A. LATAR BELAKANG
faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia, sehingga
harta benda dan dampak psikologis dan di luar kemampuan masyarakat dengan
segala sumber dayanya. Sumber lain juga mendefinisikan bencana sebagai suatu
kejadian alam, buatan manusia, atau perpaduan antara keduanya yang terjadi
sangat luas. Akibat dari terjadinya banjir dapat berdampak pada kesehatan,
lingkungan fisik masyarakat, dan ekonomi (Depkes RI, 2006). Dampak terhadap
kesehatan, sesudah terjadi banjir dapat menjadi wabah penyakit menular yang
sampah yang terbuka, akan mencemarkan air dan makan yang ada di daerah
tersebut. Bakteri akan menular melalui air yang tercemar oleh banjir. Air
membawa bakteri, virus, parasit, dan bibit penyakit menular lainnya. Akibat
penyebaran bakteri, virus, parasit, dan bibit penyakit menular lainnya dapat
bangunan rumah, merusak lading pertanin dan lain sebagainya. Banjir pun dapat
Banjir dapat merusak semua fasilitas dan keadaan yang ada di daerah atau
tempat yang terjadi banjir sehingga membutuhkan biaya yang banyak untuk
transportasi sehingga daerah yang terkena banjir sulit untuk dijangkau. Mengingat
tingginya frekuensi hujan dan potensi banjir di berbagai wilayah Indonesia, maka
upaya preventif dan kuratif untuk meminimalisir risiko kesehatan dan lingkungan
B. Tujuan Umum
Potensi timbulnya masalah gizi dan penyakit menular pada kondisi pasca
bencana dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: penyakit yang sudah ada
dasar.
1. Penyakit yang ada sebelum bencana Umumnya, penyakit menular yang muncul
risiko penularan penyakit paska bencana juga tidak ada jika organisme
maupun penyakit yang ditularkan oleh air. Rusaknya lahan pertanian dan
bahan makanan.
3. Pengungsian
4. Kepadatan penduduk
kemah pengungsian.
Listrik, air minum, maupun sistem pembuangan limbah akan terpengaruh oleh
pascabencana alam.
Bencana alam dapat memperbesar risiko penyakit yang dapat dicegah akibat
1. Kepadatan Penduduk
2. Perpindahan Penduduk
dan mortalitas.
saluran listrik adalah sistem yang sangat rentan dan mudah rusak akibat
bencana alam. Setelah gempa bumi tahun 1985 di Mexico City, misalnya,
yang disebabkan oleh kebocoran saluran air kotor dan adanya bangkai
masuknya hewan pengerat di daerah banjir. Banjir dan hujan yang deras
adalah sesuatu hal yang tidak mungkin maka perlu dilakukan program
malaria (nyamuk), tifus (kutu, pinjal pada hewan) dan pes (pinjal). Di
akibat bencana alam sehingga zoonoses yang ada pada tubuh hewan
tersebut dapat ditularkan pada manusia dan juga pada hewan lain.
bencana
metode baru ini memang aman serta bukan merupakan sumber penyakit
menular.
penyakit meliputi virus, bakteri, dan telur atau larva dari parasit.
melalui makanan, air, alat makan dan masak yang terkontaminasi atau
dan typhoid tersebar dengan cara ini dan penyebab utama kesakitan dan
penyerapan nutrient.
Pasca Bencana
1. Kesimpulan
Salah satu masalah kesehatan utama yang muncul akibat bencana adalah
masalah gizi dan penyakit menular. Meskipun masalah gizi penyakit menular
tidak serta merta muncul sesaat sesudah bencana akan tetapi, apabila tidak ada
pengamatan penyakit secara seksama dengan sistem surveilans yang baik, maka
penyakit menular akan mempunyai potensi yang sangat besar untuk menjadi
besaran walau pada keadaan tertentu bencana alam dapat meningkatkan potensi
bencana dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: penyakit yang sudah ada
dasar.
2. Saran
Krisis Akibat Bencana, Panduan bagi Petugas Kesehatan yang Bekerja dalam
http//:www.kependudukan.lipi.go.id
Nyoman Kandun.