Anda di halaman 1dari 43

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BINAAN PADA NY.

O GRAVIDA 16 MINGGU
DENGAN EMESIS GRAVIDARUM PRAKTEK KEBIDANAN KOMUNITAS
DI KELURAHAN CIKONDANG KECAMATAN CIBEBER
KABUPATEN CIANJUR
TAHUN 2024

DISUSUN OLEH :

PUTRI RAHAYU
154011621023

PRODI STUDI D III KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
CIANJUR
TAHUN 2024

1
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BINAAN PADA NY. O GRAVIDA 16 MINGGU


DENGAN EMESIS GRAVIDARUM PRAKTEK KEBIDANAN KOMUNITAS
DI KELURAHAN CIKONDANG KECAMATAN CIBEBER
KABUPATEN CIANJUR
TAHUN 2024

Penyusun : Putri Rahayu


NIM : 154011621023

Penguji Pembimbing

(Elizabeth Widayati, SST., M.Keb) (Hasni rahmah, SST., Bdn.,M.Keb)

Menyetujui
Ketua Program Studi Dlll Kebidanan

(Soffa Abdillah, SST., Bdn., M. Keb)

Mengesahkan
Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Cianjur

(Tapianna Sari Harahap, SST., M. Kes)


LEMBAR PERSETUJUAN

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BINAAN PADA NY. O GRAVIDA 16 MINGGU


DENGAN EMESIS GRAVIDARUM PRAKTEK KEBIDANAN KOMUNITAS
DI KELURAHAN CIKONDANG KECAMATAN CIBEBER
KABUPATEN CIANJUR
TAHUN 2024

TELAH DISETUJUI OLEH PEMBIMBING


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CIANJUR

Pembimbing

(Hasni Rahmah, SST.,Bdn.,M.Keb)

Menyetujui
Ketua Program Studi Dlll Kebidanan

(Soffa Abdillah, SST., Bdn., M. Keb)

Mengesahkan
Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Cianjur

(Tapianna Sari Harahap, SST., M. Kes)


PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa laporan ini yang berjudul “LAPORAN HASIL

PENGKAJIAN KELUARGA BINAAN NY.O DENGAN EMESIS GRAVIDARUM

PRAKTEK KEBIDANAN KOMUNITAS DI KELURAHAN CIKONDANG

KECAMATAN CIBEBER CIANJUR” sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada

bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak

melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai

dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang

dijatuhkan kepada saya apabila kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran

terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau klaim dari pihak lain

terhadap keaslian karya saya ini.

Cianjur, Februari 2024


Yang membuat pernyataan

(PUTRI RAHAYU)
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur bagi ALLAH SWT, juga senantiasa

memberikan rakhmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan laporan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) ini

sebagaimana mestinya, dengan segala kekurangan dan kelebihannya.

Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan untuk

menyelesaikan Program Studi D III Kebidanan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Cianjur, laporan ini yang berjudul “LAPORAN HASIL PENGKAJIAN KELUARGA

BINAAN NY.O DENGAN EMESIS GRAVIDARUM PRAKTEK KEBIDANAN

KOMUNITAS DI KELURAHAN CIKONDANG KECAMATAN CIBEBER

CIANJUR”

Terwujudnya penulisan laporan PKMD ini tidak lepas dari bantuan dan

dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis juga

bermaksud menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak terkait

yang telah banyak membantu penulis sehingga dapat tersusunnya Studi

Kasus praktek kerja lapangan ini, antara lain penulis ucapkan terima kasih

kepada yang terhormat :

1. Irawan Rayanov, S.Sos., Selaku Ketua Pengurus Yayasan Priang

2. Tapianna Sari Harahap, SST., M.Kes., Selaku Ketua Sekolah Tinggi

Kesehatan Cianjur

3. Fia Sofiati, SST., M.Keb., Selaku Wakil Ketua I Bagian Akademik Dan

Kemahasiswaan Sekolah Tinggi Kesehatan Cianjur

4. Soffa Abdillah, SST., Bdn., M.Keb., Selaku Ketua Prodi DIII kebidanan Sekola

Tinggi Kesehatan Cianjur


5. Hasni Rahmah,SST.,Bdn.,M.Keb selaku pembimbing yang telah memberikan

bimbingan dan arahan serta saran yang sangat bermanfaat bagi penulis

6. Elizabeth Widayati, SST.,M.Keb., selaku penguji yang telah memberikan

waktunya untuk memberikan masukan dan arahan kepada penulis

7. Dosen dan Staf Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Cianjur yang telah membantu

penulis dalam penyusunan laporan PKMD ini.

8. Kepada bapak RW 6, serta pejabat RT 1,2,3,4,5,6 Desa Ckondang

Kecamatan Cibeber

9. Kepada ibu-ibu kader yang aktif dan berantisipasi dalam peroses penyusunan

laporan PKMD di RW 6 Desa Cikondang.

10. Masyarakat RW 6 beserta keluarga yang telah bekerja sama sehingga laporan

PKMD ini berjalan dengan lancar.

11. Orang tua beserta keluarga yang selalu mendukung dan mendoakan serta

memberikan dukungan baik itu moril ataupun material.

12. Sahabat-sahabat serta rekan-rekan semua khususnya kelompok 6 Angkatan

ke-16 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Cianjur yang selalu memberi semangat

dan dukungan serta kerjasama dalam menyelesaikan laporan PKMD ini.

13. Serta semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan laporan PKMD ini.

Penulis menyadari bahwa laporan PKMD ini masih terdapat banyak

kekurangan, namun semoga laporan PKMD ini dapat bermanfaat. Terima

kasih.

Cianjur, Februari 2024

Penulis
DAFTAR ISI

PERNYATAAN ........................................................................................................ I
KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii
DAFTAR ISI............................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................... 1
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Tujuan.................................................................................................... 2
C. Sasaran ................................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................. 3
A. Pengertian Emesis Gravidarum ............................................................ 3
B. Etiologi Emesis Gravidarum ................................................................. 4
C. Patofisiologi Emesis Gravidarum .......................................................... 4
D. Tanda Dan Gejala Emesis Gravidarum ................................................ 5
E. Dampak Emesis Gravidarum ................................................................ 6
F. Pencegahan Emesis Gravidarum ......................................................... 7
G. Cara Mengatasi Emesis Gravidarum .................................................... 8
BAB III TINJAUAN KASUS ................................................................................... 10
A. Struktur dan Sifat Keluarga ................................................................. 10
B. Faktor Keluarga, Sosial Dan Budaya ................................................. 11
C. Factor Rumah Dan Lingkungan .......................................................... 11
D. Riwayat Kesehatan Material Psikososial-Spritual .............................. 12
E. Riwayat Kesehatan Keluarga ............................................................. 12
BAB IV RENCANA ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS ................................... 25
BAB V PENUTUP ................................................................................................. 26
A. Kesimpulan.......................................................................................... 26
B. Saran ................................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................27
LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keluarga merupakan salah satu institusi sosial yang paling penting

dalam kehidupan manusia. Di dalam keluarga, individu belajar tentang nilai-

nilai, norma, dan keterampilan yang membentuk dasar-dasar kepribadian dan

interaksi sosial mereka. Namun, tidak semua orang beruntung memiliki

keluarga yang utuh dan berfungsi dengan baik. Di sinilah peran keluarga

binaan muncul sebagai bentuk dukungan bagi individu yang membutuhkan

Keluarga binaan merupakan konsep yang merujuk pada kelompok

individu atau anak yang tidak memiliki dukungan atau perlindungan dari

keluarga inti mereka. Mereka mungkin telah kehilangan orang tua karena

berbagai alasan seperti perceraian, kematian, atau masalah lainnya yang

menyebabkan ketidakmampuan orang tua untuk merawat anak-anak mereka.

Keluarga binaan ini sering kali memerlukan bantuan dan dukungan eksternal

untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka dan membantu mereka tumbuh

dan berkembang secara sehat.

Keluarga merupakan pilar utama dalam struktur sosial manusia, namun

tidak semua individu beruntung untuk memiliki lingkungan keluarga yang

berfungsi dengan baik. Keluarga binaan muncul ketika keluarga inti tidak

mampu memenuhi peran dan tanggung jawabnya, yang dapat disebabkan

oleh berbagai faktor seperti kondisi ekonomi yang buruk, konflik internal,

masalah kesehatan mental, kekerasan dalam rumah tangga, atau kematian

salah satu atau kedua orang tua.

1
2

Kesulitan ekonomi seringkali menjadi pemicu utama, mengakibatkan

stres dan tekanan dalam keluarga yang dapat berujung pada pemisahan atau

perceraian. Konflik internal antara anggota keluarga juga dapat memicu

terbentuknya keluarga binaan, begitu pula dengan masalah kesehatan mental

dan ketergantungan pada zat-zat terlarang yang dapat mengganggu stabilitas

keluarga. Selain itu, kekerasan dalam rumah tangga dan kematian salah satu

atau kedua orang tua juga menjadi faktor yang signifikan dalam terbentuknya

keluarga binaan.

Memahami latar belakang dan faktor-faktor yang menyebabkan

terjadinya keluarga binaan membantu dalam merancang program dan

layanan yang sesuai untuk mendukung keluarga binaan dalam membangun

kembali kehidupan mereka dan memberikan lingkungan yang stabil bagi

anggota keluarga yang terkena dampak.


3

B. Tujuan

1. Tujuan umum

Untuk mengenal permasalahan kesehatan keluarga dan memberikan

asuhan kebidanan keluarga dengan Emesis gravidarum timester l

2. Tujuan Khusus

a. Agar mahasiswa mampu mengenal permasalahan kesehatan keluarga

dan dapat memberikan asuhan kebidanan keluarga pada pasien

dengan keluhan mual muntah dipagi hari pada trimester I

b. Agar keluarga mampu memodifikasi perilaku yang dapat memperparah

rasa ketidaknyamanan yang diderita oleh anggota keluarga.

c. Agar keluarga dapat memahami konsep serta penatalaksanaan pada

ketidaknyamanan trimester I.

d. Agar keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat untuk

menangani masalah kesehatan.

C. Sasaran

Ibu hamil trimester I dengan keluhan mual muntah dipagi hari di RW 06

Desa Cikondang
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian emesis gravidarum

Mual dan muntah atau emesis gravidarum merupakan gejala

yangumum terjadi pada ibu hamil TM I dan merupakan hal yang

fisiologis, yang disebabkan oleh perubahan hormon pada ibu hamil.

Terjadinya kehamilan menimbulkan perubahan hormonal padawanita

karena terjadinya peningkatan hormon progesteron, estrogen

dandikeluarkannya human chorionic gonadothropin (HCG) plasenta.

Hormon-hormon inilah yang diduga menyebabkan emesis gravidarum.

Terjadi sekitar 65-70%. Dalam beberapa kasus, gejalayang sama dapat

terjadi pada wanita yang menggunakan kontrasepsi hormonal, atau

menjalani bentuk-bentuk terapi hormonal tertentu. (Rudiyanti, N., dan

Nurchairina, 2019:5).

Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula terjadi

setiapsaat dan malam hari gejala-gejala ini kurang lebih 6 minggu setelah

haripertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.

(Mariza, A., dan Ayuningtias, L., 2019:221). Emesis gravidarum diderita

oleh 50% ibu hamil dan mencapai puncak pada usia kehamilan 8 minggu-

12 minggu. (Putriana, Y. dkk., 2019:16)

Ibu hamil trimester I umumnya memiliki beberapa ketidaknyamanan.

Ketidaknyamanan yang paling umum terjadi padaibu hamil trimester 1 yang

dilaporkan adalah hiperemesis (87,8%), kelelahan (77,9%), dan nyeri

payudara (76,2%). (Rahmanindar, N., et al., 2021)

3
4

B. Etiologi Emesis Gravidarum

Etiologi emesis gravidarum belum diketahui secara pasti, namun

ada beberapa teori.

1. Peningkatan kadar hormon tiba-tiba terutama kadar estrogen.

2. Efek endokrin pada SSP yang mengendalikan mual dan muntah.

3. Relaksasi otot polos lambung dan usus, yang disebabkan oleh

peningkatan progesteron.

4. Penurunan peristaltik otot, tonus otot, dan sekresi asam lambung dan

pepsin.

5. Makan berlebihan. (Morgan dan Hamilton, C, 2019:130)

Emesis gravidaarum dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :

a. Faktor prediposisi seperti primigravida, molahidatidosa dan

kehamilan ganda.

b. Faktor organic seperti alergi masuknya vilikhorialis dalamsirkulasi,

dan perubahan metabolik akibat kehamilan. Faktor psikologi.

(Mitayani, 2019:40)

C. Patofisiologi Emesis Gravidarum

Mual dan muntah dalam kehamilan disebabkan oleh perubahan

dalam sistem endokrin yang terjadi selama kehamilan, disebabkan oleh

tingginya fluktuasi kadar HCG (human chorionic gonadotrophin), terutama

pada usia kehamilan 12-16 minggu pertama karena pada saat itu, HCG

mencapai kadar tertingginya. HCG sama dengan Lh (luteinizing hormone)

dan disekresikan oleh sel-sel trofoblas blastosit. HCG melewati kontrol

ovarium di hipofisis dan menyebabkan korpus luteum terus memproduksi

estrogen dan progesteron, suatu fungsi yang nantinya diambil alih oleh
5

korionik plasenta. HCG dapat dideteksi dalamdarah wanita dari sekitar tiga

minggu gestasi (yaitu satu minggu setelah fertilisasi). (Tiran, D.,2019:5)

Secara fisiologis, mual dan muntah muncul akibat kadar estrogen

yang meningkat dalam darah sehingga memengaruhi sistempencernaan,

tetapi mual dan muntah yang berlebihan sehingga menyebabkan

dehidrasi, hipkalemia, hiponatremia, serta penurunan klorida urine.

Hipokalemia akibat muntah dan ekskresi yang berlebihan menyebabkan

bertambahnnya frekuensi muntah dan merusak hepar. Selaput lendir

esofagus dan lambung dapat robek, sehingga terjadi

perdarahangastrointestinal. (Mitayani, 2019:40)

Peningkatan kadar hormon progesteron menyebabkan otot polos

pada sistem gastrointestinal mengalami relaksasi sehingga motilitas

menurun dan lambung menjadi kosong. (Mariza ,A., dan Ayuningtias, L.,

2019:221)

D. Tanda dan Gejala Emesis Gravidarum

Menurut Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran

Universitas Padjajaran (1984), Ada beberapa tanda dan gejala yang dapat

dirasakan oleh ibu :

6. Mual yang biasanya terjadi, bisa diikuti muntah ataupun tidak.

7. Nafsu makan menurun.

8. Ibu merasa lemas.

9. Tenggorokan terasa kering.

10. Ibu merasa haus.

11. Muntah yang hebat.

12. Dehidrasi.
6

13. Berat badan menurun

14. Kesadaran menurun (delirium)

E. Dampak Emesis Gravidarum

Menurut Tiran (2019) Masalah psikologis juga dapat memperburuk

gejala yang sudah timbul, seperti kehamilan yang tidakdiinginkan atau bisa

juga diakibatkan oleh pekerjaan dan masalah finansial, sehingga akan

menyebabkan ibu merasa stress. Dampakyang terjadi akibat dari emesis

gravidarum adalah penurunan nafsu makan akibat masalah psikologis

yang mana akan menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit yang

diakibatkan oleh diri sendiri (Lail,2019:62).

Emesis gravidarum dapat berdampak pada kondisi psikologis ibu

berupa kecemasan, stress, rasa bersalah dan mudah marah jika gejala

mual dan muntah semakin bertambah. Stress dan kecemasan di anggap

berperan penting pada emesis gravidarum. Kerusakan pada rumah

tangga, keadaan jiwa ibu yang labil, mudah menangis, takut terhadap

kehamilan dan persalinan, kehilangan pekerjaan, takut untuk menjadi ibu

dapat mengakibatkan konflik batin pada ibu yang dapat memperparah mual

sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan ibu menjadi hamil.

(Mitayani, 2019 : 43). Oleh karena itu, Dukungan dari suami dan keluarga

sangat berperan penting untuk mengurangi kecemasan dan konflik batin

pada ibu. Sehingga ibu akan merasa bahwa kehamilannya ini memang

diharapkan.

Pada saat terjadi peningkatan hormon progesteron, yang

mengakibatkan motilitas lambung berkurang sehingga lambung menjadi

kosong sehingga asam lambung akan naik dan dapat menimbulkan rasa
7

mual (Mariza,A., dan Ayuningtias,L.,2019:221). Apabila ibu muntah terus-

menerus, akan mengakibatkan selaput lendir esofagus dan lambung dapat

robek, sehingga terjadi perdarahangastrointestinal. (Mitayani, 2019:40)

Hiperemesis merupakan komplikasi yang mungkin terjadi akibat emesis

gravidarum yang tidak segera ditangani. Ibu hamil yang muntah terus-

menerus dapat mengalami dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit,serta

ibu dapat kehilangan nutrisi dan akan mengalami mal nutrisi akibatjumlah

asupan nutrisi yang tidak sebanding dengan yang dikeluarkannya sehingga

akan berpengaruh pada berat badan ibu dan berdampak pada IMT, yang

diukur dengan tinggi dan berat badan. (Datta, et.al., 2020)

F. Pencegahan Emesis Gravidarum

Pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan informasi dan

edukasi tentang kehamilan kepada ibu-ibu dengan tujuan

menghilangkanfaktor psikis rasa takut yang mungkin akan dialami ibu

nantinya. KIE ibu tentang diet ibu hamil yaitu makan dengan porsi sedikit

tapi sering jangan sekaligus banyak. Ketika bangun tidur di pagi hari

anjurkan ibu untuk miring dan duduk terlebih dahulu, ketika merasa

onyong, mual danmuntah. (Mochtar,R., 1998 : 196)

Pencegahan lain yang dapat dilakukan dengan cara menganjurkan

makan dalam jumlah kecil tetapi dengan frekuensi lebih sering, dianjurkan

minum teh hangat diselingi dengan biskuit, dan roti kering. Selain itu, ibu

juga diharapkan untuk mengurangi konsumsi susu dan makanan berlemak

karena akan meningkatkan rangsangan muntah.


8

G. Cara Mengatasi Emesis Gravidarum

Penanganan emesis gravidarum dapat dilakukan dengan

memberikan terapi farmakologi dan terapi non farmakologi. Terapi

farmakologi yaitu terapi dengan cara memberikan obat-obatan, yaitu:

15. Antimietik

Pada ibu hamil dengan emesis gravidarum direkomendasikan untuk

diberikan terapi vitamin B6 (pyrodoxyn). Namun, jika vitamin B6 tidak

adekuat maka dapat diberikan doxylamine untuk pilihan keduanya,

tetapi jika doxylamine tidak adekuat juga, dapat diberikanpromethazine.

Jika pemberian promethazine tidak juga adekuat maka dapat diberikan

ondansetron sebagai lini keempat. (Murdiana,H. E., 2019:76)

16. Antihistamin

Antihistamin dapat bekerja dengan cara menghambat secara

selektif sekresi asam lambung yang meningkat akibat histamine,

senyawa ini banyak digunakan untuk terapi tukak lambung-usus untuk

mengurangi sekresi HCl. Penghambat asam yang aman bagiibu hamil

seperti meklizin, siklizin, ketotifen, sinarizin dan hidroksizin. Namun ada

beberapa obat yang dapat terserap ke dalam asi seperti cetirizine,

loratadin dan terfenadin.

17. Kortikosteroid

Deksametason dan prednisone terbukti efektif untuk terapi

hiperemesis gravidarum, namun penggunaannya pada trimester

pertama kehamilan berisiko terjadi bibir sumbing. (Dipiro, 2018 dikutip

dari Rudiyanti, N dan Nurchairina, 2019). Pemberian kortikosteroid

masih kontroversial karena dikatakan pemberian pada kehamilan


9

trimester pertama dapat meningkatkan risiko bayi lahir dengan cacat

bawaan.

Terapi non farmakologi, meliputi:

1. Pengaturan diet

Pengaturan pola makan untuk ibu hamil dengan mual muntah

adalah dengan cara makan sedikit demi sedikit namun dengan

frekuensi lebih sering, serta perbanyak minum air putih agar ibu tetap

terhidrasi. Jenis makanan yang dianjurkan adalah makanan dan

minuman yang di rasa tidak akan merangsang mual, ibu dianjurkan

mengonsumsi makanan rendah lemak, tinggi karbohidrat dan

bertekstur lembut.

2. Dukungan emosional

Masalah psikologis dapat mempresdiposisi beberapa wanita

untuk mengalami mual dan muntah di dalam kehamilan. Masalah

kecemasan, kekhawatiran serta perasaan tertekan juga dapat

menjadi faktor emosional yang menjadi lebih berat oleh karena iu

dukungan dari suami dan keluarga diharapkan dapat membuat ibu

lebih tenang dan dapat menerima kehamilannya.


BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Struktur Dan Sifat Keluarga

1. Struktur Keluarga

Nama Kepala Keluarga : Tn. C

a. Umur : 30 th

b. Jenis Kelamin : Laki-laki

c. Agama : islam

d. Pendidikan : SMP

e. Pekerjaan : Pedagang

f. Pendapatan : -+ 100 rb / hari

g. Alamat : Kp.Calingcing, RT 02 RW 06,

Desa. Cikondang, Kec. Cibeber

h. Suku Bangsa : sunda

No Nama Umur L/P Hub Dg KK Pendidikan Pekerjaan

1 Tn. C 30 th L Suami SMP Pedagang

2 Ny.O 23 th P Istri SMP IRT

i. Tipe Keluarga : Inti Suami, dan istri

j. Genogram :

Gambar 3.1 Gambar Genogram

Suami Istri

k. Hubungan Antar Anggota Keluarga : Sumi dan Istri

1. Sifat keluarga : membantu dan ramah

10
11

2. Kebiasaan istirahat : cukup

3. Eliminasi : baik

4. Sarana hiburan keluarga : televisi

5. Pemanfaatan waktu senggang : mengobrol

6. Kebiasaan keluarga yang merugikan adalah merokok : Ada

B. Faktor keluarga, sosial dan budaya

1. Penghasilan keluarga : ada, dari suami

2. Kegiatan sosial kemasyarakatan : tidak ada

C. Factor rumah dan lingkungan

1. Keadaan rumah : Depan terbuat dari bata , Sebagian dari anyaman

2. Perabotan rumah : Ada tapi tidak terlalu lengkap

3. Sampah : Ada tempat sampah depan rumah

4. Sumber air : Sumur

5. Penampungan air minum : Ada

6. Jamban rumah : Ada, satu

7. Pembuangan air limbah : Ada

8. Kandangan ternak : Tidak ada

9. Halaman : ada

10. Kamar mandi : ada 1

11. gambar denah rumah :

Kamar Dapur + Penyimpanan Barang-


Mandi barang

Kamar Ruang Tengah kamar


Tidur
(Ruang berkumpul) Tidur

Halaman Depan
12

D. Riwayat Kesehatan material psikososial-spritual

1. Pemenuhan kebutuhan jiwa `: terpenuhi

2. Pemenuhan status social : cukup

3. Riwayat kesehatan material keluarga : cukup

4. Gangguan Psikososial keluarga : -

5. Penampilan tingkah laku anggota yang menonjol : tidak ada

6. Riwayat spiritual anggota keluarga : -

7. Kesadaran keluarga tentang HIV/AIDS : Baik

8. Tentang petugas Kesehatan : baik

9. Dana sehat/asuransi Kesehatan : ada

E. Riwayat Kesehatan keluarga

1. Riwayat Kesehatan anggota keluarga : tidak ada

2. Kebiasaan memeriksakan diri : sering Posyandu

3. Kesehatan ibu dan anak

a. Ibu hamil :1

b. Ibu Nifas :-

c. Ibu Menyusui :-

d. Keluarga Berencana :-

e. Pemeriksaan Balita :-

f. Persepsi dan tindakan keluarga terhadap masalah : -


13

ANALISA DATA

A. Penjajakan Kesehatan tahap I ( dari hasil pengkajian )

Ancaman Kesehatan : adanya rasa nyeri pada punggung bawah yang ibu

rasakan

B. Penjajakan kesehatan tahap II ( data diperoleh dari hasil penjajakan

kesehatan tahap I)

No. Data Permasalahan Kesehatan

1 adanya rasa mual muntah Ketidaknyamanan pada ibu hamil

pada ibu trimester I

C. Menentukan prioritas masalah

Data-data yang diperoleh pada waktu pengkajian terhadap berbagai masalah

kesehatan

No Kriteria Bobot Perhitungan Score Pemecahan


masalah
1 Sifat Masalah 1 3 3
Ancaman
Kesehatan
 Tidak/kurang
sehat : 3
 Ancaman
Kesehatan : 2
 Situasi Kritis :3
2 Kemungkinan 2 0 0 Pendekatan
Masalah Dapat
diubah
 Mudah : 2
 Sebagian : 1
 Tidak dapat : 0
3 Potensi Masalah 1 1 1 Memberitahu
untuk diubah dengan perlahan
 Tinggi : 3
 Cukup : 2
 Rendah : 1
4 Meninjolkan 1 0 1  Konseling
Masalah Harus mengenai cara
segera ditangani mencegah
14

No Kriteria Bobot Perhitungan Score Pemecahan


masalah
 Masalah berat mual muntah
harus segera dipagi hari
ditangani : 2  Meminum jahe
 Ada masalah agar tidak
tidak perlu terasa mual
ditangani : 1
 Masalah tidak
dirasakan : 0

D. Penentuan prioritas masalah (penentuan prioritas masalah berdasarkan

score tertinggi)

Asuhan kebidanan pada keluarga

No Masalah Tujuan Rencana Implementasi Evaluasi


. Kebidanan Kebidanan
1 Mual Agar dapat Memberika Melakukan Ibu hamil
muntah menyelesaikan n asuhan penyuluhan akan
pada ibu masalah pada sayang ibu melakukan
hamil kasus anjuran
trimester l ketidaknyaman yang
an ibu hamil diberikan
15

Asuhan Kebidanan pada Ny. O

dengan Emesis Gravidarum

1. KUNJUNGAN I

Tanggal Pengkajian : 07 februari 2024

Nama Pengkaji : Putri Rahayu

Tempat Pengkaji : rumah Ny. O

Jam Pengkajian : 09.00 WIB

a) Subjektif

1) Identitas/biodata

Nama ibu : Ny. O Nama Suami : Tn. C

Umur : 23 th Umur : 30 th

Suku : sunda Suku : sunda

Agama : islam Agama : islam

Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh

Alamat : Kp. Calingcing, RT 02 RW 06, Desa. Cikondang, Kec.

Cibeber

2) Status kesehatan

(a) Datang pada : 07 Februari 2024

(b) Keluhan – keluhan : Mual muntah pada pagi hari

3) Riwayat menstruasi

(a) Haid pertama : 13 tahun

(b) Siklus : 28 hari

(c) Banyaknya : normal


16

(d) Dismenorhoe : ada di hari pertama haid

(e) Teratur / Tidak : teratur

(f) Lamanya : 5-6 hari

(g) Sifat darah : kental

(h) Keputihan : tidak ada

4) Riwayat Kehamilan sekarang

(a) Hari PertamaHaidTerakhir (HPHT) : 20 Oktober 2023

(b) Taksiran Persalinan (TP) : 27 juli 2024

(c) Pergerakan anak di rasakan pertama kali pada : Belum terasa

(d) Pergerakan dalam 12 jam terakhir : Tidak ada

(e) Keluhan-keluhan pada Trimester I : Mual dipagi hari

(f) Kekhawatiran : tidak ada

5) Keluhan yang di rasakan (bila ada jelaskan)

(a) Rasa Letih : tidak ada

(b) Mual muntah yang lama : tidak ada

(c) Nyeri perut : tidak ada

(d) Panas menggigil : tidak ada

(e) Sakit kepala berat/terus menerus : tidak ada

(f) Penglihatan kabur : tidak ada

(g) Rasa nyeri/panas waktu BAK : tidak ada

(h) Pengeluaran cairan pervaginam : tidak ada

(i) Nyeri, kemerahan, tegang pada tungkai : tidak ada

(j) Oedema : tidak ada


17

6) Pola sehari-hari

Tabel 3.1 Pola Sehari-hari

No Pola sehari-hari Sebelum hamil Saat hamil

1 Pola nutrisi
a. Makan
Frekuensi 3x sehari 3x sehari
Jenis makanan Sayur daging Sayur daging
Makanan pantangan Tidak ada Tidak ada
b. Minum
Frekuensi 7 gelas / hari 9 gelas/hari
Jenisminum Air mineral Air mineral

2 Pola eliminasi
a. BAK
Frekuensi 3x sehari 6 x sehari
b. BAB
Frekuensi 2 x sehari 2 x sehari
konsistensi Lembek Lembek
warna Kecoklatan Kecoklatan

3 Pola istirahat dan tidur


a. Siang 2 jam 2 jam
b. Malam 7-8 jam 7-8 jam

4 Personal Hygiene
a. Mandi 2 x sehari 3 x sehari
b. Gosok gigi Saat mandi Saat mandi
3x seminggu 4x seminggu
c. Keramas
Saat mandi Saat mandi
d. Perawatan Payudara Saat mandi Saat mandi
e. Perawatan Vulva

5 Pola Aktifitas Pekerjaan Pekerjaan


rumah rumah
6 Pola Seksual
3x seminggu 1-2 x seminggu
18

7) Imunisasi

TT 1 : dilakukan

8) Kontrasepsi yang pernah digunakan : Kondom

9) Riwayat penyakit sistemik yang pernah di derita : tidak ada

10) Riwayat penyakit keluarga (boleh narasi)

(a) Jantung : tidak ada

(b) Ginjal : tidak ada

(c) Asma/TBC : tidak ada

(d) Hipertensi : tidak ada

(e) Diabetes : tidak ada

(f) Epilepsi : tidak ada

(g) Lain-lain : tidak ada

11) Riwayat sosial

(a) Status perkawinan : sah

(b) Usia ibu saat menikah : 19 tahun

(c) Ibu dan keluarga menerima dengan : baik

(d) Pengambil keputusan dalam keluarga adalah : suami

(e) lbu tidak mempunyai kebiasaan merokok : tidak

(f) Tempat dan Petugas kesehatan yang di inginkan dalam membantu

persalinan adalah : poned

b) Objektif

1) Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : baik

Kesadaran : composmentis

Emosional : stabil
19

Tanda-Tanda vital

Tekanan darah : 120/70 mmHg

Nadi : 80x/menit

Respirasi : 21x/menit

Suhu : 36,7C

Tinggi badan : 149 cm

Berat badan : 58 kg

Berat badan sebelum hamil : 46 kg

Penambahan berat badan selama hamil : 12 kg

IMT : 46 : (1,49)2 = 20,7 (normal)

IMT dikatakan normal apabila >18,5

– 25,5

2) Kepala

Rambut : bersih, tidak rontok

Muka : simestris, tidak ada oedema

Mata : konjungtiva merah muda, skela putih

Telinga : normal tidak ada pengeluaran

Hidung : normal

Mulut dan gigi : normal, bersih

3) Leher

TVJ : tidak ada peningkatan

KGB : tidak ada pembesaran

Kelenjar tiroid : tidak ada pembengkakan

4) Dada dan payudara

(a) Dada
20

Jantung : bentuk dan gerak simetris, bunyi jantung

regular

Paru-paru : bunyi paru vesikuler

(b) Payudara (kanan dan kiri)

Bentuk : simetris

Keadaan : normal

Putting susu : menonjol

Pengeluaran : ada

Rasa nyeri : tidak ada

Benjolan : tidak ada

5) Abdomen

(a) Inspeksi : normal

6) Ekstremitas Atas dan Bawah

1) Atas : normal LILA : 26 cm

2) Bawah : normal

7) Genetalia : tidak dilakukan pemeriksaan

8) Anus : tidak dilakukan pemeriksaan

9) Pemeriksaan Laboratorium

(a) Hb : tidak dilakukan

(b) Urine : tidak dilakukan

c) Assesment

1) Diagnosa : G1P0A0 gravida 16 minggu dengan emesis gravidarum

Dasar :

1. ibu mengatakan ini merupakan kehamilan pertama, dan tidak pernah

keguguran
21

2. HPHT : 20 Oktober 2023

TP : 27 Juli 2024

2) Masalah :

Ibu mengeluh mual dan muntah dipagi hari

3) Kebutuhan :

a) memberitahu ibu hasil pemeriksaan

b) konseling pola nutrisi

c) memberikan asuhan sayang ibu

4) Identifikasi diagnosis atau masalah potensial

Tidak ada

5) Identifikasi dan kebutuhan tindakan segera

Tidak ada

d) Penatalaksanaan

1. Memberitahu ibu pemeriksaan bahwa ibu dalam keadaan TD :

120/80 mmHg, N : 80x/menit, R : 21x/menit, S : 36,7C

2. Memberitahu ibu mengenai keluhan yang ibu rasakan dikarena

ketidaknyamanan ibu hamil trimester I pada ibu. Memberitahu ibu

bahwa mual dan muntah adalah hal fisiologis dimana ibu harus

menghindari aroma atau bau yang membuat ibu merasakan mual

dan muntah.

3. Memberitahu ibu untuk meminum jahe spaya mencegah rasa mual

dan terapi lainnya

4. Menganjurkan ibu untuk makan-makanan seperti sayur dan buah-

buahan dan minum air putih


22

5. Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup yaitu tidur siang 2 jam dan

istirahat malam 8 jam

6. Memberitahu ibu beberapa penangganan yang dapat dilakukan

dalam kasus mual atau emesis gravidarum yaitu dengan cara

makan sedikit sedikit tetapi sering dan mengindari makanan yang

berlemak

7. Memberitahu ibu bahwa akan dilakukan kunjungan ulang untuk

mengetahui perkembangan kasus pada ibu di tanggal 13 Februari

2023

8. Melakukan pendokumentasian

VII. EVALUASI

1. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan

2. Ibu mengetahui keluhan yang ia rasakan adalah ketidaknyamanan

ibu hamil trimester I

3. Ibu akan mencoba untuk melakukan anjuran petugas

4. Ibu akan menjaga pola nutrisi

5. Ibu mengerti dan akan menjaga pola istirahat

6. Ibu mengetahui penangganan pada emesis gravidarum

7. Ibu bersedia dilakukan kunjungan ulang

8. Dokumentasi sudah dilakukan


23

2. KUNJUNGAN II

Tanggal Pengkajian : 13 Februari 2024

Tempat Pengkajian : Rumah Ny. O

Waktu Pengkajian : 11.00 WIB

Pengkaji : Putri Rahayu

1) DATA SUBJEKTIF

Ibu mengatakan sudah merepkan yang dianjurkan oleh petugas dan rasa

mual sudah berkurang

2) DATA OBJEKTIF

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : baik

Kesadaran : composmestis

Tanda-Tanda Vital

TD : 120/80 mmHg

N : 80x/mnit

R : 21x/menit

S : 36,5C

3) ANALISA

Diagnose : G1P0A0 gravida 17 minggu

Masalah : Mual dan muntah sudah membaik

Kebutuhan : konseling mengenai emesis gravidarum

4) PENATALAKSANAAN

1. Memberitahu ibu mengenai keadaan ibu saat ini sudah mulai membaik

karena saat dilakukan pemeriksaan ulang ibu mengatakan sudah lebih

baik daripada pemeriksaan sebelumnya


24

Evaluasi : Ibu mengetahui tentang keadaannya dan merasa senang

karena rasa mual dan muntah sudah berkurang dan sudah membaik

dari sebelumnya

2. Memberitahu ibu dan mengingatkan kembali kepada ibu untuk tetap

menghindari aroma atau bau yang mengakibatkan mual pada ibu

Evaluasi : Ibu mengetahui dan akan tetap akan melakukan yang

dianjurkan petugas

3. Mengingatkan kembali kepada ibu mengenai pola istirahat dan nutrisi

untuk terus diterapkan pada ibu agar ibu melakukan pola hidup yang

sehat

Evaluasi : Ibu mengerti tentang penjelasan yang sudah dijelaskan oleh

petugas

4. Memeberitahu ibu untuk melakukan pemeriksaan rutin ke fasilitas

terdekat untuk mengetahui kondisi ibu

Evaluasi : Ibu mengetahui dan akan berusaha untuk melakukan

pemeriksaan ruitn untuk mengetahu kondisi ibu

5. Melakukan pendokumentasian

Evaluasi : Pendokumentasian sudah dilakukan


BAB IV

RENCANA ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS

Nama : Ny.O

Umur : 3O tahun

Alamat : Kp.Calingcing, RT 02 RW 06, Desa. Cikondang, Kec. Cibeber

No Diagnosa Tujuan Rencana Asuhan Kebidanan Tanggal


kebidanan kunjungan
Rencana Intervensi Evaluasi
tindakan tindakan
1 G1P0A0 Mengetahui 1. Anamnesa 1.melakukan 1.anamnesa 07-02-2024
gravida 16 keadaan 2. Pemeriksa anamnesa telah dilakukan
minggu umum Ny.O an fisik pada Ny. O 2.ny.O
dengan 3. Konseling 2.melakukan mengalami
Emesis pemeriksaan ketidaknyaman
graidarum fisik an trimester III
3.memberika 3.konseling
n konseling sudah
pada Ny.O dilakukan pada
tentang Ny. O
ketidaknyam
anan
trimester I
2 G1P0A0 Mengetahui 1. memeriksa 1. melakukan 1. TTV normal 13-02-2024
gravida 17 keadaan keadaan Ny. O pemeriksaan 2.ibu
minggu umum Ny.O TTV pada mengatakan
dengan Ny.O dan rasa mual
Emesis menanyakan menurun
gravidaru apakah
m masih mual

25
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil asuhan kebidanan keluarga pada keluarga Ny O dengan

nyeri punggung bawah di RT 002 RW 06 Desa cikondang Kecamatan Cibeber

Kabupaten Cianjur, maka dapat diambil kesimpulan:

1. Dalam pengkajian penulis tidak menemukan kesulitan yang berarti dapat

dikumpulkan diperoleh dengan mudah karena adanya kerjasama antara

Ny. O.

2. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu direncanakan beberapa tindakan

keperawatan dengan menetukan rasional dari tindakan tersebut.

3. Dalam pelaksanaan tindakan keperawatan sangat diperlukan kerjasama

yang baik antara, keluarga, tim kesehatan yang lain guna mendapatkan

tindakan keperawatan yang berkesinambungan.

B. Saran

Saran penulis ditujukkan kepada pihak Unit Pelayanan Kesehatan

Masyarakat dan Institusi Pendidikan.

1. Unit Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Diharapkan agar dapat meningkatkan lagi mutu pelayanan yang

sudah tercapai dengan baik.

2. Institusi Pendidikan

Untuk Dosen semoga tidak pernah bosan mengajari dan

membimbing kami terutama dalam pembuatan serta penyusunan tugas

Asuhan kebidanan. Untuk mahasiswa-mahasiswi semoga dengan

26
27

adanya tugas ini, dapat menambah ilmu dan wawasan kita tentang

Asuhan kebidanan Keluarga, kerjasama tim, serta lebih giat belajar


DAFTAR PUSTAKA

Anita, Surya. "HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN

TINDAKAN PENCEGAHAN EMESIS GRAVIDARUM SELAMA

KEHAMILAN" JURNAL MATERNAL DAN NEONATAL 2.1 (2019): 43-54.

Fauziah, Nur Alfi, K. Komalasari, and Dian Nirmala Sari. "Faktor–Faktor yang

Mempengaruhi Emesis Gravidarum pada Ibu Hamil Trimester I." Majalah

Kesehatan Indonesia 3.1 (2022): 13-18

Retni, Ani, Fitriya Handayani, and Indah Sri Wahyuni Mohamad. "Literature Review:

Pemberian Aromaterapi Terhadap Emesis Gravidarum Pada Kehamilan

Trimester Pertama." Journal of Borneo Holistic Health 3.2 (2020): 140-150

Rofi'ah, Siti, Sri Widatiningsih, and Tuti Sukini. "Efektivitas aromaterapi untuk mengatasi

emesis gravidarum." Jurnal Kebidanan 9.1 (2019): 9-16.

Wulandari, Dyah Ayu, Dwi Kustriyanti, and Rofiatul Aisyah. "Minuman jahe hangat untuk

mengurangi emesis gravidarum pada ibu hamil " Jurnal SMART Kebidanan 6.1

(2019): 42.
LAMPIRAN
Lampiran 1

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topic : Upaya mengatasi ketidaknymanan trimester I

Sasaran : Keluarga RT 02 RW 06 Des. Cikondang

Tempat : Rumah Ny. O

Hari/ Tanggal : Selasa, 13 Februari 2024

Waktu : 11.00 s/d selesai

A. TUJUAN UMUM

Dengan adanya penyuluhan berupa upaya mengatasi

ketidaknyamanan pada ibu hamil trimester I dan diharapkan keluarga yang

mengalami dapat mengerti apa yang dimaksud dengan ketidaknymanan

trimester I dan apa saja cara mengatasi nya

B. MATERI

Terlampir

C. MEDIA

1. Media SAP

2. Leaflet

3. powerpoint

D. METODE

1. Konseling

2. Tanya jawab

3. demonstrasi
E. EVALUASI

Dilakukan tanya jawab untuk mengetahui perkembangan tingkat

keberhasilan penyuluhan

F. KEGIATAN

No Waktu Kegiatan penyuluh Kegiatan peserta


1 5 menit Pembukaan : 1. Menjawab salam
1. Memberi salam 2. mendengarkan dan
2. Menjelaskan Tujuan memperhatikan
Penyuluhan
3. Menyebutkan materi
3 25 menit Pelaksanaan : Menyimak dan memperhatikan
Menjelaskan materi
penyuluhan secara teratur
1. pengertian Emesis
Gravidarum
2. etiologi,klasifikasi, dan
patofisiologi emesis
gravidarum
3. penatalaksanaan
4 10 menit Menanyakan seputar Menjawab pertanyaan yang ibu
ketidaknyamanan yang pahami
ibu pahami
5 3 menit Penutup Menjawab salam
Mengakhiri penyluhan
mengucapkan terimakasih
dan salam
KETIDAKNYAMANAN TRIMESTER I

Mual dan muntah atau emesis gravidarum merupakan gejalayang

umum terjadi pada ibu hamil TM I dan merupakan hal yangfisiologis,

yang disebabkan oleh perubahan hormon pada ibu hamil. Terjadinya

kehamilan menimbulkan perubahan hormonal pada wanita karena

terjadinya peningkatan hormon progesteron, estrogen dandikeluarkannya

human chorionic gonadothropin (HCG) plasenta. Hormon-hormon inilah

yang diduga menyebabkan emesis gravidarum. Terjadi sekitar 65-70%.

Dalam beberapa kasus, gejalayang sama dapat terjadi pada wanita yang

menggunakan kontrasepsi hormonal, atau menjalani bentuk-bentuk terapi

hormonal tertentu.(Rudiyanti, N., dan Nurchairina, 2019:5).

Patofisiologi Emesis Gravidarum

Mual dan muntah dalam kehamilan disebabkan oleh perubahan

dalam sistem endokrin yang terjadi selama kehamilan, disebabkan oleh

tingginya fluktuasi kadar HCG (human chorionic gonadotrophin), terutama

pada usia kehamilan 12-16 minggu pertama karena pada saat itu, HCG

mencapai kadar tertingginya. HCG sama dengan Lh (luteinizing hormone)

dan disekresikan oleh sel-sel trofoblas blastosit. HCG melewati kontrol

ovarium di hipofisis dan menyebabkan korpus luteum terus memproduksi

estrogen dan progesteron, suatu fungsi yang nantinya diambil alih oleh

korionik plasenta. HCG dapat dideteksi dalamdarah wanita dari sekitar tiga

minggu gestasi (yaitu satu minggu setelah fertilisasi). (Tiran, D.,2019:5)

Secara fisiologis, mual dan muntah muncul akibat kadar estrogen

yang meningkat dalam darah sehingga memengaruhi sistempencernaan,


tetapi mual dan muntah yang berlebihan sehingga menyebabkan mual

muntah

Peningkatan kadar hormon progesteron menyebabkan otot polos

pada sistem gastrointestinal mengalami relaksasi sehingga motilitas

menurun dan lambung menjadi kosong. (Mariza ,A., dan Ayuningtias, L.,

2019:221)

Dampak Emesis Gravidarum

Menurut Tiran (2019) Masalah psikologis juga dapat memperburuk

gejala yang sudah timbul, seperti kehamilan yang tidakdiinginkan atau bisa

juga diakibatkan oleh pekerjaan dan masalah finansial, sehingga akan

menyebabkan ibu merasa stress. Dampakyang terjadi akibat dari emesis

gravidarum adalah penurunan nafsu makan akibat masalah psikologis

yang mana akan menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit yang

diakibatkan oleh diri sendiri (Lail,2019:62).

Pencegahan Emesis Gravidarum

Pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan informasi dan

edukasi tentang kehamilan kepada ibu-ibu dengan tujuan

menghilangkanfaktor psikis rasa takut yang mungkin akan dialami ibu

nantinya. KIE ibu tentang diet ibu hamil yaitu makan dengan porsi sedikit

tapi sering jangan sekaligus banyak. Ketika bangun tidur di pagi hari

anjurkan ibu untuk miring dan duduk terlebih dahulu, ketika merasa

onyong, mual danmuntah. (Mochtar,R., 1998 : 196)


Lampiran 2

LEAFLET
Lampiran 3

DOKUMENTASI

Kunjungan pertama

Kunjungan kedua

Anda mungkin juga menyukai