Anda di halaman 1dari 11

Nama : Atika Andraini, Amd. Keb.

Mata Kuliah : Evidance sehrsya based dalam praktik kebidanan


Program : konversi kota bengkulu
Judul jurnal : Pengaruh Teknik Genggam Jari Terhadap Penurunan

Nyeri Dismenore Pada Remaja Putri

No Item Ringkasan jurnal Analisis jurnal


1 Absrak Teknik mengenggam jari merupakan Angka kejadian dismenore di

bantuan sederhana dan ampuh untuk Swedia sekitar 72%.

menyelaraskan dan membawa tubuh Berdasarkan hasil penelitian di

menjadi seimbang. Relaksasi Amerika Serikat presentase

genggam jari digunakan untuk kejadian dismenore sekitar 60

memindahkan energi yang terhambat persen, dimana dismenore

menjadi lancar. Penelitian ini dialami 30 persen sampai 50

bertujuan untuk mengetahui pengaruh persen wanita usia reproduksi

teknik genggam jari terhadap dan 10 persen sampai 15 persen

penurunan nyeri dismenore pada diantaranya kehilangan

remaja putri di SMPN 1 Kabupaten kesempatan kerja, menganggu

Bengkulu Tengah Tahun 2020. kegiatan belajar disekolah dan

Penelitian ini menggunakan metode kehidupan keluarga (Dewi,

quasi eksperiment dengan 2019).

menggunakan rancangan one group

pretest-postet design. Sampel dalam

penelitian ini adalah seluruh siswi

SMPN 1 Kabupaten Bengkulu

1
Tengah yang mengalami dismenore

sebanyak 30 orang. Analsis data

menggunakan uji wilcoxon sign rank.

Hasil penelitian didapatkan rata rata

nyeri Dismenore sebelum intervensi

adalah 4.33, nilai terendah 2 dan

tertinggi 6, setelah dilakukan

intervensi rata rata nyeri Dismenore

adalah 2.73, nilai terendah 1 dan

tertinggi 5 dengan nilai beda mean

1.6. Ada pengaruh teknik genggam

jari terhadap nyeri dismenore

p=0.000. Berdasarkan hasil penelitian

diharapkan pihak Puskesmas melalui

unit PKPR dan pihak sekolah melalui

unit UKS dapat melatih remaja

melalui PIK-R SMPN 1 untuk terapi

teknik genggam jari sebagai upaya

mengurangi nyeri dismenore dan

meminimalkan penggunaan obat

farmakologi.

Kata kunci: Teknik Genggam Jari,


Dismenore, Remaja

2
2 Latar Gangguan siklus haid merupakan Hasil studi pendahuluan yang
belakang
masalah yang kerap dikeluhkan oleh peneliti lakukan di 3 SMPN

remaja, selain itu keluhan lain yang didapatkan data dari Unit

dikeluhkan remaja juga ialah dismenore Kesehatan Sekolah (UKS)

atau nyeri haid. Dismenore merupakan bahwa setiap bulannya selalu

keluhan ginekologis akibat saja ada siswi yang meminta izin

ketidakseimbangan hormon untuk tidak mengikuti proses

progesterone sehingga mengakibatkan pembelajaran karena mengalami

timbulnya rasa nyeri yang dialami nyeri perut dan mual akibat

wanita (Juliana, Rompas & Onibala, menstruasi. Data yang tercatat

2019). tahun 2019 di SMPN 5 dari 218

Upaya yang dilakukan untuk mengatasi siswi yang mengalami

dismenore salah satunya dengan dismenore 18 orang (8,2%),

pemberian obat untuk mengurangi SMPN 3 dari 208 siswi yang

nyeri, namun pemberian obat mengalami dismenore 12 orang

penghilang nyeri dalam jangka waktu (5,8%) dan di SMPN 1

lama tentu saja memiliki efek samping Kabupaten Bengkulu Tengah

yang berbahaya bagi kesehatan dari 440 siswi yang mengalami

perempuan (Rahmawati, Situmorang & dismenore 43 orang (9,7%).

Yulianti, 2019). Perlu adanya alternatif Hasil wawancara di SMPN 1

penanganan dismenorea non kabupaten Bengkulu Tengah

farmakologi yang tidak memberikan pada tanggal 1 Maret 2020

dampak untuk tubuh salah satunya dengan menggunakan kuesioner

3
dengan menggunakan teknik genggam yang dilakukan peneliti terhadap

jari (Destariyani, E. 2019). Teknik 15 orang siswi diperoleh 9 siswi

genggam jari, merupakan metode yang (60%) yang mengalami

sederhana dan dari beberapa penelitian dismenore. Dari 9 siswi yang

mengatakan bahwa metode ini efektif mengalami dismenore

dalam mengurangi nyeri. Teknik mengatakan jika sedang

mengenggam jari merupakan bagian dismenore mereka selalu

dari teknik Jin Shin Jyutsu. Jin Shin mengkonsumsi obat penahan

Jyutsu adalah akupresur Jepang. nyeri 3 orang (33,3%), di bawa

Bentuk seni yang menggunakan istirahat 2 orang (22,2%) dan

sentuhan sederhana tangan dan mengkonsumsi minuman yang

pernafasan untuk menyeimbangkan dijual bebas untuk mengatasi

energi didalam tubuh. Tangan (jari dan dismenore 4 orang (44,5%).

telapak tangan) adalah alat bantuan Berdasarkan uraian diatas dan

sederhana dan ampuh untuk penelitian yang terdahulu, maka

menyelaraskan dan membawa tubuh penulis merasa tertarik untuk

menjadi seimbang. Setiap jari tangan melakukan penelitian yang

berhubungan dengan sikap sehari-hari. berjudul “Pengaruh teknik

Ibu jari berhubungan dengan perasaan genggam jari terhadap

khawatir, jari telunjuk berhubungan penurunan nyeri dismenore pada

dengan ketakutan, jari tengah remaja putri di SMPN 1

berhubungan dengan kemarahan, jari Kabupaten Bengkulu Tengah”.

manis berhubungan dengan kesedihan,

4
dan jari kelingking berhubungan

dengan rendah diri dan kecil hati

(Saras, T, 2019).

Perasaan yang tidak seimbang, seperti

khawatir, takut, marah, kecemasan, dan

kesedihan dapat menghambat aliran

energi yang mengakibatkan rasa nyeri.

Relaksasi genggam jari digunakan

untuk memindahkan energi yang

terhambat menjadi lancer. Perlakuan

relaksasi genggam jari akan

menghasilkan impuls yang dikirim

melalui serabut saraf aferen non

nosiseptor. Serabut saraf non

nosiseptor mengakibatkan “pintu

gerbang” tertutup sehingga stimulus

nyeri terhambat dan berkurang (Hill,

2011 dalam Anang dan Rina 2018).

3 Metologi Penelitian ini adalah penelitian Pengambilan sampel penelitian

kuantitatif dengan desain penelitian menggunakan teknik purposive

quasi eksperiment dengan sampling dengan jumlah sampel

menggunakan rancangan one group sebanyak 30 orang. Kriteria

pretest-postet design. Penelitian ini inklusi dalam penelitian ini

5
hanya menggunakan satu kelompok adalah Siswi yang mengalami

intervensi, kelompok intervensi dismenore atau nyeri menstruasi

(diteliti keadaan sebelum dan sesudah) hari pertama atau hari kedua,

pada desain ini pengukuran dilakukan Siswi yang tidak menggunakan

dua kali, pengukuran pertama terapi farmakologik ataupun

dilakukan di awal (pretest) sebelum ramuan herbal dan tidak

adanya intervensi dan pengukuran mengkonsumsi makanan

kedua (posttest) dilakukan setelah ataupun minuman yang

diberikan intervensi. Intervensi bermaksud untuk mengurangi

dilakukan pada hari pertama haid saat nyeri dismenore selama

klien mengalami dismenore dengan perlakuan, Siswi yang bersedia

melakukan intervensi teknik genggam menjadi responden.

jari selama 20 menit, klien dianjurkan Penelitian ini dilakukan saat

mengambil posisi senyaman mungkin terjadinya pandemi covid-19,

dengan berbaring ataupun duduk, dimana semua siswa SMPN

fokus, relaks dengan menggenggam diliburkan sebagai upaya

jarinya senyaman mungkin selama 2 memutus mata rantai penularan

menit untuk setiap jari. Setelah Covid-19. Sehingga penelitian

memberikan intervensi peneliti dilakukan di rumah responden

membagikan kembali kuesioner dengan kunjungan ke rumah

posttest untuk menilai dismenore responden.

setelah kegiatan intervensi. Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh

6
siswi SMPN 1 Kabupaten Bengkulu

Tengah yang mengalami dismenore

pada bulan Maret 2020 sebanyak 43

orang.

4 Hasil 1. Analisis Univariat Berdasarkan hasil analisis tabel

dengan menerapkan protokol 1nilai dapat diketahui bahwa

pencegahan covid-19 yaitu, rata-rata nyeri terendah 1 dan

menggunakan masker, menjaga jarak tertinggi 5. Nilai beda dismenore

dan mencuci tangan. Data primer sebelum intervensi adalah rata-

diperoleh melakukan penilaian rata nyeri sebelum dan sesudah

lasngsung nyeri dismenore yang 4.33, nilai terendah 2 dan

dialami responden sebelum dan tertinggi 6. diberikan intervensi

setelah intervensi. adalah 1.6, tdapat Rata-rata nyeri

Analisa yang dilakukan untuk melihat dismenore setelah diketahui

rata-rata (mean) dari tingkat dismenore. bahwa terjadi perubahan

Analisis ini dilakukan dengan diawali dilakukan intervensi nilai mean

uji normalitas data menggunakan 2,73, pada nyeri dismenore

shapiro wilk, karena data tidak setelah diberikan intervensi

berdistribusi normal analisis Berdasarkan hasil analisis tabel


maka
1 dapat diketahui bahwa nilai
menggunakan Uji Wilcoxon Sign rank
p=0,000 <α =0,05, maka Ho
untuk melihat perbedaan rata-rata ditolak dan Ha diterima. Maka

tingkat dismenore sebelum dan sesudah dapat disimpulkan bahwa teknik


genggam jari berpengaruh
dilakukkan perlakuan.

7
terhadap dismenore
4 Pembahasan Pengaruh teknik genggam jari Hasil penelitian setelah

terhadap penurunan dismenore intervensi menunjukan terjadi

sebelum dan sesudah intervensi perubahan nyeri dimana

Berdasarkan hasil penelitian diketahui responden nyeri ringan

bahwa terdapat 7 responden dengan sebanyak 22 orang, nyeri

nyeri ringan sebelum intervensi, ringan diangka 3 sebanyak 8

dimana terdapat 6 responden dengan orang, nyeri ringan diangka 2

nyeri ringan diangka 3, keluhan yang sebanyak 10 orang dan nyeri

dirasakan adanya nyeri dan mules ringan diangka 1 sebanyak 4

pada daerah perut dan klien dapat orang. Responden dengan

berkomunikasi dengan baik, 1 nyeri sedang sebanyak 8 orang,

responden dengan nyeri ringan nyeri sedang diangka 5

diangka 2, keluhan yang dirasakan sebanyak 2 orang, nyeri sedang

nyeri yang hilang timbul pada bagian diangka 4 sebanyak 6 orang.

perut. Terdapat 23 responden dengan Pada penelitian ini juga

nyeri sedang. 11 responden dengan ditemukan 2 responden tidak

nyeri sedang diangka 4 dengan terjadi penurunan skala nyeri

keluhan nyeri pada daerah perut klien setelah intervensi (6.7%).

terlihat mendesis, menyeringai, bisa Berdasarkan hasil wawancara

menunjukan lokasi nyeri dan masih saat penelitian responden saat

bisa mengikuti perintah dengan baik menstruasi selain mengalami

dan ditandai dengan kram dan kaku dismenore juga mengalami

8
pada perut, 6 responden nyeri sedang peningkatan asam lambung

diangka 5 dengan keluhan yang yang menyebabkan adanya rasa

dirasakan nyeri seperti tertekan atau mual dan kurang kosentrasi,

bergerak dan masih bisa mengikuti sehingga mempengaruhi

perintah dengan baik dan 6 responden produksi hormone endorphin.

nyeri sedang diangka 6 dengan Hasil penelitian menunjukan

keluhan yang dirasakan nyeri seperti rata-rata nyeri sebelum

terbakar atau ditusuk-tusuk dan masih intervensi 4,33 dan setelah

bisa mengikuti perintah dengan baik. kegiatan 2,73 terjadi penurunan

nyeri setelah diberikan intervensi

genggam jari dengan beda mean

1,6. Hasil wawancara klien

menyatakan merasa nyeri terasa

menjadi lebih ringan, dan tubuh

menjadi lebih nyaman.

Menggenggam jari disertai

dengan menarik nafas dalam-

dalam dapat mengurangi

ketegangan fisik dan emosi,

karena genggaman jari akan

menghangatkan titik-titik masuk

dan keluarnya energi pada

meridian (saluran energi) yang

9
berhubungan dengan organorgan

di dalam tubuh yang terletak

pada jari tangan (Dewi (2010)

dalam Destariyani, E, 2019).

Hasil uji statistik wilcoxon sign

rank menunjukkan p=0,000 <α

=0,05 berarti ada pengaruh

teknik genggam jari dengan

penurunan dismenore. Teknik

genggam jari merupakan salah

satu alternatif penanganan

dismenorea non farmakologi

yang sederhana, bisa dilakukan

dimanapun dan setiap kali

merasakan nyeri serta tidak

memberikan dampak pada

tubuh.

5 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat

diketahui bahwa rata rata nyeri

dismenore sebelum intervensi adalah

4,33 nilai terendah 2 dan tertinggi 6.

Setelah dilakukan intervensi rata rata

nyeri dismenore adalah 2.73, nilai

10
terendah 1 dan tertinggi 5 dengan nilai

beda mean 1.6. Ada pengaruh teknik

genggam jari terhadap dismenore

p=0.000

11

Anda mungkin juga menyukai