Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta
kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah dari Mata Kuliah Keperawatan Keluarga dengan
judul “Konsep Keluarga Sejahtera”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada Dosen Mata Kuliah
Keperawatan Keluarga kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.
Penulis
Kelompok 1
BAB II
PEMBAHASAN
2. Kesejahteraan
Merupakan terpenuhunya kebutuhan rohani dan jasmani dari
keluarga sesuai dengan tingkatan hidup keluarga. (Badan Pusat Statistik).
3. Keluarga sejahtera
Merupakan kelompok sosial yang terjadi atas pernikahan antara
laki laki dan perempuan, mampu memenuhi kebutuhan kebutuhan material
dan spiritual yang layak, hubungan baik dengan lingkungan, keluarga lain
serta masyarakat (Undang-Undang Republik Indonesia Noor 52 tahun
2009).
1
4. Tingkatan kesejahteraan keluarga
Tingkat kesejahteraan keluarga dibedakan menjadi 5 tahapan, yaitu:
a. Tahapan keluarga pra sejahtera (KPS)
Merupakan keluarga yang belum bisa mencapai satu dari 6 indikator KS
I (Kebutuhan dasar keluarga).
b. Tahapan keluarga sejahtera I (KS I) Merupakan tahapan yang tidak
memenuhi 8 indikator KS II ( kebutuhan psikologis) tapi bisa memenuhi
6 indikator KS I.
c. Tahapan keluarga sejahtera II yaitu tidak terpenuhinya salah satu dari 5
indikator KS III tapi mampu memenuhi 6 indikator kKS II ( Kebutuhan
pengembangan).
d. Tahapan keluarga sejahtera III (KS III) pada tahapan ini tidak bisa
memenuhi salah satu dari 2 indikator KS III Plus, tapi mampu memenuhi
semua Indikator dari KS I, KS II, KS III.
e. Tahapan keluarga sejahtera III Plus (KS III Plus) Merupakan keluarga
yang mampu memenuhi semua indikator dari KS I, KS II, KS III, KS III
Plus.
2
4) Bila ada anggota keluarga sakit dibawa ke sarana kesehatan.
Yang dimaksudkan disini adalah adanya puskesmas, rumah sakit,
apotek, posyandu sebagai tempat untuk keluarga membawa
anggotanya yang sakit.
5) Bila pasangan usia subur ingin ber KB pergi ke sarana kontrasepsi.
Yaitu adanya sarana yang memadai seperti puskesmas, RS, apotek
yang berkontribusi dalam pelayanan KB untuk tiap keluarga.
6) Semua anak umur 7-15 tahun dalam keluarga sudah bersekolah.
Merupakan kewajiban yang mewajibkan anak beusia 7-15 tahun
untuk bersekolah SD, SMP, SMA bagi tiap keluarga.
3
keluarga yang masih sehat sehingga ,masih bisa melakukan
fungsinya masing-masing, baik pekerjaan, sekolah maupun dalam
Rumah Tangga.
6) Adanya1 orang atau lebih anggota keluarga yang bekerja untuk
mendapatkan penghasilan. Yang dimaksudkan disini adalah
keluaaarga yang mempunyai anggota keluarga yang sudah dewasa
juga mampu untuk bekerja dan memperoleh penghasilan dalam
bentuk tunai maupun barang yang dipandang halal.
7) Seluruh anggota keluarga umur 10–60 tahun wajib bisa membaca
tulisan latin. Merupakan kemampuan membaca latin bagi keluarga
yang memiliki anggota yang berusia 10-60 tahun, juga mampu
memahami kalimat tersebut.
8) Pasangan dengan usia subur dengan anak dua atau lebih
menggunakan alat atau obat kontrasepsi. Adalah sebuah keluarga
yang memiliki status pasangan usia subur yang mempunyai 2 anak
dengan memakai kontrasepsi yang modern ( suntikan, pil, implant,
kondom, dll).
4
3) Makan bersama keluarga minimal seminggu sekali dimanfaatkan
untuk berkomunikasi. Yang dimaksudkan disini adalah makan
bersama keluarga sebelum dan sesudah makan, juga sebagai
kesempatan untuk mempererat komunikasi, membahas setiap ada
permasalahan tiap anggota keluarga.
4) Tiap keluarga ikut andil dalam kegiatan masyarakat di lingkungan
tempat tinggal. Yaitu adanya kontribusi sebagian anggota keluarga
atau masyarakat dalam kegiatan masyarakat, seperti gotong royong,
arisan, pkk, olahraga dan lainnya.
5) Keluarga memperoleh informasi dari surat kabar/Majalah/
Radio/Tv/Internet.
Tiap keluarga mempunyai akses untuk mendapatkan informasi dari
internet, koran, majalah baik secara lokal, nasional maupun
internasional.
d. Dua indikator keluarga sejahtera III Plus (KS III Plus) atau indicator
“aktualisasi diri“ (self esteem) dar 21 indikator keluarga, yaitu :
5
6