Anda di halaman 1dari 15

Pemeriksaan Pendahuluan Kinerja atas

Upaya Pemerintah Daerah dalam Percepatan Penurunan Stunting


TA 2021 dan 2022
Pada Pemerintah Aceh dan Instansi Terkait Lainnya

KUESIONER UPAYA PEMERINTAH ACEH DAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA


DALAM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING DI PROVINSI ACEH

A. Identitas
1. Nama : ..............................................................................................................................
2. NIP : ..............................................................................................................................
3. Jabatan : Kepala Dinas Kesehatan ......................................................................................

4. Entitas : Pemerintah Kabupaten/Kota................................................................................


5. No. HP : .............................................................................................................................
B. Tujuan
1. Menghimpun data dan informasi mengenai upaya-upaya yang dilaksanakan oleh Pemerintah
Aceh dalam rangka percepatan penurunan stunting di Provinsi Aceh;
2. Mengidentifikasi kendala/hambatan/permasalahan terkait upaya percepatan penurunan stunting di
Provinsi Aceh; dan
3. Memberikan rekomendasi yang bertujuan untuk mendorong Pemerintah Aceh dan Pemerintah
Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting di Provinsi Aceh.
C. Petunjuk
1. Mohon agar mengisi kuesioner ini sesuai kondisi sesungguhnya;
2. Mohon dapat melengkapi data dan dokumen yang terkait dengan jawaban kuesioner;
3. Kuesioner ini digunakan terbatas untuk kepentingan pemeriksaan.
D. Pertanyaan
No. Pertanyaan Jawaban
A. Komunikasi Perubahan Perilaku
1 Apakah Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota telah
memiliki strategi/kebijakan/program/kegiatan
terkait komunikasi perubahan perilaku percepatan
penurunan stunting pada 2021 dan 2022?
Jika ada, mohon dapat diuraikan apa saja
kebijakan/program/kegiatan tersebut.
* Mohon dapat melampirkan dokumen yang
memuat
strategi/kebijakan/program/kegiatan
tersebut

2 Apakah kegiatan komunikasi perubahan perilaku


percepatan penurunan stunting tersebut telah
melibatkan SKPK lain? Mohon sebutkan SKPK
apa saja yang terlibat dan jelaskan bagaimana
keterlibatannya
1 Paraf:
No. Pertanyaan Jawaban

3 Apakah kegiatan komunikasi perubahan perilaku


tersebut berpengaruh terhadap penurunan
stunting?

Jika ya, mohon jelaskan seberapa besar dampak


komunikasi perubahan perilaku tersebut terhadap
penurunan stunting.

Jika tidak, mohon Bapak/Ibu jelaskan mengapa


kegiatan komunikasi perubahan perilaku tersebut
tidak berdampak terhadap penurunan stunting?

4 Melalui Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun


2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting,
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota menjadi
Penanggung Jawab output persentase keluarga
yang stop Buang Air Besar Sembarangan
(BABS) dengan target tahun 2024 sebesar 90%.
Apakah terdapat dampak/pengaruh yang
signifikan atas penetapan tersebut terhadap
kebijakan/program/kegiatan terkait upaya
peningkatan persentase stop BABS atau Desa
ODF? (Seperti, Pemerintah Aceh menjadi lebih
gencar dalam memberikan instruksi peningkatan
persentase Desa ODF, dsb)

Apakah terdapat kebijakan/peraturan/instruksi


lebih lanjut dari Pemerintah Aceh kepada
Pemerintah Kabupaten/Kota atas pelaksanaan
kegiatan stop BABS sebagai tindak lanjut atas
diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 72
Tahun 2021?
* Jika ada, mohon dapat melampirkan
dokumen yang memuat instruksi dari
Pemerintah Aceh terkait stop BABS dalam
percepatan penurunan stunting

Jika tidak ada, kebijakan/peraturan/instruksi


seperti apa yang Pemerintah Kabupaten/Kota
harapkan dapat diterbitkan oleh Pemerintah Aceh
terkait perubahan perilaku stop BABS dan/atau
peningkatan persentase desa ODF?

5 Apakah capaian persentase desa ODF di


Kabupaten/Kota dilaporkan secara berkala
kepada Pemerintah Aceh dhi. Dinas Kesehatan?

Berapakah frekuensi pelaporan persentase desa


ODF kepada Pemerintah Aceh dhi. Dinas
Kesehatan? (seperti, setiap bulan, setiap semester,
dll)

2 Paraf:
No. Pertanyaan Jawaban
Apakah terdapat tindak lanjut yang Pemerintah
Aceh lakukan atas pelaporan capaian persentase
desa ODF yang telah Pemerintah Kabupaten/Kota
lakukan?
Jika ya, mohon jelaskan tindak lanjut yang
Pemerintah Aceh lakukan tersebut
Jika tidak, tindak lanjut seperti apa yang
Pemerintah Kabupaten/Kota harapkan dapat
dilakukan oleh Pemerintah Aceh?

6 Pada 2021 dan 2022, apakah Pemerintah Aceh


telah melakukan upaya dalam meningkatkan
perilaku stop BABS pada masyarakat di
Kabupaten/Kota?
Mohon isikan pada formulir 1

Jika ada, apakah upaya tersebut berdampak dalam


meningkatkan perilaku stop BABS pada
masyarakat pada 2021 dan 2022?

Jika ada, apakah upaya tersebut telah melibatkan


SKPK lain/Perguruan Tinggi/Instansi Vertikal
Lainnya/Swasta/dll. Mohon sebutkan dan
jelaskan keterlibatan masing-masing

7 Pada 2021 dan 2022, apakah Pemerintah


Kabupaten/Kota telah melakukan upaya dalam
meningkatkan perilaku stop BABS pada
masyarakat?
Mohon isikan pada formulir 1

Apakah Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota telah


melaksanakan pemicuan dalam meningkatkan
perilaku stop BABS pada masyarakat?

Jika ada, apakah upaya tersebut berdampak dalam


meningkatkan perilaku stop BABS pada
masyarakat pada 2021 dan 2022?

Jika ada, apakah upaya tersebut telah melibatkan


SKPK lain/Perguruan Tinggi/Instansi Vertikal
Lainnya/Swasta/dll. Mohon sebutkan dan
jelaskan keterlibatan masing-masing

Jika tidak ada, mengapa Pemerintah


Kabupaten/Kota belum melakukan upaya dalam
meningkatkan perilaku stop BABS pada
masyarakat?

8 Bagaimanakah keterlibatan Pemerintah


Kecamatan dalam meningkatkan perilaku stop
BABS pada masyarakat?

3 Paraf:
No. Pertanyaan Jawaban
Menurut Bapak/Ibu, apakah Pemerintah
Kecamatan telah cukup mendorong terjadinya
peningkatan perilaku stop BABS atau Desa
ODF?
Jika ya, sebutkan bentuk dorongan dan
keterlibatan Pemerintah Kecamatan dalam
meningkatkan perilaku stop BABS atau Desa
ODF.
Jika terdapat upaya yang belum maksimal, upaya
apa yang perlu Pemerintah Kecamatan
tingkatkan?

Jika belum terdapat keterlibatan Pemerintah


Kecamatan, keterlibatan seperti apa yang
Bapak/Ibu harapkan dapat dilakukan oleh
Pemerintah Kecamatan? Mohon jelaskan

9 Bagaimanakah keterlibatan Pemerintah


Desa/Gampong dalam meningkatkan perilaku
stop BABS pada masyarakat?

Menurut Bapak/Ibu, apakah Pemerintah


Desa/Gampong telah cukup mendorong
terjadinya peningkatan perilaku stop BABS atau
Desa ODF?
Jika ya, sebutkan bentuk dorongan dan
keterlibatan Pemerintah Desa/Gampong dalam
meningkatkan perilaku stop BABS atau Desa
ODF.
Jika terdapat upaya yang belum maksimal, upaya
apa yang perlu Pemerintah Desa/Gampong
tingkatkan?

Jika belum terdapat keterlibatan Pemerintah


Kecamatan, keterlibatan seperti apa yang
Bapak/Ibu harapkan dapat dilakukan oleh
Pemerintah Desa/Gampong? Mohon jelaskan

10 Apakah permasalahan/kendala yang Pemerintah


Kabupaten/Kota hadapi dalam peningkatan
capaian persentase stop BABS atau Desa ODF?

Apakah penyebab terjadinya


permasalahan/kendala tersebut?

Jika permasalahan/kendala tersebut berkaitan


dengan Pemerintah Aceh, apakah telah
dikomunikasikan dengan Pemerintah Aceh?

Jika permasalahan/kendala tersebut berkaitan


dengan masyarakat, adakah inovasi yang
Pemerintah Kabupaten/Kota dhi. Dinas
Kesehatan lakukan dalam meningkatkan

4 Paraf:
No. Pertanyaan Jawaban
kesadaran masyarakat terkait stop BABS?

Atas permasalahan/kendala tersebut, solusi


apakah yang Pemerintah Kabupaten/Kota
harapkan datang dari Pemerintah Aceh?

11 Melalui Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun


2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting,
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota menjadi
Penanggung Jawab output persentase keluarga
yang melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) dengan target tahun 2024 sebesar
70%.
Apakah terdapat dampak/pengaruh yang
signifikan atas penetapan tersebut terhadap
kebijakan/program/kegiatan terkait upaya
peningkatan persentase keluarga yang
melaksanakan PHBS? (Seperti, Pemerintah Aceh
menjadi lebih gencar dalam memberikan instruksi
peningkatan persentase PHBS Rumah Tangga,
dsb)

Apakah terdapat kebijakan/peraturan/instruksi


lebih lanjut dari Pemerintah Aceh kepada
Pemerintah Kabupaten/Kota atas pelaksanaan
kegiatan peningkatan keluarga PHBS sebagai
tindak lanjut atas diterbitkannya Peraturan
Presiden Nomor 72 Tahun 2021?
* Jika ada, mohon dapat melampirkan
dokumen yang memuat instruksi dari
Pemerintah Aceh terkait PHBS dalam
percepatan penurunan stunting

Jika tidak ada, kebijakan/peraturan/instruksi


seperti apa yang Bapak/Ibu harapkan dapat
diterbitkan oleh Pemerintah Aceh terkait rumah
tangga ber-PHBS?

12 Apakah capaian persentase rumah tangga ber-


PHBS di Kabupaten/Kota dilaporkan secara
berkala kepada Pemerintah Aceh dhi. Dinas
Kesehatan?

Berapakah frekuensi pelaporan persentase rumah


tangga ber-PHBS kepada Pemerintah Aceh dhi.
Dinas Kesehatan? (seperti, setiap bulan, setiap
semester, dll)

Apakah terdapat tindak lanjut yang Pemerintah


Aceh lakukan atas pelaporan capaian persentase
rumah tangga ber-PHBS yang telah Pemerintah
Kabupaten/Kota lakukan?
Jika ya, mohon jelaskan tindak lanjut yang

5 Paraf:
No. Pertanyaan Jawaban
Pemerintah Aceh lakukan tersebut
Jika tidak, tindak lanjut seperti apa yang
Pemerintah Kabupaten/Kota harapkan dapat
dilakukan oleh Pemerintah Aceh?

13 Pada 2021 dan 2022, apakah Pemerintah Aceh


telah melakukan upaya dalam meningkatkan
rumah tangga ber-PHBS di Kabupaten/Kota
tempat Bapak/Ibu bekerja?
Mohon isikan pada formulir 1

Jika ada, apakah upaya tersebut berdampak dalam


meningkatkan rumah tangga ber-PHBS pada
2021 dan 2022?

Jika ada, apakah upaya tersebut telah melibatkan


SKPK lain/Perguruan Tinggi/Instansi Vertikal
Lainnya/Swasta/dll. Mohon sebutkan dan
jelaskan keterlibatan masing-masing

14 Pada 2021 dan 2022, apakah Pemerintah


Kabupaten/Kota telah melakukan upaya dalam
meningkatkan rumah tangga ber-PHBS?
Mohon isikan pada form

Jika ada, apakah upaya tersebut berdampak dalam


meningkatkan rumah tangga ber-PHBS pada
2021 dan 2022?

Jika ada, apakah upaya tersebut telah melibatkan


SKPK lain/Perguruan Tinggi/Instansi Vertikal
Lainnya/Swasta/dll. Mohon sebutkan dan
jelaskan keterlibatan masing-masing

Jika tidak ada, mengapa Pemerintah


Kabupaten/Kota belum melakukan upaya dalam
meningkatkan rumah tangga ber-PHBS?

15 Bagaimanakah keterlibatan Pemerintah


Kecamatan dalam meningkatkan rumah tangga
ber-PHBS?

Menurut Bapak/Ibu, apakah Pemerintah


Kecamatan telah cukup mendorong terjadinya
peningkatan rumah tangga ber-PHBS?
Jika ya, sebutkan bentuk dorongan dan
keterlibatan Pemerintah Kecamatan dalam
meningkatkan rumah tangga ber-PHBS.
Jika terdapat upaya yang belum maksimal, upaya
apa yang perlu Pemerintah Kecamatan
tingkatkan?

Jika belum terdapat keterlibatan Pemerintah

6 Paraf:
No. Pertanyaan Jawaban
Kecamatan, keterlibatan seperti apa yang
Bapak/Ibu harapkan dapat dilakukan oleh
Pemerintah Kecamatan? Mohon jelaskan

16 Bagaimanakah keterlibatan Pemerintah


Desa/Gampong dalam meningkatkan rumah
tangga ber-PHBS?

Menurut Bapak/Ibu, apakah Pemerintah


Desa/Gampong telah cukup mendorong
terjadinya peningkatan rumah tangga ber-PHBS?
Jika ya, sebutkan bentuk dorongan dan
keterlibatan Pemerintah Desa/Gampong dalam
meningkatkan rumah tangga ber-PHBS?
Jika terdapat upaya yang belum maksimal, upaya
apa yang perlu Pemerintah Desa/Gampong
tingkatkan?

Jika belum terdapat keterlibatan Pemerintah


Kecamatan, keterlibatan seperti apa yang
Bapak/Ibu harapkan dapat dilakukan oleh
Pemerintah Desa/Gampong? Mohon jelaskan

17 Apakah permasalahan/kendala yang Pemerintah


Kabupaten/Kota hadapi dalam peningkatan
capaian persentase rumah tangga ber-PHBS?

Apakah penyebab terjadinya


permasalahan/kendala tersebut?

Jika permasalahan/kendala tersebut berkaitan


dengan Pemerintah Aceh, apakah telah
dikomunikasikan dengan Pemerintah Aceh?

Jika permasalahan/kendala tersebut berkaitan


dengan masyarakat, adakah inovasi yang
Pemerintah Kabupaten/Kota dhi. Dinas
Kesehatan lakukan dalam meningkatkan
kesadaran masyarakat terkait rumah tangga ber-
PHBS?

Atas permasalahan/kendala tersebut, solusi


apakah yang Pemerintah Kabupaten/Kota
harapkan datang dari Pemerintah Aceh?

18 Melalui Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun


2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting,
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota menjadi
Penanggung Jawab output persentase anak
berusia di bawah lima tahun (balita) yang
memperoleh Imunisasi Dasar Lengkap (IDL)
dengan target tahun 2024 sebesar 90%.
Apakah terdapat dampak/pengaruh yang

7 Paraf:
No. Pertanyaan Jawaban
signifikan atas penetapan tersebut terhadap
kebijakan/program/kegiatan terkait upaya
peningkatan persentase balita yang memperoleh
IDL? (Seperti, Pemerintah Aceh menjadi lebih
gencar dalam memberikan instruksi peningkatan
persentase balita yang memperoleh imunisasi
dasar lengkap, dsb)

Apakah terdapat kebijakan/peraturan/instruksi


lebih lanjut dari Pemerintah Aceh kepada
Pemerintah Kabupaten/Kota atas pelaksanaan
peningkatan persentase balita yang memperoleh
IDL sebagai tindak lanjut atas diterbitkannya
Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021?
* Jika ada, mohon dapat melampirkan
dokumen yang memuat instruksi dari
Pemerintah Aceh terkait imunisasi dasar
lengkap dalam percepatan penurunan
stunting

Jika tidak ada, kebijakan/peraturan/instruksi


seperti apa yang Bapak/Ibu harapkan dapat
diterbitkan oleh Pemerintah Aceh?

19 Apakah capaian persentase imunisasi dasar


lengkap di Kabupaten/Kota dilaporkan secara
berkala kepada Pemerintah Aceh dhi. Dinas
Kesehatan?

Berapakah frekuensi pelaporan persentase


imunisasi dasar lengkap kepada Pemerintah Aceh
dhi. Dinas Kesehatan? (seperti, setiap bulan,
setiap semester, dll)

Apakah terdapat tindak lanjut yang Pemerintah


Aceh lakukan atas pelaporan capaian persentase
imunisasi dasar lengkap yang telah Pemerintah
Kabupaten/Kota lakukan?
Jika ya, mohon jelaskan tindak lanjut yang
Pemerintah Aceh lakukan tersebut
Jika tidak, tindak lanjut seperti apa yang
Pemerintah Kabupaten/Kota harapkan dapat
dilakukan oleh Pemerintah Aceh?

20 Pada 2021 dan 2022, apakah Pemerintah


Kabupaten/Kota telah melakukan upaya dalam
meningkatkan jumlah balita yang memperoleh
imunisasi dasar lengkap?
Mohon isikan pada formulir 1

Jika ada, apakah upaya tersebut berdampak dalam


meningkatkan jumlah balita yang memperoleh
imunisasi dasar lengkap pada 2021 dan 2022?

8 Paraf:
No. Pertanyaan Jawaban

Jika ada, apakah upaya tersebut telah melibatkan


SKPK lain/Perguruan Tinggi/Instansi Vertikal
Lainnya/Swasta/dll. Mohon sebutkan dan
jelaskan keterlibatan masing-masing

Jika tidak ada, mengapa Pemerintah


Kabupaten/Kota belum melakukan upaya dalam
meningkatkan jumlah balita yang memperoleh
imunisasi dasar lengkap?

21 Bagaimanakah keterlibatan Pemerintah


Kecamatan dalam meningkatkan jumlah balita
yang memperoleh IDL?

Menurut Bapak/Ibu, apakah Pemerintah


Kecamatan telah cukup mendorong peningkatan
jumlah balita yang memperoleh IDL?
Jika ya, sebutkan bentuk dorongan dan
keterlibatan Pemerintah Kecamatan dalam
meningkatkan jumlah balita yang memperoleh
IDL.
Jika terdapat upaya yang belum maksimal, upaya
apa yang perlu Pemerintah Kecamatan
tingkatkan?

Jika belum terdapat keterlibatan Pemerintah


Kecamatan, keterlibatan seperti apa yang
Bapak/Ibu harapkan dapat dilakukan oleh
Pemerintah Kecamatan? Mohon jelaskan

22 Bagaimanakah keterlibatan Pemerintah


Desa/Gampong dalam meningkatkan jumlah
balita yang memperoleh IDL?

Menurut Bapak/Ibu, apakah Pemerintah


Desa/Gampong telah cukup mendorong
terjadinya peningkatan jumlah balita yang
memperoleh IDL?
Jika ya, sebutkan bentuk dorongan dan
keterlibatan Pemerintah Desa/Gampong dalam
meningkatkan jumlah balita yang memperoleh
IDL.
Jika terdapat upaya yang belum maksimal, upaya
apa yang perlu Pemerintah Desa/Gampong
tingkatkan?

Jika belum terdapat keterlibatan Pemerintah


Kecamatan, keterlibatan seperti apa yang
Bapak/Ibu harapkan dapat dilakukan oleh
Pemerintah Desa/Gampong? Mohon jelaskan

23 Apakah permasalahan/kendala yang Pemerintah

9 Paraf:
No. Pertanyaan Jawaban
Kabupaten/Kota hadapi dalam peningkatan
capaian persentase balita yang memperoleh
imunisasi dasar lengkap?

Apakah penyebab terjadinya


permasalahan/kendala tersebut?

Jika permasalahan/kendala tersebut berkaitan


dengan Pemerintah Aceh, apakah telah
dikomunikasikan dengan Pemerintah Aceh?

Jika permasalahan/kendala tersebut berkaitan


dengan masyarakat, adakah inovasi yang
Pemerintah Kabupaten/Kota dhi. Dinas
Kesehatan lakukan dalam meningkatkan
kesadaran masyarakat terkait imunisasi bagi
balita?

Atas permasalahan/kendala tersebut, solusi


apakah yang Pemerintah Kabupaten/Kota
harapkan datang dari Pemerintah Aceh?

B. Intervensi Spesifik
1 Apakah Pemerintah Kabupaten/Kota telah
memiliki strategi/kebijakan/program/kegiatan
terkait percepatan penurunan stunting di Aceh
terutama dalam upaya meningkatkan capaian
indikator intervensi spesifik?
Jika ada, mohon dapat diuraikan apa saja
kebijakan/program/kegiatan tersebut.
* Mohon dapat melampirkan dokumen yang
memuat
strategi/kebijakan/program/kegiatan
tersebut

2 Apakah terdapat kegiatan penyelarasan


kebijakan/program/kegiatan tersebut dengan
kebijakan/program/kegiatan pada Pemerintah
Aceh?
Jika ada, bagaimana proses/mekanisme
penyelarasan kebijakan/program/kegiatan
tersebut?
Jika tidak ada, permasalahan/dampak apa yang
ditimbulkan atas ketidakselarasan
kebijakan/program/kegiatan antara Provinsi dan
Kabupaten/Kota tersebut?
* Mohon dapat melampirkan dokumen yang
memuat penyelarasan kebijakan/program/
kegiatan tersebut

3 Berdasarkan Lampiran Peraturan Presiden Nomor


72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan
10 Paraf:
No. Pertanyaan Jawaban
Stunting menyebutkan bahwa terdapat target
yang harus dicapai oleh Pemerintah Provinsi dan
Kabupaten/Kota terutama pada 9 (sembilan)
intervensi spesifik, sejauh mana target tersebut
telah tercapai?
* Format dapat dilihat pada lampiran 2

4 Apakah terdapat hambatan/kendala yang dihadapi


Pemerintah Kabupaten/Kota dalam upaya
meningkatkan persentase dari masing-masing
indikator intervensi spesifik tersebut?
Jika ada, apakah Pemerintah Kabupaten/Kota
telah memiliki upaya dalam menghadapi
hambatan/kendala tersebut?
Sejauh mana hambatan/kendala tersebut telah
dapat teratasi?

5 Salah satu bentuk dukungan Pemerintah Aceh


kepada Pemerintah Kabupaten/Kota adalah
melakukan pendistribusian Tablet Tambah Darah
(TTD) dan Pemberian Makanan Tambahan
(PMT) untuk Baduta dan Ibu Hamil. Apakah
pendistribusian TTD dan PMT tersebut telah
memenuhi kecukupan pada masing-masing
Puskesmas? (Terutama kecukupan pada masing-
masing Posyandu)
* Mohon dapat melampirkan dokumen yang
memuat data laporan pendistribusian TTD
dan PMT ke Puskesmas dan Posyandu pada
tahun 2021 dan 2022

6 Selain pemberian TTD dan PMT, apa bentuk


dukungan dari Pemerintah Aceh yang diharapkan
dalam upaya Pemerintah Kabupaten/Kota
meningkatkan persentase masing-masing
indikator intervensi spesifik?

7 Pemerintah Aceh meluncurkan GISA dalam


upaya mempercepat penanganan stunting.
Terdapat 10 intervensi yang dilakukan dalam
kegiatan GISA. Apakah kegiatan GISA tersebut
memiliki dampak yang signifikan dalam upaya
Pemerintah Aceh mempercepat penurunan
stunting di Aceh?

Jika iya, seberapa besar dampaknya di


Kabupaten/Kota?

Jika tidak, apa yang menjadi penyebab GISA


tidak efektif dalam percepatan penurunan
stunting?

Untuk kabupaten/kota yang belum dilaksanakan


11 Paraf:
No. Pertanyaan Jawaban
pemantapan GISA oleh Pemerintah Aceh, apakah
memiliki pengaruh terhadap pelaksanaan
percepatan penurunan stunting di wilayah
kabupaten/kota?

C. Standar Pelayanan Posyandu


1 Berapakah jumlah posyandu yang ada di
Kabupaten/Kota?
* Mohon dapat melampirkan daftar posyandu
beserta status posyandu tersebut (Posyandu
Pratama, Madya, Purnama dan Mandiri)

2 Apakah Pemerintah Kabupaten/Kota dalam hal


ini Dinas Kesehatan telah memberikan
pelatihan/orientasi kepada kader posyandu
tentang standar pelayanan di posyandu yang
minimal meliputi cara pengukuran, cara
penimbangan dan cara pemeliharaan alat
pengukuran (cara kalibrasi)?
* Mohon dapat melampirkan dokumen
pendukung

3 Apakah Dinas Kesehatan telah memastikan


bahwa semua kader posyandu memahami cara
pemeliharaan alat pengukuran (cara kalibrasi alat
pengukuran)?
4 Apakah Dinas Kesehatan telah memastikan alat
pengukuran yang digunakan telah memenuhi
standar pelayanan?
*Mohon dapat melampirkan daftar alat
pengukuran di posyandu

5 Apakah Dinas Kesehatan telah memastikan alat


pengukuran yang digunakan telah diklaibrasi atau
ditera secara berkala?
* Mohon dapat melampirkan dokumen
pendukung

Jika kalibrasi secara berkala tidak dilakukan, apa


dampaknya?

6 Siapakah yang bertanggungjawab melakukan


pengkalibrasian alat ukur (alat ukur berat badan
dan tinggi badan?

7 Bagaimana proses kalibrasi yang dilakukan?

Berapa lama kah jangka waktu alat ukur (berat


dan tinggi badan) harus dikalibrasi?

8 Apakah Dinas Kesehatan telah melakukan


pengawasan atas pelaksanaan pelayanan di
12 Paraf:
No. Pertanyaan Jawaban
posyandu?
Jika ya, mohon jelaskan bagaimana mekanisme
pengawasan yang dilakukan?
* Mohon dapat melampirkan dokumen
pendukung

Jika tidak, mengapa pengawasan tidak dilakukan?

9 Berapakah persentase kehadiran masyarakat di


posyandu setiap bulannya?
* Mohon dapat melampirkan dokumen
pendukung

10 Apakah kendala dalam pelaksanaan pelayanan di


posyandu?

11 Apakah dampak jika standar pelayanan posyandu


tidak terpenuhi?

D. Implementasi Sistem Data Surveilans Gizi Elektronik


12 Siapakah yang memiliki tanggung jawab
penginputan data ke aplikasi ePPGBM?
* Mohon dapat melampirkan daftar inputer
ePPGBM beserta jenjang pendidikannya

13 Berapakah persentase capaian penginputan data


ePPGBM pada Kabupaten/Kota per Desember
2021 dan Oktober 2022?
* Mohon dapat melampirkan dokumen
pendukung

14 Data apakah yang wajib di input oleh petugas


inputer puskesmas?

15 Apakah yang menjadi kendala dalam penginputan


ePPGBM?

16 Apakah ada petugas di Dinas Kesehatan yang


bertanggungjawab melakukan pengawasan atas
proses input data ePPGBM oleh Puskesmas?

Jika ada, bagaimana mekanisme pengawasan


yang dilakukan?

Jika tidak ada, jelaskan alasannya.


17 Upaya apakah yang dilakukan oleh Dinas
Kesehatan atas keterlambatan penginputan data
oleh petugas puskesmas?

13 Paraf:
No. Pertanyaan Jawaban

* Mohon dapat melampirkan dokumen


pendukung

18 Apakah upaya yang dilakukan oleh Dinas


Kesehatan jika terdapat data yang diinput ke
ePPGBM tidak benar, misalnya tinggi badan anak
yang berkurang.

Jelaskan mekanisme validasi data di eppgbm.

Apakah dampaknya jika penginputan yang


dilakukan tidak benar?

19 Apakah pernah dilakukan sosialisasi atau


pelatihan terkait penginputan data ePPGBM
kepada petugas inputer?

* Mohon dapat melampirkan dokumen


pendukung

20 Apakah dampak dari keterlambatan penginputan


data di ePPGBM?

E. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat


1 Apa saja bentuk peran Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Kab melakukan pendampingan Kegiatan STBM
Kabupaten/Kota dalam penurunan angka stunting Pada desa lokus stbm dan Lokus Stunting dengan tahapan
terutama dalam hal Sanitasi Total Berbasis pemicuan masyarakat, imas, monitoring, Pembuatan dan update
Masyarakat? (Mohon lampirkan data terkait peta, Kampanye STBM, Kampanye Hygiene sanitasi di
angka STBM update) sekolah,Survei kualitas air dan Verifikasi desa stop BABS

2 Apa bentuk konvergensi/kegiatan lintas entitas Koordinasi Lintas Sektor dalam meningkatkan Desa Open
dalam hal penurunan angka stunting? (mohon Defecation Free dan Desa STBM wilayah Kabupaten Aceh Besar
lampirkan list kegiatan terkait beserta dengan tujuan masyarakat terbebas dari BABS dan dapat
dokumentasi jika ada) menurunkan angka stunting.
3 Apa saja peran pemerintah provinsi perihal
penurunan angka stunting? (mohon lampirkan list
kegiatan dan dokumentasi jika ada)
4 Apakah ada kegiatan konvergensi dengan dinas Adanya kerja sama dengan Program SANIMAS di salah satu
PUPR atau sejenisnya dalam pengadaan sanitasi Kecamatan Wilayah Kabupaten Aceh Besar (Kecamatan
dan air bersih demi meningkatkan angka STBM? Seulimum /wilayah Lamteuba)
(seperti contoh pembangunan tempat
pembuangan air/jamban)
5 Apa bentuk monitoring dan evaluasi perihal Melaporkan capaian Desa ODF dsn STBM setiap triwulan.
pelaksanaan program STBM dan apakah terjalin
koordinasi dengan pemerintah pusat terkait
monitoring dan evaluasi pemerintah pusat kepada
pemerintah kabupaten/kota?
14 Paraf:
No. Pertanyaan Jawaban
6 Apa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Belum adanya regulasi yang melibatkan pemerintah Desa
program STBM? (PERDES) yang mengenai keharusan warga untuk menyediakan
sarana sanitasi.

7 Bantuan apa yang masih dibutuhkan dari Anggaran untuk pemberdayaan Kader STBM desa
pemerintah provinsi perihal pelaksanaan program
STBM?
8 Apa faktor utama dalam terhambatnya Kurangnya kerjasama antara masyarakat, lintas sektor dan lintas
peningkatan angka STBM? program
9 Berapakah angka persentase STBM hingga saat 91,39 %(552 desa yang melaksanakan STBM)
ini? (mohon lampirkan dokumen dalam bentuk
excel jika ada)

Hasil kuesioner dengan dokumen pendukungnya dapat disampaikan ke BPK dalam bentuk softcopy
(file pdf) ke email wulandari@bpk.go.id.

…………………, ………November 2022

Kepala Dinas Kesehatan…………..………

[Tanda Tangan dan Cap Basah]

………………………………………..
NIP. ……………………………………

15 Paraf:

Anda mungkin juga menyukai