TENGAH
STRATEGI PENINGKATAN
UKBM, DESA/KELURAHAN SIAGA AKTIF DAN PHBS
PROVINSI JAWA TENGAH
40 % (14 Kab/Kota)
3
74,30 % (26 Kab/Kota)
71,43 % (25 Kab/Kota)
65,70 %( 23 Kab/Kota)
5
48,60 % (17 Kab/Kota)
45,70 % (16 Kab/Kota)
7
BENTUK UKBM
• Pos Kesehatan Desa
• Posyandu,
• Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK)
• Pos Kesehatan Pesantren,
• Saka Bakti Husada, dan
• Dana Sehat.
• TOGA (TAMAN OBAT KELUARGA)
• Pos Obat Desa (POD),
• Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu)
18
DESA/KEL.SIAGA AKTIF
Kepmenkes. 1529/2010
Bentuk pengembangan desi 2006
PENDUDUKNYA MENGEMBANGKAN
PENDUDUKNYA DAPAT
UKBM DAN MELAKSANAKAN
MENGAKSES DG
SURVEILANCS BERBASIS MASYARAKAT
MUDAH YANKESDAS
(PEMANTAUAN PENYAKIT, KIA, GIZI,
YG MEMBERIKAN
LINGKUNGAN DAN PERILAKU)
PELAYANAN SETIAP
KEDARURATAN KESEHATAN DAN
HARI MELALUI PKD,
PENANGGULANGAN BENCANA, SERTA
PUSTU, PUSKESMAS
PENYEHATAN LINGKUNGAN SEHINGGA
DAN SARKES LAINNYA
MASYARAKAT MENERAPKAN PHBS
19
III. TUJUAN UMUM :
Desa/
Kabupaten/ Kecamatan
PUSAT Provinsi Kota
Kelurahan
- Kementerian
-Camat
Terkait, al : -Kepala Desa
Kemkokesra -Gubernur -Bupati / Walikota -Puskesmas -Kepala / Sekretaris desa
-Dinkes Provinsi -Dinas Kesehatan -Instansi terkait /kelurahan
Kemenkes
Kemendagri -BPMPD. Kab/Kota dan unsur -Perangkat pemerintah
-BPM kab/kota desa/kelurahan
Kemensos - Dinas/ Instansi pimpinan -Unsur lembaga
-- Dinas / Instansi
Kemenbudpar terkait kecamatan kemasyarakatan
KemenPU Terkait
-Pokjanal -Pokjanal -Forum desa / - Forum Desa /
Dll Kelurahan Tk Desa /
Tk Provinsi Tk Kab/Kota kelurahan Tk
-Pokjanal Tingkat Kelurahan
Pusat
Kecamatan
PERAN MASING-MASING TINGKAT
Pemerintah Kabupaten:
• Menetapkan kebijakan koordinatif dan pembinaan dlm penetapan peraturan atau
keputusan ttg pengembangan Desa Siaga Aktif
• Menetapkan mekanisme koordinasi antar instansi
• Membentuk Forum Pokjanal Desa/Kel. Siaga Aktif Tk. Kab/Kota
• Menyelenggarakan pelatihan bagi aparatur Desa/Kel, lembaga kemasyarakatan dan sektor
terkait.
• Memberikan bantuan pembiayaan dari APBD dan sumberdaya lain.
• Menyelenggarakan sistem informasi Desa/Kel siaga yang terintegrasi dengan profil Desa/Kel
siaga aktif di Kab/Kota
• Memfasilitasi Kecamatan dan Desa untuk ikut bertanggung jawab dalam pengembangan
Desa/Kel. Siaga
Peran Pokjanal Tk. Kab/Kota
• Melakukan rapat berkala (min 3 kali setahun)
• Secara bertahap melaporkan perkembangan Desa/Kel. Siaga Aktif Kepada Bupati/Walikota
PERAN MASING-MASING TINGKAT
Pemerintah Kecamatan:
• Mengkoordinasikan pengembangan Desa Siaga Aktif dengan sektor terkait
• Mengkoordinasikan penerapan kebijakan/Perturan per UU ttg Desa/kel.
Siaga Aktif
• Membentuk Forum Desa/Kel. Siaga Aktif Tk. Kecamatan
• Menyelenggarakan sistem informasi Desa/Kel siaga yang terintegrasi
dengan profil Desa/Kel. Siaga Aktif Tk. Kecamatan
• Memfasilitasi Kecamatan dan Desa untuk ikut bertanggung jawab dalam
pengembangan Desa/Kel. Siaga
Peran Forum Desa/Kel.Siaga Aktif Tk. Kecamatan
• Melakukan rapat berkala (min 4 kali setahun)
• Secara bertahap melaporkan perkembangan Desa/Kel. Siaga Aktif Kepada
Camat
PERAN MASING-MASING TINGKAT
Pemerintah Desa/Kelurahan:
• Menerbitkan peraturan Tk. Desa/Kel untuk pengembangan Desa Siaga Aktif serta mengawasi
pelaksanaannya
• Mengintegrasikan Rencana Pengembangan Desa/Kel Siaga Aktif ke dalam Rencana Kerja
Pembangunan (RKP) berupa perumusan program pemberdayaan masyarakat dalam APB
Desa terkait dengan Pengembangan Desa/Kel Siaga Aktif
• Mengalokasikan kegiatan Pengembangan Desa/Kel Siaga Aktif ke dalam anggaran Dana Desa,
meliputi : Penyuluhan dan motivasi masyarakat, Penggerakan masyarakat, koordinasi dengan
stakeholder di Desa/Kel.
• Membentuk Forum Desa/Kel. Siaga Aktif Tk. Desa/Kel.
• Melakukan konsultasi dg BPD dan ormas ttg penggerakan masyarakat dalam Desa/Kel. Siaga
Aktif.
• Melaksanakan pencatatan dan pelaporan Desa/Kel siaga aktif
Peran Forum Desa/Kel.Siaga Aktif Tk. Desa/Kel.
• Melakukan rapat berkala (min 4 kali setahun)
• Secara bertahap melaporkan perkembangan Desa/Kel. Siaga Aktif Kepada Kepala Desa/Lurah
KELEMBAGAAN
DESA/KELURAHAN SIAGA AKTIF
1. SE. Menteri Dalam Negeri No. 140/1508/SJ Tahun 2011 TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA
OPERASIONAL DAN FORUM DESA DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF DI
DAERAH
2. SK Gubernur No : 440/92 tahun 2012 (Agustus 2012) tentang Forum
Komunikasi Pengembangan Desa Siaga Aktif
3. SK Asisten Kesra No : 640/Ass III/Dinkes (September 2012) tentang
Pembentukan Kelompok Kerja Operasional dan Sekretariat
Pengembangan Desa Siaga Aktif
POKJANAL DESA DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF
PENGERTIAN
suatu kelompok kerja yang berperan dalam memberikan
dukungan terhadap program dan kegiatan pelaksanaan
desa dan kelurahan siaga aktif, yang beranggotakan
dinas/instansi di lingkungan pemerintah daerah.
TUJUAN
- membantu percepatan pencapaian target pelaksanaan
desa dan kelurahan siaga aktif
- koordinasi dan sinkronisasi antar dinas /instansi
Pemerintah sebagai upaya mengatasi permasalahan
mencapai desa/kelurahan siaga aktif
FORUM DESA/kelurahan SIAGA Aktif
36
STRATA PRATAMA
• Sudah memiliki tenaga profesional kesehatan (dokter/ perawat/bidan)
yang dapat memberikan pelayanan kesehatan dasar, bencana dan
kegawatdaruratan kesehatan sesuai kewenangan.
• Sudah ada pelayanan kesehatan dasar, tetapi belum setiap hari.
• Sudah memiliki FKD/FKK, tetapi belum berjalan.
• Sudah memiliki kader kesehatan minimal 2 (dua) orang.
• Sudah ada partisipasi/peran aktif masyarakat di bidang kesehatan
minimal 1 (satu) kegiatan.
• Sudah memiliki kegiatan UKBM minimal Posyandu
• Pencapaian rumah tangga sehat (strata utama dan paripurna) kurang
dari 20 %
• Sudah ada penyediaan dana untuk mengatasi masalah kesehatan,
bencana, kegawatdaruratan dan faktor risiko yang bersumber dari
Anggaran Desa.
STRATA MADYA
• Sudah memiliki tenaga profesional kesehatan (dokter/ perawat/bidan)
yang dapat memberikan pelayanan kesehatan dasar, bencana dan
kegawatdaruratan kesehatan sesuai kewenangan serta memfasilitasi
kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui FKD/FKK untuk kegiatan
( SMD, MMD).
• Sudah ada PKD/sarana kesehatan lain/tenaga profesional yang
memberikan pelayanan kesehatan dasar setiap hari.
• Sudah memiliki FKD/FKK yang sudah melakukan kegiatan SMD, MMD
dan mempunyai rencana kerja bidang kesehatan.
• FKD/FKK sudah melakukan rapat koordinasi minimal 6 bulan sekali.
• Sudah memiliki kader kesehatan 3 - 5 orang.
• Sudah memiliki peraturan di tingkat desa/kelurahan tentang kesehatan.
STRATA MADYA (lanjutan)
• Sudah ada partisipasi/peran aktif masyarakat di bidang kesehatan
minimal 2 (dua) kegiatan.
• Sudah ada peran aktif dari minimal 1 (satu) organisasi masyarakat
(ormas).
• Sudah memiliki kegiatan UKBM Posyandu, dan 2 (dua) jenis UKBM
lainnya aktif.
• Pencapaian rumah tangga sehat (strata utama dan paripurna) 20
% s/d 30 %.
• Sudah melaksanakan 1 (satu) jenis kegiatan surveilans
• Sudah ada penyediaan dana untuk mengatasi masalah kesehatan,
bencana, kegawatdaruratan dan faktor risiko yang bersumber dari
Anggaran Desa, dan dari swadaya masyarakat atau dunia usaha.
STRATA PURNAMA
–Sudah memiliki tenaga profesional kesehatan (dokter/ perawat/bidan) yang
dapat memberikan pelayanan kesehatan dasar, bencana dan
kegawatdaruratan kesehatan sesuai kewenangan serta memfasilitasi kegiatan
pemberdayaan masyarakat melalui FKD/FKK untuk kegiatan SMD, MMD dan
UKBM.
• Sudah ada PKD/sarana kesehatan lain/tenaga profesional yang memberikan
pelayanan kesehatan dasar setiap hari.
•Sudah memiliki FKD/FKK yang sudah melakukan kegiatan SMD, MMD dan
telah melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana kerja bidang kesehatan.
•Sudah melaksanakan kegiatan SMD dan MMD minimal 1 (satu) tahun sekali.
•FKD/FKK sudah melakukakan rapat koordinasi 3 (tiga) bulan sekali.
•Sudah memiliki kader kesehatan 6 - 8 orang.
•Sudah memiliki peraturan di tingkat desa/kelurahan tentang kesehatan dan
terealisasi.
STRATA PURNAMA (lanjutan)
• Sudah ada partisipasi/ peran aktif masyarakat di bidang
kesehatan minimal 3 (tiga) kegiatan.
• Sudah ada peran aktif dari 2 (dua) organisasi masyarakat
(ormas).
• Sudah memiliki kegiatan UKBM Posyandu, dan 3 (tiga) jenis
UKBM lainnya aktif.
• Pencapaian rumah tangga sehat (strata utama dan paripurna)
lebih dari 30 % s/d 40 %.
• Sudah melaksanakan 2 (dua) jenis kegiatan surveilans
• Sudah ada penyediaan dana untuk mengatasi masalah
kesehatan, bencana, kegawatdaruratan dan faktor risiko yang
bersumber dari Anggaran Desa, dari swadaya masyarakat dan
dari dunia usaha.
STRATA MANDIRI
• Sudah memiliki tenaga profesional kesehatan ( dokter / perawat / bidan) yang
dapat memberikan pelayanan kesehatan dasar, bencana dan kegawatdaruratan
kesehatan sesuai kewenangan serta memfasilitasi kegiatan pemberdayaan
masyarakat melalui FKD/FKK untuk kegiatan SMD, MMD,UKBM dan surveilans.
• Sudah ada PKD/sarana kesehatan lain/tenaga profesional yang memberikan
pelayanan kesehatan dasar setiap hari.
• Sudah memiliki Forum Kesehatan Desa/Kelurahan (FKD/FKK) yang sudah
melakukan kegiatan SMD, MMD dan telah melaksanakan kegiatan sesuai dengan
rencana kerja bidang kesehatan.
• Sudah melaksanakan kegiatan SMD dan MMD 1 (satu) tahun sekali dan jika ada
masalah kesehatan.
• FKD/FKK sudah melakukakan rapat koordinasi lebih dari 8 kali.
• Sudah memiliki kader kesehatan 9 orang atau lebih.
STRATA MANDIRI (lanjutan)
• Sudah memiliki peraturan di tingkat desa/kelurahan tentang kesehatan dan
terealisasi.
• Sudah ada partisipasi/peran aktif masyarakat di bidang kesehatan lebih dari 3
(tiga) kegiatan.
• Sudah ada peran aktif lebih dari 2 (dua) organisasi masyarakat.
• Sudah memiliki kegiatan UKBM minimal Posyandu, dan lebih dari 3 (tiga) jenis
UKBM lainnya aktif.
• Pencapaian rumah tangga sehat (strata utama dan paripurna) lebih dari 40 %.
• Sudah melaksanakan lebih dari 2 (dua) jenis kegiatan surveilans
• Sudah ada penyediaan dana untuk mengatasi masalah kesehatan, bencana,
kegawatdaruratan dan faktor risiko yang bersumber dari Anggaran Desa, dari
swadaya masyarakat, dari dunia usaha dan sumber lainnya.
kriteria PentahaPan desa/kelurahan siaga aktif
Pratama madYa Purnama mandiri
1. Forum Ada, tetapi belum berjalan Berjalan, tetapi belum rutin Berjalan Berjalan setiap bulan
Desa / Kelurahan setiap triwulan setiap Triwulan
2. KPM/Kader Kesehatan Sudah ada minimal Sudah ada 3-5 Orang Sudah ada 6-8 orang Sudah ada 9 orang atau
2 Orang lebih
4. Posyandu & UKBM lainnya aktif Posyandu ya, UKBM lainnya Posyandu & Posyandu & Posyandu &
tidak aktif 2 UKBM lainnya aktif 3 UKBM lainnya aktif 4 UKBM lainnya aktif
5. Dukungan dana untuk kegiatan kesehatan di Desa dan Sudah ada dana dari Sudah ada dana dari Sudah ada dana dari Sudah ada dana dari
Kelurahan : Pemerintah Desa dan Pemerintah Desa dan Pemerintah Desa dan Pemerintah Desa dan
- Pemerintah Desa dan Kelurahan Kelurahan serta belum ada Kelurahan serta satu Kelurahan serta dua sumber Kelurahan serta dua sumber
- Masyarakat sumber dana lainnya sumber dana lainnya dana lainnya dana lainnya
- Dunia usaha
6. Peran serta masyarakat dan Organisasi kemasyarakatan Ada peran aktif masyarakat Ada peran aktif masyarakat Ada peran aktif masyarakat Ada peran aktif masyarakat
dan tidak ada peran aktif dan peran aktif satu ormas dan peran aktif dua ormas dan peran aktif lebih dari
ormas dua ormas
7. Peraturan Kepala Desa atau peraturan Bupati/Walikota Belum ada Ada, belum direalisasikan Ada, sudah direalisasikan Ada, sudah direalisasikan
8. Pembinaan PHBS di Rumah Tangga Pembinaan PHBS kurang Pembinaan PHBS minimal Pembinaan PHBS minimal Pembinaan PHBS minimal
dari 20% rumah tangga 20% rumah tangga yang 40% rumah tangga yang 70% rumah tangga yang
yang ada ada ada ada
44
N0 Kriteria Pratama Madya Purnama Mandiri
1 Nakes Profesional + + + +
Pemberdayaan Pemberdayaan Pemberdayaan
2 Yankesdas + + + +
Setiap hr Setiap hr Setiap hr
3 FKD + + + +
- aktif Aktif Aktif
Renc kerja Renc kerja
Peraturan desa Peraturan desa
4 Kader 2 or 3-5 or 6-8 or > = 9 or
46
FORMAT DESA/KELURAHAN : . . . . . . . . . . . . . . . .
PERHITUNGAN TINGKAT PERKEMBANGAN KECAMATAN :................
DESA/KELURAHAN SIAGA AKTIF KABUPATEN/KOTA : . . . . . . . . . . . . . . . .
3 KPM/Kader Kesehatan :
a.Sudah ada minimal 2 orang 1
b.Sudah ada 3-5 orang 2
c.Sudah ada 6-8 orang 3
d.Sudah ada 9 orang atau lebih 4
JUMLAH NILAI
PRATAMA NILAI : 9-13 MADYA NILAI : 14-23 PURNAMA NILAI : 24-31 MANDIRI NILAI : 32-36
50
INDIKATOR DESA SIAGA
PROSES OUTPUT OUTCOME
1. Jumlah Kader Jumlah Kader Pondok Pesantren yang Aktif terlibat dalam pengelolaan
Poskestren minimal 10% dari jumlah Santri/Santriwati Pondok pesantren
2. Frekwensi kegiatan Jumlah Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka kegiatan ukestren kurun
waktu 1 (satu) tahun.
3. Jangkauan kegiatan Jangkauan Kegiatan Poskestren bisa dilaksanakan baik di dalam maupun di
luar Pondok Pensantren sampai pada kegiatan di masyarakat.
4. Jangkauan pelayanan yaitu berupa pelayanan Promotif, Preventif, Kuratif dan Rehabilitatif
5. Dana sehat Adalah dana yang dikumpulkan baik dari para santri maupun donatur lain
dalam rangka kegiatan Ukestren
TINGKAT PERKEMBANGAN POS
UKK
PROVINSI JAWA TENGAH
1. P3K Kit : adalah kelengkapan untuk pertolongan pertama pada kecelakan Perbandingan antara Jumlah P3K Kit yang dimiliki dengan banyaknya
kerja dan atau pertolongan pertama pada penyakit anggota yang ada
2. Jenis Obat : adalah banyaknya jenis obat-obatan yang disediakan Jumlah item obat –obatan disediakan di Pos UKK
di Pos UKK sesuai dengan karakteristik pekerjaan
3. Ergonomi :Sikap tubuh pada waktu melakukan pekerjaan dengan peralatan Perbandingan antara jumlah pekerja yang bekerja secara ergonomis
yang digunakan. pada suatu kelompok pekerja dengan jumlah pekerja
4. Alat Pelindung : Upaya yang dilakukan oleh pekerja untuk melindungi diri Prosentase anggota Pos UKK yang telah menggunakan APD sewaktu
dari paparan faktor resiko selama bekerja bekerja
5. Simasker: Sarasehan Informasi menuju Masyarakat Sehat dalam bekerja Banyaknya pertemuan yang dilakukan oleh anggota Pos UKK dalam
yaitu pertemuan/sarasehan secara berkala dengan anggota dan jika rangka menjalankan dan meningkatkan upaya kesehatan Kerja dalam
diperlukan pertemuan dengan petugas Puskesmas, Lintas Sektor terkait untuk setahun
membahas masalah yang dihadapi dan memperoleh kesepakatan pemecahan
masalah
6. Dana Sehat : Adalah suatu bentuk Iuran peserta yg dikelola oleh kader Perbandingan antara Jumlah pekerja yang telah memiliki jaminan
kesehatan untuk membantu pekerja bila mengalami sakit dan atau kecelakaan kesehatan dibagi total jumlah pekerja
akibat kerja
TINGKAT PERKEMBANGAN
TOGA
PROVINSI JAWA TENGAH
masyarakat di desa
4. Jangkauan pelayanan 1 2 2 2
Promotif s/d rehabilitatif
2. Jangkauan kegiatan Jangkauan pelaksanaan kegiatan oleh anggota Saka Bakti Husada.
Pratama : Gudep
Madya : Kwaran
Purnama : Karcab
Mandiri : Masyarakat
3. Jangkauan pelayanan Jenis pelayanan paripurna (Promotif, Preventif, Kuratif, Rehabilitatif) yang dilaksanakan oleh
Promotif s/d Rehabilitatif anggota SBH dalam 1 tahun
Pratama : 1 jenis pelayanan saja
Madya : 2 jenis pelayanan saja
Purnama : > 2 jenis pelayanan
Mandiri : > 2 jenis pelayanan
4. Penggalian Sumber dana Ada atau tidaknya penggalian sumber dana yang bisa digunakan untuk operasional kegiatan
Saka Bakti Husada
5. Cakupan Dana Sehat Dana yang dihimpun dari anggota SBH untuk menunjang/membantu meringankan masalah
kesehatan yang dialami oleh anggota SBH.
NOMOR : 66 TAHUN 2006
TGL. 06-08-2006
PERKEMBANGAN LAYANAN POSYANDU
PENGINTEGRASIAN
BERBAGAI LAYANAN SOSIAL
DASAR
POSYANDU
GENERASI I 1. Gizi & Kes Ibu Anak
2. P2 dan PL
Kes Ibu & Anak 3. PHBS
KB 4. Kesehatan Lansia
PAUD 5. BKB
BKB 6. PAUD
o Kes Ibu & Anak 7. Peningkatan EKONMI KEL
o KB 8. Fakir Miskin dan PMKS
o Imunisasi 9. KRR
o Diare 10. Penganekaragaman konsumsi pangan
Lanjutan…..
No Indikator Skor
A Kepengurusan :
1 Landasan Hukum Kepengurusan
a. Sdh dlm bentuk SK (Surat Keputusan) dari Kepala 1
desa/Kelurahan atau Pokja Posyandu Desa atau Pokjanal
Kecamatan
b. Belum dlm bentuk SK 0
2 Jumlah Pengurus
a. Minimal sdh ada ketua, sekretaris dan anggota pengurus 1
b. Blm ada pengurus (ketua, sekretaris dan anggota pengurus)
definitif 0
3 Pembagian tugas diantara pengurus
a. Sdh jelas dalam bentuk rumusan tupoksi 1
b. Belum jelas 0
B Kader
4 Jumlah Kader
a. 5 orang atau lebih 1
b. Kurang dari 5 orang 0
5 Jenis kader yang ada diposyandu
a. Beragam, tidak hanya kader gizi/kesehatan, tetapi juga ada kader lain 1
(kader PAUD atau kader penyuluh atau kader pertanian dll.)
b. Jumlah kader blm terlatih atau belum mengikuti pelatihan kader kurang
dari 50 %. 0
6 Ketrampilan Kader
a. Jumlah kader tlh terlatih atau mengikuti pelatihan kader lebih dari 50 % 1
b. Jumlah kader blm terlatih atau blm mengikuti pelatihan kader kurang dari
50 % 0
C Sarana
8 Jumlah sarana
a. Jumlahnya memadahi sesuai kebutuhan (terutama; jumlah 1
KMS/Buku KIA, tablet Fe, Vitamin A, meja-kursi)
b. Belum lengkap. 0
11 Tempat/lokasi Posyandu
a. Permanen atau menetap disuatu tempat 1
b. Tidak permanen atau berpindah-pindah. 0
12 Lingkungan Posyandu
a. bersih, tidak dekat sumber pencemar 1
b. Krang bersih atau dekat dng sumber pencemar 0
E DANA
13 Jumlah Dana
a. Cukup untuk membiayai kegiatan operasional Posyandu. 1
b. Kekurangan atau tidak cukup untuk biaya operasional
0
14 Sumber dana untuk kegiatan Posyandu
a. Berasal dari swadaya masyarakat setempat 1
b. Tdk ada sumber dana dari masyarakat setempat 0
15 Kesimbangan sumber pendanaan kegiatan posyandu;
a. Rutin dan kontiyu 1
b. Tidak tetap 0
F Pelaksanaan Program Pokok
16 Program Pokok sudah diselenggrakan di Posyandu yaitu
a. Semua program pokok, meliputi :KIA, KB, Imunisasi, Gizi (PMT), 1
Penaggulangan Diare dan ISPA.
b. Belum semua program pokok 0
17 Jenis Kegiatan
a. Kegiatan 5 meja (pendaftaran, penimbangan, pencatatan, penyuluhan dan 1
pelayanan) sdh dilakukan secara berkesinambungan pada tiap kegiatan
Posyandu.
b. Kegiatan 5 meja blm secara berkesinambungan dilakkan pada tiap kegiatan
0
posyandu
18 Sasaran kegiatan pokok posyandu
a. sasaran lengkap (meliputi: bayi, anak/Balita, ibu hamil, ibu nifas, ibu 1
menysui dan WUS/PUS).
b. Kurang lengkap. 0
25 D/S :
a. Lebih atau sama dengan 50 % 1
b. Kurang dari 50 % 0
26 N/D :
a. Lebih atau sama dengan 50 % 1
b. Kurang dari 50 % 0
27 K/S :
• Lebih atau sama dengan 50 % 1
• Kurang dari 50 % 0
28 Cakupan K4 :
a. Lebih atau sama dengan 50 % 1
b. Kurang dari 50 % 0
SEKUMPULAN PERILAKU
YANG DIPRAKTIKKAN
ATAS DASAR KESADARAN
SEBAGAI HASIL PEMBELAJARAN,
YANG MENJADIKAN
SESEORANG ATAU KELUARGA
DAPAT MENOLONG DIRI SENDIRI
DI BIDANG KESEHATAN
& BERPERAN-AKTIF DLM MEWUJUDKAN
KESEHATAN DI MASYARAKATNYA
BAGAIMANA MEWUJUDKANNYA
• PENILAIAN
* PENGKAJIAN ULANG
* ANALISIS LAPORAN
* OBSERVASI LAPANGAN/LOMBA
PERILAKU HIDUP BERSIH & SEHAT
(PHBS) DI RUMAH TANGGA
2 Memeriksakan kehamilan minimal 4 kali selama Rumah tangga yang memiliki ibu hamil memeriksakan
masa kehamilan kehamilannya kepada petugas kesehatan professional dan
dilakukan minimal 4 kali.
3 Memberikan ASI eksklusif Bayi memperoleh ASI eksklusif sejak usia 0 sampai 6 bulan
4 Menimbang balita Rumah tangga yang memiliki balita menimbangkan balitanya
secara teratur sesuai jadwal (dapat dilihat buku KIA/KMS) di
sarana pelayanan kesehatan
5 Mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang Anggota rumah tangga mengkonsumsi beranekaragam
makanan dalam jumlah cukup untuk memenuhi gizi seimbang
II KESLING
6 Menggunakan air bersih Anggota rumah tangga menggunakan air bersih
untuk keperluan sehari-hari
16
Melakukan PSN Anggota rumah tangga melakukan
( Pemberantasan Sarang PSN minimal seminggu sekali
Nyamuk )
PHBS DI SEKOLAH
PHBS di Sekolah adalah upaya untuk memberdayakan siswa,
guru dan masyarakat di lingkungan sekolah agar tahu, mau dan
mampu mempraktikkan PHBS serta berperan aktif dalam
mewujudkan Sekolah Ber-PHBS.
PHBS
INSTITUSI PENDIDIKAN
1. Menggunakan air bersih
2. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat
3. Membuang sampah pada tempatnya
4. Mencuci tangan dengan air bersih dan memakai sabun
5. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah
6. Olah raga yang teratur dan terukur
7. Memberantas jentik nyamuk
8. Tidak merokok disekolah
9. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan
10. Kebersihan kuku (guru dan siswa) kukunya pendek dan bersih.
11. Siswa dan guru menjaga kebersihan gigi
12. 80 % guru dan siswa memakai sepatu
13. Memanfaatkan UKS dan P3K
14. Terdapat aktifitas dokter kecil / Kader Kesehatan Remaja
15. Menjadi anggota dana sehat
• SEHAT PRATAMA ( WARNA MERAH ): JUMLAH NILAI RUMAH
TANGGA 1 S/D 6
• SEHAT MADYA ( WARNA KUNING ) : JUMLAH NILAI RUMAH
TANGGA 7 S/D 10
• SEHAT UTAMA ( WARNA HIJAU ) : JUMLAH NILAI RUMAH TANGGA
11 S/D 14
• SEHAT PARIPURNA ( WARNA BIRU ) : JUMLAH NILAI RUMAH
TANGGA 15
NO INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
I KESLING
1 Air bersih untuk : minum (sudah dimasak sampai
Masyarakat sekolah mendidih, air minum dalam kemasan), memasak,
menggunakan air bersih untuk mencuci. Dibuktikan dengan tersedianya sumber air
bersih di sekolah.
keperluan sehari-hari disekolah
2 Tersedianya Jamban sehat yang digunakan oleh
Masyarakat sekolah masyarakat sekolah yaitu jamban yang memenuhi
menggunakan jamban sehat. syarat kesehatan (leher angsa dengan septictank,
cemplung tertutup dan terjaga kebersihannya)
3 Sampah ditampung dan dibuang setiap hari ditempat
Masyarakat sekolah membuang pembuangan. Dibuktikan dengan tersedianya sarana
sampah pada tempatnya. pembuangan sampah dan tidak terdapat sampah
berserakan dilingkungan sekolah.
II GAYA HIDUP
4 Masyarakat sekolah mencuci tangan Seluruh masyarakat sekolah mencuci tangan menggunakan
dengan air bersih dan sabun air bersih yang mengalir dan memakai sabun, sebelum
makan, setelah BAB dan BAK. Dibuktikan dengan
tersedianya perlengkapan untuk mencuci tangan dengan air
mengalir.
6 Siswa dan guru melakukan olah raga Berolahraga terukur minimal 30 menit/hari, dan dilakukan
secara teratur dan terukur disekolah minimal 1 kali seminggu.
II GAYA HIDUP
7 Masyarakat sekolah melakukan PSN dilaksanakan dalam bentuk gerakan 3 M
Pemberantasan Sarang Nyamuk (Menguras, Menutup dan Mengubur) tempat-
(PSN) minimal seminggu sekali tempat penampungan air (bak mandi, tempayan,
di sekolah drum, ban bekas, tempat minum burung, fas bunga,
Kulkas, Dispenser, barang-barang bekas dll )
minimal seminggu sekali
8 Sekolah bebas dari asap rokok Masyarakat sekolah tidak ada yang merokok
dilingkungan sekolah
9 Siswa ditimbang berat badan Siswa ditimbang BB dan diukur TB minimal 6
dan diukur tinggi badannya bulan sekali di Sekolah. Khususnya SD/MI
minimal 6 bulan sekali. penimbangan dilakukan terhadap seluruh siswa.
II GAYA HIDUP
10 Siswa terbiasa memotong danMinimal 80 % siswa kukunya pendek dan bersih.
membersihkan kukunya secaraDibuktikan dengan adanya pemeriksaan kuku
teratur. minimal seminggu sekali.
11 Siswa giginya terlihat putih dan
Siswa menggosok gigi minimal 2 kali sehari
bersih. menggunakan sikat gigi masing-masing dan pasta
gigi sesudah makan dan sebelum tidur. Terdapat
gerakan menggosok gigi massal disekolah minimal
sebulan sekali.
12 Siswa dan guru setiap hari Minimal 80 % siswa dan guru disekolah memakai
menggunakan Sepatu sepatu. Sepatu diperbolehkan dilepas dengan
cacatan lantai ruang kelas dalam keadaan bersih
dan kedap air.
III UPAYA KESEHATAN
13 Siswa dan guru memanfaatkan Ruang UKS dipergunakan untuk kegiatan antara lain :
ruang UKS untuk kegiatan UKS di Penyuluhan, kebersihan lingkungan sekolah, P3K/P3P,
sekolah penjaringan kesehatan, pemeriksaan kesehatan berkala,
PMT dll.
14 Disekolah terdapat dokter Disekolah terdapat dokter kecil/kader kesehatan remaja
kecil/kader kesehatan remaja minimal 10 % dari jumlah siswa yang ada di sekolah.
Terdapat kegiatan antara lain : Penyuluhan, kebersihan
lingkungan sekolah, P3K/P3P, penjaringan kesehatan,
pemeriksaan kesehatan berkala, PMT dll.
15 Siswa dan guru menjadi anggota Adanya penggalangan dana sehat untuk kegiatan UKS di
Dana Sehat disekolah sekolah.
PHBS DI TEMPAT KERJA
PHBS di tempat kerja adalah upaya untuk memberdayakan
para pekerja agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan
PHBS serta berperan aktif dalam mewujudkan tempat kerja
Ber-PHBS.
PHBS TATANAN
TEMPAT KERJA
SALAM GERMAS
SEHAT, BUGAR, PRODUKTIF
CEGAH STUNTING ITU PENTING