Anda di halaman 1dari 82

DOKUMEN INFORMASI KINERJA PENGHARGAAN

PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP NIRWASITA TANTRA


DAERAH
Penghargaan untuk Kepala Daerah terbaik
Oleh:
Dr. Mahfudz
dalam pengelolaan administrasi dan kepemimpinan
Pusat Data dan Informasi KLHK
lingkungan
NIRWASITA TANTRA, APA ITU ?
Penghargaan dari Pemerintah yang diberikan kepada Kepala Daerah atas
kepemimpinannya dalam merumuskan dan menerapkan kebijakan, dan/atau
program kerja sesuai dengan prinsip metodologi pembangunan
berkelanjutan guna memperbaiki kualitas lingkungan hidup di daerahnya. .
Nirwasita diambil dari bahasa sansekerta yang artinya bijaksana, sedangkan
Tantra adalah niatan yang tulus/komitmen

Piala bergilir yang dikompetisikan setiap tahun bagi seluruh Daerah


yaitu Propinsi, Kabupaten dan Kota terbaik hasil seleksi yang
berhak memperoleh Penghargaan Nirwasita Tantra sejak 2016

Dinilai berdasarkan dokumen Status Lingkungan Hidup Daerah


(SLHD), yaitu Dokumen yang menyatakan kondisi, permasalahan,
dan kebijakan dan/atau program yang ditetapkan dan diterapkan
oleh Daerah dalam melakukan pengelolaan lingkungan hidup di
daerahnya
•Konferensi PBB (The United Nations Conference on Environment and
Development-UNCED) di Rio Janeiro, 1992  Strategi pengelolaan lingkungan
hidup (Agenda 21, Bab 40). Perlunya kemampuan pemerintahan dalam
mengumpulkan dan memanfaatkan data dan informasi multisektoral pada proses
pengambilan keputusan untuk melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan
•UUD 1945 Pasal 28F
•setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya serta berhak untuk mencari,
memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi
dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.
•UU Nomor 32 Tahun 2009 ttg Pengelolaan Lingkungan Hidup, Pasal 62 ayat (2) :
“Sistem Informasi Lingkungan Hidup dilakukan secara terpadu dan terkoordinasi
dan wajib dipublikasikan kepada masyarakat”
•UU Nomor 32 Tahun 2004 ttg Pemerintahan Daerah
•UU Nomor 14 Tahun 2008 ttg Keterbukaan Informasi Publik
1 2 3
•Disusun oleh Tim yg dibentuk • Penetapan isu prioritas •Penyusunan Dokumen Informasi
oleh Kepala Daerah, yg dengan menggunakan Kinerja Pengelolaan Lingkungan
keanggotaannya melibatkan pendekatan DPSIR (Driving Hidup Daerah selambat-
unsur-unsur OPD terkait, Force, Pressure State Impact lambatnya mulai disusun pada
Perguruan Tinggi, & Lembaga and Response). Isu prioritas awal Bulan Januari, dan telah
Masyarakat, & dikukuhkan minimal 3 (tiga) & maksimal 5 selesai paling lambat pada
dengan SK Kepala Daerah pertengahan bulan April
(lima)
SISTEMATIKA PENYUSUNAN
Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (DIKPLHD)
terdiri atas 2 (dua) buku :

• menyajikan Ringkasan Eksekutif dari • berisikan laporan utama informasi kinerja


Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan pengelolaan lingkungan hidup daerah.
Hidup Daerah. • Laporan utama ini disajikan dg melakukan
• Ringkasan Eksekutif maksimal terdiri atas hubungan kausalitas antara unsur-unsur
15 halaman penyebab terjadinya persoalan lingkungan
hidup, status, dan upaya untuk
memperbaiki kualitas lingkungan .

BUKU-I BUKU-II
•latar belakang
•profil atau keadaan umum daerah termasuk kekhususan kondisi ekologisnya;
BAB I : •gambaran singkat proses penyusunan dan perumusan isu prioritas termasuk proses
PENDAHULUAN penyusunan DIKPLHD
•maksud dan tujuan
•ruang lingkup penulisan

• Kriteria yang dapat dijadikan isu prioritas :


BAB II : • kerusakan sumber daya alam; kerusakan keanekaragaman hayati;
• pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup yang terjadi
ISU PRIORITAS LINGKUNGAN HIDUP berdampak signifikan;
DAERAH • mendapat perhatian publik yang luas dan perlu ditangani segera
(urgen)

•Memuat analisis DPSIR untuk masing-masing isu Lingkungan Hidup Daerah, yang
meliputi :
BAB III : •Tataguna lahan dan laut,
ANALISIS DPSIR ISU LINGKUNGAN •Kualitas air,
HIDUP DAERAH •Kualitas udara,
•Resiko Bencana,
•Perkotaan
Driving Faktor Pemicu, Aktivitas Manusia Yang Mengarah Pada
Force Berbagai Kegiatan Yang Dapat Memberikan Tekanan
Kepada Lingkungan
Tekanan Terhadap Lingkungan Yang Dihasilkan,
Akibat Dari Proses Produksi Atau Konsumsi Yang
Pressure Disebabkan Adanya Faktor Pemicu Yaitu Aktifitas
Manusia Untuk Memenuhi Kebutuhannya.

State Keadaan Lingkungan, Hasil Dari Pressure Terhadap


Lingkungan Dalam Satu Kawasan.

Impact
Dampak yang dihasilkan dari perubahan lingkungan
Kemungkinan adanya respon dari Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah dan masyarakat, merupakan
Response dampak yang tidak diinginkan dan mempengaruhi
setiap bagian

Analisis ini merupakan pengembangan dari Model Analisis PSR (OECD 1993 dalam ZACHARIAS et al). Pendekatan ini didasarkan pada konsep
SEBAB-AKIBAT yang dimulai dengan aktifitas manusia, yang menyebabkan adanya tekanan terhadap lingkungan dan mengubah kualitas dan
kuantitas SDA hingga akhirnya mengakibatkan adanya respon dari masyarakat.
Driving Force Pressure State Impact Response
• Laju pertumbuhan penduduk • Perkembangan penduduk • Kualitas Air Sungai • Kekurangan Air Bersih • Peraturan dan penegakan
yang tinggi perkotaan • Koefisien Regim Sungai • Kesehatan Masyarakat hukum
• Terbatasnya Sumber Daya • Sanitasi dan perilaku hidup • Program Nasional
Air bersih pengelolaan SDA
• Pengelolaan limbah domestik • Pertumbuhan industri • Program Daerah dalam
yang belum optimum • Perubahan tata guna lahan Pengelolaan SDA
• Kemiskinan dan wilayah • Program Pengelolaan Logam
kumuh Berat

INOVASI DAERAH
 Kegiatan Patroli Sungai bertujuan untuk membantu mengendalikan
beban pencemaran sungai melalui keterlibatan masyarakat dalam
pemantauan dan pengawasan sungai secara periodik.
 Penegakan hukum (GAKUM) adalah kewajiban dari seluruh
masyarakat dan untuk ini pemahaman tentang hak dan kewajiban
menjadi syarat mutlak. Masyarakat bukan penonton bagaimana hukum
ditegakkan, akan tetapi masyarakat aktif berperan dalam penegakan
hukum.
 Program PROPER (Penilaian Kinerja Pengelolaan Lingkungan
Perusahaan)
 Pengujian parameter kualitas lingkungan di Laboratorium lingkungan
yang terakreditasi dan teregistrasi sebagai laboratorium lingkungan
Driving Force Pressure State Impact Response

• Pertumbuhan penduduk • Aktifitas pemukiman • Deforestasi • Bencana Lingkungan • Regulasi terkait Pengelolaan
• Sebaran penduduk • Aktifitas pertanian dan • Tutupan Lahan (Kekeringan, Banjir, Tanah • Regulasi terkait Pengendalian
• Pertumbuhan ekonomi perkebunan • Lahan Kritis Longsor) • Program Nasional
• Kondisi geografis, geologi • Aktifitas pertambangan dan • Pencemaran tanah dan air • Program Daerah
dan meteorologi energi • Menurunnya produktivitas
• Kebakaran hutan lahan

INOVASI DAERAH
 Perlindungan Terhadap Bahaya Kebakaran Hutan dan Lahan
 Pelaksanaan Patroli Terpadu Pencegahan Kebakaran Hutan dan
Lahan
 Reforestasi
Driving Force Pressure State Impact Response
• Laju pertumbuhan penduduk • Kualitas bahan bakar masih • Kecenderungan perbaikan • Dampak paparan Pb dari • Bahan bakar bebas timbal
yang tinggi perlu diperbaiki kualitas udara CO, SO2 dan sektor transportasi terhadap • Perbaikan standar mesin
• Motorisasi dalam • Standar teknologi mesin Pb di daerah perkotaan kesehatan manusia semakin sektor transportasi
transportasi yang untuk kendaraan • Kecenderungan penurunan menurun • Perbaikan kualitas bahan
mengakibatkan tingginya • Deforestrasi yang kualitas udara akibat • Dampak terhadap kesehatan bakar secara bertahap
konsumsi energi menyebabkan transport tingginya NOx, O3 dan PM10 dan vegetasi semakin • Pengelolaan lahan gambut
• Bencana alam seperti letusan kabut asap signifikan akibat paparan yang lebih baik
gunung berapi • Minim suply bahan bakar thdp konsentrasi O3, PM10, • Partisipasi dan peran serta
• Meteorologi daerah tropis bersih di daerah non PM2,5 dan hujan asam. masyarakat (CFD, CFN)
yang memperkuat reaksi perkotaan di sektor domestic
fotokimia

INOVASI DAERAH
 Program langit biru untuk pengontrolan sumber bergerak dan
sumber titik (Kepmen LH No. 15/1996)
 Bahan bakar bebas timbal setelah tahun 2006
 Program PROPER telah mendorong penurunan emisi dari sumber
titik/stationary source
 Program konversi bahan bakar minyak tanah ke LPG untuk sektor
domestik

Nilai IKU tahun 2017


Driving Force Pressure State Impact Response
• Laju pertumbuhan penduduk • Rendahnya peran serta • Timbulan Sampah • Kesehatan masyarakat dan • Kelembagaan
• Tingkat kesejahteraan masyarakat • Sumber sampah dan estetika • Hukum
• Kompleksitas sampah • Teknik operasional komposisi • Bencana • Program nasional dalam
pengelolaan sampah yang • Sarana dan prsarana • Konflik Sosial pengelolaan lingkungan
belum optimal pengelolaan sampah • Program daerah dlm
• Beban pembiayaan pengelolaan lingkungan
pengelolaan sampah
• Sampah plastik di Indonesia

INOVASI DAERAH
 Pembangunan TPA pada 163 kawasan;
 Penyediaan fasilitas 3R komunal pada 850 kawasan;
 Penyediaan fasilitas pengolahan sementara sampah pada 45 kawasan; dan
 Penetapan peraturan pengembangan SPAM, sanitasi, dan persampahan.
•Memuat inisiatif-inisiatif yg dilakukan oleh kepala daerah dlm upaya meningkatkan
BAB IV : kualitas lingkungan hidup. Inisiatif meliputi kegiatan atau program yg terkait
INOVASI DAERAH DALAM PENGELOLAAN dengan isu-isu perubahan iklim, perbaikan kualitas lingkungan, perbaikan kualitas
LINGKUNGAN HIDUP sumberdaya alam, dan perbaikan tata kelola lingkungan.

BAB V : • Memuat intisari (simpulan) dari Bab II s/d Bab IV, dan rencana tindak
PENUTUP lanjutnya termasuk yg berimplikasi kpd kebijakan kepala daerah.

• Pustaka yg diacu harus memenuhi kriteria relevan, mutakhir, dan


DAFTAR PUSTAKA primer.

•Berupa lampiran-lampiran yg relevan dg penulisan dokumen informasi kinerja


pengelolaan lingkungan hidup daerah, seperti perhitungan data, peta, foto,
LAMPIRAN keputusan kepala daerah yg terkait penyusunan informasi kinerja pengelolaan
lingkungan hidup daerah, dan daftar riwayat hidup tim penyusun
• Tabel diisi lengkap berdasarkan pedoman yg disesuaikan dengan kondisi tipologi masing2 daerah.
1

• Tabel diberi judul dg urutan Tabel 1, Tabel 2, …, Tabel 65.


2

• Kemutakhiran data yg digunakan adalah data terbaru (misal tahun 2017 untuk dokumen 2018).
3

• Sumber data wajib dicantumkan dan berasal dari lembaga yg dpt dipertanggungjawabkan (lembaga
4 pemerintahan).

• Apabila ada data yg tidak bisa terisi karena perbedaan tipologi maka pd data tsb diisi N/A (Not Available).
5

• Apabila ada data yg tdk dilakukan pengukuran atau pengujian mk diisi dg strip (-) dan diberi keterangan.
6
TA H A P A N P E N A P I S A N
Penilaian atas buku ringkasan eksekutif, dan validitas, akurasi, serta kejelasan data, menggunakan metode
analisis pembobotan sederhana. Hasil penapisan ini digunakan untuk menentukan nominator yang akan
memasuki tahapan selanjutnya.

TAHAPAN PENILAIAN ATAS ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS ANTARA PRESSURE – STATE DAN
RESPONSE

Hasil dari penilaian buku utama ditetapkan nominator untuk setiap tingkatan pemerintahan provinsi,
kabupaten, & kota.

TA H A P A N D I S K U S I P A N E L

merupakan seleksi tahap akhir dalam bentuk presentasi kepala daerah.


Pemahaman thd doc
IKPLHD dan Memiliki
Pemahaman terhadap
masalah Lingkungan
Hidup Daerah

Bagaimana IKPLHD
dimanfaatkan oleh
Kepala Daerah dalam
merespon persoalaan
lingkungan Hidup di
daerahnya

Inovasi dan leadership


Kepala Daerah dalam
merespon persoalan
Lingkungan Hidup
Daerah
NIRWASITA TANTRA
CONTOH : Pengelolaan LH di Sumbar
Pengelolaan LH KOTA SURABAYA
Ph i l l i p i n es ( Sumber Paparan Walikota Surabaya)
Mal aysi a
Singapore

A u st ral i a

BA NGKALAN

GRESIK

SELAT MADURA

S U R A B AYA

SID O A R J O

334,51 K m 2
3.094.732 2nd ity Total Are a
Total Po p u l at i o n L a rg e s t C
T O P O L O G I K O TA S U R A B AYA
UTARA : Laut Jawa & Selat
Madura
TIMUR : Selat Madura
SELATAN : Kab. Sidoarjo
BARAT : Kab. Gresik

80.72% wi l ayah S u ra b aya Dilalui 3 s u n g a i b e s a r


b e ra d a p a d a ke t i n g g i a n 1 1. Kali S u ra b aya
– 10 m di atas p e r m u k a a n 2. Kali Mas
laut ( C a b a n g Kali S u ra b aya ke utara)
3. Kali Wo n o k r o m o
( C a b a n g Kali S u ra b aya ke t i mur)
TIM P E N Y U S U N
IKPLHD

B e r d a s a r ka n S K
M e n g a c u p a d a S u ra t
Wa liko ta N o m o r :
Sekretaris J e n d e ra l 188.45/23/436.1.2/2019
Nomor : 19 P e r a n g k a t D a e r a h
S.156/Setjen/DATIN/Set. 0/ 1L S M
3 Perwakilan Perguruan
2/2017
TInggi
I N D I K ATO R K I N E R J A D A E R A H
BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

57,29 60,29 61,30 61,34

2015 2016 2017 2018

I N D E K S K U A L I TA S L I N G K U N G A N H I D U P KO TA S U R A B AYA
S u m b e r : D i n a s L i n g k u n g a n H i d u p K o t a Sur a ba y a, 2018
ISU P R I O R I TA S
BIDANG LINGKUNGAN
KO TA S U R A B AYA

TATA G U N A L A H A N K U A L I TA S A I R K U A L I TA S U D A R A
Op t imalisasi P e n g e l o l a a n Air Op t im a lisa si P e n g a w a s a n d a n
Op t imalisasi P e n g e l o l a a n P e n g e n d a l i a n Te r h a d a p
Kawasan L i n d u n g Guna P e r m u ka a n , Air Tanah, d a n Air
Laut Guna Mendukung Sumber Pencemar Guna
M e n d u k u n g Ke b e r l a n ju ta n M e n j a ga Ku a lita s U d a ra
E ko l o g i Pelestarian Air
P e r ko t a a n

R ES I KO B E N C A N A P E R K O TA A N
Op t imalisasi S i s t e m K e t a h a n a n Op t im a lisa si S i s t e m P e n g e l o l a a n
y a n g H a n d a l Te r h a d a p B e n c a n a P e r s a m p a h a n S e ca ra Te r p a d u
P e r ko t a a n Be r b a sis P e r a n Serta M a sya ra kat
A. Tata Guna Lahan

21,94%
Sempadan Pantai Utara
21,74 ha
4.548,59 ha

205,50 ha
196,29 ha
Pedestrian
16,67 ha

57,55 ha

1.650,25 ha 359,86 ha
283,53 ha
P E TA R E N C A N A P O L A R UA N G
C O N S E R V AT I O N A R E A PAMURBAYA

MANGROVE

M A N G R O V E D I PA N TA I U TA R A & T I M U R S U R A B AYA
L u a s To tal : 2.871,014 H a
Total E s t i m a s i K a r b o n Te r j e ra p : 13.784,58 T O N – C / H a
MANGROVE
Salah satu kawasan penting persing gahan
b u r u n g pa nta i y a n g b e r m i g ra s i dari d a n ke
Australia (Important BirdArea)
MANGROVE
S e b a g a i Are a
Konse r vasi d a n
W i s ata
H U TA N K O TA
45,23 H a
I N D E K S T U T U PA N H U TA N
K O T A S U R A B A Y A T A H U N 201
6 - 201 8

4 2,3 8 4 2 ,4 3 4 2 ,4 4

2 016 2 0 17 2018
TA M A N K O TA
453 LOKASI
BEFORE

TA M A N A M P E L
EX. K A N T O R K E L U R A H A N
TA M A N H A R M O N I

S E B E LU M
H U TA N B A M B U
TA M A N H A R M O N I
K E P U T I H PA R K
EX. I N C E N E R AT O R
TA M A N
PELANGI
JALU R
HIJAU
35 H a
S e n t ra K e b u n
Jambangan
28 Jenis Sayur & Buah 17
Jenis Tanaman Toga
Bayam : 5 kg / month
Kangkung : 12,5 kg / month

Lombok
P R O D U K S I S AY U R D I
SENTRA KEBUN JAMBANGAN Terong : 5 kg / month
U R B A N FA R M I N G
B U D I D AYA TA N A M A N D I
DAERAH PERMUKIMAN
U R B A N FA R M I N G – B u m i Marinir
URBAN
FA R M I N G
Gelar
H i d ro p o n i k
di B a la ikota
TPU Kembang Kuning
508
L A PA N G A N
OLAHRAGA
145 L a p a n g a n F u t s a l
132 L a p a n g a n B a s ke t
115 L a p a n g a n Volley
8 L a p a n g a n B a s ket - Vo l l ey 35
L a p a n g a n S e p a k B o l a 35
Lapangan Bulutangkis
6 L a p a n g a n Tenis
1 L a p a n g a n H o c ke y
1 L a p a n g a n Softbal
2 A re n a L o m p a t J a u h 1
L i nta s a n Atletik
1L i nta s a n S e p a t u R o d a 17
A re n a Pa n j a t Te b i n g
1Sirkuit B a l a p Motor 8
J o g g i n g Tra c ks
L U1 AG eSd Tu nOgTA
OlLah R aga

49.5 Ha
TA M A N A P S A R I

L A PA N G A N
FUTSAL DAN
JOGGING
TRACK
B Kualitas Air

98.97%
W A DUK/
BOEZEM
72 L O K A S I
Pe r Jul i 2019

Pemanfaatan :
 B u d i d a y a I ka n
 S a ra n a W i s a ta
 S a ra n a
Olahraga
 S a ra n a
Budidaya
Pe r ta n i a n
Irigasi p a d a
saat ke m a r a u
WADUK
Boezem
M o ro k r e m b a n g a n
WA D U K K E B U N BIBIT
WO NOREJO
I PA L KO M U N A L
I PA L K O M U N A L
15-20%
M A M P U M E N G H E M AT
PE N G G UN A AN AIR P E R B U L A N
I PA L KO M U N A L
KAMPUNG
ONDOMOHEN
K A M P U N G A S E M J AYA
K A M P U N G S E T R O B A R U U TA R A I - K E N J E R A N
TA M A N
NGAGEL
TA M A N
KEPU TRAN

BEFORE AFTER

AFTER
P E M A N FA ATA N S U N G A I S E B A G A I
S A R A N A W I S ATA D A N O L A H R A G A
W I S ATA P E R A H U K A L I M A S
KA M PUNG
N E L AYA N
SENTRA IKAN BULAK
P E N ATA A N T E P I
SUNGAI

SESUDAH

SEBELU M
I N D E K S K UA L I TA S AIR
S U R A B A Y A T A H U N 201 5 - 201 7

54,9 0 57,50 57,62

2016 2017 2018


*M e n i n g ka t 0,12 Po i n dari Ta h u n
2017
C . K U A L I TA S U D A R A
M O N ITO R ING
K U A L I TA S
UDARA
● U d a ra a m b i e n o to m at i s
(AQMS)
● U d a ra a m b i e n b e rkala
(Non AQMS)
● E m i s i c e r o b o n g industri
UJI EMISI
K ENDARAAN
89,89% L U L U S
U J I K E L AYA K A N K E N D A R A A N
C A R F R E E D AY
Ta h u n 2 0 0 8 : 1 L o ka s i
Ta h u n 2009 : 1 L o ka s i
Ta h u n 2010 : 2 L o ka s i
Ta h u n 2011: 3 L o ka s i
Ta h u n 2012 : 4 L o ka s i
Ta h u n 2013 : 3 L o ka s i
Ta h u n 2014 : 6 L o ka s i
Ta h u n 2015 : 6 L o ka s i
Ta h u n 2016 : 7 L o ka s i
Ta h u n 2017 : 8 L o ka s i
Ta h u n 2018 : 8 L o ka s i
B I K E TO W O R K
D i L i n g k u n g a n P e m e r i n t a h Ko t a
JALUR
SEPEDA
20.140 M

JALUR KHUSUS
UNTUK PENGGUNA
SEPEDA
S U ROB OYO B U S D ENGAN R A K
SEPEDA
GIVE THE BOTTLE TO THE OFFICER 2

TOP UP CARD
3
1

GIVE THE CARD 5

4 GET THE TICKET

SUROBOYO BUS
EXCHANGING PLASTIC BOT TLE
WITH B U S TICKET O N B U S STOP 6
ENJOY THE BUS
SUROBOYO BUS
EXCHANGING PLASTIC BOT TLE WITH
B U S TICKET IN WA S T E B A N K

74.5 T O N P L A S T I C B OT T L E *
* A P RIL 2019
BUS
S IT S
S U R A B AYA
I N T E L L IG E N T
TRANSPORT
SYSTEM
113 P E R S I M PA N G A N
Adaptive Traffic Control System (ATCS)
KETERANGAN :
Menginstruksikan ke TL
berdasarkan Input data dari
Detector.

Menerima Data dari LC da


menginformasikan masing
masing kaki simpang
(RED dan GREEN TIME nya.)

Camera Detector (input Data Lalu


Lintas)

Kamera Pemantau
(Monitorting Simpang)

= INPUT = OUTPUT

MONITORING
CONTROLLING

KORDINASI
Antar LC (Local Controller)

Di tahun 2018 lokasi ATCS sebanyak 130 lokasi.


SIUTS (SURABAYA INTEGRATED URBAN TRANSPORT SYSTEM)

SIUTS Pusat Ruang Kendali Angkutan


Umum di Kota Surabaya. Saat ini operasional
Suroboyo Bus dapat dipantau melalui pusat
kendali ini.
JA LU R HIJAU
PEDESTRIAN
Ampel
SOLAR CELL
TRAFFIC LIGHT
S O L A R C E L L DI
R U M A H P O M PA
TERIMA KASIH KEMENTERIAN
LH DAN KEHUTANAN

Taman Nasional Lorentz

Anda mungkin juga menyukai