PEMBAHASAN DRAFT
DOKUMEN EVALUASI LINGKUNGAN HIDUP (DELH)
OLEH
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
KABUPATEN TABALONG
2017
IDENTITAS PEMRAKARSA
Pemrakarsa : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Tabalong
Penanggung Jawab : H. M. Noor Rifani
Jabatan : Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Tabalong
Alamat Kantor : Jalan Ir. P. H. M. Noor No. 13B RT.
04 Pembataan Kecamatan Murung Pudak,
Tanjung, Kabupaten Tabalong, Kalimantan
Selatan.
Telepon/Fax : (0526) 2021508
Web : www.pu.tabalongkab.go.id
TIM PENYUSUN DELH
NO NAMA BIDANG
- Ketua Tim
1 Edy Wiyono, ST, MT
- No Reg : K.062.03.13.13.000670
- Tenaga Ahli Sosial Ekonomi Budaya
2 Dra. Dwi Arini Widiastuty
- Sertifikat ATPA No. Reg : LHK 564 00319 2016
- Tenaga Ahli Biologi Darat
3 Deyna Handiyana, S.Si
- Sertifkat ATPA No. Reg : A.009.02.10.09.000144
- Tenaga Ahli Teknik Lingkungan/Kualitas Udara
4 Muhamad Nur Sigit Wibawa, ST
- Sertifikat ATPA No. Reg : 74900 2133 4 0000020 2017
- Tenaga Ahli Teknik Lingkungan/Kualitas Air
5 Nutarikasmalini, ST, MT
- Sertifikat ATPA No. Reg : 564 00312 2016
- Tenaga Ahli Teknik Sipil
6 Dany Bayu Wahyudo, ST
- S1 Teknik Sipil
- Tenaga Ahli Tata Ruang/Planologi
7 Aditiya Handiyana
- S1 Teknik Planologi
- Tenaga Ahli Kesehatan Masyarakat
8 Enggar Setya Pambudi, SKM
- S1 Kesehatan Masyarakat
LATAR BELAKANG
Adanya kegiatan operasional penggunaan jalan, 1. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan
rencana pembangunan dan rencana peningkatan Republik Indonesia Nomor
ruas jalan yang berada di dalam kawasan hutan di P.50/Menlhk/Setjen/Kum.1/6/2016 Tentang Pedoman Pinjam
wilayah Kecamatan Muara Uya, Kecamatan Jaro Pakai Kawasan Hutan pada pasal 4 ayat 2 menyatakan
dan Kecamatan Bintang Ara, Kabupaten Tabalong. kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehutanan
salah satunya pembangunan jalan yang berada di dalam
wilayah Hutan Produksi dan Hutan Lindung diwajibkan
No Ruas Jalan Yang Berada di Dalam Kawasan Hutan melakukan Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan. Untuk
1 Kecamatan Muara Uya memenuhi syarat Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan,
a) Mihau - Kuari dibutuhkan kajian lingkungan hidup.
b) Panaan - Kuari 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009
c) Kuwari - Kalingai Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
pasal 121 ayat 1 dan 2 menyatakan bahwa, setiap usaha
d) Kalingai - Dambung
dan/atau kegatan yang telah memiliki izin usaha dan/atau
e) Dambung - Banian
kegiatan yang belum memiliki dokumen lingkungan hidup
2 Kecamatan Jaro diwajibkan menyelesaikan audit lingkungan hidup dengan
a) Teratau - Purui (Purui Luar,Purui Dalam) menyusun dokumen evaluasi lingkungan hidup atau
b) Batubabi - G. Halat (Kalimantan Timur)
menyusun dokumen pengelolaan lingkungan hidup.
3 Kecamatan Muara Uya
a) Ayali - Binjai
b) Binjai - Galagala
PENYUSUNAN DOKUMEN EVALUASI
LINGKUNGAN HIDUP (DELH)
c) Galagala - Salikung
d) Salikung - Mimban SISTEMATIKA PENULISAN : PermenLHK Nomor
P.102/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2016
Total Panjang = 61.700 Meter = 61,7 Km
PETA LOKASI RUAS JALAN DI DALAM KAWASAN HUTAN
TELAAH KERUANGAN
2. PEMELIHARAAN
No JALAN
Jenis Kegiatan Peralatan yang Digunakan Fungsi
1 Pemeliharaan Rutin
Perbaikan bagian yang longsor dan
Excavator Melakukan pekerjaan galian dan timbunan serta pemasangan bongkah batu.
tembok penahan longsor
Pengangkutan agregat dan pekerjaan pelapisan Dumtruck Mengangkut material dan campuran aspal
aspal Kompaktor Memadatkan hamparan aspal
Perbaikan bahu jalan Asphalt Sprayer Menghampar campuran aspal
Pembersihan rumput di bahu jalan Vibrator roller Memadatkan jalan
Perbaikan median jalan Grass cutter Memotong rumput
Mollen Pembuatan adukan semen skala kecil
2 Pemeliharaan Berkala
Perbaikan gorong-gorong dan saluran drainase Dumtruck Mengangkut material dan campuran aspal
samping
Asphalt Sprayer Menghampar campuran aspal
Perbaikan tembok penahan longsor
Vibrator roller Memadatkan jalan
Pelapisan ulang
Excavator Melaksanakan pekerjaan galian, timbunan dan pemasangan cetakan
Perbaikan pelengkap jalan
Perbaikan trotoar Mollen Pembuatan adukan semen skala kecil
KOMPONEN KEGIATAN
3. PENINGKATAN KAPASITAS (Termasuk Pelebaran Jalan di Dalam RUMIJA)
- Survey dan Pengukuran Jalan - Pembersihan Lahan
- Pengerasan Jalan dan Bahu Jalan
- Mobilisasi Peralatan Material - Pekerjaan Penggalian – Pengurugan
4. KEGIATAN PENDUKUNG
- Unit Produkisi Campuran Beraspal (Asphalt Mixing Plant)
AMP adalah seperangkat peralatan mekanik dan elektronik merupakan tempat agregat dipanaskan, dikeringkan dan dicampur dengan
aspal untuk menghasilkan campuran beraspal panas yang memenuhi persyaratan tertentu. Pada kegiatan pemeliharaan jalan dan
peningkatan jalan termasuk pelebaran jalan di dalam RUMIJA, digunakan AMP jenis takaran (timbangan) yang dapat dipindah-
pindah. Kapasitas AMP yang digunakan disesuaikan dengan volume pekerjaan. AMP yang digunakan adalah milik pihak ke III, yang
memasok hasil produksinya ke kontraktor pelaksanaan pekerjaan.
- Batching Plant
Batching Plant yang digunakan adalah milik pihak ke III, yang memasok hasil produksinya ke kontraktor pelaksanaan pekerjaan.
Sehingga agregat yang digunakan untuk kegiatan pemeliharaan jalan dan peningkatan jalan, oleh kontraktor pelaksanaan pekerjaan
dibeli dari penjual yang ada. Pengangkutan agregat dari penjual ke lokasi kegiatan dilakukan oleh penjual tersebut
- Lokasi Quarry Termasuk Lintasan Pengangkutan
Quarry yang digunakan adalah milik pihak ke III, yang memasok hasil produksinya ke kontraktor pelaksanaan pekerjaan. Sehingga
mineral batuan (bahan galian golongan C) yang digunakan untuk kegiatan pemeliharaan jalan dan peningkatan jalan, dibeli dari
penjual yang ada di daerah sekitar Kabupaten Tabalong. Pengangkutan agregat dari penjual ke lokasi kegiatan dilakukan oleh penjual
tersebut.
- Penggunaan Bahan Peledak Untuk Pemotongan Tebing
Tidak dilakukan pemotongan tebing, karena pelebaran jalan dilakukan pada wilayah dataran dan tidak ada tebing yang harus
dipotong serta pembukaan lahan masih bisa dilakukan secara manual dengan menggunakan alat berat.
- Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Penggunaan oli/minyak bekas dari kegiatan ini ditampung di dalam drum untuk kemudian diserahkan pengelolaannya sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Penanganan masalah oli/minyak bekas ini mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 101 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun. Oli/minyak bekas ditampung badan
usaha/perusahaan yang telah ditunjuk
DESKRIPSI RONA LINGKUNGAN
GEOFISIK-
KIMIA
BIOLOGI
SOSEKBUD
KESMAS
KONDISI/KEADAAN TANAH
1 T1 5,04 1,99 0,22 3,73 26,00 5,94 17,60 0,10 0,14 0,08 22,98 0,00 0,27 77,98
2 T2 4,28 0,80 0,11 3,16 1,82 5,35 3,70 0,10 0,13 0,07 12,65 3,08 1,11 31,62
3 T3 4,48 0,83 0,16 3,53 9,55 6,00 6,90 0,10 0,15 0,08 16,58 3,88 0,81 43,61
4 T4 4,30 0,99 0,14 3,72 8,40 4,44 11,23 0,10 0,15 0,08 21,77 0,78 0,34 70,41
Keterangan:
SR = sangat rendah; R = rendah; S = sedang; T = tinggi; ST = sangat tinggi.
Keterangan:
**) Sumber Data: Laboratorium Fisika Kimia Tanah Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Unlam (2017).
KONDISI/KEADAAN TANAH
EROSI
PERHITUNGAN EROSI
A
Penggunaan
No R K LS C P (ton/ha/tahun IBE
Lahan
)
0,22
1. Karet 1.697 0,19 0,15 0,5 1 24,73
(Rendah)
0,27
2. Hutan Primer 1.697 0,26 0,14 0,5 1 31,46
(Rendah)
0,33
3. Hutan Primer 1.697 0,20 0,22 0,5 1 38,12
(Rendah)
0,25
4. Hutan Sekunder 1.697 0,24 0,17 0,5 1 29,55
(Rendah)
Keterangan:
**) Sumber Data: Laboratorium Fisika Kimia Tanah Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Unlam (2017).
PETA JENIS TANAH
PETA TOPOGRAFI
PETA TUTUPAN LAHAN
KUALITAS UDARA DAN KEBISINGAN
No Parameter Satuan Hasil Uji Sampel
Baku Mutu Spesifikasi Metode
KUALITAS UDARA KU-1 KU-2 KU-3 KU-4 KU-5
1 Kondisi Pengukuran
Arah Angin - Utara Utara Timur Timur Timur Kompas
Kecepatan Angin m/det 0,8 0,3 0,2 0,2 0,3 Anemometer
Temperatur o
C 28,8 27,6 29,0 28,5 28,9 - Termometri
Kelembaban %RH 74,1 88,2 72,4 79,6 73,9 Higrometri
Cuaca - Cerah Cerah Berawan Cerah Cerah Berawan Cerah Berawan Manual
3 Karbon Monoksida (CO) µgr/Nm3 225,4 202,3 186,7 238,5 218,7 20000 NDIR (I2O5)
5 Nitrogen Dioksida (NO2) µgr/Nm3 14,13 18,53 12,36 13,57 10,58 200 SNI-19-7119.2-2005
BISING
6 Kebisingan dBA 54,1 63,4 55,3 57,2 51,9 55/70 Sound Level Meter
Sumber : Data Primer, Laboratorium Kesehatan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, (2017)
Keterangan :
1. Baku Mutu sesuai Pergub Kalsel No. 53 Tahun 2007 tentang Baku Mutu Udara Ambien dan Baku Tingkat Kebisingan
KU-1 = Areal Pemukiman Desa Teratau, Kecamatan Jaro (X = 351582,40 ; Y = 9791302,81)
KU-2 = Areal Pemukiman Desa Solan, Kecamatan Jaro (X = 352762,90 ; Y = 9808277,59)
KU-3 = Areal Pemukiman Desa Burum, Kecamatan Muara Uya (X = 336683,66 ; Y = 9793582,40)
KU-4 = Areal Pemukiman Desa Mihau, Kecamatan Bintang Ara (X = 322924,73 ; Y = 9791180,69)
KU-5 = Areal Pemukiman Desa Teratau, Kecamatan Jaro (X = 351582,40 ; Y = 9791302,81)
KUALITAS AIR
A. FISIKA
TSS/Zat
1 mg/L 4,0 2,5 81,5 9,5 50 50 400 400 SNI 06-6989.3-2004
Tersuspensi
B. KIMIA
2 pH - 7,48 7,31 7,01 7,13 6-9 6-9 6-9 6-9 SNI 06-6989.11-2004
3 Besi (Fe) mg/L 0,4284 0,3111 3,778 1,097 0,3 - - - APHA 3030 F.,3120 B 22ed 2012 (ICP)
4 Mangan (Mn) mg/L 0,0479 0,0240 0,01464 0,0320 0,1 - - - APHA 3030 F.,3120 B 22ed 2012 (ICP)
Sumber : Data Primer, Laboratorium Kesehatan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, (2017)
Keterangan:
A-1= Sungai Purui, Desa Teratau, Kecamatan Jaro (X = 350564,72 ; Y = 9791384,22) I : Air Baku Air Minum
A-2 = Sungai Solan, Desa Solan, Kecamatan Jaro (X = 351867,34 ; Y = 9807707,70) II : Untuk Rekreasi, Budidaya Ikan Air Tawar, Peternakan, Mengairi Tanaman
A-3 = Sungai Ayu, Desa Burum, Kecamatan Muara Uya (X = 335950,94 ; Y = 9800258,33) III : Untuk Budidaya Ikan Air Tawar, Mengairi Tanaman
A-4 = Sungai Tabalong, Desa Mihau, Kecamatan Bintang Ara (X = 322273,42 ; Y = 9791465,64) IV : Untuk Mengairi Tanaman
- RESPONDEN YANG TIDAK TAHU MENAHU jika ditanyakan lebih lanjut tentang
kecocokan lokasi ruas jalan untuk dilakukan pengembangan, MAKA mereka
menyatakan cocok dan setuju karena dinilai karena letaknya memang diperlukan
untuk pengembangan jalan, dapat menghubungkan wilayah satu dengan yang lain
dengan mudah, membuka jalur baru yang terisolir sehingga menjadi alternatif
pilhan jalan baru bagi masyarakat
dengan adanya ruas jalan di dalam kawasan hutan di Kecamatan Muara Uya,
Kecamatan Jaro dan Kecamatan Bintang Ara akan memiliki dampak positif terhadap