GIZI
NASIONAL
KEKURANGAN VITAMIN A
SILVIA OKTASARI
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kekurangan vitamin A (KVA) merupakan masalah kesehatan utama di negara
yang sedang berkembang termasuk Indonesia. KVA terutama sekali mempengaruhi
anak kecil, diantara mereka yang mengalami defisiensi dapat mengalami xerophthalmia
dan dapat berakhir menjadi kebutaan, pertumbuhan yang terbatas, pertahanan tubuh
yang lemah, eksaserbasi infeksi serta meningkatkan resiko kematian. Hal ini menjadi
nyata bahwa KVA dapat terus berlangsung mulai usia sekolah dan remaja hingga masuk
ke usia dewasa (Keith dan West, 2008).
Meskipun konsekuensi kesehatan dari KVA tidak digambarkan dengan baik di
atas anak usia dini, namun data terakhir menunjukkan bahwa KVA pada wanita usia
reproduksi dapat meningkatkan resiko kesakitan dan kematian selama kehamilan
dan periode awal postpartum. KVA yang berat pada maternal juga memberikan
kerugian bagi anak baru lahir karena dapat akibatkan peningkatan kematian dibulan
pertama kehidupan. Sebagai konsekuensi dari meningkatnya pemahaman tentang KVA
maka
mungkin, sebagai dasar tindakan dan pemantauan serta evaluasi program pencegahan
selanjutnya. Kemajuan telah dilakukan selama 4 dekade terakhir dalam memperkirakan
beban
prevalensi dari negara dimana telah dikumpulkan dalam populasi dengan profil
demografis yang sama dan risiko yang telah diantisipasi. Dalam beberapa tahun
terakhir, KVA telah
prasekolah setiap tahun, jauh dari jarak yang akurat. Tidak ada perkiraan permasalahan
kesehatan global KVA ibu atau adanya insidensi tahunan kebutaan malam ibu (XN)
( Arlappa, 2012; Keith dan
West, 2008).
KVA pada anak biasanya terjadi pada anak yang menderita Kurang Energi
Protein (KEP) atau Gizi buruk sebagai akibat asupan zat gizi sangat kurang, termasuk
zat gizi mikro dalam hal ini vitamin A. Anak yang menderita KVA mudah sekali
terserang infeksi seperti infeksi saluran pernafasan akut, campak, cacar air, diare dan
infeksi lain karena daya tahan anak tersebut menurun. Namun masalah KVA dapat juga
terjadi pada keluarga dengan penghasilan cukup. Hal ini terjadi karena kurangnya
pengetahuan orang tua / ibu tentang gizi yang baik. Gangguan penyerapan pada usus
Masalah Gizi Nasional
Page 1
juga dapat menyebabkan KVA walaupun hal ini sangat jarang terjadi. Kurangnya
konsumsi makanan (< 80 % AKG) yang berkepanjangan akan menyebabkan anak
menderita KVA, yang umumnya terjadi karena kemiskinan, dimana keluarga tidak
mampu memberikan makan yang cukup. Sampai saat ini masalah KVA di Indonesia
masih membutuhkan perhatian yang serius. Oleh karena itu dirasakan perlunya
Program penanggulangan masalah KVA bertujuan untuk menurunkan prevalensi KVA
terutama ditujukan kepada kelompok sasaran rentan yaitu balita dan wanita yang berada
pada usia reproduksi
( Heijthuijsen, et al ,2013).
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan vitamin A?
2. Apa yang dimaksud dengan Kekurangan Vitamin A (KVA)?
3. Apa saja fungsi vitamin A?
4. Faktor risiko apa saja yang menyebabkan Kekurangan Vitamin A?
5. Apa penyebab terjadinya Kekurangan Vitamin A?
6. Bagaimana tanda-tanda/gelaja Kekurangan Vitamin A?
7. Apa akibat Kekurangan Vitamin A?
8. Bagaimana pencegahan dan penanggulangan Kekurangan Vitamin A?
9. Apa saja sumber vitamin A?
10. Berapa Angka Kecukupan Gizi vitamin A?
C.
Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian vitamin A
2. Untuk mengetahui pengertian Kekurangan Vitamin A (KVA)
3. Untuk mengetahui fungsi-fungsi vitamin A
4. Untuk mengetahui faktor risiko Kekurangan Vitamin A
5. Untuk mengetahui penyebab terjadinya Kekurangan Vitamin A
6. Untuk mengetahui tanda-tanda/gelaja Kekurangan Vitamin A
7. Untuk mengetahui akibat Kekurangan Vitamin A
8. Untuk mengetahui pencegahan dan penanggulangan Kekurangan Vitamin A
9. Untuk mengetahui sumber vitamin A
10. Untuk mengetahui Angka Kecukupan Gizi vitamin A
Page 2
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Vitamin A
Vitamin A adalah vitamin yang larut dalam lemak. Berdasarkan struktur
kimianya disebut retinol atau retina atau disebut juga dengan asam retinoat,
Page 3
terdapat pada jaringan hewan dimana retinol 90-95% disimpan pada hati (Haryadi,
2009).
Vitamin A adalah salah satu zat gizi dan golongan vitamin yang sangat diperlukan
oleh
tubuh yang berguna untuk kesehatan mata (agar dapat melihat dengan baik)
dan untuk
B.
Page 4
metaplasi
keratinasi pada epitel, saluran nafas, saluran kencing dan saluran cerna. Penyakit
Kurang Vitamin A
gizi
usia lima
tahun. Sampai akhir tahun 1960-an KVA merupakan penyebab utama kebutaan pada
anak.
C.
Fungsi Vitamin A
1. Penglihatan
Vitamin A berfungsi dalam penglihatan normal pada cahaya remang. Bila kita
dari cahaya terang diluar kemudian memasuki ruangan yang remang-remang
cahayanya, maka kecepatan mata beradaptasi setelah terkena cahaya terang
berhubungan langsung dengan vitamin A yang tersedia didalam darah. Tanda
pertama kekurangan vitamin A adalah rabun senja. Suplementasi vitamin A dapat
memperbaiki penglihatan yang kurang bila itu disebabkan karena kekurangan
vitamin A (Melenotte et al., 2012).
2. Pertumbuhan dan Perkembangan
Vitamin A dibutuhkan untuk perkembangan tulang dan sel epitel yang
membentuk email dalam pertumbuhan gigi. Pada kekurangan vitamin A,
pertumbuhan tulang terhambat dan bentuk tulang tidak normal. Pada anakanak
yang kekurangan vitamin A, terjadi kegagalan dalam pertumbuhannya. Dimana
vitamin A dalam hal ini berperan sebagai asam retinoat (Tansu N, et al., 2010).
3.
Reproduksi
Pembentukan sperma pada hewan jantan serta pembentukan sel telur dan
perkembangan janin dalam kandungan membutuhkan vitamin A dalam bentuk
retinol. Hewan betina dengan status vitamin A rendah mampu hamil akan tetapi
mengalami keguguran atau kesukaran dalam melahirkan. Kemampuan retinoid
mempengaruhi perkembangan sel epitel dan kemampuan meningkatkan aktivitas
sistem kekebalan diduga berpengaruh dalam pencegahan kanker kulit,
tenggorokan, paru-paru, payudara dan kandung kemih (Knutson dan Dame,
2011).
4.
Fungsi Kekebalan
Page 5
Perkembangan Jantung
Defek kardiak dan cabang aorta diamati sebagai bagian dari sindroma kekurangan
vitamin A. singkat kata, peranan vitamin A dalam perkembangan jantung mamalia
meliputi pembentukan pipa pola jantung dan lingkaran, ruang dan katup saluran
keluar, trabekulasi ventrikel, diferensiasi kardiomiosit dan pengembangan
pembuluh koroner (Knutson dan Dame, 2011).
6.
7.
Diafragma
Fungsi diafragma sebagai otot utama respirasi dan sebagai pembatas antara
rongga dada dan perut. Hernia diafragma kongenital (CDH) terjadi pada sekitar
satu dari 3000 kelahiran, dan berhubungan dengan kematian neonatal yang tinggi.
Vitamin A sangat penting bagi perkembangan diafragma normal, dan telah
disimpulkan bahwa gangguan sinyal retinoid dapat berkontribusi pada etiologi
dari gangguan manusia (Knutson dan Dame, 2011).
8.
Page 6
faktor kasusal pada tingkat makro maupun mikro dapat sangat bervariasi antar
negara bahkan antar wilayah dalam negara yang sama. Oleh karena itu, kita harus
memahami kondisi setempat ketika membuat rancangan program intervensi yang tepat
dan efektif secepatnya untuk memperbaiki situasi tersebut. Walaupun begitu, ada
beberapa faktor resiko dibaliknya yang cenderung menandai sebagian besar situasi
ketika defisiensi vitamin A lazim ditemukan.
Usia
Berbagai tingkat defisiensi vitamin A mulai dari bentuk subklinis hingga bentuk
malnutrisi dengan kebutaan yang berat (keratomalasia), dapat terjadi pada setiap usia
jika keadaannya cukup ekstrim. Namun demikian, sebagai persoalan kesehatan
masyarakat, defisiensi vitamin A, khususnya defisiensi yang berat, akan menyerang
anak-anak dalam usia prasekolah. Keadaan ini terjadi karena kebutuhan vitamin A bagi
pertumbuhan pada anak-anak ini cukup tinggi. Sementara asupan vitamin dari makanan
seringkali rendah dengan tambahan beban pajanan infeksi yang lebih besar. Insidens
xeroftalmia kornea paling prevalen pada anak-anak yang berusia 2-4 tahun. Pada anakanak dibawah usia 12
dijumpai (terutama karena efek protektif pemberian ASI), tetapi keratomalasia lebih
sering terjadi diantara bayi-bayi yang hidup dalam kondisi sosial ekonomi yang
rendah. Prevalensi xeroftalmia ringan, terutama buta senja (SN) dan bercak bitot (XB)
meningkat seiring usia hingga usia prasekolah dan keterkaitan ini ternyata
beda diantara
berbeda-
Page 7
Gender
Pada orang dewasa yang sehat, kadar retinol plasma maupun RBP (retinol-binding
protein) ternyata berada pada level 20% lebih tinggi pada laki-laki dibandingkan pada
wanita, kendati signifikan fisiologi perbedaan ini masih belum jelas. Walaupun begitu,
laki-laki umumnya memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami buta senja
dan
bercak Bitot dibandingkan perempuan selama usia prasekolah dan awal usia sekolah.
Perbedaan gender ini tidak begitu jelas dalam hal xeroftalmia yang berat.
pada budaya pemberian makan dan perawatan antara anak
dalam sebagian populasi dapat menkelaskan variasi
Perbedaan
diamati.
Status Fisiologi
Dengan meningkatnya kebutuhan vitamin A selama periode pertumbuhan yang cepat,
anak-anak kecil merupakan kelompok yang paling rentan. Kebutuhan akan vitamin A
juga meningkat selama masa kehamilan dan menyusui; dengan demikian, ibu hamil dan
menyusui dalam populasi yang kehilangan haknya tidak mampu memenuhi kebutuhan
yang meningkat selama periode tertentu. Buta senja selama kehamilan dan laktasi
terutama sering ditemukan di Asia Selatan dengna kejadian buta senja sebesar 15%20%
berikutnya; keadaan ini pada beberapa budaya dianggap sebagai bagian dari kehamilan.
Sejumlah penelitian juga memperlihatkan bahwa ASI dari
vitamin A yang buruk sering kali
turut
ibu
dengan
menyebabkan peningkatan
status
kerentanan
pada bayi.
Diet
Penyebab dasar yang melandasi defisiensi vitamin A sebagai permasalahan kesehatan
masyarakat adlaha diet atau pola makan yang kurang mengandung vitamin, baik
senyawa karotenoidperformed aatau provitamin A untuk memenuhi kebutuhan.
Pada umumnya, ditempat yang kondisi hidupnya buruk, diet seseorang akan
Masalah Gizi Nasional
Page 8
relatif
rendah
Lebih lanjut, peningkatan frekuensi pemberian ASI juga memberikan efek protektif
terhadap xeroftalmia.
Banyak penelitian epidemiologi mendukung pemberian makanan tambahan yang tepat
dan tindakan ini ternyata dapat melindungi anak-anak selama usia prasekolah
terhadap
pepaya) akan memberikan perlindungan yang kuat pada anak berusia dua dan tiga
tahun. Ketika pengaruh pemberian ASI berkurang, sayuran yang berwarna hijau
gelap memainkan
peranan yang lebih penting bagi anak-anak pada usia tiga tahun
keatas. Sesudah masa bayi, konsumsi rutin makanan hewani yang mengandung
vitamin A preformed ( telur, produk susu, ikan dan hati) bersifat sangat protektif
terhadap kesehatan anak. Sebaliknya, dalam usia satu tahun pertama ketika
anak disapih, anak-anak yang menderita xeroftalmia ternyata lebih sedikit mendapat
makanan yang kaya akan vitamin A secara teratur
Page 9
dalam keluarga yang sama; Kenyataan ini mencerminkan buruknya diet secara
kronis pada rumah tangga yang berisiko tinggi. Defisiensi vitamin A paling sering
ditemukan pada polpulasi penduduk; yang mengonsumsi sebagian kebutuhan vitamin
A mereka dari sumber karotenoid provitamin dengan sedikit lemak yang
terkandung
baik. Namun demikian, kurangnya komsumsi yang kaya akan vitamin A bukan
berarti ketersediaan
mereka makan
hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa pola kaum ibu memastikan kecukupan makanan
bagi
anak-anak
mereka
pada
sebagian
budaya
dapat
menjadi
factor
penurunan peluang
vitamin A, khususnya selama musim kemarau yang kering akan langka panga. Di
Indonesia, ketika terjadi krisis ekonomi, para ibu telah mengorbankan asupan
telur mereka demi memenuhi kebutuhan gizi anak-anaknya.
Pola Penyakit
Keterkaitan antara penyakit infeksi dan status vitamin A merupakan persoalan
kompleks
Page 10
A yang dapat berupa penurunan kadar retinol serum atau peningkatan resiko
xeroktalmia. Selanjutnya, frekuensi, durasi, dan intensitas penyakit infeksi secara
langsung atau tidak langsung turut meningkatkan keretangan terhadap keadaan
difisiensi vtamin A.
Keberaradaan KEP akan lebih meningkatkan resiko xeroktalmia yang urutan
intensitasnya hamper sama seperti penyakit diare dan pernafasan. Protein pengikat
retinol (RBP; RETINOL BINDING PROTEIN) dapat menurun ketika KEP sehingga
mengurangi ketersediaan vitamin A dalam darah. Selama episode penyakit infeksi,
penurunan kadar vitamin A dalam serum menggambarkan secara parsial respon yang
tidak spesifik terhadap keadaan demam ketika sintesis RBP yang juga merupakan
protein fase akut yang negative itu berkurang. Kadar retinol dalam serum kembali
normal setelah terjadi kesembuhan.
Cacing usus seperti Giardia serta Ascaris juga dilaporkan sebagai penyebab
penurunan absorpsi vitamin A, dengan demikian dapat turut menimbulkan defisiensi
vitamin A. Salah satu laporan tidak berhasil memperlihatkan kehilangan vitamin A
sesudah pemberian oral vitamin A kepada anak-anak yang menderita askariasis.
Walaupun begitu, infeksi parasit harus diatasi ketika kita menghadapi populasi dengan
persoalan defisiensi, dapat disertai dengan xeroftalmia.
Kondisi sosioekonomi
Dalam
pengertian
penyebab defisiensi
kesehatan
vitamin,
masyarakat.
sekalipun
Kemiskinan
tidak
selalu
terutama
demikian,.
terjadi
Pada
Page 11
Pengelompokan
Kejadian defisiensi vitamin A cenderung mengelompok (clustering) ketinbang
tersebar secara rata. data dari berbagai negara menunjukkan bahwa tanda-tanda klinis
defisiensi mengelompok i dalam provinsi atau Kabupaten, Kecamatan, Desa dan
bahkan rumah tangga. Memperlihatkan pengelompokan defisiensi vitami A
berdasrkan distrik di Bangladesh. Pengelompokkan di dalam negara pada dasarnya
berhubungan denga faktor ekologi serta budaya yang semakin diperparah oleh
infrastruktur yang tidak dibangun dengan baik, dan pengelompokkan di dalam rumah
tangga serta masyarakat terjadikarena praktik-praktik serta lingkungan yang tidak
kondusif bagi pola makan dankesehatan yang memadai. Bukti menunjukkan bahwa
besaran pengelompokkan didalam rumah tangga jauh melebihi didalam desa, dan
bahwa faktor rumah tangga inilah yang menjelaskan banyak tentang pengelompokkan
ini ketimbang penyakit infeksi. Identifikasi kelompom-kelompok defisiensi vitamin A
dapat memfasilitasi implementasi program intervensi dan jika seorang anak
ditemukan dengan xeroftalmia, saudara kandungnya harus ditangani sebagai kasus
suspect defisiensi vitamin A pula.
E.
Page 12
Page 13
F.
berlangsung lama. gejala tersebut akan lebih cepat muncul jika menderita
penyaki campak, diare, ISPA dan penyakit infeksi lainnya.Gejala klinis KVA
pada mata menurut klasifikasi WHO sebagai berikut :
1.
Buta senja = XN. Buta senja terjadi akibat gangguan pada sel batang retina.
Pada
3.
4.
5.
Page 14
prolaps jaringan isi bola mata dan membentuk cacat tetap yang dapat
menyebabkan kebutaan. Keadaan umum yang cepat memburuk dapat
mengakibatkan keratomalasia dan ulkus kornea tanpa harus melalui tahaptahap awal xeroftalmia.
6.
Xeroftalmia Scar (XS) = jaringan parut kornea. Kornea tampak menjadi putih
atau bola mata tampak mengecil. Bila luka pada kornea telah sembuh akan
meninggalkan bekas berupa sikatrik atau jaringan parut. Penderita menjadi
buta yang sudah tidak dapat disembuhkan walaupun dengan operasi cangkok
kornea.
7.
G.
Page 15
Page 16
Vitamin A adalah salah satu zat gizi dari golongan vitamin yang sangat
diperlukan oleh tubuh yang berguna untuk kesehatan mata (agar dapat melihat dengan
baik) dan untuk kesehatan tubuh (meni ngkatkan daya tahan tubuh untuk melawan
penyakit misalnya campak, diare, dan penyakit infeksi lain) (Depkes RI, 2009)
Pada ibu hamil dan menyusui, vitamin A berperan penting untuk memelihara kesehatan
ibu selama masa kehamilan dan menyusui. Buta senja pada ibu menyusui, suatu kondisi
yang kerap terjadi karena kurang vitamin A (KVA). Berhubungan erat pada kejadian
anemia pada ibu, kekurangan berat badan, kurang gizi, meningkatnya resiko infeksi dan
penyakit reproduksi, serta menurunkan kelangsungan hidup ibu hingga dua tahun
setelah melahirkan (Dinkes Jateng, 2007)
Semua anak, walaupun mereka dilahirkan dari ibu yang berstatus gizi baik dan
tinggal di Negara maju, terlahir dengan cadangan vitamin A yang terbatas dalam
tubuhnya (hanya cukup memenuhi kebutuhan untuk sekitar dua minggu). Di Negara
berkembang, pada bulan-bulan pertama kehidupannya, bayi sangat bergantung pada
vitamin A yang terdapat dalam ASI. Oleh sebab itu, sangatlah penting bahwa ASI
mengandung cukup vitamin A. Anak-anak yang sama sekali tidak mendapatkan ASI
akan beresiko lebih tinggi terkena Xeropthalmia dibandingkan dengan anak-anak yang
mendapatkan ASI walau hanya dalam jangka waktu tertentu. Berbagai studi yang
dilakukan mengenai vitamin A ibu nifas memperlihatkan hasil yang berbeda-beda.
Anak-anak usia enam bulan yang ibunya mendapatkan kapsul vitamin A setelah
melahirkan, menunjukkan bahwa terdapat penurunan jumlah kasus demam pada anakanak tersebut dan waktu kesembuhan yang lebih cepat saat
hamil dan menyusui seperti halnya juga anak-anak,
pada masa tersebut ibu membutuhkan vitamin A yang tinggi untuk pertumbuhan janin
dan produksi ASI.
Upaya meningkatkan konsumsi bahan makanan sumber vitamin A melalui
proses Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) merupakan upaya yang paling aman.
Namun disadari bahwa penyuluhan tidak akan segera memberikan dampak
nyata. Selain itu kegiatan konsumsi kapsul vitamin A masih bersifat rintisan.
Oleh sebab itu penanggulangan KVA saat ini masih bertumpu pada pemberian
kapsul vitamin A dosis tinggi.
a. Bayi umur 6-11 bulan, baik sehat maupuan tidak sehat, dengan dosis 100.000 SI
(warna biru). Satu kapsul diberikan satu kali secara serentak pada bulan Februari
dan Agustus.
Masalah Gizi Nasional
Page 17
b. Anak balita umur 1-5 tahun, baik sehat maupun tidak sehat, dengan dosis 200.000
SI (warna merah). Satu kapsul diberikan satu kali secara serentak pada bulan
Februari dan Agustus.
c. Ibu nifas, paling lambat 30 hari setelah melahirkan, diberikan satu kapsul vitamin
A dosis 200.000 SI (warna merah), dengan tujuan agar bayi memperoleh vitamin A
yang cukup melalui ASI (Depkes RI, 2009).
d. Wanita hamil : suplemen vitamin A tidak direkomendasikan selama kehamilan
sebagai bagian dari antenatal care rutin untuk mencegah maternal and infant
morbidity dan mortality. Namun, pada daerah dimana terdapat masalah kesehatan
publik yang berat yang berkaitan dengan kekurangan vitamin A, maka
suplementasi vitamin A direkomendasikan untuk mencegah rabun senja. Secara
khusus, wanita hamil dapat mengkonsumsi hingga 10,000 IU vitamin A setiap
harinya atau vitamin A hingga 25,000 IU setiap minggu. Suplementasi dapat
dilanjutkan hingga 12 minggu selama kehamilan hingga melahirkan. Hal ini perlu
ditekankan bahwa WHO mengidentifikasi populasi berisiko sebagai mereka yang
prevalensi menderita rabun senja 5% pada wanita hamil atau 5% pada anak
anak yang berusia 2459 bulan.( McGuire, 2012)
e. Ibu nifas: suplementasi vitamin A pada ibu nifas tidaklah direkomendasikan untuk
mencegah morbiditas dan mortalitas pada ibu dan bayi. ( McGuire S. 2012)
Kekurangan makan makanan bergizi yang berlarut-larut, selain membuat
orang menjadi kurus juga kekurangan vitamin-vitamin, termasuk kekurangan vitamin A.
penyakit usus yang menahun akan mengakibatkan penyerapan vitamin A dari usus
terganggu. Untuk melakukan pengobatan harus berobat pada dokter dan biasanya dokter
akan memberikan suntikan vitamin A setiap hari sampai gejalanya hilang. Untuk
mencegah kekurangan vitamin A makanlah pepaya, wortel dan sayur-sayuran yang
berwarna ( Hassan, 2008).
Program nasional pemberian suplemen vitamin A adalah upaya penting untuk
mencegah kekurangan vitamin A di antara anak-anak Indonesia. Tujuan Program ini
adalah untuk mendistribusikan kapsul vitamin A pada semua anak di seluruh wilayah
Indonesia dua kali dalam satu tahun. Setiap Februari dan Agustus, kapsul vitamin A
didistribusikan secara gratis kepada semua anak yang mengunjungi Posyandu dan
Puskesmas. Vitamin A yang terdapat dalam kapsul tersebut cukup untuk membantu
melindungi anak-anak dari timbulnya beberapa penyakit yang pada gilirannya akan
membantu menyelamatkan penglihatan dan kehidupan mereka ( Maryam, 2010 ).
Masalah Gizi Nasional
Page 18
Sumber Vitamin A
Pada umumnya kecukupan Vitamin A pada orang dewasa didapat dari
makanan yang di konsumsi setiap hari. Demikian juga bagi anak anak selain didapat dari
makanan juga dari suplemen Vitamin A. sedangkan bagi bayi yang berumur kurang dari
6 bulan kebutuhan Vitamin A diperoleh dari Air Susu Ibu (Sugiarno. 2010). ASI tetap
menjadi sumber yang penting dari vitamin A dan karoten (zat gizi yang banyak terdapat
secara alami dalam buah-buahan dan sayur-sayuran). Karoten dapat membantu sistem
kekebalan tubuh. Hati, telur, dan keju merupakan sumber-sumber vitamin A yang baik.
Vitamin A juga terdapat dalam beta-karoten serta karotenoid lainnya. Tubuh manusia
dapat mensintesa vitamin A dari karoten atau pro vitamin A yang terdapat di sayuran dan
buah-buahan yang berwarna, seperti wortel, tomat, apel, semangka, dan sebagainya.
(Dinkes Jateng, 2007)
Kadar Vitamin A dalam air susu sangat dipengaruhi oleh jumlah dan jenis
makanan yang dikonsumsi selama menyusui. Untuk itu bagi ibu nifas dianjurkan banyak
mengkonsumsi sayuran terumata yang banyak mengandung Vitamin A. (Sugiarno. 2010)
Vitamin A sangat penting bagi kesehatan kulit, kelenjar, serta fungsi mata. Sekalipun
pada waktu lahir bayi memiliki simpanan vitamin A, Vitamin A adalah salah satu zat gizi
esensial yang tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh manusia. Untuk memperolehnya
harus diambil dari sumber diluar tubuh terutama dari sumber alam, seperti bahan sereal,
umbi, biji-bijian, sayuran, buah-buahan, hewani dan bahan-bahan olahan lainnya.(Desi &
Dwi, 2009)
J.
Page 19
kecukupan gizi vitamin A jika ia mengonsumsi tiga telur atau 250 gram bayam dalam
sehari. Tapi, tentu saja, seorang anak akan bosan jika terus menerus diberi telur dan
bayam, apalagi
Terdapat banyak sayuran dan buah yang mengandung vitamin A. Sayuran dan
buah yang mengandung AKG dalam jumlah besar, lebih dari 150 RE/100 gr, adalah
pepaya, bayam, kangkung, wortel, ubi jalar, mangga, dan sebagainya. Sementara sumber
makanan nabati dengan kandungan vitamin A lebih rendah, sekitar 1-60 RE/100 gr,
terdapat pada jagung, semangka, tomat, pisang, belimbing, dan sejenisnya. Untuk sumber
makanan hewani, kandungan vitamin A dalam jumlah besar terdapat pada telur,
daging ayam dan hati. Sedangkan ikan, susu segar, dan udang memiliki kandungan
vitamin A tergolong kecil.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Vitamin A adalah salah satu zat gizi dan golongan vitamin yang sangat diperlukan
oleh tubuh yang berguna untuk kesehatan mata (agar dapat melihat dengan baik)
dan untuk kesehatan tubuh (meningkatkan daya tahan tubuh untuk melawan
penyakit, khususnya diare dan penyakit infeksi)
Page 20
2. Kekurangan
Vitamin
(KVA)
adalah
vitamin
yang
penyakit
memadai.
yang
Hal
Xerosis konjunctiva = XI A.
7.
f.
g.
8.
Page 21
penanggulangan KVA saat ini masih bertumpu pada pemberian kapsul vitamin A
dosis tinggi.
9.
Hati, telur, dan keju merupakan sumber-sumber vitamin A yang baik. Vitamin A
juga terdapat dalam beta-karoten serta karotenoid lainnya. Tubuh manusia dapat
mensintesa vitamin A dari karoten atau pro vitamin A yang terdapat di sayuran dan
buah-buahan yang berwarna, seperti wortel, tomat, apel, semangka, dan
sebagainya.
10. Halati (2006) menyatakan bahwa angka kecukupan gizi (AKG) anak balita sekitar
350 Retinol Ekuivalen (RE). Angka ini dihitung dari kandungan vitamin A dalam
makanan nabati atau hewani yang dikonsumsi.
B.
Saran
Timbulnya berbagai penyakit akibat kekurangan vitamin A karena kurangnya perhatian
terhadap kesehatan masing-masing individu dan keluarga. Maka untuk mencegah
ataupun
menanggulangi
penulis menyarankan
terjadinya
untuk
lebih
banyak
mengomsumsi
A,
buah-buahan, biji-
bijian, sayur-sayuran dan juga hewani yang banyak mengandung vitamin A. Dengan
demikian, akan mengurangi resiko terjadinya penyakit akibat kekurangan Vitamin A.
DAFTAR PUSTAKA
Arisman. 2002. Gizi dalam daur kehiduan.Bagian Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran
Universitas Palembang. Proyek peningkatan Penelitian Pendidikan Tinggi. Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi.
Desi dan Dwi 2009. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta. Nuha Medika.
Departemen Kesehatan RI, Konsumsi Kapsul Vitamin A pada Ibu Nifas.
Depkes RI, 2009. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta.
Masalah Gizi Nasional
Page 22
http://titamenawati.blogspot.com/2013/08/kekurangan-vitamin-kva_26.html
http://misnakesling.blogspot.com/2013/02/kekurangan-vitaminkva.htmlhttp://www.depkes.go.id/index.php?vw=2&id=2136
Page 23