Anda di halaman 1dari 6

Pemeriksaan Pendahuluan Kinerja atas

Upaya Pemerintah Daerah dalam Percepatan Penurunan Stunting


TA 2021 dan 2022
Pada Pemerintah Aceh dan Instansi Terkait Lainnya

KUESIONER UPAYA PEMERINTAH ACEH DAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA


DALAM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING DI PROVINSI ACEH

A. Identitas
1. Nama : Ns. Siti Meutia Salihati, S.Kep. M.Kes
2. NIP : 19741129 200701 2 001
3. Jabatan : Kepala UPTD Puskesmas Baktiya
4. Entitas : Pemerintah Kabupaten/Kota Aceh Utara
5. No. HP : 0853-7347- 9894
B. Tujuan
1. Menghimpun data dan informasi mengenai upaya-upaya yang dilaksanakan oleh Pemerintah
Aceh dalam rangka percepatan penurunan stunting di Provinsi Aceh;
2. Mengidentifikasi kendala/hambatan/permasalahan terkait upaya percepatan penurunan stunting di
Provinsi Aceh; dan
3. Memberikan rekomendasi yang bertujuan untuk mendorong Pemerintah Aceh dan Pemerintah
Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting di Provinsi Aceh.
C. Petunjuk
1. Mohon agar mengisi kuesioner ini sesuai kondisi sesungguhnya;
2. Mohon dapat melengkapi data dan dokumen yang terkait dengan jawaban kuesioner;
3. Kuesioner ini digunakan terbatas untuk kepentingan pemeriksaan.
D. Pertanyaan
No. Pertanyaan Jawaban
A. Komunikasi Perubahan Perilaku
1 Apakah Puskesmas telah melakukan kegiatan Ya
komunikasi perubahan perilaku seperti pemberian
informasi dan edukasi kepada masyarakat terkait
percepatan penurunan stunting?
Masih kurang Pengetahuan ibu tentang efek yang di timbul tentang
Jika ya, apakah kendala yang Puskesmas hadapi stunting
dalam melakukan kegiatan komunikasi
perubahan perilaku seperti pemberian informasi
dan edukasi kepada masyarakat terkait percepatan
penurunan stunting?

Jika belum, kegiatan komunikasi perubahan


perilaku belum dilakukan?

2 Jika Puskesmas telah melaksanakan kegiatan Lintas Sektor, Lintas Program


komunikasi perubahan perilaku percepatan
penurunan stunting tersebut telah melibatkan
pihak lain? Mohon sebutkan pihakmana saja yang
terlibat dan jelaskan bagaimana keterlibatannya.
(seperti, Perguruan Tinggi dalam pelaksanaan
Kuliah Kerja Nyata (KKN), ulama di Gampong
saat ada pengajian, Kepala Desa dalam memberi
arahan, dsb)

3 Apakah kegiatan komunikasi perubahan perilaku Ya,


tersebut berpengaruh terhadap penurunan
stunting?

Jika ya, mohon jelaskan seberapa besar dampak


komunikasi perubahan perilaku tersebut terhadap
penurunan stunting.

Jika tidak, mohon Bapak/Ibu jelaskan mengapa


kegiatan komunikasi perubahan perilaku tersebut
tidak berdampak terhadap penurunan stunting?

Paraf:
No. Pertanyaan Jawaban
4 Melalui Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun Perlu adanya Kebijakan pemerintah atau perbook Bagi masyarakat
2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, yang tidak mau melakukan imunisasi supaya tidak mendapatkan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota menjadi Bansos, dan Bantuan apapun dari pemerintah
Penanggung Jawab output persentase anak
berusia di bawah lima tahun (balita) yang
memperoleh Imunisasi Dasar Lengkap (IDL)
dengan target tahun 2024 sebesar 90%.
Apakah terdapat dampak/pengaruh yang
signifikan atas penetapan tersebut terhadap
kebijakan/program/kegiatan di tingkat Puskesmas
terkait upaya peningkatan persentase balita yang
memperoleh IDL? (Seperti, Dinas Kesehatan
lebih gencar dalam memberikan instruksi kepada
Puskesmas terkait peningkatan persentase balita
yang memperoleh imunisasi dasar lengkap, dsb)

Menurut Bapak/Ibu apakah Puskesmas


membutuhkan kebijakan/peraturan/instruksi lebih
lanjut dari PemerintahProvinsi/Kabupaten/Kota
kepada Puskesmas terkait imunisasi dasar
lengkap?Jika ya, kebijakan/peraturan/instruksi
seperti apa yang Bapak/Ibu harapkan dapat
diterbitkan oleh
PemerintahProvinsi/Kabupaten/Kota?

5 Pada 2021 dan 2022, apakah Puskesmas telah Penyuluhan, Bimbingan, Edukasi pada keluarga, Sweeping
melakukan upaya dalam meningkatkan jumlah
balita yang memperoleh imunisasi dasar lengkap?
Mohon jelaskan upaya apa saja yang telah
dilakukan

Jika ada, apakah upaya tersebut berdampak dalam


meningkatkan jumlah balita yang memperoleh
imunisasi dasar lengkap pada 2021 dan 2022?

Jika ada, apakah upaya tersebut telah melibatkan


Perguruan Tinggi/Instansi Vertikal
Lainnya/Swasta/dll. Mohon sebutkan dan
jelaskan keterlibatan masing-masing

Jika tidak ada, mengapa Puskesmas belum


melakukan upaya dalam meningkatkan jumlah
balita yang memperoleh imunisasi dasar lengkap?

6 Bagaimanakah keterlibatan Pemerintah Dukungan masih kurang


Kecamatan dalam meningkatkan jumlah balita
yang memperoleh IDL?

Menurut Bapak/Ibu, apakah Pemerintah


Kecamatan telah cukup mendorong peningkatan
jumlah balita yang memperoleh IDL?
Jika ya, sebutkan bentuk dorongan dan
keterlibatan Pemerintah Kecamatan dalam
meningkatkan jumlah balita yang memperoleh
IDL?
Jika ya namun belum maksimal, upaya apa yang
perlu Pemerintah Kecamatan tingkatkan?

Jika belum terdapat keterlibatan Pemerintah


Kecamatan, keterlibatan seperti apa yang
Bapak/Ibu harapkan dilakukan oleh Pemerintah
Kecamatan? Mohon jelaskan alasannya

7 Bagaimanakah keterlibatan Pemerintah Masih Kurang


Desa/Gampong dalam meningkatkan jumlah
balita yang memperoleh IDL?

Menurut Bapak/Ibu, apakah Pemerintah


Desa/Gampong telah cukup mendorong
terjadinya peningkatan jumlah balita yang
memperoleh IDL?
Jika ya, sebutkan bentuk dorongan dan

Paraf:
No. Pertanyaan Jawaban
keterlibatan Pemerintah Desa/Gampong dalam
meningkatkan jumlah balita yang memperoleh
IDL?
Jika ya namun belum maksimal, upaya apa yang
perlu Pemerintah Desa/Gampong tingkatkan?

Jika belum terdapat keterlibatan Pemerintah


Desa/Gampong,keterlibatan seperti apa yang
Bapak/Ibu harapkan dilakukan oleh Pemerintah
Desa/Gampong? Mohon jelaskan alasannya

8 Apakah permasalahan/kendala yang Puskesmas Kurannganya Kepercayaan Dinas kesehatan terhadap IDL masih
hadapi dalam peningkatan capaian persentase kurang
balita yang memperoleh imunisasi dasar lengkap?

Jika permasalahan/kendala tersebut berkaitan


dengan Pemerintah
Kabupaten/Kota/Kecamatan/Desa/Gampong,
apakah telah dikomunikasikan dengan
Pemerintah terkait?

Jika permasalahan/kendala tersebut berkaitan


dengan masyarakat, adakah inovasi yang
Puskesmas lakukan dalam meningkatkan
kesadaran masyarakat terkait imunisasi bagi
balita?

9 Atas permasalahan/kendala tersebut, bentuk Mengharapkan adanya kerjasama dan dukungan PIHAK Daerah
dukungan seperti apakah yang Puskesmas dan Pusat
harapkan datang dari Pemerintah Aceh?

10 Atas permasalahan/kendala tersebut, bentuk Dana


dukungan seperti apakah yang Puskesmas
harapkan datang dari Pemerintah
Kabupaten/Kota?

11 Atas permasalahan/kendala tersebut, bentuk Adanya Penhargaan Khusus ke Pemengang program


dukungan seperti apakah yang Puskesmas
harapkan datang dari Pemerintah Kecamatan?

12 Atas permasalahan/kendala tersebut, bentuk Desa Lebih mengalokasikan dana ke kesehatan


dukungan seperti apakah yang Puskesmas
harapkan datang dari Pemerintah
Desa/Gampong?

13 Menurut Bapak/Ibu, apa persoalan paling krusial Alat Tidak sesuai standar dan kondisi ekonomi masyarat yang
yang menyebabkan kasus stunting di wilayah kurang dan sanitasi yang tidak memenuhi standar
Puskesmas tempat Bapak/Ibu bekerja?

B. Audit Kasus Stunting


1 Apakah di Kecamatan tempat Puskesmas berada,
terdapat anak usia di bawah dua tahun (baduta) Tidak ada, setelah di berikan PMT balita Stunting Tersebut
stunting yang telah diberikan intervensi mengalami perbaikan gizi / Penam,bahan berat badan
(pemberian PMT, tata kelola gizi kurang,
rujukan, dll) namun pertumbuhan anak tidak
kunjung membaik meski telah dilakukan
intervensi gizi spesifik?
Mohon berikan data berapa jumlah baduta yang
mengalami kasus seperti tersebut di atas. Data
harap dapat disajikan setiap bulannya (Januari
s.d. Oktober 2022)

2 Apakah atas kasus tersebut, Puskesmas telah sudah


melakukan audit kasus stunting?
Jika ya, mohon jelaskan bagaimana keterlibatan
Puskesmas dalam pelaksanaan audit kasus
stunting.

Jika tidak, mengapa audit kasus stunting belum


dilaksanakan?

3 Apakah kendala yang Puskesmas hadapi dalam Masih kurangnya kerja sama lintas sektor dan aparatur desa
pelaksanaan audit kasus stunting?
Paraf:
No. Pertanyaan Jawaban

4 Apakah harapan Puskesmas terhadap Pemerintah Adanya pemberian PMT yang cukup dan sesuai sasaran selama
Kabupaten/Kota/Provinsi terkait pelaksanaan tiga bulan berturut-turut
audit kasus stunting?

C. Pelayanan Posyandu
1 Apakah Pemerintah Kabupaten/Kota dalam hal Sudah,
ini Puskesmas telah memberikan
pelatihan/orientasi kepada kader posyandu
tentang standar pelayanan di posyandu yang
minimal meliputi cara pengukuran, cara
penimbangan dan cara pemeliharaan alat
pengukuran (cara kalibrasi)?
* Mohon dapat melampirkan dokumen
pendukung

2 Apakah Puskesmas telah memastikan bahwa Sudah,


semua kader posyandu memahami cara
pemeliharaan alat pengukuran (cara kalibrasi alat
pengukuran)?

Apakah Puskesmas telah memastikan bahwa Sudah dipastikan


semua kader posyandu memahami cara
pengukuran dengan benar diantaranya:
a. Tidak menggunakan timbangan pegas untuk
anak yang berumur lebih dari 6 bulan;
b. Kapasitas timbangan dacin maksimal 25 kg;
c. Kapasitas baby scale maksimal 20 kg;
d. Infantometer (Papan Panjang Badan)
digunakan untuk mengukur anak dibawah 2
tahun; dan
e. Microtoise/stature meter digunakan untuk
anak diatas 2 tahun dengan car pengukuran
berdiri.

3 Apakah Puskesmas telah memastikan alat Belum


pengukuran yang digunakan telah memenuhi
standar pelayanan?
*Mohon dapat melampirkan daftar alat
pengukuran di posyandu

4 Apakah Puskesmas telah memastikan alat Belum


pengukuran yang digunakan telah diklaibrasi atau
ditera secara berkala?
* Mohon dapat melampirkan dokumen
pendukung

Jika kalibrasi secara berkala tidak dilakukan, apa


dampaknya?

5 Siapakah yang bertanggungjawab melakukan Kader


pengkalibrasian alat ukur (alat ukur berat badan
dan tinggi badan?

6 Bagaimana proses kalibrasi yang dilakukan? Setahun sekali

Berapa lama kah jangka waktu alat ukur (berat


dan tinggi badan) harus dikalibrasi?

7 Apakah Puskesmas telah melakukan validasi atas Belum di lakukan


hasil pengukuran yang dilakukan oleh kader
posyandu?
Jika ya, mohon jelaskan bagaimana mekanisme
validasi yang dilakukan?
* Mohon dapat melampirkan dokumen
pendukung

Jika tidak, mengapa validasi tidak dilakukan?

8 Apakah Puskesmas telah melakukan sudah


pengawasan/evaluasi atas pelaksanaan pelayanan
Paraf:
No. Pertanyaan Jawaban
di posyandu?
Jika ya, mohon jelaskan bagaimana mekanisme
pengawasan yang dilakukan?
* Mohon dapat melampirkan dokumen
pendukung

Jika tidak, mengapa pengawasan/evaluasi tidak


dilakukan?

9 Apakah kendala dalam pelaksanaan standar Minimalnya Kelengkapan alat posyandu


pelayanan di posyandu?

10 Apakah dampak jika standar pelayanan posyandu Sering terjadinya pengukuran yang tidak cukup sehingga terjadi
tidak terpenuhi? stunting.

D. Implementasi Sistem Data Surveilans Gizi Elektronik


11 Siapakah yang memiliki tanggung jawab Gizi
penginputan data ke aplikasi ePPGBM?

12 Berapakah persentase capaian penginputan data Dsember 2021 ; 89 %


ePPGBM pada Puskesmas per Desember 2021 Oktober 2022 : 73 %
dan Oktober 2022?
* Mohon dapat melampirkan dokumen
pendukung

13 Data apakah yang wajib di input oleh petugas Data Berat badan balita, data tinggi badan balita, dan data lila
inputer puskesmas? balita

14 Apakah yang menjadi kendala dalam penginputan Sinyal ytang buruk, Apklikasi yang sering eror
ePPGBM?

15 Kepada siapakah petugas inputer puskesmas Kepada dinas kesehatan aceh utara
bertanggungjawab menyampaikan laporan atas
pelaksanaan input data ePPGBM?

16 Upaya apakah yang dilakukan oleh Puskesmas Mengajak kerjasama dengan bidan dsa agar masing-masing
atas keterlambatan penginputan data oleh inpuer membantu penimputan data desa masing-masing
eppgbm?

* Mohon dapat melampirkan dokumen


pendukung

17 Apakah upaya yang dilakukan oleh Puskesmas Menganjurkan pengukuran ulang pada balita yang bermasalah
jika terdapat data yang diinput ke ePPGBM tidak tersebut
benar, misalnya tinggi badan anak yang
berkurang. Faliudasi data di lakukan setelah pengukuran ulang pada balita
yang mengalami masalah tersebut

Jelaskan mekanisme validasi data di eppgbm. Akan timbul banyak kasus gizi yang tidak Akurat seperti stunting,
gizi buruk, gizi lebih DLL
Apakah dampaknya jika penginputan yang
dilakukan tidak benar?

18 Apakah etugas inputer pernah menerima Ya, Pernah


sosialisasi atau pelatihan terkait penginputan data
ePPGBM kepada petugas inputer?

* Mohon dapat melampirkan dokumen


pendukung

19 Apakah dampak dari keterlambatan penginputan Tidak dapat mendeteksi kasus gizi dengan cepat setiap bulannya
data di ePPGBM?

20 Apakah ada honorarium yang diterima oleh Tidak Ada


inputer eppgbm atas pelaksanaan penginputan
data?
Paraf:
Hasil kuesioner dengan dokumen pendukungnya dapat disampaikan ke BPK dalam bentuk softcopy
(file pdf) ke email wulandari@bpk.go.id.

Baktiya, 15 November 2022


Kepala UPTD Puskesmas Baktiya

Ns. Siti Meutia Salihati, S.Kep, M.Kes


Nip:19741129 200701 2 001

Paraf:

Anda mungkin juga menyukai