Alasan mempelajari KB :
Hubungan KB dan Kesehatan Reproduksi
Alasan mempelajari KB :
Hubungan KB dan Kesehatan Reproduksi
Sehat:
kondisi seseorang yang bebas dari segala
bentuk penyakit dan kecacatan fisik,
mental dan sosial
Reproduksi:
Re = kembali, produksi = menghasilkan
proses kehidupan manusia dalam menghasilkan
keturunan
Kesehatan Reproduksi:
kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan
proses reproduksi
Pasca Sarjana Kependudukan &
Ketenagakerjaan UI
10
11
6.
7.
8.
9.
Pasca Sarjana
Kependudukan
&
10. Kurangnya kesadaran
tentang
pelayanan
KB
Ketenagakerjaan UI
12
12.
13.
14.
15.
16.
17.
13
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
14
Perilaku KB
Penggantian(contraceptive switching)
Pasca Sarjana Kependudukan &
Ketenagakerjaan UI
15
16
17
18
19
Tujuan
20
21
Transaksi klien
Interaksi antara program dan populasi klien
Menekankan pentingnya peran KB sebagai faktorfaktor yang tidak langsung yang dapat menciptakan
permintaan alat/cara KB melaui interaksi cara atau
frekuensi antara program KB dan akseptor
Pasca Sarjana Kependudukan &
Ketenagakerjaan UI
22
Spectrum
of chosen
methods
Selera
pribadi/perseorangan
23
24
25
efektif
*) pemilihan kontrasepsi yang didasari pada pertimbangan
efektifitas masing-masing jenis kontrasepsi berdasarkan
angka kegagalannya.
*) efektifitas masing-masing kontrasepsi dapat dilihat dari
angka efektifitasnya secara teoritis (theoritical
effectivenes) dalam kondisi ideal dan efektifitas
penggunaan secara praktis di lapangan (used
effektivenes).
26
27
28
29
Pendidikan perempuan
30
Tempat tinggal
31
32
Faktor budaya
33
34
Sistem keluarga
35
Faktor demografi
Usia perempuan
Muda 15-24 tdk memakai metode permanen sedangkan
usia 40-49 permanen
Hubungan usia dan pemakaian kontras spt U terbalik,
puncaknya usia 35 thn
Usia juga berkaitan dgn penggantian kontrasepsi
sehubungan dengan keefektifan metode dan masalah
kesehatan
Jumlah anak yg masih hidup berrelasi dengan pemakaian
kontrasepsi yang tinggi efisiensinya seperti IUD dan
sterilisasi
Pasca Sarjana Kependudukan &
36
Ketenagakerjaan UI
Faktor demografi
37
Faktor komunitas
1.
2.
38
Pengaruh Komunitas:
interaksi sosial dan jaringan sosial
Bongaarts dan Watkins:Interaksi sosial yang
mempengaruhi
39
Pengaruh Komunitas:
interaksi sosial dan jaringan sosial
Kohler, Beherman, Watkins
Social learning
Belajar dari pengalaman orang lain sebelum memutuskan
untuk mempraktekkan metode kontras, yang sebelumnya
terdapat keraguan-raguan/ketidakpastian informasi
seperti mengenai efek samping dan manfaat memiliki
jumlah anak yg lebih sedikit
Social influence
Adanya pengaruh normatif terhadap eprilaku yaitu bahwa
fertilitaspreferensi berkenaan dgn praktek metode
kontras dan jumlah anak dipengaruhi oleh opini dan
perilaku yang terkait dengan yang ada dilingkungan
sosialnya
Pasca Sarjana Kependudukan &
Ketenagakerjaan UI
40
Pengaruh Komunitas:
interaksi sosial dan jaringan sosial
Agyeman dan Casterline :
41
Metode pengukuran KB
METODE LANGSUNG :
Menggunakan tabel kehidupan (life table
approach)
Angka Kelangsungan Pemakaian Kontrasepsi :
jumlah pemakai dan lama pemakaian
dibandingkan dengan jumlah orang dan
jumlah bulan terpapar
Jumlah yang pakai KB x jumlah bulan pakai KB
AKPR =
Populasi x bulan pemaparan
Pasca Sarjana Kependudukan &
Ketenagakerjaan UI
42
Metode pengukuran KB
METODE LANGSUNG :
Contoh :
Di kecamatan Harumanis sejak 1 Januari 2008 terdapat
100 orang istri yang bersama-sama mulai
menggunakan alat/cara KB (apapun metodenya).
Pada akhir tahun tanggal 31 Desember 2008 dalam
survey ditemukan 70 orang masih pakai KB, 20
orang berhenti sejak Juni dan 10 orang berhenti
sejak Oktober.
Angka Kelangsungan Pemakaian Kontrasepsi pada 1
Januari-31 Desember 2008 ?
Pasca Sarjana Kependudukan &
Ketenagakerjaan UI
43
Metode pengukuran KB
METODE LANGSUNG :
AKPR Kecamatan Harumanis pada 1 Januari-31
Desember 2008 adalah :
(70x 12) OB + (20x 6) OB + (10x 10) OB
AKPR =
(100 X 12 ) OB
=
0.83
Pasca Sarjana Kependudukan &
Ketenagakerjaan UI
44
Metode pengukuran KB
METODE LANGSUNG :
Angka Prevalensi Kontrasepsi ini sering disebut dengan
CPR (Contraceptive Prevalence Rata)
Informasi tentang CPR sangat bermanfaat untuk
menetapkan kebijakan pengendalian
kependudukan , serta penyediaan pelayanan KB
baik dalam bentuk mempersiapkan pelayanan
kontrasepsi seperti sterilisasi, pemasangan IUD,
persiapan alat dan obat kontrasepsi, serta
pelayanankonseling untuk menampung kebutuhan
dan menanggapiPasca
keluhan
pemakaian kontrasepsi
Sarjana Kependudukan &
Ketenagakerjaan UI
45
Metode pengukuran KB
METODE LANGSUNG :
Angka Prevalensi Kontrasepsi ini sering disebut dengan CPR
(Contraceptive Prevalence Rate).
Informasi tentang besarnya CPR sangat bermanfaat untuk
menetapkan kebijakan pengendalian kependudukan, serta
penyediaan pelayanan KB baik dalam bentuk mempersiapkan
pelayanan kontrasepsi seperti sterilisasi, pemasangan IUD,
persiapan alat dan obat kontrasepsi, serta pelayanan konseling
untuk menampung kebutuhan dan menanggapi keluhan
pemakaian kontrasepsi.
46
Sumber : SDKI
47
2002/2003
75,1
70,1
67
65
63,2
58,6
57,8
2007
66,9
69,2
66,1
63,7
60,1
57,2
56,7
48
Metode pengukuran KB
METODE TIDAK LANGSUNG :
Pendekatan Bongaarts dan Rodriguez
Hubungan antara angka kegagalan (failure rate)
dengan efektifitas kontrasepsi (contraceptive
effectiveness)
f = angka kegagalan bulanan dinyatakan dalam % per bulan
e = efektifitas kontrasepsi, % penurunan risiko konsepsi bulanan
c = probababilitas bulanan konsepsi tanpa kontrasepsi
f
e = 100
c
Pasca Sarjana Kependudukan &
Ketenagakerjaan UI
49
50