Anda di halaman 1dari 9

CRITICAL BOOK REVIEW

MK. PERENCANAAN
PROGRAM PELATIHAN
OLAHRAGA
PRODI S1 PENDIDIKAN
KEPELATIHAN

Skor Nilai :

Hubungan antara Panjang Kaki dan Kecepatan Tendangan Bulan Sabit


dalam Olahraga Pencak Silat
(AISAH R. POMATAHU)

Foto

NAMA MAHASISWA : CHRISTINE STEVANY HUTABARAT

NIM : 6191121028

DOSEN PENGAMPU : Syahputra Manik, S.Si., M.Pd.

MATA KULIAH : PERENCANAAN PROGRAM PELATIHAN

OLAHRAGA

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN


PRODI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
T.A 2021/2022

IDENTITAS JURNAL 1:
Judul jurnal : Hubungan antara Panjang Kaki dan Kecepatan Tendangan

Bulan Sabit dalam Olahraga Pencak Silat


Penulis : AISAH R. POMATAHU
Alamat jurnal : TRENDS in Sport Sciences
Volume : Volume 2
Publikasi : 2018
ISSN : 2299-9590
1. Abstrak Pencak Silat merupakan seni bela diri Indonesia yang
berisi empat unsur, termasuk unsur olah raga, unsur seni,
bela diri dan elemen spiritual. Unsur-unsur seni bela diri
adalah untuk membela diri dari lawan dengan
menggunakan seni bela diri pukulan dan tendangan.
Tendangan bulan sabit adalah tendangan yang dilakukan
dengan lintasan melengkung seperti sabit / sabit.
Fokusnya ada di kaki belakang. Ini tendangan bisa
dilakukan dengan posisi kaki di depan atau di depan
punggung juga bisa bervariasi dengan lompatan.
Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan dengan
kecepatan panjang kaki dalam olahraga tendangan bulan
sabit Pencak Silat,tapi hubungannya masih cukup lemah.
2. Latar Belakang Perkembangan prestasi di bidang olah raga bisa
dicapai melalui terencana, terorganisir dan latihan
terukur yang melibatkan berbagai ilmiah dan disiplin
teknologi. Setiap olahraga membutuhkan fisik latihan
untuk mencapai performa maksimal sebagaimana adanya
dasar dari setiap olahraga.
Beberapa faktor dapat memacu perkembangan prestasi
dalam olahraga, seperti peningkatan kualitas dalam
pelatihan dan pembinaan olahraga. Upaya untuk
meningkatkan prestasi dalam olahraga harus dilakukan
dengan latihan yang dilakukan melalui pendekatan
ilmiah dengan ilmu terkait.
Dengan dukungan berbagai disiplin ilmu terkait, maka
teori pelatihan akan berkembang dengan baik sehingga
Prestasi olahraga bisa ditingkatkan dengan baik. Menurut
beberapa ahli, semakin panjang kakinya, semakin
panjangjangkauan serangan. Berdasarkan pernyataan di
atas, maka peneliti tertarik untuk membuat suatu
penelitian yang bertujuan untuk lihat hubungan antara
panjang kaki dengan kecepatan tendangan dalam
olahraga bela diri Pencak Silat seni tanpa melibatkan
kekuatan dan ketahanan kaki otot.
3. Tujuan Penelitian Agar mengetahui hubungan antara panjang kaki dengan
kecepatan tendangan dalam olahraga bela diri Pencak
Silat seni tanpa melibatkan kekuatan dan ketahanan kaki
otot.
4. Populasi Sample / Objek Atlet pencak silat
5. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian korelasi metode. Penelitian korelasi adalah
penelitian yang dilakukan ketat untuk menentukan
hubungan antar variabel.
6. Analisis Data Data yang diperoleh pada variabel X menunjukkan
jumlah total data 4.027, dan kemudian 406.187 setelah
kuadrat. Itu skor rata-rata 100,68 dan skor varian 19,71
dan deviasi standar adalah 4,44. Data yang diperoleh
pada variabel Y menunjukkan jumlah data berjumlah
786, dan jumlah ini meningkat menjadi 15.878 setelah
kuadrat. Analisis skor rata-rata adalah 19,65, dan skor
varians adalah 11,11, dan deviasi standar adalah 3,33.

7. Hasil penelitian Hubungan antara panjang kaki dan kaki kecepatan


tendangan bulan sabit dimulai dengan menjelaskan
tujuan mengukur panjang kaki dan kecepatan di mana
sabit memborgol olahraga seni bela diri dengan baik dan
benar. Selanjutnya peneliti panggil tiap sample
berdasarkan nama yang sesuai dengan daftar hadir untuk
memeriksa lamanya sampel kaki dengan menggunakan
meteran dan dicatat hasilnya. Setelah pengukuran
panjang kaki selesai, pengukuran tes bersepeda sabit
dilakukan selama 10 detik, dan peneliti mencatat jumlah
tendangan bulan sabit. Hasil penelitian terhadap variabel
X menunjukkan skor rata-rata adalah 100,68. Skor
varians adalah 19,71 dan deviasi standar adalah 4,44.
Hasil penelitian pada variabel Y menunjukkan skor rata-
rata sebesar 19,65 sedangkan variansnya adalah 11,11
dan deviasi standarnya adalah 3.33. Homogenitas data
antar hasil penelitian
Variabel X dan variabel Y menunjukkan homogen
varians populasi terdistribusi normal. Sedangkan pada uji
regresi linier sederhana menunjukkan persamaan
variabel X dan variabel Y yang artinya jika ada
perubahan (penurunan atau peningkatan) dari satu unit
variabel X, itu akan diikuti oleh perubahan (penurunan
atau meningkat) rata-rata 0,18 unit variabel Y.
Harga hitung F diperoleh untuk uji linieritas yaitu sama
dengan 0,73 dan F hitung untuk signifikansi dari 2.21.
Berdasarkan kriteria uji untuk uji linieritas ditentukan di
atas, daftar F diperoleh dari F <F (1-a) (k-2, n-k). Jika
level riil a = 0,01 digunakan, maka F (1-0,01) (16-2, 40-
16) = 3,18. Ini menunjukkan bahwa nilainya Jumlah F
hitung lebih kecil dari daftar F (0,73 <3,18). Sehingga
dapat disimpulkan persamaan regresi tersebut adalah
linier.
8. . Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan langsung antara
panjang kaki dengan hasil tendangan bulan sabit
kecepatan dalam olahraga Pencak Silat. Memiliki
panjang kaki hubungan yang lemah dengan hasil
tendangan bulan sabit.
Karena itu, lebih banyak data tentang kekuatan otot
tungkai dan tungkai kekuatan otot dan kebutuhan akan
bentuk tindakan khusus diperlukan. Panjang kaki harus
dilengkapi dengan kekuatan dan ketahanan otot kaki
untuk dicapai tendangan bulan sabit yang kuat dan cepat.
9. Kelebihan jurnal 1. Adanya kemampuan dalam menanggulangi masalah
yang terjadi dalam objek penelitian
2. Didalam jurnal telah memaparkan keterangan dan
penjelasan yang cukup jelas agar lebih mudah bagi
reviewer
3. Bahasa yang digunakan dalam penelitian mudah
dimengerti dan sesuai dengan EYD
4. Metode penelitian jelas dan tidak ambigu
5. Memiliki banyak sumber atau rujukan
10. Kekurangan jurnal 1. Penggunaan bahasa inggris yang sulit diartikan ke
Bahasa Indonesia
2. Tidak adanya penjelasan variabel data
3. Kurangnya penjelasan analisis data

IDENTITAS JURNAL 2:
Judul jurnal : Pengaruh Metode Latihan Plyometric dan Fleksibilitas Kaki terhadap
Kecepatan Tendangan Samping Petarung Pria Klub Terlat Sakti
Bengkulu
Penulis : Fitrotul Syahri
Alamat jurnal : Journal of Physical Education and Sports
Volume : Volume 1 Nomor 1
Publikasi : Agustus 2020
ISSN : 2252-648X
1. Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya daya ledak
pada petarung laki-laki Klub Pencak Silat Terlat Sakti
Bengkulu yang berakibat kurang maksimal kecepatan
dalam melakukan tendangan samping. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis:
perbedaan pengaruh lompatan gawang satu kaki dan
lompatan satu kaki latihan plyometric terhadap
kecepatan tendangan samping, perbedaan dalam
pengaruh antara petarung yang memiliki kelenturan kaki
tinggi dan rendah terhadap kecepatan tendangan
samping, dan interaksi antara latihan pliometrik dan
tungkai fleksibilitas terhadap kecepatan tendangan
samping. Penelitian ini menggunakan desain
eksperimental dengan desain faktorial 2x2. Teknik
analisis data menggunakan Analysis of Variants (Anova)
dengan tingkat signifikansi (α) 0,05. Variabel
independen ini belajar adalah latihan plyometric.
Fleksibilitas kaki tinggi dan rendah dianggap sebagai
variabel atribut dan variabel terikat adalah kecepatan
tendangan samping. Itu Hasil penelitian menunjukkan
bahwa: terdapat perbedaan kecepatan tendangan samping
pada petarung yang diberikan dalam pelatihan lompat
gawang satu kaki dengan petarung yang menyerah
latihan lompat kaki tunggal, ada perbedaan kecepatan
tendangan samping pada petarung yang memiliki
kelenturan kaki yang tinggi dengan petarung yang
memiliki kelenturan kaki yang rendah. Jadi, itu dapat
disimpulkan bahwa latihan plyometric, serta kelenturan
kaki, signifikan mempengaruhi kecepatan tendangan
samping pada pesilat putra Klub Pencak Silat Terlat
Sakti Bengkulu.
2. Latar Belakang Ada banyak jenis olah raga yang ada populer di kalangan
masyarakat indonesia, salah satunya adalah pencak silat.
Pencak silat adalah seni bela diri yang berakar dari
keluarga Melayu dan merupakan bagian budaya
Indonesia, yang harus diawetkan (Ariesbowo, 2008).
Pencak silat, sebagai orang Indonesia asli seni bela diri,
telah diakui sebagai salah satu cabang olahraga
tradisional yang berkembang di luar negeri. Popularitas
Pencak Silat ikut andil perkembangan minat penelitian di
bidangnya seni bela diri dalam beberapa tahun terakhir.
Ini dibuktikan oleh banyak jurnal ilmiah di bidang bela
diri seni diterbitkan dan ditampilkan di Olahraga.
Kongres (Vertonghen, dan Theeboom, 2010). Sumantri,
Sulaiman, dan Nasuka (2016) mengatakan bahwa pencak
silat adalah bela diri sistem yang memiliki gerakan unik
yang melibatkan semua komponen tubuh manusia
melalui rangkaian teknik dasar berupa garis, pukulan,
tendangan, tangkapan, jatuh dan kunci. Sepanjang
dengan perkembangan zaman, Pencak silat, terutama
sebagai seni bela diri, memiliki dasar atau teknik dasar.
Menurut Nugroho (2001) teknik dasar adalah pondasi
dimana gerakannya masih mudah dan simple padahal
Hariono, Rahayu, dan Sugiharto (2008) menyatakan
bahwa gerak dasar Pencak Silat adalah gerakan yang
mendasari petarung setelahnya mengetahui sikap dasar
untuk tampil dinamis gerakan yaitu delapan penjuru
angin, langkah, dan pola langkah.
Menurut Lubis, dan Wardoyo (2016) Ada delapan teknik
dasar dalam Pencak Silat termasuk; Kuda-kuda, sikap
pasang surut, pola langkah, selangkangan, serang,
tangkap, kunci, dan jatuh. Sebagai salah satu bagian dari
teknik dasar serangan tungkai / kaki, yaitu tendangan
salah satu aspek penting yang harus diperhatikan
dikuasai oleh petarung untuk mendapatkan skor saat
bersaing.
3. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui dan menganalisis: perbedaan
pengaruh lompatan gawang satu kaki dan lompatan satu
kaki latihan plyometric terhadap kecepatan tendangan
samping, perbedaan dalam pengaruh antara petarung
yang memiliki kelenturan kaki tinggi dan rendah
terhadap kecepatan tendangan samping, dan interaksi
antara latihan pliometrik dan tungkai fleksibilitas
terhadap kecepatan tendangan samping
4. Populasi Sample / Objek Pesilat putra Klub Pencak Silat Terlat Sakti Bengkulu.
5. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimental
dengan desain faktorial 2x2. Analisis data Teknik
menggunakan Analysis of Variant (ANOVA) pada taraf
signifikansi (α) 0,05. Independen Variabel dalam
penelitian ini adalah single leg rintangan metode
pelatihan hop dan single-leg bounding. Cacat kelenturan
kaki tinggi dan rendah sebagai atributnya variabel dan
variabel terikat adalah sisi (T) kecepatan tendangan.
Populasi dalam penelitian ini sebanyak 37 orang Pejuang
pria dari Klub Pencak Silat Terlat Sakti Bengkulu.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan teknik
purposive sampling dengan cara melakukan leg uji
kelenturan menggunakan uji belah sisi dengan sampel
dari 20 pejuang. Pengambilan data dalam penelitian ini
melalui tes awal dan tes akhir atau pre-test dan post-test
dengan melakukan tes kecepatan tendangan samping (T).
Di dalam studi, pengobatan diberikan selama 16
pertemuan.
6. Analisis Data Teknik analisis data menggunakan Analysis of Variants
(Anova) dengan tingkat signifikansi (α) 0,05
7. Hasil penelitian Tendangan samping pada petarung yang diberikan dalam
pelatihan lompat gawang satu kaki dengan petarung yang
menyerah latihan lompat kaki tunggal, ada perbedaan
kecepatan tendangan samping pada petarung yang
memiliki kelenturan kaki yang tinggi dengan petarung
yang memiliki kelenturan kaki yang rendah. Jadi, itu
dapat disimpulkan bahwa latihan plyometric, serta
kelenturan kaki, signifikan mempengaruhi kecepatan
tendangan samping pada pesilat putra Klub Pencak Silat
Terlat Sakti Bengkulu.
8. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan di atas, dapat
diringkas sebagai berikut: Ada perbedaan pengaruh yang
signifikan antara metode pelatihan plyometrik satu kaki
rintangan melompat dan satu kaki melompat ke arah
kecepatan tendangan samping (T) pada pesilat Pencak
putra Klub Silat Terlat Sakti Bengkulu. Ada sebuah
perbedaan pengaruh yang signifikan antara petarung
yang memiliki kelenturan kaki tinggi dan rendah menuju
kecepatan tendangan samping (T) pada petarung pria
Klub Pencak Silat Terlat Sakti Bengkulu. Sana adalah
interaksi antara latihan plyometric metode dan
fleksibilitas kaki terhadap kecepatan tendangan samping
(T) pada pejuang putra Pencak Silat Klub Terlat Sakti
Bengkulu
9. Kelebihan 1. Didalam jurnal telah memaparkan keterangan dan
penjelasan yang cukup jelas agar lebih mudah bagi
reviewer
2. Bahasa yang digunakan dalam penelitian mudah
dimengerti dan sesuai dengan EYD
3. Memiliki banyak sumber atau rujukan
10. Kekurangan 1. Tidak adanya penjelasan variabel data
2. Beberapa kalimat sulit untuk diartikan ke Bahasa
Indonesia

Anda mungkin juga menyukai