PENANGGULANGAN STUNTING
(DAMPAK STUNTING)
1
KATA PENGANTAR
Puju syukur kehadirat Allah swt, yang telah memberikan rahmad serta hidayah-nya
sehingga kami dapat meyelesaikan Makalah dampak dari stunting yang dapat selesai
tepat pada waktunya. Tidak lupa kami ucapkan Trimakasih yang sebesar-besarnya
terhadap semua anggota kelompok 7 yang berkontribusi dalam penyusunan laporan ini
baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam hal ini dosen pengampuh
matakuliah penanggulangan stunting.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan
serta pengetahuan mengenai dampak dari stunting. Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa dalam makalah ini terdapat banyak sekali kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. oleh sebab itu, kami berharap ada kritik, saran serta usulan demi perbaikan
makalah ini yang telah kami susun untuk pembelajaran di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada yang sempurna tanpa saran yang membangun.
2
Daftar Isi
Kata Pengantar 2
Daftar lsi 3
BAB I PENDAHULUAN 4
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan masalah 4
C. Tujuan 4
BAB II PEMBAHASAN 5
A. Kesimpulan 13
B. Saran 13
DAFTAR PUSTAKA 14
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Stunting adalah gagal tumbuh pada anak yang diakibatkan oleh penyerapan
gizi yang terhambat, dapat dilihat dari TB/U dengan hasil z-score <-2SD dari
median standar pertumbuhan anak. Stunting pada anak-anak dapat
menyebabkan perkembangan kognitif motorik, dan sosial emosional yang buruk.
Stunting berdampak buruk pada pencapaian/prestasi akademik. Anak stunting
cenderung memiliki prestasi belajar yang rendah di bandingkan dengan anak
yang tidak stunting.
Dampak stunting akan terus terasa hingga dewasa. Pasalnya, kekurangan gizi
pada masa pertumbuhan akan mengganggu sistem hormonal insulin dan
glukagon pada pankreas yang mengatur keseimbangan dan metabolisme
glukosa. Sehingga keseimbangan gula darah akan lebih cepat terganggu .Anak-
anak stunting beresiko lebih tinggi mengidap penyakit degenartif, seperti kanker,
diabetes, dan obesitas. Hal ini di sebabkan karena kebutuhan zat gizi dalam
tubuh tidak terpenuhi sehingga pembentukan fungsi sel tubuh dan lainnya tidak
sempurna.
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Dampak stunting
Pada anak stunting mudah timbul masalah kesehatan baik fisik maupun psikis.
Oleh karena itu, tidak semua anak dapat bertumbuh dan berkembang sesuai
dengan usianya.
5
https://hellosehat.com/saraf/saraf-lainnya/stres-mengubah-
bentuk-otak/
https://rsudmangusada.badungkab.go.id/promosi/read/102/stunting
6
Gangguan pertumbuhan adalah suatu kondisi perkembangan anak dari
segi tinggi badan, berat badan, kematangan organ seksual, serta sisi
lainnya yang tidak sesuai dengan seusianya. Pertumbuhan yang terlalu
lambat atau terlalu cepat umumnya menandakan adanya gangguan
kelenjar atau penyakit tertentu. Kelenjar yang dapat memengaruhi
pertumbuhan adalah kelenjar pituitary. Kelenjar ini mempunyai tugas
memproduksi hormon yang akan memicu pertumbuhan tulang dan
jaringan lainnya. Jika produksi hormon ini kurang maka tubuh anak akan
pendek. Sedangkan bila produksi hormon pertumbuhan terlalu banyak
anak dapat mengalami gigantisme (kondisi dimana terjadi pertumbuhan
tulang dan jaringan berlebih). Pada orang dewasa psoduksi hormon
pertumbuhan berlebih bisa menyebabkan akromegali, yang membuat
tangan, kaki, dan wajah tumbuh lebih besar dari yang seharusnya.
7
https://blitarkota.go.id/index.php/id/berita-opd/deteksi-dini-gangguan-
tumbuh-kembang-anak
8
cerebral palsy atau ganguan sistem motorik yang disebabkan oleh
kerusakan bagian otak yang mengatur kemampuan gerak otot-otot tubuh,
pendarahan otak, aspiksia atau bayi tidak langsung menangis saat lahir,
benturan atau trauma kepala yang berat, serta adanya kelainan sum-sum
tulang belakang dan ganguan saraf tepi yang menyebabkan kelumpuhan
serta penyakit otot atau distrovia muskulorum.
3. Pernah Kejang
9
5. Terlambat bicara
10
kepadanya berbagai cara yang bisa ia lakukan untuk mencapai tujuan,
namun biarkan ia menyelesaikannya sendiri.
11
dengan pendapat Almatsier yang mengatakan bahwa kekurangan gizi
dapat mengakibatkan gangguan fungsi otak secara permanen. Anak
stunting akan memiliki rasa ingin tahu yang lebih rendah dan kelemahan
motoric karena terdapat gangguan pada proses pematangan fungsi otot.
https://kaksetosurabaya.com/raih-prestasi-dengan-cara--yang-baik-dan/
Kondisi stunting tidak hanya dirasakan ketika kecil, tetapi dampaknya akan terus
terasa hingga dewasa. Hasil riset paediatrics and international child health
13
menyatakan bahwa anak stunting meningkatkan risiko menjadi diabtes saat
sudah dewasa. Pasalnya, saat kekurangan gizi pada masa pertumbuhan akan
mengganggu sitem hormonal insulin dan glukagon pada pankreas yang
mengatur keseimbangan dan metabolisme glukosa. Akibatnya keseimbangan
gulaa darah kan lebih cepat terganggu dan tubuh lebih mudah pula membentuk
jaringan lemak saat anak mencapai usia dewasa.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Stunting adalah suatu keadaan dimana anak mengalami gagal tumbuh yang
diakibatkan oleh penyerapan gizi yang terhambat, yang dapat dilihat dari TB/U
dengan hasil z-score <-2SD dari median standar pertumbuhan anak. Stunting
pada anak-anak dapat menyebabkan perkembangan kognitif motoric, dan sosial
emosional yang buruk. Berdasarkan peninjauan artikel yang didapatkan bahwa
stunting berdampak buruk pada pencapaian/prestasi akademik anak, anak
dengan stunting cenderung memiliki prestasi belajar yang rendah di bandingkan
dengan anak yang tidak stunting.
B. Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
https://stikes-nhm.e-journal.id/NU/article/view/317
http://p2ptm.kemkes.go.id/post/stunting-ancaman-generasi-masa-depan-
indonesia
https://journal.fkm.ui.ac.id/bikfokes/article/view/4647
http://jurnal.uwp.ac.id/fisip/index.php/jisp/article/download/124/52
https://health.grid.id/read/352903822/dampak-jangka-pendek-dan-jangka-
panjang-anak-stunting-hati-hati?page=all
https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/download/2483/24
39
16
17
Plagiarism Scan Report
0% 100% 99.9%
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Stunting adalah gagal tumbuh pada anak yang diakibatkan oleh penyerapan gizi yang
terhambat, dapat dilihat dari TB/U dengan hasil z-score <-2SD dari median standar pertumbuhan anak. Stunting pada anak-anak
dapat menyebabkan perkembangan kognitif motorik, dan sosial emosional yang buruk. Stunting berdampak buruk pada
pencapaian/prestasi akademik. Anak stunting cenderung memiliki prestasi belajar yang rendah di bandingkan dengan anak yang
tidak stunting.
Dampak stunting akan terus terasa hingga dewasa. Pasalnya, kekurangan gizi pada masa pertumbuhan akan
mengganggu sistem hormonal insulin dan glukagon pada pankreas yang mengatur keseimbangan dan metabolisme glukosa.
Sehingga keseimbangan gula darah akan lebih cepat terganggu .Anak-anak stunting beresiko lebih tinggi mengidap penyakit
degenartif, seperti kanker, diabetes, dan obesitas. Hal ini di sebabkan karena kebutuhan zat gizi dalam tubuh tidak terpenuhi
timbul masalah kesehatan baik fisik maupun psikis. Oleh karena itu, tidak semua anak dapat bertumbuh dan berkembang sesuai
dengan usianya.
1. Dampak jangka pendek stunting
a) Gangguan perkembangan otak
Gangguan perkembangan otak adalah
kegagalan untuk memiliki kemampuan fungsi neurologis yang seharusnya di miliki,ini disebabkan oleh adanya lesi (defek) dari otak
yang terjadi pada periode awal pertumbuhan otak. Mutasi gen yang menyebabkan kelainan gen genetik, infeksi yang di alami oleh
ibu saat kehamilan, sehingga memengaruhi perkembangan otak janin.
2. Gangguan pertumbuhan fisik
https://rsudmangusada.badungkab.go.id/promosi/read/102/stunting
Gangguan pertumbuhan adalah suatu kondisi perkembangan
anak dari segi tinggi badan, berat badan, kematangan organ seksual, serta sisi lainnya yang tidak sesuai dengan seusianya.
Pertumbuhan yang terlalu lambat atau terlalu cepat umumnya menandakan adanya gangguan kelenjar atau penyakit tertentu.
Kelenjar yang dapat memengaruhi pertumbuhan adalah kelenjar pituitary. Kelenjar ini mempunyai tugas memproduksi hormon
yang akan memicu pertumbuhan tulang dan jaringan lainnya. Jika produksi hormon ini kurang maka tubuh anak akan pendek.
Sedangkan bila produksi hormon pertumbuhan terlalu banyak anak dapat mengalami gigantisme (kondisi dimana terjadi
Page 1 of 2
pertumbuhan tulang dan jaringan berlebih). Pada orang dewasa psoduksi hormon pertumbuhan berlebih bisa menyebabkan
akromegali, yang membuat tangan, kaki, dan wajah tumbuh lebih besar dari yang seharusnya.
Tanda dan gejala gangguan
pertumbuhan. Pada beberapa kasus gangguan pertumbuhan dapat terlihat segera setelah anak lahir. Hal ini dikarenakan anak
mungkin memiliki tubuh yang jauh lebih kecil dari anak seusianya. Selain itu ada beberapa gejala gangguan pertumbuhan lainnya,
seperti :
* Pertumbuhan tahuanan dengan tinggi kurang dari sekitar 5,5 cm antara usia 2 dan 4 tahun.
* Pertumuhan kurang dari
motori kasar termasuk normal atau tidak. Proses kematangan setiap anak yang satu dari lain sangat berbeda. Itulah sebabnya ada
anak yang bisa berjalan ketika usianya mencapai 12 bulan, sementara anak lain baru bisa berjalan pada usia 15 bulan. Sekalipun
demikian tidak berarti bahwa bayi yang bisa cepat berjalan lebih pandai dari bayi yang relatif lebih lambat berjalan. Setiap anak
pada dasarnya memiliki kecepatan perkembangan yang berbeda-beda, sehingga kemungkinan anak yang terlambat berjalan justru
lebih cepat dalam perkembangan berbicaranya. Yang lebih penting adalah memantau perkembangan motorik anak terlambat atau
sesuai dengan norma perkembangan yang ada, apabila ada keterlambatan perlu diperiksa secara saksama.
Keterlambatan yang
terjadi bisa bersifat fungsional yang tidak berbahaya atau merupakan tanda adanya kerusakan pada susunan saraf, seperti cerebral
palsy atau ganguan sistem motorik yang disebabkan oleh kerusakan bagian otak yang mengatur kemampuan gerak otot-otot
tubuh, pendarahan otak, aspiksia atau bayi tidak langsung menangis saat lahir, benturan atau trauma kepala yang berat, serta
adanya kelainan sum-sum tulang belakang dan ganguan saraf tepi yang menyebabkan kelumpuhan serta penyakit otot atau
distrovia muskulorum.
Ada beberapa gejala yang merupakan pertanda terjadinya ganguan pada perkembangan motorik kasar anak,
antara lain :
1. Terlalu kaku atau lemah
Misalnya bayi usia 5 bulan masih mengepal telapak tangganya, tubuh agak kaku saat
digendong, serta cenderung membanting-banting diri kebelakang. Saat di berdirikan bayi bertopang pada ketiaknya, tongkai kecil
terjulur kaku , pada waktu berbaring terlentang tanpa melakukan gerakan apapun, serta kepala tidak bisa diangkat (terkulai) saat
digendong, semua menunjukan motorik kasar anak terlalu kaku atau lemah.
2. Ukuran Bayi Abnormal
Apabila kepala anak terlalu
besar kemungkinan menderita bidrosefalus atau menimbunya cairan dalam otak, sementara apabila kepala terlalu kecil
Page 2 of 2
Plagiarism Scan Report
9% 91% 99.8%
otot-otot kecilnya, seperti otot-otot di tangan dan jari untuk mengontrol benda berbagai bentuk dan ukuran. Si kecil menggunakan
keterampilan motorik halus, misalnya dengan memegang benda kecil di antara jari dan jempolnya, atau bisa juga menggunakan
mengendalikan gerakan tangan dan jari. Secara umum, perkembangan di mulai dari kepala, dan kemudian secara bertahap lanjut
kebagian otot lain dalam tubuh. Ini berarti bahwa sikecil mendapatkan kontrol atas wajah, mulut, bibir, dan lidah terlebih dahulu,
kemudian di ikuti oleh sisa otot tubuh lainnya seiring berjalannya waktu.
Perkembangan motorik anak usia dini harus biasanya
mulai berkembang seiring tubuh si kecil menjadi lebih stabil saat bergerak, serta saat kognitif dan sosialnya berkembang. Hal-hal
ini merupakan bagian penting dari perkembangan motorik anak karena ia perlu belajar mengguanakan tangannya dengan baik
untuk dapat mengontrol objek dan memperoleh kemandirian seperti saat makan dan perpakaian.
Jika kita mendapati si kecil
sedang mencoba menyelesaikan sesuatu secara sendiri, beri semangat dengan kata-kata positif dan tunjukan kepadanya berbagai
cara yang bisa ia lakukan untuk mencapai tujuan, namun biarkan ia menyelesaikannya sendiri.
2.Dampak jangka panjang stunting
terpenuhinya kebutuhan gizi dan meningkatnya kesakitan dalam waktu yang lama. Pervalensi anak stunting dan kurus meningkat
pada tahun ke 2 dan ke 3 kehidupan. Otak manusia mengalami perubahan struktural dan fungsional yang snagat pesat antara
minggu ke -24 sampai minggu ke-42 stelah konsepsi berlanjut saat setelah lahir hingga usia 2 atau 3 tahun, dengan periode
tercepat pada usia 6 bulan pertama kehidupan. Pada proses perkembangan anak dengan gizi yang tidak adekuat, dapat terjadi
pada organ tubuh, di mana salah satu organ yang paling cepat mengalami kerusakan pada gangguan gizi ialah otak. Otak
merupakan pusat syaraf yang sangat berpengaruh terhadap respon anak untuk melihat, mendengar, berfikir, dan melakukan
gerakan. Hal ini sejalan dengan pendapat Almatsier yang mengatakan bahwa kekurangan gizi dapat mengakibatkan gangguan
Page 1 of 3
fungsi otak secara permanen. Anak stunting akan memiliki rasa ingin tahu yang lebih rendah dan kelemahan motoric karena
https://kaksetosurabaya.com/raih-prestasi-dengan-cara--yang-baik-dan/
Menurut World Health Organization, stunting dapat
menyebabkan perkembangan kognitif atau kecerdasan motorik, dan verbal berkembang secara tidak optimal, peningkatan resiko
obesitas dan penyakit degeneratif lainnya, peningkatan biaya kesehatan, serta peningkatan kejadian kesakitan dan kematian. Anak
yang memiliki tingkat kecerdasan yang tidak maksimal akibat stunting akhirnya dapat menghambat pertumbuhan ekonomi,
pemusatan perhatian, memori, pembelajaran dan kemampuan visuospasial, stunting tidak hanya berpengaruh oleh perkembangan
kognitif pada tahap tertentu, tetapi juga pada tahap yang lebih tinggi seingga mengahasilkan gangguan kognitif jangka panjang.
Meskipun terdapat sedikit tindak lanjut penelitian sejak masa anak-anak hingga usia dewasa, bukti substansial menunjukan
adanya hubungan antara stunting dengan kemampuan kognitif yang lambat atau kinerja sekolah pada anak-anak dari negara-
negara berpendapatan rendah dan menengah. Sebuah analisis data longitudinal dari Fliphina, Jamaika, Peru dan Indonesia,
bersama dengan data baru dari Brazil dan Afrika Selatan, menunjukan bahwa anak stunting berusia 12-36 bulaan di perkirakan
mengalami kinerja kognitif yang lebih rendah daan atau nilai yang di capai disekolah menjadi rendah.
Anak-anak yang menderita
stunting lebih banyak mengalami kesulitan belajar dan mendapatkan nilai yang lebih rendah di bidang matematika, pengejaan
membaca dan pemahaman belajar daripada anak-anak non sunting, tanpa menghiraukan latar belakang sosial ekonomi.
3. Kalah
development trap. Stunting itu mengursngi kemampuan arimatik dan abstraksi, itu adalah kemampuan dasaar berpikir. Mereka
yang mengalami kondisi stunting berpeluang mendapatkan penghasilan 20% lebih rendah dibandingkan dengan anak yang tidak
mengalami stunting.
4. Cenderung gemuk di usia tua
Dalam jangka panjang abkibat buruk yang di timbulkan adalah menurunnya
kekebalan tubuh hingga mudah sakit dan resiko tinggi untuk munculnya penyakit diabetes, kegemukan, penyakit jantung pembuluh
risiko menjadi diabtes saat sudah dewasa. Pasalnya, saat kekurangan gizi pada masa pertumbuhan akan mengganggu sitem
hormonal insulin dan glukagon pada pankreas yang mengatur keseimbangan dan metabolisme glukosa. Akibatnya keseimbangan
gulaa darah kan lebih cepat terganggu dan tubuh lebih mudah pula membentuk jaringan lemak saat anak mencapai usia dewasa.
· Si Kecil menggunakan keterampilan motorik halus, misalnya dengan memegang benda kecil di antara jari – dan jempolnya, atau bisa juga mengguna
kan mulutnya untuk …
https://www.enervon.co.id/article/4277/tahapan-perkembangan-motorik-halus-anak
http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/duniakesmas/article/download/2627/pdf
Otak merupakan pusat syaraf yang sangat berpengaruh terhadap respon anak untuk melihat, mendengar, berfikir, dan melakukan gerakan.
https://123dok.com/article/studi-literatur-dampak-stunting-kemampuan-kognitif-anak.qv91oj1y
Page 2 of 3
Page 3 of 3