Anda di halaman 1dari 12

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG

DYSMENORHEA DENGAN PERILAKU


PENANGANAN DYSMENORHEA DI
PESANTREN AS-SYALAFIAH
MLANGI YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh :
Hesti Fauziah Sabaruddin
1610104281

PROGRAM STUDI KEBIDANAN DIPLOMA IV


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2017
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG
DYSMENORHEA DENGAN PERILAKU
PENANGANAN DYSMENORHEA DI
PESANTREN AS-SYALAFIAH
MLANGI YOGYAKARTA
Hesti Fauziah Sabaruddin ,Siti Arifah
Universitas‘Aisyiyah Yogyakarta
Email:Hestieserly@gmail.com

Latar Belakang : Salah satu ketidaknyamanan fisik yang dapat mengganggu


aktivitas sehari-hari saat menstruasi yaitu dysmenorhea. Keluhan para remaja tentang
dysmenorhea seperti siksaan rutin yang mereka hadapi setiap bulan. Perilaku yang
dialami remaja bila sakit berkaitan dengan tindakan atau kegitan seseorang untuk
mencari penyembuhan atau penanganan terhadap rasa sakit yang dialami. Metode :
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional, dengan pendekatan cross
sectional. Sampel yang digunakan diambil berdasarkan teknik total sampling, yaitu
sebanyak 52 orang remaja putri di pesantren As-Syalaffiyah Mlangi Yogyakarta.
Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini adalah kuisioner. Data dianalisis
menggunakan uji kendall’s-tau. Hasil : Hasil uji statistik menggunakan kendall’s-tau
didapatkan p-value 0,035 artinya ada hubungan pengetahuan tentang dysmenorhea
dengan perilaku penanganan dysmenorhea, dengan koefisien korelasi kendall’s-tau
0,280 artinya semakin baik tingkat pengetahuan tentang dysmenorhea, semakin baik
pula perilaku penanganan dysmenorhea yang dilakukan. Simpulan dan Saran : ada
hubungan pengetahuan tentang dysmenorhea dengan perilaku penanganan
dysmenorhea pada remaja putri.

KataKunci: Dysmenorhea, remaja putri

Background: One of the physical discomforts that can interfere with daily
activities during menstruation is dysmenorhea. The teenagers' complaints about
dysmenorrhea are like the routine abuse they face each month. The behavior of
teenagers when sick is related to the actions or activities of a person to seek healing
or treatment of the pain experienced. Method: The instrument of data collection in
this research is questionnaire. Data were analyzed using kendall's-tau test. Result:
The result of statistical test using kendall's-tau obtained p-value 0,035 means that
there is correlation of knowledge about dysmenorhea with dysmenorhea handling
behavior, with correlation coefficient of kendall's-tau 0,280 means the better the
knowledge level about dysmenorhea, the better the dysmenorhea handling behavior
done. Conclusions and Suggestions: There is a connection of knowledge about
dysmenorrhea with dysmenorhea handling behavior in adolescent girls.

Keywords: dysmenorhea, adolescent girls


A. PENDAHULUAN ketidakhadiran pada waktu di sekolah.
Remaja putri yang secara emosional
Menurut World Health tidak stabil, jika mereka tidak dapat
Organization (WHO), masa remaja penjelasan yang baik tentang
adalah masa peralihan dari masa menstruasi mudah mengalami
kanak-kanak menuju masa dewasa, dysmenorhea. Sehingga perlu
dimana pada masa itu terjadi dijelaskan pada remaja putri, bahwa
pertumbuhan yang pesat termasuk dysmenorhea adalah kondisi medis
fungsi reproduksi sehingga yang terjadi sewaktu haid/menstruasi
mempengaruhi terjadinya perubahan- yang dapat mengganggu aktivitas dan
perubahan perkembangan, baik fisik, memerlukan pengobatan yang ditandai
mental, maupun peran sosial dengan nyeri atau rasa sakit didaerah
(Kumalasari, 2012). perut maupun panggul (Judha,dkk).
Peristiwa paling penting pada Keluhan para remaja tentang
masa pubertas remaja putri adalah dysmenorhea seperti siksaan rutin
gejala menstruasi atau haid yang yang mereka hadapi setiap bulan
menjadi pertanda biologi dari bahkan banyak perempuan
kematangan seksual.Hal ini berpendapat rasa nyeri yang dirasakan
memunculkan bermacam peristiwa, setiap kali menstruasi itu lebih
yaitu reaksi hormonal, biologis dan menyakitkan daripada melahirkan
psikis. Proses-proses somatis yang seorang bayi. Tindakan medis seperti
berlangsung secara siklis dapat terjadi atau mengkonsumsi obat-obatan
pengulangan secara periodik peristiwa analgetik (penghilang rasa sakit).
menstruasi (Marmi, 2013). Merupakan upaya mereka untuk
Pengetahuan di peroleh dari mengatasi rasa sakit yang dialaminya
informasi baik secara lisan, tertulis setiap bulan (BKKBN, 2007).
serta melihat dari. pengetahuan di Menurut Calis (2011) dampak
peroleh dari fakta atau kenyataan yang ditimbulkan bagi wanita pada
dengan mendengar radio, melihat saat dysmenorhea yaitu fisik yang
televisi, dan sebagainya. Serta dapat di lemah, kurang gerak dan stres. Karena
peroleh dari pengalaman berdasarkan nyeri menstruasi ini banyak wanita
pemikiran kritis (Soekanto, 2010). muda pergi ke dokter untuk konsultasi
Menurut Herlina (2008), Individu dan pengobatan. Nyeri dirasakan
yang kurang memahami pengetahuan sebelum dan selama menstruasi sering
dysmenorhea akan mudah mengalami kali muncul mual, pusing dan lemas.
dysmenorhea serta dapat Nyeri ini sedemikian hebatnya
mempengaruhi perilakunya. Perilaku sehingga memaksa penderita untuk
tersebut tergantung dari pemahaman istrahat sering kali wanita
individu tentang suatu hal tersebut, meninggalkan pekerjaanya dan bagi
sehingga pengetahuan ini selanjutnya remaja putri banyak yang tidak hadir
akan mendorong individu melakukan di sekolah serta tidak mengikuti proses
perilaku dalam menghadapi pembelajaran, sehingga aktivitas
dysmenorhea. pembelajaran bisa terganggu
Menurut Chung-Hey Chen konsentrasi bisa menurun bahkan tidak
(2008), menyatakan bahwa nyeri pada ada, serta materi yang diberikan
saat menstruasi merupakan penyakit selama pembelajaran yang
wanita yang biasa banyak menjadi berlangsung tidak bisa ditangkap oleh
masalah bagi ilmu kebidanan karena remaja putri yang mengalami
bisa kambuh dan dapat mengganggu dysmenorhea .
aktifitas serta menyebabkan
Perilaku yang dialami remaja beredar di pasaran. Masyarakat juga
bila sakit berkaitan dengan tindakan beranggapan bahwa nyeri ini akan
atau kegitan seseorang, untuk mencari hilang setelah wanita menikah,
penyembuhan, pada saat orang sakit sehingga mereka membiarkan
atau anaknya sakit ada beberapa gangguan tersebut (Admin, 2010).
tindakan atau perilaku yang muncul, Berdasarkan Studi
antara lain didiamkan saja artinya sakit pendahuluan yang dilakukan di
tersebut diabaikan, tetap menjalankan Pesantren As-Syalafiah Yogyakarta
kegiatan sehari-hari, mengambil pada tanggal 25 januari 2017, dari
tindakan dengan melakukan hasil wawancara 10 responden
pengobatan sendiri pengobatan ada terdapat 4 yang mengetahui tentang
dua cara yaitu cara tradisional dysmenorhea dan 6 yang tidak
misalnya minum jamu, dan cara mengetahui tentang dysmenorhea, 9
moderen misalnya minum obat yang responden yang mengalami
dibeli dari apotek, dan pergi ke dysmenorhea dan 1 responden yang
fasilitas pelayanan kesehatan yang tidak mengalami dysmenorhea.
terdiri dari dua yaitu pelayanan Berdasarkan latar belakang
kesehatan tradisional misalnya ke diatas, peneliti tertarik untuk
dukun atau ke paranormal, dan melakukan penelitian hubungan
pelayanan kesehatan modern misalnya Pengetahuan tentang dysmenorhea
ke pukesmas atau ke rumah sakit dengan perilaku penanganan
(Notoadmodjo, 2012). dysmenorhea pada remaja putri
Upaya penanganan pesantren As’syalafiah Yogyakarta.
dysmenorhea yang dilakukan sebagian
remaja putri adalah mengoleskan B. Metode
minyak kayu putih pada daerah nyeri,
tiduran, minum obat pengurang rasa Penelitian ini menggunakan
sakit, dan sebagian lagi hanya jenis penelitian deskriptif korelasional
membiarkan gejala tersebut karena yaitu penelitian yang diarahkan untuk
terbatasnya informasi tentang menjelaskan hubungan antara dua
kesehatan reproduksi remaja variabel yaitu variabel bebas
khususnya tentang menstruasi dan (pengetahuan tentang dysmenorhea)
permasalahanya, yaitu dysmenorhea. dengan variabel terikat(perilaku
Dalam kehidupan masyarakat, penanganan dysmenorhea).
permasalahan tentang menstruasi Pendekatan penelitian yang diterapkan
masih dianggap hal yang tabu, adalah dengan pendekatan cross
masyarakat beranggapan bahwa nyeri sectional, yaitu pengambilan data
haid merupakan rasa sakit yang hanya dilakukan pada satu waktu
dibesar-besarkan dibuat wanita tertentu saja (Saryono, 2008).
sebagai hal yang menyakitkan, Populasi merupakan
padahal menstruasi adalah hal yang keseluruhan unit yang akan dilakukan
normal yang dialami oleh setiap penelitian (Notoatmodjo, 2010).
wanita sehingga persepsi ini perlu Populasi pada penelitian ini adalah
diluruskan dan ini adalah tanggung remaja putriyang berjumlah 52 orang
jawab tenaga kesehatan di Pesantren As-Syalafiah Mlangi
(Wiknjosastro,2009). Wanita di Yogyakarta tahun 2017. Dalam
Indonesia yang mengalami penelitian ini teknik pengambilan
dysmenorhea lebih banyak sampel yang digunakan adalah Total
mengatasinya dengan mengkonsumsi sampling atau sampling jenuh, yaitu
obat penghilang rasa nyeri yang cara pengambilan sampel dengan
mengambil semua anggota populasi Remaja Putri di Pondok
menjadi sampel, cara ini dilakukan Pesantren As’syalafiah
bila populasinya kecil (Hidayat, 2014). Yogyakarta
Analisis data dalam penelitian ini Penget Perilaku
ahuan penanganan
mengggunakan uji statistik Kendall N tentan dysmenorhea Total p-
Tau. Dengan batas kemaknaan (α = o g Tidak valu
Tepat
0,05). . dysme Tepat e
norhe
F % F % F %
a
C. HASIL DAN PEMBAHASAN 1
Baik
9 81 2 18 1 100
. ,8 ,2 1 0,03
1. Analisis Univariat 2 6 30 1 70 2 100 5
Cukup
Tabel 4.1 Analisis . 4 0
UnivariatPengetahuan Tentang 3 Kuran 7 33 1 66 2 100
. g ,3 4 ,7 1
Dysmenorhea pada Remaja Putri Sumber : Data Primer, 2017
Di Pondok Pesantren As’syalafiah
Yogyakarta Berdasarkan Tabel 4.2 remaja
No Variabel N % putri dengan pengetahuan baik tentang
1 Pengetahuan dysmenorhea memiliki perilaku
Tentang
penanganan dysmenorhea tepat
Dysmenorhea
a. Kurang 21 40,4 sebanyak 9 orang (81,8%), remaja
b. Cukup 20 38,5 putri yang memiliki pengetahuan
c. Baik 11 21,2 cukup tentang dysmenorhea memiliki
2 Perilaku perilaku penanganan dysmenorhea
Penanganan 30 57,7
tidak tepat sebanyak 14 orang (70%)
Dysmenorhea 22 42,3
a. Tidak dan remaja putri yang memiliki
Tepat pengetahuan kurang tentang
b. Tepat dysmenorhea memiliki perilaku
Sumber : Data Primer, 2017 penanganan dysmenorhea tidak tepat
sebanyak 14 orang (66,7%).
Berdasarkan Tabel 4.1
didapatkan bahwa pengetahuan C. Keeratan HubunganPengetahuan
tentang dysmenorhea dengan Tentang Dysmenorhe dengan
persentase tertinggi adalah Perilaku Penanganan
pengetahuan kurang sebanyak 21 Dysmenorhe
responden (40,4%) dan persentase
terendah adalah pengetahuan baik Tabel 4.3 Keeratan Hubungan
sebanyak 11 responden (21,2%), Pengetahuan tentang Dysmenorhea
perilaku penanganan dysmenorhea dengan Perilaku Penanganan
dengan persentase tertinggi adalah Dysmenorhea pada Remaja Putri di
perilaku penanganan dysmenorhea Pondok Pesantren As-Syalafiah
tidak tepat sebanyak 30 orang (57,7%) Yogyakarta
dan persentase terendah adalah
perilaku penanganan dysmenorhea Korelasi kendall Tau
tepat sebanyak 22 responden (42,3%).
Correlationcofficient 0,280*
2. Analisis Bivariat Sig. (2-tailed) 0,035
Tabel 4.2 Hubungan
Pengetahuan Tentang
Dysmenorhea dengan Perilaku
Penanganan Dysmenorhea pada
Berdasarkan hasil kendall tau kesehatan terdekat sehingga
diatas di peroleh angka koofisien menyebabkan rendahnya pengetahuan
korelasi = 0,280*, artinya tingkat mereka tentang disminore (Februanty,
kekuatan hubungan antara variabel 2017).
pengetahuan dengan perilaku Namun, bisa juga dipengaruhi
penanganan dysmenorhe sebesar 0,280 cara mendapatkan sumber informasi
dengan menunjukan kekuatan yang dysmenorhea misalnya melalui media
rendah. Diketahui nilai signifikasi atau inetrnet. Remaja putri yang
sign.(2-tailed) 0,035, karena nilai sign memperoleh informasi melalui internet
(2-tailed) 0,035 < dari 0,05 yang Jarang remaja putri yang pergi ke
berarti bahwa Ha diterima dan Ho di petugas kesehatan untuk memeriksa
tolak, artinya ada hubungan yang ketika mengalami dismenore. Menurut
signifikan antara variabel pengetahuan remaja putri ketika mereka mengalami
tentang dysmenorhea dengan variabel dismenore lebih baik beristirahat ke
perilaku penanganan dysmenorhea. ruang unit kesehatan sekolah. Oleh
karena itu remaja putri sering meminta
D. Pembahasan izin pada saat jam pelejaran untuk
beristirahat ke ruang unit kesehatan
1. Pengetahuan Tentang sekolah bahkan ada yang minta izin
Dysmenorhea untuk beristirahat pulang ke rumah.
Padahal, pentingnya memperoleh
Hasil penelitian didapatkan informasi dari petugas kesehatan
bahwa pengetahuan tentang mengenai cara penanganan dismenore
dysmenorhea dengan persentase dengan baik agar aktivitas remaja putri
tertinggi adalah pengetahuan kurang tidak terganggu ketika mengalami
sebanyak 21 responden (40,4%). Hal dismenore. Berbagai informasi dari
ini sejalan dengan penelitian yang banyak pihak luar penting untuk
dilakukan Purba dkk (2014) diperoleh menambah pengetahuan remaja putri
jumlah responden terbanyak yang tentang penanganan dismenore baik
memiliki pengetahuan kurang yaitu dari media, orang tua, tenaga
sebanyak 36 orang (54,5%). Hasil kesehatan, maupun dari teman (Purba
penelitian ini juga sejalan dengan dkk, 2014).
penelitian Sitorus dkk (2015) bahwa Pengetahuan remaja yang
tingkat pengetahuan responden di kurang tentang dysmenorhea bisa juga
SMP Swasta Kualuh Kabupaten dipengaruhi usia responden yang
Labuhan Batu Utara pengetahuan berada pada tahap remaja yang
kategori tidak baik sebanyak 33 orang berkaitan dengan penyerapan
(62,5%). informasi yang didapatkan
Informasi memberikan (Dynastiti,2013). Pada remaja tahap
pengaruh terhadap pengetahuan awal dan menengah belajar dan
seseorang. Seseorang yang menerima informasi tetapi tidak
mempunyai banyak informasi akan mampu menerapkan informasi tersebut
mempunyai pengetahuan yang luas dalam kehidupan mereka. Remaja
(Notoatmodjo, 2007). Pengetahuan tahap akhir (17-21 tahun) memahami
remaja putri yang kurang tentang dirinya dengan baik dan dapat
dysmenorhea kemungkinan mengaitkan dengan jelas informasi
dipengaruhi oleh minimnya informasi yang abstrak ke dalam hidupnya
yang di dapat oleh responden dari (Bobak dkk, 2012).
orang tuanya, teman sebayanya,
internet maupun dari petugas
2. Perilaku Penanganan penanganan dysmenorhea tepat
Dysmenorhea sebanyak 9 orang (81,8%), remaja
putri yang memiliki pengetahuan
Hasil penelitian didapatkan cukup tentang dysmenorhea memiliki
bahwa perilaku penanganan perilaku penanganan dysmenorhea
dysmenorhea dengan persentase tidak tepat sebanyak 14 orang (70%)
tertinggi adalah perilaku penanganan dan remaja putri yang memiliki
dysmenorhea tidak tepat sebanyak 30 pengetahuan kurang tentang
orang (57,7%). Penelitian ini sejalan dysmenorhea memiliki perilaku
dengan penelitian Purba dkk (2014) penanganan dysmenorhea tidak tepat
bahwa persentase tertinggi sebanyak 14 orang (66,7%).
penanganan tentang dysmenorhea Hasil uji statistik menggunakan
adalah kurang sebanyak 33 orang kendall’s-tau didapatkan p-value
(50%). 0,035 artinya ada hubungan
Kurangnya perilaku remaja pengetahuan tentang dysmenorhea
putri dalam menangani dismenore dengan perilaku penanganan
ketika menstruasi terjadi karena dysmenorhea pada remaja putridi
kurangnya kesadaran remaja putri Pondok Pesantren As’syalafiah
mengetahui penyebab, gejala, dancara Yogyakarta. Kemudian, koefisien
penanganannya, sehingga remaja putri korelasi kendall’s-tau 0,280 artinya
tidak pernah memeriksakan kepetugas antara pengetahuan tentang
kesehatan. Selain itu kurangnya dysmenorhea dengan perilaku
ketertarikan untuk mencari berbagai penanganan dysmenorhea pada remaja
informasi mengenai dismenore putridi Pondok Pesantren As’syalafiah
sehingga remaja putri kurang Yogyakarta memiliki hubungan positif
mengetahui perilaku penanganan artinya semakin baik tingkat
dismenore yang baik (Purba dkk, pengetahuan tentang dysmenorhea,
2014). semakin baik pula perilaku
Perilaku pada dasarnya penanganan dysmenorhea yang
merupakan sebuah subjek yang tidak dilakukan.
dapat diukur dengan mudah, karena Hasil penelitian ini sejalan
perilaku merupakan suatu proses yang dengan penelitian Purba dkk (2014)
terjadi dalam diri seseorang secara dimana hasil penelitian ini
terus menerus.Perilaku akan selalu menggunakan uji chi square diperoleh
mengalami perubahan selama manusia nilai p = 0,000 dengan tingkat
hidup dan belajar. Perilaku kemaknaan α = 0,05 maka p < 0,05.
penanganan terhadap dismenorea tidak Sehingga hasil penelitian ini
hanya dipengaruhi oleh pengetahuan menunjukan bahwa terdapat hubungan
seseorang tetapi dapat pula yang signifikan antara pengetahuan
dipengaruhi oleh sikap, kepercayaan dengan perilaku penanganan
dan tradisi yang ada. dismenore, maka Ha diterima dan Ho
ditolak.
3. Hubungan Pengetahuan tentang Hasil penelitian ini sejalan juga
dysmenorhea dengan Perilaku dengan penelitian Syahrias (2014)
penanganan dysmenorhea menunjukkan hasil perhitungan uji Chi
Square dan nilai p = 0,000, karena
Hasil penelitian didapatkan nilai p < 0,05 maka Ho ditolak,
bahwa remaja putri dengan sehingga dapat disimpulkan bahwa
pengetahuan baik tentang ada hubungan pengetahuan tentang
dysmenorhea memiliki perilaku disminore dengan perilaku
penanganan disminore pada siswi tertinggi adalah perilaku
kelas VIII di SMPN 12 Kota Batam. penanganan dysmenorhea tidak
Penelitian ini juga sejalan tepat sebanyak 30 orang
dengan Dinastiti (2013) dengan Hasil (57,7%).
pengujian korelasi Kendall’s tau c. Hasil uji statistik menunjukan
dengan tingkat kesalahan 5%, koofisien korelasi sebesar
didapatkan nilai korelasi Kendall’stau 0,280, sehingga dapat
= 0,510 dengan p = 0,000. Karena dinyatakan bahwa terdapat
nilai p < 0,05 maka Ho ditolak, hubungan pengetahuan tentang
sehingga dapat disimpulkan bahwa dysmenorhea dengan perilaku
ada hubungan tingkat pengetahuan penanganan dysmenorhea pada
tentang dysmenorea dengan perilaku remaja putri di Pondok
penanganan dysmenorea pada Siswi Pesantren As’syalafiah
kelas XI A1 SMAN 1 Pare. Yogyakarta dengan keeratan
Pengetahuan yang dimiliki hubungan yang rendah.
siswi tentang disminore menjadi 2. Saran
landasan terbentuknya perilaku untuk a. Bagi Remaja Putri Pondok
menangani disminore. Pengetahuan Pesantren As-Syalafiah
yang baiktentang dismenore, dapat Yogyakarta
mengembangkan kemampuan Remaja putri hendaknya aktif
mengambil keputusan untuk dalam memperoleh informasi
menangani dismenore dengan baik. mengenai penanganan
Semakin baik pengetahuan tentang dysmenorhea sehingga remaja
dismenore yang dimiliki remaja putri dengan pengetahuan yang baik
maka sikap yang ditunjukkan untuk remaja dapat melakukan
menangani dismenore juga semakin penanganan dysmenorhea
baik. Dengan pengetahuan yang baik dengan tepat.
akan mempengaruhi sikap remaja putri b. Bagi Pondok Pesantren As-
untuk menangani dismenore dengan Syalafiah Yogyakarta
tepat (Syahrias, 2014). Diharapkan Pondok Pesantren
As-Syalafiah Yogyakarta bisa
E.Simpulan dan Saran memfasilitasi peningkatan
pengetahuan remaja putri
1. Simpulan tentang dysmenorhea dengan
cara mengaktikan program
Berdasarkan hasil penelitian dan PIK-KRR yang ada dan
pembahasan yang telah dilakukan bekerja sama dengan
untuk mengetahui “Hubungan perguruan tinggi kesehatan
Pengetahuan tentang dysmenorhea ataupun pihak Puskesmas
dengan Perilaku penanganan untuk mengadakan
dysmenorhea pada remaja putri penyuluhan secara berkala
dipesantren As’syalafiah Yogyakarta”, mengenai penanganan
dapat disimpulkan sebagai berikut: dysmenorhea
a. Pengetahuanm tentang c. Bagi Peneliti Lain
dysmenorhea dengan persentase Diharapkan dapat
tertinggi adalah pengetahuan mengembangkan penelitian ini
kurang sebanyak 21 responden dengan desain yang berbeda
(40,4%) . misalnya faktor pendidikan
b. Perilaku penanganan orang tua, pernah/tidak
dysmenorhea dengan persentase mendapatkan penyuluhan.
Defi Nafiroh,Nuke Devi
DAFTAR PUSTAKA Indrawati.(2013). Gambaran
pengetahuan remaja tentang
Adesola, RN. (2010). Management of dismenore pada siswi putri di
primary dysmenorhea by MTS Nu Mranggen
school adolescents in ILE- Kabupaten Demak. Jurnal
IFE Nigeria. The journal of bidan prada.4(02).
school nursing.
Dinastiti.2013. Hubungan Tingkat
Admin. (2010). Psikologi Kebidanan. Pengetahuan Tentang
Jakarta: Salemba Medika. Dismenorea Dengan
Penanganan Dismenorea
Anurogo, D. (2011). Buku Pintar Pada Siswi SMAN I Pare.
Menstruasi. Yogyakarta. Karya Tulis Ilmiah. Akademi
Kebidanan Pamenang.
Anurogo, D & Wulandari, A. (2011).
Cara Mengatasi Nyeri Haid. Dwi Pranya Iswari,Kadek(2014).
Yogyakarta: Andi. Hubungan dismenore dengan
aktivitas belajar mahasiswi
Arikunto, S. (2010). Prosedur PSIK FK UNUD. Jurnal
Penelitian Suatu Pendekatan program studi ilmu
Praktik. Jakarta: PT Rineka keperawatan fakultas
Cipta. kedokteran Universitas
Udayana.28(3) 48-53.
Azwar, S. (2010). Sikap Manusia
Teori Dan Pengukurannya. Dyah, P. (2010). “Hubungan Tingkat
Yogyakarta: Pustaka Belajar. Pengetahuan Dismenorhea
Dengan Perilaku
BKKBN, 2007. Keluarga Berencana Penanganan Dismenorhea
dan Kesehatan Reproduksi. Pada Siswi SMK YPKK 1
Jakarta: BKKBN. Sleman Yogyakarta”.
Skripsi.Universitas 11 Maret.
Bobak., Lowdermilk., & Jensen.
(2012). Buku Ajar Erlis rustam. (2014). Gambaran
Keperawatan Maternitas. pengetahuan remaja putri
Jakarta : Buku Kedokteran terhadap nyeri haid dan cara
EGC. penanggulanganya. Jurnal
kesehatan Andalas.3(1).286-
Chung-Hey Chen.(2008). The self- 290.
care strategies of girls with
primary dysmenorhea:A Februanty.2017. Pengetahuan Remaja
focus group study in taiwan. Putri Tentang Penanganan
Journal. 27(5). Dismenore Di Smpn 9
Tasikmalaya. Jurnal
Calis.(2011). Kesehatan Bakti Tunas
Dysmenorhea.http://emedicin Husada Volume 17 Nomor 1
e.medscape.com. Diakses Februari 2017.
tanggal 22 Maret 2017.
Herlina.(2008). Mengatasi nyeri
menstruasi.
http://kompas.com/kompas- Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi
cetak/0310/03 /599450.htm . Penelitian Kesehatan. Jakarta:
diakses 22 Maret 2017. Rineka Cipta.

Hidayat, A. A. A. (2010). Metode Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi


Penelitian Kebidanan Dan Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Teknik Analisis Data. Jakarta: Rineka Cipta.
Salemba Medika.
Proverawati, A, & Misaroh, S. (2011).
Hidayat. (2014). Metode penelitian Menarche Menstruasi Pertama
Kebidanan Dan Teknik Penuh Makna. Jakarta: Nuha
Analisis Data Contoh Medika.
Aplikasi Studi Kasus. Jakarta:
Salemba Medika. Purba, dkk. 2014. Hubungan
Pengetahuan Dengan Perilaku
Ichem, S.K, & Margareth, Z.H. Penanganan Dismenore Di
(2013). Kehamilan, Sma Negeri 7 Manado.
Persalinan Dan Nifas. Naskah Publikasi. Program
Yogyakarta: Nuha Medika. Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran
Judha, M, Sudarti & Fauziah, A. Universitas Sam Ratulangi
(2012). Teori Pengukuran Manado.
Nyeri Dan Nyeri Persalinan
Disertai Contoh Askep. Purnamayanthi , P.P.I. (2012).
Yogyakarta: Nuha Medika. Hubungan Antara Tingkat
Pengetahuan Siswi SMA Kelas
Juliansyah Noor A. (2011). XI Tentang Menstruasi Dengan
Pendidikan Psikologi Untuk Perilaku Penanganan
Teori Dan Terapannya. Dismenorrhea Di SMA Stella
Yogyakarta: Andi. Duce I Yogyakarta. Skripsi.
Universitas Respati
Kumalasari, I & Andhyantoro, I. Yogyakarta.
(2012). Kesehatan Reproduksi Untuk
Mahasiswa Kebidanan Dan Riduwan, M.B.A, & Sunarto. (2009).
Keperawatan. Jakarta: Salemba Pengantar Statistika
Medika. Pendidikan, Sosial, Ekonomi,
Komunikasi, Dan Bisnis untuk
Kusmiran, E. (2011). Kesehatan Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Reproduksi Remaja Dan
Wanita. Jakarta: Salemba Rofli marlinda,Rosalina P.(2013).
Medika. Pengaruh senam dismenore
terhadap penurunan dismenore
Marni, dkk.(2011). Asuhan Kebidanan pada remaja putri di desa
Patologi. Yogyakarta: Pustaka pelajar. sidoharjo kecamatan pati.
Jurnal keperawatan
Marmi, & Margiyati. (2013). maternitas.1(2).22-26.
Pengantar Psikologi
Kebidanan. Yogyakarta: Saryono. (2008). Metodologi
Pustaka Pelajar. Penelitian Kebidanan DIII,
DIV, S1. Yogyakarta: Nuha Wawan, A, &M, Dewi. (2011). Teori
Medika. &Pengukuran Pengetahuan,
Sikap, Dan Perilaku Manusia
Saryono. (2011). Metodologi Dilengkapi Dengan Contoh
Penelitian Kebidanan DIII, Kuesioner. Yogyakarta: Nuha
DIV, S1 dan S2. Yogyakarta: Medika.
Nuha Medika.
Wahyuni, A.(2009). Manajemen
Siti Purwani,Herniyatun,Isma Yuniar. Operasional Jasa. Graha Ilmu:
(2010). Hubungan tingkat Yogyakarta.
pengetahuan tentang
dismenore dengan sikap Wiknjosastro, H.(2009). Ilmu
penanganan dismenore pada Kebidanan. Edisi ke-4 Cetakan
remaja putri di kelas X SMAN ke-2. Jakarta: Yayaan Bina
1 Petanahan. Jurnal Ilmiah Pustaka Sarwono
kesehatan keperawatan. 6 Prawirohardjo.
(1).30-35.
Wulandari. (2013). Hubungan Tingkat
Sitorus dkk (2015). Hubungan Tingkat Pengetahuan Dismenorhoe
Pengetahuan Dan Sikap Dengan Sikap Dalam
Remaja Putri Tentang Menangani Dismenorhoe Pada
Dismenorea Dan Tindakan Remaja Putri Tuna Rungu Di
Dalam Penanganan SLB Negeri 1 Bantul,
Dismenorea Di Smp Swasta Yogyakarta. Skripsi.
Kualuh Kabupaten Labuhan Universitas Respati
Batu Utara Tahun 2015. Yogyakarta.
Departemen Kependudukan
dan Biostatistik FKM-USU. Yahya, N. (2011). Kesehatan
Reproduksi Pranikah.
Soekanto.(2010). Sosiologi Suatu Solo:Tiga Serangkai Pustaka
Pengantar. Jakarta: Rajawali Mandiri.
pers.

Sugiyono. (2010). Statistika Untuk


Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Susanto.(2010). Penilaian Status Gizi.


Jakarta : Gramedia.

Syahrias.2014. Hubungan
Pengetahuan Siswi Kelas Viii
Tentang Disminore Dengan
Perilaku Dalam Upaya
Penanganan Disminore Di
SMPN 12 Kota Batam. Naskah
Publikasi. Program Studi Ilmu
Keperawatan Universitas
Batam.

Anda mungkin juga menyukai