PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
MEME SOSIALISASI SANITASI UNTUK MERUBAH MINDSET
MASYARAKAT TABUSIRA
BIDANG KEGIATAN
PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Diusulkan oleh:
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2019
i
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL............................................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................ iii
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
1.2 Urgensi ......................................................................................................... 2
1.3 Luaran Yang Diharapkan ............................................................................. 3
1.4 Manfaat ........................................................................................................3
BAB 2 GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN ............................. 3
BAB 3 METODE PELAKSANAAN .................................................................... 6
3.1 Metode Pelaksanaan.................................................................................... 6
3.2 Pelaksanaan Program ...................................................................................7
BAB 4 ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ............................. 8
4.1 Anggaran Biaya ........................................................................................... 8
4.2 Jadwal Kegiatan ...........................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 10
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping ...................... 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran..................................................................... 18
Lampiran 3. Susunan Organisai Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas ....... 19
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ............................................. 21
Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan Kerja Sama Dari Mitra............... 22
Lampiran 6. Denah Lokasi................................................................................. 23
ii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Analisis USG ........................................................................................... 2
Tabel 3.1 Metode Pelaksanaan ................................................................................ 6
Tabel 3.2 Pelaksanaan Prgoram ............................................................................... 7
Tabel 4.1 Anggaran Biaya Untuk Pelaksanaan PKM-M ......................................... 8
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan Pelaksanaan PKM-M................................................... 8
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kondisi Rumah Masyarakat Desa Tabusira......................................... 4
Gambar 2.2 Kepala Lingkungan Desa Tabusira dan Kamar Mandi Umum di
Masjid ................................................................................................... 5
Gambar 2.3 Kondisi Sungai di Desa Tabusira......................................................... 5
iii
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Saat ini diperkirakan bahwa 1,1 miliar orang di dunia tidak memiliki
akses ke pasokan air yang lebih baik dan 2,6 miliar orang kekurangan sanitasi
yang memadai (UNICEF et al. 2004). Beban kesehatan global yang terkait
dengan kondisi ini sangat mengejutkan, dengan perkiraan 4000-6000 anak
meninggal setiap hari akibat penyakit yang terkait dengan kurangnya akses ke
air minum yang aman, sanitasi yang tidak memadai, dan kebersihan yang
buruk (WSSCC 2004). Sanitasi yang memadai, bersama dengan kebersihan
Masalah Pokok Yang Dihadapi Kriteria
yang baik dan air yang aman, sangat penting bagi kesehatan yang baik dan
No. Skor Rank
U S G
untuk pembangunan sosial dan ekonomi. Peningkatan dalam satu atau lebih
1. Kurangnya perhatian masyarakat 5 4 3
dari tiga komponen kesehatan yang baik ini secara substansial dapat
12 I
terhadap sanitasi lingkungan
mengurangi tingkat morbiditas dan keparahan berbagai penyakit dan
2. Tingkat pendidikan yang rendah 3 4 3 10 III
meningkatkan kualitas hidup sejumlah besar orang, terutama anak-anak, di
3. Ekonomi masyarakat yang termasuk 3 3 2
negara berkembang. 8 IV
kalangan menengah ke bawah
Sanitasi lingkungan adalah status kesehatan suatu lingkungan yang
4. Masyarakat memiliki pola pikir 4 4 3 11 II
yang kurang maju
mencakup perumahan, pembuangan kotoran, penyedian air bersih dan
5. Kebersihan lingkungan yang cukup 2 2 1
sebagainya. Sanitasi lingkungan ditujukan untuk memenuhi persyaratan
5 V
terjaga
lingkungan yang sehat dan nyaman. Sanitasi atau kesehatan lingkungan
sangatlah penting untuk tetap menjaga kesehatan suatu lingkungan dalam
upaya mencegah terjadinya masalah gangguan kesehatan akibat faktor
lingkungan yang dapat berpotensi merugikan kesehatan. Upaya sanitasi dasar
meliputi sarana pembuangan kotoran manusia, sarana pembuangan sampah,
saluran pembuangan air limbah, dan penyediaan air bersih. Sarana
pembuangan kotoran manusia atau yang biasa disebut jamban harus dimiliki
oleh tiap keluarga yang harus selalu terawat atau bersih dan sehat. Sanitasi
lingkungan merupakan suatu usaha untuk mencapai lingkungan sehat melalui
pengendalian faktor lingkungan fisik, khususnya hal-hal yang
memilikidampak merusak perkembangan fisik kesehatan dan kelangsungan
hidup manusia (Hiasinta A, 2001: 2).
Sanitasi merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh manusia untuk
mewujudkan dan menjamin kondisi lingkungan (terutama lingkungan fisik,
yaitu tanah, air, dan udara) yang memenuhi syarat-syarat kesehatan. Data
global pada 2010 mengungkapkan bahwa 63 juta penduduk Indonesia tidak
memiliki toilet dan masih buang air besar (BAB) sembarangan di sungai, laut
atau di daratan. Kondisi tersebut pula yang tampaknya terjadi di desa Mitra,
yakni Desa Tabusira, Kabupaten Tapanuli Selatan. Mitra merupakan Kepala
Lingkungan di Desa Tabusira. Untuk mempertajam keakuratan analisis situasi
pada mitra, maka tim melakukan analisis masalah yang dihadapi mitra
berdasarkan penyampaian oleh mitra saat wawancara yang tersusun dalam
tabel USG berikut ini :
Tabel 1.1 Analisis USG
Keterangan :
Angka 5 : sangat gawat/sangat mendesak/sangat cepat
Angka 4 : gawat/mendesak/cepat
Angka 3 : cukup gawat/cukup mendesak/cukup cepat
Angka 2 : kurang gawat/kurang mendesak/kurang cepat
Angka 1 : tidak gawat/tidak mendesak/lambat
Sungai merupakan salah satu tempat yang memiliki potensi
pencemaran lingkungan tinggi ataupun penularan penyakit. Keberadaan sungai
semestinya dijaga kebersihannya. Namun di Desa Tabusira sungai masih
dijadikan media untuk mencuci pakaian dan MCK, sebab masyarakat tidak
memaksimalkan fasilitas sanitasi yang ada di sekitarnya. Hal ini bisa terlihat
dari tabel USG diatas, dimana permasalahan sanitasi memiliki skor tertinggi
dan permasalahan pola pikir memiliki skor tertinggi kedua. Berdasarkan tabel
USG tersebut, tim pengusul mendalami permasalahan dengan mitra sehingga
diketahui bahwa permasalahan masyarakat di desa ini adalah kurangnya
pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kebersihan
lingkungan terutama kebersihan air. Di desa Tabusira memiliki satu aliran
sungai dimana sungai ini menjadi tumpuan utama untuk melakukan berbagai
aktifitas keseharian mereka sebagaimana dijelaskan sebelumnya. Aktifitas
tersebut tentu saja berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan. Jika
lingkungan sudah tercemar, maka kesehatan yang ada di lingkungan tersebut
tidak bisa terjamin.
1.2 Urgensi
Masyarakat sekitar kurang memperhatikan kesehatan lingkungan
mereka. Dengan pemikiran yang masih sederhana dan juga hal-hal yang
dianggap sudah menjadi kebiasaan, mereka menganggap bahwa sungai
menjadi salah satu tempat yang dapat dijadikan alternatif untuk melakukan
kegiatan sehari-hari. Oleh karena itu, dengan adanya sosialisasi ini, diharpakan
dapat merubah pola fikir masyarakat sekitar untuk mulai membiasakan
menggunakan kamar mandi umum sebagai fasilitas untuk kegiatan sehari-hari
agar dapat mengurangi pencemaran lingkungan. Dan juga agar mereka bisa
menerapkan hal tersebut, tim akan memasang komik sosialisasi dimana komik
ini berisikan gambaran tentang pentingnya sanitasi untuk menjaga kesehatan
lingkungan terutama di air dan gambaran tentang dampak yang disebabkan
jika mereka tetap memilih sungai dibandingkan dengan kamar mandi umum.
1.3 Luaran Yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan adalah program sosialisasi dan dari program
tersebut kami juga membuatkan produk berbentuk komik sosialisasi sanitasi.
Dimana komik ini berbentuk poster berisi gambar-gambar yang menceritakan
tentang pentingnya kesehatan lingkungan agar dapat merubah pola pikir
masyarakat tersebut sehingga mereka bisa lebih menjaga kebersihan
lingkungan mereka. Dari sosialisasi ini juga diharapkan agar Kepala
Lingkungan membuat peraturan daerah tentang larangan untuk menggunakan
sungai agar dapat dipatuhi oleh masyarakat setempat.
1.4 Manfaat
1. Bagi pemerintah agar lebih memperhatikan kondisi kesejahteraan
lingkungan wilayahnya dan juga memperhatikan kondisi
masyarakatnya.
2. Bagi masyarakat agar mereka lebih memperhatikan kebersihan
lingkungan terutama kebersihan air sehingga kehidupan mereka bisa
lebih layak dan lebih baik lagi.
3. Bagi mahasiswa agar lebih peduli terhadap lingkungannya dan juga
agar lebih menjaga kebersihan lingkungan mereka.
BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Kabupaten Tapanuli Selatan memiliki luas wilayah 4.335,35 km2.
Kabupaten ini terletak pada ketinggian berkisar antara 0 – 1.985 m diatas
permukaan laut. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Tengah
dan Kabupaten Tapanuli Utara. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten
Padang Lawas dan Kabupaten Padang Lawas Utara serta Kabupaten Labuhan
Batu Utara. Sedangkan sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten
Mandailing Natal. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Mandailing
Natal dan juga Samudera Hindia.
Mitra dalam penelitian ini adalah Program Keluarga Harapan (PKH).
PKH ini adalah sebuah komunitas yang terdapat di Desa Tabusira dan PKH
merupakan perwakilan dari masyarakat sekitar untuk ikut dalam sosalisasi ini.
Program Keluarga Harapan (PKH) adalah program pemberian bantuan sosial
bersyarat kepada Keluarga Miskin (KM) yang ditetapkan sebagai keluarga
penerima manfaat PKH. Saat tim berkunjung ke Desa Tabusira, masyarakat
disana menyambut dengan ramah dan mereka semua sangat baik terhadap
orang-orang yang datang ke desa tersebut.
Desa ini memiliki 115 KK, dimana rata-rata pekerjaan masyarakatnya
adalah petani sawah dan petani karet. Banyak dari masyarakat desa yang tidak
melanjutkan pendidikan nya dikarenakan kondisi ekonomi yang termasuk
kalangan menengah ke bawah. Penduduk di desa ini rata-rata memiliki suku
batak dan juga mayoritasnya beragama muslim.
Gambar 2.1 Kondisi Rumah Masyarakat Desa Tabusira
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Darlis selaku Kepala
Lingkungan Desa Tabusira yang dilakukan pada 03 November 2019, beliau
menjelaskan bahwa desa Tabusira masih sangat minim sanitasi lingkungan.
Hal ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat akan kesehatan
lingkungan, dimana hal itu juga akan membawa dampak pada kesehatan
masyarakat disana. Seperti yang terlihat pada tabel USG diatas, sanitasi dan
pola pikir adalah 2 masalah utama yang dihadapi oleh masyarakat.
Dikarenakan pola pikir yang masih belum maju, masyarakat tidak
memperhatikan sanitasi di lingkungan nya. Hal itu menyebabkan sungai di
desa Tabusira tidak dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat sekitar. Dan
juga karena rendahnya ekonomi masyarakat, masing-masing rumah tidak
memiliki toilet. Hal ini menjadikan sungai sebagai sasaran utama masyarakat
untuk melakukan berbagai aktifitas. Kepala Lingkungan juga sudah sempat
mengajukan permintaan untuk menyediakan toilet umum kepada pemerintah,
akan tetapi sampai sekarang permintaan tersebut belum diberikan kepastian.
Di desa ini memiliki satu masjid yang menyediakan kamar mandi
umum.Kamar mandi umum yang disediakan tidak dimanfaatkan dengan baik,
karena kamar mandi tersebut terletak di dekat sungai sehingga masyarakat
masih memilih sungai untuk tempat melakukan beberapa kegiatan mereka. Hal
ini dikarenakan mereka memiliki kepuasan tersendiri, di sungai mereka bias
saling berinteraksi satu sama lain sehingga pekerjaan yang mereka lakukan
bisa terasa sangat singkat. Pembuangan di masjid itu juga satu aliran dengan
sungai, sehingga segala kegiatan yang dilakukan di dalam kamar mandi akan
terhubung ke sungai dan karena hal tersebut sungai akan tercemar.
Gambar 2.2 Kepala Lingkungan Desa Tabusira dan Kamar Mandi
Umum di Masjid
Di desa ini terdapat satu aliran air sungai dimana sungai ini menjadi
salah satu tempat bagi masyarakat untuk melakukan beberapa hal seperti
mandi, mencuci baju, mencuci kereta, dan lain-lain. Kamar mandi di desa ini
hanya dimiliki oleh masyarakat kalangan atas, sementara masyarakat kalangan
bawah hanya dapat mengandalkan sungai dan kamar mandi umum. Kamar
mandi umum yang terdapat di desa ini hanya dipakai untuk buang air besar
dan buang air kecil saja, sementara hal-hal lainnya dilakukan disungai.
Gambar 2.3 Kondisi Sungai di Desa Tabusira
Desa Tabusira memiliki air bersih yang hanya digunakan untuk air
minum saja. Air bersih ini tidak bisa mengalir ke masjid dikarenakan air
bersih ini berasal dari pegunungan dan sangat terbatas. Dilihat dari
pendidikannya yang kebanyakan hanya tamatan SMA saja, kemungkinan
masyarakat tersebut memiliki pemikiran bahwa seluruh bantuan untuk desa
tempat, seperti sekolah, tempat ibadah,
berasal dari pemerintah. Mereka sudah mengajukan permintaan bantuan
puskesmas pembantu (pustu), sungai, dan
kepada pemerintah namun permintaan tersebut tidak ditanggapi. Dan hal itu
lain-lain. Agar program ini tetap berjalan,
membuat mereka menjadi malas untuk memperbaiki kondisi lingkungannya
Masalah Solusi maka tim menginisiasi Kepala Lingkungan
Metode Teknik
dan karena hal tersebut mereka juga tidak mau berusaha sendiri untuk Proses
Masyarakat Dalam Memberikan Obesrvasi, Persiapan
untuk membuat sarana sanitasi seperti
membangun kamar mandi di rumah masing-masing.
kurang masalah ini sosialisai pada teknik materi yang
membangun septic tank, membangun toilet
memperhatik hal pertama kepada ini, peneliti dilakukan
umum yang cukup untuk seluruh masyarakat,
an sanitasi yang harus masyarakat melakukan oleh anggota
dan juga membuat peraturan desa dimana
6
lingkungan dilakukan dengan penelusuran tim akan
No.
mereka Tahap
ialah peraturan itu berisikan larangan kepada
tujuan untuk Penjelasan diberikan
ke desa yang
terutama
1. Perencanaan masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas
merubah pola merubah pola bersangkutan penjelasannya
Pada tahap ini peneliti membentuk tim untuk
pada pikir di sungai lagi. Dan jika masyarakat tetap
pikir mereka, dengan kepada
melakukan kegiatan ini dan memberikan
lingkungan masyarakat dimana melihat masyarakat
melanggar peraturan tersebut maka Kepala
pembekalan kepada masing-masing anggota
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
air. Secara desa. Jika dalam bagaimana sasaran
Lingkungan berhak untuk memberikan
tentang tugas masing-masing. Di tahap ini
tidak pola pikir
3.1 Metode Pelaksanaan sosialisasi ini keadaan pada (PKH)
sanksi. Peraturan ini tentu saja harus disetujui
juga mulai menetapkan daerah sasaran untuk
langsung, mereka tidak akan
Tabel 3.1 Metode Pelaksanaan desa tersebut melalui
segala seperti oleh masyarakat sekitar demi terciptanya
melakukan sosialisai yaitu di Desa Tabusira,
diberikan dan juga sosialisasi di
kegiatan kesehatan dan kesejahteraan lingkungan di
Tapanuli Selatan.
sebelumnya, penjelasan melakukan Balai Desa,
yang mereka
2. maka mereka
Persiapan desa Tabusira.
mengenai penelusuran setelah
Di tahap ini peneliti mulai menyiapkan segala
7 lakukan
6. akan bisa pentingnya
Laporan Akhir ke sungai sosialisasi
Setelah pelaksanaan kegiatan selesai, tim
hal yang diperlukan untuk melakukan
membawa lebih sanitasi di yang biasa selesai
akan menyusun laporan terkait dengan
kegiatan. Peneliti mulai menyiapkan segala
dampak yang memperhatik lingkungan dijadikan anggota tim
pelaksanaan kegiatan serta menyusun data-
keperluan seperti persiapan tempat untuk
tidak baik an kesehatan terutama masyarakat akan mulai
data yang telah didapatkan.
melakukan sosialisasi, menyiapkan materi
terhadap lingkungan lingkungan umum untuk menempelkan
lingkungan
an kesehatan mereka yang akan diberikan kepada masyarakat.
air dan juga melakukan
memilih komik di
dan hal
3. dengan tidak
Pelaksanaan Program
lingkungan memberikan aktifitas berbagai
Pada tahap ini, peneliti akan melakukan
sungai
tersebut
mereka. melakukan pengetahuan mereka.
daripada tempat agar
programnya dengan melakukan sosialisasi
dapat hal-hal yang tentang Wawancara,
kamar mandi masyarakat
kepada masyarakat desa. Dengan pemateri
mencemarka dapat dampak yang teknik ini
umum yang sekitar bisa
dari anggota tim. Materi yang diberikan
n lingkungan mencemarka bisa terjadi dilakukan disediakan di mulai
sekitar. mengenai pentingnya sanitasi untuk menjaga
n lingkungan dikarenakan untuk merubah pola
masjid.
Masalah ini desa tersebut.
3.2 Pelaksanaan Program kesehatan lingkungan terutama di air dan
penggunaan mewawancar pikir mereka
juga dampak yang disebabkan jika tetap memilih
air sungai
Tabel 3.2 Pelaksanaan Programai mitra untuk mulai
dipengaruhi yang tidak dengan menerapkann
sungai dibandingkan dengan kamar mandi
oleh pola baik terhadap
umum. tujuan untuk ya ke dalam
pikir yang kelangsunga memperoleh kehidupan
4. Evaluasi Setelah tim selesai melakukan kegiatan
8
terbilang n dan data dan juga sehari-hari.
pengabdian, tim akan melakukan evaluasi.
masih kesejahteraan untuk
tradisional Bulan
Dimana pada tahap ini tim akan menilai
No. Jenis Kegiatanhidup memberikan
(belum 1 2 3
apakah tujuan dari pengabdian ini dapat
masyarakat penjelasan 4
maju),Menyusun rencana kegiatan
disana. mengenai
memberikan pengaruh terhadap perubahan
1.
sehinggapengabdian kebiasaan
pola pikir masyarakat Desa Tabusira.
mereka tidak
2.5. Menentukan lokasi pengabdian
Keberlanjutan masyarakat
Pada tahap ini, tim akan mulai memasang
memperdulik yang masih
Program komik yang berbentuk poster di berbagai
3. Mengurus surat perizinan untuk
melaksanakan pengabdian dengan
mitra
Melakukan sosialisasi kepada
4.
masyarakat
5. Evaluasi
Menyusun laporan kegiatan
6.
pengabdian dengan masyarakat
Mempublikasikan hasil kegiatan
7.
penelitian ke berbagai artikel
Pengembangan hasil penelitian
8.
berdasarkan hasil monitoring
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel 4.1 Anggaran Biaya untuk Pelaksanaan PKM-M
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1. Perlengkapan Yang Diperlukan Rp 3.230.000,-
2. Bahan Habis Pakai Rp 364.000,-
3. Perjalanan Rp 4.475.000,-
4. Lain-lain Rp 2.131.000,-
Jumlah Rp 10.200.000,-
4.2 Jadwal Kegiatan
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan Pelaksanaan PKM-M
10
DAFTAR PUSTAKA
Moe, C. L. dan Rheingans, R. D. 2006. Global challenges in water, sanitation
and health. Journal of Water and Health
Novianti, D. dan Pertiwi, W. E. 2019. Implementasi Sanitasi Lingkungan Di
Sekolah Dasar: Laporan Inspeksi 2018 Dari Kecamatan Kramatwatu,
Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Jurnal Kesehatan Lingkungan. 11
(3): 175-188
Utami R. A., Jaya, M. T. B. S. dan Nugraheni, I. L. 2018. Dampak Sanitasi
Lingkungan Terhadap Kesehatan Masyarakat di Wilayah Pesisir
Kecamatan Kota Agung.
Sidhi, A. N., dkk. 2016. Hubungan Kualitas Sanitasi Lingkungan Dan
Bakteriologis Air Bersih Terhadap Kejadian Diare Pada Balita Di
Wilayah Kerja Puskesmas Adiwerna Kabupaten Tegal. Jurnal
Kesehatan Masyarakat. 4 (3): 665-676
Supriadi dan Chandra, E. 2018. Penerapan Hygiene Dan Sanitasi Di Pondok
Pesantren As’ad Seberang Kota Jambi Tahun 2016. Jurnal Ilmiah
Universitas Batanghari Jambi. 18 (1): 32-142
11
1 Nama Lengkap Gaffar Hafiz Sagala, S.Pd, M.Sc
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Pendidikan Akuntansi
4 NIP/NIDN 199001142015041001/0014019001
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing
5 Tempat dan Tanggal Lahir Medan, 14 Januari 1990
6 Alamat E-mail gaffarsagala@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 082367729977
12
Gelar Akademik Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Nama Institusi Universitas Universitas
Negeri Medan Gadjah Mada 13
Jurusan/Prodi Pendidikan
Ilmu Akuntansi
Akuntansi
Tahun Masuk-Lulus 2007 – 2011 2012 – 2014 14
C. Rekam Jejak Tri Dharma PT
C.1. Pendidikan/Pengajaran
C.2. Penelitian
18
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
19
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Bidang Tugas
No. Nama/ NIM Program Bidang Alokasi Uraian Tugas
Studi Ilmu Waktu (Jam
/ Minggu)
Administrasi dan
perizinaan fasilitas
umum, audiensi
Armayani
Pendidikan Pedidikan 8 kepada mitra kerja,
1.
C. Siregar/ melakukan kerjasama
Akuntansi Akuntansi Jam/ minngu
7173342005 kepada mitra, serta
mengkoordinasi
kegiatan-kegiatan
yang akan dilakukan.
Penyedia fasilitas
untuk keperluaan
Ningsih sosialisasi serta
Pendidikan Pendidikan 6
2.
Harahap/ pengurus segala
Akuntansi Akuntansi Jam/minggu
7173142025 pengeluaran
pembiayaan selama
penelitian
Penyedia materi
sosialisasi tentang
Hertina
Pendidikan Pendidikan 6 pentingnya sanitasi di
3.
Agustina/ lingkungan tempat
Akuntansi Akuntansi Jam/minggu
1171171010 tinggal sekaligus yang
menyampaikan materi
sosialisasi.
Penyedia materi
Kurnia sosialisasi tentang
Lensa Pendidikan Pendidikan 6
4. pentingnya kesehatan
Audina/ Masyarakat Masyarakat Jam/mimggu sekaligus yang
4183141053 menyampaikan materi
sosialisasi.
Pengurus segala
Nopria pembuatan spanduk
Pendidikan Pendidikan 6
5. Martin / sosialisasi, spanduk
Seni Rupa Seni Rupa Jam/minggu
2162151005 komik, dan spanduk
peraturan dan
20
dokumentasi untuk
setiap kegiatan yang
berlangsung
21
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana
22
Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan dari Mitra
23
Lampiran 6. Denah Lokasi Pengabdian Masyarakat