Anda di halaman 1dari 6

Kependudukan dan KB

Muhamad Fikri

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Arjuna Utara No.6 Kebon Jeruk, Jakarta

Abstrak
Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia. Terdapat
berbagai macam masalah bagi suatu negara yang jumlah penduduknya sangat banyak. Untuk
itu diperlukan suatu program dasar yang dapat menstabilkan atau bahkan menurunkan jumlah
penduduk. Salah satu program yang sedang berjalan adalah program Keluarga Berencana.
Program KB ini adalah suatu program pemerintah dalam usaha untuk menekan dan
mengendalikan jumlah penduduk dengan cara membatasi atau menurunkan angka kelahiran.
Slogan dari program KB ini adalah Dua Anak Lebih Baik. Artinya setiap keluarga
disarankan untuk hanya memiliki maksimal dua anak saja, dengan tujuan untuk menciptakan
keluarga kecil yanng sejahtera. Program KB termasuk upaya kesehatan wajib yang
merupakan kegiatan pokok Puskesmas. Puskesmas yang merupakan unit pelayanan kesehatan
strata pertama yang berada ditingkat kecamatan ini adalah sebagai unit pelaksana kegiatan
KB. Kegiatan KB disosialisasikan dalam upaya promosi kesehatan dan penyuluhan-
penyuluhan yang nantinya juga dapat dilaksanakan di Posyandu.
Kata kunci : KB, Puskesmas, promosi kesehatan

Abstract
Indonesia is one country with the largest population in the world. There are all sorts of
problems for a country with a population very much. This requires a basic program that can
stabilize or even decrease in population. One program that is running is the "Family
Planning". The family planning program is a government program in an effort to suppress
and control the population by limiting or reducing the birth rate. The slogan of this planning
program is "Two Children Better". This means that each family is advised to only have a
maximum of two children, with the aim of creating a small family yanng prosperous. The
family planning program including mandatory health efforts are the main activities
Puskesmas. Puskesmas is a unit of health care is the first strata are the district level as the
implementing units planning activities. KB socialized activities in health promotion efforts
and counseling which will also be held at Posyandu.
Keywords: KB, Puskesmas, health promotion
Pendahuluan

Kesehatan adalah hal yang sangat penting bagi manusia. Kesehatan merupakan sesuatu yang
sangat mahal harganya. Untuk itu perlu adanya upaya untuk menjaga dan memelihara
kesehatan. Dalam hal ini pemerintah dan tenaga kesehatan harus giat melakukan upaya
promosi dan preventif kepada masyarakat. Kegiatan promosi dan preventif tersebut
umumnnya dilakukan oleh instansi kesehatan yang berada di wilayah kecamatan, yaitu
puskesmas.

Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat populasi penduduk terbanyak di dunia.
Dengan kondisi Indonesia sebagai negara berkembang, keadaan ini merupakan suatu
problema atau masalah. Untuk itu pemerintah mempunyai solusi dalam menekan atau
mengendalikan jumlah penduduk. Salah satu solusinya adalah dengan program Keluarga
Berencana (KB), yang menganjurkan pasangan suami istri untuk memiliki dua anak saja.
Program KB tersebut merupakan upaya pemerintah untuk menekan atau menegndalikan
jumlah penduduk dengan cara menurukan angka kelahiran. Program ini terus digalakkan
seiring dengan upaya promosi kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan tenaga
kesehatan. Upaya promosi dilakukan baik dengan penyuluhan atau memberikan edukasi
kepada masyarakat. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan kesadaran bagi pembaca bahwa
program KB yang dilakukan pemerintah sangat penting. Selain berkontribusi untuk
pengendalian jumlah penduduk, juga sangat baik bagi keluarga itu sendiri yang nantinya
hanya memiliki dua anak saja.

Keluarga Berencana (KB)

KB adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk menghindari
kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan, mengatur
interval diantara kelahiran.1 Keluarga berencana merupakan usaha untuk mengukur jumlah
anak dan jarak kelahiran anak yang diinginkan. Maka dari itu, Pemerintah mencanangkan
program atau cara untuk mencegah dan menunda kehamilan.2 Keluarga berencana adalah
suatu program pemerintah dalam upaya untuk mengendalikan atau menurunkan angka
kelahiran dengan memiliki motto Dua anak lebih baik. Pemerintah berupaya melakukan
pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, peningkatan kesejahteraan keluarga
kecil.
Tujuan KB
1. Secara Kuantitatif
Untuk menekan dan mengendalikan pertumbuhan penduduk dengan cara menurunkan
angka kelahiran. Target umum program kependudukan dalam bidang fertilitas yaitu
tercapainya kondisi penduduk tumbuh seimbang pada tahun 2015 dan terus berlanjut
sampai dengan tahun 2035.3
2. Secara Kualitatif
Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan cara membangun keluarga kecil
yang berkualitas.
Pada dasarnya, apa yang dilakukan Puskesmas untuk merevitalisasi program KB adalah
sangat tepat. Karena program KB ini salah satu tujuannya adalah untuk mengurangi angka
kelahiran. Sehingga nantinya jika angka kelahiran tersebut sudah turun, maka peluang untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat semakin besar. Jika di dalam satu keluarga hanya
mempunyai dua orang anak saja, maka kemungkinan besar anak tersebut bisa disekolahkan
ke jenjang tertinggi sampai ia menjadi sukses, karena beban untuk mengurus anak tersebut
tidak terlalu banyak.

Sasaran KB
1. Sasaran langsung
Pasangan usia subur yang bertujuan untuk menurunkan tingkat kelahiran dengan cara
penggunaan kontrasepsi secara berkelanjutan.
2. Sasaran tidak langsung
Pelaksana dan pengelola KB, dengan cara menurunkan tingkat kelahiran melalui
pendekatan kebijaksanaan kependudukan terpadu dalam rangka mencapai keluarga
yang berkualitas, keluarga sejahtera.4

Kegiatan KB
a. Komunikasi informasi dan edukasi.

Tujuan dilaksanakannya program KIE, yaitu meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktik
KB sehingga tercapai penambahan peserta baru. Kedua, membina kelestarian peserta KB.
Ketiga, meletakkan dasar bagi mekanisme sosio cultural yan dapat menjamin berlangsungnya
proses penerimaan. Keempat, untuk mendorong terjadinya proses perubahan perilaku kearah
yang positif, peningkatan pengetahuan, sikap dan praktik masyarakat (klien) secara wajar
sehingga masyarakat melaksanakannya secara mantap sebagai perilaku yang sehat dan
bertanggung jawab.

b. Konseling

Konseling adalah proses pertukaran informasi dan interaksi positif antara klien dengan
konselor untuk membantu klien mengenali kebutuhannya, memilih solusi terbaik dan
membuat keputusan yang paling sesuai dengan kondisi yang sedang dihadapi. Konseling KB
bertujuan untuk membantu klien dalam hal menyampaikan informasi dari pilihan pola
reproduksi, memilih metode KB yang diyakini, menggunakan metode KB yang dipilih secara
aman dan efektif, memulai dan melanjutkan KB, mempelajari tujuan dan ketidakjelasan
informasi tentang metode KB yang tersedia.

c. Pelayanan kontrasepsi

Kontrasepsi adalah usaha - usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan, usaha itu dapat
bersifat sementara dapat bersifat permanen.5 Terdapat berbagai macam alat kontrasepsi,
diantaranya adlah pil KB, alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR), suntikan, implant dan
kondom.

d. Penanganan efek samping dan komplikasi ringan

Jika terdapat efek samping akibat dari penggunaan alat kontrasepsi maupun karena kelalaian
tenaga kesehatan, maka akan cepat ditangani lebih lanjut.

e. Pencatatan dan pelaporan

Pencatatan dan pelaporan pelayanan kontrasepsi adalah suatu kegiatan merekam dan
menyajikan berbagai aspek yang berkaitan dengan pelayanan oleh fasilitas pelayanan KB.

Dampak KB
1. Ekonomi
Program keluarga berencana dimaksudkan untuk menganjurkan kepada setiap keluarga
agar hanya memiliki maksimal 2 orang anak saja. Tentunya pemerintah mempunyai
berbagai alasan terhadap program tersebut. Salah satunya adalah pengaruh dibidang
ekonomi. Bagi suatu keluarga yang memiliki maksimal 2 orang anak saja tentunya akan
lebih mudah dalam mengatur pengeluaran atau biaya hidup keluarganya.
2. Sosial
Dalam bidang sosial, suatu keluarga yang hanya memiliki maksimal 2 orang anak saja
tentu akan lebih berkesempatan lebih besar untuk menjadikan keluarga tersebut sejahtera.
Tentu akan berdampak pula bagi suatu negara. Jika program KB tersebut berhasil tentu
akan dapat menurunkan angka kelahiran dan menekan laju pertumbuhan penduduk.
Setelah laju pertumbuhan penduduk dapat turun maka harapan untuk menjadikan
masyarakat menjadi sejahtera bisa terwujud.
3. Kesehatan
Dalam bidang kesehatan, jika jumlah penduduk dalam suatu tempat sangat banyak, maka
akan berpengaruh terhadap kualitas kesehatan dilingkungan tersebut. Kualitas kesehatan
dilingkungan tersebut kemungkinan akan tidak baik, karena berbagai macam penyebabnya
baik itu dari perilaku masyarakat itu sendiri maupun dari pelayanan kesehatan yang tidak
mampu untuk memberikan pelayanan maksimal. Akan tetapi sebaliknya, jika jumlah
penduduk dalam suatu tempat sedikit, maka kualitas kesehatan dilingkungan itu akan baik.
Karena pelayanan kesehatan kemungkinan akan menjangkau kepada setiap orang secara
maksimal.
4. Pendidikan
Bagi suatu keluarga yang menjalankan program KB yaitu memiliki maksimal 2 anak saja
tentu akan berpengaruh kepada bidang pendidikan anak tersebut. Karena dengan hanya 2
anak saja, tentu akan lebih menjamin memberikan pendidikan kepada anak-anak secara
maksimal. Begitu pula bagi suatu negara yang memiliki jumlah penduduk yang tidak
terlalu banyak tentu akan dapat memberikan jaminan pendidikan secara maksimal.

Kesimpulan
Program Keluarga Berencana (KB) sangat efektif dalam menanggulangi masalah
kependudukan. Melalui program KB ini, jumlah penduduk dan angka kelahiran dapat
dikontol, dikendalikan, dan dapat diturunkan. Sehingga nantinya akan tercipta keluarga yang
sejahtera.
Daftar Pustaka

1. Hartanto, Hanafi. Keluarga berencana dan kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar


Harapan; 2012.
2. Sulistyawati. Asuhan kebidanan pada masa kehamilan. Jakarta Salemba Medika;
2011.
3. Badan Pusat Statistik, BKKBN, Kementerian Kesehatan. Survey Demografi
Kesehatan Indonesia 2012.
4. Handayani, Sri. Buku ajar pelayanan keluarga berencana.Yogyakarta: Pustaka
Rihama; 2011
5. Prawirohardjo S. Ilmu kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo; 2013.

Anda mungkin juga menyukai