Nim : PO71251180029
BKKBN dalam hal ini menyarankan masyarakat untuk memiliki dua(2) anak saja.
Seorang mahasiswa keperawatan yang kritis, kemudian akan bertanya, apakah saran tersebut
juga berlaku pada masyarakat tingkat sosial ekonomi atas?. Pertanyaan ini menarik dan
tentunya akan membawa kita pada suatu pertanyaan yang lebih mendasar, yaitu mengapa
BKKBN menyarankan dua anak saja. Kita tentunya perlu memahami bahwa jumlah
masyarakat Indonesia terbilang besar. Sensus tahun 2007 saja menunjukkan bahwa jumlah
penduduk Indonesia adalah 210 juta orang. Dengan jumlah penduduk yang besar tentunya
pemerintah semakin sulit untuk mengatur dan menyediakan berbagai fasilitas dalam rangka
meningkat kan kesejahteraan. Kondisi ini terjadi, apabila masyarakat tersebut menjadi beban
pemerintah. Akan tetapi bagaimana bila masyarakat tersebut menjadi agen yang membatu
meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat.
Dalam kondisi seperti itu, tentunya memiliki banyak anak tidak masalah. Jadi,
masalahnya dalam kepemilikan jumlah anak adalah” apakah orang tua dapat memberikan
pendidikan, makanan yang bergizi dan lain sebagainya sehingga dapat melahirkan generasi
yang tangguh. Akan tetapi, apabila masyarakat tersebut berada pada kondisi dimana
mengalami kesulitan secara ekonomi, pendidikan yang rendah, lalu apakah dia dapat
menyediakan kebutuhan untuk melahirkan generasi yang tangguh atau hanya akan
menambah jumlah penduduk yang menjadi beban pemerintah dan juga beban keluarga.
Target atau sasaran dalam program keluarga berencana adalah pasangan usia subur yaitu
pasangan usia 15-49 tahun, kemudian anggota masyarakat, institusi dan wilayah.
Program keluarga brencana ini memiliki tujuan yang terdiri atas tujuan umum dan tujuan
khusus. Tujuan umum kecil dan sejahtera adalah secara bertahap dalam rangka
perkembangan dan pembudayaan norma keluarga kecil keluarga bahagia dan sejahtera.
(BKKBN).
Sebagai seorang tenaga kesehatan, apakah perawat atau bidan, kita tentu nya memiliki
kepentingan untuk membantu masyarakat mencapai tingkat kesehatan yang baik, salah
satunya adalah membantu masyarakat menggunakan alat kontrsepsi untuk mengontrol
memiliki anak. Hal yang penting perlu disadarioleh para tenaga kesehatan adalah bahwa
penggunaan alat kontrasepsi pada masyarakat tidak hanya ditentukan oleh faktor kesehatan
itu sendiri, akan tetapi terdapat faktor lain seperti sosial budaya, serta program KB itu
sendiri. Seringkali program kesehatan mengalami banyak kegagalan karena tidak
memperhatikan faktor luar tersebut yang memilki pengaruh yang besar.
1) Alasan pribadi , misal nya kurang dari 20 tahun, atau lebih dari 35 tahun.
2) Ingin menjarangkan kehamilan
3) Ingin membatasi anak
4) Pendidikan meningkat
2. Faktor kesehatan
3. Faktor Program KB
Tidak dapat kita hindari bahwasanya faktor sosial budaya memegang peranan penting dalam
perilaku masyarakat. Perilaku masyarakat untuk tidak menggunakan alatkontrasepsi ternyata
dipengarui oleh adat istiadat dan atau kepercayaan dalam budaya tertentu. Misalkan saja:
Contoh pada masyarakat bugis, harus ada anak perempuan, sehingga jika belum memiliki
anak perempuan,mereka mencoba terus memiliki anak sampai mendapatkan anak
perempuan.
2. Agama.