Anda di halaman 1dari 4

MEWASPADAI

POTENSI PENYAKIT
Vol.V, No. 03/I/P3DI/Februari/2013
PASCABANJIR
Anih Sri Suryani*)
KESEJAHTERAAN SOSIAL

Abstrak

Bencana banjir di berbagai wilayah Indonesia menimbulkan dampak buruk di berbagai


sektor, salah satunya kesehatan. Dampak banjir di sektor kesehatan berupa penyakit diare,
demam berdarah, penyakit kulit, leptospirosis, ISPA, serta memicu Keadaan Luar Biasa
(KLB) penyakit menular. Hal tersebut dikarenakan memburuknya kualitas lingkungan
dan sarana prasarana sanitasi akibat banjir. Upaya penanganan untuk meminimalisir
timbulnya berbagai penyakit dapat dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat,
namun yang lebih utama diperlukan program dan kebijakan pemerintah yang terpadu
untuk mengurangi risiko.

A. Pendahuluan produksi pertanian, merusak jalur transportasi,


dan menambah biaya distribusi. Banjir juga
Meningkatnya kasus banjir di Indonesia menimbulkan gangguan kegiatan pabrik
dari tahun ke tahun telah menimbulkan karena mesin produksi terendam air atau listrik
kecemasan. Dari tahun 1815 s.d. 2012 terjadi dipadamkan, yang kemudian menjadi kendala di
setidaknya 4000 kejadian banjir di Indonesia dan bidang perekonomian.
80%-nya terjadi dalam kurun waktu 10 tahun Setelah banjir biasanya muncul banyak
terakhir. Jumlah banjir di Pulau Jawa paling penyakit. Bahaya bakteri e-coli dan leptospira
banyak terjadi di Jawa Tengah (467 kejadian), di cenderung meningkat pascabanjir besar. Tidak
Jawa Timur (413 kejadian), dan Jawa Barat (374 hanya penyakit kulit yang mengancam kesehatan
kejadian). Beberapa kota di antaranya Jakarta, para korban banjir, namun juga beberapa
Semarang, Medan, dan Pontianak. penyakit lainnya.
Banjir memengaruhi berbagai sektor Mengingat tingginya frekuensi hujan dan
kehidupan. Dari sisi infrastruktur, banjir merusak potensi banjir di berbagai wilayah Indonesia,
sarana dan prasarana pemukiman penduduk, maka upaya preventif dan kuratif untuk
perkantoran, dan fasilitas umum. Banjir meminimalisir risiko kesehatan dan lingkungan
mengganggu perekonomian karena mengganggu akibat banjir perlu dilakukan.

*)
Peneliti bidang Kesehatan Lingkungan pada Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan
Informasi (P3DI) Setjen DPR RI, e-mail: anih.suryani@dpr.go.id

Info Singkat
2009, Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi (P3DI)
Sekretariat Jenderal DPR RI
www.dpr.go.id
ISSN 2088-2351

-9-
B. Penyakit Pascabanjir kencing tikus yang mengandung bakteri
lepstopira, berpotensi terinfeksi dan jatuh
Banjir membawa kotoran seperti sakit.
sampah, air got, atau septik tank. Kondisi ini 4. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
menyebabkan nyamuk dan bibit kuman penyakit Penyebab ISPA dapat berupa bakteri, virus,
mudah berkembang biak. Tidak jarang banjir dan berbagai mikroba lainnya. Gejala
juga menimbulkan Keadaan Luar Biasa (KLB). utama dapat berupa batuk dan demam. Jika
Kondisi basah juga tidak nyaman bagi tubuh berat, maka dapat atau mungkin disertai
sehingga dapat menurunkan kondisi tubuh dan sesak napas, nyeri dada, dll. ISPA mudah
daya tahan terhadap stres karena terbatasnya menyebar di tempat yang banyak orang,
akses terhadap sandang, pangan, dan papan. misalnya di tempat pengungsian korban
Di awal tahun 2012, banyak daerah banjir.
terserang penyakit pascabanjir, salah satunya 5. Penyakit kulit. Penyakit kulit dapat berupa
adalah Kecamatan Matang Kuli, Aceh Utara yang infeksi, alergi, atau bentuk lain. Jika musim
mengakibatkan penyakit ISPA dan gatal-gatal banjir datang, maka masalah utamanya
akibat banjir. Kasus lain terjadi bulan November adalah kebersihan yang tidak terjaga baik.
2012 di Jakarta Barat yang menyebabkan 485 Seperti juga pada ISPA, berkumpulnya
orang warga harus berobat. Sedangkan di Bekasi, banyak orang juga berperan dalam penularan
Jawa Barat, tercatat sedikitnya 17.082 warga infeksi kulit.
terserang penyakit pascabanjir, di mana sebanyak 6. Penyakit saluran cerna lain, misalnya
7.219 warga terserang penyakit kulit, 4.233 demam tifoid. Dalam hal ini, faktor
terserang infeksi saluran atas (ISPA), dan 1.027 kebersihan makanan memegang peranan
terserang Myalgia. penting.
Beberapa penyakit menular yang harus 7. Memburuknya penyakit kronis yang
diwaspadai sehubungan dengan banjir: mungkin memang sudah diderita. Hal ini
1. Diare. Penyakit Diare sangat erat kaitannya terjadi karena penurunan daya tahan tubuh
dengan kebersihan individu (personal akibat musim hujan berkepanjangan, apalagi
hygiene). Pada saat banjir, sumber-sumber bila banjir yang terjadi selama berhari-hari.
air minum masyarakat, khususnya sumber
air minum dari sumur dangkal, akan ikut Banjir dapat pula menimbulkan KLB
tercemar. penyakit menular secara besar-besaran dan
2. Demam berdarah. Saat musim hujan, terjadi meningkatkan potensi penularan penyakit. Risiko
peningkatan tempat perindukan nyamuk terjadinya KLB epidemik penyakit menular
aedes aegypti, karena banyak sampah seperti sebanding dengan kepadatan dan kepindahan
kaleng bekas, ban bekas, dan tempat-tempat penduduk.
tertentu terisi air sehingga menimbulkan
genangan, tempat berkembang biak nyamuk
tersebut. C. Upaya Penanganan
3. Penyakit leptospirosis. Leptospirosis
(demam banjir) disebabkan bakteri leptospira Dalam kondisi darurat bencana kebijakan
menginfeksi manusia melalui kontak dengan sanitasi ditujukan untuk mengurangi risiko
air atau tanah masuk ke dalam tubuh melalui terjadinya penularan penyakit melalui media
selaput lendir mata atau luka lecet. Bakteri lingkungan. Penanganan pascabanjir untuk
Leptospira ini bisa bertahan di dalam air mengurangi risiko terhadap kesehatan dapat
selama 28 hari. Penyakit ini termasuk salah dilakukan oleh masyarakat sendiri, namun lebih
satu penyakit zoonosis karena ditularkan diutamakan lagi adanya program dan kebijakan
melalui hewan. Di Indonesia, hewan penular yang terintegrasi dari Pemerintah.
terutama adalah tikus, melalui kotoran dan Langkah-langkah teknis yang dapat
air kencingnya yang bercampur dengan dilakukan masyarakat dalam upaya menghindari
air banjir. Seseorang yang memiliki luka, timbulnya penyakit pascabanjir:
kemudian bermain atau terendam air banjir 1. Membersihkan lingkungan tempat tinggal,
yang sudah tercampur dengan kotoran atau dimulai dengan mengumpulkan dan

- 10 -
membuang sampah yang terbawa arus air ke 1. Tindakan jangka pendek. Klorinasi dan
tempat sampah. Membersihkan lantai dan memasak air: Pastikan ketersediaan air
dinding rumah dengan cairan desifektan dan minum yang aman. Langkah ini merupakan
mengubur lubang-lubang bekas air. pencegahan paling penting pascabanjir,
2. Berhati-hati menggunakan sumber air. untuk mengurangi risiko wabah penyakit
Air sumur atau air keran yang berpotensi yang terbawa air.
terkontaminasi sebaiknya tidak digunakan 2. Vaksinasi terhadap hepatitis A. Imunisasi
dulu, meskipun dimasak/direbus dulu diperlukan bagi kelompok berisiko tinggi,
sebelum digunakan. seperti orang-orang yang terlibat dalam
3. Memakai alat pelindung yang beralas keras pengelolaan air minum, air limbah, atau
(sandal/sepatu) apabila berjalan dalam limbah.
genangan air dan menghindari tempat 3. Pencegahan malaria dan demam berdarah.
persembunyian tikus, dengan menutup Banjir tidak selalu mengarah pada
lubang tikus yang ada. peningkatan jumlah nyamuk secara langsung,
4. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan masih ada waktu untuk menerapkan langkah-
mengonsumsi suplemen vitamin, makanan langkah pencegahan seperti penyemprotan
yang bergizi dan teratur, beristirahat insektisida dan pemberantasan sarang
yang cukup, mencuci tangan dengan nyamuk. Oleh karena itu perlu dilakukan
sabun sebelum atau sesudah makan, deteksi dini di laboratorium agar dapat
serta membuang makanan yang telah melacak dan mencegah epidemi malaria
terkontaminasi. dan demam berdarah. Diagnosis dini dan
5. Mencuci sayuran terlebih dahulu sebelum pengobatan untuk malaria (dalam waktu 24
dimasak, menghindari mengkonsumsi jam dari onset demam) sangatlah penting.
sayuran yang telah terkontaminasi, dan 4. Sanitasi. Mempromosikan praktek higienis
menutup makanan yang akan disajikan. yang baik dilakukan dengan memasak
6. Mendapatkan perawatan medis secepatnya air hingga mendidih dan mempersiapkan
untuk mencegah penurunan kondisi tubuh makanan yang bersih. Selain itu sanitasi
dan mengobati luka yang terbuka dengan dipelihara melalui pembersihan lingkungan
plester tahan air. dari sampah, lumpur, dan kotoran yang
dapat menimbulkan penyakit serta menjaga
Upaya-upaya lain untuk meminimalisir kecukupan air bersih dan penyediaan sarana
penyebaran penyakit pascabanjir perlu dilakukan kakus yang memadai.
oleh lembaga dan institusi yang berwenang
dalam rangka melindungi kesehatan masyarakat Peran pemerintah daerah khususnya
dan memulihkan kondisi lingkungan pascabanjir lembaga/dinas yang terlibat dalam penanganan
khususnya dalam bidang kesehatan dan sanitasi. kesehatan seperti Dinas Kesehatan, Dinas
Upaya tersebut terdiri dari upaya pencegahan Lingkungan Hidup, maupun Dinas Pekerjaan
(preventif ) yang bertujuan agar wabah penyakit Umum sangat diperlukan. Hal ini dilakukan
tidak menyebar dan upaya penanganan (kuratif ) terkait dengan masalah ketersediaan logistik,
kepada para penyintas bencana banjir yang kesiapsiagaan tenaga atau personel, peningkatan
menunjukkan gejala-gejala terserang penyakit upaya pemetaan daerah rawan, dan peningkatan
dengan pengobatan sebaik-baiknya. Berdasarkan koordinasi, baik lintas program maupun lintas
UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan sektor serta perbaikan kualitas kesehatan
Bencana, tanggung jawab pemerintah daerah lingkungan dan kecukupan air bersih. Di
dalam penyelenggaraan penanggulangan samping itu perlu disiapkan tim khusus untuk
bencana meliputi: penjaminan pemenuhan hak menyiagakan rapid response team di setiap
masyarakat dan pengungsi yang terkena bencana, tingkatan, agar dapat melakukan tindakan
perlindungan terhadap bencana, pengurangan segera bila diketahui adanya ancaman potensial
risiko bencana dan pengalokasian anggaran yang kemungkinan terjadinya peningkatan penyakit
memadai. menular.
Upaya pencegahan penyebaran penyakit Selain koordinasi antarsektor, koordinasi
akibat banjir yang dapat dilakukan pemerintah dan kerja sama antarpemerintah daerah pun
(pemerintah daerah) antara lain: sangat diperlukan, baik itu antarpemerintah

- 11 -
kabupaten/kota maupun provinsi. Hal ini mendorong kinerja pihak terkait, di antaranya
karena penyebab dan dampak banjir tidak hanya Gubernur, Kementerian Kesehatan, Kementerian
diakibatkan dan dirasakan oleh satu kabupaten/ Pekerjaan Umum, dan Kementerian Sosial untuk
kota atau provinsi saja, melainkan juga lintas bersama-sama mengatasi penyakit pascabanjir
provinsi. Sebagai contoh, banjir Jakarta, ini.
penangangannya tidak hanya oleh Pemerintah
DKI Jakarta saja, melainkan juga oleh Pemerintah
Provinsi Jawa Barat dan Banten. Demikian pula Rujukan:
banjir di DAS Bengawan Solo meliputi Provinsi 1. Hidayat, Bambang, 2002, Bencana
Jawa Tengah dan Jawa Timur. Mengancam Indonesia, Jakarta: Kompas
2. Pan American Health Organization, 2006,
Bencana Alam Perlindungan Kesehatan
D. Penutup Masyarakat, Alih Bahasa: Munaya Fauziah,
Wasington: Penerbit Buku Kedokteran
Penyakit pascabanjir merupakan dampak EGC.
bencana yang mengancam sektor kesehatan. 3. Setiono, Kusdwiratri, Johan S. Masjur, Anna
Penanganannya meliputi usaha perbaikan kualitas Alisyahbana, 2010, Manusia, Kesehatan dan
kesehatan lingkungan dan menjamin kecukupan Lingkungan, Bandung: PT Alumni.
air bersih. Upaya mitigasi efek bencana bertujuan 4. Soemirat, Juli, 2011, Kesehatan Lingkungan,
untuk mengurangi dampak bencana terhadap Yogyakarata: Gadjah Mada University Press.
manusia dan harta benda. Di sektor kesehatan, 5. 10 Akibat dan Dampak Negatif Banjir yang
aktivitas mitigasi ditujukan untuk mengurangi Utama, http://aimyaya.com, diakses tanggal
kerentanan sistem dan mengurangi besarnya 1 Februari 2013.
bahaya seperti timbulnya berbagai jenis penyakit 6. 17.082 orang Bekasi terserang penyakit
pascabanjir maupun adanya KLB penyakit pascabanjir http://www.antaranews.com,
menular. diakses 2 Februari 2013.
Karena keragaman jenis dan biaya 7. Ancaman Penyakit Pasca Banjir di Jakarta,
aktivitas mitigasi, prioritas pelaksanaan aktivitas http://www.indosiar.com, diakses 1 Februari
semacam itu perlu ditetapkan. Masyarakat perlu 2013.
mempersiapakan diri dengan melakukan proteksi 8. Bahas banjir, Komisi V DPR panggil
terhadap dirinya, keluarga dan lingkungannya Jokowi, http://www.merdeka.com, diakses 8
dalam mencegah penyebaran penyakit dengan Februari 2013.
pembiasaan pola hidup sehat. 9. Mewaspadai 7 Penyakit ini Saat Banjir,
Bagi pemerintah, sektor kesehatan perlu http://health.kompas.com, diakses 31
mendapat prioritas yang diwujudkan dalam Januari 2013.
program pengelolaan bencana kesehatan nasional. 10. Penanggulangan Penyakit Pasca Banjir,
Program dan kegiatan tersebut hendaknya http://sehatindonesia.com, diakses 8 Februari
dilaksanakan oleh pemerintah bekerja sama 2013.
dengan berbagai sektor yang terkait dan para 11. Penyakit Pasca-Banjir Serang Warga di
ahli dari berbagai disiplin ilmu seperti kesehatan Jakbar, http://www.republika.co.id, diakses
dan kebijakan publik, kesehatan masyarakat, 31 Januari 2013.
administrasi rumah sakit, sistem penyediaan 12. Wamenkes: Waspadai Penyakit Potensial
air, pembangunan, arsitektur, perencanaan, Saat Banjir, http://id.berita.yahoo.com,
pendidikan, dan sebagainya. Upaya mitigasi diakses 31 Januari 2013.
tersebut disusun agar saling melengkapi dengan 13. Warga Matang Kuli Terserang Penyakit
aktivitas kesiapsiagaan dan respon terhadap Pasca Banjir http://theglobejournal.com,
bencana. diakses 31 Januari 2013.
DPR RI berperan penting dalam 14. Waspadai Penyakit Pascabanjir, http://
melakukan pengawasan terhadap kinerja www.antaranews.com, diakses 1 Februari
pemerintah agar hak masyarakat yang tertimpa 2013.
bencana tetap terjamin. DPR RI perlu

- 12 -

Anda mungkin juga menyukai