Oleh :
BAKTI WIDYANARTI S.Kep
i
LAPORAN AKHIR PRAKTEK
Disusun oleh:
Bakti Widyanarti S.Kep
Mengesahkan,
Koordinator Departemen,
Mengetahui,
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, karena
atas rahmat dan karuniaNya, kami dapat menyelesaikan laporan ini. Laporan ini
Kami menyadari bahwa dalam proses penyusunan laporan ini kami banyak
mendapat bantuan, masukan dan motivasi dari berbagai pihak, tanpa ini semua
mungkin kami tidak bisa menyelesaikan penyusunan laporan ini dengan cepat dan
tepat waktu. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
2. Dr. Ade Setiana, Drs., M.Pd., selaku Ketua Yayasan Pendidikan Tinggi Banjar
Mandiri
3. Dr. Hj. Suriany, S.Pd., MM., M.Kes., selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
4. Fenty Rosmala, SP., M.Pd., selaku Wakil Ketua I bidang akademik, Sekolah
5. H. Rachwan, Drs., M.Si., selaku Wakil Ketua II bidang umum dan keuangan,
iii
7. Yayi Siti Khaeriyah, S.Kp., M.Kep, selaku ketua Jurusan Ilmu Keperawatan
8. Seluruh Dosen pengajar beserta staf karyawan STIKes Bina Putera Banjar
10. Keluargaku ayah dan ibunda tercinta, yang telah memberikan dukungan moril
12. Semua pihak yang tidak bias disebutkan satu persatu yang telah banyak
Semoga selalu diberikan hidayah dan inayah yang berlipat ganda oleh-Nya
atas segala kebaikan yang telah diberikan kepada kami. Kami menyadari bahwa
dalam penyusunan laporan ini belum mendekati kata sempurna karena tak ada
satupun yang di hasil kan manusia dalam bentuk yang sempurna. Kesempurnaan
hanyalah milik Allah SWT, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun
sangat diharapkan.
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
DAFTAR TABEL.................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................viii
DAFTAR SINGKATAN.......................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.4 Manfaat......................................................................................................6
BAB VI EVALUASI...........................................................................................61
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................66
v
DAFTAR TABEL
vi
Tabel 2.30 Distribusi frekuensi berdasarkan Ketersediaan Kelompok
Pelayanan Masyarakat
Tabel 2.31 Distribusi frekuensi berdasarkan Kegiatan Politik
Tabel 2.32 Distribusi frekuensi berdasarkan Keterlibatan Anggota Masyarakat
dalam Kegiatan Partai Politik
Tabel 2.33 Distribusi frekuensi berdasarkan Wawancara dan Observasi
Pelayanan Sosial
Tabel 2.34 Distribusi frekuensi berdasarkan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
yang Tersedia
Tabel 2.35 Distribusi frekuensi berdasarkan Akses Menuju Tempat Pelayanan
Kesehatan
Tabel 2.36 Distribusi frekuensi berdasarkan Transportasi Menuju Tempat
Pelayanan Kesehatan
Tabel 2.37 Distribusi frekuensi berdasarkan Pemanfaatan Tempat Fasilitas
Kesehatan
Tabel 2.38 Distribusi frekuensi berdasarkan Anggota Keluarga yang Sakit Satu
Bulan Terakhir
Tabel 2.39 Distribusi frekuensi berdasarkan Anggota Keluarga Mendapatkan
Perawatan di Rumah
Tabel 2.40 Distribusi frekuensi berdasarkan Kepemilikan Kartu Jaminan
Kesehatan
Tabel 2.41 Distribusi frekuensi berdasarkan Wanita Hamill
Tabel 2.42 Distribusi frekuensi berdasarkan Ibu Hamill di Imunisasi TT
Tabel 2.43 Distribusi frekuensi berdasarkan Penolong Persalinan dan Bayi
berumur Maksimal 11 Bulan
Tabel 2.44 Distribusi frekuensi berdasarkan Pemeriksaan Bayi
Tabel 2.45 Distribusi frekuensi berdasarkan Pemberian Imunisasi
Tabel 2.46 Distribusi frekuensi berdasarkan PUS dan Akseptor Keluarga
Berencana
Tabel 2.47 Distribusi frekuensi berdasarkan Gizi Balita
Tabel 2.48 Distribusi frekuensi berdasarkan Pemeriksaan Penyakit Menular
Tabel 2.49 Distribusi frekuensi berdasarkan Perilaku Terhadap Kesehatan
Tabel 2.50 Distribusi frekuensi berdasarkan Tempat Anggota Keluarga Mandi
Tabel 2.51 Distribusi frekuensi berdasarkan Pemakaian Sabun Mandi
Tabel 2.52 Distribusi frekuensi berdasarkan Gosok Gigi
Tabel 2.53 Distribusi frekuensi berdasarkan Kebiasaan Keluarga Buang Air
Besar
Tabel 2.54 Distribusi frekuensi berdasarkan Anggota Keluarga Mengganti
Pakaian Harian
Tabel 2.55 Distribusi frekuensi berdasarkan Anggota Keluarga Mengganti
Pakaian Kerja
Tabel 2.56 Distribusi frekuensi berdasarkan Sumber Informasi Keluarga
Tabel 2.57 Distribusi frekuensi berdasarkan Sumber Informasi Umum
Tabel 2.58 Distribusi frekuensi berdasarkan Cara Penyampaian Aspirasi
Tabel 2.59 Distribusi frekuensi berdasarkan Pendapatan Rata-Rata
vii
Tabel 2.60 Distribusi frekuensi berdasarkan Penghasilan Keluarga untuk
Kebutuhan Primer
Tabel 2.61 Distribusi frekuensi berdasarkan Penghasilan Keluarga untuk
Kebutuhan Sekunder
Tabel 2.62 Distribusi frekuensi berdasarkan Penghasilan Keluarga untuk
Kebutuhan Tersier
Tabel 2.63 Distribusi frekuensi berdasarkan Kepemilikan Tabungan
Tabel 2.64 Distribusi frekuensi berdasarkan Kepemilikan Usaha Tambahan
Tabel 2.65 Distribusi frekuensi berdasarkan Kemampuan Keluarga Membeli
Alat Transportasi
Tabel 2.66 Distribusi frekuensi berdasarkan Lokasi
Tabel 2.67 Distribusi frekuensi berdasarkan Pusat/Pasar Bisnis dan
Tabel 2.68 Distribusi frekuensi berdasarkan Ketersediaan Tempat Rekreasi
Tabel 2.69 Distribusi frekuensi berdasarkan Akses Menuju Tempat Rekreasi
Tabel 2.70 Distribusi frekuensi berdasarkan Pemanfaatan Tempat Rekreasi
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR SINGKATAN
KB : Keluarga Berencana
x
1
BAB I
PENDAHULUAN
sebagai “Masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat” dan misinya yaitu
kesehatan (Depkes RI, 2006). Setiap tahun angka harapan hidup (life
ecpectancy) di Indonesia terus meningkat. Hal ini dapat dilihat dari tahun
2011 angka harapan hidup di Indonesia mencapai 69,65 sedangkan dari tahun
hidup ini justru membawa beban bagi masyarakat, karena populasi penduduk
masyarakat (kekuatan sosial) yang ada pada setiap individu dalam masyarakat
kesehatannya.
saling berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat
dan interest yang sama (WHO). Komunitas adalah kelompok dari masyarakat
yang tinggal di suatu lokasi yang sama dengan dibawah pemerintahan yang
sama, area atau lokasi yang sama dimana mereka tinggal, kelompok sosial
kesehatan untuk mengetahui masalah kesehatan apa yang banyak diderita oleh
yang saling berkaitan dengan masalah – masalah lain diluar kesehatan sendiri.
dari segi kesehatannya sendiri, tapi harus dilihat dari segi – segi yang ada
(Sumijatun, 2012).
lakukan oleh perawat baik secara mandiri maupun berkolaborasi dengan tim
Cilacap.
1.4 Manfaat
1. Bagi Masyarakat
kesehatan.
4. Bagi mahasiswa
5. Bagi pendidikan
komunitas.
Kabupaten Cilacap. Data Primer yaitu untuk memperoleh data – data yang
Kabupaten Cilacap.
8
Data sekunder dalam makalah ini diperoleh dari studi kepustakaan dan
data-data yang menunjang dari pihak, Kepala Desa, Kepala dusun, Ketua
sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat
F. Metode penulisan
9
G. Sistematika Penulisan
BAB VI EVALUASI
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
10
BAB II
PENGKAJIAN KOMUNITAS
Luas Desa Cilempuyang sebesar 749,97 ha yang terdiri dari tanah sawah
dan tanah kering. Tanah sawah memiliki luas sebesar 219 ha yang terbagi
menjadi sawah irigasi sederhana seluas 40 ha dan sawah tada hujan seluas 179
pekarangan/bangunan seluas 71,14 ha, kebun seluas 48,1 ha, hutan negara
seluas 380 ha, perkebunan seluas 10,8 ha, lainnya seluas 20,93 ha. Batasan-
50,16% dan penduduk perempuan sebanyak 2.840 jiwa atau setara dengan
2020).
11
Tabel 2.1
Distribusi frekuensi berdasarkan umur di Dusun Cilempuyang RT/RW 002/002
Desa Cilempuyang Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap
No Kelompok Umur Jumlah Presentasi
1. 0-5 (balita) 2 1.8
2. 6-11 (kanak-kanak) 6 5.3
3. 12-16 (remaja awal) 27 23.7
4. 17-25 (remaja akhir) 15 13.2
5. 26- 35 (dewasa awal) 18 15.8
6. 36-45 (dewasa akhir) 23 20.2
7. 46-55 (lansia awal) 6 5.3
8. 56-65 (lansia akhir) 17 14.9
9. 65-keatas (manula) 2 1.8
Jumlah 114 100%
usia 0 sampai dengan 5 tahun sebanyak 2 jiwa (1,8%), usia 6 sampai dengan 11
tahun sebanyak 6 jiwa (5,3%), usia 12 sampai dengan 16 tahun sebanyak 27 jiwa
23 jiwa (20,2), usia 46 sampai dengan 55 tahun sebanyak 17 jiwa (14,9%), usia 56
sampai dengan 65 tahun sebanyak 17 jiwa (14,9%) usia 65 tahun keatas sebanyak
2 jiwa (1,8%).
dusun Cilempuyang yaitu berusia antara 12–16 tahun dan 36–45 tahun. Menurut
bahagia. Hal ini terdampak pada hubungan sosial dan produktivitasnya yang puas.
Lawannya adalah despair yaitu rasa takut mati dan hidup terlalu singkat, rasa
produktif dalam peran sosial, gaya hidup sehat, dan kesehatan fisik.
Tabel 2.2
distribusi frekuensi berdasarkan Jenis Kelamin di Dusun Cilempuyang
RT/RW 002/002 Desa Cilempuyang Kecamatan Cimanggu
Kabupaten Cilacap
laki sebanyak 54 jiwa (47,4%) dan jumlah perempuan sebanyak 60 jiwa (52,6%).
tentang peran yang dipikul laki-laki, yaitu laki-laki harus lebih kuat. Serta laki-
2013).
13
Tabel 2.3
Distribusi frekuensi berdasarkan Ras/Etnis di Dusun Cilempuyang RT/RW 002/002
Desa Cilempuyang Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap
Tabel 2.4
Distribusi frekuensi berdasarkan Agamadi Dusun Cilempuyang RT/RW 002/002
Desa Cilempuyang Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap
Tabel 2.5
Distribusi frekuensi berdasarkan Tingkat Pendidikan di Dusun Cilempuyang
RT/RW 002/002 Desa Cilempuyang Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap
baik.
Tabel 2.6
Distribusi frekuensi berdasarkan Pekerjaan di Dusun Cilempuyang RT/RW 002/002
Desa Cilempuyang Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap
sebanyak 12 jiwa (10,5%), tidak bekerja sebanyak 9 jiwa (7,9%), Pegawai Negeri
Sipil sebanyak 6 jiwa (5,3%) dan buruh lepas sebanyak 1 orang (0,9%).
Rt 001 mempunyai potensi alam yang masih melimpah ruah dan ditunjang dengan
lahan yang masih luas maka mereka memanfaatkan untuk menjadikan alam
sebagai sumber kelangsungan hidup mereka. Hal ini berpengaruh pada derajat
kesehatan, dimana status ekonomi seseorang berpengaruh pada jenis dan upaya
pengobatan yang akan dilakukan. Taraf hidup masyarakat dan sosial ekonominya
berada di level rata-rata. Kelangsungan hidup masyarakat pun bisa menjadi lebih
Tabel 2.7
Distribusi frekuensi berdasarkan Sumber Air Minum di Dusun Cilempuyang
RT/RW 002/002 Desa Cilempuyang Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap
keluarga (83,9%).
16
Air adalah salah satu kebutuhan yang sangat vital dan mutlak diperlukan
manusia tidak mungkin terlepas dari kebutuhannya akan air. Karena itulah
Daerah Air Minum yang merupakan kepanjangan PDAM adalah salah satu unit
usaha milik daerah, yang yang bergerak dalam distribusi air bersih bagi
perusahaan daerah sebagai sarana penyedia air bersih yang diawasi dan dimonitor
oleh aparat-aparat eksekutif maupun legislatif daerah. Perusahaan air minum yang
dikelola negara secara modern sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda pada
Menurut Lhatifah (2017) sumur gali merupakan sarana air bersih yang
paling sederhana dan sudah lama di kenal masyarakat. Sesuai dengan namanya,
sumur gali dibuat dengan menggali tanah sampai pada kedalaman lapisan tanah
yang kedap air pertama. Air sumur ( hal ini bergantung pada lingkungan ) pada
umumnya lebih bersih dari air permukaan karena air yang merembes ke dalam
Tabel 2.8
Distribusi frekuensi berdasarkan Jarak Sumber Air dengan WC di Dusun
Cilempuyang RT/RW 002/002 Desa Cilempuyang Kecamatan Cimanggu
Kabupaten Cilacap
perpindahan selalu searah dengan arah aliran air tanah. Dalam penempatan sumur,
harus diingat bahwa air yang berada dalam lingkaran pengaruh sumur mengalir
menuju sumur tersebut. Tidak boleh ada bagian daerah kontaminasi kimiawi
ataupun bakteriologis yang berada dalam jarak jangkau lingkaran pengaruh sumur
(Soeparman, 2015).
Tabel 2.9
Distribusi frekuensi berdasarkan Pembuangan Air Kotor di Dusun Cilempuyang
RT/RW 002/002 Desa Cilempuyang Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap
kesehatan diantaranya adalah jarak dengan sumber air yang kurang dari 10 meter,
SPAL tidak tertutup, tidak mengalir dengan lancar, dan menimbulkan bau.
Kondisi SPAL yang tidak memenuhi syarat dapat menjadi salah satu media
penyakit, air dan tanah. Selanjutnya bakteri pindah ke makanan atau minuman
yang jika dimakan oleh seseorang akan menyebabkan diare. (Andrianto, 2006 dan
Depkes,2020).
Tabel 2.10
Distribusi frekuensi berdasarkan Pembuangan Sampah di Dusun Cilempuyang
RT/RW 002/002 Desa Cilempuyang Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap
No Pembuangan Sampah Jumlah Presentasi
1. Dibakar 3 9.7
2. Ditimbun 28 90.3
3. Di daur ulang - -
4. Di buang ke sungai - -
5. Diangkut dinas kebersihan - -
Jumlah 31 100 %
Tabel 2.10 menunjukan distribusi frekuensi berdasarkan pembuangan
sampah dengan cara di bakar sebanyak 3 kepala keluarga (9,7%), dan dengan cara
tangga, pasar, warung, kantor, bangunan umum, industri dan jalan (Dirgantara,
2013). Penghasil sampah yang tidak bisa diabaikan adalah masyarakat yang aktif
masyarakat, jenis sampah dan kemajuan teknologi (chandra, 2014 dan Soemirat,
2011).
Tabel 2.11
Distribusi frekuensi berdasarkan Sumber Pencemaran
di Dusun Cilempuyang RT/RW 002/002 Desa Cilempuyang Kecamatan
Cimanggu Kabupaten Cilacap
dengan rumah sebanyak 5 kepala keluarga (16,1%) dan yang tidak menyatu
lalat, di rumahnya ada lalat lebih dari 10 ekor sebanyak 28 kepala keluarga
(90,3%), 1-5 ekor lalat sebanyak 2 kepala keluarga (6,5%), 1-5 ekor lalat
rumahnya 1-5 ekor nyamuk sebanyak 7 kepala keluarga (22,6%), 6-10 ekor
penyebaran bahan kimia dengan kadar tertentu yang dapat merubah keadaan
20
bahkan dapat berakibat terhadap jiwa manusia ataupun ekosistem lain yang
Tabel 2.12
Distribusi frekuensi berdasarkan Perumahan di Dusun Cilempuyang RT/RW
002/002 Desa Cilempuyang Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap
keluarga (12,9%), 2 kali sebanyak 1 kepala keluarga (3,2%), lebih dari 2 kali
keluarga 9,7% dengan 1 minggu sekali, Ventilasi rumah dengan ukuran minimal
2,4 m 100% sebanyak 31 kepala keluarga (100,0%), banyak lobang angin atau
jendela 31 rumah (100%). Jendela rumah yang bisa di buka sebanyak 31 rumah
(100,0%) dan genteng kaca yang ada sebanyak 30 rumah (96,8%) dan yang tidak
mempunyai genteng kaca sebanyak rumah 1 rumah (3,2%) dan untuk jamban
sehat apabila : (1) Memenuhi kebutuhan fisik dasar seperti temperatur lebih
rendah dari udara di luar rumah, penerangan yang memadai, ventilasi yang
nyaman, dan kebisingan 45-55 dB.A.; (2) Memenuhi kebutuhan kejiwaan; (3)
penyediaan air bersih, sarana pembuangan sampah dan saluran pembuangan air
limbah yang saniter dan memenuhi syarat kesehatan; serta (4) Melindungi
seperti fondasi rumah yang kokoh, tangga yang tidak curam, bahaya kebakaran
22
karena arus pendek listrik, keracunan, bahkan dari ancaman kecelakaan lalu lintas
Tabel 2.13
Distribusi frekuensi berdasarkan Kualitas Makanan di Dusun Cilempuyang
RT/RW 002/002 Desa Cilempuyang Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap
susu yang kadang kadang 31 (100%), kebiasaan makan 3 kali sehari 31 (100,0%)
pengambilan air minum dengan menggunakan sumur gali 5 keluarga (16,1%) dan
dengan cara di masak, kebiasaan memasak sayuran yang di cuci baru di potong
sebanyak 6 (19,4%) dan yang di potong baru di cuci sebanyak 25 (80,6%) serta
beryodium.
bahan makanan dari mentah (dasar) menjadi bahan makanan siap saji yang dalam
prosesnya bisa terjadi penerapan suhu maupun tidak yang bertujuan untuk
membuat bahan makanan lebih mudah dicerna dalam tubuh kita, membuat
makanan aman untuk dimakan, meningkatkan rasa pada makanan tersebut, dan
makanan lain.
Tabel 2.14
Distribusi frekuensi berdasarkan Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau di Dusun
Cilempuyang RT/RW 002/002 Desa Cilempuyang Kecamatan Cimanggu
Kabupaten Cilacap
tinggal di kota yang lebih hijau memiliki tanda depresi atau kecemasan yang lebih
sedikit.
2.2.2. Pendidikan
negara kaya, penambahan lama pendidikan satu tahun dapat mengurangi angka
kematian sekitar 8 persen pada tingkat Uni Eropa Inggris, Belanda dan Swedia
2011).
Tabel 2.16
Distribusi frekuensi berdasarkan Keberadaan Sekolah Informal di Dusun
Cilempuyang RT/RW 002/002 Desa Cilempuyang Kecamatan Cimanggu
Kabupaten Cilacap
nomor 20 tahun 2003 dan juga pasal 116 peraturan pemerintah Nomor 17 tahun
berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Salah satu contoh pendidikan informal
adalah pendidikan usia dini. Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan
oleh lingkungan.
Tabel 2.17
Distribusi frekuensi berdasarkan Akses Menuju Sekolah di Dusun Cilempuyang
RT/RW 002/002 Desa Cilempuyang Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap
Tabel 2.18
26
Tabel 2.19
Distribusi frekuensi berdasarkan Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan di Dusun
Cilempuyang RT/RW 002/002 Desa Cilempuyang Kecamatan Cimanggu
Kabupaten Cilacap
tahun 2013 tentang pelayanan kesehatan pada jaminan kesehatan nasional pada
bab 1 pasal 1 yaitu Fasilitas Kesehatan adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
Tabel 2.20
27
Tabel 2.21
Distribusi frekuensi berdasarkan Ketersediaan Perpustakaan di Sekolahdi Dusun
Cilempuyang RT/RW 002/002 Desa Cilempuyang Kecamatan Cimanggu
Kabupaten Cilacap
seorang guru.
Tabel 2.22
Distribusi frekuensi berdasarkan Ketersediaan Perpustakaan Umum di Dusun
Cilempuyang RT/RW 002/002 Desa Cilempuyang Kecamatan Cimanggu
Kabupaten Cilacap
koleksi karya tulis, karya cetak, dan atau karya rekam secara profesional dengan
diartikan secara luas sebagai salah satu unit kerja yang berupa tempat
Tabel 2.23
Distribusi frekuensi berdasarkan Ketersediaan Pelayanan Kesehatan di Sekolah di
Dusun Cilempuyang RT/RW 002/002 Desa Cilempuyang Kecamatan Cimanggu
Kabupaten Cilacap
No Akses Pendidikan Jumlah Presentasi
1. Ketersediaan Pelayanan Ya 2 100 %
Kesehatan di Sekolah Tidak
Jumlah 2 100%
Tabel 2.23 menunjukan distribusi frekuensi berdasarkan Ketersediaan
tempat. menurut Lavey dan Loomba dalam Rio Cristiawan (2011) adalah setiap
fungsi sosial di bidang pelayanan kesehatan bagi individu dan keluarga. Fungsi
sosial disini berarti lebih mengutamakan pada unsur kemanusiaan dan tidak
Tabel 2.24
distribusi frekuensi berdasarkan Alat Transportasi Penduduk Datang dan Keluar
Wilayah di Dusun Cilempuyang RT/RW 002/002 Desa Cilempuyang Kecamatan
Cimanggu Kabupaten Cilacap
No Keamanan dan Transportasi Jumlah Presentasi
1. Alat Transportasi Penduduk Umum - -
Datang dan Keluar Wilayah Pribadi 31 100,0%
Jumlah 31 100%
Tabel 2.25
distribusi frekuensi berdasarkan Alat Transportasi untuk Penyandang Cacat di
Dusun Cilempuyang RT/RW 002/002 Desa Cilempuyang Kecamatan Cimanggu
Kabupaten Cilacap
No Keamanan dan Transportasi Jumlah Presentasi
1. Alat Transportasi untuk Ya
Penyandang Cacat Tidak Tidak ada
Jumlah
Tabel 2.25 menunjukan distribusi frekuensi berdasarkan alat transportasi
dalam Pelayanan jasa transportasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 105 ayat
(2) terdiri dari pelayanan jasa transportasi darat, transportasi kereta api,
Tabel 2.26
Distribusi frekuensi berdasarkan Keamanan Pemakai Alat Transportasi
di Dusun Cilempuyang RT/RW 002/002 Desa Cilempuyang Kecamatan Cimanggu
Kabupaten Cilacap
transportasi harus dilakukan dengan keamanan saat berlalu lintas. Keamanan Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan adalah suatu keadaan terbebasnya setiap orang, barang,
dan/atau Kendaraan dari gangguan perbuatan melawan hukum, dan/atau rasa takut
dalam berlalu lintas, dalam UU RI no 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Umum.
Tabel 2.27
distribusi frekuensi berdasarkan Kondisi Jalan dan Fasilitas di Dusun
Cilempuyang RT/RW 002/002 Desa Cilempuyang Kecamatan Cimanggu Kabupaten
Cilacap
No Keamanan dan Transportasi Presentasi
1. Kondisi Jalan dan Fasilitas Baik Baik (100%)
Tidak Baik -
Tabel 2.27 menunjukan distribusi frekuensi berdasarkan Kondisi Jalan dan
Tabel 2.28
Distribusi frekuensi berdasarkan Keberadaan Sistem Keamanan Lingkungan di
Dusun Cilempuyang RT/RW 002/002 Desa Cilempuyang Kecamatan Cimanggu
Kabupaten Cilacap
Tabel 2.29
distribusi frekuensi berdasarkan Gangguan Keamanan Lingkungan di Dusun
Cilempuyang RT/RW 002/002 Desa Cilempuyang Kecamatan Cimanggu
Kabupaten Cilacap
No Keamanan dan Transportasi Jumlah Presentasi
1. Gangguan Keamanan Ya
Lingkungan Tidak Tidak ada
Tabel 2.29 menunjukan bahwa tidak ada Gangguan Keamanan
Tabel 2.30
Distribusi frekuensi berdasarkan Ketersediaan Kelompok Pelayanan Masyarakat di
Dusun Cilempuyang RT/RW 002/002 Desa Cilempuyang Kecamatan Cimanggu
Kabupaten Cilacap
Jumlah 4 100%
ada 1 buah (25%), PKK ada 1 orang (25%), dan karang taruna ada 2 buah (50%).
Tabel 2.31
Distribusi frekuensi berdasarkan Kegiatan Politik di Dusun Cilempuyang RT/RW
002/002 Desa Cilempuyang Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap
yang ada di Dusun Cilempuyang Rt 01 yaitu ada. Bolgherini dalam Mauro Calise
political life, aimed at influencing public decisions in a more or less direct way
segala aktivitas yang berkaitan dengan kehidupan politik, yang ditujukan untuk
Tabel 2.32
Distribusi frekuensi berdasarkan Keterlibatan Anggota Masyarakat dalam
Kegiatan Partai Politik di Dusun Cilempuyang RT/RW 002/002 Desa Cilempuyang
Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap
33
adalah organisasi yang bersifat nasional dan di bentuk oleh sekelompok WNI
dan negara, serta memelihara keutuhan NKRI berdasarkan Pancasila dan Undang-
Tabel 2.33
distribusi frekuensi berdasarkan Wawancara dan Observasi Pelayanan Sosial di
Dusun Cilempuyang RT/RW 002/002 Desa Cilempuyang Kecamatan Cimanggu
Kabupaten Cilacap
No Pelayanan Sosial dan Pelayanan Kesehatan Jumlah
1. Wawancara dan Observasi Ada
Pelayanan Sosial Tidak Tidak ada
Tabel 2.33 menunjukan distribusi frekuensi berdasarkan Wawancara dan
pelayanan serta lembaga lembaga yang telah ada dan membantu warga
Tabel 2.34
Distribusi frekuensi berdasarkan Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang Tersedia di
Dusun Cilempuyang RT/RW 002/002 Desa Cilempuyang Kecamatan Cimanggu
Kabupaten Cilacap
Tabel 2.35
Distribusi frekuensi berdasarkan Akses Menuju Tempat Pelayanan Kesehatan di
Dusun Cilempuyang RT/RW 002/002 Desa Cilempuyang Kecamatan Cimanggu
Kabupaten Cilacap
No Pelayanan Sosial dan Pelayanan Kesehatan Jumlah Presentasi
1. Akses Menuju Tempat Mudah 31 100%
35
100% mudah.
Tabel 2.36
Distribusi frekuensi berdasarkan Transportasi Menuju Tempat Pelayanan
Kesehatan di Dusun Cilempuyang RT/RW 002/002 Desa Cilempuyang
Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap
Tabel 2.37
Distribusi frekuensi berdasarkan Pemanfaatan Tempat Fasilitas Kesehatan di
Dusun Cilempuyang RT/RW 002/002 Desa Cilempuyang
Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap
Tabel 2.38
Distribusi frekuensi berdasarkan Anggota Keluarga yang Sakit Satu Bulan
Terakhir di Dusun Cilempuyang RT/RW 002/002 Desa Cilempuyang
Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap
Satu Bulan Terakhir di Dusun Cilempuyang RT/RW 002/002 dari 114 jiwa
Tabel 2.39
Distribusi frekuensi berdasarkan Anggota Keluarga Mendapatkan Perawatan di
Rumah di Dusun Cilempuyang RT/RW 002/002 Desa Cilempuyang
Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap
Tabel 2.40
Distribusi frekuensi berdasarkan Kepemilikan Kartu Jaminan Kesehatan di Dusun
Cilempuyang RT/RW 002/002 Desa Cilempuyang Kecamatan Cimanggu
Kabupaten Cilacap
37
Tabel 2.41
Distribusi frekuensi berdasarkan Wanita Hamill di Dusun Cilempuyang RT/RW
002/002 Desa Cilempuyang Kecamatan Cimanggu
Kabupaten Cilacap
Tabel 2.42
Distribusi frekuensi berdasarkan Ibu Hamill di Imunisasi TT di Dusun
Cilempuyang RT/RW 002/002 Desa Cilempuyang Kecamatan Cimanggu
Kabupaten Cilacap
(100%).
Tabel 2.43
Distribusi frekuensi berdasarkan Penolong Persalinan dan Bayi berumur Maksimal
11 Bulan di Dusun Cilempuyang RT/RW 002/002 Desa Cilempuyang Kecamatan
Cimanggu Kabupaten Cilacap
38
Bidan sebanyak 3 orang (60%), dan jumlah bayi berumur maksimal 11 bulan
Persalinan untuk saat ini dan atau seterusnya bukan lagi harus tapi kewajiban
harus ditolong oleh bidan atau tenaga kesehatan sehubungan dengan kenyaatan
yang sudah diteliti sesuai dengan ilmu kesehatan khususnya bagian kebidanan
ternyata kehamilan dan persaalinan sangat beresiko dan sangat perlu ditolong oleh
Tabel 2.44
Distribusi frekuensi berdasarkan Pemeriksaan Bayi di Dusun Cilempuyang RT/RW
002/002 Desa Cilempuyang Kecamatan Cimanggu
Kabupaten Cilacap
kesehatan.
Tabel 2.45
Distribusi frekuensi berdasarkan Pemberian Imunisasi di Dusun Cilempuyang
RT/RW 002/002 Desa Cilempuyang Kecamatan Cimanggu
Kabupaten Cilacap
Tabel 2.46
Distribusi frekuensi berdasarkan PUS dan Akseptor Keluarga Berencana di Dusun
Cilempuyang RT/RW 002/002 Desa Cilempuyang Kecamatan Cimanggu
Kabupaten Cilacap
Jumlah 18 100%
2. Akseptor KB Kondom - -
Suntik 23 24,10%
Susuk 6 11,76%
MOW -
MOP -
IUD 4 7,84%
Pil 18 35,30%
Jumlah 51 78%
3. Tidak Memakai KB 13 100%
Jumlah 13 100%
sebanyak 4 orang (7,84%), pil sebanyak 18 orang (35,30%), dan tidak memakai
Tabel 2.47
Distribusi frekuensi berdasarkan Gizi Balita di Dusun Cilempuyang RT/RW
002/002 Desa Cilempuyang Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap
No Gizi Balita Jumlah Presentasi
1. Balita Mempunyai KMS 2 100%
Tidak Mempunyai KMS 0 0%
Jumlah 2 100%
2. Balita Di Timbang 2 62,5%
Tidak di Timbang 0 37,5%
Jumlah 2 100%
3. Gizi Balita Baik 2 100%
Kurang 0 0
Buruk 0 0
Jumlah 2 100%
tidak ditimbang sebanyak 2 balita (100,0%) dan semua balita memiliki status gizi
baik 2 orang (100%). Pada tabel 2.47 menunjukan semua balita memiliki KMS.
41
dengan alasan KMS takut rusak atau hilang bila disimpan di rumah. Ini
perkembangannya.
indeks antropometri berat badan menurut umur yang dibedakan berdasarkan jenis
Jumlah 31 100%
Tabel 2.49
Distribusi frekuensi berdasarkan Perilaku Terhadap Kesehatan di Dusun
Cilempuyang RT/RW 002/002 Desa Cilempuyang Kecamatan Cimanggu
Kabupaten Cilacap
sebanyak 25 keluarga (80,6%), dan yang lebih dari 2 kali/hari sebnyak 6 keluarga
(19,4%).
Tabel 2.50
Distribusi frekuensi berdasarkan Tempat Anggota Keluarga Mandi di Dusun
Cilempuyang RT/RW 002/002 Desa Cilempuyang Kecamatan Cimanggu
Kabupaten Cilacap
Tabel 2.51
Distribusi frekuensi berdasarkan Pemakaian Sabun Mandi di Dusun Cilempuyang
RT/RW 002/002 Desa Cilempuyang Kecamatan Cimanggu
Kabupaten Cilacap
sabun. Ini sudah benar, sabun berfungsi sebagai pembunuh bakteri yang
menempel di kulit.
43
Tabel 2.52
Distribusi frekuensi berdasarkan Gosok Gigi di Dusun Cilempuyang RT/RW
002/002 Desa Cilempuyang Kecamatan Cimanggu
Kabupaten Cilacap
sebanyak 26 keluarga (83,8%), dan yang >2x sehari sebnyak 5 keluarga (16,2%).
kali sehari. Menggosok gigi dilakukan pada pagi dan sore hari. Menggosok gigi
secara benar dan teratur, sedikitnya 2 kali sehari, dianjurkan setiap selesai makan
Tabel 2.53
Distribusi frekuensi berdasarkan Kebiasaan Keluarga Buang Air Besar di Dusun
Cilempuyang RT/RW 002/002 Desa Cilempuyang Kecamatan Cimanggu
Kabupaten Cilacap
Jumlah 31 100%
Dari data tersebut menunjukan semua keluarga biasa buang air besar di angsatrin.
Kebiasaan ini sudah baik, tidak mencemari air dan tanah yang dapat menjadi
sumber infeksi. Sedangkan menurut Riana Deby (2011) penggunaan jamban leher
angsa ternyata lebih sehat jika dibandingkan dengan jamban model duduk, karena
jamban leher angsa tidak bersentuhan langsung dengah kulit sehingga resiko
Tabel 2.54
Distribusi frekuensi berdasarkan Anggota Keluarga Mengganti Pakaian Harian di
Dusun Cilempuyang RT/RW 002/002 Desa Cilempuyang Kecamatan Cimanggu
Kabupaten Cilacap
teratur. Minimal 1 kali sehari atau setelah mandi. Biasakan mengganti pakaian
sesampainya di rumah setelah pulang sekolah atau bepergian karena pakaian dan
2008).
Tabel 2.55
Distribusi frekuensi berdasarkan Anggota Keluarga Mengganti Pakaian Kerjadi
Dusun Cilempuyang RT/RW 002/002 Desa Cilempuyang Kecamatan Cimanggu
Kabupaten Cilacap
45
2.2.6. Komunikasi
Tabel 2.56
Distribusi frekuensi berdasarkan Sumber Informasi Keluarga di Dusun
Cilempuyang RT/RW 002/002 Desa Cilempuyang Kecamatan Cimanggu
Kabupaten Cilacap
informasi dari televisi sebanyak 16 keluarga (51,7%) dan dari internet atau media
Tabel 2.57
Distribusi frekuensi berdasarkan Sumber Informasi Umum di Dusun Cilempuyang
RT/RW 002/002 Desa Cilempuyang Kecamatan Cimanggu
Kabupaten Cilacap
Jumlah 31 100%
Tabel 2.58
Distribusi frekuensi berdasarkan Cara Penyampaian Aspirasi di Dusun
Cilempuyang RT/RW 002/002 Desa Cilempuyang Kecamatan Cimanggu
Kabupaten Cilacap
2.2.7. Ekonomi
Tabel 2.59
Distribusi frekuensi berdasarkan Pendapatan Rata-Rata Penduduk di Dusun
Cilempuyang RT/RW 002/002 Desa Cilempuyang Kecamatan Cimanggu
Kabupaten Cilacap
No Ekonomi Jumlah Presentasi
1. Pendapatan Rata-Rata <1.000.000 18 58,1%
Penduduk >1.000.000 13 41,9%
Jumlah 31 100%
Tabel 2.59 menunjukan distribusi frekuensi berdasarkan pendapatan rata-
Tabel 2.60
47
Tabel 2.61
Distribusi frekuensi berdasarkan Penghasilan Keluarga untuk Kebutuhan
Sekunder di Dusun Cilempuyang RT/RW 002/002 Desa Cilempuyang
Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap
Tabel 2.62
Distribusi frekuensi berdasarkan Penghasilan Keluarga untuk Kebutuhan Tersier
di Dusun Cilempuyang RT/RW 002/002 Desa Cilempuyang
Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap
Jumlah 31 100%
Tabel 2.64
Distribusi frekuensi berdasarkan Kepemilikan Usaha Tambahan di Dusun
Cilempuyang RT/RW 002/002 Desa Cilempuyang Kecamatan Cimanggu
Kabupaten Cilacap
memiliki usaha tambahan dan 23 kepala keluarga (74,2%) tidak memiliki usaha
tambahan.
Tabel 2.65
Distribusi frekuensi berdasarkan Kemampuan Keluarga Membeli Alat
Transportasi di Dusun Cilempuyang RT/RW 002/002 Desa Cilempuyang
Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap
Tabel 2.66
Distribusi frekuensi berdasarkan Lokasi Industri di Dusun Cilempuyang RT/RW
002/002 Desa Cilempuyang Kecamatan Cimanggu
Kabupaten Cilacap
Tabel 2.67
Distribusi frekuensi berdasarkan Pusat/Pasar Bisnis dan Pemnfaatannya di
Dusun Cilempuyang RT/RW 002/002 Desa Cilempuyang Kecamatan Cimanggu
Kabupaten Cilacap
2.2.8. Rekreasi
Tabel 2.68
Distribusi frekuensi berdasarkan Ketersediaan Tempat Rekreasi di Dusun
Cilempuyang RT/RW 002/002 Desa Cilempuyang Kecamatan Cimanggu
50
Kabupaten Cilacap
RT/RW 002/002.
Tabel 2.69
Distribusi frekuensi berdasarkan Akses Menuju Tempat Rekreasi di Dusun
Cilempuyang RT/RW 002/002 Desa Cilempuyang Kecamatan Cimanggu
Kabupaten Cilacap
Tabel 2.70
Distribusi frekuensi berdasarkan Pemanfaatan Tempat Rekreasi di Dusun
Cilempuyang RT/RW 002/002 Desa Cilempuyang Kecamatan Cimanggu
Kabupaten Cilacap
Rekreasi sebagai kegiatan untuk mengisi waktu luang untuk tujuan tertentu, di
antaranya penyegaran sikap dan mental, kepuasan, serta kesenangan yang bisa
BAB III
a) Analisa Data
- Pembuangan
air kotor ke
selokan sebesar
87,1%
- Sumber
pencemaran
sebanyak 28
rumah memiliki
lebih dari 10
ekor lalat
90,3%
- Mmiliki
nyamuk dengan
jumlah lebih
dari 10 ekor
sebesar 77,4%
- Membersihkan
rumah yang
tidak teratur
sebesar 90,3%
- Membersihkan
sarang laba-
laba tidak tentu
sebanyak
90,3%
- Membersihkan
tempat
penampungan
air yang tidak
tentu sebesar
90,3%
- Tidak memiliki
genting kaca
sebesar 51,6%
b) Penapisan (Scoring)
c) Diagnosa Keperawatan
BAB IV
BAB V
BAB VI
EVALUASI
No Diagnosa Evaluasi Rencana Tindak Lanjut
Kep.Kom Formatif Sumatif
1. Resiko Terjadinya penyakit S : S: Diperlukan adanya
DBD di RT/RW 002/002 - Warga Dusun Cilempuyang - Warga Dusun Cilempuyang monitoring oleh warga
Dusun Cilempuyang RT/RW 002/002 mengatakan RT/RW 002/002 mengatakan Dusun Cilempuyang
ditandai dengan lingkungan sudah mengetahui yang dijelaskan sudah bisa melakukan cara 6 RT/RW 002/002 secara
oleh perawat tentang lingkungan langkah mencuci tangan rutin terhadap
kurang sehat.
sehat meliputi pengelolaan air dengan baik dan benar serta pembuangan sampah
buangan, pengendalian membersihkan lingkungan supaya tidak berserakan
pencemaran, pengelolaan sampah, O: dan lebih memaksimalkan
pengendalian vector dan - Warga Dusun Cilempuyang penyuluhan kesehatan
pencegahan penyakit Demam RT/RW 002/002 tampak PHBS lingkungan sehat.
Berdarah Dengue (DBD). mempraktekan 6 langkah cara
O: mencuci tangan dari urutan
- Warga Dusun Cilempuyang pertama sampai dengan akhir
RT/RW 002/002 tampak antusias - Warga tampak antusias
saat diberikan penyuluhan membersihkan sampah di
pengelolaan sampah dan depan lingkungan sekitarnya.
bagaimana cara pencegahan
penyakit demam berdarah dengue A :
(DBD). serta - Masalah Resiko terjadinya
- Warga mampu bergotong royong penyaklit terkait dengan
untuk membersihkan sampah. dan lingkungan kurang sehat
mampu memahami 6 langkah teratasi.
mencuci tangan. P : Intervensi dihentikan
- Kegiatan gotong royong
61
P:
- Warga RT/RW 002/002 harus tetap
menjaga kesehatan dan
memeriksakan kesehatannya ke
puskesmas. dan Intervensi
dihentikan.
63
BAB VII
A. Kesimpulan
Program Profesi Ners Stikes Bina Putera Banjar di Dusun Cilempuyang RT/RW
dilakukan.
3. Warga sangat antusias dalam melaksanakan kegiatan berupa kerja bakti, dan
B. Saran
derajat kesehatan masyarakat. Adapun beberapa saran yang dapat diberikan adalah :
1. Lebih ditingkatkan lagi kerjasama yang telah ada antara petugas Puskesmas,
pada warga.
tentang Resiko Terjadinya Penyakit DBD ditandai lingkungan kurang sehat, dan
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, 2020. Pedoman produksi dan distribusi pangan
olahan pada masa status darurat kesehatan corona virus disease 2019 (Covid-19)
di Indonesia.
Masruroh, Siti. 2004. Perilaku Keluarga dalam pencegahan Penyakit Demam Berdarah
Dengue melalui Kegiatan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) di Kelurahan
PudakPayung Kota Semarang. Skripsi (tidak dipublikasikan). Semarang : PSIK
FK UNDIP.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (2008). Laporan nasional riskesda 2007,,
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan, Republik
Indonesia. https://www.litbang.depkes.go.id/ diperoleh tanggal 22 Juni 2020
Aztari, Fenny. 2007. Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Masyarakat Mengenai
Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Aur Kuning Bukit
Tinggi. Skripsi. Padang. FK Universitas Andalas.
Chandra, Budiman. 2006. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta : EGC. Depkes RI.
2003. Indikator Indonesia Sehat 2010 dan Pedoman Penetapan Indikator Provinsi
Sehat dan Kabupaten/Kota Sehat. Jakarta. Depkes RI. 2004.
Juru Pemantau Jentik (Jumantik) Salah Satu Peran Masyarakat dalam Penanggulangan
Demam Berdarah Dengue (DBD).
66
LAMPIRAN-LAMPIRAN