Anda di halaman 1dari 8

PERSPEKTIF KEPERAWATAN ANAK

A. PERKEMBANGAN KEPERAWATAN ANAK


Dewasa ini keperawatan anak telah mengalami pergeseran yang
sangat mendasar. Anak sebagai klien tidak lagi dipandang sebagai
miniatur orang dewasa, melainkan sebagai mahluk unik yang memiliki
kebutuhan spesifik dan berbeda dengan orang dewasa.
Setiap perawat perlu memahami perspektif keperawatan anak
sehingga dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada anak selalu
berpegang pada prinsip perawatan anak. Perspektif keperawatan anak
merupakan landasan berpikir bagi seorang perawat anak dalam
melaksanakan pelayanan keperawatan terhadap klien anak maupun
keluarganya. Isi bahasan perspektif keperawatan anak mencakup
perkembangan keperawatan anak, falsafah keperawatan anak, dan peran
perawat anak.
Untuk dapat memahami perkembangan keperawatan anak, kita
diajak untuk mempelajari evolusi kesehatan anak dan keperawatan anak.
Sebelum abad ke-19 : kesehatan anak kurang mendapat perhatian dari
berbagai pihak,jumlah tenaga kesehatan terutama dokter dan bidan
sangat sedikit sementara epidemic terjadi dibanyak tempat dan tidak ada
kontrol
Akhir abad ke-19 : dikatakan sebagai abad kegelapan untuk kesehatan
anak ( the dark age of paediatric).
Pertengahan thn 1800 : mulai ada studi kesehatan anak yang dilakukan
oleh seorang tokoh kesehatan anak, yaitu Abraham Jacobi yang
melakukan penyelidikan tentang kesehatan anak, khususnya pada
tunawisma dan buruh. Upayanya didukung oleh seorang wanita yang
bernama Lilian Wald yang mengembangkan pelayanan keperawatan
yang juga berfokus pada pelayanan social, program sosial, dan
pendidikan khusus untuk orang tua dalam hal perawatan anak sakit.
Awal tahun 1900 : perawatan isolasi berkembang sejak ditemukannya
penyakit menular. Orang tua dilarang untuk mengunjungi dan membawa
mainan ke RS. Akan tetapi, pada Thn 1940, ditemukan efek psikologis
dari tindakan isolasi yaitu anak menjadi stress selama di RS, begitupun
dengan orang tuanya. Akhirnya, orientasi pelayanan keperawatan anak
berubah menjadi rooming in, yaitu orang tua boleh tinggal bersama
anaknya di RS selama 24 jam.

B. FALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATAN ANAK


1. FALSAFAH KEPERAWATAN ANAK
Falsafah keperawatan anak merupakan keyakinan atau pandangan
yang dimiliki perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan pada
anak yang berfokus keluarga (family centered care), pencegahan
terhadap trauma (atraumatic care), dan manajemen kasus.

a. Perawatan berfokus pada keluarga (family centered care)


Keluarga merupakan unsur penting dalam perawatan anak
mengingat anak bagian dari keluarga. Kehidupan anak dapat ditentukan
oleh lingkungan keluarga, untuk itu, keperawatan anak harus mengenal
keluarga sebagai tempat tinggal atau sebagai konstanta tetap dalam
kehidupan anak. Keperawatan anak perlu memperhatikan kehidupan
social, budaya, dan ekonomi dari keluarga dapat menentukan pola
kehidupan anak selanjutnya factor-faktor tersebut sangat menentukan
perkembangan anak dalam kehidupan dimasyarakat.
Kehidupan anak juga sangat ditentukan oleh bentuk dukungan
keluarga, bila dukungan keluarga sangat baik, maka pertumbuhan dan
perkembangan anak relatif stabil, tetapi apabila dukungan keluarga pada
anak kurang baik, maka anak akan mengalami hambatan pada dirinya
yang dapat mengganggu psikologis anak.
Dengan demikian, dalam pemberian asuhan keperawatan pada anak,
diperlukan keterlibatan keluarga. Seringkali didapatkan dampak cukup
berarti pada anak apabila ditinggal sendiri tanpa ada yang menemani
seperti kecemasan bahkan menjadi stres yang apabila dibiarkan maka
upaya penyembuhan sulit tercapai.
Kerjasama antara anak dan orang tua dapat terjalin hingga program
perawatan dirumah melalui peningkatan kemampuan dan keterampilan
dalam perawatan anak seperti tindakan mengukur suhu ketika panas dan
dalam pemberian kompres dingin/hangat.
b. Atraumatic care
Atraumatic care yang dimaksud disini adalah perawatan yang tidak
menimbulkan trauma pada anak dan keluarga. Perawatan tersebut
difokuskan dalam pencegahan terhadap trauma. Perhatian khusus kepada
anak sebagai individu yang masih dalam usia tumbuh kembang sangat
penting karena masa anak merupakan proses menuju kematangan. Kalau
proses menuju kematangan tersebut terdapat hambatan atau gangguan
maka anak tidak akan mencapai kematangan.
Beberapa kasus yang sering diumpai di masyarakat seperti peristiwa
yang dapat menimbulkan trauma pada anak adalah cemas, marah, nyeri
dan lain-lain. Apabila hal tersebut dibiarkan dapat menyebabkan
dampak psikologis pada anak dan tentunya akan menganggu
perkembangan anak. Dengan demikian atraumatic care diberikan kepada
anak dan keluarga dengan mengurangi dampak psikologis dari tindakan
keprerawatan yang diberikan dengan melihat prosedur tindakan atau
aspek lain yang kemungkinan berdampak adanya trauma. Beberapa
prinsip yang dapat dilakukan oleh perawat, antara lain:
1) Menurunkan atau mencegah dampak perpisahan dari keluarga
2) Meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan anak
3) Mencegah atau mengurangi cedera ( injury) dan nyeri (dampak
psikologis)
4) Tidak melakukan kekerasan pada anak
5) Modifikasi lingkungan fisik

c. Manajemen kasus
Pengelolaaan kasus secara komprehensif adalah bagian utama dalam
pemberian asuhan keperawatan secara utuh, melalui upaya pengkajian,
penentuan diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi.Pendekatan psikologis yang dilakukan yang mempersiapkan
secara fisik, memberi kesempatan pada orang tua dan menciptakan
lingkungan yang nyaman bagi anak dan orang tua.

2. PARADIGMA KEPERAWATAN ANAK


Paradigma keperawatan anak merupakan suatu landasan berfikir
dalam penerapan ilmu keperawatan anak. Tanpa batasan dan lingkup
keperawatan tidak mudah dipahami secara jelas. Landasan berfikir
tersebut terdiri dari 4 komponen, yaitu manusia dalam hal ini adalah
anak, keperawatan, sehat sakit, keperawatan dan lingkungan yang dapat
digambarkan sebagai berikut:

Manusia (anak)

Sehat sakit Lingkungan

Keperawatan

a. Anak
Dalam keperawatan anak yang menjadi individu (klien) dalam hal ini
adalah anak, anak diartikan sebagai seseorang yang berusia kurang dari
18 tahun dalam masa tumbuh kembang dengan kebutuhan khusus baik
kebutuhan fisik, psikologis, social dan spiritual.
Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan
perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak
merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari
bayi (0-1 tahun) , usia bermain/ toddler ( 1-2,5 tahun), pra sekolah (2,5 –
5 tahun), usia sekolah (5-11 tahun) hingga remaja (11-18 tahun).
Rentang ini berbeda antara satu dengan yang lain mengingat
latarbelakang anak berbeda. Pada anak terdapat rentang perubahan
tumbang yaitu rentang cepat dan lambat. Dalam proses berkembang
anak memiliki ciri fisik, kognitif, konsep diri, pola koping dan perilaku
sosial.
Respons emosi terhadap penyakit sangat bervariasi tergantung pada
usia dan pencapaian tugas perkembangan anak. Beberapa respon ini
dapat dilihat pada anak, mulai dari perkembangan bayi hingga remaja.
Misalnya, saat terjadi perpisahan dengan orang tua, maka respon yang
dapat muncul yaitu menangis, berteriak, menarik diri, dan menyerah
pada situasi yaitu diam.
Karena anak merupakan anggota unit keluarga dalam suatu kultur
masyarakat, maka keperawatan anak tidak boleh hanya memperhatikan
anak itu sendiri, akan tetapi kultur keluarga dan masyarakat harus
diperhatikan seperti masalah pengetahuan keluarga, budaya, lingkungan
dan lain-lain.
Dalam memberikan pelayanan keperawatan, anak selalu diutamakan.
Pemberian prioritas ini oleh karena beberapa perbedaan antara anak dan
dewasa, antaranya :pertama, struktur fisik anak dan dewasa berbeda,
mulai dari ukuran besarnya hingga aspek kematangan fisik. Demikian
juga ketahanan fisik anak lebih rentang. Kedua, proses fisiologis anak
dengan dewasa mempunyai perbedaan dalam fungsi tubuh. Ketiga,
kemampuan berfikir anak kurang sistematis dibanding orang dewasa.
Keempat, tanggapan terhadap pengalaman masa lalu pada anak
cenderung kepada dampak psikologis yang berdampak kepada tumbang
anak.
b. Sehat – sakit
Rentang sehat sakit merupakan batasan yang dapat diberikan
bantuan pada pelayanan keperawatan pada anak. Dalam status kesehatan
yang meliputi sejahtera, sehat optimal, sehat, sakit, sakit kronis dan
meninggal. Rentang ini suatu alat ukur dalam menilai status kesehatan
yang bersifat dinamis dalam setiap waktu, selama dalam rentang tersebut
anak membutuhkan bantuan perawat baik secara langsung maupun tidak
langsung, seperti apabila anak berada dalam rentang sehat, maka upaya
perawat untuk meningkatkan derajat kesehatan sampai mencapai taraf
kesejahteraan baik fisik, social, maupun spiritual. Demikian sebaliknya,
apabila kondisi anak dalam kondisi kristis atau meninggal maka perawat
selalu memberikan bantuan dan dukungan pada keluarga. Batasan sehat
secara umum dapat diartikan suatu keadaan yang sempurna baik fisik,
mental dan social serta tidak hanya bebas dari penyakit dan kelemahan (
WHO,1974 ).
c. Lingkungan
Lingkungan dalam paradigma keperawatan anak yang dimaksud
adalah lingkungan internal dan lingkungan eksternal yang berperan
dalam perubahan status kesehatan anak, seperti, keturunan, jenis
kelamin, emosi dan lain-lain.
d. Keperawatan
Komponen ini merupakan bentuk pelayanan keperawatan yang
diberikan kepada anak dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan
secara optimal dengan melibatkan keluarga seperti adanya dukungan,
pendidikan kesehatan, dan upaya dalam rujukan ketenaga kesehatan
dalam program perawatan anak.

C. PRINSIP – PRINSIP KEPERAWATAN ANAK


1. Anak bukan miniatur orang dewasa tetapi individu yang unik
2. Anak adalah sebagai individu yang unik dan mempunyai kebutuhan
sesuai dengan tahap perkembangannya.
3. Pelayanan keperawatan anak berorientasi pada upaya pencegahan
penyakit dan peningkatan derajat kesehatan, bukan hanya mengobati
anak yang sakit.
4. keperawatan anak merupakan disiplin ilmu kesehatan yang berfokus
kepada kesejahteraan anak sehingga perawat bertanggung jawab secara
komprehensif dalam memberikan asuhan keperawatan anak.
5. praktek keperawatan anak mencakup kontarak dengan anak dan
keluarga untuk mencegah, mengakaji, mengintervensi, dan meningktkan
kesejahteraan hidup, dengan menggunakan proses keperawatan yang
sesuai dengan aspek moral ( etik) dan aspek hukum (legal).
6. tujuan praktek keperawatan anak dan remaja adalah untuk meningkatkan
maturasi atau kematangan yang sehat pada anak dan remaja sebagai
mahluk biopsikososial dan spiritual dalam konteks keluarga dan
masyarakat.
7. pada masa yang akan datang, kecendrungan keperawatan anak berfokus
kepada ilmu tumbuh kembang anak.

D. PERAN PERAWAT DALAM KEPERAWATAN ANAK


1. Care Giver
2. Sebagai advocate keluarga
3. Pencegah penyakit
4. Pendidikan
5. Konseling
6. Kolaborasi
7. Pengambil keputusan etik
8. Peneliti

E. LINGKUP PRAKTEK KEPERAWATAN ANAK


Lingkup praktek merupakan hak dan otonomi dalam melaksanakan
asuhan keperawatan yang berdasarkan atas kemampuan, tingkat
pendidikan, dan dalam batas profesi. Sedangkan praktik keperawatan itu
sendiri merupakan tindakan mendiri perawat profesional dengan melalui
kerjasama secara kolaboratif dengan klien dan tenaga kesehatan dalam
memberikan asuhan keperawatan. Harus berdasarkan kebutuhan dasar
anak yaitu kebutuhan akan tumbuh kembang anak seperti asuh, asih,
asah.
 Kebutuhan asuh
Merupakan kebutuhan fisik yang harus dipenuhi dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan. Ex : gizi/nutrisi, pencegahan penyakit,
lingkungan sehat, pakaian, rekreasi, dll.
 Kebutuhan asih
Kebutuhan ini berdasarkan adanya pemberian kasih sayang pada anak
atau memperbaiki psikologis anak.
 Kebutuhan asah
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi pada anak,
untuk mencapai tumbang yang optimal dengan memberikan stimulasi
mental sejak dini.

Anda mungkin juga menyukai