MATERI DAMPAK PROGRAM KB BAGI KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

A. Pendahuluan
Untuk meningkatkan keberhasilan program Kependudukan keluarga berencana dan
pembangunan keluarga di kecamatan Rote Barat Laut Khusunya dan di Kabupaten Rote
Ndao umumnya memerlukan dukungan dan peran aktif masyarakat.
Keberhasilan program KKBPK dapat dilihat dari 3 aspek :
a. Aspek pengendalian kuantitas penduduk
b. Aspek peningkatan kualitas penduduk
c. Aspek ketahanan dan kesejahteraan keluarga

Program KKBPK melalui KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) bertujuan untuk mewujudkan
keluarga Indonesia yang berkualitas. Untuk menjadi keluarga yang berkualitas keluarga
Indonesia harus mengikuti program KB yang sudah dicanangkan oleh pemerintah. Pasalnya
ledakan pertumbuhan penduduk sangat berpotensi menyebabkan gejolak sosial dalam
masyarkat. Maka dari itu harus ikut KB . KB bertujuan untuk mengontrol jumlah anak, secara
ekonomi jumlah anak yan g sedikit berarti mengurangi beban keluarga. Setidak-tidaknya beban
ekonomi keluarga tersebut lebih ringan dibandingkan dengan bila ia memiliki anak yang lebih
banyak.

B. Rumusan masalah
1. Harapan dan dorongan hidup diarahkan pada tujuan kesejahteraan dan kebahagian,
apakah dalam hal ini program kb yang digalakkan pemerintah bisa menjadi sebuah
harapan bagi masyarakat
C. Pembahasan
Harapan Masyarakat terhadasp program KB
Memang program kb dari waktu ke waktu mengalami pasang surut tetapi kesertaan
masyarakat untuk menjadi peserta KB terus bertamabah . tidak terkecuali ketika krisis
ekonomi mendera Indonesia tahun 1998 lalu tetapi tidak mengurangi tekad masyarakat
tetap untuk menjadi peserta KB. Dimana tahun 2003 TFR dapat diturunkan menjadi 2,6
per ibu atau rata-rata keluarga memiliki anak 2 sampai 3 orang dibandingkan tahun
1970-an keluarga memiliki anak antara 5 sampai 6 orang. Pertumbuhan penduduk juga
berhasil di tekan menjadi 1,49 per tahun dari 2,34 per tahun pada periode 1970-1980.
Program KB kaloa itu mengundang pro kontra tetapi pemerintah terus berusaha
menyamakan persepsi. Hasilnya gerakan mendukung pelaksanaan program KB di
Indonesia terus bergema. Dimana mana KB terus dibicarakan ada slogan 2 anak cukup
ada lingkaran biru KB dan lainnya.Alhasil kebutuhan dan manfaat KB dalam usaha
membangun Keluarga Kecil bahagia dan sejahtera semakin diperjuangkan oleh
masyarakat lewat partisipasi penggunaan alat kontrasepsi. Dan saat seperti inilah
pemanduan program KB dengan Program peningkatan kesejahteraan seperti kukesra
dan takesra bisa berperan penting. Mudah dibayangkan keluarga yang memiliki anak
banyak pasti akan lebih banyak mengalami kesulitan pada saat sekarang ini. Oleh
karena itu program KB tidak boleh lengah. Angka prevalensi pemakai kontrasepsi dan
tingkat fertilitas yang rendah harus dipertahankan. Proporsi pemakai kontrasepsi di
beberapa tempat yang masih rendah harus ditingkatkan dan tingkat fertilitas yang tinggi
 harus ditekan.kelengahan dan kegagalan program KB akan membuat permasalahan
menjadi runyam.data-data dilapangan menunjukan bahwa ketidakberlanjutan
pemakaian alat kontrasepsi mulai terasakan. Hal ini dikarenakan ketidakmampuan
akseptor untuk mendapatkan alat kontrasepsi dan rumor tentang kesehatan maka ini
kalau dibiarkan akan mempengaruhi suksesnya program KKBPK.maka perlu kajian-kajian
lebih lanjut agar tetap ada kepercayaaan dari masyarkat untuk mau mempergunakan
alat kontrasepsi yang ditawarkan.
D. Penutup
Tidak diragukan lagi bahwa program KB telah membuahkan hasil yang besar secara
perlahan-lahan telah menurunkan angka kelahiran (TFR) dan Kesuksesan-kesuksesan
yang mengikuti lainnya.
Ini semua bukan semata-mata hasil kerja dari Pemerintah dalam hal ini BKKBN tetapi
dukungan dari semua pihak. Untuk itu pada kesempatan ini sebelum saya mengakhiri
materi ini saya sebagai salah satu Petugas Penyuluh Keluarga Berencana meminta tetap
ada kerja sama dengan semua pihak agar program KKBPK dapat terus dilakukan
sehingga tercipta Keluarga Kecil bahagia dan sejahtera.

TERIMA KASIH

Busalangga, 13 Maret 2019

Serli L. A. Foeh, SE
NIP. 19741009 201406 2 007