Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KESEHATAN GLOBAL

“CONTOH BERITA DAN PENANGANAN PENYAKIT BERPOTENSI KLB


PADA BENCANA ALAM”

Oleh:

Kharisma Divayanti Sianturi (211000303)

Saskia Berutu (211000330)

Patika Indah (211000350)

Trifesa Manalu (211000355)

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Contoh berita:

1 Februari 2007: Jakarta terendam banjir dahsyat

Sistem drainase yang buruk serta hujan lebat yang melanda wilayah Jakarta menyebabkan
bencana banjir yang menghantam Jakarta dan sekitarnya pada 1 Februari 2007.

Selain itu, akibat hujan deras yang mengguyur Ibu Kota menyebabkan bertambahnya volume
debit air di 13 sungai yang melintasi Jakarta yang berasal dari Bogor-Puncak-Cianjur.

Serta air laut yang sedang pasang, sehingga menyebabkan hampir 60 persen wilayah DKI Jakarta
terendam banjir dengan kedalaman mencapai hingga 5 meter di beberapa titik lokasi banjir.

Berdasarkan informasi, Banjir Jakarta 2007 ini lebih luas dan lebih banyak menelan korban jiwa
dibandingkan bencana serupa yang melanda pada tahun 2002 dan 1996 silam.

Tercatat sekira ada 80 orang yang tewas dikarenakan terserang penyakit, terseret arus, hingga
tersengat aliran listrik serta warga yang mengungsi mencapai 320 ribu jiwa. Tak hanya itu, sekira
Rp4,3 triliun kerugian material dialami akibat matinya perputaran bisnis.

Sumber:

https://elshinta.com/news/258292/2022/02/01/1-februari-2007-jakarta-terendam-banjir-dahsyat
Penjelasan:

Penyakit pasca banjir adalah berbagai penyakit yang jumlah kasusnya akan meningkat setelah
banjir.

Secara umum peningkatan kasus penyakit ini didasarkan pada penyebaran 3 kelompok penyakit
tersebut yaitu penyebaran melalui makanan dan minuman, penyebaran melalui nyamuk dan
penyebaran melalui tikus.

Berbagai penyakit dapat ditimbulkan oleh 3 kelompok penyakit tersebut antara lain:

1. Penyakit yang ditularkan makanan dan minuman penyebaran secara Fecal Oral : Infeksi
kolera, disentri, rotavirus serta demam typhus. Pasien dengan infeksi usus bisa datang dengan
diare, muntah berak, mules saat BAB dan BAB ada darah. Diare juga menjadi KLB pada banjir
Jakarta tahun 2007.

2. Penyakit yang ditularkan oleh Nyamuk (penyakit disebarkan melalui vektor penyakit ) :
penyakit yang dibawa oleh vektor penyakit, misalnya Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) yang
dibawa melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Pada banjir besar tahun 2007, Jakarta pernah
mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit DHF, pada saat itu kita mengetahui Jakarta
lumpuh akibat akibat genangan air terjadi pada lebih setengah wilayah Jakarta.

3. Penyakit yang ditularkan melalui tikus. Penyakit yang ditularkan melalui hewan dari ordo
Rodentia, yaitu tikus merupakan penyakit yang juga sering didapat saat pasca banjir. Salah satu
jenis rodent borne disease yang dapat timbul pada bencana banjir adalah Leptospirosis yang
dibawa melalui kencing dan kotoran tikus dalam genangan banjir. Apabila kita mengalami luka
terbuka pada tangan atau kaki atau mukosa mulut, maka air yang sudah tercemar dengan kotoran
tikus yang sudah mengandung leptospirosis akan menularkan kita. Pasien dengan leptospirosis
datang dengan keluhan demam tinggi mendadak, sakit kepala, mual muntah, lemas, nyeri otot
terutuma otot betis, mata merah dan timbul kuning pada mata dan kulit. BAK berubah seperti air
teh. Sekilas pasien ini seperti pasien dengan infeksi hepatitis virus. Penyakit leptospirosis sangat
berbahaya jika penyakit berlanjut dengan berbagai komplikasi antara lain terjadi kerusakan
ginjal, peradangan pankreas, liver, paru dan otak.

Terganggunya kesehatan akibat banjir terjadi karena adanya gangguan pada 3 faktor penting
penyakit, yaitu faktor host, lingkungan, dan agen.

1. Faktor Daya tahan Tubuh

Ketika terjadi pengungsian besar-besaran akibat banjir, kondisi kebersihan lingkungan, makanan
dan minuman yang dikonsumsi pengungsi sangat tidak memadai sehingga akan berpengaruh
pada daya tahan tubuh para pengungsi. Selain itu, para pengungsi tidur dengan alas yang
tidak memadai. Kondisi ini meningkatkan kerentanan para pengungsi terhadap penyakit-
penyakit pascabanjir. Cuaca yang tidak mendukung saat ini juga dapat menurunkan daya tahan
tubuh seseorang walaupun tidak terkena langsung dampak banjir.

2. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan yang dapat memperburuk kondisi para pengungsi adalah cuaca, di mana hujan
dan angin kencang yang masih melanda DKI Jakarta. Dampak buruk ini terutama dialami oleh
bayi, anak-anak, dan orang tua. Belum lagi lingkungan sekitar banjir yang kotor dengan sampah
bertebaran dimana-mana.

3.. Faktor Bakteri

Faktor agen pembawa penyakit yang banyak dijumpai akibat bencana banjir adalah lalat, tikus,
bakteri dan kotoran yang menyebabkan tercemarnya air bersih. Tikus merupakan agen pembawa
penyakit Leptospirosis yang ditularkan melalui kotoran dan kencing tikus yang bercampur
dengan genangan banjir seperti yang sudah saya sebutkan diatas.

Cara penanganan dan hal yang harus diantisipasi untuk mengatasi penyakit pasca banjir
diantaranya:

1. Harus dipastikan bahwa kita selalu mengonsumsi makanan dan minuman yang higienis.
Perhatikan kadaluarsa dari makanan yang dikonsumsi baik makanan jadi maupun makanan yang
dibuat sendiri.

2. Diusahakan makanan yang dikonsumsi dalam keadaan fresh. Cuci tangan pakai sabun atau
hand antiseptic. untuk menghindari infeksi usus.

3. Kebersihan lingkungan harus selalu terjaga dan segera bersihkan lokasi pasca banjir dengan
menggunakan antiseptik dan tetap memperhatikan pelindung diri bagi orang yang bertugas
membersihkan kotoran pasca banjir tersebut. Pelindung diri meliputi masker, sarung tangan dan
memakai sepatu boot. Hindari luka yang dapat berpotensi masuknya kuman.

4. Untuk anak-anak dan orang tua diberikan suplemen yang berisi multivitamin dan mineral
apabila terjadi keterbatasan makanan dan minuman dengan zat gizi yang lengkap yang bisa
dikonsumsi sehari-hari akibat rumah dan lingkungan terkena banjir.

5. Perlu stok obat-obat sederhana, obat penurun panas, obat anti diare, obat sakit kepala dan
oralit.

Anda mungkin juga menyukai