Anda di halaman 1dari 117

PEMERINTAH PROVINSI JAWA

TENGAH

STRATEGI PENINGKATAN
UKBM, DESA/KELURAHAN SIAGA AKTIF DAN PHBS
PROVINSI JAWA TENGAH

DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH


JLN.. PIERE TENDEAN NO. 24 SEMARANG
(024) 3580713
45,70 % (16 Kab/Kota)
42,86 % (15 Kab/Kota)

40 % (14 Kab/Kota)

37,14 % (13 Kab/Kota)

34,30 % (12 Kab/Kota)

Prosentase Kab/Kota yang telah


mencapai Desa/Kel Siaga Aktif
Mandiri 11 % 2
20 KAB/KOTA CAPAIAN DESA/KEL SIAGA AKTIF
STRATA MANDIRINYA MELEBIHI TARGET RPJMD JATENG

3
74,30 % (26 Kab/Kota)
71,43 % (25 Kab/Kota)

68,57 % (24 Kab/Kota)

65,70 %( 23 Kab/Kota)

62,86 % (22 Kab/Kota)

Prosentase Kab/Kota yg telah


mencapai rumah tangga sehat
76,5% 4
17 KAB/KOTA CAPAIAN RUMAH TANGGA SEHATNYA
DIBAWAH TARGET RPJMD JATENG

5
48,60 % (17 Kab/Kota)
45,70 % (16 Kab/Kota)

42,86 % (15 Kab/Kota)

40,00 % (14 Kab/Kota)

37,14 % (13 Kab/Kota)

Prosentase Kab/Kota yang


telah memiliki Posyandu
Mandiri 27,72 % 6
15 KAB/KOTA CAPAIAN POSYANDU
MANDIRINYA MELEBIHI TARGET RPJMD JATENG

7
BENTUK UKBM
• Pos Kesehatan Desa
• Posyandu,
• Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK)
• Pos Kesehatan Pesantren,
• Saka Bakti Husada, dan
• Dana Sehat.
• TOGA (TAMAN OBAT KELUARGA)
• Pos Obat Desa (POD),
• Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu)

18
DESA/KEL.SIAGA AKTIF
Kepmenkes. 1529/2010
Bentuk pengembangan desi 2006

PENDUDUKNYA MENGEMBANGKAN
PENDUDUKNYA DAPAT
UKBM DAN MELAKSANAKAN
MENGAKSES DG
SURVEILANCS BERBASIS MASYARAKAT
MUDAH YANKESDAS
(PEMANTAUAN PENYAKIT, KIA, GIZI,
YG MEMBERIKAN
LINGKUNGAN DAN PERILAKU)
PELAYANAN SETIAP
KEDARURATAN KESEHATAN DAN
HARI MELALUI PKD,
PENANGGULANGAN BENCANA, SERTA
PUSTU, PUSKESMAS
PENYEHATAN LINGKUNGAN SEHINGGA
DAN SARKES LAINNYA
MASYARAKAT MENERAPKAN PHBS
19
III. TUJUAN UMUM :

Percepatan terwujudnya masyarakat


Desa/Kelurahan yang peduli, tanggap, dan
mampu mengenali, mencegah serta
Mengatasi permasalahan kesehatan
Yang dihadapi secara mandiri sehingga
Derajad kesehatan masyarakat meningkat
TUJUAN KHUSUS :

1. Mengembangkan kebijakan pengembangan Desa/Kel. Siaga Aktif disetiap


tingkat Pemerintahan
2. Meningkatkan komitmen dan kerjasama semua pemangku untuk
pengembangan Desa/Kel. Siaga Aktif
3. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dasar di
Desa/kelurahan
4. Mengembangkan UKBM yang dapat melaksanakan surveilans berbasis
masyarakat (pemantauan penyakit, KIA, Lingkungan dan perilaku)
penanggulangan bencana dan kedaruratan kesehatan.
5. Meningkatkan ketersediaan SDM, dana dan sumber daya lain dari pemerintah,
masyarakat, swasta/dunia usaha.
6. Meningkatkan PHBS di rumah tangga
KRITERIA
DESA DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF
KRITERIA DESA DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF…..
Unsur -Unsur Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
PEMANGKU KEPENTINGAN DI BERBAGAI TINGKATAN

Desa/
Kabupaten/ Kecamatan
PUSAT Provinsi Kota
Kelurahan

- Kementerian
-Camat
Terkait, al : -Kepala Desa
Kemkokesra -Gubernur -Bupati / Walikota -Puskesmas -Kepala / Sekretaris desa
-Dinkes Provinsi -Dinas Kesehatan -Instansi terkait /kelurahan
Kemenkes
Kemendagri -BPMPD. Kab/Kota dan unsur -Perangkat pemerintah
-BPM kab/kota desa/kelurahan
Kemensos - Dinas/ Instansi pimpinan -Unsur lembaga
-- Dinas / Instansi
Kemenbudpar terkait kecamatan kemasyarakatan
KemenPU Terkait
-Pokjanal -Pokjanal -Forum desa / - Forum Desa /
Dll Kelurahan Tk Desa /
Tk Provinsi Tk Kab/Kota kelurahan Tk
-Pokjanal Tingkat Kelurahan
Pusat
Kecamatan
PERAN MASING-MASING TINGKAT
Pemerintah Kabupaten:
• Menetapkan kebijakan koordinatif dan pembinaan dlm penetapan peraturan atau
keputusan ttg pengembangan Desa Siaga Aktif
• Menetapkan mekanisme koordinasi antar instansi
• Membentuk Forum Pokjanal Desa/Kel. Siaga Aktif Tk. Kab/Kota
• Menyelenggarakan pelatihan bagi aparatur Desa/Kel, lembaga kemasyarakatan dan sektor
terkait.
• Memberikan bantuan pembiayaan dari APBD dan sumberdaya lain.
• Menyelenggarakan sistem informasi Desa/Kel siaga yang terintegrasi dengan profil Desa/Kel
siaga aktif di Kab/Kota
• Memfasilitasi Kecamatan dan Desa untuk ikut bertanggung jawab dalam pengembangan
Desa/Kel. Siaga
Peran Pokjanal Tk. Kab/Kota
• Melakukan rapat berkala (min 3 kali setahun)
• Secara bertahap melaporkan perkembangan Desa/Kel. Siaga Aktif Kepada Bupati/Walikota
PERAN MASING-MASING TINGKAT
Pemerintah Kecamatan:
• Mengkoordinasikan pengembangan Desa Siaga Aktif dengan sektor terkait
• Mengkoordinasikan penerapan kebijakan/Perturan per UU ttg Desa/kel.
Siaga Aktif
• Membentuk Forum Desa/Kel. Siaga Aktif Tk. Kecamatan
• Menyelenggarakan sistem informasi Desa/Kel siaga yang terintegrasi
dengan profil Desa/Kel. Siaga Aktif Tk. Kecamatan
• Memfasilitasi Kecamatan dan Desa untuk ikut bertanggung jawab dalam
pengembangan Desa/Kel. Siaga
Peran Forum Desa/Kel.Siaga Aktif Tk. Kecamatan
• Melakukan rapat berkala (min 4 kali setahun)
• Secara bertahap melaporkan perkembangan Desa/Kel. Siaga Aktif Kepada
Camat
PERAN MASING-MASING TINGKAT
Pemerintah Desa/Kelurahan:
• Menerbitkan peraturan Tk. Desa/Kel untuk pengembangan Desa Siaga Aktif serta mengawasi
pelaksanaannya
• Mengintegrasikan Rencana Pengembangan Desa/Kel Siaga Aktif ke dalam Rencana Kerja
Pembangunan (RKP) berupa perumusan program pemberdayaan masyarakat dalam APB
Desa terkait dengan Pengembangan Desa/Kel Siaga Aktif
• Mengalokasikan kegiatan Pengembangan Desa/Kel Siaga Aktif ke dalam anggaran Dana Desa,
meliputi : Penyuluhan dan motivasi masyarakat, Penggerakan masyarakat, koordinasi dengan
stakeholder di Desa/Kel.
• Membentuk Forum Desa/Kel. Siaga Aktif Tk. Desa/Kel.
• Melakukan konsultasi dg BPD dan ormas ttg penggerakan masyarakat dalam Desa/Kel. Siaga
Aktif.
• Melaksanakan pencatatan dan pelaporan Desa/Kel siaga aktif
Peran Forum Desa/Kel.Siaga Aktif Tk. Desa/Kel.
• Melakukan rapat berkala (min 4 kali setahun)
• Secara bertahap melaporkan perkembangan Desa/Kel. Siaga Aktif Kepada Kepala Desa/Lurah
KELEMBAGAAN
DESA/KELURAHAN SIAGA AKTIF
1. SE. Menteri Dalam Negeri No. 140/1508/SJ Tahun 2011 TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA
OPERASIONAL DAN FORUM DESA DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF DI
DAERAH
2. SK Gubernur No : 440/92 tahun 2012 (Agustus 2012) tentang Forum
Komunikasi Pengembangan Desa Siaga Aktif
3. SK Asisten Kesra No : 640/Ass III/Dinkes (September 2012) tentang
Pembentukan Kelompok Kerja Operasional dan Sekretariat
Pengembangan Desa Siaga Aktif
POKJANAL DESA DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF
PENGERTIAN
suatu kelompok kerja yang berperan dalam memberikan
dukungan terhadap program dan kegiatan pelaksanaan
desa dan kelurahan siaga aktif, yang beranggotakan
dinas/instansi di lingkungan pemerintah daerah.

TUJUAN
- membantu percepatan pencapaian target pelaksanaan
desa dan kelurahan siaga aktif
- koordinasi dan sinkronisasi antar dinas /instansi
Pemerintah sebagai upaya mengatasi permasalahan
mencapai desa/kelurahan siaga aktif
FORUM DESA/kelurahan SIAGA Aktif

PROVINSI KAB/KOTA KECAMATAN DESA/KEL


POKJANAL DESA DAN POKJANAL DESA DAN FORUM DESA DAN FORUM DESA
KELURAHAN SIAGA TK KELURAHAN SIAGA TK KELURAHAN SIAGA TK /KELURAHAN SIAGA
PROVINSI KABUPATEN KECAMATAN TK.DESA
Penetapan Pembentukan POKJANAL dan Forum di Setiap Tingkatan

1. Pokjanal Desa dan Kelurahan Siaga Aktif di Provinsi dibentuk


dengan Keputusan Gubernur.
2. Pokjanal Desa dan Kelurahan Siaga Aktif di Kabupaten dan
Kota dibentuk dengan keputusan Bupati Walikota
3. Forum Desa dan Kelurahan Siaga Aktif di Kecamatan
sebagaimana dibentuk dengan Keputusan Camat.
4. Forum Desa/Kelurahan Siaga Aktif di Desa dibentuk dengan
Keputusankepala Desa/Lurah.
PERAN FORUM DESA/kel SIAGA

PROVINSI KAB/KOTA KECAMATAN DESA/kel

-Kebijakan Desi -Kebijakan Desi -Kebijakan Desi -Pelkes


-Kebijakan -Kebijakan -Kebijakan -SMD
Pembiayaan Pembiayaan Pembiayaan -MMD
-Kebijakan SDM -Kebijakan SDM -Kebijakan SDM -RTL
-Pembinaan -Pembinaan -Pembinaan -Pembinaan
34
PENTAHAPAN
MODEL LAMA

36
STRATA PRATAMA
• Sudah memiliki tenaga profesional kesehatan (dokter/ perawat/bidan)
yang dapat memberikan pelayanan kesehatan dasar, bencana dan
kegawatdaruratan kesehatan sesuai kewenangan.
• Sudah ada pelayanan kesehatan dasar, tetapi belum setiap hari.
• Sudah memiliki FKD/FKK, tetapi belum berjalan.
• Sudah memiliki kader kesehatan minimal 2 (dua) orang.
• Sudah ada partisipasi/peran aktif masyarakat di bidang kesehatan
minimal 1 (satu) kegiatan.
• Sudah memiliki kegiatan UKBM minimal Posyandu
• Pencapaian rumah tangga sehat (strata utama dan paripurna) kurang
dari 20 %
• Sudah ada penyediaan dana untuk mengatasi masalah kesehatan,
bencana, kegawatdaruratan dan faktor risiko yang bersumber dari
Anggaran Desa.
STRATA MADYA
• Sudah memiliki tenaga profesional kesehatan (dokter/ perawat/bidan)
yang dapat memberikan pelayanan kesehatan dasar, bencana dan
kegawatdaruratan kesehatan sesuai kewenangan serta memfasilitasi
kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui FKD/FKK untuk kegiatan
( SMD, MMD).
• Sudah ada PKD/sarana kesehatan lain/tenaga profesional yang
memberikan pelayanan kesehatan dasar setiap hari.
• Sudah memiliki FKD/FKK yang sudah melakukan kegiatan SMD, MMD
dan mempunyai rencana kerja bidang kesehatan.
• FKD/FKK sudah melakukan rapat koordinasi minimal 6 bulan sekali.
• Sudah memiliki kader kesehatan 3 - 5 orang.
• Sudah memiliki peraturan di tingkat desa/kelurahan tentang kesehatan.
STRATA MADYA (lanjutan)
• Sudah ada partisipasi/peran aktif masyarakat di bidang kesehatan
minimal 2 (dua) kegiatan.
• Sudah ada peran aktif dari minimal 1 (satu) organisasi masyarakat
(ormas).
• Sudah memiliki kegiatan UKBM Posyandu, dan 2 (dua) jenis UKBM
lainnya aktif.
• Pencapaian rumah tangga sehat (strata utama dan paripurna) 20
% s/d 30 %.
• Sudah melaksanakan 1 (satu) jenis kegiatan surveilans
• Sudah ada penyediaan dana untuk mengatasi masalah kesehatan,
bencana, kegawatdaruratan dan faktor risiko yang bersumber dari
Anggaran Desa, dan dari swadaya masyarakat atau dunia usaha.
STRATA PURNAMA
–Sudah memiliki tenaga profesional kesehatan (dokter/ perawat/bidan) yang
dapat memberikan pelayanan kesehatan dasar, bencana dan
kegawatdaruratan kesehatan sesuai kewenangan serta memfasilitasi kegiatan
pemberdayaan masyarakat melalui FKD/FKK untuk kegiatan SMD, MMD dan
UKBM.
• Sudah ada PKD/sarana kesehatan lain/tenaga profesional yang memberikan
pelayanan kesehatan dasar setiap hari.
•Sudah memiliki FKD/FKK yang sudah melakukan kegiatan SMD, MMD dan
telah melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana kerja bidang kesehatan.
•Sudah melaksanakan kegiatan SMD dan MMD minimal 1 (satu) tahun sekali.
•FKD/FKK sudah melakukakan rapat koordinasi 3 (tiga) bulan sekali.
•Sudah memiliki kader kesehatan 6 - 8 orang.
•Sudah memiliki peraturan di tingkat desa/kelurahan tentang kesehatan dan
terealisasi.
STRATA PURNAMA (lanjutan)
• Sudah ada partisipasi/ peran aktif masyarakat di bidang
kesehatan minimal 3 (tiga) kegiatan.
• Sudah ada peran aktif dari 2 (dua) organisasi masyarakat
(ormas).
• Sudah memiliki kegiatan UKBM Posyandu, dan 3 (tiga) jenis
UKBM lainnya aktif.
• Pencapaian rumah tangga sehat (strata utama dan paripurna)
lebih dari 30 % s/d 40 %.
• Sudah melaksanakan 2 (dua) jenis kegiatan surveilans
• Sudah ada penyediaan dana untuk mengatasi masalah
kesehatan, bencana, kegawatdaruratan dan faktor risiko yang
bersumber dari Anggaran Desa, dari swadaya masyarakat dan
dari dunia usaha.
STRATA MANDIRI
• Sudah memiliki tenaga profesional kesehatan ( dokter / perawat / bidan) yang
dapat memberikan pelayanan kesehatan dasar, bencana dan kegawatdaruratan
kesehatan sesuai kewenangan serta memfasilitasi kegiatan pemberdayaan
masyarakat melalui FKD/FKK untuk kegiatan SMD, MMD,UKBM dan surveilans.
• Sudah ada PKD/sarana kesehatan lain/tenaga profesional yang memberikan
pelayanan kesehatan dasar setiap hari.
• Sudah memiliki Forum Kesehatan Desa/Kelurahan (FKD/FKK) yang sudah
melakukan kegiatan SMD, MMD dan telah melaksanakan kegiatan sesuai dengan
rencana kerja bidang kesehatan.
• Sudah melaksanakan kegiatan SMD dan MMD 1 (satu) tahun sekali dan jika ada
masalah kesehatan.
• FKD/FKK sudah melakukakan rapat koordinasi lebih dari 8 kali.
• Sudah memiliki kader kesehatan 9 orang atau lebih.
STRATA MANDIRI (lanjutan)
• Sudah memiliki peraturan di tingkat desa/kelurahan tentang kesehatan dan
terealisasi.
• Sudah ada partisipasi/peran aktif masyarakat di bidang kesehatan lebih dari 3
(tiga) kegiatan.
• Sudah ada peran aktif lebih dari 2 (dua) organisasi masyarakat.
• Sudah memiliki kegiatan UKBM minimal Posyandu, dan lebih dari 3 (tiga) jenis
UKBM lainnya aktif.
• Pencapaian rumah tangga sehat (strata utama dan paripurna) lebih dari 40 %.
• Sudah melaksanakan lebih dari 2 (dua) jenis kegiatan surveilans
• Sudah ada penyediaan dana untuk mengatasi masalah kesehatan, bencana,
kegawatdaruratan dan faktor risiko yang bersumber dari Anggaran Desa, dari
swadaya masyarakat, dari dunia usaha dan sumber lainnya.
kriteria PentahaPan desa/kelurahan siaga aktif
Pratama madYa Purnama mandiri
1. Forum Ada, tetapi belum berjalan Berjalan, tetapi belum rutin Berjalan Berjalan setiap bulan
Desa / Kelurahan setiap triwulan setiap Triwulan

2. KPM/Kader Kesehatan Sudah ada minimal Sudah ada 3-5 Orang Sudah ada 6-8 orang Sudah ada 9 orang atau
2 Orang lebih

3. Kemudahan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar Ya Ya Ya Ya

4. Posyandu & UKBM lainnya aktif Posyandu ya, UKBM lainnya Posyandu & Posyandu & Posyandu &
tidak aktif 2 UKBM lainnya aktif 3 UKBM lainnya aktif 4 UKBM lainnya aktif

5. Dukungan dana untuk kegiatan kesehatan di Desa dan Sudah ada dana dari Sudah ada dana dari Sudah ada dana dari Sudah ada dana dari
Kelurahan : Pemerintah Desa dan Pemerintah Desa dan Pemerintah Desa dan Pemerintah Desa dan
- Pemerintah Desa dan Kelurahan Kelurahan serta belum ada Kelurahan serta satu Kelurahan serta dua sumber Kelurahan serta dua sumber
- Masyarakat sumber dana lainnya sumber dana lainnya dana lainnya dana lainnya
- Dunia usaha

6. Peran serta masyarakat dan Organisasi kemasyarakatan Ada peran aktif masyarakat Ada peran aktif masyarakat Ada peran aktif masyarakat Ada peran aktif masyarakat
dan tidak ada peran aktif dan peran aktif satu ormas dan peran aktif dua ormas dan peran aktif lebih dari
ormas dua ormas
7. Peraturan Kepala Desa atau peraturan Bupati/Walikota Belum ada Ada, belum direalisasikan Ada, sudah direalisasikan Ada, sudah direalisasikan

8. Pembinaan PHBS di Rumah Tangga Pembinaan PHBS kurang Pembinaan PHBS minimal Pembinaan PHBS minimal Pembinaan PHBS minimal
dari 20% rumah tangga 20% rumah tangga yang 40% rumah tangga yang 70% rumah tangga yang
yang ada ada ada ada
44
N0 Kriteria Pratama Madya Purnama Mandiri

1 Nakes Profesional + + + +
Pemberdayaan Pemberdayaan Pemberdayaan

2 Yankesdas + + + +
Setiap hr Setiap hr Setiap hr
3 FKD + + + +
- aktif Aktif Aktif
Renc kerja Renc kerja
Peraturan desa Peraturan desa
4 Kader 2 or 3-5 or 6-8 or > = 9 or

5 PSM + 1 keg + 1 keg + 3 keg + 3 keg


Ormas 2 Ormas 2 Ormas
6 UKBM Posy Posy Posy Posy
2 UKBM 3 UKBM 3 UKBM
7 PHBS (RT Sehat) <20% 20%-30% 30%-40% > 40%
1 Surveilans 2 Surveilans 2 Surveilans
8 Dana Anggaran desa Anggaran Desa, Anggaran Desa, Swadaya, Anggaran Desa,
Swadaya CSR Swadaya, 45
MODEL BARU
HASIL PEMBAHASAN
MULAI
PROGRAMER PKPM DIGUNAKAN
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA TAHUN 2019
SE JAWA TENGAH
TAHUN 2018

46
FORMAT DESA/KELURAHAN : . . . . . . . . . . . . . . . .
PERHITUNGAN TINGKAT PERKEMBANGAN KECAMATAN :................
DESA/KELURAHAN SIAGA AKTIF KABUPATEN/KOTA : . . . . . . . . . . . . . . . .

No Kriteria/Variabel Score NILAI


1 Forum Kesehatan Desa/Kelurahan (FKD/FKK) :
a. Ada, tetapi belum didukung Surat Keputusan dan atau SK tidak sesuai 1
b. Ada, Sudah didukung Surat Keputusan dan sesuai 2
c. Ada, Sudah didukung Surat Keputusan yang sesuai, ada perencanaan dan pelaksanaan SMD/MMD 3
d. Ada, Sudah didukung Surat Keputusan yang sesuai, ada perencanaan dan pelaksanaan SMD/MMD ada
tindak lanjut dan evaluasi hasil SMD/MMD serta didukung dokumentasi 4

2 Rapat yang dilaksanakan FKD/FKK :


a. Setahun 1 kali 1
b. Setahun 2 kali 2
c. Setahun 4 kali 3
d. Setahun 8 kali atau lebih 4

3 KPM/Kader Kesehatan :
a.Sudah ada minimal 2 orang 1
b.Sudah ada 3-5 orang 2
c.Sudah ada 6-8 orang 3
d.Sudah ada 9 orang atau lebih 4

4 Kemudahan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar ( di FKTP, jaringan, dan jaringannya) :


a.< 25% penduduk mudah mengakses FKTP, jaringan dan jejaring setiap hari 1
b.26% - 50% penduduk mudah mengakses FKTP, jaringan dan jejaring setiap hari 2
c.51% - 75% penduduk mudah mengakses FKTP, jaringan dan jejaring setiap hari 3
d.> 75% penduduk mudah mengakses FKTP, jaringan dan jejaring setiap hari 4
5 Posyandu dan UKBM Lainnya Aktif
a.Posyandu saja, UKBM lainnya belum aktif 1
b.Posyandu dan 2 (dua) UKBM lainnya aktif 2
c.Posyandu dan 3 (tiga) UKBM lainnya aktif 3
d.Posyandu dan 4 (empat) UKBM lainnya aktif 4

6 Dukungan dana untuk kegiatankesehatan di desa/kelurahan


a.Sudah ada dana dari Pemerintah desa/kelurahan tetapi belum ada sumber 1
dana lainnya
b.Sudah ada dana dari Pemerintah desa/kelurahan serta 1 (satu) sumber dana 2
lainnya
c.Sudah ada dana dari Pemerintah desa/kelurahan serta 2 (dua) sumber dana 3
lainnya
d.Sudah ada dana dari Pemerintah desa/kelurahan serta 3 atau lebih sumber 4
dana lainnya

7 Peran Serta Masyarakat dan Organisasi Kemasyarakatan


a.Ada peran aktif masyarakat 1
b.Ada peran aktif masyarakat dan peran aktif 1 (satu) ormas 2
c.Ada peran aktif masyarakat dan peran aktif 2 (dua) ormas 3
d.Ada peran aktif masyarakat dan peran aktif lebih dari 2 (dua) ormas 4
8 Kebijakan Desa/Kelurahan di bidang kesehatan
a.Belum Ada 1
b.Ada, belum direalisasikan 2
c.Ada, sudah direalisasikan 3
d.Ada, sudah direalisasikan dan ada bukti pelaksanaan 4

9 Pencapaian Rumah tangga sehat


a.Pencapaian Rumah Tangga Sehat < 25% 1
b.Pencapaian Rumah Tangga Sehat 25% - 50% 2
c.Pencapaian Rumah Tangga Sehat 51% - 70% 3
d.Pencapaian Rumah Tangga Sehat > 70% 4

JUMLAH NILAI

PRATAMA NILAI : 9-13 MADYA NILAI : 14-23 PURNAMA NILAI : 24-31 MANDIRI NILAI : 32-36
50
INDIKATOR DESA SIAGA
PROSES OUTPUT OUTCOME

1. PKD /tenaga kes


1. Strata UKBM meningkat 1. Strata PHBS dan
profesional aktif,
2. Cakupan yankes Lingkungan sehat
membina, sbg rujukan
masy 2. Penurunan kasus
meningkat.
2. Forum aktif /masalah kes.
3. Gerakan bersama oleh
3. Penurunan faktor resiko 3. Peningkatan gizi
masy dlm atasi masalah penyakit dan bencana. masyarakat
kes & FR 4. Pembiayaan kes utk prom,
4. UKBM berkualitas
5. Pengamatan &
prev, kuratif terpenuhi
pemantauan oleh masy
utk masalah kes & faktor
resiko. IMPACT
6. Pengembangan
pembiayaan kes oleh
masy .
• Desa sehat
• Tercapainya kesejahteraan masy
Pemerintah Kabupaten:
1. Adanya kebijakan2 koordinatif dan pembinaan dlm penetapan
peraturan atau keputusan ttg pengembangan Desa Siaga Aktif
2. Terbentuknya Forum Pokjanal Desa/Kel. Siaga Aktif Tk. Kab/Kota
3. Terselenggaranya pelatihan/orientasi bagi aparatur Desa/Kel,
lembaga kemasyarakatan dan sektor terkait.
4. Adanya bentuk pembiayaan dari APBD dan sumberdaya lain.
5. Terselenggaranya sistem informasi Desa/Kel siaga yang terintegrasi
dengan profil Desa/Kel siaga aktif di Kab/Kota
6. Terselenggaranya rapat berkala (min 3 kali setahun)
7. Adanya pembinaan perkembangan Desa/Kel. Siaga Aktif secara
berjenjang
Pemerintah Kecamatan:
1.Terkoordinasi dan terintagrasinya pelaksanaan pengembangan
Desa Siaga Aktif dengan sektor terkait
2.Terkoordinasikannya penerapan kebijakan/Perturan per UU ttg
Desa/kel. Siaga Aktif
3.Terbentuknya Forum Desa/Kel. Siaga Aktif Tk. Kecamatan
4. Adanya sistem informasi Desa/Kel siaga yang terintegrasi dengan
profil Desa/Kel. Siaga Aktif Tk. Kecamatan
5.Terselenggaranya rapat berkala (min 4 kali setahun)
6. Adanya pembinaan perkembangan Desa/Kel. Siaga Aktif secara
berjenjang
Pemerintah Desa/Kelurahan:
1. Adanya Peraturan Desa/kekl. Yg melandasi dan mengatur ttg pengembangan
Desa/Kel. Siaga Aktif
2. Keberadaan dan keaktifan Forum Desa/Kel. Siaga Aktif Tk. Desa/Kel.
3. Adanya kader pemberdayaan masyarakat Desa/kel. Siaga Aktif.
4. Kemudahan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dasar yang
memberikan pelayanan setiap hari
5. Keberadaan UKBM yg dapat melaksanakan penanggulangan bencana dan
kegawatdaruratan kesehatan, surveilans berbasis masyarakat serta penyehatan
lingkungan
6. Adanya pendanaan untuk pengembangan Desa/kel. Siaga Aktif dari anggaran
APBDes, atau Kelurahan, masyarakat dan dunia usaha
7. Adanya peran aktif masyarakat
8. Adanya pembinaan PHBS di rumah tangga
55
TINGKAT PERKEMBANGAN
POS KESEHATAN PESANTREN (POSKESTREN)
PROVINSI JAWA TENGAH
NAMA POSKESTREN:................................................
ALAMAT :................................................
TAHUN :................................................

No Indikator dan Nilai Skor


1. Jumlah Kader
1. Jumlah kader < 5 % dari jumlah santri 1
2.Jumlah kader 5 – 7 % dari jumlah santri 2
3.Jumlah kader 8 – 10 % dari jumlah santri 3
4.Jumlah kader > 10 % dari jumlah santri 4
2. Frekuensi Kegiatan
1. Jumlah kegiatan < 3 kali dalam 1 tahun 1
2. Jumlah kegiatan 3 s/d 4 kali dalam 1 tahun 2
3. Jumlah kegiatan 5 s/d 6 kali dalam 1 tahun 3
4. Jumlah kegiatan >6 kali dalam 1 tahun 4
3. Jangkauan kegiatan
1.Kegiatannya hanya di internal Pesantren saja 1
2.Kegiatannya di internal Pesantren dan antar Pesantren saja 2
3. Kegiatannya di internal Pesantren, antar Pesantren dan di masyarakat 3

4. Jenis Pelayanan kesehatan (Preventif, Promotif, Kuratif, Rehabilitatif)

1. Salah satu jenis pelayanan saja 1


2. Dua jenis pelayanan saja 2
3. Tiga jenis pelayanan saja 3
4. Semua jenis pelayanan 4
5. Penggalian Sumber dana
1. Tidak ada 1
2. Ada 2
6. Cakupan Dana Sehat
1. < 25% dari jumlah santri 1
2. 25 - 50% dari jumlah santri 2
3. 51 - 75% dari jumlah santri 3
4. > 75% dari jumlah santri 4
Jumlah skor
KETERANGAN :
Penentuan strata dilakukan dengan menghitung skor
yaitu :
Skor < 10 : Strata Pratama
Skor 10 s/d 15 : Strata Madya
Skor 16 s/d 20 : Strata Purnama
Skor 21 : Strata Mandiri
INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL

1. Jumlah Kader Jumlah Kader Pondok Pesantren yang Aktif terlibat dalam pengelolaan
Poskestren minimal 10% dari jumlah Santri/Santriwati Pondok pesantren

2. Frekwensi kegiatan Jumlah Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka kegiatan ukestren kurun
waktu 1 (satu) tahun.

3. Jangkauan kegiatan Jangkauan Kegiatan Poskestren bisa dilaksanakan baik di dalam maupun di
luar Pondok Pensantren sampai pada kegiatan di masyarakat.

4. Jangkauan pelayanan yaitu berupa pelayanan Promotif, Preventif, Kuratif dan Rehabilitatif

5. Dana sehat Adalah dana yang dikumpulkan baik dari para santri maupun donatur lain
dalam rangka kegiatan Ukestren
TINGKAT PERKEMBANGAN POS
UKK
PROVINSI JAWA TENGAH

INDIKATOR PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI

1. Jenis obat <5 5-10 > 10

2. P3K kit >1/20 1/20 <1/20

3. Ergonomi < 30% 30-60% > 60%

4. Alat pelindung < 30% 30-60% > 60%

5. Simasker < 2 kl/th 2-3 kl/th >3 kl/th

6. Dana Sehat < 50% >50%


DEFINISI OPERASIONAL INDIKATOR RUMUS

1. P3K Kit : adalah kelengkapan untuk pertolongan pertama pada kecelakan Perbandingan antara Jumlah P3K Kit yang dimiliki dengan banyaknya
kerja dan atau pertolongan pertama pada penyakit anggota yang ada

2. Jenis Obat : adalah banyaknya jenis obat-obatan yang disediakan Jumlah item obat –obatan disediakan di Pos UKK
di Pos UKK sesuai dengan karakteristik pekerjaan

3. Ergonomi :Sikap tubuh pada waktu melakukan pekerjaan dengan peralatan Perbandingan antara jumlah pekerja yang bekerja secara ergonomis
yang digunakan. pada suatu kelompok pekerja dengan jumlah pekerja

4. Alat Pelindung : Upaya yang dilakukan oleh pekerja untuk melindungi diri Prosentase anggota Pos UKK yang telah menggunakan APD sewaktu
dari paparan faktor resiko selama bekerja bekerja

5. Simasker: Sarasehan Informasi menuju Masyarakat Sehat dalam bekerja Banyaknya pertemuan yang dilakukan oleh anggota Pos UKK dalam
yaitu pertemuan/sarasehan secara berkala dengan anggota dan jika rangka menjalankan dan meningkatkan upaya kesehatan Kerja dalam
diperlukan pertemuan dengan petugas Puskesmas, Lintas Sektor terkait untuk setahun
membahas masalah yang dihadapi dan memperoleh kesepakatan pemecahan
masalah

6. Dana Sehat : Adalah suatu bentuk Iuran peserta yg dikelola oleh kader Perbandingan antara Jumlah pekerja yang telah memiliki jaminan
kesehatan untuk membantu pekerja bila mengalami sakit dan atau kecelakaan kesehatan dibagi total jumlah pekerja
akibat kerja
TINGKAT PERKEMBANGAN
TOGA
PROVINSI JAWA TENGAH

INDIKATOR PRATAMA MADYA PURNAMA

Jumlah rumah yang ada < 30 % 30-60 % > 60 %


TOGA

Jenis Tanaman per Desa < 10 10-25 > 25

Jumlah KK memanfaatkan <10% 10–50% > 50 %


TOGA
DEFINISI
OPERASIONAL :

Jumlah rumah yang ada Jumlah rumah yang menanam Toga


TOGA minimal 3 jenis

Jenis Tanaman per Desa Jenis tanaman Toga yang digunakan


INDIKATOR untuk upaya pemeliharaan kesehatan
DEFINISI OPERASIONAL

masyarakat di desa

Jumlah KK memanfaatkan Jumlah KK yang memanfaatkan Toga


TOGA : untuk upaya pemeliharaan kesehatan
anggota keluarganya.
TINGKAT PERKEMBANGAN
SAKA BAKTI HUSADA (SBH)
PROVINSI JAWA TENGAH

INDIKATOR PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI

1. Jumlah Anggota <5 5-10 11-15 >15

2. Pelaksanaan krida dalam 1 kali 2 kali 3. kali >3 kali


1 tahun

3. Jangkauan Kegiatan Gudep Kwaran Kwarcab Masyarakat

4. Jangkauan pelayanan 1 2  2  2
Promotif s/d rehabilitatif

5. Penggalian sumber dana (tidak ada) (ada) (ada) (ada)

6. Cakupan Dana Sehat (DS) <50 % <50 % <50 % >50 %


INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL

Jumlah Anggota Adalah jumlah anak didik/anggota SBH yang ada.

1. Pelaksanaan Krida dalam 1 frekuensi pelaksanaan kegiatan Krida dalam 1 tahun.


tahun Pratama : 1 kali
Madya : 2 kali
Purnama : 3 kali
Mandiri : > 3 kali

2. Jangkauan kegiatan Jangkauan pelaksanaan kegiatan oleh anggota Saka Bakti Husada.
Pratama : Gudep
Madya : Kwaran
Purnama : Karcab
Mandiri : Masyarakat

3. Jangkauan pelayanan Jenis pelayanan paripurna (Promotif, Preventif, Kuratif, Rehabilitatif) yang dilaksanakan oleh
Promotif s/d Rehabilitatif anggota SBH dalam 1 tahun
Pratama : 1 jenis pelayanan saja
Madya : 2 jenis pelayanan saja
Purnama : > 2 jenis pelayanan
Mandiri : > 2 jenis pelayanan

4. Penggalian Sumber dana Ada atau tidaknya penggalian sumber dana yang bisa digunakan untuk operasional kegiatan
Saka Bakti Husada

5. Cakupan Dana Sehat Dana yang dihimpun dari anggota SBH untuk menunjang/membantu meringankan masalah
kesehatan yang dialami oleh anggota SBH.
NOMOR : 66 TAHUN 2006
TGL. 06-08-2006
PERKEMBANGAN LAYANAN POSYANDU

PENGINTEGRASIAN
BERBAGAI LAYANAN SOSIAL
DASAR

POSYANDU
GENERASI I 1. Gizi & Kes Ibu Anak
2. P2 dan PL
 Kes Ibu & Anak 3. PHBS
 KB 4. Kesehatan Lansia
 PAUD 5. BKB
 BKB 6. PAUD
o Kes Ibu & Anak 7. Peningkatan EKONMI KEL
o KB 8. Fakir Miskin dan PMKS
o Imunisasi 9. KRR
o Diare 10. Penganekaragaman konsumsi pangan
Lanjutan…..

7 LANGKAH KEGIATAN POSYANDU


MELIPUTI :
1. PENDAFTARAN;
2. PENIMBANGAN;
3. PENCATATAN;
4. PELAYANAN KESEHATAN;
5. PENYULUHAN KESEHATAN;
6. PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN PANGAN;
7. PENINGKATAN PEREKONOMIAN KELUARGA.
Variabel dan Indikator
Penghitungan strata Posyandu
I. Variabel Input ( A1 – E15)
a. Kepengurusan
b. Kader
c. Sarana
d. Prasarana
e. Dana
II. Variabel Proses ( F16 – H24)
a. Pelaksanaan Program Pokok
b. Pelaksanaan Program Pengembangan
c. Pelaksanaan Administrasi
III. Variabel Kinerja (output) (I25 –I35)
PENENTUAN STRATA POSYANDU

No Indikator Skor
A Kepengurusan :
1 Landasan Hukum Kepengurusan
a. Sdh dlm bentuk SK (Surat Keputusan) dari Kepala 1
desa/Kelurahan atau Pokja Posyandu Desa atau Pokjanal
Kecamatan
b. Belum dlm bentuk SK 0

2 Jumlah Pengurus
a. Minimal sdh ada ketua, sekretaris dan anggota pengurus 1
b. Blm ada pengurus (ketua, sekretaris dan anggota pengurus)
definitif 0
3 Pembagian tugas diantara pengurus
a. Sdh jelas dalam bentuk rumusan tupoksi 1
b. Belum jelas 0
B Kader
4 Jumlah Kader
a. 5 orang atau lebih 1
b. Kurang dari 5 orang 0
5 Jenis kader yang ada diposyandu
a. Beragam, tidak hanya kader gizi/kesehatan, tetapi juga ada kader lain 1
(kader PAUD atau kader penyuluh atau kader pertanian dll.)
b. Jumlah kader blm terlatih atau belum mengikuti pelatihan kader kurang
dari 50 %. 0

6 Ketrampilan Kader
a. Jumlah kader tlh terlatih atau mengikuti pelatihan kader lebih dari 50 % 1
b. Jumlah kader blm terlatih atau blm mengikuti pelatihan kader kurang dari
50 % 0
C Sarana

7 Jenis sarana Posyandu


a. Sdh lengkap (semua lata ini ada: timbangan dacin/injak, KMS/buku 1
KIA, KMS Bumil, Pita Lila, Alat ukur TB, Meja Kursi, Tes lodisasi)
b. Belum lengkap.

8 Jumlah sarana
a. Jumlahnya memadahi sesuai kebutuhan (terutama; jumlah 1
KMS/Buku KIA, tablet Fe, Vitamin A, meja-kursi)
b. Belum lengkap. 0

9 Kondisi semua alat/sarana


a. Berfungsi baik atau tidak rusak 1
b. Tidak semua berfungsi baik/rusak 0
D Prasarana
10 Status peruntukan prasarana (tempat posyandu) adalah
a. Diperuntukkan khusus untuk kegiatan Posyandu 1
b. Tdk diperuntukkan khusus utk keg. Posyandu 0

11 Tempat/lokasi Posyandu
a. Permanen atau menetap disuatu tempat 1
b. Tidak permanen atau berpindah-pindah. 0

12 Lingkungan Posyandu
a. bersih, tidak dekat sumber pencemar 1
b. Krang bersih atau dekat dng sumber pencemar 0

E DANA
13 Jumlah Dana
a. Cukup untuk membiayai kegiatan operasional Posyandu. 1
b. Kekurangan atau tidak cukup untuk biaya operasional
0
14 Sumber dana untuk kegiatan Posyandu
a. Berasal dari swadaya masyarakat setempat 1
b. Tdk ada sumber dana dari masyarakat setempat 0
15 Kesimbangan sumber pendanaan kegiatan posyandu;
a. Rutin dan kontiyu 1
b. Tidak tetap 0
F Pelaksanaan Program Pokok
16 Program Pokok sudah diselenggrakan di Posyandu yaitu
a. Semua program pokok, meliputi :KIA, KB, Imunisasi, Gizi (PMT), 1
Penaggulangan Diare dan ISPA.
b. Belum semua program pokok 0
17 Jenis Kegiatan
a. Kegiatan 5 meja (pendaftaran, penimbangan, pencatatan, penyuluhan dan 1
pelayanan) sdh dilakukan secara berkesinambungan pada tiap kegiatan
Posyandu.
b. Kegiatan 5 meja blm secara berkesinambungan dilakkan pada tiap kegiatan
0
posyandu
18 Sasaran kegiatan pokok posyandu
a. sasaran lengkap (meliputi: bayi, anak/Balita, ibu hamil, ibu nifas, ibu 1
menysui dan WUS/PUS).
b. Kurang lengkap. 0

G. Pelaksanaan Program Pengembangan


19 Program Pengembangan :
a. Telah melakukan minimal satu program pengembangan (program 1
pencegahan dan pemberantasan penyakit Endemik, deteksi dini penyakit
ringan, penyediaan obat P3K/pos obat desa, kegiatan PSN, JPKM/Dana
Shat, Polindes/PKD)
b. Belum ada satupun dilakukan program pengembangan
0

20. Kesinambungan kegiatan Program Pengembangan yang telah dilakukan :


a.Telah secara rutin atau berkesinambungan
b.Insidental atau kadang-kadang atau belum pernah 1
0
21 Pencapaian sasaran program pengembangan yg dilakukan :
a. Tepat sasaran dan sesuai tujuan (efektif) 1
b. Tidak tepat sasaran atau belum efektif. 0
H Pelaksanaan Admnistrasi
22 Kelengkapan Administrasi Posyandu
a. Telah lengkap, tediri : terdapat 9 buku administrasi (susunan pengurus, daftar 1
hadir, kegiatan posyandu, notulen, iventaris, daftar bantuan, buku tamu,
kunjungan rumah, kas) dan SIP.
b. Belum lengkap
0

23 Pengsian buku wajib dan SIP


a. Dilakukan secara tertib 1
b. Belum tertib 0
24 Pelaporan kegiatan Posyandu
a. Telah dilakukan secara rutin dan dan tepat waktu, antara lain dlm bentuk 1
data dinding (balok SKDN dan atau yang lain)
b. Belum dilakukan secara rutin dan tepat waktu 0
I Kinerja

25 D/S :
a. Lebih atau sama dengan 50 % 1
b. Kurang dari 50 % 0

26 N/D :
a. Lebih atau sama dengan 50 % 1
b. Kurang dari 50 % 0

27 K/S :
• Lebih atau sama dengan 50 % 1
• Kurang dari 50 % 0

28 Cakupan K4 :
a. Lebih atau sama dengan 50 % 1
b. Kurang dari 50 % 0

29 Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan


a. Lebih atau sama dengan 50 % 1
b. Kurang dari 50 % 0
30 Cakupan peserta KB:
a. Lebih atau sama dengan 50 % 1
b. Kurang dari 50 % 0
31 Cakupan Imunisasi
a. Lebih atau sama dengan 50 % 1
b. Kurang dari 50 % 0
32 Cakupan dana sehat
a. Lebih atau sama dengan 50 % 1
b. Kurang dari 50 % 0
33 Cakupan fe :
a. Lebih atau sama dengan 50 % 1
b. Kurang dari 50 % 0
34 Cakupan kapsul Vitamin A Balita dan ibu nifas, masing-masing
a. Lebih atau sama dengan 50 % 1
b. Kurang dari 50 % 0
35 Frekuensi penimbangan per tahun
a. Lebih atau sama dengan 50 % 1
b. Kurang dari 50 % 0
Perhitungan skor akhir dilakukan menggunakan rumus berikut :

Total Skor = Jumlah Skor X 100 %


35 *)

Keterangan : *) Jumlah Item Indikator

Penentuan Strata Posyandu


Skor ≥ 80 % : Posyandu Mandiri
Skor 71 – 80 % : Posyandu Purnama
Skor 61 – 70 % : Posyandu Madya
Skor ≤ 60 % : Posyandu Pratama
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
(PHBS)

SEKUMPULAN PERILAKU
YANG DIPRAKTIKKAN
ATAS DASAR KESADARAN
SEBAGAI HASIL PEMBELAJARAN,
YANG MENJADIKAN
SESEORANG ATAU KELUARGA
DAPAT MENOLONG DIRI SENDIRI
DI BIDANG KESEHATAN
& BERPERAN-AKTIF DLM MEWUJUDKAN
KESEHATAN DI MASYARAKATNYA
BAGAIMANA MEWUJUDKANNYA

• Meningkatkan diseminasi informasi PHBS kpd


seluruh petugas kes di seluruh Puskesmas, mitra
kerja lintas sektor, dunia usaha dan LSM
• Melakukan pengkajian dan pemetaan PHBS
• Melakukan berbagai intervensi sesuai keadaan dan
sosial budaya setempat
• Menggalang kemitraan dengan berbagai pihak
• Melakukan advokasi kepada pemda setempat, dan
legislatif
• Meningkatkan kapasitas tenaga pelaksana
KEBIJAKAN BERORIENTASI
PADA KESEHATAN
PENGATURAN MELALUI PERDA/Kebijakan lain
Misal :
Perda ASI
PERDA DBD
Larangan merokok di tempat-tempat umum (Perda KTR)
Pengaturan peredaran/perdagangan garam beryodium
MEMPERKUAT
GERAKAN MASYARAKAT
• KAMPANYE KESEHATAN (GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT/GERMAS)
• PENGORGANISASIAN MASYARAKAT/ PENGKADERAN
• PENCANANGAN (PSN) / Gerakan PJB
• Gebrak Malaria
• LOMBA (PKK KB Kes)
• UPAYA LAINNYA
MEMBANGUN
SDM KESEHATAN
• PENDIDIKAN
• LATIHAN/ REFERESHING PETUGAS
• PENINGKATAN MOTIVASI KERJA
• UPAYA LAINNYA
MEMBENTUK
LINGK. YG MENDUKUNG
• KAWASAN TANPA ASAP ROKOK
• FASILITAS UMUM YG PRO-KES
• TEMPAT2 UMUM YG PRO-KES
• UPAYA LAINNYA
I. TAHAP PERSIAPAN
II. TAHAP PENGKAJIAN
III. TAHAP PERANCANAAN
IV. TAHAP PENGGERAKAN PELAKSANAAN
V. PEMANTAUAN PENILAIAN
I. TAHAP PERSIAPAN

 SOSIALISASI & ADVOKASI KESEHATAN : DIKUNGAN


DANA, KEBIJAKAN POLITIS, KEMITRAAN
 PERSIAPAN SARANA : KEBUTUHAN SARANA, JENIS &
JUMLAHNYA
 PERSIAPAN ADMINISTRASI : PERSIAPAN LAPANGAN
 PERSIAPAN PELAKSANA : PELATIHAN PETUGAS
II. TAHAP PENGKAJIAN
PENGKAJIAN MASALAH PENYAKIT : DIUTAMAKAN
10 PENYAKIT TERBANYAK SERTA PENYAKIT YANG
BERHUBUNGAN DENGAN INDIKATOR PHBS DI
RUMAH TANGGA YANG ADA
PENGKAJIAN SUMBER DAYA : SARANA, TENAGA,
DAN
PENGKAJIAN PHBS SBB :
A. PENENTUAN SAMPLE/SASARAN PENGKAJIAN
1. SEBAIKNYA TOTAL POPULASI RUMAH TANGGA DI DESA/KELURAHAN
2. BILA SAMPLING MENGGUNAKAN METODE C SURVEY :
PENENTUAN KLASTER : 30 KLUSTER @ 18 RUMAH TANGGA = 540 RUMAH
KLUSTERNYA 2 LEVEL DIBAWAH DESA/KELURAHAN.......( RT )
PENENTUAN SAMPEL ( TABEL RANDOM )
B. PENGUMPULAN DATA :
 PENGKAJIAN KUANTITATIF : PENGUMPULAN DATA OLEH PETUGAS/KADER
DG WAWANCARA, OBSERVASI LANGSUNG
 PENGKAJIAN KUALITATIF : MENGGALI LEBIH DALAM MASALAH PERILAKU
SPESIFIK DENGAN FGD
 PENGUMPULAN DATA PENUNJANG : GEOGRAFIS, DEMOGRAFIS, SOSIAL
BUDAYA
III. PERENCANAAN

• MENENTUKAN PRIORITAS ( LIHAT FORM )


• MENENTUKAN TUJUAN (RUMUSAN TUJUAN)
• MENENTUKAN JENIS KEGIATAN/INTERVENSI
• MENYUSUN JADUAL KEGIATAN
IV. TAHAP PENGGERAKAN PELAKSANAAN

• PENDEKATAN PIMPINAN ( ADVOKASI ) :


KEBIJAKAN/PERATURAN BERORIENTASI SEHAT
• MENGEMBANGKAN DUKUNGAN SUASANA ( SOCIAL
SUPPORT ): SASARAN SEKUNDER UNTUK
MENDUKUNG PHBS
• PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( EMPOWERMENT ) :
BERPERILAKU POSITIF THP PHBS
V. PEMANTAUAN DAN PENILAIAN
• PEMANTAUAN :
* MONITORING
* PERTEMUAN KOORDINASI
* LAPORAN RUTIN/BERKALA

• PENILAIAN
* PENGKAJIAN ULANG
* ANALISIS LAPORAN
* OBSERVASI LAPANGAN/LOMBA
PERILAKU HIDUP BERSIH & SEHAT
(PHBS) DI RUMAH TANGGA

UPAYA YANG DILAKUKAN


UNTUK MEMBERDAYAKAN
ANGGOTA RUMAH TANGGA
AGAR TAHU, MAU DAN MAMPU
MELAKSANAKAN PHBS SERTA
BERPERAN AKTIF DLM KEGIATAN
KESEHATAN DI MASYARAKAT
PHBS TATANAN
RUMAH TANGGA
1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan.
2. Memeriksakan kehamilan minimal 4 kali selama masa kehamilan
3. Memberikan ASI eksklusif
4. Menimbang balita
5. Mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang
6. Menggunakan air bersih
7. Menggunakan jamban sehat
8. Membuang sampah pada tempatnya
9. Menggunakan lantai rumah kedap air
10. Melakukan Aktifitas Fisik/berolahraga
11. Tidak merokok
12. Cuci tangan pakai sabun
13. Menggosok gigi
14. Tidak menyalahgunakan Miras/Narkoba
15. Kepesertaan dalam JPK ( Jaminan Pemeliharaan Kesehatan )
16. Melakukan PSN ( Pemberantasan Sarang Nyamuk )
• SEHAT PRATAMA ( WARNA MERAH ): JUMLAH NILAI RUMAH TANGGA 1 S/D
5
• SEHAT MADYA ( WARNA KUNING ) : JUMLAH NILAI RUMAH TANGGA 6 S/D
10
• SEHAT UTAMA ( WARNA HIJAU ) : JUMLAH NILAI RUMAH TANGGA 11 S/D 15
• SEHAT PARIPURNA ( WARNA BIRU ) : JUMLAH NILAI RUMAH TANGGA 16
• SEHAT PRATAMA : APABILA JML RUMAH TANGGA YG MENCAPAI SEHAT UTAMA &
PARIPURNA ANTARA 0 S/D 24,4 %
• SEHAT MADYA :APABILA JML RUMAH TANGGA YG MENCAPAI SEHAT UTAMA &
PARIPURNA ANTARA 24,5 S/D 49,4 %
• SEHAT UTAMA :APABILA JML RUMAH TANGGA YG MENCAPAI SEHAT UTAMA &
PARIPURNA ANTARA 49,5 S/D 74,4 %
• SEHAT PARIPURNA :APABILA JML RUMAH TANGGA YG MENCAPAI SEHAT UTAMA &
PARIPURNA ANTARA 74,5 % ATAU LEBIH
DEFINISI OPERASIONAL INDIKATOR
NO VARIABEL INDIKATOR
I KIA DAN GIZI
1 Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan. Rumah tangga yang memiliki ibu hamil mempunyai akses
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan professional
dan dilakukan disarana pelayanan kesehatan.

2 Memeriksakan kehamilan minimal 4 kali selama Rumah tangga yang memiliki ibu hamil memeriksakan
masa kehamilan kehamilannya kepada petugas kesehatan professional dan
dilakukan minimal 4 kali.

3 Memberikan ASI eksklusif Bayi memperoleh ASI eksklusif sejak usia 0 sampai 6 bulan
4 Menimbang balita Rumah tangga yang memiliki balita menimbangkan balitanya
secara teratur sesuai jadwal (dapat dilihat buku KIA/KMS) di
sarana pelayanan kesehatan

5 Mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang Anggota rumah tangga mengkonsumsi beranekaragam
makanan dalam jumlah cukup untuk memenuhi gizi seimbang
II KESLING
6 Menggunakan air bersih Anggota rumah tangga menggunakan air bersih
untuk keperluan sehari-hari

7 Menggunakan jamban sehat Anggota rumah tangga menggunakan jamban


sehat untuk buang air besar (BAB) dan buang
air kecil (BAK).

8 Membuang sampah pada tempatnya Anggota rumah tangga membuang sampah


pada tempatnya.
9 Menggunakan lantai rumah kedap air Anggota rumah tangga menggunakan lantai
rumah kedap air.
III GAYA HIDUP
10
Melakukan Aktifitas Anggota rumah tangga yang berumur 10 tahun
Fisik/berolahraga keatas melakukan aktifitas fisik/berolah raga
secara terukur dan teratur.
11
Tidak merokok Anggota rumah tangga tidak ada yang merokok
baik didalam maupun diluar rumah.
12
Cuci tangan pakai sabun Anggota rumah tangga mencuci tangan pakai
sabun sebelum makan dan sesudah BAB.
13
Menggosok gigi Anggota rumah tangga menggosok gigi minimal
2 kali sehari sesudah makan dan sebelum tidur
14
Tidak menyalahgunakan Anggota rumah tangga tidak minum minuman
Miras/Narkoba keras/Miras dan atau tidak menyalah gunakan
Narkoba
IV UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT
15
Kepesertaan dalam JPK Anggota rumah tangga menjadi
( Jaminan Pemeliharaan peserta Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan ) Kesehatan (JPK).

16
Melakukan PSN Anggota rumah tangga melakukan
( Pemberantasan Sarang PSN minimal seminggu sekali
Nyamuk )
PHBS DI SEKOLAH
PHBS di Sekolah adalah upaya untuk memberdayakan siswa,
guru dan masyarakat di lingkungan sekolah agar tahu, mau dan
mampu mempraktikkan PHBS serta berperan aktif dalam
mewujudkan Sekolah Ber-PHBS.
PHBS
INSTITUSI PENDIDIKAN
1. Menggunakan air bersih
2. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat
3. Membuang sampah pada tempatnya
4. Mencuci tangan dengan air bersih dan memakai sabun
5. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah
6. Olah raga yang teratur dan terukur
7. Memberantas jentik nyamuk
8. Tidak merokok disekolah
9. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan
10. Kebersihan kuku (guru dan siswa) kukunya pendek dan bersih.
11. Siswa dan guru menjaga kebersihan gigi
12. 80 % guru dan siswa memakai sepatu
13. Memanfaatkan UKS dan P3K
14. Terdapat aktifitas dokter kecil / Kader Kesehatan Remaja
15. Menjadi anggota dana sehat
• SEHAT PRATAMA ( WARNA MERAH ): JUMLAH NILAI RUMAH
TANGGA 1 S/D 6
• SEHAT MADYA ( WARNA KUNING ) : JUMLAH NILAI RUMAH
TANGGA 7 S/D 10
• SEHAT UTAMA ( WARNA HIJAU ) : JUMLAH NILAI RUMAH TANGGA
11 S/D 14
• SEHAT PARIPURNA ( WARNA BIRU ) : JUMLAH NILAI RUMAH
TANGGA 15
NO INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
I KESLING
1 Air bersih untuk : minum (sudah dimasak sampai
Masyarakat sekolah mendidih, air minum dalam kemasan), memasak,
menggunakan air bersih untuk mencuci. Dibuktikan dengan tersedianya sumber air
bersih di sekolah.
keperluan sehari-hari disekolah
2 Tersedianya Jamban sehat yang digunakan oleh
Masyarakat sekolah masyarakat sekolah yaitu jamban yang memenuhi
menggunakan jamban sehat. syarat kesehatan (leher angsa dengan septictank,
cemplung tertutup dan terjaga kebersihannya)
3 Sampah ditampung dan dibuang setiap hari ditempat
Masyarakat sekolah membuang pembuangan. Dibuktikan dengan tersedianya sarana
sampah pada tempatnya. pembuangan sampah dan tidak terdapat sampah
berserakan dilingkungan sekolah.
II GAYA HIDUP
4 Masyarakat sekolah mencuci tangan Seluruh masyarakat sekolah mencuci tangan menggunakan
dengan air bersih dan sabun air bersih yang mengalir dan memakai sabun, sebelum
makan, setelah BAB dan BAK. Dibuktikan dengan
tersedianya perlengkapan untuk mencuci tangan dengan air
mengalir.

5 Masyarakat sekolah mengkonsumsi Minimal 80 % masyarakat sekolah membeli/mengkonsumsi


makanan diwarung sekolah/kantin makanan/jajanan yang bersih dan tertutup di warung
sehat sekolah/kantin sehat. Atau membawa bekal makanan sehat
dari rumah.

6 Siswa dan guru melakukan olah raga Berolahraga terukur minimal 30 menit/hari, dan dilakukan
secara teratur dan terukur disekolah minimal 1 kali seminggu.
II GAYA HIDUP
7 Masyarakat sekolah melakukan PSN dilaksanakan dalam bentuk gerakan 3 M
Pemberantasan Sarang Nyamuk (Menguras, Menutup dan Mengubur) tempat-
(PSN) minimal seminggu sekali tempat penampungan air (bak mandi, tempayan,
di sekolah drum, ban bekas, tempat minum burung, fas bunga,
Kulkas, Dispenser, barang-barang bekas dll )
minimal seminggu sekali
8 Sekolah bebas dari asap rokok Masyarakat sekolah tidak ada yang merokok
dilingkungan sekolah
9 Siswa ditimbang berat badan Siswa ditimbang BB dan diukur TB minimal 6
dan diukur tinggi badannya bulan sekali di Sekolah. Khususnya SD/MI
minimal 6 bulan sekali. penimbangan dilakukan terhadap seluruh siswa.
II GAYA HIDUP
10 Siswa terbiasa memotong danMinimal 80 % siswa kukunya pendek dan bersih.
membersihkan kukunya secaraDibuktikan dengan adanya pemeriksaan kuku
teratur. minimal seminggu sekali.
11 Siswa giginya terlihat putih dan
Siswa menggosok gigi minimal 2 kali sehari
bersih. menggunakan sikat gigi masing-masing dan pasta
gigi sesudah makan dan sebelum tidur. Terdapat
gerakan menggosok gigi massal disekolah minimal
sebulan sekali.
12 Siswa dan guru setiap hari Minimal 80 % siswa dan guru disekolah memakai
menggunakan Sepatu sepatu. Sepatu diperbolehkan dilepas dengan
cacatan lantai ruang kelas dalam keadaan bersih
dan kedap air.
III UPAYA KESEHATAN
13 Siswa dan guru memanfaatkan Ruang UKS dipergunakan untuk kegiatan antara lain :
ruang UKS untuk kegiatan UKS di Penyuluhan, kebersihan lingkungan sekolah, P3K/P3P,
sekolah penjaringan kesehatan, pemeriksaan kesehatan berkala,
PMT dll.
14 Disekolah terdapat dokter Disekolah terdapat dokter kecil/kader kesehatan remaja
kecil/kader kesehatan remaja minimal 10 % dari jumlah siswa yang ada di sekolah.
Terdapat kegiatan antara lain : Penyuluhan, kebersihan
lingkungan sekolah, P3K/P3P, penjaringan kesehatan,
pemeriksaan kesehatan berkala, PMT dll.

15 Siswa dan guru menjadi anggota Adanya penggalangan dana sehat untuk kegiatan UKS di
Dana Sehat disekolah sekolah.
PHBS DI TEMPAT KERJA
PHBS di tempat kerja adalah upaya untuk memberdayakan
para pekerja agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan
PHBS serta berperan aktif dalam mewujudkan tempat kerja
Ber-PHBS.
PHBS TATANAN
TEMPAT KERJA

1. Tidak merokok ditempat kerja


2. Mengkonsumsi makanan sehat ditempat kerja
3. Melakukan Olah raga yang teratur dan terukur/aktifitas fisik
4. Mencuci tangan dengan air bersih dan memakai sabun
5. Memberantas jentik nyamuk
6. Menggunakan air bersih
7. Menggunakan jamban sehat
8. Membuang sampah pada tempatnya
9. Menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai dengan jenis pekerjaannya.
PHBS TATANAN
TTU : TEMPAT IBADAH (PUSAT)
1. Menggunakan air bersih
2. Menggunakan jamban sehat
3. Membuang sampah pada tempatnya
4. Tidak merokok di tempat ibadah
5. Tidak meludah sembarangan
6. Memberantas jentik nyamuk
PHBS TATANAN
TTU : TEMPAT IBADAH (JATENG)
1. Bak/penampung air dalam keadaan bersih (dibersihkan secar rutin)
2. Pengunjung dan petugas menggunakan air bersih
3. Pengunjung dan petugas menggunakan jamban sehat
4. Pengunjung dan petugas membuang sampah pada tempatnya
5. SPAL berfungsi dengan baik dan selalu dibersihkan
6. Pengunjung dan petugas tidak ada yang merokok ditempat ibadah
7. Penggunaan kotak P3K oleh Pengunjung dan petugas
8. Terdapat penyuluhan kesehatan secara ritun dan terjadwal di tempat
ibadah.
• SEHAT PRATAMA ( WARNA MERAH ): JUMLAH NILAI RUMAH TANGGA 1 S/D
2
• SEHAT MADYA ( WARNA KUNING ) : JUMLAH NILAI RUMAH TANGGA 3 S/D 4
• SEHAT UTAMA ( WARNA HIJAU ) : JUMLAH NILAI RUMAH TANGGA 5 S/D 6
• SEHAT PARIPURNA ( WARNA BIRU ) : JUMLAH NILAI RUMAH TANGGA 7 S/D
8
PHBS TATANAN
TTU : PASAR (PUSAT)
1. Menggunakan air bersih
2. Menggunakan jamban sehat
3. Membuang sampah pada tempatnya
4. Tidak merokok di Pasar
5. Tidak meludah sembarangan
6. Memberantas jentik nyamuk
PHBS TATANAN
TTU : RUMAH MAKAN (PUSAT)
1. Menggunakan air bersih
2. Menggunakan jamban sehat
3. Membuang sampah pada tempatnya
4. Mencuci tangan dengan air bersih dan memakai sabun
5. Tidak merokok dirumah makan
6. Menutup makanan dan minuman
7. Tidak meludah sembarangan
8. Memberantas jentik nyamuk
PHBS TATANAN
TTU : ANGKUTAN UMUM (PUSAT)
1. Menggunakan air bersih
2. Menggunakan jamban sehat
3. Membuang sampah pada tempatnya
4. Tidak merokok di angkutan umum
5. Tidak meludah sembarangan
PHBS
DI TTU (TEMPAT IBADAH)
KESLING
• Menggunakan Air bersih
• Menggunakan Jamban sehat
• Membuang sampah pada tempatnya
GAYA HIDUP
• Tidak merokok
• Melakukan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk )
• Tidak meludah sembarangan
Matur Nuwun

SALAM GERMAS
SEHAT, BUGAR, PRODUKTIF
CEGAH STUNTING ITU PENTING

Anda mungkin juga menyukai