Anda di halaman 1dari 19

NAMA OBAT YANG MEMPENGARUHI DARAH DAN OBAT

JANTUNG
A
.
1
.

OBAT YANG MEMPENGARUHI DARAH


Nama Kimia
Nama Generik
Nama Dagang
Indikasi

Kontra Indikasi
Peringatan/Perha
tian

2
.

Tran-4-(aminomethyl) cyclonexanecarboxylic acid

: As. Traneksamat
: Asamnex, Clonex, Ditranex, Intermic, Kalnx, Lunex,
Piramic, Ronex, Theranex, Tranexid, Transamin, Tranxa
: - Digunakan pada pasien dengan hemolfilia untuk
penggunaan jangka pendek (2-8 hr)
- Untuk mengurangi/mencegah perdarahan
- Untuk terapi penggantian selma dan setelah
pencubutan gigi
- Hal ini juga dapat digunakan untuk perdarah yang
berlebihan dalam kasus menstruasi, operasi dan trauma
: Pasien dengan Tromboembolik
:
1. kurangi dosis pada gangguan ginjal
2. Penggunaan dalam jangka panjang
3. Secara teratur lakukan pemeriksaaan mata regular
4. Lakukan uji fungsi Hati
Mual, Muntah, Diare, Pusing dan Rash,
Dosis Oral : 1 -,5 gr (15-25 mg/kg) 2-4 x/hari
Dosis Inj. Vena : 0,5 - 19 ( 10 mg/kg) 3 x/hari
Dosis Infus Kontinyu : 25-50 mg/kg setiap hari
Dosis Anak : 25 kg/mg mll oral atau 10 mg/kg mll intra
vena, setiap 2-3 x/hari
Obat yang berfungsi untuk menjaga hemostatis tidak
diberikan bersamaan dengan oat antifibrinolitik.
Pembntukan trombus akan mengingat engan adanya
oestrogen atau mekanisme antifebrinolitik diantagonis
oleh senyawa trombolis
Kapsul 250 mg
Tablet 500 mg
Injeksi 50 mg/ml

Efek Samping
Dosis

Interaksi

Sediaan

Nama Kimia

2-metil-1,4-naflokuinona
:
: Sianokobalamin
: Arcored, Cabamin, Cabazym, Cyanovit, Cymamin,
Dallavit, Dumavit, Etacobolamin, Moloco B12, Xepavit
B12, Sianokobalamin

Nama Generik
Nama Dagang

Indikasi

Kontra Indikasi
Peringatan/Perha
tian
Efek Samping

Dosis

Sediaan
3
.

Nama Kimia
Nama Generik
Nama Dagang
Indikasi

Kontra Indikasi
Peringatan/Perha
tian
Efek Samping

Dosis

: 1. Anemia fernisiosa
2. Penderita penyakit berat disertai kerusakn neurologik
yang menyolok
3. Penyakit hati yag berat/komplikasi
4. Defisiensi sianokobalamin yang bisa disebabkan oleh
gangguan fungsi ileum
5. Penyakit Pankreas
6. Infeksi parasit pada usus
: Hipersensitivitas
: Gunakan secara berhati-hati pada penyakit jantung
uremia, defisiensi asam folat, defisiensi besi (respon
terhadap B12 akan terganggu
:
1. Kardiovaskuler : Trombosis vaskuler perifer
2. Gastrointestinal : diare
3. Kulit : Gatal, Pembengkakan tubuh, Urtikaria
: Dewasa : 1-25 mcg/hr
Anak-anak : > 1 th : 1 mcg/hr
Anak-anak : < 1 th : 0,3 mcg/hr
Bila jumlah yang diberikan melebihi kapasitas yang
dibtuhkan sisanya akan dikeluarkan melalui urin
: Tablet : 25 mcg, 50 mcg, 100 mcg, 1000 mcg

: 2-Methyl-1,4-Naphthoquinone
: Fitomenadion (Vit K)
: Phytomedian, Phytomenadion, Vitalipid N. infant,
Vitalipid N. Adult, Neo K
: Pencegahan dan pengobatan Hopoprotombinemia yang
disebabkan oleh induksi turunan/obat lain yang
meninduksi defisiensi K, Hipoprotrombinemia yang
disebabkan oleh malabsorbsi/ketidakmampuan oleh
mengsistesis Vit K, untuk mencegah perdarahan pada
bayi
: Hipersensitivitas
:
Efek koagulasi phtonadion akan dihasilkan 1-2 jam
setelah obat diberikan, Tidak boleh melebihi dosis yang
dianjurkan, Hindari penggunaan secara intravena
: Cyanosis,
Hipotensi,
Lesi
seperti
scleroderma,
hiperbilirubinemia, rasa tidak enak pada perut, reaksi
pada tempat penyuntikan, dispneu, reaksi anafilasis,
diaforesis dan reaksi hipersensitivitas
Anak-anak : 1-3 th : 30 mcg/hari, 4-8 th : 55 mcg/hari, 9: 13 th : 60 mcg/hari, 14-18 th : 75 mcg/hari
Dewasa Pria : 120 mcg/hari

Sediaan
4
.

Nama Kimia
Nama Generik
Nama Dagang
Indikasi
Kontra Indikasi

Peringatan/Perha
tian

Efek Samping

Dosis

Sediaan
5
.

Nama Kimia
Nama Generik
Nama Dagang

Dewasa Wanita : 90 mcg/hari


Dosis injeksi : 1 mg/dosis/hari
: Tablet 10 mg, injeksi 10 mg/m
Na-2-oxo-3{(1RS)-3-oxo-1-phenylbutyl}2H-I-benzopiron4-olale
Heparin
Hico, Laviclot, Oparin, Heparin
Profilasis dan terapi pada disorder tromboembolik
Hipersensitifitas terhadap heparin/komponen lain dalam
sediaan, semua gangguan perdarahan atau resiko
perdarahan,
gangguan
koagulasi,
hemofilia,
trombositofenia, penyakit hati berat, ulkus peptikum,
perdarahn intrakranial, aneurisma general, karsinoma
viseral,
abortus,
retinopati
perdarahn
hemoroid
tubercolosis aktif, endokarditis
: Tempat suntkan didinding perut, hati-hati agar heparin
jangan tertinggal pada tempat suntikan, jangan suntik
IM berisiko iritasi, hati-hati pada penderita dengan
riwayat alergi, Harus dilakukan pemeriksaan masa
pembekuan darah dan jumlah trombosit, Resiko
perdarahan spontan selama pengobatan pada usia
lanjut, penderita insufisiensi ginjal, jantung
:
Sakit dada, vasospasmus, syok hemoragic, demam,
sakit
kepala,
kedinginana,
urtikaris,
alopenia,
dysesthesia pedis, purpura, eksema, neksrosis kutan
Untuk terapi tromboembolism vena : dosis yang
diberikan melalui IV : 5000-10.000 unit diikuti dengan
infus, IV kontinyu : 1000-2000 unit/jam atau injeksi sub
: cutan 15000 unit/12 jam
Untuk profilaksis tromboembolism vena post operasi :
5000 unit diberikan secara sub cutan, 2 jam sebelum
operasi kemudian setiap 8-12 jam selama 7 hari sampai
keluar dari Rumah Sakit
Dosis untuk pencegahan Oklusi arteri koroner setelah
terapi infark miokardiak adalah 5000 unit diberikan
secara IV diikuti 1000 unit/jam : dosisi 12500 unit, sub
cutan setiap 12 jam selama 10 hari untuk mencegah
terjadinya trombosis
Injeksi IV, Jelly (Sediaan Kombinasi untuk Pengobatan
: Topikal)
:
:
:
:
:

Na-2-oxo-3[(1 RS)-3-oxo-1-phenylbutyl]2H-1-benzopiran: 4-olate.


: Warfarin
: WarfarinEisai- Simarc 2

Indikasi

: Profilaksis dan terapi thrombosis vena, embolism


pulmonari dandisorder thromboembolik, atrial fibrilasi
dengan risiko embolism dansebagai tambahan pada
profilaksis embolism sistemik setelah infarkmiokardiak.

Kontra Indikasi

: Hipersensitif terhadap warfarin atau komponen lain


dalam sediaan,hemoragi, hemofilia, trombositopenia
purpura, leukemia, operasi mataatau saraf, anestesia
blok lumbar regional atau operasi besar lainnya,pasien
yang
mengalami
pendarahan
pada
saluran
pencernaan,pernapasan, aborsi, anuerism, defisiensi
asam
askorbat,
riwayatpendarahan
diastesis,
prostatektomi,
poliartritis,
pendarahan
pada
kolon,hemoragi serebrovaskular, eklampsia dan preeklampsia, hipertensi tidakterkontrol, penyakit hepatik
parah, perikarditis atau efusi perikardial,endokarditis
bakteri sub akut, visceral carcinoma, setelah punktur
spinaldan diagnostik lain atau prosedur terapi untuk
pendarahan signifikan,riwayat nekrosis yang diinduksi
warfarin, pasien tidak patuh, kehamilan
: Hipersensitif terhadap warfarin, hemoragic, hemofilia,

Peringatan/Perha
tian
Efek Samping

: Antikoagulan, pendarahan, vasculitis,edema, syok


hemoragi,demam, lethargi, malaise, asthenia, nyeri,
sakit kepala, pusing, stroke,rash, dermatitis, urtikaria,
pruritus, alopesia, anoreksia, mual, muntah,kram perut,
sakit abdominal, diare, flatulens, pendarahan intestinal,

Dosis

: Cara Pemberian dan Lama Pemberian


Oral dan anak : 0.05 - 0.34 mg/kg/hari, bayi < 12
bulanmemerlukan dosis sama dengan atau mendekati
rentang ini, antikoagulasikonsisten akan sulit untuk
dipertahankan pada anak< 5 tahun. Dewasa : dosis awal
tergantung individu (pertimbangkan pasiendengan
gangguan fungsi hati, fungsi kardiak, status nutrisi,
terapi lanjutan,risiko pendarahan). Awali dengan dosis 510 mg/hari, dosis pemeliharaan biasanya 2-10mg setiap
hari
(mungkin
diperlukan
dosis
loading
dan
pemeliharaan di luarpedoman ini). Dosis awal yang lebih
rendah diperlukan pasien dengangangguan fungsi hati,
gizi buruk, gagal jantung kongestif, pasien lanjutusia,
risiko pendarahan dan pasien yang lemah kondisinya.
:

Sediaan
6
.

trombositopenia, purpura, leukemia

Nama Kimia

Nama Generik

: (2S)-2-[(4-{[(2-amino-4-hydroxypteridin-6yl)methyl]amino}phenyl)formamido]pentanedioic acid
N-(4-{[(2-amino-4-oxo-1,4-dihydropteridin-6-yl)methyl]
amino}benzoyl)-L-glutamic acid; pteroyl-L-glutamic acid
: Asam Folat

Nama Dagang
Indikasi
Kontra Indikasi

Peringatan/Perha
tian
Efek Samping

: Acfol, Fetol, Folvite, Anelat, Folavit, Folamil


: Keadaan dengan defisiensi asam folat
: Kontraindikasi Utama : Pengobatan Anemia Pernisiosa
dan Anemia megaloblastik lainnya yang diakibatkan
defisiensi vitamin B 12.
Penderita dengan anemia pernisiosa tidak boleh diobati
dengan asam folat sebelum diberikan vitamin B12
(karena pada keadaan ini asam folat mungkin hanya
menyembuhkan
secara
hematologik
tetapi
memperbanyak manifestasi neurologik dan defisiensi
vitamin B12). Masalah yang paling sering ditemukan
dalam obstatri adalah peningkatan resiko konvulsi pada
wanita yang menderita epilepsi (MRC, 1991). Wanita
yang beresiko tinggi untuk mengalami anemia
pernisiosa harus menjalani pemeriksaan kadar vitamin
B12 dalam serum darahnya sesegera mungkin untuk
menyingkirkan keadaan yang berpotensi sangat
mengganggu kesehatan tetapi dapat diobati. Jika
diberikan pada penderita anemia pernisiosa, suplemen
asam folat khususnya dengan dosis tinggi akan
menutupi tanda dan gejala kelainan yang progresif yang
masuk (anemia dan glositis) sehingga degenerasi
neurologis
yang
menyertai
kelainan
tersebut
berlangsung tanpa diketahui (BNF, 2000). Bahaya
menutupi gejala anemia pernisiosa ini merupakan salah
satu alasan mengapa otoritas kesehatan tidak bersedia
untuk melakukan fortifikasi roti dan sereal dengan asam
folat. Anemia pernisiosa terutama mengenai wanita
dengan usia yang lebih lanjut, tetapi kadang-kadang
dapat terjadi pada wanita muda dengan riwayat kelainan
ini yang kuat dalam keluarganya
:
: Efek samping atau reaksi merugikan yang menyertai
pemberian asam folat sangt jarang terjadi. Masalah yang
paling sering ditemukan dalam obstatri adalah
peningkatan resiko konvulsi pada wanita yang menderita
epilepsi (MRC, 1991).. Asam folat dapat menimbulkan
perubahan warna urin yang tidak berbahaya, yaitu
warna urin menjadi kuning.
Efek samping kelebihan asam folat antara lain : nausea,
menurunnya nafsu makan, flatulen/kembung kentut,
biter / bad taste, insomnia, kesulitan berkonsentrasi
serta alergi ringan. Reaksi hipersensitifitas (Anaphylaxis,
erythema, skin rash, itching, generalized malaise, rasa
berat di dada, swelling pada mulut wajah, bibir dan
lidah, kesulitan bernafas akibat bronchospasm).

Efek toksik asam folat yaitu pada dosis lebih dari 100
kali dosis harian yang dianjurkan, folic acid dapat
meningkatkan frekwensi kejang pada penderita epilepsi
dan memperburuk kerusakan saraf pada orang-orang
yang menderita kekurangan vitamin B12. Dengan dosis
per oral 15 mg/hari dapat terjadi tanda-tanda anorexia,
nausea, abdominal distention, flatulence, biter/bad
taste, altered sleep patterns, kesulitan berkonsentrasi,
irritability, over activity, excitement, mental depression,
confusion, impaired judgment.
Dosis

Sediaan

: 1. Dewasa dan anak-anak usia 4 tahun atau lebih :


PO/IV/IM/Subcutaneous 0,4 mg/hari.
2. Kehamilan dan menyusui : 0,8 mg/hari
3. Anak-anak dibawah 4 tahun : PO/IV/IM/Subcutaneous
0,3 mg/hari.
4. Bayi : PO/IV/IM/Subcutaneous 0,1 mg/hari.
5. Dosis terapi pada penderita anemia megaloblastik
adalah 25O-4O00 g/hari.
Tablet 0.4 mg, Tablet 0.8 mg, Tablet 1 mg, Injeksi 5
: mg/mL

B
.
1

OBAT YANG BEKERJA PADA JANTUNG


Nama Kimia
Nama Generik
Nama Dagang
Indikasi
Kontra Indikasi

Peringatan/Perha
tian

Efek Samping

Dosis

:
: Abciximab
: ReoPro
Untuk pengobatan infarksi myocardinal, membantu
: percutaneous coronory intervention (PCI), dan angina
yang tak stabil.
Berkontra-indikasi dengan pasien yang mengalami
perdarahan, yang dalam waktu kurang dari 6 minggu
baru mengalami perdarahan GI atau GU klinis yang
signifikan, riwayat CVA dalam 2 tahun terakhir, atau CVA
dengan kekurangan neurologis, pendarahan diathesis,
thrombocytopenia, anticoagulant dalam 7 hari terakhir
kecuali memiliki PT (Prothrombin Time) lebih kecil sama
:
dengan 1.2, dalam waktu kurang ari 6 minggu baru
melakukan operasi atau mengalami trauma, intrakranial
neoplasma,
malformasi
arteriovenous,
aneurysm,
hipertensi
akut,
memiliki
riwayat
vasculitis,
menggunakan dextran IV sebelum PTCA (percutaneous
transluminal
coronary
angioplasty)
atau
rutin
menggunakan dextran IV, perusakan ginjal atau hati.
Gunakan dengan hati-hati pada pasien dengan berat
badan kurang dari 75 kg, yang berusia di atas 65 tahun,
: memiliki riwayat gangguan Gi dan penerimaan
thrombolytics. Awasi jumlah platelet sebelum terapi, 2-4
jam setelah bolus dan ketika mencapai 24 jam.
EFek Hematologis (perdarahan, thrombocytopenia); Efek
GI (N/V); Efek CS (hipotensi, bradycardia); Efek lainnya
:
(sakit yang ekstrim, peripheral edema, dan reaksi
hipersensitivitas; Efek CNS (sakit kepala, kebingungan,
pening, gangguan penglihatan, dysophonia, demam).
: 1. 50mcg/kg dengan bolus IV (selama 1 menit).
2. Diikuti dengan 0.125 mcg/kg/menit sebagai
kelanjutan infus IV.
3. Dosis maksimum: 10 mcg/menit.

Untuk kestabilan UA (unstable angina):

Sediaan

Mulai dosis bolus, kemudian diikuti dengan infus IV


hingga 24 jam sebelum kemungkinan pencegahan,
kemudian hentikan 12 jam setelah pencegahan
: Injeksi

Nama Kimia

3-methyl 5-methyl 2-(2-aminoethoxymethyl)4-(2-chlorophenyl)1.4


dihydro-6:
methylpyridine-3.5-dicarboxylate
monobenzenesulphonate

Nama Generik
Nama Dagang

: Amlodipine

Indikasi

Kontra Indikasi

Peringatan/Perha
tian

A -1 | Aamin 5 | ACORD 5 | Adipin (2,5 mg) | Adipin (5 mg) |


Adopin | ADP (2,5 mg) | ADP (5 mg) | Aglodepin | Alip -Am |
: Alnavas A | AM - 5 | Amaday (10 mg) | Amaday (2,5 mg) |
Amaday (5 mg) | Amanat (5mg) | Amark -5 | Amat | Amcard (2,5
mg) | Amcard (5 mg) |
1. Penyakit jantung koroner, dan
2. Nyeri dada (angina)
: Gagal jantung akut;
Hipotensi yang disertai gejala seperti pingsan;
Bengkak pada kaki yang semakin bertambah;
Kelainan fungsi jantung (kardiomiopati hipertrof);
Kelainan fungsi hati;
:

Pasien dengan gangguan fungsi hati:


Waktu paruh amlodipine menjadi
sehingga perlu pengawasan.
Pasien gagal ginjal:

lebih

panjang,

Perubahan dalam konsentrasi plasma amlodipine tidak


berhubungan dengan derajat kerusakan ginjal, sehingga
amlodipine dapat diberikan dengan dosis biasa.
Pasien gagal jantung kongestif:
Secara umum, obat golongan antagonis calcium harus
diberikan secara hati-hati pada pasien gagal jantung.
Pasien Usia lanjut:
Waktu yang diperlukan untuk mencapai kadar puncak
dalam plasma serupa pada pasien maupun usia lanjut.
Amlodipine, dalam penggunaan dosis yang serupa, baik
pada pasien muda maupun tua, dapat ditoleransi
dengan baik. Amlodipine dapat diberikan pada pasien
usia lanjut dengan dosis yang umum digunakan.
Efek Samping

:
Bengkak (1,8-10,8%):
: Sakit kepala (7,3%);

Dosis

Sediaan

Lemas (4,5%);
Pusing berputar (1,1-3,4%);
Mual (2,9%);
Nyeri perut (1,6%);
Mengantuk (1,4%).
Untuk terapi nyeri dada (angina), amlodipin diberikan
dalam dosis 5-10 mg sehari. Demikian juga untuk
penyakit jantung koroner, amlodipin diberikan dalam
:
dosis 5-10 mg sehari. Pada penderita dengan kelainan
fungsi hati, dosis obat biasanya dimulai dari 2,5 mg
sehari, baru ditingkatkan menjadi 5 mg.
: Tiap Tablet Amlodipine 5 mg: mengandung Amlodipine
besylate 6,93 mg setara dengan Amlodipine 5 mg
Tiap Tablet Amlodipine 10 mg: mengandung: Amlodipine
besylate 13,9 mg setara dengan Amlodipine 10 m

Nama Kimia
3
Nama Generik
Nama Dagang

Indikasi

Kontra Indikasi

Peringatan/Perha
tian

Atenolol:
2-{p-[2-Hydroxy-3(isopropylamino)proproxy]phenyl}acetamide.
: Atenol
:

A Lol (50 mg) | AT (50 mg) | Aamin A | ACORD A | Adbeta (12,5


mg) | Adbeta (25 mg) | Adipin Ditambah | Adopin AT | Adpine AT
: | Aglodepin AT | Agloten (50 mg ) | ALINOR (100 mg) |
ALINOR (25 mg) | ALINOR (50 mg) | Aloten (100 mg) | Aloten
(50 mg) | Altas AT | Altol (25 mg) | Altol (50 mg) |
Untuk menangani sakit di dada (angina) dan hipertensi
: (tekanan darah tinggi). Obat ini juga digunakan untuk
mengatasi atau mencegah serangan jantung
Asma, gagal jantung yang tidak terkontrol, Prinzmetal's
angina, bradikardi, hipotensi, sick sinus syndrome, AV
blok derajat dua atau tiga (second- or third- degree AV
:
block), syok kardiogenik, asidosis metabolik, penyakit
arteri perifer yang parah, phaeochromocytoma (selain
penggunaan bersamaan dengan penyekat alfa)
:

Amati HR, BP, & ECG selama pemberian IV.


Setelah pemberian IV pertama, pasien tanpa efek
samping terbatas mungkin diubah pemberiannya secara
oral dengan target jeda HR antara 50-60 bpm.
Berkontra-indikasi
dengan
bradycardia,
SBP
<100mmHg, sumbatan pada paru-paru, tanda-tanda
dari peripheral hipoperfusion.
Gunakan dengan hati-hati pada pasien penderita
bronchopasma, asma, atau penyakit pernapasan
lainnya. Gunakan dengan hati-hati pada penderita
depresi, pasien dengan peripheral vascular disease
(PVD) dan pasien pengguna insulin.

Efek Samping

Dosis

Sediaan

Nama Kimia
Nama Generik
Nama Dagang
Indikasi
Kontra Indikasi

Peringatan/Perha
tian

Efek Samping

Beta-blockers
mungkin
menutupi
gejala-gejala
hipertiroidisme
dan
hipoglikemia,
dan
mungkin
memperburuk psoriosis.
Pasien yang dalam pengobatan jangka panjang tidak
boleh menghentikan pengunaan secara tiba-tiba, harus
berhenti secara bertahap selama 1-2 minggu.
Efek CNS (kelelahan, depresi, pusing, kebingungan,
gangguan tidur); Efek CV (gagal jantung, hipotermia,
impotensi); Efek berturut-turut (bronchospasma pada
: pasien yang rentan dan obat dengan kandungan beta1
harus digunakan secara hati-hati pada pasien ini); Efek
GI (N/V, diare, konstipasi); Efek metabolik (bisa
memproduksi hiper- atau hipoglikemia, perubahan pada
serum kolestrol & trigliserid
:
1. 5-10 mg IV dengan rata-rata 1 mg/menit
2. Dosis boleh diulangi sebanyak 5 mg IV 10 menit
kemudian.
3. Berikan dosis oral 10-15 menit setelah pemberian IV
terakhir diberikan.
4. 50 mg diberikan dalam 1 atau 2 dosis, dalam waktu
12 jam terpisah.
5. Dosis lanjutan: 50 mg melalui mulut (per oral)
diberikan 2 kali sehari atau 100 mg melalui mulut (per
oral) sehari 1 kali.
: Tablet: 50 mg, 100mg. Injeksi: 5 mg/10 ml

3,5-Pyridinedicarboxylic
acid,
1,4-dihydro-2,6: dimethyl-4-(3-nitrophenyl)-,
methyl
1(phenylmethyl)-3-piperidinyl ester
: Benidipine
: aritec (4 mg) | Caritec (8 mg) |, bivalirudin
:

Digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi (hipertensi)


dan angina

Hipersensitivitas
terhadap
nifedipine.
Karena
pengalaman yang terbatas, pemberian nifedipine pada
:
wanita hamil hanya dilakukan dengan pertimbangan
yang hati-hati
Pemberian nifedipine pada pasien dengan stenosis aorta
atau pasien yang sedang diberikan betha-bloker atau
:
obat depresan miokardium lainnya dapat menyebabkan
resiko gagal jantung
HR yang mengatur kalsium antagonist berkontra-indikasi
dengan pasien penderita bradycardia, gangguan batang
sinus & AV nodal block
Efek CV (depresi dari fungsi kardiak, hipotensi, gagal
: jantung yang memburuk, edema, bradycardia); Efek GI
(konstipasi); Efek CNS (sakit kepala, pening).

Dosis

Sediaan

Nama Kimia
5
Nama Generik
Nama Dagang

Indikasi

Kontra Indikasi

HR mengatur kalsium antagonist (seperti Diltiazem,


Gallopamil & Verapamil); penguraian AV, AV block,
bradycardia & gangguan batang sinus.
Interaksi singkat agen dihydropyridine harus dihindari
karena
memiliki
potensi
mempertinggi
risiko
memburuknya keadaan jantung.
: Dosis tunggal: 5 - 10 mg.
Dosis rata-rata: 5 - 10 mg, 3 kali sehari.
Interval di antara 2 dosis pemberian tidak kurang dari 2
jam
: Tablet

Dimetil 1,4 dihidro -2,6 dimetil -4- ( o- nitrofenil


)3,5 piridina dikarboksilat ( 21829 -25 -4 )
Nipedipine
Adalat Oros, Adalat, Adalat Retard, Calcianta, Carvas,
Cordalat, Coronipin, Farmalat, Fedipin, Ficor, Nifecard,
:
Nifedin, Nifedipine Hexpharm, Nifedipine Landson,
Vasdalat, Vasdalat Retard, Xepalat.
:

Indikasi Nifedipine adalah untuk pengobatan dan


: pencegahan insufiensi koroner terutama angina
pektoris, hipertensi kronik dan hipertensi urgensi
Nifedipine jangan diberikan kepada penderita yang
:
hipersensitif terhadap nifedipin.
Nifedipine jangan diberikan pada wanita hamil.
Nifedipine jangan diberikan pada ibu menyusui karena
nifedipine diekskresi ke dalam ASI. Bila nifedipine sangat
diperlukan, dianjurkan untuk berhenti menyusui karena
pengaruhnya terhadap bayi belum diketahui.

Peringatan/Perha
tian

Nifedipen jangan digunakan pada syok kardiovaskuler.


Hati-hati bila diberikan bersama obat-obat golongan
: beta blocker dapat menimbulkan hipotensi berat, payah
jantung dan infark miokard.
Agar selalu dilakukan pengecekan/kontrol terhadap
tekanan darah.
Penderita yang mendapat pengobatan dengan
nifedipin harus dilakukan pemeriksaan secara teratur.
Dapat
mengganggu
kemampuan
mengendarai
kendaraan bermotor atau menjalankan mesin terutama
pada awal pengobatan, pada kombinasi dengan alkohol
atau bila diganti dengan obat lain.
Hati-hati pada penderita dialisa dengan Malignant
hypertension dan gagal ginjal irreversibel dengan
hipovolemia, karena dapat terjadi penurunan tekanan

darah akibat vasodilatasi.


Dapat menimbulkan rasa sakit pada dada (gejala
seperti angina pectoris) yang biasanya timbul pada 30
menit setelah pemberian nifedipin.
Bila diberikan bersama dengan obat penghambat
reseptor adrenergik penderita harus dimonitor secara
hati-hati karena kemungkinan timbulnya hipotensi berat
dan gagal jantung.
Hati-hati bila diberikan pada penderita diabetes
mellitus karena walaupun nifedipin bukan diaketogenik,
tetapi pada kasus-kasus tertentu pernah dilaporkan
kenaikan temporer glukosa darah (hiperglikemia).
Efek Samping

Kadang-kadang mengakibatkan mual, sakit kepala,


: palpilasi, takikardia, lemah, edema, hipotensi, reaksi
hipersensitif.
Umumnya timbul pada awal pengobatan bersifat
sedang dan sementara.
Hiperplasia gingival timbul pada kasus-kasus isolasi
selama terapi jangka panjang, yang hilang bila
pengobatan dihentikan.
Gangguan fungsi hati (intrahepalik cholestalis,
kenaikan transaminase) jarang terjadi dan reversibel
pada penghentian obat.
Pada pria lanjut usia, pemberian jangka panjang dapat
menyebabkan
pembesaran
kelenjar
mammae
(ginekomastia) yang hilang bila pengobatan dihentikan.

Dosis

Sediaan

Nama Kimia
6
Nama Generik
Nama Dagang

Dosis tunggal 5 10 mg.


Dosis rata-rata 5 10 mg, 3 x sehari.
Interval tiap dua dosis paling sedikit 2 jam. Tablet
ditelan utuh dengan sedikit cairan. Bila diinginkan
khasiat yang cepat, misalnya ketika terasa akan datang
serangan, tablet dikunyah dan dibiarkan menyebar
dalam mulut. Nifedipin akan diserap cepat oleh selaput
lendir mulut
tablet mengandung 5 mg, 10 mg, tablet retard 10 mg;
: 20 mg dan tablet oros 20 mg; 30 mg; 60 mg, kapasul 10
mg, 20 mg
:

-1-Isopropylamino-3-(1-naphthyloxy)propan-2-ol
hydrochloride
Propranolol

Beptazine | Beptazine -H | Betacap | Betacap | Betacap Tr |


: Betacap Tr | Betaprp -DZ | Ciplar | Ciplar | Ciplar - La | Ciplar La | Ciplar H | Corbeta | Corbetazine | Dizepax | Dizepax -M |
Dizeral | Dizeral -M | Inderal | Inderal

Indikasi
Kontra Indikasi

Peringatan/Perha
tian

Angina, aritmia, hipertensi, pencegahan migrain


Penderita asma bronkial dan penyakit paru obstruktif
:
menahun yang lain,
Penderita asidosis metabolik (diabetes melitus0,
Penderita dengan payah jantung termasuk payah
jantung terkompensasi dan yang cadangan kapasitas
jantungnya kecil,
Kardiogenik syok,
Bila ada atrioventricular block (AV block) derajat 2 dan
3.
Jangan diberikan kepada wanita hamil dan menyusui,
:
kecuali bila sangat dibutuhkan.
Bagi penderita yang minum propranolol dan akan
dibius (anestesi umum) harus diberitahukan kepada
dokternya.
Bila terjadi bradikardia dan hipotensi maka propranolol
harus dihentikan, bila perlu ditanggulangi dengan injeksi
intravena 1 2 mg atropin dan bila perlu dilanjutkan
dengan suatu stimulans beta reseptor.
Hati-hati bila diberikan pada penderita renal failure.
Hati-hati bila digunakan bersama obat antiaritmia lain.
Keamanan dan keefektifan pada anak-anak belum
diketahui dengan pasti.
Hati-hati bila diberikan kepada penderita gangguan
fungsi hati, non-alergic bronchospasm, bedah mayor,
diabetes, hipoglikemia, thyrotoxicosis, WPW syndrome.

Efek Samping

Dosis

Kardiovaskular : bradikardia, gagal jantung kongestif,


: blokade
A-V,
hipotensi,
tangan
terasa
dingin,
trombositopenia purpura, insufisiensi ginjal.
Susunan saraf pusat : rasa capai, lemah dan lesu,
depresi mental/insomnia, sakit kepala, gangguan visual,
halusinasi.
Gastrointestinal : mual, muntah, mula, epigastric
distress, diare, konstipasi ischemic colitis, flatulen.
Pernafasan : bronkospasme.
Hematologik : diskrasia darah (trombositopenia,
agranulositosis).
Lain-lain : gangguan fungsi seksual, impoten, alopesia,
mata kering, alergi.
: Pemberian reguler:
1. Dosis sebesar 20-40 mg diberikan melalui mulut
(per oral), sebanyak 2-3 kali sehari.
2. Dosis boleh ditambah dengan jarak mingguan
sesuai dengan respon pasien.
3. Dosis maksimum: 480 mg/hari

Sediaan

Pemberian lanjutan:
1. Dosis sebesar 80 mg diberikan melalui mulut (per
oral), sebanyak 1 kali sehari.
2. Dosis maksimum: 320 mg/hari
: Propranolol 10 mg, dus, 10 strip x 10 tablet.
Propranolol 40 mg, dus, 10 strip x 10 tablet.

Nama Kimia
Nama Generik
Nama Dagang

: D-Glucitol-1,4: 3,6-dianhydro-5-nitrat
: Isosorbid Dinitrat (ISDN)
CEDOCARD/CEDOCARD RETARD,
FARSORBID,
:
ISORBID,

Indikasi

: Profilaksis dan pengobatan angina; gagal jantung kiri

Kontra Indikasi

Hipersensitivitas terhadap nitrat, hipotensi dan hipovolemia,


kardiopati obstruktif hipertrofik, stenosis aorta, tamponade
:
jantung, perikarditis konstriktif, stenosis mitral, anemia berat,
trauma kepala, perdarahan otak, glaukoma sudut sempit

Peringatan/Perha
tian

Efek Samping

ISOMACK

RETARD,
ISOKET
ISORDIL

Gangguan hepar atau ginjal berat; hipotiroidisme,


malnutrisi, atau hipotermia; infark miokard yang masih baru;
sistem transdermal yang mengandung logam harus diambil
sebelum kardioversi atau diatermi.
Senyawa nitrat kerja panjang atau transdermal dapat
mengakibatkan toleransi (efek terapi berkurang). Jika toleransi
diperkirakan setelah penggunaan sediaan transdermal,
sediaan tersebut harus dilepas selama beberapa jam
berurutan dalam setiap kurun waktu 24 jam.

Sakit kepala berdenyut, muka merah, pusing, hipotensi postural,


takikardi (dapat terjadi bradikardi paradoksikal). Efek samping
: yang khas setelah injeksi meliputi hipotensi berat, mual dan
muntah, diaforesis, kuatir, gelisah, kedutan otot, palpitasi, nyeri
perut, sinkop, pemberian jangka panjang disertai dengan
methemoglobinemia.

Dosis

Sediaan

: Tablet, tablet sublingual, tablet lepas lambat, kapsul, cairan


injeksi, aerosol, krim, buccal spray, dan spray transdermal.

Sublingual : 5-10 mg
Oral : sehari dalam dosis terbagi, angina 30-120 mg
Infus Intravena : 2-10 mg/jam; dosis lebih tinggi
sampai 20 mg/jam mungkin diperlukan

Nama Kimia
8
Nama Generik
Nama Dagang
Indikasi

Kontra Indikasi

2,2-dimethyl-,1,2,3,7,8,8a-hexahydro-3,7-dimethyl-8-[2(tetrahydro-4hydroxy-6-oxo-2H-pyran-2-yl)-ethyl]-1-naphthalenyl
ester,
: Simvastatin
CHOLESTAT, ZOCOR, ZOVAST, SIMBADO, SIMCHOL,
:
SIMCOR
Simvastatin juga dikenal memiliki efek pleiotrofik, yakni
khasiat yang banyak selain untuk menurunkan lemak.
Simvastatin terbukti dapat menurunkan angka kasus
:
penyakit jantung koroner, memberbaiki kondisi gula
darah, menurunkan angka kasus stroke, dan bahkan
menurunkan kematian.
:

Alergi (hipersensitif) terhadap simvastatin;


Penyakit hati akut;
Kehamilan;
Wanita yang sedang menyusui;

Tidak boleh diberikan bersamaan dengan obat-obat


berikut: ketokonazol,
eritromisin,
klaritromisin,
obat HIV inhibitor
protease,
siklosporin,
gemfibrozil, dan danazol.

Peringatan/Perha
tian

Pemberian diltiazem tidak boleh dikombinasi dengan


beta-bloker atau digoxin.
Hati-hati bila diberikan pada penderita dengan
bradikardia berat (dibawah 50
denyut/menit) atau hambatan atrioventrikuler tingkat 1.
Bila pengobatan dengan diltiazem hendak dihentikan,
dosis harus diturunkan secara
bertahap dan gejala-gejala yang mungkin timbul diawasi
secara teliti.
Penderita diperingatkan untuk tidak menghentikan
pengobatan tanpa petunjuk dokte

Efek Samping

Efek samping Diltiazem jarang terjadi, hanya 2 10 %


pasien yang mengalami nyeri
kepala, pusing, gangguan saluran cerna dan bradikardia.
Kadang-kadang dapat meningkatkan enzim fungsi hati
seperti SGOT, SGPT dan
fosfatase alkalin.
Reaksi hipersensitivitas atau alergi seperti erupsi,
eritemat multiforme (dalam kasus

demikian pengobatan harus dihentikan).


Pernah dilaporkan : rash, pruritus
Dosis

Sediaan

9 Nama Kimia

Dosis untuk orang dewasa adalah 4 x 30 mg sehari, bila


perlu dapat ditingkatkan
sampai 360 mg sehari.
Diltiazem sebaiknya diberikan sebelum makan dan
waktu hendak tidur

: Tablet 10 mg, tablet 20 mg

Nama Generik
Nama Dagang

: (2S)-1-[(2S)-2-methyl-3-sulfanylpropanoyl]
pyrrolidine-2-carboxylic acid
: Captopril
: CAPOTEN, FARMOTEN, LOCAP, PRATEN

Indikasi

Gagal jantung kronik;


Kelainan jantung kiri pascaserangan jantung;
Penyakit ginjal terkait penyakit gula (diabetes).

Kontra Indikasi

Peringatan/Perha
tian

: kehamilan selama pemakaian obat ini, maka pemberian obat harus dihentikan

Alergi (hipersensitif) terhadap obat golongan ACEI;


Pasien tidak dapat berkemih (anuria);
Penyempitan pembuluh darah ginjal (stenosis bilateral arteri renal);
Kehamilan trimester 2 dan 3 karena berisiko menyebabkan
kecacatan atau kematian janin.
Keamanan penggunaan pada wanita hamil belum terbukti, bila terjadi
dengan segera.
Harus diberikan dengan hati-hati pada wanita menyusui, pemberian ASI perlu
dihentikan karena ditemukan kadar dalam ASI lebih tinggi daripada kadar
dalam darah ibu.
Pemberian pada anak-anak masih belum diketahui keamanannya, sehingga
obat ini hanya diberikan bila tidak ada obat lain yang efektif.
Pemakaian pada lanjut usia harus hati-hati karena sensitivitasnya terhadap
efek hipotensif.
Hati-hati pemberian pada penderita penyakit ginjal.

Efek Samping

Hiperkalemia (1-11%);
Reaksi alergi (4-7%);
Kemerahan pada kulit (4-7%);
Tekanan darah rendah (hipotensi) (1-2,5%);
Gatal (2%);

Batuk kering (0,5-2%);


Detak jantung cepat (takikardi) (1%);
Nyeri dada (1%).

Dosis

: Dosis dapat ditingkatkan sesuai dengan respon pengobatan. Dosis


untuk hipertensi grade I biasanya 2-3 kali 25-50 mg,

Sediaan
1 Nama Kimia
0
Nama Generik
Nama Dagang

: 1-{N-(S)-ethoxycarbonyl-3-phenylpropil]-L-alanyl]} perhydrocyclopenta2-carboxylic acid

: Ramipril
: TRIATEC, TRIATEC PLUS, RAMIXAL

Indikasi
:

Kontra Indikasi

kemasan tablet 12,5 mg, 25 mg, dan 50 mg

Untuk terapi hipertensi, baik digunakan sendiri atau kombinasi dengan


diuretik tiazida, pengobatan disfungsi ventrikel kiri setelah infark
miokardiak, untuk menurunkan risiko serangan jantung, stroke dan
kematian pada pasien dengan risiko yang meningkat untuk masalah
ini.
Hipersensitifitas pada ramipril/ramiprilat/komponen lain dalam sediaan,

: mempunyai sejarah angioedema terhadap inhibitor ACE lain, stenosis


arteri ginjal bilateral, kehamilan trimester kedua dan ketiga

Peringatan/Perha
tian

Pasien dengan riwayat angioedema yang tidak


berkaitan dengan penggunaan penghambat ACE
:
memungkinkan
terjadinya
peningkatan
risiko
angioedema saat menerima penghambat ACE.
Reaksi anafilaktoid dilaporkan terjadi pada pasien
dialisis dengan membran high-flux dan pengobatan
bersamaan dengan penghambat ACE.
Ramipril dapat menyebabkan hipotensi simtomatik,
setelah dosis awal atau pada peningkatan dosis.
Penghambat ACE dapat menyebabkan sindrom yang
diawali dengan cholestatic jaundice dan fulminant
hepatic necrosis dan kadang-kadang kematian.
Penghambat
ACE
lain
dapat
menyebabkan
agranulositosis dan depresi sumsum tulang, lebih sering
terjadi pada pasien dengan penyakit vaskular kolagen
seperti lupus eritematosus sistemik atau skleroderma
dan pasien dengan gangguan ginjal.
Penghambat ACE dapat menyebabkan morbiditas dan
kematian pada fetal dan neonatal bila diberikan pada
wanita hamil, jika diketahui hamil maka penggunaan
penghambat ACE segera dihentikan.

Pasien gagal jantung kongestif berat dengan fungsi


ginjal yang tergantung pada aktivitas sistem reninangiotensin-aldosteron,
pengobatan
dengan
penghambat
ACE,
termasuk
ramipril
dapat
menyebabkan oliguria dan/atau azotemia yang progresif
dan (jarang terjadi) gagal ginjal akut dan/atau kematian.
Hiperkalemia (serum K >5,7 mEq/l) terjadi kira-kira
1% pada pasien hipertensi yang menggunakan ramipril.
Pernah
dilaporkan
penghambat
ACE
dapat
menyebabkan batuk tidak produktif, batuk akan hilang
bila pengobatan dengan ramipril dihentikan.
Pasien
dengan
kerusakan
fungsi
hati
meningkatkan kadar ramipril dalam plasma.

dapat

Bila obat ini harus diberikan pada wanita sedang


menyusui, maka pemberian ASI harus dihentikan.
Keamanan dan efektivitas penggunaan pada anakanak belum diketahui dengan pasti
Efek Samping

: > 10%: pernafasan (batuk 12%)


1-10%:
Kardiovaskuler : hipotensi, hipotensi postural, syncope.
SSP: sakit kepala, pusing, insomia, depresi, demam, vertigo, amnesia
dan kejang.
Dermatologik: gatal, alopecia, fotosensitifitas, angioedema dan
dermatitis.
Endrokin dan metabolik: Hiperkalemia (sedikit peningkatan pada
disfungsi renal).
Gastrointestinal: Nyeri abdomal (jarang terjadi tetapi dapat terjadi
dengan adanya perubahan enzim dengan dugaan pankreatitis), mual,
muntah, diare, disgensia, anoreksia, kontipasi, dispepsia, dyspnagia,
salivasi meningkat, penambahan berat badan.
Genitourinaria: Impotensi.
Hematologi: Neutropenia, eosinofilia, penurunan HB (jarang).
Neuromaskular dan Skeletal: kram otot, myalgia, arthritis, athralgia,
kesemutan, tremor, neuralgin, neuropathy.
Otic (telinga): Tinitus. Ginjal (renal): proteinuria, peningkatan serum
kreatinin.

Dosis

: Hipertensi : 2,5-5 mg satu kali sehari maks 20 mg/hari.


Penurunan risiko infark miokardiak, stroke dan kematian karena
penyakit jantung:dosis awal : 2.5 mg satu kali sehari selama seminggu,
kemudian 5 mg satu kali sehari untuk 3 minggu selanjutnya, dosis
dititrasi sampai mencapai 10 mg (dapat diberikan dalam dosis terbagi).
Gagal jantung setelah infark miokard: dosis awal 2,5 mg dua kali
sehari ditingkatkan sedikit-sedikit jika mungkin sampai 5 mg dua kali
sehari.

Gagal jantung (unlabeled use) : dosis awal :1.25-2.5 mg, satu kali
sehari. Target dosis :10 mg sekali seh

Sediaan

Anda mungkin juga menyukai