Pada Anak
Perkembangan buah hati adalah hal yang paling di nantikan oleh para orang tua.
Namun seringkali orang tua tidak menyadari ketika buah hatinya mengalami keterlambatan
perkembangan. Perkembangan setiap anak memiliki keunikan tersendiri dan kecepatan
pencapaian perkembangan tiap anak berbeda, sehingga seringkali terjadi perbedaan
perkembangan di antara anak yang seusia. Pada umumnya anak memiliki pola perkembangan
normal yang merupakan hasil interaksi banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan anak.
Pada artikel ini, kita akan membahas lebih banyak mengenai Global Development Delay atau
Keterlambatan Perkembangan Umum Pada Anak.
Global development delay (GDD) ialah kecacatan perkembangan dalam arti terdapat
adanya penundaan yang signifikan pada dua/lebih domain perkembangan antara lain :
personal sosial, gross motor (motorik kasar), fine motor (motorik halus), bahasa, kognitif dan
aktivitas sehari-hari. Global development delay menjadi faktor utama dari sebagian besar
neurodevelopmental disorder. Pada anak dengan global development delay umumnya terjadi
pada umur dibawah 5 tahun. Keterlambatan perkembangan umum merupakan kelainan
perkembangan yang dapat ditemukan, dan di definisikan bila terdapat adanya keterlambatan
yang signifikan dari paling sedikit 2 aspek perkembangan.
Pada umumnya anak memiliki pola perkembangan normal yang merupakan hasil interaksi
banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan anak. Faktor-faktor tersebut adalah faktor
genetik dan faktor lingkungan diantaranya bio-fisiko-psikososial, yang bisa menghambat dan
mengoptimalkan perkembangan anak.
Pengaruh lingkingan terhadap tumbuh kembang anak sangat kompleks, tidak hanya
keluarga, melainkan juga masyarakat disekitar anak, lingkungan biologis, lingkungan fisik,
ekonomi-politik, serta sosial budaya.3Perkembangan anak juga mengacu pada terpenuhinya
kebutuhan anak akan ASUH, ASIH, dan ASAH.
Bagaimana kita mengetahui bahwa si kecil mengalami keterlambatan dalam perkembangan nya?
Untuk mengatasi kelainan tumbuh kembang pada anak, ada beberapa hal yang dapat
dilakukan. Pasangan suami istri yang belum memiliki keturunan dapat melaksanakan
berbagai upaya pencegahan, ibu hamil seyogyanya melakukan pencegahan dan pemeriksaan
terpadu, ibu bersalin sebaiknya ditolong oleh paramedis terlatih di tempat pelayanan
kesehatan, serta perawatan dan pemeliharaan anak-anak dengan optimal pada fase tumbuh
kembang.
Untuk mendapatkan pertumbuhan dan perkembangan terutama otak yang optimal, anak-anak
perlu:
pantau terus lingkar kepala anak (2 cm tiap 3 bulan pertama, 1 cm tiap 3 bulan kedua,
dan 0,5 cm tiap 6 bulan berikutnya)
Pengasuh anak sebaiknya sehat dan terlatih jika anak terpaksa diasuh orang lain
karena ibu bekerja
Pencegahan selalu lebih baik sebelum terlambat, namun jika sudah terjadi mengacuhkan anak
tidak menyelesaikan masalah. Dibutuhkan kesabaran dan kasih sayang untuk merawat dan
menjaga anak dengan kelainan tumbuh kembang, namun peneliitian menunjukkan bahwa
anak berkelainan yang tumbuh di lingkungan asah, asih, asuh yang hangat akan menunjukkan
kemajuan luar biasa dan kemandirian.
Sumber :