002 0,02
28 Sungai Brantas Jembatan Tanjang Rono S 07°31'13,7" E 112°36'47,2" 28/01/2019 29,4 7,89 363 166 68 6,72 7,13 15,40 0,0740 1,5430 0,0157 0,37 0,1715 7,9 < 0,59 13,4389 1.700 4.100 <0,002 0,02
29 Kali Jagir Jembatan Merr Surabaya S 07°18'38,5" E 112°46'50,5" 14/03/2019 26,7 7,6 537 244 848 4,03 9,82 21,59 0,3010 1,7285 0,0254 <0,004 0,1544 14,2 < 0,59 36,6745 3.400 7.900 0,003 <0.020
30 Kali Jagir Tambangan Wonorejo Surabaya S 07°18'29,621" E 112°47'54,794" 14/03/2019 26,9 7,54 464 284 618 4,20 5,81 12,23 0,0549 1,1161 0,0023 0,3 0,1452 9,7 < 0,59 9,5088 4.400 10.200 0,005 <0.020
31 Kali Mas Jembatan Sono Kembang Surabaya S 07°16'21,4" E 112°44'41,1" 14/03/2019 27,9 7,54 332 302 161 2,94 4,75 10,43 0,5300 1,8660 0,0228 <0,004 0,1799 8,5 < 0,59 15,5456 5.800 10.400 0,002 <0.020
32 Kali Mas Jembatan Pasar Besar Surabaya S 07°14'52,1" E 112°44'31,8" 14/03/2019 28,7 7,49 395 300 79,6 1,18 9,08 20,15 0,7830 1,1765 0,0258 <0,004 0,2982 <1,26 < 0,59 < 8,6 6.100 12.400 0,004 <0.020
33 Kali Mas Jembatan Petekan Surabaya S 07°13'19,9" E 112°44'17,1" 14/03/2019 29 7,48 373 284 44,4 1,09 5,24 11,15 0,2560 0,8085 0,0339 0,06 0,3436 12 0,6 26,4873 6.000 12.400 0,004 <0.020
34 Sungai Porong Tambangan Tlocor Kabupaten Sidoarjo S 07°32'45,1" E 112°49'09,9" 14/03/2019 30,7 7,79 320 268 353 5,88 4,82 10,43 0,0055 3,1495 0,0275 0,9 0,1291 4 < 0,59 < 8,6 2.100 5.600 0,004 <0.020
35 Kali Brantas Jembatan Soekarno-Hatta Kota Malang S 07°56'58,1" E 112°36'56,9" 14/03/2019 27 8,38 305 287 64 6,39 4,12 4,68 0,1136 4,4134 0,0201 0,12 0,2721 5,5 < 0,59 < 8,6 5.800 10.800 0,003 <0.020
36 Kali Brantas Jembatan Gadang Kota Malang S 08°01'28,0" E 112°37'58,4" 15/03/2019 24,7 7,8 282 246 263 6,55 4,36 9,71 0,1565 3,3955 0,0099 0,15 0,2436 7,3 < 0,59 < 8,6 7.800 17.800 0,003 <0.020
37 Kali Brantas Jembatan By Pass Kepanjen S 08°06'20,6" E 112°34'01,1" 15/03/2019 25,2 8,16 281 230 46,8 6,72 3,01 6,12 0,1316 3,6984 0,0206 0,12 0,1232 <1,26 < 0,59 < 8,6 4.300 8.500 0,003 <0.020
38 Kali Brantas Jembatan Kalipare / Karangkates S 08°09'24,9" E 112°26'03,4" 18/03/2019 28,5 7,58 259 224 13,2 3,53 5,49 4,54 0,0195 2,7985 0,0021 0,17 0,1068 3 < 0,59 < 8,6 100 1.200 <0,002 <0.020
39 Kali Brantas Jembatan Ngembul, Kesamben, Kabupaten Blitar S 08°10'16,8" E 112°20'08,6" 18/03/2019 27,5 7,65 250 226 31,6 1,51 3,77 4,29 0,0139 2,6791 0,0139 0,16 0,0888 112,4 < 0,59 9,2133 1.400 3.000 <0,002 <0.020
40 Kali Brantas Jembatan Selopuro Kabupaten Blitar S 08°09'58,9" E 112°18'02,9" 18/03/2019 27,6 7,63 253 226 55,6 2,39 4,97 5,13 0,0165 2,5855 0,0172 0,13 0,2197 2 < 0,59 21,9136 2.300 6.700 <0,002 <0.020
41 Kali Brantas Jembatan Glondang, Satreyan, Kanigoro, Kab Blitar S 08°09'12,5" E 112°13'03,7" 18/03/2019 27,4 7,67 236 218 294 0,67 2,88 5,80 0,0110 2,7650 0,0025 0,16 0,1116 <1,26 < 0,59 553,9563 3.400 6.700 <0,002 0,02
42 Kali Brantas Jembatan Kademangan Blitar S 08°08'23,3" E 112°08'47,4" 18/03/2019 29,7 7,92 232 269 112 4,87 8,26 7,14 0,0134 2,7606 0,0210 0,11 0,114 <1,26 < 0,59 21,9136 4.000 8.800 0,002 <0.020
43 Kali Brantas Tambangan Ngunut I, Kabupaten Tulungagung - - 18/03/2019 26,7 7,82 233 252 227 6,39 8,82 5,38 0,0243 2,8557 0,0051 0,15 0,1396 <1,26 < 0,59 12,6458 4.000 8.900 <0,002 <0.020
44 Kali Brantas Jembatan Ngujang, Kabupaten Tulungagung S 08°00'59,5" E 111°55'31,3" 19/03/2019 27,5 7,89 267 264 222 6,72 4,99 8,03 0,0270 2,9780 0,0084 0,13 0,1002 <1,26 < 0,59 < 8,6 4.500 9.000 <0,002 <0.020
45 Kali Brantas Jembatan Masjid Besar Kediri, Kabupaten Kediri S 07°49'39,3" E 112°00'33,1" 19/03/2019 29 7,84 255 250 180 5,88 8,37 7,36 0,0196 2,6334 0,0018 0,16 0,1338 10,8 < 0,59 < 8,6 4.800 9.200 0,002 <0.020
46 Kali Brantas Jembatan Papar, Kediri S 07°41'41,2" E 112°04'31,3" 19/03/2019 28 7,9 256 272 279 5,71 6,45 8,04 0,0246 2,8349 0,0686 0,11 0,1508 <1,26 < 0,59 < 8,6 4.500 9.800 <0,002 <0.020
47 Kali Surabaya Sebelum Intake Pdam Karangpilang S 07°20'53,0" E 112°40'51,3" 20/03/2019 26,1 7,51 294 276 1146 3,36 10,36 23,30 0,0764 1,8061 0,0205 0,28 0,1469 <1,26 < 0,59 64,7185 500 1.500 0,003 <0.020
48 Kali Tengah Jembatan Bambe S 07°21'03,5" E 112°39'40,6" 20/03/2019 26,4 7,23 647 360 31,4 1,01 12,32 28,25 0,0089 0,1340 0,0016 0,01 0,165 2,7 < 0,59 84,2645 2.200 5.400 <0,002 <0.020
49 Kali Surabaya Tambangan Cangkir S 07°21'56,6" E 112°37'57,6" 20/03/2019 26,4 7,57 249 190 1110 3,87 6,76 14,83 0,0345 1,3813 0,0129 0,18 0,1279 <1,26 < 0,59 26,3123 2.700 5.400 <0,002 <0.020
50 Kali Tengah Hulu Kali Tengah (Sak) S 07°21'56,7" E 112°36'12,5" 20/03/2019 27,4 7,14 315 258 12 1,18 5,95 12,36 <0.00212 <0.00893 0,0017 <0,004 0,0758 2,9 < 0,59 136,4886 2.600 5.400 <0,002 0,02
51 Kali Surabaya Jembatan Canggu S 07°25'39,5" E 112°28'25,1" 20/03/2019 27,7 7,42 255 212 177 4,03 7,11 15,54 0,1142 0,8801 0,0053 0,11 0,1821 <1,26 < 0,59 121,3835 1.500 3.600 <0,002 <0.020

Lampiran | 129
Koordinat (Lintang)

Minyak dan Lemak


Koordinat (Bujur)

Waktu sampling

Temperatur (ºC)

Detergen (µg/L)

(jmlh/ 1000 ml)

(jmlh/ 1000 ml)

Sianida (mg/L)
Fecal coliform

Total coliform
Klorin bebas

Fenol (µg/L)
BOD (mg/L)

COD (mg/L)
(tgl/bln/thn)

DHL (mg/L)

NO2 (mg/L)

NO3 (mg/L)
No. Nama Sungai Titik Pantau

TDS (mg/L)

NH3 (mg/L)
TSS (mg/L)

H2S (mg/L)
T-P (mg/L)
DO (mg/L)

(mg/L)

(µg/L)
pH
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26)
52 Sungai Brantas Jembatan Lengkong S 07°26'37,1" E 112°27'33,2" 20/03/2019 29,2 7,81 1872 142 1600 6,12 5,41 12,00 0,0219 1,8111 0,0299 0,32 0,1482 1,3 < 0,59 < 8,6 1.600 3.600 <0,002 <0.020
53 Sungai Brantas Jembatan Padangan S 07°27'33,1" E 112°25'55,5" 20/03/2019 27,2 7,8 1771 144 1354 6,30 7,78 16,24 0,0242 1,7278 0,0057 0,22 0,19 <1,26 < 0,59 < 8,6 1.700 3.200 <0,002 <0.020
54 Kali Brantas Jembatan Ploso S 07°27'39,3" E 112°13'28,2" 20/03/2019 27,2 7,71 208 156 694 6,89 12,92 28,25 0,0309 1,8421 0,0286 0,06 0,1676 <1,26 < 0,59 < 8,6 1.400 2.800 <0,002 <0.020
55 Sungai Brantas Jembatan Ngrame Ii Mojokerto S 07°29'05,8" E 112°33'31,92" 21/03/2019 28,2 7,75 223 186 788 6,36 8,20 18,36 0,0284 1,9326 0,0099 0,15 0,16 <1,26 < 0,59 < 8,6 1.200 2.600 0,004 <0.020
56 Sungai Brantas Jembatan Tanjang Rono S 07°31'13,7" E 112°36'47,2" 21/03/2019 28,6 7,7 221 186 734 6,29 7,87 16,95 0,0310 1,4934 0,0117 0,14 0,1677 <1,26 < 0,59 < 8,6 1.100 2.500 <0,002 0,02
57 Kali Jagir Jembatan Merr Surabaya S 07°18'38,5" E 112°46'50,5" 14/05/2019 29,1 7,68 571,1 382 28 3,71 6,77 15,22 0,1757 2,2733 0,0150 0 0,2397 1,9 0,7 <0,0086 1.100 3.500 0,003 0,02
58 Kali Jagir Tambangan Wonorejo Surabaya S 07°18'29,621" E 112°47'54,794" 14/05/2019 29,7 7,62 562,7 380 18,4 3,80 5,52 12,23 0,2099 1,5121 0,0190 0,05 0,263 56,1 0,6 <0,0086 940 2.800 0,002 0,02
59 Kali Mas Jembatan Sono Kembang Surabaya S 07°16'21,4" E 112°44'41,1" 14/05/2019 30,2 7,64 558,3 370 100,8 1,52 3,23 6,27 0,1361 1,8709 0,0177 0,03 0,3102 7 < 0,59 <0,0086 1.700 3.500 0,003 0,02
60 Kali Mas Jembatan Pasar Besar Surabaya S 07°14'52,1" E 112°44'31,8" 14/05/2019 29,6 7,58 556,5 382 65,6 2,46 4,01 8,95 0,1561 <0.00893 0,0245 0,07 0,3006 2,3 0,8 <0,0086 1.700 3.500 0,003 0,03
61 Kali Mas Jembatan Petekan Surabaya S 07°13'19,9" E 112°44'17,1" 14/05/2019 30,2 7,58 572,5 356 32,2 1,28 3,53 7,76 0,1855 1,8505 0,0048 0,04 0,323 <1,26 < 0,59 <0,0086 1.700 3.500 0,009 0,02
62 Sungai Porong Tambangan Tlocor Kabupaten Sidoarjo S 07°32'45,1" E 112°49'09,9" 14/05/2019 29,8 7,56 1351 750 7,2 5,59 8,20 18,50 0,0956 2,7824 0,0023 0 0,2046 <1,26 < 0,59 <0,0086 170 840 0,003 0,02
63 Kali Brantas Jembatan Soekarno-Hatta Kota Malang S 07°56'58,1" E 112°36'56,9" 14/05/2019 25,3 8,41 397,7 292 84,8 6,43 3,24 5,37 0,0751 3,8009 0,0135 0,02 0,271 <1,26 0,6 <0,0086 1.700 3.500 0,003 0,02
64 Kali Brantas Jembatan Gadang Kota Malang S 08°01'28,0" E 112°37'58,4" 15/05/2019 25,5 7,85 385,2 280 46,8 6,22 2,99 6,56 0,1474 3,6866 0,0073 0,05 0,2538 <1,26 < 0,59 <0,0086 1.700 3.500 0,003 0,02
65 Kali Brantas Jembatan By Pass Kepanjen S 08°06'20,6" E 112°34'01,1" 15/05/2019 27 8,18 323,8 268 69,2 6,39 4,21 9,85 0,0593 1,9917 0,0070 0,07 0,0802 <1,26 < 0,59 <0,0086 1.300 2.200 0,003 0,03
66 Kali Surabaya Sebelum Intake Pdam Karangpilang S 07°20'53,0" E 112°40'51,3" 16/05/2019 28,6 7,78 525,5 330 136,4 3,53 6,65 15,52 0,1751 2,2809 0,0729 0,01 0,2797 9,6 < 0,59 <0,0086 340 1.100 0,002 0,03
67 Kali Tengah Jembatan Bambe S 07°21'03,5" E 112°39'40,6" 16/05/2019 28,6 7,51 1346 886 43 1,51 55,86 128,08 0,0111 0,1239 0,0617 0 0,404 <1,26 1,5 0,5756 1.700 3.500 0,002 0,11
68 Kali Surabaya Tambangan Cangkir S 07°21'56,6" E 112°37'57,6" 16/05/2019 29,1 7,71 518 350 514 2,39 4,54 10,44 0,2101 1,4709 0,0461 0,02 0,2779 <1,26 < 0,59 0,1616 1.700 3.500 0,002 0,02
69 Kali Tengah Hulu Kali Tengah (Sak) S 07°21'56,7" E 112°36'12,5" 16/05/2019 28 7,36 539,6 566 21,2 0,67 10,28 23,27 0,0050 0,0820 0,0140 0,06 0,2118 <1,26 1 0,0112 1.700 3.500 0,002 0,04
70 Kali Surabaya Jembatan Canggu S 07°25'39,5" E 112°28'25,1" 16/05/2019 29,7 8 461,2 310 22,8 4,87 2,99 6,56 0,0755 2,2815 0,0190 0,04 0,2115 <1,26 2,1 <0,0086 1.400 2.200 0,002 0,03
71 Sungai Brantas Jembatan Lengkong S 07°26'37,1" E 112°27'33,2" 16/05/2019 29,5 7,99 444,7 288 13,2 6,39 5,67 12,23 0,0688 2,9872 0,0185 0,05 0,1873 <1,26 < 0,59 0,0163 940 2.100 0,002 0,02
72 Sungai Brantas Jembatan Padangan S 07°27'33,1" E 112°25'55,5" 16/05/2019 29,4 8,12 458,5 271 10 6,72 4,00 8,95 0,0617 3,1588 0,0224 0,03 0,2672 <1,26 < 0,59 <0,0086 940 2.100 0,002 0,02
73 Kali Brantas Jembatan Ploso S 07°27'39,3" E 112°13'28,2" 16/05/2019 29,9 8,09 444,3 268 12 5,88 5,45 12,48 0,0300 3,3833 0,0113 0,05 0,191 <1,26 < 0,59 0,0115 790 1.700 0,002 0,02
74 Kali Brantas Jembatan Kalipare / Karangkates S 08°09'24,9" E 112°26'03,4" 16/05/2019 27,7 7,63 321 220 8,4 3,36 2,88 4,60 0,0356 3,5989 0,0020 0,02 0,1023 <1,26 < 0,59 <0,0086 700 1.100 0,002 0,02
75 Kali Brantas Jembatan Ngembul, Kesamben, Kabupaten Blitar S 08°10'16,8" E 112°20'08,6" 16/05/2019 27,6 7,9 319 180 12 5,93 4,13 9,52 0,0182 2,9658 0,0031 0,04 0,0868 <1,26 < 0,59 0,0122 790 2.400 0,002 0,02
76 Kali Brantas Jembatan Selopuro Kabupaten Blitar S 08°09'58,9" E 112°18'02,9" 16/05/2019 28,9 7,84 310 220 12,8 6,22 6,61 15,11 0,0314 2,8957 0,0036 0,05 0,1286 <1,26 < 0,59 0,0098 1.700 3.500 0,002 0,03
77 Kali Brantas Jembatan Glondang, Satreyan, Kanigoro, Kab Blitar S 08°09'12,5" E 112°13'03,7" 16/05/2019 28,5 7,58 314 230 13,2 6,52 6,96 15,76 0,0414 3,2256 0,0035 0,05 0,1078 <1,26 < 0,59 <0,0086 1.700 3.500 0,003 0,03
78 Kali Brantas Jembatan Kademangan Blitar S 08°08'23,3" E 112°08'47,4" 16/05/2019 29,5 8,08 306 214 10 7,82 14,07 31,53 0,0337 2,8643 0,0073 0,05 0,1268 <1,26 0,6 0,0143 2.200 5.400 0,003 0,03
79 Kali Brantas Tambangan Ngunut I, Kabupaten Tulungagung - - 16/05/2019 28,7 8,03 331 228 22,4 7,39 6,74 15,11 0,0194 2,8631 0,0061 0,07 0,1473 3,2 < 0,59 0,0278 2.200 5.400 0,002 0,03
80 Sungai Brantas Jembatan Ngrame Ii Mojokerto S 07°29'05,8" E 112°33'31,92" 17/05/2019 28 8,03 478,9 302 13,8 5,71 2,83 4,40 0,0708 3,1837 0,0091 0,06 0,1944 <1,26 < 0,59 0,0258 790 1.700 0,002 0,02
81 Sungai Brantas Jembatan Tanjang Rono S 07°31'13,7" E 112°36'47,2" 17/05/2019 29,4 7,97 466 314 12 5,38 2,81 2,82 0,0646 3,0929 0,0074 0,03 0,2007 <1,26 < 0,59 <0,0086 700 1.100 0,002 0,03
82 Kali Brantas Jembatan Ngujang, Kabupaten Tulungagung S 08°00'59,5" E 111°55'31,3" 17/05/2019 26,9 8,05 336 238 17,4 6,72 9,78 22,00 0,0162 2,4763 0,0045 0,09 0,1651 <1,26 < 0,59 <0,0086 2.800 5.400 0,003 0,03
83 Kali Brantas Jembatan Masjid Besar Kediri, Kabupaten Kediri S 07°49'39,3" E 112°00'33,1" 17/05/2019 27,5 8,02 327 202 18,4 6,70 7,13 16,42 0,0191 3,0719 0,0018 0,08 0,1425 <1,26 < 0,59 <0,0086 2.800 5.400 0,003 0,03
84 Kali Brantas Jembatan Papar, Kediri S 07°41'41,2" E 112°04'31,3" 17/05/2019 29,6 8,17 363 244 73,6 6,83 9,37 21,02 0,0204 3,2631 0,0063 0,11 0,1653 23,5 < 0,59 <0,0086 2.800 5.400 0,004 <0.020
85 Kali Jagir Jembatan Merr Surabaya S 07°18'38,5" E 112°46'50,5" 11/07/2019 28 7,29 619 342 22,8 2,81 8,72 18,65 0,8320 1,7650 0,0077 0,1 0,2924 23,7 < 0,59 <0,0086 1.210 2.410 <0,002 <0.020
86 Kali Jagir Tambangan Wonorejo Surabaya S 07°18'29,621" E 112°47'54,794" 11/07/2019 28 7,5 648 360 17,8 2,07 12,35 27,80 0,7630 1,3606 0,0619 0,06 0,2654 <1,26 < 0,59 <0,0086 200 1.350 <0,002 <0.020
87 Kali Mas Jembatan Sono Kembang Surabaya S 07°16'21,4" E 112°44'41,1" 11/07/2019 28,2 7,59 634 356 37,6 2,71 16,22 35,89 0,2100 1,5586 0,0577 0,11 0,2973 <1,26 < 0,59 <0,0086 410 1.580 <0,002 <0.020
88 Kali Mas Jembatan Pasar Besar Surabaya S 07°14'52,1" E 112°44'31,8" 11/07/2019 28 7,53 638 338 37,6 2,81 10,61 23,93 0,3645 1,5339 0,0221 0,1 0,3716 24,6 < 0,59 <0,0086 630 1.550 <0,002 <0.020
89 Kali Mas Jembatan Petekan Surabaya S 07°13'19,9" E 112°44'17,1" 11/07/2019 28,2 7,5 653 342 18 2,11 24,12 53,83 0,1792 1,6301 0,0283 0,11 0,3885 <1,26 < 0,59 <0,0086 740 2.310 <0,002 <0.020
90 Sungai Porong Tambangan Tlocor Kabupaten Sidoarjo S 07°32'45,1" E 112°49'09,9" 11/07/2019 29,9 7,87 1025 5960 21,6 2,47 29,31 65,79 0,0106 0,0819 0,0196 0,07 0,3929 <1,26 < 0,59 0,0275 730 10.810 0,003 0,03
91 Kali Brantas Jembatan Soekarno-Hatta Kota Malang S 07°56'58,1" E 112°36'56,9" 12/07/2019 22,4 8,37 574 248 54,4 8,73 9,85 21,86 0,0690 3,9720 0,0074 0,07 0,3327 <1,26 < 0,59 0,0180 1.990 9.870 0,002 <0.020
92 Kali Brantas Jembatan Gadang Kota Malang S 08°01'28,0" E 112°37'58,4" 12/07/2019 25,2 7,72 452 212 19,2 9,23 11,97 27,15 0,5604 4,2746 0,0124 0,07 0,3046 <1,26 < 0,59 <0,0086 1.450 4.730 0,002 <0.020
93 Kali Brantas Jembatan By Pass Kepanjen S 08°06'20,6" E 112°34'01,1" 12/07/2019 24,6 8,12 380 248 34,4 9,23 9,66 21,86 0,0942 1,9316 0,0132 0,03 0,0758 <1,26 < 0,59 <0,0086 1.200 2.430 0,002 <0.020
94 Kali Surabaya Sebelum Intake Pdam Karangpilang S 07°20'53,0" E 112°40'51,3" 15/07/2019 27 7,64 615 310 17,2 2,02 12,16 28,21 0,1056 2,1624 0,0224 0,03 0,3077 14,1 < 0,59 <0,0086 1.460 34.480 0,004 <0.020
95 Kali Tengah Jembatan Bambe S 07°21'03,5" E 112°39'40,6" 15/07/2019 26,1 7,68 1288 752 61 0,84 103,91 225,65 0,0279 0,0876 0,1099 0,01 0,2245 27,3 < 0,59 0,1185 72.700 241.960 0,008 0,23
96 Kali Surabaya Tambangan Cangkir S 07°21'56,6" E 112°37'57,6" 15/07/2019 26,5 7,71 555 288 16,8 2,52 9,20 20,45 0,0857 1,5239 0,0091 0,04 0,2631 3,8 < 0,59 <0,0086 1.730 3.930 0,003 <0.020
97 Kali Tengah Hulu Kali Tengah (Sak) S 07°21'56,7" E 112°36'12,5" 15/07/2019 26,9 7,77 627 346 78 4,02 13,90 31,03 0,1602 1,8242 0,0056 0,02 0,1987 <1,26 < 0,59 <0,0086 1.580 10.140 0,004 <0.020
98 Kali Surabaya Jembatan Canggu S 07°25'39,5" E 112°28'25,1" 15/07/2019 27,7 8,08 521 292 14,8 6,74 9,78 21,15 0,0884 1,9965 0,0122 0,05 0,2409 <1,26 < 0,59 <0,0086 3.360 43.520 0,004 <0.020
99 Sungai Brantas Jembatan Lengkong S 07°26'37,1" E 112°27'33,2" 15/07/2019 28,4 8,3 499 350 13,8 6,74 17,08 37,81 0,0757 2,4883 0,0157 0,06 0,2004 7 < 0,59 <0,0086 3.310 8.800 0,004 <0.020
100 Sungai Brantas Jembatan Padangan S 07°27'33,1" E 112°25'55,5" 15/07/2019 27,3 8,14 521 338 10,2 5,34 8,80 19,67 0,0245 0,8533 0,0053 0,05 0,1596 1,6 < 0,59 <0,0086 3.310 64.880 0,004 <0.020
101 Kali Brantas Jembatan Ploso S 07°27'39,3" E 112°13'28,2" 16/07/2019 26 8,07 465 565 15,4 0,71 34,00 77,15 0,0148 0,0306 0,1826 0,05 0,0586 16,7 < 0,59 0,0646 200 410 0,004 0,02
102 Sungai Brantas Jembatan Ngrame Ii Mojokerto S 07°29'05,8" E 112°33'31,92" 16/07/2019 28,6 8,26 545 236 11,2 6,46 2,84 3,09 0,0205 2,2675 0,0056 0,07 0,1632 8,6 < 0,59 <0,0086 2.460 7.330 0,004 <0.020
103 Sungai Brantas Jembatan Tanjang Rono S 07°31'13,7" E 112°36'47,2" 16/07/2019 29,1 7,78 1057 310 10,8 6,47 8,02 18,13 <0.00212 2,4729 0,0125 0 0,2146 <1,26 < 0,59 <0,0086 1.200 5.460 0,004 <0.020
104 Kali Brantas Jembatan Papar, Kediri S 07°41'41,2" E 112°04'31,3" 17/07/2019 25,7 7,34 408 278 13,8 6,13 7,37 16,97 0,0248 2,8703 0,0064 0,1 0,1502 <1,26 < 0,59 <0,0086 10.310 241.960 0,002 <0.020

130 | Lampiran
Koordinat (Lintang)

Minyak dan Lemak


Koordinat (Bujur)

Waktu sampling

Temperatur (ºC)

Detergen (µg/L)

(jmlh/ 1000 ml)

(jmlh/ 1000 ml)

Sianida (mg/L)
Fecal coliform

Total coliform
Klorin bebas

Fenol (µg/L)
BOD (mg/L)

COD (mg/L)
(tgl/bln/thn)

DHL (mg/L)

NO2 (mg/L)

NO3 (mg/L)
No. Nama Sungai Titik Pantau

TDS (mg/L)

NH3 (mg/L)
TSS (mg/L)

H2S (mg/L)
T-P (mg/L)
DO (mg/L)

(mg/L)

(µg/L)
pH
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26)
105 Kali Brantas Jembatan Masjid Besar Kediri, Kabupaten Kediri S 07°49'39,3" E 112°00'33,1" 17/07/2019 26,2 7,68 393 264 15,2 4,82 8,74 19,29 0,0422 2,8408 0,0103 0,06 0,125 <1,26 < 0,59 0,0163 4.170 241.960 0,004 <0.020
106 Kali Brantas Jembatan Ngujang, Kabupaten Tulungagung S 08°00'59,5" E 111°55'31,3" 17/07/2019 26,4 7,92 378 302 21,6 6,72 5,17 11,19 0,0285 3,3635 0,0040 0,11 0,1123 <1,26 < 0,59 0,0200 6.670 8.800 0,004 0,07
107 Kali Brantas Tambangan Ngunut I, Kabupaten Tulungagung S 08°08'23,3" E 112°08'47,4" 17/07/2019 27,5 7,95 372 314 23,2 7,30 5,97 13,12 0,0436 3,4014 0,0048 0,1 0,1165 <1,26 < 0,59 0,0118 14.500 17.230 0,004 0,03
108 Kali Brantas Jembatan Kademangan Blitar S 08°08'23,3" E 112°08'47,4" 17/07/2019 26 8 357 284 13,2 7,48 8,07 18,13 0,0555 3,0485 0,0030 0,11 0,0812 2,2 < 0,59 0,0180 11.990 155.310 0,008 0,02
109 Kali Brantas Jembatan Glondang, Satreyan, Kanigoro, Kab Blitar S 08°09'12,5" E 112°13'03,7" 18/07/2019 25,2 7,74 364 288 6,5 6,22 5,66 12,34 0,0676 2,8454 0,0024 0,07 0,0631 <1,26 < 0,59 0,0139 5.120 14.670 0,004 <0.020
110 Kali Brantas Jembatan Selopuro Kabupaten Blitar S 08°09'58,9" E 112°18'02,9" 18/07/2019 25,1 7,66 351 278 6 4,20 2,77 5,40 0,0724 3,0466 0,0032 0,07 0,1053 <1,26 < 0,59 0,0214 4.430 241.960 0,005 <0.020
111 Kali Brantas Jembatan Ngembul, Kesamben, Kabupaten Blitar S 08°10'16,8" E 112°20'08,6" 18/07/2019 25,3 7,72 367 298 4,55 5,21 4,51 10,03 0,0696 3,0084 0,0191 0,07 0,0568 <1,26 < 0,59 0,0166 6.240 15.650 0,005 <0.020
112 Kali Brantas Jembatan Kalipare / Karangkates S 08°09'24,9" E 112°26'03,4" 18/07/2019 25,7 7,6 370 306 2 4,54 2,81 5,79 0,0820 3,3010 0,0019 0,03 0,2018 <1,26 < 0,59 0,0135 1.090 7.380 0,005 <0.020
113 Kali Mas Jemb Petekan S 07°13'20.27" E 112°44'15.53" 23/09/2019 28,8 7,64 627 368 15,6 2,87 6,85 15,33 0,2135 0,8127 0,0384 0,03 0,5022 <1,26 < 0,59 0,0700 2.840 8.120 <0,002 <0.020
114 Kali Mas Jemb Pasar Besar S 07°14'50.98" E 112°44'30.69" 23/09/2019 29,4 7,64 594 370 36,4 2,87 10,97 23,36 0,2106 0,9727 0,0415 0,03 0,4796 <1,26 0,6 0,0307 7.720 16.310 <0,002 0,02
115 Kali Mas Jemb Sono Kembang S 07°16'23.43" E 112°44'41,59" 23/09/2019 31,1 7,72 284 362 20,8 2,87 8,42 18,25 0,1309 1,4707 0,0331 0,03 0,4239 <1,26 < 0,59 0,0381 4.040 12.870 0,002 0,02
116 Kali Jagir Jemb Merr S 07°18'40.29" E 112°46'51.40" 23/09/2019 29,5 7,66 630 378 18,8 3,04 8,60 18,62 0,2811 1,1617 0,0409 0,07 0,4688 <1,26 < 0,59 0,0384 2.950 11.390 <0,002 0,02
117 Kali Jagir Tamb Wonorejo S 07°18'29.88" E 112°47'55.79" 23/09/2019 30,2 7,64 722 424 20 3,04 6,81 14,97 0,2771 1,2049 0,0063 0,1 0,4181 <1,26 < 0,59 0,2194 1.990 10.340 0,002 0,03
118 Sungai Porong Tamb Tlocor S 07°32'08.90" E 112°49'19.09" 23/09/2019 31,5 8,13 1039 13400 172 7,59 62,43 138,72 0,0392 0,1081 0,0634 0,15 0,2387 <1,26 < 0,59 0,2552 1.850 8.710 0,003 0,03
119 Kali Brantas Jemb Soekarno-Hatta S 07°56'56.80" E 112°36'58.78" 23/09/2019 25,9 8,5 680 396 31,2 7,42 4,64 10,22 0,0438 3,6372 0,0279 0 0,3543 <1,26 < 0,59 0,0277 6.630 14.300 0,003 <0.020
120 Kali Brantas Jemb Gadang S 08°01'27.14" E 112°37'56.00" 23/09/2019 25,4 7,57 425 296 16,8 5,40 6,34 13,87 0,4930 3,3885 0,0094 0,04 0,4089 <1,26 < 0,59 0,0304 8.890 19.680 0,004 0,02
121 Kali Brantas Jemb By Pass Kepanjen S 07°06'20.30" E 112°33'58.99" 24/09/2019 27,6 8,17 192,9 270 36,4 7,59 9,20 21,54 0,0296 1,4485 0,0170 0,09 0,101 <1,26 < 0,59 0,0211 4.950 10.810 0,005 0,02
122 Kali Brantas Jembatan Papar Kediri S 07°41'41,2" E 112°04'31,3" 23/09/2019 28 8,12 385 254 36,4 6,90 4,45 9,86 0,0368 1,9387 0,0071 0,03 0,1031 <1,26 < 0,59 0,0219 1.340 5.040 0,004 0,02
123 Kali Brantas Jembatan Masjid Agung Kediri S 07°49'39,3" E 112°00'33,1" 23/09/2019 29,4 7,35 389 262 21,2 6,70 4,51 10,22 0,0465 1,9357 0,0008 0,03 0,0771 <1,26 0,6 22,0735 1.680 5.120 0,003 0,02
124 Kali Brantas Jembatan Ngujang Tulungagung S 08°00'59,5" E 111°55'31,3" 23/09/2019 28,4 8,07 397 262 34,4 6,20 5,09 11,32 0,0534 2,0936 0,0073 0,05 0,0828 <1,26 < 0,59 41,5153 3.680 11.240 0,004 0,03
125 Kali Brantas Tambangan Ngunut Tulungagung S 08°08'23,3" E 112°08'47,4" 23/09/2019 28,3 8,03 395 260 29,6 7,13 4,67 10,22 0,0594 2,2381 0,0316 0,03 0,0963 <1,26 < 0,59 9,5615 3.450 11.180 0,005 0,02
126 Kali Brantas Jembatan Kademangan Blitar S 08°08'23,3" E 112°08'47,4" 23/09/2019 28,3 8,13 388 254 12,8 6,92 2,95 6,57 0,0752 2,0783 0,0076 0,04 0,0633 <1,26 < 0,59 19,5711 3.730 9.340 0,005 0,02
127 Kali Brantas Jembatan Kanigoro Blitar S 08°09'12,5" E 112°13'03,7" 23/09/2019 27,6 7,74 387 258 9 6,94 2,94 6,57 0,0824 2,0566 0,0062 0,04 0,0464 <1,26 < 0,59 12,2564 410 10.100 0,005 0,03
128 Kali Brantas Jembatan Selopuro Blitar S 08°09'58,9" E 112°18'02,9" 24/09/2019 26,8 7,33 376 250 13,8 5,49 6,48 14,24 0,1080 1,8062 0,0006 0,04 0,0466 <1,26 < 0,59 6,8666 1.220 8.860 0,005 0,02
129 Kali Brantas Jembatan Kesamben Blitar S 08°10'16,8" E 112°20'08,6" 24/09/2019 27,1 7,85 403 266 7,2 4,76 2,95 5,84 0,1292 2,0443 0,0032 0,03 0,0506 <1,26 < 0,59 0,0631 2.330 11.120 0,005 0,02
130 Kali Brantas Jembatan Karangkates S 08°09'24,9" E 112°26'03,4" 24/09/2019 28,4 7,79 403 272 6,6 3,88 15,14 33,58 0,2229 0,2042 0,0058 0,03 0,0292 <1,26 < 0,59 9,1765 6.970 11.370 0,005 0,03
131 Kali Surabaya Sebelum Intake Pdam Karangpilang S 07°20'53.0" E 112°40'51.3" 25/09/2019 29,4 7,64 555 348 12,8 6,65 9,11 20,96 0,1657 1,9073 0,0196 0 0,4016 44,6 < 0,59 0,1147 4.510 12.540 0,006 0,04
132 Kali Tengah Jembatan Bambe S 07°21'03.5" E 112°39'40.6" 25/09/2019 28 7,65 1559 1024 32,4 0,00 96,11 212,95 0,0140 0,0541 0,0064 0 0,7851 <1,26 < 0,59 313,6244 1.720 8.880 0,007 2,8
133 Kali Surabaya Tambangan Cangkir S 07°21'56.6" E 112°37'57.6" 25/09/2019 27,8 7,77 520 374 13,6 5,69 10,41 23,66 0,0913 2,0657 0,0103 0,04 0,3299 <1,26 < 0,59 39,5357 1.920 12.540 0,006 0,03
134 Kali Tengah Hulu Kali Tengah (Sak) S 07°21'56.7" E 112°36'12.5" 25/09/2019 30,6 7,64 1971 1162 190 0,00 31,45 17,24 0,0057 0,0831 0,0040 0,01 0,2293 <1,26 < 0,59 150,4030 6.460 12.220 0,008 0,11
135 Kali Surabaya Jembatan Canggu S 07°25'39.6" E 112°28'25.1" 25/09/2019 30,6 8,18 465 376 13,2 7,54 9,72 22,31 0,0874 2,1246 0,0048 0,09 0,2671 <1,26 < 0,59 16,0534 4.250 12.430 0,006 0,03
136 Sungai Brantas Jembatan Lengkong Bypass S 07°26'37.1" E 112°27'33.2" 25/09/2019 29,5 8,23 468 336 10,8 8,54 6,85 15,21 0,0669 2,1676 0,0030 0,07 0,2694 <1,26 < 0,59 21,8278 2.500 8.670 0,006 0,02
137 Sungai Brantas Jembatan Padangan S 07°27'33.1" E 112°25'55.5" 25/09/2019 29,5 8,26 455 322 10,2 8,03 9,57 20,96 0,0344 1,8776 0,0024 0,08 0,2177 <1,26 < 0,59 14,5136 4.190 9.110 0,006 0,03
138 Kali Brantas Jembatan Ploso S 07°27'39.3" E 112°13'28.2" 25/09/2019 29,5 8,23 394 308 12 7,97 7,07 15,89 0,0211 1,9839 0,0032 0,04 0,1121 <1,26 < 0,59 20,2879 410 7.800 0,007 0,03
139 Sungai Brantas Jembatan Ngrame Mososari S 07°29'5.82" E 112°33'31.92" 26/09/2019 30,9 8,16 547 360 9 7,82 8,87 20,28 0,0343 1,0326 0,0191 0,04 0,2537 <1,26 < 0,59 9,8941 520 5.950 0,007 0,03
140 Sungai Brantas Jembatan Pg. Krembung S 07°31'13.7" E 112°36'47.2" 26/09/2019 31,1 8,34 603 386 14,3 8,03 10,13 22,99 0,0070 0,1321 0,0019 0,07 0,2112 <1,26 < 0,59 26,5611 410 10.080 0,007 0,03
141 Kali Surabaya Sebelum Intake Pdam Karangpilang S 07°20'53.0" E 112°40'51.3" 14/11/2019 30,7 7,73 871,8 406 13,2 1,35 9,32 21,57 0,1194 2,3016 0,0143 0,03 0,4103 <1,26 < 0,59 2,6975 3.200 21.100 0,004 0,02
142 Kali Tengah Jembatan Bambe S 07°21'03.5" E 112°39'40.6" 14/11/2019 29,8 7,76 1425 914 30,8 0,34 33,22 72,94 0,0196 0,0619 0,2967 0,04 0,5699 7,3 1,7 217,6818 7.500 21.500 0,007 0,52
143 Kali Surabaya Tambangan Cangkir S 07°21'56.6" E 112°37'57.6" 14/11/2019 30,6 7,83 866,9 370 13,6 1,24 2,87 5,07 0,0903 1,5949 0,0125 0 0,4195 <1,26 < 0,59 11,1242 1.100 7.800 0,004 0,02
144 Kali Tengah Hulu Kali Tengah (Sak) S 07°21'56.7" E 112°36'12.5" 14/11/2019 33,3 7,78 721,2 1288 68 0,00 61,74 139,54 0,0087 0,0788 0,3202 0 0,2956 <1,26 0,9 92,1347 3.300 18.200 0,008 0,13
145 Kali Surabaya Jembatan Canggu S 07°25'39.6" E 112°28'25.1" 14/11/2019 31,3 8,33 887,2 338 11,4 3,04 5,52 12,05 0,0355 2,3140 0,0146 0,02 0,3589 <1,26 < 0,59 5,3851 200 7.500 0,004 <0.020
146 Kali Brantas Jembatan Ploso S 07°27'39.3" E 112°13'28.2" 14/11/2019 31,3 8,37 930,4 308 11,9 7,56 16,91 39,01 0,0111 1,9933 0,0107 0,05 0,1519 <1,26 < 0,59 12,6799 400 8.100 0,004 <0.020
147 Sungai Brantas Jembatan Padangan S 07°27'33.1" E 112°25'55.5" 14/11/2019 31,3 8,49 906,2 334 8,4 9,65 2,93 5,71 0,0534 2,0741 0,0176 0,03 0,3517 <1,26 < 0,59 14,2156 1.300 2.400 0,005 0,02
148 Sungai Brantas Jembatan Lengkong Bypass S 07°26'37.1" E 112°27'33.2" 14/11/2019 30,2 8,64 916,4 334 9 9,76 8,40 19,35 0,0419 2,3096 0,0088 0,03 0,3354 <1,26 < 0,59 10,3763 100 1.200 0,016 <0.020
149 Sungai Brantas Jembatan Ngrame Mososari S 07°29'5.82" E 112°33'31.92" 15/11/2019 31,8 8,07 826,6 414 8,2 5,67 9,13 20,30 0,0023 0,0773 0,0043 0,3 0,2172 <1,26 < 0,59 11,5281 100 4.600 0,005 0,02
150 Sungai Brantas Jembatan Pg. Krembung S 07°31'13.7" E 112°36'47.2" 15/11/2019 32,6 8,15 754,8 786 17,2 4,57 28,87 66,60 0,0084 0,0331 0,0053 0,18 0,1412 <1,26 6,2 21,1065 2.100 21.700 0,007 0,03
151 Kali Jagir Jemb Merr S 07°18'40.29" E 112°46'51.40" 14/11/2019 31,5 7,63 781 406 14,4 2,40 12,67 28,23 0,6138 1,3816 0,0755 0,02 0,4937 54,9 < 0,59 14,1957 100 14.200 0,018 0,06
152 Kali Jagir Tamb Wonorejo S 07°18'29.88" E 112°47'55.79" 14/11/2019 31,7 7,58 937 448 37,6 1,85 16,41 36,47 0,1349 0,3145 0,0804 0,05 0,6876 <1,26 < 0,59 27,2495 1.000 12.100 0,015 0,08
153 Kali Mas Jemb Sono Kembang S 07°16'23.43" E 112°44'41,59" 14/11/2019 31,9 7,73 766 384 16,8 4,39 15,22 33,93 0,3272 0,8432 0,0961 0,09 0,5568 <1,26 < 0,59 10,7402 5.600 18.500 0,024 0,05
154 Kali Mas Jemb Pasar Besar S 07°14'50.98" E 112°44'30.69" 14/11/2019 31,6 7,61 812 414 21,2 3,24 14,48 33,30 0,0977 0,0756 0,0748 <0,004 0,7137 <1,26 < 0,59 13,4278 5.400 17.800 0,014 0,06
155 Kali Mas Jemb Petekan S 07°13'20.27" E 112°44'15.53" 14/11/2019 32,1 7,77 895 428 10,4 5,45 17,84 40,28 0,1001 0,1078 0,1116 <0,004 0,6696 <1,26 12,2 26,0977 5.700 18.300 0,01 0,08
156 Sungai Porong Tamb Tlocor S 07°32'08.90" E 112°49'19.09" 14/11/2019 32,5 7,98 364 22900 15,2 6,91 33,30 74,53 0,0041 0,0167 0,1033 0,09 0,2174 <1,26 < 0,59 11,1242 1.100 9.600 0,01 0,05
157 Kali Brantas Jemb Gadang S 08°01'27.14" E 112°37'56.00" 14/11/2019 25,5 7,49 727 312 22,8 4,05 29,56 67,55 0,4911 1,4824 0,0175 0,07 0,3506 <1,26 1,9 6,1330 10.200 20.500 0,01 0,04

Lampiran | 131
Koordinat (Lintang)

Minyak dan Lemak


Koordinat (Bujur)

Waktu sampling

Temperatur (ºC)

Detergen (µg/L)

(jmlh/ 1000 ml)

(jmlh/ 1000 ml)

Sianida (mg/L)
Fecal coliform

Total coliform
Klorin bebas

Fenol (µg/L)
BOD (mg/L)

COD (mg/L)
(tgl/bln/thn)

DHL (mg/L)

NO2 (mg/L)

NO3 (mg/L)
No. Nama Sungai Titik Pantau

TDS (mg/L)

NH3 (mg/L)
TSS (mg/L)

H2S (mg/L)
T-P (mg/L)
DO (mg/L)

(mg/L)

(µg/L)
pH
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26)
158 Kali Brantas Jemb By Pass Kepanjen S 07°06'20.30" E 112°33'58.99" 14/11/2019 25,3 7,72 415 151 241 5,59 24,06 53,91 0,0074 0,0228 0,0061 0,09 0,1303 <1,26 < 0,59 73,3218 8.900 19.200 0,031 0,12
159 Kali Brantas Jemb Soekarno-Hatta S 07°56'56.80" E 112°36'58.78" 15/11/2019 25,7 8,33 460 280 56,2 7,32 7,67 17,44 0,0708 4,1722 0,0190 0,05 0,331 <1,26 < 0,59 3,4654 7.800 11.200 0,023 0,03
160 Kali Brantas Jembatan Papar (Kediri) S 07°41'41,2" E 112°04'31,3" 28/11/2019 29,8 7,99 957,4 284 22,4 7,62 2,87 4,21 0,0340 2,2265 0,0064 12,49613 0,1891 52,5 < 0,59 5,0073 1.080 8.230 0,018 0,04
161 Kali Brantas Jembatan Masjid Agung (Kediri) S 07°49'39,3" E 112°00'33,1" 28/11/2019 30,7 7,89 880,6 294 23,6 5,75 7,13 15,78 0,0288 2,3167 0,0037 11,49644 0,1974 2,9 < 0,59 6,1573 200 7.800 0,012 0,05
162 Kali Brantas Jembatan Ngujang (Tulungagung) S 08°00'59,5" E 111°55'31,3" 28/11/2019 30,6 8,06 903,8 302 91,6 7,12 4,08 1,75 0,0462 2,1788 <0.0205 10,49675 0,1352 4,7 < 0,59 2,7072 410 8.890 0,011 0,04
163 Kali Brantas Tambangan Ngunut (Tulungagung) S 08°08'23,3" E 112°08'47,4" 28/11/2019 31,3 8,11 941,9 308 51,6 7,28 5,84 12,97 0,0442 2,1118 0,0055 10,49675 0,1198 7 < 0,59 1,1738 2.720 7.190 0,013 0,04
164 Kali Brantas Jembatan Kademangan (Blitar) S 08°08'23,3" E 112°08'47,4" 28/11/2019 30,5 8,18 951 278 24,4 8,28 6,91 15,43 0,0448 1,9557 0,0104 10,99659 0,1552 <1,26 < 0,59 6,4931 9.580 22.240 0,018 0,04
165 Kali Brantas Jembatan Glondang Kanigoro (Blitar) S 08°09'12,5" E 112°13'03,7" 28/11/2019 30,8 7,93 951,1 296 16 8,58 4,31 3,16 0,0490 2,2670 0,0028 8,99721 0,0877 <1,26 < 0,59 6,1098 200 7.420 0,01 0,04
166 Kali Brantas Jembatan Selopuro (Blitar) S 08°09'58,9" E 112°18'02,9" 28/11/2019 29,5 7,9 988,8 272 12 5,08 5,03 3,51 0,0443 2,1252 0,0022 11,49644 0,1086 <1,26 < 0,59 0,7429 200 6.800 0,014 0,04
167 Kali Brantas Jembatan Kesamben Ngembul (Blitar) S 08°10'16,8" E 112°20'08,6" 28/11/2019 29,4 8,2 998,5 281 4,5 8,52 5,12 11,22 0,0667 2,1968 0,0053 9,497055 0,1123 <1,26 < 0,59 3,0430 200 7.800 0,012 0,05
168 Kali Brantas Jembatan Karangkates (Blitar) S 08°09'24,9" E 112°26'03,4" 29/11/2019 29,3 7,74 983,5 270 2,5 4,57 4,45 9,82 0,1698 2,3397 0,0025 11,49644 0,0973 <1,26 < 0,59 8,7932 310 1.480 0,012 0,04
Keterangan: -
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur

132 | Lampiran
Tabel-29A Kualitas Air Sungai Wilayah Sungai Brantas
Phosphat Fecal
Temperatur Kekeruhan DHL TDS TSS BOD COD NO2 NO3 NH3 Total Coliform
No. Titik Pantau pH DO (mg/L) Total Coliform
(ºC) (NTU) (µS/cm) (mg/L) (mg/L) (mg/L) (mg/L) (mg/L) (mg/L) (mg/L) (MPN/100 mL)
(mg/L) (MPN/100 mL)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
1 Sumber Brantas, Arboretrum, Batu 17,3 1,38 7,49 198,6 83,7 7,0 7,20 4,7 10,0 0,01 0,9 0,01 0,73 0,0 400,0
2 J. Brantas, Batu (Brantas Hulu) 22,1 26,47 8,07 471,0 222,8 20,7 6,88 2,2 15,2 0,07 3,4 0,01 0,24 103,3 1.500,0
3 J. Pendem, Malang (Brantas Hulu) 23,6 264,00 8,29 596,0 302,3 469,3 7,51 5,0 16,7 0,08 2,7 0,04 1,72 8.266,7 14.533,3
4 J. Sengguruh, Malang (Brantas Hulu) 27,6 14,47 7,42 582,7 276,0 21,0 6,87 6,9 14,3 0,10 2,7 0,02 1,93 366,7 10.700,0
5 J. Brawijaya, Blitar (Brantas Hulu) 28,8 9,54 7,74 493,7 224,0 8,0 5,86 4,1 18,4 0,05 2,7 0,01 0,09 86,7 1.260,0
6 J. Trisula Kademangan, Blitar (Brantas Hulu) 28,2 13,70 7,77 431,0 210,4 37,7 7,82 11,3 14,7 0,06 2,3 0,01 0,53 6.900,0 9.900,0
7 J. Karangrejo, Tulungagung (Kali Ngrowo) 28,9 13,67 7,46 370,3 176,2 10,0 6,28 3,2 13,1 0,02 1,1 0,03 0,06 76,7 900,0
8 T. Maesan, Kediri (Brantas Tengah) 28,2 21,70 7,90 413,0 220,3 21,3 6,50 2,2 9,4 0,03 2,3 0,01 0,09 83,3 676,7
9 J. Jong Biru, Kediri (Brantas Tengah) 28,3 14,80 7,62 482,7 229,7 9,8 5,67 3,8 13,4 0,05 2,2 0,07 0,18 76,7 923,3
10 J. Lama Kertosono (Brantas Tengah) 29,3 9,39 8,01 550,0 259,3 12,7 7,33 9,8 6,0 0,02 1,9 0,01 2,95 200,0 800,0
11 T. Ngrombot, Nganjuk (Brantas Tengah) 29,1 9,03 7,95 491,3 236,3 8,3 6,57 8,0 10,0 0,02 2,2 0,02 0,89 333,3 2.333,3
12 J. Begedheng,Nganjuk (Kali Widas Muara) 30,1 11,84 8,40 594,7 290,3 6,8 8,26 2,0 15,2 0,18 1,2 0,05 0,14 76,7 1.023,3
13 J. Munung, Nganjuk (Kali Beng Muara) 29,0 8,08 7,73 635,0 320,0 6,8 6,57 3,3 17,2 0,02 1,6 0,02 0,17 90,0 960,0
14 J. Ploso, Jombang (Brantas Hilir) 28,4 9,69 8,06 484,3 273,0 8,3 7,37 9,6 9,0 0,03 2,1 0,03 0,80 466,7 3.100,0
15 T. Cheil Jedang, Jombang (Brantas Hilir) 28,9 8,94 7,89 675,0 388,0 6,0 5,54 2,3 12,4 0,06 2,2 2,84 0,28 96,7 1.210,0
16 T. Betro Kemlagi, Mojokerto (Brantas Hilir) 29,9 8,54 8,08 574,0 292,3 6,3 7,25 5,8 4,0 0,06 2,0 0,52 1,00 333,3 5.500,0
17 J. Les Padangan, Mojokerto (Brantas Hilir) 30,0 6,69 8,05 592,7 413,3 7,7 6,58 8,7 24,9 0,06 2,0 0,10 0,12 130,0 1.413,3
18 J. Pulorejo, Mojokerto (Kali Brangkal Muara) 30,2 11,53 8,17 589,3 404,0 9,1 6,60 6,2 34,8 0,07 1,3 0,05 0,08 173,3 1.700,0
19 J. Tol Mojokerto (Brantas Hilir) 30,8 7,53 8,02 563,3 262,0 7,7 7,24 3,9 10,3 0,07 2,2 0,09 1,23 1.500,0 3.766,7
20 J. Ngoro, Mojokerto (Kali Sadar Hilir) 29,1 50,50 7,70 908,3 439,7 44,0 3,22 407,4 501,0 0,07 1,6 0,19 0,14 173,3 1.510,0
21 J. Carat, Pasuruan (Kali Kambeng Muara) 30,6 28,37 7,66 939,3 520,3 34,3 6,67 12,1 33,7 0,38 2,1 1,75 0,79 3.933,3 10.066,7
22 J. Porong, Sidoarjo (Kali Porong Tengah) 30,8 25,54 7,71 837,7 429,7 17,3 3,22 67,1 43,0 0,03 1,7 0,10 1,09 3.033,3 9.466,7
23 T. Tlocor, Sidoarjo (Kali Porong Muara) 31,5 18,37 7,81 16776,7 9740,0 17,7 5,33 11,9 51,7 0,03 1,5 0,81 0,27 90,0 1.600,0
24 J. Jetis Permai (Kali Surabaya Hulu) 29,8 8,58 8,05 673,7 298,7 7,3 6,93 10,9 6,0 0,07 1,9 0,08 1,11 6.533,3 13.066,7
25 J. Jetis IV, Mojokerto (Kali Marmoyo Muara) 28,8 28,87 7,80 741,7 793,0 34,3 4,53 4,4 25,2 0,05 0,9 0,08 0,19 76,7 1.000,0
26 J. Perning, Mojokerto (Kali Kwangen Muara) 30,1 88,33 7,13 1722,3 768,0 30,3 3,22 97,5 958,3 0,02 3,6 8,77 0,61 126,7 1.420,0
27 J. Legundi, Sidoarjo (Kali Surabaya Tengah) 28,9 14,80 7,76 639,7 301,3 9,1 4,32 7,1 17,4 0,08 2,0 0,07 0,17 116,7 1.410,0
28 J. Bambe, Gresik (Kali Tengah Muara) 29,2 82,57 7,48 1492,7 700,3 40,3 0,80 39,0 155,0 0,00 1,2 4,83 2,07 10.500,0 16.166,7
29 J. Karang Pilang (Kali Surabaya Hilir) 29,7 14,23 7,55 716,3 340,0 8,1 3,53 9,4 28,9 0,26 2,7 0,24 0,16 90,0 810,0
30 J. Joyoboyo (Kali Surabaya Muara) 30,9 11,89 7,74 939,0 344,3 18,3 5,51 11,8 8,0 0,30 2,3 0,23 1,18 1.833,3 10.766,7
31 J. Jagir wonokromo (Kali Wonokromo Hulu) 30,3 10,11 7,68 684,7 327,0 10,7 4,80 8,9 11,7 0,28 2,6 0,18 1,31 2.400,0 10.933,3
32 J. Nginden Intan (Kali Wonokromo Tengah) 30,6 12,56 7,58 666,0 328,7 13,3 4,43 9,3 16,0 0,22 1,9 1,08 1,56 8.566,7 18.833,3
33 T. Wonorejo (Kali Wonokromo Hilir) 30,3 11,51 7,50 1720,0 863,3 5,8 3,15 12,2 44,4 0,20 1,6 1,60 0,24 103,3 1.150,0
34 J. Bungkuk Ngagel, Surabaya (Kali Mas Hulu) 30,1 12,26 7,55 699,3 349,7 17,3 3,62 8,0 19,0 0,27 2,5 0,60 1,37 1.466,7 7.100,0
35 J. Yos Sudarso, Surabaya (Kali Mas Tengah) 28,9 24,00 7,65 705,0 378,0 37,7 5,63 10,1 14,3 0,23 2,4 0,57 1,49 11.066,7 18.900,0
36 J. Petekan, Surabaya (Kali Mas Hilir) 29,4 12,12 7,45 877,3 418,0 7,3 2,56 11,0 25,5 0,20 1,8 1,56 0,27 110,0 960,0
37 Rata-rata 28,8 25,71 7,78 1153,6 622,9 28,8 5,59 23,4 61,9 0,10 2,0 0,74 0,76 1.932,8 5.215,6
Keterangan: -
Sumber: Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas

Lampiran | 133
Tabel-29B Kualitas Air Sungai Wilayah Sungai Bengawan Solo

Residu terlarut

Fecal Coliform
Total Coliform
Klorin bebas

Heksavalen
tersuspensi

Krom total
Lokasi

Tembaga

Kadmium

Detergen
Phospat*
Amoniak

Mangan

Flourida

Sianida
Residu

Klorida

Sulfida

Timbal
Nama Koordinat

COD*

Arsen
Bulan

Sulfat

Fenol
Crom
Nitrit*
Nitrat
Suhu

Seng
BOD
Besi
DO
No Titik

Ph
Stasiun UTM
Pengamatan

JPT/1
mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L JPT/100
˚C mg/L Cl mg/L Fe mg/L Mn mg/L F mg/L S mg/L CN mg/L Pb mg/L Cu mg/L Cr mg/L Zn mg/L mg/L Cd mg/ L µg/ L 00
TDS TSS OT NO3 NO2 NH3 PO4 KOK KOB CL 2 SO4 Cr6+ mL
mL
- 6-9 1000 50 4 10 0,06 (-) 0,2 (-) (-) (-) 25 3 0,03 1,5 0,002 (-) 0,02 0,03 0,02 (-) 0,05 0.05 1 0.01 1 200 5000 1000
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28) (29) (30) (31) (32) (33) (34) (35)
1 Napel Desa Napel, 551067.23668 X, Jan Nihil
(B. Solo) Kec. Ngawi, 9184203.7075 Y
Kab. Ngawi
Feb Nihil
Mar Nihil
Apr 28,68 6,4 330 10 6,05 2,0439 0,0603 0,0089 0,2355 31,6 0,077 0,0059 14,7 3,42 0,2 0,3906 - 23,981 < 0,001 < 0,0067 < 0,0038 - < 0,003 < 0,0016 - < 0,00068 0,0601 1219,1 49000
May Nihil
Jun 26,69 6,48 351,8 17 6,44 1,3638 0,0095 0,0685 0,2366 32,2 0,0059 0,0059 7,402 3,93 0,2 0,3676 - 27,513 < 0,001 < 0,0067 < 0,0038 - < 0,003 < 0,0016 - < 0,00068 0,173 4521,6 4500
Jul 26,7 6,16 214,5 64 5,51 2,7727 0,0737 0,004 0,2081 31,6 0,0059 0,0059 14,819 4,52 0,1 0,5677 - 55,919 < 0,001 < 0,0067 < 0,0038 - < 0,003 < 0,0016 - < 0,00068 0,242 357,7 1600000
Aug 24 8,3 218,6 11 6,62 2,6217 0,0457 0,0417 0,1118 36 0,0059 0,0059 8,997 3,3 0,1 0,3173 - 60,96 < 0,001 < 0,0067 < 0,0038 - < 0,003 0,0246 - < 0,00068 0,05 392,8 23000
Sep 29,42 6,48 289 9 8,5 1,38 0,0037 0,0003 0,374 42,7 0,0162 0,0877 11,7 4,7 0,2 0,4205 < 0,0043 140 < 0,007 < 0,0161 < 0,0069 < 0,0213 < 0,0014 < 0,0083 < 0,005 < 0,0034 - 109,2 5400 1400
Oct 29,33 6,58 417 16 8,2 1,08 0,0049 0,0003 0,32 66,5 0,1091 0,0473 44,6 4,6 - 0,6989 < 0,0043 168 < 0,007 < 0,0161 < 0,0069 < 0,0213 < 0,0014 < 0,0083 < 0,005 < 0,0034 - - 5400 2300
0
Nov 27 8,42 840 11 3,44 9,473 0,182 7,026 0,06 89,46 <0.011 1,551 186,8 16,1 <0.02 0,33 0,002 163,4 0,043 <0.030 <0.011 <0.001 - 0,005 - <0.004 - - 17 11
Dec 24 7,96 252 112 6,43 2,721 0,312 0,06 0,073 20,73 0,143 <0.010 23,83 13,97 0,02 0,213 0,029 38,77 0,004 <0.030 <0.011 <0.001 - <0.004 - <0.004 - - 340 270
2 Kajangan Desa Kajangan, 524307.7932 X, Jan Nihil
(B. Solo) Kec. Widodaren, 9186136.32348 Y
Kab. Ngawi
Feb Nihil
Mar Nihil
Apr 28,12 5,76 150 25 4,2 7,19 0,0334 0,0204 0,693 14,4 0,1571 0,0117 8,7 3,4 0,05 0,0308 < 0,0043 48 < 0,007 < 0,0161 < 0,0069 < 0,0213 < 0,0014 < 0,0083 0,01 < 0,0034 4900
May 28,75 5,8 217 3 5,2 10,38 0,0017 < 0,0003 0,221 26,7 0,0925 0,0452 28 3 0,1 0,0342 < 0,0043 53 < 0,007 < 0,0161 < 0,0069 < 0,0213 < 0,0014 < 0,0083 < 0,005 < 0,0034 38,6 5400000 5400
000
Jun 25,97 6,7 258 17 5 11,43 0,0508 0,0026 0,395 35 0,0227 0,2706 21,7 4 0,2 0,3792 < 0,0043 113 < 0,007 < 0,0161 < 0,0069 < 0,0213 < 0,0014 < 0,0083 < 0,005 < 0,0034 31,8 54000 2400
0
Jul 26 6,29 268 12 7,4 5,8 0,0018 1,0958 0,43 37 0,029 0,0101 27,3 2,9 0,3 0,3914 < 0,0043 79 < 0,007 < 0,0161 < 0,0069 < 0,0213 < 0,0014 < 0,0083 < 0,005 < 0,0034 < 0.2 2400 2400
Aug 27,17 6,04 282 9 5,5 3,52 0,0032 0,0006 0,599 38,2 0,188 0,0101 28 2,9 0,2 0,3474 < 0,0043 133 < 0,007 < 0,0161 < 0,0069 < 0,0213 < 0,0014 < 0,0083 < 0,005 < 0,0034 86,4 14000 920
Sep 27,3 6,59 432 83 0,2 1,79 0,0016 < 0,0003 1,449 52,1 0,9962 2,98 441,7 103 0,1 0,1535 < 0,0043 13 < 0,007 < 0,0161 < 0,0069 < 0,0213 < 0,0014 < 0,0083 0,01 < 0,0034 68,3 240000 2400
00
Oct 28,71 6,7 394 26 7,6 2,93 0,1269 0,0052 0,224 63 0,1102 0,0758 51,3 5,9 0,1 0,2866 < 0,0043 180 < 0,007 < 0,0161 < 0,0069 < 0,0213 < 0,0014 < 0,0083 < 0,005 < 0,0034 1600 220
Nov 26 7,67 794 22 <0.2 7,756 <0.001 5,174 0,797 81,94 0,279 3,327 214,2 40,21 <0.001 0,312 0,015 126,9 0,009 <0.030 <0.011 0,001 - 0,029 - <0.004 7900 4900
Dec 26 7,94 244 54 5,8 2,939 0,002 0,207 0,088 28,98 0,074 <0.016 73,37 20,24 0,15 0,246 - 50,43 0,004 <0.030 <0.011 <0.01 <0.004 - <0.004 6 223 2800 2800
3 Cepu Desa Cepu, 565946.14286 X, Jan Nihil
(B. Solo) Kec. Padangan, 9209644.30693 Y
Kab. Bojonegoro
Feb Nihil
Mar Nihil
Apr 28,31 5,88 324,6 18 4,95 2,1948 0,0776 0,025 0,295 26 0,0223 0,0059 13,981 4,42 0,2 0,2303 < 0.001 24,411 0,001 < 0,0067 < 0,0038 - < 0,003 0,0259 - < 0,00068 0,1444 2132,2 1600000
May Nihil
Jun 28,03 6,41 383,6 5 5,55 1,4494 0,0103 0,0589 0,2846 29,6 0,0059 0,0059 12,242 4,51 0,2 0,01 - 35,885 0,001 < 0,0067 < 0,0038 - < 0,003 < 0,0016 - < 0,00068 < 0.0074 412,8 130000
5
Jul 27,08 6,18 203 56 4,91 2,1456 0,0241 < 0,004 0,3146 31,2 0,0059 0,0059 13,695 5,14 0,1 0,9811 < 0.001 45,504 0,001 < 0,0067 < 0,0038 - < 0,003 < 0,0016 - < 0,00068 0,013 314,6 280000
Aug 24 8,46 370,5 15 5,4 1,8127 0,0188 0,017 0,0845 37,7 0,0423 0,0059 8,641 4,8 0,1 0,384 < 0.001 59,03 0,001 < 0,0067 < 0,0038 - < 0,003 0,0733 - < 0,00068 0,033 342,7 6800 4000
Sep 31,15 6,34 316 16 3,8 1,57 0,0049 < 0,0003 0,523 50,1 0,0385 1,071 44,7 4,7 0,3 0,4836 < 0,0043 132 0,007 < 0,0161 < 0,0069 < 0,0213 < 0,0014 < 0,0083 < 0,005 < 0,0034 - 151,6 54000 1400
0
Oct 28,86 6,49 317 11 8,2 0,08 0,0009 < 0,0003 0,496 47 0,0664 0,0473 18,3 2,1 - 0,555 < 0,0043 136 0,007 < 0,0161 < 0,0069 < 0,0213 < 0,0014 < 0,0083 < 0,005 < 0,0034 - - 5400 1400
Nov 27 8,66 426 16 6,81 0,242 0,166 0,026 0,002 64,83 <0.011 <0.16 50,48 7,301 <0.02 0,324 <0.002 87,49 0,003 <0.030 <0.011 <0.001 - <0.004 - <0.004 - - 1400 780
Dec 24 7,95 234 29 6,31 3,379 0,002 0,237 0,067 35,06 0,157 <0.010 55,06 2,71 0,03 0,264 0,011 67,93 0,002 <0.030 <0.011 0,005 - <0.004 - <0.004 - - 1300 790
4 Bojonegor Kab. Bojonegoro 597692.33719 X, Jan Nihil
o 9210161.38878 Y
(B. Solo)
Feb Nihil
Mar Nihil
Apr 29,5 5,51 306,4 12 6,64 2,1243 0,0716 0,0341 0,2243 26 0,1084 0,0059 15,659 3,02 0,2 0,2941 - 27,448 < 0,001 < 0,0067 < 0,0038 - < 0,003 0,0359 - < 0,00068 0,1704 2109,7 1600000
May Nihil
Jun 28,68 6,03 395,7 32 5,45 1,5873 0,1009 0,062 0,1304 39,9 0,037 0,0059 13,639 4,54 0,2 0,01 - 45,511 < 0,001 < 0,0067 < 0,0038 - < 0,003 < 0,0016 - < 0,00068 0,02 368,2 49000
Jul 28,2 5,88 209,9 71 5,72 1,3231 0,0973 < 0,004 0,1655 33,9 0,0059 0,0059 14,623 4,54 0,1 0,4779 - 49,577 < 0,001 < 0,0067 < 0,0038 - < 0,003 0,0096 - < 0,00068 0,033 38,1 920000

134 | Lampiran
Residu terlarut

Fecal Coliform
Total Coliform
Klorin bebas

Heksavalen
tersuspensi

Krom total
Lokasi

Tembaga

Kadmium

Detergen
Phospat*
Amoniak

Mangan

Flourida

Sianida
Residu

Klorida

Sulfida

Timbal
Nama Koordinat

COD*

Arsen
Bulan

Sulfat

Fenol
Crom
Nitrit*
Nitrat
Suhu

Seng
BOD
Besi
DO
No Titik

Ph
Stasiun UTM
Pengamatan

JPT/1
mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L JPT/100
˚C mg/L Cl mg/L Fe mg/L Mn mg/L F mg/L S mg/L CN mg/L Pb mg/L Cu mg/L Cr mg/L Zn mg/L mg/L Cd mg/ L µg/ L 00
TDS TSS OT NO3 NO2 NH3 PO4 KOK KOB CL 2 SO4 Cr6+ mL
mL
- 6-9 1000 50 4 10 0,06 (-) 0,2 (-) (-) (-) 25 3 0,03 1,5 0,002 (-) 0,02 0,03 0,02 (-) 0,05 0.05 1 0.01 1 200 5000 1000
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28) (29) (30) (31) (32) (33) (34) (35)
Aug 24 8,81 394,8 20 2,85 1,0694 0,0227 0,0628 0,014 43,2 0,0059 0,0059 11,113 5,77 0,1 0,7809 - 51,509 < 0,001 < 0,0067 < 0,0038 - < 0,003 0,0069 - < 0,00068 0,082 169,5 540000 3500
00
Sep 29,91 6,79 307 18 7,1 0,08 0,0624 < 0,0003 0,174 49 0,1192 0,0188 21,7 2,3 0,5 0,099 < 0,0043 120 < 0,007 < 0,0161 < 0,0069 < 0,0213 < 0,0014 < 0,0083 < 0,005 < 0,0034 - - 24000 2400
0
Oct 29,51 6,62 305 7 7,2 0,05 0,0537 < 0,0003 0,067 48,5 0,1197 0,0473 31,6 4,6 - 0,5409 < 0,0043 110 < 0,007 < 0,0161 < 0,0069 < 0,0213 < 0,0014 < 0,0083 < 0,005 < 0,0034 - - 1600 1600
Nov 27 8,51 412 18 6,66 0,724 <0.001 0,386 0,005 57,89 <0.011 0,024 46,13 11,61 0,02 0,335 0,002 47,52 0,01 <0.030 <0.011 <0.001 - <0.004 - <0.004 - - 2200 1300
Dec 25 8,15 4,1 44 6,55 3,325 0,281 0,429 0,135 48,06 0,178 <0.010 30,28 12,4 0,05 48,06 0,006 52,74 0,005 <0.030 <0.011 <0.001 - <0.004 - <0.004 - - 1700 1300
5 Ketonggo Desa Beran, 547818.84331 X, Jan Nihil
(B. Solo) Kab. Ngawi 9180166.32172 Y
Feb Nihil
Mar Nihil
Apr 27,9 6,4 397,4 9 5,15 2,1201 0,1079 0,0908 0,467 37,1 0,0898 0,0059 16,688 4,22 0,2 0,5019 - 28,406 < 0,001 < 0,0067 < 0,0038 - < 0,003 0,0623 - < 0,00068 0,0609 852 240000
May Nihil
Jun 26,67 6,74 478 1 5,85 1,331 0,0089 0,0963 0,1977 44,7 0,0059 0,0059 11,726 4,53 0,2 0,01 - 37,694 < 0,001 < 0,0067 < 0,0038 - < 0,003 < 0,0016 - < 0,00068 0,143 2593,6 79000
Jul 25,99 6,17 241,1 53 5,32 0,9805 0,0169 < 0,004 0,119 40,9 0,0059 0,0059 15,008 4,73 0,1 8069 - 45,646 < 0,001 < 0,0067 < 0,0038 - < 0,003 0,0082 - < 0,00068 0,418 < 3.8 26000
Aug 24 8,23 439,7 6 6,42 0,3449 0,0082 0,0239 0,014 50,8 0,0059 0,0059 7,567 3,41 0,1 0,9524 - 45,92 < 0,001 < 0,0067 < 0,0038 - < 0,003 0,0461 - < 0,00068 0,034 326,8 7800
Sep 30,29 6,54 312 4 8 0,06 0,0035 < 0,0003 0,084 60 0,0162 0,0592 10,6 2,4 0,1 0,3067 < 0,0043 99 < 0,007 < 0,0161 < 0,0069 < 0,0213 < 0,0014 < 0,0083 < 0,005 < 0,0034 - 217 24000 2400
0
Oct 28,85 6,9 306 3 5,1 0,08 0,0047 0,0026 0,133 66 0,0162 0,0568 16 2,8 0,4788 0,4788 < 0,0043 102 < 0,007 < 0,0161 < 0,0069 < 0,0213 < 0,0014 < 0,0083 < 0,005 < 0,0034 - - 160000 1600
00
Nov 26 8,31 402 7 6,99 0,084 0,064 <0.010 0,057 64,25 <0.011 <0.016 26 12,14 0,02 0,225 <0.002 48,39 0,007 <0.030 <0.011 - - <0.004 - <0.004 - - 2300 1100
Dec 25 8,89 376 44 6,94 3,295 0,023 0,375 0,005 36,29 1,057 0,027 47,05 24,2 0,03 0,237 70 0,003 <0.030 <0.011 0,004 <0.004 - <0.004 <10 9200 5400
6 A. Yani Desa Lebak 559187.91378 X, Jan Nihil
(B. Solo) Kayu, 9162993.72459 Y
Kab. Madiun
Feb Nihil
Mar Nihil
Apr Nihil
May 26,61 6,28 194 10 5,3 9,04 0,1008 0,0005 0,446 21 0,1559 0,1566 9,4 3,3 0,2 0,2583 < 0,0043 29 < 0,007 < 0,0161 < 0,0069 < 0,0213 < 0,0014 0,1554 < 0,005 < 0,0034 23000 4500
Jun 27,85 6,8 338 4 7,5 2,25 0,0956 0,0268 0,295 53 0,0162 0,0711 23,6 4,9 0,1 0,0308 < 0,0043 77 < 0,007 < 0,0161 < 0,0069 < 0,0213 < 0,0014 < 0,0083 < 0,005 < 0,0034 2400000 1300
0 0000
Jul 26,68 6,11 337 7 8,2 3,12 0,1121 0,4773 0,265 51,8 0,1163 0,1471 19,5 5 0,3 0,0367 < 0,0043 100 < 0,007 < 0,0161 < 0,0069 0,0213 < 0,0014 < 0,0083 < 0,005 < 0,0034 58,1 2400000 5400
00
Aug 26,68 6,11 337 7 8,2 3,12 0,1121 0,4773 0,265 51,8 0,1163 0,1471 19,5 5 0,3 0,0367 < 0,0043 100 < 0,007 < 0,0161 < 0,0069 < 0,0213 < 0,0014 < 0,0083 < 0,005 < 0,0034 22,6 2400000 7900
00 0000
Sep 28,08 6,36 395 9 7 3,14 0,2454 < 0,0003 0,295 54,8 0,1248 0,2349 8,4 1,4 0,4 0,0682 < 0,0043 78 < 0,007 < 0,0161 < 0,0069 < 0,0213 < 0,0014 < 0,0083 < 0,005 < 0,0034 2400000 2400
0 0000
Oct 29,13 6,94 329 7 7,8 0,49 0,0477 0,0142 0,497 53 0,0162 0,0663 11,6 6,1 - 0,4493 < 0,0043 99 < 0,007 < 0,0161 < 0,0069 < 0,0213 < 0,0014 < 0,0083 < 0,005 < 0,0034 24000 2400
0
Nov 26 8,24 578 6 6,13 2,741 <0.001 0,505 0,002 60,14 <0.011 <0.016 36,29 10,64 <0.02 0,196 <0.002 53,13 <0.001 <0.030 <0.011 - - <0.004 - <0.004 680 450
Dec 25 7,8 246 944 7,37 3,161 0,299 0,132 0,017 19,03 <0.011 0,065 73,25 7,8 <0.02 0,029 38,78 0,003 <0.03 <0.011 <0.001 <0.004 - - <10 9200 3500
7 Sekayu Desa Pinggirsari, 549374.78077 X, Jan Nihil
(B. Solo) Kec Ponorogo, 9130578.03948 Y
Kab. Ponorogo
Feb Nihil
Mar Nihil
Apr Nihil
May 26,59 6,3 259 8 6,1 5,9 0,0075 < 0,0003 0,284 22 0,1465 0,1851 9,4 1,4 0,1 0,3366 < 0,0043 27 < 0,007 < 0,0161 < 0,0069 < 0,0213 < 0,0014 < 0,0083 < 0,005 < 0,0034 46000 4600
0
Jun 25,65 6,81 359 4 8,2 1,08 0,1812 0,0553 0,219 39 0,057 0,2064 15,4 2,4 0,2 0,0308 < 0,0043 57 < 0,007 < 0,0161 < 0,0069 < 0,0213 < 0,0014 < 0,0083 < 0,005 < 0,0034 4900 220
Jul 25,22 6,13 304 6 8.5 1,11 0,0197 0,0125 0,242 32,3 0,1253 0,2706 17,6 5,5 0,2 0,0448 < 0,0043 28 < 0,007 < 0,0161 < 0,0069 < 0,0213 < 0,0014 < 0,0083 < 0,005 < 0,0034 107,7 54000 2400
Aug 25,22 6,13 304 6 8,5 1,11 0,0197 0,0125 0,242 32,3 0,1253 0,2706 17,6 5,5 0,2 0,0448 < 0,0043 28 < 0,007 < 0,0161 < 0,0069 < 0,0213 < 0,0014 < 0,0083 < 0,005 < 0,0034 24,3 54000 5400
0
Sep Nihil
Oct Nihil
Nov Nihil
Dec 25 7,74 342 64 7,76 2,895 0,035 0,216 0,139 12,84 4,451 0,114 50,06 16,84 <0.02 0,183 23,98 0,001 <0.030 <0.011 <0.001 <0.004 - <0.004 <10 470 340
8 Arjowinang Desa 512348.10316 X, Jan Nihil
un Mangunharjo, 9092052.65077 Y

Lampiran | 135
Residu terlarut

Fecal Coliform
Total Coliform
Klorin bebas

Heksavalen
tersuspensi

Krom total
Lokasi

Tembaga

Kadmium

Detergen
Phospat*
Amoniak

Mangan

Flourida

Sianida
Residu

Klorida

Sulfida

Timbal
Nama Koordinat

COD*

Arsen
Bulan

Sulfat

Fenol
Crom
Nitrit*
Nitrat
Suhu

Seng
BOD
Besi
DO
No Titik

Ph
Stasiun UTM
Pengamatan

JPT/1
mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L JPT/100
˚C mg/L Cl mg/L Fe mg/L Mn mg/L F mg/L S mg/L CN mg/L Pb mg/L Cu mg/L Cr mg/L Zn mg/L mg/L Cd mg/ L µg/ L 00
TDS TSS OT NO3 NO2 NH3 PO4 KOK KOB CL 2 SO4 Cr6+ mL
mL
- 6-9 1000 50 4 10 0,06 (-) 0,2 (-) (-) (-) 25 3 0,03 1,5 0,002 (-) 0,02 0,03 0,02 (-) 0,05 0.05 1 0.01 1 200 5000 1000
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28) (29) (30) (31) (32) (33) (34) (35)
(K. Kab. Pacitan
Grindulu)
Feb Nihil
Mar Nihil
Apr Nihil
May 27,87 5,7 188 11 6,8 1,07 0,0241 0,0014 0,141 2,5 0,3623 0,1138 14,5 3,8 0,05 0,3196 < 0,0043 28 < 0,007 < 0,0161 < 0,0069 < 0,0213 < 0,0014 0,0172 < 0,005 < 0,0034 46000 1400
0
Jun 23,77 6,73 155 2 5,9 0,3 0,0246 0,0004 0,091 9,5 0,0162 0,1138 8,7 1,1 0,1 0,0308 < 0,0043 118 < 0,007 < 0,0161 < 0,0069 < 0,0213 < 0,0014 < 0,0083 < 0,005 < 0,0034 < 6.9 4900 230
Jul 28,47 5,95 179 4 8,7 0,35 0,0059 0,0046 0,281 7,9 0,1196 0,0995 9,8 1 0,3 0,0825 < 0,0043 151 < 0,007 < 0,0161 < 0,0069 < 0,0213 < 0,0014 < 0,0083 < 0,005 < 0,0034 208 790 490
Aug 26,17 6,1 191 4 8,8 0,32 0,0032 0,0012 0,081 13,4 0,4019 0,1114 8,7 0,8 0,1 0,0308 < 0,0043 164 < 0,007 < 0,0161 < 0,0069 < 0,0213 < 0,0014 < 0,0083 < 0,005 < 0,0034 15 4600 4600
Sep 30,07 6,59 266 5 7,6 0,16 0,0088 < 0,0003 0,031 9 0,1526 0,2326 8 1,2 0,2 0,0308 < 0,0043 77 < 0,007 < 0,0161 < 0,0069 < 0,0213 < 0,0014 < 0,0083 < 0,005 < 0,0034 2400000 2400
000
Oct 32,08 7,28 1800 3 1 0,24 0,0238 0,0211 0,098 7196,4 0,1952 9,99 53,4 5,7 - 1,16 < 0,0043 275 < 0,007 < 0,0161 < 0,0069 0,0854 < 0,0014 < 0,0083 < 0,005 < 0,0034 54000 5400
0
Nov 26 8,06 404 4 7,63 0,074 0,008 <0.010 0,023 11,75 <0.011 <0.016 28,74 9,917 <0.02 0,143 <0.002 115,2 0,007 <0.030 <0.011 - - <0.004 - <0.004 40 20
Dec 25 7,87 376 27 7,8 0,914 0,248 0,178 0,013 32,88 0,0225 0,015 44,24 21,97 0,02 0,142 53,56 0,001 <0.030 <0.011 - 0,001 <0.004 - <0.004 <10 1700 270
9 Boboh Desa Boboh, 672451.73181 X, Jan Nihil
(K. Kab. Gresik) 9198276.1718 Y
Lamong)
Feb Nihil
Mar Nihil
Apr 29,16 6,27 544,1 9 5,55 1,6847 0,0684 < 0,004 0,1032 50,8 0,0376 0,0059 18,454 4,41 0,2 0,2118 - 54,878 < 0,001 < 0,0067 < 0,0038 - < 0,003 < 0,0016 - < 0,00068 79000
May Nihil
Jun 28,05 5,39 602,1 28 7,73 1,1481 0,0082 0,0699 0,0342 125,8 0,0059 0,0059 9,547 2,45 0,2 0,01 - 56,577 < 0,001 < 0,0067 < 0,0038 - < 0,003 < 0,0016 - < 0,00068 2000
Jul 27,35 6,1 340,5 33 6,82 1,2734 0,0108 < 0,004 0,2213 247,1 0,0059 0,0059 9,003 3,26 0,1 0,8035 - 25,25 < 0,001 < 0,0067 < 0,0038 - < 0,003 < 0,0016 - < 0,00068 1600000
Aug 24 7,63 1030 53 0,51 1,6937 0,0239 < 0,004 0,0695 605,6 0,4321 0,4921 16,092 9,98 0,5 0,8219 - 64,371 < 0,001 < 0,0067 < 0,0038 - < 0,003 0,0595 - < 0,00068 240000 2400
00
Sep Nihil
Oct Nihil
Nov Nihil
Dec Nihil
10 Kebomas Desa Kebomas, 681667.85893 X, Jan Nihil
(K. Kab. Gresik 9204367.72126 Y
Lamong)
Feb Nihil
Mar Nihil
Apr 28,31 6,24 8040 8 2,38 1,403 0,1358 < 0,004 0,1435 10630,5 0,0431 0,0059 19,55 6,24 0,2 1,0416 - 163,257 < 0,001 < 0,0067 < 0,0038 - < 0,003 0,028 - < 0,00068 0,0706 2260,2 79000
May Nihil
Jun 26,57 5,4 12100 50 0,5 1,8247 0,0807 2,1148 0,156 5874,8 0,0059 0,0059 23,228 10,29 0,2 0,01 - 258,951 < 0,001 0,0038 < 0,0038 - < 0,003 < 0,0016 - < 0,00068 0,081 2204,8 79000
Jul 26,17 6,14 16710 54 2,21 1,6402 0,1862 2,4258 0,1466 3490,6 0,0059 0,0059 15,212 8,39 0,25 2,1332 - 303,074 < 0,001 < 0,0067 < 0,0038 - < 0,003 < 0,0016 - < 0,00068 0,033 < 3.8 1600000
Aug 24 7,6 33000 30 4,18 1,7744 0,2289 0,6968 0,0223 37121,4 0,0155 0,0059 12,613 6,21 0,1 3,2717 - 333,874 < 0,001 < 0,0067 0,0074 - < 0,003 < 0,0016 - < 0,00068 0,057 < 0.38 240000 2400
00
Sep 28,79 6,95 20400 105 6,8 2,4 0,0153 0,0004 0,206 14695,4 0,0999 0,0101 35 4,2 0,1 1,3774 < 0,0043 584 < 0,007 < 0,0161 < 0,0069 < 0,0213 < 0,0014 0,0304 < 0,005 < 0,0034 - - 4900 4900
Oct 28,82 6,87 27200 23 8 0,6 0,194 < 0,0003 0,245 19494 0,0162 0,0473 34,9 4,4 - 2,0015 < 0,0043 668 < 0,007 < 0,0161 0,0158 < 0,0213 < 0,0014 < 0,0083 < 0,005 < 0,0034 - - 5400 5400
Nov 27 7,95 35826 89 4,68 2,598 0,866 1,758 <0.001 19359 <0.011 <0.016 32,37 8,424 0,05 0,441 0,028 2624 <0.001 <0.030 <0.011 0,002 - <0.004 - <0.004 - - 780 450
Dec 25 8,08 37650 201 4,04 3,636 2,99 4,32 0,006 21019 0,504 <0.001 35,55 16,03 <0.01 0,417 0,01 2852 <0.001 <0.030 <0.011 0,018 - <0.004 - <0.004 - - 270 220
11 Malo Desa Malo, 629208.78 X, Jan Nihil
(B. Solo) Kab. Bojonegoro 9215044 Y
Feb Nihil
Mar Nihil
Apr 29,4 5,17 309,5 13 4,65 2,1899 0,0563 0,0145 0,6389 25,6 0,0838 0,0059 17,22 4,81 0,2 0,4026 - 24,825 < 0,001 < 0,0067 < 0,0038 - < 0,003 0,2189 - < 0,00068 0,0136 660,1 1600000
May Nihil
Jun 29,22 6,1 368,1 30 6,74 1,9232 0,0598 0,2192 0,1965 33,4 0,0059 0,0059 14,858 3,34 0,2 0,4554 - 33,36 < 0,001 < 0,0067 < 0,0038 - < 0,003 < 0,0016 - < 0,00068 0,031 332,7 33000
Jul 28,05 6,04 216,7 56 5,01 2,6267 0,2532 < 0,004 0,259 30,2 0,0059 0,0059 17,497 5,12 0,1 0,9414 - 53,887 < 0,001 < 0,0067 < 0,0038 - < 0,003 < 0,0016 - < 0,00068 0,159 705,9 1600000
Aug 24 8,83 213,2 14 5,7 1,6066 0,0353 0,0329 0,014 41,2 0,0059 0,0059 9,089 4,19 0,1 0,864 - 58,602 < 0,001 < 0,0067 < 0,0038 - < 0,003 0,0176 - < 0,00068 0,031 492,4 1600000 1600
000
Sep 28,82 6,77 319 37 6,8 1,32 0,0076 < 0,0003 0,286 54 0,0825 0,0806 45,6 4,6 0,4 0,1861 < 0,0043 131 < 0,007 < 0,0161 < 0,0069 < 0,0213 < 0,0014 0,0841 < 0,005 < 0,0034 - - 24000 2400
0

136 | Lampiran
Residu terlarut

Fecal Coliform
Total Coliform
Klorin bebas

Heksavalen
tersuspensi

Krom total
Lokasi

Tembaga

Kadmium

Detergen
Phospat*
Amoniak

Mangan

Flourida

Sianida
Residu

Klorida

Sulfida

Timbal
Nama Koordinat

COD*

Arsen
Bulan

Sulfat

Fenol
Crom
Nitrit*
Nitrat
Suhu

Seng
BOD
Besi
DO
No Titik

Ph
Stasiun UTM
Pengamatan

JPT/1
mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L JPT/100
˚C mg/L Cl mg/L Fe mg/L Mn mg/L F mg/L S mg/L CN mg/L Pb mg/L Cu mg/L Cr mg/L Zn mg/L mg/L Cd mg/ L µg/ L 00
TDS TSS OT NO3 NO2 NH3 PO4 KOK KOB CL 2 SO4 Cr6+ mL
mL
- 6-9 1000 50 4 10 0,06 (-) 0,2 (-) (-) (-) 25 3 0,03 1,5 0,002 (-) 0,02 0,03 0,02 (-) 0,05 0.05 1 0.01 1 200 5000 1000
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28) (29) (30) (31) (32) (33) (34) (35)
Oct 30,13 6,47 335 10 7,5 0,1 0,0064 < 0,0003 0,134 45 0,1411 0,0473 16 3,3 - 0,55 < 0,0043 98 < 0,007 < 0,0161 < 0,0069 0,0161 < 0,0014 < 0,0083 < 0,005 < 0,0034 - - 16000 1400
Nov 27 8,5 456 19 5,99 0,11 <0.001 0,03 0,138 62,79 <0.011 <0.016 64,27 3,744 0,02 0,34 <0.002 70,94 0,01 <0.030 <0.011 <0.001 - <0.004 - <0.004 - - 1400 780
Dec 25 7,91 314 70 4,9 3,145 0,005 0,071 0,098 43 0,406 0,047 101,6 6,226 0,04 0,254 0,005 53,37 0,078 <0.030 <0.011 <0.001 - <0.004 - 0,004 - - 16000 9200
12 Babat Desa Babat, 629208.78 X, Jan Nihil
(B. Solo) Kab. Lamongan) 9215044.43 Y
Feb Nihil
Mar Nihil
Apr 29,78 5,77 285,9 13 3,77 2,2403 0,0554 0,017 0,2384 24 0,0761 0,0059 18,519 6,63 0,2 0,1821 - 27,639 < 0,001 < 0,0067 < 0,0038 - < 0,003 < 0,0016 - < 0,00068 < 0.0074 466,1 170000
May Nihil
Jun 28,81 5,85 362,2 24 7,14 1,1048 0,0398 0,0977 0,0405 35,1 0,0059 0,0059 10,495 3,36 0,2 0,1653 - 37,912 < 0,001 < 0,0067 < 0,0038 - < 0,003 < 0,0016 - < 0,00068 0,058 925,5 4500
Jul 27,91 5,97 200,8 47 7,52 1,1004 0,0259 < 0,004 0,1144 25,2 0,0059 0,0059 9,737 2,66 0,1 0,8136 - 46,346 < 0,001 < 0,0067 < 0,0038 - < 0,003 < 0,0016 - < 0,00068 0,088 < 3.8 540000
Aug 24 8,66 350,7 14 5,3 0,4826 0,0082 < 0,004 0,014 35 0,0059 0,0059 11,28 4,79 0,1 0,0125 - 34,406 < 0,001 0,0194 < 0,0038 - < 0,003 < 0,0016 - < 0,00068 0,033 169,5 1600000 1600
000
Sep 29,06 6,88 266 5 7,1 0,09 0,0051 < 0,0003 0,05 36,5 0,0805 0,014 9,5 1,1 0,1 0,0377 < 0,0043 300 < 0,007 < 0,0161 < 0,0069 < 0,0213 < 0,0014 < 0,0083 < 0,005 < 0,0034 - - 240000 2400
00
Oct 31,5 6,53 270 9 7,4 0,21 0,0094 < 0,0003 0,042 44 0,0984 0,0473 27,9 6 - 0,4858 < 0,0043 72 < 0,007 < 0,0161 < 0,0069 < 0,0213 < 0,0014 0,044 < 0,005 < 0,0034 - - 24000 4900
Nov 27 8,36 836 10 6,96 0,625 0,513 0,22 0,004 189,6 <0.011 <0.016 42,29 7,675 <0.02 0,294 <0.02 66,78 0,018 <0.030 <0.011 <0.001 - <0.004 - <0.004 - - 13000 610
Dec 25 8,25 358 13 6,43 2,774 0,121 0,023 0,062 37,98 0,102 <0.010 37 3,985 0,01 0,261 0,002 72,45 0,004 <0.030 <0.011 <0.001 - <0.004 - <0.004 - - 540 330
13 Karanggen Desa 654870.2 X, Jan Nihil
eng Karanggeneng, 9226949 Y
(B. Solo) Kab. Lamongan)
Feb Nihil
Mar Nihil
Apr 29,61 6,2 297,9 6 5,85 2,2251 0,0479 < 0,004 0,2111 29 0,0922 0,0059 16,172 4,41 0,2 0,3627 - 29,407 < 0,001 < 0,0067 < 0,0038 - < 0,003 0,1168 - 0,00068 0,0123 < 3.8 1600000
May Nihil
Jun 29,94 5,65 311 47 7,53 0,9612 0,0082 0,1138 0,014 35,1 0,0059 0,0059 8,326 1,96 0,2 0,7439 - 35,48 < 0,001 < 0,0067 < 0,0038 - < 0,003 < 0,0016 - < 0,00068 0,055 4888,3 1600000
Jul 28,4 6,06 224,3 73 7,32 1,2149 0,0082 < 0,004 0,0816 68,7 0,0059 0,0059 8,121 2,96 0,1 0,8413 - 59,128 < 0,001 < 0,0067 < 0,0038 - < 0,003 0,0022 - < 0,00068 0,067 < 3.8 1600000
Aug 24 8,42 301,1 25 6,32 0,9247 0,0082 < 0,004 0,014 76,6 0,0059 0,0059 9,759 3,71 0,1 0,6763 - 43,76 < 0,001 < 0,0067 < 0,0038 - < 0,003 0,0455 - < 0.00068 0,052 < 3.8 240000 2400
00
Sep 29,93 7,03 2530 9 5 0,47 0,7212 < 0,0003 0,166 1449,6 0,1096 0,8216 29,5 5 0,2 0,4046 < 0,0043 300 < 0,007 < 0,0161 < 0,0069 < 0,0213 < 0,0014 < 0,0083 < 0,005 < 0.0034 - - 4900 2300
Oct 32,56 6,87 4190 12 6,8 0,19 0,0027 0,0042 0,032 2449,2 0,0557 0,0473 27,9 4,9 - 0,8577 < 0,0043 375 < 0,007 < 0,0161 < 0,0069 < 0,0213 < 0,0014 0,5675 < 0,005 < 0.0034 - - 5400000 1400
000
Nov 27 8,13 6462 24 5,62 0,952 0,858 0,261 0,034 3490 <0.011 <0.016 33,82 8,237 0,02 0,214 0,003 401,4 0,001 <0.030 <0.011 0,001 - <0.004 - <0.004 - - 11000 1700
Dec 26 8,36 564 20 6,35 2,424 0,072 0,15 0,799 65,13 0,211 <0.001 162,5 13,77 <0.01 0,28 0,003 52,24 0,012 <0.030 <0.011 <0.001 - <0.004 - <0.004 - - 5400 260
14 Arjosari Desa Arjosari, 516717.83 X, Jan Nihil
(K. Kab. Pacitan) 9101454.23 Y
Grindulu)
Feb Nihil
Mar Nihil
Apr Nihil
May 28,26 6,29 194 9 6,3 1,55 0,1576 0,0005 0,096 3,5 0,1277 0,0402 16,1 3,8 0,05 0,1884 < 0.0043 36 < 0.007 < 0.0161 < 0.0069 < 0.0213 < 0.0014 < 0.0083 < 0.005 < 0.0034 94000 4500
Jun 26,46 6,28 139 3 6,1 0,14 0,0426 0,0025 0,181 6 0,0162 0,0437 14,7 2,1 0,1 115 < 0.0043 115 < 0.007 < 0.0161 < 0.0069 < 0.0213 < 0.0014 < 0.0083 < 0.005 < 0.0034 2400 7900
Jul 29,66 5,78 179 4 8,1 0,04 0,0013 0,0056 0,064 5,5 0,161 0,0972 11,7 1,1 0,1 0,0308 < 0.0043 161 < 0.007 < 0.0161 < 0.0069 < 0.0213 < 0.0014 < 0.0083 < 0.005 < 0.0034 40,1 240000 5400
Aug 25,43 6,03 179 4 8,1 0,04 0,0013 0,0056 0,064 5,5 0,161 0,0972 11,7 1,1 0,1 0,0308 < 0.0043 161 < 0.007 < 0.0161 < 0.0069 < 0.0213 < 0.0014 < 0.0083 < 0.005 < 0.0034 4,6 240000 7900
0
Sep 30,83 6,65 360 6 6,1 0,18 0,0013 < 0.0003 0,068 7 0,0878 0,1257 8,4 1,3 0,2 0,0308 < 0.0043 186 < 0.007 < 0.0161 0,0068 < 0.0213 < 0.0014 < 0.0083 0,025 < 0.0034 2400000 4900
0 000
Oct 32,84 7,21 217 3 3,7 0,03 0,0012 0,0049 0,193 7,5 0,0162 0,1281 10,8 5,5 - 0,4431 < 0.0043 196 < 0.007 < 0.0161 < 0.0069 < 0.0213 < 0.0014 < 0.0083 < 0.005 < 0.0034 540000 2400
00
Nov 26 7,99 270 3 6,73 0,143 <0.001 0,016 0,046 32,26 <0.011 <0.016 31,53 5,403 0,02 0,139 0,003 60,39 0,006 <0.030 <0.011 - - <0.004 - <0.004 1400 610
Dec Nihil
15 Blawi Desa Blawi, 664612.48 X, Jan Nihil
(K. Kec. Glagah, 9220470.2 Y
Grindulu) Kab. Lamongan
Feb Nihil
Mar Nihil
Apr Nihil
May Nihil
Jun 29,37 5,43 918,9 64 2,67 2,5817 0,0183 0,4989 0,3991 248,7 0,0301 0,0059 20,339 9,85 0,2 1,1415 - 119,933 < 0.001 < 0.0067 < 0.0038 - < 0.003 < 0.0016 - < 0.00068 0,18 2877,7 7800

Lampiran | 137
Residu terlarut

Fecal Coliform
Total Coliform
Klorin bebas

Heksavalen
tersuspensi

Krom total
Lokasi

Tembaga

Kadmium

Detergen
Phospat*
Amoniak

Mangan

Flourida

Sianida
Residu

Klorida

Sulfida

Timbal
Nama Koordinat

COD*

Arsen
Bulan

Sulfat

Fenol
Crom
Nitrit*
Nitrat
Suhu

Seng
BOD
Besi
DO
No Titik

Ph
Stasiun UTM
Pengamatan

JPT/1
mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L JPT/100
˚C mg/L Cl mg/L Fe mg/L Mn mg/L F mg/L S mg/L CN mg/L Pb mg/L Cu mg/L Cr mg/L Zn mg/L mg/L Cd mg/ L µg/ L 00
TDS TSS OT NO3 NO2 NH3 PO4 KOK KOB CL 2 SO4 Cr6+ mL
mL
- 6-9 1000 50 4 10 0,06 (-) 0,2 (-) (-) (-) 25 3 0,03 1,5 0,002 (-) 0,02 0,03 0,02 (-) 0,05 0.05 1 0.01 1 200 5000 1000
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28) (29) (30) (31) (32) (33) (34) (35)
Jul 28,48 6,2 630,6 63 4,92 2,1879 0,0752 < 0.004 0,2116 466,7 0,0059 0,3013 14,118 4,15 0,25 1,2611 - 105,241 < 0.001 < 0.0067 < 0.0038 - < 0.003 < 0.0016 - < 0.00068 0,2 < 3.8 1600000
Aug 24 9,19 12680 20 7,13 1,3973 0,0188 0,0489 0,0718 28865,9 0,0166 0,2894 9,947 3,2 0,1 2,1797 - 269,031 < 0.001 < 0.0067 < 0.0038 - < 0.003 0,0043 - < 0.00068 0,049 < 3.8 7800 7800
Sep Nihil
Oct Nihil
Nov Nihil
Dec Nihil

Keterangan: -
Sumber: Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo

138 | Lampiran
Tabel-30 Kualitas Air Danau/Waduk/Situ/Embung di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019

Residu Tersus-pensi
Residu Terlarut (mg/

Fecal coliform (jmlh/

Total coliform (jmlh/


Minyak dan Lemak
Klorin bebas (mg/
Waktu sampling

Temperatur (ºC)

Detergen (µg/L)

Sianida (mg/L)
No. Lokasi

BOD₅ (mg/L)

COD (mg/L)

NO3 (mg/L)
DHL (mg/L)

NO₂ (mg/L)
TDS (mg/L)

NH3 (mg/L)
TSS (mg/L)

H2S (mg/L)
T-P (mg/L)

Fenol (µg/
DO (mg/L)

1000 ml)

1000 ml)
(tgl/bln/

(mg/L)

(µg/L)
thn)

pH
L)

L)

L)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25)
1 Waduk Gondang Kab. Lamongan 21/02/2019 30,9 - - 8,72 0,5 492,0 13,6 8,55 108,87 239,08 0,0041 0,1402 0,0196 0,050 0,05 <1,26 < 0,59 24,0102 200 1100 <0,002 <0,020
2 Waduk Prijetan Kab. Lamongan 21/02/2019 32,6 - - 8,44 0,4 434,0 10,8 7,19 68,07 145,13 0,0038 0,1492 0,0094 0,060 0,04 <1,26 0,80 < 8,6 200 1200 <0,002 <0,020
3 Waduk Widas A Kab. Madiun 09/12/2019 30,2 - - 7,98 5,8 652,0 60,0 5,40 20,22 44,50 0,0081 0,0612 0,0540 <0,004 0,06 7,80 < 0,59 0,0142 100 6460 0,007 0,040
4 Waduk Widas B Kab. Madiun 09/12/2019 30,8 - - 8,56 5,8 222,0 18,4 1,34 13,32 29,90 0,0131 0,0522 0,0223 <0,004 0,04 8,00 < 0,59 <0,0086 100 3450 0,006 0,020
5 Telaga Sarangan A Kab. Magetan 10/12/2019 24,7 - - 8,56 1,0 274,0 5,0 7,71 3,08 6,95 0,0032 0,0468 0,0206 0,030 0,02 <1,26 < 0,59 <0,0086 200 11980 0,003 <0,020
6 Telaga Sarangan B Kab. Magetan 10/12/2019 24,4 - - 8,54 6,0 226,0 5,0 2,02 22,90 50,76 0,003 0,0451 0,0063 <0,004 0,03 <1,26 < 0,59 <0,0086 400 26030 0,003 <0,020
7 Telaga Ngebel Kab. Ponorogo 09/12/2019 25,7 - - 7,31 0,2 140,0 7,8 8,79 5,17 11,12 0,0044 0,0374 0,0036 0,050 0,03 1,70 < 0,59 <0,0086 100 5460 0,003 0,080
8 Stiling Basin Kanan, Waduk Bajulmati, Kab. - 26,6 - - 7,14 383,5 196,3 4,0 3,06 1,86 17,10 0,0045 0,8750 0,0350 - 0,19 - - - 80 840 - -
Situbondo
9 Stiling Basin Kiri, Waduk Bajulmati, Kab. - 26,6 - - 7,09 474,3 168,0 4,7 2,66 3,00 16,06 0,00475 0,9750 0,0200 - 0,20 - - - 135 1425 - -
Situbondo
10 Genangan Waduk Bajulmati, Kabupaten - 29,3 - - 8,24 369,8 174,0 7,0 5,47 3,12 22,14 0,00875 2,5500 0,0325 - 0,15 - - - 90 1215 - -
Situbondo
11 Genangan Waduk Nipah, Madura - 30,0 - - 8,12 524,7 248,0 6,0 6,72 4,46 16,43 0,011 0,9333 0,0167 - 0,35 - - - 106 1431 - -
12 Hilir Waduk Nipah, Madura - 29,8 - - 7,90 744,3 394,7 6,5 6,24 3,47 16,36 0,015666667 0,9000 0,0167 - 0,32 - - - 66 2370 - -
Keterangan :
- No. 1-7 data diperoleh dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur
- No. 8-12 data diperoleh dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas
Sumber :
1. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur
2. Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas

Lampiran | 139
Tabel-31 Jumlah Rumah Tangga dan Fasilitas Tempat Buang Air Besar di
Provinsi Jawa Timur Tahun 2019
Fasilitas Tempat Buang Air Besar
No. Kabupaten/Kota Jumlah KK
Sendiri Bersama Umum Sungai
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Kab. Pacitan 155.945 143.688 9.092 686 2.479
2 Kab. Ponorogo 245.991 197.236 28.732 5.018 15.005
3 Kab. Trenggalek 199.506 156.173 24.439 1.317 17.577
4 Kab. Tulungagung 292.450 261.597 15.763 1.872 13.218
5 Kab. Blitar 333.324 293.925 16.433 900 22.066
6 Kab. Kediri 424.399 355.434 36.498 1.273 31.194
7 Kab. Malang 708.891 555.416 120.157 1.843 31.475
8 Kab. Lumajang 290.214 239.688 13.727 5.050 31.749
9 Kab. Jember 700.436 437.212 60.308 5.884 197.032
10 Kab. Banyuwangi 483.274 386.474 18.654 4.736 73.410
11 Kab. Bondowoso 255.061 102.764 44.253 11.452 96.592
12 Kab. Situbondo 218.590 113.732 22.012 4.022 78.824
13 Kab. Probolinggo 329.813 191.094 43.008 5.112 90.599
14 Kab. Pasuruan 443.492 335.369 37.652 7.894 62.577
15 Kab. Sidoarjo 599.038 517.928 60.982 7.368 12.760
16 Kab. Mojokerto 298.141 263.408 17.292 3.071 14.370
17 Kab. Jombang 335.832 279.479 25.255 2.519 28.579
18 Kab. Nganjuk 292.899 236.809 24.633 4.481 26.976
19 Kab. Madiun 201.926 172.687 18.597 404 10.238
20 Kab. Magetan 175.691 159.580 7.941 1.985 6.185
21 Kab. Ngawi 251.107 201.513 24.056 1.582 23.956
22 Kab. Bojonegoro 344.381 299.577 19.664 1.619 23.521
23 Kab. Tuban 318.039 256.435 14.471 4.802 42.331
24 Kab. Lamongan 304.596 286.198 6.823 335 11.240
25 Kab. Gresik 333.219 299.064 29.490 1.733 2.932
26 Kab. Bangkalan 233.314 207.859 8.679 350 16.426
27 Kab. Sampang 241.770 188.411 32.300 459 20.600
28 Kab. Pamekasan 227.752 166.942 48.580 843 11.387
29 Kab. Sumenep 327.941 200.208 70.179 12.167 45.387
30 Kota Kediri 75.090 65.681 7.216 1.712 481
31 Kota Blitar 37.900 33.830 2.691 125 1.254
32 Kota Malang 233.984 184.028 46.305 3.229 422
33 Kota Probolinggo 60.674 52.495 3.386 2.397 2.396
34 Kota Pasuruan 50.254 43.610 1.794 3.231 1.619
35 Kota Mojokerto 33.977 31.483 1.396 931 167
36 Kota Madiun 49.733 42.651 6.590 423 69
37 Kota Surabaya 792.642 585.049 178.662 26.554 2.377
38 Kota Batu 54.392 51.792 1.490 343 767
Jumlah 155.945 143.688 9.092 686 2.479
Keterangan: -
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur (diolah sendiri oleh Dinas Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Timur)

Lampiran | 141
Tabel-31A Persentase Rumah Tangga Menggunakan Fasilitas Tempat Buang Air Besar
Fasilitas Tempat Buang Air Besar (%)
No. Kabupaten/Kota Tidak
Sendiri Bersama MCK Umum Tidak Ada
Menggunakan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Kab. Pacitan 92,14 5,83 0,44 0,00 1,59
2 Kab. Ponorogo 80,18 11,68 2,04 0,00 6,10
3 Kab. Trenggalek 78,28 12,25 0,66 0,00 8,81
4 Kab. Tulungagung 89,45 5,39 0,64 0,07 4,45
5 Kab. Blitar 88,18 4,93 0,27 0,37 6,25
6 Kab. Kediri 83,75 8,60 0,30 0,20 7,15
7 Kab. Malang 78,35 16,95 0,26 0,00 4,44
8 Kab. Lumajang 82,59 4,73 1,74 0,00 10,94
9 Kab. Jember 62,42 8,61 0,84 0,23 27,90
10 Kab. Banyuwangi 79,97 3,86 0,98 0,06 15,13
11 Kab. Bondowoso 40,29 17,35 4,49 0,30 37,57
12 Kab. Situbondo 52,03 10,07 1,84 0,28 35,78
13 Kab. Probolinggo 57,94 13,04 1,55 0,48 26,99
14 Kab. Pasuruan 75,62 8,49 1,78 0,44 13,67
15 Kab. Sidoarjo 86,46 10,18 1,23 0,15 1,98
16 Kab. Mojokerto 88,35 5,80 1,03 0,15 4,67
17 Kab. Jombang 83,22 7,52 0,75 0,00 8,51
18 Kab. Nganjuk 80,85 8,41 1,53 0,13 9,08
19 Kab. Madiun 85,52 9,21 0,20 0,00 5,07
20 Kab. Magetan 90,83 4,52 1,13 0,25 3,27
21 Kab. Ngawi 80,25 9,58 0,63 0,06 9,48
22 Kab. Bojonegoro 86,99 5,71 0,47 0,12 6,71
23 Kab. Tuban 80,63 4,55 1,51 0,00 13,31
24 Kab. Lamongan 93,96 2,24 0,11 0,04 3,65
25 Kab. Gresik 89,75 8,85 0,52 0,00 0,88
26 Kab. Bangkalan 89,09 3,72 0,15 0,00 7,04
27 Kab. Sampang 77,93 13,36 0,19 0,08 8,44
28 Kab. Pamekasan 73,30 21,33 0,37 0,08 4,92
29 Kab. Sumenep 61,05 21,40 3,71 0,08 13,76
30 Kota Kediri 87,47 9,61 2,28 0,25 0,39
31 Kota Blitar 89,26 7,10 0,33 0,00 3,31
32 Kota Malang 78,65 19,79 1,38 0,00 0,18
33 Kota Probolinggo 86,52 5,58 3,95 0,00 3,95
34 Kota Pasuruan 86,78 3,57 6,43 0,00 3,22
35 Kota Mojokerto 92,66 4,11 2,74 0,00 0,49
36 Kota Madiun 85,76 13,25 0,85 0,00 0,14
37 Kota Surabaya 73,81 22,54 3,35 0,00 0,30
38 Kota Batu 95,22 2,74 0,63 0,00 1,41
Keterangan: -
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur

142 | Lampiran
Tabel-31B Akses Sanitasi per Kabupaten/Kota
Jamban
Jamban Buang Air
Jumlah Sehat Persentase
Sehat Besar
No. Kabupaten/Kota Desa/ Jumlah KK Semi Sharing Capaian
Permanen Sembarangan
Kelurahan Permanen (%)
(JSP) (BABS)
(JSPP)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Kab. Pacitan 171 155.945 78.764 77.986 11.674 0 100
2 Kab. Ponorogo 307 245.991 212.513 49.383 17.208 14.502 96
3 Kab. Trenggalek 157 199.506 143.990 53.974 20.604 0 100
4 Kab. Tulungagung 271 292.450 232.795 77.824 29.586 10.102 97
5 Kab. Blitar 248 333.324 231.478 90.885 33.301 8.639 98
6 Kab. Kediri 344 424.399 297.611 86.739 29.471 51.406 90
7 Kab. Malang 390 708.891 567.252 80.483 13.696 51.456 92
8 Kab. Lumajang 205 290.214 212.540 32.811 36.850 12.567 96
9 Kab. Jember 248 700.436 356.857 103.007 104.052 182.015 74
10 Kab. Banyuwangi 217 483.274 404.946 49.533 64.387 0 100
11 Kab. Bondowoso 219 255.061 105.946 43.574 23.608 91.404 65
12 Kab. Situbondo 136 218.590 103.361 8.659 37.582 49.370 71
13 Kab. Probolinggo 330 329.813 135.027 55.177 53.542 93.584 72
14 Kab. Pasuruan 365 443.492 260.590 95.603 28.599 74.123 82
15 Kab. Sidoarjo 352 599.038 479.388 771 13.259 19.496 95
16 Kab. Mojokerto 304 298.141 234.242 30.890 21.016 31.227 89
17 Kab. Jombang 306 335.832 323.539 17.218 34.685 25.233 93
18 Kab. Nganjuk 284 292.899 213.492 68.198 25.629 5.324 98
19 Kab. Madiun 206 201.926 179.132 29.547 18.676 8.024 97
20 Kab. Magetan 235 175.691 144.170 30.661 7.215 0 100
21 Kab. Ngawi 217 251.107 126.308 116.909 18.451 0 100
22 Kab. Bojonegoro 430 344.381 253.366 60.090 13.544 24.989 94
23 Kab. Tuban 328 318.039 211.208 58.723 25.300 50.093 85
24 Kab. Lamongan 474 304.596 247.740 65.282 24.282 0 100
25 Kab. Gresik 356 333.219 327.977 19.551 6.904 2.006 99
26 Kab. Bangkalan 281 233.314 105.140 111.904 38.809 23.843 93
27 Kab. Sampang 186 241.770 126.719 40.507 20.428 29.797 90
28 Kab. Pamekasan 189 227.752 145.020 48.758 32.972 0 100
29 Kab. Sumenep 332 327.941 188.803 69.226 38.148 37.542 89
30 Kota Kediri 46 75.090 75.323 7.352 4.653 0 100
31 Kota Blitar 21 37.900 46.422 872 1.116 0 100
32 Kota Malang 57 233.984 200.211 20.122 1.085 0 100
33 Kota Probolinggo 29 60.674 67.045 2.426 1.482 3.297 95
34 Kota Pasuruan 34 50.254 43.900 215 4.637 3.489 94
35 Kota Mojokerto 18 33.977 35.982 322 3.706 563 99
36 Kota Madiun 27 49.733 42.291 2.502 5.803 0 100
37 Kota Surabaya 154 792.642 893.543 32.082 17.551 17.291 98
38 Kota Batu 24 54.392 43.937 5.692 2.383 0 100
Jumlah 8.098.568 1.745.458 885.894 921.382 32
Keterangan: -
Sumber: Kementerian Kesehatan

Lampiran | 143
Tabel-31C Jumlah Desa/Kelurahan Open Defecation Free (ODF) atau Tidak Buang Air
Besar Sembarangan
Kemajuan Desa/Kelurahan ODF
Desa/
Jumlah Desa/ Persentase
No Kabupaten/Kota ODF Belum ODF Sudah Kelurahan
Kelurahan Total ODF Desa/ Kelurahan
Verifikasi Verifikasi OD
ODF (% )
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Kab. Pacitan 171 0 171 171 100,00 0
2 Kab. Ponorogo 307 0 217 217 70,70 90
3 Kab. Trenggalek 157 0 157 157 100,00 0
4 Kab. Tulungagung 271 36 161 192 70,80 79
5 Kab. Blitar 248 0 213 213 85,90 35
6 Kab. Kediri 344 45 63 108 31,40 236
7 Kab. Malang 390 37 95 132 33,80 258
8 Kab. Lumajang 205 6 103 109 53,20 96
9 Kab. Jember 248 27 7 34 13,70 214
10 Kab. Banyuwangi 217 0 217 217 100,00 0
11 Kab. Bondowoso 219 3 59 62 28,30 157
12 Kab. Situbondo 136 0 68 68 50,00 68
13 Kab. Probolinggo 330 1 53 54 16,40 276
14 Kab. Pasuruan 365 3 74 77 21,10 288
15 Kab. Sidoarjo 352 35 64 99 28,10 253
16 Kab. Mojokerto 304 50 26 76 25,00 228
17 Kab. Jombang 306 37 93 130 42,50 176
18 Kab. Nganjuk 284 16 217 233 82,00 51
19 Kab. Madiun 206 7 117 124 60,20 82
20 Kab. Magetan 235 0 235 235 100,00 0
21 Kab. Ngawi 217 0 217 217 100,00 0
22 Kab. Bojonegoro 430 4 335 339 78,80 91
23 Kab. Tuban 328 1 64 65 19,80 263
24 Kab. Lamongan 474 0 474 474 100,00 0
25 Kab. Gresik 356 5 292 297 83,40 59
26 Kab. Bangkalan 281 44 84 128 45,60 153
27 Kab. Sampang 186 2 106 108 58,10 78
28 Kab. Pamekasan 189 0 189 189 100,00 0
29 Kab. Sumenep 332 10 115 125 37,70 207
30 Kota Kediri 46 0 46 46 100,00 0
31 Kota Blitar 21 0 21 21 100,00 0
32 Kota Malang 57 0 57 57 100,00 0
33 Kota Probolinggo 29 1 10 11 37,90 18
34 Kota Pasuruan 34 0 18 18 52,90 16
35 Kota Mojokerto 18 3 5 8 44,40 10
36 Kota Madiun 27 0 27 27 100,00 0
37 Kota Surabaya 154 10 68 78 50,60 76
38 Kota Batu 24 0 24 24 100,00 0
Total 8.498 383 4.562 4.940 58,10 3.558
Keterangan: -
Sumber: Kementerian Kesehatan

144 | Lampiran
Tabel-31D Lokasi Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di Kabupaten/Kota
Tahun
No. Kabupaten/Kota Lokasi Keterangan
Dibangun/Rehabilitasi
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Kab. Pacitan
2 Kab. Ponorogo Ds.Mrican 2017 Bantuan APBN Pemb. IPLT 2017
3 Kab. Trenggalek
4 Kab. Tulungagung Ds. Moyokaten, Kec. Boyolangu 2016 Bantuan APBN Pemb. IPLT 2016
5 Kab. Blitar
6 Kab. Kediri Ds. Sekoto, Kec. Pare 1999
7 Kab. Malang Talangagung, Kec. Kepanjen 2006
8 Kab. Lumajang Ds. Lempeni 2016 Bantuan APBN Pemb. IPLT 2016
9 Kab. Jember Pakusari 1994
10 Kab. Banyuwangi Ds. Kertosari, Karangrejo 1994
11 Kab. Bondowoso
12 Kab. Situbondo
13 Kab. Probolinggo Ds. Seboroh 2017 Bantuan APBN Pemb. IPLT 2017
14 Kab. Pasuruan
15 Kab. Sidoarjo Jabon 2014 Bantuan APBN Pemb. IPLT 2014
16 Kab. Mojokerto Mojosari 2005
17 Kab. Jombang Ds. Banjar Dowo 1993
18 Kab. Nganjuk
19 Kab. Madiun Ds. Kaliabu 2016 Bantuan APBN Pemb. IPLT 2016
20 Kab. Magetan
21 Kab. Ngawi Ds. Selopuro 1993
Ds. Karangtegah Prandon 2018 Bantuan APBN Pemb. IPLT 2018
22 Kab. Bojonegoro
23 Kab. Tuban
24 Kab. Lamongan Kel.Sidokumpul 2016 Bantuan APBN Pemb. IPLT 2016
25 Kab. Gresik Ds. Betoyoguci 2014 Bantuan APBN Pemb. IPLT 2014
26 Kab. Bangkalan Pandebeh 2004
27 Kab. Sampang
28 Kab. Pamekasan
29 Kab. Sumenep Ds. Lelangon, Kec. Manding 2014 Bantuan APBN Pemb. IPLT 2014
30 Kota Kediri Klotok -
31 Kota Blitar Kec. Sukerejo 2017 Bantuan APBN Pemb. IPLT 2017
32 Kota Malang Supit Urang 1999
Ds. Supiturang, Kec. Sukun 2018 Bantuan APBN Pemb. IPLT 2018
33 Kota Probolinggo Kel. Sukabumi, Kec. Mayangan 2018 Bantuan APBN Pemb. IPLT 2018
34 Kota Pasuruan
35 Kota Mojokerto
36 Kota Madiun - -
37 Kota Surabaya Keputih 1989/2007
38 Kota Batu Bumiaji 2015 Bantuan APBN Pemb. IPLT 2015
Keterangan: -
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur

Lampiran | 145
Tabel-32 Jumlah Penduduk Laki-Laki dan Perempuan Menurut Tingkat Pendidikan di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019
Tidak Sekolah SD SLTP SLTA Diploma S1 S2 S3
No. Kabupaten/Kota
L P L P L P L P L P L P L P L P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
1 Kab. Pacitan 69.983 71.099 110.269 116.045 60.170 57.509 47.020 40.044 2.320 2.831 9.299 9.171 525 236 14 11
2 Kab. Ponorogo 89.291 98.637 188.894 191.864 97.217 94.652 89.172 78.551 3.518 5.263 15.770 16.557 1.128 619 51 9
3 Kab. Trenggalek 59.270 57.909 132.240 134.910 72.054 69.875 56.105 46.590 2.856 4.623 10.912 16.307 565 290 18 10
4 Kab. Tulungagung - - - - - - - - - - - - - - - -
5 Kab. Blitar 202.376 194.682 186.390 183.587 120.472 122.043 100.311 88.596 6.183 8.358 13.108 15.141 768 524 35 16
6 Kab. Kediri 111.698 110.187 101.367 97.344 199.667 214.279 153.691 106.762 4.227 5.434 18.990 19.538 1.338 776 141 115
7 Kab. Malang - - - - - - - - - - - - - - - -
8 Kab. Lumajang 88.075 91.894 178.029 185.562 58.674 61.277 41.062 43.235 3.881 4.086 7.629 8.083 260 276 11 8
9 Kab. Jember 270.836 295.396 205.985 217.270 405.393 427.324 183.445 164.719 181.600 139.135 27.987 26.930 2.972 1.770 324 128
10 Kab. Banyuwangi 230.730 436.935 259.917 300.084 149.688 138.442 328.896 129.328 6.886 8.332 23.636 20.096 11.430 631 75 68
11 Kab. Bondowoso 127.276 84.854 44.510 147.622 221.433 47.337 18.514 29.680 48.511 23.980 11.108 7.406 621 414 82 54
12 Kab. Situbondo - - - - - - - - - - - - - - - -
13 Kab. Probolinggo - - - - - - - - - - - - - - - -
14 Kab. Pasuruan 285.628 293.158 10.618 9.812 16.214 14.146 88.456 90.269 8.210 8.404 10.140 10.398 446 458 110 116
15 Kab. Sidoarjo 230.278 226.515 285.151 280.326 171.355 168.469 339.877 334.243 22.354 22.005 88.365 87.116 4.865 4.798 225 222
16 Kab. Mojokerto 121.064 122.434 194.927 215.954 99.909 99.169 133.843 101.717 4.475 6.816 15.471 16.122 1.141 642 74 30
17 Kab. Jombang 86.693 87.642 156.249 172.694 139.550 137.633 157.630 126.890 2.037 2.770 21.513 24.475 1.788 1.162 95 65
18 Kab. Nganjuk 60.904 107.781 158.508 151.178 134.305 119.698 148.384 118.591 4.798 6.275 17.137 20.459 3.269 3.322
19 Kab. Madiun 49.786 55.402 58.916 61.024 67.014 64.623 99.258 82.224 4.096 6.398 12.006 14.585 844 621 33 27
20 Kab. Magetan 55.701 61.469 131.433 148.059 58.126 56.206 77.863 64.917 3.311 4.954 11.618 12.972 625 378 22 25
21 Kab. Ngawi 91.341 98.740 141.446 149.038 82.114 81.638 84.361 70.269 3.434 4.041 7.294 7.775 721 441 31 29
22 Kab. Bojonegoro - - 228.170 237.149 115.544 112.710 110.001 79.574 5.065 6.555 15.988 15.237 1.112 489 28 16
23 Kab. Tuban 126.125 146.785 219.211 221.233 111.614 110.859 103.085 75.066 1.371 1.817 16.808 18.648 1.003 566 34 20
24 Kab. Lamongan 147.653 160.569 250.751 262.984 127.402 125.713 131.950 105.299 3.795 5.741 24.673 23.767 2.103 937 36 17
25 Kab. Gresik 182.845 181.564 170.734 194.314 110.606 107.637 159.214 130.141 4.826 7.169 28.727 28.376 1.983 1.223 51 27
26 Kab. Bangkalan 147.913 154.466 197.501 231.290 49.452 40.118 49.289 31.435 10.678 10.595 3.090 4.847 873 443 75 69
27 Kab. Sampang - - - - - - - - - - - - - - - -
28 Kab. Pamekasan - - - - - - - - - - - - - - - -
29 Kab. Sumenep 31.887 32.758 322.200 304.310 171.180 163.370 136.105 117.835 - - - - - - - -
30 Kota Kediri 4.927 13.608 21.087 23.607 23.513 21.739 26.019 23.876 18 29 0 0 0 0 0 0
31 Kota Blitar 21.742 20.723 12.023 13.243 11.697 12.182 24.488 22.633 1.963 2.872 6.048 7.172 646 415 27 18
32 Kota Malang 59.364 73.978 90.754 93.208 74.490 82.364 141.022 107.652 11.702 17.298 40.359 38.460 6.662 8.078 726 88
33 Kota Probolinggo 23.644 26.034 24.010 29.570 15.426 15.900 33.259 27.275 1.140 1.637 7.016 7.350 669 586 17 7

Lampiran | 147
Tidak Sekolah SD SLTP SLTA Diploma S1 S2 S3
No. Kabupaten/Kota
L P L P L P L P L P L P L P L P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
34 Kota Pasuruan 31.838 32.093 17.759 20.049 12.659 12.563 25.062 20.561 1.408 2.083 5.733 6.618 527 315 16 11
35 Kota Mojokerto 19.423 18.981 9.476 12.249 9.110 9.871 23.567 21.151 1.388 1.814 5.682 5.977 451 266 12 5
36 Kota Madiun 25.633 25.628 12.054 17.212 13.984 14.803 37.953 35.092 2.625 3.634 9.715 10.356 861 530 26 9
37 Kota Surabaya 370.411 355.228 333.100 391.245 189.599 201.519 454.242 417.320 26.710 32.820 150.156 147.988 12.347 8.594 912 458
38 Kota Batu 16.648 16.524 27.933 27.890 18.273 18.176 25.599 23.494 1.893 2.621 6.333 7.034 664 530 69 26
Keterangan:
L = Laki-Laki
P = Perempuan
Satuan yang digunakan adalah Jiwa
Sumber: Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur

148 | Lampiran
Tabel-32A Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota
Jumlah Penduduk (jiwa)
No. Kabupaten/Kota Total
Laki-laki Perempuan
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Kab. Pacitan 271.113 284.191 555.304
2 Kab. Ponorogo 435.618 435.752 871.370
3 Kab. Trenggalek 346.008 350.287 696.295
4 Kab. Tulungagung 506.702 532.582 1.039.284
5 Kab. Blitar 581.481 579.196 1.160.677
6 Kab. Kediri 790.210 784.062 1.574.272
7 Kab. Malang 1.310.100 1.296.104 2.606.204
8 Kab. Lumajang 509.010 533.385 1.042.395
9 Kab. Jember 1.204.675 1.245.993 2.450.668
10 Kab. Banyuwangi 803.195 810.796 1.613.991
11 Kab. Bondowoso 377.776 397.939 775.715
12 Kab. Situbondo 333.198 349.780 682.978
13 Kab. Probolinggo 570.206 598.297 1.168.503
14 Kab. Pasuruan 806.272 821.124 1.627.396
15 Kab. Sidoarjo 1.130.269 1.119.207 2.249.476
16 Kab. Mojokerto 558.375 559.313 1.117.688
17 Kab. Jombang 628.799 635.015 1.263.814
18 Kab. Nganjuk 524.282 530.329 1.054.611
19 Kab. Madiun 336.972 345.712 682.684
20 Kab. Magetan 306.376 322.601 628.977
21 Kab. Ngawi 405.814 424.294 830.108
22 Kab. Bojonegoro 617.988 631.704 1.249.692
23 Kab. Tuban 579.389 593.401 1.172.790
24 Kab. Lamongan 577.871 611.235 1.189.106
25 Kab. Gresik 650.973 661.908 1.312.881
26 Kab. Bangkalan 471.272 515.400 986.672
27 Kab. Sampang 477.214 501.661 978.875
28 Kab. Pamekasan 427.801 452.191 879.992
29 Kab. Sumenep 517.987 570.923 1.088.910
30 Kota Kediri 143.320 144.089 287.409
31 Kota Blitar 70.378 71.498 141.876
32 Kota Malang 429.416 441.266 870.682
33 Kota Probolinggo 116.817 120.391 237.208
34 Kota Pasuruan 99.403 101.019 200.422
35 Kota Mojokerto 63.484 65.530 129.014
36 Kota Madiun 85.610 91.397 177.007
37 Kota Surabaya 1.430.988 1.465.207 2.896.195
38 Kota Batu 104.414 103.076 207.490
Jawa Timur 19.600.776 20.097.855 39.698.631
Keterangan: -
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur

Lampiran | 149
Tabel-33 Jenis Penyakit Utama yang Diderita Penduduk di Provinsi Jawa
Timur Tahun 2019

No. Jenis Penyakit Jumlah Penderita (jiwa)


(1) (2) (3)
1 Acute Nasopharyngitis 418.793
2 ISPA 359.599
3 General examination & Investigation of person without 321.701
com
4 Myalgia 317.543
5 General Medical Examnination 280.839
6 Hypertention 179.765
7 Gastritis 136.417
8 Diarrhoea & gastroenteritis 117.997
9 Fever, unspecified 106.765
10 Headache 106.322
Keterangan: Data diperoleh dari Centerviev Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur – Simpus
Kabupaten/Kota realtime dari Puskesmas
Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

150 | Lampiran
Tabel-33A Jumlah Kasus Penyakit Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Penyakit
Jenis Penyakit
No. Kabupaten/Kota
Malaria TB Paru Pneumonia Kusta Tetanus Campak Diare DBD AIDS*) AIDS**) IMS***)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
1 Kab. Pacitan 4 352 53 6 0 2 4.573 664 38 144 0
2 Kab. Ponorogo 6 1.158 1.907 35 0 4 17.816 1.721 102 646 43
3 Kab. Trenggalek 74 552 1.860 5 0 0 15.371 507 113 315 0
4 Kab. Tulungagung 16 1.232 2.168 59 0 0 16.600 899 394 2.957 622
5 Kab. Blitar 4 853 3.156 29 0 0 13.714 666 164 823 5
6 Kab. Kediri 13 1.874 3.734 64 0 0 27.008 1.398 259 1.684 815
7 Kab. Malang 61 2.875 6.739 53 0 0 50.889 1.538 377 2.132 677
8 Kab. Lumajang 10 1.881 1.935 192 0 0 24.932 165 833 2.074 11
9 Kab. Jember 12 4.183 4.797 275 0 0 22.421 761 845 5.432 136
10 Kab. Banyuwangi 23 2.630 4.284 34 0 0 33.041 137 637 3.923 923
11 Kab. Bondowoso 4 1.483 2.631 37 0 1 18.988 383 126 326 8
12 Kab. Situbondo 2 1.227 2.787 110 0 0 15.261 441 288 1.108 43
13 Kab. Probolinggo 10 1.619 1.336 149 0 0 15.336 440 203 1.110 14
14 Kab. Pasuruan 6 3.161 3.446 157 0 0 48.848 190 456 1.834 300
15 Kab. Sidoarjo 7 3.540 9.589 56 0 1 50.388 367 537 3.364 132
16 Kab. Mojokerto 7 1.558 1.380 18 0 0 21.997 267 177 552 0
17 Kab. Jombang 12 1.679 3.561 62 0 0 8.833 340 242 1.647 115
18 Kab. Nganjuk 12 1.068 1.790 51 0 1 0 318 203 837 7
19 Kab. Madiun 52 1.242 928 11 0 3 8.047 305 129 628 532
20 Kab. Magetan 1 766 1.827 29 0 0 12.170 471 80 369 84
21 Kab. Ngawi 0 1.032 1.672 50 0 1 10.707 1.360 114 436 3
22 Kab. Bojonegoro 5 1.852 4.868 70 0 0 28.653 404 116 811 0
23 Kab. Tuban 0 1.988 2.486 161 0 1 0 397 142 674 1
24 Kab. Lamongan 6 2.266 2.794 79 0 0 26.336 325 154 763 31
25 Kab. Gresik 4 2.504 6.424 97 0 0 41.195 441 123 508 69
26 Kab. Bangkalan 0 1.442 3.580 194 1 0 31.371 171 31 291 5
27 Kab. Sampang 0 1.109 100 340 1 0 15.166 261 48 134 0
28 Kab. Pamekasan 0 1.101 1.901 274 0 1 27.758 330 41 86 0
29 Kab. Sumenep 1 1.753 716 325 6 0 9.864 366 59 233 31
30 Kota Kediri 13 858 905 4 0 1 6.577 223 244 1.436 245
31 Kota Blitar 5 276 466 0 0 0 4.777 254 133 357 165
32 Kota Malang 11 2.218 2.752 23 0 0 10.634 527 573 3.937 803
33 Kota Probolinggo 0 786 377 20 0 0 0 215 103 401 24
34 Kota Pasuruan 0 580 582 19 0 0 2.751 82 81 303 35

Lampiran | 151
Jenis Penyakit
No. Kabupaten/Kota
Malaria TB Paru Pneumonia Kusta Tetanus Campak Diare DBD AIDS*) AIDS**) IMS***)
35 Kota Mojokerto 1 449 661 0 0 0 5.751 24 80 617 14
36 Kota Madiun 198 709 620 5 0 0 7.433 243 169 706 410
37 Kota Surabaya 13 7.825 7.013 114 0 0 60.006 263 1.500 17.026 654
38 Kota Batu 2 218 64 3 0 1 3.491 24 67 219 55
Jumlah 595 63.899 97.889 3.210 8 17 718.703 17.888 9.981 60.843 7.012
Keterangan:
*) kasus baru AIDS
**) kasus kumulatif AIDS
***) infeksi menular seksual
Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

Tabel-33B Analisis Kabupaten/Kota yang Mengikuti Verifikasi Kota Sehat Nasional


Penghargaan Persentase (%)
No. Kabupaten/Kota Tahun Adopsi Akses
2005 2007 2009 2011 2013 2015 2017 2019 Desa ODF
Jamban
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
1 Kab. Pacitan 2004 - - - Padapa Wiwerda Wistara Wistara Wistara 100 100
2 Kab. Ponorogo 2012 - - - - - Padapa Wiwerda Wistara 91,94 51,8
3 Kab. Trenggalek 2004 - - - - - Padapa Wiwrda Wistara 98,29 85,4
4 Kab. Tulungagung 2002 Wistara - Gagal Wiwerda Wistara - Wistara Wistara 94,08 52,4
5 Kab. Blitar 2013 - - - - - Padapa Wiwerda Wistara 95,59 39,5
6 Kab. Kediri 2012 - - - - - Padapa Wiwerda Wistara 86,33 18,6
7 Kab. Malang 2000 - - - - Padapa - Gagal Wiwerda 89,91 27,2
8 Kab. Lumajang 2006 - Wistara Wistara - Wistara Wistara Wistara Wistara 87,13 45,9
9 Kab. Jember 2013 - - - - - - - - 70,84 11,3
10 Kab. Banyuwangi 2012 - - - - - Padapa Wiwerda Wistara 95,8 86,6
11 Kab. Bondowoso 2013 - - - - - Padapa Gagal Wiwerda 58,05 19,2
12 Kab. Situbondo 2013 - - - - - Padapa Wiwerda Wistara 59,1 11
13 Kab. Probolinggo 2012 - - - - - Padapa Gagal Padapa 68,89 9,4
14 Kab. Pasuruan 2012 - - - - - Padapa Wiwerda Wistara 75,78 17
15 Kab. Sidoarjo 2001 - Gagal - - - - Padapa Wiwerda 90,72 21,6
16 Kab. Mojokerto 2015 - - - - - - Padapa Wiwerda 77,76 13,5
17 Kab. Jombang 2012 - - - - - Padapa Wiwerda Wiwerda 89,63 43,1
18 Kab. Nganjuk 2014 - - - - - - Padapa Wiwerda 96.86 74,6

152 | Lampiran
Penghargaan Persentase (%)
No. Kabupaten/Kota Tahun Adopsi Akses
2005 2007 2009 2011 2013 2015 2017 2019 Desa ODF
Jamban
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
19 Kab. Madiun 2011 - - - - Padapa Wiwerda Gagal Wistara 95,35 36,9
20 Kab. Magetan 2002 - - - Padapa Wiwerda Wistara Wistara Wistara 100 100
21 Kab. Ngawi 2005 - Padapa Padapa Padapa Padapa Wiwerda Wistara Wistara 100 100
22 Kab. Bojonegoro 2013 - - - - - Padapa - Wiwerda 92,96 73,7
23 Kab. Tuban 2015 - - - - - - Padapa - 81,76 10,1
24 Kab. Lamongan 2011 - - - - Padapa Wiwerda Wistara Wistara 100 100
25 Kab. Gresik 2013 - - - - - Padapa Wiwerda Wistara 99.19 76,7
26 Kab. Bangkalan 2015 - - - - - - - - 91,68 43,1
27 Kab. Sampang 2011 - - - - Padapa Padapa Gagal Wiwerda 81,89 30,1
28 Kab. Pamekasan 2003 - Gagal - - - - - - 100 100
29 Kab. Sumenep 2014 - - - - - - - - 80,2 25,6
30 Kota Kediri 2001 Padapa Padapa Padapa Wistara Wistara Wistara Gagal Wistara 100 100
31 Kota Blitar 2011 - - - - Padapa Wiwerda Wistara Wistara 99,25 66,7
32 Kota Malang 1998 Padapa Padapa Wiwerda Wiwerda Wistara Wistara Wistara Wistara 87,11 10,5
33 Kota Probolinggo 2003 - - Padapa Wiwerda Wistara Wistara Wistara Wistara 85,81 20,7
34 Kota Pasuruan 2009 - - - Padapa Wiwerda Wiwerda Gagal Wistara 88,61 35,3
35 Kota Mojokerto 2014 - - - - - - Padapa Wiwerda 96,32 27,8
36 Kota Madiun 2013 - - - - - Padapa Wiwerda Wistara 100 100
37 Kota Surabaya 2011 - - - - Padapa Wiwerda Wistara Wistara 97.72 44,8
38 Kota Batu 2015 - - - - - - Padapa Wiwerda 97,66 29,2
Keterangan: -
Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

Lampiran | 153
Tabel-34 Jumlah Rumah Tangga Miskin di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019
Jumlah Rumah Jumlah Rumah Persentase Rumah
No. Kabupaten/Kota
Tangga Tangga Miskin Tangga Miskin
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Kab. Pacitan 155.945 21.318 13,67
2 Kab. Ponorogo 245.991 23.714 9,64
3 Kab. Trenggalek 199.506 21.906 10,98
4 Kab. Tulungagung 292.450 19.711 6,74
5 Kab. Blitar 333.324 29.799 8,94
6 Kab. Kediri 424.399 44.222 10,42
7 Kab. Malang 708.891 67.132 9,47
8 Kab. Lumajang 290.214 27.541 9,49
9 Kab. Jember 700.436 64.790 9,25
10 Kab. Banyuwangi 483.274 36.342 7,52
11 Kab. Bondowoso 255.061 34.000 13,33
12 Kab. Situbondo 218.590 24.482 11,20
13 Kab. Probolinggo 329.813 58.575 17,76
14 Kab. Pasuruan 443.492 38.495 8,68
15 Kab. Sidoarjo 599.038 31.869 5,32
16 Kab. Mojokerto 298.141 29.069 9,75
17 Kab. Jombang 335.832 30.964 9,22
18 Kab. Nganjuk 292.899 32.922 11,24
19 Kab. Madiun 201.926 21.283 10,54
20 Kab. Magetan 175.691 16.884 9,61
21 Kab. Ngawi 251.107 36.134 14,39
22 Kab. Bojonegoro 344.381 42.634 12,38
23 Kab. Tuban 318.039 46.370 14,58
24 Kab. Lamongan 304.596 40.237 13,21
25 Kab. Gresik 333.219 37.820 11,35
26 Kab. Bangkalan 233.314 44.096 18,90
27 Kab. Sampang 241.770 50.071 20,71
28 Kab. Pamekasan 227.752 31.771 13,95
29 Kab. Sumenep 327.941 63.883 19,48
30 Kota Kediri 75.090 5.376 7,16
31 Kota Blitar 37.900 2.702 7,13
32 Kota Malang 233.984 9.523 4,07
33 Kota Probolinggo 60.674 4.193 6,91
34 Kota Pasuruan 50.254 3.246 6,46
35 Kota Mojokerto 33.977 1.750 5,15
36 Kota Madiun 49.733 2.163 4,35
37 Kota Surabaya 792.642 35.748 4,51
38 Kota Batu 54.392 2.072 3,81
Keterangan: -
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur, diolah.

Lampiran | 155
Tabel-34A Garis Kemiskinan, Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin
Garis Kemiskinan
Jumlah Penduduk Miskin Persentase Penduduk Miskin (%)
No. Tahun (rupiah/kapita/bulan)
Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perkotaan Perdesaan Perkotaan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 2015 304.918 305.404 1.524.620 3.264.500 4.789.120 8,19 16,18 12,34
2 2016 319.662 323.779 1.518.790 3.184.510 4.703.300 7,94 16,01 12,05
3 2017 344.164 339.537 1.574.120 3.042.890 4.617.010 7,87 15,82 11,77
4 2018 385.009 361.493 1.457.610 2.874.970 4.332.580 7,06 15,3 10,98
5 2019 411.731 382.327 1.449.270 2.662.980 4.112.250 6,84 14,43 10,37
Keterangan: -
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur, diolah.

Tabel-34B Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan


Indeks Kedalaman Kemiskinan Indeks Keparahan Kemiskinan
No. Tahun
Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perkotaan Perdesaan Perkotaan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 2015 1,28 2,79 2,06 0,31 0,72 0,52
2 2016 1,1 2,83 1,99 0,23 0,71 0,47
3 2017 1,18 2,6 1,87 0,27 0,64 0,45
4 2018 1,17 2,8 1,95 0,28 0,73 0,5
5 2019 1,15 2,55 1,8 0,28 0,65 0,45
Keterangan: -
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur

Tabel-34C Jumlah Keluarga menurut Kabupaten/Kota dan Klasifikasi Keluarga


Pra Keluarga Sejahtera
No. Kabupaten/Kota Jumlah
Sejahtera I II
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Kab. Pacitan 49.135 58.615 84.436 192.186
2 Kab. Ponorogo 225.995 37.828 10.392 274.215
3 Kab. Trenggalek 45.589 114.937 81.593 242.119
4 Kab. Tulungagung 64.657 171.392 52.031 288.080
5 Kab. Blitar 61.302 247.385 78.042 386.729
6 Kab. Kediri 96.105 261.847 113.206 471.158
7 Kab. Malang 146.541 446.096 152.031 744.668
8 Kab. Lumajang 39.103 160.895 96.499 296.497
9 Kab. Jember 148.280 318.838 290.320 757.438
10 Kab. Banyuwangi 92.834 315.417 109.532 517.783
11 Kab. Bondowoso 90.295 117.016 53.546 260.857
12 Kab. Situbondo 68.280 99.649 42.448 210.377
13 Kab. Probolinggo 131.793 150.306 89.005 371.104
14 Kab. Pasuruan 117.644 236.495 185.891 540.030
15 Kab. Sidoarjo 57.624 299.097 150.125 506.846
16 Kab. Mojokerto 66.879 65.096 202.159 334.134
17 Kab. Jombang 74.878 229.055 112.450 416.383
18 Kab. Nganjuk 109.938 84.639 154.278 348.855
19 Kab. Madiun 84.755 132.294 54.653 271.702
20 Kab. Magetan 31.716 106.519 72.689 210.924
21 Kab. Ngawi 123.066 104.300 41.987 269.353
22 Kab. Bojonegoro 199.727 117.161 73.052 389.940
23 Kab. Tuban 137.163 128.453 69.502 335.118
24 Kab. Lamongan 121.668 192.325 69.772 383.765
25 Kab. Gresik 53.966 172.976 109.319 336.261
26 Kab. Bangkalan 141.111 60.441 21.893 223.445
27 Kab. Sampang 123.743 73.040 26.744 223.527
28 Kab. Pamekasan 99.558 107.951 38.097 245.606
29 Kab. Sumenep 110.635 165.310 57.251 333.196
30 Kota Kediri 10.815 40.247 18.750 69.812
31 Kota Blitar 32.566 53 714 33.333

156 | Lampiran
Pra Keluarga Sejahtera
No. Kabupaten/Kota Jumlah
Sejahtera I II
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
32 Kota Malang 26.312 134.898 55.234 216.444
33 Kota Probolinggo 9.018 36.967 14.856 60.841
34 Kota Pasuruan 3.350 15.899 8.185 27.434
35 Kota Mojokerto 4.647 20.986 9.239 34.872
36 Kota Madiun 7.079 19.578 21.555 48.212
37 Kota Surabaya 87.965 400.370 115.529 603.864
38 Kota Batu 15.627 25.368 14.342 55.337
39 Jawa Timur 3.111.359 5.469.739 2.951.347 11.532.445
Keterangan: -
Sumber: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur

Tabel-34D Indeks Pembangunan Manusia menurut Kabupaten/Kota


No. Kabupaten/Kota 2014 2015 2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Kab. Pacitan 63,81 64,92 65,74 66,51 67,33 68,16
2 Kab. Ponorogo 67,4 68,16 68,93 69,26 69,91 70,56
3 Kab. Trenggalek 66,16 67,25 67,78 68,1 68,71 69,46
4 Kab. Tulungagung 69,49 70,07 70,82 71,24 71,99 72,62
5 Kab. Blitar 66,88 68,13 68,88 69,33 69,93 70,57
6 Kab. Kediri 68,44 68,91 69,87 70,47 71,07 71,85
7 Kab. Malang 65,59 66,63 67,51 68,47 69,4 70,35
8 Kab. Lumajang 62,33 63,02 63,74 64,23 64,83 65,33
9 Kab. Jember 62,64 63,04 64,01 64,96 65,96 66,69
10 Kab. Banyuwangi 67,31 68,08 69 69,64 70,06 70,6
11 Kab. Bondowoso 63,43 63,95 64,52 64,75 65,27 66,09
12 Kab. Situbondo 63,91 64,53 65,08 65,68 66,42 67,09
13 Kab. Probolinggo 63,04 63,83 64,12 64,28 64,85 65,6
14 Kab. Pasuruan 64,35 65,04 65,71 66,69 67,41 68,29
15 Kab. Sidoarjo 76,78 77,43 78,17 78,7 79,5 80,05
16 Kab. Mojokerto 70,22 70,85 71,38 72,36 72,64 73,53
17 Kab. Jombang 69,07 69,59 70,03 70,88 71,86 72,85
18 Kab. Nganjuk 69,59 69,9 70,5 70,69 71,23 71,71
19 Kab. Madiun 68,6 69,39 69,67 70,27 71,01 71,69
20 Kab. Magetan 70,29 71,39 71,94 72,6 72,91 73,49
21 Kab. Ngawi 67,78 68,32 68,96 69,27 69,91 70,41
22 Kab. Bojonegoro 65,27 66,17 66,73 67,28 67,85 68,75
23 Kab. Tuban 64,58 65,52 66,19 66,77 67,43 68,37
24 Kab. Lamongan 69,42 69,84 70,34 71,11 71,97 72,57
25 Kab. Gresik 72,84 73,57 74,46 74,84 75,28 76,1
26 Kab. Bangkalan 60,71 61,49 62,06 62,3 62,87 63,79
27 Kab. Sampang 56,98 58,18 59,09 59,9 61 61,94
28 Kab. Pamekasan 62,66 63,1 63,98 64,93 65,41 65,94
29 Kab. Sumenep 61,43 62,38 63,42 64,28 65,25 66,22
30 Kota Kediri 74,62 75,67 76,33 77,13 77,58 78,08
31 Kota Blitar 75,26 76 76,71 77,1 77,58 78,56
32 Kota Malang 78,96 80,05 80,46 80,65 80,89 81,32
33 Kota Probolinggo 70,49 71,01 71,5 72,09 72,53 73,27
34 Kota Pasuruan 73,23 73,78 74,11 74,39 74,78 75,25
35 Kota Mojokerto 75,04 75,54 76,38 76,77 77,14 77,96
36 Kota Madiun 78,81 79,48 80,01 80,13 80,33 80,88
37 Kota Surabaya 78,87 79,47 80,38 81,07 81,74 82,22
38 Kota Batu 71,89 72,62 73,57 74,26 75,04 75,88
Jawa Timur 68,14 68,95 69,74 70,27 70,77 71,5
Keterangan: -
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur

Lampiran | 157
Tabel-35 Volume Limbah Padat dan Cair Berdasarkan Sumber Pencemaran
di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019
Volume Volume Volume
Volume
No Type/ Jenis/ Limbah Limbah B3 Limbah
Sumber Pencemaran Luas (ha) Limbah Cair
. Klasifikasi Padat Padat B3 Cair
(m³/hari)
(m³/hari) (m³/hari) (m³/hari)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Terminal Purbaya Kota Surabaya Terminal 12 0,73 436,89 1,20 0,00
2 Terminal Sritanjung Kab. Banyuwangi Terminal 0,0063 0,00 0,23 0,00 0,00
3 Terminal Tambak Osowilangun Kota Terminal 5 0,30 182,04 0,50 0,00
Surabaya
4 Terminal Arjosari Kota Malang Terminal 2,1 0,13 76,46 0,21 0,00
5 Terminal Kembang Putih Kab. Tuban Terminal 0,45 0,03 16,38 0,05 0,00
6 Terminal Patri Kota Blitar Terminal 0,4728 0,03 17,21 0,05 0,00
7 Terminal Purboyo Kota Madiun Terminal 0,9576 0,06 34,86 0,10 0,00
8 Terminal Rajekwesi Kab. Bojonegoro Terminal 0,8 0,05 29,13 0,08 0,00
9 Terminal Seloaji Kab. Ponorogo Terminal 1,56 0,09 56,80 0,16 0,00
10 Terminal Tamanan Kota Kediri Terminal 0,52 0,03 18,93 0,05 0,00
11 Terminal Tawangalun Kab, Jember Terminal 3 0,18 109,22 0,30 0,00
12 Stasiun Madiun Stasiun 19,8 1,43 70,90 0,40 0,00
13 Stasiun Gubeng Surabaya Stasiun 4,5 4,06 201,38 0,54 0,00
14 Stasiun Jember Stasiun 0,1241 0,86 42,48 0,22 0,00
15 Bandara Juanda Kab. Sidoarjo Bandara 477 5,51 273,31 3,89 2920,00
16 Bandara Abdul Rachman Saleh Kab. Bandara 50 0,30 14,69 0,78 584,00
Malang
17 Bandara Blimbingsari Kab. Bandara 40 0,09 4,67 0,58 438,00
Banyuwangi
18 Bandara Notohadinegoro Kab. Bandara 120 0,01 0,61 0,70 525,60
Jember
19 Bandara Trunojoyo Kab. Sumenep Bandara 33,57 0,00 0,24 0,51 379,60
20 Bandara Bawean Kab. Gresik Bandara 5 0,00 0,04 0,31 233,60
21 Pelabuhan Tanjung Perak Kota Pelabuhan 1574 1,27 10,85 9,00 2,63
Surabaya
22 Pelabuhan Gresik Kab. Gresik Pelabuhan 24 0,23 1,99 0,14 0,04
23 Pelabuhan Probolinggo Kota Pelabuhan 23,12 0,01 0,05 0,13 0,04
Probolinggo
24 Pelabuhan Keramaian Kab. Sumenep Pelabuhan 10,1 0,00 0,18 0,06 0,02
25 Pelabuhan Sapudi Kab. Sumenep Pelabuhan 0,5 0,04 0,56 0,00 0,00
26 Pelabuhan Sapeken Kab. Sumenep Pelabuhan 0,16 0,00 3,04 0,00 0,00
b. Tidak Bergerak :
1 PT. Asahimas Flat Glass Industri 46 0,00 332,67 90,00 818,00
2 PT. Pertamina Bitumen Gresik Industri 5 0,00 57,15 21,84 8,43
3 PT. Bumi Menara Internusa - Dampit Industri 4,5 0,00 279,73 2,70 2,70
4 PT. Cheil Jedang Indonesia - Industri 70 0,00 19297,45 20400,00 20,35
Jombang Plant
5 PT. Cheil Jedang Indonesia - Industri 60 0,00 38196,90 21682,00 24,97
Pasuruan Plant
6 PT. Ekamas Fortuna Industri 25,15 0,00 7165,60 6710,00 5,63
7 PT. Garudafood Gresik Industri 12 0,00 65,00 6,00 1,75
8 PT. Perkebunan Nusantara X - PG Industri 24 0,00 13974,11 0,03 11,40
Gempolkrep
9 PT. Indra Eramulti Logam Pabrik Industri 12 0,00 2,00 1653,00 1,42
10 PT. Indolakto - Purwosari Factory Industri 10 0,00 2122,67 2312,00 1,92
11 PT. Karunia Alam Segar Industri 25 0,00 1264,95 35436,60 23,40
12 PT. Lautan Natural Krimerindo Industri 58 0,00 90,00 5,93 0,18
13 PT. Multi Bintang Indonesia Industri 25 0,00 639,06 1,86 0,82
14 PT. Meiji Pharmaceuticals Indonesia Industri 11 0,00 131,89 680,73 147,50
15 PT. Nipsea Paint & Chemicals Industri 5,1 0,00 0,39 257,29 0,00
16 PT. PAL Industri 31,5 0,00 0,00 6,01 1,80
17 PT. Pertamina Gas Area Jawa Bagian Industri 360 km 0,00 0,00 4,88 0,22
Timur (offshore)
dan 72 km
(onshore)

158 | Lampiran
Volume Volume Volume
Volume
No Type/ Jenis/ Limbah Limbah B3 Limbah
Sumber Pencemaran Luas (ha) Limbah Cair
. Klasifikasi Padat Padat B3 Cair
(m³/hari)
(m³/hari) (m³/hari) (m³/hari)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
18 PT. Pertamina Lubricants - Gresik Industri 5 0,00 4,70 11,09 0,54
19 PT. Kebon Agung - PG Kebon Agung Industri 11 0,00 1547,85 0,22 0,64
20 PT. Perkebunan Nusantara XI - PG Industri 6,8 0,00 19650,00 0,19 0,31
Semboro
21 PT. Perkebunan Nusantara XI - PG Industri 0 0,00 0,00 0,02 0,27
Rejosari
22 PT. Perkebunan Nusantara XI - PG Industri 0 0,00 0,00 0,08 0,96
Purwodadi
21 RSUD Dr. Soetomo Surabaya Rumah Sakit 16,39 3,81 907,00 741,36 0,44
22 RSUD Syaiful Anwar Malang Rumah Sakit 10,25 1,32 907,84 375,58 0,00
23 RS PHC Surabaya Rumah Sakit 2,59 1,00 30,60 0,06 66,00
24 RSUD Dr. Slamet Martodirdjo Rumah Sakit 6,8 0,12 78,36 43,20 28,60
Pamekasan
25 RSUD Waru Pamekasan Rumah Sakit 16,5 1,00 0,00 0,35 150,00
26 RSI Aisyiyah Nganjuk Rumah Sakit 11,92 0,00 0,00 10,54 0,00
27 RSUD Ngudi Waluyo Kab Blitar Rumah Sakit 3,45 0,00 829,44 48,72 0,00
28 RSUD Dr. H. Slamet Martodirdjo Rumah Sakit 0 0,32 79,90 46,00 0,00
29 RSUD Dr. Harjono S. Kab Ponorogo Rumah Sakit 6,21 0,19 203,64 91,98 0,00
30 RSU Aisyiyah Kab Ponorogo Rumah Sakit 1,71 0,04 0,00 27,34 0,02
37 Puskesmas Pogalan Kab. Trenggalek Puskesmas 0,1 0,90 2,26 3,28 27,00
38 Puskesmas Watulimo Kab. Puskesmas 0,16 3,26 0,00 1,19 0,02
Trenggalek
39 Puskesmas Pandean Kab. Puskesmas 0,4 1,50 0,00 0,90 0,72
Trenggalek
40 Puskesmas Slawe Kab. Trenggalek Puskesmas 0,2 2,87 2,00 1,05 0,24

Keterangan : Volume limbah B3 padat dan cair dalam satuan ton/hari


Volume limbah padat pada sektor industri berdasarkan perhitungan jumlah karyawan dikalikan
jumlah perkiraan timbulan sampah perkantoran per/org/hari (0,025 kg/hari) yang bersumber
dari diktat kuliah persampahan ITB
Sumber : Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi
Jawa Timur dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur

Lampiran | 159
Tabel-36 Suhu Udara Rata-rata Bulanan di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019
Suhu Udara Rata-Rata Bulanan (°C)
No. Nama dan Lokasi Stasiun
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
1 Stasiun Meteorologi Juanda Surabaya 27,8 28,0 27,7 28,4 28,4 27,1 26,5 26,6 27,3 28,9 30,2 29,6
2 Stasiun Maritim Perak Surabaya 28,5 28,7 28,6 29,2 29,6 28,2 27,6 27,8 28,5 30,1 30,9 30,3
3 Satsiun Geofisika Sawahan Nganjuk 24,0 23,5 23,0 24,0 24,4 22,8 23,4 23,7 24,4 26,4 26,2 25,3
4 Stasiun Geofisika Karangkates Malang 25,9 26,0 25,7 26,3 26,1 26,2 23,8 24,1 25,3 26,7 27,3 26,6
5 Stasiun Meteorologi Bawean Gresik 27,3 27,9 27,7 28,7 29,5 28,6 27,8 27,6 28,0 29,3 29,7 29,0
6 Stasiun Klimatologi Malang 24,1 23,9 23,7 24,1 23,7 22,3 21,7 22,0 23,1 25,1 25,4 25,0
7 Stasiun Meteorologi Tuban 27,2 27,6 27,1 28,1 28,1 27,2 26,5 26,7 27,3 28,8 29,8 29,1
8 Stasiun Geofisika Pandaan-Pasuruan 21,7 21,3 21,5 22,1 21,9 20,9 20,6 20,8 21,6 24,1 23,4 23,1
9 Stasiun Meteorologi Kalianget 27,6 27,5 27,7 27,9 28,9 28,1 27,4 27,5 28,1 29,6 30,3 29,3
10 Stasiun Meteorologi Banyuwangi 28,0 28,4 27,9 28,6 28,1 26,5 25,9 25,9 26,2 28,8 29,3 30,1
Keterangan: -
Sumber: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Juanda Surabaya

Tabel-36A Suhu Udara Rata-Rata Tahun 2015-2019


No. Tahun Suhu Udara Rata-Rata Tahunan (°C)
(1) (2) (3)
1 2015 27,9
2 2016 28,8
3 2017 28,1
4 2018 27,2
5 2019 26,5
Keterangan: -
Sumber: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Juanda Surabaya

Lampiran | 161
Tabel-36B Suhu Udara Maksimum dan Minimum Rata-rata Bulanan
Suhu Udara Maksimum dan Minimum Rata-Rata Bulanan (°C)
Nama dan Lokasi
No. Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Stasiun
Max Min Max Min Max Min Max Min Max Min Max Min Max Min Max Min Max Min Max Min Max Min Max Min
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26)
1 Sta Geof Karang 31,1 22,9 31,2 22,7 31,7 22,5 32,1 22,7 31,7 21,6 31,4 21,4 29,9 20,7 30,3 20,2 32,0 20,8 31,1 22,3 30,6 22,2 31,0 22,7
Kates Malang
2 Sta Geof Sawahan 27,7 21,0 27,8 21,0 28,4 20,9 28,8 20,7 29,4 20,4 29,3 20,1 29,0 19,5 29,7 18,8 31,1 19,6 31,0 20,4 28,5 21,0 28,4 21,0
Nganjuk
3 Sta Geof Tretes 25,3 17,4 24,8 17,7 25,5 17,0 26,3 17,5 27,0 17,0 26,2 16,5 26,2 15,8 26,1 15,3 28,0 15,7 27,6 17,0 25,7 17,4 25,0 17,4
Pasuruan
4 Sta Klim Malang 28,6 21,1 28,6 21,3 28,9 20,6 28,9 20,9 29,1 20,2 28,2 19,9 27,4 19,2 27,8 18,8 29,7 19,2 29,6 21,2 28,8 20,9 28,7 20,9
5 Sta Meteorologi 31,2 24,3 31,7 24,4 32,0 24,4 31,9 24,7 31,1 24,9 30,0 24,3 29,4 23,9 29,5 23,7 30,7 24,0 31,7 24,8 31,6 24,7 31,4 24,2
Banyuwangi
6 Sta Meteorologi 32,5 24,9 31,7 24,8 32,5 24,9 32,3 25,2 32,6 25,1 32,1 24,9 31,7 23,4 31,9 22,8 32,9 23,7 33,9 25,3 32,7 25,2 32,1 24,7
Juanda Surabaya
7 Sta Meteorologi 31,6 25,0 31,2 24,6 31,8 25,0 31,5 25,0 31,4 25,3 30,4 25,2 30,7 24,6 31,1 24,1 32,0 24,8 33,5 25,9 31,6 25,5 31,7 25,0
Kalianget
Sumenep
8 Sta Meteorologi - - 33,0 25,1 34,2 25,4 33,7 25,8 34,3 25,6 33,6 25,3 33,2 24,3 33,0 23,8 34,2 24,8 35,6 26,4 33,8 25,8 33,7 25,5
Maritim Perak II
Surabaya
9 Sta Meteorologi 32,9 25,2 32,5 25,0 33,3 25,2 33,5 25,6 33,8 25,3 32,7 24,9 33,0 24,0 33,5 23,6 34,6 24,5 35,7 26,0 34,0 25,5 33,3 25,4
Perak I Surabaya
10 Sta Meteorologi 30,5 25,1 30,2 24,7 31,2 25,0 31,3 25,3 31,0 26,6 30,5 26,2 30,0 26,2 30,3 26,6 30,9 26,5 32,6 26,1 30,8 25,2 31,1 25,4
Sangkapura,
Bawean - Gresik
Keterangan: -
Sumber: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Juanda Surabaya

162 | Lampiran
Tabel-37 Kualitas Udara Ambien di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019

Fluor Index (µg/Nm³)


Sebagai F (µg/Nm³)
Lama Pengukuran

Khlorine Dioksida
Dustfall (µg/Nm³)
PM2,5 (µg/Nm³)
PM₁₀ (µg/Nm³)

Total Fluorides

Sulphat Index
NO₂ (µg/Nm³)
SO₂ (µg/Nm³)

TSP (µg/Nm³)

Khlorine dan
CO (µg/Nm³)

HC (µg/Nm³)
O3 (µg/Nm³)
No. Lokasi

Pb (µg/Nm³)

(µg/Nm³)

(µg/Nm³)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
1 Jalan Kenongo, Tulangan Kab. Sidoarjo 60 menit 17,96 - 4,50 4,94 - - - 46 - - - - - -
2 Jalan Bubutan, Kota Surabaya 60 menit 19,58 - 3,48 3,16 - - - 28 - - - - - -
3 Desa Sumput Kecamatan Driyorejo Kab. Gresik 60 menit 30,25 < LD 9,08 3,38 - - - 51 - - - - - -
4 Jalan Ahmad Yani, Kota Surabaya 60 menit 39,38 < LD 6,64 1,95 - - - 15 - - - - - -
5 Jalan Pandegiling, Kota Surabaya 60 menit 31,18 < LD 3,13 3,26 - - - 28 - - - - - -
6 Jalan Raya Kalianget, Kab. Sumenep 60 menit 3,74 < LD 5,76 0,65 - - - 60 - - - - - -
7 Jalan Raden Patah, Kab. Sidoarjo 60 menit 5,22 < LD 7,39 0,88 - - - 66 - - - - - -
8 Jalan Raya Krikilan, Driyorejo, Kab. Gresik 60 menit 2,07 < LD 4,57 2,47 - - - 71 - - - - - -
9 Jalan Margomulyo Indah, Kota Surabaya 60 menit 36,68 < LD 9,54 3,29 - - - 73 - - - - - -
10 Halaman Bandar Udara Notohadinegoro Kab. Jember 60 menit 3,66 < LD 13,21 1,48 - - - 21 - - - - - -
11 Jalan Raya Sukosari Kasembon Kab. Malang 60 menit 0,48 < LD 7,89 1,50 - - - 21 - - - - - -
12 Ds. Tenaru, Driyorejo, Kab. Gresik 60 menit 9,89 < LD 5,95 1,00 - - - 23 - - - - - -
13 Jalan Kelud, Bambe, Driyorejo, Kab. Gresik 60 menit 18,63 < LD 16,88 0,82 - - - 43 - - - - - -
14 Jalan Rungkut Industri IV Kota Surabaya 60 menit 16,18 < LD 6,31 0,39 - - - 55 - - - - - -
15 Jalan KH. Hasyim Asy'ari Kab. Jombang 60 menit 22,85 < LD 18,52 3,95 - - - 95 - - - - - -
16 Jalan Sambang Rejo Ds. Botokan, Sukodono, Kab. Sidoarjo 60 menit 1,43 < LD 36,58 1,35 - - - 28 - - - - - -
17 Jalan Raya Raci, Bangil, Kab. Pasuruan 60 menit 8,81 < LD 17,77 9,91 - - - 50 - - - - - -
18 Jalan Gatot Subroto Ds. Karangbong, Gedangan, Kab. Sidoarjo 60 menit 11,23 < LD 3,05 2,77 - - - 36 - - - - - -
19 Jalan Ahmad Yani Gedangan, Kab. Sidoarjo 60 menit 21,91 < LD 2,30 5,98 - - - 26 - - - - - -
20 Jalan Rungkut Industri VIII Kota Surabaya 60 menit 6,93 < LD 4,69 4,21 - - - 37 - - - - - -
21 Jalan Mayjend Sungkono XVI Ds. Prambangan Kec. Kebomas, Kab. Gresik 60 menit 15,52 < LD 6,26 9,29 - - - 104 - - - - - -
22 Jalan Raya Karanglo, Singosari, Kab. Malang 60 menit 11,90 < LD 4,85 11,29 - - - 94 - - - - - -
23 Jalan Raya Bypass Krian, Semawut, Balongbendo, Kab. Sidoarjo 60 menit 16,66 < LD 8,74 0,77 - - - 65 - - - - - -
24 Jalan Medokan Semampir Indah Kota Surabaya 60 menit 5,62 < LD 7,95 25,81 - - - 28 - - - - - -
25 Jalan Airlangga Mojosari, Kab. Mojokerto 60 menit 4,57 < LD 4,93 3,33 - - - 36 - - - - - -
26 Jalan Panji Kecamatan Kepanjen Kab. Malang 60 menit 5,30 < LD 15,02 2,72 - - - 64 - - - - - -
27 Jalan Ahmad Yani Lawang, Kab. Malang 60 menit 4,41 < LD 5,18 17,37 - - - 26 - - - - - -

Lampiran | 163
Fluor Index (µg/Nm³)
Sebagai F (µg/Nm³)
Lama Pengukuran

Khlorine Dioksida
Dustfall (µg/Nm³)
PM2,5 (µg/Nm³)
PM₁₀ (µg/Nm³)

Total Fluorides

Sulphat Index
NO₂ (µg/Nm³)
SO₂ (µg/Nm³)

TSP (µg/Nm³)

Khlorine dan
CO (µg/Nm³)

HC (µg/Nm³)
No. Lokasi

O3 (µg/Nm³)

Pb (µg/Nm³)

(µg/Nm³)

(µg/Nm³)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
28 Jalan Raya Kendung Kota Surabaya 60 menit 7,39 < LD 6,78 29,73 - - - 34 - - - - - -
29 Jalan Mayjend Yono Soewoyo Pakuwon Square Blok Kota Surabaya 60 menit 7,07 < LD 5,56 18,62 - - - 76 - - - - - -
30 Jalan Raya Bebekan, Taman, Kab. Sidoarjo 60 menit 2,15 < LD 5,57 21,47 - - - 42 - - - - - -
31 Jalan Raya Buduran, Desa Banjar Kemantren, Buduran, Kab. Sidoarjo 60 menit 2,07 < LD 5,63 14,26 - - - 33 - - - - - -
32 Jalan Gajah Mada, Mojosari, Kab. Mojokerto 60 menit 4,07 < LD 6,65 14,63 - - - 57 - - - - - -
33 Jalan Arif Rahman Hakim Kota Surabaya 60 menit 7,72 < LD 4,38 3,09 - - - 34 - - - - - -
34 Jalan Pahlawan, Kab. Sidoarjo 60 menit 22,83 < LD 2,05 0,56 - - - 16 - - - - - -
35 Jalan Dr. Soetomo, Kab. Trenggalek 60 menit 4,42 < LD 4,03 4,35 - - - 71 - - - - - -
36 Jalan Veteran, Sukerejo, Kab. Bojonegoro 60 menit 3,90 < LD 10,42 4,03 - - - 29 - - - - - -
37 Jalan Buntaran, Tandes, Kota Surabaya 60 menit 7,14 < LD 19,92 40,42 - - - 55 - - - - - -
38 Jalan Raya Romo Kalisari Benowo, Kota Surabaya 60 menit 35,58 < LD 5,71 28,52 - - - 88 - - - - - -
39 Jalan Raya Driyorejo, Kab. Gresik 60 menit 4,05 < LD 0,30 20,88 - - - 38 - - - - - -
40 Jalan Pahlawan Kelurahan Cemengkalang, Kab. Sidoarjo 60 menit 5,55 < LD 8,53 11,78 - - - 76 - - - - - -
41 Jalan Raya Waru, Kab. Sidoarjo 60 menit 16,30 < LD 0,20 1,77 - - - 27 - - - - - -
42 Jalan Undaan Wetan Kota Surabaya 60 menit 28,31 < LD 23,20 2,51 - - - 148 - - - - - -
43 Jalan Berbek Industri III, Kab. Sidoarjo 60 menit 8,01 < LD 26,72 4,19 - - - 282 - - - - - -
44 Jalan Jayengkusumo, Ds. Ngujang, Kedungwaru, Kab. Tulungagung 60 menit 49,59 < LD 18,89 4,39 - - - 97 - - - - - -
45 Jalan Panglima Sudirman, Kab. Malang 60 menit 29,87 < LD 5,28 6,10 - - - 27 - - - - - -
46 Ds. Sawotratap, Gedangan, Kab. Sidoarjo 60 menit 19,82 < LD 1,90 8,62 - - - 105 - - - - - -
47 Jalan Kutisari Kota Surabaya 60 menit 13,54 < LD 14,58 6,26 - - - 40 - - - - - -
48 Jalan Lingkar Timur KM 5,5, Ds. Rangkah Kidul Kab. Sidoarjo 60 menit 5,38 < LD 14,33 7,69 - - - 177 - - - - - -
49 Jalan Ki Demang Singomenggolo Kab. Sidoarjo 60 menit 28,08 < LD 5,86 15,99 - - - 87 - - - - - -
50 Jalan Rungkut Industri I Kota Surabaya 60 menit 30,27 < LD 5,56 23,81 - - - 94 - - - - - -
51 Jalan Dr. Soetomo Kab. Trenggalek 60 menit 33,83 < LD 5,73 22,64 - - - 34 - - - - - -
52 Jalan Raya Bromo, Wonotoro, Sukapura, Kab. Probolinggo 60 menit 21,82 < LD 1,39 17,81 - - - 43 - - - - - -
53 Jalan Mastrip, Karang Pilang, Kota Surabaya 60 menit 4,62 < LD 9,88 41,03 - - - 62 - - - - - -
54 Jalan Raya Ngelom Kab. Sidoarjo 60 menit 10,60 < LD 3,37 5,75 - - - 92 - - - - - -
55 Jalan Rungkut Industri III Kota Surabaya 60 menit 8,81 < LD 8,29 29,78 - - - 149 - - - - - -
56 Jalan Kalimas Barat, Kota Surabaya 60 menit 35,00 < LD 3,17 28,30 - - - 212 - - - - - -

164 | Lampiran
Fluor Index (µg/Nm³)
Sebagai F (µg/Nm³)
Lama Pengukuran

Khlorine Dioksida
Dustfall (µg/Nm³)
PM2,5 (µg/Nm³)
PM₁₀ (µg/Nm³)

Total Fluorides

Sulphat Index
NO₂ (µg/Nm³)
SO₂ (µg/Nm³)

TSP (µg/Nm³)

Khlorine dan
CO (µg/Nm³)

HC (µg/Nm³)
No. Lokasi

O3 (µg/Nm³)

Pb (µg/Nm³)

(µg/Nm³)

(µg/Nm³)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
57 Jalan Embong Ploso Kota Surabaya 60 menit 38,73 < LD 4,95 48,42 - - - 72 - - - - - -
58 Jalan Margomulyo Kota Surabaya 60 menit 39,40 < LD 37,17 31,31 - - - 405 - - - - - -
59 Jalan Raya Sumberrejo Kab. Bojonegoro 60 menit 13,71 < LD 7,11 11,31 - - - 141 - - - - - -
60 Jalan Raya Paciran Kab. Lamongan 60 menit 17,53 < LD 11,97 57,29 - - - 83 - - - - - -
61 Jl. Karanglo, Singosari, Kab. Malang 60 menit 44,64 < LD 18,12 30,07 - - - 80 - - - - - -
62 Jalan Margomulyo, Tandes, Kota Surabaya 60 menit 44,42 < LD 25,18 5,46 - - - 69 - - - - - -
63 Desa Tenaru, Driyorejo, Kab. Gresik 60 menit 121,80 < LD 23,69 26,95 - - - 210 - - - - - -
64 Jalan Ahmad Yani, Gedangan, Kab. Sidoarjo 60 menit 33,19 < LD 2,64 3,01 - - - 40 - - - - - -
65 Jalan Raya By Pass Krian, Ds. Sidomodjo, Kab. Sidoarjo 60 menit 82,88 < LD 3,08 27,40 - - - 26 - - - - - -
66 Jalan Pergudangan dan Industri Meiko Abadi, Sumput, Kab. Gresik 60 menit 7,89 < LD 11,66 14,95 - - - 179 - - - - - -
67 Jalan Dr. Cipto Kab. Sumenep 60 menit 23,00 < LD 5,17 19,01 - - - 179 - - - - - -
68 Jalan Raya Krikilan, Driyorejo, Kab. Gresik 60 menit 22,59 < LD 3,43 17,58 - - - 232 - - - - - -
69 Jalan Mayjend Sungkono, Kab. Gresik 60 menit 18,59 < LD 3,42 27,06 - - - 209 - - - - - -
70 Perumahan Citra Harmoni, Taman , Kab. Sidoarjo 60 menit 11,83 < LD 4,78 9,94 - - - 64 - - - - - -
71 Jalan Panji. Kecamatan Kepanjen, Kab. Malang 60 menit 30,91 < LD 3,82 7,31 - - - 102 - - - - - -
72 Jalan Kedung Baruk Tengah Kota Surabaya 60 menit 27,12 < LD 6,53 16,48 - - - 207 - - - - - -
73 Jalan Raden Patah Kab. Sidoarjo 60 menit 61,34 < LD 2,59 29,27 - - - 219 - - - - - -
74 Jalan Medokan Semampir Indah Kota Surabaya 60 menit 16,51 < LD 2,41 16,75 - - - 94 - - - - - -
75 Jalan Kartini, Lawang, Kab. Malang 60 menit 32,48 < LD 42,13 42,10 - - - 231 - - - - - -
76 Jalan Dr. Soetomo, Kraksaan, kab. Probolinggo 60 menit 22,23 < LD 6,12 20,43 - - - 149 - - - - - -
77 Jalan Raya Waru Kab. Sidoarjo 60 menit 17,77 < LD 12,04 28,87 - - - 48 - - - - - -
78 Jalan Ahmad Yani Kab. Lumajang 60 menit 18,51 < LD 5,32 8,55 - - - 36 - - - - - -
79 Jalan Ahmad Yani Lawang Kab. Malang 60 menit 19,28 < LD 5,73 3,16 - - - 100 - - - - - -
80 Jalan Ki Demang Singomenggolo Kab. Sidoarjo 60 menit 38,34 < LD 16,58 19,82 - - - 107 - - - - - -
81 Jalan Berbek Industri III Kab. Sidoarjo 60 menit 15,87 < LD 63,80 5,53 - - - 168 - - - - - -
82 Jalan Raya Cangkring Malang, Beji, Kab. Pasuruan 60 menit 31,45 < LD 5,90 41,00 - - - 85 - - - - - -
83 Jalan Pahlawan Kelurahan Cemengkalang Kab. Sidoarjo 60 menit 19,65 < LD 10,43 20,92 - - - 226 - - - - - -
84 Jalan Dr. Sahardjo, Campursari, Mojoroto Kota Kediri 60 menit 11,47 < LD 4,98 15,11 - - - 62 - - - - - -
85 Jalan Pahlawan, Kab. Sidoarjo 60 menit 22,45 < LD 6,83 14,21 - - - 119 - - - - - -

Lampiran | 165
Fluor Index (µg/Nm³)
Sebagai F (µg/Nm³)
Lama Pengukuran

Khlorine Dioksida
Dustfall (µg/Nm³)
PM2,5 (µg/Nm³)
PM₁₀ (µg/Nm³)

Total Fluorides

Sulphat Index
NO₂ (µg/Nm³)
SO₂ (µg/Nm³)

TSP (µg/Nm³)

Khlorine dan
CO (µg/Nm³)

HC (µg/Nm³)
No. Lokasi

O3 (µg/Nm³)

Pb (µg/Nm³)

(µg/Nm³)

(µg/Nm³)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
86 Jalan Veteran, Kab. Bojonegoro 60 menit 14,35 < LD 9,04 7,60 - - - 238 - - - - - -
87 Jalan Airlangga, Mojosari, Kab. Mojokerto 60 menit 34,10 < LD 22,05 25,92 - - - 145 - - - - - -
88 Jl. Arjosari (Depan Pabrik Aspal) Kab. Pacitan 60 menit 10,3 2086 2,39 10,9 - - - 375,8 0,1527 - - - - -
89 Terminal Arjowinangun Kab. Pacitan 60 menit < 8,90 1962 < 1,61 8,7 - - - 128,8 0,0884 - - - - -
90 Jl. Kusuma Atmaja Area Perumnas Kab. Pacitan 60 menit < 8,90 998 < 1,61 < 6,71 - - - 51 0,0584 - - - - -
91 Perum Medokan Asri Utara (Depan Masjid) Kota Surabaya 60 menit 10 973 7 12 - - - 39,5 0,0703 - - - - -
92 Rungkut Industri Raya Surabaya (Depan SPBU) Kota Surabaya 60 menit < 8,90 12930 8,79 13,4 - - - 148,4 0,0728 - - - - -
93 Jl. A. Yani Surabaya (Depan Excelso) Kota Surabaya 60 menit < 8,90 1154 10,96 15,9 - - - 232,8 0,076 - - - - -
94 Terminal Bayuangga Kota Probolinggo 60 menit 10,1 9162 14,18 11,4 - - - 239,6 0,1339 - - - - -
95 Jl. Soekarno-Hatta Kota Probolinggo 60 menit 13,2 9089 10,91 59,2 - - - 194,5 0,0828 - - - - -
96 Perumahan Sumber Taman Indah, Kota Probolinggo 60 menit 19,6 6039 11,64 67,2 - - - 52,6 0,2333 - - - - -
97 Jl. Raya Soekarno Hatta (Depan Gedung Wolu) Kota Pasuruan 60 menit < 8,90 1992 < 1,61 99,7 - - - 380 0,1258 - - - - -
98 Jl. Remartadinata (Kawasan Pelabuhan Pasuruan) Kota Pasuruan 60 menit 16,5 3805 < 1,61 47 - - - 185 0,1225 - - - - -
99 Perum Taman Asri (Jl. Rajawali) Depan Masjid Baiturrahman Kota Pasuruan 60 menit 10,3 4071 1,91 67,8 - - - 150 0,0784 - - - - -
100 Jl. Sitobondo-Banyuwangi (Sisi Utara Alun-Alun Kota) Kab. Situbondo 60 menit 16,4 2549 < 1,61 86,8 - - - 138 0,1598 - - - - -
101 Jl. Raya Situbondo-Banyuwangi (Depan PG Panji) Kab. Situbondo 60 menit 35,2 6098 1,9 75,7 - - - 742 0,0878 - - - - -
102 Lapangan Perum Panji , Kab. Situbondo 60 menit 44,8 4287 < 1,61 78,7 - - - 114 0,1458 - - - - -
103 Pintu Masuk Kawasan Arboretum Sumber Brantas Kota Batu 60 menit < 8,90 1363 3,7 111 - - - 161 0,1487 - - - - -
104 Perempatan Jl. Sudiro Kota Batu (Dekat alun-alun Kota Batu) 60 menit < 8,90 945 3,42 24,5 - - - 154 0,0872 - - - - -
105 Area Terminal Batu 60 menit < 8,90 5935 9,59 18 - - - 424 0,2003 - - - - -
106 Terminal Talang Agung Kepanjen Kab. Malang 60 menit < 8,90 1100 14,96 138 - - - 173 0,0603 - - - - -
107 Perkampungan Cepokomulyo (Jl. Anggrek No.31) Kepanjen, Kab. Malang 60 menit < 8,90 3334 8,25 17,6 - - - 840 0,0544 - - - - -
108 Pasar Besar Kepanjen (Jl. Teuku Umar) Kepanjen, Kab. Malang 60 menit < 8,90 958 2,25 33 - - - 425 0,0425 - - - - -
109 Area Terminal Gubernur Suryo, Kab. Gresik 60 menit 12,1 12850 < 1,61 15,7 - - - 215,5 0,2261 - - - - -
110 Perumahan GKB (Jl.Sumatra) Kab. Gresik 60 menit < 8,90 9552 < 1,61 24,9 - - - 84 0,125 - - - - -
111 Jl. Maulana Malik Ibrahim Kab. Gresik 60 menit < 8,90 14924 < 1,61 31,6 - - - 70,8 0,0957 - - - - -
112 Perempatan Monumen Adipura (Depan Wisma Ruko) Kab. Bojonegoro 60 menit 10,9 7494 < 1,61 21,3 - - - 92,3 0,1059 - - - - -
113 Jl. Untung Suropati Kec. Sumbang, Kab. Bojonegoro 60 menit < 8,90 11726 21,92 9,81 - - - 69,4 0,0869 - - - - -

166 | Lampiran
Fluor Index (µg/Nm³)
Sebagai F (µg/Nm³)
Lama Pengukuran

Khlorine Dioksida
Dustfall (µg/Nm³)
PM2,5 (µg/Nm³)
PM₁₀ (µg/Nm³)

Total Fluorides

Sulphat Index
NO₂ (µg/Nm³)
SO₂ (µg/Nm³)

TSP (µg/Nm³)

Khlorine dan
CO (µg/Nm³)

HC (µg/Nm³)
No. Lokasi

O3 (µg/Nm³)

Pb (µg/Nm³)

(µg/Nm³)

(µg/Nm³)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
114 Perum Pondok Asri (Depan Pos Kamling Gerbang Perumahan) Kab. 60 menit < 8,90 12387 < 1,61 28,6 - - - 35,4 0,0875 - - - - -
Bojonegoro
115 Terminal Minak Koncar Kab. Lumajang 60 menit < 8,90 5814 < 1,61 70,9 - - - 102 0,1242 - - - - -
116 Jl. PB. Sudirman, Kab. Lumajang 60 menit < 8,90 18124 < 1,61 100,9 - - - 210 0,1091 - - - - -
117 Jl. Yosowilangon, Kab Lumajang 60 menit < 8,90 6211 < 1,61 78,1 - - - 76,4 0,1116 - - - - -
118 Perumahan Griyo Mangli Permai, Kab. Jember 60 menit < 8,90 12861 < 1,61 170,2 - - - 153 0,089 - - - - -
119 Perempatan Mangli, Kab. Jember 60 menit < 8,90 20884 6,16 9,81 - - - 121 0,0753 - - - - -
120 Pabrik Semen Puger Kab. Jember 60 menit < 8,90 23037 1,83 108,4 - - - 259 0,0621 - - - - -
121 Depan Kantor Desa Ngepeh- Caruban 60 menit 18,6 12623 2,79 6,71 - - - 121 0,0297 - - - - -
122 Perumahan Belakang Pasar Caruban (Selatan Stasiun Kereta Api) 60 menit 15,6 7372 2,2 6,71 - - - 155 0,00165 - - - - -
123 Depan Taman Kota Caruban (Pasar Lama) 60 menit 18,6 15635 2,79 34,5 - - - 126 0,0731 - - - - -
124 Jl. Soekarno-Hatta Ponorogo 60 menit 9,68 10107 1,92 65,4 - - - 189 0,0986 - - - - -
125 Jl. Parikesit Ponorogo 60 menit 17,2 17319 4,92 21,5 - - - 118 0,0995 - - - - -
126 Jl. Ponorogo-Madiun Depan Pergudangan Pupuk Kab. Ponorogo 60 menit 15,8 16859 3,14 53,8 - - - 170 0,3354 - - - - -
127 JL. Dr. Radjiman, Kab. Ngawi (Roadside) 60 menit 14 1445 16,27 20,4 - - - 91 0,2668 - - - - -
128 Perum Bumi Karang Asri Indah (Pemukiman) Jl. Griya Karang Asri Indah 60 menit 26,3 1422 11,61 47 - - - 77,9 0,1627 - - - - -
Kab. Ngawi
129 PG. Soedhono - Geneng Kab. Ngawi 60 menit 35,4 1546 7,84 159,8 - - - 95,3 0,2482 - - - - -
130 Depan Hotel Merdeka, Jl. Pahlawan, Kota Madiun 60 menit 39,8 1300 4,09 53,3 - - - 91,9 0,1581 - - - - -
131 Jl. Tanjung Manis, Manisrejo, Kota Madiun 60 menit 13,8 7634 8,63 9,81 - - - 60,6 0,1497 - - - - -
132 Depan Terminal Purboyo Madiun, Jl. Basuki Rahmat, Kota Madiun 60 menit 12,2 1447 8,9 181,6 - - - 31,6 0,1135 - - - - -
133 Jl. Pemuda Kaffa (Depan SMAN 1 Bangkalan) Kab. Bangkalan 60 menit 21,6 4075 3,86 123 - - - 15,4 0,0421 - - - - -
134 Jl. Soekarno-Hatta (Depan Gelora Bangkalan) Kab. Bangkalan 60 menit < 8,90 6593 3,26 99,2 - - - 28,25 0,0855 - - - - -
135 Jl. Pelabuhan (Lebak Bangkalan) Dusun Nelayan Kab. Bangkalan 60 menit 16,9 2675 4,11 29,9 - - - 261 0,0546 - - - - -
136 Perumahan Permata Indah, Kab. Sampang 60 menit 16,7 5191 9,63 55,4 - - - 119,7 0,0426 - - - - -
137 Depan Pasar Srimangun, Kab. Sampang 60 menit 23,8 9678 18,2 107,6 - - - 124,8 0,0748 - - - - -
138 Perumahan Selong Permai (Depan SD AL-MADANI), Kab. Sampang 60 menit 11,3 2888 12,9 93,8 - - - 80,1 0,0743 - - - - -
139 Area Terminal Kab. Lamongan 60 menit < 8,90 2880 4,22 102,2 - - - 40,4 0,0743 - - - - -
140 Griya Kusuma Bangsa Kab. Lamongan 60 menit < 8,90 1093 < 1,61 208,4 - - - 39,5 0,2589 - - - - -

Lampiran | 167
Fluor Index (µg/Nm³)
Sebagai F (µg/Nm³)
Lama Pengukuran

Khlorine Dioksida
Dustfall (µg/Nm³)
PM2,5 (µg/Nm³)
PM₁₀ (µg/Nm³)

Total Fluorides

Sulphat Index
NO₂ (µg/Nm³)
SO₂ (µg/Nm³)

TSP (µg/Nm³)

Khlorine dan
CO (µg/Nm³)

HC (µg/Nm³)
No. Lokasi

O3 (µg/Nm³)

Pb (µg/Nm³)

(µg/Nm³)

(µg/Nm³)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
141 Area Griya Made Karya Kab. Lamongan 60 menit 24,5 1365 < 1,61 172 - - - 30,7 0,1196 - - - - -
142 Pemandian Bekti Harjo Depan Pabrik Es Desa Randu Anak, Kab. Tuban 60 menit < 8,90 2248 2,39 305,9 - - - 30,8 0,0426 - - - - -
143 Jl. Gajah Mada (Depan Apotek Sehat Jaya) Kab. Tuban 60 menit 16,8 66,4 8,94 6,71 - - - 79,8 0,1467 - - - - -
144 Lapangan Perum Gedung Ombo Baru. Jl. Gedung Ombo Baru Kab. Tuban 60 menit 27,4 655 3 18 - - - 23,3 0,0939 - - - - -
145 Dusun Jagoan, Desa Ponggok, Kec. Ponggok, Kab. Blitar (SDN Ponggok 2) 60 menit < 8,90 2040 3,37 194,1 - - - 49,1 0,0382 - - - - -
146 Lapangan (Sebelah Kelurahan Tawangsari) Jl. Penataran Kel. Tawangsari 60 menit 21,6 1608 4,36 16,6 - - - 52,4 0,0433 - - - - -
Kab. Blitar
147 Depan Pasar Wlingi (Dekat Pos Polisi) Kab. Blitar 60 menit 12,6 1835 5,02 23,4 - - - 14,4 0,0469 - - - - -
148 Jl. Tanjung No.1 Kota Blitar (Depan SMA YP Kotamadya) Kota Blitar 60 menit 9,3 4818 9,87 193,9 - - - 165,9 0,0576 - - - - -
149 Jl. Merdeka (Depan Wisma Moeradi) Kota Blitar 60 menit 9,4 9646 11,71 101,4 - - - 132,3 0,0469 - - - - -
150 Perumahan Bengawan Solo (Depan Kelurahan Pakunten) Jl. Bengawan 60 menit 16,9 1924 4,64 23 - - - 160,4 0,2493 - - - - -
Solo, Kota Blitar
151 Terminal Anjuk Ladang, Kab. Nganjuk 60 menit 19,8 4074 21 20,3 - - - 28,3 0,0592 - - - - -
152 Alun-Alun Nganjuk 60 menit < 8,90 6665 22 34,7 - - - 69,7 0,0788 - - - - -
153 Perum Griya Candi, Rejomegah, Kab. Nganjuk 60 menit 31,6 13875 16,77 19,1 - - - 38,9 0,0544 - - - - -
154 Jl. Panglima Sudirman 38 A, Kab. Kediri 60 menit 15,7 7647 5,16 32,3 - - - 23,4 0,0794 - - - - -
155 Perum Griya Asri, Kab. Kediri 60 menit 9,83 6233 3,89 20,5 - - - 55,8 0,0401 - - - - -
156 Terminal Pare, Kab. Kediri 60 menit 25,7 11071 18,25 30,8 - - - 111,1 0,1086 - - - - -
157 Jl. Rm Mangundipi (Depan Pabrik Maspion 2 ) Kab. Sidoarjo 60 menit < 8,90 6364 8,11 43,4 - - - 284,2 0,2692 - - - - -
158 Alun-Alun Kabupaten Sidoarjo (Depan Masjid Agung) 60 menit < 8,90 2555 8,28 28,6 - - - 55,9 0,266 - - - - -
159 Perum Bumi Suko Indah (Depan Masjid Babussalam) Kab. Sidoarjo 60 menit < 8,90 8880 6,68 16,1 - - - 180,2 0,2138 - - - - -
160 Jl. Manisrenggo Kel. Manisrenggo (Dekat MTS Al-Falah) Kota Kediri 60 menit < 8,90 2923 26,76 52,8 - - - 45,7 0,0996 - - - - -
161 Alun-Alun Kota Kediri (Depan Masjid Agung Kediri) Kota Kediri 60 menit < 8,90 3411 20,61 18,7 - - - 95,6 0,1046 - - - - -
162 Perum Wilis Indah I (Depan Masjid Al-Falah) Kota Kediri 60 menit < 8,90 2131 20,29 42,8 - - - 180,6 0,123 - - - - -
163 Perempatan Jl. Panglima Sudirman, Kab. Tulungagung 60 menit < 8,90 4269 15,72 66,8 - - - 179 0,2287 - - - - -
164 Jl. Yos Sudarso Kab. Tulungagung 60 menit < 8,90 3351 17,6 58,9 - - - 159 0,2236 - - - - -
165 Jl. Ir. Soekarno Kab. Tulungagung 60 menit < 8,90 972 8,68 64 - - - 79,6 0,225 - - - - -
166 Jl. Mangung Sakoro Terminal Kab. Trenggalek 60 menit < 8,90 1552 10,13 66,2 - - - 27,8 0,2722 - - - - -
167 Jl. Panglima Sudirman (Area Pertigaan) Kab. Trenggalek 60 menit < 8,90 1444 6,54 44,3 - - - 108,2 0,0713 - - - - -

168 | Lampiran
Fluor Index (µg/Nm³)
Sebagai F (µg/Nm³)
Lama Pengukuran

Khlorine Dioksida
Dustfall (µg/Nm³)
PM2,5 (µg/Nm³)
PM₁₀ (µg/Nm³)

Total Fluorides

Sulphat Index
NO₂ (µg/Nm³)
SO₂ (µg/Nm³)

TSP (µg/Nm³)

Khlorine dan
CO (µg/Nm³)

HC (µg/Nm³)
No. Lokasi

O3 (µg/Nm³)

Pb (µg/Nm³)

(µg/Nm³)

(µg/Nm³)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
168 Perum Kelutan Permai Kab. Trenggalek 60 menit < 8,90 1662 4,43 36,8 - - - 13,5 0,2462 - - - - -
169 Terminal Maospati Magetan 60 menit 17,5 4567 1,95 67,7 - - - 120,6 0,038 - - - - -
170 Jl. A. Yani Depan Pasar Baru Magetan 60 menit 9,27 4187 3,26 109,8 - - - 59,7 0,1095 - - - - -
171 Perum Selosari Baru Magetan 60 menit < 8,90 6589 5,83 74,5 - - - 63,4 0,1982 - - - - -
172 Terminal Kertajaya Kota Mojokerto 60 menit 22,7 8887 6,08 49,6 - - - 208,7 0,2742 - - - - -
173 Perum Magersari Mojokerto 60 menit 11,4 6719 4,63 59,1 - - - 78,9 0,0928 - - - - -
174 Jl. Gajah Mada Depan DPRD Mojokerto 60 menit 11,7 14043 8,88 108,4 - - - 112,3 0,0873 - - - - -
Keterangan: -
1 – 87 Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKL-PP) Surabaya
88 – 174 Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur
Sumber :
1. Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKL-PP) Surabaya
2. Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur

Lampiran | 169
Tabel-37A Kualitas Udara Ambien Berdasar Metode Passive Sampler di Provinsi Jawa
Timur Tahun 2019
Tahap I Tahap II
No. Kabupaten/Kota Lokasi Sampling SO₂ NO₂ SO₂ NO₂
µg /Nm² µg /Nm² µg /Nm² µg/Nm²
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Kab. Pacitan Transportasi 11,60 5,39 8,70 6,04
Industri 8,40 11,74 10,60 9,66
Pemukiman 6,00 7,02 8,00 5,77
Perkantoran/Komersial 5,28 6,02 6,10 4,38
Blank <0,41 <0,41 <2,57 <2,57
2 Kab. Ponorogo Transportasi 4,95 11,26 4,80 10,21
Industri 7,55 6,03 10,50 6,90
Pemukiman 3,55 3,28 2,40 3,19
Perkantoran/Komersial 5,10 12,24 6,50 10,38
Blank <0,41 <0,41 <2,57 <2,57
3 Kab. Trenggalek Transportasi 16,80 13,25 14,50 12,82
Industri 8,60 14,28 7,00 16,80
Pemukiman 8,70 16,91 6,90 13,22
Perkantoran/Komersial 7,60 17,37 5,00 12,61
Blank <0,41 <0,41 <2,57 <2,57
4 Kab. Tulungagung Transportasi 18,40 13,98 18,67 13,05
Industri 16,10 5,94 14,40 5,60
Pemukiman 7,90 4,06 10,60 4,68
Perkantoran/Komersial 6,75 8,22 5,60 7,37
Blank <0,41 <0,41 <2,57 <2,57
5 Kab. Blitar Transportasi 2,65 5,11 3,88 4,33
Industri 10,20 6,31 10,88 7,40
Pemukiman 12,90 12,86 8,70 11,90
Perkantoran/Komersial 14,80 2,47 16,80 3,73
Blank <0,41 <0,41 <2,57 <2,57
6 Kab. Kediri Transportasi 17,40 16,30 17,90 15,25
Industri 16,50 13,38 13,60 12,83
Pemukiman 9,00 10,52 8,10 7,44
Perkantoran/Komersial 9,70 19,94 8,60 18,67
Blank <0,41 <0,41 <2,57 <2,57
7 Kab. Malang Transportasi 13,40 9,42 13,20 6,94
Industri 7,90 14,05 10,20 14,38
Pemukiman 9,40 16,88 10,40 15,04
Perkantoran/Komersial 24,71 9,30 20,60 6,52
Blank <0,41 <0,41 <2,57 <2,57
8 Kab. Lumajang Transportasi 23,50 5,62 21,12 5,60
Industri 12,20 9,64 13,10 8,24
Pemukiman 16,50 2,47 17,50 2,85
Perkantoran/Komersial 9,70 7,93 9,30 6,31
Blank <0,41 <0,41 <2,57 <2,57
9 Kab. Jember Transportasi 22,90 10,33 19,20 14,42
Industri 20,00 13,55 22,40 12,38
Perkantoran 13,10 5,35 11,90 3,59
Perumahan 15,80 11,57 13,50 10,72
Blank <0,41 <0,41 <2,57 <2,57
10 Kab. Banyuwangi Transportasi 15,90 7,35 16,35 6,79
Industri/Agro Industri 11,60 7,02 11,70 9,94
Pemukiman 9,50 10,42 8,10 10,18
Perkantoran/Komersial 7,40 12,64 6,80 10,14
Blank <0,41 <0,41 <2,57 <2,57
11 Kab. Bondowoso Transportasi 14,07 12,53 13,10 13,08
Industri 12,60 14,25 11,60 13,47
Perkantoran 10,40 9,88 9,30 10,94
Perumahan 9,70 12,28 10,40 9,45

Lampiran | 171
Tahap I Tahap II
No. Kabupaten/Kota Lokasi Sampling SO₂ NO₂ SO₂ NO₂
µg /Nm² µg /Nm² µg /Nm² µg/Nm²
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Blank <0,41 <0,41 <2,57 <2,57
12 Kab. Situbondo Transportasi 21,80 6,04 21,80 6,04
Industri 8,30 20,76 9,70 20,92
Perkantoran 7,40 8,07 9,80 8,78
Perumahan 6,60 15,33 8,40 11,37
Blank <0,41 <0,41 <2,57 <2,57
13 Kab. Probolinggo Transportasi 23,40 14,42 19,50 15,33
Industri/Agro Industri 17,80 13,39 21,40 12,53
Pemukiman 9,60 10,25 6,95 10,70
Perkantoran/Komersial 11,20 10,21 13,90 8,44
Blank <0,41 <0,41 <2,57 <2,57
14 Kab. Pasuruan Transportasi 19,90 5,68 17,93 7,93
Industri/Agro Industri 22,80 14,60 20,72 15,90
Pemukiman 12,60 15,71 14,20 13,86
Perkantoran/Komersial 11,30 6,74 11,35 5,27
Blank <0,41 <0,41 <2,57 <2,57
15 Kab. Sidoarjo Transportasi 11,05 15,08 9,73 12,60
Industri/Agro Industri 10,77 4,51 11,70 3,74
Pemukiman 13,60 5,42 11,25 5,81
Perkantoran/Komersial 15,30 7,05 15,13 7,64
Blank <0,41 <0,41 <2,57 <2,57
16 Kab. Mojokerto Transportasi 10,43 4,78 12,55 2,47
Industri 5,54 4,13 3,80 5,26
Perumahan 5,06 10,24 5,55 11,31
Perkantoran/Komersial 11,40 4,75 11,30 5,37
Blank <0,41 <0,41 <2,57 <2,57
17 Kab. Jombang Transportasi 23,65 13,20 20,43 12,27
Industri 11,15 9,52 12,34 10,13
Perumahan 10,55 4,85 9,35 6,03
Perkantoran/Komersial 11,60 4,15 12,24 4,47
Blank <0,41 <0,41 <2,57 <2,57
18 Kab. Nganjuk Transportasi 18,80 16,83 14,05 14,11
Industri/Agro Industri 13,60 14,24 15,80 18,26
Pemukiman 5,05 6,58 5,95 6,43
Perkantoran/Komersial 5,10 16,83 5,45 12,81
Blank <0,41 <0,41 <2,57 <2,57
19 Kab. Madiun Transportasi 16,80 15,47 18,90 15,90
Industri/Agro Industri 13,60 5,82 15,10 7,73
Pemukiman 6,40 5,93 7,20 2,47
Perkantoran/Komersial 8,85 11,46 8,50 11,32
Blank <0,41 <0,41 <2,57 <2,57
20 Kab. Magetan Transportasi 8,90 12,72 7,73 12,30
Industri/Agro Industri 13,40 7,10 10,80 7,96
Pemukiman 5,80 7,03 4,80 6,65
Perkantoran/Komersial 7,70 7,40 8,50 7,77
Blank <0,41 <0,41 <2,57 <2,57
21 Kab. Ngawi Transportasi 21,60 7,34 19,93 6,44
Industri 21,50 13,52 18,90 12,80
Pemukiman 12,70 3,30 12,15 3,39
Perkantoran/Komersial 15,50 5,27 12,50 4,67
Blank <0,41 <0,41 <2,57 <2,57
22 Kab. Bojonegoro Transportasi 22,40 20,74 20,4 15,98
Industri/Agro Industri 6,20 14,25 5,90 17,90
Pemukiman 13,00 12,51 10,90 15,98
Perkantoran/Komersial 12,80 11,56 10,60 11,24
Blank <0,41 <0,41 <2,57 <2,57
23 Kab. Tuban Transportasi 29,80 14,60 30,8 12,52

172 | Lampiran
Tahap I Tahap II
No. Kabupaten/Kota Lokasi Sampling SO₂ NO₂ SO₂ NO₂
µg /Nm² µg /Nm² µg /Nm² µg/Nm²
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Industri/Agro Industri 16,73 11,20 15,45 11,45
Pemukiman 8,90 13,93 10,70 12,32
Perkantoran/Komersial 1,24 10,56 0,31 10,20
Blank <0,41 <0,41 <2,57 <2,57
24 Kab. Lamongan Transportasi 9,80 14,28 9,80 13,34
Industri 13,02 9,50 15,20 7,28
Pemukiman 8,25 18,44 6,65 17,72
Perkantoran/Komersial 2,08 8,47 3,35 7,64
Blank <0,41 <0,41 <2,57 <2,57
25 Kab. Gresik Transportasi 6,10 8,12 7,45 7,34
Industri/Agro Industri 8,53 7,08 11,10 7,61
Pemukiman 15,40 6,48 13,25 8,25
Perkantoran/Komersial 17,00 10,22 16,50 8,93
Blank <0,41 <0,41 <2,57 <2,57
26 Kab. Bangkalan Transportasi 15,83 24,70 14,57 23,45
Industri 15,96 24,30 18,42 28,00
Pemukiman 10,95 9,10 14,80 8,32
Perkantoran/Komersial 14,30 14,25 12,40 10,46
Blank <0,41 <0,41 <2,57 <2,57
27 Kab. Sampang Transportasi 8,65 19,11 13,30 19,71
Industri 5,80 17,46 3,80 13,03
Pemukiman 8,30 11,54 11,20 9,29
Perkantoran/Komersial 6,22 14,00 5,50 12,21
Blank <0,41 <0,41 <2,57 <2,57
28 Kab. Pamekasan Transportasi 6,70 10,20 4,65 9,16
Industri 8,30 13,66 6,40 12,82
Pemukiman 10,40 11,76 8,70 10,41
Perkantoran/Komersial 15,80 2,47 11,10 4,32
Blank <0,41 <0,41 <2,57 <2,57
29 Kab. Sumenep Transportasi 18,13 12,27 18,90 10,12
Industri/Agro Industri 6,00 7,88 4,90 9,16
Pemukiman 11,40 11,19 8,00 10,48
Perkantoran/Komersial 6,80 2,47 5,60 2,59
Blank <0,41 <0,41 <2,57 <2,57
30 Kota Kediri Transportasi 6,30 6,91 10,20 6,00
Industri/Agro Industri 9,40 4,15 10,10 9,35
Pemukiman 8,90 5,17 11,25 8,42
Perkantoran/Komersial 14,70 9,22 5,30 3,84
Blank <0,41 <0,41 <2,57 <2,57
31 Kota Blitar Transportasi 20,16 16,04 20,60 17,70
Industri/Agro Industri 15,10 2,47 13,40 2,47
Pemukiman 11,30 12,73 11,45 8,20
Perkantoran/Komersial 15,92 5,03 14,47 5,42
Blank <0,41 <0,41 <2,57 <2,57
32 Kota Malang Transportasi 19,12 14,22 17,66 15,03
Industri/Agro Industri 14,28 14,78 12,57 11,95
Pemukiman 16,20 4,15 15,83 5,25
Perkantoran/Komersial 12,00 7,34 13,27 8,03
Blank <0,41 <0,41 <2,57 <2,57
33 Kota Probolinggo Transportasi 9,40 15,72 8,80 13,33
Industri/Agro Industri 6,10 7,41 6,75 9,78
Pemukiman 4,45 6,66 3,85 8,30
Perkantoran/Komersial 11,70 15,37 11,10 13,85
Blank <0,41 <0,41 <2,57 <2,57
34 Kota Pasuruan Transportasi 32,80 12,96 27,60 11,52
Industri/Agro Industri 16,20 17,79 16,00 17,99
Pemukiman 5,70 8,39 7,30 7,74

Lampiran | 173
Tahap I Tahap II
No. Kabupaten/Kota Lokasi Sampling SO₂ NO₂ SO₂ NO₂
µg /Nm² µg /Nm² µg /Nm² µg/Nm²
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Perkantoran/Komersial 12,80 13,05 15,30 15,89
Blank <0,41 <0,41 <2,57 <2,57
35 Kota Mojokerto Transportasi 16,40 12,03 13,85 14,56
Industri/Agro Industri 18,20 10,86 22,30 14,66
Pemukiman 11,60 5,08 11,20 5,80
Perkantoran/Komersial 16,10 10,65 15,30 7,83
Blank <0,41 <0,41 <2,57 <2,57
36 Kota Madiun Transportasi 9,50 13,14 9,90 13,84
Industri/Agro Industri 8,65 11,28 8,13 12,61
Pemukiman 7,03 12,22 7,80 12,69
Perkantoran/Komersial 8,90 10,63 8,50 9,23
Blank <0,41 <0,41 <2,57 <2,57
37 Kota Surabaya Transportasi 17,60 15,08 14,05 13,75
Industri/Agro Industri 4,46 7,83 4,93 8,78
Pemukiman 8,55 13,62 8,27 14,01
Perkantoran/Komersial 13,20 6,02 12,93 5,53
Blank <0,41 <0,41 <2,57 <2,57
38 Kota Batu Transportasi 14,22 6,98 12,80 5,74
Industri/Agro Industri 10,30 8,30 11,20 7,64
Pemukiman 16,50 7,01 13,33 6,53
Perkantoran/Komersial 8,40 6,32 7,75 5,34
Blank <0,41 <0,41 <2,57 <2,57
Keterangan: Total waktu pengambilan sampel dengan metode passive sampler, yaitu 28 hari
yang terbagi menjadi 2 tahap masing-masing 14 hari
Sumber: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, diolah oleh Dinas Lingkungan Hidup
(DLH) Provinsi Jawa Timur

174 | Lampiran
Tabel-37B Indeks Kualitas Udara di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019
Transportasi Industri Perkantoran Perumahan Rata-rata EU
Indeks
NO₂ NO₂ NO₂ NO₂ NO₂ NO₂
No. Kabupaten/Kota SO₂ (µg SO₂ (µg SO₂ (µg SO₂ (µg SO₂ (µg SO₂ (µg IEU Kualitas
(µg (µg (µg (µg (µg (µg
/Nm²) /Nm²) /Nm²) /Nm²) /Nm²) /Nm²) Udara
/Nm²) /Nm²) /Nm²) /Nm²) /Nm²) /Nm²)
(1) (2) (4) (5) (6) (7) (4) (5) (6) (7) (4) (5) (6) (7) (6) (7)
1 Kab. Pacitan 4,89 13,10 4,75 6,20 2,57 6,55 7,38 7,00 4,90 8,21 20,00 40,00 0,23 93,05
2 Kab. Ponorogo 12,27 9,70 8,96 9,40 8,47 7,95 10,48 4,95 10,04 8,00 20,00 40,00 0,35 86,05
3 Kab. Trenggalek 9,42 21,20 10,80 11,45 16,17 10,15 8,84 9,40 11,31 13,05 20,00 40,00 0,45 80,79
4 Kab. Tulungagung 4,24 14,43 6,75 8,38 3,61 9,50 5,26 3,33 4,96 8,91 20,00 40,00 0,24 92,48
5 Kab. Blitar 4,16 1,42 2,57 1,69 8,51 0,99 4,52 1,15 4,94 1,31 20,00 40,00 0,14 97,78
6 Kab. Kediri 4,25 24,00 8,44 18,30 3,12 11,55 3,93 9,65 4,93 15,88 20,00 40,00 0,32 87,68
7 Kab. Malang 12,57 22,45 9,00 24,85 11,66 22,85 11,07 10,65 11,07 20,20 20,00 40,00 0,53 76,15
8 Kab. Lumajang 4,27 24,45 14,18 16,40 5,95 11,50 3,04 17,55 6,86 17,48 20,00 40,00 0,39 83,89
9 Kab. Jember 11,23 29,30 9,99 25,10 10,70 24,80 3,33 14,60 8,81 23,45 20,00 40,00 0,51 77,03
10 Kab. Banyuwangi 5,41 18,45 7,29 12,90 3,75 9,40 16,54 8,70 8,25 12,36 20,00 40,00 0,36 85,52
11 Kab. Bondowoso 7,54 15,50 3,51 17,00 3,12 9,55 6,60 13,10 5,19 13,79 20,00 40,00 0,30 88,77
12 Kab. Situbondo 15,76 21,13 25,97 7,15 5,22 8,80 10,81 7,85 14,44 11,23 20,00 40,00 0,50 77,71
13 Kab. Probolinggo 25,55 4,75 2,47 21,85 8,89 14,65 4,38 14,35 10,32 13,90 20,00 40,00 0,43 81,57
14 Kab. Pasuruan 4,92 20,65 12,30 23,25 3,36 18,80 6,22 17,95 6,70 20,16 20,00 40,00 0,42 82,25
15 Kab. Sidoarjo 9,35 20,68 9,86 9,89 6,94 12,12 9,78 20,85 8,98 15,88 20,00 40,00 0,42 82,05
16 Kab. Mojokerto 4,70 7,41 4,71 3,73 4,30 12,50 12,23 14,35 6,49 9,50 20,00 40,00 0,28 89,95
17 Kab. Jombang 4,05 25,73 2,83 13,18 3,31 12,75 3,99 11,28 3,55 15,73 20,00 40,00 0,29 89,71
18 Kab. Nganjuk 16,24 20,70 4,29 21,60 30,70 9,25 3,09 11,37 13,58 15,73 20,00 40,00 0,54 75,78
19 Kab. Madiun 5,67 22,10 9,07 13,90 8,60 16,30 6,56 7,10 7,47 14,85 20,00 40,00 0,37 84,87
20 Kab. Magetan 5,14 13,35 9,29 11,70 10,58 7,15 6,14 4,75 7,79 9,24 20,00 40,00 0,31 88,33
21 Kab. Ngawi 7,12 25,43 4,47 16,78 2,66 9,05 3,25 12,05 4,37 15,83 20,00 40,00 0,31 88,49
22 Kab. Bojonegoro 2,95 21,15 2,75 15,70 7,55 13,60 8,34 13,25 5,39 15,93 20,00 40,00 0,33 87,00
23 Kab. Tuban 2,47 22,70 4,88 15,30 6,21 15,80 3,99 9,85 4,39 15,91 20,00 40,00 0,31 88,41
24 Kab. Lamongan 14,81 34,55 5,38 22,45 10,29 17,90 7,31 13,65 9,44 22,14 20,00 40,00 0,51 77,07
25 Kab. Gresik 5,89 3,37 14,47 16,80 5,17 10,60 7,99 13,60 8,38 11,09 20,00 40,00 0,35 86,21
26 Kab. Bangkalan 5,60 35,45 3,18 16,50 7,31 13,80 3,18 21,80 4,81 21,89 20,00 40,00 0,39 83,67
27 Kab. Sampang 15,98 16,85 5,05 7,28 12,68 14,50 3,53 12,80 9,31 12,86 20,00 40,00 0,39 83,70
28 Kab. Pamekasan 11,31 15,95 3,25 9,50 14,24 14,50 15,11 7,98 10,98 11,98 20,00 40,00 0,42 81,99
29 Kab. Sumenep 6,35 21,85 5,48 4,95 3,15 11,05 5,29 17,90 5,07 13,94 20,00 40,00 0,30 88,84
30 Kota Kediri 2,93 6,80 8,66 25,75 5,77 12,50 3,03 10,40 5,09 13,86 20,00 40,00 0,30 88,85

Lampiran | 175
Transportasi Industri Perkantoran Perumahan Rata-rata EU
Indeks
NO₂ NO₂ NO₂ NO₂ NO₂ NO₂
No. Kabupaten/Kota SO₂ (µg SO₂ (µg SO₂ (µg SO₂ (µg SO₂ (µg SO₂ (µg IEU Kualitas
(µg (µg (µg (µg (µg (µg
/Nm²) /Nm²) /Nm²) /Nm²) /Nm²) /Nm²) Udara
/Nm²) /Nm²) /Nm²) /Nm²) /Nm²) /Nm²)
(1) (2) (4) (5) (6) (7) (4) (5) (6) (7) (4) (5) (6) (7) (6) (7)
31 Kota Blitar 10,82 23,35 3,82 7,61 2,57 19,90 9,19 15,85 6,60 16,68 20,00 40,00 0,37 84,82
32 Kota Malang 4,05 16,40 4,09 17,20 4,10 20,35 3,92 19,10 4,04 18,26 20,00 40,00 0,33 87,27
33 Kota Probolinggo 7,97 14,65 16,75 13,00 17,74 11,45 4,30 0,31 11,69 9,85 20,00 40,00 0,42 82,48
34 Kota Pasuruan 14,71 19,93 4,49 19,00 2,78 21,05 4,82 6,18 6,70 16,54 20,00 40,00 0,37 84,77
35 Kota Mojokerto 5,61 6,78 6,03 13,93 3,68 29,55 9,35 3,63 6,17 13,47 20,00 40,00 0,32 87,64
36 Kota Madiun 5,37 10,25 6,74 14,55 6,46 12,00 6,18 12,00 6,19 12,20 20,00 40,00 0,31 88,49
37 Kota Surabaya 8,00 22,78 3,84 6,60 2,77 14,18 3,43 8,18 4,51 12,93 20,00 40,00 0,27 90,31
38 Kota Batu 8,04 23,45 2,47 12,08 7,85 12,65 5,10 11,35 5,86 14,88 20,00 40,00 0,33 87,08
Jawa Timur 85,49
Keterangan : Perhitungan Indeks Kualitas Udara Tahun 2015 dan 2014 menggunakan data Kualitas Udara dengan metode uji sesaat. Sedangkan Indeks Kualitas
Udara Tahun 2016 dan 2018 dengan metode passive sampler.
Sumber : Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, diolah oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur

176 | Lampiran
Tabel-38 Penggunaan Bahan Bakar Industri dan Rumah Tangga di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019
Minyak Minyak
No. Penggunaan Minyak Bakar Gas Batubara LPG Briket Kayu Bakar Biomassa Bensin Solar
Diesel Tanah
(1) (2) (3) (4) (5)
(6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
A Industri
1 Kimia dasar 2.832,00 0,00 85,00 0,00 0,00 459.700,00 0,00 0,00 0,00 629,00 4.977,00
2 Mesin dan 0,00 0,00 0,00 0,00 1,00 0,00 0,00 0,00 0,00 313.870,07 0,00
logam dasar
3 Industri Kecil 0,00 854,00 2.160,00 428,21 0,00 37.475.378,00 0,00 75.675,50 48.900,00 0,00 128.721,17
4 Aneka Industri 172.401,00 1.805,00 916,00 0,00 370,00 3.727.651,94 0,00 4,00 547.838,13 8.953,00 333.024,00
B Rumah Tangga 4.869.650 9.854.537 963.094 22.613.934 30.499.051 125.552.606 266 14.398.261 15.168.066 110.765.443 47.014.859
Keterangan: Satuan Ton
Sumber:
1. PT. Pertamina (Persero) Marketing Operation Region V
2. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota se-Jawa Timur

Tabel-38A Persentase Penggunaan Bahan Bakar Utama Memasak bagi Rumah Tangga
Minyak Tanah Arang/ Briket
No. Kabupaten/Kota Listrik (%) LPG (%) Kayu (%) Lainnya (%)
(%) (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Kab. Pacitan 0,46 33,19 0,00 0,00 65,57 0,78
2 Kab. Ponorogo 0,10 53,27 0,00 0,09 45,33 1,21
3 Kab. Trenggalek 0,08 49,50 0,00 0,00 49,85 0,56
4 Kab. Tulungagung 0,57 81,82 0,24 0,00 16,83 0,53
5 Kab. Blitar 0,31 66,98 0,00 0,00 32,12 0,59
6 Kab. Kediri 0,09 86,38 0,00 0,00 12,91 0,62
7 Kab. Malang 0,50 82,23 0,00 0,00 15,78 1,48
8 Kab. Lumajang 1,79 67,89 0,08 0,09 29,45 0,70
9 Kab. Jember 0,00 76,03 0,09 0,00 23,12 0,76
10 Kab. Banyuwangi 0,29 83,26 0,22 0,00 15,79 0,43
11 Kab. Bondowoso 0,07 58,14 0,08 0,00 40,81 0,90
12 Kab. Situbondo 0,00 71,34 0,20 0,00 27,56 0,90
13 Kab. Probolinggo 1,55 63,27 0,00 0,00 34,15 1,03

Lampiran | 177
Minyak Tanah Arang/ Briket
No. Kabupaten/Kota Listrik (%) LPG (%) Kayu (%) Lainnya (%)
(%) (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
14 Kab. Pasuruan 0,11 88,21 0,18 0,11 10,93 0,46
15 Kab. Sidoarjo 5,47 91,24 0,27 0,00 0,48 2,53
16 Kab. Mojokerto 0,03 96,07 0,04 0,00 1,87 1,99
17 Kab. Jombang 0,13 94,31 0,00 0,00 4,73 0,83
18 Kab. Nganjuk 1,58 80,31 0,24 0,00 16,90 0,97
19 Kab. Madiun 0,69 76,42 0,43 0,00 21,44 1,02
20 Kab. Magetan 0,31 85,11 0,10 0,00 13,51 0,96
21 Kab. Ngawi 0,35 75,65 0,00 0,00 22,55 1,45
22 Kab. Bojonegoro 0,52 78,93 0,54 0,00 19,17 0,84
23 Kab. Tuban 1,46 83,77 0,04 0,00 13,10 1,64
24 Kab. Lamongan 0,45 93,68 0,29 0,00 4,83 0,74
25 Kab. Gresik 2,93 93,15 0,25 0,00 0,61 3,05
26 Kab. Bangkalan 0,41 84,14 0,00 0,00 15,01 0,44
27 Kab. Sampang 0,35 78,63 0,33 0,00 20,24 0,46
28 Kab. Pamekasan 0,00 74,13 0,22 0,00 24,65 1,00
29 Kab. Sumenep 0,00 78,76 0,30 0,18 20,42 0,34
30 Kota Kediri 0,37 94,29 1,18 0,30 1,25 2,60
31 Kota Blitar 0,84 92,62 0,13 0,00 3,17 3,24
32 Kota Malang 3,10 87,20 0,12 0,00 0,16 9,43
33 Kota Probolinggo 0,00 96,20 0,12 0,00 3,00 0,68
34 Kota Pasuruan 0,00 97,92 0,45 0,00 0,54 1,09
35 Kota Mojokerto 0,26 95,28 0,91 0,00 0,30 3,26
36 Kota Madiun 0,55 93,29 0,82 0,00 1,70 3,64
37 Kota Surabaya 2,27 89,25 0,75 0,00 0,06 7,66
38 Kota Batu 3,61 94,04 0,22 0,00 0,94 1,20
Keterangan: -
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur

178 | Lampiran
Tabel-39 Jumlah Kendaraan Bermotor dan Jenis Bahan Bakar yang
Digunakan di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019
Jenis Kendaraan Jumlah (unit)
No.
Bermotor Jumlah Bensin Solar Gas
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Mobil Beban - - - -
2 Penumpang pribadi 1.857.721 1.578.898 278.823 -
3 Penumpang umum - - - -
4 Bus besar pribadi - - 34.355 -
5 Bus besar umum - - - -
6 Bus kecil pribadi - - - -
7 Bus kecil umum - - - -
8 Truk besar - - 2.026 -
9 Truk kecil - 267.192 446.108 -
10 Roda tiga - - - -
11 Roda dua - 18.207.104 - -
Keterangan: -
Sumber: Badan Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Timur

Lampiran | 179
Tabel-39A Objek Kendaraan Bermotor di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019
Bulan
No. Jenis Kendaraan Plat Dasar Total
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
1 Sedan 1. Pribadi 45 42 38 41 62 30 46 43 64 46 47 114 618
2. Angk Umum 0 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5
3. Pemerintah 4 2 0 1 3 0 0 1 1 0 3 4 19
2 Jeep 1. Pribadi 595 570 509 418 602 353 537 360 427 420 443 754 5.988
2. Angk Umum 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3. Pemerintah 2 6 1 6 2 10 0 2 1 12 14 36 92
3 Station Wagon 1. Pribadi 9.290 7.119 7.901 7.007 9.439 6.174 8.054 7.139 6.643 7.019 7.521 12.012 95.318
2. Angk Umum 0 1 1 5 0 0 0 2 0 0 0 0 9
3. Pemerintah 101 48 67 95 107 21 87 61 94 178 221 275 1.355
4 Bus 1. Pribadi 76 85 80 58 71 40 74 52 62 94 74 135 901
2. Angk Umum 71 87 70 87 126 23 83 39 52 91 95 79 903
3. Pemerintah 8 6 2 7 11 2 2 2 1 4 19 21 85
5 Truck 1. Pribadi 2.170 1.524 1.988 1.757 2.026 1.372 2.143 2.149 2.090 2.317 2.303 2.666 24.505
2. Angk Umum 420 391 397 261 448 409 506 455 376 479 371 994 5.507
3. Pemerintah 111 50 24 11 32 34 59 15 13 26 66 168 609
6 Sepeda Motor 1. Pribadi 50.606 82.240 71.428 70.470 95.878 65.458 84.868 80.135 77.355 84.264 75.802 96.643 935.147
2. Angk Umum 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3. Pemerintah 370 109 207 139 212 80 157 162 158 310 559 736 3.199
7 Alat Berat 1. Pribadi 0 0 1 0 0 0 3 0 1 0 6 11 22
2. Angk Umum 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3. Pemerintah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 63.869 92.285 82.714 80.363 109.019 74.006 96.619 90.617 87.338 95.260 87.544 114.648 1.074.282
Keterangan: -
Sumber: Badan Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Timur

Lampiran | 181
Tabel-39B Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Lokasi Koordinator (Samsat) di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019
Jenis Kendaraan
No. Samsat Jumlah
Sedan Jeep Station W Bus Truck Spd Motor Alat Berat
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 Surabaya Timur 15.082 12.438 104.936 981 30.753 520.176 26 684.392
2 Surabaya Selatan 12.540 10.161 86.506 928 29.914 466.470 53 606.572
3 Surabaya Barat 10.579 9.238 76.586 722 37.060 589.463 61 723.709
4 Surabaya Utara 11.991 8.955 77.024 723 38.317 603.649 46 740.705
5 Gresik 4.490 3.762 41.653 753 23.191 588.981 343 663.173
6 Sidoarjo 12.293 7.945 86.465 1.262 29.304 812.431 94 949.794
7 Sidoarjo Krian 4.547 3.270 39.323 902 15.043 502.278 38 565.401
8 Mojokerto 4.285 3.379 34.386 1.208 27.748 562.532 224 633.762
9 Jombang 3.677 2.198 26.706 883 15.884 552.775 51 602.174
10 Bojonegoro 1.925 1.951 18.180 1.220 11.588 430.636 12 465.512
11 Lamongan 1.223 1.268 18.100 1.262 12.114 466.322 20 500.309
12 Tuban 1.932 1.723 18.173 616 14.113 445.830 76 482.463
13 Madiun Kota 2.770 1.209 12.837 385 4.663 129.096 29 150.989
14 Madiun Kabupaten 2.497 1.178 17.486 326 7.766 307.537 15 336.805
15 Ngawi 1.382 945 11.982 222 5.296 225.568 10 245.405
16 Widodaren 285 164 3.387 152 1.754 71.661 1 77.404
17 Magetan 2.987 1.272 19.791 414 10.558 296.451 28 331.501
18 Ponorogo 3.473 1.269 23.425 790 14.049 386.891 12 429.909
19 Kediri Kab Pare 2.317 1.539 16.276 328 10.699 338.793 - 369.952
20 Pacitan 466 256 5.603 356 4.519 147.665 1 158.866
21 Kediri Kab Katang 3.149 2.001 19.016 522 11.964 372.478 24 409.154
22 Kediri Kota 3.641 1.710 17.182 390 8.534 201.691 44 233.192
23 Blitar 2.039 1.248 11.228 208 6.092 121.396 13 142.224
24 Blitar Wlingi 2.943 2.313 23.573 577 17.345 527.345 6 574.102
25 Tulungagung 4.590 3.765 31.247 1.421 22.119 574.926 43 638.111
26 Trenggalek 1.749 953 12.506 554 7.850 250.102 3 273.717
27 Nganjuk 2.740 1.516 21.888 673 11.617 440.754 14 479.202
28 Malang Kota 15.291 9.625 74.495 1.122 21.743 511.870 18 634.164
29 Malang Selatan 4.028 4.512 33.676 1.775 25.074 584.648 55 653.768
30 Malang Utara 2.590 2.547 23.181 695 9.914 238.975 11 277.913
31 Malang Batu Kota 1.992 1.801 13.842 230 7.709 144.711 - 170.285
32 Pasuruan 1.452 842 10.045 533 4.207 127.069 7 144.155

182 | Lampiran
Jenis Kendaraan
No. Samsat Jumlah
Sedan Jeep Station W Bus Truck Spd Motor Alat Berat
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
33 Pasuruan Bangil 2.491 2.336 25.080 958 14.928 459.350 363 505.506
34 Probolinggo 1.352 956 10.177 1.674 6.795 119.099 10 140.063
35 Probolinggo Kraksaan 1.539 1.630 14.008 384 8.631 236.866 59 263.117
36 Lumajang 1.901 1.885 17.521 540 12.952 322.978 14 357.791
37 Jember Barat 1.745 1.694 17.635 416 8.880 343.118 11 373.499
38 Jember Timur 3.942 2.654 23.608 342 9.528 256.166 7 296.247
39 Bondowoso 1.404 1.030 11.998 150 5.698 149.835 7 170.122
40 Situbondo 1.039 675 10.603 254 5.084 138.183 8 155.846
41 Banyuwangi 1.799 1.612 16.283 165 11.343 309.565 8 340.775
42 Benculuk 991 1.331 15.535 239 10.750 326.070 11 354.927
43 Pamekasan 924 676 12.031 547 9.989 216.089 16 240.272
44 Sampang 339 285 6.156 149 5.457 80.801 6 93.193
45 Bangkalan 761 615 11.313 284 6.784 177.130 2 196.889
46 Sumenep 622 259 7.082 174 4.677 159.299 43 172.156
Jumlah 167.794 124.591 1.229.734 29.409 619.997 15.835.719 1.943 18.009.187
Keterangan: -
Sumber: Badan Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Timur

Lampiran | 183
Tabel-40 Perubahan Penambahan Ruas Jalan di Provinsi Jawa Timur Tahun
2019
Panjang Jalan (km)
No. Jenis Jalan
2018 2019
(1) (2) (3) (4)
1 Jalan Bebas Hambatan 324,38 391,06
2 Jalan Raya 2.361,23 2.361,23
3 Jalan Sedang 1.421,00 1.421,00
4 Jalan Kecil - -
Keterangan: Sesuai dengan PP No. 34 Tahun 2006 tentang Jalan pasal 31 ayat 3 menyatakan
kelas jalan berdasarkan spesifikasi penyediaan prasarana jalan atas jalan bebas hambatan, jalan
raya, jalan sedang dan jalan kecil
Sumber: Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur

Tabel-40A Panjang Jalan Menurut Statusnya per Kabupaten/Kota


Panjang Jalan (Km)
No. Kabupaten/Kota
Nasional1) Provinsi2)
(1) (2) (3) (4)
1 Kab. Pacitan 130,40 102,29
2 Kab. Ponorogo 42,76 42,35
3 Kab. Trenggalek 129,34 0,00
4 Kab. Tulungagung 47,47 9,58
5 Kab. Blitar 46,28 28,88
6 Kab. Kediri 39,34 78,46
7 Kab. Malang 140,37 69,71
8 Kab. Lumajang 99,53 38,50
9 Kab. Jember 79,95 127,58
10 Kab. Banyuwangi 122,97 91,07
11 Kab. Bondowoso 0,00 68,88
12 Kab. Situbondo 110,12 17,09
13 Kab. Probolinggo 87,55 0,00
14 Kab. Pasuruan 81,50 86,14
15 Kab. Sidoarjo 45,69 73,11
16 Kab. Mojokerto 70,65 29,13
17 Kab. Jombang 42,03 61,25
18 Kab. Nganjuk 37,77 38,67
19 Kab. Madiun 59,65 0,00
20 Kab. Magetan 15,61 39,06
21 Kab. Ngawi 91,33 0,00
22 Kab. Bojonegoro 101,05 48,41
23 Kab. Tuban 91,55 82,08
24 Kab. Lamongan 69,37 56,49
25 Kab. Gresik 93,20 21,03
26 Kab. Bangkalan 111,15 0,00
27 Kab. Sampang 78,68 56,30
28 Kab. Pamekasan 46,78 54,60
29 Kab. Sumenep 86,17 28,00
30 Kota Kediri 20,92 6,93
31 Kota Blitar 8,54 5,25
32 Kota Malang 12,79 10,60
33 Kota Probolinggo 26,11 0,00
34 Kota Pasuruan 16,80 1,29
35 Kota Mojokerto 0,00 0,00
36 Kota Madiun 16,54 0,00
37 Kota Surabaya 61,29 12,17

Lampiran | 185
Panjang Jalan (Km)
No. Kabupaten/Kota
Nasional1) Provinsi2)
(1) (2) (3) (4)
38 Kota Batu 0,00 36,10
Jumlah 2.361,25 1.421,00
Keterangan:
1) Sesuai Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 290/KPTS/M/2015
Tanggal 25 Mei 2015
2) Sesuai Keputusan Gubernur Jawa Timur No. 188/128/KPTS/013/2016 Tanggal 12 Pebruari
2016
Sumber: Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur

Tabel-40B Panjang Jalan menurut Statusnya

No. Status Jalan Panjang Jalan (km)


(1) (2) (3)
1 Jalan Nasional 1) 2.361,227
2 Jalan Provinsi 2) 1.421
3 Jalan Kabupaten 0
4 Jalan Kota 0
Keterangan:
1) Sumber data sesuai Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.
290/KPTS/M/2015 Tgl. 25 Mei 2015
2) Sumber data sesuai Keputusan Gubernur Jawa Timur No. 188/128/KPTS/013/2016 Tgl. 12
Pebruari 2016
Sumber: Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur

Tabel-40C Panjang Jalan menurut Fungsinya per Kabupaten/Kota


Panjang Jalan (km)
Nasional Provinsi
No. Kabupaten/Kota
Jalan Arteri Primer Jalan Kolektor Jalan Kolektor Jalan Kolektor
(JAP) Primer - 1 (JKP-1) Primer - 2 (JKP-2) Primer - 3 (JKP-3)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Kab. Pacitan 0,00 130,40 102,29 0,00
2 Kab. Ponorogo 0,00 42,76 42,35 0,00
3 Kab. Trenggalek 0,00 129,34 0,00 0,00
4 Kab. Tulungagung 0,00 47,47 9,58 0,00
5 Kab. Blitar 0,00 46,28 28,88 0,00
6 Kab. Kediri 0,00 39,34 78,46 0,00
7 Kab. Malang 14,44 125,93 69,71 0,00
8 Kab. Lumajang 0,00 99,53 17,60 20,90
9 Kab. Jember 0,00 79,95 86,25 41,33
10 Kab. Banyuwangi 34,22 88,75 20,76 70,31
11 Kab. Bondowoso 0,00 0,00 41,86 27,02
12 Kab. Situbondo 110,12 0,00 9,29 7,80
13 Kab. Probolinggo 54,02 33,53 0,00 0,00
14 Kab. Pasuruan 77,33 4,17 86,14 0,00
15 Kab. Mojokerto 18,04 27,65 61,24 11,87
16 Kab. Sidoarjo 69,35 1,30 27,68 1,45
17 Kab. Jombang 42,03 0,00 47,45 13,80
18 Kab. Nganjuk 37,77 0,00 38,67 0,00
19 Kab. Madiun 27,08 32,57 0,00 0,00
20 Kab. Magetan 0,00 15,61 39,06 0,00
21 Kab. Ngawi 59,06 32,27 0,00 0,00
22 Kab. Bojonegoro 0,00 101,05 48,41 0,00
23 Kab. Tuban 81,26 10,29 82,08 0,00
24 Kab. Lamongan 34,77 34,60 56,49 0,00
25 Kab. Gresik 24,10 69,10 21,03 0,00

186 | Lampiran
Panjang Jalan (km)
Nasional Provinsi
No. Kabupaten/Kota
Jalan Arteri Primer Jalan Kolektor Jalan Kolektor Jalan Kolektor
(JAP) Primer - 1 (JKP-1) Primer - 2 (JKP-2) Primer - 3 (JKP-3)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
26 Kab. Bangkalan 62,15 49,00 0,00 0,00
27 Kab. Sampang 38,12 40,56 0,00 56,30
28 Kab. Pamekasan 28,78 18,00 0,00 54,60
29 Kab. Sumenep 47,67 38,50 0,00 28,00
30 Kota Kediri 0,00 20,92 6,93 0,00
31 Kota Blitar 0,00 8,54 5,25 0,00
32 Kota Malang 0,56 12,23 10,60 0,00
33 Kota Probolinggo 10,55 15,56 0,00 0,00
34 Kota Pasuruan 16,80 0,00 1,29 0,00
35 Kota Mojokerto 0,00 0,00 0,00 0,00
36 Kota Madiun 0,00 16,54 0,00 0,00
37 Kota Surabaya 61,29 0,00 12,17 0,00
38 Kota Batu 0,00 0,00 36,10 0,00
949,51 1.411,74 1.087,62 333,38
Keterangan:
1. Sumber data sesuai Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.
290/KPTS/M/2015 Tgl. 25 Mei 2015
2. Sumber data sesuai Keputusan Gubernur Jawa Timur No. 188/128/KPTS/013/2016 Tgl. 12
Pebruari 2016
Sumber: Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur

Tabel-40D Panjang Jalan menurut Fungsinya


Panjang Jalan
No. Status Jalan
(km)
(1) (2) (3)
1 Jalan Arteri Primer (JAP) 949,51
2 Jalan Kolektor Primer - 1 (JKP-1) 1.411,74
3 Jalan Kolektor Primer - 2 (JKP-2) 1.087,62
4 Jalan Kolektor Primer - 3 (JKP-3) 333,38
Keterangan:
Sumber : Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur

Lampiran | 187
Tabel-41 Dokumen Izin Lingkungan di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019

No. Jenis Dokumen Kegiatan Pemrakarsa


(1) (2) (3) (4)
1 UKL-UPL Survei Seismik 3D di Lapangan Sagentoh, Wilayah Kerja Kangean, Kabupaten Sumenep. Kangean Energy Indonesia Ltd.
2 UKL-UPL Kegiatan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Wonokerto Kabupaten Pasuruan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Pasuruan
3 ADENDUM ANDAL, RKL, RPL Pengembangan PT. Trans Pasific Petrochemical Indotama Tanjung Awar-Awar, PT. Trans Pasific Petrochemical Indotama
Kabupaten Tuban
4 UKL-UPL Pembangunan Pelabuhan Pagerungan Kabupaten Sumenep Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas
III Sapeken
5 DPLH DPLH Ruas Jalan Batas Kota Lumajang - Batas Kabupaten Jember Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi
Jawa Timur
6 UKL-UPL Pembangunan SUTT 150 Kv dari GI 150 Kv Bangkalan ke GI 150 Kv Batu Marmar dan ke PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan
GI 150 Kv Ganding serta Incomer GI 150 Kv Galis Jawa Bagian Timur dan Bali I
7 UKL-UPL Pemboran Sumur Eksplorasi Lapangan TGDW dan WSDY di Blok Pangkah, Lepas Pantai, Saka Indonesia Pangkah Limited
Provinsi Jawa Timur
8 AMDAL Pelabuhan Jangkar Situbondo Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur
9 AMDAL Kegiatan Pemanfaatan dan Penumpulan Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) di PT. Berkah Citra Ichsani
Desa Ngrame, Kec. Pungging Kab. Mojokerto
10 AMDAL Pembangunan Kampus III Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana
Malik Ibrahim Malang
11 UKL-UPL Pemboran Sumur Eksplorasi Lapangan West TKBY Blok Pangkah, Lepas Pantai, Provinsi Saka Indonesia Pangkah Limited
Jawa Timur
12 ADENDUM ANDAL, RKL, RPL Pertambangan Emas DMP ke-5 (Peningkatan Laju Produksi Penambangan dan PT. Bumi Suksesindo
Pengolahan Bijih) di Tujuh Bukit (Tumpang Pitu) Kabupaten Banyuwangi
13 AMDAL Pembangunan Long Storage Kalimati di Perbatasan Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Balai Besar Wilayah Sungai Brantas,
Mojokerto Direktorat Jenderal Sumber Daya Air,
Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
14 AMDAL Pembangunan Bendungan Bagong Kabupaten Trenggalek Pemerintah Kabupaten Trenggalek
15 UKL-UPL Pekerjaan Proyek Fasilitas LNG Terminal Jawa Timur- Pipa Distribusi 12 Inch di Kawasan PT. Perusahan Gas Negara, Tbk
Terminal Teluk Lamong
16 UKL-UPL Pembangunan Fasilitas Terminal LNG Jawa Timur di Kawasan Terminal Teluk Lamong PT. PGN LNG Indonesia
17 AMDAL Kegiatan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) PT. Pembangkitan Jawa Bali Unit
dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) PT. PJB UP Gresik dan Pembangkitan Gresik
Pengembangannya

Lampiran | 189
No. Jenis Dokumen Kegiatan Pemrakarsa
(1) (2) (3) (4)
18 DELH Jalan Provinsi Jawa Timur Wilayah II Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi
Jawa Timur
19 UKL-UPL Pembangunan Pemprosesan Akhir (TPA) Sampah Magetan di Kabupaten Magetan Dinas Lingkungan Hidup Kab. Magetan
20 UKL-UPL Pembangunan Taman Gedong Kota Blitar Dinas Lingkungan Hidup Kota Blitar
21 UKL-UPL Pembangunan Taman Gedong Kota Blitar Dinas Lingkungan Hidup Kota Blitar
22 AMDAL Pembangunan Pelabuhan Dungkek Kabupaten Sumenep Dinas Perhubungan Kabupaten Sumenep
23 AMDAL Pembangunan Bendungan Tugu di Kabupaten Trenggalek Balai Besar Wilayah Sungai Brantas
24 AMDAL Pembangunan Jaringan Irigasi Daerah Irigasi (DI) di Perbatasan Kabupaten Situbondo Balai Besar Wilayah Sungai Brantas
dan Kabupaten Banyuwangi
25 UKL-UPL Pembangunan Fasilitas Terminal LNG Jawa Timur di Kawasan Terminal Teluk Lamong PT. Lamong Nusantara Gas
26 DELH Jalan Provinsi Jawa Timur Wilayah I Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga
Provinsi Jawa Timur
27 AMDAL Pelabuhan Branta Kabupaten Pamekasan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas
II Branta, Direktorat Jenderal Perhubungan
Laut, Kementerian Perhubungan
28 AMDAL Pembangunan Long Storage Jadi Kabupaten Tuban Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Tuban
29 UKL-UPL Pembangunan Jembatan Kanor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Tuban
30 ADENDUM ANDAL, RKL, RPL Pemanfaatan Limbah B3 sebagai Bahan Substitusi Bahan Baku Semen, di Desa Puger PT. Semen Imasco Asiatic
Wetan, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember
31 ADENDUM ANDAL, RKL, RPL Operasional dan Pengembangan Bahan Baku serta Proses Produksi Industri Accu PT. Gramitrama Battery Indonesia
(Accumulator Listrik), Desa Jemundo, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo
32 Perubahan RKL-RPL PT. PJB UBJ O&M PLTU Pacitan (2 x 315 MW) PT. Pembangkitan Jawa-Bali
33 Perubahan RKL-RPL PT. PJB UBJ O&M PLTU Paiton 9 PT. Pembangkitan Jawa-Bali
34 Perubahan RKL-RPL PT. PJB UBJ O&M PLTU Tanjung Awar-Awar (2 x 350 MW) PT. Pembangkitan Jawa-Bali
35 UKL-UPL Adiputro Wirasejati Kota Malang PT. Adi Putro Wirasejati
36 ADENDUM ANDAL, RKL, RPL Pemanfaatan Oli Bekas menjadi Solar di Desa Kedamean, Kecamatan Kedamean, PT. Sumber Anugerah Utama
Kabupaten gresik
37 ADENDUM ANDAL, RKL, RPL Pengembangan PT. Tjiwi Kimia PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, Tbk
38 UKL-UPL Penyimpanan dan Pendistribusian BBM PT. Landasindo Baruna Jaya
39 ADENDUM ANDAL, RKL, RPL Pengembangan Kawasan Industri Terpadu PT. Wilmar Nabati Indonesia
40 Perubahan Izin Lingkungan Pengembangan Industri Pengumpulan dan Pemanfaatan Limbah B3 dan Non Limbah B3 PT. Farras Putra Abrar
di Desa Tambaksogo, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo

190 | Lampiran
No. Jenis Dokumen Kegiatan Pemrakarsa
(1) (2) (3) (4)
41 AMDAL Pembangunan Pabrik Garam Industri di Desa Sejati, Kecamatan Camplong, Kabupaten PT. Garam (persero)
Sampang
42 UKL-UPL Uprating SUTT 70 Kv Menjadi 150 Kv Caruban Baru - TX Nganjuk - Kertosono PT. PLN (Persero)
43 ADENDUM ANDAL, RKL, RPL Pengembangan Kegiatan (Reklamasi Pantai seluas 48 Hektar) di Desa Sukomulyo, PT. Maspion Industrial Estate
Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik
44 ADENDUM ANDAL, RKL, RPL Pengembangan Kegiatan Pengelolaan Limbah B3 di Desa Kandangan, Kecamatan Cerme, PT. Putro Lingkungan Indonesia
Kabupaten Gresik
45 ADENDUM ANDAL, RKL, RPL Pengembangan Kegiatan Pemanfaatan Limbah B3 di Kecamatan Mojosari, Kabupaten PT. Putra Nusantara Mandiri
Mojokerto
46 AMDAL Pembangunan Fasilitas Umum Kesehatan Rumah Sakit Patma PT. Patma Alumni Global Sejahtera
47 ADENDUM ANDAL, RKL, RPL Pembangunan Pabrik Pengolahan Bijih Nikel dengan Menggunakan Teknologi Hydro PT. Gebe Industry Nickel
Metalurgi di Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik
48 UKL-UPL Industri Pemanfaatan Limbah B3 dan Daur Ulang Aluminium Bekas Skala Kecil di Desa PT. Adhi Jaya Nusantara
Bakalan, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang
49 ADENDUM ANDAL, RKL, RPL Penambangan Iodium dan Industri Farmasi di Kecamatan Kesamben, Kabupaten PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. - Plant Watu
Jombang dakon
Keterangan : -
Sumber : Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur

Lampiran | 191
Tabel-41A Dokumen Izin Lingkungan Kewenangan Provinsi Menurut Lokasi dan Nomor Rekomendasi
Rekomendasi UKL-UPL/Penetapan
Izin Lingkungan
No. Dokumen Izin Lingkungan Lokasi Kelayakan Lingkungan
Tanggal Nomor Tanggal Nomor
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 UKL-UPL Survei Seismik 3D di Lapangan Desa/Kelurahan Pagerungan Besar, Kecamatan 7 Januari 2019 660/10/111.2/2019 16 Januari 2019 P2T/1/17.05/02/I/2019
Sagentoh, Wilayah Kerja Kangean, Kabupaten Sapekan, Kabupaten Sumenep
Sumenep
2 UKL-UPL Kegiatan Tempat Pemrosesan Akhir Desa/Kelurahan Wonokerto, Kecamatan Sukorejo, 16 Januari 2019 660/31/111.2/2019 21 Januari 2019 P2T/2/17.05/02/I/2019
(TPA) Wonokerto Kabupaten Pasuruan Kabupaten Pasuruan
3 ADENDUM ANDAL, RKL, RPL Desa/Kelurahan Remen, Tasikharjo, Kecamatan Jenu, 25 Januari 2019 660/52/111.2/2019 1 Pebruari 2019 P2T/3/17.05/01/II/2019
Pengembangan PT. Trans Pasific Kabupaten Tuban
Petrochemical Indotama Tanjung Awar-Awar,
Kabupaten Tuban
4 UKL-UPL Pembangunan Pelabuhan Desa Pagerungan Besar, Kecamatan Sapeken, 08 Pebruari 2019 660/80/111.2/2019 13 Pebruari P2T/4/17.05/02/II/2019
Pagerungan Kabupaten Sumenep Kabupaten Sumenep 2019
5 DPLH Ruas Jalan Batas Kota Lumajang - Kecamatan Tekung, Rowokangkung, Yosowilangun, 27 Desember 660/730/111.2/2018 13 Pebruari P2T/5/17.05/02/II/2019
Batas Kabupaten Jember Kabupaten Lumajang 2018 2019
6 UKL-UPL Pembangunan SUTT 150 Kv dari GI Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, 29 Januari 2019 660/58/111.2/2019 1 Maret 2019 P2T/6/17.05/02/III/2019
150 Kv Bangkalan ke GI 150 Kv Batu Marmar Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sumenep
dan ke GI 150 Kv Ganding serta Incomer GI
150 Kv Galis
7 UKL-UPL Pemboran Sumur Eksplorasi Blok Pangkah, Lepas Pantai, Provinsi Jawa Timur 21 Maret 2019 660/163/111.2/2019 27 Maret 2019 P2T/7/17.05/02/III/2019
Lapangan TGDW dan WSDY di Blok Pangkah,
Lepas Pantai, Provinsi Jawa Timur
8 AMDAL Pelabuhan Jangkar Situbondo Kelurahan Jangkar, Kecamatan Jangkar, Kabupaten 14 Maret 2019 660/3121/111.2/2019 28 Maret 2019 P2T/8/17.05/01/III/2019
Situbondo
9 AMDAL Kegiatan Pemanfaatan dan Desa Ngrame, Kecamatan Pungging, Kabupaten 5 Maret 2019 660/130/111.2/2019 9 Mei 2019 P2T/9/17.05/01/V/2019
Pengumpulan Limbah B3 (Bahan Berbahaya Mojokerto
dan Beracun) di Desa Ngrame, Kec. Pungging
Kab. Mojokerto
10 AMDAL Pembangunan Kampus III Universitas Kecamatan Junrejo, Kota Batu dan Kecamatan Dau 5 Juli 2019 660/377/111.2/2019 11 Juli 2019 P2T/10/17.05/01/VII/2019
Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Kabupaten Malang
Malang
11 UKL-UPL Pemboran Sumur Eksplorasi Blok Pangkah, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur 24 Juli 2019 660/419/111.2/2019 1 Juli 2019 P2T/11/17.05/02/VII/2019
Lapangan West TKBY Blok Pangkah, Lepas
Pantai, Provinsi Jawa Timur
12 ADENDUM ANDAL, RKL, RPL Pertambangan Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, 24 Juli 2019 660/417/111.2/2019 5 Agustus 2019 P2T/12/17.05/01/VIII/2019
Emas DMP ke-5 (Peningkatan Laju Produksi Kabupaten Banyuwangi

192 | Lampiran
Rekomendasi UKL-UPL/Penetapan
Izin Lingkungan
No. Dokumen Izin Lingkungan Lokasi Kelayakan Lingkungan
Tanggal Nomor Tanggal Nomor
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Penambangan dan Pengolahan Bijih) di Tujuh
Bukit (Tumpang Pitu) Kabupaten Banyuwangi
13 AMDAL Pembangunan Long Storage Kalimati Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Mojokerto 21 Agustus 2019 660/477/111.2/2019 23 Agustus P2T/13/17.05/01/VIII/2019
di Perbatasan Kabupaten Sidoarjo dan 2019
Kabupaten Mojokerto
14 AMDAL Pembangunan Bendungan Bagong Desa/Kelurahan Sumurup, Sengon, Kecamatan 6 September 660/513/111.2/2019 9 September P2T/14/17.05/01/IX/2019
Kabupaten Trenggalek Bendungan, Kabupaten Trenggalek 2019 2019
15 UKL-UPL Pekerjaan Proyek Fasilitas LNG Kecamatan Benowo, Kota Surabaya 18 Oktober 2019 660/604/111.2/2019 21 Oktober P2T/15/17,05/02/X/2019
Terminal Jawa Timur- Pipa Distribusi 12 Inch di 2019
Kawasan Terminal Teluk Lamong
16 UKL-UPL Pembangunan Fasilitas Terminal Kecamatan Benowo, Kota Surabaya 18 Oktober 2019 660/603/111.2/2019 21 Oktober P2T/16/17.08/02/X/2019
LNG Jawa Timur di Kawasan Terminal Teluk 2019
Lamong
17 AMDAL Kegiatan Pembangkit Listrik Tenaga Desa Sidorukun, Kecamatan Gresik, Kabupaten 8 Oktober 2019 660/579/111.2/2019 22 Oktober P2T/17/17.05/01/X/2019
Gas (PLTG) Pembangkit Listrik Tenaga Uap Gresik 2019
(PLTU) dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas
dan Uap (PLTGU) PT. PJB UP Gresik dan
Pengembangannya
18 DELH Jalan Provinsi Jawa Timur Wilayah II Kabupaten Gresik, Kota Surabaya, Kabupaten Malang, 6 Desember 660/713/111.2/2019 9 Desember P2T/18/17.05/01/XII/2019
Kota Malang, Kota Batu, Kabupaten Pasuruan, Kota 2019 2020
Pasuruan, Kabupaten Lumajang, Kabupaten
Sampang, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten
Sumenep
19 UKL-UPL Pembangunan Pemprosesan Akhir Desa/Kelurahan Botok, Kecamatan Karas, Kabupaten 13 Desember 660/728/111.2/2019 27 Desember P2T/19/17.05/02/XII/2019
(TPA) Sampah Magetan di Kabupaten Magetan 2019 2019
Magetan
20 UKL-UPL Pembangunan Taman Gedong Kota Desa Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar 31 Desember 660/764/111.2/2019 31 Desember P2T/20/17.05/02/XII/2019
Blitar 2019 2019
21 UKL-UPL Pembangunan Taman Gedong Kota Desa Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar 31 Desember 660/766/111.2/2019 31 Desember P2T/21/17.05/02/XII/2019
Blitar 2019 2019
22 AMDAL Pembangunan Pelabuhan Dungkek Desa Lapa Laok, Dungkek, Kecamatan Dungkek, 31 Desember 660/765/111.2/2019 31 Desember P2T/22/17.05/02/XII/2019
Kabupaten Sumenep Kabupaten Sumenep 2019 2019
23 AMDAL Pembangunan Bendungan Tugu di Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Ponorogo 31 Desember 660/767/111.2/2019 31 Desember P2T/23/17.05/02/XII/2019
Kabupaten Trenggalek 2019 2019

Lampiran | 193
Rekomendasi UKL-UPL/Penetapan
Izin Lingkungan
No. Dokumen Izin Lingkungan Lokasi Kelayakan Lingkungan
Tanggal Nomor Tanggal Nomor
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
24 AMDAL Pembangunan Jaringan Irigasi Daerah Kabupaten Situbondo, Kabupaten Banyuwangi 31 Desember 660/769/111.2/2019 31 Desember P2T/24/17.05/02/XII/2019
Irigasi (DI) di Perbatasan Kabupaten Situbondo 2019 2019
dan Kabupaten Banyuwangi
25 UKL-UPL Pembangunan Fasilitas Terminal Kecamatan Benowo, Kota Surabaya 31 Desember 660/768/111.2/2019 31 Desember P2T/25/17.05/02/XII/2019
LNG Jawa Timur di Kawasan Terminal Teluk 2019 2019
Lamong
26 DELH Jalan Provinsi Jawa Timur Wilayah I Kabupaten Pacitan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten 16 Desember 660/735/111.2/2019 31 Desember P2T/26/17.05/02/XII/2019
Magetan, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Tuban, 2019 2019
Kabupaten Lamongan, Kabupaten Mojokerto,
Kabupaten Jombang, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten
Blitar, Kota Blitar, Kabupaten Kediri, Kota Kediri,
Kabupaten Tulungagung
27 DELH Pelabuhan Branta Kabupaten Desa Branta Pesisir, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten 31 Desember 660/772/111.2/2019 31 Desember P2T/27/17.05/02/XII/2019
Pamekasan Pamekasan 2019 2019
28 AMDAL Pembangunan Long Storage Jadi Desa/Kelurahan Jadi, Boto, Kecamatan Semanding, 31 Desember 660/771/111.2/2019 31 Desember P2T/28/17.05/02/XII/2019
Kabupaten Tuban Kabupaten Tuban 2019 2019
29 UKL-UPL Pembangunan Jembatan Kanor Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten 31 Desember 660/771/111.2/2019 31 Desember P2T/29/17.05/02/XII/2019
Tuban, dan Desa Semambung, Kecamatan Kanor, 2019 2019
Kabupaten Bojonegoro
30 ADENDUM ANDAL, RKL, RPL Pemanfaatan Desa Puger Wetan, Kecamatan Puger, Kabupaten 27 Nopember 660/624/111.2/2019 27 November Izin Lingkungan OSS
Limbah B3 sebagai Bahan Substitusi Bahan Jember 2019 2019
Baku Semen
31 ADENDUM ANDAL, RKL, RPL Operasional Desa Jemundo, Kecamatan Taman, Kabupaten 11 Nopember 660/520/111.2/2019 11 November Izin Lingkungan OSS
dan Pengembangan Bahan Baku serta Proses Sidoarjo 2019 2019
Produksi Industri Accu (Accumulator Listrik)
32 Perubahan RKL-RPL PT. PJB UBJ O&M PLTU Kabupaten Pacitan 4 Nopember 660/644/111.2/2019 4 November Izin Lingkungan OSS
Pacitan (2 x 315 MW) 2019 2019
33 Perubahan RKL-RPL PT. PJB UBJ O&M PLTU Kabupaten Probolinggo 4 Nopember 660/643/111.2/2019 4 November Izin Lingkungan OSS
Paiton 9 2019 2019
34 Perubahan RKL-RPL PT. PJB UBJ O&M PLTU Desa Wadung, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban 4 Nopember 660/642/111.2/2019 4 November Izin Lingkungan OSS
Tanjung Awar-Awar (2 x 350 MW) 2019 2019
35 UKL-UPL Adiputro Wirasejati Kota Malang Desa/Kelurahan Balerjosari, Kecamatan Blimbing, 28 Oktober 2019 660/627/111.2/2019 28 Oktober Izin Lingkungan OSS
Kota Malang 2019
36 ADENDUM ANDAL, RKL, RPL Pemanfaatan Desa Kedamean, Kecamatan Kedamean, Kabupaten 10 September 660/519/111.2/2019 10 September Izin Lingkungan OSS
Oli Bekas menjadi Solar gresik 2019 2019

194 | Lampiran
Rekomendasi UKL-UPL/Penetapan
Izin Lingkungan
No. Dokumen Izin Lingkungan Lokasi Kelayakan Lingkungan
Tanggal Nomor Tanggal Nomor
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
37 ADENDUM ANDAL, RKL, RPL Pengembangan Desa Kramat Temanggung, Kecamatan Tarik, 8 Pebruari 2019 660/79/111.2/2019 30 Juli 2019 Izin Lingkungan OSS
PT. Tjiwi Kimia Kabupaten Sidoarjo
38 UKL-UPL Penyimpanan dan Pendistribusian Desa Perak Barat, Kecamatan Krembangan, Kota 24 Juli 2019 660/418/111.2/2019 24 Juli 2019 Izin Lingkungan OSS
BBM Surabaya
39 ADENDUM ANDAL, RKL, RPL Pengembangan Desa Indro, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik 10 Juli 2019 660/389/111.2/2019 10 Juli 2019 Izin Lingkungan OSS
Kawasan Industri Terpadu
40 Perubahan Izin Lingkungan Pengembangan Desa Tambaksogo, Kecamatan Jabon, Kabupaten 4 Nopember 660/642/111.2/2019 13 Agustus Izin Lingkungan OSS
Industri Pengumpulan dan Pemanfaatan Sidoarjo 2019 2019
Limbah B3 dan Non Limbah B3
41 AMDAL Pembangunan Pabrik Garam Industri Desa Sejati, Kecamatan Camplong, Kabupaten 23 Agustus 2019 660/415/111.2/2019 23 Agustus Izin Lingkungan OSS
Sampang 2019
42 UKL-UPL Uprating SUTT 70 Kv Menjadi 150 Kabupaten Nganjuk dan Kabupaten Madiun 23 Juli 2019 660/414/111.2/2019 23 Juli 2019 Izin Lingkungan OSS
Kv Caruban Baru - TX Nganjuk - Kertosono
43 ADENDUM ANDAL, RKL, RPL Pengembangan Desa Sukomulyo, Kecamatan Manyar, Kabupaten 13 Desember 660/730/111.2/2019 22 Juli 2019 Izin Lingkungan OSS
Kegiatan (Reklamasi Pantai seluas 48 Hektar) Gresik 2019
44 ADENDUM ANDAL, RKL, RPL Pengembangan Desa Kandangan, Kecamatan Cerme, Kabupaten 28 Juni 2019 660/354/111.2/2019 28 Juni 2019 Izin Lingkungan OSS
Kegiatan Pengelolaan Limbah B3 Gresik
45 ADENDUM ANDAL, RKL, RPL Pengembangan Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto 28 Juni 2019 660/353/111.2/2019 28 Juni 2019 Izin Lingkungan OSS
Kegiatan Pemanfaatan Limbah B3
46 AMDAL Pembangunan Fasilitas Umum Desa/Kelurahan Gunung Anyar, Kecamatan Gunung 27 Mei 2019 660/295/111.2/2019 27 Mei 2019 Izin Lingkungan OSS
Kesehatan Rumah Sakit Patma Anyar, Kota Surabaya
47 ADENDUM ANDAL, RKL, RPL Pembangunan Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik 27 Mei 2019 660/296/111.2/2019 27 Mei 2019 Izin Lingkungan OSS
Pabrik Pengolahan Bijih Nikel dengan
Menggunakan Teknologi Hydro Metalurgi
48 UKL-UPL Industri Pemanfaatan Limbah B3 dan Desa Bakalan, Kecamatan Sumobito, Kabupaten 16 Mei 2019 660/274/111.2/2019 16 Mei 2019 Izin Lingkungan OSS
Daur Ulang Aluminium Bekas Skala Kecil Jombang
49 ADENDUM ANDAL, RKL, RPL Penambangan Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang 8 Pebruari 2019 660/79/111.2/2019 8 Februari Izin Lingkungan OSS
Iodium dan Industri Farmasi 2019
Keterangan: -
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur

Lampiran | 195
Tabel-41B Dokumen Izin Lingkungan Kewenangan Kabupaten/Kota Yang Dilimpahkan Ke Provinsi

No. Jenis Dokumen Nama Kegiatan Penanggungjawab Usaha dan/atau Kegiatan (Identitas Perusahaan)
(1) (2) (3) (4)
1 AMDAL Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Soedono, Kabupaten Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Trenggalek
Trenggalek
2 AMDAL Pembangunan pabrik gula PT. Olam Sumber Manis PT. Olam Sumber Manis
3 AMDAL Pembangunan workshop PT. INKA Kabupaten Banyuwangi PT. INKA
4 AMDAL Pemabangunan Pasar Legi Kabupaten Ponorogo Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Perdagangan Kabupaten Ponorogo
5 AMDAL Pengembangan kegiatan PT. Mitra Tani Dua Tujuh Kabupaten Jember PT. Mitra Tani Dua Tujuh
6 ADENDUM ANDAL, RKL, RPL Wisata Water Park Sumber Udel Kota Blitar Dinas Pariwisata Kota Blitar
7 AMDAL Operasional dan pengembangan kampus politeknik negeri Jember (POLIJE) dan Politeknik Negeri Jember (POLIJE) Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan
pendukungnya Tinggi
8 AMDAL Pembangunan Pasar Pon Kabupaten Trenggalek Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Perdagangan Kabupaten Trenggalek
9 ADENDUM ANDAL, RKL, RPL RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar RSUD Ngudi Waluyo Wlingi
10 AMDAL Pengembangan kegiatan industri pemintalan benang dan barang jadi PT. Mitra PT. Mitra Saruta Indonesia
Saruta Indonesia
11 AMDAL Pembangunan kawasan Tanrise City Jember PT. Bahtera Tiara Gemilang
12 AMDAL Pembangunan Hotel Samara Kota Batu
13 AMDAL Pengembangan RSUD Dr. Harjono Kabupaten Ponorogo RSUD Dr. Harjono
14 AMDAL Pembangunan RSU Aisyiyah Kabupaten Ponorogo RSU Aisyiyah Ponorogo
15 AMDAL Pengembangan kampus II Politeknik Negeri Madiun Politeknik Negeri Madiun
Keterangan: -
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur

196 | Lampiran
Tabel-42 Perusahaan yang Mendapat Izin Mengelola Limbah B3 di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019

No. Nama Perusahaan Jenis Keg./Usaha Jenis Izin Nomor SK


(1) (2) (3) (4) (5)
1 PT. Garuda Jaya Multi Accu Pengumpul Limbah B3 Izin Pengumpulan Limbah B3 Skala Provinsi P2T/1/17.03/01/III/2019
2 PT. Ecooils Jaya Indonesia Pengumpul Limbah B3 Izin Pengumpulan Limbah B3 Skala Provinsi NIB 9120001101807
3 PT. Transwaste Moda Indonesia Pengumpul Limbah B3 Izin Pengumpulan Limbah B3 Skala Provinsi NIB 9120006442795
4 PT. Artama Sentosa Indonesia Gudang 1 dan 2 Pengumpul Limbah B3 Izin Pengumpulan Limbah B3 Skala Provinsi NIB 9120004510177
5 PT. Artama Sentosa Indonesia Gudang 3 Pengumpul Limbah B3 Izin Pengumpulan Limbah B3 Skala Provinsi NIB 9120004510177
6 PT. Putro Lingkungan Indonesia Pengumpul Limbah B3 Izin Pengumpulan Limbah B3 Skala Provinsi NIB 8120003922026
7 PT. Lewind Jaya Abadi Pengumpul Limbah B3 Izin Pengumpulan Limbah B3 Skala Provinsi NIB 9120100651792
8 PT. Jaya Jagat Raya Pengumpul Limbah B3 Izin Pengumpulan Limbah B3 Skala Provinsi NIB 8120000992809
9 PT. Transwaste Moda Indonesia Pengumpul Limbah B3 Izin Pengumpulan Limbah B3 Skala Nasional S.644/VPLB3/PPLB3/PLB.3/6/2018
10 PT. Al Rasheed Pengumpul Limbah B3 Izin Pengumpulan Limbah B3 Skala Nasional S.12/Menlhk/Setjen/PLB.3/1/2020
11 PT. Artama Sentosa Indonesia Pengumpul Limbah B3 Izin Pengumpulan Limbah B3 Skala Nasional S.1329/VPLB3/PPLB3/PLB.3/11/2019
12 PT. Jaya Jagat Raya Pengumpul Limbah B3 Izin Pengumpulan Limbah B3 Skala Nasional S.253/VPLB3/PPLB3/PLB.3/03/2019
13 PT. Maju Jaya Paiton Pengumpul Limbah B3 Izin Pengumpulan Limbah B3 Skala Nasional S.1017/VPLB3/PPLB3/PLB.3/10/2018
14 PT. Putro Lingkungan Indonesia Pemanfaat Limbah B3 Izin Pemanfaatan Limbah B3 S.612/Menlhk/Setjen/PLB.3/8/2019
15 PT. Sumber Anugerah Utama Pemanfaat Limbah B3 Izin Pemanfaatan Limbah B3 S.1042/VPLB3/PPLB3/PLB.3/11/2019
16 Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, Tbk Pemanfaat Limbah B3 Izin Pemanfaatan Limbah B3 S.900/Menlhk/Setjen/PLB.3/10/2019
17 Pembangkitan Jawa Bali Pemanfaat Limbah B3 Izin Pemanfaatan Limbah B3 S.610/Menlhk/Setjen/PLB.3/8/2019
18 Pembangkitan Jawa Bali Pemanfaat Limbah B3 Izin Pemanfaatan Limbah B3 S.583/Menlhk/Setjen/PLB.3/8/2019
19 PT. Yosomulyo Jajag Pemanfaat Limbah B3 Izin Pemanfaatan Limbah B3 S.271/Menlhk/Setjen/PLB.3/4/2019
20 Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, Tbk Pemanfaat Limbah B3 Izin Pemanfaatan Limbah B3 S.234/Menlhk/Setjen/PLB.3/4/2019
21 Pembangkitan Jawa Bali Pemanfaat Limbah B3 Izin Pemanfaatan Limbah B3 S.181/Menlhk/Setjen/PLB.3/4/2019
22 PT. Ekamas Fortuna Pemanfaat Limbah B3 Izin Pemanfaatan Limbah B3 S.523/Menlhk/Setjen/PLB.3/7/2019
23 PT Ritek Energi Lestari Pemanfaat Limbah B3 Izin Pemanfaatan Limbah B3 S.606/Menlhk/Setjen/PLB.3/8/2019
24 PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Pemanfaat Limbah B3 Izin Pemanfaatan Limbah B3 S.47/Menlhk/Setjen/PLB.3/2/2019
25 PT Afan Logam Lestari Pemanfaat Limbah B3 Izin Pemanfaatan Limbah B3 S.880/Menlhk/Setjen/PLB.3/10/2019
26 RS Katolik St. Vincentius a Paulo (Yayasan Arnoldus) Pengolahan Limbah B3 Izin Pengolahan Limbah B3 (Incinerator) S.257/Menlhk/Setjen/PLB.3/4/2019
27 RSUD Dr Saiful Anwar Malang Pengolahan Limbah B3 Izin Pengolahan Limbah B3 (Incinerator) S.928/Menlhk/Setjen/PLB.3/10/2019
28 Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan Malang Pengolahan Limbah B3 Izin Pengolahan Limbah B3 (Incinerator) S.478/Menlhk/Setjen/PLB.3/7/2019
29 RSUD Kab. Sampang Pengolahan Limbah B3 Izin Pengolahan Limbah B3 (Incinerator) S.474/Menlhk/Setjen/PLB.3/7/2019
30 RSUD dr. Darsono Pengolahan Limbah B3 Izin Pengolahan Limbah B3 (Incinerator) S.199/Menlhk/Setjen/PLB.3/4/2019
31 PT. Putra Nusantara Mandiri Pengolahan Limbah B3 Izin Pengangkutan Limbah B3 S.127/VPLB3/PPLB3/PLB.3/02/2019
32 PT. Artama Sentosa Indonesia Pengolahan Limbah B3 Izin Pengangkutan Limbah B3 S.672/VPLB3/PPLB3/PLB.3/7/2019

Lampiran | 197
No. Nama Perusahaan Jenis Keg./Usaha Jenis Izin Nomor SK
(1) (2) (3) (4) (5)
33 PT. Meratus Line Pengolahan Limbah B3 Izin Pengangkutan Limbah B3 S.798/VPLB3/PPLB3/PLB.3/8/2019
34 PT. Sumber Anugerah Utama Pengolahan Limbah B3 Izin Pengangkutan Limbah B3 S. 1084/VPLB3/PPLB3/PLB.3/09/201
35 PT. Putra Nusantara Mandiri Pengolahan Limbah B3 Izin Pengangkutan Limbah B3 S.1277/VPLB3/PPLB3/PLB.3/11/2019
36 PT. Surabaya Karya Mulia Pengolahan Limbah B3 Izin Pengangkutan Limbah B3 S.1319/VPLB3/PPLB3/PLB.3/11/2019
37 PT. Artama Sentosa Indonesia Pengolahan Limbah B3 Izin Pengangkutan Limbah B3 S.1329/VPLB3/PPLB3/PLB.3/11/2019
38 PT. Andesit Trass Makmur Pengolahan Limbah B3 Izin Pengangkutan Limbah B3 S.1416/VPLB3/P2LB3/PLB.3/12/2019
39 PT. Surya Wijaya Megah Pengolahan Limbah B3 Izin Pengangkutan Limbah B3 S.10/VPLB3/PPLB3/PLB.3/1/2019
40 PT. Putra Nusantara Mandiri Pengolahan Limbah B3 Izin Pengangkutan Limbah B3 S.127/VPLB3/PPLB3/PLB.3/02/2019
41 PT. Jaya Jagat Raya Pengolahan Limbah B3 Izin Pengangkutan Limbah B3 S.253/VPLB3/PPLB3/PLB.3/03/2019
42 PT. Lestarikan Bumi Hijau Pengolahan Limbah B3 Izin Pengangkutan Limbah B3 S.430/VPLB3/PPLB3/PLB.3/05/2019
43 PT. Lewind Pengolahan Limbah B3 Izin Pengangkutan Limbah B3 S.482/VPLB3/PPLB3/PLB.3/05/2019
44 PT. Surabaya Jadi Jaya Pengolahan Limbah B3 Izin Pengangkutan Limbah B3 S.494/VPLB3/PPLB3/PLB.3/05/2019
45 PT. Tri Perkasa Pengolahan Limbah B3 Izin Pengangkutan Limbah B3 S.505/VPLB3/PPLB3/PLB.3/05/2019
46 PT. Putra Nusantara Mandiri Pengolahan Limbah B3 Izin Pengangkutan Limbah B3 S.1277/VPLB3/PPLB3/PLB.3/11/2019
47 PT. Lewind Pengolahan Limbah B3 Izin Pengangkutan Limbah B3 S.1284/VPLB3/PPLB3/PLB.3/11/2019
48 PT. Wahyu Sejati Tujuh Pengolahan Limbah B3 Izin Pengangkutan Limbah B3 S.1420/VPLB3/P2LB3/PLB.3/12/2019
49 PT. Metatu Nusantara Jaya Pengolahan Limbah B3 Izin Pengangkutan Limbah B3 S.123/VPLB3/PPLB3/PLB.3/02/2019
50 PT. Surya Purnama Semesta Pengolahan Limbah B3 Izin Pengangkutan Limbah B3 S.185/VPLB3/PPLB3/PLB.3/3/2019
51 PT. Varia Usaha Lintas Segara Pengolahan Limbah B3 Izin Pengangkutan Limbah B3 S.338/VPLB3/PPLB3/PLB.3/4/2019
52 PT. Wahyu Samudro Mulyo Pengolahan Limbah B3 Izin Pengangkutan Limbah B3 S.1028/VPLB3/PPLB3/PLB.3/09/2019
53 PT. Metatu Nusantara Jaya Pengolahan Limbah B3 Izin Pengangkutan Limbah B3 S.1120/VPLB3/PPLB3/PLB.3/10/2019
54 PT. Wahyu Panca Sukses Pengolahan Limbah B3 Izin Pengangkutan Limbah B3 S.1125/PSLB3/VPLB3/PLB.3/10/2019
55 PT. Dwi Raksa Pengolahan Limbah B3 Izin Pengangkutan Limbah B3 S.1318/VPLB3/PPLB3/PLB.3/11/2019
56 PT. Anak Lanang Tiga Perkasa Pengolahan Limbah B3 Izin Pengangkutan Limbah B3 S.1183/VPLB3/PPLB3/PLB.3/10/2019
57 PT. Global Trans Jaya Mulia Pengolahan Limbah B3 Izin Pengangkutan Limbah B3 S.1427/VPLB3/P2LB3/PLB.3/12/2019
58 PT. Sumber Adi Mulyo Tulungagung Pengolahan Limbah B3 Izin Pengangkutan Limbah B3 S.811/VPLB3/PPLB3/PLB.3/8/2019
59 PT. Sumber Adi Mulyo Tulungagung Pengolahan Limbah B3 Izin Pengangkutan Limbah B3 S.1269/VPLB3/PPLB3/PLB.3/11/2019
60 PT. Putra Restu Ibu Abadi Pengolahan Limbah B3 Izin Pengangkutan Limbah B3 S.429/VPLB3/PPLB3/PLB.3/05/2019
61 PT. Cahaya Indah Mojokerto Pengolahan Limbah B3 Izin Pengangkutan Limbah B3 S.605/VPLB3/PPLB3/PLB.3/6/2019
62 PT. Afan Logam Lestari Pengolahan Limbah B3 Izin Pengangkutan Limbah B3 S.802/VPLB3/PPLB3/PLB.3/8/2019
Keterangan:
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur

198 | Lampiran
Tabel-42A Perusahaan yang Mendapat Izin Penyimpanan Sementara Limbah B3 di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019

No. Nama Perusahaan Jenis Kegiatan/Usaha Alamat Nomor Izin Kabupaten/Kota

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


1 PT. Santos Grati Minyak dan Gas Pasir Panjang, Wates, Kec. Lekok, Pasuruan 660.33/1340/424.076/2019 Kabupaten Pasuruan
2 PT. Imli Beji Pengolahan Logam Desa Gunung Gangsir, Gunung Gangsir, Candi, Gn. Gangsir, Kec. 660.33/4067/424.081/2019 Kabupaten Pasuruan
Beji, Pasuruan
3 PT.Henkel Adhetive Tec Aditif Lem Jl. Rembang Industri Raya No.26, Jati, Pandean, Kec. Rembang, 660.33/1348/424.081/2019 Kabupaten Pasuruan
Pasuruan
4 PT.Satelit Sriti Gempol Agar – agar Jl. Rembang Industri, Pasuruan 660.33/4427/424.081/2019 Kabupaten Pasuruan
5 PT.Yanmar Pandaan Alat Pertanian Wangi, Sumberejo, Kec. Pandaan, Pasuruan 660.33/4426/424.081/2019 Kabupaten Pasuruan
6 PT.Merck Sharp Dohme Pharma Farmasi Jl. Raya Pandaan - Bangil Jl. Kali Tengah Baru No.Km.48, Kali 660.33/4145/424.081/2019 Kabupaten Pasuruan
Tbk Pandaan Tengah, Karang Jati, Kec. Pandaan, Pasuruan
7 PT.Poly Sejahtera Indah Barang dari plastik Sungi Suko, Sungi Wetan, Kec. Pohjentrek, Pasuruan 660.33/3826/424.081/2019 Kabupaten Pasuruan
Pohjentrek
8 PT.Karyadibya Mahardika Rokok Jl. Raya Surabaya - Malang No.163, Purwosari, Pasuruan 660.33/4256/424.081/2019 Kabupaten Pasuruan
Purwosari
9 PT.Karyadibya Mahardika Bakalan Rokok Jl. Raya Surabaya - Malang No.163, Purwosari, Pasuruan 660.33/4257/424.081/2019 Kabupaten Pasuruan
Purwosari
10 PT.Hou - Tech Indonesia PIER Komponen Kayu/Furniture Jl. Rembang Industri II/22, Kawasan Industri PIER, Mojokopek, 660.33/7716/424.081/2019 Kabupaten Pasuruan
Mojoparon, Kec. Rembang, Pasuruan
11 PT. Domusindo Perdana Funiture Jl. Wicaksono No.1, Bangle, Gn. Gangsir, Kec. Beji, Pasuruan 660.33/4092/424.081/2019 Kabupaten Pasuruan
12 PT.Sentra agro Nusantara Industri pupuk alam/non sintesis Kabupaten Pasuruan 660.33/1156/424.081/2019 Kabupaten Pasuruan
hara mikro primer
13 PT.Verona Chemindo Industry Electroplating Jl. Jaksa Agung Suprapto No.06, Sumber Gedang, Kec. Pandaan, 660.33/3903/424.081/2019 Kabupaten Pasuruan
Pasuruan
14 PT.Japfa Comfeed Indonesia Peternakan Jl. Raya Nongkojajar No.1, Batok, Lb. Rejo, Kec. Purwodadi, 660.33/513/424.081/2019 Kabupaten Pasuruan
Purwodadi 1 Pasuruan
15 PT.Japfa Comfeed Indonesia Peternakan Jl. Raya Nongkojajar No.1, Batok, Lb. Rejo, Kec. Purwodadi, 660.33/551/424.081/2019 Kabupaten Pasuruan
Purwosari 2 Pasuruan
16 PT.Hakiki Donarta Industri pati lainnya Kabupaten Pasuruan 660.33/397/424.081/2019 Kabupaten Pasuruan
17 PT.Japfa Comfeed Indonesia Peternakan Jl. Raya Nongkojajar No.1, Batok, Lb. Rejo, Kec. Purwodadi, 660.33/592/424.081/2019 Kabupaten Pasuruan
Purwosari unit 1 Pasuruan
18 PT.Varia Usaha Beton Unit BG Industri pertambangan dan Dusun Mangguan, Mangguan, Pasrepan, Pasuruan 660.33/3684/424.081/2019 Kabupaten Pasuruan
Pasrepan penggalian lainnya YTDL
19 PT.Etika Marketing Industri pengolahan susu bubuk Jalan Randupitu-Gunung Gangsir No.KM. 4.5 Pagar Gunung, 660.33/3689/424.081/2019 Kabupaten Pasuruan
dan susu kental Randupitu, Kec. Gempol, Pasuruan

Lampiran | 199
No. Nama Perusahaan Jenis Kegiatan/Usaha Alamat Nomor Izin Kabupaten/Kota
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
20 PT.Daimatu Industry Indonesia Industri Alas kaki untuk Baran, Kejapanan, Kec. Gempol, Pasuruan 660.33/3754/424.081/2019 Kabupaten Pasuruan
keperluan sehari-hari
21 PT.Japfa Comfeed Indonesia Tbk Industri budidaya ayam ras Jl. Raya Nongkojajar No.1, Batok, Lb. Rejo, Kec. Purwodadi, 660.33/512/424.081/2019 Kabupaten Pasuruan
Unit Purwodadi 2 petelur Pasuruan
22 PT.Makmur Sehati Industri bahan bangunan dari Kabupaten Pasuruan 660.33/591/424.081/2019 Kabupaten Pasuruan
porselen
23 PT.Nippon Indosari Corpindo, Tbk Industri roti dan sejenisnya Kabupaten Pasuruan 660.33/427/424.081/2019 Kabupaten Pasuruan
24 PT.HP Spintex Industri Textile Pemintalan JL. Raya Sengon Agung, RT. 001. RW. 03, Kembangkuning, 660.33/1874/424.081/2019 Kabupaten Pasuruan
Benang Sengonagun, Purwosari, Pasuruan
25 PT.Disa Prima Medika Rumah Sakit Prima Husada Kabupaten Pasuruan 660.33/31/424.081/2019 Kabupaten Pasuruan
Sukorejo
26 PT.Sido Agung Alumi Industri barang dari logam Jl. Raya Bakalan, Kemloko Lor, Beji, Kec. Beji, Pasuruan 660.33/315/424.081/2019 Kabupaten Pasuruan
aluminium siap pasang untuk
bangunan
27 PT.Japfa Comfeed Indonesia, Tbk Laboratorium analisa Jl. Raya Nongkojajar No.1, Batok, Lb. Rejo, Kec. Purwodadi, 660.33/3797/424.081/2019 Kabupaten Pasuruan
Unit Laboratorium Pasuruan
28 PT.Wahyu Manunggal Sejati Industri Rokok Jl. Indrokilo No.Km. 5, Bolo, Dayurejo, Kec. Prigen, Pasuruan 660.33/1231/424.081/2019 Kabupaten Pasuruan
29 PT.Baramuda Bahari Industri pembekuan ikan Purwodadi, Wonokoyo, Kec. Beji, Pasuruan 660.33/3673/424.081/2019 Kabupaten Pasuruan
30 PT.Zhong Sheng Plastic Industri daur ulang barang Grogolan, Winong, Kec. Gempol, Pasuruan 660.33/1873/424.081/2019 Kabupaten Pasuruan
bukan logam (plastik)
31 PT.Satoria Agro Industri Industri glukosa dan sejenisnya, Jl. Raya Wonorejo No.12, Sambisirah Selatan, Wonorejo, Kec. 660.33/3421/424.081/2019 Kabupaten Pasuruan
industri produk roti dan kue Wonorejo, Pasuruan
32 PT.Guntner Indonesia Supply Industri mesin untuk keperluan Jalan, Purwodadi, Wonokoyo, Kec. Beji, Pasuruan, 660.33/1746/424.081/2019 Kabupaten Pasuruan
umum lainnya
33 PT.Ambico Industri makaroni, mie dan Jalan Melikan Kejapanan, Carat, Kec. Gempol, Pasuruan 660.33/1747/424.081/2019 Kabupaten Pasuruan
produk sejenisnya
34 CV.Agar Sari Jaya Industri pengolahan rumput laut Kabupaten Pasuruan 660.33/3891/424.081/2019 Kabupaten Pasuruan
35 PT.Prasad Seeds Indonesia Industri penggilingan dan Barat, Jl. Kraton Industri Raya No.11, Curahdukuh, Kec. Kraton, 660.33/4083/424.081/2019 Kabupaten Pasuruan
pembersihan jagung Pasuruan
36 PT.Omega Mas Industri barang dari marmer dan Jl. Raya Tebas, Poh Gading Lor, Pohgading, Pasrepan, Pasuruan 660.33/3301/424.081/2019 Kabupaten Pasuruan
granit untuk keperluan rumah
tangga dan pajangan, industri
furniture dari kayu
37 PT.Delta Surya Textile Industri pemintalan benang Dusun Jatisari No.1, Purwodadi, Purwosari Pasuruan, Karangrejo 660.33/4111/424.081/2019 Kabupaten Pasuruan
Kidul, Purwodadi, Kec. Purwodadi, Pasuruan

200 | Lampiran
No. Nama Perusahaan Jenis Kegiatan/Usaha Alamat Nomor Izin Kabupaten/Kota
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
38 PT. Indonesia Royal Resources kimia dasar anorganik lainnya, Jl. Randupitu-Gunung Gangsir No.62, Candi, Gn. Gangsir, Kec. Beji, 660.33/3896/424.081/2019 Kabupaten Pasuruan
pembuatan logam dasar bukan Pasuruan
besi
39 PT. Japfa Comfeed Tutur Pembibitan ayam ras dengan Kabupaten Pasuruan 660.33/3801/424.081/2019 Kabupaten Pasuruan
produk telur tetas
40 PT.Perusahaan Gas Negara Industri Distribusi Gas Alam dan Kabupaten Pasuruan 660.33/4007/424.081/2019 Kabupaten Pasuruan
SEMARE Buatan
41 PT.Maha Karya Putra Industri Pencetakan kain Kabupaten Pasuruan 660.33/4182/424.081/2019 Kabupaten Pasuruan
42 PT.Prima Rukun Sejahtera Industri Barang dari plastik untuk Kabupaten Pasuruan 660.33/4148/424.081/2019 Kabupaten Pasuruan
pengemasan
43 PT. Ambico Jalan Melikan Kejapanan, Carat, Kec. Gempol, Pasuruan 660.33/1747/424.081/2019 Kabupaten Pasuruan
44 PT. Behaestex Cabang Pasuruan Jl. Gunung Gangsir, Dusun Wangi, Desa Sumberejo, Pandaan, 503/660.33/TPS- Kabupaten Pasuruan
Bareng, Sumberejo, Kec. Pandaan, Pasuruan LB3/026/424.086/2019
45 PT. BUANA MEGAH Industri Kertas Jl. Raya Cangkringmalang KM. 40 Beji-Pasuruan, Gondang Legi, 660.33/511/424.081/2019 Kabupaten Pasuruan
Cangkringmalang, Kec. Beji, Pasuruan,
46 PT. HM Sampoerna Tbk Sukorejo Industri Rokok Jl. Raya Surabaya - Malang, Km. 51, 4, Pandaan, Jerukuwik, 503/660.33/TPS- Kabupaten Pasuruan
Plant Ngadimulyo, Kec. Sukorejo, Pasuruan, LB3/018/424.086/2019
47 PT. Nestle Kejayan FCMG Tembero, Tanggulangin, Kec. Kejayan, Pasuruan, Jawa 660.33/1124/424.081/2019 Kabupaten Pasuruan
48 PT. Nippon Indosari Corpindo, Industri Cat Jl. Rembang Industri Raya No.28, Jati, Jati, PIER, Kec. Rembang, 503/660.33/TPS- Kabupaten Pasuruan
Tbk. - Pasuruan Pasuruan LB3/001/424.086/2019
49 PT.Baujeng Plywood Bernas Industri Kayu Lapis, Baujeng, RT.01/RW.05, Pojkecik, Baujeng, Kec. Beji, Pasuruan 660.33/4157/424.081/2019 Kabupaten Pasuruan
Perdagangan Besar Bahan
Konstruksi dari Kayu
50 PT.Landkrone Indo Nutri Industri Margarine Kabupaten Pasuruan 660.33/4300/424.081/2019 Kabupaten Pasuruan
51 PT. Boma Bisma Indra Jl. Imam Bonjol No.18, Bugul Lor, Panggungrejo, Kota Pasuruan 503/002/LB3/423.107/2019 Kota Pasuruan
52 PT. Easterntex Industri tekstil KM. 50 Surabaya – Pandaan, Prigen, Karang Kepuh, Karang Jati, 5/3-39/V/2019 Kota Pasuruan
Kec. Pandaan, Pasuruan
53 PT. Easterntex Industri tekstil KM. 50 Surabaya – Pandaan, Prigen, Karang Kepuh, Karang Jati, 503/660.33/TPS- Kota Pasuruan
Kec. Pandaan, Pasuruan LB3/029/42.086.2019
54 PT.Erindo Mandiri Industri Air Minum Dalam Desa Gambiran, Prigen, Pasuruan, Jawa Timur, Jagil, Gambiran, 660.33/4342/424.081/2019 Kabupaten Sidoarjo
Kemasan Kec. Prigen, Pasuruan
55 CV. Artha Buana Mandiri Industri Manufaktur Komplek Industri dan Pergudangan Safe n Lock Blok A-1288 dan A- 660/239/438.5.10/2019 Kabupaten Sidoarjo
1287 Desa Rangkah Kidul Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo
56 PT. Tri Mega Baterindo Industri Manufaktur Jl. Trosobo Km. 23 Desa Trosobo Kecamatan Taman Kabupaten 660/244/438.5.10/2019 Kabupaten Sidoarjo
Sidoarjo

Lampiran | 201
No. Nama Perusahaan Jenis Kegiatan/Usaha Alamat Nomor Izin Kabupaten/Kota
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
57 Yayasan Siti Fatimah Jl. Raya Kenongo Nomor 14 Desa Kenongo Kecamatan Tulangan 660/245/438.5.10/2019 Kabupaten Sidoarjo
Kabupaten Sidoarjo
58 PT. Daya Sakti Niaga Industri Manufaktur Jalan Mayjen Sungkono Nomor 15-17 RT. 18 RW. 05 Kelurahan 660/ 246 / 438.5.10/2019 Kabupaten Sidoarjo
Pucang Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo
59 CV. Iguana Timber Industri Manufaktur Jalan Mayjen Sungkono Nomor 45 Kelurahan Pucang Kecamatan 660/ 247/ 438.5.10/2019 Kabupaten Sidoarjo
Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo
60 PT. Charoen Pokphand Industri Manufaktur Jl. Raya Surabaya-Mojokerto Km. 660/ 248/438.5.10/2019 Kabupaten Sidoarjo
Indonesia, Tbk 19 desa Bringi Bendo Kecamatan
Taman Kabupaten Sidoarjo
61 PT. Prestasi Ide Jaya Industri Manufaktur Jalan Raya Industri No. 17 Desa Betro Kecamatan Sedati Kabupaten 660/ 352/ 438.5.10/2019 08 Kabupaten Sidoarjo
Sidoarjo
62 PT. Karka Nutri Industri Industri Manufaktur Jalan Raya Pembangunan Km. 31 Desa Ketapang Kecamatan 660/ 354/ 438.5.10/2019 Kabupaten Sidoarjo
Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo
63 PT. Steel Pipe Industry of Industri Manufaktur Jl. Pahlawan Kelurahan Cemengkalang Kecamatan Sidoarjo 660/ 355/438.5.10/2019 Kabupaten Sidoarjo
Indonesia, Tbk Kabupaten Sidoarjo
64 PT. Sekawan Kosmetik Industri Manufaktur Jalan Lingkar Timur No. 183 Desa 660/ 356/438.5.10/2019 Kabupaten Sidoarjo
Wasantara Bluru Kidul Kecamatan Sidoarjo
Kbupaten Sidoarjo
65 PT. Maspion (Unit II Divisi Industri Manufaktur Jalan Banjar Kemantren Desa Banjar Kemantren Kecamatan 660/ 357/ 438.5.10/2019 Kabupaten Sidoarjo
LIS 2) Buduran Kabupaten Sidoarjo
66 PT. Grahamakmur Industri Manufaktur Jl. Industri No. 29A Desa Sukorejo Kecamatan Buduran Kabupaten 660/ 358/ 438.5.10/2019 Kabupaten Sidoarjo
Ciptapratama Sidoarjo
67 PT. Hasil Kencana Plastiksindo Industri Manufaktur Jl. Surabaya-Krian Km 26 Desa Barengkrajan Kecamatan Krian 660/401/ 438.5.10/2019 Kabupaten Sidoarjo
Kabupaten Sidoarjo
68 Yayasan BPM NU Siti Hajar Fasyankes Jl. Raden Patah No. 70-72 Kelurahan Sidokare Kecamatan Sidoarjo 660/404/438.5.10/2019 Kabupaten Sidoarjo
Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo
69 PT. Hasil Karya Industri Manufaktur Jl. Sawah Ketapang RT 01 RW 01 Desa Tambakkemerakan 660/476/ 438.5.10/2019 Kabupaten Sidoarjo
Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo
70 UD. Manalagi Food (Sdr Industri Manufaktur KomplekPergudangan dan Industri Non Polutan Meiko Abadi II Blok 660/477/438.5.10/2019 Kabupaten Sidoarjo
Yonatan Wicaksono) B-
20 Jl. Industri No. 12 Desa Sukorejo Kecamatan Buduran Kabupaten
Sidoarjo
71 PT. Tripoint Centralindo Industri Manufaktur Jl. Raya By Pass Km. 28,3 Desa Sidomojo Kecamatan Krian 660/478/438.5.10/2019 Kabupaten Sidoarjo
Kabupaten Sidoarjo
72 PT. Umbra Prasia Industri Manufaktur Jl. Gatot Subroto Desa Tebel Kecamatan Gedangan Kabupaten 660/479/438.5.10/2019 Kabupaten Sidoarjo
Sidoarjo

202 | Lampiran
No. Nama Perusahaan Jenis Kegiatan/Usaha Alamat Nomor Izin Kabupaten/Kota
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
73 PT. Eloda Mitra Industri Manufaktur Komplek Pergudangan dan Industri Sinar Buduran Blok B0, B1-B6 660/480/438.5.10/2019 Kabupaten Sidoarjo
Desa Banjarsari Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo
74 PT. Pahlawan Sakti Lubricant Industri Manufaktur Jl. Raya Kebaron RT. 02 RW. 01 desaKebaron Kecamatan Tulangan 660/481/438.5.10/2019 Kabupaten Sidoarjo
Kabupaten Sidoarjo
75 Sdr. Fellix Sutarmin Fasyankes Jl. Untung Suropati 35B Kelurahan Sidoklumpuk Kecamatan Sidoarjo 660/551/438.5.10/2019 Kabupaten Sidoarjo
Kabupaten Sidoarjo
76 UD. Sumber Rezeki (Sdr. Edi Industri Manufaktur Gang Rahayu RT. 01 RW. 01 Desa Gelam Kecamatan Candi 660/552/438.5.10/2019 Kabupaten Sidoarjo
Susanto) Kabupaten Sidoarjo
77 PT. Saka Agung Karya Abadi Industri Manufaktur Jl. Raya Lingkar Timur Desa Kebonsari Kecamatan Candi Kabupaten 660/632/438.5.10/2019 Kabupaten Sidoarjo
Sidoarjo
78 PT. HEZONG ELEKTRIK Industri Manufaktur Jl. Berbek Industri II Nomor 19 Desa Berbek Kecamatan Waru 660/716/438.5.11/2019 Kabupaten Sidoarjo
INDONESIA Kabupaten Sidoarjo
79 PT. Sierad Produce, Tbk Industri Manufaktur Jl. Raya Sidoarjo-Krian Desa Ketimang Kecamatan Wonoayu 660/717/438.5.11/2019 Kabupaten Sidoarjo
Kabupaten Sidoarjo
80 PT. Jasuindo Tiga Perkasa, Industri Manufaktur Jl. Lingkar Timur Km. 1 Desa Banjarsari Kecamatan Buduran 660/749/438.5.11/2019 Kabupaten Sidoarjo
Tbk Kabupaten Sidoarjo
81 PT. Ekosjaya Abadi Lestari Industri Manufaktur Komplek Pergudangan dan Industri Safe N Lock Blok I Nomor 1593 660/820/438.5.11/2019 Kabupaten Sidoarjo
dan 1595 Desa Rangkahkidul Kecamatan Sidoarjo Kabupaten
Sidoarjo
82 PT. Mekar Armada Jaya Industri Manufaktur Jl. Raya Juanda Desa Sedatiagung Kecamatan Sedati Kabupaten 660/821/438.5.11/2019 Kabupaten Sidoarjo
Sidoarjo
83 PT. Rekso Nasional Food Industri Manufaktur Jl. Raya Pabean Nomor 36 Desa Pabean Kecamatan Sedati 660/842/438.5.11/2019 Kabupaten Sidoarjo
Kabupaten Sidoarjo
84 PT. Rekso Nasional Food Industri Manufaktur Jl. Raya Geluran Kelurahan Geluran Kecamatan Taman Kabupaten 660/843/438.5.11/2019 Kabupaten Sidoarjo
Sidoarjo
85 PT. Triteguh Manunggal Sejati Industri Manufaktur Jl. Raya Sawunggaling No. 24 Desa Jemundo Kecamatan Taman 660/844/438.5.11/2019 Kabupaten Sidoarjo
Kabupaten Sidoarjo
86 PT. United Motors Centre Industri Manufaktur Jl. Raya Waru No. 55 Desa Kedungrejo Kecamatan Waru Kabupaten 660/845/438.5.11/2019 Kabupaten Sidoarjo
Sidoarjo
87 PT. Rekso Nasional Food Industri Manufaktur Perumahan Puri Surya Jaya Desa Sruni Kecamatan Gedangan 660/846/438.5.11/2019 Kabupaten Sidoarjo
Kabupaten Sidoarjo
88 PT. Multi Colour Indonesia Industri Manufaktur Komplek Industri dan Pergudangan Safe N Lock Blok V2-3330, V2- 660/ 848 / 438.5.11/2019 Kabupaten Sidoarjo
3315, V2-3316 Desa Rangkah Kidul Kecamatan Sidoarjo Kabupaten
Sidoarjo
89 PT. Kage MC Manufacturing Industri Manufaktur Jl. Raya Gilang Nomor 148-158 Desa Gilang Kecamatan Taman 660/ 890 / 438.5.11/2019 Kabupaten Sidoarjo
Kabupaten Sidoarjo

Lampiran | 203
No. Nama Perusahaan Jenis Kegiatan/Usaha Alamat Nomor Izin Kabupaten/Kota
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
90 PT. Mustika Dharmajaya Industri Manufaktur Jl. Raya Industri No. 678 Desa Betro Kecamatan Sedati Kabupaten 660/ 891 / 438.5.11/2019 Kabupaten Sidoarjo
Sidoarjo
91 PT. Ecco Tannery Indonesia Industri Manufaktur Jl. Raya Bligo No. 17 Desa Tenggulunan Kecamatan Candi 660/ 915/ 438.5.11/2019 Kabupaten Sidoarjo
Kabupaten Sidoarjo
92 PT. Jayamas Medica Industri Industri Manufaktur Jl. Raya By Pass Krian Km 28 Desa Sidomojo Kecamatan Krian 660/ 1010/ 438.5.11/2019 Kabupaten Sidoarjo
Kabupaten Sidoarjo
93 PT. Aggiomultimex Industri Manufaktur Jl. Raya Lebo Km 6 N0.7 Desa Lebo Kecamatan Sidoarjo Kabupaten 660/ 1434/ 438.5.11/2019 Kabupaten Sidoarjo
International Group Sidoarjo
94 PT. Anekakabel Ciptaguna Industri Manufaktur Desa Banjarkemantren Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo 660/ 1435/ 438.5.11/2019 Kabupaten Sidoarjo
95 PT. Sumber Djaja Perkasa Industri Manufaktur Jl. Raya Pilang Km 8 No. 88 Desa Pilang Kecamatan Wonoayu 660/ 1436/ 438.5.11/2019 17 Kabupaten Sidoarjo
Kabupaten Sidoarjo
96 PT. Alaskair Maspion Industri Manufaktur Desa Banjarkemantren Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo 660/ 1437/ 438.5.11/2019 Kabupaten Sidoarjo
97 PT. Sinar Rimba Pasifik Industri Manufaktur Jl. Manunggal Jati Desa Jatikalang Kecamatan Krian 660/ 1438/ 438.5.11/2019 Kabupaten Sidoarjo
KabupatenSidoarjo
98 PT. Wijaya Panca Sentosa Industri Manufaktur Jl. Raya Kletek No. 96A Desa Kletek Kecamatan Taman Kabupaten 660/ 1479/ 438.5.11/2019 Kabupaten Sidoarjo
Food (Plant 1) Sidoarjo
99 PT. Aneka Coffee Industry Industri Manufaktur Jl. Raya Trosobo Km 23 Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo 660/ 1480/ 438.5.11/2019 Kabupaten Sidoarjo
100 PT. Wijaya Panca Sentosa Industri Manufaktur Jl. Raya Kletek No. 96A Desa Kletek Kecamatan Taman Kabupaten 660/ 1484/ 438.5.11/2019 Kabupaten Sidoarjo
Food (Plant 2) Sidoarjo
101 PT. Indoceria Plastik dan Industri Manufaktur Jl. Raya Buduran No. 99 Desa Banjarkemantren Kecamatan Buduran 660/1553/ 438.5.11/2019 Kabupaten Sidoarjo
Printing Kabupaten Sidoarjo
102 PT. Santos Jaya Abadi Industri Manufaktur Jl. Raya Gilang Nomor 159 Desa Bringinbendo, Desa Sambibulu dan 660/1554/ 438.5.11/2019 Kabupaten Sidoarjo
Desa Gilang Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo
103 PT. Prima Dinamika Sentosa Industri Manufaktur Jl. Raya Sumorame No. 53 Desa Sumorame Kecamatan Candi 660/1555/ 438.5.11/2019 Kabupaten Sidoarjo
Kabupaten Sidoarjo
104 PT. Coronet Crown Industri Manufaktur Jl. Raya Taman Km. 15 Desa Kedungturi Kecamatan Tama 660/1598/ 438.5.11/2019 Kabupaten Sidoarjo
105 PT. Aneka Coffee Industry Industri Manufaktur Jl. Raya Trosobo Km. 23 Bebekan Taman Sidoarjo Jawa Timur, 660/39/438.5.16/2019 Kabupaten Sidoarjo
Tanjung, Sidokumpul, Kec. Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo
106 PT. Surya Indoalgas Industri Manufaktur Jl. Raya Jimbaran Kulon No.293, Jati II, Jimbaran Kulon, Kec. 660/76/438.5.16/2019 Kabupaten Sidoarjo
Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo
107 PT. Alaskair Maspion Industri Manufaktur Kemantren, Banjarkemantren, Kec. Buduran, Kabupaten Sidoarjo 660/45/438.5.16/2019 Kabupaten Sidoarjo
108 PT. Anekakabel Ciptaguna Industri Manufaktur Jl. Kembang Jepung No.38-40, Tebel Timur, Tebel, Gedangan, 660/46/438.5.16/2019 Kabupaten Sidoarjo
Sidoarjo
109 PT. ECCO TANNERY Industri Manufaktur Jalan Raya Bligo No. 17 Bligo Candi, Bendungan, Keboananom, Kec. 660/34/438.5.16/2019 Kabupaten Sidoarjo
INDONESIA Gedangan, Kabupaten Sidoarjo

204 | Lampiran
No. Nama Perusahaan Jenis Kegiatan/Usaha Alamat Nomor Izin Kabupaten/Kota
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
110 PT. ELODA MITRA Industri Manufaktur komplek industri & pergudangan, sinar buduran 2, BLok A21-A23, 660/14/438.5.12/2019 Kabupaten Sidoarjo
Prasungtani, Prasung, Kec. Buduran, Kabupaten Sidoarjo
111 PT. FMC Agricultural Industri Manufaktur JL Buduran, Tebel Timur, Banjarkemantren, Sidoarjo, Kabupaten 660/78/438.5.16/2019 Kabupaten Sidoarjo
Manufacturing - Sidoarjo Sidoarjo
112 PT. Hanil Jaya Steel Industri Manufaktur Jl. Brigjend. Katamso, Ds. Janti, Waru, Janti, Sidoarjo, Kabupaten 660/80/438.5.16/2019 Kabupaten Sidoarjo
Sidoarjo
113 PT. Maspion ( Unit II Divisi Pergudangan JL. Banjar Kemantren, Buduran, Industri Maspion Unit 2, 61252, 660/68/438.5.16/2019 Kabupaten Sidoarjo
Stainless Steel) Banarmelati, Banjarkemantren, Kec. Gedangan, Kabupaten Sidoarjo
114 PT. Maspion (UNIT II DIVISI LIS 2) Pergudangan JL. Banjar Kemantren, Buduran, Industri Maspion Unit 2, 61252, 660/12/438.5.16/2019 Kabupaten Sidoarjo
Banarmelati, Banjarkemantren, Kec. Gedangan, Kabupaten Sidoarjo
115 PT. Maspion Divisi Logam - Industri Manufaktur Sawo Tratap, Jl. Raya Taman Asri, Dusun Sawo, Sawotratap, 660/79/438.5.16/2019 Kabupaten Sidoarjo
Stromking Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo
116 PT. Maspion Divisi Polyfoam Industri Manufaktur Jalan Raya Kemantren, Wadung, Wadungasih, Sidoarjo, Kabupaten 660/77/438.5.16/2019 Kabupaten Sidoarjo
Sidoarjo
117 PT. Maspion Energy Mitratama Industri Manufaktur Manyarsidomukti, Manyar Sido Mukti, Kec. Manyar, Kabupaten 660/406/437.75/2019 Kabupaten Sidoarjo
Gresik
118 PT. Maxim Maspion Industri Manufaktur Jl. Raya Buduran, Kemantren, Banjarkemantren, Kec. Buduran, 660/82/438.5.16/.2019 Kabupaten Sidoarjo
Kabupaten Sidoarjo
119 PT. Megasurya Mas Industri Manufaktur Jl. Tambak Sawah No.32, Kel, Tambak Kidul, Tambakrejo, Kec. 660/37/438.5.16/2019 Kabupaten Sidoarjo
Waru, Kabupaten Sidoarjo
120 PT. Pertamina Gas Area Jawa Industri Manufaktur 660/04/438.5.16/2019 Kabupaten Sidoarjo
Bagian Timur
121 PT. Santos Jaya Abadi Sidoarjo Industri Manufaktur Jl. Raya Panjunan, Babatan, Panjunan, Kec. Sukodono, Kabupaten 660/47/438.5/16/2019 Kabupaten Sidoarjo
Sidoarjo
122 PT. Shanghai Maspion Oleo Industri Manufaktur DesaTebel Gedangan, Megersari, Gedangan, Sidoarjo, Kabupaten 660/66/438.5.16/2019 Kabupaten Sidoarjo
Chemical Industry Sidoarjo
123 PT. So Good Food - Sidoarjo Industri Manufaktur Jl. Ahmad Yani No.214b, Megersari, Gedangan, Kec. Gedangan, 87/438.5.16/2019 Kabupaten Sidoarjo
Kabupaten Sidoarjo
124 PT. Srithai Maspion Indonesia Industri Manufaktur JL. Banjar Kemantren, Buduran, Industri Maspion Unit 2, 61252, 660/67/438.5.16/2019 Kabupaten Sidoarjo
Banarmelati, Banjarkemantren, Kec. Gedangan, Kabupaten Sidoarjo
125 PT. Tri Mega Baterindo Industri Manufaktur Jl.Raya Gilang No.148/158, Gilang Selatan, Gilang, Kec. Taman, 660/244/438.5.10/2019 Kabupaten Sidoarjo
Kabupaten Sidoarjo
126 PT.Maspion Elektronik Industri Manufaktur JL. Banjar Kemantren, Buduran, Industri Maspion Unit 2, 61252, 660/91/438.5.16/2019 Kabupaten Sidoarjo
Banarmelati, Banjarkemantren, Kec. Gedangan, Kabupaten Sidoarjo
127 PT. Heisei Stainless Steel Industry Industri Pipa Stainless Industri Maspion II Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo 660/69/438.5.16/2020 Kabupaten Sidoarjo

Lampiran | 205
No. Nama Perusahaan Jenis Kegiatan/Usaha Alamat Nomor Izin Kabupaten/Kota
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
128 PT. Sun Star Motor Onderdil dan bengkel mobil Jl. Raya Juanda Km. 5 Desa Sedatiagung Kecamatan Sedati 660/1599/ 438.5.11/2019 Kabupaten
Kabupaten Sidoarjo Banyuwangi
129 PT. MISI MULIA PETRONUSA Pengadaan Dan Distribusi Gas Jl. Gatot Subroto KM. 5 Kelurahan Bulusan, Kecamatan Kalipuro 660/193/429.104/2019 Kabupaten
Alam Buatan (Pengelolaan Dan Kabupaten Banyuwangi Banyuwangi
Penyediaan Gas Alam Dan
Buatan)
130 RSUD GENTENG Rumah Sakit Pemerintah Jl. Hasanudin No. 98 Genteng, Kabupaten Banyuwangi 60/1652/429.104/2019 Kabupaten
Banyuwangi
131 PT. IROHA SIDAT INDONESIA Industri Jl. Gatot Subroto No. 46, Bulusan, Kecamatan Kalipuro Kabupaten 660/1990/429.104/2019 Kabupaten
Pengasapan/Pemanggangan Banyuwangi Banyuwangi
Ikan, Pembesaran Pisces/Ikan
Bersirip Air Payau (Cold
Storage)
132 PT. BANYUWANGI CANNERY Industri Pengolahan Dan Jl. Raya Situbondo KM. 12,5 Ketapang, Kecamatan Kalipuro, 660/2280/429.104/2019 Kabupaten
INDONESIA Pengawetan Ikan Dan Biota Air Kabupaten Banyuwangi Banyuwangi
(Bukan Udang) Dalam Kaleng,
Perdagangan Besar Hasil
Olahan Perikanan
133 PT. GRAHA SAHARI WANGI Hotel Bintang Tiga Jl. Letjend. S. Parman No. 15, Kelurahan Sobo, Kecamatan 660/2824/429.104/2019 Kabupaten
(HOTEL SANTIKA Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi Banyuwangi
BANYUWANGI)
134 PT. MITRA PINASTHIKA Perdagangan Eceran Sepeda Jl. Letjend. S. Parman No. 33, Kelurahan Pakis, Kecamatan 660/2355/429.104/2019 Kabupaten
MUSTIKA, Tbk Motor Baru, Suku Cadang Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi Banyuwangi
Dan Aksesoris Sepeda
Motor, Purna Jual Sepeda
Motor, Reparasi Motor
135 SURABAYA MOTOR Reparasi Mobil, Jl. Jember No. 21 Desa Setail, 660/3567/429.104/2019 Kabupaten
Perdagangan Eceran Suku Kecamatan Genteng Banyuwangi
Cadang Dan Aksesori Mobil Kabupaten Banyuwangi
136 PT. IROHA SIDAT INDONESIA Industri Pengasapan Dusun Kedunen, Desa Bomo, 660/2493/429.104/2019 Kabupaten
(Unit /Pemanggangan Ikan, Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi
Bomo 2) Pembesaran Pisces / Ikan Kabupaten Banyuwangi
Bersirip Air Payau
137 PT. DIPO INTERNASIONAL Pengembangan Dan Jl. Yos Sudarso No. 69A 660/2826/429.104/2019 Kabupaten
PAHALA OTOMOTIF Operasional Showroom RT. 04 RW. 04 Banyuwangi
(TPSLB3 I) Kelurahan Klatak

206 | Lampiran
No. Nama Perusahaan Jenis Kegiatan/Usaha Alamat Nomor Izin Kabupaten/Kota
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Mobil, Bengkel Mobil Dan Kecamatan Kalipuro
Toko Spare Part Mobil Kabupaten Banyuwangi
138 PT. DIPO INTERNASIONAL Onderdil dan bengkel mobil Jl. Yos Sudarso No. 69A RT. 04 RW. 04 Kelurahan Klatak 660/2827/429.104/2019 Kabupaten
PAHALA OTOMOTIF Kecamatan Kalipuro Kabupaten Banyuwangi Banyuwangi
(TPSLB3 II)
139 PT. Sembilan Jaya Indah Laju Onderdil dan bengkel mobil Jl. S. Parman No. 33, Kelurahan Pakis Kecamatan Banyuwangi, 660/3597/429.104/2019 Kabupaten
Kabupaten Banyuwangi Banyuwangi
140 PT. Pelangi Sakti Motor Onderdil dan bengkel mobil Jl. Jember Kalibaru-Banyuwangi, Kebalenlor, Lemahbangdewo, Kec. 660/1744/429.104/2019 Kabupaten
Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi Banyuwangi
141 Toko Harto Guno Suku cadang mobil, ban, 660/1423/429.104/2019 Kabupaten
bengkel dan ganti oli Banyuwangi
142 PT. OPTIMA JAYA ABADI REPARASI PRODUK LOGAM Jl. Padang Bulan, Desa Benelan Kidul, Kecamatan Singojuruh, 660/4216/429.104/2019 Kabupaten
DAN Kabupaten Banyuwangi Bojonegoro
PABRIKASI LAINNYA
143 Exxon Mobil Cepu Limited Eksplorasi dan Eksploitasi Jalan Raya Bojonegoro-Cepu, Kalidutu, Kabupaten Bojonegoro 660/103 /412.219/2019 Kabupaten
Minyak dan Gas Bumi Bojonegoro
144 RS Muslimat NU Muna Anggita Fasyankes Jl. Jend. Ahmad Yani No.10, Jambean, Sukorejo, Kec. Bojonegoro, 660/351/412.219/2019 Kabupaten
Kabupaten Bojonegoro Bojonegoro
145 Klinik Mitra Keluarga Fasyankes Badug, Sumuragung, Kec. Sumberejo, Kabupaten Bojonegoro 660/387 /412.219/2019 Kabupaten
Bojonegoro
146 RSUD dr.Sosodoro Djati Fasyankes Jl. Veteran No.36, Jambean, Sukorejo, Kec. Bojonegoro, Kabupaten 660/388 /412.219/2019 Kabupaten
Koesoemo Bojonegoro Bojonegoro
147 PT. Meindo Elang Indah KontraktorMigas Kepoh, Talok, Kec. Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro 660/390 /412.219/2019 Kabupaten
Bojonegoro
148 Puskesmas Sumberejo Fasyankes 660/680 /412.219/2019 Kabupaten
Bojonegoro
149 PT. Shou Fong Lastindo Industri Alas Kaki 660/829/412.219/2019 Kabupaten
Bojonegoro
150 PT. Pertamina Asset 4 Field Eksplorasi dan Eksploitasi 660/829/412.219/2019 Kabupaten
Sukowati (perubahannamadari Minyak dan Gas Bumi Bojonegoro
JOB PPEJ)
151 KlinikRawatJalanPratamaMuham Fasyankes 660/998/412.219/2019 Kabupaten
madiyah Bojonegoro
152 RSUD dr. R. Sosodoro Fasyankes Jl. Veteran No.36, Jambean, Sukorejo, Kec. Bojonegoro, Kabupaten 660/1217/412.219/2019 Kabupaten
Djatikoesoemo Bojonegoro Bojonegoro Bojonegoro

Lampiran | 207
No. Nama Perusahaan Jenis Kegiatan/Usaha Alamat Nomor Izin Kabupaten/Kota
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
153 Laboratorium Cakra Medika Fasyankes Jl. Bojonegoro - Ngawi No.82, Jetak, Kec. Bojonegoro, Kabupaten 660/1226/412.219/2019 Kabupaten
Bojonegoro Bojonegoro
154 UPTD Puskesmas Ngraho Fasyankes Jl. Ngambon, Dusun Ngraho, Ngraho, Kabupaten Bojonegoro 660/1315/412.219/2019 Kabupaten
Bojonegoro
155 Industri Air Minum Dalam Industri Air Minum Godang, Kunci, Kec. Dander, Kabupaten Bojonegoro 660/1313/412.219/2019 Kabupaten
Kemasan (AMDK) PT.Sariguna Bojonegoro
Primatirta
156 Gudang Penyimpanan Bahan Gudang Bahan Kimia untuk Jaji, Cengungklung, Kec. Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro 660/1334/412.219/2019 Kabupaten
Kimia PT. Clariant Indonesia Migas Bojonegoro
157 UPTD Puskesmas Kanor Fasyankes Jl. Tambahrejo, Tambahrejo, Kanor, Kabupaten Bojonegoro 660/1324/412.219/2019 Kabupaten
Bojonegoro
158 UPTD Puskesmas Balen Fasyankes Jl. Raya Balen No.50, Balenrejo, Kec. Balen, Kabupaten Bojonegoro, 660/1426/412.219/2019 Kabupaten
Bojonegoro
159 PT. Shou Fong Lastindo Industri Alas Kaki Jl. Surabaya-Bojonegoro, Prayungan, Kec. Sumberejo, Kabupaten 660/1491/412.219/2019 Kabupaten
Bojonegoro Bojonegoro
160 PT. Shou Fong Lastindo Industri Alas Kaki Jl. Surabaya-Bojonegoro, Prayungan, Kec. Sumberejo, Kabupaten 660/1492/412.219/2019 Kabupaten
Bojonegoro Bojonegoro
161 PT. GeloraDjaja Industri Rokok Jl. Raya Baureno No.99, Grenjeng, Sraturejo, Kec. Baureno, 660/1509/412.219/2019 Kabupaten
Kabupaten Bojonegoro Bojonegoro
162 PT. GeloraDjaja Industri Rokok Jl. Raya Baureno No.99, Grenjeng, Sraturejo, Kec. Baureno, 660/1510/412.219/2019 Kabupaten
Kabupaten Bojonegoro Bojonegoro
163 RSUD Waru Rumah Sakit Jl. Raya Waru Pasean Kabupaten Pamekasan 060/497/432.310/2019 Kabupaten
Pamekasan
164 UPT Puskesmas Baubakan Fasyankes Jl. Raya Tulakan Tegalombo Desa Bubakan Kecamatan Tilakan 503/0001/TPS.LB3/408.46/2019 Kabupaten Pacitan
Kabupaten Pacitan
165 Puskesmas Gondosari Fasyankes Jl. Raya Gondosari-Ploso Dusun Krajan Desa Gondosari Kecamatan 503/0002/TPS.LB3/408.46/2019 Kabupaten Pacitan
Punung Kabupaten Pacitan
166 Puskesmas Tulakan Fasyankes Jl. Raya Tulakan Km 25 Desa Bungur Kecamatan Tulakan 503/0003/TPS.LB3/408.46/2020 Kabupaten Pacitan
Kabupaten Pacitan
167 Klinik Pratama NSM Argosari & Fasyankes Jl. Raya Solo No 61-62 Desa Jiwan Kec. Jiwan Kab. Madiun 660.1/01/402.106/2019 Kabupaten Madiun
Klinik Utama Sebelas Medika
Madiun
168 RSUD. Dr SOEDONO Rumah Sakit Jl. Dr. Sutomo No.59, Kartoharjo, Kec. Kartoharjo, Kota Madiun 503.44/0001/401.106/2020 Kota Madiun
169 PT. Bunga Wangsa Sedjati (Jatim Pariwisata Jl. Kartika No. 2 Kota Batu NIB .8120014260019 Kota Batu
Park I) Tanggal 01 Maret 2019

208 | Lampiran
No. Nama Perusahaan Jenis Kegiatan/Usaha Alamat Nomor Izin Kabupaten/Kota
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
170 PT. Nurma Husada Abadi Pariwisata Jl. Kenanga No. 300 Desa Bumiaji Kota Batu NIB 9120109541575 Kota Batu
Tanggal 22 Februari 2019
171 PT. Gema Lestari Industri Pengolahan Kayu Jl. Raya Tempeh KM.7 Desa Besuk Kecamatan Tempeh Kabupaten 188.45/105/427.49/2019 Kabupaten Lumajang
Indonesia Lumajang
172 CV. Mustika Karyajaya Sakti Industri Pengolahan Kayu Jl. Raya LumajangTempeh KM.7 Desa Besuk Kecamatan Tempeh 188.45/107/427.49/2019 Kabupaten Lumajang
Kabupaten Lumajang
173 PT. Mustika Bahana Jaya Industri Pengolahan Kayu Jl. Raya LumajangTempeh KM.7 Desa Besuk Kecamatan Tempeh 188.45/108/427.49/2019 Kabupaten Lumajang
Kabupaten Lumajang
174 PT. Mustika Buana Industri Pengolahan Kayu Jl. Raya LumajangTempeh KM.7 Desa Besuk Kecamatan Tempeh 188.45/106/427.49/2019 Kabupaten Lumajang
Sejahtera Kabupaten Lumajang
175 PT. Sun Star Motor Jl. Raya ProbolinggoWonorejo KM. 5 Desa Wonorejo Kabupaten 188.45/368/427.49/2019 Kabupaten Lumajang
Lumajang
176 RSUD Pasirian Rumah Sakit Jl. Raya Pasirian No.225 A RT.001 RW.001 Desa Pasirian 188.45/367/427.49/2019 Kabupaten Lumajang
Kec.Pasirian Kabupaten Lumajang
177 PT. Semeru Makmur Kayunusa Otomotif Jl. Raya Klakah KM. 3 Desa Kebonan Kecamatan Klakah Kabupaten 188.45/853/427.49/2019 Kabupaten Lumajang
Lumajang
178 PT. Wana Cahaya Nugraha 1 Industri Pengolahan Kayu Jl. Raya Klakah Km. 316, Desa Klakah, Kecamatan Klakah, 188.45/1090/427.49/2019 Kabupaten Lumajang
Kabupaten Lumajang
179 PT. Wana Cahaya Nugraha 2 Industri Pengolahan Kayu Jl. Raya Senduro No. 108 Desa Karanganom, Kecamatan 188.45/1091/427.49/2019 Kabupaten Lumajang
Pasrujambe, Kabupaten Lumajang
180 PT. Wana Cahaya Nugraha 3 Industri Pengolahan Kayu Jl. Raya Klakah, Desa Mlawang, Kecamatan Klakah, Kabupaten 188.45/1092/427.49/2019 Kabupaten Lumajang
Lumajang
181 CV. Langgeng Makmur Bersama 1 Industri Pengolahan Plastik dan Jl. Klumprit Desa Sumbersuko, Kec. Sumbersuko, Kabupaten 188.45/1152/427.49/2019 Kabupaten Lumajang
Aluminium Lumajang
182 CV. Langgeng Makmur Bersama 2 Industri Pengolahan Plastik dan Jl. Raya Senduro, RT. 002 RW 002 Desa Purwosono, Kecamatan 188.45/1150/427.49/2019 Kabupaten Lumajang
Aluminium Sumbersuko, Kabupaten Lumajang
183 CV. Langgeng Makmur Bersama 3 Industri Pengolahan Plastik dan Jl. Raya Lumajang Senduro, Dsn. Selokambang RT. 001 RW. 002 188.45/1151/427.49/2019 Kabupaten Lumajang
Aluminium Desa Purwosono, Kec. Sumbersuko, Kabupaten Lumajang
184 PT. Pembangkitan Jawa-Bali UP PLTA Sumber Pucung, Karangkates, Kec. Sumber Pucung No. Izin : 029350500049 Kabupaten Blitar
Brantas PLTA Wlingi
185 PT PERUSAHAAN GAS NEGARA Industri Gas Jl. Beta Maspion, Manyarsidomukti, Manyar Sido Mukti, Kec. Manyar, 503.6.2/11/437.74/2019 Kabupaten Gresik
(PERSERO) TBK GAS Kabupaten Gresik
DISTRIBUTION MANAGEMENT
II, OFFSTAKE GRESIK
186 PT. Dayasa Aria Prima Dusun Semambung, Driyorejo, Kec. Driyorejo, Kabupaten Gresik 503.6.2/43/437.74/2019 Kabupaten Gresik

Lampiran | 209
No. Nama Perusahaan Jenis Kegiatan/Usaha Alamat Nomor Izin Kabupaten/Kota
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
187 PT. Garudafood Putra Putri Jaya - Industri makanan Jl. Krikilan KM 28, Krikilan, Driyorejo, Dusun Larangan, Krikilan, Kec. Keputusan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gresik
Gresik Driyorejo, Kabupaten Gresik Kab. Gresik No.
660/1537/437.75/2019
188 PT. Indospring, Tbk Jl. Mayjend Sungkono No.10, Segoromadu, Gending, Kec. Gresik 503.6.2/14/437.74/2019 Kabupaten Gresik
189 PT. Indospring, Tbk Jl. Mayjend Sungkono No.10, Segoromadu, Gending, Kec. Gresik B 503.6.2/14/437.74/2019 Kabupaten Gresik
190 PT. Perusahaan Gas Negara - 503.6.2/11/437.74/2019 Kabupaten Gresik
Gas Distribution Management
Regional II
191 PT. Petro Jordan Abadi 660/1074/437.75/2019 Kabupaten Gresik
192 PT. SINAR KARYA DUTA ABADI 660/185/437.75/2019 Kabupaten Gresik
193 PT. Sinar Sosro (Pabrik Gresik) Makanan / Minuman JL. Raya Cangkir Km. 21 Desa Cangkir Kab Gresik 503.6.2/01/437.74/2019 Kabupaten Gresik
194 Yayasan Kesehatan Islam Gresik Rumah sakit / Puskesmas /Klinik JL. KH. Abdul Karim No. 76n - 78 Kelurahan Trate Kab Gresik 503.6.2/02/437.74/2019 Kabupaten Gresik
(RSIA Nyai Ageng Pinatih)
195 PT. Grafika Prima Sejahtera Kertas / Karton JL.Kepatihan Industri No.9 A, Desa Kepatihan Kab Gresik 503.6.2/03/437.74/2019 Kabupaten Gresik
196 PT. UACJ Indal Aluminum Logam JL. Alpha Blok L-3 Kawasan Industri Maspion, Desa Sukomulyo Kab 503.6.2/04/437.74/2019 Kabupaten Gresik
Gresik
197 PT. Multi Manao Indonesia Kayu / Furniture / Moulding Jl. Raya Driyorejo No. 282,Desa Driyorejo Kab Gresik 503.6.2/05/437.74/2019 Kabupaten Gresik
198 PT. Pelita Mekar Semesta Polimer / Plastik JL. Raya Sumput Desa Sumput Kab Gresik 503.6.2/06/437.74/2019 Kabupaten Gresik
199 PT. Siam Maspion Terminal Jasa Pelabuhan Kawasan Industri Maspion, Manyar Sidomukti Kab Gresik 503.6.2/07/437.74/2019 Kabupaten Gresik
200 PT. Millennium Ratanindo Perkasa Kayu / Furniture / Moulding Jl. Raya Kepatihan No. 101,Desa Kepatihan Kab Gresik 503.6.2/08/437.74/2019 Kabupaten Gresik
201 PT. Indobaja Primamurni Aksesoris kendaraan JL. Mayjend SungkonoNo. 90 Ds.Prambangan Kab Gresik 503.6.2/09/437.74/2019 Kabupaten Gresik
202 UPT Puskesmas Sidayu Rumah sakit / Puskesmas / Jl. Raya Sidayu Desa Ngawen Kab Gresik 503.6.2/10/437.74/2019 Kabupaten Gresik
Klinik
203 KLINIK PRATAMA NSM Fasyankes Jl. Raya Solo No 61-62 Desa Jiwan Kec. Jiwan Kab. Madiun 660.1/01/402.106/2019 Kabupaten Gresik
ARGOSARI & KLINIK UTAMA
SEBELAS MEDIKA MADIUN
204 PT. Bunga Wangsa Sedjati (Jatim Pariwisata NIB .8120014260019 Tanggal 01 Kabupaten Gresik
Park I) Maret 2019
205 PT. KAI (Persero) Transportasi Jl. Kaca Piring Kota Blitar 503/02/410.113.3/B3/2019 Kabupaten Gresik
206 PT. Adiprima Suraprinta Industri Sidomoro, Sumengko, Kec. Wringinanom, Kabupaten Gresik 503.6.2/56/437.74/2019
207 PT. Perkebunan Nusantara X - Perkebunan Jl. Irian Jaya, Cukir, Diwek, Cukir, Jombang, Kabupaten Jombang 660/007/415.35/2019 Kabupaten Jombang
Pabrik Gula Tjoekir
208 PT. SENG FONG MOULDING Manufaktur Jl. Prof. Dr. Nurcholish Madjid No.173, Tunggorono, Kec. Jombang 660/006/415.34/2019 Kabupaten Jombang
PERKASA
209 PT. Omya Indonesia - Lamongan Industri Paciran, Kabupaten lamongan 188/1886/Kep/413.111/2019 Kabupaten Lamongan

210 | Lampiran
No. Nama Perusahaan Jenis Kegiatan/Usaha Alamat Nomor Izin Kabupaten/Kota
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
210 PT. BUMI MENARA INTERNUSA Industri Jl. Pahlawan No.1-3, Dampit, Malang 503/0006/IPLB3/35.07.122.2019 Kabupaten Malang
DAMPIT KAB. MALANG
211 PT. Greenfields Indonesia - Dairy Industri Pengolahan Susu Jl. Gunung Kawi, Desa Babadan, Kec. Ngajum, Palaan, Ngajum, 188.45/412/KEP/421.013/2014 Kabupaten Malang
Farm Unit Area Sawah/Kebun, Palaan, Kec. Ngajum, Malang
212 Ekamas Fortuna Industri Malang 660/4843/35.07.117/2019 Kota Malang
213 PT. HM Sampoerna, Tbk - SKT Industri Rokok L. Industri Barat, 2, Malang, 65122, Kauman, Klojen, Malang 660.2/012/35.73.406/2019 Kota Malang
Plant Malang
214 PT. Pertamina (Persero) Marketing Migas Jl. Halmahera No.13, Ciptomulyo, Kec. Sukun, Kota Malang 660.2 / 08 / 35.73.406 / 2019 Kota Malang
Operation Region V TBBM Malang
215 PT. ALU AKSARA PRATAMA Tepung Beras dan Tepung Ds. Perning Kec. Jetis 660/768/416-110/2019 Kabupaten Mojokerto
Ketan 660
216 PT. NASIONAL INTERINDO Penggilingan Baja Ds. Parengan Kec. Jetis 660/2140/416-110/2019 Kabupaten Mojokerto
METAL
217 PT. SINERGY PRODUCT Kertas Tissue Ds. Sukoanyar Kec. Ngoro 660/682/416-110/2019 Kabupaten Mojokerto
SOLUTION
218 PT. SUNRISE STEEL Penggilingan Baja (steel rolling) Ds. Jampirogo Kec. Sooko 660/230/416-110/2019 Kabupaten Mojokerto
219 PT. STAR PAPER SUPPLY Kertas Ds. Manduro Manggunggajah 660/583/416-110/2019 Kabupaten Mojokerto
Kec. Ngoro
220 PT. DWI PRIMA SENTOSA Alas Kaki Ds. Sedati Kec. Ngoro 660/681/416-110/2019 Kabupaten Mojokerto
221 PT. ALAM INROTAMA Furniture Ds. Jetis Kec. Jetis 660/1882/416-110/2019 Kabupaten Mojokerto
222 PT. PRIMAKARYA Rumah Sakit Ds. Sawahan Kec. Bangsal 660/913/416-110/2019 Kabupaten Mojokerto
BERSAUDARA
(RS. SIDOWARAS)
223 PT. SWANSON PLASTICS Plastik Lembaran NIP. Blok D2-3 Kec. Ngoro 660/2840/416-110/2019 Kabupaten Mojokerto
INDONESIA
224 PT. CORT INDONESIA Alat Musik Bukan Tradisional NIP. Blok G 5-6 660/8593/416-110/2019 Kabupaten Mojokerto
225 PT. LAUTAN NATURAL Pengolahan Susu Bubuk dan Ds. Pesanggrahan Kec. Kutorejo 660/584/416-110/2019 Kabupaten Mojokerto
KRIMERINDO Susu Kental
226 PT. DOMINIC NISI Barang Dari Semen Ds. Sekargadung Kec. 660/683/416-110/2019 Kabupaten Mojokerto
Pungging
227 PT. NEW HOPE JAWA TIMUR Ransum Makanan Hewan, Ds. Sumbertanggul Kec. Mojosari 660/1881/416-110/2019 Kabupaten Mojokerto
Budidaya Ayam Ras Pedaging
228 PT. King Halim Jewelry Industri Pengolahan Emas Ngoro Industri Persada Kav. P1, Jarang Sari, Lolawang, Kec. Ngoro, 660/0208/TPSLB3/416-115.3/2019 Kabupaten Mojokerto
Mojokerto
229 PT. Lautan Natural Krimerindo Industri pengolahan susu Jl. Mojosari - Pacet Jl. Pesanggrahan No.Km. 4, Mojojejer, 660/0048/TPSLB3/416-115.3/2019 Kabupaten Mojokerto
Pesanggrahan, Kec. Kutorejo, Mojokerto

Lampiran | 211
No. Nama Perusahaan Jenis Kegiatan/Usaha Alamat Nomor Izin Kabupaten/Kota
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
230 PT. Mermaid Textile Industry Industri tekstil Jl. Raya Lengkong No.69, Blendren, Watesumpak, Kec. Trowulan, 660/4378/416-110/2019 Kabupaten Mojokerto
Indonesia Mojokerto
231 PT. Perkebunan Nusantara X PG Pabrik Gula Gempolkerep, Gedeg, Suko Sewu, Gempolkrep, Kec. Gedek, 660/0007/TPSLB3/416-115.3/2019 Kabupaten Mojokerto
Gempolkrep Mojokerto
232 PT. PSE Prima Sukses Ngoro, Kec. Ngoro, Mojokerto 660/0410/TPSLB3/416-115.3.2019 Kabupaten Mojokerto
233 PT. Sinar Sosro - Mojokerto Industri minuman Meduran, Awang Awang, Kec. Mojosari, Mojokerto 660/0013/TPSLB3/416-115.3/2019 Kabupaten Mojokerto
234 PT. SOPANUSA TISSUE & Industri Tissu jl. raya manduro RT. 01 RW. 01 Ds. Manduro, Kec. Ngoro, Mojokerto 660/0242/TPSLB3/416-115.3/2019 Kabupaten Mojokerto
PACKAGING SARANASUKSES
235 PT. Star Paper Supply Industri kertas Buluresik, Manduro MG, Kec. Ngoro, Mojokerto 660/0046/TPSLB3/416-115.3/2019 Kabupaten Mojokerto
236 PT. Sunrise Steel Jl. Bypass Mojokerto KM. 54, Jampirogo, Sooko, Padangan, 660/0012/TPSLB3/416-115.3/2019 Kabupaten Mojokerto
Sumolawang, Kec. Puri, Mojokerto
237 PT. Wirifa Sakti Industri Pakan ternak Jarang Sari, Lolawang, Kec. Ngoro, Mojokerto 660 / 0292 / TPSLB3 / 416-115.3 / Kabupaten Mojokerto
2019
238 PT. Ajinex International Industri makanan Jl. Raya Mlirip No.110, Gedong, Mlirip, Kec. Jetis, Mojokerto 660/0245/TPSLB3/416-115.3/2019 Kota Mojokerto
239 PT. Ajinomoto Indonesia Industri makanan Jl. Raya Mlirip No.110, Gedong, Mlirip, Kec. Jetis, Mojokerto 660/0245/TPSLB3/416-115.3/2019 Kota Mojokerto
240 PT. Pembangkitan Jawa-Bali Unit PLTU Jl. Raya Surabaya-Situbono Km.142, Bhinor, Paiton, Area Sawah, 503/009/426.116/2019 Kabupaten
Bisnis Jasa O dan M PLTU Paiton Bhinor, Kec. Paiton, Probolinggo Probolinggo
241 PT. Perkebunan Nusantara XI Pabrik Gula Kabupaten Probolinggo 503/004/426.116/2019 Kabupaten
(Persero) Pabrik Gula Gending Probolinggo
242 PT JAWA POWER Probolinggo PLTU PLTU Paiton, Jl. Raya Surabaya-Situbondo No.Km, Area Sawah, 503/004/426.116/2019 Kota Probolinggo
Bhinor, Kec. Paiton, Probolinggo
243 PT. KUTAI TIMBER INDONESIA Industri kayu Jl. Tanjung Tembaga Baru, Mayangan, Probolinggo, Kota 660/2973/425.116/2019 Kota Probolinggo
Probolinggo
244 PT. PLN Pembangkit listrik Jalan Cempaka Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo 660/03/431.205.2/UKL.UPL/2018 Kabupaten Situbondo
245 PT. PLH Kabupaten situbondo 660/07/431.205.2/TPSB3/2018 Kabupaten Situbondo
246 Rumah Sakit Ibu dan Anak Rumah Sakit Jalan Olahraga No.55, Besuki, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur 660/17/431.205.2/2018 Kabupaten Situbondo
68356
247 Rumah Sakit Muhammadiyah Rumah Sakit Jl. Gatot Subroto No.84, Mrican, Kec. Mojoroto, Kediri 503/0003/B3/419.104/2019 Kota Kediri
Ahmad Dahlan
248 PT. Aktif Indonesia Indah Industri Alkyl Benzene Sulfonate Jl. Rungkut Industri III/64 Surabaya 660.1/288/436.7.12/2019 Kota Surabaya
dan Lauryl Ether Sulfat dan
Industri Anorganik
249 PT. Campina Ice Cream Industry, Industri Es Krim Jl. Rungkut Industri II/15-17 Surabaya 188.45/1229/436.7.12/2019 Kota Surabaya
Tbk. - Surabaya
250 PT. SALIM IVOMAS PRATAMA Industri minyak goreng Jl. Tj. Tembaga No.2-6, Perak Bar., Kec. Krembangan, Kota SBY 660.1/176/436.7.12/2019 Kota Surabaya
TBK - SURABAYA

212 | Lampiran
No. Nama Perusahaan Jenis Kegiatan/Usaha Alamat Nomor Izin Kabupaten/Kota
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
251 PT. Suparma Tbk Industri Kertas Jl. Mastrip No. 822-A Surabaya 660.1/313/436.7.12/2019 Kota Surabaya
252 PT.Gunawan Dianjaya Steel Tbk Industri penggilingan pelat baja Jl. Margomulyo Raya No.29 A, RT.001/RW.01, Greges, Kec. 660.1/555/436.7.12/2018 Kota Surabaya
Div.1 Asemrowo, Kota SBY
253 RSUD Dr. Soetomo Rumah Sakit Jl. Mayjend Prof. Dr. Moestopo No 6-8 Surabaya 188.45/1324/436.7.12/2019 Kota Surabaya
254 CV Eterna Indo Medica Klinik Kecantikan, SPA Salon Jl. Raya Mulyosari 2-42 Surabaya 660.1/16/436.7.12/2019 Kota Surabaya
dan Apotek
255 PT. Sinar Estetika Lestari Fasilitas Umum Kesehatan Jl. Wisma Permai Barat I No. 33 Surabaya 660/36/436.7.12/2019 Kota Surabaya
256 PT. Pramita Laboratorium klinik Jl. Adityawarman 73-79 Surabaya 660.1/81/436.7.12/2019 Kota Surabaya
257 PT. Medika Sejahtera Bersama Fasyankes Jl. Tegalsari No. 59 Surabaya 660.1/116/436.7.12/2019 Kota Surabaya
258 PT. Anugerah Ayu Abadi Klinik Kecantikan dan SPA Jl. Trunojoyo No. 29 Surabaya 660.1/118/436.7.12/2019 Kota Surabaya
259 PT Idaf Abdi Mulia Fasyankes Wisata Bukit Mas II Blok RF Kav. 11 Surabaya 660.1/119/436.7.12/2019 Kota Surabaya
260 PT. Numbi Husada Corporindo Fasyankes Jl. Manukan Tengah No. 99, 101, 103 Surabaya 660.1/117/436.7.12/2019 Kota Surabaya
261 RSIA Ikatan Bidan Indonesia Rumah Sakit Jl. Dupak No. 15-A Surabaya 660.1/133/436.7.12/2019 Kota Surabaya
262 UD. Tunas Jaya Industri Pemotongan, Jl. Margomulyo Indah No. 37 N Surabaya 660.1/146/436.712/2019 Kota Surabaya
Penggerolan besi dan Gudang
263 PT. Populer Sarana Medika Klinik dan Laboratoriun Jl. Manukan Tama No. 171 Surabaya 660.1/147/436.7.12/2019 Kota Surabaya
264 PT. Salim Ivomas Pratama Tbk Pengembangan Industri Minyak Jl. Tanjung Tembaga No. 2-6 dan Jl Tanjung Tembaga No. 3 660.1/176/436.7.12/2019 Kota Surabaya
Goreng Surabaya
265 Yayasan Wijaya Rumah Sakit Jl. Menganti No. 398 Surabaya 660.1/199/436.7.12/2019 Kota Surabaya
266 PT. Grand Darmo Suite Kondominium Hotel dan Jl. Progo No. 1-3 Surabaya 660.1/276/436.7.12/2019 Kota Surabaya
Kelengkapannya
267 PT. Siantar Madju Industri Alas kaki, spon dan Jl. Mastrip No. 822A 660.1/314/436.7.12/2019 Kota Surabaya
turunan spon
268 PT. Sam Pacific Ramadewan Hotel Bonnet Jl. Manyar Kertoadjo V/62 Surabaya 660.1/315/436.7.12/2019 Kota Surabaya
269 PT. Graha Samara Hotel Jl. Dr Soetomo 79-81 Surabaya 660.1/326/436.7.12/2019 Kota Surabaya
270 PT. Pramita Klinik Laboratorium Jl. Parang Kusumo No. 2-2A Surabaya 660.1/346/436.7.12/2019 Kota Surabaya
271 PT. Pulih Ayu Sejati Klinik Kecantikan Jl. Kertajaya Indah No. 81 660.1/393/436.7.12/2019 Kota Surabaya
272 PT. Afinity Health Indonesia Rumah Sakit Jl. Nginden Intan Barat No. 3 Surabaya 660.1/396/436.7.12/2019 Kota Surabaya
273 PT. Wiyung Sejahtera Rumah Sakit Jl. Menganti No. 488 660.1/405/436.7.12/2019 Kota Surabaya
274 Badan Kerjasama Intiland Starlight Perkantoran, Perdagangan. Jl. Mayjend Jonosewojo No.33 Surabaya 660.1/459/436.7.12/2019 Kota Surabaya
Hiburan, Hotel dan Apartemen
275 PT. Panca Aditya Sejahtera Industri Lampu peralatan listrik Jl. Buntaran No 3-5 Surabaya 660.1/460/436.7.12/2019 Kota Surabaya
dan elektronik
276 PT. Arjuna Pratama Mandiri Hotel Jl. Argopuro No. 49-51 Surabaya 660.1/473/430.7.12/2019 Kota Surabaya
277 PT. Sarana Putra Medika Klinik Pratama Jl. Raya Kandangan No. 78 Surabaya 660.1/473/436.7.12/2019 Kota Surabaya
278 RS Pura Raharja Fasyankes Jl. Pucang Adi No. 12, 14 dan J;. Pucang Arjo No 1,3 Surabaya 660.1/486/436.7.12/2019 Kota Surabaya

Lampiran | 213
No. Nama Perusahaan Jenis Kegiatan/Usaha Alamat Nomor Izin Kabupaten/Kota
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
279 CV Asia Pembuatan barang plastik untuk Jl. Rungkut Industri III No. 27 A Surabaya 660.1/487/436.7.12/2019 Kota Surabaya
pengemasan
280 PT. Prime Royal Hotel Hotel, kantor, café, pijat refleksi Jl. Kranggan No. 103-105 Surabaya 660.1/492/436.7.12/2019 Kota Surabaya
281 Ir. Soehono Tjiptohardjo Toko dan tempat usaha Jl. Jemursari No. 353 Surabaya 660.1/506/436.7.12/2019 Kota Surabaya
workshop
282 PT. Nusantara Medika Utama Klinik dan laboratorium Jl. Diponegoro No. 161-163 Surabaya 660.1/543/436.7.12/2019 Kota Surabaya
283 PT. Graha Smart Hotel (Hotel Hotel Jl. Margerejo Indah No. 114-116 Blok D 107- D108 Surabaya 660.1/572/436.7.12/2019 Kota Surabaya
Amaris)
284 CV. Derma Abadi Klinik Kecantikan Jl. Embong Kemiri No. 6 Surabaya 660.1/582/436.7.12/2019 Kota Surabaya
285 PT. Prodia Widyahusada Fasyankes Jl. Wiyung Indah I No. 207 Surabaya 660.1/583/436.7.12/2019 Kota Surabaya
286 PT. Pramita Laboratorium klinik Jl. Ngagel Jaya No. 71-73 Surabaya 660.1/601/436.7.12/2019 Kota Surabaya
287 PT. Prodia Widyahusada Laboratorium klinik Jl. Raya Jemursari No. 39 Surabaya 660.1/602/436.7.12/2019 Kota Surabaya
288 PT. Bakti Analisa Laboratorium klinik Jl. Joyoboyo No. 50 Surabaya 660.1/604/436.7.12/2019 Kota Surabaya
289 PT. Biolaborindo Makmur Laboratorium klinik Jl. Kertajaya Indah No. 33 Surabaya 660.1/612/436.7.12/2019 Kota Surabaya
Sejahtera
290 CV. Rumah Luka Klinik Pratama Jl. Raya Lontar No. 117 Surabaya 660.1/617/436.7.12/2019 Kota Surabaya
291 PT. Trilliun Prima Sukses Industri Bahan Bangunan Jl. Margomulyo Industri XI/28 Surabaya 660.1/663/436.7.12/2019 Kota Surabaya
292 PT. Semar Realti (Hotel Amaris) Hotel Jl. Taman Bintoro No 3-5 Surabaya 660.1/634/436.7.12/2019 Kota Surabaya
293 PT. Master Artha Kharisma Gudang dan bengkel karoseri Jl. Pakai No. 1 Surabaya 660.1/641/436.7.12/2019 Kota Surabaya
294 PT. Sun Star Motor Showroom dan bengkel Jl. Ngagel No. 83-85 Surabaya 660.1/669/436.7.12/2019 Kota Surabaya
kendaraan bermotor
295 PT. Graha Nusantara Adutya Hotel Jl. Diponegoro No. 183 Surabaya 660.1/678/436.7.12/2019 Kota Surabaya
Dwipa (Hotel Ibis budget)
296 PT. Baba Prima Manufacturing Industri barang perhiasan Jl. Kenjeran No. 411 Surabaya 660.1/679/436.7.12/2019 Kota Surabaya
297 PT. Susanti Megah Industri Garam dan Jl. Dupak Rukun No. 71-73 Surabaya 660.1/696/436.7.12/2019 Kota Surabaya
pergudangan
298 PT. Biolaborindo Makmur Laboratorium klinik Jl. Mayjend Yono Soewoyo No. 9B/23-24 Surabaya 660.1/707/436.7.12/2019 Kota Surabaya
Sejahtera
299 PT. Tritunggal Sentra Utama Laboratorium klinik Jl. Taman Ade Irma Suryani Nasution No. 5 Surabaya 660.1/709/436.7.12/2019 Kota Surabaya
300 RS William Booth Rumah sakit Jl. Diponegoro N0. 34 Surabaya 660.1/732/436.7.12/2019 Kota Surabaya
301 PT. Perdana Medica Sejahtera Rumah Sakit Jl. Kutisari No. 6 Surabaya 660.1/742/436.7.12/2019 Kota Surabaya
302 UD Menggala Industri Barang dari plastik untuk Jl. Simo Tambaan III No. 18 Surabaya 660.1/743/436.7.12/2019 Kota Surabaya
pengemasan
303 PT. Agung Sukses Makmur Kegiatan Tempat Usaha Jl. Jemur Andayani XXIII No. 18 M Surabaya 660.1/752/436.7.12/2019 Kota Surabaya
kesehatan dan kecantikan

214 | Lampiran
No. Nama Perusahaan Jenis Kegiatan/Usaha Alamat Nomor Izin Kabupaten/Kota
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
304 PT. Victoria Mitra Abadi (Hotel Perhotelan Jl. Kedungdoro No. 1-3 Surabaya 660.1/753/436.7.12/2019 Kota Surabaya
Amaris)
305 PT. Kristal Kirana Klinik kecantikan Jl. Pasar Kembang N0. 4-Q Surabaya 660.1/754/436.7.12/2019 Kota Surabaya
306 PT. Mitra Ayu Jelita Abadi Klinik kecantikan Jl. Mayjend Yonosoewoyo No.88 Surabaya 660.1/757/436.7.12/2019 Kota Surabaya
307 CV. Larissa Natural Tenggilis Tempat usaha kesehatan dan Jl. Raya Tenggilis No. 85 Surabaya 660.1/771/436.7.12/2019 Kota Surabaya
kecantikan
308 PT. Citraagung Tirta Jatim (ITC) Pertokoan Jl. Gembong N0. 20-30 Surabaya 660.1/772/436.7.12/2019 Kota Surabaya
309 PT. Surya Agung Indah Megah Usaha showroom dan bengkel Jl. Kranggan No. 107-109 Surabaya 660.1/782/436.7.12/2019 Kota Surabaya
mobil
310 PT. Sun Star Motor Bengkel mobil Jl. Raya Kenjeran No. 225 Surabaya 660.1/793/436.7.12/2019 Kota Surabaya
311 PT. PP Properti Tbk Jl. Abdul Wahab Siamin No. 253 Surabaya 660.1/796/436.7.12/2019 Kota Surabaya
312 CV. Anugerah Karya Medika Praktek dokter Jl. Gunungsari No. 124 Surabaya 660.1/797/436.7.12/2019 Kota Surabaya
313 PT. Prodia Widyahusada Klinik Kesehatan dan kecantikan Jl. Mayjend Yono Soewoyo No. 6f-6g Surabaya 660.1/816/436.7.12/2019 Kota Surabaya
314 Rumah Sakit Jiwa Menur Rumah sakit Jl. Menur No. 120 Surabaya 660.1/817/436.7.12/2019 Kota Surabaya
315 PT. Lviors Jaya Sentosa Klinik kecantikan Jl. Embong Ploso No. 29 Surabaya 660.1/843/436.7.12/2019 Kota Surabaya
316 PT. Permata Bunda Bersama Rumah sakit Jl. Kandangan No. 74 Surabaya 660.1/867/436.7.12/2019 Kota Surabaya
317 PT. Investasi Hasil Sejahtera Apartemen Jl. Raya Kertajaya Indah No. 79 Surabaya 660.1/874/436.7.12/2019 Kota Surabaya
318 PT. Intiland Development Gedung perkantoran Jl. Panglima Sudirman No. 101-103 Surabaya 660.1/884/436.7.12/2019 Kota Surabaya
319 PT. Sekawan Bhakti Intiland (Hotel Hotel dan Apartemen Jl. Mayjend Sungkono No. 101-103 Surabaya 660.1/891/436.7.12/2019 Kota Surabaya
Paragon)
320 Aditya Chyadi Klinik kecantikan Jl. Ciliwung No. 1 Surabaya 660.1/894/436.7.12/2019 Kota Surabaya
321 PT. SS Utama Industri sandal Jl. Tanjung sari No. 12 Surabaya 660.1/905/436.7.12/2019 Kota Surabaya
322 PT. Garuda Top Plastindo Industri pembuatan barang Jl. Rungkut Industri III No. 17 Surabaya 660.1/932/436.7.12/2019 Kota Surabaya
plastik
323 CV. Larissa Natural Resud Klinik kecantikan Jl. Residen Sudirman No. 25-27 Surabaya 660.1/948/436.7.12/2019 Kota Surabaya
324 PT. Indrayasa Migasa Stasiun pengisian bahan bakar Jl. Simo kalangan No. 96 Surabaya] 660.1/966/436.7.12/2019 Kota Surabaya
niaga, penjalan BBM, Pelumas,
LPG, Spooring, balancing dan
ganti oli
325 PT. Karunia Ayu Lestari Fasyankes Jl. Komp perum citraland surya emerald mansion Blok TN-1 Kav 17 660.1/998/436.7.12/2019 Kota Surabaya
Surabaya
326 PT. Gitanusa Sarana Niaga Pembangunan pasar tambah Jl. Tambak Rejo No. 2 dan Jl. Kapas krampung No. 45 Surabaya 660.1/1006/436.7.12/2019 Kota Surabaya
rejo
327 PT. Antika Raya Karoseri Jl. Margomulyo Indah I/5 Surabaya 660.1/1023/436.7.12/2019 Kota Surabaya
328 PT. Nusa Raya Cipta Tbk Kantor dan bengkel Jl. Rungkut INDUSTRI II/54D Surabaya 660.1/1048/436.7.12/2019 Kota Surabaya
329 Tan Erwin Sugito Klinik dan Apotek Jl. Abdul Wahab Siamin No. 227 Surabaya 660.1/1056/436.7.12/2019 Kota Surabaya

Lampiran | 215
No. Nama Perusahaan Jenis Kegiatan/Usaha Alamat Nomor Izin Kabupaten/Kota
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
330 CV. Kayoon Husada Klinik Utama Jl. Kayum No. 3-5 660.1/1068/436.7.12/2019 Kota Surabaya
331 PT. Siloam Cemerlang Medika Fasyankes Jl. Nginden Semolo No. 91 S Surabaya 660.1/1106/436.7.12/2019 Kota Surabaya
332 Klinik Utama dr. Rustiadji Fasyankes Jl. Banyu Urip Kidul V/19 Surabaya 660.1/1133/436.7.12/2019 Kota Surabaya
333 PT. Benoa Nusantara Shopping mall Jl. Ngagel No. 137-141 Surabaya 660.1/1170/436.7.12/2019 Kota Surabaya
334 PT. Prospek Bakti Medika Klinik Utama Jl. Dukuh Kupang XXV No. 16 Surabaya 660.1/1192/436.7.12/2019 Kota Surabaya
335 Komando Armada RI Kawasan Rumah Sakit Jl. Laksda M. Natsir No. 56 Surabaya 660.1/1193/436.7.12/2019 Kota Surabaya
Timur Pangkalan Utama TNI AL V
336 CV. Vision First Surabaya Klinik Mata Jl. Rungkut Asri Utara XIII/10 Surabaya 660.1/1208/436.7.12/2019 Kota Surabaya
337 CV. Yayuk Ismail Klinik Utama Jl. Wisma Indah A2 Surabaya 188.45/1242/436.7.12/2019 Kota Surabaya
338 PT. Bhakti Rahayu Rumah Sakit Jl. Ketintang Madya Surabaya 188.45/1252/436.7.12/2019 Kota Surabaya
339 Klinik Kecantikan Fresh Fase Skin Klinik kecantikan Jl. Ronggolawe No. 15 Surabaya 188.45/1303/436.7.12/2019 Kota Surabaya
Care
340 PT. Tanrise Indonesia Rumah Sakit Jl. HR Muhammad No. 31 Surabaya 188.45/1341/436.7.12/2019 Kota Surabaya
341 PT. Serasi Tunggal Mandiri Kondominium Hotel Jl. Gayung Kebonsari No. 30 Surabaya 188.45/1362/436.7.12/2019 Kota Surabaya
Cemerlang
342 PT. Nawasaka Wisma (Ibis Style) Hotel Jl. Kendangsari No. 69-71 dan Jl. Jemursari No. 112 Surabaya 188.45/1363/436.7.12/2019 Kota Surabaya
343 Yayasan Arnoidus Klinik Pratama Hotel Jl. Karah No. 200 Surabaya 188.45/1373/436.7.12/2019 Kota Surabaya
St. Vincentius
344 PT. ShapeUp Indonesia Klinik Kesehatan Jl. WR. Supratman No. 55 Surabaya 188.45/1380/436.7.12/2019 Kota Surabaya
345 PT. Royal Medika Tama Klinik dan Laboratorium Jl. Darmo II No. 26 Surabaya 188.45/1395/436.7.12/2019 Kota Surabaya
346 PT. Surya Bumegah Sejahtera Pasar Modern Puncak Permai Jl. Darmo Permai III/18 Surabaya 188.45/1396/436.7.12/2019 Kota Surabaya
347 PT. Sun Motor Surabaya Showroom mobil Jl. Sulawesi No. 33-37 Surabaya 188.45/1433/436.7.12/2019 Kota Surabaya
348 PT. Medika Derma Lestari Klinik kecantikan Jl. Nginden Semolo No. 101/1 Surabaya 188.45/1434/436.7.12/2019 Kota Surabaya
349 PT. Pacar Bintang Terang Fasyankes Jl. Musi No. 1 Surabaya 188.45/1437/436.7.12/2019 Kota Surabaya
350 PT. Anugerah Langgeng Untung Industri Jl. Romokalisari Industri Raya III No. 3 Surabaya 188.45/1469/436.7.12/2019 Kota Surabaya
Niaga
351 Q-Life Klinik Klinik kesehatan Jl. H. Abdul Wahab Siamin No. 78 Surabaya 188.45/1480/436.7.12/2019 Kota Surabaya
352 Yayasan Rumah Sakit Darmo Rumah sakit Jl. Raya Darmo No. 90 Surabaya 188.45/1489/436.7.12/2019 Kota Surabaya
353 PT. Baba Prima Manufacturing Barang Perhiasan Jl. Kenjeran No. 411 Surabaya 188.45/1567/436.7.12/2019 Kota Surabaya
354 PT. Prodia Widyahusada Laboratorium klinik Jl. Diponegoro no. 149-151 Surabaya 188.45/1571/436.7.12/2019 Kota Surabaya
355 PT. Sumbawa Raya Cipta Hotel Jl. Darmokali No. 60 Surabaya 188.45/1574/436.7.12/2019 Kota Surabaya
356 PT. Newland Indoraya (Hotel Ibis Hotel Jl. HR. Muhammad No. 24 Surabaya 188.45/1584/436.7.12/2019 Kota Surabaya
Budget)
357 PT. Megah Estetika Perkasa Klinik Pratama Jl. Dharmahusada Indah Barat III/85 Surabaya 188.45/1585/436.7.12/2019 Kota Surabaya
358 CV. Sumber Jaya Sukses Fasyankes Jl. Kapuas No. 2 Surabaya 188.45/1597/436.7.12/2019 Kota Surabaya

216 | Lampiran
No. Nama Perusahaan Jenis Kegiatan/Usaha Alamat Nomor Izin Kabupaten/Kota
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
359 Yayasan Puja Husada Rumah Sakit Jl. Dr. Ir H. Soekarno No. 178 Surabaya 188.45/1598/436.7.12/2019 Kota Surabaya
360 PT. Sinar Galaxy Superblok Jl. Manukan Lor No. 40A Surabaya 188.45/1599/436.7.12/2019 Kota Surabaya
361 PT. Delovely Bersama Mitra Klinik kecantikan Jl. Bawean No. 28 Surabaya 188.45/1617/436.7.12/2019 Kota Surabaya
362 PT. Widia Indera Mulia Fasyankes Jl. Gubeng No. 11 Surabaya 188.45/1618/436.7.12/2019 Kota Surabaya
363 PT. Medika Noor Afiah Fasyankes Jl. Dharmahusada Utara No. 40 B Surabaya 188.45/1620/436.7.12/2019 Kota Surabaya
364 PT. Megatama Wisata Nusantara Hotel Jl. Tidar No. 5 Surabaya 188.45/1633/436.7.12/2019 Kota Surabaya
365 UPT Dinas Kesehatan Provinsi Fasyankes Jl. Karang Tembok No. 39 Surabaya 188.45/1673/436.7.12/2019 Kota Surabaya
Jawa Timur
366 PT. Surabaya Mitra Medika Klinik Kesehatan Jl. Lontar No. 229 Surabaya 188.45/1674/436.7.12/2019 Kota Surabaya
367 PT. Lintech Duta Pratama Steel Fabrication and General Jl. Mastrip No. 556-E Surabaya 188.45/1680/436.7.12/2019 Kota Surabaya
Construction
368 PT. Bintang Indo Jaya Industri Roti Jl. Rungkut Industri III/34B Surabaya 188.45/1693/436.7.12/2019 Kota Surabaya
369 PT. Antika Raya Kantor dan Penjalan anti karat Jl. Demak No. 153 dan 155 Surabaya 188.45/1700/436.7.12/2019 Kota Surabaya
370 PT. Kencana Prima Apsari Hotel Jl. Taman Apsari No. 3-5 Surabaya 188.45/1701/436.7.12/2019 Kota Surabaya
371 PT. Rejuva Derma Medika Klinik kesehatan Jl. Mayjend Sungkono No. 151J7 Surabaya 188.45/1731/436.7.12/2019 Kota Surabaya
372 PT. Suryacitra Adikusuma Properti Jl. Raya Gubeng No. 19-21 Surabaya 188.45/1732/436.7.12/2019 Kota Surabaya
373 PT. Sejahtera Ayu Abadi Kilik kecantikan Jl. Mayjend HR Muhammad No. 41 Surabaya 188.45/1750/436.7.12/2019 Kota Surabaya
374 PT. Henson Farma Pembuatan Obat Jl. Karang Pilang No. 200 Surabaya 188.45/1752/436.7.12/2019 Kota Surabaya
375 PT. Alba Medika Apotek, Praktek Dokter dan Jl. Ploso Baru No. 73 A Surabaya 188.45/1762/436.7.12/2019 Kota Surabaya
klinik
376 PT. Krisanthium Offset Printing Percetakan Jl. Rungkut Industri III No. 19 Surabaya 188.45/1763/436.7.12/2019 Kota Surabaya
377 PT. Asia Pramulia Industri Plastik Jl. Kedung Asem No. 9 Surabaya 188.45/1798/436.7.12/2019 Kota Surabaya
378 PT. Warna Warni Medika Jasa Periklanan Jl. Panglima Sudirman No. 19-21 Surabaya 188.45/1799/436.7.12/2019 Kota Surabaya
379 CV. Ortho Plus Klinik Gigi Jl. Mulyosari No. 123 J Surabaya 188.45/1801/436.7.12/2019 Kota Surabaya
380 PT. Pradhana Mahartha Apotek dan praktek dokter Jl. Rungkut Asri Timur XVIII/24 Surabaya 188.45/1806/436.7.12/2019 Kota Surabaya
381 TNI AU Soemitro Land Mujiono Rumah Sakit Jl. Serayu No. 17 Surabaya 188.45/1811/436.7.12/2019 Kota Surabaya
382 PT. Astra International Tbk Bengkel Mobil Jl. Menganti No. 847 Surabaya 188.45/1838/436.7.12/2019 Kota Surabaya
383 PT. Tjakra Multi Dinamika Hotel Jl. Matjend Sungkono No. 151 Blok H 19-20 Surabaya 188.45/1839/436.7.12/2019 Kota Surabaya
384 PT. Harapan Indah Sukses Hotel Jl. Diponegoro No. 215 Surabaya 188.45/1869/436.7.12/2019 Kota Surabaya
Bersama
385 PT. Cempaka Putih Permata Rumah sakit Jl. Jambangan Kebon Agung No. 8 Surabaya 188.45/1882/436.7.12/2019 Kota Surabaya
386 PT. Rajawali Perkasa Klinik Fasyankes Jl. Seruni No. 38 Surabaya 188.45/1880/436.7.12/2019 Kota Surabaya
Diagnostik Medis
387 CV. Loris Erverest Kencana Klinik Kecantikan Jl. Sidosermo Selatan No. 10 F Surabaya 188.45/1889/436.7.12/2019 Kota Surabaya
388 PT. Sayang Dharma Biomass Fasyankes Jl. Suterejo Prima No. 36 Surabaya 188.45/1898/436.7.12/2019 Kota Surabaya

Lampiran | 217
No. Nama Perusahaan Jenis Kegiatan/Usaha Alamat Nomor Izin Kabupaten/Kota
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
389 PT. Sararasa Biomass Palet kayu Jl. Margomulyo Permai III no. 14G 188.45/1899/436.7.12/2019 Kota Surabaya
390 PT. Skinda Aesthetique Asia Klinik Kecantikan Jl. HR Muhammad No. 177 D, 177G Surabaya 188.45/901/436.7.12/2019 Kota Surabaya
391 PT. Klinik Mata Surabaya Klinik Mata Jl. Jemursari No. 108 Surabaya 188.45/1938/436.7.12/2019 Kota Surabaya
392 PT. Michelle Sukses Sejahtera Klinik Kecantikan Jl. Rungkut Madya No. 125 Surabaya 188.45/1939/436.7.12/2019 Kota Surabaya
393 PT. Kharisma Sejahtera Showroom Jl. Diponegoro No. 168 dan 170 Surabaya 188.45/1940/436.7.12/2019 Kota Surabaya
394 PT. Tjandra Lestari Hotel Jl. Manyar Kertoarjo No. 100 Surabaya 188.45/1972/436.7.12/2019 Kota Surabaya
395 PT. Bintang Anugerah Persada Hotel Jl. Tais Nasution No. 37 Surabaya 188.45/1973/436.7.12/2019 Kota Surabaya
(Hotel Aria Centra)
396 PT. Menara Bumi Sejahtera Hotel dan perkantoran Jl. Mayjend Sungkono no. 158 Surabaya 188.45/1988/436.7.12/2019 Kota Surabaya
397 PT. Usaha Perdana Anugerah Klinik Kesehatan Jl. Bogowonto No. 16 Surabaya 188.45/1989/436.7.12/2019 Kota Surabaya
Abadi
398 CV. Sukses Abadi Industri Pipa Besi Jl. Buntaran No. 3-5 Surabaya 188.45/1991/436.7.12/2019 Kota Surabaya
399 PT. Sarana Surya Sakti Industri Pipa Besi Jl. Demak Timur XI/20, Jl. Demak Timur No. 7-9 Surabaya 188.45/1994/436.7.12/2019 Kota Surabaya
400 PT. Pakuwon Darma Apartemen Jl. Pakuwon Indah Lontar Timur No. 3-5 Surabaya 188.45/2008/436.7.12/2019 Kota Surabaya
401 PT. Graha Damai Sejahtera (Hotel Hotel Jl. Diponegoro No. 33 Surabaya 188.45/2018/436.7.12/2019 Kota Surabaya
POP)
402 PT. Sumber Ruberindo Jaya Pembuatan Ban Jl. Raya Mastrip No. 71 Surabaya 188.45/2024/436.7.12/2019 Kota Surabaya
403 PT. Sinar Angkasa Rungkut Industri lampu dan gudang Jl. Rungkut Industri I No. 80 Surabaya 188.45/2038/436.7.12/2019 Kota Surabaya
404 Yayasan Kasih Karunia Poliklinik Umum Jl. Tanjungsari Indah No. 1 Surabaya 188.45/2064/436.7.12/2019 Kota Surabaya
405 Yayasan Sekar Airlangga Subur Balai Pengobatan Jl. Raya Mulyosari No. 286 Surabaya 188.45/2065/436.7.12/2019 Kota Surabaya
406 CV. Nurani Jaya Persada Balai Pengobatan Jl. Kendangsari III/20 Surabaya 188.45/2096/436.7.12/2019 Kota Surabaya
407 PT. Multi Bima Balongsari Fasyankes Jl. Balongsari Tama Utama I/6-8 Surabaya 188.45/2097/436.7.12/2019 Kota Surabaya
408 PT. Bayer Indonesia Industri pestisida Jl. Rungkut Industri I No. 12 Surabaya 188.45/2122/436.7.12/2019 Kota Surabaya
409 Yayasan Tolong Menolong Fasyankes Jl. Manyar Kartika IV. 2, 4-6 Surabaya 188.45/2131/436.7.12/2019 Kota Surabaya
410 PT. Giafidsya RIMA Group Fasyankes Jl. Tegalsari No. 27 Surabaya 188.45/2132/436.7.12/2019 Kota Surabaya
411 Yayasan Kesehatan Pegawai Praktek dokter Jl. Ketintang No. 152-A Surabaya 188.45/2170/436.7.12/2019 Kota Surabaya
Telkom
412 PT. Erha Clinic Indonesia Klinik Kecantikan Jl. Kombes Pol M. Duryat No. 18, 18A, 20, 20i Surabaya 188.45/2171/436.7.12/2019 Kota Surabaya
413 PT. Pesonna Indonesia Hotel Jl. Benteng No. 1 Surabaya 188.45/2176/436.7.12/2019 Kota Surabaya
414 Laboratorium DLH Kab Tuban Laboratorium Jl. Veteran 27 Tuban 188.45/149/KPTS/414.031/2019 Kabupaten Tuban
415 PT. Semen Indonesia Industri semen Desa Sumberarum Kecamatan Kerek Tuban 660/839/414.112/2019 Kabupaten Tuban
416 PT. IKSG Industri kemasan Desa Socorejo kecamatan Jenu Tuban 660/931/414.112/2019 Kabupaten Tuban
417 Puskesmas Jenu Fasyankes Jl. Raya Jenu No. 90 Desa Beji Kecamatan Jenu Tuban 188.45/180/KPTS/414.031/2019 Kabupaten Tuban
418 PT. Pertamina EP Asset 4 Migas Jl. Lingkar Pertamina Desa Rahayu Kecamatan Soko Tuban 188.45/226/KPTS/414.031/2019 Kabupaten Tuban
Sukowati Field

218 | Lampiran
No. Nama Perusahaan Jenis Kegiatan/Usaha Alamat Nomor Izin Kabupaten/Kota
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
419 Puskesmas Tuban Fasyankes Jl. Wahidin Sudirohusodo no. 45 Kelurahan Sidorejo Kecamatan 188.45/227/KPTS/414.031/2019 Kabupaten Tuban
Tuban Kab. Tuban
420 Puskesmas Semanding Fasyankes Jl. Hayam Wuruk Desa Semanding Kecamatan Tuban, Kab Tuban 188.45/228/KPTS/414.031/2019 Kabupaten Tuban
421 PT. Sumber Purnama Sakti Bengkel Mobil Jl. Letda Sucipto Kel. Perbon Kec. Tuban, Kab Tuban 660/1413/414.112/2019 Kabupaten Tuban
422 PT. Astra Internasional Honda SO Bengkel Mobil Jl. Gajahmada 76-78 Kel. Doromukti Kec. Tuban 660/1537/414.112/2019 Kabupaten Tuban
Tuban
423 PT. Santosa Agrindo Peternakan sapi Gelidik, Sumberejo, Banyuputih 660/01/431.205.2/UKL-UPL/2019 Kabupaten Situbondo
424 Klinik As Syifa Klinik Jl. Semeru, Mimbaan Tengah, Panji Kabupaten Situbondo 660/13/431.205.2/UKL-UPL/2019 Kabupaten Situbondo
425 PT. Panca Mitra Cold Storage Jl. Raya Banyuwangi Km 10 Landangan, Kapongan 660/40/431.205.2/rekom B3/2019 Kabupaten Situbondo
Multi Perdana
426 RSUD Asembagoes Rumah Sakit Jl. Raya Banyuwangi Krajan Wringin anom, Asembagus 660/42/431.205.2/rekom B3/2019 Kabupaten Situbondo
427 PKM Sumbermalang Puskesmas Jl. Rengganis No.3 Tlogosari, Sumbermalang 660/58/431.205.2/rekom B3/2019 Kabupaten Situbondo
428 PKM Jatibanteng Puskesmas Dusun Krajan, Jatibanteng 660/59/431.205.2/rekom B3/2019 Kabupaten Situbondo
429 PKM Banyuglugur Puskesmas Jl. Raya Banyuglugur No.352 Bungor, banyuglugur 660/61/431.205.2/rekom B3/2019 Kabupaten Situbondo
430 PKM Banyuputih Puskesmas Sumberanyar, Sumberwaru, Banyuputih 660/63/431.205.2/rekom B3/2019 Kabupaten Situbondo
431 PKM Jangkar Puskesmas Jl. Raya Banyuwangi, Dami, 660/65/431.205.2/rekom B3/2019 Kabupaten Situbondo
Jangkar
432 PKM Asembagus Puskesmas Mojosari Utara, Mojosari, Asembagus 660/67/431.205.2/rekom B3/2019 Kabupaten Situbondo
433 PKM Arjasa Puskesmas Jl. Raya Banyuwangi No.117 Arjasa 660/69/431.205.2/rekom B3/2019 Kabupaten Situbondo
434 PKM Kapongan Puskesmas Jl. Banyuwangi Tengah, Kapongan 660/70/431.205.2/rekom B3/2019 Kabupaten Situbondo
435 PKM mangaran Puskesmas Jl. Raya Trebungan Krajan, Mangaran 660/72/431.205.2/rekom B3/2019 Kabupaten Situbondo
436 PKM Klampokan Puskesmas Jl. Desa Battal No.06 Krajan Ds. Semanggi, Panji 660/72/431.205.2/rekom B3/2019 Kabupaten Situbondo
437 PKM Besuki Puskesmas Bringin, Langkap, Besuki 660/75/431.205.2/rekom B3/2019 Kabupaten Situbondo
438 PKM Suboh Puskesmas Buduan, Suboh 660/77/431.205.2/rekom B3/2019 Kabupaten Situbondo
439 PKM Mlandingan Puskesmas Jl. Raya Pasir Putih Pesisir Mlandingan Kulon, Mlandingan 660/79/431.205.2/rekom B3/2019 Kabupaten Situbondo
440 PKM Bungatan Puskesmas Blitok, Bungatan 660/81/431.205.2/rekom B3/2019 Kabupaten Situbondo
441 PKM Situbondo Puskesmas Talkandang Timur, Talkandang Situbondo 660/82/431.205.2/rekom B3/2019 Kabupaten Situbondo
442 PKM Panji Puskesmas Jl. Raya Mangaran No.2 Tokelan Tengah, Panji 660/83/431.205.2/rekom B3/2019 Kabupaten Situbondo
443 PKM Panarukan Puskesmas Jl. PB Sudirman no. 29 Wringinanom, Panarukan 660/85/431.205.2/rekom B3/2019 Kabupaten Situbondo
444 PKM Wonorejo Puskesmas Randu Agung, Wonorejo, Banyuputih 660/87/431.205.2/rekom B3/2019 Kabupaten Situbondo
445 PKM Widoropayung Puskesmas Tunjang, Widoropayung, Besuki 660/88/431.205.2/rekom B3/2019 Kabupaten Situbondo
446 PKM Kendit Puskesmas Jl. Raya Kendit, Locancang, Paowan,Panarukan 660/90/431.205.2/rekom B3/2019 Kabupaten Situbondo
447 PT. Alf Subtin Medika Meterna Rumah Sakit Ibu Dan Anak Alf- Jl. Raya Anjuk Ladang No. 21 Candirejo Kec. Loceret 660/1917/411.315/2019 18/07/2019 Kabupaten Nganjuk
Subtin
448 Klinik Permata Hati Klinik Rawat Inap Dsn. Sekarputih, Ds. Putren, Kecamatan Sukomoro 660/1913/411.315/2019 18/07/2019 Kabupaten Nganjuk

Lampiran | 219
No. Nama Perusahaan Jenis Kegiatan/Usaha Alamat Nomor Izin Kabupaten/Kota
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
449 Klinik Assyafi'u Sentosa Klinik Rawat Inap Jl. Merdeka Timur Lengkong, Kec. Lengkong 660/1905/411.315/2019 18/07/2019 Kabupaten Nganjuk
450 Klinik Asshofa Husada Klinik Rawat Inap Jl. Raya Loceret - Berbek Ds. Jatirejo Kec. Loceret 660/1907/411.315/2019 18/07/2019 Kabupaten Nganjuk
451 PT. Panca Aditya Sejahtera Industri Lampu Hemat Energi Jl. Merdeka Timur Lengkong Kec. Lengkong 660/1901/411.315/2019 18/07/2019 Kabupaten Nganjuk
452 PT Kharisma Baru Indonesia Industri Alas Kaki Jl. Raya Guyangan RT/RW : 03/02 Ds. Kerepkidul, Kec. Bagor 660/1903/411.315/2019 18/07/2019 Kabupaten Nganjuk
453 PT. Karya Bakti Matelasri Industri Retester Tabung Gas Jl. Panglima Sudirman Ds. Kepuh, Kertosono 660/1909/411.315/2019 18/07/2019 Kabupaten Nganjuk
Elpigi 3 Kg
454 PT. Kerta Rajasa Raya Perluasan Industri Woven Bag- Ds. Jekek, Kec. Baron 660/1911/411.315/2019 18/07/2019 Kabupaten Nganjuk
Jumbo Bag
455 PT. Gunawan Fajar Industri Karung Plastik Jl. Raya DPU Jegreg, Ds. Jegreg, Kec. Lengkong 660/1915/411.315/2019 18/07/2019 Kabupaten Nganjuk
456 PT. Sun Star Motor Penjualan Mobil, Suku Cadang Jl. Gatot Subroto No. 103, Kel. Kauman Kec. Nganjuk 660/1919/411.315/2019 18/07/2019 Kabupaten Nganjuk
Dan Servise
457 Indoprim Gemilang Industri Spare Part Jl. Raya Surabaya - Madiun KM 100, Dsn. Plimping Ds. 660/2041/411.315/2019 29/07/2019 Kabupaten Nganjuk
Gebangkerep, Kec. Baron
Keterangan: -
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur

220 | Lampiran
Tabel-42B Jumlah Timbulan Limbah B3 per Kabupaten/Kota
Timbulan Limbah B3
No. Kabupaten/Kota
(ton/tahun)
(1) (2) (3)
1 Kab. Pacitan 91.531,25
2 Kab. Ponorogo 156,72
3 Kab. Trenggalek 45,76
4 Kab. Tulungagung 18.418,00
5 Kab. Blitar 681,64
6 Kab. Kediri 60.070,40
7 Kab. Malang 92.037,35
8 Kab. Lumajang 147,23
9 Kab. Jember 23.142,40
10 Kab. Banyuwangi 19.390,73
11 Kab. Bondowoso 51,62
12 Kab. Situbondo 60,71
13 Kab. Probolinggo 588.969,63
14 Kab. Pasuruan 3.350.228,00
15 Kab. Sidoarjo 4.565.878,28
16 Kab. Mojokerto 491.775,96
17 Kab. Jombang 82.524,95
18 Kab. Nganjuk 2.880,10
19 Kab. Madiun 100,75
20 Kab. Magetan 57,55
21 Kab. Ngawi 69,04
22 Kab. Bojonegoro 14.174,44
23 Kab. Tuban 1.038.854,14
24 Kab. Lamongan 9.193,43
25 Kab. Gresik 6.826.726,25
26 Kab. Bangkalan 47,78
27 Kab. Sampang 331,71
28 Kab. Pamekasan 74,05
29 Kab. Sumenep 74,33
30 Kota Kediri 265,62
31 Kota Blitar 94,88
32 Kota Malang 536,75
33 Kota Probolinggo 10.648,50
34 Kota Pasuruan 112,86
35 Kota Mojokerto 114,23
36 Kota Madiun 100,75
37 Kota Surabaya 11.826.764,98
38 Kota Batu 41,33
Jumlah 29.116.374,10
Keterangan: -
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur

Lampiran | 221
Tabel-43 Pengawasan Izin Lingkungan (AMDAL, UKL/UPL, SPPL) di Provinsi
Jawa Timur Tahun 2019
Waktu Hasil
No. Nama Perusahaan/Pemrakarsa
(tgl/bln/thn) Pengawasan
(1) (2) (3) (4)
1 Semen Indonesia (Persero) Tbk, PT. 28/01/2019 Taat
2 Afan Logam Lestari, CV. 13/02/2019 Tidak Taat
3 Nur Hidayah, CV. 14/02/2019 Tidak Taat
4 Raya Abadi, CV. 14/02/2019 Tidak Taat
5 Fida Jaya Logam, CV. 13/02/2019 Tidak Taat
6 Putra Mandiri, CV. 13/02/2019 Tidak Taat
7 Barokah Logam, CV. 13/02/2019 Tidak Taat
8 Aneka Adhi Logam, CV. 13/02/2019 Tidak Taat
9 Berkah Ilahi Logam Sejahtera, PT 14/02/2019 Tidak Taat
10 Nova Jaya Logam Sejahtera, PT. 14/02/2019 Tidak Taat
11 Sumber Urip, CV 13/02/2019 Tidak Taat
12 Berkah Agung Makmur, PT. 13/02/2019 Tidak Taat
13 Luhur Jaya Abadi, CV. 13/02/2019 Tidak Taat
14 Mitra Logam, CV. 14/02/2019 Tidak Taat
15 Sumber Adi Mulyo Tulungagung Cabang Magetan, PT 19/02/2019 Tidak Taat
16 Pelabuhan Indonesia III (Pelabuhan Kalianget), PT 20/02/2019 Tidak Taat
17 Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak (Pelabuhan 21/02/2019 Tidak Taat
Kalianget Sumenep)
18 Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Angsanah 21/02/2019 Tidak Taat
19 UPT Industri Kulit dan Produk Kulit Magetan 25/02/2019 Tidak Taat
20 Sumber Mas Indah Plywood, PT 27/02/2019 Tidak Taat
21 Petro Jordan Abadi, PT 28/02/2019 Taat
22 Pelindo III (Pelabuhan Gresik), PT 28/02/2019 Tidak Taat
23 Maspion Industrial Estate, PT. 18/03/2019 Tidak Taat
24 Dok Kapal Lamongan, PT. 19/03/2019 Tidak Taat
25 Panca Wira Usaha Jawa Timur, PT (Ponorogo City Center) 21/03/2019 Tidak Taat
26 Okaz Agung Propertindo, PT. 21/03/2019 Tidak Taat
27 Surya Abadi Saputra Perkasa, PT 27/03/2019 Taat
28 Galangan Samudera Madura, PT 27/03/2019 Taat
29 PDAM Kota Malang 28/03/2019 Tidak Taat
30 PJB UP Brantas PLTA Sutami, PT 28/03/2019 Taat
31 Badan Pengembangan Wilayah Surabaya Madura (BPWS) Rest 04/04/2019 Taat
Area II
32 Putro Lingkungan, PT 15/04/2019 Tidak Taat
33 Metro Abadi Raya, PT 15/04/2019 Taat
34 Surabaya Jadi Jaya, PT 15/04/2019 Tidak Taat
35 Surya Wijaya Megah, PT 16/04/2019 Taat
36 Primergy Solution, PT 16/04/2019 Tidak Taat
37 Sumber Anugerah Utama, PT 16/04/2019 Tidak Taat
38 Misi Mulia Petronusa, PT 23/04/2019 Tidak Taat
39 Sumber Adimulyo Tulungagung Cabang Banyuwangi 24/04/2019 Taat
40 RSUD Baptis 24/04/2019 Tidak Taat
41 Trison Jaya Paperindo, PT 25/04/2019 Tidak Taat
42 Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER), PT 26/04/2019 Taat
43 Artama Sentosa Indonesia, PT. 20/05/2019 Taat
44 Ardi Restu Arta, PT 20/05/2019 Taat
45 Arah Enviromental, PT 21/05/2019 Tidak Taat
46 Berkat Rahmat Salam Dua, PT 21/05/2019 Tidak Taat
47 Berkat Rahmat Salam Dua, PT 22/05/2019 Tidak Taat
48 Hidup Makmur Steel, PT 27/05/2019 Taat
49 Boscho Pratama Group, PT 28/05/2019 Tidak Taat
50 PLTU Pacitan 19/06/2019 Tidak Taat
51 Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tamperan 20/06/2019 Tidak Taat
52 SPAM Reginal Mojokerto - Lamongan 18/06/2019 Tidak Taat
53 Meta Adhya Tirta (SPAM Umbulan) 20/06/2019 Taat

222 | Lampiran
Waktu Hasil
No. Nama Perusahaan/Pemrakarsa
(tgl/bln/thn) Pengawasan
(1) (2) (3) (4)
54 Tri Ratna Diesel Indonesia, PT. 24/06/2019 Tidak Taat
55 Budiman Mercu Samudera, PT 24/06/2019 Taat
56 Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLi) 26/06/2019 Taat
57 Senopati Indo Perkasa, PT 04/07/2019 Tidak Taat
58 Modern Mulya Mandiri., PT 11/07/2019 Taat
59 Surya Duta Investama.,PT (Grand Surya Hotel) 11/07/2019 Tidak Taat
60 Prima Gerbang Persada., PT (Kediri Town Square) 12/07/2019 Tidak Taat
61 Surya Madu Jaya.,PT. 12/07/2019 Tidak Taat
62 Bumi Suksesindo., PT 16/07/2019 Taat
63 ALP Petro Industri 18/07/2019 Tidak Taat
64 Delta Artha Bahari Nusantara, PT (Pelabuhan Baru 22/07/2019 Tidak Taat
Probolinggo)
65 Maju Jaya Paiton, PT 22/07/2019 Tidak Taat
66 RSUD dr. Soebandi 06/08/2019 Tidak Taat
67 Pembangunan Bendungan Tugu 13/08/2019 Tidak Taat
68 Pembangunan Bendungan Semantok 14/08/2019 Tidak Taat
69 Indofood Sukses Makmur, PT 16/08/2019 Taat
70 Pelabuhan Taddan Camplong Sampang 19/08/2019 Tidak Taat
71 Pahlawan Sakti Lubricant, PT 20/08/2019 Tidak Taat
72 Sunrise International Persada, PT (Holland Park) 21/08/2019 Tidak Taat
73 Putra Nusantara Mandiri, PT 22/08/2019 Tidak Taat
74 Ichlas Sedjati Barokah, PT 23/08/2019 Tidak Taat
75 RSUD dr. Soedono 26/08/2019 Tidak Taat
76 RSUD Caruban 27/08/2019 Tidak Taat
77 Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLi) 28/08/2019 Taat
78 Bunga Wangsa Sejati., PT (Jatim Park I) 09/09/2019 Tidak Taat
79 Pembangunan Waduk Gongseng 10/09/2019 Tidak Taat
80 Pengendali Banjir Kali Bogel 16/09/2019 Tidak Taat
81 Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Kota Batu 18/09/2019 Tidak Taat
82 Pelindo Energi Logistik., PT 19/09/2019 Tidak Taat
83 Pengendali Banjir Kedunglarangan 24/09/2019 Tidak Taat
84 Natbour Resources., PT 25/09/2019 Taat
85 Pelindo Marine Service., PT 27/09/2019 Tidak Taat
86 Pengendali Banjir Kali Sadar 30/09/2019 Taat
87 PT. PLN Uprating SUTT 70 Kva menjadi 150 Kva serta GI 07/10/2019 Tidak Taat
Sekarputih dan GI Kertosono
88 PT. Rejoso Manis Indo 15/10/2019 Tidak Taat
89 PT. Trans Pacific Petrochemical Indotama 24/10/2019 Tidak Taat
90 Perum Perhutani KPH Mojokerto 11/11/2019 Tidak Taat
91 PT. PLN Rekonfigurasi SUTT 150 KV Karangpilang-Rungkut- 12/11/2019 Tidak Taat
Waru dan 150 KV Rungkut)
92 Perum Perhutani KPH Jombang 18/11/2019 Tidak Taat
93 PT. Terminal Nilam Utara 20/11/2019 Tidak Taat
94 KPH Nganjuk 23/12/2019 Tidak Taat
95 KPH Saradan 23/12/2019 Tidak Taat
Keterangan: -
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur

Lampiran | 223
Tabel-43A Daftar Industri yang Dilakukan Pengawasan Menurut Sektor dan Lokasi
No. Nama Perusahaan Lokasi Sektor Sub Sektor
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Semen Indonesia (Persero) Tbk, Kab. Tuban Manufaktur Industri Semen
PT.
2 Afan Logam Lestari, CV. Kab. Jombang Manufaktur Peleburan slag/dross/
ash/scrap aluminium
3 Nur Hidayah, CV. Kab. Jombang Manufaktur Peleburan slag/dross/
ash/scrap aluminium
4 Raya Abadi, CV. Kab. Jombang Manufaktur Peleburan slag/dross/
ash/scrap aluminium
5 Fida Jaya Logam, CV. Kab. Jombang Manufaktur Peleburan slag/dross/
ash/scrap aluminium
6 Putra Mandiri, CV. Kab. Jombang Manufaktur Peleburan slag/dross/
ash/scrap aluminium
7 Barokah Logam, CV. Kab. Jombang Manufaktur Peleburan slag/dross/
ash/scrap aluminium
8 Aneka Adhi Logam, CV. Kab. Jombang Manufaktur Peleburan slag/dross/
ash/scrap aluminium
9 Berkah Ilahi Logam Sejahtera, Kab. Jombang Manufaktur Peleburan slag/dross/
PT ash/scrap aluminium
10 Nova Jaya Logam Sejahtera, PT. Kab. Jombang Manufaktur Peleburan slag/dross/
ash/scrap aluminium
11 Sumber Urip, CV Kab. Jombang Manufaktur Peleburan slag/dross/
ash/scrap aluminium
12 Berkah Agung Makmur, PT. Kab. Jombang Manufaktur Peleburan slag/dross/
ash/scrap aluminium
13 Luhur Jaya Abadi, CV. Kab. Jombang Manufaktur Peleburan slag/dross/
ash/scrap aluminium
14 Mitra Logam, CV. Kab. Jombang Manufaktur Peleburan slag/dross/
ash/scrap aluminium
15 Sumber Adi Mulyo Tulungagung Kab. Magetan Jasa Pengumpulan Oli Bekas
Cabang Magetan, PT
16 Pelabuhan Indonesia III Kab. Sumenep Jasa Pelabuhan Laut
(Pelabuhan Kalianget), PT
17 Kantor Otoritas Pelabuhan Kab. Sumenep Jasa Pelabuhan Laut
Utama Tanjung Perak
(Pelabuhan Kalianget Sumenep)
18 Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Kab. Pamekasan Pekerjaan TPA
Angsanah Umum
19 UPT Industri Kulit dan Produk Kab. Magetan Jasa Penyamakan Kulit
Kulit Magetan
20 Sumber Mas Indah Plywood, PT Kab. Gresik Agro Pengolahan Kayu
21 Petro Jordan Abadi, PT Kab. Gresik Manufaktur Pabrik Asam Sulfat, Pabrik
Asam Phospat,Pabrik
Gypsum
22 Pelindo III (Pelabuhan Gresik), Kab. Gresik Prasarana dan Pelabuhan
PT Jasa
23 Maspion Industrial Estate, PT. Kab. Gresik Jasa Penyedia dan Pengelola
Lahan untuk Industri
24 Dok Kapal Lamongan, PT. Kab. Lamongan Jasa Perbaikan dan Pembuatan
Kapal
25 Panca Wira Usaha Jawa Timur, Kab. Ponorogo Jasa Mall, Hotel, Sekolah
PT (Ponorogo City Center) Playgroup
26 Okaz Agung Propertindo, PT. Kab. Ponorogo Jasa Pusat Perbelanjaan, Kantor,
Hotel
27 Surya Abadi Saputra Perkasa, PT Kab. Jombang Manufaktur Pemanfaat LB3
Dross/Sludge Aluminium
28 Galangan Samudera Madura, PT Kab. Bangkalan Jasa dan Industri Galangan
Manufaktur Pembangunan dan
Perbaikan Kapal

224 | Lampiran
No. Nama Perusahaan Lokasi Sektor Sub Sektor
(1) (2) (3) (4) (5)
29 PDAM Kota Malang Kota Malang Jasa Penyedia Air Bersih
30 PJB UP Brantas PLTA Sutami, PT Kab. Malang Jasa Pembangkit Listrik Tenaga
Air (PLTA)
31 Badan Pengembangan Wilayah Kab. Bangkalan Jasa Rest Area kawasan kaki
Surabaya Madura (BPWS) Rest jembatan suramadu sisi
Area II madura (KKJSM)
32 Putro Lingkungan, PT Kab. Gresik Jasa Pengumpul Limbah B3
33 Metro Abadi Raya, PT Kab. Gresik Jasa Pemanfaatan Limbah B3
34 Surabaya Jadi Jaya, PT Kab. Sidoarjo Jasa Pengumpul Limbah B3
35 Surya Wijaya Megah, PT Kab. Sidoarjo Jasa Pengumpul Limbah B3
36 Primergy Solution, PT Kab. Gresik Jasa Pemanfaatan Olie Bekas
37 Sumber Anugerah Utama, PT Kab. Gresik Jasa Pemanfaatan Limbah B3
38 Misi Mulia Petronusa, PT Kab. Banyuwangi Jasa Terminal LPG
39 Sumber Adimulyo Tulungagung Kab. Banyuwangi Jasa Pengumpul Oli Bekas
Cabang Banyuwangi
40 RSUD Baptis Kab. Kediri Jasa Rumah Sakit
41 Trison Jaya Paperindo, PT Kab. Kediri Jasa Pemanfaatan Limbah B3
42 Pasuruan Industrial Estate Kab. Pasuruan Jasa Kawasan Industri
Rembang (PIER), PT
43 Artama Sentosa Indonesia, PT. Kab. Gresik Jasa Pengumpul Limbah B3
44 Ardi Restu Arta, PT Kab. Gresik Jasa Pengumpul Limbah B3
45 Arah Enviromental, PT Kab. Gresik Jasa Pengumpul Limbah B3
46 Berkat Rahmat Salam Dua, PT Kawasan Industri Jasa Pengumpul Limbah B3
safe n Lock Kab.
Sidoarjo
47 Berkat Rahmat Salam Dua, PT Kecamatan Jabon Jasa Pengumpul Limbah B3
Kab. Sidoarjo
48 Hidup Makmur Steel, PT Kab. Lamongan Jasa Pengumpul Limbah B3
49 Boscho Pratama Group, PT Kab. Jombang Jasa Pengumpul Limbah B3
50 PLTU Pacitan Kab. Pacitan PEM Pembangkit Listrik Tenaga
Uap
51 Pelabuhan Perikanan Pantai Kab. Pacitan Jasa Pelabuhan Laut
(PPP) Tamperan
52 SPAM Reginal Mojokerto - Kab. Mojokerto Manufaktur Pengolahan Air Minum
Lamongan
53 Meta Adhya Tirta (SPAM Kab. Pasuruan Manufaktur Pekerjaan Umum
Umbulan)
54 Tri Ratna Diesel Indonesia, PT. Kab. Lamongan Jasa Galangan Kapal
55 Budiman Mercu Samudera, PT Kab. Lamongan Jasa Galangan Kapal
56 Prasadha Pamunah Limbah Kab. Lamongan Jasa Pengumpulan Limbah B3
Industri (PPLi)
57 Senopati Indo Perkasa, PT Kab. Mojokerto Jasa Pengolah Limbah B3
58 Modern Mulya Mandiri., PT Kota Surabaya Jasa Pengumpul Limbah B3
59 Surya Duta Investama.,PT Kota Kediri Jasa Perhotelan
(Grand Surya Hotel)
60 Prima Gerbang Persada., PT Kota Kediri Jasa Pusat Perbelanjaan
(Kediri Town Square)
61 Surya Madu Jaya.,PT. Kota Surabaya Jasa Pengumpul Limbah B3
62 Bumi Suksesindo., PT Kab. Banyuwangi Manufaktur Industri Chopper dan Gold
63 ALP Petro Industri Manufaktur Pengolahan Minyak Pelumas
Bekas
64 Delta Artha Bahari Nusantara, Terminal Baru Jasa Kepelabuhan
PT (Pelabuhan Baru Pelabuhan
Probolinggo)
65 Maju Jaya Paiton, PT Manufaktur Pengumpulan Limbah B3
skala Provinsi
66 RSUD dr. Soebandi Jasa Rumah Sakit
67 Pembangunan Bendungan Tugu MPJ Bendungan Air

Lampiran | 225
No. Nama Perusahaan Lokasi Sektor Sub Sektor
(1) (2) (3) (4) (5)
68 Pembangunan Bendungan MPJ Bendungan Air
Semantok
69 Indofood Sukses Makmur, PT Manufaktur Industri Tepung Terigu
70 Pelabuhan Taddan Camplong Jasa Pelabuhan Laut
Sampang
71 Pahlawan Sakti Lubricant, PT Jasa Pemanfaatan Olie Bekas
72 Sunrise International Persada, Jasa Pembangunan Kondotel
PT (Holland Park)
73 Putra Nusantara Mandiri, PT Jasa Pengumpul Limbah B3
74 Ichlas Sedjati Barokah, PT Jasa Pengumpul Limbah B3
75 RSUD dr. Soedono Jasa Rumah Sakit
76 RSUD Caruban Jasa Rumah Sakit
77 Prasadha Pamunah Limbah Jasa Pengumpulan Limbah B3
Industri (PPLi)
78 Bunga Wangsa Sejati., PT (Jatim Jasa Taman Hiburan dan
Park I) Rekreasi
79 Pembangunan Waduk Gongseng MPJ Waduk Air
80 Pengendali Banjir Kali Bogel MPJ Normalisasi Sungai
81 Instalasi Pengolahan Lumpur Jasa Pengolahan Lumpur Tinja
Tinja (IPLT) Kota Batu
82 Pelindo Energi Logistik., PT MPJ Pengumpul Limbah B3
83 Pengendali Banjir MPJ Normalisasi Sungai
Kedunglarangan
84 Natbour Resources., PT MPJ Pengumpul Limbah B3
85 Pelindo Marine Service., PT Jasa Galangan Kapal
86 Pengendali Banjir Kali Sadar MPJ Normalisasi Sungai
87 PT. PLN Uprating SUTT 70 Kva MPJ Bidang Ketenagalistrikan
menjadi 150 Kva serta GI
Sekarputih dan GI Kertosono
88 PT. Rejoso Manis Indo AGRO Pabrik Gula
89 PT. Trans Pacific Petrochemical MPJ Petrokimia dan BBM
Indotama
90 Perum Perhutani KPH Mojokerto Agro KPH
91 PT. PLN Rekonfigurasi SUTT 150 MPJ Ketenagalistrikan
KV Karangpilang-Rungkut- Waru
dan 150 KV Rungkut)
92 Perum Perhutani KPH Jombang AGRO Pengelolaan Hutan
93 PT. Terminal Nilam Utara PEM Bidang Perhubungan
94 KPH Nganjuk AGRO Pengelolaan Hutan
95 KPH Saradan AGRO Pengelolaan Hutan
Keterangan: -
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur

226 | Lampiran
Tabel-43B Ketaatan Industri yang Dilakukan Pengawasan per Kabupaten/Kota
Industri Yang
No Kabupaten/Kota Dilakukan Taat Tidak Taat
Pengawasan
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Kab. Pacitan 2 0 2
2 Kab. Ponorogo 2 0 2
3 Kab. Trenggalek 1 0 1
4 Kab. Tulungagung 0 0 0
5 Kab. Blitar 2 0 2
6 Kab. Kediri 2 0 2
7 Kab. Malang 1 1 0
8 Kab. Lumajang 0 0 0
9 Kab. Jember 1 0 1
10 Kab. Banyuwangi 3 2 1
11 Kab. Bondowoso 0 0 0
12 Kab. Situbondo 0 0 0
13 Kab. Probolinggo 1 0 1
14 Kab. Pasuruan 4 2 2
15 Kab. Sidoarjo 6 1 5
16 Kab. Mojokerto 5 1 4
17 Kab. Jombang 16 1 15
18 Kab. Nganjuk 2 0 2
19 Kab. Madiun 2 0 2
20 Kab. Magetan 2 0 2
21 Kab. Ngawi 0 0 0
22 Kab. Bojonegoro 1 0 1
23 Kab. Tuban 2 1 1
24 Kab. Lamongan 6 4 2
25 Kab. Gresik 12 5 7
26 Kab. Bangkalan 2 2 0
27 Kab. Sampang 1 0 1
28 Kab. Pamekasan 1 0 1
29 Kab. Sumenep 2 0 2
30 Kota Kediri 2 0 2
31 Kota Blitar 0 0 0
32 Kota Malang 1 0 1
33 Kota Probolinggo 1 0 1
34 Kota Pasuruan 0 0 0
35 Kota Mojokerto 0 0 0
36 Kota Madiun 1 0 1
37 Kota Surabaya 8 2 6
38 Kota Batu 3 0 3
Keterangan: -
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur

Lampiran | 227
Tabel-43C Ketaatan Industri yang Dilakukan Pengawasan per Sektor

No. Sektor Industri Taat Tidak Taat

(1) (2) (3) (4)


1 Agroindustri (AGRO) 1 6
2 Pertambangan Energi dan Migas (PEM) 1 4
3 Manufaktur Prasarana Jasa (MPJ) 20 63
Keterangan: -
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur

Tabel-43D Persentase Ketaatan Industri/Kegiatan yang Diawasi

No. Tingkat Ketaatan Jumlah Persentase


(1) (2) (3) (4)
1 Taat 22 23,16
2 Kurang Taat 73 76,84
Keterangan: -
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur

228 | Lampiran
Tabel-44 Bencana Banjir, Korban dan Kerugian di Provinsi Jawa Timur Tahun
2019
Total Area Jumlah Korban
Perkiraan
No. Kabupaten/Kota Terendam
Mengungsi Meninggal Kerugian (Rp.)
(ha)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Kab. Pacitan 0 0 0 0
2 Kab. Ponorogo 0 543 0 0
3 Kab. Trenggalek 0 9054 0 0
4 Kab. Tulungagung 0 0 0 0
5 Kab. Blitar 0 1500 0 0
6 Kab. Kediri 0 468 0 0
7 Kab. Malang 0 0 0 0
8 Kab. Lumajang 77 2024 0 0
9 Kab. Jember 88 9030 0 0
10 Kab. Banyuwangi 40 0 1 0
11 Kab. Bondowoso 0 0 0 0
12 Kab. Situbondo 3 0 0 0
13 Kab. Probolinggo 0 0 0 0
14 Kab. Pasuruan 0 22160 0 0
15 Kab. Sidoarjo 0 0 0 0
16 Kab. Mojokerto 570 1908 0 0
17 Kab. Jombang 100 12012 0 0
18 Kab. Nganjuk 0 884 0 0
19 Kab. Madiun 25 17328 0 0
20 Kab. Magetan 110 1797 0 0
21 Kab. Ngawi 1.020 22450 0 0
22 Kab. Bojonegoro 1.869 18485 0 0
23 Kab. Tuban 340 3240 0 0
24 Kab. Lamongan 3.771 3452 0 0
25 Kab. Gresik 2.729 820 2 0
26 Kab. Bangkalan 0 6315 0 0
27 Kab. Sampang 0 38 0 0
28 Kab. Pamekasan 0 0 0 0
29 Kab. Sumenep 0 0 0 0
30 Kota Kediri 0 0 0 0
31 Kota Blitar 0 0 0 0
32 Kota Malang 0 0 0 0
33 Kota Probolinggo 0 0 0 0
34 Kota Pasuruan 0 37747 0 0
35 Kota Mojokerto 0 0 0 0
36 Kota Madiun 0 0 0 0
37 Kota Surabaya 0 0 1 0
38 Kota Batu 0 0 0 0
Keterangan: Pengkajian kebutuhan pascabencana belum ada
Sumber: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur

Lampiran | 229
Tabel-44A Jumlah Kejadian Bencana Menurut Kabupaten/Kota

Gelombang Psg
Banjir Bandang
Angin Kencang

Kebakaran Lhn

Tanah Longsor
Banjir Longsor

Kebakaran Hut
Gempa Bumi

Gerakan Tnh
Angin PB

Kejadian

Jumlah
Kabupaten/

Banjir
No.
Kota

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
1 Kab. Pacitan 6 0 3 0 1 0 0 0 1 0 0 3 14
2 Kab. Ponorogo 5 0 4 0 0 0 0 0 5 0 0 3 17
3 Kab. Trenggalek 9 0 4 0 0 0 0 0 1 0 1 9 24
4 Kab. 2 6 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9
Tulungagung
5 Kab. Blitar 3 1 2 0 0 0 0 0 1 0 0 3 10
6 Kab. Kediri 7 0 2 0 0 0 0 0 2 0 0 0 11
7 Kab. Malang 17 1 1 0 0 0 1 0 5 0 1 0 26
8 Kab. Lumajang 7 1 9 0 0 1 1 0 6 0 0 2 27
9 Kab. Jember 14 8 5 0 0 0 1 0 7 0 0 2 37
10 Kab. 2 2 3 0 0 0 1 0 2 0 0 0 10
Banyuwangi
11 Kab. Bondowoso 4 1 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 7
12 Kab. Situbondo 2 2 0 0 0 0 0 0 8 1 0 0 13
13 Kab. Probolinggo 6 0 1 0 0 0 0 0 2 1 0 2 12
14 Kab. Pasuruan 2 0 15 0 0 0 0 0 5 0 0 0 22
15 Kab. Sidoarjo 10 3 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 17
16 Kab. Mojokerto 7 0 13 1 0 0 0 0 15 0 0 2 38
17 Kab. Jombang 6 0 5 0 0 0 0 0 1 0 0 0 12
18 Kab. Nganjuk 10 1 3 0 2 0 0 0 9 0 0 0 25
19 Kab. Madiun 3 2 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9
20 Kab. Magetan 2 0 1 0 0 0 0 0 5 0 0 1 9
21 Kab. Ngawi 5 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 7
22 Kab. Bojonegoro 10 0 6 1 0 0 0 0 4 0 0 1 22
23 Kab. Tuban 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4
24 Kab. Lamongan 3 3 6 0 0 0 0 1 0 0 0 0 13
25 Kab. Gresik 3 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 6
26 Kab. Bangkalan 7 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11
27 Kab. Sampang 2 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5
28 Kab. Pamekasan 5 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6
29 Kab. Sumenep 1 4 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 7
30 Kota Kediri 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
31 Kota Blitar 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
32 Kota Malang 4 0 3 0 1 0 0 0 0 0 0 3 11
33 Kota Probolinggo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
34 Kota Pasuruan 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
35 Kota Mojokerto 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
36 Kota Madiun 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
37 Kota Surabaya 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
38 Kota Batu 3 0 7 0 0 0 0 0 3 0 0 2 15
Jawa Timur 171 38 115 2 4 1 5 1 85 2 3 34 461
Keterangan: -
Sumber: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)

230 | Lampiran
Tabel-44B Jumlah Kejadian Bencana Alam Menurut Kabupaten/Kota

Gunung Api

Kekeringan

Gelombang
Angin PB
Bandang
Tsunami

Karhutla
Longsor
Letusan

Pasang
Gempa

Tanah

Banjir

Banjir
Bumi
No. Kabupaten/Kota

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1 Kab. Pacitan 0 0 0 3 0 0 1 1 2 0
2 Kab. Ponorogo 0 0 0 8 3 3 1 15 12 0
3 Kab. Trenggalek 0 0 0 8 2 2 1 19 9 0
4 Kab. Tulungagung 0 0 0 0 1 1 1 0 7 0
5 Kab. Blitar 0 0 0 3 1 1 1 1 7 0
6 Kab. Kediri 0 0 0 0 2 2 0 2 8 0
7 Kab. Malang 0 0 0 1 0 0 1 1 14 0
8 Kab. Lumajang 1 0 0 0 4 4 1 5 7 0
9 Kab. Jember 1 0 0 2 6 6 0 8 28 0
10 Kab. Banyuwangi 1 0 0 0 5 5 1 8 6 1
11 Kab. Bondowoso 0 0 0 0 0 0 1 2 4 0
12 Kab. Situbondo 0 0 0 1 1 1 1 33 12 0
13 Kab. Probolinggo 0 0 0 3 1 1 1 1 10 0
14 Kab. Pasuruan 0 0 0 0 6 6 0 3 2 0
15 Kab. Sidoarjo 0 0 0 0 2 2 0 6 16 0
16 Kab. Mojokerto 0 0 0 1 12 12 0 13 11 0
17 Kab. Jombang 0 0 0 0 5 5 1 7 11 0
18 Kab. Nganjuk 0 0 0 0 5 5 1 22 15 0
19 Kab. Madiun 0 0 0 0 3 3 0 6 8 0
20 Kab. Magetan 0 0 0 1 1 1 1 7 5 0
21 Kab. Ngawi 0 0 0 0 1 1 1 4 6 0
22 Kab. Bojonegoro 0 0 0 1 5 5 1 2 13 0
23 Kab. Tuban 0 0 0 2 2 2 1 2 8 0
24 Kab. Lamongan 0 0 0 3 5 5 1 0 8 0
25 Kab. Gresik 0 0 0 0 17 17 1 0 6 0
26 Kab. Bangkalan 0 0 0 0 2 2 1 0 2 0
27 Kab. Sampang 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0
28 Kab. Pamekasan 0 0 0 1 2 2 1 0 6 0
29 Kab. Sumenep 1 0 0 0 0 0 1 1 5 0
30 Kota Kediri 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0
31 Kota Blitar 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
32 Kota Malang 0 0 0 5 0 0 0 1 7 0
33 Kota Probolinggo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
34 Kota Pasuruan 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
35 Kota Mojokerto 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
36 Kota Madiun 0 0 0 0 1 1 0 0 2 0
37 Kota Surabaya 0 0 0 0 1 1 0 2 1 0
38 Kota Batu 0 0 0 3 2 2 0 8 6 0
Keterangan: -
Sumber: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)

Lampiran | 231
Tabel-44C Jumlah Korban yang Diakibatkan Bencana Alam menurut Kabupaten/Kota
Gempa Bumi Letusan Gunung Api Tsunami
Terdampak Terdampak Terdampak
No. Kab./Kota Meninggal/ Meninggal/ Meninggal/
Luka2 & Luka2 & Luka2 &
Hilang Hilang Hilang
Mengungsi Mengungsi Mengungsi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1 Kab. Pacitan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Kab. Ponorogo 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Kab. Trenggalek 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Kab. Tulungagung 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Kab. Blitar 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Kab. Kediri 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Kab. Malang 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Kab. Lumajang 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Kab. Jember 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Kab. Banyuwangi 0 4 0 0 0 0 0 0 0
11 Kab. Bondowoso 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Kab. Situbondo 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 Kab. Probolinggo 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 Kab. Pasuruan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 Kab. Sidoarjo 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 Kab. Mojokerto 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 Kab. Jombang 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 Kab. Nganjuk 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 Kab. Madiun 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 Kab. Magetan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 Kab. Ngawi 0 0 0 0 0 0 0 0 0
22 Kab. Bojonegoro 0 0 0 0 0 0 0 0 0
23 Kab. Tuban 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24 Kab. Lamongan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 Kab. Gresik 0 0 0 0 0 0 0 0 0
26 Kab. Bangkalan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
27 Kab. Sampang 0 0 0 0 0 0 0 0 0
28 Kab. Pamekasan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
29 Kab. Sumenep 0 1 0 0 0 0 0 0 0
30 Kota Kediri 0 0 0 0 0 0 0 0 0
31 Kota Blitar 0 0 0 0 0 0 0 0 0
32 Kota Malang 0 0 0 0 0 0 0 0 0
33 Kota Probolinggo 0 0 0 0 0 0 0 0 0
34 Kota Pasuruan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
35 Kota Mojokerto 0 0 0 0 0 0 0 0 0
36 Kota Madiun 0 0 0 0 0 0 0 0 0
37 Kota Surabaya 0 0 0 0 0 0 0 0 0
38 Kota Batu 0 0 0 0 0 0 0 0 0

232 | Lampiran
Lanjutan Tabel-44C ...
Tanah Longsor Banjir Banjir Bandang
Terdampak Terdampak Terdampak
No. Kab./Kota Meninggal/ Meninggal/ Meninggal/
Luka2 & Luka2 & Luka2 &
Hilang Hilang Hilang
Mengungsi Mengungsi Mengungsi
(1) (2) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
1 Kab. Pacitan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Kab. Ponorogo 0 0 14 0 0 543 0 0 0
3 Kab. Trenggalek 0 0 44 0 0 9.058 0 0 0
4 Kab. Tulungagung 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Kab. Blitar 0 0 0 0 0 1.500 0 0 0
6 Kab. Kediri 0 0 0 0 0 468 0 0 0
7 Kab. Malang 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Kab. Lumajang 0 0 0 0 0 2.024 0 0 0
9 Kab. Jember 0 0 0 0 0 9.030 0 0 0
10 Kab. Banyuwangi 0 0 0 1 0 0 0 0 0
11 Kab. Bondowoso 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Kab. Situbondo 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 Kab. Probolinggo 0 0 10 0 0 1.610 0 0 0
14 Kab. Pasuruan 0 0 0 0 0 20.550 0 0 0
15 Kab. Sidoarjo 0 0 0 0 0 2.490 0 0 0
16 Kab. Mojokerto 0 0 25 0 0 2.118 0 0 0
17 Kab. Jombang 0 0 0 0 0 12.299 0 0 0
18 Kab. Nganjuk 0 0 0 0 0 884 0 0 0
19 Kab. Madiun 0 0 0 0 0 17.328 0 0 0
20 Kab. Magetan 0 0 0 0 0 1.797 0 0 0
21 Kab. Ngawi 0 0 0 0 0 22.450 0 0 0
22 Kab. Bojonegoro 0 0 0 0 0 18.485 0 0 0
23 Kab. Tuban 0 0 0 0 0 3.240 0 0 0
24 Kab. Lamongan 0 0 91 0 0 3.452 0 0 0
25 Kab. Gresik 0 0 0 2 0 1.040 0 0 0
26 Kab. Bangkalan 0 0 0 0 0 6.315 0 0 0
27 Kab. Sampang 0 0 0 0 1 0 0 0 0
28 Kab. Pamekasan 2 1 0 0 0 0 0 0 0
29 Kab. Sumenep 0 0 0 0 0 0 0 0 0
30 Kota Kediri 0 0 0 0 0 0 0 0 0
31 Kota Blitar 0 0 0 0 0 0 0 0 0
32 Kota Malang 0 0 9 0 0 0 0 0 0
33 Kota Probolinggo 0 0 0 0 0 0 0 0 0
34 Kota Pasuruan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
35 Kota Mojokerto 0 0 0 0 0 0 0 0 0
36 Kota Madiun 0 0 0 0 0 0 0 0 0
37 Kota Surabaya 0 0 0 1 0 0 0 0 0
38 Kota Batu 0 0 5 0 0 0 0 0 0

Lampiran | 233
Lanjutan Tabel-44C ...
Kekeringan Kebakaran Hutan dan Lahan Angin Putting Beliung
Terdampak Terdampak Terdampak
No. Kab./Kota Meninggal/ Meninggal/ Meninggal/
Luka2 & Luka2 & Luka2 &
Hilang Hilang Hilang
Mengungsi Mengungsi Mengungsi
(1) (2) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28) (29)
1 Kab. Pacitan 0 0 11.428 0 0 0 0 1 0
2 Kab. Ponorogo 0 0 7.863 1 0 0 1 0 350
3 Kab. Trenggalek 0 0 14.064 0 0 0 0 0 0
4 Kab. Tulungagung 0 0 0 0 0 0 0 0 390
5 Kab. Blitar 0 0 625 0 0 0 0 0 86
6 Kab. Kediri 0 0 0 0 0 0 0 1 0
7 Kab. Malang 0 0 0 0 0 0 1 5 685
8 Kab. Lumajang 0 0 6.937 0 0 0 0 0 3
9 Kab. Jember 0 0 0 1 0 0 1 6 88
10 Kab. Banyuwangi 0 0 7.541 0 0 4 0 0 265
11 Kab. Bondowoso 0 0 11.520 0 0 0 0 1 10
12 Kab. Situbondo 0 0 1.358 0 0 0 0 2 35
13 Kab. Probolinggo 0 0 9.196 0 0 0 2 2 225
14 Kab. Pasuruan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 Kab. Sidoarjo 0 0 0 0 0 0 0 0 12
16 Kab. Mojokerto 0 0 0 0 1 0 0 2 50
17 Kab. Jombang 0 0 0 0 0 0 0 5 19
18 Kab. Nganjuk 0 0 0 0 0 0 0 3 230
19 Kab. Madiun 0 0 0 0 0 0 0 1 0
20 Kab. Magetan 0 0 10.445 0 0 0 0 2 129
21 Kab. Ngawi 0 0 70.960 0 0 0 0 0 0
22 Kab. Bojonegoro 0 0 50.089 0 0 0 0 3 355
23 Kab. Tuban 0 0 8.623 0 0 0 2 1 80
24 Kab. Lamongan 0 0 9.010 0 0 0 0 0 40
25 Kab. Gresik 0 0 0 0 0 0 0 0 0
26 Kab. Bangkalan 0 0 30.936 0 0 0 1 0 0
27 Kab. Sampang 0 0 34.484 0 0 0 0 0 40
28 Kab. Pamekasan 0 0 76.671 0 0 0 0 0 13
29 Kab. Sumenep 0 0 3.118 0 0 0 0 1 0
30 Kota Kediri 0 0 0 0 0 0 1 2 0
31 Kota Blitar 0 0 28.075 0 0 0 0 0 0
32 Kota Malang 0 0 0 0 0 0 0 1 0
33 Kota Probolinggo 0 0 0 0 0 0 0 0 0
34 Kota Pasuruan 0 0 37.747 0 0 0 0 0 0
35 Kota Mojokerto 0 0 6.127 0 0 0 0 0 0
36 Kota Madiun 0 0 0 0 0 0 0 0 0
37 Kota Surabaya 0 0 0 0 0 0 0 0 0
38 Kota Batu 0 0 0 0 0 90 1 0 6.604

234 | Lampiran
Lanjutan Tabel-44C ...
Gelombang Pasang
Terdampak
No. Kab./Kota Meninggal/
Luka2 &
Hilang
Mengungsi
(1) (2) (30) (31) (32)
1 Kab. Pacitan 0 0 0
2 Kab. Ponorogo 0 0 0
3 Kab. Trenggalek 0 0 0
4 Kab. Tulungagung 0 0 0
5 Kab. Blitar 0 0 0
6 Kab. Kediri 0 0 0
7 Kab. Malang 0 0 0
8 Kab. Lumajang 0 0 0
9 Kab. Jember 0 0 0
10 Kab. Banyuwangi 0 0 115
11 Kab. Bondowoso 0 0 0
12 Kab. Situbondo 0 0 0
13 Kab. Probolinggo 0 0 0
14 Kab. Pasuruan 0 0 0
15 Kab. Sidoarjo 0 0 0
16 Kab. Mojokerto 0 0 0
17 Kab. Jombang 0 0 0
18 Kab. Nganjuk 0 0 0
19 Kab. Madiun 0 0 0
20 Kab. Magetan 0 0 0
21 Kab. Ngawi 0 0 0
22 Kab. Bojonegoro 0 0 0
23 Kab. Tuban 0 0 0
24 Kab. Lamongan 0 0 0
25 Kab. Gresik 0 0 0
26 Kab. Bangkalan 0 0 0
27 Kab. Sampang 0 0 0
28 Kab. Pamekasan 0 0 0
29 Kab. Sumenep 0 0 0
30 Kota Kediri 0 0 0
31 Kota Blitar 0 0 0
32 Kota Malang 0 0 0
33 Kota Probolinggo 0 0 0
34 Kota Pasuruan 0 0 0
35 Kota Mojokerto 0 0 0
36 Kota Madiun 0 0 0
37 Kota Surabaya 0 0 0
38 Kota Batu 0 0 0
Keterangan: -
Sumber: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)

Lampiran | 235
Tabel-44D Jumlah Kerusakan Rumah yang Diakibatkan Bencana Alam Menurut
Kabupaten/Kota

No. Kabupaten/Kota Rusak Berat Rusak Sedang Rusak Ringan Terendam


(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Kab. Pacitan 1 1 32 0
2 Kab. Ponorogo 5 8 101 6
3 Kab. Trenggalek 0 6 89 527
4 Kab. Tulungagung 0 0 435 113
5 Kab. Blitar 4 1 21 0
6 Kab. Kediri 13 2 171 90
7 Kab. Malang 5 33 175 0
8 Kab. Lumajang 2 7 32 392
9 Kab. Jember 21 36 307 665
10 Kab. Banyuwangi 3 7 51 58
11 Kab. Bondowoso 76 164 319 0
12 Kab. Situbondo 14 4 137 0
13 Kab. Probolinggo 9 13 196 0
14 Kab. Pasuruan 0 1 1 3.804
15 Kab. Sidoarjo 0 32 697 498
16 Kab. Mojokerto 18 22 78 1.176
17 Kab. Jombang 6 2 152 2.522
18 Kab. Nganjuk 14 32 221 967
19 Kab. Madiun 7 8 146 4.321
20 Kab. Magetan 3 25 127 494
21 Kab. Ngawi 4 1 12 3.087
22 Kab. Bojonegoro 96 1.729 1.423 3.716
23 Kab. Tuban 20 5 43 682
24 Kab. Lamongan 43 6 66 434
25 Kab. Gresik 11 24 80 8.440
26 Kab. Bangkalan 3 0 22 600
27 Kab. Sampang 0 0 5 0
28 Kab. Pamekasan 1 0 65 1.138
29 Kab. Sumenep 31 18 143 0
30 Kota Kediri 0 0 4 0
31 Kota Blitar 0 0 0 0
32 Kota Malang 4 7 12 0
33 Kota Probolinggo 0 0 0 0
34 Kota Pasuruan 0 0 0 0
35 Kota Mojokerto 0 0 0 0
36 Kota Madiun 0 0 1 8
37 Kota Surabaya 0 0 0 0
38 Kota Batu 11 107 482 0
Keterangan: -
Sumber: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)

236 | Lampiran
Tabel-45 Bencana Kekeringan, Luas dan Kerugian di Provinsi Jawa Timur
Tahun 2019

No. Kabupaten/Kota Luas Areal (ha) Perkiraan Kerugian (Rp.)


(1) (2) (3) (4)
1 Kab. Pacitan - -
2 Kab. Ponorogo - -
3 Kab. Trenggalek - -
4 Kab. Tulungagung - -
5 Kab. Blitar - -
6 Kab. Kediri - -
7 Kab. Malang - -
8 Kab. Lumajang - -
9 Kab. Jember - -
10 Kab. Banyuwangi - -
11 Kab. Bondowoso - -
12 Kab. Situbondo - -
13 Kab. Probolinggo - -
14 Kab. Pasuruan - -
15 Kab. Sidoarjo - -
16 Kab. Mojokerto - -
17 Kab. Jombang - -
18 Kab. Nganjuk - -
19 Kab. Madiun - -
20 Kab. Magetan - -
21 Kab. Ngawi - -
22 Kab. Bojonegoro - -
23 Kab. Tuban - -
24 Kab. Lamongan - -
25 Kab. Gresik - -
26 Kab. Bangkalan - -
27 Kab. Sampang - -
28 Kab. Pamekasan - -
29 Kab. Sumenep - -
30 Kota Kediri - -
31 Kota Blitar - -
32 Kota Malang - -
33 Kota Probolinggo - -
34 Kota Pasuruan - -
35 Kota Mojokerto - -
36 Kota Madiun - -
37 Kota Surabaya - -
38 Kota Batu - -
Keterangan: -
Sumber: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur

Lampiran | 237
Tabel-45A Desa/Kelurahan Rawan Kekeringan di Provinsi Jawa Timur

No Kabupaten/Kota Kecamatan Desa/Kelurahan Tk. Ancaman/ Bahaya


(1) (2) (3) (4) (5)
1 Kab. Lumajang Ranuyoso Wates Kulon Tinggi
Wates Wetan Tinggi
Penawungan Tinggi
Wonoayu Tinggi
Jenggrong Tinggi
Sumberpetung Tinggi
Klakah Sawaran Lor Tinggi
Kebonan Tinggi
Tegalciut Tinggi
Seruni Tinggi
Papringan Tinggi
Randuagung Salak Tinggi
Kedungjajang Krasak Tinggi
Jatisari Tinggi
Padang Kedawung Tinggi
Barat Tinggi
Gucialit Gucialit Tinggi
Wonokerto Tinggi
Pakel Tinggi
2 Kab.Probolinggo Tongas Pamatan Tinggi
Sumber kramat Tinggi
Sumber rejo Tinggi
Lumbang Tandon Sentul Tinggi
Wonomerto Sumber Kare Tinggi
Bantaran Gunung Tugel Tinggi
Kuripan Wonoasri Tinggi
Tegal Siwalan Tegal Sono Tinggi
Bulu Jeren Kidul Tinggi
Gunung Bekel Tinggi
Banyuanyar Gunung Geni Tinggi
Sukapura Sukapura Tinggi
Tiris Tulu pari Tinggi
Jangkang Tinggi
Tiris Tinggi
Ranuagung Tinggi
Segaran Tinggi
Leces Tigasan Kulon Tinggi
3 Kab. Pasuruan Lumbang Cukur Guling Tinggi
Karang Jati Tinggi
Karang Asem Tinggi
Watu Lumbung Tinggi
Lumbang Tinggi
Pasrepan Klakah Tinggi
Lemahbang Tinggi
Sapulante Tinggi
Ngantungan Tinggi
Puspo Puspo Tinggi
Lekok Pasinan Tinggi
Semedusari Tinggi
Wates Tinggi
Balunganyar Tinggi
Winongan Sumberrejo Tinggi
Jeladri Tinggi
Kedungrejo Tinggi
4 Kab. Malang Jabung Jabung Tinggi
Kemiri Tinggi
Donomulyo Purwodadi Tinggi
Sumberoto Tinggi
Singosari Wonorejo Tinggi

238 | Lampiran
No Kabupaten/Kota Kecamatan Desa/Kelurahan Tk. Ancaman/ Bahaya
(1) (2) (3) (4) (5)
Sumbermanjing Wetan Sumberagung Tinggi
Kaliparen Kalirejo Tinggi
Lawang Sidoluhur Tinggi
Sumber Puncung Karangkates Tinggi
5 Kab. Blitar Panggung Rejo Serang Tinggi
Sumbersih Tinggi
Kali Gambir Tinggi
Kali Tengah Tinggi
Sumber Agung Tinggi
Balerejo Tinggi
Wonotirto Ngadipuro Tinggi
Ngeni Tinggi
Wonotirto Tinggi
Bakung Plandirejo Tinggi
Sumberdadi Tinggi
Wates Ringinrejo Tinggi
Tugurejo Tinggi
Sukorejo Tinggi
Binangun Salam rejo Tinggi
Binangun Tinggi
6 Kab. Tulungagung Tanggung Gunung Tenggarejo Tinggi
Pakisrejo Tinggi
Kresikan Tinggi
Besuki Besuki Tinggi
Keboireng Tinggi
Pucang Labang Pucanglaban Tinggi
Kalidawe Tinggi
Panggunguni Tinggi
Panggungkalak Tinggi
Kali gentong Tinggi
Kali Dawir Winong Tinggi
Banyu urip Tinggi
Kalibatur Tinggi
Rejosari Tinggi
Rejotangan Sukorejo wetan Tinggi
7 Kab. Trenggalek Panggul Besuki Tinggi
Ngrencak Tinggi
Karang tengah Tinggi
Terbis Tinggi
Ngrambingan Tinggi
Dongko Cakul Tinggi
Pandean Tinggi
Dungko Tinggi
Suruh Mlinjon Tinggi
Puru Tinggi
Suruh Tinggi
Wonokerto Tinggi
Ngrandu Tinggi
Kampak Timahan Tinggi
Bogoran Tinggi
Tugu Gading Tinggi
Watulimo Watulimo Tinggi
Watuagung Tinggi
Gemaharjo Tinggi
Karangan Kayen Tinggi
Jati Prahu Tinggi
Karangan Tinggi
Bendungan Sengon Tinggi
Pogalan Pogalan Tinggi
Trenggalek Sumberdadi Tinggi
Parakan Tinggi

Lampiran | 239
No Kabupaten/Kota Kecamatan Desa/Kelurahan Tk. Ancaman/ Bahaya
(1) (2) (3) (4) (5)
Karangsoko Tinggi
Tamanan Tinggi
Pule Sukokidul Tinggi
Puyung Tinggi
Pakel Tinggi
Manjungan Sobo Tinggi
Tawing Tinggi
Durenan Gador Tinggi
8 Kab. Nganjuk Lengkong Ngepung Tinggi
Ngluyu Tempuran Tinggi
Gampeng Tinggi
Ngluyu Tinggi
Lengkonglor Tinggi
Rejoso Ngangkatan Tinggi
Gondang Karangsemi Tinggi
Losari Tinggi
Balonggebang Tinggi
Ketawang Tinggi
9 Kab. Lamongan Sukodadi Sumberagung Tinggi
Gedangan Tinggi
Sugih rejo Tinggi
Banjarejo Tinggi
Pajangan Tinggi
Madulegi Tinggi
Tikung Pengambalan budi Tinggi
Wonokromo Tinggi
Bakalan Pule Tinggi
Guminingrejo Tinggi
Kembang Bahu Randu bener Tinggi
Dumpi agung Tinggi
Pelang Tinggi
Kedungmegari Tinggi
Kaliwates Tinggi
Tlogo agung Tinggi
Mangkujajar Tinggi
Lopang Tinggi
Doyomulyo Tinggi
Moronyamplung Tinggi
Sarirejo Tambang menjangan Tinggi
Sarirejo Tinggi
Lamongan Kramat Tinggi
Sidomukti Tinggi
Wajik Tinggi
Kedung Pring Maedu Tinggi
Sumengko Tinggi
Banjarejo Tinggi
Sukomalo Tinggi
Jatidrojok Tinggi
Blawirejo Tinggi
Gunungrejo Tinggi
Keradenanrejo Tinggi
Mojodadi Tinggi
Modo Sambung rejo Tinggi
Kedungwaras Tinggi
Kedungrejo Tinggi
Sidomulyo Tinggi
Kedunglerep Tinggi
Yungyang Tinggi
Jati payak Tinggi
Sugio Bedingin Tinggi
Mantup Mantup Tinggi

240 | Lampiran
No Kabupaten/Kota Kecamatan Desa/Kelurahan Tk. Ancaman/ Bahaya
(1) (2) (3) (4) (5)
Mojosari Tinggi
Pelabuhanrejo Tinggi
Rumpuk Tinggi
Sukosari Tinggi
Sumber agung Tinggi
Sumber kerep Tinggi
Tugu Tinggi
Bluluk Talunrejo Tinggi
Karanggeneng Banjarmadu Tinggi
Sambeng Kedungbanjar Tinggi
Sukurame Sembung Tinggi
10 Kab. Jombang Kabuh Marmoyo Tinggi
Bareng Pakel Tinggi
Karangan Tinggi
Ngrimbi Tinggi
Ngusikan Kromong Tinggi
Wonosalam Sumberjo Tinggi
11 Kab. Gresik Benjeng Gluran Ploso Tinggi
Kedung Rukem Tinggi
Delik Sumber Tinggi
Kali Padang Tinggi
Sirnoboyo Tinggi
Jogodalu Tinggi
Jatirambe Tinggi
Pundutrate Tinggi
Cerme Dampaan Tinggi
Kandangan Tinggi
Lengkong Tinggi
Gedang Kulud Tinggi
Duduk Sampeyan Kemudi Tinggi
Kawisto Windu Tinggi
Setrohadi Tinggi
Kramat Tinggi
Wadak Kidul Tinggi
Betis benem Tinggi
Kedamelan Tulung Tinggi
Lampah Tinggi
Cermen Tinggi
Sidayu Mojoasem Tinggi
Pengulu Tinggi
Bungah Pegundan Tinggi
Gumeng Tinggi
Kemangi Tinggi
12 Kab. Mojokerto Dawar Blandong Madureso Tinggi
Ngoro Kutogirang Tinggi
Kunjorowesi Tinggi
Manduro M. Gajah Tinggi
13 Kab. Bojonegoro Tambak Rejo Gamongan Tinggi
Malingmati Tinggi
Kepoh Baru Pejok Tinggi
Temayang Bakulan Tinggi
Sukosewu Sidorejo Tinggi
Sugih Waras Panunggalan Tinggi
Siwalan Tinggi
Kasiman Kasiman Tinggi
Sumber Rejo Butoh Tinggi
Mlinjeng Tinggi
Tlogohaji Tinggi
Ngraho Jumok Tinggi
Sugih Waras Tinggi
Luwihaji Tinggi

Lampiran | 241
No Kabupaten/Kota Kecamatan Desa/Kelurahan Tk. Ancaman/ Bahaya
(1) (2) (3) (4) (5)
Purwosari Donan Tinggi
Tlatah Tinggi
Ngambon Sengon Tinggi
14 Kab. Ngawi Bringin Gandong Tinggi
Suruh Tinggi
Dampit Tinggi
Kenongorejo Tinggi
Bringin Tinggi
Lego wetan Tinggi
Mojo Tinggi
Dero Tinggi
Krompol Tinggi
Sumber bening Tinggi
Karangajati Rejomulyo Tinggi
Rejuno Tinggi
Ploso lor Tinggi
Puhti Tinggi
Kasreman Gunungsari Tinggi
Kiyonten Tinggi
Tawun Tinggi
Padas Kwadungan lor Tinggi
Pacing Tinggi
Ngawi Banyu urip Tinggi
Kerek Tinggi
Pitu Banjarbanggi Tinggi
Papungan Tinggi
Cantel Tinggi
Ngancar Tinggi
Selopuro Tinggi
Karanggeneng Tinggi
Pitu Tinggi
Kalang Tinggi
Dumplengan Tinggi
Karanganyar Karanganyar Tinggi
Mengger Tinggi
Gembol Tinggi
Jatimulyo Tinggi
Sekarjati Tinggi
Bangunrejo Tinggi
Sriwedari Tinggi
Pandean Tinggi
Kauman Tinggi
Pakah Tinggi
Tambakboyo Tinggi
Kedunggalar Plang kidul Tinggi
Bangunrejo kidul Tinggi
Wonokerto Tinggi
Jati gembol Tinggi
15 Kab. Ponorogo Slahung Kambeng Tinggi
Duri Tinggi
Tugu rejo Tinggi
Balong Pandak Tinggi
Karang Patihan Tinggi
Ngendut Tinggi
Badegan Dayakan Tinggi
Mlarak Suren Tinggi
Pulung Karang Patihan Tinggi
Sampung Tulung Tinggi
Bungkar Pelem Tinggi
16 Kab. Pacitan Donorejo Gendaran Tinggi
Klepu Tinggi

242 | Lampiran
No Kabupaten/Kota Kecamatan Desa/Kelurahan Tk. Ancaman/ Bahaya
(1) (2) (3) (4) (5)
Kalak Tinggi
Widoro Tinggi
Sawahan Tinggi
Belah Tinggi
Punung Tinatar Tinggi
Piton Tinggi
Mantren Tinggi
Pringkuku Jlubang Tinggi
Ngadirejan Tinggi
Pacitan Sambong Tinggi
Ponggok Tinggi
Tambakrejo Tinggi
Kebonagung Ketepung Tinggi
Plumbungan Tinggi
Katipugal Tinggi
Arjosari Jatimalang Tinggi
Bandar Petung Sinarang Tinggi
Tulakan Bungur Tinggi
Ngadirejo Hadiluwih Tinggi
Sidomulyo Tinggi
Cokrokembang Tinggi
Bodag Tinggi
Sudimoro Pager Lor Tinggi
Klepu Tinggi
Karang mulyo Tinggi
Nawangan Mujing Tinggi
17 Kab. Bangkalan Konang Galis dajeh Tinggi
Sen Asen Tinggi
Genteng Tinggi
Kokop Lembung Tinggi
Tramok Tinggi
Geger Banyoneng Laok Tinggi
Galis Tlagah Tinggi
Separah Tinggi
Klampis Lergunong Tinggi
Bragang Tinggi
Larangan glintong Tinggi
Modung Kedungdung Tinggi
Kwanyar Gunong sereng Tinggi
Morombuh Tinggi
Ketetang Tinggi
Tanah Merah Batangan Tinggi
Sepulu Saplasah Tinggi
Gangsean Tinggi
Tanjung Bumi Larangan Temor Tinggi
Arosbaya Pandan lanjang Tinggi
Karang duwek Tinggi
Glagga Tinggi
Tragah Tambin Tinggi
Bajeman Tinggi
Soket dejeh Tinggi
18 Kab. Sampang Sampang Taman sareh Tinggi
Tanggumong Tinggi
Kedundung Rahayu Tinggi
Gunung eleh Tinggi
Banjar sokah Tinggi
Palenggian Tinggi
Bato poro temor Tinggi
Banjar Tinggi
Sreseh Sreseh Tinggi
Labang Tinggi

Lampiran | 243
No Kabupaten/Kota Kecamatan Desa/Kelurahan Tk. Ancaman/ Bahaya
(1) (2) (3) (4) (5)
Plazah Tinggi
Bangsah Tinggi
Klobur Tinggi
Junok Tinggi
Bundah Tinggi
Marparan Tinggi
Disanah Tinggi
Taman Tinggi
Jrengik Asem rajah Tinggi
Asem nonggal Tinggi
Margan tokol Tinggi
Tambelangan Tambelangan Tinggi
Batorasang Tinggi
Talambah Tinggi
Gunung kesan Tinggi
Poreh Tinggi
Ketapang Rabiyan Tinggi
Banyuates Mor batoh Tinggi
lar lar Tinggi
Olor Tinggi
Robatal Bepelle Tinggi
Pandiyangan Tinggi
Gunung rancak Tinggi
Tragih Tinggi
Pangarengan Pangarengan Tinggi
Pacangga'an Tinggi
Penyirangan Tinggi
Ragung Tinggi
Sakobanah Tobaih tengah Tinggi
Sokobanah tengah Tinggi
Torjun Petarongan Tinggi
Dulang Tinggi
19 Kab. Pamekasan Batu Marmar Bangsereh Tinggi
Bujur Barat Tinggi
Bujur Timur Tinggi
Bujur Tengah Tinggi
Batu Bintang Tinggi
Lessong laok Tinggi
Pojanan timur Tinggi
Blaban Tinggi
Pasean Dempo Barat Tinggi
Sana tengah Tinggi
Sana daya Tinggi
Dempo Timur Tinggi
Waru Tagangser Laok Tinggi
Tampojung Guwa Tinggi
Ragang Tinggi
Sumber waru Tinggi
Tampojung pregi Tinggi
Larangan Larangan Luar Tinggi
Duko timur Tinggi
Palengaan Rek kerrek Tinggi
Poto'an dajah Tinggi
Palengaan laok Tinggi
Tlanakan Larangan Tokol Tinggi
Tlesah Tinggi
Ceguk Tinggi
Branta tinggi Tinggi
Pademawu Pagagan Tinggi
Padelegan Tinggi
Majungan Tinggi

244 | Lampiran
No Kabupaten/Kota Kecamatan Desa/Kelurahan Tk. Ancaman/ Bahaya
(1) (2) (3) (4) (5)
Jarin Tinggi
Baddurih Tinggi
Proppo Rang Perang Daya Tinggi
Pagantenan Pasanggar Tinggi
Tanjung Tinggi
Kadur Kertagenah Tengah Tinggi
Bungbaruh Tinggi
20 Kab. Sumenep Pasongsongan Montorna Tinggi
Prancak Tinggi
Campaka Tinggi
Lebbeng barat Tinggi
Rubaru Basoka Tinggi
Duko Tinggi
Mandala Tinggi
Batu Putih Badur Tinggi
Bantelan Tinggi
Batu putih daya Tinggi
Juruan daya Tinggi
Juruan laok Tinggi
Tangedan Tinggi
Batu putih kenek Tinggi
Bullaan Tinggi
Larangan barma Tinggi
Batang Batang Jangkong Tinggi
Batang Batang Daya Tinggi
Saronggi Langsar Tinggi
Tanah Merah Tinggi
Bluto Pakandangan Tengah Tinggi
Talangan Kombang Tinggi
Poteran Tinggi
Padike Tinggi
Ganding Gadu timur Tinggi
Pragaan Pragaan daya Tinggi
Ambunten Tamba agung barat Tinggi
21 Kab. Banyuwangi Wongsorejo Sidowangi Tinggi
AlasBuluh Tinggi
Wongsorejo Tinggi
Bangsring Tinggi
Alasrejo Tinggi
Kalipuro Gombengsari Tinggi
Kalipuro Tinggi
Tegal Dlimo Kedungsari Tinggi
Wringinpitu Tinggi
Kendalrejo Tinggi
Purwoagung Tinggi
Kalipait Tinggi
Purwoharjo Grajagan Tinggi
Pesanggaran Pesanggaran Tinggi
Sumber agung Tinggi
Muncar Tapanrejo Tinggi
Bangorejo Sambirejo Tinggi
Kebondalem Tinggi
Sambimulyo Tinggi
Tegalsari Tegalrejo Tinggi
Tegal sari Tinggi
Taman sari Tinggi
Karangmulyo Tinggi
22 Kab. Situbondo Banyuputih Sumberejo Tinggi
Sumberanyar Tinggi
Jangkar Sopet Tinggi
Arjasa Curah Tatal Tinggi

Lampiran | 245
No Kabupaten/Kota Kecamatan Desa/Kelurahan Tk. Ancaman/ Bahaya
(1) (2) (3) (4) (5)
Jatisari Tinggi
Mlandingan Silomukti Tinggi
Trebungan Tinggi
Suboh Gunung Putri Tinggi
Sumber Malang Plalangan Tinggi
23 Kab. Bondowoso Botolinggo Lumutan Tinggi
Gayam Tinggi
Cerme Kladi Tinggi
Batu Ampar Tinggi
Wringin Sumber Canting Tinggi
Jatisari Tinggi
Wringin Tinggi
Banyu Putih Tinggi
Tegal Ampel Purnama Tinggi
Curahdami Kupang Tinggi
Klabang Karang sengon Tinggi
Lerpak Tinggi
Prajekan Bandilan Tinggi
Cangkring Tinggi
Binakal Bendelan Tinggi
Grujugan Dawuhan Tinggi
Tenggarang Bataan Tinggi
24 Kab. Tuban Montong Nguluhan Tinggi
Maindu Tinggi
Semanding Prunggahan Kulon Tinggi
Jadi Tinggi
Sambongrejo Tinggi
Gesing Tinggi
Genaharjo Tinggi
Tunah Tinggi
Betiharjo Tinggi
Grabagan Gesikan Tinggi
Grabagan Tinggi
Ngandong Tinggi
Dahor Tinggi
Kerek Sidonganti Tinggi
Gaji Tinggi
Senori Sendang Tinggi
Leran Tinggi
Jatisari Tinggi
Medalem Tinggi
Wanglu Kulon Tinggi
Wangluwetan Tinggi
Sidoharjo Tinggi
Kaligede Tinggi
Rayung Tinggi
Katerban Tinggi
Parengan Parangbatu Tinggi
Pacing Tinggi
Sembung Tinggi
Ngawun Tinggi
Brangkal Tinggi
Sukorejo Tinggi
Soko Sandingrowo Tinggi
Jatirogo Lombok Tinggi
Sadang Tinggi
Bader Tinggi
Wotsogo Tinggi
Jatiklabang Tinggi
Ngepon Tinggi
Bangilan Klakeh Tinggi

246 | Lampiran
No Kabupaten/Kota Kecamatan Desa/Kelurahan Tk. Ancaman/ Bahaya
(1) (2) (3) (4) (5)
Kedungjambangan Tinggi
Kumpulrejo Tinggi
Rengel Sawahan Tinggi
Rengel Tinggi
Pungulrejo Tinggi
Sumberejo Tinggi
25 Kab. Magetan Parang Trosono Tinggi
Sayutan Tinggi
Mategal Tinggi
Karas Karas Tinggi
Keterangan: -
Sumber: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur

Lampiran | 247
Tabel-46 Bencana Kebakaran Hutan/Lahan, Luas, dan Kerugian di Provinsi
Jawa Timur Tahun 2019
Perkiraan Luas
No. Kabupaten/Kota Perkiraan Kerugian (Rp.)
Hutan/Lahan Terbakar (ha)
(1) (2) (3) (4)
1 Kab. Pacitan 32,20 225.000
2 Kab. Ponorogo 57,70 341.250
3 Kab. Trenggalek 47,75 600.000
4 Kab. Tulungagung 5,00 300.000
5 Kab. Blitar 3,50 0
6 Kab. Kediri 34,90 1.550.600
7 Kab. Malang 38,50 1.800.000
8 Kab. Lumajang 133,95 0
9 Kab. Jember 56,32 1.910.500
10 Kab. Banyuwangi 166,82 487.500
11 Kab. Bondowoso 22,75 0
12 Kab. Situbondo 111,07 6.000.000
13 Kab. Probolinggo 18,50 1.350.000
14 Kab. Pasuruan 92,60 1.875.000
15 Kab. Sidoarjo 0,75 0
16 Kab. Mojokerto 248,66 23.100.000
17 Kab. Jombang 50,68 0
18 Kab. Nganjuk 148,65 693.750
19 Kab. Madiun 57,30 315.000
20 Kab. Magetan 42,00 0
21 Kab. Ngawi 47,75 22.500
22 Kab. Bojonegoro 138,75 112.500
23 Kab. Tuban 12,95 281.250
24 Kab. Lamongan 25,90 225.000
25 Kab. Gresik 0,00 0
26 Kab. Bangkalan 0,00 0
27 Kab. Sampang 0,00 0
28 Kab. Pamekasan 0,00 0
29 Kab. Sumenep 4,00 0
30 Kota Kediri 0,00 0
31 Kota Blitar 0,00 0
32 Kota Malang 0,16 0
33 Kota Probolinggo 0,00 0
34 Kota Pasuruan 0,00 0
35 Kota Mojokerto 0,00 0
36 Kota Madiun 0,00 0
37 Kota Surabaya 0,10 0
38 Kota Batu 500,65 75.000
Keterangan: -
Sumber: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur

248 | Lampiran
Tabel-46A Luas Kebakaran di Kawasan Hutan Provinsi Jawa Timur Tahun 2019
Perkiraan Luas
No. Kabupaten/Kota Area Hutan/ Lahan
Terbakar (ha)
(1) (2) (3) (4)
1 Kab. Pacitan Gunung Pungkalan Dsn. Nglumbu dan Krajan Ds. Sambong 7,00
Kec. Pacitan
2 Kab. Ponorogo Petak 61, BKPH Wilis Barat, RPH Ngebel, KPH Lawu DS. 1,00
terletak di Rt 01/Rw 01, Dukuh Selaos, Desa Pupus,
Kecamatan Ngebel
Petak 108, BKPH Wilis Barat, RPH Ngebel, KPH Lawu DS 15,00
masuk wilayah Dukuh Dayakan, Ds. Wagir lor, Kecamatan
Ngebel
Petak 161A&nbsp; RPH Sooko, BKPH Wilis Selatan, KPH 4,00
Lawu DS, Dusun Sambi, Desa Klepu, Kecamatan, Sooko
Kabupaten Ponorogo
Petak 103 Blok Pelas, Desa Gedangan, Kec. Ngrayun 10,00
(Gunung Pucak)
3 Kab. Trenggalek Desa Gamping Kec. Suruh, petak 86c RPH Karangan, BKPH, 5,00
Karangan KPH Kediri
4 Kab. Kediri Lereng Gn. Ngliman Petak 144 RPH Kanyoran BKPH Kediri 18,60
KPH Kediri masuk wilayah Dsn. Joho, Ds. Joho, Kec. Semen
Petak 148-1 RPH Besowo BKPH Pare masuk wilayah 10,00
administrasi Ds. Trisula, Kecamatan Plosokklaten
5 Kab. Malang Bukit lapak, TNBTS adm pemerintahan Kec. Ampelgading 20,00
Lereng Gunung Kawi masuk Desa Pandesari, Kec. Pujon 4,00
6 Kab. Lumajang Blok Ranu kembang, pusung gendero, sumberpitu, pusung 93,00
gede, ayek-ayek dan Watu pecah Resort, Ranupani, Kec.
Senduro
Blok G.Kelopo dan Kalimati Resort; Ranupani, Desa 10,20
Ranupane, Kec. Senduro
Ds. Argosari Kecamatan Senduro 20,00
Blok Ngamprong Resort PTN; Ranupani, Desa Ranupani, 6,50
Kec. Senduro
7 Kab. Jember Wilayah Hutan TN. Meru Betiri; kawasan PTPN XII, Desa 10,00
Wonoasri, Kec. Tempurejo
Petak 126-1, KPH Sumberjati, BKPH Sempolan, KPH Jember 6,00
masuk wilayah administrasi Ds. Sumberjati, Kec. Sempolan
Dusun Rejosari dan Tembok Krajan, Desa Tembokrejo, Kec. 3,00
Gumukmas & nbsp
Dusun Rejosari, Desa Tembokrejo, Kec. Gumukmas 2,25
8 Kab. Bondowoso Kawasan TWA Gn. Ijen, Kec. Ijen 20,00
9 Kab. Situbondo Dusun Widoropasar, Desa Banyuputih, Kecamatan 5,00
Banyuputih
Petak 25.T RPH Kayumas BKPH Prajekan masuk wilayah Ds. 10,00
Kayumas, Kec. Arjasa
Petak 25t, RPH Kayumanis, BKPH Prajekan, KPH Bondowoso 10,00
masuk wilayah administrasi Ds. Kayumanis, Kec. Arjasa
Petak 25 W RPH Kayumas BKPH Prajekan masuk Ds. 5,00
Kayumas, Kec.Arjasa
Blok Jembatan Panggang, Desa Sumberwaru, Kecamatan 25,00
Banyuputih
Dsn. Krajan Desa Lubawang Kecamatan Banyuglugur 7,00
Petak 40 di Dsn. Kembang Asem, Desa Klatakan, Kecamatan 5,00
Kendit
10 Kab. Probolinggo Petak 36e, RPH Sumber, BKPH Probolinggo, KPH 9,00
Probolinggo masuk wilayah administrasi Ds. Sumber, Kec.
Sumber
Petak 22 B RPH Klenang, BKPH Probokinggo, KPH 8,00
Probolinggo masuk wilayah Dusun Taman, Desa Curahsawo,
Kec. Gending

Lampiran | 249
Perkiraan Luas
No. Kabupaten/Kota Area Hutan/ Lahan
Terbakar (ha)
(1) (2) (3) (4)
11 Kab. Pasuruan Kawasan TAHURA lereng Gunung Welirang blok Kedung 42,00
wajan wilayah administrasi Kelurahan Prigen, Kec. Prigen,
Kab. Pasuruan
Petak 51c, RPH Dayurejo, BKPH Lawang Barat, KPH 12,00
Pasuruan masuk wilayah administrasi Ds. Leduk, Kec. Prigen
Blok Sawahan kesek, Ds. Ledung, Kec. Prigen 25,00
12 Kab. Mojokerto Gunung Welirang (Blok Patok Wesi, Blok Plorotan) Ds. 125,00
Ketapanrame Kec. Trawas, Gunung Bakal, kompleks
pegunungan Anjasmoro, Desa Gumeng Kec. Gondang
Petak 23D, RPH Pandansari, BKPH Jatirejo, KPH Pasuruan 5,00
masuk wilayah administrasi Ds. Begagan, Ds. Begaganlimo,
Kec. Gondang
Petak 12, RPH Kemloko, BKPH Pacet, KPH Pasuruan masuk 12,00
wilayah administrasi Ds. Ketapanrame, Kec. Trawas
Petak 13, RPH Kemloko, BKPH Pacet, KPH Pasuruan masuk 15,00
wilayah administrasi Ds. Trawas, Kec. Trawas
Petak 14, RPH Kemloko, BKPH Pacet, KPH Pasuruan masuk 10,00
wilayah administrasi Ds. Cembor, Kec. Pacet
Petak 18, RPH Claket, BKPH Pacet, KPH Pasuruan masuk 5,00
wilayah administrasi Ds. Claket, Kec. Pacet
Ds Kebontunggul, Kec. Gondang (Petak 26b wilayah 5,00
Perhutani) Kab. Mojokerto
Petak 26c di desa Gumeng Kec. Gondan 4,00
Petak 17k di desa Manting Kec. Jatirejo 4,50
Petak 3a RPH Manting, BKPH Jatirejo, KPH Pasuruan. 6,00
Dsn.Sempu,Ds Bleberan, Ds.Sumberjati
13 Kab. Jombang Area Petak 14e RPH Carangwulung BKPH Jabung KPH 8,00
Jombang di Dsn. Mendiro, Ds. Panglungan, Kec. Wonosalam
14 Kab. Nganjuk Petak 52 B dan 53&nbsp; RPH Salam Judek BKPH Pace KPH 7,00
Kediri. Ds. Blongko, Kec. Ngetos
Perhutani KRPH Bajulan RPH Pace BKPH Kediri. Ds. Oro-oro 3,50
ombo Kec. Ngetos Dsn. Brunut Ds. Ngepeh Kec. Loceret
Kec. Berbek 2 lokasi - Kec. Rejoso 1 lokasi - Kec. Gondang 1 5,75
lokasi
Petak 14 RPH Ngepung, BKPH Munung, KPH Jombang. Ds. 5,00
Ngepung, Kec. Lengkong
Petak 34a, RPH Turi, BKPH Tritik, KPH Nganjuk, Dsn. 2,50
Ngadiboyo, Ds. Ngadiboyo, Kec. Rejoso
Petak 184 b 1 dan Petak 182 badong Rph Suwaru BKPH 2,50
berbek, Ds. Badong, Kec. Ngetos
Petak 40A Tanaman Kayu Putih dan 40A-1 Tanaman Kayu 3,50
Jati BKPH Bagor RPH Nganjuk
Petak 69 dan 40 KPH Nganjuk, Ds. Ngumpul, Kec. Bagor 2,00
15 Kab. Magetan Lereng Gn. Lawu, Desa Sukowidi dan Desa Bedagung, Kec. 15,00
Panekan
Gn. Bancak Dk. Patik, Ds. Pupus, Kec. Lembeyan Ds.Garon, 12,50
Kec. Kawedanan
Gunung Bungkuk Dk. Ngerombo RT 09 RW 02, Ds. Bungkuk, 7,00
Kec. Parang
Gunung Bungkuk, Desa Bungkuk, Kec. Parang 5,00
16 Kab. Ngawi Petak 92d, RPH Biren, BKPH Kedawung utara, Ds. 4,00
Banyuurip, Kec. Ngawi
17 Kab. Bojonegoro Petak 127b/Sembung/Pmpungan/Prg Ds.Kanten/Trucuk 12,50
Petak 99c/Kanten/Pumpungan/Parengan. Ds.Kanten, Kec. 7,00
Trucuk
151c/Jeblongan/Clebung/Bojonegoro. Ds. Ngorogunung, 4,50
Kec. Bubulan

250 | Lampiran
Perkiraan Luas
No. Kabupaten/Kota Area Hutan/ Lahan
Terbakar (ha)
(1) (2) (3) (4)
Petak 84b RPH Sumberarum, BKPH Dander, KPH Bojonegoro 10,00
masuk dalam wilayah administratif pemerintahan Desa
Clebung, Kecamatan Bubulan
18 Kota Batu Gunung Arjuna (Gunung Kembar Satu dan Gunung Kembar 100,00
Dua)
Hutan Gunung Arjuna- Lereng Gunung Panderman- 17,00
Pegunungan Kawi
Gunung Panderman (petak 227 & 213), Kec. Batu 70,00
Keterangan: -
Sumber: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur

Lampiran | 251
Tabel-47 Bencana Alam Tanah Longsor dan Gempa Bumi, Korban, Kerugian
di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019
Jumlah Korban Perkiraan Kerugian
No. Kabupaten/Kota Jenis Bencana
Meninggal (jiwa) (Rp.)
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Kab. Pacitan Tanah Longsor - -
2 Kab. Ponorogo Tanah Longsor - -
3 Kab. Trenggalek Tanah Longsor 1 -
4 Kab. Tulungagung - - -
5 Kab. Blitar Tanah Longsor - -
6 Kab. Kediri - - -
7 Kab. Malang Gempa Bumi - -
8 Kab. Lumajang Tanah Longsor - -
Gempa Bumi - -
9 Kab. Jember Tanah Longsor - -
Gempa Bumi - -
10 Kab. Banyuwangi Tanah Longsor - -
Gempa Bumi - -
11 Kab. Bondowoso - - -
12 Kab. Situbondo - - -
13 Kab. Probolinggo Tanah Longsor - -
14 Kab. Pasuruan - - -
15 Kab. Sidoarjo - - -
16 Kab. Mojokerto Tanah Longsor - -
17 Kab. Jombang - - -
18 Kab. Nganjuk Tanah Longsor - -
19 Kab. Madiun - - -
20 Kab. Magetan Tanah Longsor - -
21 Kab. Ngawi - - -
22 Kab. Bojonegoro Tanah Longsor - -
23 Kab. Tuban - - -
24 Kab. Lamongan - - -
25 Kab. Gresik Tanah Longsor - -
26 Kab. Bangkalan - - -
27 Kab. Sampang - - -
28 Kab. Pamekasan - - -
29 Kab. Sumenep Gempa Bumi - -
30 Kota Kediri - - -
31 Kota Blitar - - -
32 Kota Malang Tanah Longsor - -
33 Kota Probolinggo - - -
34 Kota Pasuruan - - -
35 Kota Mojokerto - - -
36 Kota Madiun - - -
37 Kota Surabaya - - -
38 Kota Batu Tanah Longsor - -
Keterangan: -
Sumber: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur

252 | Lampiran
Tabel-47A Area Bencana di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019

No. Kabupaten/ Kota Area Jenis Bencana


(1) (2) (3) (4)
1 Kab. Pacitan RT/RW 02/13, Dsn. Bendo, Ds. Tumpuk, Kec. Bandar Tanah Longsor
RT/RW 01/05, Dsn. Jatiroto, Ds. Tumpuk, Kec. Bandar Tanah Longsor
Dsn. Buyutan Ds. Tinatar Kec. Punung Tanah Longsor
1. Kec. Arjosari - Desa Arjosari, - Desa Gembong, - Desa Borang, - Desa Tanah Longsor
Karangrejo, - Desa Pagutan, - Desa Gunungsari, - Desa Kedungbendo
2. Kec. Tegalombo - Desa Ngreco, - Desa Tegalombo, - Desa Kasihan, -
Desa Ploso, - Desa Kebondalem
3. Kec. Pacitan - Desa Kembang, - Desa Sirnoboyo, - Desa Bajarsari, -
Desa Tambakrejo,
4. Kec. Ngadirojo - Desa Hadiwarno, - Desa Hadiluwih
2 Kab. Ponorogo Desa Wonodadi Kec. Ngrayun Tanah Longsor
Dsn. Tegalarum, Ds. Kutu Kulon, Kec. Jetis Tanah Longsor
RT. 02 RW. 01 Dukuh Pacar, Desa Besuki Kecamatan Sambit Tanah Longsor
3 Kab. Trenggalek Kec. Panggul, Desa Depok, Desa Tangkil, Desa Kertosono Tanah Longsor
RT. 15 RW. 05 , RT. 17 RW. 05, RT. 17 RW. 05 Dsn. Weru Ds. Joho Tanah Longsor
Kec. Pule
Jln. Raya Trenggalek - Panggul Kec. Suruh Tanah Longsor
Kec. Pule - Rt 26/22 Dsn. Ngledok Desa Tanggaran Tanah Longsor
Kec. Pule- Rt. 20 Dsn. Sendang Ds. Puyung Kec. Pule, rt 23 Dsn.
Sendang&nbsp; Desa puyung- Rt 47/13 Ds. Jombok
Dsn. Krajan, Ds. Nglinggis Kec. Tugu Km 15 jln raya Trenggalek - Tanah Longsor
Panggul,
Dsn. Gading, Ds. Suruh, Kec. Suruh Pasar Dompyong Kec. Bendungan
Desa Sumberdadi, Kec. Trenggalek Km 15 Trenggalek – Ponorogo
Desa Cakul, Kec. Dongko Tanah Longsor
Jl. Raya Nasional Trenggalek - Ponorogo, Ds. Nglinggis, Kec. Tugu Tanah Longsor
Ds. Dompyong, Kec. Bendungan Tanah Longsor
Desa Dompyong Kec. Bendungan Tanah Longsor
4 Kab. Tulungagung
5 Kab. Blitar Dusun Sumberarum RT. 03 RW. 09 Desa Tegalasri Kecamatan Wlingi Tanah Longsor
RT 01 RW 01 Dsn Krisik Desa Krisik Kec. Gandusari Tanah Longsor
6 Kab. Kediri
7 Kab. Malang Pusat gempa berada di laut 159 km tenggara Kab. Malang Gempa Bumi
8 Kab. Lumajang KM 57 Piket Nol Desa Sumberwuluh, Kec. Candipuro Tanah Longsor
Area Krepelan, Area Watu Tulis, Area pintu masuk Parkir (sebelum Tanah Longsor
Masjid Al Barokah Ranupane), Desa Ranupane, Kec. Senduro
Dsn Gunung dan Dsn Berca Kenik, Ds Sumberpetung Kec. Ranuyoso Gempa Bumi
9 Kab. Jember Desa Jambesari Kec. Sumberbaru Tanah Longsor
Dsn. Rayap, Ds. Kemuning Lor, Kec. Arjasa Tanah Longsor
Kec. Patrang (3 desa) - Kel. Patrang - Kel.Gebang - Kel. Jember Lor Gempa Bumi
Kec. Ambulu (1 desa) - Ds. Krajan
Kec.Ledokombo (1 desa) Ds. Sumbersalak d. Kec. Kencong (1 desa)
10 Kab. Banyuwangi 8 Kecamatan 13 Desa Gempa Bumi
a. Kec. Blimbingsari (1 desa) - Ds. Gintangan
b. Kec. Tegaldlimo (2 desa) - Ds. Kalipait - Ds. Kedungasri
c. Kec. Pesanggaran (4 desa) - Ds.Pesanggaran - Ds. Sarongan -
Ds.Kandangan - Ds.Sumberagung
d. Kec. Gambiran (2 desa) - Ds. Jajag - Ds. Gambiran
e. Kec. Srono (1 desa) - Ds. Wonosobo
f. Kec. Glenmore (1 desa) - Ds. Karangharjo
g. Kec. Cluring (1 desa) - Ds. Kaliploso h. Kec. Banyuwangi (1 desa) -
Kelurahan Karangrejo
11 Kab. Bondowoso
12 Kab. Situbondo
13 Kab. Probolinggo Dusun Puncaksari Desa Sapih Kecamatan Lumbang Tanah Longsor
Desa Wonokerso Kec. Sumber Kab. Probolinggo Tanah Longsor
14 Kab. Pasuruan
15 Kab. Sidoarjo
16 Kab. Mojokerto Jalur Cangar - Pacet. Kec. Pacet. Kab. Mojokerto Tanah Longsor
Dsn. Sukorame Ds .Ketapanrame Kec. Trawas Tanah Longsor

Lampiran | 253
No. Kabupaten/ Kota Area Jenis Bencana
17 Kab. Jombang
18 Kab. Nganjuk Aliran sungai Bodor, Kec. Sawahan, Kec. Ngetos - Dsn. Tosari Ds. Tanah Longsor
Kebonagung - Dsn. Ndukuh Ds. Ngetos Kec. Ngetos - Dsn. Bringkil Ds.
Grojokan
Kec. Berbek - Kelurahan Ganungkidul RT/RW 4/1 - Dsn. Kranggan, Dsn.
Bumisari & Dsn Banaran Ds. Banaran
Kec. Pace - Dsn. Pagu Ds. Siwalan - Dsn. Karanglo Ds. Patihan Kec.
Loceret
Dsn. Mambang, Ds. Bareng, Kec. Sawahan Tanah Longsor
Dsn. Bringkil, Ds. Tiripan, Kec. Berbek- Ds. Sonopatik, Kec. Berbek
Dsn. Pacar Kulon, Ds. Sonopatik, Kec. Berbek
Dsn. Jarakan Kelurahan Ganung Kec. Nganjuk- Ds. Girirejo Kec. Bagor
Dsn. Bumisari, Desa Banaran, Kec. Pace
19 Kab. Madiun
20 Kab. Magetan Dsn. Jenar, Rt 14/Rw 03 Ds. Cileng , Kec. Poncol Tanah Longsor
21 Kab. Ngawi
22 Kab. Bojonegoro Desa Sambongrejo, Kecamatan Gondang Tanah Longsor
23 Kab. Tuban
24 Kab. Lamongan
25 Kab. Gresik RT 01/ RW 14, Desa Sarimulyorejo, Kec. Ujungpangkah Tanah Longsor
26 Kab. Bangkalan
27 Kab. Sampang
28 Kab. Pamekasan
29 Kab. Sumenep 84 km Tenggara Sumenep Gempa Bumi
30 Kota Kediri
31 Kota Blitar
32 Kota Malang Kel. Polehan Kec. Blimbing Tanah Longsor
Jl. Tapaksiring No. 26 RT.02/RW.04, Kelurahan Samaan, Kec. Klojen Tanah Longsor
Jl. Kol. Sugiono III B, RT.11/RW.05, Kel. Mergosono, Kec. Tanah Longsor
Kedungkandang
Kecamatan Sukun, Tanah Longsor
• Jl. Kelapa Sawit RW.03, Kel. Pisangcandi,
• Jl. Klayatan Gg.1 RT.05 RW.12 Kel. Bandungrejosari,
• Jl. Rawisari RT.01 RW.05 Kel. Mulyorejo, Kec. Lowokwaru
Balai RW 10 Kel. Mojolangu Jl. Candi Mendut Utara II
33 Kota Probolinggo
34 Kota Pasuruan
35 Kota Mojokerto
36 Kota Madiun
37 Kota Surabaya
38 Kota Batu Jalan Raya Brumbung, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji Tanah Longsor
Jl. Punden RT 17 RW 07, Desa Mojorejo, Kec. Junrejo Tanah Longsor
Keterangan: -
Sumber: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur

254 | Lampiran
Tabel-48 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Pertumbuhan Penduduk dan
Kepadatan Penduduk menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa
Timur Tahun 2019
Kepadatan
Jumlah Pertumbuhan
No. Kabupaten/Kota Luas (km²) Penduduk
Penduduk Penduduk (%)
(jiwa/km²)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Kab. Pacitan 1.389,92 555.078 0,29 399
2 Kab. Ponorogo 1.305,70 871.207 0,21 667
3 Kab. Trenggalek 1.147,22 695.948 0,35 607
4 Kab. Tulungagung 1.055,65 1.038.288 0,53 984
5 Kab. Blitar 1.336,48 1.159.886 0,43 868
6 Kab. Kediri 1.386,05 1.572.735 0,54 1.135
7 Kab. Malang 3.530,65 2.602.603 0,70 737
8 Kab. Lumajang 1.790,90 1.041.748 0,39 582
9 Kab. Jember 3.092,34 2.448.184 0,54 792
10 Kab. Banyuwangi 5.782,40 1.612.917 0,40 279
11 Kab. Bondowoso 1.525,97 774.862 0,57 508
12 Kab. Situbondo 1.669,87 682.233 0,59 409
13 Kab. Probolinggo 1.696,21 1.166.901 0,71 688
14 Kab. Pasuruan 1.474,02 1.624.691 0,81 1.102
15 Kab. Sidoarjo 634,38 2.241.271 1,63 3.533
16 Kab. Mojokerto 717,83 1.115.443 0,95 1.554
17 Kab. Jombang 1.115,09 1.262.517 0,55 1.132
18 Kab. Nganjuk 1.224,25 1.053.937 0,40 861
19 Kab. Madiun 1.037,58 682.363 0,33 658
20 Kab. Magetan 688,84 628.966 0,15 913
21 Kab. Ngawi 1.295,98 830.106 0,17 641
22 Kab. Bojonegoro 2.198,79 1.249.004 0,36 568
23 Kab. Tuban 1.834,15 1.171.664 0,52 639
24 Kab. Lamongan 1.782,05 1.189.062 0,09 667
25 Kab. Gresik 1.191,25 1.309.408 1,21 1.099
26 Kab. Bangkalan 1.001,44 984.724 0,93 983
27 Kab. Sampang 1.233,08 976.279 1,21 792
28 Kab. Pamekasan 792,24 877.864 1,11 1.108
29 Kab. Sumenep 1.998,54 1.087.992 0,48 544
30 Kota Kediri 63,4 286.952 0,75 4.526
31 Kota Blitar 32,57 141.649 0,80 4.349
32 Kota Malang 145,28 869.542 0,66 5.985
33 Kota Probolinggo 56,67 236.715 0,98 4.177
34 Kota Pasuruan 35,29 200.086 0,81 5.670
35 Kota Mojokerto 20,21 128.831 0,78 6.375
36 Kota Madiun 33,92 176.930 0,38 5.216
37 Kota Surabaya 350,54 2.893.541 0,51 8.255
38 Kota Batu 136,74 207.092 0,96 1.514
Jawa Timur 47.803,49 39.698.631 0,64 830
Keterangan: -
Sumber:
- Permendagri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Permendagri Nomor 137 Tahun
2017 Tentang Kode Dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan
- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur

Lampiran | 255
Tabel-48A Penduduk, Laju Pertumbuhan Penduduk, Distribusi Persentase Penduduk,
Kepadatan Penduduk, Rasio Jenis Kelamin Penduduk di Provinsi Jawa Timur,
2010 dan 2019
Laju
Persentase Kepadatan
Penduduk (ribu) Pertumbuhan
Penduduk Penduduk
No Kab/Kota Penduduk
2000- 2010-
2010 2019 2010 2019 2010 2019
2010 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 Pacitan 542 555 0,29 0,29 1,40 1,40 287 400
2 Ponorogo 857 871 0,16 0,21 2,21 2,19 511 667
3 Trenggalek 676 696 0,37 0,35 1,76 1,75 528 607
4 Tulungagung 992 1.039 0,64 0,53 2,62 2,62 929 984
5 Blitar 1.119 1.161 0,48 0,43 2,93 2,92 648 868
6 Kediri 1.503 1.574 0,64 0,54 3,97 3,97 816 1.136
7 Malang 2.452 2.606 0,87 0,70 6,56 6,56 208 738
8 Lumajang 1.008 1.042 0,42 0,39 2,63 2,63 324 582
9 Jember 2.338 2.451 0,65 0,54 6,18 6,17 255 792
10 Banyuwangi 1.559 1.614 0,45 0,40 4,08 4,07 48 279
11 Bondowoso 738 776 0,68 0,57 1,95 1,95 332 508
12 Situbondo 649 683 0,71 0,59 1,72 1,72 244 409
13 Probolinggo 1.099 1.169 0,88 0,71 2,94 2,94 404 689
14 Pasuruan 1.516 1.627 1,03 0,81 4,09 4,10 744 1.104
15 Sidoarjo 1.950 2.249 2,21 1,63 5,61 5,67 5.509 3.546
16 Mojokerto 1.029 1.118 1,23 0,95 2,81 2,82 2.152 1.557
17 Jombang 1.205 1.264 0,66 0,55 3,19 3,18 1.013 1.133
18 Nganjuk 1.019 1.055 0,44 0,40 2,66 2,66 702 861
19 Madiun 663 683 0,35 0,33 1,72 1,72 633 658
20 Magetan 621 629 0,09 0,15 1,59 1,58 1.326 913
21 Ngawi 819 830 0,06 0,17 2,10 2,09 494 641
22 Bojonegoro 1.212 1.250 0,38 0,36 3,16 3,15 258 568
23 Tuban 1.121 1.173 0,62 0,52 2,96 2,95 347 639
24 Lamongan 1.181 1.189 -0,02 0,09 3,01 3,00 374 667
25 Gresik 1.181 1.313 1,60 1,21 3,29 3,31 915 1.102
26 Bangkalan 909 987 1,21 0,93 2,48 2,49 976 985
27 Sampang 881 979 1,60 1,21 2,45 2,47 637 794
28 Pamekasan 799 880 1,46 1,11 2,21 2,22 1.388 1.111
29 Sumenep 1.045 1.089 0,56 0,48 2,75 2,74 272 545
30 Kota Kediri 269 287 0,95 0,75 0,72 0,72 4.243 4.533
31 Kota Blitar 132 142 1,02 0,80 0,36 0,36 4.053 4.356
32 Kota Malang 822 871 0,81 0,66 2,19 2,19 5.644 5.993
33 Kota Probolinggo 218 237 1,27 0,98 0,59 0,60 3.829 4.186
34 Kota Pasuruan 187 200 1,03 0,81 0,50 0,50 5.271 5.679
35 Kota Mojokerto 121 129 1,00 0,78 0,32 0,32 7.286 7.833
36 Kota Madiun 171 177 0,42 0,38 0,45 0,45 5.041 5.218
37 Kota Surabaya 2.772 2.896 0,63 0,51 7,31 7,30 7.888 8.262
38 Kota Batu 191 207 1,25 0,96 0,52 0,52 1.390 1.517
JawaTimur 37.566 39.699 0,76 0,64 100,00 100,00 784 831
Keterangan: -
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur

256 | Lampiran
Tabel-48B Jumlah Rumah Tangga, Rata-Rata Anggota Rumah Tangga, Rasio Jenis
Kelamin dan Angka Ketergantungan di Jawa Timur Tahun 2019
Rata-rata
Jml Rumah Rasio Jenis Angka
No Kab/Kota Anggota
Tangga Kelamin Ketergantungan
Keluarga
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Pacitan 164.764 3,37 94,61 48,07
2 Ponorogo 256.338 3,40 99,86 46,33
3 Trenggalek 210.580 3,30 98,80 45,33
4 Tulungagung 298.797 3,47 95,08 47,71
5 Blitar 339.263 3,42 100,39 49,06
6 Kediri 440.363 3,57 100,77 46,96
7 Malang 729.694 3,57 101,05 45,67
8 Lumajang 296.168 3,52 95,44 43,32
9 Jember 715.993 3,42 96,69 45,39
10 Banyuwangi 495.092 3,26 99,26 46,17
11 Bondowoso 249.121 3,11 94,91 43,65
12 Situbondo 225.322 3,03 95,23 39,52
13 Probolinggo 330.220 3,53 95,30 43,93
14 Pasuruan 453.743 3,58 98,35 40,68
15 Sidoarjo 605.568 3,70 100,74 40,47
16 Mojokerto 300.448 3,71 99,81 42,31
17 Jombang 350.266 3,60 99,01 46,02
18 Nganjuk 298.659 3,53 98,93 46,45
19 Madiun 209.728 3,25 97,26 46,36
20 Magetan 185.088 3,40 95,02 48,04
21 Ngawi 259.241 3,20 95,74 44,87
22 Bojonegoro 353.563 3,53 97,72 43,17
23 Tuban 325.131 3,60 97,41 42,05
24 Lamongan 315.560 3,77 94,59 43,42
25 Gresik 345.410 3,79 98,30 42,28
26 Bangkalan 245.806 4,01 91,11 51,68
27 Sampang 233.794 4,18 95,05 49,80
28 Pamekasan 221.242 3,97 94,43 44,31
29 Sumenep 317.350 3,43 90,67 39,63
30 Kota Kediri 79.063 3,63 99,50 39,75
31 Kota Blitar 40.627 3,49 98,35 44,62
32 Kota Malang 270.688 3,21 97,30 36,66
33 Kota Probolinggo 62.938 3,76 99,82 43,88
34 Kota Pasuruan 52.105 3,84 98,19 43,38
35 Kota Mojokerto 35.880 3,59 96,86 41,44
36 Kota Madiun 53.062 3,33 93,66 41,92
37 Kota Surabaya 800.282 3,62 97,69 36,02
38 Kota Batu 57.967 3,57 104,51 43,37
JawaTimur 11.224.923 3,53 97,52 43,71
Keterangan: -
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur

Lampiran | 257
Tabel-48C Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur di Jawa Timur Tahun 2019
Kelompok Umur
No Kab/Kota Jumlah
0-14 15-64 65+
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Pacitan 106.326 374.866 73.886 555.078
2 Ponorogo 168.369 595.375 107.463 871.207
3 Trenggalek 140.359 478.890 76.699 695.948
4 Tulungagung 228.349 702.931 107.007 1.038.288
5 Blitar 252.094 778.150 129.642 1.159.886
6 Kediri 358.511 1.070.162 144.062 1.572.735
7 Malang 583.768 1.786.582 232.253 2.602.603
8 Lumajang 225.423 726.872 89.453 1.041.748
9 Jember 559.553 1.683.837 204.794 2.448.184
10 Banyuwangi 355.189 1.103.431 154.297 1.612.917
11 Bondowoso 161.010 539.392 74.460 774.862
12 Situbondo 136.809 488.983 56.441 682.233
13 Probolinggo 266.933 810.716 89.252 1.166.901
14 Pasuruan 374.333 1.154.858 95.499 1.624.691
15 Sidoarjo 544.582 1.595.604 101.085 2.241.271
16 Mojokerto 252.500 783.817 79.126 1.115.443
17 Jombang 293.141 864.642 104.734 1.262.517
18 Nganjuk 232.137 719.633 102.168 1.053.937
19 Madiun 138.440 466.232 77.691 682.363
20 Magetan 121.392 424.869 82.705 628.966
21 Ngawi 167.153 572.994 89.958 830.106
22 Bojonegoro 260.990 872.398 115.616 1.249.004
23 Tuban 248.934 824.852 97.879 1.171.664
24 Lamongan 253.848 829.069 106.145 1.189.062
25 Gresik 313.141 920.276 75.991 1.309.408
26 Bangkalan 259.796 649.206 75.722 984.724
27 Sampang 267.062 651.743 57.475 976.279
28 Pamekasan 213.140 608.336 56.388 877.864
29 Sumenep 218.433 779.179 90.380 1.087.992
30 Kota Kediri 62.179 205.335 19.437 286.952
31 Kota Blitar 31.851 97.946 11.853 141.649
32 Kota Malang 176.458 636.264 56.820 869.542
33 Kota Probolinggo 56.695 164.523 15.497 236.715
34 Kota Pasuruan 49.620 139.547 10.919 200.086
35 Kota Mojokerto 29.318 91.086 8.427 128.831
36 Kota Madiun 36.237 124.672 16.021 176.930
37 Kota Surabaya 616.194 2.127.216 150.130 2.893.541
38 Kota Batu 46.408 144.446 16.238 207.092
JawaTimur 8.806.678 27.588.930 3.253.611 39.649.219
Keterangan: -
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur

258 | Lampiran
Tabel-49 Jenis Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019
Volume Eksisting
No. Kabupaten/Kota Nama TPA Jenis TPA Luas TPA (ha) Kapasitas (M³)
(M³)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Kab. Pacitan TPA Dadapan Controlled Landfill 6,88 32.681,00
2 Kab. Ponorogo TPA Mrican Controlled Landfill 2,67
3 Kab. Trenggalek TPA Srabah Controlled Landfill 5,20 525.000,00
4 Kab. Tulungagung TPA Segawe Controlled Landfill 5,50
5 Kab. Blitar TPA Tegal Asri Controlled Landfill 1,41
TPA Pagerwojo Controlled Landfill
TPA Jingglong Controlled Landfill
TPA Sumberejo Controlled Landfill
TPA Kendalrejo Controlled Landfill
6 Kab. Kediri TPA Sekoto Controlled Landfill 3,5 200.661,00
TPA Paras Poncokusumo Controlled Landfill
7 Kab. Malang TPA Talangagung Controlled Landfill
TPA Randuagung Controlled Landfill
TPA Rejosari Controlled Landfill
8 Kab. Lumajang TPA Lempeni Controlled Landfill 6,69 85.500,00
9 Kab. Jember TPA Pakusari Controlled Landfill
10 Kab. Banyuwangi TPA Bulusan Controlled Landfill 1,50
11 Kab. Bondowoso TPA Paguan Controlled Landfill 1,60
12 Kab. Situbondo TPA Sliwung Controlled Landfill 5,00
13 Kab. Probolinggo TPA Seboroh Controlled Landfill 5,10 265,58 382,85
14 Kab. Pasuruan TPA Kenep Beji Controlled Landfill 2,90
TPA Wonokerto Controlled Landfill
15 Kab. Sidoarjo TPA Griyo Mulyo Controlled Landfill 8,50 3.836,17
16 Kab. Mojokerto TPA Belahan Tengah Controlled Landfill 4,00
17 Kab. Jombang TPA Banjardowo Controlled Landfill 3,47 1.156.667,00
18 Kab. Nganjuk TPA Kedung Dowo Controlled Landfill 4,90 17.640,00
TPA Padantoyo Controlled Landfill
TPA Brendil Brebek Controlled Landfill

Lampiran | 259
Volume Eksisting
No. Kabupaten/Kota Nama TPA Jenis TPA Luas TPA (ha) Kapasitas (M³)
(M³)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
19 Kab. Madiun TPA Kaliabu Controlled Landfill 5,00
20 Kab. Magetan TPA Milangasri Controlled Landfill 4,30 315.292,00
21 Kab. Ngawi TPA Selopuro Controlled Landfill 5,00 1.298.395,00
22 Kab. Bojonegoro TPA Banjarsari Controlled Landfill 4,80
23 Kab. Tuban TPA Gunung Panggung Controlled Landfill 3,8 354.108,00
24 Kab. Lamongan TPA Tambakrigadung Controlled Landfill 6,20
25 Kab. Gresik TPA Ngipik Controlled Landfill 9,50 505.284,50 360.917,50
26 Kab. Bangkalan TPA Buluh Controlled Landfill 2,3 150.000,00
27 Kab. Sampang TPA Gunung Maddah Controlled Landfill 4,00 75.000,00 15.000,00
28 Kab. Pamekasan TPA Angsanah Controlled Landfill 8,9 90.000,00
29 Kab. Sumenep TPA Batuan Controlled Landfill 8,60 47.851,00
30 Kota Kediri TPA Klotok Controlled Landfill 31,00 509.717,00 220.000,00
31 Kota Blitar TPA Ngegong Controlled Landfill 5,00 33.300,00
32 Kota Malang TPA Supit Urang Controlled Landfill 15,00 953.340,00 1.000,00
33 Kota Probolinggo TPA Bestari Controlled Landfill 4,00
34 Kota Pasuruan TPA Blandongan Controlled Landfill 6,15
35 Kota Mojokerto TPA Randegan Controlled Landfill 2,00 3.877.479,00
36 Kota Madiun TPA Winongo Controlled Landfill 6,40 590,18
37 Kota Surabaya TPA Benowo Controlled Landfill 3,74
38 Kota Batu TPA Tlekung Controlled Landfill 5,82 157.500,00
Keterangan: -
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur

260 | Lampiran
Tabel-50 Perkiraan Jumlah Timbulan Sampah Per Hari di Provinsi Jawa
Timur Tahun 2019
Timbulan Sampah
No Kabupaten/Kota Jumlah Penduduk
(m³/hari)
(1) (2) (3) (4)
1 Kab. Pacitan 555.078 1.637,98
2 Kab. Ponorogo 871.207 2.056,67
3 Kab. Trenggalek 695.948 1.642,94
4 Kab. Tulungagung 1.038.288 2.451,10
5 Kab. Blitar 1.159.886 2.738,16
6 Kab. Kediri 1.572.735 3.712,78
7 Kab. Malang 2.602.603 7.680,01
8 Kab. Lumajang 1.041.748 3.074,09
9 Kab. Jember 2.448.184 7.224,34
10 Kab. Banyuwangi 1.612.917 4.759,55
11 Kab. Bondowoso 774.862 1.829,23
12 Kab. Situbondo 682.233 1.610,56
13 Kab. Probolinggo 1.166.901 2.754,72
14 Kab. Pasuruan 1.624.691 4.794,30
15 Kab. Sidoarjo 2.241.271 6.613,76
16 Kab. Mojokerto 1.115.443 2.633,25
17 Kab. Jombang 1.262.517 2.980,45
18 Kab. Nganjuk 1.053.937 2.488,05
19 Kab. Madiun 682.363 1.610,87
20 Kab. Magetan 628.966 1.484,81
21 Kab. Ngawi 830.106 1.959,65
22 Kab. Bojonegoro 1.249.004 2.948,55
23 Kab. Tuban 1.171.664 2.765,97
24 Kab. Lamongan 1.189.062 2.807,04
25 Kab. Gresik 1.309.408 3.091,14
26 Kab. Bangkalan 984.724 2.324,66
27 Kab. Sampang 976.279 2.304,72
28 Kab. Pamekasan 877.864 2.072,39
29 Kab. Sumenep 1.087.992 2.568,44
30 Kota Kediri 286.952 846,77
31 Kota Blitar 141.649 417,99
32 Kota Malang 869.542 3.079,11
33 Kota Probolinggo 236.715 698,52
34 Kota Pasuruan 200.086 590,43
35 Kota Mojokerto 128.831 304,13
36 Kota Madiun 176.930 522,10
37 Kota Surabaya 2.893.541 11.953,96
38 Kota Batu 207.092 488,89
Keterangan: -
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur

Lampiran | 261
Tabel-50A Sistem Pengelolaan Sampah di TPA Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi
Jawa Timur Tahun 2019

No. Kabupaten/Kota Lokasi TPA Sistem Pengelolaan Sampah


(1) (2) (3) (4)
1 Kab. Pacitan TPA Dadapan Sanitary Landfill
2 Kab. Ponorogo TPA Mrican Open Dumping
3 Kab. Trenggalek TPA Srabah Controlled Landfill
4 Kab. Tulungagung TPA Segawe Sanitary Landfill
5 Kab. Blitar TPA Tegal Asri Controlled Landfill
TPA Pagerwojo Open Dumping
TPA Jingglong Controlled Landfill
TPA Sumberjo Controlled Landfill
TPA Kendalrejo Open Dumping
6 Kab. Kediri TPA Sekoto Open Dumping
7 Kab. Malang TPA Paras Poncokusumo Controlled Landfill
TPA Talangagung Controlled Landfill
TPA Randuagung Open Dumping
TPA Rejosari Open Dumping
8 Kab. Lumajang TPA Lempeni Sanitary Landfill
9 Kab. Jember TPA Pakusari Controlled Landfill
10 Kab. Banyuwangi TPA Bulusan Controlled Landfill
11 Kab. Bondowoso TPA Paguan Open Dumping
12 Kab. Situbondo TPA Sliwung Controlled Landfill
13 Kab. Probolinggo TPA Seboro Sanitary Landfill
14 Kab. Pasuruan TPA Kenep Beji Controlled Landfill
15 Kab. Sidoarjo TPA Griyo Mulyo Controlled Landfill
16 Kab. Mojokerto TPA Belahan Tengah Controlled Landfill
17 Kab. Jombang TPA Banjardowo Sanitary Landfill
18 Kab. Nganjuk TPA Kedung Dowo Controlled Landfill
TPA Padantoyo Controlled Landfill
19 TPA Brendil Brebek Controlled Landfill
20 Kab. Madiun TPA Kaliabu Controlled Landfill
21 Kab. Magetan TPA Milangasri Controlled Landfill
22 Kab. Ngawi TPA Selopuro Controlled Landfill
23 Kab. Bojonegoro TPA Banjarsari Controlled Landfill
24 Kab. Tuban TPA Gunung Panggung Sanitary Landfill
25 Kab. Lamongan TPA Tambak Rigadung Sanitary Landfill
26 Kab. Gresik TPA Ngipik Controlled Landfill
27 Kab. Bangkalan TPA Buluh Controlled Landfill
28 Kab. Sampang TPA Gunung Maddah Sanitary Landfill
29 Kab. Pamekasan TPA Angsanah Sanitary Landfill
30 Kab. Sumenep TPA Batuan Sanitary Landfill
31 Kota Kediri TPA Klotok Controlled Landfill
Kota Blitar TPA Ngegong Sanitary Landfill
32 Kota Malang TPA Supit Urang Sanitary Landfill
33 Kota Probolinggo TPA Bestari Sanitary Landfill
34 Kota Pasuruan TPA Blandongan Sanitary Landfill
35 Kota Mojokerto TPA Randegan Controlled Landfill
36 Kota Madiun TPA Winongo Controlled Landfill
37 Kota Surabaya TPA Benowo Controlled Landfill
38 Kota Batu TPA Tlekung Controlled Landfill
Keterangan: -
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur

262 | Lampiran
Tabel-51 Jumlah Bank Sampah di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019
Jumlah Sampah Jumlah Jumlah
No. Nama Bank Sampah SK Status Wilayah Pelayanan Omset (Rp)
(Kg/Bulan) Penabung Karyawan
(1) (2) (3) (4) (4) (4) (4) (4) (4)
1 Bank Sampah Induk Lavender 660/635/KKD/4 24.000 Aktif Kabupaten Bangkalan 636 7 25.000.000
33.108/2012
2 Bank Sampah Induk Kab Banyuwangi - 12.000 Aktif Kabupaten Banyuwangi 3.160 22 15.000.000
3 Bank Sampah Induk Berlian - 860 Aktif Kecamatan Udanawu 98 9 1.425.000
4 Bank Sampah Induk Seloxy - 900 Aktif Kecamatan Baureno 604 14 2.300.000
5 Bank Sampah Induk Payung Sejahtera - 776 Aktif Kecamatan Kapas 0 0 1.425.000
Mojodeso
6 Bank Sampah Induk Jombang - 3.236 Aktif Kecamatan Jombang 2.040 11 8.131.288
7 Bank Sampah Induk Berseri - 75 Aktif Kecamatan Gurah 0 10 113.500
8 Bank Sampah Induk Margomulyo - 3.500 Aktif Kabupaten Lamongan 576 19 6.000.000
9 Bank Sampah Induk Kalpataru 600/243/427.44 300 Aktif Kabupaten Lumajang 205 20 750.000
/2016
10 Bank Sampah Berlian 41/03/KEP/35.0 2.547 Aktif Kecamatan Gondanglegi 258 2 5.000.000
7.10/2016
11 Bank Sampah Induk Kab Pacitan - 3.630 Aktif Kabupaten Pacitan 245 8 600.000
12 Bank Sampah Induk Flamboyan Kab - 3.156 Aktif Kabupaten Pamekasan 160 12 7.447.000
Pamekasan
13 Bank Sampah Rajawali Peduli Lingkungan - 2.949 Aktif Kecamatan Pandaan 105 7 738.450
14 Bank Sampah Krejengan 0077/kej- 27.000 Aktif Kecamatan Krejejngan 189 23 100.000.000
krej/011/VII/20
18
15 Bank Sampah Guyup Lestari - 450 Aktif Kecamatan Balongbendo 102 6 1.227.100
16 Bank Sampah Forum Kota Sehat Kab - 350 Aktif Kabupaten Situbondo 62 7 1.000.000
Situbondo
17 Bank Sampah Induk Mekar Jaya 024 / 4421 / 1.323 Aktif Kabupaten Trenggalek 206 7 3.500.000
406.034 I 2016
18 Bank Sampah Ertiga - 2.500 Aktif Kabupaten Tuban 74 9 3.000.000
19 Bank Sampah Induk Kabupaten Mojokerto 188.45/282.1/K 12.478 Aktif Kabupaten Mojokerto 0 9 0
EP/416-
110/2017
20 Bank Sampah Hijau Daun No. 15 Tahun 650 Aktif Kecamatan Mojoroto 215 7 1.000.000
2012

Lampiran | 263
Jumlah Sampah Jumlah Jumlah
No. Nama Bank Sampah SK Status Wilayah Pelayanan Omset (Rp)
(Kg/Bulan) Penabung Karyawan
(1) (2) (3) (4) (4) (4) (4) (4) (4)
21 Bank Sampah B-TRI B3 188.4/19.a/417. 850 Aktif Kecamatan Magersari 157 7 800.000
502/2017
22 Bank Sampah Bina Sejahtera - 5.897 Aktif Kecmatan Bumiaji 193 0 9.200.350
23 Bank Sampah Induk Malang 518/18/35.73.1 130.000 Aktif Kota Malang 0 20 300.000.000
12/2011
24 Bank Sampah Kenari Indah - 136 Aktif Kecamatan Kedopok 35 8 215.850
25 Bank Sampah Induk Kota Surabaya 660.1/77/436.7. 45.442 Aktif Kota Surabaya 7.500 14 65.000.000
12/2017
Keterangan: -
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur

264 | Lampiran
Tabel-51A Lokasi TPS, Rumah Kompos, Bank Sampah, dan TPA di Jawa Timur Tahun 2019
Jml TPS Jml TPS 3R Rumah Bank Sampah Jml TPA
No. Kab/Kota Nama TPA
(Unit) (Unit) Kompos (Unit) (unit) (unit)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Kab. Bangkalan 51 1 - - 1 TPA Buluh
2 Kab. Banyuwangi 46 3 3 19 1 TPA Bulusan
3 Kab. Blitar 23 3 1 13 5 TPA Tegalasri Wlingi,
TPA Kendalrejo Srengat,
TPA Sumberrejo Kademangan,
TPA Lodoyo Sutojayan,
TPA Pagerwojo Kesamben
4 Kab. Bojonegoro 41 2 0 0 1 TPA Kab. Bojonegoro
5 Kab. Bondowoso 19 0 2 14 1 TPA Paguan
6 Kab. Gresik 62 4 - - 1 TPA Ngipik
7 Kab. Jember 2 1 1 2 5 TPA Pakusari,
TPA Ambulu,
TPA Kencong,
TPA Tanggul,
TPA Balung
8 Kab. Jombang 47 3 3 0 1 TPA Banjardowo
9 Kab. Kediri 23 4 2 2 1 TPA Sekoto
10 Kab. Lamongan 10 4 - - 1 TPA Tambakrigadung
11 Kab. Lumajang 73 3 1 35 1 TPA Kalipancing
12 Kab. Madiun 8 2 1 5 1 TPA Kaliabu
13 Kab. Magetan 38 8 1 70 1 TPA Milangasri Magetan
14 Kab. Malang 91 8 - - 1 TPA Talangagung
15 Kab. Mojokerto 59 7 15 8 1 TPA Kab. Mojokerto
16 Kab. Nganjuk 50 6 0 5 3 TPA KedungDowo,
TPA Pandantoyo,
TPA Brendil
17 Kab. Ngawi 48 3 0 2 3 TPA Selopuro,
TPA Karangjati,
TPA Mantingan
18 Kab. Pacitan 25 3 8 13 1 TPA Dadapan Kab.Pacitan
19 Kab. Pamekasan 46 3 3 4 1 TPA Angsanah Kab.Pamekasan
20 Kab. Pasuruan 39 19 0 0 1 TPA Kenep
21 Kab. Ponorogo 27 4 - - 1 TPA Kab. Ponorogo

Lampiran | 265
Jml TPS Jml TPS 3R Rumah Bank Sampah Jml TPA
No. Kab/Kota Nama TPA
(Unit) (Unit) Kompos (Unit) (unit) (unit)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
22 Kab. Probolinggo 70 2 3 17 1 TPA Seboro
23 Kab. Sampang 48 5 1 6 2 TPA Gunung Madah,
TPA Ketapang
24 Kab. Sidoarjo 71 75 1 40 1 TPA Jabon Kab. Sidoarjo
25 Kab. Situbondo 62 - - - 1 TPA Siliwung
26 Kab. Sumenep 15 4 3 16 1 TPA Batuan
27 Kab. Trenggalek 31 4 0 1 1 TPA Srabah
28 Kab. Tuban 57 7 0 15 3 TPA Gunung Panggung
29 Kab. Tulungagung 68 4 10 1 1 TPA Segawe
30 Kota Batu 27 3 4 52 1 TPA Tlekung
31 Kota Blitar 33 3 3 13 1 TPA Ngengong, Kec. Sananwetan
32 Kota Kediri 3 3 3 3 2 TPA Pojok
33 Kota Madiun 42 3 16 71 1 TPA Winongo
34 Kota Malang 64 3 12 1 1 TPA Supit Urang
35 Kota Mojokerto 16 2 1 30 1 TPA Kota Mojokerto
36 Kota Pasuruan 33 6 7 105 1 TPA Blandongan
37 Kota Probolinggo 93 1 18 75 2 TPA Bestari Mayangan
38 Kota Surabaya 185 1 24 222 1 TPA Benowo
JawaTimur 1.746 217 147 860 55
Keterangan: -
Sumber : Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur

266 | Lampiran
Tabel-51B Data Bank Sampah di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019

No Kabupaten/Kota Jumlah Bank Sampah


(1) (2) (3)
1 Kab. Pacitan 56
2 Kab. Ponorogo 24
3 Kab. Trenggalek 35
4 Kab. Tulungagung 39
5 Kab. Blitar 17
6 Kab. Kediri 17
7 Kab. Malang 174
8 Kab. Lumajang 32
9 Kab. Jember 40
10 Kab. Banyuwangi 7
11 Kab. Bondowoso 29
12 Kab. Situbondo 66
13 Kab. Probolinggo 16
14 Kab. Pasuruan 125
15 Kab. Sidoarjo 160
16 Kab. Mojokerto 177
17 Kab. Jombang 118
18 Kab. Nganjuk 54
19 Kab. Madiun 180
20 Kab. Magetan 214
21 Kab. Ngawi 12
22 Kab. Bojonegoro 218
23 Kab. Tuban 31
24 Kab. Lamongan 471
25 Kab. Gresik 254
26 Kab. Bangkalan 147
27 Kab. Sampang 6
28 Kab. Pamekasan 20
29 Kab. Sumenep 33
30 Kota Kediri 111
31 Kota Blitar 33
32 Kota Malang 827
33 Kota Probolinggo 66
34 Kota Pasuruan 131
35 Kota Mojokerto 128
36 Kota Madiun 136
37 Kota Surabaya 478
38 Kota Batu 126
Jumlah 4.808
Keterangan: -
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur

Lampiran | 267
Tabel-52 Kegiatan Fisik Lainnya oleh Instansi di Provinsi Jawa Timur Tahun
2019

No. Nama Kegiatan Lokasi Kegiatan Pelaksana Kegiatan


(1) (2) (3) (4)
1. TBBS (Tiga Bulan Bersih Sampah) Seluruh Kecamatan di wilayah Kab Seluruh Kecamatan di wilayah Kab
Kab Mojokerto Mojokerto Mojokerto
2. Giat Bersih Sampah Liar Kab Semua OPD di wilayah Kab Mojokerto Semua OPD di wilayah Kab Mojokerto
Mojokerto
3. Pembuatan Kompos Kab Probolinggo Rumah Kompos Pasar Kebonagung, DLH Kab. Probolinggo
Pasar Maron, TPA Seboro
4. Sumur Resapan Kab Probolinggo 8 SD dan SMP DLH Kab. Probolinggo
5. Normalisasi Sungai Banyu biru Kab Ds Bayuanyar lor Kecamatan Gending BPBD Kab. Probolinggo
Probolinggo
6. Kampanye dan aksi bersih pantai Kab Ds Binor Kecamatan Paiton Komunitas Peduli sampah
Probolinggo
7. Gerakan Pesisir Berseri Kab Ds Bahak Kec. Tongas DKP Prov Jatim & Dinas Perikanan
Probolinggo Kab Probolinggo
8. Perbaikan & Perawatan Taman Kab Alun-Alun Kraksaan, Pasar Buah DLH Kab. Probolinggo
Probolinggo Semampir, Komplek Diklat
9. Bersih-Bersih Kota Kraksaan Kab Wilayah Kraksaan DLH Kab. Probolinggo
Probolinggo
10. Pengecatan Alun-Alun Kab Alun-Alun Kraksaan DLH Kab. Probolinggo
Probolinggo
11. Tanam 2.500 mangrove Kab Pantai Duta Mangrove Center Probolinggo
Probolinggo
12. Penghijauan Kab Probolinggo Pulau Gili PLN
13. Coastal and Underwater Clean Up Pulau Gili Forum CSR
Kab Probolinggo
14. Coastal Clean Up Kab Probolinggo Pantai Bohai DLH Provinsi Jawa Timur
15. Sapu Pantai Kab Probolinggo Pantai Lapangan Tembak PT. POMI
16. Pembangunan Turap/Talud/Bronjong Kab. Bangkalan DPUPR Kab. Bangkalan
17. Rehabilitasi/Pemeliharaan Jaringan Kab. Bangkalan DPUPR Kab. Bangkalan
Irigasi
18. Rehabilitasi/Pemeliharaan Kab. Bangkalan DPUPR Kab. Bangkalan
Normalisasi Saluran Sungai
19. Pengembangan Jaringan Irigasi Kab. Bangkalan DPUPR Kab. Bangkalan
20. Penyediaan Prasarana dan Sarana Kab. Bangkalan DPRKP Kab. Bangkalan
Air Minum Bagi Masyarakat
21. Penyediaan Prasarana Dan Sarana Kab. Bangkalan DPRKP Kab. Bangkalan
Air Limbah
22. Operasional Proyek Pamsimas Kab. Bangkalan DPRKP Kab. Bangkalan
23. Operasional Proyek MCK Kab. Bangkalan DPRKP Kab. Bangkalan
24. Peningkatan Infrastruktur Dasar Kab. Bangkalan DPRKP Kab. Bangkalan
Pemukiman
25. Penyediaan Prasarana dan Sarana Kab. Bangkalan DLH Kab. Bangkalan
Pengelolaan Persampahan
26. Pengelolaan Sampah 3R Kab. Bangkalan DLH Kab. Bangkalan
27. Pengadaan Tanah Tempat Kab. Bangkalan DLH Kab. Bangkalan
Pengelolaan Akhir (TPA) Sampah
28. Pembangunan Rumah Kompos Kab TPA Angsanah Desa Angsanah Kec. DLH Kabupaten Pamekasan
Pamekasan Palengaan; TPST Bestari, Desa
Nyalabu Laok Kec. Pamekasan
29. Pembersihan Saluran Gorong-gorong Sepanjang Trotoar di Kabupaten Dinas PUPR Kab. Pamekasan
Kab Pamekasan Pamekasan
30. Pembangunan Bank Sampah Kab Kel. Lawangan Daya Kec. Pademawu DLH Kabupaten Pamekasan
Pamekasan
31. Peningkatan TPS / Rehabilitasi TPS TPS Di Kota Madiun DLH Kota Madiun
Kota Madiun
32. Pembangunan TPS Baru Kota Madiun Rejomulyo, Josenan, Demangan DLH Kota Madiun
33. Rehabilitasi Rumah Pengolah TPA Winongo DLH Kota Madiun
Sampah Kota Madiun

268 | Lampiran
No. Nama Kegiatan Lokasi Kegiatan Pelaksana Kegiatan
(1) (2) (3) (4)
34. Peningkatan TPS / Rehabilitasi TPS TPS Di Kota Madiun DLH Kota Madiun
Kota Madiun
35. Pembangunan TPS Baru Kota Madiun Rejomulyo, Josenan, Demangan DLH Kota Madiun
36. Rehabilitasi Rumah Pengolah TPA Winongo DLH Kota Madiun
Sampah, Pengadaan Material untuk
Instalasi Gas Methan, Pengadaan
Peralatan Kebersihan, Pengadaan
Tanah Urug, Pengadan Gerobak
Sampah
37. Pembuatan Sumur Resapan Kota Kelurahan-kelurahan, Taman Kota, DLH Kota Madiun
Madiun Hutan Kota, Lapangan
38. Pengadaan Mesin Bor dan Penutup Sekolah-sekolah, Kelurahan DLH Kota Madiun
Lubang Biopori Kota Madiun
39. Pemeliharaan Container Sampah Kota Madiun DLH Kota Madiun
Kota Madiun
40. Normalisasi Saluran Kelurahan Kota Kota Madiun Dinas PUPR Kota Madiun
Madiun
41. Uji Emisi Gas Buang Kendaraan Kantor/Instansi Pemerintah di Kota DLH Kota Madiun
Bermotor Kota Madiun Madiun
42. Pengadaan Peralatan dan Ruas Jalan Kota Madiun DLH Kota Madiun
Perlengkapan Lalu Lintas : Rambu
Lalu Lintas, Lampu Flashing, Pelican
Crossing, Guardraill, Delineator
43. Gerakan Menanam Satu Milyar Pohon RTH Kota Kediri DLHKP Kota Kediri
Kota Kediri
44. Program GEMA Bersahaja Kota Kediri Kelurahan-kelurahan di Kota Kediri DLHKP Kota Kediri
45. Car Free Day Kota Kediri Di Jalan Dhoho Pemerintah Kota Kediri
46. Bank Sampah Kota Kediri Kelurahan di Kecamatan Mojoroto dan Pemerintah Kota Kediri
Kelurahan di Kecamatan Kota
47. Lomba Hijau, Bersih dan Sehat Kota Instansi, Kelurahan dan Sekolah DLHKP Kota Kediri
Kediri
48. Program BERSERI Kota Kediri Kel. Lirboyo, Tinalan, Rejomulyo, DLHKP Kota Kediri
Sukorame, Bujel, Blabak
49. Sosialisasi Pengelolaan Sampah Desa Suci Kec Panti dan RW 18 Kel DLH Kab. Jember
Rumah Tangga Kab Jember Kebonsari Kec Sumbersari
50. Aksi Bersih-bersih Sungai Kab Sungai Bedadung DLH Kab. Jember
Jember
51. Penanaman 8000 Bibit Pohon di Desa Kecamatan Puger DLH Kab. Jember
Mojosari, Puger Kulon dan Puger
Wetan
52. Aksi Bersih Sampah Pada Hari Peduli Sungai Bedadung DLH Kab. Jember
Sampah Nasional (HPSN) World
Clean Up Day
53. Peningkatan Kapasitas Masyarakat Kab Jember Dinas PRPCK Kab. Jember
untuk Program Kota Tanpa Kumuh
(KOTAKU)
54. Pembagian Bibit dari Persemaian Kab Jember Kerjasama BPDAS dengan Pemkab
Permanen Jember Jember
55. MOU Menjaga Kelestarian Ekosistem Kecamatan Puger Kapolsek Puger, BKSDA, Nelayan
Pesisir dan Laut serta Pulai terluar dan Aktivis Lingkungan Hidup
Nusa Barong
56. Program Mitigasi Berbasis Lahan Desa Wonoasri, Kecamatan Universitas Jember
Tempurejo
57. Pembangunan Instalasi Pengolahan FKG UNEJ Universitas Jember
Air Limbah Rumah Sakit Gigi dan
Mulut (RSGM) FKG UNEJ
58. Pembangunan Rumah Kompos Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember
UNEJ
59. Pengembangan Sistem Distribusi Air Desa dan Kelurahan wilayah Kab Dinas PRPCK Kab. Jember
Minum Pedesaan Jember
60. Pembangunan MCK Ponpes, Masjid, Desa / Dusun dan Dinas PRPCK Kab. Jember
Kelurahan wilayah Kab Jember

Lampiran | 269
No. Nama Kegiatan Lokasi Kegiatan Pelaksana Kegiatan
(1) (2) (3) (4)
61. Pembangunan Jamban Ponpes, Masjid, Desa / Dusun dan Dinas PRPCK Kab. Jember
Kelurahan wilayah Kab Jember
62. Pengembangan Kawasan Rumah 6 Kelurahan/Desa di Kabupaten Dinas KP dan Peternakan Kab.
Pangan Lestari (So sialisasi/Pelatihan Jember Jember
KRPL)
63. Pemberdayaan Pekarangan Desa Gambiran Kee. Kalisat, Desa Dinas KP dan Peternakan Kab.
Patempuran Kee. Kalisat, Desa Jember
Slateng Kee. Ledokombo, Desa
Sukogidri Kee. Ledokombo, Desa
Purwoasri Kee. Gumukmas, Desa
Ngampelrejo Kee. Jombang
64. Pengembangan Kawasan Rumah Desa Sumberpinang Kee. Pakusari, Dinas KP dan Peternakan Kab.
Pangan Lestari (Paket Bantuan Kelurahan Tegalgede Kee. Jember
Pemanfaatan Pekarangan) Sumbersari
65. Operasi Gabungan Penutupan Gunung Manggar Perum Perhutani Kab Jember
Tambang Ilegal Bersama Muspida
Kab Jember
66. Pembinaan pelatihan ketrampilan Desa, Dusun / Kelurahan di wilayah DLH Kab. Ponorogo
kerja bagi tenaga kerja dan Kab Ponorogo
masyarakat melalui bantuan
(Pembuatan Digester Biogas)
67. Bantuan alat pencacah sampah dari SMPN dan MTSN Kab Ponorogo DLH Kab. Ponorogo
dinas lingkungan hidup kabupaten
ponorogo kepada sekolah di
Ponorogo
68. Bantuan Gerobak Sampah dari dinas SD, SMPN, SMAN dan MTSN Kab DLH Kab. Ponorogo
lingkungan hidup kabupaten ponorogo Ponorogo
kepada sekolah di Ponorogo
69. Bantuan Pembuatan Sumur Resapan SMPN Kab Ponorogo DLH Kab. Ponorogo
dari dinas lingkungan hidup
kabupaten ponorogo kepada sekolah
di Ponorogo
70. Pembangunan Jamban Keluarga Desa di Kabupaten Malang DPKCK Kab. Malang
71. Pembangunan IPAL Domestik Kabupaten Malang DLH Kab. Malang
72. Pembangunan Biogas Kabupaten Malang DLH Kab. Malang
73. Pembangunan Sumur Resapan Kabupaten Malang DLH Kab. Malang
74. Pembangunan Gedung Tipe A Gedung Siola, RSUD DR. DPRKPCKTR Kota Surabaya
Soewandhie, Kawasan Balai Pemuda
75. Pembangunan Gedung Tipe B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRKPCKTR Kota Surabaya
76. Pembangunan Gedung Tipe B1 Gedung Bakesbangpollinmas - Satpol DPRKPCKTR Kota Surabaya
PP, Gedung Balai Kota, Liponsos
Babat Jerawat, Liponsos Keputih,
DPUBMP dan DPRKPCKTR,
Liponsos Wonorejo, SITS Bratang,
Griya Werdha Jambangan, Kupang
Gunung Timur I/20-22, Parkir Gedung
Linmas, Gedung di Kawasan Makam
Sawunggaling, Lapangan Tembak
Kedung Cowek, Gelanggang Remaja,
Lapangan Thor, Kolam Renang
Jambangan
77. Pembangunan Gedung Tipe B2 34 SMP Negeri di Kota Surabaya DPRKPCKTR Kota Surabaya
78. Pembangunan Gedung Tipe B2 55 SD Negeri di Kota Surabaya DPRKPCKTR Kota Surabaya
79. Pembangunan Gedung Tipe C1 Puskesmas Sawahpulo, Puskesmas DPRKPCKTR Kota Surabaya
Krembangan Selatan, Puskesmas
Simolawang, Puskesmas Mulyorejo,
Puskesmas Kebonsari, Puskesmas
Wonokromo, Pos PMK Mulyorejo,
UPTD Surabaya II (Jl. Kenjeran),
UPTD Surabaya IV Wiyung
80. Pembangunan Gedung Tipe C2 Kel Benowo, Kel dan Kec Lakarsantri, DPRKPCKTR Kota Surabaya
Kel dan Kec Sambikerep, Kel dan Kec

270 | Lampiran
No. Nama Kegiatan Lokasi Kegiatan Pelaksana Kegiatan
(1) (2) (3) (4)
Mulyorejo, Kel Gunung Anyar, Kel
Penjaringansari, Kel dan Kec Wiyung,
Kel Karah, Kel dan Kec Bubutan, Kel
Nginden Jangkungan
81. Pembangunan Gedung Tipe C2 Kantor SAR Kecamatan Tandes, DPRKPCKTR Kota Surabaya
Masjid di Kawasan Rusunawa
Romokalisari, Gedung Serba Guna di
Kawasan Kelurahan Balas Klumprik,
Gedung Serba Guna di Kawasan
Kelurahan Jambangan, Gedung
Serba Guna di Kawasan Kelurahan
Kertajaya
82. Pembangunan Rumah Genset Tipe I Kec Rungkut - Kel Kalirungkut, Kec DPRKPCKTR Kota Surabaya
(Kap. 100 KVA) dan Kel Wiyung
83. Pembangunan Rumah Genset Tipe II Kawasan Convention Hall DPRKPCKTR Kota Surabaya
(Kapasitas 250 KVA)
84. Jembatan Bentang 8m Penghubung Park and Ride Jl. Arif DPRKPCKTR Kota Surabaya
Rahman Hakim Kelurahan Klampis
Ngasem, Kecaamtan Sukolilo
85. Tandon Air Kebakaran Jl. Kapasan Dalam (Area Klenteng DPRKPCKTR Kota Surabaya
Boen Bio) Kelurahan Kapasari,
Kecamatan Genteng
86. Konstruksi Jalan Paving Baru Tersebar di 749 lokasi di Kota DPRKPCKTR Kota Surabaya
Berbagai Dimensi Ukuran Surabaya
87. Saluran U Ditch dengan Berbagai Tersebar di 39 lokasi di Kota DPRKPCKTR Kota Surabaya
Ukuran Surabaya
88. Saluran Tipe 11 / Pekerjaan Tersebar di 163 lokasi di Kota DPRKPCKTR Kota Surabaya
Pemasangan Batu Kali Belah Surabaya
89. Pembangunan IPAL Komunal I Tambak Segaran 1/73 RT 7 RW 3 Kel DPRKPCKTR Kota Surabaya
Tambak Rejo
90. Pembangunan Tangki Septik Komunal Jl. Tambak Madu 3/6 RT 4RW 9 Kel DPRKPCKTR Kota Surabaya
Tambak Rejo, Jagir Sidomukti VIII No
3 Kel Jagir, Kutei Kalimir 21A Kel
Darmo
91. Gerakan Peduli Lingkungan dan Kerja Taman Wisata Tani, Ds. Betet, Kec. Pemkab Nganjuk
Bakti Serentak Ngronggot
92. Penilaian Calon Sekolah Adiwiyata Kab. Nganjuk Pemkab Nganjuk
Nasional Kab Nganjuk
93. Lomba Mural Umum dan Sekolah, Kec. Nganjuk Pemkab Nganjuk
Melukis serta Mewarni Anak-anak
dalam Rangka Hari Lingkungan Hidup
Dunia
94. Hari Lingkungan Hidup Sedunia Alun-alun Nganjuk Pemkab Nganjuk
("Beat Air Pollution")
95. Lomba Bank Sampah 20 Kecamatan Kab. Nganjuk Pemkab Nganjuk
se-Ka
96. Pelatihan Pengelolan Sampah Desa Pacewetan Pemkab Nganjuk
97. Lomba Desa Berseri Pratama, Madya, Kab. Nganjuk Pemkab Nganjuk
Mandiri Tingkat Provinsi Jawa Timur
98. Lomba Duta Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Kab. Pemkab Nganjuk
Nganjuk
99. Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Pasar s/d Alun-alun Berbek Pemkab Nganjuk
100. Festival Wirakarya Kampung Kelir Kel. Kramat Kec. Nganjuk Pemkab Nganjuk
Pramuka Jawa Timur Zona 7
101. Kegiatan Desa Bersih Sampah Desa Pakuncen, Kec. Patianrowo Pemkab Nganjuk
102. Kegiatan Pengelolaan Sampah oleh Kec. Nganjuk Pemkab Nganjuk
Bank Sampah Induk "Salepok Omahe
Nganjuk"
103. Penilaian Calon Sekolah Adiwiyata Kab. Nganjuk Pemkab Nganjuk
Kabupaten
104. Car Free Day (CFD) atau hari bebas Sekitaran Alun-alun Nganjuk Pemkab Nganjuk
kendaraan bermotor Kab Nganjuk

Lampiran | 271
No. Nama Kegiatan Lokasi Kegiatan Pelaksana Kegiatan
(1) (2) (3) (4)
105. Pemantauan Sumber Mata Air Kabupaten Lumajang LSM Tunas Hijau
106. Penghijauan Kanan Kiri Sungai Desa Jatiroto Kecamatan Jatiroto Mahasiswa Universitas Negeri Jember
dengan Tanaman Bambu
107. Pengelolaan dan Pemanfaatan Hasil Desa Sumberjati Kecamatan Tempeh Kementerian Lingkungan dan
Hutan Rakyat Hulu Hilir Kehutanan RI
108. Penanaman dalam rangka Bhakti Wisata Trap Sewu Desa Bodang Forum Komunitas Otomotif Lumajang
Rimbawan Kecamatan Padang
109. Lokakarya Sosialisasi Group Kabupaten Lumajang LSM Persepsi Klaten Jawa Tengah
Sertifikasi dan Inisiasi
PembentukanGroup Sertifikasi
Manager
110. Menggali Informasi permasalahan Desa Mangunsari Kecamatan Tekung Kementerian Lingkungan dan
dan masukan Bahan Baku Kayu Kehutanan RI
Rakyat di Tingkat Tapak
111. Bersih-Bersih Ranupani Danau Ranu Pani Desa Ranupani Pegiat Lingkungan
Kecamatan Senduro
112. Penerimaan Kalpataru Tingkat Prov. Desa Kandangan Kecamatan DLH Kabupaten Lumajang
Jawa Timur Katagori Perintis Senduro
Lingkungan
113. Dokumentasi Model DAS Mikro dan Desa Burno Kecamatan Senduro BPDAS-HL Brantas Sampean
Lokasi Program Wanawiyata
Widyakarya
114. Bhakti Sosial dalam rangka HUT Desa Sumbermujur Kecamatan Forum Komunitas Otomotif Lumajang
Republik Indonesia ke 73 Candipuro
115. Peninjauan Lapang Kelayakan Kredit Desa Burno Kecamatan Senduro Direktur BNI Pusat Usaha Kecil dan
Usaha dan CSR Jaringan
116. Monitoring Perkembangan Tanaman Desa Sumberjati Kecamatan Tempeh BPDAS-HL Brantas Sampean
Kegiatan Kebun Bibit Desa Tahun
2014
117. Study Lapang Pelaksanaan Desa Burno Kecamatan Senduro NGO Jerman
Perhutanan Sosial
118. Monitoring dan Pengambilan Sample Desa Purworejo Kecamatan Senduro Balai Besar Bioteknologi dan
Serangan Hama pada Tanaman Pemuliaan Tanaman Hutan
Sengon DI.Yogjakarta
119. Pelatihan Pemanfaatan Jasa Desa Burno Kecamatan Senduro BP2SDM KLHK
Lingkungan untuk Wisata Alam
120. Penyerahan Bibit Tanaman Kabupaten Lumajang PT. Mustika Buana Sejahtera
Kehutanan dari CSR Perusahaan
Industri Kayu
121. Pegadaan alat pencacah sampah Kabupaten Magetan DLH Kabupaten Magetan
plastik
122. Pengadaan tanah untuk TPA Kabupaten Magetan DLH Kabupaten Magetan
123. Pembangunan gedung TPS Limbah Kabupaten Magetan DLH Kabupaten Magetan
B3
124. Pengadaan bor biopori Kabupaten Magetan DLH Kabupaten Magetan
125. Penataan hutan kota Hutan kota Njelok di Kecamatan DLH Kabupaten Magetan
Magetan
126. Pengadaan alat angkut sampah dump Kabupaten Magetan DLH Kabupaten Magetan
truck
127. Penadaan kenaraan roda tiga Desa Ringinangung, Desa Ngariboyo, DLH Kabupaten Magetan
pengangkut sampah Desa Sugihwaras, Desa
Sumberagung
128. Pembangunan IPAL laboratorium Kabupaten Magetan DLH Kabupaten Magetan
129. Pembangunan TPS Desa Sugihwaras Kecamatan DLH Kabupaten Magetan
Maospati
130. Pembangunan sumur resapan 24 titik di Kecamatan Magetan DLH Kabupaten Magetan
131. Pembuatan talud penahan mata air Desa Sumbersawit Kecamatan DLH Kabupaten Magetan
Panekan
132. Pengadaan mesin pengayak sampah Kabupaten Magetan DLH Kabupaten Magetan
organik

272 | Lampiran
No. Nama Kegiatan Lokasi Kegiatan Pelaksana Kegiatan
(1) (2) (3) (4)
133. Penyediaan Prasarana dan Sarana TPA Banjarsari Kabupaten DLH Kabupaten Bojonegoro
Pengelolaan Persampahan Kab Bojonegoro
Bojonegoro
134. Pemeliharaan TPS Kecamatan Kota DLH Kabupaten Bojonegoro
135. Pengecatan dan Perbaikan Pintu TPA Banjarsari Kec. Trucuk DLH Kabupaten Bojonegoro
Gerbang TPA Banjarsari
136. Pembangunan Pos Jaga Pintu Masuk Tpa Wilayah Barat Bandung Rejo Ke. DLH Kabupaten Bojonegoro
TPA Wil. Barat Ngasem
137. Pembuatan Pagar Keliling ( Kawat Tpa Wilayah Barat Ke. Ngasem DLH Kabupaten Bojonegoro
Berduri ) TPA Wil. Barat
138. Pembangunan Landasan Jembatan TPA Banjarsari Kec. Trucuk DLH Kabupaten Bojonegoro
Timbang TPA Banjarsari
139. Pembangunan Gedung Kantor TPA Tpa Wilayah Barat Bandung Rejo Ke. DLH Kabupaten Bojonegoro
Wil. Barat Ngasem
140. Pembangunan Tempat Parkir Terbuka Tpa Wilayah Barat Bandung Rejo Ke. DLH Kabupaten Bojonegoro
(Paving Halaman) TPA Wil. Barat dan Ngasem
Pembangunan Tempat Parkir TPA
Wil. Barat
141. Pembangunan Rumah Kompos Tpa Wilayah Barat Bandung Rejo Ke. DLH Kabupaten Bojonegoro
Bandungrejo Ngasem TPA Wil. Barat Ngasem
(DAK)
142. Peningkatan jalan Bantu TPA TPA Banjarsari Kec. Trucuk DLH Kabupaten Bojonegoro
Banjarsari
143. Instalasi Penyiraman untuk Rumah Tpa Wilayah Barat Bandung Rejo Ke. DLH Kabupaten Bojonegoro
Kompos (DAK) Ngasem
144. Rehab Sarana IPLT TPA Banjarsari TPA Banjarsari Kec. Trucuk DLH Kabupaten Bojonegoro
145. Pemasangan Lampu di Area TPA Wil. Tpa Wilayah Barat Bandung Rejo Ke. DLH Kabupaten Bojonegoro
Barat (Solarcell) Ngasem
146. PLTS untuk Kantor TPA Wil. Barat Tpa Wilayah Barat Bandung Rejo Ke. DLH Kabupaten Bojonegoro
Kapasitas 1000 watt Ngasem
147. Pembuatan Sumur Resapan SDN Sumberarum 1 Dander, SMPN 1 DLH Kabupaten Bojonegoro
Kalitidu, SMPN 3 Bojonegoro, SMPN
1 Dander, SMPN 2 Balen, SDN
Ngraho Ngraho, SDN Purwosari 3
Purwosari, Dinas Pertanian Kapas,
Kantor PDAM Bojonegoro, TPA
Banjarsari Trucuk, Ponpes At-Tanwir
Talun Kec. Sumberrejo, Kompleks
Universitas Sunan Giri (UNIGIRI)
Bojonegoro
148. Biogas Ds. Pilanggede Kec. Balen dan Ds. DLH Kabupaten Bojonegoro
Semenpinggir Kec. Kapas
149. Pembangunan TPS3R Betek Desa Betek, Kecamatan Mojoagung DLH Kabupaten Jombang/KSM
150. Pembangunan Bank Sampah Desa Mojowarno, Kecamatan DLH Kabupaten Jombang/KSM
Mojowarno Mojowarno
151. Dam penahan 2 unit Desa Pesanggrahan Kec. Batu Kota Dinas Pertanian Kota Batu
Batu
152. Dam penahan 2 unit Desa Oro-Oro Ombo Kec. Batu Kota Dinas Pertanian Kota Batu
Batu
153. Pembuatan saluran irigasi Sekar Kel. Kedundung Kec. Magersari Dinas PUPR Kota Mojokerto
Abang (lanjutan)
154. Perbaikan saluran air balongcok Gg. Sawah Lingkungan Balongcok Dinas PUPR Kota Mojokerto
Kel. Balongsari
155. Normalisasi saluran air dan trotoar Jl. Karyawan Baru Kel. Sentanan Dinas PUPR Kota Mojokerto
156. Perbaikan gorong-gorong pertigaan Jl. Bhayangkara dan Jl. Mojopahit Kel. Dinas PUPR Kota Mojokerto
Jagalan
157. Normalisasi saluran drainase KH. Mas Kel. Magersari Dinas PUPR Kota Mojokerto
Mansyur
158. Normalisasi saluran irigasi Kel. Gunung gedangan Dinas PUPR Kota Mojokerto
159. Pembuatan saluran air dan penutup Lingkungan blooto Gg. II, Jalan raya Dinas PUPR Kota Mojokerto
saluran air dari beton lingkungan trenggilis Gg. Banjar

Lampiran | 273
No. Nama Kegiatan Lokasi Kegiatan Pelaksana Kegiatan
(1) (2) (3) (4)
160. Pembangunan plengsengan busem Kel. Pulorejo Dinas PUPR Kota Mojokerto
Pulorejo (lanjutan)
161. Normalisasi saluran drainase Jl. Pendidikan Kel. Pulorejo Dinas PUPR Kota Mojokerto
162. Normalisasi saluran air Lingkungan Kuwung Kelurahan Meri Dinas PUPR Kota Mojokerto
163. Perbaikan saluran air (Box Culvert) Jl. Pendidikan Lingkungan Pulowetan Dinas PUPR Kota Mojokerto
Kel. Pulorejo
164. Perbaikan saluran air Gedongan Gg. IV dan Jl. Pemuda Kel. Dinas PUPR Kota Mojokerto
Gedongan
165. Pembangunan rumah pompa dan Lingkungan RW. 01, RW. 02 Dinas PUPR Kota Mojokerto
pengadaan pompa air Lingkungan Prajurit kulon
166. Perbaikan saluran drainase semeru Jl. Semeru Kelurahan Wates Dinas PUPR Kota Mojokerto
167. Pembangunan saluran air Surodinawan Dinas PUPR Kota Mojokerto
168. Pembangunan saluran dan tutup Cakarayam RW. 02 s/d Mentikan RT. Dinas PUPR Kota Mojokerto
saluran mentikan tanggul 02 RW. 03
169. Pembuatan saluran drainase Balongsari Gg. Sawah Kel. Balongsari Dinas PUPR Kota Mojokerto
170. Pembangunan saluran Gunung anyar dan Gunung gedangan Dinas PUPR Kota Mojokerto
171. Pembuatan Saluran Empu Gandring Kel. Kedundung Kec. Magersari Dinas PUPR Kota Mojokerto
172. Normalisasi drainase Lingkungan sidogede Kel. Kauman Dinas PUPR Kota Mojokerto
173. Normalisasi saluran air Kedungsari RW. II dan Kedung turi Dinas PUPR Kota Mojokerto
RW. IV Kel. Gunung gedangan
174. Perbaikan saluran Jl. Randu Gede Kel. Kedundung Dinas PUPR Kota Mojokerto
175. Pembuatan Gapura dan Pagar Hutan Jl. Bromo DLH Kota Probolinggo
Kota Jl. Bromo
176. Pembuatan Jembatan dan Pagar Huko Sukoharjo DLH Kota Probolinggo
Hutan Kota Sukoharjo
177. Pavingisasi RTHKP Kedopok RTHKP Kedopok DLH Kota Probolinggo
178. Pembangunan Pagar RTHKP Semeru RTHKP Semeru DLH Kota Probolinggo
179. Taman Wilayah Kecamatan Kecamatan Kademangan, Kec DLH Kota Probolinggo
Kademangan Kanigaran, Kec Mayangan, Kec
Wonoasih, Kec Kedopok
180. Pemeliharaan RTH Manula dan RTH Taman Manula dan Maramis DLH Kota Probolinggo
Maramis
181. Pembelian Bibit bunga Kota Probolinggo DLH Kota Probolinggo
182. Pemeliharaan TPS Kota Probolinggo DLH Kota Probolinggo
183. Pelapisan Sel Sanitary Landfill, TPA Kota Probolinggo DLH Kota Probolinggo
Perbaikan Fasum TPA, Perbaikan
Kontainer, Pemeliharaan Dump Truck
184. Pengadaan Konstruksi/Pembelian Kota Probolinggo DLH Kota Probolinggo
Gedung Gudang
185. Pembuatan IPAL Tahu Ds. Kandangan, Ds. Widodaren, Ds. DLH Kab. Ngawi
Sidolaju
186. Reaktor Biogas Kec. Geneng, Karangjati, Jogorogo, DLH Kab. Ngawi
Ngrambe, Widodaren, Ngawi
187. Pembangunan Taman Candi Ds. Candirejo, Kec. Ngawi DLH Kab. Ngawi
188. Pembangunan Taman Dungus Ds. Karangasri, Kec. Ngawi DLH Kab. Ngawi
189. Bak Bunga Mantingan Kec. Mantingan DLH Kab. Ngawi
190. Bibit Tanaman Kab. Ngawi DLH Kab. Ngawi
191. Pembangunan sumur resapan SD & SMP di Kota Blitar DLH Kota Blitar
192. Lubang biopori 21 kelurahan se Kota Blitar Kel. Peduli Lingkungan Kota Blitar
193. Pembangunan TPS Kelurahan Kauman DLH Kota Blitar
194. Bangunan pelindung sumber Kelurahan Karangtengah, Bendo, dan DLH Kota Blitar
Pakunden
195. IPAL Komunal Kelurahan Kauman DLH Kota Blitar
196. Kegiatan Pelayanan Kesehatan Dana Puskesmas Kerek, Puskesmas Dinas Kesehatan Kab. Tuban
Kapitilasi JKN Merakurak, Puskesmas Jenu,
Puskesmas Kebonsari, Puskesmas
Tuban, Puskesmas Semanding,
Puskesmas Palang, Puskesmas
Plumpang, Puskesmas Rengel,
Puskesmas Ponco, Puskesmas
Singgahan, Puskesmas Bangilan

274 | Lampiran
No. Nama Kegiatan Lokasi Kegiatan Pelaksana Kegiatan
(1) (2) (3) (4)
197. Kegiatan Penyuluhan Masyarakat Kabupaten Tuban Dinas Kesehatan Kab. Tuban
Pola Hidup Sehat
198. Pengelolaan Infrastruktur Kabupaten Tuban Dinas PUPR Kab. Tuban
Pengendalian Banjir Wilayah Barat
199. Perencanaan Teknis Sumberdaya Air, Kabupaten Tuban Dinas PUPR Kab. Tuban
dan Pengelolaan Aset Irigasi serta
Manual Operasi dan Pemeliharaan
Irigasi
200. Pengelolaan Infrastruktur Kabupaten Tuban Dinas PUPR Kab. Tuban
Pengendalian Banjir, dan Konservasi
Sungai,
201. Pembangunan Irigasi, Rehabilitasi Kabupaten Tuban Dinas PUPR Kab. Tuban
Saluran Irigasi, Pembangunan dan
Normalisasi Waduk serta Bangunan
Pengairan, dan Rehabilitasi Jaringan
Irigasi (DAK)
202. Layanan PSU pada Kawasan Kumuh Kabupaten Tuban Dinas PRKP Kab. Tuban
203. Operasional Kota Tanpa Kumuh Kabupaten Tuban Dinas PRKP Kab. Tuban
204. Pembangunan dan Pemeliharaan Kabupaten Tuban Dinas PRKP Kab. Tuban
Saluran/Drainase Lingkungan
205. Pembangunan/Rehabilitasi Sarana Kabupaten Tuban Dinas PRKP Kab. Tuban
dan Prasarana Air Limbah
206. Perencanaan/IPAL Komunal Kabupaten Tuban Dinas PRKP Kab. Tuban
207. Pembangunan/Pengembangan Kabupaten Tuban Dinas PRKP Kab. Tuban
Sarana dan Prasarana Air Bersih
208. Peningkatan Kelembagaan Kabupaten Tuban Dinas PRKP Kab. Tuban
Pengelolaan Air Bersih
209. Penelitian Air Bawah Tanah Kabupaten Tuban Dinas PRKP Kab. Tuban
210. Bantuan Sarana Produksi bagi Kabupaten Tuban Dinas Sosial PPPA Kab. Tuban
Masyarakat/Kelompok Masyarakat
berupa peralatan Pengelolahan
Sampah untuk usaha mandiri bagi
Pemulung
211. Koordinasi Bahan Rekomendasi dan Kabupaten Tuban Setda Kab. Tuban
Pengelolaan dan Pemanfaatan
Sumber Daya Alam
212. Optimalisasi Laboratorium Lingkungan Kabupaten Tuban DLH Kabupaten Tuban
213. Fasilitas Pemantauan Kualitas Kabupaten Tuban DLH Kabupaten Tuban
Lingkungan
214. Peningktan Peran Masyarakat dalam Kabupaten Tuban DLH Kabupaten Tuban
Pengendalian Lingkungan
215. Kegiatan Kampung Idaman Berseri Kabupaten Tuban DLH Kabupaten Tuban
216. Peningkatan Edukasi Masyarakat di Kabupaten Tuban DLH Kabupaten Tuban
Bidang Lingkungan
217. Pemantauan Perizinan Lingkungan Kabupaten Tuban DLH Kabupaten Tuban
218. Pengkajian Dampak dan Instrumen Kabupaten Tuban DLH Kabupaten Tuban
Lingkungan
219. Optimalisasi Pembinaan Teknis Kabupaten Tuban DLH Kabupaten Tuban
Lingkungan
220. Pengawasan Pelaksanaan di Bidang Kabupaten Tuban DLH Kabupaten Tuban
Lingkungan Hidup
221. Penanggulangan Kerusakan Kabupaten Tuban DLH Kabupaten Tuban
Lingkungan
222. Pengembangan Kinerja Pengolahan Kabupaten Tuban DLH Kabupaten Tuban
Sampah Persampahan
223. Operasional Tempat Pembuangan Kabupaten Tuban DLH Kabupaten Tuban
Akhir
224. Pemeliharaan Tempat Pembuangan Kabupaten Tuban DLH Kabupaten Tuban
Akhir
225. Pengaduan dan Penegak Hukum Kabupaten Tuban DLH Kabupaten Tuban
Lingkungan
226. Pengembangan Kota Adipura Kabupaten Tuban DLH Kabupaten Tuban

Lampiran | 275
No. Nama Kegiatan Lokasi Kegiatan Pelaksana Kegiatan
(1) (2) (3) (4)
227. Pengembangan Usaha Garam Kabupaten Tuban Dinas Perikanan & Peternakan Kab.
Rakyat; Bantuan Sarana Produksi Tuban
Perbenihan untuk Pembenih Ikan dan
Udang; Pengembangan Balai Benih
Ikan (BBI); Pemberdayaan Kelompok
Pengolahan dan Pemasaran Produk
Perikanan; Pengembangan Sarana
dan Prasarana Pengeolahan dan
Pemasaran Produk perikanan;
Optimalisasi Laboratorium Perikanan
228. Pengendalian Hama Penyakit Kabupaten Tuban Dinas Pertanian & Ket. Pangan Kab.
Tanaman Pangan dan Holtikultura Tuban
229. Pemanfaatan Limbah Pertanian Kabupaten Tuban Dinas Pertanian & Ket. Pangan Kab.
menjadi pupuk Organik Tuban
230. Pembangunan Jalan produksi Tambak Pucukan-Kedung Peluk, Kec. Pemkab Sidoarjo
Tambak Pucukan-Kedung Peluk, Candi; Tambak Bangoan-Berasan, Ds
Candi Kedung peluk Kec. Candi; Tambak
Kali Gladak-Pucukan, Kel Gebang
Kec. Sidoarjo; Tambak Brak
Kedungeluk lewat Toyo-Tambak
Rungseng, Ds Kedungpeluk Kec.
Candi; Tambak Kali Banjarpanji-
Kajang, Ds Banjarpanji Kec.
Tanggulangin; Tambak Sawohan-
Kepetingan, Ds Sawohan Kec.
Buduran; Tambak Bangoan-Kali
Kendil, Ds Plumbon, Kec. Porong
231. Rehabilitasi Saluran Tambak Kali Obar-abir, Kali Selorok, Kali Pemkab Sidoarjo
Wodowo, Ds. Kedung peluk, Kec.
Candi; dan Kali asem, Ds Damarsi
Kec. Buduran
232. Pembangunan/Renovasi TPS Ds. Ngares Kec. Trenggalek; Ds. DPKPLH Kabupaten Trenggalek
Sukosari Kec. Trenggalek; SMPN 2
Trenggalek; Desa Ngadirenggo Kec.
Pogalan; SMPN 2 Watulimo; Dsn.
Karang Desa Wonocoyo Kec.
Panggul; Pemindangan Ikan
Watulimo/Prigi; Karangturi
Munjungan; Pasar Basah Kec.
Trenggalek
233. Pembangunan di TPA Srabah Tembok penahan bangunan dan DPKPLH Kabupaten Trenggalek
pembangunan jalan
234. Pembangunan di TPA Bengkorok Peningkatan jalan dan renovasi DPKPLH Kabupaten Trenggalek
jembatan
235. Pembangunan Skate Park Lanjutan Kel Sumbergedong Kec. Trenggalek DPKPLH Kabupaten Trenggalek
236. Renovasi Alun-alun dan Taman Alun-alun Trenggalek, Taman DPKPLH Kabupaten Trenggalek
Brawijaya, Taman Lingkungan
Sumbergedong, Gazebo
237. Pembangunan/Renovasi Trotoar dan Jalan Soekarno-Hatta Kec. DPKPLH Kabupaten Trenggalek
Saluran Trenggalek, Jalan Raya Panggul Kec.
Panggul; Depan Taman Brawijaya
238. Pengembangan Agroindustri Kakao UPH Kakao Ds. Karangan Kec. Dispertapan Kab. Trenggalek
Karangan
239. Demplot Pertanian Terpadu Pertanian Terpadu Kel. Ngantru Dispertapan Kab. Trenggalek
240. Pembangunan Rumah Potong Hewan Desa Ngadirenggo Kec. Pogalan Dispertapan Kab. Trenggalek
241. Pengembangan Pertanian di Kawasan Ds. Dompyong Kec. Bendungan Dispertapan Kab. Trenggalek
Selingkar Wilis
242. Pembangunan Prasarana Pertanian Kecamatan Pule dan Kecamatan Dispertapan Kab. Trenggalek
(DAK) Watulimo
243. Pengelolaan Lahan dan Air Kec. Bendungan (Ds Sumurup, Ds Dispertapan Kab. Trenggalek
Surenlor, Ds Depok, Ds Sengon, Ds
Srabah, Ds Dompyong, Ds Depok, Ds
Srabah, Ds Botoputih); Kec. Karangan

276 | Lampiran
No. Nama Kegiatan Lokasi Kegiatan Pelaksana Kegiatan
(1) (2) (3) (4)
(Ds Sumber, Ds Karangan, Ds
Buluagung, Ds Kedungsigit, Ds Kerjo,
Ds Jati, Ds Ngentrong), Kec. Pogalan
(Ds Bendorejo, Ds Bendorejo, Ds
Wonocoyo, Ds Ngetal, Ds Ngadirejo,
Ds Ngulankulon); Kec. Suruh (Ds
Mlinjon, Ds Suruh, Ds Nglebo); Kec.
Dongko (Ds Siki, Ds Pringapus, Ds
Sumberbening, Ds Salamwates); Kec.
Panggul (Ds Ngrencak, Ds Barang,
Ds Sawahan, Ds Manggis, Ds
Kertosono); Kec. Gandusari (Ds
Sukorame, Ds Wonoanti, Ds
Krandegan, Ds Melis, Ds Krandegan,
Ds Widoro); Kec. Watulimo (Ds
Watuagung); Kec. Munjungan (Ds
Munjungan; Ds Tawing, Ds Masaran,
Ds Karangturi, Ds Bendoroto); Kec.
Kampak (Desa Senden); Kec.
Trenggalek (Ds Dawuhan, Ds
Parakan); Kec. Durenan (Ds
Pandean, Ds Sumberejo, Ds
Panggungsari)
244. Pengembangan Pertanian di Kawasan Dillem Wilis Kec. Bendungan Dispertapan Kab. Trenggalek
Selingkar Wilis
245. Demplot Pertanian Terpadu Kelurahan Ngantru Kecamatan Dispertapan Kab. Trenggalek
Trenggalek
246. Demplot Pertanian Terpadu Sub Kelurahan Ngantru Kabupaten Dispertapan Kab. Trenggalek
Sektor Peternakan Trenggalek
247. Pembangunan Rumah Potong Hewan Desa Ngadirenggo Kecamatan Dispertapan Kab. Trenggalek
Pogalan
248. Pengadaan Greenhouse untuk SMPN 1 Suruh, SMPN 3Watulimo, DPKPLH Kabupaten Trenggalek
Sekolah Adiwiyata SMPN 1 Dongko dan SMPN 1 Pule
249. Pengadaan Papan Himbauan Wilayah Kec. Trenggalek, Wilayah DPKPLH Kabupaten Trenggalek
Prokasih Kec. Pogalan Wilayah Kec. Durenan
dan Wilayah Kec. Watulimo
250. Peningkatan Taman Alun-alun dan Taman Petahun DLHKP Kota Pasuruan
251. Peningkatan RTH Kelurahan Purut, Kelurahan DLHKP Kota Pasuruan
Petamanan dan Kelurahan Pekuncen
252. Pembangunan Vertical Garden 7 lokasi DLHKP Kota Pasuruan
253. Pembuatan Lampu Hias 1 lokasi jembatan DLHKP Kota Pasuruan
254. Pembangunan TPS 3R Kelurahan Bugul Lor dan Pasar Mebel DLHKP Kota Pasuruan
Kelurahan Bukir
255. Peningkatan Taman Jalur Hijau Jl. Yos Sudarso, TPA DLH Kab. Pacitan
Dadapan, Jl. Letjend. Suprapto dan Jl.
WR. Supratman, Pancer Door, Bugar,
RW 07 Kelurahan Ploso (jl. Gatot
Subroto), Pertigaan JLS Desa
Sirnoboyo, Kawasan Hutan Kota
Teleng, Kawasan Hutan Kota Stadion,
Kawasan Jl. Tentara Pelajar, Desa
Nanggungan
256. Pembangunan Cell TPA Dadapan Desa Dadapan Kec. Pringkuku DLH Kab. Pacitan
257. Pembangunan Rumah Pengomposan Desa Penggung Kec. Nawangan, dan DLH Kab. Pacitan
Desa Penggung Kec. Nawangan Desa Kembang Kec. Pacitan
258. Pembangunan Drainase Dsn. Krajan Ds. Purworejo, Jl. Dinas PUPR Kab. Pacitan
Iswahyudi Kel. Sidoharjo, Lingk.
Tuban Kel. Sidoharjo, Lingk. Ngampel
Kel. Ploso, Lingk. Ngampel Kel. Ploso
259. Pemeliharaan Rutin Drainase Kota Kel. Ploso, Sidoharjo, Ds. Bangunsari Dinas PUPR Kab. Pacitan
Kel. Sidoharjo, Ds. Menadi, Ds.
Mentoro, Ds. Arjowinangun, Ds.

Lampiran | 277
No. Nama Kegiatan Lokasi Kegiatan Pelaksana Kegiatan
(1) (2) (3) (4)
Sirnoboyo, Kel. Pucang Sewu, Kel.
Pacitan, Nanggungan, Tanjungsari
260. Pengerukan Bozem Lingk. Blimbing Kel. Pucangsewu Dinas PUPR Kab. Pacitan
Kel. Pucangsewu Kec. Pacitan
261. Normalisasi Drainase Drainase Jl. WR. Supratman, Dinas PUPR Kab. Pacitan
Drainase Menadi dan Mentoro,
Drainase Jl. Arif Rahman Hakim,
Perumnas Barehan, Ds. Sukarno,
Drainase Jl. MT. Haryono, Drainase
Jl. WR. Supratman, Drainase Jl. Gatot
Subroto, Drainase Jl. Letjend
Suprapto, Drainase Jl. M.A. Sucipto,
Drainase Jl. Veteran
262. Perbaikan Talud dan Normalisasi Kali Kunir dan Kali Tani Dinas PUPR Kab. Pacitan
Saluran Sudetan
263. Pembangunan Tangki Septic skala Ds. Tinatar, Ds. Wonosidi, Ds. Kalak, Dinas PUPR Kab. Pacitan
Individu Ds.Ploso Punung, Ds. Watupatok, Ds.
Nawangan, Ds. Ngreco, Ds. Klepu
Donorojo, Ds. Mendolo Lor, Ds.
Cnadi, Ds. Gemaharjo
264. Pembangunan Sarana Pengolah Dsn. Krajan Ds. Kendal Kec. Punung Dinas PUPR Kab. Pacitan
Limbah
265. Pembangunan MCK Umum Dsn. Ds. Tambakrejo, Ds. Sembowo, Ds. Dinas PUPR Kab. Pacitan
Klisat Ds. TambakRejo Kec. Pacitan Arjosari, Ds. Nanggungan
266. Pembuatan Jamban 260 buah Ds. Glonggong (10 Buah), Ds. Bader Dinas Kesehatan Kab. Madiun
(10 Buah), Ds. Sidorejo (10 Buah).
Ds. Pucanganom (10 Buah),
Ds.Banaran (10 Buah), Ds.
Jogodayuh (10 Buah), Ds. Dagangan
(10 Buah), Ds. Segulung (10 Buah),
Ds. Sambirejo (10 Buah), Ds.
Klagenserut (10 Buah), Ds. Pilangrejo
(10 Buah), Ds. Bantengan (10 Buah),
Ds. Morang (10 Buah), Ds. Winong
(10 Buah), Ds. Sidomulyo (10 Buah),
Ds. Tiron (10 Buah), Ds. Tanjungrejo
(10 Buah), Ds. Garon (10 Buah), Ds.
Kuwu (10 Buah), Ds. Ngengor (10
Buah), Ds. Krebet (10 Buah), Ds.
Buduran (10 Buah), Ds.Mejayan (10
Buah), Ds. Darmorejo (10 Buah), Ds.
Bongsopotro (10 Buah), Ds. Bajulan
(10 Buah)
267. Tempat pengelolaan limbah plastik TPA LSM Permi
268. Pembangunan Ruang terbuka Hijau Desa Mojopurno, Kelurahan Pandean, DLH Kab. Madiun
(RTH) Kelurahan Mlilir, Kelurahan Nglames,
Kelurahan Munggut, Kelurahan Mlilir
269. Bantuan IPAL untuk Industri Tahu Desa Betek, Kel. Wungu, Desa DLH Kab. Madiun
Nglambangan, Desa Klumutan, Desa
Tulung
270. Bantuan IPAL untuk Industri Batik Desa Kenongorejo DLH Kab. Madiun
271. Bantuan IPAL untuk Ternak Sapi Desa Mojorejo, Desa Rejosari DLH Kab. Madiun
272. Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) Kecamatan Jiwan DPKP Kab. Madiun
273. Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Desa Purworejo Kec. Pilankenceng, DPKP Kab. Madiun
Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) Desa Jogodayuh Kec. Geger, Desa
Klumutan Kec. Saradan
Keterangan: -
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota se-Jawa Timur

278 | Lampiran
Tabel-52A Pengadaan Kegiatan Pemanfaatan Tenaga Surya dan Biogas di Provinsi
Jawa Timur Tahun 2019

No. Kegiatan Lokasi Volume Satuan


(1) (2) (3) (4) (5)
1 Bantuan Material Desa Sukorambi, Kec. 30 unit
Pemnbangunan Biogas Sukorambi, Kab.
Jember
2 Bantuan Material Desa Ringinanom, Kec. 15 unit
Pemnbangunan Biogas Udanawu, Kab. Blitar
3 PLTS 100 WP Desa Gentong, Kec. 10 unit
Taman Krocok, Kab.
Bondowoso
4 PLTS 100 WP Desa Wonoboyo, Kec. 10 unit
Klabang, Kab.
Bondowoso
5 PLTS 100 WP Desa Kemuningan, Kec. 10 unit
Taman Krocok, Kab.
Bondowoso
Keterangan: -
Sumber: Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur

Lampiran | 279
Tabel-52B Pembangunan Instalasi Pengolah Air Limbah Domestik Sepanjang Sungai
Brantas Sampai Dengan Tahun 2019

No. Nama Kegiatan Lokasi Kegiatan Pelaksana Kegiatan


(1) (2) (3) (4)
1 Pembangunan IPAL Domestik Dekat Spoilbank PJT I Malang Dinas Lingkungan Hidup
Surabaya Kelurahan RT 04 dan RT 05 / Provinsi Jawa Timur
RW 06 Karah - Surabaya
2 Pembangunan IPAL Domestik Sebelah Rumah Pak Turhan RT Dinas Lingkungan Hidup
Surabaya 12/ RW 04 Desa Bambe, Kec Provinsi Jawa Timur
Driyoredjo - Gresik
3 Pembangunan IPAL Domestik MCK Umum + Masjid Da’watul Dinas Lingkungan Hidup
Surabaya Ihsan RT 01 RW 08 Kelurahan Provinsi Jawa Timur
Sawunggaling - Surabaya
4 Pembangunan IPAL Domestik Belakang Desa, samping kali Dinas Lingkungan Hidup
Surabaya tengah RT 20/ RW 20 Desa Provinsi Jawa Timur
Bambe, Kec Driyoredjo - Gresik
5 Pembangunan IPAL Domestik Depan Rumah Pak Arifin RT 06 Dinas Lingkungan Hidup
Surabaya dan RT 07 / RW 01 Kelurahan Provinsi Jawa Timur
Warugunung - Surabaya
6 Pembangunan IPAL Domestik Belakang Rumah Bp Muhtarom Dinas Lingkungan Hidup
Surabaya RT 02 RW 03 Kelurahan Provinsi Jawa Timur
Warugunung - Surabaya
7 Pembangunan IPAL Domestik Belakang Rumah Sin Husin ( Dinas Lingkungan Hidup
Surabaya dekat dengan Bambe ) RT 02 Provinsi Jawa Timur
RW 03 Kelurahan Warugunung
- Surabaya
8 Pembangunan IPAL Domestik Belakang Pabrik Tahu RT 02 / Dinas Lingkungan Hidup
Surabaya RW 08 Kelurahan Sawunggaling Provinsi Jawa Timur
- Surabaya
9 Pembangunan IPAL Domestik Dekat Taman Bacaan dan Dinas Lingkungan Hidup
Surabaya Sanggar RT 02 / RW 08 Provinsi Jawa Timur
Kelurahan Sawunggaling -
Surabaya
10 Pembangunan IPAL Domestik RT 07/ RW 01, Kel Warugunung Dinas Lingkungan Hidup
Surabaya Kecamatan Karang Pilang - Provinsi Jawa Timur
Surabaya
11 Pembangunan IPAL Domestik Masuk Gang Paguyupan Dinas Lingkungan Hidup
Surabaya Ludruk RW 06, Pulo Provinsi Jawa Timur
Wonokromo Kelurahan
Wonokromo - Surabaya
12 Pembangunan IPAL Domestik Dekat Pintu Air Gunungsari RT Dinas Lingkungan Hidup
Surabaya 03/ RW 09 Kelurahan Provinsi Jawa Timur
Wonokromo - Surabaya
13 Pembangunan IPAL Domestik RT 02/ RW 02, Kel Warugunung Dinas Lingkungan Hidup
Surabaya Kecamatan Karang Pilang - Provinsi Jawa Timur
Surabaya
14 Pembangunan IPAL Domestik ( Lanj ) Depan Rumah Bp Arifin Dinas Lingkungan Hidup
Surabaya RT 06 dan RT 07 / RW 01 Kel. Provinsi Jawa Timur
Warugunung Kecamatan
Karangpilang - Surabaya
15 Pembangunan IPAL Domestik Dekat Rumah Bu RT. 01 RT 01 Dinas Lingkungan Hidup
Surabaya / RW 02, Kelurahan Kebraon Provinsi Jawa Timur
Kelurahan Karangpilang -
Surabaya
16 Pembangunan IPAL Domestik Bu Mien RT 06 / RW 01, Kel. Dinas Lingkungan Hidup
Surabaya Warugunung Kecamatan Provinsi Jawa Timur
Karangpilang - Surabaya
17 Pembangunan IPAL Domestik Menggunakan MCK lama RT 12 Dinas Lingkungan Hidup
Surabaya Desa Krikilan, Kec. Driyoredjo, Provinsi Jawa Timur
Gresik

280 | Lampiran
No. Nama Kegiatan Lokasi Kegiatan Pelaksana Kegiatan
(1) (2) (3) (4)
18 Pembangunan IPAL Domestik Depan Makam dan PDAM Dinas Lingkungan Hidup
Surabaya Swasta RT 15 Desa Krikilan, Provinsi Jawa Timur
Kec. Driyoredjo, Gresik
19 Pembangunan IPAL Domestik Pembangunan IPAL di RT 1 RW Dinas Lingkungan Hidup
Surabaya 7 Kelurahan Karah Kecamatan Provinsi Jawa Timur
Jambangan –Surabaya
(Kapasitas : 25 m³/hari)
Keterangan: -
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur

Lampiran | 281
Tabel-53 Status Pengaduan Masyarakat di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019
Pihak yang
No. Masalah yang Diadukan Progres Pengaduan
Mengadukan
(1) (2) (3) (4)
1 Instansi Warga terganggu bau dari IPAL Perusahaan cold storage diberi sanksi
Pemerintah perusahaan cold storage administratif
2 LSM Dugaan adanya penimbunan Pemberian sanksi administratif pada pelaku
Limbah B3 usaha berdasarkan kewenangan Provinsi
3 LSM Non Lingkungan Dilimpahkan ke instansi berwenang
4 Instansi Kerusakan mangrove di pesisir Diserahkan ke instansi berwenang berdasarkan
Pemerintah kesepakatan rapat
5 LSM Pencemaran air limbah industri Dilimpahkan ke Pemerintah Kabupaten
6 LSM Pembuangan limbah sisa Dilimpahkan ke Pemerintah Kabupaten
produksi diduga pencemari
sungai
7 Instansi Penimbunan Limbah B3 secara Pihak Polres menangani penyelidikan dan
Pemerintah illegal Pemerintah Provinsi membantu proses
pemulihan
8 LSM Alih fungsi lahan Dilimpahkan ke Pusat
9 Perseorangan Sampah domestik Dilimpahkan ke Pemerintah Kabupaten
10 Perseorangan Pengumpulan Limbah B3 yang Pengambilan sampel dan Dilakukan
diduga mencemari lingkungan penanganan terhadap LB3 nya oleh
sekitar penanggungjawab usaha
11 Perusahaan Dugaan Penimbunan Limbah B3 Dilimpahkan ke Pemerintah Kabupaten
secara illegal
12 Warga Pencemaran udara akibat mesin Dilimpahkan ke Pemerintah Kabupaten
Masyarakat pengupas gabah
13 LSM Pencemaran air limbah industri Dilimpahkan ke Pemerintah Kabupaten
di Sungai selanjutnya Diambil alih Pusat
14 LSM Pencemaran air limbah industri Dilimpahkan ke Pemerintah Kabupaten
di Sungai
15 Perseorangan Pengerukan lahan sawah Dilimpahkan ke Pemerintah Kabupaten
(bukan kasus LH)
16 Perseorangan Kegiatan pengangkutan dan Dilimpahkan ke Pemerintah Kabupaten
penimbunan Limbah B3 yang
tidak sesuai
17 Perseorangan Pengangkutan Limbah B3 dan Diberikan peringatan kepada pelaku untuk
disimpan di gudang pupuk melakukan pengurusan izin PLB3 yang
secara illegal dilakukan
18 Instansi Tumpahan batubara di perairan PSLH ditangani pusat
Pemerintah laut
19 Perseorangan Pencemaran udara Dilimpahkan ke Pusat
20 Warga Pembuangan sampah domestik Dilimpahkan ke Pemerintah Kabupaten
Masyarakat
21 Warga Pembuangan sampah domestik Dilimpahkan ke Pemerintah Kabupaten
Masyarakat
22 Warga Pelebaran area kegiatan Dilimpahkan ke Instansi lain
Masyarakat tambang
23 Perseorangan Adanya bau dari peternakan Dilimpahkan ke Pemerintah Kabupaten
ayam
24 Perseorangan Dugaan pengangkutan Limbah Dilimpahkan ke Pemerintah Kabupaten
B3 yang tidak sesuai
25 Perseorangan Dugaan pengangkutan Limbah Dilimpahkan ke Pemerintah Kabupaten
B3 yang tidak sesuai
26 Perseorangan Penimbunan Limbah B3 secara Dilimpahkan ke Pemerintah Kabupaten
illegal
27 Perseorangan Longsor akibat kegiatan Dilimpahkan ke Instansi lain
tambang
28 LSM Pengelolaan Limbah B3 yang Dilimpahkan ke Pemerintah Kabupaten
tidak sesuai perUU
29 Perseorangan Pembuangan Limbah B3 Dilimpahkan ke Pemerintah Kabupaten

282 | Lampiran
Pihak yang
No. Masalah yang Diadukan Progres Pengaduan
Mengadukan
(1) (2) (3) (4)
30 Instansi Dugaan pembuangan limbah B3 Pelaku diberikan surat peringatan dan telah
Pemerintah infeksius di area perumahan ditindaklanjuti oleh pelaku
31 LSM Pencemaran air limbah industri Dilimpahkan ke Pemerintah Kabupaten
32 Warga Kawasan pesisir yang digunakan Dilimpahkan ke Pemerintah Kabupaten
masyarakat sebagai area penjemuran rebon
menimbulkan bau
33 Media massa Munculnya api dari dalam tanah Dilimpahkan ke Pemerintah Kabupaten
34 Warga Pencemaran air limbah Diberikan sanksi administratif oleh Pusat
masyarakat
35 LSM Pengambilan air tanah tanpa Dilimpahkan ke Instansi lain
izin
36 LSM Penimbunan Limbah B3 secara Verifikasi lapangan, sampling dan pemeriksaan
illegal perusahaan yang diduga sebagai pelaku namun
tidak terbukti
37 Perseorangan Dugaan Pencemaran air tanah Dilimpahkan ke Pemerintah Kabupaten
oleh kegiatan SPBU
38 Perseorangan Dugaan Pencemaran air tanah Dilimpahkan ke Pemerintah Kabupaten
oleh kegiatan SPBU
39 LSM Alih fungsi lahan Dilimpahkan ke Instansi lain
40 Perseorangan Dugaan gangguan adanya Dilimpahkan ke Pemerintah Kabupaten
kebisingan, pencemaran udara
oleh industri
41 LSM Dugaan perluasan lahan industri Dilimpahkan ke Pemerintah Kabupaten dan
tanpa izin Pusat
42 Perseorangan Dugaan pencemaran air tanah Dilimpahkan ke Pemerintah Kabupaten
oleh kegiatan SPBU
43 LSM Pengangkutan Limbah B3 yang Diberikan sanksi administratif oleh Pusat
tidak sesuai
44 Perseorangan Dugaan pemanfaatan Limbah Dilimpahkan ke Pemerintah Kota
B3 tanpa izin
45 Warga Pengambilan air tanah tanpa Dilimpahkan ke Instansi lain dan Pemerintah
Masyarakat izin Kabupaten
46 LSM Penimbunan Limbah B3 secara Dilimpahkan ke Pemerintah Kabupaten
ilegal
47 LSM Kegiatan tambang mengganggu Dilimpahkan ke Instansi lain
aliran sungai
48 LSM Dugaan reklamasi Dilimpahkan ke Instansi lain dan Pemerintah
Kabupaten
49 Instansi Penimbunan Limbah B3 secara Dilimpahkan ke Pemerintah Kabupaten
Pemerintah ilegal
50 Perseorangan Dugaan pencemaran udara oleh Dilimpahkan ke Pemerintah Kabupaten
kegiatan industri
51 Perseorangan Dugaan penimbunan Limbah B3 Dilimpahkan ke Pemerintah Kabupaten
secara ilegal
Keterangan: -
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur

Lampiran | 283
Tabel-53A Pengaduan Berdasarkan Media Penyampaian di Provinsi Jawa Timur Tahun
2019

No. Media Penyampaian Pengaduan Diterima


(1) (2) (3)
1 Surat 28
2 Lisan/Datang Langsung 18
3 Telepon 1
4 Email 0
5 SMS 0
6 Media lainnya (koran) 4
Total Pengaduan Diterima 51
Keterangan: -
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur

Tabel-53B Pengaduan Berdasarkan Jenis Pengaduan di Provinsi Jawa Timur Tahun


2015-2019
Pengaduan Pengaduan Bukan Pengaduan
No. Tahun
Masuk/Diterima Lingkungan Lingkungan
(1) (2) (3) (4) (5)
1 2015 80 78 2
2 2016 49 48 1
3 2017 49 49 0
4 2018 53 48 5
5 2019 51 49 2
Keterangan: -
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur

Tabel-53C Pengaduan Berdasarkan Jenis Pengaduan di Provinsi Jawa Timur Tahun


2015-2019
Kewenangan Penanganan Pengaduan
No. Tahun
KLHK Provinsi Kab./Kota Instansi Lain
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 2015 0 17 58 3
2 2016 2 21 24 0
3 2017 11 7 28 3
4 2018 5 11 28 2
5 2019 1 13 28 4
Keterangan: -
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur

284 | Lampiran
Tabel-53D Pengaduan Lingkungan Berdasarkan Media yang Tercemar di Provinsi Jawa
Timur Tahun 2015-2019
Media yang Tercemar
No. Tahun
Air Udara Tanah
(1) (2) (3) (4) (5)
1 2015 38 20 40
2 2016 18 11 25
3 2017 16 12 30
4 2018 23 23 23
5 2019 34 12 36
Keterangan: -
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur

Tabel-53E Penanganan Pengaduan Lingkungan di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019


Jumlah Pengaduan
No. Penanganan Pengaduan
Lingkungan
(1) (2) (3)
1 Dilimpahkan ke Kabupaten/Kota 28
2 Dilimpahkan dan Ditangani Kabupaten/Kota 28
3 Dilimpahkan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 1
4 Ditangani Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 1
5 Diteruskan ke Instansi yang Berwenang 4
6 Ditangani Proviinsi 13
Keterangan: -
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur

Lampiran | 285
Tabel-54 Jumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lingkungan Hidup di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019

No. Nama LSM Akta Pendirian Alamat

(1) (2) (3) (4)


1 Gerakan Masyarakat Pelestari Lingkungan Hidup 13/I/O.Profesi/2007 Jl. Gayungsari Barat GA - 15 Surabaya, Telp. (031) 8282705
(GMPLH)
2 Pusat Kajian Demokrasi HAM dan Lingkungan Hidup 00-203.1.00/0019/XII/2012 JI. Hikmad 47 Betro Sedati Sidoarjo, Telp. (031) 3715730
(PUKAD HALI) Jawa Timur Indonesia
3 Forum Peduli Masyarakat dan Lingkungan - Jl. Pandugo Timur XX D / 24 Sby Telp.
4 Perkumpulan Peduli Konservasi Pulau Bawean Surat Keputusan No : Dusun Teluk Kelumpang Desa Teluk Jati Dawang Kecamatan
AHU-0007665.AH.01.07.Tahun 2018 Tambak (Bawean) Gresik Jawa Timur
Tanggal 5 Juni 2018 Tlp :085243043435/081232860320
Email : konservasibawean@gmail.com
5 DPW Lembaga Lingkungan Hidup Aliansi Surat Keputusan No : Jl Pahlawan Ruko Sun City Blok A-15 No. 15 Sidokumpul Sidoarjo
Masyarakat Pemerhati Ligkungan Hidup dan B3 AHU-0072771.AH.01.07.TAHUN 2016 (61212) Telp.(031) 99715144, 085777999917
Indonesia (AMPHIBI) Tanggal 4 September 2016 Email: dpwamphibijatim@gmail.com
6 Lembaga Swadaya Masyarakat Usodo Suroboyo Surat Keputusan No : Jl. Mastrip Warugunung No. 48 RT02.RW. 02 Karangpilang
AHU-0015940.AH.01.07.TAHUN 2017 Surabaya Telp. 085656987025, 085730167799,
Tanggal 6 November 2017 08563448354,081331451065
7 Lembaga Masyarakat Peduli Lingkungan 10 Surat Keputusan No : Perum Indraprasta Village Blok B2 No. 40 Mlaten, Puri, Mojokerto
Nopember 1945 (LSM PL 10 Nopember 1945) AHU-0008199.AH.01.07.TAHUN 2017 Telp. 081330779272/085704747555
Tanggal 18 Mei 2017 Email : nwibowoindraprasta@gmail.com
8 Perkumpulan Insan Peduli Pelestarian Alam (PIPPA) Surat Keputusan No : Jojar Blok EE No. 2 Perumahan Merpati Kehutanan Pabean Sedati
AHU-0003923.AH.01.07.TAHUN 2017 Tanggal Sidoarjo Telpon . 081333097699
5 Maret 2017 Email : pippa.indonesia@gmail.com
9 Dewan Pimpinan Wilayah Uphold The HumanRight Surat Keputusan No : Jl. Raya Pacing No. 09 Bangsal-Mojokerto
Democration And Environment, Non Goverment AHU-0076905.AH.01.07.TAHUN 2016 Telp/HP. 081233720102/ 085646609145/081232417645
Organisation (HDL-NGO) Tanggal 27 Oktober 2016 Email : wahitaltahir@gmail.com
10 KPD Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI) Surat Keputusan No : Royal Park TL. 4 No. 7 Citraland Surabaya
Jawa Timur AHU-0000278.AH.01.07.TAHUN 2015 Tanggal 0819 0965 8777, 0858 1553 7117, 0815 5444 1119
26 Februari 2015 Email : contact@adupi.org

Lampiran | 287
No. Nama LSM Akta Pendirian Alamat

11 Dewan Pimpinan Wilayah Jawa Timur Barisan Surat Keputusan No : Jl Panglima Sudirman III/51 Gresik Jawa Timur
Patriot Bela Negara (BPBN) AHU-0000066.AH.01.07.Tahun 2015 Tlp : 081231950222
Tanggal 21 Januari 2015
12 Yayasan Lingkungan Hidup Alam Hijau Pasuruan Surat Keputusan No. : AHU- Jl. Raya Lingkungan Jeruk RT.02 RW.07 Kel. Ledug, Kec. Prigen,
04615.50.10.2014, Tanggal 18 Agustus 2014 Kab. Pasuruan. Telp/Fax. (0343) 885651 Email :
alamhijaupasuruan@gmail.com
13 LSM Lingkungan Hidup Satria Manggala Buana 242/III/LSM/2011 18 Maret 2011 Jl. Patimura No. 671 Tuban
Telp. 0321 – 883775 Telp. 0321 – 883775
14 Lembaga Hijau Indonesia 222/XI/LSM/2010 RT.08/04 Desa Sudah Kec. Malo Kab. Bojonegoro
1 Desember 2010 HP. 081331660
15 Indo Enviro Foundation 132/VIII/LSM/2007, 7 Agustus 2007 DTC Lt. IV Blok A67, Jl. Raya Wonokromo, Sby : Pondok Maspion
C-3 Waru, Sidoarjo. Telp. 71288789. HP. 081357557089
16 Ikatan Pengkaji Lingkungan Hidup Indonesa 00-203.1-00/0074/VI/2013, 1 Juli 2013 Jl. Tirtojoyo 2 Perum Landungsari Permai DAU Malang, Telp.
(INKALINDO) Jawa Timur (0341) 9188289
17 Wahana Lingkungan Hidup Jawa Timur Buku Direktori LSM No. 73 JI. Karah 71 H Surabaya, Telp. (031) 8299942
18 Studi dan Pengembangan Keberdayaan Rakyat Surat Keputusan No : AHU-0033612.AH.01.07. JI. Kutisari IV /36 Surabaya, Telp. 031-8474757, Fax. 031-
(SPEKTRA) TAHUN 2016 8495071. Email : Spektra@rad.net.id
Tanggal 18 Maret 2016
19 Masyarakat Jatim Peduli Lingkungan 79/VIII/LSM/2009, 3 Agustus 2009 JI. Medayu Selatan XI/22 Surabaya telp (031) 8055478-70049666-
081331704709
20 Gerakan Pemuda Indonesia Jatim (GEPI Jawa 101/IX/LSM/2009, 17 September 2009 JI. Kerto Menanggal IV /20 B, Surabaya. Telp. (031) 81199923,
Timur ) 082146836608
00-203.1-00/0118/2014, 4 Juli 2014
21 Dewan Pengurus Provinsi LSM Peduli Rakyat Hutan 284/II/LSM/20 12, 22 Pebruari 2012 JI. Teluk Sampit No. 25 Surabaya, HP.08179131948
Tani Nelayan Indonesia Jawa Timur (DPP LSM
PERHUTANI Jawa Timur)
22 Lembaga Perwakilan Daerah Lembaga Swadaya 00-203.1-00/0060/V/2013, 20 Mei 2013 Jl. Klakahrejo RT.04 RW.01 Kel. Klakahrejo, Kec. Benowo -
Masyarakat Aliansi Masyarakat Pemerhati Surabaya. HP. 08123144439

288 | Lampiran
No. Nama LSM Akta Pendirian Alamat

Lingkungan Hidup (DPD LSM AMPUH) Provinsi Jawa


Timur
23 Lembaga Transformasi (LETRAM) 25/XI/LSM/2008, 17 Nopember 2008 Jl. Kapas Krampung 31 Surabaya, Telp. (031) 3720594-3730594
24 Yayasan Pusat Kajian Pemberdayaan Masyarakat 48/IX/LSM/2006, 15 September 2006 Jl. Nginden Baru VIII B No. 39, Surabaya. Telp. (031) 5993401,
dan Kebijakan Publik (PUKADAMA) 8670118, 5995727
25 Lembaga Kajian Pengembangan Politik Ekonomi 156/IV/LSM/2010, 23 April 2010 Jl. Mirah No. 1 Pondok Permata Suci Manyar Gresik. Telp. (031)
Jawa Timur (LKPPES) 72083064, 72063062, 08155070604
26 Pengurus Daerah Ikatan putra Putri Indonesia 00-203.1-00/0053/V/2013, 1 Mei 2013 Jl. Mojoklanggru Kidul Blok C/32 Surabaya. Telp. (031) 71045755
Provinsi Jawa Timur
27 Pusat Eksplorasi Pembangunan dan Partisipasi 00-203.1-00/0101/XII/2013, 6 Desember Perum Tawangsari Permai Blok R/14 RT.20 RW.05 Taman
Sosial Indonesia (PEPPSI) Perspektif 2013 Sidoarjo. Telp. (031) 88154045, HP.
081230952007,085235061269
28 Koalisi Indonesia untuk Kependudukan dan 00-203.1-00/0047/IV/2013, 2 April 2013 Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur Lt. II, Jl. Airlangga No. 11-
Pembangunan Provinsi Jawa Timur 13 Surabaya. Telp. (031) 50337766. Kantor Disnakertransduk
Provinsi Jawa Timur, Jl. Bendul Merisi No.1 Surabaya.
29 Dewan Pengurus Daerah Komunitas Siaga Provinsi 290/IV/LSM/2012, 9 April 2012 Perum Mentari Bumi Sejahtera, Jl. Kelapa Gading 1 Blok G No.15
Jawa Timur Kel. Kalipecabean, Kec. Candi, Kab. Sidoarjo. HP.081330223379
30 Yayasan Al Kalam Indonesia 264/X/LSM/2011, 26 Oktober 2011 Jl. Simorejo Timur XI/28 Surabaya. Telp. (031) 7215845, 5490633
31 Lembaga The East Java Institute 225/I/LSM/2011, 17 Januari 2011 Jl. Perum Taman Aloha Blok F I No.21 Sukodono Sidoarjo. Telp.
(031) 77391213. HP. 081646969155
32 LSM Organisasi Pemuda Prapatan (LSM ORPPAT) 143/II/LSM/2010, 23 Pebruari 2010 Jl. Prapatan Umbul Karangan No.19 Donowarih Karangploso
Malang. Telp. (0341) 7010032, 08123112309, 081555844447
33 Jatim Care Community (JCC) Indonesia 62/V/LSM/2009, 12 Mei 2009 Jl. Rangeh Gg. Karimun No.2, Gondang Wetan Pasuruan. HP.
08179368963
34 Lembaga Pengembangan Masyarakat "GOTONG 10/X/LSM/2008, 7 Oktober 2008 00- Jl. Medayu Utara I Mawar 5 Surabaya. Telp. 08121672797,
ROYONG" 203.1-00/0075/VII/2013, 4 Juli 2013 087855807767
35 Lembaga Pemantau Pendidikan dan Masyarakat 187/VIII/LSM/2010, 20 Agustus 2010 Jl. Pulo Wonokromo No.34A, Surabaya. HP. 081331251221
(LPPM) Al-Afkar Jawa Timur

Lampiran | 289
No. Nama LSM Akta Pendirian Alamat

36 Gerakan Pemerhati Reboisasi Hutan Indonesia Buku Direktori LSM No. 165 Jl. Taman Pondok Legi III Blok V No.11 Sda. HP. 08179331018,
(GEPERHINDO) Prop. Jatim 081803059337, 08155191248
37 Lembaga Pemberdayaan dan Pembangunan (LP2) 64/LSM/V/2009, 12 Mei 2009 Perum Tamasya II C-1 No.12, Waru-Sidoarjo. Telp. (031) 8671078
Jawa Timur
38 Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya 82/VI/LSM/2011, 30 Juni 2011 Jl. Masjid Al Akbar Timur No.9, Surabaya. HP.081331419433
Manusia NU Jawa Timur (LAKPESDAM-NU) Jawa
Timur
39 Center For Public Policy and Globalization Studies 00-203.1-00/0190/II/2017, 10 Pebruari 2017 Jl. Rungkut Asri Utara IV No.3 Surabaya. Telp. (031) 8700446, HP.
(CP2GS) 0811966225, 081359901889. Email : centralp2gs@gmail.com
40 Dewan Pengurus Wilayah Jaringan Pendamping Surat Keputusan No.: AHU- Jl. Jati Luhur No.5, RT.01 RW.06 Kelurahan Jepara, Kecamatan
Kebijakan dan Pembangunan (DPW JPKP) Jawa 0001682.AH.01.07.TAHUN 2015, Tanggal 26 Bubutan, Surabaya. Telp. 085259428798, 085203868889. Email :
Timur Juni 2015 dpwjpkpjatim1@gmail.com
41 Lembaga Jawa Timur Profesional (Jatim Pro) 154/IV/LSM/2010, 8 April 2010 Perumahan Gebang Raya Blok AP No.15 Sidoarjo. Telp.
081332671960, 081230087772
42 Education Care Community 158/XII/LSM/2007, 3 Desember 2007 Jl. Kertomenanggal II/2 Surabaya. Telp. 8476480
43 LSM Forum Akar Wangi Jatim 77/VIII/LSM/2009, 3 Agustus 2009 Jl. Rungkut Lor RI 2 L No.31, Surabaya. Telp. 70725237
44 Lembaga Pengkajian Hukum dan Otonomi Daerah 211/XII/LSM/2010, 9 Nopember 2010 00- Jl. Karangrejo 8/7 Surabaya. Telp. (031) 8282960, 71059493
(LPH-OTDA) 203.1-00/0108/III/2014, 7 Maret 2014
45 Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Ilmiah 85/XI/LSM/2006, 15 Nopember 2006 00- Jl. Petemon Kali No.86, Surabaya. Telp. (031)5455569, HP.
(LP2I) 203.1-00/0117/IV/2014, 28 April 2014 08123260775
46 Lingkar Muda Nusantara 110/X/LSM/2009, 30 Oktober 2009 Jl. Wonosari Tegal 27A, Surabaya. Telp. (031) 70640399-
08123220399
Keterangan: -
Sumber: Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Povinsi Jawa Timur

290 | Lampiran
Tabel-54A Daftar LSM yang Pernah Melakukan Pengaduan ke DLH Provinsi Jawa Timur
Tahun 2019
Nama No. Reg.
No. Alamat Masalah yang Diadukan
LSM Pengaduan
(1) (2) (3) (4) (5)
1 LSM Dugaan adanya Pemberian sanksi administratif pada 19.002A,U
penimbunan Limbah B3 pelaku usaha berdasarkan kewenangan
Provinsi
2 LSM Non Lingkungan Dilimpahkan ke instansi berwenang 19.003A,U
3 LSM Pencemaran air limbah Dilimpahkan ke Pemerintah Kabupaten 19.005A
industri
4 LSM Pembuangan limbah sisa Dilimpahkan ke Pemerintah Kabupaten 19.006T,A
produksi diduga pencemari
sungai
5 LSM Alih fungsi lahan Dilimpahkan ke Pusat 19.008T,A
6 LSM Pencemaran air limbah Dilimpahkan ke Pemerintah Kabupaten 19.013A
industri di Sungai selanjutnya Diambil alih Pusat
7 LSM Pencemaran air limbah Dilimpahkan ke Pemerintah Kabupaten 19.014A
industri di Sungai
8 LSM Pengelolaan Limbah B3 Dilimpahkan ke Pemerintah Kabupaten 19.028T,A
yang tidak sesuai perUU
9 LSM Pencemaran air limbah Dilimpahkan ke Pemerintah Kabupaten 19.031T,A
industri
10 LSM Pengambilan air tanah Dilimpahkan ke Instansi lain 19.035A,T
tanpa izin
11 LSM Penimbunan Limbah B3 Verifikasi lapangan, sampling dan 19.036A,T
secara illegal pemeriksaan perusahaan yang diduga
sebagai pelaku namun tidak terbukti
12 LSM Alih fungsi lahan Dilimpahkan ke Instansi lain 19.039A,T
13 LSM Dugaan perluasan lahan Dilimpahkan ke Pemerintah Kabupaten 19.041U
industri tanpa izin dan Pusat
14 LSM Pengangkutan Limbah B3 Diberikan sanksi administratif oleh 19.043A,T
yang tidak sesuai Pusat
15 LSM Penimbunan Limbah B3 Dilimpahkan ke Pemerintah Kabupaten 19.046A
secara ilegal
16 LSM Kegiatan tambang Dilimpahkan ke Instansi lain 19.047A,T
mengganggu aliran sungai
17 LSM Dugaan reklamasi Dilimpahkan ke Instansi lain dan 19.048A,T
Pemerintah Kabupaten
Keterangan: -
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur

Tabel-54B Kegiatan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur yang Bekerjasama
dengan LSM Tahun 2019
No. Nama LSM Kegiatan
(1) (2) (3)
1 LSM Nol Sampah Anggota Tim Penilai Sekolah Adiwiyata
2 LSM Konsorsium Lingkungan Hidup Anggota Tim Patroli Air Terpadu Jatim dalam rangka
Pemantauan Kualitas Lingkungan
3 LSM W-Queen Anggota Tim Penilai Desa Berseri
Keterangan: -
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur

Lampiran | 291
Tabel-55 Jumlah Personil Lembaga Pengelola Lingkungan Hidup Menurut
Tingkat Pendidikan di DLH Provinsi Jawa Timur Tahun 2019

No. Tingkat Pendidikan Laki-laki Perempuan Jumlah


(1) (2) (3) (4) (5)
1 Doktor (S3) 1 1 2
2 Master (S2) 20 17 37
3 Sarjana (S1) 22 27 49
4 Diploma (D3/D4) 0 0 0
5 SLTA 14 3 17
6 SLTP 1 0 1
7 SD 1 0 1
Jumlah 59 48 107
Keterangan: -
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur

Tabel-55A Jumlah Personil Lembaga Pengelola Lingkungan Hidup Menurut Tingkat


Pendidikan dan Bidang Keilmuan di DLH Provinsi Jawa Timur
Tingkat Jumlah
No. Bidang Keilmuan
Pendidikan L P L+P
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 S3 Lingkungan 1 0 1
Pertanian 0 1 1
2 S2 Magister Ilmu Administrasi dan Kebijakan Kesehatan 1 0 1
Magister Manajemen 9 6 15
Magister Teknik Lingkungan 2 4 6
FKM (Kesehatan Lingkungan) 1 0 1
Administrasi Publik 0 1 1
Perencanaan Wilayah dan Kota 1 0 1
Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia 1 1 2
Magister Ilmu Lingkungan 0 3 3
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 0 1 1
Ilmu Politik dan Pemerintahan 2 0 2
Magister Teknik Kimia 0 1 1
Magister Kebijakan Publik 1 0 1
3 S1 Ekonomi Manajemen Keuangan 1 0 1
Manajemen 3 1 4
Ilmu Administrasi Negara 0 3 3
Teknik Informatika 1 0 1
Kesehatan Lingkungan 1 0 1
Ilmu Hukum 5 4 9
Administrasi Negara 1 0 1
Teknik Elektro 4 0 4
Teknik Kimia 2 1 3
Biologi 1 2 3
Kimia FMIPA 0 4 4
Teknik Industri 2 1 3
Teknik Lingkungan 2 10 12
Ekonomi Akuntansi 1 1 2
4 SLTA IPA 2 2 4
IPS 10 0 10
Paket C 2 1 3
5 SLTP - 1 0 1
6 SD - 1 0 1
Jumlah 59 48 107
Keterangan: L=Laki-laki; P=Perempuan
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur

292 | Lampiran
Tabel-55B Jumlah Personil Menurut Eselon dan Tingkat Golongan pada DLH Provinsi
Jawa Timur
Jumlah
No. Eselon dan Tingkat Golongan
L P L+P
(1) (2) (3) (4) (5)
Jabatan Struktural
1 Golongan IV 14 8 22
2 Golongan III 0 0 0
Jabatan Fungsional Umum dan Tertentu
1 Golongan IV 0 4 4
2 Golongan III 26 29 55
3 Golongan II 19 5 24
4 Golongan I 2 0 2
Jumlah 61 46 107
Keterangan: L=Laki-laki; P=Perempuan
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur

Lampiran | 293
Tabel-56 Jumlah Staf Fungsional Bidang Lingkungan dan Staf yang telah
Mengikuti Diklat di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019
Staf Fungsional Staf Yang Sudah Diklat
No. Nama Instansi
Jabatan Fungsional Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 DLH Provinsi Jawa Pengendali Dampak 4 9 4 6
Timur Lingkungan Hidup
2 DLH Provinsi Jawa Pengawas Lingkungan 1 2 1 2
Timur Hidup
3 DLH Provinsi Jawa Pengendali Ekosistem 0 1 0 0
Timur Hutan
Keterangan: -
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur

Tabel-56A Jumlah Staf Fungsional Bidang Lingkungan yang telah Mengikuti Diklat
Menurut Kabupaten/Kota
Jumlah Staf Sudah
Jumlah Staf
No. Kabupaten/Kota Nama Jabatan Fungsional Diklat
Laki2 Peremp Laki2 Peremp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 DLH Kab. Pacitan - 0 0 5 4
2 DLH Kab. Ponorogo Pengendali Dampak Lingkungan 1 0 0 0
PPNS 0 0 1 0
PPLHD 0 0 2 1
3 DLH Kab. Trenggalek Pengawas Lingkungan Hidup 0 0 1 0
Pengendali Dampak Lingkungan 0 0 1 0
4 DLH Kab. Tulungagung Pengendali Dampak Lingkungan 2 2 2 0
5 DLH Kab. Blitar Analis 1 2 1 0
Pengelola 10 1 0 0
Pengawas Lingkungan Hidup 3 1 0 1
Perencana 0 1 0 1
Pengendali Dampak Lingkungan 1 1 1 1
6 DLH Kab. Kediri - 0 0 2 1
7 DLH Kab. Malang Pengelola Informasi Lingkungan 3 1 1 0
Pengelola Dokumen Analisis Dampak 1 0 1 0
Lingkungan
Pengelola Pemeliharaan Konservasi 1 0 0 0
Lingkungan dan Kawasan Konservasi
Penyuluh Lingkungan Hidup 1 0 0 0
Pengelola Database 1 0 0 0
Pengelola Data 2 0 0 0
Pengelola Limbah 1 0 0 0
Pengelola Lingkungan 1 0 0 0
Analis Lingkungan Hidup 1 0 0 0
Analis Konservasi Air dan Lingkungan 1 0 0 0
Hidup
Pengadministrasi Pengaduan Publik 1 0 0 0
8 DLH Kab. Lumajang Pengendali Dampak Lingkungan Madya 2 1 2 1
Pengendali Dampak Lingkungan Muda 3 2 2 1
PPLH 1 3 1 0
9 DLH Kab. Jember - 0 0 0 0
10 DLH Kab. Banyuwangi Pengawas Lingkungan Hidup 2 0 2 0
Pengendali Dampak Lingkungan 1 0 1 0
PPNS 0 1 0 1
11 DLH Kab. Bondowoso - 0 0 0 0
12 DLH Kab. Situbondo - 0 0 0 0
13 DLH Kab. Probolinggo - 0 0 0 0
14 DLH Kab. Pasuruan PPLHD 0 1 2 2
PPNS 0 0 1 0

294 | Lampiran
Jumlah Staf Sudah
Jumlah Staf
No. Kabupaten/Kota Nama Jabatan Fungsional Diklat
Laki2 Peremp Laki2 Peremp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
15 DLH Kab. Sidoarjo Pengendali Dampak Lingkungan Ahli 0 1 0 0
Muda
Pengawas Lingkungan Hidup Pertama 0 1 2 3
Pranata Komputer 0 1 0 1
16 DLH Kab. Mojokerto - 0 0 0 0
17 DLH Kab. Jombang - 0 0 0 0
18 DLH Kab. Nganjuk Pengendali Dampak Lingkungan 1 3 0 0
PPNS 1 0 1 0
PPLHD 2 0 2 0
19 DLH Kab. Madiun Pengendali Dampak Lingkungan 0 4 2 0
20 DLH Kab. Magetan Pengendali Dampak Lingkungan 1 0 0 0
21 DLH Kab. Ngawi - 0 0 0 1
22 DLH Kab. Bojonegoro Inspektur Migas Bumi Muda 1 0 0 0
23 DLH Kab. Tuban Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten 0 0 3 1
Tuban
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan 0 0 5 2
Permukiman
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan 0 0 9 4
Ruang
Dinas Kesehatan 0 0 17 40
24 DLH Kab. Lamongan - 0 0 5 7
25 DLH Kab. Gresik Pengawas Lingkungan Hidup & PPNS 0 0 19 8
26 DLH Kab. Bangkalan Pengendali Dampak Lingkungan 1 3 0 0
27 DLH Kab. Sampang Pengendali Dampak Lingkungan 4 0 4 0
28 DLH Kab. Pamekasan - 0 0 10 5
29 DLH Kab. Sumenep - 0 0 2 0
30 DLH Kota Kediri - 0 0 0 0
31 DLH Kota Blitar - 0 0 1 0
32 DLH Kota Malang - 2 3 2 3
33 DLH Kota Probolinggo Pengendali Dampak Lingkungan 0 2 0 2
Pengawas Lingkungan Hidup 0 0 0 0
34 DLH Kota Pasuruan PPNS 0 0 1 0
Pengawas Lingkungan Hidup 0 0 1 1
Pengendali Dampak Lingkungan 0 0 0 0
35 DLH Kota Mojokerto Puskesmas Kedundung Sanitarian 0 1 0 1
Puskesmas Wates Sanitarian 0 1 0 0
Puskesmas Gedongan Sanitarian 0 1 0 0
Puskesmas Blooto Sanitarian 0 1 0 0
Puskesmas Mentikan Sanitarian 0 1 0 0
36 DLH Kota Madiun PPLHD 0 0 1 0
Pengendali Dampak 0 0 0 3
PPNS 0 0 1 0
37 DLH Kota Surabaya Pengendalian Dampak Lingkungan 1 0 0 0
Pengawas Lingkungan Hidup Pertama 1 0 0 0
Staf 0 0 16 17
38 DLH Kota Batu Pranata Komputer Pelaksana 0 1 0 1
Keterangan: -
Sumber:
1. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur
2. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota se-Jawa Timur

Lampiran | 295
Tabel-57 Penerima Penghargaan Lingkungan Hidup di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019
Tahun
No. Nama Orang/Kelompok/Organisasi Nama Penghargaan Pemberi Penghargaan
Penghargaan
(1) (2) (3) (4) (5)
A. NIRWASITA TANTRA
1Gubernur Jawa Timur Nirwasita Tantra Tingkat Provinsi Menteri LHK 2019
2Walikota Surabaya Nirwasita Tantra Tingkat Kota Besar Menteri LHK 2019
3Bupati Lumajang Nirwasita Tantra Tingkat Kabupaten Besar Menteri LHK 2019
PENGHARGAAN DIKPLHD KAB/KOTA TERBAIK SE-JAWA TIMUR
1 Bupati Lumajang Penyusun DIKPLHD Kabupaten/Kota Terbaik se-Jawa Gubernur Jawa Timur 2019
Timur
2 Bupati Jember Penyusun DIKPLHD Kabupaten/Kota Terbaik se-Jawa Gubernur Jawa Timur 2019
Timur
3 Walikota Surabaya Penyusun DIKPLHD Kabupaten/Kota Terbaik se-Jawa Gubernur Jawa Timur 2019
Timur
4 Bupati Lamongan Penyusun DIKPLHD Kabupaten/Kota Terbaik se-Jawa Gubernur Jawa Timur 2019
Timur
5 Walikota Madiun Penyusun DIKPLHD Kabupaten/Kota Terbaik se-Jawa Gubernur Jawa Timur 2019
Timur
6 Walikota Blitar Penyusun DIKPLHD Kabupaten/Kota Terbaik se-Jawa Gubernur Jawa Timur 2019
Timur
B. ADIPURA
1 Kota Surabaya Adipura Kencana, Kategori Kota Metropolitan Menteri LHK 2019
2 Kabupaten Jombang Adipura, Kategori Kota Sedang Menteri LHK 2019
3 Kota Blitar Adipura, Kategori Kota Sedang Menteri LHK 2019
4 Kota Mojokerto Adipura, Kategori Kota Sedang Menteri LHK 2019
5 Kabupaten Tulungagung Adipura, Kategori Kota Sedang Menteri LHK 2019
6 Kota Madiun Adipura, Kategori Kota Sedang Menteri LHK 2019
7 Kota Kediri Adipura, Kategori Kota Sedang Menteri LHK 2019
8 Kabupaten Lumajang Adipura, Kategori Kota Sedang Menteri LHK 2019
9 Kota Pasuruan Adipura, Kategori Kota Sedang Menteri LHK 2019
10 Kota Probolinggo Adipura, Kategori Kota Sedang Menteri LHK 2019
11 Kabupaten Pamekasan Adipura, Kategori Kota Kecil Menteri LHK 2019
12 Kabupaten Mojokerto Adipura, Kategori Kota Kecil Menteri LHK 2019
13 Kabupaten Sumenep Adipura, Kategori Kota Kecil Menteri LHK 2019
14 Kabupaten Tuban Adipura, Kategori Kota Kecil Menteri LHK 2019
15 Kabupaten Probolinggo Adipura, Kategori Kota Kecil Menteri LHK 2019
16 Kabupaten Pasuruan Adipura, Kategori Kota Kecil Menteri LHK 2019

Lampiran | 297
Tahun
No. Nama Orang/Kelompok/Organisasi Nama Penghargaan Pemberi Penghargaan
Penghargaan
(1) (2) (3) (4) (5)
17 Kabupaten Nganjuk Adipura, Kategori Kota Kecil Menteri LHK 2019
18 Kabupaten Pacitan Adipura, Kategori Kota Kecil Menteri LHK 2019
19 Kabupaten Blitar Adipura, Kategori Kota Kecil Menteri LHK 2019
20 Kabupaten Situbondo Adipura, Kategori Kota Kecil Menteri LHK 2019
21 Kabupaten Trenggalek Adipura, Kategori Kota Kecil Menteri LHK 2019
22 Kabupaten Madiun Adipura, Kategori Kota Kecil Menteri LHK 2019
23 Kabupaten Lamongan Adipura, Kategori Kota Kecil Menteri LHK 2019
24 Kabupaten Ngawi Adipura, Kategori Kota Kecil Menteri LHK 2019
25 Kabupaten Malang Adipura, Kategori Kota Kecil Menteri LHK 2019
26 Kota Batu Sertifikat Adipura, Kategori Kota Sedang Menteri LHK 2019
27 Kabupaten Sampang Sertifikat Adipura, Kategori Kota Kecil Menteri LHK 2019
28 Kota Malang Plakat Adipura, Kategori Kota Besar Menteri LHK 2019
C. PROKLIM UTAMA
1 Kelurahan Tanjungsari Kota Blitar Proklim Utama (Trophy, Sertifikat dan Insentif) Menteri LHK 2019
2 Desa Binor Kabupaten Probolinggo Proklim Utama (Trophy, Sertifikat dan Insentif) Menteri LHK 2019
3 RW 07 Kelurahan Tlogomas Kota Malang Proklim Utama (Trophy, Sertifikat dan Insentif) Menteri LHK 2019
4 Desa Sumbermujur Kabupaten Lumajang Proklim Utama (Penghargaan Sertifikat) Menteri LHK 2019
5 Desa Hargomulyo Kabupaten Ngawi Proklim Utama (Penghargaan Sertifikat) Menteri LHK 2019
6 Desa Pilanggede Kabupaten Bojonegoro Proklim Utama (Penghargaan Sertifikat) Menteri LHK 2019
7 Desa Sukowilangun Kabupaten Malang Proklim Utama (Penghargaan Sertifikat) Menteri LHK 2019
8 Kelurahan Pagesangan Kota Surabaya Proklim Utama (Penghargaan Sertifikat) Menteri LHK 2019
9 Desa Baureno Kabupaten Bojonegoro Proklim Utama (Penghargaan Sertifikat) Menteri LHK 2019
10 RW 05 Kelurahan Ditrotunan Kabupaten Lumajang Proklim Utama (Penghargaan Sertifikat) Menteri LHK 2019
11 RW 06 Kelurahan Temas Kota Batu Proklim Utama (Penghargaan Sertifikat) Menteri LHK 2019
12 RW 05 Kelurahan Sukun Kota Malang Proklim Utama (Penghargaan Sertifikat) Menteri LHK 2019
13 RW 03 Kelurahan Sukun Kota Malang Proklim Utama (Penghargaan Sertifikat) Menteri LHK 2019
14 RW 01 Desa Kalangan Kabupaten Bojonegoro Proklim Utama (Penghargaan Sertifikat) Menteri LHK 2019
15 RW 04 Kelurahan Jagir Kota Surabaya Proklim Utama (Penghargaan Sertifikat) Menteri LHK 2019
16 Desa Girikerto Kabupaten Ngawi Proklim Utama (Penghargaan Sertifikat) Menteri LHK 2019
17 Desa Sukorejo Kabupaten Tulungagung Proklim Utama (Penghargaan Sertifikat) Menteri LHK 2019
18 Desa Watu Panjang Kabupaten Probolinggo Proklim Utama (Penghargaan Sertifikat) Menteri LHK 2019
19 RW 1 Kelurahan Pilang Kota Probolinggo Proklim Utama (Penghargaan Sertifikat) Menteri LHK 2019
20 RW 2 Desa Doudo Kabupaten Gresik Proklim Utama (Penghargaan Sertifikat) Menteri LHK 2019
21 RW 01 Dusun Krajan, Desa Bendo Kabupaten Bojonegoro Proklim Utama (Penghargaan Sertifikat) Menteri LHK 2019
22 Desa Bermi Kabupaten Probolinggo Proklim Utama (Penghargaan Sertifikat) Menteri LHK 2019
23 Desa Krejengan Kabupaten Probolinggo Proklim Utama (Penghargaan Sertifikat) Menteri LHK 2019

298 | Lampiran
Tahun
No. Nama Orang/Kelompok/Organisasi Nama Penghargaan Pemberi Penghargaan
Penghargaan
(1) (2) (3) (4) (5)
24 Desa Karangsuko Kabupaten Malang Proklim Utama (Penghargaan Sertifikat) Menteri LHK 2019
25 Dusun Krajan Kidul Kabupaten Pacitan Proklim Utama (Penghargaan Sertifikat) Menteri LHK 2019
26 Kelurahan Pisang Candi Kota Malang Proklim Utama (Penghargaan Sertifikat) Menteri LHK 2019
27 RW 7 Kelurahan Mangunharjo Kota Probolinggo Proklim Utama (Penghargaan Sertifikat) Menteri LHK 2019
28 Desa Gampingan Kabupaten Malang Proklim Utama (Penghargaan Sertifikat) Menteri LHK 2019
29 Dusun Banyukerto, Desa Kalianget Kabupaten Situbondo Proklim Utama (Penghargaan Sertifikat) Menteri LHK 2019
30 Dusun Randuagung, Desa Bodang Kabupaten Lumajang Proklim Utama (Penghargaan Sertifikat) Menteri LHK 2019
31 Dusun Ngetep, Desa Ngromo Kabupaten Pacitan Proklim Utama (Penghargaan Sertifikat) Menteri LHK 2019
32 RW 03 Kelurahan Rampal Celaket Kota Malang Proklim Utama (Penghargaan Sertifikat) Menteri LHK 2019
33 RW 04 Kelurahan Rampal Celaket Kota Malang Proklim Utama (Penghargaan Sertifikat) Menteri LHK 2019
34 RW 1 Dusun Ngebrak, Desa Ngebrak Kabupaten Kediri Proklim Utama (Penghargaan Sertifikat) Menteri LHK 2019
35 Desa Tulungrejo Kabupaten Malang Proklim Utama (Penghargaan Sertifikat) Menteri LHK 2019
36 Dusun Bulu, Desa Ngromo Kabupaten Pacitan Proklim Utama (Penghargaan Sertifikat) Menteri LHK 2019
37 Dusun Duni, Desa Weduni Kabupaten Lamongan Proklim Utama (Penghargaan Sertifikat) Menteri LHK 2019
PEMBINA PROKLIM TINGKAT NASIONAL
Gubernur Jawa Timur Pembina Program Kampung Iklim Tk Nasional Menteri LHK 2019
PELAPORAN INVENTARISASI GRK TERBAIK TINGKAT NASIONAL
Gubernur Jawa Timur Pelaporan Inventarisasi GRK Terbaik Tk Nasional Menteri LHK 2019
D. ADIWIYATA (MANDIRI)
1 SMPN 1 Wajak Kabupaten Malang Sekolah Adiwiyata Mandiri Menteri LHK 2019
2 SMPN 1 Tumpang Kabupaten Malang Sekolah Adiwiyata Mandiri Menteri LHK 2019
3 SMPN 2 Kepanjen Kabupaten Malang Sekolah Adiwiyata Mandiri Menteri LHK 2019
4 SMPN 2 Saronggi Kabupaten Sumenep Sekolah Adiwiyata Mandiri Menteri LHK 2019
5 SMPN 9 Blitar Sekolah Adiwiyata Mandiri Menteri LHK 2019
6 SMPN 2 Balen Kabupaten Bojonegoro Sekolah Adiwiyata Mandiri Menteri LHK 2019
7 SMPN 5 Bojonegoro Sekolah Adiwiyata Mandiri Menteri LHK 2019
8 SMAN 1 Sumberejo Kabupaten Bojonegoro Sekolah Adiwiyata Mandiri Menteri LHK 2019
9 UPT SDN 14 Gresik Sekolah Adiwiyata Mandiri Menteri LHK 2019
10 MI NU Assa'adah Bungah Kabupaten Gresik Sekolah Adiwiyata Mandiri Menteri LHK 2019
11 UPT SMPN 20 Gresik Sekolah Adiwiyata Mandiri Menteri LHK 2019
12 MTsN Gresik Sekolah Adiwiyata Mandiri Menteri LHK 2019
13 SMAN 1 Gresik Sekolah Adiwiyata Mandiri Menteri LHK 2019
14 SMPN 1 Ngasem Kabupaten Kediri Sekolah Adiwiyata Mandiri Menteri LHK 2019
15 SMPN 2 Gurah Kabupaten Kediri Sekolah Adiwiyata Mandiri Menteri LHK 2019
16 SMAN 1 Sooko Kabupaten Mojokerto Sekolah Adiwiyata Mandiri Menteri LHK 2019
17 SMKN Pasirian Kabupaten Lumajang Sekolah Adiwiyata Mandiri Menteri LHK 2019

Lampiran | 299
Tahun
No. Nama Orang/Kelompok/Organisasi Nama Penghargaan Pemberi Penghargaan
Penghargaan
(1) (2) (3) (4) (5)
18 SDN 1 Ploso Kabupaten Pacitan Sekolah Adiwiyata Mandiri Menteri LHK 2019
19 SMPN 2 Kebonagung Kabupaten Pacitan Sekolah Adiwiyata Mandiri Menteri LHK 2019
20 SMKN 1 Nawangan Kabupaten Pacitan Sekolah Adiwiyata Mandiri Menteri LHK 2019
21 SMPN 3 Situbondo Sekolah Adiwiyata Mandiri Menteri LHK 2019
22 SMPN 2 Beji Kabupaten Pasuruan Sekolah Adiwiyata Mandiri Menteri LHK 2019
23 SMPN 1 Dringu Kabupaten Probolinggo Sekolah Adiwiyata Mandiri Menteri LHK 2019
24 SDN Punten 01 Kota Batu Sekolah Adiwiyata Mandiri Menteri LHK 2019
25 SD Bina Anak Sholeh Kabupaten Tuban Sekolah Adiwiyata Mandiri Menteri LHK 2019
26 SDN Bunulrejo 1 Kota Malang Sekolah Adiwiyata Mandiri Menteri LHK 2019
27 SDN Polehan 2 Kota Malang Sekolah Adiwiyata Mandiri Menteri LHK 2019
28 SDN Blimbing 3 Kota Malang Sekolah Adiwiyata Mandiri Menteri LHK 2019
29 SDN Model Kota Malang Sekolah Adiwiyata Mandiri Menteri LHK 2019
30 SD Insan Amanah Kota Malang Sekolah Adiwiyata Mandiri Menteri LHK 2019
31 SMPN 1 Malang Sekolah Adiwiyata Mandiri Menteri LHK 2019
32 SMPN 3 Malang Sekolah Adiwiyata Mandiri Menteri LHK 2019
33 SMPN 7 Malang Sekolah Adiwiyata Mandiri Menteri LHK 2019
34 SMPN 20 Malang Sekolah Adiwiyata Mandiri Menteri LHK 2019
35 SMPN 21 Malang Sekolah Adiwiyata Mandiri Menteri LHK 2019
36 SMPN 22 Malang Sekolah Adiwiyata Mandiri Menteri LHK 2019
37 SMKN 12 Malang Sekolah Adiwiyata Mandiri Menteri LHK 2019
38 SDN Tenggilis Mejoyo I Surabaya Sekolah Adiwiyata Mandiri Menteri LHK 2019
39 SMPN 41 Surabaya Sekolah Adiwiyata Mandiri Menteri LHK 2019
ADIWIYATA (NASIONAL)
1 SDN 1 Pakis Kabupaten Banyuwangi Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
2 MTsN 1 Banyuwangi Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
3 SMPN 1 Kalitidu Kabupaten Bojonegoro Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
4 SMPN 1 Sumberejo Kabupaten Bojonegoro Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
5 SMPN 3 Bojonegoro Kabupaten Bojonegoro Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
6 SMAN 1 Kedungadem Kabupaten Bojonegoro Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
7 UPT SDN 30 Gresik Kabupaten Gresik Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
8 UPT SMPN 2 Gresik Kabupaten Gresik Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
9 UPT SMPN 13 Gresik Kabupaten Gresik Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
10 SMPN 1 Kencong Kabupaten Jember Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
11 SMPN 1 Mojowarno Kabupaten Jombang Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
12 MTsN 7 Kediri Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
13 SMPN 4 Lamongan Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019

300 | Lampiran
Tahun
No. Nama Orang/Kelompok/Organisasi Nama Penghargaan Pemberi Penghargaan
Penghargaan
(1) (2) (3) (4) (5)
14 SMKN 2 Lamongan Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
15 SMPN 1 Kunir Kabupaten Lumajang Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
16 SDN Mejayan 01 Kabupaten Madiun Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
17 SMPN 4 Mejayan Kabupaten Madiun Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
18 SMAN 1 Gondang Kabupaten Nganjuk Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
19 SDN Margomulyo 1 Kabupaten Ngawi Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
20 SMAN 1 Jogorogo Kabupaten Ngawi Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
21 SDN Gambiran 1 Prigen Kabupaten Pasuruan Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
22 SMPN 1 Purwodadi Kabupaten Pasuruan Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
23 SMPN 1 Purwosari Kabupaten Pasuruan Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
24 SMPN 1 Nguling Kabupaten Pasuruan Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
25 SMPN 1 Wonorejo Kabupaten Pasuruan Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
26 SMPN 1 Beji Kabupaten Pasuruan Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
27 SMPN 1 Rejoso Kabupaten Pasuruan Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
28 SMPN 2 Grati Kabupaten Pasuruan Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
29 SMKN 1 Prigen Kabupaten Pasuruan Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
30 SMKN 1 Gempol Kabupaten Pasuruan Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
31 MTsN 6 Ponorogo Kabupaten Ponorogo Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
32 SDN Temenggungan Kabupaten Probolinggo Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
33 SMPN 1 Leces Kabupaten Probolinggo Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
34 SMPN 1 Maron Kabupaten Probolinggo Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
35 MA Al-Amien 1 Pragaan Kabupaten Sumenep Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
36 SDN Ronggomulyo 1 Kabupaten Tuban Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
37 SDN Kutorejo 1 Kabupaten Tuban Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
38 SMPN 1 Soko Kabupaten Tuban Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
39 SMAN 1 Rengel Kabupaten Tuban Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
40 SMKN Singgahan Kabupaten Tuban Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
41 SDN Mojorejo 01 Kota Batu Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
42 SDN Ngaglik 01 Kota Batu Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
43 SMPN 2 Kediri Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
44 SDN 02 Pangongangan Kota Madiun Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
45 SDN Bareng 3 Kota Malang Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
46 SDN Blimbing 1 Kota Malang Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
47 SD Unggulan Al-Ya'lu Kota Malang Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
48 SMPN 6 Malang Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
49 SMPN 13 Malang Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019

Lampiran | 301
Tahun
No. Nama Orang/Kelompok/Organisasi Nama Penghargaan Pemberi Penghargaan
Penghargaan
(1) (2) (3) (4) (5)
50 SMPN 19 Malang Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
51 SMAN 3 Malang Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
52 SMKN 8 Malang Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
53 SDN Tembokrejo 1 Kota Pasuruan Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
54 SMPN 7 Pasuruan Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
55 SMPN 3 Probolinggo Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
56 SDN Made I Surabaya Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
57 SDN Bibis 113 Surabaya Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
58 SDN Jambangan I Surabaya Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
59 SDN Benowo I Surabaya Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
60 SDN Bubutan IV Surabaya Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
61 SD Al Irsyad Surabaya Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
62 SMPN 5 Surabaya Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
63 SMPN 19 Surabaya Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
64 SMPN 30 Surabaya Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
65 SMPN 38 Surabaya Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
66 SMPN 37 Surabaya Sekolah Adiwiyata Nasional Menteri LHK 2019
ADIWIYATA (PROVINSI JAWA TIMUR)
1 SDN Sobo Kabupaten Banyuwangi Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
2 SDK Sang Timur Kabupaten Banyuwangi Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
3 SDN 3 Sarimulyo Kabupaten Banyuwangi Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
4 SDN Sumbersewu Kabupaten Banyuwangi Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
5 SDN Kepatihan Kabupaten Banyuwangi Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
6 SDN Mangunan 01 Udanawu, Kabupaten Blitar Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
7 SDN Ringinanom 01 Udanawu, Kabupaten Blitar Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
8 MIN 05 Blitar, Kabupaten Blitar Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
9 SDN Kapas 1, Kabupaten Bojonegoro Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
10 MI NU Mambaurrohmah, Kabupaten Gresik Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
11 SDN Tambak Beras, Kabupaten Gresik Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
12 SDN Lumpur Kabupaten Gresik Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
13 SDN 5 Sidokumpul Kabupaten Gresik Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
14 MIN 3 Magetan, Kabupaten Magetan Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
15 SDN 7 Kepanjen, Kabupaten Malang Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
16 SDN Karangtengah 4, Kabupaten Ngawi Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
17 SDN Gandri, Kabupaten Ngawi Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
18 SDN Bangunsari, Kabupaten Pacitan Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019

302 | Lampiran
Tahun
No. Nama Orang/Kelompok/Organisasi Nama Penghargaan Pemberi Penghargaan
Penghargaan
(1) (2) (3) (4) (5)
19 SDN Cokrokembang, Kabupaten Pacitan Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
20 SDN Kowel 1 Kabupaten Pamekasan Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
21 SDN Gunungsekar 2 Kabupaten Sampang Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
22 SDN Keper, Kabupaten Sidoarjo Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
23 SDN 2 Sengon, Kabupaten Trenggalek Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
24 SDN 2 Surodakan, Kabupaten Trenggalek Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
25 SDN Rahayu Kabupaten Tuban Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
26 SDN Sumbergondo 02 Kota Batu Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
27 SDN Tulungrejo 03 Kota Batu Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
28 SDI Tanjungsari Kota Blitar Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
29 SDN Klampok Kota Blitar Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
30 SDN Tanjungsari 1 Kota Blitar Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
31 SDN Karangtengah 1 Kota Blitar Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
32 SDN Betet 3 Kota Kediri Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
33 SDN 2 Mojorejo Kota Madiun Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
34 SDN 1 Tawangrejo Kota Madiun Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
35 SDN Tasikmadu 1 Kota Malang Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
36 SDN Kebonsari 2 Kota Malang Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
37 SDN Sukun 2 Kota Malang Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
38 SD Muhammadiyah 4 Kota Malang Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
39 SDN Blimbing 4 Kota Malang Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
40 SDN Polowijen 1 Kota Malang Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
41 SDN Sawojajar 1 Kota Malang Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
42 SDN Sawojajar 5 Kota Malang Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
43 SDN Tunggulwulung 1 Kota Malang Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
44 SDN Kesatrian 2 Kota Malang Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
45 SDN Sawojajar 4 Kota Malang Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
46 SDN Randusari Kota Pasuruan Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
47 SD Wirogunan Kota Pasuruan Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
48 SDN Bugul Kidul 2 Kota Pasuruan Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
49 SDN Bugul Lor Kota Pasuruan Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
50 SD St Carolus Kota Surabaya Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
51 SDN Kebonsari I Kota Surabaya Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
52 SDN Manukan Kulon II Kota Surabaya Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
53 SDN Tanah Kali Kedinding I Kota Surabaya Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
54 SMPN 3 Kabupaten Banyuwangi Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019

Lampiran | 303
Tahun
No. Nama Orang/Kelompok/Organisasi Nama Penghargaan Pemberi Penghargaan
Penghargaan
(1) (2) (3) (4) (5)
55 SMPN 01 Sanankulon Kabupaten Blitar Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
56 SMPN 1 Kedungadem Kabupaten Bojonegoro Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
57 SMPN 2 Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
58 SMPN 7 Bojonegoro Kabupaten Bojonegoro Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
59 SMPN 3 Baureno Kabupaten Bojonegoro Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
60 MTS AL-HIKAM, Diwek Kabupaten Jombang Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
61 SMPN 1 Maduran Kabupaten Lamongan Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
62 SMPN 5 Kabupaten Lamongan Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
63 SMPN 3 Kabupaten Lamongan Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
64 SMPN Kembangbahu Kabupaten Lamongan Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
65 SMPN 1 Babat Kabupaten Lamongan Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
66 SMPN 1 Modo Kabupaten Lamongan Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
67 MTSN 1 Kabupaten Lumajang Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
68 SMPN 1 Tekung Kabupaten Lumajang Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
69 SMPN Sukodono 2 Kabupaten Lumajang Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
70 SMPN 2 Ngondang Kabupaten Mojokerto Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
71 SMPN 1 Ngawi Kabupaten Ngawi Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
72 SMPN 3 Nawangan, Kabupaten Pacitan Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
73 SMPN 3 Pacitan Kabupaten Pacitan Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
74 SMPN 2 Sukorejo Kabupaten Pasuruan Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
75 MTsN 4 Pasuruan Kabupaten Pasuruan Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
76 SMPN 2 Kraton Kabupaten Pasuruan Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
77 SMPN 3 Gading Kabupaten Probolinggo Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
78 SMPN 2 Kraksaan Kabupaten Probolinggo Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
79 SMPN 1 Kraksaan Kabupaten Probolinggo Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
80 SMPN 1 Waru Kabupaten Sidoarjo Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
81 SMPN 2 Kalianget Kabupaten Sumenep Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
82 SMPN 1 Suruh Kabupaten Trenggalek Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
83 SMPN Semanding Kabupaten Tuban Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
84 SMPN 1 Parengan Kabupaten Tuban Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
85 SMPN 4 Kota Blitar Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
86 SMPN 2 Kota Blitar Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
87 SMPN 8 Kota Blitar Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
88 SMPN 6 Kota Kediri Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
89 SMPN 8 Kota Malang Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
90 SMPN 25 Kota Malang Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019

304 | Lampiran
Tahun
No. Nama Orang/Kelompok/Organisasi Nama Penghargaan Pemberi Penghargaan
Penghargaan
(1) (2) (3) (4) (5)
91 SMP 43 Kota Surabaya Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
92 SMPN 18 Kota Surabaya Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
93 SMPN 15 Kota Surabaya Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
94 SMAN 4 Bojonegoro Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
95 MAN 7 Jombang Kabupaten Jombang Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
96 SMAN 1 Bluluk Kabupaten Lamongan Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
97 SMAN 1 Pakong Kabupaten Pamekasan Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
98 SMAN 1 Karangan Kabupaten Trenggalek Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
99 SMKN Grati Kabupaten Pasuruan Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
100 SMKN 2 Trenggalek Kabupaten Trenggalek Adiwiyata Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Gubernur Jawa Timur 2019
E. PELESTARI FUNGSI LINGKUNGAN HIDUP (KALPATARU)
1 Sdr. Sucipto, Gunung Sawur RT 01/RW 09 Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro Kabupaten Kalpataru Menteri LHK 2019
Lumajang
PELESTARI FUNGSI LINGKUNGAN HIDUP (KALPATARU PROVINSI)
1 Kelompok "Jawa Dipa Nusantara" Dusun Krajan RT 05/RW 01 Desa Tambakrejo Kecamatan Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Gubernur Jawa Timur 2019
Wonotirto Kabupaten Blitar Timur Kategori Penyelamat Lingkungan
2 Kelompok Tani "Sri Widodo" Dusun Tawing RT 16/RW 02 Desa Plumping Kecamatan Plaosan Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Gubernur Jawa Timur 2019
Kabupaten Magetan Timur Kategori Penyelamat Lingkungan
3 Sdr. Sucipto, Gunung Sawur RT 01/RW 09 Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro Kabupaten Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Gubernur Jawa Timur 2019
Lumajang Timur Kategori Perintis Lingkungan
4 Sdr. Nanang Adi Wijaya SE, Desa Gedangan Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Gubernur Jawa Timur 2019
Timur Kategori Perintis Lingkungan
5 Sdr. Karyanto, Desa Hargosari RT 03/RW 02 Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Gubernur Jawa Timur 2019
Timur Kategori Perintis Lingkungan
F. PROPER (PERINGKAT KINERJA PERUSAHAAN DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN
HIDUP)
1 PT. Pertamina Gas Area Jawa Bagian Timur Peringkat Emas Menteri LHK 2019
2 PT. PJB Unit Pembangkitan Gresik Peringkat Emas Menteri LHK 2019
3 PT. PJB UP Paiton Peringkat Emas Menteri LHK 2019
4 PT. HM Sampoerna Tbk. - Sukorejo Plant Pasuruan Peringkat Hijau Menteri LHK 2019
5 PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk. Div. Noodle Peringkat Hijau Menteri LHK 2019
6 PT. Indonesia Power UBP Perak - Grati PLTGU Grati Peringkat Hijau Menteri LHK 2019
7 PT. Jawa Power Peringkat Hijau Menteri LHK 2019
8 PT. Kutai Timber Indonesia Peringkat Hijau Menteri LHK 2019
9 PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) PG Gempolkrep Peringkat Hijau Menteri LHK 2019
10 PT. Pertamina (Persero) Marketing Operation Region V - Terminal BBM Madiun Peringkat Hijau Menteri LHK 2019

Lampiran | 305
Tahun
No. Nama Orang/Kelompok/Organisasi Nama Penghargaan Pemberi Penghargaan
Penghargaan
(1) (2) (3) (4) (5)
11 PT. Pertamina (Persero) Marketing Operation Region V - Terminal BBM Surabaya Group Peringkat Hijau Menteri LHK 2019
12 PT. Pertamina (Persero) Marketing Operation Region V - Terminal BBM Tanjung Wangi Peringkat Hijau Menteri LHK 2019
13 PT. Pertamina (Persero) Marketing Operation Region V - Terminal BBM Tuban Peringkat Hijau Menteri LHK 2019
14 PT. Pertamina (Persero) Pruduction Unit Gresik Lubricants Peringkat Hijau Menteri LHK 2019
15 PT. Pertamina EP - Asset 4 Field Sukowati Peringkat Hijau Menteri LHK 2019
16 PT. Pertamina Hulu Energi WMO Peringkat Hijau Menteri LHK 2019
17 PT. Petrokimia Gresik Peringkat Hijau Menteri LHK 2019
18 PT. PLN (Persero) Pembangkitan Lontar - PLTU Paiton Baru (unit 9) Peringkat Hijau Menteri LHK 2019
19 PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk. - Pabrik Tuban Peringkat Hijau Menteri LHK 2019
20 PT. Tirta Investama - Pandaan Peringkat Hijau Menteri LHK 2019
21 Kangean Energy Indonesia, Ltd. Peringkat Biru Menteri LHK 2019
22 Lapindo Brantas, Inc. (Lapangan Wunut) Peringkat Biru Menteri LHK 2019
23 Ophir Indonesia (Sampang) Pty, Ltd. Peringkat Biru Menteri LHK 2019
24 PT. Adiprima Suraprinta Peringkat Biru Menteri LHK 2019
25 PT. Ajinomoto Indonesia Peringkat Biru Menteri LHK 2019
26 PT. Aktif Indonesia Indah Peringkat Biru Menteri LHK 2019
27 PT. Alaskair Maspion Peringkat Biru Menteri LHK 2019
28 PT. Amarta Carragenan Indonesia Peringkat Biru Menteri LHK 2019
29 PT. Amerta Indah Otsuka - Pasuruan Peringkat Biru Menteri LHK 2019
30 PT. Aneka Coffee Industry Peringkat Biru Menteri LHK 2019
31 PT. Anekakabel Ciptaguna Peringkat Biru Menteri LHK 2019
32 PT. Asahimas Flat Glass Peringkat Biru Menteri LHK 2019
33 PT. Barata Indonesia Peringkat Biru Menteri LHK 2019
34 PT. Behaestex - Pasuruan Peringkat Biru Menteri LHK 2019
35 PT. Bentoel Prima Peringkat Biru Menteri LHK 2019
36 PT. Boma Bisma Indra Peringkat Biru Menteri LHK 2019
37 PT. Bondi Syad Mulia Peringkat Biru Menteri LHK 2019
38 PT. Bumi Menara Internusa - Pabrik Dampit Peringkat Biru Menteri LHK 2019
39 PT. Campina Ice Cream Industry Peringkat Biru Menteri LHK 2019
40 PT. Cargill Indonesia - Pasuruan Peringkat Biru Menteri LHK 2019
41 PT. Centram Indonesia Peringkat Biru Menteri LHK 2019
42 PT. Charoen Phokpan Indonesia - Krian Plant Peringkat Biru Menteri LHK 2019
43 PT. Cheil Jedang Indonesia - Jombang Plant Peringkat Biru Menteri LHK 2019
44 PT. Cheil Jedang Indonesia - Pasuruan Plant Peringkat Biru Menteri LHK 2019
45 PT. CJ Feed Jombang Peringkat Biru Menteri LHK 2019
46 PT. Duta Cipta Pakarperkasa Peringkat Biru Menteri LHK 2019

306 | Lampiran
Tahun
No. Nama Orang/Kelompok/Organisasi Nama Penghargaan Pemberi Penghargaan
Penghargaan
(1) (2) (3) (4) (5)
47 PT. Easterntex Peringkat Biru Menteri LHK 2019
48 PT. Ecco Tannery Indonesia Peringkat Biru Menteri LHK 2019
49 PT. Ekamas Fortuna Peringkat Biru Menteri LHK 2019
50 PT. Garudafood Putra Putri Jaya – Gresik Peringkat Biru Menteri LHK 2019
51 PT. Green Fields Indonesia Peringkat Biru Menteri LHK 2019
52 PT. Gudang Garam, Tbk. - Direktorat Produksi Gempol Peringkat Biru Menteri LHK 2019
53 PT. Gudang Garam, Tbk. - Kediri Plant Peringkat Biru Menteri LHK 2019
54 PT. Gunawan Dian Jaya Steel Peringkat Biru Menteri LHK 2019
55 PT. Gunawan Dianjaya Steel, Tbk. Divisi 1 (ex. Jaya Pari Steel) Peringkat Biru Menteri LHK 2019
56 PT. Heinz ABC Indonesia - Pasuruan Plant Peringkat Biru Menteri LHK 2019
57 PT. Heisei Stainless Steel Industry Peringkat Biru Menteri LHK 2019
58 PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk – FID Pasuruan Peringkat Biru Menteri LHK 2019
59 PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, Bogasari Flour Mills - Surabaya Peringkat Biru Menteri LHK 2019
60 PT. Indolakto – Pandaan Factory Peringkat Biru Menteri LHK 2019
61 PT. Indolakto - Purwosari Factory Peringkat Biru Menteri LHK 2019
62 PT. Indospring Tbk Peringkat Biru Menteri LHK 2019
63 PT. Indowire Prima Industrindo Peringkat Biru Menteri LHK 2019
64 PT. Industri Kereta Api (INKA) Peringkat Biru Menteri LHK 2019
65 PT. JAPFA Comfeed Indonesia Tbk. - Unit Sidoarjo Peringkat Biru Menteri LHK 2019
66 PT. Karunia Alam Segar Peringkat Biru Menteri LHK 2019
67 PT. Karyadibya Mahardika - Pandaan Plant Peringkat Biru Menteri LHK 2019
68 PT. Kawasan Industri Intiland (d/h PT. Dharmala RSEA Industrial Estate) Peringkat Biru Menteri LHK 2019
69 PT. Kebon Agung - Unit Kerja PG Kebon Agung Peringkat Biru Menteri LHK 2019
70 PT. Keong Nusantara Abadi Peringkat Biru Menteri LHK 2019
71 PT. Keramik Diamond Industries Peringkat Biru Menteri LHK 2019
72 PT. Kimia Farma - Plant Watudakon Peringkat Biru Menteri LHK 2019
73 PT. King Halim Jewellery Peringkat Biru Menteri LHK 2019
74 PT. Lautan Natural Krimerindo Peringkat Biru Menteri LHK 2019
75 PT. Liman Jaya Anugerah Peringkat Biru Menteri LHK 2019
76 PT. Marine Cipta Agung Peringkat Biru Menteri LHK 2019
77 PT. Maspion (Div. Aluminium Maspion Unit III) Peringkat Biru Menteri LHK 2019
78 PT. Maspion Elektronik Peringkat Biru Menteri LHK 2019
79 PT. Maspion Energy Mitratama - Terminal LPG Gresik Peringkat Biru Menteri LHK 2019
80 PT. Maspion Unit II - Divisi Lis 2 Peringkat Biru Menteri LHK 2019
81 PT. Maspion Unit II - Divisi Polyfoam Peringkat Biru Menteri LHK 2019
82 PT. Maspion Unit II - Stainless Steel Peringkat Biru Menteri LHK 2019

Lampiran | 307
Tahun
No. Nama Orang/Kelompok/Organisasi Nama Penghargaan Pemberi Penghargaan
Penghargaan
(1) (2) (3) (4) (5)
83 PT. Maxim Maspion Peringkat Biru Menteri LHK 2019
84 PT. Megasurya Mas Peringkat Biru Menteri LHK 2019
85 PT. Merck Sharp Dohme Pharma Tbk. (Schering Plough Indonesia) Peringkat Biru Menteri LHK 2019
86 PT. Mermaid Textile Industry Indonesia Peringkat Biru Menteri LHK 2019
87 PT. Mitra Alam Segar Peringkat Biru Menteri LHK 2019
88 PT. Miwon Indonesia Peringkat Biru Menteri LHK 2019
89 PT. Molindo Raya Industrial Peringkat Biru Menteri LHK 2019
90 PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk. - Sampang Agung Factory Peringkat Biru Menteri LHK 2019
91 PT. Nestle Indonesia - Kejayan Factory Peringkat Biru Menteri LHK 2019
92 PT. New Minatex Peringkat Biru Menteri LHK 2019
93 PT. Nipsea Paint and Chemicals Peringkat Biru Menteri LHK 2019
94 PT. Otsuka Indonesia Peringkat Biru Menteri LHK 2019
95 PT. Paberik Tekstil Kasrie Peringkat Biru Menteri LHK 2019
96 PT. Paiton Energy Peringkat Biru Menteri LHK 2019
97 PT. PAL Indonesia (Persero) Peringkat Biru Menteri LHK 2019
98 PT. Panasonic Gobel Eco Solution Manufacturing Indonesia Peringkat Biru Menteri LHK 2019
99 PT. Panggung Electric Citrabuana Peringkat Biru Menteri LHK 2019
100 PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) - Unit Industri BOBBIN Peringkat Biru Menteri LHK 2019
101 PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) PG Djombang Baru Peringkat Biru Menteri LHK 2019
102 PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) PG Kremboong Peringkat Biru Menteri LHK 2019
103 PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) PG Lestari Peringkat Biru Menteri LHK 2019
104 PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) PG Meritjan Peringkat Biru Menteri LHK 2019
105 PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) PG Mojopanggoong Peringkat Biru Menteri LHK 2019
106 PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) PG Ngadirejo Peringkat Biru Menteri LHK 2019
107 PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) PG Pesantren Baru Peringkat Biru Menteri LHK 2019
108 PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) PG Tjoekir Peringkat Biru Menteri LHK 2019
109 PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero) PG Djatiroto Peringkat Biru Menteri LHK 2019
110 PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero) PG Gending Peringkat Biru Menteri LHK 2019
111 PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero) PG Kedawoeng Peringkat Biru Menteri LHK 2019
112 PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero) PG Olean Peringkat Biru Menteri LHK 2019
113 PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero) PG Pagottan Peringkat Biru Menteri LHK 2019
114 PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero) PG Pandjie Peringkat Biru Menteri LHK 2019
115 PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero) PG Poerwodadi Peringkat Biru Menteri LHK 2019
116 PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero) PG Pradjekan Peringkat Biru Menteri LHK 2019
117 PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero) PG Rejosarie Peringkat Biru Menteri LHK 2019
118 PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero) PG Semboro Peringkat Biru Menteri LHK 2019

308 | Lampiran
Tahun
No. Nama Orang/Kelompok/Organisasi Nama Penghargaan Pemberi Penghargaan
Penghargaan
(1) (2) (3) (4) (5)
119 PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero) PG Soedhono Peringkat Biru Menteri LHK 2019
120 PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero) PG Wonolangan Peringkat Biru Menteri LHK 2019
121 PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero) PG Wringinanom Peringkat Biru Menteri LHK 2019
122 PT. Pertamina (Persero) - Bitumen Plant Gresik Peringkat Biru Menteri LHK 2019
123 PT. Pertamina (Persero) Marketing Operation Region V - Depot Pengisian Pesawat Udara Juanda Peringkat Biru Menteri LHK 2019
124 PT. Pertamina (Persero) Marketing Operation Region V - Terminal BBM Camplong Peringkat Biru Menteri LHK 2019
125 PT. Pertamina (Persero) Marketing Operation Region V - Terminal BBM Malang Peringkat Biru Menteri LHK 2019
126 PT. Pertamina Domestic Gas Region V - Depot LPG Tanjung Perak Peringkat Biru Menteri LHK 2019
127 PT. Petro Jordan Abadi Peringkat Biru Menteri LHK 2019
128 PT. PG Candi Baru Peringkat Biru Menteri LHK 2019
129 PT. PG Rajawali I - Unit PG Krebet Baru II Peringkat Biru Menteri LHK 2019
130 PT. PG Rajawali I - Unit PG Rejo Agung Baru Peringkat Biru Menteri LHK 2019
131 PT. PG Rajawali I - Unit PG Krebet Baru I Peringkat Biru Menteri LHK 2019
132 PT. PGN (Persero), Tbk. - Regional II Peringkat Biru Menteri LHK 2019
133 PT. PINDAD Div. Amunisi - Malang (Turen) Peringkat Biru Menteri LHK 2019
134 PT. PJB UBJ O&M PLTU Pacitan Peringkat Biru Menteri LHK 2019
135 PT. PJB Unit Bisnis Jasa Operasi dan Pemeliharaan PLTU Tanjung Awar-awar Peringkat Biru Menteri LHK 2019
136 PT. PJB Unit Pembangkitan Brantas PLTA Sutami Peringkat Biru Menteri LHK 2019
137 PT. PJB Unit Pembangkitan Brantas PLTA Wlingi Peringkat Biru Menteri LHK 2019
138 PT. Salim Ivomas Pratama Peringkat Biru Menteri LHK 2019
139 PT. Santos Jaya Abadi Peringkat Biru Menteri LHK 2019
140 PT. Sasa Inti Peringkat Biru Menteri LHK 2019
141 PT. Satelit Sriti Peringkat Biru Menteri LHK 2019
142 PT. Scandinavian Tobacco Group Indonesia Peringkat Biru Menteri LHK 2019
143 PT. Shanghai Maspion Oleo Chemical Industry Peringkat Biru Menteri LHK 2019
144 PT. SIER Peringkat Biru Menteri LHK 2019
145 PT. SIER Pasuruan (PIER) Peringkat Biru Menteri LHK 2019
146 PT. Sinar Sosro - KBP Mojokerto Peringkat Biru Menteri LHK 2019
147 PT. Sky Indonesia Peringkat Biru Menteri LHK 2019
148 PT. Solusi Bangun Indonesia, Tbk. - Tuban Plant Peringkat Biru Menteri LHK 2019
149 PT. Sopanusa Tissue & Packaging Saranasukses Peringkat Biru Menteri LHK 2019
150 PT. Sorini Agro Asia Corporindo - Pasuruan Peringkat Biru Menteri LHK 2019
151 PT. Sorini Towa Berlian Corporindo Peringkat Biru Menteri LHK 2019
152 PT. Srithai Maspion Indonesia Peringkat Biru Menteri LHK 2019
153 PT. Steel Pipe Industry of Indonesia (SPINDO) - Surabaya Plant (unit 3) Peringkat Biru Menteri LHK 2019
154 PT. Suparma, Tbk. Peringkat Biru Menteri LHK 2019

Lampiran | 309
Tahun
No. Nama Orang/Kelompok/Organisasi Nama Penghargaan Pemberi Penghargaan
Penghargaan
(1) (2) (3) (4) (5)
155 PT. Surabaya Mekabox Peringkat Biru Menteri LHK 2019
156 PT. Surya Pamenang Peringkat Biru Menteri LHK 2019
157 PT. Surya Zig Zag Peringkat Biru Menteri LHK 2019
158 PT. Timur Megah Steel Peringkat Biru Menteri LHK 2019
159 PT. Tirta Investama - Keboncandi Peringkat Biru Menteri LHK 2019
160 PT. Titani Alam Semesta Peringkat Biru Menteri LHK 2019
161 PT. Tjiwi Kimia Peringkat Biru Menteri LHK 2019
162 PT. Unichem Candi Industries Peringkat Biru Menteri LHK 2019
163 PT. Unilever Indonesia, Tbk - Pabrik Rungkut Peringkat Biru Menteri LHK 2019
164 PT. Wilmar Nabati Indonesia - Gresik Peringkat Biru Menteri LHK 2019
165 PT. Winaros Kawula Bahari Peringkat Biru Menteri LHK 2019
166 PT. Windu Blambangan Sejati Peringkat Biru Menteri LHK 2019
167 PT. Wings Surya - Gresik Plant Peringkat Biru Menteri LHK 2019
168 PT. Wings Surya - Wonocolo Plant Peringkat Biru Menteri LHK 2019
169 Saka Indonesia Pangkah, Ltd. Peringkat Biru Menteri LHK 2019
170 Santos (Madura Offshore) Pty., Ltd. Lapangan Gas Maleo Peringkat Biru Menteri LHK 2019
171 Camar Resources Canada Inc. (Bawean Blok Offshore) Peringkat Merah Menteri LHK 2019
172 PT. Abhijana Jaya Braja Sejahtera (d/h PT. Sepanjang Baut Sejahtera) Peringkat Merah Menteri LHK 2019
173 PT. ALP Petro Industry Peringkat Merah Menteri LHK 2019
174 PT. Aneka Tuna Indonesia Peringkat Merah Menteri LHK 2019
175 PT. Avia Avian Peringkat Merah Menteri LHK 2019
176 PT. Beiersdorf Indonesia Peringkat Merah Menteri LHK 2019
177 PT. Coca-cola Bottling - Pasuruan Plant Peringkat Merah Menteri LHK 2019
178 PT. CS2 Pola Sehat - Pabrik Pandaan Peringkat Merah Menteri LHK 2019
179 PT. Gema Ista Raya Peringkat Merah Menteri LHK 2019
180 PT. Guentner Indonesia Peringkat Merah Menteri LHK 2019
181 PT. Indal Alumunium Industry (Maspion Unit I) Peringkat Merah Menteri LHK 2019
182 PT. Indra Eramulti Logam Industri (IMLI) Peringkat Merah Menteri LHK 2019
183 PT. Mega Marine Pride Peringkat Merah Menteri LHK 2019
184 PT. Mega Surya Eratama Peringkat Merah Menteri LHK 2019
185 PT. Meiji Indonesian Pharmaceutical Industries Peringkat Merah Menteri LHK 2019
186 PT. Omya Indonesia Peringkat Merah Menteri LHK 2019
187 PT. Platinum Ceramic Industries - Karangpilang Peringkat Merah Menteri LHK 2019
188 PT. Sentosa Abadi Purwosari Peringkat Merah Menteri LHK 2019
189 PT. Smelting Peringkat Merah Menteri LHK 2019
190 PT. Sunrise Steel Peringkat Merah Menteri LHK 2019

310 | Lampiran
Tahun
No. Nama Orang/Kelompok/Organisasi Nama Penghargaan Pemberi Penghargaan
Penghargaan
(1) (2) (3) (4) (5)
191 PT. Suntory Garuda Beverage Peringkat Merah Menteri LHK 2019
192 PT. Wonokoyo Jaya Corporindo - Logistic Breeding (Malang) Peringkat Merah Menteri LHK 2019
G. BERSERI (Kategori Mandiri)
1 Desa Banggle, Kec. Kanigoro, Kab. Blitar. (RW.07, RW.08, RW.09, RW.11) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Mandiri Gubernur Jawa Timur 2019
2 Kelurahan Sukorame, Kec. Gresik, Kab. Gresik. (RW.01, RW.02, RW.06, RW.05) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Mandiri Gubernur Jawa Timur 2019
3 Desa Ngebrak, Kec. Gampengrejo, Kab. Kediri. (RW.01, RW.02, RW.03, Dsn Grompol RW.01) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Mandiri Gubernur Jawa Timur 2019
4 Desa Pucangro, Kec. Kalitengah, Kab. Lamongan. (RW.01, RW.02, RW.03, RW.04) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Mandiri Gubernur Jawa Timur 2019
5 Desa Pengangsalan, Kec. Kalitengah, Kab. Lamongan. (RW.01, RW.02, RW.03) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Mandiri Gubernur Jawa Timur 2019
6 Kelurahan Munggut, Kec. Wungu, Kab. Madiun. (RW.01, RW.03, RW.05, RW.06) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Mandiri Gubernur Jawa Timur 2019
7 Kelurahan Selosari, Kec. Magetan, Kab. Magetan. (RW.02, RW.03 RW.08, RW.09) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Mandiri Gubernur Jawa Timur 2019
8 Kelurahan Ringinanom, Kec. Nganjuk, Kab. Nganjuk. (RW.1, RW.2, RW.3, RW.4) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Mandiri Gubernur Jawa Timur 2019
9 Kelurahan Kangenan, Kec. Pamekasan, Kab. Pamekasan. (RW.03, RW.05, RW.07, RW.12, ) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Mandiri Gubernur Jawa Timur 2019
10 Desa Gelam, Kec. Candi, Kab. Sidoarjo. (RW.01, RW.02, RW.03, RW.05) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Mandiri Gubernur Jawa Timur 2019
11 Kelurahan Karangduak, Kec. Kota Sumenep, Kab. Sumenep. (RW.01, RW.02, RW.03, RW.04) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Mandiri Gubernur Jawa Timur 2019
12 Desa Pangarangan, Kec. Kota Sumenep, Kab. Sumenep. (RW.02, RW.03, RW.04, RW.05) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Mandiri Gubernur Jawa Timur 2019
13 Kelurahan Kepanjenkidul, Kec. Kepanjenkidul, Kota Blitar. (RW.01, RW.08, RW.11, RW.12) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Mandiri Gubernur Jawa Timur 2019
14 Kelurahan Purworejo, Kec. Purworejo, Kota Pasuruan. (RW.01, RW.02, RW.05, RW.08) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Mandiri Gubernur Jawa Timur 2019
15 Kelurahan Wiroborang, Kec. Mayangan, Kota Probolinggo. (RW.01, RW.02, RW.03, RW.04) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Mandiri Gubernur Jawa Timur 2019
16 Kelurahan Mangunharjo, Kec. Mayangan, Kota Probolinggo. (RW.06, RW.07, RW.08, RW.15) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Mandiri Gubernur Jawa Timur 2019
BERSERI (Kategori Madya)
1 Kelurahan Singotrunan, Kec. Banyuwangi, Kab. Banyuwangi. (RW.02, RW.03, RW.04) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Madya Gubernur Jawa Timur 2019
2 Kelurahan Klemunan, Kec. Wlingi, Kab. Blitar. (RW.01, RW.02, RW.03) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Madya Gubernur Jawa Timur 2019
3 Kelurahan Wlingi, Kec. Wlingi, Kab. Blitar. (RW.01, RW.03, RW.06) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Madya Gubernur Jawa Timur 2019
4 Desa Ampelgading, Kec. Selorejo, Kab. Blitar. (RW.01, RW.02, RW.03) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Madya Gubernur Jawa Timur 2019
5 Desa Pojok Garum, Kec. Garum, Kab. Blitar. (RW.01, RW.02, RW.03) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Madya Gubernur Jawa Timur 2019
6 Desa Karangsono, Kec. Kanigoro, Kab. Blitar. (RW.02, RW.06, RW.07) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Madya Gubernur Jawa Timur 2019
7 Deket Wetan, Kec. Deket, Kab. Lamongan. (RW.01, RW.02, RW.03) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Madya Gubernur Jawa Timur 2019
8 Kelurahan Jogoyudan, Kec. Lumajang, Kab. Lumajang. (RW.03, RW.05, RW.07) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Madya Gubernur Jawa Timur 2019
9 Desa Simo, Kec. Balerejo, Kab. Madiun. (RW.01, RW.02, RW.04) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Madya Gubernur Jawa Timur 2019
10 Kelurahan Tawanganom, Kec. Magetan, Kab. Magetan. (RW.01, RW.02, RW.05) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Madya Gubernur Jawa Timur 2019
11 Kelurahan Kramat, Kec. Nganjuk, Kab. Nganjuk. (RW.1, RW.2, RW.3) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Madya Gubernur Jawa Timur 2019
12 Desa Ranuklindungan, Kec. Grati, Kab. Pasuruan. (RW.04, RW.05, RW.02) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Madya Gubernur Jawa Timur 2019
13 Desa Bhinor, Kec. Paiton, Kab. Probolinggo. (RW.04, RW.05, RW.06) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Madya Gubernur Jawa Timur 2019
14 Desa Krejengan, Kec. Krejengan, Kab. Probolinggo. (RW.01, RW.02, RW.03) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Madya Gubernur Jawa Timur 2019
15 Kelurahan Sekardangan, Kec. Sidoarjo, Kab. Sidoarjo. (RW.05,RW.07, RW.08) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Madya Gubernur Jawa Timur 2019
16 Desa Sruni, Kec. Gedangan, Kab. Sidoarjo. (RW.01, RW.02, RW.03) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Madya Gubernur Jawa Timur 2019

Lampiran | 311
Tahun
No. Nama Orang/Kelompok/Organisasi Nama Penghargaan Pemberi Penghargaan
Penghargaan
(1) (2) (3) (4) (5)
17 Desa Pamolokan, Kec. Kota Sumenep, Kab. Sumenep. (RW.01, RW.05, RW.11) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Madya Gubernur Jawa Timur 2019
18 Kelurahan Bangselok, Kec. Kota Sumenep, Kab. Sumenep. (RW.01, RW.02, RW.04) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Madya Gubernur Jawa Timur 2019
19 Kelurahan Pakunden, Kec. Sukorejo, Kota Blitar. (RW.02, RW.08, RW.09) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Madya Gubernur Jawa Timur 2019
20 Kelurahan Plosokerep, Kec. Sananwetan, Kota Blitar. (RW.06, RW.07, RW.08) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Madya Gubernur Jawa Timur 2019
21 Kelurahan Jagalan, Kec. Kranggan, Kota Mojokerto. (RW.02, RW.03, RW.07) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Madya Gubernur Jawa Timur 2019
22 Kelurahan Jebreng Wetan, Kec. Kedopok, Kota Probolinggo. (RW.01, RW.03, RW.04) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Madya Gubernur Jawa Timur 2019
23 Kelurahan Morokrembangan, Kec. Krembangan, Kota Surabaya. (RW.03, RW.04, RW.05) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Madya Gubernur Jawa Timur 2019
24 Kelurahan Tambakrejo, Kec. Simokerto, Kota Surabaya. (RW.02, RW.03, RW.10) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Madya Gubernur Jawa Timur 2019
BERSERI (Kategori Pratama)
1 Kelurahan Demangan, Kec. Bangkalan, Kab. Bangkalan. (RW.01, RW.05) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Pratama Gubernur Jawa Timur 2019
2 Kelurahan Kemayoran, Kec. Bangkalan, Kab. Bangkalan. ( RW.01, RW.05) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Pratama Gubernur Jawa Timur 2019
3 Kelurahan Penganjuran, Kec. Banyuwangi, Kab. Banyuwangi. (RW.02, RW.03) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Pratama Gubernur Jawa Timur 2019
4 Desa Gambiran, Kec. Gambiran, Kab. Banyuwangi. (RW.03, RW.04) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Pratama Gubernur Jawa Timur 2019
5 Desa Tawangrejo, Kec. Binangun, Kab. Blitar. (RW.04. RW.05) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Pratama Gubernur Jawa Timur 2019
6 Kelurahan Satriyan, Kec. Kanigoro, Kab. Blitar. (RW.03, RW.05) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Pratama Gubernur Jawa Timur 2019
7 Desa Baureno, Kec. Baureno, Kab. Bojonegoro. (RW.02, RW.03) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Pratama Gubernur Jawa Timur 2019
8 Desa Cerme Kidul, Kec. Cerme, Kab. Gresik. (RW.02, RW.05) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Pratama Gubernur Jawa Timur 2019
9 Desa Pulogedang, Kec. Tembelang, Kab. Jombang. (Dsn Kedungbajul, Dsn Mlaten) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Pratama Gubernur Jawa Timur 2019
10 Desa Tambakrejo, Kec. Gurah, Kab. Kediri. (RW.02, RW.04) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Pratama Gubernur Jawa Timur 2019
11 Kelurahan Sukorejo, Kec. Lamongan, Kab. Lamongan. (RW.02, RW.05) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Pratama Gubernur Jawa Timur 2019
12 Kelurahan Tlogoanyar, Kec. Lamongan, Kab. Lamongan. (RW.01, RW.03) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Pratama Gubernur Jawa Timur 2019
13 Desa Klakah, Kec. Klakah, Kab. Lumajang. (RW.11, RW.12) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Pratama Gubernur Jawa Timur 2019
14 Desa Sumberjo, Kec. Sukodono, Kab. Lumajang. (RW.01, RW.02) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Pratama Gubernur Jawa Timur 2019
15 Desa Jenggolo, Kec. Kepanjen, Kab. Malang. (RW.04, RW.05) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Pratama Gubernur Jawa Timur 2019
16 Desa Sekarpuro, Kec. Pakis, Kab. Malang. (RW.13, RW.14) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Pratama Gubernur Jawa Timur 2019
17 Kelurahan Ploso, Kec. Nganjuk, Kab. Nganjuk. (RW.03, RW.05) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Pratama Gubernur Jawa Timur
18 Desa Pandansari, Kec. Sine, Kab. Ngawi. (RW.01, RW.02, RW.03) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Pratama Gubernur Jawa Timur 2019
19 Kelurahan Patemon, Kec. Pamekasan, Kab. Pamekasan. (RW.02, RW.03) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Pratama Gubernur Jawa Timur 2019
20 Desa Bago, Kec. Besuk, Kab. Probolinggo. (RW.01, RW.02) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Pratama Gubernur Jawa Timur 2019
21 Desa Napo Laok, Kec. Omben, Kab. Sampang. (Dsn Somber, Dsn Tanonggul) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Pratama Gubernur Jawa Timur 2019
22 Desa Kebonsari, Kec. Candi, Kab. Sidoarjo. (RW.01, RW.02) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Pratama Gubernur Jawa Timur 2019
23 Desa Kesambirampak, Kec. Kapongan, Kab. Situbondo. (RW.02, RW.11) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Pratama Gubernur Jawa Timur 2019
24 Desa Pandian, Kec. Kota Sumenep, Kab. Sumenep. (RW.02, RW.06) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Pratama Gubernur Jawa Timur 2019
25 Desa Glodog, Kec. Tuban, Kab. Tuban. (RW.01, RW.02) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Pratama Gubernur Jawa Timur 2019
26 Desa Sukorejo, Kec. Karangrejo, Kab. Tulungagung. (Dsn Banaran RW.02, Dsn Temon RW.02) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Pratama Gubernur Jawa Timur 2019
27 Kelurahan Botoran, Kec. Tulungagung, Kab. Tulungagung. (RW.05, RW.06) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Pratama Gubernur Jawa Timur 2019

312 | Lampiran
Tahun
No. Nama Orang/Kelompok/Organisasi Nama Penghargaan Pemberi Penghargaan
Penghargaan
(1) (2) (3) (4) (5)
28 Desa Mojorejo, Kec. Junrejo, Kota Batu. (RW.01, RW.06) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Pratama Gubernur Jawa Timur 2019
29 Kelurahan Sisir, Kec. Batu, Kota Batu. (RW.11, RW.12, RW.13) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Pratama Gubernur Jawa Timur 2019
30 Kelurahan Sukorejo, Kec. Sukorejo, Kota Blitar. (RW.01, RW.02) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Pratama Gubernur Jawa Timur 2019
31 Kelurahan Bendo, Kec. Kepanjenkidul, Kota Blitar. (RW.02, RW.03) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Pratama Gubernur Jawa Timur 2019
32 Kelurahan Mojoroto, Kec. Mojoroto, Kota Kediri. (RW.01, RW.10) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Pratama Gubernur Jawa Timur 2019
33 Kelurahan Taman, Kec. Taman, Kota Madiun. (RW.11, RW.15) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Pratama Gubernur Jawa Timur 2019
34 Kelurahan Kidul Dalem, Kec. Klojen, Kota Malang. (RW.04, RW.05) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Pratama Gubernur Jawa Timur 2019
35 Kelurahan Wates, Kec. Magersari, Kota Mojokerto. (RW.02, RW.03) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Pratama Gubernur Jawa Timur 2019
36 Kelurahan Karanganyar,Kec. Panggungrejo, Kota Pasuruan. (RW.02, RW.07) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Pratama Gubernur Jawa Timur 2019
37 Kelurahan Pakistaji, Kec. Wonoasih, Kota Probolinggo. (RW.06, RW.07) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Pratama Gubernur Jawa Timur 2019
38 Kelurahan Sukoharjo, Kec. Kanigaran, Kota Probolinggo. (RW.02, RW.06) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Pratama Gubernur Jawa Timur 2019
39 Kelurahan Pagesangan, Kec. Jambangan, Kota Surabaya. (RW.01, RW.03) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Pratama Gubernur Jawa Timur 2019
40 Kelurahan Perak Utara, Kec. Pabean Cantikan, Kota Surabaya. (RW.07, RW.08) Desa/Kelurahan BERSERI Kategori Pratama Gubernur Jawa Timur 2019
Keterangan: -
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur

Lampiran | 313
Tabel-58 Kegiatan/Program yang Diinisiasi Masyarakat di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019
Waktu Pelaksanaan
No. Nama Kegiatan Instansi Penyelenggara Kelompok Sasaran
(bulan/tahun)
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Coastal Clean Up di Pantai Cemara Kab. Banyuwangi PT. Pertamina Warga, Pelajar dan Kelompok Nelayan Januari/2019
2 Patroli Air Tim Patroli Air Terpadu Jawa Timur pabrik kecap dan saos, pabrik roti Januari/2019
3 Kampanye Stop Buang Sampah Popok Di Sungai, Kelola Sampah Hidup PJT I Masyarakat Jawa Timur Februari/2019
Bersih, Sehat Bernilai
4 Joint Declaration Signing Inception Phase “Fostering Inclusive Growth, Balai Besar Wilayah Sungai Brantas, 15 (lima belas) Kabupaten/Kota di Jawa Timur yang dilewati Maret/2019
Health and Equity by Mainstreaming Water Quality in River Basin Perum Jasa Tirta I, Ecoton, Dinas Sungai Brantas
Management in the Brantas River Basin Indonesia Lingkungan Hidup Prov Jatim, Tauw,
dan TUDelft.
5 Talkshow Ajang Wadul TVRI Jawa Timur tentang Optimalisasi Sungai TVRI Masyarakat Jawa Timur Maret/2019
Brantas, mewujudkan lingkungan sungai yang bersih bebas sampah
6 Aksi Bersih Sampah di Pantai Gili Ketapang Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timur dan Wisatawan Lokal April/2019
Pengurus TP PKK Kabupaten/Kota se-
Wilayah Bakorwil Jember
7 Pengelolaan Sampah Plastik Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timur Anggota/ Kader PKK dari Kabupaten/Kota Mojokerto, April/2019
Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Lamongan, Kabupaten
Tuban, Kabupaten Gresik, Kabupaten Nganjuk dan
Kabupaten Jombang
8 Pelatihan Hidroponik Kab Mojokerto DLH & Komunitas Pecinta Hidroponik Guru dan siswa sekolah Adiwiyata 30 September 2019
9 Pelatihan Sampah Organik Kab Mojokerto PU Perum Rakyat & DLH Bank sampah, & siswa sekolah Adiwiyata 30 Juli 2019
10 Sumur Resapan Kab Bangkalan DLH SDN, SPMN, SMAN, SMKN dan Balai Penyuluhan Desa 2019
11 Lubang Biopori Kab Bangkalan DLH Sekolah- sekolah, Masjid- masjid, Musholla dan madrasyah, 2019
perumhan dan perkantoran.
12 Penataan Lingkungan Pemukiman Penduduk Perkotaan (Jalan Dinas PU dan Penataan Ruang Tersebar di 18 Kecamatan se Kabupaten Bangkalan 2019
Lingkungan Di perkotaan 16 lokasi) Kab Bangkalan Kabupaten Bangkalan
13 Jalan Lingkungan Perdesaan (82 lokasi) Kab Bangkalan Dinas PU dan Penataan Ruang 2019
Kabupaten Bangkalan
14 Pembangunan Saluran Drainase / Gorong-gorong (12 lokasi) Kab Dinas PU dan Penataan Ruang 2019
Bangkalan Kabupaten Bangkalan
15 Pembangunan / Rehabilitasi Jaringan Irigasi Desa (JIDES) Kab Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Tanah merah, Bangkalan, Arosbaya, Galis, Blega, Klampis, 2019
Bangkalan Holtikultura dan Perkebunan Konang, Modung, Burneh, Tanjung Bumi, Kamal, Socah,
Kwanyar,Kokop, Sepulu dan Geger.
16 Pembangunan / Rehabilitasi Jalan Usaha Tani Kab Bangkalan Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Arosbaya, Geger, Klampis, Kokop, Modung, Sepulu, Tragah, 2019
Holtikultura dan Perkebunan Kwanyar, Socah, Bangkalan, Burneh, Labang dan Tanah
Merah.

314 | Lampiran
Waktu Pelaksanaan
No. Nama Kegiatan Instansi Penyelenggara Kelompok Sasaran
(bulan/tahun)
(1) (2) (3) (4) (5)
17 Pembangunan / Rehabilitasi Irigasi Tanah Dangkal Kab Bangkalan Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Bangkalan, Gales, Tanah Merah, Tragah, Socah, Burneh, 2019
Holtikultura dan Perkebunan Tanjung Bumi, Klampis, Geger, Kokop, Konang, Modung,
Kwanyar dan Blega.
18 Pengadaan Embung untuk Pertanian Kab Bangkalan Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Arosbaya 2019
Holtikultura dan Perkebunan
19 Pembangunan / Rehabilitasi Dam Parit Kab Bangkalan Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Kamal, Burneh, Socah, Tanah Merah, Galis, Blega, 2019
Holtikultura dan Perkebunan Arosbaya
20 Papan Himbauan Kab Bangkalan DLH Sekolah, Pemukiman, Pasar, Alun2 2019
21 Komposter Kab Bangkalan DLH Sekolah, Pemukiman, Pasar, Puskesmas, perkantoran 2019
22 Bank Sampah Kab Bangkalan DLH Perumahan, Kelurahan, Sekolah, Pondok pesantren 2019
23 Sosialisasi Peraturan Tentang Pembuatan Dokumen Lingkungan Hidup DLH Masyarakat Kab. Pamekasan yang memiliki usaha dan/atau Desember Tahun 2017
bagi usaha dan/atau Kegiatan Pemerintah dan non pemerintah (PAK) Kegiatan Pemerintah dan non pemerintah
Tahun 2017 Kab Pamekasan
24 Sosialisasi persiapan lomba Go Green and Clean tahun 2019 Kota Dinas Lingkungan Hidup Kota Madiun 27 Kelurahan 31 Juli 2019
Madiun
25 Sosialisasi Ijin Lingkungan Kota Madiun Dinas Lingkungan Hidup Kota Madiun Perusahaan/ Pelaku Kegiatan Usaha di Kota Madiun 15 Agustus 2019
26 Sosialisasi Adiwiyata Kota Madiun Dinas Lingkungan Hidup Kota Madiun Sekolah sekolah di wilayah Kota Madiun 26 Maret 2019
27 Sosialisasi Adipura Kota Madiun Dinas Lingkungan Hidup Kota Madiun Masyarakat (RT/RW), Kelompok Bank Sampah di wilayah 43711
Kota Madiun
28 Pengembangan Sayuran Organik di Desa Kemiri Kecamatan Panti Kab LP2M UNEJ Petani Desa Kemiri Kecamatan Panti juni- september 2019
Jember
29 Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga Melalui Peningkatan Pengetahuan LP2M UNEJ Ibu Rumah Tangga Kelurahan Mangli Kecamatan Kaliwates Agustus-September
Kesehatan dan Keterampilan Berbasis Lingkungan Untuk Meningkatkan 2019
Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat
30 Produksi Biopestisida Berbasis Jamur Trichoderma Harzianum untuk LP2M UNEJ Petani Jember Agustus-September
mengendalikan penyakit pada komoditi hortikultura dalam mendukung 2019
program pertanian organik di Jember
31 Optimalisasi Profit Pengrajin Kayu Desa Grenden Melalui Pemanfaatan LP2M UNEJ Pengrajin Kayu Desa Grenden Kecamatan Puger Agustus-September
Sampah Sisa Produksi Menjadi Alat Permainan Edukatif dan Strategi 2019
Pemasaran Marketplace
32 Masyarakat Bebas Pembakaran Jerami Padi LP2M UNEJ petani Desa Andongsari Kec. Ambulu Agustus-September
2019
33 Biokonversi Limbah Ternak Ayam dan Kambing Menggunakan Hermetia LP2M UNEJ Peternak Desa Kemiri Kec. Panti Agustus-September
Illucens Di Desa Kemiri Kec. Panti Kabupaten Jember 2019
34 Lomba Kantin Sekolah Dinas Ketahanan Pangan dan Sekolah Dasar (11 SD) 43617
Peternakan Kabupaten Jember

Lampiran | 315
Waktu Pelaksanaan
No. Nama Kegiatan Instansi Penyelenggara Kelompok Sasaran
(bulan/tahun)
(1) (2) (3) (4) (5)
35 Kontes Ternak se Kabupaten Jember di Desa Sukowono Kec. Sukowono Dinas Ketahanan Pangan dan Masyarakat/Peternak Nopember 2019
Kab Jember Peternakan Kabupaten Jember
36 Sosialisasi Perhutanan Sosial "Dalam usaha meningkatkan Asper BPKH Ponorogo Timur Bungkal - Segenap Anggota LMDH wilayah Ngrayun, Bungkal, dan 20 Nopember 2019
kesejahteraan masyarakat dan menjaga kelestarian hutan" Kab Ponorogo Sawoo yang masuk wilayah BPKH Ponorogo Timur
Ponorogo
37 Sosialisasi Perhutanan Sosial "Dalam proses percepatan permohonan Pemdes Baosan Lor dan Asper BPKH Segenap Anggota LMDH wilayah Ngrayun, Mrayan, dan 23 Nopember 2019
kemitraan kehutanan Kulin KK - KLHK Kab Ponorogo Ponorogo Selatan Manggare - Slahung yang masuk wilayah BPKH Ponorogo Selatan Kab
Ponorogo Ponorogo
38 Sosialisasi di Desa Srigading Kec Lawang Kab Malang Dinas Lingkungan Hidup PKK, kader lingkungan, perangkat warga (RT, RT, Kepala 09 Januari 2019
Dusun), Bank sampah, KSM pengelola TPS3R
39 Sosialisasi di Desa Permanu Kecamatan Pakisaji Dinas Lingkungan Hidup PKK, kader lingkungan, perangkat warga (RT, RT, Kepala 20 Januari 2019
Dusun), Bank sampah, KSM pengelola TPS3R
40 Sosialisasi di Desa Tegalgondo Kecamatan Karangploso Dinas Lingkungan Hidup PKK, kader lingkungan, perangkat warga (RT, RT, Kepala 20 Januari 2019
Dusun), Bank sampah, KSM pengelola TPS3R
41 Sosialisasi di desa Kedungrejo Kec. Pakis Dinas Lingkungan Hidup PKK, kader lingkungan, perangkat warga (RT, RT, Kepala 22 Januari 2019
Dusun), Bank sampah, KSM pengelola TPS3R
42 Sosialisasi diDesa Pandansari Lor Kecamatan Jabung Dinas Lingkungan Hidup PKK, kader lingkungan, perangkat warga (RT, RT, Kepala 23 Januari 2019
Dusun), Bank sampah, KSM pengelola TPS3R
43 Sosialisasi diDesa Pandansari Lor Kecamatan Jabung Dinas Lingkungan Hidup PKK, kader lingkungan, perangkat warga (RT, RT, Kepala 29 Januari 2019
Dusun), Bank sampah, KSM pengelola TPS3R
44 Sosialisasi pengurangan sampah di Desa Lumbangsari Kecamatan Dinas Lingkungan Hidup PKK, kader lingkungan, perangkat warga (RT, RT, Kepala 18 Februari 2019
Bululawang Dusun), Bank sampah, KSM pengelola TPS3R
45 Sosialisasi pengurangan sampah di Kecamatan Dampit Dinas Lingkungan Hidup PKK, kader lingkungan, perangkat warga (RT, RT, Kepala 21 Februari 2019
Dusun), Bank sampah, KSM pengelola TPS3R
46 Sosialisasi pengurangan sampah di Desa Pagak Dinas Lingkungan Hidup PKK, kader lingkungan, perangkat warga (RT, RT, Kepala 8 Maret 2019
Dusun), Bank sampah, KSM pengelola TPS3R
47 Sosialisasi pengurangan sampah di Desa Kecamatan Pakisaji Dinas Lingkungan Hidup PKK, kader lingkungan, perangkat warga (RT, RT, Kepala 19 Maret 2019
Dusun), Bank sampah, KSM pengelola TPS3R
48 Pelatihan administrasi 3R melalui bank sampah Dinas Lingkungan Hidup PKK, kader lingkungan, perangkatwarga (RT, RT, Kepala 16 Mei 2019
Dusun),Bank sampah, KSM pengelolaTPS3R
49 Pelatihan administrasi 3R melalui bank sampah Dinas Lingkungan Hidup PKK, kader lingkungan, perangkat warga (RT, RT, Kepala 17 Juni 2019
Dusun), Bank sampah, KSM pengelola TPS3R
50 Sosialisasi pengurangan sampah Dinas Lingkungan Hidup PKK, kader lingkungan, perangkat warga (RT, RT, Kepala 24 Juni 2019
Dusun), Bank sampah, KSM pengelola TPS3R
51 Sosialisasi pengelolaan sampah Dinas Lingkungan Hidup PKK, kader lingkungan, perangkat warga (RT, RT, Kepala 25 Juni 2019
Dusun), Bank sampah, KSM pengelola TPS3R

316 | Lampiran
Waktu Pelaksanaan
No. Nama Kegiatan Instansi Penyelenggara Kelompok Sasaran
(bulan/tahun)
(1) (2) (3) (4) (5)
52 Jagong maton 2 Dinas Lingkungan Hidup PKK, kader lingkungan, perangkat warga (RT, RT, Kepala 27 Juni 2019
Dusun), Bank sampah, KSM pengelola TPS3R
53 Sosialisasi pengurangan sampah di Desa Karangsuko Kecamatan Dinas Lingkungan Hidup PKK, kader lingkungan, perangkat warga (RT, RT, Kepala 22 Juli 2019
Pagelaran Dusun), Bank sampah, KSM pengelola TPS3R
54 Sosialisasi pengurangan sampah di Desa Bendosari Kecamatan Pujon Dinas Lingkungan Hidup PKK, kader lingkungan, perangkat warga (RT, RT, Kepala 24 Juli 2019
Dusun), Bank sampah, KSM pengelola TPS3R
55 Sosialisasi pengurangan sampah di Desa Plandi Kecamatan Wonosari Dinas Lingkungan Hidup PKK, kader lingkungan, perangkat warga (RT, RT, Kepala 25 Juli 2019
Dusun), Bank sampah, KSM pengelola TPS3R
56 Sosialisasi pengurangan sampah di Desa Wonomulyo Kecamatan Dinas Lingkungan Hidup PKK, kader lingkungan, perangkat warga (RT, RT, Kepala 02 Agustus 2019
Poncokusumo Dusun), Bank sampah, KSM pengelola TPS3R
57 Sosialisasi pengurangan sampah di Desa Tawangsari Kecamatan Pujon Dinas Lingkungan Hidup PKK, kader lingkungan, perangkat warga (RT, RT, Kepala 05 Agustus 2019
Dusun), Bank sampah, KSM pengelola TPS3R
58 Sosialisasi pengelolaan sampah di pantai Ngliyep Dinas Lingkungan Hidup PKK, kader lingkungan, perangkat warga (RT, RT, Kepala 06 Agustus 2019
Dusun), Bank sampah, KSM pengelola TPS3R
59 Sosialisasi pengurangan sampah di Desa Sukorajo Kec Lawang Dinas Lingkungan Hidup PKK, kader lingkungan, perangkat warga (RT, RT, Kepala 13 Agustus 2019
Dusun), Bank sampah, KSM pengelola TPS3R
60 Bersih-bersih sampah di Pantai Balekambang (GIRAS) Dinas Lingkungan Hidup PKK, kader lingkungan, perangkat warga (RT, RT, Kepala 18 Agustus 2019
Dusun), Bank sampah, KSM pengelola TPS3R
61 Training of trainers kader bank sampah Dinas Lingkungan Hidup PKK, kader lingkungan, perangkat warga (RT, RT, Kepala 27 Agustus 2019
Dusun), Bank sampah, KSM pengelola TPS3R
62 Sosialisai bank sampah di Kecamatan Pakis Dinas Lingkungan Hidup PKK, kader lingkungan, perangkat warga (RT, RT, Kepala 43712
Dusun), Bank sampah, KSM pengelola TPS3R
63 Sosialisasi bank sampah dan pembentukannya Dinas Lingkungan Hidup PKK, kader lingkungan, perangkat warga (RT, RT, Kepala 43713
Dusun), Bank sampah, KSM pengelola TPS3R
64 Sosialisasi pengurangan sampah Dinas Lingkungan Hidup PKK, kader lingkungan, perangkat warga (RT, RT, Kepala 43722
Dusun), Bank sampah, KSM pengelola TPS3R
65 Sosialisasi pengurangan di wilayah pantai Lenggoksono Dinas Lingkungan Hidup PKK, kader lingkungan, perangkat warga (RT, RT, Kepala 43723
Dusun), Bank sampah, KSM pengelola TPS3R
66 Clean Up day di Wendit Dinas Lingkungan Hidup komunitas lingkungan hidup, masyarakat sekitar, wisatawan 43729
67 Sosialisasi pengurangan sampah Dinas Lingkungan Hidup PKK, kader lingkungan, perangkat warga (RT, RT, Kepala 09 Oktober 2019
Dusun), Bank sampah, KSM pengelola TPS3R
68 Musyawarah Besar Bank Ssampah (Ngalam Waste Bank) Dinas Lingkungan Hidup Bank sampah 10 Oktober 2019
69 Sosialisasi pengelolaan lingkungan di lingkup sekolah (bimbingan teknis Dinas Lingkungan Hidup Guru, siswa yang tergabung dalam Pokja Sekolah Adiwiyata 26 Juni 2019
Sekolah Adiwiyata) Provinsi dan Nasional

Lampiran | 317
Waktu Pelaksanaan
No. Nama Kegiatan Instansi Penyelenggara Kelompok Sasaran
(bulan/tahun)
(1) (2) (3) (4) (5)
70 Sosialisasi penyusunan dokumen lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kecamatan, pelaku usaha yang belum mempunyai dokumen 43556
lingkungan dan pelaku usaha yang sudah mempunyai
dokumen lingkungan tapi belum punya izin PPLH
71 Sosialisasi dan bursa inovasi pengembangan dan pengelolaan bank Dinas Lingkungan Hidup Kader lingkungan & bank sampah 43418
sampah sekabupaten malang
72 Bina desa 2018 Dinas Lingkungan Hidup masyarakat setiap bulan
73 Sosialisasi dengan mahasiswa KKN Mahasiswa Masyarakat, kader lingkungan, bank sampah
74 Sosialisasi desa Dinas Lingkungan Hidup Masyarakat, kader lingkungan, bank sampah setiap bulan
75 Sosialisasi kecamatan Kecamatan Masyarakat, kader lingkungan, bank sampah
76 Sosialisasi PKK Desa Kelompok desa wisma, anggota PKK, Bank Sampah, Ibu
Rumah Tangga
77 Kegiatan Jambore sampah ke 2 tahun 2019 Dinas Lingkungan Hidup pelajar & mahasiswa 25-26 januari 2019
78 Jagong maton TPS 3R Sekabupaten Malang Dinas Lingkungan Hidup KSM TPS 3R dan bank sampah setiap bulan
79 Penindakan Bagi Masyarakat yang Mebuang Sampah Sembarangan Sri Lingkewati Warga Jl. Pesapen 2 Minggu Sekali
80 Pengelolaan Sisa Makanan Menjadi Pupuk untuk Taman Sri Lingkewati Warga Jl. Pesapen 2 Minggu Sekali
81 Pemanfaatan dan Daur Ulang Plastik Sri Lingkewati Warga Jl. Pesapen 2 Minggu Sekali
82 Pemanfaatan Daun Kering menjadi Pupuk Kering dan Pupuk Cair Eddi Dwi Rochadi Warga Jl. Rungkut Menanggal Harapan Blok U No. 6 Setiap Minggu
83 Penanaman Toga, Buah, dan Sayur dan Pemanfaatn Kembali Green Eddi Dwi Rochadi Warga Jl. Rungkut Menanggal Harapan Blok U No. 7 Setiap Minggu
House
84 Peningkatan Edukasi kepada Masyarakat Ernie S Hartono Warga Surabaya Setiap Minggu
85 Kegiatan Lomba Lingkungan yang didukung Pemerntah Provinsi Jawa Ernie S Hartono Warga Surabaya 1 Tahun Sekali
Timur
86 Pengelolaan Sampah dengan Pihak Swasta/CSR Ernie S Hartono Warga Surabaya 1 Tahun Sekali
87 Penyelamatan Sumber mata air dengan membangun dan merawat Eko Wahyudi Warga Jl. Bendungan Setiap Hari
bendungan
88 Penggerak Pertanian dan Peternakan Eko Wahyudi Warga Jl. Bendungan Setiap Hari
89 Pemanfaatan Lahan Fasum menjadi Green House dan Urban Farming Irwan Oeoen Jl Darmo Baru Barat Setiap Hari
ramah lingkungan
90 Pengembangan Tanaman Budi Daya Hidroponik Sumardi Warga Tambak Segaran Gang 4 No. 02 Setiap Minggu
91 Pemasangan Biopori / Peserapan Swadaya Sumardi Kampung Tambak Segaran Gang 4 No. 03 Setiap Minggu
92 Inisiator kelurahan tentang stop sampah plastik Yani Suharti Kampung Jl. Tapaksiring no.1 Surabaya Setiap Minggu
93 Pembuatan dan Pemanfaatan Lubang Biopori Untuk Menjaga Mochamad Zainuri,SE Kampung Jl. PMI Bougenville Blok X – 28 no 10 Surabaya Setiap Minggu
Keseimbangan Ekosistem Tanah
94 Pertemuan Rutin Fasilitator Lingkungan tingkat Wilayah Fasilitator Lingkungan per wilayah 50 orang setiap pertemuan 2 bulanan
95 Kerja Bakti dan Sosialisasi Kebersihan di kampung RW 2 Kelurahan Warga 100 orang warga Juni
Kemayoran Kecamatan Krembangan

318 | Lampiran
Waktu Pelaksanaan
No. Nama Kegiatan Instansi Penyelenggara Kelompok Sasaran
(bulan/tahun)
(1) (2) (3) (4) (5)
96 Kerja Bakti dan Sosialisasi Kebersihan di kampung RW 4 Kelurahan Warga 100 orang warga Juli
Kapas Madya Baru Kecamatan Tambak Sari
97 Kerja Bakti dan Sosialisasi Kebersihan di kampung RW 7 Kelurahan Warga 100 orang warga Juni
Perak Barat Kecamatan Kenjeran
98 Kerja Bakti dan Sosialisasi Kebersihan di kampung RW 6 Kelurahan Warga 100 orang warga Juni
Tambak Sari Kecamatan Tambak Sari
99 Kerja Bakti dan Sosialisasi Kebersihan di kampung RW 6 Kelurahan Warga 100 orang warga Mei
Sidotopo Kecamatan Semampir
100 Kerja Bakti dan Sosialisasi Kebersihan di kampung RW 6 Kelurahan Warga 100 orang warga April
Siwalan Kerto Kecamatan Wonocolo
101 Kerja Bakti dan Sosialisasi Kebersihan di kampung RW 3 Kelurahan Warga 100 orang warga April
Kalisari Kecamatan Mulyorejo
102 Kerja Bakti dan Sosialisasi Kebersihan di kampung RW 3 Kelurahan Warga 100 orang warga April
Bendul Merisi Kecamatan Wonocolo
103 Kerja Bakti dan Sosialisasi Kebersihan di Di Bantaran Sungai Kali Tebu Warga 250 orang warga Januari
Kapas Madya Baru Kec. Tambaksari, Sisi tanah kali Kedinding, Sidotopo
Wetan, Sisi Bulak Banteng, Sisi Bulak Banteng Kec. Kenjeran
104 Kerja Bakti dan Sosialisasi Kebersihan di kampung RW 7 Kelurahan Warga 200 orang warga Maret
Simomulyo Kecamatan Sukomanunggal
105 Kerja Bakti dan Sosialisasi Kebersihan di kampung RW 4 Kelurahan Warga 50 orang warga Maret
Asemrowo Kecamatan Asemrowo
106 Kerja Bakti dan Sosialisasi Kebersihan di kampung RW 10 Kelurahan Warga 50 orang warga Maret
Gundih Kecamatan Bubutan
107 Kerja Bakti dan Sosialisasi Kebersihan di kampung Kelurahan Warga 100 orang warga Februari
Kemayoran Kecamatan Krembangan dan Bantaran Kereta Api Sidotopo
108 Kerja Bakti dan Sosialisasi Kebersihan di Bantaran Sungai Kalitebu Warga 50 orang warga Januari
Kecamatan Simokerto
109 Konservasi Air Hujan & Pengelolaan Sampah Kab Nganjuk Kec. Gondang, Kec. Pace, Kec. Masyarakat & peserta didik Mei-Oktober 2019
Kertosono, Kec. Ngronggot
110 Pemberdayaan Masyarakat KOTAKU Kec. Nganjuk Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Mei 2019
111 Peningkatan SDM dalam Pengelolaan Persampahan (di Ds. Lestari, Ds. Kec. Patianrowo & Kec. Pace Tokoh masyarakat & Karang Taruna Mei-Juni 2019
Ngrombot, Ds. Pacewetan)
112 Pembinaan Implemantasi Regulasi Persampahan Kec. Wilangan, Kec. Bagor, Kec. Perangkat kantor Kecamatan dan Kelurahan/Desa September-November
Kertosono, Kec. Sawahan 2019
113 Gerakan Peduli Pengelolaan Lingkungan STKIP PGRI Nganjuk & STIKES Satria Mahasiswa menjelang KKN Maret-Mei 2019
Bhakti Nganjuk

Lampiran | 319
Waktu Pelaksanaan
No. Nama Kegiatan Instansi Penyelenggara Kelompok Sasaran
(bulan/tahun)
(1) (2) (3) (4) (5)
114 Gerakan Bersih Lingkungan Drainase Pembungan Air Kec. Nganjuk, Kec. Berbek, Kec. Pace, Masyarakat sekitar drainase Oktober 2019 s/d
Kec. Kertosono, Kec. Ngronggot Februari 2020
115 Inovatif Kreatif Pengelolaan Sampah dalam Penanggulangan Rawan Kec. Gondang & Kec. Sukomoro Masyarakat Desa Senjayan, Desa Ngujung (Gondang) & Oktober-November
Penyakit Kel. Sukomoro 2019
116 Inovatif Kreatif Ekonomi Kewirausahaan Persampahan Kec. Pace, Kec. Bagor, Kec. Masyarakat Desa Mlandangan, Desa Gandu, Desa 2019
Tanjunganom Kampung Baru
117 Wisata Edukasi Inspirasi & Kreativitas Persampahan (di TPA & TPST) SMAN 2 Nganjuk, SMKN 1 Bagor, Siswa & mahasiswa KKN April-Mei 2019
Kab Nganjuk SMKN 2 Nganjuk, Mahasiswa KKN
(Unair)
118 Sosialiasi Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Bagi Kegiatan Dinas Lingkungan Hidup Kab Lumajang Penanggung Jawab Kegiatan Pelayanan Kesehatan April 2019
Pelayanan Kesehatan)
119 Sosialisasi Adaptasi Perubahan Iklim Dinas Lingkungan Hidup Kab Lumajang Kader Desa Berseri dan Kampung Iklim Maret 2019
120 Sosialisasi Penyelamat Lingkungan Hidup (Kalpataru) Dinas Lingkungan Hidup Kab Lumajang Calon Penerima Kalpataru dan Kader Desa Berseri Juli 2019
121 Sosialisasi Prokasih dan Pembentukan Kelompok Masyarakat Peduli Kali Dinas Lingkungan Hidup Kab Lumajang Warga yang Bermukim di Sepanjang Bantaran Sungai Agustus dan September
Bersih 2019
122 Sosialiasi Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Bagi Kegiatan/ Dinas Lingkungan Hidup Kab Lumajang Pemrakarsa Kegiatan/Usaha September 2019
Usaha Non Kesehatan)
123 Sosialisasi Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Dinas Lingkungan Hidup Kab Lumajang Masyarakat dan Kader Lingkungan September 2019
Persampahan
124 Sosialisasi Penarikan Petugas Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kab Lumajang Masyarakat September - Desember
2019
125 Sosialisasi Rehabilitasi Lahan Kritis Dinas Lingkungan Hidup Kab Lumajang Forest Management Unit (FMU) dan Kelompok Tani Hutan November 2019
(KTH)
126 Sosialisasi Konservasi Sumber Mata Air Dinas Lingkungan Hidup Kab Lumajang Forest Management Unit (FMU) dan Kelompok Tani Hutan September 2019
(KTH)
127 Sosialisasi Pengelolaan Sampah dengan Sistem 3R dan Rapat Dinas Lingkungan Hidup Kab Lumajang Warga yang Bermukim di Sepanjang Bantaran Sungai November 2019
Koordinasi Persiapan Penilaian Tahap I (P-I) Adipura Periode Tahun
2017-2019
128 Sosialisasi Pembinaan Sekolah Model Adiwiyata Dinas Lingkungan Hidup Kab Lumajang Kepala Sekolah dan Guru Pembina Adiwiyata Juni 2019
129 Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi Webgis Bagi Operator Website Dinas Dinas Lingkungan Hidup Kab Lumajang Admin dan Operator Website Dinas Lingkungan Hidup November 2019
Lingkungan Hidup
130 Sosialisasi Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Dinas Lingkungan Hidup Kab Lumajang OPD terkait, Camat November 2019
131 Jumingsih (Jum'at Minggu Bersih) OPD di Kabupaten Magetan dan Kantor dan fasilitas umum Mingguan
masyarakat
132 Aksi Tanam Pohon di sekitar mata air Poktan, Penggiat lingkungan, Ds. Sambirejo, Kec. Wonosalam Desember 2019
komunitas dan masyarakat

320 | Lampiran
Waktu Pelaksanaan
No. Nama Kegiatan Instansi Penyelenggara Kelompok Sasaran
(bulan/tahun)
(1) (2) (3) (4) (5)
133 Aksi Tanam Pohon di sekitar mata air Poktan, Penggiat lingkungan, Ds. Carangwulung, Kec. Wonosalam Desember 2019
komunitas dan masyarakat
134 Sholawatan Air Hujan Yayasan Air Kita Ds. Karangwinongan, Kec. Mojoagung Nopember 2019
135 Aksi Tanam Pohon Masyarakat dan Mahasiswa UMM Ds. Sumberaji, Kec. Kabuh Februari 2019
Malang
136 Pelatihan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga DLH Kader Kebersihan, Ibu Rumah Tangga Maret 2019
137 Lomba daur ulang sampah DLH Kader Kebersihan, Ibu Rumah Tangga Maret 2019
138 Fashion Show Festival 3R di Taman Kehati DLH Kader Kebersihan dan dinas serta masyarakat Maret 2020
139 Fashion Show Festival 3R di TPA Sampah DLH Kader Kebersihan dan dinas serta masyarakat Desember 2019
140 Bapak Samertho DLH Kader Kebersihan dan dinas serta masyarakat Juni 2019
141 Kampanye Anti Plastik DLH Semua Masyarakat Juni 2019
142 Tiga Bulan Bersih Sampah DLH Semua Masyarakat Juni 2020
143 Lomba kreatif daur ulang sampah DLH Semua Kader Kebersihan Agustus 2019
144 Sosialisasi Pemanfaatan Sampah untuk membayar JKN-KIS DLH dan BPJS Semua Masyarakat Juli 2019
145 Uji Emisi Kendaraan Bermotor Dinas Perhubungan Semua Dinas Desember 2019
146 Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional di Pelabuhan Mayangan Sekolah Adiwiyata Kota Probolinggo Masyarakat, Komunitas Lingkungan 2 Maret 2019
147 Peringatan Hari Air Formalis Kota Probolinggo Masyarakat, Komunitas Lingkungan 28 Maret 2019
148 Peringatan Hari Bumi di Pantai Pilang Saka Kalpataru Kota Probolinggo Masyarakat, Komunitas Lingkungan 21 April 2019
149 Peringatan Hari Konservasi dengan penanaman di pantai Pilang KPL Kota Probolinggo Masyarakat, Komunitas Lingkungan 12 Agustus 2019
150 Sosialisasi Penanganan Persampahan di Masyarakat PAPESA Kota Probolinggo Masyarakat dan anggota Papesa 23 Juli 2019
151 Kegiatan Bersih Sungai dan Saluran Formalis dan Gereja Bunda Maria Masyarakat, Kelurahan Sukabumi, sekolah di sepanjang 7 Agustus 2019
sungai Jalan Sukarno Hatta
152 Sosialisasi Lingkungan Hidup di Kecamatan Kedopok PAPESA Kota Probolinggo Masyarakat, Komunitas Lingkungan 14 September 2019
153 Sosialisasi Lingkungan Hidup di Kecamatan Kademangan KPL Kota Probolinggo Anggota Kader Penggerak Lingkungan Se Kota Probolinggo 15 November 2019
154 Bersih Sungai dan saluran kelurahan Mangunharjo Formalis Kota Probolinggo Masyarakat, Komunitas Lingkungan 5 Desember 2019
155 Pengembangan Kakao Organik Dinas Pertanian dan Pangan Kab. Kelompok Tani Maju II Desa Suruh, Kecamatan Suruh 5 tahun
Trenggalek
156 Bimtek Persampahan Bagi Masyarakat DPKPLH Kab. Trenggalek Masyarakat
157 Bimtek Persampahan Bagi Masyarakat DPKPLH Kab. Trenggalek Masyarakat
158 Bimtek Pengelolaan sampah 3 R Masyarakat DPKPLH Kab. Trenggalek Masyarakat
159 Sosialisasi Desa berseri DPKPLH Kab. Trenggalek Desa Winong, Karangsuko Rejowinangun dan 5 Kelurahan
(Tamanan, Sumbergedong, Ngantru, Surodakan dan
Kelutan)
160 Pembentukan Bank Sampah DPKPLH Kab. Trenggalek Desa Winong, Karangsuko Rejowinangun dan 5 Kelurahan
(Tamanan, Sumbergedong, Ngantru, Surodakan dan
Kelutan)

Lampiran | 321
Waktu Pelaksanaan
No. Nama Kegiatan Instansi Penyelenggara Kelompok Sasaran
(bulan/tahun)
(1) (2) (3) (4) (5)
161 Sarasehan Prokasih DPKPLH Kab. Trenggalek Pemperhati Lingkungan se-Kabupaten Trenggalek
162 Bersih – bersih Sungai DPKPLH Kab. Trenggalek Sungai Desa Margomulyo Kec. Watulimo
163 Lomba Prokasih DPKPLH Kab. Trenggalek Sekolah, Komunitas dan Umum
164 Sosialisasi Program Kelurahan Berseri DLH KPL (Kelompok Peduli Lingkungan), Pengurus Bank 10 Oktober 2019
Sampah, KWT (Kelompok Wanita Tani), LPMK (Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan), KSM IPAL Komunal,
Aparat kelurahan dan kecamatan
165 Workshop Ecobrick DLH Sekolah Adiwiyata, Bank Sampah 17-18 September 2019
166 Lomba Puncak Hari Lingkungan Hidup dan Peringatan Hari Cinta Puspa DLH Sekolah SD dan SMP se-Kota Blitar 18-19 September 2019
dan Satwa
167 Capacity Building Pengurus dan majelis pembimbing Saka Kalpataru DLH Pengurus dan Majelis Pembimbing Saka Kalpataru Se-Kota 22-23 November 2019
Blitar
168 Lomba Kelurahan Berseri Tingkat Kota Blitar DLH Kelurahan se-Kota Blitar 11 – 21 November 2019
169 Sosialisasi Eco Pesantren DLH Pesantren se-Kota Blitar 17 Desember 2019
170 Bakti Pemasangan Biopori DLH Siswa sekolah adiwiyata, anggota saka kalpataru kwarcab 19 Desember 2019
kota blitar, dan pegiat lingkungan
171 Program Kali Bersih Kecamatan se-kota Blitar Masyarakat kelurahan se-kota Blitar Oktober 2019
172 Penanaman Pohon di sekitar mata air Mapala Kabupaten Tuban sumber mata Air di Kabupaten Tuban 06 Januari 2019
173 Ekstra Greksa Green Care Semansa SMAN 1 Tuban dan PT Semen Penghijauan di area bekas tambang Kab. Tuban 02 Februari 2019
Indonesia Tuban
174 Sapu Bersih Dadagan Tim Sapu Bersih Pantai Boom Tuban Wilayah masyarakat Pantai Boom 21 Februari 2019
175 Aksi Bersih Bersih di Wisata Pantai Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Masyarakat Kelurahan Panyuran 01 Maret 2019
Kab Tuban
176 Gerakan Pecinta Lingkungan (Genpencil) Rukun Nelayan dan Karang Taruna Masyarakat Desa Palang Karang Taruna Desa Palang 16 Juni 2019
Desa Palang
177 Coastal Clean Up dan Penanaman Pohon PT Pertamina (persero) Tuban Mangrove Center Tuban 17 Agustus 2019
178 World Cleanup Day (WCD) Tim World Cleanup Day Kab. Tuban Desa Palang 43729
179 Ecobrick untuk tangkis Gelombang Laut Forum Bank Sampah Tuban (FBST) Warga Kelurahan Karangsari 27 Oktober 2019
180 Kerja Bakti Bersih Lingkungan Karang Taruna Karya Bhakti Desa Warga Masyarakat Desa Merkawang 43777
Merkawang
181 Pengelolaan Sampah Plastik Karang Taruna Desa Karang Agung Masyarakat Desa Karangagung 27 Desember 2019
182 Edukasi berbentuk presentasi, games, dan aksi lapangan Earth Hour Indonesia Regional Sidoarjo Masyarakat Januari 2019
183 Pertemuan rutin forum, diskusi bedah kisi-kisi penilaian Adiwiyata, dan Forum sekolah Adiiwyata Jawa Timur Sekolah Adiwiyata Januari 2019
penyusunan program kegiatan forum
184 Kampanye Switch Off Earth Hour Indonesia Regional Sidoarjo Masyarakat Maret 2019
185 Sosialisasi Persiapan Desa/Kelurahan Berseri Jatim Kelurahan Sekardangan Peserta Desa / Kelurahan Berseri Jatim Ápril 2019

322 | Lampiran
Waktu Pelaksanaan
No. Nama Kegiatan Instansi Penyelenggara Kelompok Sasaran
(bulan/tahun)
(1) (2) (3) (4) (5)
186 Pelatihan 100 hari Pertama Kehidupan Tim Abdimas Umsida dan Kader Desa Balongtani Kecamatan Jabon, Sidoarjo April-Juni 2019
Posyandu
187 Pengenalan Pendidikan Lingkungan Hidup kepada Siswa Baru SMA Hang Tuah 2 Sidoarjo Pelajar Juli 2019
188 Pengenalan Pendidikan Lingkungan Hidup kepada Siswa Baru SMPN 1 Sedati Pelajar Juli 2019
189 Pembekalan Kuliah kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Dosen Pembimbing Juli 2019
190 Pelatihan Komposter Tim KKN dan Abdimas UMSIDA Desa Warga Desa Pagerwojo Agustus 2019
Pagerwojo
191 Pelatihan Desain Grafis Tim Abdimas UMSIDA KKN dan Karang Taruna Desa Punggul Kecamatan Gedangan, Agustus 2019
Karang taruna Punggul Sidoarjo
192 Pelatihan Biogas Mini Tim Abdimas KKN UMSIDA Peternak Sapi di Desa Kedungcangkring Kecamatan Jabon, Agustus 2019
Sidoarjo
193 Training of Trainers Kader Bank Sampah Spektra Kader Lingkungan September 2019
194 Sosialisasi Program Madrasah Adiwiyata MAN Sidoarjo Seluruh Warga Madrasah September 2020
195 Dies Natalis XXOOO Smegri Dapala Pecinta Alam SMK PGRI 2 Sidoarjo Seluruh Warga Madrasah Oktober 2019
196 Sosialisasi Pengelolaan Sampah Rumah Tangga PKK Sidoarjo Masyarakat Oktober 2019
197 In House Training SMAN 1 Gedangan Pelajar Nopember 2019
198 Sosialisasi tentang Lingkungan Bersih dan Hijau SMPN 5 Sidoarjo Pelajar Nopember 2019
199 Pembersihan Lingkungan Desa, Biopori, dan Saluran Air PT. Santos Jaya Abadi Masyarakat Nopember 2019
200 Sosialisasi tentang Penyelenggaraan Sekolah Berbudaya Lingkungan Komunitas Sahabat Peduli Lingkungan Masyarakat Nopember 2019
201 Kerjasama sebagai Mitra dalam Program "Drinking Water Program" Dinas Lingkungan Hidup Kab. Pacitan Siswa - siswi di Sekolah 43663
202 Sosialisasi peningkatan kapasitas kader dan pengelolaan titik pantau Dinas Lingkungan Hidup Kab. Pacitan Masyarakat Penanggung Jawab Titik Pantau Oktober 2019
adipura serta dalam upaya evaluasi dan persiapan pantau adipura tahun
2019
203 Sosialisasi Program Kampung Iklim Dinas Lingkungan Hidup Kab. Pacitan Masyarakat 30 Oktober 2019
204 Sosialisasi Perijinan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kab. Pacitan Pengusaha di Pacitan 26 September 2019
205 Destana (Desa Tangguh Bencana) Badan Penanggulangan Bencana Masyarakat desa rentan bencana Maret 2019
Daerah
206 Sosialisasi Mitigasi Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Masyarakat Maret 2019
Daerah
207 Pembersihan sungai Badan Penanggulangan Bencana Masyarakat terdampak bencana Maret 2019
Daerah dan Dinas terkait
208 Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Dinas Perumahan dan Kawasan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) 6 Bulan
Permukiman
209 Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Kawasan Permukiman Dinas Perumahan dan Kawasan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) 6 Bulan
Permukiman

Lampiran | 323
Waktu Pelaksanaan
No. Nama Kegiatan Instansi Penyelenggara Kelompok Sasaran
(bulan/tahun)
(1) (2) (3) (4) (5)
210 Rehabilitasi, Pembangunan, Pemeliharaan dan Pengelolaan Rumah Dinas Perumahan dan Kawasan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) 6 Bulan
Susun Permukiman
211 Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) Dinas Perumahan dan Kawasan Kelompok Keswadayaan Masyarakat (KKM) 6 Bulan
Permukiman
212 Pembangunan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) Dinas Perumahan dan Kawasan Desa Penerima Bantuan 6 Bulan
Permukiman
213 Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) Dinas Perumahan dan Kawasan Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) 6 Bulan
Permukiman
214 Penyelamatan satwa dengan Lembaga Konservasi (Pengembangbiakan PD Madiun Umbul Square Satwa-satwa yang ada di taman wisata Umbul. 2019
terkontrol dan/atau penyelamatan satwa dengan tetap mempertahankan
kemurnian jenisnya Serta berfungsi sebagai tempat pendidikan,
peragaan, penitipan sementara, sumber indukan dan cadangan genetik
untuk mendukung populasi in-situ, sarana rekreasi yang sehat serta
penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan)
215 Penambahan kandang satwa sesuai spesies (Satwa di PD Umbul PD Madiun Umbul Square bekerjasama a. Penambahan kandang aves b. Penambahan kandang 2019
semakin banyak baik dari segi spesies maupun jumlahnya, sehingga dengan DLH reptile c. Penambahan kandang mamalia
perlu penambahan kandang yang spesifik untuk masingmasing spesies
dan disesuaikan dengan kemampuan daya muat kandang)
216 Gerakan Penghijauan DLH Kab. Madiun Kab Madiun 2019
217 Penanaman Sekitar Mata Air DLH Kab. Madiun Kab Madiun 2019
218 Pelatihan Pembuatan Lubang Resapan Biopori DLH Kab. Madiun Sekolah Adiwiyata 2019
219 Lomba Putra Putri Lingkungan Hidup Kabupaten Madiun DLH Kab. Madiun Siswa SD/MI, SMP/MTs, SMA/MI 2019
Keterangan: -
Sumber:
1. Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur
2. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota se-Jawa Timur

324 | Lampiran
Tabel-58A Kegiatan Dinas Lingkungan Hidup Provinis Jawa Timur Tahun 2019
No. Nama Kegiatan Kelompok Sasaran Waktu Pelaksanaan
(1) (2) (3) (4)
A. KEGIATAN PEMBINAAN DAN SOSIALISASI
1 Workshop Pengelolaan Limbah B3 Industri, Rumah Sakit, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota se- 13-14 Pebruari 2019
Jawa Timur
2 Adopsi Sungai Brantas 15 (lima belas) Kabupaten/Kota di Jawa Timur yang dilewati Sungai Brantas 17 Pebruari 2019
3 Workshop Pengendalian Pencemaran Air di Jawa Timur Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota se-Jawa Timur 13-14 Maret 2019
4 Adopsi Sungai Brantas Pelaku Usaha di sepanjang DAS Brantas untuk Industri Bersih Berkelanjutan 21 Maret 2019
5 Layanan Informasi Publik Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Seluruh pengunjung 24-26 April 2019
Timur
6 Pembinaan Kinerja Pengelola Lingkungan Industri (PROPER) di Jawa Industri di Jawa Timur 2 Mei 2019
Timur
7 Mengolah Sampah Menjadi Berkah masyarakat pemilah residu sampah sisa import dari industri kertas di Desa Bangun, Kec. Pungging, Kab. 19 Juni 2019
Mojokerto
8 Bimbingan Teknis Pengelolaan Sampah bagi Pemangku Kepentingan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota se-Jawa Timur, Pelaku Usaha serta Dunia Akademisi 25 Juni 2019
9 Sarasehan Berseri Kader Lingkungan (Lurah/Kepala Desa dan Masyarakat Kader Lingkungan) se Bakorwil Madiun, Bojonegoro, 22-23 Juli 2019
Malang, Pamekasan dan Jember dari 38 Kabupaten/Kota se Jawa Timur
10 Strategi Komunikasi dan Publikasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota se-Jawa Timur 26-28 Oktober 2019
B. KEGIATAN RAPAT KERJA DAN KOORDINASI
1 Rapat Kerja Daerah Pengelolaan Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota se-Jawa Timur 20-22 Maret 2019
2 FGD Isu Renstra Perangkat Daerah 2019-2024 Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota se-Jawa Timur 2-4 Mei 2019
3 Rapat Kerja Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota se-Jawa Timur 8-10 Oktober 2019
4 Evaluasi Pengawasan Atas Ketaatan Industri/Kegiatan Usaha Industri di Jawa Timur 25-26 Nopember 2019
Terhadap Peraturan Perundang-Undangan Lingkungan Hidup
C. KEGIATAN WORKSHOP
1 Workshop Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota se-Jawa Timur, Fasyankes di Jawa Timur, Industri di Jawa Timur 13-14 Pebruari 2019
2 Workshop Pengendalian Pencemaran Air di Jawa Timur Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota se-Jawa Timur, OPD terkait di Jawa Timur, Industri di Jawa Timur 13-14 Maret 2019
3 Workshop Penyusunan Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota se-Jawa Timur, OPD terkait di Jawa Timur, Akademisi, LSM, 13-14 Maret 2019
Lingkungan Hidup (DIKPLHD) Provinsi Jawa Timur Pertamina
4 Workshop Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota se-Jawa Timur, Dinas Penanaman Modal dan PTSP se-Jawa Timur, 24-25 April 2019
Industri di Jawa Timur
5 Workshop Pencegahan Pencemaran Udara di Jawa Timur Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota se-Jawa Timur, Industri di Jawa Timur 29 April 2019
6 Workshop Penyusunan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota se-Jawa Timur, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 11-12 Juli 2019
Lingkungan Hidup (RPPLH) Provinsi Jawa Timur Kabupaten/Kota se-Jawa Timur, OPD terkait di Jawa Timur
7 Workshop Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota se-Jawa Timur, Dinas Penanaman Modal dan PTSP se-Jawa Timur, 16-17 Juli 2019
Fasyankes di Jawa Timur, Industri di Jawa Timur

Lampiran | 325
No. Nama Kegiatan Kelompok Sasaran Waktu Pelaksanaan
(1) (2) (3) (4)
8 Workshop Penanggulangan Potensi Sumber Pencemar Institusi di Fasyankes, Hotel, Mall, Apartemen, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota se-Jawa Timur 18-19 September 2019
Jawa Timur
9 Workshop Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota se-Jawa Timur, Fasyankes di Jawa Timur, Industri di Jawa Timur 24-25 Oktober 2019
D. KEGIATAN SARASEHAN
1 Sarasehan BERSERI Kader Desa/Kelurahan BERSERI di Jawa Timur 22-23 Juli 2019
Keterangan: -
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur

326 | Lampiran
Tabel-59 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku
Provinsi Jawa Timur, Tahun 2016-2019 (miliar rupiah)

No. URAIAN 2016 2017 2018* 2019**


(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Pertanian 249.453,60 258.454,40 260.513,80 268.772,20
a. Pertanian Sempit 194.501,60 197.484,10 197.095,00 203.341,00
- Tanaman Bahan Makanan 104.322,20 102.063,90 101.970,40 103.577,70
- Tanaman Perkebunan 37.321,00 38.102,50 36.417,60 38.127,70
- Peternakan dan Hasil-hasilnya 52.858,40 57.317,60 58.707,10 61.635,60
b. Kehutanan 9.008,90 9.977,30 9.938,00 10.665,80
c. Perikanan 45.943,10 50.993,10 53.480,80 54.765,40
2 Pertambangan dan Penggalian 69.900,30 80.846,20 93.704,20 94.882,00
3 Industri Pengolahan 536.436,70 586.235,60 651.126,90 711.303,50
4 Listrik, Gas dan Air Bersih 7.909,50 8.528,30 8.651,10 8.913,00
5 Bangunan 180.549,50 197.699,00 212.519,50 220.279,20
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 437.129,70 476.958,50 525.086,90 573.450,40
7 Pengangkutan dan Komunikasi 147.925,20 162.105,10 174.380,70 188.519,70
8 Keuangan, Persewaan, dan Jasa 139.534,60 149.109,90 163.677,50 177.180,00
Perusahaan
9 Jasa-Jasa 86.899,50 92.980,90 100.163,10 109.125,30
PDRB 1.855.738,60 2.012.917,90 2.189.823,70 2.352.425,30
PDRB TANPA MIGAS 1.813.959,20 1.962.377,80 2.129.162,20 2.291.863,60
Keterangan:
*) Angka Diperbaiki
**) Angka Sementara
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur

Lampiran | 327
Tabel-59A PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Provinsi Jawa
Timur, Tahun 2016-2019 (miliar rupiah)

No. Uraian 2016 2017 2018* 2019**


(1) (2) (3) (4) (5) (6)
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 249.453,60 258.454,40 260.513,80 268.772,20
1 Pertanian, Peternakan, Perburuan dan 194.501,60 197.484,10 197.095,00 203.341,00
Jasa Pertanian
a. Tanaman Pangan 81.589,70 78.640,60 78.273,30 78.748,30
b. Tanaman Hortikultura 22.732,50 23.423,30 23.697,10 24.829,40
c. Tanaman Perkebunan 37.321,00 38.102,50 36.417,60 38.127,70
d. Peternakan 50.110,60 54.441,60 55.961,40 58.772,90
e. Jasa Pertanian dan Perburuan 2.747,80 2.876,00 2.745,70 2.862,70
2 Kehutanan dan Penebangan Kayu 9.008,90 9.977,30 9.938,00 10.665,80
3 Perikanan 45.943,10 50.993,10 53.480,80 54.765,40
B Pertambangan dan Penggalian 69.900,30 80.846,20 93.704,20 94.882,00
1 Pertambangan Minyak, Gas dan Panas 41.779,40 50.540,10 60.661,50 60.561,70
Bumi
2 Pertambangan Batubara dan Lignit - - - -
3 Pertambangan Bijih Logam 529,30 557,30 526,70 543,60
4 Pertambangan dan Penggalian Lainnya 27.591,60 29.748,80 32.516,00 33.776,80
C Industri Pengolahan 536.436,70 586.235,60 651.126,90 711.303,50
1 Industri Batubara dan Pengilangan 909,30 1.054,20 1.150,60 1.183,50
Migas
2 Industri Makanan dan Minuman 163.287,10 185.800,40 214.642,00 248.698,00
3 Industri Pengolahan Tembakau 145.180,40 156.032,00 175.743,30 194.574,70
4 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 8.338,60 8.764,30 9.823,00 10.987,40
5 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan 7.208,30 8.471,80 9.500,50 9.153,60
Alas Kaki
6 Industri Kayu, Barang dari Kayu dan 28.628,40 30.552,50 31.759,20 28.811,30
Gabus dan Barang Anyaman dari
Bambu, Rotan dan Sejenisnya
7 Industri Kertas dan Barang dari Kertas; 25.216,70 27.444,40 31.590,40 35.325,30
Percetakan dan Reproduksi Media
Rekaman
8 Industri Kimia, Farmasi dan Obat 44.532,20 46.978,00 47.844,40 45.987,50
Tradisional
9 Industri Karet, Barang dari Karet dan 21.255,80 22.233,20 21.475,70 21.394,40
Plastik
10 Industri Barang Galian bukan Logam 21.031,80 24.068,70 27.035,10 27.508,80
11 Industri Logam Dasar 19.629,40 22.604,70 25.184,80 27.777,80
12 Industri Barang Logam; Komputer, 23.178,20 23.685,50 25.020,40 27.037,00
Barang Elektronik, Optik; dan Peralatan
Listrik
13 Industri Mesin dan Perlengkapan 1.143,10 1.094,90 1.146,90 1.290,00
14 Industri Alat Angkutan 5.820,70 5.828,60 5.859,20 5.940,10
15 Industri Furnitur 16.252,20 16.594,80 18.286,70 20.543,90
16 Industri Pengolahan Lainnya; Jasa 4.824,50 5.027,60 5.064,60 5.090,20
Reparasi dan Pemasangan Mesin dan
Peralatan
D Pengadaan Listrik dan Gas 6.204,40 6.675,20 6.702,10 6.895,00
1 Ketenagalistrikan 1.651,50 1.987,40 2.180,40 2.359,70
2 Pengadaan Gas dan Produksi Es 4.552,90 4.687,70 4.521,80 4.535,30
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, 1.705,10 1.853,10 1.949,00 2.018,00
Limbah dan Daur Ulang
F Konstruksi 180.549,50 197.699,00 212.519,50 220.279,20
G Perdagangan Besar dan Eceran; 332.190,90 360.900,20 398.229,00 434.246,20
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan 89.213,50 96.719,60 104.650,40 111.840,80
Reparasinya

328 | Lampiran
No. Uraian 2016 2017 2018* 2019**
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
2 Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan 242.977,40 264.180,70 293.578,60 322.405,40
Mobil dan Sepeda Motor
H Transportasi dan Pergudangan 62.775,40 69.176,40 75.164,30 80.707,00
1 Angkutan Rel 615,60 673,70 743,80 820,10
2 Angkutan Darat 17.878,40 20.349,10 22.231,00 24.911,10
3 Angkutan Laut 4.977,00 5.364,60 5.856,50 6.333,40
4 Angkutan Sungai Danau dan 596,10 636,70 662,20 722,30
Penyeberangan
5 Angkutan Udara 17.848,30 19.203,20 20.496,40 20.747,70
6 Pergudangan dan Jasa Penunjang 20.860,00 22.949,10 25.174,30 27.172,40
Angkutan; Pos dan Kurir
I Penyediaan Akomodasi dan Makan 104.938,80 116.058,30 126.857,90 139.204,20
Minum
1 Penyediaan Akomodasi 13.712,60 15.223,50 17.140,30 19.267,20
2 Penyediaan Makan Minum 91.226,20 100.834,80 109.717,70 119.937,00
J Informasi dan Komunikasi 85.149,80 92.928,70 99.216,40 107.812,70
K Jasa Keuangan dan Asuransi 51.575,90 55.033,10 59.368,80 62.433,00
1 Jasa Perantara Keuangan 33.212,00 35.175,60 38.189,80 40.105,00
2 Asuransi dan Dana Pensiun 8.024,20 8.711,40 9.172,80 9.603,80
3 Jasa Keuangan Lainnya 10.228,50 11.024,60 11.868,70 12.574,50
4 Jasa Penunjang Keuangan 111,20 121,50 137,60 149,70
L Real Estate 29.907,40 32.080,20 35.576,50 38.887,80
M, N Jasa Perusahaan 14.894,10 16.255,90 18.151,00 19.835,40
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan 43.157,20 45.740,70 50.581,20 56.023,80
dan Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 49.544,90 52.974,10 56.824,60 62.136,10
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 11.527,50 12.611,70 13.595,40 14.915,80
R, S, R,S,T,U Jasa lainnya 25.827,10 27.395,10 29.743,10 32.073,40
T, U
PDRB 1.855.738,40 2.012.918,00 2.189.823,60 2.352.425,20
Keterangan:
*) Angka Diperbaiki
**) Angka Sementara
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur

Lampiran | 329
Tabel-60 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan
Provinsi Jawa Timur, Tahun 2016-2019 (miliar rupiah)

No. URAIAN 2016 2017 2018* 2019**


(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Pertanian 164.763 167.361 163.862 165.665
a. Pertanian Sempit 127.122 127.767 124.635 126.237
- Tanaman Bahan Makanan 68.678 67.427 64.978 64.733
- Tanaman Perkebunan 25.192 25.834 25.817 26.903
- Peternakan dan Hasil-hasilnya 33.251 34.506 33.841 34.602
b. Kehutanan 5.710 6.123 6.042 6.309
c. Perikanan 31.932 33.471 33.185 33.120
2 Pertambangan dan Penggalian 75.025 80.636 82.557 83.771
3 Industri Pengolahan 410.741 434.114 466.908 498.875
4 Listrik, Gas dan Air Bersih 5.851 6.055 6.014 6.149
5 Bangunan 127.335 136.136 145.140 153.690
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 330.525 352.415 375.647 399.549
7 Pengangkutan dan Komunikasi 120.332 128.534 137.128 145.542
8 Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 104.011 107.170 112.722 117.953
9 Jasa-Jasa 66.982 69.880 73.792 78.949
PDRB 1.405.565 1.482.301 1.563.770 1.650.143
PDRB TANPA MIGAS 1.351.566 1.423.809 1.503.862 1.589.343
Keterangan:
*) Angka Diperbaiki
**) Angka Sementara
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur

330 | Lampiran
Tabel-60A PDRB Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha Provinsi Jawa
Timur, Tahun 2016-2019 (miliar rupiah)

No. Uraian 2016 2017 2018* 2019**


(1) (2) (3) (4) (5) (6)
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 164.763 167.361 163.862 165.665
1 Pertanian, Peternakan, Perburuan dan 127.122 127.767 124.635 126.237
Jasa Pertanian
a. Tanaman Pangan 52.137 51.084 49.135 48.468
b. Tanaman Hortikultura 16.541 16.343 15.843 16.265
c. Tanaman Perkebunan 25.192 25.834 25.817 26.903
d. Peternakan 31.360 32.585 32.075 32.814
e. Jasa Pertanian dan Perburuan 1.891 1.921 1.766 1.788
2 Kehutanan dan Penebangan Kayu 5.710 6.123 6.042 6.309
3 Perikanan 31.932 33.471 33.185 33.120
B Pertambangan dan Penggalian 75.025 80.636 82.557 83.771
1 Pertambangan Minyak, Gas dan Panas 53.999 58.492 59.908 60.800
Bumi
2 Pertambangan Batubara dan Lignit - - - -
3 Pertambangan Bijih Logam 456 467 431 439
4 Pertambangan dan Penggalian Lainnya 20.570 21.678 22.218 22.532
C Industri Pengolahan 410.741 434.114 466.908 498.875
1 Industri Batubara dan Pengilangan Migas 1.000 1.118 1.207 1.284
2 Industri Makanan dan Minuman 121.528 134.358 153.220 175.449
3 Industri Pengolahan Tembakau 102.008 104.508 110.441 117.276
4 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 6.427 6.706 7.353 7.962
5 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas 4.987 5.676 6.118 5.748
Kaki
6 Industri Kayu, Barang dari Kayu dan 22.693 23.726 23.997 21.378
Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu,
Rotan dan Sejenisnya
7 Industri Kertas dan Barang dari Kertas; 20.360 20.853 22.894 25.243
Percetakan dan Reproduksi Media
Rekaman
8 Industri Kimia, Farmasi dan Obat 34.725 36.016 36.085 34.527
Tradisional
9 Industri Karet, Barang dari Karet dan 19.894 20.200 19.932 19.743
Plastik
10 Industri Barang Galian bukan Logam 17.190 19.365 21.241 21.301
11 Industri Logam Dasar 18.265 20.358 22.350 24.525
12 Industri Barang Logam; Komputer, 19.335 18.966 19.035 20.126
Barang Elektronik, Optik; dan Peralatan
Listrik
13 Industri Mesin dan Perlengkapan 736 693 705 777
14 Industri Alat Angkutan 5.012 4.937 4.909 4.858
15 Industri Furnitur 12.365 12.358 13.300 14.594
16 Industri Pengolahan Lainnya; Jasa 4.218 4.277 4.123 4.084
Reparasi dan Pemasangan Mesin dan
Peralatan
D Pengadaan Listrik dan Gas 4.484 4.600 4.499 4.561
1 Ketenagalistrikan 1.549 1.617 1.700 1.811
2 Pengadaan Gas dan Produksi Es 2.935 2.982 2.799 2.750
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, 1.367 1.455 1.515 1.588
Limbah dan Daur Ulang
F Konstruksi 127.335 136.136 145.140 153.690
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi 257.127 273.213 290.399 307.838
Mobil dan Sepeda Motor
1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan 67.344 70.019 73.348 75.356
Reparasinya
2 Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan 189.782 203.195 217.051 232.482
Mobil dan Sepeda Motor

Lampiran | 331
No. Uraian 2016 2017 2018* 2019**
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
H Transportasi dan Pergudangan 41.115 43.835 46.712 48.471
1 Angkutan Rel 271 294 319 343
2 Angkutan Darat 14.251 15.503 16.624 18.118
3 Angkutan Laut 3.510 3.707 3.967 4.185
4 Angkutan Sungai Danau dan 8.188 8.574 8.925 7.751
Penyeberangan
5 Angkutan Udara 14.486 15.334 16.448 17.621
6 Pergudangan dan Jasa Penunjang 73.398 79.202 85.248 91.711
Angkutan; Pos dan Kurir
I Penyediaan Akomodasi dan Makan 8.243 8.885 9.499 10.341
Minum
1 Penyediaan Akomodasi 65.155 70.318 75.748 81.370
2 Penyediaan Makan Minum 79.217 84.699 90.416 97.071
J Informasi dan Komunikasi 37.159 38.065 39.860 41.399
K Jasa Keuangan dan Asuransi 24.134 24.505 25.622 26.465
1 Jasa Perantara Keuangan 5.598 5.795 5.935 6.202
2 Asuransi dan Dana Pensiun 7.349 7.682 8.215 8.638
3 Jasa Keuangan Lainnya 79 83 88 93
4 Jasa Penunjang Keuangan 24.299 25.248 26.823 28.442
L Real Estate 10.885 11.487 12.309 13.128
M, N Jasa Perusahaan 31.668 32.370 33.730 34.984
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan 37.439 38.932 41.046 44.019
dan Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 9.245 9.744 10.486 11.278
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 20.298 21.204 22.260 23.652
R, S, R,S,T,U Jasa lainnya 1.405.564 1.482.300 1.563.769 1.650.143
T, U
PDRB 1.262.684,50 1.331.394,99 1.405.561,0 1.482.147,6
Keterangan:
*) Angka Diperbaiki
**) Angka Sementara
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur

332 | Lampiran
Tabel-60B Struktur dan Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi
Jawa Timur Tahun 2019
Harga Berlaku Harga Konstan 2010
No Lapangan Usaha 2018 2019 2018 2019
Pertumb
Miliar Rp. % Miliar Rp. % (Miliar Rp) (Miliar Rp)
A Pertanian, Kehutanan, dan 260.513,83 11,90 268.772,16 11,43 163.861,48 165.665,39 0,12
Perikanan
B Pertambangan dan Penggalian 93.704,17 4,28 94.882,02 4,03 82.556,79 83.770,52 0,08
C Industri Pengolahan 651.126,93 29,73 711.303,50 30,24 466.908,04 498.875,23 2,04
D Pengadaan Listrik, Gas dan 6.702,11 0,31 6.895,02 0,29 4.499,00 4.561,03 0,00
Produksi Es
E Pengadaan Air, Pengelolaan 1.948,99 0,09 2.017,99 0,09 1.515,43 1.588,35 0,00
Sampah dan Daur Ulang
F Konstruksi 212.519,49 9,70 220.279,20 9,36 145.140,20 153.689,59 0,55
G Perdagangan Besar dan 398.229,00 18,19 434.246,16 18,46 290.398,80 307.838,27 1,12
Eceran, Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor
H Transportasi dan Pergudangan 75.164,26 3,43 80.707,05 3,43 46.712,45 48.471,40 0,11
I Penyediaan Akomodasi dan 126.857,95 5,79 139.204,20 5,92 85.247,50 91.711,07 0,41
Makan Minum
J Informasi dan Komunikasi 99.216,38 4,53 107.812,67 4,58 90.416,22 97.070,64 0,43
K Jasa Keuangan dan Asuransi 59.368,84 2,71 62.432,99 2,65 39.859,92 41.398,81 0,10
L Real Estate 35.576,47 1,62 38.887,75 1,65 26.823,05 28.441,50 0,10
M, N Jasa Perusahaan 18.150,97 0,83 19.835,39 0,84 12.308,51 13.128,02 0,05
O Administrasi Pemerintahan, 50.581,18 2,31 56.023,85 2,38 33.730,19 34.984,34 0,08
Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib
P Jasa Pendidikan 56.824,59 2,59 62.136,07 2,64 41.046,23 44.018,96 0,19
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan 13.595,43 0,62 14.915,82 0,63 10.485,66 11.277,80 0,05
Sosial
R, S, Jasa Lainnya 29.743,06 1,36 32.073,39 1,36 22.259,62 23.652,24 0,09
T, U
PDRB 2.189.823,64 100,00 2.352.425,22 100,00 1.563.769,10 1.650.143,15 5,52
Keterangan:
Sumber: Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur, Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Tahun
2019, No. 13/02/35/Th. XVIII, 5 Februari 2020

Lampiran | 333
Tabel-61 Produk Hukum Bidang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Provinsi Jawa Timur Tahun 2019
Jenis Produk Hukum Bidang
No. Jenis Produk Hukum Bidang LH Nomor dan Tanggal Tentang
Kehutanan
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Keputusan Gubernur Jawa Timur 188/91/KPTS/013/2019 tanggal 11 Februari Penunjukan Dan Pengangkatan KPA,
2019 PPK, Pejabat Penguji
Tagihan/Penandatanganan SPMdan
Bendahara Pelaksana Tugas
Pembantuan APBN Tahun Anggaran
2019
2 Keputusan Gubernur Jawa Timur 188/114/KPTS/013/2019 tanggal 11 Tim Pembina Adiwiyata
Februari 2019
3 Keputusan Gubernur Jawa Timur 188/113/KPTS/013/2019 tanggal 11 Tim Penilai Adiwiyata
Februari 2019
4 Keputusan Gubernur Jawa Timur 188/112/KPTS/013/2019 tanggal 11 Tim Penilai Penghargaan Pelestari
Februari 2019 Fungsi Lingkungan Hidup
5 Keputusan Gubernur Jawa Timur 188/182/KPTS/013/2019 tanggal 9 April Tim Evaluasi Desa/Kelurahan Berseri
2019
6 Keputusan Gubernur Jawa Timur 188/190/KPTS/013/2019 tanggal 15 April Tim Penyusun Dokumen IKPLHD 2018
2019
7 Keputusan Gubernur Jawa Timur 188/325/KPTS/013/2019 tanggal 24 Juli Penetapan Desa/Kelurahan Berseri
2019 Tahun 2019
8 Keputusan Gubernur Jawa Timur 188/339/KPTS/013/2019 tanggal 24 Juli Penerima Penghargaan Pelestari Fungsi
2019 Lingkungan Hidup
9 Keputusan Gubernur Jawa Timur 188/335/KPTS/013/2019 tanggal 24 Juli Sekolah Adiwiyata Provinsi Jawa Timur
2019 Tahun 2019
10 Keputusan Gubernur Jawa Timur 188/418/KPTS/013/2019 tanggal 24 Tim Satgas Gakum
September 2019
11 Keputusan Gubernur Jawa Timur 188/442/KPTS/013/2019 tanggal 25 Tim Patroli Pencemaran Lingkungan
September 2019 Hidup
12 Keputusan Gubernur Jawa Timur 188/675/KPTS/013/2019 tanggal 26 Tim Penyusun Dokumen IKPLHD 2018
Desember 2019
13 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/30/KPTS/111/2019 Tim URC Limbah B3
Hidup Provinsi Jawa Timur
14 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/32/KPTS/111/2019 Validasi KLHS RDTR BWP Ngunut Kab
Hidup Provinsi Jawa Timur Tulungagung

Lampiran | 335
Jenis Produk Hukum Bidang
No. Jenis Produk Hukum Bidang LH Nomor dan Tanggal Tentang
Kehutanan
(1) (2) (3) (4) (5)
15 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/33/KPTS/111/2019 Validasi KLHS RDTR BWP Pakis Kab
Hidup Provinsi Jawa Timur Malang
16 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/34/KPTS/111/2019 Validasi KLHS RDTR BWP Singosari Kab
Hidup Provinsi Jawa Timur Malang
17 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/41/KPTS/111/2019 Petugas Operator Operasional Ipal
Hidup Provinsi Jawa Timur Domestik Komunal Kali Sby Di Kec
Karangpilang Sby
18 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/47/KPTS/111/2018 SA PT. Raci
Hidup Provinsi Jawa Timur
19 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/50/KPTS/111/2019 SA PT. Pasifik Masami Indonesia
Hidup Provinsi Jawa Timur
20 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/51/KPTS/111/2019 Validasi KLHS RDTR Wonoayu Sidoarjo
Hidup Provinsi Jawa Timur
21 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/52/KPTS/111/2019 Validasi KLHS RDTR Buduran Sidoarjo
Hidup Provinsi Jawa Timur
22 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/53/KPTS/111/2019 Validasi KLHS RDTR Balongbendo
Hidup Provinsi Jawa Timur Sidoarjo
23 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/54/KPTS/111/2019 Validasi KLHS RDTR Sidoarjo/Sidoarjo
Hidup Provinsi Jawa Timur
24 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/55/KPTS/111/2019 Validasi KLHS RDTR Prambon Sidoarjo
Hidup Provinsi Jawa Timur
25 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/56/KPTS/111/2019 Validasi KLHS RDTR Candi Sidoarjo
Hidup Provinsi Jawa Timur
26 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/61/KPTS/111/2019 SA PT. Wahana Citra Gemilang
Hidup Provinsi Jawa Timur
27 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/62/KPTS/111/2019 SA PT. Nirmala Tipar Sesama
Hidup Provinsi Jawa Timur
28 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/63/KPTS/111/2019 SA PT. Duta Surya Mulia
Hidup Provinsi Jawa Timur
29 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/65/KPTS/111/2019 Tim Pengel Pengaduan
Hidup Provinsi Jawa Timur
30 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/66/KPTS/111/2019 Tim Penilai Adiwiyata
Hidup Provinsi Jawa Timur
31 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/67/KPTS/111/2019 KLHS RDTR Kauman Tulungagung
Hidup Provinsi Jawa Timur

336 | Lampiran
Jenis Produk Hukum Bidang
No. Jenis Produk Hukum Bidang LH Nomor dan Tanggal Tentang
Kehutanan
(1) (2) (3) (4) (5)
32 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/68/KPTS/111/2019 Tim Penilai Pelestari Fungsi LH
Hidup Provinsi Jawa Timur
33 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/69/KPTS/111/2019 Tim Pelaksana SILHKD
Hidup Provinsi Jawa Timur
34 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/70/KPTS/111/2019 Standar Prosedur Pelaksanaan
Hidup Provinsi Jawa Timur Pengelolaan Sampah Kantor DLH Prov.
Jatim
35 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/71/KPTS/111/2019 KLHS RPJMD Kab Nganjuk
Hidup Provinsi Jawa Timur
36 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/72/KPTS/111/2019 KLHS RPJMD Kab Lumajang
Hidup Provinsi Jawa Timur
37 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/73/KPTS/111/2019 KLHS RPJMD Kab Magetan
Hidup Provinsi Jawa Timur
38 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/74/KPTS/111/2019 KLHS RPJMD Kab Tulungagung
Hidup Provinsi Jawa Timur
39 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/75/KPTS/111/2019 KLHS RPJMD Kab Bangkalan
Hidup Provinsi Jawa Timur
40 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/76/KPTS/111/2019 KLHS RPJMD Kota Malang
Hidup Provinsi Jawa Timur
41 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/77/KPTS/111/2019 KLHS RPJMD Kab Bojonegoro
Hidup Provinsi Jawa Timur
42 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/78/KPTS/111/2019 KLHS RPJMD Kab Jombang
Hidup Provinsi Jawa Timur
43 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/79/KPTS/111/2019 KLHS RPJMD Kab Bondowoso
Hidup Provinsi Jawa Timur
44 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/84/KPTS/111/2019 Pencabutan SA PT. Pakerin
Hidup Provinsi Jawa Timur
45 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/85/KPTS/111/2019 SA PT. Tuna Indonesia Mandiri
Hidup Provinsi Jawa Timur
46 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/87/KPTS/111/2019 Tim Koordinasi & Verifikasi Proklim
Hidup Provinsi Jawa Timur
47 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/88/KPTS/111/2019 Tim Penyusun Renstra 2019-2024
Hidup Provinsi Jawa Timur
48 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/94/KPTS/111/2019 Validasi KLHS RTRW Wil Kab.
Hidup Provinsi Jawa Timur Bondowoso

Lampiran | 337
Jenis Produk Hukum Bidang
No. Jenis Produk Hukum Bidang LH Nomor dan Tanggal Tentang
Kehutanan
(1) (2) (3) (4) (5)
49 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/104/KPTS/111/2019 Pencabutan SA PT. Surya Duta
Hidup Provinsi Jawa Timur Investama Kediri
50 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/107/KPTS/111/2019 Operator WWG Kali Tengah
Hidup Provinsi Jawa Timur
51 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/112/KPTS/111/2019 Validasi KLHS RPJMD Kab Probolinggo
Hidup Provinsi Jawa Timur
52 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/118/KPTS/111/2019 Tim Penyusun DIKPLHD
Hidup Provinsi Jawa Timur
53 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/127/KPTS/111/2019 Tim Pelaksana Proper
Hidup Provinsi Jawa Timur
54 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/129/KPTS/111/2019 Tim Penilai Penghargaan Lap
Hidup Provinsi Jawa Timur Pelaksanaan Pengelolaan LH
55 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/139/KPTS/111/2019 Tim Penyusun Dok RPPLH
Hidup Provinsi Jawa Timur
56 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/145/KPTS/111/2019 Tim Evaluasi DIKPLHD Kab/Kota
Hidup Provinsi Jawa Timur
57 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/146/KPTS/111/2019 Penerima Demplot
Hidup Provinsi Jawa Timur
58 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/152/KPTS/111/2019 SA PT. Greenfield
Hidup Provinsi Jawa Timur
59 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/153/KPTS/111/2019 SA Agrokusuma Paksaan Pemerintah
Hidup Provinsi Jawa Timur
60 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/154/KPTS/111/2019 SA PT. Adiputro Paksaan Pemerintah
Hidup Provinsi Jawa Timur
61 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/155/KPTS/111/2019 SA PT. Primergy Solution
Hidup Provinsi Jawa Timur
62 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/156/KPTS/111/2019 SA Trison Jaya Paperindo
Hidup Provinsi Jawa Timur
63 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/157/KPTS/111/2019 SA RS Baptis
Hidup Provinsi Jawa Timur
64 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/158/KPTS/111/2019 Tim Penyusun Amdal PPSLB3
Hidup Provinsi Jawa Timur
65 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/160/KPTS/111/2019 Validasi KLHS RPJMD Kab Pasuruan
Hidup Provinsi Jawa Timur

338 | Lampiran
Jenis Produk Hukum Bidang
No. Jenis Produk Hukum Bidang LH Nomor dan Tanggal Tentang
Kehutanan
(1) (2) (3) (4) (5)
66 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/161/KPTS/111/2019 Validasi KLHS RDTR BWP Pandaan
Hidup Provinsi Jawa Timur Pasuruan
67 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/162/KPTS/111/2019 Validasi KLHS RDTRK Magetan-Magetan
Hidup Provinsi Jawa Timur
68 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/166/KPTS/111/2019 Penerima Penghargaan DIKPLHD
Hidup Provinsi Jawa Timur Kab/Kota
69 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/173/KPTS/111/2019 Validasi KLHS RPJMD Kota Probolinggo
Hidup Provinsi Jawa Timur 2019-2024
70 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/174/KPTS/111/2019 Validasi KLHS RDTR Lumajang Kab
Hidup Provinsi Jawa Timur Lumajang
71 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/175/KPTS/111/2019 Validasi KLHS RDTR Klakah Lumajang
Hidup Provinsi Jawa Timur
72 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/177/KPTS/111/2019 Tim Peringatan HLH
Hidup Provinsi Jawa Timur
73 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/182/KPTS/111/2019 Tim Monev Keg Tukar Menukar Kaw
Hidup Provinsi Jawa Timur Hutan
74 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/184/KPTS/111/2019 RPJMD Validasi Kota Kediri
Hidup Provinsi Jawa Timur
75 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/185/KPTS/111/2019 RTRW Validasi Kab Lumajang
Hidup Provinsi Jawa Timur
76 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/187/KPTS/111/2019 KLHS RDTR Lawang Malang
Hidup Provinsi Jawa Timur
77 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/188/KPTS/111/2019 KLHS RTRW Kota Kediri
Hidup Provinsi Jawa Timur
78 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/189/KPTS/111/2019 KLHS RDTR Karang Ploso Malang
Hidup Provinsi Jawa Timur
79 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/192/KPTS/111/2019 Tim Teknis Pengelolaan Database dan
Hidup Provinsi Jawa Timur Pengembangan SILH Prov Jatim
80 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/196/KPTS/111/2019 Pencabutan SA Kpd PT. Wahana Citra
Hidup Provinsi Jawa Timur Gemilang
81 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/204/KPTS/111/2019 KLHS RDTR Karang Ploso Kab Malang
Hidup Provinsi Jawa Timur
82 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/205/KPTS/111/2019 KLHS RTRW Kab Jombang
Hidup Provinsi Jawa Timur

Lampiran | 339
Jenis Produk Hukum Bidang
No. Jenis Produk Hukum Bidang LH Nomor dan Tanggal Tentang
Kehutanan
(1) (2) (3) (4) (5)
83 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/214/KPTS/111/2019 KLHS RDTR Pilangkenceng Kab Madiun
Hidup Provinsi Jawa Timur
84 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/218/KPTS/111/2019 Validasi KLHS RDTR BWP Sukomoro
Hidup Provinsi Jawa Timur Magetan
85 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/220/KPTS/111/2019 Tim Renwas Pemetaan TPA Regional
Hidup Provinsi Jawa Timur
86 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/226/KPTS/111/2019 Validasi KLHS RTRW Kab Tuban
Hidup Provinsi Jawa Timur
87 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/229/KPTS/111/2019 Validasi KLHS RPJMD Kota Madiun
Hidup Provinsi Jawa Timur
88 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/230/KPTS/111/2019 Pencabutan SA RSUD Kanjuruhan
Hidup Provinsi Jawa Timur
89 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/231/KPTS/111/2019 Petugas Kebersihan/Pengelola Sampah
Hidup Provinsi Jawa Timur DLH
90 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/236/KPTS/111/2019 Penunjukan Petugas Kebersihan Keg
Hidup Provinsi Jawa Timur Gerakan Aksi Bersih Sungai
91 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/246/KPTS/111/2019 Pencabutan Sanksi Adm Kepada PT.
Hidup Provinsi Jawa Timur Gaya Baru Paperindo Mlg
92 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/252/KPTS/111/2019 SA PT. Sunrise Internasional Persada
Hidup Provinsi Jawa Timur (Holland Park)
93 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/253/KPTS/111/2019 SA PT. Alp Petro Industry
Hidup Provinsi Jawa Timur
94 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/254/KPTS/111/2019 SA PT. Arah Environmental
Hidup Provinsi Jawa Timur
95 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/255/KPTS/111/2019 SA PT. Senopati Indo Perkasa
Hidup Provinsi Jawa Timur
96 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/265/KPTS/111/2019 Pendataan Masy Adat Osing Bwi
Hidup Provinsi Jawa Timur
97 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/266/KPTS/111/2019 Pendataan Masy Adat Tengger
Hidup Provinsi Jawa Timur Probolinggo
98 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/271/KPTS/111/2019 Validasi KLHS RDTR Wil Gempol Kab
Hidup Provinsi Jawa Timur Pasuruan 2019-2039
99 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/272/KPTS/111/2019 SA. PT. Boscho
Hidup Provinsi Jawa Timur

340 | Lampiran
Jenis Produk Hukum Bidang
No. Jenis Produk Hukum Bidang LH Nomor dan Tanggal Tentang
Kehutanan
(1) (2) (3) (4) (5)
100 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/273/KPTS/111/2019 Validasi KLHS RDTR Wil Grati Kab
Hidup Provinsi Jawa Timur Pasuruan Thn 2019-2039
101 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/274/KPTS/111/2019 Validasi KLHS RDTR Wil Wonorejo Kab
Hidup Provinsi Jawa Timur Pasuruan Thn 2019-2039
102 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/275/KPTS/111/2019 Petugas P2T
Hidup Provinsi Jawa Timur
103 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/276/KPTS/111/2019 Tim URC
Hidup Provinsi Jawa Timur
104 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/277/KPTS/111/2019 Tim Teknis Penyusunan DIKPLHD
Hidup Provinsi Jawa Timur
105 Keputusan Kepala Dinas Lingkungan 188/278/KPTS/111/2019 Tim Teknis Penyusunan Database
Hidup Provinsi Jawa Timur IKPLHD
106 Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor : 188/642/KPTS/013/2019 tanggal 9 Tim Monev Pengelolaan DAS Wilayah
Desember 2019 BPDAS HL Brantas Sampean Tahun
2019
107 Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor : 188/363/KPTS/013/2019 tanggal 20 Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk
Agustus 2019 Pembangunan Akses Jalan Lumbung Air
Sukodono di Kab. Gresik Prov. Jatim
108 Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor : 188/333/KPTS/013/2019 tanggal 24 Pemenang Lomba Wana Lestari Prov.
Juli 2019 Jatim Tahun 2019
109 Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor : 188/307/KPTS/013/2019 tanggal 8 Satuan Petugas Pengendali Provinsi
Juli 2019 Penanganan Kebakaran Hutan dan
Lahan Provinsi Jawa Timur
110 Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor : 188/235/KPTS/013/2019 tanggal 9 Tim Pembina Penyelenggaraan
Mei 2019 Rehabilitasi Hutan dan Lahan Provinsi
Jawa Timur Tahun 2019
111 Keputusan Kepala Dinas Kehutanan Nomor : 522/438/123.03/2019 tanggal 16 Petunjuk Teknis Laporan Kejadian
Provinsi Jawa Timur April 2019 Kebakaran Hutan dan Lahan di Jawa
Timur
112 Keputusan Kepala Dinas Kehutanan Nomor : 522/344/123.03/2019 tanggal 11 Petunjuk Pelaporan Kejadian Banjir dan
Provinsi Jawa Timur Maret 2019 Tanah Longsor Sektor Kehutanan di
Jawa Timur
113 Kesepakatan Bersama Pemprov Jateng Nomor : 120.13/093/2019 dan Nomor : Kerjasama Pembangunan Daerah
dengan Pemprov Jatim 120.23/337/KSB/033.4/2019 tanggal 6 Perbatasan
September 2019

Lampiran | 341
Jenis Produk Hukum Bidang
No. Jenis Produk Hukum Bidang LH Nomor dan Tanggal Tentang
Kehutanan
(1) (2) (3) (4) (5)
114 Kesepakatan Bersama antara Pemprov Nomor : 120.23/335/KSB/033.4/2019 dan Kerjasama Pembangunan Daerah
Kalimantan Selatan dengan Pemprov Nomor : 08/KSB-PEM/2019 tanggal 2
Jatim September 2019
Keterangan: -
Sumber:
1. Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur
2. Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur

342 | Lampiran
Tabel-62 Anggaran Pengelolaan Lingkungan Hidup di Provinsi Jawa Timur
Tahun 2019
Jumlah Anggaran Jumlah Anggaran
Sumber
No. Peruntukan Anggaran Tahun Sebelumnya Tahun Berjalan 2019
Anggaran
2018 (Rp) (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)
1 APBD Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Timur
Program Upaya Kesehatan 5.866.397.000,00 8.127.750.000,00
Masyarakat
2 APBD Dinas Pekerjaan Umum Sumber
Daya Air Provinsi Jawa Timur
Program Pengendalian Daya 969.371.654,00 536.221.547,00
Rusak Air
Program Pemanfaatan dan 4.881.175.000,00 3.989.254.000,00
Perlindungan Sumber Daya Air
3 APBD Dinas Perumahan Rakyat,
Kawasan Permukiman dan Cipta
Karya Provinsi Jawa Timur
Program Pengembangan Kinerja 52.795.000.000,00 55.152.500.000,00
Pengelolaan Air Minum dan
Sanitasi
4 APBD Dinas Lingkungan Hidup Provinsi
Jawa Timur
Program Pelayanan Administrasi 3.004.378.000,00 4.038.793.000,00
Perkantoran
Program Peningkatan Sarana dan 3.292.443.000,00 5.563.444.000,00
Prasarana Aparatur
Program Peningkatan Kapasitas 584.419.000,00 1.281.017.000,00
Kelembagaan Perangkat Daerah
Program Penyusunan, 672.700.000,00 2.107.882.900,00
Pengendalian dan Evaluasi
Dokumen Penyelenggaraan
Pemerintahan
Program Pengendalian 2.000.000.000,00 5.315.370.000,00
Pencemaran dan Perusakan
Lingkungan Hidup
Program Sinkronisasi 494.052.000,00 703.001.000,00
Pembangunan dan
Penyelenggaraan Urusan
Pemerintahan Bidang Lingkungan
Hidup
Program Penataan Lingkungan 9.600.000.000,00 18.868.060.000,00
dan Perlindungan Sumber Daya
Alam
Program Pengelolaan Sampah dan 3.000.000.000,00 4.538.770.000,00
Limbah B3
Program Penaatan Hukum dan 2.100.000.000,00 2.997.170.000,00
Pengembangan Kapasitas
Lingkungan Hidup
Program Pengembangan 2.850.000.000,00 3.385.978.000,00
Laboratorium Lingkungan
5 APBD Biro Administrasi Sumber Daya
Alam Provinsi Jawa Timur
Program Sinkrnisasi, Sinergitas 2.872.138.112,00 2.512.890.000,00
dan Evaluasi Bidang Energi
Sumber Daya Mineral dan
Lingkungan Hidup
Program Sinkrinisasi, Sinergitas 1.814.376.164,00 1.614.900.000,00
dan Evaluasi Bidang Sumber Daya

Lampiran | 343
Jumlah Anggaran Jumlah Anggaran
Sumber
No. Peruntukan Anggaran Tahun Sebelumnya Tahun Berjalan 2019
Anggaran
2018 (Rp) (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)
Pertanian dan Ketahanan Pangan,
Perkebunan dan Kehutanan
6 APBD Dinas Pertanian dan Ketahanan
Pangan Provinsi Jawa Timur
Program Peningkatan Ketahanan 9.706.690.000,00 8.302.000.000,00
Pangan (Pertanian/Perkebunan)
7 APBD Dinas Perkebunan Provinsi Jawa
Timur
Program Perlindungan Tanaman 3.061.347.000,00 2.524.590.000,00
Perkebunan
8 APBD Dinas Kehutanan Provinsi Jawa
Timur
Program Pemanfaatan Potensi 1.025.000.000,00 1.667.400.000,00
Perbenihan Tanaman Hutan
Program Pengelolaan Hutan 2.140.000.000,00 1.838.900.000,00
Produksi Lestari
Pemanfaatan Potensi dan 1.800.000.000,00 2.533.690.000,00
Pemantauan Peredaran Hasil
Hutan
Program Rehanilitasi Hutan dan 2.235.000.000,00 2.028.300.000,00
Lahan, Kelembagaan serta
Pemberdayaan Masyarakat
Program Tata Hutan dan 1.100.000.000,00 1.561.000.000,00
Pemantauan Kawasan Hutan
Program Pemantapan Kawasan 1.700.000.000,00 1.710.345.000,00
Hutan dan Konservasi Alam
Program Pengelolaan Hutan 3.038.592.000,00 23.080.567.810,00
Kewilayahan
Program Perlindungan, Pelestarian 4.247.482.000,00 5.001.900.000,00
dan Pemanfaatan Kawasan Tahura
Raden Soerjo
9 APBD Dinas Energi dan Sumberdaya
Mineral Provinsi Jawa Timur
Progam Pengelolaan Kegeologian 1.000.000.000,00 3.200.000.000,00
dan Air Tanah
Program Pengelolaan 700.000.000,00 1.950.000.000,00
Laboratorium Uji Kualitas Air dan
Mineral
Progam Pengawasan dan 250.000.000,00 250.000.000,00
Pengendalian Pertambangan dan
Migas
10 APBD Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Jawa Timur
Program Pengembangan Budidaya 101.408.296.800,00 73.639.919.000,00
Perikanan
Program Pengembangan 285.012.666.550,00 312.705.861.000,00
Perikanan Tangkap
Program Peningkatan Kapasitas 8.500.000.000,00 3.740.773.259,00
Pelaku Usaha Perikanan
Program Pengembangan Kelautan, 70.446.203.880,00 43.872.861.741,00
Pesisir,Pulau-Pulau Kecil dan
Pengawsan
594.167.728.160,00 610.341.109.257,00
Keterangan: -
Sumber: LKPJ Gubernur Jawa Timur Tahun 2019, diolah

344 | Lampiran
Tabel-62A Anggaran Pengelolaan Lingkungan Hidup di DLH Provinsi Jawa Timur Tahun 2018-2019
Sumber Jumlah Anggaran Tahun Jumlah Anggaran Tahun
No Peruntukan Anggaran
Anggaran Sebelumnya 2018 (Rp) Berjalan 2019 (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)
1 APBD Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3.004.378.000,00 4.038.793.000,00
2 APBD Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3.292.443.000,00 5.563.444.000,00
3 APBD Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perangkat Daerah 584.419.000,00 1.281.017.000,00
4 APBD Program Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Dokumen Penyelenggaraan 672.700.000,00 2.107.882.900,00
Pemerintahan
5 APBD Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup 2.000.000.000,00 5.315.370.000,00
6 APBD Program Sinkronisasi Pembangunan dan Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Bidang 494.052.000,00 703.001.000,00
Lingkungan Hidup
7 APBD Program Penataan Lingkungan dan Perlindungan Sumber Daya Alam 9.600.000.000,00 18.868.060.000,00
8 APBD Program Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 3.000.000.000,00 4.538.770.000,00
9 APBD Program Penaatan Hukum dan Pengembangan Kapasitas Lingkungan Hidup 2.100.000.000,00 2.997.170.000,00
10 APBD Program Pengembangan Laboratorium Lingkungan 2.850.000.000,00 3.385.978.000,00
JUMLAH 27.597.992.000,00 48.799.485.900,00
Keterangan: -
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur

Lampiran | 345
Tabel-63 Pendapatan Asli Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2019

No. Sumber Jumlah (Rp)


(1) (2) (3)
1 Pajak 15.522.197.138.433,00
2 Retribusi 146.813.124.226,84
3 Laba BUMD 402.298.606.128,28
4 Pendapatan Lainnya yang Sah 3.255.906.056.761,81
5 Jumlah 19.327.214.925.549,90
Keterangan: -
Sumber: Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Jawa Timur

Tabel-63A Penerimaan Provinsi Jawa Timur Tahun 2018-2019

No. Sumber 2018 2019

(1) (2) (3)


1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) 18.531.062.021.823,40 19.327.214.925.549,90
1.1 Pajak Daerah 15.060.713.325.040,00 15.522.197.138.433,00
1.2 Retribusi Daerah 89.881.270.362,22 146.813.124.226,84
1.3 Hasil Perusahaan Milik Daerah dan 384.285.224.116,80 402.298.606.128,28
Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan
1.4 Lain-lain PAD yang Sah 2.996.182.202.304,35 3.255.906.056.761,81
2. Dana Perimbangan 13.295.784.849.272,20 13.941.687.209.994,60
2.1 Bagi Hasil Pajak 932.783.028.517,00 638.655.621.453,00
2.2 Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya 1.237.819.248.991,00 1.272.333.595.525,00
Alam
2.3 Dana Alokasi Umum 3.813.411.928.000,00 3.998.431.715.000,00
2.4 Dana Alokasi Khusus 6.850.189.475.034,00 7.551.054.471.797,64
2.5 Bagi Hasil Cukai Tembakau 453.628.963.000,00 481.211.806.219,00
2.6 Pendapatan Belanja Sumber DAK 7.952.205.730,21 -
3. Lain-lain Pendapatan yang Sah 112.340.508.347,00 186.396.632.586,00
3.1 Pendapatan Hibah 28.705.988.347,00 112.101.154.586,00
3.2 Dana Darurat - -
3.3 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan - -
Pemerintah Daerah Lainnya
3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Daerah 77.500.000.000,00 73.795.478.000,00
3.5 Bantuan Keuangan dari Provinsi atau 6.134.520.000,00 500.000.000,00
Pemerintah Daerah Lainnya
3.6 Lainnya - -
Jumlah 31.939.187.379.442,60 33.455.298.768.130,60
Keterangan: -
Sumber: Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Jawa Timur

Lampiran | 347
Tabel-64 Inovasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2019
No. Kabupaten/Kota Nama Inovasi Deskripsi Inovasi Dasar Hukum Inovasi
(1) (2) (3) (4) (5)
1 KAB. PACITAN Tilik Kebersihan Untuk meningkatkan kinerja perlu adanya ide-ide yang kreatif dan inovatif Keputusan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pacitan Nomor :
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam upaya membangun 188/90/408.45/2018
Pacitan BERSERI (Bersih, Sehat dan Lestari) menuju masyarakat sejahtera
sesuai dengan VISI Dinas Lingkungan Hidup
2 KAB. Instalasi Pengolahan Sejak beroperasi pada awal tahun 2018 dinas Perumahan dan Kawasan
PONOROGO Lumpur Tinja (IPLT) Perumahan Kab Ponorogo telah melaksanakan sosialisasi kepada seluruh
komponen masyarakat meliputi Badan Keswadayaan Masyarakat dilingkungan
masyarakat Kec Ponorogo Lembaga Keswadayaan Masyarakat dilingkungan
Kec Siman serta para tokoh di Kab Ponorogo dan semua pengusaha sedot WC
di Kab Ponorogo. Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) merupakan akhir
dari pengolahan lumpur tinja di seluruh kab Ponorogo saat ini dengan kapasitas
12,5 m³ per hari volume lumpur tinja yang masuk, maka harapan di kab
Ponorogo lumpur tinja yang telah disedot baik dari warga masyarkat dan
Pengusaha sedot WC tidak dibuang di sungai, tanah pertanian serta tidak
dibuang sembarangan. Inovasi yang telah dilakukan di Instalasi Pengolahan
Lumpur Tinja yaitu hasil pengolahan lumpur kering yang telah diolah bisa
dijadikan pupuk tanaman hias, akan tetapi tidak dibolehkan untuk tanman
pangan atau buah
sanitasi berbasis Masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sangat rentan dengan masalah
masyarakat sanitasi sebagian besar sebagian besar sudah mempunyai MCK, namun
masalah menggunakan resapan sebagai pembuangan akhir, selain itu air
buangan cucian dan mandi banyak yang dibuang diselokan atau saluran air
hujan dan pekarangan hujan. Maka itu menaggulangi Pencemaran lingkungan
dibuat sistem pengolahan air limbah domestik terpadu oleh kelompok swadaya
masyarakat (KSM) Tirto Guno dan Kelompok penerima manfaat (KPP) Tirto
Guno
Open Defecation Free ODF adalah kondisi ketika setiap individu dalam komunitas tidak buang air
(ODF) besar sembarangan. Pembuangan tinja yang tidak memenuhi syarat sangat
berpengaruh terhadap penyebaran penyakit berbasis lingkungan sehingga
untuk memutus rantai penularan ini harus dilakukan rekayasa akses ini. Agar
usaha tersebut berhasil , akses masyarakat pada jamban sehat harus mencapai
100 % pada seluruh komunitas. di Ponorogo ada 3 kecamatan yang ODF yaitu
Kecamatan Jetis, Ponorogo, dan Babadan secara keseluruhan di kabupaten
Ponorogo mencapai nilai 91,43 % untuk ODF nya, untuk mempercepat
kabupaten Ponorogo 100 %ODF, maka dilakukan pemberian stimulan jamban
sehat

Lampiran | 349
No. Kabupaten/Kota Nama Inovasi Deskripsi Inovasi Dasar Hukum Inovasi
(1) (2) (3) (4) (5)
Pengelolaan Sampah Pembangunan Pendaurulangan sampah (PDU) , Kelurahan Purbosuman dan
rumah kompos di desa plosojenar kecamatan kauman kegiatannya adalah
melakukan pengomposan sampah organik dan mencacah sampah
Pengurangan Emisi Pengujian emisi kendaraan bermotor bagi kendaraan angkutan yang ada di
Kendaraan Bermotor kabupaten ponorogo
Pelayanan Angkutan Aplikasi yang dimanfaatkan untuk memudahkan pengawasan pergerakan
Cerdas Sekolah (ACS) Angkutan Cerdas Sekolah (ACS). Program ini muncul untuk menekan tingginya
berbasisi aplikasi Dinas angka kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pelajar. Untuk siswa atau
Perhubungan dan Dinas pengguna ACS disebut ACS Siswa, sedangkan untuk pengemudi disebut ACS
Kominfo Kabupaten Driver. Dengan aplikasi ini, pengguna ACS siswa bisa memantau posisi
Ponorogo) angkutan dalam trayek teetentu secara realtime
3 KAB. Bimbingan Teknis mengajak dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga
TRENGGALEK Persampahan Bagi kebersihan lingkungan melalui bank sampah
Masyrakat
Program Adipura Desa "Program Adipura Desa diluncurkan oleh Pemerintah Kabupaten Trenggalek
dengan tujuan desa-desa di Kabupaten Trenggalek dapat berlomba satu sama
lain untuk menciptakan lingkungan desa yang bersih dan lebih peduli terhadap
kelestarian lingkungan."
Program Kali Bersih Prokasih merupakan upaya pencegahan perusakan lingkungan di bantaran dan
(PROKASIH) perusakan lingkungan di sungai
Program Gerakan Tengok "GERTAK adalah program Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah
Bawah Masalah (SPKD) lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) beserta seluruh stakeholder
Kemiskinan (GERTAK) dalam rangka mensinergikan upaya percepatan penanggulangan dan
pengentasan kemiskinan lewat lima strategi besar"
Program Gerakan Bersih "Diselenggarakan pada Bulan Juni 2019, kegiatan yang dilakukan meliputi
Bersih Sungai dan kegiatan pembersihan sungai dan saluran terser dari sampah. Diikuti oleh
Saluran Tersier seluruh OPD di Kabupaten Trenggalek dengan jumlah peserta mencapai 800
orang. Program dilakukan dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup
Tahun 2019
Program Reboisasi dan "Diselenggarakan pada tanggal 9 Desember 2019, kegiatan yang dilakukan
Bersih- Bersih Pantai meliputi penanaman kelapa sebanyak 250 batang dan mangrove sebanyak 750
batang, serta kegiatan pembersihan pantai Cengkrong. Kegiatan ini diikuti oleh
500 orang yang terdiri dari anggota Lembaga Garuda Muda Indonesia,
Masyarakat Kecamatan Watulimo, dan organisasi kepemudaan di Kecamatan
Watulimo"
Program Bersih-Bersih "Diselenggarakan dalam rangka memperingati World Clean Up Day pada
Sungai dan Pantai tanggal 10 Desember 2019. Diikuti oleh 1000 orang antara lain sekolah

350 | Lampiran
No. Kabupaten/Kota Nama Inovasi Deskripsi Inovasi Dasar Hukum Inovasi
(1) (2) (3) (4) (5)
adiwiyata se-Kabupaten Trenggalek serta Tim Foundation International dan
Center For Liveable Cities (CLC) Singapura"
Program Trengalek "Trenggalek Innovation Festival (TIF) merupakan salah satu program inovasi
Innovation Festival (TIF) Pemerintah Daerah yang bertujuan untuk mendorong dan melahirkan berbagai
macam inovasi baru dalam pembangunan Kabupaten Trenggalek"
4 KAB. BLITAR Gerakan Menanam Blitar Gerakan Blitar Menanam merupakan upaya konservasi sumber daya alam dan Peraturan Daerah No. 11 Th. 2011 tentang pelestarian flora dan fauna,
pelestarian lingkungan hidup yang dilakukan melalui kerjasama dengan para Peraturan Bupati Blitar No. 36 Tahun 2017 tentang perlindungan pohon,
pemangku kepentingan lingkungan melalui upaya penanaman pohon berbasis Peraturan Bupati Blitar No 37 Tahun 2017 tentang Gerakan Blitar
partisipasi aktif masyarakat Menanam
Pembangunan Taman Pembangunan Taman Keanekaragaman Hayati (KEHATI) yaitu membangun Peraturan Daerah No. 11 Th. 2011 tentang pelestarian flora dan fauna,
Kehati suatu kawasan pencadangan sumber daya alam hayati lokal diluar kawasan Peraturan Bupati Blitar No. 36 Tahun 2017 tentang perlindungan pohon, SK
hutan yang mempunyai fungsi konservasi, dan melestarikan keanekaragaman Bupati Blitar Nomor: 188/ 388/409.06/ KPTS/2017 tanggal 9 November
flora dan fauna jenis endemik, local langka di wilayah Kabupaten Blitar 2017 tentang penetapan lokasi taman keanekaragaman hayati Desa
Sumberagung, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar, SK Bupati
Blitar Nomor: 188/ 388/409.06/ KPTS/2017 tanggal 9 November 2017
tentang pengelola taman keanekaragaman hayati Desa Sumberagung,
Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar
5 KAB. MALANG Inovasi Pengembangan Program pemulihan kerusakan lingkungan, pada kawasan seluas 38 ha yang Perda No 3 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Jejaring Kerja : Njulung merupakan lahan bekas penambangan pasir yang rusak dan tandus. Pada Lingkungan Hidup
Agro Edu Tourism lahan tersebut dilakukan penanaman pohon berupa tanaman produktif dan
buah-buahan untuk memulihkan lahan yang rusak dan terserang hama embug,
dan dibangun sarana agroedu wisata antara lain berupa area taman tanaman
semusim, area camping ground, gazebo, pujasera dan dermaga selfie
Inovasi peningkatan Sistem Elektronik : e-Manajemen Indeks Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Perda No 3 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Transparansi dan Daerah (IKPLHD); e-dumas (Pengaduan masyarakat); e-data (Update data Lingkungan Hidup
Akuntabilitas publik : lingkungan); e-sampah (Revitalisasi pengelolaan persampahan); e-kuling
website E-Sempurna (Normalisasi kualitas lingkungan hidup); dan Atasi masalah lingkungan hidup
secara paripurna, dimana semua sistem akan terintegrasi dalam sistem
commant center Dinas lingkungan Hidup. Alamat Website = http://e-
sempurna.malangkab.go.id.
Wisata Edukasi di TPA TPA Talangagung dijadikan wisata edukasi memiliki tujuan (1) sebagai tempat Perda No 2 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Sampah
(TPA Talangagung) pembelajaran untuk peduli sampah; (2) sebagai pusat pengembangan teknologi
persampahan; (3) memanfaatkan energy (gas methane) untuk masyarakat; dan
(4) mengajak daerah lain mengelola TPA nya agar tidak menggunakan open
dumping seperti yang diamantkan UU 18/2008)
Wisata Edukasi di TPA TPA Paras juga dikembangkan pengolahan sampah menjadi gas metan. Di Perda No 2 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Sampah
(TPA Paras) TPA ini juga dibuat taman dan lapangan futsal untuk menghilangkan kesan

Lampiran | 351
No. Kabupaten/Kota Nama Inovasi Deskripsi Inovasi Dasar Hukum Inovasi
(1) (2) (3) (4) (5)
lokasi pemrosesan akhir sampah yang selalu identik dengan hal yang kotor dan
berbau
Pengelolaan Sampah TPS 3R merupakan tempat dilaksanakannya kegiatan pengumpulan, Perda No 2 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Sampah
Berbasis Masyarakat pemilahan, penggunaan ulang, pendauran ulang dan pengolahan sampah.
(TPST 3R) Terbentuk perkumpulan bank sampah dan mengambil nama Ngalam Waste
Bank (NWB), merupakan wadah perkumpulan bank sampah untuk
mengedukasi masyarakat dalam meningkatkan perannya dan bertanggung
jawab sampahnya melalui system bank sampah
SDSB (Satu Desa Satu Program bank sampah di Kabupaten Malang dimulai sejak tahun 2012 dengan Perda No 2 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Sampah
Bank Sampah) diluncurkannya program Satu Desa Satu Bank Sampah yaitu minimal setiap
Desa berdiri Satu Bank Sampah.
Recycle Center atau Bentuk tanggung jawab Pemerintah dalam mendukung program Bank Sampah Perda No 2 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Sampah
Pusat Daur Ulang di desadesa. Konsep pengelolaan Bank Sampah Induk/ Recycle Center/ Pusat
Daur Ulang, tetap memperhatikan azas kehati - hatian dalam menjalankan aset
pemerintah daerah
Optimalisasi Retribusi Inovasi ini dikembangkan dalam upaya mempermudah layanan pelanggan Perda No 2 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Sampah
Sampah sampah untuk pembayaran retribusi layanan sampah melalui kerjasama
dengan Bank jatim. Selain itu juga untuk mengoptimalkan pendapatan daerah
melalui retribusi sampah sehingga dapat meningkatkan pelayanan
persampahan. Penandatangan Perjanjian Kerjasama dilakukan antara Dinas
Lingkungan Hidup dan PT Bank Pembangunan Jawa Timur Tbk, Cabang
Kepanjen
Pembangunan Integrated Inovasi ini mengolah sampah organik menjadi energi dan pupuk (cair dan Perda No 2 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Sampah
Resource Recovery padat). Inovasi ini juga mendukung program Pemerintah Indonesia dalam
Center (IRRC) Waste to upaya ketahanan pangan (penyediaan pupuk organik), ketahanan energi
Energy (WTE) (mengolah sampah organik dengan proses fermentasi untuk mendapatkan gas
metana sebagai penggerak generator yang menghasilkan listrik), serta
ketahanan air (mengendalikan sampah dengan mengolahnya menjadi energi
dan pupuk sehingga tidak mencemari sumber air/DAS).
Pemanfaatan Gas Pemanfaatan gas Methan di TPA Talangagung melalui pengembangan sarana Perda No 2 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Sampah
Methane di TPA prasarana penangkap dan distribusi kepada penduduk sekitar TPA untuk
Talangagung dimanfaatkan sebagai sumber bahan bakar pengganti elpiji/minyak untuk
memasak. Saat ini pemanfaatnya mencapai 250 KK. Teknologi yang dipakai :
Penangkapan Gas Methane dalam Tabung (AMeG) accumulator of methane
gas serta pengembangan generator berbahan gas methane “Brajagsaluki Versi
3.0”.

352 | Lampiran
No. Kabupaten/Kota Nama Inovasi Deskripsi Inovasi Dasar Hukum Inovasi
(1) (2) (3) (4) (5)
Pemanfaatan Gas TPA Paras penyaluran gas metana ke rumah warga dilakukan dengan Perda No 2 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Sampah
Methane di TPA Paras memanfaatkan bambu petung untuk menggantikan pipa. Pemanfaatan bambu
petung ini sebagai salah satu inovasi memanfaatkan sumber daya alam lokal
yang banyak ditemui di sekitar lokasi TP
Pemanfaatan Biogas Limbah kotoran ternak khususnya dari ternak sapi mempunyai potensi Perda No 3 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
limbah ternak sapi pencemaran yang cukup tinggi. Guna mencegah dan mengurangi potensi Lingkungan Hidup
penurunan kualitas air khususnya, telah dikembangkan pembangunan
biodigester.
Kecamatan Berseri Memilik tujuan untuk: · Perubahan perilaku aparatur dan masyarakat secara Perda No 3 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
kontinyu dalam mengelola lingkungan hidup sekitarnya; · Meningkatkan Lingkungan Hidup
kepedulian dari masyarakat terhadap lingkungan sekitarnya; · Meningkatkan
peran serta masyarakat dengan aktifitas nyata guna meningkatkan kualitas
lingkungan yang berkelanjutan; · Membangkitkan gerakan ekonomi masyarakat
berbasis lingkungan melalui bank sampah dan ekowisata.
Kampung Tin Permukiman yang melakukan penanaman massal pohon Tin. Setiap rumah Perda No 3 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
warga wajib menanam minimal satu pohon Tin dengan harapan Kampung Tin Lingkungan Hidup
akan menjadi sentra budidaya, produksi dan edukasi tanaman Tin di Malang
Raya
Kampung Diet Kresek Permukiman yang melakukan pengurangan dan pengelolaan sampah (resek Perda No 3 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
dalam bahasa Jawa). Lingkungan Hidup
6 KAB. LUMAJANG Penerapan Kebijakan Penerapan kebijakan pengendalian pencemaran air sungai melalui : Peraturan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengendalian Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 12 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang
Pencemaran Air Sungai Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 12 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Nomor 19 Tahun 2016 tentang Laboratorium Lingkungan Hidup, dan Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 19 Tahun 2016
tentang Laboratorium Lingkungan
Penerapan Kebijakan Penerapan kebijakan pengendalian pencemaran air melalui : Peraturan Daerah Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengendalian Kabupaten Lumajang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Air Limbah Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang
Pencemaran Air Domestik dan Peraturan Bupati Lumajang Nomor 79 Tahun 2017 tentang Nomor 12 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Daerah Pengelolaan Air Limbah Domestik Hidup, Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 19 Tahun 2016
pada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Lumajang tentang Laboratorium Lingkungan, Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang
Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Air Limbah Domestik, dan
Peraturan Bupati Lumajang Nomor 79 Tahun 2017 tentang Pembentukan
Unit Pelaksana Teknis Daerah Pengelolaan Air Limbah Domestik pada
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Lumajang
Penerapan Kebijakan Penerapan kebijakan larangan membuang sampah dan buang air besar (BAB) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Larangan Membuang di sungai melalui : Keputusan Lurah Citrodiwangsan Nomor : Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang
188.4/29/427.906.01/2016 tentang Larangan Membuang Sampah dan Buang Nomor 12 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan

Lampiran | 353
No. Kabupaten/Kota Nama Inovasi Deskripsi Inovasi Dasar Hukum Inovasi
(1) (2) (3) (4) (5)
Sampah dan Buang Air Air Besar (BAB) di Sungai dan Peraturan Desa Wonokerto Nomor 03 Tahun Hidup, Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 19 Tahun 2016
Besar (BAB) di Sungai 2013 tentang Larangan Membuang Sampah di Sungai tentang Laboratorium Lingkungan, Keputusan Lurah Citrodiwangsan
Nomor : 188.4/29/427.906.01/2016 tentang Larangan Membuang Sampah
dan Buang Air Besar (BAB) di Sungai, dan Peraturan Desa Wonokerto
Nomor 03 Tahun 2013 tentang Larangan Membuang Sampah di Sungai
Penerapan Kebijakan Penerapan kebijakan perlindungan sumber mata air melalui : Peraturan Desa Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, Undang-
Perlindungan Sumber Wonokerto Kecamatan Gucialit Nomor 05 Tahun 2013 tentang Perlindungan Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Mata Air Sedaeng dan dan Pemanfaatan Sumber Air Sedaeng Desa Wonokerto dan Peraturan Desa Lingkungan Hidup, dan Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 12
Winong Wonokerto Kecamatan Gucialit Nomor 06 Tahun 2014 tentang Perlindungan Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,
dan Pemanfaatan Sumber Air Winong Desa Wonokerto Peraturan Desa Wonokerto Kecamatan Gucialit Nomor 05 Tahun 2013
tentang Perlindungan dan Pemanfaatan Sumber Air Sedaeng Desa
Wonokerto, dan Peraturan Desa Wonokerto Kecamatan Gucialit Nomor 06
Tahun 2014 tentang Perlindungan dan Pemanfaatan Sumber Air Winong
Desa Wonokerto
Sosialisasi Pengendalian Sosialisasi pengendalian pencemaran air meliputi : Sosialisasi Program Kali Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pencemaran Air Bersih (Prokasih) dan Pembentukan Kelompok Masyarakat Peduli Kali Bersih, Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang
serta Sosialisasi Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup Nomor 12 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup, dan Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 19 Tahun 2016
tentang Laboratorium Lingkungan
Pemulihan Sumber Mata Dalam rangka memulihkan sumber mata air yang kritis dilakukan penanaman Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, Undang-
Air yang Kritis bibit sukun, bendo, dan manggis seluas 3 (tiga) ha dengan lokasi pemulihan Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
sebagai berikut : (1) Sumber Mata Air Blandong (Dusun Tlutur Desa Kandangan Lingkungan Hidup, dan Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 12
Kecamatan Senduro); (2) Sumber Mata Air Van Leven (Dusun Krajan Desa Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Condro Kecamatan Pasirian); dan (3) Sumber Mata Air Pakel (Dusun Donoluko
Desa Kertowono Kecamatan Gucialit)
Aksi Bersih Kali Dalam Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) dilakukan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Rangka Memperingati Aksi Bersih Kali Asem dengan melibatkan OPD di Lingkungan Pem Kab. Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang
Hari Peduli Sampah Lumajang, Sekolah di Wilayah Kecamatan Lumajang, , LSM bidang lingkungan Nomor 12 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Nasional (HPSN) hidup, dan masyarakat yang tinggal di sekitar sungai Hidup, dan Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 19 Tahun 2016
tentang Laboratorium Lingkungan
Pembangunan IPAL Dalam rangka mengurangi pencemaran air sungai, dilakukan pembangunan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Komunal Limbah IPAL Komunal Domestik di Kabupaten Lumajang Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang
Domestik Nomor 12 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup, Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 19 Tahun 2016
tentang Laboratorium Lingkungan, dan Peraturan Daerah Kabupaten
Lumajang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Air Limbah Domestik

354 | Lampiran
No. Kabupaten/Kota Nama Inovasi Deskripsi Inovasi Dasar Hukum Inovasi
(1) (2) (3) (4) (5)
Pembangunan dan Dalam rangka mengurangi pencemaran air sungai, dilakukan pembangunan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengoperasian Instalasi dan pengoperasian Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) berlokasi di Desa Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang
Pengolahan Lumpur Tinja Lempeni, Kecamatan Tempeh Nomor 12 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
(IPLT) Hidup, Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 19 Tahun 2016
tentang Laboratorium Lingkungan, dan Peraturan Daerah Kabupaten
Lumajang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Air Limbah Domestik
Pembangunan Instalasi Dalam rangka mengurangi pencemaran air sungai, dilakukan pembangunan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Air Limbah Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) Industri Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang
(IPAL) Industri Nomor 12 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup, dan Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 19 Tahun 2016
tentang Laboratorium Lingkungan
Pembinaan Desa Binaan Dalam rangka memperbaiki kualitas air sungai dilakukan pembinaan Desa Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
dalam Memperbaiki Binaan di Kelurahan Rogotrunan Kecamatan Lumajang Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang
Kualitas Air Sungai Nomor 12 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup, dan Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 19 Tahun 2016
tentang Laboratorium Lingkungan
Sungai Bersih dan Asri di Dalam rangka pengendalian pencemaran air dilakukan pengelolaan air sungai Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Tengah Permukiman yaitu menjadikan Kali Temi sebagai sungai bersih dan asri di tengah Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang
permukiman Nomor 12 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup, dan Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 19 Tahun 2016
tentang Laboratorium Lingkungan
Pembersihan Ranu Pane Dalam rangka pengendalian pencemaran air dilakukan pembersihan Ranu Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pane yang berlokasi di kaki Gunung Semeru Desa Ranu Pane Kecamatan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang
Senduro dengan melibatkan OPD terkait, LSM bidang lingkungan hidup, dan Nomor 12 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
masyarakat sekitar Hidup, dan Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 19 Tahun 2016
tentang Laboratorium Lingkungan
Pemantauan Rutin Dalam rangka pengendalian pencemaran air sungai dilakukan pemantauan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Kualitas Air Sungai kualitas air sungai secara rutin setiap bulan di bagian hulu dan hilir sungai Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang
prioritas yaitu : Kali Bondoyudo, Kali Jatiroto, Kali Asem, dan Kali Curah Nomor 12 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Menjangan Hidup, dan Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 19 Tahun 2016
tentang Laboratorium Lingkungan
Pengawasan Rutin Dalam rangka memperbaiki kualitas lingkungan dilakukan pengawasan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Kegiatan Usaha yang kegiatan usaha yang berpotensi mencemari lingkungan, diantaranya : kegiatan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang
Berpotensi Mencemari pertambangan, industri, rumah sakit, peternakan, dll. Nomor 12 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Lingkungan Hidup, dan Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 19 Tahun 2016
tentang Laboratorium Lingkungan

Lampiran | 355
No. Kabupaten/Kota Nama Inovasi Deskripsi Inovasi Dasar Hukum Inovasi
(1) (2) (3) (4) (5)
Aplikasi Pelaporan Dalam rangka keterbukaan informasi lingkungan kepada publik dilakukan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Pengolahan Lingkungan pelaporan pengolahan lingkungan dan penyebaran informasi lingkungan Publik, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
dan Penyebaran Informasi berbasis website yang bisa diakses di https://dlh.lumajangkab.go.id/ Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun
Lingkungan Berbasis 2014 tentang Pemerintahan Daerah
Website
Kearifan Lokal Pelestarian Dalam rangka pengendalian pencemaran air di Ranu Klakah diberlakukan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, Undang-
Ranu Klakah kearifan lokal pelestarian Ranu Klakah melalui Ruwat Rawat Ranu Klakah Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup, dan Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 12
Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Kearifan Lokal Pelestarian Dalam rangka pelestarian lingkungan di Desa Wonokerto Kecamatan Gucialit Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, Undang-
Lingkungan di Kampung dilakukan kegiatan sebagai berikut : konservasi hutan sumber sedaeng, Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Iklim Binaan (Desa pembuatan embung, menjaga kualitas air bersih, dan gerakan menabung air Lingkungan Hidup, dan Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 12
Wonokerto, Kecamatan tanah Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Gucialit)
Restocking Ikan di Dalam rangka pelestarian sumber daya hayati di perairan umum daratan seperti Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya
Perairan Umum Daratan sungai, ranu, dan rawa dilakukan restocking ikan Alam Hayati dan Ekosistemnya, Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004
tentang Sumber Daya Air, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan Peraturan Menteri
Negara Lingkungan Hidup Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pedoman
Konservasi Keanekaragaman Hayati di Daerah
Perlindungan Kawasan Dalam rangka melindungi kawasan Gunung Semeru seperti mencegah dan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, Undang-
Gunung Semeru oleh menanggulangi kebakaran hutan, peningkatan tutupan vegetasi penghijauan, Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lembaga Masyarakat pelestarian sumber daya alam, desa tangguh bencana, dll. dilakukan oleh Lingkungan Hidup, dan Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 12
Sekitar Semeru (Laskar Lembaga Masyarakat Sekitar Semeru (Laskar Semeru) Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Semeru)
Gerakan Menabung Air Dalam rangka menabung air tanah dilakukan pembangunan sumur resapan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, Undang-
Tanah Melalui tahun 2018 sebanyak 30 unit Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Pembangunan Sumur Lingkungan Hidup, dan Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 12
Resapan Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Gerakan Menabung Air Dalam rangka menabung air tanah dilakukan pembuatan biopori tahun 2018 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, Undang-
Tanah Melalui Pembuatan sebanyak 105 unit Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Biopori Lingkungan Hidup, dan Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 12
Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Gerakan Seribu Biopori Dalam rangka menabung air tanah dilakukan gerakan Seribu Biopori di Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, Undang-
Desa/Kelurahan Berseri Kelurahan Citrodiwangsan Kecamatan Lumajang melalui Keputusan Lurah Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
(Kelurahan Citrodiwangsan Nomor : 188.4/368/427.91.01/2017 tentang Gerakan Seribu Lingkungan Hidup, Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 12
Citrodiwangsan) Biopori Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan

356 | Lampiran
No. Kabupaten/Kota Nama Inovasi Deskripsi Inovasi Dasar Hukum Inovasi
(1) (2) (3) (4) (5)
Keputusan Lurah Citrodiwangsan Nomor : 188.4/368/427.91.01/2017
tentang Gerakan Seribu Biopori
Kegiatan Rutin Sampling Dalam rangka pengendalian lahan kritis dilakukan kegiatan rutin sampling tanah Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Tanah Produksi produksi Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Pemerintah Nomor 150 Tahun
2000 tentang Pengendalian Kerusakan untuk Produksi Biomassa, dan
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 7 Tahun 2006 tentang
Tata Cara Pengukuran Kriteria Baku Kerusakan Tanah untuk Produksi
Biomassa
Kegiatan Penanaman di Dalam rangka pengendalian lahan kritis di area pegunungan dilakukan kegiatan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Tanah Produksi Area penanaman pohon Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Pemerintah Nomor 150 Tahun
Pegunungan 2000 tentang Pengendalian Kerusakan untuk Produksi Biomassa, dan
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 7 Tahun 2006 tentang
Tata Cara Pengukuran Kriteria Baku Kerusakan Tanah untuk Produksi
Biomassa
Rehabilitasi Pesisir Pantai Dalam rangka pemulihan lahan kritis di Pantai Watu Pecak, Selok Awar-awar Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
(Pantai Watu Pecak, dilakukan kegiatan rehabilitasi pesisir pantai dengan penanaman mangrove dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan Daerah Kabupaten
Selok Awar-awar) cemara udang Lumajang Nomor 12 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Rehabilitasi dan Dalam rangka pemulihan pemulihan lahan kritis di Desa Wotgalih Kecamatan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Penanaman Vegetasi Yosowilangun, Desa Selok Awar-awar Kecamatan Pasirian, dan Desa Bades Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan Daerah Kabupaten
Pantai di Kawasan Pesisir Kecamatan Pasirian dilakukan kegiatan rehabilitasi dan penanaman vegetasi Lumajang Nomor 12 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
pantai di kawasan pesisir Lingkungan Hidup
Adaptasi dan Mitigasi Dalam rangka adaptasi dan mitigasi lahan kritis di Desa Wonokerto Kecamatan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Lahan Kritis dengan Gucialit dan Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso dilakukan adaptasi dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan Daerah Kabupaten
Pembangunan Embung mitigasi lahan kritis dengan pembangunan embung dan terjunan air Lumajang Nomor 12 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
dan Terjunan Air Lingkungan Hidup
Pelestarian dan Dalam rangka meningkatkan tutupan vegetasi di Desa Wonokerto Kecamatan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Perlindungan Tanaman Gucialit dilakukan pelestarian dan perlindungan tanaman kanan kiri jalan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan Desa Wonokerto Nomor 07
Kanan Kiri Jalan Upaya melalui Peraturan Desa Wonokerto Nomor 07 Tahun 2014 tentang Pelestarian Tahun 2014 tentang Pelestarian dan Perlindungan Tanaman Kanan Kiri
Penguatan Tutupan dan Perlindungan Tanaman Kanan Kiri Jalan Jalan
Vegetasi
Penguatan Tutupan Dalam rangka meningkatkan tutupan vegetasi perkotaan di Kelurahan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Vegetasi Perkotaan Citrodiwangsan dilakukan penguatan tutupan vegetasi perkotaan melalui Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Keputusan Lurah Citrodiwangsan
Melalui Gerakan 10.000 gerakan 10.000 tanaman melalui Keputusan Lurah Citrodiwangsan Nomor : Nomor : 188.4/02/427.91.01/2018 tentang Gerakan Sepuluh Ribu Tanaman
Tanaman 188.4/02/427.91.01/2018 tentang Gerakan Sepuluh Ribu Tanaman

Lampiran | 357
No. Kabupaten/Kota Nama Inovasi Deskripsi Inovasi Dasar Hukum Inovasi
(1) (2) (3) (4) (5)
Penguatan Tutupan Dalam rangka penguatan tutupan vegetasi di Hutan Sedaeng dan Hutan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Vegetasi sebagai Winong dilakukan pelestarian Hutan Winong dan Hutan Sedaeng melalui Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Desa Wonokerto Nomor 04
Penyangga Hutan Peraturan Desa Wonokerto Nomor 04 Tahun 2013 tentang Pelestarian Tahun 2013 tentang Pelestarian Lingkungan Hidup Hutan Sedaeng, dan
Lingkungan Hidup Hutan Sedaeng dan Peraturan Desa Wonokerto Nomor 05 Peraturan Desa Wonokerto Nomor 05 Tahun 2014 tentang Pelestarian
Tahun 2014 tentang Pelestarian Lingkungan Hidup Hutan Winong Lingkungan Hidup Hutan Winong
Penganekaragaman Dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan dan meningkatkan tutupan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Tanaman Pangan dan vegetasi dilakukan kegiatan penganekaragaman tanaman pangan dan tahan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan Daerah Kabupaten
Tahan Iklim iklim, diantaranya di Kelurahan Citrodiwangsan Kecamatan Lumajang dan Desa Lumajang Nomor 12 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Oro-oro Ombo Kecamatan Pronojiwo Lingkungan Hidup
Penguatan Lahan untuk Dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan dan pengendalian lahan kritis Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Produksi Pertanian dilakukan penguatan lahan untuk produksi pertanian organik Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan Daerah Kabupaten
Organik Lumajang Nomor 12 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Penguatan Lahan untuk Dalam rangka meningkatkan produksi kopi organik dan pengendalian lahan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Produksi Pertanian Kopi kritis dilakukan penguatan lahan untuk produksi pertanian kopi organik Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan Daerah Kabupaten
Organik Lumajang Nomor 12 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Aplikasi Sistem Tandur Dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan dan pengendalian lahan kritis Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
(Tanam Padi dengan dilakukan aplikasi sistem Tandur (Tanam Padi dengan Mundur) pada lahan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan Daerah Kabupaten
Mundur) pada Lahan persawahan Lumajang Nomor 12 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Persawahan Lingkungan Hidup
Program "Sigarpun Bulat" Dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan serta adaptasi dan mitigasi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Terobosan Adaptasi dan lahan kritis dilakukan terobosan Program "Sigarpun Bulat" yaitu Aksi Gerakan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan Daerah Kabupaten
Mitigasi Lahan Kritis Pemupukan Organik dan Benih Unggul Bersertifikat Lumajang Nomor 12 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Penerapan Kebijakan dan Dalam rangka pengelolaan persampahan dilakukan penerapan kebijakan dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Strategi Pengelolaan strategi pengelolaan persampahan melalui Peraturan Bupati Lumajang Nomor Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang
Persampahan 58 Tahun 2018 tentang Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Sampah Rumah Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Sampah, dan Peraturan Bupati
Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga Lumajang Nomor 58 Tahun 2018 tentang Kebijakan dan Strategi
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah
Rumah Tangga
Pembangunan dan Dalam rangka mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dilakukan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengoperasian TPA pembangunan dan pengoperasian TPA Lempeni Kecamatan Tempeh dengan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang
Lempeni Kecamatan sistem sanitary landfill Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Sampah, dan Peraturan Bupati
Tempeh dengan Sistem Lumajang Nomor 58 Tahun 2018 tentang Kebijakan dan Strategi
Sanitary Landfill Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah
Rumah Tangga

358 | Lampiran
No. Kabupaten/Kota Nama Inovasi Deskripsi Inovasi Dasar Hukum Inovasi
(1) (2) (3) (4) (5)
Pemanfaatan Gas Methan Dalam rangka mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dilakukan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
di TPA Lempeni pembangunan dan pengoperasian TPA Lempeni Kecamatan Tempeh dengan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang
Kecamatan Tempeh sistem sanitary landfill dan pemanfaatan Gas Methan menjadi bahan bakar Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Sampah, dan Peraturan Bupati
ramah lingkungan Lumajang Nomor 58 Tahun 2018 tentang Kebijakan dan Strategi
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah
Rumah Tangga
Pembangunan dan Dalam rangka pengolahan lindi di TPA Lempeni Kecamatan Tempeh dilakukan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengoperasian Instalasi pembangunan dan pengoperasian Instalasi Pengolahan Lindi Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang
Pengolahan Lindi Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Sampah, dan Peraturan Bupati
Lumajang Nomor 58 Tahun 2018 tentang Kebijakan dan Strategi
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah
Rumah Tangga
Gerakan Menabung Dalam rangka pengelolaan sampah dengan sistem 3R (Reduce, Reuse, dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Sampah Melalui Bank Recycle) dilakukan Gerakan Menabung Sampah melalui Bank Sampah. Jumlah Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang
Sampah Bank Sampah yang memiki SK dan masih aktif sebanyak 15 Bank Sampah Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Sampah, dan Peraturan Bupati
Lumajang Nomor 58 Tahun 2018 tentang Kebijakan dan Strategi
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah
Rumah Tangga
Bank Sampah Induk Adanya Bank Sampah Induk "KALPATARU" dapat meningkatkan partisipasi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
"KALPATARU" berhasil Bank Sampah di Kelurahan/Desa. Bank Sampah di Kelurahan/Desa dapat Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang
meraih penghargaan menyetor sampah ke Bank Sampah Induk "KALPATARU". Bank Sampah Induk Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Sampah, dan Peraturan Bupati
KOVABLIK 2018 JPIP "KALPATARU" berhasil meraih penghargaan KOVABLIK 2018 JPIP AWARD Lumajang Nomor 58 Tahun 2018 tentang Kebijakan dan Strategi
AWARD Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah
Rumah Tangga
Gerakan Memilah Dalam rangka pengendalian persampahan dilakukan Gerakan Memilah Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Sampah Sampah melalui Surat Edaran Sekretaris Daerah Kabupaten Lumajang tanggal Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang
23 Juli 2018 Perihal Pengelolaan Sampah Non Organik kepada Sekolah dan Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Sampah, dan Peraturan Bupati
OPD di Lingkungan Kabupaten Lumajang Lumajang Nomor 58 Tahun 2018 tentang Kebijakan dan Strategi
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah
Rumah Tangga
Gerakan Pungut Sampah Dalam rangka pengendalian persampahan dilakukan Gerakan Pungut Sampah Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
di Kelurahan Citrodiwangsan melalui Keputusan Lurah Citrodiwangsan Nomor : Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang
188.4/369/427.91.01/2017 tentang Gerakan Pungut Sampah Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Sampah, dan Peraturan Bupati
Lumajang Nomor 58 Tahun 2018 tentang Kebijakan dan Strategi
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah
Rumah Tangga

Lampiran | 359
No. Kabupaten/Kota Nama Inovasi Deskripsi Inovasi Dasar Hukum Inovasi
(1) (2) (3) (4) (5)
Pengelolaan Dalam rangka pengelolaan persampahan dilakukan kegiatan TPS 3R, meliputi : Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Persampahan melalui pengomposan sampah organik, daur ulang sampah anorganik, dan pemilahan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang
Kegiatan TPS 3R barang bekas untuk bahan daur ulang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Sampah, dan Peraturan Bupati
Lumajang Nomor 58 Tahun 2018 tentang Kebijakan dan Strategi
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah
Rumah Tangga
Kegiatan Pameran dan Dalam rangka pengelolaan persampahan dilakukan kegiatan pameran dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pasar 3R pasar 3R secara rutin pada acara Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang
(HPSN), Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Kegiatan Adiwiyata, dan Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Sampah, dan Peraturan Bupati
Kegiatan Desa/Kelurahan Berseri Lumajang Nomor 58 Tahun 2018 tentang Kebijakan dan Strategi
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah
Rumah Tangga
Pemantauan Kualitas Dalam rangka pengendalian pencemaran udara dilakukan pemantauan kualitas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Udara Ambien dan Emisi udara ambien secara rutin pada lokasi padat lalu lintas, industri, permukiman, Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang
Secara Rutin dan perkantoran serta pemantauan kualitas udara emisi sumber tidak bergerak Nomor 12 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
pada cerobong industri dan insinerator rumah sakit Hidup, dan Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 19 Tahun 2016
tentang Laboratorium Lingkungan
Kegiatan Car Free Day Dalam rangka mengurangi emisi sumber bergerak yang disebabkan kendaraan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
bermotor dilakukan kegiatan Car Free Day yang dilaksanakan setiap hari Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan Daerah Kabupaten
Minggu pagi di kawasan Alun-alun Kota Lumajang Lumajang Nomor 12 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Kegiatan Car Free Night Dalam rangka mengurangi emisi sumber bergerak yang disebabkan kendaraan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
bermotor dilakukan kegiatan Car Free Night yang dilaksanakan setiap Malam Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan Daerah Kabupaten
Minggu Pahing di kawasan Alun-alun Kota Lumajang Lumajang Nomor 12 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Pembangunan Energi Dalam rangka pengendalian pencemaran udara dan mengurangi emisi Gas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Alternatif Ramah Rumah Kaca (GRK) dilakukan pembangunan energi alternatif ramah Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan Daerah Kabupaten
Lingkungan lingkungan, antara lain : Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), Lumajang Nomor 12 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), dan Digester Biogas Lingkungan Hidup
Adaptasi dan Mitigasi Dalam rangka pengendalian pencemaran udara serta adaptasi dan mitigasi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Perubahan Iklim perubahan iklim dilakukan kegiatan, antara lain : sosialisasi program hemat Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan Daerah Kabupaten
energi dan efisiensi energi Penerangan Jalan Umum (PJU) menggunakan LED Lumajang Nomor 12 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Pengelolaan Hutan Kota Dalam rangka pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dilakukan pengelolaan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Hutan Kota Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang
Nomor 11 Tahun 2016 tentang Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan,

360 | Lampiran
No. Kabupaten/Kota Nama Inovasi Deskripsi Inovasi Dasar Hukum Inovasi
(1) (2) (3) (4) (5)
dan Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 12 Tahun 2016
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan Taman Alun- Dalam rangka pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dilakukan pengelolaan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Alun Kota Lumajang Taman Alun-Alun Kota Lumajang Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang
Nomor 11 Tahun 2016 tentang Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan,
dan Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 12 Tahun 2016
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pemanfaatan Pekarangan Dalam rangka meningkatkan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dilakukan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
dan Sungai/Kali pemanfaatan pekarangan dan sungai/kali terutama di wilayah Desa/Kelurahan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang
Binaan (Berseri dan Proklim) Nomor 11 Tahun 2016 tentang Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan,
dan Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 12 Tahun 2016
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pelestarian Dalam rangka pelestarian keanekaragaman hayati dilakukan kegiatan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Keanekaragaman Hayati penangkaran flora endemik di wilayah Desa Oro-oro Ombo Kecamatan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang
Pronojiwo, antara lain : anggrek semeru khas Lumajang, anggrek vanda khas Nomor 11 Tahun 2016 tentang Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan,
Lumajang, anggrek bulan lereng semeru, anggrek dendrobium lereng semeru, dan Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 12 Tahun 2016
dll. tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
7 KAB. JEMBER Transparansi Laporan Tujuan Pelaporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) ini untuk Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
Harta Kekayaan mendorong laporan kekayaan para pejabat di lingkungan Pemkab Jember
Penyelenggara Negara menjadi lebih transparan dalam rangka pemberantasan korupsi.
(LHKPN) Dalam Rangka
Pemberantasan Korupsi
Sistem Akuntabilitas Dalam rangka mendorong akuntabilitas pemerintahan, Pemkab Jember Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Kinerja Instansi menggelar Bimbingan Teknis Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun
Pemerintahan (SAKIP) Instansi Pemerintahan (SAKIP) dan mewajibkan seluruh Organisasi Perangkat 2014 tentang Pemerintahan Daerah
Dalam Rangka Reformasi Daerah (OPD) menyusun Laporan SAKIP.
Birokrasi
Wisata Edukasi TPA Tempat Pengolahan Akhir (TPA) Pakusari di Kabupaten Jember saat ini Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah,
Pakusari dikembangkan menjadi wisata edukasi pembelajaran bagi siswa. Warna-warni Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
hiasan yang berasal dari bahan bekas seperti botol plastik dimanfaatkan Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun
kembali sebagai kerajinan. 2014 tentang Pemerintahan Daerah
Pemanfaatan Gas Methan Timbunan sampah di TPA Pakusari melalui proses pengelolaan dengan sistem Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah,
Energi Ramah control landfill juga dimanfaatkan warga sekitar salah satunya yaitu Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Lingkungan di TPA pemanfaatan gas methan (CH4) menjadi bahan bakar ramah lingkungan. Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun
Pakusari 2014 tentang Pemerintahan Daerah

Lampiran | 361
No. Kabupaten/Kota Nama Inovasi Deskripsi Inovasi Dasar Hukum Inovasi
(1) (2) (3) (4) (5)
Pengelolaan Sampah 3R Dalam rangka mengurangi jumlah sampah dari sumbernya dan memanfaatkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah,
(Reduce, Reuse, Recycle) sampah menjadi barang yang berguna dilakukan pengelolaan sampah berbasis Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
3R (Reduce, Reuse, dan Recycle). Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah
Ecobrick Ramah Pembuatan Ecobrick (bata ramah lingkungan) dari botol bekas, diantaranya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah,
Lingkungan Ecobrick di TPA Pakusari. Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah
Sosialisasi Pengelolaan Dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat dalam melaksanakan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah,
Sampah pengelolaan sampah dilaksanakan sosialisasi pengelolaan sampah rumah Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
tangga di di wilayah RW 1 Kelurahan Sumbersari dan RW 18 Kelurahan Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun
Kebonsari. 2014 tentang Pemerintahan Daerah
Gerakan Menabung Dalam rangka mengurangi timbulan sampah dan menjadikan sampah bernilai Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah,
Sampah ekonomi, Kabupaten Jember melaksanakan program Gerakan Menabung Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Sampah melalui Bank Sampah. Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah
Aksi Bersih-bersih Dalam rangka mengendalikan sampah lautdilaksanakan aksi bersih-bersih Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008tentang Pengelolaan Sampah,
PantaiPayangan, Ambulu PantaiPayangan, Ambulu tahun 2019. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentangPerlindungan dan
Pengelolaan LingkunganHidup, dan Undang-Undang Nomor 23Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah

Aksi Bersih Pantai Dalam rangka mengendalikan sampah plastik di laut juga dilaksanakan aksi Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah,
Menghadap ke Laut bersih sampah menghadap ke laut di Pantai Pancer Puger tahun 2019. Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah
Peringatan Hari Peduli Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah,
Sampah Nasional (HPSN) kebersihan, setiap tahunnya memperingati Hari Peduli Sampah Nasional Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
(HPSN). Kabupaten Jember memperingati HPSN tahun 2019 dengan Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun
mengangkat tema “Sayangi Bumi, Bersihkan dari Sampah). Kegiatan HPSN di 2014 tentang Pemerintahan Daerah
Kabupaten Jember dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, diantaranya
sosialisasi aksi peduli sampah, pameran daur ulang sampah, penimbangan
sampah, karnaval daur ulang sampah, dan aksi bersih-bersih.
Car Free Day Tanpa Kegiatan Car Free Day di Kabupaten Jember dilaksanakan rutin di Alun-alun Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang RTH (Ruang Terbuka
Sampah Kabupaten Jember. Car Free Day ini mempunyai banyak manfaat diantaranya Hijau), Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
meningkatkan kualitas udara, kurangnya polusi suara kendaraan, hingga Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun
peningkatan aktivitas fisik yang dapat meningkatkan kesehatan. Dalam rangka 2014 tentang Pemerintahan Daerah
memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Tahun 2019, Pemerintah

362 | Lampiran
No. Kabupaten/Kota Nama Inovasi Deskripsi Inovasi Dasar Hukum Inovasi
(1) (2) (3) (4) (5)
Kabupaten Jember melalui Dinas Lingkungan Hidup menyelenggarakan
kegiatan Car Free Day Tanpa Sampah dan Sosialisasi Aksi Peduli Sampah.
Jember Public Park Pada tahun 2019, Kabupaten Jember melaksanakan kegiatan Pembangunan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang RTH (Ruang Terbuka
Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang disebut Jember Public Park sebanyak 6 Hijau), Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
(enam) lokasi yaitu : 1. Jember Public Park Sumbersari; 2. Jember Public Park Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun
Kaliwates Ex Best Fm; 3. Jember Public Park Arjasa; 4. Jember Public Park 2014 tentang Pemerintahan Daerah
Rambipuji; 5. Jember Public Park Balung; 6. Jember Public Park Mangli.
Penanaman Bibit Pohon Pada tahun 2019 dilaksanakan penanaman 8.000 bibit pohon di Desa Mojosari, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Puger Kulon dan Puger Wetan Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah
Bekerja (Bedah Program Bekerja merupakan program pengentasan kemiskinan berbasis Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
Kemiskinan Rakyat pertanian. Program ini fokus pada peningkatan pendapatan dan daya beli
Sejahtera) mayoritas rumah tangga miskin yang bekerja pada sektor pertanian maupun
informal. Beberapa kegiatan Bekerja diantaranya yaitu : a. Pemberian bantuan
kepada 200 rumah tangga miskin (RTM) di Desa Menampu dan 100 RTM di
Desa Karangrejo Kecamatan Gumukmas.Bantuan yang diberikan berupa
kandang ayam, ayam, pakan ayam, vitamin dan desinfektan, b. Pemberian
bantuan 300 sak pakan dan 7.500 ekor ayam kepada 150 rumah tangga miskin
di Desa Plalangan,Kecamatan Kalisat, c. Pemberian bantuan ayam di Desa
Sukogidri Kecamatan Ledokombo.
Festival Wirakarya Dalam rangka menciptakan hidup yang bersih, peningkatan sanitasi, dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Kampung Kelir menjadikan rumah layak huni, di Kabupaten Jember dilaksanakan festival Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun
wirakarya kampung kelir. Disamping itu manfaat dari Kampung Kelir ini adalah 2014 tentang Pemerintahan Daerah
mendorong warga untuk memelihara dan melestarikan lingkungan.
Pelestarian Dalam rangka melestarikan keanekaragaman hayati di Kabupaten Jember Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Keanekaragaman Hayati tahun 2019 dilakukan pembangunan persemaian permanen (kerjasama dengan Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun
Melalui Pembangunan BPDASHL Brantas Sampean). 2014 tentang Pemerintahan Daerah
Persemaian Permanen
KAMI BEDA (Kampung Program KAMI BEDA (Kampung Modern, Indah, Bersih dan Asri) bertujuan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Modern, Indah, Bersih untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun
dan Asri) hidup. Permukiman/lokasi KAMI BEDA sebagai berikut : • RT 03, RW 36, 2014 tentang Pemerintahan Daerah
Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sumbersari. • Perumahan Darma Alam, RT
08, RW 14, Kelurahan Sempusari, Kecamatan Kaliwates. • Kampung Cantikan,
RT 04, RW 20, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates.
Uji Emisi Kendaraan Uji emisi kendaraan bermotor gratis dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Bermotor Gratis Kabupaten Jember. Hal ini dilaksanakan sebagai upaya menekan tingkat Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun
pencemaran udara yang disebabkan sisa pembuangan knalpot kendaraan 2014 tentang Pemerintahan Daerah

Lampiran | 363
No. Kabupaten/Kota Nama Inovasi Deskripsi Inovasi Dasar Hukum Inovasi
(1) (2) (3) (4) (5)
bermotor di Kabupaten Jember. Kegiatan uji emisi gratis dilaksanakan di
beberapa tempat di antaranya halaman depan Pemkab Jember, Jl. Sudarman
No. 1 Jember dan Terminal Pakusari.
Pembangunan IPAL Dalam rangka mengurangi tingkat pencemaran, khususnya pencemaran badan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Dalam Rangka air dilaksanakan pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun
Mengurangi Pencemaran 2014 tentang Pemerintahan Daerah
Pengembangan Kawasan Dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan dan menambah luasan Ruang Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang RTH (Ruang Terbuka
Rumah Pangan Lestari Terbuka Hijau (RTH), dilakukan pengembangan Kawasan Rumah Pangan Hijau), Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
(KRPL) Lestari (KRPL) di Kabupaten Jember. Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah
Jember Fashion Carnaval Jember Fashion Carnaval (JFC) adalah program tahunan karnaval di Jember. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(JFC) Ikon Pariwisata Kegiatan ini diadakan setiap tahun dengan tema yang berbeda-beda mengikuti
Jember trend.
Reformasi Birokrasi dan Dalam rangka melaksanakan misi pertama Kabupaten Jember yaitu reformasi Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
Pelayanan Publik birokrasi dan pelayanan publik dilaksanakan beberapa kegiatan antara lain : 1.
Pelayanan On The Spot (OTS) di Desa/Kelurahan, 2. Pelayanan Cepat Jadi
(Semedi), 3. Pelayanan di Alun-alun Jember
8 KAB. Program BCA Program BCA (Bank Clethong dan Air Kencing) -
PROBOLINGGO
Program Desa/ Kelurahan Pemberdayaan masyarakat desa/ kelurahan agar mau dan mampu -
Berseri (Bersih dan menumbuhkan potensi desa yang berprilaku ramah lingkungan
Lestari)
9 KAB. SIDOARJO SIKOLING Sistem Informasi Dokumen Lingkungan (Pelayanan Pelaporan Dokumen SK Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Sidoarjo
Lingkungan secara online). Dengan adanya aplikasi ini mengakibatkan lebih Nomor: 188/878/438.5.10 tentang Tim Aplikasi Online Dokumen
paperless, dapat menjangkau akses pelayanan yang lebih luas, meminimalisir Lingkungan (SIKOLING) pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan
terjadinya tatap muka dengan pemohon dan tersusun database terpusat secara Kabupaten Sidoarjo Tahun 2018
otomatis.
SKPL (Status Kinerja PROPER Daerah (Tingkat Kabupaten Sidoarjo). Pengawasan lingkungan hidup Peraturan Bupati Sidoarjo Nomor 29 Tahun 2017 tentang Pedoman
Pengelolaan Lingkungan yang dilakukan terhadap penanggung jawab kegiatan/usaha dalam serangkaian Penetapan Status Kinerja Pengelolaan Lingkungan
Hidup) kegiatan berkelanjutan selama3 (tiga) tahun berturut-turut untuk mendapatkan
tujuan akhir pengelolaan lingkungan hidup secara mandiri
Zero Waste Academy Program terobosan untuk mewujudkan Sidoarjo Bebas Sampah. Demi Peraturan Bupati Sidoarjo Nomor 52 Tahun 2017 tentang Pedoman
terwujudnya Sidoarjo bebas sampah DLHK Kabupaten Sidoarjo menyetak Pelatihan Kader Pengelolaan Sampah
agen-agen lingkungan dari tingkat kecamatan hingga tingkat desa untuk
diberikan informasi dan ilmu terkait pengelolaan sampah agar dapat
disebarluaskan dalam bentuk

364 | Lampiran
No. Kabupaten/Kota Nama Inovasi Deskripsi Inovasi Dasar Hukum Inovasi
(1) (2) (3) (4) (5)
SBH (Sidoarjo Bersih dan Lomba Kebersihan dan penghijauan lingkungan untuk mewujudkan lingkungan
Hijau) permukiman yang bersih dan hijau. Dalam kesempatan tersebut diharapkan
kepada dunia usaha untuk berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Salah satunya dapat dilakukan melalui Corporate Social Responsibility (CSR)
yang ditujukan kepada lingkungan.
Online Monitoring Pemasangan alat pemantauan kualitas air di intake Tawangsari PDAM Delta Perjanjian Kerjasama antara PDAM Delta Tirta Kabupaten Sidoarjo,
(ONLIMO) Kualitas Air Tirta Kabupaten Sidoarjo yang dapat ditampilkan dalam layar / TV Monitor yang Direktorat Pengendalian Pencemaran Air KLHK dan Dinas Lingkungan
terpasang di Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Hidup dan Kebersihan Kabupaten Sidoarjo tentang Penempatan Online
Sidoarjo. Hasil pengujian dapat digunakan untuk mengetahui Indeks Kualitas Monitoring (ONLIMO) Kualitas Air di Intake Tawangsari PDAM Delta Tirta
Air di intake tawangsari dengan metode Storet yang biasanya untuk Sungai Brantas Kabupaten Sidoarjo
menentukan kualitas air yang diuji dalam kondisi memenuhi, tercemar ringan,
tercemar sedang atau tercemar berat.
Alat Pemantau Kualitas Pemasangan alat pemantau kualitas udara / Air Quality System (AQS) secara Perjanjian Kerjasama antara Stasiun Klimatologi Kelas II Malang BMKG
Udara / Air Quality real time yang dapat ditampilkan layar / TV Monitor yang terpasang di dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo tentang Pemanfaatan
System (AQS) Sekretariat Daerah Kabupaten Sidoarjo. Parameter inti yang terukur adalah Lahan untuk Penempatan Alat Pemantau Kualitas Udara Air Quality
Karbon Monoksida (CO), Nitrogen Dioksida (NO2), Sulfur Dioksida (SO2), dan System (AQS) dalam Rangka untuk Mengetahui Tingkat Pencemaran
parameter debu (PM2.5 dan PM10), data dari parameter-parameter tersebut Udara di Kabupaten Sidoarjo yang Berkaitan Erat dengan Upaya Mitigasi
terukur tiap menitnya selama 24 (dua puluh empat) jam dalam 7 (tujuh) hari. Perubahan Iklim
Hasil pengujian dapat dikonversikan ke ISPU untuk dapat diketahui udara yang
diuji sehat atau tidak.
Evaluasi Insinerator TPST Kegiatan evaluasi tungku bakar (insenerator skala kecil) Tempat Pengolahan Kesepakatan Bersama antara Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Sampah Terpadu (TPST) dengan mendatangkan narasumber evaluator dari dan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo tentang Pengkajian, Penerapat dan
Badan Penelitian dan Pengkajian Teknologi (BPPT) dan Kementerian Pemasyarakatan Teknologi untuk Mendukung Pembangunan Daerah
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sebagai bahan kebijakan dalam Kabupaten Sidoarjo Provinsi Jawa Timur Nomor : 63/MOU/BPPT-
rangka meningkatkan pengelolaan sampah di Kabupaten Sidoarjo agar sesuai PEMKAB.SIDOARJ/07/2019 Nomor : 188/12/438.1.1.1/2019 tanggal 11 Juli
ketentuan dan tidak berdampak ke lingkungan termasuk permasalahan sosial. 2019
Pembayaran retribusi Kerjasama pembayaran retribusi sampah yang ditarik langsung oleh PDAM MoU kerjasama antara PDAM Delta Tirta Sidoarjo dengan Dinas
sampah melalui Delta Tirta Sidoarjo ketika pelanggan bayar rekenng airnya dan langsung Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Sidoarjo tahun 2019 terkait
pembayaran rekening disetorkan ke rekening milik Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan pembayaran retribusi sampah melalui pembayaran rekening air di PDAM
pelanggan PDAM Kabupaten Sidoarjo Sidoarjo
Sidoarjo
M-BONK: Cara Cepat dan Aplikasi Android untuk melaporkan kerusakan jalan dengan mengirimkan -
Akurat Penanganan Jalan koordinat lokasi dan gambar kerusakan jalan
Rusak
Pembangunan Drainase Pemasangan U-ditch kanan kiri jalan menggunakan U-ditch + Cover gandar 20 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 19/PRT/M/2011 tentang
Jalan dengan bahan ton Persyaratan Teknis Jalan dan Kriteria Perencanaan Teknis Jalan
precast

Lampiran | 365
No. Kabupaten/Kota Nama Inovasi Deskripsi Inovasi Dasar Hukum Inovasi
(1) (2) (3) (4) (5)
SIGAP (SIDOARJO Aplikasi Android untuk melaporkan bencana
TANGGAP)
Rama Damkar Rangkul Masyarakat dalam Pemadaman Kebakaran
Pengkajian Kebutuhan Aplikasi untuk mencatat kajian kebutuhan pasca bencana dan penyusunan
Pasca Bencana (JITU reaksi rehabilitasi dan rekontruksi pasca bencana secara cepat, tepat dan
PASNA) terpadu
DESTANA (Desa Desa Tangguh Bencana dibentuk agar dapat meringankan beban BPBD untuk
Tangguh Bencana) menangani bencana dengan menolong dan melakukan tindakan pertolongan
pertama untuk membantu masyarakat yang tertimpa musibah
Mesin Pemusnah Sampah Memanfaatan Mesin Pemusnah Sampah untuk pengatasi permasalahan UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Ramah Lingkungan di sampah di masyarakat yang ramah lingkungan dan merupakan hasil karya Pemerintah Daerah, Permendagri Nomor 1 Tahun 2016 tentang
Desa Ngingas Kecamatan masyarakat setempat dan dikelola oleh BUMDes Pengelolaan Aset Desa, Peraturan Bupati Sidoarjo Nomor 48 Tahun 2017
tentang Tatacara Pengelolaan Aset Desa, Permendesa Nomor 4 Tahun
2015 tentang Pembentukan, Pengelolaan, Pembentukan dan Pembubaran
BUMDes, Permendesa Nomor 16 Tahun 2018 tentang Prioritas
Penggunaan Dana Desa 2019
KP SPMAS Tirta Bening Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS) UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Desa Suwaluh sudah menjadi salah satu unit usaha BUMDesa Pemerintah Daerah, Perpres Nomor 185 Tahun 2014 tentang Percepatan
Kecamatan Balongbendo Penyediaan Air Minum dan Sanitasi, Permendagri Nomor 1 Tahun 2016
tentang Pengelolaan Aset Desa, Peraturan Bupati Sidoarjo Nomor 48
Tahun 2017 tentang Tatacara Pengelolaan Aset Desa, Permendesa Nomor
4 Tahun 2015 tentang Pembentukan, Pengelolaan, Pembentukan dan
Pembubaran BUMDes, Permendesa Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Prioritas Penggunaan Dana Desa 2019
KP SPAMS Tirta Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS) UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Balongbendo Desa sudah menjadi salah satu unit usaha BUMDesa Pemerintah Daerah, Perpres Nomor 185 Tahun 2014 tentang Percepatan
Balongbendo Kecamatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi, Permendagri Nomor 1 Tahun 2016
Balongbendo tentang Pengelolaan Aset Desa, Peraturan Bupati Sidoarjo Nomor 48
Tahun 2017 tentang Tatacara Pengelolaan Aset Desa, Permendesa Nomor
4 Tahun 2015 tentang Pembentukan, Pengelolaan, Pembentukan dan
Pembubaran BUMDes, Permendesa Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Prioritas Penggunaan Dana Desa 2019
KP SPAMS Tirta Azoka Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS) UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Desa Jabaran Kecamatan sudah menjadi salah satu unit usaha BUMDesa Pemerintah Daerah, Perpres Nomor 185 Tahun 2014 tentang Percepatan
Balongbendo Penyediaan Air Minum dan Sanitasi, Permendagri Nomor 1 Tahun 2016
tentang Pengelolaan Aset Desa, Peraturan Bupati Sidoarjo Nomor 48
Tahun 2017 tentang Tatacara Pengelolaan Aset Desa, Permendesa Nomor

366 | Lampiran
No. Kabupaten/Kota Nama Inovasi Deskripsi Inovasi Dasar Hukum Inovasi
(1) (2) (3) (4) (5)
4 Tahun 2015 tentang Pembentukan, Pengelolaan, Pembentukan dan
Pembubaran BUMDes, Permendesa Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Prioritas Penggunaan Dana Desa 2019
KP SPAMS Banyu Bening Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS) UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Desa Seduri Kecamatan sudah menjadi salah satu unit usaha BUMDesa Pemerintah Daerah, Perpres Nomor 185 Tahun 2014 tentang Percepatan
Balongbendo Penyediaan Air Minum dan Sanitasi, Permendagri Nomor 1 Tahun 2016
tentang Pengelolaan Aset Desa, Peraturan Bupati Sidoarjo Nomor 48
Tahun 2017 tentang Tatacara Pengelolaan Aset Desa, Permendesa Nomor
4 Tahun 2015 tentang Pembentukan, Pengelolaan, Pembentukan dan
Pembubaran BUMDes, Permendesa Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Prioritas Penggunaan Dana Desa 2019
KP SPAMS Tirta Pusaka Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS) UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Desa Kandangan sudah menjadi salah satu unit usaha BUMDesa Pemerintah Daerah, Perpres Nomor 185 Tahun 2014 tentang Percepatan
Kecamatan Krembung Penyediaan Air Minum dan Sanitasi, Permendagri Nomor 1 Tahun 2016
tentang Pengelolaan Aset Desa, Peraturan Bupati Sidoarjo Nomor 48
Tahun 2017 tentang Tatacara Pengelolaan Aset Desa, Permendesa Nomor
4 Tahun 2015 tentang Pembentukan, Pengelolaan, Pembentukan dan
Pembubaran BUMDes, Permendesa Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Prioritas Penggunaan Dana Desa 2019
KP SPAMS Sidomulyo Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS) UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Sehat Desa Sidomulyo sudah menjadi salah satu unit usaha BUMDesa Pemerintah Daerah, Perpres Nomor 185 Tahun 2014 tentang Percepatan
Kecamatan Krian Penyediaan Air Minum dan Sanitasi, Permendagri Nomor 1 Tahun 2016
tentang Pengelolaan Aset Desa, Peraturan Bupati Sidoarjo Nomor 48
Tahun 2017 tentang Tatacara Pengelolaan Aset Desa, Permendesa Nomor
4 Tahun 2015 tentang Pembentukan, Pengelolaan, Pembentukan dan
Pembubaran BUMDes, Permendesa Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Prioritas Penggunaan Dana Desa 2019
KP SPAMS Bangkit Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS) UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Berkah Tirta Desa sudah menjadi salah satu unit usaha BUMDesa Pemerintah Daerah, Perpres Nomor 185 Tahun 2014 tentang Percepatan
Sedengan Mijen Penyediaan Air Minum dan Sanitasi, Permendagri Nomor 1 Tahun 2016
Kecamatan Krian tentang Pengelolaan Aset Desa, Peraturan Bupati Sidoarjo Nomor 48
Tahun 2017 tentang Tatacara Pengelolaan Aset Desa, Permendesa Nomor
4 Tahun 2015 tentang Pembentukan, Pengelolaan, Pembentukan dan
Pembubaran BUMDes, Permendesa Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Prioritas Penggunaan Dana Desa 2019

Lampiran | 367
No. Kabupaten/Kota Nama Inovasi Deskripsi Inovasi Dasar Hukum Inovasi
(1) (2) (3) (4) (5)
KP SPAMS Tirta Makmur Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS) UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Desa Kajartrengguli sudah menjadi salah satu unit usaha BUMDesa Pemerintah Daerah, Perpres Nomor 185 Tahun 2014 tentang Percepatan
Kecamatan Prambon Penyediaan Air Minum dan Sanitasi, Permendagri Nomor 1 Tahun 2016
tentang Pengelolaan Aset Desa, Peraturan Bupati Sidoarjo Nomor 48
Tahun 2017 tentang Tatacara Pengelolaan Aset Desa, Permendesa Nomor
4 Tahun 2015 tentang Pembentukan, Pengelolaan, Pembentukan dan
Pembubaran BUMDes, Permendesa Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Prioritas Penggunaan Dana Desa 2019
Wisata Bahari Tlocor Bus Wisata Air dan Pulau Lusi yang dikelola BUMDesma Jabon UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Desa Kedungpandan Pemerintah Daerah, PP Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan atas
Kecamatan Jabon Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan UU Nomor 6 Tahun
2014, PP Nomor 8 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas PP Nomor
60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari APBN,
Permendagri Nomor 1 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Aset Desa,
Peraturan Bupati Sidoarjo Nomor 48 Tahun 2017 tentang Tatacara
Pengelolaan Aset Desa, Permendesa Nomor 4 Tahun 2015 tentang
Pembentukan, Pengelolaan, Pembentukan dan Pembubaran BUMDes,
Permendesa Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembangunan Kawasan
Perdesaan, Permendesa Nomor 16 Tahun 2018 tentang Prioritas
Penggunaan Dana Desa 2019
10 KAB. JOMBANG Wonosalam Ecotourism Permasalahan yang dihadapi masyarakat Dsn. Mendiro, Ds. Panglungan, Kec. Surat Keputusan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kab. Jombang
Wonosalam adalah perubahan fungsi hutan, perburuan satwa, pencurian
kayu/rebung di kawasan lindung, pencemaran sungai dan penebangan di area
mata air. Tujuan inovasi ialah meningkatkan ekonomi masyarakat dengan
pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan melalui pengembangan
desa ecowisata berbasis biodiversity, konservasi, edukasi dan community
development.
Kerusakan lahan yang dialami akibat illegal logging di tahun 1990 menjadi awal
inisiatif kelompok KEPUH melaksanakan berbagai upaya pelestarian dan
penyelamatan sumber mata air dan hutan. Saat ini lebih dari 20.000 pohon
yang telah ditanam dengan luas lahan yang telah dikonservasi seluas ± 70 ha,
dengan sebagian besar lahan ialah lahan lindung PERHUTANI.
Keterlibatan masyarakat dalam menjaga hutan sangat penting, karena
masyarakatlah yang setiap hari berinteraksi di hutan dengan berbagai ikatan
emosional dan ekonomi yang terkandung di dalamnya.
Pengembangan pemanfaatan kawasan konservasi melalui jasa lingkungan dari
ekosistem di sumber mata air mendorong Dinas LH melakukan pendampingan

368 | Lampiran
No. Kabupaten/Kota Nama Inovasi Deskripsi Inovasi Dasar Hukum Inovasi
(1) (2) (3) (4) (5)
kepada Kelompok KEPUH untuk mengembangkan Wonosalam Ecotourism.
Bentuk kegiatan yang dilakukan antara lain: pemantauan sumber mata air,
pembelajaran bio monitoring sumber mata air, penghijauan di sekitar sumber
mata air melalui kegiatan adopsi sumber mata air, pengamatan
keanekaragaman hayati termasuk diantaranya burung Rangkong Badak dan
Elang Jawa. Program ini telah berhasil menginspirasi pelajar, masyarakat dan
dunia usaha untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan melestarikan hutan dan
mata air. Sekolah, masyarakat maupun dunia usaha yang telah ikut berperan
diantaranya adalah Auto 2000 Surabaya, Universitas Ciputra, KJPL Surabaya,
Rotary Surabaya, dan lain-lain.
Rata-rata setiap tahun terdapat 30 kunjungan ke dusun tersebut, dengan setiap
kelompok terdiri atas 50 – 70 orang. Tamu tidak hanya berasal dari wilayah
Kab. Jombang akan tetapi juga berasal dari luar kota Jombang, bahkan luar
negeri. Atas keberhasilan kelompok KEPUH dan programnya dalam
melestarikan hutan dan sumber mata air, beberapa kali dusun tersebut juga
telah diliput baik oleh media cetak maupun elektronik.
11 KAB. MADIUN Kabupaten Madiun (Dinas Pemilihan Putra Putri Lingkungan Hidup jenjang SD/MI, SMP/MTs, Instruksi Bupati madiun No. 3 Tahun 2008 tentang Pelaksanaan PLH di
Lingkungan Hidup) SMA/SMK/MA Tahun 2019 Kabupaten Madiun
12 KAB. MAGETAN Instruksi Bupati Magetan Mendorong dan memfasilitasi pendirian tiga bank sampah di setiap desa dan Instruksi Bupati Magetan Nomor 1 Tahun 2019
Tentang Pengelolaan kelurahan, mendorong dan memfasilitasi pendirian TPS 3R serta menyediakan
Sampah berbasis anggaran operasionalnya, membentuk Pokja petugas kebersihan dan pengolah
masyarakat di desa dan sampah di tingkat RT dan RW
kelurahan
Surat Edaran Bupati Melakukan upaya 3R di perkantoran melalui : pembatasan timbulan sampah, Surat Edaran Bupati Magetan Nomor 660/364/403.110/2019
Magetan Tentang mewajibkan pengelolaan sampah organik menjadi kompos melalui pembuatan
Pengelolaan lubang resapan biopori atau menggunakan komposter, mewajibkan kepada
Persampahan dengan OPD menjadi nasabah bank sampah di lokasi terdekat, menyedikan tempat
kegiatan 3R (Reduce, sampah terpilah, membuat himbauan pembatasan penggunaan plastik dan
Reuse, Recycle) di pemilahan sampah sesuai jenisnya.
perkantoran
Surat Edaran Bupati Melaksanakan gerakan jumat minggu bersih berupa kebersihan Surat Edaran Bupati Magetan Nomor 660/2206/403.110/2019
Magetan Tentang jalan/lingkungan, sungai/saluran air/got/drainase, pungut sampah, pengecatan,
Gerakan Jum'at Minggu penanaman pohon, pengadaan tong sampah/tempat sampah dan lain-lain
Bersih (Jumingsih)
Moratorium Izin Usaha Tidak menerbitkan izin usaha pertambangan baru (moratorium izin usaha Surat Bupati Magetan kepada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral
Pertambangan pertambangan) dan melalui kegiatan pengawasan untuk dilakukan kajian Provinsi Jawa Timur Nomor 543/464/403.023/ 2019 Tanggal 5 Maret 2019

Lampiran | 369
No. Kabupaten/Kota Nama Inovasi Deskripsi Inovasi Dasar Hukum Inovasi
(1) (2) (3) (4) (5)
kembali terhadap izin usaha pertambangan yang pelaksanaan operasi
produksinya melangggar kaidah pertambangan yang benar.
Penghijauan Total luasan penghijauan adalah target 184 ha dengan realisasi 227,9 ha dan -
jumlah pohon 88.626 pohon
Pembuatan sumur Pembuatan sumur resapan 24 titik di kantor OPD di Kabupaten Magetan -
resapan
Pembangunan embung Pembangunan embung Pendem di Kecamatan Ngariboyo dengan luas 1,28 ha -
dan volime 54.417 m³
13 KAB. Saber Sampah Pelestaian sumberdaya alam dan pengelolaan lingkungan
BOJONEGORO
Gerakan Pungut Sampah Pelestaian sumberdaya alam dan pengelolaan lingkungan
(GPS) Bojonegoro
Laskar Berseri Selorejo Pelestaian sumberdaya alam dan pengelolaan lingkungan
Kelompok Rumah Tangga Pelestaian sumberdaya alam dan pengelolaan lingkungan
Pilah Sampah (KRT
Pisah)
Bank Sampah Pelestaian sumberdaya alam dan pengelolaan lingkungan
Bahan Bakar Sampah Pelestaian sumberdaya alam dan pengelolaan lingkungan
Takakura dan Komposting Pelestaian sumberdaya alam dan pengelolaan lingkungan
Gerbang Bojonegoro Pengelolaan dan rehabilitasi lingkungan
Bersinar
Gerakan Desa Sehat dan Pengelolaan dan rehabilitasi lingkungan
Cerdas (GDSC)
Gerakan Sayang Pengelolaan dan rehabilitasi lingkungan
Lingkungan
Program Biopori Pengelolaan dan rehabilitasi lingkungan
Car Free Day Pengelolaan dan rehabilitasi lingkungan
Desa Holtikutura Pengelolaan dan rehabilitasi lingkungan
Gerakan Memanen Air Pengelolaan dan rehabilitasi lingkungan
dan Menanam Bunga
Go Green Bojonegoro Pengelolaan dan rehabilitasi lingkungan
Gerakan Adibuana Pengelolaan dan rehabilitasi lingkungan
14 KAB. TUBAN Gerak Langkah Warga mengurangi sampah dengan, meingkatkan reduksi volume timbulan sampah di SK. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten TUban
Sedekah Sampah Jadi Kabupaten Tuban, meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam
Berkah (Gelar Sajadah) pemilahan sampah sehingga memudahkan proses 3R, dan meningkatkan nilai
tambah sampah untuk mendukung program pengentasan kemiskinan. Program

370 | Lampiran
No. Kabupaten/Kota Nama Inovasi Deskripsi Inovasi Dasar Hukum Inovasi
(1) (2) (3) (4) (5)
Gelar Sajadah ini akan menyasar kelompok Sekolah, Perusahaan, Instansi
Pemerintah, dan Masyarakat Umum
Operasional TPS/TPS3R Sampah di pilah di TPST/TPS 3R, sampah yang memiliki nilai ekonomi di pilah SK. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten TUban
dan dikumpulkan untuk dimanfaatkan sesuai prinsip 3R atau langsung dijual
bank sampah. Sampah organik diolah menjadi kompos di TPST
Green House Dan Tempat Menjadi tempat untuk Edukasi Lingkungan SK. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten TUban
Edukasi Di TPA
KIB (Kampung Indah Menjadi pennunjang kegiatan adipura SK. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten TUban
Berseri)
RINDU SORGA Reintensifikasi daur ulang sampah organik adalah melakukan pengolahan SK. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten TUban
(ReINtensifikasi Daur sampah untuk mereduksi sampah yang akan dibuang ke TPA sehngga sampah
Ulang Sampah ORGAnik ) organik menjadi lebih bernilai menjadi pupuk kompos
Satberkota satu armada dengan petugas yang berkeliling di seluruh wilayah Kabupaten Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PRKP) Kabupaten
Tuban, untuk mengangkut tumpukan sampah liar di pinggir jalan Tuban
Operasi Peduli Darurat menindak orang- orang yang membuang sampah sembarangan Keputusan Bupati Tuban
Sampah
Lomba Green and Clean masyarakat yang partisipatif dan berkelanjutan dalam pengelolaan lingkungan Keputusan Bupati Tuban
2018 serta untuk mendorong masyarakat untuk menerapkan hidup sehat dan bersih
dalam keluarga dan lingkungannya. Dalam penilaian lomba di 20 Kecamatan
ada indikator yang harus terpenuhi yaitu Penghijauan, Kebersihan serta
Partisipasi dan peran serta masyarakat. Penghijauan akan difokuskan pada
optimalisasi lahan pekarangan di sekitar wilayah hunian, penghijauan di
lingkungan sekitar, optimalisasi pemanfaatan pekarangan desa dan optimalisasi
pemanfaatan lahan pekarangan di kantor Kecamatan
Desa Sadar Jaminan Masyarakat diberdayakan untuk memilah sampah, untuk dijual kemudian Keputusan Bupati Tuban
Sosial uanganya dipakai bayar asuransi
SITASMAN DILAMAR Inovasi teknologi yang ada diharapkan dapat memudahkan para petani dalam Keputusan Bupati Tuban
(Sistem Tanam Sisip bekerja serta dapat mendukung ketahanan pangan di Jawa Timur sehingga
Tanaman Di Lahan kedepan bukan lagi ketahanan pangan tapi kita sudah mencapai kedaulatan
Marginal) pangan
Sorga Desa (Sarana Olah raga adalah kegiatan yang membuat semua orang merasa gembira. Olah
Olahraga Desa) raga adalah kegiatan yang sangat efektif meningkatkan mentalitas positif. Olah
raga berfungsi refreshing, membangun kedekatan antarwarga dan sarana bagi
pembangunan masyarakat yang sehat juga mendorong setiap orang untuk
berkompetisi dengan cara yang baik. Ingat, negara yang kuat mempersyaratkan
masyarakat berbadan sehat. Kualitas kesehatan msyarakat juga bakal
mendukung produktivitas kerja masyarakat

Lampiran | 371
No. Kabupaten/Kota Nama Inovasi Deskripsi Inovasi Dasar Hukum Inovasi
(1) (2) (3) (4) (5)
15 KAB. Lamongan Bijak Plastik Upaya dalam pengurangan sampah plastik di Kabupaten Lamongan Instruksi Bupati Lamongan Nomor 2 Tahun 2019 Tentang Pengurangan
LAMONGAN Sampah Plastik / Lamongan Bijak Plastik
Perizinan Pembuangan Upaya pengetatan pengelolaan lingkungan dalam kaitannya pembuangan air Peraturan Bupati Nomor 35 Tahun 2019 Tentang Tata Cara Perizinan
Air Limbah Secara limbah Pembuangan Air Limbah Melalui Pelayanan Perizinan Berusaha
Elektronik Terintegrasi Secara Elektronik
Pelayanan Perizinan Memfasilitasi pelaksanaan pelayanan perizinan di Kabupaten Lamongan secara Peraturan Bupati Lamongan Nomor 75 Tahun 2019 Tentang Pedoman
Elektronik Elektronik Penyusunan Dan Penilaian Serta Pemeriksaan Dokumen Lingkungan
Hidup Dalam Pelaksanaan Pelayanan Perizinan Berusaha Secara
Elektronik
Gelar Alim Lamongan Gerakan Kelola Air Limbah yang meliputi Pembangunan IPAL domestik, Keputusan Bupati Lamongan 102 Tahun 2018
pengembangan IPAL diseluruh Puskesmas
Gerakan Kangen Taklim Gerakan Kampung Green and Clean Menuju Kampung Berketahanan Iklim, Instruksi Bupati Lamongan 1 tahun 2011 dan Instruksi Bupati Lamongan
Lamongan yang meliputi kegiatan program Lamongan Green and Clean (LGC), nomor 02 Tahun 2018
pengembangan program adaptasi dan pengembangan progam mitigasi
Gemar Lamongan Gerakan Menabung Air Lamongan, yang meliputi program satu rumah satu Instruksi Bupati Lamongan Tahun 1 tahun 2017 (program biopori mandiri)
sumur resapan, biopori mandiri oke dan satu jiwa satu pohon
Desaku Pintar Desa karakter Unggul dan Pintar Meliputi: Melek teknologi, Gerakan 1821, Peraturan Bupati Lamongan 41 tahun 2018
Pemberdayaan ekonomi Desa, Pusat layanan kesehatan, Pengembangan
literasi, Kampung LGC, pariwisata, sadar hukum, pelayanan publik
Gaya hidup minim Pengurangan sampah plastik Instruksi Bupati Lamongan 01 tahun 2016
sampah
DESA JAHAT Dengan sampah jadi sehat merupakan pengembangan asuransi bank sampah -
GELAR SAJADAH Gerakan Kelola Sampah Jadi Berkah meliputi Pengembangan Bank sampah -
LAMONGAN dan bank sampah induk pembangunan TPST dan TPS 3R
KALIBER Kegiatan yang digelar bersama antara Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten -
Lamongan, TNI, Polri dan OPD lain dalam rangka untuk upaya pencegahan
terjadinya banjir serta menjaga fungsi sungai di Desa Kiringan, Kecamatan Turi,
Kabupaten Lamongan
SILILA "DEKAT DIHATI" Aplikasi SILILA (Sistem Informasi Lingkungan Lamongan) adalah terobosan -
dalam layanan Publik 2019. Kemudahan yang diberikan adalah layanan online
Pelaporan RKL-RPL, Pelporan Pengendalian Pencemaran Air (PPA),
Pelaporan Pengendalian Pencemaran Udara (PPU) dan Pelaporan
Pengelolaan Limbah B3 melalui kunjungan ke silila.lamongankab.go.id.
GOBER NO EMISI Gowes Bareng merupakan salah satu kebijakan terhadap upaya reduksi emisi -
kendaraan. Hal ini merupakan upaya nyata terhadap pengurangan emisi gas
rumah kaca dari sektor transportasi. Bupati Lamongan mencanangkan hari
Jumat sebagai “One Day No Emisi”.

372 | Lampiran
No. Kabupaten/Kota Nama Inovasi Deskripsi Inovasi Dasar Hukum Inovasi
(1) (2) (3) (4) (5)
NO TUMBLER NO Kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi sampah plastik di wilayah -
WATER Kabupaten Lamongan dan Indonesia. Arahan dari Bupati Lamongan agar
masyarakat bijak dalam penggunaan plastik. OPD wajib menyediakan Tumbler,
mengganti air minum kemasan sekali pakai dan makanan rapat minim plastik.
16 KAB. Taman Pendidikan PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE-WMO) melalui forum PHE WMO mendapat penghargaan Proper Emas 2016. Proper Emas
BANGKALAN Mangrove (TPM) CSR Pemerintah Kabupaten Bangkalan menjaga kelestarian lingkungan merupakan penghargaan tertinggi dalam pengelolaan lingkungan hidup.
dengan mendirikan Taman Pendidkan Mangrove (TPM)
Wisata Sungai Bancaran Semua Perusahaan yang tergabung dalam forum CRS Pemerintah Kabupaten Mangrove yang berada di Sungai Bancaran sebagai potensi dalam
(WISAIBARAN) Bangkalan mengembangkan sungai bancaran menjadi wisata dan pelestarian pengembangan pariwisata
mangrove
17 KAB. Mall Pelayanan Publik Semua Pelayanan Dilayani di Satu Tempat -
PAMEKASAN
18 KOTA BLITAR Peraturan Walikota Blitar Peraturan yang mengatur tentang peran masyarakat dalam perlindungan dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan Dan
nomor 21 Tahun 2015 pengelolaan lingkungan hidup. Pengelolaan Lingkungan Hidup, pasal 70, yang berbunyi “masyarakat
memiliki hak dan kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk
berperan aktif dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup”
Pengadaan sepeda siswa Pemerintah kota Blitar melaksanakan pengadaan sepeda sebanyak 4.398 unit Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2011. Tentang Rencana Aksi
yang ditujukan kepada siswa SMP Negeri Blitar. Agar dapat melaksanakan Go Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
To School by cycle sehingga dengan aktivitas ini dapat menjadi aksi mitigasi
perubahan iklim dakam rangka penurunan emisi GRK di sektor energi
transportasi
Aplikasi SIDOTI SIDOTI merupakan aplikasi untuk fasilitasi pelayanan Layanan Lumpur Tinja Peraturan Menteri Pekerjaan Umum no. 4 Tahun 2017 tentang
Terjadwal dengan fitur penyedotan terjadwal dan pemesanan penyedotan penyelenggaraan sistem pengelolaan air limbah domestik
langsung.
19 KOTA Gelar Diseminasi Sebuah kegiatan dimana seluruh penyelenggara pelayanan publik di Kota
PROBOLINGGO Informasi Pelayanan Probolinggo berkumpul dalam suatu moment tertentu dan menyelenggarakan
Terpadu Pada pelayanan publik secara bersama-sama. Dengan gelaran seperti ini, maka
Masyarakat (GADIS masyarakat berharap layanan informasi dilakukan secara serentak dan terpadu.
PENTER MAS) Masyarakat hanya perlu mendatangi satu tempat sekaligus dan menanyakan
berbagai layanan yang dibutuhkan. Dengan demikian, informasi dan pelayanan
publik yang diperoleh oleh masyarakat menjadi utuh dan menyeluruh.
Sistem Administrasi aplikasi yang digunakan untuk manajemen administrasi surat dan data
Kelurahan (SIAKEL) penduduk
pada satu kelurahan. Siakel dibangun dengan aplikasi berbasis web dan mobile
app android. Aplikasi Siakel dapat digunakan di seluruh Sistem Operasi
komputer karena merupakan aplikasi berbasis web yang memang dapat
dengan mudah digunakan cross

Lampiran | 373
No. Kabupaten/Kota Nama Inovasi Deskripsi Inovasi Dasar Hukum Inovasi
(1) (2) (3) (4) (5)
platform. Penggunaan aplikasi ini diharapkan dapat mempermudah manajemen
data penduduk pada satu kelurahan serta layanan surat untuk penduduk
kelurahan lebih cepat dan efisien.
Visitable, Impressive merupakan salah satu langkah pengintegrasian sistem informasi berbasis
Energetic Worthy (VIEW) android yang dapat diakses oleh masyarakat melalui ponsel pintar sehingga
informasi dan layanan publik dapat tersampaikan secara optimal.
Tabung Beras Tabungan Bersama Rumah Sehat bagi masyarakat
Siscia Pro Cantik Sistem informasi Kesehatan Ibu dan anak Probolinggo cerdas cermat andal
teliti inovatif dan berkualitas
Kampung Tematik Pengembangan wilayah di tingkat RW di bidang ekonomi, bubaya, sosial yang
medorong peran serta masyarakat
BESJEM ( Berkah Mengintegrasikan tabungan nasabah bank sampah Kota Probolinggo dengan
Sampah jadi E Money) siatem E-Money yang dapat diakses secara online
ADEK DEWA (Anak Anak Dekat Dengan Satwa Perwali No. 56 Tahun 2019
Dekat Dengan Satwa)
20 KOTA KASIH SETIA (Kampung Bidang kebersihan dan lingkungan hidup untuk katergori "Kota Sedang". Setiap
MOJOKERTO Bersih Sehat, Teduh, kampung / wilayah di Kota Mojokerto mampu mewujudkan penyelesaian
Indah dan Aman) berbagai isu lingkungan hidup yaitu pengelolaan sampah melalui bank sampah,
ruang terbuka hijau, pemanfaatan ekonomi dari pengelolaan sampah, dan
mewujudkan wilayah kota Mojokerto yang asri dan nyaman melalui pola hidup
bersih. Dengan memadukan antara peran Pemerintah dan Masyarakat. Peran
Pemerintah dalam program KASIH Setia ini adalah mengalokasikan dana
sebesar 50 juta rupiah setiap RW. Sedangkan peran masyarakat adalah
melaksanakan kegiatan cuci rumah bersamaan dengan PSN terintegrasi.
Saber Sali Suatu Tim yang menangani sampah liar di Kota Mojokerto
(BAPAK SAMERTO) mengubah pola pikir masyarakat dengan memanfaatkan sampah untuk
Bayar Pajak Pakai membayar pajak. Dengan bayar pajak dengan sampah, masyarakat juga dapat
Sampah sadar akan pentingnya membangun kota dengan membayar pajak serta dapat
bersempatan mengikuti undian umroh gratis.
Panen Gas Metana di Pengelolaan Sampah Menjadi Gas Metana
TPA Randegan
Bank Sampah suatu tempat yang digunakan untuk mengumpulkan sampah yang sudah
dipilah-pilah
Bank Sampah Kampung Bank sampah kampung cyber mengelola sampah berbasis teknologi informasi
Cyber Berbasis IT
Daur Ulang Sampah Proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru

374 | Lampiran
No. Kabupaten/Kota Nama Inovasi Deskripsi Inovasi Dasar Hukum Inovasi
(1) (2) (3) (4) (5)
Tempat Pengolahan Pengelolaan sampah di TPST sepenuhnya diserahkan pada Kelompok
Sampah Terpadu (TPST) Swadaya Masyarakat (KSM) setempat
Bayar JKN-KIS Dengan BPJS Kesehatan Cabang Kota Mojokerto secara pro aktif berkoordinasi dengan
Sampah pengurus Bank Sampah Induk Kota Mojokerto
TPA Sampah Jadi SaranaPemerintah Kota Mojokerto mampu menyulap TPA itu menjadi sarana edukasi
Edukasi dan Rekreasi dan tempat rekreasi gratis bagi keluarga
Program Kelurahan program Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam mewujudkan
Berseri desa/kelurahan/kampung yang bersih dan lestari (ramah lingkungan) dengan
melibatkan semua pihak
Program Kali Bersih Program kerja pengendalian pencemaran air sungai dengan tujuan untuk
(PROKASIH) meningkatkan kualitas air sungai agar tetap berfungsi sesuai dengan
peruntukannya
Kemah Hijau Saka Kegiatan ini diharapkan para generasi muda Saka Kalpataru dapat memiliki
Kalpataru kecintaan dan tanggung jawab terhadap lingkungan secara berkelanjutan
Program ODF (Open kondisi ketika setiap individu dalam komunitas tidak buang air besar
Defecation Free) sembarangan (BABS)
Desa Pangan Aman Kelurahan Wates memiliki komitmen tinggi dan peran aktif dalam mewujudkan
Gerakan keamanan pangan
Kampung Tematik Kampung yang diharapkan nantinya mampu mengubah wajah kawasan Kota
Mojokerto menjadi lebih indah, bersih, hijau dan memiliki sarana prasarana
yang baik
Kampung Sayur Organik Pemerintah Kota Mojokerto mengembangkan lahan pertanian organilk, yang
mana lahan pertanian tersebut dimanfaatkan untuk tanaman pertanian seperti
lombok dan sayur organik. Salah satu tempat yang membudidayakan sayur
organik adalah Lingkungan Sidogede Kelurahan Kauman Kota Mojokerto.
Kawasan Rumah Pangan Konsep suatu lingkungan tempat tinggal, dimana ada kelompok masyarakat
Lestari (KRPL) yang secara bersama – sama memanfaatkan perkarangan atau lahan disekitar
lingkungan rumah untuk kegiatan pembudidayaan tanaman tertentu secara
intensif
Taman Vertikal Dinas Lingkungan Hidup Kota Mojokerto telah membangun Vertikal Garden
dibeberapa tempat di Kota Mojokerto terutama di jalan utama Kota Mojokerto
Klausul RTH Pemerintah Kota Mojokerto telah memasukkan klausul tentang penyediaan
Ruang Terbuka Hijau (RTH) pada syarat yang harus dipenuhi pada Persetujuan
Izin Lokasi
Pemanfaatan Energi Pembangunan kuba penangkap biogas dengan volume 25 m³ dan hasil
Biogas jangkauan aliran gas mencapai 100 m lebih dengan tekanan maksimal 100 Psi.

Lampiran | 375
No. Kabupaten/Kota Nama Inovasi Deskripsi Inovasi Dasar Hukum Inovasi
(1) (2) (3) (4) (5)
Car Free Day in Fact Program Car Free Day di Kota Mojokerto atau Car Free Day uji coba di alun –
alun Mojokerto
Peduli Fauna/Satwa Pendidikan edukasi lingkungan tentang satwa dan fauna menjadi sayarat untuk
melestarikan keanekaragaman hayati salah satunya adalah bio diversity fauna
Perpustakaan Ruang Perpustakaan RTH di Alun – Alun Kota Mojokerto ini buka hingga pukul 20.00
Terbuka Hijau WIB khusus dihari Senin – Jumat, sedangkan di hari Sabtu dan Minggu hanya
buka hingga pukul 15.00 WIB
E-Pojok Aspirasi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mojokerto pada oktober 2018 telah me-
Lingkungan Launching aplikasi layanan publik, e-Pojok Aspirasi Lingkungan
Normalisasi Saluran Normalisasi ini dilakukan dibeberapa titik di Kota Mojokerto, terutama pada
Drainase di Pusat Kota pusat Kota Mojokerto
Mojokerto
Pembangunan Beberapa Air hujan yang melewati saluran drainase trotoar di sepanjang Jalan Gajah
Pompa Air di Kota Mada akan dibuang menuju sungai brantas. Sedangkan air hujan yang
Mojokerto melewati saluran drainase trotoar di sepanjang Jalan Pahlawan akan dibuang
menuju sungai sadar.
Peduli Fauna/Satwa Pendidikan edukasi lingkungan tentang satwa dan fauna menjadi sayarat untuk
melestarikan keanekaragaman hayati salah satunya adalah bio diversity fauna
Perpustakaan Ruang Perpustakaan RTH di Alun – Alun Kota Mojokerto ini buka hingga pukul 20.00
Terbuka Hijau WIB khusus dihari Senin – Jumat, sedangkan di hari Sabtu dan Minggu hanya
buka hingga pukul 15.00 WIB
E-Pojok Aspirasi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mojokerto pada oktober 2018 telah me-
Lingkungan Launching aplikasi layanan publik, e-Pojok Aspirasi Lingkungan
Normalisasi Saluran Normalisasi ini dilakukan dibeberapa titik di Kota Mojokerto, terutama pada
Drainase di Pusat Kota pusat Kota Mojokerto
Mojokerto
Pembangunan Beberapa Air hujan yang melewati saluran drainase trotoar di sepanjang Jalan Gajah
Pompa Air di Kota Mada akan dibuang menuju sungai brantas. Sedangkan air hujan yang
Mojokerto melewati saluran drainase trotoar di sepanjang Jalan Pahlawan akan dibuang
menuju sungai sadar.
21 KOTA MADIUN Bukit Hijau Mengubah Zona Pasif Sampah di TPA Winongo menjadi Bukit Hijau UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, UU No. 32 Tahun
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Gas Methan Penangkapan dan Penyaluran Gas Methan Sampah Organik untuk UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, UU No. 32 Tahun
dimanfaatkan sebagai bahan bakar penduduk yang bermukim di sekitar TPA 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, PP No. 81
Winongo Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah
Sejenis Sampah Rumah Tangga

376 | Lampiran
No. Kabupaten/Kota Nama Inovasi Deskripsi Inovasi Dasar Hukum Inovasi
(1) (2) (3) (4) (5)
Destilasi Pyrolisis Pemanfaatan Gas Methan untuk memproses plastik menjadi bahan bakar UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, UU No. 32 Tahun
dengan teknologi sederhana tepat guna (Destilasi Pyrolisis) yang mampu 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, PP No. 81
menghasilkan 2 kg plastik menjadi 2 liter bahan bakar Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah
Sejenis Sampah Rumah Tangga
Pealgathan Penyulingan Gas Methan menjadi Pupuk Organik UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, UU No. 32 Tahun
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, PP No. 81
Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah
Sejenis Sampah Rumah Tangga
Biomad Pembuatan Bahan Pencegah Bau dari Sampah Organik UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, UU No. 32 Tahun
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, PP No. 81
Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah
Sejenis Sampah Rumah Tangga
Sauna Pemanfaatan Gas Methan untuk memproses air menjadi uap menggunakan UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, UU No. 32 Tahun
tangki pemanas/boiler dan disalurkan ke ruang mandi sauna yang dapat 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, PP No. 81
menyehatkan dan menyegarkan tubuh Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah
Sejenis Sampah Rumah Tangga
Kompos Hasil Penguraian Parsial/Tidak Lengkap dari Campuran Bahan-bahan Organik UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, UU No. 32 Tahun
yang dapat dipercepat secara Artifisial oleh Populasi Berbagai Macam Mikroba 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, PP No. 81
dalam Kondisi Lingkungan yang Hangat, Lembab dan Aerobik atau Anaerobik Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah
Sejenis Sampah Rumah Tangga
Bus Sekolah Gratis Menyediakan Bus Sekolah Gratis Ukuran Besar sebanyak 3 unit, bus ukuran UU No. 22 Tahun 2009 tentang LLAJ
kecil 1 unit, angkot 12 unit yang dioperasionalkan pada tahun 2019
Zona Selamat Sekolah Pemasangan Zona Selamat Sekolah UU No. 22 Tahun 2009 tentang LLAJ
(ZoSS)
Ruang Terbuka Hijau Penambahan Ruang Terbuka Hijau Permen PU No. 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan dan
Pemanfaatan RTH di Kawasan Perkotaan
Lubang Resapan Biopori Pembuatan Lubang Resapan Biopori Permen LH No. 12 Tahun 2009
22 KOTA Mall Pelayanan Publik Pelayanan secara terintegrasi dalam satu kesatuan proses dimulai dari tahap Peraturan Walikota Surabaya No. 31 Tahun 2017
SURABAYA (Pelayanan Terpadu Satu permohonan sampai dengan tahap penyelesaian produk pelayanan melalui
Pintu) satu pintu.
Surabaya Single Window Sistem informasi yang memungkinkan dilakukannya penyampaian data atau Peraturan Walikota Surabaya No. 2 Tahun 2016
informasi secara tunggal, pemrosesan data atau informasi secara tunggal dan
sinkron serta masing-masing SKPD dalam hal pelayanan perizinan dan
nonpembuatan keputusan sesuai dengan tugas dan fungsi perizinan
Sampah Cantik Pemanfaatan barang bekas menjadi produk yang bermanfaat. Peraturan Daerah Kota Surabaya No. 5 Tahun 2014
Surabaya Bus Moda Transportasi massal yang menggunakan sampah botol plastik sebagai Peraturan Walikota Surabaya No.67 Tahun 2018
alat pembayaran.

Lampiran | 377
No. Kabupaten/Kota Nama Inovasi Deskripsi Inovasi Dasar Hukum Inovasi
(1) (2) (3) (4) (5)
Layanan Angkutan Wisata Setiap calon penumpang yang memanfaatkan layanan angkutan wisata Peraturan Walikota Surabaya No. 48 Tahun 2019
Mangrove mangrove wajib memberikan kontribusi berupa bibit mangrove.
23 KOTA BATU Pemanfaatan Gas Tersambung ke 350 KK masyarakat sekitar TPA sebagai pengganti elpiji PERDA No. 16 Tahun 2011 tentang Perlindungan, Pelestarian dan
Methane Pertamina Pengelolaan LH ; PERDA No. 17 Tahun 2010 tentang Retribusi Pelayanan
Persampahan/Kebersihan ; PERDA No. 2 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Sampah ; PERWALI No. 76 Tahun 2017 ; PERWALI No. 67
Tahun 2018 tentang Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Sampah Rumah
Tangga dan Sampah sejenis sampah Rumah Tangga; PERWALI No. 21
Tahun 2015 tentang Pembuatan Sumur Resapan dan Biopori ; PERWALI
No. 81 Tahun 2019 tentang Pembatasan dan Pengurangan Penggunaan
Kantong Plastik
Konservasi Plastik Merubah Plastik menjadi bahan bakar minyak
menjadi BBM
Keterangan: -
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup se-Jawa Timur

378 | Lampiran
Tabel-65 Pelestarian Kearifan Lokal Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur Tahun 2019

No. Kabupaten/Kota Bentuk Kearifan Lokal Nama Kearifan Lokal Deskripsi


(1) (2) (3) (4) (5)
1 KAB. Konservasi Burung Merak Hijau Membudayaakan konservasi dan Pertamina Bekerjasama dengan BBKSDA Jawa Timur dan Yayasan Action Indonesia untuk melestarian
PONOROGO mengkonservasi budaya Merak Hijau yang bertujuan menunjang budaya Reog Ponorogo yang menggunakan bulu merak
Lapangan Dengan Tujuan Istimewa Makam di Badegan Berupa Tempat Pemakaman Umum ( TPU )
Lapangan Dengan Tujuan Istimewa Makam dan Magersaren di TPU Dan Magersaren adalah pemukiman bagi tenaga kerja perhutani yang kegiatannya membantu
Bungkal pekerjaan di Perhutani ( Berprofesi sebagai Pesanggem, Tenaga Tebang, Penyadap )
Lapangan Dengan Tujuan Istimewa Makam dan Magersaren di Ngebel TPU; Magersaren adalah pemukiman bagi tenaga kerja perhutani yang kegiatannya membantu pekerjaan
di Perhutani ( Berprofesi sebagai Pesanggem, Tenaga Tebang, Penyadap )
Lapangan Dengan Tujuan Istimewa Alur seluas 97,5 ha; Magersaren, Alur merupakan batas Petak berupa Jalan berfungsi sebagai jalan angkut/ pikul hasil hutan; Magersaren
Makam di Ngrayun adalah pemukiman bagi tenaga kerja perhutani yang kegiatannya membantu pekerjaan di Perhutani (
Berprofesi sebagai Pesanggem, Tenaga Tebang, Penyadap )
Lapangan Dengan Tujuan Istimewa Makam di Pudak Tempat Pemakaman Umum
Lapangan Dengan Tujuan Istimewa Makam dan Magersaren di Sambit Magersaren adalah pemukiman bagi tenaga kerja perhutani yang kegiatannya membantu pekerjaan di
Perhutani ( Berprofesi sebagai Pesanggem, Tenaga Tebang, Penyadap )
Lapangan Dengan Tujuan Istimewa Makam dan Magersaren di Sawoo Magersaren adalah pemukiman bagi tenaga kerja perhutani yang kegiatannya membantu pekerjaan di
Perhutani ( Berprofesi sebagai Pesanggem, Tenaga Tebang, Penyadap )
Lapangan Dengan Tujuan Istimewa Makam dan Magersaren di Magersaren adalah pemukiman bagi tenaga kerja perhutani yang kegiatannya membantu pekerjaan di
Slahung Perhutani ( Berprofesi sebagai Pesanggem, Tenaga Tebang, Penyadap )
Lapangan Dengan Tujuan Istimewa Alur seluas 101,7 ha; Makam di Alur merupakan batas Petak berupa Jalan berfungsi sebagai jalan angkut/ pikul hasil hutan; TPU
Sooko
2 KAB. Konservasi Elang Jawa Summer Camp Pertamina bekerjasama dengan BBKSDA Jawa Timur dan Yayasan Konservasi Elang dalam
TRENGGALEK melaksanakan perubahan system pendataan di kawasan Cagar Alam Gunung Picis
3 KAB. BLITAR Burung Hantu Pelestarian Burung Hantu di Desa Pada Desa Kerjen, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar terdapat beberapa spesies burung hantu,
Krejen, Kecamatan Srengat, dimana burung hantu tersebut dilestarikan keberadaannya dengan cara tidak boleh di buru maupun
Kabupaten Blitar diganggu keberadaannya
Ikan Langka Wisata Rambut Monte Pada Desa Krisik, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar terdapat ikan yang sepesiesnya sudah tidak
banyak ditemukan lagi, maka dari itu di daerah tersebut dilakukan pelestarian ikan langka pada sumber air
Rambut Monte
Ikan Bader Wisata Bader Bank Pada Desa Tawangrejo, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar tepatnya di bantaran sungai Brantas
dilakukan pelestarian ikan Bader guna melindungi keberadaanya
4 KAB. MALANG Pemberdayaan masyarakat dalam GN-KPA (Gerakan Nasional- Peningkatan partisipasi masyarakat melalui pelibatan aktif dalam pelaksanaan sampai kepada
upaya konservasi tanah desa di desa Kemitraan Penyelamatan Air) pengawasan dan evaluasi oleh semua stakeholders sesuai dengan peranan dan fungsi masing-masing
Tawangsari Kec. Pujon Kab. Malang berbasis kearifan lokal dalam upaya pengelolaan kawasan, terutama pada daerah-daerah yang menjadi lokasi kegiatan GN-KPA.
Adat istiadat Desa Srimulyo, Adat istiadat Mempertahan Adat Istiadat
Kecamatan Dampit

Lampiran | 379
No. Kabupaten/Kota Bentuk Kearifan Lokal Nama Kearifan Lokal Deskripsi
(1) (2) (3) (4) (5)
Larangan RT 02 RW 01 - Desa Hotmil Al-Qur'an,Santunan Anak Bersih Desa
Majangtengah, Kecamatan Dampit Yatim, Kuda Lumping, dan
Pagelaran Wayang Kulit
Syukuran Memanen Padi Desa Upacara yang dilakukan sebelum Metik
Rembun, Kecamatan Dampit memanen padi untuk
mensyukurihasil panen dalam satu
tahun musim tanam
Bersih – bersih di makam Desa Gugur Gunung Kegiatan yang dilakukan seluruh warga masyarakat untuk membersihkan makam leluhur setiap memasuki
Rembun, Kecamatan Dampit bulan Ramadhan
Selamatan Desa Rembun, Bersih Desa Kegiatan yang dilakukan Seluruh Warga Desa untuk mensyukuri nikmat yang diberikan Tuhan Kepada
Kecamatan Dampit Desa, supaya Desa Gemah ripah lohjinawi tidak ada musibah apapun dalam satu tahun. Kegiatan ini
dilakukan setiap satu tahun sekali
Syukuran menanam padi Desa Tiris Kegiatan yang dilakukan warga Desa untuk mengawali proses penanaman padi
Rembun, Kecamatan Dampit
Syukuran memanen padi Desa Pojok, Metik upacara yang dilakukan sebelum memanen padi untuk mensyukuri hasil panen dalam satu musim tanam
Kecamatan Dampit
Selamatan Desa Pojok, Kecamatan Bersih Desa kegiatan yang dilakukan seluruh warga Desa untuk mensyukuri nikmat yang diberikan Tuhan kepada
Dampit Desa, supaya Desa gemah ripah lohjunawi tidak ada musibah apapun dalam satu tahun. Kegiatan ini
dilakukan satu tahun sekali
Selamatan Desa Jambangan, Bersih Desa kegiatan yang dilakukan sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan memohon agar
Kecamatan Dampit dijauhkan dari bencana
Sedekah Bumi Desa Jambangan, Metik Kegiatan yang dilakukan sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil bumi
Kecamatan Dampit (panen) yang diperoleh pada setiap musim panen.
Kampung Khusus Desa Sukorejo Kampung Puring Pemberdayaan masyarakat dalam mengembangkan bibit bunga puring
Kecamatan Gondanglegi (Jalan
Botokawarso Dusun Diyeng)
Bersih Desa Putat Lor Kecamatan Grebeg Suro Gotong royong membersihkan lingkungan desa, ruwatan malam sesepuh desa, mengumpulan hasil tani
Gondanglegi sebagai tanda syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa
Penangkaran Burung Krajan, Desa Pelestarian Burung Burung punglor
Sepanjang, Kecamatan Gondanglegi
Sapi perah dan madu tawon Kasin, Peningkatan gizi dan kesehatan Peternak sapi dan ternak tawon
Desa Sepanjang, Kecamatan
Gondanglegi
Perikanan Pidek, Desa Sepanjang, Peningkatan gizi Peternakan ikan
Kecamatan Gondanglegi

380 | Lampiran
No. Kabupaten/Kota Bentuk Kearifan Lokal Nama Kearifan Lokal Deskripsi
(1) (2) (3) (4) (5)
Penanganan sampah rumah tangga Bank Sampah Sampah rumah tangga dikelola karang taruna
Dusun Krajan RW 01 - 03 Desa Putat
Kidul Kecamatan Gondanglegi
Melestarikan adat dan menjaga Pelestarian Mata Air Desa Bersih desa dan sedekah bumi
ekosistem sebagai wujud rasa syukur Sutojayan Kecamatan Pakisaji
Pelestarian sumber daya alam Desa Kelemaan (tingkepan) dan wiwit Melestarikan sumber daya alam terutama padi sebagai benruk rasa syukur terhadap bumi yang sudah
Sutojayan Kecamatan Pakisaji pari memberikan hasilnya serta melestarikan dan menjaga ekosistem sawah dengan baik
Pelestarian sumber mata air Desa Bersih desa/ Bersih dusun, Melestarikan sumber mata air yang ada di wilayah Desa Permanu
Permanu Kecamatan Pakisaji Sedekah Bumi
Pelestarian hutan melalui aturan Adat pelestarian hutan Apabila ada warga desa yang menebang pohon di hutan, maka diberi sanksi lokal berupa :(1) pohon yang
hukum adat lokal Desa Ngadas, ditebang harus diserahkan ke desa; (2) warga desa yang menebang pohon beserta anggota keluarganya
Kecamatan Poncokusumo harus melakukan kerja bhakti di seluruh desa dengan didampingi oleh perangkat desa. Apabila ada warga
desa yang menebang pohon milik orang lain, maka diberi sanksi lokal berupa: (1) pemanggilan oleh
aparat desa, dan diberi sanksi untuk membeli bahan material berupa semen 10 bal; dan (2) memberi bibit
pohon baru kepada korban
Pelestarian sumber mata air melalui Adat pelestarian sumber mata air Dalam rangka melestarikan sumber mata air, yang dilakukan antara lain : (1) mengadakan selamatan
aturan hukum adat lokal Desa setiap 6 bulan sekali di sumber mata air; (2) bagi warga yang menebang atau mengepras pohon di sekitar
Ngadas, Kecamatan Poncokusumo mata air, harus minta ijin ke desa dan harus mengadakan selamatan agar tidak terjadi musibah yang
menimpa warga tersebut; dan (3) melakukan penanaman pohon melestarikan pohon yang sudah ada di
sumber mata air.
Slamatan Nelayan Desa Tambakrejo Petik Laut Ucapara adat ucap syukur atas hasil nelayan
Kecamatan Sumbermanjing Wetan
Pelestarian sumber mata air Dusun Bersih Dusun Tradisi selamatan di sumber mata air dengan menampilkan Tari Remong
Mulyosari, Dusun Kluwut, Dusun
Ngrejo, Dusun Nggandrung Desa
Kluwut
Pelestarian sumber mata air Dusun Bersih Dusun Tradisi selamatan di sumber mata air dengan menampilkan Tari Remong
Pujiombo Desa Wonosari
Pelestarian sumber mata air Dusun Bersih Dusun Adanya upaya pelestarian tanaman bambu di sekitar sumber mata air dan larangan penebangan pohon di
Sundan Desa Plaosan sekitar sumber mata air
Pelestarian sumber mata air Dusun Bersih Dusun Upaya pelestarian sumber mata air dengan kegiatan penanaman pohon di sekitar mata air
Sumbergelang Desa Sumberdem
Memetik padi dan kopi Desa Selamatan syukuran memetik Setiap satu tahun sekali di pasca panen raya
Jambuwer Kecamatan Kromengan
Kerja bakti saluran irigasi dan Membersihkan saluran air untuk irigasi persawahan dan gerakan tanam pohon di sekitar sumber mata air
sekitar sumber mata air Desa
Peniwen Kecamatan Kromengan

Lampiran | 381
No. Kabupaten/Kota Bentuk Kearifan Lokal Nama Kearifan Lokal Deskripsi
(1) (2) (3) (4) (5)
Pemasangan biner larangan Agar semua warga masyarakat dan pengguna jalan paham dan mengerti bahwa sungai bukan tempat
buang sampah di sungai di tiap – sampah
tiap jembatan yang ada di Desa
Peniwen Kecamatan Kromengan
Penghijauan Desa Kromengan Green House Memberdayakan masyarakat untuk melestarikan lingkungan hijau guna memberikan nuansa lingkungan
Kecamatan Kromengan yang hijau, segar serta membuat lingkungan menjadi sehat
5 KAB. LUMAJANG Perlindungan sumber mata air di Ritual 1 Syuro Ritual 1 Syuro sebagai media menajamkan mitos untuk menyadarkan masyarakat agar tidak merusak
Hutan Bambu (Desa Sumbermujur, tanaman bambu dan segala jenis flora fauna di kawasan hutan bambu. Tradisi yang dilakukan adalah
Kecamatan Candipuro) dengan menanam kepala kerbau di atas sumber mata air dan selamatan sedekah bumi di kawasan hutan
bambu yang dilakukan setiap tanggal 1 Syuro.
Pelestarian Ranu Klakah (Desa Tegal Ruwat Rawat Ranu Klakah Ritual Ruwat Rawat Ranu Klakah digelar di atas air (Ranu). Acara Ruwat Rawat Ranu Klakah dapat
Randu, Kecamatan Klakah) memotivasi masyarakat untuk melestarikan Ranu Klakah sebagai aset wisata yang potensial dan agar
masyarakat melakukan penghijauan di kawasan Ranu Klakah.
Pelestarian Sumber Bunyu (Desa Mitos Menghambat Rejeki bagi Terdapat mitos/kepercayaan masyarakat Burno bahwa : barang siapa yang menebang/mengambil segala
Burno, Kecamatan Senduro) yang Mencemari Sumber Bunyu jenis tanaman yang tumbuh di lokasi tersebut dipercaya akan menghambat rejeki dan barang siapa yang
mencemari Sumber Bunyu dipercaya akan menghambat rejeki yang akan diperoleh.
Pelestarian Sumber Sintok (Desa Ritual Tayuban Acara Sedekah Ritual Tayuban acara Sedekah Desa dilakukan untuk pelestarian Sumber Sintok. Penari Tayub diajak
Burno, Kecamatan Senduro) Desa mengadakan ritual mengunjungi sumber mata air untuk menyampaikan pesan moral kepada masyarakat
Desa Burno betapa pentingnya keberadaan sumber mata air.
Pelestarian Sumber Ireng-ireng (Desa Mitos Misteri "Wong Abang" Sumber Ireng-ireng dipercaya masyarakat terdapat penghuni berbentuk kerdil dan berwarna serba merah
Burno, Kecamatan Senduro) (Wong Abang) sehingga masyarakat desa jarang berani menjarah ke sumber tersebut.
Pelestarian Taman Nasional Bromo Mitos Misteri "Siger Wesi" Terdapat kepercayaan bahwa di wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), bagi
Tengger Semeru (TNBTS) masyarakat yang datang ke wilayah tersebut sering terdengar suara seperti dentangan besi (besi yang
saling dipukulkan) yang diistilahkan "Siger Wesi" kemudian diikuti suara aungan serigala. Bagi yang
mendengar suara tersebut harus dijawab dengan ucapan "Luput" atau "Lolos". Kalau tidak dijawab,
menyebabkan orang yang mendengar tersebut akan mendapat musibah. Hal ini menyiratkan bahwa
masyarakat tidak diperkenankan mengganggu wilayah TNBTS.
Kegiatan Selamatan/Makan Ritual "Wiwit" Ritual "Wiwit" diyakini sebagai sedekah agar panennya berlimpah. Biasanya di gubug/saung di pinggir
Bersama/Syukuran dilakukan Petani sawah/kebun dengan mengundang orang baik yang terlibat mengerjakan sawah maupun yang kebetulan
pada Waktu Awal Tanam Padi lewat atau pengasak.
Ritual Rasa Syukur, Memohon Ritual "Petik Laut" Ritual "Petik Laut" sebagai upacara adat atau ritual sebagai rasa syukur kepada Tuhan, dan untuk
Berkah Rejeki, dan Keselamatan memohon berkah rejeki dan keselamatan yang dilakukan oleh para nelayan.
yang Dilakukan Nelayan
Pelestarian Keanekaragaman Hayati Batik "Pisang" Khas Lumajang Pelestarian keanekaragaman hayati melaui Batik "Pisang" Khas Lumajang untuk mengetahui bahwa
Melalui Batik Lumajang adalah kota pisang yang dituangkan dalam bentuk lukisan maupun dalam bentuk kerajinan
tangan.

382 | Lampiran
No. Kabupaten/Kota Bentuk Kearifan Lokal Nama Kearifan Lokal Deskripsi
(1) (2) (3) (4) (5)
Tanam Pohon di Gunung Lemongan Kenduri Pohon Ritual Kenduri Pohon untuk melindungi Gunung Lemongan dan tanam pohon di Gunung Lemongan (Desa
(Desa Papringan, Kecamatan Klakah) Papringan, Kecamatan Klakah).
6 KAB. JEMBER Situs Religi Makam Bujuk Melas Sumberjati
Situs Religi Makam Habib Ali Garahan
Tempat Ibadah Vihara Sri Wulan Wuluhan
Situs Budaya Singgasana Sri Wulan Tempat untuk larung saji di Wuluhan
Situs Budaya Watu Gong Rambipuji
7 KAB. Pelestarian Hutan Pelestarian Hutan Pantangan terhadap penebangan pohon cemara di sekitar punden, ritual pada tahap persiapan lahan,
PROBOLINGGO pohon anakan yang bermanfaat tidak boleh ditebang, sistem tebang pilih terhadap tegakan di lahan hutan,
unan-unan, upacara karo, upacara kasada, pujan kawolu. Hal tersebut secara langsung berpengaruh
penting dalam mendukung kelestarian hutan yang mencakup kelestarian dari aspek produksi, ekologi,
serta sosial.
Pelestarian Tanaman Pelestarian Tanaman Pantangan dalam menebang pohon tertentu yang digunakan untuk ritual, diantaranya Tan Alayu/Edelweis,
ngangkuh, daun beringin, daun putihan. Manakala ditemukan pemotongan terhadap pohon tersebut, akan
dikenai sanksi adat/sosial. Terkait ketentuan ini sudah tertuang dalam Perdes Ngadisari.
Perlindungan dan Penyelamatan Perlindungan dan Penyelamatan Mengawali Upacara Kasada selalu diadakan ritual pengambilan air suci dari beberapa sumber mata air
Mata Air Mata Air yang dikeramatkan, sehingga warga suku tengger wajib untuk menjaga dan melindungi mata air tersebut
dari kerusakan/pencemaran lingkungan.
Pelestarian mata air Pelestarian mata air Lokasi mata air dianggap tempat angker, sehingga perlu dijaga keberadaannya. Ada jenis ikan tertentu
yang dikeramatkan dan tidak boleh ditangkap, serta pohon besar tidak boleh ditebang karena dianggap
mendatangkan malapetaka
Perlindungan sungai, danau, waduk, Perlindungan sungai, danau, Kepercayaan masyarakat terhadap ONGGO-INGGI yaitu kepala berambut panjang yang bisa mencelakai
embung waduk, embung jika mandi dan mengambil tanaman/sesuatu di sungai tersebut. Dengan demikian keberadaan sungai
tersebut dapat lestari.
Perlindungan pesisir dan laut Perlindungan pesisir dan laut Tumpeng Ancak Segoro
Sertifikasi Tanah Adat Sertifikasi Tanah Adat Masyarakat dari luar desa di Kec.Sukapura tidak boleh memiliki tanah di lokasi tertentu, karena
merupakan tanah adat
Petik Laut Petik Laut Tradisi petik laut dilakukan hampir tiap tahun, tetapi tanggal dan harinya berdasarkan kesepakatan warga
setempat. Susunan acara petik laut : selamatan dipimpin tokoh agama setempat, Jitek replika perahu diisi
sesajen, tumpeng, perlengkapan rumah tangga dan hasil bumi. Acara malam harinya dilanjutkan
pertunjukan ludruk/ketoprak
Onjem atau Rumpon Onjem atau Rumpon Merupakan salah satu cara masyarakat Gili Ketapang untuk meningkatkan hasil tangkapan ikan. Cara ini
merupakan warisan turun temurun hingga kini. Membuat onjem merupakan gambaran bentuk adaptasi
manusia terhadap lingkungan sekitarnya yang dianggap masih ada sampai sekarang.bahan dari rumpon
ini daun kelapa kering, ranting, ban bekas, tali dan batu besar sebagai pemberat.
Andun Andun Suatu proses perpindahan sementara dalam usaha penangkapan ikan oleh nelayan dikarenakan
beberapa kendala salah satunya pengaruh cuaca yang buruk. Umumnya nelayan Pulau Gili Ketapang

Lampiran | 383
No. Kabupaten/Kota Bentuk Kearifan Lokal Nama Kearifan Lokal Deskripsi
(1) (2) (3) (4) (5)
mengANDUN ke daerah Paiton dan perbatasan Pasuruan. Proses Andun dilakukan dengan membawa
kapal dan seluruh ABK yang berkenan untuk ikutANdun ke lokasi yang ditentukan oleh fashing master.
Umumnya jika terjadi angin gending.
Kepawon Kepawon Tradisi Kepawon adalah salah satu tradisi kuno Masyarakat Tengger, yakni kebiasaan menyambut dan
menerima tamu istimewa mereka bukanlah di ruang tamu melainkan di ruang dapur. Hangatnya tegur
sapa penduduk asli dengan dialeknya yang khas seakan menyatu dengan kehangatan api tumang yang
dibiarkan tetap menyala lengkap dengan sajian makanan hasil kebun mereka sendiri.
8 KAB. Pemberdayaan masyarakat untuk GN-KPA (Gerakan Nasional- Peningkatan partisipasi masyarakat melalui pelibatan aktif dalam pelaksanaan sampai kepada
MOJOKERTO meningkatkan kinerja pengelolaan Kemitraan Penyelamatan Air) pengawasan dan evaluasi oleh semua stakeholders sesuai dengan peranan dan fungsi masing-masing
sungai Pikatan, khususnya berbasis kearifan lokal dalam upaya pengelolaan kawasan, terutama pada daerah-daerah yang menjadi lokasi kegiatan GN-KPA.
masyarakat disekitar sungai (Desa
Wiyu Kec. Pacet, Desa Jatidukuh
Kec. Gondang, Desa Baureno Kec.
Jatirejo) melalui kegiatan monitoring,
penanggulangan limpasan (pohon-
pohon ditempatkan memajang di atas
mercu tanggul, karung-karung plastik
di isi pasir, memasang gedek),
penanggulangan rembesan/bocoran,
serta penanggulangan gerusan akibat
arus air dan gelombang.
9 KAB. JOMBANG Tasyakuran hasil bumi Kec Kenduri durian wonosalam Kegiatan Kenduri Durian Wonosalam merupakan ritual tahunan masyarakat dari 9 desa di Kecamatan
Wonosalam Wonosalam. Tradisi ini disertai dengan acara berbagi durian gratis sebagai ungkapan syukur atas
melimpahnya hasil panen durian.
Peringatan hari besar keagamaan Unduh-unduh Kegiatan unduh-unduh adalah salah satu wujud tradisi masyarakat yang beragama kristen di area
Kec Mojowarno Kecamatan Mojowarno dalam rangka peringatan hari raya keagamaan
Sendang made Kec Kudu Kumkum sinden Kegiatan Kumkum Sinden adalah salah satu wujud tradisi masyarakat di Kecamatan Kudu dengan
keyakinan bahwa dengan dilaksanakannya kegiatan ini maka orang yang berendam di sendang dapat
menjadi awet muda. Kegiatan Kumkum Sinden ini dilaksanakan di Sendang Made. Selain Sendang Made
ada beberapa sendang lain yang diyakini dapat memberikan kekuasaan kekayaan dan kewibawaan.
Penanaman pohon dan tanaman Kab KMDM (Kecil Menanam Dewasa Kegiatan ini bertujuan untuk menggalakkan penghijauan dan reboisasi diwilayah Kabupaten Jombang.
Jombang Menuai)
10 KAB. NGANJUK Sedudo : Sumber air yang Siraman Sedudo (Jamasan Air Terjun Sedudo dipercaya dapat memiliki kelebihan secara spiritual. Setiap bulan Suro (Muharram)
dikeramatkan (dianggap suci) Pusaka) diadakan upacara Siraman Sedudo, yang dipercaya dapat membuat panjang umur, membuang sial dan
untuk memandikan pusaka (Jamasan Pusaka)
Sedudo : Sumber air yang Wisuda Waranggono Para Waranggono (penari Tayub) dilatih di Desa Ngrajeg & sebelum mereka diperbolehkan untuk tampil,
dikeramatkan (dianggap suci) (Gembyangan) mereka diwisuda lewat prosesi khusus amek tirto (pengambilan air suci) di Air Terjun Sedudo (Sawahan)

384 | Lampiran
No. Kabupaten/Kota Bentuk Kearifan Lokal Nama Kearifan Lokal Deskripsi
(1) (2) (3) (4) (5)
Roro Kuning : Sumber air yang Melasti Setiap menjelang Hari Raya Nyepi, warga Hindu yang tinggal di daerah Bajulan melakukan Melasti
dikeramatkan (dianggap suci) dengan berjalan kaki dari Pura Kerta Bhuana Giri Wilis menuju Air Terjun Roro Kuning untuk melarung
hasil bumi
Bersih-bersih lingkungan (fisik & *) Nyadran / Bersih Deso / Setelah panen raya (padi), para warga desa membersihkan sisa-sisa tanaman padi & membersihkan
spiritual) Sedekah Bumi lingkungan sekitar, kemudian dilanjutkan tasyakuran di Punden Petilasan Majapahit (Tumenggeng Kopek)
serta acara tayub
Kegiatan dilakukan dengan membersihkan area pemakaman, sekitan kampung dan Sendang Tirto
(sumber air desa). Acara dilanjutkan selamatan di Punden Gunung Panjalu
Selamatan tanaman padi Nyungsumi Beberapa hari setelah menanam padi,para petani membuat Jenang Sumsum dan diletakkan di pojok
lahan sawah yang dimilikinya
Selamatan tanaman padi Keleman Ketika batang pohon padi menjadi gilig (tanda akan muncul padi), para petani membuat pala kependem
rebus dan diletakkan di pojok lahan sawah yang dimilikinya
Selamatan tanaman padi Selametan Wiwitan Beberapa hari sebelum panen padi, para petani membuat nasi & lauk yang diletakkan di pojok lahan
sawah yang dimilikinya
11 KAB. MADIUN - - -
12 KAB. MAGETAN Bidang energi Kec Poncol, Kec punden, pohon, makan bersama di sekitar punden dan diteruskan dengan membersihkan sekitar punden
Parang, Kec Lembeyan, Kec Takeran, bersih desa
Kec Nguntoronadi, Kec Kawedanan,
Kec Magetan, Kec Ngariboyo
Bidang genetik Kec Poncol, Kec sedekah bumi wujud rasa syukur warga sebuah desa atas berkat yang diberikan Tuhan kepada masyarakat desa, baik
Magetan, Kec Ngariboyo dari hasil panen, kesehatan, dan kesejahteraan yang telah diperoleh selama setahun dan juga sebagai
permohonan akan keselamatan dan kesejahteraan warga desa untuk satu tahun mendatan
Bidang air Kec Poncol, Kec Parang, sedekah bumi,
Kec Lembeyan, Kec Takeran, Kec air sumur
Nguntoronadi, Kec Kawedanan, Kec
Magetan
Bidang air Kec Ngariboyo, Kec Sendang dan sumur Di setiap desa biasanya memiliki aturan mengenai pengelolaan atau pemanfaatan sumber atau sendang
Plaosan, Kec Sidorejo, Kec Panekan, yang ada, yang bertugas menjaga dan merawat sumber air bisanya orang yang ditunjuk oleh masyarakat
Kec Bendo, Kec Maospati, Kec maupun perangkat desa yang ditugaskan. Meletakan sajen atau sesaji berupa makanan serta rokok di
Karangrejo, Kec Karas, Kec Barat, sekitar sumber atau sendang air yang ada
Kec Kartoharjo
Bidang energi Kec Plaosan, Kec Upacara adat,
Sidorejo, Kec Panekan, Kec
Sukomoro
Bidang genetik Kec Plaosan, Kec Punden, Bedah Bumi
Panekan, Kec Sukomoro, Kec
Maospati, Kec Maospati, Kec

Lampiran | 385
No. Kabupaten/Kota Bentuk Kearifan Lokal Nama Kearifan Lokal Deskripsi
(1) (2) (3) (4) (5)
Karangrejo, Kec Karas, Kec Barat,
Kec Kartoharjo
Bidang tanah Kec Sukomoro, Kec bersih desa
Maospati, Kec Karangrejo, Kec Karas,
Kec Barat, Kec Kartoharjo
Bidang energi Kec Karangrejo, Kec Punden, Methil Methil adalah rasa syukur hasil panen, juga untuk mempererat silaturahmi pemilik lahan dan petani
Karas, Kec Barat, Kec Kartoharjo disekitar melalui kegiatan makan bersama
13 KAB. Budaya Kec Tambakrejo Bedolan Lembu Kirap Sapi/Lembu Sebagai Rojo Koyo
BOJONEGORO
Budaya Kec Ngambon Tayub Merupakan tari pergaulan yang menjadi ajang sosialisasi antara laki-laki dan perempuan
Budaya Kec Ngasem Rondo Songo Legenda didesa Ngantru Kec. Ngasem berupa punden ditengah hutan yang dikeramatkan
Budaya Kec Kedungadem Sawuran Tradisi Lempar Nasi
Budaya Kec Baureno Kirab Encek Grenjeng Arak-arakan Hasil Bumi dalam bentuk gunungan dan didampingi oleh encek yang berisi makanan
Kerajinan Kec Sumberrejo Tenun
Budaya Kec Kalitidu Situs Anglingdarmo Diyakini menjadi petilasan Angling Darmo
Kerajinan Kec Malo Gerabah Kerajinan Gerabah yang mempunyai motif khas dan klasik
Budaya Kec Padangan Wayang Thengul Sejenis Wayang Golek khas Bojonegoro yang mengangkat cerita kerajaan Majapahit serta cerita para
Wali
Kerajinan Kec Kasiman Ukiran Kayu Kerajinan Ukir dan meubelair kayu jati khas bojonegoro
Budaya Kec Temayang Tayub Merupakan tari pergaulan yang menjadi ajang sosialisasi antara laki-laki dan perempuan
Budaya Kec Margomulyo Budaya Samin Ajaran Pengikut Samin Surosentiko yang mengajarkan kehidupan apa adanya, kemandirian, serta
keluguan di dalam kehidupannya
Budaya Kec Trucuk Antheririt Kesenian Reog Jaranan khas kecamatan Trucuk
Geopark Kec Kedewan Tambang Minyak Pengeboran Minyak Bumi dengan Cara Tradisional
Budaya Kec Gondang Pakurmatan Agung Grebeg Suro di Kecamatan Gondang
Budaya Kec Sekar Genthik
14 KAB. Doa syukur dan makan bersama Sedekah Bumi Tradisi masyarakat petani sebagai ucapan syukur atas rezeki sumber daya alam yang melimpah
LAMONGAN
Pengajian akbar Petik Laut Tradisi tahunan untuk memperingati tutup tahun bagi para nelayan
Kegiatan bersih laut bersama-sama Bersih Laut Tradisi masyarakat pesisir untuk membersihkan pantai dan laut dari plastik dan kotoran-kotoran lain agar
laut dapat terus menghidupi masyarakat nelayan
15 KAB. Konservasi Bakau dan Cemara Laut Taman Pendidikan Mangrove TPM didirikan untuk kegiatan konservasi LH, Pemberdayaan Masyarakat, dan Pusat Edukasi Bakau Bagi
BANGKALAN di Desa Labuhan Kec Sepulu (TPM)/Labuhan Mangrove Siswa usia dini hingga mahasiswa serta peneliti
Education Park
16 KOTA Malarung sesaji ke laut Petik Laut Kec Mayangan Perwujudan rasa syukur para nelayan dan mohon keselamatan saat melaut
PROBOLINGGO

386 | Lampiran
No. Kabupaten/Kota Bentuk Kearifan Lokal Nama Kearifan Lokal Deskripsi
(1) (2) (3) (4) (5)
Kerja bakti masaal di lingkungan dan Bersih deso Kec Sumber Taman Kerja bakti dilakukan untuk menyambut bulan suci Romadhon sebagai wujud bersih diri dan hati
bersihkan sumber mata air
Upacara untuk Pohon Bodi di depan Pemujaan Pohon Bodi Kec. Merawat, memelihara dan menjaga Pohon Bodi
Klenteng Klenteng Mangunharjo
Menjaga sumber mata air Arum dan Sumber mata air Kec. membersihkan sumber mata air dengan menguras airnya dan merawat pohon Gayam yang ada di sekitar
Pohon tua disekitar kolam Mangunharjo kolam
Acara adat warga kelurahan BERKAM Bremi Kec. Sukabumi kerja bakti dilakukan pada Bulan Suro dan kenduri bersama warga, matikan lampu pada malam sekitar
Sukabumi terutama Kampung bremi satu jam
17 KOTA MADIUN Bersih Desa Bersih Desa Pelestarian Budaya Leluhur dengan cara mengadakan selamatan di area Punden yang ada di wilayah
tersebut dan memanjatkan doa kepada Allah SWT agar daerah tersebut terhindar dari bala dan bencana
serta meningkatkan rasa memiliki wilayah serta kegotongroyongan dalam masyarakat
Grebeg Maulid Grebeg Maulid di Masjid Kuno Pelestarian Budaya Leluhur dengan cara mempersembahkan hasil panen kepada leluhur yang dirangkai
Taman berupa gunungan jaler estri yang melambangkan laki-laki dan perempuan saling bekerja sama di dalam
menyuburkan tanah di wilayah tersebut, isi gunungan berupa buah-buahan dan makanan hasil panen dari
daerah tersebut, gunungan tersebut diarak menuju Alun-alun Kota Madiun sesampai di Alun-alun
dibagikan kepada masyarakat agar mendapat keberkahan rejeki dari Allah SWT
Situs dan Cagar Budaya Kec Taman Masjid Kuno Kuncen Berupa bangunan masjid kuno yang dianggap oleh masyarakat sebagai bangunan bersejarah dan perlu
dilestarikan sebagai peninggalan leluhur
Bersih Desa Kec Manguharjo Bersih Desa Pelestarian budaya leluhur dengan mengadakan selamatan dengan memanjatkan doa kepada Allah SWT
sebagai bentuk rasa syukur, mengadakan pengajian umum dan pawai budaya serta kerja bhakti di
lingkungan sekitar
Organisasi Penghayat Kepercayaan Organisasi Penghayat Pelestarian budaya spiritual
DMD Kebatinan Perjalanan Kota Kepercayaan DMD Kebatinan
Madiun Perjalanan Kota Madiun
18 KOTA Metode (Kec. Kenjeran, Kec. Bulak, Pranoto Mongso Penggunaan Kalender Jawa untuk mengetahui kondisi laut, dengan hal ini masyarakat dapat memahami
SURABAYA Kec. Semampir, Kec. Mulyorejo, Kec. kondisi alam dan menjaga keseimbangan ekosistem pesisir.
Sukolilo, Kec. Gunung Anyar, Kec.
Rungkut)
Alat (Kec. Kenjeran, Kec. Bulak, Kec. Alat Pancing Wuwu Merupakan alat pancing yang berbentuk perangkap dengan celah-celah, sehingga hanya ikan/biota laut
Semampir, Kec. Mulyorejo, Kec. berukuran besar yang tertangkap.
Sukolilo, Kec. Gunung Anyar, Kec.
Rungkut)
Metode (Kec. Kenjeran, Kec. Bulak, Menangkap teripang di Musim Kegiatan penangkapan teripang hanya dilakukan pada musim kemaru, yang secara tidak langsung
Kec. Semampir, Kec. Mulyorejo) Kemarau melakukan pembatasan pengambilan hasil laut.
Metode (Kec. Sambikerep) Waduk Tumpangsari Pemanfaatan waduk sebagai budidaya perikanan pada musim penghujan, dan menjadi sawah tegal pada
musim kemarau. Hal ini meyebabkan kondisi waduk tetap baik dan tidak terbengkalai

Lampiran | 387
No. Kabupaten/Kota Bentuk Kearifan Lokal Nama Kearifan Lokal Deskripsi
(1) (2) (3) (4) (5)
Metode (Kec. Lakarsantri, Kec. Sawah Tegal Tumpangsari Penanaman lebih dari satu tanaman pada waktu yang bersamaan atau selama periode tanam pada satu
Sambikerep, Kec. Mulyorejo) tempat yang sama, hal ini mampu menjaga kualitas tanah sehingga mampu dimanfaatkan jangka panjang
19 KOTA BATU Pemberdayaan masyarakat, GN-KPA (Gerakan Nasional- Peningkatan partisipasi masyarakat melalui pelibatan aktif dalam pelaksanaan sampai kepada
reboisasi, pembuatan biogas dan Kemitraan Penyelamatan Air) pengawasan dan evaluasi oleh semua stakeholders sesuai dengan peranan dan fungsi masing-masing
pembuatan gully plug (bangunan berbasis kearifan lokal dalam upaya pengelolaan kawasan, terutama pada daerah-daerah yang menjadi lokasi kegiatan GN-KPA.
pengendali jurang) di Desa
Sumberbrantas dan Desa Tulungrejo,
Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.
Keterangan: -
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup se-Jawa Timur

388 | Lampiran
SK Tim Penyusun
Dokumen IKPLHD

Lampiran | 389
Lampiran | 391
392 | Lampiran
Lampiran | 393
394 | Lampiran
Lampiran | 395
396 | Lampiran
Lampiran | 397
398 | Lampiran
Biodata Tim Penyusun
Dokumen IKPLHD

Lampiran | 399
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(Curriculum Vitae)

I. IDENTITAS DIRI
Nama Sinarto, S.Kar., MM
Tempat, Tgl Lahir Lamongan, 14 Juni 1963
Jenis Kelamin Laki-laki
Agama Islam
Pekerjaan PNS – Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup
Provinsi Jawa Timur
Alamat Rumah Perum Pondok Jati AV/8, Sidoarjo
Alamat Email sinarto.hu@gmail.com (Email)
sinarto.hu (Instagram)
II. RIWAYAT PENDIDIKAN TINGGI
Tahun Lulus Jenjang Perguruan Tinggi Bidang Studi
S-2 Universitas 17 Agustus 1945 Magister Manajemen
Surabaya
III. RIWAYAT JABATAN
Tahun Jabatan Instansi
2011 – 2019 Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi
Jawa Timur
2019 – 2020 Kepala Dinas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur
2020 – Plt. Kepala Dinas Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur
Sekarang

Surabaya, Juli 2020


Yang Bersangkutan,

ttd

Sinarto, S.Kar., MM.

Lampiran | 401
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(Curriculum Vitae)

I. IDENTITAS DIRI
Nama Ir. Suhdy, MM
Tempat, Tgl Lahir Surabaya, 26 Oktober 1962
Jenis Kelamin Laki-laki
Agama Islam
Pekerjaan PNS – Kabid Tata Lingkungan DLH Provinsi Jawa Timur
Alamat Rumah Jl. Dharma Husada Indah Blok AB 311 Surabaya
Alamat Email
II. RIWAYAT PENDIDIKAN TINGGI
Tahun Lulus Jenjang Perguruan Tinggi Bidang Studi
S-1 Universitas Brawijaya Malang Teknik Elektro
III. RIWAYAT JABATAN
Tahun Jabatan Instansi
2019 – Kepala Bidang Tata Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur
Sekarang Lingkungan

Surabaya, Juli 2020


Yang Bersangkutan,

ttd

Ir. Suhdy, MM.

402 | Lampiran
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(Curriculum Vitae)

I. IDENTITAS DIRI
Nama I.D.A.A. Warmadewanthi
Tempat, Tgl Lahir 12 Februari 1975
Jenis Kelamin Perempuan
Agama Hindu
Pekerjaan Kepala Pusat Penelitian untuk Infrastruktur dan
Lingkungan Berkelanjutan
Alamat Rumah Jl. Wiguna Tengah XI/1 Surabaya – 60294
Alamat Email Email : warma@its.ac.id; or warmaputu@gmail.com
II. RIWAYAT PENDIDIKAN TINGGI
Tahun Lulus Jenjang Keterangan
2005-2009 S-3 Doctor of Philosophy (Chemical Engineering), National Taiwan University
of Science and Technology (NTUST)
Focus: Study Recovery and Separation of Ammonium and Phosphate
from Semiconductor Wastewater
Promotor: Prof. J.C. Liu
2001-2003 S-2 Master of Engineering (Environmental Engineering), Bandung Institute of
Technology (ITB), Indonesia
Focus: Design and Evaluation of Landfill Mining and Reclamation
Promotor: Prof. Dr. Ir. Endri Damanhuri
1993-1998 S-1 Environmental Engineer, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Focus: Enhancing Composting Process by Addition of Oxygen
Promotor: Ir. Sony Soenarsono, MS
III. KEANGGOTAAN PROFESIONAL
• IATPI (Indonesian Association of Sanitary and Environmental Engineers)
• PII (Indonesia Association of Engineer)
• Member of Research Center for Environment and Human Settlement, ITS, Surabaya
IV. PENGALAMAN PEKERJAAN
• Sebagai dosen senior, Warmadewanthi memiliki tingkat pengalaman yang lebih tinggi dalam
kegiatan pelatihan dan penelitian; ditambah dengan pengalaman di tingkat institusi senior
sebagai Sekretaris Departemen Teknik Lingkungan, Kepala Departemen Teknik Lingkungan, Wakil
Dekan Teknik Sipil dan Perencanaan Fakultas ITS dari 2016-2017, dan Dekan Fakultas Teknik Sipil,
Lingkungan dan Geo-Teknik selama 2017-2019, dan dari 2020-sekarang menjabat sebagai Kepala
Pusat Infrastruktur dan Lingkungan Berkelanjutan, ITS, terutama dalam memimpin, perencanaan
strategis, mengelola dan mengendalikan.
• Selain itu, Warmadewanthi melanjutkan komitmennya terhadap peningkatan kapasitas dalam
infrastruktur pembangunan perkotaan dan regional milik Kementerian Pekerjaan Umum dan
Pemukiman Manusia Indonesia, sebagai fasilitator bersertifikat, narasumber, penasihat,
termasuk untuk pengembangan kurikulum untuk pelatihan staf nasional sejak 2009 di Pusat
Pendidikan dan Pelatihan. Pada 2015-2017, Warmadewanthi ditunjuk sebagai PEMIMPIN TIM
untuk Ketua Tim Indonesia, Inisiatif Belanda untuk pengembangan kapasitas dalam Pendidikan
Tinggi (NICHE), Pengembangan Kapasitas untuk Pendidikan Tinggi dan Program Pelatihan untuk
Sektor Air Minum dan Sanitasi di Indonesia, NICHE / IDN / 186.
• Untuk kemampuan penelitian, Warmadewanthi memiliki banyak kolaborasi penelitian untuk
pengolahan dan pengelolaan limbah padat, air, dan air limbah. Baru-baru ini, Warmadewanthi
berkolaborasi dengan UNESCO-IHE untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk

Lampiran | 403
menyediakan air minum di wilayah desa. Ini bagian dari skenario kebijakan pemerintah untuk
mendukung masyarakat untuk menyediakan air minum yang aman ..
• Jejak yang telah terbukti dalam memimpin banyak program pengembangan kapasitas di tingkat
lokal, provinsi dan nasional, pencapaian sebagai fasilitator dan pakar bersertifikat yang juga
memiliki kompetensi dalam pengetahuan tentang desain program, perencanaan, manajemen,
pemantauan & evaluasi partisipatif dalam air limbah dan limbah padat sektor. Termasuk memiliki
jaringan yang baik dengan pemerintah pusat dan daerah serta organisasi non-pemerintah dan
masyarakat sipil, di berbagai negara.
V. PUBLIKASI (3 TH TERAKHIR)
1. Warmadewanthi and Millati Haqq. 2019. Implementation of waste banks for reduction of
solid waste in South Surabaya. MATEC Web of Conferences, Vol. 276.
https://doi.org/10.1051/matecconf/201927606021
2. Warmadewanthi and S A Reswari. 2018. Potential reduction of non-residential solid waste
in Sukomanunggal district West Surabaya. IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science
vol.106. https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1755-1315/106/1/012071/meta
3. Warmadewanthi and S Kurniawati. 2018. The potential of household solid waste reduction
in Sukomanunggal District, Surabaya. IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science vol.106.
https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1755-1315/106/1/012068/meta
4. Bagastyo, A.Y., Anggrainy, A.D., Nindita, C.S., and Warmadewanthi. 2017. Electrodialytic
removal of fluoride and calcium ions to recover phosphate from fertilizer industry wastewater.
VI. PROJECT (5 TH TERAKHIR)
1. 2019 : Co Team Leader dan Ahli Teknik Lingkungan untuk Penyusunan Jakstrada Kabupaten
Sidoarjo. DLHK Kabupaten Siodarjo
2. 2019 : Co Team Leader dan Ahli Teknik Lingkungan untuk Penyusunan Feasibility Study
Pembangunan Pengolahan Limbah B3 untuk Fasilitas Kesehatan Kota Surabaya. DKRTH Kota
Surabaya.
3. 2018 : Team Leader Penyusunan Perencanaan Buffer Zone TPA Benowo Kota Surabaya.
DKRTH Kota Surabaya.
4. 2018 : Ahli Lingkungan untuk Penyusunan Master Plan Pengolahan Sampah Kota Batu
dengan system Thermal. DLHK Kota Batu
5. 2016-2017 : Ahli Limbah B3 dan Ahli Lingkungan untuk Feasibility study and Preliminary
engineering design for Encapsulation of Waste from Metal Smelting in Tegal Regency, Central Java.
Pure Black Smith Institute USA-Indonesia.
6. 2015-until now: Advisor for solid waste treatment and management in Benowo Landfill,
under Cleasing Agencies of Surabaya City Council
7. 2015 until now : Adisor IKPLHD Kota Surabaya and East Java Province. Environmental
Protection Agencies Surabaya. and East Java Province
8. 2011-until now : Advisor for hazardous waste management and treatment in Environmental
Protection Agencies Surabaya.
9. 2012-until now : Advisor for hazardous waste management of medical and health centre
(PUSKESMAS) in Surabaya City under Health Department of Surabaya City Council

Surabaya, Maret 2020


Yang Bersangkutan,

ttd

I.D.A.A. Warmadewanthi

404 | Lampiran
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(Curriculum Vitae)

I. IDENTITAS DIRI
Nama Drs. Dwi Atmoko Sektiawan, MT
Tempat, Tgl Lahir Kebumen, 01 Oktober 1967
Jenis Kelamin Laki-laki
Agama Islam
Pekerjaan PNS
Alamat Rumah Jl. Taman Jambangan Indah Kav. 8 Kota Surabaya
Alamat Email Kindzweites96@gmail.com

II. RIWAYAT PENDIDIKAN TINGGI


Tahun Lulus Jenjang Perguruan Tinggi Bidang Studi
1992 S-1 UGM Yogyakarta Geografi Fisik
2006 S-2 ITB Bandung Magister Perencanaan Wilayah dan Kota
III. PELATIHAN PROFESIONAL
Tahun Pelatihan Penyelenggara
2006 Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV (Diklatpim Badan Diklat Prov
Tk. IV) Angkatan CL VII Tahun 2006 Jatim
2019 Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat III (Diklatpim BPSDM Prov Jatim
Tk. III) Angkatan XIII Tahun 2019
IV. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN STRUKTURAL
Tahun Nama Diklat Penyelenggara
2012 Workshop Geospasial, Informasi Geospasial Badan Informasi Geospasial
Mendukung Pelaksanaan Program Mp3ei
2012 Workshop Tata Cara Penyusunan Amdal Dan Kementerian Pendidikan Dan
Problematikanya Kebudayaan
2010 Lokakarya Penetapan Eco-Region Di Jawa Timur Kementerian Pendidikan Dan
Kebudayaan
2007 Workshop Koordinasi Tata Lingkungan Regional Kementerian Lingkungan Hidup
Jawa
2004 Pelatihan Manajemen Pengendalian Pemerintah Provinsi Jawa Timur
Pencemaran Limbah B3 Di Jawa Timur
2003 Lokakarya Posisi Jasa Lingkungan Indonesia Kementerian Lingkungan Hidup
Dalam Menghadapi Era Perdagangan Bebas
2003 Training & Action Learning Audit Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur
2003 Training Interpretation & Decumentation Of ISO Pemerintah Provinsi Jawa Timur
9001:2000
2002 Pelatihan Penyusun Analisis Mengenai Dampak Kementerian Lingkungan Hidup
Lingkungan (Amdal Penyusun)
2002 Pelatihan Dasar Pengelolaan Dan Konservasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur
Tanah
2002 Pelatihan Pemakaian Perangkat Lunak Pemerintah Provinsi Jawa Timur
Perhitungan Daya Tampung Sumber-Sumber Air
2001 Waste Water Treatment Technology Transfer Kementerian Lingkungan Hidup
And Cleaner Production Demonstration Project

Lampiran | 405
2001 Pelatihan Dasar-Dasar Analisis Mengenai Kementerian Pendidikan Dan
Dampak Lingkungan Hidup Tk. Dasar (Amdal Kebudayaan
Tipe A)
2001 Diklat Manajemen Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup
2001 Bimtek Tindak Lanjut Penerapan Produktivitas Kementerian Tenaga Kerja
Ramah Lingkungan
1999 Diklat Teknik & Manajemen Perencanaan Kementerian Perencanaan
Pembangunan Tk. Lanjutan (Tmpp-L) Pembangunan Nasional/ Bappenas
1998 Diklat Teknik & Manajemen Perencanaan Kementerian Perencanaan
Pembangunan Tk. Dasar (Tmpp-D) Pembangunan Nasional/ Bappenas
1998 Pelatihan Komputerisasi Data Pokok Kementerian Dalam Negeri
Pembangunan Daerah
IV. PENGALAMAN PEKERJAAN
Tahun Nama Instansi Jabatan
Sekarang DLH Provinsi Jawa Kepala Seksi Inventarisasi dan RPPLH DLH Provinsi Jawa Timur
Timur

Surabaya, Juli 2020


Yang Bersangkutan,

ttd

Drs. Dwi Atmoko Sektiawan, MT.

406 | Lampiran
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(Curriculum Vitae)

I. IDENTITAS DIRI
Nama Desy Gigih Pratiwi, ST
Tempat, Tgl Lahir Sidoarjo, 18 Desember 1988
Jenis Kelamin Perempuan
Agama Islam
Pekerjaan PNS, DLH Provinsi Jawa Timur
Alamat Rumah Dsn. Ngangin RT 06 / RW 02 Kel. Ds. Simo Anginangin
Kec. Wonoayu Sidoarjo
Alamat Email gigihpratiwi@gmail.com
II. RIWAYAT PENDIDIKAN TINGGI
Tahun Lulus Jenjang Perguruan Tinggi Bidang Studi
2010 S-1 ITS Surabaya Teknik Lingkungan
III. RIWAYAT PANGKAT
Tahun Pekerjaan Penyelenggara
2015 Gol III/b – Penata Muda Tingkat 1 Reguler
2011 Gol III/a - Penata Muda Reguler
IV. RIWAYAT DIKLAT
Jenis Diklat Nama Diklat No. Sertifikat Tanggal Sertifikat
Diklat Jabatan Fungsional 010/DIKLAT/JF/PE DAL/KLH/10/2013 25 Oktober 2013
Jabatan Pengendali Dampak
Lingkungan
Diklat Diklat Prajab III 21.997/DIKLAT PRAJAB III/LAN/2011 23 Juli 2011
Prajabatan

Surabaya, Juli 2020


Yang Bersangkutan,

ttd

Desy Gigih Pratiwi, ST

Lampiran | 407
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(Curriculum Vitae)

I. IDENTITAS DIRI
Nama Bariqul Haq, ST
Tempat, Tgl Lahir Gresik, 28 Agustus 1989
Jenis Kelamin Laki-Laki
Agama Islam
Pekerjaan PNS, DLH Provinsi Jawa Timur
Alamat Rumah Taman Gayungsari Timur MGP 4-5 Surabaya
Alamat Email bariqulhaq@gmail.com
II. RIWAYAT PENDIDIKAN TINGGI
Tahun Lulus Jenjang Perguruan Tinggi Bidang Studi
2014 S-1 ITS Surabaya Teknik Lingkungan
III. RIWAYAT PANGKAT
Tahun Pekerjaan Penyelenggara
2020 Gol III/a – Penata Muda Reguler
IV. RIWAYAT DIKLAT
Jenis Diklat Nama Diklat No. Sertifikat Tanggal Sertifikat

Surabaya, Juli 2020


Yang Bersangkutan,

ttd

Bariqul Haq, ST

408 | Lampiran
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(Curriculum Vitae)

I. IDENTITAS DIRI
Nama Kuntarti Sri Rejeki, S.Pi, M.Si
Tempat, Tgl Lahir Semarang, 16 September 1971
Jenis Kelamin Perempuan
Agama Islam
Pekerjaan PNS, Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Provinsi Jawa Timur
Alamat Rumah Perum Puri Taman Asri B 34 Sidoarjo
Alamat Email kuntarti.abc@gmail.com
II. RIWAYAT PENDIDIKAN TINGGI
Tahun Lulus Jenjang Perguruan Tinggi Bidang Studi
1994 S-1 Universitas Diponegoro Perikanan
2006 S-2 Universitas Airlangga Manajemen Pemerintahan dan Politik
Lokal
III. PELATIHAN PROFESIONAL
Tahun Pelatihan Penyelenggara
1997 Perencanaan dan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Departemen Dalam Negeri
Laut Secara Terpadu
2001 Manajemen Lingkungan Perkotaan ITS
2001 Pengelolaan Lingkungan Jalan dan Jembatan Departemen PU
2002 Penyusun AMDAL ITS
2006 Regional TOT for CDM Project Development in Kementerian LH
Indonesia
2010 Integration Building for The Integration of National – BAPPENAS
Regional Development Spatial Planning
2013 Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Perhitungan Kementerian ESDM
Emisi Gas Rumah Kaca
IV. PENGALAMAN PEKERJAAN
Tahun Pekerjaan Jabatan
1997 – PNS Kepala Sub Bidang Infrastruktur Sumber Daya Air
sekarang dan Lingkungan Hidup, Bidang Prasarana Wilayah, BAPPEDA
Provinsi Jawa timur
V. PENGHARGAAN
Tahun Nama Penghargaan Pemberi Penghargaan
2007 Satyalancana Karya Satya 10 Tahun Presiden RI

Surabaya, Juli 2020


Yang Bersangkutan,

ttd

Kuntarti Sri Rejeki, S.Pi, M.Si

Lampiran | 409
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(Curriculum Vitae)

I. IDENTITAS DIRI
Nama Didit Novianedy, SE Ak., MM.
Tempat, Tgl Lahir Bojonegoro, 6 November 1981
Jenis Kelamin Laki-laki
Agama -
Pekerjaan PNS, Bapenda Proviinsi Jawa Timur
Alamat Rumah Mojoklanggru Wetan IV/40, Surabaya
Alamat Email ndidiet@yahoo.com
II. RIWAYAT PENDIDIKAN TINGGI
Tahun Lulus Jenjang Perguruan Tinggi Bidang Studi
- S-1 Universitas Airlangga Akuntansi
- S-2 Universitas Dr. Soetomo Manajemen Manajemen
Surabaya
III. PELATIHAN PROFESIONAL
Tahun Pelatihan Penyelenggara

IV. PENGALAMAN PEKERJAAN


Tahun Pekerjaan Jabatan

V. PENGHARGAAN
Tahun Nama Penghargaan Pemberi Penghargaan

Surabaya, Juli 2020


Yang Bersangkutan,

ttd

Didit Novianedy, SE Ak., MM.

410 | Lampiran
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(Curriculum Vitae)

I. IDENTITAS DIRI
Nama Dadang Iqwandy, ST, MT.
Tempat, Tgl Lahir Dumai, 28 Juni 1983
Jenis Kelamin Laki-laki
Agama Islam
Pekerjaan PNS, BPBD Provinsi Jawa Timur
Alamat Rumah Wonorejo Indah Timur Gang I/2B, Surabaya
Alamat Email dadangiq@gmail.com
II. RIWAYAT PENDIDIKAN TINGGI
Tahun Lulus Jenjang Perguruan Tinggi Bidang Studi
- S-1 ITS Surabaya Teknik Elektro
- S-2 ITS Surabaya Teknik Elektro
III. PELATIHAN PROFESIONAL
Tahun Pelatihan Penyelenggara

IV. PENGALAMAN PEKERJAAN


Tahun Pekerjaan Jabatan

V. PENGHARGAAN
Tahun Nama Penghargaan Pemberi Penghargaan

Surabaya, Juli 2020


Yang Bersangkutan,

ttd

Dadang Iqwandy, ST, MT.

Lampiran | 411
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(Curriculum Vitae)

I. IDENTITAS DIRI
Nama Pujangkoro Bayu Mangkurat, ST
Tempat, Tgl Lahir Yogyakarta, 7 Januari 1983
Jenis Kelamin Laki-laki
Agama Islam
Pekerjaan PNS, Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur
Alamat Rumah Jl. Glatik 179 RT.08/RW.02 Kel. Maospati
Kec. Maospati Kab. Magetan
Alamat Email pujangkorobayum@gmail.com
II. RIWAYAT PENDIDIKAN TINGGI
Tahun Lulus Jenjang Perguruan Tinggi Bidang Studi
- S-1 UPN Veteran Yogyakarta Teknik Geologi

III. PELATIHAN PROFESIONAL


Tahun Pelatihan Penyelenggara

IV. PENGALAMAN PEKERJAAN


Tahun Pekerjaan Jabatan

V. PENGHARGAAN
Tahun Nama Penghargaan Pemberi Penghargaan

Surabaya, Juli 2020


Yang Bersangkutan,

ttd

Pujangkoro Bayu Mangkurat, ST

412 | Lampiran
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(Curriculum Vitae)

I. IDENTITAS DIRI
Nama Agus Dwi Prasetyo, S.ST.
Tempat, Tgl Lahir -
Jenis Kelamin Laki-laki
Agama -
Pekerjaan PNS, Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur
Alamat Rumah -
Alamat Email -
II. RIWAYAT PENDIDIKAN TINGGI
Tahun Lulus Jenjang Perguruan Tinggi Bidang Studi

III. PELATIHAN PROFESIONAL


Tahun Pelatihan Penyelenggara

IV. PENGALAMAN PEKERJAAN


Tahun Pekerjaan Jabatan

V. PENGHARGAAN
Tahun Nama Penghargaan Pemberi Penghargaan

Surabaya, Juli 2020


Yang Bersangkutan,

ttd

Agus Dwi Prasetyo, S.ST.

Lampiran | 413
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(Curriculum Vitae)

I. IDENTITAS DIRI
Nama Sa’adah Mukadar, A.PI, MT
Tempat, Tgl Lahir Maluku Tengah, 18 April 1965
Jenis Kelamin Perempuan
Agama Islam
Pekerjaan PNS, DKP Provinsi Jawa Timur
Alamat Rumah Perum Griya Bhayangkara F2-04, RT 033/RW 08 Kel.
Masangan Kulon, Kec Sukodono, Kab. Sidoarjo
Alamat Email kuntarti.abc@gmail.com
II. RIWAYAT PENDIDIKAN TINGGI
Tahun Lulus Jenjang Perguruan Tinggi Bidang Studi
1988 D-III Diklat Ahli Usaha Perikanan Pemanfatan Hasil Perikanan
Jakarta
1995 S-1/D-IV Sekolah Tinggi Perikanan Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan
Jakarta
2008 S-2 ITS Surabaya Teknologi Kelautan
III. PELATIHAN PROFESIONAL
Tahun Pelatihan Penyelenggara
Diklat PIM Tingkat IV
(ADUM/ADUMLA/SEPALA/SEPADA)
IV. PENGALAMAN PEKERJAAN
Tahun Pekerjaan Jabatan
1990 – PNS Kepala Seksi Kesehatan Ikan dan Lingkungan Budidaya
sekarang
V. PENGHARGAAN
Tahun Nama Penghargaan Pemberi Penghargaan
2007 Satyalancana Karya Satya 20 Tahun (Tahun Presiden RI
2015)

Surabaya, Juli 2020


Yang Bersangkutan,

ttd

Sa’adah Mukadar, A.Pi, MT

414 | Lampiran
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(Curriculum Vitae)

I. IDENTITAS DIRI
Nama Dwi Setyo Agus, SKM
Tempat, Tgl Lahir Kediri, 16 Agustus 1972
Jenis Kelamin Laki-Laki
Agama Islam
Pekerjaan PNS
Alamat Rumah Taman Sidorejo F1-26 Krian Sidoarjo
Alamat Email dwi.setyoa@yahoo.com
II. RIWAYAT PENDIDIKAN TINGGI
Tahun Lulus Jenjang Perguruan Tinggi Bidang Studi
1996 Diploma Akasemi Kesehatan Lingkungan
Lingkungan
2004 S-1 FKM-Unair Kesehatan Masyarakat
III. RIWAYAT PANGKAT
Tahun Pelatihan Penyelenggara
2000 Staf Puskesmas Pengatur/IIc
2003 Staf Puskesmas Pengatur Tk. I/IId
2005 Staf Dinas Kesehatan Penata Muda/IIIa
2008 Staf Dinas Kesehatan Penata Muda Tk. I/IIIb
2012 Staf Dinas Kesehatan Penata / IIIc
2016 Staf Dinas Kesehatan Penata Tk. I / IIId
IV. PENGALAMAN PEKERJAAN
Tahun Pekerjaan Jabatan

V. PENGHARGAAN
Tahun Nama Penghargaan Pemberi Penghargaan
2010 Satyalancana Karya Satya 10 Tahun No. Presiden RI
8/TK/2010

Surabaya, 17 Juli 2020


Yang Bersangkutan,

ttd

Dwi Setyo Agus, SKM

Lampiran | 415
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(Curriculum Vitae)

I. IDENTITAS DIRI
Nama Ir. Luhur Pribadi Eka Nurabdi, MT
Tempat, Tgl Lahir Blitar, 12 April 1969
Jenis Kelamin Laki-laki
Agama Islam
Pekerjaan PNS, Dishub Provinsi Jawa Timur
Alamat Rumah Permata Candiloka T/15 Sidoarjo RT 007/RW 004,
Kel. Balonggabos, Kec. Candi, Kab. Sidoarjo
Alamat Email 08113418730
II. RIWAYAT PENDIDIKAN TINGGI
Tahun Lulus Jenjang Perguruan Tinggi Bidang Studi
2000 S-2 Institut Teknologi Bandung Transportasi
III. PELATIHAN PROFESIONAL
Tahun Pelatihan Penyelenggara

IV. PENGALAMAN PEKERJAAN


Tahun Pekerjaan Jabatan
1994 – PNS Sekretaris Dinas Perhubungan Provinsi Jawa timur
sekarang
V. PENGHARGAAN
Tahun Nama Penghargaan Pemberi Penghargaan
Satyalancana Karya Satya 10 Tahun Presiden RI

Surabaya, Juli 2020


Yang Bersangkutan,

ttd

Ir. Luhur Pribadi Eka Nurabdi, MT

416 | Lampiran
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(Curriculum Vitae)

I. IDENTITAS DIRI
Nama Dra. Bagas Yulistyati Setiawan, M.Si.
Tempat, Tgl Lahir Klaten, 9 Juli 1963
Jenis Kelamin Perempuan
Agama Islam
Pekerjaan PNS, Disperindag Provinsi Jawa Timur
Alamat Rumah Perumahan Unimas Garden Regency Blok A-18,
Waru –Sidoarjo
Alamat Email bgsyulis@gmail.com
II. RIWAYAT PENDIDIKAN TINGGI
Tahun Lulus Jenjang Perguruan Tinggi Bidang Studi
S-1 UGM, Yogyakarta Fak Geografi
S-2 UGM, Yogyakarta Magister Ekonomi dan Pembangunan
III. RIWAYAT PANGKAT
Tahun Pekerjaan Jabatan

IV. PENGALAMAN PEKERJAAN


Tahun Pekerjaan Jabatan

V. PENGHARGAAN
Tahun Nama Penghargaan No. SK

Surabaya, Juli 2020


Yang Bersangkutan,

ttd

Dra. Bagas Yulistyati Setiawan, M.Si.

Lampiran | 417
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(Curriculum Vitae)

I. IDENTITAS DIRI
Nama Ir. Hadi Sulistyo,M.Si
Tempat, Tgl Lahir Jember, 15 November 1962
Jenis Kelamin Laki-Laki
Agama Islam
Pekerjaan PNS
Alamat Rumah Perum Lontar Indah Blok E/5, Lontar,Sambikerep,
Kota Surabaya
Alamat Email hadisulistyo62@gmail.com
II. RIWAYAT PENDIDIKAN TINGGI
Tahun Lulus Jenjang Perguruan Tinggi Bidang Studi
S-1 Universitas Jember Sosial Ekonomi Pertanian
S-2 Universitas 17 Agustus 1945
Surabaya
III. RIWAYAT PANGKAT
Tahun Pekerjaan Jabatan
2010 PNS Kepala Bidang Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna
2016 PNS Kepala Biro Administrasi Pembangunan
2017-2020 PNS Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
IV. PENGALAMAN PEKERJAAN
Tahun Pekerjaan Jabatan
– sekarang PNS Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa timur
V. PENGHARGAAN
Tahun Nama Penghargaan No. SK
2009 Satyalancana Karya Satya 20 Tahun 039/TK/TAHUN 2009

Surabaya, Juli 2020


Yang Bersangkutan,

ttd

Ir. Hadi Sulistyo, M.Si

418 | Lampiran
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(Curriculum Vitae)

I. IDENTITAS DIRI
Nama Ir. Shinta Arifani, MPPM
Tempat, Tgl Lahir Surabaya, 25 Februari 1968
Jenis Kelamin Perempuan
Agama Islam
Pekerjaan ASN
Alamat Rumah Sidosermo Indah XI No. 23 Surabaya
Alamat Email shinta_abplp@yahoo.com
II. RIWAYAT PENDIDIKAN TINGGI
Tahun Lulus Jenjang Perguruan Tinggi Bidang Studi
1992 S-1 Institut Tenologi Sepuluh Teknik Penyehatan
Nopember (ITS) Surabaya
2001 S-2 University of Southern Public Policy and Management
California, USA
III. RIWAYAT PANGKAT
Tahun Pekerjaan Jabatan
2011 Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Kasi Pengujian Bahan dan
Timur Material
2012 Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Kasi Perencanaan Air Bersih
Timur PLP
2017 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Kasi Perencanaan Air Bersih
Cipta Karya Provinsi Jawa Timur PLP
2020 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Kasi Persampahan
Cipta Karya Provinsi Jawa Timur
IV. PENGHARGAAN
Tahun Nama Penghargaan No. SK
2004 Satya Lancana Karya Satya X Tahun 044/TK/Tahun 2004
2014 Satya Lancana Karya Satya XX Tahun 67/TK/Tahun 2014

Surabaya, Juli 2020


Yang Bersangkutan,

ttd

Ir. Shinta Arifani, MPPM

Lampiran | 419
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(Curriculum Vitae)

I. IDENTITAS DIRI
Nama Ratna Andini, ST.
Tempat, Tgl Lahir Malang, 18 Mei 1977
Jenis Kelamin Perempuan
Agama Islam
Pekerjaan PNS, Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur
Alamat Rumah Jl. Taman Nagoya blok E3 no. 58 Puri Surya Jaya,
Sidoarjo
Alamat Email ratnaandini.r@gmail.com
II. RIWAYAT PENDIDIKAN TINGGI
Tahun Lulus Jenjang Perguruan Tinggi Bidang Studi
S-1 ITS Surabaya Teknik Lingkungan
III. RIWAYAT DIKLAT
No Jenis Diklat Nama Diklat No. Sertifikat Tgl Sertifikat

IV. PENGALAMAN PENELITIAN/KARYA TULIS ILMIAH


Tahun Judul Penelitian Sumber Dana

Surabaya, Juli 2020


Yang Bersangkutan,

ttd

Ratna Andini, ST.

420 | Lampiran
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(Curriculum Vitae)

I. IDENTITAS DIRI
Nama Mohammad Dimas Noor Syamsuddin, ST
Tempat, Tgl Lahir Sidoarjo, 27 April 1995
Jenis Kelamin Laki-laki
Agama Islam
Pekerjaan PNS, Dinas PU Sumber Daya Air Provinsi Jawa Timur
Alamat Rumah Jl.Pandawa No. 2 Desa Kebonsari RT 2 RW 3
Kec. Candi Kab. Sidoarjo
Alamat Email dimasnos21@gmail.com
II. RIWAYAT PENDIDIKAN TINGGI
Tahun Lulus Jenjang Perguruan Tinggi Bidang Studi
S-1 Universitas Brawijaya Malang Teknik Pengairan
III. RIWAYAT DIKLAT
No Jenis Diklat Nama Diklat No. Sertifikat Tgl Sertifikat

IV. PENGALAMAN PENELITIAN/KARYA TULIS ILMIAH


Tahun Judul Penelitian Sumber Dana

Surabaya, Juli 2020


Yang Bersangkutan,

ttd

Mohammad Dimas Noor Syamsuddin, ST.

Lampiran | 421
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(Curriculum Vitae)

I. IDENTITAS DIRI
Nama Tulus Pambudi, S.Hut, MURP, M.Eng.
Tempat, Tgl Lahir Magelang, 29 September 1985
Jenis Kelamin Laki-laki
Agama -
Pekerjaan PNS, BBKSDA Jawa Timur
Alamat Rumah Jalan Angklung D1/1 Tunggulwulung, Malang
Alamat Email pambudi081@gmail.com
II. RIWAYAT PENDIDIKAN TINGGI
Tahun Lulus Jenjang Perguruan Tinggi Bidang Studi
S-1 UGM, Yogyakarta Kehutanan
S-2 UGM, Yogyakarta Perencanaan Wilayah dan Kota
III. RIWAYAT DIKLAT
No Jenis Diklat Nama Diklat No. Sertifikat Tgl Sertifikat

IV. PENGALAMAN PENELITIAN/KARYA TULIS ILMIAH


Tahun Judul Penelitian Sumber Dana

Surabaya, Juli 2020


Yang Bersangkutan,

ttd

Tulus Pambudi, S.Hut, MURP, M.Eng.

422 | Lampiran
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(Curriculum Vitae)

I. IDENTITAS DIRI
Nama Kusnul Kotimah, S.Si.
Tempat, Tgl Lahir Bantul, 31 Desember 1977
Jenis Kelamin Perempuan
Agama Islam
Pekerjaan PNS, BPKH Wilayah XI Jawa Madura
Alamat Rumah Bantul Krajan No.101 RT 04 Dukuh Kurahan
Kec. Bantul Kab Bantul
Alamat Email noelna07@gmail.com
II. RIWAYAT PENDIDIKAN TINGGI
Tahun Lulus Jenjang Perguruan Tinggi Bidang Studi
S-1 UGM, Yogyakarta Geografi Fisik
III. RIWAYAT DIKLAT
No Jenis Diklat Nama Diklat No. Sertifikat Tgl Sertifikat

IV. PENGALAMAN PENELITIAN/KARYA TULIS ILMIAH


Tahun Judul Penelitian Sumber Dana

Surabaya, Juli 2020


Yang Bersangkutan,

ttd

Kusnul Kotimah, S.Si.

Lampiran | 423
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(Curriculum Vitae)

I. IDENTITAS DIRI
Nama Niken Rifdyana, A.Md.
Tempat, Tgl Lahir Ponorogo, 16 Oktober 1990
Jenis Kelamin Perempuan
Agama Islam
Pekerjaan PNS, BPDAS-HL Brantas Sampean
Alamat Rumah Natura Residences E-10, Buduran, Sidoarjo
Alamat Email nikenrifdyana@gmail.com
II. RIWAYAT PENDIDIKAN TINGGI
Tahun Lulus Jenjang Perguruan Tinggi Bidang Studi
D3 UGM Yogyakarta Diploma Kehutanan
III. RIWAYAT DIKLAT
No Jenis Diklat Nama Diklat No. Sertifikat Tgl Sertifikat

IV. PENGALAMAN PENELITIAN/KARYA TULIS ILMIAH


Tahun Judul Penelitian Sumber Dana

Surabaya, Juli 2020


Yang Bersangkutan,

ttd

Niken Rifdyana, A.Md.

424 | Lampiran
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(Curriculum Vitae)

I. IDENTITAS DIRI
Nama Kumala Nur Hayati, S.Si, G.Dip.EMD, M.St.
Tempat, Tgl Lahir Yogyakarta, 21 Juni 1979
Jenis Kelamin Perempuan
Agama Islam
Pekerjaan ASN, BPDASHL Solo
Alamat Rumah Jl. Kaliurang Km 6,7 No.6 Yogyakarta
Alamat Email kumalanurhayati@gmail.com
II. RIWAYAT PENDIDIKAN TINGGI
Tahun Lulus Jenjang Perguruan Tinggi Bidang Studi
2003 S-1 Universitas Gadjah Mada Geografi Fisik
2011 S-2 The Australian National Environmental Management and
University Development
III. RIWAYAT PANGKAT
Tahun Pekerjaan Jabatan
2006 PNS Gol. IIIa pada Balai Pengelolaan DAS Solo PEH Ahli Pertama
2014 PNS Gol. IIIb pada Balai Pengelolaan DAS dan Hutan PEH Muda
Lindung Solo
IV. RIWAYAT DIKLAT
No Jenis Diklat Nama Diklat No. Sertifikat Tgl Sertifikat
1 Diklat Peningkatan Pelatihan Monev Kinerja DAS dan 28 April 2017
Kapasitas SDM Penyusunan Laporan Kejadian Longsor
2 Diklat Peningkatan Pelatihan Model Hidrologi SWAT 23 Juli 2017
Kapasitas SDM dalam Pengelolaan DAS
3 Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas SDM dalam SF.4/ PTH/ 20 April 2018
rangka Pembangunan dan PSBDG/ DAS.2/ 4/
Pengelolaan Sumber Benih 2018
Alih Teknologi Pengendalian Erosi Jurang 26 Juli 2018
4 Diklat Peningkatan Pelatihan Evaluasi DAS Mikro Berbasis 03/GLMB/b/08.18 2 Agustus
Kapasitas SDM SWAT 2018
5 Bimbingan Teknis Bimbingan Teknis SDM Penghitungan SF.2/ PTH/ 29 Maret
Potensi Produksi Benih Tanaman PSDBG/ DAS.2/ 3/ 2019
Hutan 2019
6 Bimbingan Teknis Bimbingan Teknis Penyusunan Peta 6 April 2019
Rawan Limpasan dan Impact
Assessment Kegiatan RHL

Surabaya, Juli 2020


Yang Bersangkutan,

ttd

Kumala Nur Hayati, S.Si, G.Dip.EMD, M.St.

Lampiran | 425
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(Curriculum Vitae)

I. IDENTITAS DIRI
Nama Shanas Septy Prayuda, S.Tr
Tempat, Tgl Lahir Kediri, 3 September 1993
Jenis Kelamin Laki-laki
Agama Islam
Pekerjaan PNS
Alamat Rumah Kwangsan Sedati Sidoarjo
Alamat Email shanas.prayuda@gmail.com
II. RIWAYAT PENDIDIKAN TINGGI
Tahun Lulus Jenjang Perguruan Tinggi Bidang Studi
D-IV STMKG Meteorologi

III. RIWAYAT DIKLAT


No Jenis Diklat Nama Diklat No. Sertifikat Tgl Sertifikat

IV. PENGALAMAN PENELITIAN/KARYA TULIS ILMIAH


Tahun Judul Penelitian Sumber Dana

Surabaya, Juli 2020


Yang Bersangkutan,

ttd

Shanas Septy Prayuda, S.Tr

426 | Lampiran
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(Curriculum Vitae)

I. IDENTITAS DIRI
Nama Dita Widyo Putro, S.Kom.
Tempat, Tgl Lahir Jember, 15 Juli 1985
Jenis Kelamin Laki-laki
Agama Islam
Pekerjaan PNS
Alamat Rumah Kutisari Indah Barat V/35
Alamat Email dito.blackshadow@gmail.com
II. RIWAYAT PENDIDIKAN TINGGI
Tahun Lulus Jenjang Perguruan Tinggi Bidang Studi
S-1 ITS Surabaya Teknik Informasi
S-2 ITS Surabaya Teknik Sipil
III. RIWAYAT DIKLAT
No Jenis Diklat Nama Diklat No. Sertifikat Tgl Sertifikat

IV. PENGALAMAN PENELITIAN/KARYA TULIS ILMIAH


Tahun Judul Penelitian Sumber Dana

Surabaya, Juli 2020


Yang Bersangkutan,

ttd

Dita Widyo Putro, S.Kom.

Lampiran | 427
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(Curriculum Vitae)

I. IDENTITAS DIRI
Nama Rifki Maulana, ST
Tempat, Tgl Lahir -
Jenis Kelamin Laki-laki
Agama Islam
Pekerjaan PNS
Alamat Rumah -
Alamat Email rifkimaulana@hotmail.com
II. RIWAYAT PENDIDIKAN TINGGI
Tahun Lulus Jenjang Perguruan Tinggi Bidang Studi

III. RIWAYAT DIKLAT


No Jenis Diklat Nama Diklat No. Sertifikat Tgl Sertifikat

IV. PENGALAMAN PENELITIAN/KARYA TULIS ILMIAH


Tahun Judul Penelitian Sumber Dana

Surabaya, Juli 2020


Yang Bersangkutan,

ttd

Rifki Maulana, ST.

428 | Lampiran
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(Curriculum Vitae)

I. IDENTITAS DIRI
Nama Wily Ramayunita, SE.
Tempat, Tgl Lahir Medan, 17 Juni 1984
Jenis Kelamin Perempuan
Agama Islam
Pekerjaan PNS
Alamat Rumah Perumahan Berlian Cluster Blok A no 37 Gedangan,
Sidoarjo
Alamat Email wily.ramayunita@atrbpn.go.id
II. RIWAYAT PENDIDIKAN TINGGI
Tahun Lulus Jenjang Perguruan Tinggi Bidang Studi
S-1 Universitas Sumatera Utara Ekonomi Pembangunan

III. RIWAYAT DIKLAT


No Jenis Diklat Nama Diklat No. Sertifikat Tgl Sertifikat

IV. PENGALAMAN PENELITIAN/KARYA TULIS ILMIAH


Tahun Judul Penelitian Sumber Dana

Surabaya, Juli 2020


Yang Bersangkutan,

ttd

Wily Ramayunita, SE.

Lampiran | 429
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(Curriculum Vitae)

I. IDENTITAS DIRI
Nama Tri Irawati, S.P.
Tempat, Tgl Lahir Malang, 13 Desember 1970
Jenis Kelamin Perempuan
Agama -
Pekerjaan Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Timur
Alamat Rumah Jl. Mundu No. 10 Malang
Alamat Email eyapalas3@yahoo.com
II. RIWAYAT PENDIDIKAN TINGGI
Tahun Lulus Jenjang Perguruan Tinggi Bidang Studi

III. RIWAYAT DIKLAT


No Jenis Diklat Nama Diklat No. Sertifikat Tgl Sertifikat

IV. PENGALAMAN PENELITIAN/KARYA TULIS ILMIAH


Tahun Judul Penelitian Sumber Dana

Surabaya, Juli 2020


Yang Bersangkutan,

ttd

Tri Irawati, S.P.

430 | Lampiran
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(Curriculum Vitae)

I. IDENTITAS DIRI
Nama M Iskandar Edris, S.Si.
Tempat, Tgl Lahir Klaten, 13 Mei 1980
Jenis Kelamin Laki-laki
Agama Islam
Pekerjaan PNS
Alamat Rumah Kutisari Indah Barat III No.33
Alamat Email edris@bps.go.id
II. RIWAYAT PENDIDIKAN TINGGI
Tahun Lulus Jenjang Perguruan Tinggi Bidang Studi
2007 S-1 UGM Yogyakarta Geografi/ Kartografi dan Penginderaan
Jauh

III. PENGALAMAN PEKERJAAN


Tahun Nama Diklat No. Sertifikat
2007-2008 PT Waindo SpecTerra Surveyor Pemetaan
2008-2009 PT WebGis Indonesia Koordinator GIS
2009 - 2014 BPS RI Staf
2014 - 2019 BPS Provinsi Jawa Timur Fungsional Statistisi
IV. PENGALAMAN PENELITIAN/KARYA TULIS ILMIAH
Tahun Judul Penelitian Sumber Dana

Surabaya, Juli 2020


Yang Bersangkutan,

ttd

M. Iskandar Edris, S.Si.

Lampiran | 431
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(Curriculum Vitae)

I. IDENTITAS DIRI
Nama Aulia Agusta Alamsjah, ST.
Tempat, Tgl Lahir Surabaya, 25 Agustus 1994
Jenis Kelamin Perempuan
Agama Islam
Pekerjaan Pegawai BUMN, Perum Jasa Tirta I Malang
Alamat Rumah Jl. Rungkut Asri XIV/03 Surabaya
Alamat Email auliagusta@jasatirta1.net
II. RIWAYAT PENDIDIKAN TINGGI
Tahun Lulus Jenjang Perguruan Tinggi Bidang Studi
2016 S-1 Institut Tenologi Sepuluh Teknik Lingkungan
Nopember (ITS) Surabaya

III. RIWAYAT DIKLAT


No Jenis Diklat Nama Diklat No. Sertifikat Tgl Sertifikat

IV. PENGALAMAN PENELITIAN/KARYA TULIS ILMIAH


Tahun Judul Penelitian Sumber Dana

Surabaya, Juli 2020


Yang Bersangkutan,

ttd

Aulia Agusta Alamsjah, ST.

432 | Lampiran
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(Curriculum Vitae)

I. IDENTITAS DIRI
Nama Oryza Filial Zulkarnaen, SKM.
Tempat, Tgl Lahir Bondowoso, 3 Desember 1986
Jenis Kelamin Laki – Laki
Agama Islam
Pekerjaan PNS
Alamat Rumah -
Alamat Email oryzafz@unlidrive.com
II. RIWAYAT PENDIDIKAN TINGGI
Tahun Lulus Jenjang Perguruan Tinggi Bidang Studi
S-1 Universitas Airlangga Kesehatan Masyarakat

III. RIWAYAT DIKLAT


No Jenis Diklat Nama Diklat No. Sertifikat Tgl Sertifikat

IV. PENGALAMAN PENELITIAN/KARYA TULIS ILMIAH


Tahun Judul Penelitian Sumber Dana

Surabaya, Juli 2020


Yang Bersangkutan,

ttd

Oryza Filial Zulkarnaen, SKM.

Lampiran | 433
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(Curriculum Vitae)

I. IDENTITAS DIRI
Nama Didik Harimuko.,SH
Tempat, Tgl Lahir Surabaya, 23 Januari 1973
Jenis Kelamin Laki – Laki
Agama Islam
Pekerjaan LSM Konsorsium Lingkungan Hidup
Alamat Rumah Ds Masangan Kulon RT 1 RW 1 Kec Sukodono Sidoarjo
Alamat Email diham73.dh@gmail.com
II. RIWAYAT PENDIDIKAN TINGGI
Tahun Lulus Jenjang Perguruan Tinggi Bidang Studi
S-1 Universitas Merdeka Surabaya Ilmu Hukum
III. SEMINAR YG PERNAH DIIKUTI
Tahun Seminar Penyelenggara
2017 Zero Waste Limbah B3 & Limbah Non B3 Melalui Pemanfaatan Limbah KLHK
menjadi Sumber Daya
2016 Pembinaan Pengelolaan Persampahan bagi Kab / Kota di Jawa Timur BLH Jatim
2016 Pembinaan Pengendalian Pencemaran Lingkungan Perkotaan di Jatim BLH Jatim
2019 Kongres Sungai Indonesia IV di Cibubur Jawa Barat
2017 Kongres Sungai Indonesia III di Banjarmasin Kalimantan Selatan
2016 Kongres Sungai Indonesia II di Ngantang Jawa Timur
2015 Kongres Sungai Indonesia I di Serayu Jawa Tengah
IV. PENGALAMAN PEKERJAAN
Tahun Organisasi/Tim Jabatan
1997 – 2001 Forum Komunikasi Lingkungan Hidup Kel Warugunung Ketua
2007 hingga sekarang LSM Konsorsium Lingkungan Hidup Sekretaris
2011 hingga sekarang Garda Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur Koordinator
2010 – 2015 Konfederasi Serikar Pekerja Seluruh Indonesia Prov Jatim Bendahara
2009 – 2018 PD SP BPU SPSI Provinsi Jawa Timur Wakil Ketua
2016 – 2018 Tim juri ADIPURA Anggota
2014 Tim Penyusun SLHD Kabupaten Sidoarjo Anggota
2015 Tim penyusun SLHD Kota Mojokerto Anggota
2017 – 2019 Tim Penyusun IKPLHD Provinsi Jawa Timur Anggota
V. PENGALAMAN KERJA
Tahun Pekerjaan Ket.
1993 – 2010 Karyawan PT Platinum Ceramics Industry
2011 – 2019 Penyelenggara Work Shop Kader Lingkungan
2014 hingga sekarang Koordinator Tim Patroli Air Terpadu Jawa Timur

Surabaya, Juli 2020


Yang Bersangkutan,

ttd

Didik Harimuko, SH

434 | Lampiran
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(Curriculum Vitae)

I. IDENTITAS DIRI
Nama Arif Palupi Sandy, ST, MT
Tempat, Tgl Lahir Surabaya, 26 Januari 1983
Jenis Kelamin Laki-laki
Agama Islam
Pekerjaan PNS
Alamat Rumah Pondok Manggala, Blok BC I / No. 2 Surabaya
Alamat Email arifpalupi@gmail.com
II. RIWAYAT PENDIDIKAN TINGGI
Tahun Lulus Jenjang Perguruan Tinggi Bidang Studi
2007 S-1 Institut Teknologi Sepuluh Teknik Lingkungan
Nopember Surabaya
2013 S-2 Institut Teknologi Sepuluh Teknik Lingkungan
Nopember Surabaya
III. RIWAYAT PANGKAT
Tahun Pekerjaan Jabatan

IV. PENGALAMAN PEKERJAAN


Tahun Pekerjaan
2016 s.d 2008 Asisten Tenaga Ahli Konsultan Perencanaan Air Bersih
2011 s.d 2013 Staf Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
2013 s.d sekarang Staf Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur

Surabaya, Juli 2020


Yang Bersangkutan,

ttd

Arif Palupi Sandy, ST, MT

Lampiran | 435
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(Curriculum Vitae)

I. IDENTITAS DIRI
Nama Astridina Permata, ST
Tempat, Tgl Lahir Surabaya, 31 Agustus 1992
Jenis Kelamin Perempuan
Agama Islam
Pekerjaan PNS
Alamat Rumah Jl. Tambak Mayor 1/10 Surabaya
Alamat Email astridina.permata@gmail.com
II. RIWAYAT PENDIDIKAN TINGGI
Tahun Lulus Jenjang Perguruan Tinggi Bidang Studi
2014 S-1 Institut Tenologi Sepuluh Teknik Kimia
Nopember (ITS) Surabaya

III. RIWAYAT PANGKAT


Tahun Pekerjaan Jabatan
2020 PNS Penata Muda (III/A)
IV. PENGALAMAN PENELITIAN/KARYA TULIS ILMIAH
Tahun Judul Penelitian Sumber Dana

Surabaya, Juli 2020


Yang Bersangkutan,

ttd

Astridina Permata, ST

436 | Lampiran
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(Curriculum Vitae)

I. IDENTITAS DIRI
Nama Anjarwati S.Si., M.Env
Tempat, Tgl Lahir Tulungagung, 19 Agustus 1975
Jenis Kelamin Perempuan
Agama Islam
Pekerjaan PNS
Alamat Rumah Permat Alam Permai G3/19 RT 008/RW005
Gemurung Gedangan Sidaorjo
Alamat Email anjarwati@griffithuni.edu.au
II. RIWAYAT PENDIDIKAN TINGGI
Tahun Lulus Jenjang Perguruan Tinggi Bidang Studi
1999 S-1 Institut Tenologi Sepuluh Nopember (ITS) Kimia
Surabaya
2014 S-2 Griffith University Master of Environment
III. RIWAYAT PANGKAT
Tahun Pekerja Jabatan
an
2016 PNS Calon Pengawas Lingkungan Hidup
2018 PNS Analis Lingkungan Hidup
IV. RIWAYAT DIKLAT
No Jenis Diklat Nama Diklat No. Sertifikat Tgl Sertifikat
1 Teknis Pelatihan Asesor Kompetensi 25012019 25/01/2019
2 Workshop Penghitungan GRK 22102018 22/10/2018
3 Pelatihan Influencing others and 03102013 03/10/2013
Kotter’s Change Model
4 Teknis English for Academic 9/10/2012
Purposes
5 Pelatihan Peningkatan Kapasitas Tim 007/Diklat/PROPER/03/2012 01/03/2012
PROPER
6 Teknis Pengendalian Pencemaran 014/Diklat/LH/PPU/02/2011 11/02/2011
Udara
7 Pengawas Dasar Dasar Pengawasan 031/DIKLAT/JF/PENGAWAS 26/05/2010
Lingkungan Lingkungan Hidup (PPLH) LH/05/2010
Hidup
8 Teknis Pengelolaan B3 danLimbah 381/Diklat/LH/PLB3/02/2010 12/02/2010
B3
9 Pengendali Jabatan Fungsional 181/DIKLAT/JF/PEDAL/KLH/II/2009 26/11/2009
Dampak Pengendalian Dampak
Lingkungan Lingkungan
10 Bimbingan Audit Laboratorium: 660/112/203.2.3/2008 29/05/2008
Teknis ISO/IEC 17025:2005
11 Pelatihan Training of Measurement 1238/KKU-B/17K/X/07 31/10/2007
Uncertainty
12 Teknis Basic General English 13/460011/204.6.4/2007 08/10/2007
13 Teknis Action Learning 660/105/203.2.3/2006 08/06/2006
Penyusunan Dokumen

Lampiran | 437
Sistem Mutu Laboratorium
Lingkungan Sesuai ISO
17025:2005
14 Teknis Bintek Optimalisasi 323/DT/BT/LH/02/2005 25/02/2005
Penggunaan
Spektrofotometer Serapan
Atom (SSA) dan
Spektrofotometer UV-Vis
15 Teknis Bintek Pemantauan 239/DT/BT/LH/06/2004 11/06/2004
Timbal (Pb) di Udara
Ambien
16 Teknis Pemantauan Kualitas Air 086/DT/BT/LH/08/2003 01/08/2003
17 Teknis Pengambilan Contoh dan 45/DT/BT/LH/03/2003 28/03/2003
Analisis Kualitas Air
18 Teknis Basic General English 20/460011/204/2003 27/03/2003
IV. PENGALAMAN PENELITIAN/KARYA TULIS ILMIAH
Tahun Judul Penelitian Sumber Dana

Surabaya, Juli 2020


Yang Bersangkutan,

ttd

Anjarwati S.Si., M.Env.

438 | Lampiran
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(Curriculum Vitae)

I. IDENTITAS DIRI
Nama Immanuel Kharisma, ST
Tempat, Tgl Lahir Jakarta, 20 Juli 1986
Jenis Kelamin Laki-Laki
Agama Islam
Pekerjaan PNS
Alamat Rumah Jl. Tenggilis Mejoyo, Surabaya
Alamat Email imkh40@gmail.com
II. RIWAYAT PENDIDIKAN TINGGI
Tahun Lulus Jenjang Perguruan Tinggi Bidang Studi
S-1 Universitas Indonesia Teknik Kimia
III. RIWAYAT PANGKAT
Tahun Pekerjaan Jabatan
2011-2016 PNS Pengawas Lingkungan Hidup
2017-sekarang PNS Fungsional PLH
IV. RIWAYAT DIKLAT
No Jenis Diklat Nama Diklat No. Sertifikat Tgl Sertifikat

IV. PENGALAMAN PENELITIAN/KARYA TULIS ILMIAH


Tahun Judul Penelitian Sumber Dana

Surabaya, Juli 2020


Yang Bersangkutan,

ttd

Immanuel Kharisma, ST.

Lampiran | 439
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(Curriculum Vitae)

I. IDENTITAS DIRI
Nama Fittri Leo Prasianingrum, ST
Tempat, Tgl Lahir Madiun, 7 September 1980
Jenis Kelamin Perempuan
Agama Islam
Pekerjaan PNS
Alamat Rumah Kel. Keputih Kota Surabaya
Alamat Email fittrileo@gmail.com
II. RIWAYAT PENDIDIKAN TINGGI
Tahun Jenjang Perguruan Tinggi Bidang Studi
Lulus
2006 S-1 Institut Tenologi Teknik Lingkungan
Sepuluh Nopember
(ITS) Surabaya
III. RIWAYAT PANGKAT
Tahun Pekerjaan Jabatan
2009 PNS Staf
2014 PNS Fungsional PLH
IV. RIWAYAT DIKLAT
No Jenis Diklat Nama Diklat No. Sertifikat Tgl
Sertifikat
1. Fungsional Dasar-Dasar PLH 014/DIKLAT/JF/PENGAWASLH/KLH/02/2014 28/02/2014
2. Teknis PPU 012/DIKLAT/LH/PPU/05/2014 10/05/2014
3. Teknis TOF LB3 ST.1.677/A/A/Pusdiklat SDM LHK-1/2018 23/03/2018
IV. PENGALAMAN PENELITIAN/KARYA TULIS ILMIAH
Tahun Judul Penelitian Sumber Dana

Surabaya, Juli 2020


Yang Bersangkutan,

ttd

Fittri Leo Prasianingrum, ST.

440 | Lampiran
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(Curriculum Vitae)

I. IDENTITAS DIRI
Nama Mufnaiti Prihatini, ST, MT.
Tempat, Tgl Lahir Jombang, 15 Maret 1983
Jenis Kelamin Perempuan
Agama Islam
Pekerjaan PNS
Alamat Rumah Neo Queen i-20 Prambon, Sidoarjo
Alamat Email mufnaiti@gmail.com
II. RIWAYAT PENDIDIKAN TINGGI
Tahun Lulus Jenjang Perguruan Tinggi Bidang Studi
2006 S-1 ITS Surabaya Teknik Kimia
2012 S-2 ITS Surabaya Teknik Kimia/Teknologi Proses
III. PELATIHAN PROFESIONAL
Tahun Pelatihan Penyelenggara
2014 Pendidikan dan Pelatihan Fungsional Calon Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Pengendali Dampak Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup
2016 Pelatihan Audit Internal SNI ISO/IEC 17025 : Badan Standarisasi Nasional
2008
2019 Pelatihan Pemahaman SNI I ISO/IEC 17025 : Badan Standarisasi Nasional
2017
IV. PENGALAMAN PEKERJAAN
2009-2013 PNS Pemkab Tulungagung Pengendali Dampak Lingkungan
2013- PNS Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Pengendali Dampak Lingkungan
Sekarang Timur
V. PENGALAMAN PENELITIAN/KARYA TULIS ILMIAH
Tahun Judul Penelitian Sumber Dana
2006 Pengaruh konsentrasi karaginan pada yoghurt, Swa Dana
soygurt dan peagurt menggunakan Lactobacillus
bulgaricus dan Streptococcus thermophillus
2012 Produksi hidrogen dari jerami padi melalui ITS Surabaya
hidrolisis
enzimatik dan fermentasi

Surabaya, Juli 2020


Yang Bersangkutan,

ttd

Mufnaiti Prihatini, ST, MT.

Lampiran | 441
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(Curriculum Vitae)

I. IDENTITAS DIRI
Nama Foni Fitri Kardiana, S.T
Tempat, Tgl Lahir Mojokerto, 06 Agustus 1981
Jenis Kelamin Perempuan
Agama Islam
Pekerjaan PNS
Alamat Rumah Jl. Pandugo Praja I No. 27 Surabaya
Alamat Email brink2me@yahoo.com
II. RIWAYAT PENDIDIKAN TINGGI
Tahun Lulus Jenjang Perguruan Tinggi Bidang Studi
2005 S-1 ITS Surabaya Teknik Lingkungan

III. RIWAYAT PELATIHAN PROFESIONAL


No Tahun Pelatihan Penyelenggara
1. 2011 Penanganan Air Limbah Domestik Penanganan Air Limbah Domestik
Balai Teknik Air Minum dan Balai Teknik Air Minum dan
2. 2014 Pendidikan dan Pelatihan Pendidikan dan Pelatihan
Fungsional Calon Fungsional Calon
3. 2016 Pelatihan Validasi Pengujian Kimia Badan Standarisasi Nasional
4. 2017 Pelatihan Audit Internal Masyarakat Standarisasi
IV. PENGALAMAN PEKERJAAN
Tahun Pekerjaan Jabatan
2010-2014 PNS Badan Lingkungan Hidup Staf
Kabupaten Probolinggo
2014-Sekarang PNS Dinas Lingkungan Hidup Staf
Provinsi Jawa Timur
(UPT Laboratorium Lingkungan)
V. PENGALAMAN PENELITIAN/KARYA TULIS ILMIAH
Tahun Judul Penelitian Sumber Dana
2005 Adsorpsi Karbon Aktif terhadap Konsentrasi Warna LPPM ITS
dan Kekeruhan Air Tadah Hujan Desa
Munggugebang Kabupaten Gresik

Surabaya, Juli 2020


Yang Bersangkutan,

ttd

Foni Fitri Kardiana, S.T

442 | Lampiran
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(Curriculum Vitae)

I. IDENTITAS DIRI
Nama Yunita Suci Amalia, SSi
Tempat, Tgl Lahir Banyuwangi, 12 Juni 1984
Jenis Kelamin Perempuan
Agama Islam
Pekerjaan PNS
Alamat Rumah Jl. Tenggilis Mejoyo Utara II Blok A-5 Surabaya
Alamat Email ay_lophu@yahoo.com
II. RIWAYAT PENDIDIKAN TINGGI
Tahun Lulus Jenjang Perguruan Tinggi Bidang Studi
2007 S-I Universitas Brawijaya Biologi
III. PELATIHAN PROFESIONAL
Tahun Pelatihan Penyelenggara
2017 Dasar-Dasar Pengawasan Lingkungan Badan Pengembangan Sumber Daya
Hidup Tahun 2017 Manusia Provinsi Jawa Timur
IV. PENGALAMAN PEKERJAAN
No Tahun Instansi Jabatan
1. 2008-2010 Profauna Indonesia Education Coordinator
2. 2010-2014 DLH Kota Malang Staf DLH Kota Malang
3. 2014-sekarang DLH Provinsi Jawa Timur Staf DLH Provinsi Jawa Timur
V. PENGALAMAN PENELITIAN/KARYA TULIS ILMIAH
Tahun Judul Penelitian Sumber Dana

Surabaya, Juli 2020


Yang Bersangkutan,

ttd

Yunita Suci Amalia, SSi

Lampiran | 443
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(Curriculum Vitae)

I. IDENTITAS DIRI
Nama Slamet Subaidin
Tempat, Tgl Lahir Batang, 06 Desember 1984
Jenis Kelamin Laki-laki
Agama Islam
Pekerjaan Non PNS
Alamat Rumah Batang, Jawa Tengah
Alamat Email needkwh10@gmail.com
II. RIWAYAT PENDIDIKAN TINGGI
Tahun Lulus Jenjang Perguruan Tinggi Bidang Studi
2011 D-I PIKTI ITS Surabaya Komputer Terapan

III. PENGALAMAN PEKERJAAN


Tahun Nama Kegiatan Posisi
2017-sekarang Subbag PPA Sekretariat DLH Prov. Jatim Pengolah Data
2014-2016 Seksi Komunikasi Lingkungan Bid. Komunikasi dan Staf Komunikasi
Peningkatan Peranserta Masyarakat, BLH Prov. Jatim Lingkungan
2012 Tim baseline and footprint study for CSR program,PAW IPB- Surveyor dan
Sinar Mas Group Facilitator
2010-2012 Program Indonesia Hijau (Mobil Hijau) Jawa Timur. Solidaritas Tutor/ fasilitator
Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB)
2008-2009 Komunikasi perubahan perilaku program Aksi Stop AIDS pada Outreach
kelompok beresiko tinggi; FHI-USAID
2008 Microhydro Power Project-GTZ
2006 Pengembangan Wilayah yang mengarustamakan anak (CCCD) Team Dokumentasi
dan Perencanaan Strategis CBO dan NGO di Jateng
Jatim;Grobogan Jateng; SALAMPlan Indonesia, CIDA
IV. PELATIHAN PROFESIONAL
Tahun Pelatihan Penyelenggara
2020 Pemetaan lokasi terdampak bencana dan aksi kemanusiaan Relawan Indonesia
2020 The 1st Regional Development Studies Webinar Series IPB
(Jabodetabek Study Forum)
2020 Perencanaan dan Penataan pemukiman paska Covid-19 INKINDO Jawa Timur
ditinjau dari pengembangan wilayah dan Lingkungan Hidup
2018 Bimbingan teknis penyusunan program BPKAD Prov Jatim
2018 Bimbingan teknis Pengelolaan Wisata Petualangan Kementerian Pariwisata

Surabaya, Juli 2020


Yang Bersangkutan,

ttd

Slamet Subaidin

444 | Lampiran
Dokumentasi FGD Isu Prioritas

Lampiran | 445
Lampiran | 447
448 | Lampiran
Lampiran | 449
450 | Lampiran
Lampiran | 451
452 | Lampiran
Lembar Kuesioner Penjaringan
Isu Prioritas DIKPLHD

Lampiran | 453
Lampiran | 455
456 | Lampiran
Lampiran | 457
458 | Lampiran

Anda mungkin juga menyukai