Anda di halaman 1dari 7

Indonesian Journal of Nursing Research (IJNR)

Jurnal Ilmiah Bidang Keperawatan dan Kesehatan


Available on http://jurnal.unw.ac.id/ijnr

Gambaran Tingkat Nyeri Haid (Dysminorhea) pada Remaja Putri di Kelurahan Gedanganak

Isabel Maria Marques1, Suwanti2


1,2
Program Studi S1 Keperawatan, Fakultas Kesehatan, Universitas Ngudi Waluyo

Email: wanticintanurfatwa@gmail.com

Article Info Abstract


Article History: Dysmenorhea is pain felt in the lower abdomen during menstruation
Accepted 21 November caused by uterine muscle spasms. This pain can be felt before and
2022 after menstruation which is colicky or continuous. Dysmonorhea
often occurs in adolescents. To find out the description of the level
of menstrual pain (dysminorhea) in young women in Gedanganak
Kata kunci: Village. This research is a descriptive research. The population is
Dysmonorhea, Remaja 1000 young women in the Gedanganak Village and a sample of 91
Putri, Nyeri Haid. people with purposive sampling and using the NRS questionnaire
with inclusion criteria. Data analysis with frequency distribution.
The study showed an overview of the level of menstrual pain in
young women in the Gedanganak Village, mostly in the moderate
pain category, namely 43 respondents (43%), 7 respondents in the
non-pain category (7%), 20 respondents in the mild pain category
(20%), and 21 in severe pain. respondents (21%). It is hoped that
young women can increase their knowledge and information about
handling dysmenorrhea such as reading books, asking health
workers or using facilities such as the internet.

Abstrak
Dysmenorhea merupakan nyeri yang dirasakan pada perut bagian
bawah selama masa menstruasi yang disebabkan oleh kejang otot
uterus. Nyeri ini dapat dirasakan sebelum dan sesudah menstruasi
yang bersifat kolik atau terus menerus. Dysmonorhea banyak terjadi
pada remaja. Untuk mengetahui gambaran tingkat nyeri haid
(dysminorhea) pada remaja putri di Kelurahan Gedanganak.
Penelitian ini berupa penelitian deskriptif. Populasinya adalah
remaja putri di Kelurahan Gedanganak sebanyak 1000 orang dan
sampel sebanyak 91 orang dengan purposive sampling dan
menggunakan kuesioner NRS dengan kriteria inklusi. Analisa data
dengan distribusi frekuensi. Penelitian menunjukkan gambaran
tingkat nyeri haid pada remaja putri di Kelurahan Gedanganak
sebagian besar kategori nyeri sedang yaitu sebanyak 43 responden
(43%), kategori tidak nyeri 7 responden (7%), kategori nyeri ringan
Corresponding author:
Suwanti
Email: wanticintanurfatwa@gmail.com
Indonesian Journal of Nursing Research, Vol 5 No 2, November 2022
e-ISSN 2615-6407
2

20 responden (20%), dan nyeri berat 21 responden (21%).


Diharapkan untuk remaja putri dapat meningkatkan pengetahuan
dan informasi tentang penanganan dysminorhea seperti membaca
buku, bertanya kepada petugas kesehatan atau menggunakan
fasilitas seperti internet.

PENDAHULUAN menghiraukan disminore tersebut) (Misrotun ,


Kesehatan reproduksi merupakan hal 2018).
yang sangat penting untuk pria maupun wanita. Dismenorea merupakan gangguan
Kesehatan reproduksi didefinisikan sebagai menstruasi yang sering dialami oleh remaja
suatu kesejahteraan fisik, mental dan social putri. Dismenorea ditandai dengan nyeri perut
secara utuh tidak semata-mata bebas dari bagian bawah dan dapat disertai dengan gejala
penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang gejala lainnya. Sebagian besar nyeri haid terjadi
berkaitan dengan sistem reproduksi, fungsi dan saat usia remaja dan dapat menimbulkan
prosesnya menurut (Aisyaroh et al., 2019). dampak konflik emosional, ketegangan dan
Sedangkan remaja atau adolescent adalah yang kegelisahan. Akibat dismenore mereka bahkan
berarti tubuh kea rah kematangan. tidak dapat pergi kesekolah, aktivitas belajar
Permasalahan pada kesehatan reproduksi yang dalam pembelajaran terganggu, konsentrasi
sering kali ditemukan adalah ketika remaja menjadi menurun bahkan tidak ada sehingga
putri mulai mengalami menstruasi. materi yang diberikan selama pembelajaran
Angka kejadian dismenorhea di dunia yang berlangsung tidak bisa ditangkap oleh
sangat besar, lebih dari 50% perempuan di remaja yang sedang mengalami dismenorea
setiap negara mengalami nyeri menstruasi. (Made Sri Dewi Lestari, 2013).
Angka persentase di Amerika sekitar 60% dan
di Swedia sekitar 72%. Sementara di Indonesia Patofisiolofi nyeri merupakan rangsangan nyeri
angkanya diperkirakan 55% perempuan usia diterim oleh nociceptors pada kulit bisa
produktif yang nyeri selama menstruasi. intensitas tinggi maupun rendah seperti
Penyebab terjadinya nyeri dismenorea peregangan pada suhu serta lesi jaringan.
dikarenakan adanya peningkatan hormon Sistem yang terlibat dalam transmisi dan
prostaglandin. Hormon ini mengakibatkan persepsi nyeri pada daerah kulit dan terutama
kontraksi uterus dan vasokonstriksi pembuluh bagian superfisial ini disebut sebagai sistem
darah. Aliran darah yang menuju ke uterus nosiseptik. Sensitivitas dari nosiseptik
menurun sehingga uterus tidak mendapat suplai dipengaruhi oleh banyak faktor dan amat
oksigen yang adekuat sehingga menyebabkan berbeda pada setiap individunya.(Judha,
nyeri. Menurut data dari American Congress Of 2012).
Obstetricians And Gynecologist (2016), lebih Menurut (Mubarak, 2017) faktor yang
dari 50% wanita mengalami nyeri haid setiap dapat mempengaruhi nyeri misalnya
bulannya. Di Indonesia terdapat 90% wanita pengelaman masa lalu dimana individu yang
pernah mengalami dismenore. Berdasarkan mempunyai pengelaman yang multiple dan
data dari profil Dinas Kesehatan Provinsi Jawa berkepanjangan dengan nyeri akan lebih sedikit
Tengah pada tahun 2017 jumlah remaja putri gelisah dan lebih toleran terhadap nyeri
usia 10-19 tahun sebanyak 2.899.120 jiwa. dibandingkan dengan orang yang hanya
Sedangkan yang mengalami dismenorea di mengalami sedikit nyeri. Bagi kebanyakan
propinsi jawa tengah mencapai 1.465.876 jiwa. orang, bagaimanapun, hal ini tidak benar
Di Semarang terdapat 2,11% - 3,1% dari seringkali, lebih berpengelaman individu
jumlah wanita yang mengalami dismenore dengan nyeri yang dialami, makin takut
datang ke bagian kebidanan (Tetapi banyak individu tersebut terhadap peristiwa yang
wanita yang mengalami dismenore tidak menyakitkan yang akan diakibatkan.
melaporkan atau berkunjung ke dokter atau Kemuadian ada faktor ansietas dimana
tenaga kesehatan dan cenderung tidak hubungan antara nyeri dan ansietas bersifat
kompleks. Ansietas sringkali meningkatkan

Isabel Maria Marques – Gambaran Tingkat Nyeri Haid (Dysminorhea) pada Remaja Putri Di Kelurahan
Gedanganak
99

perseppsi nyeri, tetapi nyeri juga dapat misalnya endometriosis (sebagian besar),
menimbulkan suatu perasaan ansietas. Untuk fibroids, adenomyosis.
faktor budara ada keyakinan dan nilai-nilai Berdasarkan penelitian sebelumnya yang sudah
budaya mempengaruhi cara individu mengatasi dilakukan pada remaja putri di SMAN 1 Model
nyeri. Individu mempelajari apa yang Tambang didapatkan hasil dari 168 responden,
diharapkan dan apa yang diterima oleh sebagian besar pada tingkat nyeri merasakan
kebudayaan mereka. Hal ini meliputi nyeri sedang yaitu 79 responden (47,0%),
bagaimana bereaksi terhadap nyeri. mengalami nyeri ringan 65 responden (38,7%),
Ada perbedaan makna dan sikap mengalami nyeri berat 24 responden (14,3%).
dikaitkan dengan nyeri diberbagai kelompok Sedangkan berdasarkan penelitian Bekti
budaya. Untuk faktor usia merupakan faktor Yunianti (2014) di SMP Bhekti Karyakota
penting dapat mempengaruhi nyeri, khsusnya Magelang, mengatakan bahwa hasil tingkat
pada anak-anak dan lansia. Perkembangan dysminorhea diperoleh hasil paling banyak
yang ditemukan diantara kelompok usia ini adalah dysminorhea kategori sedang sejumlah
dapat mempengaruhi bagaimana anak-anak dan 66 mahasiswi (47,8%), dysminorhea kategori
lansia bereaksi terhadap nyeri. Adapun faktor ringan sejumlah 46 mahasiswi (33,3%), dan
makna nyeri yang berkaitan dengan paling sedikit adalah dysminorhea kategori
pengelaman nyeri dan cara seseorang berat sejumlah 24 mahasiswi (18,8%).
beradaptasi terhadap nyeri. Hal ini juga Berdasarkan hasil studi pendahuluan
dikaitkan secara dekat dengan latar belakang dengan dilakukan wawancara terhadap 10
budaya individu tersebut. Individu akan remaja putri di Kelurahan Gedanganak
mempersepsikan nyeri dengan cara berbeda- didapatkan hasil 3 responden nyeri ringan, 3
beda apabila nyeri tersebut memberikan kesan responden tidak nyeri, 3 responden nyeri
ancaman, suatu kehilangan, hukuman dan sedang (responden dapat menunjukkan lokasi
tantangan. nyeri, dapat mendeskripsikannya, dapat
Penanganan disminorhea secara non mengikuti perintah dengan baik) dan 1
farmakologis menurut (Kusmiyati, 2016) dapat responden nyeri berat (responden tidak dapat
melakukan masase yang merupakan pijatan mengikuti perintah tapi masih respon terhadap
lembut pada bagian tubuh yang mengalami tindakkan, dapat menunjukkan lokasi nyeri,
nyeri dengan menggunakan tangan. Teknik ini tidak dapat mendeskripsikannya, tidak dapat
dapat merangsang tubuh untuk melepaskan diatasi dengan alih posisi, napas panjang dan
senyawa endorphin yang merupakan pereda distraksi).
sakit alami sehingga akan menyebabkan Berdasarkan pada latar belakang
relaksasi otot dan memberikan efek sedasi. tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan
Beberapa agen farmakologi digunakan untuk penelitian dengan judul “Gambaran tingkat
menangani nyeri. Semua agen tersebut nyeri haid (dysminorhea) pada remaja putri di
membutuhkan resep dokter. Keputusan Kelurahan Gedanganak”.
perawat, dalam penggunaan obta-obatan dan
penatalaksaan klien yang menerima terapi METODE PENELITIAN
farmakologi, membantu dalam upaya Penelitian ini merupakan penelitian de
memastikan penanganan nyeri yang mungkin skriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah
dilakukan. remaja putri di Kelurahan Gedanganak dengan
Menurut (Najmi, 2016) menjelaskan jumlah 1000 remaja putri. Teknik pengambilan
bahwa jenis-jenis disminor yaitu dismenore sampel yang digunakan dalam penelitian ini
primer adalah nyeri menstruasi yang biasa adalah purposive sampling dengan jumlah
dirasakan oleh perempuan saat mengalami haid sampel sebanyak 91 responden. Analisa data
tanpa adanya kelainan pada alat reproduksi. yang digunakan adalah distribusi frekuensi.
Rasa nyeri ini biasanya terjadi setelah 12 bulan Alat yang digunakan penelitian ini adalah
atau lebih, dimulai sejak haid yang pertama dan kuisioner NRS.
disminor sekunder atau yang disebut juga
dismenore ekstrinsik adalah nyeri menstruasi
yang terjadi karena kelainan ginekologik,

Isabel Maria Marques – Gambaran Tingkat Nyeri Haid (Dysminorhea) pada Remaja Putri Di Kelurahan
Gedanganak
100

HASIL DAN PEMBAHASAN menstruasi menunjukkan remaja putri di


Hasil Penelitian Karakteristik Responden Kelurahan Gedanganak sebagian besar lama
a. Gambaran Karakteristik Remaja Putri Di menstruasi 5 – 7 hari yaitu sebanyak 73
Kelurahan Gedanganak Berdasarkan Umur, responden (73%).
Pendidikan, Usia Menarche, dan Lama
Menstruasi b. Gambaran tingkat nyeri haid pada remaja di
Kelurahan Gedanganak
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Tabel 2 Distribusi Frekuensi Tingkat Nyeri
Responden Berdasarkan Umur, Pendidikan, Haid Pada Remaja Putri Di Kelurahan
Usia Menarche, dan Lama Menstruasi Remaja Gedanganak

Karakteristik Frekuen Presenta Tingkat Nyeri Frekuensi Persen


si se Haid (f) (%)
Umur Remaja 10 100% Tidak Nyeri 7 7
awal Nyeri Ringan 20 20
Remaja 33 Nyeri Sedang 43 43
tengah Nyeri Berat 21 21
Remaja 48 Jumlah (N) 91 100,0
akhir
Pendidik SMP 14 100% Berdasarkan Tabel 2 menunjukan
an SMA 21 tingkat nyeri haid pada remaja di Kelurahan
Mahasis 56 Gedanganak sebagian besar kategori nyeri
wa sedang yaitu sebanyak 43 responden (43%).
Usia Remaja 80 100%
Menarch awal Pembahasan
e Remaja 11 Gambaran tingkat nyeri haid pada
tengah remaja putri di Kelurahan Gedanganak
Remaja 0 Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan tingkat
akhir nyeri haid pada remaja putri di Kelurahan
Lama 1-4 hari 2 100% Gedanganak sebagian besar kategori sedang
Menstru 5-7 hari 73 yaitu sebanyak 43 responden (43%).
asi Berdasarkan karakteristik usia responden yang
>7 hari 16
mengalami nyeri haid kategori sedang yaitu
Putri Di Kelurahan Gedanganak.
berusia 14 – 21 tahun dengan tingkat
pendidikan sebagian besar mahasiswa
Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan
sebanyak 56 responden(56%), kemudian untuk
remaja putri di Kelurahan Gedanganak
usia menarche sebagian besar umur pertama
sebagian besar berumur 18 - 21 tahun (Remaja
haid berusia 12-14 tahun (remaja awal)
Akhir ) yaitu sebanyak 48 responden (48%).
sebanyak 80 respondnen (80%), dan lama
Gambaran Karakteristik Remaja Putri Di
menstruasi sebagian besar 5-7 hari yaitu
Kelurahan Gedanganak Berdasarkan
sebanyak 73 responden (73%)
Pendidikan menunjukkan remaja putri di
Hasil penelitian ini diperkuat oleh
Kelurahan Gedanganak sebagian besar
pendapat atau teori dari (Bobak, Lowdermilk,
berpendidikan sebagai Mahasiswa yaitu
2012), bahwa rentang umur remaja berada pada
sebanyak 56 responden (56%). Kemudian
usia 15 tahun hingga 16 tahun. Sebagian besar
Gambaran karakteristik remaja putri di
berada di umur 16 tahun. Masa remaja
Kelurahan Gedanganak berdasarkan usia
merupakan periode peralihan waktu individu
menarche menunjukkan remaja putri di
beralih dari fase anak ke fase dewasa Masa
Kelurahan Gedanganak sebagian besar umur
remaja merupakan periode peralihan waktu
pertama haid berusia 15-17 tahun (remaja awal)
individu beralih dari fase anak ke fase dewasa
yaitu sebanyak 80 responden (80%). Dan
Pada usia ini juga sering terjadi optimalisasi
gambaran Karakteristik Remaja Putri Di
fungsi saraf rahim yang meningkatkan sekresi
Kelurahan Gedanganak berdasarkan lama
Isabel Maria Marques – Gambaran Tingkat Nyeri Haid (Dysminorhea) pada Remaja Putri Di Kelurahan
Gedanganak
101

prostaglandin, sehingga menimbulkan rasa rahim belum mengalami pelebaran, sehingga


sakit saat menstruasi atau biasa disebut pada usia remaja awal kajadian dysminorhea
dismenorhea. Menurut (Proverawati, 2012) sering ditemukan.
rentang usia remaja yakni pada usia 15-21 Kebanyakan responden mengalami
tahun dimana pada masa tersebut terjadi proses nyeri sedang juga disebabkan oleh lama
pematangan baik itu pematangan fisik, biologis menstruasi. Berdasarkan hasil penelitian ini
maupun psikologis. Menurut (Notoatmodjo, bahwa lama menstruasi berkisaran antara 4-10
2007) mengatakan bahwa usia mempengaruhi hari. Hal ini sesuai dengan pendapat Semakin
daya tangkap dan pola pikir seseorang. lama perode mentruasi maka semki lama uterus
Semakin bertambah usia akan semakin berkontraksi sehingga prostaglandin yang
berkembang pola daya tangkap dan pola dihasilkan akan lebih banyak dan akhirnya
pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperoleh dapat menimbulkan rasa nyeri dan juga
akan semakin membaik. kontraksi uterus yang terus menerus dapat
Berdasarkan penelitian ini didapatkan menimbulkan suplai darah keuterus terhenti
bahwa sebagian besar responden berpendidikan atau berkurang sehingga mengakibatkan
sebagai mahasiswa sebanyak 59 responden. terjadinya dismenorea (Soetjiningsih., 2012),
Pendapat atau teori dari (Maisel Oktabela, Pernyataan ini juga didukung oleh
2019), mengatakan bahwa pengetahuan yang (Vilsinskaite. 2019), mengatakan bahwa wanita
adekuat tentang nyeri haid sangat penting untuk dengan periode menstruasi lebih lama dapat
dimiliki oleh remaja putri. Pengetahuan yang meningkatkan kejadian disminore primer. Hal
adekuat dapat menstimulus terbentuknya sikap ini didukung penelitian sebelumnya yang
yang baik dalam menerapkan tindakan yang menjelaskan bahwa perempuan dengan periode
efektif untuk mereduksi nyeri haid yang menstruasi yang lama, jumlah pendarahan yang
dirasakan mereka. banyak dan siklus menstruasi yang tidak teratur
Pengetahuan ada hubungannya dengan dapat beresiko terjadinya disminore.
tingkat pengetahuan merupakan domain yang Selain nyeri kategori sedang ditemukan
sangat penting akan terbentuknya sebuah juga ada 7 remaja putri (7%) yang mengalami
tindakan yang akan dilakukan selanjutnya oleh tidak nyeri dengan usia 14-21 tahun dengan
seseorang. Dikarenakan itu dibutuhkan suatu tingkat pendidikan mahasiswi sebanyak 5
pengetahuan yang memadai bagi remaja responden (5%) dan SMP sebanyak 2
tentang nyeri haid, bukan hanya sebagai suatu responden (2%). Dimana remaja putri yang
penentu perilaku selanjutnya, tetapi juga bisa mengalami kategori tidak nyeri sebagian
bertindak sebagai pencegah hal yang tidak berpendidikan mahasiswi dan sudah memiliki
diinginkan akibat dari ketidaktahuan remaja pengetahuan yang cukup disebabkan juga
mengenai nyeri haid. karena mahasiswi sering terpapar media,
Kategori nyeri sedang pada responden sehingga mahasiswi dengan mudah mengakses
juga dipengaruhi oleh usia menarche. informasi mengenai kesehatan reproduksi
Berdasarkan hasil penelitian ini bahwa usia khususnya masalah disminore. Pengetahuan
menarche mulai dari usia 11 – 15 tahun. mahasiswi didapat dari sumber informasi yang
Menurut (Widjanarko, 2014), menyatakan bila diperoleh mahasiswi mengenai dismenore dan
menarche terjadi pada usia yang lebih awal dari penanganan dismenore.
normal dimana alat reproduksi belum siap Informasi memberikan pengaruh
untuk mengalami perubahan dan masih terjadi terhadap pengetahuan seseorang. Mahasiswi
penyempitan pada leher rahim maka akan yang mempunyai banyak informasi akan
timbul rasa sakit ketika menstruasi. Usia mempunyai pengetahuan yang luas sehingga
menarche bervariasi, dari rentang umur 10-16 mempengaruhi sikap dan perilaku mahasiswa
tahun. Akan tetapi usia menarche dapat di tersebut dalam mengatasi dan upaya untuk
katakan normal apabila terjadi pada usia 12-14 mengurangi nyeri haid ketika menstruasi
tahun. Menurut (Hermawan, 2012) mengatakan datang.
bahwa remaja awal pada seorang putri yang
baru mengalami menstruasi akan mengalami
nyeri haid (dysminorhea) berat karena leher

Isabel Maria Marques – Gambaran Tingkat Nyeri Haid (Dysminorhea) pada Remaja Putri Di Kelurahan
Gedanganak
102

PENUTUP Maisel Oktabela(1), M. P. (2019).


Kesimpulan Retracted:Hubungan Pengetahuan
Penelitian yang dilakukan kepada Siswi Tentang dismenorea dengan
responden yang mengalami disminore pada perilaku penanganan dismenorea. Ilmu
remaja putri di Kelurahan Gedanganak, dapat Kesehatan Masyarakat(Journal of
disimpulkan bahwa: Public HealthSciences), 0.
Tingkat nyeri haid remaja putri Kelurahan
Gedanganak kategori sedang sebanyak 43 Mubarak, K. (2017). Analisis Kadar Α -
responden (43%). Tidak nyeri 7 responden Tokoferol ( Vitamin E ) Dalam Daun
(7%), nyeri ringan 20 responden (20%), dan Kelor ( Moringa Oleifera Lam ) Dari
nyeri berat 21 responden (21%). Daerah Pesisir Dan Pegunungan Serta
Saran Potensinya [ Analysis of α -Tokopherol
Bagi Responden / remaja Diharapkan ( Vitamin E ) Extracted from Moringa
untuk remaja putri dapat meningkatkan Leaves ( Moringa oleifera Lam ) Colle.
pengetahuan dan informasi tentang penanganan Kovalen, 3(1), 78–88.
dysminorhea seperti membaca buku dan
bertanya kepada petugas kesehatan atau Najmi, Nur, L. (2016). Buku Pintar Menstruasi.
menggunakan fasilitas seperti internet untuk
mengetahui upaya penaganan dysminorhea Ni Made Sri Dewi Lestari. (2013). Pengaruh
yang baik. Dismenorea pada remaja
Bagi Masyarakat Diharapkan
masyarakat lebih memperhatikan jika ada Notoatmodjo. (2007). Promosi Kesehatan dan
remaja putri yang mengalami nyeri haid Ilmu Perilaku. Rineka Cipta.
dilingkungan sekitarnya.
Bagi Peneliti selanjutnya Diharapkan
untuk melanjutkan penelitian ini secara Proverawati, A. (2012). Menarche Menstruasi
mendalam dengan menambah variable Pertama Penuh Makna. Mutiara
penelitian serta menggunakan rancangan Medika.
penelitian yang lebih baik.
Soetjiningsih. (2012). Tumbuh Kembar Remaja
DAFTAR PUSTAKA & Permasalahannya Cetakan Kedua.
Aisyaroh, N., Sarjuni, & Wahyuni, S. (2019).
Metode Tasawuf Meningkatkan Status Vilsinskaite. D.S., Vaidokaite. G., Macys. Z.,
Kesehatan Reproduksi Remaja melalui B. Z. (2019). The Risk Factors of
Peer Educator Siswa SMP. Pengabdian dysmenorrhea in young women. NCBI.
Kepada Masyarakat, 3.
Widjanarko, B. (2014). Tinjauan Terapi pada
Bobak, Lowdermilk, J. (2012). Buku Ajar Dismenore Primer. Majalah
Keperawatan Maternitas. Kedokteran Damianus., 05, 16.

Hermawan. (2012). Dismenore (nyeri saat Santrock. (2014). AdoAisyaroh, N., Sarjuni, &
haid). Wahyuni, S. (2019). Metode Tasawuf
Judha, M. (2012). Teori Pengukuran Nyeri dan Meningkatkan Status Kesehatan
Nyeri Persalinan. Penerbit Pustaka Reproduksi Remaja melalui Peer
Baru Press. Educator Siswa SMP. Pengabdian
Kepada Masyarakat, 3.
Kusmiyati, Kusmiyati, I Wayan Merta, A. S. B.
(2016). Studi Pengetahuan Tentang Bobak, Lowdermilk, J. (2012). Buku Ajar
Menstruasi Dengan Upaya Keperawatan Maternitas.
Penanganan Dismenore Pada
Mahasiswa Pendidikan Biolog. Hermawan. (2012). Dismenore (nyeri saat
haid).

Isabel Maria Marques – Gambaran Tingkat Nyeri Haid (Dysminorhea) pada Remaja Putri Di Kelurahan
Gedanganak
103

Judha, M. (2012). Teori Pengukuran Nyeri dan


Nyeri Persalinan. Penerbit Pustaka
Baru Press.

Kusmiyati, Kusmiyati, I Wayan Merta, A. S. B.


(2016). Studi Pengetahuan Tentang
Menstruasi Dengan Upaya
Penanganan Dismenore Pada
Mahasiswa Pendidikan Biolog.

Mubarak, K. (2017). Analisis Kadar Α -


Tokoferol ( Vitamin E ) Dalam Daun
Kelor ( Moringa Oleifera Lam ) Dari
Daerah Pesisir Dan Pegunungan Serta
Potensinya [ Analysis of α -Tokopherol
( Vitamin E ) Extracted from Moringa
Leaves ( Moringa oleifera Lam ) Colle.
Kovalen, 3(1), 78–88.

Isabel Maria Marques – Gambaran Tingkat Nyeri Haid (Dysminorhea) pada Remaja Putri Di Kelurahan
Gedanganak

Anda mungkin juga menyukai