Anda di halaman 1dari 15

TELAAH JURNAL

Stase Keperawatan Medikal Bedah

Pengaruh Terapi Musik Terhadap Skala Nyeri pada


Pasien Fraktur di Irina A RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou
Manado

Dosen Pembimbing :
Ns Slamet Purnomo, M.Kep

Disusun Oleh :
DELLY NURUL HIDAYAH
2211102412196

PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
2022
1
TELAAH JURNAL

I. DESKRIPSI UMUM
No Item : -
1. Judul Jurnal
Pengaruh Terapi Musik Terhadap Skala Nyeri pada Pasien Fraktur di Irina A
RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado

2. Penulis Jurnal
Rivaldy Djamal, Sefry Rompas, Jeavery Bawotong

3. Nama Jurnal/dipublikasikan oleh


e-Jurnal Keperawatan (eKP) Volume 3 Nomor 2 Oktober 2015

4. Penelaah/review jurnal
Delly Nurul HIdayah

5. Sistematika penulisan
Pendahuluan, Tujuan, Metode penelitian, Hasil dan pembahasan, kesimpulan,
daftar pustaka

6. Referensi Daftar Pustaka


21 Refrensi yang terdiri dari buku dan jurnal dari tahun 2000-2013

2
II. DESKRIPSI CONTENT :
No Komponen Item Question to help “Telaah Jurnal”
1 1. Apa Masalah Penelitian ?
Pengaruh Terapi musik terhadap penurunan skala nyeri pasien
farktur

2. Seberapa besar masalah tersebut ? (Prevelensi/insidensi)


Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) oleh
Badan Penelitian dan Pengembangan Depkes RI tahun 2007 di
Indonesia terjadi kasus fraktur yang disebabkan oleh cedera antara lain
karena jatuh, kecelakaan lalulintas dan trauma benda tajam/tumpul.
Dari 45.987 peristiwa terjatuh yang mengalami fraktur sebanyak 1.775
orang (3,8%), dari 20.829 kasus kecelakaan lalu lintas, yang
mengalami fraktur sebanyak 1.770 orang (8,5%) dari 14.127 trauma
benda tajam/tumpul, yang mengalami fraktur sebanyak 236 orang
(1,7%) (Riskesdas Depkes RI, 2007). Survey kesehatan Nasional
mencatat bahwa kasus fraktur pada tahun 2008 menunjukan bahwa
prevalensi fraktur secara nasional sekitar 27,7%. Prevalensi ini
khususnya pada laki-laki mengalami kenaikan dibanding tahun 2009
Pendahuluan dari 51,2% menjadi 54,5%. Sedangkan pada perempuan sedikit
menurun yaitu sebanyak 2% di tahun 2009, pada tahun 2010 menjadi
1,2% (Depkes RI,2010)
.
3. Dampak Masalah Jika Tidak diatasi ?
Untuk dampak sebenarnya tidak berpengaruh karena terapi musik
hanya terapi farmakologi untuk mengurangi rasa nyeri dan dapat
membantu terapi analgetik pada pasien fraktur, terapi musik juga
bisa mengurangi pemberian terapi analgetik dan meningkatkan
untuk kepuasan pasien dalam tindakan keperawatan
4. Berdasarkan masalah penelitian, apa tujuan dan hipotesis yang
ditetapkan oleh peneliti ?
Tujuan : Pengaruh Terapi musik terhadap penurunan skala nyeri pasien
farktur di Irina A RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado
Hipotesis : terdapat adanya Pengaruh Terapi musik terhadap penurunan
3
skala nyeri pasien farktur di Irina A RSUP Prof. Dr. R.D.
Kandou Manado
2 Metode
1. Desain penelitian apa yang digunakan ?
quasi experiment dengan pendekatan pretest-posttest with control
grop design.
Untuk Desain Eksperimen :
a. Apakah menggunakan kelompok kontrol untuk menentukan
efektifitas suatu intervensi

b. Apakah peneliti melakukan random alokasi (randomisasi)?


tidak
c. jika peneliti melakukan randomisasi, bagaimana prosedurnya,
apakah dilakukan randomisasi sederhana, blok, stratifikasi?
Tidak menggunakan randomisasi
d. Jika ternyata pada data dasar (base line) terdapat perbedaan
karakteristik/variabel perancu pada kedua kelompok, apakah
peneliti melakukan pengendalian pada uji statistik dengan
stratifikasi atau uji multivariate?
1. Desain
Pada karakteristik yang digunakan yaitu, usia, jenis kelamin,
Penelitian
riwayat fraktur, dan tingkatan nyeri
Dalam penelitian ini, penelitian tidak menyebutkan bagaimana
pengedalian pada uji statistik
e. Apakah peneliti melakukan masking atau penyamaran dalam
memberikan perlakuan pada responden (responden tidak
menyadari apakah sedang mendapatkan intervensi yang di uji
cobakan?
Peneliti tidak melakukan penyamaran dalam melakukan intervensi
penelitian
f. untuk menjamin kualitas pengukuran, apakah peneliti
melakukan blinding saat mengukur outcome? Blinding
merupakan upaya agar sampel atau peneliti tidak mengetahui
kedalam kelompok mana sampel dimasukkan (eksperimen atau
kontrol ). Hal ini menunjukkan upaya peneliti meningkatkan
validitas informasi.
4
Peneliti tidak melakukan bliding
1. Siapa populasi target dan populasi terjangkau ?
Pasien fraktur dengan skala nyeri di Irina A RSUP Prof. Dr. R.D.
Kandou Manado
2. Siapa sampel penelitian ? Apa kriteria inklusi dan ekslusi
sampel ?
Seluruh pasien yang mengalami fraktur di Irina A RSUP Prof. Dr.
R.D. Kandou Manado, peneliti tidak mencantumkan kriteria inklusi
dan eklusi pada jurnal
3. bagaimana metode sampling yang digunakan untuk memilih
sampel dari populasi target ?
2. Populasi
probability sampling jenis consecutive sampling
4. berapa jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ?
Metode atau rumus apa yang digunakan untuk menentukan
jumlah sampel ?
responden pasien fraktur.Sampel yang digunakan sebanyak
50 Responden dengan teknik probability sampling jenis
consecutive sampling pemilihan sampel dengan menetapkan
subyek yang memenuhi kriteria penelitian sampai kurun waktu
tertentu sehingga jumlah pasien yang diperlukan terpenuh
didapatkan jumlah 16 responden

1. variabel apa saja yang diukur dalam penelitian ?


Pengaruh Pemberian Terapi Music dalam mengurangi Nyeri pasien
Fraktur
2. Metode apa yang digunakan untuk mengumpulkan data ?
kuesioner
Pengukuran atau 3. Alat ukur apa yang digunakan untuk mengumpulkan data ?
Pengumpulan kuesioner
Data 4. bagaimana validitas dan realibilitas alat ukur/ instrumen yang
digunakan ? Apakah peneliti menguji validitas dan reliabilitas
alat ukur ? Jika dilakukan apa metode yang digunakan untuk
menguji
5
instrument yang digunakan peneliti telah baku. Peneliti tidak
menjelaskan uji validitas dan reabilitas instrument yang digunakan
5. Siapa yang melakukan pengukuran atau pengumpulan data ?
Apakah dilakukan pelatihan khusus untuk observer atau yang
melakukan pengukuran ?
Penelitian secara langsung melakukan pengukuran pada penelitian ini

1. Uji statistik apa yang digunakan untuk menguji hipotesis


atau menganalisis data ?
uji T sampel independen
2. untuk penelitian eksperimen apakah peneliti menggunakan
metode intention to treat atau on treatment analysis?
Peneliti tidak menjelaskan metode intention to treat atau treatmen
analiysis yang digunakan dalam jurnal, tetapi pada penelitian ini
semuan responden mengikuti penelitian ini sampai akhir dan tidak
ada yang drop out.
a. Intention To Treat adalah menganalisis semua sampel yang
Analisis Data
mengikuti penelitian, baik yang drop out, loss of follow up atau
berhenti sebelum penelitian selesai. Sampel yang drop out
dianggap hasil intervensi yang gagal.
b. on treatment analysis hanya menganalisis sampel yang
mengikuti penelitian sampai selesai saja, sedangkan sampel
drop out dianggap tidak mengikuti penelitian dan tidak
diikutkan dalam analisis.
3. Program atau Softhware statistik apa yang digunakan peneliti
untuk menganalisis data ?
Peneliti tidak menjelaskan software yang digunakan

3 Hasil
1. Alur penelitian 1. bagaimana alur (flow) penelitian yang menggambarkan
dan data base responden yang mengikuti penelitian sampai selesai, drop
line out dan loss of follow up?
pemilihan sampel dengan menetapkan subyek yang memenuhi
kriteria penelitian sampai kurun waktu tertentu sehingga jumlah
6
pasien yang diperlukan terpenuh dengan kriteria peneliti
dengan teknik probability sampling jenis consecutive sampling.
Penelitian menggambarkan proses penelitian dengan jelas.
2. Bagaimana karakteristik responden dan baseline data?
Karakteristik responden dalam penelitian ini yaitu : Usia, Jenis
kelamin, riwayat fraktur, tingkatan nyeri
Responden berdasarkan umur pada usia 18-25 tahun sebanyak 8
responden (50,0)
Responden berdasarkan jenis kelamin adalah laki-laki sebanyak
13 responden (81,2)
Responden berdasarkan riwayat fraktur tidak pernah sebanyak
13 responden (81,2)
Responden berdasarkan tingkat nyeri sedang sebanyak 13
responden (81,2)

3. Pada penelitian eksperimen apakah variabel perancu


(counfounding variabel) dalam data base line tersebar
seimbang pada setiap kelompok? jika tidak seimbang apa
dilakukan peneliti untuk membuat penelitian bebas dari
pengaruh variabel perancu?
Tidak
Usia : dari hasil penelitian ini usia termasuk dalam
katagorik usia produktif sehingga lebih banyak melakukan
aktivitas. Banyak aktivitas fisik akan menyebabkan tulang
lelah dan jika ada trauma berupa benturan dapat
mebgakibatkan tulang patah.
Jenis kelamin : sari hasil penelitian ini jenis kelamin laki-
laki lebih berisiko mengalami fraktur karena faktor aktivitas
fisik (bekerja) sehingga rentan menglami risiko jatuh.
Riwayat Fraktur : dari hasil penelitian separuh responden
pertama kali mengalami faraktur sebelumnya pasien belum
pernah patah tulang
Tingkat nyeri : dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa
tingkatan nyeri sedang dikarenakan sebagian besar pasien
tidak paham dengan cara menangani untuk mengurangi
7
nyeri pada patah tulang (fraktur)
1. Apa hasil utama dari penelitian? Jika peneliti melakukan
uji hipotesis, apakah hipotesis penelitian terbukti atau tidak
terbukti(bermakna atau tidak secara statistik)?apakah hasil
penelitian juga bermakna secara klinis?
Berdasarkan hasil analisis statistik Pengaruh Terapi Musik Pada
Pasien Fraktur di Irina A RSUP. Prof. Dr. R.D. Kandou Manado
menunjukan nilai P Value <0,05 (0,000) yang berarti terdapat
pengaruh yang signifikan anatara terapi musik terhadap skala
2. Hasil
nyeri.
Penelitian
2. Untuk penelitian eksperimen dengan variabel dependen
kategorik, apakah peneliti menjelaskan tentang nilai
kepentingan klinis dari hasil penelitian seperti number need
to treat(NNT), relative risk reduction(RRR) atau absolute
risk reduction (ARR).
Dalam penelitian ini tidak menjelaskan tentang nilai
kepentingan klinis seperti number need to treat (NNT), relative
risk reduction (RRR) atau absolute risk reduction (ARR).

4 Diskusi (discuss) 1. Bagaimana interprestasi peneliti terhadap hasil


penelitian? Apakah peneliti membuat interprestasi yang
rasional dan ilmiah tentang hal-hal yang ditemukan
dalam penelitian berdasarkan teori terkini? Catatan :
meskipun hasil penelitian tidak sesuai dengan hipotesis,
namun suatu penelitian tetap berkualitas jika peneliti
mampu menjelaskan rasional secara ilmiah mengapa
hipotesisnya tidak terbukti.
Menurut peneliti, pemberian analgestik dan terapi musik terbukti
dapat mempengaruhi nyeri lebih besar dari pada hanya diberikan
analgestik pada pasien fraktur di Irina A RSUP. Prof. DR. R.D.
Kandou Manado. Sehingga terapi musik bisa digunakan sebagai
terapi komplementer pada pasien fraktur.Penurunan nyeri ini
dapat membantu penyembuhan kondisi umum.Efek samping dari
penggunaan analgestik juga dapat dikurangi karena terdapat
pengaruh 8antara pemberian terapi musik pada pasien fraktur dan
pasien direkomendasikan untuk penurunan dosis komsumsi
analgestik.Hal ini dapat meningkatkan kepuasan pasien dalam
pelayanan keperawatan
2. Bagaiman nilai kepentingan (importancy) hasil penelitian?
Peneliti dapat membutikan bahwa ada Pengaruh Terapi musik
terhadap penurunan skala nyeri pasien fraktur
3. Bagaimana applicability hasil penelitian menurut
peneliti?apakah hasil penelitian dapat diterapkan pada
tatanan praktik keperawatan ditinjau dari aspek
fasilitas,pembiayaan, sumber daya manusia, dan aspek
legal?
Hasil Penelitian ini sangat bisa di terapkan di praktek
keperawatan karena tidak membutuhkan biaya, bisa di
terapakan oleh orang yang memahami tentang teknik non
farmakologis mengurangi nyeri menggunakan terapi musik
4. Apakah mungkin penelitian ini direplukasi pada setting
praktik klinik lainnya?
Diharapakan bahwa terapi musik untuk mengurangi skala nyeri
pada pasien fraktur ini dapat dilakukan secara terus menerus
dan bisa terprogram bisa memberikan hasil yang optimal
terhadap responden dan bisa dilakukan praktik klinik lain bisa
memprogramkan untuk dapat meningkatkan terapi
nonfarmakologis dnegan terapi musik
5. Apakah peneliti menjelaskan kekuatan dan kelemahan
penelitian? Apakah kelemahan ini tidak menurunkan
validitas hasil penelitian?
Tidak di jelaskan kelemahan dan kelebihan pada penelitian ini,
bagi para peneliti

9
PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP SKALA NYERI PADA
PASIENFRAKTUR DI IRINA A RSUP PROF. DR. R.D. KANDOU
MANADO

Rivaldy
Djamal Sefty
Rompas
Jeavery
Bawotong

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas


KedokteranUniversitas Sam Ratulangi Manado
Email:
rivaldydjamal@gmail.com

Abstract : Fractures that occur can cause common symptoms are pain, Pain is an
uncomfortable feeling and the subjective nature where only people who can feel. It is
necessary to seek the most effective approach in can effort to control the pain.One the
biggest fears of fracture patients is pain. For that nurses to provide information to
patients and their families about non-pharmacological therapy can help patient
ellemination or reduce pain among music therapy. Purpose of this study wa to
determine the effect of music therapy on fracture patients decrease pain scale. The
design studyis a quasi experimentaldesign pretest- posttest with control group.
TheSample ware taken that the total sample there was 50 patients. Data collected by
using a questionnaire. The Research Results on test T-test there is the effeck of music
therapy on pain scale reduction in fracture patients at Irina A RSUP Prof. Dr. R. D.
Kandou Manado (P value = 0,000; ɑ = 0,05). The conclusionfrom the study indicate
that there is an influence of music therapy on pain scale decline in fracture patients.
Suggestions for further research are expented to further investigate the distraks other
techniques associated with decreased pain scale.
Keywords: Music therapy, Pain, fracture patiens.

Abstrak : Fraktur yang terjadi dapat menimbulkan gejala yang umum yaitu nyeri atau
rasa sakit, Nyeri merupakan perasaan yang tidak nyaman dan bersifat subjektif dimana
hanya penderita yang dapat merasakannya. Perawat harus mencari pendekatan yang
paling efektif dalam upaya mengontrol nyeri.Salah satu ketakutan terbesar pasien fraktur
adalah nyeri, untuk itu perawat perlu memberikan informasi kepada pasien dan
keluarga pasien tentang terapi non farmakologi yang bisa membantu pasien dalam
menghilangkan atau mengurangi nyeri antaranya terapi musik. Tujuan Penelitian ini
untuk mengetahui pengaruh terapi musik terhadap penurunan skala nyeri pasien fraktur.
Desain penelitian yang digunakan quasi experiment dengan pendekatan desain pretest-
posttest with control grup.Sampel yang diambil yaitu seluruh total sampel yang ada
berjumlah 50 pasien. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner.
Hasil Penelitian berdasarkan uji T terdapat pengaruh terapi musik terhadap skala nyeri
pasien fraktur di Irina A RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado (P value = 0,000; ɑ =
0,05). Kesimpulan dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh terapi musik
terhadap skala nyeri pada pasien fraktur di Irina A RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado. Saranuntuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti lebih lanjut
mengenai teknik-teknik distraksi lain yang berhubungan dengan skala nyeri.
Kata kunci : Terapi musik, nyeri, pasien fraktur.
1
0
e-Journal Keperawatan (eKp) volume 3 Nomor 2 Oktober
2015
PENDAHULUAN dalam upaya mengontrol nyeri
Fraktur adalah terputusnya (Potter,2005).
kontuinitas tulang dan ditentukan sesuai Salah satu ketakutan terbesar
jenis dan luasnya(Smeltzer & Bare, pasien fraktur adalah nyeri, untuk itu
2006).Menurut World Health Organization perawat perlu memberikan informasi
(WHO), kasus fraktur terjadi di dunia kepada pasien dan keluarga pasien tentang
kurang lebih 13 juta orang pada tahun 2008, terapi non farmakologi yang bisa
dengan angka prevalensi sebesar 2,7%. membantu pasien dalam menghilangkan
Sementara pada tahun 2009 terdapat atau mengurangi nyeri antaranya terapi
kuranglebih 18 juta orang dengan angka musik. Musik bisa menyentuh individu baik
prevalensi sebesar 4,2%. Tahun 2010 secara fisik, psikososial, dan spiritual
meningkat menjadi 21 juta orang dengan (Campbell,2006).
angka prevalensi 3,5%. Terjadinya fraktur Musik terbukti menunjukkan
tersebut termasuk didalamnya insiden efek yaitu menurunkan tekanan darah, dan
kecelakaan,, cedera olah raga, bencana mengubah persepsi waktu.Perawat dapat
kebakaran, bencana alam dan lain menggunakan musik dengan kreatif
sebagainya (Mardiono,2010). diberbagai situasi klinik, pasien umumnya
Berdasarkan hasil Riset lebih menyukai melakukan suatu kegiatan
Kesehatan Dasar (RISKESDAS) oleh memainkan alat musik, menyanyikan lagu
Badan Penelitian dan Pengembangan atau mendengarkan musik.Musik yang
Depkes RI tahun 2007 di Indonesia terjadi sejak awal sesuai dengan suasana hati
kasus fraktur yang disebabkan oleh cedera individu, merupakan pilihan yang paling
antara lain karena jatuh, kecelakaan baik (Potter, 2006).
lalulintas dan trauma benda tajam/tumpul. Musik menghasilkan perubahan
Dari 45.987 peristiwa terjatuh yang status kesadaran melalui bunyi, kesunyian,
mengalami fraktur sebanyak 1.775 orang ruang, dan waktu.Musik harus didengarkan
(3,8%), dari 20.829 kasus kecelakaan lalu minimal 15 menit agar dapat memberikan
lintas, yang mengalami fraktur sebanyak efek teraupeutik. Pada keadaan perawatan
1.770 orang (8,5%) dari 14.127 trauma akut, mendengarkan musik dapat
benda tajam/tumpul, yang mengalami memberikan hasil yang sangat efektif dalam
fraktur sebanyak 236 orang (1,7%) upaya mengurangi nyeri pasca operasi
(Riskesdas Depkes RI, 2007). Survey pasien (Potter, 2006).
kesehatan Nasional mencatat bahwa kasus Penelitian yang dilakukan
fraktur pada tahun 2008 menunjukan McCaffrey menemukan bahwa intensitas
bahwa prevalensi fraktur secara nasional nyeri menurun sebanyak 33% setelah terapi
sekitar 27,7%. Prevalensi ini khususnya musik dengan menggunakan musik klasik
pada laki-laki mengalami kenaikan Mozart terhadap pasien osteoarthritis selama
dibanding tahun 2009 dari 51,2% menjadi 20 menit dengan musik Mozart (Chiang,
54,5%. Sedangkan pada perempuan 2012).
sedikit menurun yaitu sebanyak 2% di Berdasarkan data awal yang
tahun 2009, pada tahun 2010 menjadi diperoleh dari Irina A RSUP Prof. Dr. R.D.
1,2% (Depkes RI,2010) Kandou Manado jumlah pasien yang
Fraktur yang terjadi dapat mengalami fraktur pada tiga bulan terakhir
menimbulkan gejala yang umum yaitu sebanyak 50 kasus dengan gambaran skala
nyeri atau rasa sakit, pembengkakan dan nyeri pada 2 pasien yang diwawancarai dan
kelainan bentuk tubuh. Nyeri merupakan di ukur skala nyeri menggunakan NRS
perasaan yang tidak nyaman dan bersifat ditemui skala nyeri 5 – 6 (nyeri
subjektif dimana hanya penderita yang sedang).Berdasarkan uraian di atas, maka
dapat merasakannya. Untuk itu perlu peneliti sudah melakukan penelitian pada
mencari pendekatan yang paling efektif pasien fraktur di Irina A RSUP. Prof. Dr. R.

1
1
e-Journal Keperawatan (eKp) volume 3 Nomor 2 Oktober
2015
D. Kandou Manado tentang Pengaruh Terapi sampel dalam penelitian yang akan
Musik Terhadap Skala Nyeri Pada Pasien dilakukan. Selanjutnya peneliti memberikan
fraktur di Irina A RSUP. Prof. Dr. R. D. kuesioner untuk diisi oleh responden.
Kandou Manado. Pengolahan data dalam penelitian ini
menggunakan tahapan-tahapan sebagai
berikut yaitu editing, coding, data entry
METODE PENELITIAN cleaning dan tabulating.
Penelitian ini menggunakan desain Analisa data dalam penelitian ini yaitu
quasi experiment dengan pendekatan analisa univariat bertujuan untuk
pretest-posttest with control grop design. menjelaskan atau mendeskripsikan
Penelitian ini dilakukan di Irina A RSUP. karakteristik setiap variabel penelitian.
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.Waktu Analisa bivariat dilakukan untuk melihat ada
penelitian dilaksanakan pada bulanJuli 2015. tidaknya hubungan antaravariabel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh independen yaitu standar pelayanan
pasien fraktur yang dirawat di rungan Irina antenatal care dan kebijakan program
A RSUP Prof. Dr. R.D. Kandau Manado. pelayanan antenatal caredengan variabel
Yang menjadi sampel dalam penelitian dependen yaitu pengetahuan antenatal care
ini adalah dengan menggunakan cara non terintegrasi.uji T dependen dengan derajat
probability sampling jenis consecutive kemaknaan ∝ 0,05. Sedangkan uji statistik
sampling, yaitu pemilihan sampel dengan yang digunakan untuk melihat perbedaan
menetapkan subyek yang memenuhi kriteria mean tingkat nyeri antara kelompok
penelitian sampai kurun waktu tertentu intervensi dan kontrol menggunakan uji T
sehingga jumlah pasien yang diperlukan sampel independen (Sabri & Hastono 2002).
terpenuhi (Sastroasmoro & Ismael, 2002). Dalam melakukan penelitian, peneliti
Selama waktu penelitian jika terdapat dua memperhatikan masalah-masalah etika
orang pasien yang memenuhi kriteria penelitian yang meliputi informed consent
inklusi, maka peneliti akan akan (persetujuan menjadi responden), anonymity
menetapkan satu orang sebagai kelempok (kerahasiaan), dan confidentiality.
intervensi dan satu orang lainya sebagai HASIL DAN PEMBAHASAN
kelompok kontrol. Begitu seterusnya
A. Hasil
dilakukan berturut-turut sampai terpenuhnya 1. Analisa Univariat
jumlah sampel yang dibutuhkan. Tabel 1 distribusi frekuensi berdasarkan
Penelitian ini menggunakan instrumen umur responden
penelitian berupa kuesioner.
Prosedur pengumpulan data dalam Jenis Kelompok Kelompok
penelitian ini dilakukan dengan cara: setelah kelamin Kontrol intervensi
mendapat izin dari Program Studi Ilmu n % n %
Keperawatan UNSRAT, peneliti L 13 81,3 8 50,0
mengajukan izin penelitian ke tempat
penelitian. Pengumpulan data dilakukan P 3 18,8 8 50,0
secara langsung kepada responden, mulai
dari bulan Juli 2015. Pada saat Total 16 100,0 16 100,0
melaksanakan penelitian, peneliti
memperkenalkan diri, menyampaikan Sumber: Data Primer 2015
maksud dan tujuan dari penelitian yang akan
dilakukan. Setelah menyampaikan maksud
dan tujuan, peneliti menyerahkan lembar
persetujuan menjadi responden untuk
ditanda tangani oleh responden sebagai
bukti bahwa responden bersedia menjadi

1
2
e-Journal Keperawatan (eKp) volume 3 Nomor 2 Oktober
2015
Kelompok Kelompok
Tabel 2Distribusi responden kelompok Tingkat Kontrol intervensi
intervensi dan kontrol berdasarkan usia Nyeri n % n %

Nyeri Ringan 16 100,0 11 68,8


Kelompok Kelompok Nyeri Sedang 5 31,3
Usia Kontrol intervensi
n % n %
Total 16 100,0 16 100,0
18-25Tahun 8 50,0 7 43,8
26-30Tahun 3 18,8 1 6,3 Sumber: Data Primer 2015
31-35Tahun 3 18,8 2 12,5
>35 Tahun 2 12,5 6 37,5
2. Analisa Bivariat
Total 16 100,0 16 100,0 Tabel Analisis pengaruh terapi musik
terhadap skala nyeri pada pasien fraktur di
Sumber: Data Primer 2015
Irina A RSUP Prof. Dr. R.D.Kandou Manado
pada kelompok intervensi.
Tabel 3Distribusi responden kelompok
intervensi dan kontrol berdasarkan riwayat Mean SD SE P value
fraktur Sebelum 1,250 0,577 0,144
0,000
Sesudah 0,875 0,619 0,155
Kelompok Kelompok Sumber: Data Primer 2015
Riwayat Kontrol intervensi Tabel 7Analisis pengaruh terapi musik
Fraktur n % n % dengan skala nyeri pada pasien fraktur di
Tidak Pernah 13 81,3 11 68,8 Irina A RSUP Prof. Dr. R.D.Kandou Manado
pada kelompok kontrol yang tidak diberikan
Pernah 3 18,8 5 31,3 terapi musik.
Mean SD SE P value
Total 16 100,0 16 100,0 Sebelum 1,188 0,655 0,164 0,000
Sesudah 0,975 0,655 0,164
Sumber: Data Primer 2015 Sumber: Data Primer 2015

Tabel 4Distribusi responden kelompok B. PEMBAHASAN


intervensi dan kontrol berdasarkan tingkat 1. Pengaruh Terapi Musik Terhadap
nyeri sebelum intervensi Skala Nyeri Pada Pasien Fraktur
Kelompok Kelompok Hasil analisis statistik Pengaruh Terapi
Tingkat Kontrol intervensi Musik Pada Pasien Fraktur di Irina A RSUP.
Nyeri n % n % Prof. Dr. R.D. Kandou Manado menunjukan
nilai P Value <0,05 (0,000) yang berarti
Nyeri Ringan 3 18,8 3 18,8 terdapat pengaruh yang signifikan anatara
terapi musik terhadap skala nyeri. Hasil ini
Nyeri Sedang 13 81,2 13 81,2
sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Dian Novita (2012), dimana dia
Total 16 100,0 16 100,0 mengemukakkan bahwa ada pengaruh yang
signifikan antara terapi musik terhadap skala
Sumber: Data Primer 2015
nyeri pada pasien post operasi ORIF. Hasil
Tabel 5Distribusi responden berdasarkan penelitian ini juga terkait dengan yang
tingkat nyeri sesudah intervensi pada dilakukkan oleh Anggerini (2008), tentang
kelompok intervensi dan kontrol pengaruh terapi musik terhadap tingkat
persepsi nyeri pada pasien IInfark Miokard
dengan hasil penelitian diperoleh penurunan
tingkat nyeri yang lebih besar terjadi pada

1
3
e-Journal Keperawatan (eKp) volume 3 Nomor 2 Oktober
2015
kelompok intervensi.Hal ini berarti bahwa Campbell, D. (2006). Music : Physician For
intervensi terapi music dapat berpengaruh Times to Come. 3 Edition. Wheaton:
terhadap tingkat nyeri. Penelitian yang quest books.
dilakukan McCaffery menemukan bahwa
intensitas nyeri menurun sebanyak 33% Chiang, L (2012). The effect of music and
setelah terapi musik dengan menggunakan nature sounds on cancer pain and
music klasik Mozart terhadap pasien anxiety in hospice cancer patients.
osteoarthritis selama 20 menit dengan music Frances payne Bolton scool of
Mozart(Dian Novita, 2012). nursing case western reserve
Pemberian Analgestik merupakan university. (unpublished dissertation
prosedur standart pasien fraktur. Good,et.al paper)
2005, Nilssons 2008, mengemukakkan Davis, M. P. (2003). Cancer pain.The
penggunaan analgestik untuk mengatasi nyeri Cleveland Clinic
merupakan protokol yang seharusnya(Dian Foundation.Retrieved December
Novita,2012). 2005,(http://www.clevelandclinicme
Menurut peneliti, pemberian ded.com, diakses pada tanggal 19
analgestik dan terapi musik terbukti dapat November 2014).
mempengaruhi nyeri lebih besar dari pada
hanya diberikan analgestik pada pasien Departemen Kesehatan Repoblik
fraktur di Irina A RSUP. Prof. DR. R.D. Indonesia.(2010). Profil Kesehatan
Kandou Manado. Sehingga terapi musik bisa Indonesia 2008.Jakarta : Depertemen
digunakan sebagai terapi komplementer pada
Kesehatan Repoblik Indnesia
pasien fraktur.Penurunan nyeri ini dapat
membantu penyembuhan kondisi umum.Efek (www.depkes.go.id, diakses pada
samping dari penggunaan analgestik juga tanggal 17 November 2014).
dapat dikurangi karena terdapat pengaruh
antara pemberian terapi musik pada pasien Dian, N (2012). Pengaruh terapi musik
fraktur da pasien direkomendasikan untuk terhadap nyeri post operasi Open
penurunan dosis komsumsi analgestik.Hal ini Reduction And Internal Fixation
dapat meningkatkan kepuasan pasien dalam (ORIF) di RSUD DR. H.ABDUL
pelayanan keperawatan. MOELOEK PROVINSI LAMPUNG

Mardiono, (2010). Teknik Distraksi. Posted


KESIMPULAN
Teranalisi pengaruh positif terapi by Qittun on Wedneday, October 29
musik terhadap skala nyeri pada pasien 2008, (www.qittun.com, diakses
fraktur di Irina A RSUP. Prof. DR. R.D. pada tanggal 20 November 2014).
Kandou Manado.
Mansjoer, A. Suprohaita, Wahyu, I.W.
DAFTAR PUSTAKA Wiwiek. S. (2000).Kapita Selekta
Kedokteran. Jilid II. Jakarta: Media
Aru W. Sudoyo, Bambang, S. Idrus, A. Aesculapius
Marchellus, S. Siti, S. (2009). Ilmu
Penyakit Dalam. Jilid II. Jakarta: Nilson, U. (2009). Caring Musik: Musik
EGC Intervention For Improved
Ahles, T. A., Blanchard, E. B., & Healt,(www.orebrollcom/se/uso/page
Ruckdeschel, J. C. (2009).The _2436.aspx, diakses pada tanggal 20
multidimensional nature of November 2014
cancerrelated pain, Pain, 17, 272-
288.

1
4
e-Journal Keperawatan (eKp) volume 3 Nomor 2 Oktober
2015
Nilsson, U. (2008). The anxiety and pain (pp. 18- 34). New York: The
reducing effects of music Guilford Press.
interventions A systematic review.
AORN Journal, 87,780-807
Wigram, A., L. (2002). The effects of
Notoatmodjo (2010).Metediologi Penelitian vibroacoustic therapy on clinical and
Kesehatan.Rineka Cipta. Jakarta non-clinical population. St. georges
Hospital Medical School London
Potter, P. A. (2006). Fundamental of University. (unpublished
Nursing : Concepts, Process and Dissertation Paper)
Practice.Edisi 4. Renata. Jakarta:
EGC.

PSIK FK UNSRAT. (2013).Panduan


Penulisan Tugas Akhir Proposal dan
Skripisi.

RISKESDAS (2013).Hasil Riskesdas.


(Online),
(www.drive.google.com)diakses
tanggal 9 Oktober 2014, Jam 06.09
WITA.

Sjamsuhidayat, R., & Jong, W. (2005).Buku


Ajar Ilmu Bedah.Edisi 2, Jakarta:
EGC.

Smeltzer, S.C., & Bare, B.G.


(2006).Texbook of Medical-Surgical
Nursing.Philadelphia : Lippincott
Willams & Wilkins.

Sastroasmoro, S., & Ismael, S.


(2010).Dasar-dasar Metodologi
Penelitian Klinis.Edisi ke 3.Jakarta :
Sagung Seto.

Sabri, L, & Hastono, S.P. (2007). Modul


Biostatistik Kesehatan. Jakarta :
FKM-UI.

Turk, D. C. & Flor, H. (2010). Chronic pain:


A biobehavioral perspective. In R. J.
Gatchel & D. C. Turk
(Ed.).Psychosocial factors in pain

1
5

Anda mungkin juga menyukai