Anda di halaman 1dari 2

A.

SOSIOSFER
Lingkungan Sosial ini terbentuk akibat adanya hubungan atau interaksi nalar antar
manusia untuk memenuhi kebutuhan atau mencari solusi terhadap tantangan atau
kesulitan secara bersama.Tarifnya ditentukan dari jumlah, kualitatif, distribusi
penduduk, tersedia sumber daya alam dan kemampuan untuk memanfaatkan
sinambung teknologi-budaya, dan keadan sosial-ekonomi-politis. Dahulu penyakit
ditentukan oleh alam/iklim, tetapi setelah revplusi industry maka mortalitas dan
totalitas ditentukan oleh tariff sosial-ekonomi.

B. JUMLAH DAN DISTRIBUSI PENDUDUK


Jumlah dan distribusi penduduk ini menentukan kepadatan yang selanjutnya
menentukan cepat lambatnya penyakit dapat menular.
Pelayanan kesehatan yang digunakan seperti :
 Penyediaan air minum
 Penyaluran limbah cair
 Sanitasi persampahan
 Pemukiman
Pencemaran udara yang mengandung limbah gas, cair, padat menyebabkan
situasi yang dramatis apabila terjadi keadaan akut, seperti halnya episode-
episode pencemaran udara ditahun 1930- sekarang.
kepadatan hunian yang apabila tidak disuplai dengan rumah sehat yang
memadai dan terjangkau dapat menyebabkan daerah kumuh diperkotaan, yang
berarti daerah reservoir penyakit, sehingga terjadi penularan penyakit kronis
seperti Tbc lepra.

Kepadataan juga membagi daerah hunian menjadi rurai dan urban. Dimana
perbedaannya sangat tajam, yakni kepadatan, ketersediaan air, makanan dan
lain-lain. Table 5.2 memperlihatkan perbedaan utama kesehatan masyarakat
yang bertempat tingal di daerah urban dan rurai

C. STRUKTUR SOSIAL POLITIK


Dinegara berkembang atau Negara yang maju dan stabil, kegiatan kooperatif sudah
melembaga sehingga mampu memberikan fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai,
seperti : klinik prental, vaksinasi,inspeksi makanan-minuman, memantau kualitas
sumber daya makanan dan lain-lain. Sebaliknya dinegara berkembang, kooperasi untuk
kesehatan lingkungan berjalan dengan baik yang tampak dari pengotoran sungai,tanah,
udara, dan sampah. Meski sudah diusahakan agar sampah dikelola secara melembaga
(kooperasi yang melembaga) tetapi partisipasi masyarakat masih sangat di perlukan
agar tidak membuang sampah sembarangan. Bahkan hal seperti ini masih tampak
dikampus, tempat orang terpelajar.

D. PENDIDIKAN
Proses pendidikan memang harus di sertai dengan pendidikan kesehatan seperti
misalkan usaha kesehatan diindonesia. Dinegara berkembang bisa diperoleh berbagai
jenis kondisi pendidikan dengan segala konsekuensinya.
Penyakit juga berhubungan dengan lingkungan yang kurang bersih, dimana tempat
pemukiman vector(nyamuk,lalat) ataupun reservoir seperti tikus yang merupakan host
bagi pinjal, vector penyakit pest. Jadi penyakit dapat berkembang dengan baik dalam
keadaan yang tidak terorganisir. Dalam keadaan sulit, kualitas makanan segera
menurun. Sehingga di butuhkan yang namanya pendidikan kesehatan agar dapat
mampu membedakan makanan tidak sehat dan makanan yang sehat. Dengan demikian
dapat dimengerti bahwa tanpa pendidikan, kesejahteraan mudah sekali terganggu
sehingga kesehatan juga akan terganggu. Migrasi penduduk juga dapat membawa
penyakit atau tertular penyakit bila tidak mengerti tentang menularan penyakit. Bila
pendidikan rendah maka kualitas lingkungan juga dapat menurun sehingga menjadi
sangat primitive.

Anda mungkin juga menyukai