Migration from rural to urban areas poses a major challenge for city planners; extending basic drinking
water and sanitation services to periurban and slum areas to reach the poorest people is of the utmost
importance to prevent outbreaks of cholera and other water-related diseases in these often overcrowded
places. (WHO & UNICEF, 2006)
Permasalahan penyediaan air minum yang sangat terkait dengan pola hidup masyarakat akan
semakin tertekan sebagai akibat proses migrasi yang semakin tinggi. Dalam konteks ini proses
urbanisasi dan kemiskinan menjadi salah satu pemicu makin tingginya kebutuhan akan air minum
yang layak khususnya pada daerah kumuh maupun daerah pinggiran kota. Permasalahan air minum
yang layak dan penyehatan lingkungan perlu dilihat dalam konteks yang lebih luas dalam rangka
mencapai tujuan pembangunan milenium (MDGs). Ketersediaan air minum yang layak semakin sulit
akibat tekanan atau beban suatu kota atau daerah maupun akibat kondisi sanitasi yang tidak baik
yang berakibat terhadap kualitas air baku yang ada.
About 770 million and 700 million urban people gained access to improved drinking water and
sanitation, respectively, during 1990–2004. (WHO & UNICEF, 2006)
Menyadari bahwa ketersediaan air minum yang layak dan perbaikan lingkungan yang lebih baik
saling berkelit kelindan dalam konteks penyediaan air minum yang layak, Pemerintah Republik
Indonesia berkomitmen untuk memenuhi target Millenium Development Goals (MDGs). Salah satu
upaya untuk lebih memfokuskan pada aspek penyediaan air minum yang layak adalah bagaimana
pencapaian terhadap pencapaian tujuan 7C yang memfokuskan pada AMPL.
Penyusunan RAD AMPL pada Kabupaten/Kota di Seluruh Indonesia merupakan bentuk
nyata komitmen pemerintah dan Pemerintah Daerah sebagai pelaku langkung pembangunan untuk
bersama-sama mewujudkan target pada tujuan7C ini. Penyusunan RAD AMPL Kabupaten
Dharmasraya secara umum bertujuan untuk mampu mengembangkan kapasitas daerah dalam
penyediaan pelayanan air minum dan penyehatan lingkungan untuk periode 5 (lima) tahun.
Setiap komponen pelaku pembangunan dengan adanya RAD-AMPL akan mampu untuk
berkomitmen dan makin berperan dalam perluasan program pelayanan AMPL. Peran serta
masyarakat dalam hal ini merupakan salah satu kunci keberhasilan program AMPL sehingga
pengadopsian pendekatan AMPL berbasis masyarakat sangat ditekankan dalam pelaksanaan
kedepan. Kita berharap RAD-AMPL ini akan menjadi acuan bagi program dan kegiatan yang akan
dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang bertanggung jawab untuk bidang
AMPL dan menjadi acuan bagi Pemda dalam pengembangan program AMPL. Koordinasi dan
sinkronisasi program/kegiatan merupakan kata kunci dalam keberhasilan pembangunan AMPL di
Kabupaten Dharmasraya. Untuk itu kita berharap dengan adanya RAD AMPL ini, seluruh
stakeholders yang terlibat mampu melakukan koordinasi dan sinkronisasi program/kegiatannya
dalam memenuhi target MDGs yang diharapkan khususnya pada target 7C.
Kami menyadari banyak kelemahan dan kekurangan dalam penyusunan buku RAD AMPL
Kabupaten Dharmasraya Tahun 2011-2015 ini. Masukan dan perbaikan dari seluruh pelaku
pembangunan dan stakeholders lainnya akan sangat membantu dalam perbaikannya. Semoga buku ini
bermanfaat dan menjadi salah satu bagian dalam proses perencanaan pembangunan yang kita
laksanakan
Tim Penyusun
i
SAMBUTAN BUPATI DHARMASRAYA
Rencana Aksi Daerah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (RAD-AMPL) Kabupaten
Dharmasraya merupakan dokumen rencana pengembangan kapasitas daerah dalam penyediaan
pelayanan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan untuk periode 5 (lima) tahun. Sebagai rencana
pengembangan kapasitas daerah, RAD-AMPL merupakan acuan bagi program dan kegiatan yang
akan dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) khususnya yang bertanggung jawab
pada sektor bidang AMPL. Dengan adanya RAD-AMPL ini diharapkan SKPD terkait sektor Air
Minum dan Penyehatan Lingkungan dapat menghasilkan program/kegiatan yang lebih terarah,
terpadu dan berkelanjutan.
AMPL sendiri merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah dalam menggerakkan dan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat, menanggulangi kemiskinan serta mewujudkan
pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan.
Dengan ditetapkannya RAD AMPL Kabupaten Dharmasraya 2015-2019 ini diharapkan
memberikan hasil nyata dalam meningkatkan cakupan akses dan kualitas pelayanan air minum dan
sanitasi daerah sesuai target RPJMN tahun 2019 dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan dan
produktivitas masyarakat yang lebih baik. Mengingat penyediaan layanan dasar termasuk air minum
dan sanitasi merupakan urusan wajib yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah.
Koordinasi dan sinkronisasi program dan kegiatan AMPL yang ada di setiap SKPD
diharapkan akan lebih baik dengan disusunnya RAD AMPL ini. Kita berharap pada tahun 2019
pemenuhan target RPJMN tahun 2019 akan dapat dipenuhi sesuai dengan target yang telah
ditetapkan.
Pada akhirnya kami berharap seluruh stakeholders yang terlibat dalam pencapaian RAD
AMPL ini dapat menjalankan dan senantiasa melakukan evaluasi terhadap pelaksanaannya.
BUPATI DHARMASRAYA
SUTAN RISKA
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...................................................................................................................... i
Sambutan Bupati Dharmasraya ........................................................................................... ii
Daftar Isi .............................................................................................................................. iii
Daftar Tabel......................................................................................................................... iv
Daftar Gambar ...................................................................................................................... v
Daftar Peta ........................................................................................................................... vi
1. PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .............................................................................................................................................. 1
1.2. Maksud dan Tujuan ..................................................................................................................................... 1
1.3. Kebijakan dan Strategi Nasional Bidang Air Minum dan Penyehatan lingkungan. .......................... 2
1.4. Ruang Lingkup ............................................................................................................................................. 4
1.4.1. Pengertian Air Minum dan Sanitasi ......................................................................................................... 4
1.4.2. Rencana Aksi Daerah Bidang AMPL ..................................................................................................... 5
2. KONDISI UMUM PENCAPAIAN, PERMASALAHAN DAN TANTANGAN ........ 6
2.1. Gambaran Umum Kabupaten ................................................................................................................... 6
2.1.1. Air Minum .......................................................................................................................................... 10
2.1.2. Sanitasi ............................................................................................................................................... 10
2.2. Permasalahan ..............................................................................................................................................12
2.2.1. Air Minum .......................................................................................................................................... 12
2.2.2. Sanitasi ............................................................................................................................................... 13
3. ISSUE STRATEGIS, ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI .................................. 18
3.1. Issue Strategis .............................................................................................................................................18
3.2. Arah Kebijakan 2015 – 2019 ..................................................................................................................19
3.3. Strategi Pencapaian 2015 – 2019 .............................................................................................................19
4. PROGRAM DAN KEGIATAN....................................................................................20
4.1. Program dan kegiatan bidang Air Minum 2015 – 2019 .......................................................................20
4.2. Program dan kegiatan bidang Sanitasi 2015 – 2019 .............................................................................21
5. KEBUTUHAN INVESTASI .......................................................................................22
5.1. Perkiraan Kebutuhan Investasi................................................................................................................22
5.2. Rencana Pembiayaan .................................................................................................................................25
6. PEMANTAUAN DAN EVALUASI ............................................................................26
6.1. Mekanisme Pemantauan dan Evaluasi....................................................................................................26
6.2. Formulir Pemantauan dan Evaluasi ........................................................................................................28
7. PENUTUP ...................................................................................................................30
List of References ................................................................................................................32
iii
DAFTAR TABEL
Table 1-1 Definisi Sarana Air Minum dan Sanitasi yang Layak / Improved .............................................................4
Table 2-1 Pembagian dan Luas Wilayah Kabupaten Dharmasraya .............................................................................6
Table 2-2 Jumlah Penduduk Tahun 2013 dan Proyeksi Tahun 2019 Kabupaten Dharmasraya ............................7
Table 2-3 Perkembangan Penduduk Kabupaten Dharmasraya Tahun 2003 – 2014................................................7
Table 2-4 Jumlah Rumah Tangga dan Penduduk Kabupaten Dharmasraya Tahun 2014 .......................................8
Table 2-5 Persentase Rumah Tangga Berdasarkan Sumber Air Minum Tahun 2012-2014 ................................. 10
Table 2-6 Jumlah Rumah Tangga Menurut Jenis Fasilitas Buang Air Besar Tahun 2012-2014 .......................... 11
Table 2-7 Permasalahan Mendesak Air Minum ........................................................................................................... 12
Table 2-8 Permasalahan Mendesak Sanitasi ................................................................................................................. 13
Table 2-9 Permasalahan Mendesak Air Limbah Dimestik......................................................................................... 14
Table 2-10 Permasalahan Mendesak Persampahan..................................................................................................... 15
Table 2-11 Permasalahan Mendesak Drainage ............................................................................................................ 16
Table 3-1 Tujuan dan Sasaran Pelayanan AMPL Jangka Menengah........................................................................ 18
Table 4-1 Program dan Kegiatan di Bidang Air Minum 2015 -2019 ....................................................................... 20
Table 4-2 Program dan Kegiatan di Bidang Sanitasi 2015 -2019 .............................................................................. 21
Table 5-1 Analisis Kebutuhan Investasi Pelayanan Air Minum ................................................................................ 22
Table 5-2 Analisis Kebutuhan Investasi Pelayanan Sanitasi ...................................................................................... 23
Table 5-3 Rekapitulasi Realisasi Belanja Sanitasi SKPD Tahun 2009 - 2013 ......................................................... 24
Table 5-4 Belanja Sanitasi Perkapita Kabupaten Dharmasraya Tahun 2009 - 2013 .............................................. 24
Table 5-5 Rencana Pembiayaan...................................................................................................................................... 25
Table 6-1 Formulir Pemantauan dan Evaluasi RAD AMPL 2015-2019 ................................................................. 28
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1-1 Potensi Kerugian akibat Sanitasi dan Air Minum yang Buruk...............................................................5
Gambar 2-1 Grafik Perkembangan Penduduk Kabupaten Dharmasraya Tahun 2003 – 2014 ..............................7
Gambar 2-2 Persentase akses Air Minum Tahun 2012 dan 2014............................................................................. 10
Gambar 2-3 Persentase akses Sanitasi Tahun 2012 dan 2014 ................................................................................... 11
v
DAFTAR PETA
Peta 2-1 Peta Administrasi Kabupaten Dharmasraya .............................................................................................................9
Peta 2-2 Distribusi Layanan Air Minum Dharmasraya .............................................................................................. 17
vi
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
(RAD-AMPL) KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN 2015-2019
1. PENDAHULUAN
Today, just over half the global population lives in towns and cities, and it is projected that by 2050, over 70 percent
of us will reside in urban areas. At the same time, around 884 million people globally are without access to safe
drinking water, while more than 2.6 billion lack access to toilets and other sanitation facilities. Every year, more than
two million people die due to a lack of safe drinking water and diseases caused by polluted water.
1.3. Kebijakan dan Strategi Nasional Bidang Air Minum dan Penyehatan lingkungan.
Arah kebijakan yang menjadi dasar pemikiran dari penyusunan RAD-AMPL ini adalah:
1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup;
3) Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Dharmasraya,
Kabupaten Solok Selatan dan Kabupaten Pasaman Barat di Propinsi Sumatera Barat;
4) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;
5) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
6) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah
dua kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008;
7) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintahan Daerah;
8) Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
9) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
10) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Pemukiman;
11) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan;
12) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
13) Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air ;
14) Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan
Air Minum;
15) Peraturan Pemerintah Nomor26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional;
16) Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air;
17) Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2014 tentang Hak Guna Air;
18) Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa;
2
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
(RAD-AMPL) KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN 2015-2019
19) Peraturan Presiden Nomor 185 Tahun 2014 tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan
Sanitasi;
20) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019;
21) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk
Hukum Daerah;
22) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan
Strategi Nasional Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum:
23) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum;
24) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 16/PRT/M/2008 tentang Kebijakan dan
Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Pemukiman (KSNP-
SPALP);
25) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 01/PRT/M/2009 tentang Penyelenggaraan
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Bukan Jaringan Perpipaan:
26) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 14/PRT/M/2011 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;
Sesuai dengan kebijakan nasional yang tercantum Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
13/PRT/M/2013 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengembangan Air
Minum, untuk mencapai kondisi masyarakat yang hidup sehat dan sejahtera baik di perkotaan maupun
di perdesaan, maka dibutuhkan ketersediaan air minum yang memadai baik kuantitas, kualitas,
kontinuitas, dan keterjangkauan. Secara umum, daerah perkotaan dan perdesaan yang dilayani oleh air
minum yang berkualitas mempunyai kriteria sebagai berikut:
a) Seluruh masyarakat mendapatkan akses pelayanan air minum yang aman, baik di lingkungan
perumahan, perdagangan, perkantoran, maupun tempat-tempat umum lainnya;
b) Masyarakat dapat meminum air secara langsung dari SPAM dengan jaringan perpipaan,
maupun bukan jaringan perpipaan;
c) Masyarakat terlindungi dari berbagai penyakit terkait dengan air, seperti disentri, tipus, diare,
dan sebagainya;
d) Berkembangnya pusat pertumbuhan ekonomi;
e) Masyarakat dapat menikmati peningkatan kesejahteraan dari pengusahaan air minum yang
efisien, profesional, dan terjangkau, khususnya masyarakat yang berpenghasilan rendah;
f) Masyarakat dan dunia usaha secara aktif dapat berpartisipasi dalam penyelenggaraan
pengembangan SPAM; dan
g) Pemerintah Pusat dan Daerah bersama masyarakat bersama-sama mengamankan ketersediaan
sumber air baku bagi keberlanjutan pelayanan SPAM.
Bidang Sanitasi memiliki program dan kegiatan yang bertujuan untuk mencapai kondisi
masyarakat hidup sehat dan sejahtera dalam lingkungan yang bebas dari pencemaran air limbah
permukiman. Air limbah yang dimaksud adalah air limbah permukiman (municipal wastewater) yang terdiri
atas air limbah domestic (rumah tangga) yang berasal dari air sisa mandi, cuci dapur dan tinja manusia
dari lingkungan permukiman serta air limbah industri rumah tangga yang tidak mengandung Bahan
Beracun dan Berbahaya (B3). Air limbah permukiman ini perlu dikelola agar tidak menimbulkan
dampak seperti mencemari air permukaan dan air tanah, disamping sangat beresiko menimbulkan
penyakit seperti diare, typus, kolera dan lain-lain.
Beberapa upaya pencapaian sasaran RPJMN 2015 – 2019, kebijakan dan strategi yang dapat
dilakukan meliputi :
3
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
(RAD-AMPL) KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN 2015-2019
1. Peningkatan akses pelayanan sanitasi, baik melalui system on-site maupun off-site di perkotaan dan
perdesaan.
2. Peningkatan pembiayaan pembangunan prasarana dan sarana sanitasi .
3. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pengembangan system sanitasi.
4. Penguatan kelembagaan.
5. Pengembangan perangkat peraturan perundang-undangan.
Table 1-1 Definisi Sarana Air Minum dan Sanitasi yang Layak / Improved
4
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
(RAD-AMPL) KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN 2015-2019
Gambar 1-1 Potensi Kerugian akibat Sanitasi dan Air Minum yang Buruk
5
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
(RAD-AMPL) KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN 2015-2019
Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Gadang dan Kecamatan Kamang Baru
Kabupaten Sijunjung, serta Kabupaten Kuantan Singingi - Provinsi Riau.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bungo dan Kabupaten Kerinci - Propinsi Jambi
Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bungo dan Kabupaten Tebo - Propinsi Jambi
Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Tigo Lurah Kabupaten Solok serta Kecamatan
Sangir Jujuhan dan Kecamatan Sangir Batang Kabupaten Solok Selatan
Wilayah administrasi Kabupaten Dharmasraya beserta batas administrasinya ditunjukkan pada
Peta 2.1.
Table 2-1 Pembagian dan Luas Wilayah Kabupaten Dharmasraya
Jumlah penduduk Kabupaten Dharmasraya pada tahun 2013 adalah 210.691 jiwa. Jumlah
penduduk Kabupaten Dharmasraya terus mengalami peningkatan dengan laju pertumbuhan 3.09% per
tahun telah mengalami perubahan dan pertumbuhan, karena pada tahun 2012 jumlahnya mencapai
202.601 jiwa. Selama 10 tahun telah terjadi penambahan penduduk sejumlah 40.818 jiwa dimana pada
awal pemekaran pada tahun 2004 jumlah penduduk Dharmasraya baru 169.871 jiwa.
6
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
(RAD-AMPL) KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN 2015-2019
Table 2-2 Jumlah Penduduk Tahun 2013 dan Proyeksi Tahun 2019 Kabupaten Dharmasraya
2013 2019
No Kecamatan Luas wilayah Luas wilayah
Jumlah (jiwa) Jumlah (jiwa)
(Km2) (Km2)
1 Sungai Rumbai 20.735 51.06 26.105 51,06
2 Koto Besar 24.216 560.57 26.458 560,57
3 Asam Jujuhan 13.218 485.41 19.159 485,41
4 Koto Baru 31.114 221.20 35.175 221,20
5 Koto Salak 15.924 121.45 17.333 121,45
6 Tiumang 11.457 134.43 12.013 134,43
7 Padang Laweh 6.351 60.62 8.353 60,62
8 Sitiung 24.618 124.57 27.359 124,57
9 Timpeh 14.318 323.01 15.772 323,01
10 Pulau Punjung 40.780 443.16 50.205 443,16
11 Sembilan Koto 7.958 500.50 9.040 500,50
Total 210.689 3.025,98 246.972 3.025,98
Sumber : Dharmasraya dalam Angka 2014 – Badan Pusat Statistik Kab. Dharmasraya dan Analisis
Berdasarkan rincian tabel diatas, jumlah penduduk Kabupaten Dharmasraya pada tahun 2013
sebesar 210.689 jiwa. Sedangkan proyeksi jumlah penduduk tahun 2019 sebesar 246.972 Jiwa. Berikut
table perkembangan penduduk Kabupaten Dharmasraya dari tahun 2003 sampai 2014.
Gambar 2-1 Grafik Perkembangan Penduduk Kabupaten Dharmasraya Tahun 2003 – 2014
150,000
100,000
50,000
-
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Table 2-4 Jumlah Rumah Tangga dan Penduduk Kabupaten Dharmasraya Tahun 2014
Rata-rata
Rumah Penduduk
No Kecamatan penduduk per
Tangga (Jiwa)
RT
Sungai Rumbai 4,925 21,649 4.40
2 Koto Besar 6,100 24,614 4.04
3 Asam Jujuhan 3,441 14,175 4.12
4 Koto Baru 7,791 31,830 4.09
5 Koto Salak 4,308 16,174 3.75
6 Tiumang 3,165 11,555 3.65
7 Padang Laweh 1,604 6,686 4.17
8 Sitiung 5,993 25,102 4.19
9 Timpeh 3,923 14,575 3.72
10 Pulau Punjung 9,222 42,397 4.60
11 Sembilan Koto 1,988 8,148 4.10
Dharmasraya 52,460 216,905 4.13
8
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
(RAD-AMPL) KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN 2015-2019
9
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
(RAD-AMPL) KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN 2015-2019
Table 2-5 Persentase Rumah Tangga Berdasarkan Sumber Air Minum Tahun 2012-2014
Persentase Ket
No. Sumber Air Minum
2012 2013 2014
1 Air Kemasan dan Isi Ulang 33.9 35.41 30.9 Tidak Layak
2 Leding 0.2 0.5 0 Layak
3 Pompa 9.9 3.5 7.7 Layak
4 Sumur Terlindung 29.4 31.79 15.3 Layak
5 Sumur tak Terlindung 18.3 23.91 38.3 Tidak Layak
6 Mata Air Terlindung 3.2 2.34 2.3 Layak
7 Mata Air tak Terlindung 2.3 2.05 2.4 Tidak Layak
8 Air Sungai 2.7 0.28 3.1 Tidak Layak
9 Lainnya 0.1 0.22 0
100 100 100
Gambar 2-2 Persentase akses Air Minum Tahun 2012 dan 2014
38.30
40 35.41
33.90
35 30.90 31.79
29.40
30 2012
23.91 2013
25
18.30 2014
20 15.30
15 9.90
7.70
10
3.50 2.30 2.05 2.40 2.70
3.20 2.34 3.20 0.22
5 0.50 -
0.20 2.30 0.28 0.10 -
-
Air Leding Pompa Sumur Sumur Tak Mata Air Mata Air Tak Air Sungai Lainnya
Kemasan Terlindung Terlindung Terlindung Terlindung
2.1.2. Sanitasi
Status capaian kinerja pelayanan sanitasi Kabupaten Dharmasraya tahun 2014 adalah
81,70 % rumah tangga telah memiliki akses berkelanjutan terhadap sanitasi layak, perkotaan dan
perdesaan. Ditinjau dari sistem penyediaan sanitasi-nya, capaian kinerja pelayanan sanitasi
Kabupaten Dharmasraya ditampilkan dalam Tabel berikut ini:
10
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
(RAD-AMPL) KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN 2015-2019
Table 2-6 Jumlah Rumah Tangga Menurut Jenis Fasilitas Buang Air Besar Tahun 2012-2014
Fasilitas
No 2012 2013 2014
Buang Air Besar
1 WC Sendiri 70.90 77.97 72.90
2 WC Bersama 11.00 5.03 8.20
3 WC Umum 2.00 1.89 0.60
4 Tidak Ada 16.10 15.11 18.30
100.00 100.00 100.00
77.97
72.90
80.00 70.90
70.00
60.00
50.00 2012
40.00 2013
30.00 15.11 18.30 2014
16.10
20.00 11.00 5.03 8.20
0.60
10.00 2.00 1.89
-
WC Sendiri WC Bersama WC Umum Tidak Ada
11
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
(RAD-AMPL) KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN 2015-2019
2.2. Permasalahan
B. Lain-lain:
2. Aspek Pendanaan: Rendahnya alokasi pendanaan dari Pemerintah
Belum tertariknya sektor swasta untuk melakukan investasi
Belum optimalnya penggalian potensi pendanaan dari masyarakat
3. Aspek Kelembagaan: Masih rendah dan terbatasnya SDM yang terkait pengelolaan
Rendahnya koordinasi antar instansi dalam penetapan kebijakan
Belum optimalnya peran BPSPAMS dan Asosiasi SPAMS Perdesaan
4. Aspek Peraturan Belum memadainya perangkat Peraturan perundangan (Perda/Perbup dll ) yang
Perundangan dan diperlukan dalam pengelolaan
penegakan hukum: Belum adanya Peraturan perundangan ( Perda / Perbup/perwal, dll ) terkait
pengembangan sistem penyediaan air minum
5. Aspek Peran serta Masih rendahnya kesadaran masyarakat
Masyarakat dan Dunia Terbatasnya penyelenggaraan pengembangan system yang berbasis masyarakat
Usaha / Swasta: Masih kurangnya sosialisasi mengenai pentingnya pengelolaan
Rendahnya koordinasi antar instansi terkait dalam menggerakkan peran masyarakat
6. Aspek Komunikasi, Masih rendahnya tingkat partisipasi perempuan dalam mulai proses perencanaan
PMJK ( Pemberdayaan sampai monev.
Masyarakat Jender dan Masih kurangnya perhatian dari para pengusaha dan pebisnis dalam usaha air minum.
Kemiskinan ) dll.
Belum terbentuknya Perusahaan/Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang khusus
mengelolah PDAM.
Masih maraknya penambang liar/PETI yang bisa merusak lingkungan dan sumber air
minum.
Masih banyaknya masyarakat yang membuang sampah ke sungai.
Masih adanya perusahaan yang belum memperhatikan AMDAL.
12
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
(RAD-AMPL) KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN 2015-2019
2.2.2. Sanitasi
Table 2-8 Permasalahan Mendesak Sanitasi
B. Lain-lain:
2. Aspek Pendanaan: Rendahnya alokasi pendanaan dari Pemerintah
Belum tertariknya sektor swasta untuk melakukan investasi
Belum optimalnya penggalian potensi pendanaan dari masyarakat
3. Aspek Kelembagaan: Masih rendah dan terbatasnya SDM yang terkait pengelolaan
Rendahnya koordinasi antar instansi dalam penetapan kebijakan
4. Aspek Peraturan Belum memadainya perangkat Perda yang diperlukan dalam pengelolaan
Perundangan dan Belum adanya Perda terkait Restribusi Air Limbah Permukiman
penegakan hukum:
5. Aspek Peran serta Masih rendahnya kesadaran masyarakat
Masyarakat dan Dunia Terbatasnya penyelenggaraan pengembangan system yang berbasis masyarakat
Usaha / Swasta: Masih kurangnya sosialisasi mengenai pentingnya pengelolaan
Rendahnya koordinasi antar instansi terkait dalam menggerakkan peran masyarakat
6. Aspek Komunikasi, Masih minimnya media sosialisasi berkaitan PHBS.
PMJK ( Pemberdayaan Masih belum adanya Perusahaan/BUMD yang khusus mengelolah sampah.
Masyarakat Jender dan Masih dibuangnya sampah di sembarang tempat, sungai, dan sepanjang lintas
Kemiskinan ) dll.
sumatera.
Masih belum termanfaatkannya sampah untuk pupuk/kompos.
Masih belum termanfaatkannya sampah untuk daur ulang/home industri.
13
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
(RAD-AMPL) KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN 2015-2019
Keterangan :
- Penyaluran akhir tinja rumah tangga yang aman (Pribadi+MCK) = 57% ( 112.631 jiwa) (
22.526 KK )
- Penyaluran akhir tinja rumah tangga tidak aman/BABS (Cubluk dan Lainnya) = 43 % (
84.968 jiwa ) ( 16.994 KK )
Pengangkutan/Pengaliran Hanya ada 1 (satu) truk penyedot tinja, adapun tempat pembuangan tinja tersebut sampai saat ini
masih memanfaatkan badan sungai, kebun ataupun lahan-lahan terbuka.
Praktek pengurasan tangki septik 24,1 % ( 9.524 KK)
Persentase keluarga yang memiliki SPAL 73,7%
Pengelolaan Akhir Terpusat Belum adanya Intalasi Pengolahan Air Limbah Terpusat (IPLT) di Kabupaten Dharmasraya
Daur Ulang/Pembuangan Belum dilakukannya praktek pendeteksian kualitas limbah
Akhir
Perencanaan Teknis dll Sudah adanya Master Plan Air Limbah yang disusun pada tahun 2014 yang terintegrasi dengan
RTRW Kabupaten Dharmasraya
14
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
(RAD-AMPL) KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN 2015-2019
-
Pengumpulan setempat Belum adanya skema strategi untuk kerjasama dengan swasta/kelompok masyarakat dalam pengelolaan
persampahan
Sampai saat ini sudah ada TPAS di Kabupaten Dharmasraya tapi belum optimal dikarenakan
keterbatasan peralatan alat berat serta keterbatasan SDM pengelola TPAS
Penampungan sementara Sampai saat ini tersedia 7 Unit Kontainer (TPS), kapasitas 5 m3 (5 unit tidak layak pakai)
(TPS) :
Pengangkutan : Sampai saat ini belum tersedia gerobag/bentor untuk pelayanan sampah RT (masyarakat biasanya
mengantarkan langsung ke TPS sampah RT nya)
Sampai saat ini tersedia 1 unit Armrol Truck dengan kapasitas terlayani 8,20 m3/hari ke TPAS
(Semi) Pengolahan Akhir 0% masih belum melakukan pemilahan, baru ada 1 Kelompok proyek 3R (Kondisi tidak berfungsi)
Terpusat
Daur Ulang/Tempat Sampai saat ini sudah ada TPAS yang berlokasi di Sitiung V Ragusa dengan luas 6 Ha, kapasitas
Pemrosesan Akhir (TPAS): tampung 16.000 m3 dengan sistem Sanitary Landfill dan dilengkapi dengan pengendalian pencemaran
(Leachet) yaitu : leachet tratment, buffler zone, saluran pengumpul air lindi, drainase air hujan.
Saat ini TPAS sudah difungsikan namun belum maksimal karena keterbatasan peralatan alat berat, alat
angkut ke TPAS serta keterbatasan SDM pengelola yang ada
Sampah yang masuk ke TPAS rata-rata hanya berasal dari 28 Pasar tradisional yang ada di Kabupaten
Dharmasraya.
B. Lain-lain :
2. Aspek Kelembagaan Dinas masih berfungsi sebagai regulator sekaligus menjalankan kegiatan sebagai operator
Masih belum didukung oleh SDM yang memadai
Masih rendahnya koordinasi dalam pengelolaan sampah
3. Aspek Pendanaan Penganggaran terkait pengelolaan persampahan baru mencapai 0,71%
Pengelolaan sampah masih belum menjadi prioritas
Pola penanganan sampah belum optimal
Rendahnya dana penarikan restribusi
4. Aspek Peran Serta Potensi masyarakat belum dikembangkan secara sistematis
Masyarakat dan Dunia Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya 3R
Usaha/Swasta Rendahnya investasi dunia usaha/swasta
5. Aspek Peraturan Belum adanya Perda tentang pengaturan/pengelolaan sampah
Perundangan hukum
15
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
(RAD-AMPL) KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN 2015-2019
16
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
(RAD-AMPL) KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN 2015-2019
17
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
(RAD-AMPL) KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN 2015-2019
Target Kinerja
No. Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Pada Tahun Ke-
1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Meningkatkan cakupan Meningkatnya cakupan Cakupan penduduk yang
akses air minum yang akses air minum yang mengakses air minum
67 69 75 83 91
layak dan berkelanjutan layak dan berkelanjutan yang layak dan
dari 60.62 % berkelanjutan
Tambahan cakupan di
77 83 89 95 100
perkotaan
Tambahan cakupan di
65 74 83 95 100
perdesaan
Meningkatkan cakupan Meningkatnya cakupan Cakupan penduduk yang
akses sanitasi yang layak akses sanitasi yang layak mengakses sanitasi yang
75 81 87 93 100
dan berkelanjutan dan berkelanjutan dari layak dan berkelanjutan
71.03 % menjadi 100 %
Tambahan cakupan di
83 87 91 95 100
perkotaan (jiwa)
Tambahan cakupan di
71 78 85 92 100
perdesaan
Meningkatkan kinerja Meningkatnya kapasitas Unit IPA baru dengan
teknis dan pengelolaan produksi kapasitas 20 lt/detik 1 1 2 2 1
SPAM / UPT
Penambahan Sambungan 2500 3000 2500 2500 2500
Rumah unit unit unit unit unit
Penurunan kebocoran air 40% 35% 30% 25% 20%
Mengoptimalkan Meningkatkan peran serta Dokumen Perencanaan
kebijakan anggaran Kelompok Kerja bidang air minum dan
penyediaan air minum dan Sanitasi/AMPL dalam sanitasi.
sanitasi serta merumuskan kebijakan 1 0 0 0 0
meningkatkan peran penganggaran bidang air
pemerintah dalam minum dan sanitasi.
pelibatan dunia usaha
19
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
(RAD-AMPL) KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN 2015-2019
20
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
(RAD-AMPL) KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN 2015-2019
21
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
(RAD-AMPL) KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN 2015-2019
5. KEBUTUHAN INVESTASI
22
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
(RAD-AMPL) KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN 2015-2019
Berdasarkan capaian kinerja AMPL Kabupaten Dharmasraya sampai dengan tahun 2013, target
pencapaian bidang air minum dan sanitasi, pada akhir 2019 diharapkan mampu mencapai kondisi 100%
penduduk memiliki akses air minum layak dan 100% penduduk memiliki akses sanitasi layak. Untuk
mencapai kondisi tersebut, diperkirakan kebutuhan investasi selama 2015-2019 untuk air minum adalah
Rp. 53.639.640.299,- dan untuk sanitasi adalah Rp. 25.536.526.375,- Dengan demikian kebutuhan
investasi air minum dan sanitasi selama 2015-2019 mencapai Rp. 79.176.166.674,-. atau Rp.
15.835.233.334,- per tahun.
Dengan rata-rata realisasi APBD untuk AMPL di Kabupaten Dharmasraya per tahun, maka hasil
perhitungan investasi air minum dan sanitasi Kabupaten Dharmasraya menunjukkan perlunya:
(1) anggaran AMPL difokuskan ke perdesaan,
(2) meningkatkan alokasi APBD untuk AMPL melalui refocusing program tahunan, dan
(3) menggalang kerjasama pendanaan dengan dunia usaha untuk investasi AMPL di perkotaan.
23
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
(RAD-AMPL) KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN 2015-2019
Table 5-3 Rekapitulasi Realisasi Belanja Sanitasi SKPD Tahun 2009 - 2013
Tahun Rata2
SKPD
2009 2010 2011 2012 2013 pertumbuhan
PU-CK Rp. 2.971.191.410 Rp. 4.708.953.700 Rp. 6.682.932.300 Rp. - Rp 6.583.234.476 1,08
Investasi Rp. 2.701.083.100 Rp 4.280.867.000 Rp. 6.075.393.000 Rp 5.984.758.596
operasional/pemeliharaan
(OM) Rp. 270.108.310 Rp 428.086.700 Rp. 607.539.300 Rp. 598.475.860
KLH 0 0 0 Rp 570.204.250 Rp. 698.111.700 0,06
Investasi Rp 518.367.500 Rp. 634.647.000
operasional/pemeliharaan
(OM) Rp 51.836.750 Rp. 63.464.700
Kimtaru
Investasi
operasional/pemeliharaan
(OM)
Rp Rp Rp Rp. 0,46
Dinkes 233.442.853 399.207.655 519.968.570 Rp - 444.931.768
Investasi Rp 212.220.775 Rp 362.916.050 Rp . 472.698.700 Rp. 404.483.425
operasional/pemeliharaan
(OM) Rp 21.222.078 Rp 36.291.605 Rp. 47.269.870 Rp. 40.448.343
Bappeda 0 0 Rp. 40.425.550 Rp 56.641.200 0 0,10
Rp
Investasi 36.750.500 Rp 51.492.000
operasional/pemeliharaan
(OM) 3.675.050 Rp 5.149.200
Belanja Sanitasi
(1+2+3+…n) Rp. 3.204.634.263 Rp 5.108.161.355 Rp. 7.243.326.420 Rp 626.845.450 Rp 7.726.277.923 1,14
Pendanaan investasi
sanitasi Total
(1a+2a+3a+…na) Rp. 2.913.303.875 Rp 4.643.783.050 Rp. 6.584.842.200 Rp. 569.859.500 Rp. 7.023.889.021
Pendanaan OM
(1b+2b+3b+…nb) Rp. 291.330.388 Rp . 464.378.305 Rp. 658.484.220 Rp 56.985.950 Rp. 702.388.902
Belanja Langsung Rp.236.970.589.450 Rp.263.985.360.226 Rp.297.312.141.955 Rp.260.855.295.809 Rp.311.449.826.027 0,196
Proporsi Belanja
Sanitasi – Belanja
Langsung(8/11) 0,014 0,019 0,024 0,002 0,025 0,311
Proporsi Investasi
Sanitasi – Total Belanja
Sanitasi (9/8) 0,91 0,91 0,91 0,91 0,91
Proporsi OM Sanitasi –
Total Belanja Sanitasi
(10/8) 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09
Sumber : Penjabaran APBD 2009 - 2013
Table 5-4 Belanja Sanitasi Perkapita Kabupaten Dharmasraya Tahun 2009 - 2013
Tahun
No Deskripsi Rata-rata
2009 2010 2011 2012 2013
Total Belanja Sanitasi
1
Kabupaten Dharmasraya 3.204.634.263 5.108.161.355 7.243.326.420 626.845.450 7.726.277.923 4.781.849.082
2 Jumlah Penduduk 180.915 186.354 191.422 197.599 199.256
Belanja Sanitasi Perkapita (1 / 2) 15.633,17 24.259,40 33.324,27 2.859,94 34.957,42
Sumber : Jabaran APBD 2009 - 2013
24
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
(RAD-AMPL) KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN 2015-2019
25
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
(RAD-AMPL) KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN 2015-2019
Kegiatan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan RAD AMPL 2015-2019 pada dasarnya dilakukan
oleh semua pelaku atau pemangku kepentingan (stakeholders) Kabupaten Dharmasraya Pemantauan dan
evaluasi pelaksanaan RAD AMPL 2015-2019 Kabupaten Dharmasraya pada lembaga pemerintah
daerah dilakukan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, untuk mengetahui
perkembangan pelaksanaan program dan mengukur hasil program terhadap pencapaian target AMPL
2019. Kegiatan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan RAD AMPL 2015-2019 Kabupaten Dharmasraya
juga menerima masukan hasil pemantauan dan evaluasi independen oleh lembaga-lembaga non
pemerintah seperti LSM, perguruan tinggi, lembaga penelitian, organisasi profesi, dan media massa.
Hasil pemantauan dan evaluasi, baik yang dilakukan oleh lembaga pemerintah daerah maupun lembaga
non pemerintah diverifikasi dan dikonsolidasikan oleh Tim Penyusun RAD AMPL Kabupaten
Dharmasraya Tahun 2015 – 2019 untuk kemudian dilaporkan kepada Bupati Dharmasraya melalui
Kepala Bappeda.
Kegiatan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan RAD AMPL 2015-2019 Kabupaten Dharmasraya
di tingkat lokal atau komunitas sepenuhnya merupakan prakarsa dan kegiatan masyarakat sendiri. Untuk
itu dapat diberikan pendampingan dan/atau advokasi oleh Pokja AMPL/Tim Teknis Kabupaten
Dharmasraya maupun oleh LSM yang memiliki kompetensi dalam evaluasi kebijakan dan pelaksanaan
pembangunan khususnya yang terkait dengan target RPJMN 2019..
Tujuan pemantauan dan evaluasi hasil pelaksanaan RAD AMPL adalah untuk memberikan
informasi tentang:
1) Tingkat pencapaian target kinerja program dan kegiatan RAD AMPL berdasarkan hasil
pelaksanaan tahun per tahun sampai dengan 2019.
2) Rekomendasi langkah tindak lanjut pada RKPD tahun berikutnya
3) Perbaikan/penyesuaian yang diperlukan terhadap program/kegiatan RAD AMPL untuk tahun
pelaksanaan berikutnya
26
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
(RAD-AMPL) KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN 2015-2019
2) Kepala SKPD melalui Tim Teknis Penyusun RAD AMPL (Pokja RAD AMPL)
menyampaikan hasil pemantauan dan evaluasi kepada Kepala Bappeda selaku Ketua TKK;
3) Masyarakat dapat menyampaikan pendapat dan masukan kepada Pemerintah Daerah
melalui Tim Teknis Penyusun RAD AMPL atas kinerja pembangunan air minum dan
penyehatan lingkungan daerah;
4) Tim Teknis Penyusun RAD AMPL menghimpun dan menganalisis laporan seluruh SKPD
pelaksana RAD AMPL dan masyarakat dan melaporkannya kepada Kepala Bappeda;
5) Kepala Bappeda Kabupaten melakukan evaluasi terhadap laporan hasil pemantauan dan
evaluasi yang telah diolah Tim Teknis Penyusun RAD AMPL;
6) Dalam hal evaluasi dari hasil pemantauan ditemukan adanya
ketidaksesuaian/penyimpangan, Kepala Bappeda menyampaikan rekomendasi dan langkah-
langkah penyempurnaan untuk ditindaklanjuti oleh Kepala SKPD;
7) Kepala SKPD menyampaikan hasil tindak lanjut perbaikan/penyempurnaan kepada Kepala
Bappeda;
8) Kepala Bappeda melaporkan hasil pemantauan dan evaluasi kepada Bupati.
27
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
(RAD-AMPL) KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN 2015-2019
Data
Sasaran Indika- Capaian pd Target Capaian Target RAD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
Program/
No AMPL tor Awal Akhir Tahun SKPD
Kegiatan
209 Kinerja Perenca Perencanaan
naan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22)
K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp
28
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
(RAD-AMPL) KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN 2015-2019
Petunjuk Pengisian:
1. Kolom (1) diisi dengan nomor urutan pengisian
2. Kolom (2) diisi dengan sasaran AMPL 2019 sebagaimana tercantum dalam Tabel Tujuan dan Sasaran Pembangunan AMPL Kab/Kota s.d. 2019
3. Kolom (3) diisi dengan program yang dilaksanakan untuk setiap sasaran. Setiap program diikuti dengan kegiatannya
4. Kolom (4) diisi dengan indikator outcome program untuk baris program dan indikator output kegiatan untuk baris kegiatan
5. Kolom (5) diisi dengan data outcome program untuk baris program dan data output kegiatan untuk baris kegiatan sesuai data tahun terakhir yang digunakan pada
penyusunan RAD AMPL
6. Kolom (6) K diisi dengan target outcome program untuk baris program dan target output kegiatan untuk baris kegiatan sampai dengan 2019
7. Kolom (7) Rp diisi dengan perkiraan anggaran program untuk baris program dan perkiraan anggaran kegiatan untuk baris kegiatan pada tahun 2015
8. Kolom (8) sampai dengan kolom (11) diisi dengan cara yang sama dengan kolom (7)
Total target kinerja pada Kolom (7) sd Kolom (11) harus sama dengan target kinerja pada Kolom (6), demikian juga dengan target anggaran.
Penulisan target kinerja pada Kolom (7) sd Kolom (11) dapat berupa target kumulatif dimana target pada tahun terakhir harus sama dengan target pada kolom (6), demikian juga dengan target
anggaran. Jika penulisan target kinerja pada Kolom (7) sd (11) dilakukan secara kumulatif, maka penghitungan realisasi capaian pada Kolom (12) sd (16) juga harus secara kumulatif.
9. Kolom (12) K diisi dengan realisasi outcome program untuk baris program dan realisasi output kegiatan untuk baris kegiatan pada tahun 2015
10. Kolom (13) sampai dengan kolom (16) diisi dengan cara yang sama dengan kolom (12)
11. Kolom (17) K diisi dengan rasio (perbandingan) antara Kolom (12) K dengan Kolom (7) K, dinyatakan dalam persentase
Kolom (17) Rp diisi dengan rasio (perbandingan) antara Kolom (12) Rp dengan Kolom (7) Rp, dinyatakan dalam persentase
12. Kolom (18) sampai dengan kolom (21) diisi dengan cara yang sama dengan kolom (17)
13. Kolom (22) diisi dengan SKPD pelaksana/penanggung jawab kegiatan
14. Baris “Rata-rata capaian kinerja” diisikan dengan rata-rata rasio capaian seluruh kegiatan yang dilaksanakan pada tahun yang dievaluasi
15. Baris “Predikat kinerja” diisikan dengan predikat yang disepakati oleh daerah, misalnya sangat rendah jika rata-rata rasio kurang dari 30%, rendah jika rata-rata rasio
antara 30%-60%, cukup jika rata-rata rasio antara 60%-80%, dan tinggi jika rata-rata rasio lebih dari 80%.
16. Baris “Faktor pendorong pencapaian kinerja” diisikan dengan faktor-faktor yang dinilai perlu dipertahankan agar kinerja dapat dipertahankan/ditingkatkan
17. Baris “Faktor penghambat” diisikan dengan faktor-faktor yang dinilai harus diatasi/diminimalisir pada tahun pelaksanaan berikutnya
18. Baris “Usulan tindak lanjut pada RKPD berikutnya” diisikan dengan rekomendasi tindak lanjut dalam bentuk kebijakan, prosedur pelaksanaan, program, kegiatan, atau
penambahan/ pengurangan anggaran program/kegiatan pada RKPD berikutnya
29
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
(RAD-AMPL) KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN 2015-2019
7. PENUTUP
Rencana Aksi Daerah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (RAD AMPL) Kabupaten
Dharmasraya dimaksudkan sebagai arah dan pedoman umum penyelenggaraan pembangunan dan
pengelolaan AMPL selama kurun waktu lima tahun ke depan. Tujuan pembangunan AMPL yang
ditargetkan dapat dicapai di Tahun 2019 dapat dijadikan sebagai salah satu pemacu dan semangat untuk
dapat melakukan upaya yang lebih baik dalam mensejahterakan masyarakat. Penanggulangan
permasalahan air minum dan penyehatan lingkungan bukanlah masalah yang harus diselesaikan oleh
Pemerintah Kabupaten Dharmasraya saja, namun oleh seluruh masyarakat Dharmasraya, termasuk
masyarakat yang menjadi sasaran pemerintah Kabupaten Dharmasraya mendukung dan melaksanakan
upaya pengembangan AMPL
Terkait dengan sosiokulural masyarakat, upaya pengembangan AMPL tidak akan berhasil apabila
tidak diimbangi dengan program penyadaran masyarakat (public awareness) yaitu sebuah upaya untuk
mengurangi atau bahkan menghapuskan mental dan budaya miskin dengan jalan mengingatkan,
meyakinkan dan memberikan semangat kepada masyarakat agar berusaha untuk bangkit dari
kemiskinan dengan melakukan kerja keras dan membiasakan diri untuk malu menerima bantuan sebagai
orang miskin.
Koordinasi diantara stakeholders perlu dioptimalkan, terutama dalam hal penentuan target dan
sasaran program kegiatan penanggulangan AMPL secara berjenjang dari tingkat Kabupaten,
Kecamatan, Desa sampai ke tingkat kelompok sasaran. Ini untuk menghindari terjadinya tumpang
tindih maupun terlewatnya sasaran pengembangan AMPL.
Percepatan Pencapaian RAD AMPL ini memerlukan dukungan dan peran serta seluruh pelaku
pembangunan dari kalangan pemerintah, DPRD, perguruan tinggi, organisasi dan lembaga swadaya
masyarakat, swasta dan lembaga internasional. Keterlibatan dan dukungan ini diharapkan terus berlanjut
sampai pada pelaksanaan rencana aksi program Percepatan Pencapaian Target RPJMN tahun 2019 dan
evaluasi pencapaian hasil. Keterlibatan seluruh pelaku pembangunan diharapkan akan mendorong
terbangunnya sebuah kesamaan cara pandang, kesepakatan dan sinergi dalam melakukan upaya
Percepatan Pencapaian RAD AMPL.
Dokumen Rencana Aksi Daerah Percepatan Pencapaian Target RAD AMPL ini merupakan
bahan acuan bagi seluruh pelaku pembangunan baik di lingkungan pemerintahan maupun masyarakat
dalam melakukan upaya Percepatan Pencapaian Target RAD AMPL. Dokumen RAD AMPL ini akan
berlaku sebagai acuan dalam melakukan upaya Percepatan Pencapaian Target RAD AMPL dalam
jangka pendek dan jangka menengah. Dokumen ini terbuka untuk dilakukan perubahan sesuai dengan
tuntutan perkembangan lingkungan. Dokumen RAD AMPL ini diharapkan akan mampu menjadi
pembawa arah bagi upaya Percepatan Pencapaian Target RAD AMPL dan penciptaan kesejahteraan
bagi warga masyarakat di Kabupaten Dharmasraya
30
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
(RAD-AMPL) KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN 2015-2019
31
RENCANA AKSI DAERAH AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
(RAD-AMPL) KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN 2015-2019
LIST OF REFERENCES
32